d1215037… · web viewthe purpose of this study is to determine the information seeking patterns,...

27
JURNAL POLA PENCARIAN INFORMASI MASYARAKAT KOTA (Studi Kasus di Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Provinsi Jawa Barat) Disusun Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Disusun Oleh: NIKEN DWI HAPSARI D1215037 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Upload: others

Post on 17-Aug-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: D1215037… · Web viewThe purpose of this study is to determine the information seeking patterns, the type of information accessed, as well as the information seeking motives of

JURNAL

POLA PENCARIAN INFORMASI MASYARAKAT KOTA

(Studi Kasus di Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung,

Provinsi Jawa Barat)

Disusun Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh:

NIKEN DWI HAPSARI

D1215037

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

Page 2: D1215037… · Web viewThe purpose of this study is to determine the information seeking patterns, the type of information accessed, as well as the information seeking motives of

POLA PENCARIAN INFORMASI MASYARAKAT KOTA

(Studi Kasus di Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung,

Provinsi Jawa Barat)

Niken Dwi Hapsari Pawito

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan PolitikUniversitas Sebelas Maret

Abstract

The purpose of this study is to determine the information seeking patterns, the type of information accessed, as well as the information seeking motives of the Braga community of Bandung in connection with the condition of the present media landscape in Indonesia.

This research uses descriptive quantitative method. The first method is a quantitative approach through a survey by distributing questionnaires to 75 respondents. The second method is a qualitative approach, in the form of in-depth interviews conducted to several informants. Interview results are intended to sharpen the results obtained from the survey.

The results show that urban communities have diverse information needs, with information on politics, government and the world as the most accessed at 56 respondents, followed by information on household needs at 44 respondents. The diversity of types of information needed and the accessibility of information has an impact on the information seeking process of societies with the use of internet as the most accessed source of information at 58 respondents, followed by information seeking through interaction with neighbors or relatives at 51 respondents. Furthermore, 42 of respondents stated that the motives or interests of urban societies in finding information, is mostly based on information seeking in order to obtain a reference to make decisions or to take action.

Keywords: information, information seeking patterns, urban society, city of Bandung, case study

1

Page 3: D1215037… · Web viewThe purpose of this study is to determine the information seeking patterns, the type of information accessed, as well as the information seeking motives of

Pendahuluan

Informasi merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat

dalam era modern saat ini. Setiap individu membutuhkan informasi, baik

dari tingkat organisasi maupun tingkat pribadi, hingga individu yang

berpendidikan tinggi dan berpengalaman serta anak-anak sekolah.

Informasi dikandung sebagai sumber penting yang sangat berkontribusi

terhadap perkembangan bangsa. Idealnya, informasi membawa sebuah

pengetahuan (Islam, 2012). Pengetahuan sangat berguna bagi masyarakat

dari berbagai elemen sebagai dasar bahwa manusia adalah makhluk yang

memiliki akal dan pikiran. Artinya, pengetahuan yang diperoleh melalui

informasi telah berkembang menjadi sebuah instrumen penting dalam

setiap pengambilan keputusan manusia.

Perkembangan suatu kelompok masyarakat dapat tumbuh maju

karena mendapatkan akses informasi sebagai sebuah pengetahuan.

Nampaknya tanpa pengetahuan, masyarakat tidak dapat mewujudkan suatu

kemajuan. Kemajuan informasi membawa dampak yang luas dalam aspek

kehidupan masyarakat. Namun, hingga sampai saat ini dampak tersebut

masih nampak pada suatu kelompok masyarakat tertentu seperti di

pedesaaan maupun perkotaan. Misalnya, masyarakat desa dapat terbantu

untuk mengasah kemampuan kerja mereka karena adanya pengetahuan

(Islam, 2012). Sementara itu, masyarakat kota yang memiliki akses

terhadap informasi dapat memanfaatkan pengetahuan yang diperolehnya

untuk mengembangkan bisnis atau pendidikannya.

Perkembangan informasi sangat berperan dalam memenuhi

kebutuhan informasi. Masyarakat terdahulu dan sekarang telah mengalami

perubahan dalam berkomunikasi dan bagiamana memperoleh informasi.

Menariknya dalam hal ini, kemajuan teknologi menciptakan ragam akses

informasi yang mudah dan praktis yang dapat digunakan oleh masyakarat.

Namun, tingkat kebutuhan informasi setiap individu berbeda-beda.

Semakin tinggi tingkat kebutuhan akan informasi, maka perilaku

pengguna untuk mencari dan menemukan informasi juga semakin aktif.

2

Page 4: D1215037… · Web viewThe purpose of this study is to determine the information seeking patterns, the type of information accessed, as well as the information seeking motives of

Tentunya informasi yang dibutuhkan adalah informasi yang relevan dan

akurat serta dapat membantu mengatasi masalah yang sedang dihadapi.

Tingkat kebutuhan tersebut mengakibatkan adanya perbedaan perilaku

setiap pengguna informasi dalam melakukan pencarian informasi.

Pencarian informasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan

seseorang untuk mendapatkan informasi. Perilaku pencarian informasi

dimulai ketika seseorang merasa bahwa pengetahuan yang dimiliknya saat

itu kurang dari pengetahuannya yang dibutuhkannya. Untuk memenuhi

kebutuhannya maka orang tersebut akan mencari informasi dengan

berbagai sumber. Individu melakukan pencarian informasi didasari oleh

adanya kebutuhan informasi (Maulana, 2009). Kebutuhan mencari

informasi juga dilatar belakangi oleh adanya motif, yakni suatu dorongan

yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut

mau bertindak melakukan sesuatu (Purwanto, 1990).

Dalam upaya pemenuhan kebutuhan informasi tersebut, berbagai

cara ditempuh baik oleh masyarakat yang berlokasi di perdesaan maupun

perkotaan. Perbedaan karakteristik dari kedua masyarakat tersebut akan

mempengaruhi tingkat kebutuhan informasinya, yang kemudian akan

berdampak juga pada perbedaaan perilaku pencarian informasi diantara

masyarakat perkotaan dan perdesaan. Masyarakat kota yang maju selama

ini dikenal sebagai kelompok masyarakat yang individul dan jarang

berinteraksi dengan sesama. Kemajuan masyarakat kota selama ini tentu

tidak terjadi dengan sendirinya. Faktor pendorong kemajuan salah satunya

karena adanya arus informasi yang mudah di dapat oleh masyarakat kota

dari berbagai sumber. Serta motivasi masyarakat kota untuk mencari

informasi. Dalam kaitan ini, informasi dipandang sebagai stimuli karena

memiliki makna-makna tertentu bagi yang menerima, sebagai pengetahuan

atau fakta mengenai peristiwa tertentu. Artinya, dalam proses memperoleh

informasi manusia memerlukan tindakan proses komunikasi. Para ahli pun

telah menaruh perhatian perihal arus informasi seperti media massa yang

masuk ke suatu sistem sosial meningkat, kelompok penduduk dengan

3

Page 5: D1215037… · Web viewThe purpose of this study is to determine the information seeking patterns, the type of information accessed, as well as the information seeking motives of

status sosial-ekonomi yang lebih tinggi cenderung menerima informasi

secara lebih cepat dibandingkan dengan kelompok yang berstatus lebih

rendah. (Kuntoro, 2016).

Masyarakat sebagai pencari informasi, khususnya masyarakat yang

berlokasi di perkotaan diuntungkan dengan kemudahan mengakses

informasi melalui perkembangan penetrasi internet yang tersebar di

wilayah perkotaan. Hal tersebut juga didukung oleh daya beli masyarakat

terkait dengan penggunaan alat telekomunikasi dalam pencarian informasi.

Masyarakat perkotaan juga memilki prioritas kebutuhan informasi yang

berbeda dengan masyarakat perdesaan. Artinya, jenis informasi yang

dicari lebih bervariatif. Sementara itu, masyarakat perkotaan memiliki

literasi media yang lebih baik dibandingkan dengan masyarakat perdesaan.

Hal tersebut berpengaruh terhadap kemampuan masyarakatnya dalam

memilah dan menentukan antara informasi yang terpercaya dengan

informasi yang diragukan kebenarannya. Namun terkait dengan

penggunaan media konvensional, masyarakat perkotaan dihadapkan

dengan semakin berkurangnya agen media cetak yang berada di area

perkotaan. Hal tersebut berdampak pada keterbatasan dalam mencari surat

kabar, majalah, dan tabloid tanpa berlangganan. Selain itu , berkurangnya

peminat terhadap media radio ditunjukkan dengan semakin berkurangnya

jumlah pendengar dari tahun ke tahun.

Kota Bandung menjadi salah satu daerah perkotaan yang

berkembang baik di berbagai aspek bidang dan kota ini memiliki konsep

Bandung Smart City yang artinya segala pelayanan pemerintahan dapat

diakses melalui internet/ online media. Kelurahan Braga menjadi salah

satu area yang mendapatkan manfaat tersebut, dikarenakan berlokasi di

pusat kota Bandung. Masyarakat Kelurahan Braga berada di wilayah

komersial, yang sudah berdiri lama sejak era kolonialisme. Artinya

sebagian besar penduduknya memiliki daya beli yang baik karena usaha

mapan yang sudah diwariskan dari generasi sebelumnya. Sebagai

masyarakat yang mapan dan berpendidikan, informasi menjadi salah satu

4

Page 6: D1215037… · Web viewThe purpose of this study is to determine the information seeking patterns, the type of information accessed, as well as the information seeking motives of

kebutuhan pokok yang dijadikan instrumen dalam setiap pengambilan

keputusan masyarakat Kelurahan Braga. Apakah kondisi lanskap media di

Indonesia sudah dapat memenuhi kebutuhan informasi masyarakat

tersebut? Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan identifikasi terhadap bagaimana pola pencarian informasi, jenis

informasi yang diakses, serta motif pencarian informasi masyarakat

perkotaan khususnya warga Kelurahan Braga di Kota Bandung

sehubungan dengan media lanskap di Indonesia saat ini?

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas,

penelitian ini bermaksud untuk mencari tahu pemahaman mengenai

persoalan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pola pencarian infromasi masyarakat kota di Kelurahan

Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Provinsi Jawa Barat?

Permasalahan ini meliputi tiga aspek pokok: berdasarkan jenis

informasi yang sering diakses, sumber informasi yang sering diakses,

dan motif/kepentingan pencarian informasi.

2. Bagaimana kemungkinan adanya keterkaitan antara beberapa variabel

penting? Variabel penting meliputi: jenis informasi dengan sumber

informasi, jenis informasi dengan motif/kpentingan pencarian

informasi, dan golongan sosial (terutama umur dan jenis kelamin)

dengan jenis informasi yang dibutuhkan.

Telaah Pustaka

a. Pola Pencarian Informasi

Istilah informasi sering dipahami sebagai suatu hasil atau

produk dari proses pengolahan data. Dimana sebuah informasi dapat

diatur dan disajikan. Dan sebuah informasi dapat digunkan sebagai

acuan dalam pengambilan keputusan. (Gupta, 2011).

5

Page 7: D1215037… · Web viewThe purpose of this study is to determine the information seeking patterns, the type of information accessed, as well as the information seeking motives of

Kemudian Gordon B. Davis menjelaskan bahwa informasi

adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi

penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau

yang akan datang (Davis 1991). McFadden dkk (1999) (dalam Abdul

Kadir, 2002) juga mendenifisikan informasi sebagai data yang telah

diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan

seseorang yang menggunakan data tersebut.

Komunikasi berkaitan dengan “Siapa Mengatakan Apa Dengan

Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?”

Berdasarkan definisi ini, pola pencarian informasi dapat didefinisikan

melalui unsur berikut: (1) Sumber (source): Sumber adalah pihak yang

berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber

boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau

bahkan suatu negara; (2) Pesan: Apa yang dikomunikasikan oleh

sumber kepada penerima, pesan merupakan seperangkat simbol verbal

atau non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud

sumber tadi; (3) Saluran atau media: Alat atau wahana yang digunakan

sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran

boleh jadi merujuk pada cara penyajian pesan. (Harold, Lasswell

dalam Murti dan Perbawaningsih, 2014).

Rudolph F. Verdeber dalam Deddy Mulyana (2007)

mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai 2 fungsi:

1. Fungsi Sosial, yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukkan

ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan

2. Fungsi Pengambilan Keputusan, yakni memutuskan untuk

melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat tertentu.

Pemenuhan kebutuhan sehari-hari sangat bergantung dengan

adanya sebuah informasi. Kebutuhan akan informasi memotivasi

seseorang untuk mencari informasi. Wilson (2000) telah

mendefinisikan beberapa hal terkait perilaku pencarian informasi,

6

Page 8: D1215037… · Web viewThe purpose of this study is to determine the information seeking patterns, the type of information accessed, as well as the information seeking motives of

yaitu: Perilaku informasi (information behaviour) merupakan

keseluruhan dari perilaku manusia yang berhubungan dengan sumber

dan saluran informasi, termasuk pencarian dan penggunaan informasi

baik secara aktif maupun pasif. Termasuk pula komunikasi tatap muka,

dan juga tindakan pasif seperti menonton iklan di televisi.

Perilaku pencarian informasi (information seeking behaviour)

adalah upaya menemukan informasi dengan tujuan tertentu sebagai

akibat dari adanya kebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu. Dalam

upaya tersebut, seseorang bisa saja berinteraksi dengan sistem

informasi manual seperti surat kabar atau perpustakaan, ataupun

dengan sistem berbasis komputer seperti internet.

Wilson (1999) menjabarkan adanya lima variabel yang

mempengaruhi proses pencarian informasi seseorang. Kelima variabel

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Psychological (Psikologis) : tingkat pendidikan dan pengetahuan,

pola pikir, karakteristik emosi

b. Demographic (Demografis): usia, jenis kelamin

c. Role-related or interpersonal (aturan yang berperan)/interpersonal

d. Environmental (Lingkungan): waktu, kondisi geografis, kultur

wilayah setempat

e. Source characteristics (Karakteristik Sumber Informasi) (Media

yang Digunakan): kemudahan akses, kredibilitas, saluran

komunikasi.

b. Motif

Dalam penelitian ini menghadirkan konsep motif yang dimaksud

ialah motif yang mendasari perilaku pencarian informasi. Motif dan

motivasi mempunyai hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan.

Menurut M. Ngalim purwanto (1990), motif adalah suatu dorongan

7

Page 9: D1215037… · Web viewThe purpose of this study is to determine the information seeking patterns, the type of information accessed, as well as the information seeking motives of

yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang

tersebut mau bertindak melakukan sesuatu. Sedangkan berdasarkan

KBBI, kata motif berarti alasan (sebab) seseorang melakukan sesuatu,

sedangkan kata motivasi berarti (1) dorongan yang timbul pada diri

seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu

tindakan dengan tujuan tertentu; (2) (Psikologi) usaha yang dapat

menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak

melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.

Dalam penelitian ini, untuk mengidentifikasi motif kepada

responden ditanyakan hal mengenai maksud atau kepentingan yang

melatarbelakangi pencarian informasi, kemudian disediakan

kemungkinan jawaban-jawaban yaitu; menambah pengetahuan atau

wawasan, memperoleh rujukan untuk membuat keputusan

(mengambil tindakan), dan memperoleh bahan untuk perbincangan di

masyarakat.

c. Masyarakat Perkotaan

Secara konseptual, dalam masyarakat modern, sering dibedakan

antara masyarakat pedesaan dengan masyarkat perkotaan rural

community dan urban community. Perbedaan tersebut sebenarnya tidak

mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat: sederhana

karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa pasti

ada pengaruh-pengaruh dari kota. Sebaliknya pada masyarakat desa

bersahaja pengaruh dari kota relatif tidak ada.

Pembedaan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan, pada

hakikatnya bersifat gradual. Agak sulit untuk memberikan batasan apa

yang dimaksudkan dengan perkotaan, oleh karena adanya hubungan

antara konsentrasi penduduk dengan gejala-gejala sosial yang

dinamakan urbanisme. Seseorang boleh saja berpendapat bahwa

semua tempat dengan kepadatan penduduk yang tinggi merupakan

masyarakat perkotaan. Hal itu kurang benar karena, banyak pula

8

Page 10: D1215037… · Web viewThe purpose of this study is to determine the information seeking patterns, the type of information accessed, as well as the information seeking motives of

daerah yang berpenduduk padat, tak dapat digolongkan ke dalam

masyarakat perkotaan.

Masyarakat perkotaaan atau urban community adalah

masyarakat kota yang tidak tertentu jumlah penduduknya. Tekanan

pengertian “kota”, terletak pada sifat serta ciri pada kehidupan yang

berbeda dengan masyarakat pedesaan.

Metodologi

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang

dilakukan terhadap warga di Kelurahan Braga untuk mengetahui gambaran

pola pencarian informasi. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu.

Menurut Shields; Rangrajan dalam Sinambela (2014) Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan karakteristik dari suatu

populasi tentang suatu fenomena yang diamati. Penelitian deskriptif salah

satu jenis penelitian yang bertujuan untuk menyajikan gambaran yang

lengkap mengenai seting sosial.

Pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini berupa survei dengan

melibatkan 75 orang responden, dan pendekatan kualitatif digunakan

dengan melakukan wawancara yang melibatkan 5 orang informan. Dalam

hal ini temuan dari penggunaan pendekatan kulitatif dengan tehnik

wawancara dimaksudkan untuk menambahkan, membumbui, atau

mempertajam temuan data kuantitatif survei.

Penyajian dan Analisis Data

Responden penelitian ini adalah warga Kelurahan Braga,

Kecamatan Sumur Bandung, Provinsi Jawa Barat. Survey dilakukan

melalui penyebaran kuesioner terhadap 75 responden yang dipilih secara

acak. Hasil penelitian ini memaparkan beberapa aspek penting terkait

dengan pola pencarian informasi masyarakat kota yakni: (a) terkait dengan

persoalan/jenis informasi apa saja yang lebih sering dibutuhkan, (b)

9

Page 11: D1215037… · Web viewThe purpose of this study is to determine the information seeking patterns, the type of information accessed, as well as the information seeking motives of

sumber informasi yang lebih sering diakses, serta (c) untuk/maksud

kepentingan apa upaya pencarian informasi dilakukan. Selanjutnya,

penelitian ini juga bermaksud mendeskripsikan keterkaitan di antara

variabel-variabel di atas: (d) variabel jenis informasi dengan sumber

informasi, (e) variabel jenis informasi dengan maksud/kepentingan

mencari informasi. Kemudian penenlitian ini juga mencermati

kemungkinan keterkaitan beberarapa (f) variabel sosial dan demografis

(terutama yakni jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan umur) terutama jenis

informasi.

Tabel 1Data Jenis Informasi yang dibutuhkan Masyarakat Perkotaan, n=75

No. Jenis/aspek informasi Frekuensi

1. Persoalan Politik, Pemerintahan dan Persoalan Dunia (luar negeri)

56

2. Kebutuhan Rumah Tangga 44

3. Pendidikan Anak 42

4. Mata Pencaharian 41

5 Berkaitan Keagamaan 24

Gambar 1. Data Responden (Sumber: Data Penelitian 2017)

Warga Kelurahan Braga cenderung mencari jenis informasi berkaitan

dengan persoalan politik, pemerintahan dan dunia (luar negri) menjadi

urutan pertama dari semua jenis informasi yang dibutuhkan atau diminati

responden sebanyak 56 orang responden Kemudian informasi berkaitan

dengan kebutuhan rumah tangga 44 responden dan pendidikan anak 42

orang responden Pada tabel di atas menunjukkan kesan bahwa dalam urusan

kehidupan secara umum masyarakat kota cenderung membutuhkan jenis

informasi yang berkaitan dengan persoalan politik, pemerintahan, dan dunia

10

Page 12: D1215037… · Web viewThe purpose of this study is to determine the information seeking patterns, the type of information accessed, as well as the information seeking motives of

(luar negeri), kemudian kebutuhan informasi lain yang berkaitan dengan

kebutuhan rumah tangga hingga kebutuhan akan wisata.

Tabel 2Data Sumber Informasi yang Sering Diakses, n=75

No. Sumber Informasi Frekuensi

1. Internet 58

2. Tetangga/ Kerabat 51

3. Televisi 39

4. Surat Kabar 33

5. Radio 8

6. Petugas Penyuluh 2

7. Lain-lain 1

Gambar 2. Data Responden (Sumber: Data Penelitian 2017)

Internet menjadi sumber informasi yang andalan bagi masyarakat di

Kelurahan Braga. Tabel di atas menunjukkan adanya kesan bahwa dalam

urusan kehidupan secara umum masyarakat Kota Bandung memilih untuk

mencari informasi terutama melalui internet sebanyak 58 orang responden,

kemudian mendapatkan informasi dari tetangga atau kerbabat 51 orang

responden dan televisi 39 orang responden. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa pada masyarakat Kota Bandung, sehari-harinya dalam

menncari informasi secara umum responden bertumpu pada sumber

informasi utama dari internet.

Tabel 3Data Jumlah Motif atau Kepentingan yang dipilih Responden, n=75

No. Motif atau Kepentingan Frekuensi Prosentase

11

Page 13: D1215037… · Web viewThe purpose of this study is to determine the information seeking patterns, the type of information accessed, as well as the information seeking motives of

1. Menambah pengetahuan atau wawasan 23 30,66

2.Memperoleh rujukan untuk membuat keputusan (mengambil tindakan)

42 56

3.Memperoleh bahan untuk perbincangan di masyarakat

10 13,33

Total 75 100

Gambar 3. Data Responden (Sumber: Data Penelitian 2017)

Kesadaran akan kebutuhan informasi menjadikan masyarakat kota di

Kelurahan Braga memiliki motif untuk memperoleh informasi. Terdapat 42 orang

responden cenderungan mencari informasi sebagai bahan untuk memperoleh

rujukan dalam membuat sebuah tindakan pengambilan keputusan dan 23 orang

responden memiliki maksud kepentingan mencari informasi untuk menambah

pengetahuan atau wawasan. Terakhir terdapat 10 orang responden yang memiliki

motif/kepentingan mencari informasi untuk memperoleh bahan perbincangan di

masyarakat. Artinya, masyarakat kota tidak hanya mencari informasi untuk

menambah wawasan tetapi juga untuk sebagai proses menuju pengambilan

keputusan dalam setiap wacana kegiatan atau kepentingan yang direncanakannya.

Tabel 4 Jenis Informasi dan Sumber Informasi yang Diakses, n=75

No Jenis InformasiSumber Informasi

A B C D E F G

1. Mata Pencaharian 20 2 29 62 15 6 -

2. Pendidikan Anak 13 5 27 57 35 2 1

3. Kebutuhan Rumah Tangga 30 8 8 62 27 - -

4. Persoalan Politik, Pemerintahan dan Persoalan Dunia (Luar

47 4 40 49 15 - -

12

Page 14: D1215037… · Web viewThe purpose of this study is to determine the information seeking patterns, the type of information accessed, as well as the information seeking motives of

Negeri)

5. Berkaitan Keagamaan 24 5 6 50 25 - 15

Gambar 4. Data Responden (Sumber: Data Penelitian 2017)

Keterangan:A= Televisi F= Pemuka/Tokoh MasyarakatB= Radio G= Pamong atau Perangkat desaC= Internet H= Petugas PenyuluhD= Surat Kabar/Majalah I= lain-lainE= Tetangga/Kerabat

Masyarakat di Kelurahan Braga dalam proses pencarian informasi

memiliki cara tersendiri. Artinya, dalam mencari informasi masyarakat

menyesuaikan dengan jenis informasi yang dimaksud, kemudian menyesuaikan

dengan sumber informasi yang dipilih. Tidak semua informasi dicari dengan satu

media saja. Tetapi berbagai media dan sesuai keinginan. Melihat dari data Tabel 4

di atas menunjukkan hasil bahwa untuk informasi berkaitan dengan mata

pencaharian, kebutuhan rumah tangga, persoalan politik dan pemerintahan,

pendidikan anak dan keagaaman lebih cenderung dengan sumber internet.

Tabel 5Jenis Informasi dan Motif atau Kepentingan Memperoleh Informasi, n=75

No. Jenis InformasiMotif atau Kepentingan

A B C

1. Mata Pencaharian 25 34 11

2. Pendidikan Anak 9 65 -

3. Kebutuhan Rumah Tangga 9 60 3

4. Persoalan Politik, Pemerintahan dan Persoalan Dunia (luar negeri)

35 11 27

5. Berkaitan Keagamaan 30 38 5

Gambar 5. Data Responden

13

Page 15: D1215037… · Web viewThe purpose of this study is to determine the information seeking patterns, the type of information accessed, as well as the information seeking motives of

(Sumber: Data Penelitian 2017)

Keterangan:

A = Menambah pengetahuan atau wawasan

B = Memperoleh rujukan untuk membuat keputusan (mengambil tindakan)

C = Memperoleh bahan untuk perbincangan di masyarakat

Warga Kelurahan Braga memiliki motif atau kepentingan untuk

memperoleh bahan rujukan untuk membuat keputusan dalam proses pencarian

informasi. Kecenderungan ini dapat dilihat dalam Tabel 5 di atas. Bagi

masyarakat kota Bandung, informasi sangat berguna untuk membantu sebuah

pengambilan tindakan

Tabel 6

Jenis Informasi dan Usia Responden, n=75

No. Jenis InformasiUsia Responden

A B C

1. Mata Pencaharian 3 21 15

2. Pendidikan Anak 3 20 18

3. Kebutuhan Rumah Tangga 6 21 16

4. Persoalan Politik, Pemerintahan dan Persoalan Dunia (luar negeri) 5 24 29

5. Berkaitan Keagamaan - 7 18

Gambar 6. Data Responden (Sumber: Data Penelitian 2017)

Keterangan:

A = Golongan Usia Muda (16-25 tahun)

B = Golongan Usia Dewasa/matang (26-45 tahun)

C = Golongan Usia Tua (46-65 tahun)

14

Page 16: D1215037… · Web viewThe purpose of this study is to determine the information seeking patterns, the type of information accessed, as well as the information seeking motives of

Mayoritas responden usia kalangan usia tua secara umum lebih

banyak membutuhkan informasi. Kompleksitas informasi cenderung

ditunjukan oleh usia golongan tua di Kelurahan Braga. Kemudian

golongan usia dewasa atau matang (26-45 tahun) dan golongan usia muda

(16-25 tahun). Informasi yang cenderung dicari dari golongan usia tua

tersebut mengenai persoalan politik, pemerintahan dan dunia luar negeri.

Tabel 7Jenis Informasi dan Jenis Kelamin

(Jumlah responden 75 orang)

No. Jenis Informasi Jenis Kelamin ∑L P1. Mata Pencaharian 20 18 752. Pendidikan Anak 23 26 753. Kebutuhan Rumah Tangga 15 29 75

4. Persoalan Politik, Pemerintahan, dan Persoalan Dunia (Luar Negeri) 34 26 75

5. Berkaitan Keagamaan 15 11 756. Berkaitan Wisata 5 3 757. Berkaitan Hobi 2 11 758. Persoalan Kesehatan 1 2 75

Gambar 7. Data Responden (Sumber: Data Penelitian 2017)

Keterangan:L = Laki-lakiP = Perempuan

Tabel 7 di atas memberikan kesan bahwa dalam urusan keseharian

secara umum masyarakat kota cenderung dicari oleh responden perempuan

dan kemudian responden laki-laki. Artinya, kecenderungan responden

perempuan lebih membutuhkan informasi sehari-harinya.

Meskipun demikian hasil Tabel 7 juga menunjukkan kesan bahwa

responden laki-laki cenderung atau dominan mencari informasi berkaitan

dengan persoalan politik, pemerintahan, dan dunia (luar negeri).

15

Page 17: D1215037… · Web viewThe purpose of this study is to determine the information seeking patterns, the type of information accessed, as well as the information seeking motives of

Sedangkan responden perempuan lebih cenderung mencari informasi

berkaitan dengan pendidikan anak, kebutuhan rumah tangga hingga

kebutuhan wisata. Perbedaan ini menunjukkan bahwa responden laki-laki

di perkotaan lebih konsen terhadap hal-hal yang berkaitan seputar dunia

politik dan pemerintahan dan pada perempuan terkesan lebih beragam

karena konsen terhadap informasi yang berkaitan dengan pendidikan anak,

kebutuhan rumah tangga hingga kebutuhan akan wisata.

Kesimpulan

Temuan menunjukkan bahwa masyarakat kota memiliki beragam

kebutuhan informasi, dengan informasi mengenai persoalan politik,

pemerintahan, dan dunia yang paling banyak diakses sebesar 56

responden, diikuti oleh infomasi berkenaan dengan kebutuhan rumah

tangga sebesar 44 responden. Keberagaman jenis informasi yang

dibutuhkan serta mudahnya aksesibilitas terhadap informasi berdampak

pada proses pencarian informasi masyarakat kota dengan penggunaan

media internet yang paling banyak diakses sebesar 58 responden, diikuti

oleh pencarian informasi melalui interaksi dengan tetangga atau kerabat

sebesar 51 responden. Adapun sebesar 42 responden mengemukakan

bahwa motif atau kepentingan masyarakat kota dalam mencari informasi,

sebagian besar didasari oleh pencarian informasi untuk memperoleh

rujukan untuk membuat keputusan atau mengambil tindakan.

16

Page 18: D1215037… · Web viewThe purpose of this study is to determine the information seeking patterns, the type of information accessed, as well as the information seeking motives of

Daftar Pustaka

Davis, Gordon. (1991). Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian I Pengantar. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Gupta, Hitesh. (2011). Management Informations System (An Insight). International Book House PVT.LTD

Islam. (2012). “The information needs and information-seeking behaviour of rural dwellers: A review of research”. University of Rajshahi.

Kuntoro, Diadji. (2016). “Aksesibilitas Informasi dan Kesenjangan Pengetahuan Petani Kasus Program Layanan Informasi Desa di Kabupaten Karawang Jawa Barat”. Institut Pertanian Bogor.

Maulana, Heri D.J. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.

Murti, Christina Tyas Utami Ari. (2014). “Pola Pencarian Informasi Masyarakat Pesisir Pantai Kabupaten Kulon Progo dalam Mengambil Keputusan terkait dengan Proyek Tambang Pasir Besi di Kabupaten Kulon Progo”. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Purwanto, Ngalim. (1990). Psikologi Pendidikan. Bandung. Pustaka Martiana.

Wilson, T.D. (2000). “Human Information Behaviour”. University of Sheffield

Wilson, T.D. (1999). “Models in Information Behaviour Research”. University of Sheffield.

Sumber Lain:

Profil Pengguna Internet Indonesia (2014). http://puskakom.ui.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Survey-APJII-2014-v2.pdf, diakses pada hari Selasa, 20 Juni 2017, pukul 19.15 WIB.

17