civitas edisi 58
DESCRIPTION
Buletin Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Tanjungpura PontianakTRANSCRIPT
Edisi 58/Th XIII/Desember/2011
Alamat Redaksi : Jl. Daya Nasional Gedung MKDU Untan, HP: 085391144704. email:[email protected], blog: lpmuntan.blogspot.com
Percetakan : Artha Grafistama, Jl. Pahlawan No. 20 Telp.(0561) 765000-766000 (Isi diluartanggung jawab penerbit).
Redaksi menerima tulisan berupa opini, essai, laporan kegiatan kampus, cerpen,hasil investigasi, surat pembaca disertai identitas diri. Tulisan diketik di lembaranfolio dengan spasi ganda. Kirimkan ke Sekretariat LPM Untan, langsung. Redaksiberhak mengedit tulisan tanpa mengubah makna tulisan.
Ketua Umum :Ihwan RidhoSekretaris Umum :AnwarBendahara Umum :Rizky AmaliahDivisi PSDM :Ishak vitho, Sumarti DewiyaniDivisi Litbang :Sam’an, Dewi HairaniDivisi Penerbitan :Ayu Gintari, Meidy PrasetyoDivisi Penyiaran :Nopriandi, Lukman Hakim,Asmadi.Divisi Perusahaan :Nabu, MarikunPemimpin Redaksi :AnwarSekretaris Redaksi :Sam’anRedaktur :Ridho, Ayu, Meidy, Rizky A,IkurReporter :Tan Erwin, Wisda, Hilda,Zulfian, Welly.Fotografer :Wisda, Benol,MJKarikatur:MeidyLayouter :Tim Guardian of MU
Buletin Mimbar Untan CivitasDiterbitkan oleh: Lembaga Pers
MahasiswaUniversitas Tanjungpura Pontianak
REDREDREDREDREDAKAKAKAKAKSISISISISI
3
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME,
karena dengan nikmat kesehatan dan kesempatan
sehingga kru Mimbar Untan bisa menyelesaikan civi-
tas edisi 58.
Sebelumnya kami mengucapkan selamat bergabung
dengan keluarga besar Mimbar Untan kepada anggota
baru yang telah menjalani alur kaderisasi, dan
menjalankan tugas pertamanya sebagai seorang jurnalis
kampus.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
seluruh kru Mimbar Untan yang telah bersusah payah
mengusahakan supaya Civitas tetap memberikan infor-
masi kepada civitas akademika Untan.
Pada civitas edisi 58 ini, kami mengubah tampilan
civitas dengan cover warna dan ukuran yang minimalis.
Pada edisi ini kami juga mengangkat tentang KIPEM
(Kartu Identitas Penduduk Musiman) sebagai headline,
yang saat ini sudah berlaku di Kota Pontianak serta
pengaruh yang ditimbulkannya terhadap mahasiswa
khususnya mahasiswa yang berasal dari daerah. Dan
juga akan sedikit menyentuh tentang BLU (Badan
Layanan Umum) yang berlaku di Untan, serta berita-
berita lain yang tidak kalah menariknya yang di muat
dalam kolom-kolom yang tersedia.
Selamat tahun baru 2012, semoga apa yang akan
kita capai dapat terwujud Amien....
Salam Pers Mahasiswa !!!!Salam Pers Mahasiswa !!!!Salam Pers Mahasiswa !!!!Salam Pers Mahasiswa !!!!Salam Pers Mahasiswa !!!!
Dapur RedaksiDapur RedaksiDapur RedaksiDapur RedaksiDapur Redaksi
Edisi 58/Th XIII/Desember/2011
Surat Pembaca
Terimakasih pada Mimbar Untan,
karena sudah memberikan ruang rubrik
pada saya untuk menuangkan keluhan
dalam surat pembaca ini.
Saya bingung terhadap pernyataan
segelintir dosen Fakultas Hukum yang
mengatakan bahwa apabila mahasiswa yang
sudah membeli buku dijamin akan men-
dapatkan nilai “A”, minimal nilai “B”.
Sementara mahasiswa yang tidak membeli
buku walaupun sudah mengikuti per-
kuliahan, mid semester, dan ujian akhir se-
mester, nilai yang mereka peroleh bisa saja
“C, D, bahkan “E”,. Padahal, kalau kita lihat
dari segi akademisnya bahwa penilaiannya
adalah 10% untuk kehadiran, 20% untuk
tugas, 30% untuk
mid semester, dan
40% untuk ujian se-
mester. Mohon
kejelasan dari pihak
yang terkait
mengenai masalah
ini, apakah sudah
sesuai dengan aturan
yang berlaku dan
bagaimana nasib
mahasiswa yang
kurang mampu???
Mahasiswa
Hukum Untan
2010
Bisnis ya Pak??? Minta Kejelasannya!!!
Terima kasih saya ucapkan pada re-
daksi Mimbar Untan yang bersedia
memuat tulisan saya.
Saya punya pengalaman tentang pelak-
sanaan TOEFL (Test Of English Foreign
Language) pertama mahasiswa fakultas
Hukum angkatan 2010. Tes yang di-
laksanakan di UPT Bahasa sebenarnya
sudah dilakukan pada semester satu tetapi
hasilnya sampai semester tiga masih belum
keluar-keluar. Padahal pada saat pelaksanaan
tes, pengawas mengatakan bahwa hasilnya
akan keluar sebulan setelah tes.
Kami sebagai mahasiswa baru merasa
agak kebingungan mengenai masalah,
mohon kejelasannya!!!
Wahyu, Mahasiswa Hukum 2010
4
Edisi 58/Th XIII/Desember/2011
Opini Civitas
Anak-anak tanpa pahlawan
sedikit sekali yang akan tumbuh
menjadi pribadi-pribadi dewasa
yang bangga dan membang-
gakan. Mereka membutuhkan
seorang dewasa yang bisa mereka
kagumi, seorang yang kuat yang
bersamanya mereka terasa terlin-
dungi. Mereka membutuhkan se-
orang sahabat dewasa yang me-
nuntun dan mendorong mereka
untuk tumbuh menjadi pribadi
yang kuat dan mandiri. Mereka
membutuhkan seorang teladan.
Bangsa ini sudah lelah melihat,
mendengar keburukan bangsa-
nya sendiri. Berlindung dibalik
agama, organisasi, partai, ko-
munitas, dan profesi. Semua tidak
akan selesai, tanpa kemauan
kesadaran secara pribadi men-
ciptakan sudut pandang, dengan
pola logika, peka etika dewasa
nurani bijaksana sederhana me-
nempatkan baik yang benar.
Berprilaku koruptif telah
menjadi budaya dibangsa ini baik
pejabat pemerintahan tingkat atas
sampai yang paling bawah ini lah
potret pemerintahan saat ini
bukan isapan jempol belaka.
Lemahnya kepemimpinan dalam
sisi moral dan intelektualitas, serta
penegakan hukum yang mem-
buat mafia korupsi terus-menerus
menguat dan didukung jaringan
mafia peradilan yang melibatkan
actor politik serta banyaknya vonis
ringan dan bebas bagi terpindana
korupsi dengan pertimbangan
pengadilan yang lemah, yang
menyebabkan korupsi begitu
subur di lingkungan birokrat
(pemerintahan) khususnya dibumi
khatulistiwa ini .
Dengan peta bangsa yang
mengenaskan ini, pintu kehan-
curan bangsa telah berada didepan
mata kita. Kini bangsa ini telah
terkapar diujung peradaban.
Korupsi yang semakin sempurna,
dan sistemik, rapi dan khusyu’
telah menghajar potensi anak
muda. Reformasi hukum harus
dilakukan yang esensinya adalah
reformasi peradilan akan tetap
menjadi wacana yang utama dan
akan kandas dipinggir jalan apabila
mahasiswa tidak mengambil
posisi etis-politik, dan intelektual
yang tegas yaitu berpihak kepada
kebenaran dan membela wong
cilik.
Untuk itu kita sebagai gene-
rasi muda dan mahasiswa khu-
susnya tidak boleh berdiam diri
dan harus beranjak dari keadaan
seperti ini, jadilah generasi pe-
ngubah keadaan dan bukan
menjadi korban perubahan.
Untuk itu kita harus meniupkan
harapan, memanggil mereka yang
seiman untuk merapatkan barisan
Indonesia yang korup adalah In-
donesia yang usang, dan harus
ditinggalkan...!!! sadari dan per-
baiki, bencimu benci ketidakadilan,
beranimu berani untuk keadilan.
Yang dibutuhkan saat ini adalah
tindakan nyata bukan sekedar
retorika yang tanpa makna. Pada
moment tahun baru ini mari
kita sambut dengan perlawanan
bagi generasi penolak korupsi
khususnya mahasiswa untuk
turun kejalan lantangkan dan
teriakkan suaramu. GANYANG
KORUPSI, LAWAN KORUP-
TOR.....!
(*) Penulis adalah AktivisSOLMADAPAR
Generasi Penolak
Korupsi...!!!Oleh : Yunus ( * )
Istimewa
5
Edisi 58/Th XIII/Desember/2011
Headline Civitas
Berdasarkan Undang undang No 5 tahun 2004 yang diberlakukan sejak 25 Oktober 2004
pemerintah Pontianak mewajibkan setiap penduduk musiman yang bekerja, menuntut ilmu
maupun tinggal sementara wajib memiliki Kartu Identitas Penduduk Musiman (Kipem).
Kipem vs E-KTPOleh : Zulfian
etiap penduduk musiman
yang datang ke kota Pon-
tianak, khususnya mahasiswa
selain harus memiliki KTP
maupun KTM juga wajib me-
miliki kartu identitas penduduk
musiman (Kipem). Kipem
memiliki banyak fungsi dian-
taranya sebagai tanda pengenal,
syarat pembuatan rekening
Bank, dan pembuatan SIM di
daerah tersebut.
Tetapi Kipem memiliki
jangka waktu yaitu berlaku se-lama satu tahun dan hanya satu
kali masa perpanjangan. “
Kipem hanya berlaku selama
satu tahun dan hanya satu kali
masa perpanjangan, untuk
memperpanjang kembali, pen-
duduk atau mahasiswa harus
berpindah tempat atau daerah
kemudian mengajukan pem-
buatan Kipem yang baru,”
ungkap Wagino Kabid Pela-
yanan Penduduk.
Penduduk dapat memiliki
Kipem dengan berbagai per-
syaratan. Saat ingin membuat
kartu Kipem, penduduk atau
mahasiswa wajib menunjukkan
KTP asal daerah, kartu ke-
luarga penampung, surat kete-rangan RT dan mengisi for-
mulir atau blangko di kelu-
rahan. “Proses pembuatan
Kipem hanya satu hari dan
berdasarkan Perda biaya pem-
buatan Kipem Rp. 7000,”
tambahnya.
Sehubungan dengan ba-
nyaknya persyaratan dalam
proses pembuatannya dan
mempunyai fungsi yang di-
rasakan sama dengan fungsi
KTM dan KTP, beberapa
mahasiswa Untan tidak me-
nyetujui adanya Kipem. “Saya
tidak setuju dengan kebijakan
perda tentang mahasiswa
harus mempunyai Kipem
karena syarat- syaratnya terlaluribet dan membinggungkan
harus kesana kemari,” ungkap,
salah satu mahasiswa Untan
yang tidak mau disebutkan
nama dan fakultasnya. Pen-
S
6
Edisi 58/Th XIII/Desember/2011
Headline Civitas
dapat ini juga senada dengan
salah satu Mahasiswa Muham-
madiyah Thomas angkatan
2010 Jurusan Kesehatan Ma-
syarakat, ia tidak setuju dengan
kebijakan Perda tentang maha-
siswa harus mempunyai Ki-
pem, karena syarat-syaratnya
terlalu ribet dan membing-
gungkan harus kesana-
kemari.” Masalahnya maha-
siswa sudah memiliki KTM
sebagai identitas,” ungkap
Thomas. Menanggapi hal ter-
sebut, Rektor Untan tidak
menyetujui dengan Perda yang
ditetapkan oleh pemerintah
kota Pontianak dengan alasan
bahwa mahasiswa Untan telah
memiliki KTM dan fungsinya
sama sebagai tanda pengenal.
“Saya tidak setuju dengan
adanya Kipem untuk maha-
siswa saya karena mahasiswa
sudah memiliki KTM yang
fungsinya sebagai petunjuk
bahwa dia seorang mahasiswa
Untan.” Ungkap Thamrin saat
diwawancarai di ruang ker-
janya.
Di waktu yang sama Olan
mahasiswa Fisip Untan me-
nyetujui dengan adanya Kipem
menurutnya agar mempermu-
dahkan kita dalam beberapahal dan aman dari razia Satpol
PP.
“Saya setuju apabila Perda
memberlakukan Kipem agar
pemerintah tahu data masya-
rakat yang tinggal di daerah
tersebut, dan mempermudah-
kan kita dalam beberapa hal
serta aman dari razia Satpol
PP,”ujar kedua prodi Ilmu
Sosiologi itu.
Selaku rektor, Thamrin
akan bertindak tegas jika ada
mahasiswa yang ditangkap
gara-gara tidak memiliki Ki-
pem. “Bila ada razia dan maha-
siswa itu ditangkap karena
tidak mempunyai Kipem saya
yang akan turun tangan,”
tegasnya saat pelantikan Pem-
bantu Rektor.
Wagino Kabid Pelayanan
Penduduk Kota Pontianak
mengatakan, “kita sudah mela-
kukan sosialisasi sampai ting-
kat RT tentang program E-
KTP ini, sekitar 2000 desa
sudah kita datangi”. “E- KTP
itu Wajib dan fungsinya adalah
sebagai identitas penduduk In-
donesia” tambahnya lagi.
Kurangnya sosialisasi ter-
hadap E-KTP maupun Kipem
menimbulkan keresahan, ke-
tidaknyamanan dan kebingu-
ngan sebagian pengguna KTP.
Dua mahasiswa baru berbeda
fakultas angkat bicara me-
ngenai Kipem.”Saya tidak tahu
tentang Kipem, soalnya pihak
Pemda tidak mengadakan so-
sialisasi kepada mahasiswa atau
tidak ada sosialisasi kepada pi-
hak kampus untuk mahasiswa
dari luar daerah,”ujar Ardianto
mahasiswa Fakultas Pertanian
Jurusan Agrobisnis, dan
Kastodi mahasiswa Fakultas
Ekonomi Pembangunan yang
sependapat dengan Ardianto.
“KTP yang lama masih berlaku
lalu buat apa dibuat yang baru,
lalu berapa biaya pembua-
tannya”,ujar mahasiswi Fisip
Untan yang tidak mau di-
sebutkan namanya. Ketika
ditanya tentang biaya pem-
buatan E-KTP, Wagino me-
ngaku belum tahu pasti karena
yang menentukan biaya adalah
pusat, “kita masih menunggu
keputusan dari pusat tentang
biaya pembuatannya”, ungkap-
nya.[ ]
7
Biaya Hidup semakin Mahal,Biaya Kul iah Juga MahalTugas Kul iah banyakpekerjaan juga Susah didapatkalau sudah Selesai KuliahNantinya Kita mau jadi apa ya?
Pojok bg Miun
Marilah kita renungkan, dan pikirkan bersamauntuk mengubah masa depan menjadi lebih baik.
Edisi 58/Th XIII/Desember/2011
Kampus Civitas
Masuk dan Keluar Kampus Sama Melelahkan
ebelum acara hari ini,
mereka juga sudah men-
jalani serangkaian kegiatan
persiapan yang dilaksanakan
oleh kampus selama 3 hari
yang meliputi pembekalan,
syukuran dan gladiresik. Wa-
laupun sudah selesai kuliah
namun capek dan lelahnya
sama seperti ketika masih
berada dibangku perkuliahan,
seperti yang diungkapkan oleh
Anisa Dwi Fitria salah satu
wisudawati asal mempawah, ”
kalau dulu capeknya karena
segudang tugas tapi hari ini
harus direpotkan dengan
persiapan wisuda,ya inilah
akhir perkuliahan”. Keluhan
juga dilontarkan oleh Yulinarti
wisudawati FKIP Ekonomi,
“prosesnya sangat melelahkan
seperti saat masuk kuliah,
dengan proses yang sangat
panjang mulai pembekalan,
syukuran , gladiresik, sampai
acara wisuda. Belum lagi bagi
wisudawati harus ekstra
mempersipkan diri”.
Banyaknya prosedur yang
dilewati menjadi keluhan yang
sering disuarakan oleh maha-
siswa, mulai dari mengurus
surat menyurat, perizinan, tes
TOEFL, sampai sekarang
wisuda, masih saja tetap ribet,
“dari dulu sampai sekarang
birokrasi di Untan tetap saja di-
persulit” ujar Adi Pramoko
salah satu wisudawan untan.
Dari 1092 mahasiswa yang
diwisuda, dari kelompok non
eksakta lulusan tercepat adalah
Hendri Sutrisno dari Fak.
Teknik (3 th,11 bln,11 hr),
sedangkan wisudawan ter-
muda adalah Nurjannah dari
Fak. Kehutanan ( 21 th,5 bln,
2 hr), sementara IPK tertinggi
diraih oleh Daniel Halim dari
Fak. Teknik (3,94). Sedangkan
dari kelompok non eksakta
lulusan termudanya adalah
Yayan Elviyah dari FKIK (3 th
8 bln 22 hr) , lulusan
termudanya adalah Pusita
Lestari dari FKIP ( 4 th 1 bln
23 hr) dan IPK tertingginya
diraih oleh Tri Suhartini dari
Fak. Ekonomi (3,92).
Persiapan panitia juga
dirasa kurang mapan baik
sarana dan prasarananya mau-
pun teknikalnya. Dihalaman
luar gedung auditorium banyak
orang tua dari wisudawan yang
nongkrong diserasahan. Hal ini
dikarenakan suhu didalam
ruangan sangat panas sehingga
mereka memilih untuk untuk
berada diliar ruangan. “Walau
sudah pakai AC tapi di dalam
tetap saja panas” ungkap
Phot
o : M
J /
Miun
KELUARGA dari wisudawan yang lebih memilih menghabiskan waktunya diluar Audito-
rium Untan saat anak mereka diwisuda (Miun/Sam’an).
Oleh : Sam’an
8
S
Ribuan Mahasiswa dengan seragam wisuda, dengan dua barisan panjang mereka antri
untuk memasuki ruang auditorium untan, mereka siap untuk diwisuda. Sejak pukul 06.30
pagi mereka sudah memadati halaman auditorium untan, mereka harus berbaris rapi,
kemudian masuk ke dalam ruangan dan mencari tempat duduk mereka.
Edisi 58/Th XIII/Desember/2011
Kampus Civitas
Akibat dari beberapa masa-
lah tersebut berimbas pada
kegiatan-kegiatan di dalam
kampus seperti pengkaderan
anggota organisasi, dan kegia-
tan kampus lainnya. Adanya
perkuliahan hari sabtu meng-
akibatkan kebingungan se-
bagian mahasiswa dan seba-
gian organisasi kampus dalam
menentukan jadwal kampus.
Akhirnya beberapa organisasi
melaksanakan pengkaderan di
hari minggu sebagai solusi
Sabtu Kuliah Ancam Eksistensi Organisasi Kampus
Mariati, orang tua wisudawan
asal pemangkat, mereka
sampai disini sejak pagi hari
namun sebagian besar
waktunya dihabiskan di luar
ruangan, karena kapasitas
ruangan untuk orang tua
wisudawan hanya bisa
memuat sebagian kecil dari
mereka yang hadir pada hari
ini. Mereka mengharapkan
panitia agar membenahi fasi-
litas yang telah ada “kami juga
ingin melihat anak kami di-
wisuda” tambahnya.
Sementara Sutrisno wi-
sudawan asal FKIP Kimia juga
mengeluhkan fasilitas yang
disiapkan oleh panitia, ter-
utama untuk orang tua atau
undangan, setidaknya orang
tua diberi petunjuk atau arahan
dimana mereka harus ditem-
patkan agar tidak tampak
terbiar.”coba kalau hujan,
bagaimana nasib mereka”
ungkap sutrisno lagi. Selain itu
koordinator lapangan juga
perlu di tambah karena hanya
satu koordinator saja untuk
mengurus semua wisudawan,
tambahnya lagi. Susunan acara
tahun ini berbeda dengan
susunan wisuda sebelumnya
dimana pidato rektor menjadi
penutup acara tersebut. Hal ini
senada dengan yang diungkap-
kan Jumardi Budiman alumni
FKIP yang diwisuda sebelum-
nya, mengatakan bahwa su-
sunan acaranya wisuda saat ini
berbeda dengan wisuda yang
lalu, dimana kali ini lebih cepat
karena susunan acaranya di-
balik.
Untuk kedepannya hendak-
nya panitia menyiapkan fasili-
tas untuk orang tua dan unda-
ngan yang memadai. “Paling
tidak, ada tenda khusus untuk
orang tua berteduh dan ada
panitia yang menangani khusus
untuk orang tua maupun ke-
rabat mahasiswa yang diwisu-
da” ungkap Sutrisno.[ ]
Perkuliahan banyak mengalami perubahan baik dari waktu (jadwal) maupun mata kuliah.
Hal ini menimbulkan beberapa masalah seperti perpindahan waktu kuliah, penambahan
mata kuliah, pergantian dosen, dan tabrakan mata kuliah.P
hoto
: D
oc M
iun
Photo ; Mahasiswa baru saat pembukaan upacara Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB).
Saat masuk kekampus mereka dibimbing untuk mengikuti organisasi kampus
Oleh : Tan Erwin
9
Edisi 58/Th XIII/Desember/2011
Kampus Civitasuntuk mempertahankan
keberadaan/ kelangsungan
hidup organisasi.
Hari sabtu merupakan hari
pengkaderan anggota dan ke-
giatan bagi organisasi kampus
serta hari pengembangan kre-
atifitas mahasiswa dan pada
hari minggu sebagai hari untuk
kegiatan pribadi dan kegiatan
ringan lainnya. “Hari sabtu
mahasiswa sudah melakukan
pengkaderan dan hari minggu
saatnya istirahat, cuci pakaian,
dan potong rambut. Hal ini
juga diminta oleh orang tua
mahasiswa itu sendiri”, Ujar
Achmadi, Pembantu Dekan
III Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (Fkip).
Saat menanyakan kepada
ketua himpunan Mahasiswa
program Biologi yang juga
sampai sekarang masih bingu-
ng untuk melakukan kegiatan
hari apa. “Kami bingung untuk
melakukan pengkaderan hari
apa, jika kami melakukan peng-
kaderan hari Sabtu, sudah di-
pastikan tidak bisa karena hari
sabtu kami dari angkatan 2009
ada kuliah dan mahasiswa baru
juga ada kuliah.” Ujar Desi
mahasiswa prodi Biologi
angkatan 2009. Dihari sabtu,
selain ada perkuliahan juga ada
lagi kegiatan Pendidikan Ka-
rakter (Pendikar) sehingga
untuk di FKIP, organisasi kam-
pus menjadi sulit mengambil
keputusan dalam membuat
kegiatan khususnya kegiatan
pengkaderan atau pendidikan
keorganisasian.
Acaman keras didapatkan
oleh himpunan mahasiswa
yang melakukan kegiatan peng-
kaderan dihari minggu. “Kita
tidak diizinkan oleh Pak
Achmadi untuk menyeleng-
garakan kegiatan tersebut pada
hari minggu, karena hari ming-
gu adalah waktunya beristira-
hat dan boleh menggadakan
kegiatan asalkan jangan di
kampus. Himpunan kami juga
di ancam hendak dibubarkan
jika kami masih menyeleng-
garakan kegiatan tersebut”,
ujar Nur Fitri, ketua Panitia
Pengkaderan Calon Anggota
Himpunan (PeCAH) dari pro-
gram studi matematika.
Khusus untuk unit kegiatan
mahasiswa (UKM) tidak di-
larang untuk melakukan peng-
kaderan dihari minggu. “Un-
tuk UKM yag ada di FKIP ini
memang tidak dilarang dan
kami persilahkan, seperti
Gerakan Mahasiswa Pencinta
Alam (Gempar), paling yang
ikut hanya 2 atau 3 orang saja
dan untuk himpunan
mahasiswa reguler B (Himreg
B) kami beri kesempatan 1
bulan 1 kali dan itu saya pikir
efektif ”, tambah PD III FKIP.
Keputusan Menteri Pen-
didikan dan Kebudayaan Re-
publik Indonesia Nomor 155
/U/1998 pasal 1, ayat I me-
nyatakan bahwa organisasi ke-
mahasiswaan intra perguruan
tinggi adalah wahana dan
sarana pengembangan diri
mahasiswa ke arah perluasan
wawasan dan peningkatan
kecendekiawanan serta inte-
gritas kepribadian untuk men-
capai tujuan pendidikan ting-
gi. Dasar di atas menga-
manatkan kepada semua stake-
holder sebaiknya memberikan
ruang kepada mahasiswa untuk
berorganisasi dan bukan mem-
berikan kesulitan dalam belajar
berorganisasi seperti memak-
sakan kuliah dihari sabtu dan
sebagainya.[.]
10
Edisi 58/Th XIII/Desember/2011
Jepretan Civitas
Foto: Miun/Wisda
Foto: Miun/Wisda
Foto: Miun/Wisda
Foto: Miun/Wisda
Foto: Miun/Wisda
Foto: Miun/Wisda
Pejalan kaki yang melintasi plang nama Pontianak yang sengaja dicoret
menandakan wilayah luar Kota Pontianak. (Miun/Crew)
Bus antar kota yang parkir tepat berada di samping tanda berhenti
karena alasan mengambil penumpang (Miun/Crew)
PENDUDUK setempat yang mengunakan perahu sebagai alat
transportasi yang masih berlangsung dari dulu hingga kini dan menjadi
sebuah keindahan tersendiri dalam pesona sungai kapuas (Miun/ Crew).
Nelayan lokal yang sedang melempar jala. Sebuah hal menarik di dalam
keadaan yang serba susah untuk mempertahakan kehidupan dan menjadi
tantangan pemerintah daerah agar melihat masyarakat kecil yang
memebutuhkan suatu gerakan pasti untuk memperbaiki taraf kehidupan
(Miun/ Crew).
KEBUDAYAAN masyarakat Kalimantan Barat yang menjadi objek
wisata dan perlu dilestarikan serta dihargai (Miun/ Crew).
BENTUK kekesalan dan nasionalisme sebagian mahasiswa yang
melakukan aksi di bundaran Digulis sebagai perlawanan dan
keprihatianan akan wilayah Indonesia yang diisukan akan dicaplok negara
tetangga (Miun/ Crew).
11
Edisi 58/Th XIII/Desember/2011
Khusus Civitas
dengan Thamrin Usman se-
laku Rektor Untan. “Saya
wanti-wanti karena ada keter-
lambatan dalam persiapan
untuk BLU tahun depan
sehingga membuat kami ya-
kin mekanisme ini perlu
dibenahi”, ungkapnya.
Bentuk otonomi pergu-
ruan tinggi yang dilihat dari
adanya BLU memberikan
bermacam persepsi atas man-
faat dan sisi negatifnya.
Untuk itu Rektor Untan
menegaskan bahwa BLU itu
sangat penting untuk di-
laksanakan. “BLU itu penting
namun itu tidak ada hu-
bungannya dengan SPP atau-
pun beasiswa mahasiswa,”
ungkapnya saat ditemui di
Rektorat Universitas Tanjung-
pura, Pontianak, jumat (7/10).
Adanya konsep BLU
memberikan manfaat berupa
penyediaan beasiswa lebih
kepada mahasiswa. “ saya bisa
menyediakan beasiswa se-
banyak-banyaknya terutama
dari bank mandiri sudah me-
nyediakan beasiswa bagi maha-
siswa berprestasi. “Kalau
boleh semua mahasiswa men-
dapat beasiswa, namun hanya
mahasiswa yang berlatar be-
lakang prestasi akademik yang
bagus dan juga berasal dari
keluarga tidak mampu serta
kami menambahkan dana
beasiswa tahap 2 sebesar 200
juta” ungkap Rektor lagi .
“Saya juga berasal dari keluarga
tidak mampu, pernah me-
ngecap kemiskinan. Saya itu
tidak seperti lupa akan asal usul
saya. Maka dari itu saya mem-
berikan beasiswa bagi mah-
asiswa yang kurang mampu”,
tambahnya dengan nada ber-
bisik.
“Mengapa ketika maha-
siswa memakai tidak diijinkan,
lebih mementingkan pihak
non mahasiswa yang menye-
wa”, ungkap Toto (bukan na-
ma sebenarnya) mahasiswa
BLU Siap Landas di UntanOleh: Welly
Bersambung Ke Halaman 15
Karikatur: Meidy.p
Universitas Tanjungpura
(Untan) merupakan perguruan
tinggi negeri yang siap beralih
menjadi BLU. Buktinya saat ini
Untan telah membentuk panitia
pembentukan BLU. “Sesuai
dengan SK penyiapan pem-
bentukan BLU Untan, target-
nya BLU Untan akan terbentuk
pada tahun 2012. Panitia pem-
bentukan BLU juga akan be-
rangkat ke Jogja untuk kon-
sultasi pembentukan BLU”,
ungkap Yanto, panitia pem-
bentukan BLU Untan bagian
administrasi.
Kurangnya persiapan dalam
pembentukan BLU di Untan
menjadi kekhawatiran yang
perlu dibenahi. Hal ini senada
UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Pasal 24 Ayat 2 dan 3UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Pasal 24 Ayat 2 dan 3UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Pasal 24 Ayat 2 dan 3UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Pasal 24 Ayat 2 dan 3UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Pasal 24 Ayat 2 dan 3
menjadi dasar Universitas dapat menjadi Badan Layananmenjadi dasar Universitas dapat menjadi Badan Layananmenjadi dasar Universitas dapat menjadi Badan Layananmenjadi dasar Universitas dapat menjadi Badan Layananmenjadi dasar Universitas dapat menjadi Badan Layanan
Umum (BLU) dan diperkuat dengan PP 60 th 2010 pasalUmum (BLU) dan diperkuat dengan PP 60 th 2010 pasalUmum (BLU) dan diperkuat dengan PP 60 th 2010 pasalUmum (BLU) dan diperkuat dengan PP 60 th 2010 pasalUmum (BLU) dan diperkuat dengan PP 60 th 2010 pasal
49 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan49 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan49 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan49 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan49 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan
12
Edisi 58/Th XIII/Desember/2011
Khusus CivitasBangun Rumah Sakit, Benahi juga fasilitasnya
Oleh : Sam’an
Phot
o: B
eno
l /
Miun
BANGUNAN Rumah Sakit Untan yang pembangunannyasudah di tahap 4 (Miun/ Sem).
13
Berada disamping Fakultas
Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan (FKIK) untan ber-
diri sebuah bangunan megah.
Bangunan berwarna putih dan
hampir rampung itu adalah
rumah sakit untan. nantinya
rumah sakit tersebut dapat
dijadikan rujukan bagi maha-
siswa dan masyarakat umum.
Dan lebih utama lagi jika dapat
memberdayakan lulusan dari
FKIK Untan, sebagai tenaga
medis.
Rumah sakit Untan ini
diharapkan bisa menyediakan
sarana kesehatan yang ber-
kualitas untuk pasien. Andi,
mahasiswa teknik menanggapi
ini dengan baik. Pembangunan
rumah sakit Untan dapat
meberi kemudahan bagi maha-
siswa. Setidaknya mahasiswa
yang sakit tidak perlu lagi
mencari rumah sakit di luar
untan.
Namun muncul kekha-
watiran jika RS Untan dibuka
untuk umum. Saat ini saja
keadaan kampus tidak begitu
aman, terutama dari tindak
pencurian. “ sekarang saja
sering terjadi kecurian helm,
apalagi nanti jika masyarakat
umum sudah masuk kampus”
tutur andi.
Ramainya calon pengunj-
ung RS mesti diimbangi de-
ngan penyediaan jalan alter-
natif menuju RS Untan. Se-
hingga memperkacil kemung-
kinan terjadinya hal yang tidak
diinginkan. “ jika RS Untan
Dibuka untuk umum maka
kampus Untan akan selalu
ramai oleh masyarakat umum
dan itu sangat mengganggu
aktifitas perkuliahan. Diha-
rapkan Untan bisa menye-
diakan jalan keluar masuk
khusus menuju RS tersebut”
papar Sugiono salah satu
mahasiswa FISIP Untan.
“Kehadiran bangunan me-
gah di tengah- tengah ke-
ramaian mahasiswa ini juga
diharapkan mampu meringan-
kan biaya pengobatan, teru-
tama bagi mahasiswa”, pin-
tanya lebih lanjut
Sementara itu rektor
Untan Thamrin Usman, men-jelaskan bahwa pembangunan
RS Untan sepenuhnya dibiayai
APBN. Sekarang pembangun-
an RS sudah pada tahap 4 dan
sudah lebih 50% terealisasikan.
Mengenai tenaga medis
yang nantinya akan di tem-
patkan di RS tersebut tentunya
akan mengutamakan lulusan-
lulusan dari FKIK Untan.
Sehingga ilmu yang mereka
peroleh di kampus dapat di
aplikasikan ke dunia profesi.
Mengenai biaya pengobat-
an, semua pasien akan dikena-
kan biaya. Sehingga Tidak ada
perbedaan/ pengecualian an-
tara mahasiswa dan masyarakat
umum dalam hal pembayaran.
Keputusan ini diambil karena
nantinya dana yang dihimpun
akan dibayarkan lagi sebagai
imbal jasa dari tenaga medis di
RS tersebut.
Rektor Untan juga me-
negaskan bahwa dengan diber-
lakukannya aturan di atas
bukan berarti RS Untan men-jadi ajang berbisnis dan men-
cari keuntungan, “Pemba-
ngunan RS ini bukannya Frofit
oriented” ujar orang nomor
satu di Untan itu[.]
Edisi 58/Th XIII/Desember/2011
Sastra Civitas
Sebuah cahaya terasa gelap ketika hujan menerjangSerangkai tawa hilang dengan datangnya berita Berita yang mampu membuatku terjatuh Terjatuh dan terjatuh lagiSesosok ayah gagah yang sangat ku cintaiKini terbarung lemas antara hidup dan mati Desak dan tangis terdengar perih menusuk hati Cobaan yang datang terasa begitu menghancurkan duniaDunia kehidupanku dan dunia keluargakuDunia yang begitu indah dengan kehangatan keluarga Curhatan hati ku panjatkan kepada tuhan Semoga ayah tetap bersama kami Dapat melihat kami memegang toga kebanggaan Melihat anak kecil mungilnya yang telah dewasa Menjadikannya orang tua yang paling bahagia diduniaAku sayang ayahI love you ayah
Ayah○ ○ ○ ○
Oleh :
Lusiana,
Teknik Industri Untan
Luka yang takkan tersembuhkanPenderitaan selalu diiringi kepedihanBencana selalu tak unjung berakhir
Bom lagi....Bom lagi....“Tbooaarrrrr.......” Ledakan bom bermunculanMengobrak-abrik tanah airkuMerenggut hak asasi saudarakuMenghancurkan mimpi-mimpi sang tak berdosa
Bom lagi....Bom lagi....Apakah dengan bom dapat menyelesaikan masalah?Apakah dengan bom dapat menenangkan hati dan jiwa?
Lihat saudaraku...lihat....Haruskah orang-orang tidak berdosa jadi korban tanganmuHaruskah keluarganya kehilangan permata yang berkilauKami yang berjuang ditanah air ini menanggung beban cukup beratKami para pejuang ditanah air ini tidak merasakan tenang dibuat ulahmu
Sadar saudaraku...sadar....Jalan kami masih panjang, jangan saudaraku pasang bom dileher kamiCara teror bukan solusi, tapi buat kami mati
Terorismee
By : Nabu
Ilmu yang mahal, Ilmu yangmalangLangkah ku ringan denganhadirmuBicaraku lantang bi latentangmuMalam bersinar denganilmumuNamun,,,,,,,Kau kini ilmu yang terjualTerjual penguasa yangrakusKini ilmu perbdohi kamiGelapkan dunia, perbodohiumat, dan kau bungkamlangkah kami.Kau ikut penguasa yangrakus.
By;Duo Kribo
Ilmu Yang Terjual
14
Edisi 58/Th XIII/Desember/2011
Sastra Civitas
Kepasar tengah
jumpe bang
kumis
Singgah bantar
kerumah
kak lilies
Mahasiswa harus
berpikir
akademis
Dan dipadukan dengan
bertindak akt
ivis
Bulan ini ramai orang
pergi
haji
Disambut pulang dengan
segala barokah
Mahasiswa belajarlah akan
organisasi
Untuk bekal diri selesai
kuliah
Oleh : Sukal Minsos
Untan angkatan 2009. Adanya
kekhawatiran akan BLU yang
merupakan sektor terbuka bagi
penanaman modal dan komo-
ditas serta sebagai sarana untuk
melepaskan tanggung jawab
pemerintah atas pendidikan
hingga menjadikan pendidikan
sebagai investasi yang cukup
menguntungkan ditepis oleh
rektor Untan. “Saya tidak ber-
bisnis dengan mahasiswa.
Mengelola auditorium itu tidak
semata-mata karena aspek
sosialnya saja. Perlu diper-
hatikan dari aspek keuangannya
juga. Karena mahasiswa me-
makai fasilitas tersebut tidak full
tarif jadi kompensasinya ke-
pada pihak non mahasiswa
untuk mengimbangi beberapa
kerusakan yang kalian (maha-
siswa) buat”, ungkap Rektor
Untan.[]
Sambungan Halaman 12 BLU Siap Landas di Untan
Modif motor kepala ceper
Sok belakang agak d
itinggikan
Jadi lah mahasiswa yang
revolusioner
Lebih mantap jika ditambah
dengan militan.
Pan
tun
bg
Miu
n
15
Ke korem makan bubur ketan
Eh.. lagi nyantai jumpa kak
Intan
Bukan ni la i t inggi jadi
kebanggaan
Tetapi skil dan kemampuan
yang harus jadi pegangan
Edisi 58/Th XIII/Desember/2011
Seremonial Civitas
Dalam rangka kegiatan ru-tin tahunan yaitu HNP (Hu-
manity Night Project), Fa-
kultas Teknik Untan menga-
dakan kegiatan donor darah
yang dilaksanakan di BEM
Fakultas Teknik pada (24/10).
Yang menjadi panitia kegiatan
ini adalah mahasiswa baru
angkatan 2011.
Peserta yang ikut dalam
kegiatan ini adalah masyarakat
kampus dan masyarakat luar
kampus. Dalam pembukaan-
nya, kegiatan ini dibuka lang-
sung oleh Ir. H. Syafaruddin
AS., M.M, selaku Dekan Fa-
kultas Teknik Untan. Dan
disertai dengan pemukulan
gong. Acara ini dihadiri oleh
Dekan Fakultas Teknik, Pem-
bantu Dekan Fakultas Teknik
dan Perwakilan dari setiap
UKM yang ada di Untan.
“Peserta yang hadir secara
keseluruhan dalam kegiatan
donor darah ini sekitar 150
orang,” ujar Lusiana selaku
ketua panitia.
Kegiatan donor darah ini
bekerja sama dengan PMI
(Palang Merah Indonesia)
untuk membantu masyarakat
yang membutuhkan, dengan
target 100 kantong darah.
“Jumlah kantong darah yang
kami targetkan adalah seba-
nyak 100 kantong , dan diakhir
kegiatan ternyata yang kami
rargetkan sesuai dengan hara-
pan, yaitu 100 kantong darah”,
ungkap Lusiana.
Seusai membuka kegiatan
donor darah, Syafaruddin
mengungkapkan bahwa tujuan
kegiatan ini adalah menga-
jarkan mahasiswa baru untu
berkognetif dengan baik. Ha-
rapannya bisa memberikan
manfaat yang besar padamasyarakat dengan pengum-
pulan darah secara suka rela,
serta mampu memotivasi atau
mengajak masyarakat untuk
turut serta dalam kegiatan ini,
dan mahasiswa yang baru
mampu dalam menerapkan
ilmu keterampilannya pada
masyarakat ketika selesai dari
kuliahnya.
“Harapan dari kegiatan do-
nor darah ini diantaranya
adalah semoga saja darah yang
kami kumpulkan ini benar-
benar digunakan sebaik-baik-
nya oleh PMI untuk mem-
bantu orang yang sangat mem-
butuhkannya, dan harapan
saya bagi mahasiswa angkatan
2011 supaya lebih
meningkatkan lagi jiwa kema-
nusiaannya dan kekom-
pakannya dalam angkatan, ujar
Lusiana.[ ]
Fakultas Teknik Gelar DonorOleh : Asmadi
16
Karikatur Meidy
Edisi 58/Th XIII/Desember/2011
Pengasuh Baru Mahasiswa UntanOleh : Hilda
askita,begitu biasaia disapa, pria ke-lahiran Bojone-
goro, 1 juni 1952 ini menga-wali kiprahnya diranah pendi-dikan dengan menjadi dosen diFakultas Pertanian jurusanKehutanan (dahulunya keduafakultas ini digabung). Diawalkarirnya sebagai dosen, atasrekomendasi dari teman-temannya, beliaupun dipercayamenjadi Pembantu Dekan III.Beliau dan Istrinya Dra.Hj.SriLestari, M.Pd dianugrahi 3 or-ang anak yaitu: Reine SuciWulandari, S.Hut.,MPB, AyuPrihandono,S.si.,M.Sc., danLertyo Canggih Prakarsa, ST.
Mantan PD III FakultasKehutanan ini mulai menam-pakkan kecintaannya padabidang kemahasiswaan semen-jak ia duduk di senat maha-siswa (sekarang DPM). “Waktuitu saya sudah aktif disenat
mahasiswa Fakultas Pertaniantahun1972”, ujarnya. Selainaktif disenat kampus, beliaujuga menjadi pelopor terben-tuknya Band Untan pertama,bersama teman-teman seper-juangannya. Sebagai seorangmahasiswa yang aktif dibidangkemahasiswaan, beliau jugamengalami guncangan saatperistiwa Malore terjadi di UI(Universitas Indonesia). Untandianggap kurang membantupada saat peristiwa itu terjadi.
Setelah lulus sarjana mudadi Fakultas Pertanian, beliaumelanjutkan pendidikannya diIPB (Institut Pertanian Bo-gor),dan menyelesaikan gelarsarjana penuhnya di sana.Sepulang dari menempuh pen-didikan, beliau kembali keUntan dan menjadi dosen.Cukup lama berselang, beliaukembali melanjutkan studinyadi Magister Untan jurusan
Manajemen SDM.Suami dari Sri Lestari ini
kian aktif dibidang kemaha-siswaan semenjak terpilihmenjadi Pembantu Rektor IIIdan resmi dilantik pada 3Oktober 2011 lalu. Dalam visimisinya, ia selalu menekankanagar mahasiswa yang aktifdiorganisasi maupun UKMuntuk tidak melalaikan kuliah-nya. “Saya itu maunya maha-siswa meningkatkan krea-tivitas, bakat disegala bida-ng,meningkatkan potensi diri,tapi lulusnya tepat waktu’’,ungkap pria tiga anak ini.Beliau selalu mengajarkan padaanak didiknya agar beranimembuka potensi diri, sepertididikannya pada putra-putrinya yang mengantarkandua dari tiga anaknya jugamenjadi dosen.
Disela-sela kesibukannyasebagai Pembantu Rektor,Waskita juga menulis bahanajar untuk mata kuliah yangdipegangnya. Beliau juga me-rupakan dosen mata kuliahumum untuk mata kuliah pen-didikan kewarganegaraan.Dimata mahasiswa ia dikenalsebagai dosen yang baik danbersahabat, seperti yang diung-kapkan Aan, mahasiswaFakultas Kehutanan angkatan2010, ”bapak termasuk dosenyang sangat baik, ramah, tidakpelit nilai dan memiliki jiwakemahasiswaan”,ungkapnya.[ ]
Istimewa
KELUARGA besar Pembantu Rektor III Universitas Tanjungpura
WWWWW
17
Profil Civitas
Edisi 58/Th XIII/Desember/2011
Religi Civitas
18
Cara Berprasangka Baik Kepada Orang Lain
Assalamu’alaikum,,Wr...Wb....
Begitu banyaknya pikiran
yang kotor meracuni pikiran
kita, sehingga mata hati kita
ternodai. Terkadang kita tidak
sadar kalau kita sudah berpikir
buruk dan merasa lebih baik
dari orang lain, padahal se–––
–––benarnya itu adalah suatu
kesombongan.
Namun dalam hal ini kita
bisa mengubah cara pandang
kita terhadap perilaku orang
lain. Saya mamberikan bebera-
pa cara agar kita selalu berpikir
baik kepada orang lain, kata-
kata ini saya kutip dari sebuah
buku “Orang Bijak Berkata”.
1. Jika kita bertemu or-
ang yang cukup tua, katakanlah
dalam hati kita, orang tua ini
jauh lebih baik daripada diriku,
karena ia sudah lama hidup di
dunia ini dengan beramal
sholeh daripada saya yang
selalu berbuat keburukan.
2. Jika kita bertemu de-
ngan anak kecil, maka kata-
kanlah dalam hati kita, anak
kecil ini jauh lebih baik dari-
pada diriku, hatinya tentu
masih suci dan tidak berdosa,
dibandingkan saya yang selama
ini selalu berbuat kesalahan.
3. Jika kita bertemu de-
ngan orang yang berilmu, maka
SWT atas karunia yang telah
diberikan. Lantas apakah kita
pantas untuk menyombong-
kan diri di hadapan Allah?
Sadarlah bahwa hidup ini
hanya perjalanan sementara.
Penulis sadar bahwa diri
penulis masih belum sem-
purna, mungkin para pembaca
lebih baik dari pada penulis
namun kita harus terus ber-
lomba-lomba dalam kebaikan
dan berusaha untuk menjadi
lebih baik.
Demikianlah cara untuk
berprasangka baik kepada or-
ang lain. Ini mungkin hanya
beberapa dari banyak cara
yang lain, namun semoga
tulisan ini dapat bermanfaat,
untuk kita semua. Ada sebuah
ibarat “tak ada gading yang tak
retak”, tentunya kata-kata ini
masih banyak kekurangannya.
Jadi mari kita bersama-sama
terus belajar tanpa henti untuk
menutupi kesalahan serta
kekurangan yang ada didalam
diri kita yang lemah ini.
Akhir kata penulis ucapkan
terima kasih.
katakanlah dalam hati kita,
bahwa ia telah memperoleh
karunia dari Allah SWT, dan
ilmu itu ia ajarkan kepada or-
ang lain, tidak seperti saya yang
sudah diberi karunia namun
tidak bersyukur.
4. Jika kita bertemu de-
ngan orang yang bodoh yang
telah berbuat dosa kepada Al-
lah SWT, katakan dalam hati
kita, ia tidak mengetahui per-
buatannya karena ketidak
tahuannya, sedangkan saya
berbuat dosa, padahal menge-
tahui akibatnya, dan saya tidak
tahu mungkin akhir hidupnya
lebih baik daripada saya.
5. Jika kita bertemu de-
ngan orang munafik, maka
katakan dalam hati kita, mung-
kin akhir hidupnya lebih baik
daripada kita.
6. Jika kita bertemu or-
ang yang baru kita kenal,
katakanlah dalam hati kita,
bahwa ia lebih baik daripada
kita, mungkin orang tersebut
telah banyak melakukan amal
kebaikan, dibandinkan saya
yang selalu melakukan amal
keburukan.
Tahukah kita bahwa setiap
hembusan nafas kita hen-
daknya mengucapkan tasbih,
tahmid, dzikir kepada Allah
Oleh: Ali Topan
(*) Penulis adalah ang-gota BKMI Untan