chapter iii-v_7

Upload: matambb

Post on 03-Jun-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    1/23

    BAB III

    PERANCANGAN PEMBUATAN MESIN PEMIPIL DAN

    PENGGILING JAGUNG

    3.1. Perhitungan pada motor yang dirancang

    Gambar 3.1. Motor Listrik.

    a. Putaran Pada Motor

    ns = 1400 Rpm

    nr = n s

    f = 50 Hz

    Maka Tidak terjadi faktor slip

    b. Kecepatan sudut ( )

    det/.5,14660

    1400.14,3.260

    ..2

    rad

    n

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    2/23

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    3/23

    b. Gaya Tangensial

    p f

    n s.120

    Dimana :

    N s = Putaran sinkron medan putaran stator (rpm)

    f = Frekuensi (HZ)

    p = Jumlah Katup

    katup p

    Hz p

    p Hz

    4

    14006000

    50.1201400

    ib

    r n P

    Ft

    r MT

    Ft

    05,04396240

    5,0.1400.14,3.2

    4.60...2

    .60

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    4/23

    3.3. Perhitungan puli dan sabuk

    1

    2

    2

    Gambar 3.2. puli dan sabuk

    Data-data pada mesin yang dirancang :

    1. puli pemipil jagung 4 ( 101,6 mm )

    2. puli penggiling jagung 5 (127mm )

    3. puli motor penggerak 3 ( 76,2mm )

    Dengan mengabaikan slip pada sabuk maka jumlah putaran pada masing-

    masing puli adalah sebagai berikut :

    2

    11 d

    d xnn .............................................................(Khurmi,1980.hal 675)

    Dimana : = diameter puli penggerak1d

    = putaran puli penggerak1n

    = diameter puli yang digerakkan2d

    = putaran puli yang digerakkan2n

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    5/23

    puli 1 dengan 2

    2

    113 d

    d xnn

    = 1400 76,2

    = 840 rpm

    Putaran 3 dan 4

    Cat : karena puli dengan 2 dengan puli 3 seporos maka putarannya juga sama

    Maka :

    4

    334

    d

    d xnn

    6,1012,76

    840 x

    = 630 rpm

    3.4. SABUK

    Jarak yang jauh antara dua buah poros sering tidak memungkinkan transmisi

    langsung dengan roda gigi. Dalam hal demikian, cara transmisi putaran atau daya

    yang lain dapat digerakkan, dimana sebuah sabuk dibelitkan disekeliling puli pada

    poros.

    Untuk transmisi daya yang dipergunakan sabuk V karena mudah

    penggunaanya. Jenis sabuk V terdiri dari beberapa tipe dan ukuran penampang

    maka untuk menentukan tipe dan ukuran penampang sabuk yang akan digunakan

    harus sesuai dengan daya rencana dan putaran poros penggerak.

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    6/23

    Sesuai dengan rencana {Kw} yang dipergunakan dalam putaran {rpm} yang

    dihasilkan oleh motor pada pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan

    bahwa sabuk V yang dipakai adalah tipe A.

    Gambar 3.3. Ukuran penampang dan konstruksi sabuk

    Yang mana :

    2 = 40

    = 20

    9 X

    tg

    X = tg 20 9

    = 3,275 mm

    b = 12,5 2 (3,275)

    = 5,95 mm

    Luas sabuk

    A = 9.b + (2. 0,5. 3,275. 9)

    = (9 5,95) + (29 475)

    = 83,025 mm 2

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    7/23

    3.5. Transmisi dari motor penggerak kepenggiling oleh sabuk

    a. kecepatan linier sabuk

    100.60. 1ndp

    V ..............................................................(Sularso, 1987, hal.166)

    Dimana :

    V = Kecepatan linier sabuk {m/s}

    Dp = diameter puli penggerak {mm}

    1n = putaran puli penggerak {rpm}

    100060

    14002,76 xV

    = 5,58 m/s

    b. jarak sumbu kedua poros

    c = 1,5 Dp..............................................................(Sularso,1987,hal. 166)

    c = jarak sumbu kedua poros {mm}

    Dp = Diameter puli yang digerakkan {mm}

    c = 1,5 127

    = 190,5 mm

    c. Sudut kontak antara sabuk dengan puli penggerak

    C dp Dp )(57180 0

    ...........................................(Sularso,1987,hal.173 )

    = Sudut kontak sabuk dengan puli penggerak

    Dp = Diameter puli yang digerakkan {mm}

    dp = Diameter puli penggerak {mm}

    C = Jarak sumbu kedua poros {mm}

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    8/23

    5,190)2,76127(57180 0

    180 - 15,2

    1808,164

    2,87 rad

    Panjang sabuk yang digunakan untuk menghubungkan puli penggerak

    dengan puli yang digerakkan adalah :

    L = 2C +2

    ( dp + Dp ) +C 41 + dp Dp

    2.............(Sularso, Elemen mesin,

    hal. 170)

    Maka :

    L = 2 190,5 +2

    ( 76,2 + 127 ) +5,190.4

    1+ 2,76127

    2

    L = 733,89 mm

    Jarak sumbu poros kedua puli adalah :

    C = b +8

    )(8 22 dp Dpb................( Sularso, Elemen Mesin, Hal. 170 )

    b = 2.L (Dp + dp)

    b = 2 733,89 ( 127 76,2 )

    = 1308,28 mm

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    9/23

    Maka :

    C = 1308,28 +8

    )2,76127(828,1308 22

    = 1768,03 mm

    d. Tegangan sabuk

    eT T

    2

    1.........................................................................(khurmi,1980.hal.670)

    Dimana :

    1T = tegangan sisi kencang sabuk {kg}

    2T = tegangan sisi kendor sabuk {kg}

    e = bilangan alam = 2,7182..................................................(Hanoto,1982,hal 111)

    = koefisien gesek antara sabuk dan puli (0,45-0,60)....... (Hanoto,1982,hal 111)

    87,25,0

    2

    1 7182,2 xT T

    = 3,84

    1T = .b.t...............................................................................(Khurmi,1980,hal. 666)

    Yang mana :

    = tegangan tarik bahan sabuk

    bahan karet = 0,4-0,5 { }.........(jac. Sto lk and Kross, 1981.hal. 470)2/ mmkg

    b = lebar sabuk {mm}

    t = tebal sabuk {mm}

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    10/23

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    11/23

    180 - 9,5

    1805,170 x

    2,97 rad

    d. Tegangan sabuk

    eT T

    2

    1

    97,25,0

    2

    1 7182,2 xT T

    2

    1T T

    4,41

    = .b.t1T

    = 0,4 .5,96.91T

    = 21,4 kg

    = 3,86 T21T

    = 21,4/3,862T

    = 5,54 kg2T

    e. Daya yang ditransmisikan

    Po=(T 1 -T 2).v.................................................................(Hanoto,1981.hal.110)

    Po = {21,4 5,54}. 3,35

    Po = 53,13 watt

    Po = 0,053 {Kw}

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    12/23

    3.7 Sproket ( Roda gigi )

    Dalam perancangan ini roda gigi untuk penggiling jagung dibuat dari

    bahan S45C dengan data sebagai berikut :

    Diketahui M = 3,75 ..................................(Sularso,Elemen mesin hal .35)

    = 020

    Perbandingan antara jumlah gigi pada roda gigi pinion dan driver adalah :

    i =2

    1

    nn

    perbandingan roda gigi yang digunakan hanya untuk mentransmisikan putaran

    dengan perbandingan : = 1 : 1, maka i = 11n 2n

    diameter sementara roda gigi yang pertama

    ia

    d 1

    21 .......................................( Sularso,Elemen mesin, hal.216 )

    Dimana :

    = diameter sementara roda gigi pertama1d

    i = perbandingan putaran roda gigi pertama dengan roda gigi kedua

    a = jarak sumbu poros {mm}

    Maka :

    ia

    d 1

    21

    115,1902 x

    = 190,5 mm

    Maka diketahui diameter sementara roda gigi kedua adalah 190,5 mm.

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    13/23

    Untuk mencari jumlah gigi pada roda gigi

    z d

    m ................................................( Sularso, Elemem mesin, hal.214 )

    md z

    75,35,190

    1 z

    = 50 gigi

    = 50 gigi2 z

    Perbandingan = = 1, maka untuk mencari diameter lingkaran jarak

    bagi roda gigi standart.

    1 z 2 z

    1do = m .............................................( Sularso, Elemen mesin, hal.220 )1 z

    1do = 50 3,75 = 187,5 mm

    2do = 187,5 mm

    Tinggi kepala ( Addentum)

    hk = k . m ..................................................( Sularso, Elemen mesin, hal.215 )

    dimana :

    k = Faktor tinggi kepala = 1

    hk = 1 . 3,75 = 3,75 mm

    Tinggi kaki ( Dedentum )

    Maka hk = k . m . + Ck .......................................( Sularso, Elemen mesin, hal.215)

    Dimana :

    Ck = kelonggaran puncak

    Ck = 0,25 3,75

    = 0,93 mm

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    14/23

    Dengan demikian diperoleh :

    hk = 1 . 3,75 + 0,93

    = 4,68 mm

    Diameter kepala roda gigi :

    dk = (z + 2). m ........................................(Sularso, Elemen mesin, hal.219)

    = ( 50 + 2 ) . 3,75

    = 195 mm

    Diameter kaki roda gigi

    df = (z-2) m (2 Ck)......................................(Sularso, Elemen mesin, hal.219)

    = ( 50 2) 3,75 ( 2 0,93 )

    = 178,14 mm

    Kedalaman pemotongan roda gigi

    H = 2.m + Ck........................................................(Sularso, Elemen mesin, hal.219)

    H = 2 . 3,75 + 0,93

    = 8,43 mm

    Kecepatan keliling :

    1000.60.. 1ndov

    =1000.60

    830.5,187.

    = 8,14 m/detik

    Gaya tangensial roda gigi

    Hubungan antara daya yang ditransmisikan P (kW), gaya tangensial Ft

    (kg), dan kecepatan keliling V (m/s) adalah :

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    15/23

    102.v Ft

    P

    Namun bila daya yang ditransmisikan merupakan daya nominal dari sebuah motor

    listrik, dapat dipilih fc = 1.

    P f Pd c .

    102.v Ft

    Pd ............................................................ (Sularso, Elemen mesin, hal.238)

    Maka :

    V Pd Ft .102

    Dimana : Pd = daya rencana (Kw) pada perhitungan ini daya rencana yang

    digunakan = 2 Kw.

    14,82.102

    Ft = 25,06 kg

    Gaya radial roda gigi

    Fr = Ft tg

    = 25,06 tg 020

    = 9,12 kg

    Daya yang dihasilkan roda gigi

    102.v Ft

    P

    10214,8.06,25

    P

    = 1,99 {kg m/s}

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    16/23

    3.8 Poros

    Poros dalam rancangan ini mengalami beban tarik, beban bengkok, dan

    beban puntir. Poros ini terbuat dari bahan St 37 yang mempunyai kekuatan tarik

    b = 37 kg / . Tegangan geser ijin bahan yang terb esar adalah :2mm

    a =2.1 Sf Sf

    B................................................... (Sularso, Elemen mesin, hal.8)

    Dimana: a = tegangan geser ijin { kg / } 2mm

    b = tegangan tarik bahan {kg / } 2mm

    Sf 1 = Faktor keamanan = 6,0 yang dikarenakan pengaruh massa

    Sf 2 = Faktor keamanan = 1,3 3 karena pengaruh konsentrasi tegangan

    Maka :

    a =2.6

    37= 4.625 {kg / }2mm

    Momen rencana yang terjadi pada poros :

    T =2

    5.10.74,9n

    pd .........................................(Sularso, Elemen mesin, hal.7)

    Dimana :

    T = momen rencana [kg mm]

    Pd = daya rencana = 2 [kw]

    = putaran poros = 840 [rpm]2n

    Maka :

    T =840

    2.10.74,9 5

    = 2319 [kg mm]

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    17/23

    Besar diameter yang direncanakan :

    ds = 31

    ]..[1,5

    T Cb Kt a

    ............................(Sularso, Elemen mesin, hal.8)

    Dimana :

    ds = diameter luar [mm]

    T = torsi (momen puntir) [kg mm]

    a = tegangan geser ijin [ ]2/ mmkg

    Kt = faktor koreksi momen puntir

    = 1,0 jika beban dikenakan secara halus

    = 1,0 1,5 jika terjadi sedikit kejutan atau tumbukan.

    = 1,5 3,0 jika beban dikerenakan dengan kejutan atau tumbukan

    besar

    Cb = faktor koreksi be ban lentur = 1,2 2,3

    Maka :

    ds =31

    2319.2.5,1.625,4

    1,5

    ds = 19,31 [mm]

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    18/23

    BAB IV

    SISTEM MAINTENANCE

    Mesin pemipil ini digunakan dengan tujuan untuk melepaskan biji jagung

    dari tongkolnya serta menggiling biji jagung tersebut didalam mesin penggiling.

    Untuk meningkatkan kinerja kerja pada alat ini perlu dilakukan pemeliharaan

    serta perawatan perawatan untuk menunj ang kelancaran kerja dan meningkatkan

    kualitas mutu produk yang dihasilkan. Sistem Maintenance ini dilakukan agar

    terciptanya pengontrolan yang rutin dan sesuai dengan perincian perkiraan alat

    alat apa saja yang rusak dan alat apa saja yang harus diperbaiki (diganti). Adapun

    sistem maintenance yang dilakukan pada Mesin pemipil jagung ini ialah sebagai

    berikut :

    4.1 Sistem Maintenance pada motor listrik

    Pada peralatan yang sebenarnya, menggunakan motor 125 Watt, dan 2850

    rpm. Adapun perawatan yang dilakukan berdasarkan hasil survey adalah sebagai

    berikut :

    a. Pendinginan motor menggunakan kipas untuk pembuangan panas yang

    dihasilkan oleh energi listrik yang digunakan terhadap kawat kumparan

    agar tidak terjadi hubungan singkat atau short sirkuit sehingga motor tidak

    terbakar atau rusak.

    b. Menjaga kebersihan motor dengan membersihkan motor sebelum

    dinyalakan.

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    19/23

    c. Mengecek 1 bulan sekali bagian bagian kawat kumparan dan kabel-kabel

    penghubung yang terdapat didalam motor.

    d. Menjaga agar putaran untuk pemisahan tetap konstan agar motor tidak

    berbeban lebih yang dapat mengakibatkan motor rusak atau terbakar.

    4.2 Sistem Maintenance Pada V-Belt dan puli

    Adapun sistem perawatan yang dilakukan adalah :

    a. Melakukan Pengecekan 2 minggu sekali untuk melihat kekenduran V-belt.

    b. Melakukan pengecekan vibrasi dengan alat ukur vibrasi

    c. Pengecekan puli agar tidak terjadi clearence yang besar akibat momen

    tumbuk.

    d. Melakukan pengecekan baut yang terdapat pada puli.

    Gambar 4.1 V-Belt dan puli

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    20/23

    4.3 Sistem Maintenance as atau poros

    Adapun sistem perawatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

    a. Mengecek tingkat getaran yang terjadi.

    b. Mengecek tingkat kelurusan shaft akibat melawan torsi putaran pada saat

    mengaduk beban atau air kapur.

    c. Memeriksa apakah ada retakan kecil yang terjadi akibat melawan torsi

    yang berbeban, bila ada keretakan maka harus segera diganti.

    4.4 Sistem Maintenance Pada Bearing atau bantalan

    Pada bearing atau bantalan perawatan yang dilakukan ialah :

    a. Memeriksa kelayakan gerakan putaran bearing apakah masih layak

    digunakan atau tidak setiap 2 bulan sekali

    b. Melakukan pemeriksaan kelayakan bearing apakah masih bisa

    digunakan atau tidak setiap 2 bulan sekali

    c. Memeriksa getaran atau vibrasi yang timbul

    d. Dipispot dengan menggunakan minyak gemuk atau greese untuk

    kestabilan putaran setiap 2 minggu sekali

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    21/23

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil perhitungan data maka dapat disimpulkan bahwa :

    1. mesin pemipil tongkol jagung bermanfaat sebagai bahan campuran makanan

    ternak.

    2. untuk mentransmisikan daya dan putaran pada mesin pemipil tongkol jagung

    ini digunakan elemen elemen mesin antara lain

    a. Motor listrik

    1) Putaran (n 1) = 1400 rpm

    2) Daya motor ( P ) = 458 Watt

    b. Roda gigi

    1) Diameter kepala (dk) = 195 mm

    2) Jumlah gigi = 50 gigi

    3) Bahan = S 45 C

    c. Poros

    1) Bahan = St 37

    2) Ukuran poros pemipil

    -) Diameter ( ) = 20 mm

    -) Panjang ( l ) = 670 mm

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    22/23

    3) Ukuran poros penggiling

    -) Diameter ( ) = 20 mm

    -) Panjang ( l ) = 460 mm

    d. Bantalan

    -) Nomor bantalan = jenis terbuka no 6205

    e. Sabuk

    1) jenis sabuk yang digunakan = V Tipe A

    2) Luas sabuk = 83, 025 mm 2

    f. Puli

    1) Puli pemipil = 4 inch { 101,6 mm}

    2) Puli penggiling = 5 inch { 127 mm }

    3) Puli motor = 3 inch { 76,2 mm }

    3) Keberhasilan dari perawatan yang dilakukan pada mesin pemipil tongkol

    jagung adalah sangat mendukung untuk mencapai tingkat kesiapan mesin

    yang baik begitu pula faktor produksi akan meningkat jika perawatan yang

    dilakukan tepat sesuai dengan jadwal.

    5.2. Saran

    Adapun saran yang diberikan penulis adalah :

    a. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari alat mesin pemipil

    jagung ini maka dari itu penulis menyarankan kepada teman-teman dan adik

    adik untuk menyempurnakan alat ini .

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/11/2019 Chapter III-V_7

    23/23

    b. Menjalankan preventive maintenance dengan melakukan pembersihan pada

    komponen-komponen mesin, pelumasan bantalan dan selalu mengadakan

    analisa agar posisi dari komponen mesin tersebut masih pada posisi dari

    komponen mesin tersebut masih pada posisi yang standart penggunaan.