chapter 3 - brinks (1).docx

Upload: cokmey

Post on 02-Jun-2018

259 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    1/31

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    2/31

    emahaman dan implementasi pengendalian internal yang efektif adalah prinsip dasar dari audit

    internal. Sistem dari pengendalian internal berlanjut menjadi dasar dari proses operasional dan

    proses bisnis akuntansi, serta aktivitas audit internal termasuk mengevaluasi dan mengukur berbagai

    tingkat pengendalian. Konsep ini telah menjadi kegiatan utama dan kepedulian internal auditor dan

    manajer bisnis. Akan tetapi, dalam prakteknya belum ada definisi yang konsisten hingga tahun 1970an,

    saat Amerika Serikat mulai berkembang dan mengeluarkan Committee of Sponsoring Organizations

    (COSO) kerangka pengendalian internal. Kerangka ini pertama kali dikenal untuk mengukur

    pengendalian internal oleh auditor eksternal di Amerika Serikat dan kemudian sebagai standar yang

    membangun dan mengukur pengendalian internal dibawah Sarbanes-Oxley Act (Sox), kerangka

    pengendalian internal COSO telah menjadi standar dunia untuk membangun dan mengukur

    pengendalian internal. Pemahaman umum mengenai kerangka COSO dan elemen-elemen didalamnya

    merupakan persyaratan utama dari Common Body Of Knowledge(CBOK) untuk semua auditor internal.Kerangka pengendalian internal COSO adalah alat penting untuk memahami pengendalian internal dan

    untuk menilai kepatuhan ketentuan pengendalian internal akuntansi terhadap Sox.

    3.1.

    Pentingnya Internal Kontrol yang Efektif

    Pengendalian internal merupakan salah satu konsep yang paling penting dan mendasar dimana para

    professional bisnis di semua tingkatan dan baik auditor eksternal dan internal harus memahaminya.

    Para professional bisnis membangun dan menggunakan pengendalian internal; auditor memeriksa area

    operasional dan keuangan di perusahaan dengan tujuan untuk mengevaluasi pengendalian internal

    mereka. Definisi dari pengendalian internal adalah:

    Pengendalian internal adalah suatu proses, yang dilaksanakan oleh manajemen, yang

    dirancang untuk memberikan keyakinan memadai atas:

    Informasi keuangan dan operasional yang dapat dihandalkan

    Kepatuhan terhadap kebijakan dan rencana prosedur, hukum, ketentuan, dan

    peraturan

    Pengamanan aset

    Efisiensi operasional

    P

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    3/31

    Pencapaian misi yang ditetapkan, sasaran dan tujuan operasi dan program bagi

    perusahaaan

    Nilai Integritas dan etika

    Definisi ini mengakui bahwa pengendalian internal meluas, lebih dari sekedar akuntansi dan masalah

    keuangan serta mencakup semua proses perusahaan. Suatu unit usaha atau proses memiliki kontrol

    internal yang baik jika :

    1.

    Menyelesaikan misi dengan cara yang etis,

    2.

    Menghasilkan data yang akurat dan handal,

    3.

    Mematuhi hukum dan kebijakan perusahaan yang berlaku,

    4.

    Memelihara penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien dan

    5.

    Menetapkan Pengamanan aset yang sesuai.

    Semua anggota perusahaan harus bertanggung jawab atas pengendalian internal agar dapat beroperasi

    secara efektif.

    3.2. Latarbelakang Standar Pengendalian Internal

    Konsep dan definisi dari pengendalian internal sudah cukup baik dimengerti pada masa sekarang dengan

    kerangka pengendalian internal COSO, namun tidak untuk sebelum tahun 1980an, dimana tidak ada

    perjanjian yang konsisten mengenai apa yang dimaksud dengan pengendalian internal yang baik.

    Definisi awal datang dari American Institute of Certified Public Accountant(AICPA) dan digunakan oleh

    U.S. Securities and Exchange Commission(SEC) untuk Securities Exchange Actpada tahun 1934.

    Penyataan dalam standar audit (SAS No. 1) bahwa definisi pengendalian internal adalah :

    "Pengendalian intern terdiri dari rencana perusahaan dan semua metode yang terkoordinasi dan

    pengukuran-pengukuran yang diterapkan untuk mengamankan aset perusahaan, memeriksa

    akurasi dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendorong

    ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang telah ditentukan."

    Kemudian AICPA memodifikasi isi SAS 1 dengan menambahkan pengendalian akuntansi dan administrasi

    ke dasar definisi pengendalian internal.

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    4/31

    Pengendalian Akuntansi terdiri dari rencana perusahaan dan prosedur dan catatan yang

    berkaitan dengan pengamanan aset dan keandalan catatan keuangan dan dirancang untuk

    memberikan keyakinan memadai bahwa:

    a.

    Transaksi dilaksanakan sesuai dengan persetujuan manajemen umum atau otorisasi

    khusus.

    b.

    Transaksi tersebut dicatat sebagai keperluan (1) untuk memungkinkan penyusunan

    keuangan laporan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau berlaku

    untuk pernyataan tersebut dan (2) untuk mempertahankan akuntabilitas aktiva.

    c.

    Akses ke aktiva hanya diperbolehkan sesuai dengan otorisasi manajemen.

    d.

    Akuntabilitas dicatat agar aset tersebut dibandingkan dengan aset yang telah ada

    pada interval yang wajar.

    Definisi Pengendalian Internal: Foreign Corrupt Practice Act(FCPA) tahun 1977

    FCPA melarang suap kepada pejabat asing dan juga berisi ketentuan yang

    mengharuskan baik pemeliharaan dokumen dan pencatatan yang akurat maupun

    sistem pengendalian akuntansi internal

    FCPA mensyaratkan bahwa perusahaan harus:

    Membuat dan memelihara buku, catatan, dan rekening, yang, secara rinci,

    akurat dan wajar yang mencerminkan transaksi dan disposisi aset emiten

    Menyusun dan memelihara sistem pengendalian akuntansi internal yang

    cukup untuk memberikan keyakinan memadai bahwa:

    Transaksi dilakukan sesuai dengan otorisasi umum atau khusus

    manajemen

    Transaksi dicatat sebagai pekerjaan yang diperlukan untuk

    memungkinkan penyusunan laporan keuangan sesuai kriteria yang

    berlaku untuk pernyataan tersebut, dan juga untuk menjaga

    akuntabilitas untuk aktiva

    Akses ke aset hanya diperbolehkan sesuai dengan otorisasi umum atau

    khusus manajemen

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    5/31

    Akuntabilitas asset yang tercatat dibandingkan dengan aset yang ada pada

    interval yang wajar, dan tindakan yang tepat harus diambil sehubungan

    dengan adanya perbedaan.

    FCPA menjadi signifikan karena manajemen bertanggung jawab atas sistem

    pengendalian akuntansi internl yang memadai

    FCPA mensyaratkan bahwa perusahaan-perusahaan harus menyimpan catatan yang

    secara akurat mencerminkan transaksi mereka secara rinci, wajar.

    FCPA mensyaratkan bahwa perusahaan perlu menerapkan sistem pengendalian

    akuntansi internal yang cukup sehingga dapat memberikan jaminan bahwa setiap

    transaksi diotorisasi dan dibukukan untuk memungkinkan penyusunan laporan

    keuangan.

    Aturan FCPA menyatakan bahwa akuntabilitas harus dipertahankan untuk assetsuatu perusahaan

    3.3. Kerangka Pengendalian Internal COSO

    COSO mendefinisikan pengendalian internal dengan:

    "Pengendalian internal adalah suatu proses, dipengaruhi oleh seorang dewan direksi,

    manajemen, dan personil lainnya, dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang

    pencapaian tujuan dalam kategori :

    Efektivitas dan efisiensi operasi

    Keandalan pelaporan keuangan

    Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    6/31

    COSO membagi 5 komponen pengendalian internal :

    Kelima unsur pengendalian internal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1.

    Control Environment

    Lingkungan pengendalian terdiri dari tindakan, kebijaksanaan, dan prosedur yang

    mencerminkan sikap menyeluruh manajemen perusahaan, direktur dan konsumen

    serta pemilik suatu satuan usaha terhadap pengendalian atas satuan usaha. Lingkungan

    pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran

    pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk

    semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur.

    Lingkungan pengendalian menyediakan arahan bagi organisasi dan mempengaruhi

    kesadaran pengendalian dari orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut.

    Beberapa faktor yang berpengaruh di dalam lingkungan pengendalian antara lain :

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    7/31

    (i)

    Integritas dan Nilai Etik

    Integritas kolektif dan nilai etik dari perusahaan merupakan elemen penting

    untuk lingkungan pengendalian. Jika perusahaan telah membangun kode etik

    yang kuat yang menekankan integritas dan nilai etik, dan jika pemangku

    kepentingan mengikuti kode tersebut, maka semua pemangku kepentingan akan

    memiliki keyakinan bahwa perusahaan tersebut memiliki nilai yang baik. Namun,

    walaupun perusahaan mungkin memiliki kode etik yang kuat, dalam banyak hal

    prinsip yang dilanggar melalui ketidaktahuan, bukan oleh penyimpangan yang

    disengaja. Ketidaktahuan ini sering disebabkan oleh pedoman moral senior

    manajemen yang buruk daripada niat karyawan yang ingin menipu.

    Kode etik mendeskripsikan aturan untuk perilaku etik. Insentif dan bujukan,

    bagaimanapun juga, dapat mengikis pengendalian lingkungan secarakeseluruhan. Individial mungkin dapat tergoda untuk terlibat dalam aksi tidak

    jujur, illegal atau tidak etik jika perusahaan memberikan mereka insentif atau

    bujukan yang sangat kuat untuk melakukan hal tersebut. Berikut merupakan jenis

    bujukan yang dapat mendorong pemangku kepentingan untuk terlibat dalam

    akuntansi yang tidak benar atau aksi yang sejenis:

    Pengendalian tidak efektif, seperti susunan pemisahaan tugas yang

    buruk di area yang sensitif, yang dapat menawarkan bujukan untuk

    mencuri atau menutupi kinerja yang buruk

    Desentralisasi yang tinggi yang menyebabkan manajemen atas tidak

    sadar akan tindakan yang diambil oleh tingkat bawah perusahaan dan

    demikian mengurangi kemungkinan untuk tertangkap.

    Fungsi pengendalian internal yang lemah yang memiliki kemampuan

    dan kewenangan untuk mendeteksi serta melaporkan perilaku yang

    tidak benar; ini merupakan area dimana pengendalian internal dapat

    memperbaiki sendiri dengan melakukan pengendalian internal yang

    efektif.

    Hukuman-hukuman untuk perilaku yang tidak pantas yang tidak

    signifikan atau tidak dipublikasikan, menyebabkan hal tsb dapat

    kehilangan nilainya sebagai pencegah.

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    8/31

    Untuk membangun integritas dan nilai etik, fungsi pengendalian internal yang

    kuat harus menjadi komponen utama dari lingkungan pengendalian. Jika

    pengendalian internal menemukan bahwa manajemen menempatkan kendala

    dalam fungsi audit, pengendalian internal dan CAE harus mengingatkan

    manajemen akan kepentingan mereka sebagai bagian dari struktur pengendalian

    internal perusahaan secara keseluruhan , dan lebih penting lagi, komunikasikan

    hal ini kepada dewan direksi komite audit.

    (ii)

    Commitment to Competence

    Lingkungan pengendalian suatu perusahaan dapat serius terkikis jika sejumlah

    besar posisi dipenuhi dengan orang-orang yang kurang keterampilan kerja yang

    dibutuhkan. Internal audit akan menemukan situasi ini dari waktu ke waktu pada

    saat melakukan review dan interview. Karena setiap karyawan mempunyai level

    keterampilan dan kemampuan yang berbeda maka dibutuhkan pelatihan untuk

    meningkatkan kemampuan para karyawan. Penugasan karyawan yang kompeten

    merupakan hal yang penting dari lingkungan pengendalian.

    (iii)

    Board of Directors and Audit Committee

    Lingkungan pengendalian suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh aktivitas

    yang dilakukan oleh para direktur dan audit komitenya. Dahulu, direksi dan audit

    komite tidak mempunyai kekuatan apa-apa karena dikuasai oleh manajemen

    sepenuhnya. Akhirnya dengan keluar SOx, maka merubah hal tersebut danmemerlukan dukungan audit komite yang benar-benar independen. Direksi yang

    aktif dan independen penting di dalam mendukung COSO ini.

    (iv) Managements Philosophy and Operating Style

    Filosofi dan gaya operasi dari manajemen akan mempengaruhi lingkungan

    pengendalian dari suatu perusahaan. Ada manajemen yang berani mengambil

    risiko ada juga yang masih konservatif. Auditor internal bertanggung jawab untuk

    mengerti perbedaan tipe tersebut agar dapat menilai pengendalian internal yang

    dilakukan perusahaan.

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    9/31

    (v) Organizational Structure

    Komponen internal kontrol menyediakan sebuah framework untuk perencanaan,

    eksekusi, kontrol, dan aktivitas monitoring untuk mencapai keseluruhan target.

    Beberapa perusahaan ada yang berstruktur desentralisasi produk, wilayah, ada

    yang sentralisasi.

    (vi) Assignment Of Authorithy and Responsibility

    Tanggung jawab harus dibagi dalam masing-masing deskripsi pekerjaan dan

    struktur. Kegagalan dalam pembagian kadang-kadang dapat menimbulkan

    kebingungan dan konflik antara individual maupun kelompok.

    (vii) Human Resources Policies and Practices

    Meliputi:

    Perekrutan Perusahaan harus merekrut orang-orang terbaik dan berkualitas.

    Latar belakang pendidikan calon karyawan tersebut harus di cek

    Perkenalan karyawan baru Para karyawan baru harus diberi tahu mengenai

    nilai-nilai perusahaan dan konsekuensi jika tidak mengikuti

    Evaluasi, promosi dan kompensasi Harus ada penilaian yang fair

    Tindakan disiplin Para karyawan harus mematuhi peraturan yang ada

    (viii) COSO Control Environment in Perspective

    Sebagai landasan, maka harus kuat.

    2. Risk Assesment

    Level selanjutnya adalah Risk Assesment. COSO menjelaskan risk assesment dalam tiga

    step:

    1.

    Estimasi risiko signifikan

    2.

    Assess seberapa sering risiko terjadi

    3.

    Pertimbangkan bagaimana risiko harus dikelola dan tindakan apa yang harus

    diambil

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    10/31

    COSO internal kontrol menyarankan agar risiko dilihat dari tiga perspektif:

    1.

    Dari faktor eksternalpengelolaan teknologi, harga, garansi

    2.

    Dari faktor internalkualitas dari karyawan

    3.

    Risiko spesifikSetiap divisi mempunyai risiko nya masing-masing

    3.Control Activities

    Level selanjutnya adalah control activitiesyang adalah prosedur yang menolong meminimalisir

    risiko.

    (i)

    Tipe dari control activities

    a.

    Review dari manajemen puncak

    b.

    Aktivitas manajemen

    c.

    Proses informasi

    d.

    Kontrol terhadap barang-barang physical

    e.

    Adanya indikator kinerja

    f.

    Adanya pembagian tugas pekerjaan

    (ii)

    Integration of control activities with risk assesment

    internal kontrol adalah sebuah proses untuk mengidentifikasi risiko.

    (iii)

    Controls over information systems

    Kontrol terhadap prosedur diperlukan oleh IT terkait keuangan, operasional, dan

    kepatuhan.

    4.

    Communications and Information

    Level selanjutnya adalah communications and information. Setiap perusahaan harus

    mempunyai prosedur efektif terkait dengan komunikasi pihak internal maupun pihak eksternal.

    Arus informasi dan konfirmasi ini harus dimengerti untuk evaluasi internal kontrol.

    (i)

    Relationship of information and internal control

    Setiap perusahaan membutuhkan komunikasi untuk mencapai target operasional, finansial dan

    kepatuhan.

    Strategic and integrated systemSebuah perusahaan pasti mempunyai buku besar, payroll, persediaan, piutang, utang, dan

    lainnya. COSO internal control menyarankan agar perusahaan berjalan efektif maka perusahaan

    harus mengimplementasikan strategi dan sistem informasi yang terintegrasi.

    Dengan strategic system, COSO internal control report menyarankan agar manajemen konsider

    dengan perencanaan, design dan implementasi dari setiap informasi sebagai bagian dari strategi

    besar perusahaan.

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    11/31

    Quality of information

    Untuk menentukan kualitas dari informasi:

    * Isi dari laporan harus sesuai

    * Informasi tersedia kapan saja dibutuhkan

    * Informasi yang sekarang sedang terjadi harus tersedia

    * Data dan informasi adalah benar

    * Informasi dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan

    5.

    Monitoring

    Level selanjutnya adalah monitoring. Monitoring dilakukan oleh internal auditor yang melakukan

    review terhadap kepatuhan.

    (i)

    Ongoing monitor activities

    Berikut adalah contoh dari ongoing monitor activities:

    Fungsi normal manajemen operasi

    Komunikasi dari pihak eksternal

    Kegiatan supervisi dan struktur perusahaan

    Perhitungan persediaan dan rekonsiliasi aset

    (ii)

    Separate internal control evaluation

    Internal control evaluation proses

    Evaluasi terdiri dari:

    o

    Pengetahuan tentang sistem design

    o Tes terhadap kontrol utama

    o Dari hasil test diambil kesimpulan

    Internal Control Evaluation Process

    COSO memberikan arahan menganai evaluasi atas pengendalian internal, Evaluatorharus (1)

    mengembangkan pemahaman sistem design (2) menguji pengendalian kunci, (3)

    mengebangkan kesimpulan yang berdasarkan hasil pengujian. COSO Internal control juga

    menyarankan Benchmarking(Proses membandingkan proses dan prosedur pengendalian

    Perusahaan dengan Perusahaan lain sebagai acuan) sebagai pendekatan alternatif.

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    12/31

    Evaluation Actions Plans

    Banyak prosedur yang terbukti efektif namun tidak didokumentasikan dengan baik, namun prosedur ini

    dapat direviu dengan cara yang sama dengan mereviu prosedur yang terdokumentasi . Tim yang

    mereviu harus membuat dokumen evaluasi mengenai proses kerja dan nature dari internal control.

    Melaporkan Defisiensi Pengendalian Internal

    Apakah Defisiensi pengendalian internal terdeteksi oleh sistem pengendalian atau melalui

    aktivitas pengendalian atau melalui external events, evaluator harus melaporkan pada Manajemen

    Perusahaan. Segala sesuatu defisiensi Pengendalian Internal yang dapat mempengaruhi entitas

    mencapai tujuannya harus dilaporkan pada pihak yang dapat melakukan tidakan yang diperlukan.

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    13/31

    INTERNAL AUDIT

    RISK MANAGEMENT:

    COSO ERM

    Brinks Ch. 6

    1206316736Adhysty Vidyana

    1206316950Cindyartha A. M. Pardede

    1206316963Clara Stephanie

    1206316982Dea Hastaviningsih

    Febriandi

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    14/31

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS INDONESIA

    TAHUN 2014

    Enterprise Risk Management (ERM) adalah pendekatan yang memperkenankan Perusahaan dan Internal

    audit untuk memperhatikan dan menilai resiko ditiap level, baik area individual Seperti IT project atau

    resiko global terkait dengan ekspansi Internasional. ERM di terbitkan oleh COSO (committee Of

    Sponsoring Organization).

    Risk Management adalah memiliki konsep yang sama dengan asuransi, yaitu individu atau Perusahaan

    menggunakan mekanisme asuransi untuk melindungi dari berbagai resiko seperti competitor yang

    agresif, kerugian karena cuaca, dll. Saat ini Perusahaan menghadapi berbagai macam resiko dan

    membutukan suatu alat untuk menyortir resiko tersebut untuk membuat biaya yang rasional dan

    kebijakan terkait resiko.

    Proses Risk Management yang efektif memerlukan 4 Proses yaitu, identifikasi resiko, penilaian

    kuantitatif dan kualitatif atas resiko yang terdokumentasi, prioritas resiko dan respon terhadap

    planningdan risk monitoring.

    1. Risk Identification

    Manajemen harus berusaha untuk mengidentifikasi seluruh resiko yang mungkin berdampak pada

    kesuksesan Perusahaan. Proses identifikasi resiko memerlukan sebuah studi, pendekatan yang hati-hati

    untuk mencari resiko potensial disetiap area operasi.

    2. Key Risk Assesment

    Setelah mengidentifikasi resiko, langkah selanjutnya adalah menilai kemungkinan yang terjadi.

    Pendekatan yang digunakan bisa dengan pendekatan kualitatif, analisa kuantitatif, dll. Metode tersebut

    digunakan untuk menentukan kejadian-kejadian beresiko yang paling dikhawatirkan manajemen.

    Manajer yang bertanggung jawab harus menilai resiko tersebut menggunakan pendekatan kuesioner :

    Seberapa besar kemungkinan terjadinya resiko dalam jangka waktu satu tahun? Gunakan skala

    1-9 dengan acuan sebagai berikut : Score 1 jika hampir tidak ada kemungkinan terjadi dalam

    satu tahun, score 9 jika merasa kejadian yang mengandung risiko sering terjadi dalam periode

    satu tahun, score 2-8 tergantung pada kemungkinan

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    15/31

    Seberapa signifikan resiko tersebut berpengaruh pada biaya yang terjadi di Perusahaan secara

    keseluruhan? Gunakan skala 1-9 untuk menentukan pengaruh resiko terhadap keuangan

    perusahaan.

    Kuesioner ini harus disirkulasikan kepada orang-orang yang memiliki pengetahuan untuk

    mengidentifikasi resiko

    Probabilitas dan Ketidakpastian : Probabilitas Event 1 x Probabilitas Event 2 = Probabilitas kedua

    kejadian

    Ketergantungan Resiko : Resiko disuatu Perusahaan terkadang saling bergantung. Setiap unit

    operasi bertanggung jawab atas resiko nya masing-masing tetapi mungkin dapat terkena

    konsekuensi dari Resiko yang terjadi pada unit lainnya dalam suatu organisasi.

    Risk Ranking : Suatu Perusahaan mungkin menghadapi potensi resiko yang sangat banyak,

    langkah selanjutnya adalah signifikansi dan kemungkinan terjadinya, menghitung rankingdari

    setiap risiko dan mengidetifikasi resiko yang paling signifikan antar entitas. Resiko dengan

    Rankingyang paling tinggi, harus mendapatkan perhatian utama dari Manajemen.

    3. Quantitave Risk Analysis

    Expected Values and Response Planning : mengestimasi biaya yang timbul jika suatu resiko

    yang teridentifikasi oleh Perusahaan terjadi. Kemudian biaya tersebut diaplikasikan kepada

    risk factor probability untuk mendapatkan expected value atau biaya dari resiko tersebut.

    Estimasi biaya ini harus dilakukan oleh orang-orang yang memiliki pengetahuan mengenai

    resiko yang terdapat dalam area tertentu.

    Orang-orang yang memiliki pengetahuan mengenai area yang beresiko biasanya bisa

    mengestimasi biaya terkait resiko dengan baik, dengan menimbang pertanyaan berikut:

    1. apa kasus terbaik dari estimasi biaya atas keterjadian resiko? Ini adalah asumsi bahwa

    hanya ada dampak yang terbatas jika resiko terjadi

    2. apa yang akan orang yang memiliki pengetahuan estimasi untuk biaya?

    3. Berapakahexpected value atau biaya yang dikeluarkan jika resiko terjadi?

    4. apa kasus terburuk atas keterjadian resiko?

    4. Pemantauan Risiko (Risk Monitoring)

    Proses identifikasi risiko merupakan proses tahunan atau kuartalan. Setelah risiko diidentifikasi,

    perusahaan perlu untuk memantau mereka dan membuat penyesuaian yang berkelanjutan sesuai

    kebutuhan. Pemantauan risiko ini dapat dilakukan oleh pemilik proses atau oleh peninjau

    independen.

    Audit internal merupakan sumber yang sangat kredibel dan baik untuk memantau status risiko yang

    teridentifikasi. Pengumpulan informasi bisa melalui survei atau review langsung. Audit internal

    selalu memiliki tingkat kredibilitas tambahan dan otoritas. Ketika auditor bertanya tentang status

    beberapa area risiko yang diidentifikasi, pihak yang bertanggung jawab untuk area tersebut cukup

    mungkin akan memberikan informasi yang akurat. Jika audit internal tidak dapat memperoleh

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    16/31

    informasi yang baik mengenai status beberapa risiko yang diidentifikasi, maka dapat menjadwalkan

    kunjungan untuk lebih memahami sifat dari area risiko.

    2.

    COSO ERM : Enterprise Risk Management

    COSO Enterprise Risk Management (ERM) adalah kerangka kerja untuk membantu perusahaanmempunyai definisi yang konsisten pada risiko mereka. Ini juga merupakan alat yang baik untuk

    memaahami dan meningkatkan pengendalian internal Sox. COSO ERM diluncurkan dengan cara yang

    sama untuk pengembangan kerangka kerja pengendalian internal COSO.

    Dokumen kerangka kerja COSO ERM mendefinisikan enterprise risk management :

    Enterprise risk management is a process, effected by an entitys board of directors, management and

    other personnel, applied in a strategy setting and across the enterprise, designed to identify potential

    events that may affect the entity, and manage risk to be within its risk appetite, to provide reasonable

    assurance regarding the achievement of entity objectives.

    Poin utama dari definisi tersebut yaitu :

    ERM adalah sebuah proses

    Sebuah proses cenderung merupakan aturan yang lebih fleksibel. Serangkaian langkah harus

    didokumentasikan untuk meninjau dan mengevaluasi potensi risiko dan mengambil tindakan

    berdasarkan berbagai faktor di seluruh perusahaan.

    Proses ERM diimplementasikan oleh orang dalam perusahaan

    ERM tidak akan efektif jika diimplementasikan oleh orang-orang perusahaan yang memiliki

    sedikit pemahaman tentang berbagai faktor keputusan sekitar unit operasi.

    ERM diterapkan melalui pengaturan strategi di perusahaan secara keseluruhanSerangkaian proses ERM yang efektif harus memainkan peran penting dalam membantu untuk

    membangun strategi-strategi alternatif. Karena banyak perusahaan besar dengan banyak unit

    operasi yang berbeda, ERM harus diterapkan di seluruh perusahaan menggunakan jenis

    portofolio pendekatan yang memadukan campuran kegiatan yang tinggi dan berisiko rendah.

    Konsep risk appetiteharus dipertimbangkan

    Risk appetiteadalah jumlah resiko yang bersedia diterima oleh suatu perusahaan dan manajer

    dalam rangka mengejar nilai. Risk appetite dapat diukur dalam arti kualitatif dengan melihat

    risiko pada kategori tinggi, sedang, atau rendah; dan dapat juga didefinisikan secara kualitatif.

    Ide dasarnya adalah bahwa setiap manajer dan setiap perusahaan memiliki beberapa risk

    appetite. Beberapa akan menerima usaha yang berisiko yang menjanjikan potensi return yangtinggi; yang lain lebih memilih pendekatan return yang terjamin dan berisiko rendah.

    ERM memberikan alasan tapi bukan jaminan positif atas pencapaian tujuan.

    Idenya di sini adalah bahwa ERM, tidak peduli seberapa baik dipikirkan atau diimplementasikan,

    tidak dapat memberikan jaminan hasil untuk manajemen atau orang lain.

    ERM didesain untuk membantu mencapai tujuan

    Program ERM secara keseluruhan harus membantu untuk mencapai tujuan perusahaan.

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    17/31

    3.

    Elemen Kunci COSO ERM

    Gambar di atas menunjukan kerangka kerja COSO ERM sebagai kubus 3 dimensi dengan komponen:

    Empat kolom vertikal mewakili tujuan strategis risiko perusahaan;

    Delapan baris horizontal atau komponen risiko;

    Beberapa tingkatan untuk menggambarkan setiap perusahaan, dari tingkat entitas "kantor

    pusat hingga anak perusahaan. Tergantung pada ukuran organisasi, akan ada banyak irisan

    model di sini.

    Tujuan dari kerangka kerja ERM ini adalah untuk memberikan model bagi perusahaan untuk

    mempertimbangkan dan memahami kegiatan yang yang berhubungan dengan risiko pada semua tingkat

    serta bagaimana dampak komponen risiko tersebut satu sama lain.

    a.

    Komponen Lingkungan Internal

    Lingkungan internal dapat dianggap sebagai capstoneuntuk COSO ERM. Komponen ini mirip dengan

    kotak di bagian atas bagan organisasi yang berisi daftar CEO sebagai kepala dari suatu fungsi. Tingkat

    ini mendefinisikan dasar untuk semua komponen lain dalam model ERM suatu perusahaan,mempengaruhi bagaimana strategi dan tujuan harus ditetapkan, bagaimana kegiatan usaha yang

    terkait dengan resiko yang terstruktur, dan bagaimana risiko diidentifikasi dan ditindaklanjuti.

    Komponen lingkungan internal COSO ERM terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut:

    Filosofi risiko manajeme

    Risk appetite

    Perilaku dewan direksi

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    18/31

    Nilai integritas dan etika

    Komitmen pada kompetensi

    Struktur organisasi

    Wewenang dan tanggung jawab

    Standar sumber daya manusia

    Tidak peduli apakah suatu perusahaan memiliki risk appetiteyang tinggi atau rendah untuk risiko,

    perlu untuk membangun praktik lingkungan pengendalian untuk mengelola risiko tersebut.

    b.

    Pengaturan Tujuan

    COSO ERM menekankan bahwa pernyataan misi adalah elemen penting untuk menetapkan tujuan;

    secara umum, pernyataan tujuan yang formal dan kerangka untuk perkembangan strategi

    fungsional tertentu.

    COSO ERM membutuhkan perusahaan untuk secara resmi menentukan tujuannya dengan hubungan

    langsung pernyataan misinya, bersama dengan kriteria pengukuran untuk menilai tercapainya

    tujuan pengelolaan risiko ini.

    Gambar di atas menunjukan hubungan porsi komponen pengaturan tujuan COSO ERM. Mulai dari

    misi secara keseluruhan, pendekatannya adalah untuk (1) mengembangkan tujuan strategis untuk

    mendukung pencapaian misi tersebut, (2) menetapkan strategi untuk mencapai tujuan, (3)

    menentukan apapun tujuan yang terkait, dan (4) mendefinisikan risk appetiteuntuk menyelesaikanstrategi itu.

    c.

    Identifikasi Peristiwa

    Peristiwa adalah kejadian pada perusahaan atau kejadian-eksternal atau eksternal-yang

    mempengaruhi pelaksanaan strategi ERM dan pencapaian tujuannya. Banyak perusahaan saat ini

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    19/31

    memiliki alat pemantauan kinerja yang kuat untuk memantau biaya, anggaran, jaminan kualitas,

    kepatuhan, dan sejenisnya. Proses pemantauan harus termasuk:

    Peristiwa ekonomi eksternal

    Peristiwa lingkungan alam

    Peristiwa politik

    Faktor-faktor sosial

    Peristiwa infrastruktur internal

    Peristiwa terkait proses internal

    Peristiwa teknologi internal dan eksternal

    Perusahaan perlu menetapkan dengan jelas risiko peristiwa yang signifikan dan kemudian

    memantau mereka untuk mengambil tindakan yang tepat diperlukan. Pendekatan yang perlu

    digunakan adalah:

    Daftar peristiwa

    Manajemen harus mengembangkan daftar yang berhubungan dengan risiko kejadian umumuntuk perusahaan industri tertentu dan area fungsional. Artinya, perusahaan harus belajar

    dari peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi.

    Workshop yang difasilitasi

    Perusahaan dapat membangun workshop lintas fungsional untuk membahas faktor-faktor

    risiko potensial yang dapat berkembang dari berbagai peristiwa internal atau eksternal.

    Hasil dari workshop ini akan menjadi rencana kegiatan untuk memperbaiki potensi risiko.

    Wawancara, kuesioner, dan survey

    Informasi mengenai kejadian risiko potensial dapat berasal dari berbagai sumber, seperti

    surat kepuasan pelanggan atau komentar exit interviewkaryawan.

    Analisa alur proses

    Teknik aplikasi COSO ERM merekomendasikan penggunaan diagram alir untuk meninjau

    proses dan mengidentifikasi kejadian risiko potensial.

    Memimpin acara dan memicu peningkatan

    Idenya di sini adalah untuk membangun serangkaian unit pengukuran usaha untuk

    memantau tujuan toleransi risiko dan mempromosikan tindakan perbaikan.

    Pelacakan hilangnya data peristiwa

    Dapat dilakukan dengan menggunakan sumber database internal maupun eksternal.

    d.

    Penilaian Risiko

    Penilaian risiko memungkinkan suatu perusahaan untuk mempertimbangkan efek kejadian yang

    berhubungan dengan risiko potensial mungkin ada pada pencapaian suatu perusahaan atas

    tujuannya. Risiko ini harus dinilai dari dua perspektif: kemungkinan risiko yang terjadi dan dampak

    potensial.

    Inherent Risk : Risiko yang melekat di luar kendali manajemen, biasanya berasal dari faktor

    eksternal

    Residual Risk : Risiko yang tersisa setelah tanggapan manajemen terhadap ancaman risiko

    dan penanggulangan telah diterapkan

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    20/31

    Kemungkinan risiko dan dampak merupakan dua komponen kunci penting lainnya untuk melakukan

    penilaian risiko. Analisis kemungkinan risiko dan dampak potensial dapat dikembangkan melalui

    rangkaian pengukuran kuantitatif dan kualitatif.

    Penilaian risiko adalah komponen kunci dari kerangka kerja COSO ERM. Disinilah suatu perusahaan

    mengevaluasi semua risiko yang mungkin berdampak pada tujuan, mempertimbangkan kemungkinan

    potensi dan dampak dari setiap risiko ini, menganggap keterkaitan mereka pada unit-unit dengan atau

    total basis perusahaan, dan kemudian mengembangkan strategi untuk tanggapan yang tepat. Dalam

    beberapa hal, proses penilaian risiko COSO ERM ini tidak terlalu berbeda dari teknik penilaian risiko

    klasik yang telah digunakan selama bertahun-tahun. Yang unik adalah bahwa COSO ERM menunjukkan

    bahwa perusahaan harus mengambil pendekatan total, seluruh unit dan mencakup semua masalah

    strategis utama, untuk mengidentifikasi risiko yang secara konsisten dan menyeluruh.

    tanggapan risiko dapat ditangani dalam salah satu dari empat cara dasar ini:

    1. Penghindaran.

    Ini adalah strategi berjalan menjauh dari-risiko seperti menjual unit bisnis yang

    menimbulkan risiko, keluar dari wilayah geografis berisiko, atau menjatuhkan lini

    produk. Kesulitannya adalah bahwa perusahaan sering tidak bisa drop lini produk atau

    berjalan kaki sampai setelah kejadian risiko telah terjadi dengan biaya yang terkait.

    Kecuali suatu perusahaan memiliki nafsu makan yang sangat rendah untuk risiko, sulit

    untuk berjalan kaki dari area bisnis atau lini produk dinyatakan sukses atas dasar potensi

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    21/31

    risiko di masa depan. Penghindaran bisa menjadi strategi yang mungkin mahal jika

    investasi dilakukan untuk masuk ke suatu daerah dengan penarikan berikutnya untuk

    menghindari risiko.

    Sebuah kolektif pelajaran-belajar memahami kegiatan masa lalu sering dapat membantu

    dengan strategi ini. Jika perusahaan telah terlibat dalam beberapa daerah di masa lalu

    dengan konsekuensi yang tidak menguntungkan, ini mungkin cara yang baik untuk

    menghindari risiko sekali lagi. Karena perubahan konstan dan tenor kerja pendek, sejarah

    kolektif ini terlalu sering hilang dan dilupakan. Dipahami dan dikomunikasikan nafsu

    makan suatu perusahaan untuk risiko mungkin pertimbangan yang paling penting ketika

    memutuskan apakah strategi penghindaran risiko sesuai.

    2. Reduction.

    Berbagai keputusan bisnis mungkin dapat mengurangi risiko tertentu. Diversifikasi lini

    produk dapat mengurangi risiko terlalu kuat dari ketergantungan pada satu lini produk

    kunci; operasional TI membelah menjadi dua lokasi yang terpisah secara geografis akan

    mengurangi risiko beberapa bencana kegagalan. Jumlah strategi yang efektif untukmengurangi risiko turun kepada karyawan lintas-pelatihan yang jelas dan duniawi, seperti

    untuk mengurangi risiko seseorang berangkat tiba-tiba.

    3. Sharing.

    Hampir semua perusahaan secara teratur berbagi beberapa risiko mereka melalui

    pembelian asuransi, tetapi teknik berbagi risiko lainnya juga tersedia. Untuk transaksi

    keuangan, suatu perusahaan dapat terlibat dalam operasi lindung nilai untuk melindungi

    dari kemungkinan fluktuasi harga, atau dapat berbagi risiko usaha potensial dan manfaat

    melalui perjanjian joint venture perusahaan atau pengaturan struktural lainnya. Idenya

    adalah untuk memiliki pihak lain menerima beberapa risiko potensial serta untuk berbagi

    dalam imbalan yang dihasilkan.4. Penerimaan.

    Ini adalah strategi tidak ada tindakan, seperti ketika suatu perusahaan selfinsures dengan

    mengambil tindakan untuk mengurangi risiko potensial. Pada dasarnya, suatu perusahaan

    harus melihat kemungkinan dan dampak risiko dalam terang toleransi risiko yang telah

    ditetapkan dan kemudian memutuskan apakah akan menerima risiko itu atau tidak.

    Penerimaan sering merupakan strategi yang tepat untuk banyak berbagai risiko yang

    dihadapi perusahaan.

    Manajemen harus mengembangkan strategi respon umum untuk masing-masing risiko dengan

    menggunakan pendekatan dibangun sekitar satu atau campuran strategi menghindari risiko ini.

    Dengan demikian, harus mempertimbangkan biaya versus keuntungan dari setiap respon risiko

    potensial serta strategi yang terbaik sejajar dengan risk appetite keseluruhan perusahaan.

    Suatu perusahaan harus kembali ke tujuan risiko yang telah ditetapkan serta toleransi rentang

    untuk tujuan tersebut. Maka harus readdress baik likelihoods dan dampak yang terkait dengan

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    22/31

    masing-masing untuk mengembangkan set keseluruhan respon risiko yang direncanakan. Ini

    mungkin langkah yang paling sulit dalam membangun program COSO ERM yang efektif. Hal

    ini relatif mudah untuk mengidentifikasi risiko kemungkinan 5% yang mungkin ada api di bahan

    bekas bin dan kemudian untuk membangun obat respon risiko untuk menginstal alat pemadam

    kebakaran terdekat. Namun, tanggapan terhadap sebagian besar risiko yang jauh lebih kompleks

    dan memerlukan perencanaan yang cukup rinci dan analisis. Jika ada risiko bahwa suatu

    perusahaan bisa kehilangan operasi manufaktur seluruh karena kunci tapi lama kegagalan

    produksi peralatan pabrik, tanggapan potensi risiko dapat meliputi:

    Memperoleh peralatan produksi cadangan untuk melayani bagian sebagai cadang untuk

    annibalization.

    Matikan manufaktur lini produksi dengan rencana untuk memindahkannya ke tempat

    lain.

    Aturlah toko khusus untuk membangun kembali / merekonstruksi peralatan tua.

    Merekayasa ulang produk yang diproduksi dan berencana untuk pengenalan produk baru.

    Mengembangkan respon risiko memerlukan sejumlah besar perencanaan dan pemikiran strategis.Beberapa alternatif respon risiko mungkin melibatkan biaya, waktu, dan perencanaan proyek

    rinci.

    (f) Control Activities

    ERM Control Activities adalah kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk memastikan

    tindakan terhadap respon risiko yang diidentifikasi. Meskipun beberapa dari kegiatan ini dapat

    hanya berhubungan dengan respon risiko diidentifikasi dan disetujui di daerah dari perusahaan,

    mereka sering tumpang tindih di beberapa fungsi dan unit. Kegiatan pengendalian komponen

    COSO ERM harus terkait erat dengan strategi respon risiko dan tindakan dibahas sebelumnya.

    Setelah melalui identifikasi kejadian risiko COSO ERM, proses penilaian, dan respon,

    pemantauan risiko memerlukan empat langkah berikut:

    1. Mengembangkan pemahaman yang kuat tentang risiko secara signifikan dan membuat

    prosedur kontrol untuk memantau atau benar bagi mereka.

    2. Buat prosedur bor-jenis pengujian api untuk menentukan apakah mereka prosedur

    pengendalian yang terkait dengan resiko bekerja secara efektif.

    3. Lakukan tes proses pemantauan risiko untuk menentukan apakah mereka bekerja secara

    efektif dan seperti yang diharapkan.

    4. Membuat penyesuaian atau perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan proses risiko

    pemantauan.Proses empat langkah ini mirip dengan SOx Pasal 404 persyaratan untuk meninjau, tes, dan

    kemudian menegaskan bahwa proses pengendalian internal bekerja secara memadai. Perbedaan

    utama, tentu saja, adalah bahwa di bawah SOx, perusahaan diwajibkan secara hukum untuk

    menegaskan kecukupan pengendalian internal.

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    23/31

    Banyak Control Activities dalam pengendalian internal COSO cukup mudah untuk

    mengidentifikasi dan menguji karena sifat akuntansi mereka. Kegiatan pengendalian ini

    umumnya mencakup bidang-bidang pengendalian internal:

    Pemisahan tugas. Pada dasarnya, orang yang memulai transaksi tidak boleh orang yang

    sama yang mengotorisasi transaksi tersebut.

    Jejak audit. Proses harus diatur sedemikian rupa sehingga hasil akhir dapat dengan

    mudah ditelusuri kembali ke transaksi yang menciptakan hasil tersebut.

    Keamanan dan integritas. Proses kontrol harus memiliki prosedur pengendalian yang

    tepat sehingga orang hanya berwenang dapat meninjau atau memodifikasi mereka.

    Dokumentasi. Proses harus tepat didokumentasikan.

    Suatu perusahaan sering menghadapi tugas yang lebih sulit dalam mengidentifikasi kegiatan

    pengendalian untuk mendukung kerangka ERM nya. Meskipun tidak ada diterima atau

    standar serangkaian kegiatan pengendalian ERM saat ini, dokumentasi COSO ERM

    menyarankan beberapa bidang:

    Ulasan Top-level. Manajer senior harus sangat menyadari peristiwa risiko diidentifikasidalam unit organisasi mereka dan melakukan tinjauan tingkat atas reguler pada status

    risiko yang teridentifikasi.

    Langsung fungsional atau kegiatan manajemen. Selain ulasan tingkat atas, manajer unit

    fungsional dan langsung harus memiliki peran penting dalam pengendalian risiko

    pemantauan aktivitas. Hal ini sangat penting di mana kegiatan pengendalian berlangsung

    dalam unit operasi terpisah dengan kebutuhan komunikasi dan resolusi risiko di saluran

    perusahaan.

    Pengolahan informasi. Apakah itu proses berbasis peralatan atau bentuk lembut seperti

    kertas atau pesan, pengolahan informasi merupakan komponen kunci dalam kegiatan

    pengendalian risiko terkait suatu perusahaan IT. Prosedur pengendalian yang tepat harus

    dibentuk dengan penekanan pada perusahaan proses TI dan risiko.

    Kontrol fisik. Banyak kekhawatiran yang terkait dengan resiko melibatkan aset fisik,

    seperti peralatan, persediaan, sekuritas, dan tanaman fisik. Apakah persediaan fisik,

    inspeksi, atau prosedur keamanan pabrik, perusahaan harus menginstal kontrol fisik

    prosedur kegiatan berbasis risiko yang sesuai.

    Indikator kinerja. Perusahaan yang khas saat ini mempekerjakan berbagai alat pelaporan

    keuangan dan operasional yang juga dapat mendukung pelaporan kinerja risiko kejadian

    penyakit. Jika diperlukan, alat kinerja harus diubah untuk mendukung kontrol ERM

    komponen ini kegiatan penting. Pemisahan tugas. Kegiatan kontrol klasik, orang yang memulai tindakan tertentu tidak

    boleh orang yang sama yang menyetujui mereka.

    Kegiatan pengendalian ini disorot dalam bahan bimbingan COSO ERM. Mereka dapat diperluas

    untuk mencakup bidang utama lainnya. Beberapa akan khusus untuk masing-masing unit dalam

    perusahaan, tetapi masing-masing dari mereka, secara tunggal maupun kolektif, harus komponen

    penting mendukung kerangka ERM perusahaan.

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    24/31

    (g) Information and Communication

    informasi dan komunikasi kurang satu set terpisah proses yang terkait dengan resiko dari alat dan

    proses menghubungkan komponen ERM COSO lainnya. Konsep ini dijelaskan dalam Tampilan

    6.9 menunjukkan arus informasi di seluruh komponen COSO ERM.

    Tampilan 6.9 Informasi dan Komunikasi Arus Komponen ERM

    Sedangkan segmen informasi dari informasi ERM dan komponen komunikasi biasanya dianggap

    dalam hal IT sistem informasi strategis dan operasional, aspek kedua komponen ini, komunikasi

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    25/31

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    26/31

    besar yang meliputi beberapa wilayah geografis, lini produk, atau proses bisnis. Manajer

    langsung masing-masing unit biasanya memiliki pemahaman terbaik dari risiko operasional, dan

    informasi yang dapat menjadi hilang ketika konsolidasi untuk pelaporan tingkat yang lebihtinggi. Ulasan audit internal atau survei orang terkena dampak langsung oleh risiko ini dapat

    membantu untuk mengumpulkan informasi latar belakang lebih rinci tentang potensi risiko

    operasional. Sebuah survei dari anggota langsung on-the-lantai dari perusahaan, bersama denganpertanyaan lanjutan, akan memungkinkan pengembangan seperangkat luas dan konsisten risikooperasional katalog. Pertanyaan yang diajukan di sini akan sama dengan jenis pertanyaan rinci

    yang digunakan dalam penilaian pengendalian internal audit internal, dan hasilnya di sini bisa

    menjadi dasar untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang risiko potensial.Dengan pandangan portofolio ERM risiko, perusahaan harus menghindari hal-hal bergulir

    menjadi terlalu banyak tingkat ringkasan, hilang atau pembulatan risiko lowerlevel penting.

    Apapun posisi mereka di perusahaan atau lokasi geografis mereka, manajer di semua tingkat

    harus menyadari bahwa mereka bertanggung jawab untuk menerima dan mengelola risiko dalamunit-unit operasional mereka sendiri. Terlalu sering, manajer unit mungkin percaya bahwa

    manajemen risiko menjadi perhatian hanya untuk tingkat senior staf kantor pusat. Pentingnya

    COSO ERM manajemen dan operasi risiko harus dikomunikasikan kepada semua tingkatperusahaan. Auditor internal harus bertindak sebagai mata dan telinga di sini dan melaporkan

    semua risiko operasi diamati.

    (b) Tujuan Manajemen Risiko Pelaporan

    Tujuan Risiko ini meliputi keandalan laporan suatu perusahaan data keuangan dan nonkeuangan

    internal dan eksternal. Pelaporan yang akurat sangat penting untuk keberhasilan suatuperusahaan dalam banyak dimensi. Berita melaporkan sering detil penemuan pelaporan

    keuangan perusahaan tidak akurat dan menghasilkan dampak pasar saham untuk entitas

    menyinggung. Bahwa pelaporan yang tidak akurat sama dapat menyebabkan masalah di banyak

    daerah. Contoh risiko yang terkait dengan pelaporan yang tidak akurat menjadi isu beberapatahun lalu di perusahaan minyak Royal Dutch Shell utama. Perusahaan eksplorasi minyak dan

    gas yang diperlukan untuk melaporkan cadangan mereka-jumlah minyak dan gas pada properti

    mereka yang belum diekstraksi. Pada bulan Januari 2004, Royal Dutch mengumumkan bahwakarena perkiraan buruk dan catatan ceroboh menjaga, sudah signifikan overreporting

    diperkirakan reserves.6 minyak Kesalahan ini tidak mempengaruhi dilaporkan hasil keuangan

    perusahaan dan pedoman pelaporan cadangan SEC di sini tidak begitu kuat; Namun demikian,pasar belur saham setelah pengumuman, dan CEO, kepala operasi eksplorasi minyak, dan lain-

    lain dipaksa untuk mengundurkan diri. Perusahaan, di bawah ketua baru, kemudian

    mengumumkan rakit perubahan dan perbaikan pengendalian internal untuk memperbaiki

    kerusakan.

    (c) Tujuan Risiko Hukum dan Peraturan

    Setiap jenis perusahaan harus mematuhi berbagai peraturan perundang-undangangovernmentimposed atau standar industri. Sementara risiko kepatuhan dapat dipantau dan diakui,

    risiko hukum kadang-kadang benar-benar tak terduga.

    COSO ERM merekomendasikan bahwa risiko yang terkait dengan kepatuhan dipertimbangkanuntuk masing-masing komponen kerangka risiko, baik dalam konteks lingkungan internal,

    pengaturan tujuan, atau pemantauan risiko, serta di seluruh perusahaan. Bahan bimbingan ERM

    tidak menawarkan banyak informasi tambahan tentang kepatuhan ini tujuan selain untukmenyatakan bahwa tujuan ini mengacu pada conformance dengan hukum dan peraturan yang

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    27/31

    berlaku. Ini adalah elemen penting dari kerangka kerja manajemen risiko yang perlu

    dikomunikasikan dan dipahami.

    Seperti telah dibahas, semua perusahaan menghadapi berbagai persyaratan kepatuhan hukum danperaturan, dengan beberapa berdampak hampir semua perusahaan dan lain-lain yang

    berhubungan dengan hanya unit bisnis tunggal dalam sektor industri khusus. Sifat risiko

    kepatuhan perlu dikomunikasikan dan dipahami melalui semua tingkat perusahaan. Suatuperusahaan dapat menerima tingkat resiko tertentu dalam hal keprihatinan mengenai kepatuhanhukum. Sementara hukum besar tidak boleh dengan sengaja diabaikan karena merasa

    pelanggaran tidak akan pernah tertangkap, suatu perusahaan harus selalu mengambil pendekatan

    beralasan risiko dalam hubungannya dengan filsafat dan risiko selera secara keseluruhan.

    6.5 Entity-Level Risks

    a) Risiko Meliputi Seluruh OrganisasiBeberapa risiko di tingkat unit bisnis harus menggulung risiko entitas-tingkat. Sangat mudah

    bagi perusahaan untuk mempertimbangkan beberapa risiko tingkat unit sebagai "tidak material";

    menggunakan-SOx pra terminologi akuntan publik, suatu perusahaan harus memikirkan semuarisiko yang berpotensi signifikan. Sebagai contoh, perhatikan anak perusahaan yang relatif kecil

    di negara berkembang yang memproduksi pakaian kasual. Seringkali unit tersebut sangat kecil

    dalam hal total kontribusi pendapatan perusahaan atau ukuran relatif yang dapat menyelinap di

    bawah radar pada tingkat korporasi senior. Namun, jika ada masalah pekerja anak di negara tuanrumah, perusahaan itu dapat menemukan dirinya di pusat perhatian mengenai operasi ini anak

    kecil. Dalam situasi seperti ini, wartawan dapat meminta CEO untuk komentar publik mengenai

    kebijakan dan prosedur di bahwa operasi anak perusahaan, meskipun CEO mungkin tahukeberadaannya hanya samar-samar.

    Maksud kami di sini adalah bahwa kedua besar serta risiko yang tampaknya kecil dapat

    berdampak seluruh perusahaan. Pengiriman makanan tercemar diproduksi di satu unit kecil dari

    sebuah rantai makanan cepat saji besar dapat berdampak pada prospek dan reputasi perusahaankeseluruhan. Hal ini relatif mudah untuk mengidentifikasi risiko entitas-lebar tingkat tinggi,

    seperti kepatuhan dengan SOX Section 404, dan untuk mengidentifikasi dan memantau ini

    sebagai bagian dari proses COSO ERM, harus diperhatikan bahwa potensi risiko yang lebih keciltidak tergelincir melalui celah-celah . Sebagai risiko diidentifikasi melalui pengaturan tujuan

    organisasi-lebar, mereka harus dipertimbangkan secara entitas-lebar maupun oleh unit operasi

    individu. Risiko unit individu harus ditinjau dan konsolidasi pertama yang mengidentifikasirisiko utama yang dapat mempengaruhi organisasi secara keseluruhan. Selain itu, risiko di

    seluruh organisasi juga harus diidentifikasi.

    b)

    BusinessUnitLevel Risks

    Risiko terjadi pada semua tingkat perusahaan, apakah divisi produksi utama dengan

    beberapa tanaman dan ribuan karyawan atau posisi kepemilikan minoritas di sebuah perusahaanpenjualan luar negeri. Resiko harus dipertimbangkan dalam setiap unit organisasi yang

    signifikan. Bahkan diidentifikasi dalam posisi kepemilikan minoritas di sebuah perusahaan

    penjualan luar negeri, misalnya, mungkin risiko yang unik untuk unit yang tapi kemudian harus

    menggulung dengan entitas secara keseluruhan risiko. Kami telah mencontohkan risiko entitas-tingkat yang mungkin timbul dari kegagalan di bidang manufaktur atau standar hak asasi

    manusia dari anak perusahaan kecil di negara berkembang. Kejadian risiko di sini dapat

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    28/31

    menyebabkan memalukan untuk perusahaan secara keseluruhan, tetapi mereka harus telah

    menguasai semua jalan ke unit perusahaan kecil. Bhopal, India, bencana ledakan pabrik

    meruntuhkan perusahaan induk, seperti yang disebutkan.Tergantung pada kompleksitas dan jumlah unit operasi, tanggung jawab risiko dapat sering

    awal terbaik sebagai proses push-down di mana manajemen tingkat korporasi secara resmi

    menguraikan masalah yang berhubungan dengan risiko utama dan meminta manajemen yangbertanggung jawab di masing-masing divisi utama untuk survei tujuan risiko melalui unit operasidalam divisi tersebut. Dengan cara ini, risiko yang signifikan dapat diidentifikasi pada semua

    tingkatan dan kemudian berhasil di tingkat di mana mereka dapat menerima paling langsung,

    dukungan lokal.Sebuah konsep utama sekitar COSO ERM adalah bahwa perusahaan menghadapi berbagai

    risiko di semua tingkatan. Beberapa mungkin signifikan sementara yang lain sering hanya

    gangguan mengganggu dan dipandang sebagai minor. The COSO ERM framework menyediakan

    mekanisme untuk mempertimbangkan risiko tersebut; itu adalah alat penting untuk membantumemastikan kepatuhan SOx.

    6.6 Puting Ini Semua Bersama

    COSO framework ERM dijelaskan di sini membahas pendekatan manajemen risiko yang

    berlaku untuk semua industri dan mencakup semua jenis risiko. Dengan fokus pada mengenali

    selera suatu perusahaan untuk risiko dan kebutuhan untuk menerapkan manajemen risiko dalamkonteks pengaturan strategi secara keseluruhan, COSO ERM memiliki beberapa perbedaan

    mendasar dari sebagian besar model risiko yang telah digunakan sampai saat ini. COSO ERM

    belum digunakan cukup lama untuk menunjuk ke serangkaian perusahaan sukses yang terbukaberpelukan itu. Namun, dengan AS 5 penekanan pada risiko, kita akan mendengar lebih banyak

    tentang hal itu maju. Auditor internal, khususnya, harus membentuk tujuan CBOK untuk

    mempelajari lebih lanjut tentang kerangka kerja yang penting ini.

    COSO ERM tiba setelah SOx, tetapi merupakan alat penting untuk mengelola danmemahami SOx Pasal 404 pengendalian internal. Hal ini sangat penting dengan yang lebih baru

    AS 5 standar auditing yang memberikan pertimbangan lebih ke risiko ketika pemahaman dan

    mengevaluasi pengendalian internal. Manajemen perusahaan di semua tingkatan harusmerangkul COSO ERM, alat penting untuk memahami banyak beberapa risiko yang dihadapi

    perusahaan dihadapi saat ini. Auditor Internal harus membuat COSO ERM internal audit

    persyaratan CBOK, dan harus melakukan audit internal sesuai dengan proses ERM.

    6.7 Auditing Risk and COSO ERM Processes

    Auditor internal akan menghadapi isu-isu risiko dan manajemen risiko di banyak daerah alamsemesta audit yang mana ada melakukan ulasan, dan auditor internal yang efektif harus

    memahami proses manajemen risiko. Semua terlalu sering, auditor internal akan melakukan

    suatu kajian internal kontrol di beberapa daerah dan akan diberitahu bahwa daerah itu atau tidak

    dipilih karena "pertimbangan risiko." Auditor harus memiliki tingkat CBOK pengetahuan prosesmanajemen risiko dasar untuk dapat mengajukan pertanyaan yang tepat dan untuk meninjau

    kecukupan proses-proses tersebut.

    Audit internal harus meninjau proses ERM perusahaan-lebar menggunakan beberapa alat ini:

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    29/31

    Proses diagram alur Sebagai bagian dari proses ERM diidentifikasi, diagram alur prosesdapat berguna dalam menjelaskan bagaimana manajemen risiko beroperasi di suatu

    perusahaan. Hal ini memerlukan melihat dokumentasi yang disiapkan untuk proses yang

    terkait dengan resiko, menentukan apakah mereka kondisi saat ini, dan menggambarkankecukupan keseluruhan semua tingkat proses enterprise risk. Internal pemodelan proses

    audit dan proses flowchart dibahas dalam Bab 16. Ulasan risiko dan pengendalian bahan. Sebuah proses ERM sering mengakibatkan

    volume besar bahan bimbingan, prosedur terdokumentasi, format laporan, dan sejenisnya.Mungkin sering berharga untuk review audit internal risiko dan pengendalian bahan.

    Benchmarking. Meskipun istilah yang sering disalahgunakan, benchmarking adalahproses melihat fungsi dalam lingkungan lain untuk menilai operasi mereka dan untuk

    mengembangkan pendekatan yang lebih baik berdasarkan praktik terbaik dari orang lain.The Institute of Internal Auditors '(IIA) "Kemajuan Melalui Sharing" motto dan tradisi

    serta benchmarking pendekatan dibahas dalam Bab 11 mempromosikan informasi

    komparatif mengumpulkan. Hal ini sering dapat menjadi teknik yang berguna di sini.

    Kuesioner. Kuesioner adalah metode yang baik untuk mengumpulkan informasi tentang

    efektivitas ERM dari berbagai macam orang. Mereka dapat dikirim ke pihak yangditunjuk dengan permintaan untuk informasi spesifik.

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    30/31

  • 8/11/2019 CHAPTER 3 - BRINKS (1).docx

    31/31

    sering merupakan teknik audit internal yang berharga. Audit internal harus menetapkan

    beberapa ulasan sasaran tingkat tinggi untuk efektivitas COSO ERM di perusahaan mereka,

    mengumpulkan data implementasi yang rinci, dan kemudian menilai efektivitas COSO ERMdan sebagai alat untuk mendukung dan meningkatkan kepatuhan SOx. Exhibit 6.10

    memberikan panduan untuk Prosedur Audit audit COSO ERM internal.

    6.8 Manajemen Risiko dan COSO ERM dalam Perspektif

    Karena dua model kerangka terlihat sangat mirip pada pengamatan pertama, sangat

    mudah untuk mengabaikan karakteristik unik dari COSO ERM. Butuh waktu bertahun-tahununtuk pengendalian internal COSO untuk diakui sebagai lebih dari sebuah kajian teknis yang

    menarik. Sudah pertama dikodifikasikan sebagai standar audit oleh American Institute

    Akuntan Publik 'Auditing Standards Board (ASB) dan menerima beberapa menyebutkan

    dalam IIA publikasi, tetapi butuh SOx untuk memberikan COSO pengendalian internalbeberapa pengakuan serius. Undang-undang SOx awal berbicara tentang standar akuntansi

    internal "yang akan didirikan." Kemudian Perusahaan Publik Akuntansi Dewan Pengawas

    (PCAOB) mengamanatkan bahwa pengendalian internal COSO harus menjadi standarpengendalian internal. Tiba setelah SOx, COSO ERM belum memiliki tingkat yang sama

    pengakuan. The IIA adalah pendukung awal yang penting, dan elemen ERM dapat dilihat

    dalam versi baru dari tujuan Control untuk informasi dan terkait T echnology (COBIT)

    kerangka (lihat Bab 5), tetapi masih tidak pada tingkat yang sama penting dan signifikansihari ini untuk suatu perusahaan sebagai kontrol internal COSO.

    Manajemen risiko dan COSO ERM, khususnya, adalah keterampilan pengetahuan yang

    harus menjadi bagian dari setiap auditor internal CBOK. Auditor Internal harusmenggunakan prinsip-prinsip manajemen risiko saat memutuskan untuk memilih daerah

    diulas mereka (seperti dibahas dalam Bab 15) dan kemudian menggunakan prinsip-prinsip

    risiko ketika menilai bukti audit (seperti dibahas dalam Bab 9). Mungkin bahkan lebih

    penting, COSO ERM akan semakin penting dan pengakuan sebagai perusahaan lebihmemahami dan mengadopsi kerangka ERM. Audit internal harus memiliki pemahaman

    CBOK dari COSO ERM baik untuk mengaudit kepatuhan terhadap proses ini dan untuk

    berkonsultasi dengan manajemen untuk memastikan implementasi yang lebih efektif.