busines plan - energi surya

Upload: tino-nasrullah

Post on 19-Jul-2015

271 views

Category:

Documents


52 download

TRANSCRIPT

Business Plan

Penggunaan Energi Surya

Nama No. Reg Kelas Tanggal

S. Anbanathan 11P2367 Part Time 23B 17 Desember 2011

MM-UGM Jakarta

Introduction to Business

Case : Business Plan

Executive SummarySetiap detik diperkirakan ada lebih dari 4 juta ton gas hidrogen yang digabung dan dikenoversikan menjadi gas helium serta menghasilkan radiasi yang cukup besar. Reaksi inti atom ini berlangsung di matahari dan umumnya dikenal sebagai reaksi nuklir dengan cara penggabungan (fusion reaction). Selain gas helium, hasil reaksi ini menghasilkan radiasi energi yang dikenal sebagai energi surya yang mampu mencapai permukaan bumi dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan waktu rata-rata sekitar 8 menit. Cadangan energi surya ini diperkirakan akan bertahan hingga 5 milyar tahun ke depan. Dalam 1 tahun energi surya yang dapat diperoleh adalah sebesar 12.2 triliun watt-hours per satuan luas permukaan bumi. Penggunaan energi surya secara signifikan akan mengurangi emisi karbon sehingga sangat terkait dengan solusi global warming dan climate change. Penggunaan jenis energi ini juga merupakan perwujudan kepedulian kita sebagai manusia yang memiliki tanggung jawab global untuk mengatasi krisis energi dan kelangsungan hidup yang berwawasan ramah lingkungan. Berdasarkan Year Book 2011 yang diterbitkan Enerdata, disebutkan bahwa tingkat pertumbuhan kebutuhan energi pada akhir tahun 2010 meningkat sebesar 5,5% dengan distribusi penggunaan jenis energi : 37% dari minyak bumi, 25% dari batubara, 23% dari gas bumi dan sisanya 15% berasal dari sumber non migas dan batubara. Disamping itu juga dilaporkan bahwa ketersediaan ketiga kelompok energi yang dominan tersebut juga terbatas, dimana minyak bumi samapi 42 tahun, gas bumi 61 tahun dan batubara 133 tahun mendatang. Sehingga harga energi otomatis akan sangat elastis terhadap kelangkaan sumber energi ini. Kalau dibandingkan dengan ketersediaan energi surya yang diperkirakan hingga 5 milyar tahun kedepan dan saat ini pemberdayaannya hanya baru sebesar 2% serta energi ini terkelompok dalam energi ramah lingkungan, maka sudah seharusnya perhatian dunia mengarah kepada perkembangan teknologi dan distrubusi energi surya. Ini merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi krisis energi dan krisis lingkungan. Berangkat dari ide tersebut di atas, perlu dibentuk suatu bidang usaha yang mencoba untuk menerobos pasar dengan target sektor menengah ke atas. Usaha ini bukan sekedar berbasis profit oriented akan tetapi juga menerapkan nilai-nilai etis dan kepedulian terhadap calon konsumen, konsumen, pemilik modal, karyawan, karyawati dan lingkungan sekitarnya. Bisnis ini dikenal dengan sebutan bisnis Sistim Rumah Surya, yang akan memulai langkahnya pada industri kecil seperti industri rumah tangga, sekolah, klinik, poliklinik, rumah tangga hingga bekerja sama dengan pemerintah untuk membantu pasokan energi di daerah-daerah terpencil.

Penggunaan Energi Surya

H alaman |1

Introduction to Business

Case : Business Plan

Daftar IsiExecutive Summary I. Business Review I.A I.B I.C II. -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------1 3 3 5 6 8 8 8 10 11 11 12 13 13 14 15 16 16 17 19 20 21

Latar Belakang

Ruang Lingkup Bisnis di Indonesia Legalitas dan Struktur Organisasi

Marketing Plan II.A II.B II.C

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Deskripsi Sektor Bisnis

Analisa Potensi Pasar, Prilaku Konsumen dan Kompetitor Strategi Market II.C.1 II.C.2 II.C.3

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Produk dan Jasa Penetapan Harga

Promosi dan Public Relation

III.

Operation Plan III.A III.B III.C

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Teknologi dan Proses Produksi Assembling dan Instalasi CDO

Kalkulasi Kebutuhan Daya Listrik CDO dan Komponen Terkait

IV.

Financial Plan IV.A IV.B IV.C IV.D

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Pendanaan dan Start up Financing Target Sales

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sales Revenue

Cash Flow dan Evaluasi Kelayakan Business

V.

Kesimpulan

-------------------------------------------------------------------

Lampiran I Lampiran II Lampiran III

: : :

Basic Price List

--------------------------------------------------------------------------------------------

22 23 25

Bill of Material (BOM) Sales Revenue

--------------------------------------------------

Penggunaan Energi Surya

H alaman |2

Introduction to Business

Case : Business Plan

I. Business OverviewI.A Latar Belakang

Krisis energi bukan merupakan hal baru yang ramai dibicarakan saat ini, namun jika ditinjau dari program mitigasi yang telah direncanakan dan dilaksanakan, pencapaiannya masih jauh dari target yang diharapkan. Sementara kebutuhan energi tetap meningkat, seperti data yang diterbitkan oleh Enerdata melalui year book 2011, menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan kebutuhan energi sebesar 5.5% pada akhir tahun 2010. Sumber energi terbesar masih didominasi oleh bahan bakar sisa fosil dan selanjutnya diikuti oleh batubara, gas, nuklir, biomasa, hydro, surya (solar) dan angin. Distribusi datanya seperti gambar berikut ini. Ketersediaan sumber energi yang termasuk dalam 3 besar tersebut mulai langka terutama energi yang bersumber dari sisa fosil. Data cadangan sumber energi tersebut dapat dilihat pada data dibawah ini. Energi yang berasal dari sisa fosil merupakan energi yang paling banyak dikonsumsi dan cadangannya ternyata hanya bisa dan bertahan batubara dan selama 133 42 tahun, gas selama 61 tahun tahun. antara cadangan peningkatan ditambah lagi Ketidakseimbangan kebutuhan yang

sumber energi ini salah satu memacu harga energi

dengan adanya penetapan UU No.20 tahun 2000 program pembangunan nasional tentang penghapusan subsidi BBM. Dampak lingkungan terhadap penggunaan ketiga kelompok energi tersebut juga sangat membutuhkan perhatian dan tindakan yang serius mulai dari penggunaan lahan eksplorasi, managemen limbah B3, pencemaran air, pencemaran udara. Hal yang sama juga terjadi selama proses penggunaan sumber energi tersebut, yakni emisi gas rumah kaca seperti : CO2 (carbon dioxide), CH4 (metana), N2O (nitric oxide), PFC (perflorocarbons), HFC (hydrofluorocarbon) dan SF6 (sulfur hexafluoride).

Penggunaan Energi Surya

H alaman |3

Introduction to Business

Case : Business Plan

Seiring dengan pertambahan jumlah populasi dan teknologi, manusia berlomba-lomba untuk mencari sumber energi dan berusaha untuk mengendalikan distribusinya. Konsentrasi lebih dititik beratkan pada aspek keuntungan dan kekuasaan, sehingga dampak lingkungan dan sosial menjadi terabaikan. Apa yang terjadi hari ini adalah effek dari keserakahan untuk mengeruk keuntungan yang besar dan ketidakpedulian terhadap keseimbangan ekosistim kehidupan di bumi. Bumi dan segala konstelasi jagat semesta ini muncul tanpa ada dokumen panduan ( manual book ) namun bumi hadir dengan menyediakan berbagai sumber daya yang dapat mendukung kehidupan manusia dan ciptaan lainnya. Manusia dalam hal ini diharapkan dapat belajar dari pengetahuan dan menerapkannya secara konsisten untuk menjaga keseimbangan ekosistim yang berorientasi kepada konsep ramah lingkungan. Berangkat dari konsep energi yang ramah lingkungan tersebut, sudah saatnya penggunaan sumber energi di pilih berdasarkan urutan prioritas antara lain : 1. Ramah Lingkungan ( green energi ) 2. Tersedia dengan jumlah yang banyak ( sustainable ) 3. Biaya wajar dan kompetitif Untuk ketiga kriteria di atas, maka selain sumber energi biomass, hydro dan angin, maka energi surya memiliki potensi yang cukup besar dan mudah untuk diterapkan. Energi surya diharpkan dapat mengatasi krisis energi dan kelangsungan hidup yang berwawasan ramah lingkungan.

Penggunaan Energi Surya

H alaman |4

Introduction to Business

Case : Business Plan

I.B

Ruang Lingkup Bisinis Energi di Indonesia

Penggunaan energi surya dapat diterapkan mulai dari skala kecil hingga skala besar. Hal ini bergantung kepada besar kecilnya kepedulian dan kesadaran semua pihak terhadap potensi energi dan manfaat yang akan diperoleh. Benefit atau Manfaat terhadap aplikasi energi surya adalah : Ketersediaannya diperkirakan sekitar 5 milyar tahun kedepan dengan kapasitas yang relatif sangat besar. Ramah lingkungan Energi surya merupakan jenis energi substitusi yangcukup potensial terhadap energi yang berasal dari minyak, gas dan batubara, karena beberapa hal antara lain : ( sumber : The 1st Seminar of Indonesia Natural Gas Trader Association Jakarta 24 Nopember 2011 ) Subsidi pemerintah untuk energi listrik dari tahun 2009 hingga 2012 mendatang naik dari 55 hingga 78 trilliun rupiah Defisit pasokan gas terus meningkat dari tahun 2011 hingga tahun 2020 mendatang sebesar -860 BBTUD PGN (Perusahaan Gas Negara) per 1 Juni 2011 telah memberlakukan tariff baru gas untuk sektor industry dari harga US$ 4,45 menjadi US$ 6.61 per MMBTU. Hingga saat ini pembangkit listrik PLN masih menggunakan pasokan gas sebesar 25% Dirjen Minerba (Mineral & Batubara) telah menetapkan kenaikan harga acuan batu bara dari US$ 92,68 / ton pada bulan Oktober 2010 menjadi US$ 127,05/ton dengan kualitas 6322 kkal/kg ( gross as received ). Penggunaan energy berbasis fosil, gas dan batubara menyebabkan peningkatan efek pemanasan global ( GRK = Gas Rumah kaca ), peningkatan polusi dan perubahan iklim. Constraint atau Tantangan terhadap aplikasi energi surya adalah : Masih mahalnya harga perangkat yang dibutuhkan seperti solar panel, baterai handal yang ramah lingkungan dan peralatan-peralatan listrik. Hampir 90% komponen ini di impor. Prilaku konsumen yang cendrung menggunakan jenis energi minyak dan gas (MIGAS) karena faktor biaya dan kemudahan untuk memperolehnya. Prilaku ini sangat elastis terhadap kebijakan pemerintah dalam tata kelolah penggunaan jenis energi untuk kebutuhan masyarakat.

Penggunaan Energi Surya

H alaman |5

Introduction to Business

Case : Business Plan

Berdasarkan manfaat dan tantangan yang ada untuk penggunaan energi, sudah saatnya untuk memberikan solusi terhadap mahalnya sumber energi listrik yang saat ini menjadi beban masyarakat mulai dari rumah tinggal hingga usaha kecil dan menengah. Untuk itu dibutuhkan produk dan pelayanan penggunaan energi surya dengan kriteria: Pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan terhadap peralatan yang berbasis kepada kebutuhan konsumen. Penyediaan paket instalasi energi surya yang customized. Menerapkan prilaku berbasis ramah lingkungan dan hemat energi I.C Legalitas dan Struktur Organisasi Nama perusahaan adalah : PT. Sistim Rumah Surya . Sebuah perusahaan perseroan terbatas yang direncanakan akan berdomisili di wilayah Jakarta Timur dengan modal dasar sebesar Rp 1 Milyar dengan dua orang pemegang saham yang sekaligus menjadi komisaris. Jumlah karyawan sebanyak 11 orang dengan struktur organisasi seperti gambar berikut ini.

Alasan utama memilih perseroan terbatas sebagai landasan hukum untuk melakukan bisnis ini adalah sebagai berikut : Perseroan terbatas memiliki dasar hukum yang jelas serta dilindungi oleh undangundang dan peraturan yang berlaku. Memiliki jati diri yang jelas dan keseriusan dalam menjalankan bisnis Mempermudah pemerintah. akses untuk menjalin kerjasama antara pihak swasta dan

Penggunaan Energi Surya

H alaman |6

Introduction to Business

Case : Business Plan

Untuk pengembangan usaha di masa yang akan datang, dapat menggunakan fasilitas kejasama dengan pihak asing.

Tanggung jawab dan wewenang setiap jabatan adalah sebagai berikut : Jabatan Manager Operasional Tanggung Jawab dan Wewenang Bersama dewan komisaris, menetapkan visi dan misi perusahaan Menetapkan sasaran mutu (quality objectives) Mengkordinir dan mengevaluasi kinerja unit keuangan, pemasaran, teknis dan ritel Supervisor Finansial dan Akutansi Supervisor Engineering Mengolah sumber pendanaan Membuat laporan keuangan ( bulanan dan tahunan ) Menyusun Bill of Material (BOM), Stok Inventori dan monitor Cash Flow. Membuat laporan pajak dan laporan terkait lainnya. Membuat program kesepakatan kerja bersama internal Membuat dan mengevaluasi kedisiplinan internal Menetapkan strategi pemasaran yang menyangkut kepada analisa potensi pasar, konsumen dan pesaing Supervisor Marketing Menetapkan proses, harga, metoda pembayaran, diskon Menetapkan target penjualan dan mengevaluasi pencapaiannya Melakukan analisa terhadap kepuasan pelanggan Menetapkan dan mengevaluasi vendor (pemasok) Melakukan inspeksi dan uji coba (sampling ) terhadap penerimaan barang Membuat rencana kerja untuk assembling, fixing dan instalasi berdasarkan job order dari marketing. Memberikan bimbingan dan pelatihan kepada teknisi terhadap perkembangan teknologi dan instrumentasi

PT. Sistim Rumah Surya

telah menetapkan kebijakan mutu perusahaan yakni :

Sebagai pendukung dan penyelengara program energi berbasis lingkungan melalui pemasaran dan instalasi unit energi surya yang terbaik, biaya yang kompetitif hingga dapat dijangkau oleh kalangan masyarakat menengah keatas

Penggunaan Energi Surya

H alaman |7

Introduction to Business

Case : Business Plan

II. Marketing PlanII.A Deskripsi Sektor Bisnis

PT. Sistim Rumah Surya bukan satu-satunya perusahaan yang bergerak dalam bidang energi surya di Indonesia dan hingga saat ini sudah ada beberapa perusahaan swasta yang telah mengembangkan bisnis ini. Namun jumlah dan peran perusahaan tersebut masih terfokus kepada industri skala besar dan program uji coba dengan pihak luar negeri maupun pemerintah. Ini merupakan salah satu alasan mengapa penggunaan energi surya belum mendominasi penggunaan energi khususnya untuk masyarakat mengengah ke atas sehingga menjadikan energi surya sebagai jenis produk yang inferior. Wilayah Metropolitan Jakarta (Jabodetabek) saat ini memiliki jumlah penduduk sebesar 28 juta jiwa yang menjadikan Jakarta sebagai kota metropolitan terbesar di Indonesia dan berada pada urutan ke 6 dunia. Dari sisi ekonomi hampir 70% uang negara beredar di Jakarta, sehingga Jakarta menjadi pusat bisnis dan keuangan di Indonesia. Secara khusus, kinerja sektor bisnis dan secara umum ekonomi dan sosial kehidupan masyarakat sangat terkait dengan kebijaksanaan penetapan tarif harga energi yang diberlakukan oleh pemerintah Secara ekonomis, efek kenaikan harga energi sangat elastis terhadap kenaikan harga jual produk-produk lainnya, khususnya jenis produk kebutuhan pokok. Masyarakat pada umumnya tidak punya pilihan lain untuk melakukan substitusi dan tidak dapat mencegah effek komplementernya. II.B Analisa Potensi Pasar, Prilaku Konsumen dan Kompetitor Dasar pemilihan bisnis dengan memanfaatkan energi surya adalah sbb : Sebagai negara tropis, Indonesia mempunyai potensi energi surya yang cukup besar. Berdasarkan data penyinaran matahari yang dihimpun dari 18 lokasi di Indonesia, radiasi surya di Indonesia dapat diklasifikasikan berturut-turut sebagai berikut: Kawasan Barat Indonesia dengan distribusi penyinaran sekitar 4,5 kWh/m2/hari dengan variasi bulanan sekitar 10%; Kawasan Timur Indonesia (KTI) sekitar 5,1 kWh/m2/hari dengan variasi bulanan sekitar 9%. Dari sebuah survey yang dilakukan oleh Matters Energy tentang respon calon konsumen terhadap penerapan energi surya melalui 1000 orang dewasa yang mewakili beberapa penduduk dunia, diperoleh respon sbb :

Penggunaan Energi Surya

H alaman |8

Introduction to Business

Case : Business Plan

50% responden percaya kalau kinerja pemerintah sangat lamban dalam menerapakan energi surya. 80% setuju kalau energi surya harus memainkan peranan lebih besar dalam memenuhi kebutuhan energi dalam 5 tahun kedepan 68% mengatakan bahwa pemanfaatan energi listrik harus mencakup listrik tenaga surya dalam bagian dari pembagkit listrik mereka. 52% akan bersedia membayar lebih untuk listrik yang mereka gunakan jika perusahaan listrik mereka menggunakan energi surya sebagai bahan bakarnya 41% tidak akan bersedia membayar lebih. Sementara peran Pemerintah dalam mewujudkan penggunaan energi surya dapat dikatakan tidak serius, hal ini dapat ditinjau dari data PLTS (Penggunaan Listrik Tenaga Surya) pulau Jawa dan pulau Seribu. Saat ini pemerintah telah menerapkan penggunaan energi surya hanya sebatas penerangan jalan umum (PJU), dengan data terpasang dan rencana instalasi baru sebagai berikut : Tahun anggaran 2010 Tahun anggaran 2011 Tahun anggaran 2012 : 39 titik PJU : 53 titik PJU : Proyek Percontohan (sistim terhubung dengan PLN)

Beberapa perusahan lokal maupun luar negri telah berdiri di Indonesia dan memasarkan produk-produk yang menggunakan energi surya. Hampir 85% bertidak sebagai trading company, yang hanya menyediakan komponen utama seperti panel solar, baterai, controller, lampu dan lain-lain. Sementara sisanya adalah sebagai konsultan dan kontraktor yang memberikan solusi total terhadap pengadaaan dan instalasi. Target pasar cenderung kepada proyek-proyek pemerintah dan kerjasama swasta dengan pihak luar negeri. Penggunaan energi surya tidak terlepas dengan konsep Go Green, namun peran Pemerintah dalam menjalankan program Go Green lebih terkonsentrasi kepada pengolahan Limbah B3 hasil industry dan domestic. Padahal salah satu sumber terbesar penyebab gas rumah kaca, global warming dan perubahan iklim adalah penggunaan energi yang berasal dari minyak, batubara dan gas. Hal ini berpengaruh kepada prilaku pengusaha dan masyarakat yang merasa bahwa penanganan dan pengolahan limbah dianggap cukup bila kadar limbah tersebut telah mencapai nilai di bawah batas ambang yang telah ditetapkan.

Penggunaan Energi Surya

H alaman |9

Introduction to Business

Case : Business Plan

Berangkat dari analisa potensi pasar, prilaku konsumen dan competitor, PT. Sistim Rumah Surya akan menerapkan rencana pemasaran dengan competitive advantagenya (nilai manfaat) berbasis kepada product differentiation antara lain : Target pasar difokuskan kepada rumah tangga, kost, banguan terpencil, sekolah, balai pertemuan, klinik, UKM, koperasi, industry rumah tangga dan lain-lain Selain panel surya, pengadaan komponen pendukung lainnya diperioritaskan kepada vendor lokal yang telah lolos dari tahap verifikasi dan validasi. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung pertumbuhan industri dalam negeri. Layanan pemasangan hingga pemeliharan mengacu pada kebutuhan konsumen yang berorientasi pada biaya yang kompetitif. Sistim ini dikenal sebagai Customized Design Operation atau CDO. Meningkatkan kepedulian dan pemahaman kepada konsumen terhadap nilai tambah dari penggunaan energi surya. II.C Strategi Market PT. Sistim Rumah Surya merencanakan strategi economic scope dengan menawarkan beberapa jenis operasi pada satu aktifitas bisnis yang sama (multi product and service system), yakni : 1. CDO yang mengutamakan kepada kebutuhan calon konsumen melalui customized design, dimana calon pelanggan telah menetapkan besar energi solar yang dibutuhkan dan distribusi penggunaannya. 2. Telah disiapkan beberapa pilihan paket energi yang akan membantu calon konsumen untuk memilih sesuai dengan kondisi finansialnya. Melalui fasilitas completeness dan transitivity ini, calon konsumen mampu menganalisa dua hal yang tidak dapat dipisahkan yakni : kelebihan/manfaat dan keterbatasan financial (budget constraint). 3. Untuk mememberikan manfaat lebih dari pemilihan salah satu paket energi tersebut, calon konsumen akan diberikan lampu CFL DC dan LED Tube secara gratis. Hal ini diharapkan akan merubah prilaku konsumen untuk merasakan secara langsung efisiensi penggunaan energi dari kedua jenis lampu tersebut. Jumlah lampu gratis yang diberikan disesuaikan dengan jenis paket CDO. 4. Untuk mempermudah penggantian komponen atau melakukan tambahan / modifikasi terhadap sistim yang sudah ada, akan disediakan fasilitas pembelian langsung (ritel).

Penggunaan Energi Surya

H a l a m a n | 10

Introduction to Business

Case : Business Plan

Faslitas ini bukan hanya sekedar menjual produk-produk yang berkaitan dengan penggunaan energi surya, namun dilengkapi juga dengan staff ritel yang mampu menjelaskan manfaat dan menangani keluhan dari konsumen.

II.C.1

Produk dan Jasa

Produk : yang ditawarkan mencakup pada 2 kelompok antara lain : Komponen Utama : Panel Surya, Baterai, Charge Controller, Power Inverter Komponen Pendukung : Box Baterai, Saklar, Stopkontak, Kabel, Connector, Lampu LED, Lampu CFL, Tiang Galvanis, Konektor

Jasa yang ditawarkan adalah : Penjualan (retail ) komponen utama dan komponen pendukung Manfaat Customized Design Operation (CDO) II.C.2 Penetapan Harga

Penetapan harga dilakukan sesuai dengan jenis barang. Untuk barang-barang impor cendung akan memiliki faktor profit yang lebih besar dari pada barang yang telah diproduksi dalam negeri. Namun pergerakan nilai faktor profit ini sangat elastis terhadap kondisi pasar dan peraturan pemerintah. Seperti halnya panel surya, pembeliannya tidak dikenakan PPN, sementara baterai dan komponen lainnya tetap dikenakan PPN. Konsep utama dalam penetapan harga adalah harga bersaing dari harga dasar (basic price) yang dapat dilihat pada Lampiran 01 Sementara untuk paket CDO, harga proyek bergantung kepada tingkat kompleksitas proyek itu sendiri, antara lain : 1. Jumlah daya listik yang dibutuhkan, hal ini akan disesuaikan dengan jumlah panel surya, jumlah baterai dan jenis lampu dan peralatan tambahan lain yang akan digunakan. 2. Lokasi dan fasilitas / Infrasturktur yang ada, pengaruhnya adalah sbb : a. Lokasi akan menentukan jenis panel surya yang akan digunakan. Misalnya lokasi pemasangan berada pada daerah yang intensitas cahaya mataharinya tidak stabil (kadang teduh, kadang terik), maka pemilihan jenis panel surya tipe Polikristal akan lebih ideal. b. Lokasi dengan intensitas cahaya mataharinya relatif konstan, maka tipe panel surya Monokristal akan lebih ideal. Namun penggunaan tipe ini

Penggunaan Energi Surya

H a l a m a n | 11

Introduction to Business

Case : Business Plan

harus mempertimbangkan perhitungan energy listriknya, yakni ada faktor penurunan daya sebesar 15% jika cahaya mataharinya kurang. c. Lokasi penempatan panel surya diatur dengan sudut ideal, dimana cahaya matahari diusahakan tepat jatuh tegak lurus dengan pemukaan panel surya. Umumnya diletakkan dibagian atap rumah atau di lapangan terbuka. d. Titik lampu dan jumlah stopkontak yang akan dipasang harus diusahakan tidak terlalu jauh dari lokasi baterai, hal ini akan mempengaruhi panjang kabel instalasi. 3. Harga untuk paket energi dengan konfigurasi standar ditetapkan berdasarkan Bill of Material (BOM). Konsumen juga dapat mengganti konfigurasi ini sesuai dengan kebutuhannya dan selanjutnya harga paket tersebut dapat dikalkulasi ulang. Berikut adalah harga paket energi surya - data BOM pada Lampiran 02 Jenis I II III IV Kode Paket CDO-09W CDO-13W CDO-45W CDO-66W Kapasitas Energi 900 VA 1300 VA 4500 VA 6600 VA Harga (Rp) 18.941.500,24.626.000,80.935.000,118.605.000,-

4. Kalkulasi kebutuhan energi ditambahkan dengan dua faktor yang menjamin supply daya listrik dan umur baterai antara lain : Faktor jumlah baterai bernilai 2 dengan asumsi bahwa sistim ini dapat mensuplai daya listrik walaupun tidak ada cahaya matahari dalam kurun waktu 2 hari. Sementara faktor lainnya adalah faktor pengisian baterai dimana nilainya adalah 2. Faktor ini memberikan pengertian bahwa baterai akan diisi ulang jika kapasitasnya sudah menurun 50%, dengan tujuan untuk memperpanjang umur baterai. II.C.3 Promosi dan Public Relation

Selain memberikan lampu gratis hemat energy CFL dan LED untuk beberapa jenis paket energi surya, PT. Sistim Rumah Surya mempromosikan produk dan jasanya melalui : Iklan seperti di radio, koran lokal dan papan iklan. Mencetak brosur yang dilengkapi dengan informasi terhadap kesadaran lingkungan, produk dan jasa yang ditawarkan dalam penggunaan energi surya. Membuat kebiasaan untuk berkomunikasi dengan pihak vendor dan konsumen tentang peluang timbal balik terhadap pemasaran produk dan jasa.

Penggunaan Energi Surya

H a l a m a n | 12

Introduction to Business

Case : Business Plan

Membuat website http://www.srs.co.id dan set up free listing dengan search engine dan fasilitas banner ads dari Google. Set up company profile ke situs-situs social net seperti Twiter, Facebook, MySpace, Linkedln. Berpartisipasi dalam kegiatan professional seperti : Dewan Penelitian Lingkungan Alami, Profauna Indonesia, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Cknet-ina dan lain-lainnya. Berusaha untuk menjadi pembicara dalam seminar atau workshop tentang energi ramah lingkungan atau aktifitas sejenis lainnya Melakukan jaringan kerjasama dengan pihak-pihak lain yang melakukan bisnis yang saling komplemen satu dengan yang lainnya. Melakukan aktifitas semacam kontes atau quiz dalam acara yang umum dimana pemenang dalam acara tersebut akan mendapatkan paket penggunaan energi surya, seperti 1 set unit penerangan pekarangan yang bebas perawatan, atau memberikan diskon pelayanan gratis untuk pemasangan CDO.

III. Operation PlanIII.A Teknologi dan Proses Produksi menggunakan teknologi tepat guna dengan memanfaatkan

PT. Sistim Rumah Surya

sumber daya yang sudah memiliki keahlian dalam merakit sistim energi surya. Terus menerus melakukan pembelajaran terhadap perkembangan ilmu dan teknologi yang dapat diperoleh dari vendor data teknikal, permintaan konsumen, seminar dan workshop. Khusus untuk pelaksanaan CDO, proses produksi melalui beberapa aktifitas yakni : Survey lokasi dan diskusi dengan calon konsumen untuk memberikan pilihan yang tepat terhadap konfigurasi yang dibutuhkan. Pembuatan penawaran dan penyusunan program kerja. Apabila tidak ada perubahan tambahan atau proyek disetujui oleh konsumen, maka akan dilanjutkan dengan pekerjaan teknis seperti instalasi dan verifikasi. Jika ada perubahan maka dilakukan penyesuaian dan mengajukan penawaran ulang. Jika dibutuhkan, maka lakukan perubahan program kerja. Tahap selanjutnya adalah review progress pekerjaan hingga validasi hasil akhir pekerjaan. Proses flow chartnya dapat dilihat berikut ini : proses assembling,

Penggunaan Energi Surya

H a l a m a n | 13

Introduction to Business

Case : Business Plan

III.B Assembling dan Instalasi CDO Berikut adalah salah satu bentuk umum instalasi tenaga surya

Penggunaan Energi Surya

H a l a m a n | 14

Introduction to Business

Case : Business Plan

Sedangkan jaringan koneksi elektriknya adalah sebagai berikut :

III.C Kalkulasi Kebutuhan Daya Listrik CDO dan Komponen Terkait Perhitungan daya dalam mendisain CDO bergantung sepenuhnya kepada kebutuhan daya yang tetapkan dalam kesepakatan pelaksanaan proyek. Sebagai referensi dapat digunakan data kebutuhan konsumen sebagai berikut : Penerangan Rumah 10 buah lampu CFL @15 Watt x 6 jam/hari Televisi 21 Kulkas 360 liter Komputer Perangkat lainnya 1 buah 100 Watt x 6 jam/hari 1 buah 150 Watt x 24 jam 1 buah 150 Watt x 6 jam/hari total sebanyak 400 Watt hour (sudah dlm bentuk energi)

Untuk contoh di atas, maka harus ditentukan besarnya energi listrik yang dibutuhkan berdasarkan lamanya alat atau beban listrik tersebut digunakan atau beroperasi. Dengan demikian akan diperoleh data perhitungan energi sebagai berikut : Penerangan Rumah Televisi Kulkas (asumsi 1/4 aktif) Komputer Perangkat Lainnya = = = = = 900 Watt hour 600 Watt hour 900 Watt hour 900 Watt hour 500 Watt hourTotal = 3800 Watt hour

Penggunaan Energi Surya

H a l a m a n | 15

Introduction to Business

Case : Business Plan

Panel surya yang akan digunakan adalah Monokristal 110W dengan asumsi maksimum tenaga/sinar surya mengenai permukaannya selama 6 jam, maka jumlah panel surya yang dibutuhkan adalah : 3800 /(110 x 6) = 5.78 atau setara dengan 6 panel surya. Selanjutnya adalah penentuan jumlah baterai yang akan digunakan dan misalkan tipe baterai yang dipilih adalah 12V 100 Ah. Untuk menentukan jumlah baterai ada 2 faktor yang perlu ditambahkan dalam perhitungannya, yakni : 1. Faktor matahari, biasanya nilainya 2, artinya walaupun hingga 2 hari berturutturut tidak ada matahari, baterai masih mampu beroperasi. 2. Faktor pengisian baterai, biasanya nilainya 2, artinya waktu penggunaan baterai hanya sampai 50% dari kapasitas maksimumnya sehigga baterai akan lebih awet. Dengan demikian, jumlah baterainya adalah : (3800 x 2 x 2) / (12 x 100 ) = 13 baterai. Berdasarkan data total energy listrik yang akan dihasilkan maka jenis komponen penunjang seperti charge controller dan inverter akan dipilih sesuai dengan kapasitas yang diinginkan.

IVIV.A

Financial PlanPendanaan dan Start up Financing

Sumber pendanaan diperoleh dari dua orang pemegang saham dan sekaligus bertindak sebagai pemilik perusahaan dengan masing-masing menyetor modal sebesar Rp 250 juta rupiah atau total equity sebesar Rp 500.000.000,- Alokasi dana sbb :

Selanjutnya, biaya operasional untuk jangka waktu 5 tahun ke depan adalah sbb :

Penggunaan Energi Surya

H a l a m a n | 16

Introduction to Business

Case : Business Plan

IV.B

Target Sales

Penentuan sales forcast mengacu pada quality objective yang ditetap selama 5 tahun mendatang, mulai dari tahun 2012 hingga 2016. Sasaran mutu ini mencakup aktifitas Ritel dan CDO. Datanya adalah sebagai berikut :

Penggunaan Energi Surya

H a l a m a n | 17

Introduction to Business

Case : Business Plan

Dengan adanya sasaran mutu yang sekaligus berperan dalam penentuan target sales hingga 5 tahun ke depan, maka pihak management dapat menyusun kebutuhan inventory untuk aktivitas ritel dengan cara menghubungkan data yang ada di tabel target sales dengan level stock yang diharapakan dengan mempertimbangkan besarnya buffer stock, lead time dan re-ordering quantity. Khusus untuk aktivitas CDO, pihak management dapat menggunakan data BOM (Lampiran 02) untuk masing-masing jenis CDO. Untuk mempermudah pelaksanaan penentuan level stock, maka seluruh data yang ada di BOM direkapitulasi ulang sehingga membentuk data summary of BOM, seperti berikut ini :

Data rekapitulasi BOM tersebut di atas dibuat link dengan data masing-masing BOM sehingga penentuan jumlah komponen untuk setiap proyek CDO dapat langsung ditetapkan berikut dengan harga yang telah dibuat pada Lampiran 01.

Penggunaan Energi Surya

H a l a m a n | 18

Introduction to Business

Case : Business Plan

Kemudahan lain yang dapat diperoleh dari metoda BOM adalah pada saat menentukan jumlah total komponen untuk seluruh aktivitas CDO atau masing-masing CDO, dapat langsung dihitung dengan cara menghubungkan tabel Target Sales dengan Rekapitulasi BOM. Perhitungannya sama seperti pembentukan persamaan aljabar linier dalam metoda riset sederhana. Contoh : Untuk menentukan jumlah komponen beserta harganya untuk jenis CDO-4500W pada tahun 2013.

Sedangkan untuk nilai proyek tersebut berdasarkan basic price (harga sebelum ditambah keuntungan ) dapat dikalkulasi langsung dari tabel BOM proyek CDO-4500W (Lampiran 02) yakni sebesar Rp 80.935.000,- x 17 = Rp 137.589.500,Untuk harga jual dapat dilakukan dengan mengalikan harga basic tersebut dengan faktor profit yang telah ditentukan untuk masing-masing komponen. IV.C Sales Revenue Penentuan sales revenue akan menentukan besarnya aliran kas (cash flow) yang akan diperoleh setelah dilakukan pemotongan beban biaya operasional dan pajak yang dalam hal ini pajak ditetapkan sebesar 40%. Kalkulasi sales revenue mengacu pada target masing-masing aktifitas, yakni aktifitas Ritel dan CDO yang sebelumnya telah dituangkan dalam quality objective. Perhitungan ini juga menghubungkan data pada tabel Rekapitulasi BOM dan faktor profit untuk

Penggunaan Energi Surya

H a l a m a n | 19

Introduction to Business

Case : Business Plan

masing-masing komponen. Selisih antara harga jual dan harga beli dinyatakan sebagai Gross profit. Data selengakapnya dapat dilihat pada lembar Lampiran 3. IV.D. Cash Flow dan Evaluasi Kelayakan Bisinis Data Cash Flow setelah dipotong pajak akan diperoleh seperti tabel berikut ini :

Untuk selanjutnya, penetapan tingkat kelayakan bisnis energi surya ini dapat diperoleh dengan menggunakan konsep perhitungan Time Value of Money yakni Net Present Value (NPV) dan Pay Back Period. Datanya adalah sebagai berikut :

Penggunaan Energi Surya

H a l a m a n | 20

Introduction to Business

Case : Business Plan

V.

Kesimpulan1. Kebutuhan akan energi yang murah dan ramah lingkungan merupakan sebuah harapan yang harus dicapai untuk kelangsungan kehidupan di masa yang akan datang. Usaha untuk mendapatkannya harus dimulai dari sekarang, mulai dari kesadaran dan pembelajaran dari lingkungan masyarakat yang kecil hingga berkembang menjadi kegiatan global seluruh masyarakat di bumi ini. 2. Peran pemerintah juga sangat penting untuk mengarahkan gagasan ini.

Walaupun secara legal telah ditetapkan dalam Instruksi Presiden No.14 tahun 2011 yang menyatakan Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional (Prioritas no.8, Lampiran 1), namun instruksi tersebut ini masih berfokus kepada tata kelolah sumber energi MIGAS. 3. Harga investasi awal untuk sistim energi surya masih relatif lebih mahal dari pada sumber energi MIGAS dan hal ini mempengaruhi prilaku konsumen untuk menunda atau sama sekali tidak berminat untuk melakukan substitusi ke energi surya. Namun mekanisme naik turunnya harga sangat gayut terhadap keseimbangan pasar, dimana ketersediaan komponen untuk membangun sistim energi surya masih cukup rendah dan hal ini tidak terlepas dari kecilnya niat produsen untuk memproduksi komponen tersebut dalam jumlah yang besar. Jika permintaan pasar cukup tinggi, maka produsen akan mengambil kesempatan untuk memproduksi dalam jumlah yang besar dan hal ini akan menyebabkan kecendrungan penuruan harga di pasar. Peran pemerintah dan pengusaha sangat signifikan terhadap ketersediaan komponen utamanya seperti panel surya dan baterai yang eknonomis melalui kajian teknolgi dan pengendalian distribusinya. 4. Berdasarkan target sales yang telah ditetapkan oleh PT. Sistim Rumah Surya, penerapan metoda inventarisasi yang effektif melalui BOM dan pengendalian terhadap pencapaian quality objectives dari waktu ke waku, maka diperoleh gross profit yang dapat dilihat pada data rekapitulasi sales revenue. Dengan tingkat expected return sebesar 12%, diperoleh nilai NPV Positif atau keuntungan dari bisnis energi surya ini lebih besar dari pada biaya yang harus dikeluarkan. Nilai NPV positif adalah indikasi bahwa proyek dapat dilaksanakan. Pihak investor yang menanamkan modalnya dalam menjalankan bisnis ini akan mendapatkan keuntungan dan return of investmentnya akan tercapai dalam waktu 5 tahun.

Penggunaan Energi Surya

H a l a m a n | 21

Introduction to Business

Case : Business Plan

LAMPIRAN 01

Penggunaan Energi Surya

H a l a m a n | 22

Introduction to Business

Case : Business Plan

LAMPIRAN 02

Penggunaan Energi Surya

H a l a m a n | 23

Introduction to Business

Case : Business Plan

LAMPIRAN 02 (lanjutan )

Penggunaan Energi Surya

H a l a m a n | 24

Introduction to Business

Case : Business Plan

LAMPIRAN 03

Penggunaan Energi Surya

H a l a m a n | 25