behavioral (and social cognitive) by maulana husada

20
BEHAVIORAL (AND SOCIAL COGNITIVE) THEORIES OF LEARNING Maulana Husada | 7316121173 PENDIDIKAN BAHASA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2013 ORIENTASI BARU PSIKOLOGI PENDIDIKA

Upload: maulana-husada

Post on 13-Dec-2014

900 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

#EducationalPsychology

TRANSCRIPT

Page 1: Behavioral (and Social Cognitive) by Maulana Husada

BEHAVIORAL (AND SOCIAL COGNITIVE)

THEORIES OF LEARNING

Maulana Husada | 7316121173

PENDIDIKAN BAHASA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2013

ORIENTASI BARU PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Page 2: Behavioral (and Social Cognitive) by Maulana Husada

Laporan Bacaan

Anita Woolfolk (2007). Educational Psychology (ninth edition, International edition). Boston: Pearson education, Inc. (p.205-240)

Paul Eggen and Don Kauchak (2004). Educational Psychology: Windows on lassrooms (sixth edition, international edition). New Jersey: Pearson Prentice Hall. (p.194-231)

Page 3: Behavioral (and Social Cognitive) by Maulana Husada

BEHAVIORSM AND SOCIAL COGNITIVE

1. Definisi belajar

2. Contiguity

3. Classical conditioning

4. Operant conditioning

5. Pelaksanaan/strategi pembelajaran berbasis teori behavioral6. Teori social-cognitif dalam belajar

7. Learning observation

8. Self management

9. Self instruction

Pokok Bahasan

Page 4: Behavioral (and Social Cognitive) by Maulana Husada

TOKOH BEHAVIORISM

Ivan Pavlov (1849-1936)

John Broadus Watson (1878-1958)

Burrhus Frederic

k Skinner (1904-1990)

Edward Lee

Thorndike

(1913-1931)

Page 5: Behavioral (and Social Cognitive) by Maulana Husada

Behavior

Perilaku dapat diamati / tampak

Individu menerima stimulus

(lingkungan)

Individu memberikan

respons kepada lingkungan

Hubungan Stimulus-Respons

• Jadi, Behaviorisme menitikberatkan bahwa semua perilaku diperoleh individu setelah berinteraksi dengan lingkungan yang telah terkondisikan.

• Perkembangan anak sangat ditentukan oleh faktor yang berada di luar diri anak bukan dari faktor yang berasal dari dalam diri anak.

Page 6: Behavioral (and Social Cognitive) by Maulana Husada

Tidak hanya di ruang kelas

Mengarahkan kepada hal-hal

baru

Sepanjang hayat

Perubahan relatif

permanen pada

pengetahuan atau perilaku

individu

Disengaja atau tanpa

disengaja, menjadi lebih

baik atau lebih buruk, benar atau salah,

dan sadar atau tidak sadar (Hill, 2002).

1. Definisi Belajar

Page 7: Behavioral (and Social Cognitive) by Maulana Husada

Konsep Belajar para tokoh BehaviorClassical conditioning• Percobaan pada anjing (S) daging, (R) air liur.• Implikasi, melalui stimulus maka perilaku dapat dimodifikasi (rasa takut

menjadi rasa senang)

Behavioral Psychology• Percobaan anak kecil Albert (11 bln) dihadapkan tikus putih sehingga

menghasilkan phobia.• Implikasi, tiga kategori perilaku (reaksi spontan, reaksi kebiasaan,

reaksi emosi)

Operant Conditioning• Skinner box (Tikus) melahirkan konsep Reinforcement dan

Punishment.• Implikasi, perilaku dapat dibentuk apakah meningkat atau berkurang.

Pengembangan Classical Condition• Percobaan pada kucing (Trial and Error)• Implikasi, perilaku menyukai dan tidak menyukai suatu pelajaran

Page 8: Behavioral (and Social Cognitive) by Maulana Husada

2. Contiguity

CONTIGUOS

MIRIP

KONTRAS

• Prinsip Aristoteles yang ketiga yakni, CONTIGUOS merupakan sistem yang menentukan tempat penyimpanan suatu item dalam otak berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya.

• Misalnya, bentuk dan bunyi sebuah kata menentukan tempatnya dalam simpanan ingatan jangka panjang.

Hal yang dapat diingat secara bersama-sama bila:

Kucing = cat

Page 9: Behavioral (and Social Cognitive) by Maulana Husada

3. Classical Conditioning • Temuan Pavlov menjadi temuan penting dalam sejarah perkembangan psikologi.• Peletak dasar-dasar Behavioral Psychology• Modifikasi perilaku di bidang pendidikan, terapi medis, terapi phobia.

Page 10: Behavioral (and Social Cognitive) by Maulana Husada

Respon takut terhadap Matematika dan Bahasa Inggris merupakan

akibat classical conditioning

berhenti belajar sesudah memperoleh soal yang sulit

menyukai

suasana belajar yang dibuat

fasilitator atau tutor

Matematika dan Bahasa Inggris

Page 11: Behavioral (and Social Cognitive) by Maulana Husada

4. Operant Conditioning

PERILAKU

KONSEKUENSI• Reinforcer• Penguat

EFEK• Perilaku diperkuat• Diulang lagi

PERILAKU

KONSEKUENSI• Punisher• Penghukum

EFEK• Perilaku diperlemah

• Berkurang

HUKUMAN

PENGUATAN

KONSEKUENSI = Kejadian yang mengikuti sebuah tindakan.

Page 12: Behavioral (and Social Cognitive) by Maulana Husada

Reinforcment(Reward)

Reward konkret (stiker, makanan, hadiah, piagam)

Reward kegiatan (waktu bebas, main puzzle, membaca bebas)

Reward ‘pembebasan’ (tidak ada PR, tidak ada ulangan mingguan)

Reward sosial (pujian, pengakuan)

Punishment(Hukuman)

Denda (kehilangan poin, nilai, uang)

Tugas ekstra (PR, putaran lari tambahan, push-up)

Reinforcement(perilaku meningkat)

Punishment (perilaku berkurang)

Stimulus disajikan / menghadirkan kejadian

Positive ReinforcementContoh: Reward ketika mendapatkan nilai tinggi.

Positive punishmentContoh: tidak boleh pulang terlambat setelah sekolah usai.

Stimulus dihilangkan / ditahan pemberiannya menghilangkan kejadian

Negative ReinforcementContoh: Terbebas dari pekerjaan rumah

Negative PunishmentContoh: Tidak boleh nonton TV selama seminggu.

Reinforcement dan punishment dapat disimpulkan dalam tabel berikut:

Page 13: Behavioral (and Social Cognitive) by Maulana Husada

5. Pelaksanaan/strategi pembelajaran berbasis teori behavioral

Menciptakan produktivitas belajar

Mengaplikasikan kegunaan analisis perilaku

Langkah Pengaplikasian analisis perilaku

• Identifikasi tujuan perubahan perilaku.

• Menetapkan dasar bentuk-bentuk perilaku yang diharapkan.

• Memilih penguatan atau hukuman (jika dibutuhkan).

• Memberikan batasan/ukuran sasaran perilaku.

• Mengurangi frekuensi penguat agar terbiasa dan mandiri.

(Applied Behavior Analysis (ABA) Baldwin & Baldwin, 2001)

Page 14: Behavioral (and Social Cognitive) by Maulana Husada

Modifikasi Perilaku Memperkua

t perilakuPositive Reinforcement

Andi tidak lagi ribut setelah gurunya memberikan pujian pada waktu ia duduk dan belajar

Melemahkan perilaku

Negative Reinforcement

Guru memosisikan siswa di bangku depan untuk mengurangi kebiasaan ribut dan mengobrol pada waktu belajar

Page 15: Behavioral (and Social Cognitive) by Maulana Husada

6. Teori social-cognitif dalam belajar

Bandura (1986, 1987)• Social cognitive theory, a theory of learning that focuses on changes

in behavior that result observing others, emerged from his work.

Mengapa sosial kognitif termasuk dalam bab Behavior?• Here’s why: Social cognitive theory has its historical roots in

behaviorsm, but as the name implies, it has evolved over the years into a more cognitive perspective (Ormrod 2004, Schunk, 2004)• Mereka menyetujui bahwa pengalaman merupakan hal terpenting

dalam pembelajaran (Piaget dan Vygotsky)• Mereka memasukkan konsep penguatan dan hukuman dalam

penjabaran perubahan perilaku.• Mereka sepakat bahwa umpan balik merupakan hal terpenting

dalam pembelajaran.

Page 16: Behavioral (and Social Cognitive) by Maulana Husada

Behaviorism and social cognitive theory

Behaviorist

• Perubahan pembelajar dipengaruhi lingkungan dengan adanya stimulus tertentu (eksternal)

• Ada penguatan dan hukuman.

• Hanya ada satu hubungan di antara lingkungan dan pembelajar.

Cognitivist

• Perubahan pembelajar karena adanya proses mental yang membentuk suatu kapasitas (internal)

• Penguatan berlaku dalam keadaan tertentu.

• Bersifat resiprokal (Resiprocal causation) atau timbal balik antara keadaan ketergantungan terhadap lingkungan, pembelajar, dan faktor individu

Page 17: Behavioral (and Social Cognitive) by Maulana Husada

7. Learning Observation

Misalnya, siswa mempelajari jauh lebih banyak tentang menggambar bentuk geometri (kubus dan lingkaran). Kalau mereka mempunyai kesempatan menggambar beberapa bentuk tersebut maka mereka akan langsung bekerja daripada menonton guru yang melakukannya.

Pembelajaran tidak dibentuk oleh konsekuensi-konsekuensinya, tetapi dipelajari dengan lebih efisien secara langsung dari teladan.

Perilaku model

Pengaruh perilaku model

Proses internal belajar

Bandura dalam Slavin (2008:243)

Page 18: Behavioral (and Social Cognitive) by Maulana Husada

8. Self Management

Kesadaran dan keterampilan

Mempengaruhi perilaku individu

(stimulus)

Mampu mengatur dan merespons lingkungan atau keadaan sekitar

• Self-management sebagai kontrol dari respon tertentu melalui stimulus yang dihasilkan dari respon lain pada individu yang sama yaitu melalui stimulus yang dibangkitkan oleh diri sendiri (Sydney W. Bijou, 1984).

• Self management dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar, mengontrol berat badan, mengurangi kebiasaan merokok, kebiasaan belajar yang buruk, kecemasan, dan mengurangi kebiasaan berkata jorok.

Page 19: Behavioral (and Social Cognitive) by Maulana Husada

9. Self InstructionTokoh : MEICHENBAUM (1977)Ia terkenal dengan pengubahan perilaku kognitif (cognitive behavior modification-CBM) yang mempergunakan teknik menginstruksi diri sendiri (self-intruction)

Seorang model dewasa menunjukkan kemampuan ketika berbicara kepada dirinya sendiri dengan berteriak keras (pemodelan kognitif).

Anak menunjukkan kemampuan yang sama di bawah model instruksi langsung (overt, bimbingan dari luar).

Anak menunjukkan kemampuan ketika menginstruksi diri mereka sendiri (overt, bimbingan diri sendiri).

Anak membisikkan instruksi-isntruksi kepada diri mereka sendiri dengan kemampuannya (model, overt self-guidance).

Anak menunjukkan kemampuan ketika pembimbingan diri sendiri melalui berbicara dengan diri sendiri (covert self-intruction).

Page 20: Behavioral (and Social Cognitive) by Maulana Husada

Dalam CBM, siswa berpikir langsung bagaimana menggunakan teknik menginstruksi diri sendiri (Woolfolk, 2007 : 218-219)

Dialog dan interaksi antara guru dan para peserta didik, pemodelan, penemuan yang dipandu, strategi motivasi, umpan balik, penentuan tugas disesuaikan dengan perkembangan peserta didik, dan beberapa prinsip pengajaran yang baik.

Brenda Manning dan Beverly Payne (1996) mendaftar empat keterampilan yang dapat meningkatkan belajar siswa, yaitu mendengarkan (listening), merencanakan (palnning), melaksanakan (working), dan memeriksa (checking). Bagian kuat dari proses ini adalah peserta didik terlibat dalam berpikir dan menciptakan bimbingan mereka sendiri dan kerja sama.

Cognitive Behavior Modification (CBM)