bab v - laboraturium

23
PT. BARUMUN AGRO SENTOSA Standard Operating Procedure No. Dokumen No. Document : SOP - Tanggal Mulai Berlaku Effective Date : 01 April 2011 Nama Jabatan Tanda Tangan Disiapk an Hamdani Yusuf Staff Teknik Diperik sa Ir.P. Siregar Kabag. Teknik Jourdan Wardhana - Asisten Direktur - Management Representative ( ISO 9001 , 14001 & RSPO ) Disetuj ui Budi Amal Direktur Revision ke : 01 Halaman Page : 1 Dari Of 23

Upload: hendi-hendriansyah

Post on 13-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

d

TRANSCRIPT

Page 1: Bab v - Laboraturium

PT. BARUMUN AGRO SENTOSAStandard Operating

Procedure

No. DokumenNo. Document : SOP - Tanggal Mulai Berlaku

Effective Date : 01 April 2011

Nama Jabatan Tanda Tangan

Disiapkan

Hamdani Yusuf

Staff Teknik

Diperiksa

Ir.P. Siregar Kabag. Teknik

Jourdan Wardhana

- Asisten Direktur- Management

Representative ( ISO 9001 , 14001 & RSPO )

Disetujui

Budi Amal Direktur

Revision ke : 01 Halaman

Page: 1 Dari

Of 17

Page 2: Bab v - Laboraturium

PT. BARUMUN AGRO SENTOSAStandard Operating

Procedure

No. DokumenNo. Document : SOP - Tanggal Mulai Berlaku

Effective Date : 01 April 2011

All information herein is company proprietary and property of PT. Barumun Agro Sentosa. It shall not be reproduced or copied unless as expressively

permitted or directed by PT. Barumun Agro Sentosa.- Laboratorium fungsinya untuk tempat melakukan pemeriksaan / analisa baik secara kimia maupun fisis terhadap TBS, hasil olah peralatan , mutu hasil olah, mutu air dan analisa-analisa yang berhubungan dengan kehilangan minyak dan inti dalam proses pengolahan.

Analisa laboratorium di pabrik terdiri dari 3 ( tiga ) bagian yaitu :1. ANALISA MUTU PRODUKSI2. ANALISA KEHILANGAN PRODUKSI3. ANALISA MUTU AIR

Selain untuk mengetahui mutu , analisa laboratorium juga merupakan dasar didalam mendeteksi / mengetahui apakah unit-unit pengolahan berjalan efektip untuk mengetahui sekecil mungkin kehilangan minyak dan inti ( Oil Losses dan Kernel Losses ) selama berlangsung.

1. ANALISA MUTU PRODUKSI.

Spesifikasi mutu produksi pabrik adalah sebagai berikut :

PARAMETER MINYAK SAWIT INTI SAWIT

Kadar ALBKadar AirKadar KotoranKadar Inti PecahKadar berubah Warna

2,0 - 2.50.05 - 0.1

0.008 - 0,013--

0,2 - 1,06,0 - 8,01,0 - 2,05 - 108 - 10

1.1. Analisa Mutu Minyak Produksi.

a. Kadar Air. * Pengertian

Air dalam minyak terjadi karena proses alami sewaktu pembuahan dan akibat perlakuan dipabrik serta dipenimbunan,

* PrinsipAir yang terdapat dalam minyak dapat ditentukan dengan cara penguapan dalam alat pengering pada suhu 103 derajat Celcius

Alat kerja yang dipergunakan :- Moisture Analize- Piring Almanium

Bahan kimia yang dipergunakan :

Revision ke : 01 Halaman

Page: 2 Dari

Of 17

Page 3: Bab v - Laboraturium

PT. BARUMUN AGRO SENTOSAStandard Operating

Procedure

No. DokumenNo. Document : SOP - Tanggal Mulai Berlaku

Effective Date : 01 April 2011

- Tidak ada

Cara kerja :- Persiapkan alat moisture Analize.- Masukkan piring almanium.- Tekan tombol enter start.- setelah itu biarkan alat berkerja sampai bunyi alarm terdengar yang me-

nunjukkan bahwa alat telah selesai bekerja.- Kemudian tekan tombol riset dan masukkan sample minyak sebanyak 5

gram dan tekan kembali tombol enter start.- Setelah itu biarkan alat bekerja sampai bunyi alarm terdengar yang me-

nunjukkan bahwa alat telah selesai bekerja.

Cara Perhitungan :- Angka yang tertulis dimonitor merupakan nilai dari kadar air sample

tersebut.

Kadar Air = A - B x 100 % A

A = Berat Contoh minyak sebelum diovenB = Berat Contoh minyak setelah dioven

b. Kadar Kotoran.

* PengertianKotoran yang terdapat dalam minyak adalah kotoran yang tidak dapat larut dalam n-Hexane dan petroleum ether.

* PrinsipMinyak dilarutkan dalam pelarut kemudian disaring, residunya dikeringkan selanjutnya di timbang.

Alat kerja yang dipergunakan :- Di PKS Aek Sigala-gala tidak ada.

Bahan kimia yang dipergunakan:- Tidak ada , karena alatnya tidak ada

Cara kerja :- Tidak dilaksanakan

Cara Perhitungan :- Tidak ada karena tidak diperiksa.

Revision ke : 01 Halaman

Page: 3 Dari

Of 17

Page 4: Bab v - Laboraturium

PT. BARUMUN AGRO SENTOSAStandard Operating

Procedure

No. DokumenNo. Document : SOP - Tanggal Mulai Berlaku

Effective Date : 01 April 2011

c. Kadar ALB .

* PengertianMinyak dapat larut dalam isopropanol netral dan asam lemak bebasnya dapat dinetralkan dengan alkali standart ( NaOH atau KOH ), asam lemak bebas terbentuk karena terjadinya asam-asamnya. Asam lemak bebas merupakan salah satu indicator mutu minyak.

* DefenisiAsam lemak bebas dalam minyak dapat diukur dengan cara titrasi menggunakan alkali dalam larutan alcohol yang dinyatakan sebagai jumlah mg. Kalium/Natrium hidroksida yang diperlukan untuk menetralkan 1 gram asam lemak yang terkandung pada contoh minyak.

Alat kerja yang dipergunakan :- Erlemeyer 125 ml- Neraca analitis- Pipet mata- Burret Digital 50 ml

Bahan kimia yang dipergunakan :- Larutan KOH atau NaOH 0.25 N- Larutan Phenolptalien 1%- Pelarut Isoprofil Alkohol Netral.

Cara kerja :- Timbang minyak sebanyak 6 – 7 gram kedalam erlemeyer 125 ml- Tambahkan sebanyak 70 ml pelarut (Alkohol) , lalu dipanaskan sampai 70

C- Kemudian tambahkan 2 – 3 tetes phenolptalien 1% larutan diatas.- titrasi dengan larutan KOH atau NaOH 0.25 N yang telah disimpan

didalam burrette digital.

Cara Perhitungan :

% FFA ( ALB ) = Volume titran x 25,6 x Normalitas KOH ( NaOH) Gram sampel

1.2. Analisa Mutu Inti Produksi.

1.Kadar Air.* Pengertian

Air dalam kernel sawit terjadi karena proses alami sewaktu pembuahan dan akibat perlakuan di pabrik dan waktu penimbunan.

* PrinsipAir yang terdapat dalam kernel dapat ditentukan dengan cara

pengeringan.

Alat kerja yang dipergunakan :

Revision ke : 01 Halaman

Page: 4 Dari

Of 17

Page 5: Bab v - Laboraturium

PT. BARUMUN AGRO SENTOSAStandard Operating

Procedure

No. DokumenNo. Document : SOP - Tanggal Mulai Berlaku

Effective Date : 01 April 2011

- Moisture Analize- sendok stainless- Piring Almanium

Bahan kimia yang dipergunakan :- Tidak ada

Cara kerja :- Tampung sebanyak 1 kg inti kering dari olahan Kernel dryer - Lalu ambil +/- 10 gram lalu ditumbuk sampai halus- Siapkan alat moisture analize.- Masukkan piring aluminium ke alat tersebut , lalu tekan tombol enter

start, biarkan alat bekerja sampai alarm terdengar.- Tekan tombol riset dan terlihat dilayar angka nol.- Kemudian masukkan sample inti yang telah ditumbuk tadi kedalam

piringan almanium sebanyak 5 gram.- Tekan kembali tombol enter start dan biarkan bekerja sampai alarm

berbunyi menunjukkan alat telah selesai bekerja.- Catat angka yang ditunjukkan dilayar monitor. Cara perhitungan :- Angka pada layar monitor adalah hasil kadar air dari sample tersebut.

2. Kadar Kotoran.

* PengertianKadar kotoran kernel sawit adalah cangkang gabungan dari biji utuh, biji setengah pecah, cangkang dan sampah.

* PrinsipKadar kotoran yang terdapat dalam kernel sawit dapat ditentukan dengan cara menimbang jumlah kotoran yang sudah dipisahkan dari contoh.

Alat kerja yang dipergunakan :- Timbangan duduk 5 atau 10 kg.- Ember timba ukuran 2 liter.

Bahan kimia yang dipergunakan :- Tidak ada .

Cara kerja :- Tampung inti yang keluar dari separating coulomb , claybath dan kernel

dryer serta pengiriman sebanyak 2 kg.- Sampel diatas diambil secara random ( diaduk ) sebanyak 1 kg.- Kemudian dipisahkan antara Nut Bulat , Nut Pecah , Cangkang , Inti Bulat

dan inti pecah.- Timbang setiap bagian yang dipisahkan tadi dan hitung persentasenya.- Persentase kotoran adalah semua Nut dan Cangkang yang ada.

Revision ke : 01 Halaman

Page: 5 Dari

Of 17

Page 6: Bab v - Laboraturium

PT. BARUMUN AGRO SENTOSAStandard Operating

Procedure

No. DokumenNo. Document : SOP - Tanggal Mulai Berlaku

Effective Date : 01 April 2011

Cara perhitungan :

Kadar Kotoran = Gram Nut Bulat + Nut Pecah + Cangkang x 100 % Gram Sampel

2. ANALISA KEHILANGAN PRODUKSI .

Analisa Losses Processing meliputi antara lain :

2.1. Kehilangan Minyak ( Oil Losses ).

Standart kehilangan minyak ( Oil Losses ) adalah sebagai berikut :

No. LOSSES STANDART

1.2.3.4.5.6.7.8.

Kadar minyak pada air rebusanKadar minyak pada janjangan kosongKadar minyak pada fibre/Ampas PressKadar minyak pada bijiKadar minyak liquid decanterKadar minyak pada draf akhirKadar Minyak solid decanterKadar Minyak pada brondolan

0,10 %0.08 %0.88 %0,04 %0,10 %0,17 %0,10 %0,18 %

a. Kadar minyak pada air rebusan :

Alat kerja yang dipergunakan :- Hot Plate- Cawan porselin- Neraca analitis- Socket Extraksi 1 set- Labu alas 250 ml- Timbel Whatman- Selang air kecil- Dapur extraksi- Statip dan klem

Bahan kimia yang dipergunakan :- Pelarut Hexane

Cara kerja :- Timbang cairan air rebusan tersebut sebanyak 25 gram ( T – 1 )- Uapkan diatas waterbath atau diatas hot plate- setelah mengental lalu keringkan didalam oven dengan suhu 100 derajat

celsius- Keluarkan dari oven setelah kering dan masukkan ke desicator.

Revision ke : 01 Halaman

Page: 6 Dari

Of 17

Page 7: Bab v - Laboraturium

PT. BARUMUN AGRO SENTOSAStandard Operating

Procedure

No. DokumenNo. Document : SOP - Tanggal Mulai Berlaku

Effective Date : 01 April 2011

- Setelah dingin lalu ditimbang ( T – 2 )- Masukkan sample diatas kedalam timbel whatman dan masukkan

kedalam tabung sokletasi.- Rangkai alat ektrasi dan tambahkan pelarut Hexane sebanyak 250 ml

melalui mulut tabung sokletasi supaya sample terbasahi oleh pelarut.- Hidupkan tombol dapur ektraksi dan ektraksi dilakukan 2 – 3 jam sampai

warna larutan bening.- Lalu destilasi kembali pelarut tersebut.- Uapkan residu yang tinggal di labu alas tersebut sampai semua pelarut-

nya hilang , didalam oven dengan suhu 50 derajat Celsius.- Setelah itu keluarkan dari oven dan masukkan ke desicator , setelah din-

gin ditimbang.

Cara Perhitungan :

Kadar Minyak = Gram Residu ( minyak ) x 100 % Gram Sampel ( T – 1 )

b. Kadar minyak pada janjangan kosong.

Alat kerja yang dipergunakan :- Parang- Cawan porselin- Neraca Analitis- Socket Extraksi 1 set- Labu alas 250 ml- Timbel Whatman- Selang air kecil- Dapur extraksi- Statip dan klem

Bahan kimia yang dipergunakan :- Pelarut Hexane

Cara kerja :- Ambil janjangan secara acak , kemudian dibelah delapan dari salah satu

janjangan tersebut.- Timbang satu bagian sebanyak 25 gram ( T – 1 ) masukkan ke cawan.- Kemudian keringkan didalam oven dengan suhu 110 derajat Celsius se-

lama 2 (dua) jam.

- Keluarkan dari oven setelah kering dan masukkan kedalam desicator.- Setelah dingin , kemudian ditimbang ( T – 2 ).- Masukkan sample diatas kedalam timbel whatman , dan masukkan

kedalam tabung sokletasi.- Rangkai alat extraksi dan tambahkan pelarut Hexana sebanyak 250 ml

melalui mulut tabung sokletasi supaya sample terbasahi oleh pelarut.- Hidupkan tombol dapur extraksi dan extraksi dilakukan 2 – 3 jam sampai

warna larutan bening.

Revision ke : 01 Halaman

Page: 7 Dari

Of 17

Page 8: Bab v - Laboraturium

PT. BARUMUN AGRO SENTOSAStandard Operating

Procedure

No. DokumenNo. Document : SOP - Tanggal Mulai Berlaku

Effective Date : 01 April 2011

- Lalu destilasi kembali pelarut tersebut.- Uapkan residu yang tinggal di labu alas tersebut sampai semua pelarut-

nya hilang didalam oven dengan suhu 50 derajat Celsius.- Setelah itu keluarkan dari oven dan masukkan ke desicator , setelah din-

gin ditimbang.

Cara perhitungan :

Kadar Minyak = Gram Residu ( minyak ) x 100 % Gram sample ( T – 1 )

c. Kadar minyak pada fibre/Ampas Press.

Alat kerja yang dipergunakan:- Ember- Cawan porselin- Neraca analitis- Socket extraksi 1 set- Labu alas 250 ml- Timbel Whatman- Selang air kecil- Dapur extraksi- Statip dan klem

Bahan kimia yang dipergunakan :- Pelarut Hexane

Cara kerja :- Ambil fibre sebanyak 1 kg masukkan kedalam ember , kemudian dibagi

delapan- Timbang satu bagian sebanyak 25 gram ( T – 1 ) masukkan kecawan.- Kemudian keringkan didalam oven dengan suhu 110 derajat Celsius se-

lama 1 (satu) jam- Keluarkan dari oven setelah kering dan masukkan ke desicator.- Setelah dingin kemudian ditimbang ( T – 2 )- Masukkan sample diatas kedalam timbel whatman dan masukkan

kedalam tabung sokletasi.

- Rangkai alat extraksi dan tambahkan pelarut hexane sebanyak 250 ml melalui mulut tabung sokletasi supaya sample terbasahi oleh pelarut.

- Hidupkan tombol dapur extraksi dan extraksi dilakukan 2 – 3 jam sampai warna larutan bening.

- Lalu destilasi kembali pelarut tersebut- Uapkan residu yang tinggal di labu alas tersebut sampai semua pelarut-

nya hilang , didalam oven dengan suhu 50 derajat Celsius.- Setelah itu keluarkan dari oven dan masukkan ke desicator , setelah din-

gin ditimbang.

Revision ke : 01 Halaman

Page: 8 Dari

Of 17

Page 9: Bab v - Laboraturium

PT. BARUMUN AGRO SENTOSAStandard Operating

Procedure

No. DokumenNo. Document : SOP - Tanggal Mulai Berlaku

Effective Date : 01 April 2011

Cara perhitungan :

Kadar Minyak = Gram Residu ( minyak ) x 100 % Gram sample ( T – 1 )

d. Kadar minyak pada nut.

Alat kerja yang dipergunakan :- Cawan porselin- Neraca analitis- Socklet Ektraksi 1 set- Labu alas 250 ml- Timbel whatman- Selang air kecil- Dapur Extraksi- Statip dan klem

Bahan kimia yang dipergunakan :- Pelarut Hexane

Cara kerja :- Timbang nut sebanyak 25 gram ( T – 1 ) masukkan ke cawan.- Kemudian keringkan didalam oven dengan suhu 110 derajat Celsius se-

lama 1 ( satu ) jam- Keluarkan dari oven setelah kering dan masukkan ke desicator.- Setelah dingin kemudian ditimbang ( T – 2 )- Masukkan sample diatas kedalam timbel whatman dan masukkan

kedalam tabung sokletasi.- Rangkai alat extraksi dan tambahkan pelarut hexane sebanyak 250 ml

melalui mulut tabung sokletasi supaya sample terbasahi oleh pelarut.- Hidupkan tombol dapur extraksi dan extraksi dilakukan 2 – 3 jam sampai

warna larutan bening.- Lalu destilasi kembali pelarut tersebut.

- Uap residu yang tinggal dilabu alas tersebut sampai semua pelarutnya hi-lang , didalam oven dengan suhu 50 derajat Celsius.

- Setelah itu keluarkan dari oven dan masukkan ke desicator , setelah din-gin ditimbang.

Cara perhitungan :

Kadar Minyak = Gram Residu ( minyak ) x 100 % Gram sample ( T – 1 )

e. Kadar minyak Liquid decanter.

Revision ke : 01 Halaman

Page: 9 Dari

Of 17

Page 10: Bab v - Laboraturium

PT. BARUMUN AGRO SENTOSAStandard Operating

Procedure

No. DokumenNo. Document : SOP - Tanggal Mulai Berlaku

Effective Date : 01 April 2011

Alat kerja yang dipergunakan :- Hot Plate- Cawan porselin- Neraca analitis- Socket Extraksi 1 set- Labu alas 250 ml- Timbel Whatman- Selang air kecil- Dapur extraksi- Statip dan klem

Bahan kimia yang dipergunakan :- Pelarut Hexane

Cara kerja :- Timbang cairan air rebusan tersebut sebanyak 25 gram ( T – 1 )- Uapkan diatas waterbath atau diatas hot plate- setelah mengental lalu keringkan didalam oven dengan suhu 100 derajat

celsius- Keluarkan dari oven setelah kering dan masukkan ke desicator.- Setelah dingin lalu ditimbang ( T – 2 )- Masukkan sample diatas kedalam timbel whatman dan masukkan

kedalam tabung sokletasi.- Rangkai alat ektrasi dan tambahkan pelarut Hexane sebanyak 250 ml

melalui mulut tabung sokletasi supaya sample terbasahi oleh pelarut.- Hidupkan tombol dapur ektraksi dan ektraksi dilakukan 2 – 3 jam sampai

warna larutan bening.- Lalu destilasi kembali pelarut tersebut.- Uapkan residu yang tinggal di labu alas tersebut sampai semua pelarut-

nya hilang , didalam oven dengan suhu 50 derajat Celsius.- Setelah itu keluarkan dari oven dan masukkan ke desicator , setelah din-

gin ditimbang.

Cara Perhitungan :

Kadar Minyak = Gram Residu ( minyak ) x 100 % Gram Sampel ( T – 1 )

f. Kadar minyak pada draf akhir.

Alat kerja yang dipergunakan :- Cawan porselin- Hot Plate- Neraca analitis- Soxcet extraksi 1 set- Labu alas 250 ml- Timbel whatman

Revision ke : 01 Halaman

Page: 10 Dari

Of 17

Page 11: Bab v - Laboraturium

PT. BARUMUN AGRO SENTOSAStandard Operating

Procedure

No. DokumenNo. Document : SOP - Tanggal Mulai Berlaku

Effective Date : 01 April 2011

- Selang air kecil- Dapur extraksi- Statip dan klem

Bahan kimia yang dipergunakan :- Pelarut Hexane

Cara kerja :- Timbang cairan sebanyak 25 gram ( T – 1 ) masukkan ke cawan.- Uapkan diatas waterbath atau diatas hot plate.- Setelah mengental lalu keringkan didalam oven dengan suhu 100 derajat

Celsius.- Keluarkan dari oven setelah kering dan masukkan kedesicator.- Setelah dingin kemudian ditimbang ( T – 2 )- Masukkan sample diatas kedalam timbel wathman dan masukkan

kedalam tabung sokletasi.- Rangkai alat extraksi dan tambahkan pelarut hexane sebanyak 250 ml

melalui mulut tabung sokletasi supaya sample terbasahi oleh pelarut.- Hidupkan tombol dapur extraksi dan extraksi dilakukan 2 – 3 jam sampai

warna larutan bening.- Lalu destilasi kembali pelarut tersebut.- Uapkan residu yang tinggal didalam labu alas tersebut sampai semua

pelarutnya hilang , didalam oven dengan suhu 50 derajat Celsius.- Setelah itu keluarkan dari oven dan masukkan kedesicator , setelah d1n-

gin ditimbang.

Cara perhitungan :

Kadar Minyak = Gram Residu ( minyak ) x 100 %Gram Sampel ( T – 1 )

g. Kadar minyak solid decanter.

Alat kerja yang dipergunakan :- Cawan porselin- Oven- Neraca analitis- Soxcet extraksi 1 set- Labu alas 250 ml- Timbel whatman- Selang air kecil- Dapur extraksi- Statip dan klem

Bahan kimia yang dipergunakan :- Pelarut Hexane

Cara kerja :

Revision ke : 01 Halaman

Page: 11 Dari

Of 17

Page 12: Bab v - Laboraturium

PT. BARUMUN AGRO SENTOSAStandard Operating

Procedure

No. DokumenNo. Document : SOP - Tanggal Mulai Berlaku

Effective Date : 01 April 2011

- Timbang padatan solid sebanyak 25 gram ( T – 1 ) masukkan ke cawan.- Keringkan dalam oven dengan temperatur 110 derajat celsius dengan

waktu 2 ( dua ) jam.- Keluarkan dari oven setelah kering dan masukkan kedesicator.- Setelah dingin kemudian ditimbang ( T – 2 )- Masukkan sample diatas kedalam timbel wathman dan masukkan

kedalam tabung sokletasi.- Rangkai alat extraksi dan tambahkan pelarut hexane sebanyak 250 ml

melalui mulut tabung sokletasi supaya sample terbasahi oleh pelarut.- Hidupkan tombol dapur extraksi dan extraksi dilakukan 2 – 3 jam sampai

warna larutan bening.- Lalu destilasi kembali pelarut tersebut.- Uapkan residu yang tinggal didalam labu alas tersebut sampai semua

pelarutnya hilang , didalam oven dengan suhu 50 derajat Celsius.- Setelah itu keluarkan dari oven dan masukkan kedesicator , setelah d1n-

gin ditimbang.

Cara perhitungan :

Kadar Minyak = Gram Residu ( minyak ) x 100 %Gram Sampel ( T – 1 )

2.2. Kehilangan Inti ( Kernel Losses )

Standart kehilangan inti ( Kernel Losses ) adalah sebagai berikut :

NO. LOSSES STANDART

1.2.3.4.

Kadar inti pada fibre/ampas pressKadar inti dalam abu dari pemecah ( LTDS I )Kadar inti pada cangkang claybathKadar inti dalam abu dari pemecah ( LTDS II )

0,203 % 0,06 % 0,06 % 0,06 %

a. Kadar inti pada fibre/ ampas press .

* Alat kerja yang dipergunakan :- Timbangan duduk 5 – 10 kg- Ember

* Bahan kimia yang dipergunakan :- Tidak ada

Revision ke : 01 Halaman

Page: 12 Dari

Of 17

Page 13: Bab v - Laboraturium

PT. BARUMUN AGRO SENTOSAStandard Operating

Procedure

No. DokumenNo. Document : SOP - Tanggal Mulai Berlaku

Effective Date : 01 April 2011

* Cara kerja :- Ambil sebanyak 1 kg ampas pressan lalu masukkan kedalam ember kap-

asitas 2 liter.- Pisahkan antara ampas , nut dan inti.- Timbang nut dan inti.

* Cara perhitungan :

Kadar Inti = Gram Inti x 100 % Gram total sampel

b. Kadar inti pada abu dari pemecah ( LTDS I ) .

* Alat kerja yang dipergunakan :- Timbangan duduk 5 - 10 kg.- Ember

* Bahan kimia yang dipergunakan :- Tidak ada

* Cara kerja :- Ambil sebanyak 1 kg abu pemecah lalu masukkan kedalam ember 2 liter.- Pisahkan antara cangkang dan inti- Timbang inti

* Cara perhitungan :

Kadar Inti = Gram Inti x 100 %Gram Total Sampel

c. Kadar inti pada cangkang claybath.

* Alat kerja yang dipergunakan :- Timbangan duduk 5 – 10 kg- Ember

* Bahan kimia yang dipergunakan :- Tidak ada

* Cara kerja :- Ambil sebanyak 1 kg cangkang claybath lalu masukkan kedalam ember

kapasitas 2 liter- Pisahkan antara cangkang dan inti- Timbang inti

* Cara perhitungan :

Revision ke : 01 Halaman

Page: 13 Dari

Of 17

Page 14: Bab v - Laboraturium

PT. BARUMUN AGRO SENTOSAStandard Operating

Procedure

No. DokumenNo. Document : SOP - Tanggal Mulai Berlaku

Effective Date : 01 April 2011

Kadar Inti = Gram Inti x 100 %Gram Total sampel

3. ANALISA MUTU AIR

Analisa mutu air setiap tahapan pemurnian air adalah sebagai berikut :

NO. URAIAN PH P1Alk

( ppm )

P2Alk.

( ppm )

JlhAlk.

( ppm )

JlhHardnes

Tanin Index

( ppm )

TDS( ppm )

Silika( ppm )

1.

2.

3.

4.

5.

Raw watewr(Air Sungai)Setelah SandFilterSetelah Softener

Feed WaterTankBoiler

6 – 7

6,5 – 7

6,5 - 7

6,5 - 7

10,5 – 11,5

20

20

20

20

300 min

-

-

-

-

300 min

-

-

-

-

700 max

20

20

Trace

Trace

Trace

-

-

-

-

12 - 16

70

70

70

70

Max.2100

Max. 5

Max. 5

Max. 5

Max. 5

Max. 150

a. Analisa pH.

PH adalah suatu ukuran kemasan atau kebesaran cat cair.Zat cair yang mempunyai pH tinggi ( 7 – 14 ) disebut bersifat basa ( Alkalis ), sedangkan air yang pH nya rendah ( 7 ) disebut bersifat asam.PH suatu larutan dinyatakan sebagai fungsi logaritma konsentrasi ion hydrogen : pH= log 1 . Cara pengujiannya dapat dilakukan dengan mempergunakan kertas pH ataupun dengan alat meter.

* Alat kerja yang dipergunakan :- pH Meter

* Bahan kimia yang dipergunakan :- Buffer Solution pH 7- Aquadest

* Cara kerja :- Masukkan alat kedalam larutan aquadest kemudian kedalam buffer pH 7- Kemudian masukkan kembali kedalam larutan yang akan diukur pH nya.- Catat angka yang ditunjukkan pada monitor.

* Cara perhitungan :- Angka yang ditunjukkan pada layar monitor merupakan nilai pH nya.

b. Analisa Alkalinity.

Revision ke : 01 Halaman

Page: 14 Dari

Of 17

Page 15: Bab v - Laboraturium

PT. BARUMUN AGRO SENTOSAStandard Operating

Procedure

No. DokumenNo. Document : SOP - Tanggal Mulai Berlaku

Effective Date : 01 April 2011

Alkalinity air ialah konsentrasi garam-garam alkali ( Karbonat , bikorbonat ) dan Hidroksida dalam air dan dapat diukur dengan cara tetrasi asam dengan menggunakan indicator Phenolp thelein atau Methyl orange.Alkalinity yang dianalisa adalah sebagai berikut :1. Alkalinity P1 Pada Alkalinity P1 semua hidrosida ( LOH ) dalam air dine-

tralkan oleh asam , sedangkan Karbonat ( CO3 ) hanya sebagian.

2. Alkalinity P2 Pada Alkalinity P2 yang dinetralkan adalah Alkalinitas Kaustik.

3. Alkalinity M Pada Alkalinity M yang ditetapkan adalah Bikarbonat yang berasal dari sisa Karbonat pada penetapan Alkalinity P1 dan Bikarbonat yang terkandung dalam air.

3. Total alkalinity

Alat kerja yang dipergunakan :- Spit 3 ml- erlemeyer- Glass ukur

Bahan kimia yang dipergunakan :- Phenolptalien 1 %- H2 SO4 0.02 N ( larutan titran )- Ba Cl2 10 %- Methilorange Cara kerja :- Ukur sample air yang akan dianalisa sebanyak 25 ml dan masukkan kedalam

erlemeyer- Tambahkan 2 – 3 tetes phenolptalien- Jika larutan berwarna merah jambu titrasi dengan H2SO4 0,02 N sampai warna merah hilang.- Catat berapa volume titran tersebut.

Cara perhitungan :

Alkalinity P1 = Volume Titran x 1000 Volume Sampel

c. Analisa Total Hardness.Hardness/Kesadahan adalah sifat air yang mengandung garam-garam Kalsium & Magnesium dalam bentuk Sulfat, Clorida, Nitrat, Phosphat, Karbonat dan Bikarbonat.Kesadahan yang disebabkan garam-garam Kalsium disebut kesadahan yang disebabkan garam-garam Magnesium ( agnesium Hardness ).Kesadahan total ( total hardness ) adalah jumlah kesadahan alsium dan Magnesium.

Alat kerja yang dipergunakan :- Spit 3 ml- Erlemeyer- Glass Ukur

Revision ke : 01 Halaman

Page: 15 Dari

Of 17

Page 16: Bab v - Laboraturium

PT. BARUMUN AGRO SENTOSAStandard Operating

Procedure

No. DokumenNo. Document : SOP - Tanggal Mulai Berlaku

Effective Date : 01 April 2011

Bahan kimia yang dipergunakan :- Ammonia buffer- Indikator E.D.T.A- E.D.T.A 0,02 N

Cara kerja :- Ukur sample air yang akan dianalisa sebanyak 25 ml dan masukkan kedalam

erlemeyer- Tambahkan 2 – 3 ml ammonia buffer dan sedikit indicator.- Jika larutan berwarna lembayung / merah titrasi dengan larutan versenate sam-

pai berubah menjadi biru langit.- Catat berapa volume titran tersebut

* Cara perhitungan :

Hardness = Volume Titran x 1000 Volume Sampel

d. Analisa D.M Value ( Tannin Index )

Alat kerja yang dipergunakan :- Spit 3 ml- Erlemeyer.- Glass ukur Bahan kimia yang dipergunakan :- KMNO4 0,02 N- H2SO4 38 %

Cara kerja :- Ukur sample air yang akan dianalisa sebanyak 25 ml dan masukkan kedalam

erlemeyer.- Tambahkan 5 ml H2 SO4 38 %- Kemudian titrasi dengan larutan titran sampai berwarna merah muda yang stabil

1 menit.- Catat berapa volume titran tersebut.

Cara perhitungan :

Tanin Index = Volume yang terpakai.

d. Analisa Silica.

Alat kerja yang dipergunakan :- Spit 3 ml- Erlemeyer- Glass ukur- Silika ndicator

Bahan kimia yang dipergunakan :

Revision ke : 01 Halaman

Page: 16 Dari

Of 17

Page 17: Bab v - Laboraturium

PT. BARUMUN AGRO SENTOSAStandard Operating

Procedure

No. DokumenNo. Document : SOP - Tanggal Mulai Berlaku

Effective Date : 01 April 2011

- Larutan Acid Molybdate 10 % ( titran )- H2 SO4 2 N

Cara kerja :- Ukur sample air yang akan dianalisa sebanyak 25 ml dan masukkan kedalam

erlemeyer.- Tambahkan 2 ml H2 SO4 2N- Kemudian tambahkan larutan titran sebanyak 1 ml tunggu berberapa menit.- Diamkan berberapa menit dan lihat perubahan warna larutan , serta masukkan

kedalam tabung silica comperator.- Catat berapa penunjukan angka yang diberikan sesuai dengan warna larutan tersebut

Cara perhitungan :

Silika ( ppm ) = Angka yang tertulis di disc.

e. Analisa Total Disolved Solids ( TDS ).

Total Disolved Solids adalah semua zat-zat padatan yang larut dalam air. Penetapan TDS sangat penting untuk menjamin agar TDS air ketel tidak melampaui batas maximum yang ditetapkan . TDS yang terlalu tinggi dapat dikurangi dengan blowdown.TDS yang tinggi ( Melampaui batas maximum yang ditetapkan ) dapat mengakibatkan priming ( air mendidih secara tiba-tiba ), foaming ( berbusa ) dan carry over ( uap yang keluar mengandung air dan air tersebut mengandung zat-zat larut dan tak larut ).

Alat kerja yang dipergunakan :- TDS meter.- Breaker Glass- Glass ukur.

Bahan kimia yang dipergunakan :- Larutan Standart.

Cara kerja :- Ukur air sample yang akan dianalisa sebanyak 100 ml dan masukkan kedalam

breaker glass- Celupkan alat kedalam larutan standart.- Setelah itu baru masukkan kedalam larutan yang akan dianalisa.- Tekan control Cond , baca angka yang ditunjukkan dimonitor.- Catat berapa penunjukan angka yang diberikan.

Cara perhitungan :

TDS ( ppm ) = Angka Conductivity x 0,7TDS ( ppm ) = Microsiemen/cm x 0,7

Revision ke : 01 Halaman

Page: 17 Dari

Of 17