bab i case sirosis hepatis fixx
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
1/25
BAB I
PENDAHULUAN
Sirosis hati ( liver cirrhosis) merupakan perjalanan patologi akhirberbagai macam penyakit hati. Istilah sirosis diperkenalkan pertama kali
oleh Laennec pada tahun 1826. Diambil dalam bahasa Yunani Scirrhus
atau irrhos yang artinya !arna orange atau kuning kecoklatan
permukaan hati yang tampak saat otopsi. "anyak bentuk kerusakan hati
yang ditandai #brosis.
$enyakit hati menahun dan sirosis dapat ditimbulkan sekitar %&.'''
kematian pertahun di (merika Serikat. Sirosis merupakan penyebab
kematian utama yang kesembilan di (merika dan bertanggung ja!ab
terhadap 1)2* seluruh kematian di amerika. "anyak pasien yang
meninggal pada dekade keempat atau kelima kehidupan mereka akibat
penyakit ini setiap tahun ada tambahan 2''' kematian yang disebabkan
karena gagal hati +ulminan. +,+ Disebabkan hepetitis -irus -irus
hepatitis ( dan "/. "elum ada data resmi nasional tentang sirosis di
Indonesia) 0amun dari beberapalaporan di umah sakit umum
pemerintahan di Indonesia) berdasarkan diagnosis klinik dapat dilihat
bah!a pre-enlasi sirosis hati yang dira!at di bangsal penyakit dalam
umumnya berkisar antara %.68)3* di 4a!a dan sumatra) Sedangkan di
Sula!esi dan alimantan di ba!ah 1*. Secara keseluruhan pasien rata
rata pre-elansi sirosis adalah %)&* seluruh pasien yang dira!at di bangsal
penyakit dalam atau ratarata 35)5* dari seluruh pasien penyakit hati
yang dira!at. $erbandingan pria !anita ratarata 21 usia ratarata 33
tahun. entang 7sia 1%88 tahun) Dengan kelompok terbanyak antara 3'
&' tahun.
1
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
2/25
BAB II
SIROSIS HATI
2.1 Defnisi
Istilah Sirosis hati diberikan oleh Laence tahun 181) berasal
dari kata hirros yang berarti kuning orange (orange yellow) karena
pada sirosis hepatis terjadi perubahan !arna pada nodulnodul yang
terbentuk. $engertian sirosis hati adalah suatu kemunduran 9ungsi
li-er yang permanen yang ditandai dengan perubahan histopatologi)
yaitu kerusakan pada selsel hati yang merangsang proses
peradangan dan perbaikan selsel hati yang mati sehingga
menyebabkan terbentuknya jaringan parut. Selsel hati yang tidak
mati beregenerasi untuk menggantikan selsel yang telah mati)
akibatnya) terbentuk sekelompoksekelompok selsel hati baru
regenerati-e nodules/ dalam jaringan parut.
2.2 Etiologi
1. :irus hepatitis ");)dan D/
2. (lkohol
%. elainan metabolic
1/ ,emakhomatosis kelebihan beban besi/
2/ $enyakit irosinemia
2
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
3/25
3. olestasis
Saluran empedu memba!a empedu yang dihasilkan oleh hati
ke usus) dimana empedu membantu mencerna lemak. $ada
bayi penyebab sirosis terbanyak adalah akibat tersumbatnyasaluran empedu yang disebut biliary atresia. $ada penyakit ini
empedu memenuhi hati karena saluran empedu tidak
ber9ungsi atau rusak. "ayi yang menderita "iliary ber!arna
kuning kulit kuning/ setelah berusia satu bulan. adang bisa
diatasi dengan pembedahan untuk membentuk saluran baru
agar empedu meninggalkan hati) >ransplantasi diindikasikan
untuk anakanak yang menderita penyakit hati stadium akhir.
$ada orang de!asa) saluran empedu dapat mengalami
peradangan) tersumbat) dan terluka akibat primary biliary
chirrosis atau primary sclerosing cholangitis. Secondary biliary
chirrosis dapat terjadi sebagai komplikasi dari pembedahan
saluran empedu.
&. Sumbatan saluran -ena hepatica
1/ Sindroma "udd;hiari
2/ $ayah jantung
6. =angguan Imunitas ,epatitis Lupoid/
5. >oksin dan obatobatan misalnya metotetre?at)
amiodaron)I0,) dan lainlain/
8. @perasi pintas usus pada obesitas
. riptogenik
1'. Aalnutrisi
11. Indian ;hildhood ;irrhosis
2.3 Epidemiologi
Lebih dari 3'* pasien sirosis asimtomatis. $ada keadaan ini
sirosis ditemukan !aktu pemeriksaan rutin kesehatan atau pada
!aktu autopsi. eseluruhan insidensi sirosis di (merika diperkirakan
%6' per 1''.''' penduduk. $enyebabnya sebagian besar akibat
penyakit hati alkoholik maupun in9eksi -irus kronik. ,asil penelitianlain menyebutkan perlemakan hati akan mengakibatkan
3
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
4/25
steatohepatitis nonalkoholik 0(S,) pre-alensi 3*/ dan berakhir
dengan sirosis hati dengan pre-alensi ')%*. $re-alensi sirosis hati
akibat steatohepatitis alkoholik dilaporkan ')%* juga. Di Indonesia
data pre-alensi sirosis hati belum ada) hanya laporanlaporan daribeberapa pusat pendidikan saja. Di S Dr. Sardjito Yogyakarta
jumlah pasien sirosis hati berkisar 3)1* dari pasien yang dira!at di
"agian $enyakit Dalam dalam kurun !aktu 1 tahun 2''3/ tidak
dipublikasi/. Di Aedan dalam kurun !aktu 3 tahun dijumpai pasien
sirosis hati sebanyak 81 3*/ pasien dari seluruh pasien di "agian
$enyakit Dalam.
$enderita sirosis hati lebih banyak dijumpai pada lakilaki jika
dibandingkan dengan !anita sekitar 1)61) dengan umur ratarata
terbanyak antara golongan umur %'& tahun) dengan puncaknya
sekitar umur 3'3 tahun.
2. !l"sif#"si Si$osis Hep"tis
Secara mor9ologi) Sherlock membagi Sirosis hati atas % jenis)
yaitu
1. Aikronodula Ditandai dengan terbentuknya septa tebal teratur.
Di dalam septa parenkim hati terdapat nodul halus dan kecil merata
di seluruh lobul. Sirosis mikronodular besar nodulnya sampai % mm)
sedangkan sirosis makronodular ada yang berubah menjadi
makronodular sehingga dijumpai campuran mikro dan
makronodular.
2. Aakronodular ditandai dengan terbentuknya septa dengan
ketebalan ber-ariasi. "esar nodul juga ber-ariasi) ada nodul besar
yang didalamnya adalah daerah luas dengan parenkim yang masih
baik atau terjadi regenerasi parenkim.
%. ;ampuran yang memperlihatkan gambaran mikrodan
makronodular/
Secara +ungsional Sirosis terbagi atas
1. Sirosis hati kompensata) sering disebut dengan laten sirosis hati.$ada Stadium kompensata ini belum terlihat gejalagejala yang
4
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
5/25
nyata. "iasanya stadium ini ditemukan pada saat pemeriksaan
screening.
2. Sirosis hati dekompensata. Dikenal dengan sirosis hati akti9) dan
stadium ini biasanya gejalagejala sudah jelas) misalnya spidernae-i) ascites) edema dan ikterus.
2.% P"tofsiologi
Aeskipun etiologi berbagai bentuk sirosis masih kurang
dimengerti) terdapat tiga pola khas yang ditemukan pada
kebanyakan kasus sirosis Laennec) pascanekrotik) dan biliaris.
Sirosis Laennec
Sirosis Laennec disebut juga sirosis alkoholik) portal) dan
sirosis giBi/ merupakan suatu pola khas sirosis terkait
penyalahgunaan alkohol kronis yang jumlahnya sekitar 5&* atau
lebih dari kasus sirosis. Sejumlah 1' hingga 1&* peminum alkohol
mengalami sirosis. Sirosis Laennec ditandai oleh pembentukan
jaringan parut yang di9us) kehilangan selsel hati yang uniform) dan
sedikit nodul regenerati9. Sehingga kadangkadang disebut sirosis
mikronodular. Sirosis mikronodular dapat pula diakibatkan oleh
cedera hati lainnya. >iga lesi hati utama akibat induksi alkohol
adalah 1/. $erlemakan hati alkoholik) 2/. ,epatitis alkoholik) dam %/.
Sirosis alkoholik.
,ubungan pasti antara penyalahgunaan alkohol dengan
sirosis Laennec tidaklah diketahui) !alaupun terdapat hubungan
yang jelas dan pasti antara keduanya. $erubahan pertama pada hati
yang ditimbulkan alkohol adalah akumulasi lemak secara bertahap
di dalam selsel hati in#ltrasi lemak/. $ola in#ltrasi lemak yang
serupa juga ditemukan pada k!ashiorkor gangguan yang laBim
ditemukan di negara berkembang akibat de#siensi protein berat/)
hipertiroidisme) dan diabetes. $ara pakar umumnya setuju bah!a
minuman beralkohol menimbulkan e9ek toksik langsung terhadap
hati. (kumulasi lemak mencerminkan adanya sejumlah gangguan
metabolik yang mencakup pembentukan trigliserida secaraberlebihan) menurunnya jumlah keluaran trigliserida dari hati) dan
5
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
6/25
menurunnya oksidasi asam lemak. Indi-idu yang mengkonsumsi
alkohol dalam jumlah berlebihan juga mungkin tidak makan
selayaknya. $enyebab utama kerusakan hati tampaknya merupakan
e9ek langsung alkohol pada sel hati) yang meningkat pada saatmalnutrisi. $asien dapat mengalami beberapa de#siensi nutrisi)
termasuk tiamin) asam 9olat) piridoksin) niasin) asam askorbat) dan
-itamin (. $engeroposan tulang sering terjadi akibat asupan kalsium
yang menurun dan gangguan metabolisme. (supan -itamin ) besi)
dan seng juga cenderung menurun pada pasienpasien ini.
De#siensi kaloriprotein juga sering terjadi.
Degenerasi lemak tak berkomplikasi pada hati seperti yang
terlihat pada alkoholisme dini bersi9at re-ersibel bila berhenti
minum alkoholC beberapa kasus dari kondisi yang relati9 jinak ini
akan berkembang menjadi sirosis. Secara makroskopis hati
membesar) rapuh) tampak berlemak) dan mengalami gangguan
9ungsional akibat akumulasi lemak dalam jumlah banyak.
"ila kebiasaan minum alkohol diteruskan) terutama apabila
semakin berat) dapat terjadi suatu hal belum diketahui
penyebabnya/ yang akan memacu seluruh proses sehingga akan
terbentuk jaringan parut yang luas. Sebagian pakar yakin bah!a lesi
kritis dalam perkembangan sirosis hati mungkin adalah hepatitis
alkoholik. ,epatitis alkoholik ditandai secara histologis oleh nekrosis
hepatoselular) selsel balon) dan in#ltrasi leukosit polimor9onuklear
$A0/ di hati. (kan tetapi) tidak semua penderita lesi hepatitis
alkoholik akan berkembang menjadi sirosis hati yang lengkap.
$ada kasus sirosis Laennec sangat lanjut) lembaranlembaran
jaringan ikat yang tebal terbentuk pada tepian lobulus) membagi
parenkim menjadi nodulnodul halus. 0odulnodul ini dapat
membesar akibat akti-itas regenerasi sebagai upaya hati untuk
mengganti selsel yang rusak. ,ati tampak terdiri dari sarang
sarang selsel degenerasi dan regenerasi yang dikemas padat dalam
kapsula #brosa yang tebal. $ada keadaan ini) sirosis sering disebut
sebagai sirosis nodular halus. ,ati akan menciut) keras) dan hampir
6
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
7/25
tidak memiliki parenkim normal pada stadium akhir sirosis) yang
menyebabkan terjadinya hipertensi portal dan gagal hati. $enderita
sirosis Laennec lebih berisiko menderita karsinoma sel hati primer
hepatoselular/.Sirosis Pascanekrotik
$atogenesis sirosis hati menurut penelitian terakhir)
memperlihatkan adanya peranan sel stelata stellate cell/. Dalam
keadaan normal sel stelata mempunyai peran dalam keseimbangan
pembentukan matriks ekstraselular dan proses degradasi.
$embentukan #brosis menunjukkan perubahan proses
keseimbangan. 4ika terpapar 9aktor tertentu yang berlangsung
secara terus menerus misal hepatitis -irus) bahanbahan
hepatotoksik/) maka sel stelata akan menjadi sel yang membentuk
kolagen. 4ika proses berjalan terus maka #brosis akan berjalan terus
di dalam sel stelata) dan jaringan hati yang normal akan diganti oleh
jaringan ikat.
Sirosis pascanekrotik agaknya terjadi setelah nekrosis
berbercak pada jaringan hati. ,epatosit dikelilingi dan dipisahkan
oleh jaringan parut dengan kehilangan banyak sel hati dan diselingi
dengan parenkim hati normal. Sekitar 5&* kasus cenderung
berkembang dan berakhir dengan kematian dalam 1 hingga &
tahun. asus sirosis pascanekrotik berjumlah sekitar 1'* dari
seluruh kasus sirosis. Sekitar 2& hingga 5&* kasus memiliki ri!ayat
hepatitis -irus sebelumnya. "anyak pasien yang memiliki hasil uji
,"s(gpositi9) sehingga menunjukkan bah!a hepatitis kronis akti9
agaknya merupakan peristi!a penting. asus ,;: merupakan
sekitar 2&* dari kasus sirosis. Sejumlah kecil kasus akibat
intoksikasi yang pernah diketahui adalah dengan bahan kimia
industri) racun) ataupun obatobatan seperti 9os9at) kontrasepsi oral)
metaldopa) arsenik) dan karbon tetraklorida.
=ambaran patologi hati biasanya mengkerut) berbentuk tidak
teratur) dan terdiri dari nodulus sel hati yang dipisahkan oleh pita
#brosis yang padat dan lebar. =ambaran mikroskopik konsisten
7
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
8/25
dengan gambaran makroskopik. 7kuran nodulus sangat ber-ariasi)
dengan sejumlah besar jaringan ikat memisahkan pulau parenkim
regenerasi yang susunannya tidak teratur.
Sirosis Biliaris
erusakan sel hati yang dimulai di sekitar duktus biliaris akan
menimbulkan pola sirosis yang dikenal sebagai sirosis biliaris. >ipe
ini merupakan 2* penyebab kematian akibat sirosis.
$enyebab tersering sirosis biliaris adalah obstruksi biliaris
pascahepatik. Stasis empedu menyebabkan penumpukan di dalam
massa hati dan kerusakan selsel hati. >erbentuk lembarlembar
#brosa di tepi lobulus) namun jarang memotong lobulus seperti
pada sirosis Laennec. ,ati membesar) keras) bergranula halus) dan
ber!arna kehijauan. Ikterus selalu menjadi bagian a!al dan utama
dari sindrom ini) demikian pula pruritus) malabsorbsi) dan steatorea.
Sirosis biliaris primer menampilkan pola yang mirip dengan
sirosis biliaris sekunder yang baru saja dijelaskan di atas) namun
lebih jarang ditemukan. $enyebab keadaan ini yang berkaitan
dengan lesilesi duktulus empedu intrahepatik/ tidak diketahui.
Sirosis biliaris primer paling sering terjadi pada perempuan usia %'
hingga 6& tahun dan disertai dengan berbagai gangguan autoimun
misal) tiroiditis autoimun atau arthritis rheumatoid/. (ntibodi anti
mitokondrial dalam sirkulasi darah (A(/ terdapat dalam '*
pasien. Sumbat empedu sering ditemukan dalam kapilerkapiler dan
duktulus empedu) dan selsel hati seringkali mengandung pigmen
hijau. Saluran empedu ekstrahepatik tidak ikut terlibat. ,ipertensi
portal yang timbul sebagai komplikasi) jarang terjadi. @steomalasia
terjadi pada sekitar 2&* penderita sirosis biliaris primer akibat
menurunnya absorpsi -itamin D/.
Sirosis biliaris primer sering dibagi menjadi empat stadium
berdasarkan temuan mor9ologik. Lesi yang paling dini stadium 1/)
8
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
9/25
disebut kolangitis destruktif nonsupuratif kronik C merupakan proses
peradangan nekrotikans pada triad portal. $roses ini ditandai oleh
kerusakan duktus biliaris kecil dan sedang) sebukan padat sel
radang akut dan kronik) #brosis ringan) dan kadang stasis ernpedu.adangkadang ditemukan granuloma periduktus dan 9olikel lim9e di
dekat duktus biliaris yang rusak. emudian) in#ltrat peradangan
berkurang) jumlah duktus biliaris menurun) dan duktulus biliaris
yang lebih kecil berproli9erasi stadium II/. $erkembangan selama
beberapa bulan sarnpai tahun menyebabkan penurunan duktus
interlobaris) hilangnya sel hati) dan meluasnya #brosis periportal
menjadi jalinan jaringan parut stadium III/. (khirnya) terbentuk
sirosis) yang dapat bersi9at mikronoduler atau makronoduler
stadium I:/.
Sirosis biliaris sekunder disebabkan oleh obstruksi duktus
koledokus atau cabang utamanya parsial atau total yang
memanjang. $ada de!asa) obstruksi paling sering disebabkan oleh
striktura pasca operasi atau batu empedu) biasanya bersama
kolangitis in9eksius. $ankreatitis kronik mungkin menyebabkan
striktura biliaris dan sirosis sekunder. Sirosis biliaris sekunder
mungkin juga berkembang pada pasien dengan perikolangitis atau
kolangitis sklerosis idiopatik. $asien dengan.tumor ganas duktus
koledokus atau pankreas jarang bertahan hidup cukup lama untuk
mengalami sirosis biliaris sekunder. $ada anak) atresia biliaris
kongenital dan #brosis kistik adalah penyebab sirosis biliaris
sekunder yang sering. ista koledokus) bila tidak dikenali) mungkin
juga merupakan penyebab sirosis biliaris sekunder yang jarang.
@bstruksi duktus biliaris ekstrahepatik yang tidak dihilangkan
menyebabkan 1/ stasis empedu dan area nekrosis sentrilobulus
setempat disertai dengan nekrosis periportal) 2/ proli9erasi dan
dilatasi duktus dan duktulus biliaris portal) %/ kolangitis steril atau
terin9eksi dengan penumpukan initrat polimor9onuklear sekitar
duktus biliaris) dan 3/ perluasan saluran portal yang progresi9 oleh
edema dan #brosis. Ekstra-as empedu dari duktus biliaris
9
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
10/25
interlobulus yang ruptur ke dalam area nekrosis periportal
menyebabkan pembentukan Fdanau empeduF yang dikelilingi oleh
sel pseudo?antomatosa kaya kolesterol. Seperti dalam bentuk
sirosis lainnya) cedera dibarengi dengan regenerasi pada parenkimresidual. $erubahan ini secara bertahap menyebabkan sirosis
nodular dengan halus. $ada umumnya) paling sedikit % sampai 12
bulan diperlukan untuk obstruksi biliaris untuk menyebabkan sirosis.
$embebasan obstruksi sering disertai oleh perbaikan biokimia!i dan
mor9ologik.
2.& T"nd" d"n 'e("l" !linis
'e("l" #linis
$asien dengan sirosis dapat datang ke dokter dengan sedikit
keluhan) dapat tanpa keluhan sama sekali) atau dengan keluhan
penyakit lain. "eberapa keluhan dan gejala yang sering timbul
pada sirosis antara lain adalah kulit ber!arna kuning) rasa
mudah lelah) na9su makan menurun) gatal) mual) penurunan
berat badan) nyeri perut dan mudah berdarah.
$asien sirosis juga dapat mengalami keluhan dan gejala akibat
komplikasi dari sirosis hatinya. $ada beberapa pasien) komplikasi
ini dapat menjadi keluhan yang memba!anya pergi ke dokter.
$asien sirosis dapat tetap berjalan kompensata selama bertahun
tahun) sebelum berubah menjadi dekompensata. Sirosis
dekompensata dapat dikenal dari timbulnya bermacam komplikasi
seperti ikterus) perdarahan -arises) asites) atau ense9alopati.
Sesuai dengan konsensus "ra-eno III) sirosis hati dapat
diklasi#kasikan menjadi empat stadium klinis berdasarkan ada
tidaknya -arises) ascites) dan perdarahan -arises
Stadium 1 tidak ada -arises) tidak ada asites)
Stadium 2 -arises) tanpa ascites)
Stadium % ascites dengan atau tanpa -arises dan
Stadium 3 perdarahan dengan atau tanpa ascites.
10
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
11/25
Stadium 1 dan 2 dimasukkan dalam kelompok sirosis
kompensata) semetara stadium % dan 3 dimasukkan dalam
kelompok sirosis dekompensata. $ada pasien ini) didapatkanadanya ascites) juga adanya keluhan na9su makan berkurang)
mual) "() sehingga memperkuat diagnosis sirosis hepatis
dekompensata.
2.) Peme$i#s""n fsi#
$emeriksaan #sik yang khas pada pasien dengan sirosis
hepatis antara lain
1. Spider nae-i spider angiomaGspiderangimataGspider telangiektasi/
adalah suatu lesi -askular yang dikelilingi beberapa -ena-ena kecil.
>anda ini sering ditemukan di bahu) muka dan lengan atas.
Aekanisme terjadinya tidak diketahui) ada anggapan dikaitkan
dengan peningkatan rasio estradiolGtestosteron bebas. >anda ini
juga bisa ditemukan selama hami) malnutrisi berat) bahkan
ditemukan pula pada orang sehat) !alau umumnya ukuran lesi kecil.
2. Eritema palmaris yaitu kemerahan pada thenar dan hipothenar
telapak tangan. ,al ini juga dikaitkan dengan perubahan
metabolisme hormon estrogen. >anda ini juga tidak spesi#k pada
sirosis. Ditemukan pula pada kehamilan) artritis reumatoid)
hipertiroidisme) dan keganasan hematologi.
%. $eribahan kukukuku Muchrche berupa pita putih horisontal
dipisahakan dengan !arna normal kuku. Aekanismenya juga belum
diektahui) diperkirakan akibat hipoalbuminemia. >anda ini juga bisa
ditemukan pada kondisis hipoalbuminemia yang lain seperti sindron
ne9rotik.
3. 4ari gada lebih sering ditemukan pada sirosis bilier. @steoartopati
hipertro# suatu prisotitis proligerati9 kronik) menimbulkan nyeri.
&. ontraktur Dupuytren akibat #brosis 9asia palmaris menimbulkan
kontraktur eksi jarijari berkaitan dengan alkoholisme tetapi tidaksecara spesi#k berkaitan dengan sirosis. >anda ini juga bisa
11
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
12/25
ditemukan pada pasien diabetes melitus) distro# rel9eks simpatetik)
dan perokok ang juga mengkonsumsi alkohol.
6. =inekomastia) secara histologis berupa proli9erasi benigna jaringan
glandula mammae lakilaki) kemungkinan akibat peningkatanandrostenedion. Selain itu ditemukan juga hilangnya rambut dada
dan aksila pada lakilaki) sehingga laki'laki mengalami perubahan
ke arah 9eminisme. ebalikannya pada perempuan menstruasi cepat
berhenti sehingga dikira 9ase menopause.
5. (tro# testis hipogonadisme menyebabkan impotensi dan in9ertil.
>anda ini menonjol pada alkoholik sirosis dan hemokromatosis.
8. +etor hepatikum
"au na9as yang khas pada pasien sirosis disebabkan
peningkatan konsentasi dimetil sul#d akibat pintasan porto sistemik
yang berat.
. Splenomegali
Sering ditemukan pada sirosis yang penyebabnya
nonalkoholik. $embesaran ini akibat kongesti pulpa merah lien
karena hipertensi porta.
1'. (sites
$enimbunana cairan dalam rongga peritonium akibat
hipertensi porta dan hipoalbuminemia) caput medusa juga sebagai
akibat dari hipertensi porta.
11. Ikterus
12. Asterixis-bilateral tetapi tidak sinkron berupa gerakan
mengepakngepak dari tangan) dorsoeksi tangan.
2.* Di"gnosis
$ada stadium kompensasi sempurna kadangkadang sangat
sulit menegakkan diagnosis sirosis hati. $ada proses lanjutan
dari kompensasi sempurna mungkin bisa ditegakkan diagnosis
dengan bantuan pemeriksaan klinis yang cermat) laboratorium
biokimia G serologi) dan pemeriksaan penunjang lainnya. $ada
saat ini penegakan diagnosis sirosis hati terdiri dari
12
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
13/25
pemeriksaan #sik) laboratorium) dan 7S=. $ada kasusu
tertentu diperlukan pemeriksaan biposi hati atau
peritoneoskopi karena sulit membedakan hepatitik kronik akti9
yang berat dengan sirosis hati dini.$ada stadium dekompensata diagnosis kadangkala tidak sulit
karena gejala dan tandatanda klinis sudah tampak dengan
adanya komplikasi.
Diagnosa sirosis hepatis ditetapkan berdasarkan gambaran
klinik ) data laboraturium dan didukung oleh pemeriksaan
7S=
riteria diagnosis menurut suharyono subandrio yaitu
• Spider nae-i
• Eritema palmaris
• olateral -ein
• (scites
•
splenomegali
• In-ers albumin
• ,ematemesis melena
Diagnosis ditegakkan jika ada & dari 5 kriteria diatas
ditambah pemeriksaan 7S=.
riteria Iskandar Hulkarnain
• Spider nae-i
• Eritema palmaris
• olateral -ein
• (scites
• splenomegali
• Ikterik
13
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
14/25
• ,epatomegali
Diagnosis ditegakkan jika ada % dari 5 kriteria diatas ditambah
pemeriksaan 7S=.
7ntuk memperkuat diagnosis) maka dapat dilakukan rencana
pemeriksaan penunjang sebagai berikut
1/ $emeriksaan endoskopi
:arises eso9agus dapat ditemukan secara kebetulan pada
pemeriksaan endoskopi. Sesuai dengan konsensus "a-eno III)
bila pada pemeriksaan endoskopi pasien sirosis tidak
ditemukan -arises) dianjurkan pemeriksaan endoskopi ulang
dalam 2 tahun. "ila ditemukan -arises kecil) maka dilakukan
endoskopi dalam 1 tahun) dan jika ditemukan -arises besar)
maka secepatnya dilakukan tindakan pre-enti9 untuk
mencegah perdarahan pertama.
$ada pasien ini) endoskopi direncanakan untuk melihat
penyebab terjadinya melena. 7mumnya hal tersebut
disebabkan pecahnya suatu -arises eso9agus atau adanya
gastritis erosi9. "ila nanti pada pemeriksaan endoskopi
ditemukan adanya -arises eso9agus yang pecah) maka ini
akan mendukung diagnosis sirosis hepatis dekompensata)
karena pecahnya -arises eso9agus merupakan mani9estasi
dari hipertensi portal
2/ "iopsi hati
$emeriksaan biopsi hati merupakan gold standard untuk
menegakkan diagnosis sirosis hepatis. arena pada kasus
tertentu sulit untuk membedakan antara hepatitis kronik akti9
yang berat dengan suatu keadaan sirosis hepatis dini. @leh
karena itu pada kasus pasien ini) direncanakan untuk
dilakukan pemeriksaan biopsi hati. "ila pada pemeriksaan
biopsi hati didapatkan keadaan #brosis dan nodulnodul
14
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
15/25
regenerasi sel hati) maka diagnosis sirosis hepatis dapat
ditegakkan dengan pasti.
2.+ Peme$i#s""n Di"gnosti#
1. Im"ging e,"min"tion- 7S= hati) kantung empedu) dan limpa.
7S= hati dapat menggambarkan seberapa jauh kerusakannya.
2. Peme$i#s""n p"tologis- $emeriksaan patologis untuk tanda
tanda -irus hepatitis
%. Tes /ngsi 0"ti- Dengan tes 9ungsi hati) kita dapat memahami
seberapa jauh keparahan sirosis hatinya.
3. Biopsi lie$- "iopsi dapat menunjukan ada tidaknya sirosis pada
hati.
&. L"p"$osop- $emeriksaan langsung yang dapat dilakukan di
organ hati) limpa) organ pencernaan.
2.14 L"5o$"to$i/m
U$ine
Dalam urin terdapat urobilinogen) juga terdapat
bilirubin bila penderita ada ikterus. $ada penderita dengan
asites) maka ekskresi natrium berkurang) dan pada penderita
yang berat ekskresinya kurang dari % me ')1/.
Tin("
Aungkin terdapat kenaikan sterkobilinogen.$ada
penderita ikterus ekskresi pigmen empedu rendah.
D"$"0
"iasanya dijumpai normositik normokromik anemia
yang ringan) kadangkadang dalam bentuk makrositer) yang
disebabkan kekurangan asam 9olat dan -itamin "12 atau
karena splenomegali. "ilamana penderita pernah mengalami
perdarahan gastrointestinal) maka akan terjadi hipokromik
anemia. 4uga dijumpai leukopeni bersama trombositopeni.
15
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
16/25
memanjang.
6. 0a menurun.
5. elainan hematologi meliputi anemia) trombositopenia dan
leukopenia.
2.11 !ompli#"si
1/ $erdarahan gastrointestinal ,ipertensi portal menimbulkan
-arises oesopagus) dimana suatu saat akan pecah
sehingga timbul perdarahan.
2/ Spontaneus bacterial peritonitis yaitu) in9eksi cairan asites
oleh suatu jenis bakteri tanpa ada bukti in9eksi sekunder
16
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
17/25
intra abdominal) biasanya pasien ini tanpa gejala namun
dapat timbul demam dan nyeri abdomen.
%/ Sindrom hepatorenal dimana terjadi gangguan 9ungsi ginjal
akut berupa oligur) peningkatan ureum) kreatinin tanpaadanya kelainan organik ginjal. erusakan hati lanjut
menyebabkan penurunan per9usi ginjal yang berakibat
pada penurunan #ltrasi glomerulus.
3/ arsinoma hepatosellular. emungkinan timbul karena
adanya hiperasia noduler yang akan berubah menjadi
adenomata multiple dan akhirnya menjadi karsinoma yang
multiple.
&/ In9eksi. Aisalnya peritonitis) pnemonia) bronchopneumonia)
tbc paru) glomerulonephritis kronis) pielonephritis) sistitis)
peritonitis) endokarditis) srisipelas) septikema
6/ ,epatic encephalopathy.
Aerupakan gangguan neuropsikiatrik akibat dis9ungsi hati)
mulamula ada gangguan tidur berupa insomnia dan
hipersomnia selanjutnya dapat timbul gangguan kesadaran
yang berlanjut sampai koma.
5/ ,epatopulmonary Syndrom.
>erdapat hidrothoraks dan hipertensi portopulmonal.
8/ ,ypersplenisme.
/ Edema dan ascites.
2.12 P$ognosis
$rognosis sirosis sangat ber-ariasi dipengaruhi sejumlah
9aktor meliputi etiologi) beratnya kerusakan hati) komplikasi
dan penyakit lain yang menyertai. lasi#kasi hild-!ugh
biasanya digunakan untuk prognosis pasien sirosis.
:ariabelnya meliputi konsentrasi bilirubin) albumin) ada
tidaknya asites dan ense9alopati. lasi#kasi ini berkaitan
dengan angka harapan hidup. (ngka harapan hidup selama 1
17
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
18/25
tahun berturutturut untuk pasien dengan klasi#ksi ()");
adalah 1'') 8') dan 3&*.
lasi#kasi hild-!ugh0ilai
1 2 %Ense9alo
pati
Ainima
l
"eratGko
ma(sites 0ihil Ainima
l
Aasi9
"ilirubin
mgGdl/
J2 2% K%
(lbumin
gGdl/
K%)& 2)8%)& J2)8
$> J1)5 1)52)% K2)%
eterangan nilai
• ;hild ( &6
• ;hild " 5
• ;hild ; 1'1&
18
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
19/25
BAB III
LAPORAN !ASUS
A. IDENTITAS PASIEN
0ama H,
7sia 66 tahun
$ekerjaan $0S
0o. ekam Aedik 122&1'
(lamat Sirukam
>anggal masuk 2522'16
ANA6NESA
A. !el/0"n Ut"m"
$erut terasa penuh dan membesar.
B. Ri7""t Pen"#it Se#"$"ng$erut dirasakan semakin membesar dan terasa tegang. @s
mengeluh sedikit sesak M/) nyeri pada ulu hati M/) disertai
keluhan mual M/) muntah M/. @s juga mengeluh lemas sejak 3
hari SA) dan bengkak pada kedua kaki. "(" sulit) dan "("
ber!arna kehitaman seperti aspal tidak ada) ) "( seperti teh
pekat) nyeri "( /.8. Ri7""t Pen"#it D"0/l/
$asien pernah dira!at dengan keluhan jantungD. Ri7""t Pen"#it !el/"$g"
- i!ayat sakit jantung ada- tidak ada ri!ayat ,>
-tidak ada ri!ayat DA
- tidak ada ri!ayat $aru
E. Ri7""t Pe#e$(""n d"n Sosi"l@s adalah seorang ibu rumah tangga) kegiatan tidak terlalu berat
9. Peme$i#s""n 9isi#-
St"t/s 'ene$"lis"t" -
eadaan 7mum >ampak sakit sedangesadaran ;ompos Aentis cooperati-e
19
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
20/25
>ekanan darah 12'G8' mm,g
0adi 83 ?Gmnt
0a9as 22 ?Gmnt
Suhu %6)8
'
;"" &8 kg
St"t/s Um/m -
ulit >eraba hangat) tidak pucat) tidak ikterik) tidak
sianosis
epala "ulat simetris) de9ormitas /) penonjolan ubunubun
besar /
Aata Aata cekung /) konjungti-a anemis MGM/) skleraikterik MGM/) pupil isokhor) diameter pupil 2 mm) reeks cahaya
MGM
>elinga Dalam batas normal
,idung 0a9as cuping hidung /
Leher >idak ada pembesaran kelenjar getah bening
Dada
$aruInspeksi normochest) simetris kiri kanan) retraksi
dinding dada tidak ada
$alpasi 9remitus kiri kanan
$erkusi sonor
(uskultasi napas -esikuler) h "-#
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
21/25
$alpasi hepar dan lien tidak teraba membesar) nyeri
tekan epigastrium M/)
undulasi M/
$erkusi redup) shiNting dullness M/ (uskultasi bising usus M/ normal
Ekstremitas akral hangat) oedema M/ di ekstremitas ba!ah.
Peme$i#s""n l"5o$ $/tin
1. $emeriksaan Darah utin
$emeriksaan ,asil 0ilai normal,emoglobin 1')3 gGdl 11)& O 16)& gGdl,ematokrit %1)2 * %5 O 3& *Eritrosit %.&% juta G PL 3 O &.' juta G PLLeukosit 5.&6 GPL 3''' O 11''' GPL >rombosit 6&.''' Gmm% 1&'.''' O
3''.''' Gmm%
Peme$i#s""n U$in"lis"
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
22/25
(muba 0egati-e
(skaris L 0egati-e
(ncilostoma 0egati-e
>richuris > 0egati-e
Leukosit 12
Eritrosit '1
'. Di"gnos" #e$("
Susp. Sirosis ,epatis Dekompensata
H. Di"gnos" se#/nde$
(sites
I. Die$enti"l Di"gnos"
,epatocelluler carcinoma
Peme$i#s""n pen/n("ng
1. $emeriksaan imia linik
$emeriksaan ,asil 0ilai 0ormal Interpreta
si"ilirubin total %)&5 J 1 >inggi"ilirubin
Direct
1)& J ')2& >inggi
S=@> 6')2 J %1 >inggiS=$> 23)8 J%2 >inggi >otal protein 6)'2 6)')' 0ormal(lbumin 2)1% %)&&)2 endah=lobulin %)8 1)&2)& >inggi7reum 2')3 2' O &' 0ormal
;reatinin ')5& ')& O 1)& 0ormal=D 133 J18' 0ormal
2. $emeriksaan 7S=Dilakukan 7S=
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
23/25
.empedu dinding tidak menebal) tampak lesi hiperecoic
dengan posterior acustik shado! dengan ukuran Q 1)1&cm. Sulit
menilai duktus bilier ekstrahepatik$ankreas tidak ter-isualisasi maksimal) udara gaster prominent
Limpa membesar) panjang Q 1%cm=injal ginjal kanan terdesak) ukuran ginjal kiri masih relati9
baik) di9erensiasi korteks dan medulla baik) sistem
pel-iokalises tidak tampak melebar) tak tampak jelas batuGkista"uli tidak tampak dilatassi maupun penebalan dinding
usus
!es"n -- chronic parenchymall li-er disease dengan
splenomegalidisertai asites masi9) suspek sirosis hepatis.- ;holelithiasis) tidak jelas duktus bilier intraGekstrahepatik
'. Di"gnos" "#0i$
Sirosis ,epatis Dekompensata M (sites
H. !ompli#"si --
(sites- Splenomegali- ikterik
I. Pen"t"l"#s"n""n -
- I:+D >uto9usin L 12 2'ttsGi
- Inj. anitidine 2?1
- +urosemide 1?1
-Spironolacton 1 ? 1''mg
- (mbro?ol %?1
- Sukral9at %?1
- ;urcuma % ? 1
:. P$ognosis- Ruo ad -itam dubia ad malam- Ruo ad 9unctionam malam- Ruo ad sanationam dubia ad malam
23
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
24/25
SI6PULAN
Seorang perempuan berinisial 0y.H,) berusia 66 tahun) AS tanggal
25 +ebruari 2'16 dengan keluhan utama perut semakin bertambah besar
sejak 2' hari SAS.Sejak Q 2' hari SAS) os mengeluh perutnya membesar dan
semakin lama membesar. $erut yang membesar ini merata dan tidak
dirasakan adanya benjolan. eluhan perut membesar ini disertai keluhan
badan lemas) na9su makan berkurang) perut terasa kembung dan cepat
kenyang. eluhan perut membesar ini disertai jantung berdebar) sesak
na9as bila berakti-itas) disertai dengan pembengkakan tungkai. @s
mengeluh adanya mual) tidak disertai muntah) demam tidak ada.@s
mengaku sulit "(") "( tidak ada keluhan.
Q 2' hari SAS) os mengeluh perut semakin bertambah besar)
merata di seluruh perut) perut terasa cepat kenyang. Demam tidak ada.
@s mengeluh nyeri pada perut )mual ada) muntah ada) isi apa yang
dimakan) banyaknya M gelas) 9rekuensi 12 kali perhari) !arna
kekuningan) rasa pahit. Sesak napas ada jika kelelahan. @s juga mengeluh
matanya mulai ber!arna agak kekuningan) Sembab juga muncul di kedua
kaki os) "( !arna teh pekat) @s mengaku sulit "(") @s berobat ke S7D
Solok dan disarankan ra!at inap.
Dari ri!ayat penyakit dahulu tidak didapatkan keluhan seperti ini
sebelumnya. Dari pemeriksaan #sik didapatkan keadaan umum pasien
tampak sakit sedang) kesadaran compos mentis. >ekanan darah 12'G8'
mm,g) nadi 83? Gmenit reguler) perna9asan 22 ?Gmenit. Didapatkan
edema tungkai. $emeriksaan jantung sukar dinilai dan paru dalam batas
normal. Dari pemeriksaan abdomen ditemukan abdomen cembung)
tegang dan undulasi.
Dari pemeriksaan laboratorium ditemukan ,b 1')3 gGdl) ,t %1)2 -ol
*) leukosit 5&6'Gmm%) trombosit 6&.'''Gmm%) albumin 2)1% gGdl) globulin
%)8 gGdl) S=@> 6')2 uGL) S=$> 23)8 uGL) bilirubin total %)&5 mmolGL)
bilirubin direk 1)& mmolGL.
24
-
8/18/2019 BAB I Case Sirosis Hepatis Fixx
25/25
Dari pemeriksaan #sik) laboraturium dan 7S= pasien didiagnosa
dengan Sirosis ,epatis Dekompensata M (sites dan pasien di terapi
dengan