audit energi kampus a usakti untuk penerapan sistem

18
Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 17, No. 2, Febuari 2020, Hlm. 229 - 245, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X, doi: http://dx.doi.org/10.25105/jetri.v17i2.6062 Received 26 November 2019, revised 19 Febuari 2020, accepted 19 Febuari 2020 Audit Energi Kampus A Usakti untuk Penerapan Sistem Manajemen Energi Berbasis ISO 50001:2011 Bayu Aji Soedibyo, Syamsir Abduh, Dianing Novita Nurmala Putri Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti Jalan Kyai Tapa No. 1, Jakarta Barat, 11440, Indonesia E-mail: [email protected] ABSTRACT Energy performance phenomenon in contexts of partially and inaccurate implemented codes and standards according to national safety and regulations in electrical installation network and uncontrolled electrical energy consumption usage along with low electrical energy reliability and electrical energy quality at Campus A of Trisakti University may lead to inefficiency and further crisis. The research’s goals are to map the existing electrical installation network, analyzing results of electrical energy audit and the opportunity to implement an energy management system based on ISO 50001:2011 at Trisakti University. The research’s design is using the qualitative method by considering the phenomenon’s formulation which was constructed through a comparative approach and unity of its social situation which included place, actor and activity that interacted synergically. The research’s results were in electrical installation network recommended to uniform its codes and standards on every component and subcomponent according to safety and national regulations, re to electrical energy consumption since Year 2017 on July until Year 2019 on November was recorded the highest on Month of November 2018 with 1.018.680 kWh and electrical energy billing soaring to Rp 1.048.546.437, re to electrical energy reliability since year 2017 to 2019 recorded above 99.70% with MTBF2’s parameter required to be improved at 1130 minutes in year 2019, re to electrical energy quality in THD Ampere at odd 11≤ h<17 measured above 2% threshold which following phase R was 2.15% and phase T was 2.25% in building M while phase T was 3.9% in building C were not according to SPLN D5.004-1:2012, re by implementing ISO 50001:2011 potential saving will be around Rp 950.315.021 to Rp 1.425.472.531 in year one. Keywords: electrical energy reliability, electrical energy quality, ISO 50001:2011 ABSTRAK Fenomena kinerja energi dalam konteks operasional instalasi jaringan listrik yang kurang mengikuti standarisasi, keselamatan dan peraturan yang berlaku beserta penggunaan konsumsi energi listrik yang tidak terkendali, rendahnya keandalan energi listrik dan kualitas energi listrik di Kampus A Universitas Trisakti dapat mengakibatkan inefisiensi dan krisis yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan instalasi jaringan listrik, menganalisis hasil audit energi listrik dan peluang penerapan sistem manajemen energi berbasis ISO 50001:2011 di Kampus A Universitas Trisakti. Desain penelitian menggunakan metode kualitatif karena mempertimbangkan formulasi perumusan masalah yang dihasilkan melalui pendekatan masalah komparatif dan keseluruhan situasi sosial meliputi tempat,

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Audit Energi Kampus A Usakti untuk Penerapan Sistem

Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 17, No. 2, Febuari 2020, Hlm. 229 - 245,

P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X, doi: http://dx.doi.org/10.25105/jetri.v17i2.6062

Received 26 November 2019, revised 19 Febuari 2020, accepted 19 Febuari 2020

Audit Energi Kampus A Usakti untuk Penerapan Sistem

Manajemen Energi Berbasis ISO 50001:2011

Bayu Aji Soedibyo, Syamsir Abduh, Dianing Novita Nurmala Putri

Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti

Jalan Kyai Tapa No. 1, Jakarta Barat, 11440, Indonesia

E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Energy performance phenomenon in contexts of partially and inaccurate implemented codes

and standards according to national safety and regulations in electrical installation network

and uncontrolled electrical energy consumption usage along with low electrical energy

reliability and electrical energy quality at Campus A of Trisakti University may lead to

inefficiency and further crisis. The research’s goals are to map the existing electrical

installation network, analyzing results of electrical energy audit and the opportunity to

implement an energy management system based on ISO 50001:2011 at Trisakti University. The

research’s design is using the qualitative method by considering the phenomenon’s formulation

which was constructed through a comparative approach and unity of its social situation which

included place, actor and activity that interacted synergically. The research’s results were in

electrical installation network recommended to uniform its codes and standards on every

component and subcomponent according to safety and national regulations, re to electrical

energy consumption since Year 2017 on July until Year 2019 on November was recorded the

highest on Month of November 2018 with 1.018.680 kWh and electrical energy billing soaring

to Rp 1.048.546.437, re to electrical energy reliability since year 2017 to 2019 recorded above

99.70% with MTBF2’s parameter required to be improved at 1130 minutes in year 2019, re to

electrical energy quality in THD Ampere at odd 11≤ h<17 measured above 2% threshold which

following phase R was 2.15% and phase T was 2.25% in building M while phase T was 3.9%

in building C were not according to SPLN D5.004-1:2012, re by implementing ISO 50001:2011

potential saving will be around Rp 950.315.021 to Rp 1.425.472.531 in year one.

Keywords: electrical energy reliability, electrical energy quality, ISO 50001:2011

ABSTRAK

Fenomena kinerja energi dalam konteks operasional instalasi jaringan listrik yang kurang

mengikuti standarisasi, keselamatan dan peraturan yang berlaku beserta penggunaan

konsumsi energi listrik yang tidak terkendali, rendahnya keandalan energi listrik dan kualitas

energi listrik di Kampus A Universitas Trisakti dapat mengakibatkan inefisiensi dan krisis yang

berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan instalasi jaringan listrik,

menganalisis hasil audit energi listrik dan peluang penerapan sistem manajemen energi

berbasis ISO 50001:2011 di Kampus A Universitas Trisakti. Desain penelitian menggunakan

metode kualitatif karena mempertimbangkan formulasi perumusan masalah yang dihasilkan

melalui pendekatan masalah komparatif dan keseluruhan situasi sosial meliputi tempat,

Page 2: Audit Energi Kampus A Usakti untuk Penerapan Sistem

Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 17, No.1, Agustus 2019,

P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X

230

pengelola dan aktivitas yang berinteraksi secara sinergis. Hasil penelitian mendeskripsikan

tentang instalasi jaringan listrik yang merekomendasikan untuk penyeragaman kode dan

standar pada setiap komponen maupun subkomponen sesuai dengan ketentuan standarisasi,

keselamatan dan peraturan yang berlaku tentang konsumsi energi listrik. Sejak Tahun 2017

bulan Juli hingga Tahun 2019 bulan November tercatat konsumsi energi listrik tertinggi terjadi

di bulan November Tahun 2018 yakni 1.018.680 kWh dengan tagihan energi listrik mencapai

Rp 1.048.546.437. Keandalan energi listrik dari Tahun 2017 hingga Tahun 2019 terbukukan

masih diatas 99.70% dengan parameter MTBF2 yang perlu ditingkatkan yakni terekam selama

1130 menit di Tahun 2019. Kualitas energi listrik THD Anrus ganjil 11≤ h<17 tercatat diatas

batas ambang 2% pada fase R yakni 2.15% dan fase T di Gedung M senilai dan fase T yaitu

3.9% di Gedung C tidak sesuai dengan ketentuan SPLN D5.004-1:2012. Penerapan ISO

50001:2011 maka potensi penghematan diperkiraan antara Rp 950.315.021 hingga Rp

1.425.472.531 pada tahun pertama.

Kata kunci: keandalan energi listrik, kualitas energi listrik, ISO 50001:2011

1. Pendahuluan

Universitas Trisakti merupakan salah satu institusi pendidikan swasta

bersejarah yang dikenal sebagai Kampus Pahlawan Reformasi. Dalam hal sarana dan

prasarana penunjang pendidikan dan penelitian di Kampus A Universitas Trisakti

sudah selayaknya memiliki sistem yang andal, efisien dan berkualitas serta memiliki

keberlanjutan yang sesuai dengan kebutuhan dan pertumbuhan sivitas akademika

beserta para pemangku kepentingan terkait. Saat ini operasionalisasi semua sarana

maupun prasarana di Kampus A Universitas Trisakti sesuai pada Gambar 1 masih

menggunakan energi listrik dari PLN sebagai penggerak utama dan PLTD1, DGC,

DGE dan DGS sebagai cadangan.

Pengoperasian energi listrik yang tidak mengikuti standarisasi, keselamatan dan

peraturan yang berlaku beserta penggunaan konsumsi energi listrik yang tak terkendali,

rendahnya tingkat keandalan energi listrik dan kualitas energi listrik dapat

mengakibatkan inefisiensi dan berpotensi menjadi krisis yang berkelanjutan.

Penelitian ini merupakan langkah pertama untuk membuat referensi rancangan

penerapan sistem manajemen energi Kampus A Universitas Trisakti. Lebih lanjut

merujuk pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh F. Mulyani, H. Suyono

dan R. N. Hasanah pada tahun 2018 yang berjudul Audit dan Rancangan Implementasi

Sistem Manajemen Energi Berbasis ISO 50001 di Universitas Brawijaya Malang

Page 3: Audit Energi Kampus A Usakti untuk Penerapan Sistem

B.A. Soedibyo dkk. “Studi Penerapan Sistem Manajemen Energi..”

231

bahwa analisis audit energi secara berkala dibutuhkan untuk perbaikan kinerja energi

yang ada di Universitas Brawijaya Malang.

Gambar 1 Denah Kampus A Universitas Trisakti

Beberapa temuan hasil audit seperti masih banyak fungsi ruangan Laboratorium

yang masuk katergori sangat tidak efisien menjadi prioritas dalam perbaikan secara

bertahap dan continue. Selain itu konsumsi signifikan pada AC, penerangan komputer,

printer, dan lain lain juga menjadi acuan dalam penghematan energi. Rancangan

Manajemen energi yang berbasis ISO 50001 mengacu pada UU No 14 tahun 2012

dilakukan dengan cara membuat kebijakan, perencanaan manajemen energi, prinsip

penghematan energi, pelaksanaan rencana energi, mengevaluasi manajemen energi

dengan acuan temuan-temuan hasil audit serta meninjau ulang manajemen energi yang

berlaku [1]. Data audit energi listrik yang diolah dan dianalisis pada penelitian tersebut

menggunakan data konsumsi 7 hingga 4 tahun terakhir yakni tahun 2011 hingga 2014.

Sedangkan pada penelitian ini menggunakan data konsumsi energi listrik yang lebih

baru yakni 3 tahun terakhir dari Juli 2017 hingga Nopember 2019. Penelitian ini

mengkaji dan menganalisis kinerja energi sebagai variabel utama penelitian. Variabel

utama ini terdiri atas dua subvariabel internal dan dua subvariabel eksternal. Pada

penelitian ini instalasi jaringan listrik dan konsumsi energi listrik di kampus A

Universitas Trisakti ditetapkan sebagai dua subvariabel internal. Untuk subvariabel

Page 4: Audit Energi Kampus A Usakti untuk Penerapan Sistem

Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 17, No.1, Agustus 2019,

P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X

232

instalasi jaringan listrik diperoleh dari data sekunder berasal dari BAUM Universitas

Trisakti. Pada subvariabel eksternal terdiri dari keandalan energi listrik dan kualitas

energi listrik. Pada subvariabel kualitas energi listrik dilakukan pengukuran langsung

di titik-titik tegangan rendah. Sedangkan pada subvariabel keandalan energi listrik

diambil dari log book PLTD1 3 tahun terakhir dari Tahun 2017 hingga 2019 yakni

parameter waktu operasi PLTD1 atau bisa disebut Mean Down Time (MDT), Mean

Uptime (MUT) dan Mean Time Between Failure (MTBF). Hasil penelitian ini

diharapkan dapat memetakan kondisi instalasi jaringan listrik dan tingkat konsumsi

energi listrik, keandalan energi listrik beserta kualitas energi listrik yang ada hingga

bulan November 2019 di Kampus A Universitas Trisakti, dan selanjutnya memberikan

rekomendasi hasil audit energi listrik. Sistem manajemen energi berbasis ISO

50001:2011 telah menjadi praktek terbaik di berbagai industri di dunia sejak tahun

2011. Hasil audit energi listrik dan studi literatur tentang keberhasilan penerapan ISO

50001:2011 diterapkan dalam analisa studi penerapan sistem manajemen energi

berbasis ISO 50001:2011 di Kampus A Universitas Trisakti.

2. Kajian Pustaka

2.1 ISO 50001:2011 Sistem Manajemen Energi

ISO 50001:2011 sistem manajemen energi atau disingkat EnMS memiliki

persyaratan dimana organisasi dapat menerapkan dan mengembangkan kebijakan

energi serta memformulasi tujuan, sasaran dan rencana aksi untuk dijadikan

persyaratan legalitas dan informasi sebagai pedoman arahan terkait penggunaan

sumber energi yang signifikan. EnMS memfasilitasi organisasi untuk dapat

merealisasikan komitmen kebijakan dan dapat beraktivitas atas dasar tersebut guna

meningkatkan kinerja energi serta menciptakan keselarasan dan keberlanjutan dari

sistem terkait pada kesemua persyaratannya. Standar dan persyaratan EnMS dapat

diterapkan pada aktivitas-aktivitas dibawah kendali organisasi. Penerapannya ini dapat

diadopsi serta disesuaikan dengan persyaratan yang khusus pada organisasi tersebut

termasuk kompleksitas sistem, dokumentasi dan sumberdaya [2].

Page 5: Audit Energi Kampus A Usakti untuk Penerapan Sistem

B.A. Soedibyo dkk. “Studi Penerapan Sistem Manajemen Energi..”

233

Gambar 2 Model ISO 50001:2011 Sistem Manajemen Energi [2].

Gambar 2 menjelaskan tentang model ISO 50001:2011 Sistem Manajemen

Energi yang berbasis pada kerangka kerja siklus perbaikan berkelanjutan Plan – Do –

Check - Act (PDCA) dan menerjemahkan pengelolaan manajemen energi pada praktik

praktik organisasi di setiap harinya. Siklus PDCA secara umum menjelaskan dapat

dijelaskan sebagai berikut [5]:

1. Plan: merumuskan kebijakan energi. Selanjutnya melakukan perencanaan energi

terkait kajian energi dan memformulasi acuan energi, indikator kinerja energi,

tujuan, sasaran dan rencana aksi energi yang berguna untuk meraih hasil untuk

meningkatkan kinerja energi sesuai kebijakan energi organisasi.

2. Do: melaksanakan rencana aksi.

3. Check: memonitor dan mendokumentasikan proses terkait hasil operasi guna

mewujudkan kinerja energi. Selanjutnya membandingkan dengan kebijakan energi,

tujuan serta membuat laporan.

4. Act: memaparkan hasil dan mengevaluasi bersama manajemen puncak dalam rapat

koordinasi berkala yang membuahkan arahan manajemen. Selanjutnya mengambil

tindakan secara berkelanjutan guna meningkatkan kinerja energi sesuai dengan

arahan manajemen.

Penerapan dari EnMS berkontribusi untuk membentuk sistem yang lebih efisien pada

penggunaan sumber energi. Lebih lanjut berfungsi untuk meningkatkan daya saing dan

Page 6: Audit Energi Kampus A Usakti untuk Penerapan Sistem

Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 17, No.1, Agustus 2019,

P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X

234

mengurangi emisi gas rumah kaca beserta dampak lingkungan terkait. EnMS ini dapat

diterapkan terhadap berbagai tipe energi yang digunakan di dalam organisasi tersebut.

EnMS dapat digunakan sebagai sertifikasi, registrasi dan deklarasi untuk organisasi

yang memiliki EnMS. Dalam hal pembentukan persyaratan kinerja energi tidaklah

harus melebihi komitmen atas kebijakan energi dari organisasi dan kewajibannya untuk

memenuhi persyaratan legalitas yang dapat diterapkan dan yang terkait atasnya.

2.2 Konsumsi Energi Listrik

Konsumsi energi listrik merupakan total kuantitas pemakaian energi listrik pada

beban pelanggan. Acuan energi merupakan biaya energi yang telah dikonsumsi selama

beberapa periode sebelumnya yang menjadi acuan dasar konsumsi energi di beban

pelanggan yang diukur per satuan tahun pada pemakaian sebelumnya [2].

2.3 Keandalan Energi Listrik

Keandalan energi listrik merupakan kemampuan penyedia energi listrik

menjaga pelayanan pasokan energi listrik dapat beroperasi terus menerus 100% tanpa

ada gangguan pemadaman listrik atau biasa disebut MUT. Gambar 3 dibawah

mendeskripsikan bahwa waktu pelayanan supplai listrik beroperasi pada garis X(t) = 1

dan waktu pemadamannya pada garis X(t) = 0. MTBF merupakan jumlah waktu antara

pemadaman sebelumnya ke pemadaman terkini. MUT merupakan waktu pelayanan

pasokan energi listrik beroperasi atau MTTF yakni lama waktu operasi hingga ke

pemadaman berikutnya. MDT merupakan waktu pemadaman sedangkan MTTR adalah

waktu perbaikannya [10].

Gambar 3 Kurva Keandalan Energi Listrik

Page 7: Audit Energi Kampus A Usakti untuk Penerapan Sistem

B.A. Soedibyo dkk. “Studi Penerapan Sistem Manajemen Energi..”

235

Sehingga keandalan energi listrik dapat diukur dalam ketersediaan pasokan energi

listrik sesuai persamaan:

Keandalan Energi Listrik %100xMDTMUT

MUT

(2.1)

2.4 Kualitas Energi Listrik

Sebuah jaringan distribusi yang ideal diharapkan dapat mengirim tegangan

gelombang sinusoidal murni pada frekuensi (50/60 Hz) ke pengguna akhir. IEC 61000-

4-30 telah mendefinisikan sebagian dari konsep kualitas energi listrik yang terkait pada

Power Quality yakni: karakteristik daya listrik di sebuah titik pada sebuah sistem

tenaga listrik, yang dievaluasi atas satu set dari parameter referensi teknis. Power

Quality tersebut didefinisikan baik tegangan maupun arus. IEC telah mempublikasi

beberapa seri standard dan laporan teknik dalam IEC 61000 dengan judul EMC yang

terkait pada berbagai macam aspek dari permasalahan Power Quality. IEEE

mendefinisikan Power Quality pada IEEE standard 1100 sebagai: konsep dari

pendayaan dan pentanahan peralatan yang sensitif dalam kondisi yang sesuai dengan

standar operasi peralatan tersebut. Parameter baik tegangan maupun arus harus

dispesifikasi dalam standar terkait [3].

Dalam pemenuhan Power Quality, PLN berkewajiban untuk menjaga kualitas

tegangan pada sistem tenaga listrik yang memenuhi kriteria yang dipersyaratkan pada

standar ini. PLN telah melakukan kajian mengenai kondisi kualitas listrik pada titik

sambung pelanggan maupun pada jaringan PLN [4]. Batasan standar kualitas listrik

PLN berdasarkan semua titik sambung mengikuti persyaratan teknik sistem distribusi

sebagai berikut [5]:

1. frekuensi nominal sistem adalah 50 Hz dan frekuensi normal mempunyai rentang

antara 49,5 Hz sampai dengan 50,5 Hz.

2. tegangan sistem distribusi harus dijaga pada batas-batas kondisi normal 220/380V

yaitu maksimal +5% dan minimal -10% dari tegangan nominal.

3. distorsi harmonisa tegangan total sebesar 5%

Page 8: Audit Energi Kampus A Usakti untuk Penerapan Sistem

Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 17, No.1, Agustus 2019,

P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X

236

3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, karena

mempertimbangkan formulasi perumusan fenomena masalah dihasilkan melalui

pendekatan rumusan masalah komparatif dan mempertimbangkan keseluruhan situasi

sosial yang diteliti yang meliputi aspek tempat, pelaku dan aktivitas yang berinteraksi

secara sinergis. Dalam penyelesaian permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini mengacu pada prosedur penelitian sesuai Gambar 4 yakni flowchart

penelitian.

Gambar 4 Flowchart Penelitian

Page 9: Audit Energi Kampus A Usakti untuk Penerapan Sistem

B.A. Soedibyo dkk. “Studi Penerapan Sistem Manajemen Energi..”

237

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Instalasi Jaringan Listrik Kampus A Universitas Trisakti

Observasi dan diskusi singkat dilakukan dengan operator untuk audit energi

listrik pada seluruh instalasi jaringan listrik Kampus A Universitas Trisakti yang

meliputi 3 Gardu Trisakti yakni GTT, GTB, GTS beserta 16 Gedung dan 1 PLTD dan

3 diesel generating set yang selanjutnya disebut DG. Dimana PLTD1 dikelola BAUM,

DGE dikelola ruang server gedung E lantai 8, DGE dikelola FEB dan DGC dikelola

oleh FTSP. Sedangkan GPLN diluar dari instalasi jaringan listrik Kampus A

Universitas Trisakti. Instalasi jaringan listrik dan GPLN dideskripsikan dalam blok

diagram pada Gambar 5 berikut.

Gambar 5 Blok Diagram Instalasi Jaringan Listrik Kampus A Trisakti

4.1 Konsumsi Energi Listrik

Pada umumnya tren konsumsi energi listrik dari tahun 2017-2019 mengalami

kenaikan. Namun jika di rinci secara bulanan, penurunan terjadi di bulan April, Mei,

Juni, September, dan December, sedangkan untuk bulan Januari, Febuari, Maret, Juli,

Page 10: Audit Energi Kampus A Usakti untuk Penerapan Sistem

Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 17, No.1, Agustus 2019,

P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X

238

Agustus dan Oktober mengalami kenaikan. Konsumsi listrik tertinggi terjadi di bulan

November mencapai 1.018.680 kWh dengan total tagihan energi listrik sejumlah Rp

1.048.546.437. Sedangkan konsumsi terendah pada Juli 2018 dengan konsumsi energi

listrik sebesar 459.300 kWh dan tagihan energi listrik sebesar Rp 473.257.774.

Gambar 6 dan Gambar 7 adalah grafik konsumsi dan tagihan listrik.

Gambar 6 Konsumsi Energi Listrik pada Tahun 2017-2019

Gambar 7 Tagihan Energi Listrik per Tahun Sejak Tahun 2017–2019

4.1 Keandalan Energi Listrik

Data sekunder yang dihimpun dari BAUM Universitas Trisakti yakni dokumen

logbook PLTD Kampus A Universitas Trisakti sejak tahun 2017 hingga tahun 2019

sebagai dasar untuk pengolahan data keandalan energi listrik. Berikut tabel rekapitulasi

kehandalan energi listrik dan parameter keandalan dari tahun 2017-2019

Page 11: Audit Energi Kampus A Usakti untuk Penerapan Sistem

B.A. Soedibyo dkk. “Studi Penerapan Sistem Manajemen Energi..”

239

Tabel 1 Keandalan Energi Listrik 2017-2019

No Tanggal Start Off Operasi

(Menit) Keterangan

1 27.05.2017 13.00 15.00 120 PLN Padam

2 21.09.2017 08.57 10.48 105 PLN Padam

3 10.01.2018 10.05 10.20 15 Diesel Genset I & II dipanasi

4 17.01.2018 9.50 10.10 20 Diesel Genset I & II dipanasi

5 03.05.2019 15.00 1.00 600 Gardu Narat Pemeliharaan

6 04.08.2019 12.00 18.00 360 PLN Padam

7 05.08.2019 07.30 12.50 320 PLN Padam

8 18.11.2019 16.00 18.00 120 Pemeliharaan gardu induk

Total waktu operasi diesel genset selama tahun 2017 yang diperuntukkan

menggantikan supplai energi listrik PLN atau MDT adalah 225 menit. Dengan

availability suplai energi listrik PLN di tahun 2017 adalah 99.95%, 2018 adalah 100

%, sedangkan 2019 99.71 %.

Tabel 2 Parameter Keandalan Energi Listrik 2017-2019

No Parameter Menit

2017

1. MDT1 120

2. MDT2 105

3. MUT1 164.160

4. MTBF1 164.280

5. MUT total 518.175

2018

1. MDT 0

2. MUT total 518.400

3.

2019

1. MDT1 600

2. MDT2 360

3. MDT3 320

4. MDT4 120

5. MUT1 133.920

6. MUT2 810

7. MUT3 26.007

8. MTBF1 134.520

9. MTBF2 1.130

10. MTBF3 26.327

11. MUTTotal 516.900

Page 12: Audit Energi Kampus A Usakti untuk Penerapan Sistem

Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 17, No.1, Agustus 2019,

P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X

240

Program keandalan energi listrik terkait dengan PLN dan penggunaan PLTD1 sehingga

tidak ada program yang berbiaya rendah. Program perbaikan keandalan energi listrik

yang berbiaya tinggi harus disesuaikan dengan tahapan penerapan EnMS yang terkait

anggaran dan investasi serta rencana jangka panjang Universitas Trisakti. Peluang gap

peningkatan keandalan energi listrik sangat lebar dan fokus pada keandalan energi

listrik internal yakni menumbuh kembangkan infrastrukur distributed generation,

pemanfaatan CHP dan smart eco campus Universitas Trisakti yang berbasis pada pusat

listrik pembangkit EBT.

4.2 Kualitas Energi Listrik

Data primer untuk parameter kualitas energi listrik ini diambil pada saat

pelaksanaan audit listrik yakni pengukuran di tiga titik beban pada TR. Tiga titik beban

tersebut dilakukan di Gedung M lantai 9, Gedung S lantai dasar dan Gedung C lantai

dasar Kampus A Universitas Trisakti. Tabel 3 hasil parameter pengukuran dan

perbandinganmya dengan batasan maksimum dari PLN.

Tabel 3 Hasil Pengukuran V, Hz, Batas Kualitas Energi Listrik Gedung M

No Pengukuran Hasil Batas Kualitas PLN

220 380

Min Max Min Max Min Max

1 Phase R L-L

Frekuensi (Hz) 49,9 50,3 49,5 50,5

Tegangan (V) 364 364 200 231 342 399

2 Phase R L-N

Frekuensi (Hz) 49,9 50,2 49,5 50,5

Tegangan (V) 210.8 212 200 231 342 399

3 Phase S L-L

Frekuensi (Hz) 49,5 50,1 49,5 50,5

Tegangan (V) 362 366 200 231 342 399

4 Phase S L-N

Frekuensi (Hz) 49,9 50,3 49,5 50,5

Tegangan (V) 208.7 210,2 200 231 342 399

5 Phase T L-L

Frekuensi (Hz) 49,7 50,2 49,5 50,5

Tegangan (V) 364 362 200 231 342 399

Page 13: Audit Energi Kampus A Usakti untuk Penerapan Sistem

B.A. Soedibyo dkk. “Studi Penerapan Sistem Manajemen Energi..”

241

Lanjutan Tabel 3 Hasil Pengukuran V, Hz, Batas Kualitas Energi Listrik Gedung M

No Pengukuran Hasil

Batas Kualitas PLN

220 380

Min Max Min Max Min Max

6 Phase T L-N

Frekuensi (Hz) 49,7 50,2 49,5 50,5

Tegangan (V) 209.1 210,2 200 231 342 399

Berdasarkan tabel di atas diperoleh bahwa hasil pengukuran tegangan dan

frekuensi di gedung M masih di dalam batas ambang kualitas energi listrik yang telah

ditetapkan PLN.

Tabel 4 Hasil Pengukuran V, Hz, Batas Kualitas Energi Listrik Gedung S

No Pengukuran Hasil

Batas Kualitas PLN

220 380

Min Max Min Max Min Max

1 Phase R L-L

Frekuensi (Hz) 49,9 50,3 49,5 50,5

Tegangan (V) 385 387 200 231 342 399

2 Phase R L-N

Frekuensi (Hz) 49,9 50,1 49,5 50,5

Tegangan (V) 219 221,2 200 231 342 399

3 Phase S L-L

Frekuensi (Hz) 49,9 50,3 49,5 50,5

Tegangan (V) 385 387 200 231 342 399

4 Phase S L-N

Frekuensi (Hz) 49,9 50,2 49,5 50,5

Tegangan (V) 223 225,8 200 231 342 399

5 Phase T L-L

Frekuensi (Hz) 50 50,1 49,5 50,5

Tegangan (V) 388 391 200 231 342 399

6 Phase T L-N

Frekuensi (Hz) 49,9 50,1 49,5 50,5 Tegangan (V) 226.1 229 200 231 342 399

Dari Tabel 4 dapat dideskripisikan bahwa hasil pengukuran frekuensi di gedung

S pada Phase R L-L dan Tegangan Phase T untuk L-N diatas batas ambang kualitas

energi listrik yang telah ditetapkan PLN.

Page 14: Audit Energi Kampus A Usakti untuk Penerapan Sistem

Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 17, No.1, Agustus 2019,

P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X

242

Tabel 5 Hasil Pengukuran V, Hz, Batas Kualitas Energi Listrik Gedung C

No Pengukuran Hasil

Batas Kualitas

220 380

Min Max Min Max Min Max

1 Phase R L-L

Frekuensi (Hz) 49,9 50,1 49,5 50,5

Tegangan (V) 402 403 200 231 342 399

2 Phase R L-N

Frekuensi (Hz) 49,9 50,1 49,5 50,5

Tegangan (V) 229.6 230,4 200 231 342 399

3 Phase S L-L

Frekuensi (Hz) 49,5 50,5

Tegangan (V) 200 231 342 399

4 Phase S L-N

Frekuensi (Hz) 49,5 50,5

Tegangan (V) 200 231 342 399

5 Phase T L-L

Frekuensi (Hz) 49,9 50,1 49,5 50,5

Tegangan (V) 404 406 200 231 342 399

6 Phase T L-N

Frekuensi (Hz) 49,7 50,1 49,5 50,5

Tegangan (V) 233.3 234,4 200 231 342 399

Mengacu pada Tabel 5 dapat dideskripisikan bahwa hasil pengukuran tegangan

di gedung S pada Phase R untuk L-L dan Phase T untuk L-N diatas batas ambang

kualitas energi listrik yang telah ditetapkan PLN.

Tabel 6 Hasil Pengukuran THD dan Batas Kualitas Energi Listrik Gedung M

No Pengukuran Hasil Batas Kualitas PLN

Min Max h<11 11≤h<17 Max h<11 11≤h<17

1 Phase R

THD Tegangan Total 1,7% 2,1% 5%

THD Arus Ganjil 5,32% 2,15% 4% 2%

2 Phase S

THD Tegangan Total 1,5% 1,9% 5%

THD Arus Ganjil 4,43% 1,94% 4% 2%

3 Phase T

THD Tegangan Total 1,7% 2,3% 5%

THD Arus Ganjil 6,91% 2,25% 4% 2%

Hasil pengukuran THD tegangan total di gedung M, S dan C aman masih

dibawah batas maksimum yakni 5% dan pengukuran tertinggi THD Tegangan total

adalah 2.3%. Sedangkan untuk hasil pengukuran THD arus ganjil h<11 hanya satu yang

Page 15: Audit Energi Kampus A Usakti untuk Penerapan Sistem

B.A. Soedibyo dkk. “Studi Penerapan Sistem Manajemen Energi..”

243

dibawah batas maksimum 4% yakni pada pengukuran di gedung C phase R yaitu 3.9%.

Untuk THD arus ganjil 11 h<17 hanya 3 pengukuran yang tecatat diatas batas ambang

2% yang ditetapkan PLN yakni Phase R dan T di Gedung M.

Tabel 7 Hasil Pengukuran THD dan Batas Kualitas Energi Listrik Gedung S

No Pengukuran Hasil Batas Kualitas PLN

Min Max h<11 11≤h<17 Max h<11 11≤h<17

1 Phase R

THD Tegangan Total 1,7% 2,1% 5%

THD Arus Ganjil 5,32% 2,15% 4% 2%

2 Phase S

THD Tegangan Total 1,5% 1,9% 5%

THD Arus Ganjil 4,43% 1,94% 4% 2%

3 Phase T

THD Tegangan Total 1,7% 2,3% 5%

THD Arus Ganjil 6,91% 2,25% 4% 2%

Tabel 8 Hasil Pengukuran THD dan Batas Kualitas Energi Listrik Gedung C

No Pengukuran Hasil Batas Kualitas

Min Max h<11 11≤h<17 Max h<11 11≤h<17

1 Phase R

THD Tegangan Total 0.9% 1,2% 5%

THD Arus Ganjil

3.9% 1,3% 4% 2%

2 Phase S

THD Tegangan Total

5%

THD Arus Ganjil

4% 2%

3 Phase T

THD Tegangan Total 0.8% 1,1% 5%

THD Arus Ganjil 12.4% 3,9% 4% 2%

5. Kesimpulan

Secara umum hasil 4 subvariabel kinerja energi yakni instalasi jaringan listrik,

konsumsi energi listrik, keandalan energi listrik dan kualitas energi listrik di Kampus

A Universitas Trisakti masih dibawah standar dibandingkan praktik terbaik dunia

Page 16: Audit Energi Kampus A Usakti untuk Penerapan Sistem

Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 17, No.1, Agustus 2019,

P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X

244

industri. Pada subvariabel instalasi jaringan listrik sangat diperlukan sebuah sistem

manajemen energi yang dapat memelihara keseluruhan peralatan peralatan listrik

dalam sistem instalasi jaringan listrik. Penerapan EnMS merupakan solusi yang

sistematis dan berkelanjutan. Pada subvariabel konsumsi energi listrik sejak periode

2017-2019 energi listrik selama tahun 2017 hingga 2019 membuktikan masih adanya

temuan konsumsi energi listrik yang tidak terkendali sehingga membukukan jumlah

konsumsi energi listrik tertinggi di bulan November 2018 yakni 1,018,680 kWh dengan

tagihan energi listrik Rp 1,048,546,437. Walaupun trend konsumsi energi listrik pada

2017 hingga 2019 sebagian mengalami penurunan namun tercatat tetap ada kenaikan

pada konsumsi energi listrik pada April 2019, Mei 2019, Juni 2019, Juli 2019, Agustus

2019 dan Oktober 2019 dibandingkan Tahun sebelumnya 2018 pada bulan yang sama.

Atas dasar tersebut perlu dipertimbangkan lebih lanjut untuk menerapkan sebuah

sistem manajemen energi yang memiliki kebijakan energi dengan program terpadu dan

berkelanjutan agar konsumsi energi listrik dapat ditekan dan dimonitor secara terus

menerus. Pada subvariabel keandalan energi listrik dari 2017-2019 masih sangat baik

dengan tingkat keandalan energi listrik cukup tinggi diatas 99.70% selama 2017- 2019.

Namun perlu ditingkatkan terutama pada parameter MTBF per tahun agar keandalan

energi listrik bisa lebih baik dan tidak mengalami tren penurunan. Yang tekspos di

Tahun 2019 pada MTBF2 = 1130 menit. Pada subvariabel kualitas energi listrik pada

THD Arus ganjil 11≤ h. tercatat diatas batas ambang 2% pada fase R yakni 2.15% dan

fase T di Gedung M senilai dan fase T yaitu 3.9% di Gedung C tidak sesuai dengan

ketentuan SPLN D5.004-1:2012 dan menjalankan program perbaikan sesuai 6

rekomendasi SPLN guna meningkatkan kualitas energi listrik. Dengan

mempertimbangkan poin-poin diatas sebelumnya bahwa penerapan EnMS menjadi

sebuah pilihan yang memiliki dampak ekonomis penghematan dapat mencapai rata-

rata antara 10% sampai 15% dalam setahun yang mencapai Rp 950.315.021 hingga Rp

1.425.472.531 dan dampak efisiensi lebih tinggi hingga 25% dibandingkan yang tidak

menerapkan serta sejalan dengan perjanjian Paris dan program program penduduk

dunia terkait perubahan iklim global.

Page 17: Audit Energi Kampus A Usakti untuk Penerapan Sistem

B.A. Soedibyo dkk. “Studi Penerapan Sistem Manajemen Energi..”

245

Daftar Pustaka

[1] “Audit dan Rancangan Implementasi Sistem Manajemen Energi berbasis ISO

50001 di Universitas Brawijaya Malang | Mulyani | Jurnal EECCIS.” [Online].

Available: https://jurnaleeccis.ub.ac.id/index.php/ eeccis/article/view /538.

[Accessed: 27-Feb-2020].

[2] “ISO 50001:2011.” Organisasi Internasional untuk Standardisasi (OIS).

[3] S. Bhattacharyya, “Power quality requirements and responsibilities at the point of

connection,” 2011, doi: 10.6100/IR712690.

[4] “SPLN D5.004-1: 2012 Power Quality (Regulasi Harmonisa, Flicker dan

Ketidakseimbangan Tegangan).” PT.PLN (Persero).

[5] “Peraturan Kementrian ESDM No.4 Tahun 2009.” Kementrian Energi dan Sumber

Daya Mineral.

Page 18: Audit Energi Kampus A Usakti untuk Penerapan Sistem

Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 17, No.1, Agustus 2019,

P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X

246

Halaman ini sengaja dikosongkan