ar2009

Tab le o f Con ten t s

D a f t a r I s i

Table of Contents | Daftar Isi

1. Financial Highlights Ikhtisar Data Keuangan

2. Board of Commissioners’ Supervisory Duty Report Laporan Pengawasan Dewan Komisaris

3. Report from The Board of Directors Laporan Direksi

4

8

13

4. Company Profile Profil Perusahaan

Corporate Identity• | Identitas PerusahaanBrief Company History• | Riwayat Singkat PerusahaanOrganization Structure• | Struktur Organisasi Corporate Vision and Mission• | Visi dan Misi PerusahaanBoard of Commissioners Profile • | Profil Dewan KomisarisBoard of Directors Profile • | Profil DireksiHuman Resource Development • | Pengembangan Sumber Daya ManusiaList of Shareholders • | Daftar Pemegang SahamSubsidiaries and Associated Companies• |

Anak Perusahaan dan Perusahaan AssosiasiStock Listing • | Pencatatan SahamBond Listing • | Pencatatan ObligasiRating • | PemeringkatanCapital Market Supporting Institutions and Professions • |

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar ModalAwards • | PenghargaanOffice Network • | Jaringan Kantor

20

21

2322

2324

2629

3333

3435

3839

4045

5. Management Review and Analysis Analisa dan Pembahasan Manajemen

Analysys of Financial Report • | Analisa Laporan KeuanganMaterial Information and Facts After Accountant’s Report • |

Informasi dan Fakta Material setelah Laporan KeuanganDividend Policy • | Kebijakan DividenUtilization of Fund from Public Offering • |

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumBusiness Review• | Tinjauan OperasiEvent Highlights • | Jejak Langkah

6. Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan

Board of Commissioners • | Dewan KomisarisBoard of Directors • | DireksiAudit Comittee • | Komite AuditCorporate Secretary • | Sekretaris PerusahaanInternal Audit • | Pengawasan InternRisk Factor • | Faktor RisikoCorporate Social Responsibility • | Tanggung Jawab Sosial PerusahaanLegal Case • | Perkara HukumContact Us • | Pihak Yang Dapat Dihubungi

7. Directors Responsibility on The Financial Statements Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan keuangan

8. Statements of Approval for Annual Report Persetujuan Laporan Tahunan

9. Financial Reports Laporan Keuangan

Table of Contents 4647

4950

5052

63

7375

7677

8081

8284

8890

91

95

99

14042010

F inanc ia l H igh l igh t s I k h t i s a r D a t a K e u a n g a n P e n t i n g

5financ ia l h igh l igh t si k h t i s a r d a t a k e u a n g a n p e n t i n g

(Rp Billion) 2008 2007 2006 2005 (Rp miliar)

Sales

Gross Profit

Gross Profit Margin

Operating Income

Operating Income Margin

Net Income (loss)

Number of Shares issued and fully paid

Operating Income per share - basic (Rp)

Earnings (loss) per share - basic (Rp)

Net Working Capital

Investment

Total AssetsInvestment

Total Liabilities

Total Stockholders’ Equity and Minority Interest

Sales Growth Ratio

Operating Income Growth Ratio

Net Income (Loss) Growth Ratio

Total Assets Growth Ratio

Return on Equity

Return on Assets

Current Ratio

Total Liabilities to Total Equity and Minority Interest Ratio

Total Liabilities to Total Assets Ratio

Market Capitalization

Penjualan

Laba Kotor

Marjin Laba Kotor

Laba Usaha

Marjin Laba Usaha

Laba (Rugi) Bersih

Jumlah saham yang ditempatkan & disetor penuh

Laba Usaha

per saham - dasar (Rp)

Laba (Rugi) Bersih per saham - dasar (Rp)

Modal Kerja Bersih

Investasi

Jumlah Aktiva

Jumlah Kewajiban

Jumlah Ekuitas dan Hak Minoritas

Rasio Pertumbuhan Laba Usaha

Rasio Pertumbuhan Laba (Rugi) Bersih

Rasio Pertumbuhan Jumlah Asset

Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas

Rasio Pertumbuhan Penjualan

Rasio Laba Bersih terhadap Aktiva

Rasio Lancar

Rasio antara Jumlah Kewajiban dengan Jumlah

Ekuitas & Hak Minoritas

Rasio antara Jumlah Kewajiban

dengan Jumlah Aktiva

Kapitalisasi Pasar

2,712.99 1,503.91

283.43 184.34

10.45% 12.26%

110.95 66.24

4.09% 4.40%

28.48 16.31

2,041,925,923 2,021,432,423 2,021,432,423

54 33

14 8

220.47 227.13

15.32 15.31

1,162.25 666.60

819.38 364.66

342.87 301.94

26.14% 19.29%

129.46% 32.29%

37.06% 33.14%

56.89% 9.09%

9.45% 6.53%

2.45% 2.45%

1.28 1.70

238.98% 120.77%

61.39% 54.70%

375.71 141.50

1,636.28

185.66

11.35%

52.92

3.23%

20.78

2,041,925,923

26

10

214.60

15.56

740.80

454.76

286.04

8.80%

-20.11%

27.41%

11.13%

7.92%

2.80%

1.52

158.98%

67.43%

161.71

2009

3,422.20

383.38

11.29%

128.02

3.77%

10.06

2,041,925,923

63

5

256.01

20.98

1,059.05

653.78

405.28

-0.74%

-49.72%

-66.40%

-17.83%

3.14%

0.95%

1.49

161.32%

61.73%

177.65

3,396.92`

457.28

13.36%

254.59

7.44%

29.96

125

14

248.45

15.58

1,288.80

869.04

419.76

65.80%

109.66%

5.18%

10.89%

10.02%

2.32%

1.34

207.03%

70.50%

144.98

6 financ ia l h igh l igh t si k h t i s a r d a t a k e u a n g a n p e n t i n g

CASH D IV IDENDD I V I D E N T U N A I

2009 2008 2007 2006 2005

Recording Date 29 Juni 2009 1-Jul-2008 24-Jul-2007 10-Jul-2006 27-Jun-2005 Tanggal Pencatatan

Payment Date 13 Juli 2009 15 Juli 2008 7-Aug-2007 24-Jul-2006 11-Jul-2005 Tanggal Pembayaran

Cash Dividend per Share (Rp) 1.0 2.8 3.0 2.5 1.8 Dividen Tunai per Saham (Rp) Total Elligible Shares 2,041,925,923 2,041,925,923 2,037,724,923 2,021,432,423 2,021,432,423 Jumlah Saham Yang Berhak

Total Dividend (Rp. Million) 2,042 5,717 6,113 5,054 3,639 Jumlah Dividen (Rp.Juta)

Net Income (Loss) (Rp.Million) 29,956 28,480 20,776 16,306 12,253 Laba (Rugi) Bersih (Rp.Juta) Pay Out Ratio 6.8 % 20.1% 29.4% 31.0% 29.7% Rasio Pembayaran

STOCK H IGHL IGHTSI N F O R M A S I S A H A M

Quarter Year Highest Price Lowest Price Closing Price Trading Volume Listed Shares Market Capitalization (Rp) (Rp) (Rp) (Shares) (Rp) Triwulan Tahun Harga Tertinggi Harga Terendah Harga Penutupan Volume Perdagangan Saham Tercatat Kapitalisasi Pasar

(Rp) (Rp) (Rp) (Saham) (Rp)

Q1 2008 172 122 134 109,015,500 2,041,925,923 273,618,073,682

Q2 2008 174 140 143 106,436,000 2,041,925,923 291,995,406,989

Q3 2008 138 80 99 215,626,500 2,041,925,923 202,150,666,377

Q4 2008 85 68 71 97,614,500 2,041,925,923 144,976,740,533

Q1 2009 74 64 71 65,843,000 2,041,925,923 144,976,740,533

Q2 2009 124 95 105 22,854,500 2,041,925,923 214,402,221,915

Q3 2009 101 88 95 87,837,500 2,041,925,923 193,982,962,685

Q4 2009 90 81 87 26,914,500 2,041,925,923 177,647,555,301

Source / Sumber:Indonesia Stock Exchange / PT Bursa Efek Indonesia

7financ ia l h igh l igh t si k h t i s a r d a t a k e u a n g a n p e n t i n g

Board of Commissioners’ Supervisory Duty Report Laporan Pengawasan Dewan Komisaris

9board o f commiss ioners ’ superv i so ry du ty repor tl a p o r a n p e n g a w a s a n d e w a n k o m i s a r i s

“Despite the difficulties that the Company was faced with throughout the year, we feel very proud of our management and their relentless effort to further consolidate our strong position. They took a series of effective mea-sures that enabled the company to show such an excellent performance as we closed the year. It was no small feat given the challenges that they had to surmount. Overall, the Company’s achievement in 2009 once again exceeded our expectation.”

Pemegang Saham Yang Terhormat,

Seperti kita semua ketahui, kita mengalami kondisi ekonomi global yang kurang menguntungkan di tahun 2009 sebagai dampak dari krisis finansial yang terjadi di Amerika Serikat pada semester kedua tahun 2008. Penurunan ini tentu saja memberikan pengaruh yang tidak bisa dihindari terhadap berbagai bisnis, tidak saja di Indonesia tetapi juga di banyak negara di dunia, akibatnya banyak perusahaan multinasional berskala besar memilih untuk mengambil langkah wait-and-see. Karena kejadian di atas, kamipun mengalami sedikit penurunan pada beberapa kegiatan bisnis kami.

Untungnya, pada akhir tahun 2009 keadaan mulai membaik dan ini membuat kami lebih optimis menghadapi 2010. Keyakinan kami bahwa Indonesa memiliki potensi ekonomi yang besar tidak sekalipun goyah meski terjadi krisis.

Di tengah banyak kesulitan yang dihadapi Perusahaan sepanjang tahun lalu, kami merasa bangga dengan manajemen kami serta usaha mereka yang tanpa lelah terus mengkonsolidasikan posisi Perusahaan yang kuat. Manajemen melakukan beberapa langkah-langkah efektif yang memungkinkan Perusahaan menunjukkan kinerja yang luar biasa di penghujung tahun. Hal ini bukanlah perkara mudah mengingat besarnya tantangan yang telah mereka hadapi. Secara keseluruhan, kinerja Perusahaan di tahun 2009 melebihi ekspektasi kami, sekali lagi.

Tahun 2007, kami menetapkan target bahwa Perusahaan harus melipatgandakan pendapatan dalam tiga tahun ke depan. Namun, saat kami melakukan evaluasi di awal tahun, kami menyadari bahwa target itu harus disesuaikan dengan keadaan. Dengan demikian, kami tidak memaksa manajemen untuk terus berusaha mencapai target yang telah ditetapkan di tahun 2007, yang justru bisa meningkatkan risiko Perusahaan, namun lebih memilih untuk melakukan peningkatan-peningkatan di seluruh lini usaha Perusahaan.

Dear Shareholders,

As we are all aware of, we had a decidedly unfavorable global economic condition in 2009 as the result of the financial crisis that started in the United States in the second semester of 2008. The downturn unavoidably had its impact on various businesses not only in Indonesia but particularly in many other parts of the world, the ramification of which being that large multinational corporations and enterprises chose to assume the wait-and-see attitude. Consequently, we experienced a setback in some of our business activities.

Fortunately, by the end of the year the situation began to improve, giving us reason to be optimistic about 2010. Our belief that Indonesia has a great economic potential has never been shaken by the crisis.

Despite the difficulties that the Company was faced with throughout the year, we feel very proud of our management and their relentless effort to further consolidate our strong position. They took a series of effective measures that enabled the company to show such an excellent performance as we closed the year. It was no small feat given the challenges that they had to surmount. Overall, the Company’s achievement in 2009 once again exceeded our expectation.

In 2007, we had set a growth target for the Company to double its revenues in three years. However, as we did our evaluation at the beginning of the year, we realized that it had to be adjusted. So, instead of telling the management to continue trying aggressively to achieve the initial target, which might raise the risk level at the same time, we chose to make improvements across the company’s entire operations.

10 board o f commiss ioners ’ superv i so ry du ty repor tl a p o r a n p e n g a w a s a n d e w a n k o m i s a r i s

Peningkatan-peningkatan yang dilakukan termasuk memperkuat fungsi pengawasan internal Dewan Direksi. Komite Audit bekerja secara erat dengan kami untuk terus mengevaluasi pelaksanaan pengawasan internal dalam Perusahaan. Langkah yang dilakukan antara lain memastikan bahwa Internal Audit berisi auditor-auditor berkompeten yang bebas dari kepentingan apapun dalam Perusahaan, memiliki otoritas penuh untuk melakukan audit di semua bagian dan tetap obyektif dalam memberikan evaluasi mereka, mampu menjaga kerahasiaan dan mereka selalu bisa berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris, bila diperlukan.

Komite Audit, yang dibentuk untuk membantu tugas-tugas Dewan Komisaris, juga bertugas memastikan bahwa Akuntan Publik yang ditunjuk Perusahaan benar-benar independen. Kami semua bekerjasama secara erat untuk memastikan fungsi pengawasan internal benar-benar dilaksanakan secara baik.

Yang lebih penting lagi, Selling Process Assurance (SPA), yang mulai diterapkan tahun 2008 mulai menunjukkan hasil sebagaimana diharapkan. Setiap prospek penjualan, baik produk maupun jasa, harus menjalani evaluasi SPA, termasuk dari aspek legal. Tujuan utama dari SPA adalah untuk memastikan bahwa setiap penjualan akan membawa keuntungan. Oleh karena itu, evaluasi yang dilakukan termasuk pula aspek-aspek seperti kemampuan penagihan account receivables dan biaya riil penyelesaian penjualan tersebut.

Selain itu, kami juga berhasil menyelesaikan pengimplementasian Business Intelligence. Tool manajemen yang mengagumkan ini memungkinkan pengambil keputusan dalam Perusahaan untuk melakukan respon yang tepat sesuai dengan perubahan yang terjadi di pasar. Kami juga meminta manajemen untuk mengawasi inventory level secara lebih cermat untuk menghindari penundaan pelunasan account payables, termasuk hutang-hutang kepada para prinsipal.

These measures included the steps to strengthen the Board’s internal control function. The Audit Committee worked closely together with us as we continuously evaluated the execution of the internal control at the Company. Among other things, they made sure that the Internal Audit consisted of competent auditors who were free from any vested interests in the company, that they had full authority to perform audit in all areas of the company and remain objective in their evaluation, that they would be able to maintain confidentiality and that they would always be able to communicate directly with the Board of Commissioners if necessary.

The Audit Committee, which is formed to assist the Board of Commissioners in our duties, also made sure that the appointed Public Accountant was completely independent. We all worked closely together to ensure that the internal control function was duly executed.

More importantly, the Selling Process Assurance (SPA), which was instated in 2008, began to show the expected results in 2009. Every sale prospect, both products and services, had to go through an evaluation by SPA, which also included the legal aspect. The main goal is to ensure that every sale will be profitable. Therefore, the evaluation includes aspects such as collectability of account receivables and the real cost of completing the sale.

In addition, we also completed the implementation of our Business Intelligence. This powerful management tool has enabled our decision makers to make timely response to changes in the marketplace. We also asked the management to monitor inventory levels more closely to avoid delays in settling our account payables, including our debts to our principals.

11board o f commiss ioners ’ superv i so ry du ty repor tl a p o r a n p e n g a w a s a n d e w a n k o m i s a r i s

Sebagaimana Anda ketahui, tahun 2007 kami menyewa konsultan untuk menyiapkan cetak-biru sebagai arahan Perusahaan dalam beberapa tahun ke depan. Berdasarkan rekomendasi konsultan ini, di tahun 2007 kami memutuskan untuk memasuki bisnis layanan pendukung Telco dan menjadikan bisnis ini sebagai salah satu sumber pertumbuhan Perusahaan. Namun di awal 2009, kami mengevaluasi kembali risiko-risiko dan mengkaji kembali fokus dan arah Perusahaan bersama dengan Dewan Direksi, sebagaimana selalu kami lakukan, untuk memutuskan apakah perlu dilakukan perubahan terhadap arah Perusahaan. Kenyataan di pasar memaksa kami untuk kembali ke kekuatan utama kami mengingat besarnya modal yang diperlukan untuk bisnis ini.

Kami harus mengakui tidak semua unit bisnis kami menunjukkan kinerja bagus. Investasi kami di Soltius Indonesia, Thailand dan Australia – tiga perusahaan konsultan SAP – dilakukan di saat yang kurang menguntungkan. Tujuan dari akuisisi ini didasarkan pada kebutuhan untuk meraih pasar regional agar Perusahaan bisa lebih kompetitif di era pasar terbuka. Akuisisi Soltius diselesaikan tepat sebelum krisis finansial global terjadi dan perusahaan-perusahaan multinasional mulai menunda investasi mereka. Namun dalam jangka panjang, seiring dengan membaiknya keadaan, kami yakin Perusahaan akan bangkit kembali terutama karena SAP sendiri melaporkan peningkatan penjualan yang signifikan di Indonesia.

Ada peningkatan-peningkatan lain yang perlu disebut dalam laporan ini. Antara lain, bisnis distribusi kami terus mengembangkan jangkauan mereka ke wilayah-wilayah yang jauh. Untuk meningkatkan ekspansi, kami telah membentuk tim khusus teritorial untuk mengembangkan daerah-daerah baru serta mengambil jalur-jalur baru.

As you know, in 2007 we hired a consultant to prepare a blueprint for the Company’s future direction in the next few years. Based on his recommendation, we made a decision in 2007 to go into Telco supporting services and make it another source of the Company’s growth. However, at the beginning of 2009 we re-evaluated the risks and reviewed the company’s focus and direction together with the Board of Directors, as we had always done, to determine whether some revision had to be made as to the direction of the company. The reality in the marketplace had prompted us to return to our core competencies due to the huge capital that would be required.

We must admit that not all of our business units performed very well. Our investment in Soltius Indonesia, Thailand and Australia—three SAP consulting firms—was completed at a very inopportune time. The goal of the acquisition was based on the need to capture regional market to remain competitive in the open market era. The acquisition was finalized just before the global financial crisis started and multinational corporations halted their investments. However, in the longer term, as the condition improves, we are confident that the company will rebound especially as SAP itself has reported a significant sales growth in the region.

There are other improvements that deserve mentioning in this report. Among others, our wholesale business continued to expand their reach in the outer islands. To expedite the expansion, we had formed a special territorial team to develop new areas and recruit new channels.

12 board o f commiss ioners ’ superv i so ry du ty repor tl a p o r a n p e n g a w a s a n d e w a n k o m i s a r i s

Ir. Hiskak Secakusuma, SE, MM

Presiden KomisarisPresident Commissioner

Dr. Cahyono Halim, MBA

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Candra Ciputra, MBA

Wakil Presiden KomisarisVice President Commissioners

Pada halaman-halaman berikut, kami telah mengumpulkan semua informasi mengenai kinerja Perusahaan di tahun 2009 untuk Anda. Kami juga menyertakan laporan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada organisasi Perusahaan, pengimplementasian Tata Kelola Perusahaan yang Baik serta kegiatan-kegiatan CSR kami. Secara keseluruhan, kami percaya kami tetap bisa mempertahankan posisi kami sebagai salah satu pemimpin bisnis TI, di Indonesia juga regional, berkat kerja keras dan integritas total karyawan kami. Operasi bisnis kami melibatkan banyak pekerja dan oleh karena itu, integritas merupakan bagian penting dalam kesuksesan kami, dan ini terlihat dari tidak adanya isu-isu signifikan baik dari sisi manajerial maupun operasional di tahun 2009.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dewan Direksi beserta tim manajemen atas pencapaian luar biasa mereka di tahun 2009. Terakhir, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada para pemegang saham dan pelanggan kami. Kami, bersama manajemen, berjanji akan terus melakukan peningkatan di seluruh lini operasi Perusahaan untuk memberikan nilai terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan kami.

In the pages that follow, we have compiled all the information about the Company’s performance in 2009 for you. We have also included reports on changes in the company’s organization, our implementation of Good Corporate Governance and our CSR activities. Overall, we are confident that we can still hold our position as one of the leaders in IT business, both in Indonesia and in the region, thanks to the hard work and uncompromising integrity of our employees. Our business operations involve a lot of staff and employees and therefore integrity is a paramount ingredient to our success, and it was evident in the inexistence of any significant managerial or operational issues in 2009.

We thank the Board of Directors and the management teams for their excellent achievements in 2009. Finally, we would like to express our deepest gratitude to our shareholders and customers. We pledge that, together with the management, we will undertake continuous improvements in all dimensions of our business operations in order to deliver the best value to all our stakeholders.

Report from The Board of Directors

Laporan Direksi

14 repor t f rom the board o f d i re c to r sl a p o r a n d i r e k s i

Para Investor yang Terhormat,

Sebagaimana kita semua ingat, tanda-tanda krisis ekonomi global mulai terlihat sejak tahun 2007. Dampaknya mulai jelas terasa di akhir tahun 2008. Indonesia diperkirakan tidak akan luput dari dampak buruk krisis ini. Untungnya, kita berhasil menghindari krisis karena dua alasan. Pertama, kita tidak terhubung secara langsung dengan kekuatan ekonomi dunia, terutama Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat—keduanya adalah pihak yang paling menderita akibat krisis. Kedua, pemerintah mengambil langkah cepat dan berhasil menyelamatkan sistem perbankan kita serta menjaganya tetap dalam keadaan aman.

Meski demikian, sebagai perusahaan perdagangan, METRODATA telah menghadapi berbagai tantangan. Di antaranya, kami menghadapi fluktuasi perubahan nilai tukar rupiah, yang berada di luar kuasa kami. Hal ini jelas tidak hanya dihadapi oleh METRODATA. Perusahaan apapun yang bisnisnya berhubungan dengan impor barang pasti akan terimbas.

Pada kasus kami, dampak yang kami rasakan terasa lebih karena nilai produk yang kami beli dan jual mengalami dua kali konversi. Saat barang masuk ke gudang, harganya berubah dari dolar Amerika ke rupiah dan kembali diubah ke dolar Amerika saat dikirim ke pelanggan kami. Keuntungan dan kerugian dari nilai perubahan ini menyebabkan fluktuasi pada laba kotor Perusahaan.

Prediksi umum dari krisis ekonomi pada tingkat nasional sebagai akibat dari krisis finansial global membawa pengaruh lain terhadap bisnis kami. Banyak prospek pelanggan dan juga pelanggan yang sudah ada memilih menunda investasi mereka dan mengambil langkah wait-and-see. Jumlah proyek-proyek baru menurun di tahun 2009.

Dear Investors,

As we all remember clearly, signs of a global economic meltdown were beginning to show as early as 2007. The effects became real toward the end of 2008. It was predicted that Indonesia would not be spared from its devastating impact. Fortunately, we averted the economic crisis for two reasons. First, we were not directly tied to the world’s economic powerhouses, particularly the U.S. and the Western European countries—both of which suffered the most due to the crisis. Secondly, our government took swift actions and was able to save our banking system and keep it at bay.

Nonetheless, as a trading company, METRODATA had to cope with several challenges. Among others, we were subjected to the fluctuations in the rupiah exchange rates, which was completely beyond our control. This problem is, of course, not unique to METRODATA. Any company whose business involves imports of products would be affected.

In our particular case, we were affected to a higher degree because the values of the products we bought and sold were subject to double conversions. The prices were converted from US dollar to rupiah as they entered our warehouse and were converted again from rupiah to US dollar as they were shipped to our customers. The gains and losses caused fluctuation in our gross profit.

The general prediction of an economic crisis at the national level as the ramification of the global financial trouble brought another consequence to our business. Many of our prospects and existing customers chose to hold their investment and assumed a wait-and-see approach. The number of new projects declined in 2009.

“Although we had to live with the fluctuation in the trading sector, our entire performance throughout 2009 was saved by the service contracts that we had signed with our clients in the past. IT services, including our already strong application management services and outsourcing busi-ness, provide us with steady and recurrent income.”

15repor t f rom the board o f d i re c to r s l a p o r a n d i r e k s i

Kabar baiknya, meski kami harus menghadapi fluktuasi di sektor perdagangan, kinerja kami secara keseluruhan di tahun 2009 terselamatkan oleh kontrak-kontrak layanan yang telah ditandatangani sebelum krisis. Layanan TI, termasuk layanan manajemen aplikasi kami yang kuat dan bisnis outsourcing, memberikan kami pemasukan yang tetap dan berkelanjutan.

Kami menutup tahun 2009 setelah mengalami kenaikan pada keseluruhan kinerja. Kami mencatat total pendapatan sebesar Rp 3.396 triliun, turun 0.7 persen dibanding pencapaian tahun 2008 yang mencapai Rp 3.422 triliun. Bisnis distribusi kami, memberikan kontribusi sebesar Rp 1.825 triliun atau 51 persen dari total pendapatan, dibandingkan Rp 1.748 triliun tahun 2008. Sementara itu, bisnis solusi kami memberikan kontribusi sebesar Rp 1.755 triliun, atau 49 persen dari total pendapatan, menurun Rp 2.097 triliun tahun 2008.

Perusahaan juga melakukan perubahan dalam hal arah Perusahaan. Krisis global, yang diperkirakan akan terus berlanjut dan diperkirakan membuat operator Telco menunda investasi mereka, memaksa Perusahaan meninjau ulang rencana kami untuk memasuki bisnis layanan pendukung Telco. Hal ini sangat disayangkan karena bisnis ini seharusnya bisa memperkaya portofolio layanan Perusahaan dan memberikan pendapatan tambahan yang tak terpengaruh fluktuasi nilai tukar. Selain itu, kami juga menyadari para operator selalu mencari perusahaan dengan jejak-rekam yang telah terbukti. Hal ini berarti hasil yang diharapkan dari pengembangan kompetensi Perusahaan dalam bisnis ini akan semakin lama berbuah. Dan secara perlahan kita akan mundur dari bisnis ini dan kembali ke bisnis lama kita.

Meski demikian, dalam beberapa hal inisiatif yang dilakukan telah menguntungkan Perusahaan. Sebagai contoh, saat ini, bisnis teratas kami yaitu Divisi Telco, yang memfokuskan pada penyediaan produk-produk dan layanan TI di sektor Telco, menunjukkan kinerja yang luar biasa berkat hubungan baik yang kami bangun bersama mereka.

Pada Oktober 2008—tepat sebelum krisis global menghantam, kami mengakuisisi PT Soltius Indonesia (“Soltius”), perusahaan konsultan dan layanan SAP yang beroperasi di Thailand, Australia dan Indonesia. Dampak negatif akuisisi ini terhadap kinerja bisnis perusahan sangat terasa. Pertama, seperti kita ketahui, tiap M&A akan selalu menciptakan dampak negatif sementara terhadap laba, kedua dan yang terpenting, kebanyakan pelanggan Soltius di dalam negeri adalah perusahaan-perusahaan multinasional yang telah memutuskan untuk menunda investasi SAP mereka. Selama ini, meski ada pengurangan jumlah proyek konsultan, kami harus tetap menjaga jumlah headcount kami, dan ini menambah beban di lini bawah Soltius. Pada sisi positif, seiring dengan membaiknya kinerja Soltius, kami yakin di tahun-tahun yang akan datang hal ini akan terus membaik.

The good news is that, although we had to live with the fluctuation in the trading sector, our entire performance throughout 2009 was saved by the service contracts that we had signed with our clients in the past. IT services, including our already strong application management services and outsourcing business, provide us with steady and recurrent income.

We closed 2009 after continued increase in overall performance. Our total revenue stood at Rp 3,396 trillion, down by 0,7 percent from our achievement in 2008 of Rp 3,422 trillion. Our distribution business, contributed Rp 1,825 trillion or 51 percent of our total revenue, compared to the Rp1,748 trillion in 2008. In the meantime, our solution business, contributed Rp 1,755 trillion or 49 percent of total revenue, down by Rp 2,097 trillion compared to 2008.

There has been some change in the direction that the company is taking. The global crisis, which was anticipated to continue for a while and was expected to delay investments by Telco operators, has prompted us to review our plan to diversify into Telco-supporting services. It is a pity, since this line of business would help enrich our service portfolio and bring additional recurrent revenues that are immune to currency fluctuation. Besides, we also realized that operators were looking for companies with proven track records. This would mean that the return from extending our competency into this new area would take much longer than expected. Thus, gradually, we are retreating from this area and return to our traditional lines of businesses.

Nevertheless, the initiative has benefited the Company in various ways. For example, today our top achiever Telco Division, which focuses on providing Telco sector with IT products and services, has enjoyed such a stellar performance due to the relationships that we have built with them.

In October 2008—exactly before the global crisis hit, we acquired PT Soltius Indonesia (“Soltius”), an SAP services and consulting company with operations in Thailand, Australia and Indonesia. The negative impact of this acquisition on our business performance was rather strong. First, as we all understand, any M&A will always create temporary negative impact on profit, Secondly and more importantly, most of Soltius’ customers in the region are multi-national enterprises that have opted to suspend their SAP investments. All along, despite the reduced number of new consulting projects, we still had to keep our existing headcounts, and this has added more pressure on Soltius’ bottom line. On the positive side, as Soltius’ performance has leveled out, we are confident that it is going to pick up in the years to come.


To mitigate the impact of these challenges, we made several improvements on the operational level to improve our risk management and maximize efficiency. To start with, we had established a centralized Selling Process Assurance (SPA). Involving the sales team, legal and finance departments, SPA has been formed to ensure the quality of every project proposal before it is submitted to the customer. This includes evaluation of the pricing, project scheduling, resource availability and project technicality, customer’s punctuality in making payments, legal issues, etc.

Untuk mengurangi dampak dari tantangan-tantangan ini, kami telah melakukan peningkatan di level operasi untuk meningkatkan manajamen risiko dan memaksimalkan efisiensi. Sebagai langkah awal, kami telah membentuk Selling Process Assurance (SPA) yang terpusat. Melibatkan tim penjualan, legal dan keuangan, SPA dibentuk untuk memastikan kualitas tiap proposal proyek sebelum diserahkan kepada pelanggan. Hal ini termasuk evaluasi harga, penjadwalan proyek, ketersediaan sumber daya dan teknikalitas proyek, ketepatan waktu pembayaran dari pelanggan, isu-isu legal dan lain-lain.

Ir. Sjafril EffendiDirector

Ir. Kusnadi SukarjaPresident Director

Ir. Agus Honggo WidodoDirector

Susanto Djaja, SE, MHDirector


Dengan pemilihan proyek yang lebih ketat, peningkatan manajemen inventory dan penagihan account receivables, perlahan kami berhasil memaksimalkan Pengembalian Modal Kerja kami. Sebagai hasilnya, kami berhasil mengurangi pengeluaran kami. Lebih jauh lagi, sebagai bagian dari KPI seorang manajer divisi, kami telah membuat parameter balance sheet dan bukan parameter tunggal.

Kami juga telah mulai menggunakan Business Intelligence kami, yang merupakan tool manajemen sehari-hari yang tidak hanya memungkinkan manajemen mendapatkan gambaran kinerja bisnis Perusahaan secara langsung tetapi juga melakukan penjabaran secara luas untuk mendukung pengambilan keputusan strategis. Dengan tool ini, misalnya, manajemen bisa mendapatkan data terkini margin dari portofolio tertentu dan melakukan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan. Hal ini juga membantu kami untuk, misalnya, memutuskan apakah kami akan mengembangkan dan fokus pada portofolio tertentu karena profitabilitasnya tinggi dan volumenya kecil atau membuang portofolio tersebut sebelum mempengaruhi kinerja unit bisnisnya.

With more stringent selection of projects, improved inventory management and collectability of account receivables, we have managed to gradually maximize our Return on Working Capital. As the result, we have managed to reduce our cost of money. Furthermore, we have made balance sheet parameters instead of the single parameter part of a division manager’s KPI.

We have also started using our Business Intelligence, which is a day-to-day management tool that enables the management not only to get timely overall pictures of the Company’s business performance but also to perform extensive drill-downs to support strategic decision making. Using this tool, for example, management can get the real-time data on the margin of a certain portfolio and make the necessary adjustments. This also helps us, for instance, decide whether to expand and focus on a particular portfolio because its profitability is high and its volume is small, or drop it before it starts to hurt the performance of the business units.

TIM MANAJEMEN

Berdiri (Jajaran Direktur Anak Perusahaan) : Danny Suryadharma, SE | Ir. J. Wendra Lea | Ir. M.A.Lumaksi, SE | Eko Heryanto, S. Kom | Hendra Kusumawidjaja, MSc Duduk (Jajaran Direktur Perusahaan) : Susanto Djaja, SE, MH (Director) | Ir. Agus Honggo Widodo (Director) | Ir. Kusnadi Sukarja (President Director) | Ir. Sjafril Effendi (Director)


Bisnis solusi kami terus difokuskan untuk menawarkan solusi-solusi ke target-target industri tertentu seperti telekomunikasi, industri layanan finansial (FSI), manufaktur dan distribusi. Kami sangat berhati-hati dalam memilih prospek demi menjaga risiko di level minimum. Untuk memastikan bahwa akun-akun kami dikelola dengan lebih baik, diangkat tiga direktur baru di tahun 2009. Mereka adalah Eko Heryanto sebagai Direktur Corporate Sales Unit; Danny Suryadharma sebagai Direktur Enterprise Business Unit dan M.A. Lumaksi sebagai Direktur Divisi Telco.

Kami juga telah melakukan beberapa inisiatif baru pada bisnis distribusi kami. Untuk menangkap peningkatan daya beli konsumer di kota-kota di luar kota utama, kami telah membentuk Tim Teritorial yang bertugas memasuki daerah-daerah baru dan mendapatkan jalur-jalur baru. Kami telah membuka kantor perwakilan di Makassar untuk melayani bagian timur Indonesia yang skala ekonominya telah terpenuhi. Selain itu, kami telah lebih dahulu hadir di Pekanbaru, Balikpapan, Palembang, Medan, Semarang, Denpasar, Surabaya, Yogyakarta, Bandung dan Jakarta.

Pencapaian positif lain yang berhasil dilakukan Perusahaan di tahun 2009 sebagai bagian dari langkah efisiensi adalah pengimplementasian Suppy Chain Financing yang diberi nama Cash Management Solution bagi dealer Perusahaan bekerjasama dengan salah satu bank nasional. Dengan solusi ini, proses bisnis antara Perusahaan dan mitra bisnis di Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Bandung, Medan, Semarang, Pekanbaru, Palembang, Manado dan Denpasar menjadi lebih cepat dan lebih efisien.

Our solutions business continue to focus on offering solutions to specific industry targets such as telecommunication, financial service industry (FSI), manufacturing and distribution. We are increasingly careful in selecting our prospects to keep risks at the minimum. To ensure that our accounts are better managed, three new directors were appointed in 2009. They were Eko Heryanto as the Corporate Sales Unit Director; Danny Suryadharma as the Enterprise Business Unit Director and M.A. Lumaksi as the Telco Division Director.

In our wholesale business, we have also launched several new initiatives. To capture the burgeoning buying power of the consumers outside the main cities, we have established a Territorial Team with the task to penetrate new territories and to recruit new channels. We have established a representative office in Makassar to serve the eastern part of Indonesia as the economies of scale have already been reached. In addition, we are already present in Pekanbaru, Balikpapan, Palembang, Medan, Semarang, Denpasar, Surabaya, Yogyakarta, Bandung and Jakarta.

Another positive achievement the Company managed to conduct in 2009 as part of its efficiency move was the implementation of Supply Chain Financing titled Cash Management Solution for the Company’s dealers in cooperation with one of the National Bank. Through this solution, business process between the Company and its business partners in Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Bandung, Medan, Semarang, Pekanbaru, Palembang, Manado, and Denpasar will be faster and more efficient.


Ir.Kusnadi Sukarja

Presiden Direktur President Director

Ir. Agus Honggo Widodo

DirekturDirector

Ir. Sjafril Effendi

Direktur Director

Susanto Djaja, SE, MH

Direktur Director

Seluruh pencapaian ini tidak akan mungkin terjadi tanpa kontribusi dari seluruh pemangku kepentingan Perusahaan. Kami mengucapkan terima kasih tulus kami kepada pelanggan atas kepercayaan dan kesetiaan yang ditunjukkan dalam berbisnis dengan kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris atas arahan dan petunjuk yang membantu kami mengambil keputusan yang tepat dalam situasi sulit. Kami juga mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada seluruh karyawan atas usaha mereka yang tak kenal lelah demi kinerja yang lebih baik, yang memungkinkan kami terus melampaui ekspektasi-ekspektasi para pemegang saham dan Dewan Komisaris.

Terakhir, kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang terus diberikan oleh para pemegang saham. Kami akan terus berusaha menjadikan Perusahaan sebagai pemimpin bisnis TI di Indonesia.

All of these achievements would not have been possible without the contribution of all the Company’s stakeholders. We sincerely thank our customers for the trust and loyalty that they have shown in doing business with us. We also thank the Board of Commissioners for the directions and guidance that has led us in making the right decisions in difficult situations. We also deeply thank all the employees for their relentless pursuit of higher performance, which has enabled us to continue to exceed the expectation of the shareholders and Board of Commissioners.

Finally, we would like to extend our appreciation for the confidence and support that have consistently been extended by the shareholders. We shall spare no effort to make the Company stay as a top leader in IT business in Indonesia.

Company Profile P r o f i l P e r u s a h a a n

21company pro f i l ep r o f i l p e r u s a h a a n

Nama Perusahaan / Company Name : PT. Metrodata Electronics Tbk

Situs Resmi / Website : www.metrodata.co.id

Alamat Perusahaan / Address : Wisma Metropolitan I 16th FloorJl. Jend Sudirman Kav 29-31Jakarta 12920Indonesia

Bidang Kegiatan Usaha / Line of Business : Penyediaan produk dan jasa teknologi informatika serta produk dan jasa teknologi tinggi lainnya. Provision of IT products and services and other high tech products and services.

Hubungan Investor / Investor Relation : Wisma Metropolitan I 16th FloorJl. Jend Sudirman Kav 29-31Jakarta 12920 - Indonesia Tel : (62-21) 570-5998, 252-4555Fax : (62-21) 570-5988E-mail: [email protected]

Simbol Saham / Ticker Symbol : MTDL

Pencatatan Saham / Stock Exchange Listings :

PT. Bursa Efek Indonesia

Biro Administrasi Efek / Share Registrar : PT. Datindo EntrycomPuri Datindo-Wisma SudirmanJl. Jend. Sudirman kav.34Jakarta 10220

Akuntan Publik / Public Accountant : Osman Bing Satrio & RekanWisma Antara 12th FloorJl. Medan Merdeka Selatan No.17Jakarta 10110, Indonesia

Konsultan Hukum / Legal Consultant : Makes & PartnersMenara Batavia Lt.7Jl. KH Mansyur Kav 126Jakarta Selatan 10220

Corporate Identity I d e n t i t a s P e r u s a h a a n

22 company pro f i l ep r o f i l p e r u s a h a a n

PT Metrodata Electronics, Tbk (“the Company”) was established on 17 February 1983 as one of companies under METRODATA group that has been in information technology industry since 1975. Since its inception, the Company has experienced several name changes and the last one was on 28 March 1991, when the name changed to PT Metrodata Electronics, Tbk, and is used until today.

At present, the Company is one of the leading IT companies in Indonesia and is partnering with world class IT companies such as Adobe, APC, Autodesk, BigFix, Blue Coat, BMC Software, CheckPoint, Cisco Systems, Citrix Systems, DELL, ELO, EMC, Emerson Network Power, EPSON, G.O.L.D, Hitachi Data Systems, Hewlett-Packard, IBM, Infor Global Solutions, Ironport, JDA Software, K2, Lenovo, Microsoft, Netscout, Nucleus Software, Oracle, Prometric, Retail Excell, RSA Security, SAP, Strategic Partner Solution, Sun Microsystems, Symantec, Trend Micro, vmWare, WebMethods and WIPRO.

In 2008, the Company acquired Soltius Asia Pte. Ltd, an established SAP consulting company. Soltius Asia Pte. Ltd, is the owner of PT Soltius Indonesia, which now becomes one of subsidiaries under METRODATA group. The acquisition is a crucial move that enables the Company to compete with other SAP partners especially in enterprise segment.

In the same year, the Company also bought shares of PT Xerindo Technology, a company that specialized in radio planning, installation, testing/commissioning, maintenance and more.

In 2009, the Company won the award as ‘No.1 Bond Issuer for Electronic Category’ and ‘No.11 Bond Issuer for General Category’ from Investor Magazine. In 2008, the Company received the award for ‘The Best Listed Company 2008 – Best Performance Issuer for Electronics Category’ from Investor Magazine and Globe Media Group.

With more than 35 years of experience in information technology industry, the Company is always present to accompany its customers’ business progress. The Company’s professional resources are continuously working to create innovations that provide the solution to the ever-changing era

PT Metrodata Electronics, Tbk (“Perseroan”) didirikan pada tangga 17 Februari 1983 sebagai salah satu Perseroan dalam kelompok usaha METRODATA yang telah berkiprah di bidang teknologi informasi sejak tahun 1975. Sejak didirikan, Perseroan sempat mengalami perubahan nama beberapa kali dan terakhir pada tanggal 28 Maret 1991 namanya diubah menjadi PT Metrodata Electronics, Tbk sampai sekarang.

Saat ini Perseroan merupakan salah satu Perseroan teknologi informasi terkemuka di Indonesia dan bermitra dengan perusahaan teknologi informasi kelas dunia, diantaranya Adobe, APC, Autodesk, BigFix, Blue Coat, BMC Software, CheckPoint, Cisco Systems, Citrix Systems, DELL, ELO, EMC, Emerson Network Power, EPSON, G.O.L.D, Hitachi Data Systems, Hewlett-Packard, IBM, Infor Global Solutions, Ironport, JDA Software, K2, Lenovo, Microsoft, Netscout, Nucleus Software, Oracle, Prometric, Retail Excell, RSA Security, SAP, Strategic Partner Solution, Sun Microsystems, Symantec, Trend Micro, vmWare, WebMethods dan WIPRO.

Di tahun 2008, Perseroan mengakuisisi Soltius Asia Pte Ltd, yang merupakan perusahaan konsultan SAP yang sudah mapan. Soltius Asia Pte Ltd adalah pemilik PT Soltius Indonesia, yang kini telah menjadi salah satu perusahaan anak dalam kelompok METRODATA. Akuisisi ini sangatlah penting karena membuka pintu bagi Perseroan untuk bersaing dengan mitra-mitra SAP lainnya di segmen enterprise.

Di tahun yang sama, Perseroan juga membeli sebagian saham PT Xerindo Teknologi, sebuah perusahaan dengan keahlian di bidang perencanaan radio, instalasi, pengujian/commisioning, perawatan dan sebagainya.

Tahun 2009, Perseroan mendapat Ranking 1 Sektor Elektronika serta peringkat 11 dari Seluruh Emiten Tahun 2009 versi Majalah Investor. Sedangkan di tahun 2008, Perseroan menerima penghargaan sebagai The Best Listed Company 2008 - Emiten Dengan Kinerja Terbaik Sektor Elektronika yang diberikan oleh Majalah Investor dan Globe Media Group.

Dengan pengalaman lebih dari 35 tahun di bidang teknologi informasi, Perseroan selalu menyertai perjalanan bisnis para pelanggannya. Tangan-tangan profesional setiap karyawan Perseroan terus berkarya menghasilkan inovasi untuk menjawab tantangan perubahan zaman.

Brief Company History R i w a y a t S i n g k a t P e r u s a h a a n

Company Vision and Mission V i s i d a n M i s i P e r u s a h a a n


Organization Structure S t r u k t u r O r g a n i s a s i

Company Vision and Mission V i s i d a n M i s i P e r u s a h a a n

Sebagaimana umumnya perusahaan-perusahaan yang sudah mapan, METRODATA memiliki seperangkat prinsip panduan yang menjadi acuan bagi manajemen maupun karyawan dalam mengembangkan strategi perusahaan serta dalam membangun reputasi Perusahaan. Falsafah korporat METRODATA tercermin dengan baik dalam pernyataan-pernyataan berikut :

Visi Perusahaan :

Memaksimalkan nilai bagi pemangku kepentingan dan membangun lingkungan yang ideal untuk bekerja

Falsafah Perusahaan :

Kami percaya bahwa kebebasan untuk • memperdebatkan dan mendiskusikan ide, pendapat dan usul adalah kunci bagi keputusan terbaik

Kami berbicara dan bertindak berdasarkan data • Kami tumbuh pesat berkat integritas dan selalu •

mengupayakan hasil cemerlang dalam segala sesuatu yang kami hasilkan

Like most other established companies around the world, METRODATA has a set of guiding principles that serve as the reference for the management and the employees as they develop company strategies and work to build the Company’s reputation. METRODATA’s corporate philosophy is best reflected in the following statements :

Corporate Vision : To maximize stakeholders’ value and to build a great place to work

Corporate Values :

We believe that the freedom to challenge • and discuss ideas, opinions and suggestions is the main ingredient for best decisions

We speak and act based on hard data• We thrive on integrity and strive for •

excellence in everything that we deliver


Ir. Hiskak Secakusuma SE, MMPresiden Komisaris

Lulus sebagai Insinyur Sipil dari Institut Teknologi Bandung tahun 1962; lulus sebagai sarjana ekonomi tahun 1985 dan Magister Manajemen tahun 1990, keduanya dari Universitas Indonesia; memprakarsai usaha keagenan WANG Laboratories, Inc. dari Amerika Serikat di PT. Metrodata Indonesia, cikal bakal bisnis distribusi komputer kelompok METRODATA di tahun 1974; menjadi Komisaris PT. Pembangunan Jaya dan PT. Jaya Real Property Tbk. serta menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tanggal 18 Juni 2003.

Ir. Hiskak Secakusuma SE, MMPresident Commissioner

Graduated in Civil Engineering from the Bandung Institute of Technology in 1962; graduated in Economics in 1985 and obtained Master of Management in 1990, both from the University of Indonesia (UI); initiated the distributorship of WANG laboratories, Inc. of the United States through PT. Metrodata Indonesia, the embryo of the METRODATA Group’s computer distribution business in 1974; has been Commissioner at PT. Pembangunan Jaya and PT. Jaya Real Property Tbk. and has been Chairman of the Company’s Board of Commissioners since 18 June 2003.

Board of Commisioners Profile Profil Dewan Komisaris


Candra Ciputra, MBAWakil Presiden Komisaris

Memperoleh gelar MBA dari Golden Gate University, San Fransisco, Amerika Serikat pada tahun 1998, memulai karir sebagai Corporate Business Development Manager pada PT. Ciputra Development pada tahun 1988 kemudian dipromosi menjadi Direktur pada tahun 1990. Selanjutnya duduk sebagai jajaran Direksi pada perusahaan-perusahaan dalam kelompok Ciputra. Menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan per tanggal 18 Juni 2003 sampai sekarang.

Candra Ciputra, MBAVice President Commissioner

Earned an MBA from Golden Gate University, San Francisco, USA in 1998; started career as Corporate Business Development Manager at PT. Ciputra Development in 1988; was promoted to Director at the same company in 1990, held the position of Director at various companies within Ciputra Group, and has been the Vice Chairman of the Board at the Company since 18 June 2003.

Dr. Cahyono Halim, MBAKomisaris Independen

Memperoleh gelar Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada Desember 1986 dan kemudian lulus sebagai MBA dari Golden Gate University, San Fransisco, Amerika Serikat pada tahun 1990. Memulai karir di Citibank, N.A semenjak tahun 1990 dengan jabatan terakhir sebagai Asisstant Vice President dan kemudian menjabat sebagai Direktur pada PT. Prima Mitra Nusatama semenjak tahun 1996. Juga menduduki jabatan sebagai Komisaris pada PT. Ever Shine Tex Tbk sejak tahun 2000 sampai sekarang. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan per tanggal 18 Juni 2003 sampai sekarang.

Dr. Cahyono Halim, MBAIndependent Commissioner

Earned an Medical Doctor degree from the School of Medicine, Airlangga University in December 1986; earned an MBA from Golden Gate University, San Francisco, USA, in 1990; started career at Citibank N.A. in 1990 with the last position of Assistant Vice President; was a Director at PT. Prima Mitra Nusatama since 1996 & Commissioner at PT Ever Shine Tex Tbk. since 2000, and has been an Independent Commissioner at the Company since 18 June 2003.


Board of Directors Profile Profil Direksi

Ir. Kusnadi SukarjaPresident Director

Graduated in Telecommunication and Electronics department from the Bandung Technology Institute in 1980. Started carrier in technology information at PT. USI Jaya/IBM as Marketing Representative in 1980. 1982 as Manager of Management Development Division PT. Astra International Inc and during 1984-1989 as Business Manager and General Manager at PT. Nasindo Aksara Sistem. Joined the Company in 1984-1997 as Director of Operations and President Director. Periods 1997-2005 joined with the telecommunication company as Director at PT. Telekomindo Primabhakti, Director of Sales PT. Excelcomindo Pratama then President & Chief Executive Officer PT. Natrindo Telepon Seluler (MAXIS Communication Berhad Sdn Malaysia and LIPPO joint venture Company). Appoint as President Director of the Company in 2007.

Ir. Kusnadi SukarjaPresiden Direktur

Memperoleh gelar Sarjana Telekomunikasi dan Elektronika dari Institut Teknologi Bandung tahun 1980. Mengawali karir dalam bidang teknologi informasi tahun 1980 di PT. USI Jaya/IBM sebagai Marketing Representative. Tahun 1982 sebagai Manager of Management Development Division PT. Astra International Inc dan tahun 1984-1989 menjabat sebagai Business Manager dan General Manager di PT. Nasindo Aksara Sistem. Bergabung pada kelompok usaha METRODATA tahun 1984-1997 sebagai Direktur Operasi dan Presiden Direktur. Periode tahun 1997-2005 bergabung dengan perusahaan telekomunikasi sebagai Direktur PT. Telekomindo Primabhakti dan Direktur Penjualan PT. Excelcomindo Pratama hingga President & Chief Executive Officer PT. Natrindo Telepon Seluler (perusahaan patungan MAXIS Communication Berhad Sdn Malaysia dan LIPPO). Ditunjuk sebagai Presiden Direktur Perseroan tahun 2007.


Ir. Sjafril EffendiDirector

Graduated in Electronics and Electrical Engineering from Trisakti University in 1985. Started carrier in PT. Nasindo Aksara Sistem as DP Trainee, Associate System Engineer and System Engineer in 1985-1990. Joined the Company in 1985, was promoted to Division Manager in 1996 and President Director of a subsidiary company in 2004. Appoint as Director of the Company in 2000.

Ir. Sjafril EffendiDirektur

Memperoleh gelar Sarjana Elektronika Arus Lemah dari Universitas Trisakti tahun 1985. Mengawali karir tahun 1985-1990 di PT. Nasindo Aksara Sistem sebagai DP Trainee, Associate System Engineer dan System Engineer. Bergabung dengan Perseroan pada tahun 1985, dipromosikan menjadi Division Manager tahun 1996 dan menjadi Presiden Direktur anak perusahaan tahun 2004. Diangkat sebagai Direktur Perseroan tahun 2000.

Ir. Agus Honggo WidodoDirektur

Memperoleh gelar Sarjana Elektronika Arus Lemah dari Universitas Trisakti tahun 1985. Mengawali karirnya di Perseroan tahun 1986, kemudian dipromosi menjadi Division Manager tahun 1995 dan menjadi Direktur anak perusahaan tahun 1997. Diangkat sebagai Direktur Perseroan tahun 2000.

Ir. Agus Honggo WidodoDirector

Graduated in Electronics and Electrical Engineering from Trisakti University in 1985. Joined the Company in 1986; was promoted to Division Manager in 1995 and Director of a subsidiary company in 1997. Appoint as Director of the Company in 2000.


Susanto Djaja, SE, MHDirector

Graduated in Economics department from the Atma Jaya University in 1992 and Master in Business Law department from Pelita Harapan University in 2005. Started carrier in 1991 at Bank Mizuho (was Indonesia Dai-Ichi Kangyo Bank) as Operation Staff and in Tempo Group as Finance Manager Corporate Treasurer and Branch Office Manager Jabotabek. 1991-2000 as Finance Management’s lecturer in Economics Faculty at Atma Jaya University. Joined the Company in 1997 as Cash Flow Manager, Treasury Manager and promoted to Treasury Division Manager in 2000 and Corporate Secretary until now. Appoint as Director of the Company in 2007.

Susanto Djaja, SE, MHDirektur

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi bidang Manajemen Keuangan dari Universitas Katholik Atma Jaya tahun 1992 dan Magister Hukum dalam bidang Bisnis Hukum Universitas Pelita Harapan tahun 2005. Mengawali karir tahun 1991 di Bank Mizuho (dahulu Indonesia Dai-Ichi Kangyo Bank) sebagai Operation Staff dan di The Tempo Group dengan berbagai jabatan dari Finance Manager, Corporate Treasurer dan Branch Office Manager Jabotabek. Tahun 1991-2000 sebagai dosen Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Katholik Atma Jaya. Bergabung dalam kelompok usaha METRODATA pada tahun 1997 sebagai Cash Flow Manager, Treasury Manager hingga tahun 2000 dipromosikan sebagai Treasury Division Manager sekaligus merangkap sebagai Sekretaris Perusahaan hingga sekarang. Diangkat sebagai Direktur Perseroan tahun 2007.


Human Resource Development Pengembangan Sumber Daya Manusia


The global financial crisis that emerged in second semester 2008 affected many businesses in the country, and in the world, including METRODATA and its Human Resource Department. As the impact of the crisis, throughout 2009, Human Resource Department did not have many new and significant activities but to maintain the activities that was already started in the previous year.

The talent pool activities remain as one of the most important aspects in Human Resource to ensure the right person with the right qualifications in the right position regardless of which department or business he is placed. The right decision on this area would ensure the achievement of the Company’s targets.

There was not much new recruitment conducted in 2009 because of the financial constraints as the impact of the crisis. Overall, the company only had 27 additional headcount from 2008. And most of the new recruits is for replacement of resignee employees, especially in sales and consultant area. These new recruits along with the old ones will be assessed to measure their performance.

Krisis keuangan global yang terjadi pada semester kedua 2008 memengaruhi berbagai kegiatan bisnis di Indonesia, dan dunia, termasuk METRODATA dan Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia-nya (SDM). Sebagai akibat dari krisis ini, sepanjang 2009 Divisi SDM tidak banyak melakukan kegiatan yang baru dan signifikan selain melanjutkan kegiatan yang telah dimulai pada tahun sebelumnya.

Kegiatan talent pool atau pengelompokan sumber daya manusia tetap menjadi salah satu aspek penting di Divisi SDM untuk memastikan SDM dengan kualifikasi yang tepat berada di posisi yang tepat di divisi manapun dia ditempatkan. Keputusan yang tepat dalam hal ini bisa menjamin tercapainya target-target perusahaan.

Tidak banyak penambahan karyawan baru yang dilakukan di tahun 2009 karena adanya hambatan finansial sebagai imbas dari krisis yang terjadi. Secara keseluruhan, hanya terdapat 27 karyawan baru di Perusahaan. Kebanyakan karyawan baru masuk hanya untuk mengganti mereka yang keluar, terutama di bagian penjualan dan konsultan. Para karyawan baru ini, dan juga karyawan lama, akan selalu dievaluasi untuk mengukur kinerja mereka.


In 2009, the 360-degree employees’ assessment method involving reviews from an individual’s superior, peers and subordinates was still maintained. The year 2009 was also a year of consolidation for Human Resource Department. Programs that were introduced in 2008 were strengthened in 2009 and more focus was poured into the programs of trainings and developments. The Human Resource Department had identified the basic criteria for individual recruited that best meet the requirement to support the Company’s businesses.

The focus of the department in 2009 was in the development program and evaluation. The development program conducted in 2009 showed a significant result which was proven with the increasing skills and capabilities of the participants. Employees whose development was not as significant as expected will be put in development program in 2010 and then reevaluated to ensure that they would meet the required skills and capabilities.

The same goes with the human resources of PT Soltius Indonesia that was acquired by METRODATA in 2008. The change of management in PT Soltius Indonesia definitely has its impact to its employees, especially in the way the Human Resources are practiced. Therefore, HR also carries the task to socialize Human Resource programs to the newly acquired company and its staffers and to ensure that the talents under PT Soltius Indonesia share the same goal and objective with the rest of METRODATA’s employees.

In 2009, the development program was conducted in May and consisted of several development programs and trainings. The impact of the crisis resulted in the number of trainings and development programs conducted in 2009 that was not as much as expected.

Di tahun 2009 lalu, penilaian karyawan dengan metode 360° yang melibatkan penilaian dari atasan langsung, rekan kerja dan bawahan tetap dilakukan. Tahun 2009 adalah tahun konsolidasi bagi Divisi SDM. Program-program yang telah mulai dilakukan sejak tahun 2008 dipertajam lagi di tahun 2009. Perusahaan juga memberi fokus lebih pada program-program pelatihan dan pengembangan karyawan. Divisi SDM telah mengidentifikasi kriteria dasar yang harus dipenuhi setiap pekerja yang direkrut demi mendukung kegiatan bisnis Perusahaan.

Fokus Divisi SDM pada tahun 2009 adalah pada program pengembangan dan evaluasi. Program pengembangan yang dilakukan pada tahun 2009 menunjukkan hasil yang signifikan dan ini dibuktikan dengan meningkatnya keahlian dan kapabilitas para peserta program. Karyawan yang belum menunjukkan perkembangan yang signifikan sebagaimana diharapkan akan kembali menjalani program pengembangan di tahun 2010 dan hasilnya akan dievaluasi untuk memastikan mereka memiliki keahlian dan kapabilitas yang diharuskan.

Hal yang sama berlaku untuk karyawan PT Soltius Indonesia, perusahaan yang diakuisisi METRODATA tahun 2008. Perubahan manajemen yang terjadi di PT Soltius Indonesia jelas membawa dampak bagi karyawannya, terutama dalam hal kegiatan di Divisi Sumber Daya Manusia-nya. Untuk itu, Divisi SDM juga dibebani tugas menyosialisasikan program-program Divisi SDM Perusahaan ke karyawan perusahaan hasil akuisisi ini serta memastikan bahwa karyawan PT Soltius Indonesia memiliki tujuan yang sama dengan karyawan METRODATA yang lain.

Di tahun 2009, program pengembangan karyawan dilakukan di bulan Mei dan terdiri dari beberapa program pengembangan dan pelatihan. Krisis yang terjadi berakibat pada jumlah program pelatihan dan pengembangan yang dilakukan yang tidak sebanyak yang diharapkan.


Namun, untuk tahun 2010 Perusahaan telah memutuskan untuk menambah program pelatihan dan pengembangan yang akan dilakukan. Ada 10 program yang akan dilakukan di tahun 2010 dan peserta yang dipilih akan menjalani berbagai pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja mereka. Program pertama dilakukan di bulan April dan akan terus berlanjut sepanjang tahun.

Kebutuhan karyawan baru di tahun 2010 pun meningkat secara signifikan. Hal ini juga berarti bahwa meski terjadi krisis, kegiatan bisnis METRODATA ternyata terus meningkat. Untuk mendukung kegiatan bisnis di tahun 2010, manajemen telah meminta Divisi SDM untuk menyediakan sekitar 200 karyawan baru. Persaingan yang semakin berat membuat Perusahaan harus memastikan bahwa setiap karyawan siap menghadapi tantangan apapun dan memenangkan persaingan, di tingkat lokal maupun regional.

Untuk memperkuat dukungan terhadap seluruh bisnis Perusahaan, Divisi SDM juga melakukan perubahan struktur organisasi dengan menempatkan satu orang yang khusus menangani rekrutmen dan satu orang lagi khusus menangani urusan kompensasi dan benefit. Hal ini dilakukan untuk membuat pekerjaan di Divisi SDM lebih efisien dan agar lebih bisa mengakomodir kebutuhan Perusahaan akan sumber daya yang cakap.

Selain meneruskan dan lebih memfokuskan program-prgoram yang telah dilakukan sejak tahun 2008, di tahun 2009 Divisi SDM juga memfokuskan kegiatan pada program-program komunikasi untuk memperkuat ikatan antar karyawan. Perusahaan merasakan pentingnya membuat sebuah program yang memungkinkan tiap karyawan beradaptasi ke berbagai lingkungan yang ada dalam perusahaan. Kemampuan komunikasi dan adaptasi ini penting untuk menjamin tercapainya target Perusahaan di unit bisnis atau divisi manapun.

Perusahaan juga berencana membuat satu kegiatan yang melibatkan sebanyak mungkin karyawan seperti pertemuan karyawan/keluarga (gathering) atau kegiatan olahraga bersama. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperlancar komunikasi antar karyawan Perusahaan.

Alur komunikas yang baik sangat penting agar pesan dari Perusahaan sampai kepada karyawan dengan baik. Bila pesan dari Perusahaan diterima dengan jelas, tiap karyawan tidak akan mengalami masalah informasi dan ini akan menciptakan efisiensi dalam hal komunikasi di lingkungan Perusahaan. Efisiensi merupakan kunci keberhasilan kerja Perusahaan, termasuk di Divisi SDM.

However, the Company has decided to increase the training and development programs in 2010. There were 10 programs to be conducted in 2010 and the chosen candidate will undergo series of training to enhance his skill and performance. The initial program was carried out in April and will continue throughout the year.

The need for new recruits in 2010 increases significantly. This can be translated that despite the crisis, METRODATA’s business is growing. To support its business in 2010, the management already asked Human Resource Department to provide new talents of around 200 individuals. As competition is getting tougher, the company has to ensure that the individuals in the Company can take up the challenge and win the competition, locally as well as regionally.

To strengthen its support to the entire business of the Company, Human Resource Department is also rearranging its organization structure by having one dedicated specialist to handle professional recruitment and another specialist to handle compensation and benefits practices in METRODATA. This is to make the work in Human Resource Department more efficient and to better accommodate the need for skillful resources for the Company.

Besides continuing and focusing the programs that were already implement in 2008, in 2009 Human Resource Department also focused its activities in communication programs to strengthen the bond between employees. The company feels the need to create a program that makes each individual in the company able to adapt to any environment in the company. This is crucial to enable the company to achieve its target in each business units or department.

There is also plan to design activities that involves as many employees as possible such as gathering or group sports. The idea is to smooth the communication flow between employees.

Better communication flow is also crucial to deliver any messages from the Company to its resources. If the message from the Company is clear, each individual in the Company would have no problem in absorbing the information hence creating more efficiency regarding corporate communication within the Company. Efficiency is the key in the way the Company works, including the Human Resource Department.


The following is the list of shareholders as of 31 December 2009, based on the report from PT. Datindo Entrycom as the Share Registrar of the Company :

Berikut ini adalah susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 berdasarkan laporan PT. Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Perseroan :

Nama Pemegang Saham / Name of Stockholders :

Ockham Cay Holding, Ltd., Bristish Virgin Island

Jumlah Saham / Number of Shares :

Jumlah Modal Disetor / Total Paid-up Capital :

% Kepemilikan / % of Ownership :

264,143,544 12,936% 13.207.177.200

Ir. Hiskak Secakususma(Presiden Komisaris) 205.539.680 10,066% 10.276.984.000

Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)

1.572.242.699 76,998% 78.612.134.950

2.041.925.923 100. % 102.096.296.150

The following is the structure of the Company’s ownership of subsidiaries and affiliated companies :

Berikut adalah struktur kepemilikan Perseroan dalam anak perusahaan dan perusahaan afiliasi :

List of Shareholders Daftar Pemegang Saham

Subsidiaries and Associated Companies Anak Perusahaan dan Perusahaan Assosiasi


On 14 February 1990, the Company went public and listed its shares in Jakarta and Surabaya Stock Exchanges. The objectives were to secure working capital and investment capital in addition to offering an opportunity to the public to have a share in the company’s progress.

The Company’s goal in the initial public offering in 1990 was to expand the after-sales service network and to build its production facilities. During the initial public offering, the Company offered 1.468.000 new shares with a nominal value of Rp 1.000, -- (one thousand Rupiah at the offered price of Rp 6.800 (six thousand eight hundred Rupiah) per share.

After the 1990 initial public offering, the ownership of the Company’s shares has been as follows :

Pada tanggal 14 Februari 1990, Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sebagai salah satu usaha untuk mendapatkan modal kerja dan modal investasi dan juga dalam usaha untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk dapat ikut ambil bagian dalam perkembangan Perseroan.

Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana pada tahun 1990 yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan jaringan jasa purna jual serta pembangunan fasilitas produksi. Pada Penawaran Umum Perdana ini, Perseroan menawarkan 1.468.000 Saham baru dengan nilai nominal Rp 1.000,- (seribu Rupiah) pada harga penawaran sebesar Rp 6.800,- (enam ribu delapan ratus Rupiah) setiap saham.

Perkembangan kepemilikan saham Perseroan sejak Penawaran Umum Perdana yang diselenggarakan pada tahun 1990 adalah sebagai berikut :

Stock Listing Pencatatan Saham

Tanggal Pencatatan Listing Dates :

Keterangan Saham Description :

9 April 1990

RASIOOld : New : Warrant

Penawaran Umum Perdana / Initial Public Offering @ Rp. 6,800

Nilai Nominal Nominal Value

Tambahan Saham Additional Shares

Jumlah Saham Number of Shares Outstanding

1,000 1,468,000 1,468,000

28 May 1990 Company Listing 1,000 13,212,000 14,680,000

19 July 1991Dividen Saham / Stock Dividend

1,000 3,671,026 18,351,026

31 July 1998 1,000 1,050,151 19,401,177

10 August 1998 500 19,401,177 38,802,354

Dividen Saham / Stock Dividend

50 349,221,186 388,023,540 16 November 1999

50 155,209,416 543,232,956 17 February 2000 Saham Bonus/ Stock Bonus

50 120,718,435 663,951,391

19 July 2000 Penawaran Umum Terbatas I (Rights Issue)

50 1,327,902,782 1,991,854,173

4 December 2001

50 28,835,000 2,020,689,173 s/d 31 December 2002 Konversi OPSI karyawan / ( ESOP )Conversion

50 743,250 2,021,432,423 s/d 31 December 2003 Konversi OPSI karyawan / ( ESOP )Conversion

50 16,292,500 2,037,724,923 8 June 2007 Konversi OPSI karyawan / ( ESOP )Conversion

4 : 1

15 : 1

5 : 2

9 : 2 : 1

1 : 2Saham Bonus/ Stock Bonus

Perubahan Nilai Nominal Saham /Change of Nominal Value (Rp500 Rp50) g

Perubahan Nilai Nominal Saham /Change of Nominal Value (Rp1,000 Rp500) g

50 4,201,000 2,041,925,923 s/d 30 September 2007 Konversi OPSI karyawan / ( ESOP )Conversion


In line with Decree No. S-0904/BEJ/11-2007 dated 23 November 2007 regarding the merger announcement of PT Bursa Efek Jakarta (BEJ, or Jakarta Stock Exchange) and PT Bursa Efek Surabaya (BES, or Surabaya Stock Exchange) and the change of the name into PT Bursa Efek Indonesia (BEI, or Indonesia Stock Exchange), the Company’s shares have been listed since 30 November 2007 at Indonesia Stock Exchange.

Sesuai surat No.S-0904/BEJ/11-2007 tertanggal 23 November 2007 mengenai pemberitahuan penggabungan PT. Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan PT. Bursa Efek Surabaya (BES) dan Perubahan nama PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) maka efektif sejak tanggal 30 November 2007 Saham Perseroan menjadi tercatat di PT Bursa Efek Indonesia.

The public offering of METRODATA Bond I of 2000 with Fixed and/or Floating Interest Rates was the Company’s first ever Bond Public Offering and obtained the effective statement from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (Badan Pengawas Pasar Modal, BAPEPAM) in his Letter No. S-3324/PM/2000 dated 15 November 2000.The Bond was listed in Surabaya Stock Exchange on 12 December 2000.

All the fund from the Bond Public Offering, after the deduction of the Bond Issuance Costs, was allocated as follows: 1.Around 72% was allocated to repay the company’s loans to Bank Lippo. 2.Around 28% was allocated to increase the Company’s equity participation in PT E Metrodata.Com, which was further used to increase PT E Metrodata.Com’s equity participation in PT Metrodata Global Akses—a company focusing on Internet access service businesses such as application solution services and Internet Data Center— from 19.9% to 56.71% as well as in PT Metrodata Solusi Internet—a company focusing on Internet/dot.com site development services— from 98% to 99.95%.

The METRODATA Bond I of 2000 with Fixed and/or Floating Interest Rates and a nominal value of Rp 65,000,000,000.00 (Rp 65 billion) was offered at the offering price of 100% (one hundred percent) of its par value. The bond was issued without book entry except for the Jumbo Bond Certificate Series A and Jumbo Bond Certificate Series B, which were held in Collective Custody at Indonesian Central Securities Depository (PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, or KSEI). The bond was offered at par value for a period of 5 (five) years with the following interest rate options:

Series A Bonds: Bonds with fixed interest rate • of 17.5% per year. Series A had a nominal value of Rp 46 billion.

Penawaran Umum Obligasi I METRODATA Tahun 2000 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang ini merupakan Penawaran Umum Obligasi pertama yang dilakukan oleh Perseroan dan mendapatkan pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dalam suratnya No. S-3324/PM/2000 tanggal 15 Nopember 2000. Obligasi ini dicatatkan di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 12 Desember 2000.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi ini setelah dikurangi biaya emisi Obligasi akan digunakan untuk hal-hal sebagai berikut: 1)Sekitar 72% digunakan untuk melunasi hutang Perseroan pada Bank Lippo. 2)Sekitar 28% digunakan untuk meningkatkan penyertaan Perseroan pada PT E Metrodata Com, yang mana untuk selanjutnya akan digunakan untuk menambah penyertaan PT E Metrodata Com pada PT Metrodata Global Akses yang bergerak di bidang jasa layanan akses internet, jasa solusi aplikasi dan internet data center dari 19,9% menjadi 56,71% dan pada PT Metrodata Solusi Internet yang bergerak di bidang jasa pengembangan situs internet/ dot.Com services dari 98% menjadi 99,95%.

Penawaran Umum Obligasi I METRODATA Tahun 2000 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/ Atau Mengambang sebesar Rp 65.000.000.000,00 (enam puluh lima miliar rupiah) ditawarkan dengan Harga Penawaran sebesar 100% (seratus persen) dari Nilai Nominal. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi Seri A dan Sertifikat Jumbo Obligasi Seri B yang disimpan pada Penitipan Kolektif di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Obligasi ini ditawarkan pada Nilai Nominal berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan memberikan pilihan bunga Obligasi yaitu :

Obligasi Seri A: Obligasi dengan tingkat • bunga tetap sebesar 17,5% (tujuh belas koma lima persen) per tahun.

Obligasi Seri A berjumlah Rp 46 miliar.

Bond Listing Pencatatan Obligasi


Series B Bonds: Bond with a fixed interest rate • of 18% per year for the first year and floating interest rates for the second to the fifth year. The floating interests were to be computed based on the average interest rates of six- month Time Deposits at PT Bank Mandiri (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), PT Bank Central Asia Tbk and PT Bank Lippo Tbk plus a fixed premium of 2.25% per year, with a Cap of 19.5% and Floor of 14.5% for the floating interest rates. Bond Series B had a nominal value of Rp 19 billion.

The Bond interest was paid every 3 months on the Interest Payment Date. The first Interest Payment was made on 28 February 2001. The final Interest Payment was made on 28 November 2005, which was the bond’s maturity date.

The interest was paid by the Company to Bond Holders, who were in the possession of the Bonds on the fourth working day before the Bond Interest Payment Date, through KSEI Account Holders on the Interest Payment Date in accordance with the requirements and regulations stipulated by the Payment Agent Contract.

PT Bank Mandiri (Persero) acted as the Board of Trustees for this bond.

Obligasi Seri B: Obligasi dengan tingkat • bunga tetap sebesar 18% (delapan belas persen) per tahun untuk tahun pertama dan tingkat bunga mengambang untuk tahun kedua hingga tahun kelima yang dihitung berdasarkan rata-rata tingkat bunga deposito Rupiah berjangka waktu 6 (enam) bulan dari PT Bank Mandiri (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Lippo Tbk ditambah premi tetap sebesar 2,25% (dua koma dua lima) per tahun, dengan k etentuan Cap (batas atas) sebesar 19,5% (sembilan belas koma lima persen) dan Floor (batas bawah) sebesar 14,5% (empat belas koma lima persen) untuk bunga mengambang. Obligasi Seri B berjumlah Rp 19 miliar.

Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Bunga. Pembayaran Bunga pertama akan dilakukan pada tanggal 28 Februari 2001. Pembayaran Bunga terakhir dilakukan pada tanggal 28 Nopember 2005 yang juga merupakan Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi.

Bunga tersebut akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi yaitu yang memiliki Obligasi pada 4 (empat) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi melalui Pemegang Rekening KSEI pada Tanggal Pembayaran Bunga yang bersangkutan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran.

Bertindak selaku Wali Amanat dalam Obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero).

Metrodata Electronics Sukuk Ijarah I of 2008 (“Sukuk Ijarah”) was a security issued by the Company to Sukuk Holders based on the “Edict of the National Syariah Board” No. 41/DSN-MUI/III/2004 on Syariah Ijarah bond as well as the recommendation given by the National Syariah Board, which was affirmed by the Certificate of Jumbo Sukuk Ijarah. The Sukuk Ijarah received the statement of effectiveness from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency in his Letter No. S-4116/BL/2008 dated 26 June 2008 and was listed in Indonesia Stock Exchange on 7 July 2008.

Penawaran Umum Sukuk Ijarah Metrodata Electronics I Tahun 2008 (“Sukuk Ijarah”) merupakan surat berharga yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk berdasarkan “Fatwa Dewan Syariah Nasional” Nomor 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah dan rekomendasi yang akan diberikan oleh Dewan Syariah Nasional, yang dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Sukuk Ijarah. Sukuk Ijarah ini telah mendapatkan pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dalam surat No. S-4116/BL/2008 tanggal 26 Juni 2008 dan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Juli 2008.

Listing of Metrodata Electronics Sukuk Ijarah I Pencatatan Sukuk Ijarah Metrodata Electronics I


The entire fund obtained from the Public Offering of the Sukuk Ijarah, after the deduction of the Sukuk Ijarah bond issuance costs, was used for the following purposes: 1. Around 68% was allocated to increase the Company’s equity participation in PT Metrodata E Bisnis 2. Around 19% was allocated to increase the Company’s equity participation in PT Mitra Integrasi Informatika 3. Around 13% was allocated to increase the Company’s working capital.

Metrodata Electronics Sukuk Ijarah Bond I of 2008 (“Sukuk Ijarah”), with a nominal value of Rp 90,000,000,000, was offered at 100% of the face value of the Sukuk Ijarah. The Sukuk Ijarah was issued without book entry, except for the Certificate of Jumbo Sukuk Ijarah issued by the Company to be listed on behalf of Indonesian Central Securities Depository (PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, or KSEI). The term of the Sukuk Ijarah was 5 years and it provided an Ijarah installed return of Rp 141,250,000 per Rp 1,000,000,000 of the Ijarah balance every year.

The Ijarah Installments are to be paid by the Company to Sukuk Holders through a Payment Agent on the Payment Date of the Ijarah Installments. The Ijarah Installments are paid every three months on the same dates as the first Ijarah Installment was paid, which was on 4 October 2008. The final Ijarah Installments will be paid on 4 July 2013.

PT Bank Mega (Persero) Tbk serves as the Board of Trustees for the Sukuk Ijarah.

Setelah dikurangi biaya emisi Sukuk Ijarah, seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Sukuk Ijarah ini digunakan untuk hal-hal sebagai berikut: 1.Sekitar 68% digunakan untuk meningkatkan penyertaan Perseroan pada PT Metrodata E Bisnis 2.Sekitar 19% digunakan untuk meningkatkan penyertaan Perseroan pada PT Mitra Integrasi Informatika 3.Sekitar 13% digunakan untuk menambah modal kerja Perseroan.

Sukuk Ijarah Metrodata Electronics I Tahun 2008 (“Sukuk Ijarah”) sebesar Rp 90.000.000.000 (sembilan puluh miliar rupiah) ditawarkan kepada publik dengan harga 100% (seratus persen) dari nilai nominal Sukuk Ijarah. Sukuk Ijarah ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Sukuk Ijarah yang diterbitkan oleh Perseroan untuk didaftarkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Jangka waktu Sukuk Ijarah ini adalah 5 (lima) tahun dan memberikan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp 141.250.000 (seratus empat puluh satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) per Rp 1.000.000.000 (satu miliar rupiah) jumlah sisa Imbalan Ijarah per tahun.

Cicilan Imbalan Ijarah dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk melalui Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah. Cicilan Imbalan Ijarah dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) pada tanggal-tanggal dimana Cicilan Imbalan Ijarah pertama dibayarkan, yaitu pada tanggal 4 Oktober 2008, sedangkan pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah terakhir adalah pada tanggal 4 Juli 2013.

PT Bank Mega (Persero) Tbk. bertindak selaku Wali Amanat dalam Sukuk Ijarah ini.


In issuing METRODATA Bond I of 2000, the Company received the ranking results for its long-term bond from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), which were as follows :

The Company has settled all of its bonds, of which Rp 45 billion was paid back with an accelerated settlement and Rp 20 billion was settled on the due date on 20 November 2005.

In issuing METRODATA Electronics Sukuk Ijarah I of 2008 (“Sukuk Ijarah”), the Company has requested the ratings from PT Moody’s Indonesia (Moody’s). According to Moody’s Letter No. 022/ Moody’s/CFG/V/2008 dated 19 May 2008; Sukuk Ijarah issued by the Company received the rating of A3.id (Stable Outlook).

Furthermore, on 18 July, 2009 the Company has received the result of re-rated ratings of its Sukuk Ijarah which was conducted by PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch). According to Fitch’s Letter No. RC018/DIR/VII/2009 dated 18 July 2009, Sukuk Ijarah issued by Fitch on METRODATA Sukuk Ijarah I of 2008 received the rating of BBB+idn (Stable Outlook).

Perusahaan telah melunasi seluruh hutang obligasi dimana sejumlah Rp 45 miliar dilakukan melalui pelunasan dipercepat dan Rp 20 miliar dilunasi pada tanggal jatuh tempo 20 Nopember 2005.

Dalam rangka penerbitan Sukuk Ijarah Metrodata Electronics I Tahun 2008 (“Sukuk Ijarah”), Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Moody’s Indonesia (Moody’s). Sesuai dengan surat Moody’s No. 022/Moody’s/CFG/V/2008 tanggal 19 Mei 2008, Sukuk Ijarah yang diterbitkan Perseroan mendapat peringkat A3.id (Stable Outlook).

Lebih lanjut, pada tanggal 18 Juli 2009 Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan ulang atas Sukuk Ijarah yang dilaksanakan oleh PT Fitch Ratings Indonesia (”Fitch”). Sesuai dengan surat Fitch No. RC018/DIR/VII/2009 tanggal 18 Juli 2009, Sukuk Ijarah yang telah diterbitkan Fitch atas Sukuk Ijarah Metrodata I Tahun 2008 adalah dengan peringkat ‘BBB+ (idn)’ dengan outlook stabil.

Dalam rangka penerbitan Obligasi I Metrodata Tahun 2000, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang dari PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sebagai berikut:

RATING PEMERINGKATAN

P e r i o dPeriode

31 Okt 2000 - 1 Nov 2001

R a t i n gPeringkat

A- (Single A Minus; Stable Outlook)

23 Nov 2001 - 1 Nov 2002A-

(Single A Minus; Stable Outlook)

18 Des 2002 - 1 Nov 2003A-

(Single A Minus; Stable Outlook)

12 Des 2003 - 1 Nov 2004 BBB+ (Triple B Plus; Stable Outlook)

BBB+ (Triple B Plus; Stable Outlook)7 Jan 2005 - 1 Nov 2005

id

id

id

id

id

P e r i o dPeriode

19 May 2008

R a t i n gPeringkat

A3.id (Stable Outlook)

18 July 2009BBB+ (idn)

(Stable Outlook)

R a t i n g C o m p a n yPemeringkat

PT Moody’s Indonesia

PT Fitch Ratings Indonesia


The following is the list of Capital Market Institutions and Professions engaged by the Company :

Berikut adalah Lembaga dan Profesi Pasar Modal Perusahaan :

S h a r e R e g i s t r a rBiro Administrasi Efek

PT. Datindo Entrycom Puri Datindo-Wisma SudirmanJl. Jend. Sudirman kav.34, Jakarta 10220

P u b l i c A c c o u n t a n tAkuntan Publik

Osman Bing Satrio & RekanWisma Antara 12th FloorJl. Medan Merdeka Selatan No.17 Jakarta 10110, Indonesia

L e g a l C o n s u l t a n tKonsultan Hukum

Makes & Partners Menara Batavia Lt.7 Jl. KH Mansyur Kav 126, Jakarta Selatan 10220

Capital Market Supporting Institutions and Professions Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal


A w a r d s Penghargaan


Hewlett-Packard

• FY09 Best Distributor Personal Systems Group – Commercial

PT. Metrodata e-Bisnis

DELL

• Best ESG FY 2008-2009

SAP• The Best Channel Partner in Number of Deals for SAP Indonesia in 2009


Sun Microsystems Indonesia • Best of The Best Company• Best Sector Performance Telco• Best Sun Partner Advantage• Best Sector Performance Cross Industry• Best Support Service Engineer – Gunarso Laksmono• Best Pre-Sales Consultant – Buntaran Widiyatmoko• Best of the Best Individual Award – Gunarso Laksmono

PT. Metrodata e-Bisnis

Cisco Systems Indonesia

• Top 1 Power Reward Premier Partner FY09• Best Services Distributor 2009• The Best Premier Partner 2009• The Best System Engineer Premier Partner FY09

PT. Mitra Integrasi Informatika

CITRIX Systems Singapore

• Exemplary Performance in Provision of Citrix Application Delivery Solution (2009)



EMC

• Best Velocity Affiliate Partner 2009• Best Partner Sales Representative 2009 - Lutfi Riansyah

Hewlett-Packard

• FY09 Best Value Corporate Reseller

Microsoft

• Dynamics Hero FY09 – Best Dynamics CRM Revenue


Oracle

• Zenith Award 2009 - Applications Mid Market (Accelerate) Partner of The Year


SAP

• The Best Channel Partner in Revenue Contribution for SAP Indonesia in 2009

Sun Microsystems Indonesia

• Best Global ISV

PT. Soltius Indonesia


JAKARTA

PT Metrodata Electronics, Tbk.Wisma Metropolitan I, Lantai 16Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31Jakarta 12920, IndonesiaTelp: +62 21 5705998, 2524555Fax: +62 21 5705988Email: [email protected]: www.metrodata.co.id

Service CenterKompleks Wisma MetropolitanGedung Annex I, Lantai 1Jln. Jend. Sudirman Kav. 29-31Jakarta 12920Telp: (021) 5711111Fax: (021) 5712493Email: [email protected]

Service CenterRuko Dusit Mangga DuaRuko Dusit Mangga Dua No. 18Jalan Mangga Dua RayaJakarta 10730Telp: (021) 62301900, 62301890Fax: (021) 62301929Email: [email protected]

BANDUNG

Graha Bumiputera, Lantai 3, Suite 301-AJl. Asia Afrika No. 141-149Bandung 40112Telp: (022) 4210420Fax: (022) 4237280Email: [email protected]

SURABAYA

IntiLand Tower, Lantai 7, Suite 5AJl. Panglima Sudirman Kav. 101-103, Surabaya 60271Telp: (031)5474217 (Distribusi), 5474218 (Solusi)Fax: (031) 5474216Email: [email protected], [email protected]

Jl. Jend. Gatot Subroto No. 165(Simpang Jl. Nibung Raya)Medan 20211Telp: (061) 4558068 (Distribusi), 4517838 (Solusi)Fax: (061) 4554069 (Distribusi), 4517839 (Solusi)Email: [email protected], [email protected]

Jl. Timoho No. 315 Ruko No. 3Samping APMD –GondokusumanYogyakartaTelp: (0274) 554050, 553335, 554927Fax: (0274) 554928Email: [email protected]

MEDAN YOGYAKARTA

Office Network Jaringan Kantor

Management Review & Analysis A n a l i s a d a n P e m b a h a s a n M a n a j e m e n

47management rev iew & ana ly s i sa n a l i s a & p e m b a h a s a n m a n a j e m e n

The global financial crisis that took place on the second semester of 2008 forced the Company to revise its revenue target in 2009 to a more realistic one. Therefore, the Company did not set a significant growth target compare to the achievements in 2008.

However, despite the unfavorable condition, the company managed to book yet another positive financial result throughout 2009. For the year ended 31 December 2009, the Company’s total revenue stood at Rp 3,396 trillion. We only experienced a slight decrease compared to our 2008 total revenue which was recorded at Rp 3,422 trillion.

Though we experienced unpredicted exchange rate fluctuation, we successfully set our total sales at Rp 3,396 trillion which was exceeding from the initial target set by Board of Commissioner at Rp 3,037 trillion. Our distribution business showed an amazing performance by exceeding last year’s revenue to reach Rp 1,825 trillion, compared to the previous Rp 1,748 trillion. Meanwhile, our solution business provided 49 percent of total revenue, compared to the previous 54 percent of total revenue.

Our net income stood at Rp 10,064 billion which is an outstanding result considering the challenges faced by the Company throughout 2009. Another positive performance can be seen in our operating cash flow that reached Rp 279,8 billion this is possible because of the efficiency move the Company took in 2009. This resulted in our operating income that reached Rp 128,018 billion or 3.77 percent of the total revenue.

The Company’s profit before tax was recorded at Rp 89,793 billion, which is down by 32.07 percent compared to the figure reached in previous year. Our services business that reached Rp 675.41 billion in 2009 meanwhile, our software sales stood at Rp 328,816 billion and the hardware sales stood at Rp 2.392,693 billion. This is 87.09 percent and 95.36 percent, respectively compared to the previous year.

Krisis finansial global yang terjadi pada semester kedua tahun 2008 memaksa Perusahaan untuk merevisi target pendapatan 2009 menjadi lebih realistis. Oleh karena itu, Perusahaan tidak menargetkan pertumbuhan yang lebih besar dari yang telah dicapai di tahun 2008.

Namun, walau dalam kondisi yang kurang menguntungkan, Perusahaan kembali berhasil mencetak kinerja finansial yang positif sepanjang tahun 2009. Untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2009, Perusahaan meraih total pendapatan sebesar Rp 3.396 triliun. Kami hanya mengalami sedikit penurunan dibanding total pendapatan tahun 2008 yang mencapai Rp 3.422 triliun.

Meskipun kami mengalami perubahan nilai tukar yang tidak bisa diprediksi, kami berhasil meraih total penjualan sebesar Rp 3.396 triliun yang melebihi target awal yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris yaitu sebesar Rp 3.307 triliun. Bisnis distribusi kami menunjukkan kinerja yang luar biasa dengan melampaui pendapatan tahun lalu dan meraih Rp 1.825 triliun, sementara pendapatan tahun lalu tercatat Rp 1.748 triliun. Sementara itu, bisnis solusi kami menyumbang 49 persen dari total pendapatan, dibanding raihan tahun lalu yang mencapai 54 persen.

Laba bersih kami tercatat Rp 10.064 miliar yang merupakan angka yang menakjubkan mengingat tantangan yang telah dihadapi Perusahaan sepanjang 2009. Raihan positif lain bisa dilihat pada cash flow operasional kami yang mencapai Rp 279.8 miliar. Hal ini terjadi karena langkah efisiensi yang dilakukan Perusahaan di tahun 2009. Hal ini berimbas pada laba operasional yang mencapai Rp 128.018 miliar atau 3,77 persen dari total pendapatan.

Laba sebelum pajak tercatat Rp 88.793 miliar, turun 32,07 persen dibanding laba sebelum pajak tahun sebelumnya. Tahun 2009, bisnis layanan kami meraih Rp 675.41 miliar sementara penjualan software mencatat Rp 328.816 miliar dan penjualan hardware mencetak Rp 2.392,693 miliar. Ini berarti 87,09 persen dan 95,36 persen dibanding tahun lalu.

Analysis of Financial Report Analisa Laporan Keuangan

48 management rev iew & ana ly s i sa n a l i s a & p e m b a h a s a n m a n a j e m e n

Our Corporate Sales Unit contributed Rp 431,977 billion to the overall revenue while our Enterprise Business Unit recorded Rp 292,766 billion for the year ended 31 December 2009. In the meantime, our Telco division contributed Rp 323,048 billion to the Company’s total revenue. These three new divisions in total contributed Rp 1,048 trillion to the total revenue achieved by the Company throughout 2009.

Throughout 2009, Soltius contributed Rp 78,710 billion to the Company’s total revenue or 2.32 percent. The slow performance was mainly due to the fact that many businesses were still at wait-and-see stand.

As of the end of 2009, our total asset amounted Rp 1.059,054 billion down by 17.83 percent compared to the previous year. Meanwhile, the Company’s total liability amounted Rp 653,776 billion which is lower by 24.77 percent against last year’s total liability.

Despite the challenges faced throughout 2009, the Company managed to provide an outstanding financial performance. We will continue to exceed the expectation given by shareholders and Board of Commissioner to make the Company better and better in the future.

Corporate Sales Unit menyumbang Rp 431.977 miliar terhadap keseluruhan pendapatan dan Enterprise Business Unit kami mencatat Rp 292.766 miliar untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009. Sementara itu, Divisi Telco kami memberikan Rp 323.048 miliar terhadap total pendapatan Perusahaan. Secara total, ketiga divisi baru ini menyumbang Rp 1.048 triliun terhadap total pendapatan yang diraih Perusahaan sepanjang tahun 2009.

Selama 2009, Soltius memberikan Rp 78.710 miliar terhadap total pendapatan Perushaan atau 2,32 persen. Kinerja yang rendah ini terutama karena banyaknya perusahaan yang masih dalam keadaaan wait-and-see.

Sampai dengan akhir tahun 2009, total aset kami berjumlah Rp 1.059.054 miliar, turun 17,83 persen dibanding tahun lalu. Sementara itu, total kewajiban Perusahaan berjumlah Rp 653. 776 miliar, turun 24,77 persen dibanding total kewajiban tahun lalu.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan sepanjang tahun 2009, Perusahaan berhasil memberikan kinerja finansial yang mengagumkan. Kami akan terus berusaha melampaui ekspektasi yang diberikan oleh pemegang saham dan Dewan Komisaris agar di masa depan Perusahaan selalu menjadi lebih baik lagi.


26 January 2010

On 26 January 2010, the Company has submitted exercise notice to BT Frontline Pte. Ltd., regarding the put option of the Company’s total share in PT E Metrodata Com (EMC), in accordance with the Joint Venture Agreement dated 3 January 2007. Subsequently, the Company has also informed Bapepam – LK regarding the put option and has announced it through Indonesia Stock Exchange with the letter dated 27 January 2010. In accordance to the Result of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders on 26 June 2007, shareholders had given their ratification and approval regarding the execution of the Joint Venture Agreement. The follow-up action of this transfer of shares due to the put option will be conducted in accordance to the Joint Venture Agreement and valid laws and regulations.

As of the date of publication of this annual report, the completion of the exercise of the put option is still in process.

2 March 2010

On 2 March 2010, a Deed of Sale and Purchase Agreement and Transfer of Ownership of Shares in Limited Liability Company of PT Kepsonic Indonesia No.22 made in the presence of notary Irawan Soerodjo S.H., in Jakarta, by and between (i) the Company (as the seller) and (ii) Mr. Jang Samki, individual, South Korean citizen (as the buyer), who is an affiliated party of Wol Song Invalyue Co., Ltd., as the main shareholder of PT Kepsonic Indonesia (“Kepsonic) (“Share Sale Purchase Agreement”) has been signed.

Based on the Share Sale Purchase Agreement, the Company has sold all of its shares in Kepsonic as much as 1,500 shares representing 30% of all Kepsonic issued shares to the above mentioned party, with transaction value of USD 1,2 million.

Proceeds from the sale of shares as referred to will be used by the Company to finance its working capital and/or to reduce the Company’s debts.

26 Januari 2010

Pada tanggal 26 Januari 2010, Perusahaan telah menyampaikan pemberitahuan kepada BT Frontline Pte. Ltd., mengenai pelaksanaan opsi jual (put option) atas seluruh saham Perusahaan di PT E Metrodata Com (EMC), sesuai dengan perjanjian usaha patungan (Joint Venture Agreement) tertanggal 3 Januari 2007. Lebih lanjut Perusahaan juga telah memberitahukan hal tersebut kepada Bapepam-LK dan mengumumkannya melalui Bursa Efek Indonesia dengan surat tertanggal 27 Januari 2010. Sesuai Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tanggal 26 Juni 2007, pemegang saham telah memberikan ratifikasi dan persetujuan terkait pelaksanaan Joint Venture Agreement itu. Tindak lanjut pengalihan saham seiring pelaksanaan opsi jual tersebut akan dilakukan sesuai Joint Venture Agreement dan ketentuan perundangan yang berlaku.

Sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan tahunan, penyelesaian pelaksanaan put option masih dalam proses.

2 Maret 2010

Pada tanggal 2 Maret 2010 telah ditandatangani Akta Perjanjian Jual Beli dan Pengalihan Hak Atas Saham Dalam Perseroan Terbatas PT. Kepsonic Indonesia No.22 dibuat di hadapan Irawan Soerodjo SH, Notaris di Jakarta, oleh dan antara (i) Perseroan (sebagai penjual) dan (ii) saudara Jang Samki, perseorangan, warga negara Korea Selatan (sebagai pembeli), yang merupakan fihak terafiliasi dari Wol Song Invalyue Co., Ltd., selaku pemegang saham utama PT Kepsonic Indonesia (”Kepsonic”) (”Perjanjian Jual Beli Saham”).

Sesuai Perjanjian Jual Beli Saham, Perseroan telah menjual seluruh saham miliknya dalam Kepsonic sejumlah 1.500 saham yang merupakan 30% dari seluruh saham yang dikeluarkan Kepsonic kepada pihak tersebut di atas, dengan nilai transaksi sebesar USD 1.2 Juta.

Hasil penjualan saham sebagaimana dimaksud akan digunakan Perseroan untuk membiayai modal kerja dan/atau untuk mengurangi hutang Perseroan.

Material Information & Facts After Accountant’s Report Informasi & Fakta Material Setelah Laporan Akuntan


Without ignoring the resolutions of the Shareholders’ General Meeting, the Company plans to distribute cash dividends out of its profit at least once every year. The amount of the dividend is determined based on the Company’s profit during the fiscal year, taking into account the level of the Company’s health and the need for investment funds aimed at further developing the business. The plan is made without intention of reducing the rights of the Shareholders’ General Meeting to decide otherwise based on the regulations contained in the Company’s Article of Association. The Company has decided that the amount of the cash dividend should be 20%-30% of the net profit after tax.

Dengan tidak mengesampingkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, Perseroan mempunyai rencana untuk membayarkan dividen tunai dari keuntungan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen yang dibagikan dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan dan kebutuhan dana yang diperlukan untuk investasi dalam rangka pengembangan usaha, tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan lain sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan. Adapun kebijakan dividen tunai yang diterapkan oleh Perseroan adalah sebesar 20%-30% dari laba bersih setelah pajak.

Realization of the Use of Fund Received from the Public Offering

The Company received Rp 114.68 billion from the Limited Public Offering I with Rights Issue. After the deduction of the public offering issuance costs totaling Rp 6.35 billion, the net amount received was Rp 108.33 billion.

The fund received from the Limited Public Offering 1 was used to:

1. Repay the loan totaling Rp 55.65 billion obtained from the syndicated bank led by Banque Nationale de Paris on 31 August 2000.

2. Increase the Company’s equity participation in PT E Metrodata Com by Rp 47.80 billion on 30 August 2000. The fund was used to: a. Buy hardware and SAP software, which was to be used by the Company’s subsidiaries, with a total amount of Rp 19.44 billion b. Increase the Company’s equity participation in PT Metrodata E Konsumer by Rp 2.15 billion, PT Metrodata E Bisnis by Rp 16.30 billion, PT Metrodata Sentra Layan by Rp 2.60 billion, PT Metrodata Global Akses by Rp 3.86 billion and PT Metrodata Edukasi Informatika (formerly PT Metrodata E Portal) by Rp 3.45 billion.

3. Repay Bank Nusa Nasional’s loan totaling Rp 4.88 billion on 15 January 2001.

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum

Realisasi hasil Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada para Pemegang Saham adalah Rp 114,68 miliar. Setelah dikurangi biaya penawaran umum sejumlah Rp 6,35 miliar, maka hasil bersih menjadi sebesar Rp 108,33 miliar.

Realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I adalah sebagai berikut:

1. Melunasi hutang kepada bank sindikasi yang dipimpin oleh Banque Nationale de Paris sebesar Rp 55,65 miliar pada tanggal 31 Agustus 2000.

2. Meningkatkan penyertaan pada PT E Metrodata Com sebesar Rp 47,80 miliar pada tanggal 30 Agustus 2000. Dana tersebut lalu dipergunakan sebagai berikut: a. Pembelian perangkat keras dan lunak SAP yang akan dipergunakan oleh anak- anak perusahaannya sebesar Rp 19,44 miliar; b. Peningkatan penyertaan pada PT Metrodata E Konsumer sebesar Rp 2,15 miliar, PT Metrodata E Bisnis sebesar Rp 16,30 miliar, PT Metrodata Sentra Layan sebesar Rp 2,60 miliar, PT Metrodata Global Akses sebesar Rp 3,86 miliar dan PT Metrodata Edukasi Informatika (sebelumnya dikenal sebagai E Metrodata Portal) sebesar Rp 3,45 miliar;

3. Melunasi hutang kepada Bank Nusa Nasional sebesar Rp 4,88 miliar pada tanggal 15 Januari 2001.

Dividend Policy K e b i j a k a n D i v i d e n

Utilization of Fund from Public Offering R e a l i s a s i P e n g g u n a a n D a n a H a s i l P e n a w a r a n U m u m


The Realization of the Use of Fund Received from Public Offering of METRODATA Bond 1 of 2000

The Company also listed METRODATA Bond I of 2000 with Fixed And/Or Floating Interest Rates with a nominal value of Rp 65,000,000,000 in Surabaya Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange). After the deduction of the cost of public offering amounting Rp 2.40 billion, the net amount stood at Rp 62.60 billion.

The fund received from the Public Offering of METRODATA Bond I of 2000 was used for the following purposes:

1. To repay the Company’s loan from Bank Lippo totaling Rp 45 billion on 1 December 2000.2. To increase the Company’s equity participation in PT E Metrodata Com by Rp 17.60 billion. The fund was used by PT E Metrodata Com to increase its equity participation in PT Metrodata Global Akses by Rp 15.65 billion and PT Metrodata Solusi Internet by Rp 1.95 billion.

The Realization of the use of the Fund Received from Metrodata Electronics Sukuk Ijarah I

On 7 July 2008, the Company listed Metrodata Electronics Sukuk Ijarah I of 2008 with a nominal value of Rp 90,000,000,000 in Indonesia Stock Exchange. After the deduction of the public offering costs totaling Rp 1.85 billion, the net amount stood at Rp 88.15 billion.

The fund received from the Public Offering of Metrodata Electronics I Sukuk Ijarah I of 2008 was used for the following purposes:

1. To increase the Company’s equity participation in PT Metrodata E Bisnis by Rp 59.65 billion, bringing its total equity to Rp 150 billion.

2. To increase the Company’s equity participation in PT Mitra Integrasi Informatika by Rp 16.50 billion, bringing its total equity to Rp 20 billion.

3. To increase the Company’s working capital by Rp 12 billion.

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Obligasi I METRODATA tahun 2000

Perusahaan juga mencatatkan Obligasi I METRODATA tahun 2000 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang dengan nilai nominal Rp 65.000.000.000 di Bursa Efek Surabaya (sekarang telah menjadi Bursa Efek Indonesia). Dengan biaya penawaran umum sejumlah Rp 2,40 miliar maka hasil bersihnya adalah Rp 62,60 miliar.

Realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi I METRODATA tahun 2000 adalah sebagai berikut:

1. Pelunasan hutang kepada Bank Lippo sebesar Rp 45 miliar pada tanggal 1 Desember 2000.

2. Peningkatan penyertaan modal PT E Metrodata Com sebesar Rp 17,60 miliar oleh PT E Metrodata Com dana tersebut dipergunakan untuk meningkatkan penyertaan pada PT Metrodata Global Akses sebesar Rp 15,65 miliar dan PT Metrodata Solusi Internet sebesar Rp 1,95 miliar.

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Sukuk Ijarah Metrodata Electronics I

Pada tanggal 7 Juli 2008, Perusahaan mencatatkan Sukuk Ijarah Metrodata Electronics I Tahun 2008 dengan nilai nominal Rp 90.000.000.000 di Bursa Efek Indonesia. Setelah dikurangi biaya penawaran umum sejumlah Rp 1,85 miliar, maka hasil bersihnya adalah Rp 88,15 miliar.

Realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Sukuk Ijarah Metrodata Electronics I Tahun 2008 adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan penyertaan modal pada PT Metrodata E Bisnis sebesar Rp 59,65 miliar sehingga menjadi sebesar Rp 150 miliar.

2. Peningkatan penyertaan modal pada PT Mitra Integrasi Informatika sebesar Rp 16,50 miliar sehingga menjadi sebesar Rp 20 miliar.

3. Penambahan modal kerja Perusahaan sebesar Rp 12 miliar.


Business Review T i n j a u a n O p e r a s i


Distribution Business | Bisnis Distribusi

In 2009, there was a change in IT market in Indonesia where small medium and individual market was experiencing a significant growth. Public purchasing power especially in regional areas outside major cities was growing as the result of the regional autonomy policy. Therefore, although corporate markets were slowing down, IT market in general was still a lucrative business because of the change. This was good news for the Company because IT spending in retail market supported the decrease spending experienced by enterprise market due to the crisis.

We also saw a positive growth in the area of marketing communication. This requires the Company to improve its marketing communication strategy to match the growth in regional. The marketing communication team needs to know the characteristic of each area and plan strategies based on the characteristic. This helped us to get their attention and win the market.

In order to capture the new market, the Company in 2009 formed two units which were responsible to develop these markets, especially ones in the eastern part of the country. Within the last year, the Company added five new offices (sales office and logistic center) in Makassar, Balikpapan, Pekanbaru, Palembang and Semarang. As of today, we have ten offices which are in Pekanbaru, Medan, Palembang, Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, and Balikpapan to cater the need of our customer’s nation wide.

The change in the market forced the Company to make adjustment by creating a new wholesale organization consists of a sales group and a products group. A sales person has to serve a number of resellers in an assigned territory, while his colleagues from the product group will deal with individual principals. In other words, the sales people are no longer product-centric; instead, they have to sell the entire portfolio that the Company carries regardless of brands and product types. A closer interaction between the two groups is now required, but it also works to strengthen the organization as a whole. More importantly, the resellers are happy because they now have a single interface with the Company.

The Company’s list of principals remains the same that include: DELL, Emerson Network Power, EPSON, IBM, Hewlett-Packard, Lenovo, and Oracle. However, from each of these brands we continued to expand the variety of products that we made available to our resellers.

Tahun 2009 terjadi perubahan di pasar TI di Indonesia dimana pasar kecil dan menengah serta pasar individu mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Kemampuan daya beli masyarakat terutama di daerah-daerah di luar kota besar mengalami pertumbuhan sebagai imbas dari kebijakan otonomi daerah. Oleh karena itu, meski pasar korporat mengalami penurunan, pasar TI secara umum masih merupakan bisnis yang menguntungkan karena perubahan ini. Hal ini merupakan berita baik bagi Perseroan karena belanja TI di pasar ritel menjadi penyangga penurunan belanja TI yang dialami pasar korporat.

Kami juga melihat adanya pertumbuhan yang positif di area komunikasi pemasaran. Hal ini menuntut Perseroan untuk mengembangkan strategi komunikasi pemasarannya untuk mengimbangi pertumbuhan yang terjadi di pasar. Tim komunikasi pemasaran perlu mengetahui karakter tiap daerah dan membuat rencana strategi yang sesuai dengan karakter tersebut. Hal ini membantu Perseroan dalam menarik perhatian sekaligus memenangkan pasar.

Untuk memenangkan pasar yang baru berkembang ini, di tahun 2009 Perseroan membentuk dua unit yang bertanggung jawab mengembangkan pasar, terutama pasar di bagian timur Indonesia. Dalam setahun terakhir ini, Perseroan membuka lima kantor baru (kantor pemasaran dan pusat logistik) di Makassar, Balikpapan, Pekanbaru, Palembang dan Semarang. Sampai saat ini, kami memiliki sepuluh kantor perwakilan yang berada di Pekanbaru, Medan, Palembang, Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, dan Balikpapan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami di seluruh Indonesia.

Perubahan yang terjadi di pasar memaksa Perseroan untuk melakukan penyesuaian dengan membentuk organisasi wholesale baru yang terdiri dari grup penjualan dan grup produk. Seorang tenaga penjualan, harus melayani sejumlah reseller di daerah tertentu sementara rekannya dari grup produk menangani urusan dengan prinsipal individu. Dengan kata lain, seorang tenaga penjualan tidak lagi fokus pada satu produk namun harus bisa menjual seluruh portofolio yang ditawarkan Perseroan tanpa bergantung pada merek atau produk tertentu. Jelas dibutuhkan interaksi yang lebih dekat antara kedua grup ini yang sekaligus berguna untuk memperkuat organisasi secara keseluruhan. Lebih penting lagi, para reseller lebih senang karena kini mereka bisa berhubungan dengan Perseroan hanya lewat satu jalur.

Prinsipal yang ada dalam Perseroan tetap sama yaitu: DELL, Emerson Network Power, EPSON, IBM, Hewlett-Packard, Lenovo dan Oracle. Namun, dari tiap prinsipal yang ada, kami terus mengembangkan jenis-jenis produk yang kami tawarkan kepada reseller kami.


The Company has also implemented a stricter Selling Process Assurance (SPA) practice in its distribution business in order to minimize the Company’s risk in a project. Through this process, each proposal underwent thorough examinations from several divisions involved such as sales team, presales team, product team and delivery team so each team clearly understand the project before giving approval. All of this is implemented in an Automated Project Approval workflow system. Thanks to this system, the Company managed to reduce the risk in distribution business significantly.

Another positive achievement the Company managed to conduct in 2009 as part of its efficiency move was the implementation of dealer financing titled Cash Management Solution for the Company’s dealers in cooperation with one of National Bank. Through this solution, business process between the Company and its business partners in Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Bandung, Medan, Semarang, Pekanbaru, Palembang, Manado, and Denpasar will be faster and more efficient.

Perseroan juga menerapkan pelaksanaan Selling Process Assurance (SPA) yang lebih ketat pada bisnis distribusinya untuk meminimalisir risiko Perseroan dalam suatu proyek. Melalui proses ini, setiap proposal menjalani pemeriksaan yang lengkap dari beberapa divisi yang terlibat seperti tim penjualan, tim pra-penjualan, tim produk dan tim delivery sehingga setiap tim benar-benar memahami proyek tersebut sebelum memberikan persetujuan mereka. Semua ini diimplementasikan dalam suatu sistem kerja, Automated Project Approval. Berkat sistem ini, Perseroan berhasil mengurangi risiko pada bisnis distribusi secara signifikan.

Hasil positif lain yang berhasil diraih Perseroan di tahun 2009 sebagai bagian dari langkah efisiensi yang dilakukan adalah pemberian layanan pembiayaan yang disebut Cash Management Solution untuk dealer Perseroan bekerjasama dengan salah satu bank nasional. Melalui solusi ini, proses bisnis antara Perseroan dan mitra bisnisnya di Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Bandung, Medan, Semarang, Pekanbaru, Palembang, Manado, dan Denpasar menjadi lebih cepat dan efisien.

Solution Business | Bisnis Solusi

The Company’s Solution Business contributed greatly to the Company’s recurrent gross profit and the business will continuously develop in the future. In 2009, solution businesses such as outsourcing, ERP, and infrastructure software implementation were the major contributor to the Company’s overall business performance.

In order to grow profit in hard times the Company was making adjustments in its line of business. One of the initiatives taken was the change of management where the Company appointed three new directors. Danny Suryadharma was appointed as Director of Enterprise Business Unit (EBU), Eko Heryanto was assigned as Director of Corporate Sales Unit and M.A. Lumaksi was plotted to be Director of Telco Unit. The change was necessary to enable the Company to manage the accounts in a more efficient manner and improving the Company’s performance to better serve customers. The Company was also targeting industrial solution markets such as Telco, Financial Services Industry (FSI), Manufacturing & Distribution, Budgeting & Financial Consolidation, Identity Access Management and Consulting.

Bisnis Solusi Perseroan memberikan kontribusi yang besar terhadap laba kotor Perseroan dan bisnis ini akan terus berkembang di masa depan. Tahun 2009, bisnis solusi seperti outsourcing, ERP, dan implementasi infrastruktur software adalah kontributor utama terhadap kinerja Perseroan secara keseluruhan.

Untuk meningkatkan laba di masa sulit, Perseroan membuat beberapa penyesuaian pada lini bisnisnya. Salah satu hal yang dilakukan adalah adanya perubahan manajemen dimana Perseroan mengangkat tiga direktur baru. Danny Suryadharma diangkat sebagai Direktur Enterprise Business Unit (EBU), Eko Heryanto ditunjuk menjadi Direktur Corporate Sales Unit dan M.A. Lumaksi ditugaskan menjadi Direktur Telco Unit. Perubahan ini perlu dilakukan agar Perseroan bisa mengelola akun-akun yang ada secara lebih efisien dan untuk meningkatkan kinerja Perseroan sehingga bisa lebih baik dalam melayani klien. Perseroan juga membidik pasar solusi industri seperti Telco, Financial Services Industry (FSI), Manufacturing & Distribution, Budgeting & Financial Consolidation, Identity Access Management dan Consulting.


In 2009, resources in the Enterprise Business Unit (EBU) resources were assigned to serve one account only. For major accounts, there was even more than one person to serve the account so the service given can be more thorough. There were two new projects the EBU accomplished in 2009 with Government State Oil Company. The first project was conducted with Oracle and the second was with Microsoft. The Company also managed to implement Loan Management System for one of Government State Syariah Bank. This proved that despite the hard condition, the Company still managed to maintain its business in positive track.

The Company also built a strategic alliance with Nucleus Software for financial and banking industry. The software offers IT solutions and consultation services which are designed with full spectrum for business such as retail and corporate banking, cash management, relationship banking, financial CRM, Internet banking and many more.

In 2009, MII managed to balance its customers between the mid-market and enterprise customers and helped the Company to survive the crisis and at the same time improving the productivity of each account about 30%. An excellent result was evident in Surabaya where the Company experienced growth of more than 200% compare to the previous year. This was possible because the Company’s team in Surabaya really know the characteristic of the market.

The Telco Unit was formed as a business unit that specialized in IT equipment and solution business. It was a strategic decision considering IT equipment and solution support is a unique market. But it was not easy for the Company to enter the business because the Company is relatively new in this business. The biggest challenge was to match the standard applied in this business. Major Telco companies always looking for best products, best practice and experienced resources and therefore, we need to be able to provide best products with best practice and with experience resources.

In order to meet the challenge, the Company has strengthened its Telco Unit with specialists who have deep and broad knowledge in telecommunication industry from the sales, presales to the delivery process. These specialists were recruited with the goal to penetrate Telco industry and pave the way to the top.

Di tahun 2009, satu sumber daya di Enterprise Business Unit (EBU) hanya ditugaskan untuk melayani satu akun saja. Untuk akun-akun besar bahkan ada lebih dari satu orang untuk melayani akun tersebut sehingga layanan yang diberikan bisa lebih lengkap. Di tahun 2009, ada dua proyek yang berhasil diraih EBU di Perusahaan Minyak Milik Negara. Proyek pertama dilakukan bersama Oracle dan yang kedua bersama dengan Microsoft. Perseroan juga berhasil mengimplementasikan Loan Management System di salah satu Bank Syariah milik pemerintah. Pencapaian ini membuktikan bahwa di tengah keadaan yang sulit, Perseroan berhasil menjaga bisnisnya di arah yang benar.

Perseroan juga membentuk aliansi strategis dengan Nucleus Software untuk industri finansial dan perbankan. Software ini menawarkan solusi TI dan layanan konsultasi yang memiliki desain lengkap untuk bisnis seperti Retail and Corporate Banking, Cash Management, Relationship Banking, Financial CRM, Internet Banking dan lain-lain.

Tahun lalu, PT. Mitra Integrasi Informatika (MII) berhasil menyeimbangkan pelanggan mid-market dan pelangggan enterprise mereka dan ini membantu Perseroan dalam melewati krisis dan di saat yang sama meningkatkan produktivitas tiap akun sebesar 30%. Hasil yang luar biasa terjadi di Surabaya dimana Perseroan mengalami pertumbuhan lebih dari 200% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena tim di Surabaya sangat mengenal karakter pasar di sana. Telco Unit dibentuk sebagai satu unit bisnis khusus untuk peralatan TI dan bisnis solusi. Pembentukan ini merupakan langkah strategis mengingat peralatan TI dan dukungan solusi adalah pasar yang unik. Namun sebagai pemain baru, tidak mudah bagi Perseroan untuk memasuki bisnis ini. Tantangan terbesar yang dihadapi adalah bagaimana mengikuti standar yang diterapkan di bisnis ini. Perusahaan-perusahaan Telekomunikasi yang besar selalu mencari produk terbaik, pengerjaan terbaik dan sumber daya berpengalaman dan oleh karena itu, Perseroan pun harus mampu menyediakan produk terbaik dengan pengerjaan terbaik oleh sumber daya yang berpengalaman.

Untuk menghadapi tantangan ini, Perseroan memperkuat Telco Unit dengan spesialis yang memiliki pengetahuan yang mendalam dan luas di industri telekomunikasi mulai dari sales, pre-sales hingga proses pengiriman. Para spesialis ini direkrut dalam rangka penetrasi Perseroan di industri Telekomunikasi dan membuka peluang ke level atas.


The Company signed a business partner agreement to help the penetration and managed to established cooperation with partners who have strong background in Telco industry. The Company combines its MII strength that has operations in many areas with the partners’ experience to be able to reach the Company’s goal in Telco industry.

Another important move was made at the end of 2008 when the Company purchased PT Xerindo Technology, a company that deals with telecommunication trade and equipment services. This is an important addition to its Telco business unit.

The impact of Financial Global Crisis experienced by PT Soltius Indonesia (“Soltius”) in the first semester of 2009 was slowly begun to show its positive side. Since June 2009, Soltius won several projects with significant values and added a positive performance for the Company. Soltius won projects at consumer goods, manufacture, and cosmetic, manufacture household and sanitary industries. The benchmark for Soltius’ performance was based on its resources utilization especially its SAP business line.

Soltius’ “G.O.L.D” solution has a very good opportunity for further development and the Company is targeting to improve its capability not only in the area of sales but also in its marketing capability. The same goes for its “Excel” retail solution. The “G.O.L.D” solution is targeted for major retailers such as Hypermarket and Department Store while “Excel” retail solution is for smaller retailers. Soltius has a very good record in handling retail companies. Customers that already implemented “G.O.L.D “ and “Excel” solutions among others are convenient store, department store, supermarket, cosmetic, fashion, shoes, and artificial florist. Besides retail, Soltius’ customers include companies in plantation, manufacturing, consumer products, and others.

Untuk membantu penetrasi ini, Perseroan melakukan kerjasama bisnis dan berhasil menjalin kerjasama dengan mitra bisnis yang memiliki latar belakang yang kuat di industri Telekomunikasi. Perseroan menggabungkan kekuatan MII, yang memiliki operasi di berbagai wilayah, dengan pengalaman para mitra bisnis dalam rangka meraih tujuan Perseroan di industri Telekomunikasi.

Langkah penting lain dilakukan di akhir tahun 2008 saat Perseroan mengakuisisi PT Xerindo Technology, suatu Perseroan yang bergerak di bidang penjualan jasa dan peralatan telekomunikasi. Pembelian ini merupakan tambahan yang penting bagi unit bisnis Telekomunikasi.

Dampak krisis finansial global yang dialami PT Soltius Indonesia (“Soltius”) pada semester pertama 2009 perlahan mulai berubah menjadi positif. Sejak Juni 2009, Soltius berhasil memenangkan beberapa proyek bernilai besar dan menambah hasil positif yang diraih Perseroan. Soltius berhasil memenangkan proyek di perusahaan consumer goods, manufaktur, kecantikan, manufaktur peralatan rumahtangga dan sanitasi. Tolak ukur kinerja Soltius didasarkan pada penyerapan sumber dayanya terutama pada bisnis SAPnya.

Solusi G.O.L.D. Soltius memiliki kesempatan yang sangat baik untuk dikembangkan lebih lanjut dan Perseroan menargetkan untuk mengembangkan kapabilitasnya, tidak hanya di area penjualan tetapi juga pemasaran. Hal serupa juga dialami solusi ritel Excel. Solusi G.O.L.D. ditargetkan untuk peritel-peritel besar seperti Hypermarket and Department Store sementara solusi ritel Excel lebih ditargetkan untuk peritel yang lebih kecil. Soltius memiliki rekam-jejak yang sangat bagus dalam menangani perusahaan ritel. Pelanggan yang sudah mengimplementasikan solusi G.O.L.D. dan Excel antara lain adalah convenient store, department store dan artificial florist. Selain ritel, pelanggan Soltius termasuk pula perusahaan dalam bidang industri perkebunan, manufaktur, produk konsumer dan lain-lain.


The Company’s Outsourcing business was having a positive result in 2009 where the growth is more than the growth achieved in previous year. Supported with around 750 resources, the division managed to secure more than 16 new accounts such as Bank, Insurance, Plantation, Telco Operator, Oil and Gas. As of today, the division has more than 50 clients; most of them are financial, Telco and Energy institutions. This was a remarkable performance despite the difficulties that hit the country’s business landscape.

The success was achieved because the Company has the right methodology and solution to support the work such as Command Methodology. The Company always upholds high level of accountability and reliability of its resources. In the future, the division is targeting to penetrate more on telecommunication and oil and gas industry and also developed to application outsourcing services, data center outsourcing services and more.

Last year, the Company also improving its ERP system by implementing Business Intelligence (BI) to the system. This was to enable the management to have the latest information regarding the Company’s business. To improve the Company’s revenue, we believe we must focus on portfolios with high volume and high profitability and reduce products that showed low volume and low profitability. The implementation of BI enabled the Company to identify these portfolios along with their performances. The system is expected to be daily management tool in 2010 so the management can make strategic decisions based on data and facts and with faster time.

Bisnis Outsourcing Perseroan menunjukkan hasil yang positif di tahun 2009 dimana pertumbuhannya melebihi pertumbuhan yang diraih pada tahun sebelumnya. Didukung oleh sekitar 750 sumber daya, divisi ini berhasil meraih lebih dari 16 akun baru di industri Perbankan, Asuransi, Perkebunan, Operator Telekomunikasi dan Migas. Sampai saat ini, unit Outsourcing memiliki lebih dari 50 pelanggan; kebanyakan dari mereka bergerak di bidang finansial, Telekomunikasi dan Energi. Ini merupakan kinerja yang menakjubkan ditengah kesulitan yang melanda iklim bisnis di tanah air.

Keberhasilan ini diraih karena Perseroan memiliki metodologi dan solusi yang tepat untuk mendukung kerja divisi ini, misalnya dengan Command Methodology. Perseroan selalu menjaga tingkat akuntabilitas dan reliabilitas sumber dayanya di level yang tinggi. Di masa depan, divisi ini menargetkan untuk masuk ke industri telekomunikasi dan migas serta mengembangkan divisi ini ke arah aplikasi layanan outsourcing, layanan outsourcing data center dan lain-lain.

Tahun lalu, Perseroan meningkatkan sistem ERP dengan mengimplementasikan Business Intelligence (BI) ke dalam sistem. Hal ini dilakukan agar manajemen bisa mendapatkan informasi teraktual mengenai bisnis Perseroan. Untuk meningkatkan laba, kami percaya bahwa kami harus fokus pada portofolio yang memiliki volume dan profitabilitas tinggi dan mengurangi produk-produk yang memiliki volume dan profitabilitas rendah. Pengimplementasian BI ini memungkinkan Perseroan untuk mengidentifikasi kinerja portofolio-portofolio yang ada. Tahun 2010, sistem ini diharapkan akan menjadi tool harian manajemen sehingga manajemen bisa membuat keputusan-keputusan strategis berdasarkan data dan fakta dalam waktu yang lebih cepat.


Business Prospect & Marketing Aspect P r o s p e k U s a h a & A s p e k P e m a s a r a n


In the distribution, the Company will continue to focus more on serving the individual accounts. In addition to expanding the portfolios of every principal, a stronger focus will also seek to expand the contribution of each brand into our overall business revenues.

As mentioned earlier, the shift in the market has created new business potential in regional areas. Change in product portfolio occurred drastically where personal products nowadays are dominating the market. Therefore, the Company is preparing to develop markets in Surabaya, Medan, Makassar, and Riau as the new areas with high IT spending. The Company will focus on penetrating markets in these areas to grow our revenue in the coming years. To support the penetration, the Company will develop a separate team so the team will be more focus on the market because it takes extra effort to develop these markets.

In 2010, the Company is also seeking to focus more on small medium enterprises (SME) and small medium business (SMB). Since major enterprises are likely still affected by the 2008 crisis, we believe business portion will grow in SME and SMB markets. The condition is supported with the emerging of new and young entrepreneurs in IT business. This is one of the factors that support the growth of IT business in the country. These young entrepreneurs are fast, dynamics and have good knowledge on IT. The Company is already taking necessary steps in order to capture potential business in these areas.

The Company is also preparing to set up Software Distribution Business to capture customers’ need for integrated solution. We are targeting to make the business as big as our hardware business. With the support of resellers, our Software Distribution Business have more advantages compare to other companies such as an established company, a complete solutions, strong financial support, huge geographic coverage that cover Surabaya, Medan, Bandung, Yogyakarta, Palembang, Balikpapan, and Semarang, and more than 1000 direct customers through 100 account managers.

In addition, software business does not need stock warehouse because it is all electronic so the working capital needed for software business is not as much as hardware business. There is huge opportunity for the business to grow in the future. The new business unit will be supported by 12 human resources with sophisticated knowledge in software.

Untuk bisnis distribusi, Perseroan akan terus fokus untuk melayani akun individu. Selain mengembangkan portofolio dari setiap prinsipal, Perseroan juga akan lebih memfokuskan untuk mengembangkan kontribusi tiap merek terhadap pendapatan Perseroan secara keseluruhan.

Seperti telah disebutkan di atas, perubahan yang terjadi di pasar telah menciptakan potensi bisnis baru di daerah. Perubahan portofolio produk terjadi secara cepat dimana saat ini, pasar lebih didominasi oleh produk personal. Oleh karena itu, Perseroan sedang mempersiapkan untuk mengembangkan pasar di Surabaya, Medan, Makassar dan Riau yang merupakan daerah-daerah dengan belanja TI yang tinggi. Fokus Perseroan adalah memasuki pasar di daerah-daerah ini untuk mengembangkan pendapatan kami di masa depan. Untuk mendukung penetrasi pasar, Perseroan akan membentuk tim yang berbeda agar bisa lebih fokus pada pasar yang dituju karena dibutuhkan kerja ekstra untuk mengembangkan pasar-pasar ini.

Di tahun 2010, Perseroan juga akan lebih fokus pada perusahaan-perusahaan kecil (SME) dan menengah serta bisnis-bisnis kecil dan menengah (SMB). Karena perusahaan-perusahaan besar sepertinya masih terkena dampak krisis 2008, kami percaya porsi bisnis akan lebih berkembang di pasar SME dan SMB. Kondisi ini didukung oleh kemunculan pengusaha-pengusaha muda di bidang TI. Ini merupakan salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan bisnis TI di Indonesia. Para pengusaha muda ini lebih cepat, dinamis dan memiliki pengetahuan bagus di bidang TI. Perseroan telah mengambil langkah-langkah yang perlu untuk menangkap potensi bisnis di bidang ini.

Perseroan juga sedang mempersiapkan pembentukan Software Distribution Business untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan solusi terintegrasi. Kami menargetkan bisnis ini untuk menjadi sebesar bisnis hardware kami. Dengan dukungan para reseller, Software Distribution Business kami memiliki keuntungan lebih dibanding Perseroan lain seperti Perseroan yang mapan, solusi yang lengkap, dukungan finansial yang kuat, cakupan geografis yang luas yang meliputi Surabaya, Medan, Bandung, Yogyakarta, Palembang, Balikpapan, dan Semarang serta lebih dari 1000 pelanggan langsung melalui 100 akun manajer.

Selain itu, bisnis software tidak memerlukan gudang karena semua berbentuk elektronik sehingga modal kerja yang dibutuhkan bisnis software tidak sebanyak modal kerja bisnis hardware. Bisnis software ini memiliki peluang berkembang yang sangat besar di masa depan. Unit bisnis baru ini akan didukung oleh 12 SDM berpengetahuan luas dalam bidang software.

Distribution Business | Bisnis Distribusi

Business Prospect & Marketing Aspect P r o s p e k U s a h a & A s p e k P e m a s a r a n


In 2010, the Company is targeting to have more investment in the solution business and to put more focus on implementation service solutions. We are targeting to have advance module which is beyond ERP and preparing the Company to new businesses. Product services and target market for next year would be the rearrangement of name account by industry, account manager coverage versus principal coverage, Key Performance Indicator (KPI), and industry segmentation program for FSI, Government, Energy, Telco, Corporate and Commercial business units.

Our Outsource division will provide additional service such as Application ManagementServices and we are also in the process of providing the latest trend in the market, Software As a Services (SAaS). This would be the future trend and the Company would take necessary measure to ensure that we are ready to welcome the new trend and provide the service to our customers.

The Company is also targeting to develop its business to several business scopes such as Telecommunication business, Financial System, Distribution, Retail, Plantation and Manufacturing as well as server management, application management and more which will lead to automation of work.

The Company will continue to strengthen its Infrastructure Solution such as its system management like HP Open View (server, network and operation monitoring & management); Archiving solution with ERP Archiving (HP Archiving for Oracle application and Common store for SAP ERP) and Email Archiving (Symantec); Recruit, Invest & Trained more Unix platform Technical Consultant, Document Management Solution and Outsource Solution with Managed Security and Application Management Services (AMS).

In addition, we believe that, in 2010, IT spending will grow in the areas of virtualization, Enterprise Web 2.0, Green IT and Cloud Computing services especially in the area of Payroll and CRM application. We are also targeting to grow our solution business in Surabaya and Medan.

Di tahun 2010, Perseroan menargetkan untuk berinvestasi lebih di bisnis solusi dan lebih fokus pada solusi layanan implementasi. Kami menargetkan untuk memiliki modul yang lebih maju dan yang lebih dari sekadar ERP serta menyiapkan Perseroan untuk bisnis-bisnis baru. Layanan produk dan pangsa pasar untuk tahun depan adalah pengaturan kembali nama akun-akun berdasarkan industri, cakupan akun manajer versus cakupan prinsipal, Key Performance Indicator (KPI), dan program segmentasi industri untuk unit bisnis FSI, Pemerintah, Energi, Telekomunikasi, Korporat dan Komersial.

Divisi Outsource kami akan menyediakan layanan tambahan seperti Application Management Services dan kami juga sedang dalam proses menyediakan tren layanan terkini di pasar, Software As a Service (SAaS). Layanan ini akan menjadi tren masa depan dan Perseroan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kesiapan kami menyambut tren baru ini dan menyediakan layanan kami kepada para pelanggan.

Perseroan juga memiliki target untuk mengembangkan bisnisnya ke beberapa sektor seperti bisnis Telekomunikasi, Sistem Finansial, Distribusi, Ritel, Perkebunan dan Manufaktur serta bisnis manajemen server, manajemen aplikasi dan lain-lain yang akan berujung pada otomatisasi pekerjaan.

Kami akan terus memperkuat Solusi Infrastruktur kami seperti sistem manajemen yang berupa HP Open View (server, network dan operation monitoring & management); Solusi Pengarsipan dengan ERP Archiving (HP Archiving untuk aplikasi Oracle dan Common store untuk SAP ERP) dan Pengarsipan Email (Symantec); merekrut, berinvestasi dan melatih lebih banyak konsultan teknik untuk platform Unix, Solusi Manajemen Dokumen dan Solusi Outsource dengan Managed Security serta Aplikasi Layanan Manajemen (AMS).

Selain itu, kami percaya bahwa tahun depan, belanja TI akan meningkat di bidang-bidang virtualisasi, Enterprise Web 2.0, Green IT dan layanan Cloud Computing terutama pada area aplikasi Payroll dan CRM. Kami juga menargetkan untuk mengembangkan bisnis solusi kami di Surabaya dan Medan.

Solution Business | Bisnis Solusi

63event h igh l igh t s j e j a k l a n g k a h

Event Highlights J e j a k L a n g k a h

64 event h igh l igh t s j e j a k l a n g k a h

The Company actively involved in an activity with SAP Indonesia in Food Industry Outlook 2009 which was held by the Indonesian Food and Beverage Producers Association (GAPMMI), Food Review Indonesia and IPB SEAFAST Center.

Perseroan turut aktif ambil bagian dalam kegiatan bersama SAP Indonesia diacara Food Industry Outlook 2009 yang diselenggarakan oleh (GAPMMI) Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia, Food Review Indonesia dan SEAFAST Center IPB.

15 Januari 2009

MII with Oracle Indonesia held a half-day seminar on “Oracle Business Intelligence Application Deliver Maximum Value from Existing IT Investments” which took place at Mercantile Athletic Club Jakarta.

MII bersama Oracle Indonesia mengadakan seminar setengah hari mengenai Oracle Busienss Intelligence Applications Deliver Maximum Value From Existing IT Invesments yang diselenggarakan di Mercantile Athletic Club Jakarta.

20 Januari 2009

As an annual agenda, the Company held Kick Off Meeting 2009 for the entire employees to give information on the Company’s future vision and mission in form of interactive talk show by Board of Directors. Held a la Mardi Gras, the event was as colorful and cheerful as the real Mardi Gras. The theme for the event was Strive & Go Beyond, a theme that would be remembered by the participants. In the event, the company also held appreciations for its best employees.

Sudah menjadi agenda tahunan, Perseroan menggelar Kick Off Meeting 2009 bagi seluruh karyawan dengan tujuan memberikan visi dan misi perusahaan kedepan dalam bentuk talk show interaktif oleh Direksi. Dibalut suasana Mardi Gras yang warna-warni dan ceria, Strive & Go Beyond menjadi tema yang tak terlupakan. Termasuk pemberian penghargaan bagi karyawan terbaiknya. For the launching of the latest generation of ION’s

netbook, MEB held a press gathering in Surabaya, Medan and Yogyakarta which were very interactive.

Dalam rangka peluncuran netbook generasi terbaru dari ION, MEB mengadakan press gathering di Surabaya, Medan dan Yogyakarta yang berlangsung sangat interaktif.

28 Januari 200922 Januari 2009

Event Highlights J e j a k L a n g k a h


MII with BMC Software held a seminar titled “Building CMDB & Best Practices for IT Service Operations” which took place at Shangri-La Hotel, Jakarta. There were also two case studies through BMC APAC event teleconference which was held simultaneously all over Asia.

MII bersama BMC Software mengadakan seminar tentang Building CMDB & Best Practices for IT Service Operations yang berlangsung di Shangri-La Hotel Jakarta. Sekaligus mendengarkan 2 case studies melalui BMC APAC event teleconference yang dilakukan secara bersamaan di seluruh Asia.

5 Februari 2009

Celebrating Valentine’s Day, MEB held Lenovo Fair at Taman Anggrek Mall. In the event, Lenovo gave special price promo on Saturday and Sunday.

Dalam rangka hari Valentine, MEB mengadakan pameran Lenovo Fair di Mall Taman Anggrek. Lenovo memberikan promo harga khusus pada hari Sabtu-Minggu.

9-15 Februari 2009

10 Februari 2009 12 Februari 2009

MII with Oracle Indonesia held a luncheon with their customers and at the same time informed the customers about Oracle Supply Chain solution. The event was held at Shangri-La Hotel, Jakarta.

MII bersama Oracle Indonesia mengadakan luncheon bersama pelanggannya sekaligus menginformasikan solusi Oracle Supply Chain yang diadakan di Shangri-La Hotel Jakarta.

In order to grow more awareness about Oracle solutions to customers in Surabaya, MII held Oracle Technology Day which was held at Shangri-La Hotel, Surabaya.

Untuk lebih memperkenalkan solusi Oracle kepada pelanggan di Surabaya, MII menggelar Oracle Technology Day yang diselenggarakan di Shangri-La Hotel Surabaya.


As many as 117 personnel from WHS Jakarta and branch office and Support team (Accounting, HR, Treasury, IAU & MIS) participated in WHS workshop held at Mercure Hotel Convention Center, Ancol, Jakarta. The workshop was held related to the change in WHS organization structure, including the implementation of new system and new job description.

Sebanyak 117 orang yang terdiri dari personil WHS dari Jakarta dan kantor cabang, tim Support (Accounting, HR, Treasury, IAU & MIS) mengikuti workshop WHS yang berlangsung di Mercure Hotel Convention Center Ancol-Jakarta. Workshop tersebut terkait dengan adanya perubahan struktur organisasi WHS. Termasuk penggunaan system baru dan job desk baru.

20-21 Maret 2009

As many as 58 salespersons from Jakarta and Surabaya CSU sales divisions took part in CSU Sales Institute held at Hotel Lido Resort, Sukabumi. It was the first CSU Sales Institute ever held by the Company. The participants were given solution update general class and other materials such as ERP, Middleware, Basic Hardware, Networking and many more.

Sebanyak 58 orang yang terdiri dari tim sales CSU yang berasal dari Jakarta dan Surabaya mengikuti CSU Sales Institute yang diadakan di Hotel Lido Resort, Sukabumi. CSU Sales Institute ini adalah pertama kali diadakan. Mereka mendengarkan solution update general class disamping menyimak materi lain seperti ERP, Middleware, Basic Hardware, Networking dan lain-lain.

20-21 Maret 2009

1-3 Apri l 2009 23 Apri l 2009

MII and HP held a “Virtualization Day” at Novotel Benoa, Bali. Besides getting product update from HP solution and discussion, there was also a free activity for the participants.

MII menggandeng HP mengadakan acara Virtualization Day yang berlangsung di Novotel Benoa, Bali. Selain mendengarkan update product dari lini HP Solution dan diskusi, diadakan juga free activity.

MII introduced “Oracle Business Accelerator” as one of Oracle ERP’s solutions for growing companies as well as for middle class companies.

MII memperkenalkan Oracle Business Accelerator sebagai salah satu solusi Oracle ERP untuk perusahaan yang sedang berkembang ataupun untuk perusahaan dengan skala menengah.


MII added its solution portfolios for financial industry through its partnership with Nucleus Software Export Limited (Nucleus Software), as a strategic alliance in Indonesian market, especially for the country’s financial and banking sectors.

MII Tambah Jajaran Portofolio Solusi Industri Finansial melalui kemitraannya sebagai aliansi strategis bagi Nucleus Software Exports Limited (Nucleus Software) untuk pasar di Indonesia, khususnya dalam sektor keuangan dan perbankan di Indonesia.

20 Mei 2009

Writing competition themed “ION PC and Notebook” which was started since early 2009 received 26 writings from various media in the country and the jury finally announced the three winners of the competition.

Lomba penulisan dengan tema ION PC dan Notebook yang dimulai sejak awal tahun 2009, berhasil mengumpulkan 26 karya tulis dari berbagai media di Indonesia dan terpilih 3 pemenang melalui keputusan dewan juri.

22 Mei 2009

3 Juni 2009 28-29 Juni 2009

The Company held Annual General Meeting of Shareholders (RUPST) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (RUPSLB) with net profit in 2008 as much as Rp29.959 billion. The meetings was followed by Public Exposure related to the Company’s condition and performance, especially throughout the year 2008.

Perseroan menggelar RUPST dan RUPSLB dengan mencatat laba bersih tahun 2008 sebesar Rp 29,959 miliar. Dilanjutkan Paparan Publik sehubungan dengan keadaan dan kinerja Perseroan khususnya selama tahun buku 2008.

To support teaching-learning process, ION held SAGUSALA, One Teacher One Laptop program which took place at Telkom Madiun Branch Office. There were 200 participants in the event which consisted of elementary teachers and high school teachers in Madiun Area. The event was organized by Indonesia Teachers Club.

Dalam mendukung proses belajar mengajar, ION menggelar SAGUSALA, Satu Guru Satu Laptop yang diadakan di Kandatel Telkom Madiun. Acara dihadiri 200 orang terdiri dari guru SD, SMA/SMK seluruh Madiun ini diselenggarakan oleh Klub Guru Indonesia (KGI).


ION brought the fun and amazing promos for the visitors of Jakarta Fair. ION’s promos among others were held in form of netbook auction, instant gift promo, lucky dip promo, and special price in certain hours.

ION turut serta memberikan keceriaan dan promo-promo heboh untuk para pengunjung di Pekan Raya Jakarta. Dari mulai lelang netbook, promo berhadiah langsung, promo hadiah lucky dip, dan harga khusus untuk jam-jam tertentu.

12 Jul i 2009

ION and Radio Sonora FM 98.0 Surabaya held a workshop on “IT and Communication Literate: Optimization of IT and Communication for Education” in Surabaya. As many as 37 teachers from 37 elementary and junior high schools received short course on how to use application, Internet, creating blog, and recognizing computer hardware.

ION dan Radio Sonora FM 98,0 Surabaya mengadakan workshop tentang Melek IT & Komunikasi: “Optimalisasi TIK untuk Pendidikan”, di Surabaya. Sebanyak 37 guru dari 37 sekolah SD-SMP Swasta dan Negeri Surabaya mendapat pengetahuan singkat penggunaan aplikasi, internet, pelatihan pembuatan blog, dan mengenal perangkat komputer yang sudah disediakan.

18 Jul i 2009

25 Jul i 2009

For the third time, Outsourcing Division held OSD All Hands Meeting 2009 with “United We Stand” as the theme. The workshop was held to improve the quality and technical/non-technical knowledge of the participants and to strengthen the bond while having fun.

Untuk ke-tiga kalinya tim Divisi Outsourcing mengadakan OSD All Hands Meeting 2009 dengan tema United We Stand. Workshop ini untuk lebih meningkatkan kualitas dan pengetahuan teknis/non teknis, jalin kebersamaan sekaligus ‘having fun’. SAP World Tour 2009 presented PT Priskila Prima Makmur and

PT Nippon Indosari Corpindo who have run SAP Business One and SAP Business All-in-One.

SAP World Tour 2009, menghadirkan PT. Priskila Prima Makmur dan PT. Nippon Indosari Corpindo yang sudah run SAP Business One dan SAP Business All-in-One.

29 Jul i 2009


“Already virtualized… What’s Next?” was the theme of the seminar held by MII in cooperation with HP, vmWare, BMC and APC which was in line with hot topic in the country, virtualization. The seminar that took place at Sheraton Mustika Yogyakarta Resort and Spa was enlivened with Q&A and discussion session.

Already virtualized… What’s Next? merupakan tema dari seminar yang diadakan MII bersama HP, vmWare, BMC dan APC, sejalan dengan hot topik di Indonesia yakni virtualisasi. Seminar yang berlangsung di Sheraton Mustika Yogyakarta Resort and Spa ini juga dipenuhi dengan tanya jawab dan diskusi.

29-31 Jul i 2009

METRODATA’s team joined basketball friendly competition and played against StarEnergy. Both team showed high sportive attitude in the game. In addition the event created stronger relations between the Company and its customers through this fun and healthy activity.

METRODATA’s team joined basketball friendly competition and played against StarEnergy. Both team showed high sportive attitude in the game. In addition the event created stronger relations between the Company and its customers through this fun and healthy activity.

2 Agustus 2009

4 Agustus 2009

Agus Honggo Widodo, the Company’s Director conducted ribbon-cutting for the inauguration of the new MEB Bandung Branch Office. The event was also presented by the Company’s dealers in Bandung and followed by having ceremonial dish of yellow rice served in a cone shape while enjoying the new office.

Agus Honggo Widodo, Direktur Perseroan melakukan pengguntingan pita tanda diresmikannya penggunaan kantor baru Depo MEB Cabang Bandung. Acara tersebut disaksikan juga oleh dealer resmi Perseroan di Bandung. Dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan bersilaturahmi sambil menikmati suasan kantor baru.

MII and Oracle Indonesia held a half-day seminar on “Oracle Speed of Application Development” which was held at Shangri-La Hotel, Jakarta.

MII bersama Oracle Indonesia mengadakan seminar setengah hari tentang Oracle Speed of Application Development yang diselenggarakan di Shangri-la Hotel, Jakarta.

5 Agustus 2009


To develop the potential business service in the eastern part of the country, MII in cooperation with SAP Indonesia, IBM Indonesia and Citrix Systems held a half-day seminar that took place in Surabaya.

Untuk mengembangkan potensi layanan bisnis di wilayah Timur, MII bekerjasama dengan SAP Indonesia, IBM Indonesia dan Citrix Systems mengadakan seminar setengah hari yang berlangsung di Surabaya.

11 Agustus 2009

PT Soltius Indonesia along with SAP Indonesia and HP Indonesia held an executive dinner with theme “Excellence in Strategy and Execution” that took place at Hotel Mulia, Jakarta. The event presented Rhenald Kasali and R. Eko Indrajit as guest speaker and moderator for the executive talk show.

PT Soltius Indonesia bersama SAP Indonesia dan HP Indonesia menggelar executive dinner Excellence in Strategy and Execution yang berlangsung di Hotel Mulia Jakarta. Menghadirkan Rhenald Kasali dan R. Eko Indrajit sebagai pembicara tamu dan moderator dalam executive talkshow.

9 September 2009

6 Oktober 2009

Taking the olden days or tempoe doeloe as the theme, the Company’s Halal Bihalal gathering brought out the happiness in each person. Besides tempoe doeloe wardrobe, Batik, the songs were all played in acoustic. There was also religious speech for the participants of the gathering.

Berlatar belakang jaman tempoe doeloe, suasana keceriaan Halal Bihalal keluarga besar Perseroan sangat terasa sekali. Selain berbaju gaya tempoe doeloe, Batik, lagu-lagunya juga bergaya akustik. Selain bersilaturahmi, disuguhkan petjerahan djiwa yang sangat memotivasi dan menginspirasi.

The Company and Oracle Indonesia held a Golf Tournament at Permata Sentul Golf & Country Club. The tournament was divided into six categories which were Best Net 1, Best Net 2, Best Gross Overall, Nearest to the pin and Longest Drive plus Honest John Game, a game that requires the players to predict Gross Score before playing.

Perseroan bersama Oracle Indonesia mengadakan Golf Tournament yang berlangsung di Permata Sentul Golf & Country Club. Tournament ini dibagi 6 kategori permainan yakni Best Net 1, Best Net 2, Best Gross Overall, Nearest to the pin dan Longest Drive plus Honest John Game, yakni permainan yang mewajibkan peserta untuk memprediksi Gross Score sebelum permainan dimulai.

21 Oktober 2009


The Company held METRODATA Solutions Day 2009 and the theme was “Industries Solutions” It’s a different Approach!” that took place at Shangri-La Hotel, Jakarta. Each industry has and needs specific solution to help achieving key performance index of the industry. MSD 2009 was supported by 6 Platinum Sponsors, 10 Gold Sponsors, 3 Exhibition Sponsors and 2 Media Partners.

Perseroan menggelar METRODATA [Industry] Solutions Day 2009 dengan tema Industries Solutions: It’s a different approach! yang berlangsung di Shangri-La Hotel Jakarta. Masing-masing industri mempunyai dan membutuhkan solusi spesifik yang menjawab indeks kunci kinerja industri tersebut. MSD 2009 didukung oleh 6 Platinum Sponsor, 10 Gold Sponsor, 3 Exhibition Sponsor, and 2 Media Partner

22 Oktober 2009

As many as 15 personnel of HSE joined Basic First Aid Course conducted by Medic One. The training was designed to provide professional knowledge for HSE members in giving first aid to the victim. In addition, the training was part of activities agenda of METRODATA HSE.

Sebanyak 15 orang anggota HSE mengikuti Basic First Aid Course yang diselenggarakan oleh Medic One. Pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan bekal secara profesional bagi anggota HSE dalam memberikan pertolongan pertama bagi korban. Selain itu, pelatihan ini juga merupakan bagian dari agenda kerja HSE METRODATA.

4 November 2009

4-8 November 2009

MEB participated in Jakarta largest computer exhibition, Indocomtech, which was held at JCC by presenting products from Lenovo, HP Compaq and ION.

MEB turut meramaikan pameran komputer terbesar di Jakarta, Indocomtech yang diadakan di JCC dengan memamerkan produk Lenovo, HP Compaq dan ION.

MII and Oracle Indonesia held MII Oracle Supply Chain Executives Gathering which was held at Javana Spa, Sukabumi. Javana Spa is the selected meeting place for decision makers.

MII bersama Oracle Indonesia mengadakan MII Oracle Supply Chain Executives Gathering yang diadakan di Javana Spa, Sukabumi. Javana Spa menjadi tempat pilihan untuk bertemunya para pengambil keputusan.

11-12 November 2009


MII and ION participated in Microsoft grand event, the launching of Windows 7 that took place at Jakarta Convention Center. In the event, 3 MII employees successfully received Windows 7 Certification.

MII dan ION berpartisipasi dalam acara akbar Microsoft yakni peluncuran Windows 7 yang berlangsung di Jakarta Convention Center. Dalam acara tersebut, 3 orang dari MII berhasil mendapatkan Windows 7 Certification.

24 November 2009

Besides in Jakarta, the Company also held METRODATA Solution Day in Surabaya. The event in Surabaya was supported by HDS, Symantec, HP and IBM.

Selain di Jakarta, Perseroan juga melaksanakan METRODATA Solution Day di Surabaya. Acara ini didukung HDS, Symantec, HP dan IBM.

2 Desember 2009

10-13 Desember 2009

ION and Lenovo took part in People Festival in South Tangerang which was opened by State Minister for Female Empowerment and Child Protection Linda Gumelar, Governor of Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah and the Mayor of South Tangerang Drs. H. Muhammad Soleh. It was a very lively event and the people were very excited with the promo given by ION and Lenovo.

ION dan Lenovo meramaikan acara Pesta Rakyat di Tangerang Selatan yang diresmikan oleh Menteri Pemberdayaan Wanita Linda Gumelar, Gubernur Banten H. Ratu Atut Chosiah dan Walikota Tangerang Selatan Drs. H. Muhammad Soleh. Acara berlangsung meriah, antusias warga sangat tinggi terhadap promo yang diberikan ION dan Lenovo.

The Company held a solemn Christmas celebration with the theme of “Walk in Faith.” The celebration was enlivened by a drama with the same theme and the Company’s employees as the casts.

Perseroan mengadakan perayaan Natal yang berlangsung hikmat. Perayaan Natal juga dibumbui dengan drama refleksi diri sesuai tema yakni Walk in Faith yang dibawakan oleh karyawan Perseroan.

14 Desember 2009

73corpora te governancet a t a k e l o l a p e r u s a h a a n

Good Corporate Governance Ta t a K e l o l a P e r u s a h a a n

74 corpora te governancet a t a k e l o l a p e r u s a h a a n

Implementasi Tatakelola Perusahaan di lingkungan METRODATA didasarkan pada empat prinsip dasar yang menjadi acuan bagi setiap langkah yang diambil oleh manajemen Perseroan ataupun karyawan di segala tingkat. Keempat prinsip dasar ini adalah:

1. Transparansi Transparansi merupakan komitmen untuk memastikan tersedianya informasi penting yang dapat diakses oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan. Informasi ini bisa berupa posisi keuangan Perusahaan, manajemen dan kepemilikan Perusahaan. Semuanya harus tersedia secara akurat, jelas dan tepat waktu.

2. Akuntabilitas Akuntabilitas menjamin adanya mekanisme, peran, tanggung jawab sebuah manajemen profesional atas semua keputusan dan kebijakan yang diambil yang berdampak pada kegiatan-kegiatan operasional Perusahaan.

3. Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah penjabaran yang jelas mengenai peran setiap orang dalam meraih sasaran bersama, termasuk kepastian bahwa semua regulasi dan semua norma social dipenuhi.

4. Kelayakan Kelayakan menjamin bahwa setiap keputusan dan kebijakan yang diambil diselaraskan dengan kepentingan pihak-pihak terkait, termasuk para pelanggan, pemasok, pemegang saham, penanam saham dan publik pada umumnya.

The implementation of Corporate Governance in METRODATA is based on four Basic Principles that serve as the reference for every step taken by any level of the Company’s management or its employees. These four Basic Principles are:

1. Transparency

Transparency represents a commitment to ensuring the availability and disclosure of important information for parties that have interests in the financial status, the management and the ownership of the Company, all in an accurate, clear and timely manner.

2. Accountability

Accountability guarantees the existence of a mechanism, role, responsibility of a professional management over all decisions and policies made in relation to all the Company’s operational activities.

3. Responsibility Responsibility is a clear description on the role of every party in achieving a common goal, including the assurance that all regulation and all social norms are complied with.

4. Appropriateness Appropriateness guarantees that every decision and policy taken is aimed at the interest of all related parties, including the customers, the suppliers, shareholders, investors and the general public.

75corpora te governancet a t a k e l o l a p e r u s a h a a n

Saat ini Dewan Komisaris Perseroan memiliki tiga anggota. Mereka adalah Presiden Komisaris, Wakil Presiden Komisaris dan seorang Komisaris yang sekaligus merangkap sebagai Komisaris Independen. Komisaris Independen Perseroan berasal dari luar Perseroan, tidak memiliki saham baik langsung maupun tidak langsung dalam Perseroan, tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, Komisaris, Direksi maupun Pemegang Saham Utama Perseroan, serta tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.

Secara umum, Dewan komisaris bertugas melakukan:

•Pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan dan memberi nasehat terhadap pelaksanaan tugas operasional Direksi

•Melakukan tugas tertentu sesuai dengan mandat Undang-undang tentang Perseroan Terbatas (UUPT) dan Anggaran Dasar Perseroan, dan / atau Rapat Umum Pemegang Saham •Mengkaji dan menandatangi laporan tahunan Perseroan

•Menetapkan dan mengevaluasi KPI dari Direksi Perseroan, dan

•Memutuskan dan melakukan nominasi evaluasi secara transparan terhadap sistem remunerasi bagi Direksi setelah mempertimbangkan rekomendasi dari konsultan SDM Eksternal yang independen dan Bagian SDM dan mengajukan sistim ini untuk disetujui di rapat para pemegang saham.

Daftar kehadiran Rapat Dewan Komisaris selama tahun 2009 :

Currently, the Company’s Board of Commissioners has three members. They are the President Commissioner, Vice President Commissioner and a Commissioner who also serves as an Independent Commissioner. The Company’s Independent Commissioner comes from outside the Company, controls no share either directly or indirectly, has no affiliation with the Company, the Commissioners, the Board of Directors and the majority shareholder of the Company. He has no business relationship, either directly or indirectly with the Company’s business activities.

In general, the duties of the Board of Commissioners are as follows: •To exercise control over the Board of Directors’ policies in operating the Company and give advice regarding the fulfillment of the Board of Directors’ operational tasks •To perform specific functions in line with the mandate of the Law on Limited Liability Companies (UUPT), the Company’s Articles of Association and / or the Shareholders’ General Meeting

•To evaluate and approve the annual report

•To define and evaluate the Key Performance Indicators of the Company’s Board of Directors, and

•To decide upon and conduct a transparent nomination, evaluation and remuneration system for the Board of Directors after reviewing the recommendation by the Independent External HR Consultant and HR Department and to submit the system to be approved at the Shareholders’ Meeting.

Meeting Attendance of the Board of Commissioners in 2009 :

Board of Commissioners D e w a n K o m i s a r i s

Board of Commissioners Dewan Komisaris

Total Number of MeetingsJumlah Rapat

Frequencyof Attendance

Tingkat kehadiran

Hiskak Secakusuma

Candra Ciput ra

Cahyono Hal im

President Commissioner Presiden Komisaris

Vice President Commissioner Wakil Presiden Komisaris

Independent Commissioner Komisaris Independen

4

4

2

4

76 good co rpora te governancet a t a k e l o l a p e r u s a h a a n

Saat ini Direksi Perseroan berjumlah empat orang, yaitu seorang Presiden Direktur dan tiga orang Direktur. Agus Honggo Widodo, Direktur, bertanggung jawab atas Sales and Distribution, sementara Sjafril Effendi, Direktur, bertanggung jawab atas Product, Delivery and Implementation, dan Susanto Djaja, Direktur, bertanggung jawab atas Keuangan Perseroan.

Ketiga Direktur melapor kepada Presiden Direktur disamping itu juga Internal Audit dan Human Resources Perseroan juga melapor kepada Presiden Direktur.

Tugas utama Direksi adalah:

•Bertanggung jawab penuh dalam memimpin dan mengelola harta kekayaan Perseroan

•Memimpin Perseroan untuk mencapai tujuan dan secara terus menerus meningkatkan efisiensi Perseroan

•Menyiapkan corporate development plan, rencana strategi jangka panjang, anggaran tahunan dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan

•Mengimplementasikan Good Corporate Governance

•Mengimplementasikan sistem pengawasan internal yang efektif.

Selama tahun 2008 hampir setiap hari Selasa pagi Direksi mengadakan rapat untuk mambahas perkembangan dan memutuskan kebijakan-kebijakan guna pengelolaan Perseroan dengan daftar kehadiran :

At the moment, the Company’s Board of Directors has four members consisting of a President Directors and three Directors. Agus Honggo Widodo, Director, is responsible for Sales and Distribution, while Sjafril Effendi, Director, is responsible for Product, Delivery and Implementation, and Susanto Djaja, Director, is responsible of the Company’s finance.

The three Directors report to the President Director. In addition, the Company’s Internal Audit and Human Resources also report to the President Director.

The main duties of the Board of Directors are as follows:

•To be fully responsible in leading and managing the Company’s assets;

•To lead the Company in order to achieve the goals and to continually increase the Company’s efficiency

•To work out a corporate development plan, a long-term strategic plan, annual budget and other plans related to the Company’s business activities;

•To implement Good Corporate Governance, and

•To implement an effective internal control system.

Throughout 2009, the Board of Directors meets almost every Tuesday morning to discuss the Company’s latest development and to draw the policies necessary in managing the Company. The frequencies of attendance are as follows :

Board of Directors D i r e k s i

Board of Directors Direksi


Kusnadi Sukarja

Agus Honggo Widodo

Sjafr i l E f fendi

President Di rector Presiden Direktur

Di rector Direktur

Di rector Direktur

37

35

35

32

Director Direktur Susanto Djaja 34


Tingkat kehadiran

77good co rpora te governancet a t a k e l o l a p e r u s a h a a n

Remunerasi Direksi ditetapkan oleh Dewan Komisaris berdasarkan kewenangan yang diberikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Dewan Komisaris menetapkan remunerasi Direksi berdasarkan hasil salary survey yang dilakukan oleh konsultan independen.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi direksi, Susanto Djaja, Direktur, mengikuti pelatihan “Company Valuation & Associated Financial Modelling” yang diselenggarakan oleh Euromoney Training pada tanggal 22 - 25 September 2008.

The remuneration for the Board of Directors is determined by the Board of Commissioners based on the authority delegated to them by the Annual General Shareholders’ Meeting. The Board of Commissioners determines the remuneration based on the salary survey conducted by an independent consultant.

In order to improve the competence of the Board of Directors, Susanto Djaja, Director, attended the training on “Company Valuation & Associated Financial Modelling”, which was held by The Euromoney Training on 22 and 25 August 2007.

Audit Committee K o m i t e A u d i t

Komite Audit Perseroan dibentuk berdasarkan Peraturan Bapepam Nomor IX.I.5 yang saat ini berjumlah 3 orang yaitu:

• Cahyono Halim Ketua Komite Audit merangkap Komisaris Independen

• Arman Hendiyanto* Anggota Komite Audit

• Anita Lawari Anggota Komite Audit

• Aria Kanaka* Anggota Komite Audit

* Keterangan:

Per tanggal 31 Desember 2009, Arman Hendiyato telah efektif berhenti dari keanggotaan Komite Audit Perseroan dan selanjutnya digantikan oleh Aria Kanaka yang efektif menjadi anggota Komite Audit per tanggal 1 Januari 2010. Penggantian anggota komite audit tersebut adalah sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 11 Januari 2010.

RIWAYAT HIDUP SINGKAT ANGGOTA KOMITE AUDIT

Cahyono Halim

Bapak Cahyono Halim memperoleh gelar Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada Desember 1986 dan kemudian lulus sebagai MBA dari Golden Gate University, San Fransisco, Amerika Serikat pada tahun 1990. Beliau memulai karir di Citibank, N.A semenjak tahun 1990 dengan jabatan terakhir sebagai Assistant Vice President dan kemudian menjabat sebagai Direktur pada PT Prima Mitra Nusatama semenjak tahun 1996. Beliau juga menduduki jabatan sebagai Komisaris pada PT Ever Shine Tex Tbk sejak tahun 2000 sampai sekarang. Beliau memangku jabatan Komisaris Independen Perseroan sejak tanggal 18 Juni 2003 sampai sekarang.

The Company’s Audit Committee was formed according to BAPEPAM Regulation No. IX.1.5 and at present consists of three members who are:

• Cahyono Halim Chairman of the Audit Committee and also an Independent Commissioner

• Arman Hendiyanto* Member of the Audit Committee

• Anita Lawari Member of the Audit Committee

• Aria Kanaka* Member of the Audit Committee

* Note:

As of 31 December 2009, Arman Hendiyanto was effectively no longer a member of the Audit Committee and he was replaced by Aria Kanaka who is effectively appointed as member of the Audit Committee as of 1 January 2010. The replacement was in accordance to the Company’s Board of Commissioner’s Decision dated 11 January 2010.

BRIEF CURRICULUM VITAE OF AUDIT COMMITTEE MEMBERS

Cahyono Halim

Mr. Cahyono Halim earned his Doctor from Airlangga University’s School of Medicine in December 1986 and earned his MBA from Golden Gate University, San Francisco, U.S. in 1990. He started his career in Citibank, N.A. since 1990 and his last position there was as Assistant Vice President. He then became the Director of PT Prima Mitra Nusatama since 1996. He is also the Commissioner of PT Ever Shine Tex Tbk since 2000 to date. He has been the Company’s Independent Commissioner since 18 June 2003.


Arman Hendiyanto*

Bapak Arman Hendiyanto memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia di tahun 1990, gelar-gelar MSc dan MBA dari Temple University, Philadelphia, Amerika Serikat, di tahun 1994. Beliau adalah Partner di Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf & Arianto, Jakarta. Beliau juga menjabat Manajer Keuangan dan Akuntansi di PT Supernova, Jakarta, dari Januari 1998 sampai September 1999.

Anita Lawari

Ibu Anita Lawari memperoleh gelar Bachelor of Commerce dari Macquarie University, North Ryde, NSW, Australia, di tahun 1996, dan kemudian gelar MBA dari Institut Pengembangan Management Indonesia di tahun 1999. Dari bulan Januari 1997 sampai Januari 1999, beliau menjabat Semi-senior Auditor di Deloitte Touche. Beliau memegang jabatan manajer di Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf & Arianto, Jakarta sejak Februari 2000 sampai dengan Oktober 2007.

Aria Kanaka*

Bapak Aria Kanaka memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia di tahun 1997, gelar Ak diperoleh dari Register Negara Untuk Akuntan dari Departemen Keuangan Republik Indonesia pada tahun 2000 dan gelar CPA diperoleh dari kelulusan ujian Sertifikasi Akuntan Publik dari Ikatan Akuntan Indonesia di tahun 2003. Beliau adalah Managing Partner di Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan, Jakarta. Beliau juga pernah menjabat sebagai Auditor pada Kantor Akuntan Publik, Prasetyo, Utomo & Co dari Januari 1997 sampai Juni 2002.

* Keterangan:Mohon lihat bagian keterangan pada halaman awal mengenai Komite Audit.

Daftar kehadiran rapat selama tahun 2009:

Arman Hendiyanto*

Mr. Arman Hendiyanto earned his Bachelor of Accounting (BAcc) from University of Indonesia in 1990, his MSc and MBA from Temple University, Philadelphia, U.S. in 1994. He is a partner at Amir Abadi Jusuf & Arianto Public Accountant Firm, Jakarta. He was also a Finance and Accounting Manager at PT Supernova, Jakarta, from January 1998 to September 1999.

Anita Lawari

Mrs. Anita earned her Bachelor of Commerce from Macquarie University, North Ryde, NSW, Australia, in 1996 and her MBA from Indonesian Institute for Management Development (IPMI) in 1999. From January 1997 to January 1999, she was a Semi-senior Auditor at Deloitte Touche. She held a manager position at Amir Abadi Jusuf & Arianto Public Accountant Firm, Jakarta, since February 2000 until October 2007.

Aria Kanaka*

Mr. Aria Kanaka earned his BAcc from University of Indonesia in 1997 and his Ak title from State Register for Accountant, Ministry of Finance in 2000. He earned his CPA after passed the test of Public Accountant Certification from Indonesian Institute of Accountants (IAI) in 2003. He is Managing Partner at Jamaludin, Aria, Sukimto & Partners Public Accountant Firm, Jakarta. He was also an Auditor at Prasetyo, Utomo & Co Public Accountant Firm from January 1997 to June 2002.

* NotePlease see the note on the beginning of the page regarding Audit Committee.

Frequencies of meeting attendance in 2009:

Komite Audit juga senantiasa berkoordinasi dengan Internal Audit Perseroan guna mengoptimalkan fungsi pengawasan.

The Audit Committee works in close coordination with the the Company’s Internal Audit in the effort to optimize the control function.

Audit CommitteeKomite Audit


Cahyono Hal im

Arman Hendiyanto

Anita Lawari

Chairman Ketua

Member Anggota

Member Anggota

6

6

6

5


Tingkat kehadiran


Audit Committee Report L a p o r a n K o m i t e A u d i t

Tertanggal 1 April 2010

Kepada yang terhormat,Dewan KomisarisPT Metrodata Electronics TbkWisma Metropolitan I lantai 16Jalan Jenderal Sudirman Kav. 29 – 31Jakarta 12920

Dengan hormat,

Dalam rangka membantu Dewan Komisaris Perseroan dalam melaksanakan fungsinya, Komite Audit bertugas memberikan pendapat independen dan profesional kepada Dewan Komisaris berkaitan dengan ketaatan sistem pengendalian internal yang memadai, audit internal, audit eksternal dan laporan keuangan.

Selama tahun 2009, Komite Audit telah melakukan tugasnya antara lain sebagai berikut: 1. Melakukan pertemuan dengan Auditor Internal setiap triwulan untuk menelaah dan mendiskusikan hasil kerja dan temuannya serta dampaknya terhadap aktivitas operasional Perseroan, di samping memberikan masukan atas hal-hal yang signifikan serta memastikan adanya sistem pengendalian internal yang memadai secara keseluruhan;

2. Melakukan pertemuan dengan Auditor Independen dan Manajemen Perseroan untuk membahas ruang lingkup, rencana audit dan pelaksanaannya di lapangan guna memastikan bahwa seluruh risiko Perseroan telah ditangani dalam proses audit;

3. Melakukan pertemuan dengan Auditor Independen untuk membahas independensi dan objektivitas serta temuan dan hasil audit 2009.

4. Melakukan pertemuan dengan Divisi Akuntansi untuk membahas sistem pembukuan dan pelaporan Perseroan dan anak perusahaannya, serta membahas masalah-masalah akuntansi, dan

5. Mengkaji laporan keuangan interim Maret 2009, Juni 2009, September 2009 serta laporan keuangan tahun 2009, guna memastikan bahwa laporan-laporan tersebut telah dibuat sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

Komite Audit PT Metrodata Electronics Tbk.

Report as of April 1, 2010

Board of CommissionersPT Metrodata Electronics TbkWisma Metropolitan I, 16th FloorJl. Jenderal Sudirman Kav 29 – 31Jakarta 12920

Dear Sirs,

In order to assist the Board of Commissioners, the Audit Committee has the duty to provide an independent and professional opinion to the Board of Commissioners with regard to compliance, adequate internal control systems, internal audit, external audit and financial reports.

During the year 2009, the Audit Committee has performed the following activities:

1. Meet with the Internal Auditors on a quarterly basis to review and discuss issues arising from its findings and the impact on the Company’s operational activities, provide guidance on the significant issues and ensure the existence of sufficient overall internal control systems;

2. Meet with the Independent Auditors and Management to discuss the scope of audit, audit plan and fieldwork in order to ensure that all the Company’s risks have been addressed in the audit process;

3. Meet with the Independent Auditors to discuss the independency and objectivity of independent auditors, as well as the findings and result of the 2009’s audit;

4. Meet with the Accounting Division to discuss the bookkeeping and reporting systems of the Company and its subsidiaries as well as their accounting issues, and

5. Review March, June and September 2009 interim financial statements and the 2009 annual financial statements to ensure that the financial reports have been prepared in accordance with the generally accepted accounting standards.

Audit Committee of PT Metrodata Electronics Tbk.

Anita Lawari Member | Anggota

Cahyono Hal im Chai rman | Ketua


Corporate Secretary S e k r e t a r i s P e r u s a h a a n

Saat ini Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Susanto Djaja. Jabatan ini dibentuk berdasarkan Peraturan Bapepam Nomor IX.I.4. Berikut ini adalah riwayat hidup singkat dari Sekretaris Perusahaan:

Susanto Djaja

Bapak Susanto Djaja memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di jurusan Manajemen Keuangan dari Universitas Atma Jaya di tahun 1992. Beliau memperoleh gelar Magister di bidang Hukum dari Universitas Pelita Harapan di tahun 2005. Antara bulan April 1992 dan Nopember 1997 beliau bekerja di Tempo Group, di mana beliau memangku berbagai jabatan seperti Manajer Keuangan, Corporate Treasurer dan Manajer Kantor Cabang. Sejak Oktober 1997 menjadi Division Manajer, Sekretaris Perusahaan dan Kepala Departemen Legal. Bapak Susanto Djaja juga ditunjuk menjadi Direktur Keuangan Perseroan di tahun 2007.

Tugas Sekretaris Perusahaan Perseroan, antara lain, adalah:

•Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

•Memberikan pelayanan kepada investor atau publik atas setiap informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan kondisi Perseroan;

•Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris dalam rangka memastikan kepatuhan pada ketentuan perundangan di bidang Pasar Modal.

•Sebagai contact person antara Perseroan dengan Bapepam, Bursa Efek dan publik;

•Bertanggungjawab dalam menyelenggarakan seluruh tindakan korporasi Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas kepada rapat umum pemegang saham dan paparan publik;

•Mengkoordinasikan dan menyiapkan notulen dari Rapat Direksi dan Rapat Dewan Komisaris;

•Menjadi person in charge dalam menjalankan seluruh ketentuan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal, Perseroan Terbatas dan Investasi;

•Menjadi kepala departemen legal Perseroan.

Currently the Corporate Secretary is held by Susanto Djaja. The position has been established according to BAPEPAM’s Regulation No. IX.1.4. The following is the brief Curriculum Vitae of the Corporate Secretary.

Susanto Djaja

Mr. Djaja earned his BA in Economics with a major in the Financial Management from Atma Jaya University in 1992. He earned his graduate degree in Law from Pelita Harapan University in 2005. Between April 1992 and November 1997 he worked at the Tempo Group, where he held various positions including Finance Manager, Corporate Treasurer and Branch Office Manager. Since October 1997 he has been the Company’s Treasury Division Manager, Corporate Secretary and Head of Legal Department. Mr. Djaja was also appointed Director of Finance in 2007.

The duties of the Corporate Secretary, among others, are the following:

•To keep track of developments in the Capital Market, particularly the regulations of the Capital Market;

•To serve the investors and the general public who need the information regarding the Company’s condition;

•To provide input to the Board of Directors and Board of Commissioners in the effort to ensure compliance with the law and regulations in the Capital Market; •To serve as the contact person between the Company and BAPEPAM, the Stock Exchanges and the general public;

•To be responsible for arranging all the Company’s corporate activities including but not restricted to the Shareholders General Meeting and Public Expose;

•To coordinate and prepare minutes of meeting from the meetings of the Board of Directors and the Board of Commissioners;

•To serve as the Person in Charge in implementing all the laws and regulations of the Capital Market, Limited Liability Companies and Investments, and •To serve as the Head of the Company’s Legal Department.


Departemen Internal Audit Perseroan dibangun sesuai dengan definisi yang ditetapkan oleh The Institute of Internal Audit (IIA), yaitu: “Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance processes.”

Selaras dengan definisi diatas, maka Piagam Internal Audit yang ditetapkan oleh Presiden Direktur PT Metrodata Electronics, Tbk dengan persetujuan Dewan Komisaris, menjadi pedoman bagi Departemen Internal Audit didalam pelaksanaan tugasnya. Piagam Internal Audit mengatur mengenai Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit, Wewenang Internal Audit, Kode Etik Pelaksanaan Kegiatan Audit, Persyaratan Profesionalisme Auditor, sampai dengan Pertanggung Jawaban Aktivitas Internal Audit. Unit Audit Internal, dipimpin oleh Kepala Unit Audit Internal dimana struktur bertanggung jawab untuk memberikan laporan secara langsung kepada Presiden Direktur dan mempunyai akses langsung kepada Komite Audit.

The Company’s Internal Audit Unit was established in accordance to the definition by The Institute of Internal Audit that stated: Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance processes.

In line with the above definition, the Internal Audit Charter set by President Director of PT Metrodata Electronics, Tbk with the approval of Board of Commissioner, becomes the guidance for Internal Audit Unit in carrying its tasks. The Internal Audit Charter stated Internal Audit Duties and Responsibilities, Internal Audit Authority, Ethic Code of Audit Activities Implementation, and Internal Audit Activities Accountability. The Internal Audit Unit is led by Head of Internal Audit who is responsible to provide reports directly to President Director and has direct access to Audit Committee.

Internal Audit P e n g a w a s a n I n t e r n a l


Sebagaimana halnya bidang usaha yang lain, kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan juga tidak terlepas dari risiko usaha yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Risiko-risiko ini telah disusun berdasarkan bobot dampak risiko terhadap kegiatan usaha dan keuangan Perseroan. Berikut ini daftar risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usahanya:

1.Risiko Persaingan Usaha

Dalam bidang usaha distribusi produk dan jasa teknologi informasi, Perseroan dihadapkan pada persaingan yang semakin ketat dengan bertambahnya pemain baru dan masing-masing pemain berusaha mempertahankan dan memperluas pangsa pasarnya. Seandainya Perseroan gagal dalam memperluas pangsa pasar dan meningkatkan pelayanannya kepada para pelanggan, kemampuannya dalam menghasilkan pendapatan atau laba akan menurun.

2.Risiko Terbatasnya Sumber Daya Manusia di Bidang Teknologi Informasi di Indonesia

Dalam merealisasikan rencana pengembangan usaha teknologi informasi, Perseroan mengandalkan pertumbuhan usahanya pada sumber daya manusia, yaitu keahlian dan ketrampilan yang dimiliki oleh para eksekutif dan tenaga ahli yang bekerja pada Perseroan. Apabila Perseroan tidak dapat mempertahankan eksekutif dan tenaga ahlinya serta kegagalan untuk merekrut penggantinya, maka hal ini dapat mengakibatkan turnover karyawan yang tinggi, yang pada gilirannya akan mempengaruhi kinerja Perseroan sehingga dapat mengurangi pendapatan Perseroan.

Like in any other business sector, the business that the Company is engaged in is not free from business risks caused by internal and external factors. The risks have been ranked according to the scale of their impact on the Company’s business risk and financial condition. The following is the list of business risks that the Company is exposed to in its business:

1.Risk of Competition

In the business of IT product distribution and IT services, the Company is faced with intensifying competition as newcomers are entering the field and every player is working hard to maintain and expand its market share. If the Company fails to expand its market share and enhance the services to its customers, its ability to earn revenues and profits will decline.

2.Risk of Scarcity of Human Resources in the Area of Information Technology in Indonesia.

In realizing the plan to expand its information technology business, the Company depends on human resources in growing its business. They include the expertise and skills owned by the executives and the professionals. If the Company is unable to retain its executives and professionals or recruit the right replacements, this can lead to high turnover rates, which, in turn, will affect the Company’s performance and lower its profitability.

Risk Factors F a k t o r - f a k t o r R i s i k o

The scope of work of the Internal Audit Assignment is assurance, which is reflected by the internal audit activities and consulting activity, which is reflected by the Standard Operating Procedure (SOP) development. In performing those two main roles, the main elements that become the focus are the Risk Management, Control and Good Corporate Governance.

To support dynamic business growth, the Company needs the availability of competent and high standard resources for Internal Auditor. To fulfill this need, the Company is continuously conducting development and training program of its Internal Auditor resources.

Cakupan dari Penugasan Internal Audit adalah assur-ance, yang tercermin dari kegiatan audit internal dan consulting activity, yang tercermin dari kegiatan pengembangan Standard Operating Procedure (SOP). Didalam melaksanakan kedua tugas utama tersebut, unsur-unsur utama yang menjadi perhatian adalah Manajemen Risiko, Kontrol, dan Tata Kelola Perusa-haan.

Untuk menunjang perkembangan bisnis yang sangat dinamis, maka dibutuhkan ketersediaan Internal Auditor yang kompeten dan berstandar tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Perseroan senantiasa melakukan pengembangan dan pelatihan terhadap semua Inter-nal Auditor nya.


3.Risiko Kompetisi dengan Sebagian Pelanggan

Sebagian besar penjualan perangkat keras Perseroan dilakukan melalui para reseller. Strategi Perusahaan adalah memberikan akses pada para pembeli korporasi untuk melakukan transaksi pembelian langsung dengan Perseroan. Strategi ini menciptakan kompetisi bagi para resellernya, yang sebenarnya merupakan pelanggan Perseroan sekaligus penjual pada pasar korporasi bagi produk-produk yang dijualnya. Strategi ini dapat mempengaruhi hubungan dagang Perseroan dengan para reseller, yang pada gilirannya akan mempengaruhi kinerja Perseroan dan mengurangi pendapatannya.

4.Risiko Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing

Sebagian besar produk dan jasa teknologi informasi yang ditawarkan Perseroan merupakan produk-produk yang berasal dari prinsipal di luar negeri yang nilainya terkait dengan kurs valuta asing. Di samping itu, seluruh pinjaman Perseroan adalah dalam valuta asing. Sehubungan dengan hal ini, apabila terjadi fluktuasi yang tajam pada nilai tukar mata uang asing terhadap Rupiah, maka hal tersebut akan memberikan pengaruh yang signifikan pada pendapatan dan kondisi keuangan Perseroan.

5.Risiko Perekonomian dan Sosial Politik

Risiko perekonomian timbul karena perubahan perekonomian. Perubahan-perubahan ini mungkin disebabkan oleh perubahan dalam kebijakan-kebijakan fiskal dan moneter, perubahan politik dan kondisi sosial. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kegiatan usaha Perseroan karena pendapatan Perseroan dipengaruhi oleh pendapatan perkapita secara keseluruhan. Mengingat komputer, jasa solusi informasi teknologi dan jasa internet merupakan produk-produk untuk memenuhi kebutuhan sekunder, penurunan pendapatan perkapita masyarakat akan berdampak langsung pada daya beli terhadap produk Perseroan sehingga pada akhirnya dapat mengurangi pendapatan Perseroan.

3.Risk of Competition against Some of the Customers

The Company sells most of the hardware products that it distributes through its resellers. However, the Company adopts a strategy that makes it possible for corporate customers to buy directly from it. This can potentially create a competitive situation for its resellers, who are actually the Company’s loyal customers and resellers for the products that it carries. Such a strategy may affect the business between the Company and its resellers, which in turn can have negative impact on the Company’s performance and lower its earnings.

4.Risk of Exchange Rate Volatility

The majority of information technology products and services offered by the Company are the products of overseas principals. Their prices depend on foreign exchange rates. In addition, all the Company’s debts are in foreign currencies. Therefore, in the case of sharp fluctuation in the rupiah exchange rate against foreign currencies, there will be significant impacts on the Company’s earnings and financial condition.

5.Risk of Economic and Political Situation

The economic risk may be caused by economic changes. These changes may be the results of changes in fiscal and monetary policies, political changes and social conditions. This can affect the Company’s business as its revenue is subject to the per capita income in general. As computers, information technology solutions and Internet service are products belonging to the secondary needs; any reduction in per capita income will directly affect the purchasing power and the sales of the Company’s products. In the end, this may lower the Company’s earnings.


METRODATA’s Corporate Social Responsibility (CSR) activity that is now conducted under the Marketing and Communication Department has more activities in 2009 compared to the activities conducted in 2008. While in 2008 the focus of CSR program was only in the area of scholarship, in 2009 the programs were growing significantly into several activities that involved the employees of METRODATA and several cooperation with external partners.

Since the Company’s flagship CSR program was focused almost exclusively on education, the scholarship program remained one of the star activities in METRODATA CSR program in 2009. Since its inception in 1999, the program has helped many students in completing their studies. The recipients are carefully selected from numerous educational institutions namely UI, ITB, IPB, UNDIP, UGM and ITS.

The program is designed to help students from unfortunate economy but who have excellent brain. The Company does not limit the scholarship only to IT-major students but for any major in the institutions. The decision to choose the recipients is made in cooperation with the related institutions.

Besides scholarship program, in 2009 METRODATA conducted blood donor activity that received very positive response. Initially, the targeted participants were only METRODATA’s employees. However, on the day the program was held, it also attracted other donors from other companies in Metropolitan Building where METRODATA is located, and companies in surrounding area.

This proved that the positive campaign was well-received. The targeted participants were set at 100 persons but the actual donors that came for the event was around 150 persons. Based on this, the Company has decided that blood donor activity will be a regular CSR event in METRODATA.

Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) METRODATA yang saat ini ditangani oleh Marketing and Communication Department memiliki lebih banyak kegiatan di tahun 2009 dibanding tahun 2008. Tahun 2008, program CSR hanya difokuskan pada kegiatan pemberian beasiswa sementara di tahun 2009, program-program CSR bertambah secara signifikan yang terbagi dalam beberapa kegiatan yang melibatkan karyawan METRODATA dan beberapa kerjasama dengan pihak luar.

Program utama kegiatan CSR Perusahaan difokuskan pada bidang pendidikan dan oleh karena itu, program beasiswa tetap menjadi kegiatan utama dari program CSR METRODATA di tahun 2009. Dimulai sejak tahun 1999, beasiswa METRODATA telah berhasil membantu banyak mahasiswa dalam menyelesaikan studi mereka. Para penerima beasiswa dipilih secara teliti dari berbagai universitas seperti UI, ITB, IPB, UNDIP, UGM dan ITS.

Program beasiswa ini didesain untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu yang memiliki kepandaian di atas rata-rata. Penerima beasiswa tidak dibatasi pada mahasiswa dari jurusan TI saja namun bisa berasal dari berbagai program studi yang ada di universitas tersebut. Keputusan untuk memilih penerima beasiswa dilakukan oleh METRODATA bekerjasama dengan universitas peserta program beasiswa.

Selain program beasiswa, di tahun 2009 METRODATA melakukan kegiatan donor darah yang mendapat sambutan yang luar biasa. Kegiatan ini awalnya hanya menargetkan karyawan Perusahaan sebagai donor. Namun pada hari pelaksanaan donor darah, di luar dugaan kegiatan ini juga menarik partisipan dari perusahaan lain yang ada di lingkungan Gedung Metropolitan, dimana METRODATA berkantor.

Hal ini membuktikan bahwa kegiatan positif yang dilakukan Perusahaan diterima dengan baik. Awalnya Perusahaan menargetkan 100 partisipan namun pada hari pelaksanaan ada 150 orang lebih yang hadir mendonorkan darah mereka. Berdasarkan hal ini, Perusahaan memutuskan kegiatan donor darah akan menjadi kegiatan regular dalam program CSR METRODATA.

Corporate Social Responsibility Ta n g g u n g J a w a b S o s i a l P e r u s a h a a n


The third CSR activity was conducted in cooperation with PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk (LONSUM). In this program, LONSUM provided 200 computers to 47 schools in 6 provinces where the company operates which are in North Sumatra, South Sumatra, South Sulawesi, East Kalimantan, West Java and East Java. For its part, METRODATA contributed in distributing the computers, providing training material and trainers who will teach the receivers how to use the computers. This was to ensure that the receivers would have adequate knowledge to operate the computers for maximum benefits.

The fourth activity conducted under CSR program was a social activity as a response to the earthquake disaster that happened in West Sumatra. To help ease the burden of the victims, METRODATA gathered donation in form of cash, decent clothes and food. The donation was sent in cooperation with The Disaster Relief Committee of Rotary International District 3400. It was METRODATA’s second cooperation with Rotary Club with the first being donation to victims of Aceh Tsunami disaster in 2005.

Kegiatan CSR ketiga dilakukan bekerjasama dengan PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk (LONSUM). Dalam kegiatan ini, LONSUM memberikan 200 komputer ke 47 sekolah di 6 provinsi dimana LONSUM beroperasi yaitu di Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Barat dan Jawa Timur. Dalam kegiatan ini, METRODATA bertugas mendistribusikan komputer, memberikan materi pelatihan berikut pengajarnya yang akan memberikan pengetahuan kepada para penerima bantuan bagaimana mengoperasikan komputer. Hal ini untuk memastikan bahwa para penerima komputer memiliki pengetahuan yang memadai tentang cara pengoperasian komputer guna mendapatkan hasil yang maksimal.

Kegiatan keempat yang dilakukan dalam rangka CSR Perusahaan adalah kegiatan untuk membantu korban gempa bumi yang terjadi di Sumatra Selatan. Untuk membantu mengurangi penderitaan para korban, METRODATA mengumpulkan sumbangan dalam bentuk uang tunai, pakaian layak pakai dan makanan. Pengiriman sumbangan dilakukan melalui kerjasama dengan Komite Penanganan Bencana Rotary Internasional Distrik 3400 (The Disaster Relief Committee of Rotary International District 3400). Ini merupakan kerjasama kedua yang dilakukan Perusahaan dengan Rotary Club. Yang pertama adalah pemberian bantuan untuk korban Tsunami Aceh pada tahun 2005.


Another regular program carried our under CSR is related to the religious tradition in Indonesia such as parcels sending to relatives and colleagues during Ied Day and Christmas Day. The Company’s policy clearly stated that each parcel is not to be enjoyed by the receivers. Therefore, the company gathered the parcels to be distributed to orphanages or shelter homes in Jakarta.

The CSR programs for 2009 were designed to get the Company’s employees involved directly or indirectly.

Program regular lain yang dilakukan di bawah CSR adalah kegiatan yang berhubungan dengan perayaan hari besar keagamaan di Indonesia seperti pengiriman bingkisan ke saudara dan rekan kerja pada saat Hari Raya Idul Fitri dan Natal. Kebijakan Perusahaan menyatakan bingkisan yang dikirim ke Perusahaan tidak boleh dinikmati oleh penerima bingkisan. Oleh karena itu, Perusahaan mengumpulkan bingkisan yang diterima karyawan. Bingkisan yang terkumpul lalu diberikan ke rumah yatim piatu atau rumah singgah yang ada di Jakarta.

Program-program CSR tahun 2009 didesain agar bisa menarik keterlibatan karyawan Perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pemberian sumbangan korban gempa bumi di Sumatera Selatan melalui Rotary Club of Jakarta Sentral District 3400 - Jakarta

Bersama LONSUM, METRODATA memberikan 200 komputer ke 47 sekolah di 6 provinsi dimana LONSUM beroperasi.

Berbagi keceriaan bersama anak-anak yatim piatu.


The last social visit conducted under CSR activity by the Company was to a shelter home in Cilincing area where the Company gave donation to the shelter home. The program involved many volunteers from the Company as it is the philosophy of the company’s CSR activities, involving as many employees as possible.

For future programs, the Company will continue the activities that were already conducted in 2009. The company will also improve the number of the activities, the number of the volunteer and the way the activities carried out. One thing for sure, whatever the program is, the Company would put the attention to the education factor as the crucial point in each program. The Company believes that education is the most important thing anyone could give to others.

Kunjungan sosial terakhir yang dilakukan Perusahaan di bawah bendera CSR ialah kunjungan ke rumah yatim piatu di daerah Cilincing dimana Perusahaan memberikan sumbangan ke tempat tersebut. Program ini melibatkan banyak sukarelawan dari Perusahaan. Hal ini sejalan dengan filosofi kegiatan CSR Perusahan yaitu melibatkan sebanyak mungkin karyawan Perusahaan.

Ke depan, Perusahaan akan melanjutkan terus kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan di tahun 2009. Perusahaan juga akan terus meningkatkan jumlah kegiatan yang dilakukan, jumlah sukarelawan yang terlibat serta meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan CSR. Satu hal yang pasti, apapun program yang dilakukan, perhatian Perusahaan tetaplah pada faktor pendidikan yang merupakan hal penting dalam setiap kegiatan. Perusahaan percaya pendidikan adalah hal paling penting yang bisa kita berikan ke orang lain.

Kunjungan kasih karyawan METRODATA ke rumah singgah di daerah Cilincing.


Sampai dengan akhir tahun 2009, Perseroan dengan anak perusahaan tidak terlibat dalam kasus hukum, khususnya perdata, pidana, tata usaha negara, perburuhan maupun arbitrase, kecuali sebagaimana tercantum di bawah ini.

A. Perkara Pajak

Terkait dengan perkara perpajakan, tercatat 1 (satu) perkara perpajakan di bawah nomor 15.039423.2006 di level anak perusahaan. Dalam perkara perpajakan ini, anak perusahaan Perseroan bertindak selaku pihak yang mengajukan banding terhadap penetapan pajak yang diterbitkan oleh Kantor Pajak terkait. Sampai dengan saat ini, perkara tersebut masih menunggu keputusan Pengadilan Pajak.

Dalam hal kasus hukum perpajakan yang dihadapi oleh anak perusahaan tersebut di atas, apabila diputus dengan mengalahkan anak perusahaan maka tidak ada suatu jumlah tambahan yang wajib dibayarkan oleh anak perusahaan tersebut mengingat jumlah kewajiban perpajakan yang diajukan banding telah dibayarkan oleh anak perusahaan sebelum diajukannya banding.

At the end of 2008, the Company and its subsidiaries were not involved in any litigation cases especially in private, criminal, administration, labor or arbitration except for two cases as mentioned below.

A. Tax Litigation

Related to tax, there is one tax litigation case registered under Case No. 15.039423.2006 on the Company’s subsidiary. In this tax litigation case, the Company’s subsidiary acted as the claimant regarding the tax ruling issued by the relevant Tax Office. To date, this case is still awaiting the issuance of the Tax Court’s decision.

In the above-mentioned tax litigation case faced by the Company’s subsidiary, if ruled against the Company’s subsidiary, there is no additional amount that must be paid by the Company’s subsidiary since the amount of tax liability proposed by the appeal has been paid by the Company’s subsidiary before the proposed appeal.

Legal Case P e r k a r a H u k u m


B. Arbitration Case

On November 13 2009, PT Soltius Indonesia (Soltius) as consolidated subsidiary of the Company received notification from Indonesia National Board of Arbitration (BANI) regarding the settlement of case No. 325/IX/ARB-BANI/2009 between Soltius as Claimant I and IDS Scheer Singapore Pts. Ltd as Claimant II (IDS) against PT Krakatau Steel as Respondent (Krakatau Steel). The notification stated that Krakatau Steel has submitted its Response of Claim regarding the claim made by Soltius and IDS and at the same time Krakatau Steel is submitting a Counterclaim (Reconvention Claim) against Soltius and IDS through BANI.

The above case is related to the dispute on completion and conclusion of ERP Implementation Project by Soltius and IDS (as the consortium) at Krakatau Steel. One of the subjects of the Claim proposed by Soltius and IDS against Krakatau Steel is the demand of payment of Rp15.651.429.130,-, while the Counterclaim (Reconvention Claim) submitted by Krakatau Steel against Soltius and IDS (as the consortium) is payment with amount of Rp33.909.000.000,-.

Until this annual report is made, the above legal case involving Soltius is still on the process of examination and trial at BANI.

In the above litigation case faced by Soltius, if ruled against Soltius then the amount that must be paid by Soltius will not exceed the amount claimed by Krakatau Steel.

B. Perkara Arbitrase

Pada tanggal 13 November 2009 PT Soltius Indonesia (“Soltius”) sebagai anak perusahaan terkonsolidasi dari Perseroan telah menerima pemberitahuan dari Badan Arbitrase Nasional Indonesia (“BANI”) hal mengenai penyelesaian perkara No.325/IX/ARB-BANI/2009 antara Soltius sebagai Pemohon I dan IDS Scheer Singapore Pte.Ltd sebagai Pemohon II (“IDS”) melawan PT Krakatau Steel (Persero) sebagai Termohon (“Krakatau Steel”) yang pada intinya adalah Krakatau Steel telah menyampaikan Jawaban atas Tuntutan yang telah diajukan Soltius dan IDS dan sekaligus menyampaikan Tuntutan Balik (Tuntutan Rekonvensi) kepada Soltius dan IDS melalui BANI.

Perkara tersebut di atas adalah terkait dengan sengketa penyelesaian dan pengakhiran Proyek Implementasi ERP oleh Soltius dan IDS (selaku konsorsium) pada Krakatau Steel. Salah satu Tuntutan yang diajukan Soltius dan IDS kepada Krakatau Steel adalah permintaan pembayaran atas jumlah Rp 15.651.429.130,-, sedangkan salah satu Tuntutan Balik (Tuntutan Rekonvensi) yang diajukan Krakatau Steel kepada Soltius dan IDS (selaku konsorsium) adalah sebesar Rp 33.909.000.000,-.

Sampai dengan dibuatnya laporan tahunan ini, perkara hukum yang melibatkan Soltius tersebut masih dalam proses pemeriksaan dan persidangan di BANI.

Dalam hal kasus hukum yang dihadapi oleh Soltius tersebut di atas, apabila diputus dengan mengalahkan Soltius maka kewajiban yang harus dibayarkan Soltius tidak akan melebihi dari jumlah yang dituntut oleh Krakatau Steel.


Investor Relation

Wisma Metropolitan I, 16th floorJl. Jend Sudirman kav. 29-31Jakarta 12920Indonesia

Tel : (62-21) 570-5998Fax : (62-21) 570-5988e-mail : [email protected] : www.metrodata.co.id

Public Relation

Wisma Metropolitan I, 16th floorJl. Jend Sudirman kav. 29-31Jakarta 12920Indonesia

Tel : (62-21) 570-5998Fax : (62-21) 570-5988e-mail : [email protected]

Contact Us P i h a k Ya n g D a p a t D i h u b u n g i


Directors Responsibility on The Financial Statements Ta n g g u n g J a w a b D i r e k s i a t a s L a p o r a n K e u a n g a n

92 direc to r s respons ib i l i t y on the f inanc ia l s ta tement st a n g g u n g j a w a b d i r e k s i a t a s l a p o r a n k e u a n g a n

93direc to r s respons ib i l i t y on the f inanc ia l s ta tement s t a n g g u n g j a w a b d i r e k s i a t a s l a p o r a n k e u a n g a n

94 direc to r s respons ib i l i t y on the f inanc ia l s ta tement st a n g g u n g j a w a b d i r e k s i a t a s l a p o r a n k e u a n g a n

Statements of Approval for Annual Report P e r s e t u j u a n L a p o r a n Ta h u n a n

96 sta tement s o f approva l f o r annua l repor t p e r s e t u j u a n l a p o r a n t a h u n a n

We, the Board of Commissioners of PT. Metrodata Electronics, Tbk. have approved an are fully responsible for Metrodata’s Annual Report for the year 2009.

The Metrodata’s Annual Report for the year 2009 includes Metrodata’s Consolidated Financial Statements as at 31 December 2009 and 2008 and for the years ended 31 December 2009 and 2008.

Board of Commissioners of PT. Metrodata Electronics, Tbk.

Candra Ciputra, MBAPresident Commissioner

Ir. Hiskak Secakusuma, SE, MMPresident Commissioner

Dr. Cahyono Halim, MBA Independent Commissioner

Commissioner’s Statement

97sta tement s o f approva l f o r annua l repor t p e r s e t u j u a n l a p o r a n t a h u n a n

We, the Board of Directors of PT. Metrodata Electronics, Tbk. have approved an are fully responsible for Metrodata’s Annual Report for the year 2009.

The Metrodata’s Annual Report for the year 2009 includes Metrodata’s Consolidated Financial Statements as at 31 December 2009 and 2008 and for the years ended 31 December 2009 and 2008.

Board of Directors of PT. Metrodata Electronics, Tbk.

Ir. Sjafril Effendi Director

Susanto Djaja, SE, MH Director

Ir. Agus Honggo Widodo Director

Ir. Kusnadi Sukarja President Director

Director’s Statement

Financial Reports

L a p o r a n K e u a n g a n

P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN INFORMASI TAMBAHAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND SUPPLEMENTARY INFORMATION UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI

P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

TABLE OF CONTENTS Halaman/

Page

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI -

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2009 and 2008 and for the years then ended

Neraca Konsolidasi 3 Consolidated Balance Sheets Laporan Laba Rugi Konsolidasi 5 Consolidated Statements of Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 6 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasi 7 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 8 Notes to Consolidated Financial Statements

INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATION

Daftar I : Informasi Neraca Tersendiri Induk Perusahaan

67 Schedule I : Parent Company’s Balance Sheets

Daftar II : Informasi Laporan Laba Rugi

Tersendiri Induk Perusahaan 69 Schedule II : Parent Company’s Statements

of Income Daftar III : Informasi Laporan Perubahan

Ekuitas Tersendiri Induk Perusahaan

70 Schedule III : Parent Company’s Statements of Changes in Equity

Daftar IV : Informasi Laporan Arus Kas

Tersendiri Induk Perusahaan 71 Schedule IV : Parent Company’s Statements

of Cash Flows

P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk P.T. METRODATA ELECTRONICS TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESNERACA KONSOLIDASI CONSOLIDATED BALANCE SHEETS31 DESEMBER 2009 DAN 2008 DECEMBER 31, 2009 AND 2008

Catatan/2009 Notes 2008Rp Rp

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 159.279.822.777 2g,4 218.592.542.065 Cash and cash equivalentsPiutang usaha Trade accounts receivable

Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan Third parties - net of allowance piutang ragu-ragu sebesar for doubtful accounts of Rp 2.246.444.211 tahun 2009 dan Rp 2,246,444,211 in 2009 andRp 1.098.585.553 tahun 2008 351.529.895.519 2i,5 448.871.718.024 Rp 1,098,585,553 in 2008

Piutang lain-lain 14.684.007.888 11.287.816.490 Other accounts receivablePersediaan 158.882.825.221 2j,6 230.526.243.984 InventoriesUang muka pembelian 42.064.645.936 7 17.479.990.414 Advances for purchasesPajak dibayar dimuka 2.768.610.104 3.395.832.074 Prepaid taxesBiaya dibayar dimuka 45.813.771.632 2k 58.507.939.725 Prepaid expenses

Jumlah Aset Lancar 775.023.579.077 988.662.082.776 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETSAset pajak tangguhan - bersih 18.572.422.229 2t,31 14.051.314.877 Deferred tax assets - netInvestasi pada perusahaan asosiasi 20.981.801.727 2h,8 15.323.801.308 Investments in associatesAset tetap - setelah dikurangi Property and equipment - net of

akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of Rp 236.265.110.293 tahun 2009 dan Rp 236,265,110,293 in 2009 and Rp 205.870.642.451 tahun 2008 64.601.055.592 2l,2m,2o,9 70.304.467.126 Rp 205,870,642,451 in 2008

Taksiran tagihan pajak penghasilan 93.891.753.017 31 96.848.525.839 Estimated claims for tax refundAset tak berwujud - bersih 67.383.209.241 2c,2n,10 79.130.606.547 Intangible assets - netAset lain-lain 18.600.375.623 11 24.474.705.730 Other assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 284.030.617.429 300.133.421.427 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 1.059.054.196.506 1.288.795.504.203 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 3 -

P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk P.T. METRODATA ELECTRONICS TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESNERACA KONSOLIDASI CONSOLIDATED BALANCE SHEETS31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Lanjutan) DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Continued)


KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIESHutang bank 127.927.987.760 12 291.219.720.758 Bank loansHutang usaha 13 Trade accounts payable

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 46.920.870.800 2e,33 75.648.578.700 Related party

Pihak ketiga 147.100.187.021 159.518.796.338 Third partiesHutang lain-lain 9.127.980.863 10.059.914.554 Other accounts payableUang muka pelanggan 16.661.420.400 38.432.247.325 Advances from customersHutang pajak 24.789.275.516 2t,14 23.642.460.898 Taxes payableBiaya yang masih harus dibayar 55.631.602.846 15 49.502.475.987 Accrued expensesPendapatan ditangguhkan 84.590.248.306 2r,16 86.751.519.686 Unearned revenuesHutang bank jangka panjang yang jatuh Current maturities of long-term

tempo dalam waktu satu tahun 6.266.716.274 18 5.433.566.609 bank loans

Jumlah Kewajiban Lancar 519.016.289.786 740.209.280.855 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIESHutang kepada pihak yang mempunyai

hubungan istimewa - 2e,17,33 132.396.450 Accounts payable to a related partyHutang bank jangka panjang setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term bank loans - net of current dalam waktu satu tahun 7.833.245.600 18 - maturities

Hutang sukuk ijarah 76.445.659.077 2p,19 88.299.680.215 Sukuk ijarah payableKewajiban imbalan pasca kerja 50.480.502.240 2q,20 40.394.355.047 Post-employment benefits obligation

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 134.759.406.917 128.826.431.712 Total Non-Current Liabilities

HAK MINORITAS ATAS ASET MINORITY INTEREST IN NET BERSIH ANAK PERUSAHAAN 85.017.081.204 2b,21 102.608.979.515 ASSETS OF SUBSIDIARIES

EKUITAS EQUITYModal saham - nilai nominal Capital stock - Rp 50 par value

Rp 50 per saham per shareModal dasar - 8.000.000.000 saham Authorized - 8,000,000,000 shares

tahun 2009 dan 2.650.000.000 saham in 2009 and 2,650,000,000 sharestahun 2008 in 2008

Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - 2,041,925,923penuh - 2.041.925.923 saham 102.096.296.150 22 102.096.296.150 shares

Tambahan modal disetor - bersih 41.605.123.843 23 41.605.123.843 Additional paid-in capital - netSelisih transaksi perubahan ekuitas Difference due to change of equity in

anak perusahaan (2.956.571.120) 2h,24 (2.956.571.120) subsidiary Selisih kurs penjabaran laporan Difference in foreign currency

keuangan 1.710.090.427 2d 6.622.196.306 translationSaldo laba Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 21.000.000.000 21.000.000.000 AppropriatedTidak ditentukan penggunaannya 156.806.479.299 148.783.766.942 Unappropriated

Jumlah Ekuitas 320.261.418.599 317.150.812.121 Total Equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.059.054.196.506 1.288.795.504.203 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 4 -

P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk P.T. METRODATA ELECTRONICS TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOMEUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009DAN 2008 AND 2008


PENJUALAN 3.396.917.071.000 2r,27 3.422.199.694.667 SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN (3.013.536.815.939) 2e,2r,27,33 (2.964.915.199.089) COST OF SALES

LABA KOTOR 383.380.255.061 457.284.495.578 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA (255.361.961.940) 2r,28 (202.693.788.636) OPERATING EXPENSES

LABA USAHA 128.018.293.121 254.590.706.942 INCOME FROM OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES)Keuntungan (kerugian) kurs mata uang

asing - bersih 12.816.056.572 2d (88.610.018.352) Gain (loss) on foreign exchange - netPenghasilan bunga 3.424.533.214 2r,29 3.318.325.752 Interest incomeKeuntungan (kerugian) penjualan aset Gain (loss) on sale of property and

tetap (33.181.413) 2l,9 660.876.217 equipmentBeban pajak (3.083.172.474) 31 (4.285.350.393) Tax expenseBeban amortisasi dan penurunan nilai Amortization and impairment of

aset tak berwujud (11.747.397.306) 10 (3.374.788.240) intangible assetsKerugian penurunan nilai investasi Loss on impairment of investment

pada perusahaan asosiasi (4.786.186.344) 2h,8 - in associateBeban keuangan (34.189.853.435) 2r,30 (26.546.312.574) Finance costsLain-lain - bersih (3.371.135.088) 557.023.863 Others - net

Beban Lain-lain - Bersih (40.970.336.274) (118.280.243.727) Other Charges - Net

BAGIAN LABA (RUGI) BERSIH EQUITY IN NET EARNINGS PERUSAHAAN ASOSIASI 2.745.541.026 2h,8 (4.117.099.572) (LOSSES) OF ASSOCIATES

LABA SEBELUM PAJAK 89.793.497.873 132.193.363.643 INCOME BEFORE TAX

BEBAN PAJAK 31.997.915.297 2t,31 50.118.559.607 TAX EXPENSE

LABA SEBELUM HAK MINORITAS INCOME BEFORE MINORITYATAS LABA BERSIH ANAK INTEREST IN NET INCOME OFPERUSAHAAN 57.795.582.576 82.074.804.036 SUBSIDIARIES

HAK MINORITAS ATAS LABA MINORITY INTEREST IN NET BERSIH ANAK PERUSAHAAN 47.730.944.296 2b,21 52.118.373.599 INCOME OF SUBSIDIARIES

LABA BERSIH 10.064.638.280 29.956.430.437 NET INCOME

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 4,93 2u,32 14,67 BASIC EARNINGS PER SHARE

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 5 -

P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk P.T. METRODATA ELECTRONICS TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008

Rugi belumModal Saham Selisih Transaksi direalisasi dari

Ditempatkan dan Perubahan Ekuitas Selisih Kurs pemilikan efek yangDisetor Penuh/ Tambahan Modal Anak Perusahaan/ Penjabaran tersedia untuk dijual/Capital Stock - Disetor/ Difference Due to Laporan Keuangan/ Unrealized loss Ditentukan Tidak ditentukan

Catatan/ Issued and Fully Additional Paid-in Change of Equity Difference in Foreign on available-for-sale penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah Ekuitas/Notes Paid Capital in Subsidiary Currency Translation securities Appropriated Unappropriated Total Equity

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2008 102.096.296.150 41.605.123.843 (2.956.571.120) (1.444.443.174) (563.287.678) 21.000.000.000 124.544.729.089 284.281.847.110 Balance as of January 1, 2008

Rugi telah direalisasi dari pemilikan Realized loss on available-for-saleefek yang tersedia untuk dijual - - - - 563.287.678 - - 563.287.678 securities

Selisih kurs penjabaran laporan Difference in foreign currencykeuangan 2d - - - 8.066.639.480 - - - 8.066.639.480 translation

Dividen tunai 25 - - - - - (5.717.392.584) (5.717.392.584) Cash dividends

Laba bersih tahun berjalan - - - - - - 29.956.430.437 29.956.430.437 Net income for current year

Saldo per 31 Desember 2008 102.096.296.150 41.605.123.843 (2.956.571.120) 6.622.196.306 - 21.000.000.000 148.783.766.942 317.150.812.121 Balance as of December 31, 2008

Selisih kurs penjabaran laporan Difference in foreign currencykeuangan 2d - - - (4.912.105.879) - - - (4.912.105.879) translation

Dividen tunai 25 - - - - - - (2.041.925.923) (2.041.925.923) Cash dividends

Laba bersih tahun berjalan - - - - - 10.064.638.280 10.064.638.280 Net income for current year



Saldo Laba/Retained Earnings

- 6 -

P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk P.T. METRODATA ELECTRONICS TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009DAN 2008 AND 2008

2009 2008Rp Rp

CASH FLOWS FROM OPERATING ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 3.468.141.459.118 3.629.826.925.962 Cash receipt from customersPembayaran kas kepada pemasok Cash payment to suppliers and

dan karyawan (3.111.324.213.413) (3.580.954.837.646) employees

Kas dihasilkan dari operasi 356.817.245.705 48.872.088.316 Cash generated from operationsPembayaran beban keuangan (37.553.801.899) (29.662.561.023) Financing charges paidPenerimaan restitusi pajak 39.373.339.338 16.381.659.491 Tax restitution receivedPembayaran pajak penghasilan (78.835.925.993) (104.142.204.835) Income tax paid

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Provided by (Used in) Aktivitas Operasi 279.800.857.151 (68.551.018.051) Operating Activities

CASH FLOWS FROM INVESTING ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ACTIVITIESPenerimaan bunga 3.424.533.214 3.318.325.752 Interest receivedHasil penjualan efek-efek - 10.356.418.811 Proceeds from sale of securities

Proceeds from sale of property Hasil penjualan aset tetap 555.016.776 3.674.812.110 and equipmentPenurunan piutang dari pihak yang mempunyai Decrease in accounts receivable

hubungan istimewa - 8.336.972.089 from related partiesPenempatan pada perusahaan asosiasi (8.186.000.000) (3.861.525.270) Placement in investment in associates Perolehan aset tetap (35.304.517.310) (57.419.307.159) Acquisitions of property and equipmentPerolehan anak perusahaan - bersih - (81.740.795.382) Acquisitions of subsidiaries - net

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (39.510.967.320) (117.335.099.049) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITIES

Penerimaan hutang bank 1.845.490.187.653 1.526.351.387.842 Proceeds from bank loans Pembayaran hutang bank (2.072.635.516.399) (1.339.106.986.863) Payments of bank loansPembayaran dividen tunai anak perusahaan Payments of cash dividends by subsidiary

kepada pemegang saham minoritas (58.057.958.000) (25.254.660.000) to minority shareholdersPembayaran dividen tunai Perusahaan (2.041.925.923) (5.717.392.584) Cash dividends paid by the CompanyKenaikan (penurunan) hutang kepada pihak Increase (decrease) of accounts payable

yang mempunyai hubungan istimewa (132.396.450) 132.396.450 to related partyPenerbitan (pembelian kembali) Sukuk Ijarah (12.225.000.000) 88.145.105.690 Issuance (buyback) of Sukuk Ijarah

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Provided by (Used in) Aktivitas Pendanaan (299.602.609.119) 244.549.850.535 Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS NET INCREASE (DECREASE) IN CASH DAN SETARA KAS (59.312.719.288) 58.663.733.435 AND CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 218.592.542.065 159.928.808.630 BEGINNING OF YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 159.279.822.777 218.592.542.065 END OF YEAR


- 7 -

P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT


NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND

FOR THE YEARS THEN ENDED

- 8 -

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan P.T. Metrodata Electronics Tbk (Perusahaan) didirikan di Indonesia, pada mulanya dengan nama PT Sarana Hitech Systems berdasarkan akta notaris No. 142 tanggal 17 Pebruari 1983 dari Kartini Mulyadi, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. C2-5165.HT.01.01.TH.83, tanggal 27 Juli 1983 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80, Tambahan No. 908 tanggal 7 Oktober 1983. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 19 tanggal 3 Juni 2009 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. AHU-45107.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 14 September 2009.

1. GENERAL

a. Establishment of the Company

P.T. Metrodata Electronics Tbk (the Company) was established in Indonesia under its original name of PT Sarana Hitech Systems based on notarial deed No. 142 dated February 17, 1983 of Kartini Mulyadi, S.H., notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No. C2-5165.HT.01.01.TH.83 dated July 27, 1983 and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 80, Supplement No. 908 dated October 7, 1983. The articles of association have been amended several times, most recently by notarial deed No. 19 dated June 3, 2009 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, notary in Jakarta, concerning the increase of the Company’s capital stock. This change was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-45107.AH.01.02.Tahun 2009 dated September 14, 2009.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dan kantor pusatnya berlokasi di Wisma Metropolitan I, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 29-31, Jakarta. Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai kantor-kantor yang berlokasi di Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Medan.

The Company is domiciled in Jakarta and its head office is located in Wisma Metropolitan I, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29-31, Jakarta. The Company and its subsidiaries have offices located in Bandung, Yogyakarta, Surabaya and Medan.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi penjualan berbagai jenis komputer dan produk-produk teknologi tinggi lainnya yang berkaitan dengan komputer serta jasa terkait lainnya. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1983. Jumlah karyawan Perusahaan dan anak perusahaan sebanyak 1.427 karyawan tahun 2009 dan 1.307 karyawan tahun 2008.

According to article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities comprises of selling various types of computers and other high-technology products related to computers, and other related services. The Company started its commercial operations in 1983. The Company and its subsidiaries had 1,427 employees in 2009 and 1,307 employees in 2008.

b. Komisaris dan Direksi Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

b. Commissioners and Directors The members of the Company’s Board of Commissioners, Directors and Audit Committee as of December 31, 2009 are as follows:

Presiden Komisaris Ir. Hiskak Secakusuma, S.E., M.M. President CommissionerWakil Presiden Komisaris Candra Ciputra, MBA Vice President CommissionerKomisaris Independen Dr. Cahyono Halim, MBA Independent Commissioner

Presiden Direktur Ir. Kusnadi Sukarja President DirectorDirektur Ir. Agus Honggo Widodo Directors

Ir. Sjafril EffendiSusanto Djaja, S.E., M.H.

Komite Audit: Audit Committee:Ketua Dr. Cahyono Halim, MBA ChairmanAnggota Arman Hendiyanto, MBA Members

Anita Lawari, B.Com, MBA

P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)



FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 9 -

Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan dan anak perusahaan sebesar Rp 19.781 juta tahun 2009 dan Rp 21.203 juta tahun 2008.

Total salaries and benefits incurred for the Company and its subsidiaries’ commissioners and directors amounted to Rp 19,781 million in 2009 and Rp 21,203 million in 2008.

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Sukuk Ijarah

c. Company’s Public Offering and Sukuk Ijarah

Saham Pada tanggal 14 Pebruari 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal / Bapepam (sekarang Bapepam-LK) dengan suratnya No. SI-080/SHM/MK.10/1990 untuk melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat sebanyak 1.468.000 saham, nilai nominal Rp 1.000 per saham dan harga penawaran sebesar Rp 6.800 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) pada tanggal 9 April 1990. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya (Company listing) pada tanggal 28 Mei 1990.

Shares On February 14, 1990, the Company obtained Effective Notice No.SI-080/SHM/MK.10/1990 from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency / Bapepam (currently Bapepam-LK) to perform initial public offering of 1,468,000 shares with nominal value of Rp 1,000 per share at an offering price of Rp 6,800 per share. The shares were listed in Jakarta Stock Exchange (BEJ) and Surabaya Stock Exchange (BES) on April 9, 1990. The Company has listed all of its shares on May 28, 1990.

Pada tanggal 21 Juni 2000, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam berdasarkan Suratnya No. S-1499/PM/2000 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Paket Efek Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Kepada Para Pemegang Saham sejumlah 120.718.435 saham biasa dan 60.359.217 Waran Seri I dengan ketentuan 9 saham lama akan mendapat hak membeli 2 saham baru dan 1 waran secara cuma-cuma dengan harga penawaran Rp 950 per saham. Masa berlaku pelaksanaan waran Seri I adalah mulai tanggal 19 Januari 2001 sampai dengan tanggal 29 Juli 2003. Sampai dengan 29 Juli 2003 (batas akhir pelaksanaan waran I), belum ada waran yang telah dikonversi menjadi saham Perusahaan, sehingga seluruh waran menjadi kadaluwarsa. Perusahaan telah mencatatkan saham-saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas I pada BEJ dan BES pada tanggal 19 Juli 2000.

On June 21, 2000, the Company obtained Effective Notice No. S-1499/PM/2000 from the Chairman of Bapepam to conduct its first limited offering with preemptive rights to the stockholders for 120,718,435 common shares and 60,359,217 Series I Warrants whereby each stockholder for 9 shares currently held is entitled to buy 2 new common shares and receive 1 new Series I Warrant for free with an offering price of Rp 950 per share. The effective date of the Series I Warrant started from January 19, 2001 until July 29, 2003. As of July 29, 2003 (the deadline for exercise of the Series I warrants), there were no warrants converted to the Company’s shares, therefore all warrants expired. The Company has already registered the new common shares from the first limited public offering in BEJ and BES on July 19, 2000.

Pada tanggal 31 Desember 2009, seluruh saham beredar Perusahaan sejumlah 2.041.925.923 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h BEJ dan BES).

As of December 31, 2009, all of the Company’s outstanding shares totalling 2,041,925,923 shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly BEJ and BES).

Sukuk Ijarah Pada tanggal 26 Juni 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-4116/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Metrodata Electronics I Tahun 2008 kepada masyarakat dengan jumlah keseluruhan sebesar-besarnya Rp 100.000.000.000.

Sukuk Ijarah On June 26, 2008, the Company obtained the Effective Notice No. S-4116/BL/2008 from Chairman of Bapepam-LK for its public offering of Sukuk Ijarah Metrodata Electronics I Year 2008 with a total maximum amount of Rp 100,000,000,000.





- 10 -

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

a. Consolidated Financial Statement Presentation

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia. Such consolidated financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, dan beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp), while the measurement basis used is the historical cost and certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

b. Prinsip Konsolidasi b. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (dan anak perusahaan) Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (and its subsidiaries). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights.

Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 2c) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.

The minority interest consists of the amount of those interest at the date of original business combination (Note 2c) and minority's share of movements in equity since the date of the business combination. Any losses applicable to the minority interest in excess of the minority interest are allocated against the interests of the parent.

Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.

The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statements of income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate.





- 11 -

Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.

Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.

All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.

c. Penggabungan usaha

c. Business Combinations

Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut. Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama sepuluh tahun. Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih.

Acquisitions of subsidiaries are accounted for using the purchase method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair value (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control of the acquiree, plus any costs directly attributable to the business combination.

On acquisition, the assets and liabilities of a subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill and amortized using the straight-line method over ten years.

The interest of the minority shareholders is stated at the minority’s proportion of the historical cost of the net assets.

d. Transaksi dan Penjabaran Laporan

Keuangan dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali PT Sun Microsystems Indonesia (SMI), Soltius Asia Pte. Ltd. (SAPL), TTS-Infotech Pte. Ltd. (TTS), Soltius Australia Pty. Ltd. (SA) (dahulu Intelligroup Australia Pty. Ltd.) dan Soltius (Thailand) Limited (STL), diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

d. Foreign Currency Transactions and Translation

The books of accounts of the Company and its subsidiaries, except for PT Sun Microsystems Indonesia (SMI), Soltius Asia Pte. Ltd. (SAPL), TTS-Infotech Pte. Ltd. (TTS), Soltius Australia Pty. Ltd. (SA) (formerly Intelligroup Australia Pty. Ltd.) and Soltius (Thailand) Limited (STL), are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to consolidated statements of income.





- 12 -

Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, aset dan kewajiban anak perusahaan, SMI, SAPL dan TTS yang laporannya disajikan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, SA yang laporannya disajikan dalam mata uang Dolar Australia, dan STL yang laporannya disajikan dalam mata uang Baht, dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal neraca, sedangkan pendapatan, beban, serta arus kas dijabarkan dengan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan”.

For consolidated financial statements’ presentation purposes, the assets and liabilities of the subsidiaries, SMI, SAPL and TTS which are denominated in US Dollar, SA which is denominated in Australian Dollar and STL which is denominated in Baht, are translated into Rupiah based on balance sheet date rates, while income, expenses, and cash flows are translated using average rates. The differences in foreign currency translation are presented as part of “Difference in foreign currency translation” account under stockholders’ equity.

e. Transaksi Hubungan Istimewa

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: 1) perusahaan yang melalui satu atau

lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk subsidiaries dan fellow subsidiaries);

e. Transactions with Related Parties

Related parties consist of the following: 1) companies that, directly or indirectly

through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including subsidiaries and fellow subsidiaries);

2) perusahaan asosiasi;

3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);

2) associates;

3) individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);

4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

4) key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and

5) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

5) companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company.





- 13 -

Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.

All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

f. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

f. Use of Estimates

The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from these estimates.

g. Kas dan Setara Kas

g. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.

h. Investasi

h. Investments

Investasi pada perusahaan asosiasi

Investments in associates

Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.

An associate is an entity over which the Company is in a position to exercise significant influence, but not control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee.

Penghasilan dan aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut.

The results and assets and liabilities of associates are incorporated in these consolidated financial statements using the equity method. Investments in associates are carried in the balance sheets at cost as adjusted by post-acquisition changes in the Company’s share of the net assets of the associates, less any impairment in the value of the individual investments. Losses of the associates in excess of the Company interest in those associates are not recognized except if the Company has incurred obligations or made payments on behalf of the associates to satisfy obligations of the associates that the Company has guaranteed, in which case, additional losses are recognized to the extent of such obligations or payments.





- 14 -

Goodwill dari investasi pada perusahaan asosiasi termasuk di dalamnya nilai tercatat dari investasi diukur dan diamortisasi dengan cara yang sama dengan akuisisi dari entitas yang dikendalikan (Catatan 2c). Amortisasi goodwill termasuk dalam bagian Perusahaan atas laba perusahaan asosiasi.

Goodwill from investments in associates is included in the carrying amount of the investment and is measured and amortized in the same manner as that for acquisition of controlled entities (Note 2c). The amortization of goodwill is included in the Company’s share in the results of the associates.

Perubahan ekuitas anak perusahaan Change of equity in subsidiary Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak perusahaan dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.

Changes in the value of investments due to changes in the equity of subsidiary arising from capital transactions of such subsidiary with other parties are recognized in equity as Difference Due to Change of Equity in Subsidiary and recognized as income or expenses in the period the investments are disposed of.

i. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan.

i. Allowance for Doubtful Accounts

Allowance for doubtful accounts is provided based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year. Accounts receivable deemed uncollectible are written off.

j. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya, dialokasikan ke dalam nilai persediaan dengan cara yang paling sesuai dengan jenis tersebut, dimana persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih menunjukkan perkiraan harga penjualan persediaan dikurangi dengan jumlah perkiraan biaya dalam proses pembuatan dan seluruh biaya penjualan. Penyisihan persediaan usang ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi setiap jenis persediaan pada akhir tahun.

j. Inventories

Inventories are stated at the lower of cost and net realizable value. Costs are assigned to inventories by the method most appropriate to the particular class of inventory, with being valued on weighted average cost basis. Net realizable value represents the estimated selling price for inventories less all estimated costs necessary to make the sale. Allowance for inventory obsolescence is provided based on a review of the condition of the inventory items at the end of the year.

k. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

k. Prepaid Expenses

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

l. Aset Tetap

l. Property and Equipment

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.

Property and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation.





- 15 -

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan prasarana Peralatan yang disewakan, peralatan cadangan dan demo serta peralatan lainnya Perabot dan peralatan kantor Peralatan penguji Kendaraan

5 - 20

3 - 5 3 - 5 3 - 5

5

Buildings and improvements Equipment leased out, back-up and demo equipment and other equipment Furniture and office equipment Test equipment Vehicles

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika, dan hanya jika, besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset dan keuntungan atau kerugian yang timbul dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.

The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property and equipment, are recognized as asset if, and only if, it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When an asset is retired or otherwise disposed of, the carrying amount is removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.

m. Peralatan Yang Disewakan

m. Equipment Leased Out

Peralatan yang disewakan merupakan Obyek Ijarah sehubungan dengan Sukuk Ijarah Metrodata Electronics I Tahun 2008, yang dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran umur ekonomis 3-5 tahun. Beban pemeliharaan dan perbaikan peralatan yang disewakan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.

Equipment Leased Out pertaining to the Ijarah Object, in relation to the issuance of Sukuk Ijarah Metrodata Electronics I Year 2008, are stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of 3-5 years. The costs of maintenance and repairs are charged to operations as incurred.

n. Merek Dagang Merek dagang diakui sebagai aset tidak berwujud dengan pertimbangan aset tersebut akan menghasilkan manfaat ekonomis di masa depan. Merek dagang diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun.

n. Trademark Trademark is recognized as intangible assets to the extent such assets will generate future economic benefits. Trademark is amortized using the straight-line method from 20 years.





- 16 -

o. Penurunan Nilai Aset Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai.

o. Impairment of an asset When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.

p. Biaya Emisi Sukuk Ijarah Biaya emisi Sukuk Ijarah langsung dikurangi dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto sukuk ijarah tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu Sukuk Ijarah tersebut dengan metode garis lurus.

p. Sukuk Ijarah Issuance Costs Sukuk Ijarah issuance costs are deducted directly from the related proceeds to determine the net proceeds of the sukuk ijarah. Differences between the net proceeds and nominal values represent discounts or premiums which are amortized using the straight-line method over the term of the Sukuk Ijarah.

q. Imbalan Pasca Kerja Perusahaan dan anak perusahaan yang berdomisili di Indonesia menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

q. Post-Employment Benefits The Company and its subsidiaries domiciled in Indonesia provide defined benefit post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company’s and its subsidiaries’ defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian akturial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

The post-employment benefits obligation recognized in the consolidated balance sheets represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.





- 17 -

r. Pengakuan Pendapatan dan Beban r. Revenue and Expense Recognition

Penjualan Barang Penjualan perangkat keras dan perangkat lunak diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: Perusahaan dan anak perusahaan telah

memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;

Sale of Goods Revenues from sales of hardware and software are recognized when all of the following conditions are satisfied:

The Company and subsidiaries have

transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods;

Perusahaan dan anak perusahaan tidak

lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;

Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur

dengan andal;

Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan dan anak perusahaan tersebut; dan

Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi

sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.

The Company and subsidiaries retain neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor effective control over the goods sold;

The amount of revenue can be

measured reliably;

It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Company and its subsidiaries; and

The cost incurred or to be incurred in

respect of the transaction can be measured reliably.

Penjualan Jasa Pendapatan dari jasa professional dan pemeliharaan diakui pada saat jasa diberikan.

Rendering of Services Revenues from professional and maintenance services are recognized upon performance of services.

Pendapatan sehubungan dengan penyewaan peralatan dan jasa pemeliharaan dan perbaikan ditangguhkan dan diamortisasi dengan dasar garis lurus selama masa kontrak.

Revenues from rental equipment and maintenance services and repairs are deferred and amortized on straight-line basis over the term of the agreement.

Pendapatan bunga Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang sesuai.

Interest Revenue Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.

Beban Beban diakui pada saat terjadinya.

Expenses Expenses are recognized when incurred.

s. Program Opsi Saham Manajemen dan Karyawan

Nilai wajar kepemilikan saham manajemen dan karyawan diestimasi dengan model penentuan harga opsi (option-pricing model) pada tanggal pemberian kompensasi. Beban kompensasi ditentukan pada tanggal pemberian kompensasi berdasarkan nilai dari penghargaan dan dicatat selama periode jasa diberikan atau periode vesting. Perusahaan tidak mencatat beban kompensasi ini dalam laporan keuangan konsolidasi karena pengaruhnya yang tidak signifikan.

s. Management and Employee Stock Option Plan The carrying value of the management and employee’s stock is estimated using an option-pricing model at the grant date. Compensation cost is measured at the grant date based on the fair value of the award and is recognized over the service or vesting period. The Company has not recorded the related compensation expense in the accompanying consolidated financial statements since the amount is considered not significant.





- 18 -

t. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

t. Income Tax

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using the prevailing tax rates.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statements of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheets, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.

u. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

u. Earnings per Share Basic earnings per share is calculated by dividing residual net income for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham yang dilutif.

Diluted earnings per share is calculated by dividing residual net income for the year by the total weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares.

v. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

v. Segment Information

Segment information is prepared using the accounting principles adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The Company’s primary reporting segment information is based on business segment, while its secondary reporting segment information is based on geographical segment.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in producing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.





- 19 -

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.

Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.

Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments if, and only if, their related revenues and expenses also are allocated to those segments.

3. ANAK PERUSAHAAN 3. SUBSIDIARIES

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan mempunyai anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

As of December 31, 2009 and 2008, the Company’s subsidiaries are as follows:

Jumlah AsetSebelum Eliminasi

Tahun Operasi 31 Desember 2009/Komersial/ Total Assets

Jenis Usaha/ Start of Commercial Before EliminationNature of Business Operations December 31, 2009

2009 2008 Rp% %

PT Mitra Integrasi Informatika (MII) Integrasi sistem/ 1996 100 100 341.059.520.232 System integration

PT Metrodata E Bisnis (MEB) Distribusi produk teknologi 2000 100 100 374.414.485.135 informasi/ Information technology productdistribution

PT E Metrodata Com (EMC) E-commerce dan penyedia jasa 2000 51 51 71.136.168.834 aplikasi/E-commerce and applicationservice provider

PT Sun Microsystems Indonesia Perdagangan produk-produk 2001 31 31 266.143.621.691 (SMI) *) teknologi tinggi/

Trading of high technology products

Soltius Asia Pte. Ltd. (SAPL) Konsultasi perangkat lunak/ 2007 100 100 22.629.630.406 Software consultancy

TTS-Infotech Pte.Ltd. (TTS) Konsultasi perangkat lunak/ 2000 100 100 809.534.768 Software consultancy

Soltius (Thailand) Limited (STL) **) Konsultasi perangkat lunak/ 2000 48,98 48,98 7.048.243.892 Software consultancy

Soltius Australia Pty. Ltd. (SA) **) Konsultasi perangkat lunak/ 1997 100 100 9.368.694.052 (dahulu / formerly Intelligroup Software consultancyAustralia Pty. Ltd. (IAPL))

PT Soltius Indonesia (SI) ***) Konsultasi perangkat lunak/ 1998 100 100 22.629.630.406 Software consultancy

PT Metrodata STI Indonesia (MSTI) Jasa pendidikan teknologi 2003 - - -informasi dan sertifikasi/Certification, information and technology education service

*) Pemilikan tidak langsung melalui EMC/Indirect ownership - through EMC **) Pemilikan tidak langsung melalui SAPL tahun 2009 dan melalui TTS tahun 2008/Indirect ownership - through SAPL in 2009

and through TTS in 2008***) Pemilikan tidak langsung melalui SAPL/ Indirect ownership through SAPL

Persentase

Subsidiaries Ownership

Pemilikan/Anak Perusahaan/ Percentage of





- 20 -

Seluruh anak perusahaan berdomisili di Jakarta, kecuali SAPL dan TTS berdomisili di Singapura, STL berdomisili di Thailand dan SA berdomisili di Australia.

All subsidiaries are domiciled in Jakarta, except for SAPL and TTS which are domiciled in Singapore, STL is domiciled in Thailand and SA is domiciled in Australia.

SMI dimiliki EMC dengan persentase kepemilikan 60% sehingga laporan keuangan SMI di konsolidasikan oleh EMC.

SMI is 60% owned by EMC thus SMI’s financial statements are consolidated to EMC.

Pada tanggal 5 Mei 2008, Perusahaan, Soltius Pte. Ltd., Singapura (SPL), SI dan SAPL, menandatangani “Agreement for Sale and Purchase of Shares in Soltius Asia Pte. Ltd.,” dimana Perusahaan setuju membeli 100% saham SAPL milik SPL dengan harga sebesar US$ 6.000.000. SAPL memiliki 99,9995% saham SI. Perjanjian jual beli saham ini efektif pada bulan Juli 2008.

On May 5, 2008, the Company, Soltius Pte. Ltd., Singapore (SPL), SI and SAPL signed the “Agreement for Sale and Purchase of Shares in Soltius Asia Pte. Ltd.”, whereby the Company agreed to buy 100% shares of SAPL owned by SPL for US$ 6,000,000. SAPL has 99,9995% shares of SI. This sale and purchase agreement is effective in July 2008.

Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Saham No. 7 tanggal 16 Mei 2008 dari Iskandar S.H., notaris di Jakarta, MII melakukan pembelian 1 saham (0,0005%) SI milik PT Nuansa Kusuma Hijau dengan harga pembelian sebesar Rp 10.000.

Based on notarial deed of Sale and Purchase Agreement No.7 dated May 16, 2008 of Iskandar,S.H., notary in Jakarta, MII purchased 1 share (0.0005%) of SI owned by PT Nuansa Kusuma Hijau for Rp 10,000.

Pada tanggal 15 Mei 2008, Perusahaan, Star Success Capital Limited, British Virgin Island (SSCL), TTS, STL dan SA telah menandatangani “Agreement for Sale and Purchase of Shares in TTS-Infotech Pte. Ltd.”, dimana Perusahaan setuju untuk membeli 100% saham TTS milik SSCL dengan harga sebesar US$ 3.600.000. TTS memiliki 100% saham SA dan 48,984% saham STL. Perjanjian ini efektif pada bulan Juni 2008.

On May 15, 2008, the Company, Star Success Capital Limited, British Virgin Island (SSCL), TTS, STL and SA signed the “Agreement for Sale and Purchase of Shares in TTS-Infotech Pte. Ltd.”, whereby the Company agreed to buy 100% shares of TTS owned by SSCL for US$ 3,600,000. TTS has 100% ownership shares in SA and 48.984% ownership shares in STL. This agreement is effective in June 2008.

Berdasarkan keputusan pemegang Saham MSTI tanggal 10 Maret 2006 yang diaktakan dengan akta notaris No. 106 tanggal 15 Maret 2006 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, notaris di Jakarta, pemegang saham MSTI menyetujui untuk membubarkan MSTI terhitung sejak 10 Maret 2006. Ir. Sjafril Effendi ditunjuk sebagai Likuidator MSTI. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan akta notaris No. 7 tanggal 2 September 2009 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, notaris di Jakarta, pemegang saham MSTI menyetujui laporan pertanggungjawaban Likuidator MSTI. Likuidasi MSTI ini telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 85/2009 tanggal 23 Oktober 2009.

Based on the circular resolutions of MSTI’s shareholders dated March 10, 2006 as stated with notarial deed No. 106 dated March 15, 2006 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, notary in Jakarta, MSTI’s shareholders approved to dissolve MSTI effective from March 10, 2006. Ir. Sjafril Effendi was appointed as MSTI’s Liquidator. Based on Extraordinary Stockholders General Meeting as stated on notarial deed No. 7 dated September 2, 2009 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, notary in Jakarta, the Stockholders of MSTI approved the responsibility’s report from MSTI’s Liquidator. MSTI’s liquidation was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 85/2009 dated October 23, 2009.

Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa TTS tanggal 24 Nopember 2009, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebanyak 610.146 lembar saham dengan nilai nominal S$ 1 sebesar S$ 610.146 (setara dengan US$ 440.000) yang seluruhnya digunakan oleh Perusahaan untuk mengkonversi hutang TTS kepada Perusahaan menjadi modal.

According to the Extraordinary General Meeting of TTS on November 24, 2009, the stockholders agreed to increase the subscribed and paid-up capital of 610,146 shares with nominal of S$ 1 amounting to S$ 610,146 (equivalent to US$ 440,000) which all used by the Company to convert TTS’s accounts payable to the Company to capital stock.





- 21 -

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 30 Juli 2009, TTS menjual seluruh saham STL, SA dan Pinna Company Limited (PCL) yang dimilikinya kepada SAPL dengan harga masing-masing sebesar US$ 391.226, US$ 461.820 dan US$ 159.020. Perjanjian ini efektif pada tanggal 31 Agustus 2009.

According to the Share Sale Agreement dated July 30, 2009, TTS sold its shares in STL, SA and Pinna Company Limited (PCL) to SAPL with purchase price amounting to US$ 391,226, US$ 461,820 and US$ 159,020, respectively. The agreement became effective on August 31, 2009.

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2009 2008Rp Rp

Kas 171.251.920 173.709.617 Cash on handBank Cash in banks

Rupiah RupiahPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.299.540.131 1.478.185.371 PT Bank Mandiri (Persero) TbkABN-Amro Bank N.V., Jakarta 2.195.915.200 1.569.649.650 ABN-Amro Bank N.V., JakartaPT Bank Central Asia Tbk 1.325.523.501 5.309.790.975 PT Bank Central Asia TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 649.219.641 4.035.297.632 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Tabungan Pensiunan PT Bank Tabungan Pensiunan

Nasional Tbk 14.348.989 1.993.390.556 Nasional TbkLain-lain (masing-masing di bawah

Rp 1.000.000.000) 2.201.933.726 2.126.810.746 Others (below Rp 1,000,000,000 each)Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar

ABN-Amro Bank N.V., Jakarta 25.260.558.336 5.078.992.392 ABN-Amro Bank N.V., JakartaPT Bank Internasional Indonesia Tbk 7.207.357.393 6.637.545.296 PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 6.226.360.062 48.089.536.795 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Danamon Indonesia Tbk 4.399.368.354 1.743.631.244 PT Bank Danamon Indonesia TbkPT Bank OCBC NISP Tbk 4.003.362.428 5.501.034.174 PT Bank OCBC NISP TbkStandard Chartered Bank, Jakarta 2.133.988.564 87.821.409 Standard Chartered Bank, JakartaPT Bank Permata Tbk 1.265.476.590 348.585.804 PT Bank Permata TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.148.918.572 3.514.327.493 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Chinatrust Indonesia 625.966.116 1.027.879.676 PT Bank Chinatrust IndonesiaThe Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking

Corp. Ltd., Jakarta 621.396.588 1.507.828.031 Corp. Ltd., Jakarta Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp 1.000.000.000) 1.442.231.002 3.163.220.891 Others (below Rp 1,000,000,000 each)Euro Euro

PT Bank CIMB Niaga Tbk 2.113.472.250 2.018.443.258 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Permata Tbk 604.362.566 421.892.203 PT Bank Permata Tbk

Baht BahtKbank, Thailand 5.101.715.862 6.129.829.602 Kbank, Thailand

Dolar Australia Australian DollarCommonwealth Bank of Australia 2.917.554.986 2.897.424.750 Commonwealth Bank of Australia

Deposito berjangka Time depositsRupiah Rupiah

PT Bank OCBC NISP Tbk 8.650.000.000 - PT Bank OCBC NISP TbkPT Bank Danamon Indonesia Tbk 5.700.000.000 2.900.000.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 3.200.000.000 - PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Internasional Indonesia Tbk 2.000.000.000 8.500.000.000 PT Bank Internasional Indonesia Tbk ABN-Amro Bank N.V., Jakarta - 10.015.724.100 ABN-Amro Bank N.V., Jakarta

Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar PT Bank Internasional Indonesia Tbk 37.600.000.000 9.033.750.000 PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 28.200.000.000 - PT Bank Mandiri (Persero) TbkABN-Amro Bank N.V., Jakarta - 83.288.240.400 ABN-Amro Bank N.V., Jakarta

Jumlah 159.279.822.777 218.592.542.065 Total

Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Interest rates for time deposits per annum Rupiah 5,45% - 7% 8% - 14% RupiahDolar Amerika Serikat 0,8% - 3% 0,15% - 3% U.S. Dollar





- 22 -

5. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA

5. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE FROM THIRD PARTIES

2009 2008Rp Rp

a. Berdasarkan pelanggan a. Based on customersPT XL Axiata Tbk (dahulu PT XL Axiata Tbk (formerly

PT Excelcomindo Pratama Tbk) 52.763.772.323 1.530.114.565 PT Excelcomindo Pratama Tbk)PT Indosat Tbk 19.768.443.346 34.131.172.793 PT Indosat TbkPT Metrocom Global Solusi 13.348.131.600 3.080.286.575 PT Metrocom Global SolusiPT Inokom Lintas Asia 12.869.887.917 16.808.305.185 PT Inokom Lintas AsiaPT Telekomunikasi Selular 12.134.946.511 10.999.669.704 PT Telekomunikasi SelularPT Bussan Auto Finance 12.096.998.462 89.815.295 PT Bussan Auto FinancePT Pertamina (Persero) 9.521.134.992 361.622.709 PT Pertamina (Persero)Toko Surya 8.467.037.694 5.025.942.750 Toko SuryaPT Quadrat Solusindo 8.145.570.000 - PT Quadrat SolusindoPT Berca Hardaya Perkasa 6.137.201.476 6.636.605.711 PT Berca Hardaya PerkasaBP Berau Ltd. 5.368.989.634 - BP Berau Ltd.Nokia Siemens Networks 5.282.431.100 - Nokia Siemens NetworksPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 5.185.820.953 7.653.236.347 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Sigma Solusi Integrasi 3.830.778.778 - PT Sigma Solusi IntegrasiPT Panca Putra Solusindo 3.228.310.464 10.019.822.833 PT Panca Putra SolusindoPT Wahana Cipta Sinatria 2.197.485.658 5.563.588.238 PT Wahana Cipta SinatriaPT Ericsson Indonesia 2.193.879.055 11.019.778.891 PT Ericsson IndonesiaPT Jasa Telekomunikasi Utama 1.432.961.000 13.349.160.000 PT Jasa Telekomunikasi UtamaPT Medco E & P Indonesia 501.448.640 9.259.328.651 PT Medco E & P Indonesia PT Emerson Indonesia 488.041.060 9.212.149.930 PT Emerson IndonesiaPT Bank Internasional Indonesia Tbk 477.564.025 5.405.905.579 PT Bank Internasional Indonesia TbkPT Astra Graphia Tbk 117.520.680 19.582.606.133 PT Astra Graphia TbkPT Multipolar Tbk 12.718.200 27.039.158.025 PT Multipolar TbkPT Compudata Technology - 32.620.909.252 PT Compudata TechnologyW & E Pte. Ltd. - 26.094.315.375 W & E Pte. Ltd.PT SCS Astragraphia Technologies - 13.856.272.350 PT SCS Astragraphia TechnologiesPT Harrisma Agung Jaya - 10.436.285.126 PT Harrisma Agung JayaCompumart - 5.338.179.860 CompumartUtiba Pte. Ltd. - 5.134.380.759 Utiba Pte. Ltd.Lain-lain (masing-masing di bawah Others (below Rp 5,000,000,000

Rp 5.000.000.000) 168.205.266.162 159.721.690.941 each)

Jumlah 353.776.339.730 449.970.303.577 Total Penyisihan piutang ragu-ragu (2.246.444.211) (1.098.585.553) Allowance for doubtful accounts

Jumlah Piutang Usaha - Bersih 351.529.895.519 448.871.718.024 Total Trade Accounts Receivable - Net

b. Berdasarkan umur piutang usaha

b. Based on aging of trade accounts receivable

2009 2008Rp Rp

Sampai dengan 1 bulan 338.451.685.332 255.729.696.188 Up to 1 month > 1 bulan - 3 bulan 12.879.692.820 181.607.822.252 > 1 month - 3 months > 3 bulan - 6 bulan 448.382.740 10.827.650.241 > 3 months - 6 months > 6 bulan - 1 tahun 1.523.744.594 1.640.773.245 > 6 months - 1 year > 1 tahun 472.834.244 164.361.651 > 1 year


Bersih 351.529.895.519 448.871.718.024 Net





- 23 -

c. Berdasarkan mata uang

c. Based on currencies

2009 2008Rp Rp

Rupiah 73.905.458.088 61.221.195.801 Rupiah Dolar Amerika Serikat 272.104.691.919 382.916.176.018 U.S. DollarDolar Australia 3.219.059.883 2.355.445.303 Australian DollarBaht 784.276.695 2.699.087.619 BahtEuro 3.762.853.145 778.398.836 Euro


Bersih 351.529.895.519 448.871.718.024 Net

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

The changes in allowance for doubtful accounts are as follows:

2009 2008Rp Rp

Saldo awal tahun 1.098.585.553 2.405.176.807 Beginning balancePenyisihan tahun berjalan Provision during the year

(Catatan 28) 2.187.285.703 550.554.950 (Note 28)Saldo anak perusahaan yang Balance of subsidiary acquired

diakuisisi (Catatan 3) - 30.662.937 by the Company (Note 3)Pemulihan tahun berjalan (992.147.807) (719.451.381) Recovery during the yearPenghapusan tahun berjalan (47.279.238) (1.168.357.760) Written-off during the year

Saldo akhir tahun 2.246.444.211 1.098.585.553 Ending balance

Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Sebagian piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank (Catatan 12 dan 18).

The Company’s and its subsidiaries’ management believe that the allowance for doubtful accounts for trade accounts receivable from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. Certain trade accounts receivable are used as collaterals for bank loans (Notes 12 and 18).

6. PERSEDIAAN 6. INVENTORIES

2009 2008Rp Rp

Perangkat keras 132.716.508.756 194.903.999.767 HardwarePerangkat lunak 16.213.418.856 22.240.615.936 SoftwareSuku cadang dan perlengkapan 9.952.897.609 13.381.628.281 Spareparts and supplies

Jumlah 158.882.825.221 230.526.243.984 Total





- 24 -

Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh persediaan dapat digunakan dalam kegiatan usaha normal. Oleh sebab itu, Perusahaan dan anak perusahaan tidak membuat penyisihan kerugian atas persediaan usang dan penurunan nilai persediaan.

The Company’s and its subsidiaries’ management believe that all inventories are utilizable in the normal course of business, thus, no allowance for obsolescence and decline in value of inventories was provided.

Pada tahun 2009 dan 2008, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar US$ 27.617.500 dan US$ 15.542.500. Sebagian persediaan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank (Catatan 12).

In 2009 and 2008, inventories are covered by insurance from PT Asuransi Allianz Utama Indonesia against losses from fire and other risks amounting to US$ 27,617,500 and US$ 15,542,500, respectively. Certain inventories are used as collateral for bank loans (Note 12).

7. UANG MUKA PEMBELIAN 7. ADVANCES FOR PURCHASES

2009 2008Rp Rp

Lenovo (Singapore) Pte., Ltd. 20.245.522.600 5.528.915.610 Lenovo (Singapore) Pte., Ltd.Microsoft Regional Sales Microsoft Regional Sales

Corporation 5.101.615.470 - CorporationPT IBM Indonesia 4.219.151.034 2.819.380.755 PT IBM Indonesia PT Ovistar Utama Jaya 3.339.818.026 1.749.702.909 PT Ovistar Utama JayaPT Epson Indonesia 2.332.400.202 591.579.772 PT Epson IndonesiaPT Virtus Technology Indonesia 2.189.715.900 - PT Virtus Technology IndonesiaTul Corporation - 2.277.600.000 Tul CorporationShenzhen Hassee Computer Shenzhen Hassee Computer

Co., Ltd. - 1.005.135.978 Co., Ltd.Lain-lain (masing-masing Others (below Rp 1,000,000,000

di bawah Rp 1.000.000.000) 4.636.422.704 3.507.675.390 each)

Jumlah 42.064.645.936 17.479.990.414 Total

8. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI 8. INVESTMENTS IN ASSOCIATES

Persentase

Tempat kepemilikan/kedudukan/ Percentage of

Domicile ownership 2009 2008% Rp Rp

Metode ekuitas Equity methodPT Kepsonic Indonesia (KI) Indonesia 30 11.280.000.000 11.913.897.750 PT Kepsonic Indonesia (KI)Pinna Company Limited (PCL) Thailand 39 2.829.756.542 3.409.903.558 Pinna Company Limited (PCL)PT Xerindo Teknologi (XT) Indonesia 37 6.872.045.185 - PT Xerindo Teknologi (XT)

Jumlah 20.981.801.727 15.323.801.308

Sejak tahun 1991, Perusahaan melakukan investasi dalam bentuk saham kepada KI, bergerak dalam bidang industri komponen elektronik. Investasi ini telah dijual pada tanggal 2 Maret 2010 (Catatan 38a).

Since 1991, the Company had investment in shares of KI, which is engaged in electronic component industry. This investment was subsequently sold in March 2, 2010 (Note 38a).





- 25 -

Mutasi investasi kepada KI dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:

The movements of investment in KI accounted for using the equity method are as follows:

2009 2008Rp Rp

Saldo awal 11.913.897.750 15.579.375.610 Beginning balanceBagian laba (rugi) bersih tahun Equity in net earnings (loss) for

berjalan 4.152.288.594 (3.665.477.860) the yearKerugian penurunan nilai investasi (4.786.186.344) - Loss on impairment of investment

Saldo akhir 11.280.000.000 11.913.897.750 Ending balance

PCL bergerak dalam bidang konsultasi jasa manajemen perdagangan.

PCL is engaged in consulting in trading management.

Mutasi investasi kepada PCL dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:

The movements of investment in PCL accounted for using the equity method are as follows:

2009 2008Rp Rp

Saldo awal 3.409.903.558 - Beginning balancePenambahan selama tahun berjalan - 3.861.525.270 Addition during the yearBagian rugi bersih tahun berjalan (92.792.753) (451.621.712) Equity in net loss for the yearPerubahan kurs mata uang (487.354.263) - Exchange rate differences

Saldo akhir 2.829.756.542 3.409.903.558 Ending balance

Pada tahun 2009, Perusahaan melakukan investasi dalam bentuk saham kepada XT, bergerak dalam bidang usaha perdagangan dan jasa peralatan telekomunikasi.

In 2009, the Company invest in shares of XT, which is engaged in trading and services of telecommunication equipments.

Perusahaan juga mempunyai hak opsi untuk membeli tambahan sebesar 20,76% saham XT, pada harga yang telah disepakati. Pemberitahuan pelaksanaan hak opsi sudah harus disampaikan selambat-lambatnya tanggal 28 Pebruari 2010. Pada tanggal jatuh tempo, opsi tersebut tidak dilaksanakan.

The Company has an option to purchase another 20.76% share of XT, at an agreed price. The announcement of option realization should be delivered not later than February 28, 2010. On due date, the option was not exercised.

Mutasi investasi kepada XT dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:

The movement of investment in XT accounted for using the equity method is as follows:

2009Rp

Saldo awal - Beginning balancePenambahan selama tahun berjalan 8.186.000.000 Addition during the yearBagian rugi bersih tahun berjalan (1.313.954.815) Equity in net loss for the year

Saldo akhir 6.872.045.185 Ending balance





- 26 -

9. ASET TETAP

9. PROPERTY AND EQUIPMENT

1 Januari 2009/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember 2009/January 1, 2009 Additions Deductions December 31, 2009

Rp Rp Rp RpBiaya perolehan: Cost:

Bangunan dan prasarana 5.319.500.979 155.604.017 1.058.942.912 4.416.162.084 Buildings and improvementsPeralatan yang disewakan 234.012.890.073 29.086.002.385 3.548.275.996 259.550.616.462 Equipment leased outPerabot dan peralatan kantor 24.195.667.543 5.622.012.804 4.239.269.843 25.578.410.504 Furniture and office equipmentPeralatan cadangan dan demo 9.772.571.130 438.126.014 1.123.843.819 9.086.853.325 Back-up and demo equipmentPeralatan penguji 210.692.978 2.772.090 - 213.465.068 Test equipmentKendaraan 1.852.580.031 - 601.034.765 1.251.545.266 VehiclesPeralatan lainnya 811.206.843 - 42.093.667 769.113.176 Other equipment

Jumlah 276.175.109.577 35.304.517.310 10.613.461.002 300.866.165.885 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Bangunan dan prasarana 3.293.817.237 481.728.471 837.262.912 2.938.282.796 Buildings and improvementsPeralatan yang disewakan 178.742.283.692 33.432.319.979 3.537.048.127 208.637.555.544 Equipment leased outPerabot dan peralatan kantor 15.867.574.393 4.429.416.741 4.162.718.706 16.134.272.428 Furniture and office equipmentPeralatan cadangan dan demo 6.140.716.989 1.823.148.280 916.915.396 7.046.949.873 Back-up and demo equipmentPeralatan penguji 201.645.314 7.139.684 - 208.784.998 Test equipmentKendaraan 813.397.983 245.977.500 529.224.005 530.151.478 VehiclesPeralatan lainnya 811.206.843 - 42.093.667 769.113.176 Other equipment

Jumlah 205.870.642.451 40.419.730.655 10.025.262.813 236.265.110.293 Total

Jumlah Tercatat 70.304.467.126 64.601.055.592 Net Book Value

1 Januari 2008/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember 2008/January 1, 2008 Additions *) Deductions December 31, 2008

Rp Rp Rp RpBiaya perolehan: Cost:

Bangunan dan prasarana 5.992.548.772 436.674.983 1.109.722.776 5.319.500.979 Buildings and improvementsPeralatan yang disewakan 192.477.497.932 49.444.245.193 7.908.853.052 234.012.890.073 Equipment leased outPerabot dan peralatan kantor 15.082.500.002 9.873.968.634 760.801.093 24.195.667.543 Furniture and office equipmentPeralatan cadangan dan demo 7.520.714.394 2.324.098.521 72.241.785 9.772.571.130 Back-up and demo equipmentPeralatan penguji 209.742.978 950.000 - 210.692.978 Test equipmentKendaraan 1.293.034.593 573.225.438 13.680.000 1.852.580.031 VehiclesPeralatan lainnya 811.206.843 - - 811.206.843 Other equipment

Jumlah 223.387.245.514 62.653.162.769 9.865.298.706 276.175.109.577 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Bangunan dan prasarana 3.688.461.990 193.973.036 588.617.789 3.293.817.237 Buildings and improvementsPeralatan yang disewakan 159.066.381.248 25.116.485.541 5.440.583.097 178.742.283.692 Equipment leased outPerabot dan peralatan kantor 10.150.356.279 6.466.681.843 749.463.729 15.867.574.393 Furniture and office equipmentPeralatan cadangan dan demo 4.397.863.666 1.807.115.521 64.262.198 6.140.716.989 Back-up and demo equipmentPeralatan penguji 194.969.562 6.675.752 - 201.645.314 Test equipmentKendaraan 80.840.805 740.993.178 8.436.000 813.397.983 VehiclesPeralatan lainnya 811.206.843 - - 811.206.843 Other equipment

Jumlah 178.390.080.393 34.331.924.871 6.851.362.813 205.870.642.451 Total

Jumlah Tercatat 44.997.165.121 70.304.467.126 Net Book Value

*) Penambahan aset tetap tahun 2008, termasuk perabot dan peralatan kantor milik SI, SA dan STL dengan jumlah biaya perolehan sebesar Rp 5.233.855.610 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 3.996.994.191 yang diakuisisi pada tahun 2008 seperti yang dijelaskan pada Catatan 3.

*) Additions to property and equipment in 2008 included furniture and office equipment owned by SI, SA and STL with total cost of Rp 5,233,855,610 and accumulated depreciation of Rp 3,996,994,191, which were acquired in 2008 as described in Note 3.





- 27 -

Rincian keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

The details of gain (loss) on sale of property and equipment are as follows:

2009 2008Rp Rp

Harga jual 555.016.776 3.674.812.110 Selling priceJumlah tercatat (588.198.189) (3.013.935.893) Net book value

Keuntungan (kerugian) penjualan Gain (loss) on sale of property aset tetap (33.181.413) 660.876.217 and equipment

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expense was allocated to the

following:

2009 2008Rp Rp

Beban pokok penjualan 33.804.571.399 25.548.720.049 Cost of sales Beban usaha (Catatan 28) 6.615.159.256 4.786.210.631 Operating expenses (Note 28)

Jumlah 40.419.730.655 30.334.930.680 Total

Peralatan yang disewakan merupakan milik Perusahaan dan anak perusahaan, yang menjadi Obyek Ijarah, yang terdiri dari peralatan teknologi informasi dengan jangka waktu sewa berkisar antara 1 sampai 4 tahun. Pemanfaatan atas Obyek Ijarah dinyatakan dalam Akad Ijarah tanggal 9 Mei 2008, dimana Perusahaan mengalihkan manfaat atas peralatan teknologi informasi tersebut kepada Wali Amanat Sukuk (PT Bank Mega Tbk) sebagai wakil dari Pemegang Sukuk Ijarah. Selanjutnya dalam Akad Wakalah, tanggal 9 Mei 2008, Perusahaan bertindak sebagai kuasa khusus tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali untuk mewakili Pemegang Sukuk Ijarah, sebagai penerima manfaat atas Obyek Ijarah, untuk membuat dan melangsungkan perjanjian dengan pihak ketiga sebagai penyewa peralatan teknologi informasi, dan apabila diperlukan membuat perubahan atas perjanjian yang sudah ditandatangani oleh Perusahaan dan pihak ketiga tersebut sepanjang perubahan dimaksud sesuai dengan praktik bisnis yang umum berlaku dan wajar.

Equipment leased out is owned by the Company and its subsidiaries, which becomes Ijarah Object, consisting of information technology equipment (IT equipment) with lease terms ranging from 1 to 4 years. The use of the Ijarah Object is stated in the Akad Ijarah dated May 9, 2008, whereby the Company transferred the benefit of the IT equipments, to the Sukuk Trustee (PT Bank Mega Tbk) as the trustee of the Sukuk Ijarah Holders. Subsequently, in the Akad Wakalah, dated May 9, 2008, the Company is granted an unconditional and absolute authority which is noncancellable to act on behalf of the Sukuk Ijarah Holders, as the beneficiary of the Ijarah Object, to make signed agreement with third parties as the lessee of the IT equipment, and, if it is necessary, to make amendment to the signed agreement with the third parties provided that such amendment is in compliance with the general business practice and is fair.

Pendapatan bersih dari penyewaan peralatan yang disewakan sebesar Rp 14.301.496.211 dan Rp 9.924.669.433 masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008. Pendapatan dan beban pokok penjualan dari jasa penyewaan peralatan yang disewakan disajikan dalam akun “Penjualan dan Beban Pokok Penjualan” pada laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 27).

The net income from equipments leased out amounted to Rp 14,301,496,211 and Rp 9,924,669,433 in 2009 and 2008, respectively. The income and cost of sales from service on equipment leased out are recorded as part of “Sales and Cost of Sales” in the consolidated statements of income (Note 27).





- 28 -

Aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dengan nilai pertanggungan masing-masing sejumlah US$ 12.713.264 dan Rp 16.861.512.724 untuk tahun 2009 dan US$ 3.914.671 serta Rp 12.710.850.605 untuk tahun 2008.

Property and equipment are covered by insurance from PT Asuransi Allianz Utama Indonesia against fire and other risks for US$ 12,713,264 and Rp 16,861,512,724 in 2009 and US$ 3,914,671 and Rp 12,710,850,605 in 2008, respectively.

10. ASET TAK BERWUJUD - BERSIH 10. INTANGIBLE ASSETS - NET

Merek dagang/ Jumlah/Goodwill Trademark Total

Rp Rp Rp

Harga perolehan 43.980.223.560 38.525.171.227 82.505.394.787 CostAkumulasi amortisasi (12.232.797.704) (2.889.387.842) (15.122.185.546) Accumulated amortization

Bersih 31.747.425.856 35.635.783.385 67.383.209.241 Net

2009

Merek dagang/ Jumlah/Goodwill Trademark Total

Rp Rp Rp

Harga perolehan 43.980.223.560 38.525.171.227 82.505.394.787 CostAkumulasi amortisasi (2.411.658.959) (963.129.281) (3.374.788.240) Accumulated amortization

Bersih 41.568.564.601 37.562.041.946 79.130.606.547 Net

2008

Goodwill dan merek dagang tersebut berasal dari akuisisi SAPL dan TTS.

Goodwill and trademark are resulted from of the acquisitions of SAPL and TTS.

Pada tahun 2009, Perusahaan melakukan penurunan nilai tercatat goodwill sebesar Rp 5.423.116.389 yang dicatat sebagai penambahan akumulasi amortisasi dan beban lain-lain.

In 2009, the Company impaired the carrying amount of goodwill amounting to Rp 5,423,116,389 which is recorded as addition to accumulated amortization and other expense.

Berdasarkan “Agreement for Sale and Purchase of Shares in Soltius Asia Pte Ltd” tertanggal 5 Mei 2008, Soltius Pte. Ltd. (SPL) setuju untuk menjual dan Perusahaan setuju untuk membeli 100% saham kepemilikan SPL di SAPL dengan harga sebesar US$ 6.000.000 (setara dengan Rp 55.202.760.000). Berdasarkan “Agreement for Sale and Purchase of Shares in TTS-Infotech Pte Ltd” tertanggal 15 Mei 2008, Star Success Capital Limited (SSCL) setuju untuk menjual dan Perusahaan setuju untuk membeli 100% saham kepemilikan SSCL di TTS-Infotech Pte. Ltd. (TTS) dengan harga sebesar US$ 3.600.000 (setara dengan Rp 33.538.319.984).

Based on the “Agreement for Sale and Purchase of Shares in Soltius Asia Pte Ltd” dated May 5, 2008, Soltius Pte. Ltd. (SPL) agreed to sell and the Company agreed to buy 100% of SPL’s shares capital in SAPL for US$ 6,000,000 (equivalent to Rp 55,202,760,000). Based on Agreement for Sale and Purchase of Shares in TTS-Infotech Pte Ltd dated May 15, 2008, Star Success Capital Limited (SSCL) agreed to sell and the Company agreed to buy 100% of SSCL’s share capital in TTS-Infotech Pte. Ltd. (TTS) for US$ 3,600,000 (equivalent to Rp 33,538,319,984).





- 29 -

Pada tanggal akuisisi Perusahaan mengakui nilai wajar aset dan kewajiban SAPL dan TTS sebagai berikut:

At the acquisition date, the Company recognized the following assets and liabilities of SAPL and TTS at fair value:

SAPL TTSRp Rp

Aset AssetsAset lancar 20.945.326.026 13.068.744.933 Current assetsPiutang kepada pihak yang Accounts receivable from related

mempunyai hubungan istimewa - 8.336.972.089 partiesAset tetap - bersih 824.870.509 411.990.910 Property and equipment - netAset pajak tangguhan 2.177.797.668 1.406.933.086 Deferred tax assetsMerek dagang 38.525.171.227 - TrademarkAset lain-lain 6.148.046.497 115.381.965 Other assets

Jumlah Aset 68.621.211.927 23.340.022.983 Total Assets

Kewajiban LiabilitiesKewajiban lancar 22.327.629.358 10.151.460.697 Current liabilitiesImbalan pasca kerja 7.491.650.029 1.894.945.752 Post-employment benefitHutang lain-lain 2.061.652.410 265.348.977 Other payable

Jumlah kewajiban 31.880.931.797 12.311.755.426 Total Liabilities

Hak minoritas 10.000 3.007.681.263 Minority interest

Aset bersih yang diakuisisi 36.740.270.130 8.020.586.294 Net assets acquiredGoodwill pada saat akuisisi 18.462.489.870 25.517.733.690 Goodwill on acquisition

Biaya perolehan akuisisi 55.202.760.000 33.538.319.984 Acquisition cost

Arus kas keluar bersih sehubungan Net cash outflows in relation dengan akuisisi: with acquisition:Pembayaran biaya perolehan

akuisisi 55.202.760.000 33.538.319.984 Payment of acquisition cost Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas diperoleh 1.249.911.130 5.750.373.472 acquired

Arus kas keluar bersih 53.952.848.870 27.787.946.512 Net cash outflows

Nilai wajar / Fair value

Pembayaran biaya perolehan dilakukan secara tunai.

The acquisition cost is paid in cash.





- 30 -

11. ASET LAIN-LAIN 11. OTHER ASSETS

2009 2008Rp Rp

Simpanan yang dijaminkan Pledged depositsRupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 41.453.669 39.481.919 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Asuransi Jasa Indonesia PT Asuransi Jasa Indonesia

(Persero) 22.699.000 44.075.164 (Persero)PT Bank Sumsel - 678.179.962 PT Bank SumselPT Bank Danamon Indonesia Tbk - 2.442.436.649 PT Bank Danamon Indonesia Tbk

Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar PT Bank OCBC NISP Tbk 7.376.514.640 8.443.073.606 PT Bank OCBC NISP TbkPT Bank Danamon Indonesia Tbk 4.947.389.481 5.630.921.546 PT Bank Danamon Indonesia TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 868.163.320 1.047.433.873 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Permata Tbk 456.690.822 269.917.538 PT Bank Permata Tbk

Jumlah simpanan yang dijaminkan 13.712.910.932 18.595.520.257 Total pledged deposits

Pinjaman karyawan 3.249.955.169 3.586.476.031 Loans to employees Uang jaminan 1.396.659.028 1.413.296.847 Refundable depositsLain-lain 240.850.494 879.412.595 Others

Jumlah 18.600.375.623 24.474.705.730 Total

Simpanan yang dijaminkan merupakan penempatan simpanan pada beberapa bank yang dipergunakan sebagai jaminan untuk bank garansi dalam rangka pelaksanaan tender, pembukaan fasilitas letter of credit dan untuk memenuhi persyaratan penjualan dari pelanggan Perusahaan dan anak perusahaan.

The pledged deposits represent deposits placed in certain banks which are used as bank guarantee for biddings, letters of credit facilities and to comply with the sales requirements of the Company’s and its subsidiaries’ customers.

Perusahaan dan anak perusahaan memberikan pinjaman dengan bunga sebesar 10% per tahun kepada karyawan yang dibayar melalui pemotongan gaji setiap bulan. Pinjaman tersebut diberikan kepada karyawan yang telah bekerja minimal 2 (dua) tahun.

The Company and its subsidiaries granted loans to their employees which bear interest at 10% per annum and payable monthly through salary deduction. The loans are granted to employees with minimum of 2 years working period.

Tingkat suku bunga per tahun untuk simpanan yang dijaminkan adalah sebagai berikut:

The interest rates per annum for pledged deposits are as follows:

2009 2008

Rupiah 5,75% 5,25% - 11% Rupiah Dolar Amerika Serikat 1% - 1,75% 2% - 4,5% U.S. Dollar

Uang jaminan merupakan uang jaminan sewa ruangan kantor dan telepon.

Refundable deposits represent deposits for office building and telephone rental.





- 31 -

12. HUTANG BANK 12. BANK LOANS

2009 2008Rp Rp

PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank OCBC NISP TbkUS$ 8.179.000 tahun 2009 dan US$ 8,179,000 in 2009 andUS$ 8.806.000 tahun 2008 76.882.600.000 96.425.700.753 US$ 8,806,000 in 2008

PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Demand Loan Demand loan

US$ 228.000 tahun 2009 dan US$ 228.000 in 2009 and US$ 5.430.000 tahun 2008 2.143.200.000 59.458.500.000 US$ 5,430,000 in 2008

Omnibus Trade facility Omnibus Trade facilityUS$ 4.508.036 tahun 2009 dan US$ 4,508,036 in 2009 andUS$ 4.544.111 tahun 2008 42.375.539.340 49.758.020.005 US$ 4,544,111 in 2008

PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata TbkUS$ 694.324 tahun 2009 6.526.648.420 - US$ 694,324 in 2009

ABN Amro, N.V. Jakarta ABN Amro, N.V. JakartaUS$ 4.450.000 tahun 2008 - 48.727.500.000 US$ 4,450,000 in 2008

PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Chinatrust IndonesiaUS$ 2.000.000 tahun 2008 - 21.900.000.000 US$ 2,000,000 in 2008

PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Rp 4.000.000.000 dan Rp 4,000,000,000 andUS$ 1.000.000 tahun 2008 - 14.950.000.000 US$ 1,000,000 in 2008

Jumlah 127.927.987.760 291.219.720.758 Total

PT Bank OCBC NISP Tbk

PT Bank OCBC NISP Tbk

Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh fasilitas-fasilitas kredit sebagai berikut:

The Company and its subsidiaries obtained credit facilities as follows:

a. Perusahaan

a. The Company

Pada bulan Juli 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas demand loan dengan jumlah maksimum sebesar US$ 7.000.000. Fasilitas ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir jatuh tempo pada tanggal 24 Mei 2010.

In July 2008, the Company obtained a demand loan credit facility with maximum credit limit of US$ 7,000,000. This facility has been extended several times, the latest is due on May 24, 2010.

Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga mengambang yang pada awalnya ditetapkan sebesar 8,5% per tahun dan dijamin dengan:

This facility bears floating interest rate initially set at 8.5% per annum and is collateralized by:

Piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan (Catatan 5 dan 6) dengan nilai penjaminan sebesar US$ 8.400.000.

Jaminan perusahaan dari MII.

Trade accounts receivable and inventories of the Company (Notes 5 and 6) with a value of US$ 8,400,000.

Corporate guarantee of MII.

Perjanjian pinjaman mewajibkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan Debt to Equity Ratio maksimum 3,5 : 1.

The facility obliged the Company to maintain financial ratio of Debt to Equity Ratio maximum at 3.5 : 1.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, fasilitas ini telah digunakan sebesar US$ 4.404.000 dan US$ 2.240.000.

As of December 31, 2009 and 2008, US$ 4,404,000 and US$ 2,240,000 of the loan facility has been utilized.





- 32 -

b. MII

b. MII

Pada bulan Juni 2006, MII memperoleh fasilitas demand loan dengan jumlah maksimum pinjaman US$ 5.000.000.

In June 2006, MII obtained a demand loan facility with a total maximum credit limit of US$ 5,000,000.

Fasilitas pinjaman ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir jatuh tempo pada tanggal 30 Mei 2010.

This facility has been extended several times, the latest is due on May 30, 2010 .

Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga mengambang yang pada awalnya ditetapkan sebesar 8,5% per tahun dan dijamin dengan: Piutang usaha dan persediaan (Catatan 5

dan 6) milik MII dengan nilai penjaminan 125% dari fasilitas kredit.

Jaminan perusahaan dari MEB.

Letter of comfort dari Perusahaan.

This facility bears floating interest rate initially set at 8.5% per annum and is collateralized by: Trade accounts receivable and

inventories of MII (Notes 5 and 6) with a value of 125% of credit facility.

Corporate guarantee of MEB

Letter of comfort of the Company.

Perjanjian pinjaman mewajibkan MII untuk mempertahankan rasio keuangan Debt to Equity Ratio maksimum 3,5 : 1.

The facility obliged MII to maintain financial ratio of maximum Debt to Equity Ratio shall be 3.5 : 1.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 fasilitas ini telah digunakan masing-masing sebesar US$ 3.775.000 dan US$ 3.736.000.

As of December 31, 2009 and 2008, US$ 3,775,000 and US$ 3,736,000, respectively, of the loan facility has been utilized.

c. MEB c. MEB

Pada bulan April 2008, MEB memperoleh fasilitas pinjaman dengan maksimum pinjaman sebesar US$ 6.000.000. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 14 April 2009 dan tidak diperpanjang lagi. Fasilitas ini dikenakan bunga 7,5% per tahun.

In April 2008, MEB obtained a credit facility with a maximum credit limit of US$ 6,000,000. This facility was due on April 14, 2009, and was no longer extended. This loan facility bears interest rate per annum 7.5%.

Pada tanggal 31 Desember 2008, fasilitas ini telah digunakan oleh MEB sebesar US$ 1.030.000 dan telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 19 Pebruari 2009.

As of December 31, 2008, US$ 1,030,000 of this loan facility has been utilized by MEB, which was paid fully on February 19, 2009.

Pada bulan Nopember 2006, MEB memperoleh fasilitas pinjaman dengan maksimum pinjaman US$ 1.800.000. Fasilitas ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir jatuh tempo pada tanggal 17 Mei 2010.

In November 2006, MEB obtained a credit facility with a maximum credit limit of US$ 1,800,000. This facility has been extended several times, the latest is due on May 17, 2010.

Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga 6,5% per tahun dan dijamin dengan:

a. Piutang usaha dan persediaan MEB

(Catatan 5 dan 6) dengan nilai penjaminan 125% dari fasilitas kredit;

b. Letter of comfort dari Perusahaan; c. Jaminan perusahaan dari MII.

This facility bears interest rate of 6.5% per annum and is collateralized by:

a. Trade accounts receivable and

inventories of MEB (Notes 5 and 6) with a value of 125% of credit facility;

b. Letter of comfort of the Company;

c. Corporate guarantee of MII.





- 33 -

Perjanjian pinjaman mewajibkan MEB untuk mempertahankan rasio keuangan Debt to Equity Ratio maksimum 2,5 : 1.

The facility obliged MEB to maintain financial ratio of maximum Debt to Equity shall be 2.5:1.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, fasilitas ini telah digunakan oleh MEB masing-masing sebesar nihil dan US$ 1.800.000.

As of December 31, 2009 and 2008, nil and US$ 1,800,000, respectively, of this loan facility has been utilized by MEB.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk

PT Bank Danamon Indonesia Tbk

Demand Loan

Demand Loan

Pada bulan Juni 2007, Perusahaan bersama dengan MEB dan MII memperoleh fasilitas kredit dengan maksimum pinjaman sebesar US$ 6.500.000. Tingkat bunga mengambang SIBOR 1 bulan + 2,75% per tahun. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2008 dan telah diperpanjang beberapa kali dan terakhir pada tanggal 2 Nopember 2009. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 31 Agustus 2010 dengan tingkat bunga Bank’s cost of fund + 3,25% per tahun.

In June 2007, the Company, together with MEB and MII, obtained a credit facility with a maximum credit limit of US$ 6,500,000. The facility bears a floating interest rate per annum of 1 month SIBOR plus 2.75%. This facility was due on June 30, 2008 and has been extended several times, the latest was on November 2, 2009. This facility is due on August 31, 2010 with interest rate per annum of Bank’s cost of fund + 3.25%.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, fasilitas ini telah digunakan oleh Perusahaan dan anak perusahaan masing-masing sebesar US$ 228.000 dan US$ 5.430.000.

As of December 31, 2009 and 2008, US$ 228,000 and US$ 5,430,000 of this loan facility, respectively, has been utilized by the Company and its subsidiaries.

Omnibus Trade Facility Omnibus Trade Facility Pada bulan Juni 2007, Perusahaan bersama dengan MEB dan MII juga memperoleh Omnibus Trade Facility dengan maksimum pinjaman sebesar US$ 5.000.000. Tingkat bunga mengambang SIBOR 1 bulan + 2,75% per tahun.

In June 2007, the Company, together with MEB and MII, also obtained an Omnibus Trade Facility with a maximum credit limit of US$ 5,000,000. The facility bears floating interest rate per annum of 1 month SIBOR plus 2.75%.

Fasilitas ini telah ditingkatkan dengan maksimum pinjaman sebesar US$ 10.000.000 dengan tingkat bunga mengambang SIBOR 1 bulan + 3,5% per tahun.

The facility’s limit has been increased to a maximum of US$ 10,000,000, with floating interest rate of 1 month SIBOR plus 3.5% per annum.

Fasilitas ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir jatuh tempo pada tanggal 31 Agustus 2010 dengan tingkat bunga Bank’s cost of fund + 3,25% per tahun.

This facility has been extended several times, the latest is due on August 31, 2010 with interest rate per annum of Bank’s cost of fund + 3.25%.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, fasilitas ini telah digunakan oleh Perusahaan dan anak perusahaan masing-masing sebesar US$ 4.508.036 dan US$ 4.544.111. Fasilitas-fasilitas tersebut dijamin dengan:

As of December 31, 2009 and 2008, US$ 4,508,036 and US$ 4,544,111, respectively, of this loan facility has been utilized by the Company and its subsidiaries. The facilities above are secured by:

a. Jaminan perusahaan dari MEB dan MII.

b. Piutang usaha Perusahaan, MEB dan MII

dengan jumlah sebesar Rp 92.560.000.000 (Catatan 5).

c. Persediaan Perusahaan, MEB dan MII dengan

jumlah sebesar Rp 40.470.000.000 (Catatan 6).

a. Corporate guarantee of MEB and MII. b. Trade accounts receivable of the Company,

MEB and MII with a total amount of Rp 92,560,000,000 (Note 5).

c. Inventories of the Company, MEB and MII

with a total amount of Rp 40,470,000,000 (Note 6).





- 34 -

Perjanjian pinjaman mewajibkan Perusahaan bersama dengan MEB dan MII untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan sebagai berikut: Current ratio minimum 1,25:1.

Rasio jumlah pinjaman yang terbeban bunga terhadap ekuitas maksimum 2:1 di tahun 2009 dan 2,2:1 di tahun 2008.

The facilities obliged the Company, including MEB and MII, to maintain certain financial ratios as follows:

Minimum current ratio shall be 1.25:1.

Maximum ratio of total interest bearing debt to total equities shall be 2:1 in 2009 and 2.2:1 in 2008.

PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk a. MII

a. MII

Berdasarkan Surat Penawaran Kredit tanggal 2 Juni 2009, MII memperoleh fasilitas Invoice Financing dan Term Loan dual currency (dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan Rupiah) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar US$ 14.000.000.

Based on Credit Offering Letter dated June 2, 2009, MII obtained Invoice Financing & Term Loan facilities in dual currency (in US Dollar currency and Rupiah currency) with a total maximum amount of US$ 14,000,000.

Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan pembelian mesin dan peralatan untuk proyek-proyek pemerintahan yang disetujui Bank.

This facilities used to finance purchase of machinery and equipment for government projects which had been approved by Bank.

Fasilitas Invoice Financing jatuh tempo 2 Juni 2010 dengan tingkat bunga sebesar 8,5% per tahun untuk mata uang Dolar Amerika Serikat dan 14,5% per tahun untuk mata uang Rupiah. Fasilitas Term Loan jatuh tempo 2 Juni 2012 dengan tingkat bunga sebesar 8,75% per tahun untuk mata uang Dolar Amerika Serikat dan 14,75% per tahun untuk mata uang Rupiah.

Invoice Financing Facility is due on June 2, 2010 bears an interest rate of 8.5% per annum for US Dollar currency and 14.5% per annum for Rupiah currency. Term Loan facility is due on June 2, 2012 bear an interest rate of 8.75% per annum for US Dollar currency and 14.75% per annum for Rupiah currency.

Fasilitas ini dijamin dengan: a. Jaminan perusahaan dari MEB.

b. Letter of comfort dari Perusahaan.

c. Seluruh mesin dan peralatan yang dibiayai

senilai 125% dari nilai penarikan.

d. Piutang usaha yang terjadi dari transaksi tersebut sebesar 125% dari nilai penarikan.

These facilities are collateralized by:

a. Corporate guarantee of MEB.

b. Letter of comfort of the Company.

c. All of machinery and equipment financed with total amount of 125% from drawdown amount.

d. Trade accounts receivable from the transactions with total amount of 125% from drawdown amount.

Fasilitas ini mewajibkan MII untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

a. Debt to Equity ratio maksimum 3,5:1.

b. EBITDA to Interest ratio minimum 2,5:1

c. Current ratio minimum 1:1

d. DSCR minimum 1:1

This facility obliged MII to maintain certain financial ratios as follows:

a. Maximum Debt to Equity ratio shall be 3.5:1.

b. Minimum EBITDA to interest ratio shall be 2.5:1

c. Minimum current ratio shall be 1:1

d. Minimum DSCR shall be 1:1

Pada tanggal 31 Desember 2009, fasilitas invoice financing telah digunakan oleh MII sebesar US$ 694.324 dan fasilitas term loan belum digunakan oleh MII.

As of December 31, 2009, US$ 694,324 of invoice financing facility has been utilized by MII and term loan facility was not utilized by MII.





- 35 -

b. MEB b. MEB Pada bulan Juni 2009, MEB memperoleh:

In June 2009, MEB obtained:

1) Fasilitas Commercial Invoice Financing

(CIF) dengan maksimum fasilitas sebesar US$ 4.000.000 atau dalam Rupiah yang setara dengan US$ 4.000.000. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2010 dengan tingkat bunga sebesar 8% per tahun untuk fasilitas dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan 14% per tahun untuk fasilitas dalam Rupiah.

1) Commercial Invoice Financing (CIF) facility with a maximum facility of US$ 4,000,000 or in Rupiah equivalent to US$ 4,000,000. This facility is due on June 30, 2010 and bearing an interest rate per annum of 8% for US Dollar currency and 14% for Rupiah.

2) Fasilitas Rekening Koran (OD) dengan maksimum fasilitas sebesar Rp 1.000.000.000. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2010 dengan tingkat bunga sebesar 14,25% per tahun.

2) Overdraft Facilities (OD) with a maximum facility of Rp 1,000,000,000. This facility is due on June 30, 2010 and bearing an interest rate per annum of 14.25%.

Fasilitas-fasilitas tersebut dijamin dengan:

Jaminan perusahaan dari MII.

Piutang usaha dan/atau persediaan (Catatan 5 dan 6) maksimum 125% dari fasilitas CIF dan fasilitas OD.

These facilities are collateralized by:

Corporate guarantee of MII. Trade accounts receivable and/or

inventories (Notes 5 and 6) with a maximum amount of 125% of CIF facilities and OD facilities.

Fasilitas-fasilitas tersebut mewajibkan MEB untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan sebagai berikut:

Debt to equity ratio maksimum 3,5 : 1

EBITDA to interest ratio minimum 2,5 : 1

Current ratio minimum 1 : 1

These facilities obliged MEB to maintain certain financial ratios as follows:

Maximum debt to equity ratio shall be 3.5 : 1

Minimum EBITDA to interest ratio shall

be 2.5 : 1 Minimum current ratio shall be 1 : 1

Pada tanggal 31 Desember 2009, MEB tidak menggunakan fasilitas ini.

As of December 31, 2009, this facility was not utilized by MEB.

ABN AMRO BANK, N.V. ABN AMRO BANK, N.V. Pada bulan Mei 2008, Perusahaan bersama dengan MEB dan MII memperoleh fasilitas kredit dengan maksimum pinjaman sebesar US$ 8.000.000, jatuh tempo pada tanggal 19 Mei 2009, dikenakan bunga minimum cost of fund + 2,75% per tahun, dan dijamin dengan: a. Cash deposit margin yang mencakup minimal

5% dari jumlah pinjaman.

b. Piutang usaha Perusahaan, MEB serta MII (Catatan 5) sebesar US$ 10.000.000 atau 125% dari jumlah terhutang ditambah bunga yang masih harus dibayar.

In May 2008, the Company, together with MEB and MII, obtained a credit facility with a maximum credit limit of US$ 8,000,000, was due on May 19, 2009, bears an interest rate of minimum cost of fund plus 2.75% per annum, and is collateralized by:

a. Cash deposit margin covering a minimum of

5% of total outstanding facility.

b. Trade accounts receivable of the Company, MEB and MII (Note 5) aggregating to US$ 10,000,000 or 125% of any total outstanding debt plus accrued interest.





- 36 -

Pada tanggal 31 Desember 2008 fasilitas ini telah digunakan sebesar US$ 4.450.000, tidak diperpanjang lagi dan telah dilunasi seluruhnya pada Maret 2009.

As of December 31, 2008, US$ 4,450,000 of this facility has been utilized, it was not extended and was fully paid in March 2009.

PT Bank Chinatrust Indonesia

PT Bank Chinatrust Indonesia

a. Perusahaan

a. The Company

Pada bulan Mei 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas demand loan dengan maksimum pinjaman sebesar US$ 2.000.000, jatuh tempo pada tanggal 17 Mei 2010 dengan tingkat bunga mengambang yang pada awalnya ditetapkan sebesar 9% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan (Catatan 5 dan 6) dengan nilai penjaminan masing-masing sebesar US$ 1.000.000.

In May 2009, the Company obtained demand loan facility with a maximum credit limit of US$ 2,000,000, due on May 17, 2010, with floating interest rate initially set at 9% per annum. This loan is collateralized by trade accounts receivable and inventories (Notes 5 and 6) with total amount of US$ 1,000,000 each.

Perjanjian pinjaman mewajibkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan sebagai berikut:

Rasio jumlah kewajiban bunga kepada

lembaga keuangan dan bunga lain yang timbul akibat penerbitan surat hutang terhadap ekuitas maksimum 2:1.

Interest coverage ratio minimum 1,5:1.

Current ratio minimum 1:1.

Perputaran persediaan maksimum 45 hari.

This facility obliged the Company to maintain certain financial ratios as follows:

Maximum ratio of interest bearing debt from financial institution and other issued interest bearing debt instrument to total equity shall be 2:1.

Minimum interest coverage ratio shall

be 1.5:1. Minimum current ratio shall be 1:1. Maximum of inventories turnover is

45 days.

Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan tidak menggunakan fasilitas ini.

As of December 31, 2009, this facility was not utilized by the Company .

b. MEB

b. MEB

Pada tanggal 21 Juni 2005, MEB memperoleh fasilitas demand loan dengan maksimum pinjaman sebesar US$ 1.700.000 dengan tingkat bunga mengambang 7% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah ditingkatkan menjadi US$ 2.000.000. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir jatuh tempo pada tanggal 17 Mei 2010 dengan tingkat bunga mengambang yang pada awalnya ditetapkan sebesar 9% per tahun.

On June 21, 2005, MEB obtained a demand loan facility with a maximum credit limit of US$ 1,700,000 with floating interest rate initially set at 7% per annum. This facility has been increased to US$ 2,000,000.This facility has been extended several times, the latest is due on May 17, 2010, with floating rate initially set at 9% per annum.

Pinjaman ini dijamin dengan: a. Piutang usaha dan persediaan (Catatan 5

dan 6) dengan nilai penjaminan masing-masing sebesar US$ 1.000.000.


This loan is collateralized by: a. Trade accounts receivable and inventories

(Notes 5 and 6) with total amount of US$ 1,000,000 each.


Perjanjian pinjaman mewajibkan MEB untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan sebagai berikut: Rasio jumlah kewajiban bunga kepada

lembaga keuangan dan bunga lain yang timbul akibat penerbitan surat hutang terhadap ekuitas maksimum 2:1.

This facility obliged MEB to maintain certain financial ratios as follows: Maximum ratio of interest bearing debt from

financial institution and other issued interest bearing debt instrument to total equity shall be 2:1.





- 37 -

Interest coverage ratio minimum 1,5:1. Current ratio minimum 1:1. Perputaran persediaan maksimum 45 hari.

Minimum interest coverage ratio shall be 1.5:1.

Minimum current ratio shall be 1:1. Maximum of inventories turnover is 45

days.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, fasilitas ini telah digunakan masing-masing sebesar nihil dan US$ 2.000.000.

As of December 31, 2009 and 2008, nil and US$ 2,000,000, respectively, of this loan facility has been utilized.

PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk

MEB memperoleh pinjaman modal kerja dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar US$ 1.000.000 dengan tingkat bunga 8% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan MEB dari produk Lenovo dan IBM (Catatan 5 dan 6) masing-masing sebesar US$ 1.000.000 dan US$ 400.000 serta Letter of comfort dari Perusahaan.

MEB obtained a demand loan credit facility with a maximum credit limit of US$ 1,000,000 bearing an interest rate of 8% per annum. This facility is collateralized by trade accounts receivable and inventories of MEB from Lenovo and IBM product (Notes 5 and 6) amounting to US$ 1,000,000 and US$ 400,000, respectively, and Letter of comfort of the Company.

Fasilitas ini telah diperpanjang sampai 5 April 2009 dengan limit kredit US$ 1.000.000 dan Rp 20.000.000.000, dengan tingkat bunga mengambang yang pada awalnya ditetapkan sebesar 7,5% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan 11% untuk pinjaman dalam Rupiah. Fasilitas ini kemudian diperpanjang sampai 5 April 2010, dengan tingkat bunga mengambang yang pada awalnya ditetapkan sebesar 10% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan 15% per tahun untuk pinjaman dalam Rupiah.

This facility was extended until April 5, 2009, with credit limits of US$ 1,000,000 and Rp 20,000,000,000 and floating interest rate per annum initially set at 7.5% for loan in US Dollar and 11% for loan in Rupiah. This facility was further extended until April 5, 2010, with floating interest rate initially set at 10% per annum for loan in US Dollar and 15% per annum for loan in Rupiah.

Pinjaman ini dijamin dengan: a. Piutang usaha dan persediaan MEB dari

produk Lenovo dan IBM masing-masing sebesar US$ 1.240.000 dan US$ 3.110.000 (Catatan 5 dan 6).


This facility is collateralized by:

a. Trade accounts receivable and inventories of MEB from Lenovo and IBM products amounting to US$ 1,240,000 and US$ 3,110,000, respectively (Notes 5 and 6).


Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 fasilitas ini telah digunakan oleh MEB masing-masing sebesar nihil dan US$ 1.000.000 dan Rp 4.000.000.000.

As of December 31, 2009 and 2008, nil and US$ 1,000,000 and Rp 4,000,000,000, respectively, of this facility has been utilized by MEB.

Perjanjian pinjaman mewajibkan MEB untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan sebagai berikut: Current ratio minimum 1,25:1.

Rasio leverage maksimum 2,5:1.

This facility obliged MEB to maintain certain financial ratios as follows: Minimum current ratio shall be 1.25:1.

Maximum leverage ratio shall be 2.5:1.





- 38 -

13. HUTANG USAHA 13. TRADE ACCOUNTS PAYABLE

Rincian hutang usaha menurut pemasok adalah sebagai berikut:

The details of trade accounts payable by vendor are as follows:

2009 2008Rp Rp

Pihak yang mempunyai hubunganistimewa Related partySun Microsystems Pte. Ltd., Sun Microsystems Pte. Ltd.,

Singapura 46.920.870.800 75.648.578.700 Singapore

Pihak ketiga Third parties Hewlett - Packard Singapore Hewlett - Packard Singapore

(Sales) Pte. Ltd. 31.930.456.364 29.097.416.909 (Sales) Pte. Ltd.Microsoft Regional Sales Corp Microsoft Regional Sales Corp

International 22.877.449.844 11.588.219.545 InternationalPT Oracle Indonesia 14.533.539.943 12.091.946.103 PT Oracle Indonesia SAP AG 8.112.762.132 2.715.062.509 SAP AGPT Hewlett - Packard Berca PT Hewlett - Packard Berca

Servisindo 7.562.275.353 4.627.660.892 ServisindoPT Sinar Surya Teknologi 6.357.752.636 - PT Sinar Surya TeknologiDell Global B.V (Singapore Branch) 4.815.469.600 - Dell Global B.V (Singapore Branch)Information Technology Information Technology

Service Centre 3.655.290.763 438.000 Service CentrePT Computrade Technology PT Computrade Technology

International 3.384.755.446 8.240.873.859 InternationalPT Harrisma Agung Jaya 3.110.001.750 - PT Harrisma Agung JayaLenovo (Singapore) Pte. Ltd. 647.238.880 15.344.686.610 Lenovo (Singapore) Pte. Ltd.Dell Asia Pacific Sdn 77.550.000 3.615.218.719 Dell Asia Pacific SdnPT Solusi Andalan Nusantara 30.763.662 3.448.724.400 PT Solusi Andalan NusantaraExide Singapore Pte. Ltd. - 5.011.508.400 Exide Singapore Pte. Ltd.Zhejiang Narada Power Zhejiang Narada Power

Source Co., Ltd. - 3.305.738.518 Source Co., Ltd. Lain-lain (masing-masing Others (below Rp 3,000,000,000

di bawah Rp 3.000.000.000) 40.004.880.648 60.431.301.874 each)

Jumlah hutang usaha kepada Total trade accounts payable to third pihak ketiga 147.100.187.021 159.518.796.338 parties

Jumlah hutang usaha 194.021.057.821 235.167.375.038 Total trade accounts payable

Rincian hutang usaha menurut mata uang adalah:

The details of trade accounts payable by currencies are as follows:

2009 2008Rp Rp

Dolar Amerika Serikat 169.304.491.881 210.347.576.085 U.S. DollarRupiah 19.685.243.886 22.015.062.593 Rupiah Euro 3.303.218.366 1.657.723.253 EuroDolar Australia 1.719.741.083 934.238.780 Australian DollarBaht 8.362.605 135.247.721 BahtDolar Singapura - 77.526.606 Singapore Dollar

Jumlah 194.021.057.821 235.167.375.038 Total

Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian perangkat keras dan perangkat lunak berkisar antara 30 sampai 45 hari.

Purchases of hardware and software have credit terms of 30 to 45 days.





- 39 -

14. HUTANG PAJAK 14. TAXES PAYABLE

2009 2008Rp Rp

Pajak penghasilan Income taxesPasal 21 3.427.692.981 2.580.484.600 Article 21Pasal 23 2.813.876.552 4.895.256.439 Article 23Pasal 25 946.529.334 881.759.262 Article 25Pasal 26 895.246.461 2.787.591.240 Article 26Pasal 29 - anak perusahaan 5.819.880.186 5.956.243.982 Article 29 - subsidiaries

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - bersih 10.886.050.002 6.541.125.375 Value Added Tax (VAT) - net

Jumlah 24.789.275.516 23.642.460.898 Total

15. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

15. ACCRUED EXPENSES

2009 2008Rp Rp

Biaya proyek 28.235.121.600 13.707.133.350 Project costsBonus dan komisi 16.011.735.247 13.135.196.235 Bonus and commissionHonorarium tenaga ahli 1.294.862.828 897.528.228 Professional feesLain-lain 10.089.883.171 21.762.618.174 Others

Jumlah 55.631.602.846 49.502.475.987 Total

16. PENDAPATAN DITANGGUHKAN

16. UNEARNED REVENUES

2009 2008Rp Rp

Jasa pemeliharaan peralatankomputer 70.625.006.302 76.789.288.262 Computer maintenance services

Jasa penyewaan peralatankomputer 13.965.242.004 9.962.231.424 Computer rental services

Jumlah 84.590.248.306 86.751.519.686 Total

17. HUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI

HUBUNGAN ISTIMEWA

17. ACCOUNTS PAYABLE TO A RELATED PARTY

Merupakan hutang kepada BT Frontline Pte. Ltd., Singapura (Frontline) yang timbul dari biaya SMI yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Frontline. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga dan tidak ada jadual pengembalian yang pasti. Pada tanggal 31 Desember 2008, SMI memiliki hutang kepada Frontline senilai Rp 132.396.450 yang telah dilunasi seluruhnya pada tahun 2009.

This account represents payable to BT Frontline Pte. Ltd., Singapore (Frontline) arising from payments of SMI advanced expenses by Frontline. This payable is not subject to interest and has no definite term of repayment. On December 31, 2008, SMI has payable to Frontline amounting to Rp 132,396,450 and has paid all such payable in 2009.





- 40 -

18. HUTANG BANK JANGKA PANJANG

18. LONG-TERM BANK LOANS

2009 2008Rp Rp

PT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC IndonesiaPTI - US$ 1.499.996 14.099.961.874 - PTI - US$ 1,499,996

PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank OCBC NISP TbkTL 1 - US$ 83.333,33 - 912.500.000 TL 1 - US$ 83,333.33 TL 2 - US$ 141.288,17 - 1.547.107.418 TL 2 - US$ 141,288.17 TL 3 - US$ 76.927,78 - 842.359.191 TL 3 - US$ 76,927.78 TL 5 - US$ 194.666,67 - 2.131.600.000 TL 5 - US$ 194,666.67

Jumlah hutang bank jangka panjang 14.099.961.874 5.433.566.609 Total long-term bank loansDikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun (6.266.716.274) (5.433.566.609) Less current maturities

Hutang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term bank loans - net of dalam waktu satu tahun 7.833.245.600 - current maturities

PT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC Indonesia Pada bulan Maret 2009, MII memperoleh fasilitas kredit pinjaman tetap on installment (PTI) dengan maksimum pinjaman sebesar US$ 2.000.000.

In March 2009, MII obtained an installment fixed loan credit (PTI) facility with a maximum credit limit of US$ 2,000,000.

Fasilitas ini jatuh tempo tanggal 31 Maret 2012 dengan tingkat bunga 7,5% per tahun dan dijamin dengan piutang dagang MII senilai US$ 3.160.000 (Catatan 5).

This facility is due on March 31, 2012 with interest rate of 7.5% per annum and collateralized by trade accounts receivable of MII with a total amount of US$ 3,160,000 (Note 5).

PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)

Pada tahun 2006, MII memperoleh fasilitas pinjaman non-revolving (term loan) dengan maksimum pinjaman US$ 3.000.000. Fasilitas term loan tersebut dalam bentuk:

PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)

In 2006, MII obtained a non-revolving loan (term loan) credit facility with a total maximum credit limit of US$ 3,000,000. The terms of the loan facility are as follows:

Fasilitas TL 1 masing-masing sebesar US$ 500.000 dan TL 2 sebesar US$ 726.624,86 dikenakan bunga sebesar 8% per tahun. Pokok pinjaman harus dikembalikan secara bulanan dimulai sejak Juli 2006 sampai dengan Juli 2009.

The TL 1 and TL 2 facilities amounting to US$ 500,000 and US$ 726,624.86, each respectively, with interest rate of 8% per annum. The principal is repayable on a monthly basis starting in July 2006 to July 2009.

Fasilitas TL 3 masing-masing sebesar US$ 346.175 dan TL 5 sebesar US$ 876.000 dikenakan bunga sebesar 8% per tahun. Pokok pinjaman harus dikembalikan secara bulanan dimulai sejak Agustus 2006 sampai dengan Agustus 2009.

The TL 3 and TL 5 facilities amounting to US$ 346,175 and US$ 876,000, each respectively, with interest rate of 8% per annum. The principal is repayable on a monthly basis starting in August 2006 to August 2009.





- 41 -

Pinjaman dari NISP dijamin dengan: a. Tagihan dan hak MII kepada pihak ketiga

sebagaimana disebutkan dalam perjanjian (Catatan 5).


c. Jaminan Perusahaan dari MEB.

The loan facilities from NISP are collateralized by: a. MII’s receivables and claims to third parties

as mentioned in the agreement (Note 5). b. Letter of comfort of the Company. c. Corporate guarantee of MEB.

Fasilitas ini telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 26 Agustus 2009.

All of the loan facilities had been paid on August 26, 2009.

19. HUTANG SUKUK IJARAH

19. SUKUK IJARAH PAYABLE

2009 2008Rp Rp

Nilai nominal 90.000.000.000 90.000.000.000 Nominal value Sukuk Ijarah yang dibeli kembali *) (12.225.000.000) - Repurchased Sukuk Ijarah *)Diskonto yang belum

diamortisasi (1.329.340.923) (1.700.319.785) Unamortized discount

Jumlah 76.445.659.077 88.299.680.215 Total

*) Sukuk Ijarah yang dibeli kembali merupakan Sukuk Ijarah yang dibeli oleh Perusahaan dan anak perusahaan dengan tujuan untuk dijual kembali.

*) Repurchased Sukuk Ijarah represents Sukuk Ijarah repurchased by the Company and subsidiaries for resale purposes.

Jumlah amortisasi diskonto sebesar Rp 370.978.862 dan Rp 154.574.525 untuk tahun 2009 dan 2008.

Amortization of discount amounted to Rp 370,978,862 and Rp 154,574,525 in 2009 and 2008.

Pada tanggal 26 Juni 2008, Perusahaan menerbitkan Sukuk Ijarah senilai Rp 90.000.000.000 dengan PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanatnya. Sukuk Ijarah tersebut tidak dijamin dengan suatu agunan khusus serta tidak dijamin oleh pihak manapun, berjangka waktu 5 (lima) tahun dan jatuh tempo pada tanggal 4 Juli 2013. Sukuk Ijarah ini ditawarkan dengan ketentuan yang mewajibkan Perusahaan untuk membayar kepada Pemegang Sukuk Ijarah sejumlah Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp 141.250.000 per Rp 1.000.000.000 jumlah sisa Imbalan Ijarah per tahun. Para pemegang Sukuk Ijarah mempunyai hak pari-passu yang sama dengan kreditur lain Perusahaan. Setiap saat setelah lewat satu tahun sejak tanggal emisi, Perusahaan dari waktu ke waktu dapat melakukan pembelian kembali sesuai dengan nilai pasar yang berlaku. Sukuk Ijarah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

On June 26, 2008, the Company issued Sukuk Ijarah amounting to Rp 90,000,000,000 with PT Bank Mega Tbk as trustee. The Sukuk Ijarah are not secured by a particular collateral, also not guaranteed by any individual, and have a term of 5 years and due on July 4, 2013. These Sukuk Ijarah were offered under the condition that the Company shall pay to Sukuk Ijarah holders a sum of Ijarah Benefit Installment amounting to Rp 141,250,000 per Rp 1,000,000,000 for the remaining ijarah benefit per annum. The Sukuk Ijarah bondholders’ right is pari-passu with other creditors of the Company. At anytime after the first anniversary of the Sukuk Ijarah Bonds, the Company may redeem the bonds at prevailing market price. Sukuk Ijarah are listed on the Indonesia Stock Exchange.

Berdasarkan pemeringkatan yang diterbitkan oleh PT Fitch Ratings Indonesia tanggal 30 Juli 2009, peringkat Sukuk Ijarah tersebut adalah BBB+ (idn).

Based on the rating issued by PT Fitch Ratings Indonesia, dated July 30, 2009, the Sukuk Ijarah are rated as BBB+ (idn).





- 42 -

Hutang Sukuk Ijarah mewajibkan Perusahaan dan anak perusahaan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan sebagai berikut: Rasio interest bearing debt terhadap ekuitas

maksimum 3:1

Rasio EBITDA terhadap beban bunga minimum 2:1

Sukuk Ijarah payable obliged the Company and its subsidiaries to maintain certain financial ratios as follows: Maximum interest bearing debt to equity

ratio shall be 3:1

Minimum EBITDA to interest expense ratio shall be 2:1

20. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA

20. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION

Perusahaan dan anak perusahaan yang berdomisili di Indonesia menghitung imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Jumlah karyawan yang berhak diperhitungkan untuk imbalan pasca kerja tersebut adalah 852 karyawan tahun 2009 dan 847 karyawan tahun 2008.

The Company and its subsidiaries that are domiciled in Indonesia provide post-employment benefits for their qualified employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits in 2009 and 2008 are 852 and 847 employees, respectively.

Anak perusahaan yang berdomisili di Australia, menghitung manfaat karyawan berdasarkan lamanya bekerja.

The subsidiary domiciled in Australia provide employee entitlements based on years of service.

Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi adalah:

Amounts recognized in income in respect of these post-employment benefits are as follows:

2009 2008Rp Rp

Biaya jasa kini 9.470.961.007 9.108.503.355 Current service costBiaya bunga 4.369.137.834 4.143.557.689 Interest costKerugian aktuarial bersih 1.409.858.507 822.476.624 Net actuarial lossesAmortisasi biaya jasa lalu 15.071.598 15.071.598 Amortization of past service costKeuntungan kurtailment dan Gains on curtailments and

penyelesaian (2.788.846.753) (7.770.541.249) settlementsBiaya jasa lalu (465.066.147) (352.472.861) Past service costManfaat karyawan milik anak Employees entitlement of

perusahaan 494.856.634 427.457.707 a subsidiary

Jumlah 12.505.972.680 6.394.052.863 Total

Jumlah manfaat karyawan yang diakui dalam neraca konsolidasi yang timbul dari kewajiban manfaat karyawan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:

The amounts included in the consolidated balance sheets arising from the Company and its subsidiaries’ obligation in respect of these post-employment benefits are as follows:

2009 2008Rp Rp

Present value of unfunded Nilai kini kewajiban yang tidak didanai 41.327.177.839 35.739.431.502 obligationsBiaya jasa lalu yang belum diakui (37.218.926) (58.144.335) Unrecognized past service costKeuntungan aktuarial yang belum

diakui 9.190.543.327 4.713.067.880 Unrecognized actuarial gain

Kewajiban bersih 50.480.502.240 40.394.355.047 Net liability





- 43 -

Mutasi kewajiban imbalan pasca kerja yang dicatat dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:

Movements in the net liability recognized in the consolidated balance sheets are as follows:

2009 2008Rp Rp

Saldo awal 40.394.355.047 26.806.943.415 Beginning of the yearBeban tahun berjalan 12.505.972.680 6.394.052.863 Amount charged to expensesSaldo anak perusahaan yang

diakuisisi pada tahun 2008 Balance of subsidiaries (Catatan 3) - 9.386.595.781 acquired in 2008 (Note 3)

Pembayaran manfaat (2.419.825.487) (2.193.237.012) Benefit payments

Saldo akhir 50.480.502.240 40.394.355.047 End of the year

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Padma Radya Aktuaria. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:

The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary, PT Padma Radya Aktuaria. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:

2009 2008

Tingkat diskonto per tahun 10% 12% Discount rate per annumTingkat kenaikan gaji per tahun 5% - 10% 9% - 10% Salary increment rate per annumUmur pensiun normal 55 55 Normal retirement ageTingkat mortalitas 100% TMI2 100% TMI2 Mortality rateTingkat cacat 5% TMI2 5% TMI2 Disability rate

21. HAK MINORITAS

21. MINORITY INTEREST

2009 2008Rp Rp

a. Hak minoritas atas aset bersih a. Minority interest in net assetPT Sun Microsystems Indonesia 47.218.176.974 56.849.724.255 PT Sun Microsystems IndonesiaPT E Metrodata Com 34.614.286.690 42.048.712.347 PT E Metrodata Com Soltius (Thailand) Limited 3.184.617.540 3.710.542.913 Soltius (Thailand) Limited

Jumlah 85.017.081.204 102.608.979.515 Total

b. Hak minoritas atas laba (rugi) bersih b. Minority interest in net income (loss) PT Sun Microsystems Indonesia 27.797.974.501 29.954.682.493 PT Sun Microsystems IndonesiaPT E Metrodata Com 20.076.282.853 21.775.078.756 PT E Metrodata Com Soltius (Thailand) Limited (143.313.058) 388.612.350 Soltius (Thailand) Limited

Jumlah 47.730.944.296 52.118.373.599 Total





- 44 -

22. MODAL SAHAM 22. CAPITAL STOCK Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan Biro Administrasi Efek, PT Datindo Entrycom adalah sebagai berikut:

The stockholders of the Company as of December 31, 2009 and 2008 in accordance with PT Datindo Entrycom, the Securities Administration Bureau, are as follows:

Jumlah Persentase Jumlah ModalSaham/ Pemilikan/ Disetor/

Number of Percentage Total Paid-up Shares of Ownership Capital Name of Stockholders

% Rp

Ockham Cay Holding, Ltd., British Ockham Cay Holding, Ltd., BritishVirgin Islands 264.143.544 12,93 13.207.177.200 Virgin Islands

Ir. Hiskak Secakusuma (Presiden Ir. Hiskak Secakusuma (PresidentKomisaris) 205.539.680 10,07 10.276.984.000 Commissioner)

Masyarakat umum (masing-masing di bawah 5%) 1.572.242.699 77,00 78.612.134.950 General public (below 5% each)

Jumlah 2.041.925.923 100,00 102.096.296.150 Total

Nama Pemegang Saham

2009

Jumlah Persentase Jumlah ModalSaham/ Pemilikan/ Disetor/

Number of Percentage Total Paid-up Shares of Ownership Capital Name of Stockholders

% Rp

Ockham Cay Holding, Ltd., British Ockham Cay Holding, Ltd., BritishVirgin Islands 264.143.544 12,93 13.207.177.200 Virgin Islands

Ir. Hiskak Secakusuma (Presiden Ir. Hiskak Secakusuma (PresidentKomisaris) 131.190.500 6,42 6.559.525.000 Commissioner)

Masyarakat umum (masing-masing di bawah 5%) 1.646.591.879 80,65 82.329.593.950 General public (below 5% each)

Jumlah 2.041.925.923 100,00 102.096.296.150 Total

Nama Pemegang Saham

2008

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 19 tanggal 3 Juni 2009 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H. MSi., notaris di Jakarta, Perusahaan melakukan peningkatan modal dasar dari Rp 132.500.000.000 menjadi Rp 400.000.000.000. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. AHU-45107.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 14 September 2009.

Based on notarial deed of Meeting Resolution Statement No. 19 dated June 3, 2009 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H. MSi., notary in Jakarta, the Company has increased its authorized capital stock from Rp 132,500,000,000 to Rp 400,000,000,000. This notarial deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-45107.AH.01.02.Tahun 2009 dated September 14, 2009.





- 45 -

23. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH

23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET

2009 dan/and 2008 Rp

Tambahan modal disetor yang berasal dari penawaran umum perdana Paid-in capital in excess of par value kepada masyarakat 1.830.333.975 obtained from initial public offering

Tambahan modal disetor yang berasal Paid-in capital in excess of par value dari Penawaran Umum Terbatas I obtained from the first limited kepada pemegang saham 105.981.556.302 offering to stockholders

Beban emisi efek ekuitas (6.348.982.814) Stock issuance costPembagian saham bonus (66.395.139.100) Distribution of bonus shares Nilai wajar waran seri I pada saat Fair value of series I warrant at the

diterbitkan 2.667.035.198 time of issuanceTambahan modal disetor yang berasal

dari pelaksanaan program pemilikan Paid-in capital in excess of par value saham oleh karyawan obtained from employee stock (Catatan 26) 2.653.802.750 options program (Note 26)

Keuntungan penjualan kembali modal saham yang diperoleh kembali pada tahun 2004 1.216.517.532 Gain from sale of treasury stock in 2004

Bersih 41.605.123.843 Net

24. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN

24. DIFFERENCE DUE TO CHANGE OF EQUITY IN SUBSIDIARY

Merupakan selisih antara ekuitas EMC yang menjadi bagian Perusahaan karena perubahan persentase kepemilikan Perusahaan dari 100% menjadi 51% sebagai akibat penerbitan saham EMC sebanyak 9.800 lembar saham (49% kepemilikan) tahun 2007 untuk Frontline dengan nilai ekuitas EMC yang menjadi bagian Perusahaan sebelum perubahan persentase kepemilikan.

This account represents the difference between the Company’s interest in EMC, because of the change in the Company’s ownership percentage from 100% to 51% as a result of the 2007 subscription of 9,800 shares (49% ownership) of EMC shares by Frontline, and the carrying amount of its investment prior to such change.

25. DIVIDEN

25. DIVIDENDS

Pada bulan Juni 2009, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp 2.041.925.923 sehubungan dengan laba bersih tahun 2008.

In June 2009, the stockholders approved the distribution of cash dividends to stockholders amounting to Rp 2,041,925,923 out of the retained earnings in 2008.

Pada bulan Juni 2008, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp 5.717.392.584 sehubungan dengan laba bersih tahun 2007.

In June 2008, the stockholders approved the distribution of cash dividends to stockholders amounting to Rp 5,717,392,584 out of the retained earnings in 2007.





- 46 -

26. OPSI PEMILIKAN SAHAM OLEH MANAJEMEN DAN KARYAWAN Opsi Pemilikan Saham Oleh Manajemen (MSOP) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 3 September 2008 yang telah dinyatakan dalam akta notaris No. 12 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui beberapa keputusan sebagai berikut: 1. Penambahan Modal Perseroan Tanpa Hak

Memesan Efek Terlebih Dahulu melalui penerbitan saham-saham baru dalam rangka MSOP.

2. Rencana pengeluaran sebanyak-banyaknya 102.074.077 lembar saham baru dari simpanan Perusahaan yang akan dikeluarkan kepada para pemegang hak opsi yang diterbitkan dalam rangka MSOP.

3. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menyetujui penerbitan saham-saham baru sebagai pelaksanaan keputusan RUPSLB sehubungan dengan pelaksanaan MSOP; dan

4. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris dan/atau Direksi Perusahaan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan program MSOP.

Program MSOP adalah pemberian hak opsi kepada seluruh anggota Direksi dan Komisaris kecuali Komisaris Independen, sejumlah maksimum 102.074.077 hak opsi, dimana untuk setiap 1 (satu) hak opsi akan memberikan kepada pemegangnya hak untuk membeli 1 (satu) saham Perusahaan dengan harga sekurang-kurangnya 90% dari harga rata-rata penutupan harga saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut sebelum tanggal pemberitahuaan rencana pelaksanaan MSOP kepada BEI. Periode pelaksanaan hak opsi terdiri dari 3 periode yaitu tahun 2009, 2010 dan 2011 dengan jadwal pelaksanaan di bulan April dan Desember untuk tiap periodenya.

26. MANAGEMENT AND EMPLOYEE STOCK OPTION PLAN Management Stock Option Plan (MSOP) Based on the Stockholders’ Extraordinary General Meeting (RUPSLB) held on September 3, 2008 and as stated in notarial deed No. 12 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., notary in Jakarta, the stockholders agreed on the following resolutions: 1. Increase the Paid in Capital of the Company

without Pre-emptive Right Issue on subscription of new shares in relation to the MSOP.

2. Subscription plan with a maximum number of

102,074,077 new shares from the Company’s portfolio to option rightholders in relation to the MSOP.

3. Give authority to Board of Commissioners to

agree on the subscription of new shares for the execution of RUPLB’s decision in relation to the MSOP; and

4. Give authority to Company’s Board of

Directors and/or Commissioners to do any action needed in connection with the execution of MSOP program.

MSOP program is stock option plan to the Board of Directors and Commissioners, except for Independent commissioner, with maximum of 102,074,077 option, whereby each option gives the right to its holders to purchase 1 (one) Company’s share at a price that is not less than 90% of average closing price of stock in Indonesia Stock Exchange (BEI) in period of 25 trade days in a row before announcement date of MSOP execution plan to BEI.

The period of execution of option right consists of 3 periods: 2009, 2010 and 2011 with execution schedule in April and December of each period.





- 47 -

Opsi Pemilikan Saham Oleh Karyawan (ESOP) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 26 Juni 2000 yang telah dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 54 pada tanggal yang sama, para pemegang saham menyetujui ESOP dengan jumlah sebanyak-banyaknya 27.160.000 hak opsi dimana setiap opsi berhak untuk membeli 1 saham Perusahaan. Hak opsi tersebut terbagi 2 kelompok sebagai berikut:

Employee Stock Option Plan (ESOP) Based on the Stockholders’ Extraordinary General Meeting held on June 26, 2000 as notarized by notarial deed No. 54 of Fathiah Helmi, S.H. on the same date, the stockholders agreed to grant ESOP amounting to as much as 27,160,000 stock options with the right to buy 1 Company share. ESOP is granted in 2 groups as follows:

Tanggal pemberian opsi/ Jumlah opsi/Implementation date Total options

Kelompok A 1 Nopember 2000/ 2.437.500 Group ANovember 1, 2000

Kelompok B Group BTahap I 1 Nopember 2000/ 19.512.500 Phase I

November 1, 2000

Tahap II 1 Juli 2001/July 1, 2001 5.250.000 dan opsi Phase IIdikembalikan/and stock options returned

Tahap III 1 Juli 2002/July 1, 2002 1.590.000 dan opsi Phase IIIdikembalikan/and stock options returned

Kelompok A adalah seluruh karyawan Perusahaan dan anak perusahaan (kecuali karyawan eksekutif) yang telah bekerja berturut-turut lebih dari 12 bulan terhitung sejak tanggal 1 Nopember 2000.

Group A is for all employees who have worked for the Company and its subsidiaries (except for executives) for more than 12 months, continuously, as of November 1, 2000.

Kelompok B pada tahap I adalah karyawan eksekutif dan karyawan kunci yang telah bekerja berturut-turut lebih dari 12 bulan terhitung tanggal 1 Nopember 2000.

Group B under phase I is for all executives and key employees who have worked for the Company and its subsidiaries for more than 12 months, continuously, as of November 1, 2000.

Kelompok B pada tahap II adalah karyawan eksekutif dan karyawan kunci yang telah bekerja berturut-turut lebih dari 12 bulan terhitung tanggal 1 Juli 2001.

Group B under phase II is for all executives and key employees who have worked for the Company and its subsidiaries for more than 12 months, continuously, as of July 1, 2001.

Kelompok B pada tahap III adalah karyawan eksekutif dan karyawan kunci yang telah bekerja berturut-turut lebih dari 12 bulan terhitung tanggal 1 Juli 2002.

Group B under phase III is for all executives and key employees who have worked for the Company and its subsidiaries for more than 12 months, continuously, as of July 1, 2002.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 7 Juni 2001 yang telah dinyatakan dengan akta notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 8 pada tanggal yang sama, para pemegang saham menyetujui penurunan harga pelaksanaan opsi dari yang telah ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 850 menjadi Rp 310 per saham sehubungan dengan turunnya harga saham Perusahaan di bursa efek di Indonesia.

Based on the Stockholders’ Extraordinary General Meeting held on June 7, 2001 as notarized by notarial deed No. 8 of Fathiah Helmi, S.H. on the same date, the stockholders agreed to reduce the exercise price of ESOP from Rp 850 to Rp 310 per share after considering the decline of the Company’s market price per share in the stock exchange in Indonesia.





- 48 -

Selanjutnya, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 27 September 2001, yang telah dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 29 pada tanggal yang sama, para pemegang saham menyetujui untuk menyesuaikan jumlah hak opsi dari ESOP menjadi sebanyak-banyaknya 81.480.000 hak opsi sehubungan dengan adanya pembagian saham bonus pada tahun 2001 dan mengubah jangka waktu pelaksanaan opsi dari semula 3 tahun menjadi 15 tahun.

In addition, based on the Stockholders’ Extraordinary General Meeting held on September 27, 2001 as notarized by notarial deed No. 29 of Fathiah Helmi, S.H. on the same date, the stockholders agreed to adjust the total stock option outstanding to 81,480,000, in connection with the distribution of bonus shares in 2001, and change the exercise period of ESOP from 3 years to 15 years.

Sehubungan dengan perubahan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan, karena adanya pembagian saham bonus, program pemilikan saham oleh karyawan telah disesuaikan dalam harga pelaksanaan sesuai dengan rumus tertentu menjadi Rp 103 per saham.

In connection with the change in the Company’s issued and fully paid-in capital stock, due to distribution of bonus shares, the exercise price of ESOP has been adjusted based on a certain formula to Rp 103 per share.

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 18 tanggal 3 Juni 2009 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., para pemegang saham menyetujui untuk mempercepat jangka waktu pelaksanaan opsi menjadi tanggal 3 Juni 2010.

Based on notarial deed of the Stockholders’ Exatrordinary General Meeting No. 18 dated June 3, 2009 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., notary in Jakarta, the stockholders agreed to accelerate the exercise period ESOP to June 3, 2010.

Mutasi hak opsi yang telah diberikan pada tahun 2009 dan 2008 disajikan sebagai berikut:

The movement of the number of options granted in 2009 and 2008 is presented as follows:

2009 2008

Hak opsi awal tahun 107.708.327 5.634.250 Options at the beginning of the yearPenambahan tahun berjalan - 102.074.077 Addition during the yearHak opsi yang dibatalkan (5.626.750) - Options forfeited

Jumlah hak opsi yang tersedia untuk dilaksanakan 102.081.577 107.708.327 Options available for exercise

Sesuai dengan PSAK No. 53 “Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham”, Perusahaan disyaratkan untuk mencatat beban kompensasi yang ditentukan berdasarkan nilai wajar hak opsi pada tanggal pemberian opsi.

In compliance with PSAK No. 53, “Accounting for Stock-Based Compensation”, the Company should record the compensation expense which is determined based on the fair value of options as at the grant date.

Nilai wajar dari setiap opsi yang diberikan dihitung dengan menggunakan model the Black-Scholes Option Pricing. Beban kompensasi setiap tahun setelah memperhitungkan hak opsi yang dibatalkan adalah sebesar Rp 142.662.629 dan Rp 126.508.213 masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008. Perusahaan tidak mencatat biaya kompensasi atas MSOP dan ESOP karena pengaruhnya tidak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi.

The fair value of each option granted is calculated using the Black-Scholes Option Pricing. Compensation cost for each year, after considering the bonus option forfeited, amounted to Rp 142,662,629 and Rp 126,508,213 in 2009 and 2008, respectively. The Company did not record the compensation expense for MSOP and ESOP because the effect is considered not significant to the consolidated financial statements.





- 49 -

27. PENJUALAN DAN BEBAN POKOK PENJUALAN

27. SALES AND COST OF SALES

Beban pokokPenjualan/ penjualan/ Laba kotor/

Sales Cost of sales Gross profitRp Rp Rp

Perangkat keras 2.392.693.917.875 2.231.404.001.741 161.289.916.134 HardwareJasa 675.406.477.697 484.865.314.710 190.541.162.987 ServicesPerangkat lunak 328.816.675.428 297.267.499.488 31.549.175.940 Software

Jumlah 3.396.917.071.000 3.013.536.815.939 383.380.255.061 Total

2009

Beban pokokPenjualan/ penjualan/ Laba kotor/

Sales Cost of sales Gross profitRp Rp Rp

Perangkat keras 2.508.997.230.847 2.250.533.486.775 258.463.744.072 HardwareJasa 535.640.414.559 398.979.253.851 136.661.160.708 ServicesPerangkat lunak 377.562.049.261 315.402.458.463 62.159.590.798 Software

Jumlah 3.422.199.694.667 2.964.915.199.089 457.284.495.578 Total

2008

Pada tahun 2009 dan 2008 tidak terdapat penjualan kepada pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan.

In 2009 and 2008, there is no sales to individual customers amounting to more than 10% of total sales.

Rincian pemasok yang melebihi 10% dari jumlah beban pokok pembelian adalah sebagai berikut:

The details of purchases from individual suppliers represent more than 10% of the total cost of sales are as follows:

% dari jumlah bebanJumlah/ pokok penjualan/Total % to total cost of sales

Rp

Hewlett-Packard Singapore Hewlett-Packard Singapore (Sales) Pte. Ltd. 975.616.686.981 32,37 (Sales) Pte. Ltd.

Sun Microsystems Pte. Ltd., Sun Microsystems Pte. Ltd.,Singapura 332.661.117.763 11,04 Singapore

Lenovo (Singapore) Pte. Ltd. 315.116.743.916 10,46 Lenovo (Singapore) Pte. Ltd.

Jumlah 1.623.394.548.660 53,87 Total

2009

% dari jumlah bebanJumlah/ pokok penjualan/Total % to total cost of sales

Rp

Hewlett-Packard Singapore Hewlett-Packard Singapore (Sales) Pte. Ltd. 548.425.054.415 18,50 (Sales) Pte. Ltd.

Sun Microsystems Pte. Ltd., Sun Microsystems Pte. Ltd.,Singapura 390.809.882.824 13,18 Singapore

Dell Asia Pacific Sdn., Malaysia 313.165.728.338 10,56 Dell Asia Pacific Sdn., Malaysia

Jumlah 1.252.400.665.577 42,24 Total

2008





- 50 -

28. BEBAN USAHA

28. OPERATING EXPENSES

2009 2008Rp Rp

Gaji dan kesejahteraan Salaries and employee's karyawan 166.549.798.084 116.556.287.976 welfare

Pemasaran 17.864.304.813 17.762.695.950 Marketing expensesSewa 12.061.675.670 10.240.250.174 RentalPerjalanan dinas 8.074.585.634 7.842.009.674 Business tripPenyusutan (Catatan 9) 6.615.159.256 4.786.210.631 Depreciation (Note 9)Asuransi 6.107.907.282 4.212.894.304 InsuranceJamsostek 5.186.387.995 4.059.873.579 Social welfare fundTelepon dan teleks 4.680.212.919 4.330.237.158 Telephone and telexPemeliharaan gedung Building and equipment

dan peralatan 4.268.512.139 4.610.711.519 maintenanceBeban bank 3.667.863.146 3.903.594.827 Bank chargesHonorarium tenaga ahli 3.637.028.118 4.617.572.746 Professional feesPos, cetakan, alat-alat tulis Postage, printing, stationery

dan fotocopy 3.054.986.449 2.597.441.531 and photocopyBiaya konferensi dan rapat 2.725.898.813 4.844.410.046 Conference and meetingBeban piutang ragu-ragu Provision for doubtful accounts

(Catatan 5) 2.187.285.703 550.554.950 (Note 5)Seminar dan pelatihan 2.146.375.387 3.766.683.077 Seminars and trainingLain-lain 6.533.980.532 8.012.360.494 Others

Jumlah 255.361.961.940 202.693.788.636 Total

29. PENGHASILAN BUNGA

29. INTEREST INCOME

2009 2008Rp Rp

Deposito berjangka 2.292.487.727 2.510.946.244 Time depositsJasa giro 1.063.744.159 752.616.203 Current accountPinjaman karyawan 68.301.328 54.763.305 Employees' loan

Jumlah 3.424.533.214 3.318.325.752 Total

30. BEBAN KEUANGAN

30. FINANCE COSTS

2009 2008Rp Rp

Beban keuangan dari: Finance costs on:Hutang bank (Catatan 12 dan 18) 21.807.195.653 20.065.198.075 Bank loans (Notes 12 and 18)Hutang Sukuk Ijarah (Catatan 19) 12.343.876.736 6.356.250.000 Sukuk Ijarah payable (Note 19)Lain-lain 38.781.046 124.864.499 Others

Jumlah 34.189.853.435 26.546.312.574 Total





- 51 -

31. PAJAK PENGHASILAN 31. INCOME TAX Beban (manfaat) pajak terdiri dari:

Tax expense (benefit) consists of the following:

2009 2008Rp Rp

Pajak kini - Anak perusahaan 36.354.616.117 51.024.128.012 Current tax - Subsidiaries

Pajak tangguhan Deferred taxPerusahaan (626.922.264) (430.469.473) The Company Anak perusahaan (3.729.778.556) (2.484.415.378) Subsidiaries

Efek perubahan tarif pajak - 2.009.316.446 Effect of changes in tax rate

Jumlah pajak tangguhan (4.356.700.820) (905.568.405) Total deferred tax

Jumlah 31.997.915.297 50.118.559.607 Total

Pajak Kini

Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dan rugi fiskal adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax per consolidated statements of income and fiscal loss is as follows:

2009 2008Rp Rp

Laba sebelum pajak menurut Income before tax per consolidated laporan laba rugi konsolidasi 89.793.497.873 132.193.363.643 statements of income

Laba sebelum pajak anak perusahaan (102.253.761.844) (138.585.836.125) Income before tax of subsidiaries

Rugi sebelum pajak Perusahaan (12.460.263.971) (6.392.472.482) Loss before tax of the Company

Perbedaan temporer: Temporary differences:Imbalan pasca kerja (1.270.707.493) (14.487.176) Post-employment benefits

Depreciation of property and Penyusutan aset tetap (361.555.865) (42.577.731) equipmentAmortisasi goodwill (1.099.505.589) (602.914.740) Goodwill amortizationRugi penurunan nilai aset tak Loss on impairment of intangible

berwujud 5.423.116.389 - assets

Jumlah 2.691.347.442 (659.979.647) Total

Perbedaan yang tidak dapat Non deductible expensesdiperhitungkan menurut fiskal: (non taxable income):Bagian rugi (laba) bersih Equity in net loss (earnings) of

perusahaan asosiasi (2.838.333.779) 3.665.477.860 associatesJamuan dan sumbangan 23.824.710 134.202.566 Entertainment and donationBeban pajak 92.766.092 177.503.300 Tax expensePenyisihan piutang ragu-ragu 1.432.961.000 3.602.550 Provision for doubtful accountsPenghasilan bunga yang Interest income subjected

dikenakan pajak final (351.228.834) (243.212.442) to final taxRugi penurunan nilai investasi Loss on impaiment of investment

pada perusahaan asosiasi 4.786.186.344 - in associateLain-lain (564.812.705) - Others

Jumlah 2.581.362.828 3.737.573.834 Total

Rugi fiskal Perusahaan (7.187.553.701) (3.314.878.295) Fiscal loss of the Company Rugi fiskal (setelah disesuaikan Fiscal loss (after adjustments

dengan SKP) (10.685.073.302) (7.553.853.394) resulting from Tax Decision Letter)

Rugi fiskal setelah penyesuaian (17.872.627.003) (10.868.731.689) Fiscal loss after adjustment





- 52 -

Taksiran Tagihan Pajak Penghasilan Estimated Claims for Tax Refund Taksiran lebih bayar pajak Perusahaan dan anak perusahaan yang berasal dari pembayaran pajak penghasilan di muka adalah sebagai berikut:

The estimated overpayments of income tax for the Company and its subsidiaries arising from the prepayments of income taxes are as follows:

2009 2008Rp Rp

Perusahaan The CompanyTahun berjalan Current year

Pasal 22 1.824.037 262.370 Article 22Pasal 23 4.654.001.080 6.982.999.860 Article 23Pasal 25 - 30.000.000 Article 25

Jumlah 4.655.825.117 7.013.262.230 Total Tahun sebelumnya 7.163.231.292 7.962.452.540 Previous years

Jumlah 11.819.056.409 14.975.714.770 Total

Anak perusahaan SubsidiariesTahun berjalan 37.100.475.321 44.276.490.328 Current yearTahun sebelumnya 44.972.221.287 37.596.320.741 Previous years

Jumlah 82.072.696.608 81.872.811.069 Total

Taksiran tagihan pajak penghasilan 93.891.753.017 96.848.525.839 Estimated claims for tax refund

Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan dan anak perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB). Bagian pajak penghasilan lebih bayar yang tidak dapat direstitusi dan pajak penghasilan kurang bayar atas surat ketetapan pajak diterima sebesar Rp 3.083.172.474 dan Rp 4.285.350.393 masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008 dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi.

In 2009 and 2008, the Company and its subsidiaries received several Tax Overpayment Decision Letters (SKPLB) and Tax Underpayment Decision Letters (SKPKB). The balance of tax overpayment which could not be offset with the tax underpayment based on those tax decision letters amounting to Rp 3,083,172,474 and Rp 4,285,350,393 in 2009 and 2008, respectively, was recorded as expense in the consolidated financial statements.

Atas sebagian surat ketetapan pajak yang diterima, Perusahaan dan anak perusahaan juga mengajukan keberatan sebagai berikut:

The Company and its subsidiaries filed objection letters on certain tax decision letters as follows:

a. Pada tanggal 27 Maret 2009, MII menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang menyatakan bahwa MII lebih bayar sebesar Rp 16.398.393.246 atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2007, kurang bayar Pajak Penghasilan (PPh) 21, 23, dan 26 tahun 2007 masing-masing sebesar Rp 223.090.894, Rp 123.820.384 dan Rp 211.064.127. MII telah mengajukan surat keberatan ke DJP pada bulan Juni 2009. Pada bulan Desember 2009, DJP menolak keberatan lebih bayar atas Pajak Penghasilan Badan dan kurang bayar PPh Pasal 21 dan 26 tersebut. MII mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak pada tanggal 8 Maret 2010. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, belum ada keputusan dari Pengadilan Pajak.

a. On March 27, 2009, MII received several Tax Decision Letters from the Director General of Taxation (DGT) declaring MII’s overpayment of 2007 corporate income tax of Rp 16,398,393,246, underpayment of 2007 Income Tax Article 21, Article 23 and Article 26 of Rp 223,090,894, Rp 123,820,384 and Rp 211,064,127, respectively. MII has filed objection letters to the DGT in June 2009. In December 2009, the DGT rejected MII’s objection on overpayment of corporate income tax and the underpayment of Income Tax Article 21 and Article 26. MII filed an appeal to the Tax Court on March 8, 2010. As of the issuance of the consolidated financial statements, no decision has yet been received from the Tax Court.





- 53 -

b. Pada tanggal 26 Pebruari 2009, MEB menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak dari DJP yang menyatakan MEB kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tahun 2007 sebesar Rp 1.407.998.893, kurang bayar atas Pajak Penghasilan Pasal 23 tahun 2007 sebesar Rp 688.292.670 dan kurang bayar PPN tahun 2007 sebesar Rp 152.356.068 atas pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean. MEB mengajukan surat keberatan atas kurang bayar tersebut ke DJP tanggal 25 Mei 2009. Dalam surat keputusan tanggal 8 Maret 2010, DJP menolak keberatan MEB.

b. On February 26, 2009, MEB received Tax Decision Letters from DGT declaring MEB’s underpayment of 2007 Value Added Tax (VAT) of Rp 1,407,998,893, underpayment of 2007 Income Tax Article 23 of Rp 688,292,670 and underpayment of 2007 VAT of Rp 152,356,068 because of using JKP from outside custom area. MEB has filed objection letters which were received by the DGT on May 25, 2009. In its decision letters dated March 8, 2010, the DGT rejected MEB’s objections.

c. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak tanggal 27 Maret 2008, kantor pajak menyatakan kurang bayar sejumlah Rp 55.428.953 atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2006. EMC mengajukan surat keberatan ke DJP atas koreksi penghasilan neto sebesar Rp 431.801.128 yang diterima DJP tanggal 25 Juni 2008.

c. In Tax Decision Letters dated March 27, 2008, the tax office has declared the underpayment of the 2006 Corporate Income Tax amounting to Rp 55,428,953. EMC has submitted an objection letter on the correction of net sales amounting to Rp 431,801,128, which was received by the DGT on June 25, 2008.

Berdasarkan Surat Keputusan tanggal 21 Oktober 2008, DJP menolak keberatan tersebut. Atas hasil tersebut, EMC mengajukan surat permohonan banding kepada Pengadilan Pajak tanggal 24 Desember 2008. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, belum ada keputusan dari Pengadilan Pajak.

In its Decision Letters dated October 21, 2008, the DGT rejected the objection. As a result, EMC has filed an appeal to the Tax Court on December 24, 2008. Up to the issuance date of the consolidated financial statements, there is no response from Tax Court.

d. Pada tanggal 25 April 2008, MII menerima

beberapa Surat Ketetapan Pajak dari DJP yang menyatakan kurang bayar atas Pajak Penghasilan Pasal 23 tahun 2006 dan Pajak Pertambahan Nilai masing-masing sebesar Rp 142.592.446 dan Rp 1.979.299.746 dan lebih bayar atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2006 sebesar Rp 13.074.002.399. MII mengajukan surat keberatan ke DJP yang diterima tanggal 23 Juli 2008.

d. On April 25, 2008, MII received Tax Decision Letters from the DGT declaring MII’s underpayment of 2006 Income Tax Article 23 and VAT of Rp 142,592,446 and Rp 1,979,299,746, respectively, and overpayment of 2006 Corporate Income Tax of Rp 13,074,002,399. MII submitted objection letter which was received by the DGT on July 23, 2008.

Pada tanggal 2 Maret 2009, DJP mengeluarkan surat keputusan untuk menerima sebagian keberatan dan melakukan koreksi sehubungan dengan kurang bayar atas Pajak Penghasilan Pasal 23 dan Pajak Pertambahan Nilai masing-masing sebesar Rp 83.526.311 dan Rp 602.215.230 dan lebih bayar atas Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp 15.374.014.030.

On March 2, 2009, DGT issued decision letters to recognized certain point of objections and made corrections, resulting in the underpayment of Income Tax Article 23 and VAT of Rp 83,526,311 and Rp 602,215,230, respectively, and Corporate Income Tax overpayment of Rp 15,374,014,030.





- 54 -

Aset Pajak Tangguhan

Deferred Tax Assets

Rincian aset bersih pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:

The details of the net deferred tax assets of the Company and its subsidiaries are as follows:

2009 2008Rp Rp

Aset Pajak Tangguhan - bersih Deferred Tax Assets - netPerusahaan 2.953.006.115 2.326.083.851 The CompanyAnak perusahaan Subsidiaries

PT Mitra Integrasi Informatika 4.005.560.576 3.560.840.265 PT Mitra Integrasi InformatikaPT Sun Microsystems Indonesia 4.059.361.800 3.072.383.850 PT Sun Microsystems IndonesiaPT Soltius Indonesia 2.594.645.810 2.658.653.592 PT Soltius IndonesiaSoltius Australia Pty. Ltd. Soltius Australia Pty. Ltd.

(dahulu Intelligroup Australia (formerly Intelligroup Australia Pty. Ltd.) 2.809.494.278 1.496.829.632 Pty. Ltd.)

PT Metrodata E Bisnis 2.141.418.793 929.758.051 PT Metrodata E BisnisPT E Metrodata Com 8.934.857 6.765.636 PT E Metrodata Com

Jumlah 18.572.422.229 14.051.314.877 Total

Rincian aset pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:

The details of the Company’s deferred tax assets are as follows:

Dikreditkan Dikreditkan(dibebankan) ke Efek perubahan (dibebankan) kelaporan laba rugi/ tarif pajak/ laporan laba rugi/

Credited (charged) Effect of Credited (charged) 1 Januari 2008/ to income (expense) changes in 31 Desember 2008/ to income (expense) 31 Desember 2009/January 1, 2008 for the year tax rate December 31, 2008 for the year December 31, 2009

Rp Rp Rp Rp Rp RpAset (kewajiban) pajak tangguhan/Deferred tax assets (liabilities):

Imbalan pasca kerja/Post-employment benefits 522.055.173 (4.346.152) (86.284.837) 431.424.184 (317.676.873) 113.747.311

Penyusutan aset tetap/Depreciation of property and

equipment 201.083.322 (12.773.319) (31.385.000) 156.925.003 (90.388.966) 66.536.037Rugi fiskal/Fiscal loss 1.667.838.389 598.317.629 (377.692.669) 1.888.463.349 (45.914.597) 1.842.548.752Amortisasi goodwill/Goodwill

amortization - (150.728.685) - (150.728.685) 1.080.902.700 930.174.015

Aset Pajak Tangguhan - Bersih/Deferred Tax Assets - Net 2.390.976.884 430.469.473 (495.362.506) 2.326.083.851 626.922.264 2.953.006.115

Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.

Based on law No. 36/2008 the amendment of tax law No. 7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the enacted tax rates that are expected to apply in the period when the asset is realized or liability is settled.





- 55 -

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows:

2009 2008Rp Rp

Laba sebelum pajak menurut Income before tax per consolidated laporan laba rugi konsolidasi 89.793.497.873 132.193.363.643 statements of income

Laba sebelum pajak anak perusahaan (102.253.761.844) (138.585.836.125) Income before tax of subsidiaries

Rugi sebelum pajak Perusahaan (12.460.263.971) (6.392.472.482) Loss before tax of the Company

Pajak sesuai tarif pajak yang berlaku (2.916.014.494) (1.947.887.481) Tax at effective tax rate Pengaruh pajak atas beban yang tidak

dapat diperhitungkan menurut fiskal 593.713.450 1.121.272.150 Permanent differences

Manfaat pajak Perusahaan (2.322.301.044) (826.615.331) Tax benefit of the Company Efek perubahan tarif pajak - 495.362.506 Effect of changes in tax rateRugi fiskal yang tidak dapat dikompensasi 1.695.378.780 396.145.858 Unutilized fiscal loss

Jumlah (626.922.264) 64.893.033 Total

Beban pajak anak perusahaan 32.624.837.561 50.053.666.574 Tax expense of subsidiaries

Jumlah beban pajak 31.997.915.297 50.118.559.607 Total tax expense

32. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

32. BASIC EARNINGS PER SHARE

Berikut ini adalah data yang digunakan sebagai dasar untuk perhitungan laba bersih per saham dasar:

The computation of basic earnings per share is based on the following data:

2009 2008Rp Rp

Laba bersih 10.064.638.280 29.956.430.437 Net income

Lembar/Shares Lembar/Shares

Jumlah rata-rata tertimbang Weighted average number of saham biasa 2.041.925.923 2.041.925.923 ordinary shares

Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi saham biasa dilutif yang berasal dari hak opsi saham, karena harga pelaksanaan opsi saham lebih tinggi dari harga pasar saham.

At balance sheet dates, the Company did not have potentially dilutive common shares arising from stock option, as the exercise price of the option is higher than the market price of the share.





- 56 -

33. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA

Sifat Hubungan Istimewa

a. Sun Microsystems Pte. Ltd., Singapura memiliki

pemegang saham yang sama dengan SMI, anak perusahaan.

b. BT Frontline Pte Ltd., Singapura merupakan

pemegang saham EMC, anak perusahaan.

33. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Nature of Relationship

a. Sun Microsystems Pte. Ltd., Singapore has

the same stockholder with SMI, a subsidiary.

b. BT Frontline Pte Ltd., Singapore is the stockholder of EMC, a subsidiary.

Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Transactions with Related Parties

In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into certain transactions with related parties. Significant transactions and balances with related parties are as follows:

a. Pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, Sun Microsystems Pte. Ltd., Singapura, sebesar Rp 332.661.117.763 pada tahun 2009 dan Rp 390.809.882.824 pada tahun 2008, atau sebesar 11,04% dan 13,18% dari jumlah beban pokok penjualan pada tahun 2009 dan 2008. Pada tanggal neraca, hutang atas pembelian ini dicatat sebagai bagian dari akun hutang usaha, yang meliputi 7,18% dan 8,70% dari jumlah kewajiban masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 13).

a. Purchase of goods from Sun Microsystems Pte. Ltd., Singapore, a related party, which amounted to Rp 332,661,117,763 in 2009 Rp 390,809,882,824 in 2008, or 11.04% in 2009 and 13.18% in 2008 of total cost of sales. At balance sheet date, the payables from these purchases are presented as part of trade accounts payable, which constituted 7.18% and 8.70% of total liabilities as of December 31, 2009 and 2008, respectively (Note 13).

b. Perusahaan dan anak perusahaan juga mempunyai transaksi diluar usaha dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang telah diungkap pada Catatan 17.

b. The Company and its subsidiaries also entered into nontrade transactions with related party as described in Note 17.

34. INFORMASI SEGMEN

34. SEGMENT INFORMATION

Segmen Usaha Perusahaan membagi segmen usaha berdasarkan: 1. Distribusi

Perdagangan perangkat keras. Perlengkapannya seperti data storage

devices, terminals, memory dan lain-lain.

Business Segment The Company divided its business segments based on: 1. Distribution

Sale of hardware. Basic peripherals e.g., data storage

devices, terminals, memory and peripheral





- 57 -

2. Solusi Jasa pemeliharaan untuk menjamin

produk dan sistem yang dijual berfungsi dengan baik.

Jasa penyewaan perangkat keras. Perdagangan system management

software, middleware, serverware and system level software.

Jasa profesional untuk konsultasi, implementasi dan pelatihan.

2. Solutions Maintenance service to ensure that

products and systems perform properly.

Hardware rental. Sale of system management software,

middleware, serverware and system level software.

Professional service for consultation, implementation and training.

Berikut adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:

The following information is based on business segment:

Distribusi/ Solusi/ Jumlah/ Eliminasi/ Konsolidasi/Distribution Solutions Total Elimination Consolidation

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

PENJUALAN SALESPenjualan ekstern 1.771.226.315 1.625.690.756 3.396.917.071 - 3.396.917.071 External salesPenjualan antar segmen 54.326.308 129.872.554 184.198.862 (184.198.862) - Inter-segment sales

Jumlah penjualan 1.825.552.623 1.755.563.310 3.581.115.933 (184.198.862) 3.396.917.071 Total sales

HASIL RESULTHasil segmen 28.411.987 160.736.892 189.148.879 (1.438.592) 187.710.287 Segment ResultBeban yang tidak dapat

dialokasikan (59.691.994) Unallocated expenses

Laba usaha 128.018.293 Income from operations

Beban bunga (34.189.853) Interest expenseBagian laba (rugi) bersih Equity in net earnings

perusahaan asosiasi 2.838.334 (92.793) 2.745.541 - 2.745.541 (loss) of associates Beban lain-lain (6.780.484) Other expense

Laba sebelum pajak 89.793.497 Income before taxBeban pajak (31.997.915) Tax expense Laba sebelum hak Income before minority

minoritas atas laba interest in net income bersih anak perusahaan 57.795.582 of subsidiaries

Hak minoritas atas laba Minority interest in netbersih anak perusahaan - (27.654.661) (27.654.661) (20.076.283) (47.730.944) income of subsidiaries

Laba bersih 10.064.638 Net income

NERACA BALANCE SHEETS

Aset segmen 445.020.106 714.401.154 1.159.421.260 (121.348.865) 1.038.072.395 Segment AssetsInvestasi pada perusahaan

asosiasi dengan metode Investments in associatesekuitas 18.152.045 2.829.757 20.981.802 - 20.981.802 under equity method

Jumlah aset 463.172.151 717.230.911 1.180.403.062 (121.348.865) 1.059.054.197 Total assets

Kewajiban segmen 105.972.638 450.678.315 556.650.953 (121.348.865) 435.302.088 Segment liabilities

Kewajiban yang tidak dapat Unallocated liabilitiesdialokasi 218.473.609 segment

Jumlah kewajiban 653.775.697 Total liabilities

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION

Pengeluaran modal 637.403 34.667.114 35.304.517 - 35.304.517 Capital expenditure

Penyusutan 497.154 39.922.577 40.419.731 - 40.419.731 Depreciation

2009





- 58 -

Distribusi/ Solusi/ Jumlah/ Eliminasi/ Konsolidasi/Distribution Solutions Total Elimination Consolidation

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

PENJUALAN SALESPenjualan ekstern 1.654.545.443 1.767.654.252 3.422.199.695 - 3.422.199.695 External salesPenjualan antar segmen 94.389.919 330.294.975 424.684.894 (424.684.894) - Inter-segment sales

Jumlah penjualan 1.748.935.362 2.097.949.227 3.846.884.589 (424.684.894) 3.422.199.695 Total sales

HASIL RESULTHasil segmen 75.089.112 215.689.969 290.779.081 - 290.779.081 Segment ResultBeban yang tidak dapat

dialokasikan (36.188.374) Unallocated expenses

Laba usaha 254.590.707 Income from operations

Beban bunga (26.546.312) Interest expenseBagian laba (rugi) bersih Equity in net earnings

perusahaan asosiasi (3.665.478) (451.622) (4.117.100) - (4.117.100) (loss) of associates Beban lain-lain (91.733.931) Other expense

Laba sebelum pajak 132.193.364 Income before taxBeban pajak (50.118.560) Tax expense

Laba sebelum hak Income before minority minoritas atas laba interest in net income bersih anak perusahaan 82.074.804 of subsidiaries

Hak minoritas atas laba Minority interest in netbersih anak perusahaan - (30.343.295) (30.343.295) (21.775.079) (52.118.374) income of subsidiaries

Laba bersih 29.956.430 Net income

NERACA BALANCE SHEETS

Aset segmen 648.295.246 821.443.559 1.469.738.805 (196.267.102) 1.273.471.703 Segment AssetsInvestasi pada perusahaan

asosiasi dengan metode Investments in associatesekuitas 11.913.898 3.409.903 15.323.801 - 15.323.801 under equity method

Jumlah aset 660.209.144 824.853.462 1.485.062.606 (196.267.102) 1.288.795.504 Total assets

Kewajiban segmen 169.123.772 511.226.075 680.349.847 (196.267.102) 484.082.745 Segment liabilities

Kewajiban yang tidak dapat Unallocated liabilitiesdialokasi 384.952.968 segment

Jumlah kewajiban 869.035.713 Total liabilities

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION

Pengeluaran modal 4.424.327 52.994.980 57.419.307 - 57.419.307 Capital expenditure

Penyusutan 3.389.300 26.945.631 30.334.931 - 30.334.931 Depreciation

2008

Segmen Geografis Penjualan berdasarkan pasar geografis Tabel berikut menunjukkan distribusi dari keseluruhan penjualan Perusahaan dan anak perusahaan berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan tempat diproduksinya barang dan jasa:

Geographical Segment

Sales by geographical market

The following table shows the distribution of the Company and its subsidiaries’ sales by geographical market, regardless of where the goods and services are produced:

2009 2008Rp Rp

Indonesia 3.365.991.869.780 3.396.968.899.044 IndonesiaAustralia 22.818.284.782 16.932.956.308 AustraliaThailand 8.106.916.438 8.297.839.315 Thailand

Jumlah 3.396.917.071.000 3.422.199.694.667 Total

Aset Perusahaan, MEB, MII, EMC, SMI dan SI berlokasi di Indonesia, aset SAPL dan TTS berlokasi di Singapura, aset SA berlokasi di Australia dan aset STL berlokasi di Thailand.

Assets of the Company, MEB, MII, EMC, SMI and SI are located in Indonesia, assets of SAPL and TTS are located in Singapore, assets of SA are located in Australia and assets of STL are located in Thailand.





- 59 -

35. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

35. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

At December 31, 2009 and 2008, the Company and its subsidiaries had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:

Mata Uang Ekuivalen Mata Uang EkuivalenAsing/ Rupiah/ Asing/ Rupiah/Foreign Equivalent in Foreign Equivalent in

currency Rupiah currency RupiahAset Assets

Aset Lancar Current AssetsKas dan setara kas USD 12.785.199 120.180.872.211 15.437.999 169.046.088.455 Cash and cash equivalents

EUR 201.272 2.719.120.704 158.131 2.440.335.461AUD 346.324 2.920.136.414 383.485 2.897.424.750BHT 18.128.056 5.112.655.676 19.441.878 6.129.829.602

Piutang usaha USD 28.947.308 272.104.691.919 34.969.514 382.916.176.018 Trade accounts receivableEUR 278.530 3.762.853.145 50.439 778.398.836AUD 381.776 3.219.059.883 311.753 2.355.455.303BHT 2.780.827 784.276.695 8.560.651 2.699.087.619

Piutang lain-lain USD 118.233 1.111.394.191 - - Other accounts receivableBHT 920 259.346 - -

Aset Tidak Lancar Non-current AssetsAset lain-lain USD 1.452.100 13.649.729.941 1.519.661 15.479.293.810 Other assets

BHT - - 358.642 113.076.161

Jumlah Aset 425.565.050.125 584.855.166.015 Total Assets

Kewajiban LiabilitiesKewajiban Lancar Current Liabilities

Hutang bank USD 13.609.360 127.927.987.760 26.230.111 287.219.720.758 Bank loansHutang usaha USD 18.011.116 169.304.491.881 19.209.824 210.347.576.085 Trade accounts payable

EUR 244.507 3.303.218.366 107.418 1.657.723.253SGD - - 10.191 77.526.606AUD 203.959 1.719.741.083 123.650 934.238.780BHT 29.651 8.362.605 428.963 135.247.721

Biaya yang masih harus dibayar USD 1.917.764 18.026.986.049 3.952.200 43.276.592.317 Accrued expenses

EUR - - 18.209 281.000.860AUD 20.675 174.327.606 194.269 1.467.801.372BHT 1.131.743 319.185.366 4.022.457 1.268.240.609SGD 20.926 140.170.866 - -

Hutang lain-lain USD 128.794 1.210.660.073 1.082.869 11.857.417.167 Other accounts payableAUD 45.147 380.671.424 87 661.840BHT 348.020 98.152.168 11.604 3.658.669SGD 18.762 125.679.598 - -

Bagian hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam Current maturities of satu tahun USD 666.672 6.266.716.274 496.216 5.433.566.609 long-term bank loans

Kewajiban Tidak Lancar Non-Current LiabilityHutang bank jangka panjang -

setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term bank loans -dalam satu tahun USD 833.324 7.833.245.600 - - net of current maturities

Jumlah Kewajiban 336.839.596.719 563.960.972.646 Total Liabilities

Aset Bersih 88.725.453.406 20.894.193.369 Net Assets

2009 2008





- 60 -

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:

The conversion rates used by the Company and its subsidiaries on December 31, 2009 and 2008 are as follows:

Mata uang 2009 2008 Foreign currenciesRp Rp

1 USD 9.400,00 10.950,00 USD 11 SGD 6.698,52 7.607,36 SGD 11 EUR 13.509,69 15.432,40 EUR 11 AUD 8.431,81 7.555,51 AUD 11 BHT 282,03 315,29 BHT 1

36. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING 36. SIGNIFICANT AGREEMENTS a. Perusahaan dan beberapa anak perusahaan

ditunjuk sebagai distributor di Indonesia dari perusahaan-perusahaan sebagai berikut:

a. The Company and certain subsidiaries are

the distributors in Indonesia for the following companies:

PT Epson Indonesia SAP Aktiengesellschaft (SAP AG), Jerman/Germany Hewlett Packard South East Asia Pte., Ltd. Microsoft Corporation Dell Asia Pacific Sdn., Malaysia Hitachi Data Systems, Pte. Ltd., Singapura/Singapore Hewlett-Packard Singapore (Sales) Pte. Ltd., Singapura/Singapore PT IBM Indonesia Lotus Development (Asia Pacific), Pte., Ltd., Singapura/Singapore Microsoft Regional Sales Corporation, Singapura/Singapore PT Oracle Indonesia Sun Microsystems Pte. Ltd., Singapura/Singapore Systems Union Software Ltd., Singapura/Singapore Sourcecode Technology Holdings, Inc. Amerika Serikat/United States PT Microsoft Indonesia Lenovo (Singapore) Pte., Ltd., Singapura/Singapore Webmethods Singapore, Pte. Ltd., Singapura/Singapore Nucleus Software Exports Limited, India Microsoft Licensing, GP, Amerika Serikat/United States Adobe Systems Software Ireland Limited IMX Software Group Pty Limited, Australia EMC (Benelux) BV SARL BMC Software Asia Pacific, Pte Ltd Dell Global B.V (Singapore Branch)

Penunjukan Perusahaan dan anak perusahaan sebagai distributor berlaku untuk jangka waktu berkisar antara 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun yang dapat diperpanjang dengan persetujuan antara Perusahaan dan anak perusahaan dengan para pemasok tersebut. Perjanjian ini memuat antara lain, bahwa harga jual dari produk-produk tersebut akan ditentukan berdasarkan daftar harga yang disediakan oleh pemasok.

The Company and its subsidiaries will act as distributors for 1 (one) to 5 (five) years and can be extended based on the agreements between the Company and its subsidiaries and the suppliers. The agreements provide, among others,that the price of the products will be determined based on the price list as provided by the suppliers.





- 61 -

b. Pada tanggal 9 Desember 1999, Perusahaan mengadakan perjanjian R/3 Software Individual End-user License (Perjanjian) dengan SAP Aktiengesellchaft (SAP), sebuah perusahaan yang berlokasi di Jerman, dimana Perusahaan diberi lisensi non-ekslusif untuk menggunakan perangkat lunak R/3 di Indonesia maupun negara-negara lainnya sesuai kesepakatan terlebih dahulu melalui perjanjian tertulis di antara kedua belah pihak seperti di jelaskan dalam Perjanjian. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu yang tidak terbatas sepanjang kedua belah pihak sepakat untuk tidak melakukan perubahan atas isi Perjanjian tersebut. Sebagai imbalannya, Perusahaan diharuskan untuk membayar jasa lisensi dan jasa konsultasi perangkat lunak. Berdasarkan ”Novation Agreement” tanggal 15 Desember 2008 antara SAP, Perusahaan dan MEB, SAP telah menyetujui untuk mengalihkan seluruh hak dan kewajibannya sehubungan dengan perjanjian tersebut kepada MEB.

b. On December 9, 1999, the Company entered into an R/3 Software Individual End-user License (Agreement) with SAP Aktiengesellchaft (SAP), a company located in Germany, which grants the Company a non-exclusive license to use SAP’s proprietary R/3 software in Indonesia and any other countries as agreed upon in advance in writing by the parties as specified in the Agreement, for an unlimited period unless changed by the parties. The Company pays license and software consultation fees. Based on novation agreement dated December 15, 2008 between SAP, the Company and MEB, SAP has agreed to novate all of SAP’s rights and obligations under the agreement to MEB.

c. Pada tanggal 23 Desember 1999, Perusahaan mengadakan perjanjian Professional Service (Perjanjian) dengan PT SAP Indonesia, dimana Perusahaan memperoleh konsultasi perangkat lunak (software) dan jasa profesional dari SAP untuk mendukung instalasi dan penerapan software tersebut di Asia. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

c. On December 23, 1999, the Company entered into a Professional Service Agreement with PT SAP Indonesia to obtain software consulting and professional services in support of the installation and implementation of SAP software in Asia. The Agreement is valid for an unlimited period.

37. IKATAN

Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai fasilitas-fasilitas kredit, fasilitas bank garansi, letter of credit pre-settlement line dan jaminan asuransi dari pihak-pihak sebagai berikut:

37. COMMITMENTS

As of December 31, 2009, the Company and its subsidiaries have credit facilities, bank guarantee facilities, letter of credit pre-settlement line and insurance coverage with the following parties:

Fasilitas Fasilitas

Fasilitas yang telah yang belum maksimal/ digunakan/ digunakan/ TanggalMaximum Used Unused jatuh tempo/facilities facilities facilities Maturity date

PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk Indonesia Tbk- Pinjaman modal kerja - Demand loan

(Catatan 12) USD 6.500.000 228.000 6.272.000 31 Agustus 2010/ (Note 12)August 31, 2010

- Stand by letter of credit USD 10.000.000 - Standby LC anddan bank garansi bank guaranteedengan rincian: with details:- Jaminan Penawaran IDR 1.462.751.894 - 16 April 2010/ - Bid Bond

April 16, 2010USD 98.984 - 20 April 2010/

April 20, 2010- Jaminan Pelaksanaan IDR 2.081.259.691 - 31 Juli/July 31, 2011 - Performance Bond

USD 463.357 - 30 September 2013/September 30, 2013

- Jaminan Pemeliharaan IDR 194.905.571 - 21 Oktober 2010/ - Maintenance BondOctober 21, 2010

USD 251.079 - 14 Desember 2010/December 14, 2010





- 62 -

Fasilitas FasilitasFasilitas yang telah yang belum

maksimal/ digunakan/ digunakan/ TanggalMaximum Used Unused jatuh tempo/facilities facilities facilities Maturity date

- Jaminan Uang Muka IDR 823.102.500 4 Maret/March 4, 2010 - Advance Bond- Jaminan Pembayaran IDR 7.991.707.500 - 29 Januari 2010/ - Payment Bond

January 29, 2010- Jaminan Bea Cukai IDR 180.696.000 1 Maret/March 1, 2010 - Customs Bond- Jaminan Stand by USD 2.086.400 - 31 Oktober 2010/ - Stand by LC

October 31, 2010- Letter of Credit IDR 300.000.000 24 April 2010/ - Letter of Credit

April 24, 2010- Rekening pembiayaan USD 4.508.036 - 31 Agustus 2010/ - Open Account Facility (OAF)

(Catatan 12) August 31, 2010 (Note 12)

PT Bank Chinatrust PT Bank Chinatrust Indonesia Indonesia - Demand Loan USD 2.000.000 - 2.000.000 17 Mei/May 17, 2010 - Demand Loan

2.000.000 2.000.000 17 Mei/May 17, 2010PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk

- Pinjaman berjangka - Term LoansPTX - OD USD 1.000.000 - 1.000.000 5 April 2010/ PTX - OD

April 5, 2010PTX - OD IDR 20.000.000.000 - 20.000.000.000 5 April 2010/ PTX - OD

April 5, 2010PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Persero) Tbk

- Jaminan Pemeliharaan IDR 35.710.422 35.710.422 - 13 Maret 2010 - Maintenance BondMarch 13, 2010

PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk- Pinjaman Modal kerja - Demand Loan

USD 7.000.000 4.404.000 2.596.000 24 Mei/May 24, 2010USD 5.000.000 3.775.000 1.225.000 30 Mei/May 30, 2010USD 1.800.000 - 1.800.000 17 Mei/May 17, 2010USD 6.000.000 - 6.000.000 30 Mei/May 30, 2010

- Stand by letter of USD 8.500.000 - Standby LCcredit dan bank and banksgaransi dengan guarantee withrincian: details:- Jaminan Penawaran IDR - 571.439.043 - 11 April 2010/ - Bid Bond

April 11, 2010USD - 46.400 - 28 Pebruari 2010/

February 28, 2010- Jaminan Pelaksanaan IDR - 4.151.753.486 - 11 Nopember 2011/ - Performance Bond

November 11, 2011USD - 1.041.437 - 30 Oktober 2014/

October 30, 2014- Jaminan Pemeliharaan IDR - 208.040.250 - 2 Januari 2011/ - Maintenance Bond

January 2, 2011USD 109.976 - 11 Desember 2012/

December 11, 2012- Jaminan Pembayaran IDR - 1.588.327.908 - 15 Januari 2010/ - Payment Bond

January 15, 2010USD - 1.901.250 - 26 Mei 2010/

May 26, 2010- Jaminan standby LC USD - 3.450.000 - 31 Desember 2010/ - Standby LC

December 31, 2010- Jaminan Uang Muka IDR - 1.907.063.654 - 28 Pebruari 2010/ - Advance Bond

February 28, 2010

PT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC IndonesiaPinjaman tetap on installment USD 2.000.000 1.499.996 500.004 31 Maret 2012/ Installment fixed loan credit

March 31, 2012





- 63 -

Fasilitas FasilitasFasilitas yang telah yang belum

maksimal/ digunakan/ digunakan/ TanggalMaximum Used Unused jatuh tempo/facilities facilities facilities Maturity date

PT. Bank Permata PT. Bank Permata- Invoice Financing dan USD 14.000.000 694.324 13.305.676 2 Juni 2010 dan 2 Juni 2012/ - Invoice Financing and

Term Loan June 2, 2010 and June 2, 2012 Term Loan- Commercial Invoice Financing USD 4.000.000 - 4.000.000 30 Juni 2010/June 30, 2010 - Commercial Invoice Financing- Fasilitas Rekening Koran IDR 1.000.000.000 - 1.000.000.000 30 Juni 2010/June 30, 2010 - Overdraft facility

The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd., Jakarta Banking Corp. Ltd., JakartaCombine limit USD 5.000.000 - 4.000.000 Combine limit

- Jaminan standby LC - 1.000.000 - 31 Oktober 2010/ - Standby LCOctober 31, 2010

PT Asuransi Centris PT Asuransi Centris- Jaminan Pelaksanaan USD 9.064 9.064 - 26 Juni 2011/ - Performance Bond

June 26, 2011PT Asuransi Jasa Indonesia PT Asuransi Jasa Indonesia(Persero) (Persero)

- Jaminan Pelaksanaan USD 4.809 4.809 - 22 Juni 2010/ - Performance BondJune 22, 2010

PT Asuransi Jasa Tania PT Asuransi Jasa Tania- Jaminan Pemeliharaan IDR 350.977.177 350.977.177 - 10 Desember 2012/ - Maintenance Bond

December 10, 2012

38. KEJADIAN SESUDAH TANGGAL NERACA 38. SUBSEQUENT EVENTS

a. Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli dan Pengalihan Hak Atas Saham No. 22 tanggal 2 Maret 2010 dari Dr. Irawan Soerodjo S.H., MSi., notaris di Jakarta, Perusahaan menjual seluruh sahamnya dalam PT Kepsonic Indonesia (Catatan 8) kepada Jang Samki dengan harga penjualan sebesar US$ 1.200.000.

a. Based on the Deed of Sale and Purchase Agreement and Transfer of Share’s rights No. 22 dated March 2, 2010 of Dr. Irawan Soerodjo S.H., MSi., notary in Jakarta, the Company sold all of its shares in PT Kepsonic Indonesia (Note 8) to Jang Samki with selling price amounting to US$ 1,200,000.

b. Pada tanggal 26 Januari 2010, Perusahaan telah menyampaikan pemberitahuan kepada BT Frontline Pte. Ltd., mengenai pelaksanaan opsi jual (put option) atas seluruh saham Perusahaan di PT E Metrodata Com (EMC), sesuai dengan perjanjian usaha patungan (Joint Venture Agreement) tertanggal 3 Januari 2007. Perusahaan telah memberitahukan hal tersebut kepada Bapepam-LK dengan surat tertanggal 27 Januari 2010. Jumlah aset, penjualan dan laba bersih EMC yang termasuk dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2009, adalah sebagai berikut:

b. On January 26, 2010, the Company sent a notice to BT Frontline Pte. Ltd., on the execution of a put option on all of the Company’s shares in PT E Metrodata Com (EMC) in accordance with the Joint Venture Agreement dated January 3, 2007. The Company has informed Bapepam-LK on such transaction through letter dated January 27, 2010. Total assets, sales and net income of EMC which are included in the consolidated financial statements in 2009, are as follows:

Rp

Jumlah aset 266.452.525.065 Total assetsPenjualan 544.282.259.640 SalesLaba bersih (51%) 20.895.722.969 Net income (51%)

c. Pada tanggal 11 Januari 2010, TTS-Infotech

Pte. Ltd., Singapura (TTS), anak perusahaan, telah memutuskan melakukan pembubaran perusahaan (voluntary winding up) sesuai dan berdasarkan hukum di Singapura. Hamish Alexander Christie ditunjuk sebagai likuidator TTS.

c. On January 11, 2010, TTS-Infotech Pte Ltd, Singapore (TTS), a subsidiary, has decided to take voluntary winding up in accordance with Singapore’s Law. Hamish Alexander Christie is appointed as TTS’s liquidator.





- 64 -

39. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN

39. THE IMPACT OF GLOBAL FINANCIAL CRISIS TO THE COMPANY AND ITS SUBSIDIARIES

Pasar modal dan keuangan global mengalami krisis kredit yang signifikan dan berfluktuasi. Kemampuan pelanggan Perusahaan dalam mempertahankan operasionalnya dan menghasilkan keuntungan serta membayar hutangnya pada saat jatuh tempo sangat tergantung pada keberhasilan kebijakan fiskal dan lainnya, suatu tindakan yang berada diluar kendali dalam rangka mencapai pemulihan ekonomi.

The global financial and capital markets have experienced severe credit crunch and volatility. The ability of the Company’s and its subsidiaries’ customers to maintain operations and profitability and to pay their debts as they mature may be dependent to a large extent on the effectiveness of the fiscal measures and other actions, beyond their control, undertaken to achieve economic recovery.

Namun demikian, Perusahaan dan anak perusahaan sedapat mungkin memelihara sumber keuangan dan kontrak jangka panjang dengan pelanggan dan pemasok pada area geografis dan industri yang berbeda.

Nevertheless, the Company and its subsidiaries maintain considerable financial resources, together with long term contracts with a number of customers and suppliers across diversified geographic areas and industries.

Manajemen memiliki alasan yang kuat untuk menghadapi risiko bisnis agar dapat mengatasi ketidakpastian keadaan ekonomi ini. Dan manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk melanjutkan operasi dimasa yang akan datang. Berdasarkan hal tersebut, Perusahaan dan anak perusahaan tetap dapat menggunakan prinsip kelangsungan hidup dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi.

The management has a reasonable expectation that the Company and its subsidiaries is well placed to manage its business risks successfully despite the current uncertain economic outlook. The management also believes that the Company and its subsidiaries have adequate resources to continue in operational existence for the foreseeable future. Accordingly, they continue to adopt the going concern basis in preparing the consolidated financial statements.

40. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK)

40. ADOPTION OF REVISED STATEMENTS AND INTERPRETATIONS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK AND ISAK)

a. Standar revisi yang berlaku efektif pada

tahun berjalan

a. Revised standard effective in the current year

Pada tahun 2009, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan standar akuntansi revisi untuk persediaan, yang menggantikan PSAK 14, Persediaan.

In 2009, the Company and its subsidiaries adopted the revised accounting standard for inventories, which supersedes PSAK 14, Inventories.

Perubahan mendasar pada standar ini termasuk antara lain entitas harus menggunakan rumus biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama, dan pembelian persediaan dengan persyaratan penyelesaian tangguhan (deferred settlement terms), perbedaan antara harga beli untuk persyaratan kredit normal dan jumlah yang dibayarkan diakui sebagai beban bunga selama periode pembiayaan.

The principal changes to the standard include among other things the requirement to use the same cost formula for all inventories having similar nature and use to the entity, and for purchase of inventories with deferred settlement terms, the difference between the purchase price for normal credit terms and the amount paid is recognized over the period of financing.

Penerapan awal ini tidak mempunyai pengaruh signifikan pada laporan keuangan konsolidasi tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi atau perjanjian yang akan datang.

The initial adoption has no significant effect on the consolidated financial statements but may affect the accounting for future transactions or arrangements.





- 65 -

b. Standar revisi yang telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif

b. Revised standards in issue not yet effective

i. Standar yang berlaku efektif untuk laporan

keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010: PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman

PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen

Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan

PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

i. Standards effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010: PSAK 26 (revised 2008), Borrowing

Costs PSAK 50 (revised 2006), Financial

Instruments: Presentation and Disclosures

PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement

ii. Standar yang berlaku efektif untuk laporan

keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian

Laporan Keuangan

PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas

PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi

PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama

PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada

Entitas Asosiasi

PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset

PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

ii. Standards effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011: PSAK 1 (revised 2009),

Presentation of Financial Statements

PSAK 2 (revised 2009), Statements of Cash Flows

PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements

PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments

PSAK 12 (revised 2009), Financial Reporting of Interest in Joint Ventures

PSAK 15 (revised 2009), Accounting for Investments in Associates

PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors

PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets

PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets

PSAK 58 (revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations

c. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif

ISAK berikut ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:

ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas

Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas

Purna-operasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa

ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan

ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik

c. Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) in issue not yet effective

The following ISAKs are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011:

ISAK 7 (revised 2009), Consolidation:

Special Purpose Entities ISAK 9, Changes in Existing

Decommissioning, Restoration and Similar Liabilites

ISAK 10, Customer Loyalty Programmes

ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners





- 66 -

ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas : Kontibusi Nonmoneter oleh Venturer

Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan konsolidasi.

ISAK 12, Jointly Controlled Entities: Non-monetary Contributions by Venturers

Management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the consolidated financial statements.

41. INFORMASI KEUANGAN TERSENDIRI

PERUSAHAAN 41. FINANCIAL INFORMATION OF THE PARENT

COMPANY ONLY

Informasi keuangan tersendiri induk perusahaan menyajikan informasi neraca, laporan laba rugi, perubahan ekuitas dan arus kas, dimana penyertaan saham pada anak perusahaan dipertanggungjawabkan dengan metode ekuitas. Informasi keuangan tersendiri Perusahaan disajikan pada halaman 67 sampai dengan 71.

The financial information of the parent company only presents balance sheets, statements of income, changes in equity and cash flows information in which investments in the subsidiaries were accounted for using the equity method. This supplementary information is presented on pages 67 to 71.

42. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI

42. APPROVAL OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 3 sampai dengan 66 dan informasi tambahan dari halaman 67 sampai dengan 71 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 26 Maret 2010.

The consolidated financial statements on pages 3 to 66 and supplementary information on pages 67 to 71 were approved and authorized for issue by the Directors on March 26, 2010.

P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk P.T. METRODATA ELECTRONICS TbkINDUK PERUSAHAAN SAJA PARENT COMPANY ONLYDAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI SCHEDULE I: PARENT COMPANY'SINDUK PERUSAHAAN *) BALANCE SHEETS *)31 DESEMBER 2009 DAN 2008 DECEMBER 31, 2009 AND 2008

2009 2008Rp Rp

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan bank 2.487.153.689 4.417.211.772 Cash on hand and in banksPiutang usaha Trade accounts receivable

Pihak yang mempunyai hubunganistimewa 9.580.762 12.625.680.552 Related parties

Pihak ketiga - setelah dikurangipenyisihan piutang ragu-ragu Third parties - net of allowance sebesar Rp 1.432.961.000 for doubtful accounts of tahun 2009 dan Rp 16.509.929 Rp 1,432,961,000 in 2009 andtahun 2008 10.721.611.792 22.309.601.579 Rp 16,509,929 in 2008

Persediaan 10.531.834.910 9.445.265.985 InventoriesUang muka pembelian 8.949.255.054 2.821.297.004 Advances for purchasesBiaya dibayar dimuka 117.928.126 - Prepaid expenses

Jumlah Aset Lancar 32.817.364.333 51.619.056.892 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETSAset pajak tangguhan - bersih 2.953.006.115 2.326.083.851 Deferred tax assets - netPiutang kepada pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 24.059.918.493 844.116.090 Accounts receivable from related partiesInvestasi saham 384.878.354.324 434.412.121.646 Investments in shares of stockAset tetap - setelah dikurangi Property and equipment - net of

akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of Rp 4.030.836.998 tahun 2009 dan Rp 4,030,836,998 in 2009 and Rp 6.114.094.313 tahun 2008 895.684.789 1.053.077.720 Rp 6,114,094,313 in 2008

Taksiran tagihan pajak penghasilan 11.819.056.409 14.975.714.770 Estimated claims for tax refundAset lain-lain 5.134.769.478 5.850.909.700 Other assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 429.740.789.608 459.462.023.777 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 462.558.153.941 511.081.080.669 TOTAL ASSETS

*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS *) PRESENTED UNDER EQUITY METHOD

- 67 -

P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk P.T. METRODATA ELECTRONICS TbkINDUK PERUSAHAAN SAJA PARENT COMPANY ONLYDAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI SCHEDULE I: PARENT COMPANY'SINDUK PERUSAHAAN *) BALANCE SHEETS *)31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Lanjutan) DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Continued)

2009 2008Rp Rp

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIESHutang bank 45.300.052.394 24.528.000.105 Bank loansHutang usaha Trade accounts payable

Pihak yang mempunyai hubunganistimewa - 53.442.267 Related parties

Pihak ketiga 2.539.006.960 4.349.794.499 Third partiesHutang lain-lain 490.846.839 6.707.261.397 Other accounts payableUang muka pelanggan 1.611.556.399 915.259.800 Advances from customersHutang pajak 3.785.084.389 5.486.380.513 Taxes payableBiaya yang masih harus dibayar 3.947.681.238 4.087.958.583 Accrued expenses

Jumlah Kewajiban Lancar 57.674.228.219 46.128.097.164 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIESHutang kepada pihak yang mempunyai

hubungan istimewa - 57.776.794.434 Accounts payable to related partiesHutang sukuk ijarah 84.170.659.077 88.299.680.215 Sukuk ijarah payableKewajiban imbalan pasca kerja 451.848.046 1.725.696.735 Post-employment benefits obligation

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 84.622.507.123 147.802.171.384 Total Non-Current Liabilities

EKUITAS EQUITYModal saham - nilai nominal Capital stock - Rp 50 par value

Rp 50 per saham per shareModal dasar - 8.000.000.000 saham

tahun 2009 dan 2.650.000.000 Authorized - 8,000,000,000 sharessaham tahun 2008 in 2009 and 2,650,000,000

Modal ditempatkan dan shares in 2008disetor penuh - 2.041.925.923 Issued and fully paid - 2,041,925,923 saham 102.096.296.150 102.096.296.150 shares

Tambahan modal disetor - bersih 41.605.123.843 41.605.123.843 Additional paid-in capital - netSelisih transaksi perubahan ekuitas Difference due to change of equity

anak perusahaan (2.956.571.120) (2.956.571.120) in subsidiarySelisih kurs penjabaran laporan Difference in foreign currency

keuangan 1.710.090.427 6.622.196.306 translationSaldo laba Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 21.000.000.000 21.000.000.000 AppropriatedTidak ditentukan penggunaannya 156.806.479.299 148.783.766.942 Unappropriated

Jumlah Ekuitas 320.261.418.599 317.150.812.121 Total Equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 462.558.153.941 511.081.080.669 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

- 68 -

P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk P.T. METRODATA ELECTRONICS TbkINDUK PERUSAHAAN SAJA PARENT COMPANY ONLYDAFTAR II: INFORMASI LAPORAN LABA RUGI SCHEDULE II: PARENT COMPANY'STERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) STATEMENTS OF INCOME *)UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009DAN 2008 AND 2008

2009 2008Rp Rp

PENJUALAN 292.528.392.077 440.177.372.613 SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN (285.734.082.623) (410.250.540.947) COST OF SALES

LABA KOTOR 6.794.309.454 29.926.831.666 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA (19.671.281.384) (18.750.977.772) OPERATING EXPENSES

LABA (RUGI) USAHA (12.876.971.930) 11.175.853.894 INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES)Penghasilan jasa manajemen 20.735.090.140 18.924.626.800 Management fees incomeKeuntungan (kerugian) kurs mata uang

asing - bersih 9.817.534.714 (17.924.787.518) Gain (loss) on foreign exchange - netPenghasilan bunga 585.707.803 375.547.321 Interest incomeKeuntungan penjualan aset tetap 10.029.909 609.339.286 Gain on sale of property and equipment Beban pajak (92.766.092) (177.503.300) Tax expenseKerugian penurunan nilai investasi Loss on impairment of investment

pada perusahaan asosiasi (4.786.186.344) - in associatesBeban keuangan (18.897.339.004) (12.178.978.537) Finance costsLain-lain - bersih 1.953.700.360 (156.304.328) Others - net

Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih 9.325.771.486 (10.528.060.276) Other Income (Charges) - Net

BAGIAN LABA BERSIH ANAK EQUITY IN NET EARNINGS OF PERUSAHAAN DAN ASOSIASI SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES

Bagian laba bersih anak perusahaan Equity in net earnings of subsidiaries dan perusahaan asosiasi 24.736.313.766 32.748.318.092 and associates

Beban amortisasi dan penurunan Amortization and impairment of aset tak berwujud (11.747.397.306) (3.374.788.240) intangible assets

Jumlah 12.988.916.460 29.373.529.852 Total

LABA SEBELUM PAJAK 9.437.716.016 30.021.323.470 INCOME BEFORE TAX

BEBAN (MANFAAT) PAJAK (626.922.264) 64.893.033 TAX EXPENSE (BENEFIT)

LABA BERSIH 10.064.638.280 29.956.430.437 NET INCOME

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 4,93 14,67 BASIC EARNINGS PER SHARE


- 69 -

P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA PARENT COMPANY ONLYDAFTAR III : INFORMASI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS SCHEDULE III: PARENT COMPANY'STERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY *)UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008

Rugi belumModal Saham Selisih Transaksi direalisasi dari

Ditempatkan dan Perubahan Ekuitas Selisih Kurs pemilikan efek yangDisetor Penuh/ Tambahan Modal Anak Perusahaan/ Penjabaran tersedia untuk dijual/Capital Stock - Disetor/ Differences due to Laporan Keuangan/ Unrealized loss Ditentukan Tidak ditentukan

Issued and Fully Additional Paid-in Change of Equity Difference in Foreign on available-for-sale penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah Ekuitas/Paid Capital in Subsidiary Currency Translation securities Appropriated Unappropriated Total Equity Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2008 102.096.296.150 41.605.123.843 (2.956.571.120) (1.444.443.174) (563.287.678) 21.000.000.000 124.544.729.089 284.281.847.110 Balance as of January 1, 2008

Rugi direalisasi dari pemilikan Realized loss on available-for-saleefek yang tersedia untuk dijual - - - - 563.287.678 - - 563.287.678 securities

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata Difference in foreign currencyuang asing - - - 8.066.639.480 - - - 8.066.639.480 translation

Dividen tunai - - - - - (5.717.392.584) (5.717.392.584) Cash dividends



Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata Difference in foreign currencyuang asing - - - (4.912.105.879) - - - (4.912.105.879) translation

Dividen tunai - - - - - (2.041.925.923) (2.041.925.923) Cash dividends




Saldo Laba/Retained Earnings

- 70 -

P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk P.T. METRODATA ELECTRONICS TbkINDUK PERUSAHAAN SAJA PARENT COMPANY ONLYDAFTAR IV: INFORMASI LAPORAN ARUS KAS SCHEDULE IV: PARENT COMPANY'STERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) STATEMENTS OF CASH FLOWS *)UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009DAN 2008 AND 2008

2009 2008Rp Rp

CASH FLOWS FROM OPERATING ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 315.995.817.253 472.328.566.746 Cash receipt from customersPembayaran kas kepada pemasok dan

karyawan (310.591.266.064) (491.054.482.415) Cash payment to suppliers and employees

Kas digunakan untuk operasi 5.404.551.189 (18.725.915.669) Cash used in operationsPembayaran beban keuangan (19.180.366.507) (12.649.485.012) Financing charges paidPenerimaan restitusi pajak 7.719.717.386 3.307.657.092 Tax restitution receivedPembayaran pajak penghasilan (4.655.825.117) (7.190.765.530) Income tax paid

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Net Cash Used in Operating Operasi (10.711.923.049) (35.258.509.119) Activities

CASH FLOWS FROM INVESTING ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ACTIVITIESPenerimaan dividen kas 68.157.147.028 11.135.340.000 Cash dividends received

Proceeds from sale of property and Hasil penjualan aset tetap 10.029.909 1.130.444.273 equipmentPenerimaan bunga 585.707.803 375.547.321 Interest receivedPerolehan aset tetap (4.798.922) (20.798.726) Acquisitions of property and equipmentPenempatan investasi saham pada anak Placement in shares of stock in

perusahaan dan perusahaan asosiasi (12.888.384.000) (168.943.243.984) subsidiary and associate

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Net Cash Provided by (Used in) Investing untuk) Aktivitas Investasi 55.859.701.818 (156.322.711.116) Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITIES

Penerimaan hutang bank 447.119.748.563 293.067.964.076 Proceeds from bank loans Pembayaran hutang bank (406.663.062.655) (253.768.230.800) Payments of bank loansPerubahan bersih piutang dan hutang

kepada pihak yang mempunyai Net change in accounts receivable and hubungan istimewa (80.992.596.837) 65.722.530.241 payable from related parties

Penerbitan (pembelian kembali)sukuk ijarah (4.500.000.000) 88.145.105.690 Issuance (buy-back) of sukuk ijarah

Pembayaran dividen tunai (2.041.925.923) (5.717.392.584) Cash dividends paid

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Net Cash Provided by (Used in) Financinguntuk) Aktivitas Pendanaan (47.077.836.852) 187.449.976.623 Activities

PENURUNAN BERSIH KAS DAN NET DECREASE IN CASH AND CASH SETARA KAS (1.930.058.083) (4.131.243.612) EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS ATKAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 4.417.211.772 8.548.455.384 BEGINNING OF YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 2.487.153.689 4.417.211.772 END OF YEAR


- 71 -

ar2009

Documents

jumlah dividen rp

share rp

juta laba rugi bersih

net income loss rp

total equity

sales growth ratio

board of directors direksi

share basic rp earnings