appendisitis akut (edit)

Upload: ikhsan-amadea

Post on 07-Jul-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)

    1/14

    Appendisitis Akut

    1. AnatomiApendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10cm (3-

    15cm), yang berisi jaringan limfoid. Apendiks muncul dari bagian posteromedial dari

    sekum dibaa! ileocecal junction. "umennya lebi! sempit di bagian proksimal dan

    melebar di bagian distal. #ada sebagian besar orang apendiks terletak intraperitoneal

    se!ingga memungkinkan apendiks bergerak dan ruang geraknya bergantung pada

     panjang mesoapendiks penggantungnya. #ada kasus lain, apendiks terletak 

    retroperitoneal, yaitu dapat di belakang sekum, di belakang kolon asendens, di tepi

    lateral kolon asendens.

    #ersarafan parasimpatis berasal dari cabang ner$us $agus, sedangkan

     persarafan simpatis berasal dari ner$us torakalis %. &le! karena itu nyeri $isceral

     pada apendisitis bermula di sekitar umbilicus. #endara!an apendiks berasal dari arteri

    apendikularis yang merupakan arteri tanpa kolateral. Arteri ini merupakan cabang dari

    arteri ilecolic caband dari arteri mesenterika superior. 'ara! dari apendiks akan

    mengalir ke $ena ilecolic yang akan menuju ke $ena mesenterika superior.

    ambar 1. #osisi Appendiks

    2. Epidemiologi

  • 8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)

    2/14

    Apendisitis akut paling sering terjadi pada dekade kedua !ingga keempat,

    dengan rata-rata umur 31 ta!un dan median umur ta!un. *edikit lebi! sering terjadi

     pada laki-laki (1,3+1). alaupun dengan perkembangan pemeriksaan penunjang

    dalam membantu diagnosa apendiks, angka kesala!an diagnosis tetap konstan.

    #ersentase kesala!an diagnosis jau! lebi! tinggi pada pasien perempuan.

    3. Etiologi

    Appendisitis akut merupakan suatu infeksi dari bakteri. aktor utama yang

    mencetuskan terjadinya infeksi ini adala! akibat adanya sumbatan pada pada lumen

    appendiks. *umbatan ini paling sering terjadi akibat adanya fekalit, penyebab lain

    adala! adanya !iperplasia jaringan limfe, tumor appendiks, biji-biji sayuran atau

     bua!-bua!an, maupun adanya parasit di lumen appendiks. #enyebab lain yang diduga

    dapat menimbulkan appendisitis adala! adanya erosi mukosa yang disebabkan ole!

     parasit seperti E.hystolitica.

    ebiasaan makan makanan renda! serat dan konstipasi juga memiliki

     pengaru! dalam menimbulkan terjadinya appendisitis. onstipasi dapat meningkatkan

    tekanan intrasekal, yang dapat berakibat terjadinya sumbatan fungsional pada

    appendiks dan dapat meningkatkan pertumbu!an flora normal pada kolon.

    /akteri yang menyebabkan apendisitis adala! flora normal pada apendiks

    yang jenisnya sama dengan flora normal di kolon. /akteri yang paling sering

    ditemukan sebagai penyebab apendisitis perforata dari !asil kultur adala! Escherichia

    coli  dan  Bacteroides fragilis. amun, $ariasi yang luas dari bakteri fakultatif dan

    anaerob dapat ditemukan. Apendisitis merupakan infeksi polimikrobial. 

    abel 1. 2ommon &rganisms *een in #atients it! Acute Appendicitis

    Aerobic and Facultative Anaerobic

    ram-negati$e bacilli ram-negati$e bacilli

     E. coli   Bacteroides fragilis 

     Pseudomonas aeruginosa   Bacteroides species

     Klebsiella species  Fusobacterium species

    ram-positi$e cocci ram-positi$e cocci

    Streptococcus anginosus   Peptostreptococcus species

    Streptococcus species ram-positi$e bacilli

     Enterococcus species Clostridium species

    4. Patofisiologi

  • 8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)

    3/14

    #eradangan pada appendisitis dimulai dari mukosa yang kemudian dapat

    melibatkan seluru! dinding appendiks dalam aktu -4 jam sejak dimulainya

     peradangan. &bstruksi pada proksimal apendiks akan meng!asilkan suatu obstruksi

    yang tertutup, dan sekresi dari apendiks yang terus berlangsung akan mengakibatkan

    terjadinya distensi lumen apendiks. apasitas lumen apendiks normal adala! 0,1 m".

    'istensi dari apendiks akan merangsang saraf-saraf $isceral yang akan menyebabkan

    terjadinya nyeri difus yang tumpul di daera! abdomen tenga! dan daera! epigastrium.

    'istensi akan terus berlanjut karena sekresi dari mukosa apendiks, dan diikuti dengan

    adanya multiplikasi dari bakteri di apendiks. 'istensi lanjut ini biasanya akan

    menyebabkan terjadinya mual dan munta!, serta nyeri yang bertamba! para!.

    #eningkatan tekanan pada organ apendiks ini suatu saat akan meleati tekanan $ena.

    apiler dan $ena mengalami oklusi, namun aliran arteriolar masi! terus berjalan,

    mengakibatkan terjadinya pembesaran dan kongesti $askular. #roses peradangan akan

     berlanjut dan sampai ke lapisan serosa dari apendiks dan peritoneum parietal, yang

    menyebabkan berpinda!nya nyeri ke kanan baa!. ukosa dari traktus

    gastrointestinal, termasuk apendiks, rentan ter!adap gangguan dari suplai dara!,

    se!ingga integritas mukosa dapat terganggu sejak aal, memuda!kan in$asi dari

     bakteri. 'istensi dan in$asi bakteri yang terus berlangsung, ditamba! dengan adanya

    gangguan suplai dara!, akan terjadi proses infark dan dapat terjadi perforasi.

    6angkaian kejadian ini adala! sesuatu yang tidak terelakkan, namun, pada beberapa

    kejadian apendisitis akut dapat mereda dengan sendirinya. #ada beberapa pasien yang

    dilakukan apendektomi memiliki riayat penyakit yang sama, namun dengan nyeri

    yang lebi! ringan. #emeriksaan patologis pada pasien seperti ini biasanya ditemukan

    adanya penebalan dan jaringan parut, yang menunjukkan adanya inflamasi lama yang

    tela! sembu!.

    ubu! juga memiliki mekanisme perta!anan tubu! untuk menekan proses peradangan, dengan menutup appendiks dengan jaringan disekitarnya seperti

    omentun, usus !alus, atau adneksa se!ingga terpada massa periapendikuler atau yang

    dikenal sebagai infiltrate appendiks.

    #ada massa periapendikuler ini dapat terjadi nekrosis jaringan yang dapat

    membentuk abses dan dapat mengalami perforasi. 7ika tidak terbentuk abses,

    appendisitis dapat sembu! dan massa periapendikuler akan menjadi tenang dan

    selanjutnya dapat mengurai diri secara lambat. Appendiks yang meradang tidak akan

    sembu! sempurna, tapi membentuk jaringan parut yang akan mengalami perlengketan

  • 8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)

    4/14

    dengan jaringan sekitar. #erlengketan ini akan sering memberikan kelu!an berulang,

    dan suatu saat orga ini dapat kembali meradang dan mengalami eksaserbasi akut.

    5. Manifestasi linis

    ejala klasik dari appendisitis adala! nyeri samar-samar dan tumpul yang

    merupakan nyeri $isceral di daera! epigastrium dan sekitar umbilicus. 'alam 8-4 jam

    (1-1 jam), nyeri ini akan berpidan ke kanan baa! (titik c/urney). 'i sini nyeri

    akan dirasakan lebi! tajam dan lebi! jelas letaknya, yang merupakan nyeri somatic

    setempat. ejala klasik tidak selalu terjadi, kadang nyeri tidak diaali dengan nyeri di

    epigastrium. yeri juga dipengaru!i ole! letak apendiks.  /ila letak appendiks

    retrosekal retroperitoneal, appendiks akan terlindungi ole! sekum se!ingga tanda

    nyeri perut kanan tidak begitu jelas dan tidak ada tanda rangsangan peritoneal. yeri

    mungkin akan dirasakan pada perut sisi kanan yang terutama timbul saat pasien

     berjalan karenan adanya kontraksi dari m.psoas mayor yang menegang dari dorsal.

     yeri juga mungkin dirasakan pada pinggang atau punggung.

    Appendiks yang terletak di rongga pel$is, nyeri dapat dirasakan di suprapubis

    dan dapat menimbulkan gejala dan tanda perangsangan pada sigmoid atau rectum

    se!ingga dapat menyebabkan meningkatnya peristalsis, pengosongan rectum lebi!

    cepat dan berulang-ulang. 7ika appendiks merangsang kandung kemi! dapat muncul

    kelu!an meningkatnya frekuensi berkemi!. Apendiks retroileal mungkin dapat

    menyebabkan rasa nyeri pada daera! testis.

    Anoreksia !ampir selalu didapatkan pada pasien dengan apendisitis se!ingga

     jika tidak ditemukan adanya anoreksia mungkin diagnosis apendisitis perlu

    dipertanyakan. unta! juga sering ditemukan namun biasanya tidak berat dan !anya

    satu atau dua kali. yeri perut juga biasanya diaali dengan adanya konstipasi, dan

     penderita akan merasa lebi! nyaman jika buang air besar. amun, bisa juga

    ditemukan diare pada pasien apendisitis terutama pada anak-anak. /ila suda! terdapat

     perangsangan peritoneum pasien akan mengelu! sakit perut jika batu ataupun

     berjalan.

    9rutan kejadian juga dapat membantu dalam menegakkan diagnosis

    apendisitis. /iasanya gejala akan dimulai dengan anoreksia yang diikuti dengan nyeri

     perut, yang kemudian diikuti munta! jika ada. 7ika munculnya gejala munta!

    menda!ului nyeri perut, mungkin perlu dipikirkan diagnosa lain.

    ejala appendisitis akut pada anak tidak spesifik. Aalnya anak !anya terli!at

    reel dan tidak mau makan. Anak-anak sering tidak bisa mendeskripsikan rasa nyeri

  • 8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)

    5/14

    yang dirasakannya. 'alam beberapa jam setela! muncul gejala nyeri, dapat timbul

    munta!-munta! dan anak menjadi lema! dan letargik. &le! sebab itu appendisitis

     pada anak sering diketa!ui setela! terjadi perforasi. Appendisitis pada orang usia

    lanjut juga memberikan gejala yang tidak spesifik, se!ingga sering juga ditemukan

    setela! adanya perforasi.

    #ada ke!amilan, kelu!an utama appendisitis adala! nyeri perut, mual, dan

    munta!. :ang perlu diingat ba!a pada ke!amilan tanpa appendisitis trimester 

     pertama juga dapat ditemukan kelu!an mual dan munta!. #ada ke!amilan lanjut,

    sekum dan appendiks terdorong ke kraniolateral se!ingga kelu!an nyeri tidak 

    dirasakan di perut kanan baa! tetapi di daera! region lumbal kanan.

    #emeriksaan fisik akan sangat dipengaru!i ole! letak apendiks yang

    mengalami peradangan dan juga keadaan apendiks seaktu diperiksa, apaka! suda!terdapat perforasi. anda-tanda $ital pasien apendiks tidak banyak mengalami

     peruba!an. #eningkatan su!u tidak lebi! dari 1⁰2. /ila ditemukan su!u yang lebi!

    tinggi, perlu dicurigai tela! terjadinya perforasi. ungkin didapatkan sedikit

     peningkatan frekuensi nadi. #asien cenderung pada posisi supine dengan posisi kaki,

    terutama kaki kanan, dinaikkan. 7ika disuru bergerak pasien biasanya akan bergerak 

     pelan-pelan karena nyeri akan bertamba! dengan adanya pergerakan.

    #ada inspeksi abdomen, dapat ditemukan perut yang tampak lebi! cembung

     pada pasien yang tela! mengalami perforasi, atau dapat terli!at adanya penonjolan

     pada perut kanan baa! yang mungkin merupakan masa atau abses periapendikuler.

    #ada palpasi dapat ditemukan nyeri tekan yang terbatas pada region iliaca kanan, dan

    dapat pula disertai dengan nyeri lepas. Adanya defans muskuler menunjukkan adanya

    rangsangan peritoneum parietal. #ada aalnya defans muskuler biasanya bersifat

    $olunter yang dicetuskan ole! rangsangan, namun jika peradangan peritoneum suda!

    luas defans dapat menjadi in$olunter. #ada penekanan perut kiri baa! akan

    dirasakan nyeri pada perut kanan baa! (6o$sing sign). #ada appendiks yangletaknya retrosekal atau retroileal mungkin diperlukan palpasi yang lebi! dalam untuk 

    menentukan adanya rasa nyeri.

    #eristalsis usus sering ditemukan normal, namun dapat berkurang atau !ilang

    akibat adanya ileus paralitik pada peritonitis generalisata akibat appendisitis perforata.

    #ada pemeriksaan colok dubur dapat ditemukan nyeri tekan pada appendiks sesuai

    dengan posisi appendiks jika memang jari telunjuk dapat mencapai daera! tersebut.

    #ada appendiks pel$ika tanda perut sering meragukan maka kunci diagnosis adala!

    nyeri pada aktu colok dubur. #emeriksaan uji psoas dan uji obturator merupakan

     pemeriksaan yang lebi! ditujukan untuk mengeta!ui letak appendiks. 9ji psoas

  • 8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)

    6/14

    dilakukan dengan rangsangan otot polos leat !iperekstensi sendi panggul kanan atau

    fleksi aktif sendi panggul kanan, kemudian pa!a kanan dita!an. /ila appendiks yang

    meradang menempel pada m.psoas mayor, tindakan tersebut akan menimbulkan nyeri.

    9ji obturator digunakan untuk meli!at apaka! appendiks yang meradang mengalami

    kontak dengan m.obturator interna. erakan fleksi dan endorotasi dari sendi panggul

     pada posisi terlentang akan menimbulkan nyeri pada appendisitis pel$ika.

    ambar . #osisi appendiks pada ke!amilan

    !. "iagnosis

    #enegakkan diagnosis appendisitis akut sebenarnya bisa dilakukan dari

    anamnesa dan pemeriksaan fisik yang teliti, namun masi! ada kemungkinan kesala!

    diagnosis. esala!an terutama didapatkan pada pasien perempuan, karena kelainan

    ginekologik lain dapat memberikan gambaran yang mirip. 9ntuk menurukan kesala!

    diagnosis dapat dilakukan obser$asi pasien di ruma! sakit selama 1- jam.

    #emeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan jumla!

    leukosit. #ada apendisitis biasanya terdapat leukositosis ringan 10.000-14.000;mm3,

    dengan dominan sel polimorfonuklear. 9rinalisis mungkin dapat membantu untuk 

    menyingkirkan sumber infeksi dari traktus urinarius.

    oto polos abdomen merupakan sala! satu pemeriksaan yang sering dilakukan

    untuk menge$aluasi pasien dengan gaat abdomen, namun kurang berperan untuk 

    apendisitis. #ada apendisitis mungkin ditemukan pola gas yang abnormal, namun

    tidak spesifik. ekalit di lumen apendiks jarang terli!at pada foto polos abdomen,

    namun jika ditemukan sangat mendukung diagnosa apendisitis.

  • 8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)

    7/14

    9ltrasonografi merupakan pemeriksaan penunjang lain yang dapat dilakukan.

    #ada ulstrasonografi apendiks akan tampak sebagai tabung tak berujung, yang muncul

    dari sekum dan nonperistaltik dengan ukuran 5mm atau kurang. #eneamuan gambaran

    apendiks yang normal pada pemeriksaan 9* dapat menyingkirkan diagnosis

    apendisitis, dan dapat dilakukan pemeriksaan rongga abdomen secara keseluru!an

    untuk mencari diagnosis lain. #enemuan pada 9* yang perlu dicurigai adanya

    apendisitis yaitu ukuran anteroposterior apendiks dan spesifitas 45-=4>. amun pemeriksaan 9* sangat

     bergantung pada yang melakukan pemeriksaan. #emeriksaan 9* bisa dilakukan

     pada anita !amil dan anak-anak.

    #ada pemeriksaan 2 *can, apendiks tampak melebar (?5mm), terdapat

     penebalan dinding apendiks, tanda-tanda peradangan, penebalan mesoapendiks, dan

    mungkin terdapat gambaran p!legmon. ekalit dapat dengan muda! terli!at namun

    tidak patognomik. #emeriksaan 2 *can ma!al dan memiliki tingkat radiasi tinggi

    se!ingga tidak bisa dilakukan pada ibu !amil.

    Al$arado *cale dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa apendisitis dan

    membantu dalam menentukan apaka! pasien membutu!kan pemeriksaan lebi! lanjut.

    #asien dengan skor Al$arado =-10 !ampir pasti adala! apendisitis, se!ingga

     pemeriksaan penunjang tidak dibutu!kan, dan lebi! baik dilakukan operasi. #asien

    dengan skor @-4 kemungkinan besar adala! apendisitis, sedangkan skor 5-8 berarti

    gambaran pasien sesuai dengan apendisits tapi tidak diagnostic. *kor 0-

    menunjukkan kemungkinan besar bukan apendisitis, namun bukan tidak mungkin

     pasien menderita apendisitis. #emeriksaan 2 *can perlu dilakukan pada pasien

    dengan skor 5-8, dan dapat dilakukan juga pada pasien dengan skor @-4.

  • 8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)

    8/14

    abel . Al$arado *cale for t!e 'iagnosis of Appendicitis

    Manifestations #alue

    *ymptoms igration of pain 1Anoreia 1

     ausea;$omiting 1

    *igns 6"B tenderness

    6ebound 1

    Cle$ated temperature 1

    "aboratory $alues "eukocytosis

    "eft s!ift 1

    otal #oints 10

    $. "iagnosis %anding

    A. &astrointestinal

    &astroenteritis akut. ual, munta! dan diare menda!ului rasa sakit. *akit perut

    lebi! ringan dan lebi! difus. "okasi nyeri tidak jelas,dan berpinda!-pinda!.

    *ering ditemukan adanya !iperperitalsis usus. 'emam dan leukositosis kurang

    menonjol dibandingkan dengan appendisitis akut.

    'imfadenitis Mesenterika. /iasanya dida!ului ole! gastroenteritis ditandai

    dengan nyeri perut, dan perasaan mual, nyeri tekan. #ada pemeriksaan 9*,

    dapat terli!at kelenjar limfe yang membesar pada regio mesenterika ileal

     bersamaan dengan menebalnya dinding ileum. Appendiks terli!at normal

    se!ingga membantu untuk meng!indari terjadinya pembeda!an yang tidak perlu.

    "ivertikulitis Meckel. erdapat kelu!an nyeri dan nyeri tekan abdomen yang

    terpusat pada regio periumbilical.

    (ntususepsi. 6asa nyeri pada abdomen yang timbul berupa kolik, dengan periode

     bebas nyeri, dan tidak adanya tanda-tanda dari peritonitis. 

    olitis. /iasanya terdapat diare, dan nyeri mengikuti lintasan usus besar.

    Pen)akit saluran cerna lain. #erforasi tukak duodenum atau lambung,

    kolesistitis akut, pancreatitis, di$erticulitis kolon, obstruksi usus, perforasi kolon,

    demam typ!oid, karsinoid atau mukokel apendiks, tumor caecum.

    %. *raktus +rinarius

  • 8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)

    9/14

    +rolitiasis kanan. Ada riayat kolik dari pinggang yang dapat menjalar ke

     bagian perut. *ering ditemukan eritrosit pada urinalisis. oto polos atau pyelografi

    intra$ena dapat dilakukan untuk mencari adanya batu.

    P)elonefritis. yeri dan nyeri tekan pada pyelonep!ritis biasa dirasakan pada

    daera! panggul. erdapat demam tinggi dan leukositosis, juga terdapat pyuria.

    ,. *raktus -espiratorius

    %asal pneumonia kanan.

    Efusi pleura kanan.

    '. istem ardiovaskular

    -uptur Aneurisma aorta abdominalis.

    *rombosis mesenterika.

    E. istemik "emam "engue. 'apat dimulai dengan nyeri perut yang mirip dengan peritonitis.

    #ada penyakit ini dapat ditemukan !asil tes 6umple "eede positif, adanya

    trombositopenia, dan !ematokrit yang meningkat.

    F. /anita

    elainan 0vulasi. &$ulasi mungkin memberikan gambaran nyeri perut kanan baa!

     pada pertenga!an siklus menstruasi. #ada anamnesis, ditemukan adanya nyeri yang

    sama perna! timbu! sebelumnya. idak ada tanda-tanda radang, nyeri biasanya !ilang

    dalam jam, tetapi dapat juga mengganggu selama dua !ari.

    (nfeksi Panggul. *alpingitis akut kanan sering mirip dengan apendisitis akut. *u!u

     biasanya lebi! tinggi, dan nyeri perut lebi! difus. /iasanya juga disertai dengan gejala

    keputi!an dan adanya infeksi di saluran kemi!. #ada pemeriksaan colok $agina, akan

    didapatkan nyeri !ebat pada panggul jika uterus diayunkan. #ada gadis dapat

    dilakukan pemeriksaan colok dubur untuk membandingkan.

    eamilan ektopik . Dampir selalu ada riayat terlambat !aid dengan kelu!an yang

    tidak menentu. yeri mendadak difus di daera! pel$is dan dapat terjadi syok 

    !ipo$olemik akibat perdara!an. #ada pemeriksaan colok $agina didapatkan nyeri dan

     penonjolan pada rongga 'ouglas.

    *orsi kista ovarium. yeri mendadak dengan intensitas tinggi dan teraba massa

    dalam rongga pel$is pada pemeriksaan perut, colok $agina, atau colok dubur. idak 

    terdapat demam. #emeriksaan 9* dapat membantu.

    Endometriosis eksterna. Cndometrium di luar ra!im akan memberikan kelu!an nyeri

    di tempat endometriosis berada, dan dara! menstruasi terkumpul di tempat itu karena

    tidak ada jalan keluar.

  • 8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)

    10/14

    . *atalaksana

    /ila diagnosis klinis suda! jelas, tindakan paling tepat dan merupakan satu-

    satunya pili!an terbaik iala! appendektomi. #ada apendisitis tanpa komplikasi

     biasanya tidak perlu diberikan antibiotic, kecuali pada apendisitis gangrenosa atau

    apendisitis perforata. amun kebanyakan a!li beda! rutin memberikan antibiotik pada

     pasien dengan apendisitis. #ada pasien dengan apendisitis tanpa komplikasi, tidak 

    ditemukan adanya keuntungan memberikan antibiotic lebi! dari jam sedangkan

     pada pasien dengan apendisitif perforate atau gangrenosa pemberian antibiotik dapat

    dilanjutkan !ingga pasien afebril dan jumla! leukosit kembali normal. #enundaan

    tindakan operasi dapat menyebabkan terjadinya pembentukan abses yang dapat

    mengakibatkan terjadinya perforasi. Apendektomi dapat dilakukan secara terbuka

    maupun secara laparoskopi.

    *abel 3. Macammacam (nsisi untuk apendektomi

    (nsisi &rid (ron Mc%urne) (ncision

    Ensisi ridiron pada titik c/urney. aris

    insisi parallel dengan otot oblikus eksternal,

    meleati titik c/urney yaitu 1;3 lateral

    garis yang meng!ubungkan spina liaka

    anterior superior kanan dan umbilikus.

     Lanz transverse incision

    Ensisi dilakukan pada cm di baa! pusat,

    insisi trans$ersal pada garis mikla$ikula-

    midinguinal. empunyai keuntungan

    kosmetik yang lebi! baik dari pada insisi

    grid iron.

    http://2.bp.blogspot.com/-yn8A02TERBc/TcoTmVfU5FI/AAAAAAAAAIQ/OJAGcsEgadI/s1600/gambar+7.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-zTEItcM9OcE/TcoTkleEJ5I/AAAAAAAAAIM/OMITwn_Zt60/s1600/gambar+6.png

  • 8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)

    11/14

     Rutherford Morisson’s incision insisi

    suprainguinal

    erupakan insisi perluasan dari insisi

    c/urney. 'ilakukan jika apendiks terletak 

    di parasekal atau retrosekal dan terfiksir.

     Low Midline Incision

    'ilakukan jika apendisitis suda! terjadi

     perforasi dan terjadi peritonitis umum.

    (nsisi paramedian kanan ba6a

    Ensisi $ertikal paralel dengan midline, ,5 cmdi baa! umbilikus sampai di atas pubis.

    7. omplikasi

    omplikasi yang paling sering ditemukan adala! perforasi, baik perforasi

     bebas maupun perforasi pada apendiks yang tela! mengalami pendindingan.

    Massa periapendikuler.  assa apendiks terjadi bila apendisitis gangrenosa atau

    mikroperforasi ditutupi atau dibungkus ole! omentum dan atau lekuk usus !alus. #ada

    massa periapendikluer yang pendindingannya belum sempurna, dapat terjadi

     penyebaran pus ke seluru! rongga peritoneum se!ingga dapat terjadi peritonitis

     purulenta generalisata. &le! karena itu, massa periapendikuler yang masi! bebas

    disarankan untuk segera dilakukan operasi untuk mencega! penyulit tersebut. *elain

    itu, operasi masi! lebi! muda!. #ada anak selamanya dipersiapkan untuk operasi

    http://1.bp.blogspot.com/-HB7FaiI1eF8/TcoTt3oAURI/AAAAAAAAAIc/wMJjFXxl9d4/s1600/gambar+10.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-nFQsrqr7KDU/TcoTtWCVAnI/AAAAAAAAAIY/FxkgoABI8Q8/s1600/gambar+9.pnghttp://4.bp.blogspot.com/-nDMN73e_WNc/TcoTs1STJ_I/AAAAAAAAAIU/RoWzW6VIrs8/s1600/gambar+8.png

  • 8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)

    12/14

    dalam aktu -3 !ari saja. #asien deasa dengan masa periapendikuler yang tela!

    mengalami pendindingan sempurna, dianjurkan untuk diraat da!ulu dan diberi

    antibiotik sambil diaasi su!u tubu!, ukuran massa, serta luasnya peritonitis. /ila

    suda tidak ada demam, massa periapendikuler !ilang dan leukosit normal, penderita

     bole! pulang dan apendektomi efektif dapat dikerjakan -3 bulan kemudian agar 

     perdara!an akibat perlengketan dapat ditekan sekecil mungkin. /ila terjadi perforasi,

    akan terbentuk abses apendiks. Dal ini ditandai dengan adanya kenaikan su!u tubu!

    dan frekuensi nadi, bertamba!nya nyeri, dan teraba pembengkakan massa, serta

     bertamba!nya jumla! leukosit.

    Apendektomi direncanakan pada massa periapendikuler tanpa pus yang tela! tenang.

    *ebelumnya pasien diberikan antibiotik kombinasi yang aktif ter!adap kuman aerob

    dan anaerob. *etela! keadaan tenang, yaitu biasanya sekitar 8-4 minggu kemudian,

    dilakukan apendektomi. #ada anak kecil, anita !amil, dan penderita usia lanjut yang

    diagnosanya tidak jelas, bila terapi secara konser$atif tidak membaik dianjurkan

    untuk dilakukan operasi secepatnya. 7ika suda! terjadi abses, dianjurkan untuk 

    dilakukan drainase dan apendektomi dapat dilakukan 8-4 minggu kemudian.

    Apendisitis perforata. Adanya fekalit dalam lumen, faktor umur, dan keterlambatan

    diagnosis, merupakan faktor yang berperan dalam terjadinya perforasi apendiks.

    Ensidens perforasi dilaporkan 80> pada penderita di atas uisa 80 ta!un. aktor yang

    mempengaru!i tingginya insidens perforasi pada orang tua adala! gejalanya yang

    samar, keterlambatan berobat, adanya peruba!an anatomi apendiks berupa

     penyempitan lumen, dan arteriosklerosis. Ensidens tinggi pada anak disebabkan ole!

    dinding apendiks yang masi! tipis, anak kurang komunikatif se!ingga

    memperpanjang aktu diagnosis, dan proses pendindingan kurang sempurna akibat

     perforasi yang berlangsung cepat dan omentum anak belum berkembang. #erforasi

    apendiks akan mengakibatkan peritonitis purulenta yang ditandai dengan demam

    tinggi, nyeri makin !ebat yang meliputi seluru! perut, dan perut menjadi tegang dan

    kembung. yeri tekan dan defans muskuler di seluru! perut, mungkin dengan

     pungtum maksimum di region iliaka kanan, peristalsis usus menurun sampai

    meng!ilang. Abses rongga peritoneum bisa terjadi bilamana pus yang menyebar bisa

    dilokalisasi, paling sering di rongga pel$is dan subdiafragma. Adanya massa

    intraabdomen yang nyeri disertai demam !arus dicurigai abses.

    #erbaikan keadaan umum dengan infuse, pemberian antibiotic untuk bakteri gram

     positif, negatif, dan anaerob, serta pemasangan pipa nasogastrik perlu dilakukan

    sebelum pembeda!an. #erlu dilakukan laparatomi dengan insisi yang panjang agar 

  • 8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)

    13/14

    dapat dilakukan pencucian rongga peritoneum dari pus maupun pengeluaran fibrin

    yang adekuat secara muda!, begitu pula pembersi!an kantong nana!. Ak!ir-ak!ir ini

    mulai berkembang pengelolaan apendisitis perforata dengan laparaskopi.

    18. Prognosisortalitas apendisitis di Amerika suda! menurut dari =,= per 100.000 pada

    ta!un 1=3= menjadi 0, per 100.000 ta!un 010. #enurunan angka mortalitas ini

    merupakan peran dari berkembangnya anestesi, antibiotic, cairan intra$ena, dan

     produk dara!. Dal utama yang berpengaru! pada angka mortalitas adala! apaka!

     perforasi terjadi sebelum dilakukannya operasi dan umur pasien. Angka mortalitas

     pada pasien dengan apendisitis yang mengalami perforasi dilaporkan sekitar 1>,

    sedangkan appendisitis dengan perforasi pada lansia diaporkan sekitar 5>. ematian

    disebabkan sepsis tidak terkontrol akibat peritonitis, abses intraabdomen, atau

    septicemia bakteri gram negati$e. Cmboli pulmonal juga dilaporkan menjadi

     penyebab kematian pada beberapa kasus.

    orbiditas juga meningkat akibat perforasi apendiks dan juga pada umur yang

    lebi! tua. omplikasi yang sering di!adapi antara lain abses dan infeksi pada luka

     bekas operasi. Enfeksi luka operasi cukup sering ditemukan tetapi biasanya !anya

    terbatas pada jaringan subkutis dan memberikan respon yang cukup baik dengan

    melakukan drainase luka. "uka operasi juga akan menjadi faktor predisposisi

    terjadinya kegagalan penutupan luka. Dal ini juga tergantung dari jenis insisi.

    Ensiden terjadinya abses akibat infeksi peritoneal dan perforasi apendiks suda!

    menurun dengan ditemukannya antibiotik yang poten. #erlengketan usus yang dapat

    menyebabkan terjadinya obstruksi juga ditemukan setelela! tindakan apendektomi

    tapi jarang. Ensiden !ernia inguinalis meningkat tiga kali lebi! banyak pada pasien

    yang perna! dilakukan apendektomi.

  • 8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)

    14/14

    6CC6A

    A##C'E2EE* A9

     

    #embimbing + dr.2osmas ora rias!oro, *p/'

    &le! + *!arindra (010.081.050)

      /udi 'armaan (011.081.041)

    C#AEC6AA "EE E"9 /C'AD

    #C6E&'C 08 A9*9* F 0 &&/C6 01

    6* *.2A6&"9*