appendisitis akut (edit)
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)
1/14
Appendisitis Akut
1. AnatomiApendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10cm (3-
15cm), yang berisi jaringan limfoid. Apendiks muncul dari bagian posteromedial dari
sekum dibaa! ileocecal junction. "umennya lebi! sempit di bagian proksimal dan
melebar di bagian distal. #ada sebagian besar orang apendiks terletak intraperitoneal
se!ingga memungkinkan apendiks bergerak dan ruang geraknya bergantung pada
panjang mesoapendiks penggantungnya. #ada kasus lain, apendiks terletak
retroperitoneal, yaitu dapat di belakang sekum, di belakang kolon asendens, di tepi
lateral kolon asendens.
#ersarafan parasimpatis berasal dari cabang ner$us $agus, sedangkan
persarafan simpatis berasal dari ner$us torakalis %. &le! karena itu nyeri $isceral
pada apendisitis bermula di sekitar umbilicus. #endara!an apendiks berasal dari arteri
apendikularis yang merupakan arteri tanpa kolateral. Arteri ini merupakan cabang dari
arteri ilecolic caband dari arteri mesenterika superior. 'ara! dari apendiks akan
mengalir ke $ena ilecolic yang akan menuju ke $ena mesenterika superior.
ambar 1. #osisi Appendiks
2. Epidemiologi
-
8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)
2/14
Apendisitis akut paling sering terjadi pada dekade kedua !ingga keempat,
dengan rata-rata umur 31 ta!un dan median umur ta!un. *edikit lebi! sering terjadi
pada laki-laki (1,3+1). alaupun dengan perkembangan pemeriksaan penunjang
dalam membantu diagnosa apendiks, angka kesala!an diagnosis tetap konstan.
#ersentase kesala!an diagnosis jau! lebi! tinggi pada pasien perempuan.
3. Etiologi
Appendisitis akut merupakan suatu infeksi dari bakteri. aktor utama yang
mencetuskan terjadinya infeksi ini adala! akibat adanya sumbatan pada pada lumen
appendiks. *umbatan ini paling sering terjadi akibat adanya fekalit, penyebab lain
adala! adanya !iperplasia jaringan limfe, tumor appendiks, biji-biji sayuran atau
bua!-bua!an, maupun adanya parasit di lumen appendiks. #enyebab lain yang diduga
dapat menimbulkan appendisitis adala! adanya erosi mukosa yang disebabkan ole!
parasit seperti E.hystolitica.
ebiasaan makan makanan renda! serat dan konstipasi juga memiliki
pengaru! dalam menimbulkan terjadinya appendisitis. onstipasi dapat meningkatkan
tekanan intrasekal, yang dapat berakibat terjadinya sumbatan fungsional pada
appendiks dan dapat meningkatkan pertumbu!an flora normal pada kolon.
/akteri yang menyebabkan apendisitis adala! flora normal pada apendiks
yang jenisnya sama dengan flora normal di kolon. /akteri yang paling sering
ditemukan sebagai penyebab apendisitis perforata dari !asil kultur adala! Escherichia
coli dan Bacteroides fragilis. amun, $ariasi yang luas dari bakteri fakultatif dan
anaerob dapat ditemukan. Apendisitis merupakan infeksi polimikrobial.
abel 1. 2ommon &rganisms *een in #atients it! Acute Appendicitis
Aerobic and Facultative Anaerobic
ram-negati$e bacilli ram-negati$e bacilli
E. coli Bacteroides fragilis
Pseudomonas aeruginosa Bacteroides species
Klebsiella species Fusobacterium species
ram-positi$e cocci ram-positi$e cocci
Streptococcus anginosus Peptostreptococcus species
Streptococcus species ram-positi$e bacilli
Enterococcus species Clostridium species
4. Patofisiologi
-
8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)
3/14
#eradangan pada appendisitis dimulai dari mukosa yang kemudian dapat
melibatkan seluru! dinding appendiks dalam aktu -4 jam sejak dimulainya
peradangan. &bstruksi pada proksimal apendiks akan meng!asilkan suatu obstruksi
yang tertutup, dan sekresi dari apendiks yang terus berlangsung akan mengakibatkan
terjadinya distensi lumen apendiks. apasitas lumen apendiks normal adala! 0,1 m".
'istensi dari apendiks akan merangsang saraf-saraf $isceral yang akan menyebabkan
terjadinya nyeri difus yang tumpul di daera! abdomen tenga! dan daera! epigastrium.
'istensi akan terus berlanjut karena sekresi dari mukosa apendiks, dan diikuti dengan
adanya multiplikasi dari bakteri di apendiks. 'istensi lanjut ini biasanya akan
menyebabkan terjadinya mual dan munta!, serta nyeri yang bertamba! para!.
#eningkatan tekanan pada organ apendiks ini suatu saat akan meleati tekanan $ena.
apiler dan $ena mengalami oklusi, namun aliran arteriolar masi! terus berjalan,
mengakibatkan terjadinya pembesaran dan kongesti $askular. #roses peradangan akan
berlanjut dan sampai ke lapisan serosa dari apendiks dan peritoneum parietal, yang
menyebabkan berpinda!nya nyeri ke kanan baa!. ukosa dari traktus
gastrointestinal, termasuk apendiks, rentan ter!adap gangguan dari suplai dara!,
se!ingga integritas mukosa dapat terganggu sejak aal, memuda!kan in$asi dari
bakteri. 'istensi dan in$asi bakteri yang terus berlangsung, ditamba! dengan adanya
gangguan suplai dara!, akan terjadi proses infark dan dapat terjadi perforasi.
6angkaian kejadian ini adala! sesuatu yang tidak terelakkan, namun, pada beberapa
kejadian apendisitis akut dapat mereda dengan sendirinya. #ada beberapa pasien yang
dilakukan apendektomi memiliki riayat penyakit yang sama, namun dengan nyeri
yang lebi! ringan. #emeriksaan patologis pada pasien seperti ini biasanya ditemukan
adanya penebalan dan jaringan parut, yang menunjukkan adanya inflamasi lama yang
tela! sembu!.
ubu! juga memiliki mekanisme perta!anan tubu! untuk menekan proses peradangan, dengan menutup appendiks dengan jaringan disekitarnya seperti
omentun, usus !alus, atau adneksa se!ingga terpada massa periapendikuler atau yang
dikenal sebagai infiltrate appendiks.
#ada massa periapendikuler ini dapat terjadi nekrosis jaringan yang dapat
membentuk abses dan dapat mengalami perforasi. 7ika tidak terbentuk abses,
appendisitis dapat sembu! dan massa periapendikuler akan menjadi tenang dan
selanjutnya dapat mengurai diri secara lambat. Appendiks yang meradang tidak akan
sembu! sempurna, tapi membentuk jaringan parut yang akan mengalami perlengketan
-
8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)
4/14
dengan jaringan sekitar. #erlengketan ini akan sering memberikan kelu!an berulang,
dan suatu saat orga ini dapat kembali meradang dan mengalami eksaserbasi akut.
5. Manifestasi linis
ejala klasik dari appendisitis adala! nyeri samar-samar dan tumpul yang
merupakan nyeri $isceral di daera! epigastrium dan sekitar umbilicus. 'alam 8-4 jam
(1-1 jam), nyeri ini akan berpidan ke kanan baa! (titik c/urney). 'i sini nyeri
akan dirasakan lebi! tajam dan lebi! jelas letaknya, yang merupakan nyeri somatic
setempat. ejala klasik tidak selalu terjadi, kadang nyeri tidak diaali dengan nyeri di
epigastrium. yeri juga dipengaru!i ole! letak apendiks. /ila letak appendiks
retrosekal retroperitoneal, appendiks akan terlindungi ole! sekum se!ingga tanda
nyeri perut kanan tidak begitu jelas dan tidak ada tanda rangsangan peritoneal. yeri
mungkin akan dirasakan pada perut sisi kanan yang terutama timbul saat pasien
berjalan karenan adanya kontraksi dari m.psoas mayor yang menegang dari dorsal.
yeri juga mungkin dirasakan pada pinggang atau punggung.
Appendiks yang terletak di rongga pel$is, nyeri dapat dirasakan di suprapubis
dan dapat menimbulkan gejala dan tanda perangsangan pada sigmoid atau rectum
se!ingga dapat menyebabkan meningkatnya peristalsis, pengosongan rectum lebi!
cepat dan berulang-ulang. 7ika appendiks merangsang kandung kemi! dapat muncul
kelu!an meningkatnya frekuensi berkemi!. Apendiks retroileal mungkin dapat
menyebabkan rasa nyeri pada daera! testis.
Anoreksia !ampir selalu didapatkan pada pasien dengan apendisitis se!ingga
jika tidak ditemukan adanya anoreksia mungkin diagnosis apendisitis perlu
dipertanyakan. unta! juga sering ditemukan namun biasanya tidak berat dan !anya
satu atau dua kali. yeri perut juga biasanya diaali dengan adanya konstipasi, dan
penderita akan merasa lebi! nyaman jika buang air besar. amun, bisa juga
ditemukan diare pada pasien apendisitis terutama pada anak-anak. /ila suda! terdapat
perangsangan peritoneum pasien akan mengelu! sakit perut jika batu ataupun
berjalan.
9rutan kejadian juga dapat membantu dalam menegakkan diagnosis
apendisitis. /iasanya gejala akan dimulai dengan anoreksia yang diikuti dengan nyeri
perut, yang kemudian diikuti munta! jika ada. 7ika munculnya gejala munta!
menda!ului nyeri perut, mungkin perlu dipikirkan diagnosa lain.
ejala appendisitis akut pada anak tidak spesifik. Aalnya anak !anya terli!at
reel dan tidak mau makan. Anak-anak sering tidak bisa mendeskripsikan rasa nyeri
-
8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)
5/14
yang dirasakannya. 'alam beberapa jam setela! muncul gejala nyeri, dapat timbul
munta!-munta! dan anak menjadi lema! dan letargik. &le! sebab itu appendisitis
pada anak sering diketa!ui setela! terjadi perforasi. Appendisitis pada orang usia
lanjut juga memberikan gejala yang tidak spesifik, se!ingga sering juga ditemukan
setela! adanya perforasi.
#ada ke!amilan, kelu!an utama appendisitis adala! nyeri perut, mual, dan
munta!. :ang perlu diingat ba!a pada ke!amilan tanpa appendisitis trimester
pertama juga dapat ditemukan kelu!an mual dan munta!. #ada ke!amilan lanjut,
sekum dan appendiks terdorong ke kraniolateral se!ingga kelu!an nyeri tidak
dirasakan di perut kanan baa! tetapi di daera! region lumbal kanan.
#emeriksaan fisik akan sangat dipengaru!i ole! letak apendiks yang
mengalami peradangan dan juga keadaan apendiks seaktu diperiksa, apaka! suda!terdapat perforasi. anda-tanda $ital pasien apendiks tidak banyak mengalami
peruba!an. #eningkatan su!u tidak lebi! dari 1⁰2. /ila ditemukan su!u yang lebi!
tinggi, perlu dicurigai tela! terjadinya perforasi. ungkin didapatkan sedikit
peningkatan frekuensi nadi. #asien cenderung pada posisi supine dengan posisi kaki,
terutama kaki kanan, dinaikkan. 7ika disuru bergerak pasien biasanya akan bergerak
pelan-pelan karena nyeri akan bertamba! dengan adanya pergerakan.
#ada inspeksi abdomen, dapat ditemukan perut yang tampak lebi! cembung
pada pasien yang tela! mengalami perforasi, atau dapat terli!at adanya penonjolan
pada perut kanan baa! yang mungkin merupakan masa atau abses periapendikuler.
#ada palpasi dapat ditemukan nyeri tekan yang terbatas pada region iliaca kanan, dan
dapat pula disertai dengan nyeri lepas. Adanya defans muskuler menunjukkan adanya
rangsangan peritoneum parietal. #ada aalnya defans muskuler biasanya bersifat
$olunter yang dicetuskan ole! rangsangan, namun jika peradangan peritoneum suda!
luas defans dapat menjadi in$olunter. #ada penekanan perut kiri baa! akan
dirasakan nyeri pada perut kanan baa! (6o$sing sign). #ada appendiks yangletaknya retrosekal atau retroileal mungkin diperlukan palpasi yang lebi! dalam untuk
menentukan adanya rasa nyeri.
#eristalsis usus sering ditemukan normal, namun dapat berkurang atau !ilang
akibat adanya ileus paralitik pada peritonitis generalisata akibat appendisitis perforata.
#ada pemeriksaan colok dubur dapat ditemukan nyeri tekan pada appendiks sesuai
dengan posisi appendiks jika memang jari telunjuk dapat mencapai daera! tersebut.
#ada appendiks pel$ika tanda perut sering meragukan maka kunci diagnosis adala!
nyeri pada aktu colok dubur. #emeriksaan uji psoas dan uji obturator merupakan
pemeriksaan yang lebi! ditujukan untuk mengeta!ui letak appendiks. 9ji psoas
-
8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)
6/14
dilakukan dengan rangsangan otot polos leat !iperekstensi sendi panggul kanan atau
fleksi aktif sendi panggul kanan, kemudian pa!a kanan dita!an. /ila appendiks yang
meradang menempel pada m.psoas mayor, tindakan tersebut akan menimbulkan nyeri.
9ji obturator digunakan untuk meli!at apaka! appendiks yang meradang mengalami
kontak dengan m.obturator interna. erakan fleksi dan endorotasi dari sendi panggul
pada posisi terlentang akan menimbulkan nyeri pada appendisitis pel$ika.
ambar . #osisi appendiks pada ke!amilan
!. "iagnosis
#enegakkan diagnosis appendisitis akut sebenarnya bisa dilakukan dari
anamnesa dan pemeriksaan fisik yang teliti, namun masi! ada kemungkinan kesala!
diagnosis. esala!an terutama didapatkan pada pasien perempuan, karena kelainan
ginekologik lain dapat memberikan gambaran yang mirip. 9ntuk menurukan kesala!
diagnosis dapat dilakukan obser$asi pasien di ruma! sakit selama 1- jam.
#emeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan jumla!
leukosit. #ada apendisitis biasanya terdapat leukositosis ringan 10.000-14.000;mm3,
dengan dominan sel polimorfonuklear. 9rinalisis mungkin dapat membantu untuk
menyingkirkan sumber infeksi dari traktus urinarius.
oto polos abdomen merupakan sala! satu pemeriksaan yang sering dilakukan
untuk menge$aluasi pasien dengan gaat abdomen, namun kurang berperan untuk
apendisitis. #ada apendisitis mungkin ditemukan pola gas yang abnormal, namun
tidak spesifik. ekalit di lumen apendiks jarang terli!at pada foto polos abdomen,
namun jika ditemukan sangat mendukung diagnosa apendisitis.
-
8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)
7/14
9ltrasonografi merupakan pemeriksaan penunjang lain yang dapat dilakukan.
#ada ulstrasonografi apendiks akan tampak sebagai tabung tak berujung, yang muncul
dari sekum dan nonperistaltik dengan ukuran 5mm atau kurang. #eneamuan gambaran
apendiks yang normal pada pemeriksaan 9* dapat menyingkirkan diagnosis
apendisitis, dan dapat dilakukan pemeriksaan rongga abdomen secara keseluru!an
untuk mencari diagnosis lain. #enemuan pada 9* yang perlu dicurigai adanya
apendisitis yaitu ukuran anteroposterior apendiks dan spesifitas 45-=4>. amun pemeriksaan 9* sangat
bergantung pada yang melakukan pemeriksaan. #emeriksaan 9* bisa dilakukan
pada anita !amil dan anak-anak.
#ada pemeriksaan 2 *can, apendiks tampak melebar (?5mm), terdapat
penebalan dinding apendiks, tanda-tanda peradangan, penebalan mesoapendiks, dan
mungkin terdapat gambaran p!legmon. ekalit dapat dengan muda! terli!at namun
tidak patognomik. #emeriksaan 2 *can ma!al dan memiliki tingkat radiasi tinggi
se!ingga tidak bisa dilakukan pada ibu !amil.
Al$arado *cale dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa apendisitis dan
membantu dalam menentukan apaka! pasien membutu!kan pemeriksaan lebi! lanjut.
#asien dengan skor Al$arado =-10 !ampir pasti adala! apendisitis, se!ingga
pemeriksaan penunjang tidak dibutu!kan, dan lebi! baik dilakukan operasi. #asien
dengan skor @-4 kemungkinan besar adala! apendisitis, sedangkan skor 5-8 berarti
gambaran pasien sesuai dengan apendisits tapi tidak diagnostic. *kor 0-
menunjukkan kemungkinan besar bukan apendisitis, namun bukan tidak mungkin
pasien menderita apendisitis. #emeriksaan 2 *can perlu dilakukan pada pasien
dengan skor 5-8, dan dapat dilakukan juga pada pasien dengan skor @-4.
-
8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)
8/14
abel . Al$arado *cale for t!e 'iagnosis of Appendicitis
Manifestations #alue
*ymptoms igration of pain 1Anoreia 1
ausea;$omiting 1
*igns 6"B tenderness
6ebound 1
Cle$ated temperature 1
"aboratory $alues "eukocytosis
"eft s!ift 1
otal #oints 10
$. "iagnosis %anding
A. &astrointestinal
&astroenteritis akut. ual, munta! dan diare menda!ului rasa sakit. *akit perut
lebi! ringan dan lebi! difus. "okasi nyeri tidak jelas,dan berpinda!-pinda!.
*ering ditemukan adanya !iperperitalsis usus. 'emam dan leukositosis kurang
menonjol dibandingkan dengan appendisitis akut.
'imfadenitis Mesenterika. /iasanya dida!ului ole! gastroenteritis ditandai
dengan nyeri perut, dan perasaan mual, nyeri tekan. #ada pemeriksaan 9*,
dapat terli!at kelenjar limfe yang membesar pada regio mesenterika ileal
bersamaan dengan menebalnya dinding ileum. Appendiks terli!at normal
se!ingga membantu untuk meng!indari terjadinya pembeda!an yang tidak perlu.
"ivertikulitis Meckel. erdapat kelu!an nyeri dan nyeri tekan abdomen yang
terpusat pada regio periumbilical.
(ntususepsi. 6asa nyeri pada abdomen yang timbul berupa kolik, dengan periode
bebas nyeri, dan tidak adanya tanda-tanda dari peritonitis.
olitis. /iasanya terdapat diare, dan nyeri mengikuti lintasan usus besar.
Pen)akit saluran cerna lain. #erforasi tukak duodenum atau lambung,
kolesistitis akut, pancreatitis, di$erticulitis kolon, obstruksi usus, perforasi kolon,
demam typ!oid, karsinoid atau mukokel apendiks, tumor caecum.
%. *raktus +rinarius
-
8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)
9/14
+rolitiasis kanan. Ada riayat kolik dari pinggang yang dapat menjalar ke
bagian perut. *ering ditemukan eritrosit pada urinalisis. oto polos atau pyelografi
intra$ena dapat dilakukan untuk mencari adanya batu.
P)elonefritis. yeri dan nyeri tekan pada pyelonep!ritis biasa dirasakan pada
daera! panggul. erdapat demam tinggi dan leukositosis, juga terdapat pyuria.
,. *raktus -espiratorius
%asal pneumonia kanan.
Efusi pleura kanan.
'. istem ardiovaskular
-uptur Aneurisma aorta abdominalis.
*rombosis mesenterika.
E. istemik "emam "engue. 'apat dimulai dengan nyeri perut yang mirip dengan peritonitis.
#ada penyakit ini dapat ditemukan !asil tes 6umple "eede positif, adanya
trombositopenia, dan !ematokrit yang meningkat.
F. /anita
elainan 0vulasi. &$ulasi mungkin memberikan gambaran nyeri perut kanan baa!
pada pertenga!an siklus menstruasi. #ada anamnesis, ditemukan adanya nyeri yang
sama perna! timbu! sebelumnya. idak ada tanda-tanda radang, nyeri biasanya !ilang
dalam jam, tetapi dapat juga mengganggu selama dua !ari.
(nfeksi Panggul. *alpingitis akut kanan sering mirip dengan apendisitis akut. *u!u
biasanya lebi! tinggi, dan nyeri perut lebi! difus. /iasanya juga disertai dengan gejala
keputi!an dan adanya infeksi di saluran kemi!. #ada pemeriksaan colok $agina, akan
didapatkan nyeri !ebat pada panggul jika uterus diayunkan. #ada gadis dapat
dilakukan pemeriksaan colok dubur untuk membandingkan.
eamilan ektopik . Dampir selalu ada riayat terlambat !aid dengan kelu!an yang
tidak menentu. yeri mendadak difus di daera! pel$is dan dapat terjadi syok
!ipo$olemik akibat perdara!an. #ada pemeriksaan colok $agina didapatkan nyeri dan
penonjolan pada rongga 'ouglas.
*orsi kista ovarium. yeri mendadak dengan intensitas tinggi dan teraba massa
dalam rongga pel$is pada pemeriksaan perut, colok $agina, atau colok dubur. idak
terdapat demam. #emeriksaan 9* dapat membantu.
Endometriosis eksterna. Cndometrium di luar ra!im akan memberikan kelu!an nyeri
di tempat endometriosis berada, dan dara! menstruasi terkumpul di tempat itu karena
tidak ada jalan keluar.
-
8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)
10/14
. *atalaksana
/ila diagnosis klinis suda! jelas, tindakan paling tepat dan merupakan satu-
satunya pili!an terbaik iala! appendektomi. #ada apendisitis tanpa komplikasi
biasanya tidak perlu diberikan antibiotic, kecuali pada apendisitis gangrenosa atau
apendisitis perforata. amun kebanyakan a!li beda! rutin memberikan antibiotik pada
pasien dengan apendisitis. #ada pasien dengan apendisitis tanpa komplikasi, tidak
ditemukan adanya keuntungan memberikan antibiotic lebi! dari jam sedangkan
pada pasien dengan apendisitif perforate atau gangrenosa pemberian antibiotik dapat
dilanjutkan !ingga pasien afebril dan jumla! leukosit kembali normal. #enundaan
tindakan operasi dapat menyebabkan terjadinya pembentukan abses yang dapat
mengakibatkan terjadinya perforasi. Apendektomi dapat dilakukan secara terbuka
maupun secara laparoskopi.
*abel 3. Macammacam (nsisi untuk apendektomi
(nsisi &rid (ron Mc%urne) (ncision
Ensisi ridiron pada titik c/urney. aris
insisi parallel dengan otot oblikus eksternal,
meleati titik c/urney yaitu 1;3 lateral
garis yang meng!ubungkan spina liaka
anterior superior kanan dan umbilikus.
Lanz transverse incision
Ensisi dilakukan pada cm di baa! pusat,
insisi trans$ersal pada garis mikla$ikula-
midinguinal. empunyai keuntungan
kosmetik yang lebi! baik dari pada insisi
grid iron.
http://2.bp.blogspot.com/-yn8A02TERBc/TcoTmVfU5FI/AAAAAAAAAIQ/OJAGcsEgadI/s1600/gambar+7.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-zTEItcM9OcE/TcoTkleEJ5I/AAAAAAAAAIM/OMITwn_Zt60/s1600/gambar+6.png
-
8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)
11/14
Rutherford Morisson’s incision insisi
suprainguinal
erupakan insisi perluasan dari insisi
c/urney. 'ilakukan jika apendiks terletak
di parasekal atau retrosekal dan terfiksir.
Low Midline Incision
'ilakukan jika apendisitis suda! terjadi
perforasi dan terjadi peritonitis umum.
(nsisi paramedian kanan ba6a
Ensisi $ertikal paralel dengan midline, ,5 cmdi baa! umbilikus sampai di atas pubis.
7. omplikasi
omplikasi yang paling sering ditemukan adala! perforasi, baik perforasi
bebas maupun perforasi pada apendiks yang tela! mengalami pendindingan.
Massa periapendikuler. assa apendiks terjadi bila apendisitis gangrenosa atau
mikroperforasi ditutupi atau dibungkus ole! omentum dan atau lekuk usus !alus. #ada
massa periapendikluer yang pendindingannya belum sempurna, dapat terjadi
penyebaran pus ke seluru! rongga peritoneum se!ingga dapat terjadi peritonitis
purulenta generalisata. &le! karena itu, massa periapendikuler yang masi! bebas
disarankan untuk segera dilakukan operasi untuk mencega! penyulit tersebut. *elain
itu, operasi masi! lebi! muda!. #ada anak selamanya dipersiapkan untuk operasi
http://1.bp.blogspot.com/-HB7FaiI1eF8/TcoTt3oAURI/AAAAAAAAAIc/wMJjFXxl9d4/s1600/gambar+10.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-nFQsrqr7KDU/TcoTtWCVAnI/AAAAAAAAAIY/FxkgoABI8Q8/s1600/gambar+9.pnghttp://4.bp.blogspot.com/-nDMN73e_WNc/TcoTs1STJ_I/AAAAAAAAAIU/RoWzW6VIrs8/s1600/gambar+8.png
-
8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)
12/14
dalam aktu -3 !ari saja. #asien deasa dengan masa periapendikuler yang tela!
mengalami pendindingan sempurna, dianjurkan untuk diraat da!ulu dan diberi
antibiotik sambil diaasi su!u tubu!, ukuran massa, serta luasnya peritonitis. /ila
suda tidak ada demam, massa periapendikuler !ilang dan leukosit normal, penderita
bole! pulang dan apendektomi efektif dapat dikerjakan -3 bulan kemudian agar
perdara!an akibat perlengketan dapat ditekan sekecil mungkin. /ila terjadi perforasi,
akan terbentuk abses apendiks. Dal ini ditandai dengan adanya kenaikan su!u tubu!
dan frekuensi nadi, bertamba!nya nyeri, dan teraba pembengkakan massa, serta
bertamba!nya jumla! leukosit.
Apendektomi direncanakan pada massa periapendikuler tanpa pus yang tela! tenang.
*ebelumnya pasien diberikan antibiotik kombinasi yang aktif ter!adap kuman aerob
dan anaerob. *etela! keadaan tenang, yaitu biasanya sekitar 8-4 minggu kemudian,
dilakukan apendektomi. #ada anak kecil, anita !amil, dan penderita usia lanjut yang
diagnosanya tidak jelas, bila terapi secara konser$atif tidak membaik dianjurkan
untuk dilakukan operasi secepatnya. 7ika suda! terjadi abses, dianjurkan untuk
dilakukan drainase dan apendektomi dapat dilakukan 8-4 minggu kemudian.
Apendisitis perforata. Adanya fekalit dalam lumen, faktor umur, dan keterlambatan
diagnosis, merupakan faktor yang berperan dalam terjadinya perforasi apendiks.
Ensidens perforasi dilaporkan 80> pada penderita di atas uisa 80 ta!un. aktor yang
mempengaru!i tingginya insidens perforasi pada orang tua adala! gejalanya yang
samar, keterlambatan berobat, adanya peruba!an anatomi apendiks berupa
penyempitan lumen, dan arteriosklerosis. Ensidens tinggi pada anak disebabkan ole!
dinding apendiks yang masi! tipis, anak kurang komunikatif se!ingga
memperpanjang aktu diagnosis, dan proses pendindingan kurang sempurna akibat
perforasi yang berlangsung cepat dan omentum anak belum berkembang. #erforasi
apendiks akan mengakibatkan peritonitis purulenta yang ditandai dengan demam
tinggi, nyeri makin !ebat yang meliputi seluru! perut, dan perut menjadi tegang dan
kembung. yeri tekan dan defans muskuler di seluru! perut, mungkin dengan
pungtum maksimum di region iliaka kanan, peristalsis usus menurun sampai
meng!ilang. Abses rongga peritoneum bisa terjadi bilamana pus yang menyebar bisa
dilokalisasi, paling sering di rongga pel$is dan subdiafragma. Adanya massa
intraabdomen yang nyeri disertai demam !arus dicurigai abses.
#erbaikan keadaan umum dengan infuse, pemberian antibiotic untuk bakteri gram
positif, negatif, dan anaerob, serta pemasangan pipa nasogastrik perlu dilakukan
sebelum pembeda!an. #erlu dilakukan laparatomi dengan insisi yang panjang agar
-
8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)
13/14
dapat dilakukan pencucian rongga peritoneum dari pus maupun pengeluaran fibrin
yang adekuat secara muda!, begitu pula pembersi!an kantong nana!. Ak!ir-ak!ir ini
mulai berkembang pengelolaan apendisitis perforata dengan laparaskopi.
18. Prognosisortalitas apendisitis di Amerika suda! menurut dari =,= per 100.000 pada
ta!un 1=3= menjadi 0, per 100.000 ta!un 010. #enurunan angka mortalitas ini
merupakan peran dari berkembangnya anestesi, antibiotic, cairan intra$ena, dan
produk dara!. Dal utama yang berpengaru! pada angka mortalitas adala! apaka!
perforasi terjadi sebelum dilakukannya operasi dan umur pasien. Angka mortalitas
pada pasien dengan apendisitis yang mengalami perforasi dilaporkan sekitar 1>,
sedangkan appendisitis dengan perforasi pada lansia diaporkan sekitar 5>. ematian
disebabkan sepsis tidak terkontrol akibat peritonitis, abses intraabdomen, atau
septicemia bakteri gram negati$e. Cmboli pulmonal juga dilaporkan menjadi
penyebab kematian pada beberapa kasus.
orbiditas juga meningkat akibat perforasi apendiks dan juga pada umur yang
lebi! tua. omplikasi yang sering di!adapi antara lain abses dan infeksi pada luka
bekas operasi. Enfeksi luka operasi cukup sering ditemukan tetapi biasanya !anya
terbatas pada jaringan subkutis dan memberikan respon yang cukup baik dengan
melakukan drainase luka. "uka operasi juga akan menjadi faktor predisposisi
terjadinya kegagalan penutupan luka. Dal ini juga tergantung dari jenis insisi.
Ensiden terjadinya abses akibat infeksi peritoneal dan perforasi apendiks suda!
menurun dengan ditemukannya antibiotik yang poten. #erlengketan usus yang dapat
menyebabkan terjadinya obstruksi juga ditemukan setelela! tindakan apendektomi
tapi jarang. Ensiden !ernia inguinalis meningkat tiga kali lebi! banyak pada pasien
yang perna! dilakukan apendektomi.
-
8/18/2019 Appendisitis Akut (Edit)
14/14
6CC6A
A##C'E2EE* A9
#embimbing + dr.2osmas ora rias!oro, *p/'
&le! + *!arindra (010.081.050)
/udi 'armaan (011.081.041)
C#AEC6AA "EE E"9 /C'AD
#C6E&'C 08 A9*9* F 0 &&/C6 01
6* *.2A6&"9*