annual report laporan tahunan - upperline.id · pelanggan, karyawan, penyalur, agen dan pemasok,...

2018ANNUAL REPORTLAPORAN TAHUNAN

Laporan Tahunan ini terdapat pada website Perseroan

dengan alamat website: www.jembo.co.id dan dapat diakses setiap saat.

This Annual Report can be found in the Company’s website

with the website address: www.jembo.com and can be accessed anytime.

2 Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

3 Ikhtisar Mengenai SahamHighlights on Shares

4 Laporan Dewan KomisarisMessage of the Board of Commissioners

7 Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners

11 Laporan DireksiReport of the Board of Directors

14 Profil DireksiProfile of the Board of Directors

18 Profil PerseroanCompany Profile

31 Tata Kelola Perusahaan yang BaikGood Corporate Governance

61 Laporan Komite AuditAudit Committee Report

63 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan LingkunganThe Company's Social Responsibility and Environment

70 Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Analysis and Review

79 Struktur OrganisasiOrganization Structure

80 Lembar Persetujuan Dewan Komisaris Dan DireksiApproval of the Board of Commissioners and Board of Directors

Laporan Auditor IndependenIndependent Auditor Report

1 Visi, Misi, Nilai-nilai dan Kebijakan Mutu PerusahaanVision, Mission, Values and Company’s Quality Policies

DAFTAR ISITABLE OF CONTENTS

VISIMenjadikan PT Jembo Cable Company Tbk. sebagai produsen

yang terdepan dalam industri kawat dan kabel :

Reputasi yang sangat baik.

Posisi keuangan yang sehat.

Lingkungan kerja yang sehat.

Pengembangan yang berkesinambungan.

MISIMenjadikan seluruh mitra usaha kita sebagai pemenang, antara

lain :

Pelanggan,

Karyawan,

Penyalur, agen dan pemasok,

Pemegang saham.

Memberi peluang kepada karyawan untuk menjadi unggul

sehingga berdampak baik bagi pertumbuhan Perusahaan.

Dengan meletakkan dasar yang baik dan kuat sehingga

memungkinkan karyawan untuk meraih target mereka sesuai

dengan kemampuannya.

NILAI-NILAI Memberikan nilai tambah dari apapun yang kita kerjakan.

Pelanggan adalah pusat sasaran dari seluruh yang kita

kerjakan.

Pengembangan yang berkesinambungan merupakan kunci

sukses kita.

Setiap orang tanpa pengecualian terlibat, diberdayakan dan

kontribusi mereka diakui serta prestasi mereka dihargai.

Kami bertanggung jawab terhadap komunitas di tempat

tinggal kita dan masyarakat dunia.

Menjadikan PT Jembo Cable Company Tbk. tempat bekerja

yang baik, menyenangkan, aman dan sehat. Kita bekerja

sebagai kelompok di dalam lingkungan yang saling

mempercayai, menghormati menghargai, jujur dan adil.

KEBIJAKAN MUTU PT Jembo Cable Company Tbk. berusaha untuk menjadi

produsen yang terdepan dalam industri kawat dan kabel di

Indonesia.

Kami bertekad untuk memproduksi produk yang sesuai

dengan kebutuhan dan persyaratan yang diinginkan oleh

pelanggan.

Setiap orang terlibat, bermotivasi dan berpengetahuan untuk

membuat kemajuan yang berkesinambungan dalam rangka

menghasilkan prestasi yang luar biasa.

VISIONTo make PT Jembo Cable Company Tbk. one of the foremost

producer in the wire and cable industry :

Very Good Reputation.

Sound Financial Position.

Healthy Occupational Place.

Continuous development.

MISSIONTo make all the business partners as winners, among others :

Customers,

Employees,

Distributors, agent and suppliers,

Shareholders.

Provides opportunities to employees to become excellent and

bear good impact on the growth of the Company.

By creating a good and strong foundation enabling the

employees to attain their targets according to their

capacities.

VALUE Provide additional value from whatsoever we work on.

Customers are the core target of all that we do.

Continuous development is one of our key to success.

Everyone without exception is involved, empowered, and

their contribution acknowledge and their performance

awarded.

We are responsible on the community at our place and to the

world public.

To make PT Jembo Cable Company Tbk. a good

occupational place, enjoyable, secure and healthy. We work

as a group in an environment of trust, respect, appreciation,

honesty and equitable.

QUALITY POLICY PT Jembo Cable Company Tbk. efforts to become the

foremost producer in the wire and cable industry in

Indonesia.

We intent to produce products which are compatible to the

need and requirements demanded by our customers.

Everyone is involved, motivated and knowledgeable to make

continuous growth efforts in the framework of attaining an

exceptional performance.

VISI, MISI, NILAI-NILAI DAN KEBIJAKAN MUTU PERUSAHAANVision, Mission, Values and Policies of the Company’s Quality

Laporan Tahunan 2018 Annual Report 1www.jembo.co.id

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlights

Laporan Tahunan 2018 Annual Report 2 www.jembo.co.id

EKUITAS

Jumlah Saham yang beredar(dalam juta lembar)

Modal Saham

EQUITY

Number of Circulating Shares(in million shares)

Shares Capital

POSISI KEUANGAN

Aset Lancar

Aset Keuangan tersedia untuk dijual

Aset Tetap

Aset Lain-lain

Jumlah Aset

Liabilitas Jangka Pendek

Liabilitas Jangka Panjang

Jumlah Liabilitas

Ekuitas

Jumlah Liabilitas & Ekuitas

FINANCIAL POSITION

Current Asset

Available for Sales FInancial Asset

Fixed Asset

Other Asset

Total Asset

Current Liabilities

Not Current Liabilities

Total Liabilities

Equities

Total Liabilities & Equities

HASIL USAHA

Penjualan Bersih

Beban Pokok Penjualan

Laba (Rugi) Kotor

Laba (Rugi) Sebelum Manfaat

(Beban) Pajak

Laba (Rugi) Tahun Berjalan

Laba (Rugi) Komprehensif Tahun

Berjalan

Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang

dapat diatribusikan kepada Pemilik

Entitas Induk dan Kepentingan Non

Pengendali

Laba (Rugi) Komprehensif Tahun

Berjalan yang dapat diatribusikan

kepada Pemilik Entitas Induk dan

Kepentingan Non Pengendali

Laba (Rugi) per Saham (Satuan

Penuh)

OPERATIONAL REVENUE

Net Sales

Cost of Good Sold

Gross Profit (Loss)

Profit (Loss) Before Tax

Profit (Loss) for The Year

Comprehensive Income for

The Year

Profit Attributable for Owner

Parent Entity Non Controlling

Interest

Comprehensive Income Attributable

for Owner of the Parent Entity Non

Controlling Interest

Earning Per Share (In Full Amount)

RASIO-RASIO KEUANGAN

Laba (Rugi) Bersih/Jumlah Aset

Laba (Rugi) Bersih/Ekuitas

Laba (Rugi) Bersih/Pendapatan

(Penjualan)

Rasio Lancar

Liabilitas/Ekuitas

Liabilitas/Jumlah Aset

Ekuitas/Jumlah Aset

Laba Kotor/Penjualan Bersih

Laba Sebelum Pajak/Penjualan

Bersih

Laba Bersih/Penjualan Bersih

FINANCIAL RATIOS

Nett Profit (Loss)/Total Asset

Nett Profit (Loss)/Total Equities

Nett Profit /Net Sales

Current Ratio

Liabilities/Equities

Liabilities/Total Asset

Equities/Total Asset

Gross Profit/Net Sales

Profit Before Tax/Net Sales

Net Profit/Net Sales

2017 2016 2015 2014

151,2

75,6

151,2

75,6

151,2

75,6

151,2

75,6

1.294,5

5,4

567,6

60,5

1.928

1.220,2

160,4

1.380,6

547,4

1.928

1.131,7

4,8

408,7

42,0

1.587,2

992,5

124,3

1.116,9

470,3

1.587,2

927,5

2,2

396,2

32,6

1.358,5

883,3

107,4

990,7

367,8

1.358,5

873,2

2,2

121,8

66,9

1.064,1

846,1

51,6

897,7

166,4

1.064,1

2.184,5

1.879,1

305,4

111,6

83,3

171,6

83,4

171,6

551,29

2.037,8

1.689,1

348,7

175,4

132,4

132,8

132,4

132,8

875,81

1.663,3

1.478,8

184,5

8,5

2,5

210,4

2,5

210,4

16,42

1.493,0

1.324,5

168,5

33,2

23,8

23,7

23,8

23,7

158,13

%

4,32

15,22

3,82

114

252

71,6

28,4

13,9

5,1

3,8

%

8,34

28,15

6,50

113

237

70,4

29,6

17,1

8,6

6,5

%

0,18

0,67

0,15

105

269

72,9

27,1

11,1

0,51

0,15

%

2,2

13,8

1,60

103

520

83,9

16,1

11,3

2,2

1,6

151,2

75,6

1.415,6

5,4

588,8

40,8

2,081,6

1.288,3

184,1

1.472,4

609,3

2.081,6

3.207,6

2.869,9

337,7

122,1

88,4

94,5

88,4

94,5

584,8

%

4,24

14,51

2,76

110

242

70,7

29,3

10,5

3,8

2,7

2018

Dalam Miliar Rupiah(Kecuali Jumlah Saham yang beredardan Laba Bersih per Saham)

In Billion Rupiah(Except for Number of CirculatingShares and Net Profit per Shares)

IKHTISAR MENGENAI SAHAMHighlights on Shares

IKHTISAR MENGENAI SAHAM

1. Jumlah Saham yang Beredar dan Transaksi Saham

Pada tanggal 31 Desember 2018, modal yang disetor

Perseroan tidak mengalami perubahan yaitu sebesar Rp75,6

miliar yang terdiri dari 151,2 juta lembar saham biasa

masing-masing dengan nilai nominal Rp500,- (lima ratus

rupiah) per lembar saham. Saham-saham Perseroan

tersebut, seluruhnya telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia

(sebelumnya Bursa Efek Jakarta) sejak tanggal 18 November

1992.

Untuk masa triwulan pada tahun tahun 2018 dan 2017, tidak

ada saham baru dari Perseroan yang diterbitkan.

HIGHLIGHTS ON SHARES

1. Circulating Shares and Shares Transaction

On 31st December 2018, the paid in capital of the Company

did not experience a change amounting to Rp75.6 billion

consisting of 151.2 million ordinarily shares with a respective

nominal value of Rp500,- (five hundred rupiah) per share.

Such Company’s Shares, are all listed in the Indonesian

Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) since

18th November 1992.

For the quarterly period in 2018 and 2017, there is no new

share issued by the Company.

2. Aksi Korporasi

Selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2018, Perseroan tidak pernah melakukan aksi korporasi.

3. Penghentian Perdagangan Sementara

Selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2018, perdagangan saham Perseroan yang beredar tidak

pernah mengalami penghentian sementara (suspension).

2. Corporate Action

During the book year which ended on 31st December 2018,

the Company did not conduct any corporate action.

3. Temporary Suspension of Trade

During the Book year which ended on 31st December 2018,

the currents Company’s shares trade never underwent a

temporarily suspension.

TABEL HARGA SAHAM PERSEROAN TERENDAH, TERTINGGI DAN PENUTUPAN SERTA VOLUME, NILAI TRANSAKSI DAN KAPITALISASI PASAR

RATE OF COMPANY SHARES, LOWEST, HIGHEST AND CLOSING AND VOLUME, TRANSACTION VALUE AND MARKET CAPITALIZATION

Quarter 1 (Jan-Mar)

Quarter 2 (Apr-Jun)

Quarter 3 (Jul-Sep)

Quarter 4 (Okt-Des)

Quarter 1 (Jan-Mar)

Quarter 2 (Apr-Jun)

Quarter 3 (Jul-Sep)

Quarter 4 (Okt-Des)

NilaiValue

TerendahLowest

TertinggiHighest

PenutupanClosing

Harga Per Saham (Rp)Price per Share (Rp)

Total TransaksiTotal Transaction Kapitalisasi Pasar

Market CapitalizationVolumeVolume

363.541.500

1.463.165.500

302.285.000

645.815.000

2.774.807.000

831.600.000.000

1.013.040.000.000

1.009.260.000.000

1.005.480.000.000

4.700

4.960

5.700

6.650

4.700

5.500

6.900

6.750

6.675

6.900

5.500

6.700

6.675

6.650

6.650

2018

71.100

231.200

45.300

97.100

444.700

Triwulan ke 1 (Jan-Mar)

Triwulan ke 2 (Apr-Jun)

Triwulan ke 3 (Jul-Sep)

Triwulan ke 4 (Okt-Des)

2018

468.455.000

798.797.500

192.267.500

534.519.500

1.994.039.500

1.058.400.000.000

778.680.000.000

746.928.000.000

710.640.000.000

3.000

5.000

4.320

4.700

3.000

7.500

7.000

5.900

5.100

7.500

7.000

5.150

4.940

4.700

4.700

2017

107.300

133.300

38.700

112.600

391.900

Triwulan ke 1 (Jan-Mar)

Triwulan ke 2 (Apr-Jun)

Triwulan ke 3 (Jul-Sep)

Triwulan ke 4 (Okt-Des)

2017


Para Pemegang Saham yang terhormat,

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan

rahmat dan anugrah Nya, kita dapat melewati tahun 2018

dengan baik dan merupakan hal yang sangat menggembirakan

dimana Perseroan memperoleh hasil kinerja akhir yang positif.

Dewan Komisaris telah meneliti dan memeriksa Laporan

Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yang telah diaudit oleh

Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang &

Rekan (member firm of BDO International) dengan pendapat

”Laporan keuangan konsolidasian terlampir secara wajar dalam

semua hal yang material”.

Dewan Komisaris sangat menghargai kerja keras yang telah

dilakukan oleh Direksi dalam menjalankan Perseroan di tahun

2018, dimana pada tahun 2018 memperoleh laba bersih sebesar

Rp88,43 miliar. Dibandingkan dengan perolehan laba tahun 2017

sebesar Rp83,3 miliar, perolehan laba tahun 2018 mengalami

peningkatan sebesar Rp5 miliar atau 6,1%. Pada tahun 2018

penjualan Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp1.023,1

miliar atau naik 46,4 % dari Rp2.184,5 miliar tahun 2017 menjadi

Rp3.207,6 miliar pada tahun 2018 dan angka penjualan tersebut

berada di atas target yaitu sebesar Rp2.561,23 miliar.

Dewan Komisaris terus melakukan pengawasan terhadap Direksi

guna memastikan bahwa pelaksanaan langkah-langkah dan

kebijakan strategis yang dijalankan secara benar dan seturut

dengan peraturan yang berlaku. Efisiensi, pengembangan dan

pengendalian biaya di semua Departemen menjadi fokus utama

Dewan Komisaris dalam pelaksanaan pengawasan. Selain

peningkatan kapasitas produksi baik dalam peningkatan

kapasitas sumberdaya serta modifikasi mesin dan juga

melakukan pengawasan secara maksimal dalam setiap proses

produksi, Dewan Komisaris juga meminta Direksi untuk

memperhatikan upaya guna mendorong partisipasi karyawan

untuk berperan aktif dalam perbaikan di segala unit kerja serta

terus memperluas jaringan distribusi baik untuk pasar domestik

maupun internasional.

Dewan Komisaris menyetujui prospek usaha Perseroan yang

telah disampaikan oleh Direksi. Industri perkabelan tetap akan

memiliki peluang yang besar meskipun persaingan antara

produsen kabel baik lokal maupun internasional terus meningkat.

Hal ini juga dipengaruhi dengan diberlakukannya pasar bebas

yang sekaligus juga semakin membuka peluang di pasar

Dear Shareholders,

Praise to the Lord Almighty on His Grace and Blessing, enabling

us to pass the year 2018 good and well and provide us the

pleasure that the Company has achieved a positive final result

performance.

The Board of Commissioners has studied and examined the

Company’s Consolidated Financial Statement for the book year

which ended on 31st December 2018 audited by the Public

Accountant Office Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang &

Associates (member firm of BDO International) with the opinion

“Find attach the Unqualified Consolidated Financial Statement in

all material matters.”.

The Board of Commissioners greatly appreciate the hard work

conducted by the Board of Directors in managing the Company

during 2018, ultimately resulting in the Company to achieve a net

profit of Rp88.43 billion. Compared to the profit Rp83.3 billion in

2017, the profit achieved in 2018 shows an increase of 5 billion

rupiah or 6.1%. In 2018 the Company’s sales experienced an

improvement amounting to Rp1,023.1 billion or an increase of

46.4% from Rp2,184.5 billion in 2017 to become Rp3,207.6

billion in 2018 an over-achievement above the target of

Rp2,561.23 billion.

The Board of Commissioners continuously supervises the Board

of Directors to ensure that the strategic steps and policies

implementation is conducted proper and well and compliant to

prevailing laws and regulation. Cost efficiency, development and

control in all Departments was the main focus of the Board of

Commissioners in conducting its supervision. Besides the

improvement in the production capacity be it in the capacity of

resources and machinery modification and also conducting

maximal supervision in every production process, the Board of

Commissioners also requested the Board of Directors to

observe efforts to boost employees participation to be actively

involved in the improvement in all the working units and

continuously extent its distribution network be it for the domestic

and also international market.

The Board of Commissioners approved the Company’s Business

Prospect submitted by the Board of Directors. Although facing

stringent competition both locally and abroad, the cable industry

shall continuously have great opportunity to increase. This was

also influenced by the coming in effect of the free market which

also provided opportunity in the international and

LAPORAN DEWAN KOMISARISMessage of The Board of Commissioners


internasional. Selain itu masih akan terus meningkatnya

kebutuhan akan kabel listrik dan kabel telekomunikasi, seiring

dengan pembangunan di seluruh tanah air yang terus digiatkan

oleh Pemerintah maupun swasta.

Dewan Komisaris berpandangan bahwa prinsip tata kelola

perusahaan yang baik telah diterapkan dengan baik di Perseroan

dan pengelolaan Perseroan yang searah dengan tekad

penerapan tata kelola perusahaan yang baik merupakan

kebijakan yang tetap harus dilakukan dan dipertahankan

sehingga pengelolaan Perseroan dan segala asetnya dipastikan

dapat berjalan baik dan terkendali.

Guna terus meningkatkan kinerja Perseroan, Dewan Komisaris

meminta kepada Direksi untuk tetap melakukan beberapa hal,

diantaranya: Terus meningkatkan pengawasan dan efisiensi

disegala bidang; Memperhatikan risiko yang mungkin timbul

akibat dari operasional dan mempersiapkan langkah antisipasi

penanggulangannya serta mengantisipasi dampak dari situasi

politik dan ekonomi; Memperkuat jajaran pemasaran yang

tangguh guna mencapai target yang maksimal atau di atas target

(over prestasi); Terus membangun sumber daya manusia

Perseroan dengan landasan disiplin kerja yang ketat namun

dengan kreatifitas yang tinggi dan tetap terpeliharanya semangat

kerja dengan motivasi yang kuat.

Pada tahun 2018 terjadi perubahan susunan anggota Dewan

Komisaris, dimana susunan Komposisi Dewan Komisaris pada

tanggal 31 Desember 2017, adalah sebagai berikut :

Presiden Komisaris & Komisaris Independen :

Drs. I Gusti Made Putera Astaman

Komisaris Independen :

Drs. Andreas S. Soedjijanto, MBA, FLMI

Komisaris :

Merryanawati Anwar, BSc., MBA

Mengalami perubahan komposisi anggota melalui hasil

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada hari

Jum’at, 4 Mei 2018, adalah sebagai berikut:





Komisaris :


Soebiantoro

Evaluasi dan pemberian nasehat kepada Direksi dilakukan oleh

Dewan Komisaris dalam setiap Rapat Gabungan yang

laksanakan oleh Dewan Komisaris yang dihadiri oleh Direksi.

telecommunication cable, in line with the development all over

the country which is constantly enhanced by the Government

and also Private sector.

The Board of Commissioners is of the opinion that the principle

of good corporate Governance is well implemented in the

Company and the Company’s Management which is in line with

the objective to imply the good corporate governance and its

policy which must be constantly conducted and maintained to

ensure the Company’s management and all its aspect to be able

to run well and controllable.

To constantly improve the Company’s performance, the Board of

Commissioners has requested the Board of Directors to

constantly conduct several matters, among others: Continuously

improve supervision and efficiency in all fields; Observe risk

which may arise due to operation and prepare anticipation steps

to overcome and anticipate the impact from political and

economic situation; Strengthening a resilient marketing unit to

achieve maximal target or over achievement; Constantly develop

the Company’s human resources based on strict discipline,

however, with high creativity and constantly maintain the work

spirit by strong motivation.

During 2018 there was a change in the formation of the Board of

Commissioners, where the Board of Commissioners

composition on 31st December 2017 was as follows:

President Commissioner & Independent Commissioner :


Independent Commissioner :


Commissioner :

Merrynawati Anwar, BSc., MBA

Underwent changes in its members’ composition through a

result of the Annual General Meeting of Shareholders Resolution

on Friday, 4th May 2018, as follows:





Commissioner :


Soebiantoro

Evaluation and providing advice to the Board of Directors was

conducted by the Board of Commissioners in every Joint

Meeting conducted by the Board of Commissioners, attended


Penyelenggaraan Rapat Gabungan dilakukan setiap 3 bulan

sekali, dimana dalam rapat tersebut, dibahas berbagai temuan

dan sekaligus dilakukan pemberian nasehat atau masukan yang

dapat menjadi jalan penyelesaiannya.

Pada akhirnya, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih

kepada para Pemegang Saham, Pelanggan, Mitra Kerja dan

semua pihak yang telah memberikan dukungan serta

kepercayaan bagi kami dalam usaha terus memajukan

Perseroan.

Tangerang, April 2019

Drs. IGM. Putera Astaman

Presiden Komisaris & Komisaris Independen

by the Board of Directors. The Joint Meeting was conducted

every 3 months, in such meeting is discuss several findings and

also providing advice or input which may be the means of

settling it.

Lastly, the Board of Commissioners conveys it thanks to all the

Shareholders, Customers, Working Partners and all parties

which have provided their support and trust to us in the efforts to

promote the Company.


PROFIL DEWAN KOMISARISProfile of The Board of Commissioners

Purnawirawan Kepolisian Republik Indonesia dengan pangkat

terakhir Mayor Jenderal Polisi berusia 80 tahun

berkewarganegaraan Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris

Perseroan sejak tahun 1994 yang penunjukannya melalui Rapat

Umum Luar Biasa Pemegang Saham PT Jembo Cable Company

Tbk., tercatat dalam Akta Notaris No. 74 tanggal 27 Juni 1994

dan penunjukan sebagai Komisaris Independent pertama kali

tercatat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Jembo

Cable Company Tbk. No. 59 Tanggal 27 Juni 2005. Merangkap

sebagai Ketua Komite Audit dan Ketua Komite Nominasi dan

Remunerasi. Lulusan dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian

(PTIK) tahun 1967 dan Lemhanas KSA II tahun 1991, aktif dalam

berbagai organisasi di Indonesia. Penerima berbagai Tanda Jasa

memiliki pengalaman luas, diantaranya sebagai Komisaris Utama

pada PT. Kharishma Puji Anugrah tahun 2003 s/d sekarang;

Komisaris PT. Petras Indonesia tahun 2007 s/d 2011; dan

sebagai Komisaris Utama PT. Nusantara Termal Coal tahun 2008

s/d 2011.

Retiree of the Republic Indonesia Police Force with the latest

rank of Major General, aged 80 years old, an Indonesian citizen.

Held the position as the Company’s Commissioner since 1994

by appointment of the Extraordinary General Meeting of

Shareholders PT Jembo Cable Company Tbk, recorded in a

Notarial Deed No. 74 dated 27 June 1994 and first-time

appointment as Independent Commissioner, recorded in Deed

of Meeting Resolution of PT Jembo Cable Company Tbk No.59

dated 27 June of 2005. Concurrently as Chairman of the Audit

Committee and Chairman of the Nomination and Remuneration

Committee. A graduate of the Police Science High School (PTIK)

in 1967 and Lemhanas KSA II in 1991, active in various

organizations in Indonesia. Receiver of various Awards, has

extensive experience, among others as President Commissioner

of PT Kharisma Puji Anugrah since 2003 until present;

Commissioner of PT Petras Indonesia from 2007 until 2011; and

as President Commissioner of PT Nusantara Termal Coal from

2008 until 2011.


Drs. I GUSTI MADEPUTERA ASTAMAN

Presiden Komisaris &Komisaris Independen

President Commissioner &Independent Commissioner

MERRYANAWATIANWAR, BSc., MBAKomisarisCommissioner

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2017 hingga

saat ini. Penunjukan pertamanya melalui Rapat Umum

Pemegang Saham Tahunan tahun 2017 dan tercatat dalam Akta

Notaris No. 1, tanggal 2 Juni 2017. Lulusan University of Kansas,

Amerika Serikat, dan Master of Business Administration dari

Golden Gate University San Francisco, Amerika Serikat.

Berkewarganegaraan Indonesia. Berusia 47 tahun,

berpengalaman luas di bidang pengelolaan perseroan,

diantaranya menjabat sebagai Portfolio & Legal Compliance

Manager, Point West Capital San Francisco USA tahun 1996 s/d

1998, sebagai Finance Operation Manager, General Electric

Capital tahun 1999 s/d tahun 2000; sebagai Direktur Utama PT

Persada Asri Mandiri sejak tahun 2.000 s/d sekarang; dan

sebagai Direktur Utama PT. Permata Persada Mandiri sejak

tahun 2014 s/d sekarang ini.

Serves as the Company Commissioner since 2017 until present.

Her first appointment was by the Annual General Meeting of

Shareholders in 2017 and recorded in a Notarial Deed No. 1,

dated 2 June 2017. A graduate of the University of Kansas,

United States of America, and Master of Business Administration

from Golden Gate University San Francisco, United States of

America. An Indonesian Citizen, aged 47 years old, has

extensive experience in the field of company’s management,

among others served as Portfolio & Legal Compliance Manager,

Point West Capital San Francisco USA in 1996 until 1998, as

Finance Operation Manager; General Electric Capital in 1999

until 2000, as President Director of PT Persada Asri Mandiri

since 2000 until present, as General Manager of PT Monas

Permata Persada since 2012 until present, as President Director

of PT Permata Persada Mandiri since 2014 until present.


Drs. ANDREAS S.SOEDJIJANTO MBA, FLMI

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2001

hingga saat ini yang penunjukan pertamanya melalui Rapat

Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2001, tercatat dalam

Akta Notaris No 57 tanggal 25 Juni 2001 dan penunjukan

sebagai Komisaris Indenpenden yang pertama kali tercatat

dalam Akta Risalah Rapat Umum Para Pemegang Saham

Tahunan, PT Jembo Cable Company Tbk. No. 57, Tanggal 25

Juni 2001. Mendapat gelar Master of Business Administration

dari Netherlands International Institute for Management.

Kewarganegaraan Indonesia, berusia 57 tahun, pengalaman

luas di bidang di bidang Akuntansi dan Keuangan sejak tahun

1987 dengan menjabat sebagai General Manager PT. AJ.

Central Asia Raya tahun 1989 s/d 1996; Sebagai Direktur Utama

PT Indolife Pensiontama tahun 1996 s/d sekarang ini.

Serves as Independent Commissioner since 2001 until present,

by an appointment for the first time through Annual General

Meeting of Shareholders in 2001, recorded in a Notarial Deed

No. 57 dated 25 June 2001 and appointment as Independent

Commissioner for the first time, recorded in Deed of Minutes of

Annual General Meeting of Shareholders, PT Jembo Cable

Company Tbk No.57, dated 25 June 2001. A graduate of Master

of Business Administration from Netherlands International

Institute for Management. An Indonesian citizen, aged 57 years

old, has extensive experience in the field of Accounting and

Finance since 1987 by becoming General Manager of PT AJ.

Central Asia Raya from 1989 until 1996; as President Director

from 1996 until present.


Mejabat sebagai Komisaris sejak tahun 2018, penunjukan

pertamanya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

tahun 2018, tercatat dalam Akta Risalah Rapat Umum Para

Pemegang Saham Tahunan, PT Jembo Cable Company Tbk.

No. 6, Tanggal 4 Mei 2018. Berkewarganegaraan Indonesia.

Berusia 64 tahun. Lulusan dari Universitas Tsinghua, Beijing.

Berpengalaman luas di bidang pengelolaan perusahaan

diantaranya; sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1990 s/d

1992, sebagai Vice President Perseroan sejak tahun 1993 s/d

1996, sebagai Vice Commisary sejak tahun 1997 s/d 2001;

sebagai Komisaris PT Bangun Inti Persada Tbk. sejak tahun

2014 s/d sekarang.

Serves as the Company Commissioner since 2018. First

appointment was by the Annual General Meeting of

Shareholders in 2018 and recorded at General Meeting of

Shareholders PT Jembo Cable Company Tbk, dated 4 Mei 2018.

An Indonesian Citizen, aged 64 years old, graduate from

Universitas Tsinghua, Beijing. Has extensive experience in the

field of company’s management, among others served as the

Company’s Director since 1990 until 1992; as Company’s Vice

President since 1993 until 1996 as Vice Commisionner since

1997 until 200; as Commisioner of PT Bangun Inti Persada Tbk.

since 2014 until present.

SOEBIANTOROKomisarisCommissioner



Para Pemegang Saham yang terhormat,

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas Rahmat

dan Karunia Nya, bahwa selama tahun 2018 Perseroan dapat

berjalan dengan baik, atas nama Direksi kami sampaikan

Laporan Tahunan sebagai bentuk pertanggung jawaban kami

kepada para Pemegang Saham pada khususnya dan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan pada umumnya.

Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2018

sebesar 5,17% lebih rendah dari target Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara (APBN) tahun 2018 sebesar 5,4% jika

dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun

2017 sebesar 5,07%, maka perekonomian di tahun 2018 masih

lebih baik. Permintaan kebutuhan kabel listrik maupun kabel

telekomunikasi khususnya kabel serat optik di Indonesia terus

meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan pertumbuhan

ekonomi Indonesia. Dengan kondisi sebagaimana disampaikan di

atas, kami optimis kinerja Perseroan sangat berpeluang

mengalami pertumbuhan terus-menerus dari tahun ke tahun.

Dalam upaya meningkatkan kinerjanya, Perseroan

terus-menerus berusaha meningkatkan produktifitas dan

effiensi. Meningkatkan produktifitas mesin dilakukan dengan

modifikasi dan penggantian mesin-mesin yang tidak produktif

lagi. Sedangkan meningkatkan effisiensi terhadap penggunaan

bahan baku dengan melakukan pengawasan dan pengendalian

pemakaian bahan baku, menjaga kualitas produk yang

dihasilkan dengan melakukan pengawasan secara maksimal

terhadap proses produksi. Pengendalian biaya dilakukan untuk

semua departemen dengan menerapkan cost saving dan

improvement dan meningkatkan keterampilan karyawan.

Penjualan konsolidasi Perseroan pada tahun 2018 mencapai

sebesar Rp3.207,57 miliar atau 25,2% di atas budget penjualan

Perseroan tahun 2017 sebesar Rp2.561,23. Jika dibandingkan

dengan realisasi penjualan konsolidasian tahun 2017 sebesar

Rp2.184,51 mengalami kenaikan sebesar Rp1.023,06 miliar atau

naik 46,8%. Pencapaian laba bersih tahun berjalan 2018 sebesar

Rp88,42 miliar mencapai 106% dibanding pencapaian laba bersih

tahun 2017 sebesar Rp83,35 miliar dan 66,2% jika dibandingkan

budget laba bersih tahun 2018 sebesar Rp133,49 miliar.

Faktor utama turunnya prosentase laba bersih tahun 2018

dibanding dengan penjualan konsolidasian tahun 2017,

terutama karena adanya penjualan non kabel sebesar Rp428,25

miliar yang laba kotornya di bawah 4% dan kenaikan rata-rata

Dear Shareholders,

Praise to the Lord Almighty, on His Blessing and Grace, that

during 2018 the Company fared well, on behalf of the Board of

Directors we submit our Annual Report as our accountability

especially for the Shareholders and for other stakeholders in

general.

The Indonesian economic growth realization during 2018 of

5.17% is slightly lower from the State Budget of Income and

Procurement for 2018 of 5.4% if compared to the Indonesian

economic growth in 2017 of 5.07%, the economic situation in

2018 is still in better condition. Demand for electrical and also

telecommunication cables especially fiber optic cable in

Indonesia constantly increases from year to year in line with the

Indonesian economic growth. In such condition depicted above,

we are optimistic that the Company performance has great

opportunity to experience continuous growth from year to year.

In its efforts to improve its performance, the Company constantly

efforts to improve its productivity and efficiency. Improvement in

the productivity of machinery is conducted by modification and

replacement of machinery which are no longer productive. While

in improving the efficiency on the use of raw material by

conducting supervision and control of main raw material,

maintain product quality produced by conducting maximal

supervision on the production process. Cost control is

conducted on all department by applying cost saving and

improvement and enhancing the employees capacity.

The Company’s Consolidated Sales in 2018 amounted to

Rp3,207.57 billion or 25.2% above the Sales Budget of the

Company in 2017 of Rp2,561.23. Compared to the consolidated

sales realization in 2017 of Rp2,184.51 its show an increase of

Rp1,023.06 billion or a hike of 46.8%. The achievement of net

profit for the current year 2018 of Rp88.42 billion reach 106%

compared to the net profit of 2017 of Rp83.35 billion and 66.2%

compared to the net profit in 2018 of Rp133.49 billion.

The main factor for the percentage decrease of the net profit in

2018 compared to the consolidated sales in 2017, was

especially due to non-cable sales of Rp428.25 billion of which

the gross profit is below 4% and the average increase in raw

LAPORAN DIREKSIMessage of The Board of Directors

bahan baku utama tahun 2018. Menurut catatan kami harga

rata-rata tahunan tembaga dan aluminium mengalami kenaikan

masing-masing 12,5% dan 20,9%.

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik 10 tahun kedepan PT

PLN (Persero) telah merencanakan pembangunan infra-struktur

penyediaan tenaga listrik dalam RUPL PT PLN (Persero)

2019-2028 yang diantaranya proyeksi rata-rata pertumbuhan

kebutuhan listrik 6,42%, total rencana pembangunan

pembangkit 56.395 Mega Watt, total rencana pembangunan

jaringan transmisi 57.293 Kms, total rencana pembangunan

gardu induk 124.341 MVA dan tambahan pelanggan 16,9 juta

menjadikan industri kabel di Indonesia masih memberikan

peluang menjanjikan. Demikian pula permintaan akan kabel serat

optik untuk tahun-tahun mendatang akan makin meningkat

sebagaimana telah ditargetkan oleh PT Telkom Indonesia bahwa

sistem kabel yang sebelumnya memakai material tembaga akan

diganti total dengan kabel serat optik pada tahun 2020.

Perseroan senantiasa menerapkan prinsip Tata Kelola

Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada

setiap aspek bisnisnya dengan mengacu kepada peraturan

perundang-undangan yang berlaku khususnya sebagaimana di

atur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.

21/POJK.04/2015 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik

bagi Perusahaan Terbuka (“POJK No. 21/2015”) serta peraturan

pelaksanaannya. Perseroan telah menerapkan tata kelola

perusahaan yang baik/Good Corporate Governance (GCG)

sebagai landasan dari segala kegiatan usaha, kebijakan strategis

dan kegiatan operational Perseroan. Dengan

mengimplementasikan praktik GCG terbaik, Perseroan

senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan dan

standar kualitas yang berlaku bagi Perseroan Terbuka. Dalam

melaksanakan GCG Perseroan berpedoman pada pemenuhan

lima prinsip GCG yang mencakup transparansi, akuntabilitas,

pertanggung-jawaban, kemandirian dan kewajaran.

Selama tahun 2018, terjadi pergantian anggota Direksi dalam

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan

pada hari Jum’at, 4 Mei 2018.

Pada tanggal 31 Desember 2017, komposisi anggota Direksi

adalah sebagai berikut:

Presiden Direktur :

Santoso, merangkap sebagai Direktur Marketing

Direktur :

Antonius Benady, menjabat sebagai Direktur Keuangan

Direktur :

Nanyang Santoso, menjabat sebagai Direktur Sumber Daya

Manusia dan Urusan Umum

material in 2018. According to our records the annual average

price of copper and aluminum underwent an increase of

respectively 12.5% and 20.9%.

To meet the need for electricity 10 years ahead PT PLN (Persero)

plan to construct infrastructure to provide power in the RUPL PT

PLN (Persero) 2019-2028 of which among others is the

projection of average growth of electrical need of 6.42%, the

total plan to construct power generators up to 56,395 Mega

Watt, with a total plan to construct transmission network of

57.293 Kms, the total plan to construct main relay stations of

124,341 MVA and an increase of 16.9 million customers has

make the cable industry in Indonesia to face promising

opportunities. In addition, the demand for fiber optic cable in the

coming years shall constantly increase as already targeted by PT

Telkom Indonesia that the cable system previously using copper

material shall be totally replaced by fiber optic cables in the year

2020.

The Company continuously apply the principle of Good

Corporate Governance in every aspect of its business by

referring to prevailing laws and regulation especially as regulated

in the Financial Service Authority Regulation

No.21/POJK.04/2015 regarding Good Corporate Governance

from Public Companies (“POJK No.21/2015”) and its

implementation regulation. The Company has applied the Good

Corporate Governance (GCG) as a platform of all its business

activities, strategical policies and the Company’s operational

activities. By implementing a good GCG, the Company

continuously comply to prevailing laws and regulation and

prevailing quality standard for Public Companies. In

implementing the GCG the Company constantly referred to

meeting the five GCG principles which include transparency,

accountability, responsibility, independency and fairness.

During the year 2018, there was a change in the formation of the

Board of Directors in the Annual General Meeting of

Shareholders held on Friday, 4th May 2018.

On 31st December 2016, the composition of membership of the

Board of Directors was as follows:

President Director :

Santoso, concurrently as Marketing Director

Director :

Antonius Benady, as Finance Director

Director :

Nanyang Santoso, as Human Resources and General Affairs

Director


13

Direktur :

Toru Onuki, menjabat sebagai Direktur Manufaktur

Kemudian dari hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan pada hari Jum’at, 4 Mei 2018, komposisi anggota

Direksi, adalah sebagai berikut:

Presiden Direktur :

Santoso

Direktur :

Antonius Benady, menjabat sebagai Direktur Keuangan

Direktur :

Nanyang Santoso, menjabat sebagai Direktur Sumber Daya

Manusia dan Urusan Umum

Direktur :

Cahayadi Santoso, menjabat sebagai Direktur Marketing.

Direktur :

Toru Onuki, menjabat sebagai Direktur Manufaktur

Perubahan komposisi anggota Direksi terjadi karena adanya

penambahan anggota Direksi yaitu Cahayadi Santoso

bergabung dengan menjabat sebagai Direktur Marketing.

Demikian yang dapat kami sampaikan sebagai laporan kami

ditahun 2018 dan pada kesempatan ini tidak lupa kami

mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah

membantu dan mendukung kami, baik Pemerintah, Dewan

Komisaris, karyawan, pemegang saham, pelanggan,

masyarakat disekitar dan semua pihak atas kerja sama dan

dukungan dalam upaya untuk meningkatkan kinerja Perseroan

secara menyeluruh.

Tangerang, April 2019

Santoso

Presiden Direktur

President Director

Director :

Toru Onuki, as Manufacture Director

From the result of the Annual General Meeting of Shareholders

Resolution on Friday, 4 May 2018, the composition of the Board

of Directors become as follows:

President Director :

Santoso

Director :

Antonius Benady, as Finance Director

Director :

Nanyang Santoso, as Human Resources and General Affairs

Director

Director :

Cahayadi Santoso, as Marketing Director

Director :

Toru Inuki, as Manufacture Director

The changes in the Board of Directors membership composition

was due to the additional member Cahayadi Santoso who

joined the Company in the position as Marketing Director.

That’s what we can report for the year 2018 and on this occasion

allow us to convey our heartiest thanks to all parties who have

assisted and supported us, be it the Government, the Board of

Commissioners, employees, shareholders, customers, the

public and all parties on their cooperation and support in the

efforts to improve the performance of the Company in overall.

Laporan Tahunan 2018 Annual Report www.jembo.co.id

14

Beliau merupakan pendiri Perseroan, berkewarganegaraan

Indonesia, berusia 79 tahun. Menjabat sebagai Presiden Direktur

sejak tahun 1973 hingga sekarang ini yang penunjukkanya

tercantum dalam Akta Notaris No. 51 tanggal 17 April 1973.

Lulusan dari Sekolah Menengah Atas ini berpengalaman luas

dalam dunia bisnis, industri dan perdagangan, diantaranya

sebagai Pedagang tahun 1962 s/d 1964; Direktur CV Sarihon

tahun 1965; Komisaris Utama, PT Monaspermata Persada tahun

1989 s/d sekarang; Komisaris Utama, PT Sinarmonas Industries

tahun 2005 s/d sekarang; Direktur Utama, PT Qualis Indonesia

tahun 2010 s/d sekarang.

He is the founder of the Company, an Indonesian citizen, aged

79 years old. Serves as the President Director since 1973 until

present, which appointment is contained in a Deed of the Limited

Liability Company of PT Jembo Cable Company, Notarial Deed

No.51 dated 17 April 1973. A graduate of High School has

extensive experience in the world of business, industry and

trade, among others as Trader from 1962 until 1964; Director of

CV Sarihon in 1965; President Commissioner of PT

Monaspermata Persada in 1989 until present; President

Commissioner, PT Sinarmonas Industries in 1992 until present,

President Director PT Qualis Indonesia since 2010 until present.

PROFIL DIREKSIProfile of The Board of Directors


SANTOSOPresiden DirekturPresident Director

15

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1996,

penunjukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT

Jembo Cable Company Tbk., dan tercatat dalam Akta Notaris

No. 82 tanggal 25 Juni 1996. Merangkap sebagai Sekertaris

Perseroan. Kewarganegaraan Indonesia, lulusan Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, berusia 65 tahun.

Berpengalaman luas di bidang akuntansi dan keuangan,

diantaranya sebagai Auditor pada Kantor Akuntan Hadori & Co.

tahun 1976 s/d 1980; dan Manajer Akuntansi Jumbo Biskuit

tahun 1983 s/d 1987.

Held the position of Company Director since 1996, appointed

through an Annual General Meeting of Shareholders PT Jembo

Cable Company Tbk, recorded in a Notarial Deed No.82 dated

25 June 1996. Concurrent as Corporate Secretary. An

Indonesian citizen, a graduate of the Economic Faculty of

Univesitas Indonesia, aged 65 years. Has extensive experience

in the field of accounting and finance, among others as Auditor

at Accounting Office Hadori & Co. from 1976 until 1980; and

Manager of Accounting of Jumbo Biskuit from 1983 until 1987.


ANTONIUS BENADYDirekturDirector

16

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2011.

Penunjukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT

Jembo Cable Company Tbk., dan tercatat dalam Akta Notaris

No. 39 tanggal 15 Juni 2011. Kewarganegaraan Indonesia,

lulusan dari Universitas Toronto, berusia 52 tahun

berpengalaman luas di bidang pengelolaan perusahaan,

diantaranya; menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun

1994 s/d 2004; menjabat sebagai Direktur Utama PT Ryu Ei

Kogyo sejak tahun 2013 s/d sekarang; dan menjabat sebagai

Komisaris Utama PT Qualis Indonesia sejak tahun 2012 s/d

sekarang.

Held the position as the Director of the Company since 2011.

Appointed through an Annual General Meeting of Shareholders

of PT Jembo Cable Company Tbk, and recorded in a Notarial

Deed No.39 dated 15 June 2011. An Indonesian citizen, a

graduate of Toronto University, aged 52 years, has extensive

experience in the field of company management, become the

Company Commissioner from 1994 until 2004; President

Director of PT Ryu Ei Kogyo since 2013 until present; and

President Commissioner of PT Qualis Indonesia since 2012 until

present.


NANYANG SANTOSODirekturDirector

17

Held the position as the Director of the Company since 2017.

Appointed through an Annual General Meeting of Shareholders

of PT Jembo Cable Company Tbk, and recorded in a Notarial

Deed No.6 dated 4 May 2018. An Indonesian citizen, aged 45

years, a graduate of Commercial of Hosei University, Tokyo

Japan. Has extensive experience in the field of company

management, become the Director since 2001 until 2011;

President Director PT Sinarmonas Industry since 2005 until

present; Commissioner of PT Wanda Jembo Cable since 2009

until present; Commissioner of PT Cahaya Kinetik Indonesia

since 2016 until present.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2017.

Penunjukannya melalui Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan PT Jembo Cable Company Tbk. tahun 2018 dan

tercatat dalam Akta Notaris No. 6 tanggal 4 Mei 2018.

Kewarganegaraan Indonesia, berusia 45 tahun, lulusan dari

Commercial of Hosei University, Tokyo Jepang. Berpengalaman

luas di bidang pengelolaan perusahaan, diantaranya menjabat

sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2001 s/d 2011, sebagai

Direktur Utama PT Sinarmonas Industries sejak tahun 2005 s/d

sekarang; Komisaris PT Wanda Jembo Cable sejak 2009 s/d

sekarang; Komisaris PT Cahaya Kinetik Indonesia sejak 2016

s/d sekarang.


CAHAYADI SANTOSODirekturDirector

Nama | Name

Tanggal didirikan | Date of establishment

Pencatatan di Bursa Efek | Listing at Jakarta Stock Exchange

Jumlah saham yang tercatat | Total share listed

Susunan modal | Capital structure

(Setelah penawaran umum) | (after PO)

- Modal dasar | Authorized capital

- Jumlah Saham | Total Share

- Nominal per Saham | Par Value per Share

- Modal ditempatkan | Subscribed and paid-up

Pemegang saham | Share holder

- PT Monas Permata Persada

- PT. Indolife Pensiontama

- Fujikura Ltd, Japan

- Fujikura Asia Ltd, Singapore

- Masyarakat Umum | Public

Produk-produk | Products

Alamat kantor pusat dan pabrik | Address of head office and factory

Alamat kantor pemasaran | Address of marketing office

DATA PERUSAHAAN COMPANY’S DATA

PT Jembo Cable Company Tbk.

4 April 1973

18 November 1992

151.200.000

Rp300 miliar/bilion

600.000.000

Rp500,-

Rp75,6 miliar/bilion

52,57%

17,58%

13,51%

6,49%

9,85%

Kabel listrik tegangan rendah tembaga

Low Voltage-CU insulated cable

Kabel listrik tegangan rendah aluminium

Low Voltage-AI insulated cable

Kabel listrik tegangan menengah

Medium voltage cable

Kabel telekomunikasi

Telecommunication cable

Kabel Instrumen

Instrumentation cable

Kabel serat optik

Optical fiber cable

Kabel marine

Marine Cable

Kabel metal corrugated

Metal corrugated cable

Jl. Pajajaran, Kel. Gandasari – Jatiuwung

Tangerang 15137 Indonesia.

Telp. : (62-21) 591-9442 (Hunting)

Fax. : (62-21) 556-50466.

Email : [email protected]

Web : http://www.jembo.co.id

Mega Glodok Kemayoran

Office Tower B 6th Floor

Jl. Angkasa Kav B – 6, Jakarta Pusat, Indonesia

Telp. : (62-21) 6570-1511 (Hunting),

(62-21) 2937-1222 (Hunting)

Fax. : (62-21) 6570-1488, 6570-1556


PROFIL PERSEROANCompany Profile

RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

PT Jembo Cable Company Tbk., merupakan salah satu produsen

kabel terkemuka di Indonesia, hal ini ditandai dengan Perseroan

menjadi pelopor dalam hal produksi kabel di Indonesia,

diantaranya; Kabel Serat Optik (Fiber Optic Cable) tahun 1993 dan

Kabel Power dengan Lapisan Metal Bergelombang (Metal

Corrugated Armoured Cable) tahun 2015. Sejak didirikan pada

bulan April 1973, PT Jembo Cable Company Tbk., terus

menambah varietas produknya, dimulai dari Kabel Listrik

Tegangan Rendah - penghantar tembaga, kemudian dilanjutkan

dengan Kabel Tegangan Rendah - penghantar aluminium, lalu

Kabel Tegangan Menengah, kemudian Kabel Telepon dan Kabel

Serat Optik, selanjutnya Kabel Tahan Bakar (Fire Resistant Cable),

Kabel Instrumen (Intrumentation Cable), Kabel Marine (Marine

Cable) dan juga Kabel dengan lapisan metal bergelombang (Metal

Corrugated Cable).

Pada tanggal 18 November 1992, Perseroan mencatatkan

sahamnya pertama kali di Bursa Efek Jakarta (sekarang disebut

Bursa Efek Indonesia). Ditahun yang sama, guna pengembangan

dan peningkatan teknologi, Perseroan membuat perjanjian

kerjasama dalam bidang teknik dengan Fujikura Ltd., salah satu

perusahaan kabel terkemuka dari Jepang.

Mutu adalah hal yang paling diutamakan oleh Perseroan dan hal

ini terintegrasi erat dalam kinerja harian Perseroan. Demi

menunjang terjaganya mutu barang dan jasa secara

terus-menerus, investasi besar telah dilakukan Perseroan dengan

melakukan pengadaan peralatan dan perlengkapan dibidang

Quality Control. Sebagai wujud upaya meningkatkan dan menjaga

kualitas barang dan jasa, Perseroan memperoleh sertifikat ISO

9002 dari TUV Product Service GmbH pada tahun 1995 dan

sertifikat ISO 9001 di tahun 2000 yang kemudian diperbaharui

dengan sertifikat ISO 9001:2008 kemudian diperbaharui kembali

dengan ISO 9001:2015 pada tahun 2018.

Pada bulan Desember 2007, Perseroan memperoleh Sertifikat ISO

14001:2004 untuk Sistem Management Lingkungan, kemudian

diperbaharui dengan sertifikat ISO 14001:2015 pada tahun 2018.

Sedangkan Sertifikat OHSAS 18001:2007 untuk Sistem

Management Kesehatan dan Keselamatan Kerja di peroleh

Perseroan pada bulan Desember 2009 yang dikeluarkan oleh

Badan Sertifikasi TUV Product Service GmbH. Perseroan juga

memperoleh Sertifikat SMK3 tertanggal 30 Juli 2018, berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Ketenaga Kerjaaan RI No. 161.

Dengan kemajuan dan pengalaman lebih dari empat puluh lima

tahun, serta semangat “TOGETHER WE GROW”, Perseroan

telah mampu menjadi produsen terkemuka dalam industri kawat

dan kabel.

BRIEF HISTORY OF THE COMPANY

PT Jembo Cable Company Tbk. is one of the foremost cable

producers in Indonesia, this fact is obvious as the Company is a

pioneer in the production of cable in Indonesia, among others;

Fiber Optic Cable in 1993 and Power Cable with Metal

Corrugated Armoured Cable in 2015. Since its incorporation in

April 1973, PT Jembo Cable Company Tbk., continuously added

its product variety, starting from Copper Conductor Low Voltage

Electrical Cable, followed by Aluminum Conductor Low Voltage

Cable, further Medium Voltage Cable, and later on also Phone

Cable and Fiber Optic Cable, and further to it Fire Resistant

Cable, Intrumentation Cable, Marine Cable and also Cable with

Metal Corrugated Cable.

On 18th November 1992, the Company for the first time listed its

shares in the Jakarta Stock Exchange (currently Indonesian Stock

Exchange). In the same year, to develop and improve its

technology, the Company entered into a cooperation agreement

in the technical field with Fujikura Ltd., one of the foremost cable

company from Japan.

Quality is the utmost important for the Company and this is

integrated closely in the Company’s daily performance. To

continuously support and maintain the goods quality and services,

big investment was conducted by the Company by providing tools

and equipment in the field of Quality Control. In the effort to

improve and maintain its goods and services quality, the Company

has obtained the ISO 9002 certificate from TUV Product Service

GmbH in 1995 and the ISO 9001 Certificate in 2000 which was

later renewed by the ISO 9001:2008 and later renewed by the ISO

9001:2015 in 2018.

In December 2007, the Company obtained a ISO 14001:2004

certificate for Environment Management System, which was later

renewed by ISO 14001:2015 certificate in 2018. While the OHSAS

18001:2007 Certificate for Safety and Healthy Work Management

System was obtained by the Company in December 2009 issued

by the TUV Product Service GmbH Certification Body. The

Company also obtained the SMK3 Certificate on 30th July 2018,

pursuant to the Decision Letter of the Minister of Manpower RI No.

161.

By improvement and experience of more than forty-five years, and

the spirit of “TOGETHER WE GROW”, the Company is able to

become a foremost producer in the wire and cable industry.

19Laporan Tahunan 2018 Annual Report www.jembo.co.id

VISI DAN MISI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

Disajikan pada halaman tersendiri.

KEGIATAN USAHA

Perseroan memiliki kegiatan usaha pembuatan segala jenis kawat,

segala jenis kabel dan memperdagangkan produk-produk hasil

industri tersebut baik antara pulau maupun internasional.

Adapun berbagai jenis kabel dan kelengkapan kabel yang

dihasilkan tersebut antara lain:

1. Kabel listrik tegangan rendah (Low Voltage Power Cable),

dengan tembaga atau aluminium sebagai konduktor. Kabel ini

banyak digunakan pada pembangkit tenaga listrik, industri,

infrastruktur, gedung dan instalasi jaringan bawah tanah dan

udara, juga di dalam maupun di luar ruang.

2. Kabel listrik tegangan menengah (Medium Voltage Power

Cable), dengan tembaga dan aluminium sebagai konduktor.

Kabel ini banyak digunakan pada pembangkit listrik, industri,

infrastruktur, gedung dan instalasi lainnya baik di dalam tanah

maupun di udara.

3. Kabel transmisi udara dan distribusi (Overhead

Transmmision & Distribution), merupakan kabel yang

banyak digunakan pada jaringan transmisi dan distribusi.

4. Kabel telekomunikasi dengan konduktor tembaga dan serat

optik, merupakan kabel yang digunakan pada jaringan

telekomunikasi.

5. Kabel instrumen (Instrumentation Cable), merupakan

kabel yang digunakan untk mentransmisikan sinyal dari

instrumen lapangan ke ruang kontrol pada unit industrial.

6. Kabel kontrol (Control Cable), merupakan kabel yang

digunakan pada perkakas mesin dan konstruksi pabrik, ban

berjalan dan jalur produksi serta perakitan yang bergerak

terus-menerus.

7. Kabel landasan pacu (Airfield Lighting Cable), merupakan

kabel yang digunakan pada sirkuit penerangan landasan pacu

bandar udara.

8. Kabel power, dengan lapisan metal bergelombang (Metal

Corrugated Armoured Cable), merupakan jenis kabel yang

banyak digunakan pada kawasan penambangan, Petrokimia,

Minyak dan Gas, serta kawasan yang berbahaya.

9. Kabel marine (Marine Cable), merupakan kabel yang

khusus digunakan pada pengeboran minyak lepas pantai dan

produksi, petrokimia, minyak dan gas, floating production

storage dan offloading (fspo), unit produksi terapung, dan

kapal-kapal.

10. Kabel tahan api dan kabel, merupakan kabel yang banyak

digunakan pada penerangan darurat, sistem alarm

kebakaran, kontrol dan sirkuit daya, pembangkit listrik,

terowongan bawah tanah, instalasi pengolahan limbah, lift

dan eskalator pada gedung-gedung tinggi.

EMITTEN VISION AND MISSION OR PUBLIC COMPANY

Detailed in an apart page.

BUSINESS ACTIVITIES

The Company has all types of wire products, all types of cable and

trades its industrial products both inter-island and also

international.

The various types of cable and cable accessories produced are

among others:

1. Low Voltage Power Cable, with copper or aluminum

conductors. This type of cable is most used in power

generation, industry, infrastructure, buildings and

underground and air network installation, and also inside and

outside rooms.

2. Medium Voltage Power Cable, with copper and aluminum

conductors. This type of cable is mostly used in power

generation, industry, infrastructure, buildings and other

installation be it underground or in the air.

3. Overhead Transmission & Distribution Cable, is a cable

most used in transmission and distribution network.

4. Communication Cable with copper and optic conductor,

is a cable used in telecommunication network.

5. Instrumentation Cable, is a cable used to transmit signal

from field instrument to the control room in industrial units.

6. Control Cable, is a cable used in machinery and plan

construction, running belt and production line and continuous

assembling.

7. Airfield Lighting Cable, is a cable used in the lighting circuit

of runways in Airfields.

8. Metal Corrugated Armoured Cable, is a type of cable most

used in development area, Petrochemical, Oil and Gas, and

Dangerous Areas.

9. Marine Cable, is a cable especially used in offshore oil drilling

and production, petrochemical, oil and gas, floating

production storage and offloading (fspo), floating production

unit, and ships.

10. Fire Resistance Cable, is a cable most used in emergency

lighting, fire alarm system, power control and circuit, power

generator, underground tunnels, waste management

installation, lift and escalator in highrise-buildings.

20 Laporan Tahunan 2018 Annual Report www.jembo.co.id

21

11. Kabel dengan pelindung timah hitam (Lead Sheadthed

Cable), merupakan kabel yang digunakan pada area yang

tinggi tingkat keasamannya seperti; penambangan minyak

dan gas, petrokimia dan hidrokarbon.

12. Pipa Duct High Density Poly Ethylene dan Sub Duct High

Density Poly Ethylene, merupakan pipa pelindung bagi

kabel serat optik.

Produk yang dihasilkan oleh Perseroan terdiri dari berbagai

macam jenis dan ukuran yang mengacu pada standar nasional

maupun internasional. Hal inilah menjadikan produk-produk

Perseroan dapat diterima dengan baik oleh pasar domestik

maupun internasional, seperti; Standar Nasional Indonesia (SNI),

Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN), Standard Telkom

(STEL-K-QA), Japanese Industrial Standar (JIS), Deutsche

Industrial Norm (DIN) International Electrotechnical Commision

(IEC), American Society for Testing and Materials (ASTM), British

Standar (BS) Australian Standard (AS) dan lain-lain.

Perseroan juga memperdagangkan hasil produksinya. Kegiatan

usaha Perseroan lainnya adalah Pembangunan Sarana dan

Prasarana Jaringan Telekomunikasi, serta pembangunan di

bidang kelistrikan.

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Struktur Organisasi di sajikan dalam lembar tersendiri.

PROFIL DIREKSI

1. Tugas & Fungsi

Dalam mengelola Perseroan, para anggota Direksi memiliki

tugas dan fungsinya masing-masing, antara lain:

- Santoso, menjabat sebagai Presiden Direktur

Adapun tugas yang dilaksanakan sebagai Presiden

Direktur adalah Memastikan keberhasilan dan

pertumbuhan Perseroan yang berkesinambungan serta

mengawasi jalannya Perseroan secara efektif, efisien dan

mudah beradaptasi.

- Antonius Benady, menjabat sebagai Direktur Keuangan

dan merangkap sebagai Sekretaris Perusahaan. Adapun

tugas yang dilakukan adalah Memastikan bahwa

keuangan Perseroan dalam keadaan benar dan ditangani

dengan cara yang bertanggung jawab, Memantau

kesehatan keuangan Perseroan secara menyeluruh,

Menambah nilai Perusahaan dengan menyediakan

perspektif keuangan yang dapat dipercaya dan konsisten.

11. Lead Sheadthed Cable, is a cable used in areas of which is

high acidity level such as; oil and gas mining, petrochemical

and hydrocarbon.

12. Duct High Density Poly Ethylene pipes and Sub Duct High

Density Poly Ethylene, are protective pipes for optic fiber

cable.

The products produced by the Company consist of various types

and measurement referring to national and international standard,

such as; the Indonesian National Standard (SNI), the State

Electricity Company Standard (SPLN), Telkom Standard

(STEL-K-QA), Japanese Industrial Standard (JIS), Deutsche

Industrial Norm (DIN), International Electrotechnical Commission

(IEC), American Society for Testing and Materials (ASTM), British

Standard (BS), Australian Standard (AS) and et cetera. This matter

has made the Company’s products to be able to be well received

both in the domestic and also international market.

The Company also trade its products result. The Company’s other

business is the development of Means and Infrastructure of

Telecommunication Network, and development in the field of

electricity.

THE COMPANY’S ORGANIZATION STRUCTURE

The Organization Structure shall be presented in another sheet.

PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS

1. Duties & Function

In managing the Company, the members of the Board of

Directors have the respective duties and functions, among

others:

- Santoso, hold the position of President Director

As President Director he has to ensure the continuous

success and growth of the Company and supervise the

Company’s operation to be effective efficient and easily

adaptable.

- Antonius Benady, hold the position of Financial Director

and concurrently as the Company’s Secretary.

His duty is to ensure that the Company’s finance is in

sound condition and handled accountable, monitoring the

soundness of the Company’s finance in overall, efforts

additional value to the Company by providing financial

perspective which is trustworthy and consistent.


22

- Nanyang Santoso, menjabat sebagai Direktur Sumber

Daya Manusia dan Urusan Umum. Adapun tugas yang

dilaksanakan adalah Memastikan tempat kerja yang sehat

dan aman serta tenaga kerja yang kompeten,

Memastikan bahwa pengelolaan Sumber Daya Perseroan

aman, efisien dan mendukung pertumbuhan Perseroan.

- Cahayadi Santoso, menjabat sebagai Direktur

Pemasaran, yaitu Memimpin, mengelola dan

mengarahkan serta melaksanakan pemasaran dan

penjualan yang strategis dan taktis guna mencapai

pertumbuhan pendapatan yang menguntungkan serta

menciptakan dan memelihara pemasaran dan penjualan

yang terukur, efektif dan efisien.

- Toru Onuki, menjabat sebagai Direktur Manufaktur.

Adapun tugas yang dilaksanakan adalah Memastikan

efektivitas, efisiensi dan kemampuan pabrik/kegiatan

operasi dalam Perseroan, Memastikan kesesuaian

produk dan jasa-jasa terhadap kebutuhan pelanggan

serta Mempertahankan standar-standar tinggi operasi

pembuatan, kualitas produksi, keterpercayaan dan

keamanan.

Note : Toru Onuki, mengundurkan diri sebelum

berakhirnya tahun buku yang berakhir pada 31 Desember

2018.

2. Riwayat Jabatan; Pengalaman Kerja; Dasar Hukum

Penunjukan; Riwayat Pendidikan

Profil Direksi: riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki,

dasar hukum penunjukan pertama kali dan riwayat pendidikan

disajikan dalam lembar tersendiri.

3. Pelatihan

Untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2018, tidak ada pelatihan yang diikuti oleh Direksi Perseroan.

4. Hubungan Afiliasi

Terdapat hubungan afiliasi, sebagaimana berikut ini :

- Santoso, Nanyang Santoso dan Cahayadi Santoso

anggota Direksi Perseroan, memiliki hubungan keluarga.

- Santoso, Nanyang Santoso dan Cahayadi Santoso

anggota Direksi Perseroan, merupakan pemegang saham

PT Monaspermata Persada (pemegang saham utama

Perseroan).

- Nanyang Santoso, hold the position of Human

Resources Director and General Affair.

Her duty conducted is to ensure a healthy and safe work

place and competent manpower, ensure that the

Company’s Resources are well managed, efficient and

upholding the Company’s growth.

- Cahayadi Santoso, hold the position of Marketing

Director, leading, managing and directing strategic

marketing and sales to attain profitable maintenance

growth and create and maintain marketing and sales

which is measurable, effective and efficient.

- Toru Onuki, hold the position of Manufacture Director.

His duty is to ensure the effectivity, efficient and capability

of the industry/operational activities in the Company,

ensure the product and service compliance to the need of

customer and maintain high operational standard of

manufacturing, quality production, trust and safety.

Note: Toru Onuki, resigned prior to the end of the annual

book year which ended on 31st December 2018.

2. Position History; Work Experience; Legal Basic of

Appointment; and Educational Details

The profile of the Board of Directors in their position, work

experience, legal basic of appointment for the first time and

their educational background shall be presented in another

sheet.

3. Training

For the book year which ended on 31st December 2018,

there was no training followed by the Company’s Board of

Director.

4. Affiliation Relation

There is an affiliation relation, as follows:

- Santoso, Nanyang Santoso and Cahayadi Santoso are

members of the Company’s Board of Directors, has a

family relation.

- Santoso, Nanyang Santoso and Cahayadi Santoso are

members of the Company’s Board of Directors, are

shareholders in PT Monaspermata Persada (holder of the

Company’s main shares).


23

PROFIL DEWAN KOMISARIS

1. Nama; Riwayat Jabatan; Pengalaman Kerja; Dasar

Hukum Penunjukan; Riwayat Pendidikan

Profil anggota Dewan Komisaris: riwayat jabatan, pengalaman

kerja yang dimiliki, dasar hukum penunjukan pertama kali dan

riwayat pendidikan disajikan dalam lembar tersendiri.

2. Pelatihan

Untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2018, tidak ada pelatihan yang diikuti Dewan Komisaris.

3. Hubungan Afiliasi

Terdapat hubungan afiliasi antara anggota Dewan,

sebagaimana berikut ini :

Merryanawati Anwar MSc, MBA. dan Soebiantoro anggota

Komisaris PT Jembo Cable Company Tbk, selaku pemegang

saham perseroan.

4. Pernyataan Independensi Komisaris Independen dalam

Hal Komisaris Independen telah menjabat lebih dari 2

periode.

Komisaris Independen yang telah menjabat selama 2 (dua)

periode masa jabatannya dapat diangkat kembali pada

periode selanjutnya sepanjang Komisaris Independen

tersebut menyatakan dirinya tetap independen kepada RUPS,

sesuai Akta No. 04 Tanggal 8 Juni Tahun 2015 tentang

Perubahan Anggaran Dasar PT Jembo Cable Company Tbk.

Terhitung sejak Perubahan Anggaran Dasar tersebut, pada

tahun 2018 belum ada anggota Dewan Komisaris

Independen yang masa jabatannya melampaui 2 periode, dan

menyatakan dirinya tetap independen.

PERUBAHAN SUSUNAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

Dalam tahun buku yang berakhir pada tahun 2018, terjadi

pergantian susunan anggota Direksi dan anggota Dewan

Komisaris.

Susunan anggota Direksi pada tanggal 31 Desember 2017,


Presiden Direktur : Santoso

Direktur Independen : Antonius Benady

Direktur : Nanyang Santoso

Direktur : Toru Onuki

PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

1. Name; Position History; Work Experience; Legal Basic of

Appointment; Educational History

The profile of the Board of Commissioners members: the

history of their position, work experience, legal basic of

appointment for the first time and educational background

shall be presented in an apart sheet.

2. Training

For the book year which ended on 31st December 2018,

there is no training attended by the Board of Commissioners

3. Affiliation Relation

There is an affiliation relation between the members of the

Board of Commissioners, as follows:

- Merryanawati Anwar MSc, MBA. And Soebiantoro

member of the Board of Commissioners PT Jembo Cable

Company Tbk., as holder of the Company shares.

4. Representation of Independency of the Independent

Commissioners if the Independent Commissioners has

been in office more than 2 periods.

An Independent Commissioner who has been in office during

2 (two) periods can be reappointed in the following period

provided that such Independent Commissioner represent to

be still independent to the GMS, pursuant to Deed Number 04

dated 8th June 2015 regarding Amendment to the Articles of

Association PT Jembo Cable Company Tbk. As of such

Amendment to the Articles of Association, in 2018 there is not

yet any Independent Commissioner member whose period in

office exceed 2 periods, and represent itself still independent.

CHANGES TO THE FORMATION OF THE BOARD OF DIRECTORS AND BOARD OF COMMISSIONERS

In the book year which ended in 2018, there was change in the

formation of the Board of Directors and Board of Commissioners

members.

The formation of the Board of Directors on 31st December 2017,

was as follows:

President Director : Santoso

Independent Director : Antonius Benady

Director : Nanyang Santoso

Director : Toru Onuki


24

Perubahan susunan Direksi terjadi pada RUPS Tahunan pada hari

Jum’at, 4 Mei 2018, dimana susunan anggota Direksi berubah

menjadi:


Direktur Independen : Antonius Benady

Direktur : Nanyang Santoso

: Cahayadi Santoso

: Toru Onuki

Susunan anggota Dewan Komisaris pada tanggal 31 Desember

2017, adalah sebagai berikut :





Komisaris :


Perubahan susunan Dewan Komisaris terjadi pada RUPS

Tahunan pada hari Jum’at, 4 Mei 2018, dimana susunan anggota

Dewan Komisaris berubah menjadi:





Komisaris :


Komisaris :

Soebiantoro

SUMBER DAYA MANUSIA

Salah satu Misi dari Perseroan adalah “Memberikan peluang

kepada karyawan untuk menjadi unggul sehingga berdampak

baik bagi pertumbuhan Perseroan”. Hal ini dilakukan dengan

meletakkan dasar yang baik dan kuat sehingga memungkinkan

karyawan tersebut untuk meraih target mereka sesuai dengan

kemampuan yang ada.

Pada tahun 2018, Perseroan memiliki karyawan sebanyak 971

orang. Untuk jenjang pendidikan karyawan pada tahun 2018,

tercatat bahwa karyawan dengan pendidikan Sekolah Menengah

Atas sebagai jumlah terbanyak yaitu 784 orang atau 80,7%,

selanjutnya Strata I dan Strata II sebanyak 84 orang atau 8,7%,

kemudian Sekolah Menengah Pertama dan dibawahnya

sebanyak 71 orang atau 7,3%, dan yang terakhir untuk Diploma

sebanyak 32 orang atau 3,3%.

Changes in the Board of Directors formation took place in the

Annual GMS on Friday, 4th May 2018, where such Board of

Directors formation changes to become:

President Director : Santoso

Independent Director : Antonius Benady

Director : Nanyang Santoso

: Cahayadi Santoso

: Toru Onuki

The formation of the Board of Commissioners on 31st December

2017, was as follows:





Commissioner :

Merryanawati Anwar, BSc, MBA.

The changes in the formation of the Board of Commissioners took

place at the Annual GMS on Friday, 2 June 2017, to become as

follows:





Commissioner :


Commissioner :

Soebiantoro

HUMAN RESOURCES

One of the Company’s Mission is “to provide opportunity to the

employees to become expert and has good impact for the growth

of the Company”. This is conducted by providing good and strong

basic enabling such employees to attain their target according to

existing capacity.

In 2018, the Company employed 971 persons. The educational

background of the employees in 2018, recorded that those with

Secondary High School education numbered 784 persons or

80.7%, followed by Strata I and Strata II of 84 people or 8.7%, and

Junior High School and lower 71 persons or 7.3%, and the last

one Diploma holders numbering 32 persons 3.3%.


Sedangkan untuk tingkat usia, hampir sama dengan tahun lalu

yaitu karyawan dengan usia antara 41-50 tahun menjadi yang

terbanyak dengan jumlah 273 orang atau 28,1%, kemudian

dengan usia antara 25-30 tahun sebanyak 249 orang atau 25,6%,

lalu usia antara 31-40 sebanyak 197 orang atau 20,3% kemudian

dibawah atau sama dengan 24 tahun sebanyak 132 orang atau

13,6% dan >51 tahun sebanyak 120 orang atau 12,4%.

PEMEGANG SAHAM

Hingga tahun buku yang berakhir 31 Desember 2018, saham

yang beredar sebanyak 151,2 juta lembar atau bernilai nominal

sebesar Rp75,6 miliar, yang masing-masing dimiliki oleh PT

Monaspermata Persada sebanyak 79.485.000 lembar saham

atau 52,57%, PT. Indolife Pensiontama sebanyak 26.578.300

lembar saham atau 17,58%, Fujikura Ltd. Japan sebanyak

20.430.000 lembar saham atau 13,51%, Fujikura Asia Ltd.,

Fujikura Asia Ltd. Singapore sebanyak 9.810.000 lembar saham

atau 6,49% dan Masyarakat sebanyak 14.896.700 lembar saham

atau 9,85% dengan kepemilikan masing-masing dibawah 5%.

Tidak ada Direktur Perseroan yang memiliki saham Emiten atau

Perusahaan Publik, sedangkan pada Dewan Komisaris

Perseroan, terdapat 1 orang anggota Dewan Komisaris yang

memiliki saham Perseroan yaitu Merryanawati Anwar, BSc., MBA

sebanyak 3.681.480 lembar atau 2,43% dan Soebiantoro

sebanyak 48.500 lembar atau 0,03%.

Concerning the age level, its nearly the same with the previous

year , but employees age between 41-50 years have become the

uppermost by 273 persons or 28.1%, followed by those between

25-30 years of 249 persons or 25.6%, followed by those between

31-40 of 197 person or 20.3% and below or equal to 24 years

numbering 132 persons or 13.6% and older than 51 years

numbering 120 persons or 12.4%.

SHAREHOLDERS

Until the book year which ended on 31st December 2018,

circulating shares numbered 151.2 million sheets or a nominal

value of Rp75.6 billion, respectively owned by PT Monas Permata

Persada numbering 79,485,000 shares or 54.57%, PT Indolife

Pensiontama with 26,578,300 shares or 17.58%, Fujikura Ltd.

Japan with 20,430,000 shares or 13.51%, Fujikura Asia Ltd.,

Fujikura Asia Ltd. Singapore with 9,810,000 shares or 6.49% and

the Public with 14,896,700 shares or 9.85% with a respective

ownership below 5%.

There is no member of the Company’s Board of Directors owning

Emitten shares or Public Companies, while in the Board of

Commissioners, there are 2 members of the Board of

Commissioners owning the Company’s shares that is

Merryanawati Anwar BSc, MBA., with 3,681,480 shares or 2.43%

and Soebiantoro, with 48,500 shares or 0.03%.

PT Monaspermata Persada

0 10 20 30 40 50 60

52.57%

17.58%

13.51%

6.49%

9.85%Masyarakat Umum

Fujikura Asia Ltd. Singapore

Fujikura Ltd. Japan

PT Indonlife Pensiontama

Prosentase Pemegang Saham | Shareholder Percentage

PT Monaspermata Persada 52.57%

PT Indolife Pensiontama 17.58%

Fujikura Ltd. Japan 13.51%

Fujikura Asia Ltd. Singapore 6.49%

Masyarakat Umum 9.85%

Usia Karyawan | Employee’s Age

Umur | Age Jumlah | Total

≤24 132

25-30 249

31-40 197

41-50 273

>51 120

Jumlah | Total 971

Pendidikan Karyawan | Employee’s Education

Karyawan | Employee Jumlah | Total

< SMP 71

SMA 784

Diploma 32

Strata I 79

Master S2 5

Jumlah | Total 971


JUMLAH PEMEGANG SAHAM DAN PERSENTASE KEPEMILIKAN BERDASARKAN KLASIFIKASI INDIVIDU DAN INSTITUSI

Pemegang saham PT Jembo Cable Company Tbk. secara

keseluruhan sebanyak 365 pemegang saham, baik individu

maupun institusi. Adapun rincian pemegang saham tersebut

antara lain; Individu lokal sebanyak 323 pemegang saham dengan

persentase kepemilikan sebesar 3,55%, Individu asing sebanyak

7 pemegang saham dengan persentase kepemilikan sebanyak

0,02%. Kemudian untuk kelompok Institusi terbagi dalam Institusi

Lokal sebanyak 17 pemegang saham dengan persentase

kepemilikan sebanyak 72,75%, Institusi Asing sebanyak 18

pemegang saham dengan kempemilikan sebesar 23,68%.

INFORMASI PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PENGENDALI

Pemegang Saham utama PT Jembo Cable Company Tbk.,

adalah PT Monaspermata Persada dengan jumlah prosentasi

kepemilikan sebesar 52,57%. Saham PT Monaspermata Persada

dimiliki oleh Santoso sebanyak 65%, Hauw Ay Lan sebanyak

10%, Cahayadi Santoso sebanyak 5%, Nany Ang Santoso

sebanyak 5%, Mary Ang Santoso sebanyak 5%, Lindawati

Santoso sebanyak 5% dan Johanes Wijaya Tjen sebanyak 5%.

NUMBER OF SHAREHOLDERS AND PERCENTAGE OWNERSHIP BASED ON INDIVIDUAL AND INSTITUTION CLASSIFICATION

The Shareholders of PT Jembo Cable Company Tbk. in overall

numbered 365 shareholders, both individual and institution. Such

details of the shareholders among others; Local individuals

numbering 323 shareholders with ownership percentage of

3.55%, Foreign individuals numbering 7 shareholders with

ownership percentage of 0.02%. And after that the Institutional

group divided into Local Institution of 17 shareholders with

ownership percentage of 72.76%, Foreign Institution numbering

18 shareholders with an ownership of 23.67%.

INFORMATION OF MAIN SHAREHOLDERS & CONTROLLER

The Main Shareholders of PT Jembo Cable Company Tbk., is PT

Monaspermata Persada with an ownership percentage of 52.57%

and shares of PT Monaspermata Persada owned by Santoso

numbering 65%, Hauw Ay Lan of 10%, Cahayadi Santoso of 5%,

Nany Ang Santoso of 5%, Mary Ang Santoso of 5%, Lindawati

Santoso of 5% and Johanes Wijaya Tjen with 5%.

www.jembo.co.id

JumlahNumber

323

7

17

18

365

Jumlah Pemegang Saham dan Persentase Kepemilikan

Total Shareholders and Percentage of Ownership

Pemegang Saham | Shareholders of

PT Monaspermata Persada

Santoso 65%

Hauw Ay Lan 10%

Cahayadi Santoso 5%

Nany Ang Santoso 5%

Mary Ang Santoso 5%

Lindawati Santoso 5%

Johanes Wijaya Tjen 5%

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Santoso 65%

Hauw Ay Lan 10%

Cahayadi Santoso 5%

Nany Ang Santoso 5%

Mary Ang Santoso 5%

Lindawati Santoso 5%

Johanes Wijaya Tjen 5%

26 Laporan Tahunan 2018 Annual Report

0 10 20 30 40 50 60

23.68%Institusi Asing / Foreign Institution

72.75%Institusi Lokal / Local Institution

0.02%Individu Asing / Foreign IndividualPersenPercentage

3.55

0.02

72.75

23.68

100

KeteranganRemark

Individu Lokal/Local

Individual Asing/Foreign

Institusi Lokal/Local

Institution Asing/Foreign

70

Individu Lokal / Local Individual 3.55%

ENTITAS ANAK

Perseroan memiliki entitas anak bernama PT Jembo Energindo

yang berkedudukan di Jakarta dengan alamat Mega Glodok

Kemayoran, Office Tower B lantai 6, Jl. Kemayoran Kav. B-6,

Kemayoran Jakarta Pusat. Telp. (62-21) 6570 – 1511, Fax. (62-21)

6570 – 1488. Entitas anak Perseroan bergerak di bidang industri;

perdagangan; Jasa; Pembangunan dan Pertanian, dengan total

aset sebesar Rp22,44 miliar.

Perseroan menjadi pemegang saham entitas anak Perseroan

sebesar 99,89% dan 0,11% dipegang oleh Koperasi Karyawan

PT Jembo Cable Company Tbk.

Pada tahun 2018, Perseroan tidak memiliki perusahaan asosiasi

dan perusahaan ventura.

INFORMASI PENCATATAN SAHAM DAN PERUBAHAN JUMLAH SAHAM

Perseroan mencatatkan sahamnya pertama kali di Bursa Efek

Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 18

November 1992, sebanyak 42.000.000 lembar saham, tanggal

perdagangan dilakukan pada tanggal 18 November 1992 dengan

harga penawaran Rp4.750,- adapun nilai nominal Rp1.000,-

Bonus saham dilakukan pencatatan pada tanggal 16 Agustus

1994, sebanyak 33.600.000 lembar saham dan perdagangan

juga dilakukan pada tanggal 16 Agustus 1994 dengan harga

penawaran Rp3.000,- adapun nilai nominal Rp1.000,-. Stock Split

pencatatan dilakukan pada tanggal 15 September 1997,

sebanyak 75.600.000 lembar saham, tanggal perdaganan juga

dilakukan pada tanggal 15 September 1997 dengan harga

penawaran Rp460,- adapun nilai nominal Rp500,-

SUBSIDIARY ENTITY

The Company owns subsidiary entity named PT Jembo Energindo

domiciled in Jakarta with the registered address in Mega Glodok

Kemayoran, Office Tower B floor 6, Jl. Kemayoran Kav. B-6,

Kemayoran Central Jakarta, Phone (62-021) 6570-1511, Fax.

(62-021) 6570-1488. The Company’s subsidiary entity is active in

the field of industry; trade; Services; Development and Agriculture,

with a total assets of Rp25.87 billion.

The Company become the entity shareholders of the Company’s

subsidiary numbering 99.89% and 0.11% held by the Employees

Cooperative PT Jembo Cable Company Tbk.

In 2018, the Company has no company association and ventura

company.

INFORMATION REGARDING THE LISTING OF SHARES AND CHANGES IN THE NUMBER OF SHARES

The Company for the first time listed its share in Jakarta Stock

Exchange (currently Indonesian Stock Exchange) on 18 November

1992, of 42,000,000 shares, trade date was conducted on 18th

November 1992 with an offering price of Rp4,750.- and nominal

value of Rp1,000.-

Shares bonus recording was conducted on 16th August 1994, of

33,600,000 shares and trade was also conducted on 16th August

1994 with an offering price of Rp3,000.- and nominal value of

Rp1,000.-. Stock Split recording was conducted on 15th

September 1997, of 75,600,000 shares, trading date was also

conducted on 15th September 1997 with an offering price of

Rp460.- and nominal value of Rp500.-

Jenis Pencatatan

Pendaftaran SahamCompany Listing

Bonus SahamBonus Shares

Pemecahan SahamStock Split

Jumlah SahamNo. of Shares

42.000.000

33.600.000

75.600.000

Akumulasi SahamShares Accumulation

42.000.000

75.600.000

151.200.000

Tgl PencatatanRecording Date

18-Nop-92

16-Agust-94

15-Sep-97

Tgl PerdaganganTrading Date

18-Nop-92

16-Agust-94

15-Sep-97

Harga Penawaran (Rp.) Offering Price (Rp.)

4.750

3.000

460

Nilai Nominal (Rp.) Nominal Value (Rp.)

1.000

1.000

500


KRONOLOGIS PENCATATAN EFEK LAINNYA

Dalam tahun 2018 tidak ada Pencatatan Efek yang dilakukan.

LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL

Sejak pertama kali mencatatkan efeknya di bursa, Perseroan

selalu menggunakan jasa PT Datindo Entrycom yang beralamat di

Jl. Hayam Wuruk No. 28 Jakarta 10120. Telp. (62-21) 350-8077

(Hunting), Fax. (62-21) 350-8078. Dalam tahun 2018, biaya jasa

pencatatan, sebesar Rp40.000.000,-

Untuk audit tahunan atas laporan keuangan Perseroan yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, Perseroan

menggunakan jasa kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto

Fahmi Bambang & Rekan (member firm of BDO International) yang

beralamat di Prudential Tower 17th Floor Jalan Jend. Sudirman

Kav.79 Jakarta 12910, Indonesia. Telp (62-21) 5795-7300, Fax

(62-21) 5795-7301. Dengan honorarium sebesar

Rp350.000.000,-

PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI

Sepanjang tahun 2018, Perseroan menerima beberapa Sertifikat

penting dan juga melakukan perpanjangan masa berlaku Sertifikat

yang diperlukan guna mendukung Perseroan dalam

operasionalnya seperti beberapa Sertifikat Pengawasan Mutu

yang merupakan salah satu persyaratan untuk dapat ikut serta

dalam tender pengadaan kabel pada beberapa instansi baik

pemerintah maupun swasta.

Untuk tahun 2018, beberapa Sertifikat yang diperoleh Perseroan

dari beberapa lembaga antara lain:

Penghargaan

- Supplier Terbaik tahun 2018; Improve Service Level

Through Quality Management System; Schneider Electric;

- Supplier Terbaik Tahun 2018; Kabel Fiber Optic; Telkom

Akses;

- Atas Dukungan Optimalisasi Capaian Nilai TKDN PLTGU

JAWA – 1 1760 MW dalam rangka P3DN; Sucofindo.

Sertifikasi

1. Sertifikasi Sistem Mutu

Kementerian Ketenagakerjaan RI

- Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(SMK-3); 30 Juli 2021

CHRONOLOGICAL LISTING OF OTHER SECURITIES

There was no listing of Securities In 2018

CAPITAL MARKET SUPPORTIVE FOUNDATION

Since the first time of listing its securities in the bourse the

Company always utilized the services of PT Datindo Entrycom

domiciled in Jl. Hayam Wuruk No. 28 Jakarta 10120 Phone

(62-21) 350-8077 (Hunting) Fax (62-21) 350-8078. In 2018 the

fee for the recording service amounted to Rp40.000.000,-.

For the annual audit on the Company’s Financial Statement which

ended on 31 December 2018 the Company utlized the service of

the Public Accountant Office Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang

& Associates (member firm of BDO International) domiciled in

Prudential Tower 17th floor Jalan Jend. Sudirman Lot 79 Jakarta

12910, Indonesia. Phone (62-21) 5795-7300, Fax, (62-21)

5795-7301. With a fee amounting to Rp350.000.000,-.

AWARDS AND CERTIFICATIONS

During 2018, the Company received several important Certificates

and also conducted extension to the Certificates needed to

support the Company in its operation such as several Quality

Supervision Certificates which one of the requirement to

participate in a tender of cable provision in several institution be it

government and also private sector.

For the year of 2018, several Certificates which the Company

received from several institution among others:

Award

- Best Supplier for 2018, Improve Service Level Through

Quality Management System, Schneider Electric;

- Best Suppler for 2018, Cable Fiber Optic; Telkom Access;

- Support on the Optimization of Achieving the Value of

TKDN PLTGU JAWA – 1 1760 MW in the frame work of

P3DN; Sucofindo.

Certification

1. Quality System Certification

The Ministry of Manpower Republic of Indonesia

- Occupational Safety and Health Management System

(SMK-3); 30 July 2021


TUV Rheinland Cert GmbH

- ISO 9001:2015; 7 Juni 2021

- ISO 14001: 2015; 25 Mei 2020

2. Sertifikasi Produk

PT. PLN (Persero) Puslitbang

- NFA2X-T 3x50+50 mm²; SPLN D3.010-01 : 2014

Addendum SPLN D3.010-01 : 2015; 30 Juli 2023

- NFA2X-T 2x70+1x70 mm²; SPLN D3.010-01 : 2014


- NFA2X-T 3x70+1x70 mm²; SPLN D3.010-01 : 2014

Addendum SPLN D3.010-01 : 2015; 30 Apr 2023

- NFA2X-T 3x95+1x95 mm²; SPLN D3.010-01 : 2014


PT. TELKOM INDONESIA - Divisi Digital & Service

- SM.D D DG LT (G 652 D) 24 CORE / 24 TUBE;

STEL K-037-2012 VER 1.0; 7 Juni 2021


STEL K-037-2012 VER 1.0; 7 Juni 2021

- SM.D A DG LT (G 652 D) 24 CORE / 24 TUBE ;

STEL K-036-2012 VER 1.0; 7 Juni 2021

- SM.D A DG LT (G 652 D) 12 CORE / 12 TUBE;

STEL K-036-2012 VER 1.0; 7 Juni 2021

- NZDS.C LF B WG-LT (G.655 C LF) 4 to 96 Fiber;

STEL K-016-2013 VER. 3.0; 7 Juni 2021

PT QUALIS INDONESIA

- Cu/PVC/CTS/PVC (NYSY) 1x1.5 s/d 40 x 2.5 mm²; SNI

IEC 60502-1 : 2009, IEC 60228, SNI 6629-1 : 2011; 10

April 23

- Cu/PVC/CTS/PVC (NYSY) 3x1.5 s/d 3 x 300 mm²; SNI

IEC 60502-1 : 2009, IEC 60228, SNI 6629-1 : 2011; 10

Apr 2023


IEC 60502-1 : 2009, IEC 60228, SNI 6629-1 : 2011; 10

Apr 2023

- Cu/XLPE/PVC (N2XY) 1 x 1.5 s/d 1x630 mm²; SNI IEC

60502-1 : 2009, IEC 60228, SNI 6629-1 : 2011; 4 Mei

2023

- Cu/XLPE/PVC (N2XY) 2x1.5 s/d 2x300 mm²; SNI IEC

60502-1 : 2009, IEC 60228, SNI 6629-1 : 2011; 4 Mei

2023


60502-1 : 2009, IEC 60228, SNI 6629-1 : 2011; 4 Mei

2023

- AAC HARD 4 AWG; ASTM B 609; 22 Feb 2023

- AAC SOFT 4 AWG; ASTM B 609; 22 Feb 2023

- ACSR 210; SPLN 41-7; 7 Mei 2023

TUV Rheinland Cert GmbH

- ISO 9001:2015; 7 June 2021

- ISO 14001:2015; 25 May 2020

2. Product Certification

PT. PLN (Persero) PUSLITBANG

- NFA2X-T 3x50+50 mm²; SPLN D3.010-01: 2014

Addendum SPLN D3.010-01: 2015; 30 July 2023

- NFA2X-T 2x70+1x70 mm²; SPLN D3.010-01: 2014

Addendum SPLN D3.010-01 : 2015; 30 July 2023

- NFA2X-T 3x70+1x70 mm²; SPLN D3.010-01: 2014

Addendum SPLN D3.010-01 : 2015; 30 Apr 2023

- NFA2X-T 3x95+1x95 mm²; SPLN D3.010-01: 2014

Addendum SPLN D3.010-01 : 2015; 30 July 2023

PT. Telkom Indonesia - Digital & Service Division


STEL K-037-2012 VER 1.0; 7 June 2021


STEL K-037-2012 VER 1.0; 7 June 2021


STEL K-036-2012 VER 1.0; 7 June 2021


STEL K-036-2012 VER 1.0; 7 June 2021

- NZDS.C LF B WG-LT (G.655 C LF) 4 to 96 Fiber;

STEL K-016-2013 VER. 3.0; 7 June 2021

PT QUALIS INDONESIA

- Cu/PVC/CTS/PVC (NYSY) 1x1.5 s/d 40 x 2.5 mm²; SNI

IEC 60502-1 : 2009, IEC 60228, SNI 6629-1 : 2011; 10

April 23


IEC 60502-1 : 2009, IEC 60228, SNI 6629-1 : 2011; 10

Apr 2023


IEC 60502-1 : 2009, IEC 60228, SNI 6629-1 : 2011; 10

Apr 2023


60502-1 : 2009, IEC 60228, SNI 6629-1 : 2011; 4 May

2023


60502-1 : 2009, IEC 60228, SNI 6629-1 : 2011; 4 May

2023


60502-1 : 2009, IEC 60228, SNI 6629-1 : 2011; 4 May

2023

- AAC HARD 4 AWG; ASTM B 609; 22 Feb 2023

- AAC SOFT 4 AWG; ASTM B 609; 22 Feb 2023

- ACSR 210; SPLN 41-7; 7 May 2023


- TACSR-AS 240 mm²; IEC 61089 & Customer

Specification; 4 Sep 202



PSB - Singapura

- CU/MGT/XLPE/LSZH 2Cx1.5 mm² s/d 5Cx25 mm²

600/1000 V; SS 299-1:1998/A1:2008, IEC

60332-2-22:2009; 26 Jun 2023


600/1000 V; SS 299-1:1998/A1:2008, IEC

60332-2-22:2009; 5 Juli 2023


600/1000 V; BS 6387:2013; 5 Jul 2023

- CU/MGT/XLPE/LSZH 2Cx1.0 mm² to 30Cx2.5 mm²

300/500 V; BS 6387:2013; 17 Jul 2023





PSB - Singapore


600/1000 V; SS 299-1:1998/A1:2008, IEC

60332-2-22:2009; 26 June 2023


600/1000 V; SS 299-1:1998/A1:2008, IEC

60332-2-22:2009; 5 July 2023


600/1000 V; BS 6387:2013; 5 July 2023

- CU/MGT/XLPE/LSZH 2Cx1.0 mm² to 30Cx2.5 mm²

300/500 V; BS 6387:2013; 17 July 2023



Tata kelola perusahaan yang baik memiliki arti yang sangat

penting bagi Perseroan, selain berguna untuk meningkatkan

kinerja dan akuntabilitas Perseroan kepada publik, pelaksanaan

tata kelola perusahaan yang baik juga memiliki arti penting dalam

melindungi aset Perseroan dari pengelolaan yang tidak benar, dan

memberikan jaminan bahwa Perseroan beroperasi dengan

berorientasi kepada keuntungan, serta menjamin bahwa setiap

keputusan yang diambil adalah berdasarkan keputusan yang

terbaik. Dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik,

Perseroan menganut 5 prinsip dasar antara lain: Transparansi,

Kemandirian, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, dan

Kewajaran.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Dewan Komisaris

dan Direksi, menjadi organ pokok Perseroan, sesuai dengan

ketentuan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas (‘Undang-Undang Perseroan’) dan Anggaran Dasar

Perseroan kami Jo. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten

atau Perusahaan Publik.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Rapat Umum Pemegang Saham - Tahunan (RUPS -T) merupakan

lembaga tertinggi dalam organisasi Perseroan. Selain

mengangkat dan memberhentikan para anggota Dewan

Komisaris dan anggota Direksi, RUPS berwenang meminta

pertanggung-jawabannya atas pengelolaan Perseroan, RUPS

juga mengambil keputusan tentang masalah-masalah penting

yang berkaitan dengan bisnis dan operasional Perseroan

termasuk jumlah remunerasi para Direktur dan Komisaris,

pembayaran dividen dan pembagian laba Perseroan, persetujuan

Laporan Tahunan, penunjukan auditor independen, perubahan

Anggaran Dasar, dan pendelegasian wewenang kepada Dewan

Komisaris untuk menindak-lanjuti hasil-hasil keputusan yang telah

disahkan dalam RUPS.

DIREKSI

Dalam Anggaran Dasar Perseroan diatur bahwa Direksi sedikitnya

terdiri dari 3 (tiga) orang atau lebih anggota Direksi, dan seorang

diantaranya dapat diangkat sebagai Presiden Direktur dan secara

umum Direksi Perseroan bertanggung jawab penuh atas

pengurusan Perseroan guna mencapai maksud dan tujuan

Perseroan.

Good corporate governance has a very important meaning for the

Company, besides being useful to improve its performance and

accountability of the Company to the public, the implementation

of the good corporate governance also has an important meaning

in protecting the Company’s assets from missed management

and provide security that the Company operate oriented to profit,

and guarantee that every resolution taken is based on the best

resolution. In applying the good corporate governance, the

Company adhere to the 5 basic principles among others:

Transparency, Independency, Accountability, Responsibility, and

Equitability.

The General Meeting of the Shareholders (GMS) Board of

Commissioners and Board of Director are the main of the

Company’s organ according to the provisions of Law Number 40

of 2007 regarding Limited Liabilities Company (Limited Liability

Law) and the Company’s Articles of Association Jo. The Financial

Services Regulation Number 33/POJK.04/2014 regarding Board

of Directors and Board of Commissioners Emitten or Public

Company.

GENERAL MEETING OF THE SHAREHOLDERS

The Annual General Meeting of Shareholders – Annual (A - GMS)

is the highest institution in the Company’s organization. Besides

appointing and dismissing members of the Board of Directors and

Board of Commissioners, a GMS also has the authority to request

the accountability on the Company’s management, the GMS also

takes resolution regarding important matters related to the

business and operation of the Company including the amount of

the remuneration of the Board of Directors and Commissioners,

payment of dividend, and distribution of the Company’s profit,

approval on the Annual Report, appointment of an independent

auditor, amendment of the Articles of Association, and delegation

of authority to the Board of Commissioners to follow up the

resolution ratified in a GMS..

BOARD OF DIRECTORS

The Company’s Articles of Association regulates that the Board of

Directors must consist of at least 3 (three) persons or more Board

of Directors members, and one of them shall be appointed as

President Director and generally the Company’s Board of

Directors are fully responsible on the management of the

Company to achieve the goals and objectives of the Company.

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGood Corporate Governance

In the book year 2018, the formation of the Board of Directors

underwent of change according to the result of the Annual GMS

conducted on Friday, 4th May 2018.

1. Work scope and responsibility of the Board of Directors

members

The main duty of the Board of Directors among others to lead,

manage and control the Company according to the

Company’s objectives and continuously efforts to improve the

Company’s efficiency and affectivity. And also to control,

maintain, manage the assets of the Company.

The responsibility of the respective members of the Board of

Directors is stipulated based on the office which is their

responsibility among others:

a. President Director

- Ensure the successful continuity and the growth of

the Company’s entity

- Supervise the Company’s operation, effectively,

efficiently and easy to adapt.

b. Marketing Director

- Lead, manage and provide directive; marketing

initiative and strategy, and tactical sales to ensure a

profitable revenue growth.

- Create and maintain means to measure the marketing

and effective sales and its performance.

c. Finance Director

- Ensure that the Company’s finance is in sound

condition and handled by responsible means.

- Monitor the Company’s overall financial soundness

using industrial standard matrix.

- Add value to the Company by providing financial

perspective which must be trustworthy and

consistent.

d. Manufacture Director

- Ensure the effective, efficient and compliance

capability of the factory / operational activity in the

Company.

- Ensure the product and service compliance to the

need of the customers.

- Maintain high standard of manufacturing operation,

production quality, trust and safety.

e. Human Resource and General Affairs Director

- Ensure healthy and safe occupational environment

and competent man power.

- Ensure the safety of the Company’s Human

Resources practices, efficiency and support growth

of the Company.

Pada tahun buku 2018, susunan Direksi mengalami perubahan

sesuai dengan hasil RUPS – Tahunan yang dilaksanakan pada hari

Jum’at, 4 Mei 2018.

1. Lingkup pekerjaan dan tanggung jawab anggota Direksi

Tugas pokok dari Direksi antara lain memimpin, mengurus

dan mengendalikan Perseroan sesuai dengan tujuan

Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi

dan efektivitas Perseroan. Kemudian juga menguasai,

memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.

Adapun tanggung jawab dari masing-masing anggota Direksi

ditetapkan berdasarkan jabatan yang menjadi tanggung

jawabnya, antara lain:

a. Presiden Direktur

- Memastikan kontinuitas keberhasilan dan

pertumbuhan entitas Perseroan.

- Mengawasi jalannya Perseroan secara efektif, efisien

dan mudah beradaptasi.

b. Direktur Pemasaran

- Memimpin, mengelola dan mengarahkan; inisiatif

pemasaran dan penjualan yang strategis dan taktis

guna memastikan pertumbuhan pendapatan yang

menguntungkan.

- Menciptakan dan memelihara cara-cara pengukuran

program pemasaran dan penjualan yang efektif dan

kinerja sendiri.

c. Direktur Keuangan

- Memastikan bahwa keuangan Perseroan dalam

keadaan benar dan ditangani dengan cara yang

bertanggung jawab.

- Memantau kesehatan keuangan Perseroan secara

menyeluruh menggunakan matriks standar industry.

- Menambah nilai Perusahaan dengan menyediakan

perspektif keuangan yang dapat dipercaya dan

konsisten.

d. Direktur Manufaktur

- Memastikan efektivitas, efisiensi dan kemampuan

penyesuaian pabrik/ kegiatan operasi dalam

Perseroan.

- Memastikan kesesuaian produk dan jasa-jasa

terhadap kebutuhan pelanggan.

- Mempertahankan standar-standar tinggi operasi

pembuatan, kualitas produksi, keterpercayaan dan

keamanan.

e. Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan Umum

- Memastikan tempat kerja yang sehat dan aman serta

tenaga kerja yang kompeten.

- Memastikan bahwa praktik-praktik Sumber Daya

Manusia Perseroan aman, efisien dan mendukung

pertumbuhan Perseroan.


The Composition of the Board of Directors members on 31st

December 2017, is as follows:

President Director : Santoso,

as Marketing Director

Director : Antonius Benady,

as Finance Director

Director : Nanyang Santoso,

as Director of Human Resources and

General Affair

Director : Toru Onuki,

as Manufacture Director

The Composition of the Board of Directors according to the

result of the General Meeting of the Shareholder on Friday, 4

May 2018, is as follows:

President Director : Santoso,

Director : Antonius Benady,

as Finance Director

Director : Nanyang Santoso,

as Director of Human Resources and

General Affair

Director : Cahayadi Santoso,

as Marketing Director

Director : Toru Onuki,

as Manufacturing Director, resigned prior

to the end of book year which ended on

31 December 2018.

2. Representation that the Board of Directors has a

Guideline and Board of Directors Charter

The Company has a charter or Board of Directors Guideline

stipulated on the 12 April 2017.

3. Procedure, basic of stipulation, structure, amount of

remuneration, relation of the remuneration with the

Emitten performance

The Company has a guideline to stipulate the income of the

Board of Directors, called the Guideline of Stipulating the

Board of Directors and Board of Commissioners remuneration

effective as of on 5 January 2017. This Guideline regulates the

following matters:

- The Remuneration Procedure: The Board of Director’s

remuneration procedure of 2018, is regulated in the

Guideline of Stipulating the Company’s Board of Directors

and Board of Commissioners Remuneration effective as

of 5 January 2017.

- The stipulation basic of the Board of Directors

Remuneration : Several stipulation which is the basic to

stipulate the remuneration of the Board of Directors of

2018, are : Law Number 40 of 2007, regarding Limited

Komposisi anggota Direksi pada tanggal 31 Desember 2017,


Presiden Direktur : Santoso,

merangkap sebagai Direktur Marketing

Direktur : Antonius Benady,

menjabat sebagai Direktur Keuangan

Direktur : Nanyang Santoso,

menjabat sebagai Direktur Sumber

Daya Manusia dan Urusan Umum

Direktur : Toru Onuki,

menjabat sebagai Direktur Manufaktur

Komposisi anggota Direksi hasil Keputusan Rapat Umum

Pemegang Saham Tahunan pada hari Jum’at, 4 Mei 2018,



Direktur : Antonius Benady,

menjabat sebagai Direktur Keuangan

Direktur : Nanyang Santoso,

menjabat sebagai Direktur Sumber

Daya Manusia dan Urusan Umum

Direktur : Cahayadi Santoso,

menjabat sebagai Direktur Marketing

Direktur : Toru Onuki,

menjabat sebagai Direktur Manufaktur,

mengundurkan diri sebelum berakhirnya

periode tahun buku yang berakhir 31

Desember 2018.

2. Pernyataan bahwa Direksi memiliki Pedoman atau

Piagam Direksi

Piagam atau Pedoman Direksi telah dimiliki oleh Perseroan

yang ditetapkan di Tangerang pada tanggal 12 April 2017.

3. Prosedur, dasar penetapan, struktur, besarnya

remunerasi, hubungan remunerasi dengan kinerja Emiten

Perseroan memiliki pedoman penetapan penghasilan Direksi,

yang disebut dengan Pedoman Penetapan Penghasilan

Direksi dan Dewan Komisaris diberlakukan mulai tanggal 5

Januari 2017. Pedoman ini mengatur beberapa hal

sebagaimana di bawah ini :

- Prosedur Remunerasi: Prosedur remunerasi Direksi tahun

2018, diatur dalam Pedoman Penetapan Penghasilan

Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang berlaku

mulai tanggal 5 Januari 2017.

- Dasar penetapan Penghasilan Direksi : Beberapa

ketentuan yang menjadi dasar penetapan penghasilan -

Direksi tahun 2018, yaitu : Undang-undang No.40 Tahun

2007, tentang Perseroan Terbatas; Peraturan Otoritas


Jasa Keuangan No.34/POJK.04/2014 tentang Komite

Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan

Publik; dan Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi dan

Dewan Komisaris Perseroan, tanggal 5 Januari 2017.

- Struktur Remunerasi Direksi tahun 2018, terdiri dari :

Gaji, adalah Penghasilan tetap berupa uang yang diterima

setiap bulan, karena kedudukannya sebagai anggota

Direksi Perseroan; Tunjangan, adalah penghasilan berupa

uang atau yang dapat dinilai dengan uang yang diterima

pada waktu tertentu oleh anggota Direksi Perseroan

selain Gaji; Fasilitas, adalah penghasilan sarana dan/ atau

kemanfaatan dan/ penjamin yang digunakan/

dimanfaatkan oleh anggota Direksi dalam rangka

pelaksanaan tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung

jawab berdasarkan peraturan perundang-undangan;

Tantiem, adalah penghasilan yang diterima sebagai

penghargaan yang diberikan kepada anggota Direksi apa

bila Perseroan memperoleh laba dan tidak mengalami

akumulasi kerugian

- Besarnya Remunerasi: Besarnya remunerasi Direksi

Perseroan mengacu pada Pedoman Penetapan

Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan,

tanggal 5 Januari 2017 dan ditetapkan dalam RUPS.

- Hubungan Remunerasi dengan kinerja Emiten: kinerja

Emiten mempengaruhi besarnya remunerasi khususnya

pada salah satu struktur remunerasi yaitu Tantiem/

Insentif Kinerja, karena penetapannya dilakukan dengan

mempertimbangkan faktor kinerja dan kemampuan

keuangan Perseroan, serta faktor-faktor lain yang relevan.

Remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Direksi untuk

tahun 2018 ditetapkan oleh Dewan Komisaris, sesuai dengan

pendelegasian wewenang oleh RUPS. Adapun total

remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris selama tahun 2018

sebesar Rp8.797,3 miliar.

4. Kebijakan frekuensi dan tingkat kehadiran rapat anggota

Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi secara berkala

sedikitnya 1 (satu) kali dalam setiap bulan atau setiap waktu

bila mana dipandang perlu atas permintaan Presiden Direktur

atau salah seorang anggota Direksi atau permintaan Dewan

Komisaris. Sepanjang tahun 2018, Direksi telah melakukan

Liability Companies; The Financial Service Authority

Regulation Number 34/POJK.04/2014 regarding

Nomination Committee and Emitten Remuneration or

Public Companies; and Guideline of Stipulating the

Remuneration of the Company’s Board of Directors and

Company’s Board of Commissioners, dated 5 January

2017.

- The Board of Directors Remuneration Structure of 2018,

consist of: Salary, is a fixed Income in the form of money

received monthly in the position as members of the

Company’s Board of Directors; Allowance, is an income in

the form of money or which can be valued by money

which is received on certain times by the Company’s

Board of Directors besides Salary; Facility, is revenue in

the form of means and/or benefit and/or security

used/utilized by members of the Board of Directors in the

frame work of conducting their duties, authorities,

liabilities and responsibilities based on law and regulation;

Tantiem, is the income received as an award given to the

members of the Board of Directors if the Company obtain

profit and does not experience an accumulative loss.

- The Amount of Remuneration: The amount of the

Company’s Board of Directors Remuneration refers to the

Guidelines in Stipulating the Revenue of the Company’s

Board of Directors and Company’s Board of

Commissioners, dated 5 January 2017 and stipulated in a

GMS.

- The Relation of Remuneration and Emitten performance:

the Emitten performance influence the amount of

remuneration especially in one of the remuneration

structure which is Tantiem / Performance Incentive, due

to the fact that its stipulation is conducted by observing

the performance factor and the Company’s financial

capacity, and other relevant factors.

The Remuneration for members of the Board of Directors for

the year 2018 is stipulated by the Board of Commissioners

according to the delegation of authority by a GMS. The total

remuneration of the Board of Directors and Board

Commissioners during 2018 amounted to Rp8797.3 billion.

4. Policy of the frequency and level of attendance of

members meeting

The Board of Directors must hold a Board of Directors

Meeting periodically at least 1 (once) every month or every

time if deemed necessary on the request of the President

Director or one of the members of the Board of Directors or


rapat khusus sebanyak 45 kali dengan rata-rata kehadiran

sebesar 92%. Kemudian rapat gabungan yang juga dihadiri

oleh Dewan Komisaris sebanyak 3 kali, dengan rata-rata

kehadiran anggota Direksi sebesar 100%.

5. Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya

pada tahun buku

Informasi keputusan RUPS Tahunan, Tahun 2017 untuk tahun

buku yang berakhir 31 Desember 2016

Hasil keputusan Rapat pada pokoknya adalah sebagai berikut :

a. Mata Acara Pertama dan Kedua :

1. Menyetujui untuk menerima baik Laporan Tahunan

Direksi Perseroan tentang kegiatan Perseroan untuk

tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016, termasuk Laporan Pengawas Dewan

Komisaris yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016;

2. Menyetujui untuk menerima dan men-sah-kan

Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, yang telah

diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto

Fahmi Bambang & Rekan dengan laporannya nomor

389/1.J004/NPH.1/12.16 tanggal 27 Maret 2017

dengan pendapat Laporan Keuangan Konsolidasian

terlampir secara wajar, dalam semua hal material;

3. Menyetujui memberikan pelunasan dan pembebasan

tanggungjawab sepenuhnya (aqcuit et de charge)

kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris

atas pengurusan dan pengawasan yang telah

dijalankan selama Tahun 2016, sepanjang

tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan

Kuangan Perseroan.

b. Mata Acara Ketiga:

Menyetujui penggunaan Laba Bersih untuk Tahun Buku

2016 sebesar Rp132.423.161.000,- (seratus tiga puluh

dua miliar empat ratus dua puluh tiga juta seratus enam

puluh satu ribu rupiah), sebagai berikut :

1. Sebesar Rp90.720.000.000,- (sembilan puluh miliar

tujuh ratus dua puluh juta rupiah), jumlah per saham

adalah sebesar Rp600,- (enam ratus rupiah), dengan

ketentuan bahwa atas dividen tersebut

diperhitungkan dividen interim tahun buku 2016

sebesar Rp30.240.000,- (tiga puluh miliar duar ratus

empat puluh juta rupiah), jumlah persaham adalah

sebesar Rp200,- (dua ratus rupiah), yang telah

dibayarkan oleh Perseroan kepada pemegang saham

pada tanggal 30 September 2016, sehingga sisa

Dividen Tunai per saham untuk tahun buku 2016

request of the Board of Commissioners. During 2018, the

Board of Directors has conducted 45 times special meeting

with an attendance rate on the average of 92%. Joint Meeting

which is also attended by the Board of Commissioners was

held 3 times, with an average attendance rate of 100% by the

Board of Directors.

5. The Resolution of the previous year GMS and its

realization in the book year Information of the Annual

General Meeting, of 2017 for the book year which ended

on 31 December 2016.

The results of the Meeting resolutions are basically as follows:

a. First and Second Agenda:

1. Approve to receive the Annual Report of the Board of

Directors of the Company regarding the activities of

the Company for the financial year ended 31

December 2016, including the Board of

Commissioners Supervisory Report which expired on

31 December 2016;

2. Approve to receive and ratify the Company's Financial

Statement for the financial year ended 31 December

2016, audited by the Public Accounting Firm

Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan with its

report number 389 / 1.J004 / NPH.1 /12.16 dated

March 27, 2017 with an unqualified opinion, in all

material aspects;

3. Approve to provide a full acquit et de charge to the

members of the Board of Directors and Board of

Commissioners on their management and

supervision conducted during 2016, as long as those

action are reflected in the Company’s Financial

Statement.

b. Third Agenda:

Approve the utilization of the Net Profit for the Book Year

2016 of Rp132.423.161.000,- (one hundred thirty-two

billion four hundred twenty-three million one hundred

sixty-one thousand rupiah), as follows:

1. Rp90.720.000.000,- (ninety billion seven hundred

twenty million rupiah), with a nominal share value of

Rp600,- (six hundred rupiah) with the provision that

on such dividend shall be calculated the interim

dividend of 2016 of Rp30.240.000,- (thirty million two

hundred forty thousand rupiah), with a nominal share

value of Rp200,- (two hundred rupiah) paid by the

Company to the shareholders on 30 September

2016, and therefore the balance of the Cash Dividend

per share for the book year 2016 to be paid shall be

Rp400,- (four hundred rupiah) per share for 151.200


yang akan dibayarkan adalah sebesar Rp400,-

(empat ratus rupiah) per saham untuk 151.200.000

saham Perseroan yang telah dikeluarkan;

2. Sebesar Rp3.860.000.000,- (tiga miliar delapan ratus

enam puluh juta rupiah), digunakan untuk Tantiem

Direksi & Dewan Komisaris;

3. Sebesar Rp2.225.503.000,- (dua miliar dua ratus dua

puluh lima juta lima ratus tiga ribu rupiah), digunakan

untuk Dana Cadangan;

4. Sisanya sebesar Rp35.617.658.000,- (tiga puluh lima

miliar enam ratus tujuh belas ribu enam ratus lima

puluh delapan ribu rupiah), dibukukan sebagai Laba

Ditahan.

c. Mata Acara Keempat:

Menyetujui dan mengesahkan penunjukan dan

penetapan Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto

Fahmi Bambang & Rekan sebagai Akuntan Publik

Perseroan untuk Tahun Buku 2017 dan sekaligus

memberi wewenang sepenuhnya kepada Direksi untuk

menetapkan honorarium serta persyaratan-persyaratan

lain sehubungan dengan Penunjukan Akuntan Publik

tersebut.

d. Mata Acara Kelima:

Menyutujui menetapkan kenaikan honorarium dan/atau

tunjangan para anggota Dewan Komisaris adalah sebesar

maksimum 33% (tiga puluh tiga persen) terhitung mulai

ditutupnya Rapat ini dengan bulan dilaksanakannya

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun

2018;

e. Mata Acara Keenam:

Menyetujui melimpahkan wewenang dan kuasa kepada

Dewan Komisaris Perseroan untuk dan atas nama Rapat

menenetapkan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi

anggota Direksi Perseroan untuk Tahun Buku 2017.

f. Mata Acara Ketujuh:

1. Menyetujui pemberhentian dengan hormat seluruh

anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan,

termasuk Komisaris Independen Perseroan, yang

telah berakhir masa jabaannya terhitung sejak

ditutupnya Rapat ini, dengan ucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya atas segala jasa-jasanya

terhadap Perseroan dan sekaligus memberikan

pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et

decharge) atas segala tindakan pengurusan dan

pengawasan yang telah mereka jalankan terhadap

Perseroan selama Tahun Buku yang lalu sepanjang

tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam

buku-buku atau catatan-catatan Perseroan;

for all the issued Company’s shares;

2. An amount of Rp3.860.000.000,- (three billion eight

hundred sixty million rupiah), shall be utilized for the Board

of Directors and Board of Commissioners Tantiem;

3. An amount of Rp2.225.503.000,- (two billion two hundred

twenty-five million five hundred three thousand rupiah),

shall be utilize for a Reserve Fund;

4. An Amount of Rp35.617.658.000,- (thirty-five billion six

hundred seventeen million six hundred fifty-eight

thousand rupiah), shall be booked as Deferred Profit.

c. Fourth Agenda:

Approve and ratify the appointment and stipulation of the

Public Accountant Office Tanubrata Sutanto Fahmi

Bambang and Associates as the Company’s Public

Accountant for the Book Year 2017 and also provide a full

authority to the Board of Directors to stipulate the fee and

requirements related to such Appointment to Public

Accountant.

d. Fifth Agenda:

Approve the stipulation of honorarium increase and/or

allowance of the members of the Board of

Commissioners at maximum 33% (thirty-three percent) as

of the closing of this meeting with the month of

conducting the Annual General Meeting of Shareholders

in 2018;

e. Sixth Agenda:

Approve to convey an authority and power of attorney to

the Company’s Board of Commissioners for and on

behalf of the Meeting to stipulate the amount of

numeration and other allowances for the Company’s

Board of Directors for the Book Year of 2017.

f. Seventh Agenda:

1. Approve the honorable dismissal of all the Company’s

Board of Directors and Company’s Board of

Commissioners include the Company’s Independent

Commissioners, whose term in office has ended as of

the closing of this meeting with the greatest thanks on

all the services to the Company and also provide a full

acquit et the charge on all the supervision conducted

to the Company during the previous book year as

long as those actions are reflected in the Company’s

books or records.


2. Menyetujui mengangkat kembali :

- Bapak Drs. I Gusti Made Putera Astaman, sebagai

Presiden Komisaris merangkap Komisaris

Independen Perseroan;

- Bapak Drs. Andreas S. Soedjijanto, MBA, FLMI,

sebagai Komisaris Independen Perseroan;

- Bapak Santoso, sebagai Presiden Direktur

Perseroan;

- Bapak Antonius Benady, sebagai Direktur

Perseroan;

- Ibu Nany Ang Santoso (dalam KTP tertulis Nanyang)

sebagai Direktur Perseroan.

Serta mengangkat:

- Ibu Merryanawati Anwar, BSc., MBA., sebagai

Komisaris Perseroan;

- Bapak Toru Onuki, sebagai Direktur Perseroan.

Sehingga sejak ditutupnya Rapat ini, susunan anggota Direksi

dan Dewan Komisaris Perseroan, termasuk Komisaris

Independen Perseroan akan menjadi sebagai berikut:

Direksi:

- President Direktur : Santoso

- Direktur : Antonius Benady

- Direktur : Nany Ang Santoso

- Direktur : Toru Onuki

Dewan Komisaris:

- Presiden Komisaris merangkap Komisaris Independen :


- Komisaris Independen :


- Komisaris :

Merryanawati Anwar, BSc., MBA.

Seluruh hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk tahun buku

2016 telah dilaksanakan oleh Perseroan pada tahun buku

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

Informasi keputusan RUPS Tahunan, Tahun 2018 untuk

tahun buku yang berakhir 31 Desermber 2017

Hasil keputusan Rapat pada pokoknya adalah sebagai berikut :

a. Mata Acara Pertama dan Kedua :

1. Menyetujui untuk menerima baik Laporan Tahunan

Direksi Perseroan tentang kegiatan Perseroan untuk

tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2017, termasuk Laporan Pengawas Dewan

Komisaris yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2017;

2. Approve to re-appoint:

- Drs. I Gusti Made Putera Astaman as the President

Commissioners concurrently Independent

Commissioners of the Company.

- Drs. Andreas S. Soedjijanto, MBA, FLMI, as the

Independent Commissioners of the Company;

- Mr. Santoso, as the Company’s President Director;

- Mr. Antonius Benady, as the Director of the

Company.

- Mrs. Nany Ang Santoso (in her Identity Card written

as Nanyang) as Director of the Company.

Also appointing:

- Mrs. Merryanawati Anwar, BSc., MBA, as the

Commissioner of the Company

- Mr. Toru Onuki, as the Director of the Company.

Therefore since the closing of this Meeting, the formation of

the Board of Directors and the Board of Commissioners,

including the Company’s Independent Commissioners shall

be as follows:

Board Of Directors:

- President Director : Santoso

- Director : Antonius Benady

- Director : Nany Ang Santoso

- Director : Toru Onuki

Board Of Commissioners:

- President Commissioner also Independent Commissioner :


- Independent Commissioner :


- Commissioner :

Merryanawati Anwar, BSc., MBA.

The overall result of the General Meeting of the Shareholders

and Extraordinary General Meeting of Shareholders resolution

for the book year 2016 was implemented by the Company in

the book year on the 31 December 2017.

Information regarding the Annual GMS resolution, 2018

for the book year is ended on the 31 December 2017

The Result of the Meeting in principle are as follows:

a. First and Second Agenda:

1. Approved and well receive the Company’s Board of

Directors Annual Report regarding the Company’s

activities for the book year which ended on 31

December 2017, including the Supervisory Report of

the Board of Commissioners which ended on 31

December 2017.


2. Menyetujui untuk menerima dan mensahkan Laporan

Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2017, yang telah diaudit

oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi

Bambang & Rekan dengan laporannya nomor

484/2.J004/FXP.1/12.17 tanggal 27 Maret 2018

dengan pendapat Laporan Keuangan Konsolidasian

terlampir secara wajar, dalam semua hal yang

material;

3. Menyetujui memberikan pelunasan dan pembebasan

tanggung–jawab sepenuhnya (aqcuit et de charge)

kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris

atas pengurusan dan pengawasan yang telah

dijalankan selama Tahun 2017, sepanjang

tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan

Kuangan Perseroan.

b. Mata Acara Ketiga:

Menyetujui penggunaan Laba Bersih untuk Tahun Buku

2017 sebesar Rp83.355.374.000,- (delapan puluh tiga

miliar tiga ratus lima puluh lima juta tiga ratus tujuh puluh

empat ribu rupiah), sebagai berikut :

1. Sebesar Rp60.480.000.000,- (enam puluh miliar

empat ratus delapan puluh juta rupiah), jumlah per

saham adalah sebesar Rp400,- (empat ratus rupiah),

dengan ketentuan bahwa atas dividen tersebut

diperhitungkan dividen interim tahun buku 2017

sebesar Rp30.240.000.000,- (tiga puluh miliar dua

ratus empat puluh juta rupiah), jumlah persaham

adalah sebesar Rp200,- (dua ratus rupiah), yang telah

dibayarkan oleh Perseroan kepada pemegang saham

pada tanggal 27 Desember 2017, sehingga sisa

Dividen Tunai per saham untuk tahun buku 2017 yang

akan dibayarkan adalah sebesar Rp200,- (dua ratus

rupiah) per saham untuk 151.200.000 saham

Perseroan yang telah dikeluarkan;

2. Sebesar Rp2.376.000.000,- (dua miliar tiga ratus

tujuh puluh enam juta rupiah), digunakan untuk

Tantiem Direksi & Dewan Komisaris;

3. Sebesar Rp1.500.000.000,- (satu miliar lima ratus

juta rupiah), digunakan untuk Dana Cadangan;

4. Sisanya sebesar Rp18.999.374.000,- (delapan belas

miliar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta

tiga ratus tujuh puluh empat ribu rupiah), dibukukan

sebagai Laba Ditahan.

2. Approve to accept and ratify the Company’s Financial

Statement for the book year which ended on 31

December 2017, audited by the Public Accountant

Office Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang &

Associates under a report number

484/2.J004/FXP.1/12.17 dated 27 March 2018 with

an unqualified opinion in all material matters.

3. Approved to provide a full acquit et de charge to the

members of the Board of Directors and the Board of

Commissioners on their management and

suppervision conducted during 2017, as long as

those actions are reflected on the Company’s

Financial Statement.

b. Third Agenda :

Approved the utilization of the Net Profit of the Book Year

of 2017 amounting of Rp83.355.374.000,- (eighty three

billion three hundred fifty five million three hundred

seventy four thousand rupiah), as follows:

1. Amounting of Rp60.480.000.000,- (sixty billion four

hundred eighty million rupiah), with a nominal shares

value of Rp400,- (four hundred rupiah) with a

provisions that on such dividend shall be calculated

that the interim dividend of the book year 2017

amounting Rp30.240.000.000,- (thirty million two

hundred forty thousand rupiah), with a nominal share

value of Rp200,- (two hundred rupiah) paid by the

Company to the shareholders on 27 December 2017,

and therefore the balance of the Cash Dividend per

share for the book year 2017 to be paid shall be

Rp200,- (two hundred rupiah) per share for 151.200

for the issued Company’s share;

2. Amounting of Rp2.376.000.000 (two billion three

hundred seventy six million rupiah), shall be utilized for

the Board of Directors and Board of Commissioners

Tantiem;

3. Amounting of Rp1.500.000.000 (one billion five

hundred million rupiah), shall be utilized for a Reserve

Fund;

4. Amounting of Rp18.999.374.000 (eighteen billion

nine hundred ninety nine million three hundred

seventy four thousand rupiah), shall be booked as

Deferred Profit


c. Mata Acara Keempat:

Menyetujui dan mengesahkan penunjukan dan penetapan

Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi

Bambang & Rekan sebagai Akuntan Publik Perseroan

untuk Tahun Buku 2018 dan tetap memperhatikan

rekomendasi dari Komite Audit sebagaimana tercantum

dalam Peraturan OJK Nomor 13/POJK.03/2013 dan

sekaligus memberikan wewenang sepenuhnya kepada

Direksi untuk menetapkan honorarium serta

persyaratan-persyaratan lain sehubungan dengan

Penunjukan Akuntan Publik tersebut.

d. Mata Acara Kelima:

1. Menyetujui menetapkan kenaikan honorarium

dan/atau tunjangan para anggota Dewan Komisaris

adalah sebesar 10% (sepuluh persen) terhitung mulai

ditutupnya Rapat ini sampai dengan bulan

dilaksanakannya Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan pada tahun 2019;

2. Menyetujui memberi kuasa dan wewenang kepada

Presiden Komisaris untuk menentukan jumlah

honorarium dan/ atau tunjangan lainnya bagi

masing-masing anggota Dewan Komisaris

Perseroan.

e. Mata Acara Keenam:

Menyetujui melimpahkan wewenang dan kuasa kepada

Dewan Komisaris Perseroan untuk dan atas nama Rapat

menenetapkan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi

anggota Direksi Perseroan untuk Tahun Buku 2018.

f. Mata Acara Ketujuh:

1. Menyetujui mengangkat :

- Bapak Cahayadi Santoso (dalam Kartu Tanda

Penduduk tertulis Cahayadi), sebagai Direktur

Perseroan;

- Bapak Soebiantoro, sebagai Komisaris

Perseroan;

Untuk sisa masa jabatan Direksi dan Dewan Komisaris

Perseroan yang masih menjabat saat ini, yaitu sampai

dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan Perseroan tahun 2020.

Sehingga terhitung sejak ditutupnya Rapat, maka

susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris

Perseroan, termasuk Direktur dan Komisaris Independen

Perseroan akan menjadi sebagai berikut :

c. Fourth Agenda :

Approved and ratify the appointment and stipulation of

the Public Accountant Office Tanubrata Sutanto Fahmi

Bambang and Associate as a Company’s Public

Accountant for the Book Year 2018 and also provide a full

authority to the Board of Directors to stipulate the fee and

requirements related to such Appointment to Public

Accountant.

d. Fifth Agenda :

1. Approved the stipulation of honorarium increase

and/or allowances of the members of the Board of

Commissioners at maximum of 10% (ten percent) as

of the closing of this rating with the month of

conducting of the Annual General Meeting of

Shareholders in 2019;

2. Approved to provide the power of attorney to the

President Commissioners to stipulate the amount of

honorarium increase and/or allowances of the

members of the Company’s Board of

Commissioners.

e. Sixth Agenda :

Approved to convey an authority and power of attorney to

the Company’s Board of Commissioners for and on

behalf of the General Meeting to stipulate the amount of

revenue and other allowances for the Company’s Board

of Directors for the Book Year of 2018.

f. Seventh Agenda :

1. Approve to appoint:

- Mr. Cahyadi Santoso (in his ID card written

Cahayadi), as a Director of the Company;

- Mr. Soebiantoro, as a Commissioner of the

Company;

For the remaining time in office of the Company’s Board

of Directors and Board of Commissioners currently still in

position, until the closing of the Company’s Annual GMS

in 2020.

Therefore as of the closing of this Meeting, the formation

of the Company’s Board of Directors and Board of

Commissioners, including the Company’s Independent

Director and Commissioners to be as follows :


Direksi:

- President Direktur : Santoso

- Direktur Independen : Antonius Benady

- Direktur : Nany Ang Santoso

- Direktur : Toru Onuki

- Direktur : Cahayadi Santoso

Dewan Komisaris:

- Presiden Komisaris merangkap Komisaris

Independen :


- Komisaris Independen :


- Komisaris :


- Komisaris :

Soebiantoro

2. Menyetujui memberikan kewenangan dan kuasa

dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan

untuk menyatakan Keputusan Rapat dalam suatu

akta Notaris dan melakukan segala tindakan

sehubungan dengan pendaftaran pengangkatan

termasuk memberitahukan perubahan susunan

Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang baru

kepada instansi yang berwenang.

Seluruh hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk tahun buku

2017 telah dilaksanakan oleh Perseroan pada tahun buku yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

6. Penilaian terhadap kinerja Komite yang mendukung

pelaksanaan tugas Direksi

Direksi memberikan apresiasi terhadap kinerja dari Komite

Audit yang secara tidak langsung turut membantu Direksi

dalam menjalankan tugas di tahun 2018, dimana

temuan-temuan yang didapat oleh Komite Audit selama

bertugas menjadi bahan masukan yang baik bagi Direksi

dalam menjalankan Perseroan.

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris Perseroan diangkat melalui RUPS, dengan

jumlah sedikitnya terdiri dari 3 (tiga) orang, masing-masing untuk

jangka waktu sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS yang

mengangkatnya sampai dengan penutupan RUPS Tahunan yang

ke-3 (tiga) setelah tanggal pengangkatan. Formasi Dewan

Komisaris terdiri dari 1 (satu) orang Presiden Komisaris dan 2 (dua)

orang anggota Komisaris atau lebih.

Board Of Directors:

- President Director : Santoso

- Director : Antonius Benady

- Director : Nany Ang Santoso

- Director : Toru Onuki

- Director : Cahayadi Santoso

Board Of Commissioners:

- President Commissioner also Independent

Commissioner :


- Independent Commissioner :


- Commissioner :


- Commissioner :

Soebiantoro

2. Approved to give authority and power with the right of

substitution to the Company’s Board of Directors to state

the Meeting Resolution in a Notarial deed and conduct all

actions related to the registration of such appointment

including the announcement to the changes in the

formation of the Company’s Board of Directors and

Company’s Board of Commissioners to those in authority.

The overall result of the General Meeting of the Shareholders and

Extraordinary General Meeting of Shareholders resolution for the

book year 2017 was implemented by the Company in the book

year on 31 December 2018.

6. Assessment on the Committee performance supporting

the implementation of the Board of Commissioners duty

The Board of Directors appreciates the performance of the

Audit Committee, which indirectly assist the Board of

Directors in carrying out their duties in 2018, where the

findings obtained by the Audit Committee during their duty are

good input for the Directors in running the Company.

BOARD OF COMMISSIONERS

The Board of Commissioners of the Company is appointed

through a GMS, consisting of at least 3 (three) peersons, each for

a period from the date specified in the GMS that appoints it until

the closing of the 3rd (third) Annual GMS after the appointment

date. The formation of the Board of Commissioners consists of 1

(one) President Commissioner and 2 (two) Commissioners or

more.Commissioner and two other Commissioners or more.


1. Description of the implementation of the duties of the

Board of Commissioners

The Board of Commissioners is fully responsible for carrying

out the supervisory function of the management of the

Company carried out by the Board of Directors based on

good corporate governance.

The Board of Commissioners communicates regularly with

the Directors and committees under its supervision both

through meetings and through reporting. The Board also

provides recommendations, advice and direction to the

Board of Directors regarding issues related to management.

The composition of the Board of Commissioners as of

December 31, 2017, is as follows:





Commissioner :


The composition of the Board of Commissioners as a result

of the Annual General Meeting of Shareholders' Resolutions

on Friday, May 4, 2018, is as follows:





Commissioner :


Commissioner :

Soebiantoro

2. Statement that the Board of Commissioners has a

Guideline or Charter of the Board of Commissioners.

The Company has a Commissioner Guideline established in

Tangerang on April 12, 2017.

3. Procedures, the basis for determination, structure and

amount of remuneration

The Company has a Guideline for Determining the Income of

the Board of Directors and the Board of Commissioners which

came into effect on January 5, 2017. This guideline regulates

the rules regarding the income of the Board of Commissioners

in 2018, such as:

- Remuneration Procedure: The remuneration procedure of

the Board of Commissioners of the Company, regulated in

the Guideline for Determining the Income of the Board of

Directors and the Board of Commissioners of the

Company, effective as ofJanuary 5, 2017.

1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertanggungjawab penuh untuk

melaksanakan fungsi pengawasan atas pengelolaan

Perseroan yang dilaksanakan oleh Direksi dengan didasarkan

tata kelola perusahaan yang baik.

Dewan Komisaris melakukan komunikasi secara rutin dengan

Direksi dan komite-komite di bawah pengawasannya baik

melalui pertemuan dan melalui pelaporan. Dewan juga

memberikan rekomendasi, saran dan arahan kepada Direksi

mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan

manajemen.

Komposisi Dewan Komisaris pada tanggal 31 Desember

2017, adalah sebagai berikut :

President Komisaris & Komisaris Independent:


Komisaris Independent :


Komisaris :


Komposisi Dewan Komisaris hasil Keputusan Rapat Umum

Pemegang Saham Tahunan pada hari Jum’at, 4 Mei 2018,


President Komisaris & Komisaris Independent:


Komisaris Independent :


Komisaris :


Komisaris :

Soebiantoro

2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris memiliki Pedoman

atau Piagam Dewan Komisaris.

Perseroan telah memiliki Pedoman Komisaris yang telah

ditetapkan di Tangerang pada tanggal 12 April 2017.

3. Prosedur, dasar penetapan, struktur dan besarnya

remunerasi

Perseroan memiliki Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi

dan Dewan Komisaris yang diberlakukan mulai tanggal 5

Januari 2017. Pedoman ini mengatur menjadi aturan tentang

penghasilan Dewan Komisaris di tahun 2018, seperti hanya

beberapa hal di bawah ini :

- Prosedur Remunerasi: Prosedur remunerasi Dewan

Komisaris Perseroan, diatur dalam Pedoman Penetapan

Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang

berlaku mulai tanggal 5 Januari 2017.


- Dasar penetapan Penghasilan Dewan Komisaris

Perseroan: Beberapa ketentuan yang menjadi dasar

penetapan penghasilan Direksi tahun 2018, yaitu:

Undang-undang No.40 Tahun 2007, tentang Perseroan

Terbatas; Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

No.34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan

Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik; dan Pedoman

Penetapan Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris

Perseroan, tanggal 5 Januari 2017.

- Struktur Remunerasi Dewan Komisaris Perseroan, terdiri

dari: Honorarium, adalah Penghasilan tetap berupa uang

yang diterima setiap bulan, karena kedudukannya sebagai

anggota Dewan Komisaris Perseroan; Tunjangan, adalah

penghasilan berupa uang atau yang dapat dinilai dengan

uang yang diterima pada waktu tertentu oleh anggota

Dewan Komisaris Perseroan selain Honorarium; Fasilitas,

adalah penghasilan sarana dan/ atau kemanfaatan dan/

penjamin yang digunakan/ dimanfaatkan oleh anggota

Dewan Komisaris dalam rangka pelaksanaan tugas,

wewenang, kewajiban dan tanggung jawab berdasarkan

peraturan perundang-undangan; Tantiem, adalah

penghasilan yang diterima sebagai penghargaan yang

diberikan kepada anggota Dewan Komisaris apabila

Perseroan memperoleh laba dan tidak mengalami

akumulasi kerugian.

- Besarnya Remunerasi: Besarnya remunerasi Dewan

Komisaris Perseroan mengacu pada Pedoman Penetapan

Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan,

tanggal 5 Januari 2017 dan ditetapkan dalam RUPS.

- Hubungan Remunerasi dengan kinerja Emiten: kinerja

Emiten mempengaruhi besarnya Remunerasi khususnya

pada salah satu struktur remunerasi yaitu Tantiem/ Insentif

Kinerja, karena penetapannya dilakukan dengan

mempertimbangkan faktor kinerja dan kemampuan

keuangan Perseroan, serta faktor-faktor lain yang relevan.


Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat paling kurang 1

(satu) kali dalam 2 (dua) bulan, yang dapat dilangsungkan

apabila dihadiri mayoritas dari seluruh anggota Dewan

Komisaris. Sepanjang tahun 2018, dalam menjalankan tugas

dan wewenangnya, Dewan Komisaris telah melakukan rapat

khusus sebanyak 3 kali dan rapat gabungan yang dihadiri oleh

Direksi juga sebanyak 3 kali, dengan rata-rata kehadiran

anggota Komisaris sebesar 100%.

- The Basis for stipulating the Income of the Company's

Board of Commissioners: Several provisions are the basis

for determining Directors' income for 2018, namely: Law

No.40 of 2007, concerning Limited Liability Companies;

Financial Services Authority Regulation No.34 / POJK.04

/ 2014 concerning the Nomination and Remuneration

Committee of Emittent or Public Companies; and

Guidelines for Determining the Income of the Board of

Directors and Board of Commissioners of the Company,

January 5, 2017.

- The Company's Board of Commissioners Remuneration

Structure, consisting of: Honorarium, is a fixed income in

the form of money received every month, because of its

position as a member of the Company's Board of

Commissioners; Benefits, is income in the form of money

or that can be valued with money received at certain times

by members of the Company's Board of Commissioners

in addition to Honorarium; Facilities, are income of

facilities and / or benefits and / guarantors used / used by

members of the Board of Commissioners in the context of

implementing their duties, authorities, obligations and

responsibilities based on legislation; Tantiem, is income

received as an award given to members of the Board of

Commissioners if the Company earns a profit and does

not experience accumulated losses.

- Amount of Remuneration: The amount of remuneration of

the Board of Commissioners of the Company refers to the

Guidelines for Determining the Income of the Board of

Directors and Board of Commissioners of the Company,

dated January 5, 2017 and stipulated in the GMS.

- Relationship of Remuneration to Emittent performance:

an Emittent performance affects the amount of

Remuneration, especially in one of the remuneration

structures, namely Tantiem / Performance Incentives,

because the determination is made by considering the

Company's financial performance and capability factors,

as well as other relevant factors.

4 Policy frequency and attendance level of member

meetings

The Board of Commissioners must hold a meeting at least 1

(one) time in 2 (two) months, which can be held if a majority of

all members of the Board of Commissioners are present.

Throughout 2018, in carrying out its duties and authorities, the

Board of Commissioners conducted 3 special meetings and

joint meetings attended by the Board of Directors 3 times,

with an average attendance of 100% of Commissioners.



5. Kebijakan Emiten tentang penilaian terhadap kinerja

anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dan

pelaksanaannya meliputi: Prosedur pelaksanaan

penilaian kinerja; kriteria yang digunakan dan pihak

yang melakukan penilaian

- Prosedur pelaksanaan penilaian kinerja:

Prosedur pelaksanaan penilaian kinerja Direksi dan

Dewan Komisaris Perseroan diatur dalam Pedoman

Nominasi dan Penilaian Kinerja Direksi dan Dewan

Komisaris Perseroan yang dikeluarkan Komite Nominasi

dan Remunerasi Perseroan pada tanggal 5 Januari

2017. Dalam hal ini terdapat 2 macam penilaian

terhadap Direksi dan Dewan Komisaris, yaitu Penilaian

yang dilakukan oleh Direksi dan Dewan Komisaris sendiri

yaitu penilaian secara kolegial (bukan penilaian kinerja

individual); Penilaian oleh Komite Nominasi.

- Kriteria Penilaian:

Direksi, untuk Penilaian Sendiri meliputi, ada atau

tidaknya ketentuan tentang GCG, Kepatuhan dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawab, Keberhasilan

dalam melaksanakan program dan mencapai target,

Pengembangan kerja sama yang baik dengan mitra

kerja Perseroan dan Komitmen serta tindakan nyata

dalam memerangi: kejahatan dan kekurangan dalam

segala bidang yang seharusnya dapat dikontrol,

dikendalikan dan diawasi oleh Direksi; Penilaian oleh

Komite Nominasi meliputi Pembinaan, Konseling dan

Kontrol untuk melihat pencapaian, permasalahan serta

penyimpangan dari rencana.

Dewan Komisaris, untuk penilaian sendiri meliputi,

pelaksanaan GCG, kepatuhan dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawab, rekomendasi yang diberikan

kepada Direksi untuk mencegah risiko dan memperbaiki

kinerja, kebijakan Dewan Komisaris terkait dengan

suksesi dan kriteria nominasi calon anggota Direksi;

Penilaian oleh Komite Nominasi adalah melihat sejauh

mana tugas dan tanggung jawab komisaris yang telah

dilakukan.

5. Emittent policy on evaluating the performance of

members of the Board of Directors and members of the

Board of Commissioners and their implementation

includes: Procedures for implementing performance

appraisal; the criteria used and the party making the

assessment

- The Procedure for implementing performance

appraisal:

Procedures for evaluating the performance of the Board

of Directors and Board of Commissioners of the

Company are regulated in the Nomination Guidelines and

Performance Evaluation of Directors and Board of

Commissioners issued by the Company's Nomination

and Remuneration Committee on January 5, 2017. In this

case there are 2 types of assessments of the Directors

and The Board of Commissioners, namely the

assessment carried out by the Board of Directors and the

Board of Commissioners themselves, namely collegial

assessment (not individual performance assessment);

Assessment by the Nomination Committee.

- Assessment criteria:

The Board of Directors, for Self-Assessment includes,

whether or not there are provisions on GCG, Compliance

in carrying out duties and responsibilities, Success in

implementing programs and achieving targets,

Development of good cooperation with the Company's

partners and concrete commitments and actions in

combating: crime and shortages in all fields that should

be controlled, controlled and supervised by the Board of

Directors; Assessment by the Nomination Committee

includes Coaching, Counseling and Control to see

achievements, problems and deviations from the plan.

The Board of Commissioners, for its own assessment

includes, the implementation of GCG, compliance in

carrying out duties and responsibilities, recommendations

given to the Board of Directors to prevent risk and

improve performance, the Board of Commissioners'

policies are related to succession and nomination criteria

for prospective members of the Board of Directors; The

assessment by the Nomination Committee is to see the

extent to which commissioners' duties and

responsibilities have been carried out. Assessment of the

Nomination Committee is to see the extent to which

commissioners' duties and responsibilities have been

carried out.

6. Penilaian Terhadap Kinerja Komite

Bagi Dewan Komisaris, Komite Audit maupun Komite

Nominasi dan Remunerasi yang dimiliki Perseroan sangat

membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan

terhadap aktifitas Direksi dalam menjalankan Perseroan

selama tahun 2018.

7. Membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi

Perseroan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi yang

telah berdiri sejak 2015.

DEWAN PENGAWAS SYARIAH

Perseroan tidak memiliki Dewan Pengawas Syariah, karena

Perseroan tidak dijalankan berdasarkan prinsip Syariah.

KOMITE AUDIT

Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung

jawab kepada Dewan Komisaris dalam rangka membantu

melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris. Komite Audit

Perseroan pertama kali dibentuk pada tahun 2001.

Perseroan telah memiliki Piagam Komite Audit yang menjadi

landasan kerja bagi Komite Audit Perseroan. Dalam Piagam

tersebut juga telah diatur secara lebih rinci mengenai tugas dan

tanggung jawab maupun wewenang dan kode etik yang harus

dipatuhi oleh Komite Audit, serta tanggung jawab mengenai

pelaporannya.

1. Nama; Riwayat Jabatan; Pengalaman Kerja; dan Dasar

Hukum Penunjukan; Riwayat Pendidikan; Periode

Jabatan anggota Komite Audit.

Struktur dan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai

berikut :

- Drs. IGM Putera Astaman adalah Presiden Komisaris,

Komisaris Independen perseroan dan sekaligus bertindak

sebagai Ketua Komite Audit, Purnawirawan anggota

Kepolisian Republik Indonesia dengan pangkat terakhir

Mayor Jendral Polisi. Berusia 80 tahun,

Kewarganegaraan Indonesia.

- Drs. Helmy Darwin Siregar, anggota Komite Audit

Independen Perseroan, usia 65 tahun, Kewarganegaraan

Indonesia, lulusan Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia

jurusan Akuntansi, mempunyai pengalaman kerja sebagai

Auditor Independen di Kantor Akuntan Publik selama

6. Assessment of the performance of the Committee

The Audit Committee and Nomination and Remuneration

Committee owned by the Company greatly assisted the

Board of Commissioners in overseeing the activities of the

Board of Directors in running the Company during 2018.

7. Establish a Nomination and Remuneration Committee

The Company has a Nomination and Remuneration

Committee which has been established since 2015.

SHARIA SUPERVISION BOARD

The Company does not have a Sharia Supervisory Board,

because the Company is not based on the Sharia principles.

AUDIT COMMITTEE

The Audit Committee is a committee formed by and responsible to

the Board of Commissioners in order to assist the duties and

functions of the Board of Commissioners. The Company's Audit

Committee was first formed in 2001.

The Company has an Audit Committee Charter which is the

working basis for the Company's Audit Committee. In the Charter,

is arranged in more detail regarding the duties and responsibilities

as well as the authority and ethical code that must be complied

with by the Audit Committee, as well as the responsibilities

regarding its reporting.

1. Name; Brief Account of Position; Work experience; and

the Basic Law of Appointment; Education Period in office

as member of the Audit Committee.

The structure and membership of the Audit Committee in

2018, are as follows:

- Drs. Putera Astaman IGM is the President Commissioner,

the Independent Commissioner of the company and

concurrently also acts as Chairman of the Audit

Committee, a retired member of the Indonesian National

Police with the latest rank of Police Major General. 80

years old, an Indonesian Citizen.

- Drs. Helmy Darwin Siregar, member of the Company's

Independent Audit Committee, aged 65 years, an

Indonesian Citizen, graduated from the Faculty of

Economics, University of Indonesia majoring in

Accounting, has work experience as an Independent


lebih dari 20 tahun dengan jabatan terakhir Senior

Manajer Divisi Audit di Kantor Akuntan Publik Hans

Tuanakotta dan Mustofa (member of Deloitte Touch

Tohmatsu). Pertama kali ditunjuk sebagai anggota Komite

Audit berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris

Perseroan no. 001/SKP/DK/14 tanggal 23 Juni 2014.

Kemudian pengangkatan berikutnya dilakukan setelah

tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2018, yaitu

melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No.

004/SKP/DK/19 tanggal 18 Maret 2019 untuk periode

2019-2020 atau kurang lebih sesuai keputusan dari

Komisaris Perseroan.

- Drs. Ali Masykur, anggota Komite Audit Independen

Perseroan, usia 57 tahun,Kewarganegaraan Indonesia,

lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE-YKPN)

Yogyakarta jurusan Akuntansi, mempunyai pengalaman

kerja di bidang Keuangan, Akuntansi dan terakhir sebagai

Internal Auditor dengan jabatan Ketua. Pertama kali

ditunjuk sebagai anggota Komite Audit berdasarkan surat

keputusan Dewan Komisaris Perseroan no.

001/SKP/DK/14 tanggal 23 Juni 2014. Kemudian terjadi

pengangkatan berikutnya dilakukan setelah tahun buku

yang berakhir pada 31 Desember 2018, yaitu melaui

Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 004/SKP/DK/19

tanggal 18 Maret 2019 untuk periode 2019-2020 atau

kurang lebih sesuai keputusan dari Komisaris Perseroan.

2. Independensi Komite Audit

Anggota Komite Audit tidak mempunyai saham langsung

maupun tidak langsung pada Perseroan, tidak mempunyai

hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi

ataupum pemegang saham utama Perseroan.

3. Kebijakan mengenai frekuensi dan tingkat kehadiran

rapat anggota Komite Audit.

Sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite Audit

Perseroan, Komite Audit mengadakan rapat

sekurang-kurangnya sama dengan minimal rapat Dewan

Komisaris yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan,

yaitu wajib mengadakan rapat paling kurang 1 (satu) kali

dalam 2 (dua) bulan. Untuk tahun 2018, Komite Audit telah

melakukan rapat, termasuk rapat gabungan dengan Dewan

Komisaris dan Direksi Persoran sebanyak 16 kali dengan

tingkat kehadiran sebanyak 79%.

Auditor in the Public Accountant Office for more than 20

years with the last position Senior Manager of Audit

Division at the Public Accounting Office Hans, Tuanakotta

and Mustofa (member of Deloitte Touch Tohmatsu). First

appointed as a member of the Audit Committee based on

the Company's Board of Commissioners Decision no.

001 / SKP / DK / 14 dated June 23, 2014. The next

appointment was after the financial year ending on

December 31, 2018, namely through the Decision of the

Board of Commissioners No. 004 / SKP / DK / 19 dated

March 18, 2019 for the period 2019-2020 or more or less

according to the decision of the Company's Board of

Commissioners.

- Drs. Ali Masykur, member of the Company's Independent

Audit Committee, age 57, an Indonesian Citizen,

graduated from the College of Economics (STIE-YKPN)

Yogyakarta majoring in Accounting, has work experience

in the field of Finance, Accounting and finally as Internal

Auditor with the position of Chairman. First appointed as

a member of the Audit Committee based on the

Company's Board of Commissioners Decision no. 001 /

SKP / DK / 14 dated June 23, 2014. The next

appointment took place after the financial year ending on

December 31, 2018, namely through the Decision of the

Board of Commissioners No. 004 / SKP / DK / 19 dated

March 18, 2019 for the period 2019-2020 or more or less

according to the decision of the Company's Board of

Commissioners.

2. Independence of the Audit Committee

The Audit Committee members do not have direct or indirect

shares in the Company, are not affiliated with members of the

Board of Commissioners, Board of Directors or the

Company's main shareholders.

3. Policies regarding the frequency and level of attendance

in the Audit Committee members meeting

As contained in the Company’s Audit Committee Charter, the

Audit Committee holds meetings at least similar to the minimal

meeting of the Board of Commissioners stipulated in the

Company’s Articles of Association, must hold meetings at

least once in 2 (two) months. For 2017, the Audit Committee

has conducted meetings, including joint meeting with the

Company’s Board of Commissioners and Board of Directors

16 times with an attendance level of 79%.


4. Pendidikan/Pelatihan yang telah diikuti dalam tahun

buku

Selama tahun buku 2018, tidak ada pelatihan yang diikuti.

5. Pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku

sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam Komite

Audit.

Selama tahun 2018, Komite Audit telah melaksanakan

kegiatan-kegiatan, antara lain :

- Melakukan rapat kerja dengan Satuan Pengawasan

Internal (SPI) untuk membahas program kerja dan hasil

pemeriksaan yang dilakukan oleh SPI, baik laporan audit

rutin maupun laporan pemeriksaan khusus dan tindak

lanjut dari hasil temuannya.

- Melakukan pertemuan internal bulanan untuk membahas

hasil penelaahan dan analisis atas informasi keuangan dan

permasalahan lain yang membutuhkan perhatian

manajemen.

- Melakukan penelahaan dan analisis atas laporan kinerja tri

wulanan dan laporan kinerja tahunan terutama yang

berkaitan dengan pencapaian target yang telah

ditetapkan.

- Menyiapkan laporan hasil penelaahan dan analisisnya

untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris Perseroan.

- Melakukan pembahasan atas laporan hasil penelaahan

tersebut bersama Dewan Komisaris untuk disampaikan

dalam rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi

Perseroan setiap tiga bulan.

- Melakukan penelaahan atas aktivitas pelaksanaan

manajemen risiko.

- Melakukan pertemuan baik formal maupun informal

dengan Corporate Secretary, Corporate Legal dan

unit-unit kerja lainnya untuk memastikan kepatuhan

Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang

berlaku di Pasar Modal dan peraturan

perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan

kegiatan usaha Perseroan.

- Melakukan pertemuan dengan Auditor Eksternal yang

mengaudit laporan tahun berjalan, baik formal maupun

informal, untuk memastikan kompetensi dan

independensi Auditor Eksternal dan memastikan bahwa

seemua risiko-risiko yang penting telah dipertimbangkan

dan seluruh temuan audit telah diselesaikan secara

memuaskan.

- Memberikan kepada Dewan Komisaris Perseroan

mengenai penunjukkan Auditor Eksternal yang akan

mengaudit Laporan Keuangan Tahunan Perseroan.

Laporan Komite Audit dimuat dalam lembar tersendiri.

4. Education / training followed in the financial year

During the 2018 financial year no training was followed.

5. The implementation of the Audit Committee activities in

the financial year in accordance with those stated in the

Audit Committee charter.

During 2018, the Audit Committee carried out activities,

among others:

- Conduct work meetings with the Internal Audit Unit (SPI)

to discuss work programs and the results of inspections

conducted by SPI, both routine audit reports and special

inspection reports and follow-up of the findings.

- Conduct monthly internal meetings to discuss the results

of review and analysis of financial information and other

issues that require management attention.

- Conducting review and analysis of quarterly

performance reports and annual performance reports,

especially those relating to the achievement of

predetermined targets.

- Prepare a report on the results of the review and analysis

to be submitted to the Board of Commissioners.

- Conduct discussions of the report on the results of the

review with the Board of Commissioners to be submitted

at a joint meeting of the Board of Commissioners and

Directors of the Company every three months.

- Reviewing risk management implementation activities.

- Conducting formal and informal meetings with the

Corporate Secretary, Corporate Legal and other work

units to ensure the Company's compliance with the

prevailing laws and regulations in the Capital Market and

other laws and regulations relating to the Company's

business activities.

- Meeting with External Auditors who audit current year

statements, both formal and informal, to ensure the

competence and independence of the External Auditor

and ensure that all important risks have been considered

and all audit findings have been satisfactorily completed.

- Provide the Board of Commissioners of the Company

with the appointment of an External Auditor who will

audit the Company's Annual Financial Statement.

The Audit Committee report is published on a separate sheet.


KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

Perseroan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi yang

fungsi dan tugasnya mendukung Direksi dan Dewan Komisaris.

Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan diangkat

dan diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Dewan

Komisaris Perseroan. Keanggotaan Komite paling kurang terdiri

dari 3 orang anggota, dengan ketentuan; 1 (satu) orang ketua

merangkap anggota yang merupakan Komisaris Independen

Perseroan; Anggota lainnya dapat berasal dari: Anggota Dewan

Komisaris Perseroan, pihak yang berada di luar Perseroan dan

pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi

Perseroan.

1. Nama; Riwayat Jabatan, Pengalaman Kerja, dan Dasar

Hukum Penujukan; Riwayat Pendidikan; Periode jabatan

anggota Komite Nominasi dan Remunerasi

Komposisi Komite Nominasi dan Remunerasi per 31

Desember 2018 adalah sebagai berikut:

- Drs. IGM Putera Astaman adalah Presiden Komisaris,

Komisaris Independen perseroan dan sekaligus bertindak

sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi,

Purnawirawan anggota Kepolisian Republik Indonesia

dengan pangkat terakhir Mayor Jendral Polisi. Berusia 80

tahun, kewarganegaraan Indonesia. Ditunjuk sebagai

Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan

surat keputusan Dewan Komisaris Perseroan

No.001/SKP/DK/15 tanggal 15 bulan Juni tahun 2015.







- Ignatius Nugroho Widiyanta adalah anggota Komite

Nominasi dan Remunerasi. Berusia 49 tahun,

kewarganegaraan Indonesia, lulusan S1 Filsafat, STF

Driyarkara Jakarta, mempunyai pengalaman luas di

bidang Pengelolaan dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia sejak tahun 1997 dan menjabat sebagai HR – GA

& HSE Manager sejak tahun 2004. Pertama kali ditunjuk

sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi

berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris Perseroan

No.001/SKP/DK/15 tanggal 15 bulan Juni tahun 2015.




NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE

The Company has a Nomination and Remuneration Committee

whose functions and duties support the Board of Directors and

Board of Commissioners. The Nomination Committee and

Remuneration Members of the Company are appointed and

dismissed based on the decision of the Company's Board of

Commissioners meeting. The Committee membership consists

of at least 3 members, 1 (one) Chairperson concurrently a

member who is an Independent Commissioner of the Company;

Other members can come from: Members of the Board of

Commissioners of the Company, parties outside the Company

and parties holding managerial positions under the Company's

Board of Directors.

1. Name; Brief Account of Position, Work Experience, and

Appointment Legal Base; Educational background;

Term of office for members of the Nomination and

Remuneration Committee

The composition of the Nomination and Remuneration

Committee as of December 31, 2018 is as follows:

- Drs. Putera Astaman IGM is the President

Commissioner, the Independent Commissioner of the

company and concurrently acts as Chairman of the

Nomination and Remuneration Committee, retired

member of the Police of the Republic of Indonesia with

the latest rank of Police Major General. 80 years old, an

Indonesian citizen. Appointed as Chairman of the

Nomination and Remuneration Committee based on the

Decision of the Board of Commissioners of the

Company No.001 / SKP / DK / 15 dated 15 June 2015.

The next appointment is made after the book year

ending on 31 December 2018, namely through the

Decision of the Board of Commissioners Number 002 /

SKP / DK / 19 dated March 18, 2019 for the period

2019-2020 or more or less according to the decision of

the Company's Board Commissioners.

- Ignatius Nugroho Widiyanta is a member of the

Nomination and Remuneration Committee. 49 years old,

an Indonesian citizen, graduated as Bachelor of

Philosophy, STF Driyarkara Jakarta, has extensive

experience in the field of Human Resource Management

and Development since 1997 and has served as HR -

GA & HSE Manager since 2004. First time appointed as

a member of the Nomination Committee and

Remuneration based on the Decision of the Board of

Commissioners of the Company Number 001/SK

/DK/15 dated 15 June 2015. The next appointment is

made after the book year ended 31 December 2018,

namely through the Decision of the Board of





- Jimmy Wijaya Joeng adalah anggota Komite Nominasi

dan Remunerasi. Berusia 50 tahun, lulusan S2 Univ. Esa

Unggul Jakarta, mempunyai pengalaman luas di bidang

Manajemen. Menjabat sebagai Direktur Green Net

Indonesia, Direktur PT Prolis Technology Indonesia dan

Direktur PT Sinarmonas Industries. Penunjukan pertama

kali sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi,

setelah tahun buku yang berakhir pada 31 Desember

2018, yaitu melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No.




2. Tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan

Remunerasi

Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki tugas dan

tanggung jawab, antara lain:

a. Terkait fungsi Nominasi:

- Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

Perseroan mengenai; Komposisi jabatan anggota

Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris,

Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam

proses Nominasi, dan Kebijakan evaluasi kinerja

anggota Direksi dan /atau anggota Dewan

Komisaris.

- Membantu Dewan Komisaris Perseroan dalam

mengukur kinerja anggota Direksi dan/atau

Komisaris.


Perseroan mengenai program pengembangan

anggota Direksi dan /atau anggota Dewan

Komisaris.

- Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat

sebagai anggota Direksi dan /atau anggota Dewan

Komisaris.

b. Terkait fungsi Remunerasi:


Perseroan mengenai; Struktur dan Kebijakan atas

remunerasi serta Besaran Remunerasi

- Membantu Dewan Komisaris Perseroan, untuk

melakukan penilaian kinerja dan kesesuaian

remunerasi yang diterima masing-masing anggota

Direksi dan /atau anggota Dewan Komisaris

Perseroan

Commissioners No. 002/SKP/DK dated March 18, 2019

for the period 2019-2020 or more or less according to the

decision of the Company's Board of Commissioners.

- Jimmy Wijaya Joeng is a member of the Nomination and

Remuneration Committee aged 50 years, S2 graduate of

the. Esa Unggul University Jakarta, has extensive

experience in the field of Management. Held the position

of Director in Green Net Indonesia, Director in PT Prolis

Technology Indonesia and Director in PT Sinarmonas

Industries. First time appointment as member of the

Nomination and Remuneration Committee after the end

of the Book Year 2018 by a decision Letter of the Board of

Commissioners No. 002/SKP/DK/19 dated 18 Maret

2019 for the period 2019-2020 or more or less according

to the decision of the Company's Board of

Commissioners.

2. Duties and responsibilities of the Nomination and

Remuneration Committee

The Nomination and Remuneration Committee has the duties

and responsibilities, including:

a. Related to the Nomination functions:

- Provide recommendations to the Company's Board

of Commissioners regarding; The composition of the

positions of members of the Board of Directors and

/or members of the Board of Commissioners, policies

and criteria needed in the process of nomination and

policy performance evaluation of members of the

Board of Directors and/or members of the Board of

Commissioners.

- Assist the Company's Board of Commissioners in

assessing the performance of members of the Board

of Directors and / or Commissioners.

- Provide recommendations to the Board of

Commissioners of the Company regarding

development programs for members of the Board of

Directors and/or members of the Board of

Commissioners.

- Propose candidates who fulfil the requirements as

members of the Board of Directors and/or

members of the Board of Commissioners.

b. Related to the Remuneration function:

- Provide recommendations to the Company's Board

of Commissioners regarding; Structure and Policy

for remuneration and Remuneration Amount

- Assist the Board of Commissioners of the Company,

to evaluate the performance and suitability of

remuneration received by each member of the

Board of Directors and / or members of the Board of

Commissioners of the Company.


3. Pernyataan bahwa telah memiliki pedoman atau piagam

komite

Komite Nominasi dan Remunerasi telah memiliki pedoman

atau piagam komite.

4. Pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai

independensi Komite Nominasi dan Remunerasi

Perseroan menjaga independesi dari Komite Nominasi dan

Remunerasi, dengan menempatkan 2 orang anggota komite

yang independen, hal ini tertuang jelas dalam Pedoman dan

Tata Tertib Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan yaitu

pada Keanggotaan, dimana anggota-anggota Komite yang

independen tersebut berasal dari:

- Anggota Dewan Komisaris Independen Perseroan.

- Pihak yang berasal dari luar Perseroan bersifat

independen, memiliki integritas yang tinggi, serta

tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan,

anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau

Pemegang Saham Utama Perseroan.


Komite Nomintasi dan Remunerasi

Komite Nominasi dan Remunerasi wajib mengadakan Rapat

Direksi secara berkala sedikitnya 1 (satu) kali dalam setiap 4

bulan. Sepanjang tahun 2018, dalam menjalankan tugas dan

wewenangnya, Komite Nominasi dan Remunerasi telah

melakukan rapat khusus sebanyak 3 kali, dengan rata-rata

kehadiran anggota Komite sebesar 100%.

6. Pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti dalam

tahun buku

Selama tahun 2018, tidak ada pelatihan yang diikuti.

7. Pelaksanaan kegiatan pada tahun buku

Selama tahun buku 2018, Komite Nominasi dan Remunerasi

telah melaksanakan kegiatan-kegiatan, diantaranya:

Melakukan pemetaan Remunerasi dan Nominasi, serta

Membahas program-program yang berhubungan dengan

nominasi dan remunerasi serta pengembangannya.

3. Statement that the committee has a guideline or charter

The Nomination and Remuneration Committee has a

guideline or committee.

4. Disclosure of company policies regarding the

independence of the Nomination and Remuneration

Committee

The Company maintains independence from the Nomination

and Remuneration Committee, by placing 2 independent

committee members, this is clearly stated in the Nomination

and Remuneration Committee Guidelines and Regulations,

namely in Membership, from where the independent

Committee members originated:

- Member of the Company's Independent Board of

Commissioners.

- Parties from outside the Company who are independent,

have high integrity, and have no affiliation with the

Company, members of the Board of Directors, members

of the Board of Commissioners or the Company's Major

Shareholders.

5. Policy on the frequency and attendance of meetings of

the Nomination and Remuneration Committee members

The Nomination and Remuneration Committee is required to

hold regular Board of Directors Meetings at least 1 (one) time

in every 4 months. Throughout 2018, in carrying out its

duties and authorities, the Nomination and Remuneration

Committee has conducted special meetings 3 times, with an

average attendance of 100% of Committee members.

6. Education and / or training that has been followed in the

financial year

During 2018, no training was followed.

7. Implementation of activities in the financial year

During fiscal year 2018, the Nomination and Remuneration

Committee has carried out activities, including: Conducting

Remuneration and Nomination mapping, and Discussing

programs related to nominations and remuneration and

development.


SEKRETARIS PERSEROAN

1. Nama; Domisili; Riwayat Jabatan: Dasar Hukum Penunjukan

dan Pengalaman Kerja, serta Periode Jabatan; Riwayat

Pendidikan.

Perseroan membentuk Sekretaris Perusahaan, yang

berperan meningkatkan pelayanan Perseroan kepada

masyarakat pemodal.

Antonius Benady, Direktur Perusahaan juga merangkap

jabatan sebagai Sekretaris Perusahaan, lulusan Fakultas

Ekonomi - Universitas Indonesia, berdomisili di Jakarta yang

ditunjuk berdasarkan SK No. 009A/SKP/JCC/15, tanggal 1

September 2015, untuk periode dari tahun 2015 s/d tahun

2018. Kemudian pengangkatan berikutnya dilakukan setelah


melaui SK No. 006/SKP/JCC/19 tanggal 22 Maret 2019

untuk masa 3 tahun. Adapun pengalaman kerja yang dimiliki,

antara lain: sebagai Auditor pada Kantor Akuntan Publik

Hadori & Co. tahun 1976 s/d 1980; Manager Akuntansi PT

Jumbo Biskuit tahun 1983 s/d 1987; Manager Akuntansi PT

Jembo Cable Company Tbk. tahun 1991 s/d 1996; Direktur

PT Jembo Cable Company Tbk. tahun 1996 s/d sekarang.

2. Pendidikan/pelatihan yang telah diikuti dalam tahun

buku

Tidak ada pelatihan yang diikuti selama tahun buku.

3. Uraian pelaksanaan tugas dalam tahun buku

Sekretaris Perseroan memiliki tugas dan tanggung jawab,

antara lain:

a. Mengikuti Perkembangan Pasar Modal khususnya yang

berhubungan dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

b. Memberi masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris

untuk mematuhi ketentuan peraturan

perundang-undangan di bidang Pasar Modal

c. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam

pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi :

- Keterbukaan informasi kepada masyarakat

- Menyampaikan laporan kepada Otoritas Jasa

Keuangan tepat waktu

- Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham

dan dokumentasinya.

- Menyelenggarakan rapat Direksi dan /atau Dewan

Komisaris dan dokumentasinya

- Melaksanakan program orientasi terhadap

perusahaan bagi Direksi dan /atau Dewan Komisaris.

d. Sebagai penghubung antara perusahaan dengan

Pemegang Saham, Otoritas Jasa Keuangan dan

pemangku kepentingan lainnya.

CORPORATE SECRETARY

1. Name; Domicile; Brief Account of Position: Legal Basis

of Appointment and Work Experience, and Position

Period; Educational background.

The Company nominated a Corporate Secretary, whose role

was to improve the Company's services to the investors.

Antonius Benady, Director of the Company concurrently

holds the position as the Corporate Secretary, a graduate of

the Faculty of Economics - University of Indonesia, domiciled

in Jakarta appointed by a Decision No. 009A / SKP / JCC /

15, September 1, 2015, for the period from 2015 to 2018.

The next appointment is made after the book year ending on

December 31, 2018, namely through Decision No. 006 /

SKP / JCC / 19 dated March 22, 2019 for a period of 3

years. The work experience possessed, among others: as an

Auditor at the Hadori & Co. Public Accounting Firm 1976 to

1980; Accounting Manager for PT Jumbo Biscuits in 1983 to

1987; Accounting Manager of PT Jembo Cable Company

Tbk. 1991 to 1996; Director of PT Jembo Cable Company

Tbk. 1996 until now.

2. Education / training that has been followed in the

financial year

There is no training followed during the financial year.

3. Description of the implementation of tasks in the

financial year

The Corporate Secretary has duties and responsibilities,

including:

a. Following the development of the capital market,

especially those relating to the applicable laws and

regulations.

b. Provide input to the Board of Directors and the Board of

Commissioners to comply with the provisions of

legislation in the Capital Market

c. Assist the Board of Directors and Board of Commissioners

in implementing corporate governance which includes:

- Information disclosure to the public

- Submitting timely reports to the Financial Services

Authority

- Organizing the General Meeting of Shareholders and

their documentation.

- Hold meetings of the Board of Directors and /or the

Board of Commissioners and their documentation

- Carry out an orientation program for the company for

the Directors and / or the Board of Commissioners.

d. As a liaison between the company and Shareholders,

the Financial Services Authority and other stakeholders.


UNIT AUDIT INTERNAL (SATUAN PENGAWASAN INTERNAL)

Perseroan telah memiliki Unit Audit Internal yang dikenal dengan

nama Satuan Pengawasan Internal (SPI) berdasarkan Keputusan

Direksi Perseroan No. K-013/SKP/JCC/04 tertanggal 31 Maret

2004 dan telah memiliki Piagam Audit Internal. Dalam piagam

tersebut diatur secara rinci mengenai tugas, tanggung jawab dan

wewenang Satuan Pengawas Internal.

Satuan Pengawas Internal adalah unit kerja yang menjalankan

fungsi Audit Internal, yang merupakan suatu kegiatan pemberian

keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen

dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan

memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang

sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan

efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola

perusahaan.

1. Nama; Riwayat Jabatan, Pengalaman Kerja, dan Dasar

Hukum Penujukan; Riwayat Pendidikan; Periode jabatan

Perseroan telah mengangkat Sdr. Pepen Supendi yang

sekaligus sebagai Kepala Satuan Pengawas Internal

Perseroan berdasarkan Surat Keputusan nomor

K-002/SKP/JCC/16 tanggal 1 April 2016 untuk masa jabatan

selama 3 tahun. Kepala Satuan Pengawas Internal Perseroan

tersebut berpendidikan Diploma 3, dan mempunyai

pengalaman kerja di bagian Keuangan dan Akuntansi dan

sudah bekerja di Perseroan lebih dari 8 tahun.

2. Kualifikasi atau Sertifikasi sebagai Profesi Audit Internal

(jika ada)

Pelaksana audit internal belum memiliki sertifikat.

3. Pendidikan dan/atau pelatihan yang diikuti dalam tahun

buku

Untuk tahun buku 2018, tidak ada pelatihan yang diikuti.

4. Struktur dan kedudukan

Organisasi SPI berada di bawah Presiden Direktur Perseroan,

berfungsi membantu Presiden Direktur dalam monitoring

aktivitas Perseroan. SPI mempunyai wewenang

melaksanakan audit pada departemen-departemen yang ada

pada Perseroan dengan skala prioritas Risiko.

5. Tugas dan Tanggung Jawab

Sebagaimana tercantum dalam Piagam Audit Internal, tugas

dan tanggungjawab SPI, antara lain adalah sebagai berikut:

- Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal

tahunan.

INTERNAL AUDIT UNIT

The Company has an Internal Audit Unit known as the Internal

Audit Unit (SPI) based on the Decision of the Company's

Directors No. K-013 / SKP / JCC / 04 dated March 31, 2004 and

already has an Internal Audit Charter. In the charter it is regulated

in detail regarding the duties, responsibilities and authority of the

Internal Supervisory Unit.

The Internal Supervisory Unit is a work unit that carries out the

function of Internal Audit, which is an independent and objective

assurance and consultation activity, with the aim of increasing

value and improving company operations, through a systematic

approach, by evaluating and increasing effectiveness risk

management, control and corporate governance processes.

1. Name; Brief account of Position , Work Experience, and

Legal Basic for Appointment; Educational background;

Term of office

The Company has appointed Mr. Pepen Supendi who is also

the Head of the Company's Internal Supervisory Unit based

on the Decision number K-002 / SKP / JCC / 16 dated 1

April 2016 for a term of 3 years. The Head of the Company's

Internal Supervisory Unit has Diploma 3 education, and has

work experience in the Finance and Accounting department

and has worked in the Company for more than 8 years.

2. Qualification or Certification as an Internal Audit

Professional (if any)

Internal audit executives do not have certificates.

3. Education and / or training followed in the financial year

For the Book Year 2018, no training was followed.

4. Structure and position

The SPI organization is under the President of the Company,

serves to assist the President Director in monitoring the

activities of the Company. SPI has the authority to carry out

audits of departments in the Company with a Risk priority

scale.

5. Duties and Responsibilities

As stated in the Internal Audit Charter, SPI's duties and

responsibilities include the following:

- Develop and implement an annual Internal Audit plan.


- Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian

intern dari sistim manajemen risiko sesuai dengan

kebijakan perusahaan.

- Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efektivitas di

bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya

manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan

lainnya.

- Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif

tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat

manajemen.

- Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan

tersebut kepada Presiden Direktur Perseroan dan Dewan


- Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan

tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.

- Bekerja sama dengan Komite Audit.

- Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan

audit internal yang dilakukan.

- Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

6. Pelaksanaan tugas pada tahun buku

Dalam tahun buku 2018, SPI telah melaksanakan hal-hal

sebagai berikut:

- Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan

Triwulanan.

- Melakukan penelaahan analitis pendahuluan (preliminary

analytical review) untuk menentukan strategi dan

pendekatan audit yang paling efektif dan efisien dalam

pelaksanaannya.

- Melakukan pengujian atas transaksi-transaksi dan

dokumen untuk dibandingkan dengan Jembo Standard

(JS) yang berlaku di Perseroan.

- Mengevaluasi optimalisasi pengolahan data yang

terintegrasi antar departemen.

- Melakukan pembahasan hasil pemeriksaan bersama

dengan Auditee, sebelum laporan pemeriksaan

diterbitkan.

- Melaksanakan pemeriksaan khusus (Adhoc Audit) atas

permintaan Presiden Direktur.

- Memberikan usul saran atas temuan hasil pemeriksaan

yang dilakukan dalam bentuk Laporan Hasil Audit (LHA).

- Menyampaikan LHA kepada Presiden Direktur Perseroan

dan tembusannya ke Auditee.

- Memonitor tindak lanjut atas saran perbaikan yang telah

disetujui oleh Presiden Direktur.

- Melaporkan hasil tindak lanjut yang telah dilakukan

Auditee kepada Presiden Direktur.

- Melakukan pembahasan bersama dengan Komite Audit

satu bulan sekali atas hasil pemeriksaan yang telah

dilakukan oleh SPI.

- Test and evaluate the implementation of internal control

of the risk management system in accordance with

company policy.

- Conduct audits and assessments of effectiveness in the

fields of finance, accounting, operations, human

resources, marketing, information technology and other

activities.

- Provide proposals for improvement and objective

information about the activities examined at all levels of

management.

- Make a report on the results of the audit and submit the

report to the President Director of the Company and the

Board of Commissioners of the Company.

- Monitor, analyse and report on the implementation of

suggested improvements.

- Cooperate with the Audit Committee.

- Develop a program to evaluate the quality of internal

audit activities carried out.

- Conduct special checks if needed.

6. Implementation of tasks in the financial year

In the book year 2018, SPI has carried out the following

matters:

- Conduct inspection of Quarterly financial statements.

- Conduct preliminary analytical review to determine the

most effective and efficient strategy and approach to

auditing.

- Test the transactions and documents to be compared

with Jembo Standard (JS) applicable in the Company.

- Evaluate the optimization of integrated data processing

between departments.

- Conduct a discussion of the results of the examination

together with the Auditee, before the inspection report is

issued.

- Carry out special checks (Adhoc Audit) at the request of

the President Director.

- Propose suggestions for the findings of the audit

conducted in the form of an Audit Report (LHA).

- Submitting LHA to the President Director of the

Company and CC it to the Auditee.

- Monitor follow-up on suggestions for improvements that

have been approved by the President Director.

- Report the results of follow-up actions taken by the

Auditee to the President Director.

- Conduct discussions together with the Audit Committee

once a month for the results of examinations conducted

by SPI.


URAIAN PENGENDALIAN INTERNAL DAN PENGAWASAN INTERN

1. Pengendalian Keuangan dan operasional, serta

kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

- Perseroan telah menetapkan struktur organisasi yang

menggambarkan adanya pemisahan tugas dan

tanggungjawab diantara masing-masing direktur.

- Perseroan dipimpin oleh seorang Presiden Direktur yang

merangkap sebagai Direktur Pemasaran, dan dibantu

oleh Direktur Keuangan, Direktur Manufaktur dan Direktur

Sumber Daya Manusia dan Urusan Umum. Dalam

mengeola Perseroan, para anggota Direksi memiliki

tugas dan fungsi masing-masing.

- Perseroan sudah menetapkan uraian tugas dan

tanggungjawab (job description) di masing-masing

tingkatan organisasi.

2. Tinjauan atas efektivitas sistem pengendalian interen.

Perseroan melakukan evaluasi atas efektifitas system

pengendalian intern selama-lamanya 3 (tiga) tahun sekali

atau disesuaikan dengan perkembangan Perseroan.

DESCRIPTION OF INTERNAL CONTROL AND INTERNAL

CONTROL

1. Financial and operational control, and compliance with

laws and regulations. :

- The Company has established an organizational

structure that describes the separation of duties and

responsibilities between each director.

- The Company is led by a President Director who also

serves as the Marketing Director, and is assisted by the

Director of Finance, Manufacturing Director and Director

of Human Resources and General Affairs. In managing

the Company, the members of the Board of Directors

have their respective duties and functions.

- The Company has determined the job descriptions and

responsibilities (job description) at each level of the

organization.

2. Review on the effectiveness of the internal control

system.

The Company evaluates the effectiveness of the internal

control system for a maximum of 3 (three) years or is

adjusted to the development of the Company.


MANAJEMEN RISIKO

Dewan Direksi memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk

menetapkan dan mengawasi kerangka manajemen risiko. Direksi

telah menetapkan fungsi keuangan yang bertanggung jawab

untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen

risiko Perseroan. Sedangkan fungsi internal audit memiliki

tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan

dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan

kerangka manajemen risiko yang terkait dengan risiko-risiko yang

dihadapi oleh Perseroan dengan memberikan laporannya kepada

Direksi.

Tujuan keseluruhan dari manajemen risiko adalah untuk

mengindentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi

Perseroan, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang

sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap

batasan yang telah ditetapkan, namun tidak terlalu

mempengaruhi daya saing Perseroan, entitas anaknya dan

fleksibilitas.

1. Jenis Risiko dan Pengelolaannya.

Perseroan menghadapi risiko dari instrumen keuangan

antara lain:

a. Risiko Kredit

Risiko kredit risiko terjadinya kerugian keuangan yang

disebabkan nasabah atau counterparty gagal memenuhi

liabilitasnya. Risiko ini adalah risiko yang dihadapi oleh

Perseroan berasal kredit yang diberikan kepada

pelanggan. Guna mengurangi risiko ini, Perseroan

mengambil kebijakan yaitu melakukan penjualan hanya

kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti

mempunyai sejarah kredit yang baik. Perseroan akan

melakukan analisa pemberian kredit kepada semua calon

pelanggan.

b. Risiko Pasar

Perseroan menyadari adanya risiko yang terjadi akibat

fluktuasi mata uang Rupiah terhadap nilai tukar mata uang

asing, sehingga Perseroan melakukan kontrak lindung

nilai dengan tujuan melakukan aktivitas lindung nilai atas

fluktuasi mata uang asing. Sebagian besar hasil penjualan

produk Perseroan diperoleh dengan mata uang rupiah

sedangkan seluruh pembelian bahan-bahan baku

dilakukan dengan mata uang asing. Sehingga terjadi

ketidak seimbangan antara mata uang rupiah yang ada

dari hasil penjualan produk dengan kewajiban

pembayaran pembelian bahan baku dengan mata uang

asing. Untuk mengurangi ketidak seimbangan tersebut

RISK MANAGEMENT

The Board of Directors has overall responsibility for establishing

and overseeing the risk management framework. The Board of

Directors has established a financial function that is responsible

for developing and monitoring the Company's risk management

policies. Whereas the internal audit function has the

responsibility to monitor compliance with risk management

policies and procedures, and to review the adequacy of the risk

management framework related to the risks faced by the

Company by providing reports to the Directors.

The overall objective of risk management is to identify and

analyse the risks faced by the Company, set risk limits and

appropriate controls, as well as to monitor risks and compliance

with defined limits, but does not significantly affect the

competitiveness of the Company, its subsidiaries and flexibility.

1. Types of Risk and Management.

The Company faces risks from financial instruments

including:

a. Credit Risk

Credit risk is the risk of financial losses caused by

customers or counterparties failing to fullfill their

liabilities. This risk is the risk faced by the Company

originating from loans given to customers. In order to

reduce this risk, the Company adopted a policy of selling

only to customers who can be trusted and proven to

have a good credit history. The Company will conduct an

analysis of lending to all potential customers.

b. Market Risk

The Company is aware of the risks that occur due to

fluctuations in the Rupiah against foreign exchange

rates, so that the Company enters into hedging

contracts with the aim of carrying out hedging activities

against fluctuations in foreign currencies. Most of the

proceeds from the sale of the Company's products are

obtained in rupiah while all purchases of raw materials

are made in foreign currencies. So that there is an

imbalance between the existing rupiah currency from the

sale of products with the obligation to pay for purchases

of raw materials with foreign currencies. To reduce this

imbalance, the company carries out a futures


maka perusahaan melakukan transaksi berjangka

pembelian mata uang asing dengan mata uang rupiah

pada saat tanggal jatuh tempo.

c. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan dan

Entitas Anak tidak dapat memenuhi kewajiban

pembayaran pada saat jatuh tempo. Guna

mengantisipasi risiko ini, Perseroan dan Entitas Anak

telah melakukan pemantauan secara terus menerus

kebutuhan likuiditas saat ini maupun untuk masa yang

akan datang dan memastikan kecukupan dana likuiditas.

d. Risiko Operasional

Risiko operasional merupakan semua risiko yang melekat

dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional,

system dan produk. Perseroan telah menyiapkan

langkah-langkah seperti pemeliharaan secara rutin,

membentuk stok penyangga bahan baku serta menjalin

hubungan industrial yang baik dengan serikat buruh guna

mengantisipasi risiko oprasional mesin berhenti sebagai

akibat: kerusakan mesin; membentuk stok penyangga

bahan baku dan pemogokan karyawan.

2. Review atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko

Beberapa upaya dijalankan untuk lebih meningkatkan

efektifitas dari penerapan Manajemen Risiko diantaranya:

Meningkatkan kesadaran akan pentingnya manajemen risiko

di semua level organisasi Perseroan; Mendorong dukungan

penuh dari seluruh anggota manajemen.

Pemantauan terhadap pengembangan dan pelaksanaan

manajemen risiko terus dilakukan guna terciptanya

optimalisasi dan juga menjamin bahwa implementasi

manajemen risiko telah sejalan dengan kebijakan Perseroan.

Perseroan juga meyakini bahwa dengan memperkuat kultur

dan membangun kemampuan manajemen risiko, Perseroan

akan lebih efektif dalam memonitor dan menghadapi semua

risiko yang terkait dengan aspek operasional.

PERKARA PENTING

Tidak ada lagi perkara penting yang ada atau terjadi di tahun

2018. Khusus untuk perkara yang berkaitan dengan Standar

Chartered Bank (SCB), dapat kami sampaikan bahwa, Perseroan

sudah tidak lagi memiliki kasus hukum apapun juga dengan SCB,

baik dalam kapasitas sebagai penggugat maupun tergugat

karena telah diselesaikan, dimana sebelumnya pada tanggal 13

transaction to purchase foreign currency with the rupiah

currency at the due date.

c. Liquidity Risk

Liquidity risk is the risk that the Company and

Subsidiaries cannot fulfill payment obligations at

maturity. In order to anticipate this risk, the Company

and Subsidiaries continuously monitor current and future

liquidity needs and ensure adequate liquidity funds.

d. Operational Risk

Operational risk is all risks inherent in all business

processes, operational activities, systems and products.

The Company has prepared measures such as routine

maintenance, forming raw material buffer stocks and

establishing good industrial relations with trade unions to

anticipate operational risk of the engine stopping as a

result of: engine failure; forming raw material buffer

stocks and employee strikes.

2. Review of the Effectiveness of the Risk Management

System

Some efforts have been carried out to further enhance the

effectiveness of the application of Risk Management

including: Increasing awareness of the importance of risk

management at all levels of the Company's organization;

Encourage full support from all members of the

management.

Monitoring of the development and implementation of risk

management continues to be carried out to create

optimization and also ensure that the implementation of risk

management is in line with the Company's policies. The

Company also believes that by strengthening the culture

and building risk management capabilities, the Company will

be more effective in monitoring and dealing with all risks

related to operational aspects.

IMPORTANT EVENTS

There are no more important cases that occur or occurred in

2018. Especially for cases relating to Standard Chartered Bank

(SCB), we can say that, the Company no longer has any legal

cases with SCB, both in the capacity as plaintiffs and defendants

because it was completed, where previously on October 13,

2017, a Confidential Agreement for Postponement and


Oktober 2017, telah dibuatkan Perjanjian Rahasia untuk

Penundaan dan Perdamaian Bersyarat antara Perseroan, SCB

dan PT Monaspermata Persada selaku pemegang saham

mayoritas Perseroan. Dalam perjanjian tersebut para pihak telah

menyetujui ketentuan-ketentuan untuk penundaan seluruh

tindakan hukum dan penyelesaian atas kewajiban Perseroan

yang terutang berdasarkan putusan, secara bersyarat

berdasarkan kepatuhan Perseroan dan PT Monaspermata

Persada dengan ketentuan-ketentuan Perjanjian ini. Perseroan

atau PT Monaspermata Persada telah memenuhi kewajiban

membayar yaitu USD 3.000.000 dalam jangka waktu 7 hari kerja

sejak tanggal perjanjian dan USD 7.000.000 dibayar secara

bertahap dan cicilan terakhir dibayarkan pada tanggal 6 Juli 2018

sebagai pelunasan sehingga dinyatakan selesai.

INFORMASI SANKSI ADMINSTRATIF

Selama tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2018,

tidak ada Sanksi Administratif yang diterima oleh Perseroan,

anggota Dewan Komisaris dan Direksi, baik dari otoritas Pasar

Modal dan juga otoritas lainnya.

INFORMASI TENTANG KODE ETIK

1. Pokok-pokok Kode Etik

Kode Etik Perseroan memiliki pokok-pokok berikut petunjuk

atau pedoman perilaku dalam melakukan usaha secara baik,

bebas, komptitif, fair, dan semuanya dapat

dipertanggung-jawabkan, maka semua pihak yang terkait

dengan usaha perseroan, baik dalam lingkungan Perseroan

sendiri mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, Komite dan

karyawan, maupun di luar Perseroan seperti Supplier,

Konsumen, Konsultan, Auditor dan sebagainya wajib tunduk

dan patuh pada Pedoman dan Kode Edit Perseroan.

2. Bentuk Sosialisasi Kode Etik dan upaya penegakannya

Perseroan telah melalukan sosialisasi Kode Etik kepada

anggota Dewan Komisaris, Direksi, Komite dan seluruh

karyawan dengan cara baik melalui media informasi

Perusahaan maupun memberikan pemaparan tentang Kode

Etik dalam kelas khusus yang kemudian dilanjutkan dengan

melakukan penandatangan lembar Pernyataan bahwa yang

bersangkutan telah membaca dan setuju serta tunduk, patuh

dan taat terhadap seluruh kebijakan dan etika yang telah

ditentukan dalam Pedoman dan Kode Etik Perseroan dan

bersedia menerima sangsi sebagai mana yang telah di atur

dalam Pedoman dan Kode Etik Perseroan. Selain itu,

karyawan baru pada saat proses induksi juga diberikan

pemahaman tentang Kode Etik.

Conditional Peace was made between the Company, SCB and

PT Monaspermata Persada as the Company's majority

shareholder. In the agreement the parties have agreed to the

provisions for the postponement of all legal actions and

settlement of the obligations of the Company owed based on the

decision, conditionally based on the compliance of the Company

and PT Monaspermata Persada with the provisions of this

Agreement. The Company or PT Monaspermata Persada has

fulfilled the obligation to pay USD 3,000,000 within 7 working

days from the date of the agreement and USD 7,000,000 is paid

in stages and the last instalments are paid on July 6, 2018 as

settlement so that it is declared complete.

ADMINISTRATIVE SANCTION INFORMATION

During the financial year ending 31 December 2018, there are no

Administrative Sanctions received by the Company, members of

the Board of Commissioners and Directors, both from the

Capital Market authority and other authorities.

INFORMATION ABOUT THE CODE OF ETHICS

1. Principles of the Code of Ethics

The Company's Code of Ethics has the following points or

guidelines for conducting business in a good, free,

competitive, fair manner, and everything can be accounted

for, then all parties related to the company's business, both

within the Company's own environment, starting from the

Commissioners, Directors, Committees and employees, as

well as outside the Company such as Suppliers, Consumers,

Consultants, Auditors and so on must obey and comply with

the Company’s Guidelines and Code of Edit.

2. Forms of Socialization of the Code of Ethics and

enforcement efforts

The Company has carried out a socialization of the Code of

Ethics to members of the Board of Commissioners,

Directors, Committees and all employees in a good manner

through the Company's information media and provides a

presentation on the Code of Ethics in a special class which

is then followed by signing the Statement sheet that the

person has read and agrees and submits, obey all policies

and ethics that have been determined in the Guidelines and

the Code of Ethics of the Company and are willing to accept

sanctions as those that have been regulated in the

Guidelines and the Company's Code of Ethics. In addition

new employees during the induction process are also given

an understanding of the Code of Ethics.



3. Kode Etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi dan

Karyawan Perseroan

Kode Etik yang dimiliki oleh Perseroan berlaku bagi Dewan

Komisaris, Direksi dan Karyawan Perseroan, hal ini tertuang

dalam Bab I Pendahuluan, Pasal 1 Pengertian, Point 8 yang

menyebutkan, bahwa yang dimaksud dengan Jajaran

Perusahaan adalah Direksi, Dewan Komisaris, Organ

Pendukung Dewan Komisaris dan seluruh karyawan/

pegawai Perseroan.

POKOK-POKOK BUDAYA PERSEROAN

Perseroan memiliki beberapa hal yang menjadi pokok-pokok

budaya perseroan diantara: Memberi nilai tambah dari apapun

yang dikerjakan; Menjadikan pelanggan sebagai pusat sasaran

atau tujuan dari seluruh kerja yang kita lakukan; Terus melakukan

pengembangan yang menjadi kunci sukses kita; Pemberdayaan

setiap orang dengan disertai penghargaan bagi setiap prestasi;

Bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar; Menjadikan

Perseroan sebagai tempat bekerja yang baik, aman dan sehat,

juga sebagai kelompok yang saling mempercayai, menghormat,

mengghargai, jujur dan adil.

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DAN/ATAU MANAJEMEN

Perseroan tidak memiliki program kepemilikan saham bagi

karyawan.

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN

1. Cara Penyampaian Laporan Pelanggaran

Penyampaian laporan pelanggaran dapat dilakukan melalui:

Website Perusahaan, Surat Resmi, E-mail, Faksimile dan

Telephone, dimana laporan yang disampaikan diharapkan

dapat tiba ditempat yang dituju dengan tidak mengalami

kesulitan ataupun hambatan.

2. Perlindungan bagi Pelapor

a. Perlindungan bagi pelapor adanya dugaan terjadinya

pelanggaran Pedoman dan Kode Etik hanya dapat

diberikan oleh Perusahaan apabila :

- Pelapor mengungkapkan identitas dirinya dengan

jelas disertai dan disertai dengan bukti-bukti atau

saksi-saksi yang lain, apabila ada, mengenai

pelanggaran Pedoman dan Kode Etik dimaksud;

- Pelapor tidak terlibat dalam pelanggaran Pedoman

dan Kode Etik yang dilaporkannya;

3. The Code of Ethics applies to the Board of

Commissioners, Directors and Employees of the

Company

The Code of Ethics held by the Company applies to

Commissioners, Directors and Employees of the Company,

this is stated in Chapter I Introduction, Article 1 Definition,

Point 8 which states that what is meant by the Company

Board is the Board of Directors, Board of Commissioners,

Supporting Organs of the Board of Commissioners and all

employees/workers of the Company.

PRINCIPLES OF THE COMPANY'S CULTURE

The Company has several things which are the main points of

corporate culture among others: Giving added value from

whatever is done; Making customers the center of the goals or

objectives of all the work we do; Continue to develop which is

the key to our success; Empowering everyone with respect for

each achievement; Responsible for the environment; Making the

Company a place for good, safe and healthy work, as well as a

group that trusts, respects, values, honestly and fairly.

SHARE OWNERSHIP PROGRAM BY EMPLOYEES AND/OR MANAGEMENT

The company does not have a share ownership program for

employees.

.

WHISTLEBLOWING SYSTEM

1. How to submit a violation report

Submission of reports of violations can be done through:

Company Website, Official Letter, E-mail, Fax and

Telephone, where the report submitted is expected to arrive

at the destination with no difficulties or obstacles

2. Protection for Reporters

a. Protection of the reporter for alleged violations of the

Code and the Code of Ethics can only be provided by

the Company if:

- The reporter discloses his/her identity clearly

accompanied by evidence or other witnesses, if any,

concerning violations of the Code and the intended

Code of Ethics;

- Reporters are not involved in violations of the Guidelines

and the Code of Ethics they report;


- Pelaporan tersebut bukan merupakan atau bersifat

keluhan pribadi dari pelapor.

b. Kerahasiaan identitas pelapor akan tetap dijaga dengan

baik oleh Perseroan, kecuali:

- Dikehendaki oleh hukum yaitu dalam proses

pemeriksaan oleh aparat Pemerintahan atau

penegak hukum seperti Polisi, Jaksa dan hakim,

sebagai tindak lanjut dari pelaporan oleh Perseroan

mengenai terjadinya pelanggaran Pedoman dan

Kode Etik yang bersifat tindak pidana.

- Untuk mempertahankan kebenaran posisi hukum

Perseroan dalam proses penegakan disiplin

terhadap pelanggaran Pedoman dan Kode Etik, baik

karena pelanggar mengingkari pelanggaran yang

dilakukan atau karena sebab-sebab yang lain.

3. Penanganan Pengaduan

Penangan laporan atau pengaduan pelanggaran akan

dilakukan melaui proses penelaahan atau pengkajian awal

kebenaran materi laporan dan invetigas. Apabila dalam

proses penelaahan/pengkajian dan investasi menunjukan

bahwa laporan tersebut diragukan kebenarannya atau sulit

untuk dibuktikan karena kurang atau tidak adanya bukti atau

saksi-saksi yang lain, maka laporan tidak akan diproses lebih

lanjut. Namun apabila hasil penelaahan/pengkajian dan

investigasi menunjukan adanya indikasi pelanggaran yang

kuat karena didukung oleh bukti-bukti yang cukup atau

saksi-saksi, maka pelaporan dengan hasil investigasinya

akan disampaikan kepada Direksi/Dewan Komisaris untuk

mendapatkan petunjuk atau keputusan lebih lanjut sesuai

dengan kewenangan.

4. Pihak yang Mengelola Pengaduan

Perseroan membentuk satuan tugas atau tim khusus di

bawah Departemen Sumber Daya Manusia (HRD Perseroan)

yang bekerja sama dengan departemen lainnya (lintas

departemen) yang bertugas melakukan sosialisasi,

implementasi dan evaluasi terhadap Pedoman dan Kode Etik

sesuai batas kewenangannya.

5. Hasil Penanganan Pengaduan

Untuk tahun 2018, Perseroan tidak mendapatkan satu pun

laporan atau pengaduan atau menemukan dugaan

pelanggaran terhadap Pedoman dan Kode Etik.

- Reporting is not a personal complaint from the reporter.

b. The confidentiality of the reporter identity will remain well

guarded by the Company, except:

- It is desired by the law, namely in the process of

examination by Government officials or law enforcers

such as the Police, Prosecutors and judges, as a

follow-up of reporting by the Company regarding

violations of the Code and the Code of Ethics which are

criminal acts.

- To maintain the correctness of the Company's legal

position in the disciplinary enforcement process against

violations of the Code and the Code of Ethics, both

because the violator denies violations committed or for

other reasons.

3. The handling of complaints

Handling reports or complaints of violations will be carried

out through a process of reviewing or preliminary

assessment of the truth of report material and investment. If

the review/assessment and investment process shows that

the report is doubtful or difficult to prove because of lack or

absence of evidence or other witnesses, the report will not

be processed further. However, if the results of the review/

investigation and investigation show that there is a strong

indication of violation because it is supported by sufficient

evidence or witnesses, then reporting with the results of the

investigation will be submitted to the Directors/Board of

Commissioners to obtain further instructions or decisions in

accordance with the authority.

4. Party Managing Complaints

The Company assigns a task force or special team under the

Human Resources Department (HRD of the Company) that

works with other departments (across departments) which

are tasked with disseminating, implementing and evaluating

the Guidelines and the Code of Ethics according to the limits

of their authority.Commissioners to obtain further

instructions or decisions in accordance with the authority.

5. Complaint Handling Results

For 2018, the Company does not get any reports or

complaints or finds suspected violations of the Code and the

Code of Ethics.


REKOMENDASI TATA KELOLA EMITEN DAN

PERUSAHAAN PUBLIK

RECOMMENDATION OF EMITTEN AND PUBLIC

COMPANY GOVERNANCE

No. RekomendasiRecommendation

KeteranganInformation

Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan indepensi, dan kepentingan pemegang sahamPublic companies have technical or voting methods or procedures, both openly and closed, that prioritize independence and the interests of shareholders.

Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS Tahunan.All members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners of the Public Company are present at the Annual GMS.

Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam Situs Web Perusahaan Terbuka paling sedikit selama 1 (satu) tahun.A summary of the minutes of the GMS is available on the Public Company Website for at least 1 (one) year

Perusahaan Terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau investor.Public Company has a communication policy with shareholders or investors

Perusahaan Terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau investor dalam Situs Web.The Public Company discloses the communication policy of the Public Company with shareholders or investors on the Website

Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka.Determination of the number of members of the Board of Commissioners considers the condition of the Public Company

Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, dan pengalaman yang dibutuhkan.Determination of the composition of members of the Board of Commissioners takes into account the diversity of expertise, and experience required

Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris.The Board of Commissioners has a self-assessment policy to assess the performance of the Board of Commissioners

Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka.Self-assessment policies to assess the performance of the Board of Commissioners are disclosed through the Annual Report of the Public Company

Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.The Board of Commissioners has a policy regarding the resignation of members of the Board of Commissioners if involved in financial crimes

Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi.The Board of Commissioners or the Committee that carries out the Nomination and Remuneration function composes a succession policy in the Nomination process of members of the Board of Directors

Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka serta efektifitas dalam pengambilan keputusan.Determination of the number of members of the Board of Directors considers the condition of the Public Company and the effectiveness of decision making

Comply

Comply

Comply

Comply

Comply

Comply

Comply

Comply

Pada Laporan Tahunan halaman 43 (Tata Kelola Perusahaan – Dewan Komisaris – 5. Kebijakan Emiten ttg Penilaian), Perseroan telah mengungkapkan kebijakan penilaian performa Direksi dan Dewan Komisaris. Telah dijelaskan bahwa Dewan Komisaris melakukan self-assessment secara kolegial berdasarkan kriteria yang telah direkomendasikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi. Hasil kerja pengawasan Dewan Komisaris selama tahun berjalan dapat dilihat pada Laporan Presiden Komisaris yang tercantum dalam Laporan Tahunan halaman 4-6.On the Annual Report page 43 (Corporate Governance - Board of Commissioners - 5. e Policy of Emittent on Appraisal), the Company has disclosed the Board of Directors and Board of Commissioners performance appraisal policies. It has been explained that the Board of Commissioners conducts collegial self-assessment based on the criteria recommended by the Nomination and Remuneration Committee. The results of the supervisory work of the Board of Commissioners during the year can be seen in the Report of the President Commissioner listed in the page's Annual Report 4-6

Comply

Comply

Comply

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12


No. RekomendasiRecommendation

KeteranganInformation

Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan, keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.Determination of the composition of members of the Board of Directors takes into account the diversity of expertise, knowledge and experience needed

Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi.Members of the Board of Directors in charge of accounting or finance have expertise and / or knowledge in accounting

Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi.The Board of Directors has a self-assessment policy to assess the performance of the Board of Directors

Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka.Self-assessment policies to assess the performance of Directors are disclosed through the Annual Report of the Public Company

Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.The Directors have policies related to the resignation of members of the Board of Directors if involved in financial crimes

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading.Public Companies have policies to prevent insider trading

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud.The Public Company has an anti-corruption and anti-fraud policy

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor.The Public Company has a policy regarding the selection and improvement of the ability of suppliers or vendors.

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur.The Public Company has a policy regarding the fulfilment of creditor rights

Perusahaan terbuka memiliki kebijakan sistem whistleblowing.Public companies have a whistleblowing system policy

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan.The Public Company has a policy of providing long-term incentives to Directors and employees

Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain Situs Web sebagai media keterbukaan informasi.Public companies utilize the use of information technology more broadly than the Website as a media for information disclosure

Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen), selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka melalui pemegang saham utama dan pengendali.The Annual Report of the Public Company discloses the owner of the final benefit in the share ownership of the Public Company at least 5% (five percent), in addition to disclosure of the final beneficial owner in the shareholding of the Public Company through the major shareholders and controllers

Comply

Comply

Comply

Dalam penjelasan Laporan Tahunan halaman 43 (Tata Kelola Perusahaan – Dewan Komisaris – 5. Kebijakan Emiten ttg Penilaian), Direksi melakukan penilaian sendiri terhadap performa Direksi secara kolektif berdasarkan kriteria yang yang diusulkan oleh Komite Nominasi & Remunerasi. Kinerja Manajemen Perseroan tercantum dalam laporan Direksi yang dapat dilihat pada halaman 11-13, pada Laporan Tahunan Perseroan. In the explanation of the page's Annual Report 43 (Corporate Governance - Board of Commissioners - 5. Emittent Policy on Assessment), the Board of Directors conducts a self-assessment of the performance of the Directors collectively based on the criteria proposed by the Nomination & Remuneration Committee. The Company's Management performance is listed in the Directors' report which can be seen on page 11-13, in the Company's Annual Report.

Comply

Comply

Comply

Comply

Comply

Comply

Comply

Not Comply: Perusahaan selama ini menggunakan pameran-pameran sebagai media keterbukaan dan juga hanya menggunakan teknologi informasi melalui Situs Web saja. Perusahaan tidak menggunakan teknologi informasi selain situs web sebagai media keterbukaan informasi, karena dirasa kurang cocok dengan produk yang dipasarkan. Not Comply: The company has been using exhibitions as a medium of openness and also only uses information technology through the Website. The company does not use information technology other than the website as a media for information disclosure, because it feels less suitable with the product being marketed.

Comply

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

Kami telah menelaah laporan keuangan Perseroan untuk tahun

buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. Dalam

proses penelaahannya, kami telah melakukan beberapa aktifitas,

antara lain, sebagai berikut :

• Melakukan penelaahan atas laporan kinerja tri wulanan dan

laporan keuangan tahun 2018.

• Melakukan pembahasan atas laporan hasil penelaahannya

bersama Dewan Komisaris Perseroan untuk disampaikan

dalam rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi

Perseroan setiap tiga bulan.

• Melakukan penelaahan atas hasil pemeriksaan yang

dilakukan oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI), baik

laporan hasil audit rutin maupun laporan pemeriksaan khusus

selama tahun 2018 dan tindak lanjut dari hasil temuannya.

• Melakukan penelaahan atas aktivitas pelaksanaan

manajemen risiko.

• Melakukan penelaahan atas Draft Laporan Keuangan Auditan

tahun buku 2018 yang dilakukan oleh auditor eksternal

Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang &

Rekan (member of BDO Internatiional Limited) dan

melakukan pertemuan, baik formal maupun informal, untuk

memastikan kompetensi dan independensi Auditor eksternal

dan memastikan bahwa semua risiko-risiko telah

dipertimbangkan dan seluruh temuan audit telah diselesaikan

secara memuaskan.

• Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap

peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan

peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan

dengan kegiatan Perseroan.6

Berdasarkan hasil penelaahan atas laporan keuangan dan

informasi lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan

usaha Perseroan untuk tahun buku 2018, sepanjang

pengetahuan terbaik yang kami miliki, kami berkeyakinan bahwa

• Tidak terdapat hal-hal yang menyebabkan kami yakin bahwa

laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2018 tidak

disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang

berlaku umum di Indonesia.

• Tidak terdapat hal-hal yang menyebabkan kami yakin bahwa

kegiatan usaha Perseroan tidak dilakukan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal

dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan

dengan kegiatan usaha Perseroan dalam tahun 2018.

We have reviewed the Financial Statement of the Company for

the book year which ended on 31st December 2018. In the

process of its review, we have conducted several activities,

among others, as follows:

• Conduct a review on the quarterly performance report and

financial statement for the year 2018.

• Conduct discussion on the result of the review report together

with the Company’s Board of Commissioners to be forwarded

in the Joint Meeting between the Company’s Board of

Commissioners and Board of Directors every three months.

• Conduct a review on the result of the inspection conducted

by the Internal Supervision Unit, be it the routine audit result

report or the special inspection report during the year 2018

and follow-up of the finding results.

• Conduct a review on the activities of the risk management

implementation.

• Conduct a review on the Draft of the Audited Financial

Statement for the book year 2018 conducted by the external

auditor of the Public Accountant Office Tanubrata Sutanto

Fahmi Bambang & Associates (member of BDO International

Limited) and conduct meetings, both formal and informal, to

ensure the competence and independency of the external

Auditor and ensure that all risks has been considered and all

audit findings has been solved satisfactory.

• Conduct a review on the compliance of the Company to laws

and regulation in the field of Capital Market and other laws

and regulation related to the Company’s Activities

Based on the result of the review on the financial statement and

other information related to the implementation of the

Company’s Business Activities for the book year 2018, and to

the best knowledge we have, we are sure that:

• There is no cause for us to doubt that the Company’s

financial statement for the book year 2018 can not to be

presented according to Financial Accounting Standard

generally applicable in Indonesia.

• There is no cause for us to doubt that the Company’s

Business Activities are not conducted according to the

prevailing laws and regulation in the capital market and other

laws and regulation related to the Company’s business

operation in the year 2018.


LAPORAN KOMITE AUDITAudit Committee Report


Untuk meningkatkan kinerja Perseroan dan tata kelola

perusahaan yang baik (GCG), beberapa hal yang berikut ini perlu

mendapat perhatian Manajemen :

• Meningkatkan kinerja Perseroan terutama di bidang

penjualan sehingga target penjualan yang telah ditetapkan

selama tahun berjalan dapat tercapai.

• Meningkatkan terwujudnya pengendalian intern yang efektif

di Perseroan mulai dari system dan prosedur, termasuk

fungsi pengawasan melekat (Build in Control), mekanisme

pengawasan dalam setiap proses pelaksanaan kegiatan

Perseroan dan pengambilan keputusan.

• Menyesuaikan petunjuk pelaksanaan kegiatan Perseroan

sesuai kondisi terkini.

• Meningkatkan pelaksanaan Manajemen Risiko.

• Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan

perangkat lunaknya terkait dengan penggunaan system

teknologi informasi, agar dapat memberikan informasi secara

cepat, tepat dan akurat bagi Manajemen dalam mengelola

Perseroan.

Tangerang, 14 Maret 2019

Komite Audit,

Audit Committee,

Drs. I.G.M. Putera Astaman

Ketua

Chairman

To Improve the Company’s performance and good corporate

governance (GCG), the following matters need the attention of

the Management:

• Enhance the Company’s performance especially in the field

of sales to attain the sales target stipulated during the

current year.

• Improve the realization of an effective internal control in the

Company starting from the system and procedures,

including the Build in Control function, mechanism of

supervision in every process of the Company’s activities

implementation and taking of resolutions.

• Comply the Company’s activities implementation directive

according to the latest condition.

• Improve the implementation of Risk Management.

• Improve the capacity of human resources and software

related to the use of the information technology system, to

provide faster information, precise and accurate for the

Management in managing the Company.


Perseroan memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan juga

produk yang dihasilkannya. Hal ini ditunjukan dengan upaya

berkesinambungan yang dilakukan Perseroan dalam menjaga,

merawat dan memperbaharui demi tercipta kondisi yang aman

dan nyaman.

Berikut ini pembahasan beberapa hal yang telah dilakukan oleh

Perseroan berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan

lingkungan yang telah dilaksanakan dalam tahun 2018 :

KEBIJAKAN DAN JENIS PROGRAM

1. Lingkungan Hidup

Perseroan memiliki perhatian yang cukup tinggi terhadap

lingkungan yang ditunjukan dengan tindakan dan program

yang telah dilakukan oleh Perseroan, diantaranya: Ruang

terbuka hijau seluas 5,5 hektar yang tersedia di area

Perseroan sebagai salah satu dukungan pada pelestarian

lingkungan; Tersedianya panel surya yang dapat

menghasilkan daya sebesar 250 kW sebagai wujud

penghematan energi listrik konservatif, dimana daya tersebut

digunakan untuk operasional plant produksi dari kabel serat

optik. Bentuk penghematan energy lainnya yang juga

dilakukan oleh Perseroan adalah penggunaan lampu hemat

energi. Pada tahun 2018, guna menjaga lingkungan

Perseroan tetap melakukan pengelolaan dan pemantauan

lingkungan, diantaranya dengan melakukan pengukuran

secara berkala terhadap kualitas udara ambien dan udara

lingkungan kerja, suhu dan kelembaban, pencahayaan,

kebisingan, kebauan, kualitas air minum dan air bersih,

pengukuran air limbah, dan menyediakan tempat

penampungan sampah dengan pengangkutan sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan dan Khusus untuk

limbah yang masuk kategori B-3, Perseroan melakukan

kerjasama dengan perusahaan khusus yang bergerak di

bidang jasa pengangkut, pengumpulan serta pengelolaan

limbah B-3, antara lain: PT. Tenang Jaya Sejahtera dan PT

Trigunapratama Abadi.

Perseroan menerapkan 2 cara pengaduan untuk masalah

lingkungan, baik dari internal maupun eksternal, dimana

untuk persoalan yang dapat langsung ditangani oleh

Departemen terkait kemudian langsung ditindaklajuti, namun

bila dianggap persoalan tersebut perlu pembahasan yang

lebih luas, maka Departemen tersebut akan membawanya ke

dalam rapat manajemen.

Demi memaksimalkan upaya menjaga lingkungan, Perseroan

telah memperbaharui Sistem Manajemen Lingkungan

The Company has great concern on the environment also the

product it produces. This is shown by its continuous efforts in

preserving, maintain and renewing to create a safe and comfort-

able condition.

Several efforts conducted by the Company related to its

corporate social responsibility and the environment in 2018 was

as follows :

POLICIES AND TYPES OF PROGRAMS

1. Living Environment

The Company shows great concern on the environment

evident by the Company’s actions and programs conducted,

among others by providing green open space of 5.5

hectares in the Company’s area as one of its efforts to

support the environment preservation; Provision of solar

panel which is able to produce 250kW as means of saving

power energy conservatively, and applied for the production

plant operation of fibre optic cable. Another type of energy

saving also conducted by the Company is the usage of

energy saving lamps. In 2018, to preserve the environment,

the Company conducted management and monitoring of its

environment by conducting periodical measurement on the

ambient air quality, and the occupational environment air,

temperature and moisture, lighting, noise, smell, potable

water quality, and clean water, measurement of waste water,

and providing waste collection place with transportation

according to the schedule stipulated and specifically for

waste included in the B-3 category, the Company conduct

cooperation with certain companies, in the field of

transportation services, and the management of B-3 waste,

among others with PT Tenang Jawa Sejahtera and PT

Trigunapratama Abadi.

The Company provide 2 means of claim for environment

issues, both internal and external. Issues which can be

directly handled by concerned Department shall be

immediately followed up but if such issue need more

extensive discussion, such Department shall forward it in a

management meeting.

To maximize the efforts to maintain the environment, the

Company has renewed its Environment Management

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN The Company's Social Responsibility And Environment


System, previously applying the ISO 14001:2004 standard,

and since 2007 was renewed by the ISO 14001:2015 with

certificate No. 01 014 1432956 and annually audited by a

Certificate Agency.

2. Manpower

Since 2009, the Company has applied the Occupational

Safety and Health Management System based on the

OHSAS 18001:2007 standard and certification No.

OHS2012-0429 and is annually constantly audited by the

certification agency, while for SMK-3, the Company owns a

certificate based on the Decision of the Minister of

Manpower Republic of Indonesia No. 161 of 2018.

a. Gender equality and work opportunity

Recruitment of candidate employee has been well

conducted and compliant to the prevailing laws and

regulations. If the candidate meets the qualification and

requirements demanded by the user and passed the

new employee selection, such person concerned shall

be accepted to work according to his/her expertise

competence.

The Company always provide the same opportunity for

the employees both for male and female employees in its

efforts to improve their careers. Such opportunity is

given to all employees without considering their gender,

be it male or female. From 971 employees, 57 among

them are females in various positions, among others 2 of

them as Managers, 3 persons as Supervisors, 1

Foreman, 49 staff and 2 Operators.

b. Occupational Infrastructure and Safety

Occupational safety has become something important

for the Company, therefore monitoring and

measurement on issues related to Occupational Safety

is continuously conducted. Another important matter is

to provide and renew working means, production

dimana pada awalnya menerapkan standard ISO

14001:2004 sejak tahun 2007 telah diperbaharui dengan

standar ISO 14001:2015 dengan sertifikat No. 01 014

1432956 dan setiap tahun selalu mendapat audit dari Badan

Sertifikasi.

2. Ketenagakerjaan

Sejak tahun 2009, Perseroan telah menerapkan Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berbasis

pada standar OHSAS 18001:2007 dan bersertifikat No. OHS

2012-0429 dan selalu mendapat audit dari badan sertifikasi

setiap setahun sekali, sedangkan untuk SMK-3 Perseroan

memiliki sertifikat berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia No. 161 Tahun 2018.

a. Kesetaraan gender dan kesempatan kerja

Perekrutan calon karyawan telah dilaksanakan dengan

baik dan sesuai dengan peraturan

perundangan-undangan yang berlaku. Bila memenuhi

kualifikasi dan persyaratan yang diminta oleh pengguna

dan lulus seleksi penerimaan calon karyawan baru, maka

yang bersangkutan akan diterima bekerja sesuai dengan

keahlian/kompetensi yang dimiliki oleh para calon

karyawan baru tersebut. Perseroan selalu memberikan

kesempatan yang sama bagi karyawan maupun

karyawatinya dalam upaya peningkatan kariernya.

Kesempatan diberikan kepada seluruh calon karyawan

tanpa memandang gender, baik laki-laki ataupun

perempuan. Dari 971 orang karyawan, 57 orang

diantaranya adalah wanita yang menempati beberapa

posisi, diantaranya 2 orang sebagai Manager, 3 orang

sebagai Supervisor, 1 orang Foreman, 49 orang Staff dan

2 orang Operator.

b. Sarana dan Keselamatan Kerja

Keselamatan Kerja mejadi hal penting bagi Perseroan,

untuk itu pemantauan dan pengukuran terhadap hal

yang berkaitan dengan Keselamatan Kerja secara

terus-menerus dilakukan. Kemudian hal yang tidak

kalah penting adalah melengkapi dan memperbaharui

Data Karyawan Laki-laki & Perempuan | Data of Male & Female Employees

General Manager

Manager

Supervisor

Foreman

Staff

Operator dan lain-lain | Operator, etc.

Jumlah | Total

Wanita | Female

2

3

1

49

2

57

Pria | Male

1

12

36

75

90

700

914

sarana prasarana kerja, peralatan produksi, dan

menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi seluruh

pekerja, seperti sepatu dengan pelindung, helm, sarung

tangan, kacamata pelindung, penyumbat telinga, tali

keselamatan, masker, fire hydrant dan alarm kebakaran

yang masih dalam proses penyediaannya.

Beberapa perizinan yang berhubungan dengan

Kesehatan dan Keselamatan Kerja terus dilengkapi oleh

Perseroan, diantaranya: Izin Forklift (Alat Angkat Angkut),

Izin Crane/Hoist (Katrol mesin), Izin Genset (Diesel), Izin

Pemeriksaan Penyalur Petir, Izin Bejana Tekan, Izin

Poliklinik, Izin Kantin (Jasa Boga), Izin Instalasi Listrik, Izin

Lift Barang, Izin SIPA (Pengambilan Air Tanah).

Perseroan telah mendaftarkan seluruh karyawannya

menjadi anggota BPJS Kesehatan. Sedangkan untuk

menjaga dan meningkatkan kesehatan karyawan, selain

menyediakan Poliklinik di lingkungan pabrik guna

memudahkan dalam pelayanan kesehatan karyawan,

pemeriksaan kesehatan karyawan setiap sekali setahun,

penyediaan kendaraan yang berfungsi sebagai ambulan,

memberikan edukasi kesehatan secara berkala dan

menyelenggarakan Donor Darah setiap tiga bulan sekali.

Perseroan juga mengadakan pelatihan-pelatihan di

bidang kompetensi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(sertifikasi), diantara : SIO Forklift (Surat Izin Operasi),

SIO Crane/Hoist, Petugas P3K, Pemadam Kebakaran,

Petugas Teknisi Listrik, Juru Las, Petugas Kimia, Ahli K3,

Auditor SMK3) dan Ahli K3 Listrik.

c. Tingkat Perpindahan.

Tingkat perpindahan karyawan yang terjadi selama tahun

2018 adalah sebesar 3,5%, yaitu 73 orang masuk dan 44

orang keluar dari jumlah karyawan sebanyak 971 orang.

d. Tingkat kecelakaan kerja.

Sepanjang tahun 2018, terjadi 3 kecelakaan kerja

dengan kategori ringan.

e. Pendidikan dan/atau Pelatihan

Perseroan meyakini bahwa pelatihan melalui praktik kerja

merupakan cara paling efektif untuk meningkatan dan

meraih kompetensi pada tugas-tugas tertentu. Program

Pendidikan dan Pelatihan yang dilaksanakan

Perseroan diselengarakan baik di dalam maupun di luar

lingkungan Perseroan dengan pelaksana baik dari

internal maupun pihak eksternal Perseroan, atau

merupakan gabungannya. Pada tahun 2018

direncanakan sebanyak 63 pelatihan, dimana realisasi

dari rencana pelatihan adalah sebesar 100% dari seluruh

pelatihan yang telah direncanakan. Materi pendidikan

equipment, and provide Personal Protective Equipment

(PPE) for all employees such as boots, helmet, gloves,

safety glasses, ear plug, safety rope, mask, fire hydrant

and fire alarms which is still in the process of

procurement.

Several licenses related to Occupational Health and

Safety continuously completed by the Company, among

other Forklift Permit, Crane/Hoist Permit, Power

Generator permit (Diesel), Inspection of Lightning Rod,

Pressure Tanks, Polyclinic license, Canteen, Electrical

Installation Permit, Goods Lift Permit, SIPA License

(Using Underground Water).

The Company has registered all of its employees to

become members of the Health BPJS program. To

maintain and improve employee health, in addition to

providing a Polyclinic in the plant environment to simplify

providing health services to the employees, besides

annual medical check-up for employees, the Company

also provide vehicle functioning as ambulance, provide

health education periodically and conduct Blood Donors

every three months.

The Company also conduct training in the field of

Occupational Health and Safety competence (certified)

among others: SIO Forklift (Operating Certificate), SIO

Crane/Hoist, First Aid Officer, Fire Fighter, Electrical

Technician, Welders, Chemistry Officer, K3 Experts,

SMK3 Auditors) and K3 Electrical Experts.

c. Turnover Rate

Employees turnover rate which took place during 2018 was

3.5% consisting of 73 people accepted and 44 persons

leaving from a total employee of 971 employees.

d. Occupational Accident

In 2018 there were only 3 work accidents with light category.

e. Education and/or Training

TThe Company ensure that training through work practice is

the most effective way to improve and achieve competence in

certain tasks. The Education and Training program conducted

by the Company is held both inside and outside the company

by both internal and external organizers, and combination of

both. In 2018 were planned 63 trainings and realized 100%

from all planed trainings. The education and trainings materials

conducted in 2018 include among others: Basic Mentality

Training, Discipline Training and Jembo Culture, Foreman

Management Skills Training, Supervisor Management Skill


dan pelatihan yang telah dilaksanakan selama tahun

2018 antara lain: Training Basic Mentality, Training

Kedisiplinan dan Budaya Jembo, Training Foreman

Management Skills, Training Supervisor Management

Skills, Training 5R, Training Customer Focus, Training

Pengetahuan Screw dan Type, Training Komunikasi,

Refresh Training ISO 9001:2015, Refresh ISO

14001:2015 dan Refresh OHSAS 18001:2007.

f. Remunerasi

Dalam hal remunerasi, Perseroan telah menjalankan

ketentuan Pemerintah yaitu dengan membayarkan upah

minimum sektoral tahun 2018 sebesar Rp4.119.387,-.

g. Mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan

Pengaduan karyawan diselesaikan secara musyawarah

sesuai UU Ketenaga-kerjaan RI No. 13 th 2003 dan PKB

Perusahaan yang berlaku. Penyelesaian masalah

biasanya ditempuh dengan duduk bersama/

musyawarah dengan Serikat Pekerja sampai ada kata

sepakat. Bila muncul masalah yang cukup besar/berat,

maka penyelesaian akan ditempuh melalui jalur

bipatrit/tripatrit, namun demikian hingga saat ini belum

pernah terjadi.

3. Sosial Kemasyarakatan

a. Penggunaan tenaga kerja lokal

Pemberdayaan masyarakat melalui penggunaan tenaga

kerja lokal atau yang berdomisili disekitar Perseroan dan

area Tangerang menjadi prioritas bagi Perseroan.

Adapun jumlah persentase nya adalah sebesar 89%.

b. Pemberdayaan masyarakat sekitar dalam hal

penggunaan bahan baku

Bahan baku yang diperlukan dalam industri perkabelan

masih belum memungkinkan untuk dihasilkan oleh

industri rumahan dengan demikian pemberdayaan

masyarakat tentang hal penggunaan bahan baku belum

dilakukan oleh Perseroan.

c. Perbaikan sarana dan prasarana sosial

Pada tahun 2018, Perseroan berpartisipasi dalam

beberapa kegiatan perbaikan sarana dan prasarana

sosial, diantaranya: Memberikan bantuan dana untuk

pembangunan Masjid di lingkungan Perseroan,

Berpartisipasi dalam kegiatan kebersihan masyarakat

lingkungan sekitar Perseroan, Membantu membangun

fasilitas taman bagi masyarakat sekitar perseroan,

Menyediakan cat bagi pengecatan taman dan dinding

guna memperindah lingkungan masyarakat di sekitar

Perseroan.

Training, 5R Training, Customer Focus Training, Screw and

Type Training, Communication Training, Refresh Training of ISO

9001:2015, Refresh ISO 14001:2015 and Refresh OHSAS

18001:2007.

f. Remuneration

In terms of remuneration, the Company has applied the

Government regulations by paying the sectoral minimum

wages in 2018 amounting to Rp4,119,387.

g. Mechanism of manpower issues claims

Employees’ claims are settled by deliberation for consensus

according to the Manpower Law Republic of Indonesia No.

13 of 2003 and prevailing Company’s PKB. Settlement is

usually by mutual meeting with Labour Union until a

covenant is achieved. In case of serious issues, settlement

shall be conducted through bipartite/tripartite channel,

which until present has never occurred.

3. Social Community

a. Use of local workforce

The Empowerment of the community through employing

local manpower or those residing in the Company’s

vicinity and Tangerang area has become the Company’s

priority and reach 89%.

b. Empowerment of the community in the vicinity in the

use of raw material

Raw material needed in the cable industry still cannot be

provided by household industry and therefore the

empowerment of community regarding the use of raw

material has not yet been conducted by the Company.

c. Improvement of social means and facilities

In 2018, the Company participated in several

improvements of social means and infrastructure,

among others by: Providing fund aid to build Mosque in

the Company’s environment; Participated in cleaning

activities of the Community around the Company;

Assistance in constructing park facility for community in

the Company’s surrounding; Provide paints to paint the

park and walls to beautify the environment around the

Company.


d. Bentuk donasi lainnya

Perseroan pada tahun 2018 juga memberi dukungan

atau bantuan, diantaranya: Bantuan Hewan Qurban bagi

masyarakat sekitar, Memberikan santunan kepada para

yatim piatu dan kaum dhuafa di sekitar Perseroan,

Memberikan bantuan untuk kegiatan keagamaan seperti

isro mi’raj, maulid nabi Muhammad S.A.W, Memberikan

bantuan kepada organisasi kepemudaan/karang taruna

disekitar Perseroan, Bekerjasama dengan Koperasi

Rawacana dalam hal pengelolaan scrap kabel (potongan

kabel2 yang tidak terpakai) yang hasil usahanya

dibagikan kepada masyarakat sekitar pabrik, Secara

rutin mengadakan Donor darah dilaksanakan setiap 4

bulan, Perseroan juga memberikan kesempatan kepada

pelajar dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan

perguruan tinggi untuk melakukan Praktek Kerja Industri

serta kunjungan Industri ke Pabrik Jembo Cable sebagai

wujud turut sertanya Perseroan dalam mencerdaskan

anak bangsa.

e. Komunikasi mengenai kebijakan dan prosedur anti

korupsi Perseroan dan pelatihan

Di dalam Etika Bisnis Perseroan yang wajib

ditanda-tangani oleh seluruh karyawan, tercantum

Kebijakan dan Prosedur anti korupsi secara umum,

dimana karyawan dilarang menerima tip/ gratifikasi

dalam bentuk apapun dari pihak luar.

4. Tanggung Jawab Produk

a. Kesehatan dan keselamatan konsumen

Seluruh produk yang dihasilkan oleh Perseroan memiliki

sertifikat tes sesuai standar yang ditetapkan dan dijamin

kualitasnya, karena dipastikan telah melalui proses

pengujian secara bertahap yang dimulai dari penerimaan

material, kemudian pengujian pada proses produksi serta

pengujian pada tahap barang jadi, sehingga aman bagi

konsumen pengguna. Pada tahun 2018 perpanjangan

sertifikat produk dilakukan untuk kabel listrik) dan kabel

telekomunikasi pada PT PLN – Puslitbang, PT

Telekomunikasi Indonesia – Divisi Digital & Service, PT

Qualis Indonesia dan PSB – Singapura.

b. Informasi produk

Perseroan menghasilkan berbagai macam jenis kabel

listrik dan kabel telekomunikasi dengan berbagai

keperluan, baik untuk digunakan pada rumah tinggal,

gedung perkantoran dan gedung bertingkat, pabrikan,

pertambangan, landasan pacu pada Bandar udara, kapal

laut dan pengeboran minyak serta dengan kualitas

sesuai standart lokal maupun internasional.

d. Other types of donation

In 2018, the Company provided support or assistance,

among others: Qurban Animal for the surrounding

community; Provide donation to orphans and those in

need in the Company’s vicinity; Provide assistance for

religious days such as Isra Mi’raj, Maulid Nabi

Muhammad S.A.W; Provide assistance to youth

organization around the Company; Cooperate with

Rawacana Cooperative in the management of scrap

cable (unused cables cuts) which business result are

distributed to community surrounding the plant;

Routinely held Blood Donor every 4 months; the

Company also provide opportunity to students from

various schools and universities to conduct Industrial

Work Practice and Industrial Visit to Jembo Cable Plant

as means of Company’s participation in improving the

people’s knowledge

.

e. Communication regarding policy and procedure of

anti-corruption of the Company and training

In the Company’s Business Ethic which must be signed

by all employees, is included the Policy and Procedure of

Anti-Corruption in general, where all employees are

prohibited to receive tips/ gratification in whatsoever

forms from outsiders.

4. Product Responsibility

a. Consumers health and safety

All product produced by the Company has a certificate

according to stipulated standard and guaranteed on its

quality, as it is ensured that it has underwent stages of

certification process starting from the receipt of material,

production process testing and end product testing, to

ensure safety for consumer. In 2018, the extension of

product certificate conducted for electrical cable) and

telecommunication cable with PT PLN – Puslitbang, PT

Telekomunikasi Indonesia – Digital Service Division, PT

Qualis Indonesia and PSB – Singapore.

b. Product Information

The Company produced various types of cables and

telecommunication cables for various needs, either for

usage in household, office building, high rise building,

plants, mining, airport’s runway, marine vessels and oil

drilling according to local and international standards.


c. Sarana, jumlah dan penanggulangan pengaduan

konsumen

Perseroan mengutamakan mutu produk, hal ini

ditunjukannya dengan upaya yang dilakukan untuk terus

meningkatkan kualitas pengujian produk baik dari

peralatan yang dimiliki maupun personel yang

melaksanakan pengujian. Dalam proses pengujian

dilakukan mulai dari datangnya material, kemudian

proses produksi, sampai dengan produk akhir yang

semuanya didukung alat uji yang memadai dan

mendapat kalibrasi secara berkala.

Pada tahun 2018, terdapat 10 pengaduan dengan

kategori minor, dimana setelah dilakukan investigasi

lapangan ditemukan beberapa pengaduan diantaranya

merupakan kekeliruan dari pelanggan dalam

penanganan kabel yang ditindak-lanjuti oleh Perseroan

dengan memberikan rekomendasi dan membantu

perbaikan terhadap kabel yang bermasalah, sedangkan

pengaduan yang merupakan kekeliruan dari Perseroan

adalah pada konstruksi haspel yang tidak terlalu baik

khususnya untuk kabel-kabel besar yang kemudian

ditindak-lanjuti dengan jalan merevisi spesifikasi haspel

sesuai dengan kebutuhan.

BIAYA

Dalam tahun 2018, total biaya yang dikeluarkan untuk Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan adalah sebesar Rp2,46 miliar yang

terdiri dari biaya untuk kegiatan lingkungan hidup sebesar Rp0,18

miliar, Praktik ketenaga kerjaan dan K-3 sebesar Rp0,75 miliar,

Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan sebesar Rp0,56

miliar, dan Tanggung jawab produk sebesar Rp0,97 miliar.

Besarnya biaya tanggung jawab produk dikeluarkan untuk

pengurusan Sertifikat produk.

c. Means, total and handling of customer complaint

The Company prioritized product quality, which is shown

by all its efforts to continuously improve the quality by

product testing, be it by the use of own equipment and

personnel conducting the test. Testing process is

conducted starting from arrival of material, production

process up to end product which must be supported by

adequate testing equipment and periodically calibrated.

In 2018 there were 10 (ten) claims of minor category,

where after being investigated, it was found that several

claims were basically mistake from customer’s mistake

in handling the cable which is then followed up by the

Company by providing recommendation and assistance

in repairing problematic cable, while complaint on the

Company’s mistakes were in the reel construction

especially for large cable followed up by revising the reel

specification according to need.

COST

In 2018, total expenses incurred by the Company’s CSR amount-

ed to Rp2.46 billion consisting of environment activities of Rp0.18

billion; Employment Practice and OHSE of Rp 0.75 billion; Social

Community Development of Rp0.56 billion; and Product Respon-

sibility of Rp0.97 billion. The amount of product responsibility was

expended for product certification process.

No.

1

2

3

4

Nilai dalam miliar Rupiah

Nominal in billion Rupiah

Jumlah | Total

0,18

0,75

0,17

0.97

2,46


Jenis Kegiatan | Activities

Lingkungan Hidup | Living Environment

Praktik Ketenaga Kerjaan & K-3 | Employment and OHSE Practice

Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan | Social Community Development

Tanggung Jawab Produk | Product Responsibility

Total

Pengeluaran Biaya CSR tahun 2018 | CSR Cost Expenditure for 2018

Taman Tematik – Kp. Rawacana, Kel. Gandasari, Kec. Jatiuwung, Tangerang Thematic Garden - Kp. Rawacana, Kel. Gandasari, Kec. Jatiuwung, Tangerang

Pembagian hasil usaha pengelolaan Scrap Kabel, kerjasama antara PT Jembo Cable Company Tbk. dengan Koperasi Rawacana.

Food Distribution of Scrap Cable Management, collaboration betweenPT Jembo Cable Company Tbk. with Rawacana Cooperative.


ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAGEMENTManagement Analysis and Review

TINJAUAN OPERASIONAL

Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018

mencapai 5,15% di bawah target Anggaran Pendapatan Belanja

Negara (APBN) 2018 yang mematok angka 5,4%. Lingkungan

makro global 2018 mengalami tekanan yang cukup berat, dalam

situasi tersebut Indonesia masih dapat menjaga momentum

pertumbuhan ekonomi yang cukup kuat. Demikian pula

pertumbuhan industri kabel tahun 2018 mencapai sekitar

13%-15%, dibayangi dengan kenaikan bahan baku utama kabel

selama kurun waktu 2018, dari tembaga, aluminium maupun

fiber optic dengan kenaikan harga rata-rata tahunan

masing-masing 12,5%, 20,9% dan 18%.

Dengan kondisi tersebut diatas ternyata Perseroaan masih

mengalami pertumbuhan yang cukup menggembirakan.

1. Produksi (Proses, Kapasitas dan Perkembangannya)

Perseroan merupakan produsen berbagai jenis kabel,

adapun proses produksi kabel–kabel tersebut secara umum

adalah sebagai berikut: Proses produksi dimulai dengan

proses penarikan (pemuluran) pada material kawat tembaga.

Setelah ukuran diameter tembaga sesuai dengan kebutuhan,

kemudian dilanjutkan dengan proses pemilinan terhadap

beberapa kawat (serabut) tembaga tersebut. Proses

berlanjut dengan pengisolasian terhadap beberapa kawat

tembaga yang telah dipilin, lalu dilanjutkan dengan proses

pemasangan pelindung elektris. Kemudian dilakukan

pemilinan terhadap beberapa kawat yang telah berisolasi,

lalu dilanjutkan kembali pengisolasian. Proses berikutnya

adalah pemasangan pelindung mekanis dan kemudian

diakhiri dengan proses pemasangan lapisan luar.

Pada setiap proses produksi dilakukan test terhadap hasil

proses, dan dilakukan test akhir (Final Test) terhadap produk

yang telah melewati proses produksi akhir. Proses Test juga

dilakukan kepada seluruh material sebelum mengalami

proses produksi.

OPERATIONAL REVIEW

The Indonesian economic growth realization in 2018 achieved

5.15% below the target of the State Budget of Income and

Provision of 2018 which set the number of 5.4%. Global macro

environment in 2018 underwent heavy pressure, but in such

situation Indonesia could still maintain strong economic growth

momentum. The cable industry growth in 2018 reach about

13%-15%, overshadowed by the increase of the cable main raw

material during 2018, such as copper, aluminum and also fiber

optic with an annual average price increase of respectively

12.5%, 20.9%, and 18%.

With the above condition the Company is still growing in a relative

satisfactory.

1. Production (Process, Capacity and Its Development)

The Company is a producer of various types of cable, of

which the production process of such cables in general is as

follows: The production process starts with the process of

stretching the copper wire material. After the diameter of the

copper is according to the need, the process is continued

with twisting of several copper wires (fiber). The process

continued with the isolation of several twisted copper wires

and continued with the process of fixing electrical protection.

Further to it twisting of several wires already isolated and

restarted with isolation. The following process is the fixing of

mechanical protection and ended with the process of fixing

outer coating.

At each production process is conducted a test on the

process result, and a final test on the product which has

passed the process of final production. The Test Process is

also conducted on all material prior to undergoing the

production process.

Kapasitas dan Realisasi Produksi | Production Capacity and Realization

SatuanUnit

Ton

Ton

Sf/Km

Sc/Km

Kapasitas ProduksiProduction Capacity

Jenis KabelType of Cable

Kabel Listrik Tegangan RendahLow voltage electrical cableKabel Listrik Tegangan MenengahMedium voltage electrical cableKabel Telekomunikasi:Telecommunication Cable- Kabel Serat Optik Optic fiber cable- Kabel Telepon Tembaga Copper phone cable

34.400

6.800

1.800.000

300.000

2017

25.200

4.320

1.800.000

300.000

2017

Realisasi ProduksiProduction Realization

14.490

4.244

737.372

3.600

2018

13.463

3,650

537.030

2.321

2017



Kabel Listrik Tegangan Rendah (dalam ton)Low Voltage Electrical Cable (in tons)

Kabel Listrik Tegangan Menengah (dalam ton)Medium Voltage Electrical Cable (in tons)

2018 2017

Kapasitas Produksi

Production Capacity

2018 2017

Realisasi Produksi

Production Realisation

2018 2017

Kapasitas Produksi

Production Capacity

4.24

4

3,65

0

34.4

00

25.2

00

14.4

90

13.4

63

6.80

0

4.32

0

2018 2017

Realisasi Produksi


Kabel Serat Optik (dalam Sf/Km)Fibre Optic (in Sf/Km)

Kabel Telepon Tembaga (dalam Sc/Km)Lead Phone Cable (in Sc/Km)

2018 2017

Kapasitas Produksi

Production Capacity

Realisasi Produksi


1.80

0.00

0

1.80

0.00

0

2018 2017

737.

372

537.

030

300.

000

Kapasitas Produksi

Production Capacity

3.60

0

2.32

1

2018 2017

300.

000

2018 2017

Realisasi Produksi


Pada tahun 2018 Kapasitas produksi Perseroan mengalami

sedikit kenaikan khususnya pada Kabel Listrik bila

dibandingkan dengan kapasitas produksi pada tahun 2017,

sedangkan pada kabel Telekomunikasi tidak terjadi

perubahan atau dengan kata lain tetap sama seperti pada

tahun 2017.

Realisasi produksi kabel listrik tegangan rendah maupun

tegangan menengah, kedua-duanya mengalami kenaikan

masing-masing sebesar 7,6% dari 13.463 ton tahun 2017

menjadi 14.490 ton tahun 2018 dan 16% dari 3.650 ton

tahun 2017 menjadi 4.244 ton tahun 2018. Demikian pula

pada kabel telekomunikasi kedua-duanya juga mengalami

kenaikan, kabel serat optik naik 37% dari 537.030 sf/Km

tahun 2017 menjadi 737.372 sf/Km tahun 2018, kabel

telepon tembaga naik 55% dari 2.331 sc/Km menjadi 3.600

sc/Km tahun 2018.

In 2018 the Company’s production capacity underwent a

slight increase especially in the electrical cable compared to

the production capacity in 2017, while the

Telecommunication cable did not underwent change or in

other words similar to that of 2017.

Low voltage and also medium voltage electrical cable

production realization, both underwent an increase of

respectively 7.6% from 13,463 tons in 2017 to become

14,490 tons in 2018 and 16% from 3,650 tons in 2017 to

become 4,244 tons in 2018. This also apply to the

telecommunication cable both underwent an increase, fiber

optic cable increase 37% from 537,030 sf/Km in 2017 to

become 737,372 sf/Km in 2018, copper phone cable

increase 55% from 2,331 sc/KM to become 3,600 sc/Km in

2018.

Penjualan konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang

berakhir pada 31 Desember 2018 sebesar Rp3.207,58 miliar

mengalami kenaikan sebesar Rp1.023,06 miliar atau naik

46,83% dibanding tahun 2017 sebesar Rp2.184,53 miliar.

Penjualan Perseroan terhadap produk produksi sendiri pada

tahun 2018 (di luar penjualan lainnya) sebesar Rp2.779,33

miliar, mengalami kenaikan 39,09% dibanding tahun 2017

sebesar Rp1.998,15 miliar

3. Profitabilitas

The Company consolidated sales for the book year which

ended 31 December 2018 of Rp3.207.58 billion underwent

an increase up to Rp1.023.06 billion or a hike 46.83%

compared to 2017 of Rp2.184.53 billion. The Company’s

sales of its own production in 2018 (outside other sales)

amounted to Rp2.779.33 billion, an increase of 39.09%

compared to 2017 of Rp1.998.15 billion.

3. Profitability


2. Income / Sales2. Pendapatan/ Penjualan

Pendapatan | Income

Tahun 2018 (Miliar)Year 2018 (Billion)

1.688,78

710,62

379,93

428,25

3.207,58

Tahun 2017 (Miliar)Year 2017 (Billion)

Jenis KabelType of Products

Kabel Listrik Tegangan RendahLow voltage electrical cableKabel Listrik Tegangan MenengahMedium voltage electrical cableKabel TelekomunikasiTelecommunication CableLainnyaOthersJumlahTotal

1.221,48

544,38

232,29

186.37

2.184,52

Naik (Turun)Increase (Decrease)

467,30

166,24

147,64

241,88

1.023,06

Rupiah

37,67

30,51

63,57

129,77

46,83

%

2018 2017

Kabel Listrik Tegangan Rendah

Low Voltage Cable

Kabel Listrik Tegangan Menengah

Medium Voltage Cable

1.68

8,78

1.22

1,48

2018 2017

710,

62

544,

38

232,

29Kabel Telekomunikasi

Telecommunication Cable

428,

25

186,

37

2018 2017

379,

93

2018 2017

Lainnya

Others

Tinjauan Penjualan 2018 per Segmen | Sales Review 2018 per Segment

Uraian Description

Penjualan BersihLow voltage electrical cableBeban Pokok PenjualanMedium voltage electrical cableLaba KotorTelecommunication CableMargin Laba KotorOthers

Kabel TelekomunikasiTelecommunication Cable

379,93

356,26

23,67

11,8

12,4

7,0

6,23%

Miliar RupiahBillion Rupiah

%

Lain-lainOthers

428,25

411,30

16,95

13,35

14,33

5,0

3,95%


%

JumlahAmount

3.207,58

2.869,86

337,72

100

100

100

10,53%


%

Kabel ListrikElectrical Cable

2.399,39

2.102,29

297,10

74,8

73,3

88,0

12,38%


%

74.8% of the Company consolidated sales in 2018 or

amounting to Rp2,399.39 billion is the sales of electrical

cable providing the greatest gross profit contribution

amounting to Rp297.10 billion or 87.97% of the total gross

profit in 2018 of Rp337.72 billion and the remaining from

telecommunication cable and others respectively Rp23.67

billion and Rp16.95 billion. The greatest gross profit

margin in 2018 of 12.38% is obtained from the sales of

electrical cables, telecommunication cables and others

respectively 6.23% and 3.95%.

Comprehensive Financial Performance

1. Asset (Current, Non-Current and Total Asset).

The Company consolidated current assets amount on 31

December 2018 of Rp1,415.58 billion underwent an

increase of Rp121.12 billion or an increase of 9.36%

compared to 2017 of Rp1,294.46 billion. Such current

assets increase was a result in the increase of related

business receivables on 31 December 2018 of Rp111.78

billion, an increase of 85.11%.

The Company’s Consolidated Non-Current Assets

underwent an increase of Rp32.51 billion or 5.1%, from

Rp633.53 billion in 2017 to become Rp666.04 billion in

2018. The non-current asset increase was due to the

fixed asset increase of Rp21.14 billion or an increase

38.9% from Rp567.62 billion in 2017 to become

Rp588.76 billion in 2018.

2. Liability (Short Term, Long Term and Liabilities)

The Company consolidated liabilities total underwent an

increase of Rp91.76 billion or an increase of 6.64% from

Rp1,380.62 billion in 2017 to become Rp1,471.38 billion

in 2018. This increase was due to the increase of the

Company consolidated short term liabilities of Rp68.03

billion and Rp23.73 billion from the Company

consolidated long term liabilities.

3. Equity

The Company consolidated equity on 31 December

2018 of Rp609.24 billion, underwent an increase of

Rp61.88 billion or 11.30% compared to that of 2017 of

Rp547.36 billion. This increase was obtained from the

Company’s profit for the book year of the period 2018.

4. Revenues/Sales, Cost, Profit (Loss), Other

Comprehensive Income, Total Comprehensive Profit

(Loss)

The Company consolidated revenue for one year which

ended on 31 December 2018 of Rp3,207.58 billion,

underwent an increase of Rp1,023.06 billion or up

74,8% penjualan konsolidasian Perseroan pada tahun 2018

atau sebesar Rp2.399,39 miliar adalah penjualan kabel listrik

yang memberikan konstribusi laba kotor terbesar mencapai

Rp297,10 miliar atau 87,97% dari jumlah laba kotor tahun

2018 sebesar Rp337,72 miliar dan sisanya dari kabel

telekomunikasi dan lainnya masing-masing 23,67 miliar dan

Rp16,95 miliar. Margin laba kotor tahun 2018 terbesar yaitu

12,38% diperoleh dari penjualan kabel listrik, kabel

telekomunikasi dan lainnnya masing-masing 6,23% dan

3,95%.

Kinerja Keuangan Komprehensif

1. Aset (Lancar, Tidak Lancar dan Total Aset).

Jumlah Aset Lancar konsolidasian Perseroan pada

tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp1.415,58 miliar

mengalami kenaikan sebesar Rp121,12 miliar atau naik

9,36% dibanding tahun 2017 sebesar Rp1.294,46 miliar.

Kenaikan aset lancar terjadi pada kenaikan piutang

usaha berelasi pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar

Rp.111,78 miliar dan naik 85,11%.

Aset Tidak Lancar konsolidasian Perseroan mengalami

kenaikan sebesar Rp32,51 miliar atau naik 5,1%, dari

Rp633,53 miliar tahun 2017 menjadi Rp666,04 miliar

tahun 2018. Kenaikan aset tidak lancar terjadi karena

kenaikan aktiva tetap sebesar Rp21,14 miliar atau naik

38,9% dari Rp567,62 miliar tahun 2017 menjadi

Rp588,76 miliar tahun 2018.

2. Liabilitas (Jangka Pendek, Jangka Panjang dan Liabilitas)

Jumlah Liabilitas Konsolidasi Perseroan mengalami

kenaikan sebesar Rp91,76 miliar atau naik 6,64% dari

Rp1.380,62 miliar tahun 2017 menjadi Rp1.472,38 miliar

tahun 2018. Kenaikan ini dipengaruhi oleh kenaikan

liablitas jangka pendek konsolidasian Perseroan sebesar

Rp68,03 miliar dan Rp23,73 miliar dari liabilitas jangka

panjang konsolidasian Perseroan.

3. Ekuitas

Jumlah Ekuitas konsolidasian Perseroan pada tanggal 31

Desember 2018 sebesar Rp609,24 miliar, mengalami

kenaikan sebesar Rp61,88 miliar atau naik 11,30%

dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp547,36 miliar.

Kenaikan ini diperoleh dari keuntungan Perseroan

periode tahun buku 2018.

4. Pendapatan, Beban, Laba (Rugi), Pendapatan

komprehensif lain, Total Laba (rugi) komprehensif

Jumlah Penghasilan Konsolidasi Perseroan untuk satu

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018

sebesar Rp3.207,58 miliar, mengalami kenaikan sebesar


46.83% compared to that of 2017 of Rp2,184.52 billion.

Such increase happed to all types of cables and others.

The increase in low voltage electrical cable reach

Rp467.30 billion or an increase of 37.67% from

Rp1,221.48 billion to become Rp1,688.78 billion,

medium voltage electrical cable increase by Rp166.24

billion or an increase of 30.51% from Rp544.38 billion to

become Rp710.62 billion, telecommunication increased

by Rp147.64 billion or 63.57% from Rp232.29 billion to

become Rp379.93 billion and others increase by

Rp241.88 billion from Rp186.37 billion to become

Rp428.25 billion.

The consolidated gross profit underwent an increase of

Rp32.28 billion or 10.56% from Rp305.45 billion in 2017

to become Rp337.73 billion in 2018. This increase of

such gross profit was due to the increase of sales value.

If valued from the gross profit margin underwent a

decrease from 13.98% in 2017 to become 10.53% in

2018.

5. Cash Flow

Net Cash Flow during 2018 underwent an increase of

Rp39.07 billion obtained from operational activities of

Rp7.44 billion and the balance of Rp31.63 billion,

obtained from financing activities after being deducted by

investment activities utilization of Rp54.04 billion, 25.16%

financing activities is obtained from leasing financial

institution.

Rp1023,06 miliar atau naik 46,83% dibanding tahun

2017 sebesar Rp2.184,52 miliar. Kenaikan terjadi pada

semua jenis penjualan kabel dan lainnya. Kenaikan pada

kabel listrik tegangan rendah mencapai Rp467,30 miliar

atau naik 37,67% dari Rp1.221,48 miliar menjadi

Rp1.688.78 miliar, kabel listrik tegangan menengah naik

sebesar Rp166.24 miliar atau naik 30,51% dari

Rp544,38 miliar menjadi Rp710,62 miliar, kabel

telekomunikasi naik sebesar Rp147,64 miliar atau naik

63,57% dari Rp232,29 miliar menjadi Rp379,93 miliar

dan lainnya naik sebesar Rp241,88 miliar dari Rp186,37

miliar menjadi Rp428,25 miliar.

Laba kotor konsolidasian mengalami kenaikan sebesar

Rp32,28 miliar atau naik 10,56% dari Rp305,45 miliar

tahun 2017 menjadi Rp337,73 miliar tahun 2018.

Kenaikan jumlah laba kotor tersebut karena kenaikan nilai

penjualan. Jika dinilai dari margin laba kotor mengalami

penurunan dari 13,98% tahun 2017 menjadi 10,53%

tahun 2018.

5. Arus Kas

Arus Kas Bersih selama tahun 2018 mengalami kenaikan

sebesar Rp39,07 miliar yang diperoleh dari aktifitas

operasi sebesar Rp7,44 miliar dan sisanya sebesar

Rp31,63 miliar, diperoleh dari aktifitas pendanaan setelah

dikurangi dengan penggunaan aktifitas investasi sebesar

Rp54,04 miliar, 25,16% aktifitas pendanaan diperoleh dari

lembaga keuangan leasing.


Laba Sebelum ManfaatIncome before tax benefit

Laba BersihNet Income

2018

88,4

122,

1

2017

83,411

1,6

2016

132.

4

175,

4

2015

2,5

8,5

2014

23,9

33,1

Analisa Keuangan | Financial Analysis

Analisa Keuangan(dalam miliar rupiah)Uraian

Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak

Laba Bersih

Aset

Liabilitas

Ekuitas

Financial Analysis(In billion Rupiah)

Description

Income before tax benefit (expense)

Net Income

Total Assets

Liabilities

Stockholder's Equity

31 Desember | December 31

111,6

83,4

1.928

1.380,6

547,4

2017

175,4

132,4

1.587,2

1.116,9

470,3

2016

8,5

2,5

1.358,5

990,7

367,8

2015

33,1

23,9

1.064,1

897.7

166,4

2014

122,1

88,4

2.081,6

1.472,4

609,2

2018

PEMBAYARAN HUTANG

Rata-rata pembayaran hutang usaha (average payables payment

periode) 2018 adalah 45 hari lebih cepat 13 hari dibanding

rata-rata pembayaran hutang usaha 2017 selama 58 hari. Akan

tetapi jika dibandingkan rata-rata pembayaran atas pembelian

bahan baku dari mulai pembukaan L/C sampai dengan

pelunasan lebih cepat 19 hari yaitu selama, 101 hari pada tahun

2018 dan 120 hari pada tahun 2017. Sehingga secara

keseluruhan rata-rata pembayaran hutang pembelian bahan

baku tahun 2018 lebih cepat 32 hari dari 178 hari menjadi 146

hari. Penyelesaian hutang dagang pada umumnya dibayar

dengan fasilitas usance L/C maksimum 180 hari atau fasilitas

modal kerja pembelian bahan baku masimum 180 hari dari Bank

Mandiri.

KOLEKTIBILITAS PIUTANG Rata-rata koletibilitas piutang usaha Perseroan tahun 2018

adalah 64 hari mengalami penurunan 19 hari dibandingkan tahun

2017 selama 83 hari. Penurunan rata-rata kolektibilitas piutang

usaha terutama karena piutang-piutang untuk proyek

pembangunan jangka panjang mulai terselesaikan.

STRUKTUR PERMODALAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMENStruktur permodalan Perseroan sejak tahun 2016 makin

mengalami perbaikan dengan bertambahnya akumulasi

keuntungan Perseroan, leverage Perseroan tahun 2018

mengalami penurunan menjadi 342% dari tahun 2017 sebesar

352%. Penurunan terjadi karena adanya keuntungan. Leverage

Perseroan tersebut masih berada di bawah batas maksimum

yang dipersyaratkan Bank yaitu maksimum 500%.

Pada tahun 2018, tidak ada perubahan mengenai Struktur

Permodalan Perseroan.

IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODALSampai dengan laporan ini dibuat, Perseroan tidak ada ikatan

material untuk investasi barang modal.

INVESTASI BARANG MODAL YANG DIREALISASI DALAM TAHUN BUKU Pada tahun 2018, Jenis Investasi yang dilakukan adalah dalam

bentuk modifikasi mesin produksi dan penggantian mesin-mesin

produksi yang lebih effisien dan cepat dalam proses produksinya

melanjutkan rencana tahun 2017, dengan tujuan untuk

meningkatkan utilitis mesin yang ada dan pada gilirannya akan

menaikan kapasitas. Adapun nilai investasi mesin yang

dikeluarkan pada tahun 2018 sebesar Rp59,91 miliar


DEBT PAYMENT

The average business payables for the period 2018 is 45 days

earlier 13 days compared to the average business debt payment

in 2017 of 58 days. But compared to the average payment on the

purchase of raw material from opening a L/C until settlement is

faster 19 days which is, 101 days in 2018 and 120 days in 2017.

Therefore, the average overall debt payment of raw material

purchase in 2018 was faster 32 days from 178 days to become

146 days. Settlement of trade loans are generally paid by usance

L/C facility of maximum 180 days or working capital facility for the

purchase of raw material maximum 180 days from Bank Mandiri.

RECEIVABLE COLLECTABILITYThe average Company receivable collectability in 2018 is 64 days

or a decrease of 19 days compared to 2017 of 83 days. The

decrease of the business receivable collectability was mainly due

to the fact that receivable for long term development project start

to be settled.

CAPITAL STRUCTURE AND MANAGEMENT POLICY

The Company capital structure since 2016 underwent an

improvement by the increase of the Company’s profit

accumulation. The Company leverage in 2018 underwent a

decrease to become 342% from the year 2017 of 352%. This

decrease is due to profit. Such Company leverage is still under

the maximum limit required by the Bank of maximum 500%.

In 2018, there was no changes regarding the Company’s Capital

Structure.

MATERIAL BINDING FOR CAPITAL GOOD INVESTMENTUntil this report was compiled, the Company had no material

binding for capital good investment.

CAPITAL GOOD INVESTMENT REALIZED IN THE BOOK YEARIn 2018 the type of Investment conducted was in the form of

production machinery modification and replacement of

production machinery which are more efficient and speedier in

the production process, continuing the 2017 plan, with the goal

to improve the existing machines utility and in turn also improving

capacity. The investment value of machines in 2018 amounted to

Rp59,91 billion.

INFORMASI FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTANSISampai dengan laporan ini dibuat, Perseroan tidak ada ikatan

material untuk investasi barang modal.

PROPEK USAHAKementerian Perindustrian (Kemenperin) memprediksi Industri

pengolahan non migas akan tetap tumbuh di tahun 2019

meskipun memasuki tahun politik. Diperkirakan untuk industri

pengolahan non migas tumbuh 5,57% di tahun tersebut masih di

atas pertumbuhan ekonomi yang di patok 5,3%, sektor industri

masih memberikan konstribusi.

Program ketenagalistrikan 35.000 MegaWatt (MW) sampai saat

ini terus menunjukan kemajuan konstruksi per April 2018, 31.977

MW dari program 35.000 MW sudah di tanda-tangani. Program

35.000 MW meliputi pembangunan pembangkit 35.714 MW,

transmisi 46.904 kms dan gardu untuk 110.329 MVA.

Program proyek Palapa Ring sampai dengan tahun 2018, proses

pengerjaan Palapa Ring Barat telah mencapai 74%, Palapa Ring

paket Tengah mencapai 26% dan Palapa Ring paket Timur sudah

17% pengerjaan.

Dengan kondisi sebagaimana disampaikan di atas Perseroan

untuk menghadapi 2019 masih optimis.

PERBANDINGAN ANTARA TARGET/PROYEKSI DAN REALISASIPenjualan konsolidasian pada tahun 2018 sebesar Rp3.207,58

atau 25% di atas target penjualan 2018 sebesar Rp2.561,23

miliar. Target penjualan tahun 2018 dapat tercapai karena adanya

penjualan lain sebesar Rp412,35 miliar yang tidak ditargetkan

pada penjualan tahun 2018, realisasi penjualan kabel listrik

tegangan menengah mencapai 48,6% di atas target tahun 2018

sebesar Rp478,17 demikian pula kabel telekomunikasi mencapai

33,5% di atas target tahun 2018 sebesar Rp284,43 miliar,

sedangkan kabel listrik tegangan rendah mencapai 93% dari

target tahun 2018 sebesar Rp1.798,62 miliar. Laba bersih

Perseroan tahun 2018 mencapai 66,2% dari target tahun 2018

sebesar Rp133,5 miliar. Tidak tercapainya target laba bersih

Perseroan tahun 2018 terutama karena tidak tercapainya target

laba kotor, pengaruh naiknya bahan baku, beban bunga dan

provisi bank.

TARGET/PROYEKSI YANG AKAN DICAPAI PADA 1 TAHUN BUKU MENDATANGUntuk tahun 2019, Perseroan telah menetapkan target penjualan

sebesar Rp2.801,47 miliar atau naik 8% dari realisasi penjualan

kabel tahun 2018 sebesar Rp2.779,33 miliar. Pertumbuhan

tersebut diharapkan pada penjualan kabel listrik baik kabel listrik

tegangan rendah maupun kabel listrik tegangan menengah.

INFORMATION ON MATERIAL FACTS AFTER THE DATE OF THE ACCOUNTING REPORTUntil this report was compiled , the Company has no material

binding for capital goods investment.

BUSINESS PROSPECTThe Industrial Ministry (Kemenperin) estimated that non-oil and

gas industry shall continue to grow in 2019 although entering the

political year . The non-oil and gas industry growth is 5.57% in

that year, still above the predicted economic growth of 5.3%, the

industry sector still give its contribution.

The power program of 35.000 Megawatt (MW) until present

continuously depict construction improvement as of April 2018,

31.977 MW of the 35.000 MW is already handled. The 35.000

MW covers power generating of 35.714 MW, transmission of

46.904 km. and relay stations for 110.329 MWA.

The process of the Palapa Ring Project until 2018 has reach 74%.

The Middle Palapa Ring package reached 26% and the East

Palapa Ring 17% of work.

Considering the above conditions, the Company is very optimistic

in facing 2019.

COMPARISON BETWEEN TARGET/PROJECTION AND REALIZATIONConsolidated sales in 2018 of Rp3.207,58 or 25% above the

sales target of 2018 of Rp2.561,23 billion could be achieved due

to other sales of Rp412.35 billion which was not targeted in the

2018 sales, the realization of medium voltage electrical cables

achieved 48.6% above the 2018 target of Rp478,17 also

telecommunication cables achieved 33.5% above the target of

2018 of Rp284,43 billion, while low voltage electrical cables

achieved 93% above the target of 2018 of Rp1.798,62 billion.

The net profit of the Company in 2018 reached 66.2% of the

2018 target of Rp133.5 billion. The net profit of the Company was

not achieved mainly to the fact that the gross profit was not

achieved due to the hike in raw material, interest burden and bank

provision..

TARGET/PROJECTION TO BE ACHIEVED IN THE COMING BOOK YEARThe Company has stipulated a sales target for 2019 of

Rp2.801,47 billion or an increase of a8% of the cable’s sales

realization in 2018 of Rp2.779, 47 billion. Such growth is

expected in the sales of electric cables, both for the low voltage

and also medium voltage.


Laba bersih tahun 2019 ditargetkan mencapai sebesar Rp107,48

miliar atau naik 21,5% dari realisasi laba bersih tahun 2018

sebesar Rp88,43 miliar. Sedangkan untuk dividen tahun buku

2018, Perseroan belum membayarkan dividen interim dan

besarnya dividen tahun 2018 akan ditetapkan pada RUPS

Tahunan pada pertengahan tahun 2019.

ASPEK PEMASARAN Dengan berbagai produk yang dihasilkan Perseroan melayani 3

pasar utamanya yaitu: Infrastruktur, Industri, serta Konstruksi dan

Bangunan, baik pada pasar lokal maupun internasional. Upaya

untuk memperoleh kesempatan yang besar dari ketiga pasar

utama tersebut, Perseroan terus menjaga kualitas produk dan

pelayanan baik sebelum maupun sesudah produk diterima oleh

pelanggan sebagaimana salah satu misi Perseroan yaitu

menjadikan mitra usaha Perseroan sebagai pemenang antara

lain; Pelanggan. Kepuasan pelanggan dapat dicapai dengan

memberikan pelayanan yang prima sebelum dan sesudah

penjualan.

Dalam usaha meningkatkan kinerja Perseroan, selain terus

menjaga kualitas dan meningkatkan kemampuan, Perseroan juga

terus berusaha untuk menambah jenis produk yang dihasilkan

terutama pada jenis-jenis kabel khusus. Pengembangan jaringan

distribusi menjadi salah satu upaya bagi Perseroan dalam

meningkatkan angka penjualan.

KEBIJAKAN DIVIDEN Pembayaran atau pembagian dividen ditentukan dalam Rapat

Umum Pemegang Saham selama tidak bertentangan dengan

Anggaran Dasar Perseroan.

Net profit for 2019 is targeted to achieve Rp107,48 billion or up

21.5% of the net profit in 2018 of Rp88,43 billion. While for the

dividend of the book year 2018 the Company has not paid the

interim dividend and together with the 2018 dividend shall be

stipulated in the Annual GMS in the middle of 2019.

MARKETING ASPECTWith various products produced, the Company serves 3 main

markets: Infrastructure, Industry and Construction and Building,

be it in the local and international market. In the efforts to attain a

greater opportunity from such three main markets, the Company

continuously maintains products quality and services be it before

or after the products received by the Customers as one of the

missions of the Company of making the Company’s business

partners as winners among others: the Customers. Customer’s

satisfaction can be achieved by providing excellent services

before and after sales.

In the efforts to improve the Company performance, aside from

maintaining the quality and improving the capacity, the Company

continuously increase the types of product produced especially in

the types of special cables. The development of distribution

network is one of the efforts by the Company in improving the

sales number.

DIVIDEND POLICYPayment or distribution of dividend is stipulated in a GMS as long

as it is not contrary to the Company’s Articles of Association.

.


Data Dividen Tahun Buku 2017 dan 2016 dalam RupiahDividend Data of the Book Year 2017 and 2015 in Rupiah

Uraian | Description

4-Mei-18

400

60.480.000.000

27-Des-17

200

30.240.000.000

07-Jun-18

200

30.240.000.000

2017 2016

Hasil RUPS | GMS Result

Tanggal Penetapan Dividen | Date of Cash Dividend Payment

Dividen per saham | Dividend per share

Jumlah Dividen per tahun | Annual Total Dividend

Pembayaran Dividen | Dividend Payment

Tanggal Pembayaran Dividen Interim | Date of Interm Dividend Payment


Jumlah Dividen Interim | Annual Total Dividend

Tanggal Pembayaran Dividen Final | Final Date of Cash Dividend Payment


Jumlah Dividen Final | Total Final Dividend

02-Jun-17

600

90.720.000.000

30-Sep-16

200

30.240.000.000

06-Jul-17

400

60.480.000.000

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham PT Jembo Cable

Company Tbk., tanggal 2 Juni 2017 untuk tahun Buku 2016 yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, diputuskan bahwa PT

Jembo Cable Company Tbk. membagikan dividen sebesar

Rp90.720.000.000,- (sembilan puluh miliar tujuh ratus dua puluh

juta rupiah) dengan jumlah per saham adalah sebesar Rp600,-,

dengan ketentuan bahwa atas dividen tersebut diperhitungkan

dividen interim tahun buku 2016 sebesar Rp30.240.000.000,-,

jumlah per saham adalah sebesar Rp200,- yang telah dibayarkan

kepada pemegang saham pada tanggal 30 September 2016,

sehingga sisa dividen yang akan dibayarkan untuk tahun buku

2016 adalah sebesar Rp60.480.000.000,- (enam puluh miliar

empat ratus delapan puluh juta rupiah) atau Rp400,- persaham

untuk 151.200.000 saham perseroan yang telah dikeluarkan.

Kemudian berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham PT

Jembo Cable Company Tbk., tanggal 4 Mei 2018 untuk tahun

Buku 2017 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017,

diputuskan bahwa PT Jembo Cable Company Tbk. membagikan

dividen sebesar Rp60.480.000.000,- (enam puluh miliar empat

ratus delapan puluh juta rupiah), jumlah per saham adalah sebesar

Rp400,- (empat ratus rupiah), dengan ketentuan bahwa atas

dividen tersebut diperhitungkan dividen interim tahun buku 2017

sebesar Rp30.240.000.000,- (tiga puluh miliar dua ratus empat

puluh juta rupiah), jumlah persaham adalah sebesar Rp200,- (dua

ratus rupiah), yang telah dibayarkan oleh Perseroan kepada

pemegang saham pada tanggal 27 Desember 2017, sehingga

sisa Dividen per saham untuk tahun buku 2017 yang akan

dibayarkan adalah sebesar Rp30.240.000.000,- (tiga puluh miliar

dua ratus empat puluh juta rupiah) atau Rp200,- (dua ratus rupiah)

per saham untuk 151.200.000 saham Perseroan yang telah

dikeluarkan;

REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUMSelama tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2018,

tidak ada penawaran umum yang dilakukan.

INFORMASI MATERIAL Selama tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2018,

tidak ada hal-hal material yang dilakukan.

PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANSelama tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2018,

tidak ada perubahan peraturan Perundang-undangan yang

berpengaruh besar terhadap laporan keuangan.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Tidak ada perubahan Kebijakan Akuntansi yang berpengaruh

terhadap laporan keuangan Perseroan.


Based on the GMS of PT Jembo Cable Company Tbk., on 2 June

2017 for the book year 2016 which ended on 31 December 2016,

it was resolved that PT Jembo Cable Company Tbk. shall

distribute dividend amounting to Rp90,720,000,000.- (ninety

billion seven hundred twenty million rupiah) with respective

nominal value per share of Rp600.-, with the stipulation that on

such dividend is calculated the interim dividend for the book year

of 2016 amounting to Rp30,240,000,000.-, the nominal value per

share was Rp200.- already paid to the shareholders on 30

September 2016, so therefore the remaining dividend to be paid

for the book year 2016 shall be Rp60,480,000,000.- (sixty billion

four hundred eighty million rupiah) or Rp400.- per share for

151.200.000 of the company shares issued.

Afterwards based on a General meeting of Shareholders of PT

Jembo Cable Company Tbk. dated 4 May 2018 for the Book Year

2017 which ended on 31 December 2017, it was resolved that

the Company shall distribute a dividend of Rp60,480,000,000.-

(sixty billion four hundred eighty million rupiah) with a nominal

value of Rp400.- (four hundred rupiah) per share with the

provision that on such dividend shall be calculated the interim

dividend of the Book Year 2017 amounting to

Rp30,240,000,000.- (thirty billion two hundred forty million

rupiah) with a nominal value of Rp200.- (two hundred rupiah) per

share alredy paid by the Company to the shareholders on 27

December 2017, therefore the balance of the dividend per share

for the Book Year 2017 to be paid shall be Rp30,240,000,000.-

(thirty billion two hundred forty million rupiah) or Rp200.- (two

hundred rupiah) per share for 151.200.000 number of shares

issued by the Company.

REALIZATION ON THE USAGE OF FUND AS A RESULT OF PUBLIC OFFERINGDuring the book year which ended on 31 December 2018, there

was no public offering conducted.

MATERIAL INFORMATIONDuring the book year which ended on 31 December 2018, there

was no material matters to be reported.

CHANGES TO THE PROVISIONS OF THE LAWDuring the book year which ended on 31 December 2018, there

was no changes in the regulation of Law greatly affecting the

financial statement of the Company.

CHANGES ON ACCOUNTING POLICYThere are no changes on the Accounting Policy affecting the

Company financial statement.


STRU

KTUR

ORG

ANIS

ASI

Orga

niza

tiona

l Stru

ctur

eBO

ARD

OFCO

MM

ISSI

ONER

S

San

toso

PRES

IDEN

T DI

RECT

OR

NOM

INAS

I AND

REM

UNER

ASI C

OMM

ITTE

EAU

DIT

COM

MIT

TEE

Pep

en S

up

end

iIN

TERN

AL C

ONTR

OL

Mah

mu

d J

on

sen

MAN

AGEM

ENT

REPR

ESEN

TATI

VEIS

O 90

01, I

SO 1

4001

, OHS

AS 1

8001

Man

gat

ur

Sim

atu

pan

gPR

OCES

S EN

GINE

ERIN

GCO

ORDI

NATO

R

An

ton

ius

Ben

ady

FINA

NCE

DIRE

CTOR

&CO

RPOR

ATE

SECR

ETAR

Y

Ch

ayad

i Tan

FI

NANC

E AN

DAC

COUN

TING

MAN

AGER

Ru

dy

Usm

any

CORP

ORAT

E CO

MM

UNIC

ATIO

N OF

FICE

RA

sri A

pri

yan

tiLE

GAL

& CS

O

Nan

y A

ng

San

toso

HUM

AN R

ESOU

RCES

&

GENE

RAL

AFFA

IRS

DIRE

CTOR

Ign

atiu

s N

ug

rah

a W

.HR

, GA

& HS

E M

ANAG

ER

-M

ANUF

ACTU

RING

DIR

ECTO

RC

ahay

adi S

anto

soM

ARKE

TING

DIR

ECTO

R

Ind

raw

an P

aim

in

MAR

KETI

NG G

ENER

AL M

ANAG

ER

Mu

ham

mad

Alk

aff

PLN

SALE

S M

ANAG

ER

So

nn

y S

oet

arso

TELE

COM

MUN

ICAT

ION

SALE

S M

ANAG

ER

Pra

pto

no

Had

i P.

PROD

UCT

DEVE

LOPM

ENT

MAN

AGER

Ida

Mar

ia S

. SA

LES

SUPP

ORT

MAN

AGER

Ch

rist

ian

us

Had

i P.

INFO

RMAT

ION

TECH

NOLO

GYCO

ORDI

NATO

R

Gra

ce T

anSU

PPLY

CHA

INM

ANAG

ERW

ijaya

Sat

ria

MAI

NTEN

ANCE

MAN

AGER

Mei

dy

Dw

i P.

PROD

UCTI

ON 1

(PLA

NT A

) MAN

AGER

Bam

ban

g P

ram

adi P

.PR

ODUC

TION

2 (P

LANT

B &

D) M

ANAG

ER

An

di A

pri

adi

PROD

UCTI

ON 3

(PLA

NT E

) MAN

AGER

Su

ratn

o K

.QU

ALIT

Y AS

SURA

NCE

MAN

AGER

Her

maw

an Y

.PR

ODUC

TION

PLA

NNIN

G M

ANAG

ER

Mah

mu

d J

on

sen

SUPE

RVIS

OR G

A &

HSE

Ag

ust

inu

s R

and

a L

. M

ARKE

TING

MAN

AGER

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA/AND ITS SUBSIDIARY

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2018/ FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2018

DAN/AND

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2018

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2018

D A F T A R I S I C O N T E N T S

Pernyataan Direksi

Laporan Auditor Independen

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif

Lain Konsolidasian

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

Laporan Arus Kas Konsolidasian

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian

Ekshibit/

Exhibit

A

B

C

D

E

Directors’ Statement

Independent Auditors’ Report

Consolidated Statement of Financial Position

Consolidated Statement of Profit or Loss and

Other Comprehensive Income

Consolidated Statement of Changes in Equity

Consolidated Statement of Cash Flows

Notes to Consolidated Financial Statements

31 Desember/ 31 Desember/

December Catatan/ December

2 0 1 8 Notes 2 0 1 7

A S E T A S S E T S

Aset Lancar Current Assets

Kas dan setara kas 100.318.896 4 61.241.170 Cash and cash equivalents

Piutang usaha 5 Trade receivables

Pihak ketiga 322.992.909 369.651.364 Third parties

Pihak berelasi 243.111.025 28 131.331.510 Related parties

Piutang lain-lain 6 Other receivables


Pihak berelasi 118.364 28 26.547.714 Related parties

Persediaan 607.972.804 7 567.575.668 Inventories

Pajak dibayar di muka 118.933.728 25 120.467.053 Prepaid taxes

Uang muka 18.209.266 8 14.045.630 Advances

Biaya dibayar di muka 2.477.119 2.507.000 Prepaid expenses

Jumlah Aset Lancar 1.415.578.044 1.294.457.697 Total Current Assets

Aset Tidak Lancar Non-Current Assets

Taksiran klaim pajak penghasilan 31.046.944 25 27.576.754 Estimated claims of income tax

Aset keuangan tersedia untuk dijual 5.400.000 9 5.400.000 Available-for-sale financial asset

Aset tetap 588.760.580 10 567.615.030 Property, plant and equipment

Aset tidak lancar lainnya 40.835.425 11 32.935.871 Other non-current assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 666.042.949 633.527.655 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 2.081.620.993 1.927.985.352 TOTAL ASSETS

These Consolidated Financial Statements are Originally Issued

in Indonesian Language

Exhibit A

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY

Ekshibit A

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2018

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

31 DECEMBER 2018

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada

dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan the Consolidated Financial Statements taken as a whole

Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on

Exhibit E which are an integral part of


31 Desember/ 31 Desember/

December Catatan/ December

2 0 1 8 Notes 2 0 1 7

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities

Utang bank 862.449.193 12 788.172.194 Bank loans

Utang usaha 13 Trade payables


Pihak berelasi 63.336.353 28 139.018.138 Related parties

Utang lain-lain - Pihak ketiga 25.926.376 14 22.198.343 Other payables - Third parties

Utang pajak 1.778.067 25 2.093.436 Tax payables

Uang muka penjualan 15 Advances from customers


Pihak berelasi 780.747 28 357.279 Related parties

Beban akrual 18.961.486 16 36.686.936 Accrued expenses

Liabilitas imbalan kerja 5.534.745 27 849.982 Employee benefits liabilities

Utang sewa pembiayaan jangka panjang yang Current maturities of

jatuh tempo dalam waktu satu tahun 6.432.151 17 1.496.541 long-term finance lease liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1.288.252.935 1.220.226.620 Total Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang Non-Current Liabilities

Utang bank 19.065.387 12 6.345.000 Bank loans

Utang sewa pembiayaan jangka panjang -

setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo Finance lease liabilities - net of

dalam waktu satu tahun 20.171.001 17 3.555.218 current maturities

Liabilitas pajak tangguhan 78.324.618 25 77.933.406 Deferred tax liabilities

Liabilitas imbalan kerja 66.565.888 27 72.563.626 Employee benefits liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 184.126.894 160.397.250 Total Non-Current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 1.472.379.829 1.380.623.870 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Equity attributable to owners of the

pemilik entitas induk parent entity

Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Share capital - par value Rp 500 per share

(angka penuh) (full amount)

Modal dasar - 600.000.000 saham Authorized - 600,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor - 151.200.000 saham 75.600.000 18 75.600.000 Subscribed and paid-up - 151,200,000 shares

Agio saham 3.900.000 19 3.900.000 Additional on paid-in capital

Laba yang belum direalisasi atas perubahan Unrealized gain on changes in fair value of

nilai wajar aset keuangan 5.000.000 9 5.000.000 available-for-sale financial assets

Revaluation surplus

Surplus revaluasi aset tetap 296.543.123 37 296.543.123 of property, plant and equipment

Saldo laba Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 16.500.000 18 15.000.000 Appropriated

Tidak ditentukan penggunaannya 211.705.027 151.328.647 Unappropriated

Jumlah ekuitas yang diatribusikan

kepada pemilik entitas induk 609.248.150 547.371.770 the parent entity

Kepentingan non-pengendali ( 6.986) ( 10.288) Non-controlling interests

JUMLAH EKUITAS 609.241.164 547.361.482 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2.081.620.993 1.927.985.352 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY


Exhibit A/2

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

31 DECEMBER 2018

Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

Exhibit E which are an integral part of

the Consolidated Financial Statements taken as a whole

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2018

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Ekshibit A/2

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements onLihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Total equity attributable to owners

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

Catatan/

2 0 1 8 Notes 2 0 1 7

PENJUALAN BERSIH 3.207.579.964 20,28 2.184.518.893 NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 2.869.855.190 21,22,28 1.879.070.577 COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 337.724.774 305.448.316 GROSS PROFIT

Beban penjualan ( 65.078.695) 23 ( 67.261.537) Selling expenses

Beban umum dan administrasi ( 61.199.097) 23 ( 68.529.615) General and administrative expenses

Keuntungan atas penjualan aset tetap 1.004.800 10 712.045 Gain on sale of property, plant and equipment

Pendapatan bunga 1.333.215 1.319.366 Interest income

Beban bunga ( 57.079.103) 24 ( 48.209.496) Interest expenses

Rugi selisih nilai tukar mata uang asing - Bersih ( 7.115.090) ( 550.358) Loss on foreign exchange - Net

Provisi dan administrasi bank ( 17.974.417) ( 12.163.046) Provisions and bank administration

(Beban) pendapatan lain-lain - Bersih ( 9.567.818) 857.941 Other (expenses) income - Net

LABA SEBELUM (BEBAN) MANFAAT PAJAK 122.048.569 111.623.616 INCOME BEFORE TAX (EXPENSES) BENEFIT

(BEBAN) MANFAAT PAJAK 25 TAX (EXPENSES) BENEFIT

Pajak kini ( 35.250.745) ( 30.496.360) Current tax

Pajak tangguhan 1.631.055 2.228.114 Deferred tax

Beban Pajak - Bersih ( 33.619.690) ( 28.268.246) Tax Expenses - Net

LABA TAHUN BERJALAN 88.428.879 83.355.370 PROFIT FOR THE YEAR

PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN: OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSSES):

Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Items that will not be reclassified to profit or loss

Pengukuran kembali imbalan kerja 8.089.070 27 ( 1.322.713) Remeasurements of employee benefits

Surplus atas revaluasi aset tetap - 10 118.226.407 Surplus on revaluation of property, plant and equpiment

Pajak penghasilan yang terkait pos-pos yang tidak Tax relating to items that will not be

akan direklasifikasi ke laba rugi ( 2.022.267) 35 ( 29.225.924) reclassified to profit or loss

6.066.803 87.677.770

Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Items that will or may be reclassified to profit or loss

Perubahan nilai wajar investasi tersedia untuk dijual - 9 570.000 Changes in fair value of available-for-sale financial assets

Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan

setelah pajak 6.066.803 88.247.770 Other comprehensive income for the year, net of tax

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 94.495.682 171.603.140 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR

Laba yang dapat diatribusikan kepada: Profit attributable to:

Pemilik entitas induk 88.425.577 83.354.784 Owner of the parent entity

Kepentingan non-pengendali 3.302 586 Non-controlling interests

J u m l a h 88.428.879 83.355.370 T o t a l

Jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Total comprehensive income attributable to:

Pemilik entitas induk 94.492.380 171.604.447 Owner of the parent entity

Kepentingan non-pengendali 3.302 ( 1.307) Non-controlling interests

J u m l a h 94.495.682 171.603.140 T o t a l

LABA PER SAHAM (dalam angka penuh) 584,83 29 551,29 EARNINGS PER SHARE (in full amounts)



Ekshibit B Exhibit B


Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on

Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan Exhibit E which are an integral part of

dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan the Consolidated Financial Statements taken as a whole

LAPORAN LABA RUGI DAN CONSOLIDATED STATEMENT OF

PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOMEPENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2018

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit C Exhibit C

Jumlah

ekuitas

Laba yang belum yang

direalisasi atas diatribusikan

perubahan nilai kepada pemilik

wajar aset

keuangan/ Surplus

entitas

induk/Equity

Unrealized gain revaluasi aset tetap / attributable

Agio saham/ on changes in Revaluation Tidak to equity Kepentingan

Additional fair value of surplus of Ditentukan ditentukan holders of non-pengendali/

Modal saham/ on paid-in available-for-sale property, plant penggunaannya/ penggunaannya/ the parent Non-controlling Jumlah ekuitas/

Share capital capital financial assets equipment appropriated unappropriated Company interest Total equity

Saldo 1 Januari 2017 75.600.000 3.900.000 4.430.000 207.871.425 12.774.497 165.771.401 470.347.323 ( 8.981) 470.338.342 Balance at 1 January 2017

Dividen (Catatan 26) - - - - - ( 90.720.000) ( 90.720.000) - ( 90.720.000) Dividend (Note 26)

Tantiem Dewan Direksi dan Dewan Tantiem Board of Directors and Board of

Komisaris (Catatan 26) - - - - - ( 3.860.000) ( 3.860.000) - ( 3.860.000) Commissioners (Note 26)

Jumlah laba dan penghasilan Total profit and

komprehensif lainnya tahun berjalan - - 570.000 88.671.698 2.225.503 80.137.246 171.604.447 ( 1.307) 171.603.140 other comprehensive income for the year

Saldo 31 Desember 2017 75.600.000 3.900.000 5.000.000 296.543.123 15.000.000 151.328.647 547.371.770 ( 10.288) 547.361.482 Balance at 31 December 2017

Dividen (Catatan 26) - - - - - ( 30.240.000) ( 30.240.000) - ( 30.240.000) Dividend (Note 26)

Tantiem Dewan Direksi dan Dewan Tantiem Board of Directors and Board of

Komisaris (Catatan 26) - - - - - ( 2.376.000) ( 2.376.000) - ( 2.376.000) Commissioners (Note 26)

Jumlah laba dan penghasilan Total profit and

komprehensif lainnya tahun berjalan - - - - 1.500.000 92.992.380 94.492.380 3.302 94.495.682 other comprehensive income for the year

Saldo 31 Desember 2018 75.600.000 3.900.000 5.000.000 296.543.123 16.500.000 211.705.027 609.248.150 ( 6.986) 609.241.164 Balance at 31 December 2018

Catatan 18/ Catatan 19/ Catatan 9/

Note 18 Note 19 Note 9

Saldo laba/Retained earnings




LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY


(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated )

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E

which are an integral part of

the Consolidated Financial Statements taken as a whole

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

Ekshibit D Exhibit D

2 0 1 8 2 0 1 7

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari pelanggan 3.328.022.932 2.116.834.064 Cash receipts from customers

Pembayaran kas kepada: Cash paid to:

Pemasok 3.068.455.649)( 1.694.971.417)( Suppliers

Direksi dan karyawan 138.844.689)( 118.666.347)( Directors and employees

Kas dihasilkan dari operasi 120.722.594 303.196.300 Cash generated from operations

Pembayaran bunga dan beban keuangan 57.079.103)( 48.209.496)( Payments of interest and financial cost

Beban operasi dan lainnya 117.607.209)( 108.284.958)( Operation expenses and others

Penerimaan (pembayaran) pajak 4.956.846 60.753.310)( Received (payments) of taxes

Restitusi pajak pertambahan nilai 56.450.875 - Tax restitusion value added tax

Arus kas bersih tersedia dari aktivitas operasi 7.444.003 85.948.536 Net cash flows provided by operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Deposito berjangka 1.333.215 - Time deposits

Perolehan aset tetap 48.473.705)( 68.349.222)( Acquisitions of property, plant and equipment

Hasil penjualan aset tetap 1.004.800 712.045 Proceeds from sales property, plant and equipment

Pembayaran aset tidak lancar lainnya 7.899.554)( 1.195.871)( Payments of other non-current assets

Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi 54.035.244)( 68.833.048)( Net cash flows used in investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Penerimaan (pembayaran) pinjaman utang bank 91.682.149 24.301.721)( Received (payments) of bank loans

Pembayaran dividen final tahun 2017 27.564.575)( - Final dividend payment 2017

Pembayaran dividen final tahun 2016 - 60.480.000)( Final dividend payment 2016

Pembayaran dividen interim - 30.240.000)( Payment interim dividend

Penerimaan (pembayaran) utang sewa pembiayaan 21.551.393 1.715.435)( Received (payments) of finance leases liabilities

Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)

aktivitas pendanaan 85.668.967 116.737.156)( Net cash flows provided by (used in) financing activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN

DALAM KAS DAN SETARA KAS 39.077.726 99.621.668)( CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 61.241.170 160.862.838 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 100.318.896 61.241.170 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR

terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan which are an integral part of

dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan the Consolidated Financial Statements taken as a whole


(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi pada Ekshibit E See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS

These Consolidated Financial Statements are Originally

Issued in Indonesian Language


Ekshibit E Exhibit E

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2018 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

1. U M U M 1. G E N E R A L

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Jembo Cable Company Tbk (“Perusahaan”) didirikan dalam rangka Undang-Undang PenanamanModal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 juncto undang-undang No. 12 Tahun 1970 berdasarkan akta Notaris No. 51 tanggal 17 April 1973 dari Lody Herlianto, S.H., Notaris di Jakarta. Anggaran dasar beserta perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/106/17 tanggal 30 Maret 1974 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35 tanggal 3 Mei 1983, Tambahan No. 490 dan No. 491. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir diubah dengan akta Notaris No. 26 tanggal 27 Juni 2008 dari Ati Mulyati, S.H., Notaris di Jakarta mengenai perubahan pengurus Perusahaan dan perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana penerimaan laporan akta perubahan anggaran dasar perusahaan dengan Surat Keputusan No. AHU-56016.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 27 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 17 tanggal 27 Februari 2009, Tambahan No. 6027.

a. Establishment and General Information

PT Jembo Cable Company Tbk (“the Company”) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 of Year 1968 as amended by Law No. 12 of Year 1970 based on Notarial deed No. 51 dated 17 April 1973 of Lody Herlianto, S.H., Notary in Jakarta. The Company’s articles of association together with its amendments were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A.5/106/17 dated 30 March 1974 and was published in the State Gazette No. 35 dated 3 May 1983, Supplement No. 490 and No. 491. The Company’s articles of association have been amended several times, the latest by Notarial deed No. 26 dated 27 June 2008, of Ati Mulyati, S.H., Notary in Jakarta, regarding the exchange of the Company’s management’s and to conform with Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Companies. These amendments were approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia as reflected in the acknowledgment of notification on changes of the article of association of the Company in his Decision Letter No. AHU-56016.AH.01.02.Tahun 2008 dated 27 August 2008 and was published in the State Gazette of the Republic Indonesia No. 17 dated 27 February 2009, Supplement No. 6027.

Perusahaan berdomisili di Tangerang, Banten, dengan pabrik berlokasi di Jl. Pajajaran, KelurahanGandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang. Kantor perusahaan beralamat di Mega Glodok Kemayoran, Office Tower B Lantai 6, Jl. Angkasa Kav B-6, Kemayoran, Jakarta Pusat – Indonesia.

The Company is domiciled in Tangerang, Banten and factory located in Jl. Pajajaran, Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang. The Company’s office is located in Mega Glodok Kemayoran, Office Tower B 6th Floor, Jl. Angkasa Kav B-6, Kemayoran, Central Jakarta – Indonesia.

Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang usaha industri kabel listrik dan telekomunikasi. Kegiatan usaha komersial Perusahaan dimulai sejak tahun 1974.

In accordance with Article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities comprises manufacturing of electrical and telecommunications cables. The Company started commercial operations since 1974.

Entitas induk langsung adalah PT Monaspermata Persada, yang juga didirikan di Indonesia.

The Company’s parent entity is PT Monaspermata Persada, also incorporate and domiciled in Indonesia.

Berdasarkan akta Notaris No. 6 tanggal 4 Mei 2018Buchari Hanafi, S.H., Mkn, Notaris di Jakarta telah dilakukan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

Based on Notarial deed No. 6 dated 4 May 2018 of Buchari Hanafi, S.H., Mkn, Notary in Jakarta, has been changed in the composition of the boards of Commisioners and Directors of the Company consisted of the following:

2 0 1 8 2 0 1 7

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Presiden Komisaris dan : Drs. I Gusti Made Drs. I Gusti Made : President Commissioner and

Komisaris Independen Putera Astaman Putera Astaman Independent Commissioner

Komisaris : Merryanawati Anwar Merryanawati Anwar : Commissioner

Komisaris : Soebiantoro - : Commissioner

Komisaris Independen : Drs. Andreas Soewatjono Drs. Andreas Soewatjono : Independent Commissioners

Soedjijanto, MBA Soedjijanto, MBA


Ekshibit E/2 Exhibit E/2




1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)

a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan) a. Establishment and General Information(Continued)

Berdasarkan akta Notaris No. 6 tanggal 4 Mei 2018 Buchari Hanafi, S.H., Mkn, Notaris di Jakarta telah dilakukan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:(Lanjutan)

Based on Notarial deed No. 6 dated 4 May 2018 of Buchari Hanafi, S.H., Mkn, Notary in Jakarta, has been changed in the composition of the boards of Commisioners and Directors of the Company consisted of the following: (Continued)

2 0 1 8 2 0 1 7

Dewan Direksi Board of Directors

Presiden Direktur : Santoso Santoso : President Director

Direktur : Drs. Antonius Benady Drs. Antonius Benady : Director

Direktur : Nany Ang Santoso Nany Ang Santoso : Director

Direktur : Toru Onuki Toru Onuki : Director

Direktur : Cahayadi Santoso - : Director

Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

The composition of the Audit Committee as of 31 December 2018 and 2017 is as follows:

2 0 1 8 2 0 1 7

Komite Audit Audit Committee

Ketua : I Gusti Made Putera I Gusti Made Putera : Chairman

Astaman Astaman

Anggota : Udin Suadma, SE, MM Udin Suadma, SE, MM : Member

Anggota : : MemberErwindiawan, SE,

M.Ak, CMA, CIBA,

CBV, CSRS

Erwindiawan, SE,

M.Ak, CMA, CIBA,

CBV, CSRS

Sekretaris Perusahaan per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah Drs. Antonius Benady.

The Company’s Corporate Secretary as of 31 December 2018 and 2017 is Drs. Antonius Benady.

Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata sejumlah 978 karyawan selama tahun 2018(2017: 944 karyawan) (Tidak diaudit).

The Company has average total number of 978 employees during 2018 (2017: 944 employees) (Unaudited).

Imbalan yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018 sebesar Rp 8.797.305 (2017: Rp 8.510.207).

Total remuneration paid to Commissioners and Directors for the year ended 31 December 2018 amounting to Rp 8,797,305 (2017: Rp 8,510,207).

b. Entitas Anak b. Subsidiary

Perusahaan memiliki penyertaan saham sebesar 99,89% pada PT Jembo Energindo, entitas anaknyayang berkedudukan di Jakarta dengan bidang usaha industri pembangkit tenaga listrik, industripembuatan, perakitan, penyediaan, pemasangan dan penjualan solar panel dan light emitting diode(LED). PT Jembo Energindo, entitas anak didirikanpada tanggal 17 Juni 2001. Entitas anak tersebut mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 5 Agustus 2002. Pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah aset entitas anaknya sebesar Rp 22.443.096 (2017: Rp 21.441.164).

The Company has 99.89% ownership interests in PT Jembo Energindo, its subsidiary which is located in Jakarta and engaged in providing electrical power plant, industry of manufacture, assembly, supply, installation and sale of solar panel and light emitting diode (LED). PT Jembo Energindo, a subsidiary, was established on 17 June 2001. The subsidiary started commercial operations on 5 August 2002. On 31 December 2018, total assets of its subsidiary amounting to Rp 22,443,096 (2017: Rp 21,441,164).






1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)

c. Penawaran Umum Efek c. Public Offering of Shares

Pada tanggal 9 Oktober 1992, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK) dengan suratnya No. S-1676/PM/1992 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat melalui pasar modal sejumlah 10.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 (angka penuh) per saham. Pada tanggal 18 Nopember 1992, saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, seluruh saham atau sejumlah 151.200.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).

As of 9 October 1992, the Company obtained the Note of Effective Statement with Share Registration No. S-1676/PM/1992 from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam - LK) for the Company’s public offering of 10,000,000 shares with a par value of Rp 500 (full amount) per share. On 18 November 1992, these shares were listed in the Jakarta Stock Exchange (currently known as Indonesia Stock Exchange).

As of 31 December 2018 and 2017, all of the Company’s shares or amounting to 151,200,000 shares has been listed in the Indonesia Stock Exchange (formerly known as Jakarta Stock Exchange).

d. Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian d. Issuance of The Consolidated Financial

Statements

Dewan Direksi bertanggung jawab terhadappenyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 27 Maret 2019.

The Board of Director responsible for the preparation and persentation of the consolidated financial statements that have been finalized and approved for issuance on 27 March 2019.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar Penyusunan a. Basis of Preparation

Prinsip kebijakan akuntansi yang diadopsi dalampenyusunan laporan keuangan konsolidasian dinyatakan dalam Catatan 2. Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten untuk setiap tahun penyajian, kecuali dinyatakan lain.

The principal accounting policies adopted in the preparation of the financial statement are set out in Note 2. The policies have been consistently applied to all the years presented, unless otherwise stated.

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”).

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standard (“SAK”).

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anaknya.

The consolidated financial statements are presented in Rupiah (Rp) which is the functional currency of the Company and its subsidiary.

Seluruh angka dibulatkan menjadi Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.

Amounts are rounded to the nearest thousand, unless otherwise stated.






2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(Continued)

a. Dasar Penyusunan (Lanjutan) a. Basis of Preparation (Continued)

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared by using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasianberdasarkan SAK mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mensyaratkan manajemen Perusahaan dan entitas anaknya untuk menggunakan pertimbangan dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anaknya. Hal-hal di mana pertimbangan dan estimasi yang signifikan telah dibuat dalam penyusunan laporan keuangan beserta dampaknya diungkapkan dalam Catatan 3.

The preparation of consolidated financial statement in compliance with SAK requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires the Company and its subsidiary management to exercise judgement in applying the Company and its subsidiary accounting policies. The areas where significant judgements and estimates have been made in preparing the financial statements and their effect are disclosed in Note 3.

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali sebagaimana diungkapkan didalam kebijakan akuntansi di bawah ini: Instrumen keuangan - nilai wajar melalui

laporan laba rugi Instrumen keuangan - tersedia untuk dijual Kontinjensi Revaluasi aset tetap Liabilitas imbalan pasti bersih Liabilitas pembayaran berbasis saham yang

diselesaikan dengan kas.

The consolidated financial statements have been prepared on the in historical cost concept, except when disclosed in the accounting policies below: Financial instruments – fair value through

profit or loss Financial instruments – available for sale Contingent consideration Revalued property, plant and equipment Net defined benefit liability

Cash settled share-based payment liabilities.

b. Standar baru, amandemen, revisi, penyesuaian dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

b. New Standards, Amendments, Improvements and Interpretations of Financial Accounting Standards

Standar baru, amandemen, revisi, penyesuaian dan interpretasi yang telah diterbitkan, dan yang akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2018 namun tidak berdampak material terhadap laporankeuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: - Amandemen PSAK 13, “Properti Investasi –

Pengalihan Properti Investasi”; - PSAK 15 (Penyesuaian), “Investasi pada Entitas

Asosiasi dan Ventura Bersama”; - Amandemen PSAK 16, “Aset Tetap – Agrikultur:

Tanaman Produktif”; - Amandemen PSAK 46, “Pajak Penghasilan –

Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi”;

- Amandemen PSAK 53, “Pembayaran Berbasis Saham – Klasifikasi dan Pengukuran Transaksi Pembayaran Berbasis Saham”;

- PSAK 67 (Penyesuaian), “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”; dan

- PSAK 69, “Agrikultur”.

New standards, amendments, improvements and interpretations issued and effective for the financial year at or after 1 January 2018 which do not have material impact on the consolidated financial statement are as follows: - Amendments to PSAK 13, “Investment Property

Transfers of Investment Property” - PSAK 15 (Improvements); “Investment in

Associates and Joint Ventures” - Amendments to PSAK 16, “Property, Plant and

Equipment – Agriculture: Bearer Plants”; - Amendments to PSAK 46, “Income Taxes –

Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses”;

- Amendments to PSAK 53, “Share-based Payment – Classification and Measurement of Share-based Payment Transactions”;

- PSAK 67 (Improvements), “Disclosures of Interest in Other Entities”; and

- PSAK 69, “Agriculture”.






2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(Continued)

b. Standar baru, amandemen, revisi, penyesuaian dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (Lanjutan)

b. New Standards, Amendments, Improvements and Interpretations of Financial Accounting Standards (Continued)

Pada tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, manajemen sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar dan interpretasi standar baru dan amandemen standar berikut yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2018 adalah sebagai berikut: - ISAK 33, “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan

Dimuka”; - Amandemen PSAK 15, “Investasi pada Entitas

Asosiasi dan Ventura Bersama: Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”;

- Amandemen PSAK 62, “Kontrak Asuransi”;

- PSAK 71, “Instrumen Keuangan”; - Amandemen PSAK 71, “Intrumen Keuangan:

Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif”;

- PSAK 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”; dan

- PSAK 73, “Sewa”.

As at the authorization date of the consolidated financial statements, the management is still evaluating the potential impact of the new standards and interpretation and amendments to standards which have been issued but are not yet effective for the financial year beginning on 1 January 2018 as follows: - ISAK 33, “Foreign Currency Transactions and

Advance Consideration”; - Amendments to PSAK 15, “Investments in

Associate and Joint Ventures: Long Term Interest in Associate and Joint Ventures”;

- Amendments to PSAK 62, “Insurance Contracts”;

- PSAK 71, “Financial Instruments”; - Amendments to PSAK 71, “Financial

Instruments: Prepayment Features with Negative Compensation”;

- PSAK 72, “Revenue from Contracts with Customers”; and

- PSAK 73, “Leases”.

Seluruh standar baru dan amandemen standar berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai1 Januari 2020, sementara interpretasi standar baru berlaku efektif dimulai 1 Januari 2019. Penerapan dini atas standar baru dan amandemen standar tersebut diperkenankan, sementara penerapan dini atas PSAK 73 diperkenankan jika telah menerapkan dini PSAK 72.

All new standards and amendments to standards are effective for the financial year beginning 1 January 2020, while the new interpretation is effective beginning 1 January 2019. Early adoption of the above new standards and amendments to standards is permitted, while early adoption of PSAK 73 is permitted only upon early adoption also of PSAK 72.

Perusahaan dan entitas anaknya melakukan penerapan pertama kali atas seluruh standar baru dan/atau yang direvisi yang berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2018, termasuk standar baru dan/atau yang direvisi berikut ini yang mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anaknya:

The Company and its subsidiaries made first time adoption of all the new and/or revised standards effective for the periods beginning on or after 1 January 2018, including the following new and/or revised standards that have affected the consolidated financial statements of The Company and its subsidiaries.

Amandemen PSAK 2, “Laporan Arus Kas –

Prakarsa Pengungkapan”; Amendments to PSAK 2, “Statement of Cash

Flows – Disclosure Initiative”; Mulai 1 Januari 2018, entitas diharuskan untuk mengungkapkan informasi yang akan memungkinkan pengguna untuk memahami perubahan dalam liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan. Ini termasuk perubahan yang timbul dari: arus kas, seperti penarikan dan pelunasan pinjaman; perubahan non tunai, seperti akuisisi, pelepasan dan perbedaan nilai tukar yang belum direalisasi.

Beginning 1 January 2018, entities are required to disclose information that will allow users to understand changes in liabilities arising from financing activities. This includes changes arising from: cash flows, such as drawdowns and repayments of borrowings; non-cash changes, such as acquisitions, disposals and unrealised exchange differences.






2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

c. Dasar Konsolidasian c. Basis of Consolidation

Apabila Perusahaan mengendalikan investee, maka hal tersebut diklasifikasikan sebagai entitas anak. Perusahaan mengendalikan investee jika tiga elemen berikut terpenuhi: kekuasaan atasinvestee, eksposur atau hak atas imbal hasil variable dari keterlibatannya dengan investee, dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Pengendalian dapat dikaji kembali ketika fakta dan kondisi mengindikasikan bahwa terdapat kemungkinan adanya perubahan pada elemen pengendalian tersebut.

Where the Company has control over an investee, it is classified as a subsidiary. The Company controls an investee if all three of the following elements are present: power over the investee, exposure to variable returns from the investee, and the ability of the investor to use its power to affect those variable returns. Control is reassessed whenever facts and circumstances indicate that there may be a change in any of these elements of control.

Pengendalian de facto terjadi pada situasi dimana Perusahaan memiliki kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan atas investee tanpa memiliki hak suara mayoritas. Untuk menentukan apakah pengendalian de facto terjadi, maka Perusahaan mempertimbangkan beberapa fakta dan keadaan berikut ini: - Ukuran kepemilikan hak suara entitas relatif

terhadap ukuran dan penyebaran kepemilikan pemilik suara lain;

- Hak suara potensial yang substantif yang dimiliki oleh perusahaan dan para pihak lain;

- Pengaturan kontraktual lain; - Pola historis dalam penggunaan hak suara.

De-facto control exists in situations where the Company has the practical ability to direct the relevant activities of the investee without holding the majority of the voting rights. In determining whether de-facto control exists the company considers all relevant facts and circumstances, including: - The size of the Company’s voting rights

relative to both the size and dispersion of other parties who hold voting rights;

- Substantive potential voting rights held by the company and by the other parties;

- Other contractual arrangements; - Historic pattern in voting attendance.

Laporan keuangan konsolidasian menyajikan hasilPerusahaan dan entitas anaknya seolah-olah merupakan satu entitas. Transaksi antar entitas dan saldo antara entitas Perusahaan dan entitas anaknya oleh karena itu dieliminasi secara penuh.

The consolidated financial statements present the results of the Company and its subsidiary as if they formed a single entity. Intercompany transactions and balances between entity in the Company and its subsidiary are therefore eliminated in full.

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan hasil kombinasi bisnis dengan menggunakan metode akuisisi. DaIam laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas teridentifikasi, dan liabilitas kontinjensi pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Hasil tersebut dimasukkan dalam laporan pendapatan komprehensif konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Hasil tersebut tidak dikonsolidasi sejak pada tanggal pengendalian hilang.

The consolidated financial statements incorporate the results of business combinations using the acquisition method. In the statement of financial position, the acquiree's identifiable assets, liabilities and contingent liabilities are initially recognized at their fair values at the acquisition date. The results of acquired operations are included in the consolidated statement of comprehensive income from the date on which control is obtained. They are deconsolidated from the date on which control ceases.







d. Kepentingan Non-Pengendali d. Non-Controlling Interests

Untuk bisnis kombinasi yang terjadi sebelum tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan pada awalnya mengakui adanya kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi pada bagian proporsional milik kepentingan non-pengendali dari aset net milik pihak yang diakuisisi. Untuk bisnis kombinasi yang terjadi setelah tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan memiliki pilihan, atas dasar transaksi per transaksi, untuk pengakuan awal kepentingan non-pengendali atas pihak yang diakuisisi yang merupakan kepentingan kepemilikan masa kini dan memberikan kepada pemegangnya sebesar bagian proporsional atas aset neto milik entitas ketika dilikuidasi pada baik nilai wajar tanggal akuisisi atau, pada bagian proporsional kepemilikan instrumen masa kini sejumlah aset neto teridentifikasi milik pihak yang diakuisisi. Komponen lain kepentingan nonpengendali seperti opsi saham beredar secara umum diakui pada nilai wajar.

For business combinations completed prior to 1 January 2011, the Company initially recognized any non-controlling interest in the acquiree at the non-controlling interest's proportionate share of the acquiree's net assets. For business combinations completed on or after 1 January 2011 the Company has the choice, on a transaction by transaction basis, to initially recognized any non-controlling interest in the acquiree which is a present ownership interest and entitles its holders to a proportionate share of the entity's net assets in the event of liquidation at either acquisition date fair value or, at the present ownership instruments' proportionate share in the recognized amounts of the acquiree's identifiable net assets. Other components of non-controlling interest such as outstanding share options are generally measured at fair value.

Perusahaan dan entitas anaknya tidak memilih untuk menggunakan opsi nilai wajar pada tanggal akuisisi yang telah selesai saat ini.

The Company and its subsidiary has not elected to take the option to use fair value in acquisitions completed to date.

Sejak tanggal 1 Januari 2011, total penghasilan komprehensif yang tidak sepenuhnya dimiliki oleh entitas anak diatribusikan kepada pemilik dari entitas induk dan kepada kepentingan non-pengendali dalam proporsi sesuai dengan kepentingan kepemilikan. Sebelum tanggal tersebut, kerugian yang tidak terjadi dalam entitas anak diatribusikan seluruhnya kepada Perusahaan. Berdasarkan persyaratan ketentuan transisi dalam PSAK 4 (Revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Terpisah, nilai tercatat kepentingan non-pengendali pada tanggal efektif amandemen tersebut tidak disajikan kembali.

From 1 January 2011, the total comprehensive income of non-wholly owned subsidiary is attributed to owners of the parent and to the non-controlling interests in proportion to their relative ownership interests. Before this date, unfunded losses in such subsidiary were attributed entirely to the Company. In accordance with the transitional requirements of PSAK 4 (Revised 2009): Consolidated and Separate Financial Statements, the carrying value of non-controlling interests at the effective date of the amendment has not been restated.

e. Mata Uang Asing e. Foreign Currency

Transaksi yang terjadi pada Perusahaan dan entitas anaknya dalam mata uang selain mata uang lingkungan ekonomi utama di mana entitas Perusahaan tersebut beroperasi (mata uang fungsional) diakui dengan menggunakan kurs ketika transaksi tersebut terjadi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ditranslasikan dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan.

Transactions entered into by Company and its subsidiary in a currency other than the currency of the primary economic environment in which they operate (their "functional currency") are recorded at the rates ruling when the transactions occur. Foreign currency monetary assets and liabilities are translated at the rates ruling at the reporting date.







e. Mata Uang Asing (Lanjutan) e. Foreign Currency (Continued)

Perbedaan nilai tukar yang terjadi ketika mentranslasikan ulang aset dan liabilitas moneter yang belum diselesaikan diakui langsung dalam laba rugi, kecuali pinjaman dalam mata uang asing yang digunakan sebagai lindung nilai terhadap investasi neto pada operasi luar negeri, yang mana perbedaan nilai tukar ini diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi dalam cadangan nilai tukar asing bersama dengan perbedaan nilai tukar yang terjadi karena pentranslasian ulang operasi luar negeri. Keuntungan dan kerugian nilai tukar yang terjadi karena pentranslasian ulang aset keuangan moneter tersedia untuk dijual diperlakukan sebagai komponen terpisah dari perubahan nilai wajar dan di akui dalam laba rugi. Keuntungan dan kerugian nilai tukar atas aset keuangan non-moneter tersedia untuk dijual membentuk secara keseluruhan keuntungan atau kerugian yang diakui terkait instrumen keuangan tersebut.

Exchange differences arising on the retranslation of unsettled monetary assets and liabilities are recognized immediately in profit or loss, except for foreign currency borrowings qualifying as a hedge of a net investment in a foreign operation, in which case exchange differences are recognized in other comprehensive income and accumulated in the foreign exchange reserve along with the exchange differences arising on the retranslation of the foreign operation.

Exchange gains and losses arising on the retranslation of monetary available for sale financial assets are treated as a separate component of the change in fair value and recognized in profit or loss. Exchange gains and losses on non-monetary available for sale financial assets form part of the overall gain or loss recognized in respect of that financial instrument.

Ketika dikonsolidasi, hasil dari aktivitas usaha di luar negeri ditranslasikan dalam unit mata uang dengan menggunakan kurs yang mendekati saat transaksi tersebut terjadi. Seluruh aset dan liabilitas yang terjadi dari aktivitas usaha di luar negeri, termasuk goodwill yang terjadi karena pengakuisisian operasi tersebut, ditranslasikan dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan. Perbedaan nilai tukar yang terjadi ketika mentranslasikan aset neto awal pada kurs awal dan hasil operasi usaha luar negeri pada kurs aktual diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi dalam cadangan nilai tukar asing.

On consolidation, the results of overseas operations are translated into currency unit at rates approximating to those ruling when the transactions took place. All assets and liabilities of overseas operations, including goodwill arising on the acquisition of those operations, are translated at the rate ruling at the reporting date.Exchange differences arising on translating the opening net assets at opening rate and the results of overseas operations at actual rate are recognized in other comprehensive income and accumulated in the foreign exchange reserve.

Keuntungan atau kerugian dari perbedaan nilai tukar diakui dalam laporan keuangan tersendiri milik Perusahaan atas translasian item moneter jangka panjang yang membentuk investasi neto milik Perusahaan pada operasi luar negeri yang direklasifikasikan pada penghasilan komprehensif lain dan diakumulasikan dalam cadangan nilai tukar asing dalam konsolidasian.

Exchange differences recognized profit or loss in the Company's separate financial statements on the translation of long-term monetary items forming part of the Company's net investment in the overseas operation concerned are reclassified to other comprehensive income and accumulated in the foreign exchange reserve on consolidation.

Ketika aktivitas usaha luar negeri dilepaskan, kumulatif perbedaan nilai tukar diakui dalam cadangan nilai tukar asing terkait dengan operasi tersebut sampai dengan tanggal pelepasan dialihkan dalam laporan penghasilan komprehensif konsolidasian sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian pelepasan.

On disposal of a foreign operation, the cumulative exchange differences recognized in the foreign exchange reserve relating to that operation up to the date of disposal are transferred to the consolidated statement of comprehensive income as part of the profit or loss on disposal.







e. Mata Uang Asing (Lanjutan) e. Foreign Currency (Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 kurs yang digunakan (angka penuh) adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2018 and 2017, the exchange rate (full amount) are as follows:

Mata uang 2 0 1 8 2 0 1 7 Foreign Currencies

1 Poundsterling Inggris/Rupiah 18.373 18.218 GBP 1/Rupiah

1 Euro Eropa/Rupiah 16.560 16.174 EUR 1/Rupiah

1 Dolar Amerika Serikat/Rupiah 14.481 13.548 USD 1/Rupiah

1 Dolar Australia/Rupiah 10.211 10.557 AUD 1/Rupiah

100 JPY/ Rupiah 13.112 11.540 100 JPY/ Rupiah

1 Dolar Singapore/Rupiah 10.603 10.134 SGD 1/Rupiah

1 Yuan China/Rupiah 2.110 2.073 CNY 1/Rupiah

f. Pihak-pihak Berelasi f. Related Parties

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya.

A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements.

i. Orang atau anggota keluarga dekatnya

mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: a. memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama atas entitas pelapor; b. memiliki pengaruh signifikan atas entitas

pelapor; atau c. merupakan personil manajemen kunci

entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

i. A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: a. has control or joint control over the

reporting entity; b. has significant influence over the

reporting entity; or c. is a member of the key management

personnel of the reporting entity or a parent of the reporting entity.

ii. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu dari kondisi berikut: a. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota

dari Perusahaan yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain);

b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu Perusahaan, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

ii. An entity is related to a reporting entity if any of the following condition applies: a. The entity and the reporting entity are

members of the same the Company (which means that each parent, Subsidiary and fellow Subsidiary is related to the others);

b. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a Group of which the other entity is a member);

c. Both entities are joint ventures of the same third party;







f. Pihak-pihak Berelasi (Lanjutan) f. Related Parties (Continued)

ii. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor

jika memenuhi salah satu dari kondisi berikut:(Lanjutan) d. Satu entitas adalah ventura bersama dari

entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Apabila entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;

f. Entitas dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (i).

g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (i)(a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

h. Entitas, atau anggota dari kelompok di mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor.

ii. An entity is related to a reporting entity if any of the following condition applies: (Continued)

d. One entity is joint venture of a third entity

and the other entity is an associate of the third entity;

e. The entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is running itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;

f. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (i).

g. Someone who was identified in (i)(a) has

significant influence in the entity or as a personnel of key management entity (or the parent entity).

h. The entity or member from a group wherethe entity is a part of that group, providing personnel of key management entity service to the informant entity or the parent of the informant entity.

Transaksi tersebut dilakukan berdasarkan persyaratan yang disepakati oleh para pihak. Persyaratan-persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi-transaksi dengan bukan pihak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those transactions with unrelated parties.

g. Aset Keuangan g. Financial Assets

Perusahaan dan entitas anaknya mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori yang dijelaskan di bawah ini, tergantung pada tujuan pengakuisisian aset. Perusahaan dan entitas anaknya tidak mengklasifikasikan aset keuangannya sebagai dimiliki hingga jatuh tempo.

The Company and its subsidiary classify its financial assets into one of the categories discussed below, depending on the purpose for which the asset was acquired. The Company and its subsidiary have not classified any of its financial assets as held to maturity.







g. Aset Keuangan (Lanjutan) g. Financial Assets (Continued)

Selain daripada aset keuangan untuk tujuan lindung nilai, kebijakan akuntansi Perusahaan dikategorikan sebagai berikut:

Other than financial assets in a qualifying hedging relationship, the Company accounting policy for each category is as follows:

Pinjaman dan Piutang Aset pinjaman dan piutang merupakan aset keuangan non-derivative dengan pembayaran tetap atau yang telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Aset tersebut pada dasarnya terjadi melalui cadangan barang dan jasa kepada pelanggan (misalnya, piutang dagang), namun juga memasukkan jenis aset moneter kontraktual lain. Pengakuan awal aset tersebut pada nilai wajar ditambahkan dengan biaya transaksi yang langsung diatribusikan pada akuisisi atau penerbitannya, dan selanjutnya dicatat pada biaya amortisasi dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif, dikurangi dengan cadangan untuk penurunan nilai.

Loans and receivables These assets are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They arise principally through the provision of goods and services to customers (e.g. trade receivables), but also incorporate other types of contractual monetary asset. They are initially recognized at fair value plus transaction costs that are directly attributable to their acquisition or issue, and are subsequently carried at amortised cost using the effective interest rate method, less provision for impairment.

Cadangan penurunan nilai diakui ketika ada bukti objektif (seperti kesulitan keuangan signifikan pada pihak lawan atau gagal bayar atau penundaan pembayaran signifikan) bahwa Kelompok Usaha tidak dapat menagih seluruh jumlah yang jatuh tempo berdasarkan persyaratan piutang, jumlah cadangan berbeda antara jumlah tercatat neto dan nilai kini arus kas masa depan yang diharapkan dari piutang yang mengalami penurunan nilai tersebut. Untuk piutang usaha, yang dilaporkan secara neto, cadangan seperti ini dicatat dalam akun pencadangan terpisah dengan kerugian diakui dalam beban administrasi dalam laporan penghasilan komprehensif konsolidasian. Ketika terkonfirmasi bahwa piutang usaha tidak dapat ditagih, nilai tercatat bruto dari aset tersebut dihapus terhadap cadangannya.

Impairment provisions are recognized when there is objective evidence (such as significant financial difficulties on the part of the counterparty or default or significant delay in payment) that the Group will be unable to collect all of the amounts due under the terms receivable, the amount of such a provision being the difference between the net carrying amount and the present value of the future expected cash flows associated with the impaired receivable. For trade receivables, which are reported as net, such provisions are recorded in a separate allowance account with the loss being recognized within administrative expenses in the consolidated statement of comprehensive income. On confirmation that the trade receivable will not be collectable, the gross carrying value of the asset is written off against the associated provision.

Dari waktu ke waktu, Perusahaan dan entitas anaknya memilih untuk menegosiasi kembali persyaratan jatuh tempo piutang usaha dari pelanggan yang memiliki transaksi historis yang baik. Negosiasi ulang seperti ini dapat mengubah jangka waktu pembayaran daripada perubahan jumlah terutang dan, sebagai akibatnya, arus kas baru yang diharapkan terdiskonto pada tingkat suku bunga efektif dan perbedaan yang dihasilkan untuk nilai wajar diakui dalam laporan penghasilan komprehensif konsolidasian (laba operasi).

From time to time, the Company and its subsidiary elect to renegotiate the terms of trade receivables due from customers with which it has previously had a good trading history. Such renegotiations will lead to changes in the timing of payments rather than changes to the amounts owed and, in consequence, the new expected cash flows are discounted at the original effective interest rate and any resulting difference to the carrying value is recognized in the consolidated statement of comprehensive income (operating profit).

Pinjaman dan piutang Perusahaan dan entitas anaknya meliputi piutang usaha dan piutang lainnya dan kas dan setara kas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

The Company and its subsidiary's loans and receivables comprise trade and other receivables and cash and cash equivalents in the consolidated statement of financial position.







h. Kas dan Setara Kas h. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas, deposito jangka pendek, investasi jangka pendek yang tingkat likuidasinya sangat tinggi dengan jatuh tempo dalam waktu kurang dari tiga bulan, dan untuk tujuan laporan arus kas – rekening giro. Rekening giro disajikan dalam liabilitas jangka pendek dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada laporan arus kas konsolidasian, kas dansetara kas mencakup kas, simpanan yangsewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasilikuid jangka pendek lainnya dengan yang jatuhtempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dancerukan. Pada laporan posisi keuangankonsolidasian, cerukan disajikan bersamasebagai pinjaman dalam liabilitas jangka pendek.

Cash and cash equivalents includes cash in hand, deposits held at call with banks, other short term highly liquid investments with original maturities of three months or less, and – for the purpose of the statement of cash flows - bank overdrafts. Bank overdrafts are shown within loans and borrowings in current liabilities on the consolidated statement of financial position. In the consolidated statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash in hand, deposits held at call with banks, other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, and bank overdrafts. In the consolidated statement of financial position, bank overdrafts are show within borrowings in current liabilities.

i. Piutang Usaha dan Piutang Non-Usaha i. Trade and Non-Trade Receivables

Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari pelanggan atas penjualan barang daganganatau jasa dalam kegiatan usaha normal. Jikapiutang diperkirakan dapat ditagih dalam waktusatu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.

Trade receivables are amounts due from customers for merchandise sold or services performed in the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.

Piutang non-usaha dari pihak berelasi merupakan saldo piutang yang terkait dengan pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasi Perusahaan. Piutang usaha dan piutang non-usaha padaawalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi provisi atas penurunan nilai.

Non-trade receivables from related parties are receivables balance reflecting loan given to related parties of the Company. Trade and non trade receivables are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, if the impact of discounting is significant, less any provision for impairment.

Kolektibilitas piutang usaha dan piutang non-usaha ditinjau secara berkala. Piutang yangdiketahui tidak tertagih, dihapuskan dengansecara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapatbukti yang objektif bahwa Perusahaan dan entitas anaknya tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukkan adanya penurunan nilai piutang. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal.

Collectability of trade and non-trade receivables is reviewed on an ongoing basis. Debts which are known to be uncollectible are written off by reducing the carrying amount directly. An allowance account is used when there is objective evidence that the the Company and its subsidiary will not be able to collect all amounts due according to the original terms of the receivables. Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation, and default or delinquency in payments are considered indicators that the trade receivable is impaired. The amount of the impairment allowance is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate.







i. Piutang Usaha dan Piutang Non-Usaha (Lanjutan) i. Trade and Non-Trade Receivables (Continued)

Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material. Jumlah kerugian penurunan nilai diakui padalaporan laba rugi dan disajikan dalam “bebanpenurunan nilai”. Ketika piutang usaha danpiutang non-usaha, yang rugi penurunannilainya telah diakui, tidak dapat ditagih padaperiode selanjutnya, maka piutang tersebutdihapusbukukan dengan mengurangi akunpenyisihan. Jumlah yang selanjutnya dapatditagih kembali atas piutang yang sebelumnyatelah dihapusbukukan, dikreditkan terhadap“beban penurunan nilai” pada laporan laba rugi.

Cash flows relating to short term receivables are not discounted if the effect of discounting is immaterial. The amount of the impairment loss is recognized in profit or loss within “impairment charges”. When a trade and non-trade receivable for which an impairment allowance had been recognized becomes uncollectible in a subsequent period, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against “impairment charges” in profit or loss.

j. Persediaan j. Inventories

Persediaan pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, dan selanjutnya sebesar mana yang lebih rendah antara biaya dan nilai realisasi neto. Biaya meliputi seluruh biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul dalam membawa persediaan hingga berada pada lokasi dan kondisi kini.

Biaya rata-rata tertimbang digunakan untuk menentukan biaya perolehan dari item yang dapat dipertukarkan.

Inventories are initially recognized at cost, and subsequently at the lower of cost and net realisable value. Cost comprises all costs of purchase, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition.

Weighted average cost is used to determine the cost of ordinarily interchangeable items.

k. Biaya Dibayar Di muka k. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka dibebankan selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are charged over their beneficial periods using the straight-line method.

l. Aset Tetap l. Property, Plant and Equipment

Aset tetap pada awalnya diakui pada biaya. Sama halnya dengan harga pembelian, biaya termasuk yang langsung diatribusikan ke biaya dan perkiraan nilai kini pada biaya yang tidak dapat dihindari di masa depan untuk dibongkar atau dilepas. Liabilitas diakui dalam cadangan.

Items of property, plant and equipment are initially recognized at cost. As well as the purchase price, cost includes directly at tributable costs and the estimated present value of any future unavoidable costs of dismantling and removing items.The corresponding liability is recognized within provisions.

Sejak tahun 2015 untuk aset tetap tanah, bangunan dan mesin disajikan sebesar nilai wajar, berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh penilai independen eksternal yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, dikurangi penyusutan untuk bangunan dan mesin. Revaluasi ini dilakukan dengan tingkat keteraturan yang memadai untuk menjamin bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari nilai wajar yang ditentukan pada periode pelaporan.

Since 2015 for land, buildings and machineries are shown at fair value, based on valuations performed by external independent valuers which are registered with Otoritas Jasa Keuangan, less subsequent depreciation for buildings and machineries. These revaluations are made with sufficient regularity to ensure that the carrying amount does not differ materially from that which would be determined using fair value at the end of the reporting period.







l. Aset Tetap (Lanjutan) l. Property, Plant and Equipment (Continued)

Perubahan pada nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi dalam cadangan revaluasi kecuali untuk penurunan nilai yang melebihi saldo kredit pada cadangan revaluasi, atau pembalikan untuk transaksi tersebut, diakui dalam laporan laba rugi. Peralatan pabrik, peralatan laboratorium, peralatan kantor, kendaraan bermotor dan instalasi listrik disajikan sebesar harga perolehan dikurangi dengan penyusutan. Harga perolehan termasuk pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset tersebut.

Changes in fair value are recognized in other comprehensive income and accumulated in the revaluation reserve except to the extent that any decrease in value in excess of the credit balance on the revaluation reserve, or reversal of such a transaction, is recognized in profit or loss. Factory equipment, laboratory equipment, office equipment, motor vehicles and electrical installations are stated at historical cost less depreciation. Historical cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the items.

Tanah tidak disusutkan. Penyusutan untuk aset dalam konstruksi tidak dapat dilakukan kecuali aset tersebut telah selesai atau siap digunakan. Penyusutan diterapkan untuk seluruh aset tetap sehingga telah dihapuskan dengan nilai tercatat selama masa manfaat ekonomi yang diharapkan.

Freehold land is not depreciated. Depreciation on assets under construction does not commence until they are complete and available for use. Depreciation is provided on all other items of property, plant and equipment so as to write off their carrying value over their expected useful economic lives.

Penyusutan menggunakan metode garis lurus, selama taksiran masa manfaat ekonomis. Estimasi masa manfaatnya adalah sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method, over the estimated useful lives. The estimated useful lives are as follows:

Tahun/Years

Bangunan 8 – 20 Buildings Instalasi listrik 5 Electrical installations M e s i n 5 – 15 Machineries Peralatan pabrik 4 – 15 Factory equipments Peralatan laboratorium 4 -5 Laboratory equipments Peralatan kantor 4 Office equipments Kendaraan bermotor 4 Motor vehicles

Pada tanggal revaluasi, akumulasi penyusutan atas bangunan dan mesin yang direvaluasi dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto dari aset dan jumlah neto disajikan kembali terhadap jumlah revaluasi aset. Selisih penyusutan atas revaluasi bangunan dan mesin terhadap jumlah yang akan dibebankan pada biaya historikal, dialihkan dari cadangan revaluasi ke saldo laba ketika tanah, bangunan dan mesin dibebankan melalui laporan penghasilan komprehensif lain konsolidasian(misalnya melalui penyusutan, penurunan nilai). Pada pelepasan aset, saldo cadangan revaluasi akan dialihkan ke saldo laba.

At the date of revaluation, the accumulated depreciation on the freehold revalued buildings and machineries are eliminated against the gross carrying amount of the asset and the net amount is restated to the revalued amount of the asset. The excess depreciation on revalued freehold buildings and machineries, over the amount that would have been charged on a historical cost basis, is transferred from the revaluation reserve to retained earnings when freehold land, buildings and machineries are expensed through the consolidated statement of comprehensive income (e.g. through depreciation, impairment). On disposal of the asset the balance of the revaluation reserve is transferred to retained earnings.







l. Aset Tetap (Lanjutan) l. Property, Plant and Equipment (Continued)

Perusahaan dan entitas anaknya menerapkan model biaya di dalam pengakuan selanjutnya bagi aset tetap kecuali tanah, bangunan dan mesin. Perusahaan dan entitas anaknya melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas aset tetap tanah, bangunan dan mesin dari model biaya menjadi model revaluasi sejak tanggal 31 Desember 2015. Hal ini dilakukan dengan mengacu kepada PSAK 16 “Aset Tetap” yang menyatakan bahwa “entitas harus memilih menggunakan model biaya atau model revaluasi dalam kebijakan akuntansinya” dan diterapkan secara prospektif.

The Company and its subsidiary applied the cost model for its property, plant and equipment except for land, buildings and machineries. The Company and its subsidiary change its accounting policy on property, plant and equipment of land and buildings from the cost model to revaluation model since 31 December 2015. This is applied by referring to PSAK 16 “Property, plant and equipment”, which states that “entities should choose to use the cost model or the revaluation model in its accounting policies” and is applied prospectively.

m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (selain

persediaan dan Aset Pajak Tangguhan) m. Impairment of Non-Financial Assets (excluding

inventories and Deferred Tax Assets)

Perusahaan dan entitas anaknya menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasipenurunan nilai pada aset. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara tahunan disyaratkan, Perusahaan dan entitas anaknya membuat estimasi nilai terpulihkan aset.

The Company and its subsidiary assess at each reporting date whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment assessment for an asset is required, the Company and its subsidiary make an estimate of the asset's recoverable amount.

Suatu nilai terpulihkan aset lebih tinggi dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset atau Unit Penghasil Kas dan nilai pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset individual, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lain. Di dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari aset didiskontokan terhadap nilai kininya dengan menggunakan suku bunga diskon sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Di dalam menilai nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, dibutuhkan model penilaian yang tepat.

An asset's recoverable amount is the higher of an asset's or Cash-Generating Unit's fair value less costs to sell and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash in flows that are largely independent of those from other assets. In assessing value in use, the estimated future cash flows expected to be generated by the asset are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In assessing fair value less costs to sell, an appropriate valuation model is used.

Ketika nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dicatat sebesar nilai terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif kecuali aset yang relevan dinilai pada jumlah yang direvaluasi, yang dalam hal ini kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi.

Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in statement of comprehensive income unless the relevant asset is carried at a revalued amount, in which case the impairment loss is treated as a revaluation decrease.







m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (selain

persediaan dan Aset Pajak Tangguhan)(Lanjutan)

m. Impairment of Non-Financial Assets (excluding inventories and Deferred Tax Assets)(Continued)

Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan sebagaimana apabila terdapat segala indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau mengalami penurunan. Suatu kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya, dibalikkan nilainya jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan aset sejak pengakuan terakhir kerugian penurunan nilai. Apabila demikian kondisinya, nilai tercatat aset meningkat pada jumlah terpulihkannya. Kenaikan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, penyusutan bersih, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya. Pembalikkan nilai tersebut diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif kecuali aset tersebut diukur pada jumlah revaluasian, yang dalam hal ini diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi.

An assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the estimates used to determine the asset's recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. That increase cannot exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized previously. Such reversal is recognized in statement of comprehensive income unless the asset is measured at revalued amount, in which case the reversal is treated as a revaluation increase.

n. Liabilitas keuangan n. Financial liabilities

Perusahaan mengklasifikasikan liabilitaskeuangannya ke dalam satu atau dua kategori, tergantung pada tujuan liabilitas tersebut diakuisisi.

The Company classifies its financial liabilities into one of two categories, depending on the purpose for which the liability was acquired.

Selain daripada liabilitas keuangan untuk tujuan lindung nilai (lihat penjelasan dibawah ini), kebijakan akuntansi milik Perusahaan dan enitas anaknya untuk setiap kategori dijelaskan sebagai berikut:

Nilai wajar melalui laba atau rugi

Kategori ini hanya terdiri dari instrumen derivatif out-of-the-money (lihat “Aset keuangan” di dalam derivatif uang). Instrumen tersebut dinilai di dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya. Perusahaan tidak mempunyai atau mengeluarkan instrumenderivatif untuk tujuan spekulasi melaikan untuk tujuan lindung nilai. Selain instrumen derivative tersebut, Perusahaan tidak memiliki liabilitasuntuk diperdagangkan maupun ditujukan bagi semua liabilitas keuangan yang dikelompokkan sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Other than financial liabilities in a qualifying hedging relationship (see below), the Company and its subsidiary's accounting policy for each category is as follows: Fair value through profit or loss This category comprises only out-of-the-money derivatives (see "Financial assets" for in the money derivatives). They are carried in the statement of financial position at fair value with changes in fair value recognized in the statement of comprehensive income. The Company does not hold or issue derivative instruments for speculative purposes, but for hedging purposes. Other than these derivative financial instruments, the Company does not have any liabilities held for trading nor has it designated any financial liabilities as being at fair value through profit or loss.







n. Liabilitas keuangan (Lanjutan) n. Financial liabilities (Continued)

Liabilitas keuangan lain

Liabilitas keuangan lain termasuk hal-hal berikut:

- Pinjaman bank dan perpetual preference

share Perusahaan dan enitas anaknya pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada saat penerbitan instrumen. Liabilitas dengan bunga seperti itu selanjutnya diukur pada biaya amortisasi dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif, yang memastikan bahwa beban bunga selama periode sampai dengan pembayaran kembali menggunakan kurs konstan pada saldo liabilitas yang dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Untuk tujuan dari setiap liabilitas keuangan, beban bunga termasuk biaya transaksi awal dan premi terutang pada saat penebusan, serta bunga atau kupon terutang pada saat liabilitas masih belum diselesaikan.

- Komponen liabilitas meliputi pinjaman konversi yang diukur seperti yang dijelaskan di bawah ini.

- Utang usaha dan liabilitas moneter jangka pendek lain yang pada saat pengukuran awal diakui pada nilai wajar dan selanjutnya dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Other financial liabilities

Other financial liabilities include the following items: - Bank borrowings and the Company and its

subsidiary perpetual preference shares are initially recognized at fair value net of any transaction costs directly attributable to the issue of the instrument. Such interest bearing liabilities are subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method, which ensures that any interest expense over the period to repayment is at a constant rate on the balance of the liability carried in the consolidated statement of financial position. For the purposes of each financial liability, interest expense includes initial transaction costs and any premium payable on redemption, as well as any interest or coupon payable while the liability is outstanding.

- Liability components of convertible loan notes

are measured as described further below. - Trade payables and other short-term

monetary liabilities, which are initially recognized at fair value and subsequently carried at amortised cost using the effective interest method.

o. Aset Sewaan o. Leased Assets

Apabila secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan telah dialihkan kepada Perusahaan (“sewa pembiayaan”), maka aset tersebut diperlakukan seolah-olah sebagai pembelian biasa. Jumlah awal pengakuan diakui sebagai aset adalah mana yang lebih rendah antara nilai wajar properti yang disewakan dan nilai kini pembayaran minimum sewa terutang selama masa sewa. Komitmen sewa disajikan sebagai liabilitas. Pembayaran sewa dianalisis antara modal dan bunga. Elemen bunga dibebankan pada laporan penghasilan komprehensif konsolidasian selama masa sewa dan diperhitungkan sehingga mencerminkan proporsi konstan liabilitas sewa. Elemen modal mengurangi saldo terutang lessor.

Where substantially all of the risks and rewards incidental to ownership of a leased asset have been transferred to the Company (a "finance lease"), the asset is treated as if it had been purchased outright. The amount initially recognized as an asset is the lower of the fair value of the leased property and the present value of the minimum lease payments payable over the term of the lease. The corresponding lease commitment is shown as a liability. Lease payments are analysed between capital and interest. The interest element is charged to the consolidated statement of comprehensive income over the period of the lease and is calculated so that it represents a constant proportion of the lease liability. The capital element reduces the balance owed to the lessor.







o. Aset Sewaan (Lanjutan) o. Leased Assets (Continued)

Apabila secara substansial seluruh risiko danmanfaat terkait kepemilikan aset tidak dialihkan kepada Perusahaan (“sewa operasi”), maka total utang sewa dibebankan dalam laporan penghasilan komprehensif konsolidasian dengan metode garis lurus selama masa sewa. Manfaat agregat insentif sewa diakui sebagai pengurang beban sewa selama masa sewa dengan metode garis lurus.

Where substantially all of the risks and rewards incidental to ownership are not transferred to the Company (an "operating lease"), the total rentals payable under the lease are charged to the consolidated statement of comprehensive income on a straight-line basis over the lease term.The aggregate benefit of lease incentives is recognized as a reduction of the rental expense over the lease term on a straight-line basis.

p. Program Imbalan Pasti p. Defined Benefit Schemes

Surplus dan defisit program imbalan pasti diukur pada: - Nilai wajar dari aset yang direncanakan pada

tanggal pelaporan, dikurangi - Liabilitas yang direncanakan dihitung dengan

menggunakan metode projected unit credityang didiskonto ke nilai kini dengan menggunakan imbal hasil obligasi perusahaan yang berkualitas tinggi yang tersedia yang memiliki tanggal jatuh tempo yang mendekati persyaratan liabilitas; ditambah

- Biaya servis masa lalu yang tidak diakui, dikurangi

- Dampak persyaratan pendanaan minimum yang disetujui dengan skema perwakilan.

Pengukuran kembali kewajiban pasti neto diakui langsung dalam ekuitas. Pengukuran kembali tersebut termasuk: - Keuntungan dan kerugian aktuaris - Imbalan atas aset (tidak termasuk bunga) - Dampak batas tertinggi aset (tidak termasuk

bunga)

Defined benefit scheme surpluses and deficits are measured at:

- The fair value of plan assets at the reporting

date; less - Plan liabilities calculated using the projected

unit credit method discounted to its present value using yields available on high quality corporate bonds that have maturity dates approximating to the terms of the liabilities; plus

- Unrecognized past service costs; less

- The effect of minimum funding requirements agreed with scheme trustees.

Remeasurements of the net defined obligation are recognized directly within equity. The remeasurements include: - Actuarial gains and losses - Return on plan assets (interest exclusive) - Any asset ceiling effects (interest exclusive)

Biaya servis diakui dalam laba atau rugi, dan termasuk biaya servis saat ini dan masa lalu, serta kurtailmen keuntungan dan kerugian.

Service costs are recognized in profit or loss, and include current and past service costs as well as gains and losses on curtailments.

Beban bunga neto (pendapatan) diakui dalam laba rugi dan dihitung dengan menerapkan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban imbalan pasti (aset) pada awal periode tahunan hingga pembayaran manfaat selama periode.

Net interest expense (income) is recognized in profit or loss, and is calculated by applying the discount rate used to measure the defined benefit obligation (asset) at the beginning of the annual period to the balance of the net defined benefit obligation (asset), considering the effects of contributions and benefit payments during the period.







p. Program Imbalan Pasti (Lanjutan) p. Defined Benefit Schemes (Continued)

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan manfaat skema atau kurtailmen diakui secara langsung dalam laba rugi.

Gains or losses arising from changes to scheme benefits or scheme curtailment are recognized immediately in profit or loss.

Penyelesaian skema manfaat pasti diakui dalam periode dimana penyelesaian tersebut terjadi.

Settlements of defined benefit schemes are recognized in the period in which the settlement occurs.

q. Perpajakan q. Taxation

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laba rugi, kecuali jika berkaitan dengan item yang diakui dalampenghasilan komprehensif lain atau secara langsung dalam ekuitas. Dalam kasus ini, pajak diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau langsung dalam ekuitas.

The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognized in profit or loss, except to the extent that it relates to items recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is also recognized in other comprehensive income or directly in equity, respectively.

Pajak kini Beban pajak penghasilan kini dihitung dengan dasar hukum pajak yang berlaku pada tanggal pelaporan. Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini terdiri dari kewajiban kepada atau klaim dari otoritas pajak yang berhubungan dengan periode pelaporan kini atau sebelumnya, yang belum pada akhir periode tanggal pelaporan. Pajak penghasilan diperhitungkan berdasarkan tarif pajak dan hukum pajak yang berlaku pada periode fiskal terkait, berdasarkan laba kena pajak untuk periode tersebut. Seluruh perubahan pada aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen biaya pajak penghasilan dalam laba atau rugi.

Current tax The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the reporting date. Current income tax assets and/or liabilities comprise those obligations to, or claims from, tax authorities relating to the current or prior reporting period, that are unpaid at the end of each reporting period date. They are calculated according to the tax rates and tax laws applicable to the fiscal periods to which they relate, based on the taxable profit for the period. All changes to current tax assets or liabilities are recognized as a component of income tax expenses in profit or loss.

Pajak tangguhan Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui ketika jumlah tercatat dari aset atau liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian berbeda dari dasar perpajakannya, kecuali jika perbedaan itu terjadi karena:

- Pengakuan awal goodwill - Pengakuan awal aset atau liabilitas pada saat

transaksi yang bukan merupakan bisnis kombinasi dan pada saat transaksi terjadi tidak mempengaruhi akuntansi atau laba kena pajak, dan

- Investasi pada entitas anak dan pengendalian bersama entitas dimana Perusahaan mampu mengendalikan waktu pembalikan perbedaan dan kemungkinan besar bahwa perbedaan tersebut tidak akan dibalik pada masa yang akan datang.

Deferred tax Deferred tax assets and liabilities are recognized where the carrying amount of an asset or liability in the consolidated statement of financial position differs from its tax base, except for differences arising on:

- The initial recognition of goodwill - The initial recognition of an asset or liability

in a transaction which is not a business combination and at the time of the transaction affects neither accounting or taxable profit, and

- Investments in subsidiaries and jointly controlled entities where the Company is able to control the timing of the reversal of the difference and it is probable that the difference will not reverse in the foreseeable future.







q. Perpajakan (Lanjutan) q. Taxation (Continued)

Pajak tangguhan (Lanjutan) Deferred tax (Continued) Pengakuan dari aset pajak tangguhan terbatas pada saat dimana terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia terhadap perbedaan yang dapat digunakan.

Recognition of deferred tax assets is restricted to those instances where it is probable that taxable profit will be available against which the difference can be utilised.

Dalam hal aset pajak tangguhan yang terjadi karena properti investasi diukur pada nilai wajar, maka asumsi bahwa pemulihan akan terjadi melalui penjualan daripada penggunaan yang masih belum dibantah.

In respect of deferred tax assets arising from investment property measured at fair value, the presumption that recovery will be through sale rather than use has not been rebutted.

Jumlah aset atau liabilitas ditentukan dengan menggunakan tarif pajak pada saat tanggal pelaporan dan diharapkan akan digunakan ketika liabilitas pajak tangguhan/ (aset) telah diselesaikan/(dipulihkan).

The amount of the asset or liability is determined using tax rates that have been enacted or substantively enacted by the reporting date and are expected to apply when the deferred tax liabilities/(assets) are settled/(recovered).

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disaling hapusketika hak hukum untuk saling hapus aset dan liabilitas pajak kini yang berhubungan denganpungutan oleh otoritas pajak yang sama atas:

- Perusahaan yang dikenakan pajak adalah sama, atau

- Kelompok entitas yang berbeda yang bertujuan untuk menyelesaikan aset pajak kini secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas, pada periode masa depan dimana jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan signifikan diharapkan untuk diselesaikan atau dipulihkan.

Deferred tax assets and liabilities are offset when the Company has a legally enforceable right to offset current tax assets and liabilities and the deferred tax assets and liabilities relate to taxes levied by the same tax authority on either:

- The same taxable Company, or

- Different Company entities which intend either to settle current tax assets and liabilities on a net basis, or to realise the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax assets or liabilities are expected to be settled or recovered.

r. Pengakuan Pendapatan dan Beban r. Revenue and Expenses Recognition

Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (F.O.B. Shipping Point) dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan.

Local sales are recognized when the goods are delivered to the customers, while export sales are recognized when the goods are shipped (F.O.B Shipping Point) and title has passed to the customer.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

Expenses are recognized when incurred (accrual basis).

s. Biaya Pinjaman s. Borrowing Costs

Bunga yang timbul dari pinjaman bank yang digunakan untuk membiayai pembangunan kantor pusat baru milik Perusahaan dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya, penerimaan bunga neto atas penarikan dibebankan. Perusahaan tidak dikenakan beban bunga lain yang dapat dikapitalisasikan.

Interest incurred on the bank loan used to fund the construction of the Company's new head office is being capitalised as part of its cost, net of interest received on cash drawn down yet to be expended. The Company does not incur any other interest costs that qualify for capitalisation.







t. Laba per Saham t. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earning per share is computed by dividing net income by the weighted-average number of shares outstanding during the year.

u. Informasi Segmen u. Segment Information

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

Segment information is prepared using the accounting policies which are adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary reporting segment is based on business segments, while secondary segment is based on geographical segments.

Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

A business segment is a distinguishable component of an enterprise that which is engaged in providing an individual product or service or the Company of related products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments.

Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that which is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.

Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.

Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments if, and only if, their related revenues and expense also are allocated to those segments and the relative autonomy of that segments.

v. Dividen v. Dividends

Dividen diakui ketika secara hukum menjadi terutang. Dalam hal dividen interim atas ekuitas pemegang saham, maka dividen diumumkan oleh Direksi. Dalam hal dividen final, maka dividen disetujui oleh pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham.

Dividends are recognized when they become legally payable. In the case of interim dividends to equity shareholders, this is when declared by the Directors. In the case of final dividends, this is when approved by the shareholders at the annual general meeting.

w. Modal Saham w. Share Capital

Instrumen keuangan yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasikan sebagai ekuitas hanya sebatas ketika instrumen keuangan tersebut tidak memenuhi definisi liabilitas keuangan atau liabilitas aset.

Financial instruments issued by the Company are classified as equity only to the extent that they do not meet the definition of a financial liability or financial asset.

Saham biasa Perusahaan diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas.

The Company’s ordinary shares are classified as equity instruments.







x. Provisi x. Provisions

Provisi diakui ketika Perusahaan dan entitas anaknya memiliki liabilitas legal maupun konstruktif sebagai hasil peristiwa lalu, yaitu kemungkinan besar arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dan suatu estimasi terhadap jumlah dapat dilakukan.

Provisions are recognized when the Company and its subsidiary has a legal or constructive obligation as a result of past events, it is more likely than not that an outflow of resources will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount can be made.

Provisi ditinjau kembali pada akhir tiap periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik. Apabila tidak ada lagi kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas, maka provisi tersebut dicadangkan.

Provisions are reviewed at the end of each reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of economic resources will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

Apabila dampak nilai waktu uang adalah material, maka provisi didiskontokan dengan menggunakan tarif sebelum pajak, jika lebih tepat, untuk mencerminkan risiko spesifik liabilitas. Ketika pendiskontoan digunakan, kenaikan provisi terkait dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban keuangan.

If the effect of the time value of money is material, provisions are discounted using a current pre tax rate that reflects, where appropriate, the risk specific to the liability. When discounting is used, the increase in the provision due to the passage of time is recognized as a finance cost.

y. Kontinjensi y. Contingencies

Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil.

Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika terdapat kemungkinan suatuarus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam entitas.

Contingent liabilities are not recognized in the consolidated financial statements. They are disclosed in the notes to consolidated financial statements unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote.

Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements but are disclosed in the notes to the consolidated financial statements when an inflow of economic benefits is probable.






3. ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN 3. ESTIMATESAND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS

a. Pengukuran Nilai Wajar a. Fair Value Measurement

Sejumlah aset dan liabilitas yang termasuk dalam laporan keuangan milik Perusahaan dan entitas anaknya mensyaratkan pengukuran pada, dan/atau pengungkapan atas nilai wajar.

A number of assets and liabilities included in the Company’s and its subsidiary financial statements require measurement at, and/or disclosure of fair value.

Pengukuran nilai wajar aset dan liabilitas keuangan dan non-keuangan milik Perusahaan dan entitas anaknya menggunakan input dan data pasar yang dapat diobservasi sejauh mungkin. Input digunakan dalam menentukan pengukuran nilai wajar dikategorikan ke dalam beberapa tingkat yang berbeda berdasarkan pada bagaimana input yang dapat diobservasi tersebut digunakan dalam teknik penilaian (‘hirarki nilai wajar’):

- Tingkat 1: Harga kuotasian dalam pasar aktif untuk item yang identik (tidak disesuaikan)

- Tingkat 2: Input yang dapat diobservasi langsung atau tidak langsung selain daripada input Tingkat 1

- Tingkat 3: Input yang tidak dapat diobservasi (yaitu tidak berasal dari data pasar).

The fair value measurement of the Company’s and its subsidiary financial and non-financial assets and liabilities utilises market observable inputs and data as far as possible. Inputs used in determining fair value measurements are categorised into different levels based on how observable the inputs used in the valuation technique utilised are (the ‘fair value hierarchy’):

- Level 1: Quoted prices in active markets for identical items (unadjusted)

- Level 2: Observable direct or indirect inputs other than Level 1 inputs

- Level 3: Unobservable inputs (i.e. not derived from market data).

Pengklasifikasian item pada tingkat di atas didasarkan pada tingkat terendah dari input yang digunakan yang memiliki efek signifikan dalam pengukuran nilai wajar atas item. Pengalihan item antara tingkatan diakui pada periode terjadinya.

The classification of an item into the above levels is based on the lowest level of the inputs used that has a significant effect on the fair value measurement of the item. Transfers of items between levels are recognized in the period they occur.

Perusahaan mengukur sejumlah item pada nilai wajarnya:

- Tanah, bangunan dan mesin revaluasian - Aset tetap (Catatan 10).

The Company measures a number of items at fair value:

- Revalued land, buildings and machine - Property, Plant and Equipment (Note 10).

b. Asumsi Skema Imbalan Pasti b. Defined Benefit Scheme Assumptions

Biaya, aset dan liabilitas skema imbalan pasti yang dilakukan oleh Perusahaan ditentukan dengan menggunakan metode yang bergantung pada estimasi dan asumsi aktuarial. Rincian dari asumsiutama terdapat dalam Catatan 27. Perusahaan menjalankan masukan dari aktuaris independen terkait dengan kesesuaian asumsi. Perubahan pada asumsi yang digunakan mungkin memiliki efek yang signifikan pada laporan penghasilan komprehensif konsolidasian dan laporan posisi keuangan konsolidasian.

The costs, assets and liabilities of the defined benefit schemes operating by the Company are determined using methods relying on actuarial estimates and assumptions. Details of the key assumptions are set out in Note 27. The Company takes advice from independent actuaries relating to the appropriateness of the assumptions. Changes in the assumptions used may have a significant effect on the consolidated statement of comprehensive income and the consolidated statement of financial position.






3. ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN(Lanjutan)

3. ESTIMATESAND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS(Continued)

c. Proses Hukum c. Legal Proceedings

Perusahaan meninjau perkembangan kasus hukum yang masih berjalan dalam proses hukum dan pada setiap tanggal pelaporan, guna untuk menilai kebutuhan provisi dan pengungkapan dalam laporan keuangannya. Di antara faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam membuat keputusan provisi litigasi adalah sifat litigasi, klaim atau penilaian, proses hukum dan tingkat potensi kerusakan dijurisdiksi di mana litigasi, klaim atau penilaian tersebut berada, perkembangan dari kasus (termasuk perkembangan setelah tanggal pelaporan keuangan namun sebelum laporan tersebut dikeluarkan), pendapat atau pandangan penasihat hukum, pengalaman dalam kasus serupa dan keputusan dari manajemen Perusahaan tentang bagaimana Perusahaan akan merespon terhadap litigasi, klaim atau penilaian.

The Company reviews outstanding legal cases following developments in the legal proceedings and at each reporting date, in order to assess the need for provisions and disclosures in its financial statements. Among the factors considered in making decisions on provisions are the nature of litigation, claim or assessment, the legal process and potential level of damages in the jurisdiction in which the litigation, claim or assessment has been brought, the progress of the case (including the progress after the date of the financial statements but before those statements are issued), the opinions or views of legal advisers, experience on similar cases and any decision of the Company's management as to how it will respond to the litigation, claim or assessment.

d. Pajak Penghasilan d. Income Taxes

Perusahaan dikenakan pajak penghasilan dan pertimbangan yang signifikan dipersyaratkan dalam menentukan provisi pajak penghasilan. Dalam kegiatan bisnis normal, ada transaksi dan perhitungan yang mana penentuan pajaknya tidak pasti. Sebagai akibatnya, Perusahaan mengakui adanya liabilitas pajak berdasarkan estimasi apakah akan ada tambahan pajak dan bunga yang akan jatuh tempo.

The Company is subject to income tax and significant judgement is required in determining the provision for income taxes. During the ordinary course of business, there are transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain. As a result, the company recognises tax liabilities based on estimates of whether additional taxes and interest will be due.

Liabilitas pajak ini diakui ketika Perusahaan berkeyakinan bahwa posisi pengembalian pajak terdukung, Perusahaan yakin bahwa posisi tertentu sangat mungkin tertantang dan mungkin tidak dapat dipertahankan setelah ditinjau oleh otoritas pajak. Perusahaan berkeyakinan bahwa akrual untuk liabilitas pajak telah cukup untuk seluruh tahun audit berdasarkan pada penilaian atas banyak faktor termasuk pengalaman masa lalu dan interpretasi atas hukum pajak. Penilaian ini tergantung pada estimasi dan asumsi dan mungkin melibatkan beberapa pertimbangan yang kompleks mengenai kejadian masa depan. Bila hasil pajak berbeda dengan jumlah yang dicatat, maka perbedaan ini akan berdampak pada beban pajak penghasilan pada periode saat keputusan tersebut dibuat.

These tax liabilities are recognized when, despite the Company's belief that its tax return positions are supportable, the Company believes that certain positions are likely to be challenged and may not be fully sustained upon review by tax authorities. The Company believes that its accruals for tax liabilities are adequate for all open audit years based on its assessment of many factors including past experience and interpretations of tax law. This assessment relies on estimates and assumptions and may involve a series of complex judgments about future events. To the extent that the final tax outcome of these matters is different than the amounts recorded, such differences will impact income tax expense in the period in which such determination is made.






4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2 0 1 8 2 0 1 7

K a s 411.696 216.397 Cash on hand

B a n k Cash in banks

Pihak ketiga Third parties

Rupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 5.446.226 2.043.728 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Central Asia Tbk 2.577.832 1.112.785 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Rakyat PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk 382.129 320.210 Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank OCBC NISP Tbk 212.723 1.418.085 PT Bank OCBC NISP Tbk

PT Bank Negara PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk 86.392 1.332.945 Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank MNC Internasional Tbk 66.158 180.003 PT Bank MNC Internasional Tbk

PT Bank Pan Indonesia Tbk 41.256 - PT Bank Pan Indonesia Tbk

PT Bank Papua - 111.690 PT Bank Papua

PT Bank DKI - 21.448 PT Bank DKI

Dolar Amerika Serikat United States Dollar


PT Bank OCBC NISP Tbk 392 93.751 PT Bank OCBC NISP Tbk

E u r o E u r o

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 474.159 630.920 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Chinese Yuan Chinese Yuan

PT Bank Central Asia Tbk 256.757 252.978 PT Bank Central Asia Tbk

Dolar Singapura Singapore Dollar


PT Bank OCBC NISP Tbk - 80.541 PT Bank OCBC NISP Tbk

Dolar Australia Australian Dollar


Pound sterling Pound sterling


13.571.900 11.127.189

Deposito Time deposit


J u m l a h 100.318.896 61.241.170 T o t a l

Setara kas termasuk deposito dengan jatuh tempo kurang dari tiga bulan. Tingkat bunga setara kas sebesar 2,6% - 6% (2017: 2,6% - 7,25%) per tahun.

Cash equivalents represent deposit with original maturity of three months on less. Interest rate on cash equivalents amounted to 2.6% - 6% (2017: 2.6% - 7.25%) per annum.






4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)

Pada 31 Desember 2018 dan 2017, rekening di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari bank yang sama namun tidak dibatasi penggunaannya (Catatan 12). Oleh karenanya, saldo rekening bank tersebut disajikan sebagai bagian dari kas dan setara kas.

As of 31 December 2018 and 2017, the Company’s certain bank accounts in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk were pledged as collateral for the credit facilities obtained from the same bank but with unrestricted use (Note 12). Thus, such bank account balances are presented as part of cash and cash equivalents.

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

Jumlah piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:

Total trade receivables by customers are as follows:

2 0 1 8 2 0 1 7


Pelanggan dalam negeri 319.686.608 350.696.256 Domestic customers

Pelanggan luar negeri 15.668.389 29.996.514 Foreign customers

335.354.997 380.692.770

Cadangan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai ( 12.362.088) ( 11.041.406) losses

322.992.909 369.651.364

Pihak berelasi (Catatan 28) 243.111.025 131.331.510 Related parties (Note 28)

J u m l a h 566.103.934 500.982.874 T o t a l

Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:

Total trade receivables by age (days) are as follows:

2 0 1 8 2 0 1 7

Belum jatuh tempo - 30 hari 142.097.093 165.792.205 Not yet due - 30 days

Lewat jatuh tempo 31 - 60 hari 105.826.588 135.862.981 31 - 60 days past due



Lewat jatuh tempo lebih

dari 120 hari 107.730.005 85.714.616 More than 120 days past due

578.466.022 512.024.280

Cadangan kerugian penurunan nilai 12.362.088)( 11.041.406)( Allowance for impairment losses

B e r s i h 566.103.934 500.982.874 N e t

Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Total trade receivables by customers are as follows:

2 0 1 8 2 0 1 7

Rupiah 557.751.315 476.882.060 Rupiah

E u r o 7.417.482 20.306.633 E u r o

Dolar Amerika Serikat 13.297.225 14.835.587 United States Dollar

578.466.022 512.024.280

Cadangan kerugian penurunan nilai 12.362.088)( 11.041.406)( Allowance for impairment losses

B e r s i h 566.103.934 500.982.874 N e t






5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (Continued)

2 0 1 8 2 0 1 7

Mutasi cadangan kerugian Changes in the allowance for

penurunan nilai impairment losses

Saldo awal 11.041.406 7.844.720 Beginning balance

Penambahan 1.320.682 3.196.686 Addition

Saldo akhir 12.362.088 11.041.406 Ending balance

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang pada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang pada pihak berelasi tidak diadakan penurunan nilai piutang usaha karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

Management believes that the allowance for impairment losses of trade receivables from third parties is adequate to cover possible losses on collectibility of these accounts. No allowance for impairment losses were provided on trade receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.

Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.

Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 12).

The Company’s receivables are pledged as collateral for the credit facilities obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 12).

6. PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHER RECEIVABLES

2 0 1 8 2 0 1 7


Karyawan 985.189 763.429 Employees

PT Sumber Rejeki - 327.159 PT Sumber Rejeki

Lain-lain 458.744 - Others

1.443.933 1.090.588

Pihak berelasi (Catatan 28) 118.364 26.547.714 Related parties (Note 28)

J u m l a h 1.562.297 27.638.302 T o t a l

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES

2 0 1 8 2 0 1 7

Barang jadi 267.493.003 277.049.468 Finished goods

Bahan baku 174.814.879 179.750.400 Raw materials

Barang dalam proses 165.231.222 100.096.532 Work in process

Suku cadang 2.315.740 8.108.783 Spare parts

Bahan pembungkus 2.944.048 2.570.485 Packaging materials

J u m l a h 612.798.892 567.575.668 T o t a l

Dikurangi: Less:

Penyisihan penurunan nilai Allowance for decline in value

persediaan ( 4.826.088) - of inventories

J u m l a h 607.972.804 567.575.668 T o t a l






7. PERSEDIAAN (Lanjutan) 7. INVENTORIES (Continued)

2 0 1 8 2 0 1 7

Mutasi penyisihan nilai Allowance for decline in value

persediaan of inventories

Saldo awal - - Beginning balance

Penambahan 4.826.088 - Addition

Saldo akhir 4.826.088 - Ending balance

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap segala risiko kepada konsorium asuransi yang dikoordinasi oleh PT Estika Jasatama dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 321.000.000 dan Rp 300.000.000.

On 31 December 2018 and 2017, inventories were insured with insurance consortium which was coordinated by PT Estika Jasatama against all risk amounting to Rp 321,000,000 and Rp 300,000,000.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan dan entitas anaknya.

Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible risk of losses to the Company and its subsidiary.

Perusahaan dan entitas anaknya telah membentuk penyisihan penurunan nilai persediaan dan berpendapat bahwa seluruh persediaan mencerminkan nilai realisasi netonya.

The Company and its subsidiary have provided an allowance for decline in value of inventories and believes that all of inventories were realizable at the above amount.

Persediaan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 12).

The Company’s inventories are pledged as collateral for the credit facilities obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 12).

8. UANG MUKA 8. ADVANCES

2 0 1 8 2 0 1 7


Pembelian bahan baku Purchases of raw and

dan pembantu 12.742.551 7.587.391 supporting material

Uang muka impor 2.403.538 2.307.266 Advances for import

Purchases of property, plant

Pembelian aset tetap - 1.209.149 and equipment

Uang muka lain-lain 3.063.177 2.941.824 Other advances

J u m l a h 18.209.266 14.045.630 T o t a l






9. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL 9. AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSET

Akun ini terdiri dari investasi sebesar 1,6% diPT Tembaga Mulia Semanan Tbk.

This account consist of 1.6% holdings investment in PT Tembaga Mulia Semanan Tbk.

2 0 1 8 2 0 1 7

Biaya perolehan 400.000 400.000 C o s t

Laba yang belum direalisasi dari Unrealized gain or changes

aset keuangan tersedia in fair value of available for sale

untuk dijual: financial asset:


Perubahan nilai pasar - 570.000 Changes in fair value for the year

Saldo akhir 5.000.000 5.000.000 Ending balance

J u m l a h 5.400.000 5.400.000 T o t a l

10. ASET TETAP 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT

Saldo awal/

Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Revaluasi/ Saldo akhir/

2 0 1 8 balance Additions Disposals Reclassification Revaluation Ending balance 2 0 1 8

Biaya perolehan C o s t

Pemilikan langsung Direct ownership

T a n a h 284.787.000 - - - - 284.787.000 L a n d

Bangunan 55.952.959 961.779 - 5.704.414 - 62.619.152 Buildings

Instalasi listrik 7.306.939 - - - - 7.306.939 Electrical installations

M e s i n 174.274.365 5.310.000 - 31.283.329 - 210.867.694 MachineriesPeralatan pabrik 55.952.012 3.765.844 - 1.567.362 - 61.285.218 Factory equipments

Peralatan laboratorium 8.853.442 645.961 - - - 9.499.403 Laboratory equipments

Peralatan kantor 16.127.048 792.410 - - - 16.919.458 Office equipments

Kendaraan bermotor 11.270.466 259.099 - ( 4.915.205) - 6.614.360 Motor vehicles

Sewa pembiayaan Finance leaseKendaraan bermotor 9.032.050 1.846.200 3.436.713 4.915.205 - 12.356.742 Motor vehicles

Peralatan laboratorium 1.487.505 - - - - 1.487.505 Laboratory equipments

J u m l a h 625.043.786 13.581.293 3.436.713 38.555.105 - 673.743.471 To t a l

Aset dalam penyelesaian Construction-in-progress

Bangunan 5.004.414 2.732.874 - ( 5.704.414) - 2.032.874 Buildings

M e s i n 25.030.174 32.963.295 - ( 31.283.329) - 26.710.140 Machineries

Peralatan pabrik - 1.567.362 - ( 1.567.362) - - Factory equipmentPeralatan kantor - 1.065.600 - - - 1.065.600 Office equipment

J u m l a h 30.034.588 38.329.131 - ( 38.555.105) - 29.808.614 To t a l

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

Pemilikan langsung Direct ownershipBangunan - 4.542.094 - - - 4.542.094 Buildings

Instalasi listrik 7.051.759 208.588 - - - 7.260.347 Electrical installations

M e s i n - 17.826.739 - - - 17.826.739 Machineries

Peralatan pabrik 42.890.206 4.189.160 - - - 47.079.366 Factory equipments



Kendaraan bermotor 8.627.541 320.855 - ( 2.911.082) - 6.037.314 Motor vehicles

Sewa pembiayaan Finance lease

Kendaraan bermotor 5.852.245 2.377.913 3.436.713 2.911.082 - 7.704.527 Motor vehiclesPeralatan laboratorium 297.894 297.501 - - - 595.395 Laboratory equipments

J u m l a h 87.463.344 30.764.874 3.436.713 - - 114.791.505 T o t a l

Jumlah Tercatat 567.615.030 588.760.580 Carrying Amount






10. ASET TETAP (Lanjutan) 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)

Saldo awal/

Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Revaluasi/ Saldo akhir/

2 0 1 7 balance Additions Disposals Reclassification Revaluation Ending balance 2 0 1 7

Biaya perolehan C o s t


T a n a h 215.957.270 - - - 68.829.730 284.787.000 L a n d

Bangunan 65.527.231 - - ( 11.583.459) 2.009.187 55.952.959 Buildings

Instalasi listrik 7.306.939 - - - - 7.306.939 Electrical installations

M e s i n 122.878.619 5.750.092 - ( 1.741.836) 47.387.490 174.274.365 MachineriesPeralatan pabrik 45.196.159 9.404.003 - 1.351.850 - 55.952.012 Factory equipments


Peralatan kantor 15.334.448 792.600 - - - 16.127.048 Office Equipments

Kendaraan bermotor 6.338.735 47.100 79.750 4.964.381 - 11.270.466 Motor vehicles


Kendaraan bermotor 15.374.488 592.626 2.538.020 ( 4.397.044) - 9.032.050 Motor vehiclesPeralatan laboratorium 1.487.505 - - - - 1.487.505 Laboratory equipments

J u m l a h 503.849.037 16.992.220 2.617.770 ( 11.406.108) 118.226.407 625.043.786 To t a l

Aset dalam penyelesaian Construction-in-progress

Bangunan - 5.004.414 - - - 5.004.414 Buildings

M e s i n 3.810.792 45.884.915 - ( 24.665.533) - 25.030.174 Machineries

Peralatan pabrik 761.042 590.808 - ( 1.351.850) - - Factory equipments

Kendaraan bermotor - 567.339 - ( 567.339) - - Motor vehicles

J u m l a h 4.571.834 52.047.476 - ( 26.584.722) - 30.034.588 To t a l

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation


Bangunan 5.754.741 5.828.718 - ( 11.583.459) - - Buildings

Instalasi listrik 6.829.923 221.836 - - - 7.051.759 Electrical installations

M e s i n 12.188.744 14.218.627 - ( 26.407.371) - - Machineries

Peralatan pabrik 38.817.910 4.072.296 - - - 42.890.206 Factory equipments



Kendaraan bermotor 3.626.332 717.919 79.750 4.363.040 - 8.627.541 Motor vehicles


Kendaraan bermotor 10.650.138 2.103.167 2.538.020 ( 4.363.040) - 5.852.245 Motor vehicles

Peralatan laboratorium - 297.894 - - - 297.894 Laboratory equipments

J u m l a h 99.698.816 28.373.128 2.617.770 ( 37.990.830) - 87.463.344 T o t a l

Jumlah Tercatat 408.722.055 567.615.030 Carrying Amount

Perusahaan dan entitas anaknya memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Tangerang dan Pulau Batam dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20-30 tahun yang akan jatuh tempoantara tahun 2004–2028. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

The Company and its subsidiary own several pieces of land located in Jakarta, Tangerang and Batam Island with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) for 20 to 30 years will be due between 2004-2028. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.

Pada tahun 2018, Perusahaan dan entitas anaknya telahmelakukan assessment atas aset tetap tanah, bangunan dan mesin, dan manajemen berkeyakinan tidak ada perubahan nilai wajar yang signifikan.

In 2018, the Company and its subsidiary has assessed its fixed asset of land, building and machinery, because the management belivies there are no changes in significant fair value.

Pada tahun 2017, Perusahaan dan entitas anaknya melakukan penilaian kembali aset tetap tanah, bangunan dan mesin. Nilai wajar ditentukan berdasarkan hasil yang dilakukan oleh Penilai Independen, Ruky Safrudin & Rekan pada tanggal 21 Desember 2017, dengan laporan penilai independen tanggal 20 Maret 2018, nilai wajar dari aset tetap tersebut sebesar Rp 515.014.324. Selisih nilai tercatat dengan nilai wajar sebesar Rp 118.226.407 dicatat sebagai surplus atas revaluasi aset tetap.

In 2017, The Company and its subsidiary conducted revaluation for land, building and machineries. The fair value was determined based on the results of the assessment by Independent Valuers, Ruky Safrudin & Rekan dated 21 December 2017, with independent appraisal report dated 20 March 2018, the fair value of the property, plant and equipment amounting to Rp 515,014,324. The difference between carrying amount and fair value amounting to Rp 118,226,407 was recorded as surplus on revaluation of property, plant and equipment.







Dalam melakukan penilaian wajar, Penilai Independen menggunakan metode penilaian dengan mengkombinasikan 3 (tiga) pendekatan yang terdiri dari pendekatan data pasar, pendekatan biaya dan pendekatan pendapatan. Sehubungan dengan penerapan metode revaluasi pada aset tetap tanah, bangunan, dan mesin, pendekatan yang digunakan adalah sebagai berikut: - Pendekatan Pasar (Market Approach) adalah

pendekatan penilaian yang menggunakan data transaksi atau penawaran atas properti yang sebanding dan sejenis dengan obyek penilaian yang didasarkan pada suatu proses perbandingan dan penyesuaian. Pendekatan pasar digunakan untuk mendapatkan Nilai Wajar tanah, bangunan dan mesin, yaitu dengan membandingkan beberapa data jual beli dari obyek penilaian yang sejenis dan sebanding, yang akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan.

In determining fair value, the Independent Valuers use assessment method by combining 3 (three) approaches, consist of market data approach, cost approach and income approach. In connection with the adoption of revaluation of land, building, and machineries, the approaches used are as follows:

- Market Approach is a valuation approach that uses

data on property transactions or deals that are comparable and similar to the valuation object based on a process of comparison and adjustment. Market approach used to obtain the fair value of land, building and machineries, namely by comparing the sale and purchase of some of the data object similar and comparable assessment, which can ultimately be concluded.

- Pendekatan pendapatan (Income Approach) adalah

pendekatan penilaian yang didasarkan pada pendapatan dan biaya dari obyek penilaian, yang kemudian dikapitalisasikan.

- Konsep dasar pendekatan biaya adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan indikasi nilai dengan perkiraan biaya yang diperlukan untuk menggantikan, memperbaiki atau membangun kembali property ke kondisi yang secara substansial sama dengan, tapi tidak lebih baik atau lebih ekstensif dari kondisi baru yang meliputi biaya/ harga bahan, upah buruh, biaya supervisi, biaya tetap kontraktor, termasuk keuntungan, biaya tenaga ahli teknik termasuk semua pengeluaran yang berkaitan seperti biaya angkutan, asuransi, biaya pemasangan, bea masuk, pajak pertambahan nilai (PPN) bila ada, tetapi tidak termasuk biaya upah lembur dan premi/bonus. Pendekatan biaya digunakan untuk mendapatkan Nilai Wajar bangunan, sarana pelengkap, peralatan kantor, mesin produksi, peralatan laboratorium, peralatan bengkel dan peralatan pabrik dengan melakukan metode biaya penggantian baru disusutkan dikurangi penyusutan-penyusutan yang terjadi dan juga menghitung meter persegi dari unit terpasang.

- Income Approach is an approach based on the assessment of revenues and expenses from the valuation object, and then be capitalized.

- The basic concept of the cost approach is an approach that is used to get an indication of the value of the estimated costs necessary to replace, repair or rebuild property into the condition that is substantially equal to, but not better or more extensive than the new conditions that include the cost/price of materials, wages, cost of supervision, the fixed costs of contractors, including benefits, costs of technical specialists, including all expenses related such as transport costs, insurance, installation costs, import duties, value added tax (VAT) if any, but does not include the cost of overtime pay and premium/bonus. The cost approach is used to obtain the fair value of the building, supplementary facilities, office equipment, production engineering, laboratory equipment, equipment repair and equipment factory to perform depreciation calculation using New Replacement Cost method then its value minus depreciation expenses that occurred and can be calculated by calculate square meters of units installed.

Perusahaan mencatat keuntungan atas penjualan aset tetap sebagai berikut:

The Company recorded a gain on sale of property, plant and equipment as follows:

2 0 1 8 2 0 1 7

Harga jual 1.004.800 712.045 Selling price

Dikurangi: L e s s:

Harga perolehan 3.436.713 2.617.770 Acquisition cost

Akumulasi penyusutan ( 3.436.713) ( 2.617.770) Accumulated depreciation

Jumlah tercatat - - Carrying amount

Keuntungan atas penjualan Gain on sale of property,

aset tetap 1.004.800 712.045 plant and equipment







Penyusutan dialokasikan kepada: The depreciations were allocated to:

2 0 1 8 2 0 1 7

Beban produksi tidak langsung Manufacturing expenses

(Catatan 22) 23.541.387 20.071.304 (Note 22)

Beban umum dan administrasi General and administrative

(Catatan 23) 6.934.532 7.874.987 expenses (Note 23)

Beban penjualan (Catatan 23) 288.955 426.837 Selling expenses (Note 23)

J u m l a h 30.764.874 28.373.128 T o t a l

Pada tahun 2018 dan 2017, seluruh aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap segala risikokepada konsorsium asuransi yang dikoordinasi oleh PT Estika Jasatama, dengan jumlah pertanggungan sebesar masing-masing Rp 356.231.000 dan Rp 335.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

In 2018 and 2017, all property, plant and equipment except for land, the insurance consortium coordinated by PT Estika Jasatama with total coverage amounting to Rp 356,231,000 and Rp 335,000,000 respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Aset tetap dijadikan jaminan atas utang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 12).

Property, plant and equipment are used as collateral for the loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 12).

Aset dalam penyelesaian diperkirakan selesai pada tahun 2019. Pada tanggal 31 Desember 2017 dengan persentase penyelesai diperkirakan sebesar 87% dari total nilai kontrak.

Constructions-in-progress are estimated to be completed in 2019. As of 31 December 2017 with an estimated percentage of completion 87% of the total value of contracts, respectively.

11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 11. OTHER NON-CURRENT ASSETS

2 0 1 8 2 0 1 7

Uang jaminan 40.835.425 32.935.871 Security deposits

12. UTANG BANK 12. BANK LOANS

2 0 1 8 2 0 1 7

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Rupiah 343.035.188 320.461.941 Rupiah


USD 2.077.260 (2017: USD 1.971.667) 30.080.805 26.712.149 USD 2,077,260 (2017: USD 1,971,667)

Letter of Credit: Letter of Credit:


USD 33.791.396 (2017: USD 32.550.790) 489.333.200 440.998.104 USD 33,791,396 (2017: USD 32,550,790)

862.449.193 788.172.194

Jangka panjang (Kredit Investasi) 19.065.387 6.345.000 Long-term (Investment Credit)

J u m l a h 881.514.580 794.517.194 T o t a l






12. UTANG BANK (Lanjutan) 12. BANK LOANS (Continued)

Saldo pada tanggal/ Saldo pada tanggal/

Tipe Jumlah fasilitas/ Periode Tingkat suku Outstanding Outstanding

fasailitas/ Total facility Periode pembayaran bunga per tahun/ balance at balance at

Type of (dalam ribuan/ pinjaman/ bunga/ Interest Per annual Jaminan/ 31 Desember/ 31 Desember/

facility in thousand) Loan term payment period interest rate Collateral 31 December 2018 31 December 2017

Kredit jangka pendek

Rp 35.243.000 Bulanan/monthly 11% ( 964.812) 25.561.941

Rp 68.000.000 Bulanan/monthly 11% 68.000.000 68.000.000

Rp 300.000.000 Bulanan/monthly 11% 276.000.000 226.900.000

Sublimit Kredit

Investasi/ Sublimit

investment

Credit Rp 21.800.000 Bulanan/monthly - - -

Credit and USD 53.000 Bulanan/monthly - 489.333.200 440.998.104

Trust Receipt (2017: USD 48.000)

Bank Guarantee USD 14.000 Bulanan/monthly - - -

(2017: USD 10.000)

Treasury line USD 15.000 Bulanan/monthly - - -

Bill purchasing USD 1.600 Bulanan/monthly - - -

line

Kredit Modal

Kerja/Working

Capital facility USD 2.125 Bulanan/monthly 6% 30.080.805 26.712.149

862.449.193 788.172.194

Kredit jangka panjang

Kredit Investasi/ Juni 2017 -

Investment Credit Rp 33.000.000 Juni 2022/

June 2017 -

June 2022 Bulanan/monthly 11% 19.065.387 6.345.000

19.065.387 6.345.000 Jumlah/ Total

Kredit Modal

Kerja/ Working

Capital Facility

15 Juni 2018 -

14 Juni 2019/

15 June 2018 -

14 June 2019

Piutang usaha,

persediaan dan

aset tetap/

trade

receivables,

inventories and

property, plant

and equipment

15 Juni 2018 -

14 Juni 2019/

15 June 2018 -

14 June 2019

Obyek investasi

yang dibiayai

KI/investment

object funded

by investment

credit

15 Juni 2018 -

14 Juni 2019/

15 June 2018 -

14 June 2019

Piutang usaha,

persediaan dan

aset tetap/

trade

receivables,

inventories and

property, plant

and equipment

Jumlah/ Total

Obyek investasi

yang dibiayai

KI/investment

object funded

by investment

credit

Rincian jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut:

Details the collaterals for the loans obtained by the Company are as follows:

1) Persediaan yang telah diikat fidusia sebesar Rp 567.576.000.

2) Piutang dagang yang telah diikat fidusia sebesar Rp 517.213.210.

3) Tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Pajajaran, Desa Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang terdiri dari: a. Tanah seluas 54.555 m2 SHGB No. 48 atas nama

Perusahaan sebesar Rp 101.523.020. b. Tanah seluas 45.650 m2 SHGB No. 61, 62, 63, 68

atas nama Perusahaan dengan jumlah sebesar Rp 87.896.450.

c. Tanah seluas 37.837 m2 SHGB No. 105 atas nama Perusahaan sebesar Rp 75.969.580.

1) Inventories which have been tied to fiduciary amounting to Rp 567,576,000.

2) Trade receivables which have been tied to fiduciary amounting to Rp 517,213,210.

3) Land and building located on Jl. Pajajaran, Gandasari Village, Jatiuwung Sub-district, Tangerang City consists of: a) Land area of 54,555 m2 SHGB No. 48 on behalf of

the Company amounting to Rp 101,523,020. b) Land area of 45,650 m2 SHGB No. 61, 62, 63, 68

on behalf of the Company amounting to Rp 87,896,450.

c) Land area of 37,837 m2 SHGB No. 105 on behalf of the Company amounting to Rp 75,969,580.







Rincian jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut: (Lanjutan)

Details the collaterals for the loans obtained by the Company are as follows: (Continued)

4) Mesin-mesin dan peralatan pabrik yang telah diikat

fidusia sebesar Rp 113.942.230. 5) Alat-alat berat (11 unit forklift) yang telah diikat

fidusia sebesar Rp 2.523.000. 6) Ruang kantor di Menara Batavia atas nama

PT Monaspermata Persada (SHMSRS No. 1624/XXVI) sebesar Rp 33.208.520.

7) Deposito berjangka nomor bilyet AE 057987 nomor rekening 102-02-05002436 tanggal 22 Juni 2016 diikat Gadai Deposito sebesar Rp 10.000.000.

4) Machineries and plant equipments have been tied to fiduciary amounting to Rp 113,942,230.

5) Heavy equipments (11 units of forklift) that have been tied to fiduciary amounting to Rp 2,523,000.

6) Office space in Batavia Tower on behalf of PT Monaspermata Persada (SHMSRS No. 1624/ XXVI) amounting to Rp 33,208,520.

7) Time deposit with bilyet number AE 057987 account number 102-02-05002436 dated 22 June 2016 Tied Pawn Deposit amounting to Rp 10,000,000.

Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Perusahaan harus mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu sebagai berikut: - Current ratio minimal 100% - Leverage maksimal 500% - EBITDA to interest minimal 120% - Debt service coverage minimal 110%

Based on the loan agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, the Company must maintain certain financial ratios as follows: - Current ratio of at least 100% - Maximum leverage of 500% - EBITDA to interest at least 120% - Debt service coverage of at least 110%

Pada tanggal 31 Desember 2018, Perusahaan telah memenuhi rasio-rasio keuangan seperti yang dipersyaratkan oleh bank.

As of 31 December 2018, the Company had fulfilled the financial ratios as required by the bank.

Dalam perjanjian dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terdapat pembatasan kepada Perusahaan yang mewajibkan Perusahaan untuk mendapatkan pemberitahuan tertulis dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk apabila semua perkara perdata maupun pidana serta permasalahan lain yang dapat mempengaruhi usaha Perusahaan maupun harta kekayaan/aset Perusahaan dan setiap ada kejadian kelalaian yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kewajiban Perusahaan kepada Bank.

In the agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, there are restrictions to the Company requiring the Company to obtain written notification from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk if all civil and criminal cases as well as other problems that may affect the business of the Company or assets of the Company and any omissions that may affect the implementation of the Company’s liability to the Bank.

Selama kredit belum lunas, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Mandiri, Perusahaan tidak diperkenankan: - Memindahtangankan barang jaminan; - Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari bank

atau pihak ketiga kecuali fasilitas kredit yang ada; - Mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau

menjaminkan harta kekayaan Perusahaan ke pihak lain;

- Melunasi utang Perusahaan kepada pemilik saham; - Mengambil bagian modal untuk kepentingan diluar

usaha dan kepentingan Perusahaan; - Melakukan pembagian dividen kecuali seluruh

financial covenant terpenuhi, cukup melaporkan kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selambat-lambatnya 14 hari keja setelah dilaksanakan.

As long as the credit has not been paid, without prior written approval from Bank Mandiri, PT Jembo Cable Company Tbk is not permitted: - Transferring of collateral goods; - Obtain credit facility or loan from bank or third party

except credit facility; - Binding yourself as a guarantor of debt or pledge the

Company's assets to other entity;

- Refinance the Company's debt to shareholders; - Taking part of capital for interests outside the

business and interests of the Company; - Conducting dividend payments unless all financial

covenants are met, simply report to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk no later than 14 working days after it is executed.

Kredit Investasi Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 3 Agustus 2018, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dengan limit kredit maksimal Rp 33.000.000 dengan suku bunga 11% per tahun. Jangka waktu kredit sampai bulan Juni tahun 2022 atau selama 5 (lima) tahun. Pinjaman ini digunakan untuk pembelian mesin dan peralatan.

Investment Credit Based on the credit agreement dated 3 August 2018, the Company obtained investment credit facility with maximum credit limit of Rp 33,000,000 with an interest rate of 11% per annum. Term of credit until June of 2022 or 5 (five) years. This loan is used for the purchase of machineries and equipment.







Kredit Investasi (Lanjutan)

Angsuran pokok dilakukan secara triwulanan dan disesuaikan dengan realisasi penarikan kredit. Jaminan atas pinjaman ini adalah aset tetap yang dibiayai kredit investasi. Jaminan bersifat cross collateral dan cross default dengan seluruh fasilitas yang diberikan bank.

Investment Credit (Continued)

The principal installments are made on a quarterly basis and adjusted for the realization of credit withdrawals. The collateral for this loan is a property, plant and equipment financed by investment credit. The collateral is cross collateral and cross defaults with all facilities provided by the bank.

13. UTANG USAHA 13. TRADE PAYABLES

Akun ini merupakan kewajiban kepada pemasok atas pembelian bahan baku, suku cadang dan bahan pembantu dengan rincian sebagai berikut:

This account represents amounts due to suppliers arising from purchases of raw materials, spare parts and supplies, with details as follows:

a. Jumlah utang usaha berdasarkan pemasok, adalah

sebagai berikut: a. Total trade payables by suppliers, are as follows:

2 0 1 8 2 0 1 7


Pihak berelasi (Catatan 28) 63.336.353 139.018.138 Related parties (Note 28)

J u m l a h 332.803.993 337.823.824 T o t a l

b. Jumlah utang usaha berdasarkan mata uang

adalah sebagai berikut: b. Total trade payables by currency are as follows:

2 0 1 8 2 0 1 7

Rupiah 262.281.914 273.051.247 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 69.989.365 41.269.346 United States Dollar

E u r o 142.374 23.119.719 E u r o

Yuan China 390.340 383.512 China Yuan

J u m l a h 332.803.993 337.823.824 T o t a l

Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahanbaku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 30 sampai dengan 180 hari.

Purchases of raw and indirect materials, both from local and foreign suppliers, have credit terms of 30 to 180 days.

14. UTANG LAIN-LAIN 14. OTHER PAYABLES

2 0 1 8 2 0 1 7


Pembelian bahan baku - 9.937.299 Purchase of raw material

Purchase of property, plant

Pembelian aset tetap 25.926.376 12.261.044 and equipment

J u m l a h 25.926.376 22.198.343 T o t a l






15. UANG MUKA PENJUALAN 15. ADVANCE FROM CUSTOMERS

2 0 1 8 2 0 1 7


Pihak berelasi (Catatan 28) 780.747 357.279 Related parties (Note 28)

J u m l a h 34.366.924 30.905.364 T o t a l

16. BEBAN AKRUAL 16. ACCRUED EXPENSES

2 0 1 8 2 0 1 7

Komisi 13.609.826 24.252.752 Commission

Pengangkutan 594.047 2.322.345 Freight

Listrik 2.154.543 2.152.836 Electricity

Lain-lain 2.603.070 7.959.003 Others

J u m l a h 18.961.486 36.686.936 T o t a l

17. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 17. FINANCE LEASE LIABILITIES

Perusahaan melakukan transaksi sewa pembiayaan atas kendaraan sebagai berikut:

The Company entered into a finance lease on the vehicle as follows:

2 0 1 8 2 0 1 7


PT IBJ Verena Finance 17.804.242 - PT IBJ Verena Finance

PT Mitsui Leasing Capital Indonesia 3.717.146 281.333 PT Mitsui Leasing Capital Indonesia

PT Mandiri Tunas Finance 3.103.827 3.468.221 PT Mandiri Tunas Finance

PT BCA Finance 1.024.925 806.524 PT BCA Finance

PT Orix Indonesia Finance 592.717 - PT Orix Indonesia Finance

PT Maybank Indonesia Finance 360.295 495.681 PT Maybank Indonesia Finance

J u m l a h 26.603.152 5.051.759 T o t a l

Pembayaran utang sewa pembiayaan minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan ini adalah sebagai berikut:

The minimum future lease payment based on lease agreement as follows:

2 0 1 8 2 0 1 7

Dalam satu tahun 4.411.516 2.053.185 Current portion

Antara dua sampai lima tahun 29.114.689 4.091.964 Between two to five years

Jumlah sewa pembiayaan 33.526.205 6.145.149 Total finance lease

Dikurangi bagian bunga 6.923.053 1.093.390 Less interest portion

Jumlah sewa pembiayaan - bersih 26.603.152 5.051.759 Total finance lease payables - net

Dikurangi bagian yang jatuh tempo Less current maturities

dalam waktu satu tahun 6.432.151 1.496.541 within one year

Bagian jangka panjang 20.171.001 3.555.218 Long-term portion






17. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan) 17. FINANCE LEASE LIABILITIES (Continued)

Manajemen Perusahaan dan entitas anaknya menetapkan kebijakan untuk membeli kendaraan melalui sewa pembiayaan. Jangka waktu sewa adalah 3-5 tahun dengan tingkat bunga berkisar 6% - 10% flatper tahun. Semua utang sewa pembiayaan didenominasi dalam Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah tetap. Utang ini dijamin dengan aset tetap pembiayaan yang bersangkutan (Catatan 10).

The management of the Company and its subsidiary established a policy to purchase vehicles for operations through finance lease. The leases have terms between 3-5 years with effective interest rate ranged from 6% - 10% flat per annum. The finance leases are denominated in Rupiah, payable every month at fixed amounts. The finance lease is secured by the related leased assets (Note 10).

18. MODAL SAHAM 18. SHARE CAPITAL

Susunan pemegang saham dan pemiliknya pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

The shareholders’ and their respective shareholdings as of 31 December 2018 and 2017 are as follows:

Jumlah Persentase

saham/ pemilikan/

Number of Percentage Jumlah/

Pemegang saham shares of ownership Total Shareholders

PT Monaspermata Persada 79.485.000 52,57% 39.742.500 PT Monaspermata Persada

PT Indolife Pensiontama 26.578.300 17,58% 13.289.150 PT Indolife Pensiontama

Fujikura Ltd 20.430.000 13,51% 10.215.000 Fujikura Ltd

Fujikura Asia Ltd 9.810.000 6,49% 4.905.000 Fujikura Asia Ltd

Masyarakat (masing-masing

di bawah 5%) 14.896.700 9,85% 7.448.350 Public (each under 5%)

J u m l a h 151.200.000 100,00% 75.600.000 T o t a l

Sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Perusahaan disyaratkan membuat cadangan penyisihan laba bersih paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 Perusahaan telah membentuk dana cadangan sebesar Rp 16.500.000 (2017: Rp 15.000.000).

Under limited liability No. 40 (“Law”) Year 2007 regarding Limited Liability Companies, the Company required to set up statutory reserve amounting to at least 20% of the Company’s issued and paid-up capital. Until 31 December 2018 the Company has established its reserve amounting to Rp 16,500,000 (2017: Rp 15,000,000).

19. AGIO SAHAM 19. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan penjualan saham Perusahaan pada penawaran umum kepada masyarakat tahun 1992:

On 31 December 2018 and 2017, this account consists of additional paid-in capital related to sale of shares through public offering in 1992:

2 0 1 8 2 0 1 7

Agio saham 3.900.000 3.900.000 Additional paid-in capital

Agio saham timbul dari selisih antara harga jual saham yang ditawarkan kepada masyarakat di penawaran umum dan nilai nominal saham sebesar Rp 500 (dalam angka penuh).

Additional pain-in capital represents the difference between the selling price offered to public in public offerings and the share par value of Rp 500 (full amount).






20. PENJUALAN BERSIH 20. NET SALES

a. Rincian penjualan bersih menurut kelompok barang, adalah sebagai berikut:

a. Details of net sales by type of products, are as follows:

2 0 1 8 2 0 1 7

Kabel listrik tegangan rendah: Low voltage power cables:

Kabel tembaga 1.194.693.393 794.035.394 Copper

Kabel alumunium 494.084.734 427.448.287 Aluminium

Kabel listrik tegangan menengah 710.614.835 544.381.242 Medium voltage power cables

Kabel telekomunikasi 379.933.375 232.286.724 Telecommunication cables

Lainnya 428.253.627 186.367.246 Others

J u m l a h 3.207.579.964 2.184.518.893 T o t a l

b. Rincian penjualan bersih menurut kelompok

langganan, adalah sebagai berikut: b. The details of net sales by Company of customers,

are as follows:

2 0 1 8 2 0 1 7

L o k a l 3.177.500.894 2.115.309.218 Low voltage power cables:

Ekspor 30.079.070 69.209.675 Others

J u m l a h 3.207.579.964 2.184.518.893 T o t a l

Persentase penjualan kepada pihak berelasi adalah sebesar 32,35% (2017: 21,64%) dari jumlah penjualan (Catatan 28).

Percentage of sales made to related parties is amounting to 32.35% (2017: 21.64%) of total sales (Note 28).

Rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih:

The details of sales exceeding 10% from net sales:

2 0 1 8 2 0 1 7


PT Perusahaan Listrik PT Perusahaan Listrik

Negara (Persero) 962.202.321 781.126.893 Negara (Persero)

Pihak berelasi Related parties

PT Sinarmonas Industries 524.665.679 220.318.152 PT Sinarmonas Industries

PT Monaspermata Persada 289.245.033 233.183.821 PT Monaspermata Persada

J u m l a h 1.776.113.033 1.234.628.866 T o t a l






21. BEBAN POKOK PENJUALAN 21. COST OF GOODS SOLD

2 0 1 8 2 0 1 7

Persediaan bahan baku Raw materials

Awal tahun 179.750.400 141.618.372 At beginning of year

Pembelian 2.548.627.718 1.713.146.276 Purchases

Tersedia untuk dipakai 2.728.378.118 1.854.764.648 Available for use

Akhir tahun ( 174.814.879) ( 179.750.400) At end of year

Bahan baku yang digunakan 2.553.563.239 1.675.014.248 Raw materials used

Upah langsung 94.229.567 80.830.613 Direct labor

Beban produksi tidak

langsung (Catatan 22) 98.484.782 81.598.436 Manufacturing expenses (Note 22)

Jumlah beban produksi 2.746.277.588 1.837.443.297 Total manufacturing costs

Persediaan barang dalam proses Work in process



Beban pokok produksi 2.681.142.898 1.802.671.534 Cost of goods manufactured

Persediaan barang jadi Finished goods


Pembelian 179.155.827 182.272.050 Purchases


J u m l a h 2.869.855.190 1.879.070.577 T o t a l

Persentase pembelian pada tahun 2018 sebesar 33,15%(2017: 33,79%) dilakukan dengan pihak berelasi (Catatan 28).

Percentage of purchases in 2018 amounting to 33.15% (2017: 33.79%) were from related parties (Note 28).

Berikut ini adalah rincian pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih tahun 2018 dan 2017:

The following are details of purchases which representing more than 10% of total net purchases for 2018 and 2017:

2 0 1 8 2 0 1 7


PT Tembaga Mulia Semanan 547.191.636 298.163.160 PT Tembaga Mulia Semanan

PT Karya Sumiden Indonesia 495.070.687 434.255.839 PT Karya Sumiden Indonesia

Pihak berelasi Related parties


PT Aluminametal Utama 305.786.947 266.927.882 PT Aluminametal Utama

J u m l a h 1.769.025.146 1.272.742.240 T o t a l






22. BEBAN PRODUKSI TIDAK LANGSUNG 22. MANUFACTURING EXPENSES

2 0 1 8 2 0 1 7

Perbaikan dan pemeliharaan 34.976.835 25.980.238 Repairs and maintenance

Listrik, air dan gas 24.762.654 25.174.086 Electricity, water and gas

Penyusutan (Catatan 10) 23.541.387 20.071.304 Depreciation (Note 10)

Bahan bakar dan pelumas 12.449.310 8.626.836 Fuel and oil

Laboratorium dan pengujian 1.093.004 994.659 Laboratory and testing

Sewa gudang 236.201 127.765 Warehouse rent

Komunikasi 128.231 83.234 Communication

Pertemuan dan jamuan 80.807 70.963 Meeting and entertainment

Asuransi 43.144 47.490 Insurance

Lain-lain 1.173.209 421.861 Others

J u m l a h 98.484.782 81.598.436 T o t a l

23. BEBAN USAHA 23. OPERATING EXPENSES

2 0 1 8 2 0 1 7

Beban Penjualan Selling Expenses

Pengangkutan 35.090.583 38.291.520 Freight out

Gaji, upah dan tunjangan-tunjangan 10.531.206 9.761.630 Salaries, wages and allowances

Komisi penjualan 2.941.760 3.485.190 Sales commission

Pertemuan dan jamuan 1.501.063 1.739.093 Meeting and entertainment

Perbaikan dan pemeliharaan 968.104 414.581 Repairs and maintenance

Perjalanan dinas 861.854 1.356.091 Traveling

Alat tulis dan cetak 687.092 781.696 Office supplies and stationeries

Denda keterlambatan pengiriman 331.581 3.804.231 Penalties for late deliveries

Penyusutan (Catatan 10) 288.955 426.837 Depreciation (Note 10)

Bahan bakar dan pelumas 203.852 260.461 Fuel and oil

Lain-lain 11.672.645 6.940.207 Others

65.078.695 67.261.537

General and Administrative

Beban Umum dan Administrasi Expenses

Gaji, upah dan tunjangan-tunjangan 27.100.989 23.435.297 Salaries, wages and allowances

Penyusutan (Catatan 10) 6.934.532 7.874.987 Depreciation (Note 10)

Penurunan nilai piutang usaha 5.048.760 3.196.685 Impairment of trade receivables

Perbaikan dan pemeliharaan 4.218.476 3.213.379 Repairs and maintenance

Jasa profesional 3.837.566 1.940.086 Professional fees

Beban pajak 2.899.412 7.266.517 Tax expenses

Imbalan kerja (Catatan 27) 8.798.028 11.096.156 Employee benefits (Note 27)

Dipindahkan 58.837.763 58.023.107 Brought forward






23. BEBAN USAHA (Lanjutan) 23. OPERATING EXPENSES (Continued)

2 0 1 8 2 0 1 7

Beban Penjualan (Lanjutan) 65.078.695 67.261.537 Selling Expenses (Continued)

Beban Umum dan General and Administrative

Administrasi (Lanjutan) Expenses (Continued)

Pindahan 58.837.763 58.023.107 Carried forward

Komunikasi 468.417 364.741 Communication

Perjalanan dinas 421.503 574.518 Traveling

Representasi dan sumbangan 161.977 392.247 Representation and donation

Lain-lain 1.309.437 9.175.002 Others

61.199.097 68.529.615

J u m l a h 126.277.792 135.791.152 T o t a l

24. BEBAN BUNGA 24. INTEREST EXPENSES

2 0 1 8 2 0 1 7

Pinjaman bank 56.046.376 47.508.480 Bank loans

Sewa pembiayaan 1.032.727 701.016 Finance lease

J u m l a h 57.079.103 48.209.496 T o t a l

25. PERPAJAKAN 25. TAXATION

a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid taxes

2 0 1 8 2 0 1 7

Pajak Pertambahan Value Added Tax -

Nilai - Restitusi 84.762.027 91.612.782 Restitution

Pajak Pertambahan Nilai - Bersih 34.171.701 28.854.271 Value Added Tax - Net

J u m l a h 118.933.728 120.467.053 T o t a l

Pada tanggal 15 Maret 2018 dan 24 September 2018, berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00006/407/17/054/18,00035/407/17/054/18, 00036/407/17/054/18dari Kantor Pelayanan Pajak, Perusahaan telah menerima pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 70.434.854dari jumlah yang diajukan sebesar Rp 91.612.782 dan sebesar Rp 21.177.928 yang ditolak dicatat sebagai beban.

On 15 Maret 2018 and 24 September 2018 based on Tax Overpayment assesment (SKPLB) No. 00006/407/17/054/18, 00035/407/17/054/18, 00036/407/17/054/18 from Office for Publicly Listed Company, the Company has received refund of overpayment Value Added Tax amounting to Rp 70,434,854 of the total claim amounting to Rp 91,612,782 and Rp 21,177,928 which was rejected has recorded as expenses.






25. PERPAJAKAN (Lanjutan) 25. TAXATION (Continued)

a. Pajak dibayar di muka (Lanjutan) a. Prepaid taxes (Continued)

Pada 27 Februari 2019, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa (SKPKB) No. 00029/207/17/054/19 masa pajak September 2017 sebesar Rp 32.007 dan No. 00052/107/17/054/19 masa pajak Agustus sampai dengan September 2017 terkait Surat Tagihan Pajak (STP) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa sebesar Rp 2.234.071 dan pada tanggal 25 Maret 2019 Perusahaan telah melunasinya (Catatan 40).

On 27 February 2019, the Company received a tax underpayment assessment (SKPKB) Value Added Tax Good and Service No. 00029/207/17/054/19 of September 2017 tax period amounting to Rp 32,007 and No. 00052/107/17/054/19 of August until tax time with September 2017 about STP Tax Collection Letter (STP) Value Added Tax Goods and Services amounting to Rp 2,234,071 and on 25 March 2019 the Company already paid (Note 40).

b. Taksiran klaim pajak penghasilan b. Estimated claim of income tax

2 0 1 8 2 0 1 7

Pajak Penghasilan - Pasal 28A Income Tax - Article 28A

Tahun 2018 3.470.190 - Year 2018

Tahun 2017 27.576.754 27.576.754 Year 2017

J u m l a h 31.046.944 27.576.754 T o t a l

c. Utang pajak c. Tax payables

2 0 1 8 2 0 1 7

Pajak Pertambahan Nilai - Bersih 742.264 - Value Added Tax - Net

Pajak Penghasilan: Income Taxes:

Pasal 4(2) - 3.622 Article 4(2)

Pasal 21 978.974 688.725 Article 21

Pasal 23 56.829 527.314 Article 23

Pasal 26 - 873.775 Article 26

J u m l a h 1.778.067 2.093.436 T o t a l

d. Pajak Penghasilan d. Income Tax

(Beban) manfaat pajak Perusahaan, terdiri dari: Tax (expense) benefit of the Company consists of

the following:

2 0 1 8 2 0 1 7

Pajak kini ( 35.250.745) ( 30.496.360) Current tax

Pajak tangguhan 1.631.055 2.228.114 Deferred tax

J u m l a h ( 33.619.690) ( 28.268.246) T o t a l







e. Pajak kini e. Current tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan laba kena pajak, adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax per consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income with taxable income, is as follow:

2 0 1 8 2 0 1 7

Laba sebelum pajak menurut Profit before tax consolidated

laporan laba rugi dan penghasilan statement of profit or loss

komprehensif konsolidasian 122.048.569 111.623.616 and other comprehensive income

Untung entitas anak ( 3.081.995) ( 547.008) Subsidiary's gain

Eliminasi konsolidasi - 279.140 Consolidated elimination

Laba Perusahaan 118.966.574 111.355.748 Profit of the Company

Perbedaan temporer: Temporary differences:

Depreciation of property,

Penyusutan aset tetap ( 7.136.627) ( 5.322.246) plant and equipment

Imbalan kerja 6.776.095 10.844.121 Employee benefits

Cicilan dan penyusutan Installment and depreciation of

aset sewa pembiayaan ( 2.990.095) 1.147.340 leased assets

Allowance for decline in value

Penurunan nilai persediaan 4.826.088 - inventory

Penurunan nilai piutang usaha 5.048.760 3.196.685 Impairment of trade receivables

6.524.221 9.865.900

Perbedaan tetap: Permanent differences:

Pertemuan dan jamuan 2.166.294 2.003.401 Meeting and entertainment

Biaya kantin dan Canteen expense and

tunjangan lainnya 709.118 655.299 other allowance

Penghasilan bunga ( 1.586.345) ( 1.312.193) Interest income

Beban dan denda pajak 14.217.226 7.004.216 Tax penalty expenses

Pendapatan atas jasa sewa Income from rent

dan konstruksi ( 1.196.748) ( 39.683.667) and construction

Beban pokok penjualan atas Cost of goods sold

jasa konstruksi 957.399 31.746.934 for construction service

Lainnya 245.241 349.800 Others

15.512.185 763.790

Taksiran laba kena pajak 141.002.980 121.985.438 Estimated taxable profit







e. Pajak kini (Lanjutan) e. Current tax (Continued)

2 0 1 8 2 0 1 7

Beban pajak kini, tarif 25% 35.250.745 30.496.360 Current tax, rate 25%

Pajak penghasilan dibayar di muka: Prepayment of income taxes:

Pajak Penghasilan Pasal 22 27.411.226 27.083.090 Income Tax Article 22

Pajak Penghasilan Pasal 23 213.068 147.498 Income Tax Article 23

Pajak Penghasilan Pasal 25 11.096.641 30.842.526 Income Tax Article 25

38.720.935 58.073.114

Taksiran klaim Estimated claim

pajak penghasilan ( 3.470.190) ( 27.576.754) corporate income tax

f. Pajak tangguhan f. Deferred tax

Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan dan entitas anaknya, adalah sebagai berikut:

The details of the Company and its subsidiary’s deferred tax assets (liabilities), are as follows:

2 0 1 7

(Dibebankan)

dikreditkan

ke laba rugi/

Charged

(credited) to

profit or loss

(Dibebankan)

dikreditkan

penghasilan

komprehensif

lain/ Charged

(credited) to

other

comprehensive

income 2 0 1 8

Aset (Liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities)

Imbalan kerja 18.353.402 1.694.024 2.022.267)( 18.025.159 Employee benefits

Surplus revaluasi 98.849.765)( - - 98.849.765)( Revaluation surplus

Sewa pembiayaan 752.974)( 747.524)( - 1.500.498)( Lease liabilities


Penyusutan aset tetap 2.516.760 1.784.157)( - 732.603 plant and equipment

Penyisihan penurunan nilai Allowance for decline in

persediaan - 1.206.522 - 1.206.522 value of inventories

Cadangan piutang tak tertagih 799.171 1.262.190 - 2.061.361 Bad debt allowances

Aset (liabilitas) Deferred tax assets

tangguhan – Bersih 77.933.406)( 1.631.055 2.022.267)( 78.324.618)( (liabilities) – Net







f. Pajak tangguhan (Lanjutan) f. Deferred tax (Continued)

2 0 1 6

(Dibebankan)

dikreditkan ke

laba rugi/

Charged

(credited) to

profit or loss

(Dibebankan)

dikreditkan

penghasilan

komprehensif

lain/ Charged

(credited) to

other

comprehensive

income 2 0 1 7

Aset (Liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities)

Imbalan kerja 15.392.124 2.630.600 330.678 18.353.402 Employee benefits

Surplus revaluasi 69.293.163)( - 29.556.602)( 98.849.765)( Revaluation surplus

Sewa pembiayaan 881.878)( 128.904 - 752.974)( Lease liabilities


Penyusutan aset tetap 3.847.321 1.330.561)( - 2.516.760 plant and equipment

Cadangan piutang tak tertagih - 799.171 - 799.171 Bad debt allowances

Aset (liabilitas) Deferred tax assets

tangguhan – Bersih 50.935.596)( 2.228.114 29.225.924)( 77.933.406)( (liabilities) – Net

Rekonsiliasi antara penghasilan beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak Perusahaan dan entitas anaknya yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax of the Company and its subsidiary is as follows:

2 0 1 8 2 0 1 7

Laba sebelum pajak 118.966.574 111.355.748 Profit before tax

Pajak penghasilan sesuai tarif 29.741.644 27.838.937 Tax expense at effective tax rate

Pengaruh pajak atas

penghasilan (beban) yang

tidak dapat diperhitungkan Tax effects of non deductible

menurut fiskal : income (expenses):

Pertemuan dan jamuan 541.574 500.850 Meeting and entertainment

Biaya kantin dan Canteen expense and

tunjangan lainnya 177.280 163.825 other allowance

Penghasilan bunga ( 396.586) ( 328.048) Interest income

Beban dan denda pajak 3.554.307 1.751.054 Tax and penalty expenses

Pendapatan atas jasa sewa Income from rent

dan konstruksi ( 299.187) ( 9.920.917) and construction

Beban pokok penjualan Cost of goods sold for

atas jasa konstruksi 239.350 7.936.734 construction service

Lainnya 61.308 325.811 Others

3.878.046 429.309

Jumlah Beban Pajak 33.619.690 28.268.246 Total Tax Expenses






26. DIVIDEN 26. DIVIDENDS

Berdasarkan Surat Persetujuan Dewan Komisaris Perusahaan No. PS/003/LGL-CSO/SP-KOM/11/2017 tanggal 23 November 2017, Direksi memutuskan untuk membagikan dividen interim untuk tahun buku 2017 sebesar Rp 30.240.000 dengan jadwal pembagian pada 27 Desember 2017.

Based on the Approval Letter of the Board of Commissioners of the Company No. PS/03/LGL-CSO/SP-KOM/11/2017 dated 23 November 2017, the Board of Directors decided to distribute interim dividend amounting to Rp 30,240,000 with the schedule distributed on 27 December 2017.

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 6 tanggal 4 Mei 2018, pemegang saham menyetujui pembagian dividen final untuk tahun buku 2017 sebesar Rp 60.480.000, dengan ketentuan bahwa atas dividen tersebut diperhitungkan dividen interim sebesar Rp 30.240.000 termasuk pajak. Dividen tunai sebesar Rp 28.204.575 telah dibagikan pada 6-8 Juni2018 dan sisanya merupakan utang dividen.

Based on Deed of Minutes of General Meeting of Shareholders No. 6 dated 4 May 2018, the shareholders approved the distribution of final dividend for fiscal year 2017 amounting to Rp 60,480,000, the remaining to distributed interim dividend amounted Rp 30,240,000 include tax. The cash dividends amounted Rp 28,204,575 had been distributed on 6-8 June 2018 and remaining are dividend payable.

Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham No. 1 tanggal 2 Juni 2017 pemegang saham menyetujui pembagian dividen final untuk tahun buku 2016 sebesar Rp 90.720.000, dengan ketentuan bahwa atas dividen tersebut diperhitungakan dividen interim tahun 2016, sehingga sisa dividen yang dibayarkan adalah sebesar Rp 60.480.000 dengan jadwal dibagikan pada 14 Juni 2017 dan pembagian tantiem Dewan Direksi dan Dewan Komisioner sebesar Rp 3.860.000.

Based on Deed of Minutes of General Meeting of Shareholders No. 1 dated 2 June 2017, the shareholders approved the distribution of final dividend for fiscal year 2016 amounting to Rp 90,720,000, provided that the dividend was calculated for interim dividend in 2016, the remaining dividend paid was Rp 60,480,000 with the schedule distributed on 14 June 2017 and the tantiem distribution of the Board of Directors and the Board of Commissioners amounting to Rp 3,860,000.

27. LIABILITAS IMBALAN KERJA 27. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES

Perusahaan membukukan imbalan kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja tersebut adalah 867 karyawan tahun 2018 (2017: 849 karyawan).

The Company provided employee benefits obligation for its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The total of employees entitled to the benefits is 867 employees in 2018 (2017: 849 employees).

Perhitungan imbalan kerja dihitung oleh aktuaris independen, PT Sentra Jasa Aktuariano. 11868/BPA/III/19 tanggal 1 Maret 2019 dan (2017: no 10606/BPA/III/18 tanggal 20 Maret 2018), yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:

The cost of employee benefits obligation is calculated by an independent actuary, PT Sentra Jasa Aktuaria no. 11868/BPA/III/19 dated 1 March 2019 and (2017: no. 10606/BPA/III/18 dated 20 March 2018), the actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:






27. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) 27. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (Continued)

2 0 1 8 2 0 1 7

Tingkat diskonto 8,47% 6,95% Discount rate

Tingkat kenaikan gaji 7,00% 7,00% Salary increment rate

Tingkat kematian TMI 2011 TMI 2011 Mortality rate

Tingkat cacat 5% dari/of TMI

2011

5% dari/of TM I

2011

Disability rate

Tingkat pengunduran diri 4% sebelum usia

30 tahun dan

terus menurun

menjadi 0% pada

usia di atas 50

tahun/ 4%

before 30 years

old and linearly

decrease to 0%

after 50 years

old

4% sebelum usia

30 tahun dan

terus menurun

menjadi 0% pada

usia di atas 50

tahun/ 4%

before 30 years

old and linearly

decrease to 0%

after 50 years

old

Resignation rate

Tingkat pensiun normal 58 tahun/years 58 tahun/years Normal retirement

Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan, konsolidasian adalah sebagai berikut:

Movements in the liability recognized in the consolidated statement of financial position, are as follows :

2 0 1 8 2 0 1 7

Beban jasa kini 4.575.059 5.082.651 Current service cost

Beban bunga 5.102.246 5.046.734 Interest cost

Pengukuran kembali atas Remeasurement of other long term

Imbalan kerja 879.277)( 966.771 employee benefits

J u m l a h 8.798.028 11.096.156 T o t a l

Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan, adalah sebagai berikut:

Provision for employee benefits obligation is recognized in the statement of financial position, are as follows:

2 0 1 8 2 0 1 7

Liabilitas imbalan kerja - Bersih 72.100.633 73.413.608 Employee benefit liability - Net

Dikurangi yang akan dibayar

dalam satu tahun 5.534.745 849.982 Less current maturities

Liabilitas imbalan kerja - Employee benefit liability -

jangka panjang 66.565.888 72.563.626 long term







Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan, adalah sebagai berikut:

Movements in the liability recognized in the statement of financial position, are as follows:

2 0 1 8 2 0 1 7


Pembayaran manfaat ( 2.021.933) ( 252.035) Benefit payments

Jumlah yang diakui dalam Total amount recognized

penghasilan komprehensif lain ( 8.089.070) 1.322.713 in other comprehensive income

Beban tahun berjalan 8.798.028 11.096.156 Expense in current year

J u m l a h 72.100.633 73.413.608 T o t a l

Akumulasi (keuntungan) kerugian aktuaria di penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

Accumulations of (gains) losses recognized in other comprehensive income, are as follows:

2 0 1 8 2 0 1 7


Pengukuran kembali atas Remearsurement on the (gain)

(keuntungan) rugi nilai kewajiban bersih ( 8.089.070) 1.322.713 loss defined benefit liability

J u m l a h 2.672.546 10.761.616 T o t a l

Sensitivitas liabilitas imbalan kerja untuk perubahan asumsi aktuarial pokok pada tanggal 31 Desember2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

The sensitivity of the employment benefits liabilities to changes in the principal actuarial assumption as of 31 December 2018 and 2017 are as follows:

2 0 1 8 2 0 1 7

Kenaikan 1% tingkat diskonto Increase of 1% of the discount rate

Nilai kini kewajiban imbalan pasti 67.138.581 67.699.140 Present value of the benefit obligation

Biaya jasa kini 4.128.576 4.510.821 Current service cost

Penurunan 1% tingkat diskonto Decrease of 1% of the discount rate



Kenaikan 1% tingkat kenaikan gaji masa depan Increase of 1% of future salary incremental rate



Penururan 1% tingkat kenaikan gaji masa depan Decrease of 1% of future salary incremental rate









Analisa sensitivitas diatas didasarkan pada perubahan atas satu asumsi aktuarial dimana semua asumsi lainnya dianggap konstan. Dalam prakteknya, hal ini jarang terjadi dan perubahan beberapa asumsi mungkin saling berkorelasi. Dalam perhitungan sensitivitas liabilitas imbalan kerja atas asumsi aktuarial utama, metode yang sama (projected unit credit) telah diterapkan seperti dalam perhitungan liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan.

The sensitivity analysis above is based on a change in an actuaria assumption while holding all other assumptions constant. In practice, this is unlikely to occur, and changes in some of the assumptions may be correlated. When calculating the sensitivity of employment benefit liabilities to significant actuarial assumptions, the same method (projected unit credit) has been applied when calculating the employment benefit liabilities recognized within the statements of financial position.

28. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 28. TRANSACTION WITH RELATED PARTIES

Sifat Berelasi: a. PT Monaspermata Persada, Fujikura Ltd dan

Fujikura Asia Limited adalah pemegang saham Perusahaan.

b. Pemegang saham mayoritas Perusahaan juga

merupakan pemegang saham PT Multi Tembaga Utama, PT Aluminametal Utama dan PT Sinarmonas Industries.

c. Perusahaan dimana pengurusnya merupakan keluarga atau mempunyai hubungan keluarga dari pengurus Perusahaan adalah CV Sarihon Elektrik, CV Naga Mas dan PT Ryu Ei Kogyo, Jembo Teleste Lda.

d. Perusahaan menyewa bangunan kantor di Mega Glodok Kemayoran milik PT Monaspermata Persada. Beban sewa tahun 2018 dan 2017 sebesar Rp 489.397 (2017: Rp 652.529).

Nature of Relationship:

a. PT Monaspermata Persada, Fujikura Ltd and Fujikura Asia Limited are shareholders of the Company.

b. The Companies with stockholder also majority

shareholders of the Company are PT Multi Tembaga Utama, PT Aluminametal Utama and PT Sinarmonas Industries.

c. The Companies with common member of the family or have a family of relationship of the Company’s management are CV Sarihon Elektrik, CV Naga Mas and PT Ryu Ei Kogyo, Jembo Teleste Lda.

d. The Company leases the PT Monaspermata Persada’s office at Mega Glodok Kemayoran. Lease expenses for 2018 and 2017 amounting to Rp 489,397 (2017: Rp 652,529).

Saldo piutang dan utang pihak-pihak berelasi: The balances of trade receivables and trade payables with related parties:

Piutang usaha (Catatan 5) Trade receivables (Note 5)

2 0 1 8 2 0 1 7


PT Aluminametal Utama 47.540.685 - PT Aluminametal Utama


Jembo Teleste Lda 3.968.945 4.322.889 Jembo Teleste Lda

J u m l a h 243.111.025 131.331.510 T o t a l






28. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan) 28. TRANSACTION WITH RELATED PARTIES (Continued) Saldo piutang dan utang pihak-pihak berelasi:(Lanjutan)

The balances of trade receivables and trade payables with related parties: (Continued)

Piutang lain-lain (Catatan 6) Other receivables (Note 6)

2 0 1 8 2 0 1 7

PT Aluminametal Utama 70.000 26.107.913 PT Aluminametal Utama

PT Qualis Indonesia 10.000 - PT Qualis Indonesia

PT Sinarmonas Industries 38.364 439.801 PT Sinarmonas Industries

J u m l a h 118.364 26.547.714 T o t a l

Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi keuangan pihak-pihak berelasi, manajemen Perusahaan dan entitas anaknya berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga atas piutang kepada pihak tersebut tidak diadakan penyisihan penurunan nilai piutang usaha.

Based on the review of the status of related parties, the Company and its subsidiary’s management releasethe opinion that all the accounts are collectible, no allowance for impairment of trade receivables is necessary accordingly.

Utang usaha (Catatan 13) Trade payables (Note 13)

2 0 1 8 2 0 1 7



PT Ryu Ei Kogyo 5.527.809 4.700.965 PT Ryu Ei Kogyo


Koperasi Karyawan PT JCC 202.101 213.528 Koperasi Karyawan PT JCC

Fujikura Asia Ltd 52.413 877.936 Fujikura Asia Ltd

J u m l a h 63.336.353 139.018.138 T o t a l

Uang muka penjualan (Catatan 15) Advances from customer (Note 15)

2 0 1 8 2 0 1 7

PT Sinarmonas Industries 723.451 357.279 PT Sinarmonas Industries

PT JJ-Lapp SMI 57.296 - PT JJ-Lapp SMI

J u m l a h 780.747 357.279 T o t a l

Transaksi-transaksi Pihak Berelasi Transactions with Related Parties

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain:

In the normal course of business, the Company entered into certain transaction with related parties, including the following:

Tahun 2018, 32,35% dari jumlah penjualan (2017: 21,64%), merupakan penjualan kepada pihakberelasi, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal laporan posisi keuangan, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 11,66% (2017: 6,81%) dari jumlah aset.

In 2018, 32.35% from total sales (2017: 21.64%), represent of the net sales to related parties, according to management, were made at normal price and conditions as those done with third parties. At statement of financial position dates, the receivables from these sales were presented as trade receivable, which constitutes 11.66% (2017: 6.81%) respectively, of the total assets.






28. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan) 28. TRANSACTION WITH RELATED PARTIES (Continued)

Rincian penjualan kepada pihak berelasi, sebagai berikut:

The details of sales to related parties, are as follows:

2 0 1 8 2 0 1 7




Fujikura Ltd 494.896 100.000 Fujikura Ltd

PT JJ-Lapp Cable SMI 417.200 - PT JJ-Lapp Cable SMI

Fujikura Federal Cables Sdn Bhd - 9.392.913 Fujikura Federal Cables Sdn Bhd

CV Sarihon Elektrik - 10.875 CV Sarihon Elektrik

J u m l a h 1.037.638.502 472.620.992 T o t a l

Tahun 2018, 33,15% (2017: 33,79%) dari jumlah pembelian masing-masing merupakan pembelian dari pihak-pihak berelasi, dimana menurut pendapat manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal laporan posisi keuangan, utang atas pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari utang usaha, yang meliputi 57,37% (2017: 45,09%) dari jumlah liabilitas.

In 2018, 33.15% (2017 : 33.79%) from total purchases represented of purchase from related parties, which, according to management, were made at normal prices and conditions as those done with third parties. At statement of financial position dates, the liabilities for these purchases were presented as trade account payable, which is constituted 57.37% (2017: 45.09%) respectively, of the total liabilities.

Rincian pembelian kepada pihak berelasi, sebagai berikut:

The details of purchases from related parties, are as follows:

2 0 1 8 2 0 1 7




Fujikura Asia Ltd 29.831.647 22.161.675 Fujikura Asia Ltd

PT Ryu Ei Kogyo 25.475.609 27.369.419 PT Ryu Ei Kogyo

Fujikura Federal Cable Sdn Bhd 4.890.505 391.415 Fujikura Federal Cable Sdn Bhd

J u m l a h 844.829.744 641.371.773 T o t a l

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat PT Monaspermata Persada No. 7 tanggal 7 November 2017 Notaris Eira Aurelia Hollanda, S.H., PT Monaspermata Persada sebagai pemegang saham mayoritas telah mengambil alih seluruh kewajiban Perusahaan terhadap Standard Chartered Bank (Catatan 32).

Based on Statement of Meeting Decision PT Monaspermata Persada No. 7 dated 7 November 2017 by Notary Eira Aurelia Hollanda, S.H., PT Monaspermata Persada as majority shareholder has take over the Company's obligations to Standard Chartered Bank (Note 32).

29. LABA PER SAHAM 29. EARNINGS PER SHARE

Pada tahun 2018 dan 2017, laba bersih yang digunakan Perusahaan untuk perhitungan laba per saham dasar masing-masing adalah Rp 88.425.577 dan Rp 83.354.784. Jumlah rata-rata saham yang beredar untuk tahun 2018 dan 2017 adalah 151.200.000 saham. Laba per saham (angka penuh) tahun 2018 dan 2017adalah Rp 584,83 dan Rp 551,29.

In 2018 and 2017, profit used by the Company to calculate earnings per share amounted to Rp 88,425,577 and Rp 83,354,784, respectively. The weighted average number of shares outstanding was 151,200,000 shares in 2018 and 2017. Earnings per share (full amount) in 2018 and 2017 were Rp 584.83 and Rp 551.29.






30. INFORMASI SEGMEN 30. BUSINESS SEGMENT INFORMATION

2 0 1 8 2 0 1 8

% Rp’ Juta/ % Rp’ Juta/ % Rp’ Juta/ % Rp’ Juta/

Rp’millions Rp’millions Rp’millions Rp’millions

Penjualan bersih 75% 2.399.393 12% 379.933 13% 428.254 100% 3.207.580 Net sales

Beban pokok penjualan 73% 2.102.286 12% 356.262 14% 411.307 100% 2.869.855 Cost of goods sold

Laba kotor 297.107 23.671 16.947 11% 337.725 Gross profit

Beban usaha yang tidak dapat Unallocated operating

dialokasikan 126.279)( expenses

Laba dari usaha 211.446 Income from operation

Penghasilan lain - lain yang tidak Unallocated other

dapat dialokasikan - Bersih 89.398)( charge - Net

Laba sebelum pajak 122.048 Income before tax

Pajak penghasilan 33.619)( Income tax

Laba tahun berjalan 88.429 Profit for the year

Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:

Pengukuran kembali imbalan kerja 8.089 Remeasurements of employee benefits

Surplus on revaluation of property,

Surplus atas revaluasi aset tetap - plant and equpiment

Pajak penghasilan yang terkait pos-pos yang Tax relating to items that will not be

tidak akan direklasifikasi ke laba rugi 2.022)( reclassified to profit or loss

Jumlah penghasilan komprehensif lain 6.067 Total comprehensive income for the year

Pos-pos yang akan Items that will or may be

direklasifikasi ke laba rugi: reclassified to profit or loss:

Perubahan nilai wajar investasi Changes in fair value

tersedia untuk dijual - available-for-sale financial assets

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income

tahun berjalan setelah pajak 6.067 for the year, net of tax

Jumlah laba komprehensif tahun berjalan 94.496 Total comprehensive income for the year

Kabel listrik/ Kabel telepon/ Lainnya/ Jumlah/

Power cable Telephone cable Others Total






30. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 30. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (Continued)

2 0 1 7 2 0 1 7

% Rp’ Juta/ % Rp’ Juta/ % Rp’ Juta/ % Rp’ Juta/

Rp’millions Rp’millions Rp’millions Rp’millions

Penjualan bersih 81% 1.765.865 11% 232.287 9% 186.367 100% 2.184.519 Net sales

Beban pokok penjualan 79% 1.492.741 12% 220.563 9% 165.767 100% 1.879.071 Cost of goods sold

Laba kotor 273.124 11.724 20.600 14% 305.448 Gross profit

Beban usaha yang tidak dapat Unallocated operating

dialokasikan 135.791)( expenses

Laba dari usaha 169.657 Income from operation

Penghasilan lain - lain yang tidak Unallocated other

dapat dialokasikan - Bersih 58.033)( charge - Net

Laba sebelum pajak 111.624 Income before tax

Pajak penghasilan 28.268)( Income tax

Laba tahun berjalan 83.356 Profit for the year

Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:

Pengukuran kembali imbalan kerja 1.323)( Remeasurements of employee benefits

Surplus on revaluation of property,

Surplus atas revaluasi aset tetap 118.226 plant and equpiment

Pajak penghasilan yang terkait pos-pos yang Tax relating to items that will not be

tidak akan direklasifikasi ke laba rugi 29.226)( reclassified to profit or loss

Jumlah penghasilan komprehensif lain 87.677 Total comprehensive income for the year


direklasifikasi ke laba rugi: reclassified to profit or loss:

Perubahan nilai wajar investasi Changes in fair value

tersedia untuk dijual 570 available-for-sale financial assets

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income

tahun berjalan setelah pajak 88.247 for the year, net of tax

Jumlah laba komprehensif tahun berjalan 171.603 Total comprehensive income for the year

Kabel listrik/ Kabel telepon/ Lainnya/ Jumlah/

Power cable Telephone cable Others Total






31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

31. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Perusahaan dan entitas anaknya mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of 31 December 2018 and 2017, the Company and its subsidiary have monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:

Mata uang

asing/

Ekuivalen

Rupiah/

Mata uang

asing/

Ekuivalen

Rupiah/

Foreign

currencies

Rupiah

Equivalent

Foreign

currencies

Rupiah

Equivalent

A s e t A s s e t s

Kas dan setara kas US$ 271.841 3.938.607 245.160 3.321.428 Cash and cash equivalents

SG$ 11.501 121.949 26.487 268.406

EUR 28.633,21 474.159 39.009 630.920

GBP 4.887,21 89.792 4.947 90.125

AUD 8.686 88.699 14.504 153.127

CNY 121.689 256.757 122.011 252.978

Piutang usaha Trade receivables

Pihak berelasi US$ 274.079 3.968.945 319.079 4.322.889 Related parties

Pihak ketiga US$ 238.142 3.448.537 1.179.786 15.983.745 Third parties

EUR 802.985 13.297.225 917.271 14.835.587

Uang jaminan US$ 78.163 1.131.885 701.070 9.498.103 Security deposit

Jumlah Aset 26.816.555 49.357.308 Total Assets

Liabilitas Liabilities

Utang bank US$ 35.868.656 519.414.005 1.971.667 26.712.149 Bank loans

Utang usaha Trade payables

Pihak berelasi US$ 3.620 52.414 64.802 877.936 Related parties

Pihak ketiga US$ 4.829.566 69.936.950 2.981.356 40.391.410 Third parties

CNY 185.000 390.341 185.000 383.579

EUR 8.598 142.374 1.429.470 23.119.697

Jumlah Liabilitas 589.936.084 91.484.771 Total Liabilities

Jumlah Liabilitas - Bersih ( 563.119.529) ( 42.127.463) Total Liabilities -Net

2 0 1 8 2 0 1 7






31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)

31. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued)

27 Maret 2019/ 31 Desember 2018/ 31 Desember 2017/

Mata uang 27 March 2019 31 December 2018 31 December 2017 Foreign Currencies

1 EUR 15.984 16.560 16.174 1 EUR

1 USD 14.202 14.481 13.548 1 USD

1 SGD 10.492 10.603 10.124 1 SGD

1 AUD 10.091 10.211 10.557 1 AUD

1 GBP 18.720 18.373 18.218 1 GBP

1 CNY 2.115 2.110 2.073 1 CNY

Pada masa mendatang, nilai kurs masih mungkin berubah-ubah, dan mata uang Rupiah mungkin mengalami depresiasi atau apresiasi secara signifikan terhadap mata uang lainnya.

Apabila liabilitas bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2018 dinyatakan dengan kurs tengah Bank Indonesia per tanggal 27 Maret 2019, maka jumlah liabilitas akan naik sebesar Rp 10.638.655. Liabilitas bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2017 dinyatakan dengan kurs tengah Bank Indonesia per tanggal 27 Maret 2018, maka jumlah liabilitas akan turun sebesar Rp 822.440.

In the future, the rates still fluctuate, and Rupiah has a possibility to depreciate significantly against other currencies.

If net assets and liabilities in foreign currencies on 31 December 2018 are expressed using Bank Indonesia middle rates as on 27 March 2019, total liabilities will increase by Rp 10,638,655. Net liabilities in foreign currencies on 31 December 2017 are expressed using Bank Indonesia middle rates as on 27 March 2018, total liabilities will decrease by Rp 822,440.

32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 32. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

a. Bank Garansi

Dalam rangka kontrak penjualannya, Perusahaan telah menyerahkan bank garansi sebagai jaminan pelaksanaan yang diterbitkan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk kepentingan langganannya terutama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), tender dan ekspor. Pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah bank garansi yang masih berlaku adalah sebesar Rp 39.212.059(2017: Rp 31.132.081).

a. Bank Guarantees

In relation to the sales agreements, the Company has submitted bank guarantees which are issued by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk for the benefit of its customers, mainly PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), bid bond and export. On 31 December 2018, total bank guarantees outstanding amounted to Rp 39,212,059 (2017: Rp 31,132,081).

b. Standard Chartered Bank b. Standard Chartered Bank

Perusahaan sudah tidak lagi memiliki kasus hukum apapun juga dengan Standar Chartered Bank(SCB), baik dalam kapasitasnya sebagai penggugat maupun sebagai tergugat karena telah diselesaikan.

The Company has no more legal case at all with Standar Chartered Bank (SCB), either in its position as a plaintiff or as a defendant since it is have been settled.






32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan) 32. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (Continued)

b. Standard Chartered Bank (Lanjutan) b. Standard Chartered Bank (Continued)

Kasus Litigasi antara Perusahaan dengan Standar Chartered Bank (SCB)

Litigation case between the Company and Standar Chatered Bank (SCB)

Sebelumnya, pada tanggal 13 Oktober 2017, berkaitan dengan kasus litigasi, telah dibuat Perjanjian Rahasia untuk Penundaan dan Perdamaian Bersyarat antara Perusahaan, SCB dan PT Monaspermata Persada, dimana kewajiban Perusahaan akan diambil alih (take over) oleh PT Monaspermata Persada selaku pemegang saham mayoritas Perusahaan. Dalam perjanjian tersebut para pihak telah menyetujui ketentuan-ketentuan untuk penundaan atas seluruh tindakan hukum dan penyelesaian atas kewajiban Perusahaan yang terutang berdasarkan putusan, secara bersyarat berdasarkan kepatuhan Perusahaan dan PT Monaspermata Persada dengan ketentuan-ketentuan Perjanjian ini.

Priviously, on 13 October 2017, in connection with the litigation case between the Company againt SCB, the Company has established a Secret Agreement for Standstill and Settlement between the Company, SCB and PT Monaspermata Persada, whereby the Company's liabilities will be take over by PT Monaspermata Persada as the majority shareholder of the Company. Under the agreement the parties have agreed to the provisions for standstill of all legal proceedings and settlement of the Company's payable obligations by decree, based on the compliance of the Company and PT Monaspermata Persada under the terms of this Agreement.

Penundaan

Penundaan dalam jangka waktu tujuh (7) hari kerja sejak tanggal Perjanjian ini:

Perusahaan atau PT Monaspermata Persada atas nama Perusahaan wajib untuk membayar sejumlah USD 3.000.000.

Sehubungan dengan peninjauan kembali pada Mahkamah Agung Republik Indonesia (“Mahkamah Agung”) dengan nomor perkara 28/SRT.PDT.PK/2016/PN.JKT.PST Jo.257/Pdt.G.ARB/2014/PN.JKT.PST (“Perkara No. 28”) PT Monaspermata Persada akan mengajukan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (“PN Jakarta Pusat”) suatu pemberitahuan pencabutan dalam bentuk yang tertera dalam surat No. 40/Pts.Arbt/X/101 PK/Pdt.Sus-Arbt/2017 dan selanjutnya menyediakan suatu penetapan dari PN Jakarta Pusat yang menegaskan pencabutan perkara tersebut. Untuk menghindari keragu-raguan, ketentuan penetapan tersebut haruslah menjadi persyaratan pendahuluan terhadap perdamaian.

Standstill

The standstill within seven (7) business days of the date of this agreement:

The company or PT Monaspermata Persada on behalf of the company shall pay the sum of USD 3,000,000 (three million United States Dollars).

In relation to the civil review before the Supreme Court of the Republic of Indonesia (the “Supreme Court”) with the case number 28/SRT.PDT. PK/2016/PN.JKT.PST Jo.257/Pdt.G>ARB/2014/P.JKT.PST (“Case No. 28”) PT Monaspermata Persada shall file with the Central Jakarta District Court (“CJDC”) a notice of revocation in the form set out at letter No. 40/Pts.Arbt/X/101 PK/Pdt.Sus-Arbt/2017 and shall subsequently provide a stipulation from the CJDC which confirms the revocation of the case. For the avoidance of doubt, the provision of such stipulation shall be a condition precedent to settlement.

Sehubungan dengan perkara pada PN Jakarta Pusat dengan nomor perkara: 05/PDT.BTH/2017/PN. JKT.PST (“Perkara No. 5”) yang telah dicabut berdasarkan surat Pencabutan tanggal 7 Agustus 2017 dari Perusahaan kepada PN Jakarta Pusat, Perusahaan akan mengajukan suatu penetapan dari PN Jakarta Pusat yang menegaskan pencabutan perkara tersebut. Untuk menghindari keragu-raguan, ketentuan penetapan tersebut haruslah menjadi persyaratan pendahuluan terhadap perdamaian.

In relation to the proceedings in the Central Jakarta District Court with the case number 05/PDT.BTH/2017/PN.JKT.PST (“Case No. 5”) which has been revoked pursuant to the Revocation Letter dated 7 August 2017 from the company to the Central Jakarta District Court, the company shall provide a stipulation from the Central Jakarta District Court which confirms the revocation of the case. For the avoidance of doubt, the provision of such stipulation shall be a condition precedent to settlement.






32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan) 32. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (Continued)

b. Standard Chartered Bank (Lanjutan) b. Standard Chartered Bank (Continued)

Dalam hal Perusahaan dan PT Monaspermata Persada mematuhi seluruh ketentuan di atas dan tidak ada wanprestasi atau pelanggaran, berdasarkan perjanjian ini, SCB tidak akan mengambil langkah lebih lanjut terkait Pelaksanaan Putusan, baik di Indonesia atau dimanapun, untuk periode 6 (enam) bulan sejak tanggal perjanjian ini (“Periode Penghentian”). Tanggal terakhir Periode Penghentian akan jatuh pada tanggal 13 April 2018.

Persyaratan Pendahuluan Terhadap Perdamaian

Pada tanggal 6 Juli 2018 PT Monaspermata Persada atas nama Perusahaan telah membayar SCB sebesar USD 7.000.000 kepada SCB sebagai pelunasan sehingga dinyatakan selesai.

Provided that the company and PT Monaspermata Persada comply with the above conditions, and there is no continuing default under, or breach of, this Aggrement. Standard Chartered Bank shall take no further steps in connection with the enforcement of the award, whether in Indonesia or elsewhere, for a period of six (6) months from the date of this Agreement (the “Standstill Period”). The last day of the Standstill Period will fall on 13 April 2018. Condition Precedent to Settlement On dated 6 July 2018, PT Monaspermata Persada on behalf of the company had been pay to SCB a further sum of USD 7,000,000 (seven million United States Dollars) to SCB as the setteled so declared complete.

33. MANAJEMEN RISIKO 33. RISK MANAGEMENT

Aset keuangan Financial assets

2 0 1 8 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 7

- - 100.318.896 61.241.170 - -

- - 566.103.934 500.982.874 - -

- - 1.562.297 27.638.302 - -

Available-for-sale

- - - - 5.400.000 5.400.000 financial asset

Aset tidak lancar lainnya - - 40.835.425 32.935.871 - - Other non-current assets

- - 708.820.552 622.798.217 5.400.000 5.400.000

Trade receivables

Total financial assets

profit or loss

Kas dan setara kas Cash and cash equivalents

Piutang lain-lain

Aset keuangan

Other receivables

Available-for-sale

tersedia untuk dijual

Piutang usaha

Jumlah aset keuangan

Pinjaman dan piutang/

Loans and receivables

Aset keuangan pada nilai

wajar melalui laporan laba

rugi/

Financial assets at fair

value through Tersedia untuk dijual/

Liabilitas keuangan Financial liabilities

2 0 1 8 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 7

Utang bank - - 881.514.580 794.517.194 Bank loans

Utang usaha - - 332.803.993 337.823.824 Trade payables

Utang lain-lain - - 25.926.376 22.105.479 Other payables

Beban akrual - - 18.961.486 36.686.935 Accrued expenses

Utang sewa pembiayaan - - 26.603.152 5.051.759 Finance lease liabilities

Jumlah liabilitas keuangan - - 1.285.809.587 1.196.185.191 Total financial liabilities

Liabilitas keuangan pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi/

Kewajiban keuangan

pada biaya amortisasi/

Financial liabilities at fair value

through profit or loss

Financial liabilities at

amortized cost






33. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 33. RISK MANAGEMENT (Continued)

Pendahuluan dan tinjauan Introduction and overview

Dewan Direksi memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk menetapkan dan mengawasi kerangka manajemen risiko. Direksi telah menetapkan fungsi keuangan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Perusahaan. Sedangkan fungsi internal audit memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko yang terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan dengan memberikan laporannya kepada Direksi.

The Board of Directors has overall responsibility for setting and overseeing risk management framework, and has established a financial function that is responsible for developing and monitoring the Company's risk management policy. The internal auditor function has the responsibility to monitor compliance with risk management policies and procedures, and to review the adequacy of risk management framework related to the risks faced by the Company and to provide its report to the Board of Directors.

Tujuan keseluruhan dari manajemen risiko adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan dan entitas anaknya, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan, namun tanpa terlalu mempengaruhi daya saing Perusahaan dan entitas anaknya dan fleksibilitas.

The overall objective of risk management is to identify and analyze the risks faced by the Company and its subsidiary, set risk limits and ensure appropriate controls, and to monitor risks and adherence to a predetermined limit, but without unduly affecting the Company and its subsidiary's competitiveness and flexibility.

Perusahaan menghadapi risiko dari instrumen keuangan sebagai berikut: Risiko kredit Risiko pasar Risiko likuiditas Risiko operasional

The Company faces the following risks of financial instruments as follows: Credit risk Market risk Liquidity risk Operational risk

Instrumen keuangan utama yang digunakan oleh Perusahaan dan entitas anaknya, di mana risiko instrumen keuangan timbul, adalah sebagai berikut: Piutang usaha Kas dan setara kas Utang usaha dan utang lain-lain Pinjaman bank dengan tingkat suku bunga

mengambang Pinjaman bank dengan tingkat suku bunga tetap

The principal financial instruments used by the Company and its subsidiary, from which financial instrument risk arises, are as follows:

Trade receivables Cash and cash equivalents Trade and other payables Floating-rate bank loans

Fixed rate bank loan

a. Risiko kredit a. Credit risk

Risiko kredit adalah risiko terjadinya kerugian keuangan yang disebabkan nasabah atau counterparty gagal memenuhi liabilitasnya.

Credit risk is the risk of financial loss due to the failure of customers or counterparties fails to meet their obligations.

Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaanberasal dari kredit yang diberikan kepadapelanggan. Untuk mengurangi resiko ini, kebijakan untuk melakukan penjualan hanya kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbuktimempunyai sejarah kredit yang baik.

Credit risk which is faced by the Company derived from credits granted to customers. To reduce this risk, the policy to sell only to customers who can be trusted and proven to have a good credit history.

Perusahaan akan melakukan analisa pemberian kredit kepada semua calon pelanggan.

The company will perform credit analysis to all prospective customers.







a. Risiko kredit (Lanjutan) a. Credit risk (Continued)

Jumlah bruto/ Neto/ Jumlah bruto/ Neto/

Total gross Net Total gross Net

Kas dan setara kas - 100.318.896 - 61.241.170 Cash and cash equivalents

Piutang usaha - 566.103.934 - 500.982.874 Trade receivables

Piutang lain-lain - 1.562.297 - 27.638.302 Other receivables

Aset keuangan tersedia Available-for-sale

- 5.400.000 - 5.400.000

Aset tidak lancar lainnya - 40.835.425 - 32.935.871 Other non-current assets

J u m l a h - 714.220.552 - 628.198.217 T o t a l

untuk dijual financial asset

2 0 1 8 2 0 1 7

b. Risiko pasar b. Market risk

Perusahaan menyadari adanya risiko yang terjadi akibat fluktuasi mata uang Rupiah terhadap nilai tukar mata uang asing, sehingga Perusahaanmelakukan kontrak lindung nilai dengan tujuan melakukan aktivitas lindung nilai atas fluktuasi mata uang asing.

The company is aware of the risks arising from fluctuation of Rupiah exchange rate against foreign currencies, so the Company does hedging contracts with a view to hedge the foreign currency fluctuations.

Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing

Sebagian besar hasil penjualan produk perusahaan diperoleh dengan mata uang rupiah sedangkan seluruh pembelian bahan bahan baku dilakukan dengan mata uang asing. Sehingga terjadi ketidak seimbangan antara mata uang rupiah yang ada dari hasil penjualan produk dengan kewajiban pembayaran pembelian bahan baku dengan mata uang asing.

Untuk mengurangi ketidak seimbangan tersebut maka perusahaan melakukan transaksi berjangka pembelian mata uang asing dengan mata uang rupiah pada saat tanggal jatuh tempo.

Foreign Exchange Risk Foreign Currency

Most of the results obtained by the company's product sales rupiah while all raw material purchases made in foreign currency. So there is an imbalance between the existing rupiah from the sale of the product with the purchase of raw material payment obligations in foreign currency.

To reduce these imbalances futures transactions the company purchases foreign currency rupiah at the maturity date.






33. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 33. RISK MANAGEMENT (Continued) b. Risiko pasar (Lanjutan) b. Market risk (Continued)

Mata uang

asing/

Ekuivalen

Rupiah/

Mata uang

asing/

Ekuivalen

Rupiah/

Foreign

currencies

Rupiah

Equivalent

Foreign

currencies

Rupiah

Equivalent

A s e t A s s e t s

Kas dan setara kas US$ 271.841 3.938.607 245.160 3.321.428 Cash and cash equivalents

SG$ 11.501 121.949 26.487 268.406

EUR 28.633,21 474.159 39.009 630.920

GBP 4.887,21 89.792 4.947 90.125

AUD 8.686 88.699 14.504 153.127

CNY 121.689 256.757 122.011 252.978

Piutang usaha Trade receivables

Pihak berelasi US$ 274.079 3.968.945 319.079 4.322.889 Related parties

Pihak ketiga US$ 238.142 3.448.537 1.179.786 15.983.745 Third parties

EUR 802.985 13.297.225 917.271 14.835.587

Uang jaminan US$ 78.163 1.131.885 701.070 9.498.103 Security deposit

Jumlah Aset 26.816.555 49.357.308 Total Assets


Utang bank US$ 35.868.656 519.414.005 1.971.667 26.712.149 bank loans

Utang usaha Trade payables

Pihak berelasi US$ 3.620 52.414 64.802 877.936 Related parties

Pihak ketiga US$ 4.829.566 69.936.950 2.981.356 40.391.410 Third parties

CNY 185.000 390.341 185.000 383.579

EUR 8.598 142.374 1.429.470 23.119.697

Jumlah Liabilitas 589.936.084 91.484.771 Total Liabilities

Jumlah Liabilitas - Bersih ( 563.119.529) ( 42.127.463) Total Liabilities -Net

2 0 1 8 2 0 1 7

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan dan entitas anaknya tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo. Untuk mengurangi risiko ini, Perusahaan dan entitas anaknya telah memantau terus menerus kebutuhan likuiditas saat ini maupun untuk masa yang akan datang dan memastikan kecukupan dana likuiditas.

Liquidity risk is the risk that the Company and its subsidiary can not comply with the obligations of payment at maturity. To reduce this risk, the Company and its subsidiary has been continuously monitoring the liquidity needs of today and for the future and ensure adequate liquidity funds.







c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

2019 dan

seterusnya/ Nilai wajar/

2 0 1 8 2018 and etc Fair value

A s e t A s s e t

Kas dan setara kas 100.318.896 - 100.318.896 Cash and cash equivalents

Piutang usaha 566.103.934 - 566.103.934 Trade receivables

Piutang lain-lain 1.562.297 - 1.562.297 Other receivables

Aset tidak lancar lainnya 40.835.425 - 40.835.425 Other non-current assets

Jumlah aset 708.820.552 - 708.820.552


Utang bank 862.449.193 19.065.387 881.514.580 Bank loans

Utang usaha 332.803.993 - 332.803.993 Trade payables

Utang lain-lain 25.926.376 - 25.926.376 Other payables

Beban akrual 18.961.486 - 18.961.486 Accrued expenses

Utang sewa pembiayaan 6.432.151 20.171.001 26.603.152 Finance lease liabilities

Jumlah liabilitas 1.246.573.199 39.236.388 1.285.809.587 Total liabilities

Jumlah liabilitas bersih 537.752.647 39.236.388 576.989.035 Total net liabilities

Jatuh tempo/ maturity

Total asset

2018 dan

seterusnya/ Nilai wajar/

2 0 1 7 2018 and etc Fair value

A s e t A s s e t

Kas dan setara kas 61.241.170 - 61.241.170 Cash and cash equivalents

Piutang usaha 500.982.874 - 500.982.874 Trade receivables

Piutang lain-lain 27.638.302 - 27.638.302 Other receivables

Aset tidak lancar lainnya 32.935.871 - 32.935.871 Other non-current assets

Jumlah aset 622.798.217 - 622.798.217


Utang bank 788.172.194 6.345.000 794.517.194 Bank loans

Utang usaha 337.823.824 - 337.823.824 Trade payables

Utang lain-lain 22.198.343 - 22.198.343 Other payables

Beban akrual 36.686.936 - 36.686.936 Accrued expenses

Utang sewa pembiayaan 1.496.541 3.555.218 5.051.759 Finance lease liabilities

Jumlah liabilitas 1.186.377.838 9.900.218 1.196.278.056 Total liabilities

Jumlah liabilitas bersih 563.579.621 9.900.218 573.479.839 Total net liabilities

Jatuh tempo/ maturity

Total asset







d. Risiko operasional d. Operational risk

Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan produk Perusahaan.

Operational risk is the risk of losses resulting from inadequate or failed internal processes, human factors, inadequate systems or from external events. This risk is inherent in all business processes, operations, systems and products of the Company.

Risiko operasional terjadi antara lain mesinberhenti proses produksi karena putus pasokan listrik. Demikian pula mesin berhenti karenakekurangan bahan baku, Perusahaan membentuk stok penyangga bahan baku. Jika mesin berhenti karena kerusakan mesin, perusahaan selalu melakukan pemeliharaan secara rutin. Apabila mesin berhenti beroperasi karena pemogokan karyawan, perusahaan telah menjalin hubungan industrial yang baik dengan serikat buruh.

Operating risk, among other things, the machine stops the process of production due to the end of the source of electricity. In the same way, the engine stopped due to lack of raw materials, the company to establish a reserve of stabilization of raw materials. If the machine stops due to engine failure, the Company always perform routine maintenance. When the machine stops operating due to strike of employees, the company has established a good industrial relations with trade unions.

34. PENGELOLAAN PERMODALAN 34. CAPITAL MANAGEMENT

Tujuan utama pengelolaan permodalan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan memelihara peringkat kredit yang kuat dan rasio permodalan yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimumkan nilai pemegang saham Perusahaan. Perusahaan mengelola struktur permodalan dan membuat penyesuaian terhadap struktur permodalan tersebut terkait dengan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan melakukan kebijakan dengan menunda pembayaran dividen kepada pemegang saham.

Perusahaan memantau penggunaan modal dengan menggunakan rasio gear yaitu utang neto dibagi dengan total modal ditambah utang neto. Perusahaan memasukkan utang neto, utang sewa pembiayaan, utang usaha dan utang lainnya dan pinjaman, dikurangi kas dan setara kas. Modal meliputi ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang ekuitas Perusahaan. Tidak terdapat perubahan dari periode sebelumnya terhadap manajemen permodalan Perusahaan.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, gearing ratio adalah sebesar 65,69% dan 66,74%. Perusahaan telah taat dengan persyaratan manajemen permodalan.

The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains a strong credit rating and healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.

The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust dividend payments to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares.

The Company monitors capital using a gearing ratio, which is net debt divided by total capital plus net debt. The Company includes within net debt, finance lease payables, trade and other payables and loans and borrowings, less cash and cash equivalents. Capital includes equity attributable to the equity holders of the Company. There were no changes from the previous period for the Company’s capital management.

As of 31 December 2018 and 2017, gearing ratio were 65.69% and 66.74%. The Company has complied with its capital management requirements.






35. PENGUNGKAPAN PENGARUH PAJAK TERKAIT SETIAP KOMPONEN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

35. DISCLOSURE OF TAX EFFECT RELATED TO OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Jumlah sebelum Manfaat (beban) Jumlah setelah

pajak/ total pajak/ Tax benefit pajak/ Total

before tax (expenses) after tax

Pos-pos yang tidak akan Items that will not be

direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss

Pengukuran kembali Remeasurements of employee

imbalan kerja 8.089.070 2.022.267)( 6.066.803 benefits

2 0 1 8

Jumlah sebelum Manfaat (beban) Jumlah setelah

pajak/ total pajak/ Tax benefit pajak/ Total

before tax (expenses) after tax




imbalan kerja 1.322.713)( 330.678 992.035)( benefits

Surplus atas revaluasi Surplus on revaluation of

aset tetap: property, plant and equpiment:

Perusahaan 120.582.658 30.145.665)( 90.436.993 The Company

Entitas anak 2.356.251)( 589.063 1.767.188)( The Subsidiary



Perubahan nilai wajar investasi Changes in fair value of available-

tersedia untuk dijual 570.000 - 570.000 for-sale financial assets

J u m l a h 117.473.694 29.225.924)( 88.247.770 T o t a l

2 0 1 7

36. ANALISIS JUMLAH YANG DIAKUI DI DALAM

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 36. ANALYSIS OF AMOUNTS IN OTHER COMPREHENSIVE

INCOME

Cadangan tersedia

Surplus revaluasi/ untuk dijual/ Saldo laba/

Surplus revaluation Available-for-sale Retained earning




imbalan kerja - - 8.089.070 benefits

Pajak penghasilan yang terkait Tax relating to items that will

pos-pos yang tidak akan not be reclassified

direklasifikasi ke laba rugi - - ( 2.022.267) to profit or loss

J u m l a h - - 6.066.803 T o t a l

2 0 1 8






36. ANALISIS JUMLAH YANG DIAKUI DI DALAM PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (Lanjutan)

36. ANALYSIS OF AMOUNTS IN OTHER COMPREHENSIVE INCOME (Continued)

Cadangan tersedia

Surplus revaluasi/ untuk dijual/ Saldo laba/

Surplus revaluation Available-for-sale Retained earning




imbalan kerja - - 1.322.713)( benefits

Surplus atas revaluasi Surplus on revaluation of

aset tetap 118.226.407 - - property, plant and equpiment

Pajak penghasilan yang terkait Tax relating to items that will

pos-pos yang tidak akan not be reclassified

direklasifikasi ke laba rugi 29.556.602)( - 330.678 to profit or loss



Perubahan nilai wajar investasi Changes in fair value of available-

tersedia untuk dijual - 570.000 - for-sale financial assets

J u m l a h 88.669.805 570.000 992.035)( T o t a l

2 0 1 7

37. SURPLUS REVALUASI 37. REVALUATION SURPLUS

2 0 1 8 2 0 1 7

Revaluation surplus of property,

Surplus revaluasi aset tetap 395.399.058 395.399.058 plant and equipment

Pajak tangguhan atas surplus Deferred tax of revaluastion surplus

revaluasi aset tetap ( 98.849.765) ( 98.849.765) of property, plan and equipment

Non-kepentingan pengendali ( 6.170) ( 6.170) Non-controlling interest

J u m l a h 296.543.123 296.543.123 T o t a l

38. REKONSILIASI LIABILITAS YANG TIMBUL DARI

AKTIVITAS PENDANAAN 38. RECONCILIATION LIABILITY FROM FINANCING

ACTIVITY

31 Desember 2017/

31 December 2017 Arus kas/ Cash flow

Perubahan non kas/

Change non cash

31 Desember 2018/

31 December 2018

Utang bank 794.517.194 91.682.149 4.684.763)( 881.514.580 Bank loan

Utang sewa pembiayaan 5.051.759 19.486.935 2.064.458 26.603.152 Finance leases liabilities

J u m l a h 5.051.759 19.486.935 2.064.458 26.603.152 T o t a l

39. INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS 39. THE SUPPLEMENTAL INFORMATION ON CASH FLOWS

Penambahan aset tetap sebesar Rp 52.136.398(2017 : Rp 69.039.696), aktivitas yang tidak melalui kas adalah sebesar Rp 3.662.693 (2017: 690.474) dari aset tetap sewa pembiayaan.

Additional for property, plant and eqipment amounted to Rp 52,136,398 (2017: Rp 69,039,696), non cash activities is Rp 3,662,693 (2017: Rp 690,474) of finance lease property, plant and equipment.






40. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 40. EVENTS AFTER REPORTING PERIOD

Pada 27 Februari 2019, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa (SKPKB)No. 00029/207/17/054/19 masa pajak September 2017 sebesar Rp 32.007 dan No. 00052/107/17/054/19 masa pajak Agustus sampai dengan September 2017 terkait Surat Tagihan Pajak (STP) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa sebesar Rp 2.234.071 dan pada tanggal 25 Maret 2019 Perusahaan telah melunasinya.

On 27 February 2019, the Company received a tax underpayment assessment (SKPKB) Value Added Tax Good and Service No. 00029/207/17/054/19 of September 2017 tax period amounting to Rp 32,007 and No. 00052/107/17/054/19 of August until tax time with September 2017 about Tax Collection Letter (STP) Value Added Tax Goods and Services amounting to Rp 2,234,071 and that on 25 March 2019 the Company has already paid.

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Jembo Cable Company Tbk No. 004/SKP/DK/19 yang berlaku efektif 18 Maret 2019 tentang Pengangkatan Ketua dan Para Anggota Komite Audit PT Jembo Cable Company Tbk dimana susunan komite audit perusahaan adalah sebagai berikut:

Based on the decision letter of the Board of Commissioners of PT Jembo Cable Company Tbk No. 004/SKP/DK/19 which is effective from 18 March 2019 concerning the appointment of the Chairman and the members of the Audit Committee of PT Jembo Cable Company Tbk where the arrangement of the audit committee of the company are as follows:

Komite Audit Audit Committee

Ketua : : Chairman

Anggota : : Member

Anggota : : MemberAli Masykur


Helmy Darwin Siregar

Kantor Pusat dan PabrikHead Office and Factory

Jl. Pajajaran, Kel. Gandasari - JatiuwungTangerang 15137 IndonesiaPhone : (021) 591-9442 (Hunting)Fax : (021) 556-50466Email : [email protected] : http://www.jembo.co.id

annual report laporan tahunan - upperline.id · pelanggan, karyawan, penyalur, agen dan pemasok,...

Documents