annual report - investing in indonesia | indonesia … | pt borneo lumbung energi & metal tbk...

224
developing opportunities, realizing value Laporan Tahunan 2011 Annual Report

Upload: vuongkiet

Post on 02-Jun-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

developing opportunities, realizing value

Laporan Tahunan 2011 Annual Report

2011Laporan TahunanAnnual Report

www.borneo.co.id

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TbkMenara Bank Danamon 15th FloorJl. Prof. Dr. Satrio Kav. E IV No. 6Mega Kuningan – Jakarta 12950IndonesiaT +62 21 5799 1234F +62 21 5799 1155

Lap

oran Ta

hunan 2011 A

nnual R

eport

develop

ing op

portunities, rea

lizing va

luePT B

OR

NEO

LUM

BU

NG

EN

ER

GI &

META

L Tbk

daftar isicontents

developing opportunities, realizing value 1

ikhtisar kinerja 20112011 performance highlights 2

tentang perusahaan about the companysekilas perusahaancompany highlights 4kekuatan utamaprincipal strengths 5visi & misi perseroancompany vision and mission 6produk-produk kamiour products 8wilayah operasionaloperational area 12target pasartarget market 14jejak langkah perusahaancompany milestones 16peristiwa penting 20112011 event highlights 18ikhtisar keuanganfinancial highlights 20ikhtisar sahamstock highlights 22tinjauan & analisa industriindustry analysis & review 26

laporan dewan komisarisboard of commissioners report 30laporan direksiboard of directors report 40

tinjauan bisnisbusiness review 48tinjauan kinerja segmen bisnisbusiness segment performance review 50sumber daya manusiahuman resources 58manajemen risikorisk management 62

tanggung jawab sosial perusahaancorporate social responsibility 72

laporan tata kelola perusahaancorporate governance report 78

tinjauan keuanganfinancial review 94pembahasan dan analisa manajemenmanagement discussion and analysis 96

pernyataan tanggung jawab atas laporan tahunan 2011 responsibility for 2011 annual reporting 108

laporan keuangan konsolidasiconsolidated financial report 109

data perusahaancorporate data 213

Printed on recycled paper and FSC certified

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 1

Bagi Perseroan, 2011 merupakan tahun realisasi tingkat pertumbuhan produksi yang signifikan, pencapaian posisi keuangan yang kuat dan hasil usaha yang meningkat secara signifikan. Pertumbuhan volume produksi juga dibarengi dengan kenaikan cadangan batubara terbukti. Pencapaian ini mencerminkan kemampuan Perseroan untuk terus dapat merealisasikan pertumbuhan produksinya secara berkesinambungan di masa yang akan datang.

Komitmen dari tim manajemen yang kuat dan pengawasan atas seluruh proses operasional Perseroan, adalah dua faktor utama yang memampukan Perseroan hingga saat ini tetap dapat mempertahankan pencapaian nilai secara berkesinambungan. Bagi tambang yang tergolong muda, tantangan-tantangan yang ada telah diatasi, baik dalam hal peningkatan kapasitas produksi, penanganan isu-isu sosial dan lingkungan, dan penciptaan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan lainnya.

2011 was a year of significant production growth and strong financial results. Growth in production was complimented by an increase in proven coal reserves. Our performance points to the potential to

continue production for many years to come.

Strong management and rigorous attention to detail in every aspect of our operations are just two of the characteristics that have facilitated

our track record in value creation. In this young mine, problems have been overcome to expand operational capacity, to address community

and environmental issues, and to generate value for all stakeholders.

developing opportunities, realizing value

2 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

developi ngopportu nities

Borneo has evolved over the last two years to reach production of just over 3.3 million tons at the end of 2011. As part of its vision to create a high performance coking coal mine, the Company has expanded its capacity and developed new sales partners.

In expanding its reserves in 2011 from 69.2 million tons to 131.8 million tons and making equipment acquisitions, Borneo continued to demonstrate its ability to move from opportunity to value realization. Furthermore, our large investment in new mining assets, provides new opportunities for further value creation.

2 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

penjualan & marjin ebitdasales & ebitda margin

1.319

2.752

2010 2010 20112011

6.084

3.157

(dalam miliar Rupiah in billion Rupiah)

• Pertumbuhan Penjualan 87%• Pertumbuhan EBITDA 148%• Marjin EBITDA 2011 52%

volume produksi & penjualanproduction & sales volume

1.946.925

1.652.655

2010 2010 20112011

3.258.2253.007.325

(dalam ton in ton)

• Pertumbuhan Produksi 67%• Pertumbuhan Volume

Penjualan 82%

penjualan bersihnet sales

volume penjualansales volume

EBITDAEBITDA

volume produksiproduction volume

• Sales Growth 87%• EBITDA Growth 148%• 2011 EBITDA Margin 52%

• Production Growth 67%• Sales Volume Growth 82%

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 3

developi ngopportu nities

Borneo telah berkembang dengan pesat dalam dua tahun terakhir hingga mampu mencapai produksi batubara sebesar 3,3 juta ton di akhir 2011. Sebagai bagian dari visinya untuk menciptakan sebuah tambang coking coal berkualitas prima, Perseroan telah meningkatkan kapasitasnya dan membangun hubungan kemitraan penjualan yang baru.

Selain meningkatkan cadangannya menjadi 131,8 juta ton di 2011 dari 69,2 juta ton di 2010, dan menambah peralatan pertambangan yang dibutuhkan, Borneo senantiasa menunjukkan kemampuannya untuk mengubah peluang menjadi sebuah nilai. Selanjutnya, investasi yang terus dilakukan atas alat-alat dan aset pertambangan menciptakan peluang dan meningkatkan nilai.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 3

4 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

sekilas perusahaancompany highlights

tent

ang

per

usa

haa

n

PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk adalah satu-satunya produsen batubara premium hard coking yang beroperasi di Indonesia. Borneo terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Oktober 2010 dengan kode saham BORN. Total kapitalisasi pasar saham Perseroan di penghujung tahun 2011 adalah sebesar Rp14.685 miliar.

Didirikan di tahun 2006 dengan nama PT Borneo Lumbung Energi, Borneo fokus pada pengembangan dan ekploitasi sumber daya batubara serta melakukan proses penambangan secara independen, dan tidak bergantung pada kontraktor pihak ketiga, khususnya untuk proses pemindahan lapisan atas (overburden removal) dan pengambilan batubara. Independensi ini telah menciptakan keahlian, pengalaman, dan kemampuan dalam pemberdayaan aset tambang yang belum beroperasi.

Dengan kinerja usaha dan kondisisi keuangan yang kuat yang telah dicapai dalam waktu yang relatif singkat, Perseroan mampu untuk melakukan akuisisi saham di Bumi Plc.

Di akhir 2011, total aset Perseroan berjumlah Rp15.373 miliar.

PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk is currently

the only premium hard coking coal producer based

in Indonesia. It was listed on the Indonesia Stock

Exchange in October 2010 (stock ticker: BORN).

Borneo’s total market capitalization as at end 2011 was

Rp14,685 billion.

Established in 2006 under the name PT Borneo

Lumbung Energi, Borneo has focused on independently

developing and exploiting its coal resources with no

reliance on third-party contractors for coal and over-

burden removal. In this process Borneo has acquired

significant expertise, experience, and capability in

developing green-field assets.

Borneo’s strong operating and financial performance

allowed it to undertake the acquisition of a significant

equity stake in Bumi PLC.

As at end of 2011, Borneo’s total assets were Rp15,373

billion.

4 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 5

kekuatan utamaprincipal strengths

ab

out

the

com

pa

ny

BORN memiliki kunci untuk menjadi perusahaan pertambangan yang suksesBORN possesses the following key qualities of a successful mining company

1. Produsen batubara hard coking terdepan di Indonesia

Leading premium hard coking coal producer in Indonesia

2. Basis pelanggan yang kuat dan beragam Diversified base of high quality customers

3. Struktur biaya kompetitif/margin terbaik di kelasnya Competitive cost structure/best-in-class margins

4. Posisi menguntungkan untuk menarik manfaat dari industri yang prospektif

Well positioned to capitalize on favorable industry dynamics

5. Manajemen yang berpengalaman dan tata kelola perusahaan yang baik

Seasoned management and strong corporate governance

6. Kebijakan dan manajemen keuangan yang penuh kehati-hatian

Prudent financial policy and management

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 5

6 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

visi & misi perseroancompany vision and mission

tent

ang

per

usa

haa

n

SKALA

Menjadikan Borneo sebagai salah satu perusahaan produsen premium

hard coking coal (HCC) terbesar di dunia

Kami akan mewujudkan visi ini melalui rencana ekspansi kapasitas

produksi hingga 15 juta ton per tahun di tahun 2017

EFISIENSI

Menjadikan Borneo sebagai salah satu produsen HCC Premium dengan

biaya produksi terendah di dunia

Secara konsisten terus meningkatkan efisiensi dan meminimalkan

limbah dalam seluruh kegiatan produksi. Kami percaya hal ini

dapat dicapai dengan (i) mengadopsi praktik-praktik terbaik dalam

seluruh kegiatan produksi, (ii) menggunakan teknologi dan sistem

yang paling sesuai, dan (iii) inovasi dan perbaikan-perbaikan yang

berkesinambungan dalam setiap hal yang kami lakukan. Selain itu,

rencana kami untuk menerapkan sistem in-pit crushing and conveying

(IPCC) diharapkan dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan

efisiensi proses produksi secara signifikan.

TERPERCAYA

Menjadi salah satu pemasok HPP premium yang terpercaya

Kami berupaya untuk menjadi partner usaha yang terpercaya dan

responsif terhadap kebutuhan pelanggannya. Kami berupaya untuk

selalu di setiap saat memberikan kualitas yang sesuai spek dan tepat

waktu. Target kami adalah menekan keterlambatan pengapalan dan

penaltinya semaksimal mungkin.

SCALE

To be one of the world’s largest producers of premium hard coking coal

(HCC)

We aim to achieve this via our planned expansion in production to 15

mtpa by 2017.

EFFICIENCY

To be one of the world’s lowest cost producers of premium HCC

Persistently pursue efficiency and minimize waste in all of our activities.

We believe this can be accomplished through (i) adopting best-

practices in all activities, (ii) utilizing the most suitable technologies and

systems, and (iii) continuous innovation and improvement in everything

we do. Additionally, our planned implementation of an in-pit crushing

and conveying (IPCC) system is expected to significantly reduce costs

and improve efficiencies.

RELIABILITY

To be one of the most reliable suppliers of premium HCC

We seek to be a reliable and responsive partner to our customers. We

will strive to deliver quality as specified, on time, every time. Our target

is to reduce demurrage and other delivery penalties to zero.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 7

ab

out

the

com

pa

ny

UNGGUL

Tidak berhenti mengejar keunggulan

Kami mengembangkan dan menjaga budaya unggul dimana seluruh

karyawan (1) dengan sepenuh hati berupaya untuk memberikan

yang terbaik dalam setiap tugas yang dilakukan, (ii) berupaya untuk

melakukan hal-hal yang benar, (iii) bekerja sebagai tim,

(iv) menyelesaikan permasalahan dengan rendah hati, (v) memberikan

solusi, terutama setiap menemukan kendala, (vi) memimpin dengan

keteladanan, (vii) tidak gampang puas.

DAYA TARIK

Menjadi perusahaan tempat bekerja yang paling diidamkan di

Indonesia.

Kami akan berupaya untuk menjadi salah satu perusahaan tempat

bekerja yang paling diidamkan di Indonesia. Kami akan berupaya

memberikan kesempatan bagi karyawan kami untuk mewujudkan

aspirasi dan ambisi mereka, memahami dan memenuhi kebutuhan

mereka, memberikan kompensasi yang wajar dan sesuai atau lebih baik

dibandingkan dengan industrinya.

KESADARAN

Senantiasa sadar akan keselamatan, peduli akan lingkungan, dan

memikirkan masyarakat sekitar

Kami akan (i) selalu mengutamakan keselamatan dan menerapkan

praktik-praktik terbaik untuk meminimalisir dampak lingkungan dalam

kegiatan pertambangan kami, dan (ii) berupaya melaksanakan program

CSR yang inovatif dan melibatkan masyarakat sekitar, baik anak-anak,

wanita, maupun pria, dengan penekanan pada program pendidikan,

pelatihan keahlian, serta program pemberdayaan ekonomi dan

peningkatan kualitas hidup.

EXCELLENCE

To relentlessly pursue excellence

Establish and maintain a culture of excellence where all of our people:

(i) are sincere in giving best efforts in every task performed, (ii) strive to

do the right thing, (iii) work as a team, (iv) address issues with humility,

(v) provide solutions, particularly when identifying problems, (vi) lead by

example, (vii) are not complacent.

ATTRACTIVENESS

To be one of the most desired firms to work at in Indonesia

We will endeavor to become one of the best firms to work at in

Indonesia. We will seek to provide opportunities to satisfy the

aspirations and ambitions of our employees, address their legitimate

needs, compensate fairly and provide benefits that match or exceed

industry peers.

AWARENESS

To always be safety conscious, environmentally responsible, and

mindful of surrounding communities

We will seek to (i) always put safety first and adopt best practices

to minimize environmental impact in our mining activities, and (ii)

pursue an innovative and vibrant CSR program that will engage the

children, women and men in surrounding communities with emphasis

on education, skills-training and programs to promote economic

independence, and enhance quality of life.

8 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

tuhup hard coking coal (disadur dari AME Report)

tuhup hard coking coal (summarized from the AME Report)

tent

ang

per

usa

haa

n

Batubara Tuhup memiliki swelling property yang kuat atau Crucible Swelling Number (“CSN”) sebesar 9 dan vitrinit yang tinggi dan cukup jarang ditemui. Karakteristik batubara Tuhup mencerminkan karakteristik hard coking coal premium dan terus diperdagangkan dengan harga yang hampir menyamai harga hard coking coal Australia.

Tuhup Coal exhibits a strong swelling property or Crucible Swelling Number (“CSN”) of 9 and high vitrinite content, which is rare. Tuhup’s properties are reflective of premium hard coking coal and it consistently achieves a selling price similar to Australian hard coking coals.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 9

tuhup hard coking coal (disadur dari AME Report)

tuhup hard coking coal (summarized from the AME Report)

ab

out

the

com

pa

ny

tuhup hard coking coaltuhup hard coking coal

Coking coal atau metallurgical coal umumnya digunakan

untuk menghasilkan arang dan memproduksi Metallurgical

coke, yang berfungsi sebagai reduktor dalam pembuatan

besi dan baja. Metallurgical coke merupakan bahan baku

penting dengan sifat fisik dan kimia yang unik, yang

diperlukan dalam proses produksi, terutama sekali dalam

produksi pig iron dalam blast furnace (tungku), pencetakan,

serta peleburan logam dasar. Keenam jenis coking coal

berikut dibedakan berdasarkan karakteristik tertentu seperti

kadar abu, zat terbang, kekuatan coke, sulfur, dan fluiditas:

• PremiumHardCokingCoal

• StandardHardCokingCoal

• Semi-HardCokingCoal;

• Semi-SoftCokingCoal;

• Low-VolatilePulverizedCoalInjection(PCI)

• HighVolatilePCICoal

Premium hard coking coal sebagian besar terdiri dari hard

coking coal dan banyak dipergunakan sebagai campuran

dalam produksi besi, yaitu sekitar 15% sampai 40% dari

bahan yang digunakan. Coking coal yang lebih rendah

peringkatnya seperti semi-hard coking, semi-soft coking,

low-volatile PCI and high-volatile PCI dimanfaatkan baik

sebagai komponen campuran arang atau diinjeksikan ke

dalam blast furnace (tungku) agar menghasilkan karbon

yang dibutuhkan dalam proses pembuatan besi.

Semua cadangan batubara BORN adalah batubara

bituminous, yang sebagian besarnya adalah premium

hard coking coal dan dipasarkan dengan merek Batubara

Tuhup. Batubara Tuhup adalah campuran dari batubara dari

berbagai lapisan tanah yang ditambang untuk menghasilkan

satu spesifikasi produk. Batubara yang diambil dari setiap

lapisan diuji oleh Perseroan dengan bantuan konsultan ahli

untuk menentukan rasio campuran yang tepat pada saat

diproses di Pabrik Pengolahan dan Penanganan Batubara

(CHPP) untuk menghasilkan produk Tuhup yang diinginkan.

Coking coal or metallurgical coal is commonly used to

produce coke and manufacture metallurgical coke, which

acts a reductant in the manufacturing of iron and steel.

Metallurgical coke is an essential raw material with unique

physical and chemical properties, which supports a

variety of essential industrial activities, most importantly

the production of pig iron in blast furnaces as well as the

casting and smelting of base metals. The following six types

of coking coal are distinguished by specific characteristics

such as ash content, volatile matter, coke strength, sulphur,

and fluidity:

• PremiumHardCokingCoal

• StandardHardCokingCoal

• Semi-HardCokingCoal;

• Semi-SoftCokingCoal;

• Low-VolatilePulverizedCoalInjection(PCI)

• HighVolatilePCICoal

Premium hard coking coal comprises a substantial portion

of hard coking coal in major steel mill coking coal blends,

representing 15% to 40% of the total blend. Lower ranked

coking coals such as semi-hard coking, semi-soft coking,

low-volatile PCI and high-volatile PCI are utilized as either

coking blend components or are injected into blast furnaces

to provide the required carbon in the iron-making process.

All of BORN’s coal reserves and resources are bituminous

coals, with the majority being premium hard coking coals,

marketed as Tuhup Coal. Tuhup Coal is a blend of coal from

the seams being mined to produce a single specification

product. Coal extracted from each seam is tested by the

Company with support from a third party coal specialist to

determine the exact ratio of coal from various seams that

must be blended at the Coal Handling and Processing Plant

(CHPP) to achieve the desired Tuhup product.

10 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

tent

ang

per

usa

haa

n

Tuhup Coal memiliki kadar abu yang relatif rendah yaitu

dengan kisaran 7,0%-7,5% “adb” (air dried basis),

atau lebih rendah dari rata-rata hard coking coal yang

diperdagangkan di pasar internasional. Batubara dengan

karakteristik seperti ini biasanya dihargai tinggi (premium)

terutama oleh negara-negara yang sadar akan abu seperti

Jepang.

Kandungan belerang Tuhup berkisar antara 0,75% (adb),

atau hampir mencapai ambang tertinggi dari angka kisaran

ideal yaitu antara 0,3%-0,8%.

KandunganVolatileMatterBatubaraTuhupadalah26,5%

(adb), sedikit lebih tinggi dari produk HCC dari Australia

yang biasanya mengandung 21%-25% (adb).

Batubara Tuhup memiliki swelling property yang kuat

atau Crucible Swelling Number (“CSN”) sebesar 9 dan

vitrinit yang tinggi dan cukup jarang ditemui. Karakteristik

batubara Tuhup mencerminkan karakteristik premium hard

coking coal dan terus diperdagangkan dengan harga yang

hampir menyamai harga hard coking coal Australia.

Tuhup Coal has a relatively low ash content in the range

of 7.0%-7.5% air dried basis (“adb”), lower than the

average of globally exported hard coking coal brands. This

characteristic typically attracts a premium price, particularly

from ash-conscious countries such as Japan.

Tuhup’s sulphur content, ranges between 0.75% (adb),

which is at the higher-end of the ideal range of 0.3%-0.8%.

TheVolatileMattercontentofTuhupCoalis26.5%(adb),

slightly higher than the top Australian HCC brands which

typically contain 21%-25% (adb).

Tuhup Coal exhibits a strong swelling property or Crucible

Swelling Number (“CSN”) of 9 and high vitrinite, which

is rare. Tuhup’s properties are reflective of premium hard

coking coal and it consistently achieves a selling price

similar to Australian hard coking coals.

tuhup hard coking coaltuhup hard coking coal

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 11

ab

out

the

com

pa

ny

Tingkat fluiditas batubara Tuhup adalah 450ddpm, dan

masuk dalam kategori sedang tinggi. Karakteristik unik

dari Batubara Tuhup menjadikannya ideal untuk digunakan

sebagai ‘batubara campuran’ di pabrik coking. Karena

kualitasnya yang baik, batubara Tuhup dapat dicampur

dengan berbagai tipe batubara lainnya. Batubara Tuhup

semakin dikenal sebagai produk premium yang dapat

diandalkan oleh banyak pabrik coking coal premium di

dunia, terutama di Asia dan Eropa.

The level of fluidity of Tuhup coal is at 450ddpm, which

is considered moderate to high range. The unique

characteristics of Tuhup Coal make it ideal for use as a

‘blending coal’ in coking plants. Given its high quality,

Tuhup coal is ideally suited to blending with varying

qualities of coals. Tuhup Coal is becoming established as a

reliable premium product by many of the world’s premium

coking coal plants, particularly in Asia and Europe.

Consol Energy

More Favorable Less Favorable

6.6

0.4

18.5

9.0

15,00015,000

12

50

2

12

1,000

6

25

1

6

0

0

0

0

0

ddpm

Source AME

% adb

% adb

% adb

Ash

Sulphur

Volatile Matter

Caking Properties

(Crucible Swelling

Number or “CSN”)

Fluidity

11,600 1,100750 450 (+) 350 251 100 18

9.0 9.0 9.0 8.0 8.0 7.5 7.0 6.5

20.7 21.5 23.1 24.3 26.8 29.9 37.026.5

0.4 0.4 0.5 0.5 0.7 0.8 1.0 1.7

7.0 7.3 8.5 8.9 9.5 10.0 10.0 10.5

Consol Energy

Consol Energy

Consol Energy

Consol Energy

Wesfarmers

Wesfarmers

Wesfarmers

Wesfarmers

Wesfarmers

Rio Tinto

Rio Tinto

Rio Tinto

Rio Tinto

Rio Tinto

BMA

BMA

BMA

BMA

BMA

Teck

Teck

Teck

Teck

Teck

Coal of Africa

Coal of Africa

Coal of Africa

Coal of Africa

Coal of Africa

Mechal

Mechal

Mechal

Mechal

Mechal

Riversdale

Riversdale

Riversdale

Riversdale

Riversdale

tuhup hard coking coaltuhup hard coking coal

12 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

wilayah operasionaloperational area

tent

ang

per

usa

haa

n

Bentuan

Muara Teweh

Teluk Timbau

Taboneo

Palangkaraya

Pontianak

Balikpapan

Banjarmasin

Muara Tuhup

• Memiliki dua area cadangan hard coking coal-Blok Kohong dan Telakon, mencakup area konsesi sebesar 21.630 hektar.

• Berdasarkan JORC, memiliki Cadangan sebesar 131,8 juta ton dan Sumber Daya sebesar 319,8 juta ton.

• Setara dengan 28,6 tahun dengan kapasitas produksi 4,6 juta ton per tahun.

• Berdasarkan PKP2B memiliki ijin produksi sampai dengan 2039.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 13

ab

out

the

com

pa

ny

wilayah operasionaloperational area

• Holdstwocokingcoaldeposits,Kohong and Telakon blocks, within 21,630 hectares of concession area.

• JORCcompliantReservesand Resources of 131.8 million tonnes and 319.8 million tonnes, respectively.

• Equivalentto28.6yearsofminingata rate of 4.6 million tonnes per year.

• CCoWproductionpermitteduntil2039.

JORC Cadangan pada September 2011 JORC Mineable Reserve as at September 2011

(mt) Terbukti Proved Terkira Probable Total

Kohong 54,2 51,2 105,4

Telakon 11,6 14,7 26,4

Total 65,8 65,9 131,8

JORC Sumber Daya JORC Resources

(mt) Terukur Measured Terkira Indicated Tereka Inferred Total

Kohong 64,2 69,0 114,0 247,2

Telakon 11,8 27,7 33,1 72,6

Total 76,0 96,7 147,1 319,8

14 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

target pasartarget market

tent

ang

per

usa

haa

n

India

China

Taiwan

Perusahaan-perusahaan coking coal Australia

Australian coking coal companies

Indonesia

South Korea

Japan

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 15

ab

out

the

com

pa

ny

target pasartarget market

Keuntungan signifikan dari sisi biaya dan waktu pengiriman kepada konsumen terkemuka di wilayah Asia Timur dan India

Significant cost and delivery time advantages to large end users in East Asia and India

Penghasil Producers

TujuanDestination

Perkiraan Waktu Pengiriman (Hari)Estimated time to destination (Days)

Perkiraan Biaya per Ton (US$/t)

Estimated cost per tonne (US$/t)

Japan 7-9 6-9

China 8-10 7-9

Japan 10-13 10-14

China 12-15 11-15

Japan 14-16 12-32

China 15-18 14-28

Japan 27-33 17-25

China 29-35 20-27

Sumber Source: Wood Mackenzie, Trade Data

16 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

jejak langkah perusahaancompany milestones

tent

ang

per

usa

haa

n

1990 2000

25 Februari FebruaryPT Swabara Guna berubah nama menjadi PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT).PT Swabara Guna changed its name toPT Asmin Koalindo Tuhup.

1998

AprilPT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) melaksanakan studi kelayakan di Tuhup.AKT conducted a feasibility study on Tuhup.

2005

Juni June Pengesahan dari Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia.Incorporation approved by Minister of Law and Human Rights.

1993

11 SeptemberPT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) didirikan dengan namaPT Swabara Guna.Incorporation of AKT initially called PT Swabara Guna.

1992

Agustus August• PendirianPTBorneoMiningServices. Incorporation of PT Borneo Mining Services.

• PengesahandariMenteriHukum&HakAsasiManusia.

Incorporation approved by Minister of Law and Human Rights.

2006

15 Maret MarchPendirian PT Borneo Lumbung Energi & Metal.Incorporation of PT Borneo Lumbung Energi & Metal.

April Pengesahan dari Menteri Hukum & Hak Asasi ManusiaIncorporation Approved by Minister of Law and Human Rights.

31 Mei MayPT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) menandatangani PKP2B generasi ke-3.AKT signed the 3rd generation CCOW.

1999

27 Oktober OctoberBorneo menguasai 30% Saham dan memegang penuh kendali manajemen PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT).Borneo acquired 30% interest and full management control of AKT.

2007

AprilPT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) mendapatkan sertifikasi JORC yang pertama.AKT completed first JORC certification.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 17

ab

out

the

com

pa

ny

jejak langkah perusahaancompany milestones

2011

Oktober OctoberPT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) memulai produksi percobaan di Blok Kohong.AKT commenced trial production at Kohong Block

2008

Juni JunePembaharuan cadangan & sumber daya untuk JORC Standards.Reserves & resources updated to JORC Standards.

Agustus-November August-NovemberBorneo melakukan Penawaran Umum Saham Perdana.Borneo undertakes IPO process.

26 NovemberPT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk secara resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia.PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk was officially listed on the Indonesia Stock Exchange.

201015 SeptemberPT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) mendapatkan izin operasi komersial di bawah PKP2B generasi ke-3.AKT commenced commercial operations under 3rd generation CCOW.

2009 Februari FebruaryPembaharuan cadangan & sumber daya untuk Joint Ore Reserve Committee Standards.Reserve & resources updated to Joint Ore Reserve Committee Standards.

Maret MarchPengiriman hard coking coal Borneo yang pertama.Borneo delivered its first hard coking coal shipment.

23 Juli JulyGlencore ditunjuk sebagai agen pemasaran.Glencore appointed as marketing agent.

Oktober OctoberPembaharuan cadangan & sumber daya untuk Joint Ore Reserve Committee Standards.Reserves & resources updated to Joint Ore Reserve Committee Standards.

Desember DecemberBorneo mengakuisisi 69% kepemilikan saham PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT).Borneo acquired remaining 69% ownership of AKT shares.

2011SeptemberCadangan berdasarkan JORC meningkat menjadi 131,8 juta ton.Reserves increased to 131.8 million tonnes.

Desember December• Produksi2011mencapai3,3jutaton. 2011 Production reached 3.3 million tonnes.

• Parapemegangsahamsetujuuntukberinvestasisebesar23,8%di Bumi Plc.

Shareholders agree to 23.8% investment in Bumi Plc, (acquisition completed in January 2012)

Borneo Lumbung Energi & Metal (BORNEO)

Asmin Koalindo Tuhup (AKT)

Borneo Mining Services (BMS)

18 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

peristiwa penting 20112011 event highlights

tent

ang

Per

sero

an

Rapat Umum Pemegang Saham 10 Juni 2011

GeneralShareholders Meeting

June 10, 2011

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 19

peristiwa penting 20112011 event highlights

ab

out

the

com

pa

ny

Rapat Umum Pemegang Saham 10 Juni 2011

GeneralShareholders Meeting

June 10, 2011

Penandatanganan Akuisisi Bumi Plc31 Oktober 2011

Signing of the Acquisition of Bumi Plc

October 31, 2011

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa30 Desember 2011

Extraordinary GeneralShareholders Meeting

December 30, 2011

20 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

ikhtisar keuanganfinancial highlights

dalam miliar Rupiah kecuali disebutkan lain 2009 2010 2011 exept state otherwise in billion Rupiah

Aset Lancar 287 3.312 8.975 Current Assets

Aset Tidak Lancar 4.056 5.212 6.398 Non Current Assets

Total Aset 4.343 8.524 15.374 Total Assets

Liabilitas Jangka Pendek 1.335 1.319 6.157 Current Liabilities

Pinjaman Berbunga Pihak Ketiga 2.045 286 3.715 Interest Bearing Borrowings from Third Parties

Liabilitas Jangka Panjang 2.957 628 733 Non Current Liabilities

Total Liabilitas 4.292 1.946 6.890 Total Liabilities

Total Ekuitas 51 6.578 8.484 Total Equity

Penjualan Bersih 201 2.752 6.084 Revenues

Laba/(Rugi) Kotor* 92 1.331 3.383 Gross Profit/(Loss)

Laba/(Rugi) Operasi* 49 940 2.533 Operating Profit/(Loss)

EBITDA (2) 78 1.320 3.157 EBITDA (2)

Laba/(Rugi) Bersih (100) 349 1.828 Net Profit/(Loss)

Laba/(Rugi) per Saham Dasar (Rp) (80) 61 103 Profit/(Loss) per Share

Belanja Modal (7) 718 1.047 1.960 Capital Expenditure (7)

Arus Kas Bersih 3 2.079 2.563 Net Cash Flow

Rasio Keuangan Financial Ratios

Marjin Laba Kotor 46% 48% 57% Gross Profit Margin

Marjin Laba Usaha 25% 34% 42% Operating Margin

Marjin EBITDA 39% 48% 52% EBITDA Margin

Marjin Laba Bersih -50% 13% 30% Net Profit Margin

Imbal Hasil Aset (ROA) -2% 4% 12% Return on Assets (ROA)

Imbal Hasil Ekuitas (ROE) -197% 5% 22% Return on Equity (ROE)

Rasio Lancar 22% 251% 145% Current Ratio

Rasio Pinjaman terhadap Aset 47% 3% 24% Debt to Asset Ratio

Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas (8) (9) 1,61x 0,04x 0,06x Debt to Equity Ratio (8) (9)

Informasi Operasional Operational Information

Volume Produksi (ton) (3) 882.039 1.946.925 3.258.225 Production Volumes (tons) (3)

Volume Penjualan (ton) (4) 131.359 1.652.655 3.007.325 Sales Volumes (ton) (4)

Harga Jual Terealisasi (US$/ton) 168 185 230 Realised Average Selling Price (US$/ton)

Biaya Tunai Produksi tidak termasuk Royalti (US$/ton) (5) 65 55 58

Production Cash Cost before Royalty(US$/ton) (5)

Biaya Tunai tidak termasuk Royaltidan Komisi Penjualan (US$/ton)

88 69 75Cash Cost before Royalty and Sales

Commission (US$/ton)

Biaya Tunai (US$/ton) (6) 121 104 116 Cash Cost (US$/ton) (6)

tent

ang

per

usa

haa

n

Catatan:(*) Dihitung ulang(1) Laporan Laba Rugi Konsolidasi 2009 mencakup kinerja AKT hanya untuk 3 bulan

terakhir, setelah diperolehnya Ijin Produksi pada akhir bulan September 2009 (“Produksi Komersial”)

(2) EBITDA = Laba operasi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi(3) 436.040 ton batubara diproduksi selama masa percobaan produksi, sedangkan sisanya

445.999 ton setelah masa Produksi(4) Penjualan selama masa 3 bulan terakhir, diluar penjualan 9 bulan pertama sebesar

80.144 ton(5) Biaya tunai produksi dihitung berdasarkan jumlah biaya produksi (tidak termasuk royalti,

depresiasi penyusutan dan amortisasi) dibagi dengan volume produksi masing-masing periode

(6) Biaya tunai dihitung berdasarkan jumlah biaya produksi tunai (tidak termasuk depresiasi penyusutan dan amortisasi), ditambah biaya penjualan dan pemasaran, biaya umum dan biaya terkait lainnya, dibagi dengan volume produksi

(7) Belanja modal adalah kas yang digunakan untuk pembelian aset tetap, konstruksi infrastruktur, sarana dan prasarana, dan pengembangan proyek

(8) Ekuitas termasuk pinjaman pemegang saham(9) Pinjaman Bersih adalah pinjaman jangka pendek dan jangka panjang setelah dikurangi

dengan kas dan setara kas yang diperoleh dari pinjaman jangka pendek berupa fasilitas pre-ekspor

Notes:(*) Reclassified(1) Consolidated Profit and Loss Statements 2009 comprised of the performance of AKT

covering only the last three months, following the receipt of the Production Permit at the end of September 2009 (“Commercial production”)

(2) EBITDA = Operating Profit plus depreciation and amortisation(3) A total of 436,040 tons of coal were produced during the trial production period, whereas

the remaining 445,999 tons were produced after commercial production.(4) Sales for the last three months, excluding those of the first 9 months which amounted to

80,144 tons(5) Production cash expense is calculated based on total production expense (excluding

royalty, depreciation and amortisation) divided by the production volume of respective periods

(6) Cash expense is calculated based on total cash production expense (excluding depreciation and amortisation) plus sales and marketing expense, general expense and other related expense, divided by production volume

(7) Capital expenditure constitutes cash used to acquire fixed assets, construction of infrastructure and facilities, and project expansion

(8) Equity includes loan from shareholders(9) Net Loans is calculated by adding short-and long-term loans less cash and cash equivalents including pre-export facilities from short-term liabilities.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 21

ab

out

the

com

pa

ny

ikhtisar keuanganfinancial highlights

2009

51

2.045

6.578

286

2010 2011 2009 2010 2011

8.484

543total ekuitastotal equity

pinjaman bersih*net debt

(dalam miliar Rupiah in billion Rupiah)

• Peningkatan ekuitas 28%• Increased in total equity by 28%

* Pinjaman bersih disesuaikan dengan fasilitas sewa guna usaha dan tidak termasuk fasilitas pre-shipment.

Net debt adjusted with leasing and excluding pre-shipment facility.

• Pinjaman bersih terhadap ekuitas yang rendah 0,06x

• Low debt to equity ratio of 0.06x

20092009

4.343

201 49

8.524

2.752

940

20102010 2011 2009 2010 20112011

15.374

6.084

2.533

total asettotal assets

pendapatan usaharevenues

laba operasioperating profit

(dalam miliar Rupiah in billion Rupiah)

• Peningkatan total aset 79%• Increased in total assets by 79%

• Peningkatan penjualan 87%• Increased in revenue by 87%

• Peningkatan laba usaha 181%• Increased in operating profit by 181%

22 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

ikhtisar sahamstock highlights

tent

ang

per

usa

haa

n

Kepemilikan Saham per 31 Desember 2011Share Ownership as of December 31, 2011

Kepemilikan Pemegang Saham diatas 5% sampai dengan 31 Desember 2011Share Ownership Above 5% as of December 31, 2011

Kepemilikan Pemegang Saham Terafiliasi 31 Desember 2011Ownership of Affiliated Shareholders as of December 31, 2011

PT Republik Energi & Metal

Masyarakat Public

PT Muara Kencana Abadi

25%

73,0013%

26,9986%

0,0001%

Pemegang Saham

Shareholders

Jumlah Lembar Saham

Number of Shares Issued

Persentase Kepemilikan

Percentage of Ownership

Jumlah (nilai penuh)

Amount (full amount)

PT Republik Energi & Metal 12.916.127.500 73,0013% 1.291.612.750.000

PT Muara Kencana Abadi 12.500 0,0001% 1.250.000

Masyarakat Public 4.776.860.000 26,9986% 477.686.000.000

17.693.000.000 100% 1.769.300.000.000

Pemegang Saham

Shareholders

Jumlah Lembar Saham

Shares

Persentase Kepemilikan

Percentage of Ownership

PT Republik Energi & Metal 12.916.127.500 73,0013%

Scott Andrew Merrillees 1.250.000 0,007%

Pemegang Saham

Shareholder

Jumlah Lembar Saham

Shares

Persentase Kepemilikan

Percentage of Ownership

PT Republik Energi & Metal 12.916.127.500 73,0013%

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 23

ab

out

the

com

pa

ny

ikhtisar sahamstock highlights

Ikhtisar IPO IPO Highlights

Tanggal Efektif Effective Date 16 November 2010

Tanggal IPO IPO Date 26 November 2010

Harga IPO IPO Price Rp1.170 per lembar share

Penutupan Harga Perdana IPO Closing Price Rp1.280 per lembar share

% Penambahan Hari Pertama Perdagangan

% Addition to First Day of Trade9,4%

Jumlah Saham Beredar Outstanding Shares 17.693.000.000

Jumlah Saham yang Ditawarkan Offered Shares 4.423.000.000

% Lembar Saham IPO% IPO Shares 25%

Dana Hasil IPO IPO Fund Rp5.174.910 juta million

Beban-beban Penawaran Umum IPO Expenses (Rp185.964) juta million

Dana Hasil IPO dikurangi Beban Penawaran Umum

IPO Fund deducted by IPO ExpensesRp4.988.946 juta million

Pajak Pendiri Founder Tax (Rp64.346) juta million

Dana Bersih Hasil IPO Net IPO Fund Rp4.924.600 juta million

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham PerdanaRealized Utilization of IPO Fund

Pada tanggal 26 November 2010, Perseroan menawarkan

4.423.000.000 lembar saham kepada masyarakat dalam

Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) dan mencatatkan

seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh

sejumlah 17.693.000.000 di Bursa Efek Indonesia.

Perseroan telah melaporkan seluruh Realisasi Penggunaan

Dana Bersih IPO kepada Bapepam & LK juga Bursa Efek

Indonesia sesuai dengan aturan yang berlaku. Penggunaan

Dana Bersih IPO hingga 31 Desember 2010, telah

dilaporkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

2010 yang diselenggarakan pada tanggal 10 Juni 2011.

Adapun ringkasan dari Realisasi Penggunaan Dana Hasil

IPO sampai dengan 31 Desember 2011 adalah sebagai

berikut:

On November 26, 2010, the Company offered

4,423,000,000 shares to the public in an Initial Public

Offering (IPO) and recorded the entire outstanding and

paid-in shares of 17,693,000,000 at the Indonesia Stock

Exchange (IDX).

The Company has reported the realization and utilization

of IPO funds to Bapepam-LK and IDX in compliance with

existing regulations. For the year ending December 31,

2010, the utilization of IPO funds was reported at the 2010

Annual General Meeting of Shareholders on June 10, 2011.

The summary of the realization and utilization of IPO funds

as of December 31, 2011 is as follows:

Rencana Penggunaan

Dana

Fund Utilization Plan

(dalam miliar Rupiah

in billion Rupiah)

Dana Bersih

Hasil IPO

Net IPO Fund

Akumulasi Realisasi Penggunaan Dana Bersih IPO

Accumulation of Net IPO Fund Realization

31 Desember

December

2010

31 Maret

March

2011

30 Juni

June

2011

30 September

2011

31 Desember

December

2011

Sisa Dana

Bersih IPO

IPO Fund

Balance

1. Pembayaran Hutang

Liability settlement2.500 2.503 2.503 2.503 2.503 2.503 -

2. Ekspansi Expansion 1.750 421 660 1.265 1.525 1.741 -

3. Sumber Daya Resources 650 1 157 256 341 649 -

4. Modal Kerja

Working Capital24 1 22 3 58 25 -

Total 4.925 2.926 3.342 4.026 4.427 4.918 7

24 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

tent

ang

per

usa

haa

nikhtisar sahamstock highlights

Kebijakan DividenDividend Policy

Harga Saham per TriwulanQuarterly Share Prices

Berdasarkan Undang-Undang Perusahaan Tertutup dan

Anggaran Dasar Perseroan, Laba bersih yang diperoleh

Perseroan setelah dikurangi cadangan yang diwajibkan

dalam suatu tahun buku, dapat dibagikan sebagai

dividen. Pembagian dividen tersebut diputuskan oleh para

pemegang saham Perseroan dalam RUPS Tahunan atau

RUPS Luar biasa atas rekomendasi Perseroan.

Rekomendasi dan putusan pembagian dividen ini

memperhatikan antara lain:

(i) Hasil operasi, arus kas, kecukupan modal dan kondisi

keuangan Perseroan

(ii) Kewajiban pemenuhan pembentukan dana cadangen

(iii) Pemenuhan kewajiban-kewajiban Perseroan

berdasarkan Perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga,

antara lain kreditur.

Perseroan hingga saat ini belum melakukan pembagian

dividen.

Based on the Limited Entity Law and the Company’s Articles

of Incorporation, the company’s net profit after deducting

for mandatory reserves can be distributed as dividends.

Dividend distribution is decided by shareholders and under

the recommendation of the Company at the Annual or

Extraordinary General Meetings of Shareholders.

The recommendations and decisions of dividend distribution

consider, among others:

(i) Operational outcomes, cash flow, capital sufficiency, and

the financial condition of the Company,

(ii) Obligations to form reserve accounts

(iii) Settlement of the Company’s liabilities based on

agreements with third parties, including creditors.

The Company has yet to distribute any dividends.

Deskripsi Description

(Rp per Lembar

Rupiah per share)

2010 2011

Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

Pembukaan Opening 1.280 1.530 1.660 1.400 830

Tertinggi Highest 1.370 1.810 1.720 1.500 1.040

Terendah Lowest 1.170 1.420 1.400 820 800

Rata-rata Average 1.286 1.606 1.580 1.265 871

Penutupan Closing 1.340 1.650 1.400 890 830

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 25

ab

out

the

com

pa

ny

ikhtisar sahamstock highlights

Informasi Golongan Pemegang SahamInformation of Shareholder Types

Saham Perseroan memiliki tingkat likuiditas yang cukup

tinggi, sehingga berdasarkan Pengumuman Bursa Efek

Indonesia, saham Perseroan dimasukkan kedalam

perhitungan Indeks LQ 45, Kompas 100, untuk periode

perdagangan Agustus 2011 sampai Januari 2012. Bursa

Efek Indonesia juga memasukkan saham Perseroan dalam

Jakarta Islamic Index dan Indeks Saham Syariah Indonesia

untuk periode 8 Juni 2011 sampai dengan November 2011.

The Company’s shares had moderately high liquidity, as

stated by the IDX Announcement that included in the LQ

45 Index and Kompas 100, for the period between August

2011 and January 2012. IDX also included the Company’s

shares in the Jakarta Islamic Index and Indonesian Sharia

Stock Index for the period between June 8, 2011 and

November 2011.

Pemegang Saham per Golongan per 31 Desember 2011

Shareholder Classification as of 31 December 2011

Pemegang Saham

Shareholders

Jumlah Lembar Saham

Total Shares

Kepemilikan

Ownership

Domestik Domestic

Perseroan Terbatas Limited Companies 14.008.363.124 79,2%

Individual Individuals 724.522.000 4,1%

Dana Pensiun dan Asuransi Pension Fund and Insurance 288.407.500 1,6%

Lainnya Other 529.121.221 3%

Sub Total 15.550.413.845 87,9%

Internasional International

Perseroan Terbatas Limited Companies 2.127.336.155 12%

Individual Individuals 15.250.000 0,1%

Sub Total 2.142.586.155 12,1%

TOTAL 17.693.000.000 100,0%

Pergerakan Harga dan Volume Perdagangan SahamPrice and Volume Fluctuation at Stock Exchange

0

100.000.000

200.000.000

300.000.000

400.000.000

500.000.000

600.000.000

700.000.000

800.000.000

0

500

1.000

1.500

2.000

Harga Saham Share Price

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Volume Saham Share Volume

26 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

tinjauan & analisa industriindustry analysis & review

tent

ang

per

usa

haa

n

Borneo, through AKT, currently markets one product by

the name of ‘Tuhup Coal’. It is a premium hard coking coal

with properties that make it an excellent blending coal to

complement or replace premium hard coking coals from

Australia and USA. Tuhup Coal is currently an unwashed

product but still delivers ash at less than 7%. Through

a carefully planned roll-out leveraging on the marketing

strengths of Glencore and Noble, Tuhup Coal has become

known across the world. It is sold into Europe, around Asia

and a trial shipment will soon go to South America. During

the latter half of 2011 and early 2012 the number of repeat

customers has doubled and the growing diversity of our

customer base is expected to continue through 2012.

Tuhup Coal retains certain competitive advantages over

its Australian hard coking coal competitors. Our closer

proximity to Asian markets means lower freight costs and

shorter delivery times. AKT is able to load a variety of vessel

sizes from Handy to Cape size, which gives our customers

more shipping options. Also, we do not have the vessel

queues that can result in long delays and high demurrage

costs in some Australian ports.

Melalui AKT, Borneo saat ini memasarkan satu produk

dengan merek ‘Tuhup Coal’. Batubara ini masuk dalam

kategori premium hard coking coal yang sangat cocok

untuk dijadikan sebagai bahan campuran atau bahkan

bahan pengganti beberapa hard coking coal produksi

Australia dan Amerika. Meskipun sementara ini dipasarkan

dalam keadaan belum dicuci, namun Batubara Tuhup

memiliki kandungan abu yang kurang dari 7%. Tuhup Coal

kini telah dikenal luas di pasar global setelah diluncurkan

melalui perencanaan dan pendekatan yang matang dibantu

oleh pakar pemasaran di industri batubara yaitu Glencore

and Noble. Tuhup Coal telah dijual di Eropa dan di Asia

sedangkan uji coba pengiriman ke Amerika Selatan akan

dilakukan dalam waktu dekat. Pada semester kedua tahun

2011 dan awal tahun 2012 tercatat peningkatan jumlah

pelanggan tetap sebesar dua kali lipat dan pertumbuhan

yang dicapai dari keragaman basis pelanggan ini

diperkirakan akan terus berlanjut di sepanjang tahun 2012.

Tuhup Coal memiliki keunggulan dibanding para pesaing

utamanya yaitu coking coal Australia. Letak penambangan

kami yang lebih dekat ke pasar Asia memungkinkan biaya

pengangkutan yang lebih rendah dan waktu pengiriman

yang lebih pendek. Dalam pengiriman, AKT juga dapat

memanfaatkan kapal dari berbagai jenis dan ukuran mulai

dari Handy hingga Cape, yang memberikan pelanggan kami

lebih banyak pilihan dalam pengiriman sementara kami

juga tidak pernah dihadapkan pada masalah antrian kapal

yang dapat mengakibatkan penundaan dan biaya kelebihan

waktu berlabuh yang tinggi seperti yang sering terjadi di

beberapa pelabuhan Australia.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 27

ab

out

the

com

pa

ny

tinjauan rencana & strategiplans & strategies review

Beberapa peristiwa yang terjadi di awal 2011 telah

meyakinkan pelaku usaha di industri baja bahwa

mereka tidak dapat sepenuhnya bergantungan pada

produksi batubara Australia, terutama di musim yang

kurang mendukung (Desember-Maret). Aksi buruh yang

sedang berlangsung, bottlenecks yang terjadi di rantai

pasokan dan panjangnya antrian kapal di Australia telah

menyebabkan banyak pabrik baja dan produsen coke untuk

mendiversifikasi pasokan yang pada akhirnya menjadikan

Indonesia menjadi salah satu pemasok alternatif. Sebagai

satu-satunya produsen hard coking coal di Indonesia,

Tuhup berhasil melaksanakan peran tersebut baik bagi

pelanggan baru maupun pelanggan yang ada.

Produksi baja mentah dunia terus tumbuh, meskipun sedikit

melambat di tahun 2011, dengan kondisi global yang

mengakibatkan penurunan penggunaan baja. Namun di

Kwartal 1 tahun 2012 penggunaan baja kembali meningkat

menjadi 81% dengan harga yang menunjukkan peningkatan

yang bervariasi di hampir semua pasar. Sekitar 70% dari

seluruh produksi baja menggunakan coking coal sehingga

permintaan diharapkan akan terus meningkat pada tahun

2012 dan di masa masa mendatang seiring dengan

infrastruktur yang tengah giat dilakukan oleh hampir seluruh

negara. Perdagangan coking coal melalui laut mencapai

sekitar 280Mt per tahun dan terus meningkat, namun

kekurangan pasokan diperkirakan tetap akan terjadi dalam

beberapa tahun terakhir hingga dimulainya proyek-proyek

baru.

The severe weather-related stoppages affecting Australian

had coking coal mines in early 2011 convinced many steel

industry participants that complete reliance on Australian

production and delivery was a risk that should be mitigated.

That, coupled with ongoing labour disruptions, bottlenecks

in the supply chain and long vessel queues, persuaded

many steel mills and coke makers to diversify their supply

options. Tuhup, as the only hard coking coal producer in

Indonesia, has been able to fill that role for many of our

existing and new customers.

World crude steel production continues to grow, albeit at

a slower rate than in 2011, with cautious global sentiment

stoking concerns of reductions in steel capacity utilization.

However in Q1 2012 capacity utilisation was back at 81%

and by the end of the quarter steel prices rose in nearly

all markets. Around 70% of all steel production relies on

coking coal and it is expected that demand will continue

to increase in 2012 and beyond as nearly all countries

expand their infrastructure. The seaborne trade in coking

coal is currently some 280Mt per annum and growing.

Furthermore, certain projected demand/supply equations

appear to show under supply for a couple of years before

new projects come on board.

28 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

Borneo’s expansion plan remains on track, with a significant

number of larger capacity new equipment starting to arrive

on site from mid 2012. The production target for 2012

remains at 4.6 million tons, an increase of 50% over 2011.

We believe it is likely that most recently announced hard

coking coal supply increases will be delayed, despite the

announcements, for at least the next 2-3 years because of

political, economic and environmental hurdles.

Around the region, Japan is historically a major steel

producer but is still recovering from the effects of the

devastating tsunami in March 2011 and the flow-on effect of

lower demand for made-in-Japan consumer goods. China

is on a growth path that has slowed considerably over the

past 6 months however it is still a vibrant and resource-

needy economy that will likely underpin commodity demand

and pricing for the foreseeable future. India is currently

underperforming compared to its growth and infrastructure

plans but is still a major demand influence in the coking

coal market.

The U.S. coking coal producers have traditionally been seen

as ‘swing’ suppliers, exporting to Europe and other more

distant destinations only when prices are high enough to

support the comparatively high costs of freight. However

with freight rates being depressed through 2011, and

predicted to be so for a couple of years, the USA producers

and logistics chain players have expanded their ability to

export coal. With their own coal markets depressed (USA

steel demand is relatively low compared to prior years and

capacity utilization is below target) they have emerged as a

serious competitor for European and even Asian deliveries.

This is expected to continue through the immediate future,

but there should be enough demand to accommodate

all players. As Borneo’s mining costs compared to global

comparable mines fall within the first quartile, we believe

we are in a relatively strong position to absorb price

fluctuations.

Ekspansi yang dilakukan oleh Borneo tetap sesuai dengan

yang di rencanakan dengan sejumlah peralatan dengan

kapasitas yang lebih besar yang ditargetkan akan tiba

mulai pertengahan tahun 2012. Target produksi untuk

tahun 2012 ditetapkan sekitar 4,6 juta ton (meningkat

50% dibandingkan tahun 2011). Meskipun demikian,

peningkatan pasokan hard coking coal akan dibatasi

dalam waktu setidaknya 2-3 tahun ke depan karena

hambatan sehubungan dengan kondisi politik, ekonomi dan

lingkungan.

Di Asia, Jepang secara historis merupakan salah produsen

baja terbesar tetapi masih belum sepenuhnya pulih dari

dampak bencana tsunami yang terjadi di bulan Maret 2011

dan menurunnya permintaan dunia terhadap barang-barang

ekspor Jepang. Laju ekonomi Cina melambat di 6 bulan

terakhir namun tetap merupakan kekuatan ekonomi yang

terus menggeliat dan akan banyak membutuhkan komoditi

sumber daya dalam beberapa tahun ke depan. Sementara

itu, kinerja India saat ini melemah dibandingkan dengan

pertumbuhan dan program infrastruktur yang tengah

dilaksanakannya tetapi masih akan sangat mempengaruhi

permintaan di pasar coking coal.

Para produsen coking coal Amerika Serikat selama ini

dianggap sebagai pemasok ‘musiman’, yang mengekspor

ke Eropa dan wilayah yang lebih jauh lainnya hanya di kala

harga batubara cukup tinggi sehingga dapat menutupi

biaya pengiriman. Namun dengan menekan tarif angkut di

sepanjang tahun 2011 yang akan terus dilakukan hingga

beberapa tahun ke depan, para produsen dan pemain

rantai logistik Amerika Serikat telah berhasil meningkatkan

kemampuan mereka dalam mengekspor batubara. Dalam

keadaan di mana pasar batubara mereka sendiri tertekan

(permintaan baja di AS saat ini relatif rendah dibandingkan

dengan tahun-tahun sebelumnya dan pemanfaatan

kapasitas yang di bawah target), mereka telah menjadi

pesaing yang cukup serius dalam pengiriman batu bara ke

Eropa dan bahkan ke Asia. Hal ini akan terus berlangsung

dalam jangka waktu dekat, tapi permintaan yang ada

sepertinya akan cukup untuk menyerap produksi dari

semua pelaku usaha di sektor ini.

tent

ang

per

usa

haa

ntinjauan rencana & strategiplans & strategies review

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 29

Developments on the domestic front are encouraging.

Indonesian steel manufacturing capacity is scheduled

to increase beginning in late 2013 and through 2014-15,

principally via the Posco-Krakatau Steel 3mtpa integrated

steel manufacturing facility in Cilegon (AKT has an MoU

with Posco to supply this mill), the Krakatau Steel 1.2mtpa

steel plant (and we have an MoU to supply this plant),

with additional facilities being constructed or planned by a

number of players with whom AKT has established working

relationships (Gunung Garuda Steel, Indoferro, Sebuku Iron,

Shenrong, Tsingshan nickel).

AKT’s average selling price achieved in 2011 was

US$230/ton with prices softening on lower demand and

uninterrupted global supply towards the end of 2011. This

trendhascontinuedinto2012;however,disruptionsin

Australia due to weather and strikes resulted in marginal

price increments at the end of Q1. We believe our average

selling price for 2012 will remain above US$200/ton,

although this will principally depend on continued demand

strength in key markets.

Borneo’s medium term plan is to enter into long term

(generally 1-5 years) supply contracts with our major

customers, with a target of 60%-70% of production/

sales covered by such arrangements and the remainder

available for spot sales. Pricing will be market driven and is

currently a quarterly negotiation, but in all likelihood indices

and paper markets will be developed as benchmarks and

hedges for producers and buyers alike. The longer term

view of pricing appears to be in the order of US$180/t over

5-10 years. As AKT is one of the lowest cost producers of

this unique and relatively scarce commodity, we believe we

are relatively well positioned to survive downturns and reap

the benefits of any spikes in the market.

Perkembangan domestik cukup menjanjikan, dimana

manufaktur baja dijadwalkan akan di mulai di Indonesia

di akhir tahun 2013 dan pada periode 2014-15, terutama

melalui fasilitas manufaktur terpadu Posco-Krakatau

Steel Baja sebesar 3mtpa di Cilegon (AKT memiliki MoU

dengan Posco untuk memasok pabrik ini), melalui pabrik

baja Krakatau Steel dengan kapasitas 1.2mtpa (dimana

kami telah memastikan MoU untuk memasok pabrik ini),

di samping beberapa fasilitas tambahan yang sedang

dibangun atau direncanakan oleh sejumlah pelaku usaha di

bidang ini yang telah menjalin hubungan kerja dengan AKT

(Gunung Garuda Steel, Indoferro, Sebuku Besi, Shenrong,

dan Tsingshan nikel).

Harga jual rata-rata AKT di tahun 2011 adalah US$230/

ton di mana penurunan terjadi di saat permintaan turun

dan di saat tersedianya pasokan yang cukup menjelang

akhir tahun 2011. Tren ini berlanjut hingga tahun 2012 dan

akan sedikit dipengaruhi oleh keadaan cuaca dan aksi

pemogokan di Australia yang masih berlangsung hingga

kini (meskipun harga coking coal cenderung naik sedikit).

Kami yakin bahwa harga jual rata-rata untuk tahun 2012

akan tetap berada di atas US$200/ton, meskipun tentunya

akan sangat bergantung pada berlanjutnya permintaan di

pasar utama.

Rencana jangka menengah AKT adalah mendapatkan

kontrak pemasokan jangka panjang (biasanya 1-5 tahun)

dengan beberapa pelanggan utama kami, yang ditargetkan

akan menyerap 60%-70% dari produksi sedangkan sisanya

direncanakan untuk dijual putus. Harga akan sangat

dipengaruhi oleh kondisi pasar dan saat ini dinegosiasikan

secara triwulanan, tetapi dalam semua kemungkinan,

indeks dan paper market akan dikembangkan sebagai tolok

ukur dan lindung nilai bagi produsen dan pembeli yang

sejenis. Untuk jangka yang lebih panjang, harga tampaknya

akan berada di kisaran US$180/t selama peride 5-10 tahun,

tetapi karena merupakan salah satu produsen berbiaya

terendah dari komoditas yang unik dan relatif jarang, AKT

memiliki posisi yang sangat baik untuk bertahan saat kinerja

pasar menurun dan dan menuai keuntungan di saat terjadi

lonjakan pasar.

ab

out

the

com

pa

ny

tinjauan rencana & strategiplans & strategies review

30 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

da

ri m

ana

jem

en

Manajemen mencurahkan perhatiannya terhadap

fundamental penambangan dengan memberikan hasil yang

memuaskan, tanpa mengabaikan terciptanya nilai jangka panjang.

Syamsir SiregarKomisaris UtamaPresident Commissioner

laporan dewan komisarisboard of commissioners report

30 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk•LaporanTahunan2011

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 31

laporan dewan komisarisboard of commissioners’ report

from

the

ma

nag

emen

t

laporan dewan komisarisboard of commissioners report

In its short operating history of only a few years, Borneo

Lumbung Energi & Metal has dramatically ramped up

production and positioned itself as a credible and long-term

provider of premium coal to the most established Asian and

European steel mills. In year 2011 the Company reached

new levels of production, higher revenues and perhaps most

importantly, greatly increased reserves. The decision in late

2011 to pursue a substantial holding of Bumi Plc provided a

unique opportunity to acquire a significant partnership stake in

some of Indonesia’s most important mine assets.

The Board of Commissioners has been monitoring these

developments and feels strongly that the Board of Directors

have paid due attention to mining fundamentals while

delivering solid results without compromising long term value

creation. The Company has continued to move towards

achieving its strategic aims and vision.

Performance-wise, coal production increased to 3.6 million

tonnes in 2011 from 1.95 million tonnes in 2010 and revenues

were Rp6.084 billion, up from Rp2,752 billion in 2010. The

EBITDA recorded a significant increase in 2011 to Rp3,157

billion from Rp1,320 billion in 2010. The 2011 net profit of

Rp1,828 billion increased from 2010’s Rp348 billion and

represents a 2011 earnings per share of Rp103 compared to

Rp61 in 2010.

This positive picture extended to the balance sheet with total

assets showing an increase from Rp8,524 billion in 2010

to Rp15,374 billion in 2011. Liabilities increased in line with

operational activities. Equity ended 2011 at Rp8,484 billion up

from Rp6,578 billion in 2010.

Dalam waktu yang relatif singkat, Borneo Lumbung Energi

& Metal telah mencapai tingkat pertumbuhan produksi yang

sangat tinggi dan menempatkan Perseroan sebagai salah

satu pemasok hard coking coal ke pasar Asia dan Eropa.

Tahun 2011 kembali membuktikan kemampuan Perseroan

dalam meningkatkan produksi, pendapatan, dan terutama

sekali, cadangan batubaranya. Keputusan di akhir tahun untuk

mengakuisisi Bumi Plc dapat ditafsirkan sebagai upaya untuk

memanfaatkan momentum yang akan menguatkan posisi

Borneo dalam industri batubara Indonesia yang kini sedang

berkembang pesat.

Dewan Komisaris terus memantau perkembangan yang

terjadi dan meyakini bahwa Direksi telah memberikan

perhatian penuh pada nilai-nilai industri pertambangan

dan tetap mencapai hasil-hasil yang mengesankan tanpa

mengesampingkan penciptaan nilai-nilai jangka panjang.

Dengan demikian, Perseroan telah selangkah lebih maju pada

pencapaian tujuan-tujuan dan visi strategisnya.

Berdasarkan tinjauan kinerja usaha, produksi batubara

meningkat menjadi 3,6 juta ton di tahun 2011 dari 1,95 juta

ton di tahun 2010, dan pendapatan mencapai Rp6.084 miliar

atau meningkat 90% dari Rp2.752 miliar di tahun 2010.

EBITDA tercatat meningkat dua kali lipat dari Rp1.320 miliar

di tahun 2010 menjadi Rp3.157 miliar di tahun 2011. Di tahun

2011, laba bersih melonjak tajam menjadi Rp1.828 miliar dari

Rp384 miliar di 2010, sehingga laba bersih per saham tercatat

meningkat dari Rp61 di 2010 menjadi Rp103 di 2011.

Gambaran positif ini terus tercermin di neraca Perseroan

dengan total aktiva yang mencapai Rp15.374 miliar di tahun

2011 di banding dengan Rp8.524 miliar di tahun 2010. Total

kewajiban meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas

kegiatan usaha. Total ekuitas tercatat Rp8.484 miliar, atau naik

dari Rp6.578 miliar di 2010.

Management has paid due attention to mining fundamentals while delivering solid results, without compromising long term value creation.

Para Pemegang Kepentingan yang Terhormat,

Dear Stakeholders,

32 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

laporan dewan komisarisboard of commissioners report

Dewan Komisaris Board of Commissioners (dari kiri ke kanan from left to right)

Mangantar S. Marpaung Komisaris Independen Independent Commissioner • Soesanto Loekman Komisaris Independen Independent Commissioner • Syamsir Siregar Komisaris Utama President Commissioner • Moch Djatmiko Komisaris Commissioner • Silvanus Yulian Wenas Komisaris Commissioner • Anton B.S. Hudyana Komisaris Independen Independent Commissioner

GovernanceThe Company’s debt ratio substantially increased upon the

acquisition of shares in Bumi Plc (completed in January 2012).

However, the Board of Commissioners with the assistance

of the Audit Committee had the opportunity to evaluate this

transaction and determined that this deal has the potential to

provide significant value creation for shareholders.

At an Extraordinary Meeting of Shareholders held December

30, 2011, Commissioners were on hand to ensure that all

shareholders were fully informed of this significant corporate

measure.

Further, the Board of Commissioners is committed to having

the Company adopt governance procedures that provide for

sustained business success, as part of the Board’s duties.

To this end, we are encouraged that management has been

Tata KelolaNeraca Perseroan akan kembali berubah dengan meningkatnya

gearing ratio setelah akuisisi Bumi Plc. investments. Namun,

dengan dibantu Komite Audit, Dewan Komisaris telah

mempelajari transaksi ini untuk kemudian menilai bahwa

akuisisi yang dilakukan berpotensi untuk memberi nilai lebih

bagi pemegang saham.

Pada Rapat Luar Biasa Pemegang Saham yang

diselenggarakan tanggal 30 Desember 2011, Dewan Komisaris

telah memastikan agar para pemegang saham memperoleh

informasi yang jelas mengenai aksi korporasi yang cukup besar

ini.

Selanjutnya, Dewan Komisaris berkomitmen untuk tetap

memastikan bahwa Perseroan telah menerapkan prosedur-

prosedur tata kelola yang mendukung keberhasilan usaha

yang berkesinambungan. Untuk itu, kami merasa yakin

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 33

laporan dewan komisarisboard of commissioners report

from

the

ma

nag

emen

t

instituting numerous internal reporting and control systems that

will help the Company maintain control over its environmental

responsibilities, its Corporate Social Responsibility programs,

its disclosure and transparency commitments and its overall

commitment to fairness in dealings with all stakeholders.

The framework for good governance procedures was

fortunately laid early in the Company’s history. However,

the demands of growth require firm and secure channels

of responsibility and accountability, and the challenge for

management is to ensure that the mine remains on a growth

course while ensuring that safety and other needed provisions

are established and strictly enforced.

Expanding ValueThe future for hard coking coal is positive, with steel demand,

especially in East Asia, looking favorable. Borneo’s Tuhup

brand coking coal provides a set of properties that fit well with

current demand patterns among steel producers. However

we also recognize that demand may be affected by potential

further slowdowns in any of the world’s major economic areas,

principally Europe, North America and China.

The investment in Bumi Plc will diversify Borneo’s

concentration on coking coal to also include thermal coal as

well as a number of minerals including gold and copper. Many

ofBumiPlc’sminingassetsareinearlystagesofdevelopment;

however we believe they are generally of high potential value.

We believe the prospects for the Company are very

encouraging.

AppreciationOn behalf of the Board of Commissioners, I would like to thank

all of the people, the regulators and local employees at the

mine site at Bentuan and Muara Teweh for joining together

to allow this opportunity to be realized. To our expanding list

of customers, I hope that we continue to meet your needs

with consistent delivery of coal. To all our staff and the

management, I would like to express a warm thank you for

making Borneo such a success. To all Indonesians, we look

forward to continuing to contribute to the national economy

and to contribute especially to the communities surrounding

the mines.

bahwa pihak manajemen telah mempersiapkan berbagai

sistem pelaporan dan pengendalian internal yang akan sangat

berguna dalam mengendalikan tanggung jawab terhadap

lingkungan, tanggung jawab sosial, komitmen terhadap azas

pengungkapan dan transparansi, serta dalam mewujudkan

komitmen yang menyeluruh terhadap kewajaran hubungan

dalam berinteraksi dengan semua pemangku kepentingan.

Patut disyukuri bahwa kerangka kerja untuk prosedur tata

kelola yang baik telah menjadi landasan dasar sejak awal

sejarahPerseroan;namunkebutuhanuntukterusberkembang

mensyaratkan Perseroan untuk tetap memelihara tanggung

jawab dan akuntabilitasnya, hal ini menjadi tantangan bagi

pihak manajemen untuk memastikan bahwa tambang

Perseroan dapat terus berkembang dengan tingkat keamanan

dan persyaratan-persyaratan lainnya yang tetap ditegakkan

dengan ketat.

Mengembangkan NilaiMasa depan hard coking coal tetap positif dengan permintaan

baja yang tampaknya tetap tinggi, terutama di Asia Timur.

Batubara Tuhup milik Borneo memiliki karakter yang sangat

sesuai dengan pola permintaan produsen baja saat ini. Namun

kami juga menyadari bahwa permintaan batubara masih bisa

dipengaruhi oleh terus melambatnya roda perekonomian

global, terutama di Eropa, Amerika Utara, dan Cina.

Investasi pada Bumi Plc akan mendiversifikasi konsentrasi

Borneo pada coking coal ke arah batubara termal serta

mineral-mineral lain seperti emas dan tembaga. Beberapa aset

Bumi Plc, di bawah PT Bumi Resources Minerals Tbk, masih

beradaditahap-tahapawalpengembangan;tapikamipercaya

bahwa aset-aset tersebut memiliki nilai potensial yang tinggi.

Kami percaya prospek ke depan masih sangat menjanjikan

bagi Perseroan.

ApresiasiAtas nama seluruh jajaran Dewan Komisaris, kami

mengucapkan terima kasih pada semua pihak, juga lembaga-

lembaga pemerintahan sebagai pembuat regulasi dan

karyawan-karyawan lokal di lokasi tambang di Bentuan dan

Muara Teweh, yang terus bersama kami dalam mengupayakan

semua kesempatan usaha menjadi kenyataan. Untuk

pelanggan-pelanggan kami yang terus bertambah, kami

berharap Perseroan dapat terus memenuhi kebutuhan mereka

dengan secara konsisten memberikan batubara dengan

kualitas terbaik. Bagi semua karyawan dan pihak manajemen,

kami mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam

atas kerja sama yang telah menjadikan Borneo sebagai

kesuksesan kita bersama. Pada semua rakyat Indonesia,

kami terus berupaya untuk tetap memberikan kontribusi pada

perekonomian nasional, juga untuk selalu berkontribusi nyata

pada masyarakat, terutama mereka yang berada di sekitar

lokasi tambang.

Syamsir Siregar

Komisaris UtamaPresident Commissioner

34 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

Sebagai perusahaan baru yang mengoperasikan tambangnya secara

independen, dan merupakan satu-satunya produsen premium hard coking coal yang

tercatat di bursa saham Indonesia, Borneo telah berhasil mengembangkan merek

batubara ‘Tuhup’ nya dengan pesat, mencapai target agresif yang telah ditetapkan, dan

akan terus berupaya menyelaraskan diri dengan proses operasional terbaik.

da

ri m

ana

jem

en

Samin TanPendiri dan Direktur Utama TerdahuluThe Founder and former President Director

laporan direksiboard of directors report

34 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk•LaporanTahunan2011

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 35

Para Pemegang Kepentingan yang Terhormat,

Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kami untuk

melaporkan perkembangan terakhir Borneo Lumbung

Energi & Metal (Borneo) untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2011. Atas kerja keras dan komitmen

semua pihak, kita dapat mengatasi banyak tantangan di

dua tahun pertama beroperasinya Borneo dan membawa

kita selangkah lebih dekat ke arah pertumbuhan yang

berkesinambungan.

Sebagai pemilik satu-satunya tambang hard coking coal

di Indonesia yang terdaftar di bursa saham, Borneo telah

dengan pesat menjadikan batubara ‘Tuhup’ miliknya

sebagai suatu produk yang dapat diandalkan dalam

hal ketersediaan dan kualitas. Produsen-produsen baja

terkemuka di Asia dan Eropa telah menjadi pelanggan

tetap Perseroan dan kita tetap menyambut baik semua

kesempatan untuk menjalin hubungan jangka panjang yang

memuaskan dengan para pelanggan lama maupun baru.

Sebagai pemilik dan juga operator tambang (tanpa

menggunakan kontraktor pertambangan eksternal), kami

belajar dari awal dengan kerja keras, dan pentingnya

disiplin, perencanaan, dan komunikasi yang baik telah

dilakukan terus menerus tanpa lelah.

Dear Stakeholders,

It is a pleasure to report on the developments of Borneo

Lumbung Energi & Metal Tbk. (Borneo) for the year ended

December 31, 2011. The hard work and commitment of so

many people have allowed us to overcome many obstacles

in the first two years of operations and bring Borneo closer

towards a path of sustainable growth.

As owner of Indonesia’s only premium hard coking coal

mine in production, Borneo has rapidly established its

‘Tuhup’ brand coal as a product that is reliable in terms of

availability and quality. Premium steel producers throughout

Asia and Europe have become our repeat customers and

we welcome every opportunity to further develop long-term

relationships.

As an owner-operator of our mine (we have thus far

not used third party mining contractors in our mining

operations), our learning curve has been steep and the

necessity for discipline, planning and good communication

has been intense and unrelenting.

As a mining company that operates its mine independently and being Indonesia’s only listed premium hard coking coal producer, Borneo has rapidly established its ‘Tuhup’ brand coal, reached its ambitious targets, and will continue to strive for operational best-practices.

laporan pendiri dan direktur utama terdahulu

message from the founder and former president director

from

the

ma

nag

emen

t

36 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

Operating a remote mine in Central Kalimantan is not easy,

but that’s what we do.

Our mine is still young and we remain at early stages of our

planned development. To succeed, we will need to intensify

our efforts, remain focused and demand that our people

perform at their highest levels and work as a team.

As we reach towards our ambitious targets, we’ll continue

to strive for operational excellence, remain open-

minded about admitting our mistakes, seek continuous

improvement, and stay alert to new and innovative ideas

that can help further position Borneo as an industry leader.

Our most recent Joint Ore Reserves Committee (“JORC”)

evaluation, conducted in September 2011, identified an

additional 57.5 million tonnes of proven reserves, bringing

total reserves to 131.8 million tonnes (36 years at our 2011

production rate of 3.6 million tonnes). We are embarking on

an aggressive production escalation plan, targeting capacity

of 10 million tonnes by 2015 and 15 million tonnes by year

2017.

With current JORC measured resources of 319.8 million

tonnes and further exploration of our mine concession, we

believe (but cannot assure) it is likely that proven reserves

may be adjusted significantly upwards.

For the fiscal year ending December 31, 2011, production

increased to 3.3 million tonnes from 1.95 million tonnes

in 2010. Our production target for 2012 is 4.6 million

tonnes. Although prices may soften somewhat compared

to 2011, we remain well-positioned on the cost-curve

compared to most of our international peers. Also, our

relative geographic proximity to end-users typically equates

to several dollars per ton of savings on shipping costs,

making our product even more competitive vis-à-vis our

international peers.

Financial year 2011 revenues on three million tons of coal

sales were Rp6.084 billion, up 121% from Rp2,751 billion

in 2010. This resulted in an EBITDA of Rp3,157 billion, up

Mengoperasikan sebuah tambang terpencil di tengah Pulau

Kalimantan bukanlah hal yang mudah, tapi itulah yang telah

kami lalui.

Tambang kita masih muda dan berada dalam tahap awal

peningkatan kapasitas produksi yang telah kita rencanakan.

Untuk dapat berhasil, kita perlu melipat gandakan semua

daya upaya, tetap fokus, dan menuntut yang terbaik dari

setiap individu sebagai satu tim.

Saat kita telah mencapai target-target ambisius itu, kita juga

terus berupaya untuk tetap dapat mencapai semua standar

praktik-praktik operasional yang terbaik melalui pelatihan

terus menerus, kejelian dalam mencari gagasan-gagasan

baru, dan tetap terbuka akan perubahan dan perbaikan.

Hasil evaluasi JORC terbaru di bulan September 2011 telah

mengidentifikasi tambahan 57,5 juta ton cadangan batubara

terbukti, sehingga meningkatkan total cadangan Perseroan

menjadi 131,8 juta ton (habis dalam 36 tahun ke depan

jika menggunakan kapasitas produksi 3,6 juta ton di tahun

2011). Kita sedang melaksanakan peningkatan kapasitas

produksi yang agresif dengan menargetkan pencapaian 10

juta ton di tahun 2015 dan 15 juta ton di tahun 2017.

Dengan sumber daya yang telah diverifikasi oleh hasil

JORC yaitu sebesar 319,8 juta ton dan eksplorasi konsesi

tambang yang masih terus berlanjut, kami percaya

cadangan terbukti kita masih bisa (walau tidak bisa

dipastikan) terus mengalami peningkatan saat penilaian

JORC lebih lanjut dilakukan di tahun-tahun berikutnya.

Untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Desember 2011,

produksi batubara Perseroan meningkat menjadi 3,3 juta

ton dari 1,95 juta ton di 2010. Sedangkan target produksi

di 2012 adalah 4,6 juta ton. Meskipun harga produk dapat

terkoreksi dari posisi tahun 2011, tingkatnya masih berada

dalam posisi yang baik dalam kurva biaya dibandingkan

perusahaan-perusahaan internasional sejenis. Demikian

juga, kedekatan geografis kita dengan pelanggan setara

dengan penghematan beberapa dolar per ton untuk

biaya pengiriman.

Untuk tahun fiskal 2011, pendapatan dari penjualan atas 3

juta ton batubara adalah Rp6.084 miliar, naik dari Rp2.751

miliar di 2010. Hal ini meningkatkan EBITDA menjadi

laporan direksiboard of directors report

da

ri m

ana

jem

en

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 37

139% from Rp1,320 billion in 2010. Net Profit was

Rp1,827 billion in 2011, up 425% from Rp348 billion in

2010 and reflects earnings per share of Rp103, up 69%

from Rp61 in 2010.

Operational ExpansionIn 2011, Borneo made capital expenditures of Rp1.959

billion. Key expenditures included mining and mine

support equipment such as excavators, dump trucks,

dozers, graders, as well as enhancements to the mine

infrastructure.

We recruited approximately 1,300 new employees during

the year and instituted numerous new training programs.

Borneo’s tug and barge fleet has expanded to provide

the flexibility and shipping capacity necessary to increase

supply as needed. Our intermediate stock pile (“ISP”), once

fully functional, is expected to increase our coal delivery

capacity considerably.

We are also actively developing our plans for community

development, environment preservation, as well as the

eventual rehabilitation of our site (our Coal Contract of

Work expires in 2039). As with all aspects of our mining

operations, we also seek to adopt best-practices in these

areas.

GovernanceBorneo is committed to respecting shareholder rights

with transparency and accountability. Likewise, we place

extremely high importance on the well-being of our staff,

community and other key stakeholders involved with our

business.

We are continuing with plans to further improve internal

systems for many aspects of operations including human

resources, IT, data processing and communications. Our

website is being enhanced to better communicate with all

stakeholders, including investors.

Rp3.157 milyar, melonjak dari Rp1.320 miliar di 2010. Laba

bersih 2011 sebesar Rp1.827 miliar merupakan peningkatan

signifikan dari Rp348 miliar di 2010, dan mencerminkan

dividen per saham sebesar Rp103 atau naik dari Rp61 di

2010.

Ekspansi OperasionalDi tahun 2011, Borneo mengeluarkan belanja modal

sebesar Rp1.959 miliar, termasuk untuk pembelian-

pembelian penting seperti ekskavator, truk, buldoser,

grader, dan peralatan-peralatan pertambangan dan

pendukung lainnya, serta untuk peningkatan infrastruktur.

Kami merekrut sekitar 1.300 karyawan baru dan

mengimplementasikan sejumlah program pelatihan.

Armada kapal tongkang dan tunda milik Borneo telah

dikembangkan untuk menyediakan fleksibilitas dan

kapasitas pengangkutan yang lebih besar sebagai upaya

yang harus dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan

suplai batubara, jika fasilitas ISP Perseroan telah selesai

dibangun, sepanjang tahun Perseroan akan mampu

mengangkut dari ISP ke tepi sungai dengan menggunakan

kapal tongkang berkapasitas 8.000 ton.

Kami juga terus mengembangkan rencana-rencana untuk

komunitas sekitar, lingkungan, dan penutupan tambang

nantinya (Kontrak Kerja Perseroan akan berakhir 2039).

Sama seperti semua aspek operasional pertambangan

kita, kami juga selalu berupaya menerapkan praktik-praktik

terbaik di bidang tersebut.

Tata KelolaBorneo berkomitmen untuk menghormati hak-hak

pemegang saham dengan menerapkan transparansi dan

akuntabilitas. Demikian juga halnya dengan pentingnya

kesejahteraan karyawan, komunitas, dan pemegang

kepentingan lain yang selalu kami junjung tinggi.

Kami terus melanjutkan rencana-rencana untuk

memperbaiki sistem internal untuk aspek-aspek operasional

seperti sumber daya manusia, teknologi informasi,

pemrosesan data, dan komunikasi. Situs internet Perseroan

telah diperkaya untuk dapat berkomunikasi dengan semua

pemegang kepentingan, termasuk para investor, dengan

lebih baik.

laporan direksiboard of directors report

from

the

ma

nag

emen

t

38 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

In late 2011, the senior management of Borneo were

presented with a very unique opportunity to acquire a

significant equity stake in a portfolio of Indonesia’s best

thermal and mining assets held under Bumi PLC.

Shareholders at an Extraordinary General Meeting of

Shareholders on December 30, 2011 approved our request

to acquire an equity stake in Bumi PLC that positions us as

equal partners to the Bakrie Group as owners and operators

of Bumi PLC and its subsidiary companies.

As this transaction was only completed on January 20,

2012, it is not reflected in the fiscal year 2011 accounts

being presented here. It is our intention to be actively

involved in these assets and we are excited and optimistic

about the significant value-realization potential of this

acquisition.

OurprincipalfocusremainsBorneoanditsexpansionplan;

however we will remain vigilant for acquisition opportunities

that we believe we can add value and may offer significant

equity reward to shareholders.

ProspectsIn spite of economic difficulties in Europe and the sad

tragedy of The Great East Japan Earthquake, demand and

pricing for our product in 2011 was very strong. Although

we anticipate demand will remain stable, the first few

months of 2012 have indicated that pricing may soften

somewhat compared to 2011. This price softening in the

first few months of 2012 has also been observed in thermal

coal and metal assets.

Personal AppreciationAs founder and ultimate majority shareholder of Borneo,

I am deeply appreciative of the help of many people in

bringing Borneo into production and in turning it into an

asset that Indonesia can be proud of, as its only premium

hard coking coal producer. I also appreciate the trust of

other shareholders who have become part of Borneo and

recognize the great potential of this firm.

Di akhir 2011, manajemen senior Borneo mendapat

kesempatan yang baik untuk mencapai posisi ekuitas

secara signifikan guna menambah portofolio Perseroan

dengan aset terbaik di bidang batubara termal dan

pertambangan mineral yang ada di Indonesia di bawah

bendera Bumi Plc.

Para pemegang saham telah menyetujui pembelian bagian

ekuitas di Bumi Plc melalui mekanisme Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 30 Desember

2011, yang juga menempatkan Perseroan sebagai mitra

sejajar dengan Bakrie Group sebagai pemilik dan operator

Bumi Plc dan anak-anak perusahaannya.

Karena transaksi ini baru diselesaikan pada tanggal 20

Januari 2012, akuisisi atas Bumi Plc tidak tercantum dalam

laporan keuangan 2011 yang disajikan di sini. Borneo

berniat untuk terlibat secara aktif dalam aset baru ini dan

sangat bersemangat dan optimis tentang pentingnya nilai

potensial yang dapat direalisasikan dari akuisisi ini.

Namun, fokus utama kami tetaplah Borneo dan rencana

ekpansinya;walaukamitetapjelimencarikesempatan-

kesempatan pertambangan dimana kami percaya akan

dapat memberikan nilai lebih dan pengembalian hasil yang

signifikan bagi para pemegang saham.

ProspekMeskipun kondisi ekonomi yang sulit di Eropa terus

berlanjut dan telah terjadi tragedi bencana alam besar di

Jepang timur, permintaan dan tingkat harga bagi produk

kami di tahun 2011 tetap tumbuh kuat. Walau kami

mengantisipasi tingkat permintaan yang stabil, awal tahun

2012 telah mengindikasikan penentuan harga jual akan

sedikit menurun dibandingkan 2011. Penurunan harga ini

telah terjadi di bulan-bulan pertama 2012 di sektor batubara

termal dan aset logam.

Apresiasi PribadiSebagai pendiri dan pemegang saham mayoritas Borneo,

saya menyampaikan rasa terima kasih yang dalam atas

bantuan semua pihak dalam membawa Borneo ke dalam

tingkat produksi seperti sekarang ini dan mewujudkan

harapan Indonesia untuk menjadi produsen hard coking

coal. Saya juga sangat mengapresiasi kepercayaan sesama

pemegang saham yang telah menjadi bagian serta turut

berbagi dalam proyek Borneo selama ini.

laporan direksiboard of directors report

da

ri m

ana

jem

en

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 39

On December 30, 2011, upon obtaining shareholder

approval to acquire Bumi PLC, I tendered my resignation as

President Director of Borneo as I prepare for my new role as

Chairman of Bumi PLC.

Borneo remains in the care of a fantastic and motivated

Board of Directors. As a shareholder with firm long-term

interests, I remain committed to the development of this

business. In place of me, Alexander Ramlie was appointed

President Director of Borneo. Alex has been actively

involved in operations and the ramp-up of production at the

mine and also possesses a strong holistic understanding of

this business and its potential. I trust he is the right person

to lead this Company forward.

AppreciationOn behalf of the Board of Directors, I would like to thank

all the employees of Borneo for coming on board, for

working very hard and for being ardent champions of this

new enterprise. I would also like to thank the shareholders

and Commissioners for their trust and input during a truly

exciting year. To our customers, I hope that you continue

to trust in the Company’s effort to deliver a high quality

product.

Yours sincerely,

Pada tanggal 30 Desember 2011, berdasarkan persetujuan

para pemegang saham atas akuisisi Bumi Plc, saya

mengajukan pengunduran diri sebagai Presiden Direktur

Borneo untuk mempersiapkan peranan baru saya sebagai

salah satu Direksi di Bumi Plc.

Bagaimanapun juga, Borneo tetap berada di tangan-

tangan yang tepat, yaitu Direksi saat ini yang luar biasa dan

sangat bermotivasi. Sebagai pemegang saham dengan

kepentingan jangka panjang, saya tetap berkomitmen

untuk pengembangan usaha Borneo. Di akhir Januari 2012,

Alexander Ramlie ditugaskan menjadi Presiden Direktur

Borneo. Alex telah terlibat langsung dalam operasional

Perseroan dan peningkatan produksi di lokasi tambang,

juga memiliki pemahaman holistik yang kuat tentang bisnis

ini dan potensi-potensinya. Saya percaya beliaulah orang

yang tepat untuk memimpin Perseroan ini menuju masa

depan.

ApresiasiAtas nama Direksi, saya ingin menyampaikan rasa terima

kasih kami pada semua karyawan Borneo untuk bergabung

dan menjadi para penambang batubara yang terbaik bagi

Perseroan. Saya turut berterima kasih sebesar-besarnya

pada para pemegang saham dan Dewan Komisaris atas

kepercayaan dan masukannya selama tahun lalu yang

sangat menantang. Bagi para pelanggan, saya berharap

anda semua dapat terus mempercayai upaya-upaya

Perseroan untuk menghasilkan hard coking coal berkualitas

terbaik bagi anda.

Samin Tan

Pendiri & Direktur Utama terdahuluFounder & Former President Director

laporan direksiboard of directors report

from

the

ma

nag

emen

t

40 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

Tambang kita masih dalam tahap awal, dan untuk melanjutkan

kesuksesan yang telah dicapai, kita perlu melipat gandakan daya

upaya bersama, tetap fokus, dan menuntut yang terbaik dari setiap individu sebagai satu tim.

Alexander RamlieDirektur UtamaPresident Director

laporan direksiboard of directors report

40 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

da

ri m

ana

jem

en

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 41

Para Pemegang Kepentingan yang Terhormat,

Saya merasa terhormat atas kepercayaan yang telah

diberikan sehingga saya ditunjuk untuk menduduki posisi

sebagai Presiden Direktur Borneo pada Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa di Jakarta pada tanggal 30

Desember 2011. Sebelum penugasan ini, saya menjabat

sebagai Chief Operating Officer di Borneo. Selama masa

bersama Borneo, saya telah terlibat langsung dalam

kegiatan operasional, terutama perencanaan dan penerapan

sasaran eskalasi produksi, juga sistem manajemen dan

proses-proses bisnis. Sebagai Presiden Direktur, saya

akan tetap mengikuti perkembangan-perkembangan ini

disamping menjalankan tugas manajerial yang lebih luas.

Berikut ini akan saya sampaikan rencana-rencana

Perseroan secara umum dan sasaran-sasaran dalam

rentang waktu lima tahun ke depan, juga rencana-rencana

yang lebih spesifik untuk 12 bulan mendatang dan strategi

Perseroan untuk mengevaluasi peluang untuk akuisisi,

serta mengembangkan program tanggung jawab sosial

perusahaan yang berkesinambungan.

Rencana Lima TahunSasaran-sasaran utama Perseroan dalam lima tahun ke

depan adalah meningkatkan kapasitas produksi menjadi

15 juta ton per tahun (mtpa), menurunkan biaya produksi

per ton sebesar 20%, dan secara signifikan mengurangi

intensitas modal kerja dalam rangka untuk menghasilkan

return on equity yang tangguh dan berkesinambungan.

Dear Stakeholders,

I am honored to have been appointed President Director

of Borneo at the Extraordinary General Meeting (“EGM”)

conducted in Jakarta on December 30, 2011. Prior to this

appointment, I had been the Chief Operating Officer at

Borneo. Throughout my time with Borneo, I have been

closely involved with operations, specifically with the

planning and implementation of our targeted production

escalation, and with management systems and business

processes. As President Director I will remain closely

engaged with these developments while assuming a

broader management role.

In the following paragraphs, I briefly describe our broad

plans and targets over a five-year horizon and our more

specific 12-month plans, as well as our strategy for

evaluating acquisition opportunities and developing a

meaningful and sustainable corporate social responsibility

(“CSR”) program.

Five-Year PlanOur key objectives over five years are to increase

production to 15 million tons per annum (mtpa), reduce per-

ton production costs by over 20% and significantly reduce

working-capital intensity in order to yield a robust and

sustainable return on equity.

Our mine is still young and to continue our success, we will need to re-double our efforts, remain focused and demand excellence as individuals and as a team.

surat perkenalan dari direktur utama

yang baruletter of introduction from the incoming

president director

from

the

ma

nag

emen

t

42 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

laporan direksiboard of directors report

Sasaran-sasaran ini akan dicapai melalui perencanaan

terperinci, pelaksanaan yang berdasarkan metode, dan

evaluasi terus-menerus. Perseroan akan mengeksplorasi

cara-cara baru berdasarkan kemajuan teknologi dan

prosedur penambangan yang dapat meningkatkan

produksi, mengurangi biaya-biaya, dan meminimalkan

risiko-risiko. Meskipun secara awam teknologi biasanya

tidak dikaitkan dengan kegiatan penambangan, kami

percaya bahwa teknologilah yang sebenarnya menjadi

komponen penting dalam mencapai sasaran-sasaran

utama Perseroan.

Perencanaan belanja modal Perseroan dalam lima tahun

masih difinalisasi, namun kami telah memiliki gambaran

yang jelas akan rencana-rencana dasar Perseroan.

Hal yang patut diperhatikan adalah, pemasangan sistem

in-pit crushing and conveying atau IPCC (pemecah

dan pengangkut dalam tambang) untuk mengangkut

overburden (pengupasan tanah) akan membantu Perseroan

dalam mengatasi dua komponen biaya produksi terbesar,

yaitu bahan bakar diesel dan kebutuhan roda untuk truk

pengangkut, dengan cara mengganti truk-truk pengangkut

dengan sistem IPCC berpenggerak listrik secara bertahap.

Prioritas lain yang akan kami kejar adalah pengembangan rute

akses tambahan untuk pengangkutan batu bara, yang tidak

hanya akan memastikan pengangkutan keluar produk kami

yang lebih besar dan membebaskan dari ketergantungan

atas satu jalur transportasi, tapi juga akan mengurangi

cadangan modal kerja untuk sekitar tiga bulan ke depan yang

dibutuhkan oleh kapasitas produksi kami. Pengembangan

jalur baru ini akan membutuhkan waktu yang cukup lama dan

penuh tantangan, tapi kami akan mengupayakan tersedianya

jalur baru dalam lima tahun ke depan.

Rencana Kerja 12 Bulan ke DepanPerencanaan strategis untuk 2012 diharapkan akan

menghasilkan suatu tahun yang penuh dengan transformasi

yang mengesankan bagi Perseroan.

Perencanaan Perseroan akan memfokuskan pada

peningkatan kapasitas produksi mencapai 4,6 juta ton per

tahun di tahun 2012 dan 6,5 juta ton per tahun di tahun

2013, serta menuntaskan perencanaan proyek-proyek

penting seperti sistem IPCC, sistem manajemen, dan

proses-proses usaha.

These targets will be pursued through meticulous planning,

methodical execution and continuous evaluation. We will

particularly explore ways in which new technologies and

processes may allow us to significantly improve production,

reduce costs or mitigate risks. Although technology is

often not associated by outsiders as related to mining, we

believe technology will in fact be an essential component to

achieving our ambitious targets.

Our five-year capital expenditure plan is currently being

finalized, but we are clear on our principal plans.

Notably, the installation of an in-pit crushing and conveying

system (“IPCC”) for the removal of overburden will assist us

in meaningfully addressing our two highest operating cost

components, diesel and tires, by allowing us to partially

replace diesel-powered overburden dump trucks with an

electric-powered IPCC system.

Another priority we will pursue is the development of an

additional coal hauling access route, which will allow us to

more assuredly transport our enlarged product output and

eliminate single-channel dependency. This additional coal

hauling route should also allow us to profoundly reduce

our working capital requirements from the approximately

three months of buffer with which we currently operate. The

development of this additional hauling route will take time

and will be challenging, but we will do our best to have this

realized within five years.

12-Month PlanPlans for 2012 are expected to result in another year of

profound transformation for our firm.

Our planning will principally focus on positioning the mine

to produce 4.6 mtpa in 2012 and 6.5 mtpa by 2013 and

finalizing plans for key projects such as the IPCC system,

management systems and business processes.

da

ri m

ana

jem

en

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 43

laporan direksiboard of directors report

Untuk mencapai kapasitas produksi hingga 4,6 juta ton per

tahun di tahun 2012, dibutuhkan persiapan yang terperinci,

integrasi dan optimalisasi peralatan modal yang baru, dan

fokus pada implementasi sistem manajemen dan proses-

proses usaha yang tangguh.

Peralatan pertambangan yang akan kami peroleh di tahun

2012 dapat membantu Perseroan dalam mencapai target

kapasitas produksi secara lebih ekonomis. Peralatan-

peralatan ini meliputi tiga ekskavator berkapasitas 1.000 ton

merk Caterpillar (Cat 6090) dan sekitar 20 Komatsu 830E-

AC yang merupakan generasi terbaru truk pengangkut

berkapasitas 240 ton.

Sistem manajemen dan proses-proses usaha yang akan

dilaksanakan di tahun 2012 meliputi sistematisasi dan

rasionalisasi proses-proses usaha, penerapan sistem ERP

tercanggih, yang antara lain meliputi sistem antar-muka

untuk pengumpulan data, piranti lunak perencanaan dan

teknik penambangan, sistem pemantauan kendaraan dan

peralatan, sistem manajemen dan pengendalian peralatan

tambang, sistem manajemen persediaan bahan cair, sistem

pergudangan dan persediaan, sistem administrasi karyawan,

dan program pengembangan sumber daya manusia.

Kami sangat percaya bahwa penggunaan teknologi-

teknologi terkini dan metode-metode inovatif akan

membantu Perseroan untuk menjadi suatu entitas usaha

berkelas dunia.

Terakhir, landasan udara milik Perseroan akan memulai

kegiatan operasional di tahun 2012 ini, sehingga kita dapat

memangkas lama waktu perjalanan bagi staf dari dan ke

lokasi tambang yang terpencil, juga memungkinkan proses

evakuasi yang cepat saat dibutuhkan. Landasan udara ini

diharapkan juga dapat meningkatkan daya tarik tambang

Perseroan sebagai tempat kerja, sebagai upaya untuk

menjaring sumber daya manusia terbaik, karena pada

akhirnya mereka jugalah yang menciptakan perubahan

bagi Perseroan.

To achieve our targeted production ramp-up of 4.6 mtpa

in 2012 will require detailed and carefully deliberated

preparation, integration and optimization of major

new capital equipment and an intense focus on the

implementation of rigorous management systems and

business processes.

New capital equipment we expect to receive in 2012 will

allow us to meet our enlarged production goals more cost-

effectively. This new equipment will include three Caterpillar

1,000-ton class excavators (Cat 6090) and approximately

twenty 830E-AC, Komatsu’s latest generation of 240 ton

dump trucks.

Management and business process deployments planned

for 2012 include systematizing and rationalizing our

business processes, rolling out our ERP system and

implementing the following: best-of-breed front-end data

capture systems, advanced mine planning and engineering

software, vehicle and equipment monitoring systems,

algorithmic mining equipment, management and control

systems, liquid inventory management systems, warehouse

and inventory management systems, human resource

administration systems and human capital development

programs.

We firmly believe that the use of the latest technologies

and innovative methodologies will assist us in becoming a

cutting edge, world-class operation.

Lastly, our dedicated airstrip commenced operations on

April30,2012;thiswillallowustosignificantlyreduce

commute times of staff level personnel to and from our

otherwise remote mine site and provide medical and

emergency evacuation services in the event of necessity.

The landing strip should also enhance the attractiveness

of our mine as a place to work, which we hope will

significantly enhance our ability to attract the best available

talent. At the end of the day, people are what make the

difference.

from

the

ma

nag

emen

t

44 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

Akuisisi StrategisPada tanggal 20 Januari 2012, Borneo menyelesaikan

proses akuisisi 23,8% penyertaan modal di Bumi Plc

dengan nominal US$1 milyar, yang memungkinkan

Perseroan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan

keputusan atas Bumi Plc and anak-anak perusahaannya,

antara lain PT Berau Coal Energy Tbk, PT Bumi Resources

Tbk, PT Bumi Resources Minerals Tbk, dan entitas-entitas

bisnis lainnya yang tidak tercatat di bursa saham.

Bumi Plc saat ini mengendalikan 85% saham di PT Berau

Coal Energy Tbk dan 29% saham di PT Bumi Resources

Tbk. PT Bumi Resources Tbk juga memiliki 89% saham

PT Bumi Resources Minerals Tbk.

Bumi Plc memenuhi kriteria akuisisi Perseroan, yaitu

suatu aset pertambangan dengan potensi tinggi untuk

memberikan hasil yang bertahap di kemudian hari, yang

juga merupakan entitas dengan ukuran memadai dan

kurva biaya produksi yang lebih rendah dari entitas-entitas

internasional sejenis.

Beberapa sasaran jangka pendek adalah mengurangi

hutang dan meningkatkan transparansi PT Bumi Resources

Tbk, juga mengeksplorasi rasionalisasi batubara termal dan

aset tambang lain di bawah kelompok usaha tersebut.

Kami akan terus mengevaluasi peluang-peluang akuisisi

yang memenuhi kriteria dan tidak membahayakan neraca

atau persyaratan modal internal Perseroan.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanBorneo berencana untuk mengembangkan suatu program

tanggung jawab sosial perusahaan jangka panjang selama

2012 sehingga dapat mendukung masyarakat di daerah

sekitar lokasi tambang. Mengingat lokasi tambang Borneo

yang terpencil, sedikit sekali desa-desa yang berada di

dalam daerah PKP2B ketika Perseroan memulai usahanya

di tahun 2008.

Namun, sebagai hasil ekspansi agresif Perseroan

dalam tiga tahun terakhir, komunitas masyarakat yang

berdampingan dengan lokasi tambang mulai berkembang.

Strategic AcquisitionsOn January 20, Borneo finalized its acquisition of a

23.8% effective equity stake in Bumi PLC for US$1

billion, providing Borneo with significant participation and

decision-making rights at Bumi PLC and its key subsidiary

companies, including Berau Coal Energy Tbk, Bumi

Resources Tbk, Bumi Resources Minerals Tbk and their

respective non-listed operating subsidiaries.

Bumi PLC currently holds 85% of Berau Coal Energy Tbk

and 29% of Bumi Resources Tbk. Bumi Resources Tbk in

turn owns 89% of Bumi Resources Minerals Tbk.

Bumi PLC meets our acquisition criteria of being a mining

asset with high potential to be significantly value accretive,

and one that is sizeable and low on the production cost

curve compared to international peers.

A few of the key near-term objectives will be to reduce debt

and improve transparency at Bumi Resources Tbk, as well

as explore rationalization of thermal coal and other mining

assets under the whole group.

We will continue to evaluate opportunistic acquisitions that

match our acquisition criteria and do not jeopardize either

our balance sheet or our internal capital requirements.

Corporate Social ResponsibilityBorneo plans to develop a meaningful long-term corporate

social responsibility program during 2012 to principally

support communities in the region surrounding the mine

site. Due to the remote location of Borneo’s mine, there

were no sizeable villages in the proximity of our Coal

Contract of Work (CCOW) when we first commenced

operations in 2008.

However, as a result of our aggressive expansion over the

last three years, adjacent communities have started to

develop.

laporan direksiboard of directors report

da

ri m

ana

jem

en

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 45

Program CSR Borneo akan memfokuskan pada desa-desa

dalam radius 40 km dari lokasi tambang, terutama yang

menjadi penyedia tenaga kerja bagi tambang Perseroan.

Tujuan kami adalah untuk lebih fokus pada program-

program peningkatan pendidikan, pelatihan keterampilan,

kesinambungan ekonomi, dan peningkatan perawatan

kesehatan serta kualitas kehidupan secara umum.

Saat ini kami sedang dalam proses pembicaraan

dengan para konsultan dan wakil dari organisasi-

organisasi nirlaba yang akan membantu Perseroan dalam

pengembangan program CSR yang tepat dan kami sedang

mempertimbangkan sejumlah perencanaan, termasuk

kerjasama dengan organisasi-organisasi yang telah mapan

dan memiliki keahlian inti dalam hal pemberdayaan dan

pengembangan masyarakat.

PenutupSejak dimulainya proses produksi komersial di bulan

September 2009, para karyawan Borneo telah memenuhi,

bahkan melampaui target-target produksi utama yang

ditetapkan manajemen senior. Lebih mengesankan lagi,

kami mencapainya dengan lahan baru di lokasi terpencil

dalam waktu yang sangat singkat.

Kami memiliki tim profesional bermotivasi tinggi dengan

pengalaman yang luas dari perusahaan-perusahaan

bertaraf dunia, serta kualitas kepemimpinan dan

pembimbingan yang kuat dengan semangat untuk

mencapai inovasi.

Kami sangat beruntung dapat memiliki komunitas yang

penuh kedekatan dan kondusif berisikan insinyur-insinyur

pertambangan dan ahli geologi di PT SMG Consultants,

yang telah menjadi mitra kerja dan penasehat teknis

Perseroan sejak awal berdiri, dan terus menjadi bagian tak

terpisahkan dari tim kami.

Borneo’s CSR program will principally focus on villages

withina40kmradius;particularlythosethatprovide

significant labor resources to our mine. Our objectives will

be to focus on programs encouraging education, skills

training, economic sustainability, the promotion of better-

quality healthcare and general quality of life improvements.

We are currently in discussions with consultants and

non-profit organizations to assist us in the development

of appropriate CSR programs and we are considering a

number of plans, including the possibility of partnering with

established organizations whose core expertise involves

community and developmental assistance.

Concluding RemarksSince initiating production in 2009, the women and men

working at Borneo have repeatedly matched or exceeded

the ambitious production targets set by our senior

management. Notably, we have achieved this with a green-

field asset, at a remote location, in a very short time.

We possess a highly motivated team of professionals

with extensive experience from world-class firms, strong

leadership and mentorship qualities and a passion for

innovation.

We are also fortunate to be able to depend on the deep and

unique pool of talented mining engineers and geologists

at SMGC, who have been our trusted partner and advisor

since our inception, and who continue to be an integral part

of our team.

laporan direksiboard of directors report

from

the

ma

nag

emen

t

46 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

Keberhasilan kami pada akhirnya akan bertumpu pada

kemampuan mengasah dan mempertahankan budaya kerja

dan terus menerus menjaring pria dan wanita berbakat dari

bumi Kalimantan, juga dari daerah lain di Indonesia, dan

seluruh dunia.

Kami akan terus berusaha untuk menjadi tonggak acuan

bagi entitas-entitas usaha lain di sektor industri ini dan

untuk mewujudkan komitmen-komitmen kami pada semua

pemegang kepentingan.

Terima kasih atas dukungan tiada henti dari anda,

Hormat kami,

Our success will ultimately rely on being able to retain and

refine our working culture and continue to attract the most

talented men and women from Kalimantan, other parts of

Indonesia, and the rest of the world.

We will continue to strive to be the standard bearer of

our industry and to deliver on our commitments to our

stakeholders.

Thank you for your continued support.

Yours sincerely,

Alexander Ramlie

Direktur UtamaPresident Director

laporan direksiboard of directors report

da

ri m

ana

jem

en

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 47

Direksi Board of Directors (dari kiri ke kanan from left to right)

Scott Merrilees Direktur Hubungan Investor dan Keuangan Perusahaan Investor Relations and Corporate Finance Director • Samin Tan Pendiri dan Direktur Utama Terdahulu Founder and Former President Director • Alexander Ramlie Direktur Utama President Director • Maxwell Armand Direktur Umum General Affairs Director • Eva Novita Tarigan Direktur Keuangan Finance Director • David Alister Tonkin Direktur Operasi Operations Director • Kenneth Raymond Allan Direktur Pemasaran Marketing Director

laporan direksiboard of directors report

48 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

tinjauan bisnisbusiness review

Anak perusahaan Borneo memberikan kontribusi yang sangat signifikan bagi kinerja dan hasil usaha Borneo. Setiap anak perusahaan Borneo memberikan kontribusi positif bagi EBITDA Borneo. Selama periode 2011, Borneo hanya memiliki dua anak perusahaan yang 99,99% dimiliki oleh Borneo, PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) dan PT Borneo Mining services (BMS). Kedua perusahaan ini saling terintegrasi dalam proses produksi penambangan batubara Borneo.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 49

Borneo subsidiaries contribute very significantly to the performance and results of operations. Each subsidiary of Borneo makes a positive

contribution to Borneo’s EBITDA. During 2011, Borneo had only two subsidiaries, both owned 99.99% by Borneo, PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT)

and PT Borneo Mining services (BMS).

50 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

tinjauan kinerja segmen bisnisbusiness segment performance review

OperasionalOperations

Pada tahun 2011, Borneo melanjutkan pencapaian

rencana-rencananya untuk terus meningkatkan produksi

dan kapasitas operasionalnya. Sebagai produsen hard

coking coal pertama dan satu-satunya di Indonesia,

pentingnya mengembangkan keahlian dalam bidang ini dan

kebutuhan untuk meningkatkan hasil produksi, mendorong

Perseroan untuk melanjutkan program penambahan

jumlah staf dan merekrut ahli-ahli tambang yang sebaik

mungkin. Sasarannya adalah untuk melanjutkan rekam jejak

Perseroan yang kuat di bidang produksi dan pertumbuhan

penjualan, sambil terus menjaga marjin keuntungan yang

tinggi. Kami percaya sasaran-sasaran ini dapat dicapai

dengan menarik orang-orang terbaik ke dalam tim,

menanamkan rasa kesadaran untuk meminimalkan biaya,

dan mengimplementasikan teknik-teknik dan teknologi

pertambangan yang inovatif.

Suatu perkembangan yang menggembirakan di tahun 2011

adalah peningkatan cadangan batubara dari kandungan

sumber daya yang ada. Berdasarkan penilaian JORC

oleh PT SMG Consultants yang selesai di bulan Oktober

2011, lokasi tambang Borneo terbukti memiliki cadangan

batubara sebesar 65,8 juta ton atau naik dari hasil penilaian

di tahun 2010 sebesar 36,5 juta ton, dengan total kandungan

potensial sebesar 319,8 juta ton atau turun dari 378,8 juta

ton di tahun 2010. Hasil penilaian ini memberi tambahan

keyakinan bahwa Perseroan memiliki cadangan high quality

coking coal yang lebih dari cukup untuk mengantisipasi

pertumbuhan produksi dan kapasitas operasional selama

lebih dari lima tahun ke depan.

2010 2011

Cadangan Reserves Terbukti Proved Kohong 36,5 54,2

Telakon 0 11,6

Total 36,5 65,8

Terkira Probable Kohong 32,7 51,2

Telakon 0 14,7

Total 32,7 65,9

Total 69,2 131,8

Sumber Daya

ResourcesTerukur Measured Kohong 57,8 64,2

Telakon 0 11,8

Total 57,8 76

Borneo in 2011 continued on its fast-track plans to increase

production and expand its operational capacity. As the

first and only hard coking coal producer in Indonesia, the

need to develop in-house expertise in this sector and the

need to significantly increase output impelled the Company

to continue on its program to expand staff numbers and

attract the best possible experts. Our goal is to continue

our track record of strong production and sales growth

while striving to further improve our strong margins. We

believe these objectives can be achieved by attracting the

right people to join our team, instilling a strong sense of

cost-consciousness, and implementing innovative mine

techniques and technology.

An encouraging development in 2011 was the re-

designation of resources into reserves. Based on a JORC

assessment by PT SMG Consultants completed in October

2011, Borneo’s mine site now has proved reserves of 65.8

million tonnes, up from 36.5 in 2010, and total resources

of 319.8 million tonnes, down from 378.8 million tonnes

in 2010. This provides added comfort that our site has

more than sufficient high quality coking coal to meet the

demands of our anticipated growth in production and

capacity over the next 5 years .

tinj

aua

n b

isni

s

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 51

2010 2011

Terindikasi Indicated Kohong 74,3 69

Telakon 0 27,7

Total 74,3 96,7

Diketahui Inferred Kohong 148,6 114

Telakon 98,1 33,1

Total 246,7 147,1

Total 378,8 319,8

Jumlah karyawan meningkat tajam dari 1.656 di 2010

menjadi 2.963 di 2011, dengan estimasi distribusi karyawan

baru yang seimbang bagi operasional tambang dan

fungsi-fungsi pendukung. Karyawan-karyawan pendukung

memainkan peranan penting dalam sistem dan fungsi-fungsi

pengawasan dan evaluasi. Karyawan di lokasi tambang

naik menjadi 1.172 orang di 2011, yang terdiri dari operator-

operator terlatih dan karyawan-karyawan manajemen dan

logistik yang bertugas mengawasi semua infrastruktur terkait

dengan perpindahan batubara dari tambang ke kapal-kapal

milik pembeli.

Di tahun 2011, Borneo memulai pembangunan Intermediate

Stock Pile (ISP, Penimbunan Batubara Perantara)

berkapasitas satu juta ton yang terletak kurang lebih di

tengah jalur pengangkutan antara lokasi tambang dan

fasilitas dermaga Perseroan di tepi Sungai Barito mengarah

ke Laut Jawa. Nantinya, ISP ini akan memungkinkan

Perseroan untuk mengoperasikan tongkang-tongkang

berkapasitas 8.000 ton sepanjang tahun dari ISP sampai

tepi sungai, sehingga Perseroan dapat mencapai kebutuhan

kapasitas yang lebih besar di masa depan. Borneo saat

ini mengoperasikan armadanya sendiri yang terdiri dari 30

tongkang dengan kapasitas 4.000 ton dan 14 tongkang

dengan kapasitas 8.000 ton.

Pada bulan Februari 2011, pemasangan alat penghancur

berkapasitas 850 ton per jam telah membantu pemrosesan

batubara dan penghancuran basalt (bebatuan vulkanik)

untuk peningkatan kualitas jalan. Dengan sarana dan

infrastruktur logistik yang lebih baik, kegiatan pertambangan

dan pengadaan kebutuhan pertambangan lainnya akan lebih

efisien dan dapat dilakukan terus menerus.

Staffing numbers increased from 1.656 in 2010 to 2,963

in 2011, with approximately an equal distribution of new

employees involved in mine operations and support

functions. Support staff play a critical role in systems,

monitoring and evaluation functions. Mine site personnel

increased by 1,172 people in 2011, comprising specially

trained equipment operators and management and logistics

personnel in charge of overseeing all the infrastructure

related to our coal movements from mine to customers’

ships.

In 2011, Borneo began construction of a 1 million ton

Intermediate Stock Pile (“ISP”) located approximately at

the mid-point between our mine port facility on the Barito

River and the mouth of the river on the Java Sea. Once

fully operational, the ISP will allow us to operate 8,000 ton

barges year-round from the ISP to the mouth of the river

and it will allow us to meet our enlarged future capacity

demands. Borneo currently operates its own fleet of 30

barges with capacity of 4,000 tons and 14 barges with

capacity of 8,000 tons.

In February 2011, the installation of an 850-ton-per-hour

crusher has facilitated both coal processing and basalt

crushing for road upgrades. With better roads, logistics and

mining operations will benefit principally by allowing certain

operations to continue during mild wet conditions and also

by enabling improvements in fuel efficiency.

bus

ines

s re

view

52 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

The Company made significant equipment purchases,

particularly in view of the expanded production plans

it has for year 2012 and beyond. In 2011 the company

purchased among others 69 units Komatsu HD 785 100

ton dump trucks, 3 units of Komatsu HD 1500 dump trucks

and 5 Liebher R9350 350 ton excavators. In addition, the

Company also expanded its fleet of graders, dozers and

loaders by 35 units in 2011. To provide fuel and retain a

sufficient stockpile, 5 additional 3,000 kilo liter bulk fuel

tanks were added to the fuel depot for a total of 7 3,000 kilo

liter bulk fuel tanks.

The Company uses quality equipment from recognized

manufacturers as a means of ensuring predictable

equipment performance and after-sales service. Key

equipmentsuppliersincludeLiebher,Komatsu,Terex,Volvo,

Hino, and Renault.

In line with the growth and diversity of equipment, we also

significantly improved the staff-size and workshop facilities

for equipment maintenance. To meet the needs of our

enlarging staff numbers, a new permanent camp for roughly

2,500 people was established featuring a number of new

facilities. Our airstrip was also completed in 2011 (though

will only become operational in 2012), allowing added

convenience for all senior mine staff as well as for potential

emergencies.

In 2011 output increased to 3,3 million tonnes from 1,95

million tonnes in 2010. Sales increased to 3 million tonnes

from 1,7 million tonnes in 2010. As has been mentioned

throughout this report, our ability to meet our growth

targets relies on our ability to continue to attract deeply

experienced leaders and provide best-in-class ongoing

training to all employees.

Perseroan telah melakukan pembelian peralatan yang

signifikan, terutama dalam kaitannya dengan rencana-

rencana ekspansi produksi di tahun 2012 dan masa depan.

Di tahun 2011, Perseroan telah membeli antara lain 69 unit

truk pengangkut Komatsu HD 785 berkapasitas 100 ton,

3 unit truk Komatsu HD 1500, dan 5 unit ekskavator Liebher

R9350 berkapasitas 350 ton. Selain itu, Perseroan juga

menambah armada grader, dozer, dan loader sebanyak 35

unit di tahun 2011. Untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar

dan mempertahankan persediaannya, tambahan lima tangki

bahan bakar berkapasitas 3.000 kiloliter telah ditempatkan

di depo bahan bakar, sehingga meningkatkan jumlah tangki

3.000 kiloliter menjadi 7 tangki.

Perseroan menggunakan peralatan berkualitas dari

vendor-vendor terkemuka, antara lain Liebherr, Komatsu,

Terex,Volvo,Hino,danRenault,sebagaisuatucarauntuk

memastikan kinerja peralatan yang dapat diprediksikan

dengan layanan purna jual yang prima.

Sejalan dengan penambahan dan diversifikasi peralatan,

kami juga meningkatkan jumlah karyawan dan pelatihan bagi

perawatan peralatan-peralatan tersebut. Untuk memenuhi

kebutuhan karyawan yang meningkat ini, telah dibangun

tempat tinggal permanen yang memadai dan mampu

menampung sekitar 2.500 orang, dengan sejumlah fasilitas-

fasilitas yang baru. Landasan udara milik Perseroan yang

juga telah diselesaikan di tahun 2011 (walau baru operasional

di tahun 2012) akan meningkatkan kenyamanan perjalanan

bagi staf senior di lokasi tambang, juga untuk mengantisipasi

kebutuhan pengangkutan dalam kondisi darurat.

Di tahun 2011, hasil produksi meningkat menjadi 3.3 juta

ton dari 1.95 juta ton di 2010. Penjualan melonjak hampir

dua kali lipat dari 1.7 juta ton di 2010 menjadi 3 juta ton

di 2011. Seperti yang telah dijelaskan dalam laporan

tahunan ini, kemampuan Perseroan untuk mencapai target

pertumbuhan usaha sangat tergantung pada kemampuan

untuk terus menarik minat para pemimpin berpengalaman

bagi Perseroan dan untuk menyediakan pelatihan-pelatihan

terbaik bagi para karyawan.

tinjauan kinerja segmen bisnisbusiness segment performance review

tinj

aua

n b

isni

s

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 53

Catatan: Kegiatan penambangan Borneo dilakukan oleh

anak perusahaannya PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) yang

99% sahamnya dimiliki oleh Perseroan. AKT juga merupakan

pemegang lisensi PKP2B generasi ketiga milik Borneo.

Beberapa peralatan dimiliki oleh AKT, dan yang lain dimiliki

oleh PT Borneo Mining Services (BMS), yang 99% sahamnya

juga dimiliki oleh Borneo. Peralatan milik BMS disewa pakai

oleh AKT.

Note: Borneo’s mining operations are conducted by its

99% owned subsidiary, PT Asmin Koalindo Tuhup (“AKT”).

AKT is also the holder of Borneo’s 3rd Generation CCoW.

Some equipment is owned directly by AKT, where as

other equipment is owned by PT Borneo Mining Services

(“BMS”), which is also a subsidiary 99% owned by Borneo.

Equipment owned by BMS is leased to AKT.

tinjauan kinerja segmen bisnisbusiness segment performance review

bus

ines

s re

view

54 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

tinjauan kinerja segmen bisnisbusiness segment performance review

aset batubara coal assets PT ASMIN KOALINDO TUHUP (AKT)

PKP2B generasi ke 3 3rd generation CCOW

PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) didirikan dengan nama

PT Swabara Guna pada tahun 1992 dan mengubah

nama menjadi PT Asmin Koalindo Tuhup di tahun 1998.

Pemerintah Indonesia memberikan hak eksklusif Perjanjian

Kerjasama Pengusahaan dan Penambangan Batubara

(CCOW atau PKP2B) generasi ketiga kepada AKT pada

tanggal 31 Mei 1999. Pada awalnya AKT memiliki PKP2B

untuk mengembangkan konsesi batubara seluas 40.610

hektar di Muara Tuhup, berlokasi di Kabupaten Murung

Raya, propinsi Kalimantan Tengah, Indonesia, dan kemudian

seluas 18.980 hektar dari area tersebut telah dikembalikan

kepada Pemerintah, sehingga luas konsesi Perseroan saat ini

menjadi 21.630 hektar.

AKT memulai produksi komersialnya di September 2009,

dengan hak konsesi hingga September 2039.

AKT melakukan seluruh kegiatan penambangan dan

produksi batubara sendiri, dengan peralatan pertambangan

yang dimiliki oleh AKT ataupun BMS. Dalam beberapa

tahapan proses produksi, seperti survei batubara hasil

produksi, jasa katering, jasa pengeboran, dan jasa pebaikan,

AKT juga dibantu oleh kontraktor pihak ketiga.

PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) was established as

PT Swabara Guna in 1992, and being renamed as

PT Asmin Koalindo Tuhup in 1998. AKT was granted a 3rd

generation Coal Contract of Work (CCOW or PKP2B) by the

Indonesian Government on May 31, 1999, with an exclusive

coal concession of 40,610 hectares of land in Muara

Tuhup, Murung Raya regency, Central Kalimantan province,

Indonesia. Some 18,980 hectares were subsequently

returned to the Government, reducing the size of the

concession to 21,630 hectares.

AKT initiated its commercial production in September 2009

with a concession rights period of up to September 2039.

AKT conducts its entire coal mining and production by

itself, using its own mining equipment. For some of the

production components, such as coal survey, catering,

drilling, and reparation, AKT is assisted by third party

contractors.

tinj

aua

n b

isni

s

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 55

tinjauan kinerja segmen bisnisbusiness segment performance review

aset batubaracoal assets

AKT juga melakukan pengangkutan batubara dari area

produksi ke pelabuhan Tuhup sendiri. Namun, untuk

pengangkutan batubara dari pelabuhan Tuhup ke pelabuhan

angkut di Taboneo, AKT menyewa tongkang dari pihak

ketiga.

AKT transported coals from production sites to Tuhup port

unaided, but rented barges from third parties to shipped

them to Taboneo loading dock.

PT Asmin Koalindo Tuhup 2009 2010 2011

Ikhtisar Keuangan Penting (dalam jutaan US$) Key Financial Highlights (in US$ million)

Jumlah Aset 182 404 1.330 Total Assets

Jumlah Liabilitas 187 214 948 Total Liabilities

Pinjaman Berbunga 139 1 382 Interest Loan

Jumlah Ekuitas (6) 190 381 Total Equity

Penjualan Bersih 19 303 693 Net Revenue

Statistik Operasional Operational Statistics

Produksi batubara (ton) 882.039 1.946.925 3.258.225 Coal Production (ton)

SyahrunsyahDirektur dan Kepala Teknik Tambang AKT

Director and Head of Mine of AKT

bus

ines

s re

view

56 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

Jasa Penyewaan Alat Berat

PT Borneo Mining Services (BMS) didirikan pada tanggal

4 Maret 2006. BMS berusaha di bidang jasa pertambangan

batubara termasuk sewa alat berat, jasa manajemen

pertambangan dan jasa-jasa pertambangan lainnya.

Saat ini, BMS menyewakan sebagian besar alat-alat

pertambangan yang dimilikinya kepada AKT.

Equipment Rental Services

PT Borneo Mining Services (BMS) was founded on March

4, 2006. BMS operates in the field of coal mining services

including equipment leasing, management services, mining

and other mining services.

Currently, some of the equipment used by AKT is leased

from BMS.

tinjauan kinerja segmen bisnisbusiness segment performance review

aset batubara coal assets PT BORNEO MINING SERVICES

tinj

aua

n b

isni

s

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 57

tinjauan kinerja segmen bisnisbusiness segment performance review

aset batubaracoal assets

PT Borneo Mining Services 2009 2010 2011

Ikhtisar Keuangan Penting (dalam miliar Rupiah) Key Financial Highlights (in billion Rupiah)

Jumlah Aset 601 1.058 1.288 Total Assets

Jumlah Liabilitas 595 992 1.186 Total Liabilities

Pinjaman Berbunga 279 276 186 Interest Loan

Jumlah Ekuitas 7 65 102 Total Equity

Pendapatan Bersih 196 341 329 Net Revenues

Maxwell Armand Direktur Utama BMS

President Director of BMS

bus

ines

s re

view

58 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

tinjauan pendukung bisnisbusiness support review

sumber daya manusiahuman resources

Borneo continued to grow rapidly in 2011, requiring

additional staff at all levels. Since its inception, Borneo

has recognized the critical importance of striving to attract

the best possible quality employees and also providing

opportunities for continuous training. The Company

is committed to promoting best-practices in Human

Resources Management.

The Company’s human resources (HR) philosophy emerges

from the principles of integrity, mutual respect, trust, and

a passion for teamwork. To connect these principles with

the Company’s vision and business objectives remains

the underlying goal of HR management. All programs and

employee engagement processes are thus directed to

attract, train, and retain talented people in meeting good

and growing performance levels.

Throughout 2011, the Company hired 2.963 people with

74 in support staff and 2.889 operational at the mine. By

adhering strictly to an equal opportunity employment policy,

while encouraging local hires, the Company has been able

to meet its needs and substantially increase mine output.

In terms of training and re-training, the specialized nature

of hard-coking coal production requires very-well trained

operators, who are given sufficient training and re-training

to accomplish effective and cost-effective production. For

support staff, the growing needs to coordinate greater

production volumes, larger logistics handling and greater

numbers of staff have resulted in the Company bringing on

board both new hires and experienced administrative staff.

Together, Borneo employees delivered an across the board

solid performance in 2011. To keep the momentum, the

Company is working to ensure that all HR systems are

functioning well and are relevant to employee needs.

Pertumbuhan pesat yang terus dicapai oleh Borneo

hingga di tahun 2011 telah mensyaratkan diperlukannya

penambahan staf di semua tingkatan. Sejak didirikannya,

Borneo telah menyadari pentingnya upaya untuk dapat

merekrut karyawan yang kompeten dan perlunya diadakan

pelatihan-pelatihan yang berkesinambungan untuk

dapat meningkatkan kemampuan karyawan Perseroan

berkomitmen untuk senantiasa mengedepankan praktik

terbaik dalam manajemen Sumber Daya Manusianya (SDM).

Filosofi HR Perseroan bertumpu pada integritas, saling

menghargai, kepercayaan, dan semangat bekerja sebagai

tim. Tujuan utama manajemen SDM adalah bagaimana

memadukan prinsip-prinsip ini dengan visi dan tujuan

bisnis Perseroan. Karenanya, semua program dan

proses karyawan diarahkan untuk menarik, melatih, dan

mempertahankan talenta terbaik yang mampu berkembang

dan dapat mencapai kinerja yang diharapkan.

Di sepanjang tahun 2011, Perseroan mempekerjakan 2,963

karyawan dimana sebanyak 74 merupakan staf pendukung

sementara 2,889 lainnya ditempatkan di operasional

tambang. Dengan berpegang teguh pada kebijakan

kesetaraan kesempatan kerja yang diimbangi dengan

rekrutmen tenaga kerja lokal, Perseroan mampu memenuhi

kebutuhannya dan meningkatkan produksi tambang secara

signifikan. Dalam hal pelatihan dan pelatihan lanjutan,

produksi hard-coking coal benar-benar memerlukan

operator terlatih yang dipersiapkan melalui pelatihan

dan pelatihan lanjutan yang cukup sehingga mampu

mencapai produksi yang efektif dan efisien. Dalam hal staf

pendukung, Perseroan memanfaatkan karyawan baru dan

staf administrasi yang berpengalaman untuk memastikan

tercapainya kordinasi yang baik dalam peningkatan volume

produksi, penanganan logistik yang semakin besar dan

manajeman staf yang semakin bertambah.

Bersama-sama, seluruh karyawan Borneo berhasil

mencapai kinerja keseluruhan yang solid pada tahun 2011.

Dalam rangka menjaga momentum yang sangat berharga

ini, Perseroan terus berupaya memastikan berfungsinya

semua sistem HR yang diterapkan dan relevansinya dengan

kebutuhan karyawan.

tinj

aua

n b

isni

s

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 59

tinjauan pendukung bisnisbusiness support review

sumber daya manusiahuman resources

Training and DevelopmentTraining spans the range from management skills upgrade

to equipment operator training. Training programs are

designed, whether in-house or outsourced, to meet the

Company’s current and expected future needs. Additionally,

training programs address the specific abilities of particular

individuals.

The overall goal is to support business needs for short term

production while ensuring that positions can be filled into

the medium term. In 2011, the Company invested Rp17

billion in training programs.

Recruitment PolicyBorneo, as a new and young company operating from

a remote location, has certain challenges in attracting

workers. Nevertheless, with a strong track record being

established we believe it will gradually become easier to

attract miners seeking an exciting and innovative place to

work.

By providing an attractive benefits package, the clear

possibility for career growth and personal development, the

Company is able to meet its recruitment targets. Borneo is

a Company that values individual achievement and loyalty

within a team approach.

Promotion PolicyFor Borneo and its subsidiary AKT individual performance

evaluation is the basis of both remuneration and promotion.

This clear system, in combination with a tight recruitment

system, has resulted in staff who remain motivated within

a Key Performance Indicator framework. Supervisory

Pelatihan dan PengembanganPelatihan mencakup peningkatan keterampilan manajemen

hingga pelatihan operator peralatan. Seluruh program

pelatihan baik yang diselenggarakan sendiri maupun

dengan bantuan pihak lain dirancang khusus untuk

memenuhi kebutuhan Perseroan saat ini dan di masa

mendatang. Selain itu, program pelatihan juga dilakukan

untuk meningkatkan kemampuan dari beberapa staf yang

memerlukan keahlian khusus.

Tujuan utamanya adalah untuk mendukung bisnis dalam

mencapai produksi jangka pendek di samping memastikan

tersedianya tenaga yang dibutuhkan dalam jangka

menengah. Pada tahun 2011, Perseroan menghabiskan

dana sebesar Rp17 miliar untuk program pelatihan.

Kebijakan RekrutmenSebagai perusahaan baru yang beroperasi di wilayah

terpencil, Borneo dihadapkan pada banyak tantangan

dalam menarik pekerja. Namun, kami percaya bahwa jejak

rekam yang tengah kami bangun dengan baik nantinya

akan memudahkan kami dalam menarik para penambang

yang mencari lingkungan kerja yang menarik dan inovatif.

Dengan paket remunerasi yang menarik dan kesempatan

pengembangan diri dan karir yang jelas, Perseroan yakin

akan mampu memenuhi target rekrutmen yang ditetapkan.

Borneo adalah perusahaan yang menghargai prestasi dan

loyalitas individu dengan pendekatan tim.

Kebijakan Promosi Baik di dalam Borneo dan anak perusahaannya AKT,

remunerasi dan promosi ditentukan berdasarkan evaluasi

kinerja individu. Sistem ini juga dikombinasikan dengan

sistem rekrutmen yang ketat sehingga menghasilkan staf

yang akan selalu termotivasi dalam kerangka indikator

bus

ines

s re

view

60 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

assessment and regular evaluation are cornerstones

to building management and employee structures

to encourage best safety performance, best output

performance and best management performance.

Industrial RelationsTo easily facilitate relations with fairly large numbers of

employees, the Company has encouraged the formation of

labor unions, who engage in collective bargaining, ensuring

fairness and openness. By maintaining a conducive

relationship with unions, the Company is able to support

employee aspirations while ensuring that health and safety,

environmental and operational targets are met.

Borneo is additionally creating a positive work environment,

with the establishment of a permanent camp and also by

building and facilitating religious, sports and artistic events.

In doing this, the Company recognizes its responsibility to

provide well-rounded benefits for employees as well as for

the surrounding communities.

The goal of all these efforts is sustainable business. By

following proven and successful models of fair, equal and

balanced employee relations, equitable industrial relations

will be preserved, allowing the Company to grow and

provide increased prosperity for employees, surrounding

communities and other stakeholders.

tinjauan pendukung bisnisbusiness support review

sumber daya manusiahuman resources

kinerja utama (KPI). Penilaian dan evaluasi rutin dijadikan

landasan dalam membangun struktur manajemen dan

karyawan untuk menghasilkan yang terbaik dalam kinerja

keselamatan, hasil produksi, dan manajemen.

Hubungan IndustriAgar lebih dapat memfasilitasi hubungan dengan karyawan

dengan jumlah yang cukup besar, Perseroan membentuk

serikat buruh yang dilibatkan dalam penawaran kolektif

guna memastikan keadilan dan keterbukaan. Melalui

hubungan yang kondusif dengan serikat buruh ini,

Perseroan akan senantiasa mampu menangkap aspirasi

karyawan di samping memastikan terpenuhinya target

kesehatan dan keselamatan, lingkungan dan operasional.

Borneo juga berupaya menciptakan lingkungan kerja yang

positif dengan mendirikan kamp permanen di samping

memfasilitasi kegiatan-kegiatan keagamaan, olahraga

dan kesenian. Dalam melakukan hal ini, Perseroan sadar

akan tanggung jawabnya untuk memberikan manfaat yang

terencana dan seimbang baik bagi karyawan maupun bagi

masyarakat sekitar.

Semua hal ini dilakukan dengan tujuan utama mencapai

bisnis yang berkelanjutan. Dengan mengadopsi model

hubungan karyawan yang adil, setara, dan seimbang,

hubungan industri di dalam Perseroan akan dapat

dipertahankan sehingga memungkinkan Perseroan untuk

terus tumbuh dan mampu menjamin kesejahteraan bagi

karyawan, masyarakat sekitar, dan pemangku kepentingan

lainnya.

tinj

aua

n b

isni

s

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 61

tinjauan pendukung bisnisbusiness support review

sumber daya manusiahuman resources

Komposisi Jumlah Karyawan 2011Employee Composition in 2011

Berdasarkan PendidikanBased on Education

SD

SMASMP

DiplomaS1S2 - S3

Berdasarkan Usia (tahun)Based on Age (year)

17 - 24

32 - 3925 - 31

40 - 4950 - 54> = 55

15%

18%

59%

2%5% 1%

16%

32%

31%

18%

2% 1%

Berdasarkan KeahlianBased on Skill

Manager

Officer

Senior Supervisor

Electrician/Mechanic

Superintendent

Clerk

Supervisor

Serviceman

Foreman

OperatorUnskilled

1% 9%3%

7%

7%

4%

51%

12%4%1%

1%b

usin

ess

revi

ew

62 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

manajemen risikorisk management

Borneo telah berupaya memasarkan batubara single hard

coking coal produksinya selama 2011. Akuisisi Bumi Plc.

(selesai di tahun 2012) akan membuka pintu bagi Borneo

untuk merambah sumber daya mineral lainnya, terutama

produk-produk batubara thermal yang dipasarkan oleh

PT Bumi Resources Tbk dan PT Berau Coal Energy Tbk.

Risiko-risiko yang berasal dari investasi pada Bumi Plc.

telah dipertimbangkan dan dievaluasi dengan seksama oleh

Direksi dan Dewan Komisaris, yang menyimpulkan manfaat-

manfaat potensial dari investasi ini akan mampu menutup

risiko-risikonya. Para Direksi dan Dewan Komisaris lalu

menyetujui transaksi ini melalui mekanisme Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada tanggal 30

Desember 2011.

Direksi Perseroan bertanggung jawab penuh atas penilaian

risiko dan menentukan mekanisme untuk identifikasi,

evaluasi, dan mitigasi risiko-risiko tersebut. Dengan

bantuan divisi Audit Internal serta masukan dari Dewan

Komisaris dan Komite Audit, Perseroan mengambil

langkah-langkah preventif untuk meminimalisasi risiko-risiko

yang telah teridentifikasi.

Risiko Penurunan Harga Coking Coal yang SignifikanDi tahun 2011, pendapatan dari coking coal mewakili

seluruh penghasilan Perseroan dan akan menjadi sumber

penghasilan terbesar, sehingga setiap penuruhan harga

global yang tajam akan berdampak negatif bagi laporan

laba-rugi Perseroan dan aktivitas-aktivitas penambangan

tertentu.

Untuk meredam dampak risiko ini, Perseroan telah

mengikat kontrak jangka panjang dengan para pembeli

yang ada menggunakan mekanisme penentuan harga

triwulanan. Perseroan telah mengambil langkah-langkah

sebagai upaya mitigasi atas dampak-dampak fluktuasi

harga jangka pendek.

Borneo was engaged throughout up to end of 2011

in marketing a single hard coking coal product. The

acquisition of Bumi Plc (completed in 2012) will expose

Borneo to other mineral resources, principally the thermal

coal products marketed by PT Bumi Resources Tbk & PT

Berau Coal Energy Tbk.

The risks associated with the investment in Bumi Plc

were considered and evaluated by the Board of Directors

and the Board of Commissioners, who concluded that

the potential benefits of this investment would outweigh

the risks. Approval for the transaction was obtained from

an Extraordinary General Meeting of Shareholders on

December 30, 2011.

The Company’s Board of Directors is ultimately responsible

for assessing risk and for establishing mechanisms to

identify, evaluate and mitigate risks. With the assistance of

Internal Audit, and the input of the Board of Commissioners

and the Audit Committee, the Company takes measures to

minimize identified risks.

Risk of Significant Decline in Coking Coal Prices

In 2011, revenue from coking coal represented basically

all earnings and in the near future will still represent a

majorityofearnings;thusanylargedeclineinglobalcoking

coal prices would have a negative effect on the income

statement and could affect certain mining operations.

To mitigate this risk, the Company has engaged in long-

term contracts with known customers, based upon a

quarterly pricing mechanism. The Company has also

established measures to try to mitigate against the effects

of short term price fluctuations.

tinjauan pendukung bisnisbusiness support review

tinj

aua

n b

isni

s

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 63

Risiko dari Program EkspansiTarget pertumbuhan Perseroan yang agresif tentunya

melibatkan berbagai macam risiko. Dari kapasitas

produksi sebesar 3,6 mtpa di tahun 2010, Perseroan

telah meningkatkannya menjadi 5 mtpa di akhir 2011.

Sampai akhir tahun 2011, Perseroan telah menunjukkan

kemampuannya untuk meningkatkan produksi dan tetap

memegang kendali atas aktivitas-aktivitas operasional,

finansial, logistik, dan keselamatan kerja. Meski terdapat

risiko-risiko bawaan, rencana pengembangan Perseroan

tetap agresif karena kami percaya pihak manajemen

terus berupaya mengidentifikasi dan mengatasi risiko-

risiko utama, sambil terus mengejar pencapaian rencana

penambangan yang ambisius.

Area-area risiko yang akan tetap ada adalah:

• Kemampuanuntukmengintegrasikanperalatan,mesin-

mesin, dan karyawan-karyawan baru ke dalam proses

produksisecaraefisiendansecepatmungkin;

• Tingkatketersediaanperalatandanmesin;

• Kemudahanmendapatkanmesin,peralatan,dansuku

cadangnya.

• Ketersediaanrencanatambangdankepatuhan

pelaksanaannya.

Risiko dalam Memperoleh, Mempertahankan, dan Memperbarui Lisensi, Surat Ijin, dan PersetujuanSebagai suatu entitas pertambangan besar, Perseroan

wajib mentaati sejumlah persyaratan hukum yang

Risk Related to Expansion ProgramThe Company’s aggressive growth targets involve

numerous types of risks. From output capacity of 3.6 mtpa

in year 2010, the Company’s output capacity has risen to

5 mtpa as of end 2011. As of year-end 2011, the Company

has demonstrated its capability to expand production and

further develop controls in operations, finance, logistics and

safety. The Company’s expansion plans remain ambitious

and although these plans carry certain risks, we believe

management is continually addressing key risks and

seeking to mitigate these while pursuing their ambitious

mine plan.

Areas of particular risk continue to be:

• Abilitytointegratenewequipment,machinery,and

employees into the production process as efficiently

andquicklyasexpected;

• Equipmentandmachineryavailabilityrates;

• Obtainingmachinery,equipmentandspareparts.

• Adequacyofmineplanandcompliancetotheplan

Risk in Obtaining, Maintaining, Renewing Licenses, Permits and ApprovalsAs a large mining concern, the Company must abide

by numerous legal requirements from many different

tinjauan pendukung bisnisbusiness support review

manajemen risikorisk management

bus

ines

s re

view

64 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

government bodies. The need to maintain various licenses,

permits, and approvals with various bodies, expiring at

different times introduces a risk of non-compliance.

To mitigate this risk, the Company maintains a legal unit

to track all legal requirements and process all licences,

permits and approvals within the given time frames. In

addition, good communications is maintained with various

government bodies, through the Corporate Secretary,

mine site personnel and the legal unit to ensure that the

Company is fully complying with all regulations, including

renewal requirements as well as requirements for new

operations.

Risk in the Delay of Coal TransshipmentsCurrently, the Company relies on only one shipment route:

a 36 km coal hauling road to a barge loading port on the

Barito River and, from that point, by barge approximately

562km down the Barito River to our transshipment point

at Taboneo, on the coast. The construction in 2011 of an

Intermediate Stock Pile (ISP) in Damparan, roughly half

way down the river, will provide a significant reduction in

transhipment delays by placing a significant stockpile at the

ISP and allowing transport to continue year-round from the

ISP to Taboneo, even while low water levels North of the

ISP may occasionally impair coal barging.

The ISP will provide the Company with greater logistics

flexibility. Other alternative transportation options are also

being actively considered by the company.

telah ditetapkan oleh berbagai lembaga pemerintah.

Kebutuhan untuk tetap mempertahankan lisensi, surat ijin,

dan persetujuan dari lembaga-lembaga tersebut dapat

menimbulkan risiko ketidak patuhan jika Perseroan tidak

memperbaruinya, terutama mengingat masa berlaku yang

berbeda-beda.

Sebagai upaya mitigasi risiko ini, Perseroan menugaskan

unit legal untuk menjaga tingkat kepatuhan terhadap

semua persyaratan hukum dan proses lisensi, perijinan,

dan persetujuan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.

Demikian juga, komunikasi yang terjaga baik dengan

berbagai lembaga pemerintah terkait dilakukan oleh

Sekretaris Perusahaan, personel tambang, dan unit legal

untuk memastikan Perseroan sepenuhnya mentaati semua

peraturan, termasuk pembaharuan persyaratan-persyaratan

operasional, baik untuk yang telah ada maupun yang baru

dirintis.

Risiko dari Penundaan Pengiriman BatubaraSaat ini, Perseroan bergantung pada satu rute pengiriman

batubara: jalan sepanjang 36 kilometer menuju dermaga

kapal tongkang di Sungai Barito, diteruskan melalui sungai

sepanjang 562 kilometer sampai titik pengangkutan di

bagian pesisir Taboneo. Pembangunan Intermediate

Stock Pile (ISP) di Damparan, sekitar separuh jalan ke

arah sungai, akan mengurangi penundaan pengangkutan

secara signifikan dengan menimbun stok batubara di ISP,

yang selanjutnya dapat diangkut secara lebih cepat dari ke

Taboneo, walaupun rendahnya debit sungai di bagian utara

ISP dapat mengganggu kelancaran tongkang batubara.

ISP ini akan membuat proses logistik Perseroan menjadi

lebih fleksibel. Sedangkan metode transportasi alternatif

lainnya juga sedang dipertimbangkan oleh Perseroan.

tinjauan pendukung bisnisbusiness support review

tinj

aua

n b

isni

s

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 65

Risiko terkait Fluktuasi Harga Bahan BakarPerseroan menggunakan bahan bakar dalam jumlah

yang sangat besar untuk mengoperasikan peralatan dan

membangkitkan listrik di tambang. Kenaikan harga bahan

bakar yang tinggi akan sangat mempengaruhi struktur

pembiayaan Perseroan. Perseroan terus mengevaluasi

biaya-biaya bahan bakar dalam kesepakatan kontrak

penyediaannya, juga mempertimbangkan perlunya hedging.

Pembangunan fasilitas pembangkit listrik bertenaga

batubara mungkin dapat mengurangi risiko kenaikan

harga bahan bakar, dan hal ini sedang dipertimbangkan

Perseroan, terutama dalam kaitannya dengan rencana

penerapan sistem in-pit crushing and conveying (IPCC)

dalam jangka waktu lima tahun ke depan.

Risk Related To Fluctuating Fuel PricesThe Company consumes large amounts of fuel in

equipment operation and electricity generation. Large

increases in the price of fuel will significantly affect the

costing structure. The Company continues to evaluate fuel

costs within its contract arrangements and is assessing the

value of engaging in hedging activities. The development

of a coal-powered energy generation facility may reduce

exposure to some fuel price exposure, and this is being

actively considered by the company in conjunction with

its eventual plans to implement an in-pit crushing and

conveying system (“IPCC”) within the next five years.

tinjauan pendukung bisnisbusiness support review

bus

ines

s re

view

66 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerjahealth, safety, and environment

Perseroan telah mengimplementasikan program-program

lingkungan hidup dan tanggung jawab sosial perusahaan.

Pertimbangan utama dalam hal lingkungan hidup adalah

meminimalisasi dampak-dampak negatif dari kegiatan

operasional Perseroan.

Untuk itu, Perseroan menerapkan prosedur-prosedur

pencegahan seperti manajemen tambang dan limbahnya,

air, bahan-bahan dan limbah berbahaya, udara dan suara,

juga program penutupan dan rehabilitasi tambang dan

manajemen sosial.

Kegiatan usaha Borneo berjalan dalam koridor peraturan

dan perundang-undangan Indonesia dengan bertumpu

pada izin usaha bagi proyek-proyek pertambangan

Perseroan berdasarkan AMDAL yang telah disetujui oleh

Gubernur Kalimantan Tengah pada tanggal 5 Juni 2008.

Untuk tahun 2011, Perseroan telah mengirimkan dan

mendapat persetujuan untuk dokumen-dokumen AMDAL,

termasuk di antaranya Rencana Pengelolaan Lingkungan

(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Dalam

hal penutupan lokasi tambang, hal ini baru akan terjadi

bertahun-tahun ke depan karena Perseroan memulai

aktivitas penambangan di bulan September 2009. Suatu

rencana penutupan tambang untuk tahun 2010 telah

disampaikan pada Divisi Penambangan Kementerian Energi

dan Sumber Daya Mineral dan perlu dikonsultasikan pada

masyarakat sekitar sebelum dilaksanakan.

Perseroan juga berkomitmen untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban lingkungannya di berbagai bidang. Pertama,

Perseroan telah mengambil langkah-langkah inisiatif

untuk meminimalisasi dampak kegiatan operasional

terhadap lingkungan sekitar. Kedua, melalui rencana

penutupan tambang, Perseroan berkomitmen untuk

mengembalikan lahan bekas tambang ke kondisi produktif

demi kepentingan masyarakat sekitar. Pertimbangan-

pertimbangan ini telah disertakan dalam rencana rehabilitasi

pasca penambangan yang dirancang sesuai ketentuan

Pemerintah dalam hal standar lingkungan hidup, salah

satunya dengan membangun pusat pembibitan tanaman.

Ketiga, kebijakan dan aktivitas lingkungan yang

diberlakukan Perseroan telah memenuhi persyaratan-

persyaratan ISO 14001, termasuk penanganan dan

The Company has implemented environmental and social

policies and practices. The main environmental concerns

involve minimizing the effects of operational activities.

The Company implements environmental procedures

such as pit and waste management, water management,

hazardous materials and waste management, air & noise

management, as well as a rehabilitation and mine closure

program and social management.

Borneo’s operations function within Indonesian

Environmental laws and regulations. The main

environmental permit for mining projects in Indonesian

comprises the AMDAL, which was approved by the

Governor of Central Kalimantan on 5 June 2008. Parts of

the approved AMDAL documents include the Environmental

Management Plan (RKL) and Environmental Monitoring Plan

(RPL). The Annual Work Plan for Technical Aspects and

Environmental Management (RKTTL) has been submitted

and approved for 2011. In respect of mine closure,

considering the mine operation just started in September

2009, mine closure is still many years away. An annual

mine closure plan for 2010 has been submitted to the

Mines Departments and it will need to be publicized and

discussed with local communities prior to finalization.

The Company is committed to fulfilling its environmental

obligations. First, the Company takes steps to minimize

the impact on the surrounding environment. Second, the

Company through its mine closure plan is committed to

returning all disturbed land to natural state or a productive

condition for the benefit of the local communities. These

considerations are included in the post-mining rehabilitation

plan designed in accordance with the Government’s

environmental standards, with a nursery for seedlings

already in place. Third, current environmental policies

and activities are designed to the standard ISO 14001

tinjauan pendukung bisnisbusiness support review

tinj

aua

n b

isni

s

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 67

pemantauan galian tambang, pengendalian sedimen tanah,

pengendalian emisi debu, penyimpanan dan penggunaan

bahan-bahan berbahaya, rencana penanganan kebocoran

minyak dan bahan kimia, penanganan kompos organik, dan

manajemen limbah domestik.

Prosedur-Prosedur Manajemen Lingkungan

1. Manajemen Tambang dan Limbah

Saat memulai produksi komersialnya pada September

2009, tambang-tambang batubara Perseroan tidaklah

terlalu dalam. Saat ini, galian tambang diletakkan

di dekat lokasi tambang. Namun sejalan dengan

perkembangan operasionalnya, Perseroan berencana

untuk membuka lahan pembuangan yang lebih luas di

sebelah barat dan timur lokasi penambangan.

AKT telah memulai kegiatan reboisasi di lahan

penampungan galian tambang saat ini.

Untuk manajemen lapisan atas tanah, telah disiapkan

dua lahan penimbunan yang luas khusus untuk lapisan

atas yang tergali dari lokasi tambang. Lapisan atas

tanah ini selalu dipindahkan ke penampungannya

terlebih dahulu saat pembukaan lahan tambang baru,

dan nantinya akan dikembalikan menjadi lapisan tanah

teratas dalam aktivitas penghijauan kembali.

requirements, including handling and monitoring of mine

discharge, sediment control, dust emission control,

storage and utilization of harmful waste materials, oil spill

contingency plans, chemical spill plans, organic compost

handling, and domestic waste management.

Environmental Management Procedures

1. Pit and Waste Management

As the Company started its commercial production

in September 2009, the pits at the mine are currently

not very deep. Currently most of the mine waste

is disposed in waste dumps close to the pits. In

the future, as the Company’s operations grow, the

Company plans to open three major waste dumps, at

the west and east of the pits.

AKT has already started revegetation on part of the

current out-of-pit waste dump.

In terms of topsoil management, there are currently

two major stockpiles areas that are dedicated for top

soil. This top soil is removed first when new areas are

opened and has been and will be used as top-soil for

revegetation.

tinjauan pendukung bisnisbusiness support review

lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerjahealth, safety, and environment

bus

ines

s re

view

68 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

2. Manajemen Air

Perseroan telah membuat rencana penanganan air

untuk suatu proyek yang mengatur aliran drainase air

buangan dari tambang dan penanganannya, dengan

berfokus pada pembuatan kolam-kolam penampungan

sedimen yang terbawa dan keasaman air buangan.

Saat ini terdapat delapan kolam sedimen di lokasi

tambang.

Selanjutnya, Perseroan juga secara terus menerus

melakukan analisa air sungai di laboratorium milik

PT Mutuagung Lestari, Samarinda.

3. Manajemen Bahan-bahan dan Limbah Berbahaya

Perseroan telah melaksanakan standar dan prosedur

Penanganan dan Penyimpanan Minyak dan Bahan

Kimia. Semua tangki penyimpanan produk-produk

turunan minyak bumi terletak di atas tanah dan

dilengkapi dengan penampungan cadangan yang

efektif.

Perseroan telah menyelesaikan tahapan baru untuk

tempat penyimpanan bahan peledak yang dilengkapi

dengan pengamanan atas kecelakaan dan kebocoran

yang efektif.

2. Water Management

The Company has an overall water management plan,

that addresses drainage from pits and treatment of

discharged mine water. The focus is on the installation

of sediment ponds to manage sedimentation run-

off and acidity of discharged mine water. There are

currently eight sediment ponds in the mine area.

In addition, the Company also continuously conducts

river analysis through the laboratory of PT Mutuagung

Lestari, Samarinda.

3. Hazardous Materials and Waste Management

The Company has a standard procedure for Oil and

Chemicals Handling and Storage. All storage tanks

for oil products are above ground, and equipped with

effective secondary containment.

The Company has completed its new state of the art

explosives magazines with effective safeguards against

spills in place.

tinjauan pendukung bisnisbusiness support review

tinj

aua

n b

isni

s

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 69

pengembangan masyarakatcommunity development

Reklamasi dan Rehabilitasi

Persiapan-persiapan untuk memulai program reklamasi

dan rehabilitasi sesuai dengan Rencana Reklamasi dan

Rehabilitasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya

Mineral telah disetujui di akhir 2010 dan diimplementasikan

oleh sejumlah staf.

Borneo melalui anak perusahaannya, AKT, telah

menyerahkan Rencana Penutupan Tambang ke

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Meskipun

usia tambang diharapkan masih dapat berproduksi

sampai tahun 2039, Rencana Penutupan Tambang ini

menjadi bagian tak terpisahkan dalam perencanaan

aktivitas operasional penambangan batubara, yang dapat

membantu dalam memastikan sasaran penanaman kembali

dan penjadwalan produksi tetap sejalan sehingga lokasi

tambang dapat dikembalikan kondisi semula yang hijau

dengan keragaman biologisnya setelah tambang ditutup.

AKT telah memulai program reboisasi di bagian

penampungan buangan tambang dengan

mengkombinasikan tanaman-tanaman yang cepat

pertumbuhannya seperti akasia dan sengon dengan

tanaman-tanaman lokal. Di pusat pembibitan terdapat

juga spesies-spesies tanaman lokal lain seperti jabon dan

meranti. Tujuannya adalah menggunakan pepohonan yang

rimbun untuk reboisasi lahan pembuangan secara cepat.

Reclamation and Rehabilitation

Preparations to begin the reclamation and rehabilitation

are in place. A Reclamation and Rehabilitation Plan

from the Ministry of Mines and Energy was approved for

implementation at the end of 2010 and staff have already

been appointed implement this plan.

Borneo through its subsidiary AKT has furthermore already

submitted a Mine Closure Plan to the Ministry of Mines and

Energy. While the mine life is currently expected to run until

2039, this Mine Closure Plan will serve as an inseparable

part of the planning of operational activities, helping to

ensure that targets on replanting and production are in

alignment so that the mine area is brought back to a bio-

diverse and green state as soon as possible after the mine

closes.

Revegetation is conducted by using a combination of

fast growers, such as acacia and sengon, as well as local

species. In the seedling nursery, other local species are

cultivated, such as jabon and meranti. The intention is to

use cover crops in the first stage of revegetation for instant

revegetation of the waste dump.

bus

ines

s re

view

70 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

Kesehatan dan Keamanan Kerja

Borneo selalu berupaya melaksanakan program-program

kesehatan dan keamanan kerja serta pencegahan dampak

lingkungan di lokasi tambang. Hal ini menunjukkan hasilnya

di tahun 2011, dimana hanya terjadi Lost Time yang rendah,

yaitu 7,3 kecelakaan per 1.000.000 jam kerja dan tidak

ada korban jiwa di lokasi tambang. Meski tambang milik

Perseroan masih terlalu muda untuk memiliki rekam jejak

yang panjang, sasaran Perseroan adalah untuk menjaga

kebijakan tanpa korban jiwa melalui standar dan prosedur

keselamatan kerja, yang tentunya juga membuat tambang

beroperasi secara optimal.

Health and Safety

Borneo attempts at all times to ensure adoption of best

practice in health and safety as well as environmental

practice. In 2011 no fatalities on site and with a low Lost

Time due to Injury was low at 7.3 accidents per 1,000,000

manhours. While the mine is still too young to develop

a long track record, the goal is to maintain the highest

standards of safety and health.

tinjauan pendukung bisnisbusiness support review

tinj

aua

n b

isni

s

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 71

Semua pekerja tambang memperoleh asuransi kesehatan,

jaminan sosial, tempat tinggal, dan biaya transportasi yang

layak. Perseroan menggunakan asuransi jiwa InHealth

dan menerbitkan buku panduan bagi karyawan. Semua ini

diharapkan akan bermanfaat bagi semua karyawan dan

membuat mereka menyadari pentingnya kesehatan dan

kesadaran tentang hal itu. Perseroan juga menyediakan

fasilitas dan tempat tinggal yang baik bagi pekerja,

sehingga dapat mengoptimalkan lingkungan kerja bagi

mereka.

Manajemen lokasi tambang yang berpengalaman

bertanggung jawab dalam menilai dan memastikan

penerapan kebijakan dan prosedur keselamatan kerja.

Agar Perseroan dapat mengembangkan cukup waktu

bagi sertifikasi eksternal, Perseroan telah menerapkan

standar-standar internasional dalam hal standar, kebijakan,

dan prosedur operasional sehingga dapat memenuhi

persyaratan semua pemegang kepentingan. Semua

peraturan ini diberlakukan untuk melindungi, tidak hanya

karyawan tapi juga pengunjung, kontraktor, dan masyarakat

sekitar.

Perseroan mematuhi secara ketat semua perundangan

dan peraturan pemerintah, baik di tingkat nasional,

provinsi, dan lokal, dan menyambut baik semua jenis audit

pemerintah yang biasanya dilakukan sedikitnya tiap tiga

bulan atas aktivitas operasionalnya. Sehingga, pentingnya

keselamatan kerja yang selalu ditekankan Perseroan dapat

memastikan produksi batubara tetap pada jalurnya demi

kepentingan semua pihak.

All workers have health insurance, social security, housing/

dormitory and transportation allowances. The Company

uses In-Health as its health services provider, and has

published a handbook for all workers to raise awareness

on healthy lifestyle choices and recommendations. The

Company also provides a good facilities and living quarters

for workers, to provide its employees with the best possible

working environment.

Experienced mine site managers are responsible for

assessing and ensuring implementation of safety policies

and procedures. Until the Company has grown to sufficient

time to warrant an external certification, the Company has

a procedural regime that follows international standards,

with a code of practice, policies and procedures that meet

the expectations of stakeholders. These rules are in place

to protect employees, visitors, contractors and the local

community.

By closely following national, provincial and local laws, the

Company welcomes audits of its operations by government

authorities, generally occurring at least every three months.

Further, the importance that Borneo places on safety helps

insure that coal production remains on track.

pengembangan masyarakatcommunity development

bus

ines

s re

view

72 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

tanggung jawab sosial perusahaancorporate social responsibility

Begitu banyak yang dapat Borneo lakukan dalam rangka memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 73

There is a range of contributionsBorneo can make that will benefit local

people.

74 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

pengembangan masyarakatcommunity development

tang

gun

g ja

wa

b s

osia

l per

usa

haa

n

AKT’s cares and concerns toward the improvement of

welfare and quality of life of the surrounding community

is evident with the formulation and implementation of

Community Development Program, which was done even

before AKT started its production. This is based on the

perspective that AKT existence should bring benefit for

people living in the vicinity of the sites.

AKT has compiled its Community Development Program

based on three main pillars, which are:

I. Community Service: serving the people

II. Community Empowerment: advocating the people

towards independency

III. Community Relations: improving and developing

mutual understanding with the people and stakeholders

through communication and information.

Those programs are translated into practical activities

and are implemented gradually to conform with the

development in mining activities and by putting people’s

need into consideration, aside of considering the readiness

and capability of the Company.

Throughout 2011, AKT has realized a number of CSR

programs, as continuation of the previous year’s regular

activities and new programs.

The completed and on-going programs, among others are:

I.COMMUNITYSERVICE

1. PublicHealth;

Efforts have been made to improve the quality of

public health by providing free medical check ups and

treatments to villagers. These activities are conducted

periodically in collaboration with the Integrated Health

Center (IHC) and the Public Health Centre (PHC).

2. PublicTransportationforVillagers;

To facilitate the transportation of the people from one

village to another, AKT provides daily operating buses.

Especially during market days, the number and the

frequency of the buses will be increased.

Perhatian dan kepedulian AKT terhadap peningkatan

kesejahteraan serta kualitas hidup masyarakat yang

bermukim di sekitar tambang dibuktikan dengan

penyusunan, penetapan sekaligus penerapan program

pembinaan dan pengembangan masyarakat (Community

Development), yang bahkan telah dilakukan sebelum AKT

mulai berproduksi. Hal tersebut dilandaskan pada pemikiran

bahwa keberadaan AKT haruslah memberikan manfaat bagi

masyarakat sekitar tambang.

AKT menyusun Program Community Development dengan

berlandaskan pada tiga pilar utama yakni:

I. Community Service: pelayanan masyarakat.

II. Community Empowering: pendampingan menuju

kemandirian masyarakat.

III. Community Relation: peningkatan dan pengembangan

kesepahaman melalui komunikasi dan informasi

dengan masyarakat maupun pihak-pihak terkait (stake

holder).

Penjabaran program tersebut ke dalam kegiatan-kegiatan

praktis diimplementasikan secara bertahap disesuaikan

dengan perkembangan kegiatan penambangan dan juga

dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat, di samping

mempertimbangkan kesiapan dan kemampuan Perseroan.

Sepanjang tahun 2011, AKT telah merealisasikan beberapa

program kegiatan, baik berupa kelanjutan dari kegiatan

rutin yang telah dilaksanakan di tahun-tahun sebelumnya,

maupun pencanangan program-program baru.

Program-program yang telah dan tengah berjalan di

antaranya adalah:

I. PELAYANAN MASYARAKAT (Community Service)

1. KesehatanMasyarakat;

Upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas

kesehatan masyarakat yang telah dilakukan adalah

dengan memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan

dan pengobatan gratis kepada warga desa. Kegiatan

ini akan terus dilaksanakan secara berkala bekerjasama

dengan Pusat Pelayanan Terpadu (Posyandu) maupun

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

2. Sarana Transportasi Bagi Warga Desa

Guna menghubungkan dan mendekatkan akses

masyarakat desa dari satu desa ke desa lainnya, AKT

menyediakan sarana transportasi berupa Bis yang

beroperasi setiap hari. Khusus di hari-hari biasa, maka

jumlah dan frekuensi pengoperasian Bis tersebut

dilipatgandakan.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 75

corp

ora

te s

ocia

l res

pon

sib

ility

pengembangan masyarakatcommunity development

3. Infrastructure development and improvement

a. ElectricityToVillagers,

Procurement of diesel engines (generators),

construction of electrical installations and fuel

(diesel) donation for a number of villages have been

implemented since 2008 and are maintained until

the electricity is available at all surrounding villages

(+/- 11 villages).

b. Provision of Clean Water

In addition to providing electricity for the

surrounding community, AKT also prioritizes

provision of clean water. In 2011, surveys on and

design of water distribution were completed to

support five villages, which are Tumbang Bauh,

Hingang Tukung, Tumbang Masalo, Liang Nyaling

and Batu Tojah. Construction materials have been

prepared while project completion is scheduled in

the third quarter of 2012.

c. VillageDevelopmentandRoadRepairs

1) The opening of the 12 km long access road

from Tuhup to the district of Muara Laung.

2) The opening of the 25 km long access road

from Makunjung to the village of Dirung

Selarongincluding8bridges;(Incooperation

with the military-TNI Masuk Desa Program)

3) Repairs of the access roads to village Tumbang

Masalo and Liang Nyaling

4) HardeningoftheKohongVillageroad

5) Maintenance of the 5 km road segment of the

accessroadtotheVillageofTumbangBauh

starting from Km 30.

3. Pembangunan dan perbaikan Infrastruktur

a. Listrik Untuk Warga Desa

Pengadaan mesin diesel (Generator),

pembangunan instalasi listrik serta bantuan

bahan bakar (solar) bagi beberapa desa telah

dilaksanakan sejak tahun 2008 dan direncanakan

akan terus dijalankan sampai seluruh desa yang

berada di dalam dan/atau berdekatan dengan area

tambang (+/- 11 desa), dapat menikmati fasilitas

listrik.

b. Penyediaan Sarana Air Bersih

Di samping menyediakan listrik bagi warga

masyarakat, pengadaan sarana air bersih juga

merupakan salah satu kegiatan yang menjadi

prioritas AKT. Pada tahun 2011 telah diselesaikan

survey dan desain penyaluran air bersih bagi 5

desa, yakni Tumbang Bauh, Hingang Tukung,

Tumbang Masalo, Liang Nyaling dan Batu Tojah.

Seluruh material telah dipersiapkan dan ditargetkan

seluruhnya dapat diselesaikan pada triwulan ke 3

tahun 2012.

c. Pembangunan dan Perbaikan Jalan Desa

1) Pembukaan akses jalan dari Tuhup ke

Kecamatan Muara Laung, sepanjang 12 km.

2) Pembukaan akses jalan dari Makunjung ke

desa Dirung Selarong sepanjang 25 km dan

8buahjembatan;(BekerjasamadenganTNI-

program TNI Masuk Desa)

3) Perbaikan jalan menuju desa Tumbang Masalo

dan Liang Nyaling

4) Pengerasan jalan desa Kohong

5) Perawatan jalan dari Km 30 ke desa Tumbang

Bauh sepanjang 5 km

76 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

2. COMMUNITY EMPOWERMENT

a. Education;

One of the efforts to improve people’s welfare is

through education. Low average education level of

the villagers surrounding the site is the reason behind

the AKT decision to place education as one of its

main programs. Activities carried out include: repair/

repainting of school buildings, provision of teaching and

learning tools such as textbooks and scholarships for

young villagers who have secured admissions at state-

owned universities as well as providing opportunities

for vocational school and college students to perform

apprenticeship/field study or research.

b. Employment opportunities

AKT provides the widest possible access for the locals

to be employed at the mines. Out of around 2,000

AKT’s employees, around 970 are locals. Most of

them are unskilled employee with low education level.

Nevertheless, with such confidence and good intention

to improve the welfare of the surrounding communities,

AKT set facilities, infrastructures, and trainings, as well

as providing the mentors/trainers to up grade their

capabilities.

c. Training

The initial stage of the training program is designed

especially for locals working at the site, namely training

on operating heavy equipment. The training program is

conducted on continuous basis, and in the future, it will

developed to include other trainings, such as intensive

farming, livestock, fish husbandry trainings and other

trainings aiming at developing economic potential from

the local community.

d. Endeavor Opportunity

In addition to providing employment opportunities, AKT

also supports local economy by providing opportunities

to the community, whether as a business entity or

individual, to be supplier of goods and/or services for

AKT.

Activities that involve the community as supplier/

services/goods provider include sub contractor in land

clearing activities, river transport service providers for

employees, food suppliers and even coal transportation

services (hauling).

2. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (COMMUNITY

EMPOWERING)

a. Pendidikan;

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas

hidup dan kesejahteraan masyarakat adalah melalui

pendidikan. Tingkat pendidikan rata-rata warga desa

sekitar tambang yang relatif rendah menyebabkan AKT

menempatkan Pendidikan sebagai salah satu program

utama. Kegiatan yang telah direalisasikan di antaranya

adalah: perbaikan/pengecatan bangunan sekolah,

pemberian bantuan sarana belajar-mengajar yakni

bantuan buku-buku pelajaran dan beasiswa bagi warga

desa sekitar tambang yang diterima di Perguruan Tinggi

Negeri serta memberikan kesempatan bagi siswa SMK

dan mahasiswa untuk melakukan kerja praktek/studi

lapang maupun penelitian.

b. Kesempatan Bekerja

AKT memberikan akses seluas-luasnya bagi

masyarakat desa untuk bekerja di tambang. Dari

+/- 2.000 karyawan yang bekerja di AKT, sejumlah

+/- 970 orang direkrut dari masyarakat desa

sekitar tambang. Hampir seluruhnya berawal dari

karyawan tanpa keahlian (unskilled) dengan tingkat

pendidikan yang sangat rendah. Namun dengan

berbekal keyakinan dan niat baik untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat desa sekitar tambang, maka

AKT menyiapkan sarana, prasarana pelatihan serta

menyediakan tenaga-tenaga pendidik/pelatih/trainer

untuk membekali dan meningkatkan keterampilan

mereka.

c. Pelatihan

Program pelatihan tahap awal lebih dikhususkan pada

warga masyarakat yang bekerja di tambang. Adapun

jenis pelatihan yang diselenggarakan adalah pelatihan

pengoperasian alat berat (heavy equipment). Program

pelatihan dilakukan secara terus-menerus dan ke

depannya direncanakan akan lebih beragam, tidak

hanya pengoperasian alat berat namun akan mencakup

pelatihan pertanian intensif, peternakan, perikanan dan

pelatihan-pelatihan lainnya yang bertujuan menggali

potensi usaha masyarakat.

d. Peluang Berusaha

Di samping membuka kesempatan kerja, AKT juga

berupa mengaktifkan perekonomian lokal dengan

memberikan kesempatan kepada warga masyarakat,

baik berbentuk badan usaha maupun perorangan,

untuk memasok barang dan/atau jasa bagi AKT.

Beberapa jenis kegiatan yang melibatkan masyarakat

selaku pemasok/penyedia jasa/barang di antaranya

adalah sebagai sub kontraktor kegiatan pembersihan

lahan, penyedia jasa transportasi sungai bagi karyawan,

pemasok bahan-bahan kebutuhan pangan bahkan

sebagian jasa pengangkutan batubara (hauling).

pengembangan masyarakatcommunity development

tang

gun

g ja

wa

b s

osia

l per

usa

haa

n

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 77

3. COMMUNITY RELATION ESTABLISHMENT AND

INSTITUTIONAL STRENGTHENING

The efforts to establish and to improve the relation

with community are conducted continuously, through

institutionalapproach,withthehelpfromtheVillage

Apparatus, Custom Leaders, and Religion Leaders, or

actively participate in the commemoration of religious

holiday or independence day. AKT also shows its

appreciation and respect to villagers’ custom and values.

a. Socio-Culture

To show respect to local custom, AKT asks custom

leaders to perform local traditional ceremony/rite prior

to conducting new activities or opening new land.

As an appreciation to local art and culture was the

Company’s participation in Tira Tangka Balang Festival,

a particular cultural activity of the locals.

b. Religious Activities

Most of the inhabitants religion are Hindu Kaharingan,

Christian, and Moslem. In addition to donate facilities

for worship, AKT always support the celebration of

religious holidays.

c. Strengthening Social Institution

Strengthening social Institution is intended to

encourage and to empower people through information

access, education, training, and improvement of the

roles and functions of the social institution to establish

better and harmonious interaction and to create a

mutual support between the community and AKT.

The initial stage is conducted by establishing

communication forum between people and Company.

The forum is expected to strengthen the relation

between the Community and AKT, and gradually

change the negative perception towards the existence

of the mining company.

3. PEMBINAAN HUBUNGAN KEMASYARAKATAN DAN

PENGUATAN KELEMBAGAAN (COMMUNITY RELATION)

Upaya untuk membina dan mempererat hubungan

dengan masyarakat dilakukan secara terus-menerus, baik

melalui pendekatan kelembagaan melalui aparat Desa

dan tokoh adat serta tokoh agama, maupun dengan ikut

aktif dalam peringatan hari besar keagamaan ataupun

hari kemerdekaan. Pendekatan kepada masyarakat

juga ditunjukkan dengan menghargai dan menghormati

adat-istiadat setempat serta tata nilai yang dianut oleh

masyarakat setempat.

a. Sosial Budaya

Bentuk penghormatan pada adat-istiadat ditunjukkan

oleh AKT dengan melibatkan tokoh-tokoh adat serta

menjalankan upacara/ritual adat sebelum memulai

suatu aktivitas ataupun sebelum membuka lahan baru.

Perhatian pada kelestarian seni dan budaya masyarakat

lokal dapat dilihat dari peran aktif AKT dalam

mendukung penyelenggaraan Festival Budaya Tira

Tangka Balang.

b. Keagamaan

Agama yang banyak dianut oleh masyarakat sekitar

areal adalah Hindu Kaharingan, Kristen dan Islam. Di

samping memberikan bantuan sarana peribadatan,

AKT senantiasa berupaya mendukung peringatan hari

besar keagamaan maupun saat penyelenggaraan acara

keagamaan lainnya.

c. Penguatan Kelembagaan Masyarakat

Penguatan kelembagaan masyarakat dimaksudkan

untuk menggerakkan dan memberdayakan masyarakat

melalui penyediaan akses informasi, pendidikan,

pelatihan serta peningkatan peran dan fungsi lembaga/

organisasi masyarakat sehingga terbentuk tata nilai/

pranata sosial masyarakat yang lebih baik dan pada

akhirnya dapat mewujudkan interaksi yang harmonis

dan saling mendukung antara masyarakat dengan AKT.

Tahap awal yang dilakukan adalah dengan membangun

forum komunikasi di antara warga masyarakat dan

perusahaan. Melalui forum ini diharapkan akan

mendekatkan masyarakat dan AKT serta perlahan-

lahan dapat mengubah persepsi negatif masyarakat

terhadap keberadaan perusahaan tambang.

pengembangan masyarakatcommunity development

corp

ora

te s

ocia

l res

pon

sib

ility

78 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

laporan tata kelola perusahaancorporate governance report

Langkah-langkah inisiatif telah dilakukan di 2011 untuk membawa sistem pengendalian ke tingkat yang dibutuhkan bagi pengembangan aset dan pendapatan yang tinggi.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 79

Steps were taken in 2011 to bring control systems up to the standards

required by the tremendous asset and revenue growth.

80 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

tata kelola perusahaangood corporate governance

lap

ora

n ta

ta k

elol

a p

erus

aha

an

Pembuka/Kerangka Tata Kelola Perusahaan dan Informasi RUPS

Borneo adalah sebuah perusahaan yang sedang tumbuh

dan terus mengembangkan kerangka kerja Tata Kelola

Perusahaan yang sesuai dengan pertumbuhannya.

Sejumlah inisiatif telah diambil di tahun 2011 untuk

meningkatkan sistem pengendaliannya agar dapat

memenuhi standar-standar yang disyaratkan oleh

perkembangan aset dan pendapatan Perseroan.

Pembentukan Komite Audit dan divisi Audit Internal di akhir

2010 juga merupakan langkah nyata dalam implementasi

sistem tata kelola berstandar internasional.

Perseroan menguatkan sistem internal dengan

mengembangkan prosedur-prosedur dan kapasitas

personel, yang semuanya bertujuan untuk menerapkan

praktik-praktik terbaik menurut prinsip-prinsip akuntabilitas,

tranparansi, kewajaran, tanggung jawab, dan independensi.

Dengan mengikuti panduan yang tertulis dalam Pedoman

Tata Kelola Perusahaan dari Komite Nasional Indonesia

untuk Tata Kelola Perusahaan, pihak manajemen

berkomitmen untuk memastikan kegiatan operasional

yang berkesinambungan dan menguntungkan bagi semua

pemegang kepentingan.

Sasaran-sasaran tata kelola usaha tahun lalu telah

terpenuhi dalam banyak hal, dan langkah-langkah baru

akan terus dilakukan untuk:

• MenguatkanfungsiKomiteAudit

• Memperbaikisistempengendalianinternal

• MenguatkanperanSekretarisPerusahaan

• MeningkatkanefektivitasDewanDirekturdanKomisaris

• Menaikkanefisiensikegiatan-kegiatanoperasional

• Memperluaspraktik-praktiktransparansidan

pengungkapan

• Mensosialisasikantatakelolaperusahaanyangbaikdi

semua tingkatan manajemen

• Menciptakan‘KodeEtik’perusahaan

Langkah-langkah spesifik yang dijelaskan dalam Laporan

Tahunan ini berkaitan dengan isu-isu pengungkapan,

terutama dalam hal kinerja Dewan Komisaris dan

Direksi. Sedangkan kinerja Komite Audit dan Divisi Audit

Internal yang pastinya telah meningkat seiring dengan

pengalaman yang telah dijalani tahun lalu, turut membantu

Overview of Good Corporate Governance Framework and the GMS Information

Borneo is a growing company and will further develop its

Corporate Governance framework in line with its growth.

Steps were taken in 2011 to bring its control systems up

to the standards required of a rapidly growing mine with

world class potential. Further more, the establishments of

the Audit Committee and Internal Audit in late 2010 were

concrete steps toward implementing a governance system

of a global standard.

While the Company solidifies its internal systems,

developing both procedures and personnel, the objective

is to follow best practices in line with the principles of

accountability, transparency, fairness, responsibility and

independence. By following guidelines set down in the

Code for Good Corporate Governance of the Indonesian

National Committee for Corporate Governance, all

management are committed to ensuring sustainable and

profitable operations for all stakeholders.

The governance goals stated last year have been met in

many respects, and new measures will continue to be made

to:

• StrengthentheAuditCommittee

• Improveinternalcontrolsystems

• Strengthentheroleofthecorporatesecretary

• ImprovetheeffectivenessoftheBODandBOC

• Improvetheefficiencyofoperations

• Improvetransparencyanddisclosurepractices

• Propagategoodcorporategovernancetoalllevelsof

the company

• Establishacorporate‘CodeofConduct’.

Specific disclosures appear in this Annual Report in regards

to issues such as BOC and BOD performance. Moreover,

the performance of both the Audit committee and Internal

Audit have certainly strengthened with a full year of

experience, helping to develop systems from the ground up.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 81

corp

ora

te g

over

nanc

e re

por

t

tata kelola perusahaangood corporate governance

pengembangan sistem-sistem pengendalian internal mulai

dari konsep sampai implementasinya. Kesadaran tata

kelola yang baik, seperti kesadaran akan keselamatan kerja,

sedang dan akan menjadi upaya berkelanjutan, terutama

saat sistem-sistem baru diberlakukan dan karyawan-

karyawan baru direkrut untuk mengisi posisi-posisi yang

baru.

Struktur Tata KelolaPerseroan diarahkan dan diawasi oleh tiga badan utama:

Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan

para Direksi, yang masing-masing memiliki tugas dan

kewajiban yang spesifik.

Rapat Umum Pemegang SahamRapat Umum Pemegang Saham memutuskan hal-hal

seperti pembayaran dividen, akuisisi, dan divestasi, serta

keanggotaan Dewan Komisaris dan Direksi termasuk

juga perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. Perseroan

sedikitnya menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang

Saham Tahunan (RUPS-T) sekali dalam setahun, sedangkan

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB)

dapat diselenggarakan jika dibutuhkan. Di tahun 2011, telah

diselenggarakan satu RUPS-T dan satu RUPS-LB.

Good governance awareness, like safety awareness, is and

will be a continuing effort, as new systems come on stream

and as new employees are hired to fill new positions.

Governance StructureThe Company is directed and overseen by three main

bodies: General Meetings of Shareholders, the Board

of Commissioners and the Board of Directors. Each has

specific duties and tasks.

General Meetings of Shareholders General Meetings of Shareholders decide issues such

as dividend payments, acquisitions and divestments,

membership on the Boards of Commissioners and Directors

and changes to the Articles of Association. There is at least

one Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), with

Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS)

held as needed. In 2011, there was one AGMS and one

EGMS.

82 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

tata kelola perusahaangood corporate governance

DEWAN KOMISARIS1. Laporan Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk melakukan

pengawasan atas jalannya usaha Perseroan dan

memberikan saran dan masukan kepada Direktur Perseroan

dalam melakukan tugas dan kewajibannya dalam mengelola

operasional dan keuangan Perseroan. Dalam melaksanakan

tugasnya Dewan Komisaris meninjau kinerja operasional

Perseroan, mendapatkan akses atas laporan keuangan

Perseroan dan data-data pendukungnya, meninjau

rencana produksi dan rencana keuangan Perseroan, dan

memastikan bahwa seluruh hal tersebut dilakukan untuk

kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan

tujuan Perseroan.

Dewan Komisaris juga mendapatkan masukan dari Komite

Audit pengawasan atas pelaksanan pemenuhan kewajiban-

kewajiban Perseroan terkait dengan aturan Pasar Modal,

Pertambangan, dan aturan lainnya, termasuk pelaksanaan

kewajiban sosial perusahaan.

2. Laporan Pertemuan/Rapat

TANGGAL DATEKEHADIRAN

ATTENDANCEAGENDA AGENDA

21 Maret/March 2011 Presiden Komisaris dan

4 Komisaris. 1 Komisaris

berhalangan.

Chairman and four

Commissioners. 1

Commissioner absent.

1. Pembentukan Komite Audit Perseroan

2. Pembahasan laporan direksi atas realisasi penggunaan dana hasil

penawaran umum

3. Review laporan operasional atas ekspektasi realisasi kinerja 2011

4. Pembahasan ringkasan ekspektasi laporan keuangan 31 Maret 2011

5. Review Laporan Tahunan BORN 2010

6. Rencana RUPST 2010 dan Public Expose

1. Formation of Audit Committee

2. Consideration of Director’s report on realization of use of proceeds from

public offering

3. Review operational reports on the performance expectations for 2011

4. Discussion of expected summary financial statements of March 31, 2011

5. BORN 2010 Annual Review Report

6. Plans for AGM 2010, addition to BOD and Public Expose

26 Mei/May 2011 Presiden Komisaris dan

4 Komisaris. 1 Komisaris

berhalangan.

Chairman and four

Commissioners. 1

Commissioner absent.

1. Finalisasi rencana dan agenda RUPST 2010

2. Review materi public expose

1. Finalize plans for AGM 2010 agenda

2. Review public announcement material

BOARD OF COMMISSIONERS1. Task Execution Report of Board of CommissionersThe Board of Commissioners is responsible for monitoring

the course of the Company’s business and providing advice

to the Directors of the Company in their performance of

their duties and responsibilities in managing the Company’s

operations and finances. The Board of Commissioners

reviews the Company’s operational performance, has full

access to all Company financial statements and supporting

data, reviews production plans and financial plans, and

ensures that all operations are conducted for the benefit

of the Company and in accordance with the aims and

objectives of the Company.

The Board of Commissioners also gets input from the

Audit Committee regarding the conduct of the Company’s

fulfillment of obligations related to capital market

rules, mining regulations, and other rules, including

implementation of the social obligations of the Company.

2. BOC Meetings lap

ora

n ta

ta k

elol

a p

erus

aha

an

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 83

tata kelola perusahaangood corporate governance

TANGGAL DATEKEHADIRAN

ATTENDANCEAGENDA AGENDA

27 Juli/July 2011 Presiden Komisaris dan

4 Komisaris. 1 Komisaris

berhalangan.

Chairman and four

Commissioners.

1 Commissioner absent.

1. Pembahasan laporan hasil RUPST 2010

2. Pembahasan ringkasan Laporan Keuangan Tengan Tahunan 30 Juni 2011

3. Review realisasi operasional H1 2011

4. Review rencana program kerja Komite Audit

1. Discussion of AGM 2010 report

2. Summary discussion of mid-year Financial Report June 30, 2011

3. Review operational realization of H1 2011

4. Review of Audit Committee’s work plan

2 November 2011 Presiden Komisaris dan 5

Komisaris.

Chairman and five

Commissioners.

1. Pembahasan rencana pembelian kembali saham BORN

2. Rencana pelatihan Good Corporate Governance

3. Review program Corporate Social Responsibility

5. Pembahasan ringkasan Laporan Keuangan Tengah Tahunan 30

September 2011

6. Rencana pembentukan Internal Audit

1. Discussion of BORN share repurchase plan

2. Good Corporate Governance training plan

3. Review of Corporate Social Responsibility

5. Summary discussion of Quarterly Financial Report 30 September 2011

6. Establishment of Internal Audit plan

3 Tingkat Kehadiran dalam Pertemuan/Rapat

NAMA NAME KEHADIRAN ATTENDANCE

Bpk. Syamsir Siregar 4 dari 4/4 out of 4

Bpk. Moch. Djatmiko 4 dari 4/4 out of 4

Bpk. Mangantar Marpaung 3 dari 4/3 out of 4

Bpk. Silvanus Y. Wenas 4 dari 4/4 out of 4

Bpk. Anton Hudyana 3 dari 4/3 out of 4

Bpk. Soesanto Loekman 3 dari 4/3 out of 4

DIREKSI1. Susunan Anggota Direksi

NAMA NAME RUANG LINGKUP PEKERJAAN SCOPE OF WORK

Bpk. Samin Tan Pendiri & Direktur Utama Terdahulu/

Founder & Former President Director

Bpk. Alex Ramlie Direktur Utama/

President Director

Bpk. Maxwell Armand Direktur Bagian Umum dan Hubungan External/

General Affairs and External Relations Director

Bpk. Dave Tonkin Direktur Operasional/

Operations Director

Bpk. Kenneth R. Allan Direktur Pemasaran/

Marketing Director

Bpk. Geroad P. Jusuf Direktur & Sekretaris Perusahaan/

Director and Corporate Secretary

Bpk. Scott Merrilless Direktur Investor Relation & Corporate Finance/

Investor Relations and Corporate Finance Director

Ibu Eva N. Tarigan Direktur Keuangan/Finance Director

3. Attendance in Conferences/Meetings

BOARD OF DIRECTORS1. Board of Directors Members

corp

ora

te g

over

nanc

e re

por

t

84 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

tata kelola perusahaangood corporate governance

2. Remunerasi

DALAM JUTAAN RUPIAH IN MILLION RUPIAH 2011 2010

Remunerasi BOD dan BOC/BOD and BOC Remuneration 18.712 11.594

3. Laporan Pertemuan

TANGGAL DATEKEHADIRAN

ATTENDANCEAGENDA AGENDA

21 Maret/March 2011 Direktur Utama dan

4 Direktur. 1 Direktur

dalam tugas marketing

roadshow.

President Director

and four Directors. A

Director in the task of

marketing roadshow.

Review atas realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum dan rencana

penggunaan dana untuk periode selanjutnya

1. Review realisasi ekspansi

2. Review realisasi produksi dan biaya produksi

3. Review ekspektasi laporan keuangan 31 Maret 2011

Review use of proceeds from the public offering and plans to use funds for

the next period

1. Review the realization of expansion

2. Review the realization of production and production costs

3. Review expectations of the financial statements March 31, 2011

26 Mei/May 2011 Direktur Utama dan 5

Direktur.

1. Finalisasi rencana dan agenda RUPST 2010

2. Finalisasi materi public expose

3. Review atas realisasi rencana produksi dan EBITDA 2011

4. Review realisasi ekspansi dan estimasi rencana produksi 2012

5. Finalisasi atas pengadaan hutang leasing

1. Finalize plans and the AGM 2010 agenda

2. Finalize public announcement materials

3. Review of the realization of the production plan and 2011 EBITDA

4. Review the realization of its expansion plans and estimates of 2012

production

5. Finalization of the procurement of leasing debt

27 Juli/July 2011 Direktur Utama dan 6

Direktur.

1. Pembahasan atas pencapaian utilitasi kapasitas produksi dari ekspansi

2. Finalisasi Laporan Keuangan Tengan Tahunan 30 Juni 2011

3. Review realisasi operasional H1 2011

4. Review atas realisasi penggunaan dana hasil IPO hingga Q2 2011

1. Discussion on the achievement of production capacity expansion and

utilization

2. Finalization of Mid-year Financial Statements June 30, 2011

3. Review the operational realization of H1 2011

4. Review of the realization of the use of IPO proceeds until Q2 2011

2 November 2011 Direktur Utama dan

4 Direktur. Direktur

operasional di site,

dan Direktur Investor

Relation sedang

melakukan roadshow.

President Director and

four Directors.

Director of Operations

at the site, and Director

of Investor Relations

conducting roadshows.

1. Finalisai kisaran alokasi dana dan jumlah saham untuk rencana pembelian

kembali saham BORN

2. Pembahasan hasil operasional dan pengaruhnya atas posisi keuangan 30

September 2011

3. Pembahasan hal-hal yang perlu dilakukan dari sisi operasional dan

penjualan untuk pencapaian realisasi ekspektasi 2011

1. Finalize range and number of shares allocated to fund BORN share

repurchase plan

2. Discuss operating results and financial position of as at September 30,

2011

3. Discuss actions to achieve operational and sales expectations for 2011

2. Remuneration

3. Report of Meetings

lap

ora

n ta

ta k

elol

a p

erus

aha

an

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 85

tata kelola perusahaangood corporate governance

4. Tingkat Kehadiran dalam Pertemuan

NAMA NAMEPERSENTASE KEHADIRAN

ATTENDANCE PERCENTAGE

Bpk. Samin Tan 4 dari 4/4 out of 4

Bpk. Alex Ramlie Diangkat sebagai Direktur Utama per 30 Desember 2011/

Appointed as President Director effective from December 30, 2011

Bpk. Maxwell Armand 4 dari 4/4 out of 4

Bpk. Dave Tonkin 3 dari 4/3 out of 4

Bpk. Kenneth R. Allan 3 dari 4/3 out of 4

Bpk. Geroad P. Jusuf 4 dari 4/4 out of 4

Mengundurkan diri sebagai Direktur per 30 Desember 2011/

Resigned as Director effective December 30, 2011

Bpk. Scott Merrilless 3 dari 4/3 out of 4

Diangkat sebagai Direktur per 10 Juni 2011/

Appointed as Director effective from June 10, 2011

Ibu Eva N. Tarigan 4 dari 4/4 out of 4

KOMITE AUDIT1. Nama, Jabatan dan Riwayat Hidup Singkat

BPK. SOESANTO LOEKMAN-KETUA KOMITE AUDIT/ CHAIRMAN

Warga Negara Indonesia berusia 79 tahun. Memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia.

Indonesian citizen age 79 years. Obtained degree in Economics

from the University of Indonesia.

• ChairmanKPMGHanadiSudjendro&Rekan(1992-1997)

• AdvisortoExecutiveCommitteeKPMG(1997-1999)

• SeniorTaxAdvisorDeloitteTouche(1999-2002)

• SeniorTaxAdvisorMSTaxes(2003-2010)

• AnggotaKomiteAuditPTIntilandTowerTbk(2003-

sekarang)

• ChairmanofKPMGHanadiSudjendro&Partners(1992-1997)

• AdvisortoKPMGExecutiveCommittee(1997-1999)

• SeniorTaxAdvisorDeloitteTouche(1999-2002)

• SeniorTaxAdvisorMSTaxes(2003-2010)

• MemberoftheAuditCommitteeofPTIntilandTowerTbk

(2003-present)

BPK. GRAHAM HOLDAWAY-ANGGOTA/MEMBER

Warga Negara Australia. Memperoleh gelar Bachelor of

Commerce&AdministrationdiVictoriaUniversityofWellington

dan berakreditasi sebagai Associate Chartered Accountant dari

Chartered Accountants in Australia.

Australian citizen. He earned his Bachelor of Commerce

andAdministrationatVictoriaUniversityofWellingtonandis

accredited as an Associate Chartered Accountant from the

Chartered Accountants in Australia.

• PartnerofKPMGAustralia(1988-2008)

• KPMGHanadiSudjendro&Rekan(2008-2010)

• PartnerofHoldaway&Holdaway

• Non-executiveDirectorNewportEnergyLtd

• AMPSociety,GoodmanFielderLtdandACIInternational

(1970-1988)

• PartnerofKPMGAustralia(1988-2008)

• KPMGHanadiSudjendro&Partners(2008-2010)

• PartnerofHoldawayandHoldaway

• Non-executiveDirectorofNewportEnergyLtd

• AMPSociety,GoodmanFielderLtdandACIInternational

(1970-1988)

BPK. DRS. PAULUS SOELISTYO AK. DESS-ANGGOTA/MEMBER

Warga Negara Indonesia berusia 66 tahun. Memperoleh gelar

Sarjana dari Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas Gadjah

Mada dan DESS d’Administration Fiscale Universite de Paris

IX, Paris.

Indonesian citizen age 66 years. He earned his Bachelors of

Accounting at University of Gadjah Mada Faculty of Economics

and DESS Fiscale Universite d’Administration de Paris IX, Paris.

• KonsultanPajak

• PegawaiDirektoratJendralPajak(1977-2002)

• DosenHukumPajakMagisterNotariatFakultasHukum

Universitas Indonesia

• DosenPerpajakan-UnikaAtmaJayaJakarta

• TaxConsultant

• DirectorateGeneralofTaxationEmployees(1977-2002)

• LecturerofTaxLaw,MasterofNotaryprogram,Facultyof

Law University of Indonesia

• LecturerinTaxation-AtmaJayaCatholicUniversityJakarta

4. Attendance in Meetings

AUDIT COMMITTEE1.Name,TitleandBriefCVs

corp

ora

te g

over

nanc

e re

por

t

86 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

tata kelola perusahaangood corporate governance

2. Tugas dan Tanggung Jawab

Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris. Komite Audit

membantu Dewan Komisaris dalam melakukan tugasnya,

khususnya dalam mengawasi dan melakukan penelaahan

atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan

dan melakukan evaluasi atas ketaatan perusahaan terhadap

peraturan yang berlaku baik di bidang pasar modal

maupun peraturan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan

Perseroan. Dalam hal ini Komite Audit juga bekerja sama

dengan Akuntan Publik. Komite Audit juga melakukan

evaluasi atas standar dan peraturan perusahaan yang ada,

untuk memastikan penerapan manajemen risiko dan tata

kelola usaha yang baik di Perseroan dapat dilaksanakan

secara optimal.

3. Laporan Pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Audit

TANGGAL DATEKEHADIRAN

ATTENDANCEAGENDA AGENDA

10 Maret/March 2011 Ketua dan 2 anggota

Chairman and 2 Members

Diskusi hasil review prosedur internal oleh Auditor Independen kepada

Komite Audit

Discussion of results of internal review procedures by the Independent

Auditor to the Audit Committee

20 Maret/March 2011 Ketua dan 2 anggota

Chairman and 2 Members

1. Diskusi atas Laporan Keuangan 2010

2. Diskusi atas hasil produksi dan kinerja usaha Perseroan

3. Review atas pemenuhan pelaporan Penggunaan Dana Penawaran

Umum

1. Discussion of Financial Statements 2010

2. Discussion on the production and performance of the Company

3. Review for compliance reporting Use of Funds Offering

2. Duties and Responsibilities

The Audit Committee was established by the Board of

Commissioners. The Audit Committee assists the BOC

in performing its duties, particularly in monitoring and

conducting reviews of the financial information that will be

issued by the Company and to evaluate the Company’s

compliance with applicable regulations both in the capital

market and in other regulations relating to corporate

activities. In this case the Audit Committee also works

with the Public Accountants. The Audit Committee

also evaluates Company internal control standards and

internal regulations, to ensure that the implementation

of risk management and good governance is carried out

effectively.

3. Report and Attendance of Audit Committee Meetings

Komite AuditAudit Committee

lap

ora

n ta

ta k

elol

a p

erus

aha

an

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 87

TANGGAL DATEKEHADIRAN

ATTENDANCEAGENDA AGENDA

1 November 2011 Ketua dan 1 anggota

Chairman and 1 Member

1. Review atas pemenuhan penyampaian Laporan Keuangan Perseroan

2. Pemantauan dan review atas Laporan Keuangan dalam kaitannya

dengan penerapan prosedur internal berdasarkanj review Independen

Auditor dalam audit 2010

3. Penetapan tata cara pelaporan (Compliance Report) dari direksi

atas check list pemenuhan kewajiban-kewajiban pelaporan dan

pelaksanaan dari peraturan-peraturan terkait

1. Reviewed compliance of the Company’s submitted Financial

Statements

2. Monitored and reviewed financial statements in connection with the

implementation of internal procedures of the audit review in 2010 by

the Independent Auditor

3. Determined reporting procedures (Compliance Report) of Directors for

the check list of reporting obligations and implementation of related

regulations

2 February 2011 Ketua dan 1 anggota

Chairman and 1 Member

1. Review atas risalah kejadian penting 2011

2. Pemantauan dari relisasi penggunaan dana penawaran umum

1. Reviewed the minutes of important events 2011

2. Monitored the use of funds from the public offering

tata kelola perusahaangood corporate governance

Audit InternalInternal Audit

4. Independensi Anggota KomiteAnggota Komite Audit adalah pihak independen yang tidak

memiliki saham, atau hubungan keuangan, keluarga atau

manajemen dengan Direksi dan/atau Dewan Komisaris,

atau dengan pemegang saham mayoritas.

UNIT AUDIT INTERNALPada tahun 2011, Perseroan telah memutuskan mekanisme

yang akan digunakan untuk membentuk unit Audit

Internal. Setelah melalui serangkaian proses penelitian dan

benchmarking, proposal awal roadmap operasional telah

mendapat persetujuan pada tingkat Dewan Komisaris.

Dalam rapat konsultasi antara Direksi dan Komite Audit,

disusunlah suatu kerangka kerja yang kemudian akan

dimintakan persetujuan dari Dewan Komisaris, RUPS, dan

BAPM.

4. Independence of members of Audit CommitteeMembers of the Audit Committee are independent of the

Company in that they have no share ownership, financial,

familial or management ties with the Boards of Directors

and/or Commissioners or with the majority shareholder.

INTERNAL AUDIT UNITDuring 2011, the Company has determined the mechanisms

to establish its Internal Audit unit. After investigations and

benchmarking, a proposed initial operational roadmap

was approved at the Board of Commissioner level. In

consultations between the Board of Directors and the Audit

Committee, a framework was drawn up and will undergo

final approvals at by the Board of Commissioners, the

Annual General Meeting of Shareholders and BAPM.

corp

ora

te g

over

nanc

e re

por

t

88 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

Dengan telah disepakatinya, serta menunggu persetujuan

atas rencana awal Audit Internal dan struktur organisasinya,

maka setelah keputusan final tentang personil kunci unit

Audit Internal dapat mulai beroperasi tahun 2012.

AKUNTAN INDEPENDEN

Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan a

member firm of PricewaterhouseCoopers telah mengaudit

Laporan Keuangan Tahunan dalam kurun waktu 5 tahun.

AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan Perseroan telah mengundurkan

diri pada 30 Desember 2011, dan Perseroan akan segera

mengisi posisi tersebut. Informasi Perseroan dapat diakses

di alamat di bawah:

Menara Bank Danamon 15th Floor

Jl.Prof.Dr.SatrioKav.EIVNo.6

Mega Kuningan-Jakarta 12950

Indonesia

T +62 21 5799 1234

F +62 21 5799 1155

www.borneo.co.id

TinjauanBorneo memahami dan menghargai kebutuhan dan manfaat

transparansi dan pengungkapan bagi para pemegang

kepentingan, terutama pihak investor. Untuk itu, Perseroan

mematuhi semua peraturan dan perundangan nasional

tentang azas pengungkapan, juga peraturan-peraturan dari

Bapepam-LK.

Sejalan dengan itu semua, Perseroan membuat laporan

keuangan triwulanan, mengirimkannya pada lembaga-

lembaga berwenang dan pihak-pihak terkait lain secara

tepat waktu dan mengunggahnya ke situs internet

Perseroan. Selain mempublikasikan laporan tahunan

beserta laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor

independen, Perseroan juga menyediakan informasi

perusahaan bagi semua pemegang kepentingan melalui

berbagai metode dan media. Dengan perkembangan

Perseroan, jalur-jalur komunikasi ini turut berkembang pula.

With an initial Internal Audit plan and organizational

structure already agreed upon and awaiting approval, the

final decisions on key personnel will allow it to begin its

operations in 2012.

INDEPENDENT ACCOUNTANT

Public Accountants Tanudiredja, Wibisana & Partners, a

member firm of PricewaterhouseCoopers, has audited the

Annual Financial Statements for 5 years.

DATA AND INFORMATION ACCESS

The Company Corporate Secretary resigned on 30

December 2011. The Company is committed to fill this

position as soon as possible. The Company can be reached

at the following addresses:

Menara Bank Danamon 15th Floor

Jl.Prof.Dr.SatrioKav.EIVNo.6

Mega Kuningan-Jakarta 12950

Indonesia

T +62 21 5799 1234

F +62 21 5799 1155

www.borneo.co.id

OverviewBorneo understands and appreciates the need for and

benefits of transparency and disclosure with stakeholders,

especially with investors. In this regard, the Company

complies and adheres all disclosure regulations of national

law, and regulations of the capital markets authority

Bapepam-LK.

Accordingly, the Company produces quarterly reports,

distributing them to regulatory bodies and other parties

in a timely fashion and uploading them on the Company

website. In addition to the publication of an annual report

with independently audited financial statements, the

Company engages stakeholders through a number of

different media and methods. As the Company grows, these

channels with expand accordingly.

tata kelola perusahaangood corporate governance

lap

ora

n ta

ta k

elol

a p

erus

aha

an

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 89

Di bulan Juni 2011, Perseroan memberikan Paparan

Publik yang diadakan dalam aktivitas pengungkapan dan

penjangkauan publik:

1. Konferensi pers

• KonferensiPersatasLaporanTahunan2010

• KonferensePersatasRencanaAkuisisidanPenjaminan

Aset Material

2. Rapat Analis

Selama tahun 2011, Direksi Perseroan juga bertemu dengan

analis dari berbagai berbagai perusahaan investasi dalam

one-on-one meeting di kantor Perseroan, antara lain CIMB

Securities, Kim Eng Securities, Nomura, Merrill Lynch, UBS,

Morgan Stanley, Credit Suisse, dan analis lainnya.

Borneo telah mendapat penilaian dari berbagai pihak atas

kapasitas finansial dan operasionalnya dan dilaporkan oleh:

a) Morgan Stanley

b) CIMB Securities

c) Nomura

d) Credit Suisse

e) Merrill Lynch

f) Goldman Sachs

Pertemuan dengan Analis:

1. Allianz, BNP Paribas, Mandiri, CIMB Securities,

Bahana-21-22 Februari 2011

2. Standard Chartered-27-28 Februari 2011

3. Merrill Lynch

3. Laporan Keuangan Kuartalan

LAPORAN

REPORT

PENYAMPAIAN KE IDX

SUBMISSION TO IDX

PENYAMPAIAN KE BAPEPAM

SUBMISSION TO BAPEPAM

Laporan Keuangan Triwulan 1/2011

1st Quarter 2011 Financial Report

30 Maret/March 2011 30 Maret/March 2011

Laporan Tengah Tahun 2011

Mid-year 2011 Report

28 Juli/July 2011 28 Juli/July 2011

Publikasi Laporan Tengah Tahun 2011

1 surat kabar harian berperedaran nasional

1 surat kabar harian berperedaran berbahasa Inggris.

Publication of Mid-year 2011 Report in

a daily newspaper with national circulation

1 English daily circulation newspaper.

29 Juli/July 2011 29 Juli/July 2011

In 2011, the Company held a Public Expose on June 10,

and conducted the following disclosure and engagement

activities:

1. Press Conferences

• PressConferenceonAnnualReport2010

• PressConferenceonMaterialAcquisitionandAsset

Guarantee Plan

2. Analyst Meetings

During 2011, Company Directors met with analysts from

numerous investment companies in one-on-one meeting in

the Company offices with, among others, CIMB Securities,

Kim Eng Securities, Nomura, Merrill Lynch, UBS, Morgan

Stanley, Credit Suisse, and other analysts.

Borneo has been assessed by numerous groups as to its

financial and operational capacity and reports have been

prepared and are available from the following:

a) Morgan Stanley

b) CIMB Securities

c) Nomura

d) Credit Suisse

e) Merrill Lynch

f) Goldman Sachs

AnalystSiteVisitswith:

1. Allianz, BNP Paribas, Mandiri, CIMB Securities,

Bahana-21-22 February 2011

2. Standard Chartered-27-28 February 2011

3. Merrill Lynch

3. Quarterly Financial Report

tata kelola perusahaangood corporate governance

corp

ora

te g

over

nanc

e re

por

t

90 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

LAPORAN

REPORT

PENYAMPAIAN KE IDX

SUBMISSION TO IDX

PENYAMPAIAN KE BAPEPAM

SUBMISSION TO BAPEPAM

Laporan Tengah Tahun 2011 dengan Laporan Akuntan

Independen

Mid-year 2011 Report with Independent Accountants’

Report

15 November/November 2011 15 November/November 2011

Publikasi Laporan Tengah Tahun 2011 dengan Laporan

Akuntan Independen

Mid-year 2011 Report and Publication of Independent

Accountants’ Report

15 November/November 2011 15 November/November 2011

Laporan Keuangan Triwulan 3/2011

3rd Quarter 2011 Financial Report

31 Oktober/October 2011 31 Oktober/October 2011

Rapat Umum Pemegang Saham TahunanRapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun

2010 diselenggarakan dengan tingkat kehadiran 82,3%

pemegang saham. Keputusan-keputusan rapat tersebut

meliputi:

TANGGAL

DATE

AGENDA

AGENDA

CATATAN

NOTE

10 Juni/June 2011 1. Persetujuan Laporan Tahunan termasuk

pengesahan Laporan Keuangan dan Laporan

Pengawasan Dewan Komisaris tahun buku 2010

2. Persetujuan atas penggunaan laba bersih

Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31

Desember 2010

3. Persetujuan Pemberian wewenang kepada

Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan

Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan

Publik independen yang akan mengaudit

Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun

buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2011

serta untuk mentetapkan honorarium Kantor

Akuntan Publik tersebut berikut persyaratan dan

penunjukannya

4. Penetapan honorarium dan tunjangan bagi

Dewan Komisaris Perseroan dan persetujuan

pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris

untuk menetapkan gaji, tunjangan dan atau

honorarium anggota Direksi Perseroan

5. Persetujuan perubahan susunan anggota Direksi

Perseroan

6. Laporan Penggunaan Dana Hasil Penawaran

umum Perseroan

Kehadiran-82,3% dari seluruh Saham Perseroan

Keputusan:

Atas Agenda 1-99,79% dari saham dengan hak suara

yang hadir dalam Rapat setuju

Atas Agenda 2-99,34% dari saham dengan hak suara

yang hadir dalam Rapat setuju

Atas Agenda 3-99,72% dari saham dengan hak suara

yang hadir dalam Rapat setuju

Atas Agenda 4-99,2% dari saham dengan hak suara

yang hadir dalam Rapat setuju

Atas Agenda 5-93,3% dari saham dengan hak suara

yang hadir dalam Rapat setuju

The Annual General Meeting Of ShareholdersThe 2010 AGMS was held on June 10, 2011 with

attendance representing 82.3% of Company shares. A

description of the decisions resolved follows:

tata kelola perusahaangood corporate governance

lap

ora

n ta

ta k

elol

a p

erus

aha

an

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 91

TANGGAL

DATE

AGENDA

AGENDA

CATATAN

NOTE

1. Approval of the Annual Report including audited

Financial Statements and Supervisory Report of

the Board of Commissioners for financial year

2010.

2. Approval for use of net profit for year ended

December 31, 2010.

3. Granted approval authority to the Board of

Directors of the Company with the approval

of the Board of Commissioners to appoint an

independent public accounting firm to audit the

Company’s Financial Statements for the year

ended December 31, 2011 and determination of

the honorarium and appointment requirements

for the public accounting firm.

4. Determination of honorarium and allowances

for the Board of Commissioners and

approval in granting authority to the Board of

Commissioners to set salaries, allowances and

emoluments of the Directors of the Company.

5. Approval of changes in the composition of the

Board of Directors.

6. Report on Use of Funds from the Company’s

public offering.

Attendance-82.3% of total Company’s shares

Agenda item # 1 gained 99.79% of shares with voting

rights present at the meeting.

Agenda item #2 gained 99.34% of shares with voting

rights present at the meeting.

Agenda item #3 gained 99.72% of shares with voting

rights present at the meeting.

Agenda item #4 gained 99.2% of shares with voting

rights present at the meeting.

Agenda item #5 gained 93.3% of shares with voting

rights present at the meeting.

30 Desember/

December 2011

1. Persetujuan Rencana Pembelian Kembali Saham

Perseroan (Share Buyback)

2. Persetujuan atas rencana Perseroan untuk

melakukan Transaksi Material sesuai dengan

Peraturan Bapepam & LK No. IX E 2 yaitu

pengambillihan 51% saham milik PT Bakrie &

Brothers Tbk dan Long Haul Holding Ltd dari

modal ditempatkan dan disetor dalam Borneo

Bumi Lumbung Energi Pte Ltd, dan 49% saham

milik PT Bakrie & Brothers Tbk dan Long Haul

Holding Ltd dari modal ditempatkan dan disetor

dalam Bumi Borneo Resources Pte Ltd

3. Persetujuan untuk Penjaminan Aset lebih

dari 50% oleh Perseroan untuk pembiayaan

pengambilalihan Borneo Bumi dan Borneo Bumi

4. Persetujuan Perubahan Direksi Perseroan

1. Approval of Share Repurchase Plan of the

Company (Share Buyback)

2. Approval for its plan to conduct a Material

Transaction in accordance with Rule Bapepam

& LK. IX E 2 Approval to take over 51% shares

of PT Bakrie & Brothers Tbk and Long Haul

Holdings Ltd. of the issued and paid-up in the

Borneo Bumi Lumbung Energi Pte Ltd, and 49%

shares of PT Bakrie & Brothers Tbk and Long

Haul Holdings Ltd. of the issued and deposited

in a Bumi Borneo Resources Pte Ltd.

3. Approval for Asset Guarantee of over 50% by the

Company to finance the takeover of Borneo Plc.

4. Approval of changes to the Board of Directors.

Kehadiran-82,8% dari seluruh Saham Perseroan

Atas Agenda 1-99,3% dari saham dengan hak suara

yang hadir dalam Rapat setuju

Atas Agenda 2-96,6% dari saham dengan hak suara

yang hadir dalam Rapat setuju

Atas Agenda 3-95,7% dari saham dengan hak suara

yang hadir dalam Rapat setuju

Atas Agenda 4-95,7% dari seluruh hak suara yang

hadir setuju Atas Agenda.

Attendance-82.8% of total Company’s Shares

Agenda item #1 gained 99.3% of shares with voting

rights present at the meeting.

Agenda item #2 gained 96.6% of shares with voting

rights present at the meeting.

Agenda item #3 gained 95.7% of shares with voting

rights present at the meeting.

Agenda item #4 gained 95.7% of shares with voting

rights present at the meeting.

tata kelola perusahaangood corporate governance

corp

ora

te g

over

nanc

e re

por

t

92 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

17. Korespodensi BEI

Laporan Keuangan Kuartalan:

• LaporanKeuanganTriwulan12011

• LaporanKeuanganTengahTahun2011danPublikasi

Koran

• LaporanKeuanganKuartal32011

Laporan Tahunan

• LaporanKeuangan2010

• LaporanTahunan2010

Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran

Umum:

• LaporanRealisasiPenggunaanDanake1hingga

Desember 2010

• LaporanRealisasiPenggunaanDanake2hinggaMaret

2011

• LaporanRealisasiPenggunaanDanake3hinggaJuni

2011

• LaporanRealisasiPenggunaanDanake4hingga

September 2011

• LaporanRealisasiPenggunaanDanaTerakhirhingga

Desember 2011

Operasional

• LaporanSumbarDayadanCadanganPerseroanper

Oktober 2011

RUPST dan RUPSLB

• PemberitahuanRUPSTdanRUPSLB

• PengumumanPemberitahuanRUPSTdanRUPSLB

dan Publikasi Koran

• PengumumanPanggilanRUPSTdanRUPSLBdan

Publikasi Koran

• PengumumamhasilRUPSTdanRUPSLBdanPublikasi

Koran

• PenyampaianMateriPaparanPublik2010

tata kelola perusahaangood corporate governance

17. ISX Correspondence

Quarterly Financial Report:

• FinancialReport1stQuarter2011

• Mid-yearFinancialReport2011andthepublicationof

newspapers

• FinancialReports3rdQuarter2011

Annual Report

• FinancialReport2010

• AnnualReport2010

Actual Use of Funds Report Public Offering:

• ReportofActualUseofFundsto1uptoDecember

2010

• ReportofActualUseofFundsto2uptoMarch2011

• ReportofActualUseofFundstothe3untilJune2011

• ReportofActualUseofFundsto4toSeptember2011

• ActualUseofFundsReportLastuptoDecember2011

Operational

• ReportofCompanyResourcesandReservesby

October 2011

AGMS and EGMS

• NoticeofAGMSandEGMS

• NoticeofAGMSandEGMSNoticeandPublicationof

Newspapers

• AnnouncementofAGMSandEGMSInvitation

Newspaper and Publications

• AnnouncementsofAGMSandEGMSresultsand

Publication of Newspapers

• SubmissionofPublicExposeMaterials2010

lap

ora

n ta

ta k

elol

a p

erus

aha

an

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 93

Informasi Material

• PenyampaikanKeterbukaanInformasiIXE2atas

Akuisisi dan Penjaminan Aset Material dan Publikasi

Koran

• PenyampaianMateriPress Release Rencana Akuisisi

Publikasi Koran

• PenyampaikanPenyelesaianAkuisisidan

Penandatanganan Pinjaman beserta Publikasi Koran

• Tanggapanataspertanyaan-pertanyaanBEIatas

Akuisisi dan Penjaminan Aset Material

Kepemilikan Saham

• PenyampaianPemberitahuanPerubahanKepemilikan

Saham oleh Pemegang Saham dengan Kepemilikan

5%

• PenyampaianLaporanKepemilikanSahamdengan

Kepemilikan di atas 5%

tata kelola perusahaangood corporate governance

Material Information

• DisclosureIXE2onAcquisitionandMaterialAssets

Collateralization and Publication of Newspapers

• SubmissionofAcquisitionPlanMaterialsand

Publication of Newspapers

• CompletionofAcquisitionandsigningofLoanand

Publication of Newspapers

• ontheIDXMaterialAcquisitionandMaterialAssets

Collateralization

Ownership

• SubmissionofNoticeofChangesinSharesOwnership

by Shareholders with 5% Ownership

• SubmissionofSharesOwnershipReportsformorethan

5% Ownership

corp

ora

te g

over

nanc

e re

por

t

94 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

tinjauan keuanganfinancial review

Penjualan bersih Perseroan di tahun 2011 meningkat 87% menjadi Rp6.084 miliar atau US$693 juta dengan laba usaha melonjak 181% ke Rp2.533 miliar atau US$289 juta di 2011.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 95

The Company’s net sales in 2011 rose 87% from last year to Rp6,084 billion

or US$693 million and operating income increased 181% to Rp2,533 billion or

US$ 289 million in 2011.

96 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

The Company’s financial position improved significantly in

line with the growth in operational activities. The Company’s

production capacity expansion enabled increases in the

Company’s actual total coal production and sales volume.

This in combination with a stronger year-on-year selling

price resulted in significant improvements to the Company’s

Financial Position in 2011.

Secara umum, perubahan yang signifikan pada posisi

keuangan Perseroan disebabkan oleh peningkatan hasil

usaha Perseroan seiring dengan peningkatan kapasitas

produksi. Peningkatan kapasitas produksi juga diikuti

dengan peningkatan volume produksi batubara dan volume

penjualan, yang juga dibarengi dengan peningkatan harga

jual batubara Perseroan di tahun 2011.

Volume PenjualanSales Volume

Volume ProduksiProduction Volume

1.652.655

3.007.325

2010 2011

3.258.225

1.946.925

volume penjualan dan produksi batubaracoal sales and production volume(dalam ton in ton)

Peningkatan kegiatan usaha ini diikuti dengan peningkatan

laba usaha dan laba bersih Perseroan, termasuk

kemampuan Perseroan untuk tetap dapat menjaga biaya

produksi yang optimal, walaupun Perseroan sedang dalam

tahap ekspansi.

penjualan dan EBITDAsales and EBITDA(dalam juta US$ in US$ million)

306

693

2010 2011

360

147 PenjualanSales

EBITDAEBITDA

pembahasan dan analisa manajemenmanagement discussion and analysis

tinj

aua

n ke

uang

an

The Company’s improved operating profit and net profit

was not only the result of increased in sales volumes and

stronger coal prices, but also the result of careful attention

to production costs in spite of aggressive expansion plans

in 2011.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 97

fina

ncia

l rev

iew

pembahasan dan analisa manajemenmanagement discussion and analysis

Laporan Pendapatan Komprehensif

Deskripsi

Dalam Miliar Rupiah

(kecuali disebutkan lain

dan data operasional)

In billion Rupiah

(except state otherwise and

operational data)

Dalam Juta US$

(kecuali disebutkan lain dan

data operasional)

In million US$

(except state otherwise and

operational data)

Descriptions

2010 2011 2010 2011Perubahan

Changes

Operasional Operational

VolumeProduksi(Ton) 1.946.925 3.258.225 1.946.925 3.258.225 67% ProductionVolume(MillionTon)

VolumePenjualan(Ton) 1.652.655 3.007.325 1.652.655 3.007.325 82% SalesVolume(MillionTon)

Harga Penjualan Rata-Rata (USD/Ton) 185 230 185 230 24% Average Selling Price (USD/Ton)

Keuangan Financial

Penjualan Bersih 2.753 6.084 303 693 129% Net Sales

Beban Pokok Pendapatan (1.421) (2.701) (156) (308) 97% Cost of Goods Sold

Laba Kotor 1.331 3.383 147 385 162% Gross Profit

Laba Usaha 940 2.533 103 289 181% Operating Income

EBITDA 1.320 3.157 145 360 148% EBITDA

EBITDA per Unit Penjualan (USD/Ton) 89 120 88 120 36% EBITDA per Sales Unit (USD/Ton)

Laba Bersih 349 1.828 38 213 447% Net Profit

Rasio Keuangan Financial Ratios

Marjin Laba Kotor (%) 48% 57% 48% 57% 19% Gross Profit Margin (%)

Marjin Laba Usaha (%) 34% 42% 34% 42% 24% Operating Income Margin (%)

Marjin EBITDA (%) 48% 52% 48% 52% 8% EBITDA Margin (%)

EBITDA terhadap Pinjaman Bersih (x) 4,62 5,81 4,62 5,81 26% EBITDA on Net Loans (x)

EBITDA terhadap Beban Keuangan 3,46 147,04 3,46 147,04 41.497% EBITDA on Financial Expenditure

Pengembalian terhadap Total Aset (%) 4% 12% 4% 12% 190% Return on Total Assets (%)

Pengembalian terhadap Total Ekuitas (%) 5% 22% 5% 22% 406% Return on Total Equity (%)

Note:

1. Kurs konversi IDR/USD Laba Rugi 2011 adalah berdasarkan kurs rata-rata selama 1

tahun 2011 yaitu Rp8.779/USD

2. Kurs konversi IDR/USD Laba Rugi 2010 adalah berdasarkan kurs rata-rata selama 1

tahun 2010 yaitu Rp9.085/USD

3. Pinjaman Bersih adalah pinjaman jangka pendek dan jangka panjang setelah

dikurangi dengan kas dan setara kas yang diperoleh dari pinjaman jangka pendek

berupa fasilitas pra-ekspor

Statements of Comprehensive Income

Notes:

1. The IDR/USD exchange rate for the 2011 Income Statement is based on the average

rate of IDR8,779/USD in 2011.

2. The IDR/USD exchange rate for the 2010 Income Statement is based on the average

rate of IDR9,085/USD in 2010.

3. Net Loans is calculated by adding short-and long-term loans less cash and cash

equivalents including pre-export facilities from short-term liabilities.

98 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

Penjualan BersihPenjualan Bersih Perseroan diperoleh dari penjualan

batubara hard coking coal oleh anak usaha Perseroan,

AKT. Seluruh penjualan tersebut dilakukan dalam mata

uang US$. Penjualan bersih Perseroan pada tahun 2011

meningkat 87% menjadi Rp6.084 miliar atau US$693

juta. Pertumbuhan penjualan bersih yang signifikan ini

disebabkan oleh:

• Peningkatanvolumepenjualansebesar82%dari

1.652.655 ton di tahun 2010 menjadi 3.007.325

ton di tahun 2011. Peningkatan volume penjualan

ini seiring dengan peningkatan volume produksi

Perseroan sebesar 67% dari 1.946.925 ton di tahun

2010 menjadi 3.258.225 ton di tahun 2011, didukung

dengan peningkatan kapasitas logistik Perseroan dan

penjadualan pengapalan yang lebih akurat.

Selain upaya pencapaian target volume penjualan,

Perseroan tetap menjaga diversifikasi dari pembeli-

pembeli produk batubara Perseroan.

69%China2010

5%Taiwan

5%Japan

3%Korea

6%India

1%Vietnam

11%Turkey

56%China

1%Indonesia

2011

10%Taiwan

9%Japan

7%India

2%Vietnam

10%Turkey

5%Europe

• Peningkatanhargajualrata-rata(ASP)yangdicapai

Perseroan meningkat 24% dari US$185 per ton di

tahun 2010 menjadi US$230 per ton di tahun 2011. Bila

melihat tren harga jual selama periode 2011, Perseroan

mencapai harga jual tertinggi di triwulan kedua, yaitu

mencapai US$300 per ton.

pembahasan dan analisa manajemenmanagement discussion and analysis

Net SalesThe Company’s net sales were entirely generated from

thehardcokingcoalsalesofitssubsidiary,AKT;which

conducts its transactions in US Dollars. The Company’s

net sales in 2011 rose 87% to Rp6,084 billion or US$693

million. The most significant growth came from:

• An82%increaseinsalesvolumefrom1,652,655

tons in 2010 to 3,007,325 tons in 2011. The increase

followed a 67% rise of production volume from

1,946,925 tons in 2010 to 3,258,225 tons in 2011,

which was also supported by the Company’s increased

logistics capacity and more accurate ship scheduling.

Aside from its efforts to increase sales volumes, the

Company also worked to maintain and further diversity

its mix of premium international customers.

• TheCompanyobtaineda24%increaseinaverage

selling price (ASP) in 2011, from US$185 per ton in year

2010 to US$230 per ton in year 2011. During 2011 the

Company achieved the highest selling price at US$300

per ton in the second quarter of the year.

tinj

aua

n ke

uang

an

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 99

pembahasan dan analisa manajemenmanagement discussion and analysis

Beban Pokok PenjualanBeban pokok penjualan Perseroan untuk tahun yang

berakhir 31 Desember 2011 meningkat 97% menjadi

Rp2.701 miliar atau US$308 juta, seiring dengan

peningkatan kapasitas produksi Perseroan. Peningkatan

beban pokok penjualan ini terjadi atas hampir seluruh

komponen beban pokok penjualan seiring dengan

peningkatan volume produksi dan penjualan yang dicapai

Perseroan di tahun 2011.

Namun, bila dilihat dari beban pokok penjualan per unit,

khususnya untuk biaya overburden dan pemrosesan

batubara (diluar royalty, beban penyusutan, beban

amortisasi dan beban pokok penjualan non kas lainnya),

peningkatan beban pokok penjualan kas per unit meningkat

yang terutama disebabkan oleh peningkatan harga

bahan bakar di sepanjang tahun 2011 serta peningkatan

penggunaan bahan bakar dan biaya produksi langsung

lainnya per unit produksi yang diakibatkan oleh proses

ekspansi kapasitas produksi Perseroan. Sepanjang tahun

2011, Perseroan melakukan ekspansi tahap per tahap untuk

mencapai target kapasitas produksi 5 juta ton di akhir 2011.

Dengan penggunaan sebagian besar dana bersih hasil IPO,

selama tahun 2011 Perseroan membeli alat-alat berat baru.

Sesuai dengan program ekspansi pada umumnya, utilisasi

dari penggunaan unit-unit baru tersebut masih belum

optimal. Hal ini mengakibatkan secara rata-rata efisiensi

dari penggunaan bahan bakar dan biaya produksi langsung

variable lainnya per unit masih belum optimal.

Walaupun beban pokok penjualan total dan per unit

meningkat, namun Perseroan tetap mampu mencapai

peningkatan marjin laba kotor dari 48% di tahun 2010

menjadi 57% di tahun 2011, atau meningkat 19%, sebagai

akibat dari peningkatan harga jual yang dicapai Perseroan

di tahun 2011, dan kemampuan Perseroan.

Laba UsahaLaba usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir

31 Desember 2011 meningkat 181% dari Rp939 miliar

atau US$103 juta di tahun 2010 menjadi Rp2.532 miliar

atau US$289 juta di tahun 2011. Peningkatan secara total

laba usaha ini seiring dengan peningkatan penjualan yang

dicapai Perseroan, baik dari sisi volume penjualan maupun

harga jual Perseroan, yang menyebabkan marjin laba kotor

dan marjin laba usaha yang lebih tinggi. Marjin laba operasi

meningkat dari 34% di tahun 2010 menjadi 42% di tahun

2011.

Cost of Goods SoldThe Company’s cost of goods sold (COGS) for the financial

year ended on 31 December 2011 increased 97% to

IDR2,701 billion or US$308 million, principally as a result of

the increase in production capacity and sales volumes.

The COGS per unit-particularly for overburden and

coal processing costs (excluding royalty, depreciation,

amortization, and other non-cash cost of goods sold)-

climbed and were mostly driven by the increasing fuel price

throughout 2011, increased fuel consumption and other

direct production costs as the result of the Company’s

expansion process. In 2011, the Company expanded its

production gradually to achieve the targeted production

capacity of 5 million tons by the end of the year. With

proceeds from its IPO, the Company procured new heavy

equipment, which gradually have come into utilization.

However the utilization of fuel and other direct production

costs remained inefficient due to planned production

increases not yet being fully realized.

In spite of slightly higher per-unit costs, the Company still

accomplished an excellent gross profit margin of 57% in

2011, increasing 19% from 48% in 2010, principally as a

result of higher selling prices.

Operating IncomeThe Company’s operating income for the financial year

ended on 31 December 2011 jumped 181% from Rp939

billion or US$103 million in 2010 to Rp2,532,627 million or

US$289 million in 2011. The jump of total operating income

was the result of both increases in sales volume and

selling price. This also resulted in stronger Gross Profit and

Operating Income margins. The operating income margin

grew from 34% in 2010 to 42% in 2011.

fina

ncia

l rev

iew

100 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

Dari sisi komponen biaya, biaya pengangkutan batubara

dan logistik per unit meningkat di tahun 2011. Peningkatan

biaya pengangkutan batubara dan logistik per unit ini

disebabkan penambahan kapasitas tongkang yang disewa

(fixed rate) di Sungai Barito. Selain itu, Perseroan juga terus

mengembangkan fasilitas ISP di sepanjang tahun 2011.

Peningkatan pengadaan kapasitas tongkang dan

penimbunan batubara di atas tongkang dilakukan dalam

upayamemastikantercapainyatargetpenjualanPerseroan;

Kami yakin bahwa biaya per unit yang saat ini memang

tinggi dikarenakan beberapa investasi yang dilakukan

nantinya terkompensasi dengan margin pendapatan

operasional yang lebih baik seiring dengan meningkatnya

volume produksi dan penjualan.

Komponen biaya lainnya, terkait dengan biaya pemasaran

dan komisi, yang merupakan komisi agen penjualan

Perseroan yang berbanding lurus dengan pergerakan

penjualan bersih.

EBITDATotal EBITDA Perseroan untuk tahun yang berakhir 31

Desember 2011 meningkat 148% dari Rp1.319 miliar

atau US$145 juta di tahun 2010 menjadi Rp3.157 miliar

atau US$360 juta di tahun 2011. EBITDA per unit sebesar

US$120 per ton di tahun 2011 menunjukkan peningkatan

26% dibandingkan dengan EBITDA per unit

sebesar US$88 per ton di tahun 2010.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, walaupun beban

pokok penjualan kas per unit mengalami peningkatan dan

biaya pengangkutan batubara dan logistik mengalami

peningkatan, dampak peningkatan ini dikompensasi dengan

meningkatnya harga jual sebesar dari US$185 per ton di

tahun 2010 menjadi US$230 per ton di tahun 2011.

In terms of costs, the cost per unit of coal for transportation

and logistics increased in 2011, which was in part the

result of additional capacity of rented barges (fixed rate) on

the Barito River. Furthermore, the Company’s ISP facility

remained in development during 2011. The addition of

barge capacity for coal stockpiling and transportation was

needed to ensure the accomplishment of the Company’s

salestarget;overtimewebelievethetemporaryhigher

per-unit costs resulting from these investments will be

compensated by higher operating-income margins as

production volume and sales grows.

Other cost components related to marketing and

commission costs for the Company’s sales agents were

proportional to the movement of net sales.

EBITDAThe Company’s EBITDA for the financial year ended on 31

December 2011 increased 148% from Rp1,319 billion or

US$145 million in 2010 to Rp3,157 billion or US$360 million

in 2011. EBITDA per unit showed a 26% increase from

US$88/ton in 2010 to US$120/ton in 2011.

Although cash COGS per unit rose US$4/ton, accompanied

by the cost of coal transportation and logistics that rose

US$4.5/ton, these cost increments were offset by the

increased average selling price from US$185/ton in 2010 to

US$230/ton in 2011.

pembahasan dan analisa manajemenmanagement discussion and analysis

tinj

aua

n ke

uang

an

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 101

Laporan Posisi Keuangan

Deskripsi

Dalam Miliar Rupiah

kecuali rasio

In Billion Rupiah except ratio

Dalam Juta US$ kecuali rasio

In US$ Million except ratioDescription

2010 2011 2010 2011Perubahan

Changes

Kas dan Setara Kas 2.080 4.627 231 510 121% Cash and Cash Equivalents

Total Aset Lancar 3.312 8.975 368 990 169% Total Current Assets

Aset Tetap 1.554 3.015 173 333 92% Fixed Assets

Total Aset Tidak Lancar 5.212 6.398 580 706 22% Total Non-Current Assets

Total Aset 8.524 15.374 948 1.695 79% Total Assets

Total Pinjaman Jangka Pendek - 3.171 - 350 N/A Total Short-Term Loans

Total Liabilitias Jangka Pendek 1.319 6.157 147 679 362% Total Short-term Liabilities

Total Pinjaman Jangka Panjang 286 544 32 60 88% Total Long-term Loans

Total Liabilitas Jangka Panjang 628 733 70 81 16% Total Long-term Liabilities

Total Liabilitas 1.946 6.890 216 760 252% Total Liabilities

Ekuitas 6.578 8.484 732 936 28% Equity

Rasio Pinjaman Bersih

terhadap Ekuitas0,04x 0,06x 0,04x 0,06x 50% Net Loans on Equity Ratio

EBITDA terhadap Pinjaman

Bersih4,62x 5,81x 4,62x 5,81x 26% EBITDA on Net Loans

Pengembalian terhadap Total

Aset4,09% 11,89% 4,09% 11,89% 191% Return on Total Assets

Pengembalian terhadap Total

Ekuitas5,30% 21,54% 5,30% 21,54% 306% Return on Total Equity

Statement of Financial Position

pembahasan dan analisa manajemenmanagement discussion and analysis

fina

ncia

l rev

iew

30%

27%

6%

6%

25%

7%

2010

28%

31%

4%

6%

26%

5%

2011

total biaya kas perseroanthe company’s total costs in cash

Biaya Penambangan dan Pemrosesan Batubara/Overburden removal and coal processing

Bahan Peledak/Explosives

Bahan Bakar/Fuel

Biaya Umum dan Administrasi/General and Administrative

Pengangkutan Batubara Darat/Coal hauling

Biaya Pengangkutan Laut dan Logistik/Barging and Logistic

102 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

Total AsetTotal Aset Perseroan meningkat 79% dari sebesar

Rp15.373 miliar atau US$1.696 juta di tahun 2011, yang

sebahagian besarnya disebabkan oleh peningkatan total

aset lancar Perseroan sebesar 169%, menjadi Rp8.975

miliarditahun2011;dimanapiutangusaha,kasdansetara

kas, dan persediaan, meningkat sebesar 22% menjadi

Rp 6.398 miliar di tahun 2011.

Kas dan Setara KasPeningkatan kegiatan operasional Perseroan juga

meningkatkan likuiditas Perseroan. Kas dan setara kas

Perseroan meningkat 122% menjadi Rp4.627 miliar atau

US$510 juta, dimana 80% dari kas dan setara kas ini

berdenominasi US$, sesuai dengan kegiatan usaha utama

Perseroan, dan disimpan dalam bentuk deposito berjangka

US$ dengan tingkat bunga antara 2% hingga 2,96%.

Sebagaimana perusahaan tambang pada umumnya,

karakteristik usaha Perseroan terkadang dipengaruhi oleh

kondisi cuaca. Oleh sebab itu, Perseroan perlu menjaga

tingkat likuiditas yang tinggi untuk memastikan bahwa

Perseroan tetap dapat melakukan seluruh kegiatan

usahanya secara berkesinambungan.

Piutang UsahaTotal aset lancar Perseroan terutama akun-akun piutang

usaha dan persediaan meningkat seiring dengan

peningkatan kegiatan operasional yang cukup signifikan

sebagai dampak dari ekspansi kapasitas produksi, volume

produksi, volume penjualan dan harga jual rata-rata

Perseroan.

Dari sisi Piutang, Perseroan melakukan penjualan kepada

pembeli-pembeli yang memiliki reputasi yang kuat di pasar

batubara hard coking coal, seperti Dragon Steel, China

Steel, Nisshin Steel Co., Tata Steel Limited, JFE Steel

Corporation, dan Noble Resources International Pte. Ltd.

Total AssetsThe Company’s Total Assets increased 79% from Rp15,373

billion or US$1,696 million in 2011, which mostly came from

a 169% increase of the Company’s total current assets to

Rp8,975billionin2011;asaccountsreceivable,cash&

cash equivalents, and inventories rose by 22% year on year

to Rp6,398 billion in 2011.

Cash and Cash EquivalentsCash and cash equivalents increased 122% from Rp4,627

billion or US$510 million, 80% of which are US Dollar

denominated in accord with the Company’s main business

activities. US Dollar time deposits earned interest rates

ranging from 2% to 2.96%.

Similar to most mining companies, the Company’s business

is characterized by occasional disturbance from weather

conditions. Hence, the Company needs to sufficient

liquidity to ensure business continuity.

Accounts ReceivableThe increase of total current assets, particularly on

Accounts Receivable and Inventories, was directly related

to a significant increase of the Company’s operations as

its production capacity, sales volume, and average selling

price all rose.

The Company’s credit risk on accounts receivable is

significantly mitigated by the high quality of buyers,

including companies such as Dragon Steel, China Steel,

Nisshin Steel Co., Tata Steel Limited, JFE Steel Corporation,

and Noble Resources International Pte. Ltd.

pembahasan dan analisa manajemenmanagement discussion and analysis

tinj

aua

n ke

uang

an

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 103

Seluruh piutang usaha Perseroan adalah piutang yang

timbul dari hasil penjualan ekspor batubara oleh anak

perusahaan Perseroan, AKT, kepada pembeli-pembeli

internasional, sehingga seluruh piutang usaha ini

berdenominasi US$.

PersediaanPersediaan Perseroan meningkat 60% menjadi Rp716

miliar di akhir tahun 2011. Peningkatan tidak saja

dilakukan pada persediaan batubara tetapi juga pada

persediaan bahan bakar, suku cadang, material dan bahan

peledak. Persediaan yang cukup sangat diperlukan guna

memastikan kesinambungan kegiatan usaha.

Aset TetapDilihat dari total aset tidak lancar, Perseroan mencapai

peningkatan 22% menjari Rp6.398 miliar atau US$706 juta,

yang sebahagian besar disebabkan oleh peningkatan aset

tetap Perseroan sebesar 92% menjadi Rp3.015 miliar atau

US$333 juta. Peningkatan aset tetap ini adalah bagian dari

realisasi penggunaan dana bersih hasil IPO untuk membeli

alat-alat berat dan pengadaan infrastruktur untuk mencapai

kapasitas produksi 5 juta ton per tahun di akhir 2011.

Seluruh investasi pembelian alat berat yang dilakukan

Perseroan mencakup alat-alat berat baru dengan merek

berkualitas. Selain penambahan armada alat berat,

Perseroan juga membangun sarana infrastruktur seperti

mine camp dengan kapasitas hingga 2.500 karyawan,

crusher dengan kapasitas 850 tph, 7 unit tangki bahan

bakar dengan masing-masing berkapasitas 3.000 kilo

liter, penambahan kapasitas jalan, penambahan kapasitas

penimbunan batubara, dan sarana infrastruktur lainnya.

Aset Keuangan yang Tersedia untuk DijualWalaupun aset tetap meningkat sebesar 92%, namun

Perseroan melepas seluruh aset keuangan yang tersedia

untuk dijual. Termasuk di sini adalah obligasi berdenominasi

Rupiah yang diterbitkan oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk,

dan AKT. Perseroan menjual aset-aset tersebut pada bulan

November 2011 dengan harga Rp3 miliar.

The entire Accounts Receivable of the Company are

generated from the exported coals of its subsidiary, AKT,

toitsinternationalbuyers;hence,thesereceivableswere

entirely in US Dollars.

InventoriesThe Company’s Inventories rose 60% to Rp716 billion by

the end of 2011. The rise in inventory not only comprised

coal inventory but also fuel, spare parts, material, and

explosives. Adequate inventories are required to protect

operations during the rainy season.

Fixed AssetsThe Company increased its total non-current assets by

22% to Rp6,398 billion or US$706 million, which mostly

came from a 92% increase of fixed assets amounting

to Rp3,015 billion or US$333 million. This fixed asset

increment came from the utilization of IPO funds to procure

heavy equipment and infrastructure in order to achieve

targeted production capacity of 5 million tons in 2011.

The investment on heavy equipment was entirely spent on

new equipment from quality manufacturers. The Company

also built production site infrastructures and facilities, such

as a mine camp with capacity to house 2,500 employees,

a crusher with 850 tph capacity, 7 fuel tanks with 3,000

kiloliter capacity each, roadways, coal stockpiling capacity,

and other equipment.

Financial Assets Available for SaleAlthough fixed assets jumped 92%, the Company’s

financial assets available for sale declined to zero. These

assets included the Company’s Rupiah-denominated bonds

from PT Bank CIMB Niaga Tbk and similar bonds from AKT.

The Company sold these assets in November 2011 at a

premium of Rp3 billion.

pembahasan dan analisa manajemenmanagement discussion and analysis

fina

ncia

l rev

iew

104 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

LiabilitasTotal liabilitas Perseroan meningkat 252% menjadi

Rp6.889 miliar atau US$760 juta terutama disebabkan

oleh peningkatan total liabilitas jangka pendek sebesar

362%, yang disebabkan oleh peningkatan hutang usaha

dan beban yang masih harus dibayar sebagai bagian dari

peningkatan aktivitas usaha Perseroan, dan juga adanya

pinjaman jangka pendek.

Utang Usaha, Beban yang Masih Harus Dibayar dan Hutang Pajak PenghasilanPeningkatan utang usaha, beban yang masih harus dibayar,

dan utang pajak penghasilan, seiring dengan peningkatan

kinerja usaha Perusahaan, khususnya peningkatan aktivitas

produksi (meningkatkan Utang kepada pemasok), sisa Utang

untuk pembayaran atas peralatan alat berat yang dibeli,

peningkatan penjualan (meningkatnya Utang kepada pemilik

tongkang dan penimbunan batubara), serta adanya hutang

yang timbul atas jasa profesional yang digunakan dalam

proses rencana akuisisi Perseroan di penghujung 2011.

Utang usaha Perseroan meningkat 157% menjadi Rp821

miliar di akhir 2011 sebagian besar adalah hutang kepada

pemasok bahan bakar, hutang kepada pemilik tongkang dan

sisa hutang kepada pemasok alat-alat berat yang dibeli. Dari

komposisi umur hutang, 60% dari utang usaha ini adalah

utang lancar dengan umur dibawah 30 hari dan 19% adalah

utang usaha berumur antara 30 hingga 90 hari.

Beban yang masih harus dibayar meningkat sebesar 146%

menjari Rp1.056 miliar atau US$116 juta, yang sebagian

besar adalah hutang royalti kepada Pemerintah dan

pengadaan bahan bakar. Peningkatan hutang royalti ini

adalah disebabkan peningkatan harga dan volume penjualan.

Utang pajak penghasilan meningkat sebesar 186% menjadi

Rp557 miliar, seiring dengan peningkatan hasil usaha

Perseroan khususnya laba usaha.

PinjamanPinjaman Perseroan per 31 Desember 2011 sebesar

Rp3.714 miliar atau US$410 juta yang terdiri dari pinjaman

jangka pendek sebesar Rp3.171 miliar atau US$350

juta dan pinjaman jangka panjang sebesar Rp543 miliar

atau US$60 juta. Total Pinjaman Perseroan mengalami

peningkatan cukup signifikan jika dibandingkan dengan

total pinjaman per 31 Desember 2010.

LiabilitiesThe Company’s total liabilities rose 252% to Rp6,889 billion

or US$760 million, particularly due to a 362% increment of

total short-term liabilities which were driven by accounts

payable and deferred expenses that increased due to higher

business activities.

Accounts Payable, Deferred Expenses, and Tax Income PayableAs the Company expanded its business performance, its

accounts payable, deferred expenses, and tax income

payable rose accordingly, particularly in relation to

production activities (increasing accounts payable to

suppliers), capital expenditures (the remaining liabilities

from heavy equipment procurement), sales increases

(leveraging accounts payable to barge rentals), and

payables generated from professional services during the

2011 acquisition process.

The Company’s accounts payable rose 157% to IDR821

billion in 2011 and mostly consisted of liabilities to fuel

vendors, barge owners, and remaining payments to heavy

equipment suppliers. 60% of liabilities had maturities of

under 30-days and 19% had maturities ranging from 30 to

90 days.

Deferred expenses jumped 146% to Rp1,056 billion or

US$116 million, mostly contributed by royalty liabilities to

the Government and fuel procurement. The increase of

royalties reflected increases in sales.

Tax income payable increased 186% to Rp557 billion as a

result of higher operating income.

LoansThe Company’s total loans as of 31 December 2011 stood

at Rp3,714 billion or US$410 million, comprising short-term

loans of Rp3,171 billion or US$350 million and long-term

loans of Rp543 billion or US$60 million.

pembahasan dan analisa manajemenmanagement discussion and analysis

tinj

aua

n ke

uang

an

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 105

Deskripsi dari pinjaman Perseroan dapat dilihat pada bagan

dibawah ini:

Kreditur Creditors Debitur

Debtors

Jumlah Terhutang

Loan Amount

Jatuh Tempo

Due Date

Suku Bunga

Interest Rates

Cicilan Pembayaran

Installments

Sewa Pembiayaan Leases

PT Surya Artha Nusantara Finance BMS USD 736.409 atau

Rp6,678 miliar

20 Mei 2013 dan 30

Agustus 2012

4,97% dan

5,09%

2012 : US$510.571

2013 : US$283.958

PT Buana Finance BMS USD 343.895 atau

Rp3,118 miliar

20 Agustus 2012 10,53% 2012 : US$343.897

PT Indomobil Finance AKT USD 738.725 atau

Rp6,698 miliar

20 September 2013 4,28% 2012 : US$455.783

2013 : US$282.942

PT Austindo Nusantara Jaya Finance AKT dan

BMS

USD 37.498.125 atau

Rp341,321 miliar

13 Juni 2014 LIBOR + marjin 2012 : US$28.330.023

2013 : US$12.964.265

2014 : US$6.326.744

Hutang Jangka Panjang Long-term Loans

PT Bank CIMB Niaga Tbk BMS USD 20.500.000 atau

Rp185,894 miliar

23 November 2013 LIBOR + marjin 2012 : US$10.100.000

2013 : US$10.400.000

Pre-ekspor Pre-export

First Gulf Bank AKT USD 350.000.000 atau

Rp3.171 miliar

14 Juni 2012 LIBOR + marjin Revolving 3 bulanan

Pinjaman Jangka PendekPeningkatan liabilitas jangka pendek Perseroan juga

diakibatkan oleh timbulnya pinjaman jangka pendek di

tahun 2011, yang merupakan fasilitas pra-ekspor yang

diperoleh anak perusahaan Perseroan, AKT, senilai US$350

juta pada tanggal 14 Desember 2011 dari First Gulf Bank

dengan tenor 3 bulanan dan tingkat bunga 2,75% diatas

LIBOR. Perusahaan menjaminkan piutang dan kontrak

penjualannya dengan Noble Resources Limited Pte Ltd

sebagai jaminan atas fasilitas pra-ekspor ini.

Pinjaman Jangka PanjangPinjaman Jangka Panjang Perseroan meningkat 88%

menjadi Rp543 miliar atau US$60 juta yang disebabkan

oleh adanya peroleh fasilitas pembelian dan sewa guna

usaha (sale and lease back) dari Austindo Nusantara Jaya

Finance sebesar US$50 juta dengan tingkat bunga 3%

ditambah LIBOR dengan tenor 3 tahun yang berakhir pada

Juni 2014.

The total loans of the Company are described below:

pembahasan dan analisa manajemenmanagement discussion and analysis

fina

ncia

l rev

iew

Short-term LoansThe Company’s short-term liabilities include a US$350

million short-term pre-export facility with quarterly terms

and a rate of 2.75% above LIBOR, signed on 14 December

2011 between AKT and First Gulf Bank. The Company

collateralized the accounts receivables and sales derived

from its contract with Noble Resources Limited Pte. Ltd.

Long-term LoansThe Company’s Long-term Loans rose 88% to Rp543 billion

or US$60 million as the Company received a sale and lease

back facility from Austindo Nusantara Jaya with 3%+LIBOR

interest and repayment due in June 2014.

106 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

Peningkatan Pinjaman yang tercatat per 31 Desember

2011 ini juga diikuti dengan peningkatan sebesar 50%

pada Rasio Pinjaman Bersih terhadap Ekuitas di tahun

2011 menjadi 0,06x. Begitu pula, rasio EBITDA terhadap

Pinjaman bersih meningkat 26% menjadi 5,81%.

Perlu diperhatikan bahwa Perseroan menambah jumlah

hutang secara signifikan di bulan Januari 2012 untuk

mendanai akuisisi Bumi Plc. Hutang ini dibukukan pada

bulan Januari 2012, sehingga tidak termasuk dalam laporan

keuangan Tahun 2011.

Arus Kas dari Kegiatan OperasiSejalan dengan meningkatnya kegiatan usaha Perseroan

pada tahun 2011, arus kas dari kegiatan operasional naik

949% menjadi Rp1, 007 miliar seiring dengan menguatnya

arus kas.

Pembayaran bunga Perseroan menurun diakibatkan

oleh telah dibayarkannya seluruh pinjaman Perseroan di

akhir 2010 dari realisasi penggunaan dana hasil IPO, dan

beberapa pinjaman yang terutang per 31 Desember 2011,

terjadi di pertengahan 2011 dan akhir 2011.

Arus Kas dari Kegiatan InvestasiPada tahun 2011, arus kas yang digunakan untuk aktivitas

investasi meningkat 18% menjadi Rp1,407 miliar. Tujuan

Perseroan untuk mencapai kapasitas produksi sebesar 5

juta ton pada tahun 2011 tercapai berkat pengadaan alat

berat yang lebih memadai. Pengadaan alat-alat besar ini

diharapkan akan membantu Perseroan menekan biaya

produksi per unit dalam jangka panjang. Sebagian besar

belanja modal ini dibiayai dari kas yang masuk melalui IPO

yang dilakukan oleh Perseroan.

The loan increment as of 31 December 2011 was also

accompanied by a 50% hike of Net Loan on Equity Ratio

to 0.06 times. Similarly, the ratio of EBITDA on Net Loans

increased 26% to 5.81%.

Note that the company significantly added debt to its

balance sheet in January 2012 to fund the acquisition of

Bumi Plc. As this debt was only added in January 2012, it is

not included in the enclosed Year 2011 financial accounts.

Cash Flow from Operational ActivitiesIn alignment with the increase of the Company’s business

activities in 2011, its cash flow from operational activities

rose 949% to Rp1,007 billion due to stronger cash flow.

The Company’s interest payments declined following the

full repayments of all liabilities in late 2010 using IPO funds.

Loans appearing in the December 30, 2011 balance sheet

were mostly assumed in mid to late 2011 and therefore

interest payment since 2011 were low

Cash Flow from Investment ActivitiesIn 2011, the cash flow used for investment activities

climbed 18% to IDR1,407 billion. The Company’s objective

to accomplish 5 million tons of production capacity in 2011

was achieved by procuring larger heavy equipment. This

larger heavy equipment will also help fulfill the Company’s

objective to improve production costs per unit in the long

run. Most of the cash flow for these capital expenditures

were financed with the Company’s IPO proceeds.

pembahasan dan analisa manajemenmanagement discussion and analysis

tinj

aua

n ke

uang

an

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 107

Bagian dari aktivitas investasi adalah juga penerimaan

hasil dari penjualan aset tetap, yang adalah bagian dari

fasilitas pembelian dan sewa guna usaha (sale and lease

back) yang pada akhirnya menambah arus kas dari aktivitas

pendanaan.

Arus Kas Bersih Aktivitas PendanaanKas bersih yang diperoleh untuk kegiatan pembiayaan pada

tahun 2011 adalah sebesar Rp2.963 miliar yang diperoleh

dari pendanaan yang diterima dari pinjaman sewa guna

usaha (sale and lease back) dan juga pinjaman jangka

pendek fasilitas pre-ekspor FGB, yang dikompensasi

dengan pembayaran sebagian dari hutang sewa

pembiayaan yang diperoleh di tahun 2010.

On the opposite side of investment activities was earnings

from fixed assets sales as a part of the sale and lease back

facility, which then augmented cash flow from financial

activities.

Net Cash Flow of Financial ActivitiesNet cash flow from financial activities reached IDR2,963

billion in 2011, generated by the sale and lease back facility

and short-term pre-export facility, compensated by the

repayments of leases obtained in 2010.

pembahasan dan analisa manajemenmanagement discussion and analysis

fina

ncia

l rev

iew

108 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

Pernyataan Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2011Responsibility for 2011 Annual Report

Syamsir SiregarKomisaris Utama

President Commissioner

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of Directors

Silvanus Yulian WenasKomisaris

Commissioner

Moch DjatmikoKomisaris

Commissioner

Soesanto LoekmanKomisaris Independen

Independent Commissioner

Mangantar S. MarpaungKomisaris Independen

Independent Commissioner

Anton B.S. HudyanaKomisaris Independen

Independent Commissioner

Samin TanDirektur Utama

President Director(sampai dengan 29 Desember 2011

up to 29th December 2011)(mulai dari 30 Desember 2011

start from 30th December 2011)

(sampai dengan 29 Desember 2011up to 29th December 2011)

Alexander RamlieDirektur Utama

President Director

Scott MerrilleesDirektur Hubungan Investor dan Keuangan

PerusahaanInvestor Relations and

Corporate Finance Director

David Alister TonkinDirektur Operasi

Operations Director

Maxwell ArmandDirektur Umum

General Affairs Director

Eva Novita TariganDirektur Keuangan

Finance Director

Kenneth Raymond AllanDirektur PemasaranMarketing Director

Geroad Panji Alamsyah JusufDirektur Tidak Terafiliasi

Unaffiliated Director

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 109

laporan keuangan konsolidasi

consolidated financial report

110 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 111

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK.DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DESEMBER 2011 DAN 2010/31 DECEMBER 2011 AND 2010

112 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 113

114 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 1 Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements

LAPORAN POSISI KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali nilai nominal dan data saham)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIALPOSITION

AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

except for par value and share data)

Catatan/Notes 2011 2010

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 2d, 4 4,627,089 2,080,083 Cash and cash equivalentsKas di bank yang dibatasi

penggunaannya 2d 2,083 2,035 Restricted cash in banksTrade receivables -

Piutang usaha - pihak ketiga 2f, 6 3,264,770 437,269 third partiesUang muka dan pembayaran

dimuka Advances and prepayments- Pihak berelasi 2l,7, 26g 12,997 - Related party -- Pihak ketiga 7 351,792 365,637 Third parties -

Persediaan 2g, 8 716,690 426,988 Inventories

Jumlah aset lancar 8,975,421 3,312,012 Total current assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETSAmounts due from

Piutang dari pihak berelasi 2l, 26a - 73,604 related partiesPinjaman kepada pihak berelasi 2l, 26b 15,177 90,243 Loans to related partiesAset keuangan yang tersedia Available-for-sale

untuk dijual 2e, 5 - 150,000 financial assetsUang jaminan 32,793 63,240 Refundable depositsPajak dibayar dimuka 2r, 20a 347,215 241,194 Prepaid taxesAset pajak tangguhan 2r, 20d 61,742 41,357 Deferred tax assetsAset tetap, setelah dikurangi Fixed assets, net of

akumulasi penyusutan accumulatedsejumlah Rp 914.443 depreciation of Rp 914,443(2010: Rp 441.306) 2h, 10 3,015,177 1,554,180 (2010: Rp 441,306)

Biaya eksplorasi dan Deferred explorationpengembangan yang and developmentditangguhkan, setelah dikurangi expenditure, net ofakumulasi amortisasi sejumlah accumulated amortisation ofRp 78.765 (2010: Rp 43.684) 2i, 9 1,058,209 1,075,522 Rp 78,765 (2010: Rp 43,684)

Properti pertambangan, setelah Mining properties, net ofdikurangi akumulasi amortisasi accumulated amortisationsejumlah Rp 122.699 of Rp 122,699(2010: Rp 68.166) 2b, 11 1,513,291 1,567,824 (2010: Rp 68,166)

Goodwill 2b, 2j, 12 354,784 354,784 Goodwill

Jumlah aset tidak lancar 6,398,388 5,211,948 Total non-current assets

JUMLAH ASET 15,373,809 8,523,960 TOTAL ASSETS

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 115

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 2 Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements

LAPORAN POSISI KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali nilai nominal dan data saham)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIALPOSITION

AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

except for par value and share data)

Catatan/Notes 2011 2010

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESPinjaman jangka pendek 18b 3,171,155 - Short-term loansUtang usaha - pihak ketiga 2x, 16 821,072 320,010 Trade payables - third partiesBeban yang masih harus dibayar 2o, 17 1,056,198 430,164 Accrued expensesUtang pajak penghasilan 2r, 20b 557,891 195,382 Income taxes payableUtang pajak lainnya 2r, 20b 278,392 301,254 Other taxes payableKewajiban jangka panjang yang akan Current maturity of long-term

jatuh tempo dalam satu tahun: borrowings:- Utang sewa pembiayaan 2p, 19 181,017 27,817 Finance lease payables -- Pinjaman 2k, 18a 91,587 44,056 Borrowings -

Jumlah liabilitas jangka pendek 6,157,312 1,318,683 Total current liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIESPinjaman dari pihak berelasi 2l, 26c 1,404 6,062 Loans from related partiesLiabilitas pajak tangguhan 2r, 20e 415,977 394,375 Deferred tax liabilitiesKewajiban jangka panjang setelah

dikurangi bagian yang akan jatuh Long-term borrowingstempo dalam satu tahun: net of current portion:- Utang sewa pembiayaan 2p, 19 176,798 33,413 Finance lease payables -- Pinjaman 2k, 18a 94,307 180,719 Borrowings -

Penyisihan reklamasi dan penutupan Provision for reclamationtambang 2q 26,231 5,502 and mine closure

Penyisihan imbalan karyawan 2s 17,796 7,445 Provision for employee benefits

Jumlah liabilitas jangka panjang 732,513 627,516 Total non-current liabilities

JUMLAH LIABILITAS 6,889,825 1,946,199 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITYEkuitas yang diatribusikan Equity attributable to owners

kepada pemilik entitas induk of the parentModal saham - modal dasar

53.080.000.000 lembar saham, Share capital - authorisedditempatkan dan disetor penuh 53,080,000,000 shares17.693.000.000 lembar saham issued and fully paiddengan nilai nominal per saham 17,693,000,000 sharesRp 100 2y, 13 1,769,300 1,769,300 at par value of Rp 100

Premi saham 2y, 14 4,644,646 4,644,646 Share premiumSelisih kurs atas Exchange difference in

penambahan modal disetor (3,450) (3,450) additional paid in capitalExchange difference from

Selisih kurs dari penjabaran financial statementlaporan keuangan 2b 81,175 2,573 translation

Laba ditahan Retained earning- Dicadangkan 15 70,000 - Appropriated -- Tidak dicadangkan 1,922,274 164,680 Unappropriated -

8,483,945 6,577,749

Kepentingan non-pengendali 2b 39 12 Non-controlling interest

Jumlah ekuitas 8,483,984 6,577,761 Total equity

JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES ANDEKUITAS 15,373,809 8,523,960 EQUITY

116 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 3 Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements

LAPORAN PENDAPATAN KOMPREHENSIFKONSOLIDASIANUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali laba bersih per saham dasar)

CONSOLIDATED STATEMENTS OFCOMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,except basic earnings per share)

Catatan/Notes 2011 2010

Penjualan bersih 2o, 21 6,084,311 2,751,793 Net sales

Beban pokok penjualan 2o, 22 (2,701,160) (1,421,223) Cost of goods sold

Laba kotor 3,383,151 1,330,570 Gross profit

Beban operasi Operating expensesPenjualan dan pemasaran 2o, 23 (734,298) (325,252) Selling and marketingUmum dan administrasi 2o, 24 (116,226) (58,393) General and administrativeEksplorasi - (7,248) Exploration

Jumlah beban operasi (850,524) (390,893) Total operating expenses

Laba operasi 2,532,627 939,677 Operating profit

Pendapatan/(beban) lain-lain Other income/(expenses)Pendapatan keuangan 87,643 34,597 Finance incomeBeban keuangan (21,472) (381,180) Finance costsKeuntungan selisih kurs, bersih 2c 22,973 14,075 Gain on foreign exchange, netBeban lain-lain, bersih 2o, 25 (47,224) (84,774) Other expenses, net

Jumlah pendapatan/(beban) lain-lain 41,920 (417,282) Total other income/(expenses)

Laba sebelum pajak penghasilan 2,574,547 522,395 Profit before income tax

Beban pajak penghasilan 2r, 20c (746,926) (173,536) Income tax expense

Laba bersih tahun berjalan 1,827,621 348,859 Net income for the year

Pendapatan komprehensif lain: Other comprehensive income:Selisih kurs karena penjabaran Exhange difference due to

laporan keuangan 78,602 (7,332) financial statement translation

Jumlah pendapatan komprehensif Total comprehensive incometahun berjalan 1,906,223 341,527 for the year

Laba bersih yang Net incomediatribusikan kepada: attributable to:Pemilik entitas induk 1,827,594 348,847 Owners of parentKepentingan non-pengendali 27 12 Non-controlling interest

1,827,621 348,859

Jumlah pendapatan komprehensif Total comprehensive incomeyang diatribusikan kepada: attributable toPemilik entitas induk 1,906,196 341,515 Owner of the parentsKepentingan non-pengendali 27 12 Non-controlling interest

1,906,223 341,527

Laba bersih per saham dasar 2u, 27 103 61 Basic earnings per share

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 117

PTB

OR

NEO

LUM

BU

NG

ENER

GI&

MET

ALTB

K.D

AN

ENTI

TAS

AN

AK

/AN

DSU

BSI

DIA

RIE

S

Lam

pira

n4

Sche

dule

Cat

atan

atas

lapo

ran

keua

ngan

kons

olid

asia

nm

erup

akan

bagi

anya

ngtid

akte

rpis

ahka

nda

rila

pora

nke

uang

anko

nsol

idas

ian

The

acco

mpa

nyin

gno

tes

form

anin

tegr

alpa

rtof

thes

eco

nsol

idat

edfin

anci

alst

atem

ents

LAPO

RAN

PER

UB

AHAN

EKU

ITAS

KO

NSO

LID

ASIA

NU

NTU

KTA

HU

N-T

AHU

NYA

NG

BER

AKH

IR31

DES

EMB

ER20

11D

AN20

10(D

inya

taka

nda

lam

juta

anR

upia

h)

CO

NSO

LID

ATE

DST

ATE

MEN

TSO

FC

HA

NG

ESIN

EQU

ITY

FOR

THE

YEA

RS

END

ED31

DEC

EMB

ER20

11A

ND

2010

(Exp

ress

edin

milli

ons

ofR

upia

h)Ya

ngda

patd

idis

trib

usik

anke

pada

pem

ilik

entit

asin

duk/

Attr

ibut

able

toow

ners

ofth

epa

rent

s

Selis

ihSe

lisih

kurs

kurs

atas

atas

penj

abar

anpe

nam

baha

nla

pora

nm

odal

dise

tor

keua

ngan

/La

badi

taha

n/sa

ham

/Ex

chan

ge(a

kum

ulas

iker

ugia

n)/

Kep

entin

gan

Exch

ange

diffe

renc

eR

etai

ned

earn

ings

/no

n-

Mod

alPr

emi

diffe

renc

efr

om(a

ccum

ulat

edlo

sses

)pe

ngen

dali/

saha

m/

saha

m/

infin

anci

alTi

dak

Non

-C

atat

an/

Shar

eSh

are

addi

tiona

lst

atem

ents

Dic

adan

gkan

/di

cada

ngka

n/co

ntro

lling

Jum

lah/

Not

esca

pita

lpr

emiu

mpa

idin

capi

tal

tran

slat

ion

App

ropr

iate

dU

napp

ropr

iate

din

tere

stTo

tal

Sald

o1

Janu

ari2

010

127,

000

98,0

00-

9,90

5-

(184

,167

)-

50,7

38B

alan

ceat

1Ja

nuar

y20

10

Pen

erbi

tan

saha

mba

ru2y

,13

1,64

2,30

0-

--

--

-1,

642,

300

Issu

ance

ofne

wsh

ares

Pre

mis

aham

2y,1

4-

4,54

6,64

6(3

,450

)-

--

-4,

543,

196

Sha

repr

emiu

m

Pen

dapa

tan

kom

preh

ensi

f:C

ompr

ehen

sive

inco

me:

Laba

bers

ihta

hun

berja

lan

--

--

-34

8,84

712

348,

859

Net

inco

me

fort

heye

arS

elis

ihku

rsat

asE

xcha

nge

diffe

renc

epe

njab

aran

lapo

ran

from

finan

cial

stat

emen

tske

uang

an-

--

(7,3

32)

--

-(7

,332

)tra

nsla

tion

Jum

lah

pend

apat

anTo

talc

ompr

ehen

sive

kom

preh

ensi

f-

--

(7,3

32)

-34

8,84

712

341,

527

inco

me

Sald

o31

Des

embe

r201

01,

769,

300

4,64

4,64

6(3

,450

)2,

573

-16

4,68

012

6,57

7,76

1B

alan

ceat

31D

ecem

ber2

010

App

ropr

iatio

nof

Pen

cada

ngan

laba

dita

han

15-

--

-70

,000

(70,

000)

--

reta

ined

earn

ings

Pen

dapa

tan

kom

preh

ensi

f:C

ompr

ehen

sive

inco

me:

Laba

bers

ihta

hun

berja

lan

--

--

-1,

827,

594

271,

827,

621

Net

inco

me

fort

heye

arSe

lisih

kurs

atas

Exc

hang

edi

ffere

nce

penj

abar

anla

pora

nfro

mfin

anci

alst

atem

ent

keua

ngan

--

-78

,602

--

-78

,602

trans

latio

nJu

mla

hpe

ndap

atan

Tota

lcom

preh

ensi

veko

mpr

ehen

sif

--

-78

,602

-1,

827,

594

271,

906,

223

inco

me

Sald

o31

Des

embe

r201

11,

769,

300

4,64

4,64

6(3

,450

)81

,175

70,0

001,

922,

274

398,

483,

984

Bal

ance

at31

Dec

embe

r201

1

118 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5 Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah)

2011 2010Cash flows from

Arus kas dari aktivitas operasi operating activitiesPenerimaan dari pelanggan 3,256,811 2,331,623 Receipts from customersPembayaran kepada pemasok (1,588,969) (1,581,713) Payments to suppliersPembayaran pajak penghasilan (384,162) (52,039) Payments for corporate income taxPembayaran kepada karyawan (145,750) (77,595) Payments to employeesPembayaran royalti (241,253) (253,771) Royalty paymentsPembayaran bunga (21,042) (298,890) Interest paymentsPenerimaan lain-lain 87,643 33,465 Other receiptsPembayaran lain-lain 44,293 (207,253) Other payments

Arus kas bersih yang diperoleh dari/ Net cash provided from/( used(digunakan untuk) aktivitas operasi 1,007,571 (106,173) in) operating activities

Arus kas dari aktivitas investasi Cash flows from investing activitiesHasil penjualan/(pembelian) Proceed from sale/(acquisition) of

aset keuangan available for saletersedia untuk dijual 152,869 (150,000) financial assets

Pembelian aset tetap (1,959,654) (1,047,384) Payments for fixed assetsHasil dari penjualan aset tetap 450,251 - Proceeds from sale of fixed assetsPembayaran untuk biaya eksplorasi dan Payments for deferred exploration

pengembangan yang ditangguhkan (51,440) - and development expenditures

Arus kas bersih yang digunakan Net cash useduntuk aktivitas investasi (1,407,974) (1,197,384) in investing activities

Arus kas dari aktivitas pendanaan Cash flows from financing activitiesPembayaran pinjaman (44,056) (1,254,798) Repayments of borrowingsPenerimaan/(pembayaran) Proceed/(repayment)

pinjaman jangka pendek 3,171,155 (15,124) of short-term loansPembayaran pinjaman pihak ketiga - (502,125) Repayments of third party loansPenambahan modal saham - 4,988,946 Additional share capitalPembayaran utang sewa pembiayaan (164,843) (18,586) Payments for leasesPembayaran pinjaman kepada pihak

berelasi - (897,639) Repayment of related party loansPenerimaan dari pinjaman kepada

pihak berelasi 1,200 1,082,042 Proceeds from related party loans

Arus kas bersih yang diperoleh dari Net cash provided by financingaktivitas pendanaan 2,963,456 3,382,716 activities

Kenaikan bersih kas dan Net increase in cash andsetara kas 2,563,053 2,079,159 cash equivalents

Pengaruh perubahan kurs mata Effect of foreign exchangeuang asing (16,047) (7,248) rate changes

Cash and cash equivalents atKas dan setara kas pada awal tahun 2,080,083 8,172 the beginning of the year

Cash and cash equivalents atKas dan setara kas pada akhir tahun 4,627,089 2,080,083 the end of the year

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 119

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 6 Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2011 and 2010(Expressed in millions of Rupiah)

2011 2010

Aktivitas yang tidak mempengaruhi Non-cash transactions:arus kas:

Pembelian aset tetap melalui sewa Acquisition of fixedpembiayaan 450,251 51,081 assets through finance leases

Penghapusan uang muka yang Write-off of advances chargeddibebankan ke laporan pendapatan to consolidated statements ofkomprehensif konsolidasian - 7,882 comprehensive income

Beban keuangan yang dikapitalisasi ke Finance costs capitalised intopinjaman dari pihak berelasi 204 10,331 loans from related parties

Increase in shareKenaikan ekuitas melalui konversi capital through conversion

pinjaman dari pihak berelasi - 1,200,000 of loan from related party

120 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 7 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

a. Pendirian Perusahaan dan informasilainnya

a. Establishment of the Company and otherinformation

PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk.(“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 15Maret 2006 berdasarkan Akta Notaris Sutjipto,S.H. No. 109 tanggal 15 Maret 2006. Aktapendirian Perusahaan disetujui oleh MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia melalui Surat Keputusan No. C-09502 HT.01.01.TH.2006 tanggal 3 April2006. Anggaran Dasar Perusahaan telahmengalami beberapa kali perubahan.Diantaranya perubahan yang dilakukanberdasarkan Akta Notaris No. 28 tanggal 25Agustus 2010 dan No. 39 tanggal 16Desember 2010, keduanya dibuat di hadapanNotaris Fathiah Helmi, S.H. yang memuattentang perubahan status Perusahaan dariperusahaan tertutup menjadi perusahaanterbuka, perubahan nama Perusahaan yangsemula bernama PT Borneo Lumbung Energimenjadi PT Borneo Lumbung Energi & MetalTbk., pemecahan nilai nominal saham dari Rp10.000 (nilai penuh) menjadi Rp 100 (nilaipenuh) per lembar saham, melakukanpengeluaran saham baru sebanyak4.423.000.000 lembar saham, meningkatkanmodal dasar Perusahaan dari Rp 500.000menjadi Rp 5.308.000, mengubah susunandireksi dan komisaris Perusahaan dan untukpenyesuaian dengan Peraturan Bapepam-LKNo. IX.J.1. Akta No. 28 tanggal 25 Agustus2010. Akta No. 28 Tanggal 25 Agustus 2010telah memperoleh persetujuan Menteri Hukumdan Hak Asasi Manusia Republik Indonesiaberdasarkan Surat Keputusan No. AHU-43248.AH.01.02.TH.2010 tanggal 2September 2010. Sedangkan Akta No. 39tanggal 16 Desember 2010, telah dilaporkankepada Menteri Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia berdasarkanbukti penerimaan pemberitahuan perubahananggaran dasar No. AHU-AH.01.10-33018tanggal 23 Desember 2010.

PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. (the“Company”) was established on 15 March2006 based on Notarial Deed of Sutjipto, S.H.No. 109 dated 15 March 2006. TheCompany’s Articles of Association wereapproved by the Minister of Law and HumanRights of the Republic of Indonesia via DecreeNo. C-09502 HT.01.01.TH.2006 dated 3 April2006. The Company’s Articles of Associationhave been amended several times. Amongothers the amendments which were effectedbased on Notarial Deed of Fathiah Helmi, S.H.No. 28 dated 25 August 2010 and No. 39dated 16 December 2010 to reflect theamendments to the Company’s Articles ofAssociation, to change the status of theCompany from a private company to a publiccompany, to change the Company’s namefrom PT Borneo Lumbung Energi to PT BorneoLumbung Energi & Metal Tbk., to conduct astock split from Rp 10,000 (full amount) to Rp100 (full amount) per share, to issue4,423,000,000 new shares, to increase theCompany’s authorised capital from Rp 500,000to Rp 5,308,000, to change the directors andshareholders and to conform with CapitalMarket and Financial Institution (Bapepam-LK)regulation No. IX.J.1. Deed No. 28 dated 25August 2010 was approved by the Minister ofLaw and Human Rights of the Republic ofIndonesia via Decree No. AHU-43248.AH.01.02.TH.2010 dated 2 September2010. Deed No. 39 dated 16 December 2010has been reported to the Minister of Law andHuman Rights of the Republic of Indonesiapursuant to its letter No. AHU-AH.01.10-33018dated 23 December 2010.

Susunan Direksi dan dewan KomisarisPerusahaan terakhir dibentuk berdasarkanAkta Notaris No. 78 tanggal 30 December2011 , yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi,S.H. dan telah dilaporkan kepada MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia No. AHU-AH.01.10-03247tertanggal 31 Januari 2012.

The latest composition of Boards of Directorsand Commissioners was established based onNotarial Deed of Fathiah Helmi, S.H No. 78dated 30 December 2011 which has beenreported to the Minister of Law and HumanRights of the Republic of Indonesia via DecreeNo. AHU-AH.01.10-03247 dated 31 January2012.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 121

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 8 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

a. Pendirian Perusahaan dan informasilainnya (lanjutan)

a. Establishment of the Company and otherinformation (continued)

Pada laporan keuangan konsolidasian ini,Perusahaan dan entitas anaknya secarabersama-sama disebut sebagai “Grup”.

In these consolidated financial statements, theCompany and its subsidiaries are collectivelyreferred to as the “Group”.

Entitas pengendali utama adalah PT RepublikEnergi & Metal, sebuah perusahaan yangdidirikan di dan berdasarkan Undang-UndangRepublik Indonesia.

The ultimate parent entity is PT Republik Energi& Metal, a company incorporated in and underthe Laws of the Republic of Indonesia.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersialpada tanggal 15 September 2009. Lokasipenambangan Perusahaan berada diKecamatan Muara Laung dan Barito TuhupRaya, Kabupaten Murung Raya, KalimantanTengah dan berkantor pusat di Menara BankDanamon, lantai 15, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav.E.IV No.6, Mega Kuningan, Jakarta 12950.

The Company commenced its commercialoperations on 15 September 2009. TheCompany’s mine site is located in Muara Laungand Barito Tuhup Raya Sub-districts, MurungRaya Regency, Central Kalimantan, and thehead office is located at Menara BankDanamon, 15th floor, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav.E.IV No.6, Mega Kuningan, Jakarta 12950.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran DasarPerusahaan, Perusahaan didirikan untukberusaha di bidang perdagangan,pembangunan, pertambangan, pengangkutan,dan jasa. Jasa yang dimaksudkan termasukjasa konsultasi bisnis, jasa konsultasi di bidangpertambangan, jasa konsultasi di bidang teknikengineering, dan jasa lainnya yangmendukung kegiatan pertambangan danperdagangan barang tambang. Anak-anakperusahaan yang dimiliki bergerak dalambidang pertambangan batubara dan aktivitaslainnya yang terkait.

In accordance with Article 3 of its Articles ofAssociation, the Company is established toconduct businesses in trading, construction,mining, transportation, and services. The termsservices includes business consultation, miningconsultation, technical engineeringconsultation, and other services that supportmining operations and trading. The Company’ssubsidiaries are engaged in coal mining andrelated activities.

Pada tanggal 31 Desember 2011, susunandireksi dan dewan komisaris Perusahaanadalah sebagai berikut:

At 31 December 2011, the Company’s board ofdirectors and commissioners were as follows:

Direktur Utama : Alexander Ramlie : President DirectorDirektur : Maxwell Armand : DirectorDirektur : Kenneth Raymond Allan : DirectorDirektur : David Alister Tonkin : DirectorDirektur : Eva Novita Tarigan : DirectorDirektur : Scott Andrew Merrillees : Director

Komisaris Utama : Syamsir Siregar : President CommissionerKomisaris : Silvanus Yulian Wenas : CommissionerKomisaris : Moch. Djatmiko : CommissionerKomisaris Independen : Anton Budi Setiawan Hudyana : Independent CommissionerKomisaris Independen : Soesanto Loekman : Independent CommissionerKomisaris Independen : Mangantar S. Marpaung : Independent Commissioner

122 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 9 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

a. Pendirian Perusahaan dan informasilainnya (lanjutan)

a. Establishment of the Company and otherinformation (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2010, susunandireksi dan dewan komisaris Perusahaanadalah sebagai berikut:

At 31 December 2010, the Company’s board ofdirectors and commissioner were as follows:

Direktur Utama : Samin Tan : President DirectorDirektur : Maxwell Armand : DirectorDirektur : Kenneth Raymond Allan : DirectorDirektur : David Alister Tonkin : DirectorDirektur : Eva Novita Tarigan : DirectorDirektur tidak terafiliasi : Geroad Panji Alamsyah * : Non-affiliated Director

Komisaris Utama : Syamsir Siregar : President CommissionerKomisaris : Silvanus Yulian Wenas : CommissionerKomisaris : Moch. Djatmiko : CommissionerKomisaris Independen : Anton Budi Setiawan Hudyana : Independent CommissionerKomisaris Independen : Soesanto Loekman : Independent CommissionerKomisaris Independen : Mangantar S. Marpaung : Independent Commissioner

*) Sekretaris Perusahaan *) Corporate Secretary

Susunan komite audit Perusahaan padatanggal 31 Desember 2011 adalah sebagaiberikut:

The composition of the Company’s auditcommittee as at 31 December 2011 was asfollows:

Ketua : Soesanto Loekman : ChairmanAnggota : Paulus Soelistyo : MemberAnggota : Graham Holdaway : Member

Pada tanggal 31 Desember 2011, Grupmempekerjakan 2.963 karyawan (31Desember 2010: 1.656 karyawan) – (tidakdiaudit). Jumlah biaya karyawan selama tahunyang berakhir pada 31 Desember 2011 adalahsebesar Rp 203.397 (2010: Rp 77.595).

As at 31 December 2011, the Group maintained2,963 employees (31 December 2010: 1,656employees) – (unaudited). Total employee costsfor the year ended 31 December 2011amounted to Rp 203,397 (2010: Rp 77,595).

b. Penawaran umum saham perdanaPerusahaan

b. Initial public offering of the Company’sshares

Pada tanggal 16 Nopember 2010, Perusahaanmenerima Surat Pernyataan Efektif dari KetuaBadan Pengawas Pasar Modal dan LembagaKeuangan (Bapepam-LK) dengan SuratnyaNo. S-10407/BL/2010 untuk melakukanPenawaran Umum Saham Perdana kepadamasyarakat dengan harga penawaran Rp1.170 (nilai penuh) per lembar saham atas4.423.000.000 lembar saham atau 25% darikeseluruhan 17.693.000.000 lembar sahamPerusahaan yang ditempatkan dan disetorpenuh. Pada tanggal 26 Nopember 2010,saham yang ditawarkan kepada masyarakatdalam Penawaran Umum Saham Perdanadicatatkan di Bursa Efek Indonesia bersamaandengan pencatatan 13.270.000.000 lembarsaham pendiri, sehingga jumlah seluruhsaham yang dicatatkan pada Bursa EfekIndonesia menjadi 17.693.000.000 lembar.

On 16 November 2010, the Company obtainedthe Notice of Effectiveness from the Chairmanof the Capital Market and Financial InstitutionsSupervisory Agency (Bapepam-LK) via letterNo. S-10407/BL/2010 for the Company toconduct its Initial Public Offering for offering toand subscription by the public at an offeringprice of Rp 1,170 (full amount) per share of4,423,000,000 shares or 25% of the total of17,693,000,000 the Company’s issued and fullypaid shares. The shares offered to the public inthe Company’s Initial Public Offering were listedwith the Indonesia Stock Exchange on 26November 2010. At the same time, theCompany on behalf of its founding shareholdersalso listed the entire 13,270,000,000 foundershares, which resulted in the entire17,693,000,000 of the Company’s shares beinglisted on the Indonesia Stock Exchange.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 123

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 10 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan(lanjutan)

b. Public Offering of the Company’s Shares(continued)

Perusahaan akan menggunakan dana hasilpenawaran umum untuk:1) Pengembangan lebih lanjut terhadap

proyek Tuhup;2) pembayaran kembali pinjaman Grup;3) modal kerja untuk bisnis pertambangan;

dan4) keperluan umum Perusahaan.

The Company plans for use of proceeds are:

1) further expansion of the Tuhup project;

2) repayment of the Group’s existing debts;3) working capital needs for mining business;

and4) general corporate purposes.

Semenjak efektifnya Penawaran UmumSaham Perdana tersebut, Perusahaan telahmembayar biaya-biaya berikut ini yangpencatatannya langsung dikurangkan darijumlah dana yang diperoleh dari masyarakatpada laporan keuangan konsolidasian ini:

Since the effective date of the Initial PublicOffering, the Company has paid the followingcosts and these were recorded as a deductionfrom the cash proceeds from the public in theseconsolidated financial statements:

Rp

Jumlah lembar saham 4,423,000,000 Total sharesHarga penawaran (Rupiah nilai penuh) 1,170 Offering price (Rupiah full amount)

Jumlah dana dari publik 5,174,910 Total proceeds from public

Beban-beban PenawaranUmum Saham Perdana: Initial Public Offering expenses

Penjamin pelaksana emisi efek (132,043) Underwriting feesBeban profesi penunjang pasar modal (22,414) Professional feesBadan Administrasi Efek (74) Share Administration BureauBeban penyelenggaraan public expose (15,290) Public expose expensesBeban lain-lain (16,143) Others

Jumlah beban (185,964) Total expenses

Dana Penawaran UmumSaham Perdana, bersih 4,988,946 Proceeds from Initial Public Offering, net

Dicatat sebagai modal saham Recorded as share capitalpada nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) at par value ofper lembar saham 442,300 Rp 100 (full amount) per share

Dicatat sebagai tambahan modaldisetor pada Rp 1.070 (nilai penuh), Recorded as additionalbersih setelah dikurangkan dengan paid in capital of Rp 1,070beban – beban Penawaran Umum (full amount), net after deduction ofSaham Perdana 4,546,646 Initial Public Offering expenses

4,988,946

124 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 11 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

c. Entitas anak c. Subsidiaries

Perusahaan memiliki kepemilikan langsungpada entitas anak berikut ini:

The Company has direct ownership of thefollowing subsidiaries:

Persentase Total asetkepemilikan (%)/ sebelum eliminasi/

Tahun Percentage of Total assets beforeoperasi ownership (%) elimination

Aktivitas komersial/ 31 31 31 31Entitas bisnis/ Year of Desember/ Desember/ Desember/ Desember/anak/ Business Lokasi Usaha/ commercial December December December December

Subsidiaries activity Location operation 2011 2010 2011 2010

PT Asmin Pertambangan Kalimantan 2009 99.99 99.99 12,188,127 3,764,555Koalindo batubara/ Tengah/Tuhup Coal mining Central("AKT") Kalimantan

PT Borneo Penyewaan Kalimantan 2009 99.99 99.99 1,291,991 1,061,915Mining alat berat/ Tengah/Services Heavy Central("BMS") equipment Kalimantan

rental

PT Asmin Koalindo Tuhup (“AKT”) PT Asmin Koalindo Tuhup (“AKT”)

AKT didirikan berdasarkan Undang-UndangPenanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun1968, yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 1970, berdasarkan AktaNotaris Sutjipto S.H., Jakarta No. 52 tertanggal11 September 1992. Akta pendirian AKTdisetujui oleh Menteri Kehakiman dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia melaluiSurat Keputusan No. C2 –4105.HT.01.01.TH.93 tanggal 3 Juni 1993, danditerbitkan dalam Tambahan No. 4418 BeritaAcara Negara Republik Indonesia No. 76 padatanggal 21 September 1993.

AKT was established under the framework ofDomestic Capital Investment Law No. 6 of 1968,as amended by Law No. 12 of 1970, based onNotarial Deed No. 52 dated 11 September 1992of Sutjipto S.H., Notary in Jakarta. AKT’sArticles of Association were approved by theMinister of Justice via Decree No. C2–4105.HT.01.01.TH.93 dated 3 June 1993, andwas published in Supplement No. 4418 of StateGazette No. 76 on 21 September 1993.

Akta pendirian AKT telah mengalami beberapakali perubahan dalam rangka penyesuaiandengan Undang-undang No. 40/2007 tentangPerseroan Terbatas, dan perubahan susunandireksi, komisaris dan pemegang saham AKT.Perubahan anggaran dasar AKT terakhirdilakukan berdasarkan Akta Notaris No. 12tanggal 22 Desember 2010, yang dibuat dihadapan Dirhamdan S.H., Notaris di Jakartauntuk peningkatan modal saham AKT danpeningkatan setoran modal Perusahaan diAKT melalui konversi utang dengan saham.Dari hasil penambahan modal ini totalinvestasi modal Perusahaan di AKT menjadiRp 1.356.050 atau 99,99% jumlah modaldisetor AKT.

AKT’s Articles of Association have beenamended several times to reflect changesrequired to comply with Law No. 40/2007 forLimited Liability Companies, and changes to theboard of directors, commissioners andshareholders. The last amendment waseffected by Notarial Deed No. 12 dated 22December 2010, drawn up before DirhamdanS.H., Notary in Jakarta, for the purpose ofincreasing AKT’s share capital and theCompany’s subscription of additional equity inAKT through an debt to equity conversion. Thisadditional equity resulted in the Companyholding Rp 1,356,050 or 99.99% of AKT’s totalpaid up capital.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 125

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 12 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

c. Entitas anak (lanjutan) c. Subsidiaries (continued)

AKT berusaha di bidang eksplorasi danpertambangan batubara, dan memulaioperasinya pada tanggal 15 September 2009berdasarkan Surat Keputusan Menteri Energidan Sumber Daya Mineral No. 375/K.30/DJBtertanggal 15 September 2009. Periodeoperasi dimulai dan difokuskan pada bloktambang Kohong.

Kantor AKT berlokasi di Menara BankDanamon lantai 15, Jl. Prof. Dr. Satrio KavE.IV No 6, Mega Kuningan, Jakarta 12950,Indonesia.

AKT is engaged in coal exploration and mining,and commenced its operation on 15 September2009 by virtue of Decree of the Minister ofEnergy and Mineral Resources (“MEMR”) No.375/K.30/DJB dated 15 September 2009. Initialproduction comes from, and is focused on theKohong block coal deposit.

AKT’s registered office is located at MenaraBank Danamon 15th floor, Jl. Prof. Dr. SatrioKav E.IV No.6, Mega Kuningan, Jakarta 12950,Indonesia.

PT Borneo Mining Services (“BMS”) PT Borneo Mining Services (“BMS”)

BMS didirikan pada tanggal 4 Maret 2006berdasarkan Akta Notaris Ny. PoerbaningsihAdi Warsito S.H. No. 03. Anggaran Dasar BMSdisetujui oleh Menteri Kehakiman dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia melaluiSurat Keputusan No. C-24799.HT.01.01.TH.2006 tertanggal 24Agustus 2006 dan diterbitkan dalam TambahanNo. 45 dalam Berita Negara RepublikIndonesia No. 7735 tanggal 3 Juni 2008. Aktapendirian BMS telah mengalami beberapa kaliperubahan untuk disesuaikan dengan Undang-undang No. 40/2007 tentang PerseroanTerbatas, perubahan susunan direksi, dewankomisaris dan pemegang saham. Perubahanterakhir anggaran dasar BMS dilakukanberdasarkan Akta No. 19 tanggal 14 Mei 2008dibuat di hadapan Muchlis Pathanha, S.H.,Notaris di Jakarta. Akta ini mendapatpersetujuan Menteri Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia No. AHU-33475.AH.01.02.TH.2008 tanggal 16 Juni2008.

BMS was incorporated on 4 March 2006 basedon Notarial Deed No. 03 of Ny. PoerbaningsihAdi Warsito S.H. The Articles of Associationwere approved by the Minister of Law andHuman Rights of the Republic of Indonesia viaDecree No. C-24799.HT.01.01.TH.2006 dated24 August 2006, and published in SupplementNo. 45 of the State Gazette of the Republic ofIndonesia No. 7735 dated 3 June 2008. BMS’sArticles of Association have been amendedseveral times to comply with Law No.40/2007regarding Limited Liability Companies, changesin the board of directors, commissioners andshareholders. The last amendment to theArticles of Association was effected by NotarialDeed No. 19 dated 14 May 2008, drawn upbefore Muchlis Pathanha, S.H., Notary inJakarta. This deed was approved by theMinister of Law and Human Rights of theRepublic of Indonesia via Decree No. AHU-33475.AH.01.02.TH.2008 dated 16 June 2008.

BMS berusaha di bidang jasa pertambanganbatubara termasuk sewa alat berat, jasamanajemen pertambangan dan jasa-jasapertambangan lainnya.

BMS is engaged in coal mining services,including heavy equipment rental, minemanagement services and other related miningservices.

Kantor BMS berlokasi di Menara BankDanamon lantai 15, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav E.IVNo 6, Mega Kuningan, Jakarta, Indonesia.BMS memulai operasi komersialnya di bulanJanuari 2009.

The registered office of BMS is at Menara BankDanamon 15th floor, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav E.IVNo 6, Mega Kuningan, Jakarta, Indonesia. BMScommenced its commercial operations inJanuary 2009.

126 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 13 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

d. Perjanjian Kerjasama PengusahaanPertambangan Batubara (“PKP2B”)

d. Coal Contract of Work (“CCoW”)

Pada tanggal 31 Mei 1999, AKT danPemerintah Republik Indonesia (“Pemerintah”)menandatangani PKP2B generasi ketiga.Berdasarkan ketentuan PKP2B tersebut, AKTbertindak sebagai kontraktor Pemerintah, danbertanggung jawab untuk melakukan kegiataneksplorasi dan pertambangan di area yangberlokasi di Kecamatan Murung Raya,Kabupaten Muara Teweh, Kalimantan Tengah,Indonesia. Area yang dicakup PKP2B tersebutpada awalnya seluas 40.610 hektar namuntelah dikurangi menjadi 21.630 hektar akibatdari pelepasan area sebagaimana diaturdalam ketentuan PKP2B yang dimaksud.

On 31 May 1999, AKT entered into a thirdgeneration CCoW with the Government of theRepublic of Indonesia (the “Government”).Under the terms of the CCoW, AKT isappointed as the contractor of the Government,in respect of coal exploration and mining in anarea located in Murung Raya, Muara TewehRegency, Central Kalimantan, Indonesia. Thearea covered by AKT’s CCoW initiallycomprised 40,610 hectares, but this has beenreduced to 21,630 hectares pursuant to therelinquishment requirement under the CCoW.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Energidan Sumber Daya Mineral No. 375/K.30/DJB,AKT memulai periode operasi 30 tahunnyasejak 15 September 2009 dengan dimulainyaproduksi pada blok Kohong.

By virtue of Decree of Minister of Energy andMineral Resources No. 375/K.30/DJB, AKTcommenced its 30-year operating period on 15September 2009 with initial coal production inthe Kohong block of coal deposit.

Sebagaimana diatur dalam PKP2B yangbersangkutan, Pemerintah berhak atas 13,5%dari batubara yang diproduksi. BerdasarkanKeputusan Presiden Republik IndonesiaNo. 75/1996 tertanggal 25 September 1996,AKT diharuskan untuk menyerahkan bagian13,5% atas hak Pemerintah (biasanya disebutsebagai “royalti kepada Pemerintah”) dalambentuk tunai.

As stipulated in the CCoW, the Government isentitled to receive 13.5% of the total coalproduced from the final point of productionprocesses established by AKT. In accordancewith Presidential Decree No. 75/1996 dated 25September 1996, AKT is required to deliver the13.5% Government‘s share of production(commonly referred to as “royalty toGovernment”) in cash.

AKT membukukan 100% pendapatan yangdiperoleh dari penjualan batubara, danmencatat royalti yang dibayarkan kepadaPemerintah sebagai bagian dari beban pokokpenjualan.

AKT records 100% of its revenue generatedfrom coal sales, and records the Government’sroyalty as a component to its cost of goodssold.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 127

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 14 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

e. Cadangan Batubara – tidak diaudit e. Coal Reserves - unaudited

Berdasarkan laporan terkini yang diterbitkanoleh PT SMG Consultants pada bulan Oktober2011, jumlah cadangan batubara yang dimilikiAKT pada tanggal 30 September 2011,disajikan dalam tabel di bawah ini (dalamjutaan metrik ton)

Based on the latest report from PT SMGConsultants issued in October 2011, AKT’s coalreserves as at 30 September 2011, werepresented in the table below (in million metrictonnes)

Cadangan batubara/ Cadangan terbukti/ Cadangan terduga/ Jumlah/Coal reserve proven reserves probable reserves Total

Kohong 54.2 51.2 105.4Telakon 11.6 14.8 26.4

65.8 66 131.8

f. Area eksplorasi dan pengembangan - tidakdiaudit

f. Exploration and development area –unaudited

Area eksplorasi/Exploration area

Jumlah biaya eksplorasiyang telah dibukukan

sampai denganakhir tahun/

Nama pemilik Perolehan Persentase Total explorationizin lokasi/ izin eksplorasi/ Tanggal kepemilikan/ expenditure

Lokasi/ Owner of Date of jatuh tempo/ Percentage recognised as atLocation concession concession Expiry date of ownership year-end

Blok/block Telakon PT Asmin Koalindo 31Mei/May 1999 15 September/ 99.99% 26,204Tuhup September 2039

Blok/block New PT Asmin Koalindo 31Mei/May 1999 15 September/ 99.99% 25,236Kohong Tuhup September 2039

Area eksploitasi dan pengembangan (tidak diaudit)/Exploitation and development area (unaudited)

Sisacadangan

terbukti perJumlah 31 Desember

cadangan 2011terbukti (P1) Jumlah produksi (dalam

(dalam jutaan (dalam jutaan jutaanmetrik ton) per metrik ton)/Total metrik ton)/31 Desember production (in million Total

2010/ metric tonnes) provenProven Akumulasi reserve as of

Perolehan Tanggal reserve (P1) jumlah 31 Decemberizin jatuh (in million Tahun produksi/ 2011

eksplorasi/ tempo/ metric tonnes) berjalan/ Accumulated (in millionLokasi/ Date of End date of at 31 December Penambahan1)/ Current total metric

Location concession concession 2010 Addition1) year production tonnes)

Kohong blok/ 31 Mei/May 15 September/ 35.1 21.4 3.3 6.3 53.2block 1999 September

2039

Telakon blok/ 31 Mei/May 15 September/ - 11.6 - - 11.6block 1999 September

2039

1) Tambahan cadangan terbukti didasarkan pada LaporanSumber Daya dan Cadangan JORC per 30 September2011 yang diterbitkan oleh konsultan JORC yang diakui,PT SMG Consultants.

1) Additional proven reserves is based on the JORCStandard Reserves and Resources Statement as of 30September 2011 issued by JORC qualifying firm, PTSMG Consultants.

128 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 15 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES

Laporan keuangan konsolidasian Grup telahdisusun, diselesaikan dan disetujui oleh Direksipada tanggal 29 Maret 2012.

The Group’s consolidated financial statements wereprepared, finalised and approved by the Board ofDirectors on 29 March 2012.

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yangditerapkan dalam penyusunan laporan keuangankonsolidasian Grup sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia. Laporankeuangan konsolidasian ini juga disusunberdasarkan Peraturan Badan Pengawas PasarModal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”)No. VIII.G.7 mengenai Pedoman PenyajianLaporan Keuangan dan Surat Edaran KetuaBapepam-LK No. SE-02/BL/2008 tanggal 31Januari 2008 mengenai Pedoman Penyajian danPengungkapan Laporan Keuangan Emiten atauPerusahaan Publik Industri Pertambangan Umumdan Keputusan No. KEP-554/BL/2010 tentangperubahan atas Peraturan No.VIII.G.7.

Presented below are the significant accountingpolicies adopted in preparing the Group’sconsolidated financial statements, which are inconformity with Indonesian Financial AccountingStandards. The consolidated financial statementshave also been prepared in conformity withRegulation of the Capital Markets and FinancialInstitutions Supervisory Board (“Bapepam-LK”) No.VIII.G.7 regarding Guidance for Financial StatementPresentation and Circular Letter of Bapepam-LKChairman No. SE-02/BL/2008 dated 31 January2008 regarding Guidance on the Preparation andDisclosure of Financial Statements of an Issuer orPublic Company in the General Mining Industry andDecree No. KEP-554/BL/2010 regardingamendment to Regulation No.VIII.G.7.

a. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements

Laporan keuangan konsolidasian disusunberdasarkan konsep harga perolehan, kecualiinstrumen keuangan tertentu, yang dicatatsebesar nilai wajarnya.

The consolidated financial statements havebeen prepared on the basis of historical cost,except for certain financial instruments, whichare carried at fair value.

Laporan arus kas konsolidasian disusundengan menggunakan metode langsungdengan mengklasifikasikan arus kasberdasarkan aktivitas operasi, investasi danpendanaan. Untuk tujuan laporan arus kaskonsolidasian, kas dan setara kas mencakupkas, simpanan yang sewaktu-waktu bisadicairkan dan investasi likuid jangka pendeklainnya yang memiliki jatuh tempo dalam waktutiga bulan atau kurang, dikurangi dengancerukan.

The consolidated statements of cash flow isprepared based on the direct method byclassifying cash flows on the basis of operating,investing, and financing activities. For thepurpose of the consolidated statements of cashflow, cash and cash equivalents include cashon hand, deposits held at call with banks andother short-term highly liquid investments withoriginal maturities of three months or less, netof bank overdrafts.

Kas dan setara kas yang telah ditentukanpenggunaannya atau yang tidak dapatdigunakan secara bebas tidak digolongkandalam kas dan setara kas.

Seluruh angka dalam laporan keuangankonsolidasian ini, dibulatkan dan disajikandalam jutaan Rupiah (“Rp”), kecuali dinyatakanlain.

Cash and cash equivalents which have beenrestricted for certain purposes or which cannotbe used freely are not defined as cash andcash equivalents.

Figures in the consolidated financial statementsare rounded to and stated in millions of Rupiah(“Rp”), unless otherwise specified.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 129

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 16 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements (continued)

Perubahan pada pernyataan standarakuntansi keuangan dan interpretasipernyataan standar akuntansi keuangan

Changes to the statement of financialaccounting standards and interpretation tostatement of financial accounting standards

Pada tanggal 1 Januari 2011, Grupmenerapkan Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan (“PSAK”) dan Interpretasi StandarAkuntansi Keuangan (“ISAK”) baru dan revisiyang efektif pada tahun 2011. Perubahankebijakan akuntansi Grup telah dibuat sepertiyang disyaratkan, sesuai dengan ketentuantransisi dalam masing-masing standar daninterpretasi.

On 1 January 2011, the Group adopted newand revised Statements Of FinancialAccounting Standards (“SFAS”) andInterpretations of Statement of FinancialAccounting Standards (“ISFAS”) that aremandatory for application from that date.Changes to the Group’s accounting policieshave been made as required, in accordancewith the transitional provisions in the respectivestandards and interpretations.

- PSAK 1 (Revisi 2009), “Penyajian LaporanKeuangan”

- SFAS 1 (Revised 2009), “Presentation ofFinancial Statements”

Standar yang direvisi melarang penyajianpenghasilan dan beban (yakni “perubahanekuitas non-pemilik”) dalam laporanperubahan ekuitas dan mengharuskan“perubahan ekuitas non-pemilik” disajikanterpisah dari perubahan ekuitas pemilik.Seluruh “perubahan ekuitas non-pemilik”disajikan dalam suatu laporan kinerja.

The revised standard prohibits thepresentation of items of income andexpense (that is “non-owner changes inequity”) in the statement of changes inequity and requiring “non-owner changes inequity” to be presented separately fromowner changes in equity. All “non-ownerchanges in equity” are required to be shownin a performance statement.

Entitas dapat memilih untuk menyajikan satulaporan kinerja (laporan pendapatankomprehensif) atau dua laporan (laporanlaba rugi dan laporan pendapatankomprehensif). Seluruh penghasilan danbeban disajikan sebagai bagian aktivitasnormal entitas.

Entities can choose whether to present oneperformance statement (the statement ofcomprehensive income) or two statements(the income statement and statement ofcomprehensive income). All items of incomeor expenses are to be presented as arisingfrom the entity’s ordinary activities.

Grup memilih menyajikan satu laporan.Laporan keuangan konsolidasian telahdisusun menggunakan pengungkapan yangdisyaratkan.

The Group has elected to present onestatement. The consolidated financialstatements have been prepared under therevised disclosure requirements.

130 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 17 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements (continued)

Perubahan pada pernyataan standarakuntansi keuangan dan interpretasipernyataan standar akuntansi keuangan(lanjutan)

Changes to the statement of financialaccounting standards and interpretation tostatement of financial accounting standards(continued)

- PSAK 5 (Revisi 2009), “ Segmen Operasi” - SFAS No. 5 (Revised 2009), “OperatingSegment”

Standar mengharuskan entitas untukmengungkapkan informasi yangmemungkinkan pengguna laporan keuanganuntuk mengevaluasi sifat dan dampakkeuangan dari aktivitas bisnis. Standar jugamenyempurnakan definisi segmen operasidan prosedur yang digunakan untukmengidentifikasi dan melaporkan segmenoperasi. Standar ini mengharuskan“pendekatan manajemen” dalam menyajikaninformasi segmen menggunakan dasar yangsama seperti halnya pelaporan internal. Halini menyebabkan pengungkapan segmenGrup didasarkan pada aktivitas bisnis Grup.

The standard requires entities to discloseinformation that enables users of thefinancial statements to evaluate the natureand financial effects of the businessactivities. The standard also enhances thedefinition of operating segment and theprocedures used to identify and reportoperating segments. It requires a“management approach” under whichsegment information is presented on thesame basis as that used for internalreporting purposes. This has resulted in theGroup’s segment disclosure being based onthe Group’s business activities.

Segmen operasi dilaporkan dengan carayang konsisten dengan pelaporan internalyang disampaikan kepada Dewan Direksisebagai pengambil keputusan operasionaldan strategis.

An operating segment is reported in amanner consistent with the internal reportingprovided to the Board of Directors as theoperating and strategic decision-maker.

- PSAK No. 7 (Revisi 2010), “PengungkapanPihak-pihak Berelasi”

- SFAS No. 7 (Revised 2010), “RelatedParties Disclosures”

Standar menyempurnakan panduan untukpengungkapan hubungan, transaksi, saldodan komitmen dengan pihak-pihak berelasi.Standar juga menjelaskan bahwa anggotapersonil manajemen kunci adalah pihakberelasi, sehingga mengharuskanpengungkapan atas remunerasi dankompensasi personil manajemen kunci.Grup telah melakukan evaluasi terhadaphubungan pihak-pihak berelasi danmemastikan laporan keuangankonsolidasian telah disusun menggunakanpersyaratan pengungkapan standar yangtelah direvisi ini.

The standard enhances the guidance ofdisclosure of relationships, transactions,outstanding balances and commitments withrelated parties. It also clarifies that a memberof the key management personnel is arelated party, which in turn requires thedisclosure of each category of remunerationand compensation of the key managementpersonnel. The Group has evaluated itsrelated party relationships and ensured theconsolidated financial statements have beenprepared under the revised disclosurerequirements.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 131

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 18 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements (continued)

Perubahan pada pernyataan standarakuntansi keuangan dan interpretasipernyataan standar akuntansi keuangan(lanjutan)

Changes to the statement of financialaccounting standards and interpretation tostatement of financial accounting standards(continued)

- PSAK 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” - SFAS 22 (Revised 2010), “BusinessCombinations”

Standar yang direvisi ini masih tetapmenerapkan metode akuisisi untukkombinasi bisnis, dengan beberapaperubahan signifikan. Misalnya, seluruhpembayaran untuk membeli bisnis dicatatsebesar nilai wajar pada tanggal akuisisidengan pembayaran kontinjendiklasifikasikan sebagai utang yang diukurkembali melalui laporan pendapatankomprehensif konsolidasian. Bagi tiapakuisisi, terdapat pilihan untuk mengukurkepentingan nonpengendali berdasarkannilai wajarnya atau berdasarkan bagianproporsional kepentingan nonpengendaliatas aset neto entitas yang diakuisisi.Semua biaya terkait akuisisi dicatat sebagaibeban pada periode biaya tersebut terjadidan jasa diterima dan atas goodwill yangtimbul tidak diamortisasi.

The revised standard continues to apply theacquisition method to businesscombinations, with some significantchanges. For example, all payments topurchase a business are to be recorded atfair value at the acquisition date, withcontingent payments classified as debtsubsequently re-measured through theconsolidated statements of comprehensiveincome. There is a choice on an acquisition-by-acquisition basis to measure the non-controlling interest in the acquiree either atfair value or at the non-controlling interest’sproportionate share of the acquiree’s netassets. All acquisition-related costs shouldbe expensed in the periods in which thecosts are incurred and the services arereceived whilst goodwill is no longeramortised.

Pada tanggal 1 Januari 2011, jumlah tercatatgoodwill yang diperoleh dari kombinasibisnis masa lalu dinyatakan sebesar jumlahtercatat pada tanggal tersebut. Grupmenghentikan amortisasi goodwill danmengeliminasi akumulasi amortisasi yangtelah ada pada tanggal 1 Januari 2011terhadap harga perolehannya.

As at 1 January 2011, the carrying amountof goodwill arising from prior businesscombination is stated at its carrying amountat that date. The Group stops amortising thegoodwill and eliminates any accumulatedamortization at 1 January 2011 against itscost.

132 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 19 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements (continued)

Berikut adalah standar baru, perubahan atasstandar dan interpretasi standar yang wajibditerapkan untuk pertama kalinya untuk tahunbuku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidakrelevan atau tidak berdampak materialterhadap laporan keuangan konsolidasianGrup untuk tahun 31 Desember 2011 :

The following new standards, amendments tostandards and interpretations are mandatory forthe first time for the financial year beginning 1January 2011, but are not currently relevant ordid not have a material impact for the Group sconsolidated financial statement for the yearended 31 December 2011:

- PSAK 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas” - SFAS 2 (Revised 2009), “Statement of CashFlows”

- PSAK 3 (Revisi 2010), “Laporan KeuanganInterim”

- SFAS 3 (Revised 2010), “Interim FinancialReporting”

- PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan KeuanganKonsolidasian dan Laporan KeuanganTersendiri”

- SFAS 4 (Revised 2009), “Consolidated andSeparate Financial Statements”

- PSAK 8 (Revisi 2010), “Peristiwa SetelahPeriode Pelaporan”

- SFAS 8 (Revised 2010), “Events after theReporting Period”

- PSAK 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasidalam Ventura Bersama”

- SFAS 12 (Revised 2009), “Interests in JointVentures”

- PSAK 15 (Revisi 2009), “Investasi padaEntitas Asosiasi”

- SFAS 15 (Revised 2009), “Investments inAssociates”

- PSAK 19 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud” - SFAS 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”- PSAK 23 (Revisi 2010), “Pendapatan” - SFAS 23 (Revised 2010), “Revenue”- PSAK 25 (Revisi 2009), “Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,dan Kesalahan”

- SFAS 25 (Revised 2009), “AccountingPolicies, Changes in Accounting Estimatesand Errors”

- PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan NilaiAset”

- SFAS 48 (Revised 2009), “Impairment ofAssets”

- PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, LiabilitasKontinjensi dan Aset Kontinjensi”

- SFAS 57 (Revised 2009), “Provisions,Contingent Liabilities and ContingentAssets”

- PSAK 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancaryang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yangDihentikan”

- SFAS 58 (Revised 2009), “Non-currentAssets Held for Sale and DiscontinuedOperations”

- ISAK 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi EntitasBertujuan Khusus”

- ISFAS 7 (Revised 2009), “Consolidation ofSpecial Purpose Entities”

- ISAK 9, “Perubahan atas Liabilitas AktivitasPurna Operasi, Restorasi dan LiabilitasSerupa”

- ISFAS 9, “Changes in ExistingDecommissioning, Restoration and SimilarLiabilities”

- ISAK 10, “Program Loyalitas Pelanggan” - ISFAS 10, “Customer Loyalty Programs”- ISAK 11, “Distribusi Aset Nonkas kepada

Pemilik”- ISFAS 11, “Distributions of Non-Cash Assets

to Owners”- ISAK 12, “Pengendalian Bersama Entitas:

Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”- ISFAS 12, “Jointly Controlled Entities–Non-

monetary Contributions by Venturer”- ISAK 14, “Aset Tak Berwujud – Biaya Situs

Web”- ISFAS 14, “Intangible Assets - Website

Costs”- ISAK 17, “Laporan Keuangan Interim dan

Penurunan Nilai”- ISFAS 17, “Interim Financial Reporting and

Impairment”- ISAK No. 19, “Aplikasi Pendekatan

Penyajian Kembali pada PSAK 63Pelaporan Keuangan dalam ekonomihiperinflasi”.

- ISFAS No. 19, “Applying the RestatementApproach under SFAS 63: FinancialReporting in Hyperinflationary Economies”.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 133

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 20 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements (continued)

- ISAK 22, “Perjanjian Konsesi Jasa:Pengungkapan”.

- ISFAS 22, “Service ConcessionArrangements : Disclosure”.

- ISAK 23, “Sewa Operasi - Insentif”. - ISFAS 23, “Operating Leases - Incentives”.- ISAK 24, “Evaluasi Substansi Beberapa

Transaksi yang Melibatkan suatu BentukLegal Sewa”.

- ISFAS 24, “Evaluating the Substance ofTransactions Involving the Legal Form of aLease”.

Standar akuntansi dan interpretasi baru/revisitelah diterbitkan dan diwajibkan untuk tahunyang dimulai sejak atau setelah 1 Januari2012:

The following new and revised accountingstandards and interpretations have beenpublished and are mandatory for the financialyear beginning on or after 1 January 2012:

- PSAK 10 (Revisi 2010), “PengaruhPerubahan Kurs Valuta Asing”

- SFAS 10 (Revised 2010), “The Effects ofChanges in Foreign Exchange Rates”

- PSAK 13 (Revisi 2011), “Properti Investasi” - SFAS 13 (Revised 2011) ”InvestmentProperties”

- PSAK 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap” - SFAS 16 (Revised 2011) “ Fixed Assets”- PSAK 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan

Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”- SFAS 18 (Revised 2010), “Accounting and

Reporting by Retirement Benefit Plans”- PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” - SFAS 24 (Revised 2010), “Employee

Benefits”- PSAK 26 (Revisi 2011) “Biaya Pinjaman” - SFAS 26 (Revision 2011) “Borrowing Costs”

- PSAK 28 (Revisi 2010), “Akuntansi untukAsuransi Kerugian”

- SFAS 28 (Revised 2010), “Accounting forLoss Insurance”

- PSAK 30 (Revisi 2011) “ Sewa” - SFAS 30 (Revision 2011) “ Lease”- PSAK 33 (Revisi 2011), “Aktivitas

Pengupasan Lapisan Tanah danPengelolaan Lingkungan Hidup padaPertambangan Umum”

- SFAS 33 (Revised 2011), “StrippingActivities and Environmental managementin General Mining”

- PSAK 34 (Revisi 2010), “Kontrak Konstruksi” - SFAS 34 (Revised 2010), “ConstructionContracts”

- PSAK 36 (Revisi 2010), “Akuntansi untukAsuransi Kerugian”

- SFAS 36 (Revised 2010), “Accounting forLoss Insurance”

- PSAK 45 (Revisi 2011), “PelaporanKeuangan Entitas Nirlaba”

- SFAS 45 (Revised 2010), “FinancialReporting for Loss Organisations”

- PSAK 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” - SFAS 46 (Revised 2010), “Income Taxes”- PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen

Keuangan: Penyajian”- SFAS 50 (Revised 2010), “Financial

Instruments: Presentation”- PSAK 53 (Revisi 2010), “Pembayaran

Berbasis Saham”- SFAS 53 (Revised 2010), “Share-based

Payments”- PSAK 55 (Revisi 2010) “Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”- SFAS 55 (Revision 2010) “Financial

Instrumen: Recognition and Measurement”- PSAK 56 (Revisi 2011), “Laba Per Saham” - SFAS 56 (Revised 2010), “Earning per

Share”- PSAK 60, “Instrumen Keuangan:

Pengungkapan”- SFAS 60, “Financial Instruments:

Disclosures”- PSAK 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan

Pengungkapan Bantuan Pemerintah”- SFAS 61, “Accounting for Government

Grants and Disclosures of GovernmentAssistance”

- PSAK 62, “Kontrak Asuransi” - SFAS 62, “Insurance Contracts”- PSAK 63, “Pelaporan Keuangan dalam

Ekonomi Hiperinflasi”- SFAS 63, “Financial Reporting in

Hyperinflationary Economies”

134 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 21 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements (continued)

- PSAK 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasipada Pertambangan Sumber Daya Mineral”

- SFAS 64, “Exploration and Evaluation ofMineral Resources”

- ISAK 13, “Lindung Nilai Investasi Netodalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”

- ISFAS 13, “Hedges of a Net Investment in aForeign Operation”

- ISAK 15 – PSAK 24, “Batasan Aset ImbalanPasti, Persyaratan Pendanaan Minimum danInteraksinya

- ISFAS 15 – SFAS 24, “The Limit on aDefined Benefit Asset, Minimum FundingRequirements and their Interaction

- ISAK 16, “Perjanjian Konsesi Jasa” - ISFAS 16, “Service ConcessionArrangements”

- ISAK 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak AdaRelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”

- ISFAS 18, “Government Assistance - NoSpecific Relation to Operating Activities”

- ISAK 19, “Aplikasi Pendekatan PenyajianKembali pada PSAK 63 PelaporanKeuangan dalam ekonomi hiperinflasi”

- ISFAS 19, “Applying the RestatementApproach under PSAK 63: FinancialReporting in Hyperinflationary Economies”

- ISAK 20, “Pajak Penghasilan - Perubahandalam Status Pajak Entitas atau ParaPemegang Saham”

- ISFAS 20, “Income Taxes—Changes in theTax Status of an Entity or its Shareholders”

- ISAK 22, “Perjanjian Konsesi Jasa:Pengungkapan”

- ISFAS 22, “Service ConcessionArrangements : Disclosure”

- ISAK 23, “Sewa Operasi – Insentif” - ISFAS 23, “Operating Leases – Incentives”- ISAK 24, “Evaluasi Substansi Beberapa

Transaksi yang Melibatkan suatu BentukLegal Sewa”

- ISFAS 24 - Evaluating the Substance ofTransactions Involving the Legal Form of alease”

- ISAK 25, “Hak atas Tanah” - ISFAS 25 ,”Land Rights”- ISAK 26, “ Penilaian Ulang Derivatif Melekat” - ISFAS 26, “Re-assesment of Embedded

Derivatives”

Grup masih menganalisa dampak standar daninterpretasi baru/revisi serta pencabutanstandar dan interpretasi tersebut terhadaplaporan keuangan.

The Group is still assessing the impact of thesenew or revised SFAS and ISFAS andwithdrawals of those standards andinterpretations on the financial statements.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 135

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 22 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation

(i) Entitas anak (i) Subsidiary

Entitas anak merupakan seluruh entitas(termasuk entitas bertujuan khusus)dimana Grup memiliki kekuasaan untukmengatur kebijakan keuangan danoperasional, yang secara umum, disertaidengan kepemilikan lebih dari setengahhak suara. Keberadaan dan dampak darihak suara potensial yang saat ini dapatdilaksanakan atau dikonversi,dipertimbangkan ketika menilai apakahGrup mengendalikan entitas lain. Entitasanak dikonsolidasikan secara penuhsejak tanggal pengendalian dialihkankepada Grup. Entitas anak tidakdikonsolidasikan sejak tanggal Grupkehilangan pengendalian.

Subsidiaries are entities (including specialpurpose entities) over which the Group hasthe power to govern the financial andoperating policies generally accompanyinga shareholding of more than half of votingrights. The existence and effect of potentialvoting rights that are currently exercisableor convertible are considered whenassessing whether the Group controlsanother entity. Subsidiaries are fullyconsolidated from the date on which controlis transferred to the Group. They aredeconsolidated from the date that controlceases.

Grup menggunakan akuntansi metodeakuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis.Imbalan yang dialihkan untuk akuisisisuatu entitas anak adalah sebesar nilaiwajar aset yang dialihkan, liabilitas yangterjadi dan kepentingan ekuitas yangditerbitkan oleh Grup. Imbalan yangdialihkan mencakup nilai wajar aset atauliabilitas yang timbul dari suatukesepakatan imbalan kontinjensi. Biayaterkait dengan akuisisi dibebankan ketikaterjadi. Aset teridentifikasi yang diperolehdan liabilitas serta liabilitas kontinjensiyang diambil alih dalam suatu kombinasibisnis diukur pada awalnya sebesar nilaiwajar pada tanggal akuisisi. Untuk setiapakuisisi, Grup mengakui kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisibaik sebesar bagian proporsionalkepentingan non-pengendali atas asetbersih pihak yang diakuisisi.

The Group uses the acquisition method ofaccounting to account for businesscombinations. The considerationtransferred for the acquisition of asubsidiary is the fair value of the assetstransferred, the liabilities incurred and theequity interests issued by the Group. Theconsideration transferred includes the fairvalue of any asset or liability resulting froma contingent consideration arrangement.Acquisition-related costs are expensed asincurred. Identifiable assets acquired andliabilities and contingent liabilities assumedin a business combination are measuredinitially at their fair values at the acquisitiondate. On an acquisition-by-acquisitionbasis, the Group recognises any non-controlling interest in the at the non-controlling interest’s proportionate share ofthe acquiree’s net assets.

Selisih lebih antara imbalan yangdialihkan, jumlah kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi dannilai wajar pada tanggal akuisisi darikepentingan ekuitas yang sebelumnyadimiliki pihak pengakuisisi dibandingkandengan nilai wajar bagian Grup atas asetteridentifikasi yang diakuisisi dicatatsebagai goodwill. Jika jumlah ini lebihrendah dari nilai wajar aset bersih entitasyang diakuisisi, dan pengukuran atasseluruh jumlah tersebut telah ditelaah,dalam kasus pembelian dengan diskon,selisihnya diakui langsung dalam laporanpendapatan komprehensif konsolidasian.

The excess of the consideration transfered,the amount of any non-controlling interestin the acquiree and the acquisition-date fairvalue of any previous equity interest in theacquiree over the fair value of the Group’sshare of the identifiable net assets acquiredis recorded as goodwill. If those amountsare less than the fair value of the netidentifiable assets of the subsidiaryacquired and the measurement of allamounts has been reviewed, in the case ofa bargain purchase, the difference isrecognised directly in the consolidatedstatements of comprehensive income.

136 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 23 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

(i) Entitas anak (lanjutan) (i) Subsidiary (continued)

Properti pertambangan merupakanpenyesuaian nilai wajar atas aset bersihyang diperoleh pada tanggal akuisisiterhadap harga perolehan aset tersebutdan dinyatakan pada harga perolehan.Properti pertambangan diamortisasidengan menggunakan metode garis lurusselama periode yang mana lebih pendekantara sisa umur PKP2B, atau sisa umurtambang dihitung dari tanggal dimulainyaproduksi komersial.

Mining properties represent the fair valueadjustments of net assets acquired at thedate of acquisition of a mining companyover the acquisition costs of the assets andare stated at cost. Mining properties areamortised over the life of the property usingthe straight line method over the shorterperiod of the CCoW, or expected mine lifefrom the date of the commencement ofcommercial production.

Transaksi intra-perusahaan, saldo, dankeuntungan antar entitas Grup yangbelum direalisasi dieliminasi. Kerugianyang belum direalisasi juga dieliminasi.Kebijakan akuntansi entitas anak diubahjika diperlukan untuk memastikankonsistensi dengan kebijakan akuntasiyang diadopsi Grup.

Inter-company transactions, balances andunrealised gains on transactions betweenGroup companies are eliminated.Unrealised losses are also eliminated.Accounting policies of subsidiaries havebeen changed where necessary to ensureconsistency with the policies adopted bythe Group.

(ii) Transaksi dengan kepentingan non-pengendali

(ii) Transactions with non-controllinginterests

Grup memperlakukan transaksi dengankepentingan nonpengendali sebagaitransaksi dengan pemilik ekuitas Grup.Untuk pembelian dari kepentingannonpengendali, selisih antara imbalanyang dibayar dan bagian yang diakuisisiatas nilai tercatat aset neto entitas anakdicatat pada ekuitas. Keuntungan ataukerugian pelepasan kepentingannonpengendali juga dicatat pada ekuitas.

The Group treats transactions with non-controlling interests as transactions withequity owners of the Group. For purchasesfrom non-controlling interests, thedifference between any consideration paidand the relevant share acquired of thecarrying value of net assets of thesubsidiary is recorded in equity. Gains orlosses on disposals to non-controllinginterests are also recorded in equity.

Ketika Grup tidak lagi memilikipengendalian atau pengaruh signifikan,kepentingan yang masih tersisa atasentitas diukur kembali berdasarkan nilaiwajarnya, dan perubahan nilai tercatatdiakui dalam laporan pendapatankomprehensif konsolidasian. Nilai wajaradalah nilai tercatat awal untukkepentingan pengukuran kembalikepentingan yang tersisa sebagai entitasasosiasi, ventura bersama atau asetkeuangan. Di samping itu, jumlah yangsebelumnya diakui pada pendapatankomprehensif lain sehubungan denganentitas tersebut dicatat seolah-olah Gruptelah melepas aset atau liabilitas terkait.Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yangsebelumnya diakui pada pendapatankomprehensif lain direklasifikasi padalaporan pendapatan komprehensifkonsolidasian.

When the Group ceases to have control orsignificant influence, any retained interestin the entity is remeasured to its fair value,with the change in carrying amountrecognised in the consolidated statementsof comprehensive income. The fair value isthe initial carrying amount for the purposesof subsequently accounting for the retainedinterest as an associate, joint venture orfinancial asset. In addition, any amountspreviously recognised in othercomprehensive income in respect of thatentity are accounted for as if the Group haddirectly disposed of the related assets orliabilities. This may mean that amountspreviously recognised in othercomprehensive income are reclassified tothe consolidated statements ofcomprehensive income.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 137

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 24 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation

(i) Mata uang pelaporan (i) Reporting currency

Laporan keuangan konsolidasian disajikandalam Rupiah yang merupakan matauang pelaporan Grup.

The consolidated financial statements arepresented in Rupiah, which is the reportingcurrency of the Group.

(ii) Transaksi dan saldo (ii) Transactions and balances

Transaksi dalam mata uang asingdijabarkan ke dalam mata uang Rupiahdengan menggunakan kurs yang berlakupada tanggal transaksi. Keuntungan dankerugian selisih kurs yang timbul daripenyelesaian transaksi dalam mata uangasing dan dari penjabaran aset danliabilitas moneter dalam mata uang asingdiakui di dalam laporan pendapatankomprehensif konsolidasian, kecuali jikaditangguhkan di dalam ekuitas sebagailindung nilai arus kas dan lindung nilaiinvestasi bersih yang memenuhi syarat.

Foreign currency transactions aretranslated into Rupiah using the exchangerates prevailing at the dates of thetransactions or valuation where items areremeasured. Foreign exchange gains andlosses resulting from the settlement of suchtransactions and from the translation atperiod-end exchange rates of monetaryassets and liabilities denominated in foreigncurrencies are recognised in theconsolidated statements of comprehensiveincome, except when deferred in equity asqualifying cash flow hedges and qualifyingnet investment hedges.

Kurs yang berdasarkan kurs tengah BankIndonesia, yang digunakan pada akhirtahun adalah sebagai berikut (nilaipenuh):

The rates of exchange, based on the BankIndonesia middle rate, used at the end ofthe year were as follows (full amount):

2011 2010

Dolar Amerika Serikat United States Dollarsetara dengan Rp 9,068 8,991 equivalent to Rp

Euro setara dengan Rp 11,739 11,956 Euro equivalent to RpDolar Australia setara Australian Dollar equivalent

dengan Rp 9,203 9,143 to RpDolar Singapura setara Singapore Dollar equivalent

dengan Rp 6,974 6,981 to Rp

d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents

Pada laporan arus kas konsolidasian, kas dansetara kas mencakup kas, simpanan yangsewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasilikuid jangka pendek lainnya dengan yangjatuh tempo dalam waktu tiga bulan ataukurang dan cerukan.

In the consolidated statements of cash flows,cash and cash equivalents include cash inhand, deposits held at call with banks, othershort-term highly liquid investments withoriginal maturities of three months or less, andbank overdrafts.

138 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 25 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

e. Aset keuangan e. Financial assets

I. Klasifikasi

Grup mengklasifikasikan aset keuangandalam kategori berikut ini: (i) pinjaman danpiutang dan (ii) tersedia untuk dijual.Klasifikasi ini tergantung tujuan perolehanaset keuangan. Manajemen menentukanklasifikasi aset keuangan pada saat awalpengakuan.

I. Classification

The Group classifies its financial assets inthe following categories: (i) loans andreceivables and (ii) available-for-sale. Theclassification depends on the purpose forwhich the financial assets were acquired.Management determines the classification ofits financial assets at initial recognition.

(i) Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutangadalah aset keuangan nonderivatifdengan pembayaran yang tetap ataudapat ditentukan dan tidak dikutip padapasar aktif. Pinjaman yang diberikandan piutang dimasukkan sebagai asetlancar, kecuali jika jatuh temponyamelebihi 12 bulan setelah akhir periodepelaporan. Pinjaman yang diberikandan piutang Grup terdiri dari “kas dansetara, kas yang dibatasipenggunaannya, piutang usaha, uangjaminan, dan pinjaman ke pihakberelasi” pada laporan posisi keuangan.

(i) Loans and receivables

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed ordeterminable payments that are notquoted in an active market. They areincluded in current assets, except formaturities greater than 12 months afterthe end of reporting period. These areclassified as non-current assets. TheGroup’s loans and receivables comprise“cash and cash equivalent, restrictedcash in bank, trade receivable,refundable deposits, and loan to relatedparty” in the statement of financialposition

(ii) Aset keuangan tersedia untuk dijual (ii) Available-for-sale financial assets

Aset keuangan tersedia untuk dijualadalah instrumen nonderivatif yangditentukan pada kategori ini atau tidakdiklasifikasikan pada kategori yang lain.Aset keuangan tersedia untuk dijualdimasukkan sebagai aset tidak lancarkecuali investasinya jatuh tempo ataumanajemen bermaksud melepasnyadalam kurun waktu 12 bulan setelahakhir periode pelaporan.

Available-for-sale financial assets arenon-derivatives that are eitherdesignated in this category or notclassified in any of the other categories.They are included in non-current assetsunless the investment matures ormanagement intends to dispose of itwithin 12 months of the end of thereporting period.

II. Pengakuan dan pengukuran

Pembelian dan penjualan aset keuanganyang lazim (reguler) diakui pada tanggaltransaksi – tanggal dimana Grupberkomitmen untuk membeli atau menjualaset. Investasi pada awalnya diakuisebesar nilai wajarnya ditambah biayatransaksi untuk seluruh aset keuanganyang tidak diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi.

II. Recognition and measurement

Regular purchases and sales of financialassets are recognised on the trade-date –the date on which the Group commits topurchase or sell the asset. Investments areinitially recognised at fair value plus thetransaction costs for all financial assets notcarried at fair value through profit and loss.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 139

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 26 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

e. Aset keuangan (lanjutan) e. Financial assets (continued)

II. Pengakuan dan pengukuran (lanjutan)

Aset keuangan dihentikan pengakuannyaketika hak untuk menerima arus kas dariinvestasi tersebut telah jatuh tempo atautelah ditransfer dan Grup telah mentransfersecara substansial seluruh risiko danmanfaat atas kepemilikan aset. Asetkeuangan tersedia untuk dijual selanjutnyadicatat sebesar nilai wajar. Pinjaman yangdiberikan dan piutang dicatat sebesar biayaperolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif.

II. Recognition and measurement (continued)

Financial assets are derecognised when therights to receive cash flows from theinvestments have expired or have beentransferred and the Group has transferredsubstantially all risks and rewards ofownership. Available-for-sale financialassets are subsequently carried at fair value.Loans and receivables are carried atamortised cost using the effective interestmethod.

Perubahan nilai wajar efek moneter dannonmoneter yang diklasifikasikan sebagaitersedia untuk dijual diakui padapendapatan komprehensif lainnya.

Changes in the fair value of monetary andnon-monetary securities classified asavailable-for-sale are recognised in othercomprehensive income.

Ketika efek diklasifikasikan sebagaitersedia untuk dijual telah dijual ataumengalami penurunan nilai, akumulasipenyesuaian nilai wajar yang diakui padaekuitas dimasukkan ke dalam laporan labarugi sebagai “keuntungan dan kerugian dariinvestasi efek”.

When securities classified as available-for-sale are sold or impaired, the accumulatedfair value adjustments recognised in equityare included in the consolidated statementsof comprehensive income as “gains andlosses from investment securities”.

Bunga atas efek yang tersedia untuk dijualdihitung dengan menggunakan metodebunga efektif yang diakui pada laporan labarugi sebagai penghasilan lain-lain.

Interest on available-for-sale securitiescalculated using the effective interestmethod is recognised in the profit or loss aspart of other income.

III. Instrumen keuangan salinghapus III. Offsetting financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangansalinghapus dan jumlah netonya dilaporkanpada laporan posisi keuangan ketikaterdapat hak yang berkekuatan hukumuntuk melakukan saling hapus atas jumlahyang telah diakui tersebut dan adanya niatuntuk menyelesaikan secara neto, atauuntuk merealisasikan aset danmenyelesaikan liabilitas secara simultan.

Financial assets and liabilities are offset andthe net amount is reported in the statementof financial position when there is a legallyenforceable right to offset the recognisedamounts and there is an intention to settleon a net basis, or realise the asset and settlethe liability simultaneously.

140 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 27 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

f. Piutang usaha dan piutang lain-lain f. Trade receivables and other receivables

Piutang usaha adalah jumlah piutangpelanggan atas penjualan batubara yangdiberikan sehubungan dengan kegiatan usaha.Piutang lain-lain adalah jumlah piutang pihakketiga atau pihak berelasi diluar kegiatanusaha. Bila pembayaran diharapkan akanditerima dalam jangka waktu satu tahun ataukurang, maka diklasifikasikan sebagai asetlancar. Bila tidak, disajikan sebagai aset tidaklancar.

Trade receivables are amounts due fromcustomers for coal sold performed in theordinary course of business. Other receivablesare amounts due from third or related partiesfor transactions outside the ordinary course ofbusiness. If collection is expected in one yearor less, they are classified as current assets. Ifnot, they are presented as non-current assets.

Piutang usaha dan piutang lain-lain padaawalnya diakui pada nilai wajar dan kemudiandiukur dengan menggunakan biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metodesuku bunga efektif, dikurangi denganpenyisihan penurunan nilai.

Trade and other receivables are recognisedinitially at fair value and subsequentlymeasured at amortised cost using the effectiveinterest method, less provision for impairment.

g. Persediaan g. Inventories

Persediaan batubara, termasuk persediaanbatubara run-of-mine dinilai berdasarkan nilaiterendah antara harga perolehan atau nilairealisasi bersih. Harga perolehan ditentukandengan metode rata-rata tertimbang (weightedaverage) atas biaya yang terjadi selamaperiode pelaporan dan mencakup bagian biayaoverhead tetap dan variabel. Nilai realisasibersih adalah estimasi harga penjualan yangdapat diperoleh sesuai dengan kegiatannormal usaha dikurangi beban penjualan danbiaya-biaya untuk menyelesaikan penjualan.

Coal inventory, including run-of-mine stocks isvalued at the lower of cost or net realisablevalue. Cost is determined based on theweighted average cost incurred during theperiod and includes an appropriate portion offixed and variable overheads. Net realisablevalue is the estimated sales amount in theordinary course of business less the costs ofcompletion and selling expenses.

Suku cadang dan bahan-bahan pendukunglainnya dinilai berdasarkan harga perolehanyang ditentukan dengan metode rata-ratabergerak setelah dikurangi dengan penyisihanatas persediaan yang sudah usang. Sukucadang dan bahan-bahan pendukung lainnyadicatat sebagai biaya produksi pada saatdigunakan.

Stores and consumable supplies are valued atcost, determined on a moving average basis,less provision for obsolete items. Stores andconsumable supplies are charged toproduction costs in the period they are used.

Penyisihan atas persediaan suku cadang danbahan-bahan pendukung yang sudah usangdan bergerak lambat ditentukan berdasarkanestimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masamendatang.

A provision for obsolete and slow movingstores and consumable supplies is determinedon the basis of estimated future usage or saleof individual inventory items.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 141

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 28 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

h. Aset tetap h. Fixed assets

Aset tetap diakui sebesar harga perolehandikurangi akumulasi penyusutan.

Aset tetap disusutkan menggunakan metodegaris lurus mana yang lebih pendek antaraestimasi umur aset atau umur tambang atausisa umur PKP2B:

Fixed assets are stated at cost, lessaccumulated depreciation.

Fixed assets are depreciated using the straight-line method over the shorter of the estimateduseful lives of the assets or the mine life or theterm of the CCoW as follows:

Tahun/Years

Bangunan 5 – 20 BuildingsInfrastruktur 10 – 30 InfrastructurePeralatan dan perlengkapan kantor 4 Office furniture and equipmentKendaraan 4 – 8 VehiclesAlat berat 4 – 8 Heavy equipment

Masa manfaat dan nilai sisa aset dievaluasidan disesuaikan kembali, jika diperlukan, padasetiap akhir tahun buku. Perubahan yangterjadi diakui dalam laporan pendapatankomprehensif konsolidasian secara prospektif.

The assets’ useful lives and residual values arereviewed and adjusted as appropriate at eachfinancial year end. The effects of any revisionare recognised in the consolidated statementsof comprehensive income prospectively.

Biaya yang terjadi setelah tanggal transaksidimasukkan ke dalam nilai tercatat aset ataudiakui sebagai aset yang terpisah hanya jikamanfaat dari aset tersebut di masa depan bisadidapatkan oleh Grup, dan biaya dari asettersebut dapat ditentukan secara meyakinkan.Nilai tercatat dari aset pengganti dihapus.Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankansebagai beban pada periode terjadinya dalamlaporan pendapatan komprehensifkonsolidasian.

Subsequent costs are included in the asset’scarrying amount or recognised as a separateasset, as appropriate, only when it is probablethat future economic benefits associated withthe item will flow to the Group and the cost ofthe item can be measured reliably. The carryingamount of the replaced part is derecognised. Allother repairs and maintenance expenditure arecharged to the consolidated statements ofcomprehensive income during the financialperiod in which they are incurred.

Apabila penggunaan aset tetap dihentikan lagiatau aset yang bergerak dijual, nilai tercatatdikeluarkan dari laporan keuangankonsolidasian, dan keuntungan dan kerugianyang timbul akibat penarikan atau penjualanaset tetap tersebut diakui dalam laporanpendapatan komprehensif konsolidasian.

When assets are retired or otherwise disposedof, their carrying amounts are eliminated fromthe consolidated financial statements, and theresulting gains and losses on the disposal offixed assets are recognised in the consolidatedstatements of comprehensive income

Akumulasi biaya konstruksi bangunan,infrastruktur, pabrik dan instalasi mesindikapitalisasi sebagai aset dalampenyelesaian. Akumulasi biaya tersebutdipindahkan ke akun aset tetap pada saatkonstruksi atau pemasangan selesai.Penyusutan dimulai pada saat aset tersebutsiap untuk digunakan.

The accumulated costs of the construction ofbuildings, infrastructure, plants and theinstallation of machinery are capitalised asconstruction in progress. These accumulatedcosts are reclassified to fixed asset accountswhen the construction or installation iscomplete. Depreciation is charged when thedate of assets are ready for use.

142 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 29 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Biaya eksplorasi dan pengembangan yangditangguhkan

i. Deferred exploration and developmentexpenditure

Biaya eksplorasi yang ditangguhkan mencakupakumulasi biaya yang terkait denganpenyelidikan umum, perizinan dan administrasi,geologi dan geofisika, pemboran eksplorasi, danevaluasi, yang terjadi untuk mencari,menemukan dan mengevaluasi cadanganterbukti pada suatu wilayah tambang dalamjangka waktu tertentu seperti yang diatur dalamperaturan perundangan yang berlaku.

Deferred exploration expenditure represents theaccumulated costs related to generalinvestigation, permission and administrative,geology and geophysical, exploration drillingand evaluation, that is incurred to search,discover and evaluate proven reserves in aspecific mining area during a specific timeperiod in accordance with statutory regulations.

Biaya eksplorasi dikapitalisasi dan ditangguhkanuntuk setiap area of interest apabila memenuhisalah satu dari ketentuan berikut:

Exploration expenditure incurred is capitalisedand carried forward for each area of interest,provided that one of the following conditions ismet:

(i) biaya tersebut diharapkan dapatmemberikan manfaat melalui keberhasilanpengembangan dan eksploitasi area ofinterest tersebut atau melalui penjualan areaof interest tersebut; atau

(i) the costs are expected to be recoupedthrough successful development andexploitation of the area of interest or,alternatively, by its sale; or

(ii) kegiatan eksplorasi dalam suatu area ofinterest belum mencapai tahap yangmemungkinkan untuk penentuan adanyacadangan terbukti yang ekonomis, sertakegiatan yang aktif dan signifikan dalam atauberhubungan dengan area of interesttersebut masih berlanjut.

(ii) exploration activities in the area of interesthave not yet reached a stage which permitsa reasonable assessment of the existence,or otherwise of economically recoverablereserves, and active and significantoperations in, or in relation to the area ofinterest are continuing.

Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkanbergantung pada keberhasilan pengembangandan eksploitasi secara komersial atau penjualandari area of interest yang terkait. Biayaeksplorasi yang ditangguhkan atas setiap areaof interest dievaluasi kembali pada setiap akhirperiode akuntansi. Biaya eksplorasi yang terkaitpada suatu area of interest yang telahditinggalkan, atau tidak layak secara ekonomis,dihapuskan pada periode keputusan yangdimaksud dibuat.

Ultimate recoupment of exploration expenditurecarried forward is dependent upon thesuccessful development and commercialexploitation, or alternatively, the sale ofrespective area. Deferred explorationexpenditure on each area of interest is reviewedat the end of each accounting period.Exploration expenditure in respect of an area ofinterest which has been abandoned or nocommercial viability of the area of interest, arewritten-off in the period in which the decision ismade.

Biaya pengembangan yang ditangguhkanmencakup akumulasi biaya administrasi, biayapembersihan lahan, dan biaya pembukaantambang, yang dilakukan dalam rangkamempersiapkan cadangan terbukti sampai siapdiproduksi secara komersial.

Deferred development expenditure representsthe accumulated costs relating to administrative,land clearing and cost of opening the mine, thatis conducted in the preparation of provenreserves until commercial production.

Biaya pengembangan tersebut meliputi biayayang mempunyai hubungan langsung dengankonstruksi tambang dan infrastruktur trekaitlainnya. Amortisasi diakui terhadap properti yangdikembangkan ketika tambang tersebut sudahsampai dengan tahap yang direncanakan olehmanajemen.

Such expenditure comprises cost directlyattributable to the construction of a mine and therelated infrastructure. Amortisation is recognisedin respect of development properties when themine is capable of operating in the mannerintended by management.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 143

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 30 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Biaya eksplorasi dan pengembangan yangditangguhkan (lanjutan)

i. Deferred exploration and developmentexpenditure (continued)

Biaya pengembangan tambang danpengeluaran-pengeluaran lain yang terkaitdengan pengembangan suatu area of interestdikapitalisasi sebelum dimulainya produksi dariarea tersebut sepanjang memenuhipersyaratan untuk penangguhan.

Mine development expenditure andincorporated costs in developing an area ofinterest prior to commencement of operationsin the respective area, as long as they meetthe criteria for deferral, are capitalised.

Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, sepertibiaya pinjaman baik yang secara langsungmaupun tidak langsung digunakan untukmendanai kegiatan eksplorasi danpengembangan yang memenuhi syarat, untukpenangguhan dikapitalisasi sampai kegiataneksplorasi dan pengembangan yangbersangkutan selesai.

Interest and other borrowing costs, such as feeson loans either directly or indirectly used infinancing exploration and development activities,as long as they meet the criteria for deferral, arecapitalised up to the date when the explorationand development activities are complete.

Untuk pinjaman yang dapat diasosiasikansecara langsung pada suatu kegiatan tertentu,jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesarbiaya pinjaman yang terjadi selama periodepelaporan, dikurangi pendapatan investasijangka pendek dari pinjaman tersebut. Untukpinjaman yang tidak dapat diasosiasikansecara langsung pada suatu kegiatan tertentu,jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasiditentukan dengan mengalikan tingkatkapitalisasi dengan pengeluaran untukkegiatan eksplorasi dan pengembangan yangmemenuhi syarat penanggguhan. Tingkatkapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biayapinjaman dibagi dengan saldo pinjaman darisuatu periode pelaporan yang langsung dapatdihubungkan pada kegiatan eksplorasi danpengembangan yang memenuhi syarat.

For borrowings directly attributable to a specificactivity, the amount to be capitalised isdetermined as the actual borrowing costsincurred during the period, less any incomeearned on the temporary investment of suchborrowing. For borrowings not directlyattributable to a specific activity, the amount tobe capitalised is determined by applying acapitalisation rate to the amount expended onexploration and development activities. Thecapitalisation rate is the weighted-average of theborrowing costs applicable to the totalborrowings outstanding during the period,excluding borrowings directly attributable tofinancing the relevant exploration anddevelopment activities.

Biaya eksplorasi dan pengembangan yangditangguhkan yang terkait dengan suatu areaof interest yang telah berproduksi diamortisasidengan menggunakan metode garis lurussejak area of interest tersebut mulaiberproduksi secara komersial selama periodewaktu yang lebih pendek antara umurtambang atau sisa umur PKP2B Perusahaan.

Deferred exploration and developmentexpenditure is amortised on a straight-line basisfrom the date of commercial production in thearea of interest over the lesser of the useful lifeof the mine and the remaining term of CCoW.

j. Goodwill j. Goodwill

Goodwill merupakan selisih lebih antara hargaperolehan investasi dan nilai wajar bagianGrup atas aset bersih entitas anak yangdiakuisisi pada tanggal akuisisi. Sebelumnya,goodwill diamortisasi selama 20 tahun denganmenggunakan metode garis lurus. Manajemenmenentukan estimasi masa manfaat goodwillberdasarkan evaluasi pada saat akuisisidengan mempertimbangkan faktor-faktorinheren perusahaan yang diakuisisi.

Goodwill represents the excess of theacquisition cost over the fair value of the Group’sshare of the net assets of the acquiredsubsidiaries at the date of acquisition.Previously, goodwill was amortised over a periodof 20 years using the straight-line method.Management determines the estimated usefullife of goodwill based on its evaluation at the timeof the acquisition, considering various factorsinherent to the acquired companies.

144 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 31 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

j. Goodwill (lanjutan) j. Goodwill (continued)

Sebagai hasil dari penerapan PSAK No. 22(lihat Catatan 2a), Grup telah menetapkankebijakan akuntansi baru secara prospektifterkait dengan goodwill dimana goodwill tidakakan lagi diamortisasi, tetapi dilakukanpengujian penurunan nilai secara tahunan dandicatat pada biaya perolehan dikurangipenurunan nilai.

As a result of adopting SFAS No. 22 (refer toNote 2a), the Group has applied the newaccounting policy prospectively in respect ofgoodwill whereby goodwill will no longeramortised but will be tested annually forimpairment and carried at cost less impairment.

k. Pinjaman k. Borrowings

Pinjaman diakui awalnya pada nilai wajardikurangi dengan biaya transaksi yang terjadi.Pinjaman kemudian diukur sebesar biayaperolehan diamortisasi, selisih antara hasilpenerimaan (dikurangi dengan biayatransaksi) dan nilai pelunasan diakui didalamlaporan pendapatan komprehensifkonsolidasian selama periode pinjamandengan menggunakan metode suku bungaefektif.

Borrowings are recognised initially at fair value,net of transaction costs incurred. Borrowingsare subsequently carried at amortised cost. Anydifference between the proceeds (net oftransaction costs) and the redemption value isrecognised in the consolidated statements ofcomprehensive income over the period of theborrowings using the effective interest method.

Biaya-biaya yang dibayarkan untukmendapatkan fasilitas pinjaman dicatatsebagai biaya transaksi yang ditangguhkansampai dengan terjadinya penarikan pinjamantersebut, hanya apabila terdapat besarkemungkinan akan dilakukan penarikan atassebagian atau seluruh fasilitas tersebut.Apabila tidak ada bukti bahwa besarkemungkinan sebagian atau seluruh fasilitasyang dimaksud akan akan ditarik, biaya yangdikeluarkan tersebut dikapitalisasi sebagaibeban dibayar dimuka untuk pemeliharaanlikuiditas dan diamortisasi selama periode darifasilitas yang terkait.

Fees paid on the establishment of loan facilitiesare recognised as deferred transaction costs ofthe loan to the extent that it is probable thatsome or all of the facility will be drawndown. Inthis case, the fee is deferred until the drawdownoccurs. To the extent there is no evidence that itis probable that some or all of the facility will bedrawndown, the fee is capitalised as aprepayment for liquidity services and amortisedover the period of the facility to which it relates.

Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitasjangka pendek kecuali Grup memiliki haktanpa syarat untuk menunda pembayaranliabilitas selama paling tidak 12 bulan setelahtanggal pelaporan.

Borrowings are classified as current liabilitiesunless the Group has an unconditional right todefer the settlement of the liability for at least 12months after the reporting date.

l. Transaksi dengan pihak berelasi l. Transactions with related parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitasyang terkait dengan Grup:

Related party represents a person or an entitywho is related to the Group:

(a) Orang atau anggota keluarga terdekatmempunyai relasi dengan Grup jika orangtersebut:

(a) A person or a close member of the person’sfamily is related to a Group if that person:

(i) memiliki pengendalian ataupengendalian bersama atas Grup;

(i) has control or joint control over theGroup;

(ii) memiliki pengaruh signifikan atasGrup; atau

(ii) has significant influence over theGroup; or

(iii) manajemen kunci Grup atau entitasinduk Grup.

(iii) is a member of the key managementpersonnel of the Group or of a parent ofthe Group.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 145

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 32 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

l. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) l. Transactions with related parties (continued)

(b) Suatu entitas berelasi dengan Grup jikamemenuhi salah satu hal berikut:

(b) An entity is related to a Group if any of thefollowing conditions applies:

(i) Entitas dan Grup adalah anggota darikelompok usaha yang sama (artinyaentitas induk, entitas anak, danentitas anak berikutnya terkaitdengan entitas lain).

(i) The entity and the Group are membersof the same group (which means thateach parent, subsidiary and fellowsubsidiary is related to the others).

(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasiatau ventura bersama dari entitas lain(atau entitas asosiasi atau venturabersama yang merupakan anggotasuatu kelompok usaha, yang manaentitas lain tersebut adalahanggotanya).

(ii) One entity is an associate or jointventure of the other entity (or anassociate or joint venture of a memberof a group of which the other entity is amember).

(iii) Kedua entitas tersebut adalahventura bersama dari pihak ketigayang sama.

(iii) Both entities are joint ventures of thesame third party.

(iv) Satu entitas adalah ventura bersamadari entitas ketiga dan entitas yanglain adalah entitas asosiasi darientitas ketiga.

(iv) One entity is a joint venture of a thirdentity and the other entity is anassociate of the third entity.

(v) Entitas tersebut adalah suatuprogram imbalan pascakerja untukimbalan kerja dari salah satu entitaspelapor atau entitas yang terkaitdengan Grup. Jika Grup adalahentitas yang menyelenggarakanprogram tersebut, maka entitassponsor juga berelasi dengan Grup.

(v) The entity is a post-employment benefitplan for the benefit of employees ofeither the Group or an entity related tothe Group. If the Group is itself such aplan, the sponsoring employers are alsorelated to the Group.

(vi) Entitas yang dikendalikan ataudikendalikan bersama oleh orangyang diidentifikasi dalam huruf (a).

(vi) The entity is controlled or jointlycontrolled by a person identified in (a).

(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf(a)(i) memiliki pengaruh signifikanatas entitas atau personil manajemenkunci entitas (atau entitas induk darientitas).

(vii) A person identified in (a)(i) hassignificant influence over the entity or isa member of the key managementpersonnel of the entity (or of a parent ofthe entity).

Sifat dan jumlah transaksi dengan pihak-pihakberelasi telah diungkapkan dalam laporankeuangan konsolidasian. Transaksi-transaksitersebut dilakukan menurut perjanjian diantarapihak-pihak yang terlibat.

The nature and extent of transactions carriedout with related parties have been disclosed inthe consolidated financial statements. Suchtransactions are conducted on terms agreedbetween the parties.

146 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 33 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

m. Penurunan nilai aset non-keuangan m. Impairment of non-financial assets

Aset yang memiliki masa manfaat yang tidakterbatas – misalnya goodwill atau asset takberwujud yang belum siap digunakan – tidakdiamortisasi namun diuji penurunan nilainyasetiap tahun. Aset yang diamortisasi diujiketika terdapat indikasi bahwa nilaitercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan.Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat asetmelebihi jumlah terpulihkan. Jumlahterpulihkan adalah yang lebih tinggi antaranilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjualdan nilai pakai aset. Dalam menentukanpenurunan nilai, aset dikelompokkan padatingkat yang paling rendah dimana terdapatarus kas yang dapat diidentifikasi (unitpenghasil kas). Aset nonkeuangan selaingoodwill yang mengalami penurunan nilai diujisetiap tanggal pelaporan untuk menentukanapakah terdapat kemungkinan pemulihanpenurunan nilai.

Assets that have an indefinite useful life – forexample, goodwill or intangible assets not readyfor use – are not subject to amortisation and aretested annually for impairment. Assets that aresubject to amortisation are reviewed forimpairment whenever events or changes incircumstances indicate that the carrying amountmay not be recoverable. An impairment loss isrecognised for the amount by which the asset’scarrying amount exceeds its recoverableamount. The recoverable amount is the higherof an asset’s fair value less costs to sell andvalue in use. For the purposes of assessingimpairment, assets are grouped at the lowestlevels for which there are separately identifiablecash flows (cash-generating units). Non-financial assets other than goodwill that sufferedan impairment are reviewed for possiblereversal of the impairment at each reportingdate.

n. Biaya pengupasan tanah n. Stripping costs

Biaya pengupasan tanah dibebankan sebagaibiaya produksi berdasarkan rasio pengupasanumur tambang. Jika rasio pengupasan tanahaktual melebihi rasio yang direncanakan,kelebihan biaya pengupasan tanah tersebutakan dibukukan sebagai biaya pengupasantanah yang ditangguhkan dalam laporanposisi keuangan konsolidasian. Biayatangguhan ini kemudian dibebankan ke laba,pada periode berikutnya, jika rasio periodeberjalan di bawah rasio pengupasan umurtambang. Perubahan atas rasio yangdirencanakan merupakan perubahan estimasidan diterapkan secara prospektif.

Stripping costs are recognised as productioncosts based on the average life of mine. If theactual stripping ratio exceeds the plannedratio, the excess stripping costs are recordedin the consolidated statements of financialposition as deferred stripping costs. Suchdeferred costs are then charged againstreported profits to extent that, in subsequentperiods, the current period ratio falls short ofthe life of mine ratio. Changes in the plannedstripping ratio are considered as changes inestimates and are accounted for on aprospective basis.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 147

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 34 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

o. Pengakuan pendapatan dan beban o. Revenue and expense recognition

Pendapatan mencakup nilai wajar dari imbalanyang diterima dan piutang untuk penjualanbatubara dalam aktivitas normal usaha Grup.Pendapatan disajikan setelah dikurangi PajakPertambahan Nilai, retur, potongan penjualan,dan diskon dan setelah mengeliminasipendapatan intra kelompok usaha Grup.

Revenue comprises the fair value of theconsideration received or receivable for thesale of coal in the ordinary course of theGroup’s activities. Revenue is shown net ofvalue-added tax, returns, rebates and discountsand after eliminating sales within the Group.

Pendapatan dari penjualan barang diakui padasaat terpenuhinya seluruh kondisi berikut:

Revenue from sales of goods is recognisedwhen all the following conditions are met:

- Grup telah memindahkan risiko secarasignifikan dan manfaat kepemilikanbarang kepada pembeli;

- the Group has transferred to the buyer thesignificant risks and rewards of ownershipof the goods;

- Grup tidak lagi mengelola ataumelakukan pengendalian efektif atasbarang yang dijual;

- the Group retains neither continuingmanagerial involvement nor effectivecontrol over the goods sold;

- jumlah pendapatan tersebut dapat diukurdengan andal;

- the amount of revenue can be measuredreliably;

- besar kemungkinan manfaat ekonomiyang dihubungkan dengan transaksi akanmengalir kepada Grup; dan

- it is probable that the economic benefitsassociated with the transaction will flow tothe Group; and

- biaya yang terjadi atau yang akan terjadisehubungan transaksi penjualan dapatdiukur dengan andal.

- the costs incurred or to be incurred withrespect to the sales transaction can bemeasured reliably.

Beban diakui pada saat terjadinya dengandasar akrual.

Expenses are recognised as incurred on anaccrual basis.

Bila hasil transaksi penjualan jasa tidak dapatdiestimasi dengan andal, pendapatan yangdiakui hanya sebesar beban yang telah diakuiyang dapat diperoleh kembali.

When the outcome of a transaction involvingthe rendering of services cannot be estimatedreliably, revenue is recognised only to theextent of the expenses recognised that arerecoverable.

148 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 35 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

p. Sewa p. Leases

Kontrak sewa pembiayaan dimana sebagianbesar risiko dan manfaat kepemilikan asettetap berada di pihak lessor diklasifikasikansebagai sewa operasi. Pembayaran sewaoperasi dibebankan ke laporan pendapatankomprehensif konsolidasian secara garis lurusselama masa sewa.

Leases in which a significant portion of the risksand rewards of ownership are retained by thelessor are classified as operating leases.Payments made under operating leases arecharged to the consolidated statements ofcomprehensive income on a straight-line basisover the period of the lease.

Sewa aset tetap dimana secara substansiseluruh risiko dan manfaat kepemilikan asetberada di pihak Grup dicatat sebagai sewapembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasipada awal masa sewa sebesar yang lebihrendah antara nilai wajar aset sewapembiayaan yang bersangkutan atau nilai kinipembayaran sewa minimum.

Leases of fixed assets where the Group retainssubstantially all of the risks and rewards ofownership are classified as finance leases.Finance leases are capitalised at the lease’scommencement at the lower of the fair value ofthe leased property or the present value of theminimum lease payments.

Dalam hal sewa pembiayaan, jumlah sewayang dibayar dialokasikan antara bagian yangmerupakan pelunasan liabilitas dan bagianyang merupakan beban keuangan sedemikianrupa sehingga menghasilkan tingkat sukubunga yang konstan atas saldo pembiayaan.Unsur bunga dibebankan pada laporanpendapatan komprehensif konsolidasianselama masa sewa sedemikian rupa sehinggamenghasilkan tingkat suku bunga yangkonstan atas saldo liabilitas setiap periode.

Each lease payment is allocated between theliability and finance charges so as to achieve aconstant rate of interest on the outstandingfinance balance. The interest element of thefinance cost is charged to the consolidatedstatements of comprehensive income over thelease period so as to produce a constantperiodic rate of interest on the remainingbalance of the liability for each period.

.

Aset tetap yang diperoleh melalui sewapembiayaan disusutkan dengan metode yangsama dengan metode penyusutan yangditerapkan pada aset tetap yang dimiliki olehGrup sendiri. Jika tidak terdapat kemungkinanyang cukup pasti bahwa Grup akanmengambilalih kepemilikan atas aset yangbersangkutan pada akhir masa sewanya, asetsewa pembiayaan tersebut disusutkan selamajangka waktu yang lebih pendek antara umurmanfaat aset atau masa sewa pembiayaanaset yang bersangkutan.

Fixed assets acquired under finance leases aredepreciated similarly to owned assets. If thereis no reasonable certainty that the Group willhold the ownership by the end of the leaseterm, the asset is depreciated over the shorterof the useful life of the asset and the leaseterm.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 149

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 36 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

q. Provisi q. Provision

(i) Provisi kewajiban lingkungan (i) Provision for environmental relatedobligations

Pengeluaran yang terkait denganpemulihan, rehabilitasi, dan lingkunganyang akan timbul yang terkait denganpemulihan area yang terganggu selamatahap produksi dibebankan sebagaibeban pokok penjualan pada saatkewajiban itu timbul dari gangguan yangterjadi.

Restoration, rehabilitation andenvironmental expenditures to be incurredrelated to remediation of disturbed areasduring the production phase are charged tocost of goods sold when the obligationarising from the disturbance occurs.

Provisi untuk hal-hal yang berkaitandengan lingkungan yang tidak berkaitandengan penarikan aset, dimana Grupmerupakan pihak yang bertanggungjawab, diakui ketika:

Provision for environmental issues that maynot involve the retirement of an asset,where the Group is a responsible party arerecognised when:

- Grup memiliki kewajiban kini baik yangbersifat hukum maupun konstruktif,sebagai akibat peristiwa masa lalu;

- the Group has a present legal orconstructive obligation as a result ofpast events;

- besar kemungkinan penyelesaiankewajiban tersebut mengakibatkanarus keluar sumber daya; dan

- it is probable that an outflow ofresources will be required to settle theobligation; and

- estimasi yang andal mengenai jumlahkewajiban tersebut dapat dibuat.

- the amount has been reliablyestimated.

Provisi untuk pembongkaran, pemindahandan restorasi dicatat untuk mengakuikewajiban hukum dan konstruktifberkaitan dengan penarikan aset tetapdan aset jangka panjang lainnya yangberasal dari akuisisi, konstruksi ataupengembangan dan/atau operasi normalaset tersebut. Penarikan aset tersebut ini,termasuk penjualan, peninggalan(abandonment), pendaurulangan ataupenghapusan dengan cara lain, adalahpenarikan selain penghentian sementarapemakaian.

Provision for decommissioning,demobilisation and restoration provides forthe legal and constructive obligationsassociated with the retirement of property,plants and equipment and other long-livedassets that result from the acquisition,construction or development and/or thenormal operation of such assets. Theretirement of such assets is its other thantemporary removal from service includingits sale, abandonment, recycling ordisposal in some other manner.

150 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 37 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

q. Provisi (lanjutan) q. Provision (continued)

(i) Provisi kewajiban lingkungan (lanjutan) (i) Provision for environmental relatedobligations (continued)

Kewajiban ini pada awalnya diakuisebagai utang pada saat timbulnyakewajiban hukum dan konstruktif yangberkaitan dengan penarikan sebuah aset,dan kemudian diakui sebesar nilai kini dariperkiraan pengeluaran yang diperlukanuntuk menyelesaikan kewajibanmenggunakan tingkat diskonto sebelumpajak yang mencerminkan penilaian pasaratas nilai waktu uang dan risiko yangterkait dengan kewajiban tersebut. Biayapenarikan aset dalam jumlah yang setaradengan jumlah liabilitas dikapitalisasisebagai bagian dari suatu aset tertentudan kemudian disusutkan atau dideplesiselama masa manfaat aset tersebut.Peningkatan kewajiban ini sehubungandengan berlalunya waktu diakui sebagaibeban akresi.

These obligations are recognised asliabilities when a legal and constructiveobligation with respect to the retirement ofan asset is incurred, with the initial andsubsequent measurement of the obligationat the present value of the expendituresexpected to be required to settle theobligation using a pre-tax rate that reflectscurrent market assessments of the timevalue of money and the risks specific to theobligation. An asset retirement costequivalent to these liabilities is capitalisedas part of the related asset’s carrying valueand is subsequently depreciated ordepleted over the asset’s useful life. Theincrease in these obligations due to thepassage of time is recognised as accretionexpense.

Perubahan dalam pengukuran kewajibantersebut yang timbul dari perubahanestimasi waktu atau jumlah pengeluaransumber daya ekonomis (contohnya: aruskas) yang diperlukan untukmenyelesaikan kewajiban tersebut, atauperubahan dalam tingkat diskonto, akanditambahkan pada atau dikurangkan dariharga perolehan aset yang bersangkutanpada periode berjalan. Jumlah yangdikurangkan dari harga perolehan asettidak boleh melebihi jumlah tercatatnya.Jika penurunan dalam liabilitas melebihinilai tercatat aset, kelebihan tersebutsegera diakui dalam laporan pendapatankonsolidasian konsolidasian. Jikapenyesuaian tersebut menghasilanpenambahan pada harga perolehan aset,Perusahaan akan mempertimbangkanapakah ada indikasi nilai tercatat asetyang baru mungkin tidak bisa dipulihkansecara penuh. Jika terdapat indikasitersebut, Perusahaan akan melakukanpengujian penurunan nilai terhadap asettersebut dengan melakukan estimasi atasnilai yang dapat dipulihkan dan akanmencatat kerugian dari penurunan nilai,jika ada.

The changes in the measurement of theseobligations that result from changes in theestimated timing or amount of the outflow ofresources embodying economic benefits(e.g. cash flows) required to settle theobligation, or a change in the discount ratewill be added to or deducted from the costof the related asset in the current period.The amount deducted from the cost of theasset should not exceed its carryingamount. If a decrease in the liabilityexceeds the carrying amount of the asset,the excess is recognised immediately in theconsolidated statements of comprehensiveincome. If the adjustment results in anaddition to the cost of an asset, the Groupwill consider whether this is an indicationthat the new carrying amount of the assetmay not be fully recoverable. If there issuch an indication, the Group will test theasset for impairment by estimating itsrecoverable amount and will account forany impairment loss incurred, if any.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 151

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 38 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

q. Provisi (lanjutan) q. Provision (continued)

(i) Provisi kewajiban lingkungan (lanjutan) (i) Provision for environmental relatedobligations (continued)

Provisi diukur pada nilai kini dari perkiraanpengeluaran yang diperlukan untukmenyelesaikan kewajiban, menggunakantingkat diskonto sebelum pajak yangmencerminkan penilaian pasar atas nilaiwaktu uang dan risiko yang terkait dengankewajiban tersebut. Peningkatan provisiini sehubungan dengan berlalunya waktudiakui sebagai beban bunga.

Provision is measured at the present valueof the expenditures expected to berequired to settle the obligation using a pre-tax rate that reflects current marketassessments of the time value of moneyand the risks specific to the obligation. Theincrease in the provision due to thepassage of time is recognised as interestexpense.

(ii) Provisi lain-lain (ii) Other provision

Provisi untuk biaya restrukturisasi,tuntutan legal dan lainnya diakui ketika:Grup memiliki kewajiban hukum ataukonstruktif saat kini sebagai akibat dariperistiwa masa lalu; kemungkinan aruskeluar sumber daya diperlukan untukmenyelesaikan kewajiban tersebut; danjumlahnya dapat diestimasi secara andal.Provisi restrukturisasi dapat meliputihal-hal seperti denda penghentianpembiayaan dan pembayaranpenghentian karyawan. Provisi tidakdiakui untuk kerugian operasional masadepan.

Provision for restructuring costs, legalclaims and others are recognised when:the Group has a present legal orconstructive obligation as a result of pastevents; it is probable that an outflow ofresources will be required to settle theobligation; and the amount has beenreliably estimated. Restructuring provisionmay comprise items such as leasetermination penalties and employeetermination payments. Provision is notrecognised for future operating losses.

Jika terdapat sejumlah kewajiban serupa,maka kemungkinan arus keluar untukmenyelesaikan kewajiban tersebutditentukan dengan mempertimbangkankeseluruhannya sebagai suatu kelompokkewajiban. Suatu provisi diakui walaupunkemungkinan arus keluar terkait dengantiap-tiap pos kewajiban tersebut kecil.

Where there are a number of similarobligations, the likelihood that an outflowwill be required in settlement is determinedby considering the class of obligations as awhole. A provision is recognised even if thelikelihood of an outflow with respect to anyone item included in the same class ofobligations may be small.

Provisi diukur pada nilai kini daripengeluaran yang diharapkan untukdikeluarkan untuk menyelesaikankewajiban dengan menggunakan tingkatsebelum pajak yang mencerminkanpenilaian pasar kini atas nilai waktu dariuang dan risiko spesifik pada kewajiban.Peningkatan provisi yang dikarenakanberlalunya waktu diakui sebagai bebankeuangan.

Provision is measured at the present valueof the expenditures expected to berequired to settle the obligation using a pre-tax rate that reflects current marketassessments of the time value of moneyand the risks specific to the obligation.Increase in the provision due to thepassage of time is recognised as financecosts.

152 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 39 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

r. Perpajakan r. Taxation

Beban pajak untuk tahun berjalan terdiri daripajak kini dan tangguhan. Pajak diakui padalaporan pendapatan komprehensifkonsolidasian, kecuali untuk hal yang diakuilangsung di ekuitas. Untuk kasus ini, pajaknyajuga langsung diakui di ekuitas.

The tax expense for the year comprisescurrent and deferred tax. Tax is recognised inthe statements of consolidated comprehensiveincome, except to the extent that it relates toitems recognised directly in equity. In this case,the tax is also recognised in equity.

Manajemen secara periodik mengevaluasiposisi yang dilaporkan di Surat PemberitahuanTahunan (SPT) sehubungan dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkaninterpretasi. Jika perlu, manajemenmenentukan provisi berdasarkan jumlah yangdiharapkan akan dibayar kepada otoritaspajak.

Management periodically evaluates positionstaken in tax returns with respect to situations inwhich an applicable tax regulation is subject tointerpretation. Where appropriate, itestablishes provisions based on the amountsexpected to be paid to the tax authorities.

Pajak tangguhan diakui untuk mencatat selisihdampak pajak antara nilai aset dan liabilitasberdasarkan nilai untuk tujuan akuntansi danperpajakan dengan menggunakan metodebalance sheet liability. Tarif (atau aturan) pajakyang berlaku pada tanggal pelaporankeuangan atau yang secara substansial telahberlaku pada tanggal pelaporan keuangan dandiharapkan berlaku pada saat aset pajaktangguhan direalisasikan atau liabilitas pajaktangguhan diselesaikan, digunakan untukmenentukan pajak tangguhan.

Deferred income tax is provided for, using thebalance sheet liability method, for all temporarydifferences arising between the tax bases ofassets and liabilities and their carrying valuesin the financial statements. Deferred incometax is determined using tax rates (and laws)that have been enacted or substantiallyenacted by the financial reporting date and areexpected to apply when the related deferredincome tax asset is realised or the deferredincome tax liability is settled.

Aset pajak tangguhan yang berasal darimanfaat pajak masa mendatang dan saldo rugipajak yang dapat dikompensasi diakui apabilabesar kemungkinan jumlah laba pajak padamasa mendatang akan memadai untukdikompensasi dengan manfaat pajak masamendatang dan saldo rugi pajak.

Deferred tax assets relating to future taxbenefits and the carry forward of unused taxlosses are recognised to the extent that it isprobable that future taxable profit will beavailable against which the future tax benefitsand unused tax losses can be utilised.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatatpada saat Surat Ketetapan Pajak diterima dariDirektur Jenderal Pajak (“DJP”) atau, jikaterhadap Surat Ketetapan Pajak tersebutdiajukan keberatan/banding, atau pada saatkeberatan/banding tersebut telah diputuskan.

Amendments to taxation obligations arerecorded when a tax assessment is receivedfrom the Directorate General of Taxation(“DGT”) or, if appealed against, when theresults of the appeal are determined.

s. Imbalan karyawan s. Employee benefits

(i) Kewajiban pensiun (i) Pension obligations

Program imbalan pasti adalah programpensiun yang menentukan jumlah imbalanpensiun yang dibayarkan, biasanyaberdasarkan pada satu atau lebih faktorseperti usia, masa kerja atau jumlahkompensasi.

A defined benefit plan is a pension planthat defines the amount of pensionbenefits to be provided, usually as afunction of one or more factors such asage, years of service and compensation.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 153

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 40 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

s. Imbalan karyawan (lanjutan) s. Employee benefits (continued)

(i) Kewajiban pensiun (lanjutan) (i) Pension obligations (continued)

Grup diwajibkan untuk memberikanimbalan pensiun dengan jumlah minimalseusai dengan Undang-Undang (“UU”)Ketenagakerjaan No. 13/2003 atauKontrak Kerja Bersama (“KKB”), manayang lebih tinggi. Oleh karena baik UUKetenagakerjaan atau KKBmemberlakukan rumus khusus untuktujuan perhitungan jumlah minimalimbalan pensiun, maka secara substansiprogram pensiun yang dilaksanakan baikberdasarkan UU Ketenagakerjaanmaupun KKB tersebut di atas adalahprogram imbalan pasti.

The Group is required to provide aminimum amount of pension benefits inaccordance with Labour Law No. 13/2003or the Collective Labour Agreement (the“CLA”), whichever is higher. Since theLabour Law and the CLA set the formulafor determining the minimum amount ofbenefits, in substance they representdefined benefit plans.

Kewajiban program pensiun imbalan pastiyang diakui dalam laporan posisikeuangan konsolidasian adalah nilai kinikewajiban imbalan pasti pada tanggalpelaporan keuangan dikurangi nilai wajaraset program, dan disesuaikan dengankeuntungan/kerugian aktuarial dan biayajasa lalu yang belum diakui. Besarnyakewajiban imbalan pasti ditentukanberdasarkan perhitungan aktuarisindependen yang dilakukan secaraberkala dengan menggunakan metodeprojected unit credit. Nilai kini kewajibanimbalan pasti ditentukan denganmendiskontokan taksiran pembayaranmasa depan menggunakan tingkat sukubunga obligasi pemerintah (mengingatpasar obligasi swasta yang berkualiastinggi di Indonesia masih tidak liquid)dalam mata uang yang sama denganmata uang pembayaran imbalan, danmenggunakan tenor yang kurang lebihsama dengan waktu jatuh tempo imbalanyang bersangkutan.

The liability recognised in the consolidatedstatements of financial position in respectof the defined benefit pension plan is thepresent value of the defined benefitobligation at financial reporting date lessthe fair value of plan assets, together withadjustments for unrecognised actuarialgains or losses and past service costs.The defined benefit obligation is calculatedannually by independent actuaries usingthe projected unit credit method. Thepresent value of the defined benefitobligation is determined by discounting theestimated future cash outflows usinginterest rates of government bonds(considering that there is currently no deepmarket for high quality corporate bonds)that are denominated in the currency inwhich the benefit will be paid, and thathave terms to maturity approximating theterms of the related pension liability.

154 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 41 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

s. Imbalan karyawan (lanjutan) s. Employee benefits (continued)

(i) Kewajiban pensiun (lanjutan) (i) Pension obligations (continued)

Beban-beban yang dibebankan dalamlaporan pendapatan komprehensifkonsolidasian meliputi biaya jasa berjalan,beban keuangan, amortisasi biaya jasalalu, dan keuntungan/kerugian aktuarial.

Biaya jasa lalu diakui segera di laporanpendapatan komprehensif konsolidasian,kecuali perubahan pada program pensiunbergantung kepada sisa masa kerjakaryawan untuk jangka waktu tertentu(periode hak atau vested). Dalam kasusini, biaya jasa lalu diamortisasimengunakan metode garis lurus selamaperiode rata-rata sampai imbalan tersebutmenjadi hak atau vested.

Expenses charged to the consolidatedstatements of comprehensive incomeinclude current service cost, finance costs,amortisation of past service cost andactuarial gains and losses.

Past-service costs are recognisedimmediately in the consolidatedstatements of comprehensive income,unless the changes to the pension planare conditional on the employeesremaining in service for a specified periodof time (the vesting period). In this case,the past-service costs are amortised on astraight-line basis over the vesting period.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yangtimbul karena penyesuaian pengalamankerja karyawan dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial, dicatat apabila jumlahkeuntungan dan kerugian aktuarial inimelebihi 10% dari nilai kini atas kewajibanimbalan pasti atau 10% dari nilai wajaraset program pada akhir periode.Kelebihannya dibebankan atau dikreditkanpada pendapatan atau beban selama sisamasa kerja rata-rata karyawan-karyawanyang bersangkutan.

Actuarial gains and losses arising fromexperience adjustments and changes inactuarial assumptions and in excess of thegreater of 10% of the present value of thedefined benefit obligation or 10% of the fairvalue of the programme’s assets at theperiod end date, are charged or credited toincome over the average remaining servicelives of the related employees.

(ii) Pesangon pemutusan kontrak kerja (ii) Termination benefits

Pesangon pemutusan kontrak kerjaterutang ketika Grup memberhentikanhubungan kerja sebelum usia pensiunnormal, atau ketika seorang pekerjamenerima penawaran mengundurkan dirisecara sukarela dengan kompensasiimbalan pesangon. Grup mengakuipesangon pemutusan kontrak kerja ketikadapat ditunjukkan bahwa Grupberkomitmen untuk: memberhentikankontrak kerja sesuai dengan rencanaformal terinci tanpa ada kemungkinanuntuk dibatalkan; atau menyediakanpesangon sebagai penawaran untukmengundurkan diri secara sukarela.Imbalan yang jatuh tempo lebih dari 12bulan setelah periode pelaporandidiskontokan menjadi nilai kininya.

Termination benefits are payable whenemployment is terminated by the Groupbefore the normal retirement date, orwhenever an employee accepts voluntaryredundancy in exchange for these benefits.The Group recognises termination benefitswhen it is demonstrably committed toeither: terminating the employment ofcurrent employees according to a detailedformal plan without possibility of withdrawal;or providing termination benefits as a resultof an offer made to encourage voluntaryredundancy. Benefits falling due more than12 months after the reporting date arediscounted to their present value.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 155

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 42 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

t. Pembagian hasil produksi t. Sharing of production

Sebagaimana diatur dalam PKP2B,Pemerintah berhak atas 13,5% dari batubarayang dihasilkan dari proses produksi akhirAKT.

As stipulated in the CCoW, the Government isentitled to receive 13.5% of total coal producedfrom the final production processes establishedby AKT.

Berdasarkan Keputusan Presiden RepublikIndonesia No. 75/1996 tertanggal 25September 1996, AKT membayar bagian13,5% atas bagian produksi Pemerintah(biasanya disebut sebagai “royalti kepadaPemerintah”) secara tunai.

In accordance with Presidential DecreeNo. 75/1996 dated 25 September 1996, AKTpays the 13.5% Government’s share ofproduction (referred to as “royalty toGovernment”) in cash.

Grup mengakui penjualan atas bagianPemerintah sebagai bagian dari pendapatandari penjualan dan kewajiban pembayaran kePemerintahnya diakui dengan basis akrualsebagai beban royalti di bagian harga pokokpenjualan.

The Group recognises the Government’sshare as part of sales revenue, and theobligation to make payment to the Governmenton an accrual basis as royalty expense as partof cost of goods sold.

u. Laba per saham u. Earnings per share

Laba per saham dihitung dengan membagilaba bersih dengan rata-rata tertimbangjumlah saham biasa yang beredar selamaperiode pelaporan.

Earning per share is calculated by dividing netincome by the weighted average number ofcommon shares outstanding for the relevantyear.

v. Pelaporan segmen v. Segment reporting

Segmen operasi adalah suatu komponen darientitas:

An operating segment is a component of anenterprise:

a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yangmana memperoleh pendapatan danmenimbulkan beban (termasukpendapatan dan beban terkait dengantransaksi dengan komponen lain darientitas yang sama);

a. that engages in business activities fromwhich it may earn revenues and incurexpenses (including revenue andexpenses related to the transactions withdifferent components within the sameentity);

b. hasil operasinya dikaji ulang secarareguler oleh pengambil keputusanoperasional untuk membuat keputusantentang sumber daya yang dialokasikanpada segmen tersebut dan menilaikinerjanya; dan

b. whose operating results are regularlyreviewed by the enterprise’s chiefoperating decision maker to makedecisions about resources to be allocatedto the segment and to assess itsperfomance; and

c. tersedia informasi keuangan yang dapatdipisahkan.

c. for which discrete financial information isavailable.

Grup melakukan segmentasi pelaporanberdasarkan informasi keuangan yangdigunakan oleh pengambil keputusanoperasional dalam mengevaluasi kinerjasegmen dan menentukan alokasi sumberdaya yang dimilikinya. Segmentasiberdasarkan aktivitas bisnis Grup. Seluruhtransaksi antar segmen telah dieliminasi.

The Group segments its financial reportingbased on the financial information used by thechief operating decision-maker in evaluating theperformance of segments and in the allocationof resources. The segments are based theGroup’s business activities. All transactionsbetween segments have been eliminated.

156 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 43 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

w. Penurunan nilai aset keuangan w. Impairment of financial assets

(i) Aset yang diukur berdasarkan hargaperolehan diamortisasi

(i) Assets carried at amortised cost

Pada setiap akhir tahun pelaporan, Grupmenilai apakah terdapat bukti objektifbahwa aset keuangan atau kelompokaset keuangan telah mengalamipenurunan nilai. Aset keuangan ataukelompok aset keuangan diturunkannilainya dan kerugian penurunan nilaiterjadi hanya jika terdapat bukti objektifbahwa penurunan nilai akibat satu ataulebih peristiwa yang terjadi setelahpengakuan awal aset (“peristiwa rugi”)dan peristiwa rugi tersebut memilikidampak pada arus kas masa depandiestimasi atas aset keuangan ataukelompok aset keuangan yang dapatdiestimasi secara andal.

At the end of each reporting year, theGroup assesses whether there is objectiveevidence that a financial asset or group offinancial assets is impaired. A financialasset or a group of financial assets isimpaired and impairment losses areincurred only if there is objective evidenceof impairment as a result of one or moreevents that occurred after the initialrecognition of the asset (a “loss event”) andthat loss event (or events) has an impact onthe estimated future cash flows of thefinancial asset or group of financial assetsthat can be reliably estimated.

Grup pada awalnya mengevaluasi apakahterdapat bukti objektif mengenaipenurunan nilai.

The Group first assesses whether objectiveevidence of impairment exists.

Untuk kategori pinjaman yang diberikandan piutang, jumlah kerugian diukursebesar selisih antara nilai tercatat asetdan nilai kini arus kas masa depandiestimasi (tidak termasuk kerugian kreditmasa depan yang belum terjadi) yangdidiskonto menggunakan suku bungaefektif awal dari aset tersebut. Nilaitercatat aset dikurangi dan jumlahkerugian diakui pada laporan pendapatankomprehensif konsolidasian. Jikapinjaman yang diberikan atau investasiyang dimiliki sampai jatuh tempo memilikitingkat bunga bervariasi, tingkat diskontoyang digunakan untuk mengukur kerugianpenurunan nilai adalah tingkat bungaefektif saat ini yang ditentukan dalamkontrak. Untuk alasan praktis, Grup dapatmengukur penurunan nilai berdasarkannilai wajar instrumen denganmenggunakan harga pasar yang dapatdiobservasi.

For loans and receivables category, theamount of the loss is measured as thedifference between the asset’s carryingamount and the present value of estimatedfuture cash flows (excluding future creditlosses that have not been incurred)discounted at the financial asset’s originaleffective interest rate. The carrying amountof the asset is reduced and the amount ofthe loss is recognised in the consolidatedstatements of comprehensive income. If aloan or held-to-maturity investment has avariable interest rate, the discount rate formeasuring any impairment loss is thecurrent effective interest rate determinedunder the contract. As a practicalexpedient, the Group may measureimpairment on the basis of an instrument’sfair value using an observable market price.

Jika, pada periode selanjutnya, jumlahpenurunan nilai berkurang dan penurunantersebut dapat dihubungkan secaraobjektif dengan peristiwa yang terjadisetelah penurunan nilai diakui (misalnyameningkatnya peringkat kredit debitor),pemulihan atas jumlah penurunan nilaiyang telah diakui sebelumnya diakui padalaporan pendapatan komprehensifkonsolidasian.

If, in a subsequent period, the amount ofthe impairment loss decreases and thedecrease can be related objectively to anevent occurring after the impairment wasrecognised (such as an improvement in thedebtor’s credit rating), the reversal of thepreviously recognised impairment loss isrecognised in the consolidated statementsof comprehensive income.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 157

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 44 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

w. Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) w. Impairment of financial assets (continued)

(ii) Aset yang tersedia untuk dijual (ii) Assets classified as available-for-sale

Jika penurunan nilai wajar aset keuanganyang tersedia untuk dijual sebelumnyatelah diakui secara langsung dalamekuitas dan terdapat bukti obyektif bahwaaset tersebut mengalami penurunan nilai,maka kerugian kumulatif yangsebelumnya diakui secara langsungdalam ekuitas dibatalkan dan diakui padalaporan pendapatan komprehensifkonsolidasian meskipun aset keuangantersebut masih tetap tercatat. Jumlahkerugian kumulatif yang dikeluarkan dariekuitas dan diakui pada laporanpendapatan komprehensif konsolidasianmerupakan selisih antara hargaperolehan dengan nilai wajar saat ini,dikurangi kerugian akibat penurunan nilaiaset keuangan yang sebelumnya telahdiakui pada laporan pendapatancomprehensif konsolidasian.

When a decline in the fair value of anavailable-for-sale financial asset has beenrecognised directly in equity and there isobjective evidence that the assets areimpaired, the cumulative loss that had beenrecognised in the equity will be reclassifiedfrom equity to the consolidated statementsof comprehensive income eventhough thefinancial asset has not been derecognised.The amount of the cumulative loss that isreclassified from equity to consolidatedstatements of comprehensive income willbe the difference between the acquisitioncost and the current fair value, less anyimpairment loss on that financial assetpreviously recognised in the consolidatedstatements of comprehensive income.

Kerugian akibat penurunan nilai yangdiakui pada laporan pendapatankomprehensif konsolidasian atas investasiinstrumen ekuitas yang tersedia untukdijual tidak dipulihkan melalui laporanlaba-rugi.

The impairment losses recognised in theconsolidated statements of comprehensiveincome) for an investment in an equityinstrument classified as available-for-salewill not be reversed through profit and loss.

Jika di kemudian hari, nilai wajarinstrumen utang yang tersedia untukdijual meningkat dan peningkatantersebut dapat secara obyektifdihubungkan dengan peristiwa yangterjadi setelah pengakuan kerugianpenurunan nilai pada laporan pendapatankomprehensif konsolidasian sebelumnya,maka kerugian penurunan nilai tersebutdipulihkan melalui laporan pendapatankomprehensif konsolidasian.

If, in a subsequent period, the fair value of adebt instrument classified as available-for-sale increases and the increase can beobjectively related to an event occurringafter the impairment loss was recognised inthe consolidated statements ofcomprehensive income, the impairment lossis reversed through the separateconsolidated statements of comprehensiveincome.

x. Utang usaha dan utang lain- lain x. Trade and others payables

Utang usaha adalah kewajiban membayaruntuk barang atau jasa yang telah diterimadalam kegiatan usaha normal dari pemasok.Utang usaha diklasifikasikan sebagai liabilitasjangka pendek jika pembayarannya jatuhtempo dalam waktu satu tahun atau kurang(atau dalam siklus operasi normal, jika lebihlama). Jika tidak, utang tersebut disajikansebagai liabilitas jangka panjang.

Trade payables are obligations to pay forgoods or services that have been acquired inthe ordinary course of business from suppliers.Trade payables are classified as currentliabilities if payment is due within one year orless (or in the normal operating cycle of thebusiness if longer). If not, they are presentedas non-current liabilities.

Utang usaha pada awalnya diakui sebesarnilai wajar dan selanjutnya diukur pada biayaperolehan diamortisasi dengan menggunakanmetode bunga efektif.

Trade payables are recognised initially at fairvalue and subsequently measured at amortisedcost using the effective interest method.

158 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 45 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

y. Modal saham y. Share capital

Saham biasa dikelompokkan sebagai ekuitas.Biaya yang berkaitan dengan penerbitansaham baru disajikan sebagai pengurangekuitas dari jumlah yang diterima.

Ordinary shares are classified as equity.Incremental costs directly attributable to theissuance of new shares are shown in equity asdeduction from the proceeds.

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIYANG PENTING

3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS

Estimasi dan pertimbangan terus dievaluasiberdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktorlain, termasuk ekspektasi peristiwa masa depanyang diyakini wajar berdasarkan kondisi yang ada.Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yangdiestimasi.

Estimates and judgements are continually evaluatedand are based on historical experience and otherfactors, including expectations of future events thatare believed to be reasonable under thecircumstances. Actual results may differ from theseestimates.

3.1 Estimasi dan asumsi akuntansi yang penting 3.1 Critical accounting estimates and assumptions

Grup membuat estimasi dan asumsi mengenaimasa depan. Estimasi akuntansi yang dihasilkan,menurut definisi, jarang yang sama dengan hasilaktualnya. Estimasi dan asumsi yang secarasignifikan berisiko menyebabkan penyesuaianmaterial terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitasselama 12 bulan ke depan dipaparkan di bawah ini.

The Group makes estimates and assumptionsconcerning the future. The resulting accountingestimates will, by definition, seldom equal therelated actual results. The estimates andassumptions that have a significant risk of causing amaterial adjustment to the carrying amounts ofassets and liabilities within the next 12 months areaddressed below.

(i) Estimasi cadangan (i) Reserve estimates

Cadangan adalah perkiraan jumlah produkyang dapat secara ekonomis dan sahdiekstrak dari properti Grup. Grupmenentukan dan melaporkan cadanganbatubara berdasarkan prinsip-prinsip yangterdapat dalam Kode untuk PelaporanSumber Daya Mineral dan Cadangan Bijih("Kode JORC"). Dalam rangka untukmemperkirakan cadangan batubara,dibutuhkan asumsi tentang faktor geologi,teknis dan ekonomi, termasuk jumlahproduksi, teknik produksi, rasio pengupasan,biaya produksi, biaya transportasi,permintaan komoditas, harga komoditas dannilai tukar.

Reserves are estimates of the amount ofproduct that can be economically and legallyextracted from the Group’s properties. TheGroup determines and reports its coalreserves under the principles incorporatedin the Code for Reporting of MineralResources and Ore Reserves (the “JORCCode”). In order to estimate coal reserves,assumptions are required about a range ofgeological, technical and economic factors,including quantities, production techniques,stripping ratio, production costs, transportcosts, commodity demand, commodityprices and exchange rates.

‘Memperkirakan jumlah dan/atau spesifikasikandungan kimia dalam cadangan batubaramembutuhkan ukuran, bentuk dankedalaman tubuh batubara atau lapanganyang akan ditentukan dengan menganalisisdata geologi seperti “uji petik” (sampel)pengeboran. Proses ini mungkinmemerlukan penilaian geologi yangkompleks dan sulit untukmenginterpretasikan data.

Estimating the quantity and/or chemicalcontent spesification of coal reservesrequires the size, shape and depth of coalbodies or fields to be determined byanalysing geological data such as drillingsamples. This process may require complexand difficult geological judgements tointerpret the data.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 159

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 46 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIYANG PENTING (lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS (continued)

3.1 Estimasi dan asumsi akuntansi yang penting(lanjutan)

3.1 Critical accounting estimates and assumptions(continued)

(i) Estimasi cadangan (lanjutan) (i) Reserve estimates (continued)Karena asumsi ekonomi yang digunakanuntuk memperkirakan cadangan berubahdari waktu ke waktu, dan karena data geologitambahan yang dihasilkan selama operasi,perkiraan cadangan dapat berubah dariwaktu ke waktu. Perubahan cadangan yangdilaporkan dapat mempengaruhi hasil danposisi keuangan Grup dalam berbagai cara,diantaranya:

Because the economic assumptions used toestimate reserves change from period to periodand because additional geological data isgenerated during the course of operations,estimates of reserves may change from periodto period. Changes in reported reserves mayaffect the Group’s financial results and financialposition in a number of ways, including thefollowing:

• Nilai tercatat aset dapat terpengaruhakibat perubahan estimasi arus kas masadepan.

• Asset carrying values may be affected due tochanges in estimated future cash flows.

• Penyusutan dan amortisasi yangdibebankan ke dalam laporanpendapatan komprehensif konsolidasiandapat berubah apabila beban-bebantersebut ditentukan berdasarkan unitproduksi, atau jika masa manfaatekonomi umur aset berubah.

• Depreciation and amortisation charged inthe consolidated statements ofcomprehensive income may change wheresuch charges are determined on a units ofproduction basis, or where the usefuleconomic lives of assets change.

• Beban pembuangan overburden yangdicatat pada laporan posisi keuangankonsolidasian atau dibebankan padalaporan pendapatan komprehensifkonsolidasian dapat berubah karenaadanya perubahan rasio pengupasan.

• Overburden removal costs recorded in theconsolidated statements of financial positionor charged to the consolidated statements ofcomprehensive income may change due tochanges in stripping ratios.

• Provisi untuk pembongkaran, restorasilokasi aset, dan hal-hal yang berkaitandengan lingkungan dapat berubahapabila terjadi perubahan dalamperkiraan cadangan yang mempengaruhiekspektasi tentang waktu atau biayakegiatan ini.

• Decommissioning, site restoration andenvironmental provision may change wherechanges in estimated reserves affectexpectations about the timing or cost ofthese activities.

• Nilai tercatat aset/liabilitas pajaktangguhan dapat berubah karenaperubahan estimasi pemulihan manfaatpajak.

• The carrying value of deferred taxassets/liabilities may change due to changesin estimates of the likely recovery of the taxbenefits.

(ii) Biaya eksplorasi (ii) Exploration expenditure

Kebijakan akuntansi Grup untuk biayaeksplorasi menimbulkan adanya beberapabiaya yang dikapitalisasi untuk sebuah area ofinterest yang dianggap dapat dipulihkan olehkegiatan eksploitasi di masa depan atau dijualatau di mana kegiatan belum mencapai tahapyang memperbolehkan penilaian yang wajaratas adanya cadangan. Kebijakan inimengharuskan manajemen untuk membuatestimasi dan asumsi tertentu untuk peristiwadan keadaan di masa depan, khususnyatentang apakah operasi ekstraksi yangekonomis dapat dilaksanakan.

The Group’s accounting policy for explorationexpenditure results in certain items ofexpenditure being capitalised for an area ofinterest where it is considered likely to berecoverable by future exploitation or sale orwhere the activities have not yet reached astage which permits a reasonable assessmentof the existence of reserves. This policyrequires management to make certainestimates and assumptions as to future eventsand circumstances, in particular whether aneconomically viable extraction operation can beestablished.

160 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 47 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIYANG PENTING (lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS (continued)

3.1 Estimasi dan asumsi akuntansi yang penting(lanjutan)

3.1 Critical accounting estimates and assumptions(continued)

(ii) Biaya eksplorasi (lanjutan) (ii) Exploration expenditure (Continued)

Setiap perkiraan dan asumsi tersebut dapatberubah seiring tersedianya informasi baru.Jika setelah biaya dikapitalisasi berdasarkankebijakan tidak menunjukkan adanyakemungkinan pemulihan biaya, biaya relevanyang dikapitalisasi tersebut akan dihapusdalam laporan pendapatan komprehensifkonsolidasian.

Any such estimates and assumptions maychange as new information becomes available.If, after having capitalised the expenditureunder the policy, a judgement is made thatrecovery of the expenditure is unlikely, therelevant capitalised amount will be written-off tothe consolidated statements of comprehensiveincome.

(iii) Biaya pengembangan (iii) Development expenditure

Kegiatan pengembangan dimulai setelahdilakukan pengesahan proyek oleh tingkatmanajemen yang berwenang. Manajemenmelakukan pertimbangan untuk menentukankapan suatu proyek layak dikembangkansecara ekonomis. Dalam melaksanakanpertimbangan tersebut, manajemen perlumembuat estimasi dan asumsi tertentu sepertiyang dijelaskan di atas untuk biaya eksplorasidan evaluasi yang dikapitalisasi. Setiapestimasi dan asumsi tersebut dapat berubahseiring tersedianya informasi baru. Jika setelahmemulai kegiatan pengembangan adapenilaian bahwa terdapat penurunan nilaibiaya pengembangan, jumlah yang sesuaiakan dihapus di dalam laporan pendapatankomprehensif konsolidasian.

Development activities commence after projectsanctioning by the appropriate level ofmanagement. Judgement is applied bymanagement in determining when a project iseconomically viable. In exercising thisjudgement, management is required to makecertain estimates and assumptions similar tothose described above for capitalisedexploration and evaluation expenditure. Anysuch estimates and assumptions may changeas new information becomes available. If, afterhaving commenced the development activity, ajudgement is made that a development asset isimpaired, the appropriate amount will be writtenoff to the consolidated statements ofcomprehensive income.

(iv) Penurunan nilai aset non-keuangan (iv) Impairment of non-financial assets

Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup,setiap aset atau unit penghasil kas dievaluasisetiap periode pelaporan untuk menentukanapakah ada indikasi penurunan nilai. Jikaterdapat indikasi, estimasi jumlah yang dapatdipulihkan akan dilakukan dan kerugianpenurunan nilai akan diakui sejauh jumlahtercatat melebihi jumlah yang dapat dipulihkan.Jumlah yang dapat diperoleh kembali darisebuah aset atau kelompok aset penghasil kasdiukur pada nilai yang lebih tinggi antara nilaiwajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilaipenggunaan.

In accordance with the Group’s accountingpolicy, each asset or cash generating unit isevaluated every reporting period to determinewhether there are any indications ofimpairment. If any such indication exists, aformal estimate of the recoverable amount isperformed and an impairment loss recognisedto the extent that the carrying amount exceedsthe recoverable amount. The recoverableamount of an asset or cash generating group ofassets is measured at the higher of fair valueless costs to sell and value in use.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 161

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 48 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIYANG PENTING (lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS (continued)

3.1 Estimasi dan asumsi akuntansi yang penting(lanjutan)

3.1 Critical accounting estimates and assumptions(continued)

(iv) Penurunan nilai aset non-keuangan(lanjutan)

(iv) Impairment of non-financial assets(continued)

Penentuan nilai wajar dan nilai yang digunakanmengharuskan manajemen untuk membuatestimasi dan asumsi tentang ekspektasiproduksi dan volume penjualan, hargakomoditas (mempertimbangkan harga saat inidan masa lalu, tren harga dan faktor-faktorterkait), cadangan (lihat 'Estimasi cadangan' diatas), biaya operasi, biaya penutupan danrehabilitasi serta belanja modal di masa depan.Estimasi dan asumsi ini memiliki risiko danketidakpastian; sehingga ada kemungkinanbahwa perubahan situasi akan mengubahproyeksi ini, yang selanjutnya dapatmempengaruhi jumlah aset yang dapatdipulihkan. Dalam keadaan seperti itu,beberapa atau semua aset mungkin akanmengalami penurunan nilai atau biayapenurunan nilai dikurangi dengan dampakyang dicatat dalam laporan pendapatankomprehensif konsolidasian.

The determination of fair value and value in userequires management to make estimates andassumptions about expected production andsales volumes, commodity prices (consideringcurrent and historical prices, price trends andrelated factors), reserves (see Reserveestimates above), operating costs, closure andrehabilitation costs and future capitalexpenditure. These estimates and assumptionsare subject to risk and uncertainty; hence thereis a possibility that changes in circumstanceswill alter these projections, which may have animpact on the recoverable amount of theassets. In such circumstances, some or all ofthe carrying value of the assets may be furtherimpaired or the impairment charge reduced withthe impact recorded in the consolidatedstatements of comprehensive income.

3.2 Pertimbangan penting dalam penentuankebijakan akuntansi entitas

3.2 Critical judgments in applying the entity’saccounting policies

(i) Biaya pengupasan tanah yangditangguhkan

(i) Deferred stripping costs

Biaya pengupasan tanah terjadi selama tahapproduksi. Beberapa perusahaanpertambangan membebankan biayapengupasan tanah pada saat terjadinya,sedangkan lainnya menangguhkan biayapengupasan tersebut. Dalam operasi yangmengalami fluktuasi yang material dalam rasiotanah untuk bijih atau mineral yang berbasisselama umur tambang atau pit, penangguhanbiaya pengupasan mengurangi volatilitas daribiaya pengupasan yang dibebankan padaperiode pelaporan. Perusahaan pertambanganyang mengakui biaya saat terjadinya akanmelaporkan volatilitas yang lebih besar dalamhasil operasinya dari waktu ke waktu.

Stripping of waste materials takes placethroughout the production stage of the mine orpit. Some mining companies expense theirproduction stage stripping costs as incurred,while others defer such stripping costs. Inoperations that experience material fluctuationsin the ratio of waste materials to ore orcontained minerals on a year to year basis overthe life of the mine or pit, deferral of strippingcosts reduces the volatility of the cost ofstripping expensed in individual reportingperiods. Those mining companies that expensestripping costs as incurred will therefore reportgreater volatility in the results of their operationsfrom period to period.

Rasio perbandingan antara tanah dan bijihmerupakan fungsi perencanaan tambangsehingga perubahan pada perencanaantersebut akan menghasilkan perubahanterhadap rasio tersebut. Perubahan padateknik atas parameter ekonomi lainnya yangmempengaruhi nilai cadangan juga akanberdampak pada umur tambang atau rasio pitbahkan jika hal tersebut tidak mempengaruhiperencanaan pit. Perubahan umur tambangatau rasio pit akan dicatat secara prospektif.

The life of mine or pit waste-to-ore ratio is afunction of an individual mine’s pit design andtherefore changes to that design will generallyresult in changes to the ratio. Changes in othertechnical or economic parameters that have animpact on reserves will also have an impact onthe life of mine or pit ratio even if they do notaffect the pit design. Changes to the life of mineor pit ratio are accounted for prospectively.

162 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 49 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIYANG PENTING (lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS (continued)

3.2 Pertimbangan penting dalam penentuankebijakan akuntansi entitas (lanjutan)

3.2 Critical judgments in applying the entity’saccounting policies (continued)

(i) Biaya pengupasan tanah yangditangguhkan (lanjutan)

(i) Deferred stripping costs (continued)

Penentuan Grup mengenai apakah beberapatambang dipertimbangkan sebagai operasiterpisah atau terintegrasi tergantung padakeadaan spesifik setiap tambang dan analisistersebut membutuhkan pertimbangan. Suatuperusahaan dapat menetapkan bahwa suatutambang sebagai operasi terpisah atauterintegrasi yang berbeda dengan Grup,meskipun pola faktanya serupa dengan Grup.Karena penentuan yang berbeda, perlakuanakuntansi yang digunakan juga akan berbeda.

The Group’s determination of whether multiplepit mines are considered separate or integratedoperations depend on each mine’s specificcircumstances and the analysis requiresjudgement. Another company could make thedetermination that a mine is separate orintegrated differently than the Group, even if thefact pattern appears to be similliar. To theextent the determination is different, theresulting accounting would also be different.

(ii) Pajak penghasilan (ii) Income taxesPertimbangan dan asumsi diperlukan dalammenentukan penyisihan modal danpengurangan beban tertentu selama estimasipenyisihan pajak penghasilan untuk setiapperusahaan dalam Grup. Terdapat banyaktransaksi dan perhitungan dimana penentuanpajak akhir menjadi tidak pasti selamakegiatan usaha normal. Dimana perhitunganpajak akhir dari hal-hal tersebut berbedadengan jumlah yang sebelumnya dicatat,perbedaan tersebut akan berdampak padapenetapan pajak penghasilan dan pajakpenghasilan yang ditangguhkan dalam periodepenentuan pajak tersebut.

Judgement and assumptions are required indetermining the capital allowances anddeductibility of certain expenses during theestimation of the provision for income taxes foreach company within the Group. There aremany transactions and calculations for whichthe ultimate tax determination is uncertainduring the ordinary course of business. Wherethe final tax outcome of these matters isdifferent from the amounts that were initiallyrecorded, such differences will impact theincome tax and deferred income tax provisionsin the period in which such determination ismade.

Perhitungan beban pajak pengahasilan Grupmelibatkan penafsiran terhadap peraturanperpajakan dan peraturan yang berlakutermasuk PKP2B AKT. Terdapat banyaktransaksi dan perhitungan yang dapatmenyebabkan ketidakpastian di dalampenentuan kewajiban pajak. Resolusi dariposisi pajak yang diambil oleh Grup, melaluinegosiasi dengan otoritas pajak yang relevanatau auditor Pemerintah dapat berlangsungbertahun-tahun dan sangat sulit untukmemprediksi hasil akhirnya.

The calculation of the Group’s income taxexpense involves the interpretation ofapplicable tax laws and regulations includingthe AKT’s CCoW. There are many transactionsand calculations for which the ultimate taxdetemination is uncertain during the ordinarycourse of business. The resolution of taxpositions taken by the Group throughnegotiations with relevant tax authorities or theGovernment’s auditor, can take several years tocomplete and in some cases it is difficult topredict the ultimate outcome.

Aset pajak tangguhan, termasuk yang timbuldari kerugian pajak yang dapatdikompensasikan kembali, penyisihan modal,dan perbedaan temporer diakui hanya ketikahal-hal tersebut diperhitungkan untuk dapatdipulihkan, yang tergantung padapembentukan laba kena pajak yang mencukupidimasa depan. Asumsi pembentukan labakena pajak dimasa depan tergantung padaestimasi manajemen untuk arus kas di masadepan. Hal ini tergantung pada estimasiproduksi, jumlah penjualan barang atau jasa,harga komoditas, cadangan, biaya operasi,biaya penutupan tambang dan rehabilitasi,belanja modal, dividen dan transaksimanajemen modal lainnya dimasa depan.

Deferred tax assets, including those arisingfrom unrecouped tax losses, capital allowancesand temporary differences, are recognised onlywhere it is considered more likely than not thatthey will be recovered, which is dependent onthe generation of sufficient future taxableprofits. Assumptions about the generation offuture taxable profits depend on management’sestimates of future cash flows. These dependon estimates of future production, salesvolumes or sales of service, commodity prices,reserves, operating costs, closure andrehabilitation costs, capital expenditure,dividends and other capital managementtransactions.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 163

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 50 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2011 2010

Kas: Cash on hand:Dolar AS 5,076 - US DollarsRupiah 938 437 Rupiah

Jumlah kas 6,014 437 Total cash on hand

Kas di bank: Cash in banks:Rupiah RupiahPT Bank Danamon Tbk. 657 61,715 PT Bank Danamon Tbk.PT Bank CIMB Niaga Tbk. 236 4,890 PT Bank CIMB Niaga Tbk.Lainnya, masing-masing di bawah Others, each below Rp 1,000

Rp 1.000 594 139

Jumlah rekening Rupiah 1,487 66,744 Total Rupiah accounts

Dolar AS US DollarsPT Bank CIMB Niaga Tbk. 132,201 105,740 PT Bank CIMB Niaga Tbk.PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 7,710 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.PT ANZ Panin Bank 5,980 - PT ANZ Panin BankPT Bank Danamon Tbk. 4,448 29,486 PT Bank Danamon Tbk.PT Bank Permata Tbk. 2,831 17 PT Bank Permata Tbk.PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk. - 9 (Persero) Tbk.

Jumlah rekening Dolar AS 153,170 135,252 Total US Dollars accounts

Euro EuroPT Bank CIMB Niaga Tbk. 563 21,520 PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Jumlah rekening Euro 563 21,520 Total Euro accounts

Dolar Australia Australian DollarsPT ANZ Panin Bank 7,568 - PT ANZ Panin Bank

Jumlah rekening Dolar Australia 7,568 - Total Australian Dollars accounts

Dolar Singapura Singapore DollarsPT ANZ Panin Bank 46,748 - PT ANZ Panin Bank

Jumlah rekening Dolar Singapura 46,748 - Total Singapore Dollars accounts

Jumlah rekening di bank 209,536 223,516 Total cash in banks

Deposito berjangka: Time deposits:Rupiah RupiahPT Bank CIMB Niaga Tbk. 879,558 1,304,847 PT Bank CIMB Niaga Tbk.PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - 501,167 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.PT ICB Bumiputera Tbk. - 50,116 PT ICB Bumiputera Tbk.

Jumlah deposito berjangka Rupiah 879,558 1,856,130 Total Rupiah time deposits

164 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 51 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

2011 2010

Dolar AS US DollarsFirst Gulf Bank First Gulf Bank

Cabang Singapura (”FGB”) 2,584,380 - Singapore Branch (”FGB”)PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 816,120 - PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Danamon Tbk. 63,476 - PT Bank Danamon Tbk.PT Bank CIMB Niaga Tbk. 54,408 - PT Bank CIMB Niaga Tbk.PT ANZ Panin Bank 13,597 - PT ANZ Panin Bank

Jumlah deposito berjangka Dolar AS 3,531,981 - Total US Dollars time deposits

Jumlah deposito berjangka 4,411,539 1,856,130 Total time deposits

4,627,089 2,080,083

Tidak ada kas dan setara kas dengan pihakberelasi.

There are no cash and cash equivalents withrelated parties.

Tingkat suku bunga dari deposito berjangka diatas berkisar antara:

The ranging of interest rates of the above timedeposits were as follows:

2011 2010

Rupiah 4.48% - 7% 7% RupiahDolar AS 2% - 2.96% - US Dollars

5. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL 5. AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSETS

2011 2010

Obligasi PT Bank CIMB Niaga Tbk. - 150,000 PT Bank CIMB Niaga Tbk. bonds

Jumlah - 150,000 Total

Pada tanggal 23 Desember 2010, Perusahaanmembeli obligasi Rupiah yang diterbitkan oleh PTBank CIMB Niaga Tbk. sebesar Rp 125.000dengan tingkat bunga 10,85% per tahun, danmemiliki jatuh tempo tanggal 23 Desember 2020.

On 23 December 2010, the Company acquiredRupiah bonds issued by PT Bank CIMB Niaga Tbk.amounting to Rp 125,000 with an interest coupon of10.85% p.a. The bonds bear a maturity date of 23December 2020.

Pada tanggal 8 Desember 2010, AKT membeliobligasi Rupiah yang diterbitkan PT Bank CIMBNiaga Tbk. sejumlah Rp 25.000 dengan tingkatbunga 11,30% per tahun, dan memiliki jatuh tempotanggal 8 Juli 2017.

On 8 December 2010, AKT acquired Rupiah bondsissued by PT Bank CIMB Niaga Tbk. amounting toRp 25,000 with an interest coupon of 11.30% p.a.The bonds bear a maturity date of 8 July 2017.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 165

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 52 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

5. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL(lanjutan)

5. AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSETS(continued)

Di bulan Nopember 2011, Perusahaan dan AKTmenjual obligasi Rupiah ini. Keuntungan ataspenjualan ini dicatat sebagai pendapatan lain-lain.

In November 2011, the Company and AKT sold theirRupiah bonds. The gain from this sales was recordedas other income.

Perhitungan keuntungan atas penjualan obligasiadalah sebagai berikut:

The calculation of gain on disposal of bonds was asfollows:

2011

Harga perolehan 150,000 Acquisition costPenerimaan dari penjualan 152,869 Proceeds

Keuntungan atas penjualan aset Gain on disposals of available-keuangan tersedia untuk dijual 2,869 for-sale financial assets

6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES

2011 2010

Pihak ketiga: Third parties:Noble Resources International Pte. Ltd Noble Resources International Pte. Ltd

(“Noble“) (AS$360.031.993) 3,264,770 - (“Noble“) (US$360,031,993)Glencore International AG (“Glencore“) Glencore International AG (“Glencore“)

(2010: AS$48.634.130) - 437,269 (2010: US$48,634,130)

3,264,770 437,269

Analisis umur piutang usaha adalah sebagaiberikut:

The aging analysis of trade receivables was asfollows:

2011 2010

0 – 30 hari 3,264,770 437,269 0 – 30 days

3,264,770 437,269

Rincian piutang usaha berdasarkan jenis matauang adalah sebagai berikut:

Details of trade receivables by currency were asfollows:

2011 2010

Dolar AS 3,264,770 437,269 US Dollars

Manajemen berpendapat bahwa piutang usahadapat tertagih seluruhnya sehingga tidak perlumelakukan penyisihan untuk penurunan nilai.

Management believes that the trade receivablesare fully collectible, and therefore a provision forimpairment is not considered necessary.

Pada tanggal 31 Desember 2011, piutang usahasejumlah Rp 3.171.155 (AS$ 350 juta) dijaminkanuntuk fasilitas pinjaman jangka pendek (Catatan18b).

On 31 December 2011, trade receivablesamounting to Rp 3,171,155 (US$ 350 million) werepledged to a short-term loan (Note 18b).

166 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 53 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

7. UANG MUKA DAN PEMBAYARAN DIMUKA 7. ADVANCES AND PREPAYMENTS

2011 2010

Pihak berelasi: Related party:Uang muka kepada pemasok 12,997 - Advance to suppliers

12,997 -

Pihak ketiga: Third parties:Uang muka kepada pemasok 338,735 357,949 Advance to suppliersPembayaran dimuka 12,699 4,836 PrepaymentsLain-lain 358 2,852 Others

351,792 365,637

364,789 365,637

Uang muka kepada pemasok merupakanpembayaran uang muka untuk pembelian peralatanpertambangan, bahan bakar minyak danpembayaran operasional lainnya, seperti dibawahini:

Advances to suppliers represents payments inadvance for acquisitions of mining equipment, fueland other operational expenditures as follows:

2011 2010

Uang muka kepada pemasok: Advance to suppliers:Pembelian peralatan tambang 154,985 168,401 Acquisition of equipmentPengangkutan dan logistik 59,972 24,127 Barging and logisticJasa pengeboran 8,956 1,976 Drilling servicePembangunan infrastruktur 8,514 21,158 Infrastucture constructionBahan bakar dan mobilisasi 6,557 1,708 Fuel and mobilisationLain-lain 112,748 140,579 Others

351,732 357,949

Pembayaran dimuka merupakan sewa ruang kantordan premi asuransi.

Prepayments represent prepaid office rental andinsurance.

8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES

2011 2010

Persediaan batubara 568,338 390,540 Coal inventoryBahan bakar 79,695 15,180 FuelSuku cadang dan material 55,816 19,358 Spare parts and materialsBahan peledak 12,841 1,910 Explosive

716,690 426,988

Manajemen berpendapat bahwa semua persediaanpada tanggal pelaporan keuangan dapat digunakanatau dijual dan dalam kondisi baik, sehingga tidakdiperlukan penyisihan untuk persediaan usang.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,persediaan tidak diasuransikan karena manajemenGrup berpendapat bahwa biaya dan premi asuransiyang berlaku tidak sepadan dengan manfaat yangdapat diperoleh. Manajemen Grup menyadari risikoyang dapat timbul akibat tidak adanya asuransiyang bersangkutan.

Management is of the opinion that the inventorycould be either used or sold and was in goodcondition and, as a result, a provision for write-downis not considered necessary.

As at 31 December 2011 and 2010, inventory wasnot insured as the Group’s management believesthat the cost did not commensurate with the benefitthereof. The Group’s management is aware of therisks associated with non-insurance.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 167

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 54 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

9. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGANYANG DITANGGUHKAN

9. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENTEXPENDITURE

2011 2010

Biaya eksplorasi danpengembangan yang Deferred exploration andditangguhkan sehubungan development expendituredengan area yang telah related to commerciallymencapai tahap produksi producing area –komersial – Blok Kohong: Kohong Block:

Nilai tercatat – saldo awal 1,170,572 1,170,572 Carrying amount – beginning balance

Dikurangi: Less:

Akumulasi amortisasi (78,765) (43,684) Accumulated amortisationSelisih kurs karena penjabaran Exchange difference

laporan keuangan (85,038) (51,366) from financial statement translation

Nilai tercatat – saldo akhir 1,006,769 1,075,522 Carrying amount -ending balance

Deferred exploration andBiaya eksplorasi dan development expenditure

pengembangan yang incurred for areas ofditangguhkan sehubungan interest which as at balancedengan area yang belum sheet date have notmencapai tahap produksi reached the stage ofsecara komersial: commercial production:

Nilai tercatat – saldo awal Carrying amount - beginning balance:

- Blok New Kohong - - New Kohong block -- Blok Telakon - - Telakon block -

Penambahan: Addition:

- Blok New Kohong 25,236 - New Kohong block -- Blok Telakon 26,204 - Telakon block -

Nilai tercatat – saldo akhir Carrying amount - ending balance:

- Blok New Kohong 25,236 - New Kohong block -- Blok Telakon 26,204 - Telakon block -

51,440 -

1,058,209 1,075,522

Selama tahun yang berakhir pada 31 Desember2011, beban amortisasi sejumlah Rp 35.081 (2010:Rp 31.983) dibebankan ke laporan pendapatankomprehensif konsolidasian.

During the year ended 31 December 2011,amortisation amounting to Rp 35,081 (2010: Rp31,983) was charged to the consolidatedstatements of comprehensive income.

168 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 55 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

10. ASET TETAP 10. FIXED ASSETS

31 Desember/December 2011Selisih

kurs ataspenjabaran

laporanSaldo keuangan/ Saldo

1 Januari Exchange 31 Desember2011/ difference 2011/

Balance at from financial Balance at1 January Penambahan/ Transfer/ Pengurangan/ statement 31 December

2011 Additions Transfers Disposals translation 2011

Harga perolehan CostKepemilikan langsung: Direct ownership:Bangunan 50,401 - - - - 50,401 BuildingsInfrastruktur 248,935 13,730 732,977 - 2,553 998,195 InfrastructurePeralatan dan Office furniture and

perlengkapan kantor 3,869 2,554 - - 169 6,592 equipmentKendaraan 901 3,062 16,814 - 8 20,785 VehiclesAlat berat 1,426,561 1,172,842 56,136 (486,154) 6,076 2,175,461 Heavy equipment

1,730,667 1,192,188 805,927 (486,154) 8,806 3,251,434Assets under

Aset sewa pembiayaan: finance leases:Alat berat 77,961 450,251 (56,136) - 93 472,169 Heavy equipmentKendaraan 16,814 - (16,814) - - - Vehicles

ConstructionAset dalam penyelesaian 170,044 767,466 (732,977) - 1,484 206,017 in progress

1,995,486 2,409,905 - (486,154) 10,383 3,929,620Accumulated

Akumulasi penyusutan depreciationKepemilikan langsung: Direct ownership:Bangunan (16,756) (8,116) - - - (24,872) BuildingsInfrastruktur (22,748) (32,535) - - (195) (55,478) InfrastructurePeralatan dan Office furniture and

perlengkapan kantor (2,963) (1,564) - - (25) (4,552) equipmentKendaraan (754) (184) (14,500) - (6) (15,444) VehiclesAlat berat (373,484) (413,747) (25,663) 35,903 (401) (777,392) Heavy equipment

(416,705) (456,146) (40,163) 35,903 (627) (877,738)Assets under

Aset sewa pembiayaan: finance leases:Alat berat (16,414) (45,948) 25,663 - (6) (36,705) Heavy equipmentKendaraan (8,187) (6,313) 14,500 - - - Vehicles

(441,306) (508,407) - 35,903 (633) (914,443)

Nilai buku bersih 1,554,180 3,015,177 Net book value

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 169

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 56 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued)

31 Desember/December 2010Selisih

kurs ataspenjabaran

laporanSaldo keuangan/ Saldo

1 Januari Exchange 31 Desember2010/ difference 2010/

Balance at from financial Balance at1 January Penambahan/ Transfer/ Pengurangan/ statement 31 December

2010 Additions Transfers Disposals translation 2010

Harga perolehan CostKepemilikan langsung: Direct ownership:Bangunan 46,657 3,745 - - (1) 50,401 BuildingsInfrastruktur 159,410 21,127 75,334 - (6,936) 248,935 InfrastructurePeralatan dan - - Office furniture and

perlengkapan kantor 3,158 848 (137) 3,869 equipmentKendaraan 757 176 - - (32) 901 VehiclesAlat berat 638,299 790,140 - - (1,878) 1,426,561 Heavy equipment

848,281 816,036 75,334 - (8,984) 1,730,667Assets under

Aset sewa pembiayaan: finance leases:Alat berat 35,315 42,577 - - 69 77,961 Heavy equipmentKendaraan 8,310 8,504 - - - 16,814 Vehicles

ConstructionAset dalam penyelesaian 5,046 242,741 (75,334) (2,288) (121) 170,044 in progress

896,952 1,109,858 - (2,288) (9,036) 1,995,486Accumulated

Akumulasi penyusutan depreciationKepemilikan langsung: Direct ownership:Bangunan (9,721) (7,035) - - - (16,756) BuildingsInfrastruktur (9,963) (13,218) - - 433 (22,748) InfrastructurePeralatan dan (2,646) (432) - - 115 (2,963) Office furniture and

perlengkapan kantor equipmentKendaraan (651) (131) - - 28 (754) VehiclesAlat berat (142,371) (231,587) - - 474 (373,484) Heavy equipment

(165,352) (252,403) - - 1,050 (416,705)Assets under

Aset sewa pembiayaan: finance leases:Alat berat (1,629) (14,783) - - (2) (16,414) Heavy equipmentKendaraan (2,095) (6,092) - - - (8,187) Vehicles

(169,076) (273,278) - - 1,048 (441,306)

Nilai buku bersih 727,876 1,554,180 Net book value

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expenses were allocated as follows:

2011 2010

Beban pokok penjualan 507,384 272,715 Cost of goods soldGeneral and administrative

Beban umum dan administrasi 1,023 563 expenses

508,407 273,278

170 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 57 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued)

Perhitungan kerugian atas pelepasan aset tetapadalah sebagai berikut:

The calculation of losses on disposals of fixedassets was as follows:

2011 2010

Harga perolehan 486,154 2,288 Acquisition costsAkumulasi penyusutan (35,903) - Accumulated depreciation

Nilai buku aset tetap 450,251 2,288 Carrying value of fixed assetsPenerimaan dari pelepasan Proceeds from disposal

aset tetap 450,251 (2,288) of fixed assetsLoss on disposals

Kerugian atas pelepasan aset tetap - - of fixed assets

Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yangmasih dalam tahap konstruksi pada akhir periodepelaporan, dengan rincian sebagai berikut:

Construction in progress as at statement of financialposition date represents projects which were stillunder construction at the end of the reporting periodas follows:

Persentase Estimasi penyelesaian/Penyelesaian/ Estimated

2011 % of completion completion date

Tempat tinggal, kantordan prasarana/Mine camp, officesand facilities 58,970 72% Oktober/October 2012

Pelabuhan dan lapangan terbang/Port andairstrip 44,262 99% Juni/June 2012

Alat berat/Equipments 102,785 90% April/April 2012

206,017

Persentase Estimasi penyelesaian/Penyelesaian/ Estimated

2010 % of completion completion date

Tempat tinggal dan prasarana/Mine camp 60,180 84% Juni/June 2011Sarana pemrosesan/Coal handling and

processing plant 29,776 50% Mei/May 2011Pelabuhan/Port 29,051 69% Juni/June 2011Penyimpanan bahan bakar dan peledak/

Fuel tank and explosives magazine 28,155 35% Juni/June 2011Jalan angkut di area

tambang/Hauling road 22,882 84% Juni/June 2011

170,044

Semua aset tetap di atas dimiliki Grup secara sahdan didukung bukti kepemilikan yang memadai.

All assets are owned by the Group legally andsupported by sufficient evidence of ownership.

Pada tanggal 31 Desember 2011 and 2010,seluruh aset tetap Grup telah diasuransikan atasproperty all risks, kerusakan mesin, gangguanusaha, kerusakan yang material, liabilitas umumkomprehensif, liabilitas operasi terminal, dankerusakan atas peralatan dan kendaraan sampaidengan Rp 1.811.914 (2010: Rp 932.000).Manajemen berpendapat bahwa aset tetap padatanggal 31 Desember 2011 and 2010 telahdiasuransikan secara memadai.

At 31 December 2011 and 2010, the Group’s fixedassets were insured for property all risks, machinerybreakdown, business interruption, material damageand terminal operations liability for an amount of Rp1,811,914 (2010: Rp 932,000). Managementbelieves that fixed assets as at 31 December 2011and 2010 were adequately insured.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 171

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 58 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

11. PROPERTI PERTAMBANGAN 11. MINING PROPERTIES

2011 2010

Harga perolehan Acquisition costsSaldo awal 1,635,990 1,635,990 Beginning balancePenambahan - - Addition

Saldo akhir 1,635,990 1,635,990 Ending balance

Akumulasi amortisasi Accumulated amortisationSaldo awal (68,166) (13,633) Beginning balancePenambahan (54,533) (54,533) Addition

Saldo akhir (122,699) (68,166) Ending balance

Nilai buku 1,513,291 1,567,824 Book value

12. GOODWILL 12. GOODWILL

2011 2010Nilai tercatat - saldo awal Carrying amount-beginningHarga perolehan 354,784 409,264 Acquisition costPenambahan - - Addition

Saldo akhir 354,784 409,264 Ending balance

Akumulasi amortisasi Accumulated amortisationSaldo awal - (34,030) Beginning balancePenambahan - (20,450) Addition

Saldo akhir - (54,480) Ending balance

Nilai buku 354,784 354,784 Book value

Sesuai dengan yang diungkapkan dalam Catatan2a, mulai sejak 1 Januari 2011, goodwill tidak lagidiamortisasi.

As discussed in Note 2a, starting on 1 January 2011,goodwill is no longer amortised.

Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemenberpendapat bahwa tidak terjadi penurunan nilaiatas goodwill.

As at 31 December 2011, management is of theopinion that there is no impairment on recordedgoodwill.

Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungannilai pakai adalah sebagai berikut:

Tingkat pertumbuhan/Growth rateTingkat diskonto/Discount rate

The key assumptions used for value-in-usecalculation are as follows:

10%12%

172 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 59 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

13. MODAL SAHAM 13. SHARE CAPITAL

Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa EfekIndonesia sejak 26 Nopember 2010.

Struktur pemegang saham Perusahaan, 31Desember 2011 dan 2010 berdasarkan catatanyang dibuat oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia(“KSEI’’) adalah sebagai berikut:

All shares in the Company have been listed on theIndonesia Stock Exchange since 26 November2010.

The Company’s shareholders at 31 December 2011and 2010 based on the record maintained by PTKustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI’’), were asfollows:

31 Desember/December 2011Jumlah Persentase Jumlah

lembar saham/ kepemilikan/ (nilai penuh)/Number of Percentage of Amount

Pemegang saham/Shareholders shares issued ownership (full amount)

PT Republik Energi & Metal 12,916,127,500 73.0013% 1,291,612,750,000PT Muara Kencana Abadi 12,500 0.0001% 1,250,000Masyarakat/Public 4,776,860,000 26.9986% 477,686,000,000

17,693,000,000 100% 1,769,300,000,000

31 Desember/December 2010Jumlah Persentase Jumlah

lembar saham/ kepemilikan/ (nilai penuh)/Number of Percentage of Amount

Pemegang saham/Shareholders shares issued ownership (full amount)

PT Republik Energi & Metal 13,269,987,500 75.0013% 1,326,998,750,000PT Muara Kencana Abadi 12,500 0.0001% 1,250,000Masyarakat/ Public 4,423,000,000 24.9986% 442,300,000,000

17,693,000,000 100% 1,769,300,000,000

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham LuarBiasa tanggal 30 Desember 2011, telah disetujuihal-hal sebagai berikut, antara lain:

In accordance with the Company’s ExtraordinaryGeneral Shareholders’ Meeting dated 30 December2011, the following actions were approved, amongothers:

1. Menyetujui rencana pembelian kembali sahamPerusahaan sebanyak-banyaknya 707.720.000lembar saham atau sebanyak-banyaknya 4%dari seluruh modal saham yang telahditempatkan dan disetor penuh Perusahaan;

1. The Company’s share buy back plan of amaximum of 707,720,000 shares or maximum4% of the issued and paid up capital;

2. Persetujuan atas pengambilalihan 51% sahammilik PT Bakrie & Brothers Tbk dan Long HaulHolding Ltd dari modal ditempatkan dan disetordalam Borneo Bumi Lumbung Energi Pte Ltd,dan 49% saham milik PT Bakrie & Brothers Tbkdan Long Haul Holding Ltd dari modalditempatkan dan disetor dalam Bumi BorneoResources Pte Ltd;

2. Approval acquisition of 51% shares in BorneoBumi Lumbung Energi Pte Ltd from PT Bakrie& Brothers Tbk and Long Haul Holding Ltd, and49% shares in Bumi Borneo Resources Pte Ltdfrom PT Bakrie & Brothers Tbk and Long HaulHolding Ltd;

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 173

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 60 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

13. MODAL SAHAM (lanjutan) 13. SHARE CAPITAL (continued)

3. Persetujuan untuk menjaminkan kepemilikanPerusahaan di anak perusahaan untukmembiayai akuisisi diatas;

3. Approval to pledge the Company’s shares insubsidiaries to finance the above mentionedacquisitions;

4. Perubahan susunan anggota DireksiPerusahaan.

4. Change of the Company’s Board of Directors.

Hingga 31 Desember 2011, Perusahaan belummelakukan pelaksanaan atas rencana pembeliankembali saham tersebut.

Up to 31 December 2011, the Company has notexecuted its share buy back plan.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 tidakada komisaris maupun direksi Perusahaan secaraindividu yang memiliki saham Perusahaan, selainScott Andrew Merrillees yang memiliki 1.250.000lembar saham Perusahaan.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 tidakada kepemilikan saham oleh masyarakat yangmasing-masing sebesar 5% atau lebih.

At 31 December 2011 and 2010, no Companyshares were owned by the Company’s individualcommissioner and director, except for Scott AndrewMerrillees who owned 1,250,000 the Company’sshares.

At 31 December 2011 and 2010, no publicshareholder held 5% or more of the Company’sshares.

14. PREMI SAHAM 14. SHARE PREMIUM

2011 2010

Selisih antara pembayaran yang diterima Excess of proceedsdengan nilai nominal saham 4,830,610 4,830,610 over par value

Biaya emisi saham (185,964) (185,964) Share issuance costs

Premi saham 4,644,646 4,644,646 Share premium

Biaya emisi saham merupakan biaya-biaya yangberkaitan langsung dengan penerbitan saham baruPerusahaan yang dilakukan melalui PenawaranUmum Saham Perdana Perusahaan (lihat Catatan1b).

Share issuance costs represent costs directlyattributable to the issuance of new shares of theCompany in respect of the Initial Public Offering ofthe Company’s shares (see Note 1b).

15. CADANGAN WAJIB 15. STATUTORY RESERVE

Undang-Undang Perseroan Terbatas RepublikIndonesia No. 1/1995, sebagaimana diubah terakhirkalinya dengan Undang-Undang No. 40/2007,mewajibkan perseroan terbatas membentukcadangan umum dari laba bersih sejumlahminimum 20% dari jumlah modal yang ditempatkandan disetor penuh. Tidak ada batasan waktu yangdiberlakukan untuk pembentukan cadangan yangdimaksud. Besarnya cadangan ditentukan olehRapat Umum Pemegang Saham Perusahaan.Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Sahamtahunan yang diaktakan dengan akta notaris No.32, tanggal 10 Juni 2011 oleh Fathiah Helmi S.H.,pemegang saham menyetujui pembentukancadangan laba ditahan sebesar Rp 70.000.

Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995regarding Limited Liability Company, as lastamended by Law No. 40/2007, requires themaintenance of a statutory reserve from net profitamounting to at least 20% of a company’s issuedand paid up capital. There is however no deadlineimposed thereon. Reserve is determined by theGeneral Meeting of Shareholders. Based on theAnnual General Meeting of Shareholders which wasnotarised by Deed No. 32 dated 10 June 2011 byFathiah Helmi S.H., the shareholders approved theforming of statutory reserves amounting to Rp70,000.

174 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 61 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

16. UTANG USAHA 16. TRADE PAYABLES

2011 2010Pihak ketiga: Third parties:Dolar AS 671,558 225,621 US DollarsRupiah 134,007 94,389 RupiahLain-lain 15,507 - Others

821,072 320,010

Utang usaha berasal dari pembelian barang danjasa.

Trade payables are given rise by the purchases ofsupplies and services.

Analisis umur utang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade payables is as follows:

2011 2010

Lancar 487,005 86,713 Current31 – 60 hari 127,495 82,851 31 – 60 days61 – 90 hari 28,159 135,401 61 – 90 days> 90 hari 178,413 15,045 > 90 days

821,072 320,010

17. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 17. ACCRUED EXPENSES

2011 2010

Royalti 585,981 91,268 RoyaltyBahan bakar 266,003 85,834 FuelJasa profesional 65,827 - Professional feePembelian peralatan 58,600 69,375 Equipment purchasesDenda dan penalti 34,616 45,980 Penalties and finesBeban pengangkutan 12,438 15,691 FreightSewa peralatan 5,882 81,640 Equipment rentalBunga 3,087 2,657 InterestPajak bumi dan bangunan - 2,319 Land and building taxLain-lain 23,764 35,400 Others

1,056,198 430,164

18. PINJAMAN 18. BORROWINGS

a. Pinjaman a. Borrowings

2011 2010

Dolar AS US DollarsCIMB Niaga 185,894 224,775 CIMB Niaga

185,894 224,775Dikurangi: bagian yang akan jatuhtempo dalam waktu satu tahun (91,587) (44,056) Less: current portion

Bagian jangka panjang 94,307 180,719 Borrowings, net of current portion

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 175

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 62 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

18. PINJAMAN (lanjutan) 18. BORROWINGS (Continued)

a. Pinjaman (lanjutan) a. Borrowings (Continued)

Pada tanggal 26 Mei 2010, BMSmenandatangani perjanjian pinjaman investasidengan CIMB Niaga. Berdasarkan perjanjian ini,CIMB Niaga menyediakan fasilitas pinjamankepada BMS sebesar AS$42.000.000 untukmembiayai pembelian alat berat tambahan olehBMS dengan tingkat suku bunga sebesar 7,75%per tahun. Bunga terutang setiap bulan.Pinjaman ini akan dibayar melalui 42 kalipembayaran secara bulanan sejak tanggalperjanjian.

On 26 May 2010, BMS executed an investmentloan agreement with CIMB Niaga. CIMB Niagaagreed to provide a facility up to US$42,000,000to finance the acquisition of additional heavyequipment by BMS. The loan bears interest of7.75% per annum. Interest is payable on amonthly basis. The loan is to be repaid in 42monthly instalment from the date of the loanagreement.

Pada tanggal 12 Agustus 2010, BMS dan CIMBNiaga menandatangani Perjanjian Perubahandan Pernyataan Kembali Pinjaman Kredit 26Mei 2010 tersebut di atas yang mengubahtingkat suku bunga kredit menjadi dua bagianyaitu 7,75% untuk fasilitas pinjaman hinggaAS$17.000.000, dan LIBOR enam bulananditambah 4% untuk sisa fasilitas pinjamansebesar AS$25.000.000. Per 31 Desember2011, bagian AS$ 17.000.000 atas pinjaman initelah dibayar penuh, sisa hutang yang tercatatadalah atas bagian fasilitas pinjaman sebesarAS$ 25.000.000 dengan tingkat bunga danLIBOR enam bulanan ditambah 4%. Tingkatbunga rata-rata selama tahun 2011 sebesar4,48% (2010: 5,96%).

On 12 August 2010, BMS and CIMB Niagasigned an Addendum to and Restatement of theInvestment Loan Agreement dated 26 May 2010referred to above to split the interest rate appliedfor the loan facility, i.e. 7.75% interest rateapplied for the loan facility up to US$17,000,000and for the remaining facility of US$25,000,000,interest rate at 6-month LIBOR plus 4% wasapplied. As per 31 December 2011, part of theloan, the US$ 17,000,000 has been fully repaid.The outstanding as per 31 December 2011represented the outstanding of the US$25,000,000 portion with interest rate at 6-monthLIBOR plus 4%. The average interest rate during2011 was 4.48% (2010: 5.96%).

Jaminan untuk fasilitas kredit ini adalah jaminandari Perusahaan dan PT Republik Energi &Metal, dalam bentuk corporate guarantee.

The collateral for the loan consists of corporateguarantees of the Company and PT RepublikEnergi & Metal, in form of Corporate Guarantee.

BMS tidak diperbolehkan untuk membayarkandividen, menjual, transfer atau melepas asettetap dengan nilai di atas AS$2 juta, danmelakukan perubahan struktur pemegangsahamnya.

BMS is prohibited from declaring any dividends,sale, transfer, or disposal of any of its fixedassets for values in excess of US$2 million, andchanging its capital structure.

Berdasarkan surat dari CIMB Niaga tanggal 16Desember 2010, CIMB Niaga sepakat untukmengganti seluruh pembatasan persyaratanatas fasilitas AS$25.000.000 menjadi:

Based on a letter from CIMB Niaga dated 16December 2010, CIMB Niaga agreed to amendcertain covenants to the US$25,000,000 loan toBMS to:

Rasio utang terhadap modal tidak lebih dari2,5 kali dan,

Debt to equity ratio not to exceed 2.5 timesand,

Rasio utang terhadap EBITDA tidak lebihdari 4 kali.

Debt to EBITDA ratio not to exceed 4 times

Pada tanggal 31 Desember 2011, BMSmemenuhi pembatasan-pembatasan yangdisyaratkan dari perjanjian kredit ini.

As at 31 December 2011, BMS fully met thefinancial ratio and covenants under the terms ofthe loan agreement.

176 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 63 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

18. PINJAMAN (lanjutan) 18. BORROWINGS (continued)

b. Pinjaman jangka pendek - pihak ketiga b. Short-term loans - third parties

2011 2010

Dolar AS US DollarsFirst Gulf Bank (“FGB“) 3,171,155 - First Gulf Bank (“FGB“)

3,171,155 -

Pada tanggal 14 Desember 2011, AKT danFGB menandatangani perjanjian fasilitas pre-ekspor yang kemudian diubah denganperjanjian tertanggal 19 Desember 2011dimana FGB menyediakan fasilitas pinjamanpre-ekspor dengan nilai maksimum mencapaiAS$350.000.000 atau 85% dari nilai kontrakpenjualan batubara ke Noble, mana yang lebihrendah. Fasilitas ini tersedia untuk ditarikselama 3 bulan sejak tanggal perjanjian.Tingkat bunga untuk fasilitas ini adalahsebesar LIBOR ditambah 2.75%. Pada tanggal14 Maret 2012, AKT dan FGB sepakat untukmemperpanjang fasilitas ini sampai dengan 14Juni 2012.

On 14 December 2011, AKT and FGB enteredinto a pre-export facility agreement which wasamended on 19 December 2011 where as FGBprovided pre-export facility financing with amaximum value of US$350,000,000 or 85% ofthe sales contract with Noble, whichever is lower.This facility is available within 3 months startingfrom the date of the agreement. The interestrate for this facility is LIBOR plus 2.75%. On 14March 2012, AKT and FGB agreed to extend thisfacility until 14 June 2012.

Fasilitas ini dijaminkan dengan piutang usahadan kontrak penjualan dari Noble.

The facility is collateralised by receivables andsales contract from Noble.

19. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 19. FINANCE LEASE PAYABLES

2011 2010

Pihak ketiga: Third parties:PT Austindo Nusantara Jaya Finance 341,321 - PT Austindo Nusantara Jaya FinancePT Indomobil Finance 6,698 10,088 PT Indomobil FinancePT Surya Artha Nusantara Finance 6,678 10,394 PT Surya Artha Nusantara FinancePT Buana Finance 3,118 7,692 PT Buana FinancePT Mandiri Finance - 23,318 PT Mandiri FinancePT Dipo Star Finance - 9,738 PT Dipo Star Finance

357,815 61,230Dikurangi: Less:Bagian yang akan jatuh tempodalam waktu satu tahun (181,017) (27,817) Current portion

Bagian jangka panjang 176,798 33,413 Non-current portion

Utang sewa pembiayaan tersebut di atassemuanya timbul akibat kontrak sewa pembiayaanuntuk pengadaan alat-alat berat pertambangan.

The lease payables as listed above were given riseby the financial leases of mining heavy equipment.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 177

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 64 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

19. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 19. FINANCE LEASE PAYABLES (continued)

Kewajiban pembayaran minimum dimasa akandatang atas sewa pembiayaan berdasarkanperjanjian yang berlaku pada tanggal pelaporankeuangan adalah sebagai berikut:

The future minimum lease payments under thefinance lease agreements outstanding at statementof financial position dates are as follows:

2011 2010

Jatuh tempo kurang dari satu tahun 190,632 33,975 Payable within one yearJatuh tempo lebih dari satu tahun Payable later than one year

dan kurang dari dua tahun 123,235 30,172 but less than two yearsJatuh tempo lebih dari dua tahun 58,831 8,655 Payable later than two years

372,698 72,802Dikurangi: Less:Beban bunga yang belum jatuh tempo (14,883) (11,572) Future financing charges

Nilai kini pembayaran minimum Present value ofutang sewa pembiayaan 357,815 61,230 finance leases

Syarat-syarat dan ketentuan utama sewapembiayaan tersebut di atas adalah sebagaiberikut:

The significant general terms and conditions of thefinance leases are as follows:

- Grup tidak dibenarkan untuk menjual,meminjamkan, menyewakan, menghapus, ataumenghentikan pengendalian langsung atasaset sewa pembiayaan;

- The Group is restricted from selling, lending,leasing, or otherwise disposing of or ceasing toexercise direct control over the leased assets;

- Grup diwajibkan untuk mengasuransikan asetsewa pembiayaan selama jangka waktu sewapembiayaan; dan

- The Group is required to insure the financelease assets during the leasing period; and

- Semua aset sewa pembiayaan dijadikansebagai jaminan atas pembiayaan sewapembiayaan yang bersangkutan.

- All leased assets are pledged as collateral forthe underlying finance leases.

20. PERPAJAKAN 20. TAXATION

a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes

2011 2010

Perusahaan The CompanyTidak lancar: Non-current portion:Pajak Pertambahan Nilai 812 - Value Added Tax

812 -

Entitas anak SubsidiariesTidak lancar: Non-current portion:Pajak Pertambahan Nilai 346,403 241,194 Value Added Tax

346,403 241,194

Jumlah pajak dibayar dimuka 347,215 241,194 Total prepaid taxes

178 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 65 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

b. Utang pajak b. Taxes payable

2011 2010Utang pajak penghasilan Income Taxes payablePerusahaan 2,182 - The CompanyEntitas anak 555,709 195,382 Subsidiaries

557,891 195,382Utang pajak lainnya Other taxes payablePerusahaan The CompanyPajak penghasilan pasal 23 92,033 94,085 Article 23 income taxPajak penghasilan pasal 25 1,620 - Article 25 income taxPajak penghasilan pasal 21 381 246 Article 21 employee income tax

94,034 94,331

Entitas anak SubsidiariesPajak Pertambahan Nilai 109,655 126,651 Value Added TaxPajak penghasilan pasal 23 37,656 42,080 Article 23 income taxPajak penghasilan pasal 25 32,763 - Article 25 income taxPajak penghasilan pasal 26 2,627 2,593 Article 26 income taxPajak penghasilan pasal 21 1,657 35,599 Article 21 employee income tax

184,358 206,923

278,392 301,254

c. Beban pajak penghasilan c. Income tax expense

2011 2010

Perusahaan The CompanyKini 25,417 - CurrentTangguhan (14,115) (13,633) Deferred

11,302 (13,633)

Entitas anak SubsidiariesKini 721,251 211,530 CurrentTangguhan 14,373 (24,361) Deferred

735,624 187,169

Konsolidasian ConsolidatedKini 746,668 211,530 CurrentTangguhan 258 (37,994) Deferred

746,926 173,536

Perhitungan taksiran utang pajak penghasilanbadan Grup diikhtisarkan sebagai berikut:

The computation of the Group’s estimatedcorporate income tax liability is summarised asfollows:

2011 2010

Laba konsolidasian sebelum Consolidated profitpajak penghasilan 2,574,547 522,395 before income tax

Laba sebelum pajak Profit before incomepenghasilan - entitas anak (2,452,083) (665,993) tax - subsidiaries

Penyesuaian akibat Adjusted for consolidationeliminasi konsolidasian 1,837,581 567,684 eliminations

Laba sebelum pajak Profit before incomepenghasilan - Perusahaan 1,960,045 424,086 tax - the Company

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 179

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 66 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expense (continued)

2011 2010

Perbedaan tetap: Permanent differences:Penghasilan yang telah dikenakan

pajak penghasilan final (73,179) (698) Income subject to final income taxLaba dari investasi pada anak Income from investment

perusahaan (1,720,701) (478,824) in subsidiariesBeban yang tidak dapat

dikurangkan menurut pajak 210 2,815 Non-deductible expenses

Perbedaan temporer: Temporary differences:Difference between commercial

Perbedaan antara nilai buku aset and tax net book value oftetap akuntansi dan pajak 61 - fixed assets

Penyisihan imbalan karyawan 1,865 - Provision for employee benefits

(1,791,744) (476,707)

Penghasilan kena pajak/(rugi pajak) Taxable income/(fiscal loss)- Perusahaan 168,301 (52,621) – the Company

Rugi pajak yang dikompensasi Tax loss carried-forward fromdari masa pajak sebelumnya (66,633) - prior year

101,668 (52,621)Current income tax –

Pajak penghasilan kini – Perusahaan 25,417 - the CompanyPajak penghasilan kini – Current income tax

entitas anak 721,251 211,530 – subsidiaries

Pajak penghasilan kini – Consolidated currentkonsolidasian 746,668 211,530 income tax

Pajak penghasilan kini untuk tahun-tahun yangberakhir 31 Desember 2011 dan 2010 dihitungberdasarkan estimasi penghasilan kena pajak.Jumlah tersebut disesuaikan dengan jumlahyang terutang berdasarkan SuratPemberitahuan Tahunan Pajak (“SPT”) padasaat SPT selesai disusun dan dilaporkankepada DJP, atau berdasarkan SuratKetetapan Pajak, atau keputusankeberatan/banding.

The computation of current income tax for theyears ended 31 December 2011 and 2010 wasbased on estimated taxable income. Theamount may be subject to adjustment toconform with the related annual tax returnwhen it is prepared and filed with the DGT, orwhen assessment by the DGT is received, oran objection/appeal is decided.

180 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 67 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expense (continued)

Ikhtisar perhitungan beban pajak penghasilanhasil perkalian laba/(rugi) akuntansi sebelumpajak penghasilan dengan tarif pajak yangberlaku adalah sebagai berikut:

Summarised below is the computation ofincome tax expense based on accountingprofit/(loss) at the prevailing tax rate:

2011 2010

Laba konsolidasian sebelum Consolidated profitpajak penghasilan 2,574,547 522,395 before income tax

Laba sebelum pajak Profit before incomepenghasilan - entitas anak (2,452,083) (665,993) tax subsidiaries -

Penyesuaian akibat Adjusted for consolidationeliminasi konsolidasian 1,837,581 567,684 eliminations

Laba sebelum pajak Profit before incomePenghasilan - Perusahaan 1,960,045 424,086 tax -the Company

Pajak dihitung dengan tarif 25% 490,011 106,022 Income tax calculated at 25%Penghasilan yang telah dikenakan

pajak penghasilan final (18,295) (175) Income subject to final income taxLaba dari investasi Income from investment

pada entitas anak (430,175) (119,706) in subsidiariesBeban yang tidak dapat

dikurangkan menurut pajak 52 704 Non-deductible expensesPembalikan liabilitas pajak Reversal of deferred tax

tangguhan dari properti liabilities frompertambangan (13,633) (13,633) mining properties

Aset pajak tangguhan yang Unrecognised deferredtidak diakui - 13,155 tax assets

Rugi pajak yang dikompensasidari masa pajak sebelumnya (16,658) - Tax loss carried-forward

Beban/(manfaat) pajak penghasilan Income tax expense/(benefit) -- Perusahaan 11,302 (13,633) the Company

Beban pajak penghasilan Income tax expense -- entitas anak 735,624 187,169 subsidiaries

Beban pajak penghasilan - Consolidated income taxkonsolidasian 746,926 173,536 expense

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 181

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 68 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

d. Aset pajak tangguhan d. Deferred tax assets

2011 2010

Perusahaan The CompanyDifference between commercial

Perbedaan antara nilai buku aset and tax net book value oftetap akuntansi dan pajak 15 - fixed assets

Penyisihan imbalan karyawan 467 - Provision for employee benefitsRugi pajak yang dikompensasi

ke masa pajak berikut - 13,155 Tax loss carried-forwardAset pajak tangguhan yang Unrecognised

tidak diakui - (13,155) deferred tax assets

Aset pajak tangguhan pada Deferred tax assets at theakhir tahun 482 - end of the year

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets at thepada awal tahun - - beginning of the year

Dikreditkan pada laporanpendapatan komprehensif Credited to consolidated statementskonsolidasian 482 - of comprehensive income

Aset pajak tangguhan pada Deferred tax assets at theakhir tahun 482 - end of the year

Entitas anak SubsidiariesPenyisihan imbalan karyawan 298 102 Provision for employee benefitsBeban keuangan yang ditangguhkan 369 480 Deferred financing costs

difference between accountingPerbedaan antara nilai buku aset and tax net book value of

tetap akuntansi dan pajak 63,838 41,060 fixed assetsPerbedaan aset tetap Difference in fixed assets

sewa pembiayaan under finance leasesdan angsuran sewa (3,245) (285) and lease installments

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets at thepada akhir tahun 61,260 41,357 end of the year

Aset pajak tangguhan pada awal Deferred tax assets at thetahun 41,357 14,745 beginning of the year

Dikreditkan pada laporanpendapatan komprehensif Credited to consolidated statementskonsolidasian 19,903 26,612 of comprehensive income

Aset pajak tangguhan pada akhir Deferred tax assets at thetahun 61,260 41,357 end of the year

182 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 69 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

d. Aset pajak tangguhan (lanjutan) d. Deferred tax assets (continued)

2011 2010

Konsolidasian ConsolidatedRugi pajak yang dikompensasi

ke masa pajak berikut - 13,155 Tax loss carried-forwardAset pajak tangguhan Unrecognised deferred

yang tidak diakui - (13,155) tax assetsPenyisihan imbalan karyawan 765 102 Provision for employee benefitsBeban keuangan yang ditangguhkan 369 480 Deferred financing costsPerbedaan antara nilai buku aset Difference between accounting and

tetap akuntansi dan pajak 63,853 41,060 tax net book value of fixed assetsPerbedaan aset tetap sewa Difference in fixed assets under

pembiayaan dan angsuran sewa (3,245) (285) finance leases and lease instalments

Aset pajak tangguhan pada akhir Deferred tax assets attahun 61,742 41,357 the end of the year

Aset pajak tangguhan pada awal Deferred tax assets at thetahun 41,357 14,745 beginning of the year

Dikreditkan pada laporanpendapatan komprehensif Credited to consolidated statementskonsolidasian 20,385 26,612 of comprehensive income

Aset pajak tangguhan pada akhir Deferred tax assets attahun 61,742 41,357 the end of the year

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 183

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 70 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

e. Liabilitas pajak tangguhan e. Deferred tax liabilities

2011 2010

Perusahaan The CompanyProperti pertambangan 378,323 392,124 Mining properties

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities at thepada akhir tahun 378,323 392,124 end of the year

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities at thepada awal tahun 392,124 405,757 beginning of the year

Dikreditkan pada laporanpendapatan komprehensif Credited to consolidated statementskonsolidasian (13,633) (13,633) of comprehensive income

Penyesuaian tahun lalu (168) - Prior year adjustment

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities at thepada akhir tahun 378,323 392,124 end of the year

Entitas anak SubsidiariesPenyisihan imbalan karyawan (4,421) (1,759) Provision for employee benefitsPenyisihan reklamasi tambang (1,861) (459) Provision for mine reclamationPenyisihan penutupan tambang (3,403) (917) Provision for mine closurePerbedaan aset tetap sewa Difference in fixed assets under

pembiayaan dan angsuran sewa 12,092 8 finance leases and lease instalmentsPerbedaan antara nilai buku biaya Difference between accounting

eksplorasi dan pengembangan and tax net book valueyang ditangguhkan antara of deferred exploration andakuntansi dan pajak 27,150 5,591 development expenditure

Perbedaan nilai buku akuntansi Difference between accountingdan pajak atas aset tetap 8,382 - and tax net book value of fixed asset

Lain-lain (285) (213) Others

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities at thepada akhir tahun 37,654 2,251 end of the year

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities at thepada awal tahun 2,251 - beginning of the year

Selisih kurs dari penjabaran Exchange difference from financiallaporan keuangan 1,127 - statements translation

Dibebankan pada laporanpendapatan komprehensif Charged to consolidated statementskonsolidasian 34,276 2,251 of comprehensive income

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities at thepada akhir tahun 37,654 2,251 end of the year

184 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 71 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

e. Liabilitas pajak tangguhan (lanjutan) e. Deferred tax liabilities (continued)

2011 2010

Konsolidasian ConsolidatedProperti pertambangan 378,323 392,124 Mining propertiesPenyisihan imbalan karyawan (4,421) (1,759) Provision for employee benefitsPenyisihan reklamasi tambang (1,861) (459) Provision for mine reclamationPenyisihan penutupan tambang (3,403) (917) Provision for mine closure

Difference in fixed assetsPerbedaan aset tetap sewa under finance leases and

pembiayaan dan angsuran sewa 12,092 8 lease instalmentsPerbedaan nilai buku biaya Difference between accounting

eksplorasi dan pengembangan and tax net book value ofyang ditangguhkan antara deferred exploration andakuntansi dan pajak 27,150 5,591 development expenditure

Perbedaan nilai buku akuntansi Difference between accountingdan pajak atas aset tetap 8,382 - and tax net book value

of fixed assetsLain-lain (285) (213) Others

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities at thepada akhir tahun 415,977 394,375 end of the year

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities at thepada awal tahun 394,375 405,757 beginning of the year

Selisih kurs dari penjabaran Exchange difference from financiallaporan keuangan 1,127 - statements translations

Penyesuaian tahun lalu (168) - Prior year adjustmentDikreditkan/(dibebankan) pada Credited/(charged)

laporan pendapatan to consolidated statementskomprehensif konsolidasian 20,643 (11,382) of comprehensive income

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities at thepada akhir tahun 415,977 394,375 end of the year

f. Surat tagihan pajak f. Tax collection notices

Pada bulan Agustus 2010, AKT menerimasurat hasil pemeriksaan pajak dari DJP yangmenolak permintaan AKT untuk pengembalianPPN untuk tahun pajak 2008 sebesar Rp21.636. Pada tanggal 16 November 2010, AKTmengajukan keberatan atas keputusan DJPtersebut.

Berdasarkan keputusan Nomor KEP-1279/WPJ.04/2011, DJP menolak keberatanyang diajukan AKT. Menindaklanjuti penolakanini, melalui surat tertanggal 12 Desember2011, AKT mengajukan banding kePengadilan Pajak. Sampai dengan tanggallaporan keuangan konsolidasian ini,permohonan banding ini masih dalam prosesdi Pengadilan Pajak. Perusahaanberkeyakinan bahwa hasil akhir dari prosesbanding tersebut tidak akan memiliki dampakyang merugikan secara signifikan terhadapposisi laporan keuangan dan arus kasPerusahaan secara material.

In August 2010, AKT received a taxassessment letter from the DGT who denied theCompany’s claim for VAT refund for the 2008fiscal year amounting to Rp 21,636. In responsethe Company filed an objection letter on 16November 2010.

Based on Decision No.KEP-1279/WPJ.04/2011, DGT rejected the objectionsubmitted by AKT. Following this rejection,through its letter dated 12 December 2011, AKTfiled an appeal to the tax court. As at the date ofthese consolidated financial statements, theappeal is still under process by the tax court.The Company believes that the final resolutionof this appeal will not have a material adverseimpact on the Company’s financial position andcash flows.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 185

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 72 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

g. Administrasi perpajakan g. Tax administration

Undang-undang perpajakan yang berlaku diIndonesia mengatur bahwa masing-masingentitas dalam Grup menghitung, menetapkandan membayar sendiri besarnya jumlah pajakyang terutang secara individu. Berdasarkanperaturan perundang-undangan yang berlaku,Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkanatau mengubah jumlah pajak terutang dalamjangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalahsepuluh tahun sejak saat terutangnya pajaktetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkanuntuk tahun pajak 2008 dan seterusnya,jangka waktunya adalah lima tahun sejak saatterutangnya pajak.

The taxation laws of Indonesia require thateach company in the Group within Indonesiasubmits individual tax returns on the basis ofself-asessment. Under prevailing regulationsthe Director General of Tax may assess oramend taxes within a certain period. For thefiscal years of 2007 and before, this period iswithin ten years of the time the tax becomedue, but not later than 2013, while for the fiscalyears of 2008 and onwards, the period is withinfive years of the time the tax becomes due.

21. PENJUALAN BERSIH 21. NET SALES

2011 2010Pihak ketiga: Third party:`Penjualan batubara ekspor 6,084,311 2,751,793 Coal sales export

6,084,311 2,751,793

Penjualan kepada pelanggan yang melebihi 10%dari nilai penjualan sebagai berikut :

Sales transactions with customers which exceed10% of total sales were as follows:

2011 2010

- Glencore 2,774,985 2,751,793 Glencore -- Noble 3,309,326 - Noble -

6,084,311 2,751,793

186 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 73 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

22. BEBAN POKOK PENJUALAN 22. COST OF GOODS SOLD

2011 2010

Overburden dan pemrosesan batubara 1,533,578 924,643 Overburden and coal processingRoyalti 748,392 330,964 RoyaltyBeban penyusutan dan amortisasi 596,988 379,681 Depreciation and amortisationKenaikan persediaan batubara (177,798) (214,065) Increase in coal inventory

2,701,160 1,421,223

Details of suppliers havingRincian pemasok yang memiliki transactions of more than 10%

transaksi lebih dari 10% jumlah of total purchases of goods andpembelian barang dan jasa services for productionuntuk kegiatan produksi: activities:

Pihak ketiga: Third party:PT Patra Niaga 718,061 276,624 PT Patra Niaga

23. BEBAN PENJUALAN DAN PEMASARAN 23. SELLING AND MARKETING EXPENSES

2011 2010

Pengangkutan batubara dan logistik 460,799 201,421 Barging and logisticsPemasaran dan komisi 273,499 123,831 Marketing and commission

734,298 325,252

24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2011 2010

Jasa profesional 68,902 11,232 Professional feesSewa gedung 17,112 18,637 Office and rental expensesBiaya karyawan 16,217 15,519 Employee costsBeban transportasi dan perjalanan dinas 9,324 8,598 Transportation and travelAsuransi 3,075 2,028 InsuranceBeban penyusutan 1,023 563 DepreciationLain-lain 573 1,816 Others

116,226 58,393

25. BEBAN LAIN-LAIN, BERSIH 25. OTHER EXPENSES, NET

2011 2010

Denda keterlambatan labuh kapal 15,398 2,517 DemurragePenyisihan untuk denda 12,012 56,441 Provision for penaltiesBeban bank 563 4,608 Bank chargesPenghapusan uang muka Write-off of advances

kepada kontraktor - 7,882 made to contractorsLain-lain, bersih 19,251 13,326 Others, net

47,224 84,774

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 187

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 74 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

26. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 26. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

a. Piutang dari pihak berelasi a. Amounts due from related parties

2011 2010

Rupiah RupiahPT Republik Energi & Metal (”REM”) - 73,604 PT Republik Energi & Metal (”REM”)

- 73,604

Persentase terhadap jumlah aset - 0.9% As a percentage of total assets

Piutang dari pihak berelasi merupakantransaksi rekening koran antara Grup dan REM.

Amount due from related parties representscurrent account transactions between theGroup and REM.

b. Pinjaman kepada pihak berelasi b. Loans to related parties

2011 2010

Dolar AS US DollarsPT Mahakam Pertambangan PT Mahakam Pertambangan

(“PTMP”) (AS$1.276.891) (“PTMP”) (US$1,276,891)11,603 11,481

Rupiah RupiahREM 3,574 78,762 REM

15,177 90,243

Persentase terhadap jumlah aset 0.1% 1.1% As a percentage of total assets

Pinjaman kepada PTMP didasarkan padaperjanjian pinjaman tertanggal 2 Januari 2006antara PTMP dan AKT. Berdasarkan perjanjiantersebut AKT memberikan fasilitas pinjamantanpa jaminan sebesar AS$5.000.000.Pinjaman ini tidak dikenakan bunga. Tanggaljatuh tempo pinjaman ditetapkan pada2 Januari 2012. Berdasarkan perubahanperjanjian pinjaman tanggal 2 Januari 2012,kedua belah pihak telah sepakat bahwa tanggaljatuh tempo pinjaman telah diperpanjangsampai dengan 2 Januari 2014.

Loan to PTMP was made pursuant to a loanagreement dated 2 January 2006 betweenPTMP and AKT. Based on this loanagreement, AKT provided an unsecuredinterest free loan facility of US$5,000,000. Thematurity date was agreed to be 2 January2012. Pursuant to loan agreement addendumdated 2 January 2012, both parties agreed toextent the maturity date of the loan up to 2January 2014

.

188 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 75 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

26. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI(lanjutan)

26. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES(continued)

b. Pinjaman kepada pihak berelasi (lanjutan)

Pinjaman kepada REM merupakan pinjamanyang diberikan kepada REM untuk pembayaranpajak penghasilan saham pendiri sebesarRp77.630 dalam rangka Penawaran UmumSaham Perdana Perusahaan. Pinjaman inidikenakan bunga sebesar 15% dan dapatditagih sewaktu-waktu.

b. Loan to related parties (continued)

Loan to REM represents loan provided to REMfor the payment of founder income tax ofRp77,630 in conjuction with the Initial PublicOffering of the Company shares. This loanbears a 15% interest rate and is repayable ondemand.

Manajemen berkeyakinan bahwa pinjamankepada pihak berelasi dapat ditagih seluruhnya,sehingga tidak perlu membentuk penyisihan.

Management believes that the loans are fullyrecoverable, and therefore an allowance is notconsidered necessary.

c. Pinjaman dari pihak berelasi c. Loans from related parties

2011 2010

Rupiah RupiahREM 1,404 6,062 REM

1,404 6,062

Persentase terhadap As percentagejumlah liabilitas 0.02% 0.31% of total liabilities

Pinjaman dari REM merupakan pinjaman tanpajaminan dan jatuh tempo sewaktu-waktuberdasarkan permintaan REM. Pinjaman initerutang bunga 10% per tahun. Pada 29 Juni2010, Perusahaan dan REM menandatanganiperjanjian dimana REM setuju untukmenghapus beban keuangan yang timbul untukperiode 1 Januari 2010 sampai dengan 30 Juni2010.

Loan from REM represents an unsecured loanand was repayable on demand. This loan boreinterest at a rate of 10% per annum. On 29June 2010, the Company and REM enteredinto an agreement where REM agreed to waivethe outstanding accrued interest for the interestperiod from 1 January 2010 to 30 June 2010.

d. Beban keuangan d. Finance costs

2011 2010

REM 204 10,331 REM

204 10,331

Persentase terhadap jumlah As a percentage to totalbeban keuangan 1% 3% finance costs

e. Pendapatan keuangan e. Finance income

2011 2010

REM 3,574 1,132 REM

Persentase terhadap jumlah As percentage to totalpendapatan keuangan 4% 3% finance income

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 189

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 76 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

26. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI(lanjutan)

26. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES(continued)

f. Penjualan aset tetap f. Sale of fixed assets

2011 2010

PT Eka Tambang Utama (”ETU”) - 2,288 PT Eka Tambang Utama (”ETU”)

Persentase terhadap jumlah As a percentage toaset tetap - 0.1% total fixed assets

g. Uang muka kepada pemasok g. Advance to supplier

Uang muka kepada pemasok merupakanpembayaran dimuka atas sewa tambahanperalatan ETU oleh BMS.

Advance to supplier represent advance forequipment rental from ETU which has beenpaid by BMS.

2011 2010

ETU 12,997 - ETU

Persentase terhadap jumlah As a percentage toaset 0.08% - total assets

h. Kompensasi manajemen kunci h. Key management compensations

Kompensasi untuk Dewan Komisaris danDireksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

The compensation for the Board ofCommissioners and the Board of Directors of theCompany is as follows:

2011 2010

Gaji dan imbalan jangka pendek 17,473 11,384 Salary and other short-termemployee benefits

Imbalan pascakerja 1,239 570 Post-employment benefits

18,712 11,594

i. Pihak berelasi i. Related parties

Kebijakan Grup terkait penetapan harga untuktransaksi dengan pihak berelasi adalah sebagaiberikut:

- Uang muka operasi diberikan pada hargaperolehan, tanpa bunga dan dalam jangkapendek.

- Pinjaman kepada PTMP tidak dikenakanbunga sedangkan pinjaman kepada REMdikenakan bunga sebesar 15%.

The Group’s pricing policies related to thetransactions with related parties are as follows:

- Operational advances are provided at cost,non-interest bearing and short-term.

- Loans to PTMP were non-interest bearing.While loans to REM were subject to 15%interest rate.

- Pinjaman dari pihak berelasi dikenakantingkat bunga 10% per tahun.

- Penjualan aset tetap dilakukan pada hargasesuai perjanjian.

- Loan from related party is subject to interestrates ranging 10% per annum.

- Fixed assets are transacted at an agreedprice.

190 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 77 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

26. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI(lanjutan)

26. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES(continued)

i. Pihak berelasi i. Related parties

Sifat hubungan dengan pihak berelasi adalahsebagai berikut:

The nature of transactions and relationships withrelated parties are as follows:

Entitas/Parties Hubungan/Relationships Transaksi/Transactions

REM Entitas induk/Parent company Transaksi rekening koran/Current accounttransaction, pinjaman/loan

PTMP Entitas dibawah pengendalian yang Pinjaman/loansama/Entity under commoncontrol

ETU Entitas dibawah pengendalian yang Penjualan aset tetapsama/Entity under common dan uang muka/Sales ofcontrol fixed assets and advance

27. LABA PER SAHAM DASAR 27. EARNINGS PER SHARE

Laba per saham dihitung dengan membagi lababersih dengan rata-rata tertimbang jumlah sahambiasa yang telah dikeluarkan pada tahun yangbersangkutan.

Earnings per share is calculated by dividing netprofit attributable to shareholders by the weightedaverage number of ordinary shares outstandingduring the relevant year.

2011 2010

Laba bersih yang tersedia bagi Net profit attributablepemegang saham 1,827,594 348,847 to shareholders

Rata-rata tertimbang jumlah Weighted average number ofsaham biasa yang beredar 17,693,000,000 5,717,652,778 ordinary shares outstanding

Laba bersih per saham Earnings per share(nilai penuh) 103 61 (full amount)

Grup tidak memiliki efek yang bersifat dilutif selamatahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan2010.

The Group does not have any dilutive ordinaryshares during the years ended 31 December 2011and 2010.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 191

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 78 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

28. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING 28. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS

a. Perjanjian dengan Glencore InternationalAG (“Glencore”)

a. Agreements with Glencore International AG(“Glencore”)

Pada 23 Juli 2009, AKT mengadakanperjanjian dengan Glencore dimana Glencoresebagai agen pemasaran eksklusif AKT untukseluruh dunia kecuali kepada beberapapembeli dari Jepang. Berdasarkan perjanjianini, AKT diharuskan membayar biaya komisidengan tarif yang diatur secara khusus didalam perjanjian yang bersangkutan.Perjanjian ini akan berakhir pada 22 Juli 2012.

On 23 July 2009, AKT entered into anagreement with Glencore to become AKT’sexclusive marketing agent covering the globalterritory and sales to all buyers with theexception of certain Japanese buyers. Underthis agreement, the marketing agency attractsa commission at a rate as specified in theagreement, which shall expire on 22 July 2012.

Selama 2011, seluruh penjualan dilakukanmelalui Glencore sebagai agen pemasaran.

During 2011, all sales were made withGlencore as marketing agent.

b. Perjanjian penambangan, pengangkutan,pemindahan batubara dan lainnya

b. Coal mining, transportation, barging,transhipment and other related agreements

AKT, sebagai produsen batubara,mengadakan sejumlah perjanjian terkaitdengan proses penambangan. Berdasarkanperjanjian-perjanjian tersebut, AKT diharuskanmembayar biaya sewa atas peralatan, mesin,perlengkapan dan barang-barang lain yangdiperlukan untuk proses penambangan.

AKT, as a coal producer, has entered into anumber of mining services agreements tosupport its own mining activities. Under theagreements, AKT is required to pay a rentalfee relating to rental of equipment, machinery,appliances and other supplies necessary forperforming the mining process.

AKT juga mengadakan perjanjianpengangkutan, transportasi dan pemindahanbatubara dengan kontraktor untukmenyediakan jasa transportasi dari areapertambangan AKT ke pelabuhan tujuanataupun lokasi penumpukan batubara yangtelah ditentukan. AKT diharuskan membayarbiaya sewa kepada kontraktor, yang dihitungsecara bulanan, berdasarkan suatu formulasesuai dengan jumlah batubara yang diangkut.

AKT has also entered into coal barging,transport and transhipment agreements withcontractors to provide coal transportationservices from AKT’s mining area to certain portdestinations or stockpile area. AKT is requiredto pay contractors a rental fee, calculated on amonthly basis, based on a formula whichincludes the amount of coal transported.

192 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 79 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

28. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)

28. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS (continued)

b. Perjanjian penambangan, pengangkutan,pemindahan batubara dan lainnya (lanjutan)

b. Coal mining, transportation, barging,transhipment and other related agreements(continued)

Kontraktor/Contractor

Tipe perjanjian/Agreement type

Tanggal perjanjian/Agreement date

Akhir periodeperjanjian/

Contract period end

PT Borneo MiningServices

Jasa pengadaan bahanpeledak/Procurement of

explosive services

16 Juni/June 2008 16 Juni/June 2013

PT Multi NitrotamaKimia

Jasa pengadaan bahanpeledak/Procurement of

explosive services

7 Oktober/October2011

6 Oktober/October2014

PT Nariki MinexSejati

Jasa pemboran area/Areadrilling services

12 September/September 2011

30September/September

2013PT Kharisma

Rekayasa GlobalJasa konstruksi/Construction

services21 Maret/March

2011Kontruksi

selesai/Constructioncompleted

PT CapitolNusantara Indonesia,

PT TrimanunggalNugraha, PT Habco

Primatama, PTPelangi Sindu Mulia,

PT Manna LineInternational

Pengangkutanbatubara/Coal barging

2009 Dapat diperpanjanguntuk jangka waktu

dari satu bulan – satutahun/Various

renewable term fromone month – one year

PT Patra Niaga Penyediaan bahan bakarminyak/Fuel supply

10 Pebruari/February 2009

9 Pebruari/February2013

c. Perjanjian penggunaan alur pelayaran c. Water toll fee service agreement

Pada tanggal 28 Juli 2011, AKT mengadakanperjanjian penggunaan alur pelayaran padamuara selatan Sungai Barito dengan PTAmbang Barito Nusapersada (”ABN”) dan PTSarana Daya Mandiri (”SDM”). Berdasarkanperjanjian ini, AKT membayarkan imbalantertentu untuk setiap metrik ton batubara yangdikapalkan melalui muara sungai tersebut atasjasa pemeliharan alur pelayaran tersebut olehABN dan SDM. Perjanjian ini berlaku untuk 12bulan.

On 28 July 2011, AKT entered into a serviceagreement with PT Ambang BaritoNusapersada (“ABN”) and PT Sarana DayaMandiri (“SDM”). Under this agreement, AKT isrequired to pay a toll fee per metric tonne ofcoal barged by AKT via the river area at theSouthern end of the Barito River for the servicesof the latter to maintain the eligibility of the area.This agreement has a tenor of 12 months.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 193

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 80 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

28. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)

28. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS (continued)

d. Perjanjian Penggunaan SaranaPenumpukan Batubara dengan PT ArthaContractors

d. Intermediate Stockpile Agreement with PTArtha Contractors

Menindaklanjuti Nota Kesepahaman denganPT Artha Contractors, yang dibuat padatanggal 5 Juli 2010, pada tanggal 5 Januari2011, AKT menandatangani Perjanjiandengan PT Artha Contractors untuk hakeksklusif penggunaan Intermediasi stockpileoleh AKT yang sedang dibangun oleh PTArtha Contractors di desa Damparan,Kalimantan Tengah. Perjanjian tersebutberlaku selama 4 tahun.

Following the Memorandum of Understandingwith PT Artha Contractors on 5 July 2010, AKTentered into an Agreement with PT ArthaContractors on 5 January 2011 for exclusiveuse of an intermediate coal stockpile being builtby the latter located at the Damparan village,Central Kalimantan.This agreement has a tenorof 4 years.

e. Perjanjian Pekerjaan Pembukaan Lahandengan PT Antang Laju Perkasa

e. Land Clearing Agreement with PT AntangLaju Perkasa

Pada tanggal 20 September 2011, AKTmenandatangani perjanjian dengan PT AntangLaju Perkasa untuk pekerjaan pembukaanlahan untuk kegiatan pertambangan.Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 30September 2012.

On 20 Septembery 2011, AKT signed anagreement with PT Antang Laju Perkasarelated land clearing for mining activity. Thisagreement will valid until 30 September 2012.

f. Perjanjian Penjualan Suku Cadang danJasa Perbaikan dengan PT United TractorsTbk

f. Spareparts Sales and Services withPT United Tractors Tbk

Pada tanggal 14 September 2011, AKTmenandatangani perjanjian dengan PT UnitedTractors untuk penyediaan suku cadang danjasa perbaikan secara kredit yang dapatdilakukan secara berulang dengan batasmaksimum sebesar AS$2.000.000. Perjanjianini bertenor 1 tahun.

On 14 September 2011, AKT signed anagreement with PT United Tractors Tbk forproviding of spareparts and services on therevolving credit term with the maximum amountof US$2,000,000. This agreement has a tenorof 1 year.

g. Perjanjian dengan Noble Resources Pte Ltd g. Agreements with Noble Resources Pte Ltd

Pada tanggal 17 Agustus dan 22 Nopember2011, AKT dan Noble mengadakan 2 (dua)perjanjian jual beli batubara coking masing-masing sebanyak 750.000 metrik ton untukperiode 7 bulan dengan harga pasar denganketentuan penyerahan FOB stockpile diTuhup.

On 17 August and 22 November 2011, AKTentered into 2 (two) sale and purchaseagreements for a period of 7 months with Noblefor the supply of 750,000 metric tonnesrespectively, of coking coal by AKT at marketprice with term of sale of FOB stockpile inTuhup.

194 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 81 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

28. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING(lanjutan)

28. COMMITMENTS AND SIGNIFICANTAGREEMENTS (continued)

h. Perjanjian dengan Subham CorporationPrivate Limited (“Subham”)

h. Agreement with Subham CorporationPrivate Limited (“Subham”)

Tanggal 6 Juli 2011, AKT dan Subhammengadakan perjanjian jual beli batubaracoking sebanyak 500.000 metrik ton denganperiode pengiriman mulai September 2011sampai dengan April 2012.

On 6 July 2011, AKT entered into a sale andpurchase agreement with Subham for thesupply of 500,000 metric tones of coking coal byAKT for delivery period starting from September2011 up to April 2012.

i. Komitmen penjualan i. Sales commitment

Pada tanggal 31 Desember 2011, AKTmemiliki beberapa komitmen untukmengirimkan sekita 200.000 metrik tonbatubara kepada beberapa pelanggan,bergantung kepada harga pasar pada saatpengapalan. Batubara tersebut akandikirimkan secara periodik selama tahun 2012.

As at 31 December 2011, AKT had variouscommitments to deliver 200,000 metric tonnesof coal to various buyers at market price on theshipment date. The coal will be shippedperiodically during 2012.

j. Pengeluaran modal j. Capital expenditures

Pada tanggal 31 Desember 2011, Grupmemiliki pesanan pembelian untuk peralatantambang kepada PT Liebher IndonesiaPerkasa, Bucyrus Hex GMBH dan UT HeavyIndustry (S) Pte Ltd dengan nilai pesanansekitar AS$ 200 juta.

As at 31 December 2011, the Group hadoutstanding purchase orders for miningequipment to PT Liebher Indonesia Perkasa,Bucyrus Hex GMBH dan UT Heavy Industry (S)Pte Ltd amounting to approximately US$ 200million.

k. Iuran kehutanan k. Forestry fee

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2tanggal 4 Pebruari 2008, seluruh perusahaanyang memiliki aktivitas di dalam area hutanproduksi dan hutan lindung namunkegiatannya tidak berhubungan dengankegiatan kehutanan memiliki kewajiban untukmembayar iuran kehutanan tahunan denganbasis per hektar. Iuran ini berlaku sejak tahun2008. Grup telah mencatat iuran tersebutdalam laporan keuangan konsolidasian ini.

Based on Government Regulation No. 2 dated 4February 2008, all companies that have activitiesin production and protected forest areas that arenot related to forestry will have an obligation topay a forestry fee annually on per hectare basis.This fee is effective from 2008. The Group hasrecognised this fee in these consolidatedfinancial statements.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 195

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 82 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

29. KONTINJENSI 29. CONTINGENCIES

a. Tuntutan Hukum a. Legal Claims

Pada tanggal 9 Juni 2010, PT Asiamindo NusaMineral (“ANM”) mengajukan tuntutan hukumke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yangmenuntut AKT sebagai pihak yangbertanggung jawab bersama BMS (bersamasebagai “Tergugat”). ANM (“Penggugat”), AKTdan BMS menandatangani Perjanjian JasaPemeliharaan Peralatan tertanggal 27 Oktober2008 atas sejumlah peralatan pertambanganyang sebelumnya dibeli dari Penggugatdimana, berdasarkan perjanjian tersebut,Penggugat menyediakan jasa pemeliharaanperalatan pertambangan AKT denganhonorarium tertentu. Penggugat menuduhTergugat membatasi dan melarang Penggugatuntuk mendapatkan akses terhadap peralatanyang dimaksud. Dalam tuntutannya,Penggugat meminta kepada PengadilanNegeri Jakarta Selatan untuk menyatakanTergugat bertanggung jawab atas tindakanmelawan hukum dengan mencegah Penggugatdalam mengakses peralatan dan menuntutTergugat untuk membayar: (i) kerugianmaterial sebesar AS$23.699.418 dan Rp 911;(ii) kerugian immaterial sebesar Rp 10.000;dan (iii) denda sebesar 6% per tahun dariAS$23.699.418 dan Rp 911 per tanggal 29Januari 2009.

On 9 June 2010, PT Asiamindo Nusa Mineral(“ANM”) filed a civil claim with the SouthJakarta District Court (“SJDC”). ANM (“thePlaintiff”) named AKT as one of the defendantsalong with BMS (jointly the “Defendants”). ThePlaintiff, AKT and BMS entered into a FullMaintenance Contract dated 27 October 2008for various equipment previously acquired fromthe Plaintiff. According to the agreement thePlaintiff is required to maintain and service thecontracted equipment for agreed fees. ThePlaintiff claimed the Defendants restricted andeventually prohibited the Plaintiff’s access tothe equipment. In its claim, the Plaintiffrequested that SJDC hold the Defendantsjointly liable for carrying up unlawful actions bypreventing the Plaintiff from having access tothe equipment, and demanded the Defendantsto pay: (i) a material damage equivalent toUS$23,699,418 and Rp 911; (ii) an immaterialdamage of Rp 10,000; and (iii) a penalty of 6%per annum calculated on the basis ofUS$23,699,418 and Rp 911 as at 29 January2009.

Pada tanggal 26 Nopember 2010, PengadilanNegeri Jakarta Selatan mengeluarkankeputusan yang menolak gugatan tersebut.

On 26 November 2010, SJDC issued a decreeto deny the Plaintiff’s claim.

Penggugat mengajukan banding kePengadilan Tinggi DKI atas keputusanPengadilan Negeri Jakarta Selatan.Berdasarkan Putusan No.152/PDT/2011/PT.DKI tertanggal 28 April2011, Pengadilan Tinggi Jakarta memutuskanuntuk menguatkan Putusan Pengadilan NegeriJakarta Selatan sebelumnya. Sampai denganberakhirnya masa penyampaian tanggapan,ANM tidak melakukan banding atas putusanini. Manajemen berkeyakinan bahwa ANMtidak mempunyai dasar untuk mengajukantuntutan hukum lebih jauh.

The Plaintiff submitted an appeal to the DKIJakarta High Court against the SJDC’s ruling.Based on Decision Letter No.152/PDT/2011/PT.DKI dated 28 April 2011, DKIJakarta High Court decided to affirm theDecree issued by SJDC. Up to the expiry dateof the responding period, ANM did not submitan appeal against this ruling. Managementbelieves that there is no basis for ANM topursue further legal action.

Grup juga terlibat dalam beberapa tuntutanhukum yang normal dalam kegiatan bisnisGrup. Grup berkeyakinan bahwa keputusanyang tidak menguntungkan sehubungandengan tuntutan hukum yang sedang berjalan,tidak akan mempengaruhi kondisi keuanganatau operasional secara signifikan.

The Group is also involved in some legalproceedings as a normal incident to theGroup’s business. The Group is of the opinionthat adverse decisions in any pending orthreatened proceedings, will not have amaterial adverse effect on its financial conditionor its operation.

196 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 83 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

29. KONTINJENSI (lanjutan) 29. CONTINGENCIES (continued)

b. Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 b. Mining Law No. 4/2009

Pada tanggal 16 Desember 2008, DewanPerwakilan Rakyat menyetujui Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubarayang baru, yang telah disahkan oleh Presidenpada tanggal 12 Januari 2009 menjadi UU No.4/2009 (“UU Minerba baru”). BerdasarkanUndang-undang tersebut, sistem KontrakKarya tidak diberlakukan lagi untuk investasi dibidang pertambangan sejak berlakunyaUndang-Undang ini. UU Minerba baru inimenegaskan bahwa Kontrak Karya yangsudah ada (termasuk PKP2B yang dimilikiGrup) tetap diberlakukan sampai jangka waktuberakhirnya Kontrak Karya yang bersangkutan.Namun demikian, ketentuan peralihanberdasarkan Undang-Undang ini tidak jelasdan memerlukan klarifikasi lebih lanjut melaluiperaturan–peraturan pelaksanaan yangsebagian masih belum dikeluarkan olehPemerintah.

On 16 December 2008, the IndonesianParliament passed a new Law on Minerals andCoal Mining, which received the assent of thePresident on 12 January 2009 to become LawNo. 4/2009 (the “New Mining Law”). Pursuantto this Law, the Contract of Work (“CoW”)system shall no longer be available to mininginvestments subsequent to the enactment ofthe Law. While the Law confirms that existingCoWs will continue to be honoured (includingthe Group’s CCoW), the transition provisionsare unclear, and require clarification in some ofthem yet to be issued government regulations.

Ada beberapa hal yang sedang dipelajari olehpara pemegang Kontrak Karya, termasukGrup, antara lain:

There are a number of issues which existingCoW holders, including the Group, are currentlyanalysing, These include, among others:

Seperti disampaikan di atas, Undang-Undang ini menegaskan bahwa KontrakKarya yang ada tetap berlaku hingga akhirmasa berlakunya. Namun Undang-Undangini mewajibkan Kontrak Karya yang adauntuk disesuaikan dalam jangka waktu satutahun sejak berlakunya Undang-Undang initanpa penjelasan dan ketentuan yang jelas(selain dari ketentuan-ketentuan yangberhubungan dengan Penerimaan Negara– juga tidak didefinisikan arti PenerimaanNegara, tetapi diasumsikan termasukroyalti dan pajak); dan

As noted above, while the new Mining Lawconfirms that existing CoWs shall continueto be honoured until their respective expiry,it however states that the terms of existingCoWs must be amended within one year ofthe enactment of the Law (other than termsrelating to State Revenue, which is notdefined, but presumably includes royaltiesand taxes); and

Pemegang Kontrak Karya yang telahmemulai aktivitasnya, wajib menyerahkanrencana aktivitas penambangan untukseluruh wilayah Kontrak Karya yangbersangkutan dalam waktu satu tahunsejak berlakunya UU Minerba baru iniuntuk disetujui oleh Menteri Energi danSumber Daya Mineral (“Menteri ESDM”).Jika tidak disetujui, maka wilayah KontrakKarya bisa dikurangi menjadi seluaswilayah untuk jenis izin yang serupa yangberlaku berdasarkan UU Minerba baru.AKT telah menyampaikan Rencana Kerjadan Anggaran Biaya yang dimaksud danmenerima persetujuan dari Menteri ESDMuntuk memulai periode operasi padatanggal 15 September 2009.

Within one year of the enactment of theLaw, CoW holders, which have alreadycommenced some form of activity, arerequired to submit a mining activity plan forthe entire CoW area for the balance of theCoW life to the Minister of Energy andMineral Resources (“MEMR”) for approval.If this plan is not approved, the CoW areamay be reduced to that allowed for similarlicenses under the New Mining Law. AKTduly submitted the required plan (RencanaKerja dan Anggaran Biaya) and receivedcorresponding approval from MEMR and itsoperating period was confirmed to start on15 September 2009.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 197

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 84 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

29. KONTINJENSI (lanjutan) 29. CONTINGENCIES (continued)

b. Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009(lanjutan)

b. Mining Law No. 4/2009 (continued)

Pada tanggal 1 Februari 2010, PresidenRepublik Indonesia menandatangani duaPeraturan Pemerintah, yaitu PP No. 22/2010(“PP 22”) dan PP No. 23/2010 (“PP 23”), yangdikeluarkan sebagai bagian dari aturanpelaksanaan UU Minerba baru. PP No. 22pada intinya mengatur tentang dasarpembentukan wilayah pertambangan diIndonesia. PP No. 23 menjelaskan lebih detiljenis perizinan pertambangan yang dapatdiperoleh berdasarkan UU Minerba ini, danmenjelaskan syarat dan kondisi yang wajibdipenuhi oleh pihak yang mengajukan maupunpihak berwenang yang mengeluarkan izinpertambangan.

Pada tanggal 5 Juli 2010, PP No. 55/2010dikeluarkan untuk mengatur pembinaan danpengawasan penyelenggaraan usahapertambangan mineral dan batubara diIndonesia.

On 1 February 2010, the President of theRepublic of Indonesia signed two GovernmentRegulations as the implementing regulations forthe New Mining Law, i.e. GovernmentRegulations No. 22/2010 (“GR 22”) and GR No.23/2010 (“GR 23”). GR 22 deals with theestablishment of mining areas in Indonesia. GR23 offers further details of different types ofmining licences which may be made availableunder the New Mining Law, and sets out thebasic terms and conditions which need to besatisfied by licence applicants and observed byissuing authorities.

On 5 July 2010, GR No. 55/2010 was issued.This GR provides the guidance and supervisionof mineral and coal mining businesses inIndonesia.

Pada tanggal 10 Januari 2012, PresidenRepublik Indonesia mengeluarkan KeputusanPresiden (Keppres No.3/2012) tentang TimEvaluasi untuk penyesuaian Kontrak Karyadan PKP2B. Tim Evaluasi (Tim) akan dipimpinoleh Menteri Koordinator BidangPerekonomian dan didampingi oleh MenteriEnergi dan Sumber Daya Alam untuk aktivitasharian. Selain itu, Tim juga dibantu olehanggota kabinet lainnya (Menteri Keuangan,Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia,Menteri Kehutanan, Badan KoordinasiPenanaman Modal, dan lain-lain).

On 10 January 2012, the President issued aPresidential Decree (Keppres No.3/2012) onEvaluation Team for Contract of Work (COW)and CCoW Adjustment. The Evaluation Team("Team") will be chaired by the CoordinatingMinister of Economy and co-chaired by Ministerof Energy and Mineral Resources for its dailyactivities, and the members consist of currentCabinet Members (Ministry of Finance, Ministryof Justice and Human Rights, Ministry ofForestry, Indonesia Investment CoordinatingBoard, et al).

Tugas tim meliputi: (1) melakukan evaluasiterhadap ketentuan-ketentuan yang tercantumdalam pasal-pasal Kontrak Karya dan PKP2B,yang perlu disesuaikan dengan ketentuanyang berlaku; (2) menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untukmenetapkanluas wilayah kerja Kontrak Karya dan PKP2Bdan penerimaan negara, sebagai bagiannegosiasi Kontrak Karya dan PKP2B; dan (3)menetapkan langkah-langkah yang diperlukanuntuk pelaksanaan kewajiban pemegangKontrak Karya dan PKP2B, terhadappengolahan dan/atau pemurnian mineral danbatubara.

The Team's task consists of the following: (1)evaluating the articles in the COW and CCoWto be in compliance with the Law; (2) determinethe steps to be taken to determining COW andCCoW areas and state income/revenue for thepurpose of COW and CCoW negotiation; (3)determine steps to be taken for theimplementation of the COW and CCoWobligations, on the processing and/or refinery ofminerals and coal.

198 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 85 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

29. KONTINJENSI (lanjutan) 29. CONTINGENCIES (continued)

b. Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009(lanjutan)

b. Mining Law No. 4/2009 (continued)

Grup sedang menganalisa dampak dariperaturan ini terhadap operasinya, danberkeyakinan bahwa tidak akan ada dampakyang signifikan dalam waktu dekat. Grup terusmenggunakan ketentuan yang ada dalamkontrak PKP2B sambil menungguimplementasi undang-undang dan peraturanini.

The Group is analysing the impact of thisregulation on its operations, and believes thatthere will be no significant impact in the nearterm. The Group has continued using thestipulations specified in the CCoW contractwhile awaiting further implementation of theselaws and regulations.

c. Peraturan Pemerintah No. 78/2010 c. Government Regulation No. 78/2010

Pada tanggal 20 Desember 2010, PemerintahIndonesia mengeluarkan peraturanimplementasi atas Undang-Undang MineralNo. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No.78/2010 (“PP No. 78”) yang mengaturaktivitas reklamasi dan pasca tambang untukpemegang IUP-Eksplorasi dan IUPOperasiProduksi. Peraturan ini memperbaruiPeraturan Menteri No. 18/2008 yangdikeluarkan oleh Menteri Energi Sumber DayaMineral pada tanggal 29 Mei 2008.

On 20 December 2010, the Government ofIndonesia released an implementing regulationfor Mining Law No. 4/2009, i.e. GovernmentRegulation No. 78/2010 (“GR No. 78”) that dealswith reclamation and post-mining activities forboth IUP-Exploration and IUP-ProductionOperation holders. This regulation updatesMinisterial Regulation No. 18/2008 issued by theMinister of Energy and Mineral Resources on 29May 2008.

Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannyaantara lain, harus memuat rencana eksplorasididalam rencana kerja dan anggaran biayaekplorasinya dan menyediakan jaminanreklamasi berupa deposito berjangka yangditempatkan pada bank pemerintah.

An IUP-Exploration holder, among otherrequirements, must include a reclamation plan inits exploration work plan and budget and providea reclamation guarantee in the form of a timedeposit placed at a state-owned bank.

Pemegang IUP-Operasi Produksi,ketentuannya antara lain, harus menyiapkan(1) rencana reklamasi lima tahunan; (2)rencana pasca tambang; (3) menyediakanjaminan reklamasi yang dapat berupa rekeningbersama atau deposito berjangka yangditempatkan pada bank pemerintah, bankgaransi, atau cadangan akuntansi (biladiizinkan); dan (4) menyediakan jaminanpasca tambang berupa deposito berjangkayang ditempatkan di bank pemerintah.

An IUP-Production Operation holder, amongother requirements, must prepare (1) a five-yearreclamation plan; (2) a post-mining plan; (3)provide a reclamation guarantee which may be inthe form of a joint account or time deposit placedat a state-owned bank, a bank guarantee, or anaccounting provision (if eligible); and (4) providea post-mine guarantee in the form of a timedeposit at a state-owned bank.

Penempatan jaminan reklamasi dan jaminanpasca tambang tidak menghilangkan kewajibanpemegang IUP dari ketentuan untukmelaksanakan aktivitas reklamasi dan pascatambang.

The requirement to provide reclamation andpost-mine guarantees does not release the IUPholder from the requirement to performreclamation and post-mine activities.

Ketentuan peralihan didalam PP No. 78menegaskan bahwa para pemegang PKP2Bjuga wajib mematuhi peraturan ini.

The transitional provisions in GR No. 78 make itclear that CCoW holders are also required tocomply with this regulation.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 199

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 86 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

29. KONTINJENSI (lanjutan) 29. CONTINGENCIES (continued)

c. Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (lanjutan) c. Government Regulation No. 78/2010(continued)

Sampai dengan tanggal laporan ini,Kementrian ESDM belum menetapkan jaminanreklamasi tambang dan penutupannya, olehsebab itu Grup belum menyediakan jaminanreklamasi tambang dan penutupan tambang.

As at the date of this report, MEMR has notdecided on the reclamation and mine closureguarantee, hence the Group has not providedany reclamation and mine closure guarantee.

d. Peraturan Menteri No. 28/2009 d. Ministerial Regulation No. 28/2009

Pada tanggal 30 September 2009, MenteriESDM mengeluarkan Peraturan Menteri No.28/2009 mengenai penggunaan jasa kontraktorpertambangan oleh perusahaanpertambangan. Peraturan ini mengatur secaraketat syarat dan kriteria penggunaanperusahaan afiliasi atau entitas anak sebagaikontraktor jasa pertambangan, danmewajibkan perolehan persetujuan dariDirektur Jenderal Mineral, Batubara dan PanasBumi atas nama Menteri ESDM. PeraturanMenteri ini memberikan masa tenggangselama tiga tahun kepada perusahaanpertambangan untuk memenuhi ketentuanperaturan ini.

On 30 September 2009, the MEMR issuedRegulation No. 28/2009 regarding the use ofcontractors by mining companies. Thisregulation, among others, sets strict criteria formining companies to use affiliates orsubsidiaries as their mining contractors, andrequires that approval from the DirectorGeneral of Minerals, Coal and Geothermal onbehalf of the MEMR be obtained. TheRegulation however offers a three-year graceperiod to conform to the requirement.

Manajemen berpendapat bahwa Grup dapatmematuhi peraturan ini tanpa menimbulkandampak material pada operasional Grup.

Management believes that the Group will beable to comply with this regulation without anymaterial adverse effect on the Group’soperations.

e. Peraturan Menteri No. 17/2010 e. Ministerial Regulation No. 17/2010

Pada tanggal 23 September 2010, MenteriESDM mengeluarkan Peraturan Menteri No.17/2010 tentang mekanisme penetapan hargajual mineral dan batubara untuk tujuanPenerimaan Negara Bukan Pajak (sepertiroyalty) sebagai salah satu peraturanpelaksanaan UU Minerba baru. Peraturan iniditentukan berlaku efektif sejak dikeluarkan.

Peraturan Menteri ini mengatur antara lain:

• penggunaan harga rata-ratamineral/batubara dari indeks pasarinternasional dan penggunaan free-on-board ("FOB"), kapal induk sebagai titikpenjualan untuk menentukan IndonesianMinerals and Coal Benchmark Price("IMCBP");

• penerimaan beban tertentu sebagaipenyesuaian untuk IMCBP (jika titikpenjualan FOB yang sebenarnya bukankapal induk); dan

• penggunaan pendekatan harga dasar (yaituharga jual IMCBP vs harga jual aktual,mana yang lebih tinggi, untuk perhitunganPenerimaan Negara (contoh: royalti ataubiaya eksploitasi).

On 23 September 2010, the MEMR issuedMinisterial Regulation No. 17/2010 as one of theimplementing regulations for the New MiningLaw. It outlines the rules for establishing salesprices of coal and other minerals for thepurpose of settling non-tax obligations (such asroyalty) to the Government. The Regulation ispronounced to be effective as of the date of theissuance.

This Ministerial Regulation sets out amongothers:• the use of the average mineral/coal price

from international market indices and theuse of a free-on-board (“FOB”) mothervessel as the sale point to determine theIndonesian Minerals and Coal BenchmarkPrice ("IMCBP");

• the acceptance of certain costs asadjustments to the IMCBP (if the actualsalepoint is not a FOB mother vessel); and

• the use of a “floor" price approach (i.e.IMCBP vs. actual sales price, whichever ishigher, for the Non-Tax State Revenuecalculation (e.g. royalty or exploitation fee).

200 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 87 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

29. KONTINJENSI (lanjutan) 29. CONTINGENCIES (continued)

e. Peraturan Menteri No. 17/2010 (lanjutan) e. Ministerial Regulation No. 17/2010(continued)

Peraturan ini juga mengharuskan perusahaanpertambangan untuk:

• mengutamakan penggunaan kapalberbendera Indonesia untuk mengangkutmineral/batubara;

This regulation also requires mining companiesto:

• prioritise the use of Indonesian flaggedships/vessels to transport minerals/coal;

• mengutamakan penggunaan perusahaanasuransi nasional dalam hal penjualandilakukan dengan syarat Cost, Insuranceand Freight (”CIF”); dan

• menggunakan surveyor yang ditunjuk olehDirektorat Jenderal Mineral, Batubara danPanas Bumi.

• prioritise the use of a national insurancecompany on Cost, Insurance and Freight(”CIF”) sales; and

• use surveyors appointed by the DirectorateGeneral of Minerals, Coal and Geothermal.

Sampai dengan tanggal laporan keuangankonsolidasian ini, Pemerintah belummengeluarkan aturan pelaksanaan lanjutanuntuk menentukan harga patokan coking coal,sehingga harga patokan yang bersangkutanbelum bisa ditetapkan.

No further implementing regulations have beenissued to date to produce the benchmark pricesfor coking coal for the enforcement of thisMinisterial Regulation.

f. Peraturan Menteri No. 34/2009 f. Ministerial Regulation No. 34/2009

Pada bulan Desember 2009, Menteri Energidan Sumber Daya Mineral mengeluarkanPeraturan Menteri No. 34/2009 yangmewajibkan perusahaan pertambangan untukmenjual sebagian hasil produksinya kepadapelanggan domestik (“Domestic MarketObligation” atau “DMO”). Sesuai denganKeputusan Menteri Energi dan Sumber DayaMineral No. 2360/K/30/MEM/2010, persentasebatas minimal DMO untuk tahun 2011 adalah24,17%.

In December 2009, the Minister of Energy andMineral Resources issued Ministerial RegulationNo. 34/2009, which provides a legal frameworkto require mining companies to sell a portion oftheir output to domestic customers (“DomesticMarket Obligation” or “DMO”). According toMinisterial Decree No. 2360/K/30/MEM/2010,the minimum DMO percentage for 2011 was24.17%.

Peraturan Menteri ini menyediakan sistem “capand trade” dimana perusahaan pertambanganyang melebihi kewajiban DMO dapatmenjual/mentransfer kredit DMO untukperusahaan pertambangan lain yang tidakdapat memenuhi komitmen DMO. Mekanismepenetapan harga untuk kredit DMO akanditentukan berdasarkan ketentuan komersial.Mekanisme perdagangan kredit DMO telahdiklarifikasi dalam Surat Edaran No. DJMBP5055/30/DJB/2010 tanggal 29 November 2010,yang mengatur bahwa kredit DMO dapatditransfer antar perusahaan pertambangandengan persetujuan Direktorat JenderalMineral, Batubara dan Panas Bumi, termasukkredit yang dimiliki oleh pedagang atas namaperusahaan pertambangan.

This regulation provides for a “cap and trade”system whereby mining companies that exceedtheir DMO obligations may sell/transfer DMOcredits to a mining company that is unlikely tomeet its DMO commitment. The pricingmechanism for DMO credits is to be determinedon commercial terms. The mechanism fortrading DMO credits has been clarified inCircular Letter of DGMCG No.5055/30/DJB/2010 dated 29 November 2010,which provides that DMO credits can betransferred between mining companies with theapproval of the Directorate General of Minerals,Coal and Geothermal, including credits held bytraders on behalf of a mining company.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 201

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 88 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

29. KONTINJENSI (lanjutan) 29. CONTINGENCIES (continued)

f. Peraturan Menteri No. 34/2009 (lanjutan) f. Ministerial Regulation No. 34/2009(continued)

Selama tahun 2011, AKT telah memenuhikewajiban DMO ini melalui mekanisme transferke suatu perusahaan lain.

During 2011, AKT has fulfilled this requirement,as above, through a transfer mechanism toanother company.

Grup secara terus-menerus memonitorperkembangan dari implementasi peraturanpelaksanaan UU Minerba baru untukmengevaluasi dampak yang mungkin timbulterhadap operasional Grup. Manajemenberpendapat bahwa peraturan-peraturanpelaksanaan ini tidak menimbulkan dampakmaterial pada operasional atau posisikeuangan Grup.

The Group continues to closely monitor theprogress of the implementing regulations for theLaw, and likewise continues to assess impactsthey may give rise to its operations.Management believes that these implementingregulations will have no material adverseimpact on the Group’s operations or financialposition.

30. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAMMATA UANG ASING

30. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES INFOREIGN CURRENCY

2011Mata uang asing

(nilai penuh)/ Setara RpForeign (dalam jutaan)/

Currencies Rp equivalent(full amount) (million)

Aset moneter dalam mata uang asing Monetary assets in foreign currenciesKas dan setara kas Dolar AS 406,950,758 3,690,227 US Dollars Cash in cash equivalents

Dolar Singapura 6,703,183 46,748 Singapore Dollars

Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Dolar AS 1,935 18 US Dollars Restricted cash in banksPiutang usaha Dolar AS 360,031,993 3,264,770 US Dollars Trade receivablesUang jaminan Dolar AS 3,610,451 32,736 US Dollars Refundable depositsPinjaman kepada pihak berelasi Dolar AS 1,279,554 11,603 US Dollars Loan to related parties

Jumlah aset moneter dalam mata uangasing 7, 046,102 Total moneteray assets in foreign currencies

Liabilitas moneter dalam mata uang asing Monetary liabilities in foreign currenciesUtang usaha Dolar AS 74,057,981 671,558 US Dollars Trade payablesPinjaman jangka pendek Dolar AS 350,000,000 3,171,155 US Dollars Short-term loansBeban yang masih harus dibayar Dolar AS 33,558,215 304,306 US Dollars Accrued expensesUtang sewa pembiayaan Dolar AS 38,234,533 346,711 US Dollars Finance lease payablePinjaman Dolar AS 20,500,000 185,894 US Dollars Borrowings

Jumlah liabilitas moneter dalam mata uangasing 4, 679,624 Total moneteray liabilities in foreign currencies

Jumlah aset moneter dalam mata uang Total net moneteray assets in foreignasing, bersih 2, 366,478 currencies

Apabila aset dan liabilitas moneter dalam matauang asing pada tanggal 31 Desember 2011dijabarkan dengan menggunakan kurs yangberlaku pada tanggal laporan keuangankonsolidasian ini, maka aset moneter bersih dalammata uang asing Grup berkurang sebesar Rp29.921.

If monetary assets and liabilities in foreigncurrencies as at 31 December 2011 were translatedusing the applicable exchange rates as at the dateof these consolidated financial statements, the totalnet foreign currency monetary assets of the Groupwould have reduced by approximately Rp 29,921.

Grup tidak menyelenggarakan program lindungnilai secara formal karena seluruh penjualan dansebagian besar pengeluaran Grup ditransaksikandalam mata uang Dolar AS. Dengan ini, Grupsecara efektif terlindung dari risiko fluktuasi matauang dan secara tidak langsung merupakanlindung nilai alami (lihat Catatan 35).

The Group does not enter into any formal hedgingarrangement to protect the risk of Rupiah fluctuationsince all sales and a large portion of the Group’sexpenditures are transacted in US Dollars. Theseindirectly represent a natural hedge under their ownrights (see Note 35).

202 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 89 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

31. PELAPORAN SEGMEN 31. SEGMENT REPORTING

Manajemen telah menentukan segmen operasididasarkan pada laporan yang ditelaah olehDireksi, yang digunakan dalam mengambilkeputusan strategis. Direksi mempertimbangkanoperasi bisnis dari aktivitas bisnis Grup.

Management has determined the operatingsegment based on reports reviewed by the Board ofDirectors that are used to make strategic decisions.The Boards of Directors consider the businessoperation from the Group’s business activities.

Manajemen memutuskan bahwa aktivitas bisnisGrup hanya mempunyai satu segmen operasi, yaitupertambangan batubara.

Selama tahun yang berakhir 31 Desember 2011dan 2010, Grup melakukan penjualan produk keGlencore International AG (perusahaan yangberbasis di Swiss) dan Noble (perusahaan yangberbasis di Singapura). Lihat Catatan 33.

Management has decided that the Group businessactivities only show one operating segment, whichis coal mining segment.

During the years ended 31 December 2011 and2010, the Group sold its product to Glencore (aSwitzerland-based company) and Noble (aSingaporean-based company). Refer to Note 33.

32. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN 32. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

Aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal-tanggal pelaporan keuangan adalah sebagaiberikut:

Presented below are the financial assets andliabilities of the Group as at financial reportingdates:

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

TersediaPinjaman dan untuk

Piutang/ dijual/Jumlah/ Loans and Available

Total receivables for sale

31 Desember 2011 31 December 2011Aset keuangan: Financial assets:Kas dan setara kas 4,627,089 4,627,089 - Cash and cash equivalentsKas di bank yang dibatasi

penggunaannya 2,083 2,083 - Restricted cash in banksPiutang usaha 3,264,770 3,264,770 - Trade receivablesUang jaminan 32,793 32,793 - Refundable depositsPinjaman ke pihak berelasi 15,177 15,177 - Loan to related parties

Jumlah aset keuangan 7,941,912 7,941,912 - Total financial assets

31 Desember 2010 31 December 2010Aset keuangan: Financial assets:Kas dan setara kas 2,080,083 2,080,083 - Cash and cash equivalentsKas di bank yang dibatasi

penggunaannya 2,035 2,035 - Restricted cash in banksAset keuangan yang tersedia Available-for-sale

untuk dijual 150,000 - 150,000 financial assetsPiutang usaha 437,269 437,269 - Trade receivablesUang jaminan 63,240 63,240 - Refundable deposits

Amounts due fromPiutang dari pihak berelasi 73,604 73,604 - related partiesPinjaman ke pihak berelasi 90,243 90,243 - Loan to related parties

Jumlah aset keuangan 2,896,474 2,746,474 150,000 Total financial assets

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 203

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 90 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

32. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 32. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES(continued)

(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities

Nilai wajar di LiabilitasLaba rugi/ keuanganFair value lainnya/through Other

Jumlah/ profit and financialTotal loss liabilities

31 Desember 2011 31 December 2011Liabilitas keuangan: Financial liabilities:Pinjaman jangka pendek 3,171,155 - 3,171,155 Short-term loanUtang usaha 821,072 - 821,072 Trade payablesBeban yang masih harus dibayar 1,056,198 - 1,056,198 Accrued expensesUtang sewa pembiayaan 357,815 - 357,815 Finance lease payablesPinjaman dari pihak berelasi 1,404 - 1,404 Loans from related partiesPinjaman jangka panjang 185,894 - 185,894 Long-term borrowing

Jumlah liabilitas keuangan 5,593,538 - 5,593,538 Total financial liabilities

31 Desember 2010 31 December 2010Liabilitas keuangan: Financial liabilities:Utang usaha 320,010 - 320,010 Trade payablesBeban yang masih harus dibayar 430,164 - 430,164 Accrued expensesUtang sewa pembiayaan 61,230 - 61,230 Finance lease payablesPinjaman dari pihak berelasi 6,062 - 6,062 Loans from related partiesPinjaman jangka panjang 224,775 - 224,775 Long-term borrowing

Jumlah liabilitas keuangan 1,042,241 - 1,042,241 Total financial liabilities

33. KONSENTRASI RISIKO 33. CONCENTRATION OF RISK

Selama 2011, pendapatan Grup sebesar berasaldari penjualan batubara kepada Noble danGlencore masing-masing dengan persentasesebesar 54% dan 46% (2010: 0% dan 100%).Manajemen terus berusaha meningkatkan basispelanggan.

During 2011, the Group’s revenue was earned fromcoal sales to Noble and Glencore with a percentageof revenue of 54% and 46% (2010: 0% and 100%),respectively. Management is extending its effort toincrease its customer base.

34. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 34. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

Akuisisi kepemilikan tidak langsung 23,8%saham di Bumi Plc, melalui pengambilalihan51% saham Borneo Bumi Energi & Metal PteLtd (“Borneo Bumi”) dan 49% saham BumiBorneo Resources Pte Ltd (”Bumi Borneo”)

Purchase of an effective 23.8% shares of BumiPlc through acquisition of 51% shares of BorneoBumi Energi & Metal Pte Ltd (“Borneo Bumi”)and 49% shares of Bumi Borneo Resources PteLtd (”Bumi Borneo”)

Pada tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaan, LongHaul Holding Limited (“LHHL”) dan PT Bakrie &Brothers Tbk (“BNBR”) melakukan perjanjian jualbeli saham dimana Perusahaan setuju untukmembeli dari LHHL, beserta BNBR setuju untukmenjual 51% kepemilikan saham pada BorneoBumi Energi & Metal Pte Ltd (d/h Sunrise EnergyHoldings Pte Ltd) dan 49% kepemilikan sahampada Bumi Borneo Resources Pte Ltd (d/hUltimate Synergy Pte Ltd) pada tanggal penutupanperjanjian dengan nilai transaksi sebesar AS$1milyar.

On 31 October 2011, the Company, Long HaulHolding Limited (“LHHL”) and PT Bakrie & BrothersTbk (“BNBR”) entered into a shares sale andpurchase agreement where the Company agreed topurchase and LHHL and BNBR agreed to sell 51%shares of Borneo Bumi Energi & Metal Pte Ltd(formerly Sunrise Energy Holdings Pte Ltd) and49% shares of Bumi Borneo Resources Pte Ltd(formerly Ultimate Synergy Pte Ltd) at thecompletion date of the agreement amounting toUS$1 billion.

204 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 91 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

34. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN(lanjutan)

34. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD(continued)

Akuisisi kepemilikan tidak langsung 23,8%saham di Bumi Plc, melalui pengambilalihan51% saham Borneo Bumi Energi & Metal PteLtd (“Borneo Bumi”) dan 49% saham BumiBorneo Resources Pte Ltd (”Bumi Borneo”)(lanjutan)

Purchase of an effective 23.8% shares of BumiPlc through acquisition of 51% shares of BorneoBumi Energi & Metal Pte Ltd (“Borneo Bumi”)and 49% shares of Bumi Borneo Resources PteLtd (”Bumi Borneo”) (continued)

Sehubungan dengan perjanjian ini, Perusahaansecara tidak langsung melakukan akuisisi 23,8%saham pada Bumi Plc, perusahaan yang terdaftardi Britania Raya.

Following this agreement, the Company willindirectly acquire 23.8% equity shares of Bumi Plc,a company based in United Kingdom.

Investasi ini dibayar dengan dana tunai yangdiperoleh dari Pinjaman Standard Chartered Bankdengan jaminan aset-aset Grup.

The acquisition is funded by a loan from StandardChartered Bank with the collateral of the Group’sassets.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yangdiselenggarakan pada tanggal 30 Desember 2011telah menyetujui rencana akuisisi tersebut danrencana penjaminan aset Grup (lihat Catatan 13).

The Company’s Extraordinary GeneralShareholders’ Meeting held on 30 December 2011has approved the acquisition plan and plan topledge the Group’s assets (refer to Note 13).

Perjanjian jual beli saham ini mengalami beberapabeberapa kali perubahan, yang terakhir diubahberdasarkan akta perubahan ke lima tertanggal2 Januari 2012.

This share sale and purchase agreement wasamended several times with the latest amendmentmade through the fifth deed of the amendment,dated 2 January 2012.

Proses pembelian saham Borneo Bumi dan BumiBorneo diselesaikan pada tanggal 16 Januari2012, dan Perusahaan secara efektif menjadipemegang saham Borneo Bumi dan Bumi Borneosejak tanggal tersebut.

Dampak keuangan atas transaksi ini belumditentukan pada 31 Desember 2011. Sampaidengan laporan keuangan konsolidasian inidiotorisasi untuk diterbitkan, Grup masih belummenyelesaikan pembukuan atas akuisisi ini.

Sehubungan dengan hal tersebut, Grup masihmenelaah apakah pengendalian sudah diperolehdan nilai wajar atas perolehan aset dan liabilitastersebut.

The acquisition process of Borneo Bumi and BumiBorneo was closed on 16 January 2012, and theCompany has become as a shareholder of BorneoBumi and Bumi Borneo since that date, effectively.

The financial effect of this transaction has not beenbrought to account as at 31 December 2011. At thetime the consolidated financial statements wereauthorised for issue, the Group had not yetcompleted the accounting for this acquisition.

In particular, the Group is still assessing whethercontrol has been obtained and when applicable, thefair value of the acquired assets and liabilities.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 205

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 92 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

34. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN(lanjutan)

34. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD(continued)

Perjanjian Fasilitas Pinjaman berjangkaStandard Chartered

Term Facility Agreement with StandardChartered

Pada tanggal 11 Januari 2012, Perusahaanmemperoleh fasilitas pinjaman berjangka dariStandard Chartered Bank senilai AS$1 milyaruntuk pendanaan akuisisi 51% saham BorneoBumi dan 49% saham Bumi Borneo olehPerusahaan dari LHHL dan BNBR. Fasilitas inibertenor 60 bulan, dengan jadwal pembayarankembali secara triwulanan dimulai sejak 30September 2012. Tingkat bunga atas fasilitas iniadalah 5,65% di atas LIBOR untuk kreditor luarnegeri dan 6,15% di atas LIBOR untuk kreditordalam negeri.

On 11 January 2012, the Company obtained a termfacility agreement with Standard Chartered Bankamounting to US$1 billion for the purpose of fundingthe acquisition of 51% equity shares of BorneoBumi and 49% equity shares of Bumi Borneo by theCompany from LHHL and BNBR. This facility has atenor of 60 months, and is repayable on a quarterlybasis commencing from 30 September 2012. Theloan bears interest at 5.65% above LIBOR forlenders whose office is outside Indonesia and6.15% above LIBOR for lender which office is insideIndonesia.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan saham-saham entitas anak yang dimiliki Perusahaan danaset-aset AKT dan BMS. Terdapat pembatasan-pembatasan yang harus ditaati oleh Perusahaansehubungan dengan fasilitas ini.

This loan facility is collateralised with theCompany’s shares in subsidiaries and AKT’s andBMS’s assets. There are covenants which must bemet by the Company.

Perjanjian Jasa Manajemen Management Service Agreement

Perusahaan menandatangani Perjanjian JasaManajemen dengan AKT dan BMS pada tanggal28 Maret 2012 atas jasa konsultasi yang diberikanPerusahaan kepada AKT dan BMS dalam haloperasional, pendanaan dan penjualan. Atas jasaini , AKT dan BMS sepakat membayarkan sebagiandari hasil usahanya kepada Perusahaan dalambentuk persentase penjualan.

The Company signed a Management ServiceAgreement dated 28 March 2012 with AKT andBMS in relation to the consultation servicesprovided to AKT and BMS in terms of theiroperational funding and sales activities. AKT andBMS agree to pay a management consultation feebased on a certain percentage of AKT’s and BMS’ssales.

35. MANAJEMEN RISIKO 35. RISK MANAGEMENT

Kegiatan usaha Grup secara inherent dipengaruhioleh berbagai jenis risiko keuangan: risiko pasar(termasuk risiko nilai tukar, risiko harga dan risikotingkat suku bunga), risiko kredit dan risikolikuiditas. Dalam hal ini, Grup berfokus padapengelolaan ketidakpastian pasar keuangan untukmeminimalkan dampak negatif terhadap kinerjakeuangan Grup.

Pengelolaan risiko dipimpin oleh direksi yangmengidentifikasi, mengevaluasi dan menentukankebijakan lindung nilai atas risiko keuangan jikadipandang perlu, dan menetapkan prinsip-prinsipuntuk pengelolaan risiko secara keseluruhan,termasuk risiko pasar, kredit dan likuiditas.

The Group’s activities are inherently subject to avariety of financial risks: market risk (includingforeign exchange risk, commodity price risk andinterest rate risk), credit risk and liquidity risk. Inrespect thereof, the Group focuses on managing theunpredictability of financial markets so as tominimise potential adverse effects on the financialperformance of the Group.

Risk management is led by the directors whichidentifies, evaluates and sets the policy for thehedging of financial risks, where appropriate; andprovides the guiding principles for managing theoverall risks, including market, credit and liquidityrisks.

206 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 93 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGMENT (continued)

Risiko pasar Market risk

i) Risiko nilai tukar

Penjualan, pendanaan dan sebagian besarpengeluaran Grup ditransaksikan dalam matauang Dolar AS.

Manajemen berpendapat bahwa pergerakannilai tukar Rupiah/Dolar AS tidak berdampaksignifikan terhadap Grup karena hanya kuranglebih 20% dari pengeluaran Grup yang terjadidalam mata uang Rupiah, sedangkankeseluruhan penjualan Grup dilakukan denganmata uang Dolar AS.

i) Foreign exchange risk

The Group’s sales, financing and the majorityof its costs and operating expenditure aretransacted in US Dollars.

Management is of the opinion that the volatilityin the Rupiah/US$ exchange rate is not likelyto have a significant impact on the Group, asonly an estimated 20% of the Group’s costsand operating expenditure are transacted inRupiah, while all of its sales are transacted inUS Dollars.

ii) Risiko harga

Kinerja operasi dan keuangan Grupdipengaruhi oleh harga coking coal yangsecara fundamental ditentukan olehpermintaan dan penawaran coking coal dunia,Faktor lainnya seperti permintaan baja dunia.Grup secara proaktif mengelola risiko-risiko inidan melakukan penyesuaian seperlunyameliputi strategi penumpukan persediaanbatubara, rencana pertambangan dan jadualshipping, jadwal dan operasi pertambanganuntuk mengurangi dampak fluktuasi tersebut diatas.

ii) Price risk

The Group is exposed to fluctuations in cokingcoal prices, and may be adversely affected.Fundamentally, coking coal prices aredetermined by the worldwide supply anddemand of the commodity and other factorssuch as world steel demand. The Groupactively manages these risks via, among otherthings, adjusting its stockpiling, mine plan andshipping schedules, production schedule andmining operations as necessary to reduce theimpact any the volatility.

iii) Risiko suku bunga

Terdapat dua pinjaman yang terutang tingkatsuku bunga tidak tetap sehingga terdampakrisiko tingkat suku bunga. Walaupun demikian,Grup memonitor naik turunnya suku bungadan berupaya untuk selalu meminimalisirpengaruh negatif atas fluktuasi suku bungaterhadap Grup, termasuk dengan menjagarasio utang terhadap modal.

iii) Interest rate risk

The Group has two borrowings that are subjectto variable interest rates, and as such isexposed to interest rate changes. However, theGroup monitors interest rates movements andthe risk exposure to minimize any negativeimpact on Group, including maintaining areasonable debt to equity ratio.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 207

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 94 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

iii) Risiko suku bunga (lanjutan) iii) Interest rate risk (continued)

Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitaskeuangan Grup yang terpengaruh oleh risikosuku bunga tersebut di atas:

The following table presents a breakdown of theGroup’s financial assets and financial liabilitieswhich may be impacted by interest rate risks asnoted above:

31 Desember/December 2011Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/

Floating Rate Fixed RateTanpa

Kurang dari Lebih dari Kurang dari Lebih dari bunga/satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ Non-Less than Greater than Less than Greater than interest Jumlah/one year one year one year one year bearing Total

Aset AssetsCash and cash

Kas dan setara kas 4,627,089 - - - - 4,627,089 equivalentsKas di bank yang dibatasi Restricted cash

penggunaannya 2,083 - - - - 2,083 in banksPiutang usaha - - - - 3,264,770 3,264,770 Trade receivablesUang jaminan - - - - 32,793 32,793 Refundable depositsPinjaman kepada pihak Loan to

berelasi - - - - 15,177 15,177 related parties

Jumlah aset keuangan 4,629,172 - - - 3,312,740 7,941,912 Total financial assets

31 Desember/December 2011Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/

Floating Rate Fixed RateTanpa

Kurang dari Lebih dari Kurang dari Lebih dari bunga/satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ Non-Less than Greater than Less than Greater than interest Jumlah/one year one year one year one year bearing Total

Liabilitas LiabilitiesUtang usaha - - - - 821,072 821,072 Trade payablesBeban yang masih harus dibayar - - - - 1,056,198 1,056,198 Accrued expensesUtang sewa pembiayaan - - 181,017 176,798 - 357,815 Leases payablePinjaman dari pihak Loans from

berelasi - - - 1,404 - 1,404 related partiesPinjaman 3,262,742 94,307 - - - 3,357,049 Borrowings

Jumlah liabilitas Total financialkeuangan 3,262,742 94,307 181,017 178,202 1,877,270 5,593,538 liabilities

iv) Risiko Kredit

Grup tidak memandang risiko kredit sebagaisesuatu yang signifikan karena keseluruhanpenjualan Grup dilakukan dengan pembeliinternasional yang memiliki reputasi dankredibilitas baik, termasuk GlencoreInternational AG, Noble ResourcesInternational, dan pembeli-pembeli yangdirekomendasikan oleh Glencore. Grupmengelola risiko kredit secaraberkesinambungan, mengevaluasi profil kreditdari calon pembeli dan memonitor kinerjakredit mereka secara berkelanjutan.

iv) Credit risk

The credit risk of the Group is consideredimmaterial as all sales are conducted withreputable and credible international buyersincluding Glencore International AG, NobelResources International and buyersrecommended by Glencore. The Groupmanages its credit risk by continuouslyreviewing the credit profile of its buyers andmonitoring the credit performance thereof.

Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlahmaksimum eksposur dari risiko kredit adalahRp 8.634.845. Risiko kredit terutama berasaldari penempatan dana pada bank, depositoberjangka, piutang usaha, deposito berjangka,kas di bank yang dibatasi penggunaannya,piutang usaha, uang muka kepada pemasok,pinjaman kepada pihak berelasi, uang jaminandan pajak yang bisa dipulihkan kembali.

As at 31 December 2011, total maximumexposure from credit risk was Rp 8,634,845.Credit risk arises from cash in banks, timedeposits, restricted cash in banks, tradereceivables, advance to suppliers, loan torelated parties, refundable deposits andrecoverable taxes.

208 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 95 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

iv) Risiko kredit (lanjutan) iv) Credit risk (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruhsaldo piutang usaha tidak ada yang jatuhtempo lebih dari 30 hari. Grup tidakmemegang jaminan sebagai perlindungan ataspiutang usaha.

As at 31 December 2011, all balance of tradereceivables had not been overdue more than 30days. The Group does not hold collateral assecurity for any trade receivables.

Manajemen yakin akan kemampuannya untukterus mengendalikan dan mempertahankaneksposur yang minimal terhadap risiko kreditmengingat Grup memiliki kebijakan yang jelasdalam pemilihan pelanggan dan secara historismempunyai tingkat piutang bermasalah yangrendah. Perusahaan juga melakukanpertimbangan yang menyeluruh sebelummasuk kedalam perjanjian yang mengikatsecara hukum dengan pembeli.

Kebijakan umum Grup untuk melakukankontrak penjualan batubara untuk pelangganyang sudah ada dan pelanggan baru adalahsebagai berikut:

Management is confident in its ability tocontinue to control and maintain minimalexposure to credit risk, since the Group hasclear policies on the selection of customers,and has proven low levels bad debts records.The Company has also done a thorough reviewbefore entering into legally binding agreementsin relation to coal sales transactions.

The Group’s general policies for coal sales tonew and existing are as follows:

- memilih pelanggan (sebagian besaradalah perusahaan produsen bajaunggulan) dengan kondisi keuangan yangkuat dan reputasi yang baik, khususnyakemampuan pelanggan untuk dapatmasuk kedalam kontrak-kontrakpembelian secara berkesinambungan.

- Selecting customers (mostly blue chip steelproducer companies) with a strong financialcondition and a good reputation.

- menerima pelanggan baru dan penjualanbatubara melalui suatu prosedur dandisetujui oleh pihak yang berwenangsesuai dengan kebijakan delegasikekuasaan Grup.

- Acceptance of new customers and sales ofcoal are done by agreed procedures and areapproved by authorised personnel accordingto the Group’s delegation of authority policy.

v) Risiko likuiditas

Risiko likuiditas muncul jika Grup mengalamikesulitan dalam memperoleh pendanaankhususnya modal kerja. Pengelolaan risikolikuditas dengan prinsip kehati-hatian meliputipemeliharaan kecukupan kas dan setara kasdan aset lainnya yang mudah dikonversikanmenjadi kas. Grup mengelola risiko likuiditasdengan melakukan perencanaan danpengevaluasian posisi dan arus kas secaraberkesinambungan, dan menyesuaikan umuraset dan liabilitas keuangan secara tepat.

v) Liquidity risk

Liquidity risk arises in situations where theGroup has difficulties in obtaining fundingespecially working capital funding. Prudentliquidity risk management implies maintainingsufficient cash, cash equivalents and otherassets that can be converted to cash quickly.The Group manages liquidity risk bycontinuously monitoring forecast and actualcash flows and matching the maturity profiles offinancial assets and liabilities.

Tabel di bawah ini menganalisis liabilitaskeuangan Grup secara neto yangdikelompokkan berdasarkan periode yangtersisa sampai dengan tanggal jatuh tempokontraktual. Jumlah yang diungkapkan dalamtable merupakan arus kas kontraktual yangtidak didiskontokan. Saldo yang jatuh tempodalam waktu 12 bulan sama dengan saldotercatatnya karena dampak pendiskontoantidak signifikan.

The table below analyses the Group’s financialliabilities into relevant maturity groupings basedon the remaining period to the contractualmaturity date. The amounts disclosed in thetable are the contractual undiscounted cashflows. Balances due within 12 months equaltheir carrying balances as the impact ofdiscounting are not significant.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 209

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 96 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

v) Risiko likuiditas (lanjutan) v) Liquidity risk (continued)

Antara2 dan Lebih

Kurang Antara 5 tahun/ dariDari 1 Tahun/ 1 dan 2 tahun/ Between 5 tahun/

Less than Between 2 and Over1 Years 1 and 2 years 5 years 5 years

31 Desember 2011 31 December 2011

Pinjaman jangka pendek 3,171,155 - - - Short -term loansUtang usaha - pihak ketiga 821,072 - - - Trade payables - third partiesBeban yang masih harus dibayar 1,056,198 - - - Accrued expensesUtang sewa pembiayaan 181,017 118,833 57,965 - Finance lease payableKewajiban jangka panjang 91,587 94,307 - - Long-term borrowingsPinjaman dari pihak berelasi - 1,404 - - Loans from related parties

31 Desember 2010 31 December 2010

Utang usaha - pihak ketiga 320,010 - - - Trade payables - third partiesBeban yang masih harus dibayar 430,164 - - - Accrued expensesUtang sewa pembiayaan 27,817 20,748 12,665 - Finance lease payableKewajiban jangka panjang 44,056 180,719 - - Long-term borrowingsPinjaman dari pihak berelasi 6,062 - - - Loans from related parties

vi) Nilai wajar

Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatuaset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitasdiselesaikan antara pihak yang memahami danberkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.

vi) Fair value

Fair value is the amount for which an assetcould be exchanged or liability settled betweenknowledgeable and willing parties in an arm'slength transaction.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidakdiperdagangkan pada pasar aktif ditentukandengan mempertimbangkan beberapa teknikpenilaian. Grup menggunakan berbagaimetode penilaian metode yang ada danmembuat asumsi berdasarkan kondisi pasaryang ada pada tanggal pelaporan. Salah satuteknik penilaian yang digunakan adalahdengan membandingkan harga pasar aktif atasinstrumen lain dengan karakteristik yangserupa. Nilai wajar hutang jangka panjangakan dibandingkan dengan nilai pembandingini. Teknik penilaian lain yang digunakanadalah arus kas diskonto. Hasil dari keduateknik penilaian ini kemudian dipertimbangkanuntuk menentukan suatu nilai wajar.

The fair value of financial instruments that arenot traded in an active market is determined byusing several applicable valuation techniques.The Group uses a variety of methods andmakes assumptions based on marketconditions at each reporting date. Oneapproach for valuation is based on quotedmarket prices for similar instrument. The fairvalue of long-term debt will be compared withthis similar instrument. Other valuationtechniques, such as estimated discountedcash flows, are also used to determined fairvalue for the financial instrument. Result ofthese two approached will be considered indetermining the fair value of financialinstruments.

210 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 97 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

vi) Nilai wajar (lanjutan) vi) Fair value (continued)

Nilai tercatat untuk piutang dagang dan utangakan dikurangi provisi penurunan nilai piutangdagang dan utang tersebut, untukmendapatkan nilai tercatat yang mendekatinilai wajarnya.

The carrying value for trade receivables andpayables were net of impairment provision, sothat it represents approximation of their fairvalue.

Untuk tujuan pengungkapan, nilai wajarliabilitas keuangan diestimasi denganmendiskontokan arus kas kontrak masa depanpada tingkat suku bunga pasar saat ini yangtersedia bagi Grup untuk instrumen keuanganyang serupa.

The fair value of financial liabilities fordisclosure purpose is estimated by discountingthe future contractual cash flows at the currentmarket interest rate that is available to theGroup for similar financial instrument.

Tabel dibawah ini menggambarkan nilaitercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitaskeuangan yang tidak disajikan Grup pada nilaiwajarnya:

The table below describes the carryingamounts and fair value of financial assets andliabilities that are not presented by the Groupat fair value:

Nilai tercatat/ Nilai wajar/Carrying amount Fair value

Utang sewa pembiayaan 357,815 353,387 Finance lease payables

Nilai wajar dari utang sewa pembiayaan dinilaimenggunakan diskonto arus kas berdasarkantingkat suku bunga yang dikenakan pada masing-masing utang sewa pembiayaan terakhir.

The fair value of finance lease payables ismeasured using discounted cash flows based onthe interest rate on the latest finance leasepayable.

Nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuanganlainnya mendekati nilai wajarnya.

The carrying amount of other financial assetsand liabilities are approximate to their fair value.

vii) Manajemen risiko permodalan vii) Capital risk management

Dalam mengelola permodalannya, Grupsenantiasa mempertahankan kelangsungan usahaserta memaksimalkan manfaat bagi pemegangsaham dan pemangku kepentingan lainnya

In managing capital, the group safeguards itsability Group continue as a going concern andto maximise benefits to the shareholders andother stakeholders.

Grup secara aktif dan rutin menelaah danmengelola permodalannya untuk memastikanstruktur modal dan pengembalian yang optimalbagi pemegang saham, denganmempertimbangkan efisiensi penggunaan modalberdasarkan arus kas operasi dan belanja modal,serta mempertimbangkan kebutuhan modal dimasa yang akan datang. Tidak terdapatperubahan pendekatan manajemen dalammengelola permodalannya pada tahun berjalan.

The Group actively and regularly reviews andmanages its capital to ensure the optimal capitalstructure and return to the shareholders, takinginto consideration the efficiency of capital usebased on operating cash flow and capitalexpenditures and also future capital needs.There were no changes to the Company’sapproach to capital management during theyear.

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 211

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TBK. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 98 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan secara khusus)

NOTES TO THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2011 AND 2010(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

36. REKLASIFIKASI AKUN 36. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Beberapa akun dalam laporan pendapatankomprehensif konsolidasian untuk tahun yangberakhir 31 Desember 2010 telah direklasifikasi agarsesuai dengan penyajian laporan pendapatankomprehensif konsolidasian untuk tahun yangberakhir 31 Desember 2011.

Certain accounts in the consolidated statementsof comprehensive income for the year ended 31December 2010 have been reclassified toconform with the presentation of the consolidatedstatements of comprehensive income for the yearended 31 December 2011.

Sebelum SetelahReklasifikasi/ Reklasifikasi/

Before Reklasifikasi/ AfterReclassification Reclassification Reclassification

Beban pokok penjualan (1,250,109) (171,114) (1,421,223) Cost of goods sold

Beban operasi: Operatings expense:Umum dan administrasi (154,524) 96,131 (58,393) General and

administrativePendapatan/(beban)

lain-lain: Other income/(expense):Beban amortisasi Amortisation of mining

properti pertambangan (54,533) 54,533 - propertiesBeban amortisasi Amortisation of

goodwill (20,450) 20,450 - goodwill

212 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 213

data perusahaancorporate data

214 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

profil dewan komisarisboard of commissioners profile

Syamsir SiregarKomisaris UtamaPresident Commissioner

Silvanus Yulian WenasKomisarisCommissioner

Moch DjatmikoKomisarisCommissioner

da

ta p

erus

aha

an

Warga Negara Indonesia, berusia 69 tahun, menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2010. Menyelesaikan pendidikan militer AMN dan Dasar. Para pada tahun 1965, Sussarcab IF pada tahun 1966, Desfatcher, Pandu Udara, Raider dan Suspa Intel pada tahun 1967, Suslapa pada tahun 1972 dan Seskoad pada tahun 1981.Jabatan lain yang pernah atau sedang dijabat antara lain yaitu:• KetuaBIApadatahun1995• PerwiraTinggiMabesABRIpadatahun1997• KetuaBINpadatahun2004

Warga Negara Indonesia, berusia 58 tahun, menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2010. Menyelesaikan pendidikan Polri/AKPOL pada tahun 1974, PTIK pada tahun 1985, Seskoad pada tahun 1990 dan Sesko ABRI pada tahun 1997.Jabatan lain yang pernah atau sedang dijabat beliau antara lain yaitu:• DirsamaptaMabesPolripadatahun2000• KapoldaKaltimpadatahun2001• KakorBrimobPolripadatahun2002• DeputiKapolribidangOperasipadatahun2009

Warga Negara Indonesia, berusia 59 tahun, menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2010. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Bhayangkara pada tahun 1991dan Pasca Sarjana di bidang Pemerintahan dari Universitas Satyagama pada tahun 2001. Beliau juga telah menyelesaikan pendidikan Kepolisian yaitu Akabri Pol pada tahun 1973, Dikjurpa Intel pada tahun 1981, PTIK pada tahun 1983, DikjurPaturpadatahun1986,AktaIVpadatahun1989,Sespimpol dan Suspamen Senior IPP pada tahun 1990, Sesko ABRI pada tahun 1997, Sussospol ABRI dan Sussos ABRI ES.I/II pada tahun 1997, Diklat SAR, Auditing BPKP pada tahun 2003 dan KSA Lemhanas pada tahun 2006.Posisi lain yang pernah atau sedang beliau jabat antara lain yaitu:• AAMTK.III/SusopsltsusITJENPolripadatahun

2001-2002;• IrbidJemenOpsIIItwilIIIItwasumPolripada

tahun2002-2004;• DirRendalGiatopsDeputi-IIBINpadatahun

2004-2005;• KapusdiklatBINpadatahun2005-2006;• InspekturUtamaBIN2006-2009;

Indonesian national, 69 years of age, appointed President Commissioner since 2010. Completed studies at the Indonesian Military Academy and Special Forces basics in 1965, Infantry special reserves in 1966, Dispatcher, Air Guide, Raider and Intelligence Special Forces in 1967, Head of Special Field Command in 1972, and Army Command School in 1981.Other positions held, include:• HeadofArmyIntelligenceAgencyin1995• SeniorOfficeroftheMilitaryHeadquartersin

1997• HeadoftheNationalIntelligenceBureauin2004

Indonesian national, 58 years of age, appointedCommissioner since 2010. Completed studies at the Indonesian Police Academy in 1974, Police Science College in 1985, Army Command School in 1990, and Military Command School in 1997.Other positions held, include:• Emergency&ResponseDirectoratthe

Indonesian Police Headquarters, 2000• EastKalimantanPoliceChief,2001• IndonesianPoliceHeadofMobileBrigade

Coordinator, 2002• DeputyChiefofPoliceforOperations,2009

Indonesian national, 59 years of age, appointedCommissioner since 2010. Graduated in Law from the Bhayangkara University in 1991 and Post Graduate in Public Administration from Satyagama University in 2001. His other educational accomplishments include studies at the Indonesian Police Academy in 1973, Officers Intelligence Course in 1981, Police Science College in 1983, Officers Instructor Course in 1986, AKTA (trainers) IVeducationin1989,PoliceLeadershipSchoolandIPP Senior Officers Special Course in 1990, Military Command School in 1997, Military Social Politics Course and Special Social Military ES.I/II in 1997, SAR education and training, BPKP Auditing in 2003, and KSA National Defense Council in 2006Other positions held, include:• AAMTK.III/PoliceInspectorateGeneralSpecial

operationsin2001-2002;• OperationsManagementInspectorIIofthe

Police Deputy General Supervisory• InspectorateAreain2002-2004;• DeputyIIDirector,ControlPlanningActivities

operations of the National Intelligence• Bureauin2004-2005;• HeadoftheNationalIntelligenceBureau’s

CentralEducationandTrainingin2005-2006;• MainInspectoratNationalIntelligenceBureau

in 2006-2009

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 215

Soesanto LukmanKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Mangantar S. MarpaungKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Anton B.S. HudyanaKomisaris IndependenIndependent Commissioner

corp

ora

te d

ata

profil dewan komisarisboard of commissioners profile

Warga Negara Indonesia, saat ini berusia 79 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2010. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia.Posisi lain yang pernah dijabat beliau antara lain:• ChairmanKPMGHanadiSudjendro&Rekan

padatahun1992-1997;• AdvisortoExecutiveCommitteeKPMGpada

tahun1997-1999;• SeniorTaxAdvisordiDeloitteTouchepada

tahun1999-2002;• SeniorTaxAdvisordiMSTaxespadatahun

2003-2010;• AnggotaKomiteAuditPTIntilandTowerTbk

pada tahun 2003-sekarang.

Warga Negara Indonesia berusia 58 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2010. Memperoleh gelar Sarjana di bidang pertambangan dari Akademi Geologi dan Pertambangan pada tahun 1976. Posisi lain yang pernah atau sedang dijabat antara lain:• KomisarisPTTimahInvestasiMineralpada

tahun2004-2008;• KomisarisPTEksplomindopadatahun2008-

2009;• ChairmanofIndonesianMiningFireandRescue

daritahun2000-sekarang;• KetuaESDMSiagaBencanadaritahun2008-

sekarang;• PenasihatPERHAPI(PerhimpunanAhli

Pertambangan Indonesia)dari tahun 2009-sekarang;

Warga Negara Indonesia, berusia 55 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2010. Memperoleh gelar Sarjana dari Dutch Banking Institution, Amsterdam.Jabatan lain yang pernah atau sedang beliau jabat antara lain yaitu:• RelationshipManagerpadaPierson,Heldring

PiersonNVRotterdamBranch,Holland,tahun1978-1983;

• ManagerRealEstate/ProjectFinancingCitibankNA,Jakartapadatahun1983-1987;

• CorporateBankHeadStandardCharteredBank,JakartaBranchpadatahun1987-1990;

• DirekturUtamaPTBankArthaGrahapadatahun1993-2004;

• PenasihatPTBankArthaGrahapadatahun2004-2005;

• DirekturUtamaPTBaritoPacificTbkpadatahun2005-2007;

• KomisarisPTBaritoPacificTbkpadatahun2007-2009;

• KomisarisPTSieradProduceTbkpadatahun2009-2010;

• PresidenKomisarisPTKertasBasukiRachmatIndonesia Tbk tahun 2010-sekarang.

Indonesian national, 79 years of age, appointedIndependent Commissioner since 2010. Economics graduate from the University of Indonesia.Other positions held, include:• Chairman,KPMGHanadiSudjendro&Rekanin

1992-1997;• AdvisortoKPMGExecutiveCommitteein1997-

1999;• SeniorTaxAdvisoratDeloitteTouchein1999-

2002;• SeniorTaxAdvisoratMSTaxesin2003-2010;• MemberofPTIntilandTowerTbkaudit

committee in 2003 until now.

Indonesian national, 58 years of age, appointedIndependent Commissioner since 2010. Graduated in Mining Science from the Mining and Geology Academy in 1976. Other positions held, include:• CommissionerofPTTimahInvestasiMineralin

2004-2008;• CommissionerofPTEksplomindoin

2008-2009;• ChairmanofIndonesianMiningFireand

Rescue,2000-now;• HeadoftheEnergyandNaturalResources

DisasterAlert,2008-now;• AdvisortotheIndonesianMiningExperts

Association, 2009-now.

Indonesian national, 55 years of age, appointedIndependent Commissioner since 2010. Graduated from the Dutch Banking Institution, Amsterdam.Other positions held, include:• RelationshipManageratPierson,Heldring

PiersonNVRotterdamBranch,Holland, 1978-1983;

• ManagerRealEstate/ProjectFinancingCitibankNA,Jakarta,1983-1987;

• CorporateBankHeadStandardCharteredBank,JakartaBranch,1987-1990;

• PresidentDirector,PTBankArthaGraha, 1993-2004;

• AdvisortoPTBankArthaGraha2004-2005;• PresidentDirector,PTBaritoPacificTbk,

2005-2007;• Commissioner,PTBaritoPacificTbk,

2007-2009;• Commissioner,PTSieradProduceTbk,

2009-2010;• PresidentCommissioner,PTKertasBasuki

Rachmat Indonesia Tbk, 2010-now.

216 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

profil direksiboard of directors profile

Samin TanDirektur Utama TerdahuluPrevious President Director

Alexander RamlieDirektur UtamaPresident Director

Warga Negara Indonesia berusia 46 tahun, menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2010. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanegara tahun 1986.Posisi lain yang pernah dan sedang dijabat antara lain:• Auditor/TaxConsultantKPMGtahun1989-

1998;• HeadofTaxandCorporateRecovery

Division Deloitte Touche-Management & Tax ConsultantJakartapadatahun1998-2002;

• PresidenDirekturPTRenaissanceCapitalAsia dari tahun 2002-sekarang.

Warga Negara Indonesia berusia 40 tahun, ditunjuk sebagai Direktur Utama Perseroan sejak Desember 2011. Memperoleh gelar Master of Arts dalam bidang Ekonomi di tahun 1995 dari Boston University, Boston, Amerika Serikat, memperoleh gelar Bachelor of Arts di bidang Ekonomi pada tahun 1993 dari Boston University, Boston, Amerika Serikat.Posisi lain yang pernah dan sedang dijabat antara lain:• Associate,MergersandAcquisitionsLazard

AsiaLtd,periode1995-1998;• WakilPresiden,GlobalInvestmentBanking-

DeutscheBankAG,periode1998-2000;• Principal PT Summit Nusantara Capital,

Jakartaperiode2000-2002;• Principal Latham Capital Partners Ltd,

Jakartaperiode2002-2006;• Managing Director with Arapima

Management Pte Ltd, Singapura periode 2006-2009;

• Managing Director Ancora Capital Management Pte Ltd, Singapura periode 2009-2010.

Indonesian national, 46 years of age, appointed as company’s President Director since 2010. Graduated in Economics from Tarumanegara University in 1986.Other positions held, include:• Auditor/TaxConsultantwithKPMG1989-

1998;• HeadofTaxandCorporateRecovery

Division Deloitte Touche-Management & Tax Consultant,Jakarta1998-2002;

• PresidentDirectorPTRenaissanceCapitalAsia, 2002-now.

Indonesian national, 40 years of age, appointed as Company President Director December 2011. Graduated with Master of Arts in Economics in 1995 from Boston University, and Bachelor of Arts in Economics in 1993 from Boston University, Boston, USA.Other positions held include:• Associate,MergersandAcquisitionswith

LazardAsiaLtd,1995-1998;• VicePresident,GlobalInvestmentBanking

withDeutscheBankAG,1998-2000;• PrincipalwithPTSummitNusantaraCapital,

Jakarta2000-2002;• PrincipalwithLathamCapitalPartnersLtd,

Jakarta2002-2006;• ManagingDirectorwithArapima

ManagementPteLtd,Singapore2006-2009;• ManagingDirectorwithAncoraCapital

Management Pte Ltd, Singapore 2009-2010.

da

ta p

erus

aha

an

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 217

David Alister TonkinDirektur OperasiOperations Director

Maxwell ArmandDirektur UmumGeneral Affairs Director

Kenneth Raymond AllanDirektur PemasaranMarketing Director

profil direksiboard of directors profile

Warga Negara Australia berusia 65 tahun, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010. Memperoleh gelar Sarjana Mechanical Engineering dari Darling Downs Institute of Advance Education pada tahun 1978.Jabatan lain yang pernah dan masih dijabat antara lain:• PosisiSeniorSupervisorandManagement

dalam coal processing dan manajemen operasi di Utah Development Company dan BHP AustraliaCoalselama22tahun;

• ConsultingTechnicalservices,coal&mineralindustries di Australia, Indonesia, Cina dan Filipina selama 23 tahun.

Warga Negara Indonesia berusia 46 tahun, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010. Memperoleh gelar Diploma III di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari Universitas Jayabaya pada tahun 1983.Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang yaitu:• KomisarisPTMediaSaranaHarapandaritahun

2000-sekarang;• KomisarisUtamaPTLintasIntiMandiriArtha

daritahun2001-sekarang;• KomisarisPTRenaissanceCapitalAsiadari

tahun2002-sekarang;• KomisarisPTKawasanIndustriJababekapada

tahun2003-2004;• KomisarisPTTunggalYudiSawmill&Plywood

daritahun2006-sekarang;• KomisarisPTBokorniasWahanaMakmurdari

tahun 2007-sekarang.

Warga Negara Australia berusia 53 tahun, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010. Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Royal Melbourne Institute of Technology pada tahun 1979 dan menjadi Chartered Accountant di Australia pada tahun 1982.Jabatan lain yang pernah atau sedang dijabat antara lain:• Auditor/TaxConsultantKPMG1980-1999;• Tax/DebtRestructuringConsultantDeloitte

Touchetahun1999-2003;• TaxConsultantpadaMSTaxespadatahun

2003-2010;• KonsultandiPTRenaissanceCapitalAsiadari

tahun 2002-sekarang.

Australian national, 65 years, appointed as company’s Director since 2010. Graduated in Mechanical Engineering from the Darling Downs Institute of Advance Education in 1978.Other positions held, include:• SeniorSupervisorandManagementPositionsin

coal processing and operations management at Utah Development Company and BHP Australia Coalfor22years;

• ConsultingTechnicalservices,coal&mineralindustries in Australia, Indonesia, China and Philippines for 23 years.

Indonesian national, 46 years of age, appointed as company’s Director since 2010. Holds a Diploma III in Social Politics Science from the University of Jayabaya in 1983. Other positions held, include:• CommissionerofPTMediaSaranaHarapan,

2000-now;• PresidentCommissionerofPTLintasInti

MandiriArtha,2001-now;• CommissionerofPTRenaissanceCapitalAsia,

2002-now;• CommissionerofPTKawasanIndustri

Jababeka,2003-2004;• CommissionerofPTTunggalYudiSawmill&

Plywood,2006-now;• CommissionerofPTBokorniasWahana

Makmur, 2007-now.

Australian national, 53 years of age, appointed as company’s Director since 2010. Graduated in accounting from the Royal Melbourne Institute of Technology in 1979 and became an AustralianChartered Accountant in 1982.Other positions held, include:• Auditor/TaxConsultantatKPMG,1980-1999;• Tax/DebtRestructuringConsultantatDeloitte

Touche,1999-2003;• TaxConsultantatMSTaxes,2003-2010;• ConsultanttoPTRenaissanceCapitalAsia,

2002-now.

corp

ora

te d

ata

218 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

profil direksiboard of directors profile

Eva Novita TariganDirektur KeuanganFinance Director

Scott MerrilleesDirektur Hubungan Investor dan Keuangan PerusahaanInvestor Relations and Corporate Finance Director

Warga Negara Indonesia berusia 35 tahun, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1998 dan Pasca Sarjana bidang Manajemen Internasional dari Thunderbird School of Global Management pada tahun 2001.Jabatan lain yang pernah dan masih dijabat antara lain:• AuditordiKAPHansTuanakottaMustofapada

tahun1998-2000;• SeniorAnalystdiDeloitteCorporateFinance

padatahun2001-2002;• DirekturdiPTRenaissanceCapitalAsiapada

tahun2002-2009;• KomisarisdiPTBorneoMiningServicesdari

tahun 2010-sekarang.

Warga Negara Australia berusia 60 tahun. Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perusahaan dan Hubungan Investor sejak Juni 2011. Meraih gelar Bachelor of Commerce dari University of Melbourne. Posisi lain yang pernah dijabat, antara lain:• AreaOfficerpadaTheFujiBankLimited(kini

bagian dari Mizuho Bank), Jepang, 1988-1989 • HeadofIndonesianEquityResearch,

PT Wardley James Capel Indonesia (kini HSBC Securities), 1989-1990

• ResearchDirector,IndonesianEquities, PT Morgan Grenfell Asia Indonesia (kini Deutsche Bank Securities), 1990-1994

• ResearchDirector,IndonesianEquities,UBSSecurities Ltd. (bagian dari Union Bank of Switzerland group), 1994

• PresidenDirekturPTBNPParibasSecuritiesIndonesia, 1994-2006

• HeadofNaturalResources-SoutheastAsia,ANZ Banking Group Limited dan PT ANZ Bank Indonesia, 2008-2010

Indonesian national, 35 years of age, appointedcompany’s Director since 2010. Graduated inEconomics from the University of Indonesia in 1998 and Post Graduate in International Management from the Thunderbird School of Global Management in 2001.Other positions held, include:• AuditoratKAPHansTuanakottaMustofa, 1998-2000;• SeniorAnalystatDeloitteCorporateFinance,

2001-2002;• DirectoratPTRenaissanceCapitalAsia, 2002-2009;• CommissioneratPTBorneoMiningServices,

2010-now.

Australian National, 60 years old of age. Appointed as Director of Corporate Finance and Investor Relations in June 2011. Graduated with a Bachelor Degree of Commerce from the University of Melbourne. Other positions held, include:• AreaOfficeratTheFujiBankLimited(nowpart

of Mizuho Bank), Japan, 1988-1989 • HeadofIndonesianEquityResearch,

PT Wardley James Capel Indonesia (now HSBC Securities), 1989-1990

• ResearchDirector,IndonesianEquities, PT Morgan Grenfell Asia Indonesia (now Deutsche Bank Securities), 1990-1994

• ResearchDirector,IndonesianEquities,UBSSecurities Ltd. (part of the Union Bank of Switzerland group), 1994

• PresidentDirectorPTBNPParibasSecuritiesIndonesia, October 1994 to February 2006

• HeadofNaturalResources-SoutheastAsia,ANZ Banking Group Limited and PT ANZ Bank Indonesia, 2008-2010

da

ta p

erus

aha

an

2011 Annual Report • PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk | 219

struktur organisasiorganization structure

General Meeting ofShareholders

OperationDirector

AKT

BMS

QualityAssurance

FinanceDirector

Treasury

Accounting& Tax

Audit &Finance

Compliance

InvestorRelationsDirector

CorporateFinance

CorporateLegal

HumanResources

CorporatePlanning

BusinessDevelopmentand Analysis

InformationSystems

Technology

MarketingDirector

Marketing

Sales

Exports andTransshipment

CorporateSecretaryDirector

Office ofthe Board

CorporateCommunications

CorporateSocial

Responsibility

CorporateGovernance

General Affairs

Director

Board of Commissioners

President DirectorRisk ManagementCommittee

Audit Committee

corp

ora

te d

ata

220 | PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL Tbk • Laporan Tahunan 2011

divisi-divisidivisions

Divisi Supply Chain, Pengadaan & LogistikSupply Chain, Procurement & Logistics Division

Divisi InfrastrukturInfrastructure Division

Divisi Sumber Daya Manusia & UmumHuman Resources & General Affairs Division

Divisi Perijinan dan LegalPermits and Legal Division

Divisi Teknologi Informasi & Proses BisnisIT & Business Process Division

Divisi Keuangan & AkuntansiFinance & Accounting Division

da

ta p

erus

aha

an

daftar isicontents

developing opportunities, realizing value 1

ikhtisar kinerja 20112011 performance highlights 2

tentang perusahaan about the companysekilas perusahaancompany highlights 4kekuatan utamaprincipal strengths 5visi & misi perseroancompany vision and mission 6produk-produk kamiour products 8wilayah operasionaloperational area 12target pasartarget market 14jejak langkah perusahaancompany milestones 16peristiwa penting 20112011 event highlights 18ikhtisar keuanganfinancial highlights 20ikhtisar sahamstock highlights 22tinjauan & analisa industriindustry analysis & review 26

laporan dewan komisarisboard of commissioners report 30laporan direksiboard of directors report 40

tinjauan bisnisbusiness review 48tinjauan kinerja segmen bisnisbusiness segment performance review 50sumber daya manusiahuman resources 58manajemen risikorisk management 62

tanggung jawab sosial perusahaancorporate social responsibility 72

laporan tata kelola perusahaancorporate governance report 78

tinjauan keuanganfinancial review 94pembahasan dan analisa manajemenmanagement discussion and analysis 96

pernyataan tanggung jawab atas laporan tahunan 2011 responsibility for 2011 annual reporting 108

laporan keuangan konsolidasiconsolidated financial report 109

data perusahaancorporate data 213

Printed on recycled paper and FSC certified

developing opportunities, realizing value

Laporan Tahunan 2011 Annual Report

2011Laporan TahunanAnnual Report

www.borneo.co.id

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI & METAL TbkMenara Bank Danamon 15th FloorJl. Prof. Dr. Satrio Kav. E IV No. 6Mega Kuningan – Jakarta 12950IndonesiaT +62 21 5799 1234F +62 21 5799 1155

Lap

oran Ta

hunan 2011 A

nnual R

eport

develop

ing op

portunities, rea

lizing va

luePT B

OR

NEO

LUM

BU

NG

EN

ER

GI &

META

L Tbk