analisis data kualitatif2
TRANSCRIPT
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
1/30
ANALISIS DATA KUALITATIF
Analisis data dalam kualitatif sebenarnya peneliti tidak harus menutup diri terhadap
kemungkinan penggunaan data kualitatif, karena data ini bermanfaat bagi pengembangan analisis
itu sendiri. Prosedur penelitian lapangan yang lain yang umum ialah memeriksa apa yangdikatakan oleh partisipan atau pengamat yang berbeda-beda itu tentang satu kenyataan setelah itu
terjadi. Peneliti perpustakaan seringkali tidak mengalami kesulitan besar dalam menggunakan
taktik ini. Tiga taktik yang lebih paralel dalam penelitian lapangan atau penelitian perpustakaan.
Pertama, tentu saja sangat mungkin kita mengikuti sekuen-sekuen tertentu dari kejadian-
kejadian yang berkaitan. Kedua, seorang peneliti lapangan berharap biasa menentukan siapa
yang terlibat dalam satu kejadian dan siapa yang tidak atau siapa yang mungkin tahu tentang hal
itu dan siapa yang mungkin tidak tahu; peneliti perpustakaan harus pula menemukan bagaimanainforman yang bermacam-macam itu mengukur dan menilai hal-hal semacam itu. Ketiga,
seringkali peneliti lapangan terjerumus oleh makna kata kunci yang mereka lihat digunakan
secara konstan oleh masyarakat.
Teknik Analisis Kualitatif
1. Teknik Analisis Isi (ContentAnalysis)Teknik ini merupakan strategi verifikasi kualitatif, teknik analisis data ini dianggap
sebagai teknik analisis data yang sering digunakan. Artinya teknik ini adalah yang paling abstrak
untuk analisis data-data kualitatif. Secara teknik, content analysis mencakup upaya-upaya,
klasifikasi lambang-lambang yang dipakai dalam komunikasi, menggunakan kriteria dalam
klasifikasi, dan menggunakan teknik analisis tertentu dalam membuat produksi. Analisis ini
sering digunakan dalam analisis-analisis verifikasi. Cara kerja atau logika analisis ini
sesungguhnya sama dengan kebanyakan analisis data kualitatif. Peneliti memulai analisis dengan
menggunakan lambang-lambang tertentu, mengklasifikasi data tersebut dengan kriteria-kriteria
tertentu serta melakukan prediksi dengan teknik analisis yang tertentu pula.
2. Teknik Analisis Domain (DomainAnalysis)
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
2/30
Analisis domain digunakan untuk menganalisis gambaran objek peneliti secara umum
atau di tingkat permukaan, namun relatif utuh tentang objek penelitian tersebut. Teknik analisis
ini terkenal sebagai teknik yang dipakai dalam penelitian yang bertujuan eksplorasi. Artinya,
analisis hasil penelitian ini hanya ditargetkan untuk memperoleh gambaran seutuhnya dari objek
yang diteliti, tanpa harus diperincikan secara detail unsur-unsur yang ada dalam keutuhan objek
penelitian tersebut.
Seorang peneliti misalnya menganalisa lembaga sosial, maka domain atau kategori
simbolik dari lembaga sosial antara lain: keluarga, perguruan tinggi, rumah sakit. Sehubungan
dengan kemungkinan bervariasinya domain, maka disarankan menggunakan hubungan semantik
(semantik relationship) yang bersifat universal dalam analisis domain, yakni:
1. Jenis,2. Ruang,3. Sebab akibat,4. Rasional,5. Lokasi kegiatan,6. Cara ke tujuan,7. Fungsi,8. Urutan,9. Atribut.
Terdapat 6 langkah dalam mengaplikasikan analisis domain, yakni:
1. Memilih pola hubungan semantik tertentu atas dasar informasi atau fakta yang tersediadalam catatan harian peneliti di lapangan,
2. Menyiapkan kerja analisis domain,3. Memilih kesamaan-kesamaan data dari catatan harian peneliti di lapangan,4. Mencari konsep-konsep induk dan kategori-kategori simbolik dari tertentu yang sesuai
dengan suatu pola hubungan semantik,
5. Menyusun pertanyaan-pertanyaan struktural untuk masing-masing domain,
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
3/30
6. Membuat daftar keseluruhan domain dari seluruh data yang ada.
3.
Teknik Analisis Taksonomi (T
aksonomiAnalysis)
Teknik analisis domain memberikan hasil analisis yang luas dan umum, tetapi belum
terperinci serta masih bersifat menyeluruh. Apabila yang diinginkan adalah suatu hasil dari
analisis yang terfokus pada suatu domain atau sub-sub domain tertentu maka peneliti harus
menggunakan teknik analisis taksonomi. Teknik ini terfokus pada domain-domain tertentu,
kemudian memilih domain tersebut menjadi sub-sub domain serta bagian-bagian yang lebih
khusus dan terperinci, yang umumnya merupakan satu rumpun yang memiliki kesamaan. Hal
yang perlu diketahui pula bahwa banyak sedikit pecahan-pecahan domain menjadi subdomaindan seterusnya, tergantung pada kompleksnya domain itu sendiri atau tergantung pada peneliti
mengembangkan kompleksitas domain tertentu.
4. Teknik Analisis Komponensial (ComponentialAnalysis)
Teknik analisis komponensial adalah teknik analisis yang cukup menarik dan palingmudah dilakukan karena menggunakan pendekatan kontras antarelemen. Kedua teknik analisis
tersebut pada umumnya digunakan dalam ilmu-ilmu sosial karena dua cara ini adalah yang
termudah untuk gejala-gejala sosial. Teknik analisis komponensial secara keseluruhan memiliki
kesamaan kerja dengan teknik analisis taksonomik, hal yang membedakan kedua teknik analisis
ini hanyalah pada pendekatan yang dipakai oleh masing-masing teknik analisis.
Teknik analisis komponensial digunakan dalam analisis kualitatif untuk menganalisis
unsur-unsur yang memiliki hubungan-hubungan yang kontras satu sama yang lain dalamdomain-domain yang telah ditentukan untuk dianalisis secara lebih terperinci. Kegiatan analisis
dapat dimulai dengan menggunakan beberapa tahap yaitu: (a) penggelaran hasil observasi dan
wawancara; (b) pemilihan hasil observasi dan wawancara; dan (c) menemukan elemen-elemen
kontras.
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
4/30
5. Teknik Analisis Tema Kultural (DiscoveringCulturalThemesAnalysis)
Teknik analisis tema memiliki bentuk yang sama dengan teknik analisis domain, tetapimuatan analisis berbeda dengan yang tersirat dalam nama masing-masing teknik tersebut. Teknik
analisis tema mencoba mengumpulkan sekian banyak tema-tema, fokus budaya, etos budaya,
nilai dan simbol budaya yang terkonsentrasi pada domain-domain tertentu.
Selain itu, analisis tema berusaha menemukan hubungan-hubungan yang terdapat pada
domain-domain yang dianalisis sehingga akan membentuk suatu kesatuan yang holistik, dalam
suatu complexpattern yang akhirnya akan menampakkan ke permukaan tentang tema-tema atau
faktor yang paling mendominasi domain tersebut dan mana yang kurang mendominasi. Adabeberapa hal yang secara prinsip paling menonjol pada analisis ini yaitu dalam melakukan
analisis. Peneliti harus kegiatan sebagai berikut:
1. Peneliti harus mampu melakukan analisis komponensial antar domain,2. Membuat skema sarang laba-laba untuk dapat terbentuk pada domain satu dengan
lainnya,
3. Menarik makna dari hubungan-hubungan yang terbentuk pada masing-masing domain,4. Menarik kesimpulan secara universal dan holistik tentang makna persoalan sesungguhnya
yang sedang dianalisis.
Sebelum hasil analisis ini dibuat dalam sebuah laporan, maka peneliti sekali lagi harus
melakukan komparasi hasil analisisnya dengan berbagai macam literatur yang ada serta
kelompok atau masyarakat lain sehubungan dengan persoalan yang ditelitinya.
6. Teknik Analisis Komperatif Konstan (Constant Comperatif Analysis)
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
5/30
Teknik ini adalah yang paling ekstrim menerapkan strategi analisis deskriptif. Dikatakan
ekstrim karena teknik ini betul-betul menerapkan logika induktif dalam analisisnya, hal tersebut
jarang kita jumpai dalam penelitian-penelitian sosial. Esensinya bahwa teknik analisis
komparatif adalah teknik yang digunakan untuk membandingkan kejadian-kejadian yang terjadi
pada saat peneliti menganalisa kejadian tersebut dan dilakukan secara terus-menerus sepanjang
penelitian ini dilakukan. Langkah-langkah dalam teknik komparatif konstan, yakni:
1. Tahap membandingkan kejadian yang dapat diterapkan pada tiap kategori,2. Tahap memandukan kategori dan ciri-cirinya,3. Tahap membatasi lingkup teori,4. Tahap menulis teori,5.
Peneliti harus memublikasikan teori yang ditemukannya dengan penuh keyakinan.
7. Analisis Induksi (InductionAnalysis)Pengujian intensif pada strategi yang memilih beberapa kasus yang di bangun dengan
pengalaman menyebabkan suatu fenomena. Analisis induksi ini digunakan untuk mengeliminasi
kasus negatif. Langkah-langkah dari analisis induksi, yakni:
1. Definisi kasar dari fenomena harus sudah dirumuskan,2. Salah satu masalah diuji dengan apakah obyektif atau tidak hipotesis sesuai dengan hasil
fakta observasi,
3. Jika hipotesisi tidak sama atau hipotesis ditulis ulang atau fenomena yang dijelaskandidefinisikan ulang kasus itu ditiadakan,
4. Prosedur dari pengujian suatu kasus dan di luar kasus negatif dari formulasi hipotesisatau fenomena yang didefinisikan ulang dilanjutkan sampai hubungannya ada.
PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN PENYAJIAN HASIL PENELITIAN
KUALITATIF
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
6/30
Oleh: Pargito*
1. Pendahuluan
Penelitian pada dasarnya adalah mencari atau membuktikan adanya kebenaran secara ilmiah.
Yaitu kebenaran yang didasarkan pada langkah, prosedur dan pendekatan yang logis, dapatditerima akal. Kebenaran disini bukan mutlak, karena kebenaran mutlak hanya dari Allah.Kebenaran penelitian adalah sementara, dan tidak mungkin seratus persen, pasti ada simpangan.Contoh teori Geosentris (bumi pusat tatasurya)yang pada waktu itu diikuti dan dinyatakan benar,tetapi setelah dilakukan penelitian saksama terfalsifikasi dan kemudian yang diterima adalahteoriHeliosentris(matahari pusat tatasurya). Namun dalam rangka kepentingan pendidikankeduanya dibutuhkan.
Kebenaran tidak hanya dapat dibuktikan secara statistik, dalam perspektif penelitian kualitatiflebih mengarah pada pembentukan keyakinan atau kebenaran yang didasarkan hasil konsensus,reduksi, dan refleksi. Secara konsensus (kesepakatan triangulasi-kolaboratif), reduksi (intisari-
penyederhanaan), dan reflektif (-hasil pemikiran kritis terhadap suatu gejala yang terus menerus)sehingga ditemukan keajegan.
Ciri khas penelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan berperanserta, yaitupeneliti harus terlibat secara langsung dan terus menerus selama proses penelitian, perananpeneliti sangat dominan dan menentukan keseluruhan skenarionya. Sebagai pengamat, penelitiberperanserta dalam kehidupan sehari-hari subjek (responden) pada setiap situasi yangdiinginkannya. Sehingga, kedudukan peneliti dapat sekaligus sebagai instrumen langsung(humaninstrument). ), ini didasarkan padaprinsip no entry no research. Hanya manusialah yang mampumemahami memberikan makna terhadap interaksi antar manusia, gerak muka, menyelamiperasaan dan nilai yang terkandung dalam ucapan atau perbuatan yang mereka lakukan.
*Adalah Lektor Kepala pada Program Pascasarjana Pendidikan IPS FKIP Universitas
Lampung.
Kedudukan peneliti dalam peneltian kualitatif sangat unik, karena peneliti sekaligus sebagaiperencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data, dan sebagai pembuat laporanpenelitiannya. Namun demikian kita harus menjaga kemurnian, karenanya kita harus fokus danmelepaskan konsep, atribut, pandangan, keyakinan, faham lain, kalau ingin melakukanpenelitian kualitatatif, mengingat pendekatan kualitatif membutuhkan kemurnian dalammelakukan intervensi dan penyelidikan, sehingga apa yang diteliti benar-benar mencerminkankealamiahan atau naturalitas.
Penelitian kualitatif akan memperoleh kebenaran maksimal, dan diterima oleh mayoritas jikadilakukan dengan menggunakan tahapan metodologis yang tepat dan dilaksanakan dengan kritisdan saksama serta penuh tanggungjawab.Oleh karena itu, tahapan pengumpulan, pengolahan,dan penyajian hasil penelitian merupakan tahapan penting yang harus dilakukan dalam setiappenelitian.
2. Pengumpulan data penelitian kualitatif
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
7/30
Uraian tentang tahap-tahap penelitian kualitatif ini bersumber dari tiga buah buku dalamMaleong, diantaranyapertama Bogdan (1972) menyajikan tiga tahapan, yaitu 1)pra lapangan, 2)kegiatan lapangan, dan analisis intensif. Kedua, Klirk dan Miller (1986) menyatakan ada empattahapan yaitu; 1)intervensi, 2)temuan, 3)penafsiran, dan eksplanasi; ketiga Lofland dan Lofland(1984) yang mengajukan sebelas aspek, yaitu; 1)mulai dari tempat anda berada, 2)menilai latar
penelitian, 3)masuk lapangan, 4)berada di lapangan, 5)mencatat dengan hati-hati, 6)memikirkansatuan, 7)mengajukan pertanyaan, 8)menjadi tertarik, 9)mengembangkan analisis, 10)menulislaporan, dan 11)membimbing akibat.
Langkah-langkah pengumpulan data melibatkan ( a) menentukan batasan-batasan untuk studi, b)mengumpulkan informasi melalui pengamatan, wawancara, dokumen, dan material visuil, dan c)menetapkan protokol untuk merekam informasi.
Identifikasi parameter untuk pengumpulan data. Gagasan untuk riset kwalitatif adalah untuksecara penuh arti memilih penutur asli ( dokumen atau material visuil) itu akan jawaban terbaikriset. Di luar parameter umum ini, peneliti perlu mempertimbangkan empat parameter yang
diusulkan oleh Miles dan Huberman ( 1984): pengaturan riset yg akan berlangsung; para aktor( siapa yang akan diamati atau diwawancarai); peristiwa ( apa yang para aktor akan diamatimelakukan atau mewawancarai abaout); dan proses ( mengembangkan alam peristiwa yangdikerjakan oleh para aktor di dalam seting).
Pengumpulan dan pengolahan serta analisis data penelitian sangat ditentukan jenis penelitiankualitatif itu sendiri, ada beberapa jenis penelitian kualitatif seperti; Biografi,studifenomenologi, grounded reserch, ethnografi, studi kasus dan Action research. Akan tetapi, pekerjaan pentingberkenaan pengumpulan data penelitian kualitatif adalahpertama kita harus tahu apa fokus atautujuan penelitian, kedua rumuskan indikator dan rumuskan garis besar instrumen sebagaipedoman dalam pengambilan data, ketiga siapkan kemampuan peneliti sebagai instrumen.
keempatlengkapi kelengkapan alat pengambilan data selain pedoman wawancara (observasi)seperti foto, rekaman (handycam), data statistik, dan catatan lapangan lain termasuk dokumen.
Alat pengumpul data utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri, maka alat bantupengumpul datanya adalah pedoman wawancara, observasi, dan catatan lapangan, serta alatbantu lain seperti foto, rekaman,dan dokumen. Hal-hal penting yang harus diketahui dalammelakukan pengumpulan data melalui alat utama wawancara dan observasi baik selamapendahuluan seperti ciptakan hubungan interpersonal yang baik, strategi atau taktik wawancaraseperti wawancara bebas tapi memfokus, pencatatan data wawancara seperti kutipan hasilwawancara, dan kegiatan sesudah wawancara seperti mengecek kualitas dan keakuratan data.
Contoh pedoman wawancara
Mohon Anda memberikan jawaban dengan memberi tanda () pada jawaban yang tersedia jikaAnda menyetujuinyaatau menuliskan jawaban menurut pendapat Anda pada kolom yangtersedia dengan menyertakan alasannya.
No
Pertanyaan Jawaban
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
8/30
1 Menurut Anda apakahdampak darikeanekaragaman budaya da-lam kehidupan masyarakat?
mendorong ke arah kemajuan
menimbulkan perselisihan
lainnya.
..Alasan:
Contoh instrumen observasi
No RESPON SISWA1 v 0 + v v2 v - v v 03 + v v v nv
Keterangan:
v. respon verbal
nv. non verbal respon
1. tidak ada respon+ respon positif
- respon negatif
Disamping wawancara, catatan lapangan juga merupakan alat pengumpul utama data penelitiankualitatif. Catatan ini berguna sebagai perantara panca indera yaitu terhadap apa yang dilihat,didengar, dirasakan, dicium, dan diraba diungkapkan dalam catatan lapangan. Jadi disini berupakalimat kalimat kunci atau pokok-pokok isi pembicaraan atau pengamatan seperti frasa,gambar, sketsa, sosiogram, diagram dll.
Contoh catatan lapangan
No Aspek yang diteliti Catatan kejadian (deskripsi) Tanggapan (refleksi)
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
9/30
Prosedur perekaman data yang harus dilakukan peneliti diantaranya adalah: sebelum memasukibidang kajian, peneliti kwalitatif merencanakan pendekatan mereka ke responden. Apa yangakan direkam? dan Bagaimana nantinya data itu direkam? Untuk mempermudah kerja peneliti,disusun alat bantu pengumpul data yaitupertama, lembar panduan observasi yang dilengkapipedoman wawancara, digunakan untuk mencatat hasil pengamatan proses pengembangan
penelitian,Kedua, lembar refleksi dan reduksi yang digunakan untuk mengakses pandangan danpengaruhnya terhadap reaksi responden serta terhadap keseluruhan proses yang telah terjadi.Ketiga, juga dilengkapi alat bantu perekam untuk memperoleh data yang lebih lengkap danbelum tercatat, serta membantu dalam memori ingatan peneliti.
Ringkasan pendekatan pengumpulan data dalam penelitian kualitatif:
a. kumpulkan catatan penelitian dengan pelaksanaan suatu pengamatan sebagai peserta.
b.kumpulkan catatan penelitian dengan pelaksanaan suatu pengamatan sebagai suatu peninjau
c. melakukan suatu wawancara yang terbuka dan mengambil catatan wawancara.d. melakukan suatu wawancara yang terbuka, audiotape wawancara, dan mencatat wawancara
e. pelihara suatu catatan jurnal sepanjang penelitian
f. mempunyai suatu penutur asli suatu jurnal sepanjang pelajaran penelitian
g. mengumpulkan surat pribadi dari penutur asli
h. meneliti dokumen publik ( e.g; memo pejabat, material arsip)
i. menguji autobiografi dan riwayat hidup
j. menguji bukti jejak phisik ( e.g; jejak kaki di (dalam) salju)
k. siaran ulang tv dari video suatu situasi sosial atau perorangan/ kelompok.
l. menguji foto atau siaran ulang tv dari video
m. sudahkah penutur asli memfoto atau siaran ulang tv dari video
n. kumpulkan bunyi ( e.g; bunyi musik, suatu ketawa anak, tanduk kereta;mobil menglakson)3.Pengolahan dan Analisis data dalam Penelitian Kualitatif
Pengumpulan data biasanya menghasilkan catatan tertulis yang sangat banyak, transkripwawancara yang diketik, atau pita video/ audio tentang percakapan yang berisi penggalan datayang jamak nantinya dipilah-pilah, direduksi dan di analisis. Proses ini dilaksanakan denganjalan membuat kode dan mengkategorisasikan data. Data yang diperoleh dari hasil observasi,
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
10/30
dokumentasi, wawancara dan rekaman serta hasil refleksi ditulis dalam kartu berdasarkanprosedur pengkodean dalam analisis data kualitatif model Bogdan dan Biklen (1990).
Pengolahan dan analisis data dilakukakn secara reflektif, partisipatif, dan kolaboratif terhadapperkataan, tindakan, dan hasil dokumentasi. Oleh karenanya, pengolahan dan analisis data
dilakukan secara terus menerus dan integratif sepanjang penelitian dari awal hingga akhir.Analisis data, menurut Patton (1980) adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannyake dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Bogdan dan Taylor,(1975),mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara foral untuk menemukantema dan merumuskan ide (hipotesis kerja) seperti yang didasarkan oleh data dan sebagai usahauntuk memberikan bantuan pada tema atau hipotesis kerja itu.
Langkah-langkah pengolahan dan analisis penelitian kualitatif (Maleong,2004)
1. mengembangkan deskripsi yang komprehensif dan teliti.2.
mengklasifikasi data3. menemukan fokus
4. mengelola data5. membaca dan mengaotasi6. menciptakan kategori7. pemisahan dan pemotongan (editing)8. mengait-ngaitkan data9. membuat hubungan
10. memetakan/ matrik
11. memeriksa keabsahan dan kualitas data12. menghasilkan sesuatu yang dicari (isu generalisasi/ kecenderungan komitment), biasanyadalam bentuk diagram, tabel, dan teks narasi dsb.
Ada beberapa poin prosedur yang dapat digunakan sebagai petunjuk pengembangan analisis datakualitatif:
1. Sarankan bahwa rencana analisa data akan diselenggarakan sebagai suatu aktivitas secaraserempak dengan pengumpulan data, penafsiran data, dan pelaporan naratif tulisan.
Di dalam analisis kualitatif beberapa aktivitas bersama melibatkan perhatian peneliti:mengumpulkan informasi, penyortiran informasi ke dalam kategori, memformat informasi kedalam suatu cerita atau gambar-an, dan benar-benar menulis teks yang kwalitatif.
2. bagaimana proses analisis kualitatif akan melakukan reduksi/ ringkasan data dan penafsiran.Peneliti mengambil suatu jumlah sangat besar informasi dan menguranginya ke pola teladantertentu, kategori, atau tema dan kemudian menginterpretasikan informasi ini denganpenggunaan bagan yang dikenal proses de-contextualisasi, dan recontextualisasi.
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
11/30
3. Sebutkan suatu rencana untuk mewakili informasi di dalam acuan/matriks. Merekamenunjukkan hubungan antar kategori informasi, memajang kategori oleh/dengan penutur asli,lokasi, variabel demografis, waktu memesan informasi, peran pemesan, dan banyak lainberbagai kemungkinan.
4. Identifikasi persandian dengan memeriksa prosedur untuk digunakan dalam mengurangiinformasi ke tema atau kategori. Proses ini melibatkan apa yang telah disebut segmeninformasi ( Tesch, 1990), mengembangkan kategori persandian ( Bogdan, 1992),membangitkan kategori, tema, atau pola teladan ( Marshal, 1989).
Model-model penelitian kualitatif dan pendekatan analisisnya
No Biography Phenomenology Grounded Theory Ethnography Case study-Stories
-Epiphanies
-Historical content
-Hermenetika
-statements
-meanings
-meaning themes
-generaldescription of theexperience
-open coding
-axial coding
-selective coding
-conditionalmatrix
-description
-analysis
-interpretation
-description
-themes
-assertions
Untuk melakukan pengolahan dan analisis data Bogdan dan Biklen (1975) memberikan petunjukuntuk diikuti, yaitu:
y Bacalah dengan teliti catatan lapangan atau hasil observasi anda.y Berilah kode pada setiap konteks atau fenomena dari hasil pengumpulan datay Susunlah menurut tipologinya atau kategisasiy Kaitkan dengan teori yang mendasari secara kritis
Banyak ragam cara untuk menganalisis data dalam penelitian kualitatif. Maleong menyebut adatiga model analisis data yaitu: 1) metode perbandingan tetap (constan comparative method)seperti yang dikemukakan oleh Glaser dan straus dalam bukuDiscovesy of Grounded Research).2) Metode analisis data menurut Spradley dalam bukunya Participant observation. Dan 3)metode analisis data menurut Miles and Huberman dalam bukunya Qualitative data analysis.Namun secara umum proses analisis datanya mencakup: reduksi data, kategorisasi data,sintesisasi, dan diakhiri dengan menyusun hipotesis kerja atau pendapat hasil konsensus.
Jenis teknik analisis kualitatif
1.Analisis kontendokumen (analisis wacana/ penafsiran teks).
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
12/30
Klasifikasi databerdasarkanlambing/ simbol
Prediksi/menganalisa data
Menemukanlambang/ simbol
ContentAnalysis sering digunakan dalam analisis-analisis venifikasi. Cara kerja atau logika
analisis data ini sesungguhnya sama dengan kebanyakan analisis data kuantitatif. Peneliti mulaianalisisnya dengan menggunakan lambang-lambang tertentu, mengklasifikasi data tersebutdengan kriteria-kriteria tertentu serta melakukan prediksi dengan teknik analisis yang tertentupula. Secara lebih jelas, alur analisis dengan menggunakan Teknik ContentAnalysis terdapatpada Gambar berikut :
Analisis wacana merupakansalah satu cara mempelajari
makna pesan sebagai alternatif lain akibat keterbatasan dari analisis isi.Pertama, analisis isikonvensional pada umumnya hanya dapat digunakan untuk membedah muatan teks komunikasibersifat nyata (manifest), sedangkan analisis wacana justru berpretensi memfokuskan pada pesan
yang tersembunyi (latent). Yang menjadi perhatian bukan hanya pesan tetapi juga makna.Kedua, Analisis isi hanya dapat mempertimbangkan apa yang dikatakan seseorang (what) tetapitidak dapat menyelidiki bagaimana seseorang mengatakannya(how). Analisis ini memandangsebagai kesatuan isi.
2. Analisis interaksi
Analisis data kualitatif tersebut, menggunakan pendekatan yang dikembangkan oleh Miles danHuberman (1994). Pendekatan tersebut lazim dikenal dengan proses interaktif, yang meliputi:data collection (pengumpuan data),data reduction (reduksi data ), data display(penyajian data)dan conclussion drawing/verifyng(penyimpulan atau verifikasi data). Proses interaktif ini
dilakukan secara berulang-ulang sampai ditemukan jawaban yang pas, ialah:
1. Tidak terdapatnya kasus negatif yang menyanggah.2. Terlihatnya mata rantai yang utuh dan logis.3. Diakui kebenarannya oleh informan kunci.
Analisis data dengan proses interaktif yang dikemukakan oleh Huberman dan Miles (1994)tersebut digambarkan secara jelas sebagaimana pada gambar 1 berikut.
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
13/30
Gambar Analisis Data Model Proses Interaktif.
DData DaD
3.Analisis life history
Life history daam ilmu sosialdigunakan sebagai pendekatanuntuk melihat bagaimanareaksi, tanggapan,, interpretasi,
pandangan dari dalam terhadap diri masyarakat tertentu (outo kritik). Dengan pemahamanmelalui life history ini, seorang peneliti akan memperdalam pengertiannya secara kualitatif,mengenai detail persoalan yang sedang dipelajarinya dari orang, kelompok atau masyarakattertentu, yang tidak dapat diperoleh dari sekedar interview, observasi atau dengan menggunakanquesioner. Contoh pengalaman pribadi seseorang yang sulit dikemukakan dengan kata-kataseperti peristiwa tsunami di aceh, peristiwa pemerkosaan dsb.
Secara lebih khusus penggunaan pendekatan life history dapat dilakukan dengan menggunakanotobiografi, pengalaman hidup pimpinan masyarakat, atau suatu peristiwa luar biasa yang terjadidi masyarakat, atau bahkan dapat digunakan kejadian dalam hal-hal terentu sebagai fokus. OscarLewis menyebut life history sebagai rekonstruksi hari kemarin (Recontruction of Days). Adabeberapa pendekatan dalam life history, yaitu
a. Pendekatan tematis (tipical approach)
aktivitas eseorang dideskripsikan berdasarkan sejumlah tema (topics) yang menggunakankonsep-konsep yang biasanya dipakai untuk mempelajari suatu keluarga atau komunitas seperti
hubungan social, agama, kultur materiil dsb.b. Pendekatan otobiografi
Pendekatan ini digunakan untuk menilai seseorang atau komunitas berdasarkan pendapatmasing-masing. Penuturan objektif dari masing-masing orang/ keluarga/ komunitas tsb. Sangatmembantu kebenaran dan ketepatan data.
c. Pendekatan masalah khusus
Pendekatan ini lebih ditujukan pada masalah khusus atau luar biasa yang menyangkut seseorang.
Bagaimana seseorang menghadapi persoalan yang sangat khusus atau luar biasa, dapatmengungkapkan aspek-aspek yang laten dari psikhodinamika suatu keluarga/ seseorang.
d. Pedekatan contruction days
Pendekatan ini tidak terbatas pada bagaimana informan menceriterakan apa yang dialaminyapada hari kemarin, namun dapat pula dipilih hari tertentu berdasarkan kepentingan atauurgensinya, yang penting kronologis dinamika pengalaman hidup seseorang atau informan.
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
14/30
4 Analisis ethnografi
Etnografi sebagai the study of individual cultures, menulis tentang masyarakat secara deskriptif.Namun dewasa ini etnografi tidak hanya merupakan paparan saja,tanpa interpretasi. Artinyadalam mendeskripsikan suatu kebudayaan seorang etnografer juga menganalisis. Jadi etnografi
adalah pelukisan yang sistematis dan analitis suatu kebudayaan kelompok, masyarakat atau sukubangsa yang dihimpun dari lapangan dalam kurun waktu yang sama.
Ada tiga teknik analisis dalam etnografi untuk mencari tema-tema budaya, yaitu 1) domain,2)taksonomi, dan 3)komponensial. Daam analisis domain, hasilnya berupa pengetahuan/pengertian di tingkat permukaan tentang berbagai domain atau kategori-kategori konseptual(kategori-kategori simbolis yang mencakup atau mewadahi sejumlah kategori atau simbol lainsecara tertentu). Domain atau kategori simbolis tersebut memiliki makna/ pengertian yang lebihluas dari kategori/ simbol.
Dalam analisis taksonomis domain-domain yang dipilih dilacak secara lebih rinci dan mendalam
struktur internanya. Untuk itu dilakukan wawancara mendalam dan observasi dengan catatanlapangan. Peneliti tidak hanya berhenti untuk mengetahui sejumlah kategori/ simbol yangtercakup dalam domain, tetapi melacak kemungkinan sub-sub set yang mungkin tercakup dadisajikan dalam bentuk diagram kitak, garis-garis, dan simpul-simpul atau bentuk outline. Jadianalisis ini mengorganisasikan atau mengimpun elemen-elemen yang berkesamaan di suatudomain (organizes similarities among elements in domain).
Sementara itu analisiskomponensial tidak mengorganisasikan kesamaan elemen dalam domain,melainkan kontras antar elemen dalam domain yang diperoleh melalui observasi atau wawancaraterseleksi.
Tahapan penulisan etnografiMemilih dan menentukan informan mewawancarai informan mengajukan pertanyaandeskriptif menganalisis hasl wawancara ethnografi elakukan analisis domainmengajukan pertanyaan struktural melakukan analisis taksonomi mengajukan pertanyaan kontras melakukan analisis komponen mencari tema-tema budayamembuat laporan etnografi.
5. Analisis FGD (Focus Group Discussion)
FGD adalah sebuah teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dengan tujuan
menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakanuntuk mengungkap pemaknaan dari suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat padasuatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang slahdari seseorang peneliti terhadap fokus maslah yang sedang diteliti.
Kalau penelitian dikenakan kepada suatu kelompok atau sampel bertujuan maka pengumpulandata dapat dilakukan denganFocus Group Discussion (FGD) atau wawancara kelompok fokus,asumsi teori yang dibangun dapat didasarkan pada interaksi simbolik, seperti makna yang
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
15/30
diekspresikan oleh simbol-simbol dalam dialek kata-kata, logat, objek keagamaan, pakaian,bentuk rumah, temperamen dsb.
Ketika FGD digunakan sebagai alat analisis, maka secara singkat penggunaan FGDmenggunakan tahapan analisis yang dilakukan peneliti berdasarkan transkrip FGD yang telah
dibuat. Ada dua tahapan utama FGD sebagai analisa:1) tahap diskusi, dengan melibatkan berbagai anggota FGD yang diperolehberdasarkan kemampuan dan kompetensi formal serta kompetensi penguasaan fokus masalahFGD.
2) Tahap analisis hasil FGD, yang meliputi analisis mikro dan analisis makroTahap analisis mikro , FGD memiliki langkah-langkah,pertama, melakukan coding terhadapsikap pendapat yang memiliki kesamaan; kedua menentukan kesamaan sikap/ pendapat berdasarkontek berbeda; ketiga, menentukan persamaan istilah yang digunakan, termasuk perbedaanpendapat terhadap istilah yang sama tadi.Keempat, melakukan klasifikasi dan kategorisasi
terhadap sikap dan pendapat kelompok berdasar alur diskusi, kelima, mencari hubungan diantaramasing-masing kategorisasi yang ada untuk meentukan bentuk bangunan hasil diskusi, keenam,menyiapkan draf laporan FGD untuk diskusi pada kelompok yang lebih besar untuk mendapatmasukan yang lebih luas dan mendalam. Tahap analisis makro, tahan ini peneliti tidak saja dapatmenemukanhubungan antarmasing-masing kategorisasi, namun juga dapat mengabstraksikanhubungan-hubungan itu pada tingkat yang lebih substansial, menyangkut hubungan antarafenomena-fenomena budaya dan sosial terhadap kategorisasi-kategorisasi itu, bahkan abstraksiitu sampai pada tingkat mengkonstruk pengetahuan baru, mendekontruksi teori, danmerekontruksi teori-teori baru.
Analisis Data Kualitatif dengan Komputer (tidak dibahas kesempatan ini)
Analisis data kualitatif dengan menggunakan komputer banyak model, namun yang relatifbanyak digunakan dan cukup popoler adalah yang dinamakan NUD*IST, QSR NUD*IST (NonNumerical Unstructures Data Indexing Searching andTheory Building) adalah sistem softwareyang fungsional yang berfungsi jamak untuk pengembangan, menunjang dan manajemen proyekanalisis data kualitatif.
Kode dan kategori disimpan dan dicari secara fleksibel dalam titik-titik pada sistem indek yangdapat membuat dan mencari pola-pola koding untuk menanyakan tentang makna data. Hasilpencarian disimpan untuk keperluan pertanyaan berikutnya sehingga teori dapat dibangun dandiuji.
Validasi Penelitian Kualitatif
Validasi penelitian dilakukan dengan cara;pertama, trianggulasi, yaitu dengan mencekkebenaran data dan inforasi dala tindakan dengan mengkonfirmasikan pihak lain terutamadengan peneliti mitra, pengajar, siswa dan orang lain yang terlibat dengan penelitian tindakankelas ini.Kedua, member check, yaitu dengan mengkonfirmasikan berbagai sumber yang sejawatuntuk disampaikan kepada pelaksana melalui diskusi balik.Ketiga, yaitu dengan audit-trail,
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
16/30
yaitu dengan mencek kebenarannya dengan bukti-bukti temuan (evidences) yang telah diperiksadan di cek kesahihan pada sumber data.Keempat,expert opinion, yaitu pengecekan dankonsultasi temuan penelitian kepada pakar di bidangnya termasuk pembimbing.
4. Penyajian Hasil Penelitian Kualitatif
Menulis laporan hasil penelitian sesungguhnya cukup berat. Kita memerlukan keahlian danketrampilan berfikir, serta pengalaman yang memadai. Sering ditemukan banyak orang pandaidalam bicara dan kaya akan gagasan, namun sulit atau bahkan tidak bisa menuangkannya ataumenyajikan dengan baik sehingga gagasanya tidak dapat di mengerti orang lain.
1. Langkah-langkah penulisan atau penyajian hasil penelitian kualitatif
Banyak cara orang melakukan penyajian hasil penelitian, akan tetapi yang umum adalah melaluitahap awal dan tahap penulisan (Lincoln dan Guba,1985). Tahap awal sering disebut sebagaitugas organisasional, yang meliputi , pertama, menyusun materi data sehingga dapat secepatnya
tersedia jika diperlukan,.kedua, penyusunan kerangka laporan, ketiga, mengadakan uji silangantara indek bahan data dengan kerangka yang baru disusun.
Setelah tugas organisasional selesai, barulah menginak pada tahapan berikut yaitu tahappenulisan. Tahap penulisan hendaknya mengikuti kerangka atau draf laporan yang telah disusun.Penyajian hasil penelitian melaporkan fakta-fakta yang sebenarnya dan atas kajian yangmendalam, dan hendaknya senantiasa mengaitkannya dengan hasil penelaahan kepustakaan,sehingga tulisan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
2. Teknik Penyajian Hasil Penelitian
a. Cara penulisanCara penulisan hasil penelitian harus mengikuti focus penelitian. Fokus ini dapat berupa tesis,tema, atau topic. Tesis adalah proporsi yang diajukan kemudian diikuti argumentasi. Tema,adalah beberapa konsep yang muncul dari data, biasanya dirumuskan dalam tingkatan abstraksiyang berasal dari pertanyaan-pertanyaan yang universal. Topik adalah satuan aspek dan ide yangditeliti, dan biasanya tidak abstrak tapi bersifat deskriptif.
b. Gaya penulisan
Gaya penulisan sangat tergantung kepada stile penulis. Kadang ada penulis yang sangat formal,
tradisional. Tapi ada juga yang gaya penulisannya sangat longgar, deskriptif, menceriterakanperistiwa berkepanjangan baru menarik kesimpulan. Pada gaya formal tradisional penyajiansecara didaktis. Sejak awal penyajian sangat argumentatif, perspektif dan dilengkapi dengandata-data. Sementara gaya yang agak kontroversial tidak beraturan, namun kadang jugamenarik, seperti kalau kita membaca novel. Kita terbawa arus suasana tulisan.
3. Petunjuk Penyajian Hasil Penelitian
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
17/30
y Penyajian/penulisan hendaknya dilakukan secara informaly Penyajian/ penulisan hendaknya mencerminkan keadaan sebenarnyay Penulis menyadari jangan sampai terlalu banyak data yang dimasukkany d.Penulis hendaknya menjaga kode etik dan menjaga kerahasiaan subjek.y Penulis hendaknya mengaudit datay
Penulis harus memiliki komitmen atas laporannya.4. Penelaahan Hasil Penelitian
Untuk menjaga sajian dapat dipertanggungjawabkan, maka perlu dilakukan penelaahan (review)terhadap hasil penelitian. Lincoln dan Guba (1985) memberikan beberapa butir pertanyaansebagai patokan:
1. Apakah uraian tentang lokasi telah benar-benar menggambarkan keadaan sebenarnya?2. Apakah ada kekeliruan pengungkapan fakta atau interpretasi?3. Apakah ada data atau informasi penting yang dibuang?4.
Apakah penafsiran yang dilakukan oleh peneliti sesuai dengan subje?5. Apakah kerahasiaan sudah benar terjamin?
6. Apakah ada persoalan hangat dan sensitif masuk dalam laporan?Penelaahan sebaiknya dilakukan tidak hanya cukup sekali, setidaknya dilakukan secara internalatau lingkup anggota tim, dan juga dilakukan secara external yaitu melibatkan pihak luar, sertabersama-sama dalam forum yang luas seperti seminar.
DAFTARPUSTAKA
Bogdan and Biklen. 1982. Qualitative Research For Education. Toroto: Alyn and Bacon
Burhan Bungin, 2003,Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: RajaGrafindo Persada.
____________,2004,Metode Penelitian kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Creswell, John W, 1998. Qualitative Inquiry and Research Design, New Delhi: SAGEPublication.
____________, 1994.Research Design. Qualitative and Quantitative Aprroach. New Delhi:SAGE Publication.
Deddy Mulyana, 2003,Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya.Chaedar Alwasilah. 2003.Pokoknya Kualitatif, dasar-dasar merancang dan melakukanpenelitian kualitatif.
Elliot, John, 1991.Action Resarch for EducationalChange. Philadelphia: Open University Press.
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
18/30
Hopkins, David. 1993.A Teachers Guide to Classroom Research. Philadelphia: OpenUniversity Press.
Miles, Matthew dan Hubermans, 1992,Analisis data kualitatif, Jakarta: UI Press.
Loraine Blaxter dkk. 1996.How to Research. Philadhelpia: Open University Press.Maurice Balson.1992. UnderstandingClassroom Behaviour.Australia: ACER
Kemmis and Taggart. 1982. The Action Research Planner. Deakin University.
Jorgensen, DannyL. 1989.Participant Obsevation. AMetodology for Human Studies. New Delhi:SAGE Publication.
Glaser, Barney G. 1967. The Discovery of GroundedTheory, Strategies for QualitativeResearch). New York: Aldine
Lincoln and Guba. 1985.Naturalistic Inquiry. New Delhi: SAGE Publication
Spradley, James,1979, The Ethnographic Interview, New York: Holt Rinehart and Winston.
Silverman, David. 1993.Interpreting Qualitative Data. New Delhi SAGE Publication.
Schumacher and Mc Millan. 2001.Research in Education. New York: Longman
Strauss, Anselm and Juliet Corbin, 2003.Dasar-dasar penelitian kulitatif, Yogyakarta: PustakaPelajar.
__________________________, 1993. Qualitative Analysis for Social Scientists. Cambridge:Cambridge University Press.
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
19/30
Thursday, April 29, 2010
Metode Penelitian Kualitatif
Dalam analisis data kualitatif, sebenarnya peneliti tidak harus menutup diri terhadap kemungkinan
penggunaan data kualitatif, karena data ini bermanfaat bagi pengembangan analisis itu sendiri. Prosedur
penelitian lapangan yang lain yang umum ialah memeriksa apa yang dikatakan oleh partisipan atau
pengamat yang berbeda-beda itu tentang satu kenyataan setelah itu terjadi. Peneliti perpustakaan
seringkali tidak mengalami kesulitan besar dalam menggunakan taktik ini. Tiga taktik yang lebih paralel
dalam penelitian lapangan atau penelitian perpustakaan. Pertama, tentu saja sangat mungkin kita
mengikuti sekuen-sekuen tertentu dari kejadian-kejadian yang bekaitan. Kedua, seorang peneliti
lapangan berharap biasa menentukan siapa yang terlibat dalam satu kejadian dan siapa yang tidak
atau siapa yang mungkin tahu tentang hal itu dan siapa yang mungkin tidak tahu; peneliti perpustakaan
harus pula menemukan bagaimana informan yang bermacam-macam itu mengukur dan menilai hal-hal
semacam itu. Ketiga, seringkali peneliti lapangan terjerumus oleh makna kata kunci yang mereka l ihat
digunakan secara konstan oleh masyarakat.
TEKNIK ANALISIS KUALITATIF
1. Content Analysis (Teknik Analisis Isi)
Teknik ini merupakan strategi verifikasi kulitatif, teknik analisis data ini dianggap sebagai teknik analisis
data yang sering digunakan. Artinya teknik ini adalah yang paling abstrak untuk analisis data-data
kualitatif. Secara teknik, content analysis mencakup upaya-upaya, klasifikasi lambang-lambang yang
dipakai dalam komunikasi, menggunakan kriteria dalam klasifikasi, dan menggunakan teknik analisis
tertentu dalam membuat produksi. Analisis ini sering digunakan dalam analisis-analisis verifikasi. Cara
kerja atau logika analisis ini sesungguhnya sama dengan kenbayakan analisis data kualitatif. Peneliti
memulai analisis dengan menggunakan lambang-lambang tertentu, mengklasifikasi data tersebut
dengan kriteria-kriteria tertentu serta melakukan prediksi dengan teknik analisis yang tertentu pula
seperti yang dijelaskan pada alur, sebagai berikut:
2. Domain Analysis (Teknik Analisis Domain)
Analisis domain digunakan untuk menganalisis gambaran objek peneliti secara umum atau ditingkat
permukaan, namun relatif utuh tentang objek penelitian tersebut. Teknik analisis ini terkenal sebagai
teknik yang dipakai dalam penelitian yang bertujuan eksplorasi. Artinya, analisis hasil penelitian ini
hanya ditargetkan untuk memperoleh gambaran seutuhnya dari objek yang diteliti, tanpa harus
diperincikan secara detail unsur-unsur yang ada dalam keutuhan objek penelitian tersebut. Misalnya
seorang peneliti menganalisa lembaga sosial sosial, maka domain atau kategori simbolik dari lembaga
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
20/30
sosial antara lain: keluarga, perguruan tinggi, rumah sakit. Sehubungan dengan kemungkinan
bervariasinya domain, maka disarankan menggunakan hubungan semantik (semantik relationship) yang
bersifat unversal dalam analisis domain sebagai berikut:
1. Jenis2. Ruang3. Sebab akibat4. Rasional5. Lokasi kegiatan6. Cara ke tujuan7. Fungsi8. Urutan9. Atribut
Ada 6 langkah dalam mengaplikasikan analisis domain:
1. Memilih pola hubungan semantik tertentu atas dasar informasi atau fakta yang tersedia dalamcatatan harian peneliti di lapangan.
2. Menyiapkan kerja analisis domain.3. Memilih kesamaan-kesamaan data dari catatan harian peneliti di lapangan.4. Mencari konsep-konsep induk dan kategori-kategori simbolik dari tertentu yang sesuai dengan
suatu pola hubungan semantik.
5. Menyusun pertayaan-pertayaan struktural untuk masing-masing domain.6. Membuat daftar keseluruhan domain dari seluruh data yang ada.
3. Taksonomi Analysis (Teknik Analisis Taksonomi)Teknik analisis domain memberikan hasil analisis yang luas dan umum, tetapi belum terperinci serta
masih bersifat menyeluruh. Apabila yang diinginkan adalah suatu hasil dari analisis yang terfokus pada
suatu domain atau sub-sub domain tertentu maka peneliti harus menggunakan teknik analisis
taksonomi. Teknik ini terfokus pada domain-domain tertentu, kemudian memilih domain tesebut
menjadi sub-sub domain serta bagian-bagian yang lebih khusus dan terperinci, yang umumnya
merupakan satu rumpun yang memiliki kesamaan. Hal yang perlu dikethui pula bahwa banyak sedikit
pecahan-pecahan domain menjadi sub domain dan seterusnya, tergantung pada kompleksnya domain
itu sendiri atau tergantung pada peneliti mengembangkan kompleksitas domain tertentu.
4. Compential Analysis (Teknik Analisis Kompensional)Teknik analisis komponensial adalah teknik analisis yang cukup menarik dan paling mudah dilakukan
karena menggunakan pendekatan kontras antar elemen. Kedua teknik analisis tersebut pada
umumnya digunakan dalam ilmu-ilmu sosial karena dua cara ini adalah yang termudah untuk gejala-
gejala sosial. Teknik analisis komponensial secara keseluruhan memiliki kesamaan kerja dengan teknik
analisis taksonomik, hal yang membedakan kedua teknik analisis ini hanyalah pada pendekatan yang
dipakai oleh masing-masing teknik analisis. Teknik analisis komponensial digunakan dalam analisis
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
21/30
kualitatif untuk menganalisis unsur-unsur yang memiliki hubungan-hubungan yang kontras satu sama
yang lain dalam domain-domain yang telah ditentukan untuk dianalisis secara lebih terpirinci. Kegiatan
analisis dapat dimulai dengan menggunakan beberapa tahap yaitu:
1. Penggelaran hasil observasi dan wawancara.2. Pemilihan hasil observasi dan wawancara.3. Menemukan elemen-elemen kontras.
5. Discovering Cultural Themes Analysis (Teknik Analisis Tema Kultural)
Teknik analisis tema memiliki bentuk yang sama dengan teknik analisis domain, tetapi muatan analisis
berbeda dengan yang tersirat dalam nama masing-masing teknik tersebut. Teknik analisis tema
mencoba mengumpulkan sekian banyak tema-tema, fokus budaya, etos budaya, nilai dan simbol budaya
yang terkosentrasi pada domain-domain tertentu. Selain itu, analisis tema berusaha menemukan
hubungan-hubungan yang terdapat pada domain-domain yang dianalisis sehingga akan membentuk
suatu kesatuan yang holistik, dalam suatu complex pattern yang akhirnya akan menampakkan kepermukaan tentang tema-tema atau faktor yang paling mendomnasi domain tersebut dan mana yang
kurang mendominasi. Ada beberapa hal yang secara prinsip paling menonjol pada analisis ini yaitu
dalam melakukan analisis. Peneliti harus kegiatan sebagai berikut:
1. Peneliti harus mampu melakukan analisis kompenonsial antar domain.2. Membuat skema sarang laba-laba untuk dapat terbentuk pada domain satu dengan lainnya.3. Menarik makna dari hubungan-hubungan yang terbentuk pada masing-masing domain.4. Menarik kesimpulan secara universal dan holistik tentang makna persoalan sesungguhnya yang
sedang dianalisis.
Sebelum hasil analisis ini dibuat dalam sebuah laporan, maka peneliti sekali lagi harus melakukan
komparasi hasil analisisnya dengan berbagai macam literatur yang ada serta kelompok atau masyarakat
lain sehubungan dengan persoalan yang ditelitinya.
6. Constant Comperatif Analysis (Teknik Analisis Komperatif Konstan)
Teknik ini adalah yang paling ekstrim menerapkan strategi analisis deskriptif. Dikatakan ekstrim karena
teknik ini betul-betul menerapkan logika induktif dalam analisisnya, hal tersebut jarang kita jumpai
dalam penelitian-penelitian sosial. Esensinya bahwa teknik analisis komparatif adalah teknik yang
digunakan untuk membandingkan kejadian-kejadian yang terjadi disaat peneliti menganalisa kejadian
tersebut dan dilakukan secara terus-menerus sepanjang penelitian ini dilakukan. Langkah-langkah dalam
teknik komparatif konstan:
1. Tahap membandingakan kejadian yang dapat diterapkan pada tiap kategori.2. Tahap memandukan kategori dan ciri-cirinya.3. Tahap membatasi lingkup teori.4. Tahap menulis teori.5. Peneliti harus mempublikasikan teori yang ditemukannya dengan penuh keyakinan.
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
22/30
7. Induction Analysis (Analisis Induksi)
Pengujian intensif pada strategi yang memilih beberapa kasus yang di bangun dengan pengalaman
menyebabkan suatu fenomena. Langkah-langkah dari Analisis Induksi:
1. Definisi kasar dari fenomena harus sudah dirumuskan.2. Hipotesis harus sudah di bangun.3. Salah satu masalah diuji dengan apakah objekti atau tidak hipotesis sesuai dengan hasil fakta
observasi.
4. Jika hipotesisi tidak sama atau hipotesis ditulis ulang atau fenomena yang dijelasdkandidefinisikan ulang kasus itu ditiadakan.
5. Prosedur dari pengujian suatu kasus dan diluar kasus negatif dari formulasi hipotesis ataufenomena yang didefinisi ulang dilanjutkan sampai hubungannya ada.
Analisis induksi ini digunakan unuk mengeliminasi kasus negatif.
8. Skala Thurstone
Skala ini berisi item-item yang disususn menurut taraf intensitasnya dari yang tinggi sampai yang
rendah. Tujuan dari Skala Thurstone ini sama dengan skala likert yaitu membedakan intensitas sikap
atau perasaan seseorang terhadap suatu hal tertentu. Langkah-langkah skala ini:
1. Mengumpulkan item-item atau pernyataan.2. Memilih beberapa item ynag dianggap dapat dipercaya menurut intensitasnya.3. Menempatkan setiap item pada salah satu dari beberapa ketegori.4. Menentukan nilai yang paling tinggi dan yang paling rendah.
9. Skala Guttman
Skala ini mengukur dimensi yang sama dari sikap tertentu dalam berbagai intensitas dari yang paling
kuat atau tinggi sampai yang paling lemah atau rendah. Skala ini antara lain bertujuan untuk
menentukan hingga manakah suatu skala sikap berdimensi satu atau unidimensional. Langkah-langkah
skala ini:
1. Tersusun penyataan yang menggambarkan sikap tertentu2. Responden menyetujui dan menerima pernyataan
Kelebihan Skala Guttman ini adalah skala ini mengukur intensitas sikap secara unidimensional yaitu satu
dimensi dari sikap itu.
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
23/30
Analisis Data Penelitian Kualitatif (Sebuah PengalamanEmpirik)
Written by Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si
Friday, 11 June 2010 01:32Pekerjaan paling berat yang dilakukan peneliti setelah data terkumpul adalah analisis data.Analisis data merupakan bagian sangat penting dalam penelitian, karena dari analisis ini akandiperoleh temuan, baik temuan substantif maupun formal. Selain itu, analisis data kualitatifsangat sulit karena tidak ada pedoman baku, tidak berproses secara linier, dan tidak ada aturan-aturan yang sistematis.
Pada hakikatnya analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan,mengelompokkan, memberi kode atau tanda, dan mengkategorikannya sehingga diperoleh suatutemuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab. Melalui serangkaian aktivitastersebut, data kualitatif yang biasanya berserakan dan bertumpuk-tumpuk bisa disederhanakanuntuk akhirnya bisa dipahami dengan mudah.
Analisis data kualitatif sesungguhnya sudah dimulai saat peneliti mulai mengumpulkan data,dengan cara memilah mana data yang sesungguhnya penting atau tidak. Ukuran penting dantidaknya mengacu pada kontribusi data tersebut pada upaya menjawab fokus penelitian. Didalam penelitian lapangan (field research) bisa saja terjadi karena memperoleh data yang sangatmenarik, peneliti mengubah fokus penelitian. Ini bisa dilakukan karena perjalanan penelitiankualitatif bersifat siklus, sehingga fokus yang sudah didesain sejak awal bisa berubah di tengah jalan karena peneliti menemukan data yang sangat penting, yang sebelumnya tidakterbayangkan. Lewat data itu akan diperoleh informasi yang lebih bermakna. Untuk bisamenentukan kebermaknaan data atau informasi ini diperlukan pengertian mendalam, kecerdikan,kreativitas, kepekaan konseptual, pengalaman dan expertise peneliti. Kualitas hasil analisis datakualitatif sangat tergantung pada faktor-faktor tersebut.
Dari pengalaman melakukan penelitian kualitatif beberapa kali, model analisis data yangdikenalkan oleh Spradley (1980), dan Glaser dan Strauss (1967) bisa dipakai sebagai pedoman.Kendati tidak baku, artinya setiap peneliti kualitatif bisa mengembangkannya sendiri, secaragaris besar model analisis itu diuraikan sebagai berikut:
1. Analisis Domain (Domain analysis). Analisis domain pada hakikatnya adalah upaya penelitiuntuk memperoleh gambaran umum tentang data untuk menjawab fokus penelitian. Caranyaialah dengan membaca naskah data secara umum dan menyeluruh untuk memperoleh domain
atau ranah apa saja yang ada di dalam data tersebut. Pada tahap ini peneliti belum perlumembaca dan memahami data secara rinci dan detail karena targetnya hanya untuk memperolehdomain atau ranah. Hasil analisis ini masih berupa pengetahuan tingkat permukaan tentang berbagai ranah konseptual. Dari hasil pembacaan itu diperoleh hal-hal penting dari kata, fraseatau bahkan kalimat untuk dibuat catatan pinggir.
2. Analisis Taksonomi (Taxonomy Analysis). Pada tahap analisis taksonomi, peneliti berupaya
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
24/30
memahami domain-domain tertentu sesuai fokus masalah atau sasaran penelitian. Masing-masing domain mulai dipahami secara mendalam, dan membaginya lagi menjadi sub-domain,dan dari sub-domain itu dirinci lagi menjadi bagian-bagian yang lebih khusus lagi hingga tidakada lagi yang tersisa, alias habis (exhausted). Pada tahap analisis ini peneliti bisa mendalamidomain dan sub-domain yang penting lewat konsultasi dengan bahan-bahan pustaka untuk
memperoleh pemahaman lebih dalam.
3. Analisis Komponensial (Componential Analysis). Pada tahap ini peneliti mencobamengkontraskan antar unsur dalam ranah yang diperoleh . Unsur-unsur yang kontras dipilah-pilah dan selanjutnya dibuat kategorisasi yang relevan. Kedalaman pemahaman tercermin dalamkemampuan untuk mengelompokkan dan merinci anggota sesuatu ranah, juga memahamikarakteristik tertentu yang berasosiasi. Dengan mengetahui warga suatu ranah, memahamikesamaan dan hubungan internal, dan perbedaan antar warga dari suatu ranah, dapat diperolehpengertian menyeluruh dan mendalam serta rinci mengenai pokok permasalahan.
4. Analisis Tema Kultural (Discovering Cultural Themes). Analisis Tema Kultural adalah
analisis dengan memahami gejala-gejala yang khas dari analisis sebelumnya. Analisis inimencoba mengumpulkan sekian banyak tema, fokus budaya, nilai, dan simbol-simbol budayayang ada dalam setiap domain. Selain itu, analisis ini berusaha menemukan hubungan-hubunganyang terdapat pada domain yang dianalisis, sehingga akan membentuk satu kesatuan yangholistik, yang akhirnya menampakkan tema yang dominan dan mana yang kurang dominan. Padatahap ini yang dilakukan oleh peneliti adalah: (1) membaca secara cermat keseluruhan catatan penting, (2) memberikan kode pada topik-topik penting, (3) menyusun tipologi, (4) membaca pustaka yang terkait dengan masalah dan konteks penelitian. Berdasarkan seluruh analisis,peneliti melakukan rekonstruksi dalam bentuk deskripsi, narasi dan argumentasi. Sekali lagi disini diperlukan kepekaan, kecerdasan, kejelian, dan kepakaran peneliti untuk bisa menarikkesimpulan secara umum sesuai sasaran penelitian.
Penelitian Deskriptif
Saturday, 11 April 2009 07:36 Hartoto
Setelah mempelajari materi ini, anda diharapkan akan dapat:
y Menjelaskan prinsip-prinsip pemahaman menggunakan metode pemahaman deskriptif.y Menguasai macam-macam penelitian deskriptif.y Menggunakan penelitian deskriptif sesuai dengan permasalahan dan kebutuhannya.y Menyebutkan tiga macam penelitian deskriptif dengan tepat.y Menerangkan langkah-langkah penelitian deskriptif secara benar.
Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya ( Best,1982:119). Penelitian ini juga sering disebut
noneksperimen, karena pada penelitian ini penelitian tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
25/30
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
26/30
jika perlu membuat chek list lebih dahulu tentang objek yang perlu dilihat, sehingga peneliti
memperoleh data yang diinginkan secara objektif dan reliable.
Penelitian deskriptif juga memerlukan permasalahan yang harus diidentifikasi dan dirumuskan secara
jelas, agar di lapangan, peneliti tidak mengalami kesulitan dalam menjaring data yang diperlukan.
LANGKAH DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN DESKRIPTIF
Penelitian dengan metode deskriptif mempunyai langkah penting seperti berikut.
1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metodedeskriptif.
2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.5. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian.6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menentukan
populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen, mengumpulkan data, dan
menganalisis data.7. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik
statistika yang relevan.
8. Membuat laporan penelitian
MACAM-MACAM PENELITIAN DESKRIPTIF
Banyak jenis penelitian yang termasuk sebagai penelitian deskriptif. Setiap ahli penelitian sering dalam
memberikan infomasi tentang pengelompokan jenis penelitian deskriptif, cenderung sedikit bervariasi.
Perbedaan itu biasanya dipengaruhi oleh pandangan dan pengetahuan yang menjadi latar belakang para
ahli tersebut. Perbedaan pandangan tersebut, salah satu diantaranya bila dilihat dari apek bagaimanaproses pengumpulan data dalam penelitian deskriptif dilakukan oleh peneliti.
Dari aspek bagaimana proses pengumpulan data dilakukan, macam-macam penelitian deskrptif minimal
dapat dbedakan menjadi tiga macam, yaitu laporan dari atau self-report, studi perkembangan, studi
lanjutan, (follow-up study), dan studi sosiometrik.
Penelitian Laporan Dari (Self-Report research)
Dari kaitannya dengan data yang dikumpulkan maka penelitian deskriptif mempunyai beberapa macam
jenis termasuk di antaranya laporan diri dengan menggunakan observasi. Dalam penelitian self-report,
informasi dikumpulkan oleh orang tersebut yang juga berfungsi sebagai peneliti.Dalam penelitian self-report ini penelitian dianjurkan menggunakan teknik observasi secara langsung,
yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat kegiatanya dalam situasi yang alami. Tujuan obsevasi
langsung adalah untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian.
Dalam penelitian self-report, peneliti juga dianjurkan menggunakan alat bantu lain untuk memperoleh
data, termasuk misalnya dengan menggunakan perlengkapan lain seperti catatan, kamera, dan
rekaman. Alat-alat tersebut digunakan terutama untuk memaksimalkan ketika mereka harus menjaring
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
27/30
data dari lapangan.
Yang perlu diperhatikan oleh para peneliti yang dengan model self-report adalah bahwa dalam
menggunakan metode observasi dalam melakukan wawancara, para peneliti harus dapat menggunakan
secara simultan untuk memperoleh data yang maksimal. Salah satu contoh penelitian menggunakan
self-report dapat dilihat dalam laporan tentang studi Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha Kecil
dan Menengah.
Contoh Penelitian Deskriptif menggunakan self-report
Studi Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah
Studi banding tentang kelembagaan dan sistem pembiayaan usaha kecil menengah ini mempunyai 5
tujuan penting, yaitu :
y Mengidentifikasi faktor-faktor pembangunan usaha mikro kecil dan menengah melalui sistemkelembagaan.
y Memperoleh informasi tentang faktor-faktor pengembangan kelembagaan bagi koperasi usahakecil dan menengah.
y Meningkatkan kerja sama lembaga pemerintah agar secara komperehensif mempunyai sistempembiayaan yang relevan dengan kebutuhan para pengusaha.
y Merumuskan kebijakan, implementasi, dan sistem monitoring yang relevan dengankelembagaan dan sistem pembiayaan usaha kecil dan menengah.
y Memperoleh model best practice tentang kelembagaan dan sistem pembiayaan di NegaraFilipina yang mungkin dapat diterapkan sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia.
Penelitian studi banding ini menggunakan metode dekriptif dengan pendekatan self-report. Tempat
penelitian adalah lembaga tinggi depertemen perdagangan dan industri dan lembaga lain dan lembagalain yang menangani pertumbuhan dan perkembangan usaha kecil dan menengah. Lembaga lembaga
lain tersebut termasuk kantor Biro Pengembangan Usaha Kecil Menengah (BSMD), Kantor Technology
Livelihood Resource Center (TLRC). COLOMBO PLAN STAFF CALLEGE (CPSC), dan Technology Universisty
of Philippines (TUP). Subjek penelitiannya adalah nara sumber yang memiliki informasi yang diperlukan
dan mereka yang berhasrat dan bersedia bekerja sama dalam memberikan informasi.
Studi banding ini mempunyai hasil yang dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu lembaga
pengelolaan dan sistem pembiayaan usaha kecil dan menengah. Yang berkaitan dengan lembaga
pengelola UKM diantaranya adalah termasuk:
Pengembangan usaha kecil dan menengah di pilipina dibawah Department Of Trade and Industry (DTI),
dengan melibatkan beberapa biro yang ada ditingkat nasional dan regional.
Yang termasuk pengusaha kecil dan menengah di pilipina, adalah para pengusaha atau entrepreneur
,baik indifidual maupun kelompok warga Negara Filipina yang memiliki ciriciri seperti berikut :
Pengusaha mikro mempunyai asset
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
28/30
Ada enam lembaga tinggi Negara dan beberapa kantor yang relevan dengan macam-macam kegiatan
bisnis sebagai sebagai tempat pendaftaran dan yang akan membantu perkembangan dan pertumbuhan
usaha baru tersebut. Program pemerintah yang terkait dengan usaha kecil dan menengah di lakanakan
oleh semua lembaga yang relevan termasuk kantor yang berada dibawah tanggung jawab departemen
perdagangan dari industri, depertemen keuangan, anggaran dan manajemen. Pertanian, reformasi
agraria, lingkungan dan sumber daya alam, tenaga kerja dan perburuhan, transportasi dan komunikasi,
pekerjaan dan pubik jalan raya, pemerintah dan dan pariwisata, sains dan teknologi, ekonomi nasional
dan otoritas pengembangan semua Bank sentral Filipina baik tingkat nasional, regional, dan provinsi.
Pada masing-masing kantor lembaga mempunyai prosedur, wewenang,dan jumlah pembiayaan
pendaftaran yang dicantumkan secara jelas. Wewenang, prosedur dan jumlah biaya yang jelas tersebut,
pada prinsipnya adalah untuk mempermudah bagi para pengusaha, kita mereka melakukan pendaftaran
usahanya ke kantor lembaga tersebut.
Studi Perkembangan (Developmental Study)
Studi perkembangan atau devlopmental study banyak dilakukan oleh peneliti di bidang pendidikan atau
bidang psikologi yang berkaitan dengan tingkah laku, sasaran penelitian perkembangan pada umumnya
menyangkut variabel tingkah laku secara individual maupun dalam kelompok. Dalam penelitian
perkembangan tersebut peneliti tertarik dengan variabel yang utamakan membedakan antara tingkat
umur, pertumbuhan atau kedewasaan subjek yang diteliti.
Studi perkembangan biasanya di lakukan dalam periode longitudinal dengan waktu tertentu, bertujuan
guna menemukan perkembangan demensi yang terjadi pada seorang respoden. Demensi yang sering
menjadi perhatian peneliti ini, misalnya: intelektual, fisik, emosi, reaksi terhadapan tertentu, dan
perkembangan sosoial anak. Studi perkembangan ini biasa dilakukan baik secara cross-sectional atau
logiotudinal.
Jika penelitian dilakukan dengan model cross-sectional, peneliti pada waktu yang sama dan disimultan
menggunakan berbagi tingkatan variabel untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari masing-masing
tingkat dapat dideskripsi dan kemudian di komparasi atau dicari tingkat asosiasinya. Dalam penelitian
perkembangan model longitudinal, peneliti menggunakan responden sebagai sampel tertentu, misalnya:
satu kelas satu sekolah, kemudian dicermati secara intensif perkembangannya secara continue dalam
jangka waktu tertentu seperti tiga bulan, enam bulan, satu tahun. Semua fenomena yang muncul
didokumentasi untuk digunakan sebagai informasi dalam menganalisis guna mencapai hasil penelitian.
Studi Kelanjutan (Follow-up study)
Study kelanjutan dilakukan oleh peneliti untuk menentukan status responden setelah beberapa periode
waktu tertentu memproleh perlakuan, misalnya rogram pendidikan. Studi kelanjutan ini di lakukan
untuk melakukan evaluasi internal maupun evaluasi eksteral, setelah subjek atau responden menerima
program di suatu lembaga pendidikan. Sebagai contoh Badan Akreditasi Nasional menganjurkan adanya
informasi tingkat serapan alumni dalam memasuki dunia kerja, setelah mereka selesai program
pendidikannya. Dalam penelitian studi kelanjutan biasanya peneliti mengenal istilah antara output dan
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
29/30
outcome. Out (keluran) berkaitan dengan informasi hasil akhir setelah suatu program yang diberikan
kepada subjek sasaran di selesaikan. Sedangkan yang dimaksud dengan data yang di ambil dari outcome
(hasil) biasanya menyangkut pengaruh suatu perlakuan, misalnya program pendidikan kepada subjek
yang di teliti setelah mereka kembali ke tempat asal yaitu masyarakat.
Studi Sosiometrik (Sociometric study)
Yang dimaksud dengan sosiometrik adalah analisis hubungan antarpribadi dalam suatu kelompok
individu. Melalui analisis pilihan individu atas dasar idola atau penolakan sesorang terhadap orang lain
dalam suatu kelompok dapat di tentukan.
Prinsif teori studi sosiometrik pada dasarnya adalah penanyakan pada masing-masing anggota kelompok
yang diteliti untuk menentukan denga siapa dia paling suka, untuk bekerja sama dalam kegiatan
kelompok. Pada kasus ini, dia dapat memilih satu atau tiga dalam kelompoknya. Dari setiap anggota,
peneliti akan memperoleh jabatan yang bervariasi. Dengan menggunakan gambar sosiogram, posisi
seseorang akan dapat diterangkan kedudukannya dalam kelompok organisasi.
Dalam sosiogram tersebut pada umumnya digunakan beberapa batasan istilah yang dapat menunjukan
posisi individu dalam kelompoknya. Beberapa istilah tersebut seperti misalnya:
y Bintang diberikan kepada mereka yang paling banyak dipilih oleh para anggotanya,y Terisolasi di berikan kepada mereka yang tidak banyak dipilih oleh para anggota dalam
kelompok,
y Klik diberikan kepada kelompok kecil anggota yang saling memilih masing orang dalamkelompoknya.
Dibidang pendidikan, sosiometrik telah banyak digunakan untuk menentukan hubungan variabel status
seseorang misalnya pemimpin formal, pemimpin dalam lembaga pendidikan atau posisi seseorang
dalam kelompoknya dengan variabel dalam kegiatan pendidikan. Penelitian deskriptif merupakan
metode penelitian yang berusaha menggambarlkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa
adanya, dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakeristik objek yang di teliti
secara tepat.
Penelitian deskriptif mempunyai keunikan diantaranya, seperti berikut.
y Menggunakan kuesioner atau wawancara sering kali hanya mendapatkan responden yangsedikit yang dapat menakibatkan biasanya kesimpulan;
y Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadang kala dalam pengumpulan data tidakmemperoleh data yang memadai;
y Memerlukan permasalahan yang di rumuskan ssecara jelas, agar pada waktu menjaring data dilapangan, peneliti tidak mengalami kesulitan.
Dilihat dari aspek pengumpulan data di lapangan, penelitian deskriptif dapat dibedakan antara lain
menjadi penelitian diri, studi perkembangan, studi kelanjutan, dan studi sosiometrik.
-
8/8/2019 Analisis Data Kualitatif2
30/30
y Penelitian dengan metode deskriptif mempunyai langkah seperti berikut.y Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode
deskriptif.
y Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.y Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.y Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.y Menentukan kerangka berfikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian.y Mendesain metode penelitian yamg hendak di gunakan, termasuk dalam hal ini menentukan
populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen pengumpul data, dan menganalisis
data.
y Mengumpulkan dan mengorganisasi serta menganalisis data dengan menggunakan teknikstatistika yang relevan.
y Membuat laporan penelitian