rangkaian logika
Post on 08-Apr-2016
118 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Rangkaian Logika
DASAR SISTEM MIKROPROSESOR
DAN ANTARMUKA
(TEKNIK DIGITAL)
Oleh:
Agust Isa Martinuse-mail:<aimxx@yahoo.com>
Phone: +62 815 715.6.715
Gerbang Logika
3
Gerbang Logika OR
xy x+y
Simbol Gerbang OR
Truth TableOR
Input Output
x y x + y
1 1 1
1 0 1
0 1 1
0 0 0
3
01
01
01
Sinyal Input dan Output
Input Output
4
Gerbang Logika AND
Sinyal Masukan dan Keluaran
Truth TableAND
Masukan Keluaran
x y x . y
1 1 11 0 0
0 1 0
0 0 0
4
xy x.y
01
01
01
Simbol Gerbang AND
Masukan Keluaran
5
Gerbang Logika NOT
Sinyal Masukan dan Keluaran
Truth TableNOT
Input Output
x x’
1 0
0 1
5
x x'
x'x atau
01
01
Simbol Gerbang NOT
x x'
Masukan Keluaran
6
Gerbang Logika XOR
Truth TableXOR
Input Output
x y x y
1 1 0
1 0 1
0 1 10 0 0
xy yx
Sinyal Masukan dan Keluaran
01
01
01
Simbol Gerbang XOR
Masukan Keluaran
Jika banyaknya masukan “1” ganjil,
maka keluarannya “1”.
7
Gerbang Logika NOR
Sinyal Masukan dan Keluaran
Truth TableNOR
Input Output
x y (x + y)’ x + y
1 1 0 1
1 0 0 1
0 1 0 1
0 0 1 0
7
xy
x+y)'( yx
xy (x+y)’
yx )'( yx atau
01
01
01
Simbol Gerbang NOR (not OR)
Masukan Keluaran
8
Gerbang Logika NAND
Truth TableNAND
Input Output
x y (x . y)’ x . y
1 1 0 11 0 1 0
0 1 1 0
0 0 1 0
8
xy
x.y)'.( yx
xy (x.y)’
yx )'( yx atau
01
01
01
Simbol Gerbang NAND (not AND)
Sinyal Masukan dan Keluaran
Masukan Keluaran
9
Gerbang Logika XNOR
Truth TableXNOR
x y (x y)’ x y
1 1 1 01 0 0 1
0 1 0 1
0 0 1 0
9
xy
yx)'( yx
xy )'( yx
yx )'( yx atau
01
01
01
Sinyal Masukan dan Keluaran
Simbol Gerbang XNOR (not XOR)
Masukan Keluaran
Gerbang Logika: Latihan
Tabel Logika Gerbang apakah yang berikut ini?
10
Input Output
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Input Output
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Input Output
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Input Output
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
Input Output
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Input Output
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Gerbang Logika: Latihan
Tabel Logika Gerbang apakah yang berikut ini?
11
Input Output
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 1
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 1
Input Output
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 1
Input Output
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 0
1 0 0 1
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 1
Rangkaian Logika dan
Ekspresi Boolean
• Fungsi Boolean Rangkaian Logika
• Rangkaian Logika dari Ekspresi Boolean
Ekspresi Boolean dari
Rangkaian Logika
Dapatkan keluaran semua gerbang logika yang terlibat, dimulai dari masukan. Keluaran #1, a‟
Keluaran #2, b’
Keluaran #3, a+b
Keluaran #4, a’+b’
Keluaran #5, (a+b).(a’+b’)
Ekspresi/fungsi Boolean untuk rangkaian tersebut,
f(a,b) = (a+b).(a’+b’).
a b f(a,b)
1 1 0
1 0 1
0 1 1
0 0 0
13
ab
a+b
a'+b’
(a+b).(a’+b’)a'
b'
#1
#3
#4
#5
#2
Ekspresi Boolean dari
Rangkaian Logika
Ekspresi/fungsi Boolean rangkaian tersebut adalah,
f(a,b,c) = a’b’c + a’bc + ab’c’
INPUTOUTPUT
a b c
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 0
0 1 1 1
1 0 0 1
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 0
14
a'b'c + a'bc + ab'c'
cba
a'b'c
a'bc
ab'c’
a’ b’
a
c’
Ekspresi Boolean dari
Rangkaian Logika
Ekspresi/fungsi Boolean rangkaian tersebut adalah,
f(a,b,c) = a’b’c . (a’bc) . (a+c’)’ . (b’c’)’
INPUTOUTPUT
a b c
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
15
(a'b'c) . (a'bc) . (a+c')’ . (b’c')’
cba
a'b'c
a'bc
(a+c')’
a’ b’
a
c’
(b’c')’
Ekspresi Boolean & Truth Table:
Latihan
16
abc
X
a
b
c
Y
a
b
c
Z
zyx
U
zyx
V
Ekspresi Boolean & Truth Table:
Latihan
17
G
E
N
S
E
T
edcba
#6
#5
#4
#3
#2
#1
BEBAN
A
L
A
R
M
edcba
#6
#5
#4
#3
#2
#1
PINTU
18
Sin
ya
l m
asu
ka
n
w
x
y
0
1
0
1
0
1
a) yxwxwyxwf )).(.(),,(
b) w
x
y
Z
19
Sin
ya
l m
asu
ka
n
w
x
y
0
1
0
1
0
1 a) yxwxwyxwf )).(.(),,(
b) w
x
y
Z
Rangkaian Logika dari
Ekspresi Boolean
20
Z = (a . b)‟ (b + c)
Z = f g berarti Z butuh XOR 2-input
f = (a . b)‟ f butuh NAND 2-input
g = b + c g butuh OR 2-input
ab
c
b
b
f
g
Z
a b c f g Z0 0 0 1 0 1
0 0 1 1 1 0
0 1 0 1 1 0
0 1 1 1 1 0
1 0 0 1 0 1
1 0 1 1 1 0
1 1 0 0 1 1
1 1 1 0 1 1)().( cbbaZ
Tabel Kebenaran
Rangkaian Logika dari
Ekspresi Boolean
21
X = (a . b)‟ + (b + a.c).(a‟.b.c)
X = R + S Ingat prioritas AND & OR
berarti X butuh OR 2-
input
S = T . U
berarti S butuh AND 2-
input
R = (a . b)‟ R butuh NAND 2-input
T = b + a.c T butuh OR 2-input
a.c butuh AND 2-input
U = a‟.b.c U butuh AND 3-input
a’ = NOT a a’ butuh INVERTER
ab
bac
aa’bc
a.c
R
S
T
U
X
a b c X0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
Rangkaian Logika: LatihanB. Buat rangkaian logika dari
Ekspresi Boolean berikut ini:
1. (a + b.c) + (a‟ + b) . c‟
2. (r.p + s‟) . (p + r‟) + s
3. ((x+y)(x‟+z).a.z‟).(a+b)
4. ((a+y.c)+(a‟+b).c‟)(x.y‟)
5. (x.z+y)((r.p+s‟).(z‟+r‟)+s)
6. (a‟+b.c)+(a.b‟+c)+(a.c‟+b)
7. (a‟+b.c).(a.b‟+c)‟.(a.c‟+b)
8. (a‟+b.c)+(a.b‟+c).(a.c‟+b)
9. (a‟+b.c).[(a.b‟+c)+(a.c‟+b)]
22
A. Buat rangkaian logika danTruth Table dari Ekspresi Boolean berikut ini:
1. (x+y) . (x‟+z) + (x.z‟)
2. (a + b . c) . (a‟ + b) . c‟
3. (r . p + s‟) + (p + r‟) . s
4. (a + b) . (a‟ + b‟)
5. (a + b‟) . (a‟ + b)
6. (a . b) + (a‟ . b‟)
7. (a . b‟) + (a‟ + b)
8. (a + b + c)‟
9. a‟.b‟.c‟
10. (a+b+c)‟ . (a+b.c)
11. (r.s‟+t) + r.(s+t)
12. (xy)‟ + x.(y+z)‟
13. (xy) . x‟. (y+z)
Sinyal Masukan dan Keluaran
23
24
Gambarkan Sinyal Keluaran:
Latihan
25
Ekuivalens
Dua rangkaian logika dikatakan ekuivalens secara logika jika memiliki tabel kebenaran logika yang sama.
26
Truth Table
a bRangkaian 1
a’+ b’Rangkaian 2
(a.b)’
0 0 1 1
0 1 1 1
1 0 1 1
1 1 0 0
Rangkaian 1
Rangkaian 2
a’+b’ab
a’
b’
(a.b)’ab
Ekuivalens
Dua rangkaian logika dikatakan ekuivalens secara logika jika memiliki tabel kebenaran logika yang sama.
27
a bRangkaian A
ab’ + a’b
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0Rangkaian A
Rangkaian B
a bRangkaian B
(a+b).(a’+b’)
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
ab
ab'
a'b
ab’ + a’bb'a'
ab
a+b
a'+b’
(a+b).(a’+b’)a'
b'
(a + b) . c ≡ a + (b . c) ?
Dua rangkaian logika dikatakan ekuivalens secara logika jika memiliki tabel kebenaran logika yang sama.
28
Rangkaian 1
Rangkaian 2
a+ba
b
c(a + b) . c
b.c
a
bc
a + (b . c)
Truth Table
a b c a+bRangk 1
(a+b).cb.c
Rangk 2
a+(b.c)
0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0
0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 0 0 1
1 0 1 1 1 0 1
1 1 0 1 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1
Prioritas Operasi
a + b . c = a + (b . c) !!!
Operasi variabel dalam tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu.
Jika bertemu dengan ekspresi tanpa tanda kurung atau yang setara, maka prioritas operasinya adalah:
1. NOT
2. AND, NAND
3. XOR, XNOR
4. OR, NOR
29
Hukum Aljabar Boolean HUKUM KOMPLEMEN 1
1’ = 0
0’ = 1
HUKUM INVOLUSI
(a’)’ = a
HUKUM KOMPLEMEN 2 a + a’ = 1
a . a’ = 0
HUKUM IDENTITAS
a + 0 = a
a . 1 = a
HUKUM DOMINASI
a + 1 = 1
a . 0 = 0
HUKUM IDEMPOTENSI
a + a = a
a . a = a
HUKUM PENYERAPAN
a + (a . b) = a
a . (a + b) = a
HUKUM KOMUTATIF
a + b = b + a
a . b = b . a
HUKUM ASOSIATIF
(a + b) + c = a + (b + c)
(a . b) . c = a . (b . c)
HUKUM DISTRIBUTIF
a + (b . c) = (a + b) . (a + c)
a . (b + c) = (a . b) + (a . c)
HUKUM DE MORGAN
(a + b)’ = a’ . b’
(a . b)’ = a’ + b’
30
Tabel Hukum De Morgan
31
(x+y)’ = x’.y’
x y (x + y)’ x’. y’
1 1 0 01 0 0 0
0 1 0 0
0 0 1 1
(x.y)’ = x’+y’
x y (x . y)’ x’ + y’
1 1 0 01 0 1 1
0 1 1 1
0 0 1 1
HUKUM DE MORGAN
1. (a + b)’ = a’ . b’
2. (a . b)’ = a’ + b’
Hukum De Morgan
(a + b)’ = a’ . b’ (a . b)’ = a’ + b’
32
(a+b)’ab
a’ . b’ab
a’ . b’ab
a’
b’
(a.b)’ab
a’+b’ab
a’+b’ab
a’
b’
Gambar tsb. juga bisa
digambarkan dengan simbol
Gambar tsb. juga bisa
digambarkan dengan simbol
≡ ≡
Kecukupan
NAND dan NOR
Gerbang-gerbang logika dapat dibentuk (cukup)
dengan gerbang NAND atau NOR.
34
NOT Menggunakan NAND
34
NOT
x x’a
b
NOT dari NAND
x a b (a . b)’
1 1 1 01 0 1 Tidak terjadi
0 1 1 Tidak terjadi
0 0 0 1
x x’ x x'≡ekivalens
AND Menggunakan NAND
35
ab
a.b(a.b)’
ab ba.
ab ba.
Involusi
Saling meniadakan
ab a.b
ab
a.b(a.b)’
≡
OR Menggunakan NAND
36
a
ba + b
a’
b’
ab ba
De Morgan
ab a+b≡
)'(''. baba
a
ba + b
a’
b’
ab (a’.b’)’
ab
ab ba
ab ba
De Morgan ''.)'( baba
37
NOT Menggunakan NOR
37
NOT
x x’a
b
NOT dari NOR
x a b (a + b)’
1 1 1 01 0 1 Tidak terjadi
0 1 1 Tidak terjadi
0 0 0 1
x x’ x x'≡ekivalens
OR Menggunakan NOR
38
ab
a.+b(a+b)’
ab ba
ab ba
Involusi
Saling meniadakan
ab a+b
ab
a+b(a+b)’
≡
AND Menggunakan NOR
39
a
ba . b
a’
b’
ab ba.
De Morgan
ab a.b≡
)'.('' baba
a
ba . b
a’
b’
ab (a’+b’)’
ab
ab ba.
ab ba.
De Morgan '')'.( baba
Kecukupan NAND dan NOR:
Latihan
40
Buat rangkaian logika dan
Truth Table dari Ekspresi
Boolean berikut ini:
1. (x+y) . (x‟+z) + (x.z‟)
2. (a + b . c) . (a‟ + b) . c‟
3. (r . p + s‟) + (p + r‟) . s
4. (a + b) . (a‟ + b‟)
5. (a + b‟) . (a‟ + b)
6. (a . b) + (a‟ . b‟)
7. (a . b‟) + (a‟ + b)
8. (a + b + c)‟
9. a‟.b‟.c‟
Buatlah soal-soal di samping ini hanya menggunakan gerbang-gerbang logika:
A. NAND 2-input.
B. NOR 2-input.
K-Map
Karnaugh Map (K-Map) Karnaugh Map atau Peta Karnaugh
Penyerderhanaan term-term ekspresi/fungsi Boolean menggunakan tabel/grafis.
Berupa tabel (dua/tiga dimensi) Jumlah Variabel
Fungsi Boolean dengan maksimal 6 variabel (masih nyaman dipandang mata dan dibayangkan).
Maksimal 2 variabel per Baris,
Maksimal 2 variabel per Kolom.
Term Biasanya untuk menyederhanakan minterm.
Minterm, term-term dengan output „1‟.
Label Kolom dan Baris Variabel-variabel input.
Disusun secara Kode Gray.
Isi Sel Sesuai output pada tabel input-output logika (truth table).
42
Prinsip Penyederhanaan K-Map
Tetangga Sel Tetangga suatu sel adalah sel-sel yang bersebelahan secara kolom atau baris atau
kedalaman (pada 3-dimensi). Sel-sel diagonal, bukan tetangganya.
Setiap sel yang bertetangga, hanya berbeda (Hamming distance) satu literal (bit).
Setiap sel memiliki maksimum 6 tetangga.
Pengelompokkan SelKelompokan sel yang bertetangga sebanyak 2n.(n = 0, 1, 2, ...), maka akan mengeliminasi sebanyak n–literal.
1 sel (tanpa tetangga yang sama outputnya) Tidak mengeliminasi literal apapun.
2 sel Mengeliminasi 1 literal.
4 sel Mengeliminasi 2 literal
8 sel Mengeliminasi 3 literal
16 sel Mengeliminasi 4 literal
32 sel Mengeliminasi 5 literal
43
K-Map 2-variabel
c c’ C
b c‟ C
0 1
b’ b‟ 0b’c’
m(0)
b’C
m(1)
B B 1Bc’
m(2)
BC
m(3)
44
K-Map
C c‟ c‟
B 0 1
b‟ 0 1 1
B 1
Truth Table(Tabel Input-Output)
InputOutput
b c
0 0 1 m(0)
0 1 1 m(1)
1 0 0 M(2)
1 1 0 M(3)
Output
ditulis
di sini.
Input
disusun
secara Gray
K-Map: contoh 2-variabel
45
A a’ a
B 0 1
b’ 0 1 1
b 1 0 0
= b’b‟a‟ + b‟a
b‟(a‟ + a)
b‟ . (1)
X x’ x
Y 0 1
y’ 0 0 1
y 1 1 1
= x
y‟x + yx
(y‟ + y).x
(1) . x
= y
Truth Table
InputOutput
x y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Truth Table
InputOutput
b a
0 0 1
0 1 1
1 0 0
1 1 0
x + y
K-Map 3-variabelc’ C
cd d’ D d’
b c‟d‟ c‟D CD Cd‟
00 01 11 10
b’ b‟ 0b’c’d’
m(0)
b’c’D
m(1)
b’CD
m(3)
b’Cd’
m(2)
B B 1Bc’d’
m(4)
Bc’D
m(5)
BCD
m(7)
BCd’
m(6)
46
Tabel Input-Output
(Truth Table)
b c d Z0 0 0 1 m(0)
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 1 m(4)
1 0 1 0
1 1 0 1 m(6)
1 1 1 1 m(7)
CD c’d’ c’D CD Cd’
B 00 01 11 10
b‟ 0 1
B 1 1 1 1
Gra
y C
od
e
K-Map: contoh 3-variabelB’C’ B’C BC BC’
BC 00 01 11 10
A
A‟ 0 1
A 1 1 1 1
47
a b c Z0 0 0 1 m(0)
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 1 m(4)
1 0 1 0
1 1 0 1 m(6)
1 1 1 1 m(7) B‟C‟
AB
B’C’ B’C BC BC’
BC 00 01 11 10
A
A‟ 0 1
A 1 1 1
B‟C‟ AC‟
a b c Z0 0 0 1 m(0)
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 1 m(4)
1 0 1 0
1 1 0 1 m(6)
1 1 1 0
K-Map: contoh 3-variabelBC
B‟C‟ B‟C BC BC‟
A 00 01 11 10
A‟ 0 1 1
A 1 1 1
48
a b c Z0 0 0 1 m(0)
0 0 1 1 m(1)
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 1 m(4)
1 0 1 1 m(5)
1 1 0 0
1 1 1 0 B’
B’C’ B’C BC BC’
BC 00 01 11 10
A
A‟ 0 1 1
A 1 1 1
C‟
a b c Z0 0 0 1 m(0)
0 0 1 0
0 1 0 1 m(2)
0 1 1 0
1 0 0 1 m(4)
1 0 1 0
1 1 0 1 m(6)
1 1 1 0
K-Map: contoh 3-variabelBC
B‟C‟ B‟C BC BC‟
A 00 01 11 10
A‟ 0 1 1 1 1
A 1
49
a b c Z0 0 0 1 m(0)
0 0 1 1 m(1)
0 1 0 1 m(2)
0 1 1 1 m(3)
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 0
A’
B’C’ B’C BC BC’
BC 00 01 11 10
A
A‟ 0
A 1 1 1 1 1 A
a b c Z0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 1 m(4)
1 0 1 1 m(5)
1 1 0 1 m(6)
1 1 1 1 m(7)
K-Map 3-variabel: latihan
3 B’C’ B’C BC BC’
BC 00 01 11 10
A
A‟ 0 1 1
A 1 1 1 1 1
50
4 B’C’ B’C BC BC’
BC 00 01 11 10
A
A‟ 0 1 1
A 1 1 1 1 1
1 B’C’ B’C BC BC’
BC 00 01 11 10
A
A‟ 0 1 1
A 1 1 1
2 B’C’ B’C BC BC’
BC 00 01 11 10
A
A‟ 0 1 1
A 1 1 1
K-Map 4-variabel
c’ C
d’ D d’
cd c‟d‟ c‟D CD Cd‟
ab 00 01 11 10
a’
b’ a‟b‟ 00a’b’c’d’
m(0)
a’b’c’D
m(1)
a’b’CD
m(3)
a’b’Cd’
m(2)
B
a‟B 01a’Bc’d’
m(4)
a’Bc’D
m(5)
a’BCD
m(7)
a’BCd’
m(6)
AB 11ADc’d’
m(12)
ABc’D
m(13)
ABCD
m(15)
ABCd’
m(14)
Ab’ Ab‟ 10
Ab’c’d’
m(8)
Ab’c’D
m(9)
Ab’CD
m(11)
Ab’Cd’
m(10)
51
c’ C
cd d’ D d’
ab c‟d‟ c‟D CD Cd‟
00 01 11 10
a’b’ a‟b‟ 00 1 1 1 1
Ba‟B 01 1 1 1 1
AAB 11
b’ Ab‟ 10
52
c’ C
cd d’ D d’
ab c‟d‟ c‟D CD Cd‟
00 01 11 10
a’b’ a‟b‟ 00 1 1
Ba‟B 01 1 1
AAB 11 1 1
b’ Ab‟ 10 1 1
c’ C
cd d’ D d’
ab c‟d‟ c‟D CD Cd‟
00 01 11 10
a’b’ a‟b‟ 00 1 1 1 1
Ba‟B 01
AAB 11
b’ Ab‟ 10 1 1 1 1
53
c’ C
cd d’ D d’
ab c‟d‟ c‟D CD Cd‟
00 01 11 10
a’b’ a‟b‟ 00 1 1
Ba‟B 01 1 1
AAB 11 1 1
b’ Ab‟ 10 1 1
c’ C
cd d’ D d’
ab c‟d‟ c‟D CD Cd‟
00 01 11 10
a’b’ a‟b‟ 00 1
Ba‟B 01 1 1 1
AAB 11 1 1 1
b’ Ab‟ 10 1
54
c’ C
cd d’ D d’
ab c‟d‟ c‟D CD Cd‟
00 01 11 10
a’b’ a‟b‟ 00
Ba‟B 01 1
AAB 11 1
b’ Ab‟ 10 1
acd‟ + bcd‟
Sudah tidak diperlukan lagi...
c’ C
cd d’ D d’
ab c‟d‟ c‟D CD Cd‟
00 01 11 10
a’b’ a‟b‟ 00 1
Ba‟B 01 1 1
AAB 11 1 1
b’ Ab‟ 10 1
55
c’ C
cd d’ D d’
ab c‟d‟ c‟D CD Cd‟
00 01 11 10
a’b’ a‟b‟ 00
Ba‟B 01 1
AAB 11 1
b’ Ab‟ 10 1
acd‟ + bcd‟bd‟ + a‟c‟d‟ + acd‟
Yang ini...
cd C‟d‟ C‟d cd Cd‟
ab 00 01 11 10
A‟b‟ 00 1 1 1
A‟b 01 1 1 1 1
Ab 11
Ab‟ 10
56
tu
rs 00 01 11 10
00 1 1 1 1
01 1 1 1
11
10
A‟b
A‟cA‟d
a‟b + a‟c + a‟d
c’ C
cd d’ D d’
ab c‟d‟ c‟D CD Cd‟
00 01 11 10
a’b’ a‟b‟ 00 1 1
Ba‟B 01 1 1
AAB 11 1 1
b’ Ab‟ 10 1 1
57
c’ C
cd d’ D d’
ab c‟d‟ c‟D CD Cd‟
00 01 11 10
a’b’ a‟b‟ 00 1 1
Ba‟B 01
AAB 11
b’ Ab‟ 10 1 1
b‟c‟+ bd‟
58
c’ C C’
cd d’ D d’ d’
ab c‟D CD Cd‟ c‟d‟
00 01 11 10 00
a’b’ 00 1 1 1
Ba‟B 01
AAB 11
b’ Ab‟ 10 1 1 1
a’ a‟b‟ 00 1 1 1
b‟d‟
cd
ab 00 01 11 10
00 1 1
01 1 1
11 1 1
10 1 1
59
tu
rs 00 01 11 10
00 1 1
01
11
10 1 1
cd
ab 00 01 11 10
00 1 1
01 1 1 1
11 1 1 1
10 1 1
60
tu
rs 00 01 11 10
00 1 1
01 1 1
11 1 1
10 1 1
K-Map: contoh 5-variabel
E=0 c’ C
cd d’ D d’
ab c‟d‟ c‟D CD Cd‟
00 01 11 10
a’b’ a‟b‟ 00 1 1
Ba‟B 01
AAB 11
b’ Ab‟ 10 1 1
61
E=1 c’ C
cd d’ D d’
ab c‟d‟ c‟D CD Cd‟
00 01 11 10
a’b’ a‟b‟ 00 1 1
Ba‟B 01
AAB 11
b’ Ab‟ 10 1 1
E=1E=0
K-Map: contoh 5-variabel
E=0 c’ C
cd d’ D d’
ab c‟d‟ c‟D CD Cd‟
00 01 11 10
a’b’ a‟b‟ 00 1 1
Ba‟B 01
AAB 11
b’ Ab‟ 10 1 1
62
E=0 c‟D CD Cd‟ c‟d‟
00 01 11 10 00
00 1 1 1
a‟B 01
AB 11
Ab‟ 10 1 1 1
E=0 00 01 11 10 00
00 1 1 1
01
11
10 1 1 1
00 1 1 1
K-Map: contoh 5-variabel
63
E=0 c’d’ c’D CD Cd’ c’d’
00 01 11 10 00
00 1 1 1
a‟B 01
AB 11
Ab‟ 10 1 1 1
a‟b‟ 00 1 1 1
b‟d‟e‟
E=1 c’d’ c’D CD Cd’ c’d’
00 01 11 10 00
00 1 1 1
a‟B 01
AB 11
Ab‟ 10 1 1 1
a‟b‟ 00 1 1 1
b‟d‟e
b‟d‟e‟ + b‟d‟e
b‟d‟ (e‟ + e)
b‟d‟ (1)
b’d’
b’d’ E=1E=0
64
65
Menyederhanakan SOP: Latihan
Sederhanakanlah fungsi-fungsi SOP yang berikut ini.
1. f(a,b,c) = m(0,1,6)
2. f(x,y,z) = m(2,5,7)
3. f(r,s,t,u) = m(0,1,2,14,15)
4. f(v,w,x,y) = m(0,2,6,7,15)
5. f(r,s,t,u) = m(5,7,13,15)
6. f(k,l,m,n) = m(4,6,7,14,15)
7. f(f,g,h,i,j) = m(15,23,27,29,30,31)
66
Merancang Rangkaian
Logika Kombinatorial
Mendapatkan Fungsi
Boolean dari Tabel
• ekspresi Boolean
• minterm dan MAXTERM
• literal
• SOP dan POS
Mendapatkan Fungsi Boolean
Tabel AND dan OR
Kita tinjau ulang kedua tabel logika AND dan OR, kemudian kita coba mendapatkan persamaan fungsi Boolean untuk masing-masing tabel tersebut. Bagaimana kita mendapatkan yang berikut ini? AND, f(x, y) = x.y
OR, f(x,y) = x+y
69
Truth TableAND
x y f(x, y)
1 1 11 0 0
0 1 0
0 0 0
Truth TableOR
x y f(x, y)
1 1 1
1 0 1
0 1 1
0 0 0
70
Mendapatkan Ekspresi Boolean
Untuk mendapatkan Ekspresi Boolean dari suatu baris TabelKebenaran Logika ada dua hal yang perlu diperhatikan.
1. Term (perkalian atau penjumlahan). Baris dengan Keluaran “1”:
Bentuk perkalian (product term atau minterm) dari Ekspresi Boolean.
Baris dengan Keluaran “0”: Bentuk penjumlahan (sum term atau MAXTERM) dari Ekspresi
Boolean.
2. Literal (variabel masukan). Negasikan/Komplemen untuk masukan-masukan yang
berbeda dari keluarannya.
71
Product Term dan Sum Term
Product Term (minterm) Baris dengan Keluaran “1” dalam Tabel Bentuk Perkalian
AND
Contoh: a.b x‟.y.z
Sum Term (MAXTERM) Baris dengan Keluaran “0” dalam Tabel Bentuk Penjumlahan
OR
Contoh: r+s u+v‟+w
Literal (variabel masukan)
72
Negasikan/Komplemen untuk masukan-masukan yang berbeda dari keluarannya.
MasukanKeluaran
x y Term
1 0 0 x’+y
Pada tabel dengan baris baris Keluaran “0” [Term mengambil bentuk “Penjumlahan”.]
Masukan x=1, berbeda dari Keluarannya “0” sehingga literalnya x’ (komplemen).
Masukan y=0, sama dengan Keluarannya “0” sehingga literalnya y.
Jadi term untuk baris tersebut adalah x’+y.
MasukanKeluaran
x y Term
1 0 1 x.y’
Pada tabel dengan baris baris Keluaran “1” [Term mengambil bentuk “Perkalian”.]
Masukan x=1, sama dengan Keluarannya “1” sehingga literalnya x.
Masukan y=0, berbeda dari Keluarannya “1” sehingga literalnya y’ (komplemen).
Jadi term untuk baris tersebut adalah x.y’.
73
Mendapatkan Fungsi Boolean:
SOP dan POS
Dua Cara (Pilih Satu untuk Satu Tabel):
SOP (Sum Of Product-term) Menjumlahkan semua minterm
m(minterms)
Contoh: f(a,b,c) = a‟b‟c + a‟bc‟ + ab‟c‟
f(a,b,c) = m(1,2,4)
POS (Product Of Sum-term) Mengalikan semua MAXTERM
M(MAXTERMs)
Contoh: f(a,b,c) = (a+b+c).(a+b‟+c‟).(a‟+b+c‟).(a‟+b‟+c).(a‟+b‟+c‟)
f(a,b,c) = M(0,3,5,6,7)
Fungsi Boolean AND dari Tabel
SOP (Sum Of Product-term) Menjumlahkan semua minterm
m(minterms)
Fungsi dari tabel: f(x,y) = x.y
POS (Product Of Sum-term) Mengalikan semua MAXTERM
M(MAXTERMs)
Fungsi dari tabel: f(x,y) = (x’+y).(x+y’).(x+y)
74
Truth TableAND
x y f(x, y) Term
1 1 1 x.y minterm, m(3)
1 0 0 x’+y MAXTERM, M(2) x=1 berbeda dari keluarannya “0”
0 1 0 x+y’ MAXTERM, M(1) y=1 berbeda dari keluarannya “0”
0 0 0 x+y MAXTERM, M(0)
Tabel tersebut mempunyai persamaan yang saling ekivalens:
SOP, f(x,y) = x.y
atau
POS, f(x,y) = (x’+y).(x+y’).(x+y)
Ekivalensi SOP dan POS
Kedua tabel, fungsi SOP dan POS memberikan hasil yang sama. Kedua fungsi “ekivalens”.
Pilih satu, SOP atau POS, untuk satu masalah. Dari persamaan: Pilih fungsi dengan ‘term’ yang paling sedikit.
Contoh: Pilih fungsi f(x,y) = x.y, terdiri dari satu term, x.y, dibandingkan
Fungsi f(x,y) = (x’+y).(x+y’).(x+y), terdiri dari tiga term, yaitu (x’+y), (x+y’), dan (x+y).
Dari tabel: Pilih baris-baris dengan ‘keluaran’ yang paling sedikit.
Contoh: Pilih baris dengan “keluaran 1”, hanya satu baris, dibandingkan
Baris dengan “keluaran 0”, ada tiga baris.
75
POSf(x,y) = (x’+y).(x+y’).(x+y)
x y x’+y x+y’ x+y (x’+y).(x+y’).(x+y)
1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 0
0 1 1 0 1 0
0 0 1 1 0 0
SOPf(x,y) = x.y
x y x.y
1 1 1
1 0 0
0 1 0
0 0 0
Fungsi Boolean OR dari Tabel
SOP (Sum Of Product-term) Menjumlahkan semua minterm
m(minterms)
Fungsi dari tabel: f(x,y) = x.y + x.y’ + x’.y
POS (Product Of Sum-term) Mengalikan semua MAXTERM
M(MAXTERMs)
Fungsi dari tabel: f(x,y) = x+y
76
Truth TableOR
x y f(x, y) Term
1 1 1 x.y minterm, m(3)
1 0 1 x.y’ minterm, m(2) y=0 berbeda dari keluarannya “1”
0 1 1 x’.y minterm, m(1) x=0 berbeda dari keluarannya “1”
0 0 0 x+y MAXTERM, M(0)
Tabel tersebut mempunyai persamaan yang saling ekivalens:
SOP, f(x,y) = x.y + x.y’ + x’y
atau
POS, f(x,y) = x+y
Merancang Rangkaian
Langkah-Langkah:
1. Buat Tabel Logika dari permasalahan
2. [Sederhanakan, K-Map, bila mungkin]
3. Dapatkan Term-Term. Minterm atau MAXTERM
4. Dapatkan Fungsi Boolean, SOP atau POS
5. Implementasi Fungsi Boolean tersebut.
78
Merancang Rangkaian
Jumlah SakelarYang Tersambung
Sakelar Rangkaian/Lampua b c
0 0 0 0 0 Padam
1 0 0 1 1 Menyala
1 0 1 0 1 Menyala
2 0 1 1 0 Padam
1 1 0 0 1 Menyala
2 1 0 1 0 Padam
2 1 1 0 0 Padam
3 1 1 1 0 Padam
Contoh:
Merancang Rangkaian.
• Rangkaian lampu dengan
tiga sakelar.
• Lampu menyala jika tepat
hanya satu sakelar ON.
Keterangan/Asumsi:0: terputus/OFF/Padam1: tersambung/ON/Menyala
79
Ekspresi Boolean Baris TabelINPUT OUTPUT
TermSakelar Rangkaian/
LampuEkspresiBooleana b c
0 0 0 0 0 a+b+c MAXTERM
1 0 0 1 1 Menyala a’b’c minterm
2 0 1 0 1 Menyala a’bc’ minterm
3 0 1 1 0 a+b’+c’ MAXTERM
4 1 0 0 1 Menyala ab’c’ minterm
5 1 0 1 0 a’+b+c’ MAXTERM
6 1 1 0 0 a’+b’+c MAXTERM
7 1 1 1 0 a’+b’+c’ MAXTERM
• Term• Term 0, 3, 5, 6, dan 7 mengambil bentuk MAXTERM karena keluarannya “0”, sedangkan
term 1, 2, dan 4 adalah minterm.
• Literal• Contoh Term 3 (MAXTERM): masukan a sama dengan keluarannya “0” sedangkan b dan
c berbeda sehingga ekspresi boolean untuk term tersebut adalah a+b’+c’.
• Contoh Term 1 (minterm): masukan a dan b berbeda dengan keluarannya “1” sedangkan
c sama sehingga ekspresi booleannya adalah a’b’c.
80
SOP dan POS:
Fungsi Boolean dari Tabel
Dua Cara (Pilih Satu untuk Satu Tabel):
SOP (Sum Of Product-term) Menjumlahkan semua minterm
m(minterms)
Contoh: f(a,b,c) = a‟b‟c + a‟bc‟ + ab‟c‟
f(a,b,c) = m(1,2,4)
POS (Product Of Sum-term) Mengalikan semua MAXTERM
M(MAXTERMs)
Contoh: f(a,b,c) = (a+b+c).(a+b‟+c‟).(a‟+b+c‟).(a‟+b‟+c).(a‟+b‟+c‟)
f(a,b,c) = M(0,3,5,6,7)
81
Fungsi Boolean dari Tabel
INPUT OUTPUT
Desimal(Term)
Sakelar Rangkaian/Lampu
EkspresiBooleana b c
0 0 0 0 0 a+b+c MAXTERM M(0)
1 0 0 1 1 Menyala a’b’c minterm m(1)
2 0 1 0 1 Menyala a’bc’ minterm m(2)
3 0 1 1 0 a+b’+c’ MAXTERM M(3)
4 1 0 0 1 Menyala ab’c’ minterm m(4)
5 1 0 1 0 a’+b+c’ MAXTERM M(5)
6 1 1 0 0 a’+b’+c MAXTERM M(6)
7 1 1 1 0 a’+b’+c’ MAXTERM M(7)
SOP: f(a,b,c) = m(1,2,4) = a’b’c + a’bc’ + ab’c’
POS: f(a,b,c) = M(0,3,5,6,7) = (a+b+c).(a+b’+c’).(a’+b+c’).(a’+b’+c).(a’+b’+c’)
Implementasi Rangkaian:
Rangkaian Sakelar dari Tabel
82
SOP: f(a,b,c) = a’b’c + a’bc’ + ab’c’
a' b' c
a' b c'
a b' c'
POS: f(a,b,c) = (a+b+c).(a+b’+c’).(a’+b+c’).(a’+b’+c).(a’+b’+c’)
a'
c
a'
b
c'
a
b'
c
a
bb'
c'
a'
b'
c'
Implementasi Rangkaian:
Rangkaian Logika dari Tabel
83
SOP: f(a,b,c) = a’b’c + a’bc’ + ab’c’
a'b'c + a'bc' + ab'c'
cba
a'b'c
a'bc’
ab'c’
Rangkaian logika tersebut diimplementasi dari SOP karena pada tabel yang
dibuat ternyata fungsi ini yang mempunyai keluaran yang sedikit.
84
Pemilihan SOP atau POS
Kedua fungsi, dari SOP atau POS,
akan memberikan fungsi rangkaian
logika yang sama.
Kedua rangkaian ekuivalens.
SOP atau POS?
Pilih keluaran yang paling sedikit.
Contoh 1:
Merancang Rangkaian Logika
85
ab
ab'
a'b
ab’ + a’bb'a'
SOP: f(a,b) = ab’ + a’b
b a f(a,b)EkspresiBoolean
1 1 0 a’ + b’1 0 1 a b’0 1 1 a’ b0 0 0 a + b
ab
a+b
a'+b’
(a+b).(a’+b’)a'
b'POS: f(a,b) = (a’+b’).(a+b)
CONTOH: Ada suatu rangkaian logika
dengan dua masukan (sakelar).
Rangkaian tersebut akan
mengeluarkan logika 1 jika kedua
masukannya saling berbeda, yaitu
seperti ditunjukkan oleh tabel di
samping berikut ini:
Catatan: Kedua rangkaian (SOP dan POS) tersebut ekuivalens, juga
ekuivalens dengan gerbang XOR (lihat gerbang XOR dan Tabelnya).
86
XOR
XOR
x y x y
1 1 0
1 0 1
0 1 1
0 0 0
xy yx
b a f(a,b)EkspresiBoolean
1 1 0 a’ + b’1 0 1 a b’0 1 1 a’ b0 0 0 a + b
SOP: f(a,b) = ab’ + a’b
POS: f(a,b) = (a+b).(a’+b’)
x y=
xy’ + x’y=
(x+y).(x’+y’)
Contoh 2:
Merancang Rangkaian Logika
Desimal(term)
Jumlah Pintuyang Terbuka
Pintu Alarm EkspresiBooleana b c d e
31 [11111B] 0 1 1 1 1 1 0 a’+b’+c’+d’+e’
30 [11110B] 1 1 1 1 1 0 0 a’+b’+c’+d’+’
29 [11101B] 1 1 1 1 0 1 0 a’+b’+c’+d+e’
27 [11011B] 1 1 1 0 1 1 0 a’+b’+c+d’+e’
23 [10111B] 1 1 0 1 1 1 0 a’+b+c’+d’+e’
15 [01111B] 1 0 1 1 1 1 0 a+b’+c’+d’+e’
> 1 Else 1
87
Contoh: Suatu ruangan beralarm memiliki 5-pintu. Alarm tersebut akan
berbunyi jika pintu yang terbuka lebih dari 1-pintu. Misalkan kita
gunakan 0 (false) untuk pintu terbuka dan alarm padam, dan 1 (true)
untuk pintu tertutup dan alarm berbunyi.
Permasalahan tersebut ditunjukkan pada tabel berikut.
• Else• Dengan 5 masukan, maka banyaknya term ada 25=32.
• Else menyatakan/mewakili term atau kemungkinan permutasi masukan selebihnya (dalam
tabel di atas ada 26 term sisanya dengan keluaran „1‟ yang tidak dicantumkan).
Contoh 2:
Implementasi Contoh 2
88
A
L
A
R
M
edcba
#6
#5
#4
#3
#2
#1
PINTU
Rangkaian Logika, POS: f(a,b,c,d,e) = M(15,23,27,29,30,31)
#1 = M(31)
#2 = M(30)
#3 = M(29)
#4 = M(27)
#5 = M(23)
#6 = M(15)
Contoh 3: Lampu Tangga
89
CONTOH: Suatu tangga yang
menghubungkan dua lantai dilengkapi
dengan satu lampu yang dikendalikan oleh
sakelar biner masing-masing satu di ujung
bawah dan satu di ujung atas tangga.
Lampu tersebut dapat dihidup-matikan dari
sakelar ujung manapun pada tangga
tersebut.
Permasalahan tersebut dapat diselesaikan
menggunakan rangkaian XOR seperti pada
Contoh 1 atau bisa juga menggunakan
rangkaian XNOR. Dengan rangkaian XOR
maupun XNOR, keluaran rangkaian (lampu)
dapat dibalik (toggle) dari manapun dari
kedua sakelar pengendalinya (input).
b a f(a,b)EkspresiBoolean
1 1 0 a’ + b’1 0 1 a b’0 1 1 a’ b0 0 0 a + b
b a f(a,b)EkspresiBoolean
1 1 1 a . b1 0 0 a’ + b0 1 0 a + b’0 0 1 a‘ . b’
Table Kebenaran XOR
Table Kebenaran XNOR
90
XNOR
xy yx
b a f(a,b)EkspresiBoolean
1 1 1 a . b1 0 0 a + b’0 1 0 a’ + b0 0 1 a’ . b’
SOP: f(a,b) = ab + a’b’
POS: f(a,b) = (a+b’).(a’+b)
(x y)’=
xy + x’y’=
(x+y’).(x’+y)
XNOR
x y (x y)’ x y
1 1 1 0
1 0 0 1
0 1 0 1
0 0 1 0
91
Ekspresi Bolean: Latihan
TermINPUT OUTPUT
x y Q R S T U V W
0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
1 0 1 1 0 1 0 1 0 0
2 1 0 1 0 1 0 0 1 1
3 1 1 1 1 0 1 0 0 1
TermINPUT OUTPUT
a b c W X Y
0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 0 1 1
2 0 1 0 0 1 0
3 0 1 1 1 0 1
4 1 0 0 0 1 1
5 1 0 1 1 0 1
6 1 1 0 1 0 1
7 1 1 1 0 1 1
Buatlah ekspresi boolean untuk masing-masing
keluaran pada tabel-tabel berikut ini.
92
Merancang Rangkaian: Latihan
(A)
Term
INPUT OUTPUT
p q r Z
3 0 1 1 0
5 1 0 1 0
6 1 1 0 0
Else 1
Rancanglah rangkaian logika kombinatorial
berdasarkan masing-masing truth table berikut ini.
(B)
Term
INPUT OUTPUT
a b c Y
1 0 0 1 1
2 0 1 0 1
4 1 0 0 1
Else 0
93
Merancang Rangkaian: Latihan
Buatlah Tabel dan rancanglah rangkaian logika
kombinatorial berdasarkan fungsi-fungsi yang
berikut ini.
1. f(a,b,c) = m(0,1,6)
2. F(x,y,z) = M(0,2,5,7)
3. f(r,s,t,u,v) = m(0,6,8,16)
4. F(j,k,l,m,n) = M(0,1,2,4,31)
5. f(j,k,l,m,n) = m(0,1,2,4,8,16,31)
Merancang Rangkaian: Latihan
Di suatu pabrik ada 5 (lima) beban listrik, yaitu 25 KVA, 45 KVA, 55
KVA, 35 KVA, dan 15 KVA, yang masing-masing mempunyai
karakteristik biner, ADA atau TIDAK (0 KVA). Beban-beban tersebut
dicatu oleh 3 (tiga) Genset (generator set) dengan kapasitas masing-
masing G1 = 50 KVA, G2 = 50 KVA, dan G3 = 100 KVA. Buatlah
rangkaian logika kombinatorial untuk melaksanakan kebijakan
penyalaan Genset-Genset tersebut yang ditunjukkan pada tabel
berikut ini.
94
BebanGenset
G1 G2 G3
Beban 50 KVA ON OFF OFF
50 KVA ≤ Beban <100 KVA ON ON OFF
100 KVA ≤ Beban <150 KVA OFF ON ON
150 KVA ≤ Beban ON ON ON
Merancang Rangkaian: Latihan
95
1. Ada suatu aula berbentuk segi tiga dengan satu pintu setiap sisinya dan di dalamnya memiliki satu lampu. Pada masing-masing pintu tersebut terdapat sakelar dua posisi (biner) untuk menyalakan atau memadamkan lampu di dalam aula. Lampu tersebut dapat dinyalakan atau dipadamkan dari sakelar pada pintu manapun (dinyalakan dari pintu 1 tidak harus dipadamkan dari pintu 1, dst.). Rancanglah rangkaian logika untuk mengendalikan lampu di dalam aula tersebut.
2. Rancanglah seperti soal no 1 di atas, tetapi aula dengan bentuk segi lima dengan 5 pintu dan masing-masing sakelar biner.
3. Rancanglah rangkaian untuk mengubah kode grey menjadi biner dan sebaliknya:
a) Masukan 4-bit grey menjadi keluaran 4-bit biner.
b) Masukan 4-bit biner menjadi keluaran 4-bit grey.
S E K I A N
Oleh:
Agust Isa Martinus
e-Mail: aimxx@yahoo.com
Phone: +62 - 815 - 715.6.715
top related