pencegahan plagiat

Post on 17-Jan-2016

253 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Slide berisi tentang pencegahan plagiat

TRANSCRIPT

PROFESIONALISME, ETIKA DAN MENGHINDARI PLAGIAT

dr. Tristia Rinanda, M.SiFakultas Kedokteran

Universitas Syiah Kuala

Outline

ETIKA PENELITIAN

Sejarah• Tahun 1940-an tentara NAZI menyiksa para

tahanan• Penelitian mengenai Sifilis (Tuskegee) tahun 1932-

1972 terhadap kaum Afro-amerika

We were following orders!!!

400 poor farmers with syphilis, 200 without were enrolled to follow the natural history of syphilis without any treatment

• Nuremberg Code (1947) modern ethics– Sukarela adalah pertimbangan utama– Resiko terhadap partisipan harus seminimal

mungkin– Manfaat harus lebih besar dari resiko– Partisipan dapat menarik diri KAPAN SAJA

• International Covenant on Civil and Political rights, 1966– Informed consent

Sejarah

Prinsip Etik (Western Ethics)

• Autonomy = respect people

• Beneficence = doing good to others

• Justice = treating people fairly and equally

Belmont Report – Ethical Principles and Guidelines for the Protection of Human Subjects of Research, US, NIH 1979

Aplikasi Etik

• Dipengaruhi oleh aspek sosiokultural• Sejumlah nilai sangat dipengaruhi oleh agama

membedakan western ethics dengan eastern ethics• Pemahaman etik diperlukan pemahaman antar

latar belakang sosiobudaya yang berbeda• Etik penelitian harus direview oleh lembaga/institusi

yang kompeten dalam menilai kesesuaian dengan prinsip etik

Kapan Etik diperlukan dalam sebuah penelitian?

• Menentukan pertanyaan penelitian• Merancang protokol penelitian• Presentasi etik di depan Komisi etik• Pelaksanaan penelitian• Review hasil• Penyusunan laporan dan publikasi hasil

penelitian

Informed consent

• Bukan hanya sekedar dokumen• IC merupakan proses dimana partisipan

menyatakan kesediaan untuk berpartisipasi setelah dijelaskan mengenai segala aspek penelitian

• Harus didokumentasikan

• Ada 3 komponen penting:– Sukarela berpartisipasi atas keinginan sendiri– Komprehensif harus dapat dipahami– Informasi yang adekuat menyangkut segala hal

yang akan mempengaruhi persetujuan

• Harus disetujui dan ditandatangani• Satu kopi diberikan kepada partisipan

Informed consent

• Isi/materi yang harus ada:– Tujuan penelitian– Segala potensi resiko dan manfaat yang dapat

terjadi– Contact person untuk informasi terkait penelitian– Partisipan dapat mengundurkan diri kapan saja,

tanpa konsekuensi– Keikutsertaan harus bebas dari intimidasi,

ancaman.

Informed consent

• Tantangan:– IC pada anak-anak di bawah umur– IC pada orang-orang dengan disabilitas– Jika peneliti sangat sibuk, sehingga tidak sempat

menjelaskan

Informed consent

Konflik Kepentingan

• Penelitian yang didanai oleh perusahaan tertentu/sumber lain

• Hubungan personal• Peneliti terlibat dalam penilaian terhadap

risetnya sendiri

PLAGIARISME

Definisi

• Permendiknas No. 17 Tahun 2010Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak

sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruhnya karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai

Definisi

• Panduan Penelitian Risbin Iptekdok (Kemenkes)

Plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah pendapat atau karangan sendiri

Definisi

• Plagiator adalah orang perseorang atau kelompok orang pelaku plagiat, masing-masing bertindak untuk diri sendiri untuk kelompok atau untuk dan atas nama suatu badan

• Pencegahan plagiat adalah tindakan preventif yang dilakukan oleh pimpinan Perguruan Tinggi yang bertujuan agar tidak terjadi plagiat di lingkungan perguruan tingginya.

Aspek Kriminal dari Plagiat

• Tindak pidana– Plagiat=pencurian

• Kejahatan akademik– Pencabutan gelar– Sanksi akademik lainnya

Bentuk – bentuk Plagiat

• Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri• Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran

sendiri• Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan

sendiri• Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau

hasil sendiri

Bentuk-bentuk Plagiat

• Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal usulnya

• Meringkas atau memparafrase (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya,

• Meringkas atau memparafrase (mengutip tak langsung) dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan aslinya

Bentuk-bentuk Plagiat

• Menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas bahwa tulisan itu sama persis dengan sumbernya

• Mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang sumbernya

• Menyerahkan dan mengakui hasil karya orang lain yang telah dihasilkan dan/atau dipublikasikan sebagai karya ilmiahnya tanpa menyebutkan sumber yang memadai

Sumber-sumber yang memadai

• Permendiknas No. 17 Tahun 2010 pasal 2

Yang tidak tergolong plagiat

• Menggunakan informasi berupa fakta umum• Menuliskan kembali ( mengubah kalimat atau

parafrase) karya orang lain dengan menyebut sumber secara jelas

• Mengutip secukupnya karya orang lain dengan memberikan tanda batas

Plagiator

• Permendiknas No. 17 Tahun 2010 (Pasal 3)Plagiator di PT adalah:– Satu atau lebih mahasiswa– Satu atau lebih dosen/peneliti/tenaga

kependidikan– Satu atau lebih dosen/peneliti/tenaga

kependidikan bersama satu atau lebih mahasiswa

Tempat terjadinya Plagiat

• Permendiknas No. 17 Tahun 2010 (Pasal 4)

Waktu Terjadinya Plagiat

• Permendiknas No. 17 Tahun 2010 (Pasal 5)

Cara-cara Menghindari Plagiat

• Peran pimpinan PT dalam mengawal kegiatan ilmiah agar sesuai dengan kode etik

• Melakukan pencatatan tentang referensi dengan benar menyebut rujukan yang benar

• Melakukan parafrase yang benar merujuk dengan benar

• Meningkatkan kemampuan berbahasa, memperkaya kosakata ilmiah

• Bedakan ide sendiri dengan ide orang lain

• Permendiknas No. 17 Tahun 2010 pasal 7

Cara-cara Menghindari Plagiat

• Permendiknas No. 17 Tahun 2010 pasal 8 dan 9– Seluruh karya ilmiah yang digunakan untuk

kenaikan pangkat atau jabatan fungsional harus dinilai oleh peer review, sesuai dengan tingkatannya

Cara-cara Menghindari Plagiat

Penanggulangan Plagiat

• Permendiknas No. 17 Tahun 2010 pasal 10

• Permendiknas No. 17 Tahun 2010 pasal 11Penanggulangan Plagiat

Sanksi• Permendiknas No. 17 Tahun 2010 pasal 12

• Permendiknas No. 17 Tahun 2010 pasal 12Sanksi

• Permendiknas No. 17 Tahun 2010 pasal 13– Sanksi pada pasal 12 point a-d tidak sengaja– Sanksi pada pasal 12 point e-h sengaja dan

berulang• Permendiknas No. 17 Tahun 2010 pasal 14– Pemulihan nama baik mahasiswa dan dosen yang

terbukti tidak melakukan plagiat

Sanksi

Contoh : parafrase terjemahan

Contoh: kutipan langsung

Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 364/Menkes/SK/2009 mengenai Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis pada bagian Latar belakang menyatakan hal sebagai berikut: “ Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomis (15-50 tahun). Diperkirakan seorang pasien TB dewasa akan kehilangan rata-rata waktu kerjanya 3 sampai dengan 4 bulan. Hal tersebut berakibat pada kehilangan pendapatan tahunan rumah tangganya sekitar 20-30%. Jika ia meninggal akibat TB, maka akan kehilangan pendapatannya sekitar 15 tahun. Selain merugikan secara ekonomis, TB juga memberikan dampak buruk lainnya secara sosial stigma bahkan dikucilkan oleh masyarakat.”

Contoh : Pemisahan ide sendiri dengan ide orang lain Pada Tahun 1995, pemerintah mencanangkan program Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS). Berkat implementasinya yang sangat intensif di Indonesia, mortalitas dan morbiditas TB menurun secara drastis. Di Tahun 2008 tercatat mortalitas TB mencapai 253 per 100.000 penduduk dengan mortalitas mencapai 38 per 100.000 penduduk. Meskipun demikian, saat ini muncul permasalahan yang lain yang cukup serius dan mengancam, yaitu meningkatnya kasus ko-infeksi HIV serta fenomena Multidrug Resistant Tuberculosis (MDRTB)2. Berdasarkan Early Drug Resistant Survey (EDRS) di jawa tengah pada tahun 2006, MDRTB terjadi pada 1,9% kasus baru dan 16,3% pada kasus yang telah mendapat pengobatan. Kematian akibat MDRTB cenderung lebih tinggi dan progresif dimana 80% kasus mengarah pada kematian dan 50-80% kematian terjadi dalam waktu 4-16 minggu. Selain itu MDRTB juga menimbulkan beban ekonomi yang sangat tinggi akibat lamanya masa rawatan dan pengobatan3. Resesi ekonomi, konflik, bencana alam, industrialisasi adalah faktor-faktor sosioekonomi yang mendukung munculnya MDRTB. Provinsi Aceh pasca konflik dan bencana tsunami memiliki potensi yang mendukung munculnya fenomena MDRTB. Konflik aceh yang berlangsung sejak tahun 1998-2004 serta bencana tsunami pada tahun 2004 telah memberikan dampak terhadap kepatuhan penderita minum obat serta pengawasan dari petugas kesehatan/pengawas minum obat. Selain itu konflik dan bencana juga mempengaruhi ketersediaan/suplai obat (OAT) ke daerah konflik/bencana serta sulitnya penyelenggaraan pelayanan kesehatan, penyuluhan, pengawasan minum obat dan pelaporan kasus. Keadaan ini memungkinkan terjadinya resistensi OAT bahkan MDRTB.

TIPS

• Kenali, sukai dan dalami penelitian yang anda buat

• Hati-hati dalam memberikan hasil karya anda kepada orang lain

• Peribahasa Aceh: : “Na hek na hak”

TERIMA KASIH

top related