pemeriksaan gangguan keseimbangan
Post on 23-Jan-2016
37 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Pemeriksaan gangguan keseimbangan
Muhammad herli
Pembimbing : dr.Eka Dian Safitri SpTHT
Pemeriksaan gangguan keseimbangan
Pemeriksaan :1. Pemeriksaan Neurologik2. Gait test :
• Romberg’s sign• Heel-to-toe walking test• Unterberger’s stepping test• Past-pointing test (uji Tunjuk Barany)
3. Test Fungsi Vestibuler dengan Dix-Hallpike manoeuver
4. Test hiperventilasi5. Tes Kalori6. Test Fungsi Pendengaran
7. Pemeriksaan Kepala dan Leher• P’x membran timpani u/ menemukan
vesikel (herpes zoster auticus, kolesteaatoma.• Hennebert sign• Valsava maneuver• Head impulses test
8. Pemeriksaan Cardiovascular
Uji Romberg
Unterberger-stepping test
• Berdiri dengan kedua lengan lurus horisontal ke depan dan jalan di tempat dengan mengangkat lutut setinggi mungkin selama satu menit. Pada kelainan vestibuler posisi penderita akan menyimpang/berputar ke arah lesi dengan gerakan seperti orang melempar cakram; kepala dan badan berputar ke arah lesi, kedua lengan bergerak ke arah lesi dengan lengan pada sisi lesi turun dan yang lainnya naik. Keadaan ini disertai nistagmus dengan fase lambat ke arah lesi
Uji tunjuk Barany
• Dengan jari telunjuk ekstensi dan lengan lurus ke depan, penderita disuruh mengangkat lengannya ke atas, kemudian diturunkan sampai menyentuh telunjuk tangan pemeriksa. Hal ini dilakukan berulang-ulang dengan mata terbuka dan tertutup. Pada kelainan vestibuler akan terlihat penyimpangan lengan penderita ke arah lesi
Test Fungsi Vestibuler dengan Dix-Hallpike manoeuver
• Dari posisi duduk di atas tempat tidur, penderita
dibaring-kan ke belakang dengan cepat, sehingga
kepalanya meng-gantung 45º di bawah garis
horisontal, kemudian kepalanya dimiringkan 45º ke
kanan lalu ke kiri. Perhatikan saat timbul dan
hilangnya vertigo dan nistagmus, dengan uji ini dapat
dibedakan apakah lesinya perifer atau sentral.
Tes Hiperventilasi
• Tes ini dilakukan jika pemeriksaan-pemeriksaan yang
lain hasilnya normal. Pasien diinstruksikan untuk bernapas
kuat dan dalam 30 kali. Lalu diperiksa nistagmus dan
tanyakan pasien apakah prosedur ersebut menginduksi
terjadinya vertigo. Jika pasien merasakan vertigo tanpa
nistagmus maka didiagnosis sebagai sindrom hiperventilasi.
Jika nistagmus terjadi setelah hiperventilais menandakan
adanya tumor pada nervus VIII. 5
- Hennebert sign (vertigo atau nistagmus yangterjadi ketika
mendorong tragus dan meatus akustikus eksternus pada siis
yang bermasalah) mengindikasikan fistula perikimfatik .2
- Valsava maneuver (exhalasi dengan mulut dan hidung ditutup
untuk meningkat tekanan melawan tuba eusthacius dan
telinga dalam) dapat menyebabkan vertigo pada pasien
dengan fistula perilimfatik atau dehiscence kanalis
semisirkularis anterior. Namun nilai diagnostic berdasarkan
klinis ini masih terbatas.
• Tes kalori
• Hal yang penting diperhatikan ialah membandingkan lamanya
nistagmus pada kedua sisi, yang pada keadaan normal hampir serupa.
Pada penderita sedemikian 5 mL air es diinjeksikan ke telinga, secara
lambat, sehingga lamanya injeksi berlangsung ialah 20 detik. Pada
keadaan normal hal ini akan mencetuskan nistagmus yang berlangsung
2-2,5 menit. Bila tidak timbul nistagmus, dapat disuntikkan air es 20 mL
selama 30 detik. Bila ini juga tidak menimbulkan nistagmus, maka
dapat dianggap bahwa labirin tidak berfungsi.
• Tes ini memungkinkan kita menentukan apakah keadaan labirin
normal hipoaktif atau tidak berfungsi.
-head impuls test : Pasien duduk tegak dengan mata terfiksasi pada objek sejauh 3 m
pemeriksa menolehkan kepala pasien ke salah satu sisi
pemeriksa menolehkan kepala pasien sisi lainnya horizontal 20 o dengan cepat. Pada orang yang normal tidak ada saccades mengindikasikan pandangan mereka terfiksasi di objek. Jika ada sakade setelahnya maka mengindikasikan bahwa terdapat lesi pada vestibular perifer pada sisi itu
Pemeriksaan penunjang:
1. Test Audiometric.
2. Vestibular Testing.3. Evaluasi Laboratorium : elektrolit, gula darah, fungsi
tyroid.
4. Evaluasi Radiologi : MRI
Referensi
1. Sura, DJ, Newell, S. 2010. Vertigo- Diagnosis and management in primary
care, Journal : BJMP 2010;3(4):a351.
2. Lempert, T, Neuhauser, H. 2009. Epidemiology of vertigo, migraine and
vestibular migraine. Journa l of Nerology 2009:25:333-338.
3. Labuguen, RH. 2006. Initial Evaluation of Vertigo . Journal : American
Family Physician January 15, 2006 ◆ Volume 73, Number 2.
4. Wibowo, Daniel S. 2009. Anatomi Tubuh Manusia. .Singapore : Elsevier.
5. Arsyad Soepardi, Efiaty, dkk. 2010. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga
Hidung tenggorokan Kepal & Leher. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
top related