implementasi metode organization goal...
Post on 22-Nov-2020
19 Views
Preview:
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI METODE ORGANIZATION GOAL-
ORIENTED REQUIREMENTS ENGINEERING
(OGORE) PADA PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN
FRAMEWORK LARAVEL
(STUDI KASUS : PERPUSTAKAAN SMA
MUHAMMADIYAH 25)
SKRIPSI
Oleh :
Rendy Nugraha
1113091000027
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M / 1441 H
IMPLEMENTASI METODE ORGANIZATION GOAL-
ORIENTED REQUIREMENTS ENGINEERING
(OGORE) PADA PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN
FRAMEWORK LARAVEL (STUDI KASUS :
PERPUSTAKAAN SMA MUHAMMADIYAH 25)
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
Rendy Nugraha
1113091000027
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M / 1441 H
i
LEMBAR PERSETUJUAN
IMPLEMENTASI METODE ORGANIZATION GOAL-
ORIENTED REQUIREMENTS ENGINEERING
(OGORE) PADA PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN
FRAMEWORK LARAVEL (STUDI KASUS :
PERPUSTAKAAN SMA MUHAMMADIYAH 25)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Oleh:
Rendy Nugraha
1113091000027
Menyetujui,
Pembimbing I
Dr. Imam Marzuki Shofi, MT
NIP. 197202052008011010
Pembimbing II
Nenny Anggraini, S.Kom, MT
NIDN. 0310097604
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Dr. Imam Marzuki Shofi, MT
NIP. 197202052008011010
ii
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi berjudul “IMPLEMENTASI METODE ORGANIZATION GOAL-
ORIENTED REQUIREMENTS ENGINEERING (OGORE) PADA
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN (STUDI
KASUS : PERPUSTAKAAN SMA MUHAMMADIYAH 25)” yang ditulis oleh
Rendy Nugraha, NIM 1113091000027 telah diuji dan dinyatakan LULUS dalam
sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada 16 Agustus 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) pada Program Studi Teknik
Informatika.
Jakarta, 16 Agustus 2019
Tim Penguji
Penguji I,
Nashrul Hakiem, S.Si., M.T., Ph.D
NIP. 197106082005011005
Penguji II,
Nurul Faizah Rozy, MTI
NIDN. 2009027202
Tim Pembimbing
Pembimbing I
Dr. Imam Marzuki Shofi, MT
NIP. 197202052008011010
Pembimbing II
Nenny Anggraini, S.Kom, MT
NIDN. 0310097604
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud.
NIP. 196904042005012005
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Dr. Imam Marzuki Shofi, MT
NIP. 197202052008011010
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR
HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 16 Agustus 2019
Penulis
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
Sebagai civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda
tangan dibawah ini:
Nama : Rendy Nugraha
NIM : 1113091000027
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Sains Dan Teknologi
Jenis Karya : Skripsi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti
Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang
berjudul:
IMPLEMENTASI METODE ORGANIZATION GOAL-ORIENTED
REQUIREMENTS ENGINEERING (OGORE) PADA PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN
FRAMEWORK LARAVEL (STUDI KASUS : PERPUSTAKAAN SMA
MUHAMMADIYAH 25)
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak
menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta, 16 Agustus 2019
Rendy Nugraha
(........................)
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah serta nikmat-Nya sehingga penyusunan skripsi ini
dapat diselesaikan.
Penyusunan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Komputer (S.Kom) pada program studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun bahan
penulisan skripsi ini adalah berdasarkan hasil penelitian, pengembangan aplikasi,
kuesioner, wawancara dan beberapa sumber literatur.
Dalam penyusunan skripsi ini, telah banyak bantuan yang didapatkan dari
berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu,
penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud.selaku dekan Fakultas
Sains dan Teknologi.
2. Dr. Imam Marzuki Shofi, MT. selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika sekaligus selaku Dosen Pembimbing I.
3. Pak Andrew Fiade, M. Kom. selaku Sekretaris Program Studi Teknik
Informatika.
4. Ibu Nenny Anggraini, S.Kom, MT. selaku Dosen Pembimbing II yang
senantiasa meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, bantuan,
semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan staff UIN Jakarta, khususnya Fakultas Sains dan
Teknologi yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang berharga.
6. Orang Tua yang selalu menyemangati dan memberikan motivasi.
7. Kakak Kandung yang membantu dalam penyusunan Daftar Pustaka.
vi
8. Seluruh teman-teman Teknik Informatika UIN 2013 yang berjuang
bersama-sama dalam penyusunan skripsi.
9. Team DHCP Azka, Hasan, Fidaq, Firman, Haekal yang selalu memberikan
hiburan dan saling berbagi tawa dan cerita.
10. Pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang secara
langsung maupun tidak langsung membantu dalam penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidaklah sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran akan sangat membantu dalam memperbaiki skripsi ini.
Wassalamualaikum, Wr. Wb.
Jakarta, 16 Agustus 2019
Penulis
Rendy Nugraha
1113091000027
vii
Penulis : Rendy Nugraha (1113091000027)
Program Studi : Teknik Informatika
Judul : IMPLEMENTASI METODE ORGANIZATION GOAL-
ORIENTED REQUIREMENTS ENGINEERING
(OGORE) PADA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK
LARAVEL (STUDI KASUS : PERPUSTAKAAN SMA
MUHAMMADIYAH 25)
ABSTRAK
Penggunaan Sistem Informasi pada sebuah Organisasi sudah menjadi
sebuah hal yang wajib untuk mendukung proses bisnis organisasi tersebut. Namun,
development pada sebuah Sistem Informasi masih sering menghadapi masalah,
masalah paling utama terjadi pada fase Requirements Engineering dimana
developer berusaha untuk memenuhi Kebutuhan Pengguna, masalah tersebut juga
dapat meningkat ketika Kebutuhan Pengguna tidak sesuai dengan standar yang
dijalani pada umumnya. OGORE merupakan sebuah metode Requirements
Engineering yang berfokus pada kebutuhan organisasi dan diharapkan dapat
mengelliminasi kebutuhan dari pengguna. Metode Pengembangan yang digunakan
adalah metode Extreme Programming (XP). Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara dan studi pustaka. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk merancang sebuah sistem informasi perpustakaan di SMA
Muhammadiyah 25 berdasarkan metode OGORE. Dengan metode OGORE ini
akan memberikan hasil sebuah Sistem Informasi Perpustakaan yang dapat
memenuhi semua visi dan misi perpustakaan sekolah tersebut.
Kata Kunci : Requirements Engineering, Sistem Informasi Perpustakaan,
GORE, OGORE.
Daftar Pustaka : 13 Jurnal, 4 Buku.
Jumlah Halaman : 94 halaman + xiii halaman
viii
Name : Rendy Nugraha (1113091000027)
Study Program : Informatic Engineering
Title : IMPLEMENTATION OF ORGANIZATION GOAL-
ORIENTED REQUIREMENTS ENGINEERING
(OGORE) METHOD IN DESIGNING A LIBRARY
INFORMATION SYSTEM USING LARAVEL
FRAMEWORK (CASE STUDY : MUHAMMADIYAH 25
HIGH SCHOOL LIBRARY)
ABSTRACT
The use of information systems in an organization has become an obligation
to support the organization’s business process. However, the development of an
Information System still often faces problems, the most important problem occurs
in the Requirements Engineering phase where developers try to meet User Needs,
these problems can also increase when User Needs are not in accordance with the
standards in general. OGORE is a Requirements Engineering method that focuses
on organizational needs and is expected to eliminate the needs of users. The
Development Method used is the Extreme Programming (XP) method. Data
collection methods used were observation, interview and literature study. The
purpose of this research is to design a digital library information system at
Muhammadiyah 25 High School based on the OGORE method. With this OGORE
method, the results of a Library Information System can fulfill all the vision and
mission of the school library.
Keyword : Requirements Engineering, Library Information System,
GORE, OGORE.
Number of Reference : 13 Journals, 4 Books.
Number of Page : 94 Pages + xiii Pages
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. i
PENGESAHAN UJIAN ........................................................................................ ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................................... iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI .............................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL............................................................................................... xiii
BAB 1...................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4
1.3. Manfaat Penelitian ................................................................................. 4
1.4. Rumusan Masalah .................................................................................. 5
1.5. Batasan Masalah ..................................................................................... 5
1.6. Metode Penelitian ................................................................................... 5
1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................ 6
BAB 2...................................................................................................................... 8
2.1. Informasi ................................................................................................. 8
2.2. Sistem ....................................................................................................... 8
2.3. Perancangan ............................................................................................ 8
2.4. Requirements Engineering (Rekayasa Kebutuhan) .......................... 10
2.4.1. Goal-Oriented Requirement Engineering (GORE) ................... 11
2.4.2. Organization Goal-Oriented Requirement Engineering
(OGORE) ...................................................................................................... 13
2.4.2.1. Define Organization Goals Based on Organization Vision
and Mission 1 5
2.4.2.2. The Mapping of IT Goals from Organization Goals ...........15
2.4.2.3. Integrating KPIs to Goals ......................................................16
x
2.4.3. Klasifikasi dan Komparasi Metode GORE ................................ 17
2.5. Perpustakaan Digital ............................................................................ 19
2.6. Unified Modeling Language (UML) ................................................... 20
2.6.1. Definisi UML ................................................................................. 20
2.6.2. Tujuan UML .................................................................................. 21
2.6.3. Tahapan Pembuatan UML........................................................... 21
2.7. Hyper Text Markup Language (HTML) ........................................... 22
2.8. PHP: Hypertext Preprocessor (PHP) ................................................. 22
2.9. Cascading Style Sheet (CSS)................................................................ 23
2.10. Bootstrap CSS ................................................................................... 24
2.11. Framework Laravel .......................................................................... 24
2.12. Database MySQL .............................................................................. 25
2.13. Metode Pengembangan Sistem ........................................................ 27
2.14. Metode Extreme Programming (XP) .............................................. 30
2.15. Studi Literatur Sejenis ..................................................................... 33
BAB 3.................................................................................................................... 37
3.1. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 37
3.1.1. Observasi ........................................................................................ 37
3.1.2. Wawancara .................................................................................... 37
3.1.3. Studi Pustaka dan Studi Literatur .............................................. 37
3.2. Metode Pengembangan Sistem ............................................................ 38
3.2.1. Tahap Planning ............................................................................. 38
3.2.2. Tahap Design ................................................................................ 38
3.2.3. Tahap Coding ............................................................................... 38
3.2.4. Tahap Testing ............................................................................... 38
3.3. Kerangka Berpikir ............................................................................... 40
BAB 4.................................................................................................................... 41
4.1. Tahap Planning ..................................................................................... 41
4.1.1. Mendefinisikan Organization Goals berdasarkan Visi dan Misi
Organisasi ..................................................................................................... 42
4.1.2. Menetapkan IT Goals dari Organization Goals ......................... 43
4.1.2.1. Menetapkan Tasks, Resources dan Actors ............................. 44
xi
4.1.2.2. Initial Goal Tree Model............................................................. 50
4.1.3. Mengintegrasikan KPI ke setiap Goals ....................................... 51
4.2. Tahap Desain (Design) ......................................................................... 62
4.2.1. Use Case Diagram ......................................................................... 62
4.2.2. Activity Diagram ........................................................................... 64
4.2.3. Class Diagram................................................................................ 69
4.2.4. Sequence Diagram ......................................................................... 70
4.3. Tahap Pengkodean (Coding) ............................................................... 75
4.4. Tahap Pengujian Sistem (Testing) ...................................................... 75
4.4.1. Pengujian Mandiri (Black-Box Testing) ..................................... 75
4.4.1.1. Pengujian Login ......................................................................... 76
4.4.1.2. Pengujian Pengelolaan Data Buku........................................... 76
4.4.1.3. Pengujian Pengelolaan Data Peminjaman .............................. 77
4.4.1.4. Pengujian Pengelolaan Data Pengguna ................................... 79
4.4.1.5. Pengujian Monitoring User ...................................................... 81
4.4.2. Pengujian Terhadap Pengguna (User Acceptance Testing) ...... 81
BAB 5.................................................................................................................... 82
5.1. Hasil ....................................................................................................... 82
5.2. Pembahasan .......................................................................................... 82
BAB 6.................................................................................................................... 86
6.1. Kesimpulan ........................................................................................... 86
6.2. Saran ...................................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 87
LAMPIRAN ......................................................................................................... 89
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Relasi Antara Analisa dan Perancangan.............................................. 9
Gambar 2.2 Metode-metode dalam GORE ........................................................... 11
Gambar 2.3 Requirement Elicitation Concept using Organization and IT Goals
Concept .......................................................................................................... 13
Gambar 2.4 Organization Goal-Oriented Requirements Elicitation Flowchart
Diagram. ........................................................................................................ 14
Gambar 2.6 Proses Extreme Programming ........................................................... 32
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 40
Gambar 4.1 Notasi Organization Goal ................................................................. 43
Gambar 4.2 Notasi Organization Goal dan IT Goals ........................................... 44
Gambar 4.3 Proses Kerja....................................................................................... 45
Gambar 4.4 Proses Peminjaman ........................................................................... 46
Gambar 4.5 Proses Verifikasi ............................................................................... 46
Gambar 4.6 Proses Finalisasi ................................................................................ 47
Gambar 4.7 Tasks, Resources dan Actors ............................................................. 49
Gambar 4.8 Initial Goal Tree Model..................................................................... 50
Gambar 4.9 Goal Tree Model dengan KPI ........................................................... 56
Gambar 4.10 Use Case Diagram ........................................................................... 64
Gambar 4.11 Activity Diagram Login .................................................................. 64
Gambar 4.12 Activity Diagram Input Data Buku ................................................ 65
Gambar 4.13 Activity Diagram Ubah Data Buku ................................................. 65
Gambar 4.14 Activity Diagram Buat Data Peminjaman Baru .............................. 66
Gambar 4.15 Activity Diagram Ubah Data Peminjaman...................................... 67
Gambar 4.16 Activity Diagram Ubah Data Anggota ............................................ 67
Gambar 4.17 Activity Diagram Konfirmasi Perubahan Data Anggota ................ 68
Gambar 4.18 Class Diagram ................................................................................. 69
Gambar 4.19 Sequence Diagram Login ................................................................ 70
Gambar 4.20 Sequence Diagram Lihat Data Buku ............................................... 70
Gambar 4.21 Sequence Diagram Input Data Buku ............................................... 71
Gambar 4.22 Sequence Diagram Ubah Data Buku ............................................... 71
Gambar 4.23 Sequence Diagram Buat Data Peminjaman .................................... 72
Gambar 4.24 Sequence Diagram Ubah Data Peminjaman ................................... 72
Gambar 4.25 Sequence Diagram Lihat Data Anggota .......................................... 73
Gambar 4.26 Sequence Diagram Ubah Data Anggota.......................................... 73
Gambar 4.27 Sequence Diagram Konfirmasi Perubahan Data Murid .................. 74
Gambar 4.28 Sequence Diagram Monitoring Data Akses Pengguna ................... 74
Gambar 4.29 Putuskan Akses Pengguna ............................................................... 75
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Mapping Organization Goals to IT Goals ............................................. 15
Tabel 2.2 Klasifikasi Requirements Engineering berdasarkan coverage.............. 17
Tabel 2.3 Komparasi Requirements Engineering ................................................. 18
Tabel 2.4 Perbandingan Metode Pengembangan Sistem ...................................... 28
Tabel 2.5 Literatur Sejenis .................................................................................... 35
Tabel 4.1 Mapping Organization Goals to IT Goals ............................................. 43
Tabel 4.2 Analisis Kebutuhan Organisasi ............................................................ 60
Tabel 4.3 Tabel Use Case ..................................................................................... 62
Tabel 4.4 Pengujian Login .................................................................................... 76
Tabel 4.5 Pengujian Pengelolaan Data Buku ........................................................ 76
Tabel 4.6 Pengujian Pengelolaan Data Peminjaman............................................. 77
Tabel 4.7 Pengujian Pengelolaan Data Pengguna ................................................. 79
Tabel 4.8 Pengujian Monitoring User ................................................................... 81
Tabel 5.1 Goals ..................................................................................................... 83
Tabel 5.2 Perbandingan dengan SLiMS................................................................ 84
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Penggunaan Sistem Informasi pada sebuah Organisasi sudah menjadi sebuah
hal yang wajib untuk mendukung proses bisnis organisasi tersebut. Sistem
Informasi tidak hanya memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan, namun
juga dapat memberikan nilai tambah yang meningkatkan keunggulan kompetitif
bisnis secara signifikan. Namun, development pada sebuah Sistem Informasi masih
sering menghadapi masalah. Masalah paling utama terjadi pada fase Requirements
Engineering dimana developer berusaha untuk memenuhi Kebutuhan Pengguna.
Pada proses Requirements Engineering, Kebutuhan bisa datang dari Pengguna,
Proses Bisnis, maupun dati Tujuan Organisasi. Banyaknya variasi kebutuhan
tersebut dapat meningkatkan resiko kegagalan dalam development Sistem
Informasi (Adikara, Hendradjaya, & Sitohang, 2016).
Resiko tersebut juga dapat meningkat ketika Kebutuhan Pengguna tidak
sesuai dengan standar yang dijalani pada umumnya. Sistem juga harus
menyesuaikan dengan permintaan pengguna, pola pengetahuan pengguna, dan pola
kerja pengguna, dengan menekankan pada keperluan pribadi pengguna. Memahami
Kebutuhan Pengguna itu penting, tetapi terkadang lebih baik untuk menerapkan
common practice sebelum memenuhi Kebutuhan Pengguna tersebut (Adikara et al.,
2016).
Salah satu teknik Requirements Engineering yang sekarang ini sedang
dikembangkan adalah Goal-Oriented Requiremens Engineering (GORE), dimana
pada metode ini semua kebutuhan berpacu pada Tujuan (Goals). Metode ini
diharapkan dapat meminimalisir kebutuhan yang terus bertambah yang datang dari
permintaan pengguna (Adikara et al., 2016).
Beberapa metode/teknik yang telah dikembangkan dalam GORE antara lain
Deriving Tabular Event-Based Specifications from goal oriented requirement
model (DTEBS), GBRAM(Goal-Based Requirements Analysis Method),
AGORA(Attributed Goal-Oriented Requirements Analysis Method), Visual
2
Variability Analysis for goal models (VVA), Goal-Oriented Idea Generation
Method (GOIG), Deriving Operational Software Specifications (DOSS), Agent-
Based Tactics for goal-oriented requirements elaboration (A-BT), dan goal
oriented requirement elicitation based on General System Thinking Heuristics
(GSTH). Selain itu ada juga: Non-Functional Requirements Framework (NFR
Framework), i*/Tropos, Knowledge Acquisition in autOmated Specification atau
Keep All Objects Satisfied (KAOS), maupun Goals-Skills-Preferences Framework
(GSP Framework). Terdapat juga metode: i*, ConGolog, Albert language, F3.
Sedangkan Van Lamsweerd, menjelaskan bahwa gabungan NFR, i*, dan Tropos
dikembangkan lagi menjadi metode GRL.
Salah satu metode Requirements Engineering yang sedang dikembangkan
saat ini yang merupakan ekstensi dari Metode GORE yaitu Organization Goal-
Oriented Requirements Engineering (OGORE). Metode OGORE merupakan
sebuah metode rekayasa kebutuhan yang mendasarkan setiap aktivitasnya pada
tujuan organisasi, dari proses elisitasi, analisis dan penyempurnaan, serta validasi
kebutuhannya. Tujuan OGORE adalah untuk mengurangi risiko yang muncul
karena kebutuhan pengguna yang berdasarkan pada keinginan pribadinya (Adikara
et al., 2016).
Perpustakaan merupakan tempat yang bisa dimanfaatkan untuk mencari
beberapa sumber informasi dan referensi buku untuk dipinjam ataupun hanya
dibaca ditempat. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2007 Pasal 3 tentang perpustakaan, dinyatakan bahwa fungsi perpustakaan sebagai
wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk
meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.
Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang diselenggarakan di
sekolah, oleh sekolah, dan untuk kepentingan proses belajar mengajar di sekolah.
Menurut Standar Nasional Indonesia 7329:2009 tentang definisi perpustakaan
sekolah yaitu perpustakaan yang berada pada satuan pendidikan formal di
lingkungan pendidikan dasar dan menengah yang merupakan bagian integral dari
kegiatan sekolah yang bersangkutan, dan merupakan pusat sumber belajar untuk
mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan.
3
Tujuan yang ingin dicapai sekolah salah satunya adalah berhasilnya proses
pendidikan yang diselenggarakan di sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut maka
perpustakaan sekolah harus menjadi pusat sumber daya informasi serta memberikan
jasa perpustakaan dengan membuka akses bagi penggunanya Sebagai sumber daya
informasi, perpustakaan sekolah membutuhkan pengolahan yang baik dan
professional terhadap koleksi-koleksi yang ada di perpustakaan. Nashihuddin
(2014) berpendapat bahwa pengolahan koleksi adalah kegiatan pengorganisasian
koleksi yang dimulai dari pemeriksaan koleksi yang baru diterima di perpustakaan
hingga penempatannya pada rak-rak yang telah disediakan.
Menurut Nashihuddin (2014), pada umumnya perpustakaan sekolah di
Indonesia masih mengalami berbagai hambatan sehingga belum bisa berjalan
sebagaimana mestinya. Hambatan tersebut berasal dari dua aspek. Pertama adalah
aspek struktural, dalam arti keberadaan perpustakaan sekolah kurang memperoleh
perhatian dari pihak manajemen sekolah. Kedua adalah aspek teknis, artinya
keberadaan perpustakaan sekolah belum ditunjang aspek-aspek bersifat teknis yang
sangat dibutuhkan oleh perpustakaan sekolah seperti tenaga, dana, serta sarana dan
prasarana.
Diambil dari situs berita Beritagar.id, berdasarkan data yang diolah dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tentang jumlah dan
persentase kondisi perpustakaan sekolah di 34 provinsi. Sebanyak 34,19 persen
sekolah di Indonesia belum memiliki perpustakaan. Masalah yang paling sering
dihadapi adalah tidak tersedianya tempat, kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM)
dan kurangnya anggaran sekolah. (Beritagar, n.d.)
SMA Muhammadiyah 25 merupakan sekolah yang tegabung pada Perguruan
Muhammadiyah Setiabudi Pamulang yang telah berdiri sejak 1991. Sekolah ini
memiliki Perpustakaan dimana semua proses pekerjaannya masih dilakukan secara
manual, dimana data buku disimpan pada Sheet Excel dan proses peminjaman buku
masih menggunakan buku daftar peminjaman.
Berdasarkan wawancara yang telah penulis ajukan kepada Bapak Hartono
selaku Pengurus Utama Sarana dan Prasarana SMA Muhammadiyah 25
(SMAM25) pada 23 Maret 2018, menngutarakan beberapa keluhan pada
4
perpustakaan SMAM25 yakni kekurangan peralatan dan ruangan, kekurangan
pegawai untuk menjaga perpustakaan dan buku yang tersedia masih kurang
teroganisir dalam pendataanya..
Berdasarkan ulasan di atas, maka penulis tertarik untuk mengembangkan
Sistem Informasi Perpustakaan berbasis Online. Pada tahap Requrement
Engineering untuk pengembangan sistem ini akan digunakan metode OGORE.
Dalam hal ini kebutuhan-kebutuhan akan diekstrak dari Tujuan Organisasi dan
dipetakan menggunakan Business Process Model and Notation (BPMN).
Hasil dari Requirement Engineering akan diterjemahkan ke proses
perancangan menggunakan diagram Unified Modeling Language (UML) dengan
memanfaaatkan metode Agile Extreme Programming (XP). Dalam hal ini
penerjemahan ke dalam diagram UML dilakukan sebagai pembuktian keberhasilan
proses Requirement Engineering sistem informasi perpustakaan yang telah didapat
berdasarkan metode OGORE, hingga terbentuknya sistem informasi perpustakaan
yang diinginkan dengan judul “Implementasi Metode Organization Goal-
Oriented Requirements Engineering (OGORE) Pada Perancangan Sistem
Informasi Perpustakaan Menggunakan Framework Laravel (Studi Kasus :
Perpustakaan SMA Muhammadiyah 25 Pamulang)”.
1.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Mengimplementasikan Metode
OGORE dalam Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan di SMA
Muhammadiyah 25 Pamulang.
1.3. Manfaat Penelitian
1.3.1. Penulis
Manfaat penelitian ini bagi penulis adalah menerapkan ilmu dan
pengetahuan selama kuliah.
1.3.2. Universitas
Manfaat penelitian ini bagi Universitas adalah agar penelitian ini
dapat digunakan sebagai basis untuk penelitian yang akan datang.
1.3.3. Pengguna
5
Manfaat penelitian ini bagi pengguna antara lain :
1. Memudahkan pengguna untuk mengakses perpustakaan pada SMA
Muhammadiyah 25
2. Memberikan publikasi untuk Perpustakaan SMA Muhammadiyah
25.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan pada penelitian ini adalah : Bagaimana Mengimplementasikan
Metode OGORE dalam Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan di SMA
Muhammadiyah 25 Pamulang?
1.5. Batasan Masalah
Untuk mencapai penelitian yang lebih terarah dan dengan menimbang
keterbatasan yang ada, maka penulis hanya membatasi pada :
1. Sistem dibangun dengan metode pengembangan Agile Extreme
Programming.
2. Penelitian ini lebih difokuskan pada proses mendapatkan kebutuhannya
(rekayasa kebutuhan) hingga dapat diterjemahkan dalam perancangan sebuah
sistem informasi.
3. Sistem membatasi data buku hanya dengan data buku yang tersedia di
perpustakaan SMA Muhammadiyah 25.
4. Sistem dirancang dengan tools UML (Unified Model Language),
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Framework Laravel. Perangkat
lunak yang digunakan antara lain, Sublime untuk pengkodean, Xampp untuk
emulasi server apache dan mysql, dan Corel Draw untuk penggambaran
UML.
1.6. Metode Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menggunakan pengumpulan data dan proses
perancangan dengan metode :
6
1.6.1. Metode Pengumpulan Data
1.6.1.1. Observasi
1.6.1.2. Wawancara
1.6.1.3. Studi Pustaka
1.6.2. Metode Pengembangan Sistem
Dalam pembangunan sistem ini, penulis menggunakan metode
Extreme Programming (XP). Menurut Pressman & Maxim (2015), XP
terbagi menjadi empat tahapan:
1.6.2.1. Tahap Planning
1.6.2.2. Tahap Design
1.6.2.3. Tahap Coding
1.6.2.4. Tahap Testing
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
BAB 1 PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang diambilnya judul skripsi dan
tujuan yang akan dicapai dalam skripsi ini.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
Pada bab ini dijelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dan
digunakan.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai metode pengembangan sistem
yang digunakan pada pengembangan sistem.
BAB 4 ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM, IMPLEMENTASI
DAN PENGUJIAN SISTEM
Pada bab ini menjelaskan pembuatan sistem yang dimulai dari
tahap analisis kebutuhan sistem, perancangan sistem yang
direpresentasikan dalam beberapa diagram dalam UML,
pengkodean sistem dan evaluasi sistem.
7
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai hasil dan pembahasan penelitian
penulis.
BAB 6 PENUTUP
Pada bab ini akan memaparkan kesimpulan dari pembahasan yang
telah dilakukan pada bab sebelumnya dan memberikan saran untuk
pengembangan sistem lebih baik ke depannya.
8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1. Informasi
Pressman & Maxim (2015), Informasi merupakan sekumpulan fakta-fakta
yang telah diolah menjadi bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan
dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai
pengetahuan ataupun dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.
Informasi bisa dikatakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari belajar,
pengalaman, atau instruksi. Namun, istilah ini masih memiliki banyak arti
tergantung pada konteksnya. Dalam ilmu komputer, informasi adalah data yang
disimpan, diproses atau ditransmisikan.
2.2. Sistem
Definisi sistem menurut buku sistem teknologi informasi sebagai kumpulan
dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu
kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Pressman & Maxim (2015), sistem merupakan suatu kumpulan
kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah jaringan kerja
dengan segala aktifitas yang saling terkait yang dilakukan oleh objek yang saling
berhubungan dalam suatu wadah yang sama untuk mencapai suatu tujuan atau
sasaran yang telah ditentukan.
2.3. Perancangan
Definisi perancangan menurut Pressman & Maxim (2015) bahwa
perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif pemecahan
masalah.
Tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan
sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem
ini adalah sebagai berikut:
9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara
rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan
dihasilkan.
2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah
struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat
memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau
fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana
pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara
keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian,
analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan
sistem yang lama.
5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat
lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan
serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh
organisasi atau instansi yang bersangkutan.
Perancangan perangkat lunak merupakan sebuah proses yang berkelanjutan
dari analisa dan didalamnya melakukan identifikasi hasil analisa serta
menghasilkan konsep dasar untuk kepentingan pengembangan perangkat lunak.
Gambar 2.1 Relasi Antara Analisa dan Perancangan Sumber: Pressman & Maxim (2015)
10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Meski dikatakan bahwa perancangan perangkat lunak adalah sebuah proses
kreatif dan dianggap sebagai sebuah “seni” yang dapat memiliki penilaian yang
bias, tetapi terdapat beberapa acauan umum untuk dapat mengatakan bahwa hasil
perancangan tersebut sebagai hasil perancangan yang baik:
1. Hasil perancangan harus mengimplementasikan hasil analisa secara
eksplisit dan memenuhi kebutuhan pengguna secara implisit.
2. Hasil perancangan harus data dimengerti oleh pihak pengembang perangkat
lunak yang akanm engimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman.
3. Hasil perancangan harus menyediakan gambaran yang lengkap mengenai
perangkat lunak yang akan dibuat, baik dari segi data, fungsi serta perilaku
yang akan dijalankan oleh perangkat lunak tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik
kesimpulan berdasarkan hasil analisis sistem, maka dibuat suatu rancangan dalam
bentuk diagram-diagram UML, sehingga rancangan sistem lebih mudah dipahami,
baik bagi pengembang sistem maupun pengguna sistem.
2.4. Requirements Engineering (Rekayasa Kebutuhan)
Menurut Pressman & Maxim (2015), Requirements Engineering adalah
penggunaan teori, teknik, bahasa dan alat secara sistematis untuk analisa yang lebih
efektif, dokumentasi, dan evolusi kebutuhan user untuk memenuhi kebutuhan user.
Menurut Adikara, Hendradjaya, & Sitohang (2014), rekayasa kebutuhan
merupakan tahapan awal dalam sebuah proses pengembangan sistem informasi
yang perlu dilakukan untuk mendapatkan sistem informasi yang berkualitas.
Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Requirements
Engineering adalah salah satu tahapan dari pembangunan atau perancangan suatu
sistem informasi yang dilakukan pada awal tahapan dengan kegiatan menentukan
kebutuhan dari pengguna berdasarkan pada proses bisnis yang berjalan serta
menentukan batasan-batasan yang akan diterapkan pada pembangunan atau
pengembangan sistem informasi demi mencapai tujuan perusahaan.
11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.4.1. Goal-Oriented Requirement Engineering (GORE)
Menurut Adikara et al. (2014), GORE merupakan rekayasa kebutuhan
yang merasionalisasikan berbagai kebutuhan yang diperlukan oleh sebuah sistem
yang akan dibuat berdasarkan dari tujuan-tujuan yang dirumuskan sehingga
diharapkan kebutuhan yang didapatkan bukan hanya berdasarkan data dan proses
bisnis manual.
Beberapa metode/teknik yang telah dikembangkan dalam GORE antara
lain Deriving Tabular Event-Based Specifications from goal oriented
requirement model (DTEBS), GBRAM(Goal-Based Requirements Analysis
Method), AGORA(Attributed Goal-Oriented Requirements Analysis Method),
Visual Variability Analysis for goal models (VVA), Goal-Oriented Idea
Generation Method (GOIG), Deriving Operational Software Specifications
(DOSS), Agent-Based Tactics for goal-oriented requirements elaboration (A-
BT), dan goal oriented requirement elicitation based on General System Thinking
Heuristics (GSTH). Selain itu ada juga: Non-Functional Requirements
Framework (NFR Framework), i*/Tropos, Knowledge Acquisition in autOmated
Specification atau Keep All Objects Satisfied (KAOS), maupun Goals-Skills-
Preferences Framework (GSP Framework). Terdapat juga metode: i*, ConGolog,
Albert language, F3. Sedangkan Van Lamsweerd, menjelaskan bahwa gabungan
NFR, i*, dan Tropos dikembangkan lagi menjadi metode GRL (Shofi &
Budiardjo, 2011).
Sumber: Shofi & Budiardjo (2011)
Gambar 2.2 Metode-metode dalam GORE
12
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
GBRAM dikembangkan untuk merespon kekurangan dalam teknik
identifikasi goal pada metode-metode GORE lainnya. GBRAM menawarkan
sekumpulan heuristic untuk identifikasi goal dan elaborasinya ke software
requirement document.
NFR diusulkan oleh J. Mylopoulos, L. Chung, dan B. Nixon. Sesuai
namanya, NFR konsentrasi pada pemodelan dan analisis pra-syarat non-
fungsional.
i* merupakan framework pemodelan yang berorientasi Agent yang dapat
digunakan untuk requirement engineering, business process reengineering,
organizational impact analysis, dan software process modeling. Framework ini
mempunyai dua komponen, yaitu: Strategic Dependency (SD) model dan
Strategic Rationale (SR) model.
GRL adalah metode pemodelan dengan tujuan untuk memodelkan ”relasi
strategic” antara aktor yang merepresentasikan stakeholder dan goal..
KAOS merupakan kepanjangan dari Knowledge Acquisition in
autOmated Specification atau Keep All Objects Satisfied, yaitu pendekatan dalam
GORE menggunakan sekumpulan teknik analisis Formal.
GSTH mendefinisikan highest level goal pada saat requirement elicitation.
DOSS berkenaan dengan aktifitas Requirement Specification. Dengan
mendefinisikan semantik formal goal operationalization berdasarkan pada kondisi
pre, post dan trigger; realisasi dan operasi dari goal dilaksanakan oleh Agent.
DTEBS, sebagaimana yang dijelaskan dalam menggunakan pemodelan yang
sama dengan DOSS yang diusulkan oleh Emmanuel Letier dan Axel van
Lamsweerde.
GOIG konsentrasi pada requirement elicitation. Proses yang didefinisikan
pada saat requirement elicitation berdasarkan pada idea-generation. Ide-ide
tersebut dikelompokan menjadi goalgoal, dan secara umum menggunakan
heuristics untuk idea-generation based elicitation.
A-BT secara umum mengusulkan taktik untuk resolving problems dari
goal yang tidak direalisasikan oleh Agent. Goal diassign ke Agent dan Agent
13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
merealisasikan goal. Suatu goal dikatakan tidak direalisasikan oleh Agent ketika
agent tidak dapat dimonitor atau variabel pengamat tidak dapat dikendalikan.
AGORA menekankan pada dukungan pemilihan dekomposisi goal dengan
melampirkan nilai atribut (-10 sampai 10) pada simpul(node) dan busur (edge)
dalam AND-OR goal graph. Nilai tersebut mengindikasikan seberapa besar
(derajat) suatu sub goal berkontribusi terhadap pencapaian goal
parent(orangtua)nya.
2.4.2. Organization Goal-Oriented Requirement Engineering (OGORE)
Menurut Adikara et al. (2014), OGORE merupakan sebuah metode baru
yang sedang dikembangkan yang benar-benar lebih menekankan pada tujuan
organisasi, yang memiliki tujuan mengurangi resiko yang muncul karena
kebutuhan pengguna yang berdasarkan keinginan pribadinya.
Pada Adikara et al. (2014), diperkenalkan sebuah pendekatan yang
menggunakan organization goals yang diekstrak ke IT goals dan meletakkan Key
Performance Index (KPI) di setiap goal.
Gambar 2.3 Requirement Elicitation Concept using Organization and IT
Goals Concept
Sumber: Adikara et al. (2016)
Dalam Adikara et al. (2016), tahap pertama yang dilakukan adalah
mendefinisikan profil sebuah organisasi. Engineer (dalam hal ini penulis) dan
14
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pemilik organisasi akan mendiskusikan dan mengekstrak IT Goals yang
diharapkan dapat tercapai dengan Sistem Informasi yang akan dibuat.
Selanjutnya, Engineer dan pemilik organisasi akan mendifinisikan Key
Performance Indicators (KPIs) untuk setiap Goal sebagai target yang akan
dicapai. KPI tersebut juga dapat digunakan sebagai pengontrol. Dalam
mendefinisikan KPI tersebut, Engineer dan pemilik organisasi harus memastikan
bahwa KPI dapat dicapai bila pemilik organisasi dan user menggunakan Sistem
Informasi yang baru berdasarkan Goals yang sudah ditentukan. Faktor-faktor ini
dapat mengurangi masalah yang dihasilkan dari User Interest dan pandangan dari
user yang tidak sesuai dengan pemilik organisasi, karena Goals yang telah
ditetapkan semuanya berasal dari pemilik organisasi itu sendiri, dan bukan dari
user.
Metode ini menggunakan Goal-Oriented Requirements Language (GRL)
sebagai bahasa Goal-Modeling untuk mendeskripsikan hubungan tiap-tiap
elemen. Hasil dari Metode ini adalah Organization Goals dan IT Goals yang
masing-masing memiliki KPI, untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan System
Requirements. Berikut merupakan tahapan-tahapan dalam menggunakan metode
OGORE :
Gambar 2.4 Organization Goal-Oriented Requirements Elicitation
Flowchart Diagram.
Sumber: Adikara et al. (2016)
15
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.4.2.1. Define Organization Goals Based on Organization Vision and
Mission
Organization Goals merupakan tujuan keseluruhan misi umum
sebuah organisasi. Organization Goals didefinisikan oleh pemilik organisasi.
Agar tercapai, Goals harus disosialisasikan dan dikomunikasikan ke seluruh
elemen organisasi. Organization Goals akan menjadi filosofi sebuah
perusahaan; memberikan arahan kepada para karyawan agar memenuhi
ekspektasi pemilik organisasi.
Tahapan untuk mendefinisikan Organization Goals berdasarkan visi
dan misi yang dilakukan oleh pemilik organisasi dan tim developer adalah
sebagai berikut :
1. Mendefinisikan visi dan misi organisasi oleh pemilik organisasi.
2. Mendefinisikan tujuan organisasi (Organization Goals) oleh pemilik
organisasi.
3. Memberikan prioritas atas Organization Goals yang akan dipetakan ke IT
Goals.
Hasil dari tahapan ini adalah Organization Goals yang akan
digunakan sebagai basis dasar dalam Perancangan Sistem Informasi.
2.4.2.2. The Mapping of IT Goals from Organization Goals
Tabel berikut akan menunjukkan bagaimana IT Goals dapat
mendukung Organization Goals, sehingga dapat diketahui IT Goals mana yang
harus dicapai untuk memastikan bahwa Organization Goals juga tercapai.
Dengan pemetaan ini, kita bisa memprioritaskan IT Goals mana yang ingin
dicapai dengan waktu dan sumber daya yang terbatas.
Tabel 2.1 Mapping Organization Goals to IT Goals
16
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pendekatan metode ini mengekstrak tujuan awal dari Organization
Goals ke setiap IT Goals untuk mencapainya. Setelah itu, Goals akan
dihubungkan dengan Task dan Resource yang terkait dengan masing-masing
Goals tersebut. Terminologi yang digunakan dalam metode ini merupakan
modifikasi dari terminologi yang digunakan pada General System Thinking
Heuristics (GSTH) dan Goal Requirement Language (GRL). Dengan
terminologi ini, Engineer mendefinisikan dan menggambarkan notasi dan
hubungan antar Goals dengan menggunakan GRL. Metode GRL akan
menghasilkan Goal Tree Model (GTM) yang akan menunjukkan relasi setiap
elemen yang ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar 2.5 Goal Tree Model Elements
Sumber: Adikara et al. (2016)
2.4.2.3. Integrating KPIs to Goals
Key Performance Indicators (KPI) yang digunakan pada metode ini
dapat menunjukkan kemajuan dan tingkat pencapaian Goals. KPI yang
digunakan adalah Direct Indicators. Direct Indicators memberikan penilaian
secara langsung terhadap setiap kondisi. Sebagai contoh : Persentase
banyaknya stok yang masuk perbulan, jumlah pembelian barang yang dapat
diproses dalam satu hari, persentase banyaknya data yang harus dapat diakses
setiap harinya dan berbagai contoh lainnya. KPI mengontrol setiap Goal yang
digunakan dalam System Requirement yang dapat mengakomodasi kebutuhan
organisasi atau IT Goals. Berdasarkan hal ini, KPI diintregasikan dalam proses
Requirement Elicitation untuk mengurangi kebutuhan user yang didasarkan
oleh keinginan user pribadi.
17
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut adalah tahapan untuk mengidentifikasi KPI untuk setiap
Goals yang telah ditentukan:
1. Pemilik Organisasi membuat daftar tolak ukur yang akan digunakan untuk
mengevaluasi pencapaian dalam setiap Goal. Bila organisasi sudah
memiliki Sistem Informasi sebelumnya, pemilik organisasi dapat
menambahkan daftar tolak ukur yang tidak dapat dipenuhi oleh Sistem
Informasi yang digunakan sebelumnya.
2. Pemilik Organisasi dan Developer memprioritaskan semua tolak ukur dan
memastikan bahwa tolak ukur tersebut dapat menjadi sebuah alat
pengontrol untuk setiap Goal yang ingin dicapai.
3. Bila semua syarat sudah tercapai, maka tolak ukur tersebut menjadi KPI.
4. KPI juga dapat diambil dari oeganisasi yang memiliki domain bisnis yang
sama. KPI eksternal ini dapat digunakan untuk menjadi pembanding atau
menjadi tolak ukur untuk KPI yang digunakan.
5. KPI lalu di integrasi dengan Goals yang bersangkutan
Bila semua telah tercapai, maka proses ini akan menghasilkan GTM
untuk mengilustrasikan kebutuhan Sistem Informasi berdasarkan ekspektasi
Organisasi.
2.4.3. Klasifikasi dan Komparasi Metode GORE
Berikut adalah klasifikasi Requirements Engineering berdasarkan
coveragenya (Shofi, 2015) dan ditambahkan dengan klasifikasi untuk metode
OGORE.
Tabel 2.2 Klasifikasi Requirements Engineering berdasarkan coverage
Coverage Elicitation Evaluation &
Agreement
Specification &
Documentation Metode
DTEBS ✔
GBRAM ✔
AGORA ✔
VVA ✔
18
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
GOIG
GSTH ✔
NFR ✔
KAOS ✔
GSP ✔
DOSS ✔
A-BT ✔
GSTH ✔
GRL ✔ ✔ ✔
Congolog ✔
Albert Language ✔
F3 ✔ ✔ ✔
OGORE ✔
Penelitian akan berfokus pada tahap requirements elicitation, Beberapa
metode dalam GORE yang berfokus pada tahap tersebut antara lain, GBRAM, GRL,
KAOS, F3, GSTH, dan GOIG. Berikut ini merupakan komparasi beberapa metode
tersebut dengan parameter: sumber informasi, notasi grafis dan metode khusus
untuk ekstraksi.
Tabel 2.3 Komparasi Requirements Engineering
Parameter Sumber Informasi Notasi
Grafis
Metode
Khusus untuk
ekstraksi Metode
GBRAM Berbagai Macam Sumber
(Diagram, transkrip interview, dan
sebagainya)
Tidak Tidak
GRL Tidak Ditentukan Ya Tidak
KAOS Tidak Ditentukan Ya Tidak
F3 Tidak Ditentukan Ya Tidak
19
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
GSTH Organisasi Ya Tidak
GOIG Organisasi Ya Tidak
OGORE Organisasi dan sumber lainnya
(external goal, transkrip
interview, dan sebagainya)
Ya Ya
2.5. Perpustakaan Digital
Menurut Agus & Safitri (2015), Perpustakaan Digital adalah berbagai
organisasi yang menyediakan sumber daya, termasuk pegawai yang terlatih khusus,
untuk memilih, mengatur, menawarkan akses, memahami, menyebarkan, menjaga
integritas, dan memastikan keutuhan karya digital sedemikian rupa sehingga
koleksi tersedia dan terjangkau secara ekonomis oleh sebuah atau sekumpulan
komunitas yang membutuhkannya.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa perpustakaan digital adalah suatu
organisasi yang menyediakan, mengemas informasi kedalam bentuk digital oleh
sumberdaya ahli agar memudahkan pemustaka dalam menemukan informasi yang
diinginkan.
Beberapa kelebihan dari Perpustakaan Digital adalah adalah sebagai
berikut:
1. Menghemat ruangan, karena koleksi perpustakaan digital adalah dokumen-
dokumen berbentuk digital, maka penyimpanannya akan sangat efesien.
Harddisk dengan kapasitas 30 GB (sekarang ukuran standard harddisk adalah
80 GB) dapat berisi e-book sebanyak 10.000- 12.000 judul dengan jumlah
halaman buku rata-rata 500-1.000 halaman. Jumlah ini sama dengan jumlah
seluruh koleksi buku dari perpustakaan ukuran kecil sampai sedang.
2. Akses ganda (multiple access), kekurangan perpustakaan konvensional
adalah akses terhadap koleksinya bersifat tunggal. Artinya apabila ada sebuah
buku dipinjam oleh anggota perpustakaan, maka anggota yang lain akan
meminjam harus menunggu buku tersebut dikembalikan. Koleksi digital tidak
demikian, setiap pemakai dapat secara bersamaan menggunakan sebuah
20
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
koleksi buku digital yang sama baik untuk dibaca maupun untuk diunduh atau
dipindahkan ke komputer pribadinya (download).
3. Tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, perpustakaan digital dapat diakses
dimana saja dan kapan saja dengan catatan ada jaringan komputer (computer
internetworking). Sedangkan perpustakaan konvensional hanya bisa diakses
jika orang tersebut datang ke perpustakaan pada saat perpustakaan membuka
layanan. Jika perpustakaan tutup maka orang yang datang tidak dapat
mengakses perpustakaan.
4. Koleksi dapat berbentuk multemedia, koleksi perpustakaan digital tidak
hanya koleksi yang berbentuk teks saja atau gambar saja. Koleksi
perpustakaan digital dapat berbentuk kombinasi antara teks, gambar dan suara.
Bahkan koleksi perpustakaan digital dapat menyimpan dokumen yang hanya
bersifat gambar bergerak dan suara (film) yang tidak mungkin digantikan
dengan bentuk teks.
5. Biaya lebih murah, secara relatif dapat dikatakan bahwa biaya untuk
dokumen digital termasuk murah.
2.6. Unified Modeling Language (UML)
2.6.1. Definisi UML
Menurut Pressman & Maxim (2015), “UML adalah bahasa pemodelan
untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek”.
Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan
permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih
mudah dipelajari dan dipahami”.
UML adalah bahasa yang digunakan untuk memvisualisasikan,
mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat
lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi
pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi
yang berbeda.
21
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.6.2. Tujuan UML
Menurut Pressman & Maxim (2015), tujuan utama dalam desain UML
adalah :
1. Menyediakan bagi pengguna (analisis dan desain sistem) suatu bahasa
pemodelan visual yang ekspresif sehingga mereka dapat mengembangkan
dan melakukan pertukaran model data yang bermakna.
2. Menyediakan mekanisme yang spesialisasi untuk memperluas konsep inti.
3. Karena merupakan bahasa pemodelan visual dalam proses pembangunannya
maka UML bersifat independen terhadap bahasa pemrograman tertentu.
4. Memberikan dasar formal untuk pemahaman bahasa pemodelan.
5. Mendorong pertumbuhan pasar terhadap penggunaan alat desain sistem yang
berorientasi objek (OO).
6. Mendukung konsep pembangunan tingkat yang lebih tinggi seperti
kolaborasi, kerangka, pola dan komponen terhadap suatu sistem.
7. Memiliki integrasi praktik terbaik.
2.6.3. Tahapan Pembuatan UML
Menurut Pressman & Maxim (2015), Dalam membuat UML untuk
pembangunan dan pengembangan sistem diperlukan suatu tahapan. Ada enam
tahapan dalam membuat UML, yaitu :
1. Mendefinisikan model use case. Pada tahap ini, sistem analis mendefinisikan
aktor dan case yang bisa dilakukan aktor. Biasanya sistem analis memulai
membuat model use case ini dengan menggambar diagram yang di dalamnya
terdapat gambar aktor yang mewakili pelaku (user) sistem dan panah yang
menunjukan hubungan aktor. Diagram ini disebut use case diagram dan
diagram ini mewakili standar alur penggunaan sistem.
2. Selama fase analisis sistem, mulai dengan menggambar diagram UML pada
tahap kedua ini termasuk ke dalam fase analisis sistem, sistem analis
menggambar activity diagram yang mengilustrasikan semua aktifitas pada
use case. Sistem analis akan membuat satu atau lebih sequence diagram, yang
mengilustrasikan urutan aktifitas dan waktunya. Tahap ini merupakan
22
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kesempatan untuk bisa meninjau kembali use case dan mengubahnya apabila
diperlukan.
3. Membuat class diagram. Kata dalam use case adalah objek yang berpotensi
dikelompokan ke dalam class. Sebagai contoh, setiap mobil adalah sebuah
objek yang berbagi karakteristik dengan mobil lain. Mereka bersama-sama
membuat sebuah kelas (class).
4. Menggambar diagram status. Menggambar diagram status ini merupakan fase
kedua dari analisis sistem. Diagram kelas (class diagram) digunakan untuk
mengambar diagram status (statechart diagram), yang bisa membantu
memahami proses yang kompleks yang tidak bisa sepenuhnya digambarkan
dalam squence diagram.
5. Memulai mendesain sistem dengan memodifikasi diagram UML. Melengkapi
spesifikasi sistem. Desain sistem berarti memodifikasi sistem yang ada dan
menyiratkan diagram yang telah dimodifikasi pada tahap sebelumnya.
Diagram ini dapat digunakan untuk memperoleh kelas, atribut, dan method.
Sistem analis membutukan spesifikasi kelas termasuk atribut, metode, dan
deskripsinya pada setiap kelas.
2.7. Hyper Text Markup Language (HTML)
Menurut Sibero (2015), HTML5 merupakan pengembangan terbaru dari
HTML. Syntax pada HTML5 dibuat lebih sederhana untuk memudahkan
webdeveloper. HTML5 memperkenalkan fitur- fitur baru seperti animasi, audio,
transisi, tipografi, dan masih banyak lagi. Dengan begitu, HTML5 dapat
menggantikan permasalahanpermasalahan pada teknologi web sebelumnya. Salah
satu contohnya adalah menggantikan penggunaan flash pada web yang
membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan loasd sebuah halaman.
2.8. PHP: Hypertext Preprocessor (PHP)
Menurut Achmad (2016), PHP adalah suatu bahasa pemrograman skrip yang
dirancang untuk membangun aplikasi web, dipanggil dari browser, program yang
ditulis dengan PHP akan di-parsing di dalam web server oleh interpreter.
23
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konsep kerja PHP prinsipnya serupa dengan kode HTML. Hanya saja berkas
PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya segera dikirimkan kemesin
PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode
HTML) ke web server. Selanjutnya web server menyampaikan ke klien. Skrip PHP
berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML. Sebagaimana diketahui , HTML
(Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar untuk membuat halaman -
halaman web.
Ada beberapa kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain, diantaranya :
1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan
sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai
apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.
3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan
developer yang siap membantu dalam pengembangan.
4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah
karena memiliki referensi yang banyak.
5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin
(Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime
melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.
2.9. Cascading Style Sheet (CSS)
Menurut Krause (2016), CSS adalah suatu bahasa yang dikhususkan untuk
mengatur untuk mengatur gaya atau layout sebuah halaman web.
Agar dapat berjalan, halaman CSS yang terpisah dengan HTML haruslah
diasosiasikan dengan dokumen HTML yang dituju. Pada saat browser melakukan
load pada halaman HTML, maka secara otomatis browser juga akan melakukan
load terhadap halaman CSS dan menggunakannya untuk menentukan display dari
sebuah halaman web. Style pada CSS diaplikasikan dalam sebuah urutan yang
24
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
bergantung pada hubungan elemen- elemen yang terasosiasi. Contohnya pada saat
kita menentukan format style pada sebuah div, maka setiap elemen yang berada
dalam div tersebut akan memiliki format style yang sama.
2.10. Bootstrap CSS
Menurut Bhaumik (2015), Keunggulan dalam menggunakan Bootstrap
adalah semua bagian untuk antarmuka pengguna menggunakan style css,
Bootstrap dapat menggunakan LESS preprosessor sebuah teknologi yang
mengurangi dan mengefisienkan penulisan kode CSS. Bootstrap dapat
diintegrasikan dengan JavaScript untuk menjadikan lebih menarik dengan
efekefek yang dapat diberikan dengan JavaScript.
Kelemahan dalam menggunakan Bootstrap adalah dengan adanya
penggunaan bootstrap menjadi tidak adanya keunikan didalam website karena
akan samanya tampilan yang diberikan. Terdapat juga laporan bahwa sistem grid
pada bootstrap tidak responsif.
2.11. Framework Laravel
Menurut He (2015), Laravel adalah framework PHP dengan kode terbuka
(open source) dengan desain Msodel-View-Controller (MVC) yang digunakan
untuk membangun aplikasi website. Framework ini pertama kali dibangun oleh
Taylor Otwell pada tanggal 22 Februari 2012.
Diambil dari situs Laravel (Laravel.com), “Laravel is a clean and classy
framework for PHP web development. Freeing you froms paghetti code, it helps
you create wonderful applications, using simple, expressive syntax.Development
should be a creative experience that you enjoy, not something that is painful. Enjoy
the fresh air!”.
Laravel adalah salah satu dari beberapa kerangka bahasa pemrograman PHP
yang menawarkan code modular. Hal ini dicapai melalui kombinasi driver dan
sistem bundle-nya. Driver memungkinkan kita untuk dengan mudah mengubah dan
memperluas caching, session, database, dan fungsi otentikasi. Penggunaan bundle
mampu mengemas hingga segala jenis kode untuk digunakan kembali atau untuk
25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
memberikan kepada seluruh pengguna Laravel. Laravel sangat menarik, karena
apapun yang ditulis dalam Laravel dapat dikemas dalam sebuah kemasan.
Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari framework
Laravel (He, 2015) :
A. Keunggulan
1. Coding yang simpel.
2. Tersedia generator Artisan CLI yang mengotomatiskan beberapa pekerjaan.
3. Fitur Schema Builder untuk berbagai database.
4. Fitur Migration dan Seeding untuk berbagai database.
5. Fitur Query Builder yang memudahkan manajemen data di database.
6. Eloquent ORM yang memudahkan untuk menjalankan query database.
7. Fitur pembuatan package dan bundle yang memudahkan.
8. Dukungan banyak Library.
B. Kelemahan
1. Ukuran File yang cukup besar.
2. Memerlukan koneksi internet untuk instalasi dan library.
3. Membutuhkan PHP versi 5.4 keatas, sehingga tidak semua Hosting dapat
menggunakan Laravel.
2.12. Database MySQL
Menurut Pressman & Maxim (2015), MySQL merupakan sistem database
yang banyak digunakan untuk pengembangan aplikasi web. Tidak seperti Apache
yang merupakan software yang dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta
untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan
disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia yaitu MySQL AB. MySQL
AB memegang penuh hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang
Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David
Axmark, Allan Larsson, dan Michael “Monty” Widenius. Beberapa kelebihan
MySQL antara lain : Free (bebas didownload) Stabil dan tangguh Fleksibel dengan
berbagai pemrograman Security yang baik Dukungan dari banyak komunitas
26
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kemudahan management database. Mendukung transaksi Perkembangan software
yang cukup cepat.
MySQL memiliki beberapa sifat yang menjadikannya sebagai salah satu
software database yang banyak digunakan oleh pemakai di seluruh dunia. Sifat-
sifat yangdimiliki oleh MySQL antara lain:
1. MySQL merupakan RDBMS (Relational Database Management System)
2. Database relatsional menyimpan data pada tabel-tabel yang terpisah, bukan
menyimpan datadalam ruang penyimpanan yang besar, dapat menambah
kecepatan dan fleksibilitas.
3. MySQL merupakan software open source
4. Open source berartisetiap orang dapat menggunakan dan mengubaah software
yang bersangkutan. Setiaporang dapat men-download software MySQL dari
internet dan menggunakannya tanpamembayar. Bahkan jika menghendakinya,
dapat mempelajari kode sumber danmengubahnya sesuai yang dibutuhkan.
Software MySQL menggunakan GNU/GPL (GeneralPublic License)
5. MySQL mempunyai performa yang sangat cepat, dapat dipercaya, dan mudah
digunakan
6. MySQL server sebenarnya dikembangkan untuk menangani database besar
lebih cepat daripada solusi yang ada dan telah berhasil digunakan pada
lingkungan produksi dengan permintaan tinggi untuk beberapa tahun terakhir.
Walaupun di bawah pengembang yang sama, MySQL server sekarang
menawarkan kumpulan fungsi yang banyak danbermanfaat. Konektifitas,
kecepatan, dan keamanan yang dimiliki MySQL Server membuatnya sangat
cocok untuk mengakses database internet.
7. MySQL Server bekerja pada client-server atau pada sistem embedded
8. Software MySQL server adalah sistem client-server yang terdiri atas multi-
threaded SQL server yang mendukung back end berbeda, beberapa program
client dan pustaka (libraries) berbeda, peralatan administrasi, dan jangkauan
luas API (Application Programming Interfaces)
27
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
9. Ada pula MySQL server sebagai pustaka embedded multi-threaded yang dapat
andahubungkan ke dalam aplikasi untuk mendapatkan MySQL server lebih
kecil, lebihcepat, dan lebih mudah untuk mengatur produk standalone
10. MySQL mempunyai sejumlah besar software pendukung.
2.13. Metode Pengembangan Sistem
Menurut TIM EMS (2016), SDLC atau Software Development Life Cycle
atau sering disebut juga System Development Life Cycle adalah proses untuk
mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan
menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk
mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya.
Ada beberapa model SDLC yang dapat digunakan. Semuanya memiliki
kelemahan dan kelebihan pada setiap model SDLC. Hal terpenting adalah
mengenali tipe pelanggan (Customer) dan memilih menggunakan model SDLC
yang sesuai dengan karakter pelanggan (Customer) dan sesuai dengan karakter
pengembang :
28
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 2.4 Perbandingan Metode Pengembangan Sistem
Model Deskripsi Kelemahan Kelebihan
Waterfall Model waterfall sering juga disebut
model sekuensial linier (sequential
linear)
Sulit digunakan karena seringkali
terdapat perubahan spesifikasi
perangkat lunak di tengah
pengembangan.
1. Struktur tahap pengembangan
sistem jelas
2. Dokumentasi dihasilkan di
setiap tahap pengembangan
Prototype Model prototype adalah model
yang digunakan untuk
menyambungkan ketidakpahaman
pelanggan mengenai hal tekniks
dan memperjelas spesifikasi
kebutuhan yang diinginkan
pelanggan kepada pengembang
perangkat lunak
Tidak cocok diaplikasikan pada
pengembangan sistem skala besar
karena pembuatan prototipe skala
besar akan memakan banyak
waktu dan tenaga
Spesifikasi kebutuhan
pengembangan sistem lebih detail
dan jelas karena pelanggan
seringkali kesulitan dalam
menyampaikan kebutuhannya
secara detail
Rapid
Application
Development
(RAD)
Model RAD adalah model proses
pengembangan perangkat lunak
yang bersifat inkremental terutama
untuk waktu pengerjaan yang
pendek
Sumber daya manusia yang
dibutuhkan cukup besar
Jika kebutuhan perangkat lunak
dipahami dengan baik dan lingkup
perangkat lunak dibatasi dengan
baik sehingga tim dapat
menyelesaikan pembuatan
perangkat lunak dengan waktu
yang pendek
Model Iteratif Model iteratif adalah model yang
mengkombinasikan proses-proses
pada model air terjun dan iteratif
pada model prototipe.
Mekanisme tahapan inkremental
perlu direncanakan terlebih
dahulu agar hasil produk dan
pengerjaan setiap tahapan menjadi
lebih baik
Mengatasi kelemahan dari model
Waterfall yang tidak
mengakomodasi iterasi, dan
mengatasi kelemahan dari model
protoripe ynag memiliki proses
relatif pendek serta pada setiap
29
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
iteratif tidak selalu menghasilkan
produk
Model Spiral Model spiral adalah model yang
memasangkan iteratif pada model
prototipe dengan kontrol dan aspek
sistematik pada model air terjun
1. Sulit untuk meyakinkan
pemakai (saat situasi kontrak)
bahwa penggunaan pendekatan
ini akan dapat dikendalikan
2. Memerlukan tenaga ahli untuk
memperkirakan resiko, dan
harus mengandalkannya.
Memasangkan iteratif pada model
prototipe dengan kontrol dan
aspek sistematik yang diambil
dari model Waterfall.
Agile
(XP, ASD,
SCRUM)
Agile merupakan jenis
pegembangan sistem jangka pendek
yang memerlukan adaptasi cepat
dan pengembang terhadap
perubahan dalam bentuk apapun.
1. Developer harus selalu siap
dengan perubahan karena
perubahan akan selalu
diterima.
2. Tidak akan berjalan dengan
baik bila komitmen tim
kurang..
1. Mengurangi resiko kegagalan
implementasi software dari
segi non-teknis
2. Jika terjadi kegagalan saat
pembangunan sistem maka
kerugian dari segi materi
relatif kecil.
30
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.14. Metode Extreme Programming (XP)
Menurut Pressman & Maxim (2015), Extreme Programming merupakan
salah satu metode pengembangan software yang termasuk dalam Agile Software
Development. XP mempunyai 5 (lima) nilai yang menjadi fondasi yaitu:
1. Komunikasi
Komunikasi yang efektif dalam XP membutuhkan peran antara developer dan
user dalam menentukan fitur apa yang dibutuhkan serta kegunaan software
tersebut. XP menekankan adanya kolaborasi yang baik antara developer
dengan user, sehingga pihak user dapat terlibat langsung mengenai konsep
software serta adanya umpan balik terus menerus.
2. Kesederhanaan
Untuk mencapai kesederhanaan, XP membatasi developer hanya merancang
kebutuhan yang mendesak dibandingkan kebutuhan mendatang, sehingga
memudahkan untuk diimplementasikan dalam pemrograman. Jika rancangan
harus diubah, dapat dilakukan refactoring. Refactoring yang dimaksud adalah
memungkinkan software engineer mengubah struktur internal desain atau
source code suatu rancangan tanpa mengubah fungsi eksternal serta
perilakunya. Refactoring dilakukan untuk meningkatkan efisiensi, readability,
dan performa dari suatu rancangan.
3. Umpan Balik
Umpan balik berasal dari 3 (tiga) sumber yaitu implementasi software itu
sendiri, user, dan anggota tim software yang lain. Umpan balik dilihat dari
implementasi output, fungsi, dan karakteristik use case. Akhirnya, sebagai
persyaratan baru yang berasal dari bagian refactoring, tim memberikan user
dengan umpan balik yang cepat mengenai biaya.
4. Keberanian
Praktek yang dilakukan dalam XP lebih menekankan keberanian atau dengan
kata yang tepat adalah disiplin. Tim developer agile XP harus memiliki
kedisiplinan dalam perancangan kebutuhan sekarang, mengenali kebutuhan
yang akan datang yang mungkin akan berubah secara drastis, sehingga
memungkinkan untuk mengubah rancangan dan implementasi code.
31
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Menghargai
Setiap tim developer mempunyai nilai yang harus ditanamkan dan dihargai
oleh sesama anggota juga antara stakeholder dan anggota tersebut.
Menurut Pressman & Maxim (2015), Extreme Programming diperkenalkan
oleh Kent Beck pada akhir tahun 1980an. Kent Beck menyatakan ada lima nilai
yang menjadi dasar untuk setiap pekerjaan yang dilakukan sebagai bagian dari XP,
yaitu komunikasi, kesederhanaan, umpan balik, keberanian, dan rasa hormat.Untuk
bisa mencapai komunikasi yang efektif antara software engineer dan stakeholder
(misalnya untuk membangun fitur yang diperlukan dan fungsi untuk software), XP
menekankan secara dekat, namun informal (secara lisan) kolaborasi antara
customer dengan developer.
Untuk bisa mencapai kesederhanaan, XP memberikan batasan kepada untuk
merancang hanya untuk kepentingan mendesak, daripada memikirkan kebutuhan
masa depan. Umpan balik berasal dari tiga sumber, yaitu:
1. Software yang diimplementasikan.
2. Customer.
3. Tim Software.
Untuk keberanian, pada dasarnya banyak tim software yang berargumen
tentang “melakukan perancangan untuk kemudian hari” karena dapat menghemat
usaha untuk jangka waktu yang lebih lama. Namun sebagai tim menggunakan XP
harus memiliki keberanian untuk merancang apa yang saat ini, dengan
pertimbangan bahwa kebutuhan masa depan akan mengalami perubahan
drastis.Dengan mengikuti nilai-nilai tersebut, akan tercipta rasa hormat dalam
setiap anggota tim, antara stakeholder, dan secara tidak langsung dengan software
itu sendiri.
32
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.6 Proses Extreme Programming
Sumber: Pressman & Maxim (2015)
Menurut Pressman & Maxim (2015), XP menggunakan konsep pendekatan
yang berorientasi objek dan memiliki empat kerangka kegiatan, yaitu :
1. Planning
Kegiatan Perencanaan dimulai dengan mengumpulkan requirement
yang memungkinkan para anggota teknis tim XP memahami konteks bisnis
untuk software dan untuk mendapatkan pandangan luas untuk output yang
diperlukan dan fitur utama fungsinya. Hal ini akan mengarah ke penciptaan
satu set “cerita” (biasa disebut juga cerita user) yang mendeskripsikan ouput
yang dibutuhkan, fitur, dan fungsi dari software yang akan dibuat.
2. Design
Desain pada XP mengikuti prinsip KIS (“Keep It Simple”). Desain yang
sederhana selalu lebih dipilih dibandingkan dengan desain yang kompleks.
Desain untuk fungsi tambahan (karena developer merasa akan diminta nanti)
tidak disarankan. XP menerapkan penggunaan CRC (Class-Responsibility-
Card) sebagai mekanisme yang efektif untuk memikirkan mengenai software
dalam konteks berorientasi objek. CRC akan mengidentifikasi dan
33
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mengorganisasikan class berorientasi objek yang sesuai dengan peningkatan
software. Jika terjadi masalah dalam pembuatan desain cerita, XP
merekomendasikan suatu solusi yang disebut “Spike Solution”. Spike solution
adalah pembuatan segera suatu prototype operasional dari sebagian desain
yang mengalami masalah.
3. Coding
Setelah cerita selesai dikembangkan dan desain kerja awal selesai, tim
XP tidak segera melanjutkan ketahap coding, melainkan mengembangkan
serangkaian tes unit yang akan dijalankan pada setiap cerita yang akan dibuat.
Saat unit tes telah dibuat, developer akan lebih fokus kepada apa yang harus
dibuat untuk melewati tes tersebut. Tidak ada sesuatu yang berlebihan yang
ditambahkan (prinsip KIS).
4. Testing
Pada tahap ini akan dilakukan percobaan pada sistem, ada dua tahap
testing yang akan dilakukan, yaitu unit testing yang akan dilakukan secara
mandiri dan acceptance testing yang akan dilakukan dengan customer.
2.15. Studi Literatur Sejenis
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan literatur penelitian sejenis yang
sudah ada sebelumnya, yakni penelitian terkait dengan OGORE atau Digital
Library. Hal ini dimaksudkan untuk mengevaluasi literatur tersebut serta
mengetahui kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada penelitian sebelumnya.
Berikut ini adalah beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki kaitan dengan
penelitian yang dilakukan penulis sekarang ini :
1. “Pengembangan Sistem Informasi Penjualan yang Menggunakan Proses
Rekayasa Kebutuhan Berorientasi pada Tujuan Perusahaan” (Lianti,
2014). Pada Penelitian ini, sang peneliti menerapkan metode OGORE pada
sebuah perushaan yang belum memiliki Sistem Informasi sebelumnya,
penulis menggunakan penelitian ini sebagai basis karena memiliki kemiripan
yang cukup besar dengan peneilitan yang sedang penulis lakukan.
34
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. “Perancangan Sistem Manajemen Inventori Berdasarkan Hasil
Penerapan OGORE Pada Studi Kasus PT XYZ” (Dianita, 2016). Pada
penelitian ini, sang peneliti menerapkan metode OGORE pada sebuah
perusahaan yang sudah memiliki Sistem Informasi sebelumnya, penulis
menggunakan penelitian ini sebagai referensi karena beberapa permasalahan
yang dihadapi dalam penelitian ini memiliki kemiripan dengan permasalahan
yang dihadapi penulis.
3. “Rancangan Perpustakaan Berbasis Web Pada Badan Pusat Statistik
Tangerang Selatan” (Azka, 2017). Penelitian ini berfokus pada perancangan
Sistem Informasi Perpustakaan yang terdiri dari Perpustakaan Digital dan
Sistem Administrasi Perpustakaan, penulis menggunakan penelitian ini
sebagai referensi karena Sistem Perpustakaan yang akan dibuat penulis
memiliki kemiripan dengan Sistem yang sudah dibuat oleh peneliti.
35
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 2.5 Literatur Sejenis
No Penulis Judul Penelitian Kekurangan Kelebihan
1 Dwingga Lianti.
2014. Universitas
Esa Unggul.
Pengembangan Sistem
Informasi Penjualan yang
Menggunakan Proses Rekayasa
Kebutuhan Berorientasi pada
Tujuan Perusahaan.
Penerapan OGORE masih dasar
karena menggunakan jurnal
lama.
Sistem Informasi memenuhi
semua KPI yang sudah ditentukan
sebelumnya.
2 Patricia Dianita
Wijaya. 2016.
Universitas Esa
Unggul
Perancangan Sistem
Manajemen Inventori
Berdasarkan Hasil Penerapan
OGORE pada Studi Kasus PT
XYZ
KPI yang ditentukan tidak
dijelaskan dengan detil.
Penentuan goals lebih mendalam
dengan informasi-informasi
tambahan yang sudah dimiliki
Sistem Informasi sebelumnya
untuk membantu dalam
pembuatan sistem informasi baru.
3 Faris Fauzan
Azka. 2017.
STMIK Nusa
Mandiri
Rancangan Perpustakaan
Berbasis Web Pada Badan
Pusat Statistik Tangerang
Selatan
Menggunakan PHP Native tanpa
Framework
Sistem Informasi yang dibuat
mencakup Perpustakaan Digital
unuk pembaca dan Sistem
Administrasi Perpustakaan untuk
pengurus.
36
Berdasarkan literatur sejenis yang digunakan, terdapat beberapa kelebihan yang
akan melengkapi kekurangan yang terdapat pada penelitian sebelumnya serta
menjadi nilai tambah penelitian ini dibanding dengan penelitian sebelumnya :
1. Pembuatan KPI mengacu pada publikasi yang dibuat oleh Rozner (2013),
dimana didalamnya dijelaskan secara mendalam bagaimana karakteristik
pembuatan KPI yang baik dan benar.
2. KPI yang ditentukan dikonfirmasikan kepada ahli pada bidangnya, yakni Ibu
Yarma S.IP, selaku pustakawan di Perpustakaan FST UIN Jakarta.
37
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan membahas tentang metode penelitian yang penulis gunakan
dalam menyusun skripsi ini. Metode penelitian yang digunakan terbagi menjadi dua
yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.
3.1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini
yaitu :
3.1.1. Observasi
Observasi dimulai dengan pengamatan pada situs Perpustakaan Digital,
seperti World Digital Library dan California Digital Library. Kemudian,
observasi dilanjutkan dengan meninjau langsung pada Perpustakaan SMA
Muhammadiyah 25 untuk mendapatkan data dan informasi mengenai
perpustakaan tersebut.
3.1.2. Wawancara
Penulis mewawancarai Bapak Nana, Bapak Hartono dan Ibu Zesmita
selaku Pengurus Perpustakaan, Kepala Perpustakaan dan Kepala Sekolah SMA
Muhammadiyah 25. Wawancara ini diajukan berhubungan dengan
permasalahan yang penulis kemukakan serta membahas mengenai permasalahan
pada perpustakaan dan diskusi tentang solusi yang dapat digunakan untuk
permasalahan-permasalahan tersebut.
3.1.3. Studi Pustaka dan Studi Literatur
Pada tahapan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, penulis
mencari referensi-referensi yang relevan dengan objek yang akan diteliti.
Pencarian bersumber dari buku berjumlah 4 buku, jurnal berjumlah 13 jurnal ,
dan website berjumlah 1. Selanjutnya informasi tersebut digunakan dalam
38
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
penyusunan landasan teori, metodologi penelitian serta pengembangan sistem
secara langsung.
3.2. Metode Pengembangan Sistem
Dalam merancang Sistem ini penulis menggunakan metode pengembangan
sistem Agile Extreme Programming (XP). XP menggunakan pendekatan object-
oriented sebagai paradigma pengembangan dan mencakup seperangkat aturan.
Dalam XP, terdapat 4 (empat) kerangka kegiatan yaitu planning, design, coding dan
testing :
3.2.1. Tahap Planning
Pada tahapan ini akan diimplementasikan metode OGORE.dimana pada
tahap ini akan didapatkan Goal Tree Model yang dibuat berdasarkan Goals,
Tasks dan Resources dari organisasi.
3.2.2. Tahap Design
Pada tahapan perancangan dilakukan pembuatan pemodelan sistem
berdasarkan hasil analisa kebutuhan yang didapatkan dari Goal Tree Model
pada tahap Planning. Pemodelan sistem yang digunakan yaitu UML yang
terdiri dari beberapa diagram antara lain Use-Case Diargam, Activity Diagram,
Class Diagram dan Sequence Diagram
3.2.3. Tahap Coding
Tahapan ini merupakan implementasi dari perancangan model sistem
yang telah dibuat kedalam kode program yang menghasilkan protoripe dari
perangkat lunak. Dalam pembangunan aplikasi ini menggunakan bahasa
pemrograman PHP dengan Framework laravel. Untuk implementasi basis data,
Database Management System yang digunakan adalah MySQL
3.2.4. Tahap Testing
Tahapan ini merupakan tahapan pengujian terhadap aplikasi yang sudah
dibangun, pada tahapan ini ditentukan oleh pengguna sistem dan berfokus pada
fitur dan fungsionalitas dari keseluruhan sistem kemudian ditinjau oleh
39
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pengguna sistem. Metode yang digunakan dalam melakukan pengujian
terhadap aplikasi ini adalah Black-Box Testing dengan melakukan pengujian
terhadap masukkan dan keluaran yang dihasilkan sistem.
40
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3. Kerangka Berpikir
Analisis Sistem
Observasi
Wawancara
Studi LIteratur
Metode Pengumpulan Data
Mendefinisikan
Organization Goals
berdasarkan Visi dan
Misi Organisasi
Menetapkan IT Goals dari
Organization Goals
Mengintegrasikan
KPI ke setiap Goals
Metode Pengembangan Sistem
Planning
Hasil Goal Tree
Model
Mendefinisikan Model Use
Case dan mendesain Use
Case Diagram dari Goal
Tree Model
Mendesain Activity Diagram
Mendesain Class Diagram
Metode Pengembangan Sistem
Design
Mendesain Sequence Diagram
Proses Coding menggunakan
Framework Laravel dan
Database MySQL
Proses Testing menggunakan
Black Box Testing
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir
41
BAB 4
ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM , IMPLEMENTASI DAN
PENGUJIAN SISTEM
Bahasa pemrograman yang digunakan dalam perancangan sistem informasi
ini adalah PHP menggunakan Framework Laravel, dan MySQL sebagai database
management. Alasan pemilihan bahasa pemrograman tersebut antara lain :
1. Perancangan Sistem yang dibutuhkan adalah sistem berbasis web, dimana
php merupakan standar dalam perancangan web.
2. Perancangan dan maintenance sistem lebih mudah dengan database
MySQL karena pihak organisasi sudah familiar dengan database tersebut.
Perancangan sistem informasi akan dijelaskan dengan menggunakan metode
pengembangan sistem Extreme Programming (XP), yaitu dengan empat proses :
Planning (Perencanaan), Design (Desain), Coding (Coding), dan Testing (Uji
Coba).
4.1. Tahap Planning
Pada Tahap ini akan digunakan metode Requirements Engineering OGORE
yang merupakan ekstensi dari GORE, dimana OGORE diharapkan dapat
mengurangi resiko yang muncul karena kebutuhan pengguna yang berdasarkan
keinginan pribadinya dan berfokus pada tujuan organisasi. Tahapan OGORE adalah
sebagai berikut :
1. Mendefinisikan Organization Goals berdasarkan Visi dan Misi
Organisasi.
2. Menetapkan IT Goals dari Organization Goals yang sudah ditentukan.
3. Mengintegrasikan Key Performance Indicators (KPI) ke setiap Goals.
Hasil dari Metode ini adalah Goal Tree Model (GTM) yang nantinya akan di
desain menggunakan UML
42
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.1.1. Mendefinisikan Organization Goals berdasarkan Visi dan Misi
Organisasi
Pada Perpustakaan SMA Muhammadiyah 25 ini masih belum
menggunakan Sistem Informasi didalamnya, Perpustakaan masih menggunakan
media Manual dan menggunakan Microsoft Excel dalam melakukan pendataan
buku dan peminjaman. Semua kegiatan digunakan menggunakan formulir
manual yang kemudian dicatat ke Spreadsheet untuk dijadikan laporan.
Proses Jalannya bisnis pada Perpustakaan ini seperti perpustakaan pada
umumnya, yakni murid akan mengambil buku yang akan dipinjam lalu pengurus
akan mencatat buku apa yang dipinjam dan memberikan batas waktu
pengembalian dan denda yang akan diberikan bila buku terlambat dikembalikan.
Pak Hartono selaku Ketua Sarana dan Prasarana mendeskripsikan Visi
dan Misi Perpustakaan SMAM25 sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan kontrol pembelian buku untuk perpustakaan.
2. Untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan perpustakaan.
3. Untuk meningkatkan ruang lingkup pembaca perpustakaan.
Dari Visi Misi tersebut, Pak Hartono dan Penulis menyimpulkan bahwa
dengan dibuatnya Sistem Informasi baru ini, ada dua Visi dan Misi yang ingin
dicapai, yakni “Meningkatkan Efisiensi Pekerjaan Perpustakaan” dan
“Meningkatkan ruang lingkup pengguna perpustakaan”, dimana untuk
kontrol pembelian buku akan tetap dilakukan secara manual dikarenakan
beberapa faktor yang sifatnya rahasia. Maka Organization Goals yang ingin
dicapai adalah “Meningkatkan Efisiensi Pekerjaan Perpustakaan dan
Meningkatkan ruang lingkup pengguna perpustakaan”, dimana Goal ini
dapat memenuhi kedua Visi Misi diatas :
1. Untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan Perpustakaan : Dengan dibuatnya
sistem informasi ini dapat meningkatkan efisiensi pekerjaan, dimana data
buku dan data peminjaman buku dapat dimasukkan dan dirubah secara
mudah.
43
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Untuk meningkatkan ruang lingkup Pengguna Perpustakaan : Sistem
Informasi akan menyediakan akses buku Digital secara Online, meskipun
begitu buku-buku fisik akan tetap dapat dipinjam langsung di perpustakaan.
4.1.2. Menetapkan IT Goals dari Organization Goals
IT Goals adalah hasil yang diharapkan atas diaplikasikannya Teknologi
Informasi pada sebuah organisasi dimana IT Goals dapat mendukung
Organization Goals, sehingga dapat diketahui IT Goals mana yang harus dicapai
untuk memastikan bahwa Organization Goals juga tercapai.
Pak Hartono dan penulis mendiskusikan beberapa IT Goals yang
diharapkan dapat dicapai dengan pengaplikasian Sistem Informasi baru ini :
1. Manajemen Data Buku yang terekam dengan baik.
2. Manajemen Data Anggota yang terekam dengan baik.
3. Manajemen Data Peminjaman Buku yang terekam dengan baik.
4. Akses Buku Digital yang terkontrol.
Untuk memastikan bahwa semua IT Goals diatas dapat memenuhi
Organization Goals yang telah ditentukan, digunakan tabel Mapping berikut :
Tabel 4.1 Mapping Organization Goals to IT Goals
Sumber : Hasil Olahan Penulis
Organization Goals
IT Goals Meningkatkan Efisiensi
Pekerjaan Perpustakaan
Meningkatkan Ruang
Lingkup Pengguna
Manajemen Data Buku
yang terekam dengan
baik
✔
Meningkatkan Efisiensi
Pekerjaan Perpustakaan dan
Meningkatkan ruang lingkup
pengguna perpustakaan
Gambar 4.1 Notasi Organization Goal
44
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Manajemen Data
Anggota yang terekam
dengan baik
✔
Manajemen Data
Peminjaman Buku yang
terekam dengan baik
✔
Akses Buku Digital
yang terkontrol ✔ ✔
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semua IT Goals yang ditetapkan
dapat memenuhi Organization Goals yang ada.
Berikut adalah Goals yang digambarkan dalam Goal Tree Model Elements
4.1.2.1. Menetapkan Tasks, Resources dan Actors
Tasks, Resources dan Actors adalah hal-hal yang mendukung
tercapainya Goals, ketiga hal tersebut dapat diekstrak dari Proses Kerja yang
Manajemen Data
Buku yang terekam
dengan baik
Manajemen Data
Peminjaman Buku yang
terekam dengan baik
Akses Buku yang
terkontrol dengan baik
Manajemen Data
Anggota yang terekam
dengan baik
[GOAL02] [GOAL04]
]
[GOAL02]
[GOAL05]
[GOAL03]
Meningkatkan Efisiensi
Pekerjaan Perpustakaan
dan Meningkatkan ruang
lingkup pengguna
perpustakaan [ [GOAL01]
Gambar 4.2 Notasi Organization Goal dan IT Goals
45
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sedang berjalan maupun dibuat dari IT Goals. Untuk penelitian ini, beberapa
Tasks, Resources dan Actors akan diekstrak langsung dari proses kerja,
mengingat Sistem Informasi ini didasarkan pada proses kerja tersebut.
Berikut adalah gambaran proses kerja yang sedang berjalan pada
Perpustakaan SMA Muhammadiyah 25 :
Skenario :
a. Diawali dengan Proses Peminjaman. Pada proses ini, murid mengambil
buku yang akan dipinjam dan memberikan Kartu Pelajar kepada Pengurus
Perpustakaan.
b. Selanjutnya akan dilakukan Proses Verifikasi. Proses ini dilakukan untuk
mengecek data murid dan data buku yang dipinjam dan memastikan bahwa
data murid dan buku yang dipinjam sesuai dengan data yang ada di
Perpustakaan.
c. Selanjutnya dilakukan proses Finalisasi dimana data peminjam, data buku
yang dipinjam, dan batas waktu pengembalian dimasukkan kedalam laporan
pada sheet Excel.
Gambar 4.3 Proses Kerja
Berikut gambaran pada tiap proses yang ada pada gambar diatas :
1. Proses Peminjaman
Aktor : Peminjam (P), Pengurus Perpustakaan (PP).
Skenario :
a. Peminjam (P) memilih buku yang ingin dipinjam.
46
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b. Jika buku ada, maka P menghampiri Pengurus Perpustakaan
(PP) untuk meminjam buku, Jika buku tidak ada, maka P
menghampiri PP untuk menanyakan ketersediaan buku, PP akan
mengabarkan bahwa buku tidak ada dan PP akan menawarkan
buku yang serupa jenisnya dengan buku yang ditanyakan.
c. Setelah P memberikan buku yang akan dipinjam ke PP, PP akan
meminta Kartu Pelajar P untuk diverifikasi.
Gambar 4.4 Proses Peminjaman
2. Proses Verifikasi
Aktor : Pengurus Perpustakaan (PP).
Skenario :
a. PP akan mengecek dan memastikan bahwa data Kartu Pelajar
yang diberikan sama dengan data yang ada di perpustakaan..
b. Selanjutnya PP akan mengecek dan memastikan bahwa buku
yang dipinjam sesuai dengan data yang ada di perpustakaan.
Gambar 4.5 Proses Verifikasi
47
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Proses Finalisasi
Aktor : Pengurus Perpustakaan (PP), Ketua Perpustakaan (KP).
Skenario :
a. PP akan memasukkan data peminjaman kedalam sebuah sheet
excel.
b. PP lalu menentukan batas peminjaman buku (batas peminjaman
beragam menghitung hari libur).
c. Selanjutnya PP akan mengirimkan laporan data peminjaman
buku ke KP.
d. KP akan menyimpan data peminjaman sebagai cadangan bila
terjadi kehilangan data.
Gambar 4.6 Proses Finalisasi
48
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dari Proses Kerja yang sudah dijabarkan, dapat diekstrak beberapa Task :
1. Manajemen Buku (Cek/Update Buku)
2. Manajemen Anggota (Cek/Update Anggota)
3. Manajemen Peminjaman (Laporan Peminjaman)
Dan Aktor yang diekstrak :
1. Kepala Perpustakaan (KP)
2. Pengurus Perpustakaan (PP)
3. Pengguna
Dari semua Goals, Tasks, Resources dan Actors yang sudah diekstrak :
“Manajemen Data Buku yang terekam dengan baik”
Task : Cek & Update Data Buku
Aktor : KP & PP
“Manajemen Data Anggota yang terekam dengan baik”
Task : Cek & Update Data Anggota
Aktor : KP & PP
“Manajemen Data Peminjaman Buku yang terekam dengan baik”
Task : Cek & Update Data Peminjaman
Aktor : KP & PP
Tasks diatas baru memenuhi bagian “Efisiensi” dari Goal utama, sementara
bagian “ruang lingkup” belum dapat dipenuhi karena Task yang diekstrak tidak
mencakup bagian tersebut, sehingga dibuatlah Task baru yang diharapkan dapat
melengkapi Goal tersebut :
“Akses Buku Digital yang terkontrol dengan baik”
Task : Akses Buku Digital, Monitoring Akses Pengguna
Aktor : Pengguna, KP & PP
Berikut adalah gambaran Tasks, Resources dan Actors dalam Goal Tree
Model Elements :
49
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
TASKS
RESOURCES
ACTORS
Gambar 4.7 Tasks, Resources dan Actors
Cek dan Update
Data dan Stok
Buku
Cek dan
Update Data
Peminjaman
Cek dan
Update Data
Anggota
Monitoring Akses
Pengguna
Inventori Buku
Perpustakaan
Akses Buku
Digital
[RESOURCE01]
Kepala
Perpustakaan
Pengurus
Perpustakaan Pengguna
50
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.1.2.2. Initial Goal Tree Model
Berikut adalah Goal Tree Model yang dihasilkan dari tahap sebelumnya :
Gambar 4.8 Initial Goal Tree Model
51
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.1.3. Mengintegrasikan KPI ke setiap Goals
Menurut Rozner (2013), Dalam menetapkan KPI ada beberapa
karakteristik yang harus dipenuhi. Sebuah akronim yang sering digunakan dalam
pembuatan KPI adalah “SMART”, dimana setiap huruf merepresentasikan
karakteristik yang penting. Karakteristik itu adalah sebagai berikut :
1. Specific (Spesifik) : Apakah indikator menyampaikan dengan baik apa yang
ingin diukur, dan bagaimana pengukuran dilakukan? KPI harus
berkomunikasi dengan jelas kepada publik tentang apa yang ingin dicapai.
2. Measurable (Dapat diukur) : Apakah pengukuran dapat diekspresikan
sebagai nilai objektif (contoh, Persentase banyaknya stok masuk perbulan,
jumlah pembelian barang yang dapat diproses dalam satu hari, persentase
banyaknya data yang harus dapat diakses setiap harinya). Dan apakah data
mudah didapatkan?
3. Achievable (Dapat dicapai): Apakah indikator mengukur sesuatu yang dapat
dikontrol oleh program?
4. Relevant : Apakah indikator mengukur hasil paling penting dalam sebuah
kegiatan?
5. Time-Bound : Apakah ada batas waktu dalam mencapai sebuah indikator?
Berikut adalah tabel penerapan KPI untuk setiap Goals, semua KPI
didapatkan dari hasil diskusi Penulis dan Pak Hartono, dimana KPI ini
ditentukan berdasarkan risk dari Sistem Informasi :
Goal Meningkatkan Efisiensi Pekerjaan Perpustakaan dan
Meningkatkan ruang lingkup pengguna [GOAL 01]
KPI 100% Pencatatan Data Buku terekam dengan baik
Specific Data Buku yang dimaksud adalah data yang ada pada
database perpustakaan
Measurable Ya, Data dapat dibandingkan dengan stok pada inventori
buku
Achievable Ya, Inventori buku dapat dicek kapan saja
52
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Relevant Ya, Pencatatan data buku yang cepat dan tepat dibutuhkan
dalam meningkatkan efisiensi perpustakaan
Time-Bound Ya, Pengukuran akan dicek perbulan
Goal Meningkatkan Efisiensi Pekerjaan Perpustakaan dan
Meningkatkan ruang lingkup pengguna [GOAL 01]
KPI 100% Pencatatan Data Anggota terekam dengan baik
Specific Data Anggota yang dimaksud adalah data murid yang
terdaftar disekolah dan data pengguna perpustakaan
Online yang terdaftar
Measurable Ya, data anggota selalu tersedia pada database
Achievable Ya, data dapat dicek kapan saja
Relevant Ya, Pencatatan data anggota yang tepat dibutuhkan agar
tidak terjadi kesalahan saat peminjaman buku.
Time-Bound Ya, Pengukuran akan dicek perbulan
Goal Meningkatkan Efisiensi Pekerjaan Perpustakaan dan
Meningkatkan ruang lingkup pengguna [GOAL 01]
KPI 100% Pencatatan Data Peminjaman Buku dapat terekam
dengan baik
Specific Data Peminjaman Buku berdasarkan pada data yang
diinput pengurus perpustakaan saat murid meminjam
buku.
Measurable Ya, data yang diinput dapat dibandingkan dengan sisa
buku pada inventori
Achievable Ya, data dapat dicek kapan saja
Relevant Ya, Pencatatan data anggota menggunakan Sistem
Informasi dapat meningkatkan efisiensi perpustakaan
Time-Bound Ya, Pengukuran akan dicek perbulan
53
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Goal Meningkatkan Efisiensi Pekerjaan Perpustakaan dan
Meningkatkan ruang lingkup pengguna [GOAL 01]
KPI 100% Pencatatan Data Akses Buku Digital dapat terekam
dengan baik
Specific Data Akses merupakan data yang disimpan ketika user
maupun murid mengakses Sistem Perpustakaan secara
Online
Measurable Ya, data akses dapat dibandingkan dengan data anggota
yang terdaftar pada database
Achievable Ya, data dapat dicek kapan saja melalui sistem
Relevant Ya, pengontrolan akses buku digital dibutuhkan karena
semua orang dapat mengakses buku yang tersedia
Time-Bound Ya, Pengukuran akan dicek perbulan
Goal Manajemen Data Buku yang terekam dengan baik
[GOAL 02]
KPI 100% data buku yang ditampilkan sesuai dengan database
Specific Data buku yang ditampilkan untuk pengurus melalu
sistem
Measurable Ya, data buku yang ditampilkan dapat dibandingkan
dengan database
Achievable Ya, data dapat dicek kapan saja melalui sistem
Relevant Ya, data buku yang tidak lengkap dapat menghambat
jalannya perpustakaan
Time-Bound Ya, Pengukuran akan dicek perbulan
Goal Manajemen Data Anggota yang terekam dengan baik
[GOAL 03]
KPI 100% data anggota yang ditampilkan sesuai dengan
database
54
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Specific Data anggota yang ditampilkan untuk pengurus melalui
sistem
Measurable Ya, data anggota yang ditampilkan dapat dibandingkan
dengan database
Achievable Ya, data dapat dicek kapan saja melalui sistem
Relevant Ya, data anggota yang tidak sesuai dapat menghambat
peminjaman buku.
Time-Bound Ya, Pengukuran akan dicek perbulan
Goal Manajemen Data Peminjaman yang terekam dengan baik
[GOAL 04]
KPI 100% data peminjaman buku yang ditampilkan sesuai
dengan data buku dan data anggota
Specific Data peminjaman buku yang ditampilkan untuk pengurus
melalui sistem
Measurable Ya, data peminjam, data buku yang dipinjam dan sisa buku
dapat dilihat di database dan dicek langsung di inventori
buku perpustakaan
Achievable Ya, data dapat dicek kapan saja melalui sistem
Relevant Ya, data peminjaman buku harus sesuai agar kehilangan
buku karena tidak dikembalikan oleh murid dapat
dihindari.
Time-Bound Ya, Pengukuran akan dicek perbulan
Goal Akses Buku Digital yang terkontrol dengan baik [GOAL
05]
KPI 100% data buku yang ditampilkan sesuai dengan tipe
pengguna
Specific user hanya dapat mengakses buku-buku yang memang
disediakan untuk umum, sementara murid dapat
55
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mengakses semua buku yang ada termasuk buku
pelajaran yang spesifik untuk SMA Muhammadiyah 25
Measurable Ya, jenis buku yang dapat dilihat oleh user maupun murid
dapat diatur melalui sistem, dan pengaksesan buku tersebut
dapat dimonitoring secara berkala
Achievable Ya, data dapat dicek kapan saja melalui sistem
Relevant Ya, akses buku digital merupakan salah satu Goals yang
ingin dicapai pada sistem ini.
Time-Bound Ya, Pengukuran akan dicek perbulan
Goal Akses Buku Digital yang terkontrol dengan baik [GOAL
05]
KPI Monitoring pengguna secara realtime
Specific Pengurus dapat memonitoring semua pengguna yang
mengakses Sistem Perpustakaan melalui sistem
Measurable Ya, semua data pengguna yang mengakses perpustakaan
akan ditampilkan dan disimpan di database dalam bentuk
history
Achievable Ya, data dapat dicek kapan saja melalui sistem
Relevant Ya, monitoring digunakan untuk memastikan bahwa tiap
pengguna mengakses buku sesuai dengan jenis pengguna
masing-masing.
Time-Bound Ya, Pengukuran akan dicek perbulan
56
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.9 Goal Tree Model dengan KPI
57
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut analisis sesuai dengan penjabaran task pada Gambar 4.9 :
[TASK01] Cek dan Update Data dan Stok Buku
o Analisis pada sistem yang sedang berjalan :
1. Pada bagian task ini, pengurus perpustakaan melakukan
pencatatan data buku secara manual menggunakan sebuah
buku berisi data dan menggunakan Microsoft Excel, hal ini
dapat menyebabkan kurang efektif dan efisien dikarenakan
pencatatan manual ini masih rentan akan terjadinya Human
Error dimana data dimasukkan pada kolom yang salah, juga
data dapat diubah oleh siapa saja karena tidak terproteksi
dengan baik.
o Rencana solusi masalah :
1. Membuat sistem otoritas user untuk bagian pencatatan data
buku. Hal ini ditujukan agar dapat mempermudah pekerjaan
pada setiap bagian yang tersedia dan agar pekerjaan yang
dilakukan dapat dipertanggungjawabkan sesuai bagiannya
masing-masing. Pengurus Perpustakaan diberikan hak akses
penuh untuk mengganti data buku, sehingga user biasa tidak
merubah data secara sembarangan.
2. Membuat form untuk penginputan dan pengeditan buku.
Pembuatan form ini ditujukan untuk mengurangi resiko
terjadi human error dari pencatatan manual.
[TASK02] Cek dan Update Data Anggota
o Analisis pada sistem yang sedang berjalan :
1. Pada bagian task ini, pengurus perpustakaan dapat melihat
data murid yang tercatat pada sheet excel, .data yang
disimpan hanya menyimpan data murid yang ada di sekolah,
dan tidak mengakomodasi untuk data pembaca yang
nantinya akan terdaftar pada bagian Perpustakaan Digital.
o Rencana solusi masalah :
58
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Membuat form untuk pencatatan data anggota (murid dan
user) dimana data yang dimasukkan harus sesuai dengan
format yang sudah ditentukan sehingga mengurangi human
error pada pengerjaannya.
2. Memberikan otoritas kepada Kepala Perpustakaan untuk
penerimaan perubahan data murid, dikarenakan data murid
harus sesuai dengan yang ada di data sekolah, maka semua
perubahan terhadap data murid harus melalui Kepala
Perpustakaan terlebih dahulu.
[TASK03] Cek dan Update Data Peminjaman
o Analisis pada sistem yang sedang berjalan :
1. Pada bagian task ini, pengurus perpustakaan mencatat semua
data peminjaman menggunakan sebuah buku, dimana
pencatatan ini sangat tidak efisien, masalah utama yang
sering dihadapi ketika melakukan peminjaman adalah data
yang ambigu, dimana jumlah buku yang tersisa di
perpustakaan tidak diketahui oleh Pengurus Perpustakaan
karena data buku yang tersisa tidak diubah secara otomatis.
o Rencana solusi masalah :
1. Membuat form untuk peminjaman buku , pada form ini akan
secara otomatis mengisi data peminjam hanya dengan
memilih Nomor Induk Pelajar yang ada, data buku yang
dipinjam juga akan menyesuaikan dengan stok yang tersisa
berdasarkan berapa banyak buku yang dipinjam.
2. Sistem akan secara otomatis memberikan batas waktu
pengembalian yaitu pada kurun waktu seminggu, bila murid
terlambat mengembalikan maka sistem akan menampilkan
data siswa yang terlambat, seperti data kelas dan jumlah
denda yang harus dibayar.
[TASK04] Akses Buku Online
o Analisis pada sistem yang sedang berjalan :
59
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Buku fisik yang ada di perpustakaan hanya dapat dipinjam
oleh murid yang terdaftar di sekolah, dan tidak
memungkinkan untuk dipinjamkan kepada masyarakat
umum dengan kekhawatiran atas hilangnya buku yang
dipinjam.
o Rencana solusi masalah :
1. Membuat sistem akses buku secara Online, buku-buku akan
diunggah dalam bentuk Digital dan dapat diakses oleh
umum.
2. Membuat sistem otoritas untuk askes buku, dimana anggota
akan dibagi menjadi dua jenis, yaitu user dan murid. User
dapat mendaftar gratis secara Online dimana user dapat
mengakses buku-buku yang disediakan untuk umum, buku
umum tersebut meliputi novel, majalah dan beberapa buku
pelajaran. Murid dapat mengakses secara langsung dengan
login menggunakan Nomor Kartu Pelajar dan password yang
diberikan oleh sekolah. Murid dapat mengakses semua
koleksi buku yang ada, termasuk buku-buku pelajaran yang
dikhususkan untuk murid di SMA Muhammadiyah 25.
[TASK05] Monitoring Akses Pengguna
o Analisis pada sistem yang sedang berjalan :
1. Belum Diimplementasikan pada perpustakaan yang berjalan.
o Rencana solusi masalah :
1. Membuat sebuah sistem monitoring dimana Pengurus
Perpustakaan dapat melihat pengguna yang sedang
mengakses Perpustakaan Online. Pengurus dapat melihat
buku apa yang sedang diakses atau diunduh oleh Pengguna.
2. Pengurus dapat memutus akses user secara paksa bila user
mengakses buku yang hanya dapat diakses oleh murid.
60
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.2 Analisis Kebutuhan Organisasi
No. Kebutuhan
(Requirement) KPIs Task Resource Actor
1. Meningkatkan Efisiensi
Pekerjaan Perpustakaan dan
Meningkatkan ruang lingkup
pengguna perpustakaan
[GOAL01]
- 100% pencatatan data buku yang terekam dengan baik
- 100% pencatatan data anggota
terekam dengan baik
- 100% pencatatan data akses
buku digital terekam dengan
baik
(Diturunkan pada task
poin 2-5)
- -
2. Manajemen Data Buku yang
terekam dengan baik
[GOAL02]
- 100% data buku yang
ditampilkan sesua dengan
database
- Cek dan Update
Data Stok Buku
[TASK01]
Inventori Buku
Perpustakaan
[RSC01]
- Pengurus
Perpustakaan
- Kepala
Perpustakaan
3. Manajemen Data Anggota
yang terekam dengan baik
[GOAL03]
-100% data anggota yang
ditampilkan sesuai dengan
database
- Cek dan Update
Data Anggota
[TASK02]
- - Pengurus
Perpustakaan
- Kepala
Perpustakaan
4. Manajemen Data
Peminjaman Buku yang
terekam dengan baik
[GOAL04]
-100% data peminjaman buku
yang ditampilkan sesuai dengan
database
- Cek dan Update
Data Peminjaman
Buku [TASK03]
- - Pengurus
Perpustakaan
- Kepala
Perpustakaan
61
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Akses Buku Digital yang
terkontrol dengan baik
[GOAL05]
-100% data buku yang
ditampilkan sesuai dengan tipe
pengguna
- Monitoring pengguna secara
realtime
- Akses Buku Online
[TASK04]
- Monitoring Akses
Pengguna
[TASK05]
- - Pengurus
Perpustakaan
- Kepala
Perpustakaan
- Pengguna
(user) dan
Pengguna
(murid)
62
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2. Tahap Desain (Design)
Dalam membuat perancangan desain sistem ini, penulis menggunakan
diagram UML yang terdiri dari :
1. Use Case Diagram
2. Activity Diagram
3. Class Diagram
4. Sequence Diagram
Berdasarkan identifikasi kebutuhan sistem yang dilakukan pada Tabel 4.2,
selanjutnya dilakukan pemodelam fungsional sistem yang dijabarkan sebagai
berikut :
4.2.1. Use Case Diagram
Hubungan antara aktor dengan Use Case yang di analisis pada tabel
kebutuhan pengguna dapat dimodelkan seperti yang dijelaskan pada Tabel 4.2
berdasarkan pemenuhannya terhadap task yang dijelaskan pada Tabel 4.3 berikut
Tabel 4.3 Tabel Use Case
No. Use Case Aktor Keterangan Task
1. Login
Pengurus
Perpustakaan, Kepala
Perpustakaan, user,
Murid
Aktor dapat
mengakses sistem
dengan aktivitas
login
-
2. Lihat Data
Buku
Pengurus
Perpustakaan, Kepala
Perpustakaan
Aktor dapat melihat
data buku
Cek dan
Update Data
Stok Buku
[TASK01]
3. Input Data
Buku
Pengurus
Perpustakaan, Kepala
Perpustakaan
Aktor dapat
memasukkan data
buku baru
Cek dan
Update Data
Stok Buku
[TASK01]
4. Ubah Data
Buku
Pengurus
Perpustakaan, Kepala
Perpustakaan
Aktor dapat
mengubah dan
menghapus data
buku
Cek dan
Update Data
Stok Buku
[TASK01]
63
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Buat Data
Peminjaman
Pengurus
Perpustakaan, Kepala
Perpustakaan
Aktor dapat
membuat data
peminjaman baru
Cek dan
Update Data
Peminjaman
Buku
[TASK03]
6. Ubah Data
Peminjaman
Pengurus
Perpustakaan, Kepala
Perpustakaan
Aktor dapat
mengubah dan
menghapus data
peminjaman buku
Cek dan
Update Data
Peminjaman
Buku
[TASK03]
7. Lihat Data
Anggota
Pengurus
Perpustakaan, Kepala
Perpustakaan
Aktor dapat melihat
data anggota yang
terdaftar
Cek dan
Update Data
Anggota
[TASK02]
8. Ubah Data
Anggota
Pengurus
Perpustakaan, Kepala
Perpustakaan
Aktor dapat
mengubah dan
menghapus data
anggota
Cek dan
Update Data
Anggota
[TASK02]
9.
Konfirmasi
Perubahan
Data Murid
Kepala Perpustakaan
Aktor dapat
menyetujui
perubahan data
anggota
Cek dan
Update Data
Anggota
[TASK02]
10. Akses Buku
Umum user, Murid
Aktor dapat
membaca buku
yang disediakan
untuk umum
Akses Buku
Online
[TASK04]
11.
Akses Buku
Khusus
Murid
Murid
Aktor dapat
membaca buku
yang disediakan
untuk murid yang
terdaftar
Akses Buku
Online
[TASK04]
12.
Monitoring
Akses
Pengguna
Pengurus
Perpustakaan, Kepala
Perpustakaan
Aktor dapat melihat
pengguna yang
sedang mengakses
sistem informasi
perpustakaan
Monitoring
Akses
Pengguna
[TASK05]
13.
Putuskan
Akses
Pengguna
Pengurus
Perpustakaan, Kepala
Perpustakaan
Aktor dapat
membuat pengguna
logout secara paksa
dari sistem
informasi
Monitoring
Akses
Pengguna
[TASK05]
64
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.10 Use Case Diagram
4.2.2. Activity Diagram
Gambar 4.11 Activity Diagram Login
Menggambarkan aktivitas User ketika memasuki menu Login
65
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.12 Activity Diagram Input Data Buku
Menggambarkan aktivitas ketika menginput buku baru kedalam database
Gambar 4.13 Activity Diagram Ubah Data Buku
Menggambarkan aktivitas ketika Pengurus ingin mengubah data buku yang
ada di database.
66
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.14 Activity Diagram Buat Data Peminjaman Baru
Menggambarkan aktivitas ketika Murid ingin meminjam buku dari perpustakaan
dan pengurus menyimpan data peminjaman tersebut.
67
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.15 Activity Diagram Ubah Data Peminjaman
Menggambarkan aktivitas Pengurus yang ingin mengubah data peminjaman
buku yang sudah ada.
Gambar 4.16 Activity Diagram Ubah Data Anggota
68
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Menggambarkan aktivitas Pengurus yang ingin mengubah data anggota.
Gambar 4.17 Activity Diagram Konfirmasi Perubahan Data Anggota
Menggambarkan aktivitas Kepala ketika mengkonfirmasikan permohonan
perubahan data yang diinput oleh Pengurus.
69
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.3. Class Diagram
Gambar 4.18 Class Diagram
Menggambarkan hubungan setiap class pada sistem yang dibuat, class yang
ada pada sistem ini adalah : users, user_type, books, Peminjaman, Pengembalian,
Data_Peminjaman, Denda dan Monitoring.
70
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.4. Sequence Diagram
Gambar 4.19 Sequence Diagram Login
Menggambarkan Sequence ketika pengguna memasuki menu Login.
Gambar 4.20 Sequence Diagram Lihat Data Buku
Menggambarkan Sequence ketika pengguna memasuki menu data buku
71
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.21 Sequence Diagram Input Data Buku
Menggambarkan Sequence ketika pengguna menginput data buku baru.
Gambar 4.22 Sequence Diagram Ubah Data Buku
Menggambarkan Sequence ketika pengguna mengubah data buku yang sudah ada.
72
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.23 Sequence Diagram Buat Data Peminjaman
Menggambarkan Sequence ketika pengguna menginput data peminjaman baru.
Gambar 4.24 Sequence Diagram Ubah Data Peminjaman
Menggambarkan Sequence ketika pengguna mengubah data peminjaman yang
sudah ada.
73
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.25 Sequence Diagram Lihat Data Anggota
Menggambarkan Sequence ketika pengguna masuk ke menu data anggota.
Gambar 4.26 Sequence Diagram Ubah Data Anggota
Menggambarkan Sequence ketika pengguna mengubah data anggota yang sudah
ada.
74
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.27 Sequence Diagram Konfirmasi Perubahan Data Murid
Menggambarkan Sequence ketika Kepala Perpustakaan mengkonfirmasi
perubahan data murid yang dilakukan oleh pengurus perpustakaan.
Gambar 4.28 Sequence Diagram Monitoring Data Akses Pengguna
Menggambarkan Sequence ketika pengguna membuka menu monitoring.
75
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.29 Sequence Diagram Putuskan Akses Pengguna
Menggambarkan Sequence ketika pengguna menekan tombol logout pada user
yang sedang online.
4.3. Tahap Pengkodean (Coding)
Perancangan Sistem ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, dengan
framework Laravel dan database MySQL. keseluruhan tahap pemrograman akan
menggunakan program Sublime 3 dan Xampp untuk koneksi ke database. Laravel
menggunakan arsitektur MVC (Model-View-Controller) dimana setiap view atau
halaman memiliki controller masing-masing.
4.4.Tahap Pengujian Sistem (Testing)
4.4.1. Pengujian Mandiri (Black-Box Testing)
Metode yang digunakan dalam pengujian mandiri ini adalah metode
Black Box Testing. Metode ini yang berfokus pada fungsionalitas sistem
terutama hasil inputan dan keluaran yang dilakukan oleh pengguna. Pengujian
dikatakan berhasil jika output sesuai dengan kendali input yang dimasukkan
pada tiap perintah. Berikut adalah hasil dari pengujian yang sudah dilakukan :
76
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.4.1.1. Pengujian Login
4.4.1.2. Pengujian Pengelolaan Data Buku
Tabel 4.5 Pengujian Pengelolaan Data Buku
No Skenario Test Case Hasil yang Diharapkan Hasil
1 Masuk
Halaman Data
Buku
Klik Tab Data Buku
yang ada di Admin
Panel
Masuk ke halaman
Data Buku
OK
2
Masuk
Halaman
Upload Buku
Klik Tombol Unggah
Buku yang ada di
halaman Data Buku
Berhasil masuk ke
halaman Upload Buku
OK
Tabel 4.4 Pengujian Login
No Skenario Test Case Hasil yang Diharapkan Hasil
1 Masuk
Halaman
Login
Klik Tombol Login yang
ada di halaman utama
masuk ke halaman
Login
OK
2
Login Masukkan E-mail dan
Password
Berhasil Login dan
kembali ke halaman
utama untuk user dan
Murid, Masuk ke
halaman Admin Panel
untuk Admin dan
SuperAdmin
OK
Salah Memasukkan E-
mail dan Password /
Mengosongkan E-mail
atau Password
Gagal Login dan
kembali ke halaman
Login
OK
77
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Upload Data
Buku
Memasukkan Detail
Data Buku yang akan
diupload pada form
yang disediakan
Berhasil Upload Buku
dan kembali ke
halaman Data Buku
OK
Mengosongkan semua
atau beberapa data pada
form
Muncul Error pada
form yang
dikosongkan
OK
4 Masuk
Halaman Edit
Buku
Klik Tombol Edit yang
ada di sebelah kanan
detail buku
Masuk ke halaman
Edit Buku
OK
5 Edit Data Buku Mengubah Detail Buku
yang ada pada form edit
buku yang disediakan
Berhasil mengubah
data buku dan kembali
ke halaman Data Buku
OK
Mengosongkan atau
tidak melengkapi detail
buku pada form
Menunjukkan Error
pada form yang
dikosongkan
OK
6 Masuk
Halaman Delete
Buku
Klik Tombol Delete
yang ada di sebelah
kanan detail buku
Masuk ke halaman
Delete Buku
OK
7 Delete Buku Klik Tombol
Konfirmasi Delete
Buku terhapus dan
kembali ke halaman
Data Buku
OK
4.4.1.3. Pengujian Pengelolaan Data Peminjaman
Tabel 4.6 Pengujian Pengelolaan Data Peminjaman
No Skenario Test Case Hasil yang Diharapkan Hasil
1 Masuk
Halaman Data
Peminjaman
Klik Tab Data
Peminjaman yang ada
di Admin Panel
Masuk ke halaman
Data Peminjaman
OK
78
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2
Masuk
Halaman Buat
Peminjaman
Baru
Klik Tombol Buat
Peminjaman yang ada
di Admin Panel
Berhasil masuk ke
halaman Buat
Peminjaman
OK
3 Buat
Peminjaman
Baru
Memilih Murid yang
ingin meminjam, Buku
yang ingin dipinjam
dan jumlah peminjaman
Berhasil memasukkan
data peminjaman baru
dan kembali ke
halaman Data
Peminjaman
OK
Mengosongkan atau
tidak memilih form
peminjam dan buku
yang dipinjam
Menunjukkan Error
pada form yang
dikosongkan
OK
4 Masuk
Halaman Edit
Peminjaman
Klik Tombol Edit yang
ada di sebelah Detail
Peminjaman
Masuk ke halaman
Edit Peminjaman
OK
5 Edit Data
Peminjaman
Mengubah Detail
Peminjaman yang ada
pada form edit
Peminjaman yang
disediakan dan klik
tombol Ubah Data
Berhasil mengubah
data Peminjaman dan
kembali ke halaman
Data Peminjaman
OK
Mengosongkan atau
tidak melengkapi detail
Peminjaman pada form
Menunjukkan Error
pada form yang
dikosongkan
OK
6 Masuk
Halaman
Konfirmasi
Pengembalian
Klik Tombol
Pengembalian yang ada
di sebelah kanan detail
peminjaman
Masuk ke halaman
Konfirmasi
Pengembalian
OK
79
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7 Pengembalian
Buku
Klik tombol konfirmasi
pengembalian buku
Berhasil melakukan
pengembalian buku
dan kembali ke
halaman pengembalian
OK
4.4.1.4. Pengujian Pengelolaan Data Pengguna
Tabel 4.7 Pengujian Pengelolaan Data Pengguna
No Skenario Test Case Hasil yang Diharapkan Hasil
1 Masuk
Halaman Data
User
Klik Tab Data User
yang ada di Admin
Panel
Masuk ke halaman
Data User
OK
2
Masuk
Halaman
Upload Buku
Klik Tombol Unggah
Buku yang ada di
halaman Data Buku
Berhasil masuk ke
halaman Upload Buku
OK
3 Masuk
Halaman Edit
User
Klik Tombol Edit yang
ada di sebelah kanan
detail User
Masuk ke halaman
Edit User
OK
4 Edit Data User Mengubah Detail User
yang ada pada form edit
user yang disediakan
Berhasil mengubah
data user dan kembali
ke halaman Data user
OK
Mengosongkan atau
tidak melengkapi detail
user pada form
Menunjukkan Error
pada form yang
dikosongkan
OK
5 Masuk
Halaman Data
Murid
Klik Tombol Data
Murid yang ada di
Datta User
Masuk ke halaman
Data Murid
OK
6 Masuk
Halaman Edit
Murid
Klik Tombol Edit yang
ada di sebelah kanan
detail Murid
Masuk ke halaman
Data Murid
OK
80
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7 Edit Data
Murid
(Sebagai SuperAdmin)
Mengubah Detail
Murid yang ada pada
form edit user yang
disediakan dan klik
tombol Ubah Data
Berhasil mengubah
data Murid dan
kembali ke halaman
Data Murid
OK
(Sebagai Admin)
Mengubah Detail
Murid yang ada pada
form edit user yang
disediakan dan klik
tombol Permohonan
Perubahan Data Murid
Berhasil mengirimkan
permohonan
perubahan data Murid
dan kembali ke
halaman Data Murid
Mengosongkan atau
tidak melengkapi detail
Murid pada form
Menunjukkan Error
pada form yang
dikosongkan
OK
8 Masuk
Halaman
Konfirmasi
Perubahan Data
Murid
Klik Tab Konfimasi
Data yang ada pada
Admin Panel
Masuk ke halaman
Konfirmasi Perubahan
Data Murid
OK
9 Konfirmasi
Perubahan Data
Klik tombol konfirmasi
yang ada di sebelah
kanan detail
permohonan
Berhasil melakukan
konfirmasi dan
kembali ke halaman
konfirmasi
OK
81
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.4.1.5. Pengujian Monitoring User
Tabel 4.8 Pengujian Monitoring User
No Skenario Test Case Hasil yang Diharapkan Hasil
1 Masuk
Halaman
Monitoring
Klik Tab User Online
pada Admin Panel
Masuk ke halaman
Monitoring
OK
2
Logout User
secara paksa
Klik Tombol Logout
yang ada disebelah
kanan detail user online
User berhasil di logout
secara paksa
OK
4.4.2. Pengujian Terhadap Pengguna (User Acceptance Testing)
Pada Pengujian ini akan dilakukan Pengujian menggunakan UAT Black-
Box Testing, dimana pengguna akan menguji kelayakan fungsionalitas sistem,
Form UAT ada di lampiran nomor 2 .
82
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil
Berdasarkan materi yang disampaikan di Bab II tentang OGORE, yang mana
OGORE merupakan sebuah teknik Requirement Engineering dalam pembuatan
sistem informasi yang diharapkan dapat memenuhi semua kebutuhan organisasi
seluruhnya tanpa gangguan dari kebutuhan user atau pengguna. Sistem Informasi
ini berhubungan dengan sistem perpustakaan online. Berdasarkan kebutuhan dari
penelitian yang dilakukan, yaitu tentang manajemen perpustakaan pada SMA
Muhammadiyah 25 dengan dilakukannya observasi dan wawancara kepada kepala
perpustakaan dan kepala sekolah, pada akhirnya dapat diketahui dan disimpulkan
bahwa sistem yang dibuat dapat memenuhi semua kebutuhan dari organisasi dalam
hal pembuatan perpustakaan online. Berikut adalah penjelasan dari poin – poin
yang berhasil penulis akomodir :
1. Sistem Informasi berhasil memenuhi Goals yang ditentukan.
Dapat dilihat pada Bab IV, Goals yang diberikan oleh organisasi diuraikan
menggunakan Goal Tree Model dapat dipenuhi oleh Sistem Informasi dengan
mengubahnya terlebih dahulu kedalam bentuk UML dan dipenuhi
menggunakan metode XP.
2. Semua KPI terpenuhi.
KPI yang telah ditentukan sebelumnya untuk setiap Goals dapat dipenuhi
oleh Sistem Informasi setelah diuji coba menggunakan metode Black Box
Testing dan User Acceptance Test.
5.2. Pembahasan
Berdasarkan Hasil penelitian ini, ditentukan beberapa Goals, KPI dan Tasks
yang digunakan dalam perancangan Sistem Informasi ini, berikut adalah tabel yang
menjelaskan hubungan antara Goals, KPI dan Tasks :
83
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Diatas merupakan hasil diskusi antara peneliti dan pihak SMA
Muhammadiyah 25 Pamulang, dan untuk memastikan bahwa semua Goals, KPI
dan Tasks benar dan dapat digunakan dalam penelitian ini, maka penulis butuh
mengkonfirmasikannya kepada seorang ahli dalam bidang perpustakaan atau
pustakawan.
Tabel 5.1 Goals
Penulis mengkonfirmasikan semua Goals, KPI dan Tasks yang penulis buat
ke Ibu Yarma, S.IP, Selaku Pustakawan di Perpustakaan FST UIN Jakarta, beliau
No. Kebutuhan
(Requirement) KPIs Task
1. Meningkatkan Efisiensi
Pekerjaan Perpustakaan
dan Meningkatkan ruang
lingkup pengguna
perpustakaan [GOAL01]
- 100% pencatatan data
buku yang terekam dengan
baik
- 100% pencatatan data
anggota terekam dengan
baik
- 100% pencatatan data
akses buku digital terekam
dengan baik
(Diturunkan pada
task poin 2-5)
2. Manajemen Data Buku
yang terekam dengan baik [GOAL02]
- 100% data buku yang
ditampilkan sesua dengan
database
- Cek dan Update
Data Stok Buku
[TASK01]
3. Manajemen Data Anggota
yang terekam dengan baik [GOAL03]
-100% data anggota yang
ditampilkan sesuai dengan
database
- Cek dan Update
Data Anggota
[TASK02]
4. Manajemen Data
Peminjaman Buku yang
terekam dengan baik [GOAL04]
-100% data peminjaman
buku yang ditampilkan
sesuai dengan database
- Cek dan Update
Data
Peminjaman
Buku [TASK03]
5. Akses Buku Digital yang
terkontrol dengan baik [GOAL05]
-100% data buku yang
ditampilkan sesuai dengan
tipe pengguna
- Monitoring pengguna
secara realtime
- Akses Buku
Online
[TASK04]
- Monitoring
Akses Pengguna
[TASK05]
84
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mengungkapkan bahwa Goals, KPI dan Tasks tersebut sudah sesuai dengan standar
dengan Sistem Informasi Perpustakaan yang beliau gunakan pada Perpustakaan
FST UIN Jakarta. Dengan disetujuinya Goals, KPI dan Tasks maka penulis dapat
menggunakannya dalam perancangan sistem informasi.
Penulis kemudian membandingkan Goals dari Sistem Informasi yang dibuat
dengan sebuah aplikasi manajemen perpustakaan Senayan Library Management
System (SLiMS) untuk melihat perbedaan dari Sistem Informasi yang penulis buat
dengan Sistem Manajemen Pepustakaan pada umumnya.
Tabel 5.2 Perbandingan dengan SLiMS
No. Kebutuhan
(Requirement)
Sistem Perpustakaan
SMAM 25 SLiMS
1. Meningkatkan Efisiensi
Pekerjaan Perpustakaan
dan Meningkatkan ruang
lingkup pengguna
perpustakaan [GOAL01]
- -
2. Manajemen Data Buku
yang terekam dengan
baik [GOAL02]
- Fitur Manajemen
Data Buku (Upload,
Edit, Delete)
- Fitur Cataloging dan
Penelusuran OPAC
- Fitur Audio Books dan
Video
3. Manajemen Data
Anggota yang terekam
dengan baik [GOAL03]
- Fitur Manajemen
Anggota
- Fitur Manajemen
Anggota
4. Manajemen Data
Peminjaman Buku yang
terekam dengan baik [GOAL04]
- Fitur Peminjaman
dan Pengembalian
Buku
- Fitur Sirkulasi
Peminjaman Buku
- Fitur Blacklist
Anggota
- Fitur Reminder dengan
penkalenderan
5. Akses Buku Digital yang
terkontrol dengan baik [GOAL05]
-Fitur Baca Buku
Online
-Fitur Monitoring User
Online
-Fitur Baca Buku
Online,
PemutaranAudio Books
dan Video
-Fitur Monitoring User
Online
85
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel diatas merupakan tabel perbandingan antara sistem informasi yang
penulis buat dan SliMS, tabel diatas dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Kedua sistem, yakni Sistem Perpustakaan yang penulis buat dan SliMS dapat
memenuhi semua Goals yang ditentukan.
2. Sistem yang penulis buat memiliki fitur yang lebih berfokus kepada Goals
yang ditentukan dan tidak menambahkan fitur diluar kebutuhan.
3. SliMS memiliki banyak fitur, namun tidak semua fitur tersebut dibutuhkan
untuk memenuhi Goals yang ditentukan, selain fitur yang ada pada tabel
diatas, banyak fitur lain seperti web service, pembuatan barcode, dan lain
sebagainya.
.
.
86
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dengan adanya Implementasi Metode Organization Goal-Oriented
Requirements Engineering (OGORE) Pada Perancangan Sistem Informasi
Perpustakaan Menggunakan Framework Laravel (Studi Kasus : Perpustakaan
SMA Muhammadiyah 25 Pamulang), maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
hasil OGORE pada perancangan sistem ini dapat memenuhi KPI dan membuat
kebutuhan lebih spesifik ke arah organisasi dan meminimalkan kebutuhan
berdasarkan permintaan pengguna.
6.2. Saran
Setelah dilakukan penelitian ini, terdapat beberapa saran untuk pembaca dan
pengembang selanjutnya. Berikut adalah saran dari penulis, yaitu :
Dalam pengembangan selanjutnya diharapkan sistem dapat digunakan
untuk perpustakaan yang lebih besar dan tidak terbatas pada perpustakaan
sekolah saja.
Untuk pengembangan selanjutnya diharapkan dapat menggunakan
referensi eksternal dari organisasi yang serupa sebagai tolak ukur dalam
mementukan semua Goals, KPI dan Tasks.
87
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, S. (2016). Pemrograman web dengan PHP7. In PEMROGRAMAN WEB
DENGAN PHP7. Jakarta.
Adikara, F., Hendradjaya, B., & Sitohang, B. (2014). A new proposal for the
integration of key performance indicators to requirements elicitation process
originating from organization goals. Proceedings of 2014 International
Conference on Data and Software Engineering, ICODSE 2014.
https://doi.org/10.1109/ICODSE.2014.7062680
Adikara, F., Hendradjaya, B., & Sitohang, B. (2016). Organization goal-oriented
requirements elicitation process to enhance information system. International
Journal of Electrical and Computer Engineering, 6(6), 3188–3195.
https://doi.org/10.11591/ijece.v6i6.12802
Agus, P., & Safitri, Y. (2015). Pemanfaatan Sistem Informasi Perpustakaan
Digital Berbasis Website Untuk Para Penulis. Indonesian Journal on
Software Engineering, 1(1). Retrieved from
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ijse/article/viewFile/592/483
Azka, F. F. (2017). Rancangan Perpustakaan Berbasis Web Pada Badan Pusat
Statistik Tangerang Selatan.
Beritagar. (n.d.). Sepertiga Sekolah di Indonesia Belum Memiliki Perpustakaan.
Retrieved from https://beritagar.id/artikel/berita/sepertiga-sekolah-se-
indonesia-belum-punya-perpustakaan
Bhaumik, S. (2015). Bootstrap Essentials. In Packt Publishing (7th ed.). United
States: Packt Publishing.
Dianita, P. (2016). Perancangan Sistem Manajemen Inventori Berdasarkan Hasil
Penerapan OGORE Pada Studi Kasus PT XYZ. Esa Unggul.
He, R. Y. (2015). Design and Implementation of Web Based on Laravel
Framework. https://doi.org/10.2991/iccset-14.2015.66
Krause, J. (2016). CSS: Cascading Style Sheets. In Introducing Web Development
(1st ed.). https://doi.org/10.1007/978-1-4842-2499-1_4
Lianti, D. (2014). Pengembangan Sistem Informasi Penjualan yang Menggunakan
Proses Rekayasa Kebutuhan Berorientasi pada Tujuan Perusahaan. Esa
Unggul.
Nashihuddin, W. (2014). Perkembangan Pendidikan Ilmu Perpustakaan Indonesia:
Dari Masa Ke Masa. Jurnal Pustakawan Indonesia, 13(1).
Pressman, R. S., & Maxim, B. R. (2015). Software Engineering : A Practitioner’s
Approach, Eighth Edition. In ACM SIGSOFT Software Engineering Notes
(8th ed.). https://doi.org/10.1145/1226816.1226822
Rozner, S. (2013). Developing key performance indicators - A Toolkit fo Health
88
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sector Managers. Health Finance an Governance Project, (Eiwac), 1–5.
Shofi, I. M. (2015). Metode Analisis Prasyarat Perangkat Lunak Berorientasi
Sasaran Berdasarkan Dokumen Regulasi. Universitas Indonesia.
Shofi, I. M., & Budiardjo, E. K. (2011). Klasifikasi Metode Goal Oriented
Requirement Engineering ( Gore ) Dan Kemungkinannya Untuk
Mengembangkan Aplikasi Kepemerintahan. Seminar Nasional Teknologi
Informasi Dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK), 2011(Semantik).
Sibero. (2015). Pengertian Web Browser. Bianglala Informatika, 3(1).
TIM EMS. (2016). All in One Web Programming (7th ed.). Jakarta: Elex Media
Komputindo.
89
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LAMPIRAN
Lampiran 1
Wawancara
Narasumber : Bapak Hartono, MA
Jabatan : Wakil Kepala Sekolah / Sarana dan Prasarana
Hari/Tanggal : Jumat/ 23 Maret 2018
Tempat : Ruang Guru SMA Muhammadiyah 25
Waktu : Pukul 10.00-11.00 WIB
Peneliti : Apakah Perpustakaan ini terbuka untuk umum atau terbatas untuk
murid-murid dan guru SMAM25, bila tidak, apakah memungkinkan untuk dibuka
untuk umum?
Narasumber : Untuk sekarang masih murid dan karyawan saja, kalau memang
ingin dibuatkan Onlinenya, bisa dibuka untuk umum.
Peneliti : Untuk prosedur peminjaman buku di perpustakaan yang sekarang
ini sperti apa pak?
Narasumber : Masih manual, sesuai data nanti murid menanyakan buku apa yang
akan dipinjam, akan dicarikan oleh petugas dan mengisi form untuk meminjam
buku, dan bila ada keterlambatan pengembalian akan di denda.
Peneliti : Untuk prosedur sirkulasi bukunya baru dan buku lama bagaimana
pak?
Peneliti : Untuk perpustakaan ini apakah ada keluhan-keluhannya pak?
Narasumber : Dari saya mungkin kekurangan peralatan dan ruangan, kurang
pegawai untuk menjaga perpustakaan dan buku-bukunya yang mungkin kurang
teroganisir pendataannya.
Narasumber : Kita tiap tahun menganggarkan untuk pembelanjaan buku baru,
tapi kita tidak terkonsep dengan baik, kadang juga kita terbantu oleh penerbit bila
ada buku baru dan penawaran-penawaran lain, kadang juga ada donasi dari murid.
Peneliti : Untuk perpustakaannya sendiri mengapa belum menggunakan
Sistem Informasi pak?
Narasumber : Tadinya kita menggunakan SLIMS, namun karena fitur-fiturnya
yang terlalu banyak dan kurangnya pelatihan untuk pegawai, kita kembali ke
pendataan manual menggunakan excel saja.
90
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Peneliti : Untuk tujuan atau harapan kedepannya dengan dibuatnya Sistem
Informasi ini, kira-kira bagaimana pak?
Narasumber : Kita sih inginnya kedepan itu melakukan modernisasi, ingin
semuanya digital, diantara cita-cita kami ada sedang memproses proposal juga
untuk mengembangkan ruangan perpustakaan untuk mendampingi onlinenya juga.
91
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 2
User Acceptance Test (UAT)
92
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
93
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
94
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
top related