dasar hukum spa.pdf
Post on 06-Jul-2018
237 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
1/64
DASAR HUKUM
Usaha SPAtentangSTPT Terapis
danKLASIFIKASI Griya Spa
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
2/64
Curriculum Vitae
Ir. Mayasari Tjahjono Spd.NON FORMAL EDUCATION
• Diplome Cidesco, Switzerland 1997
• Diplome Cibtac London for Aesthetician & Cosmetology
• Diplome Cibtac London for Body Therapy
• Diplome Cibtac London for Spa Therapy
• Diplome Cibtac London for Thermal Auricular Therapy• Diplome Cibtac London for Aromatherapy
• Wat Pho Thai Massage School, Thailand
• Wat Pho School Thailand for Infant & Child Massage.
• Aromatherapy & Allied Practitioners Association - UK
• Dipl IFA –
International Federation of Aromatherapy - UK
FORMAL EDUCATION:
S1 UNIVERSITAS Kr. PETRA
JURUSAN ARSITEKTUR –
SURABAYA 1990
S1 - UNIVERSITAS NEGERI
JURUSAN TEHNIK TATA RIAS –
JAKARTA 2007
Kegiatan terkini :KETUA Lembaga Sertifikasi Profesi COHESPA - Penyusun SKKNI Bidang Spa – Delegasi Indonesia Penyusunan ASEAN
SPA Standart – Ketua Asosiasi Spa Terapis DPD JATIM - Mengajar di Lembaga kursus kecantikan dan spa PIBI –
Menulis buku Kecantikan dan Spa
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
3/64
DASAR HUKUM bidang usaha SPA
Kementrian Pariwisata
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
4/64
TAHAPAN PELAKSANAAN KERJASAMA antara
KEMENTERIAN PARIWISATA dan KEMENTERIAN KESEHATAN
Penandatanganan NotaKesepahaman Wisata
Kesehatan antaraKementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif danKementerian Kesehatan
pada tanggal
29 November 2012
PenandatangananPerjanjian Kerja Sama
(PKS) oleh Sekjen keduaKementerian pada tanggal
20 September 2013
Berdasarkan Undang-Undang Kepariwisataan Nomor 10 Tahun 2009, Spa merupakan salah satu dari 13
jenis usaha pariwisata. Berdasarkan hal tersebut, Kemenparekraf dan Kemenkes menyepakati
Pengembangan Spa sebagai tanggung jawab Kementerian Pariwisata
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
5/64
Dasar HukumKementrian PARIWISATA
• UU.NO. 10 TAHUN 2009 tentangKEPARIWISATAAN
• PP.NO.52 TAHUN 2012 tentang SERTIFIKASI
KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI USAHA 23
April 2012
• PERMEN NO 1 TAHUN 2014 tentang
SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA di
undangkan 17 Januari 2014
• PERMEN NO 24 TAHUN 2014 tentang
STANDAR USAHA SPA - di undangkan 12Agustus 2014
Kementrian KESEHATAN
• PERMENKES no 8
tahun 2014 tentang
PELAYANAN
KESEHATAN SPAdi undangkan 3
Maret 2014
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
6/64
Implementasi
DASAR HUKUM bidang usaha SPA
3. TDUP – Tanda Daftar
Usaha Pariwisata
1. STPT – Surat Tanda Pengobat
Tradisional - bagi terapis
2. Ijin Teknis – bersama LSU :
kriteria Griya Spa 1,2,3
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
7/64
TUGAS DAN TANGGUNG JAWABKEMENTERIAN KESEHATAN:
• Menyusun Standar, pedoman fasilitas dan SDM- Sumber
daya manusia dalam hal pelayanan kesehatan• Menetapkan fasilitas pelayanan kesehatan dan/ griya sehat
dalam hal wisata kesehatan. Berdasarkan manfaatpelayanan Kesehatan SPA yang diberikan, Griya SPA
diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :Griya SPA Tirta I
Griya SPA Tirta II
Griya SPA Tirta III
SUBSTANSI NOTA KESEPAHAMAN
Antara KEMENPAREKRAF & KEMENKES
PERMENKES 8 t h 2014
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
8/64
PERMENKES no 8 tahun 2014tentang PELAYANAN KESEHATAN SPA
Diundangkan : Jakarta ,3 Maret 2014
Pasal 5 : Tentang JENIS PELAYANAN KESEHATAN SPA(1) Pelayanan Kesehatan SPA terdiri atas:
a. Pelayanan Kesehatan SPA tradisional; dan
b. Pelayanan Kesehatan SPA medis (medical SPA).
(2) Pelayanan Kesehatan SPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf ameliputi: a. Health SPA; dan b. Wellness SPA
(3) Health SPA
sebagaimana dimaksud pada ayat (2a) dilaksanakan di griya :SPA tirta I.
(4) Wellness SPA
sebagaimana dimaksud pada ayat (2b) dilaksanakan di griya : SPA tirta II
dan griya SPA tirta III.
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
9/64
Pasal 5 : Tentang JENIS PELAYANAN KESEHATAN SPA
Health Spa-Griya Spa 1
Wellness Spa-Griya Spa 2 dan
3
SPA tradisional
SPA Medis
PelayananKesehatan SPA
PERMENKES no 8 tahun 2014tentang PELAYANAN KESEHATAN SPA
Diundangkan : Jakarta ,3 Maret 2014
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
10/64
PASAL 7• Ayat 2: Griya SPA tirta I sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a merupakan griya SPA yang menyelenggarakan
perawatan SPA untuk menghasilkan manfaat Relaksasi.
• Ayat 3: Griya SPA tirta II sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b merupakan griya SPA tirta yang
menyelenggarakan perawatan SPA untuk menghasilkan
manfaat Relaksasi dan Rejuvenasi.
• Ayat 4: Griya SPA tirta III sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf c merupakan griya SPA yang
menyelenggarakan perawatan SPA untuk menghasilkan
manfaat Relaksasi, Rejuvenasi dan Revitalisasi.
PERMENKES no 8 tahun 2014tentang PELAYANAN KESEHATAN SPA
Diundangkan : Jakarta ,3 Maret 2014
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
11/64
Pasal 8 PERSYARATAN DAN PERIZINAN
• (1) Setiap penyelenggara Pelayanan Kesehatan SPA tradisional
harus memiliki Tanda Daftar Usaha Pariwisata dan izin
teknis
• (2) Tanda Daftar Usaha Pariwisata sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan setelah mendapat izin teknis dariDinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
PERMENKES no 8 tahun 2014tentang PELAYANAN KESEHATAN SPA
Diundangkan : Jakarta ,3 Maret 2014
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
12/64
Pasal 9
• (1) Untuk memperoleh izin teknis sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8, penyelenggara SPA harus
mengajukan permohonan kepada Kepala DinasKesehatan Kabupaten/Kota setempat.
• (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disertai dengan kelengkapan meliputi:
– a. persyaratan administrasi; dan
– b. persyaratan teknis lainnya.
PERMENKES no 8 tahun 2014tentang PELAYANAN KESEHATAN SPA
Diundangkan : Jakarta ,3 Maret 2014
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
13/64
Pasal 11Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 ayat (2) huruf a meliputi :
a. fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP);
b. fotokopi akta pendirian badan usaha;
c. fotokopi STPT dan/atau SIP tenaga yang akan memberikan pelayanan;
d. fotokopi dokumen lingkungan (HO) sesuai dengan ketentuan peraturan
daerah setempat;
e. fotokopi izin lokasi sesuai ketentuan peraturan yang dikeluarkan oleh
peraturan pemerintah daerah masing-masing;f. fotokopi profil griya SPA yang meliputi pengorganisasian, lokasi, dan
klasifikasi Griya SPA; dan
g. mengisi daftar assessment yang disediakan.
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
14/64
Pasal 13
(1) Setiap terapis SPA harus memiliki STPT yang
diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
(2) Untuk mendapatkan STPT sebagaimana dimaksud padaayat (1) terapis SPA harus mengajukan permohonan
dengan menggunakan contoh sebagaimana tercantum
dalam Formulir 1 kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat secara kolektif atau sendiri,disertai dengan persyaratan yg meliputi:
PERMENKES 8 h 2014
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
15/64
a. biodata terapis, nggunakan contoh Formulir 2 sebagaimana
terlampir;
b. fotokopi KTP
c. rekomendasi dari asosiasi SPA yang berbadan hukum
berdasarkan kualifikasi Kerja Nasional Indonesia;
d. fotokopi sertifikat/ijazah kompetensi terapis yang diterbitkan
oleh Lembaga Sertifikasi kompetensi atau Lembaga Sertifikasi
Profesi
e. surat pengantar Puskesmas setempat ;f. pas foto ukuran 4x6 cm sebanyak 2 (dua) lembar;
g. izin teknis dari tempat bekerja atau rencana tempat kerja.
PERMENKES no 8 tahun 2014tentang PELAYANAN KESEHATAN SPA
Diundangkan : Jakarta ,3 Maret 2014
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
16/64
Bagi Spa Terapis – STPT
(Surat Tanpa Pengobat Traditional )
ALUR PERMOHONAN SURAT TERDAFTAR PENGOBAT TRADISIONAL (STPT)
UNTUK SPA TERAPIS
1 2 3 4
SPA Terapis DinkesKab/Kota
Penilaian Administrasi
Memenuhi
Syarat
Tidak
Memenuhi
Syarat
STPT
Penuhi
syarat
dan
Ulangi
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
17/64
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
18/64
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
19/64
KKNIMenerapkan K3 (Kesehatan dan Keselamatan
Kerja)
PAR.SP.01.001.01
Melakukan Persiapan dan Pengemasan Kerja PAR.SP.01.002.01
Melakukan Komunikasi dengan Pelanggan PAR.SP.01.004.01
Melakukan Pengurutan Badan Tradisional
(Traditional Body Massage)
PAR.SP.02.001.01
Merawat Badan pada Spa dengan Sistem Lulur
Jawa (Javanise Lulur)
PAR.SP.02.014.01
Merawat Badan pada Spa dengan Sistem Boreh PAR.SP.02.015.01
Merawat Badan dengan Hydrobath cara mandi
siraman (shower)
PAR.SP.02.016.01
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
20/64
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
21/64
Level 3 : Spa Terapis Madya
KKNI
Melakukan Komunikasi dengan Teman Sejawat PAR.SP.01.005.01
Merawat Badan dengan Penguapan (Body Steam) PAR.SP.02.018.01
Melakukan Perawatan Body Scrub PAR.SP.02.009.01
Merawat Badan dengan Pijat Swedish PAR.SP.02.002.01
Melakukan Perawatan Masker Tubuh (Body Mask) PAR.SP.02.011.01
Merawat Badan dengan Hydrobath cara mandi
berendam (immersion bath)
PAR.SP.02.016.01
Melakukan Perawatan Facial Spa Secara Manual PAR.SP.02.021.01
Melakukan Perawatan Hair Spa PAR.SP.02.026.01
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
22/64
Level 3 : Spa Terapis Madya
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
23/64
Level 3 : Spa Terapis Madya
Level 4 : Spa Terapis Utama/
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
24/64
Level 4 : Spa Terapis Utama/
Senior
KKNIMelakukan Perawatan Mata secara Manual
(Manual Eye Treatment)
PAR.SP.01.023.01
Melakukan Perawatan Payudara (Bust Treatment) PAR.SP.02.024.01
Melakukan Perawatan Punggung Secara Manual
(Manual Back Treatment)
PAR.SP.02.004.01
Merawat Badan dengan Hydrobath (Under Water
Massage)
PAR.SP.02.016.01
Melakukan Perawatan Sauna PAR.SP.02.018.01Melakukan Perawatan Balut Badan (Body Wrap) PAR.SP.02.010.01
Level 4 : Spa Terapis Utama/
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
25/64
Level 4 : Spa Terapis Utama/
Senior
Level 4 : Spa Terapis Utama /
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
26/64
Level 4 : Spa Terapis Utama /
Senior
KKNIMelakukan Perawatan Geothermal Therapy /Stone Massage *)
PAR.SP.02.013.01
Melakukan Perawatan Reflexology *) PAR.SP.02.006.01
Melakukan Perawatan Akupressur *) PAR.SP.02.007.01
Melakukan Perawatan Facial Spa dengan
Teknologi
PAR.SP.02.022.01
Melakukan Perawatan Tangan dan Kaki (Hand
& Foot Spa)
PAR.SP.02.025.01
Melakukan Perawatan Depilasi (Waxing) PAR.SP.02.027.01
Melakukan Perawatan Aromatherapi untuk Spa PAR.SP.02.020.01
Level 4 : Spa Terapis Utama/
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
27/64
Level 4 : Spa Terapis Utama/Senior
PERMENKES no 8 tahun 2014
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
28/64
Pasal 12 :(1) Persyaratan teknis lainnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf b
meliputi:
- persyaratan ketenagaan,
- standar kualitas air,
- sarana dan prasarana,
- serta metode perawatan sesuai dengan
klasifikasi griya SPA yang akan didirikan.
PERMENKES no 8 tahun 2014tentang PELAYANAN KESEHATAN SPA
Diundangkan : Jakarta ,3 Maret 2014
PERMENKES no 8 tahun 2014
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
29/64
Pasal 18 –
Ketentuan Peralihan(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Pelayanan Kesehatan
SPA yang telah diselenggarakan berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 1205/PER/MENKES/X/2004 tentang Pedoman
Persyaratan Kesehatan Pelayanan SPA, tetap dapat menyelenggarakanpelayanan kesehatan SPA sampai habis masa berlakunya izin.
(2) Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, Griya SPA yang sedang dalam
proses pengajuan izin baru atau perpanjangan izin dan telah memenuh
persyaratan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor1205/PER/MENKES/X/2004 tentang Pedoman Persyaratan
Kesehatan Pelayanan SPA, tetap diberikan izin teknis.
PERMENKES no 8 tahun 2014tentang PELAYANAN KESEHATAN SPA
Diundangkan : Jakarta ,3 Maret 2014
PERMENKES no 8 tahun 2014
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
30/64
Pasal 18 – Ketentuan Peralihan(3) Pelayanan kesehatan SPA yang diselenggarakan berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Nomor1205/PER/MENKES/X/2004 tentang Pedoman Persyaratan
Kesehatan Pelayanan SPA, harus menyesuaikan dengan Peraturan
ini paling lambat 1(satu) tahun sejak diundangkan. (Diundangkan :
Jakarta ,3 Maret 2014 )
PERMENKES no 8 tahun 2014tentang PELAYANAN KESEHATAN SPA
Diundangkan : Jakarta ,3 Maret 2014
PERMENKES no 8 tahun 2014
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
31/64
Pasal 19 – Ketentuan Penutup
Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, maka
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor1205/PER/MENKES/X/2004 tentang Pedoman
Persyaratan Kesehatan Pelayanan SPA dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku
PERMENKES no 8 tahun 2014tentang PELAYANAN KESEHATAN SPA
Diundangkan : Jakarta ,3 Maret 2014
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
32/64
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
KEMENTERIAN PARIWISATA :
• Kewajiban penerapkan standar usaha dan standarkompetensi.
SUBSTANSI NOTA KESEPAHAMAN WISATA KESEHATAN
ANTARA KEMENPAREKRAF DAN KEMENKES
UU NO 10 TAHUN 2009 TENTANG KEPARIWISATAAN
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
33/64
UU.NO. 10 TAHUN 2009 TENTANG KEPARIWISATAAN Pasal 14 :Usaha pariwisata meliputi antara lain:
1. daya tarik wisata;
2. kawasan pariwisata;3. jasa transportasi wisata;
4. jasa perjalanan wisata;
5. jasa makanan dan minuman;
6. penyediaan akomodasi;
7. penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi;
8. penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi dan pameran;
9. jasa informasi pariwisata;
10. jasa konsultan pariwisata;
11. jasa pramuwisata;
12. wisata tirta;
13.spaPasal 26 huruf n: Setiap pengusaha pariwisata berkewajiban menerapkan
standar usaha dan standar kompetensi.
PP.NO.52 TAHUN 2012 TENTANG
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
34/64
PP.NO.52 TAHUN 2012 TENTANG
SERTIFIKASI KOMPETENSI DAN
SERTIFIKASI USAHAPasal 12
• Pengusaha Pariwisata wajib mempekerjakan
Tenaga Kerja yang telah memiliki SertifikatKompetensi di Bidang Pariwisata sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan,
termasuk tenaga kerja asing.
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
35/64
PP.NO.52 TAHUN 2012 TENTANG
SERTIFIKASI KOMPETENSI DAN
SERTIFIKASI USAHA
Pasal 13
(1) Pelaksana Sertifikasi Kompetensi di BidangPariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal
10 huruf b dilakukan oleh LSP Bidang Pariwisata
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
36/64
PP.NO.52 TAHUN 2012 TENTANG SERTIFIKASI
KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI USAHA
Pasal 17
(1) Setiap Pengusaha Pariwisata berkewajiban menerapkan
Standar Usaha Pariwisata dalam menjalankan usaha
pariwisata.
Pasal 19
(1) Sertifikasi Usaha Pariwisata dilaksanakan oleh LSUBidang Pariwisata.
PERMEN NO 1 TAHUN 2014 TENTANG SERTIFIKASI
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
37/64
PERMEN NO 1 TAHUN 2014 TENTANG SERTIFIKASI
USAHA PARIWISATA
di undangkan 17 Januari 2014• Pasal 1 (5) :
Lembaga Sertifikasi Usaha Bidang Pariwisata yangselanjutnya disebut LSU Bidang Pariwisata, adalah lembaga
mandiri yang berwenang melakukan sertifikasi
usaha di bidang pariwisata sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.
• Pasal 1 (8):
Auditor Bidang Pariwisata yang selanjutnya disebut Auditoradalah seseorang yang melakukan audit di bidangpariwisata
PERMEN NO 1 TAHUN 2014 TENTANG SERTIFIKASI
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
38/64
USAHA PARIWISATA
di undangkan 17 Januari 2014
Pasal 14 ---Penggunaan Sertifikat Usaha Pariwisata
(1) Setiap Usaha Pariwisata yang telah memperoleh sertifikat harus
memasang Sertifikat Usaha Pariwisata di tempatyang mudah dilihat oleh umum.
(2) Sertifikat Usaha Pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal diterbitkan.
(3) Usaha Pariwisata wajib memperbaharui Sertifikat UsahaPariwisata yang masa berlakunya telah berakhir.
PERMEN NO 24 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
39/64
SPA
di undangkan 12 Agustus 2014
PASAL 8 , ayat 4
Pemenuhan dan pelaksanaan Standar Usaha yang berlaku bagi Usaha
Spa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, mencakup:
a. Standar Usaha bagi Spa Tirta 3, yang meliputi aspek:1. produk, yang terdiri dari 5 (lima) unsur dan 40 (empat puluh)
sub unsur;
2. pelayanan, yang terdiri dari 1 (satu) unsur dan 8 (delapan) sub
unsur; dan3. pengelolaan, yang terdiri dari 4 (empat) unsur dan 28 (dua
puluh delapan) sub unsur.
PERMEN NO 24 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
40/64
USAHA SPA
di undangkan 12 Agustus 2014
PASAL 8 , ayat 4b. Standar Usaha bagi Spa Tirta 2, yang meliputi aspek:
1. produk, yang terdiri dari 5 (lima) unsur dan 36 (tiga puluh enam) sub
unsur;
2. pelayanan, yang terdiri dari 1 (satu) unsur dan 8 (delapan) sub unsur; dan
3. pengelolaan, yang terdiri dari 4 (empat) unsur dan 24 (dua puluh empat)
sub unsur.
c. Standar Usaha bagi Spa Tirta 1, yang meliputi aspek:
1. produk, yang terdiri dari 5 (lima) unsur dan 21 (dua puluh satu) sub unsur;2. pelayanan, yang terdiri dari 1 (satu) unsur dan 7 (tujuh) sub unsur; dan
3. pengelolaan, yang terdiri dari 4 (empat) unsur dan 18 (delapan belas) sub
unsur.
GRIYA SPA 1
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
41/64
• Merupakan griya SPA yang menyediakan perawatan SPA untuk menghasilkan manfaat
relaksasi.
A. Jenis metode dan jenis pelayanan yang diberikan pada Griya SPA Tirta I minimal 4 metodesebagai berikut:
1) Hydrotherapy dengan jenis pelayanan sebagai berikut:
a. Perawatan berendam dengan suhu normal atau netral.
b. Perawatan berendam air panas ditambahkan ramuan minyak atsiri untuk
relaksasi.
c. Perawatan dengan steam.
d. Perawatan tangan dan kaki dengan menggunakan air.
2) Pijat tradisional untuk relaksasi
3) Pijat dengan jenis pelayanan :
a. Pijat relaksasi. B) Pijat refleksi untuk relaksasi. C) Pijat akupresur unt
relaksasi
4) Ramuan diberikan jenis perawatan tubuh dengan lulur, boreh, masker, & ratus.
5) Terapi aroma yaitu perawatan tubuh dengan menggunakan minyak atsiri untukrelaksasi
GRIYA SPA 1
GRIYA SPA 1
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
42/64
Pelayanan tambahan yg dpt diberikan di Griya SPA Tirta I:
1) Latihan Fisik yg dpt diberikan berupa latihan nafas dan stretching.2) Terapi warna pelayanan di Griya SPA dng memadukan warna yg
memberikan efek menenangkan pikiran & jiwa.
3) Terapi musik salah satu fasilitas yg mencirikan pelayanan kesehatan di
Griya SPA dng memutarkan alunan nada yg memberikan efek
menenangkan pikiran dan jiwa.
4) Makanan dpt diberikan dlm bentuk makanan sehat disertai
minuman tradisional mis : wedang jahe, temulawak dan sereh.
5) Perawatan lainnya dapat berupa pelayanan :
a. Perawatan kulit wajah tanpa masalah secara manual. b. Perawatan rambut dan kulit kepala tanpa masalah secara manual.
GRIYA SPA 1
GRIYA SPA 1
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
43/64
B. Air
Harus memenuhi persyaratan mutu air (air bersih) sesuai dengan peraturan.
C. Sarana dan Alat
Untuk operasionalisasi pelayanan SPA di Griya Tirta I harus menyediakan
peralatan & perawatan yg memenuhi persyaratan mutu sesuai peraturan
yang berlaku, sbb:
1) Bath tub. 6) Alat Facial Manual.
2) Pancuran/Shower . 7) Tensimeter Digital.
3) Steam cabinet. 8) Alat P3K.
4) Steamer herbal/ aromatherapy. 9) Sterilisator. 5) Tempat Tidur Pijat.
GRIYA SPA 1
GRIYA SPA 1
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
44/64
D. Bahan terapi aroma
• Untuk terselenggaranya perawatan dengan aroma di Griya SPA TirtaI dapat menggunakan 5 jenis minyak atsiri lokal untuk relaksasiyang terdaftar di Badan POM.
E. Bahan Ramuan• Perawatan dengan ramuan tradisional dapat diselenggarakan dalam
bentuk pemberian jamu, boreh, lulur, ratus, ramuan rendam dan
kosmetika. Bila menggunakan produk jadi agar terdaftar dan/atau
ternotifikasi di Badan POM atau mempunyai izin edar.
GRIYA SPA 1
GRIYA SPA 1
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
45/64
F. Manajemen
Dalam mengelola kegiatan pelayanan kesehatan SPA agar memenuhikepatuhan dan ketersediaan perangkat, berikut ini:
1) Struktur organisasi Griya SPA.
2) Kebijakan organisasi dalam penjaminan mutu.
3) SPO (Standar Prosedur Operasional) atau SMO (Standar Manual
Operasional) pelayanan.
4) Formulir sebagai pedoman kerja untuk identifikasi klien.
5) Formulir sebagai pedoman kerja untuk skrining klien.
6) Formulir sebagai pedoman kerja umpan balik klien.
7) Formulir sebagai pedoman kerja hygiene dan sanitasi.
8) Adanya jejaring untuk pelayanan rujukan.
GRIYA SPA 1
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
46/64
Indikator keberhasilan pelayanan pada Griya SPA Tirta I
Setelah perawatan SPA, klien mendapat efek relaksasi
dengan merasakan manfaat, antara lain:
1) berkurangnya ketegangan otot
2) menghilangkan rasa lelah, penat, kejenuhan
3) melancarkan peredaran darah4) menyegarkan tubuh
5) menenangkan pikiran
6) menimbulkan rasa nyaman
GRIYA SPA 2
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
47/64
Merupakan griya SPA yang menyediakan perawatan SPA yang menghasilkan efek
relaksasi dan rejuvenasi. Minimal 4 metode sebagai berikut:
1) Hydrotherapy dengan jenis pelayanan sebagai berikut:
a) Perawatan berendam dengan suhu normal atau netral.
b) Perawatan berendam dengan air panas ditambahkan ramuan dan atau
minyak atsiri untuk relaksasi dan rejuvenasi.
c) Perawatan dengan steam.
d) Perawatan tangan dan kaki dengan menggunakan air.
e) Perawatan berendam menggunakan Sitz bath.
f) Perawatan dengan Ice dan contrast bath.
g) Perawatan dengan Underwater massage (pijat dengan Nozzle dan/
atau Douche).
h) Perawatan dengan minimal salah satu dari: Balneotherapy,
Algotherapy, Fangotherapy, Mud therapy.
GRIYA SPA 2
GRIYA SPA 2
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
48/64
2) Pijat dengan jenis pelayanan :
a) Pijat relaksasi.
b) Pijat refleksi untuk relaksasi.
3) Ramuan diberikan pada jenis perawatan tubuh dengan
lulur, boreh, masker, dan ratus.
4) Terapi aroma yaitu perawatan tubuh dengan
menggunakan minyak atsiri produk lokal untuk
relaksasi dan rejuvenasi.
GRIYA SPA 2
GRIYA SPA 2
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
49/64
Pelayanan tambahan yang dapat diberikan di Griya SPA TirtaII:
1) Latihan fisik berupa latihan nafas, stretching, resistance training (latihan
kekuatan dan fleksibilitas otot) tanpa atau dengan alat sederhana, mind
therapy (meditasi).
2) Terapi warna yaitu pelayanan di Griya SPA dengan memadukan warna yang
memberikan efek menenangkan pikiran dan jiwa.
3) Terapi musik adalah salah satu fasilitas yang mencirikan pelayanan kesehatan di
Griya SPA dengan memutarkan alunan nada yang memberikan efekmenenangkan pikiran dan jiwa.
4) Makanan dapat diberikan dalam bentuk makanan sehat disertai minuman
tradisional misalnya wedang jahe, temulawak dan sereh.
5) Perawatan lainnya dapat berupa pelayanan :
a) Perawatan kulit wajah tanpa masalah secara manual maupun dengan alat.b) Perawatan rambut dan kulit kepala tanpa masalah secara manual maupun
dengan alat.
GRIYA SPA 2
GRIYA SPA 2
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
50/64
Sarana dan Alat
Untuk operasionalisasi pelayanan SPA di Griya Tirta II harusmenyediakan peralatan dan perawatan yang memenuhi persyaratan
mutu sesuai peraturan yang berlaku, :
1) Bath tub. 8) Thermometer air.
2) Pancuran/Shower . 9) Tempat Tidur Pijat. 3) Steam cabinet. 10) Alat Facial Manual.
4) Single whirlpool plus noozle. 11) Tensimeter digital.
5) Vichy dan/atau swiss shower. 12) Alat P3K.
6) Stone dan Thermoregulator. 13) Sterilisator. 7) Steamer herbal/ aromatherapy.
GRIYA SPA 2
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
51/64
GRIYA SPA 2
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
52/64
• Manajemen
Dalam mengelola kegiatan pelayanan kesehatan SPA agar memenuhikepatuhan dan ketersediaan perangkat berikut ini:
1) Struktur organisasi Griya SPA.
2) Kebijakan organisasi dalam penjaminan mutu.
3) SPO (Standar Prosedur Operasional) atau SMO (Standar Manual
Operasional) pelayanan.4) Formulir sebagai pedoman kerja untuk identifikasi klien.
5) Formulir sebagai pedoman kerja untuk skrining klien.
6) Formulir sebagai pedoman kerja untuk umpan balik klien.
7) Formulir sebagai pedoman kerja untuk hygiene dan sanitasi.8) Adanya jejaring untuk pelayanan rujukan.
GRIYA SPA 2
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
53/64
Indikator Keberhasilan Pelayanan Griya SPA Tirta II
Setelah perawatan SPA, klien mendapat efek relaksasi dan rejuvenasidengan merasakan manfaat, antara lain:
1) berkurangnya ketegangan otot
2) menghilangkan rasa lelah, penat, kejenuhan
3) melancarkan peredaran darah4) menyegarkan tubuh
5) menenangkan pikiran
6) menimbulkan rasa nyaman
7) Kulit lembab, cerah dan segar.
GRIYA SPA 3
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
54/64
Merupakan Griya SPA yang menyediakan perawatan SPA yang menghasilkan efek
relaksasi, rejuvenasi dan revitalisasi.
a. Jenis metode dan jenis pelayanan untuk memperoleh efek tersebut adalah
1) Hydrotherapy dengan jenis pelayanan sebagai berikut:
a) Perawatan berendam dengan suhu normal atau netral.
b) Perawatan berendam dengan air panas ditambahkan ramuan dan atau
minyak atsiri untuk relaksasi, rejuvenasi dan revitalisasi.
c) Perawatan dengan steam.
d) Perawatan tangan dan kaki dengan menggunakan air.
e) Perawatan berendam dengan Sitz bath.
f) Perawatan dengan Ice dan contrast bath.
g) Perawatan dengan Underwater massage (pijat dengan Nozzle dan/atau
Douche).
h) Perawatan dengan minimal salah satu metode berikut: Balneotherapy,
Algotherapy, Fangotherapy, Mud therapy, Thallasotherapy .
i) Perawatan dengan salah satu metode berikut: Scotch Hose, Turbulent
therapy, Kneipp therapy, Hydrokinesio therapy.
GRIYA SPA 3
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
55/64
2) Pijat dengan jenis pelayanan :
a) Pijat tradisional untuk relaksasi.
b) Pijat Negara lain untuk relaksasi.
3) Ramuan diberikan pada jenis perawatan tubuh dengan
lulur, boreh, masker, dan ratus.4) Terapi aroma yaitu perawatan tubuh dengan
menggunakan minyak atsiri produk lokal untuk
relaksasi, rejuvenasi dan revitalisasi.
GRIYA SPA 3
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
56/64
Pelayanan tambahan yang dapat diberikan di Griya SPA Tirta III:
1) Latihan fisik berupa latihan nafas, stretching, resistance training (latihan kekuatan
dan fleksibilitas otot) tanpa atau dengan alat sederhana, dan salah satu darimetode berikut : Yoga, Pilates, Postural Exercise, Mind Therapy (Meditasi).
2) Terapi warna yaitu pelayanan di Griya SPA dengan memadukan warna yang
memberikan efek menenangkan pikiran dan jiwa.
3) Terapi musik adalah salah satu fasilitas yang mencirikan pelayanan kesehatan di
Griya SPA dengan memutarkan alunan nada yang memberikan efek menenangkan
pikiran dan jiwa.
4) Makanan dapat diberikan dalam bentuk makanan sehat disertai minuman
tradisional misalnya wedang jahe, temulawak dan sereh.
5) Perawatan lainnya dapat berupa pelayanan :
a) Perawatan kulit wajah tanpa masalah secara manual maupun dengan alat.
b) Perawatan rambut dan kulit kepala tanpa masalah secara manual maupun
dengan alat.
GRIYA SPA 3
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
57/64
• Air
yang digunakan untuk pelayanan kesehatan SPA harus memenuhi
persyaratan mutu air bersih sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan.
• Bahan terapi aroma
Untuk terselenggaranya perawatan dengan aroma di Griya SPA
Tirta III dapat menggunakan maksimal 10 jenis minyak atsiri lokal
dan 5 minyak atsiri non lokal untuk relaksasi, rejuvenasi dan
revitalisasi yang terdaftar di Badan POM.
• Bahan Ramuan
Perawatan dengan ramuan tradisional dapat diselenggarakan
dalam bentuk pemberian jamu, boreh, lulur, ratus, ramuan rendamdan kosmetika. Bila menggunakan produk jadi agar terdaftar
dan/atau ternotifikasi di Badan POM atau mempunyai izin edar
GRIYA SPA 3
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
58/64
Sarana dan Alat
Untuk operasionalisasi pelayanan SPA di Griya Tirta III harus menyediakan peralatan
dan perawatan yang memenuhi persyaratan mutu sesuai peraturan yang berlaku, :
1) Bath tub. 10) Hidro pool
2) Pancuran/Shower . 11) Steamer herbal / aromatherapy
3) Steam cabinet. 12) Thermometer air
4) Single whirlpool plus noozle. 13) Tempat Tidur Pijat5) Contrast Bath 14) Alat Facial Manual
6) Vichy dan/atau swiss shower. 15) Tensimeter digital
7) Under Water Massage 16) Alat P3K.
8) Stone dan Thermoregulator. 13) Sterilisator.
9) Scotch Hose / Kneipp
GRIYA SPA 3
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
59/64
• Manajemen
Dalam mengelola kegiatan pelayanan kesehatan SPA agar memenuhi
kepatuhan dan ketersediaan perangkat berikut ini:
1) Struktur organisasi Griya SPA.
2) Kebijakan organisasi dalam penjaminan mutu.
3) SPO (Standar Prosedur Operasional) atau SMO (Standar Manual
Operasional) pelayanan.4) Formulir sebagai pedoman kerja untuk identifikasi klien.
5) Formulir sebagai pedoman kerja untuk skrining klien.
6) Formulir sebagai pedoman kerja untuk umpan balik klien.
7) Formulir sebagai pedoman kerja untuk hygiene dan sanitasi.
8) Adanya jejaring untuk pelayanan rujukan.
GRIYA SPA 3
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
60/64
Indikator Keberhasilan Pelayanan Griya SPA Tirta II
Setelah perawatan SPA, klien mendapat efek relaksasi dan rejuvenasi denganmerasakan manfaat, antara lain:
1) berkurangnya ketegangan otot
2) menghilangkan rasa lelah, penat, kejenuhan
3) melancarkan peredaran darah
4) menyegarkan tubuh
5) menenangkan pikiran
6) menimbulkan rasa nyaman
7) Kulit lembab, cerah dan segar.
8) Kulit akan terlihat cerah, segar dan lebih muda (estetika)
9) Vitalitas kembali normal atau meningkat ditandai dengan tanda-tanda
vital (tekanan darah, denyut nadi) stabil.
SARANA (BANGUNAN) SPA HARUS MEMENUHI
SYARAT SEBAGAI BERIKUT:
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
61/64
Ventilasi
(1) Ventilasi dapat menjamin peredaran udara di dalamkamar/ruang dengan baik (adanya pertukaran udara lebih besar
atau sama dengan 12 kali/jam). Luas ventilasi alamiah minimum
15% dari luas lantai ruangan.
(2) Bila ventilasi alami tidak memungkinkan dapat dibantu dengan
ventilasi mekanik ( Air Conditioner , kipas angin, exhause fan).
Pencahayaan
Intensitas cahaya yang memenuhi syarat untuk melakukan
kegiatan yang memerlukan sedikit ketelitian seperti perawatan tangan,
kaki dan wajah memerlukan pencahayaan diatas 500 lux.
SYARAT SEBAGAI BERIKUT:
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
62/64
SARANA (BANGUNAN) SPA HARUS MEMENUHI
SYARAT SEBAGAI BERIKUT:
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
63/64
SYARAT SEBAGAI BERIKUT:
Suhu Ruang
• Untuk kenyamanan suhu ruangan sebaiknya
berkisar antara 22-25°C dan kelembaban berkisar
antara 40 – 70 %.
Tingkat kebisingan :
Tingkat kebisingan tidak melebihi dari 85 dB.
INDONESIA SIAP menghadapi
-
8/18/2019 DASAR HUKUM SPA.pdf
64/64
Terimakasih -cảm ơn bạn
-ຂໍ ຂອບໃຈທ່ານ - salamat-
thank you - คณขอบคณ សូមអរគណុអនក
top related