case 1 bb mata
Post on 07-Jul-2018
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 1/32
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : Ny. M
Umur : 62 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Status : Menikah
Suku bangsa : Jawa
Alamat : !n!rej! "#$"2. %arang Anyar& 'emak
II. ANAMNESIS
Aut!anamnesis pa(a hari selasa) 2* Maret 2"+6
Keluhan Utama :
Penglihatan mata kanan kabur (an silau.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Se!rang pasien (atang ke p!liklinik mata ,SU' %u(us (engan keluhan
penglihatan kabur seperti berkabut (an silau. %eluhan ini (irasakan pasien sejak -6
bulan lalu yang terja(i pa(a mata kanan. %eluhan (irasakan semakin lama semakin
bertambah buruk) tetapi ti(ak sampai membuat pasien ti(ak (apat melihat sama
sekali. Pasien mengatakan penglihatan menja(i silau terutama siang hari jika melihat
sumber ahaya atau saat terpapar sinar ahaya matahari langsung (an penglihatan
menja(i sulit jika malam hari atau pa(a penerangan re(up. Pasien juga merasakan
matanya kering) rasa mengganjal) panas (an terka(ang gatal) terutama jika uaa
panas (an mata pasien sering keluar airan bening pa(a ke(ua mata terutama saat
bangun ti(ur. %eluhan baru (irasakan pasien pertama kali. %eluhan lain seperti
pan(angan gan(a) melihat pelangi (i sekitar ahaya ti(ak (ikeluhkan pa(a pasien ini .
,iwayat keluhan ke(ua mata merah /&0) riwayat nyeri (i sekitar b!la mata (an
kepala/&0) riwayat trauma /&0.
Pasien juga mengeluhkan mata kiri seperti tumbuh (aging sejak -+ tahun lalu)
yang awalnya keil (an semakin lama makin melebar) awalnya hanya (i p!j!k mata
+ 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 2/32
kiri yang (ekat (engan hi(ung kemu(ian melebar kearah tengah mata. 4api selama ini
ti(ak a(a gangguan (ari tumbuhnya (aging tersebut. Pasien bekerja sebagai petani (an
sering terkena sinar matahari saat bera(a (i sawah. Pasien juga mengaku sering
kelilipan (ebu (an kulit pa(i saat bekerja
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien sering terpapar panas) kelilipan (ebu (an kulit pa(i saat bekerja.
,iwayat hipertensi /&0
,iwayat trauma mata /&0
,iwayat penyakit mata /&0
,iwayat !perasi mata /&0
,iwayat aleri /&0
,iwayat mengunakan kaamata /&0
Riwayat Penyakit Keluarga :
4i(ak a(a keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa.
Riwayat so s ial ekonomi :
Pasien bekerja sebagai petani. 1er!bat (itanggung !leh 1PJS. %esan s!sial ek!n!mi
ukup.
III. PEMERIKSAAN ISIK
A. !ITA" SI#N
4ensi /40 : +2"$" mm7g
Na(i /N0 : 2 8$ menit
Suhu /40 : 96) ;
,espirati!n ,ate /,,0 : 2" 8$menit
%ea(aan Umum : 1aik
2 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 3/32
%esa(aran : ;!mp!s mentis
Status <i=i : ;ukup
$. STATUS %TA"M%"%#I
#am&ar:
%D %S
%eterangan:
+. >ensa keruh ti(ak merata
2. Jaringan ?ibr!3askuler
%'U"I DE(TRA)%D* PEMERIKSAAN %'U"I SINISTRA)%S*
6$+2" Visus 6$6"
4i(ak (ik!reksi Koreksi 4i(ak (ik!resi
<erak b!la mata n!rmal)
en!?talmus /&0)
eks!?talmus /&0)
strabismus /&0
$ul&us okuli
<erak b!la mata n!rmal)
en!?talmus /&0)
eks!?talmus /&0)
strabismus /&0
@(ema /&0) hiperemis/&0) nyeri
tekan/&0)
ble?ar!spasme /&0) lag!?talmus /&0)
ektr!pi!n /&0)
entr!pi!n /&0
Pal+e&ra
@(ema /&0) hiperemis/&0)
nyeri tekan /&0)
ble?ar!spasme ),*) lag!?talmus /&0
ektr!pi!n /&0)
entr!pi!n /&0
@(ema /&0)
injeksi k!njungti3a /&0)
Kon-ungtia @(ema /&0)
injeksi k!njungti3a /&0)
9 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
2 ++
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 4/32
injeksi siliar /&0)
in?iltrat /&0)
hiperemis /&0
injeksi siliar /&0)
in?iltrat /&0)
hiperemis /&0
ter(apat bangunan pat!l!gis
jaringan ikat ?ibr!3askular bentuk
segitiga (ari arah nasal (engan
apeks melewati limbus ke arah
k!rnea 2mm
Putih Sklera putih
Jernih) 1ulat) e(ema /&0)
keratik presipitat/&0)in?iltrat /&0)
sikatriks /&0)
Arkus senilis /B0)
Kornea
Jernih) 1ulat) e(ema /&0)
keratik presipitat/&0)in?iltrat /&0)
sikatriks /&0)Arkus senilis /B0)
4ertutup !leh jaringan
?ibr!3askuler
keruh) ke(alaman (angkal
hip!pi!n /&0)
hi?ema /&0)
'amera %/uli
Anterior
)'%A*
Jerih) ke(alaman (angkal)
hip!pi!n /&0)
hi?ema /&0)
%ripta/&0) warna !klat) e(ema/&0)
synekia /&0
Iris %ripta/&0) warna !klat) e(ema/&0)
synekia /&0
bulat) (iameter : - 9mm) letak sentral)
re?leks pupil langsung /B0)
re?leks pupil tak langsung /&0
Pu+il bulat) (iameter -9 mm) letak
sentral)
re?leks pupil langsung /B0) re?leks
pupil tak langsung /B0
%eruh ti(ak merata "ensa %eruh ti(ak merata
Sulit dinilai !itreus Sulit dinilai
Sulit dinilai Retina Sulit dinilai
/B0 Perse+si 0arna /B0
/B0 Proyeksi sinar /B0
suram un1us Re2leks Suram N!rmal TI% N!rmal
@pi?!ra /&0) lakrimasi /B0 Sistem "akrimasi @pi?!ra /&0) lakrimasi/B0
B Sha1ow test B
I!. RESUME
Su&-ekti2:
5 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 5/32
• 4elah (iperiksa se!rang perempuan usai 62 tahun) (engan keluhan penglihatan mata
kanan kabur seperti berkabut (an silau) (irasakan sejak -6 bulan lalu. Semakin lama
semakin bertambah buruk. !t!?!bia (an sulit melihat pa(a malam hari$penerangan
re(up. Pasien mengeluh matanya kering) rasa mengganjal) panas (an terka(ang gatal)terutama jika uaa panas (an mata pasien sering keluar airan bening pa(a ke(ua
mata.
• Pasien mengeluhkan mata kiri seperti tumbuh (aging sejak -+ tahun lalu) yang
awalnya keil (an semakin lama makin melebar) awalnya hanya (i p!j!k mata kiri
yang (ekat (engan hi(ung kemu(ian melebar kearah tengah mata. 4api selama ini
ti(ak a(a gangguan (ari tumbuhnya (aging tersebut. Pasien bekerja sebagai petani
(an sering terkena sinar matahari saat bera(a (i sawah. Pasien juga mengaku sering
kelilipan (ebu (an kulit pa(i saat bekerja
%&-ekti2:
%'U"I DE(TRA)%D* PEMERIKSAAN %'U"I SINISTRA)%S*
6$+2" Visus 6$6"
Kon-ungtia
ter(apat bangunan pat!l!gis
jaringan ikat ?ibr!3askular bentuk
segitiga (ari arah nasal (engan
apeks melewati limbus ke arah
k!rnea 2mm
Arkus senilis /B0)
Kornea
Arkus senilis /B0) 4ertutup !leh
jaringan ?ibr!3askuler
keruh) ke(alaman (angkal 'amera %/uli Anterior
)'%A*
Jerih) ke(alaman (angkal)
%eruh ti(ak merata "ensa %eruh ti(ak merata
Sulit dinilai !itreus Sulit dinilai
Sulit dinilai Retina Sulit dinilai
/B0 Proyeksi sinar /B0suram un1us Re2leks Suram
lakrimasi /B0 Sistem "akrimasi lakrimasi/B0
B Sha1ow test B
!. DIA#N%SA $ANDIN#
%DS
+. 'ry @yes Syn(r!me
2. C'S katarak senilis imature
9. C'S katarak senilis insipien
5. C'S katarak senilis mature
# 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 6/32
#. C'S katarak senilis hipermature
%S
+. CS Pterygium
2. CS Pesu(!pterigium
9. CS pingekula
!I. DIA#N%SA KER3A
%DS Katarak senilis imatur
'asar (iagn!sis:
Subjekti?
keluhan penglihatan mata kabur seperti berkabut (an silau) (irasakan sejak -6 bulan
lalu. Semakin lama semakin bertambah buruk. !t!?!bia (an sulit melihat pa(a
malam hari$penerangan re(up.
Cbjekti?
%'U"I DE(TRA)%D* PEMERIKSAAN %'U"I SINISTRA)%S*
6$+2" Visus 6$6"
Arkus senilis /B0 Kornea Arkus senilis /B0
keruh) ke(alaman (angkal 'amera %/uli Anterior
)'%A*
Jerih) ke(alaman (angkal)
%eruh ti(ak merata "ensa %eruh ti(ak merata
Sulit dinilai !itreus Sulit dinilai
Sulit dinilai Retina Sulit dinilai
/B0 Proyeksi sinar /B0
suram un1us Re2leks Suram
B Sha1ow test B
Dry Eyes Syn1rome
'asar (iagn!sis:
Subjekti?
Pasien mengeluh matanya kering) rasa mengganjal) panas (an terka(ang gatal)
terutama jika uaa panas (an mata pasien sering keluar airan bening pa(a ke(ua
mata.
Cbjekti?
6 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 7/32
%'U"I DE(TRA)%D* PEMERIKSAAN %'U"I SINISTRA)%S*
6$+2" Visus 6$6"
lakrimasi /B0 Sistem "akrimasi lakrimasi/B0
%S Pterygium sim+leks 1era-at II'asar (iagn!sis:
Subjekti?
mata kiri seperti tumbuh (aging sejak -+ tahun lalu) yang awalnya keil (an semakin
lama makin melebar) awalnya hanya (i p!j!k mata kiri yang (ekat (engan hi(ung
kemu(ian melebar kearah tengah mata. Pasien bekerja sebagai petani (an sering
terkena sinar matahari saat bera(a (i sawah. Pasien juga mengaku sering kelilipan
(ebu (an kulit pa(i saat bekerja
Cbjekti?
%'U"I DE(TRA)%D* PEMERIKSAAN %'U"I SINISTRA)%S*
6$+2" Visus 6$6"
Kon-ungtia
ter(apat bangunan pat!l!gis
jaringan ikat ?ibr!3askular bentuk
segitiga (ari arah nasal (engan
apeks melewati limbus ke arah
k!rnea 2mm
Arkus senilis /B0)
Kornea
Arkus senilis /B0) 4ertutup !leh
jaringan ?ibr!3askuler
!II. TERAPI
Me(ikament!sa:
o ;en(! >yteers /i!n Natrium D %alium (engan 1en=alk!nium ;l0 9 (( 2 gtt
o Inmatr!l /'e8amethas!ne) p!lymy8in 1 sul?ate) ne!myin0 5 (( 2 gtt
Cperati?:
@%@% /@kstraksi %atarak @kstra %apsular0 B Penanaman IC> /Intra Ckular
>ensa0
4in(akan !perati? pengangkatan pterigium.
1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 8/32
!III. PR%#N%SIS
C%U>I '@%S4,A C%U>I SINIS4,A
Eu! A( Fitam A( b!nam A( b!nam
Eu! A( ungsi!nam 'ubia a( b!nam 'ubia a( b!namEu! A( Sanati!nam 'ubia a( b!nam 'ubia a( malam
Eu! A( %!smetikam A( b!nam 'ubia a( b!nam
I(. USU" DAN SARAN
Usul :
& >akukan !perasi @%@% B IC>
& Shirmers test& >akukan !perasi pengangkatan pterygium.
Saran:
& <unakan tetes mata seara teratur
& %!nsumsi !bat seara teratur
& %!ntr!l + minggu setelah peng!batan maupun jika a(a keluhan&keluhan pa(a
mata sebelum + minggu pasa !perasi.
& Pasien sebaiknya menggunakan t!pi (an kaamata saat bekerja untuk
mengurangi paparan terha(ap sinar matahari.
& >in(ungi mata (ari (ebu ataupun ben(a asing
& %!ntr!l ke bagian mata seara teratur minimal + bulan sekali.
TIN3AUAN PUSTAKA
KATARAK
A. DEINISI%atarak a(alah suatu kea(aan (i mana lensa mata yang biasanya jernih (an
bening menja(i keruh.%atarak berasal (ari bahasa Gunani atarata yang berarti air
terjun. Asalkata ini mungkin sekali karena pasien katarak seakan&akan melihat sesuatu
seperti tertutup!leh air terjun (i (epan matanya akibat. Se!rang (engan katarak akan
melihat ben(a seperti (itutupikabut. %atarak a(alah setiap kea(aan kekeruhan pa(a
lensa yang terja(i akibat hi(rasi /penambahan airan0 lensa) (enaturasi pr!tein lensa)
atau ke(uanya /Ilyas) 2""*0.
1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 9/32
$. K"ASIIKASI KATARAK
1er(asarkan waktu perkembangannya katarak (iklasi?ikasikan menja(i
katarak k!ngenital) katarak ju3enil (an katarak senilis.
+. %atarak k!ngenital (apat berkembang (ari genetik) trauma atau in?eksi prenatal
(imana kelainan utama terja(i (i nukleus lensa. %ekeruhan sebagian pa(a lensa
yang su(ah (i(apatkan pa(a waktu lahir (an umumnya ti(ak meluas (an jarang
sekali mengakibatkan keruhnya seluruh lensa
2. %atarak ju3enil merupakan katarak yang terja(i pa(a anak&anak sesu(ah
lahir.%ekeruhan lensa terja(i pa(a saat masih terja(i perkembangan serat&serat
lensa.1iasanya k!nsistensinya lembek seperti bubur (an (isebut sebagai
s!?t atarat. %atarak ju3enil biasanya merupakan bagian (ari satu se(iaan
penyakit keturunan lain.
9. %atarak senilis a(alah jenis katarak yang paling sering (ijumpai. 4elah (iketahui
bahwa katarak senilis berhubungan (engan bertambahnya usia (an berkaitan
(engan pr!ses penuaan lensa.
1er(asarkan sta(iumnya) katarak (ibagi menja(i sta(ium insipien) sta(ium
imatur)sta(ium matur) (an sta(ium hipermatur.
+. Sta1ium insi+ien. Sta(ium yang paling (ini) yang belum menimbulkan gangguan
3isus. %ekeruhan terutama ter(apat pa(a bagian peri?er berupa berak&berak seperti
baji /jari&jari r!(a0)terutama mengenai k!rteks anteri!r) se(angkan aksis relati? masih
jernih. <ambaran ini (isebut sp!kes !? a wheel yang nyata bila pupil (ilebarkan.
2. Sta1ium imatur. %ekeruhan belum mengenai seluruh lapisan lensa. %ekeruhan
terutama ter(apat (i bagian p!steri!r (an bagian belakang nukleus lensa. %alau ti(ak
a(a kekeruhan (i lensa) maka inar (apat masuk ke (alam mata tanpa a(a yang
(ipantulkan. Cleh karena kekeruhan (ibagian p!steri!r lensa) maka sinar !blik yangmengenai bagian yang keruh ini akan (ipantulkan lagi) sehingga pa(a pemeriksaan)
terlihat (i pupil a(a (aerah yang terang sebagai re?leks pemantulan ahaya pa(a
(aerah lensa yang keruh (an (aerah yang gelap)akibat bayangan iris pa(a lensa yang
keruh. %ea(aan ini (isebut sha(!w test /B0
* 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 10/32
9. Sta1ium matur . Pa(a sta(ium ini lensa telah menja(i keruh seluruhnya)
sehingga semua sinar yangmelalui pupil (ipantulkan kembali (i permukaan
anteri!r lensa. 4ak a(a bayangan iris. Sha(!w test /&0. 'i pupil tampak lensa yang
seperti mutiara. Sha(!w test membe(akan sta(ium matur (ari imatur) (engan syarat
harus (iperiksa lebih lanjut (engan mi(riatika)!leh karena pa(a katarak p!laris
anteri!r juga ter(apat sha(!w test /&0) karena kekeruhan terletak (i (aerah pupil.
'engan melebarkan pupil) akan tampak bahwa kekeruhan hanya ter(apat pa(a
(aerah pupil saja. %a(ang&ka(ang) walaupun masih sta(ium imatur)
(engank!reksi) 3isus tetap buruk) hanya (apat menghitung jari) bahkan (apat
lebih buruk lagi+$9"" atau satu per tak hingga) hanya a(a persepsi ahaya)
walaupun lensanya belumkeruh seluruhnya. %ea(aan ini (isebut 3era matur.
5. Sta1ium hi+ermatur. %!rteks lensa yang k!nsistensinya seperti bubur telah menair)
sehingga nukleus lensa turun !leh karena (aya beratnya ke bawah. Melalui pupil)
+" 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 11/32
pa(a (aerah yang keruh) nukleus ini terbayang sebagai setengah lingkaran (i bagian
bawah) (engan warna yang lain (aripa(a bagian yang (iatasnya) yaitu ke!klatan.
Pa(a sta(ium ini juga terja(ikerusakan kapsul lensa) yang menja(i lebih permeabel)
sehingga isi k!rteks yang air (apat keluar (an lensa menja(i kempis) yang (i
bawahnya ter(apat nukleus lensa. %ea(aan ini (isebut katarak Morgagni.
Pa(a perjalanan (ari sta(ium I ke sta(ium IF) (apat timbul suatu kea(aan yang
(isebut intumesensi yaitu penyerapan airan bilik mata (epan !leh lensa sehingga
lensamenja(i embung (an iris ter(!r!ng ke (epan) bilik mata (epan menja(i
(angkal. 7al ini ti(ak selalu terja(i.Pa(a umumnya terja(i pa(a sta(ium II.
Selain itu ter(apat jenis katarak lain :
Katarak ru&ella :
• 'itularkan melalui ,ubella pa(a ibu hamil
Katarak $runesen
• %atarak yang berwarna !klat sampai hitam) terutama pa(a nuleus lensa
• 'apat terja(i pa(a pasien (iabetes mellitus (an my!pia tinggi.
Katarak Kom+likata :
%atarak akibat penyakit mata lain seperti ra(ang (an pr!ses (egenerasi.
Mempunyai tan(a khusus yaitu selamanya (imulai (i k!rteks atau (ibawah kapsul
menuju ke k!rteks atau (ibawah kapsul menuju sentral
Pa(a lensa terlihat kekeruhan titik subkapsular ayng sewaktu&waktu menja(i
katarak lamelar.
Katarak Dia&etik :
Akibat a(anya penyakit 'iabetes Mellitus.
Meningkatkan insi(ens maturasi katarak HH
Pa(a lensa terlihat kekeruhan tebaran salju subkapsularyang sebagian jernih
(engan peng!batan.
Katarak Sekun1er
A(anya inin S!emmering /akibat kapsul pesteri!r yang peah0 (an
Mutiara @lshing /epitel subkapsular yang berpr!li?erasi0
Katarak Traumatika
'apat terja(i akibat trauma mekanik) agen&agen ?isik /ra(iasi) aruslistrik) panas (an
(ingin0
++ 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 12/32
/Ilyas) 2""*0
'. PAT%ISI%"%#I
>ensa mengan(ung tiga k!mp!nen anat!mis yaitu :
• Nukleus à =!ne sentral
• %!rteks à peri?er
• %apsul anteri!r (an p!steri!r
Sebagian besar katarak terja(i karena suatu perubahan ?isik (an perubahan kimia
pa(a pr!tein lensa mata yang mengakibatkan lensa mata menja(i keruh.Perubahan
?isik /perubahan pa(a serabut halus multiple /=!nula0 yang memanjang (ari ba(an
silier ke sekitar lensa0 menyebabkan hilangnya transparansi lensa.
Perubahan kimia pa(a pr!tein inti lensa mengakibatkan pigmentasi pr!gresi?
sehingga nukleus menja(i kuning atau ke!kelatan juga terja(i penurunan k!nsentrasi
glutati!n (an kalium) peningkatan k!nsentrasi natrium (an kalsium serta peningkatan
hi(rasi lensa. Perubahan ini (apat terja(i karena meningkatnya usia sehingga terja(i
penurunan en=im yang menyebabkan pr!ses (egenerasi pa(a lensa.
Penyebab pa(a katarak senilis belum (iketahui pasti) namun (i(uga terja(i karena:
a. Pr!ses pa(a nukleusCleh karena serabut&serabut yang terbentuk lebih (ahulu selalu ter(!r!ng ke
arah tengah) maka serabut&serabut lensa bagian tengah menja(i lebih pa(at
/nukleus0) mengalami (ehi(rasi) penimbunan i!n kalsium (an skler!sis. Pa(a
nukleus ini kemu(ian terja(i penimbunan pigmen. Pa(a kea(aan ini lensa
menja(i lebih hipermetr!p. >ama kelamaan nukleus lensa yang pa(a mulanya
berwarna putih menja(i kekuning&kuningan) lalu menja(i !klat (an kemu(ian
menja(i kehitam&hitaman. %arena itulah (inamakan katarak brunesen atau
katarak nigra.
b. Pr!ses pa(a k!rteks
4imbulnya elah&elah (i antara serabut&serabut lensa) yang berisi air (an
penimbunan kalsium sehingga lensa menja(i lebih tebal) lebih embung (an
membengkak) menja(i lebih mi!p. 1erhubung a(anya perubahan re?raksi ke
arah mi!pia pa(a katarak k!rtikal) pen(erita se!lah&!lah men(apatkan
kekuatan baru untuk melihat (ekat pa(a usia yang bertambah /ijana) +*90.
+2 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 13/32
D. #E3A"A DAN TANDA
+. Pengurangan ketajaman penglihatan seara bertahap
2. Pan(angan seperti a(a kabut atau air terjun
9. Silau) sehingga penglihatan (i malam hari lebih nyaman (iban(ingkan siang
hari
5. Mi!pia
#. %esulitan membaa bila ti(ak ukup ahaya
6. Sering berganti kaamata
/Ilyas) 2""*0
E. DIA#N%SIS
ANAMN@SIS :
• Penurunan ketajaman penglihatan seara bertahap /gejala utama katarak0
• Mata ti(ak merasa sakit) gatal ) atau merah
• <ambaran umum gejala katarak yang lain seperti :
+. 1erkabut) berasap) penglihatan tertutup ?ilm
2. Perubahan (aya lihat warna
9. <angguan mengen(arai ken(araan malam hari) lampu besar sangatmenyilaukan mata
5. >ampu (an matahari sangat mengganggu
#. Sering meminta resep ganti kaamata
6. Penglihatan gan(a /(ipl!pia0
P@M@,I%SAAN ISI% MA4A
+. Pemeriksaan ketajaman penglihatan
2. Melihat lensa (engan penlight (an l!!p
'engan penyinaran miring /5# (erajat (ari p!r!s mata0 (apat (inilai
kekeruhan lensa (engan mengamati lebar pinggir iris pa(a lensa yang keruh
/iris sha(!w0.1ila letak bayangan jauh (an besar berarti kataraknya imatur)
se(angkan bayangan (ekat (an keil (engan pupil terja(i katarak matur.
9. Slit lamp
5. Pemeriksaan !pthalm!sk!p /sebaiknya pupil (ilatasi0
/ijana) +*90
+9 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 14/32
. DIA#N%SA $ANDIN#
+. >euk!k!ria
2. Cklusi pupil
9. Ablasi retina
5. ,etin!blast!ma
/ijana) +*90
#. PENATA"AKSANAAN
Penatalaksanaan untuk katarak a(alah pembe(ahan /!perasi0.Me(ikament!sa
(iberikan (engan tujuan mengatasi gejala yang (itimbulkan !leh penyulit misalnya)
silau maka pasien (apat menggunakan kaamata.Untuk mengurangi in?lamasi (apat
(iberikan ster!i( ringan. 'apat pula (ianjurkan (iet (engan gi=i yang seimbang)
suplementasi 3itamin A);)@) serta anti!ksi(an lainnya (engan (!sis yang tepat (apat
membantu memperlambat pr!gresi?itas katarak.
@kstraksi katarak a(alah ara pembe(ahan (engan mengangkat lensa yang
katarak. 'apat (ilakukan (engan intrakapsular yaitu mengeluarkan lensa (engan isi
kapsul lensa atau ekstrakapsular yaitu mengeluarkan isi lensa /k!rteks (an nuleus0
melalui kapsul anteri!r yang (ir!bek (engan meninggalkan kapsul p!steri!r.
a. Cperasi katarak ekstrakapsular atau ekstraksi katarak ekstra kapsular /@%@%0
4in(akan pembe(ahan pa(a lensa katarak (imana (ilakukan pengeluaran isi lensa
(engan memeah atau mer!bek kapsul lensa anteri!r sehingga massa lensa (an
k!rteks lensa (apat keluar melalui r!bekan tersebut. Pembe(ahan ini (ilakukan pa(a
pasien katarak mu(a) pasien (engan kelainan en(!tel) bersama&sama kerat!plasti)
implantasi lensa intra !kular) kemungkinan akan (ilakukan be(ah gl!uk!ma) mata
(engan pres(ip!sisi untuk terja(inya pr!laps ba(an kaa) sebelumnya mata
mengalami ablasi retina) mata (engan sit!i( makular e(ema) pasa be(ah ablasi)
untuk menegah penyulit pa(a saat melakukan pembe(ahan katarak seperti pr!laps
ba(an kaa. Penyulit yang (apat timbul pa(a pembe(ahan ini yaitu (apat terja(i
katarak sekun(er.
4in(akan ekstraksi katarak ekstrakapsuler yang terenana (ilakukan apabila:
+. %ita ragu apakah nukleus lentis su(ah terbentuk atau belum.
2. %ita mengira ba(an kaa menair) misalnya pa(a mi!pia tinggi) setelah
men(erita u3eitis.
+5 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 15/32
9. 4elah terja(i perlengketan luas antara iris (an lensa.
5. Pa(a !perasi mata yang lainnya) telah terja(i ablasi atau pr!laps ba(an kaa.
#. Setelah !perasi mata yang lainnya) timbul penempelan ba(an kaa pa(a
k!rnea yang menyebabkan (istr!?i k!rnea.
6. 4erkan(ung maksu( untuk memasang lensa intra!kuler buatan.
b. Cperasi katarak intrakapsular atau ekstraksi katarak intrakapsular /@%I%0
Pembe(ahan (engan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul.'apat (ilakukan
pa(a =!nula =inn telah rapuh atau ber(egenerasi (a mu(ah (iputus. Pa(a tin(akan
ini ti(ak akan terja(i katarak sekun(er /Ilyas) 2""*0.
In(ikasi ekstraksi katarak:
+. Pa(a bayi: kurang (ari + tahun
1ila ?un(us tak terlihat. 1ila masih (apat (ilihat) katarak (ibiarkan saja.
2. Pa(a umur lanjut
a. In(ikasi klinis : kalau katarak menimbulkan penyulit u3eitis atau
glauk!ma) meskipun 3isus masih baik untuk bekerja) (ilakukan !perasi
juga) setelah kea(aan menja(i tenang.
b. In(ikasi 3isuil : tergantung (ari katarak m!n!kuler atau bin!kuler
9. %atarak m!n!kuler
a. 1ila su(ah masuk (alam sta(ium matur
b. 1ila 3isus pasa be(ah sebelum (ik!reksi) lebih baik (aripa(a sebelum
!perasi
5. %atarak bin!kuler
a. 1ila su(ah masuk (alam sta(ium matur
b. 1ila 3isus meskipun telah (ik!reksi ti(ak ukup untuk melakukan
pekerjaan sehari&hari.
Maam&maam ekstraksi katarak sesuai k!nsistensi (ari kataraknya:
+. %atarak air : umur kurang (ari + tahun) (ilakukan (isisi lensa
2. %atarak lembek : umur +&9# tahun) (ilakukan ekstraksi linier$ekstraksi katarak
ekstrakapsuler
9. %atarak keras : umur lebih (ari 9# tahun) (ilakukan ekstraksi katarak
ekstrakapsuler
+# 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 16/32
4. K%MP"IKASI
- 'isl!kasi lensa (an subluksasi sering (itemukan bersamaan (engan katarak traumati.
- %!mplikasi lain yang (apat berhubungan) seperti bl!k pupil)glauk!ma su(ut tertutup)
u3eitis)retinal (etahment ) rupture k!r!i() hi?ema)per(arahan retr!bulbar) neur!pati !ptik
traumati
-
I.PR%#N%SIS
Pr!gn!sis penglihatan untuk pasien anak&anak yang memerlukan pembe(ahan
ti(ak sebaik pr!gn!sis untuk pasien katarak senilis) karena a(anya ambli!pia (an
ka(ang&ka(ang an!mali sara? !ptikus atau retina.Pr!gn!sis untuk perbaikan
ketajaman pengelihatan setelah !perasi paling buruk pa(a katarak k!ngenital
unilateral (an paling baik pa(a katarak k!ngenital bilateral ink!mplit yang pr!resi?
lambat.Pr!gn!sis penglihatan pasien (ikatakan baik apabila:
• ungsi me(ia re?rakta baik
'ilakukan (engan melihat kejernihan serta kea(aan me(ia re?rakta mulai
(ari k!rnea) iris) pupil (an lensa melalui lampu sent!l!p maupun slit lamp.
• ungsi makula atau retina baik
'ilakukan (engan pemeriksaan retpersepsi warna) (engan ara
meny!r!tkan ahaya merah (an hijau (i (epan mata yang kemu(ian
(engan sent!l!p ahaya (iarahkan ke mata.
• ungsi N. Cptius /N.II0 baik
• ungsi serebral baik
DR5 E5E S5NDR%ME
Anatomi la+isan air mata 1an anatomi sistem lakrimal
Pa(a (asarnya lapisan air mata ter(iri (ari 9 lapisan :
a. >apisan tipis super?iial (ipr!(uksi !leh kelenjar meib!m (an ?ungsinya menahan
e3ap!rasi air mata (an mempertahankan penyebaran air mata.
b. >apisan tengah) lapisan aue!us (ipr!(uksi !leh kelenjar lakrimalis utama / untuk
re?leks menangis0
+6 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 17/32
. >apisan ter(alam) lapisan musin hi(r!?ilik (ipr!(uksi !leh sel&sel g!blet k!njungti3a (an
epitel permukaan !kuler. A(anya musin yang bersi?at hi(r!?ilik membuat lapisan
aue!us menyebar ke epitek k!rnea.
%!mp!nen lapisan aue!us (ipr!(uksi !leh kelenjar lakrimalis. %!mp!nen ini
meliputi sekitar 6" pr!tein) elektr!lit (an air. Jumlah lis!sim ukup banyak /2"&5" (ari
t!tal pr!tein0 (an juga merupakan pr!tein basa (i (alam air mata. @n=im ini bersi?at glik!litik
yang mampu memeahkan (in(ing sel bakteri. >akt!?erin berperan sebagai antibaterial (an
anti!ksi(an (an epi(ermal gr!wth ?akt!r yang berperan (alam mempertahankan permukaan
!kuler n!rmal (an menetuskan pr!ses penyembuhan k!rnea. Selain itu pa(a lapisan air mata juga (itemukan a(anya k!mp!nen albumin) trans?erin) IgA) IgM (an Ig<.
'e?isiensi lapisan aue!us merupakan penyebab utama (ari (ry eye syn(r!me (an
inin (isebabkan karena insu?isiensi pr!(uksi air mata. Sekresi kelenjar lakrimal (ik!ntr!l
!leh re?leks neuralis (engan lengkung re?leks sara? a?eren /serat sara? sens!ris trigeminal0 (i
k!rnea (an k!njungti3a yang kemu(ian melewati p!ns /nuleus sali3at!rius superi!r0
kemu(ian (ari p!ns keluar jalur serat e?eren) sara? interme(ius yang akan menuju gangli!n
pterig!palatina (an p!st gangli!nik simpatetik (an parasimpatetik yang kemu(ian berakhir (i
kelenjar lakrimalis.
Anatomi sistem lakrimal
Sistem lakrimal ter(iri atas 2 bagian) yaitu :
• Sistem pr!(uksi atau glan(ula lakrimal yang terletak (i tempr! anter! superi!r r!ngga
!rbita.
• Sistem ekskresi yang ter(iri atas pungtum lakrimal) kanalikuli lakrimal) sakus lakrimal
(an (uktus nas!lakrimal. Sakus lakrimal terletak (i bagian (epan r!ngga !rbita. Air mata
(ari (uktus lakrimal akan mengalir ke (alam r!ngga hi(ung (i (alam meatus in?eri!r.
+ 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 18/32
%!mp!nen aue!us air mata (isekresi !leh kelenjar utama) kelenjar %rause (an
w!l?ring. Mekanisme sekresi aue!us (ipersara?i !leh sara? ranial F. Stimulasi resept!r sara?
F yang ter(apat (i k!rnea (an muk!sa nasal memau sekresi air mata !leh kelenjar
lakrimalis. %urangnya sekresi air mata !leh kelenjar lakrimal (an (ry eye syn(r!me (apat
(isebabkan !leh penyakit maupun !bat&!batan yang bere?ek pa(a sistem !t!n!m.
De2inisi Dry Eyes Syn1rome
'ry eye syn(r!me a(alah suatu gangguan pa(a permukaan mata yang (itan(ai (engan
keti(akstabilan pr!(uksi (an ?ungsi (ari lapisan air mata. 'ry eye syn(r!me sering (isertai
(engan peningkatan !sm!laritas (ari air mata (an pera(angan (ari permukaan !kuler.
4isto+atologi
• 1intik&bintik kering pa(a k!rnea (an epitel k!njungti3a
• Pembentukan ?ilamen
• 7ilangnya sel g!blet k!njungti3a
• Pembesaran abn!rmal sel epitel n!n g!blet
• Peningkatan strati?ikasi sel
• Penambahan keratinisasi
Etiologi 1an Klasi2ikasi
%lasi?ikasi menurut Internati!nal 'ry @ye !rksh!p /'@S0 ber(asarkan
eti!pat!genesis :
+. 'e?isiensi pr!(uksi aue!us
• 'ry eye (engan sin(r!ma sj!gren primer /ti(ak berkaitan (engan penyakit jaringan
ikat0 (an sekun(er /berkaitan (engan penyakit jaringan ikat misalnya arthritis
rheumat!i() S>@) sir!sis biliaris primer) (an lain&lain0
+ 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 19/32
• 'ry eye tanpa sin(r!ma sj!gren
& 'e?isiensi kelenjar lakrimalis
& Cbstruksi (uktus kelenjar lakrimalis
& ,e?leks hip!sekresi
& Cbat&!batan sistemik /antihistamin) beta bl!ker) (an lain&lain0
2. @3ap!rasi
•
Penyebab intrinsik
& 'is?ungsi kelenjar meib!m
& %elainan lengkungan kel!pak mata
• Penyebab ekstrinsik
& 'e?isiensi 3itamin A
& Cbat&!batan t!pial
& Pemakaian k!ntak lensa
Pemeriksaan klinis
a. Anamnesis
& Iritasi !kuler (engan gejala seperti rasa kering) rasa terbakar) gatal) nyeri) rasa
a(anya ben(a asing pa(a mata) ?!t!?!bia) pan(angan berkabut. 1iasanya gejala
tersebut (ietuskan pa(a lingkungan berasap atau kering) akti3itas panas in(!!r)
membaa lama) pemakaian !mputer jangka panjang.
& Pa(a kerat!k!njungti3itis gejala&gejala akan semakin memburuk setiap harinya
(engan penggunaan mata yang lebih memanjang (an paparan lingkungan. Pasien
(engan (is?ungsi meib!mian ka(ang mengeluh mata merah pa(a kel!pak mata
+* 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 20/32
(an k!njungti3a tetapi pasien&pasien tersebut memperlihatkan perburukan gejala
terutama pa(a pagi hari.
& 4erka(ang pasien mengeluh seret air mata yang berlebihan) hal ini (isebabkan
!leh re?leks menangis mata yang meningkat karena permukaan k!rnea yang
m!ngering.
& Pemakaian !bat&!batan sistemik karena (apat menurunkan pr!(uksi air mata
seperti antihistamin) beta bl!ker (an k!ntrasepsi !ral.
& ,iwayat penyakit (ahulu seperti kelainan jaringan ikat atau abn!rmalitas tir!i(.
b. Pemeriksaan ?isik
& 'ilatasi 3askuler k!njungti3a bulbi
& Penurunan menisus air mata
& Permukaan k!rnea yang irregular
& Penurunan abs!rbs air mata
& %erat!pati epitel k!rnea puntata
& %!rnea ber?ilamen
& Peningkatan (ebris pa(a lapisan air mata
& %eratitis puntata super?isialis
& Seret muus
. Pemeriksaan (iagn!stik
• 4es shirmer
4es ini (ilakukan (engan mengeringkan lapisan air mata (an memasukkan strip
Shimer ke (alam ul (e sa k!njungti3a in?eri!r pa(a batas sepertiga tengah (an
2" 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 21/32
temp!ral (ari palpebra in?eri!r. 1agian basah yang terpapar (iukur lima menit
setelah (imasukkan. Panjang bagian basah kurang (ari +" mm tanpa anestesi
(ianggap abn!rmal.
• 4es break up time
4es ini berguna untuk menilai stabilitas air mata (an k!mp!nen lipi( (alam airan
air mata.
• 4es ?erning mata
Untuk meneliti k!mp!nen musin air mata yaitu (engan mengeringkan ker!kan air
mata (i atas !bjek bersih
• Sit!l!gi
Untuk menghitung (ensitas sel g!blet pa(a permukaan nasal
• Pemulasan ?lu!resein
Melihat (erajat basahnya air mata (an melihat menisus air mata (engan kertas
kering ?llu!resein.
• Pemulasan r!se 1engal
Pewarna ini akan memulas semua sel epitel yang ti(ak tertutup !leh lapisan
musin yang m!ngering (ari k!rnea (an k!njungti3a.
• Pengujian ka(ar lis!sim air mata
Air mata (itampung pa(a kertas shirmer (an (iuji ka(arnya (engan ara
spektr!?!t!metri.
• Csm!lalitas air mata
2+ 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 22/32
7iper!smalalitas a(alah tes yang paling spesi?ik bagi kerat!k!njunti3itis sia
karena (apat (itemukan pa(a pasien (engan tes shirmer n!rmal (an pemulasan
r!se 1engal n!rmal.
Penatalaksanaan
& Air mata buatan sebagai pelumas air mata
& Salep sebagai pelumas jangka panjang terutama saat ti(ur
& Memakai pelembab) kaamata pelembab atau kaamata berenang sebagai terapi
tambahan
& Puntal plug untuk menjaga agar air mata ti(ak ter(rainase (engan epat
& Cbat restasis memiliki e?ek (alam mempr!(uksi airan air mata sehingga mata (apat
menghasilkan air mata alami yang mengurangi kekeringan pa(a mata.
& 4in(akan pembe(ahan (ilakukan jika ter(apat kelainan anat!mis (ari bulu mata
22 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 23/32
PTER5#IUM
A. DEINISI
Pterygium merupakan suatu pertumbuhan ?ibr!3askuler k!njungti3a
yang bersi?at (egenerati? (an in3asi?. Pertumbuhan ini biasanya terletak pa(a
elah kel!pak bagian nasal ataupun temp!ral k!njungti3a yang meluas ke (aerah
k!rnea. Pterygium mu(ah mera(ang (an bila terja(i iritasi) maka bagian
pterygium akan berwarna merah. Pterygium (apat mengenai ke(ua mata /Ilyas)
2""*0.
Pterygium merupakan k!njungti3a bulbi pat!l!gik yang menunjukkan
penebalan) berupa lipatan berbentuk segitiga yang tumbuh menjalar ke (alam
k!rnea) (engan punak segitiganya (i k!rnea) kaya akan pembuluh (arah yang
menuju ke arah punak Pterygium. %ebanyakan Pterygium (itemukan (i bagian
nasal) (an bilateral. Pa(a k!rnea penjalaran Pterygium mengakibatkan kerusakan
epitel k!rnea (an membran 1!wman /Per(ami) 2""20.
$. EPIDEMI%"%#I
Umumnya terja(i pa(a usia 2"&9" tahun pa(a (aerah yang beriklim
tr!pis. 'i seluruh (unia) ter(apat penurunan insi(ensi pa(a (aerah bagian atas
lintang utara (an relati? terja(i peningkatan (i bawah garis lintang utara.
7ubungan ini terja(i untuk tempat&tempat yang pre3alensinya meningkat yaitu
(aerah&(aerah ele3asi yang terkena penyinaran ultra3i!let untuk (aerah (i bawah
garis lintang utara ini /Juliansyah) 2""*0.
29 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 24/32
'. ETI%"%#I
Pterygium (i(uga (isebabkan iritasi kr!nis akibat (ebu) ahaya sinar
matahari) (an u(ara yang panas. @ti!l!ginya ti(ak (iketahui (engan jelas (an
(i(uga merupakan suatu ne!plasma) ra(ang) (an (egenerasi /Ilyas) 2""*0.
D. AKT%R RISIK%
akt!r risik! yang mempengaruhi antara lain :
Usia
Pre3alensi Pterygium meningkat (engan pertambahan usia banyak (itemui
pa(a usia (ewasa) tetapi (apat juga (itemui pa(a usia anak&anak
/7amurw!n! et al., +*50. 4an berpen(apat Pterygium terbanyak pa(a usia 2
(eka(e (ua (an tiga /4an) 2""20. 'i ,SU' AA tahun 2""9&2""# (i(apatkan
usia terbanyak 9+ K 5" tahun) yaitu 2)2".
2. Pekerjaan
Pertumbuhan Pterygium berhubungan (engan paparan yang sering (engan
sinar UF /,aihana) 2""0.
9. 4empat tinggal
<ambaran yang paling men!l!k (ari Pterygium a(alah (istribusi
ge!gra?isnya. 'istribusi ini meliputi seluruh (unia tapi banyak sur3ei yang
(ilakukan setengah aba( terakhir menunjukkan bahwa negara (i khatulistiwa
memiliki angka keja(ian Pterygium yang lebih tinggi. Sur3ei lain juga
menyatakan !rang yang menghabiskan # tahun pertama kehi(upannya pa(a
garis lintang kurang (ari 9" memiliki risik! pen(erita Pterygium 96 kali lebih
besar (iban(ingkan (aerah yang lebih selatan /4an) 2""20.
Jenis kelamin
4i(ak ter(apat perbe(aan risik! antara laki&laki (an perempuan /7amurw!n!
et al., +*50.
7ere(iter
Pterygium (iperengaruhi ?akt!r here(iter yang (iturunkan seara aut!s!mal
(!minan /4an) 2""20.
6. In?eksi
7uman Papil!ma Firus /7PF0 (inyatakan sebagai ?akt!r penyebab
Pterygium/4an) 2""20.
25 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 25/32
. akt!r risik! lainnya
%elembaban yang ren(ah (an mikr!trauma karena partikel&partikel tertentu
seperti asap r!k!k ) pasir merupakan salah satu ?akt!r risik! terja(inya
Pterygium/4an) 2""20.
E. PAT%ISI%"%#I
Pat!?isi!l!gi Pterygium (itan(ai (engan (egenerasi elast!tik k!lagen
(an pr!li?erasi jaringan ?ibr!3askular pa(a str!ma subepitel yang ter3askularisasi)
(engan permukaan yang menutupi epitelium. 7ist!pat!l!gi k!lagen abn!rmal
pa(a (aerah (egenerasi elast!tik menunjukkan bas!?ilia bila (iberi pewarnaan
(engan hemat!ksilin (an e!sin. Jaringan ini juga (apat (iwarnai (engan pewarna
jaringan elastik akan tetapi bukan jaringan elastik yang sebenarnya !leh karena
jaringan ini ti(ak bisa (ihanurkan !leh elastase /Juliansyah) 2""*0.
. K"ASIIKASI DAN #RADE
%las?ikasi Pterygium:
+. Pterygium simpleks : jika terja(i hanya (i bagian nasal atau temp!ral
saja.
2. Pterygium dupleks : jika terja(i pa(a nasal (an temp!ral.
<ra(e pa(a Pterygium:
+. #ra1e 6
Meluas kurang (ari 2 mm (i atas k!rnea. 4imbunan lesi /(itunjukkan
(engan Stocker line0 (apat terlihat (i epitel k!rnea bagian anteri!r$(epan
Pterygium. >esi$jejas ini asimpt!matis) meskipun sebentar&sebentar (apat
mera(ang /intermitenly inflamed 0. Jika memakai soft contact lens) gejala
(apat timbul lebih awal karena (iameter lensa yang luas bersan(ar pa(a
ujung kepala Pterygium yang se(ikit naik$terangkat (an hal ini (apat
menyebabkan iritasi.
2. #ra1e 7
2# 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 26/32
Melebar hingga 5 mm (ari k!rnea) (apat kambuh /recunrrent 0 sehingga
(iperlukan tin(akan pembe(ahan. 'apat mengganggu precorneal tear film
(an menyebabkan astigmatisme.
9. #ra1e 8
Meluas hingga lebih (ari 5 mm (an melibatkan (aerah penglihatan /visual
axis0. >esi$jejas yang luas /extensive0) jika kambuh) (apat berhubungan
(engan ?ibr!sis subk!njungti3a (an meluas hingga ke ?!rni8 yang
terka(ang (apat menyebabkan keterbatasan pergerakan mata /Juliansyah)
2""*0.
Menurut Perhimpunan '!kter Spesialis Mata In(!nesia (erajat pertumbuhan
Pterygium (ibagi menja(i :
a. 'erajat I : hanya terbatas pa(a limbus
b. 'erajat II : su(ah melewati limbus tetapi ti(ak melebihi (ari 2 mm
melewati k!rnea.
. 'erajat III : jika telah melebihi (erajat 2 tetapi ti(ak melebihi pinggir
pupil mata (alamkea(aan ahaya /pupil (alam kea(aan n!rmal sekitar 9&5
mm0
(. 'erajat IF : Jika pertumbuhan pterygium su(ah melewati pupil sehingga
mengganggu penglihatan /Per(ami) 2""60.
#. TANDA K"INIK
1ila masih baru) banyak mengan(ung pembuluh (arah) warnanya
menja(i merah) kemu(ian menja(i membran yang tipis berwarna putih (an
stasi!ner. 1agian sentral melekat pa(a k!rnea (apat tumbuh memasuki k!rnea (an
menggantinkan epitel) juga membran 1!wman) (engan jaringan elastis (an hialin.
Pertumbuhan ini men(ekati pupil. 1iasanya (i(apat pa(a !rang&!rang yang
banyak berhubungan (engan angin (an (ebu) terutama pelaut (an petani. %elainan
ini merupakan kelainan (egenerasi yang berlangsung lama. 1ila mengenai k!rnea)
(apat menurunkan 3isus karena menimbulkan astigmat (an juga (apat menutupi
pupil) sehingga ahaya terganggu perjalanannya. Pterygium juga (apat mera(ang
(an berwarna merah) terasa mengganjal (isertai mata yang berair /ijana) +*90.
26 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 27/32
4. DIA#N%SIS
Pterygium (apat berupa berbagai maam perubahan ?ibr!3askular pa(a
permukaan k!njungti3a (an pa(a k!rnea. Penyakit ini lebih sering menyerang
k!njungti3a nasal (an akan meluas ke k!rnea bagian nasal. Pa(a anamnesis (an
pemeriksaan ?isik sering (i(apatkan berbagai maam keluhan) mulai (ari ti(ak
a(a gejala yang berarti sampai mata menja(i sangat merah) mata gatal) iritasi)
berair) (an pan(angan kabur) (isertai jejas pa(a k!njungti3a yang membesar.
<ambaran klinis bisa (ibagi menja(i 2 kateg!ri umum) sebagai berikut :
+. %el!mp!k pasien yang mengalami Pterygium berupa pl!ri?erasi minimal (an
penyakitnya lebih bersi?at atr!?i. Pterygium pa(a kel!mp!k ini en(erung
lebih pipih (an pertumbuhannya lambat mempunyai insi(ensi yang lebih
ren(ah untuk kambuh setelah (ilakukan eksisi.
2. Pa(a kel!mp!k ke(ua) Pterygium mempunyai riwayat penyakit tumbuh epat
(an ter(apat k!mp!nen ele3asi jaringan ?ibr!3askular. Pterygium (alam grup
ini mempunyai perkembangan klinis yang lebih epat (an tingkat kekambuhan
yang lebih tinggi untuk setelah (ilakukan eksisi /Juliansyah) 2""*0.
I. DIA#N%SIS $ANDIN#
a. Pseu1o+terygium
Apabila terja(i ulkus k!rnea atau kerusakan permukaan k!rnea) (apat
terja(i bahwa (alam pr!ses penyembuhan) k!njungti3a menutupi luka
k!rnea tersebut) sehingga terlihat se!lah&!lah k!njungti3a menjalar ke
k!rnea.
Pa(a pseu(!pterygium (apat (imasukkan s!n(e (i bawahnya) (an ti(ak
bersi?at pr!gresi?.
Pseu(!pterygium ti(ak memerlukan peng!batan) serta pembe(ahan
keuali sangat mengganggu 3isus atau alasan k!smetik.
b. Pannus
Merupakan pertumbuhan pembuluh (arah ke (alam sekeliling k!rnea.
Pa(a in(i3i(u n!rmal) k!rnea seharusnya a3askuler) hip!ksia l!kal kr!nis
/seperti pa(a penggunaan contact lens berlebihan0 atau in?lamasi (apat
2 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 28/32
menyebabkan 3askularisasi (i sekeliling k!rnea. Pannus juga (apat terja(i
pa(a penyakit stem cell k!rnea seperti aniri(ia.
. Pinguekula
%elainan ini juga ter(apat pa(a k!njungti3a bulbi) baik bagian nasal
maupun bagian temp!ral) (i (aerah elah kel!pak mata. Pinguekula
terlihat sebagai pen!nj!lan berwarna putih kuning keabuan berupa
hipertr!?i) yaitu penebalan selaput len(ir.
Pa(a umumnya pinguekula ti(ak memerlukan peng!batan. Pinguekula
yang menunjukkan a(anya pera(angan) (i!bati (engan ster!i( untuk
memperepat re(anya pera(angan.
1. Kista Dermoi1
Merupakan tum!r k!ngenital berasal (ari lapisan mes!(ermal (an
ekt!(ermal) jaringan tum!r ter(iri (ari jaringan ikat) jaringan lemak)
?!likel rambut) kelenjar keringat) (an jaringan kulit. >!kasinya (apat pa(a
limbus k!njungti3a bulbi atau tumbuh jauh ke !rbita p!steri!r (an (apat
menyebabkan pt!sis. %ista (erm!i( (iterapi (engan eksisi tum!r atau kista
/Ilyas) 2""*0.
3. PENATA"AKSANAAN
Pterygium sering bersi?at rekuren) terutama pa(a pasien yang masih
mu(a. 1ila Pterygium mera(ang) (apat (iberikan ster!i( atau tetes mata
(ek!ngestan.
Peng!batan Pterygium a(alah (engan sikap k!nser3ati?. 'apat juga
(ilakukan pembe(ahan bila terja(i gangguan penglihatan akibat terja(inya
astigmatisme ireguler atau bila Pterygium telah menutupi me(ia penglihatan. 7al&
hal ini merupakan in(ikasi (ari !perasi pengangkatan Pterygium.
Prinsip penanganan Pterygium (ibagi 2) yaitu ukup (engan pemberian
!bat&!batan jika Pterygium masih (erajat + (an 2) se(angkan tin(akan be(ah
(ilakukan pa(a Pterygium yang melebihi (erajat 2. 4in(akan be(ah juga
(ipertimbangkan pa(a Pterygium (erajat + atau 2 yang telah mengalami
gangguan penglihatan /Ilyas) 2""*0.
2 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 29/32
>in(ungilah mata (ari sinar matahari) (ebu (an u(ara kering (engan
kaamata pelin(ung. 1ila ter(apat (ellen /lekukan k!rnea0 (apat (iberikan air
mata buatan (alam bentuk salep.
4in(akan be(ah yang (apat (ilakukan (alam kasus Pterygium antara lain
a(alah:
a. $are Sklera
Pterygium (iangkat) lalu (ibiarkan saja. 4in(akan ini ti(ak (ilakukan
untuk Pterygium pr!gresi? karena (apat menimbulkan terja(inya
granul!ma.
b. M/ Reynol1 %++eration
Punak Pterygium yang ter(apat pa(a k!rnea (ilepaskan (ari (asarnya)
sementara bagian yang lai (ilepaskan (ari k!njungti3a bulbi. 1ekasnya (i
k!rnea (an sklera (ibersihkan (an (ilakukan elektrokauterisasi untuk
menghin(ari per(arahan. 1ila membran tersebut terlalu tebal atau panjang)
(apat (igunting sebagian untuk kemu(ian (isisipkan (i bawah k!njungti3a
bulbi. Maksu(nya agar bila terja(i kekambuhan) ti(ak masuk ke (alam
k!rnea. 4etapi menurut pengalaman) meskipun telah (i!perasi) masih
(apat kambuh kembali (engan epat. 1ila sering resi(i?) (apat (iberi
penyinaran sinar L) atau (ilakukan eksterpasi (an transplantasi muk!sa
mulut atau k!njungti3a ?!rniks.
. Amnion #ra2t 9 Kon-ungtia #ra2t
Setelah Pterygium (iambil lalu (igra?t (ari amni!n atau selaput muk!sa
mulut atau k!njungti3a bulbi pars superi!r.
'engan teknik amni!n gra?t ini tingkat rekurensi kasus Pterygium (apat
(itekan sebesar sekitar #.
2* 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 30/32
(. i&rin Tissue A1hesie )#"UE*
Met!(e pembuatan ?ibrin menggunakan teknik (ari 7ratman (enganm!(i?ikasi min!r. Sehari sebelum (i!perasi) ambil (engan spuit yang
(iberi heparin +" l (arah 3ena pasien untuk setiap +"" m 2 kulit yang
akan (igra?t$(ibuat ?lap. >alu (ilakukan sentri?uge (engan keepatan 9"""
rpm selama +" menit. >alu plasma yang terpisah (iambil (engan jarum
spinal. Seluruh pr!se(ur (ilakukan (engan k!n(isi yang sangat steril.
Plasma inilah yang akan menja(i bahan (ari ?ibrin!gen (an (isimpan (i
(alam syringe (engan suhu &2""!;. k!nsentrasi (ari ?ibrin!gen (alam
plasma ini a(alah 9#"&5#" mg$+"" ml.
Selain tin(akan !perati? pengangkatan Pterygium) penatalaksanaan Pterygium
(engan pemberian !bat atau (engan me(ikament!sa) yaitu (engan pemberian:
a. Air mata arti?isial untuk membasahi permukaan !kuler (an untuk mengisi
kerusakan pa(a lapisan air mata.
b. Cbat tetes anti in?lamasi untuk mengurangi in?lamasi pa(a permukaan
mata (an jaringan !kuler lainnya) bahan k!rtik!ster!i( akan sangat
membantu (alam penatalaksanaan Pterygium yang mengalami in?lamasi
(engan mengurangi pembengkakan jaringan yang in?lamasi pa(a
permukaan !kuler (i (ekat jejasnya) namun penggunaannya harus sangat
(iperhatikan karena k!rtik!ster!i( (apat menyebabkan terja(inya katarak)
glauk!ma hingga terja(i kebutaan /7yun) 2""0.
K. K%MP"IKASI
9" 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 31/32
a. Sebelum !perasi
i. Penurunan penglihatan
ii. %emerahan pa(a mata
iii. Iritasi
i3. 'ipl!pia
b. Setelah !perasi
i. Sikatrik pa(a k!rnea
ii. Pengeringan ?!kal k!rnea mata /hal ini sangat jarang terja(i0
iii. In?eksi
i3. ,eaksi material jahitan
3. 'ipl!pia
3i. Conjungtival graft dehiscence
3ii. Corneal scaring
3iii. %!mplikasi yang jarang terja(i) meliputi: per?!rasi b!la mata)
per(arahan 3itreus atau retinal detachment .
%!mplikasi juga (apat terja(i karena terlambatnya (ilakukan !perasi (engan
ra(iasi beta pa(a pterygium yaitu terja(inya pengeneran sklera (an k!rnea
/Juliansyah) 2""*0.
". PEN'E#A4AN
Seara te!ritis a(alah (engan memperkeil terpaparnya ra(iasi UF untuk
mengurangi risik! berkembangnya Pterygium, pa(a in(i3i(u yang mempunyai
risik! lebih tinggi. Pasien (isarankan untuk menggunakan kaamata atau t!pi
pelin(ung (ari ahaya matahari.
Penegahan ini bahkan lebih penting untuk pasien yang tinggal (i (aerah
tr!pis (an subtr!pik atau pa(a pasien yang memiliki akti3itas (i luar (engan suatu
risik! tinggi terha(ap ahaya ultra3i!let) misalnya memaning) berkebun) atau
pekerja bangunan. Ja(i sebaiknya untuk para pekerja lapangan (ianjurkan untuk
menggunakan kaamata (an t!pi pelin(ung.
,ekurensi pterygium (ipengaruhi !leh riwayat keluarga) paparan sinar
matahari yang lama) serta teknik !perasi yang (ilakukan. ,ekurensi pterygium
setelah !perasi masih merupakan suatu masalah sehingga untuk mengatasinta
berbagai met!(e (ilakukan termasuk peng!batan (engan antimetab!lit atau
9+ 1r!lie 1arseba
% Uni3ersitas 4arumanagara
5"6+5+#*
8/18/2019 CASE 1 BB MATA
http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 32/32
antine!plasia maupun transplantasi (engan k!njungti3a. Pasien (engan recurrent
pterygium (apat (ilakukan eksisi ulang (an gra?t (engan k!njungti3a aut!gra?
atau transplantasi membran amni!n. Umumnya rekurensi terja(i pa(a 9&6 bulan
pertama setelah !perasi /Juliansyah) 2""*0.
DATAR PUSTAKA
+. Faughan '<. Oftalmologi Umum. @(isi +. @<;. Jakarta.
2. Ilyas 'SM) Si(arta). Ilmu Penyakit ata. !akultas "edokteran Universitas Indonesia.
Jakarta. +**.
top related