case 1 bb mata

32
STATUS PASIEN I. IDENTITAS PASIEN  Nama lengkap : Ny. M Umur : 62 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Pekerjaan : Petani Status : Menikah Suku bangsa : Jawa Alamat : !n!rej! "#$"2. %arang Anyar& 'emak II. ANAMNESIS Aut!anamnesis pa(a hari selasa) 2* Maret 2"+6 Keluhan Utama : Penglihatan mata kanan kabur (an silau. Riwayat Penyakit Sekarang: Se!r ang pasie n (a tang ke p!lik li ni k mata ,SU' %u(u s (engan keluhan  penglihatan kabur seperti berkabut (an silau. %eluhan ini (irasakan pasien sejak -6  bulan lalu yang terja(i pa(a mata kanan. %eluhan (irasakan semakin lama semakin  bertambah buruk) tetapi ti(ak sampai membuat pasien ti(ak (apat melihat sama sekali. Pasien mengatakan penglihatan menja(i silau terutama siang hari jika melihat sumber ah aya ata u saat terpapar sinar ahaya matahari langsung  (an penglihatan menja(i sulit jika malam hari atau pa(a penerangan re(up. Pasien juga merasakan matanya kering) rasa mengganjal) panas (an terka(ang gatal) terutama jika uaa  panas (an mata pasien sering keluar airan bening pa(a ke(ua mata terutama saat  bangun ti(ur. %eluhan baru (irasakan pasien pertama kali. %eluhan lain seperti  pan(angan gan(a) melihat pelangi (i sekitar ahaya ti(ak (ikeluhkan pa(a pasien ini . ,i waya t keluhan ke (ua mata merah /&0 ) ri way at ny eri (i sek it ar b!la mata (a n kepala/&0) riwayat trauma /&0. Pasien juga mengeluh kan mata kiri seperti tumbuh (aging sejak -+ tahun lalu) yang awalny a keil (an semakin lama makin melebar ) awalnya hanya (i p!j!k mata + 1r! lie 1ars eb a % Uni3ersitas 4a rumanagara 5"6+5+#*

Upload: brolie-barseba

Post on 07-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 1/32

STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN

 Nama lengkap : Ny. M

Umur : 62 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : Petani

Status : Menikah

Suku bangsa : Jawa

Alamat : !n!rej! "#$"2. %arang Anyar& 'emak

II. ANAMNESIS

Aut!anamnesis pa(a hari selasa) 2* Maret 2"+6

Keluhan Utama :

Penglihatan mata kanan kabur (an silau.

Riwayat Penyakit Sekarang:

Se!rang pasien (atang ke p!liklinik mata ,SU' %u(us (engan keluhan

 penglihatan kabur seperti berkabut (an silau. %eluhan ini (irasakan pasien sejak -6

 bulan lalu yang terja(i pa(a mata kanan. %eluhan (irasakan semakin lama semakin

 bertambah buruk) tetapi ti(ak sampai membuat pasien ti(ak (apat melihat sama

sekali. Pasien mengatakan penglihatan menja(i silau terutama siang hari jika melihat

sumber ahaya atau saat terpapar sinar ahaya matahari langsung  (an penglihatan

menja(i sulit jika malam hari atau pa(a penerangan re(up. Pasien juga merasakan

matanya kering)  rasa mengganjal) panas (an terka(ang gatal) terutama jika uaa

 panas (an mata pasien sering keluar airan bening pa(a ke(ua mata terutama saat

 bangun ti(ur. %eluhan baru (irasakan pasien pertama kali. %eluhan lain seperti

 pan(angan gan(a) melihat pelangi (i sekitar ahaya ti(ak (ikeluhkan pa(a pasien ini .

,iwayat keluhan ke(ua mata merah /&0) riwayat nyeri (i sekitar b!la mata (an

kepala/&0) riwayat trauma /&0.

Pasien juga mengeluhkan mata kiri seperti tumbuh (aging sejak -+ tahun lalu)

yang awalnya keil (an semakin lama makin melebar) awalnya hanya (i p!j!k mata

+ 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 2/32

kiri yang (ekat (engan hi(ung kemu(ian melebar kearah tengah mata. 4api selama ini

ti(ak a(a gangguan (ari tumbuhnya (aging tersebut. Pasien bekerja sebagai petani (an

sering terkena sinar matahari saat bera(a (i sawah. Pasien juga mengaku sering

kelilipan (ebu (an kulit pa(i saat bekerja

Riwayat Penyakit Dahulu:

Pasien sering terpapar panas) kelilipan (ebu (an kulit pa(i saat bekerja.

,iwayat hipertensi /&0

,iwayat trauma mata /&0

,iwayat penyakit mata /&0

,iwayat !perasi mata /&0

,iwayat aleri /&0

,iwayat mengunakan kaamata /&0

Riwayat Penyakit Keluarga :

4i(ak a(a keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa.

Riwayat so s ial ekonomi :

Pasien bekerja sebagai petani. 1er!bat (itanggung !leh 1PJS. %esan s!sial ek!n!mi

ukup.

III. PEMERIKSAAN ISIK 

A. !ITA" SI#N

4ensi /40 : +2"$" mm7g

 Na(i /N0 : 2 8$ menit

Suhu /40 : 96) ;

,espirati!n ,ate /,,0 : 2" 8$menit

%ea(aan Umum : 1aik  

2 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 3/32

%esa(aran : ;!mp!s mentis

Status <i=i : ;ukup

$. STATUS %TA"M%"%#I

#am&ar:

  %D %S

%eterangan:

+. >ensa keruh ti(ak merata

2. Jaringan ?ibr!3askuler 

%'U"I DE(TRA)%D* PEMERIKSAAN %'U"I SINISTRA)%S*

6$+2" Visus 6$6"

4i(ak (ik!reksi Koreksi 4i(ak (ik!resi

<erak b!la mata n!rmal)

en!?talmus /&0)

eks!?talmus /&0)

 strabismus /&0

$ul&us okuli

<erak b!la mata n!rmal)

en!?talmus /&0)

eks!?talmus /&0)

strabismus /&0

@(ema /&0) hiperemis/&0) nyeri

tekan/&0)

 ble?ar!spasme /&0) lag!?talmus /&0)

ektr!pi!n /&0)

entr!pi!n /&0

Pal+e&ra

@(ema /&0) hiperemis/&0)

nyeri tekan /&0)

 ble?ar!spasme ),*) lag!?talmus /&0

ektr!pi!n /&0)

entr!pi!n /&0

@(ema /&0)

injeksi k!njungti3a /&0)

Kon-ungtia @(ema /&0)

injeksi k!njungti3a /&0)

9 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

2 ++

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 4/32

injeksi siliar /&0)

in?iltrat /&0)

hiperemis /&0

injeksi siliar /&0)

in?iltrat /&0)

hiperemis /&0

ter(apat bangunan pat!l!gis

 jaringan ikat ?ibr!3askular bentuk 

segitiga (ari arah nasal (engan

apeks melewati limbus ke arah

k!rnea 2mm

Putih Sklera  putih

Jernih) 1ulat) e(ema /&0)

keratik presipitat/&0)in?iltrat /&0)

sikatriks /&0)

Arkus senilis /B0)

Kornea

Jernih) 1ulat) e(ema /&0)

keratik presipitat/&0)in?iltrat /&0)

sikatriks /&0)Arkus senilis /B0)

4ertutup !leh jaringan

?ibr!3askuler 

keruh) ke(alaman (angkal

hip!pi!n /&0)

hi?ema /&0)

'amera %/uli

Anterior

)'%A*

Jerih) ke(alaman (angkal)

hip!pi!n /&0)

hi?ema /&0)

%ripta/&0) warna !klat) e(ema/&0)

synekia /&0

Iris %ripta/&0) warna !klat) e(ema/&0)

synekia /&0

 bulat) (iameter : - 9mm) letak sentral)

 re?leks pupil langsung /B0)

re?leks pupil tak langsung /&0

Pu+il bulat) (iameter -9 mm) letak 

sentral)

re?leks pupil langsung /B0) re?leks

 pupil tak langsung /B0

%eruh ti(ak merata  "ensa %eruh ti(ak merata

 Sulit dinilai  !itreus  Sulit dinilai 

 Sulit dinilai  Retina  Sulit dinilai 

/B0 Perse+si 0arna /B0

/B0 Proyeksi sinar /B0

suram un1us Re2leks Suram N!rmal TI%  N!rmal

@pi?!ra /&0) lakrimasi /B0 Sistem "akrimasi @pi?!ra /&0) lakrimasi/B0

B Sha1ow test B

I!. RESUME

Su&-ekti2:

5 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 5/32

• 4elah (iperiksa se!rang perempuan usai 62 tahun) (engan keluhan penglihatan mata

kanan kabur seperti berkabut (an silau) (irasakan sejak -6 bulan lalu. Semakin lama

semakin bertambah buruk. !t!?!bia (an sulit melihat pa(a malam hari$penerangan

re(up. Pasien mengeluh matanya kering) rasa mengganjal) panas (an terka(ang gatal)terutama jika uaa panas (an mata pasien sering keluar airan bening pa(a ke(ua

mata. 

• Pasien mengeluhkan mata kiri seperti tumbuh (aging sejak -+ tahun lalu) yang

awalnya keil (an semakin lama makin melebar) awalnya hanya (i p!j!k mata kiri

yang (ekat (engan hi(ung kemu(ian melebar kearah tengah mata. 4api selama ini

ti(ak a(a gangguan (ari tumbuhnya (aging tersebut. Pasien bekerja sebagai petani

(an sering terkena sinar matahari saat bera(a (i sawah. Pasien juga mengaku sering

kelilipan (ebu (an kulit pa(i saat bekerja

%&-ekti2:

%'U"I DE(TRA)%D* PEMERIKSAAN %'U"I SINISTRA)%S*

6$+2" Visus 6$6"

Kon-ungtia

ter(apat bangunan pat!l!gis

 jaringan ikat ?ibr!3askular bentuk 

segitiga (ari arah nasal (engan

apeks melewati limbus ke arah

k!rnea 2mm

Arkus senilis /B0)

Kornea

Arkus senilis /B0) 4ertutup !leh

 jaringan ?ibr!3askuler 

keruh) ke(alaman (angkal 'amera %/uli Anterior

)'%A*

Jerih) ke(alaman (angkal)

 

%eruh ti(ak merata  "ensa %eruh ti(ak merata

 Sulit dinilai  !itreus  Sulit dinilai 

 Sulit dinilai  Retina  Sulit dinilai 

/B0 Proyeksi sinar /B0suram un1us Re2leks Suram

lakrimasi /B0 Sistem "akrimasi lakrimasi/B0

B Sha1ow test B

!. DIA#N%SA $ANDIN#

%DS

+. 'ry @yes Syn(r!me

2. C'S katarak senilis imature

9. C'S katarak senilis insipien

5. C'S katarak senilis mature

# 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 6/32

#. C'S katarak senilis hipermature

%S

+. CS Pterygium

2. CS Pesu(!pterigium

9. CS pingekula

!I. DIA#N%SA KER3A

%DS Katarak senilis imatur

'asar (iagn!sis:

Subjekti? 

keluhan penglihatan mata kabur seperti berkabut (an silau) (irasakan sejak -6 bulan

lalu. Semakin lama semakin bertambah buruk. !t!?!bia  (an sulit melihat pa(a

malam hari$penerangan re(up.

Cbjekti? 

%'U"I DE(TRA)%D* PEMERIKSAAN %'U"I SINISTRA)%S*

6$+2" Visus 6$6"

Arkus senilis /B0 Kornea Arkus senilis /B0

keruh) ke(alaman (angkal 'amera %/uli Anterior

)'%A*

Jerih) ke(alaman (angkal)

 

%eruh ti(ak merata  "ensa %eruh ti(ak merata

 Sulit dinilai  !itreus  Sulit dinilai 

 Sulit dinilai  Retina  Sulit dinilai 

/B0 Proyeksi sinar /B0

suram un1us Re2leks Suram

B Sha1ow test B

Dry Eyes Syn1rome

'asar (iagn!sis:

Subjekti? 

Pasien mengeluh matanya kering)  rasa mengganjal) panas (an terka(ang gatal)

terutama jika uaa panas (an mata pasien sering keluar airan bening pa(a ke(ua

mata. 

Cbjekti? 

6 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 7/32

%'U"I DE(TRA)%D* PEMERIKSAAN %'U"I SINISTRA)%S*

6$+2" Visus 6$6"

lakrimasi /B0 Sistem "akrimasi lakrimasi/B0

%S Pterygium sim+leks 1era-at II'asar (iagn!sis:

Subjekti? 

mata kiri seperti tumbuh (aging sejak -+ tahun lalu) yang awalnya keil (an semakin

lama makin melebar) awalnya hanya (i p!j!k mata kiri yang (ekat (engan hi(ung

kemu(ian melebar kearah tengah mata. Pasien bekerja sebagai petani (an sering

terkena sinar matahari saat bera(a (i sawah. Pasien juga mengaku sering kelilipan

(ebu (an kulit pa(i saat bekerja

Cbjekti? 

%'U"I DE(TRA)%D* PEMERIKSAAN %'U"I SINISTRA)%S*

6$+2" Visus 6$6"

Kon-ungtia

ter(apat bangunan pat!l!gis

 jaringan ikat ?ibr!3askular bentuk 

segitiga (ari arah nasal (engan

apeks melewati limbus ke arah

k!rnea 2mm

Arkus senilis /B0)

Kornea

Arkus senilis /B0) 4ertutup !leh

 jaringan ?ibr!3askuler 

!II. TERAPI

Me(ikament!sa:

o ;en(! >yteers /i!n Natrium D %alium (engan 1en=alk!nium ;l0 9 (( 2 gtt

o Inmatr!l /'e8amethas!ne) p!lymy8in 1 sul?ate) ne!myin0 5 (( 2 gtt

Cperati?:

  @%@% /@kstraksi %atarak @kstra %apsular0 B Penanaman IC> /Intra Ckular 

>ensa0

4in(akan !perati? pengangkatan pterigium.

1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 8/32

!III. PR%#N%SIS

C%U>I '@%S4,A C%U>I SINIS4,A

Eu! A( Fitam A( b!nam A( b!nam

Eu! A( ungsi!nam 'ubia a( b!nam 'ubia a( b!namEu! A( Sanati!nam 'ubia a( b!nam 'ubia a( malam

Eu! A( %!smetikam A( b!nam 'ubia a( b!nam

I(. USU" DAN SARAN

Usul :

& >akukan !perasi @%@% B IC>

& Shirmers test& >akukan !perasi pengangkatan pterygium.

Saran:

& <unakan tetes mata seara teratur 

& %!nsumsi !bat seara teratur 

& %!ntr!l + minggu setelah peng!batan maupun jika a(a keluhan&keluhan pa(a

mata sebelum + minggu pasa !perasi.

& Pasien sebaiknya menggunakan t!pi (an kaamata saat bekerja untuk 

mengurangi paparan terha(ap sinar matahari.

& >in(ungi mata (ari (ebu ataupun ben(a asing

& %!ntr!l ke bagian mata seara teratur minimal + bulan sekali.

TIN3AUAN PUSTAKA

KATARAK 

A. DEINISI%atarak a(alah suatu kea(aan (i mana lensa mata yang biasanya jernih (an

 bening menja(i keruh.%atarak berasal (ari bahasa Gunani atarata yang berarti air 

terjun. Asalkata ini mungkin sekali karena pasien katarak seakan&akan melihat sesuatu

seperti tertutup!leh air terjun (i (epan matanya akibat. Se!rang (engan katarak akan

melihat ben(a seperti (itutupikabut. %atarak a(alah setiap kea(aan kekeruhan pa(a

lensa yang terja(i akibat hi(rasi /penambahan airan0 lensa) (enaturasi pr!tein lensa)

atau ke(uanya /Ilyas) 2""*0.

1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 9/32

$. K"ASIIKASI KATARAK

1er(asarkan waktu perkembangannya katarak (iklasi?ikasikan menja(i

katarak k!ngenital) katarak ju3enil (an katarak senilis.

+. %atarak k!ngenital (apat berkembang (ari genetik) trauma atau in?eksi prenatal

(imana kelainan utama terja(i (i nukleus lensa. %ekeruhan sebagian pa(a lensa

yang su(ah (i(apatkan pa(a waktu lahir (an umumnya ti(ak meluas (an jarang

sekali mengakibatkan keruhnya seluruh lensa

2. %atarak ju3enil merupakan katarak yang terja(i pa(a anak&anak sesu(ah

lahir.%ekeruhan lensa terja(i pa(a saat masih terja(i perkembangan serat&serat

lensa.1iasanya k!nsistensinya lembek seperti bubur (an (isebut sebagai

s!?t atarat. %atarak ju3enil biasanya merupakan bagian (ari satu se(iaan

 penyakit keturunan lain.

9. %atarak senilis a(alah jenis katarak yang paling sering (ijumpai. 4elah (iketahui

 bahwa katarak senilis berhubungan (engan bertambahnya usia (an berkaitan

(engan pr!ses penuaan lensa.

1er(asarkan sta(iumnya) katarak (ibagi menja(i sta(ium insipien) sta(ium

imatur)sta(ium matur) (an sta(ium hipermatur.

+. Sta1ium insi+ien. Sta(ium yang paling (ini) yang belum menimbulkan gangguan

3isus. %ekeruhan terutama ter(apat pa(a bagian peri?er berupa berak&berak seperti

 baji /jari&jari r!(a0)terutama mengenai k!rteks anteri!r) se(angkan aksis relati? masih

 jernih. <ambaran ini (isebut sp!kes !? a wheel yang nyata bila pupil (ilebarkan.

2. Sta1ium imatur.  %ekeruhan belum mengenai seluruh lapisan lensa. %ekeruhan

terutama ter(apat (i bagian p!steri!r (an bagian belakang nukleus lensa. %alau ti(ak 

a(a kekeruhan (i lensa) maka inar (apat masuk ke (alam mata tanpa a(a yang

(ipantulkan. Cleh karena kekeruhan (ibagian p!steri!r lensa) maka sinar !blik yangmengenai bagian yang keruh ini akan (ipantulkan lagi) sehingga pa(a pemeriksaan)

terlihat (i pupil a(a (aerah yang terang sebagai re?leks pemantulan ahaya pa(a

(aerah lensa yang keruh (an (aerah yang gelap)akibat bayangan iris pa(a lensa yang

keruh. %ea(aan ini (isebut sha(!w test /B0

* 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 10/32

9. Sta1ium matur . Pa(a sta(ium ini lensa telah menja(i keruh seluruhnya)

sehingga semua sinar yangmelalui pupil (ipantulkan kembali (i permukaan

anteri!r lensa. 4ak a(a bayangan iris. Sha(!w test /&0. 'i pupil tampak lensa yang

seperti mutiara. Sha(!w test membe(akan sta(ium matur (ari imatur) (engan syarat

harus (iperiksa lebih lanjut (engan mi(riatika)!leh karena pa(a katarak p!laris

anteri!r juga ter(apat sha(!w test /&0) karena kekeruhan terletak (i (aerah pupil.

'engan melebarkan pupil) akan tampak bahwa kekeruhan hanya ter(apat pa(a

(aerah pupil saja. %a(ang&ka(ang) walaupun masih sta(ium imatur)

(engank!reksi) 3isus tetap buruk) hanya (apat menghitung jari) bahkan (apat

lebih buruk lagi+$9"" atau satu per tak hingga) hanya a(a persepsi ahaya)

walaupun lensanya belumkeruh seluruhnya. %ea(aan ini (isebut 3era matur.

5. Sta1ium hi+ermatur. %!rteks lensa yang k!nsistensinya seperti bubur telah menair)

sehingga nukleus lensa turun !leh karena (aya beratnya ke bawah. Melalui pupil)

+" 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 11/32

 pa(a (aerah yang keruh) nukleus ini terbayang sebagai setengah lingkaran (i bagian

 bawah) (engan warna yang lain (aripa(a bagian yang (iatasnya) yaitu ke!klatan.

Pa(a sta(ium ini juga terja(ikerusakan kapsul lensa) yang menja(i lebih permeabel)

sehingga isi k!rteks yang air (apat keluar (an lensa menja(i kempis) yang (i

 bawahnya ter(apat nukleus lensa. %ea(aan ini (isebut katarak Morgagni.

Pa(a perjalanan (ari sta(ium I ke sta(ium IF) (apat timbul suatu kea(aan yang

(isebut intumesensi yaitu penyerapan airan bilik mata (epan !leh lensa sehingga

lensamenja(i embung (an iris ter(!r!ng ke (epan) bilik mata (epan menja(i

(angkal. 7al ini ti(ak selalu terja(i.Pa(a umumnya terja(i pa(a sta(ium II.

Selain itu ter(apat jenis katarak lain :

Katarak ru&ella :

• 'itularkan melalui ,ubella pa(a ibu hamil

Katarak $runesen

• %atarak yang berwarna !klat sampai hitam) terutama pa(a nuleus lensa

• 'apat terja(i pa(a pasien (iabetes mellitus (an my!pia tinggi.

Katarak Kom+likata :

 

%atarak akibat penyakit mata lain seperti ra(ang (an pr!ses (egenerasi.

 

Mempunyai tan(a khusus yaitu selamanya (imulai (i k!rteks atau (ibawah kapsul

menuju ke k!rteks atau (ibawah kapsul menuju sentral

 

Pa(a lensa terlihat kekeruhan titik subkapsular ayng sewaktu&waktu menja(i

katarak lamelar.

Katarak Dia&etik :

 

Akibat a(anya penyakit 'iabetes Mellitus.

 

Meningkatkan insi(ens maturasi katarak HH

  Pa(a lensa terlihat kekeruhan tebaran salju subkapsularyang sebagian jernih

(engan peng!batan.

Katarak Sekun1er

 

A(anya inin S!emmering /akibat kapsul pesteri!r yang peah0 (an

Mutiara @lshing /epitel subkapsular yang berpr!li?erasi0

Katarak Traumatika

'apat terja(i akibat trauma mekanik) agen&agen ?isik /ra(iasi) aruslistrik) panas (an

(ingin0

++ 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 12/32

/Ilyas) 2""*0

'. PAT%ISI%"%#I

>ensa mengan(ung tiga k!mp!nen anat!mis yaitu :

•  Nukleus à =!ne sentral

• %!rteks à peri?er

• %apsul anteri!r (an p!steri!r

Sebagian besar katarak terja(i karena suatu perubahan ?isik (an perubahan kimia

 pa(a pr!tein lensa mata yang mengakibatkan lensa mata menja(i keruh.Perubahan

?isik /perubahan pa(a serabut halus multiple /=!nula0 yang memanjang (ari ba(an

silier ke sekitar lensa0 menyebabkan hilangnya transparansi lensa.

Perubahan kimia pa(a pr!tein inti lensa mengakibatkan pigmentasi pr!gresi? 

sehingga nukleus menja(i kuning atau ke!kelatan juga terja(i penurunan k!nsentrasi

glutati!n (an kalium) peningkatan k!nsentrasi natrium (an kalsium serta peningkatan

hi(rasi lensa. Perubahan ini (apat terja(i karena meningkatnya usia sehingga terja(i

 penurunan en=im yang menyebabkan pr!ses (egenerasi pa(a lensa.

Penyebab pa(a katarak senilis belum (iketahui pasti) namun (i(uga terja(i karena:

a. Pr!ses pa(a nukleusCleh karena serabut&serabut yang terbentuk lebih (ahulu selalu ter(!r!ng ke

arah tengah) maka serabut&serabut lensa bagian tengah menja(i lebih pa(at

/nukleus0) mengalami (ehi(rasi) penimbunan i!n kalsium (an skler!sis. Pa(a

nukleus ini kemu(ian terja(i penimbunan pigmen. Pa(a kea(aan ini lensa

menja(i lebih hipermetr!p. >ama kelamaan nukleus lensa yang pa(a mulanya

 berwarna putih menja(i kekuning&kuningan) lalu menja(i !klat (an kemu(ian

menja(i kehitam&hitaman. %arena itulah (inamakan katarak brunesen atau

katarak nigra.

 b. Pr!ses pa(a k!rteks

4imbulnya elah&elah (i antara serabut&serabut lensa) yang berisi air (an

 penimbunan kalsium sehingga lensa menja(i lebih tebal) lebih embung (an

membengkak) menja(i lebih mi!p. 1erhubung a(anya perubahan re?raksi ke

arah mi!pia pa(a katarak k!rtikal) pen(erita se!lah&!lah men(apatkan

kekuatan baru untuk melihat (ekat pa(a usia yang bertambah /ijana) +*90.

+2 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 13/32

D. #E3A"A DAN TANDA

+. Pengurangan ketajaman penglihatan seara bertahap

2. Pan(angan seperti a(a kabut atau air terjun

9. Silau) sehingga penglihatan (i malam hari lebih nyaman (iban(ingkan siang

hari

5. Mi!pia

#. %esulitan membaa bila ti(ak ukup ahaya

6. Sering berganti kaamata

/Ilyas) 2""*0

E. DIA#N%SIS

ANAMN@SIS :

• Penurunan ketajaman penglihatan seara bertahap /gejala utama katarak0

• Mata ti(ak merasa sakit) gatal ) atau merah

• <ambaran umum gejala katarak yang lain seperti :

+. 1erkabut) berasap) penglihatan tertutup ?ilm

2. Perubahan (aya lihat warna

9. <angguan mengen(arai ken(araan malam hari) lampu besar sangatmenyilaukan mata

5. >ampu (an matahari sangat mengganggu

#. Sering meminta resep ganti kaamata

6. Penglihatan gan(a /(ipl!pia0

P@M@,I%SAAN ISI% MA4A

+. Pemeriksaan ketajaman penglihatan

2. Melihat lensa (engan penlight (an l!!p

'engan penyinaran miring /5# (erajat (ari p!r!s mata0 (apat (inilai

kekeruhan lensa (engan mengamati lebar pinggir iris pa(a lensa yang keruh

/iris sha(!w0.1ila letak bayangan jauh (an besar berarti kataraknya imatur)

se(angkan bayangan (ekat (an keil (engan pupil terja(i katarak matur.

9. Slit lamp

5. Pemeriksaan !pthalm!sk!p /sebaiknya pupil (ilatasi0

/ijana) +*90

+9 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 14/32

. DIA#N%SA $ANDIN#

+. >euk!k!ria

2. Cklusi pupil

9. Ablasi retina

5. ,etin!blast!ma

/ijana) +*90

#. PENATA"AKSANAAN

Penatalaksanaan untuk katarak a(alah pembe(ahan /!perasi0.Me(ikament!sa

(iberikan (engan tujuan mengatasi gejala yang (itimbulkan !leh penyulit misalnya)

silau maka pasien (apat menggunakan kaamata.Untuk mengurangi in?lamasi (apat

(iberikan ster!i( ringan. 'apat pula (ianjurkan (iet (engan gi=i yang seimbang)

suplementasi 3itamin A);)@) serta anti!ksi(an lainnya (engan (!sis yang tepat (apat

membantu memperlambat pr!gresi?itas katarak.

@kstraksi katarak a(alah ara pembe(ahan (engan mengangkat lensa yang

katarak. 'apat (ilakukan (engan intrakapsular yaitu mengeluarkan lensa (engan isi

kapsul lensa atau ekstrakapsular yaitu mengeluarkan isi lensa /k!rteks (an nuleus0

melalui kapsul anteri!r yang (ir!bek (engan meninggalkan kapsul p!steri!r.

a. Cperasi katarak ekstrakapsular atau ekstraksi katarak ekstra kapsular /@%@%0

4in(akan pembe(ahan pa(a lensa katarak (imana (ilakukan pengeluaran isi lensa

(engan memeah atau mer!bek kapsul lensa anteri!r sehingga massa lensa (an

k!rteks lensa (apat keluar melalui r!bekan tersebut. Pembe(ahan ini (ilakukan pa(a

 pasien katarak mu(a) pasien (engan kelainan en(!tel) bersama&sama kerat!plasti)

implantasi lensa intra !kular) kemungkinan akan (ilakukan be(ah gl!uk!ma) mata

(engan pres(ip!sisi untuk terja(inya pr!laps ba(an kaa) sebelumnya mata

mengalami ablasi retina) mata (engan sit!i( makular e(ema) pasa be(ah ablasi)

untuk menegah penyulit pa(a saat melakukan pembe(ahan katarak seperti pr!laps

 ba(an kaa. Penyulit yang (apat timbul pa(a pembe(ahan ini yaitu (apat terja(i

katarak sekun(er.

4in(akan ekstraksi katarak ekstrakapsuler yang terenana (ilakukan apabila:

+. %ita ragu apakah nukleus lentis su(ah terbentuk atau belum.

2. %ita mengira ba(an kaa menair) misalnya pa(a mi!pia tinggi) setelah

men(erita u3eitis.

+5 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 15/32

9. 4elah terja(i perlengketan luas antara iris (an lensa.

5. Pa(a !perasi mata yang lainnya) telah terja(i ablasi atau pr!laps ba(an kaa.

#. Setelah !perasi mata yang lainnya) timbul penempelan ba(an kaa pa(a

k!rnea yang menyebabkan (istr!?i k!rnea.

6. 4erkan(ung maksu( untuk memasang lensa intra!kuler buatan.

 b. Cperasi katarak intrakapsular atau ekstraksi katarak intrakapsular /@%I%0

Pembe(ahan (engan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul.'apat (ilakukan

 pa(a =!nula =inn telah rapuh atau ber(egenerasi (a mu(ah (iputus. Pa(a tin(akan

ini ti(ak akan terja(i katarak sekun(er /Ilyas) 2""*0.

In(ikasi ekstraksi katarak:

+. Pa(a bayi: kurang (ari + tahun

1ila ?un(us tak terlihat. 1ila masih (apat (ilihat) katarak (ibiarkan saja.

2. Pa(a umur lanjut

a. In(ikasi klinis : kalau katarak menimbulkan penyulit u3eitis atau

glauk!ma) meskipun 3isus masih baik untuk bekerja) (ilakukan !perasi

 juga) setelah kea(aan menja(i tenang.

 b. In(ikasi 3isuil : tergantung (ari katarak m!n!kuler atau bin!kuler 

9. %atarak m!n!kuler 

a. 1ila su(ah masuk (alam sta(ium matur 

 b. 1ila 3isus pasa be(ah sebelum (ik!reksi) lebih baik (aripa(a sebelum

!perasi

5. %atarak bin!kuler 

a. 1ila su(ah masuk (alam sta(ium matur 

 b. 1ila 3isus meskipun telah (ik!reksi ti(ak ukup untuk melakukan

 pekerjaan sehari&hari.

Maam&maam ekstraksi katarak sesuai k!nsistensi (ari kataraknya:

+. %atarak air : umur kurang (ari + tahun) (ilakukan (isisi lensa

2. %atarak lembek : umur +&9# tahun) (ilakukan ekstraksi linier$ekstraksi katarak 

ekstrakapsuler 

9. %atarak keras : umur lebih (ari 9# tahun) (ilakukan ekstraksi katarak 

ekstrakapsuler 

+# 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 16/32

4. K%MP"IKASI

- 'isl!kasi lensa (an subluksasi sering (itemukan bersamaan (engan katarak traumati.

- %!mplikasi lain yang (apat berhubungan) seperti bl!k pupil)glauk!ma su(ut tertutup)

u3eitis)retinal (etahment ) rupture k!r!i() hi?ema)per(arahan retr!bulbar) neur!pati !ptik 

traumati

-

I.PR%#N%SIS

Pr!gn!sis penglihatan untuk pasien anak&anak yang memerlukan pembe(ahan

ti(ak sebaik pr!gn!sis untuk pasien katarak senilis) karena a(anya ambli!pia (an

ka(ang&ka(ang an!mali sara? !ptikus atau retina.Pr!gn!sis untuk perbaikan

ketajaman pengelihatan setelah !perasi paling buruk pa(a katarak k!ngenital

unilateral (an paling baik pa(a katarak k!ngenital bilateral ink!mplit yang pr!resi? 

lambat.Pr!gn!sis penglihatan pasien (ikatakan baik apabila:

• ungsi me(ia re?rakta baik 

'ilakukan (engan melihat kejernihan serta kea(aan me(ia re?rakta mulai

(ari k!rnea) iris) pupil (an lensa melalui lampu sent!l!p maupun slit lamp.

• ungsi makula atau retina baik 

'ilakukan (engan pemeriksaan retpersepsi warna) (engan ara

meny!r!tkan ahaya merah (an hijau (i (epan mata yang kemu(ian

(engan sent!l!p ahaya (iarahkan ke mata.

• ungsi N. Cptius /N.II0 baik 

• ungsi serebral baik 

DR5 E5E S5NDR%ME

Anatomi la+isan air mata 1an anatomi sistem lakrimal

Pa(a (asarnya lapisan air mata ter(iri (ari 9 lapisan :

a. >apisan tipis super?iial (ipr!(uksi !leh kelenjar meib!m (an ?ungsinya menahan

e3ap!rasi air mata (an mempertahankan penyebaran air mata.

 b. >apisan tengah) lapisan aue!us (ipr!(uksi !leh kelenjar lakrimalis utama / untuk 

re?leks menangis0

+6 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 17/32

. >apisan ter(alam) lapisan musin hi(r!?ilik (ipr!(uksi !leh sel&sel g!blet k!njungti3a (an

epitel permukaan !kuler. A(anya musin yang bersi?at hi(r!?ilik membuat lapisan

aue!us menyebar ke epitek k!rnea.

%!mp!nen lapisan aue!us (ipr!(uksi !leh kelenjar lakrimalis. %!mp!nen ini

meliputi sekitar 6" pr!tein) elektr!lit (an air. Jumlah lis!sim ukup banyak /2"&5" (ari

t!tal pr!tein0 (an juga merupakan pr!tein basa (i (alam air mata. @n=im ini bersi?at glik!litik 

yang mampu memeahkan (in(ing sel bakteri. >akt!?erin berperan sebagai antibaterial (an

anti!ksi(an (an epi(ermal gr!wth ?akt!r yang berperan (alam mempertahankan permukaan

!kuler n!rmal (an menetuskan pr!ses penyembuhan k!rnea. Selain itu pa(a lapisan air mata juga (itemukan a(anya k!mp!nen albumin) trans?erin) IgA) IgM (an Ig<.

'e?isiensi lapisan aue!us merupakan penyebab utama (ari (ry eye syn(r!me (an

inin (isebabkan karena insu?isiensi pr!(uksi air mata. Sekresi kelenjar lakrimal (ik!ntr!l

!leh re?leks neuralis (engan lengkung re?leks sara? a?eren /serat sara? sens!ris trigeminal0 (i

k!rnea (an k!njungti3a yang kemu(ian melewati p!ns /nuleus sali3at!rius superi!r0

kemu(ian (ari p!ns keluar jalur serat e?eren) sara? interme(ius yang akan menuju gangli!n

 pterig!palatina (an p!st gangli!nik simpatetik (an parasimpatetik yang kemu(ian berakhir (i

kelenjar lakrimalis.

Anatomi sistem lakrimal

Sistem lakrimal ter(iri atas 2 bagian) yaitu :

• Sistem pr!(uksi atau glan(ula lakrimal yang terletak (i tempr! anter! superi!r r!ngga

!rbita.

• Sistem ekskresi yang ter(iri atas pungtum lakrimal) kanalikuli lakrimal) sakus lakrimal

(an (uktus nas!lakrimal. Sakus lakrimal terletak (i bagian (epan r!ngga !rbita. Air mata

(ari (uktus lakrimal akan mengalir ke (alam r!ngga hi(ung (i (alam meatus in?eri!r.

+ 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 18/32

%!mp!nen aue!us air mata (isekresi !leh kelenjar utama) kelenjar %rause (an

w!l?ring. Mekanisme sekresi aue!us (ipersara?i !leh sara? ranial F. Stimulasi resept!r sara? 

F yang ter(apat (i k!rnea (an muk!sa nasal memau sekresi air mata !leh kelenjar 

lakrimalis. %urangnya sekresi air mata !leh kelenjar lakrimal (an (ry eye syn(r!me (apat

(isebabkan !leh penyakit maupun !bat&!batan yang bere?ek pa(a sistem !t!n!m.

De2inisi Dry Eyes Syn1rome

'ry eye syn(r!me a(alah suatu gangguan pa(a permukaan mata yang (itan(ai (engan

keti(akstabilan pr!(uksi (an ?ungsi (ari lapisan air mata. 'ry eye syn(r!me sering (isertai

(engan peningkatan !sm!laritas (ari air mata (an pera(angan (ari permukaan !kuler.

4isto+atologi

• 1intik&bintik kering pa(a k!rnea (an epitel k!njungti3a

• Pembentukan ?ilamen

• 7ilangnya sel g!blet k!njungti3a

• Pembesaran abn!rmal sel epitel n!n g!blet

• Peningkatan strati?ikasi sel

• Penambahan keratinisasi

Etiologi 1an Klasi2ikasi

%lasi?ikasi menurut Internati!nal 'ry @ye !rksh!p /'@S0 ber(asarkan

eti!pat!genesis :

+. 'e?isiensi pr!(uksi aue!us

• 'ry eye (engan sin(r!ma sj!gren primer /ti(ak berkaitan (engan penyakit jaringan

ikat0 (an sekun(er /berkaitan (engan penyakit jaringan ikat misalnya arthritis

rheumat!i() S>@) sir!sis biliaris primer) (an lain&lain0

+ 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 19/32

• 'ry eye tanpa sin(r!ma sj!gren

& 'e?isiensi kelenjar lakrimalis

& Cbstruksi (uktus kelenjar lakrimalis

& ,e?leks hip!sekresi

& Cbat&!batan sistemik /antihistamin) beta bl!ker) (an lain&lain0

2. @3ap!rasi

Penyebab intrinsik 

& 'is?ungsi kelenjar meib!m

& %elainan lengkungan kel!pak mata

• Penyebab ekstrinsik 

& 'e?isiensi 3itamin A

& Cbat&!batan t!pial

& Pemakaian k!ntak lensa

Pemeriksaan klinis

a. Anamnesis

& Iritasi !kuler (engan gejala seperti rasa kering) rasa terbakar) gatal) nyeri) rasa

a(anya ben(a asing pa(a mata) ?!t!?!bia) pan(angan berkabut. 1iasanya gejala

tersebut (ietuskan pa(a lingkungan berasap atau kering) akti3itas panas in(!!r)

membaa lama) pemakaian !mputer jangka panjang.

& Pa(a kerat!k!njungti3itis gejala&gejala akan semakin memburuk setiap harinya

(engan penggunaan mata yang lebih memanjang (an paparan lingkungan. Pasien

(engan (is?ungsi meib!mian ka(ang mengeluh mata merah pa(a kel!pak mata

+* 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 20/32

(an k!njungti3a tetapi pasien&pasien tersebut memperlihatkan perburukan gejala

terutama pa(a pagi hari.

& 4erka(ang pasien mengeluh seret air mata yang berlebihan) hal ini (isebabkan

!leh re?leks menangis mata yang meningkat karena permukaan k!rnea yang

m!ngering.

& Pemakaian !bat&!batan sistemik karena (apat menurunkan pr!(uksi air mata

seperti antihistamin) beta bl!ker (an k!ntrasepsi !ral.

& ,iwayat penyakit (ahulu seperti kelainan jaringan ikat atau abn!rmalitas tir!i(.

 b. Pemeriksaan ?isik 

& 'ilatasi 3askuler k!njungti3a bulbi

& Penurunan menisus air mata

& Permukaan k!rnea yang irregular 

& Penurunan abs!rbs air mata

& %erat!pati epitel k!rnea puntata

& %!rnea ber?ilamen

& Peningkatan (ebris pa(a lapisan air mata

& %eratitis puntata super?isialis

& Seret muus

. Pemeriksaan (iagn!stik 

• 4es shirmer 

4es ini (ilakukan (engan mengeringkan lapisan air mata (an memasukkan strip

Shimer ke (alam ul (e sa k!njungti3a in?eri!r pa(a batas sepertiga tengah (an

2" 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 21/32

temp!ral (ari palpebra in?eri!r. 1agian basah yang terpapar (iukur lima menit

setelah (imasukkan. Panjang bagian basah kurang (ari +" mm tanpa anestesi

(ianggap abn!rmal.

• 4es break up time

4es ini berguna untuk menilai stabilitas air mata (an k!mp!nen lipi( (alam airan

air mata.

• 4es ?erning mata

Untuk meneliti k!mp!nen musin air mata yaitu (engan mengeringkan ker!kan air 

mata (i atas !bjek bersih

• Sit!l!gi

Untuk menghitung (ensitas sel g!blet pa(a permukaan nasal

• Pemulasan ?lu!resein

Melihat (erajat basahnya air mata (an melihat menisus air mata (engan kertas

kering ?llu!resein.

• Pemulasan r!se 1engal

Pewarna ini akan memulas semua sel epitel yang ti(ak tertutup !leh lapisan

musin yang m!ngering (ari k!rnea (an k!njungti3a.

• Pengujian ka(ar lis!sim air mata

Air mata (itampung pa(a kertas shirmer (an (iuji ka(arnya (engan ara

spektr!?!t!metri.

• Csm!lalitas air mata

2+ 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 22/32

7iper!smalalitas a(alah tes yang paling spesi?ik bagi kerat!k!njunti3itis sia

karena (apat (itemukan pa(a pasien (engan tes shirmer n!rmal (an pemulasan

r!se 1engal n!rmal.

Penatalaksanaan

& Air mata buatan sebagai pelumas air mata

& Salep sebagai pelumas jangka panjang terutama saat ti(ur 

& Memakai pelembab) kaamata pelembab atau kaamata berenang sebagai terapi

tambahan

& Puntal plug untuk menjaga agar air mata ti(ak ter(rainase (engan epat

& Cbat restasis memiliki e?ek (alam mempr!(uksi airan air mata sehingga mata (apat

menghasilkan air mata alami yang mengurangi kekeringan pa(a mata.

& 4in(akan pembe(ahan (ilakukan jika ter(apat kelainan anat!mis (ari bulu mata

22 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 23/32

PTER5#IUM

A. DEINISI

 Pterygium merupakan suatu pertumbuhan ?ibr!3askuler k!njungti3a

yang bersi?at (egenerati? (an in3asi?. Pertumbuhan ini biasanya terletak pa(a

elah kel!pak bagian nasal ataupun temp!ral k!njungti3a yang meluas ke (aerah

k!rnea.  Pterygium mu(ah mera(ang (an bila terja(i iritasi) maka bagian

 pterygium akan berwarna merah. Pterygium (apat mengenai ke(ua mata /Ilyas)

2""*0.

 Pterygium merupakan k!njungti3a bulbi pat!l!gik yang menunjukkan

 penebalan) berupa lipatan berbentuk segitiga yang tumbuh menjalar ke (alam

k!rnea) (engan punak segitiganya (i k!rnea) kaya akan pembuluh (arah yang

menuju ke arah punak Pterygium. %ebanyakan Pterygium (itemukan (i bagian

nasal) (an bilateral. Pa(a k!rnea penjalaran Pterygium mengakibatkan kerusakan

epitel k!rnea (an membran 1!wman /Per(ami) 2""20.

$. EPIDEMI%"%#I

Umumnya terja(i pa(a usia 2"&9" tahun pa(a (aerah yang beriklim

tr!pis. 'i seluruh (unia) ter(apat penurunan insi(ensi pa(a (aerah bagian atas

lintang utara (an relati? terja(i peningkatan (i bawah garis lintang utara.

7ubungan ini terja(i untuk tempat&tempat yang pre3alensinya meningkat yaitu

(aerah&(aerah ele3asi yang terkena penyinaran ultra3i!let untuk (aerah (i bawah

garis lintang utara ini /Juliansyah) 2""*0.

29 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 24/32

'. ETI%"%#I

 Pterygium (i(uga (isebabkan iritasi kr!nis akibat (ebu) ahaya sinar 

matahari) (an u(ara yang panas. @ti!l!ginya ti(ak (iketahui (engan jelas (an

(i(uga merupakan suatu ne!plasma) ra(ang) (an (egenerasi /Ilyas) 2""*0.

D. AKT%R RISIK%

akt!r risik! yang mempengaruhi antara lain :

Usia

Pre3alensi  Pterygium meningkat (engan pertambahan usia banyak (itemui

 pa(a usia (ewasa) tetapi (apat juga (itemui pa(a usia anak&anak 

/7amurw!n! et al., +*50. 4an berpen(apat Pterygium terbanyak pa(a usia 2

(eka(e (ua (an tiga /4an) 2""20. 'i ,SU' AA tahun 2""9&2""# (i(apatkan

usia terbanyak 9+ K 5" tahun) yaitu 2)2".

2. Pekerjaan

Pertumbuhan  Pterygium  berhubungan (engan paparan yang sering (engan

sinar UF /,aihana) 2""0.

9. 4empat tinggal

<ambaran yang paling men!l!k (ari  Pterygium  a(alah (istribusi

ge!gra?isnya. 'istribusi ini meliputi seluruh (unia tapi banyak sur3ei yang

(ilakukan setengah aba( terakhir menunjukkan bahwa negara (i khatulistiwa

memiliki angka keja(ian  Pterygium  yang lebih tinggi. Sur3ei lain juga

menyatakan !rang yang menghabiskan # tahun pertama kehi(upannya pa(a

garis lintang kurang (ari 9" memiliki risik! pen(erita Pterygium 96 kali lebih

 besar (iban(ingkan (aerah yang lebih selatan /4an) 2""20.

Jenis kelamin

4i(ak ter(apat perbe(aan risik! antara laki&laki (an perempuan /7amurw!n!

et al., +*50.

7ere(iter

Pterygium (iperengaruhi ?akt!r here(iter yang (iturunkan seara aut!s!mal

(!minan /4an) 2""20.

6. In?eksi

7uman Papil!ma Firus /7PF0 (inyatakan sebagai ?akt!r penyebab

 Pterygium/4an) 2""20.

25 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 25/32

. akt!r risik! lainnya

%elembaban yang ren(ah (an mikr!trauma karena partikel&partikel tertentu

seperti asap r!k!k ) pasir merupakan salah satu ?akt!r risik! terja(inya

 Pterygium/4an) 2""20.

E. PAT%ISI%"%#I

Pat!?isi!l!gi  Pterygium (itan(ai (engan (egenerasi elast!tik k!lagen

(an pr!li?erasi jaringan ?ibr!3askular pa(a str!ma subepitel yang ter3askularisasi)

(engan permukaan yang menutupi epitelium. 7ist!pat!l!gi k!lagen abn!rmal

 pa(a (aerah (egenerasi elast!tik menunjukkan bas!?ilia bila (iberi pewarnaan

(engan hemat!ksilin (an e!sin. Jaringan ini juga (apat (iwarnai (engan pewarna

 jaringan elastik akan tetapi bukan jaringan elastik yang sebenarnya !leh karena

 jaringan ini ti(ak bisa (ihanurkan !leh elastase /Juliansyah) 2""*0.

. K"ASIIKASI DAN #RADE

%las?ikasi Pterygium:

+.  Pterygium simpleks : jika terja(i hanya (i bagian nasal atau temp!ral

saja.

2.  Pterygium dupleks : jika terja(i pa(a nasal (an temp!ral.

<ra(e pa(a Pterygium:

+. #ra1e 6

Meluas kurang (ari 2 mm (i atas k!rnea. 4imbunan lesi /(itunjukkan

(engan Stocker line0 (apat terlihat (i epitel k!rnea bagian anteri!r$(epan

 Pterygium. >esi$jejas ini asimpt!matis) meskipun sebentar&sebentar (apat

mera(ang /intermitenly inflamed 0. Jika memakai soft contact lens) gejala

(apat timbul lebih awal karena (iameter lensa yang luas bersan(ar pa(a

ujung kepala  Pterygium  yang se(ikit naik$terangkat (an hal ini (apat

menyebabkan iritasi.

2. #ra1e 7

2# 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 26/32

Melebar hingga 5 mm (ari k!rnea) (apat kambuh /recunrrent 0 sehingga

(iperlukan tin(akan pembe(ahan. 'apat mengganggu precorneal tear film

(an menyebabkan astigmatisme.

9. #ra1e 8

Meluas hingga lebih (ari 5 mm (an melibatkan (aerah penglihatan /visual 

axis0. >esi$jejas yang luas /extensive0) jika kambuh) (apat berhubungan

(engan ?ibr!sis subk!njungti3a (an meluas hingga ke ?!rni8 yang

terka(ang (apat menyebabkan keterbatasan pergerakan mata /Juliansyah)

2""*0.

Menurut Perhimpunan '!kter Spesialis Mata In(!nesia (erajat pertumbuhan

 Pterygium (ibagi menja(i :

a. 'erajat I : hanya terbatas pa(a limbus

 b. 'erajat II : su(ah melewati limbus tetapi ti(ak melebihi (ari 2 mm

melewati k!rnea.

. 'erajat III : jika telah melebihi (erajat 2 tetapi ti(ak melebihi pinggir 

 pupil mata (alamkea(aan ahaya /pupil (alam kea(aan n!rmal sekitar 9&5

mm0

(. 'erajat IF : Jika pertumbuhan pterygium su(ah melewati pupil sehingga

mengganggu penglihatan /Per(ami) 2""60.

#. TANDA K"INIK 

1ila masih baru) banyak mengan(ung pembuluh (arah) warnanya

menja(i merah) kemu(ian menja(i membran yang tipis berwarna putih (an

stasi!ner. 1agian sentral melekat pa(a k!rnea (apat tumbuh memasuki k!rnea (an

menggantinkan epitel) juga membran 1!wman) (engan jaringan elastis (an hialin.

Pertumbuhan ini men(ekati pupil. 1iasanya (i(apat pa(a !rang&!rang yang

 banyak berhubungan (engan angin (an (ebu) terutama pelaut (an petani. %elainan

ini merupakan kelainan (egenerasi yang berlangsung lama. 1ila mengenai k!rnea)

(apat menurunkan 3isus karena menimbulkan astigmat (an juga (apat menutupi

 pupil) sehingga ahaya terganggu perjalanannya.  Pterygium  juga (apat mera(ang

(an berwarna merah) terasa mengganjal (isertai mata yang berair /ijana) +*90.

26 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 27/32

4. DIA#N%SIS

 Pterygium (apat berupa berbagai maam perubahan ?ibr!3askular pa(a

 permukaan k!njungti3a (an pa(a k!rnea. Penyakit ini lebih sering menyerang

k!njungti3a nasal (an akan meluas ke k!rnea bagian nasal. Pa(a anamnesis (an

 pemeriksaan ?isik sering (i(apatkan berbagai maam keluhan) mulai (ari ti(ak 

a(a gejala yang berarti sampai mata menja(i sangat merah) mata gatal) iritasi)

 berair) (an pan(angan kabur) (isertai jejas pa(a k!njungti3a yang membesar.

<ambaran klinis bisa (ibagi menja(i 2 kateg!ri umum) sebagai berikut :

+. %el!mp!k pasien yang mengalami  Pterygium berupa pl!ri?erasi minimal (an

 penyakitnya lebih bersi?at atr!?i.  Pterygium  pa(a kel!mp!k ini en(erung

lebih pipih (an pertumbuhannya lambat mempunyai insi(ensi yang lebih

ren(ah untuk kambuh setelah (ilakukan eksisi.

2. Pa(a kel!mp!k ke(ua) Pterygium mempunyai riwayat penyakit tumbuh epat

(an ter(apat k!mp!nen ele3asi jaringan ?ibr!3askular.  Pterygium (alam grup

ini mempunyai perkembangan klinis yang lebih epat (an tingkat kekambuhan

yang lebih tinggi untuk setelah (ilakukan eksisi /Juliansyah) 2""*0.

I. DIA#N%SIS $ANDIN#

a. Pseu1o+terygium

Apabila terja(i ulkus k!rnea atau kerusakan permukaan k!rnea) (apat

terja(i bahwa (alam pr!ses penyembuhan) k!njungti3a menutupi luka

k!rnea tersebut) sehingga terlihat se!lah&!lah k!njungti3a menjalar ke

k!rnea.

Pa(a pseu(!pterygium (apat (imasukkan s!n(e (i bawahnya) (an ti(ak 

 bersi?at pr!gresi?.

Pseu(!pterygium ti(ak memerlukan peng!batan) serta pembe(ahan

keuali sangat mengganggu 3isus atau alasan k!smetik.

 b. Pannus

Merupakan pertumbuhan pembuluh (arah ke (alam sekeliling k!rnea.

Pa(a in(i3i(u n!rmal) k!rnea seharusnya a3askuler) hip!ksia l!kal kr!nis

/seperti pa(a penggunaan contact lens  berlebihan0 atau in?lamasi (apat

2 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 28/32

menyebabkan 3askularisasi (i sekeliling k!rnea. Pannus juga (apat terja(i

 pa(a penyakit stem cell  k!rnea seperti aniri(ia.

. Pinguekula

%elainan ini juga ter(apat pa(a k!njungti3a bulbi) baik bagian nasal

maupun bagian temp!ral) (i (aerah elah kel!pak mata. Pinguekula

terlihat sebagai pen!nj!lan berwarna putih kuning keabuan berupa

hipertr!?i) yaitu penebalan selaput len(ir.

Pa(a umumnya pinguekula ti(ak memerlukan peng!batan. Pinguekula

yang menunjukkan a(anya pera(angan) (i!bati (engan ster!i( untuk 

memperepat re(anya pera(angan.

1. Kista Dermoi1

Merupakan tum!r k!ngenital berasal (ari lapisan mes!(ermal (an

ekt!(ermal) jaringan tum!r ter(iri (ari jaringan ikat) jaringan lemak)

?!likel rambut) kelenjar keringat) (an jaringan kulit. >!kasinya (apat pa(a

limbus k!njungti3a bulbi atau tumbuh jauh ke !rbita p!steri!r (an (apat

menyebabkan pt!sis. %ista (erm!i( (iterapi (engan eksisi tum!r atau kista

/Ilyas) 2""*0.

3. PENATA"AKSANAAN

 Pterygium sering bersi?at rekuren) terutama pa(a pasien yang masih

mu(a. 1ila  Pterygium mera(ang) (apat (iberikan ster!i( atau tetes mata

(ek!ngestan.

Peng!batan  Pterygium a(alah (engan sikap k!nser3ati?. 'apat juga

(ilakukan pembe(ahan bila terja(i gangguan penglihatan akibat terja(inya

astigmatisme ireguler atau bila Pterygium telah menutupi me(ia penglihatan. 7al&

hal ini merupakan in(ikasi (ari !perasi pengangkatan Pterygium.

Prinsip penanganan Pterygium (ibagi 2) yaitu ukup (engan pemberian

!bat&!batan jika  Pterygium masih (erajat + (an 2) se(angkan tin(akan be(ah

(ilakukan pa(a Pterygium  yang melebihi (erajat 2. 4in(akan be(ah juga

(ipertimbangkan pa(a  Pterygium  (erajat + atau 2 yang telah mengalami

gangguan penglihatan /Ilyas) 2""*0.

2 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 29/32

>in(ungilah mata (ari sinar matahari) (ebu (an u(ara kering (engan

kaamata pelin(ung. 1ila ter(apat (ellen /lekukan k!rnea0 (apat (iberikan air 

mata buatan (alam bentuk salep.

4in(akan be(ah yang (apat (ilakukan (alam kasus Pterygium antara lain

a(alah:

a. $are Sklera

 Pterygium (iangkat) lalu (ibiarkan saja. 4in(akan ini ti(ak (ilakukan

untuk  Pterygium  pr!gresi? karena (apat menimbulkan terja(inya

granul!ma.

 b. M/ Reynol1 %++eration

Punak  Pterygium yang ter(apat pa(a k!rnea (ilepaskan (ari (asarnya)

sementara bagian yang lai (ilepaskan (ari k!njungti3a bulbi. 1ekasnya (i

k!rnea (an sklera (ibersihkan (an (ilakukan elektrokauterisasi  untuk 

menghin(ari per(arahan. 1ila membran tersebut terlalu tebal atau panjang)

(apat (igunting sebagian untuk kemu(ian (isisipkan (i bawah k!njungti3a

 bulbi. Maksu(nya agar bila terja(i kekambuhan) ti(ak masuk ke (alam

k!rnea. 4etapi menurut pengalaman) meskipun telah (i!perasi) masih

(apat kambuh kembali (engan epat. 1ila sering resi(i?) (apat (iberi

 penyinaran sinar L) atau (ilakukan eksterpasi (an transplantasi muk!sa

mulut atau k!njungti3a ?!rniks.

. Amnion #ra2t 9 Kon-ungtia #ra2t

Setelah  Pterygium (iambil lalu (igra?t (ari amni!n atau selaput muk!sa

mulut atau k!njungti3a bulbi pars superi!r.

'engan teknik amni!n gra?t ini tingkat rekurensi kasus  Pterygium (apat

(itekan sebesar sekitar #.

2* 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 30/32

(. i&rin Tissue A1hesie )#"UE*

Met!(e pembuatan ?ibrin menggunakan teknik (ari 7ratman (enganm!(i?ikasi min!r. Sehari sebelum (i!perasi) ambil (engan spuit yang

(iberi heparin +" l (arah 3ena pasien untuk setiap +"" m 2 kulit yang

akan (igra?t$(ibuat ?lap. >alu (ilakukan sentri?uge (engan keepatan 9"""

rpm selama +" menit. >alu plasma yang terpisah (iambil (engan jarum

spinal. Seluruh pr!se(ur (ilakukan (engan k!n(isi yang sangat steril.

Plasma inilah yang akan menja(i bahan (ari ?ibrin!gen (an (isimpan (i

(alam syringe (engan suhu &2""!;. k!nsentrasi (ari ?ibrin!gen (alam

 plasma ini a(alah 9#"&5#" mg$+"" ml.

Selain tin(akan !perati? pengangkatan  Pterygium) penatalaksanaan  Pterygium

(engan pemberian !bat atau (engan me(ikament!sa) yaitu (engan pemberian:

a. Air mata arti?isial untuk membasahi permukaan !kuler (an untuk mengisi

kerusakan pa(a lapisan air mata.

 b. Cbat tetes anti in?lamasi untuk mengurangi in?lamasi pa(a permukaan

mata (an jaringan !kuler lainnya) bahan k!rtik!ster!i( akan sangat

membantu (alam penatalaksanaan Pterygium yang mengalami in?lamasi

(engan mengurangi pembengkakan jaringan yang in?lamasi pa(a

 permukaan !kuler (i (ekat jejasnya) namun penggunaannya harus sangat

(iperhatikan karena k!rtik!ster!i( (apat menyebabkan terja(inya katarak)

glauk!ma hingga terja(i kebutaan /7yun) 2""0.

K. K%MP"IKASI

9" 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 31/32

a. Sebelum !perasi

i. Penurunan penglihatan

ii. %emerahan pa(a mata

iii. Iritasi

i3. 'ipl!pia

 b. Setelah !perasi

i. Sikatrik pa(a k!rnea

ii. Pengeringan ?!kal k!rnea mata /hal ini sangat jarang terja(i0

iii. In?eksi

i3. ,eaksi material jahitan

3. 'ipl!pia

3i. Conjungtival graft dehiscence

3ii. Corneal scaring 

3iii. %!mplikasi yang jarang terja(i) meliputi: per?!rasi b!la mata)

 per(arahan 3itreus atau retinal detachment .

%!mplikasi juga (apat terja(i karena terlambatnya (ilakukan !perasi (engan

ra(iasi beta pa(a  pterygium yaitu terja(inya pengeneran sklera (an k!rnea

/Juliansyah) 2""*0.

". PEN'E#A4AN

Seara te!ritis a(alah (engan memperkeil terpaparnya ra(iasi UF untuk 

mengurangi risik! berkembangnya  Pterygium,  pa(a in(i3i(u yang mempunyai

risik! lebih tinggi. Pasien (isarankan untuk menggunakan kaamata atau t!pi

 pelin(ung (ari ahaya matahari.

Penegahan ini bahkan lebih penting untuk pasien yang tinggal (i (aerah

tr!pis (an subtr!pik atau pa(a pasien yang memiliki akti3itas (i luar (engan suatu

risik! tinggi terha(ap ahaya ultra3i!let) misalnya memaning) berkebun) atau

 pekerja bangunan. Ja(i sebaiknya untuk para pekerja lapangan (ianjurkan untuk 

menggunakan kaamata (an t!pi pelin(ung.

,ekurensi  pterygium  (ipengaruhi !leh riwayat keluarga) paparan sinar 

matahari yang lama) serta teknik !perasi yang (ilakukan. ,ekurensi  pterygium

setelah !perasi masih merupakan suatu masalah sehingga untuk mengatasinta

 berbagai met!(e (ilakukan termasuk peng!batan (engan antimetab!lit atau

9+ 1r!lie 1arseba

% Uni3ersitas 4arumanagara

5"6+5+#*

8/18/2019 CASE 1 BB MATA

http://slidepdf.com/reader/full/case-1-bb-mata 32/32

antine!plasia maupun transplantasi (engan k!njungti3a. Pasien (engan recurrent 

 pterygium  (apat (ilakukan eksisi ulang (an gra?t (engan k!njungti3a aut!gra? 

atau transplantasi membran amni!n. Umumnya rekurensi terja(i pa(a 9&6 bulan

 pertama setelah !perasi /Juliansyah) 2""*0.

DATAR PUSTAKA

+. Faughan '<. Oftalmologi Umum. @(isi +. @<;. Jakarta.

2. Ilyas 'SM) Si(arta). Ilmu Penyakit ata. !akultas "edokteran Universitas Indonesia.

Jakarta. +**.