access and excel

12
718 RANCANG BANGUN SISTEM BASIS DATA UNTUK MEMBANTU PENGENDALIAN KUALITAS BAHAN BAKU SUSU PASTEURISASI (Studi Kasus di KUD Dau Malang) DESIGN OF D ATABASE SYSTEM S TO ASSI ST CONTROL THE QUAL I TY OF RAW PASTEURIZED M I LK (Case Study in KUD Dau Malang  )  Nindyta T ri Fania 1) , Purnomo Budi Santoso 2) , Mochamad Choiri 3)  Jurusan Te knikIndustri Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia Email :[email protected] 1) ,  [email protected] 2) , [email protected] 3)  Abstrak  KUD Dau merupakan salah satu unit usaha mikro dan kecil yang bergerak dalam industri  pengolahan susu yang mengolah susu segar dan susu pasteurisasi. Permasalahan yang dihadapi oleh KUD  Dau ini adalah sistem yang merek a gunakan untuk mendokumentasikan dan mengolah data terkait dengan  pengendalian kualitas tidak optimal. Perek apan data kualitas masih dilakukan secara manual dan terbatas  sehingga informasi yang lengkap tentang keadaan susu pada proses penerimaan dari peternak sapi tidak dapat diperoleh. Terlebih lagi, tenaga kerja yang digunakan dalam pengecekan kualitas susu juga terbatas  sehingga pekerja dapat mengalami beban kerja berlebih dan menyebabkan terjadinya human error.  Berdasarkan permasalahan tersebut, KUD Dau membutuhkan suatu sistem yang secara otomatis dapat digunakan untuk mencatat, menyimpan, dan mengolah data-data yang terkait dengan pengendalian kualitas  pada proses penerimaan susu. Penelitian ini menawarkan solusi berupa sistem basis data yang diintegrasikan dengan pengendalian kualitas dengan menggunakan Microsoft Access 2007 sebagai basis data dan Borland Delphi 7.0 sebagai aplikasi interface-nya. Gabungan kedua tools ini akan menghasilkan aplikasi basis data yang lebih mudah digunakan, lebih cepat, dan lebih canggih sehingga informasi yang dihasilkan juga lebih lengkap. Sistem menghasilkan laporan pengendalian kualitas berupa peta kontrol dan diagram pareto yang berguna bagi perusahaan untuk mengidentifikasi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Perusahaan dapat mengolah data-data penerimaan sehingga menghasilkan laporan yang digunakan untuk mengetahui operator yang bertanggung jawab, status penerimaan susu, penyebab penyimpangan, dan  juga solusi yang diberikan. Kata kunci: Sistem Basis Data, Pengendalian Kualitas, Susu Pasteurisasi 1. Pendahuluan Dewasa ini, persaingan antar industri semakin kuat dimana kualitas telah menjadi karakteristik utama agar perusahaan dapat diterima dan terus menjaga eksistensinya dalam  persaingan global. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian kualitas untuk menjaga kualitas produk. Pengendalian kualitas merupakan suatu aktivitas keteknikan dan manajemen yang mengukur ciri-ciri sebuah objek dan membandingkannya dengan standar dan spesifikasi yang telah ditentukan dan mengambil tindakan perbaikan segera apabila ternyata terdapat terlalu banyak keanekaragaman dalam satu produk (Montgomery, 1995). Pengendalian kualitas tentunya akan lebih mudah jika didampingi dengan penggunaan teknologi. Selain lebih efisien, teknologi juga memiliki tingkat ketelitian lebih tinggi karena dapat terus bekerja dengan perhitungan stabil sementara manusia mengalami degradasi  performance. Salah satu  penerapan teknologi yang dapat diaplikasikan dalam pengendalian kualitas adalah sistem basis data karena ringkas, cepat, dan mudah digunakan. Objek penelitian ini ialah Koperasi Unit Desa(KUD) Dau. KUD Dau termasuk unit usaha industri mikro dan kecil (IMK). Salah satu kegiatan usahanya adalah unit pengolahan susu, yaitu mengolah dari susu sapi segar menjadi susu yang siap untuk diminum. Permasalahan yang dialami oleh KUD Dau ialah proses pencatatan kualitas bahan baku  pada saat penerimaan melibatkan banyak variabel dengan kuantitas besar, namun  pengolahannya masih secara manual. Pendokumentasian data mengenai kualitas

Upload: widodo-roshan

Post on 02-Jun-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/10/2019 Access and Excel

http://slidepdf.com/reader/full/access-and-excel 1/12

718

RANCANG BANGUN SISTEM BASIS DATA UNTUK MEMBANTUPENGENDALIAN KUALITAS BAHAN BAKU SUSU PASTEURISASI

(Studi Kasus di KUD Dau Malang)

DESIGN OF D ATABASE SYSTEM S TO ASSI ST CONTROL T HE QUAL I TY OF RAW

PASTEURIZED M I LK(Case Study in KUD Dau Malang )

Nindyta Tri Fania 1), Purnomo Budi Santoso 2), Mochamad Choiri 3) Jurusan TeknikIndustri Universitas Brawijaya

Jl. MT. Haryono 167, Malang 65145, IndonesiaEmail :[email protected] 1), [email protected] 2), [email protected] 3)

Abstrak

KUD Dau merupakan salah satu unit usaha mikro dan kecil yang bergerak dalam industri pengolahan susu yang mengolah susu segar dan susu pasteurisasi. Permasalahan yang dihadapi oleh KUD Dau ini adalah sistem yang mereka gunakan untuk mendokumentasikan dan mengolah data terkait dengan pengendalian kualitas tidak optimal. Perekapan data kualitas masih dilakukan secara manual dan terbatas sehingga informasi yang lengkap tentang keadaan susu pada proses penerimaan dari peternak sapi tidakdapat diperoleh. Terlebih lagi, tenaga kerja yang digunakan dalam pengecekan kualitas susu juga terbatas

sehingga pekerja dapat mengalami beban kerja berlebih dan menyebabkan terjadinya human error. Berdasarkan permasalahan tersebut, KUD Dau membutuhkan suatu sistem yang secara otomatis dapatdigunakan untuk mencatat, menyimpan, dan mengolah data-data yang terkait dengan pengendalian kualitas

pada proses penerimaan susu. Penelitian ini menawarkan solusi berupa sistem basis data yangdiintegrasikan dengan pengendalian kualitas dengan menggunakan Microsoft Access 2007 sebagai basisdata dan Borland Delphi 7.0 sebagai aplikasi interface-nya. Gabungan kedua tools ini akan menghasilkanaplikasi basis data yang lebih mudah digunakan, lebih cepat, dan lebih canggih sehingga informasi yangdihasilkan juga lebih lengkap. Sistem menghasilkan laporan pengendalian kualitas berupa peta kontrol dandiagram pareto yang berguna bagi perusahaan untuk mengidentifikasi penyimpangan-penyimpangan yangterjadi. Perusahaan dapat mengolah data-data penerimaan sehingga menghasilkan laporan yang digunakanuntuk mengetahui operator yang bertanggung jawab, status penerimaan susu, penyebab penyimpangan, dan

juga solusi yang diberikan.

Kata kunci: Sistem Basis Data, Pengendalian Kualitas, Susu Pasteurisasi

1. PendahuluanDewasa ini, persaingan antar industri

semakin kuat dimana kualitas telah menjadikarakteristik utama agar perusahaan dapatditerima dan terus menjaga eksistensinya dalam

persaingan global. Oleh karena itu, perludilakukan pengendalian kualitas untuk menjagakualitas produk. Pengendalian kualitasmerupakan suatu aktivitas keteknikan danmanajemen yang mengukur ciri-ciri sebuahobjek dan membandingkannya dengan standardan spesifikasi yang telah ditentukan danmengambil tindakan perbaikan segera apabilaternyata terdapat terlalu banyakkeanekaragaman dalam satu produk(Montgomery, 1995). Pengendalian kualitastentunya akan lebih mudah jika didampingidengan penggunaan teknologi. Selain lebihefisien, teknologi juga memiliki tingkat

ketelitian lebih tinggi karena dapat terus bekerjadengan perhitungan stabil sementara manusiamengalami degradasi performance . Salah satu

penerapan teknologi yang dapat diaplikasikandalam pengendalian kualitas adalah sistem basis

data karena ringkas, cepat, dan mudahdigunakan.

Objek penelitian ini ialah Koperasi UnitDesa(KUD) Dau. KUD Dau termasuk unitusaha industri mikro dan kecil (IMK). Salahsatu kegiatan usahanya adalah unit pengolahansusu, yaitu mengolah dari susu sapi segarmenjadi susu yang siap untuk diminum.Permasalahan yang dialami oleh KUD Dauialah proses pencatatan kualitas bahan baku

pada saat penerimaan melibatkan banyakvariabel dengan kuantitas besar, namun

pengolahannya masih secara manual.Pendokumentasian data mengenai kualitas

8/10/2019 Access and Excel

http://slidepdf.com/reader/full/access-and-excel 2/12

719

belum baik dan belum lengkap, sehingga tidakdapat digunakan untuk pengembangan lebihlanjut dan tidak memberikan informasi yangdetail. Tenaga kerja dalam bidang pengendaliankualitas juga terbatas sehingga dapatmenyebabkan beban kerja berlebih padakaryawan atau operator yang bersangkutan.Teknologi komputer belum dimanfaatkan secaraoptimal, dimana komputer hanya digunakansebagai alat untuk mengetik dan menyimpandata saja.

Permasalahan tersebut tentu dapatmenyebabkan ketidakefisienan karena menyita

banyak waktu. Oleh karena itu, bantuanteknologi komputer sangat diperlukan olehKUD Dau. Salah satu metode usulan yangdisarankan ialah aplikasi sistem basis data

dengan menggunakan software MicrosoftAccess 2007 dan Borland Delphi 7.0.KUD Daudapat melakukan dokumentasi dan

pengendalian kualitas dalam waktu singkatdengan aplikasi basis data ini. Data yangdirekap dapat lebih lengkap sehingga informasiyang dihasilkan lebih komprehensif.Perusahaan juga dapat mengetahui apabilaterjadi penyimpangan-penyimpangan dan dapatmenelusuri penyebab terjadinya sertamelakukan perbaikan berdasarkan rekomendasiyang dihasilkan oleh sistem.

2. Metode PenelitianMetode penelitian adalah suatu langkah

sistematis yang harus ditetapkan terlebih dahulusesuai dengan tujuannya, yaitu untuk membantu

pengumpulan data serta analisa sehingga dapatdirumuskan solusi penyelesaian masalahnya.Jenis penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini ialah penelitian terapan, yaitu penelitian yang menjawab suatu permasalahandengan menerapkan metode ilmiah danmenggunakan ide kreatif sebagai alternatif

strategi bisnis.

2.1 Pengendalian KualitasPengendalian kualitas adalah merenca-

nakan dan melaksanakan cara yang palingekonomis untuk memperbaiki kualitas produk,mempertahankan kualitas yang sudah tinggi,serta mengurangi jumlah produk yang rusak.Pengendalian kualitas menurut Juran (1998)ialah proses manajerial secara universal untukmelakukan operasi sehingga dapat memberikanstabilitas agar terhindar dari perubahan yangmerugikan dan mempertahankan status quo.

2.2 Statistical Pr ocess Control (SPC)SPC merupakan teknik penyelesaian

masalah yang digunakan sebagai pemonitor, pengendali, penganalisis, pengelola, danmemperbaiki proses menggunakan metode – metode statistik. Salah satu metodenya ialahSeven Tools (7 tools ) yaitu merupakan metodegrafik paling sederhana untuk menyelesaikanmasalah yang bermanfaat untuk memetakanlingkup persoalan, menyusun data dalamdiagram-diagram agar lebih mudah untukdipahami, menelusuri berbagai kemungkinan

penyebab persoalan dan memperjelas kenyataanatau fenomena yang otentik dalam suatu

persoalan.

2.2.1 Di agram Pareto

Diagram pareto berfungsi untukmenunjukkan masalah yang disusun dari prioritas tertinggi ke terendah untukmenentukan masalah yang harus lebih dahuludiselesaikan. Prinsipnya adalah 80% masalah(ketidaksesuaian atau cacat) disebabkan oleh20% penyebab. Prinsip Pareto ini pentingkarena mengidentifikasi kontribusi terbesar darivariasi proses yang menyebabkan performansiyang jelek.

2.2.2 Peta Kontr ol

Peta Kontrol adalah sebuah alat bantu berupa grafik yang menggambarkan stabilitassuatu proseskerja. Melalui gambaran tersebutdapat dideteksi apakah proses tersebut berjalan

baik(stabil) atau tidak. Karakteristik pokok padaalat bantu ini adalah adanya sepasang bataskendali ( Upper dan Lower Limit ), sehingga daridata yang dikumpulkan akan dapat terdeteksikecenderungan kondisi proses yangsesungguhnya. Pada dasarnya alat bantu ini

berupa rekaman data suatu proses yang sudah berjalan. Bila data yang terkumpul sebagian besar berada dalam batas pengendalian, makadapat disimpulkan bahwa proses berjalan dalamkondisi stabil. Tetapi sebaliknya, bila sebagian

besar data menunjukkan deviasi di luar bataskendali, maka bisa dikatakan proses berjalantidak normal, yang bisa berdampak pada

penurunan mutu produk.

2.3 System Development L if e Cycle (SDLC)SDLC merupakan tahapan analis dan

programmer dalam membuat sistem informasi.Langkah-langkah SDLC adalah sebagai berikut:

8/10/2019 Access and Excel

http://slidepdf.com/reader/full/access-and-excel 3/12

720

1. PerencanaanTahap perencanaan dilakukan dengan

melakukan analisa sistem lama melalui analisaPIECES, menentukan data dan model apa sajayang diperlukan, menentukan kriteria-kriteriayang dapat mendukung perancangan prosedurdan sistem yang baru, pendekatan-pendekatanyang digunakan dan kebutuhan lain yangdibutuhkan untuk membuat kerangka

perancangan sistem basis data.2. Analisa

Analisa sistem dilakukan untuk membantumendeterminasikan kebutuhan user menjadidesain sistem baru yang akan dibuat menjadi

program aplikasi. Tujuan utamanya adalahuntuk memahami dan mendokumentasikankebutuhan user dan persyaratan proses dari

sistem yang baru. Dalam tahapan ini terdiri dari3 bagian yaitu:a. Pemodelan kebutuhan .

b. Pemodelan data dan proses menggunakanDFD dan Flow Diagram.

c. Strategi pengembangan .3. Desain

Tahapan desain adalah tahapan dimanaspesifikasi sistem secara lengkap dibuat berda-sarkan kebutuhan yang telah direkomendasikan

pada tahap sebelumnya. Tahap desain terdiridari:

a. Desain Database b. Desain User Interface c. Desain Algoritma 4. Implementasi

Tahap implementasi merupakantahapan dimana penerapan semua hasil desain

pada tahap sebelumnya dibuat dalam bentuk program aplikasi berbasis komputer. Pada perancangan sistem basis data ini, implementasi program dilakukan dengan melakukan pembuatan aplikasi program berdasarkan padadesain yang telah dibuat. 5. Pengujian

Proses pengujian dilakukan untukmemastikan apakah keseluruhan sistem berjalansebagaimana mestinya atau tidak. Proses

pengujian sistem terdiri dari tiga (3) bagian:a. Uji Verifikasi

b. Uji Validasic. Uji Prototipe

3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Pengumpulan Data3.1.1 Profil KU D Dau

Koperasi Unit Desa Dau (KUD Dau)termasuk unit usaha industri mikro dan kecil

(IMK) yang memproduksi susu segar dan susu pasteurisasi di wilayah Malang Raya. KUD Dau berdiri sejak tahun 1973 dan terletak di JalanSidomakmur 26 Desa Mulyoagung KecamatanDau Kabupaten Malang.

Salah satu kegiatan usahanya adalahunit pengolahan susu, yaitu mengolah dari sususapi segar menjadi susu yang siap untukdiminum. Selain menggunakan susu untukdiproduksi sendiri, KUD Dau juga memasoksusu segar untuk perusahaan susu Nestle.

3.1.2 Pengu ji an Kual itas SusuBerikut adalah tahap pengujian kualitas

susu yang dilakukan oleh KUD Dau:1. Uji Organoleptik

Sifat organoleptik merupakan sifat yang

subyektif, tetapi merupakan sifat yang sangat penting. Pengujian ini terdiri dari rasa, aroma,dan warna. Rasa dan aroma dapat bersinergimembentuk citarasa. Citarasa susu sapidipengaruhi beberapa faktor antara lain

penyerapan bau baik dari ternak maupunkandang, bahan pakan ternak, kondisi ternak,maupun pengaruh sinar matahari.2. Uji Alkohol

Uji alkohol untuk komoditi susudilakukan dengan 2 tahap yaitu denganmenggunakan alkohol 75% dan alkohol 72%.

Pengujian dengan alkohol 72% hanya dilakukan jika pengujian pada tahap pertamamenunjukkan hasil positif. Hasil positif jika

pada saat ditambah alkohol susu mengalami penggumpalan. Susu yang baik adalah yangmenunjukkan hasil negatif. Alkohol yangdigunakan adalah jenis etil alkohol.3. Uji Berat Jenis

Uji berat jenis dilakukan untukmengetahui apakah komoditi susu telahdicampur atau diencerkan. Pengukurandilakukan dengan alat khusus bernamalaktodensimeter. Berat jenis susu yang masihsegar adalah antara 1,024 – 1,026.4. Uji Lemak

Prinsip uji lemak dengan metode gerberadalah memisahkan lemak dengan caramenambahkan asam sulfat ke dalam susu dandiikuti dengan proses pemusingan (sentrifus).Lemak yang terpisah ditentukan jumlahnya

berdasarkan skala yang ada pada alat.

3.2 AnalisaFase analisa sistem terdiri dari

pemodelan kebutuhan, pemodelan data dan proses, dan strategi pengembangan.

8/10/2019 Access and Excel

http://slidepdf.com/reader/full/access-and-excel 4/12

721

3.2.1 Pemodelan KebutuhanPada tahap ini dilakukan analisa

kebutuhan admin dan user untuk memperolehgambaran mengenai fitur dan karateristik yangharus ada pada sistem yang ingin dirancang.Pada tahap ini dibuat pula diagram IPO yang

berfungsi untuk menunjukkan data-data yangdibutuhkan dan harus dihasilkan dalam sistem.Diagram IPO ditunjukkan pada Gambar 1.

3.2.2 Pemodelan Data dan Pr osesPemodelan data dan proses, analis

sistem mengembangkan model grafis untukmenunjukkan bagaimana sistem mengubah datamenjadi informasi yang berguna. Alat yangdigunakan dalam pemodelan data dan prosesadalah data flow diagram dan deskripsi proses.

1. Data Flow Diagram (DFD)Diagram alir data atau data flow

diagram (DFD) secara grafis menunjukkangerakan dan transformasi data dalam sistem.DFD digambarkan dengan context diagram,hierarchy chart, DFD Level 0, dan DFD Level1.a. Context Diagram

Context diagram merupakan diagramyang terdiri dari suatu proses danmenggambarkan ruang lingkup suatu sistemdan merupakan level tertinggi dari DFD.

Context Diagram ditunjukkan pada Gambar2.

b. Hierarchy Chart Hierarchy chart atau bagan berjenjang

adalah diagram yang digunakan untukmempersiapkan penggambaran diagram alirdata lebih rinci ke level bawah. Hierarchychart digambarkan pada Gambar 3.

c. DFD Level 0DFD level 0 menggambarkan kegiatan-

kegiatan utama yang dilakukansistem. DFDLevel 0 digambarkan pada Gambar 4.

d. DFD Level 1DFD Level 1 menggambarkan detail

proses kalkulasi. Dimana dalam prosesinilah, sistem melakukan perhitungansehingga dapat menghasilkan peta kontrol,diagram pareto, dan data-data

penyimpangan. DFD Level 1 digambarkan

pada Gambar 5.2. Pemodelan ProsesPemodelan proses mendokumentasikan

detail proses-proses bisnis dan menampilkankembali langkah pemrosesan dan logika

bisnisnya secara spesifik. Alat yang biadadigunakan untuk pemodelan proses secaraumum adalah flowchart dan workflow.Penelitian ini menggunakan workflow sebagaialat untuk mendeskripsikan proses, sepertiditunjukkan pada Gambar 6 .

Gambar 1. Diagram IPO

Gambar 2 . Context Diagram Sistem Basis Data Pengendalian Kualitas

8/10/2019 Access and Excel

http://slidepdf.com/reader/full/access-and-excel 5/12

722

Gambar 4. DFD Level 0 Sistem Basis Data Pengendalian Kualitas

Gambar 3. Hierarchy Chart Sistem Basis Data Pengendalian Kualitas

Gambar 5. DFD Level 1 Sistem Basis Data Pengendalian Kualitas

8/10/2019 Access and Excel

http://slidepdf.com/reader/full/access-and-excel 6/12

723

3.2.3 Strategi Pengembangan Development

strategies ataustrategipengembanganadalahmeru pakantahapuntukmenggambarkankegiatan yangtersisadalamtahapanalisasistem. Berikut inimerupakan strategipengembangan dari analisayang telah dibuat:1. Level Aplikasi: stand alone 2. Kebutuhan minimum OS: Windows 7 Ult

3. Kebutuhan Tools :Kebutuhan tools terdiri dari kebutuhanminimum hardware dan kebutuhanminimum software.

a. Kebutuhan minimum hardware

Tabel 1. Kebutuhan Minimum HardwareHardware Keterangan

Server Hewlett-Packard Processor Intel (R) Atom(TM) CPU N570 @1,67ghz Memory (RAM) 1 GB32-Bit Operating System

b. Kebutuhan minimum software

Tabel 2. Kebutuhan Minimum Software Software Keterangan

Operating System Windows 7 Database Microsoft Access 2007 Application Borland Delphi 7.0

3.3 Desain SistemDesain sistem bertujuan untuk

menciptakan model fisik dari sistem yang

memenuhi persyaratan desain yang ditetapkanselama fase sebelumnya, yaitu fase analisa.

1. Desain Database Desain database terdiri dari desain

logis dan desain fisik.a. Desain Logis

Desain logis digambarkan dengan ERD(Gambar 7). Identifikasi atribut dan entitasmerupakan awal pembuatan ERD(digambarkan pada Tabel 3). Setelahmenggambarkan entitas maka dilakukan

identifikasi terhadap relasi antar entitas.Kardinalitas Relasi merupakan jumlah

maksimum entitas yang dapat berelasidengan entitas pada himpunan entitas lain,sedangkan untuk derajat minimum entitasdapat saling berelasi disebut modalitas.

b. Desain FisikDesain fisik merupakan bentuk

aktualisasi dari desain logis. Pada tahap inidilakukan perancangan tabeluntuk prototipe Sistem Basis DataPengendalian Kualitas. Tahap desain fisikini meliputi penentuan primary key danatribut dari setiap field dalam record tabel.

2. Desain User Interface Desain user interface merupakan

sebuah tahap perancangan tampilan visual.Tampilan visual dari sebuah sistem digunakanuntuk membantu pengguna akan lebih mudah

penggunaannya, karena hal ini merupakan alatinteraksi utama antara pengguna dengan sistem.Desain user interface meliputi hierarki menudan desain aplikasi interface. Hierarki menu

menunjukkan menu dan submenu dalamaplikasi. Desain user interface ditunjukkan pada Gambar 8.

Gambar 6. Workflow Logika Bisnis Sistem

8/10/2019 Access and Excel

http://slidepdf.com/reader/full/access-and-excel 7/12

724

3. Desain Algoritma Algoritma dapat dikatakan sebagai otak

dari sistem yang dibuat, yang melukiskanlangkah demi langkah yang harus dilakukanuntuk mencapai tujuan . Algoritma dilukiskan

dalam pseudocode dan terbagi menjadialgoritma admin dan user . Salah satu contohyang diambil dari algoritma admin adalahalgoritma pada proses analisa peta kontrol yangdigambarkan dengan Pseudocode pada Gambar9.

3.4 Implementasi SistemImplementasi sistem terdiri dari

implementasi database dan implementasiapllikasi pengendalian kualitas. Implementasi

basis data dibuat menggunakan Microsoft

Access 2007, sedangkan untuk aplikasinyamenggunakan Borland Delphi 7.

3.4.1 I mplementasi Basis Data Implementasi basis data dibuat denganmenggunakan Microsoft Access 2007 .

Microsoft Access 2007 merupakan salah satu paket dari Microsoft Office 2007, sehinggatidak memerlukan instalasi dalam

penggunaannya. Microsoft Access 2007 akanmenyediakan tabel secara otomatis. Membuatrancangan database cukup dengan klik ikon

Design View( ) pada pojok kiri atas, kemudianisi kolom Field dengan atribut-atribut yangdiperlukan, Primary Key, beserta tipe datanya.Kolom General dapat digunakan apabila

pengguna ingin memberikan value-value untukmengatur atribut yang akan dipakai. Salah saturancangan tabel yang dibuat dalam sistem basisdata ini adalah Tabel Karyawan yangditunjukkan pada Gambar 10, sedangkan hasilrancangannya dapat ditunjukkan pada Gambar11.

3.4.2 I mplementasi Apli kasiPembuatan aplikasi pengendalian

kualitas ini menggunakan Borland Delphi 7.File utama yang digunakan dalam pembuatanaplikasi Delphi pada umumnya menggunakanfile unit. File unit ini berisi bagian interface danimplementasi. File interface digunakan

programmer untuk membuat desain tampilan,sedangkan file implementasi merupakan tempat

programmer untuk menuliskan koding-kodingserta mendeklarasikan variabel-variabel yang

diperlukan. Pembuatan desain tampilan padainterface dilengkapi dengan Object Inspector yang dilengkapi dengan desain properti form

dan desain event . Salah satu hasil implementasidapat ditunjukkan pada Gambar 12.

3.5 PengujianTerdapat tiga tahap pengujian pada

sebuah sistem yang meliputi, uji validasi, ujiverifikasi, dan uji prototipe. Langkah pengujianini penting karena digunakan untuk melihatapakah prototipe yang dibuat telah sesuai atautidak.

3.5.1 Uj i ValidasiUji validasi dilakukan untuk

mengetahui apakah apakah proses yangdirancang telah memenuhi tujuan yang ingindicapai atau belum, dalam hal ini ialahmendokumentasikan dan mempresentasikan

data pengujian kualitas yang ada pada proses penerimaan susu dan melaporkan penyimpangan-penyimpangan yang ada berikut penyebab dan solusinya untuk membantu perusahaan mengambil langkah perbaikan.Hasil validasi sistem ditunjukkan pada Gambar13 dan Gambar 14.

Gambar 13, yaitu tampilan LaporanProduksi, menunjukkan bahwa sistem dapatmendokumentasikan dan melaporkankeseluruhan hasil pengujian, mana susu yanglayak produksi dan mana susu yang tidak layak

produksi pada proses pengujian sebelumnya.Selain itu, laporan produksi juga telahmenyertakan keterangan lengkap mengenai

penyimpangan yang terjadi pada proses pengujian kualitas.

Gambar 14 yang berupa tampilan rekap permasalahan juga dapat menjabarkan penyimpangan-penyimpangan yang terjadisecara keseluruhan dari waktu yang terpilih.Perusahaan juga dapat memilah-milah

penyebab penyimpangan yang terjadi, sehinggadapat memutuskan perbaikan yang akandilakukan pada proses selanjutnya melaluirekomendasi yang diberikan oleh sistem.

3.5.2 Uji Verifi kasiUji verifikasi dilakukan di KUD Dau

dengan melibatkan Kepala Unit Produksi dan beberapa staf produksi. Aplikasi Sistem BasisData yang dibuat menggunakan Borland Delphi7 yang telah diekstrak ke dalam format .exe sehingga pihak KUD Dau tidak perlumelakukan instalasi software Borland Delphi.

Penguji yang merupakan pihak KUD Daumenggunakan Windows XP.

8/10/2019 Access and Excel

http://slidepdf.com/reader/full/access-and-excel 8/12

725

Tabel 3. Identifikasi EntitasEntitas Atribut

Admin Username, password

UserUsername

, password , nama, jabatanPeternak Id_ptrnk, nm_ptrnk, lokasi/alamatKaryawan NIP , nama, alamat, jabatanPenerimaan_Susu Id_trma ,tgl_trm, jam_trm, nm_ptrnk, jml(L)Produksi Id_prod , id_trma, id_cekPenyimpangan Id_pnyimpangan , penyimpanganPenyebab_Penyimpangan Id_sebab , Keterangan, KategoriSolusi_Penyimpangan Id_solusi , solusi_penyimpangan Detail_Pengecekan Id_cek , id_trma, penanggung_jawab, is_produksi

Tabel 4. Identifikasi RelasiEntitas Relasi Entitas Jenis Relasi

Admin Mengelola Peternak 1 : MAdmin Mengelola Karyawan 1 : MUser Mengelola Detail_Pengecekan 1 : MUser Mengelola Penerimaan_Susu 1 : MPeternak Digunakan Penerimaan_Susu 1 : MKaryawan Digunakan Penerimaan_Susu 1 : MPenyimpangan Dipilih Detail_Pengecekan 1 : MPenerimaan_Susu Dikontrol Produksi M : MPenyebab_Penyimpangan Digunakan Penyimpangan 1 : MSolusi_Penyimpangan Dikontrol Penyebab Penyimpangan 1 : MDetail_Pengecekan Digunakan Produksi 1 : 1

Gambar 7. ERD Sistem

8/10/2019 Access and Excel

http://slidepdf.com/reader/full/access-and-excel 9/12

726

Gambar 8. Desain interface Aplikasi Basis Data

Gambar 9 . Algoritma Proses Analisa Peta Kontrol Admin

Gambar 10. Tampilan Design View Tabel Karyawan

Gambar 11 . Tampilan Tabel Karyawan

8/10/2019 Access and Excel

http://slidepdf.com/reader/full/access-and-excel 10/12

727

Setelah menyalin satu folder DatabaseKualitas yang berisi aplikasi pquality.exe dan

program Microsoft Access 2007 bernamaDatabase_Quality Control , maka penggunacukup melakukan klik 2x pada aplikasipquality untuk menjalankan sistem ini.

Uji verifikasi sistem melalui tiga tahap,yaitu :1. Konektivitas dengan Database

Tahap ini dilakukan untuk mengujiapakah input data dari aplikasi telah tersambungke basis data dan telah disimpan dengan baik.2. Pengujian Tombol

Tahap ini dilakukan untuk mengecekapakah semua tombol telah berjalan dengan

baik dan berjalan sesuai fungsinya.

3. PerhitunganTahap ini untuk melihat apakah hasil-

hasil perhitungan telah sesuai atau tidak.Perhitungan peta kontrol meliputi pembuatangaris batas atas dan bawah, dan juga trendline data yang jelas. Sedangkan, pada perhitungandiagram pareto dilakukan penjumlahan danmemprosentasekan penyebab cacat. Padalaporan produksi juga dilakukan perhitungan

pada data susu yang masuk pada proses penerimaan pada hari itu.

3.5.3 Uj i PrototipePengujian prototipe dilakukan dengan

perbandingan sistem lama dengan sistem yang

baru. Hasil pengujian ini ditunjukkan padaTabel 5.

Gambar 12. Hasil Implementasi Aplikasi berupa Tampilan Form Pengujian

Gambar 13. Tampilan Laporan Data Produksi

8/10/2019 Access and Excel

http://slidepdf.com/reader/full/access-and-excel 11/12

728

4. Kesimpulan1. Hasil perancangan pengendalian kualitas

yang diintegrasikan dengan sistem basis data berupa Peta Kontrol dan Diagram Pareto.Atas dasar diagram tersebut perusahaandapat mengidentifikasi penyimpangan-

penyimpangan yang terjadi untukmelakukan perbaikan pada prosesselanjutnya.

2. Telah dirancang dan dibuat Sistem BasisData Pengendalian Kualitas dengan

menggunakan Microsoft Access 2007 dan Borland Delphi 7.0 sebagai aplikasi userinterface . Perancangan sistem dilakukanmelalui beberapa tahap sebagai berikut:

a. Langkah pertama ialah perencanaan sistemdengan menggunakan PIECES untukmenganalisa kelemahan sistem lama.

b. Tahap kedua ialah analisa yangmenghasilkan persyaratan sistem yangterdiri dari kebutuhan fungsional dan nonfungsional, Data Flow Diagram (DFD),logika bisnis, dan strategi pengembangan

sistem untuk merumuskan spesifikasi sistemsesuai dengan kebutuhan pengguna.

c.

d.

c. Tahap berikutnya adalah desain yangmencakup desain user interface dan desaindatabase . Desain database terdiri dari

pembuatan Entity Relationship Diagram(ERD) dan desain tabel. Desain userinterface terdiri dari hierarki menu dandesain interface .

Dengan Sistem Basis Data PengendalianKualitas ini dapat dihasilkan laporan-laporanyang bermanfaat untuk membantu

pengendalian kualitas dengan caramengidentifikasi penyimpangan besertasolusi perbaikannya.

3. Sistem telah melalui tahap uji coba melalui proses pengujian validasi, verifikasi, dan pengujian prototipe. Dari hasil pengujianvalidasi, dapat disimpulkan bahwa sistemtelah memenuhi tujuan yang ingin dicapaiyaitu untuk mendokumentasikan danmempresentasikan hasil pengujian kualitas

pada proses penerimaan susu. Dari hasil pengujian verifikasi, dapat disimpulkan

bahwa sistem telah memenuhi modelkonseptual seperti yang diharapkan dansemua tombol berfungsi dengan baik.

Tabel 5. Perbandingan Sistem Lama dengan Sistem BaruJenis Atribut Sistem Lama SistemBaru

PerformanceKinerja sistem di KUD Dau masih kuranghal ini dikarenakan sistem dilakukandengan cara manual.

Sistem pengendalian kualitas lebihmudah dan efisien karenaterkomputerisasi.

Information

Informasi yang didapat masih sangat minim

sehingga tidak dapat mengungkapkan permasalahan yang ada di perusahaan.

Informasi tersedia dalam bentuk laporan

yang dibuat secara otomatis, lengkap danterinci, sehingga memudahkan

perusahaan untuk menelusuri permasalahan dan memutuskan perbaikanyang perlu dilakukan.

Economic

Biaya yang dikeluarkan untuk menjalankansistem cukup besar. Hal ini karena biayaadministrasi untuk pembelian, pembuatandan penyimpanan dokumen yang masihmanual.

Biaya yang dikeluarkan untukmenjalankan system dapat dihemat,karena semua dokumen hanya perludisimpan di 1 PC saja.

Control

Pengendalian kualitas yang dilakukansecara manual masih rentan terhadapkesalahan karena adanya human error .Selain itu, data yang tidak tersimpan rapidapat hilang atau bahkan diakses oleh pihakluar yang tidak berwenang.

Karena sistem berjalan otomatis, dengan performa stabil, dan dinamis, makakesalahan saat mengambil keputusanterkait pengendalian kualitas dapatdiminimalisir.

Efficiency

Data-data yang tersimpan banyak yangterduplikasi dan catatan-catatan yangdisimpan di dalamlemari kabinetmemerlukanruang yang cukupbanyak.

Data-data persediaan disimpan di dalam 1unit PC sehingga memerlukan ruang yanglebih sedikit

Service Laporan dari sistem sulit didapat dengancepat karena harus membuka dan mencariarsip-arsip yang ada satu persatu, selain itudata yang didapat juga tidak lengkap dantidak akurat.

Laporan dibuat secara otomatis.Pengguna hanya tinggal memilih laporanyang diinginkan.

8/10/2019 Access and Excel

http://slidepdf.com/reader/full/access-and-excel 12/12

729

Sedangkan pada pengujian prototipe,dilakukan perbandingan antara sistem lamadengan sistem baru.

DaftarPustaka

Budiyono, Haris.(2009). Analisis Daya SimpanProduk Susu Pasteurisasi Berdasarkan KualitasBahan Baku Mutu Susu. Jurnal Paradigma . VolX No.2.

Jogiyanto.(2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktis Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI.

Juran, Joseph M. & BlantonGodfrey.(1998). Juran’s Quality Handbook:

Fifth Edition. New York: McGraw-Hill

Montgomery, Douglas C.(2009). Introduction toStatistical Quality Control, Sixth Edition.Arizona: John Wiley & Sons, Inc.

NESTLE.(2007). Pengetahuan Umum TentangSusu Segar .Pasuruan: NESTLE

Rachman, Taufiqur. (2013). Manajemen Kualitas .Jakarta: Universitas Esa Unggul