web viewlaporan laboratorium biologi dasar. ... pendahuluan ... bab 2. pengamatan sifat fisik sel....

33
LAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR STRUKTUR SEL SIFAT FISIK SEL FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI Disusun Oleh: Kelompok III Astri Wulandari 1302101010133 Ina Satria 1302101010113 Nurhapni Pasaribu 1302101010141 Raudhatul Jannah 1302101010137 Hadia Firda Hasnita Lubis 1302101010125 Evi Zulfira 1302101010131 Ahmad Ihsan 1302101010179 Ario Ridho G 1302101010012 Syafriza Harliyanda 1302101010021 Asisten Laboratorium: YUSNI MULYANA

Upload: vonguyet

Post on 01-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

LAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR

STRUKTUR SEL

SIFAT FISIK SEL

FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI

Disusun Oleh:

Kelompok III

Astri Wulandari 1302101010133Ina Satria 1302101010113Nurhapni Pasaribu 1302101010141Raudhatul Jannah 1302101010137Hadia Firda Hasnita Lubis 1302101010125Evi Zulfira 1302101010131Ahmad Ihsan 1302101010179Ario Ridho G 1302101010012Syafriza Harliyanda 1302101010021

Asisten Laboratorium:

YUSNI MULYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2013

Page 2: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktikum Biologi- Pengamatan Struktur Sel, Pengamatan Sifat Fisik Sel, dan Pengamatan Fotosintesis dan Respirasi.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini masih jauh dari

kesempurnaan baik dari segi penyusunan kalimat maupun dari segi bahasanya dan

materi. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman serta

keterbatasan lainnya, maka dengan besar hati penyusun sangat mengharapkan dan

menghargai sepenuhnya segala kritikan dan saran serta masukkan yang dapat

menyempurnakan tugas makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada asisten lab yang telah

membimbing dalam praktikum biologi,serta semua pihak yang telah berperan

dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT

senantiasa meridhai segala usaha kita.

Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Banda Aceh, 23 Oktober 2013

Kelompok III

i

Page 3: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

PENDAHULUAN................................................................................................ iii

BAB 1. PENGAMATAN STRUKTUR SEL

1.1 Tinjauan Pustaka .............................................................................. 1

1.2 Tujuan Penelitian.............................................................................. 2

1.3 Metodologi Percobaan ..................................................................... 2

1.4 Hasil dan Pembahasan........................................................................ 4

1.5 Kesimpulan ....................................................................................... 6

BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL

2.1 Tinjauan Pustaka .............................................................................. 7

2.2 Tujuan Penelitian............................................................................... 8

2.3 Metodologi Percobaan ...................................................................... 8

2.4 Hasil dan Pembahasan....................................................................... 10

2.5 Kesimpulan ....................................................................................... 14

BAB 3. PENGAMATAN FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI

3.1 Tinjauan Pustaka .............................................................................. 15

3.2 Tujuan Penelitian .............................................................................. 17

3.3 Metodologi Percobaan....................................................................... 17

3.4 Hasil dan Pembahasan....................................................................... 18

3.5 Kesimpulan ....................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 20

ii

Page 4: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

PENDAHULUAN

Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke, Ilmuwan Inggris,

pada tahun 1665 yang berarti ruangan kosong. Ia meneliti sayatan gabus di bawah

mikroskop yang terdiri atas ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding. Hal

tersebut benar karena sel-sel gabus merupakan sel-sel yang telah mati sehingga di

dalam sel tersebut kosong, tidak berisi.

Semua sel mempunyai sifat-sifat dasar secara umum. Semua sel dibatasi oleh

membran plasma. Di dalamnya terdapat bahan semicair yang dinamakan sitosol

yang mengandung organel-organel. Semua sel mengandung kromosom, yang

membawa gen-gen (DNA, asam nukleat deoksiribosa). Semua sel mengandung

ribosom yang merupakan organel kecil yang berfungsi membentuk protein

menurut instruksi dari gen.

Pada makhluk bersel banyak, transportasi antarsel terjadi melalui membrane

plasma. Hal ini menyebabkan terjadinya peristiwa difusi, osmosis, dan

plasmolisis.

iii

Page 5: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

BAB I

PENGAMATAN STRUKTUR SEL

1.1 Tinjauan Pustaka

Sel tumbuhan dan sel hewan termasuk ke dalam golongan sel eukariotik

karena sudah terdapat membran inti yang memisahkan materi inti dari sitoplasma.

Perbedaan sel tumbuhan dengan sel hewan terletak pada bentuk serta organelnya.

Sel tumbuhan terlihat lebih kokoh dari pada sel hewan, karena pada sel tumbuhan

terdapat dinding sel yang terdiri dari selulosa. Sedangkan pada sel hewan hanya

terdapat membran sel yang terdiri dari lipoprotein. Perbedaan dan persamaan sel

tumbuhan dan sel hewan disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Perbedaan Organel sel hewan dan sel tumbuhan.

Organel Sel Sel Hewan Sel Tumbuhan

Nukleus Ada Ada

Nukleolus Ada Ada

Mitokandria Ada Ada

Kloroplas Tidak Ada

Ribosom Ada Ada

Retikulum Endoplasma Ada Ada

Badan Golgi Ada Ada

Lisosom Ada Tidak

Vakuola Pusat Tidak Ada

Sentriol Ada Tidak

Jaringan sklerenkim pada tumbuhan berfungsi sebagai penyokong organ.

Jaringan ini tersusun dari sel-sel yang bersifat tidak aktif dan seluruh bagian

dindingnya mengalami penebalan. Susunan sel tersbeut rapat sehingga tidak ada

1

Page 6: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

ruang antarsel. Dinding selnya mengandung selulosa dan lignin. Jaringan

sklerenkim dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sklereid (sel batu) dan serat

(serabut). Sel batu terbagi dua, yaitu sel batu hidup dan sel batu mati

1.2 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui perbedaan bentuk struktur sel hewan dan sel tumbuhan,

sel batu hidup dan sel batu mati.

Untuk memahami fungsi organel sel.

1.3 METODOLOGI PERCOBAAN

Alat dan Bahan

Alat

1. Mikroskop Biologi.

2. Kaca benda dan kaca penutup.

3. Tusuk gigi.

4. Pinset.

5. Pisau silet.

Bahan

1. Lugol atau YKY.

2. Aquadest.

3. Methylen Blue.

4. Umbi bawang merah (Allium cepa).

5. Tempurung kelapa ( Cocos nucifera ).

6. Biji asam ( Tamarindus indica ).

Cara Kerja

Percobaan : Mengamati Sel Tumbuhan

1. Umbi bawang dipotong kemudian diambil lapisan epidermis dalamnya

dengan menggunakan pinset.

2

Page 7: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

2. Kemudian diletakkan pada kaca benda.

3. Tetesi dengan sedikit lugol lalu ditutup dengan kaca penutup.

4. Kemudian diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran objektif

10x dan 40x.

Percobaan : Mengamati Sel Hewan

1. Ambil kaca benda lalu teteskan sedikit Methylen Blue.

2. Koreklah sedikit mukosa pipi dari mulut bagian dalam dengan

menggunakan tusuk gigi.

3. Lalu ujung tusuk gigi yang berisi epitel tersebut diaduk pada Methylen

Blue ( jika Methylen Blue terlalu pekat bisa ditambahkan setetes air ).

4. Tutup dengan kaca penutup dan diamati dibawah mikroskop dengan

pembesaran objektif 10x dan 40x.

Percobaan : Mengamati Sel Batu Hidup

1. Belah biji asam dan bersihkan kulit luarnya sampai terlihat warna

putihnya.

2. Sayatlah bagian putih biji asam tersebut setipis mungkin secara

melintang.

3. Letakkan diatas kaca benda yang telah ditetesi aquadest.

4. Tutup dengan kaca penutup dan amati dibawah mikroskop dengan

pembesaran objektif 10x dan 40x.

Percobaan : Mengamati Sel Batu Mati

1. Bagian dalam tempurung kelapa dikerok dan disayat.

2. Lalu diletakkan diatas kaca benda yang telah ditetesi aquadest.

3. Tutup dengan kaca penutup dan amatilah dibawah mikroskop dengan

pembesaran objektif 10x dan 40x

3

Page 8: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

1.4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Percobaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat perbedaan antara sel hewan

dan sel tumbuhan. Terutama jika dilihat dari bentuknya. Sel tumbuhan berbentuk

segi teratur sedangkan sel hewan tidak beraturan bentuknya. Hal ini disebabkan

karena pada sel tumbuhan memiliki dinding sel sedangkan pada sel hewan tidak.

Seperti pada sel bawang merah (Allium cepa) setelah diamati dengan

mikroskop ternyata dapat dibedakan mana yang dikatakan dinding sel, inti sel ,

sitoplasma, serta ruang antar sel . Pada sel mukosa pipi juga terdapat organel sel

diantaranya, membran sel, sitoplasma serta inti sel.

Adapun organel sel seperti inti sel berfungsi mengendalikan semua

aktifitas sel, membran berfungsi untuk melindungi atau mengatur keluar

masuknya zat serta selektif pada setiap zat yang masuk serta ruang antar sel yang

berfungsi sebagai tempat untuk mengatur zat dari dalam sel. Sitoplasma

mengandung organel sel yang berbentuk seperti agar-agar, dan 70% dari

sitoplasma terdiri dari air. Pada sitoplasma juga terdapat organel sel lainnya

seperti apparatus golgi, reticulum endoplasma, dan lain-lain.

a. Sel Tumbuhan b. Sel Hewan

4

Page 9: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

Percobaan Sel Batu Hidup dan Sel Batu Mati

Pada sel batu hidup (Tamarindus indica) terdapat plasmodesmata , lamela,

penebalan dinding, noktah, tetapi tidak memiliki nukleus, sitoplasma, dinding sel

dan membran sel. Pada sel batu mati (Cocos nucifera) terdapat plasmodesmata,

penebalan dinding sel, lamella dalam, lamella luar, dan lamella tengah.Perbedaan

sel batu hidup dengan sel batu mati yaitu pada sel batu hidup terdapat nokhta,

sedangkan sel batu mati tidak memiliki nokhta.

a. Sel Batu Hidup b. Sel Batu Mati

5

Page 10: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

1.5 KESIMPULAN

Perdasarkan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa sel tumbuhan terdiri

atas: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel (retikulum

endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria, apartus golgi, plastida,

vakuola sentral dan nukleus). Sedangkan sel hewan terdiri atas membran sel,

sitoplasma dan organel-organel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom,

mitokondria, lisosom, aparatus golgi, vakuola, dan nukleus).

Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan bentuknya

tetap, terdiri dari dinding sel yang mengandung selulosa, terdapat butir plastida,

dan vakuola sentral yang besar, tidak ada lisosom dan sentriol. Sedangkan sel

hewan bentuknya bervariasi, tidak ada butir plastida, vakuola kecil, terdapat

lisosom dan sentriol.

Pada sel batu hidup terdapat plasmodesmata , lamela, penebalan dinding,

noktah, tetapi tidak memiliki nukleus, sitoplasma, dinding sel dan membran sel.

Pada sel batu mati terdapat plasmodesmata, penebalan dinding sel, lamela dalam,

lamela luar, dan lamela tengah. Perbedaan sel batu hidup dengan sel batu mati

yaitu pada sel batu hidup terdapat noktah, sedangkan sel batu mati tidak memiliki

noktah.

.

6

Page 11: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

BAB II

PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL

2.1 Tinjauan Pustaka

Difusi Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut

dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis.

Merupakan proses pemindahan zat bertekanan atau konsentrasi tinggi ketempat kosentrasi rendah .pada tumbuhah proses ini biasa dilakukan pada pengambilan gas baik melalui stomata maupun akar.

Difusi adalah molekul yang bergerak secara bebas dari area yang konsentrasinya tinggi pada area yang konsentrasinya lebih rendah.

Osmosis Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari

bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer.

Proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah(Hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi(Hipertonis)melalui membran semi permiabel,sehingga didapatkan larutan yang berkonsentrasi seimbang(Isotonis).

Osmosis adalah salah satu cairan yang melewati membran dari konsentrasi larutan yang rendah ke konsentrasi larutan yang tinggi.

Tekanan turgor Bila suatu tumbuhan di dalam larutan hipotonis (air suling) maka air akan

masuk ke dalam sel dan di simpan di dalam vakuola,sehingga menimbulkan tekanan terhadap membran plasma dan dinding sel.

Pada sel-sel tanaman air,air masuk ke dalam sel-sel dengan jalan osmosis.dengan meningkatnya jumlah molekul didalam sel,isi sel mulai menekan dinding sel.Tekanan inilah yang disebut dengan tekanan turgor.

7

Page 12: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

Plasmolisis Keadaan ketika sel tumbuhan dimasukkan ke dalam larutan

hipertonik,protoplasma sel tumbuhan akan menyusut dari dinding sel nya.Proses inilah yang disebut dengan plasmolisis.

Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis seringkali menggunakan tanaman elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.

2.2 Tujuan Penelitian

Agar dapat memahami dan mengetahui tentang peristiwa difusi, osmosis,plasmolisis,dan tekanan turgor pada tumbuhan.

Agar dapat membedakan antara proses difusi,osmosis,plasmolisis dengan tekanan turgor.

2.3 Metodologi Percobaan

a. Alat dan Bahan

1) .Alat

Mikroskop biologi Kaca benda dan kaca penutup Pisau silet tajam Penggaris Cawan petri Gelas piala

2) Bahan

Wortel (Daucus carota) Daun adam hawa (Rhoeo discolor) Aquadest Larutan garam 10% dan 20% KMnO4

Garam Kentang (Solanum tuberosum) Eosin

8

Page 13: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

Cara kerja:

a. Percobaan Difusi

1) Isilah gelas piala dengan air sampai penuh.2) Letakkan sedikit KMnO4.

3) Biarkan selama 10-15 menit,amati dan catat apa yang terjadi.

b. Percobaan :Osmosis

1) Potong lah kentang menjadi dua potong yang sama,ratakan bagian bawahnya.

2) Lubangi bagian atas kentang sehingga menyerupai cangkir.3) Sediakan 2 buah cawan petri.Isilah sebuah cawan petri dengan air dan

cawan petri yang lain dengan larutan eosin.4) Isilah garam kedalam cangkir kentang hingga penuh.5) Masukkan sebuah kentang kedalam cawan petri yang berisi air dan sebuah

lagi kedalam larutan eosin.6) Biarkan selama 15 menit.Amati dan catat apa yang terjadi.

c. Percobaan : Turgor

1) Potong wortel secara melintang dengan ketebalan sekitar 3mm sebanyak 4 buah.

2) Sediakan dua buah cawan petri.Isilah sebuah cawan petri dengan air dan sebuah lagi dengan larutan garam 10%.

3) Masukkan dua potongan wortel dalam larutan garam dan dua buah lagi dalam air.

4) Biarkan selama sekitar 15 menit.Amati dan catat apa yang terjadi.

d. Percobaan : Plasmolisis

1) Sayatlah permukaan bawah daun Rhoeo discolor yang berwarna ungu setipis mungkin.

2) Letakkan diatas kaca benda yang telah ditetesi air.3) Tutup dengan kaca penutup dan amati dibawah mikroskop dengan

pembesaran objektif 10x dan 40x.4) Gambarlah beberapa sel daun tersebut.5) Beri 1-2 tetes larutan garam 10% dari salah satu sisi kaca penutup dan

hisap dengan kertas saring pada sisi yang berlawanan.pastikan larutan garam dapat masuk menggantikan air sebagai reagennya.

6) Biarkan sekitar 10 menit.7) Amati kembali dibawah mikroskop .

9

Page 14: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

2.4 Hasil Pengamatan

a. Percobaan Difusi

Percobaan ini disebut difusi, karena KMnO4 bercampur dengan air.

Peristiwa ini terjadi karena mengalirnya/berpindahnya suatu zat terlarut dari

bagian berkonsentrasi tinggi (KMnO4) ke bagian yang berkonsentrasi rendah

(H2O). Butiran-butiran KMnO4 yang diletakkan di kertas saring (selaput

semipermeabel) jatuh ke dasar permukaan gelas piala, secara perlahan-lahan akan

mengubah warna air. Konsentrasi KMnO4 yang lebih tinggi daripada air yang

berada di gelas piala akan mengubah warna air sesuai dengan warna KMnO4

secara perlahan-lahan. Sehingga terjadilah difusi pada KMnO4 dan air.

10

b. Percobaan Osmosis

Page 15: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

Hal ini terjadi karena membran semipermiabel pada kentang telah melewatkan air yang sebelumnya telah bercampur dengan larutan eosin. Air tersebut keluar melalui sisi tempat garam berada. Air yang telah masuk ke dalam akan berputar keluar-masuk secara terus-menerus. Maka dari hal itu dapat disimpulkan bahwa larutan eosin merupakan hipertonis, sedangkan garam adalah hipotonis. Serta liquid yang dilewatkan hanya air saja karena sifat kentang yang semipermiabel, sehingga hanya larutan tertentu yang bisa melewatinya seperti air. Sedangkan eosin tidak dilewatkan oleh kentang.

c. Percobaan Tekanan Turgor

Pada sel-sel tanaman air,air masuk ke dalam sel-sel dengan jalan osmosis.

Ddengan meningkatnya jumlah molekul didalam sel, isi sel mulai menekan

dinding sel. Tekanan inilah yang disebut dengan tekanan turgor.

Pada percobaan ini,wortel dan kentang di rendam di dua larutan yang

berbeda yaitu air dan larutan garam 10% setelah beberapa menit tampaklah

perbedaan fisik dari kedua wortel dan kentang tersebut. Wortel dan kentang yang

11

direndam pada air tampak secara fisik sel-sel nya lebih kokoh dari pada yang

direndam pada larutan garam 10%. Sedangkan wortel dan kentang yang direndam

Page 16: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

pada larutan garam,tampak secara fisik sel-sel nya mengerut. Dari kedua hasil

percobaan tersebut dapat di simpulkan bahwa tekanan turgor terjadi pada kentang

dan wortel yang di rendam di air.

d. Plasmolisis

Sel-sel daun adam hawa (Rhoeo discolor) saat ditetesi dengan air masih

terlihat ungu dan utuh. Tetapi setelah ditetesi larutan garam 10% dan dibiarkan

beberapa menit, sel-selnya terlihat pecah dan cairan sitoplasmanya keluar dari sel.

Hal ini membuktikan bahwa peristiwa plasmolisis terjadi karena plasma dari sel

tersebut pecah sehingga cairannya keluar dan sel tersebut mengkerut.

Sebelum plasmolisis setelah plasmolisis

PembahasanSetelah melakukan 4 percobaan yaitu percobaan difusi, osmosis, tekanan

turgor, dan plasmolisis.mahasiswadapat mengetahui tentang proses

12

Page 17: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

difusi,osmosis,plasmolisis pada tumbuhan dan juga mahasiswa dapat membedakan antara proses difusi,osmosis,plasmolisis dan tekanan turgor.

a. DifusiPeristiwa perpindahan molekul zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi

ke tempat yang berkonsentrasi lebih rendah untukmencapai kesamaan konsentrasi.Peristiwa inilah yang disebut dengan difusi.

Dalam percobaan ini dapat dibuktikan secara langsung pada gelas piala yang berisi air yang diatasnya diletakan kertas saring yang ber KMnO4, mengakibatkan KMnO4 bercampur dengan air yang ada didalam gelas piala.sehingga air pun berubah warna menjadi warna ungu (KMnO4).

b. OsmosisSering di definisikan dengan Proses perpindahan air dari zat yang

berkonsentrasi rendah(Hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi(Hipertonis)melalui membran semi permiabel,sehingga didapatkan larutan yang berkonsentrasi seimbang(Isotonis).

Dalam percobaan ini terlihat jelas bahwa kentang yangdilobangi bagian tengahnya lalu diisi dengan garam dan diletakkan pada cawan petri yang telah diisi larutan eosin,kemudian setelah 10-15 menit air larutan eosin berosmosis dengan kentang, garam yang ada pada kentang hanya mengalami sedikit pencairan.

c. Tekanan turgorPada sel-sel tanaman air,air masuk ke dalam sel-sel dengan jalan

osmosis.dengan meningkatnya jumlah molekul didalam sel,isi sel mulai menekan dinding sel.Tekanan inilah yang disebut dengan tekanan turgor.

pada percobaan ini dapat dibuktikan secara langsung pada wortel yang direndam di air.Setelah direndam selama 10-15 menit dalam air,Wortel yang direndam pada air tampak secara fisik sel-selnya membesar, tampak lebih besar dan kokoh pada wortel tersebut.Air merupakan larutan hipotonis yang menyebabkan air dapat masuk ke dalam wortel dan disimpan di dalam vakuola, sehingga terjadi penekanan terhadap membran plasma dan dinding sel wortel. Sehingga sel pada wortel mnggembung/membesar.

d. PlasmolisisPlasmolisis yaitukeadaan ketika sel tumbuhan dimasukkan ke dalam

larutan hipertonik,protoplasma sel tumbuhan akan menyusut dari dinding sel nya.Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis seringkali menggunakan tanaman elodea atau sel epidermis bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.2.5 Kesimpulan

13

Page 18: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

Peristiwa difusi yaitu perpindahan zat dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke daerah yang berkonsentrasi rendah yang disebabkan oleh energi kinetik zat itu sendiri.

Osmosis adalah difusi air dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke daerah yang berkonsentrasi rendah melewati membran permeabel diferensial.

Tekanan turgor ialah tekanan yang timbul pada membran dan dinding sel karena tumbuhan di letakkan pada larutan yang hipotonik akibatnya air masuk ke dalam sel dan disimpan didalm vakuola.

Plasmolisis adalah proses keluarnya air dari vakuola sehingga plasma mengerut dan terlepas dari dindig sel karena tumbuhan tersebut diletakkan pada larutan hipertonik.

BAB III

14

Page 19: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

PENGAMATAN FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI

3.1 Tinjauan Pustaka

RESPIRASI

Didalam setiap sel makhluk higup terjadi proses metabolism.Salah satunya

adalah Katabolisme. Katabolisme juga disebut dengan Desimilasi, karena dalam

proses ini energy yang tersimpan ditimbulkan kebali atau dibongkar untuk

menyelenggarakan proses proses kehidupan.Proses katabolisme yang akan

dibahas adalah katabolisme karborhidrat di dalam sel hidup, yaitu respirasi sel.

Respirasi sel yang menyangkut enzimatis di dalam sel, dimana molekul

karbohidrat,asam lemak dan asam amino diuraikan menjadi karbon dioksida dan

air dengan konversi energibiologis yang sangat beermanfaat.

Didalam prose respirasi sel,yang menjadi bahan bakar adalah gula

hekkosa.Pembongkaran tersebut memerlukan oksigen bebas,sehingga reaksi

keseluruhan dapat di tulis

C6 H12 O6 + 6O2 6 O2 + 6 H2O + 675 kkal

Tahapan Respirasia. Proses glikolisis

Tahapan 1 – 4,tahap penggunaan energy yaitu 2 ATP Tahap 5 – 9,tahap penghasilan energy yaitu 4 ATP Hasil glukolisis 2 Molekul asam piruvat, 2 ATP, 2 NADH

b. Siklus Kreb

15

Page 20: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

Sebelum memasuki siklus kreb asam piruvat terlebih dahulu

mengalami dekarboksilasi oksidatif di dalam mitokondria.Pada peristiwa

tersebut terjadi perubahan asam piruvat menjadi molekul asetik KO-A dengan

menghasilkal 2 molekul HADH 2 Molekul CO2

Dalam siklus kreb dihasilkan 2 ATP 2 ADH NADH 4 CO2

c. Transpor ElektronPeristiwa pemindahan elektron dan ion hidrogen elektron dibawa

NADH dan FADH2 dari satu subtract ke subrat lain secara berantaidisertai

dengan pembentukan ATP melalui proses fosfolirasi oksidatif.Oksigen

berperan sebagai penerima elekton terakhir yang berasal dari 2 ion

hydrogen,sehingga membentuk molekul air.Setiap NADH menghasilkan 3

ATP setiap FADH menghasilkan 2 ATP.jumlah ATP yang dihasilkan pada

respirasi aerob adalah 38 ATP

FOTOSINTESIS

Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki oleh tumbuhan hijau kemampuan

menggunakan karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organic serta

diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Oleh karena proses pengubahan itu

memerlukan enegi cahaya,maka asimilasi zat karbon disebut Fotosintesis.

Fotosintesis ialah proses pengubahan zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil

menjadi zat organik (karborhidrat) dengan pertolongan cahaya. Peristiwa ini

disebut juga anabolisme karborhidrat. Molekul yang membantu penangkapan

energi sinar matahari adalah klorofil. Di dalam seluruh granum terdapat larutan

protein yang disebut stroma.

Tahap-tahap Fotosintesis

16

Page 21: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

1) Reaksi terang

Tempat : Grana kloroplast

Membran tilakoid

a) Sensibilitas Klorofil -> aktivasi klorofilb) Fotolisis airc) Fotoposfolisi

2) Reaksi Gelap

Tempat : Stroma Kloroplas

a) Fiksasi CO2b) Fase Reduksic) Fase Regenerasi

3.2 Tujuan Penelitian

Untuk dapat membuktikan bahwa fotosintesis menghisalkan oksigen dan respirasi membutuhkan oksigen.

3.3 Metodologi Percobaan

Percobaan .1. Fotosintesis

1. Diambil gelas ukur 100 ml dan diisi dengan air hingga penuh.

2. Diambil sebatang Hidrilia sp dan ikat pada batang kaca pengaduk sehingga bagian pangkal menghadap keatas.Dimasukan Hidrilia sp yang telah diikat tadi kedalam gelas ukur.

3. Didekat kesumber cahaya matahari dan tunggu hingga gelembung yang keluar dari pangkal tumbuhan hingga teratur.Bila gelembung tidak keluar dengan lancer,dapat dibuat sayatan di bagian pangkal tumbuhan dengan kemiringan tertentu.

17

Page 22: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

Pecobaan .2. Respirasi

1. Isikan toge kedalam gelas ukur hingga setengahnya tetapi jangan terlalu padat lalu sumbat dengan kapas.

2. Gelas ukur dibalut dengan kertas karbon persis sampai batas penyumbatan kapas.

3. Larutan KOH diisikan kedalam gelas piala kira kira dua pertiganya dan letakan pada dasar statif.

4. Ikatlah gelas ukur pada gagang statif dengan karet sedangkan ujung gelas mengarah kebawah.

5. Turunkan perlahan gelas ukur tersebut hingga mulut gelas ukur masuk kedalam KOH yang berada dalam gelas piala.

6. Ukur batas permukaan KOH yang berada didalam gelas piala.Biarkan selama sekitar 20 menit lalu ukur lagi batas permukaan KOH tersebut

3.3Hasil dan Pembahasan A) FOTOSINTESIS

Setelah dibiarkan 10 – 15 menit gelembung akan keluar dari pangkal

Hidrilia sp. Hal ini membuktikan bahwa proses Fotosintesis menghasilkan

oksigen yang (berbentuk gelembung)

Menit Ke - Jumlah Gelembung

1 492 503 1084 1125 115

Tabel Perkembangan Gelembung dalam Fotosintesis

18

Page 23: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

1 2 3 4 50

20

40

60

80

100

120

140

= Garis Perkembangan

Rata-rata 86 gelembung/menit

B) Respirasi Setelah dibiarkan selama 20 Menit batas permukaan KOH mengalami

kenaikan dan volumenya bertambah.Pada gelas ukur terdapat uap air dari

hasil respirasi yang menyebabkan permukaan KOH mengalami kenaikan

karena proses Respirasi menghasilkan CO2 dan uap air. O2 diperoleh dari

KOH.

3.5 Kesimpulan

Dari hasil percobaan berikut dapat disimpulkan bahwa pada peristiwa

fotosintesis menghasilkan O2 dan membutuhkan CO2. Sedangkan pada

peristiwa respirasi membutuhkan O2 dan menghasilkan CO2 dan uap air.

19

Page 24: Web viewLAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR. ... PENDAHULUAN ... BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL. 2.1 Tinjauan Pustaka 7. 2.2 Tujuan Penelitian8

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

Alberts B.1994.Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua.Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Siregar,Ameilia Z.2008.Biologi Pertanian, Jilid 1.Jakarta: Direktorat Jenderal

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.

BAB II

Campbell,N.A,J.B.Reece,&L.G.Mitchell.2005.Biologi.edisi ke-5.Jakarta: Erlangga.Kimball,J.W.1999.Biologi.jilid 1.Jakarta: Erlangga.Latif,Nuraini,dkk.2009.Biologi Hewan.Banda Aceh: Fkh.Suwarno.2009.Panduan Pembelajaran Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI.Jakarta: Pusat

BAB III

Priadi,Arif.2010.Biologi SMA Kelas XI.Jakarta: Yudhistira.Pujiyanto,Sri.2008.Menjelajah Dunia Biologi 3.Solo: Platinum.

20