93244436 askep tonsilitis
DESCRIPTION
343wTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA An. “R”
DENGAN TONSILITIS KRONIS
DI RUANG IBS RSUD WATES
PENGKAJIAN
Hari / tanggal : Selasa, 29 Desember 2009
Waktu : 09.30 WIB
Tempat : Ruang IBS RSUD Wates
Oleh : Okyiva Ika Widiastuti
Sumber data : Klien dan Status Klien
Metode : Observasi, Wawancara dan studi dokumen
1. Identitas
a. Klien
Nama : An. “R”
Umur : 13 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Karang wuluh, Temon, Kulon Progo
Status perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa/ Indonesia
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Pelajar
Diagnose medis : Tonsillitis kronis
Tanggal ,masuk RS : 28 Desember 2009
Nomor RM : 4304111
Unit : Edelweis
b. Penanggung jawab
Nama : Ny.”S”
Umur : 42 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Karang Wuluh, Temon, Kulon Progo
Agama : Islam
Hubungan dengan klien : Ibu kandung
A. TAHAP PRE OPERASI
Data focus
a. Keluhan utama masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan nyeri saat menelan. Klien mengatakan
nyerinya hilang timbul. Nyeri yang dirasakan klien hanya di
daerah tenggorokan.
b. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan nyeri saat menelan. Skala nyeri 5 ( rentang 1-
10). Saat menelan klien terlihat meringis menahan nyeri . Klien
mengatakan takut menjalani operasi. Klien mengatakan baru
pertama kali menjalani operasi. Klien terlihat tegang dan
gelisah. Kontak mata klien dengan perawat kurang. Akral teraba
dingin. Tekanan Darah : 100/60 mmHg, Nadi : 84 x/menit,
Pernapasan : 22 x/menit, suhu : 36,4°C. Klien akan dilakukan
tonsilektomi.
1. Pola kebiasaan
a. Nutrisi
pasien dipuasakan sejak jam 24.00 WIB
b. Pola eliminasi
BAK sudah 3 kali, warna kuning jernih bau khas urin (amoniak)
c. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/ minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi ROM √
Keterangan :
0 : mandiri
1 : alat bantu
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung total
d. Pola tidur dan istirahat
Klien mengatakan bahwa tadi malam tidak bias tidur karena
akan menjalani operasi.
e. Pola persepsi diri
Klien mengatakan, setahunya kalau dioperasi itu akan dibius
dan amandelnya akan diambil.
f. Pola peran dan hubungan
Klien sangat dekat dengan keluarga dapat dibuktikan saat klien
akan menjalani operasi, klien diantar oleh keluarga ke ruang
operasi. Keluarga klien juga senantiasa menunggu klien di luar
ruang operasi hingga operasi selesai.
g. Pola manajemen koping stress
Klien mengatakan menyetujui tindakan operasi tanpa paksaan
dari siapapun asalkan sakit yang dirasakan klien bisa sembuh.
h. System nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam dan memasrahkan semuanya pada Allah
SWT.
2. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : compos mentis
b. Kulit : kulit tubuhnya berwarna sawo matang
c. Kepala : bentuk mesochepal, rambut hitam,
lurus, tipis dan bersih. Rambut klien tidak berminyak.
d. Mata : tidak ada secret di sudut mata,
konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik, penglihatan norma
dibuktikan klien masih bisa membaca dan membedakan warna.
e. Telinga : pendengaran normal, bersih, tidak ada
cairan yang keluar, telinga kanan dan kiri simetris
f. Hidung : bersih, tidak terdapat secret
g. Mulut : bersih, tidak ada caries
h. Leher : JVP tidak meningkat, gerakan leher
tidak ada gangguan
i. Dada : ekspansi dada simetris, tidak ada nyeri
tekan
j. Paru-paru : ekspansi paru terlihat jelas
k. Abdomen : datar, simetris, tidak teraba massa,
tidak terdapat nyeri saat dipalpasi, tidak terdapat rasa mual
maupun muntah
l. Genetalia : tidak terpasang kateter
m. Anus dan rectum : tidak terdapat hemoroid
n. Ektrimitas
atas : anggota ekstremitas atas lengkap,
tidak terdapat oedema, terpasang infuse RL 20 tpm di tangan
kiri.
bawah : anggota ekstremitas bawah lengkap,
tidak terdapat oedema, akral teraba dingin, tidak terdapat
penurunan fungsi pergerakan
3. Persiapan operasi
a. Pasien diterima di ruang penerimaan pasien
b. Memastikan bahwa pasien tidak memakai kaca mata,
perhiasan, atau alat-alat yang lain
c. Pasien ditempatkan di atas brankart
d. Rambut pasien ditutup dengan nurse cap
e. Dipasang infuse RL 20 tpm di tangan kiri
f. Membawa pasien ke dalam ruang persiapan operasi
g. Di ruang operasi, pasien diterima oleh dokter dan perawat
anestesi untuk persiapan prosedur anestesi.
Keluhan yang dirasakan klien selama periode pre operasi :
Klien mengatakan meskipun sudah mantap untuk menjalani
operasi namun klien masih merasa takut dan cemas akan
dilakukannya tindakan operasi.
ANALISA DATA PRE OPERASI
DATA MASALAH PENYEBAB
DS :
Klien mengatakan
takut menjalani
operasi.
Klien mengatakan
baru pertama kali
menjalani operasi.
Klien mengatakan
tidak bisa tidur
semalam
DO :
Klien terlihat
tegang dan gelisah.
Kontak mata klien
dengan perawat
kurang
Akral teraba dingin.
Tekanan Darah :
100/60 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Pernapasan :
22 x/menit
Suhu : 36,4°C.
Klien akan
dilakukan
tonsilektomi.
Ansietas Krisis situasional :
tindakan operasi
DS:
Klien mengatakan
nyeri saat menelan.
Klien mengatakan
nyerinya hilang
timbul.
Nyeri yang
dirasakan klien
hanya di daerah
tenggorokan
DO:
Saat menelan klien
terlihat meringis
menahan nyeri .
Skala nyeri 5
(rentang 1-10).
Nyeri (akut) Agen cidera biologi
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional : tindakan operasi
ditandai dengan :
DS :
Klien mengatakan takut menjalani operasi.
Klien mengatakan baru pertama kali menjalani operasi.
Klien mengatakan tidak bisa tidur semalam
DO :
Klien terlihat tegang dan gelisah.
Kontak mata klien dengan perawat kurang
Akral teraba dingin.
Tekanan Darah : 100/60 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Pernapasan :
22 x/menit
Suhu : 36,4°C.
Klien akan dilakukan tonsilektomi.
2. Nyeri (akut) berhubungan dengan agen cedera biologi ditandai
dengan :
DS:
Klien mengatakan nyeri saat menelan.
Klien mengatakan nyerinya hilang timbul.
Nyeri yang dirasakan klien hanya di daerah tenggorokan
DO:
Saat menelan klien terlihat meringis menahan nyeri .
Skala nyeri 5
(rentang 1-10).
B. TAHAP INTRA OPERASI
Data Fokus :
Klien dibius dengan anestesi general. Terdapat luka insisi pada
kelenjar tonsil. Terdapat perdarahan sebanyak kurang lebih 30cc.
Dilakukan huting pada luka pembedahan dengan benang crom
1/0. Klien terpasang infuse RL 20 tpm di tangan kiri. Wajah klien
tampak pucat, ekstremitas tampak pucat, dan teraba dingin mukosa
mulut kering.
BAB IV
TINJAUAN KASUS
ANALISA SINTESA PADA PASIEN Ny “N” DENGAN PENYAKIT
TONSILITIS AKUT DI RUANG POLIKLINIK THT RUMAH
SAKIT MUH PALEMBANG TAHUN 2014
PENGKAJIAN DATA DASAR DAN FOKUS
4.1 Pengkajian Data Dasar dan Fokus
Pengkajian tgl : 16 Desember 2014 Jam :11:00 WIB.
Tanggal Berobat : 16 Desember 2014 No. RM : 02.66.07
Dx. Masuk : Tonsilitis Akut
I. Identitas
Nama : Ny “N”
Umur : 20 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Perguruan tinggi
Pekerjaan : Mahasiswa
Suku/bangsa : Indonesia
Alamat : Jl.Sentosa.Tl.Karet
RT.038 RW.011 Kel Sentosa
Jenis Kelamin : Perempuan
II. Anamnesa
Keluhan Utama : Klien mengeluh sakit ketika menelan
Saat Pengkajian : - Tonsil terlihat ada pembengkakan dan memerah
- Terdapat bercak putih pada tonsil klien
- Nafas bau
III. Data Fokus
Klasifikasi Data
a. Data Subjektif
· Klien mengeluh nyeri tenggorokan
· Klien mengeluh nyeri saat menelan
· Klien mengeluh malaise
· klien mengeluh demam
· klien mengeluh napsu makan berkurang
· klien mengeluh susah tidur
· Klien selalu bertanya – tanya tentang penyakitnya
· Klien selalu berharap cepat sembuh
b. Data Objektif
· Tonsil tampak merah dan membengkak
Klien nampak meringis saat menelan
. Skala Nyeri adalah 7
· Klien nampak cemas
. BBS = 45 kg BBSS : 48 kg
. Suhu badan 38,6◦C
Nadi : 84 x/menit
Respirasi : 22x/menit
TD : 100/60 mmHg
4.2 Etiologi
No Data Penunjang Etiologi Masalah
1. DS :- Klien mengeluh nyeri
tenggorokan- Klien mengeluh sakit ketika
menelan- Klien mengeluh malaise
DO : - Tonsil tampak bengkak dan
Kuman/bakteri↓
Reaksi antigen dan antibodi tubuh
↓Antibodi tubuh tdk dapat melawan antigen kuman
↓Virus/bakteri
Gangguan rasa nyaman nyeri b/d respon inflamasi
memerah - Wajah klien nampak meringis - Klien nampak meringis saat
menelan---- Skala Nyeri klien ssat menelan =
7\
menginfeksi tonsil↓
Inflamasi tonsil↓
Nyeri saat menelan
DS : Klien mengeluh nyeri saat
menelan Klien mengeluh napsu makannya
berkurangDO :- BBS :45kg- BBSS : 48 kg
: 84 x/menit: 22x/menit
- TD : 100/60 mmHg
Nyeri saat menelan↓
Anorexia↓
Intake tidak adekuat↓
Resiko kurang nutrisi
Resiko ketidaksimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak adekuat
3 DS : - Klien mengeluh demam
DO : - Suhu badan 38,6 oC
Respon inflamasi↓
Rangsang termoregulasi hipotalamus
↓Suhu tubuh meningkat
↓Hipertermi
Peningkatan suhu tubuh b/d respon inflamas
5. Diagnose Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d respon inflamasi
b. Resiko ketidaksimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang
tidak adekuat
c. Peningkatan suhu tubuh b/d respon inflamasi
6. Perencanaan Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d respon inflamasi
Data subjektif : Klien mengeluh nyeri tenggorokan
Klien mengeluh malaise
Data objektif : tonsil tampak bengkak dan
Wajah klien nampak meringis
Kelenjar limfa pada leher membesar
Skala Nyeri : 7
Tujuan : Rasa nyaman nyeri teratasi d/k :
- Rasa nyeri dibagian tenggorokan berkurang
Intervensi
1. Kaji tingkat nyeri dengan mengintruksikan klien untuk menelan air minum
2. Anjurkan klien melakukan kompres hangat pada leher
3. Anjurkan klien untuk berkumur – kumur dengan air hangat setiap jam
4. Berkolaborasi dengan dokter mengenai pemberian obat golongan antibiotik dan
analgetik
Rasional
1. Agar dapat mengetahui sejauh mana tingkatan nyeri yang dirasakan oleh klien
sehingga dapat diberikan tindakan selanjutnya secara tepat.
2. Kompres air hangat dapat mengurangi rasa nyeri dan mengurangi pembesaran
kelenjar limfa.
3. Berkumur – kumur dapat memberikan rasa nyaman, membunuh mikroorganisme
sekaligus mengurangi bau mulut.
4. Pemberian obat golongan antibiotik seperti Eritromicin bertujuan melawan
mikroorganisme, sedangkan pemberian analgetik bertujuan untuk mengurangi
rasa nyeri.
2. Resiko ketidaksimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake
yang tidak adekuat
Data subjektif : Klien mengeluh nyeri saat menelan
Klien mengeluh napsu makannya berkurang
Data Objektif : BBS : 45 Kg BBSS : 48 kg
Tujuan : - Pemenuhan kebutuhan nutrisi teratasi d/k ;
- Keluhan nyeri saat menelan berkurang
- Napsu makan membaik
- Porsi makan yang disediakan dihabiskan
Intervensi
1. Kaji tingkat pemenuhan kebutuhan nutrisi
2. Anjurkan kepada keluarga klien agar tidak memberikan makanan pedas dan
berminyak.
3. Anjurkan pasien banyak minum dan sari buah yang hangat.
4. Kolaborasi dengan instalasi gizi untuk memberikan diet makanan cair
Rasional
1. Pemenuhan kebutuhan nutrisi perlu dikaji untuk mengetahui kebutuhan nutrisi
yang diperlukan oleh tubuh.
2. Makanan pedas dan berminyak dapat membuat rasa nyeri dan tidak nyaman saat
makan.
3. Dengan memberikan banyak minum air hangat dan sari buah membantu
memenuhi kebutuhan cairan tubuh dan sari buah merupakan masukan nutrisi
terutama vitamin bagi tubuh.
4. Kolaborasi dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan nutrisi yang tepat untuk
klien yang diperlukan setiap harinya.
3. Peningkatan suhu tubuh b/d respon inflamasi
Data subjektif : Klien mengeluh demam
Data objektif : - Suhu badan 38,6 oC
- Nadi : 84 x/menit
- RR : 22x/menit
- TD : 100/60 mmHg
Tujuan : Gangguan pengaturan suhu tubuh teratasi d/k ;
- Klien tidak mengeluh demam lagi
- Suhu badan klien menjadi normal 36,5 oC-37 oC
Intervensi
1. Kaji tingkat demam
2. Anjurkan kompres hangat pada daerah frontal / dahi
3. Anjurkan Pasien untuk banyak minum
4. Anjurkan keluarga klien untuk memakaikan pakaian yang tipis pada klien
5. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan obat golongan antipiretik
Rasional
1. Dengan mengkaji tingkat demam maka akan diketahui seberapa berat infeksi yang
dialami.
2. Kompres hangat membantu vasodilatasi pembuluh darah dikepala sehingga
mempercepat penguapan panas.
3. Pakaian tipis membantu proses radiasi pada tubuh secara tidak langsung.
4. Pemberian obat antipiretik bertujuan untuk menurunkan panas.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan Analisa sintesa pada klien Nn”N” dengan
penyakit Tonsilitis di ruangan Poliklinik THT Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi maka penulis
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Pengkajian
Terdapat data senjang masalah keperawatan yang muncul setelah pengkajian dan
analisa data sintesa Antara hasil pengkajian dengan studi pustaka untuk kasus
Tonsilitis
b. Etiologi
Muncul beberapa etiologi sehingga dapat memunculkan permasalahan yang ada
pada gangguan sistem pernafasan Tonsilitis
B. Saran-saran
1. Untuk Rumah Sakit
Perlu peningkatan mutu pelayanan bagi penderita Tonsilitis Akut dengan sebaik-
baiknya dan meningkatkan dalam hal sarana dan prasarana
2. Untuk Poliklinik THT
Dalam perawatan di Poliklinik THT hendaknya memperhatikan teknik septik dan
aseptic serta memberikan promosi kesehatan atau penyuluhan pada klien dan
keluarga agar memahami tindakan keperawatan
3. Untuk Mahasiswa
Diharapkkan kepada mahasiswa mampu memberikan asuhahn keperawatan
dengan baik keada pasien dengan pemahaman konsep yang baik.