7. method engineering

Upload: samsudin-hsb

Post on 07-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 7. Method Engineering

    1/14

     

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 16Jurusan : Teknik Industri Modul : 7Praktikum : Fisiologi dan Pengukuran Kerja Tanggal : 3 Desember 2014

    METHOD ENGINEERING

    OPERATION PROCESS CHART (OPC), PARETO, & FISHBONEDIAGRAM

    A.  DESKRIPSI

    Operation process chart   (OPC) merupakan suatu diagram yang menggambarkan

    langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutan-urutan operasi

    dan pemeriksaan sejak dari awal sampai menjadi produk jadi utuh maupun sebagai

    komponen, dan juga memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa lebihlanjut. Jadi dalam suatu operation process chart , dicatat hanyalah kegiatan-kegiatan

    operasi dan pemeriksaan saja, kadang-kadang pada akhir proses dicatat tentang

     penyimpanan (Sutalaksana, 2006).

    Diagram pareto adalah metode pengorganisasian kesalahan, problem atau cacat

    untuk membantu memfokuskan pada usaha-usaha pemecahan masalah. Diagram ini

    digunakan untuk mengklasifikasi masalah menurut sebab dan gejalanya. Masalah akan

    diurutkan menurut prioritas atau kepentingannya dengan menggunakan diagram

     batang/histogram.

    Diagram  fishbone/cause and effect diagram adalah alat kontrol kualitas yang

    dikembangkan oleh Kaoru Ishikawa. Diagram ditampilkan dalam bentuk grafik yang

    menggambarkan hubungan efek (masalah) dengan kasus potensial. Diagram  fishbone 

    digunakan untuk proses mencoba atau merancang suatu kegiatan. Diagram  fishbone

    dapat membantu merangsang berpikir rasional.

    Tujuan Praktikum

    1.  Memahami proses pembuatan dan perakitan produk.

    2.  Mampu menentukan Urutan kerja/proses produksi dan merancang Operation

     Process Chart  (OPC) dari sebuah produk.

    3.  Mampu mengidentifikasi penyebab kerusakan suatu produk.

    4.  Mampu merancang diagram pareto dan fishbone 

    B. 

    INPUT DAN OUTPUT

  • 8/19/2019 7. Method Engineering

    2/14

     

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 16Jurusan : Teknik Industri Modul : 7Praktikum : Fisiologi dan Pengukuran Kerja Tanggal : 3 Desember 2014

    Input:

    a) 

    Data raw material yang dibutuhkan untuk produksi

     b)  Data proses produksi

    c)  Data urutan perakitan produk

    Output:

    a)  Diagram Operation Process Chart  (OPC)

    C.  REFERENSI

    Barnes, Ralph M., Motion and Time Study Design and Measurement of Work , Seventh

    Edition, University of California, Los Angles, 1990, 61 pages.

    Sutalaksana, Iftikar.Z, Teknik Perancangan Sistem Kerja, Edisi Kedua, ITB, Bandung,

    2006.

    Maynard, B H.,  Industrial Engineering Handbook , Third Edition, McGraw-Hill Inc.,

    1971.

    D.  LANDASAN TEORI

    1. 

    Peta Kerja

    Peta kerja merupakan salah satu alat sistematis dan jelas untuk berkomunikasi

    secara luas dan sekaligus melalui peta-peta kerja ini kita bisa mendapatkan informasi-

    informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metode kerja (Maynard, 1971).

    Studi terhadap suatu peta kerja dalam usaha memperbaiki metode kerja dari suatu

     proses produksi akan lebih mudah dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin dilakukan,

    antara lain: menghilangkan operasi yang tidak perlu, menggabungkan suatu operasi

    dengan yang lainnya, menemukan sistematika kerja/proses produksi yang lebih baik,

    menentukan mesin yang lebih ekonomis, menghilangkan waktu menunggu antar

    operasi, dan sebagainya. Pada dasarnya semua perbaikan tersebut ditujukan untuk

    mengurangi biaya produksi secara keseuruhan. Dengan demikian, peta ini merupakan

    alat yang baik untuk menganalisis suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam

     perencanaan perbaikan kerja.

    2. Macam-macam Peta Kerja

  • 8/19/2019 7. Method Engineering

    3/14

     

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 16Jurusan : Teknik Industri Modul : 7Praktikum : Fisiologi dan Pengukuran Kerja Tanggal : 3 Desember 2014

    Pada dasarnya peta-peta kerja yang ada sekarang bisa dibagi dalam dua

    kelompok besar berdasarkan kegiatannya (Sutalaksana, 2006), yaitu:

    A.  Peta Kerja Keseluruhan

    Peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan secara keseluruhan.

    a) 

    Peta Proses Operasi (OPC)

     b) Peta Aliran Proses ( Flow Process Chart )

    c) 

    Peta Proses Kelompok Kerja

    d) Diagram Aliran

    B. 

    Peta Kerja Setempat

    Peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja setempat.

    a) 

    Peta Pekerja, dan Mesin

     b) Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan

    3.  Lambang yang Digunakan

    Pada tahun 1947, American Society of Mechanica Engineer  (ASME) membuat standar

    lambang yang terdiri dari: 

    Tabel 1. Simbol Jenis Aktivitas Produksi

    SIMBOL NAMA KEGIATAN DEFINISI KEGIATAN

    OPERASI

    kegiatan operasi yang terjadi apabila

     benda kerja mengalami perubahan sifat,

     baik fisik maupun kimiawinya. Operasi

    merupakan kegiatan yang paling banyak

    terjadi dalam suatu proses yang biasanya

    terjadi di suatu mesin atau stasiun kerja.

    INSPEKSI

    kegiatan pemeriksaan terhadap benda

    kerja atau peralatan, baik dari segi

    kualitas maupun kuantitas. Lambing ini

    digunakan untuk melakukan

  • 8/19/2019 7. Method Engineering

    4/14

     

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 16Jurusan : Teknik Industri Modul : 7Praktikum : Fisiologi dan Pengukuran Kerja Tanggal : 3 Desember 2014

    SIMBOL NAMA KEGIATAN DEFINISI KEGIATAN

     pemeriksaan terhadap suatu objek

    tertentu agar sesuai dengan standar yang

    telah ditetapkan.

    TRANSPORTASI

    Kegiatan transportasi terjadi jika sebuah

    objek dipindahkan dari satu lokasi ke

    lokasi lain. Bilamana gerakan

     perpindahan itu merupakan bagian dari

    operasi/inspeksi seperti halnya dengan

    loading/unloading material maka hal

    tersebut bukan termasuk kegiatan

    transportasi.

    MENUNGGU

    Proses menunggu terjadi jika material,

     benda kerja, operator atau fasilitas kerja

    dalam keadaan berhenti atau tidakmengalami kegiatan apapun. Biasanya

    obyek terpaksa menunggu atau

    ditinggalkan sementara sampai suatu saat

    dikerjakan/diperlukan kembali.

    MENYIMPAN

    kegiatan menyimpan benda kerja untuk

    waktu yang cukup lama. Jika benda kerja

    tersebut akan diambil kembali biasanya

    melakukan prosedur perizinan tertentu.

    AKTIVITAS

    GANDA

    kegiatan yang terjadi apabila aktivitas

    operasi dan pemeriksaan dilakukan

    secara bersamaanatau pada satu tempat

     benda.

    Sumber: Barnes, 1990

  • 8/19/2019 7. Method Engineering

    5/14

     

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 16Jurusan : Teknik Industri Modul : 7Praktikum : Fisiologi dan Pengukuran Kerja Tanggal : 3 Desember 2014

    4.  Operation Process Chart  (OPC)

    4. 1.  Pengertian Operation Process Chart  (OPC)

    Operation Process Chart adalah alat untuk merekam sebuah proses dengan cara

    yang bersamaan, sebagai sarana untuk lebih memahami dan meningkatkan suatu

     proses. Operation chart biasanya dimulai dengan bahan baku memasuki pabrik dan

    mengikutinya melalui setiap langkah, seperti penyimpanan transportasi, inspeksi,

    operasi mesin, dan perakitan sampai menjadi sebuah unit atau bagian dari sebuah

    unit yang akan dirangkai(Barnes, 1990).AdapunInformasi-informasi yang bisa

    didapatkan dalam peta proses operasi adalah sebagai berikut:

      Bahan baku dan bahan penunjang yang dibutuhkan (dipresentasikan

    dengan garis panah horizontal)

      Operasi yang dibutuhkan pada masing-masing komponen atau bagian dari

     bahan baku (direpresentasikan dalam lingkaran)

      Waktu yang dibutuhkan dalam proses

      Mesin atau alat yang digunakan dalam operasi

      Scrap (geram) yang dihasilkan (dibuang) dalam proses

    4. 2. 

    Kegunaan Operation Process Char t  (OPC)

    Dengan adanya informasi yang bisa dicatat melalui Peta Proses Operasi, dapat

    diperoleh manfaat sebagai berikut:

      Dapat mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya.

      Dapat memperkirakan kebutuhan akan bahan baku (dengan

    mempertimbangkan efisiensi ditiap operasi/pemeriksaan)

      Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik

     

    Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai

      Sebagai alat untuk latihan kerja

    4. 3.  Prinsip-prinsip Pembuatan Operation Process Chart  (OPC)

    Untuk bisa menggambarkan OPC dengan baik, ada beberapa prinsip yang perlu

    diikuti sebagai berikut:

      Pertama-tama pada baris paling atas dinyatakan kepalanya “Peta Proses

    Operasi” yang diikuti oleh identifikasi lain seperti: nama objek, nama

  • 8/19/2019 7. Method Engineering

    6/14

     

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 16Jurusan : Teknik Industri Modul : 7Praktikum : Fisiologi dan Pengukuran Kerja Tanggal : 3 Desember 2014

     pembuat peta, tanggal dipetakan cara lama atau cara sekarang, nomor peta

    dan nomor gambar.

      Material yang akan diproses diletakkan diatas garis horizontal, yang

    menunjukkan bahwa material tersebut masuk kedalam proses.

      Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan

    terjadinya perubahan proses.

      Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan ssuai

    dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut

    atau sesuai dengan proses yang terjadi.

      Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri

    dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.

    Agar diperoleh gambar Peta Operasi yang baik,produk yang biasanya paling

     banyak memerlukan operasi, harus dipetakan terlebih dahulu, berarti dipetakan

    dengan garis vertikal disebelah kanan halaman kertas. Menurut Sutalaksana (2006)

     prinsip-prinsip pembuatan Operation Proces Chart  (OPC) dapat deskripsikan pada

    gambar 7.2.

    Gambar 7.2Prinsip pembuatan OPC

  • 8/19/2019 7. Method Engineering

    7/14

     

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 16Jurusan : Teknik Industri Modul : 7Praktikum : Fisiologi dan Pengukuran Kerja Tanggal : 3 Desember 2014

    Keterangan:

    W =Waktu yang dibutuhkan untuk suatu operasi atau pemeriksaan, biasanyadalam jam

    O-N= Nomor urut untuk kegiatan operasi tersebut

    I-N = Nomor urut untuk kegiatan pemeriksaan tersebut

    M = Menunjukkan mesin atau tempat dimana kegiatan tersebut dilaksanakan

    Hasil dari OPC dapat digunakan untuk menganalisis dan memperbaiki proses

     produksi suatu produk karena dari peta kerja tersebut didapatkan:

    a. 

    Aliran proses secara kronologis yang dialami oleh bahan baku dan bahan penunjangserta jenis komponen hingga proses packaging .

     b. 

    Susunan logis dari urutan seluruh proses operasi dan inspeksi.

    c.  Kebutuhan mesin sehingga dapat dibuat penganggarannya.

    d. Kebutuhan bahan baku dengan memperhitungkan efisiensi dari setiap operasi.

    e.  Keterkaitan produksi antar komponen produk.

    f. 

    Waktu pengerjaan/ operasi tertinggi dari komponen-komponen

    5.  Contoh Pengerjaan Operation Process Chart  (OPC)

    Gambar 7.3Produk Kursi Jati 

      Tentukan material utamanya

  • 8/19/2019 7. Method Engineering

    8/14

     

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 16Jurusan : Teknik Industri Modul : 7Praktikum : Fisiologi dan Pengukuran Kerja Tanggal : 3 Desember 2014

      Gambarkan proses produksi terhadap material tersebut mengikut simbol ASME

    (operation / transportation / inspection / delay / storage)

      Berikan nomor operasi (N-O) di dalam simbol operation 

      Berikan nomor inspeksi (I-O) di dalam simbol inspection

      Cantumkan nama mesin dan waktu permesinan (jika ada)

  • 8/19/2019 7. Method Engineering

    9/14

     

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 16Jurusan : Teknik Industri Modul : 7Praktikum : Fisiologi dan Pengukuran Kerja Tanggal : 3 Desember 2014

    6.  Contoh Pengerjaan OPC

    Gambar 4.2. Produk Kursi Jati 

    Gambar 4.3. Contoh Operation Process Chart

    BESI PROPILKAKI PAPAN JATIALAS PAPAN JATISANDARAN PAPAN JATI

  • 8/19/2019 7. Method Engineering

    10/14

     

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 16Jurusan : Teknik Industri Modul : 7Praktikum : Fisiologi dan Pengukuran Kerja Tanggal : 3 Desember 2014

    Gambar 7.4 Peta Proses Operasi (Sutalaksana, 2006)

    Komponen :

    1.  Komponen rangka, terbuat dari profil besi

    2.  Komponen tempat duduk kursi, terbuat dari kayu jati

    3. 

    Komponen sandaran kursi, terbuat dari kayu jati

    4.  Komponen alas tempat menulis, terbuat dari kayu jati

    Dalam hal ini, komponen rangka merupakan komponen utama, sehingga dalam

     peta proses operasi dipetakan disebelah kanan halaman kertas. Waktu yang

    dihabiskan di masing-masing kegiatan, biasanya dinyatakan dalam jam, walaupun

    tidak mengikat.

    Untuk pemeriksaan tidak diberikan waktu tertentu. Dalam hal ini para pemeriksa

    dianggap sudah mampu bekerja secara tetap/biasa. Keterangan yang lebih lengkap

    tentang operasi dan pemeriksaan untuk pembuatan kursi kuliah adalah sebagai berikut

    :

    Operasi 1.  Besi propil yang panjangnya rata-rata 6 meter diukur sesuai ukuran

    rangka-rangka untuk kursi tersebut.

    Operasi 2.  Setelah ukurannya sesuai, kemudia profil besi tersebut dipotong-potong

    dengan menggunakan gergaji besi.

    Operasi 3. 

    Untuk keperluan penggabungan nanti, ada beberapa bagian dari profil

    tersebut yang perlu dilubangi sesuai dengan ukuran baut, dengan menggunakan

    mesin bor.

    Operasi 4. 

    Bagian profil yang dipotong dan yang dilubangi, dihaluskan oleh

    gerinda dan secara keseluruhan profil tersebut disisihkan dari kotor-kotoran karatoleh amplas.

    Pemeriksaan 1 Profil-profil yang telah dipotong diperiksa ukurannya sekali lagi agar

     pada saat disambung-sambungkan dengan las tidak merubah keseimbangan

    (comfortable) kursi tersebut.

    Operasi 5. 

    Profil-profil yang telah dipotong disambung-sambungkan dengan las

    karbit, membentuk rangka kursi.

  • 8/19/2019 7. Method Engineering

    11/14

     

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 16Jurusan : Teknik Industri Modul : 7Praktikum : Fisiologi dan Pengukuran Kerja Tanggal : 3 Desember 2014

    Pemeriksaan 2 Hasil pengalasan diperiksa, mungkin ada bagian yang belum

    tersambung dengan baik atau sebaliknya ada bagian hasil las yang berlebih,

    sehingga perlu dikikir/dibuang.

    Operasi 6.  Setelah rangka kursi selesai dibuat, kemudian rangka tersebut dicat

    dengan menggunakan penyemprot cat.

    Operasi 7.  Kayu jati yang dibentuk papan diserut sehingga mencapai ketebalan

    yang sesuai dan cukup halus.

    Operasi 8.  Papan yang sudah cukup halus digambar dengan menggunakan mal

    untuk membuat tempat duduk sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

    Operasi 9. 

    Setelah diukur (digambar dengan alat tulis), kemudian dipotong dengan

    gergaji.

    Pemeriksaan 3 Hasil pemotongan diperiksa ukurannya agar kita yakin bahwa proses

     pengukuran dan pemotongan kita sudah baik.

    Operasi 10. Agar kursi tersebut enak (nyaman) dipakainya, maka tempat duduk

    tersebut harus dibentuk sesuai dengan keadaan tubuh manusia dengan

    menggunakan serutan.

    Operasi 11. Setelah membentuk, kemudian dihaluskan dengan amplas dan dempul

     berulang-ulang sampai betul-betul halus.

    Operasi 12. 

    Tempat duduk yang sudah halus, dibersihkan dari kotor-kotoran,

    kemudian dipernis sampai mengkilap sambil diperiksa baik warna maupun

    kualitas hasil pernisnya.

    6.  Pengertian Diagram Pareto

    Diagram pareto adalah metode pengorganisasian kesalahan, problem atau cacat untukmembantu memfokuskan pada usaha-usaha pemecahan masalah. Diagram ini

    digunakan untuk mengklasifikasi masalah menurut sebab dan gejalanya. Masalah akan

    diurutkan menurut prioritas atau kepentingannya dengan menggunakan diagram

     batang/histogram.

    Proses pembuatan diagram pareto dapat diuraikan sebagai berikut:

    a.  Pilih beberapa faktor penyebab dari suatu masalah (bisa diketahui dari hasil analisis

    sebab dan akibat).

  • 8/19/2019 7. Method Engineering

    12/14

     

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 16Jurusan : Teknik Industri Modul : 7Praktikum : Fisiologi dan Pengukuran Kerja Tanggal : 3 Desember 2014

     b.  Kumpulkan data dari masing-masing faktor dan hitung persentase kontribusi dari

    masing-masing faktor.

    c.  Susun faktor-faktor dalam urutan baru dimulai dari yang memiliki persentasi

    kontribusi terbesar dan hitung nilai akumulasinya.

    d. 

    Bentuk kerangka diagram dengan aksis vertikal sebelah kiri menunjukan frekuensi,

    sedangkan aksis vertikal sebelah kanan dalam bentuk kumulatif. Tinggi aksis

    sebelah kiri dan kanan sama.

    e.  Berpedoman pada aksis vertikal sebelah kiri, buat kolom secara berurutan pada

    aksis horisontal yang menggambarkan kontribusi masing-masing faktor.

    f. 

    Berpedoman pada aksis vertikal sebelah kanan, buat garis yang mengambarkan

     persen kumulatif, dimulai dari 0% pada ujung bawah aksis sebelah kiri sampai

    100% di ujung atas aksis sebelah kanan.

    Contoh:

    Tabel 2. Data kerusakan pakaian

    Penyebab masalah Jumlah KumulatifSobek 20 47%

    Kotor 10 70%

    Warna pudar 5 81%

    Kusut 5 93%

    Bau 2 98%

    Menyusut 1 100%

    Total 43

  • 8/19/2019 7. Method Engineering

    13/14

     

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 16Jurusan : Teknik Industri Modul : 7Praktikum : Fisiologi dan Pengukuran Kerja Tanggal : 3 Desember 2014

    Gambar 7.5. Diagram pareto keruskan pakaian

    7.  Pengertian Diagram Fishbone  

    Diagram  fishbone/cause and effect diagram adalah alat kontrol kualitas yang

    dikembangkan oleh Kaoru Ishikawa. Diagram ditampilkan dalam bentuk grafik yang

    menggambarkan hubungan efek (masalah) dengan kasus potensial. Diagram  fishbone 

    digunakan untuk proses mencoba atau merancang suatu kegiatan. Diagram  fishbone

    dapat membantu merangsang berpikir rasional.

    0%

    20%

    40%

    60%

    80%

    100%

    120%

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    40

    45

    50

    Sobek Kotor Warnapudar

    Kusut Bau Menyusut Total

    Jumlah Kumulatif  

  • 8/19/2019 7. Method Engineering

    14/14

     

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 16Jurusan : Teknik Industri Modul : 7Praktikum : Fisiologi dan Pengukuran Kerja Tanggal : 3 Desember 2014

    Contoh :

     

    Gambar 7.6. Penyebab kepuasan pelanggan rendah