2. mix design beton

Upload: nanang-santosa

Post on 02-Jun-2018

269 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    1/22

    Laboratorium Eco Material 38

    RANCANGAN CAMPURAN BETONSNI 03-2834-1993

    Perhitungan perencanaan campuran beton harus didasarkan pada data sifat-sifatbahan/ karakteristik agregat yang akan dipergunakan dalam produksi beton.

    Datadata yang harus dipersiapkan untuk suatu mix-design beton adalah :

    1) Persentase penggabungan agregat kasar dan halus (lihat cara

    penggabungan agregat )

    2) Berat jenis spesifik agregat kasar dan halus ( Laboratorium )

    3) Berat volume agregat kasar dan halus ( Laboratorium )

    4) Kadar air agregat kasar dan halus (Laboratorium )

    5) Penyerapan air agregat kasar dan halus ( Laboratorium )

    6) Kadar Lumpur agregat kasar dan halus ( Laboratorium )

    7) Keausan agregat kasar ( Laboratorium )

    8) Kadar organic agregat halus ( Laboratorium )

    9) Fungsi struktur yang akan didesign betonnya/lingkungannya (tujuan struktur)

    10) Diameter maksimum dari agregat sehubungan penggunaannya pada struktur

    11) Mutu beton yang didesain campurannya (kuat tekan beton yang disyaratkan).

    Metode Rancangan Campuran Beton

    Ada beberapa rancangan campuran beton antara lain

    a. Cara DOE ( Development Of Environment )

    b. Cara Simplified Method

    c. Cara ACI (American Concrete Institute)

    d. Cara PCA (Portland Cement Association)

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    2/22

    Laboratorium Eco Material 39

    PROSEDUR PERANCANGAN BETON CARA DEVELOPMENT OF

    ENVORONMENT ( D O E )

    a. Penetapan Mutu Beton yang disyaratkan, fc (mutu beton rencana uji

    silinder)

    Tentukan mutu beton yang akan dibuat (yang diinginkan), dengan

    pertimbangan pada nilai keausan agregat kasarnya (lihat spesifikasi). Terdapat

    korelasi kuat tekan benda uji antara silinder dengan kubus :

    fc = 0,76 + 0,2 . log fck/15 fck

    fc = kuat tekan silinder (15 x 30 cm ) pada umur 28 hari, MPa

    fck = kuat tekan kubus (15 x 15 x 15 cm) pada umur 28 hari, MPa

    b. Penetapan target Standard Deviasi Sr (kg/ cm)

    Standar deviasi (tingkat kualitas pekerjaan pembetonan), dapat ditetapkan

    dengan grafik 1.

    Grafik 1. Hubungan kuat tekan karakteristik vs Standar Deviasi

    05

    1015202530354045505560657075808590

    95100

    0 15 45 75 105 135 165 195 225 255 285 315

    Kuat tekan karakteristik (kg/cm2)

    DeviasiStandart

    A Sr max untuk 20 atau lebih benda uji

    C Sr didapat dilapanganB Sr Min untuk 20 atau lebih benda uji

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    3/22

    Laboratorium Eco Material 40

    Tabel 1. Daftar Deviasi Standard

    Indonesia Inggris

    Isi pekerjaan Deviasi Standard Sr ( kg /cm )Tingkatpekerjaan

    Sr (MPa)

    Satuan jumlah

    beton ( m )Baik sekali Baik

    Dapat

    diterimaMemuaskan

    Baik sekali

    Baik

    Cukup

    Jelek

    Tanpa kendali

    2,80

    3,50

    4,20

    5,60

    7,00

    8,40

    Kecil < 1000

    Sedang 1000- 3000

    Besar > 3000

    45 < Sr < 55

    35 < Sr < 45

    25 < Sr < 35

    55 < Sr < 65

    45 < Sr < 55

    35 < Sr 45

    65 < Sr < 85

    65 < Sr < 75

    45 < Sr < 65

    c. Menghitung Besarnya Margin M

    Dimaksudkan dengan menghitung margin disini adalah nilai yang harus

    ditambahkan pada kuat tekan karakteristik beton :

    M = 1,64 x Sr jika Sr < 4 MPa

    M = 2,64 x Sr jika Sr > 4 Mpa

    d. Menghitung Kuat Tekan RataRata ( fcr ) uji selinder umur 28 hari.

    Kuat tekan ratarata yang ditargetkan ( fcr ), dihitung sebagai berikut :

    fcr = fc + Mdimana Margin min = 12 jika jumlah sampel < 15.

    e. Penetapan tipe Semen.

    Type semen yang dipakai harus dinyatakan dalam desain campuran beton.

    Umumnya semen type I dan III yang banyak dipakai. Hubungan type semen,

    kuat tekan, umur beton dan jenis agregat dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 2. Perkiran Kuat Tekan Beton Pada Faktor Air Semen 0,50

    Type SemenJenis Agregat

    KasarKuat tekan pada umur (hari) kg/cm

    3 7 28 91Semen Portland

    type I

    Alami

    Batu Pecah

    200

    230

    280

    320

    400

    450

    480

    540

    Semen Portland

    type III

    Alami

    Batu Pecah

    250

    300

    340

    400

    460

    530

    530

    600

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    4/22

    Laboratorium Eco Material 41

    Catatan :

    Faktor air semen adalah perbandingan berat air bebas dan semen pada

    suatu campuran beton ( disingkat = fas ).

    f. Penetapan Tipe Agregat :

    Dalam menghitung mix-design beton, perlu dinyatakan tipe agregat yang

    dipakai yaitu agregat alam atau agregat batu pecah, karena hal ini

    mempengaruhi kekuatan dan kadar air bebas sebagai mana pada Tabel 2 dan

    Tabel 3.

    Tabel 3. Tipe Agregat Dan Perkiraan Kadar Air Bebas.

    Slump ( mm ) 0 - 10 10 - 30 30 - 60 60 - 180

    V. B. ( det ) 12 6 - 12 3 - 6 0 - 3

    Ukuran maks.Agregat (mm)

    Jenisagregat

    Kadar Air Bebas Dalam kg/ m

    10

    Alami

    Batu pecah

    150

    180

    180

    205

    205

    230

    225

    250

    20

    Alami

    Batu pecah

    135

    170

    160

    190

    180

    210

    195

    225

    40

    Alami

    Batu pecah

    115

    155

    140

    175

    160

    190

    175

    205

    g. Penetapan Faktor Air Semen

    Faktor air semen adalah perbandingan antara berat air bebas dan berat

    semen dalam pembuatan campuran beton.

    Kadar air bebas adalah berat air yang dibutuhkan jika agregatnya jenuh

    kering muka ( SSD ).

    Besar faktor air semen ( fas ) diambil dari harga terkecil fas yang diperoleh dari

    Berdasar kuat tekan ratarata ( fcr )gunakan Grafik 2 - 5

    Berdasar syarat fas maks / lingkungangunakan Tabel 5.

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    5/22

    Laboratorium Eco Material 42

    Grafik 2. Semen Tipe I, Agregat Batu Pecah / Split Pada Umur 28 Hari

    Grafik 3. Semen Type I , Agregat Batu Alam, Umur 28 Hari

    Grafik Korekasi fas vs Fc, Semen Type I

    AGREGAT BATU PECAH/SPLIT, UMUR 28 hari

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    600

    700

    800

    900

    1000

    0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0

    Faktor air semen

    KuatTekan(kg/cm2)FC

    Grafik Korekasi fas vs Fc, Semen Type I

    AGREGAT BATU ALAM, UMUR 28 hari

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    600

    700

    800

    900

    1000

    0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0

    Faktor air semen

    KuatTekan(kg/cm2)FC

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    6/22

    Laboratorium Eco Material 43

    Grafik 4. Semen Type III, Agregat Batu Pecah, Umur 28 Hari

    Grafik 5. Semen Type III, Agregat Batu Alam, Umur 28 Hari

    Grafik Korekasi fas vs Fc, Seme n Type III

    AGREGAT BATU PECAH/SPLIT, UMUR 28 hari

    0

    150

    300

    450

    600

    750

    900

    1050

    0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0

    Faktor air semen

    KuatTekan(kg/cm2)FC

    Grafik Korekasi fas vs Fc, Seme n Type III

    AGREGAT BATU ALAM, UMUR 28 hari

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    600

    700

    800

    900

    1000

    0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0

    Faktor air semen

    KuatTekan(kg/cm2)FC

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    7/22

    Laboratorium Eco Material 44

    Tabel 4. Faktor air semen maksimum untuk berbagai kondisi khusus.

    Jenis

    beton

    Kondisi

    lingkungan

    f.a.s.

    maks

    Kadar semen minimum( kg/m) beton

    40mm

    20mm

    14mm

    10mm

    BertulangAir tawar

    Air payau/laut

    0,50

    0,45

    260

    320

    290

    360

    --

    --

    --

    --

    pratekanAir tawar

    Air payau/laut

    0,50

    0,45

    300

    320

    300

    360

    --

    --

    --

    --

    Bertulang

    Ringan

    Sedang

    Berat

    0,65

    0,55

    0.45

    220

    260

    320

    250

    290

    360

    270

    320

    390

    290

    340

    410

    Pratekan

    Ringan

    Sedang

    Berat

    0,65

    0,55

    0,45

    300

    300

    320

    300

    300

    360

    300

    320

    390

    300

    340

    410

    Tak

    bertulang

    Ringan

    Sedang

    Berat

    0,70

    0,60

    0,50

    200

    220

    270

    220

    250

    310

    250

    280

    330

    270

    300

    360

    Faktor Air Semen Maksimum Berdasarkan Lingkungan

    Untuk berbagai kondisi lingkungan dimana beton yang dirancang

    campurannya akan dikonstruksikan, disyaratkan suatu faktor air semen

    maksimum yaitu fas yang tidak boleh dilewati, hal ini sudah ditetapkan oleh

    beberapa pedomanpedoman beton seperti pada Tabel 4.

    Dari nilai faktor air semen berdasar kuat tekan rata rata dan faktor air semen

    lingkungan ( Grafik 2-5 dan tabel 4, 5 ) diatas, lalu diambil faktor air semen

    yang terkecil untuk dipakai pada perhitungan selanjutnya ( fas kecil lebih

    aman dari fas besar ).

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    8/22

    Laboratorium Eco Material 45

    Tabel 5. Faktor air semen maksimum pada pembetonan yang umum

    Jenis PembetonanSemenMinimum(kg/m) beton

    Faktor airsemenmaksimum

    I. Beton dalam Ruang Bangunan

    I.1. Keadaan lingkungan nonkorosif

    I.2. Keadaan lingkungan korosifdisebabkan oleh uapuapkorosif.

    II.Beton diluar ruang bangunan

    II.1. Tidak terlindung dari hujandan terik matahari langsung.II.2. Terlindung dari hujan dan terik

    matahari langsung.

    III. Beton yang masuk dalamtanah.

    III.1. Mengalami keadaan basahdan kering berganti - ganti.

    III.2. Mendapat pengaruh sulfatalkali dari tanah.

    IV. Beton yang kontinyuberhubungan dengan air.

    IV.1. Air laut.IV. 2. Air tawar.

    275

    325

    325

    275

    325

    375

    0,60

    0,52

    0,60

    0,60

    0,55

    0,52

    tabel 6.tabel 7.

    Tabel 6. Ketentuan untuk beton yang berhubungan dengan air tanah yangmengandung sulfat.

    KadarGangguan

    Sulfat

    Konsentrasi sulfat

    Dalam bentuk SO4

    TypeSemen

    KandunganSemen

    Minimum kg/m

    Fasmax

    DALAM TANAHSULFAT

    (SO3)DALAM

    AIRTANAH

    (g/l)

    Ukuran Max.Agregat

    TOTALSO3( % )

    SO3 DALAMCAMPURAN AIR:

    TANAH = 2 : 1( g / l )

    40mm

    20mm

    10mm

    1. Kurangdari 0,2

    Kurangdari 1,0

    Kurangdari 0,3

    Type I denganAtau tanpa

    Pozoland(15 40 %)

    280 300 350 0,50

    2. 0,2

    0 5 1,0

    1,90 0,3

    1,2

    Type I dengan

    Atau tanpaPozoland

    290 330 380 0,50

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    9/22

    Laboratorium Eco Material 46

    (15 40 %)

    Type I +Pozoland

    (15 - 40 %)

    atau semenPortlandPozoland

    270 310 360 0,55

    Type II atauType V

    250 290 340 0,55

    3. 0,51,0 1,93,1 1,22,5

    Type I +Pozoland

    (15 - 40 %)atau semen

    PortlandPozoland

    340 380 430 0,45

    Type II atauType V 290 330 380 0,5

    4. 1,22,0 3,15,6 2,55,0Type II atau

    Type V330 370 420 0,45

    5.Lebih dari

    2,0Lebih dari 5,6

    Lebih dari5,0

    Type II atauType V +Lapisan

    perlindungan

    330 370 420 0,45

    Tabel 7. Ketentuan semen minimum untuk beton bertulang kedap air.

    Jenis Beton

    KondisiLingkungan

    Ber HubunganDengan

    Type Semen

    Kandungan SemenMinimum( Kg / M )

    Ukuran Nominal MaksAgregat

    Fak. AirSemenMaks.

    40 mm 20 mm

    Beton

    bertulang

    atau

    prategang

    Air Tawar Type I - V 280 300 0,50

    Air Payau

    Type I +

    pozolan( 1540 % )

    atau semen

    Portland

    pozoland

    340 380 0,45

    Type II atau V 290 330 0,5

    Air Laut Type II atau V 330 370 0,45

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    10/22

    Laboratorium Eco Material 47

    h. Penetapan nilai Slump.

    Untuk menetapkan nilai slump memerlukan pengalaman pelaksanaan beton,

    tetapi untuk ancang-ancang slump dapat dijadikan patokan seperti pada Tabel

    8, penetapan nilai slump sangat tergantung dari :

    Cara pengangkutan (belt conveyer, pompa, manual, gerobak, dll.

    Cara pengecoran / penuangan pada acuan

    Cara pemadatan / penggetaran ( alat getar / triller, hand vibrator )

    Jenis / tujuan struktur.

    Tabel 8. Nilai slump berdasarkan jenis struktur.

    Jenis StrukturNilai Slump ( Cm )

    MAKSIMUM MINIMUM

    Dinding, plat pondasi

    Struktur dibawah tanah

    Plat, balok, kolom dan dinding

    Pengerasan jalan

    Pembetonan massal

    12,5

    9,0

    15,0

    7,5

    7,5

    5,0

    2,5

    7,5

    5,0

    2,5

    i. Penetapan Kadar Air Bebas.

    Penetapan besar kadar air bebas (air yang diluar air jenuh) ditetapkan

    berdasarkan nilai slump yang dipilih, ukuran maksimum agregat, dan tipe

    agregat. Dapat digunakan Tabel 9.

    Tabel 9. Perkiraan kadar air bebas ( kg / m ) beton.

    Slump ( mm ) 010 1030 3060 60-180Keterangan

    V. B ( det ) 12 6 - 12 3 - 6 0 - 3

    Ukuranmaks

    agregat(mm)

    Jenisagregate Kadar air bebas dalam ( kg/m) beton

    10

    Alami

    Batu pecah

    150

    180

    180

    205

    205

    230

    225

    250

    Wf

    Wc

    20

    Alami

    Batu pecah

    135

    170

    160

    190

    180

    210

    195

    225

    Wf

    Wc

    40

    Alami

    Batu pecah

    115

    155

    140

    175

    160

    190

    175

    205

    Wf

    Wc

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    11/22

    Laboratorium Eco Material 48

    Kadar air bebas perlu :

    1. Kadar air bebas = Wf jika pasir + kerikil

    2. Kadar air bebas = (2/3 x Wf) + (1/3 x Wc)jika pasir alam + batu pecah

    3. Kadar air bebas = Wc jika pasir debu batu + batu pecah.

    j. Penetapan kadar semen ( kg/m ) beton

    Penetapan kadar semen perlu per m beton ( kg/m ) digunakan rumus sebagai

    berikut :

    emenFaktorAieS

    basKadarAirBeKadarSemen kg/m beton.

    k. Penetapan perkiraan berat jenis spesifik gabungan

    Perkiraan berat jenis gabungan agregat kasar dan agregat halus, dapat

    dihitung berdasarkan rumus berikut :

    Berat jenis Spesifik gabungan = [a% x B.J spesifik pasir] + [b % x B.J

    spesifik kerikil]

    dimana :

    a % = persentase penggabungan agregat halus terbaik (Penggabungan)b % = persentase penggabungan agregat kasar terbaik (Penggabungan)

    l. Perkiraan berat volume beton segar ( basah ).

    Untuk memperkirakan berat volume basah beton digunakan Grafik 6 yaitu

    grafik hubungan antara berat volume basah beton , kadar air bebas dan berat

    jenis gabungan SSD.

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    12/22

    Laboratorium Eco Material 49

    Grafik 6. Korelasi kadar air bebas, BJ. spesifik gabungan SSD dan berat volume beton.

    2100212021402160218022002220224022602280230023202340236023802400242024402460

    248025002520254025602580260026202640266026802700

    300280260240220200180160140120100

    Kadar air bebas (kg/m3) beton

    Beratvo;umebeto

    n(kg/m3)

    BJS. Gabungan = 2,90

    BJS. Gabungan = 2,80

    Komposis :

    BJ. Spesifik SSD

    relatif agregat

    BJS. Gabungan = 2,70

    BJS. Gabungan = 2,60

    BJS. Gabungan = 2,50

    BJS. Gabungan = 2,40

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    13/22

    Laboratorium Eco Material 50

    m. Penetapan porsi agregat.

    Berat agregat halus A = a% x ( DWsWa ).

    Berat agregat kasar B = b% x ( DWsWa )

    dimana :

    a % = Persentase penggabungan agregat halus ( pasir )

    b % = Persentase penggabungan agregat kasar ( kerikil )

    D = Berat volume beton basah ( kg/m )

    Ws = Kadar semen ( kg/m ) beton

    Wa = Kadar air bebas ( kg/m ) beton

    A = Berat agregat halus kondisi SSD ( kg/m ) beton

    B = Berat agregat kasar kondisi SSD ( kg/m ) beton

    n. Hasil Rancangan Campuran Beton (Bahan Kondisi SSD)

    Campuran beton teoritis adalah porsi campuran dimana agregat masih dalam

    kondisi SSD ( masih sulit untuk pelaksanaan dilapangan ) yaitu :

    Air = Wa ( kg/m ) beton

    Semen = Ws ( kg/m ) betonPasir = A ( kg/m ) beton

    Kerikil = B ( kg/m ) beton

    Berat komponen beton teoritis adalah berat kondisi SSD ( agregat kondisi

    jenuh air/ kering permukaan ), jadi masih perlu diperbaiki (dikoreksi) terhadap

    kondisi agregat lapangan saat akan dilaksanakan pengecoran (lihat

    pembahasan koreksi campuran beton poin O)

    o. Koreksi Campuran Beton.

    Untuk prnyesuaian takaran berat agregat sesuai kondisinya pada saat akan

    dicampur, maka perlu dikoreksi agar pengambilan agregat untuk dicampur

    dapat langsung diambil. Dimaksudkan koreksi tersebut adalah koreksi

    terhadap kadar air sesaat agregat (kondisi agregat tidak selamanya SSD

    seperti pada hasil campuran tioritis dari poin n tersebut diatas ).

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    14/22

    Laboratorium Eco Material 51

    Koreksi campuran beton ada dua macam, yaitu :

    1. Koreksi secara Eksak ( rasional )

    Uraian rumus :

    BK = Berat kering mutlak ( oven )

    BL = Berat lapangan (sesuai kondisi agregat)

    W% = Kadar air agregat sesuai kondisi agregat )

    R% = Resapan agregat ( terhadap berat kering )

    Uraian rumus koreksi cara eksak ( berdasarkan definisi % resapan air dan

    % kadar air ) :

    BL = BK + W% x BL BL(W% x BL) = BK

    ( 1 W% ) x BL = BK

    BKBL = . . . . . . . . ( a )

    1 - W %

    BK = SSD - R % x BK BK + (R % x BK) = BSSD

    ( 1 + R % ) x BK = BSSD

    BSDDBK = . . .. . . . . . . ( b )( 1 + R % )

    dengan menggunakan persamaan ( a ) dan ( b ) diperoleh :

    BSSDBL =

    ( 1 + R % ) x ( 1W % )

    Dengan memakai index p untuk pasir dan index k untuk kerikil maka

    diperoleh rumusan koreksi secara eksak :

    Berat koreksi pasir ( p )

    BSSDpBLp = (kg/m ) beton

    (1 + Rp %) x (1Wp %)

    Berat koreksi kerikil ( k )

    BSSDkBLk = (kg/m ) beton

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    15/22

    Laboratorium Eco Material 52

    (1 + Rk %) x (1Wk %)

    sehingga berat komponen beton setelah dikoreksi (kg/m ) adalah :

    Semen = Ws

    Pasir = BLp

    Kerikil = BLk

    Air = Kadar air bebas + ( ABLp ) + ( BBLk)

    Berat komponen diatas merupakan takaran berat, untuk pelaksanaan

    dilapangan dibagi dengan masing- masing berat volumenya akan diperoleh

    takaran volume.

    2. Koreksi cara pendekatan ( estimate )

    Koreksi ini berdasarkan nilai pendekatan (estimate), karena pengertian

    defenisi resapan & kadar air berorientasi berat lapangan. Koreksi tersebut

    adalah dalam (kg/m ) beton :

    S e m e n = Ws

    P a s i r = BLp = A(Rp % - Wp %) x A/100

    K e r i k i l = BLk = B(Rk % - Wk %) x B/100

    A i r = Kadar air bebas + (ABLp)+(BBLk)

    A dan B masing merupakan berat SSD dari pasir dan kerikil.

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    16/22

    Laboratorium Eco Material 53

    PERANCANGAN CAMPURAN BETON

    ACI COMMITTEE 211

    The American Concrete Institute (ACI) menyarankan suatu caraperancangan campuran yang memperhatikan nilai ekonomi, bahan yang tersedia,

    kemudahan pengerjaan, keawetan serta kekuatan yang diinginkan. Cara ACI ini

    melihat kenyataan bahwa pada ukuran maksimum agregat tertenttu, jumlah air per

    meter kubik adukan menentukan tingkat konsistensi/kekentalan (slump) adukan.

    Secara garis besar, urutan langkah perancangan sebagai berikut:

    1. Pemilihan angka slump

    Jika nilai slump tidak ditentukan dalam spesifikasi , maka nilai slump dapat

    dipilih dari tabel 7. berikut untuk berbagai jenis pengerjaan konstruksi.

    Tabel 7. Nilai slump yang disarankan untuk berbagai jenis pengerjaankonstruksi.

    Jenis KonstruksiSlump (mm)

    Maksimum MinimumDinding pondasi, footing, sumuran, dinding basemen 75 25

    Dinding dan balok 100 25

    Kolom 100 25

    Perkerasan dan lantai 75 25

    Beton dalam jumlah yang besar (seperti dam) 50 25

    2. Pemilihan ukuran maksimum agregat kasar

    Untuk volume agregat yang sama, penggunaan agregat dengan gradasi yang

    baik dan dengan ukuran maksimum yang besar akan menghasilkan ronggayang lebih sedikit daripada penggunaan agregat dengan ukuran maksimum

    agregat yang lebih kecil. Hal ini akan mengakibatkan penurunan kebutuhan

    mortar dalam setiap satuan volume beton.

    Dasar pemilihan ukuran agregat maksimum biasanya dikaitkan dengan

    dimensi daripada struktur. Sebagai contoh:

    D d/5

    Dh/3

    D 3/4C

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    17/22

    Laboratorium Eco Material 54

    Dimana : D = ukuran maksimum agregat

    d = lebar terkecil diantara 2 tepi bekisting

    h = tebal plat lantai

    C = jarak bersih antar tulangan

    3. Estimasi kebutuhan air pencampur dan kandungan udara

    Jumlah air pencampur persatuan volume betonyang dibutuhkan untuk

    menghasilkan nilai slump tertentu sangat tergantung pada ukuran maksimum

    agregat, bentuk serta gradasi agregat dan juga pada jumlah kebutuhan

    kandungan udara pada campuran.

    Jumlah air yang dibutuhkan tersebut tidak banyak terpengaruh oleh jumlah

    kandungan semen dalam campuran. Tabel 8. memperlihatkan informasi

    mengenai kebutuhan air pencampur untuk berbagai nilai slump dan ukuran

    maksimum agregat.

    Tabel 8. Kebutuhan air pencampur dan udara untuk berbagai nilai slump dan

    ukuran maksimum agregat.

    Jenis BetonSlump(mm)

    Air (kg/m )

    10 mm12.5

    mm20 mm 25 mm 40 mm 50 mm 75 mm

    Tanpapenambahan

    udara

    25-5075-100

    150-175udara yg

    tersekap,%

    205225240

    3

    2002152302.5

    1852002102

    1801902001.5

    160175185

    1

    1551701750.5

    1401551700.3

    Denganpenambahan

    udara

    25-5075-100

    150-175kandunganudara yg

    disarankan,

    %

    180200215

    8

    1751902057

    1651801906

    1601751805

    1501601704.5

    140155165

    4

    1351501603.5

    4. Pemilihan perbandingan air-semen

    Untuk ratio air-semen yang sama, kuat tekan beton dipengaruhi oleh jenis

    agregat dan semen yang digunakan. Oleh karena itu hubungan ratio air semen

    dan kekuatan beton yang dihasilkan seharusnya dikembangkan berdasarkan

    material yang sebenarnya akan digunakan dalam pencampuran. Terlepas dari

    hal di atas. Tabel 9. berikut bisa dijadikan pegangan dalam pemilihan nilai

    perbandingan air semen.

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    18/22

    Laboratorium Eco Material 55

    Tabel 9. Hubungan ratio air-semen dan kuat tekan beton.

    Kuat tekan betonumur 28 hari (Mpa)

    Ratio air-semen (dalam perbandingan beratTanpa penambahan

    udaraDengan

    penambahan udara48

    45

    40

    35

    30

    28

    25

    20

    15

    0.33

    0.38

    0.43

    0.48

    0.55

    0.57

    0.62

    0.70

    0.80

    -

    -

    0.32

    0.40

    0.46

    0.48

    0.53

    0.61

    0.71

    Nilai kuat beton yang digunakan pada tabel 9. di atas adalah nilai kuat tekan

    beton rata-rata yang dibutuhkan, yaitu

    fm = fc + 1,64 Sd

    dimana : fm = nilai kuat tekan beton rata-rata

    fc = nilai kuat tekan karakteristik (yang disyaratkan)

    Sd = standar deviasi (dapat diambil berdasarkan tabel 13)

    5. Perhitungan kandungan semen

    Berat semen yang dibutuhkan adalah sama dengan jumlah berat air

    pencampur (step 3) dibagi dengan nilai ratio air semen (step 4).

    6. Estimasi kandungan agregat kasar

    Rancangan campuran beton yang ekonomis bisa didapat dengan

    menggunakan semaksimal mungkin volume agregat kasar (atas dasar berat isi

    kering) persatuan volume beton. Data eksperimen menunjukkan bahwa

    semakin halus pasir dan semakin besar ukuran maksimum partikel agregat

    kasar, semakin banyak volume agregat kasar yang dapat dicampurkan untuk

    menghasilkan campuran beton dengan kelecakan yang baik.

    Tabel 10. memperlihatkan bahwa derajat kelecakan tertentu, volume agregat

    kasar yang dibutuhkan persatuan volume beton adalah fungsi daripada ukuran

    maksimum agregat kasar dan modulus kehalusan agregat halus.

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    19/22

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    20/22

    Laboratorium Eco Material 57

    Berdasarkan perhitungan berat, jika berat jenis beton normal diketahui

    berdasarkan pengalaman yang lalu, maka berat pasir yang dibutuhkan adalah

    perbedaan antara berat jenis beton dengan berat total air, semen dan agregat

    kasar persatuan volume beton yang telah diestimasi dari perhitungan pada

    step-step sebelumnya.

    Tabel 12. Estimasi awal untuk berat jenis beton segar

    Ukuran maksimum

    agregat (mm)

    Estimasi awal berat jenis beton (kg/m )

    Tanpa penambahan

    udara

    Dengan penambahan

    udara

    10

    12.5

    20

    25

    40

    50

    75

    150

    2285

    2315

    2355

    2375

    2420

    2445

    2465

    2505

    2190

    2235

    2280

    2315

    2355

    2375

    2400

    2435

    Tabel 13.Klasifikasi standar deviasi untuk berbagai kondisi pengerjaan

    Kondisi pengerjaanStandar deviasi (Mpa)

    Lapangan Laboratorium

    Sempurna

    Sangat baik

    Baik

    Cukup

    Kurang baik

    < 3

    3-3.5

    3.5-4

    4-5

    > 5

    < 1.5

    1.5-1.75

    1.75-2

    2-2.5

    > 2.5

    8. Koreksi kandungan air pada agregat

    Pada umumnya, stok agregat dilapangan tidak berada dalam kondisi jenuh dan

    kering permukaan (SSD). Tanpa adanya koreksi kadar air, harga ratio air

    semen yang diperoleh bisa lebih besar bahkan lebih kecil dari harga yang telah

    ditentukan berdasarkan step 4 dan berat SSD agregat (kondisi jenuh dan

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    21/22

    Laboratorium Eco Material 58

    kering permukaan) menjadi lebih kecil atau lebih besar dari harga estimasi

    pada step 6 dan 7.

    Urutan rancangan beton step 1 sampai 7 dilakukan berdasarkan kondisi

    agregat yang SSD. Oleh karena itu, untuk trial mix, air pencampur yang

    dibutuhkan dalam campuran bisa diperbesar atau diperkecil tergantung

    dengan kandungan air bebas pada agregat. Sebaliknya, untuk mengimbangi

    perubahan air tersebut, jumlah agregat harus diperkecil atau diperbesar.

    9. Trial mix

    Karena banyaknya asumsi yang digunakan dalam mendapatkan proporsi

    campuran beton di atas, maka perlu dilakukan trial mix skala kecil di

    laboratorium. Hal-hal yang perlu diuji dalam trial mix ini adalah:

    - Nilai slump

    - Kelecakan dan segregasi

    - Kandungan udara

    - Kekuatan pada umur-umur tertentu

    Contoh perancangan campuran betonKarakteristik material yang digunakan

    Modulus kehalusan Agregat halus Agregat kasar Semen

    Berat relatif 2.68 2.75 3.15

    Berat isi (kg/lt) 1.696 1.339 -

    Peresapan % 1.836 2.3 -

  • 8/10/2019 2. Mix Design Beton

    22/22

    Rancangan campuran beton normal fc = 350 kg/cm2menurut ACI

    No. Uraian Tabel/Grafik Nilai

    1 Kuat tekan yang disyaratkan - 350 kg/cm2

    2 Standar deviasi Tabel 13 25 kg/cm

    3 Nilai tambah K = 1.34 1.34x25 kg/cm2

    4 Kuat tekan yang hendak dicapai (1) + (3) 383.5 kg/cm

    5 Jenis semen Ditentukan Tipe I

    6 Jenis agregat kasar - Batu pecah

    7 Jenis agregat halus - Alami

    8 Slump Tabel 7 2.5-5.0 cm

    9 Ukuran agregat maksimum Ditentukan 25 mm

    10 Kadar air bebas Tabel 8 175 kg/m

    11 Faktor air semen bebas Tabel 9 0.45

    12 Jumlah semen (10) : (11) 389 kg/m3

    13 Volume agregat kasar Tabel 10 0.71

    14 Faktor koreksi Tabel 11 1.08

    15 Berat agregat kasar yg dibutuhkan (13)x(14)x berat isi 1027 kg/m3

    16 Volume air (10) : BJ air 0.175

    17 Volume semen (12) : BJ semen 0.1235

    18 Volume agregat kasar (15) : BJ batu 0.3735

    19 Volume udara Tabel 8 0.015

    20 Volume agregat halus 1-(16)-(17)-(18)-(15) 0.313

    21 Berat agregat halus yg dibutuhkan (20)x BJ pasir 839 kg/m3

    22 Berat jenis beton (10)+(12)+(15)+(21) 2430 kg/m3