yodya karya

The original financial statements included herein are

in Indonesian language.

PT YODYA KARYA (PERSERO) PT YODYA KARYA (PERSERO)

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 Desember 2017 dan 2016 As of December 31, 2017 and 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan /

Notes

31 Desember/

December 2017

31 Desember/

December 2016

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan Cash and Cash

Setara Kas 137.513.140.258 58.513.827.352 Equivalents

Piutang Usaha: Trade Receivables:

Piutang Jasa Consultation

Konsultasi Receivables

(setelah dikurangi (after net allowance for

cadangan piutang tidak doubtfull accounts

tertagih pada 31 Desember as of December 31, 2017

2017 dan 2016 masing- and 2016 respectively,

masing sebesar Rp Rp 1,454,220,155 and Rp 0)

1.454.220.155 dan Rp 0) 24.542.968.945 14.909.561.549

Prestasi Belum

Ditagih Unbilled Project

(setelah dikurangi Receivables

cadangan piutang tidak (after net allowance for

tertagih pada 31 Desember doubtfull accounts

2017 dan 2016 masing- as of December 31, 2017

masing sebesar Rp and 2016 respectively,

2.323.511.834 dan Rp 0) 151.129.251.022 113.593.312.642 Rp 2,323,511,834 and Rp 0)

Uang Muka Dibayar 2a, 2f, 6 14.421.198.959 20.525.767.797 Advanced Payment

Piutang Pegawai 2a, 2e, 7 82.030.000 98.223.379 Employee Receivable

Piutang Lain - Lain 2a, 2d, 8 18.755.993.386 21.789.835.713 Other Receivable

Bank Garansi 2a, 9 5.031.808.799 1.026.616.580 Bank Guarantee

Biaya Dibayar

Dimuka 13.950.383.218 12.944.582.891 Prepaid Expenses

JUMLAH ASET TOTAL CURRENT

LANCAR 365.426.774.587 243.401.727.903 ASSETS

ASET TIDAK NON-CURRENT

LANCAR ASSETS

2a, 2h,

11 116.811.792.851 29.228.720.772

Rp. 7.653.426.656 of Rp. 7,653,426,656

di tahun 2017 dan in 2017 and

Rp. 8.558.941.114 Rp. 8,558,941,114

di tahun 2016 in 2016

Aset Lain-Lain 2a, 12 150.132.351 150.132.351 Other Assets

JUMLAH ASET TIDAK TOTAL NON-CURRENT

LANCAR 116.961.925.202 29.378.853.123 ASSETS

JUMLAH ASET 482.388.699.789 272.780.581.026 TOTAL ASSETS

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang See accompanying Notes to Financial Statements which are an

tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. integral part of the financial statements.

Aset Tetap - setelah dikurangi

akumulasi penyusutan

sebesar

Property, plant and

equipment - net of

accumulated depreciation

2a, 2b,

2c, 4

2a, 2b,

2d, 2e, 5

2a, 2f,

2g, 10

2a, 2b,

2d, 2e, 5

1





(Lanjutan) (Continued)

31 Desember 2017 dan2016 As of December 31, 2017 and 2016


Catatan/

Notes

31 Desember/

December 2017

31 Desember/

December 2016

LIABILITAS DAN LIABILITIES AND

EKUITAS EQUITY

LIABILITAS LANCAR CURRENT LIABILITIES

Utang Usaha 2a, 2b,13 20.820.108.784 12.965.501.920 Accounts Payable

Utang Bank Short Term

Jangka Pendek 2a, 2b, 14 20.081.837.031 23.341.670.533 Bank Loans

Utang Tantiem Profit Sharing and

dan Jasa Produksi Employee Service

Karyawan 2a, 2b, 15 4.721.655.911 3.089.579.279 Production Payable

Biaya Yang Masih

Harus Dibayar 2a, 2g, 16 82.773.240.603 73.677.980.232 Accrued Expenses

Uang Muka Diterima 2a, 2b, 17 5.768.706.226 7.118.665.204 Project Advance

Utang Pajak 2a, 2i, 18a 2.043.161.160 1.620.325.612 Taxes Payable

Utang Lain – lain 2a, 2b, 19 1.259.780.246 1.616.170.251 Other Payables

JUMLAH LIABILITAS TOTAL CURRENT

LANCAR 137.468.489.961 123.429.893.031 LIABILITIES

LIABILITAS TIDAK NON-CURRENT

LANCAR LIABILITIES

Utang Bank Jangka Long Term Bank Loan -

Panjang - setelah 2a, 2b, 20 71.376.136.314 31.733.489.108 after being

dikurangi bagian deducted by

utang jangka short term portion

pendek

Angsuran Tenant 2a, 21 163.541.210.951 28.998.821.501 Tenant Installment

Utang Lain - Lain 2a, 2b, 20 814.242.500 1.397.682.500 Other Payables

Imbalan Kerja 2a, 2k, 22 5.445.609.305 3.743.180.468 Employee Benefit

JUMLAH LIABILITAS TOTAL NON-CURRENT

TIDAK LANCAR 241.177.199.070 65.873.173.577 LIABILITIES

JUMLAH LIABILITAS 378.645.689.031 189.303.066.608 TOTAL LIABILITIES



2





(Lanjutan) (Continued)

31 Desember 2017 and 2016 As of December 31, 2017 and 2016


Catatan /

Notes

31 Desember/

December 2017

31 Desember/

December 2016

EKUITAS EQUITY

Modal saham-nilai 23 50.000.000.000 50.000.000.000 Capital stock - par

nominal Rp.1.000.000 value of

modal saham - Rp. 1.000.000

200.000 lembar authorized per sharesaham modal - 200.000 sharesditempatkan dan issued and fullydisetor penuh - paid 50.000 shares50.000 lembar

saham

Cadangan: Reserves:

Cadangan Modal 24 34.821.337.829 15.445.457.509 Capital Reserve

Cadangan Umum 25 502.090.094 502.090.094 General Reserve

Saldo Laba 24.231.188.700 19.853.133.844 Retained Earnings

Penghasilan Other comprehensive

komprehensif lain (5.811.605.865) (2.323.167.029) income

JUMLAH EKUITAS 103.743.010.758 83.477.514.418 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES

DAN EKUITAS 482.388.699.789 272.780.581.026 AND EQUITY



3



PT YODYA KARYA (PERSERO)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND

KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada For The Years ended

31 Desember 2017 dan 2016 December 31, 2017, 2016


Catatan/

Notes2017 2016

PENDAPATAN2a, 2b,

2g, 26 295.142.371.503 253.091.645.238 REVENUE

BEBAN LANGSUNG 2a, 2g, 27 (201.214.543.264) (172.855.947.084) DIRECT COST

LABA KOTOR 93.927.828.239 80.235.698.154 GROSS PROFIT

JOINT OPERATIONS

PENDAPATAN KSO 925.735.505 672.605.411 REVENUE

GROSS PROFIT

LABA KOTOR AFTER JOINT

SETELAH KSO 94.853.563.744 80.908.303.565 OPERATIONS

BEBAN TIDAK

LANGSUNG (60.323.282.872) (44.301.619.993) INDIRECT COST

INCOME FROM

LABA USAHA 34.530.280.872 36.606.683.572 OPERATIONS

PENDAPATAN

LAIN - LAIN 1.062.806.331 1.916.493.490 OTHER INCOME

BEBAN LAIN - LAIN 2a, 2g, 31 (4.134.616.619) (10.041.158.551) OTHER EXPENSES

JUMLAH PENDAPATAN TOTAL OTHER INCOME

(BEBAN) LAIN - LAIN (3.071.810.288) (8.124.665.061) (EXPENSES)

LABA SEBELUM INCOME BEFORE

PAJAK INCOME

PENGHASILAN 31.458.470.584 28.482.018.511 TAX EXPENSE

MANFAAT (BEBAN) INCOME TAX BENEFIT

PAJAK PENGHASILAN (EXPENSES)

Pajak Penghasilan

Final (7.227.281.884) (6.953.262.600) Current Income Tax

Pajak Penghasilan

Tangguhan - - Deferred Tax

LABA BERSIH TAHUN

BERJALAN 24.231.188.700 21.528.755.911 NET INCOME




2a, 2g, 28

2a, 2g, 29

2a, 2g, 30

2a, 2i, 18b

2a, 2g, 2i

4




LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND

KOMPREHENSIF LAIN (Lanjutan) OTHER COMPREHENSIVE INCOME (Continued)




Catatan /

Notes2017 2016

PENDAPATAN OTHER

KOMPREHENSIF COMPREHENSIVE

LAIN INCOME

Other comprehensive

income to be

Pos yang akan reclassified to profit

direklasifikasi or loss in

ke laba rugi - - subsequent period

Other comprehensive

income not to be

Pos yang akan tidak reclassified to profit

akan direklasifikasi or loss in

ke laba rugi - - subsequent period

Pengukuran kembali Remeaseurement

liabilitas atas of defined

imbalan pasti (3.488.438.836) (1.675.622.067) benefit plan

PENGHASILAN

KOMPREHENSIF OTHERLAIN - BERSIH (3.488.438.836) (1.675.622.067) COMPREHENSIVE

TOTAL LABA TOTAL

KOMPREHENSIF COMPREHENSIVE

TAHUN BERJALAN 20.742.749.864 19.853.133.844 INCOME

LABA BERSIH PER EARNINGS PER

SAHAM 2m 484.624 397.063 SHARE



2a, 2g, 23


5




LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2017 For The Years ended December 31, 2017

(Dengan Perbandingan untuk Tahun Yang Berakhir pada (With comparative figures for the year ended

31 Desember 2016) December 31, 2016)


Saldo 31 Desember 2015 8.000.000.000 40.144.251.910 502.090.094 (1.333.484.778) 17.301.205.599 64.614.062.825 Balance at December 31, 2015

Penambahan modal 42.000.000.000 (42.000.000.000) - - - - Addition capital

Pembagian laba tahun 2016 Profit distribution period 2016

Cadangan Modal - 17.301.205.599 - - (17.301.205.599) - Capital Reserves

Cadangan Umum - - - - - - General Reserves

Pembagian deviden - - - - - - Dividend

Pengukuran kembali atas saldo laba - - - - - - Remaresurement of retained earning

Penghasilan komprehensif lain - - - (989.682.251) - (989.682.251) Other Comprehensif Income

Laba bersih tahun 2016 - - - 19.853.133.844 19.853.133.844 Net profit for 2016


Penambahan modal - - - - - - Addition capital

Pembagian laba tahun 2017 - - - - - - Profit distribution period 2017

Cadangan Modal - 19.853.133.844 - - (19.853.133.844) - Capital Reserves

Cadangan Umum - - - - - - General Reserves

Pembagian deviden - (2.152.875.591) - - - (2.152.875.591) Dividend

Pengukuran kembali atas saldo laba - - - - - - Remaresurement of retained earning

Koreksi - 1.675.622.067 - - 1.675.622.067 Correction

Penghasilan komprehensif lain - - - (3.488.438.836) - (3.488.438.836) Other Comprehensif Income

Laba bersih tahun 2017 - - - - 24.231.188.700 24.231.188.700 Net profit for 2017


Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral

terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. part of the financial statements.

Jumlah Ekuitas /

Total Equity

Modal saham /

Share capital

Cadangan Modal/

Capital Reserve

Cadangan

Umum/ General

Reserve

Penghasilan

Komprehensif

Lain/ Other

Comprehensive

Income

Saldo Laba /

Retained

Earnings

6




LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS




2017 2016

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Cash Flows from Operating Activities

Penerimaan kas dan pelanggan 381.165.456.199 230.070.597.483 Cash received from customers

Pembayaran atas : Payment to :

Karyawan, pemasok, pemerintah Employee, Supplier, Government

dan lainnya (245.927.819.876) (194.549.774.516) and others

Laba kerjasama operasi / KSO 879.559.592 672.605.411 Income from Joint Operation

Pembayaran bunga (3.215.248.549) - Interest Expense

Penerimaan pendapatan

lain - lain 1.062.806.331 (16.753.549.728) Other Income

Arus kas bersih yang dihasilkan dari Net cash flows provided by

aktivitas operasi 133.964.753.697 19.439.878.650 operating activities

Cash Flows from

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Investing Activities

Perolehan aset (89.087.861.493) (3.789.538.652) Acquisition of Assets

Proceeds from

disposals of Property,

Penjualan aset tetap (1.709.283.659) 3.908.238.843 Plant and Equipment

Arus kas bersih yang Net cash flows provided

dihasilkan dari (digunakan untuk) by (used for)

aktivitas investasi (90.797.145.152) 118.700.191 investing activities

Arus Kas dari Aktivitas Cash Flows from

Pendanaan Financing Activities

Penerimaan (Pembayaran) Receipts (Payments) from

kredit bank 36.382.813.704 9.052.792.906 (to) Bank Loan

Penerimaan (Pembayaran) dividen (2.152.875.591) - Receipts (Payments) of Dividend

Penerimaan (Pembayaran Receipts (Payments) from Production

jasa produksi,tantiem dan PKBL 1.601.766.248 2.753.498.217 Service, Tantiem PKBL

Arus kas bersih yang dihasilkan Net cash flows provided by

dari aktivitas pendanaan 35.831.704.361 11.806.291.123 financing activities

Kenaikan Bersih Kas dan Net Increase in Cash and Cash

Setara Kas 78.999.312.906 31.364.869.964 Equivalents

Cash and Cash Equivalents at

Kas dan Setara Kas Awal Tahun 58.513.827.352 27.148.957.388 The Beginning of Year

Cash and Cash Equivalents

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 137.513.140.258 58.513.827.352 at End of Year

Kas dan setara kas akhir Cash and cash equivalents at

tahun terdiri dari : the end of the year include :

Kas 590.968.792 472.505.237 Cash on hands

Bank 136.922.171.466 58.041.322.115 Cash in banks

Jumlah 137.513.140.258 58.513.827.352 Total



7



PT. YODYA KARYA (PERSERO) PT. YODYA KARYA (PERSERO)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun - Tahun Yang Berakhir For The Years ended

Tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 December 31, 2017 and 2016


1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s Establishment

Tempat dan Kedudukan Place and Domicile

b. Maksud dan Tujuan b. Business Fields

1. 1.

PT. Yodya Karya (Persero) didirikan berdasarkan

akta pendirian No. 62 tanggal 15 Maret 1972

Notaris Djoko Muljadi SH. Perusahaan ini berasal

dari PN Yodya Karya yang dialihkan bentuknya

menjadi Persero bedasarkan Peraturan

Pemerintah No. 39 tahun 1970. Akte pendirian

perseroan ini telah mendapat pengesahan dari

Menteri Kehakiman berdasarkan Keputusan No.

YA 5/58/23 tanggal 20 Februari 1973 dan

diumumkan dalam Berita Negara Repulik

Indonesia tanggal 18 September 1973 No. 75

tambahan No. 668.

PT Yodya Karya (Persero) was established based

on the Notarial Deed No. 62 dated March 15th,

1972 of Djoko Muljadi SH. Yodya Karya Company

was perviously from Government Company and

were diverted into a State-Owned Limited Liabity

(Persero) based on Government Regulation No.

39, 1970. The deed of established was approved

by the Ministry of Law and Human Rights of the

Republic of Indonesia in its Decision Letter No. YA

5/58/23 dated February 20th, 1973 and was

registered and this change was published in the

State Gazette of the Republic of Indonesia No. 75

dated September 18th , 1973 supplement No. 668.

Perubahan anggaran dasar terjadi beberapa kali

melalui Akta Notaris Imas Fatimah SH No. 43

tanggal 11 Februari 1983, No. 118 tanggal 17

Februari 1984, No. 141 tanggal 20 Juli 1987, No.

120 tanggal 19 Maret 1993, No. 10 tanggal 7

Oktober 1996, No. 12 tanggal 13 Mei 1998, No. 56

tanggal 26 Maret 2002, No. 13 tanggal 20 Agustus

2008, dan terakhir No. 01 tanggal 14 Juni 2016

dari notaris Estrelyta Taher, SH dan Keputusan

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia No. AHU-0012234.AH 01.02 tanggal 28

Juni 2016 tentang Persetujuan Akta Perubahan

Anggaran Dasar Perusahaan.

The Company’s Articles of Association has been

amended several times of Imas Fatimah, S.H

notary, No. 43 dated February 11th 1983; No. 118

dated February 17th, 1984; No. 141 dated July

20th, 1987; No. 10 dated October 7th, 1996; No.

12 dated May 13th, 1998; No. 56 dated March

26th, 2002; No. 13 dated August 20th, 2008; and

No. 01 dated June 14th, 2016 of Estrelyta Taher,

SH notary. The amendment deed was approved by

the Ministry of Justice and Human Rights of the

Republic of Indonesia in its Decision Letter No.

AHU-0012234.AH 01.02 dated June 28th, 2016.

PT Yodya Karya (Persero) berkedudukan di Yodya

Tower, JL. D.I.Panjaitan Kav.8 Cawang, Jakarta

Timur 13340.

PT Yodya Karya (Persero) is located in Yodya

Tower, JL. D.I.Panjaitan Kav.8 Cawang, East

Jakarta 13340.

Maksud dan tujuan PT Yodya Karya (Persero)

merupakan penegasan terhadap pengertian sifat

usaha dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

seperti yang tertera dalam Undang-undang R.I.

No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN (Pasal 12).

Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa maksud

dan tujuan pendirian perseroan adalah :

Menyediakan barang dan/atau jasa yang

bermutu tinggi dan berdaya saing kuat.

Provide goods and / or services of high quality

and strong competitiveness.

Purpose and objectives of PT Yodya Karya

(Persero) is an affirmation to the understanding of

nature of business of State - Owned Enterprises as

shown in Undang-undang R.I No. 19 Year 2003

about State-Owned Enterprise (Article 12) In the

article mentioned that the intent and purpose of

establishment of the Company is:

8








1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

2. 2.

a. a.

b. b.

c. c.

d. d.

c. Kegiatan Perusahaan c. Company Activities

a. a.

1. 1.

- Jasa nasehat dan pradesain arsitektural. -

- Jasa desain arsitektural. - Architectural design services.

- -

- Jasa desain interior - Interior design services

- Jasa arsitektural lainnya - Other architectural services

- Jasa pengawas administrasi kontrak. -

2. Bidang usaha Rekayasa Engineering meliputi : 2.

- -

- -

Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai

perusahaan. Maksud dan Tujuan PT Yodya

Karya (Persero) sesuai dengan amanat Undang-

Undang tersebut diatas, dirumuskan sebagai

berikut:

Pursuing profit to increase Company value.

Purpose and objectives PT Yodya Karya

(Persero) in accordance with a mandate of the

Act mentioned above, formulated as follows:

Menjadikan Perusahaan sebagai wadah bagi

seluruh karyawan untuk berprestasi dengan

menghasilkan karya intelektual dan karya

properti terbaik.

Menjadikan Wilayah Kerja Perusahaan

Berskala International menuju pasar bebas.

Making the Company a place for all

employees to excel by producing best

intellectual and property works.

Making the Working Company area as a

International Scale Area to face free market.

Making the Company as a double leading in

technology development in a field of

engineering consulting services by still

maintaining environmental conservation.

Making the Company grows and expands

through the development of strategic

services by providing Company added value

and welfare of employees.

Bidang Perencanaan / Pengawasan Arsitektur

meliputi :

Architectural Planning / Supervision includes:

Architectural and architectural advice and

services.

Jasa penilai perawatan dan kelayakan

gedung

Care and building feasibility appraisal

services

Contract administration supervisory

services.

Engineering business include:

Jasa nasehat dan konsultansi rekayasa

teknik.

Technical advice and consultancy services.

Engineering design services for foundation

construction and building structures.

Menjadikan Perusahaan sebagai ganda

terdepan dalam pengembangan teknologi

dibidang jasa konsultan enjiniring dengan

tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.

Menjadikan Perusahaan tumbuh dan

berkembang melalui pengembangan layanan

jasa-jasa strategik dengan memberikan nilai

tambah perusahaan dan kesejahteraan

karyawan.

Jasa desain rekayasa untuk konstruksi

pondasi serta struktur bangunan.

Untuk mencapai tujuan, Perusahaan menjalankan

kegiatan usaha sebagai berikut :

Melaksanakan pekerjaan pemberian jasa

konsultansi konstruksi dengan Lingkup Bidang /

Layanan Jasa Perencanaan dan Pengawasan

konstruksi dalam arti seluas – luasnya dan tidak

terbatas serta mencakup pekerjaan:

To achieve the objectives, the Company carries on

business activities as follows:

Carrying out work of providing construction

consultancy services with scope of Services /

planning services and construction supervision

widely and unlimited which includes work:

9









c. Kegiatan Perusahaan (lanjutan) c. Company Activities (continued)

- -

- -

- -

- -

- -

- Jasa desain rekayasa lainnya. - Other engineering design services.

- -

- -

- -

- -

3. Bidang usaha Penataan Ruang meliputi : 3. Space arrangements include:- Jasa perancanaan kota. - City planning services.

- Jasa perencanaan wilayah. - Regional planning services.

- -

- Jasa pengembangan pemanfaatan ruang. - Space development services.

- -

- -

- Jasa survey bawah tanah; - Underground survey services;

- Jasa survey permukaan tanah; - Surface survey service;

- Jasa pembuat peta; - Mapmaking services;

- -

- -

- -

- Jasa inspeksi teknikal - Technical inspection services

4. Bidang usaha Jasa konsultansi lainnya meliputi : 4.

- Jasa konsultansi lingkungan. - Environmental consultancy services.

- -

- -

- -

Jasa pengawas pekerjaan konstruksi

bangunan gedung.

Supervisory services of building

construction work.

Supervisory and space controlling services.

Other business areas Consulting services

include:

Geophysical and geophysical prospecting

services;

Jasa perencanaan dan perencanaan

lingkungan bangunan dan lansekap.

Jasa manajemen proyek terkait konstruksi

pekerjaan teknik sipil transportasi.

Jasa pengawas pekerjaan konstruksi dan

instalasi proses dan fasilitas industri.

Testing service and physical parameter

analysis;

Project management services related to

building construction.

Mechanical and electrical system testing

and analysis services;

Jasa penguji dan analisa sistem mekanikal

dan elektrikal;

Jasa penguji dan analisa parameter fisikal;


bangunan.

Planning and environmental planning

services of buildings and landscaping.

Specialist in planning and supervision services;

include:

Service of composite test and analysis and

level of purity;

Consultancy services of land and building

value estimation.


construction of civil engineering transport

works.

Jasa perencanaan dan pengawasan yang

bersifat spesialis; meliputi :

Jasa pengawas dan pengendali penataan

ruang.

Jasa penguji dan analisa komposisi dan

tingkat kemurnian;

Jasa pembuat prospektus geologi dan

geofisika;

Jasa konsultansi estimasi nilai lahan dan

bangunan.

Engineering design services for civil

transport works.Engineering design services for mechanical

and electrical work in buildings.Engineering design services for industrial

and production processes.

Jasa desain rekayasa untuk pekerjaan teknik

sipil transportasi.Jasa desain rekayasa untuk pekerjaan

mekanikal dan elektrikal dalam bangunan.Jasa desain rekayasa untuk proses industri

dan produksi.

Engineering design services for civil water

works.

Jasa desain rekayasa untuk pekerjaan teknik

sipil air.

Advise services and consultancy services of

construction engineering.

Jasa pengawas pekerjaan konstruksi teknik

sipil transportasi.Supervisory service of civil engineering

transport construction work.Supervisory service of construction work of

civil water

Jasa pengawas pekerjaan konstruksi teknik

sipil air.

Jasa nasehat dan konsultansi jasa rekayasa

konstruksi.

Supervisory services of construction work

and installation of industrial processes and

facilities.

10










- -

- -

- -

- -

b. b.

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

Management consulting services, including:

human resources training and development,

functional management consultancy.

Agricultural and Rural Development sectors,

including: social infrastructure and

community development / participation,

conservation and afforestation, agriculture

and other agricultural development sub-

sectors.

Telematics sectors, including: land

telecommunication, application / software.

Financial, including: government

expenditure sector , supervision and

financial regulation, other financial sub-

sector.

Layanan Jasa khusus, meliputi, jasa survey

independen, jasa sertifikasi.

Layanan jasa studi, penelitian dan bantuan

teknik, meliputi ; studi kelayakan & mikro

lainnya, studi perencanaan umum , Jasa

bantuan teknik.

Layanan Jasa konsultansi manajemen,

meliputi : pelatihan dan pengembangan

SDM, Konsultansi manajemen fungsional.

Bidang Keuangan, meliputi : pembelanjaan

sektor pemerintah, pengawasan dan regulasi

sektor keuangan, sub bidang keuangan

lainnya.

Bidang Pengembangan pertanian dan

pedesaan, meliputi : prasarana sosial dan

pengembangan / partisipasi masyarakat,

konservasi dan penghijauan, sub bidang

pengembangan pertanian dan pedesaan

lainnya.

Bidang Telematika, meliputi : Telekomunikasi

darat, aplikasi/perangkat lunak.

Specific services, including, Iidependent

survey services, certification services.

Industry and trade sectors, including; agro

industry, chemicals industry.

Mining and energy sectors, including: Oil

and gas.

Bidang perindustrian dan perdagangan,

meliputi ; agro industri, industri bahan kimia.

Bidang Pertambangan dan energi, meliputi :

Minyak dan gas.

Bidang Transportasi, meliputi :

pengembangan sarana transportasi, sub

bidang transportasi lainnya.

Project management services related to the

construction of traffic control system.

Melaksanakan pekerjaan pemberian Jasa

Konsultansi Non Konstruksi dalam arti seluas –

luasnya dan tidak terbatas serta mencakup

pekerjaan:


construction of civil engineering works of

water.Project management services related to

construction of other civil engineering works.


construction of industrial processes and

facilities,

Carrying out a job providing non-construction

consultancy services widely and unlimited,

includes of work:


pekerjaan sistem kendali lalu lintas.


proses dan fasilitas industrial,


pekerjaan teknik sipil lainnya.


pekerjaan teknik sipil keairan.

Study services, research and technical

assistance, including other micro &

feasibility studies, general planning studies,

services technique.

Transportation sectors, including:

development of transportation facilities, sub-

field of other transportation.

11










- -

- -

- -

- -

- Usaha jasa survey. - Survey services business.

c. c.

- Rancang bangun (design and build). - Design and build.

- -

- -

- -

d. d.

e. e.

Performance manegement worksPenyelenggaraan pekerjaan berbasis kinerja

(performance).

Education sector, including: systems and

evaluation of education, curriculum

development and educational methodology,

materials, media and educational

technology, other education sub-sectors.Tourism sector, including: demand,

transportation aspects and study of tourism

impact, preparation and implementation of

tourism project.

Melaksanakan pekerjaan Jasa Penyewaan dan

Penjualan Properti, penyediaan tanah matang

dan mendirikan bangunan untuk dijual dan /

Carrying out work of leasing and sale of

property services, provision of mature land and

building for sale and / or rent.

Carrying out construction planning and

supervision of construction in an integrated

manner widely and unlimited includes work:

Mendirikan dan/atau ikut serta dalam perseroan

– perseroan atau badan lain yang mempunyai

hubungan dengan usaha diatas, baik yang

bekerja di dalam maupun di luar wilayah

Republik Indonesia,sepanjang tidak

bertentangan dengan peraturan perundang-

undangan berlaku serta ketentuan yang ada di

dalam anggaran Anggaran Dasar Perusahaan.

Establish and / or participate in companies or

other entities that have relationships with

above businesses, whether working inside or

outside territory of Republic of Indonesia, as

long as it is not contrary to prevailing laws and

regulations as well as provisions according to

the Articles of Association .

Planning, procurement and implementation

of accept (engineering, procurement and

construction).

Operation of turn -key project.Penyelenggaraan pekerjaan terima jadi (turn -

key project).

Bidang Pendidikan, meliputi : sistem dan

evaluasi pendidikan, pengembangan

kurikullum dan metodologi pendidikan,

bahan, media dan teknologi pendidikan, Sub

bidang pendidikan lainnya.

Bidang Kepariwisataan, meliputi :

Permintaan, aspek transportasi dan Studi

dampak pariwisata, Penyiapan dan

implementasi Proyek wisata.

Perencanaan, pengadaan dan pelaksanaan

terima jadi (engineering, procurement and

construction).

Melaksanakan pekerjaan perencanaan dan

pengawasan konstruksi secara terintergrasi

dalam arti seluas – luasnya dan tidak terbatas

serta mencakup pekerjaan :

Health sector, including: health system /

organization, public health and health

research.

Population sector, including: population

program and women's role development

program, counseling, education and

communication; other sub-domains of

residence.

Bidang Kependudukan, meliputi : program

kependudukan dan program pengembangan

peran wanita, penyuluhan, pendidikan dan

komunikasi ; sub bidang kependudukan

lainnya.

Bidang Kesehatan, meliputi : sistem /

organisasi kesehatan, kesehatan

masyarakat dan penelitian kesehatan.

12









d. Modal Dasar dan Modal Disetor d. Authorized Capital and Paid-in Capital

Saham Seri A Dwiwarna

Saham Seri B

Jumlah/ Total

a. a.

Akta ini kemudian diperbaharui oleh Akta Notaris

Estrelyta Taher, SH., No. 01 tanggal 14 Juni 2016.

Modal dasar perusahaan ditetapkan menjadi Rp

200.000.000.000 yang terdiri dari 200.000 saham,

masing – masing senilai Rp 1.000.000 dan telah

disetor penuh senilai Rp 50.000.000.000.

Penambahan modal saham disetor ini berasal dari

cadangan modal yang dikapitalisasi.

The deed was subsequently updated by Notarial

Deed Estrelyta Taher, SH., No. 01 dated June 14,

2016. The Company's authorized capital is

stipulaed become Rp 200,000,000,000 consisting

of 200,000 shares, each with a nominal value of

Rp 1,000,000 and has been fully paid up to Rp

50,000,000,000. The additional paid-up capital

shares derived from capitalized capital reserves.

Berdasarkan Akta Notaris oleh Notaris Djojo

Muljadi, SH No. 62 tanggal 15 Maret 1972, modal

dasar PT Yodya Karya (Persero) semula sebesar

Rp. 12.000.000 yang terbagi atas 60 saham,

masing - masing dengan nilai nominal Rp.

200.000.

Based on Notarial Deed by Notary Djojo Muljadi,

SH No. 62 dated March 15, 1972, authorized

capital of PT Yodya Karya (Persero) originally

amounted to Rp. 12,000,000 divided into 60

shares, at par value of Rp. 200,000.

Modal Dasar Perseroan tersebut diatas telah

ditempatkan dan diambil bagian serta telah disetor

penuh oleh Negara Republik Indonesia sebanyak

50.000 saham (lima puluh ribu) saham dengan

jumlah sebesar Rp 50.000.000.000,- (lima puluh

miliar rupiah).

The above mentioned authorized capital of the

Company has been placed and fully paid by the

Republic of Indonesia amounted 50,000 shares

(fifty thousand) with total amount of Rp

50,000,000,000 (fifty billion rupiahs).

Pemegang Saham/

Shareholder'sJumlah/ Total

Dari nilai nominal setiap saham yang telah

ditempatkan tersebut diatas atau seluruhnya

berjumlah Rp 50.000.000.000,- (lima puluh miliar

rupiah) telah disetor penuh oleh Negara Republik

Indonesia (Pemegang Saham) dengan cara

sebagai berikut :

Sebesar Rp. 8.000.000.000,- (delapan miliar

rupiah) merupakan setoran modal sesuai

dengan Akta Nomor : 13 tanggal 20 Agustus

2008.

From the nominal value of each share placed

above or in whole amounting to Rp

50,000,000,000, - (fifty billion rupiah) has been fully

paid by the Republic of Indonesia (Shareholder) in

the following way:

Rp. 8,000,000,000 (eight billion rupiahs)

represents the capital contribution in

accordance with Deed No: 13 dated August 20,

2008.

Lembar Saham/ Number of

Share's

Bedasarkan Akta Notaris oleh Notaris

Arminnawan, SH No. 13 tanggal 20 Agustus 2008

ditetapkan menjadi sebesar Rp. 32.000.000.000

yang terbagi atas 32.000 saham, masing-masing

dengan nilai nominal Rp. 1.000.000 sampai

dengan tahun 2012 modal yang disetor sebesar

Rp. 8.000.000.000.

Based on Notarial Deed by Notary Arminnawan,

SH. 13 dated August 20, 2008 is stipulated

become Rp. 32,000,000,000 divided into 32,000

shares, each with a nominal value of Rp.

1,000,000, up to 2012 the paid-up capital of Rp.

8,000,000,000.

49,999 49,999,000,000

50,000 50,000,000,000

1 1,000,000

13









d. Modal Dasar dan Modal Disetor (lanjutan) d.

b. b.

e. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi e. The Company's Structure

Dewan Komisaris Commissioners

Komisaris Utama President Commissioner

Komisaris Independen Independent Commissioner

Authorized Capital and Paid-in Capital

(continued)

Sebesar Rp. 42.000.000.000,- (empat puluh

dua miliar rupiah) yang berasal dari kapitalisasi

sebagian cadangan perusahaan sebagaimana

tercantum dalam neraca per tanggal 31

Desember 2015 dan telah diaudit oleh Kantor

Akuntan Publik Herman Dody Tanumihardja

dan Rekan Nomor : 004/GA/HDT-

DH/YK/III/2016 tanggal 10 Maret 2016.

Rp. 42,000,000,000, - (forty-two billion rupiah)

arising from the capitalization of a portion of the

Company's reserves as stated in the balance

sheet as of December 31, 2015 and audited by

the Public Accounting Firm Herman Dody

Tanumihardja and Associates Number: 004 /

GA / HDT-DH / YK / III / 2016 dated March 10,

2016.

Dewan Komisaris PT Yodya Karya (Persero)

diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri

BUMN Nomor SK-06/MBU/2014 tanggal 8 Januari

2014 Jo SK-134/MBU/08/2015 tanggal 5 Agustus

2015 perihal Pemberhentian, Pengangkatan dan

Pengalihan Tugas Anggota Dewan Komisaris

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Yodya Karya.

Sesuai Keputusan Menteri BUMN Selaku Rapat

Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan

(Persero) PT Yodya Karya Nomor: SK-

267/MBU/12/2016 tentang Pemberhentian dan

Pengalihan Tugas Anggota Dewan komisaris

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Yodya Karya

memberhentikan Mohammad Nasih sebagai

Komisaris Utama dan mengalihkan tugas Adang

Saf Ahmad yang semula sebagai Komisaris

menjadi Komisaris Utama PT Yodya Karya

(Persero) sedangkan Marojahan Budiman

Napitupulu tetap sebagai Anggota Komisaris

(Komisaris Independen), maka susunan Dewan

Komisaris PT Yodya Karya (Persero) adalah

sebagai berikut :

The Board of Commissioners of PT Yodya Karya

(Persero) is appointed based on Decree of the

Minister of State-Owned Enterprises No. SK-06 /

MBU / 2014 dated January 8, 2014 Jo SK-134 /

MBU / 08/2015 dated August 5, 2015 regarding

Termination, Appointment and Transfer of Duties

of Members of the Board of Commissioners

Company Limited (Persero) PT Yodya Karya. In

accordance with the Decree of the Minister of State-

Owned Enterprises as the General Meeting of

Shareholders of Limited Liability Company PT

Yodya Karya No. SK-267 / MBU / 12/2016

regarding Termination and Transfer of Duties of

Board Members Commissioner PT Yodya Karya

dismissed Mohammad Nasih as President

Commissioner and transferring tasks of Adang Saf

Ahmad who was previously a Commissioner

became President Commissioner of PT Yodya

Karya (Persero) while Marojahan Budiman

Napitupulu remained as a Member of

Commissioner (Independent Commissioner), the

composition of Board of Commissioners PT Yodya

Karya (Persero) is as follows:

Adang Saf Ahmad

Marojahan Budiman Napitupulu

14









e. e. The Company's Structure (continued)

Direksi Directors

Direktur Utama President Director

Direktur Director

a. a.

b. b.

C. Thomas Pangaribuan

Mohamad Ali Khairuddin

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

(lanjutan)

Direksi PT Yodya Karya (Persero) diangkat

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara

BUMN Nomor: SK-293/MBU/2013 tanggal 27 Juni

2013 tentang Pemberhentian, Perubahan

Nomenklatur Jabatan dan Pengangkatan Anggota-

anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT Yodya

Karya (Persero) dan SK-190/MBU/09/2014,

tanggal 22 September 2014, perihal

Pemberhentian dan Pengangkatan Direktur Utama

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Yodya Karya

yaitu pemberhentian M. Basir sebagai Direktur

Utama dan pengangkatan C. Thomas

Pangaribuan sebagai Direktur Utama PT Yodya

Karya. Sesuai dengan SK-167/MBU/08/2016

tanggal 1 Agustus 2016, perihal Pemberhentian

Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero)

PT Yodya Karya yaitu pemberhentian Jusarwanto

sebagai Direktur, susunan Direksi PT Yodya Karya

(Persero) adalah sebagai berikut :

The Board of Directors of PT Yodya Karya

(Persero) is appointed based on the Decree of the

Minister of State-Owned Enterprises No. SK-293 /

MBU / 2013 dated June 27, 2013 on Termination,

Change of Position Nomenclature and

Appointment of Members of the Board of Directors

of PT Yodya Karya (Persero) and SK-190 / MBU /

09/2014 dated September 22, 2014, regarding the

Termination and Appointment of President Director

of PT Yodya Karya (Persero) that is termination M.

Basir as President Director and appointment of C.

Thomas Pangaribuan as President Director of PT

Yodya Karya. In accordance with SK-167 / MBU /

08/2016 dated August 1, 2016, regarding the

termination members of the Company's Board of

Directors (Persero) PT Yodya Karya as termination

Jusarwanto that is Director, the composition of the

Board of Directors of PT Yodya Karya (Persero) is

as follows:

Berdasarkan Surat Nomor : S-38/D4.MBU/06/2016

tanggal 29 Juni 2016 tentang penetapan

gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas bagi

anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan

untuk tahun 2016 sebagai berikut :

Based on Letter Number: S-38 / D4.MBU / 06/2016

dated June 29, 2016 regarding the determination of

salary / honorarium, allowances and facilities for

members of Board of Directors and Board of

Commissioners of the Company for 2016 as

follows:

Gaji Direktur Utama per bulan sebesar Rp.

55.000.000,- ditambah tunjangan perumahan

sebesar Rp. 27.500.000,- dan gaji Direktur

adalah 90% dari gaji Direktur Utama, yaitu gaji

Rp. 49.500.000,- dan tunjangan perumahan

Rp. 27.500.000,-.

The salary of the President Director per month

amounting to Rp 55,000,000 plus the housing

allowance of Rp 27,500,000 and the salary of

the Director is 90% of the salary of the

President Director, namely the salary of Rp

49,500,000, and the housing allowance of Rp.

27,500,000, -.

Gaji Komisaris Utama 45% dari gaji Direktur

Utama, yaitu sebesar Rp. 24.750.000,-

ditambah tunjangan transport sebesar Rp.

4.950.000,- dan gaji Komisaris adalah 90% dari

gaji Komisaris Utama, yaitu sebesar Rp.

22.186.434,- ditambah tunjangan transport

sebesar Rp. 4.543.565,-.

Salary of the President Commissioner 45% of

the salary of the President Director, amounting

to Rp. 24,750,000, - plus transportation

allowance of Rp. 4,950,000, - and

Commissioners salary is 90% of salary of

President Commissioner, that is equal to Rp.

22,186,434, - plus the transport allowance of

Rp. 4,543,565,-.

15









e. e. The Company's Structure (continued)

c. c.

f. Struktur Organisasi f

.

The Company's Structure

The company's organizational structure is as

follows:

Adapun struktur organisasi perusahaan adalah

sebagai berikut :

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

(lanjutan)

Gaji Sekretaris Komisaris sebesar Rp.

8.250.000,- ditambah tunjangan transport

sebesar Rp. 1.650.000,- .

Salary of the Secretary of the Board of

Commissioners is Rp. 8,250,000, - plus

transportation allowance of Rp. 1,650,000,-.

16









c. Struktur Organisasi (lanjutan) c. The Company's Structure (continued)

Mekanisme kerja Direksi adalah sebagai berikut :

1. Direktur Utama, membawahi : 1. President Director, supervise:

- Direktur - Director

- Satuan Pengawasan Intern (SPI) - Internal Audit Unit (SPI)

- Sekretariat Perusahaan - Corporate Secretariat

- Biro Keuangan dan Akuntansi - Finance and Accounting Bureau

-

- Biro Human Capital & Manajemen Mutu

- Biro Keuangan dan Akuntansi - Finance and Accounting Bureau

- Dewan Pakar - Expert Council

- Divisi Pengembangan Aset - Asset Development Division

2. Direktur, membawahi : 2. Director, supervise:

- Biro Operasi - Operations Bureau

- Biro Pemasaran - Marketing Bureau

- Divisi/W ilayah/Cabang - Division / Region / Branch

- Divisi Pengembangan Aset - Asset Development Division

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2.

a. Dasar penyajian laporan keuangan a

.

Basis of financial statements

The working mechanism of the Board of Directors

is as follows:

Human Capital Bureau & Quality

Management

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

The Company's financial statements have been

prepared by the Board of Directors and authorized for

issue by the Board of Directors on February 28,

2018. Significant accounting principles applied

consistently in preparing the financial statements for

the years ended December 31, 2017 and 2016 are as

follows:

Laporan keuangan Perusahaan disusun oleh Direksi

dan diotoriasi untuk diterbitkan oleh Direksi pada

tanggal 28 Februari 2018. Prinsip akuntansi yang

penting telah diterapkan secara konsisten dalam

menyusun laporan keuangan untuk tahun-tahun yang

berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016 adalah

sebagai berikut:

Laporan keuangan telah disusun dan disajikan

sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan

(SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan

Interpetasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)

yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi

Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI).

The financial statements have been prepared and

presented in accordance with Indonesian Financial

Accounting Standards (GAAP), which include the

Statement of Financial Accounting Standards

(SFAS) in Indonesia and the Interpretation of

Financial Accounting Standards (IFAS) issued by

the Financial Accounting Standards Board

Accounting Association of Indonesia (DSAK-IAI).

Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip

kelangsungan usaha dan dengan dasar akrual,

kecuali untuk laporan arus kas. Laporan keuangan

juga disusun dengan dasar harga perolehan,

kecuali bila dinyatakan secara khusus dalam

kebijakan akuntansi masing-masing akun yang

bersangkutan.

The financial statements are prepared on the basis

of the principle of business continuity and on an

accrual basis, except for the statements of cash

flows. The financial statements are also prepared

at cost, unless specifically stated in the respective

accounting policies of the respective accounts.

17








2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.

a. Dasar penyajian laporan keuangan (lanjutan) a. Basis of financial statements (continued)

Penerapan PSAK dan ISAK Implementation of PSAK and ISAK

● ●


POLICIES (continued)

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan

metode langsung dan menyajikan perubahan kas

dan setara kas dari kegiatan operasi, investasi dan

pendanaan.

The statements of cash flows are prepared using

the direct method and present changes in cash

and cash equivalents from operating, investing and

financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam

penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah

(Rp) yang merupakan mata uang fungsional

Perusahaan.

The reporting currency used in the preparation of

financial statements is Rupiah (Rp) which is the

Company functional currency.

Laporan keuangan menyajikan informasi yang

dapat dibandingkan terkait dengan periode

sebelumnya.

Laporan arus kas disusun menggunakan metode

langsung dengan mengklasifikasikan arus kas

berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan

pendanaan.

The statements of cash flows were prepared using

the direct method by classifying cash flows on the

basis of operating, investing and financing

activities.

The financial statements provide comparable

information in relation to prior periods.

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi

yang telah disahkan oleh Dewan Standar

Akuntansi Keuangan (“DSAK”) yang dipandang

relevan terhadap pelaporan keuangan

Perusahaan berlaku pada tanggal 1 Januari 2016:

The following are several accounting standards

issued by the Indonesian Financial Accounting

Standards Board (“DSAK”) that are considered

relevant to the financial reporting of the Company

and effective on January 1, 2016:

Amandemen PSAK No. 1 “Penyajian laporan

keuangan”. PSAK No.1 mengatur perubahan

dalam format serta revisi judul laporan. Dampak

signifikan perubahan dari standar akuntansi

tersebut terhadap Perseroan adalah:

Perubahan nama laporan yang sebelumnya

adalah “Laporan Laba Rugi Komprehensif”

menjadi “Laporan Laba Rugi dan Penghasilan

Komprehensif Lain” Adanya persyaratan

penyajian penghasilan komprehensif lain yang

dikelompokkan menjadi (a) pos-pos yang tidak

akan direklasifikasi ke laba rugi dan (b) pos-pos

yang akan direklasifikasi ke laba rugi. Standar

ini berlaku rektrospektif dan oleh karenanya

informasi pembanding tertentu telah disajikan

kembali.

Amendments to PSAK No. 1 “Presentation of

financial statements”. PSAK No. 1 has

introduce changes in the format and revision of

the title of the report. The significant impact of

changes of this accounting standar to the

Company: Change of report title which

previously named “Statement of

Comprehensive Income” become “Statement of

Profit or Loss and Other Comprehensive

Income” Requirements for the presentation of

other comprehensive income are grouped into

(a) items that will not be reclassified to profit or

loss and (b) items that will be reclassified to

profit or loss. This standard is applied

retrospectively and therefore certain

comparative information has been restated.

18









a. Dasar penyajian laporan keuangan (lanjutan) a. Basis of financial statements (continued)

Penerapan PSAK dan ISAK (lanjutan)

● ●

● ●

● ●



Implementation of PSAK and ISAK (continued)

Amandemen PSAK 4 “Laporan keuangan

tersendiri”: Laporan Keuangan Tersendiri

tentang metode Ekuitas dalam Laporan

Keuangan Tersendiri. Amandemen ini

memperkenankan penggunaan metode ekuitas

sebagai salah satu metode pencatatan

investasi pada entitas anak, ventura bersama

dan entitas asosiasi dalam laporan keuangan

tersendiri entitas tersebut.

Amendments to PSAK 4 “Separate financial

statements”: Separate Financial Statements of

Equity Method in Separate Financial

Statements. The amendments allow the use of

the equity method as a method of recording the

investment in subsidiaries, joint ventures and

associates in the separate financial statements

of the entity.

Amandemen PSAK No.15 “Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura'' PSAK No. 15

(Revised 2013) “Investment in Associates and

Joint Ventures” PSAK 15 (Revisi 2009)

“Investasi pada Entitas Asosiasi” telah direvisi

dan diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi

2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan

Ventura Bersama”. Standar ini mengatur

ketentuan mengenai penerapan metode ekuitas

sebagai metode akuntansi untuk investasi pada

entitas asosiasi dan ventura bersama. Standar

ini mendefinisikan “pengaruh signifikan”,

memberikan panduan mengenai bagaimana

metode ekuitas diterapkan dan menetapkan

bagaimana investasi pada entitas asosiasi dan

ventura bersama diuji penurunan nilainya.

Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang

klasifikasi Metode yang Diterima untuk

Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini

mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam

PSAK 16 dan PSAK 19 Aset Tak Berwujud

bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola

manfaat ekonomik yang dihasilkan dari

pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut

adalah bagiannya) dari pada manfaat ekonomik

dari pemakaian melalui penggunaan aset

sebagai kesimpulan bahwa penggunaan

metode penyusutan aset tetap yang

berdasarkan pada pendapatan adalah tidak

tepat.

Amandments to PSAK No. 15 “Investments in

Associates” has been revised and re-titled into

PSAK 15 (Revised 2013) “Investments in

Associates and Joint Ventures”. This standard

sets out the requirements for the application of

the equity method when accounting for

investments in associates and joint ventures.

Standar ini mendefinisikan “pengaruh

signifikan”, memberikan panduan mengenai

bagaimana metode ekuitas diterapkan dan

menetapkan bagaimana investasi pada entitas

asosiasi dan ventura bersama diuji penurunan

nilainya. It defines “significant influence”,

provides guidance on how the equity method of

accounting is to be applied and prescribes how

investments in associates and joint ventures

should be tested for impairment.

Amandments to PSAK 16: Property, Plant and

Equipment on Clarification of the accepted

method for depreciation and amortization. The

amendments clarify the principle in PSAK 16

and PSAK 19 Intangible Asset that revenue

reflects a pattern of economic benefits that are

generated from operating a business (of which

the asset is part) rather than the economic

benefits that are consumed through use the

asset. As a result, a revenue based method

cannot be used to depreciate the Property,

Plant, and Equipment.

19









a. Dasar penyajian laporan keuangan (lanjutan) a

.

Basis of financial statements (continued)


● ●

● ●

● ●

● ●



Amandemen PSAK No. 65: Laporan Keuangan

Konsolidasian tentang Entitas Investasi:

Penerapan Pengecualian Konsolidasi.

Amandemen ini mengklarifikasi tentang

pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi

ketika kriteria terlalu terpenuhi.

Amandemen PSAK 66: Pengaturan Bersama

tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam

Operasi Bersama. Amandemen ini

mensyaratkan bahwa seluruh prinsip kombinasi

bisnis dalam PSAK No. 22: Kombinasi Bisnis

dan PSAK lain beserta persyaratan

pengungkapannya diterapkan untuk akuisisi

pada kepentingan awal dalam operasi bersama

dan untuk akuisisi kepentingan tambahan

dalam operasi bersama, sepanjang tidak

bertentangan dengan pedoman yang ada

dalam PSAK ini.

Amandemen PSAK No. 67 “Pengungkapan

Kepentingan dalam Entitas Lain” PSAK No. 67

menggabungkan, meningkatkan, dan

menggantikan persyaratan pengungkapan

untuk entitas anak, pengaturan bersama,

entitas asosiasi, dan entitas terstruktur yang

tidak dikonsolidasi. Standar ini mensyaratkan

Perseroan untuk mengungkapkan informasi

yang memungkinkan para pengguna laporan

keuangan untuk mengevaluasi sifat dan, risiko

yang terkait dengan, kepentingannya dalam

entitas lain dan dampak dari kepentingan

tersebut terhadap laporan keuangan Perseroan.


Amandemen PSAK No. 24 "Imbalan Kerja".

PSAK ini mengubah beberapa ketentuan

akuntansi terkait program imbalan pasti.

Perubahan utama mencakup penghapusan

“pendekatan koridor”, modifikasi akuntansi

untuk pesangon dan penyempurnaan ketentuan

mengenai pengakuan, penyajian dan

pengakuan untuk program imbalan kerja

imbalan pasti.

Amandments to PSAK No. 24 “Employee

Benefits”. This PSAK amending some

accounting provisions related to defined benefit

plans. The key amendments include

elimination of the “corridor approach”,

modification of accounting for termination

benefits and improvement of the recognition,

presentation and disclosure requirements for

defined benefit plans.Amendments to PSAK No. 65: Consolidated

Financial Statements on Investment Entities:

Application Consolidation Exceptions. The

amendments clarify the consolidation

exceptions for investment entities when certain

criteria are met.

Amendments to PSAK 66: Joint Arrangement

on Accounting for Acquisition of Interests in

Joint Operations. The amendments require that

all principles on business combinations

accounting in PSAK No. 22: Business

Combinations and other PSAKs and the

disclosures requirements applicable to the

acquisition of the initial interest and additional

interest in a joint operation, to the extent that

do not conflict with the guidance in this PSAK.

Amandments to PSAK No. 67 “Disclosure of

Interests in Other Entities” PSAK No. 67

combines, enhances, and replaces the

disclosure requirements for subsidiaries, joint

arrangements, associates, and unconsolidated

structured entities. This standard requires the

Company to disclose information that enables

users of financial statements to evaluate the

nature of, and risks associated with, its

interests in other entities and the effects of

those interests on Company’s financial

statements.

20










.



● ●

● ●

● ●

● ●

● ●

PSAK 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi.

PSAK ini menambahkan pengungkapan

deskripsi singkat segmen operasi yang telah

digabungkan dan indikator ekonomik memiliki

karakteristik yang serupa.




PSAK 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan

Pihak-pihak Berelasi. Penyesuaian ini

mengklarifikasi bahwa entitas manajemen

(entitas yang menyediakan jasa personil

manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang

dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Dan

entitas yang memakai entitas manajemen

mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa

manajemennya.

PSAK 5 (Adjustment 2015): Operating

Segments. The PSAK adds the disclosure of

brief description on aggregated operating

segments and indicators for similar economic

characteristics.

PSAK 13 (2015 Improvement): Investment

Property. The improvement clarifies that PSAK

13 and PSAK 22 are related. An Entity shall

refer to PSAK 13 to differenciates between

investment property and owneroccupied

property. An Entity shall refer to PSAK 22 as

guidance to determine whether the acquisition

of investment property is a business

combination.

PSAK 16 (2015 Improvement): Property, Plant

and Equipment. The improvement clarifies that

in PSAK 16 and PSAK 19 that the asset may

be revalued by reference to observable data on

either the gross or the net carrying amount. In

addition, the accumulated depreciation or

amortisation is the difference between the

gross and carrying amounts of the asset.

Carrying amounts of the asset is restated by

revalued amounts.

PSAK 19 (2015 Improvement): Intangible

Assets. The improvement clarifies that in PSAK

16 and PSAK 19 the asset may be revalued by

reference to observable data on either the

gross or the net carrying amount. In addition,

the accumulated depreciation or amortisation is

the difference between the gross and carrying

amounts of the asset. Carrying amounts of the

asset is restated by revalued amounts.

PSAK 7 (2015 Improvement): Related Party

Disclosures. The improvement clarifies that a

management entity (an entity that provides key

management personnel services) is a related

party subject to the related party disclosures. In

addition, an entity that uses a management

entity is required to disclose the expenses

incurred for management services.

PSAK 13 (Penyesuaian 2015): Properti

Investasi. Penyesuaian ini memberikan

klarifikasi bahwa PSAK 13 dan PSAK 22 saling

mempengaruhi. Entitas alat mengacu pada

PSAK 13 untuk membedakan antara properti

investasi dan properti yang digunakan sendiri.

Entitas juga dapat mengacu pada PSAK 22

sebagai pedoman apakah akuisisi properti

investasi merupakan kombinasi bisnis.

PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam

PSAK 16 dan PSAK 19 aset dapat direvaluasi

dengan mengacu pada data pasar yang dapat

diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto

ataupun neto. Sebagai tambahan, akumulasi

penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan

antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat

aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut

disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.

PSAK 19 (Penyesuaian 2015): Aset Tak

berwujud. Penyesuaian ini mengklarifikasi

bahwa dalam PSAK 16 dan PSAK 19 aset

dapat direvaluasi dengan mengacu pada data

pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah

tercatat bruto ataupun neto. Sebagai tambahan,

akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah

perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan

jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat

aset tersebut disajikan kembali pada jumlah

revaluasiannya.

21










.



● ●

● ●

● ●

● ●

● ●

Berlaku efektif 1 Januari 2017: Effective January 1, 2017:

● ●

ISAK 30: The ISAK is an interpretation of PSAK

No. 57: Provisions, Contingent Liabilities and

Contingent Assets which clarifies the

accounting for liability to pay levy, other than

income taxes within the scope of PSAK No. 46:

Income Tax and other penalties on violations of

law; to the Government.




PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015): Pembayaran

Berbasis Saham. PSAK ini mengklarifikasi

definisi kondisi vesting dan secara terpisah

mendefinisikan kondisi kinerja dan kondisi jasa.

PSAK No. 53 (Adjustment 2015): Share Based

Payment. The PSAK clarifies the definition of

vesting conditions and define performance and

service conditions separately.

PSAK 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan

Kesalahan. Penyesuaian ini memberikan

koreksi editorial pada PSAK 25 paragraf 27.

PSAK 68 (2015 Improvement): Fair Value

Measurement. The improvement clarifies that

the portfolio exception in PSAK 68 can be

applied not only to financial assets and

financial liabilities, but also to other contracts

within the scope of PSAK 55.

PSAK 25 (2015 Improvement): Accounting

Policies, Changes in Accounting Estimates and

Errors. The improvement provides editorial

correction for paragraph 27 of PSAK

Amendments to PSAK No. 1: Presentation of

Financial Statements on Disclosure Initiative.

The amendments provide clarification on the

application of the requirements of materiality,

the flexibility of systematic order of the notes to

the financial statements and the identification of

significant accounting policies.

ISAK 31: Interpretation of scope for PSAK 13:

Investement property. ISAK 31 provides

interpretation to building characteristic which

has been used as a part of investment property

definition on PSAK 13.

ISAK 31: Interpretasi atas ruang lingkup PSAK

13: Properti Investasi. ISAK 13 ini memberikan

interpretasi atas karakteristik bangunan yang

digunakan sebagai bagian dari definisi properti

investasi dalam PSAK 13.

ISAK 30: ISAK ini merupakan intepretasi atas

PSAK No. 57; Provisi, Liabilitias, Kontijensi dan

Aset Kontijensi yang mengklarifikasi akuntansi

liabilitias untuk membayar pungutan, selain

pajak penghasilan yang berada dalam ruang

lingkupPSAK No. 46: Pajak Penghasilan serta

denda lain atas pelanggaran perundang-

undangan, kepada Pemerintah.

PSAK 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran

Nilai Wajar. Penyesuaian ini mengklarifikasi

bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK 68

dapat diterapkan tidak hanya kelompok aset

keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga

diterapkan pada kontrak lain dalam ruang

lingkup PSAK 55.

Amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan

Keuangan Tentang Prakarsa Pengungkapan.

Amandemen ini memberikan klarifikasi terkait

penerapan persyaratan materialitas,

fleksibilitas, urutan sistematis catatan atas

laporan keuangan dan pengidentifikasian

kebijakan akuntansi signifikan.

22










.



Berlaku efektif 1 Januari 2017: Effective January 1, 2017:

● ●

b. Aset Keuangan b. Financial Assets

● Tersedia untuk dijual ● Available for sale

● Pinjaman yang diberikan dan piutang. ● Loans and receivables.

All financial assets are recognized and

derecognized on the date of trading wherein the

purchase and sale of financial assets under

contracts which require the delivery of financial

assets in the period specified by prevailing market

norms, initially measured at fair value plus

transaction costs, except for measured financial

assets at fair value through profit or loss initially

measured at fair value.

Manjemen sedang mengevaluasi dampak dari

standar akuntansi yang berlaku efektif 1 Januari

2017 dan belum menentukan dampaknya

terhadap laporan keuangan.

Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan

sebagai berikut:

Available-for-Sale Financial Assets (Available

for sale - AFS)

Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (Available

for sale - AFS)



Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan

pengakuannya pada tanggal diperdagangkan

dimana pembelian dan penjualan aset keuangan

berdasarkan kontrak yang mensyaratkan

penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu

yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang

berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar

ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset

keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laba rugi yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

Perusahaan memiliki investasi yang

diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia

untuk dijual:

The Company has investments classified as

available-for-sale financial assets:


The Company's financial assets are classified as

follows:

The Management is presently evaluating and has

not yet determined the effects of these accounting

standards that effectively supplied on January 1,

2017 on its financial statements.

ISAK No. 31: Interpretation on the Scope of

PSAK No. 13: Investment Property. The ISAK

provides an interpretation of the characteristics

of the building used as part of the definition of

investment property in PSAK No. 13:

Investment Property. The building as

investment property refer to structures that

have physical characteristics generally

associated as a building with the walls, floors,

and roofs are attached to the assets.

ISAK No. 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup

PSAK No. 13: Properti Investasi. ISAK ini

memberikan interpretasi atas karakteristik

bangunan yang digunakan sebagai bagian dari

definisi property investasi dalam PSAK No. 13:

Properti Investasi. Bangunan sebagaimana

dimaksud dalam definisi properti investasi

mengacu pada struktur yang memiliki

karakteristik fisik yang umumnya diasosiasikan

dengan suatu bangunan yang mengacu pada

adanya dinding, lantai, dan atap yang melekat

pada aset.

23









b. Aset Keuangan (lanjutan) b. Financial Assets (continued)

● ●

● ●

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables

Interest is recognized using the effective interest

rate method, except for short-term receivables

where the recognition of interest is immaterial.

Investments in shares with ownership interest

of less than 20% and no fair value are stated at

acquisition cost, less any impairment. Financial

assets are classified as available-for-sale

financial assets if they are intended for sale or

repurchase in the near future and there is

evidence of a tendency to take profits in the

short term.

Investment in mutual funds and bonds whose

fair value is available and recorded at fair

value.

Gains or losses arising from changes in fair value

are recognized in other comprehensive income

and accumulated in equity as revaluation of

available-for-sale financial assets, except for

impairment losses, interest calculated using the

effective interest method and foreign exchange

gains and losses on monetary assets is recognized

in profit or loss. If the investment is disposed or

impaired, the accumulated gains or losses

previously accumulated on the revalued

investment in financial assets are available for

sale, reclassified to profit and loss.

Dividends on equity instruments of available-for-

sale financial assets, if any, are recognized in profit

or loss at the time the Company's right to obtain a

dividend payment is stipulated.

Customer receivables and other receivables with

fixed or determined payments and no quotes in the

active market are classified as "loans and

receivables", measured at amortized cost using the

effective interest rate method less impairment.

Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (Available

for sale - AFS) (lanjutan)

Bunga diakui dengan menggunakan metode suku

bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek

dimana pengakuan bunga tidak material.

Dividen atas instrumen ekuitas aset keuangan

tersedia untuk dijual, jika ada, diakui pada laba

rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh

pembayaran dividen ditetapkan.

Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan

pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak

mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi

sebagai "pinjaman yang diberikan dan piutang",

yang diukur pada biaya perolehan yang

diamortisasi dengan menggunakan metode suku

bunga efektif dikurangi penurunan nilai.

Investasi saham dengan kepemilikan modal

kurang dari 20% dan tidak tersedia nilai

wajarnya dinyatakan sebesar biaya perolehan,

dikurangi penurunan nilai. Aset keuangan

diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang

tersedia untuk dijual jika perolehannya ditujukan

untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu

dekat dan terdapat bukti adanya

kecenderungan untuk mengambil keuntungan

dalam jangka pendek.

Investasi reksadana dan obligasi yang nilai

wajarnya tersedia dan dicatat sebesar nilai

wajarnya.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari

perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan

komprehensif lainnya dan diakumulasi di ekuitas

sebagai revaluasi investasi aset keuangan

tersedia untuk dijual, kecuali untuk kerugian

penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan

metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih

kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi.

Jika investasi dilepas atau mengalami penurunan

nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya

diakumulasi pada revaluasi investasi aset

keuangan tersedia untuk dijual, direklas ke laba

rugi.

Available-for-Sale Financial Assets (Available

for sale - AFS) (continued)



24









c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing c. Foreign currency transaction and balance

Dollar AS US Dollar

d. Kas dan Setara Kas d. Cash and Cash Equivalents

e. Piutang Usaha e. Trade receivables

Trade receivables are recorded net of an

allowance for doubtful account, based on a review

of the collectibility of outstanding amounts.

Accounts are written-off as bad debts during the

period in which they are determined to be

uncollectible.

Cash represents available and eligible payment

instruments to finance the Company’s business.

Cash equivalents represent very liquid

investments, which short-term with original

maturities of three months or less and quickly

convertible to cash at a predetermined amount

without any risk of a significant value change.

Cash and cash equivalents that have been

restricted for a certain purpose or that cannot be

used freely are not defined as cash and cash

equivalents.

Piutang usaha disajikan dalam jumlah neto setelah

dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih,

yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas

kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan

dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan

tidak akan tertagih.

Kas dan setara kas yang telah dibatasi untuk

tujuan tertentu atau yang tidak dapat digunakan

secara bebas tidak didefinisikan sebagai kas dan

setara kas.

Kas merepresentasikan alat pembayaran yang

tersedia dan memenuhi syarat untuk membiayai

usaha Perusahaan. Setara kas merupakan

investasi yang sangat likuid, yang bersifat jangka

pendek yaitu akan jatuh tempo dalam waktu tiga

bulan atau kurang dan cepat dikonversi ke uang

tunai di sejumlah kondisi tertentu tanpa risiko

perubahan nilai yang signifikan.

At balance sheet date, monetary assets and

liabilities denominated in foreign currencies are

adjusted to Rupiah amounts to reflect the Bank

Indonesia’s middle rates of exchange at such date.

The resulting gain or losses are credited or

charged to the statement of comprehensive

income of the current year.

Pada tanggal neraca, aset dan liabilitas moneter

dalam mata uang asing, dijabarkan ke dalam mata

uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah

Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal

tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul

dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba

rugi komprehensif tahun berjalan.



31 Desember 2016/

December 31, 2016

The exchange rates used to translate monetary

assets and liabilities in foreign currencies into

Rupiah amounts taken from average of the buying

and selling rates for foreign bank notes and

transaction exchange rates published by Bank

Indonesia as of December 31, 2017.

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan

kewajiban moneter dalam mata uang asing ke

dalam mata uang Rupiah adalah berdasarkan kurs

tengah dari kurs jual-beli uang kertas asing dan

kurs transaksi Bank Indonesia pada tanggal 31

Desember 2017.

31 Desember

2017/ December

13.548 13.436

The Company maintain their accounting records in

Indonesian Rupiah. Transactions during the year

involving foreign currencies are recorded in Rupiah

amounts at the rates of exchange prevailing at the

date of transactions.

Perusahaan menyelenggarakan catatan

akuntansinya dalam mata uang Rupiah. Transaksi-

transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke

dalam mata uang Rupiah dengan kurs yang

berlaku pada saat terjadinya transaksi.

25









e. Piutang Usaha (lanjutan) e. Trade receivables (continued)

Akun Piutang terdiri dari: Account Recevable are consist of:

- Piutang Jasa Konsultasi (PJK) - Consultation Receivable

- Prestasi Belum Ditagih (PBD) - Unbilled Project

f. Transaksi Dengan Pihak Berelasi f. Transactions with Related Parties

1) 1)

a) a)

b) b)

c) c)

2) 2)

a) a)

b) b)



Orang atau anggota keluarga terdekat yang

mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika

orang tersebut :

A person or a close family member of that

person’s is related to a reporting entity if that

person:Has control or joint control over the

reporting entity

Trade receivables are an outstanding amount

from the customer upon delivery of services in

the ordinary course of business of the

Company. If the estimated receivables are

collectible within one year or less (or in the

normal operating cycle if longer), receivables

are classified as current assets.

Unbilled Project are recorded every end of

each month in accordance with the accounting

achievement progress of the project work. This

account were completed when the receivable

of consulting service recorded.

The entity and the reporting entity are

members of the same Company (which

means that each parent, subsidiary and

fellow subsidiary is related to the others);

One entity is an associate or joint

venture of the other entity (or an

associate or joint venture of member of a

Company of which the other entity is a

member);

Entitas dan entitas pelapor adalah anggota

dari kelompok usaha yang sama (artinya

entitas induk, entitas anak, dan entitas anak

berikutnya terkait dengan entitas lain).

Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau

ventura bersama dari entitas lain (atau

entitas asosiasi atau ventura bersama yang

merupakan anggota suatu kelompok usaha,

yang mana entitas lain tersebut adalah

anggotanya).

Pencatatan prestasi belum ditagih dilakukan

setiap akhir bulan sesuai dengan pembukuan

prestasi kemajuan pekerjaan proyek. Perkiraan

ini diselesaikan pada saat pembukuan piutang

jasa konsultasi (PJK).

Piutang usaha yang merupakan jumlah yang

terhutang dari pelanggan atas penyerahan jasa

dalam kegiatan usaha normal Perusahaan. Jika

piutang diperkirakan dapat ditagih dalam waktu

satu tahun atau kurang (atau dalam siklus

operasi normal jika lebih panjang), piutang

diklasifikasikan sebagai aset lancar.

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang

terkait dengan Perusahaan (sebagai entitas

pelapor) yang meliputi :

Related party is a person or an entity related to the

Company (as reporting entity) which consist of:

Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor,

jika memenuhi salah satu hal berikut :

An entity is related to the reporting entity if it

meets one of the following:

Personil manajemen kunci entitas pelapor

atau entitas induk entitas pelapor.

Is a member of the key management

personnel of the reporting entity or of a

parent of the reporting entity.

Memiliki pengaruh signifikan atas entitas

pelapor; atau

Memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama atas entitas pelapor;

Has significant influence over the

26









f. Transaksi Dengan Pihak Berelasi (lanjutan) f.

c) c)

d) d)

e) e)

f) f)

g) g)

g. Beban dibayar dimuka dan uang muka g. Prepaid expenses and advances

h. Pengakuan Pendapatan dan Beban h. Revenue and Expense Recognition

All significant transactions with related parties,

whether or not made at normal interest rates or

prices, terms and conditions similar to those of

third parties, are disclosed in the financial

statements.

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak

berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak

dengan tingkat bunga atau harga normal,

persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak

ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.

Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa

manfaat masing-masing beban dengan

menggunakan metode garis lurus.

Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan

manfaat ekonomi akan mengalir ke Perusahaan

dan dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur

pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau

dapat diterima. Pendapatan disajikan neto setelah

dikurangi dengan pajak pertambahan nilai.

Penerimaan uang dimuka dari suatu pekerjaan

atau proyek disajikan dalam laporan posisi

keuangan pada akun “Uang Muka Proyek”.

Jumlah pada akun ini nantinya secara proposional

akan dikompensasikan dengan tagihan yang

didasarkan atas kemajuan prestasi yang telah

dicapai.



Transactions with Related Parties (continued)

Prepaid expenses are amortised over the periods

benefited using the straight-line method.

Revenue is recognized when it is probable the

economic benefits will flow to the Company and

can be measured reliably. Revenue is measured at

the fair value of the consideration received or

receivable. Revenue is presented net after tax.

Acceptance of money upfront from a job or project

presented in the statement of financial position

under "Advances Project". The amount in this

account will be compensated proportionately with

the bill based on the progress of achievements.

An entity is a joint venture of a third entity

and the other entity is an associate of the

third entity;

The entity is a post-employment benefit

plan for the benefit of employees of

either the reporting entity or an entity

related to the reporting entity. If the

reporting entity is itself such a plan, the

sponsoring employers are also related to

reporting entity;

Orang yang diidentifikasi dalam butir 1) huruf

a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas

atau personil manajemen kunci entitas (atau

entitas induk dari entitas).

Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan

bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam

huruf a).

Entitas tersebut adalah suatu program

imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari

salah satu entitas pelapor atau entitas yang

terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas

pelapor adalah entitas yang

menyelenggarakan program tersebut, maka

entitas pelapor juga berelasi dengan entitas

pelapor.

Satu entitas adalah ventura bersama dari

entitas ketiga dan entitas yang lain adalah

entitas asosiasi dari entitas ketiga.

Kedua entitas tersebut adalah ventura

bersama dari pihak ketiga yang sama.

Both entities are joint ventures of the

same third party;

The entity is controlled or jointly

controlled by a person identified in (a);

A person identified in (a) (i) has

significant influence over the entity or is

a member of the key management

personnel.

27









h. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) h.

- Jasa Perencanaan - Planning Service

- Jasa Pengawasan - Monitoring Service

- Proyek Kerjasama (KSO) - Joint Operation

Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).

i. Aset Tetap i. Property, plant and equipment

- -

- -



Fixed Assets Expenditure up to Rp. 5,000,000

recorded as expense and recorded extra

comptable in each unit and reported

periodically to Human Resources and General.

Expenditure on Fixed Assets in USD.

5,000,000 recorded as fixed assets.

Revenue from Joint Operation is recognized

when the project is approved by the

accountability report the employer (owner) and

recorded at the portion under the agreement.

Pada saat pengakuan awal, aset tetap diukur pada

Beban perolehan yang meliputi harga pembelian,

Beban pinjaman dan Beban lainnya yang dapat

diatribusikan secara langsung untuk membawa

aset ke lokasi dan kondisi yang diperlukan.

At the time of initial recognition, property and

equipment are measured at cost which includes

the purchase price, borrowing costs and other

costs directly attributable to bringing the asset to

the location and condition necessary.

Pengeluaran Aset Tetap sampai dengan Rp.

5.000.000 dibukukan sebagai Beban dan

dicatat secara extra comptable di masing-

masing unit kerja dan dilaporkan secara

periodik ke Biro SDM dan Umum.

Expenses are recognized when incurred (accrual

basis).

Revenue consists of planning services, monitoring

services, and other income recognition method as

follows:

Sesuai SK Direksi Nomor 1/074/KPTS/2011

tanggal 3 Januari 2011 tentang Kapitalisasi Aset

Tetap telah diatur sebagai berikut:

According to SK Directors No. 1/074 / KPTS / 2011

dated January 3, 2011 on Capitalization of Fixed

Assets has been set as follows:

Pendapatan terdiri dari penjualan jasa

perencanaan, jasa pengawasan, dan pendapatan

lain-lain dengan metode pengakuan sebagai

berikut:

Pendapatan dari penjualan jasa perencanaan

diakui pada saat jasa telah diserahkan dan

tagihan diberikan sesuai syarat-syarat dalam

kontrak yang disepakati dengan pemberi kerja.

Revenue from sales of services is recognized

when the plan has been submitted and billing

services supplied under the terms of the

contract agreed with the employer.

Pengeluaran Aset Tetap di atas Rp. 5.000.000

dibukukan sebagai Aset Tetap.

Pendapatan dari penjualan jasa pengawasan

diakui dengan metode presentase penyelesaian

dalam periode akuntansi ketika semua kondisi

terpenuhi.

Pendapatan dari kerjasam operasi (joint

operation) diakui pada saat laporan

pertanggungjawaban proyek disetujui oleh

pemberi kerja (owner) dan dicatat sebesar

porsinya berdasarkan perjanjian.

Kriteria khusus yang harus dipenuhi sebelum

pendapatan diakui adalah penjualan yang

dilakukan secara langsung kepada pelanggan

diakui pada saat penyerahan barang dagangan

kepada pelanggan yang bersangkutan.

Specific criteria must be met before revenue is

recognized sales made directly to customers is

recognized upon delivery of the merchandise to the

customer in question.

Revenue and Expense Recognition (continued)

Revenue from Monitoring service is recognized

with the percentage of completion method in

the accounting period when all the conditions

are fulfilled.

28









i. Aset Tetap (lanjutan) i. Property, plant and equipment (continued)

Gedung Building

Mesin Machines

Kendaraan Vehicles

Inventaris Kantor Office Equipment

Alat Produksi Production Tools



The acquisition cost also includes the cost of

replacing part of the fixed assets when the cost is

incurred, if the recognition criteria. After initial

recognition, the company using the cost model in

which all fixed assets are measured at cost less

accumulated depreciation and accumulated

impairment losses (if any).

8

8

Tahun / Years

20

8

4

Penyusutan dihitung dengan menggunakan

metode garis lurus dan saldo menurun

berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis

aset tetap sebagai berikut :

Beban perolehan juga termasuk Beban

penggantian bagian aset tetap saat Beban

tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.

Setelah pengakuan awal, perusahaan

menggunakan model Beban dimana seluruh aset

tetap diukur sebesar Beban perolehan dikurangi

akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian

penurunan nilai (jika ada).

Depreciation is computed using the straight-line

method and double declining method based on the

estimated useful lives of the assets as follows :

Beban pengurusan legal awal untuk hak atas

tanah diakui sebagai bagian dari Beban perolehan

tanah, dan Beban ini tidak disusutkan. Beban yang

berkaitan dengan perpanjangan hak atas tanah

diakui sebagai beban ditangguhkan dan

diamortisasi selama periode hak atas tanah atau

manfaat ekonomi tanah, mana yang lebih pendek.

Seluruh Beban pemeliharaan dan perbaikan yang

tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam

laporan laba rugi komprehensif pada saat

terjadinya.

Penyusutan Aktita Tetap dilakukan sesuai dengan

peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode

penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan

pengaruh dari setiap perubahaan estimasi

tersebut berlaku prospektif.

Useful lives, residual values and depreciation

method are reviewed at each year end and the

effect of any change of such estimates on a

prospective basis.

All costs of maintenance and repairs that do not

meet the recognition criteria are recognized in

profit or loss as incurred.

Initial legal expenditures for land rights are

recognized as part of the cost of land, and the cost

is not depreciated. Costs associated with the

extension of land rights are recognized as deferred

charges and amortized over the period of land

rights or economic benefits of land, whichever is

shorter.

Depreciation of Fixed Assets carried out in

accordance with the regulations and legislation in

force.

29









i. Aset Tetap (lanjutan) i. Property, plant and equipment (continued)

Berdasarkan PSAK No. 48 (Revisi 2009),

“Penurunan Nilai Aset”, pada setiap tanggal

pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat

indikasi suatu aset-non keuangan mengalami

penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut,

maka Perusahaan membuat estimasi formal

jumlah terpulihkan (recoverable amount) atas aset

tersebut.



Penyusutan suatu aset dimulai ketika aset siap

untuk digunakan, yaitu saat aset berada pada

lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan

maksud manajemen. Penyusutan aset dihentikan

lebih awal ketika aset tersebut diklasifikasikan

sebagai aset dimiliki untuk dijual sesuai dengan

PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk

Dijual dan Operasi yang Dihentikan dan pada

tanggal aset dilepaskan.

Depreciation of an asset begins when the asset is

ready for use, the assets are in the location and

condition necessary for the purposes of

management. Depreciation stopped early when the

asset is classified as an asset held for sale in

accordance with IAS 58: Non-Current Assets Held

for Sale and Discontinued Operations and the date

the asset is released.

Under SFAS No. 48 (Revised 2009), “Impairment

of Assets”, at each reporting date, the Company

assesses whether there is any indication of a non-

financial assets is impaired. If any such indication

exists, the Company makes a formal estimate of

recoverable amount (recoverable amount) of the

asset.

Beban perbaikan dan pemeliharaan rutin

dibebankan pada laporan laba rugi pada saat

terjadinya; dan pemugaran dan penambahan

dalam jumlah signifikan, yang meningkatkan masa

manfaat aset tetap, sebagaimana dipersyaratkan

dalam PSAK No. 16, mengenai “Aset Tetap dan

Aset Lain-lain”, dikapitalisasi ke akun aset tetap

yang bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak

dipergunakan lagi atau dijual, beban perolehan

dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari

kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba

atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan rugi

komprehensif pada tahun yang bersangkutan.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar

beban perolehan dikurangi akumulasi rugi

penurunan nilai (jika ada) dan disajikan sebagai

bagian dari aset tetap. Akumulasi beban

perolehan aset dalam penyelesaian akan

direklasifikasi ke masing-masing akun aset tetap

yang bersangkutan pada aset tersebut selesai dan

siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan

pada saat aset tersebut siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost less

accumulated impairment losses (if any) and

presented as part of the fixed assets. The

accumulated cost of construction in progress will

be reclassified to the respective fixed asset

accounts in question on the asset is completed

and ready for use. Depreciation is charged at the

time the asset is ready for use.

The cost of periodic/routine repairs and

maintenance are charged to statement of income

as incurred; and significant renewals and

betterments, that will prolog the useful lives of the

assets are capitalized, as defined under SFAS No.

16, “Fixed Assets and Other Assets”. When assets

are retired or otherwise disposed-of, their costs

and the related accumulated depreciation are

removed from the accounts and any resulting gain

or loss is reflected in the statement of

comprehensive income for the year.

30









j. Bangunan dalam penyelesaian j. Building in Progress

l. Pajak Penghasilan l. Income Tax

Beban pajak untuk tahun yang terdiri dari pajak

kini dan tangguhan. Pajak diakui dalam laporan

laba rugi, kecuali sejauh yang berkaitan dengan

item diakui langsung dalam ekuitas. Dalam hal ini,

pajak juga diakui di ekuitas.

The current income tax charge is calculated on the

basis of the tax laws enacted or substantively

enacted at the reporting date in the countries

where the Company and its subsidiaries operate

and generate taxable income.

Biaya pajak penghasilan kini dihitung atas dasar

hukum pajak yang berlaku atau secara substansial

telah berlaku pada tanggal pelaporan di negara-

negara dimana Perusahaan dan anak perusahaan

beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena

pajak.



Bangunan dalam penyelesaian disajikan sebagai

bagian dalam aset tetap dan dinyatakan sebesar

biaya perolehan hingga pembangunan selesai,

yang kemudian direklasifikasi secara spesifik

menjadi aset tetap yang terkait. Semua biaya,

termasuk biaya pinjaman yang termasuk di

dalamnya beban bunga dan selisih kurs yang

timbul untuk membiayai pembangunan aset,

dikapitalisasi secara proporsional terhadap rata-

rata nilai akumulasi pengeluaran selama periode

tersebut. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan

ketika pembangunan selesai dan aset tetap siap

untuk digunakan.

Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi

yang diambil dalam pajak sehubungan dengan

situasi di mana sebuah peraturan pajak yang

berlaku dikenakan interpretasi. Apabila diperlukan,

itu menetapkan ketentuan berdasarkan jumlah

yang diharapkan akan dibayarkan kepada otoritas

pajak.

Management periodically evaluates positions taken

in tax returns with respect to situations in which an

applicable tax regulation is subject to

interpretation. Where appropriate, it establishes

provision based on the amounts expected to be

paid to the tax authorities.

Building in progress is presented as part of

property, plant and equipment and stated at

acquisition cost until completion of construction,

which is subsequently reclassified into related

property, plant and equipment. All costs, including

borrowing costs inclusive of interest expense and

foreign exchange differences incurred to finance

asset construction, is capitalized in proportion to

the average value of accumulated expenditures

during the period. Capitalization of borrowing costs

is discontinued when construction is completed

and fixed assets are ready for use.

The tax expense for the year comprises current

and deferred tax. Tax is recognised in the profit or

loss, except to the extent that it relates to items

recognised directly in equity. In this case, the tax is

also recognised in equity.

31









l. Pajak Penghasilan (lanjutan) l. Income Tax (continued)

m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan m.Impairment of Assets

Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan

menggunakan tarif pajak sesuai dengan undang-

undang atau peraturan yang telah berlaku atau

secara substansial telah berlaku pada tanggal

pelaporan dan diharapkan berlaku pada saat

tangguhan terkait aset pajak direalisasikan atau

kewajiban pajak tangguhan diselesaikan.

Fixed assets and other non-current assets are

reviewed for impairment losses whenever events

or changes in circumstances indicate that the

carrying amount may not be recoverable. An

impairment loss is recognised for the amount by

which an asset’s carrying amount exceeds its

recoverable amount, which is the higher of an

asset’s fair value less cost to sell or value in use.

However, the deferred income tax is not accounted

for if it arises from initial recognition of an asset or

liability in a transaction other than a business

combination that at the time of the transaction

affects neither accounting nor taxable profit or loss.

Tax loss carried forward is recognised as a

deferred tax asset when it is probable that there

will be future taxable profit available against which

the unused tax losses can be utilised.

Deferred income tax assets are recognised only to

the extent that it is probable that future taxable

profit will be available against which the temporary

differences can be utilised.

At the period end date, the Company undertakes a

review to determine whether there is any indication

of asset impairment.



Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya ditelaah

untuk penurunan nilai atau apakah telah terjadi

perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa

nilai tercatat tidak dapat diperoleh kembali.

Penurunan nilai diakui untuk jumlah dimana nilai

tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan, yang

merupakan lebih tinggi dari nilai wajar aset untuk

biaya kurang untuk menjual atau nilai pakai.

Pada akhir periode, Perusahaan melakukan

penelaahan untuk menentukan apakah terdapat

indikasi penurunan nilai aset.

Namun, pajak penghasilan tangguhan tidak

diperhitungkan jika timbul dari pengakuan awal

aset atau kewajiban dalam transaksi selain

kombinasi bisnis yang pada saat transaksi

mempengaruhi tidak akuntansi maupun laba fiskal

atau rugi. kerugian fiskal diakui sebagai aset pajak

tangguhan apabila kemungkinan bahwa akan ada

laba fiskal mendatang memadai untuk

dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang dapat

diperhitungkan.

Deferred income tax is recognised, using the

balance sheet liability method, on temporary

differences arising between the tax bases of

assets and liabilities and their carrying amounts in

the financial statements.

Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan

menggunakan metode liabilitas neraca, perbedaan

temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset

dan kewajiban dengan nilai tercatatnya dalam

laporan keuangan.

Deferred income tax is determined using tax rates

pursuant to laws or regulations that have been

enacted or substantially enacted by the reporting

date and that are expected to apply when the

related deferred income tax asset is realised or the

deferred income tax liability is settled.

Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya

sebatas bahwa itu adalah kemungkinan bahwa

jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan

memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan

temporer yang dapat dimanfaatkan.

32









n. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang n. Liabilities Long-Term Employee Benefits

Based on SFAS No. 24 (revised 2013), about

“Employee Benefit”. This SFAS requires

company’s recognizes all employee benefits

offered throught the program or formal and

informal agreements, law or industry regulations,

which include post-employment benefits, employee

benefits and rewards of short-term and others long-

term employment, severance, and termination

compensation equity-based.

Actuarial gains or losses are recognized as income

or expense if the net of gains or losses are not

recognized at the end of the previous reporting

period exceeded the greater amount between 10%

of the present value of the defined benefit

obligation or 10% of the fair value of plan assets (if

any) on that date.



Berdasarkan PSAK ini, perhitungan estimasi

kewajiban untuk imbalan kerja karyawan

berdasarkan Undang – Undang Ketenagakerjaan

No. 13 Tahun 2003 ditentukan dengan

menggunakan metode aktuarial “Projected Unit

Credit”.

Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai

pendapatan atau beban apabila akumulasi neto

dari keuntungan atau kerugian aktuarial yang

belum diakui pada akhir periode pelaporan

sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar di

antara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti

atau 10% dari nilai wajar aset program (jika ada)

pada tanggal tersebut.

Selanjutnya, Beban jasa lalu dibebankan pada

saat imbalan tersebut telah menjadi hak (vested)

dengan metode garis lurus selama periode rata-

rata sampai imbalan tersebut menjadi vest. Jika

imbalan tersebut menjadi vest segera setelah

program imbalan pasti diperkenalkan atau

program tersebut diubah, Beban jasa lalu segera

diakui.

Keuntungan atau kerugian aktuarial ini dibagi

selama rata-rata sisa masa kerja ekspetasian dari

para karyawan.

Furthermore, past service costs expensed as the

benefits concerned become rights (vested) with a

straight-line basis over the average period until the

benefits become vest. If the benefits are already

vest immediately after the introduction of a defined

benefit plan or program is changed, the past

service cost is recognized immediately.

Based on this SFAS, the calcualtion of estimated

liabilities for employee benefit based on the

Employee Law No. 13 Year 2014 is determined

using actuarial methods “Projected Unit Credit”.

Actuarial gains or losses are divided over the

expected average remaining working lives of the

employees expectations.

Amount of the defined benefit obligation

recognized in the statement of financial position is

the sum of the net present value of the defined

benefit obligation at the end of the reporting period

(that is discounted using the interest rate of

government bonds on the active market) plus the

profits (minus losses) not recognized, reduced

service costs unrecognized past and less the fair

value of plan assets to be used for direct

settlement of liabilities (if any).

Berdasarkan PSAK No. 24 (revisi 2013), tentang

“Imbalan Kerja”. PSAK ini mewajibkan Perusahaan

mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan

melalui program atau perjanjian formal dan

informal, peraturan perundang-undangan atau

peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca-

kerja, imbalan kerja jangka pendek dan imbalan

kerja jangka panjang lainnya, pesangon

pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis

ekuitas.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti

pada laporan posisi keuangan merupakan jumlah

neto dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada

akhir periode pelaporan (yang didiskontokan

dengan menggunakan tingkat bunga obligasi

pemerintah pada pasar aktif) ditambah

keuntungan (dikurangi kerugian) yang belum

diakui, dikurangi Beban jasa lalu yang belum

diakui serta dikurangi nilai wajar aset program

yang akan digunakan untuk penyelesaian liabilitas

secara langsung (jika ada).

33









n. n.

o. Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas o. Financial liabilities and equity instruments

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Classification as debt or equity

Instrumen ekuitas Equity instruments

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Financial liabilities at amortized cost

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities

Perusahaan telah menunjuk aktuaris, yaitu PT.

Sakura Aktualita Indonesia untuk melakukan

perhitungan beban imbalan kerja seperti yang

disyaratkan dalam PSAK No. 24 (revisi 2013),

“Imbalan Kerja”.



Liabilities Long-Term Employee Benefits

(continued)

Financial liabilities and equity instruments issued

by the Company are classified according to the

subtance of the contractual arrangements entered

into and the definitions of a financial liability and an

equity instrument.

An equity instruments is any contract that

evidences a residual interest in the assets of the

Company after deducting all of its liabilities. Equity

instruments issues by the Company are recorded

at the proceeds received, net of direct issue costs.

Financial liabilities, which include trade and other

payables, accrued expenses, initially measured at

fair value, net of transaction costs, and

subsequently measured at amortized cost using

the effective interest method.

The Company has appointed actuary, namely PT.

Sakura Aktualita Indonesia to perform calculations

for employee benefits as required by SFAS No. 24

(revised 2013), "Employee Benefits".

Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas

keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas

Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau

kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas

keuangan yang dihentikan pengakuannya dan

imbalan yang dibayarkan dan hutang diakui dalam

laba rugi.

The Company derecognizes financial liabilities

when, and only when, the Company’s obligation

are discharged, cancelled or expired. The

difference between the carrying amount of the

financial liability derecognized and the

consideration paid and payable is recognized in

profit or loss

The Company’s financial liabilities are classified as

at amortized cost.

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang

(lanjutan)

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang

diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasikan

sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual

dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen

ekuitas.

Instrumen ekuitas adalah residual atas aset

Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh

liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan

oleh Perusahaan dicatat sebesar hasil penerimaan

bersih setelah dikurangi biaya penerbitan

langsung.

Liabilitas keuangan Perusahaan diklasifikasikan

sebagai biaya perolehan diamortisasi.

Liabilitas keuangan meliputi hutang usaha dan

lainnya, biaya masih harus dibayar, pada awalnya

diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya

transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya

perolehan diamortisasi menggunakan metode

suku bunga efektif.

34









p. Nilai wajar instrumen keuangan p. Fair value of financial instruments

- -

- -

- -

q. q.

- -

- -

Saling hapus antar aset keuangan dan liabilitas

keuangan

Netting of financial assets and financial

liabilities

Level 1 fair value measurements are those

derived from qouted prices (unadjusted) in

active markets for identical assets or liabilities.

Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk

mempertukarkan suatu aset atau untuk

menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak – pihak

yang memahami dan berkeinginan untuk

melakukan transaksi secara wajar (arm’s length

transaction).

Fair value is the value which is used to exchange

an asset or to settle a liability between parties who

understand and are willing to perform a fair

transaction (arm’s length transaction).

Dalam rangka konsistensi dan perbandingan

dalam pengukuran nilai wajar pengungkapan

terkait dalam dan diantara entitas pelaporan,

Perusahaan melakukan pengukuran nilai wajar

atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan

hirarki berikut:

In order to increase consistency and comparability

in fair value measurements and related disclosures

within and between reporting entities, the

Company measures the fair value of the financial

instruments held based on the following hierarchy

that categorized into three levels the inputs to

valuation techniques:


derived from inputs other than quoted prices

included within Level 1 that are observable for

the assets or liability, either directly (i.e. as

prices) or indirectly (i.e. derived from prices).


derived from valuation techniques that include

inputs for the asset or liability that are not

based on observable market date

(unobservable inputs).

The Company only offsets financial assets and

liabilities and presents the net amount in the

statement of financial position where it:

Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling

hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan

posisi keuangan jika dan hanya jika;

Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang

berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan)

dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang

identik.


berasal dari input selain harga kuotasian yang

termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat

diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik

secara langsung (misalnya harga) atau secara

tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).



saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum

untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang

telah diakui tersebut; dan

currently have legal enforceable right to set off

the recognized amount; and

berniat untuk menyelesaikan secara bersih atau

merealisasikan aset dan menyelesaikan

liabilitasnya secara simultan.

intends either to settle on a net basis, or to

realize the asset and settle the liability

simultaneously.


berasal dari teknik penilaian yang mencakup

input untuk aset atau liabilitas yang bukan

berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi

(input yang tidak dapat diobservasi).

35









r. Laba (Rugi) per Saham r. Earnings (Loss) per Share

t. Penggunaan Estimasi t

.

Estimated Use

3. 3.

a. Pertimbangan a. Judgements

• Penentuan mata uang fungsional • Determination of functional currency

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum

mengharuskan manajemen untuk membuat

berbagai estimasi dan asumsi yang

mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas serta

pengungkapan aset, liabilitas,komitmen dan

kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta

jumlah pendapatan dan beban selama period

pelaporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda

dengan jumlah yang diestimasi.

Penyusunan laporan keuangan Perusahaan

mensyaratkan manajemen untuk membuat

pertimbangan, estimasi dan asumsi yang

mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas

pendapatan, beban, aset dan liabilitas, serta

pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada akhir tahun

pelaporan. Namun, ketidakpastian atas asumsi dan

estimasi ini dapat menyebabkan hasil yang

memerlukan penyesuaian material atas nilai tercatat

aset dan liabilitas yang terdampak pada masa

mendatang.

PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN

ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING

Mata uang fungsional dari masing-masing

entitas dalam Perusahaan adalah mata uang

dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas

beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata

uang yang mempengaruhi pendapatan dan

beban dari jasa yang diberikan.

The preparation of Company’s financial statements

requires management to make judgements,

estimates and assumptions that affect the reported

amounts of revenues, expenses, assets and

liabilities, and the disclosure of contingent liabilities,

at the end of the reporting year. However, uncertainty

about these assumptions and estimates could result

in outcomes that require a material adjustment to the

carrying amount of the asset or liability affected in

future periods.

In the process of applying the Company’s

accounting policies, management has made the

following judgements, apart from those including

estimations and assumptions, which have the most

significant effect on the amounts recognized in the

consolidated financial statements:

USE OF JUDGEMENTS, ESTIMATES AND

ASSUMPTIONS OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

The functional currency of each of the entities

under the Company is the currency of the

primary economic environment in which each

entity operates. It is the currency that mainly

influences the revenue and cost of rendering

services.

The preparation of the financial statements in

conformity with generally accepted accounting

principles requires management to make various

estimates and assumptions that affect the total

assets and liabilities and disclosures of assets,

liabilities, commitments and contingencies at the

date of the financial statements and the amount of

revenues and expenses during the reporting

period. Actual results may differ from those

estimates.

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi

Perusahaan, manajemen telah membuat

pertimbangan - pertimbangan berikut ini, yang

terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki

pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang

dicatat dalam laporan keuangan:



Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per Saham”,

laba bersih per saham dihitung dengan membagi

laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang

saham yang ditempatkan dan disetor penuh

selama tahun berjalan, yang perhitungannya

berdasarkan atas 50.000 saham pada tahun 2017

dan 2016.

In accordance with PSAK No. 56, “Earnings Per

Share”, net income per share are computed by

dividing net income and the weighted average

number of issued and fully paid shares during the

year, which calculations were based on 50.000

shares for the years 2017 and 2016.

36








3. 3.

a. Pertimbangan (lanjutan) a. Judgements (continued)

• •

b. Estimasi dan asumsi b. Estimation and assumptions

- -

- -



(continued)

The Company evaluates specific accounts on

which it has information that the customers are

unable to meet their financial obligations.

Allowance for impairment of trade receivablesPenyisihan atas penurunan nilai piutang usaha

Perusahaan mengevaluasi pelanggan tertentu

yang menurut informasi pelanggan tersebut

tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya.


ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

In these cases, the Company uses judgement,

based on available facts and circumstances,

including but not limited to, the length of its

relationship with the customers and the customers’

current credit status based on any available third

party credit reports and known market factors, to

record specific provisions for customers against

amounts due to reduce the Company’s receivable

amounts that it expects to collect. These specific

provisions are re-evaluated and adjusted as

additional information received affects the amounts

of the allowance for impairment of trade

receivables.

Dalam kasus ini, Perusahaan menggunakan

pertimbangan, berdasarkan fakta dan situasi yang

tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada,

jangka waktu hubungan Perusahaan dengan

pelanggan dan status kredit dari pelanggan

berdasarkan laporan dari pihak ketiga yang

tersedia dan faktor-faktor pasar yang telah

diketahui, untuk mengakui pencadangan spesifik

atas pelanggan terhadap jumlah piutang guna

untuk menurunkan piutang Perusahaan ke jumlah

yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan

secara spesifik ini dievaluasi kembali dan

disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima

mempengaruhi jumlah penyisihan untuk

penurunan nilai piutang usaha.

Meskipun perkiraan ini didasarkan pada

pengetahuan terbaik manajemen dan aktivitas

saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dari taksiran

tersebut. Standar akuntansi keuangan di

Indonesia juga membutuhkan manajemen

untuk melakukan penilaian dalam proses

penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan.

Laporan jumlah aset dan kewajiban dan

pengungkapan aset dan kewajiban kontinjen

pada tanggal laporan keuangan.

Laporan jumlah pendapatan dan beban

selama tahun pelaporan.

The reported amounts of assets and liabilities

and the disclosure of contingent assets and

liabilities at the date of the financial statements.

Although these estimates are based on

management’s best knowledge of current events

and activities, actual results may differ from those

estimates. Financial accounting Standard in

Indonesia also require management to exercise its

judgement in the process of applying the

Company’s accounting policies.

The reported amounts of revenues and

expenses during the reporting year.

The preparation of financial statements in

conformity with financial accounting standard in

Indonesia requires management to make

estimates and assumptions that affect:

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

mengharuskan manajemen untuk membuat

estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:

37








3. 3.

b. Estimasi dan asumsi b. Estimation and assumptions

1. Penggunaan Estimasi 1. Use of estimates

2. 2.

a. Sumber estimasi ketidakpastian a. Estimation sourceInformasi tentang asumsi utama yang dibuat

mengenai masa depan dan sumber utama

dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir

periode pelaporan, yang memiliki risiko

signifikan yang mengakibatkan penyesuaian

material terhadap jumlah tercatat aset dan

liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya

dijelaskan dibawah ini.

Information on the major assumptions made

concerning the future and the main source

of estimation uncertainty at the other end of

the reporting period, that have a significant

risk of causing a material adjustment to the

carrying amounts of assets and liabilities

within the next reporting period are

described below.

Perusahaan berpendapat bahwa berikut ini

adalah ringkasan pertimbangan dan estimasi

signifikan serta pengaruh dan risiko yang terkait

dalam laporan keuangan.

Penyajian laporan keuangan sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum

mengharuskan manajemen Perusahaan untuk

membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah

yang dilaporkan. Oleh karena tidak adanya

kepastian dalam membuat estimasi, maka

terdapat kemungkinan hasil aktual yang

dilaporkan pada masa yang akan datang akan

berbeda dengan estimasi tersebut. Perbedaan

antara estimasi dan hasil aktual dibebankan

atau dikreditkan pada operasi tahun berjalan.

Penyusunan laporan keuangan perusahaan

sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di

Indonesia. Kebijakan akuntansi diterapkan oleh

Perusahaan dijelaskan dalam Catatan 2.

Penyusunan laporan keuangan mengharuskan

manajemen membuat pertimbangan dan

estimasi yang mempengaruhi jumlah serta

pengungkapan tertentu.



The Company believes that the following is a

summary of significant judgements and

estimates as well as influences and associated

risks in the financial statements.

The preparation of the financial statements in

conformity with generally accepted accounting

principles requires management to make

estimates and assumptions on the amounts

reported. Because of the lack of certainty in

making estimates, actual results are reported in

the future will be different from these estimates.

Differences between estimates and actual

results is charged or credited to current

operations.

The preparation of financial statements in

accordance with Financial Accounting

Standards in Indonesia. Significant accounting

policies adopted by the Company is described

in Note 2. The preparation of financial

statements requires management to make

judgements and estimates that affect the

amounts and certain disclosures.

Consideration of significant accounting

estimates

Pertimbangan estimasi akuntansi yang

signifikan

In preparing the financial statements,

management requires to make judgements and

estimates at its best over a certain amount.

Judgements and estimates used in these

financial statements is based on

management’s evaluation of relevant facts and

circumstances at the date of the financial

statements. Actual results could differ from

these estimates, and these estimates can be

further adjusted.

Dalam menyusun laporan keuangan,

manajemen telah menggunakan pertimbangan

dan estimasi terbaiknya atas jumlah tertentu.

Pertimbangan dan estimasi yang digunakan

dalam laporan keuangan ini adalah

berdasarkan evaluasi manajemen atas fakta

dan keadaan yang relevan pada tanggal

laporan keuangan. Realisasi dapat berbeda

dengan jumlah yang diestimasi, dan estimasi ini

dapat disesuaikan lebih lanjut.



38








3. 3.

b. Estimasi dan asumsi (lanjutan) b. Estimation and assumptions (continued)

b. Penyisihan piutang ragu-ragu b. Allowance for doubtful accounts

c. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap c. Estimated useful lifes of fixed assets



Perubahan masa manfaat aset tetap dapat

mempengaruhi jumlah beban penyusutan

yang diakui dan nilai tercatat aset tetap.

Perusahaan membuat penyisihan piutang

ragu-ragu berdasarkan analisa atas

ketertagihan piutang dan pinjaman yang

diberikan. Penyisihan dibentuk terhadap

pinjaman yang diberikan dan piutang apabila

terdapat kejadian atau perubahan keadaan

yang mengindikasikan bahwa saldo tersebut

tidak akan tertagih.

Pengujian atas penurunan nilai dilakukan

apabila terdapat indikasi penurunan nilai.

Penentuan nilai pakai aset memerlukan

estimasi mengenai arus kas yang diharapkan

untuk dihasilkan dari penggunaan aset (unit

penghasil kas) dan penjualan asset tersebut

serta tingkat diskonto yang sesuai untuk

menentukan nilai sekarang.

Perusahaan tidak menerapkan penyisihan

atas piutang ragu - ragu.

The useful life of each asset in the

Company is determined based on the

expected utility of the use of the asset.

These estimates are determined based on

internal technical evaluation and

experience of the Company for similar

assets. The useful life of each asset are

reviewed periodically and adjusted if

forecasts differ from previous estimates

due to wear and tear, technical and

commercial obsolescence, legal or other

limitations on the use of the asset.

Changes in the useful lives of fixed assets

can affect the amount of depreciation

expense recognized and the carrying

Impairment testing carried out if there is an

indication of impairment. Determination of

the value in use of assets require

estimates of expected cash flows to be

generated from the use of the asset (cash-

generating units) and the sale of assets

and the appropriate discount rate to

determine the present value.

Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan

ditentukan berdasarkan kegunaan yang

diharapkan dari penggunaan aset tersebut.

Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi

teknis internal dan pengalaman Perusahaan

atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset

direview secara periodik dan disesuaikan

apabila prakiraan berbeda dengan estimasi

sebelumnya karena keausan, keusangan

teknis dan komersial, hukum, atau

keterbatasan lainnya atas pemakaian aset.

The company does not apply allowance

for doubtful accounts.



The Company makes allowance for

doubtful accounts based on an analysis of

the collectability of receivables and loans.

Allowance established against loans and

receivables whenever events or changes

in circumstances indicate that the balance

will be uncollectible.

If the expectation is different from the initial

estimate, then this difference will impact

the carrying value of loans and receivables

and bad debt expense in the period where

the change in estimate occurs.

Judgements and estimates are the basis

for calculating the allowance for

impairment of the collectibility of

receivables using established methods.

Apabila ekspektasi berbeda dari estimasi

awal, maka perbedaan ini akan berdampak

terhadap nilai tercatat pinjaman yang

diberikan dan piutang serta Beban piutang

tak tertagih pada periode mana perubahan

estimasi tersebut terjadi. Pertimbangan dan

estimasi tersebut menjadi dasar dalam

menghitung penyisihan penurunan nilai

piutang dari kemungkinan tidak tertagihnya

dengan menggunakan metode yang

ditetapkan.

39








3. 3.

b. Estimasi dan asumsi (lanjutan) b. Estimation and assumptions (continued)

c. c.

d. Penurunan nilai aset d. Impairment of assets

e. Penyusutan aset tetap e. Depreciation of fixed assets

Carrying value of fixed assets as at

December 31, 2017 and 2016,

respectively, is Rp. 116,811,792,851 and

Rp. 29,228,720,772 (see note 11).

Although the assumptions used in

estimating the value in use of assets are

reflected in the financial statements have

been deemed appropriate and reasonable.

However, significant changes in the

assumptions would have a material effect

on the determination of the amount that

can be recovered and consequently

incurred an impairment loss will have an

impact on results of operations.

The costs of fixed assets are depreciated

over their estimated useful lifes. In

depreciating its fixed assets, the Company

uses the straight-line method except for

building the Copmpany uses double

declining method. Management estimates

the useful lifes of these fixed assets to be

within 4 to 20 years. These are common

life expectancies applied in the industries

where the Company conducts its

businesses. Changes in the expected level

of usage and technological development

could impact the economic useful lifes and

the residual values of these assets, and

therefore future depreciation charges

could be revised. Further details are

disclosed in Note 11.

Walaupun asumsi yang digunakan dalam

mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin

dalam laporan keuangan dianggap telah

sesuai dan wajar.

Namun perubahan signifikan atas asumsi ini

akan berdampak material terhadap

penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan

akibatnya kerugian penurunan nilai yang

timbul akan berdampak terhadap hasil

usaha.

Beban perolehan aset tetap disusutkan

selama masa manfaat ekonomisnya. Dalam

menyusutkan aset tetapnya, Perusahaan

menggunakan metode garis lurus kecuali

untuk aset bangunan Perusahaan

menggunakan metode double decline.

Manajemen mengestimasi masa manfaat

ekonomis aset tetap antara 4 tahun sampai

dengan 20 tahun. Ini adalah masa manfaat

yang secara umum diharapkan diterapkan

dalam industri dimana Perusahaan

menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat

pemakaian dan perkembangan teknologi

dapat mempengaruhi masa manfaat

ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya

Beban penyusutan masa depan mungkin

direvisi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan

dalam Catatan 11.

Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31

Desember 2017 dan 2016 masing-masing

adalah sebesar Rp. 116.811.792.851 dan

Rp. 29.228.720.772 (lihat catatan 11).





Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap

(lanjutan)

Estimated useful lifes of fixed assets

(continued)

40








3. 3.

b. Estimasi dan asumsi (lanjutan) b. Estimation and assumptions (ontinued)

f. Imbalan kerja f. Employee benefits

g. Pajak penghasilan g. Income Tax



Penentuan kewajiban imbalan kerja

Perusahaan bergantung pada pemilihan

asumsi yang digunakan oleh aktuaris

independen dalam menghitung jumlah-

jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk

antara lain: tingkat diskonto, tingkat kenaikan

gaji tahunan, tingkat pengunduran diri

karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur

pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual

yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan

Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih

dari 10% kewajiban imbalan pasti,

ditangguhkan dan diamortisasi secara garis

lurus selama rata-rata sisa masa kerja

karyawan.

Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa

asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai,

perbedaan signifikan pada hasil atau

perubahan signifikan dalam asumsi yang

ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi

secara material liabilitas diestimasi atas

imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.

Dalam hal ini, Perusahaan menerapkan

kewajiban imbalan kerja.

Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak

penghasilan badan berdasarkan estimasi

apakah akan terdapat tambahan pajak

penghasilan badan.

Pertimbangan signifikan digunakan dalam

menentukan provisi atas pajak penghasilan

badan. Terdapat transaksi dan perhitungan

tertentu yang penentuan pajak akhirnya

adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha

normal.



The determination of the Company’s

obligations for employee benefits is

dependent on its selection of certain

assumptions used by the independent

actuaries in calculating such amounts.

Those assumptions include among others,

discount rates, annual salary increase

rate, annual employee turn-over rate,

disability rate, retirement age and mortality

rate. Actual results that differ from the

Company’s assumptions which effects are

more than 10% of the defined benefit

obligations are deferred and amortized on

a straight-line basis over the expected

average remaining service years of the

qualified employees.

While the Company believes that its

assumptions are reasonable and

appropriate, significant differences in the

Company’s actual results or significant

changes in the Company’s assumptions

may materially affect its estimated

liabilities for employee benefits and net

employee benefits expense. In this case,

the Company does apply employee

benefits.

Significant judgement is involved in

determining provision for corporate income

tax. There are certain transactions and

computation for which the ultimate tax

determination is uncertain during the

ordinary course of business.

The Company recognizes liabilities for

expected corporate income tax issues

based on estimates of whether additional

corporate income tax will be due.

Perusahaan selaku wajib pajak menghitung

liabilitas perpajakannya secara self

assessment berdasarkan pada peraturan

yang berlaku. Perhitungan tersebut dianggap

benar selama belum terdapat ketetapan.

Company as taxpayers calculate their tax

liability as a self-assessment based on

current regulations. The calculation is

assumed to be true as long as there are

provisions.

41








3. 3.

b. Estimasi dan asumsi (lanjutan) b. Estimation and assumptions (ontinued)

g. Pajak penghasilan (lanjutan) g. Income Tax (continued)

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Kas Cash

Rupiah Rupiah:

Kas Kantor Pusat Head Office

Kas Wilayah I Semarang Region I Semarang

Kas Cabang Surabaya Surabaya Branch

Kas Wilayah II Makasar Region II Makasar

Kas Cabang Gorontalo Gorontalo Branch

Kas Wilayah III DKI Jakarta Region III DKI Jakarta

Kas Cabang Bandung Bandung Branch

Kas Wilayah IV Medan Region IV Medan

Kas Cabang Pekanbaru Pekanbaru Branch

Kas Wilayah V Palembang Region V Palembang

Kas Wilayah V Samarinda Region IV Samarinda

Kas Wilayah V Papua Region IV Papua

Kas Divisi Infrastruktur Division Infrastructure

Kas Divisi Bangunan Division Building

Kas Divisi Engineering

Jumlah Kas Total Cash

Kas dan setara kas per 31 Desember 2017 dan 2016

dengan rincian sebagai berikut:

Cash and cash equivalents as of December 31, 2017

and 2016 with details as follows:

2016

Saldo hutang pajak pada tanggal 31

Desember 2017 dan 2016 masing-masing

adalah sebesar Rp. 2.068.806.844 dan Rp.

1.620.325.612 (lihat catatan 18a).

2017

Perbedaan jumlah pajak penghasilan yang

terhutang dapat disebabkan oleh beberapa

hal seperti pemeriksaan pajak, penemuan

bukti-bukti pajak baru dan perbedaan

interpretasi antara manajemen dan pejabat

kantor pajak terhadap peraturan pajak

tertentu. Perbedaan hasil aktual dan jumlah

tercatat tersebut dapat mempengaruhi

jumlah tagihan pajak, hutang pajak, beban

pajak dan aset pajak tangguhan.

The difference is the amount of income tax

payable can be caused by several things

such as tax audits, the discovery of new

evidence and tax The interpretation

differences between management and the

tax office officials to certain tax rules.

Differences actual results and the carrying

amount may affect the amount of tax bills,

tax debt, tax expense and deferred tax

assets.

The balance of tax payable as of

December 31, 2017 and 2016,

respectively, is Rp. 2,068,806,844 and Rp.

1,620,325,612 (see note 18a).





294.948 9.327.860

31.486.227 25.119.116

815.696 22.934.836

151.694.033 273.941

113.634 -

590.968.792 472.505.237

5.153.301

383.250 10.681.411

11.594.714 315.426

dari Direktur Jenderal Pajak atas jumlah

pajak yang terhutang atau ketika sampai

dengan jangka waktu lima (5) tahun (masa

daluwarsa pajak) tidak terdapat ketetapan

pajak yang diterbitkan.

of the Director General of Taxes on the

amount of tax payable or as up to a period

of five (5) years (period expired tax) there

is no assessment is issued.

302.268.733 58.088.526

5.983.600 7.364.700

605 1.156.514

4.856.761 98.350.218

76.492.787 76.492.787

4.112.547 774.900

862.737 156.471.701

8.520

42








4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

Bank - Berelasi : Banks - related parties :

Rupiah: Rupiah :

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Negara lndonesia PT Bank Negara lndonesia

(Persero) Tbk (Persero) Tbk

PT Bank Rakyat lndonesia PT Bank Rakyat lndonesia


PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara



(Persero) Tbk - escrow (Persero) Tbk - escrow

Sub Total

Sub Jumlah Bank - Berelasi Banks - Ralated Parties

Bank - Pihak Ketiga : Banks - Third Parties :

Rupiah: Rupiah :

Bank Jabar Bank Jabar Bank Nagari - Pusat Bank Nagari - PusatBank Nagari - Pk Baru Bank Nagari - Pk BaruBPD Banten - DKI Jakarta BPD Banten - DKI JakartaBPD Jabar - Bandung BPD Jabar - BandungBPD Jambi BPD JambiBPD Jateng BPD JatengBPD Jatim BPD JatimBPD Kaltim BPD KaltimBPD Maluku BPD MalukuBPD Riau BPD RiauBPD Samarinda BPD SamarindaBPD Sulsel – Makassar BPD Sulsel – MakassarBPD Sulsel – Sinjai BPD Sulsel – SinjaiBPD Sumsel PLG BPD Sumsel PLGBukopin Bukopin

Sub Jumlah Bank - Sub Total Banks -

Pihak Ketiga Third Parties

Jumlah Bank Total Banks

Deposito Berjangka Time Deposit

Rupiah Rupiah



Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

1.836.793.512 1.723.052.395

111.922.171.466 48.041.322.115

25.000.000.000 10.000.000.000

25.000.000.000 10.000.000.000

137.513.140.258 58.513.827.352

- 11.795.087

646.752.750 9.205.196

11.555.680 11.820.975

11.795.087 -

408.305.685 403.855.312

3.690.515 3.690.515

1.968.134 1.968.134

36.492.243 100.156.659

749.827 859.827

3.699.815 3.699.815

1.850.000 -

1.285.112 1.285.112

3.298.236 617.769.345

1.794.587 1.794.587

937.726 1.229.753

702.618.115 553.922.078

130.714.948 271.196.758

31.502.832.393 24.312.647.015

75.331.981.482 12.243.954.385

1.889.326.417 9.009.321.501

110.085.377.954 46.318.269.720

1.230.522.714 481.150.061

2017 2016

43








5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

Piutang Jasa Konsultasi Consultation Receivable

Pihak Berelasi Related Parties


Dikurangi : Penyisihan Piutang Less: Allowance for

Tak Tertagih Doubtful Accounts

Sub Jumlah, bersih Sub Total, net

Prestasi Belum Ditagih Unbilled Project





Sub Jumlah, bersih Sub Total, net

Jumlah, bersih Total, net


PT Wijaya Karya Konstruksi PT Wijaya Karya Konstruksi

KSO KSO

PT Waskita Karya PT Waskita Karya

PT Kawasan Berikat PT Kawasan Berikat

Nusantara Nusantara

PT Hutama Karya PT Hutama Karya

PT Jasa Marga (Persero) PT Jasa Marga (Persero)

PT Sang Hyang Sri PT Sang Hyang Sri

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia


PT Pelindo II PT Pelindo II

Kementerian Pekerjaan Umum Kementerian Pekerjaan Umum

dan Perumahan Rakyat dan Perumahan RakyatKementerian Pekerjaan Umum

PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri


BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan

PT Pelabuhan Indonesia PT Pelindo I

Universitas Indonesia Universitas Indonesia

Lainnya Dibawah Rp 200 juta Others Below Rp 200 million

Jumlah Total15.459.977.520 7.433.553.661

330.025.000 330.025.000

260.969.320 26.590.910

222.409.091 177.429.848

217.224.997 778.818.859

214.090.909 606.818.182

- 264.545.456

- 507.045.000

- 404.875.275

802.860.044 548.615.940

50.035.276.383 38.782.745.418

(2.323.511.834) -

151.129.251.022 113.593.312.642

3.272.727.273 -

3.110.709.375 -

2.762.862.761 3.643.130.857

2.451.401.000 -

1.814.697.750 145.658.334

Consultation Receivable is an outstanding amount

from the customer upon delivery of services within

the normal business activities of the company at

December 31, 2017 and 2016, with details as follows:

Piutang Jasa Konsultasi (PJK) merupakan jumlah

yang terhutang dari pelanggan atas penyerahan jasa

dalam kegiatan usaha normal perusahaan per

tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dengan rincian

sebagai berikut:

20162017

15.459.977.520 7.433.553.661

10.537.211.580 7.476.007.888

Trade receivables in related to services rendered to

customers, are as follows:

20162017

Piutang usaha sehubungan dengan jasa yang

diberikan kepada pelanggan, sebagai berikut:

(1.454.220.155) -

24.542.968.945 14.909.561.549

175.672.219.967 128.502.874.191

103.417.486.473 74.810.567.224

44








5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)

Pihak Ketiga Third parties

Pemprov. Sumatera Selatan Pemprov. Sumatera Selatan

RSUD Pasaman Barat RSUD Pasaman Barat

Dinas Pekerjaan Dinas Pekerjaan

Umum Padang Umum Padang

Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan

Dinas CIPTADA Provinsi Riau Dinas CIPTADA Prov Riau

Pemda Sumatera Selatan Pemda Sumatera Selatan

Dinas PUPR Kabupaten Dinas PUPR Kabupaten

Dharmasraya Dharmasraya

RSUD KRMT Wongsonegoro RSUD KRMT Wongsonegoro

Dinas Perumahan dan Dinas Perumahan dan

Gedung Pemda Gedung Pemda

Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Purworejo Kabupaten Purworejo

Dinas Pekerjaan Umum bidang Dinas Pekerjaan Umum bidang

Bina Marga Bina Marga

Pemda Padang Panjang Pemda Padang Panjang


Kabupaten Bengkalis Kabupaten Bengkalis

Pemerintah Kabupaten Bogor Pemerintah Kabupaten Bogor

Pemerintah Kota Bandung Pemerintah Kota Bandung

PT Lintas Artha PT Lintas Artha


Jumlah Total


Direktorat Jenderal Sumber Direktorat Jenderal Sumber

Daya Air Daya Air

Perencanaan dan Pengawasan Perencanaan dan Pengawasan

Jalan Nasional Kalimantan Jalan Nasional Kalimantan

Timur Timur

Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Jenderal Bina Marga


Jalan Nasional Sulawesi Jalan Nasional Sulawesi

Utara Utara

PT Jasa Marga (Persero) PT Jasa Marga (Persero)

PT Angkasa Pura I (Persero) PT Angkasa Pura I (Persero)

Kemernterian Pekerjaan Umum Kemernterian Pekerjaan Umum

dan Perumahan Rakyat dan Perumahan Rakyat

PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero) Tbk

PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero)

Universitas Mulawarman Universitas Mulawarman

saldo dipindahkan balance to be carried forward

642.099.661 358.452.026

10.537.211.580 7.476.007.888

16.201.809.010 3.400.429.333

10.135.688.107 6.578.849.089

4.786.337.387 2.470.044.415

Unbilled Project represents the balance calculation

achievement of project work progress at December

31, 2017 and 2016, with details as follows:

20162017

Prestasi Belum Ditagih (PBD) merupakan saldo

perhitungan prestasi kemajuan pekerjaan proyek per

tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dengan rincian

sebagai berikut:

4.320.237.066 5.767.268.651

4.319.606.507 -

365.940.634 -

364.144.000 -

271.381.364 -

230.800.000 230.800.000

214.307.649 -

204.545.455 -

- 539.505.818

- 2.788.037.400

- 437.770.000

4.057.361.778 2.461.769.894

891.805.600 -

705.521.636 -

680.192.500 -

676.688.554 -

659.672.750 659.672.750

572.749.999 -

2017 2016

5.023.288.812 8.853.767.704

3.895.331.250 -

4.008.904.200 1.674.343.091

3.461.181.036 1.800.545.546

3.442.075.000 3.442.075.000

59.594.458.375 33.987.322.829

45










saldo pindahan carried forward balance

PT Pelabuhan Indonesia IV PT Pelabuhan Indonesia IV

PT Pembangunan Perumahan PT Pembangunan Perumahan


Balai Besar Wilayah Balai Besar Wilayah

Sungai Sumatera VIII Sungai Sumatera VIII

Kementerian Perhubungan Kementerian Perhubungan

Balai Besar Wilayah Sungai Balai Besar Wilayah Sungai

Cimanuk Cisanggarung Cimanuk Cisanggarung

PT Kawasan Berikat PT Kawasan Berikat

Nusantara (Persero) Nusantara (Persero)

Perum Lembaga Penyelenggara Perum Lembaga Penyelenggara

Pelayanan Navigasi Pelayanan Navigasi

Penerbangan Indonesia Penerbangan Indonesia


Sungai Brantas Sungai Brantas

PT Bukit Asam (Persero) Tbk PT Bukit Asam (Persero) Tbk

Perum Bulog Perum Bulog

PT Hutama Karya (Persero) PT Hutama Karya (Persero)

PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri



Pemali Juana Pemali Juana



PT Trans Marga Jateng PT Trans Marga Jateng


Jalan Nasional Provinsi Riau Jalan Nasional Provinsi Riau

PT Pelabuhan Indonesia II PT Pelabuhan Indonesia II

(Persero) (Persero)


Serayu Opak Serayu Opak


Jalan Nasional Nusa Jalan Nasional Nusa

Tenggara Timur Tenggara Timur

PT Wijaya Karya Konstruksi PT Wijaya Karya Konstruksi

KSO KSO

saldo dipindahkan balance to be carried forward96.633.062.094 52.751.840.958

995.562.442 499.212.171

2.324.737.222 1.763.811.600

2.073.644.318 -

2.059.370.694 -

2.007.221.894 4.548.345.833

963.125.500 929.569.091

916.373.533 -

1.969.236.815 1.047.954.546

1.720.763.173 192.999.192

1.177.888.844 1.511.288.101

1.177.476.000 202.124.400

2.245.454.544 1.249.454.545

2.146.883.862 3.939.706.822

2.041.909.515 282.788.809

1.388.298.186 994.875.150

750.000.002 -

3.319.033.846 1

2.897.000.000 -

2.503.120.497 1.602.387.868

2.361.502.832 -

59.594.458.375 33.987.322.829

20162017

46












Sungai Lampung Sungai Lampung

PT Biofarma (Persero) PT Biofarma (Persero)

PT Pelabuhan Indonesia I PT Pelabuhan Indonesia I

(Persero) (Persero)


Kalimantan 3 Kalimantan 3


Jalan Nasional Papua Barat Jalan Nasional Papua Barat


Jalan Nasional Jambi Jalan Nasional Jambi

Kementrian Keuangan Kementrian Keuangan

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia


PT GMF AeroAsia PT GMF AeroAsia

PT Adhi Persada Realty PT Adhi Persada Realty

BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan

PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Tirta Industri

PT Indonesia Asahan PT Indonesia Asahan

Aluminium (Persero) Aluminium (Persero)


Pompengan Jeneberang Pompengan Jeneberang

Direktorat Jenderal Sumber Direktorat Jenderal Sumber

Daya Alam Daya Alam

Kementrian Hukum dan Hak Kementrian Hukum dan Hak

Asasi Manusia Asasi Manusia


Jalan Nasional Jawa Barat Jalan Nasional Jawa Barat


Jalan Nasional Kalimantan Jalan Nasional Kalimantan

Utara Utara


Jalan Nasional Lampung Jalan Nasional Lampung


Jalan Nasional Provinsi Jalan Nasional Provinsi

Jawa Barat Jawa Barat

PT Pelabuhan Indonesia III PT Pelabuhan Indonesia III

(Persero) (Persero)

PT Pertamina (Persero) Tbk PT Pertamina (Persero) Tbk

Universitas Indonesia Universitas Indonesia


Jumlah Total

2017 2016

96.633.062.094 52.751.840.958

- 11.061.284.825

- 227.090.000

- 1.912.485.000

103.417.486.473 74.810.567.224

- 656.874.545

- 669.683.684

- 1.257.104.772

- 375.238.625

726.403.870 -

681.400.000 -

649.250.000 -

603.413.364 -

562.786.768 -

383.173.109 117.613.633

286.363.636 -

268.801.690 -

268.202.198 179.847.487

217.054.601 1.013.462.438

200.376.439 -

- 1.370.015.900

579.368.000 -

552.405.178 -

- 269.692.182

- 263.104.224

805.425.526 2.685.228.951

47










PT Citra Karya Jabar Tol PT Citra Karya Jabar Tol

Pemerintah Provinsi Sumatera Pemerintah Provinsi Sumatera

Selatan Selatan

Pemerintah Daerah Penajam Pemerintah Daerah Penajam

Paser Utara Paser Utara

RSUD Jayapura RSUD Jayapura

Pemerintah Kota Batam Pemerintah Kota Batam

Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Provinsi Penataan Ruang Provinsi

Papua Papua

Dinas Pekerjaan Umum Bina Dinas Pekerjaan Umum Bina

Marga Sumatera Selatan Marga Sumatera Selatan

Pemerintah Daerah Padang Pemerintah Daerah Padang

Panjang Panjang

SNVT Pembangunan SNVT Pembangunan

Bendungan Bendungan

SNVT Pelaksanaan Jaringan SNVT Pelaksanaan Jaringan

Sumber Air Serayu Opak Sumber Air Serayu Opak

Pemerintah Kota Tangerang Pemerintah Kota Tangerang

Selatan Selatan

Pemerintah Provinsi Papua Pemerintah Provinsi Papua

PT PAT Petulai Energi PT PAT Petulai Energi

Tim Pengadaan Barang Jasa Tim Pengadaan Barang Jasa

PT. Hutama Karya/ PT. Hutama Karya/PT. Wijaya Karya PT. Wijaya Karya

PT Klaai Dendan Lestari PT Klaai Dendan Lestari

PT Exxon Mobil PT Exxon Mobil


Pemanfaatan Air Pemali Pemanfaatan Air Pemali

Juana Juana

Dinas Pemuda dan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga

Cilegon Cilegon

Kementerian Agama Kantor Kementerian Agama Kantor

Wilayah Provinsi Jambi Wilayah Provinsi Jambi

Pemerintah Kabupaten Bekasi Pemerintah Kabupaten Bekasi

RSUD Kota Garut RSUD Kota Garut


Kabupaten Soreang Kabupaten Soreang


Sumber Air Citarum Sumber Air Citarum

Rumah Sakit Negara Rumah Sakit Negara

Kabupaten Jembaran Kabupaten Jembaran

Dinas Kesehatan Karawang Dinas Kesehatan Karawang

Pemerintah Daerah Provinsi Pemerintah Daerah Provinsi

Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta


Pemanfaatan Air Sulawesi Pemanfaatan Air Sulawesi

Pemerintah Provinsi Banten Pemerintah Provinsi Banten


Kabupaten Bengkalis Kabupaten Bengkalis


292.608.000 -

255.454.545 -

41.750.695.631 8.302.734.401

11.453.636.364 -

7.659.879.560 -

1.862.503.700 1.039.619.860

1.443.160.000 -

20162017

1.356.383.484 1.283.264.664

1.145.507.669 802.769.683

1.099.414.479 -

1.032.511.428 -

1.011.477.460 909.246.818

858.779.457 -

701.004.000

1.602.605.209 -

1.454.567.152 -

1.061.830.231 76.302.214

1.049.070.400 658.770.000

878.826.100 -

768.292.427 1.324.463.000

466.421.760 19.009.434

392.310.000 -

331.966.098 -

-

587.447.080 363.640.000

535.127.273 535.127.273

448.124.455 448.124.455

446.045.273 -

440.241.379 -

422.247.000 -

356.294.848 -

336.958.800 842.397.000

48











PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk

Asian Development Bank Asian Development Bank


Kalimantan Timur Kalimantan Timur

Pemerintah Kota Depok Pemerintah Kota Depok

Pangkalpinang Komite Manajemen Pangkalpinang Komite Manajemen

KSO PT Brantas Abipraya KSO PT Brantas Abipraya

Dinas Perumahan dan Dinas Perumahan dan

Direktorat Bina Tekhnik Bina Marga Direktorat Bina Tekhnik Bina Marga

Kementerian Pekerjaan Umum Kementerian Pekerjaan Umum

Pejabat Pembuat Komitmen Pejabat Pembuat Komitmen

Direktorat Jenderal Pendidikan Direktorat Jenderal

Agama Islam Pendidikan Agama Islam

Dinas Pemukiman dan Dinas Pemukiman dan

Perumahan Provinsi Perumahan Provinsi

Jawa Barat Jawa Barat

Pemerintah Kota Samarinda Pemerintah Kota Samarinda

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Dinas Pekerjaan Umum Cipta

Karya Pemerintah Provinsi Karya Pemerintah Provinsi

Pangkal Pinang Pangkal Pinang



Kota Bogor Kota Bogor

PT Klaai Dendan Lestari PT Klaai Dendan Lestari

Penataan Bangunan dan Penataan Bangunan dan

Lingkungan Sumatera Lingkungan Sumatera

Selatan Selatan

Yayasan Masjid Agung Medan Yayasan Masjid Agung Medan

Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Bekasi Penataan Ruang Bekasi

Yayasan AL-Bakhru Yayasan AL-Bakhru

PT Lippo Karawaci PT Lippo Karawaci

Politeknik Kesehatan Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Kementerian Kesehatan

Semarang Semarang

Pemerintah Daerah Sumbawa Pemerintah Daerah Sumbawa

Pemerintah Daerah Sumbawa Pemerintah Daerah Sumbawa

Barat Barat

Dinas Pekerjaan Umum Pangkal Dinas Pekerjaan Umum Pangkal

Pinang Pinang

Universitas Bangka Belitung Universitas Bangka Belitung

Dinas Pertambangan Dinas Pertambangan

Provinsi Babel Provinsi Babel

Gedung Pemda Gedung Pemda

Dinas Pekerjaan Umum Padang Dinas Pekerjaan Umum Padang


RSUD Banten RSUD Banten

PT Sinergi Solusi Utama PT Sinergi Solusi Utama


Jumlah Total

- 404.491.782

- 337.095.238

- 258.616.928

7.340.867.464 2.646.459.333

- 424.942.409

- 350.447.200

- 246.904.954

- 227.578.145

- 229.953.485

- 223.520.000

- 207.704.499

- 834.748.508

- 809.258.727

- 663.836.121

- 533.712.000

655.367.800

- 472.727.272

- 445.454.547

- 2.735.529.546

- 1.422.795.000

- 1.226.225.800

- 771.694.091

-

248.000.001 -

245.584.009 508.584.009

204.733.311 -

41.750.695.631 8.302.734.401

- 899.392.819

20162017

245.395.967 360.233.460

- 12.582.737.344

50.035.276.383 38.782.745.418

49









> 1 bulan - 3 bulan > 1 month - 3 months

> 4 bulan - 6 bulan > 4 months - 6 months

> 7 bulan - 9 bulan > 7 months - 9 months

> 9 bulan > 9 months

> 12 bulan > 12 months



Jumlah Total

6. UANG MUKA DIBAYAR 6. ADVANCED PAYMENT

Proyek Cab. Gorontalo Project Cab. Gorontalo

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary

Proyek Umum dan Pemasaran Project Umum dan Pemasaran

Proyek Jasa Konstruksi II Project Jasa Konstruksi II

Proyek RSUD Depok Project RSUD Depok

Proyek Fungsi JL. Nasional Project Fungsi JL. Nasional

Proyek OPRS Pro. Kuala Project OPRS Pro. Kuala

Tanjung Tanjung

Biro Human Capital Dan Biro Human Capital Dan

Manajemen Mutu Manajemen Mutu

Proyek Masjid Palembang Project Masjid Palembang

Proyek OPRS Tol Kualanamu Project OPRS Tol Kualanamu

Proyek Wilayah 2 Jabar Project Wilayah 2 Jabar

Proyek SMK3 Project SMK3

Proyek Core T. PR.P2JN Project Core T. PR.P2JN

Maluku Maluku

Proyek Bandara Samarinda Project Bandara Samarinda

Baru Baru

Proyek Palembang Project Palembang

Biro Keuangan Biro Keuangan

Proyek Cab. Kendari Project Cab. Kendari

Proyek OPS PR. 08 Project OPS PR. 08


(1.454.220.155) -

25.997.189.100 14.909.561.548

- 2.199.407.191

- 851.778.000

9.879.000 804.958.500

228.087.615

8.169.858.782 12.568.688.438

36.000.000 275.000.000

28.190.400 255.796.900

Manajemen perusahaan berpendapat bahwa

penyisihan piutang tak tertagih atas piutang kepada

pihak berelasi dan pihak ketiga adalah cukup untuk

menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak

tertagihnya piutang tersebut.

Uang muka dibayar terdiri dari uang muka perjalanan

dinas dan uang muka operasional proyek yang

diberikan/dibayarkan perusahaan kepada pegawai

yang belum dipertanggung jawabkan per tanggal 31

Desember 2017 dan 2016 dengan rincian sebagai

berikut:

Advance payment contains of advances for business

travel and operational advances given project /

company paid to employees who have not been

accounted for at December 31, 2017 and 2016, with

details as follows:

2017

Analisa umur piutang usaha (PJK) per wilayah

dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

2017

1.049.407.191 -

43.407.192 493.407.192

349.699.377 390.921.500

281.995.000 -

250.000.000 250.000.000

225.700.000 155.300.000

219.263.025 314.966.615

211.801.850 -

206.070.575 240.940.575

203.452.218 -

47.245.251

16.620.373.926 4.888.918.448

4.826.165.869 2.270.238.326

185.881.345 3.050.978.987

357.909.314 726.269.930

4.006.858.646 3.973.155.857

24.542.968.945 14.909.561.548

3.789.547.924 5.689.547.924

1.218.199.779 418.576.426

The aging analysis of trade receivables (PJK) per

region calculated from the date of invoice is as

2016

The Company's management believes that the

allowance for doubtful accounts of receivables to

related parties and third parties is adequate to cover

possible losses arising from uncollectible accounts.

2016

50








6. UANG MUKA DIBAYAR (lanjutan) 6. ADVANCED PAYMENT (continued)


Proyek Kementerian Project Kementerian

Perdagangan Perdagangan

Proyek DEDC Project DEDC

Proyek MK Sebatik Project MK Sebatik

Proyek PW 06 Project PW 06

Proyek PG. P. Yamdena 1 Proyek PG. P. Yamdena 1

Maluku Maluku

Proyek Depati Hamzah Project Depati Hamzah

Proyek Lain-Lain Other Projects

Lainnya Dibawah 200 juta Others below Rp 200 million

Jumlah Total

7. PIUTANG PEGAWAI 7. EMPLOYEE RECEIVABLE

8. PIUTANG LAIN - LAIN 8. OTHER RECEIVABLES

Properti PropertiCabang Kendari Cabang KendariBrantas BrantasCoreteam CoreteamRise Babel Rise BabelManajemen Gedung Manajemen GedungPW 9 Jabar PW 9 JabarSPV Konstruksi Rehabilitasi SPV Konstruksi Rehabilitasi

D.I. Sedadi D.I. SedadiDepati Amir Depati AmirCabang Gorontalo Cabang GorontaloSPV JL. Tol Semarang Solo SPV JL. Tol Semarang Solo

Seksi 3 Paket 3.2 TMJ Seksi 3 Paket 3.2 TMJMetopora DPR Metopora DPRKSO Jbtn Cmdr KSO Jbtn CmdrSupervisi Pembangunan Jaringan Supervisi Pembangunan Jaringan

Irigasi D.I Baliase Kanan 1 Irigasi D.I Baliase Kanan 1


660.235.917 854.289.795

617.337.577 617.337.577

601.514.340 385.467.180

486.300.199 151.382.971

445.671.547 445.671.547

367.620.000 -

352.373.293 119.885.000

735.899.717 1.993.110.000

20162017

Piutang pegawai per 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 masing - masing Rp. 82.030.000 -

dan Rp. 98.223.379.

Employee receivable as of December 31, 2017 and

2016 is Rp.82,030,000, - and Rp. 98,223,379,-

respectively.

Other receivables as of December 31, 2017 and

2016, in related with the execution of the work to be

counted with jobs bill, with details as follows:

Piutang lain-lain per 31 Desember 2017 dan 2016,

sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan yang

akan diperhitungkan dengan tagihan pekerjaan,

dengan rincian sebagai berikut :

- 225.572.006

- 200.000.000

813.638.115 3.664.877.601

5.437.702.062 2.465.995.130

14.421.198.959 20.525.767.797

3.521.757.864 4.416.837.122

2.827.273.476 2.827.273.476

2.285.900.000 2.285.900.000

1.059.329.999 1.059.329.999

961.656.569 961.656.569

864.012.314 -

8.169.858.782 12.568.688.438

2017 2016

- 379.200.000

- 333.000.000

- 275.506.500

- 412.928.122

15.786.882.812 16.118.141.236

51








8. PIUTANG LAIN - LAIN (lanjutan) 8. OTHER RECEIVABLES (continued)


Pengawasan teknik pembangunan Pengawasan teknik pembangunan

jembatan Grindulu (MYC) jembatan Grindulu (MYC)Reg I Reg IPacitan Jaraka Pacitan JarakaMojokerto Mojokerto

Regional Roads Development Regional Roads Development

Project Project

Pengawasan teknis pembangunan Pengawasan teknis pembangunan

jalan tol Solo Kertosono jalan tol Solo Kertosono

SPV Pembangunan bendungan SPV Pembangunan bendungan

Tanju & Mila di Kab. Dompu Tanju & Mila di Kab. Dompu

Perbatasan 3 Perbatasan 3

PW-18 Kupang PW-18 Kupang

Lainnya Dibawah 200 juta Others below Rp 200 million

Jumlah Total

9. BANK GARANSI 9. BANK GUARANTEE

10. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 10. PREPAID EXPENSES

Biaya Dibayar Dimuka Prepaid Expenses

Proyek Project

Biaya Dibayar Dimuka Prepaid Expenses

Operasional Operational

Jumlah Total

8.129.141.639 5.586.862.165

5.821.241.579 7.357.720.726

13.950.383.218 12.944.582.891

12.599.830 412.599.830

1.773.962.625 1.834.384.292

18.755.993.386 21.789.835.713

Beban yang dibayar dimuka per 31 Desember 2017

dan 2016 dengan rincian sebagai berikut:

Prepaid expenses as of December 31, 2017 and

2016, with details as follows:

Bank guarantee is a guarantee given to third parties

as guarantee of tender / project implementation as of

December 31, 2017 and 2016 amounting to

Rp.5,031,808,799,- and Rp.1,026,616,580, -,

respectively.

Bank garansi merupakan jaminan yang diberikan

kepada pihak ketiga sebagai jaminan tender/

pelaksanaan proyek - proyek per 31 Desember 2017

dan 2016 masing - masing sebesar

Rp.5.031.808.799,- dan Rp.1.026.616.580,-.

20162017

237.499.891 237.499.891

163.655.914 316.107.200

60.000.000 260.000.000

49.660.689 444.853.209

43.206.912 368.581.342

23.225.750 1.023.225.750

326.677.315 495.821.315

278.621.648 278.621.648

2017 2016

15.786.882.812 16.118.141.236

52








10. BIAYA DIBAYAR DIMUKA (lanjutan) 10. PREPAID EXPENSES (continued)

11. ASET TETAP 11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT

Biaya perolehan : At cost :

Tanah Land

Bangunan Building

Kendaraan Machines

Office

Kantor Equipment

Alat-alat Production

Produksi Equipment

Alat-alat Laboratorium

Laboratorium Equipment

Bangunan dalam Building in

Penyelesaian Progress

Jumlah Biaya

Perolehan Total Cost

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:

Bangunan Building

Kendaraan Machines

Office

Kantor Equipment


Produksi Equipment



Jumlah akumulasi Total accumulated

penyusutan depreciation

Nilai buku Net book

bersih value

23.934.050.443 87.247.222.322 - 111.181.272.765

Inventaris

1.512.806.425 282.402.697 383.777.395 1.411.431.727

937.139.287 19.650.591 642.672.362 314.117.516

166.086.054 636.251 166.722.305 -

8.558.941.114 1.464.327.770 2.369.842.228 7.653.426.656

29.228.720.772 116.811.792.851

166.722.565 - 166.722.565 -

37.787.661.886 89.087.861.493 2.410.303.872 124.465.219.507

961.539.979 125.810.352 10.717.598 1.076.632.733

4.981.369.369 1.035.827.879 1.165.952.568 4.851.244.680

Inventaris

2.120.003.132 1.173.050.475 332.928.051 2.960.125.556

1.023.682.562 - 677.613.631 346.068.931

Biaya proyek dibayar di muka merupakan biaya yang

dikeluarkan untuk keperluan proyek yang belum

dapat diperhitungkan dengan pendapatan usaha

karena pada tanggal laporan posisi keuangan, berita

acara kemajuan fisik belum dapat ditandatangani

pengawas lapangan dan atau berita acara

penyerahan barang belum ditandatangani.

Prepaid expenses for project represent costs

incurred for the purposes of a project that can not be

accounted for with operating revenues due to at the

statement of financial position sheet date, minutes of

physical have not been signed.

Pengurangan /

Deductions

Saldo Awal /

Beginning Balance

Penambahan /

Additions

Saldo Akhir / Ending

Balance

2017

792.562.278 - 19.800.000 772.762.278

2.677.323.584 652.013.696 3.329.337.280

7.073.317.322 15.575.000 1.213.239.625 5.875.652.697

53








11. ASET TETAP (lanjutan) 11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)

Biaya perolehan : At cost :

Tanah Land

Bangunan Building

Kendaraan Machines

Office

Kantor Equipment


Produksi Equipment



Bangunan dalam Building in

Penyelesaian Progress

Jumlah Beban

perolehan Total cost

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:

Bangunan Building

Kendaraan Machines

Kantor Equipment


Produksi Equipment



Jumlah akumulasi Total accumulated

penyusutan depreciation

Nilai buku Net book

bersih value

9.157.844.472 2.937.776.611 3.536.679.969 8.558.941.114

4.713.404.888 29.228.720.772

Berdasarkan akta Notaris Estrelyta Taher, SH Nomor

04 Tanggal 26 Januari 2015, menyetujui optimalisasi

Aset Tetap milik PT Yodya Karya (Persero) berupa

tanah seluas 3.159 m2 yang terletak di Jl. D.I

Panjaitan Kav. 8 Cawang, Jakarta Timur untuk

dibangun gedung perkantoran dengan luas bruto

18.850 m2 16 lantai 11.399 m2 dan 3 lapis basement

7.451 m2 luas area bangunan netto 10.182 m2 untuk

dijual secara strata title seluas 4.223 m2 disewakan

seluas 4.497 m2 dan untuk kantor Perseroan

Terbatas PT Yodya Karya (Persero) seluas 1.462 m2

sebagai mana surat Direksi Nomor: 536/YK/III/2014

tanggal 10-09-2014 dan Nomor 803/yk/IV/2014

tanggal 29-12-2014 serta rekomendasi Dewan

Komisaris Nomor : 027/KOM-YK/III/2014 tanggal 09-

09-2014 dengan ketentuan sebagai berikut :

Based on notarial deed of Notary Estrelyta Taher, SH

Number 04 dated January 26, 2015, approved the

optimization of PT Yodya Karya (Persero) area of

3,159 m2 located at Jl. D.I Panjaitan Kav. 8 Cawang,

East Jakarta for office building with gross area

18,850 m2, 16 floor 11,399 m2 and 3 basement

7,451 m2 wide of net building area 10,182 m2 for

sale in strata title area 4,223 m2 leased area 4,497

m2 and for PT Yodya Karya (Persero) covering an

area of 1,462 m2 based on letter of Board of

Directors Number: 536 / YK / III / 2014 dated 10

September 2014 and Number 803 / yk / IV / 2014

dated 29 December 2014 and recommendation of

Board of Commissioners Number: 027 / KOM- YK / III

/ 2014 dated 09 September 2014, with terms as

follows :

5.877.153.390 2.639.219.431 3.535.003.452 4.981.369.369

Inventaris 1.369.655.315 143.151.110 - 1.512.806.425 Office

922.747.488 16.068.316 1.676.517 937.139.287

165.873.966 212.088 - 166.086.054

792.562.278

Pengurangan /

Deductions

Saldo Awal /

Beginning Balance

166.722.565 - - 166.722.565

407.882.296 23.526.168.147 - 23.934.050.443

13.871.249.360 27.824.651.369 3.908.238.843 37.787.661.886

822.414.313 139.125.666 - 961.539.979

2.677.323.584 - - 2.677.323.584

7.009.515.943 3.927.215.027 3.863.413.648 7.073.317.322

Inventaris

1.793.560.132 371.268.195 44.825.195 2.120.003.132

1.023.682.562 - - 1.023.682.562

2016

792.562.278 - -

Penambahan /

Additions

Saldo Akhir / Ending

Balance

54








11. ASET TETAP (lanjutan) 11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)

12. ASET LAIN-LAIN 12. OTHER ASSETS

Tanah dan Bangunan Jalan Land and Building on Talang

Talang Betutu - Jakarta Street Betutu - Jakarta

Tanah dan Bangunan Land and Building at

Jimbaran - Bali Jimbaran - Bali

Jumlah Total

13. UTANG USAHA 13. ACCOUNTS PAYABLE

Kantor Pusat Head Office

Wilayah I Semarang Region I Semarang

Cabang Surabaya Surabaya Branch

Wilayah II Makassar Region II Makassar

Wilayah III DKI Jakarta Region III DKI Jakarta

Cabang Bandung Bandung Branch

Wilayah V Palembang Region V Palembang

Wilayah VI Samarinda Region VI Samarinda

Wilayah VII Papua Region VII Papua

Divisi Infrastruktur Division Infrastructure

Divisi Engineering Division Engineering

Divisi Bangunan Division Building

Jumlah Total

2. Term of implementation is 3 years since the deed

is issued.

2. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 3 tahun

sejak akte ini di terbitkan.

20.820.108.784 12.965.501.920

- 101.350.000

839.475.708 839.475.708

161.923.720 214.923.720

- 1.387.753.313

1.300.805.293 2.704.623.011

- 315.450.720

15.540.807.067 6.337.341.495

401.678.753 -

180.255.899 332.755.899

1 1

150.132.350 150.132.350

150.132.351 150.132.351

10.600.000 10.000.000

1.774.700.000 666.333.140

609.862.344 55.494.914

Aset lain-lain per 31 Desember 2017 dan 2016


Other Assets as of December 31, 2017 and 2016,

with details as follows:

Land and buildings in Jimbaran, Bali, amounted Rp.

150,132,350 is the value of a plot of 165 m2 and

building on the land area of 58 m2 located in

Jimbaran, Bali.

Tanah dan Bangunan di Jimbaran, Bali senilai Rp.

150.132.350 adalah nilai sebidang tanah seluas 165

m2 dan bangunan di atas tanah tersebut seluas 58

m2 terletak di Jimbaran, Bali.

2017 2016

Utang usaha per 31 Desember 2017 dan 2016 terdiri

dari :

Account payable at December 31, 2017 and 2016

are as follows :

Land and Building on Talang Betutu St., Jakarta are

still in dispute since 1962, with book value of Rp. 1.

Until the audit report is released, the land and

buildings are still in dispute.

Tanah dan Bangunan di Jalan Talang Betutu, Jakarta

dengan nilai buku Rp. 1 masih dalam sengketa sejak

tahun 1962. Sampai dengan laporan audit dirilis,

tanah dan bangunan tersebut masih dalam sengketa.

20162017

1. Nilai aset yang akan dicatat dalam neraca

perusahaan minimal sebesar Rp. 126.243.447.000

atau nominal total aset tetap setelah optimalisasi

sebesar Rp. 173.788.717.000 dikurangi nilai aset

tetap yang akan dijual secara strata title seluas 5.157

m2 bruto yaitu sebesar Rp. 47.545.270.000,-

1. Value of assets to be recorded in the balance

sheet shall be at least Rp. 126,243,447,000 or the

total nominal value of fixed assets after the

optimization of Rp. 173,788,717,000 less fixed asset

value to be sold in strata title of 5,157 m2 gross which

is Rp. 47,545,270,000, -

55








14. UTANG BANK JANGKA PENDEK 14. SHORT TERM BANK LOANS

PT. Bank Rakyat Indonesia PT. Bank Rakyat Indonesia

PT. Bank Rakyat Indonesia PT. Bank Rakyat Indonesia

Jumlah Total

Fasilitas KMK Maks. Co Tetap Facility Fixed KMK Max. Co

- -

Fasilitas KMK WA Plafond Facility KMK WA Plafond

- -

- -

Kredit tersebut dijamin dengan: This loan is guaranteed with:

- - Cessie projects over a bill that bears the credit

- -

Perpanjangan Kredit Modal Kerja Maksimum Co

senilai Rp. 2.000.000.000, jenis pinjaman Kredit

Modal Kerja untuk keperluan tambahan modal

kerja untuk jasa konsultasi, arsitek, teknik, dan

manajemen jangka waktu 12 bulan terhitung sejak

tanggal 28 Juni 2017 s/d 28 Juni 2018.

Extension of Maximum Working Capital Loan Co.

amounting Rp. 2.000.000.000, working capital

loans types of loans for working capital purposes

for consulting services, architects, engineering,

and management of a period of 12 months from

date of June 28, 2017 to June 28, 2018.

Perpanjangan Jangka Waktu dan Suplesi Kredit

Modal Kerja Konstruksi W/A BO 1 dari semula Rp.

33.000.000.000 menjadi Rp. 48.000.000.000,

penambahan suplesi sebesar Rp. 15.000.000.000,

jenis pinjaman KMK konstruksi jangka waktu 12

terhitung sejak tanggal 28 Juni 2017 s/d 28 Juni

2018.

Extension of Term and Working Capital Loan

Suplesi Construction W / A BO 1 from Rp.

33.000.000.000 to Rp. 48.000.000.000, addition of

suplesi Rp. 15,000,000,000, type of KMK

construction loan, 12 months from June 28, 2017

to June 28, 2018.

Bank Garansi Plafond Interchangeable dengan

KMKK W/A PlafondExtension and Suplesi Bank Guarantee plafond

from Rp. 15,000,000,000 to Bank Guarantee

interchangeable ceiling with KMKK W / A Plafond

of Rp. 24,000,000,000 for bidding warranty,

advance payment, guarantee of execution,

guarantee of maintenance, guarantee of payment

for projects which will be or is being undertaken by

PT Yodya Karya (Persero), 12 months period from

June 28, 2017 to 28 June 2018.

Vacant land SHGB No. 506 / Sail, in behalf of PT

Yodya Karya (Persero), Hang Tuah St. Ex. Sail,

district. Tanayan Kingdom, Pekanbaru. Maturity of

21 April 2034. The land area of 1000 m2.

Perpanjangan , suplesi Bank Garansi plafond yang

semula Rp. 15.000.000.000 menjadi Bank Garansi

plafond interchangeable dengan KMKK W/A

Plafond Rp. 24.000.000.000 untuk keperluan

jaminan penawaran, jaminan uang muka, jaminan

pelaksanaan, jaminan pemeliharaan, jaminan

pembayaran atas proyek-proyek yang akan atau

sedang dikerjakan PT Yodya Karya (Persero),

jangka waktu 12 bulan terhitung sejak tanggal 28

Juni 2017 s/d 28 Juni 2018.

Tanah kosong SHGB No. 506/Sail, an. PT Yodya

Karya (Persero), Jl. Hang Tuah Kel. Sail, Kec.

Tanayan Raya, Pekanbaru. Jatuh tempo 21 April

2034. Luas tanah sebesar 1000 m2.

Cessie atas tagihan proyek-proyek yang dibebani

kredit tersebut

20.081.837.031 23.341.003.000

- 667.533

20.081.837.031 23.341.670.533

2017 2016

Bank Guarantee interchangeable ceiling with

KMKK W / A Plafond

Dalam tahun 2017 telah direalisasi kredit pada PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kantor cabang

Jakarta Hayam Wuruk sesuai dengan Surat Nomor

B.3313-V/KC/ADK/10/2017 tanggal 12 Oktober 2017

perihal Surat Penawaran Putusan Kredit (SPPK) PT.

Yodya Karya sebagai berikut :

In 2017 has been realized credit from PT. Bank

Rakyat Indonesia, Tbk, branch office Jakarta Hayam

Wuruk based on Letter No. B.3313-

V/KC/ADK/10/2017 dated October 12, 2017

concering SPPK PT. Yodya Karya as follows :

56








14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT TERM BANK LOANS (continued)

- -

- -

15. 15.

Tantiem Direksi Profit Sharing

Jasa Produksi Production Service

Jumlah Total

16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 16. ACCRUED EXPENSES

Biaya Yang Masih Harus Accrued expenses

Dibayar - Operasional Operational

Biaya Yang Masih Harus Accrued expenses

Dibayar - Proyek Project

Jumlah Total

17. UANG MUKA DITERIMA 17. PROJECT ADVANCE

Uang Muka Diterima Project Advance


Uang Muka Diterima Project Advance


Jumlah Total

Tanah dan bangunan SHGB No.

20036/Tamamaung & SHGB No.

1386/Tamamaung an. PT. Yodya Karya (Persero),

Jl. AP Pettarani No. 74, Kel. Panaikang, Kec.

Panakkukang, Makassar. Luas tanah sebesar

1.680 m2, dan luas bangunan sebesar 363 m2.

Land and buildings SHGB No. 20036/Tamamaung

& SHGB No. 1386/Tamamaung, in behalf of PT

Yodya Karya (Persero), AP Pettarani St. No. 74,

Ex. Panaikang, district. Panakkukang, Makassar. A

land area of 1,680 m2 and a building area of 363

m2.

2016

6.823.178.194 885.831.254

82.773.240.603 73.677.980.232

2.846.305.940 3.310.565.983

2.922.400.286 3.808.099.221

5.768.706.226 7.118.665.204

2017 2016

Uang Muka Diterima per 31 Desember 2017 dan

2016 dengan rincian sebagai berikut:

Project Advance as of December 31, 2017 and 2016,


859.499.999 827.499.999

3.862.155.912 2.262.079.280

4.721.655.911 3.089.579.279

75.950.062.409 72.792.148.978

UTANG TANTIEM DAN JASA PRODUKSI

KARYAWAN

PROFIT SHARING AND EMPLOYEE SERVICE

PRODUCTION PAYABLES

Utang Tantiem dan Jasa Produksi Karyawan per 31

Desember 2017 dan 2016, terdiri dari :

Profit Sharing and Service Production Payables at

December 31, 2017 and 2016, consist of:

Land and buildings SHGB No. 157 / Tegalsari in

behalf of PT Yodya Karya (Persero), Sriwijaya St.

No. 41, Ex. Tegalsari, district. Candisari,

Semarang. Maturity of 19 November 2021, a land

area of 826 m2 and a building area of 367 m2.

Tanah dan bangunan SHGB No. 157/Tegalsari an.

PT Yodya Karya (Persero), Jl. Sriwijaya No. 41,

Kel. Tegalsari, Kec. Candisari, Semarang. Jatuh

tempo 19 November 2021, luas tanah sebesar 826

m2 dan luas bangunan sebesar 367 m2.

2017 2016

Biaya yang masih harus dibayar per 31 Desember

2017 dan 2016 dengan rincian sebagai berikut:

Accrued Expense as of December 31, 2017 and

2016, consist of:

2017

57








17. UANG MUKA DITERIMA (lanjutan) 17. PROJECT ADVANCE (continued)



Bengawan Solo Bengawan Solo


Sungai Brantas Sungai Brantas


Sumatera VIII Sumatera VIII

Ditjen Cipta Karya Ditjen Cipta Karya

Kementerian PUPR Kementerian PUPR

Ditjen. Bina Marga Ditjen. Bina Marga

P2JN Prov. Gorontalo P2JN Prov. Gorontalo

Ditjen. Sumber Daya Air Ditjen. Sumber Daya Air

Kementrian Pendidikan Kementrian Pendidikan

& Kebudayaan & Kebudayaan


Jumlah Sub Total



Pemanfaatan Air Citarum Pemanfaatan Air Citarum

Pemerintah Kota Batam Pemerintah Kota Batam

Pemda Sumatera Selatan Pemda Sumatera Selatan

Dinas Pekerjaan Umum Kaltim Dinas Pekerjaan Umum Kaltim

Dinas Perhubungan Kaltim Dinas Perhubungan Kaltim


Pemanfaatan Air Pompengan- Pemanfaatan Air Pompengan-

Jeneberang Prov. Sulawesi Jeneberang Prov. Sulawesi

Selatan (PUPR) Selatan (PUPR)

Pemerintah Provinsi Pemerintah Provinsi

Pangkalpinang Pangkalpinang

Pemerintah Provinsi Pemerintah Provinsi

Sumatera Selatan Sumatera Selatan



Jumlah Total5.768.706.226 7.118.665.204

262.111.834 449.776.875

256.094.000 256.094.000

- 555.459.905

- 529.559.591

- 419.884.545

- 835.769.728

999.193.234 761.554.577

2.922.400.286 3.808.099.221

376.433.837 274.027.339

332.850.000 391.732.648

236.660.400 -

177.689.783 942.545.455

- -

431.297.950 223.368.019

2.846.305.940 3.310.565.983

711.231.682 -

693.769.536 -

491.042.114 1.084.625.454

305.272.727 -

495.059.129 -

- 394.267.068

Details of advances received by type are as follows:Rincian dari uang muka diterima berdasarkan

jenisnya adalah sebagai berikut :

20162017

58








18. PERPAJAKAN 18. TAXATION

a. Utang pajak a. Taxes payable

PPh Pasal 21 Income tax Article 21

PPh Pasal 23 Income Article 23

PPh Pasal 4(2) Income Article 4(2)


Pajak Pertambahan Nilai Value Added Tax

Jumlah Total

b. Pajak penghasilan badan b. Corporate income tax

Laba (rugi) sebelum beban (manfaat) Income before (benefits)

pajak Tax

Ditambah (dikurang) beda tetap : Add (less) permanent differences :

Representation

Representasi dan entertain and entertainment

Sumbangan dan kontribusi Donations and contributions

Penyusutan sewa guna usaha Depreciation of leasing

Lain-lain Others

Jumlah beda tetap Total permanent difference

Penjualan bersih dan beban Net sales and cost

yang telah dikenakan pajak of sales After

penjualannya final pada final tax previous

tahun-tahun Sebelumnya Years

Lain-lain Others

Ditambah (dikurangi) beda waktu: Add (less) temporary differences :

Beban bunga leasing Lease Interest Expense

Taksiran laba (rugi) kena pajak Provision income before tax

Kompensasi kerugian tahun Loss compensation

sebelumnya from prior year

Taksiran laba kena pajak setelah Provision income before tax after

kompensasi compensation

Pajak penghasilan dibayar

dimuka Prepaid income tax

Taksiran laba (rugi) fiskal Estimated net loss fiscal

Kompensasi rugi Compensation fiscal

fiskal tahun lalu previous year

Taksiran hutang Provision income

pajak penghasilan tax payable

854.140.017 838.758.511

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

2.043.161.160 1.620.325.612

29.242.066.005 28.482.018.511

- -

- -

- -

- -

- -

(29.242.066.005) (28.482.018.511)

- -

Reconciliation between income before (benefit) tax,

as presented on income statement and provision

income after tax (fiscal loss) is accounted by

company for the years ended Decemer 31, 2017 and

2016 as follows :

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban (manfaat)

pajak, seperti yang disajikan di laporan laba rugi dan

taksiran laba kena pajak (rugi fiskal) yang dihitung

oleh Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai

berikut :

2017 2016

347.781.343 115.597.845

496.758.674 718.910.666

9.600.000 4.250.000

1.189.021.143 781.567.101

Taxes Payable as of December 31, 2017 and 2016,


Utang Pajak per 31 Desember 2017 dan 2016


2017 2016

59








18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

c. Pajak penghasilan badan (lanjutan) c. Corporate income tax (lanjutan)

Peredaran bruto Gross income

Pajak penghasilan

pasal 4 ayat 2 Income tax article 4(2)

Tahun pajak Tax years

Periode berjalan Current years

Taksiran hutang pajak Provision income

penghasilan progresif tax payable - progressive tax

Beban pajak penghasilan kini Current income tax

Beban (penghasilan)

pajak tangguhan Deferred tax expense (income)

Beban pajak, bersih Tax expense, net

7.227.281.884 6.953.262.600

782.400.416 838.758.511

782.400.416 838.758.511

7.227.281.884 6.953.262.600

- -

7.227.281.884 6.953.262.600

2017 2016

20162017

295.142.371.503 253.091.645.238

20162017

Based on Minister of Finance of the Republic of

Indonesia Regulation 187/PMK.03/2008 year 2008

concerning Procedures for collecting, Deposit,

Reporting, Administration of Income Tax on Income

from Construction Services by a taxpayer who has a

certai gross income subject to final income tax at the

rate 2% - 4% of the gross income of the business for

the year ended December 31, 2017 and 2016 as

follows:

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik

Indonesia nomor 187/PMK.03/2008 tahun 2008

tentang Tata Cara Pemotongan, Penyetoran,

Pelaporan, Dan Penatausahaan Pajak Penghasilan

Atas Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi dikenai

pajak penghasilan yang bersifat final dengan tarif

sebesar 2% - 4% dari peredaran bruto dari usaha

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2017 dan 2016 adalah sebagai berikut :

Provision income tax payable - progressive tax for

the year ended December 31, 2017 and 2016 as

follows:

Taksiran hutang pajak penghasilan – pajak progresif

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2017 dan 2016 terdiri dari:

2017 2016

60








19. UTANG LAIN-LAIN 19. OTHER PAYABLES

Jamsostek Jamsostek

Tabanas Pegawai/TSPJ Employee Saving

Premi Asuransi Jiwasraya Insurance Premium

Kredit Mobil Jangka Pendek Vehicle

Jaminan Kecelakaan Kerja Work Accident

Lain-lain Other

Jumlah Total

20. UTANG BANK JANGKA PANJANG 20. LONG TERM BANK LOANS

Utang bank Bank loan

PT. Bank Tabungan Negara PT. Bank Tabungan Negara

Dikurangi : bagian utang bank Less : portion of short term

jangka pendek bank loan


Kredit kendaraan Vehicle loan

Jumlah Total

Kredit tersebut dijamin dengan: The loan is secured by:

Jaminan Pokok Main Guarantee

- -

Jaminan Lain Other guarantee

- -

20162017

814.242.500 33.131.171.608

20162017

Property All Risk (PAR) with Banker's clause Bank

BTN.

Asuransi Property All Risk (PAR) dengan Banker's

clause Bank BTN.

Long term bank loan consists of loan to Bank BTN

according to agreement no. 2897/JKC/CML/XI/2015

dated November 13, 2015 with credit limit Rp

89,000,000,000 with 108 months credit period.

Existing land and buildings with proof of SHGB No.

4703 / Cipinang Cimpedak on behalf of PT Yodya

Karya with an area of 3,159 m2 located on D.I

Panjaitan street Kav. 8, Kel, Cipinang Kec,

Cimpedak, East Jakarta, DKI Jakarta.

Tanah dan bangunan yang ada maupun yang

akan ada dengan bukti penguasaan SHGB No.

4703/Cipinang Cimpedak atas nama PT Yodya

Karya dengan luas 3.159 m2 yang terletak di jalan

D.I Panjaitan Kav. 8, Kel, Cipinang Kec,

Cimpedak, Jakarta Timur, DKI Jakarta.

Utang bank jangka panjang terdiri dari utang kepada

Bank BTN sesuai dengan nomor perjanjian

2897/JKC/CML/XI/2015 tanggal 13 November 2015

dengan plafond Rp 89.000.000.000 jangka waktu 108

bulan.

27.348.007 18.298.860

15.818.004 415.629.952

1.259.780.246 1.616.170.251

411.168.996 300.842.873

367.903.942 463.111.985

275.017.033 147.344.081

Other Payable as of December 31, 2017 and 2016,


162.524.264 270.942.500

71.376.136.314 31.733.489.108

- -

71.376.136.314 31.733.489.108

814.242.500 1.397.682.500

Kewajiban perusahaan pada pihak lain per 31

Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai

berikut:

61








20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 20. LONG TERM BANK LOANS (continued)

- -

- -

Kredit tersebut dijamin dengan: The loan is secured by :

- -

- -

- -

- -

21. ANGSURAN TENANT 21. TENANT INSTALLMENT

Bank BTN Bank BTN

Saibun Sinaga Saibun Sinaga

PT Basuki Rahmantaputra PT Basuki Rahmantaputra

PT Minarta Dutahutama PT Minarta Dutahutama

Dapen Wika PPIP Dapen Wika PPIP

PT Mitra Mandala Jaya PT Mitra Mandala Jaya

Colbert Thomas Pangaribuan Colbert Thomas Pangaribuan

Ongky Ongky

Hydro Energi Hydro Energi

Jumlah Total

2017 2016

Saldo angsuran tenant per tanggal 31 Desember

2017 dan 2016, dapat dirinci sebagai berikut:

The balance of tenant installment as of December

31, 2017 and 2016, with details as follows:

Utang bank sebesar Rp 71.376.136.314 telah dilunasi

pada tanggal 2 Januari 2018.

Bank loans amounting to Rp 71,376,136,314 was

settled on January 2, 2018.

Land and building No.41 / Semarang, Jl. Sriwijaya

No. 41, Exod. Tegalsari, Kec. Candisari,

Semarang, the land area of 826 m2

Tanah dan bangunan No.41/ Semarang , Jl.

Sriwijaya No. 41, Kel. Tegalsari, Kec. Candisari,

Semarang, luas tanah sebesar 826 m2

18.803.801.500

18.791.160.450 2.510.020.000

9.170.000.000 4.310.000.000

8.971.116.000 -

6.813.496.001 1.660.000.001

2.052.787.000

163.541.210.951 28.998.821.501

97.388.850.000 50.000.000

18.803.801.500

200.000.000

20.000.000 20.000.000

Standing Instruction (SI), yang menyatakan bahwa

seluruh pembayaran dari pelaksanaan proyek PT

Yodya Karya (Persero) akan dibayarkan melalui

rekening PT Yodya Karya (Persero) di Bank KC

Jakarta Cawang.

Land and building No. 74 / Makasar, Jl Andi

Pangeran Pettarani No. 5 / 74, Makassar, land

area of 1680 m2

Fiducia / Cessie on pitang related to rent / sale of

building units financed by Bank BTN.

Fiducia / Cessie atas pitang terkait pendapatan

sewa / penjualan unit gedung yang dibiayai oleh

Bank BTN.

Tanah dan bangunan No. 74/ Makasar, Jl Andi

Pangeran Pettarani No. 74, Makasar, luas tanah

sebesar 1.680 m2

Standing Instruction stating that the disbursement

of credit and the rental / rent Yodya Tower is

distributed through a checking account in the name

of PT Yodya Karya (Persero) at Bank BTN KC

Jakarta Cawang.

Standing Instruction yang menyatakan bahwa

pencairan kredit dan hasil sewa menyewa /

penjualan Yodya Tower disalurkan melalui

rekening giro atas nama PT Yodya Karya

(Persero) di Bank BTN KC Jakarta Cawang.

Cessie for receivables related to SPK received by

PT Yodya Karya (Persero).

Cessie atas piutang yang berkaitan dengan SPK

yang diterima oleh PT Yodya Karya (Persero).

Standing Instruction (SI), stating that all payments

from PT Yodya Karya (Persero) project

implementation will be paid through PT Yodya

Karya (Persero) account at Bank KC Jakarta

Cawang.

Debt to Bank BTN in accordance with the agreement

number 575 / JKC / CSMLU / IX / 2017 dated

September 28, 2017 with a ceiling of Rp

25,000,000,000 for the period of time adjusting the

SPK period.

Utang kepada Bank BTN sesuai dengan nomor

perjanjian 575/JKC/CSMLU/IX/2017 tanggal 28

September 2017 dengan Plafond Rp 25.000.000.000

jangka waktu menyesuaikan jangka waktu SPK.

1.445.000.000

1.530.000.000

62








22. LIABILITAS IMBALAN KERJA 22. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES

Nilai kini kewajiban Present value of defined

imbalan pasti benefit obligations

Nilai wajar aset program Fair value of plan assets

Defisit / (surplus) Deficit / (surplus)

Batas atas aset Asset ceiling

Liabilitas bersih Net liabilities

Beban jasa kini Current service cost

Beban bunga Interest expense

Beban yang diakui pada Expenses recognized in

laporan laba rugi dan statements of profit or loss

penghasilan and other comprehensive

komprehensif lain income

Keuntungan/kerugian aktuaria Gains/losses recognized net

neto yang diakui actuarial

Dampak asset ceiling yang diakui Impact of asset ceiling is

pada ekuitas recognized in equity

Total beban yang diakui Total expense recognized in

pada penghasilan other comprehensive

komprehensif lain income

Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah tersebut

cukup untuk memenuhi keputusan tersebut pada 31

Desember 2017 dan 2016.

Perusahaan menyelenggarakan program imbalan

kerja berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan

No. 13/2003 mengenai imbalan pasca kerja.

The Company provides employee benefits programs

by the Employment Act no. 13/2003 regarding post-

employment benefits.

Beban imbalan kerja disajikan sebagai bagian dari

beban usaha dalam laporan laba rugi komprehensif.

Employee benefit expense is presented as part of

operating expenses in the statement of

comprehensive income.

The Company has appointed actuary, namely PT.

Sakura Aktualita Indonesia to perform calculations for

employee benefits as required by SFAS No.. 24

(revised 2013), "Employee Benefits".

Perusahaan telah menunjuk aktuaris, yaitu PT.

Sakura Aktualita Indonesia untuk melakukan

perhitungan beban imbalan kerja seperti yang

disyaratkan dalam PSAK No. 24 (revisi 2013),

“Imbalan Kerja”.

2016

601.883.303 560.583.108

2.397.732.377 2.147.493.384

1.090.706.458 (471.871.318)

3.488.438.836 1.675.622.067

Management believes that the amount is sufficient to

meet the decision on the date as of December 31,

2017 and 2016.

10.823.726.159 9.078.024.047

(5.378.116.854) (5.334.843.579)

- -

- -

5.445.609.305 3.743.180.468

417.177.357 314.343.335

184.705.946 246.239.773

Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca

kerja tersebut adalah 120 karyawan pada tahun 2017

dan 117 karyawan pada tahun 2016.

The number of employees who are entitled to post-

retirement benefits are 120 employees in 2017 and

117 employees in 2016.

Mutasi liabilitas bersih pada laporan posisi keuangan

adalah sebagai berikut:

Movements in the net liability in the balance sheet are

as follows:

2017

63








22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 22. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)

Kewajiban (aktiva) yang Liabilities (assets)

diakui di Neraca pada akhir recognized in the balance

periode lalu sheet at the end of the period

Pembayaran imbalan pada Benefit payments

tahun berjalan in the current year

Iuran bersih perusahaan The company's net contribution

Benefits expense in

Beban imbalan pada laba rugi the profit and loss

Beban pada OCI (Penghasilan Expense on OCI (Other

komprehensif lain) Comprehensive Income)

Kewajiban (aktiva) yang Liabilities (assets) recognized

diakui di neraca in the balance sheet at the

pada akhir periode berjalan end of the current period

Tingkat diskonto Discount rate

Kenaikan gaji di masa depan Future salary increases

Tabel mortalitas Mortality table

Tingkat cacat dan sakit Defective level

Tingkat pengunduran diri Resignation level

Usia pension normal Normal retirement age

Metode penghitungan aktuari Actuarial calculation method

Pendekatan Approach

23. MODAL SAHAM TELAH DISETOR 23. SHARE CAPITAL

Saldo Awal Beginning Balance

Cadangan Modal General Reserves

Saldo Akhir Ending Balance

50.000.000.000 8.000.000.000

20162017

Asumsi utama yang digunakan aktuaris independen

yang memenuhi syarat adalah sebagai berikut :

The principal assumptions used by the independent

actuaries were as follows :

Modal Saham yang telah disetor per 31 Desember

2017 dan 2016 dengan rincian sebagai berikut:

Share Capital as of December 31, 2017 and 2016,


Mutasi liabilitas bersih pada laporan posisi keuangan

adalah sebagai berikut:

Movements in the net liability in the balance sheet are

as follows:

Projected Unit Credit Projected Unit CreditPenghasilan

komprehensif lain

Penghasilan

komprehensif lain

601.883.302 560.583.108

3.488.438.836 1.675.622.067

5.445.609.305 3.743.180.468

7,3% 8,5%

5% 5%

100% TMI III 100% TMI III

42.000.000.000

50.000.000.000 50.000.000.000

-

3% TMI III 3% TMI III

3% 3%

45 45

20162017

3.743.180.468 3.066.542.739

(1.680.701.054) (878.615.350)

(707.192.247) (680.952.096)

20162017

64








23. MODAL SAHAM TELAH DISETOR (lanjutan) 23. SHARE CAPITAL (continued)

24. CADANGAN MODAL 24. CAPITAL RESERVE

Saldo awal Beginning Balance

Pengalokasian Laba Allocated Profit

Pembagian Laba Dividend

Koreksi Correction

Modal Saham Telah Disetor Paid Up Capital


25. CADANGAN UMUM 25. GENERAL RESERVE

Saldo awal Beginning Balance

Pembagian Laba Dividend


34.821.337.829 15.445.457.508

502.090.094 502.090.094

- -

502.090.094 502.090.094

20162017

Cadangan umum per 31 Desember 2017 dan 2016


General reserve as of December 31, 2017 and 2016,


15.445.457.509 40.144.251.909

19.853.133.844 17.301.205.599

(2.152.875.591) -

1.675.622.067 -

- (42.000.000.000)

Authorised PT Yodya Karya (Persero) originally Rp.

12,000,000,000 divided into 12,000 shares,

respectively - each with a nominal value of Rp.

1,000,000. Based on the Notary Deed Arminnawan,

SH 13 dated August 20, 2008 is set to Rp.

32,000,000,000 divided into 32,000 shares, each with

a nominal value of Rp. 1,000,000 up to 2012 paid-up

capital of Rp. 8,000,000,000

The deed has been amended by Notary deed bya

Estrelyta Taher, SH., No.1 dated June 14, 2016.The

authorized stocks are amended to Rp

20,000,000,000 consisting 200,000 stocks with par

value Rp 1,000,000 and has been fully paid

amounting Rp 50,000,000,000.The addition of share

capitalcomes from capitalized general reserve.

Modal Dasar PT Yodya Karya (Persero) semula

sebesar Rp. 12.000.000.000 yang terbagi atas 12.000

saham, masing – masing dengan nilai nominal Rp.

1.000.000. Bedasarkan Akta Notaris Arminnawan, SH

No. 13 tanggal 20 Agustus 2008 ditetapkan menjadi

sebesar Rp. 32.000.000.000 yang terbagi atas 32.000

saham, masing-masing dengan nilai nominal Rp.

1.000.000 sampai dengan tahun 2012 modal yang

disetor sebesar Rp. 8.000.000.000.

Akta ini kemudian diperbaharui oleh Akta Notaris

Estrelyta Taher, SH., No. 01 tanggal 14 Juni 2016.

Modal dasar perusahaan ditetapkan menjadi Rp

200.000.000.000 yang terdiri dari 200.000 saham,

masing – masing senilai Rp 1.000.000 dan telah

disetor penuh senilai Rp 50.000.000.000.

Penambahan modal saham disetor ini berasal dari

cadangan modal yang dikapitalisasi.

2017

Cadangan modal per 31 Desember 2017 dan 2016


Capital reserve as of December 31, 2017 and 2016,


2016

65








25. CADANGAN UMUM (lanjutan) 25. GENERAL RESERVE (continued)

26. PENDAPATAN 26. REVENUE

Perencanaan Planning

Pengawasan Supervision

Lain-Lain Others

Jumlah Total



Jumlah Total


Cabang Surabaya Surabaya Branch

Wilayah II Makassar Region II Makassar

Wilayah III DKI Jakarta Region III DKI Jakarta

Cabang Bandung Bandung Branch

Wilayah IV Medan Region IV Medan

Cabang Pekanbaru Pekanbaru Branch

Wilayah V Palembang Region V Palembang

Wilayah VI Samarinda Region VI Samarinda

Wilayah VII Papua Region VII Papua


Divisi Engineering Division Engineering

Divisi Bangunan Division Bangunan

Jumlah Total

Berdasarkan akte notaris No. 2 tanggal 12 Mei 2017

oleh Notaris Dwi Yulianti, SH notaris di Jakarta

mengenai Risalah Rapat PT Yodya Karya (Persero),

pemegang saham telah menyetujui pembagian total

dividen kas untuk tahun 2016 sejumlah Rp

2.152.875.591. Dividen tersebut telah dibayarkan

pada tanggal 11 Desember 2017.

Based on notarial deed no. 2 dated May 12, 2017 by

Notary Dwi Yulianti, SH, notary in Jakarta regarding

Minutes of Meeting of PT Yodya Karya (Persero), the

shareholders have agreed to distribute cash dividend

for 2016 amounting to Rp 2,152,875,591. The

dividend has been paid on December 11, 2017.

15.754.415.558 10.832.833.677

19.710.094.301 14.586.420.959

18.622.326.848 12.866.134.688

61.796.660.704 44.092.506.966

3.640.316.208 -

29.818.238.276 28.023.073.617

295.142.371.503 253.091.645.238

54.275.578.366 57.630.072.265

295.142.371.503 253.091.645.238

27.299.438.693 23.254.008.914

8.014.867.270 4.304.408.228

51.187.053.356 50.913.575.185

29.291.185.200 36.435.804.927

7.640.520.257 6.679.136.890

10.128.746.705 7.664.639.374

12.238.508.127 13.439.101.813

20162017

85.693.253.456 69.248.946.236

208.313.725.438 179.452.395.275

1.135.392.609 4.390.303.727

295.142.371.503 253.091.645.238

240.866.793.137 195.461.572.973

20162017

Details of revenue by type of services is as follows:Rincian pendapatan berdasarkan jenis jasa sebagai

berikut :

20162017

Details of revenues by debtors is as follows:Rincian pendapatan berdasarkan pemberi jasa

sebagai berikut :

This account represents income from consultant

services, in the field of planning and supervision of

non construction construction of PT Yodya Karya

(Persero) fiscal year 2017 and 2016 from several

divisions and branches.

Akun ini merupakan pendapatan atas jasa-jasa

konsultan, dalam bidang perencanaan dan

pengawasan konstruksi serta jasa non konstruksi PT

Yodya Karya (Persero) tahun buku 2017 dan 2016

dari beberapa proyek divisi dan cabang-cabang.

66








27. BEBAN LANGSUNG 27. DIRECT COSTS

Beban Pegawai Salary Expenses

Beban Material Material Expenses

Beban Perjalanan Dinas Traveling Expenses

Beban Peralatan Supplies Expenses

Beban Setempat Sectional Expenses

Third Parties/Sub/

Beban Pihak Ketiga/Sub/Partner Partner Expenses

Beban Administrasi Bank Bank Administration Expenses

Beban Umum General Expenses

Jumlah Total

28. PENDAPATAN KERJA SAMA OPERASI 28. JOINT OPERATION REVENUE



Divisi Bangunan Division Building

Jumlah Total

29. BEBAN TIDAK LANGSUNG 29. INDIRECT COST

Beban Pegawai Salary Expenses

Beban Kantor dan

Rumah Tangga Office Expenses

Beban Tanah dan Bangunan Land and Building Expenses

Beban Perlengkapan Kantor

dan Rumah Tangga Office Supplies Expenses

Beban Kendaraan Vehicle Expenses

Beban Perjalanan Dinas Traveling Expenses

Beban Penelitian dan Research and Development

Pengembangan Expenses

Beban Umum General Expenses


Beban Pemasaran Marketing Expenses

Beban Administrasi Bank Bank Administration Expenses

Beban Cadangan Piutang Allowance for

Ragu-Ragu Doubtful Expenses

Jumlah Total

- 63.129.464

925.735.505 672.605.411

39.739.887.593 30.163.163.667

2.232.453.747 2.587.403.059

1.422.194.349 795.648.966

1.302.830.640 1.244.826.928

2.638.925.879 1.957.922.652

1.515.311.019 1.191.236.865

849.147.744 714.220.167

20162017

Indirect Cost represent all costs charged as operating

expenses during the year 2017 and 2016, with the

following details:

Beban tidak langsung merupakan beban yang

dibebankan sebagai beban usaha selama tahun 2017

dan 2016, dengan rincian sebagai berikut:

14.201.088.748 13.802.395.292

3.928.070.535 3.307.443.877

16.203.675.179 16.215.533.138

2.030.122.649 1.703.424.186

51.730.873.620 40.357.846.490

4.105.213.336 2.899.601.072

709.463.927 1.044.172.431

3.777.731.989 -

60.323.282.872 44.301.619.993

16.167.663.004 13.633.328.647

97.305.818 -

27.810.190.850 27.117.086.925

201.214.543.264 172.855.947.084

46.175.914 251.002.040

879.559.591 358.473.907

20162017

Joint Operation Revenue during years 2017 and

2016, with details as follows:

Pendapatan KSO selama tahun 2017 dan 2016,


115.774.161.051 90.248.217.978

7.032.388.079 8.531.941.227

20162017

Direct costs represents all costs were charged

directly to projects during the year 2017 and 2016,

with the following details:

Beban langsung merupakan beban yang dibebankan

langsung kepada proyek - proyek selama tahun 2017

dan 2016, dengan rincian sebagai berikut:

67








30. PENDAPATAN LAIN – LAIN 30. OTHER INCOME

Pendapatan Jasa Giro Interest Income

Lain - lain Others

Jumlah Total

31. BEBAN LAIN – LAIN 31. OTHER EXPENSE

Beban bunga dan beban Interest expenses and others

keuangan lainnya financial charges

Beban Pajak Tax Expense

Jumlah Total

32. INSTRUMEN KEUANGAN 32. FINANCIAL INSTRUMENTS

2017 2016

Other expense during 2017 and 2016 represents

expense outside of core business, with details as

follows:

Beban lain - lain selama tahun 2017 dan 2016

merupakan beban diluar usaha pokok, dengan rincian

sebagai berikut:

Below are the Company’s carrying value and

estimated fair values of those financial assets and

liabilities as of December 31, 2017 :

Berikut ini adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar

atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada

tanggal 31 Desember 2017 :

Nilai wajar adalah saat suatu instrument keuangan

dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami

dan berkeinginan untuk melakukan transaksi nilai

wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat

kesulitan keuangan atau likuiditas yang dipaksakan.

Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model

arus kas diskonto.

3.215.248.549

The fair value are when financial instruments could

be exchanged between those who understand and

desire to make fair transaction, and not is the value of

sales due to financial difficulty or liquidity forced. The

fair values is based on quoted prices or discounted

cash flow model.

1.062.806.331 812.513.461

- 1.103.980.029

1.062.806.331 1.916.493.490

2017 2016

Other income during 2017 and 2016 represents

income outside of core business, with details as

follows:

Pendapatan lain – lain selama tahun 2017 dan 2016

merupakan pendapatan diluar usaha pokok, dengan

rincian sebagai berikut:

4.131.606.204

919.368.070 5.909.552.347

4.134.616.619 10.041.158.551

68








32. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 32. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Aset Keuangan Financial Assets

Kas dan setara kas Cash and cash equivalents

Piutang usaha Trade receivable

Piutang lain-lain (Piutang Other receivable (Employee

pegawai) Receivable)

Piutang pihak berelasi Related parties receivables

Jumlah Aset Keuangan Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Utang usaha Account payables

Utang lain – lain Other payables

Utang tantiem dan jasa Profit sharing and employe

produksi karyawan service production

Beban yang masih

harus dibayar Accrued expenses

Utang bank Bank loan

Jumlah Liabilitas Total Financial

Keuangan Liabilities

- -

- -

- -

33. 33.

Metode-metode dan asumsi-asumsi dibawah ini

digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk

masing-masing kelas instrument keuangan :

Jumlah Tercatat /

Carrying Value

Estimasi Nilai

Wajar / Estimated

Fair Value

137.513.140.259

174.802.928.287 174.802.928.287

98.223.379 98.223.379

18.755.993.387

TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

KEUANGAN

Nilai tercatat dari hutang bank mendekati nilai

tercatat karena suku bunga yang dikenakan

atas hutang bank tersebut sudah

mencerminkan tingkat bunga pasar.

The carrying amount of bank debt approaching the

carrying value as the interest rate charged on the

bank loan had an interest rate reflecting the

market.

FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES

Manajemen tidak dapat mengestimasi arus kas

masa depan dari piutang dan hutang pihak

berelasi nilai wajarnya tidak dapat diukur secara

andal, sehingga diukur berdasarkan beban

perolehannya.

Management cannot estimate the future cash flows

for due from and due to related parties cannot be

realibly measured and consequently, these are

measured at cost.

The main risks arising from the Company’s financial

instruments are interest rate risk, foreign currency

risk, credit risk, liquidity risk, and commodity price

risk. The directors review and approve policies for

managing each of these risks, which are described in

more detail as follows:

Risiko utama dari instrumen keuangan perusahaan

adalah risiko tingkat suku bunga, risiko matauang

asing, risiko kredit, risiko likuiditas dan risikoharga

komoditas. Direksi menelaah dan menyetujui

kebijakan untuk mengelola masing-masing

risiko,sebagaimana dijelaskan secara rinci sebagai

berikut:

18.755.993.387

20.820.108.784 20.820.108.784

1.977.852.179 1.977.852.179

4.721.655.911 4.721.655.911

78.645.215.584 78.645.215.584

55.075.159.641 55.075.159.641

161.239.992.099 161.239.992.099

Nilai tercatat kas dan setara kas, piutang usaha,

piutang lain-lain, dan hutang usaha mendekati

nilai wajarnya karena transaksi bersifat jangka

pendek.

The carrying values of cash and cash equivalents,

trade receivables, other receivable and trade

payables approximate their fair values due to short

–term nature of transactions.

The methods and assumptions below are used to

estimate fair value for each class of financial

instruments :

331.170.285.311 331.170.285.312

31 Desember / December 2017

137.513.140.258

69








33. 33.

Manajemen risiko Risk management

a. Risiko tingkat suku bunga a. Interest rate risk

b. Risiko mata uang asing b. Foreign currency risk

c. Risiko kredit c. Credit risk

Perusahaan tidak mempunyai kebijakan lindung

nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang

asing. Bagaimanapun, terkait dengan hal-hal yang

telah didiskusikan pada paragraf diatas, fluktuasi

dalam nilai tukar rupiah dan matauang asing

lainnya (dolar Amerika Serikat) menghasilkan

lindung nilai natural untuk laju nilai tukar

Perusahaan.

The Company’s reporting currency is the rupiah.

The Company faces foreign exchange risk as the

costs of certain key purchases are denominated in

foreign currencies, such as U.S. dollar, European

euro, Singapore dollar, and Japanese yen. To the

extent that the purchases of the Company are

denominated in currencies other than the rupiah,

and are not evenly matched in terms of

quantity/volume and/or timing, the Company has

exposure to foreign currency risk.

The Company is exposed to credit risk arising from

the credit granted to its customers and deposits

placed in banks.

Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan

berasal dari kredit yang diberikan kepada

pelanggan dan penempatan deposito atau

simpanan di bank.

The Company does not have any formal hedging

policy for foreign exchange exposure. However, in

relation to the matters discussed in the preceding

paragraph, the fluctuations in the exchange rates

between the rupiah another foreign currencies

(U.S. dollar) provide some degree of natural hedge

for the Company’s foreign exchange exposure.

To mitigate the default risk of banks on the

Company’s deposits, the Company has policies to

place its deposits only in banks with good

reputation.

Untuk mengurangi risiko gagal bayar Bank atas

penempatan deposito, Perusahaan memiliki

kebijakan hanya akan menempatkan deposito

pada bank yang memiliki reputasi yang baik.

For investment and bank deposit, the Company

may seek to mitigate its interest rate risky

continuously monitoring the interest rates in the

market.


KEUANGAN (lanjutan)


AND POLICIES (continued)

The company does not have a relative risk of

significant concentrations of credit.

The Company’s interest rate risk mainly arises

from interest from bank deposit. Income at variable

rates expose the Company to fair value interest

rate risk.

Perusahaan relative tidak memiliki risiko kredit

yang terkonsentrasi secara signifikan.

Risiko tingkat suku bunga Perusahaan terutama

timbul dari bunga simpanan dalam bentuk bunga

bank ataupun giro. Pendapatan pada berbagai

tingkat suku bunga variabel menunjukkan

Perusahaan kepada nilai wajar risiko tingkat suku

bunga.

Untuk investasi dan simpanan bank, Perusahaan

berusaha mengurangi risiko tingkat suku

bunganya dengan cara selalu melakukan

pengawasan terhadap tingkat suku bunga yang

berlaku di pasar.

Mata uang pelaporan Perusahaan adalah rupiah.

Perusahan dapat menghadapi risiko nilai tukar

mata uang asing karena beban beberapa

pembelian utamanya dalam mata uang asing,

seperti dolar Amerika Serikat, euro Eropa, dolar

Singapura, dan yen Jepang. Apabila pembelian

Perusahaan di dalam mata uang selain rupiah,

dan tidak seimbang dalam hal kuantitas/jumlah

dan/atau pemilihan waktu, Perusahaan harus

menghadapi risiko mata uang asing.

70








33. 33.

d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk

e. Risiko harga komoditas e. Commodity price risk

Manajemen modal Capital management


KEUANGAN (lanjutan)


AND POLICIES (ontinued)

Perusahaan bertujuan mencapai struktur modal yang

optimal untuk memenuhi tujuanusaha, di antaranya

dengan mempertahankan rasio modal yang sehat,

dan maksimalisasi nilai pemegang saham.

The Company’s policy is to minimize the risks

arising from the fluctuations in the commodity

prices by maintaining the optimum inventory level

of foreign currency to ensure continuous

operations. In addition, the Company may seek to

mitigate its risks by doing price comparison from

several suppliers to get the most favorable price.

The Company’s exposure to commodity price risk

relates primarily to the foreign currency exchange

rates that have fast fluctuation. The prices of

foreign currency are directly affected by commodity

price fluctuations and the level of demand and

supply in the market.

The Company aims to achieve an optimal capital

structure in pursuit of its business objectives, which

include maintaining healthy capital ratios and

maximizing stockholder value.

The Company manages its liquidity profile to be

able to finance its capital expenditure and service

its maturing debts by maintaining sufficient cash

and cash equivalents, and the availability of

funding through an adequate amount of committed

credit facilities.

Perusahaan mengelola profil likuiditasnya untuk

dapat mendanai pengeluaran modalnya dan

membayar hutang yang jatuh tempo dengan

menjaga kecukupan kas dan setara kas, dan

ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas

kredit berkomitmen yang cukup.

The Company regularly evaluates its projected and

actual cash flow information and continuously

maintains its payables and receivables days’

stability.

Liquidity risk is the risk that the company will have

difficulty in meeting financial obligations due to

shortage of funds.

Risiko likuiditas adalah risiko bahwa perusahaan

akan mengalami kesulitan dalam memenuhi

liabilitas keuangan karena kekurangan dana.

Dampak risiko harga komoditas yang dihadapi

Perusahaan terutama sehubungan dengan harga

tukar mata uang asing yang berflutuasi dengan

cepat. Pembelian mata uang asing tersebut

secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi harga

komoditas serta tingkat permintaan dan

penawaran di pasar.Kebijakan Perusahaan untuk meminimalkan risiko

yang berasal dari fluktuasi harga komoditas

adalah dengan menjaga tingkat persediaan bahan

bakunya secara optimal untuk meyakinkan operasi

yang berkelanjutan. Selain itu, Perusahaan juga

mengurangi risiko ini dengan selalu melakukan

pembandingan harga dari beberapa pemasok

untuk mendapatkan harga yang paling

menguntungkan.

Perusahaan secara rutin mengevaluasi proyeksi

arus kas dan arus kas aktual dan terus menerus

menjaga kestabilan hari pembayaran hutang dan

penerimaan piutangnya.

71








34. 34.

Manajemen modal (lanjutan) Capital management (lanjutan)

Jumlah liabilitas Total liabilities

Dikurangi : kas dan bank Less : cash and bank

Jumlah liabilitas - bersih Total liabilities – net

Jumlah ekuitas Total equity

Gearing ratio Gearing ratio

35. Kejadian Penting Setelah Tanggal Pelaporan 35. Events after Reporting Period

241.158.194.457 130.789.239.257

Perusahaan menetapkan sejumlah modal sesuai

dengan proporsi terhadap resiko. Perusahaan

mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian

dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi

dan karakteristik risiko aset yang mendasari. Untuk

menjaga atau menyesuaikan struktur modal,

perusahaan mungkin menyesuaikan jumlah deviden

yang dibayar kepada pemegang saham,

pengembalian modal kepada pemegang saham,

penerbitan saham baru, atau menjual aset untuk

mengurangi hutang.

Konsisten dengan entitas lain dalam industri,

perusahaan memonitor modal dengan dasar ratio

hutang terhadap modal yang disesuaikan. Hutang

neto dihitung: total hutang (sebagaimana jumlah

dalam laporan posisi keuangan) dikurangi kas dan

setara kas. Modal yang disesuaikan terdiri dari

seluruh komponen ekuitas (misalnya modal saham,

agio saham, kepentingan nonpengendali, saldo laba

dan cadangan revaluasi) selain jumlah akumulasi

dalam ekuitas terkait dengan lindung nilai arus kas,

dan termasuk beberapa bentuk hutang subordinasi.

The company sets the amount of capital in proportion

to risk. Company manages its capital structure and

makes adjustments with respect to changes in

economic conditions and the risk characteristics of

the underlying assets. To maintain or adjust the

capital structure, the company may adjust the amount

of dividends paid to shareholders, return of capital to

shareholders, issue new shares, or sell assets to

reduce debt.

Consistent with other entities in the industry, the

company monitors capital on the basis of the ratio of

debt to adjusted capital. Net debt is calculated: total

debt (as the amount in the statement of financial

position) less cash and cash equivalents. Adjusted

capital comprises all components of equity (i.e. share

capital, share premium, non-controlling interests,

retained earnings and revaluation reserves) than the

amount accumulated in equity relating to cash flow

hedges, and includes some form of subordinated

debt.

There are no significant events after the reporting

date.

Tidak ada kejadian - kejadian penting setelah tanggal

pelaporan.

Berikut adalah gearing ratio yang merupakan

perbandingan antara jumlah liabilitas (dikurangi kas

dan bank) terhadap jumlah ekuitas pada tanggal 31

Desember 2017 dan 2016 :

Below is a gearing ratio which is the ratio between

total debt (net of cash and bank) to total equity at

December 31, 2017 and 2016:

2017 2016


KEUANGAN (lanjutan)


AND POLICIES (continued)

Perusahaan tidak memiliki liabilitas lain terkait

dengan permodalan. Perusahaan bukan merupakan

entitas yang dipersyaratkan atau diwajibkan oleh

pemerintah untuk memenuhi ketentuan permodalan.

The company has no other liabilities associated with

capital. The company is an entity that is not required

or mandated by the government to meet the capital

requirements.

103.743.010.758 83.477.514.418

2,32 1,57

378.671.334.715 189.303.066.608

137.513.140.258 58.513.827.351

72

yodya karya

Documents