weil diseased case 6

3
Weil’s disease Weil’s disease adalah bentuk leptospirosis yang berat ditandai dengan ikterus yang biasanya disertai dengan azotemia, perdarahan, anemia, gangguan kesadaran dan demam. Sindrom ini biasanya disebabkan oleh Leptospira interrogans serovar icterohaemorrhagiae tetapi dapat disebabkan oleh serovarserovar lain. Spektrum penyakit yang disebabkan oleh leptospira sangat luas, mulai dari infeksi subklinis hingga sindrom infeksi multiorgan yang berat dengan tingkat kematian yang tinggi. Tanda dan gejalanya Gelaja biasanya akan muncul 5-14 hari setelah terinfeksi (NYSDOH, 2011 ). Menurut UK’s National Health Services (NHS), hampir 90 persen of leptospirosis infection mengalami gejala, sebagai berikut : fever chills muscle aches headaches nausea and vomiting cough loss of appetite (NHS, 2012 ) infeksi yang berat biasa ditandai dengan terjadinya kegagalan organ, hamper 10 persen kasus mengalami hal tersebut, biasanya ditandai dengan gejala sebagai berikut Liver, Kidney, and Heart If these organs are infected, symptoms may include: jaundice (yellowing of the skin and the white part of the eyes) nausea loss of appetite and weight loss fatigue

Upload: dikie-mustofadijaya

Post on 08-Sep-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

koas

TRANSCRIPT

Weils disease

Weils disease adalah bentuk leptospirosis yang berat ditandai dengan ikterus yang biasanya disertai dengan azotemia, perdarahan, anemia, gangguan kesadaran dan demam. Sindrom ini biasanya disebabkan oleh Leptospira interrogans serovar icterohaemorrhagiae tetapi dapat disebabkan oleh serovarserovar lain. Spektrum penyakit yang disebabkan oleh leptospira sangat luas, mulai dari infeksi subklinis hingga sindrom infeksi multiorgan yang berat dengan tingkat kematian yang tinggi.

Tanda dan gejalanya

Gelaja biasanya akan muncul 5-14 hari setelah terinfeksi (NYSDOH, 2011).

Menurut UKs National Health Services (NHS), hampir 90 persen of leptospirosis infection mengalami gejala, sebagai berikut :

fever

chills

muscle aches

headaches

nausea and vomiting

cough

loss of appetite (NHS, 2012)

infeksi yang berat biasa ditandai dengan terjadinya kegagalan organ, hamper 10 persen kasus mengalami hal tersebut, biasanya ditandai dengan gejala sebagai berikut

Liver, Kidney, and Heart

If these organs are infected, symptoms may include:

jaundice (yellowing of the skin and the white part of the eyes)

nausea

loss of appetite and weight loss

fatigue

swollen ankles, feet, or hands

painful swelling of the liver

decreased urine

shortness of breath

rapid heartbeat

Brain

If the brain becomes infected, symptoms can include:

high temperature

nausea

vomiting

confused mental state

drowsiness

aggressive behavior

seizures

inability to control movements or to speak

aversion to lights

Lungs

If the lungs are infected, symptoms might include:

high fever

shortness of breath

coughing up blood

Penatalaksanaan

Untuk kasus leptospirosis yang parah, pemberian intravena penisilin G, amoksisilin, ampisilin, atau eritromisin dianjurkan. Sebuah studi menunjukkan tidak menemukan perbedaan efikasi yang signifikan antara ceftriaxone dan penisilin untuk pengobatan leptospirosis berat, dalam hal komplikasi atau tingkat kematian. Studi lain membandingkan sefotaksim parenteral, penisilin G, dan doksisiklin untuk pengobatan leptospirosis berat. Di antara 264 pasien dengan leptospirosis, telah dikonfirmasi oleh pengujian serologis atau kultur, tingkat mortalitas adalah 5%. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara antibiotik berkaitan dengan tingkat kematian, penurunan suhu badan hingga suhu normal, atau waktu untuk mencapai hasil laboratorium kembali normal. Dengan demikian doksisiklin, cefotaxime, ceftriaxone adalah alternatif yang memuaskan terhadap penisilin G untuk pengobatan leptospirosis berat.

Ada beberapa tindakan pencegahan yang efektif untuk leptospirosis. Saat ini, tidak ada vaksin manusia tersedia terhadap leptospirosis. Leptospirosis manusia dapat dikontrol dengan mengurangi prevalensi pada hewan liar dan domestik. Meskipun sedikit yang bisa dilakukan pada hewan liar, leptospirosis pada hewan domestik dapat dikendalikan melalui vaksinasi dengan sel utuh inaktif atau persiapan membran luar. Dalam sebuah studi, penggunaan Doxycycline (200mg oral per minggu) dapat digunakan untuk kemoprofilaksis, terutama bagi orang-orang orang-orang yang melakukan perjalanan di daerah beresiko tinggi leptospirosis. Selain itu, orang-orang yang melakukan perjalanan di daerah endemis leptospirosis-harus diberitahu bahwa mandi mungkin berbahaya di daerah yang mungkin terinfeksi tikus.

Beberapa wabah telah dikaitkan dengan minum air yang terkontaminasi, sehingga pemurnian air harus dilakukan. Pencegahan dan tindakan pengendalian harus difokuskan pada sumber infeksi. Kontrol vektor rodent sebaiknya melalui penggunaan rodentisida dan peningkatan higienis dapat mengurangi risiko penularan leptospirosis. Kebersihan Kerja (dalam selokan, petani, dan kelompok risiko tinggi lainnya) yang mencakup penggunaan sepatu tahan air dan sarung tangan sangat penting untuk mencegah leptospirosis pada manusia. Kelompokkelompok kerja serta wisatawan petualangan juga harus diberitahu bahwa lecet kulit harus dilindungi karena dapat menjadi portal masuk untuk infeksi. Cara lain yang sangat penting untuk pencegahan penyakit adalah sistem drainase yang tepat sehingga dapat tehindar dari sanitasi yang buruk. Tindak pencegahan sangat penting, terutama di negara-negara berkembang.