watm interworking 1314
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Aspek Interworking dan Aplikasi pada Wireless ATM
Outline Pendahuluan Sekilas mengenai ATM dan WATM Aspek Interworking pada WATM Aplikasi WATM Kesimpulan
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
PendahuluanWireless ATM menjadi salah satu teknologi yang
sangat diminati, karena kemampuannya mensupport berbagai aplikasi seperti data multimedia yang realtime.
Permasalahan yang terjadi adalah bagaimana cara untuk menggabungkan jaringan yang bukan berbasis ATM yang telah ada dengan jaringan ATM. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu fungsi interworking antara keduanya. Fungsi interworking ini maksudnya adalah bagian apa saja yang perlu disesuaikan dari jaringan yang telah ada dengan jaringan ATM.
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Sekilas Mengenai ATMo Menggunakan paket
switching point to pointo ATM bersifat connection
orientedo Koneksinya sering disebut
Virtual Circuito Paket yang dikirimkan
ukurannya kecil Sel (53 byte : 48 payload, 5 header)
Koneksi virtual circuit
Sel ATM
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Sekilas Mengenai ATM – cont’dModel referensi ATMo Physical layer berhubungan
dengan media fisiknya, seperti : tegangan dan bit timing.
o ATM layer berhubungan dengan sel dan sel transport.
o AAL adalah layer yang akan mensegmentasi paket mengirimkan dan menggabungkan kembali pada sisi tujuan. Model referensi ATM
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Sekilas Mengenai Wireless ATM Wireless ATM pengembangan dari wired ATM, dengan
tetap menjaga Quality of Service. Wireless ATM juga menggunakan sel-sel yang sangat kecil
(mikro atau pico). Karena ukuran sel yang kecil, maka proses handover antar sel radio akan sering dilakukan.
2 Pendekatan Wireless ATM : Dengan melihat wireless ATM diluar dari infrastruktur Dengan melihat wireless ATM sebagai bagian dari
jaringan ATM
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Aspek interworking pada WATM
Ekstensi jaringan yang mobile ditambahkan pada jaringan ATM yang fixed
Pada aplikasinya, akan menyebabkan jaringan menjadi bagian : End-to-end WATM
Berhubungan dengan kemampuan untuk terhubung dengan mobile terminal.
WATM Inteworking
Berhubungan dengan bagaimana ATM diintegrasikan dengan protokol lain tanpa mengubah interface protokol non-ATM
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Arsitektur Interworking pada Wireless ATM
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Prinsip Dasar WATM Mobile Host menggunakan frekuensi radio untuk
berkomunikasi dengan Base Station (BS) BS menghubungkan jalur wireless ke jalur backbone BS dihubungkan ke Mobility Enhanced ATM-Switch (MESs) Kumpulan BS yeng terhubung ke suatu MES dinamakan
cluster Switch yang menghubungkan Base Station (BSs) dinamakan
Cluster Switch (CLS)
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Macam-Macam Teknologi Akses Wireless
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
PCS (Personal Communicaton System) PCS didukung oleh jaringan ISDN. PCS ini didukung oleh kecerdasan jaringan yang berbasis
pada konsep Advanced Intelligent Network (AIN), dan sistem signalling sehingga bisa melakukan managemen lokasi dan kontrol panggilan berbasis pada arsitektur jaringan signalling system 7 (SS7).
Interworking pada PCS-ATM tidak memerlukan perubahan yang cukup signifikan. Sebab Managemen lokasi dan kontrol panggilan telah diatur oleh jaringan PCS. ATM akan digunakan untuk mentransfer dan menswitch user data
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Wireless LAN Wireless LAN adalah suatu jaringan yang telah mantap. Berguna untuk menambah ekstensi ke tempat yang sulit jika
dibangun dengan jaringan berkabel. Untuk menghubungkan dengan ATM digunakan suatu stasiun
yang terhubung dengan ATM switch. Saat ini telah berkembang HIPERLAN 2 dan 3. yaitu wireless
LAN berbasis ATM. Memiliki kemampuan end-to-end ATM sehingga tidak
memerlukan IWFs (interworking Functions)
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Perbandingan Keluarga HIPERLANHIPERLAN 1 HIPERLAN 2 HIPERLAN 3 HIPERLAN 4
Application wireless LAN access to ATMfixed networks
wireless localloop
point-to-pointwireless ATMconnections
Frequency 5.1-5.3GHz 17.2-17.3GHz
Topology decentralized ad-hoc/infrastructure
cellular,centralized
point-to-multipoint
point-to-point
Antenna omni-directional directionalRange 50 m 50-100 m 5000 m 150 mQoS statistical ATM traffic classes (VBR, CBR, ABR, UBR)Mobility <10m/s stationaryInterface conventional LAN ATM networks
Data rate 23.5 Mbit/s >20 Mbit/s 155 Mbit/sPowerconservation
yes not necessary
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Digital Cellular Digital Cellular Mobile Radio menyediakan kemampuan mobilitas yang
tiggin serta jangkauan yang luas. Salah satu contoh dari teknologi ini adalah GSM Sistem ini, memiliki kepintaran untuk memanage mobilitas dari
pengguna. Cellular Network dan ATM Network berkembang sendiri secara
independent sehingga diperlukan adanya IWFs untuk mengijinkan sistem selular digital untuk menggunakan ATM transport
Jaringan cellular memiliki mekanisme untuk autentikasi dan handoff serta mendukung untuk reroute melalui home network
Untuk mengintegrasi kedua jaringan ini diperlukan maka diperlukan perubahan untuk skenario rerouting, location update, call control dan autentikasi.
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Ad Hoc Ad Hoc network adalah jaringan yang wireless yang tidak
mempunyai dedicated terminal yang berperan sebagai base station dan untuk menjalankan fungsi wireless resource control.
Untuk mengintegrasi kedua jaringan ini diperlukan interworking yang unik
fungsi managemen lokasi tidak hanya untuk mengidentifikasi lokasi terminal tapi juga untuk mendeteksi mode operasi dari terminal tersebut
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Mobility Management Dalam wireless ATM ini terdapat 2 permasalahan yaitu :
Managemen Lokasi Handoff
Managemen lokasi adalah bagaimana cara untuk mendeteksi Mobile Terminal (MT) ketika berpindah dari satu MCS ke MCS lainnya
Handoff adalah bagaimana cara menjaga keaktifan koneksi ketika MT berpindah MCS. Handoff dikenal juga dengan hand over
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Mobility Support in ATM
ATM Network
Mobile ATMAccess Network
ReroutedConnectionAfter handoff
Crossoverswitch
TerminalMovement
ConnectionBefore Handoff
Connect (ATM Addr A)
Initial Location AL1
Next Location AL2
Location Mgmt providesmapping of A-> AL1, AL2
Handoff supportsDynamic reroutingOf active connections
User Addr A (permanent)
HO (BS1->BS2)
BS1
BS2
User Addr A
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
WATM Handover Handover terbagi 2, yaitu :
Inter Cluster Intra Cluster
Intra Cluster Mobile Host berpindah ketempat lain tetapi masih berada dalam
dalam kelompok (cluster) yang sama Switching dilakukan hanya dengan satu CLS
Inter Cluster Melibatkan lebih dari satu CLS Melakukan path reestablishment
Flow Chart Perpindahan MH
COS SELECTION
New segmentestablishment
Data path switchingand old path release
START
END
Route optimization
Retransmission forlossless cell transmission
YES
YES
If retransmissionrequired ?
If route optimizationrequired ?
YES
Handover requestreceived ? NO
NO
NO
STEP 1
STEP 2
STEP 3
STEP 4
STEP 5
STEP 6
STEP1 : Forward or backward handover
STEP2 : Dynamic COS selection
STEP3 : Path extension or rerouting
STEP6 : Route optimization between the endpoint
STEP4 : Cell buffering and retransmission
STEP5 : Hard or soft handover
(Flow Chart Perpindahan MH) Cont’d
handover
BSOLD BSNEWBSOLD BSNEW
handover
Handovercontrol
messages
handovercontrol
messages
(a) Backward handover (b) Forward handover
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
(Flow Chart Perpindahan MH) Cont’d Hard Handover adalah Mobile Terminal hanya mempunyai
koneksi dengan satu Access Point Soft Handover adalah mobile terminal dapat mempunyai
koneksi dengan 2 Access point ketika melakukan proses handover
Buffering berguna untuk QoS sehingga paket akan diterima sesuai pesanan
Aplikasi WATMBase Station Oriented WATM LAN
o Sebuah BS menyediakan akses wireless ke beberapa ATM mobile terminal ke mobile ATM switch yang merupakan ujung node dari hierarki jaringan
o Tidak ada ATM switch pada BSo BS berhubungan dengan user
mobile-enabled UNI
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Aplikasi WATM- cont’d
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Model Base Station Oriented WATM LAN baru : konsep terdistribusi
o Digunakan untuk LAN berukuran tidak terlalu besar
o Ujung dari ATM Switch diganti ganti oleh beberapa elemen ATM switching yang disebut ATM transceiver.
o Fungsi dari ATM switch digantikan oleh Base Station (BS)
Aplikasi WATM- cont’d
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Base Station Oriented WATM LAN tanpa ATM switch yang tersentralisasi
Aplikasi WATM- cont’d
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Mode routing pada stasiun inlet dari ATM embedded ATM transceiver.
Aplikasi WATM- cont’d
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Ad Hoc Wireless ATM LAN
Cocok untuk penggunaan di area kecil
Menggunakan ATM switch yang terintegrasi
Central controller (CC) terdapat di dalam mobile terminal
CC-enabled MT harus berisi segala fungsi dari mobile terminal biasa yang digunakan untuk BS oriented WATM
Aplikasi WATM- cont’d
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Arsitektur protokol dari model ad hoc WATM
Kesimpulan ATM ini memiliki keunggulan dengan adanya Quality of Service
(QoS) Dengan adanya QoS maka protokol ini dapat digunakan untuk
melakukan aplikasi yang bersifat real-time. Interworking marupakan penggabungan jaringan protokol yang satu
dengan protokol yang lain. Fungsi interworking direalisasikan dalam jaringan bernama Mobility-
enhanced ATM network. Aplikasi dari Wireless ATM ini adalah WATM LAN yakni Base
station oriented dan ad hoc system. Base station oriented menggunakan ATM switch yang terintegrasi
(embedded) Ad hoc tidak diperlukan adanya base station tetapi ada satu mobile
terminal menjadi central controller yang menyediakan fungsi-fungsi yang biasa digunakan pada base station terminal.
Departemen Elektro – Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Referensi Subramanian Aswathanarayanan, “Mobile Multicasting In Wireless ATM Network”. Jun Kyun Choi,”Wireless ATM” . C. Chrysostomou, A. Pitsillides, F.-N. Pavlidou,”A Survey of Wireless ATM Handover Issues”,
International Symposium 3G Inrastructure and Service, Athens, July 200. B. Rajagopalan,Mobility Management in Integrated Wreless-ATM Network, Barkeley, 1995 Stephen F. Bush, Sunil Jagannath, Ricardo Sanchez, Joseph B. Evans, Victor S. Frost, Gary J.
Minden and K. Sam Shanmugan. A Control and Management Network for Wireless ATM Systems. IEEE Infocom 1993
Stephen F. Bush, Sunil Jagannath, Joseph B. Evans and Victor S. Frost . A Control and Management Network forWireless ATM Systems. IEEE Journal 1993
Tae-In Hyon. Adaptive Parallel Multiple Substream CDMA Air-interface. Dissertation submitted to the Faculty of the Virginia Polytechnic Institute and State University in partial fulfillment of the requirements for the degree of Doctor of Philosophy in Electrical Engineering. 2001.
Reshma Bhalla. Wireless ATM – Routing And Real Time Delivery. Paper in computer sience University of Texas. 2002.
Yonggang Du, Christoph Herrmann, and Klaus Peter May. Wireless ATM LAN With and Without Infrastructure. IEEE Communications Magazine. April 1998.