visum et repertum

21
VISUM ET REPERTUM Ayu Tiara Nurpratomo 121.0211.190

Upload: tiara-tara

Post on 02-Feb-2016

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Visum Et Repertum

VISUM ET REPERTUMAyu Tiara Nurpratomo

121.0211.190

Page 2: Visum Et Repertum

PENDAHULUANDokter selain melakukan pemeriksaan

diagnostik,memberikan pengobatan,memberikan perawatan pada pasien, juga melakukan pemeriksaan medik untuk membantu menegakkan hukum, baik korban hidup ataupun mati.

Dasar hukum : KUHAP pasal 186 & 187

Berwenang meminta VER adalah pejabat polisi negara RI (pasal 7 (2) KUHAP)- PP no.27 th 1983 “penyidik polri berpangkat serendah-rendahnya letnan dua”

Page 3: Visum Et Repertum

DEFINISIKeterangan yang dibuat oleh dokter atas

permintaan penyidik yang berwenang mengenai hasil pemeriksaan medik terhadap manusia, baik hidup ataupun mati ataupun bagian yang diduga dari tubuh manusia berdasarkan keilmuannya dan di bawah sumpah untuk kepentingan peradilan.

Landasan ; sumpah dokter pada statsblad 1882 no.97 pasal 38

Page 4: Visum Et Repertum

PERANAN & FUNGSI

Peranan

•Proses pembuktian suatu perkara pidana thdp kesehatan & jiwa manusia•Menguraikan segala sesuatu hasil pf.medik dianggap sebagai pengganti benda bukti•Memuat keterangan pendapat dokter mengenai hasil pf.medik

Fungsi•Dapat diketahui dengan jelas apa yang telah terjadi pada seseorang•Praktisi hukum dapat menerapkan norma-norma hukum pada perkara pidana yang menyangkut tubuh manusia

Page 5: Visum Et Repertum

PERBEDAAN VER DENGAN REKAM MEDIS

Rekam medis , boleh membuka isi pada pihak ke 3 (perusahaan asuransi) hanya setelah izin dari pasien. merupakan rahasia pekerjaan,diatur oleh PP no.10 th 1966.

VER, dibuat atas kehendak undang-undang. Dokter tidak dituntut karena membuka rahasia pekerjaan,meskipun tanpa seizin pasien. (pasal 50 KUHP)

Page 6: Visum Et Repertum

BENTUK VERDibuat secara tertulis, dengan kepala surat

institusi kesehatan yang melakukan pemeriksaan

Dalam bahasa indonesia tanpa singkatan

Sedikitnya tanpa istilah asing, jika ada diberi penjelasan bahasa indonesia.

Apabila penulisan sesuatu kalimat dalam VER berakhir tidak pada tepi kanan format. Sesudah titik harus diberi garis sampai dengan tepi kanan format.

Page 7: Visum Et Repertum

BAGIAN-BAGIAN VERPro Justitia

• diletakkan di bagian atas• untuk menjelaskan bahwa VER, dibuat khusus untuk tujuan peradilan

Pendahuluan

• Langsung ditulis berupa kalimat-kalimat• Menerangkan nama dokter pembuat VER & institusi kesehatannya, institusi penyidik pemintanya berikut

-nomor, tgl surat permintaan, tempat &waktu pemeriksaan, serta identitas korban yg diperiksa

Pemberitaan

• Judul “hasil pemeriksaan” berisi hasil pf.medik• Tentang keadaan kesehatan/sakit/luka korban yang berkaitan dengan perkaranya• Korban meninggal dan dilakukan otopsi,diuraikan seluruh alat dalam berkaitan dengan perkara & matinya orang tsb

Page 8: Visum Et Repertum

Kesimpulan

• Berisi pendapat dokter berdasarkan keilmuannya,mengenai jenis perlukaan/cedera yang ditemukan.• Jenis kekerasan/zat penyebabnya• Derajat perlukaan/sebab kematiannya.• Kejahatan susila diterangkan apakah terjadipersetubuhan,kapan perkiraan kejadiannya,dan usia

korban/kepntasan korban untuk kawin

Penutup

• Tidak berjudul dan berisi kalimat baku• “Demikianlah Visum et repertum ini saya buat dengan sesungguhnya berdasarkan

keilmuan saya dan dengan mengingat sumpah sesuai dengan kitab undang-undang hukum acara pidana”

Page 9: Visum Et Repertum

JENIS-JENIS VER

Point 1-3 status korban tindak pidanaPoint 4 mengenai jiwa/mental tersangka atau

terdakwa tindak pidana

VER perlukaan (termasuk dalam keracunan)

VER kejahatan asusila

VER jenasah

VER psikiatrik

Page 10: Visum Et Repertum

VER PERLUKAANKorban hidup; untuk mengetahui penyebab

luka/atau sakit dan derajat parahnya luka atau sakitnya tersebut.

- pencatatan harus lengkap dan jelas untuk dapat digunakan VER

VER dibuat setelah perawatan/pengobatan selesai,kecuali pd VER sementara dan perlu pf.ulang pada korban.

Page 11: Visum Et Repertum

Derajat luka VER PERLUKAAN…

Ringan ;

• korban tanpa luka atau dengan luka lecet atau memar kecil di lokasi yang tidak berbahaya, serta tidak menurunkan fungsi alat tubuh tertentu.

Sedang ;

• luka yang menyebabkan fungsi terganggu

Berat;

• jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali atau bahaya maut yang menyebabkan seseorang tidak dapat bekerja,cacat berat,keadaan lumpuh,keguguran (pd wanita).

Page 12: Visum Et Repertum

Pemberitaan

•Keadaan umum korban sewaktu datang•Luka-luka atau cedera atau penyakit yang ditemukan saat pemeriksaan fisik•Uraian letak,jenis dan sifat luka serta ukurannya•Pf.khusus dan penunjang•Tindakan medik yang dilakukan•Riwayat perjalanan penyakit selama perawatan•Keadaan akhir saat pengobatan/perawatan selesai.

kesimpulan•Menuliskan luka-luka atau cedera atau penyakit yang ditemukan•Jenis benda penyebabnya•Derajat luka dituliskan dalam kalimat yang mengarah ke rumusan delik dalam KUHP

VER PERLUKAAN…

Page 13: Visum Et Repertum

Contoh kesimpulan kasus perlukaan

Luka Ringan

• “pada korban laki-laki ditemukan memar pada pipi kiri akibat kekerasan tumpul yang tidak mengakibatkan penyakit atau halangan dalam melakukan pekerjaan”

Luka Sedang

• “Pada korban wanita ini ditemukan patah tulang tertutup pada tulang paha kanan akibat ekerasan tumpul, yang mengakibatkan penyakit dan halangan dalam melakukan pekerjaannya selama… “

Luka Berat

• “Pada korban laki-laki ini ditemukan luka terbuka didada sisi kanan yang mengenai bagian tengah paru kanan akibat kekerasan tajam, yang telah mendatangkan bahaya maut baginya..”

Page 14: Visum Et Repertum

Korban kejahatan susila yang dimintakan VER kepada dokter adalah kasus dugaan adanya persetubuhan yang diancam hukuman oleh KUHP.

Pemerkosaan Persetubuhan pada wanita yg tidak berdayaPersetubuhan pada wanita yg belum cukup umur

• Untuk kepentingan peradilan,buktikan - persetubuhan-kekerasan (racun,obat)- lihat usia korban- penyakit menular seksual- kehamilan- kelainan kejiwaan akibat dari tindak pidana tsb.

VER KEJAHATAN SUSILA

Page 15: Visum Et Repertum

Pembuktian adanya persetubuhan, pf.fisik ditemukan : - deflorasi himen - laserasi vulva/vagina - adanya cairan mani dan sel sperma dalam vagina,terutama di forniks posterior.

Kesimpulan - tercantum perkiraan usia korban- ada/tidak tanda persetubuhan- jika ada, kapan perkiraan terjadinya- ada atau tidak tanda kekerasan

VER KEJAHATAN SUSILA…

Page 16: Visum Et Repertum

Jenasah yang akan divisum harus diberi label yang memuat identitas mayat, diberi cap jabatan,yang diikatkan pada ibu jari kaki/bagian tubuh lainnya. pd VER harus jelas tertulis jenis pemeriksaannya ; pemeriksaan luar jenasah / pf.autopsi (bedah mayat)

Autopsi dilakukan setelah ada persetujuan dari keluarga, tp jika 2 hari tidak ada tanggapan,boleh lakukan autopsi atas permintaan penyidik.penyidik wajib memberitahu pada keluarga korban,menerangkan maksud dan tujuan pemeriksaan

VER JENASAH

Page 17: Visum Et Repertum

Pf. Luar jenasah

•Tanpa melakukan tindakan yang merusak keutuhan jaringan jenasah•Catat dari mulai bungkus/tutup jenasah,pakaian,benda-benda disekitar jenasah, perhiasan•Ciri ciri umum identitas•Tanda-tanda tanatologik•Gigi-geligi•Luka/cedera/kelainan yang ditemukan diseluruh bagian luar.

Pf. autopsi•Membuka rongga tengkorak,leher,dada,perut dan panggul•Terkadang dilakukan pemeriksaan penunjang seperti :- histopatologik- toksikologik-serologik

VER JENASAH…

Page 18: Visum Et Repertum

Pemeriksaan luar

• Jenis luka/kelainan yg ditemukan• Jenis kekerasan penyebabnya• Perkiraan saat kematian

Pemeriksaan bedah jenasah

• Sebab kematian korban• Jenis luka/kelainan• Jenis kekerasan penyebabnya• Perkiraan saat kematian

Kesimpulan VER jenasah…

Page 19: Visum Et Repertum

Perlu dibuat karena adanya pasal 44 (1) KUHP “barang siapa melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan padanya disebabkan karena jiwanya cacat dalam tumbuhnya (gebrekkige ontwikkeling) atau terganggu karena penyakit (ziekelijke storing),tidak dipidana.

Yang dapat dikenakkan pasal ini tidak hanya orang menderita psikosis tapi yang retardasi mental

VER PSIKIATRIK

Page 20: Visum Et Repertum

Jika psikosis ditemukan,perlu dibuktikan ; apakah penyakitnya telah ada sewaktu tindak pidana tersebut dilakukan

VER psikiatrik, khusus ditunjukkan pada tersangka/pelaku tindak pidana. Menguraikan tentang kejiwaan manusia Menyangkut tindak pidana atau tidaknya seseorang atas tindak pidana

Pembuat VER psikiatrik, lebih baik dibuat oleh dokter spesialis psikiatri yang bekerja di rumah sakit jiwa/ rumah sakit umum.

VER PSIKIATRIK…

Page 21: Visum Et Repertum