visi vision tahunan4 inter-delta 2011 visi dan misi vision and mission 4 visi menjadi perusahaan...

82
Visi dan Misi Vision and Mission Laporan Tahunan Inter-Delta 2011 4 Visi Menjadi Perusahaan Terkemuka dalam Industri Imaging di Indonesia Vision To become a top player in The Imaging Industry in Indonesia. Misi Rencana untuk maju dan berkembang dengan mengidentifikasi, mengantisipasi dan memuaskan kebutuhan pelanggan. Senantiasa terus menerus mengantarkan nilai tambah kepada para pemegang saham, para principal dan para pelanggan. Mission Our primary mission is fast growth, achieved by identifying, anticipating and satisfying consumer needs, and translating them into profit. Secondly, we aim to continually deliver value for our shareholders, principals and our customers.

Upload: vuongdieu

Post on 26-Jun-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Tahunan Inter-Delta 20114

Visi dan MisiVision and Mission

Laporan Tahunan Inter-Delta 20114

VisiMenjadi Perusahaan Terkemuka dalam Industri Imaging di Indonesia

VisionTo become a top player in The ImagingIndustry in Indonesia.

MisiRencana untuk maju dan berkembang dengan mengidentifikasi, mengantisipasi dan memuaskan kebutuhan pelanggan.

Senantiasa terus menerus mengantarkan nilai tambah kepada para pemegang saham, para principal dan para pelanggan.

MissionOur primary mission is fast growth, achieved by identifying, anticipating and satisfying consumer needs, and translating them into profit.

Secondly, we aim to continually deliver value for our shareholders, principals and our customers.

5Annual Report Inter-Delta 2011

Profil PerusahaanCompany’s Profile

PT. Inter Delta,Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta

Notaris Kartini Muljadi, SH No. 119 tanggal 15 Nopember

1976 dengan nama PT. Inter Delta. Akta Pendirian Perusahaan

disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan

Surat Keputusan No. Y.A.5/17/1 tanggal 10 Januari 1977 serta

diumumkan dalam Berita Negara No. 40 tanggal 20 Mei 1977.

Pada tanggal 2 Desember 1996, Perusahaan melakukan

perubahan nama menjadi PT. Inter Delta, Tbk. perubahan

nama tersebut memperoleh persetujuan dari Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

C2-1213.HT.01.14.Th.97 tanggal 21 Pebruari 1997.

Perusahaan berdomisili dan berkantor pusat di Jakarta

dengan beberapa kantor perwakilan, yaitu di Denpasar,

Surabaya, Semarang, Bandung, Makassar, Medan, Pekanbaru

dan Palembang.

Kegiatan usaha Perseroan, terutama menjalankan industri

yang erat hubungannya dengan perfilman termasuk

pemrosesan film foto, industri pembuatan alat-alat percetakan

dan menjalankan perdagangan umum dalam bidang alat-alat

perfilman, micro film, bahan-bahan kimia untuk foto dan film

serta alat-alat elektronik.

Perseroan mendirikan PT. Fotomatic Jaya Industries, sebagai

anak perusahaan pada tahun 1979, dan mulai beroperasi pada

tahun 1980. Anak perusahan ini berkedudukan di Jakarta dan

bergerak dalam bidang penjualan kamera dan film melalui

gerai-gerai (counter) serta jasa pemrosesan film. Persentase

Kepemilikan Saham Perseroan terhadap Anak Perusahaan ini

adalah sebesar 99,93%.

Perseroan selalu memandang karyawan sebagai asset

utama. Tanpa jajaran karyawan yang berkompetensi dan

berdedikasi tinggi dalam meningkatkan kinerja Perseroan,

Perseroan tidak mungkin dapat mencapai tujuan. Untuk itu

dalam rangka mencapai kinerja Perseroan yang optimal,

Perseroan memberikan kesempatan kepada karyawannya

untuk mengikuti training baik di dalam maupun di luar

negeri, misalnya Jepang dan Singapore, dengan tujuan

agar dapat meningkatkan kemampuan, kompetensi dan

pengetahuannya.

Karyawan tetap Perseroan dan Anak Perusahaan per 31

Desember 2011 berjumlah 232 orang.

PT. Inter Delta,Tbk (“Company”) was established based on

Notarial Deed of Kartini Muljadi, SH No. 119 dated November

15th, 1976 under the name of PT. Inter Delta. The deed

of establishment was ratified by the Minister of Justice of

the Republic of Indonesia in its decision letter No. Y.A.5/17/1

dated January 10th, 1977 and was published in the State

Gazette No. 40 dated May 20th, 1977. On December 2nd, 1996,

company changed its name become PT. Inter Delta, Tbk. Such

change of name was approved by the Minister of Justice of

the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-1213.

HT.01.14.Th.97 dated February 21st, 1997.

The company domiciled and has main business place in

Jakarta with some branches in Denpasar, Surabaya, Semarang,

Bandung, Makassar, Medan, Pekanbaru and Palembang.

The Company’s employees and subsidiary per December

31st, 2011 total 232 persons.

The company always respect employees as the main assets.

Without their competition and high dedication in improv-

ing company’s performance. The company will never be able

to achieve its purpose. There for the company provides op-

portunity to its employees to attend the training in local or

abroad, e.g. Japan and Singapore in order to increase

their capability, competency, and knowledge.

The activities of company is specialized on film industry

including photo film processing, printing means maker and

running general trade in the fields of film devices, micro

film, chemical for photo and film as well as electronic devices.

The Company established PT. Fotomatic Jaya Industries, as its

subsidiary in 1979 and started its operation in 1980. This

subsidiary company domiciled in Jakarta and engaged on selling

camera and film through counters and film processing service.

Ownership percentage of share in the company toward this

subsidiary is about to 99,93%.

5Annual Report Inter-Delta 2011

Laporan Tahunan Inter-Delta 20116

Pokok-Pokok KeuanganFinancial Highlights

Keterangan/ Description 2011 2010 2009 2008 2007

Pokok-Pokok Keuangan 2007 – 2011Dalam Jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain

Financial Highlights 2007-2011 In Milions of Rupiah, unless otherwise stated

Net Revenues

Gross Profit

Income (Loss) From Operations

Income (Loss) before Provision for Income Taxes

Net Income (Loss)

Number of Share Subscribed and Fully Paid (sheet)

Net Income (Loss) per Share (Rp)

Net Working Capital

Total Asset

Total Liabilities

Total Equity

Return on Asset Ratio (%)

Return on Equity Ratio (%)

Current Ratio (%)

Debt to Equity Ratio (%)

Debt to Total Asset Ratio (%)

Laporan Tahunan Inter-Delta 20116

Pendapatan Usaha 110.055 81.432 79.053 83.046 81.333

Laba (Rugi) Kotor 22.970 15.632 12.421 16.116 17.673

Laba (Rugi) Usaha 9.250 2.327 (2.817) 481 825

Laba (Rugi) Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan 8.713 2.388 (589) (3.346) 136

Laba (Rugi) Bersih 6.277 1.996 (739) (2.704) 406

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh (lembar) 118.365.600 118.365.600 30.177.600 30.177.600 30.177.600

Laba (Rugi) Bersih Per Saham (Rp) 53,03 26,49 (24,48) (89,60) 13

Modal Kerja Bersih 20.876 13.832 (32.590) (33.785) (32.141)

Jumlah Aktiva 57.331 42.587 35.069 37.669 24.287

Jumlah Kewajiban 41.938 33.472 72.044 73.905 57.819

Jumlah Ekuitas 15.393 9.115 (36.974) (36.236) (33.532)

Rasio Laba (Rugi) Bersih Terhadap Jumlah Aktiva (%) 10,95 4,69 -2,11 -7,18 1,67

Rasio Laba (Rugi) Bersih Terhadap Ekuitas (%) 40,78 21,90 N/A N/A N/A

Rasio Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar (%) 168,45 158,10 48,8 49 36

Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas (%) 272,45 367,20 -194,84 -203,95 -172,43

Rasio Kewajiban Terhadap Jumlah Aktiva (%) 73,15 78,60 205,43 196,20 238,06

7Annual Report Inter-Delta 2011

Informasi Saham

Perkembangan Harga Saham PerseroanThe Development of Company’s Share

Tahun TriwulanTertinggi PenutupanTerendah

Jumlah Saham yang diperdagangkan

2010

2011

I Rp 420 Rp 420 Rp 420 500

II Rp 0 Rp 0 Rp 420 0

III Rp 0 Rp 0 Rp 420 0

IV Rp 0 Rp 0 Rp 420 0

I Rp 0 Rp 0 Rp 420 0

II Rp 0 Rp 0 Rp 420 0

III Rp 0 Rp 0 Rp 420 0

IV Rp 420 Rp 420 Rp 420 500

Year QuarterlyPrice of Share

Highest Lowest ClosingTotal Shares Traded

Kronologis Pencatatan SahamChronology of Share Listing

18 Des 1989 Dec 18, 1989 Penawaran Umum Public Offering 1.250.000

29 Nop 1990 Nov 29, 1990 Partial Listing Partial Listing 1.250.000

10 Jun 1992 Jun 10, 1992 Company Listing Company Listing 3.787.000

15 Jul 1993 Jul 15, 1993 Kapitalisasi Agio Saham Paid-in Capital Capitalized 6.287.000

14 Jul 1994 Dec 14, 1994 Kapitalisasi Dividen Saham Stock Dividend Capitalized 2.514.800

1 Apr 1997 Apr 1, 1997 Pemecahan Nilai Nominal Saham Stock Split 15.088.800

28 Juni 2010 June 28, 2010 Penambahan Modal Tanpa HMETD 88.188.000 The addition on capital without Preemptive Right

Jumlah Total 118.365.600

Jumlah SahamTindakan KorporasiTanggalDate Corporate Action Number of Share

Peak Aim Development Limited 74,50% 88.188.000 44.094.000.000

Karna Brata Lesmana 8,52% 10.079.344 5.039.672,000 Jessica Lesmana (Direktur) 0,96 % 1.141.000 570.500.000

Lain-lain (masing-masing Di bawah 5%) Other (each below 5%) 16,02% 18.957.256 9.478.628.000

Jumlah Total 100,00 118.365.600 59.182.800.000

Daftar Pemegang Saham per 31 Desember 2011List of Shareholders as per December 31st, 2011

Number of Shares Issued and Paid

PersentasePemilikan/

Percentage ofOwnership

Jumlah/Amount

Pemegang SahamShareholder

Stock Information

Harga Saham

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh

SahamShare

7Annual Report Inter-Delta 2011

Pendapatan Usaha 110.055 81.432 79.053 83.046 81.333

Laba (Rugi) Kotor 22.970 15.632 12.421 16.116 17.673

Laba (Rugi) Usaha 9.250 2.327 (2.817) 481 825

Laba (Rugi) Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan 8.713 2.388 (589) (3.346) 136

Laba (Rugi) Bersih 6.277 1.996 (739) (2.704) 406

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh (lembar) 118.365.600 118.365.600 30.177.600 30.177.600 30.177.600

Laba (Rugi) Bersih Per Saham (Rp) 53,03 26,49 (24,48) (89,60) 13

Modal Kerja Bersih 20.876 13.832 (32.590) (33.785) (32.141)

Jumlah Aktiva 57.331 42.587 35.069 37.669 24.287

Jumlah Kewajiban 41.938 33.472 72.044 73.905 57.819

Jumlah Ekuitas 15.393 9.115 (36.974) (36.236) (33.532)

Rasio Laba (Rugi) Bersih Terhadap Jumlah Aktiva (%) 10,95 4,69 -2,11 -7,18 1,67

Rasio Laba (Rugi) Bersih Terhadap Ekuitas (%) 40,78 21,90 N/A N/A N/A

Rasio Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar (%) 168,45 158,10 48,8 49 36

Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas (%) 272,45 367,20 -194,84 -203,95 -172,43

Rasio Kewajiban Terhadap Jumlah Aktiva (%) 73,15 78,60 205,43 196,20 238,06

Laporan Tahunan Inter-Delta 20118

Stabilitas ekonomi nasional telah memberikan dampak positif bagi dunia usaha secara nasional. Terlebih dengan pencapaian kinerja perekonomian yang semakin membaik di tahun 2011, yang tercermin dari pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun 2011 tercatat lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya, yakni tercatat sebesar 6,5% dengan inflasi sebesar 3,79% sementara tahun 2010 pertumbuhan tercatat 6,1% dengan inflasi 6,96%.

Sejalan dengan membaiknya perekonomian nasional ini, kami Dewan Komisaris mencatat peningkatan kinerja Perseroan yang cukup signifikan di tahun 2011 ini. Penjualan Perseroan meningkat sebesar 35,15% dan Laba Operasi meningkat dari tahun sebelumnya yaitu dari Rp. 2,33 milyar menjadi Rp. 9,25 milyar. Sehingga Equitas bertambah sebesar Rp. 6,3 milyar atau sebesar 68,87%.

Pencapaian kinerja yang sangat baik ini tentunya bukan hal yang mudah dilakukan oleh manajemen beserta seluruh jajarannya, namun tentunya dengan perencanaan, usaha dan pemikiran yang matang serta terstruktur. Perencanaan ini dimulai dari usulan direksi untuk melakukan konversi hutang menjadi saham di tahun 2010. Aksi korporasi ini sangat berpengaruh terhadap kinerja Perseroan di tahun 2011.

Untuk itu, berdasar dari pertemuan tahunan Dewan Komisaris beserta Komite Audit, kami sepakat menerima dengan baik Laporan Keuangan dan Kinerja Perseroan tahun 2011, dengan tak lupa mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada segenap Direksi dan seluruh stafnya atas kerja keras dan upayanya untuk membangun kembali Perseroan. Dengan harapan semoga direksi dan segenap jajarannya mampu mempertahankan etos kerja ini, sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi para investor di tahun-tahun mendatang.

Selanjutnya kami juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pemegang saham atas dukungannya selama ini, serta kepada para principal dan pelanggan atas kerjasamanya selama ini. Dan tak lupa kami mengucapkan selamat kepada Ibu Jessica Lesmana sebagai salah satu Direktur baru sejak RUPS tahun 2011.

Laporan Komisaris UtamaReport From the President Commissioners

Atas Nama Dewan KomisarisOn behalf of the Board of Commissioners

Fachrul Abdul RachmanKomisaris Utama

President Commissioner

The National economy stability has given positive impact to national business. Particularly with improved economy performance in 2011, which is reflected from Indonesia’s economic growth in 2011 recorded higher than a year ago, that is 6.5% with inflation of 3.79%, whilst in 2010 the economic growth was recorded by 6.1% with inflation of 6.96%.

In line with increasing National Economy, we, the Board of Commissioners recorded the company’s performance increase significantly in this year. The company’s sales increased by 35.15% and Income from Operation increased from the last year, that is from Rp. 2.33 billion become Rp. 9.25 billion. As a result, the Company’s equity increased of Rp. 6.3 billion or 68.87%.

At last, in this opportunity we also want to give gratitude to all shareholders for their support so far and to the principals and customers for established cooperation until now. Finally, we also want to use this chance to congratulate Mrs. Jessica Lesmana as a new Director as of the General Meeting of Shareholders of 2011.

This satisfactory achievement is result of hardworking of management and its staffs with good and structured business plan and idea. This plan commenced from proposal of the Board of Directors to convert bond became shares in 2010. This corporate action is very much influencing to the Company’s Performance in 2011.

Therefore, based upon annual meeting of the Board of Commissioners and Audit Committee, we agree to accept without objection the Company’s Financial Statement and Performance year 2011 and giving gratitude and the highest appreciation to all members of the Board of Directors for their hard working and efforts to rebuild the company. Hopefully, the Board of Directors and all of is staffs capable maintaining this work ethic for contributing additional values to investors in future.

9Annual Report Inter-Delta 2011

Profil Dewan Komisaris

Fachrul Abdul Rachman

68 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Utama sejak tahun 2006. Berkarir di Departemen Perdagangan sejak tahun 1977 sampai dengan 2003, dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur. Pernah menjadi Atase Perdagangan pada Kedutaan Besar RI di Bangkok, Thailand pada tahun 1986 – 1990 yang kemudian pada tahun 1990 – 1995 sebagai Atase Perdagangan pada Kedutaan Besar RI di Tokyo, Jepang. Sejak tahun 1997 - 2000 menjabat sebagai Sekretaris Ditjend Perdagangan Luar Negeri. Selain itu menjabat pula sebagai Ketua Penasehat Lembaga Pembinaan Terpadu Industri dan Perdagangan (LPTINDAG) untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) di Propinsi Jawa Timur.

Menyelesaikan pendidikannya dalam bidang Ekonomi di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Rachmat Sumengkar

87 tahun. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Memulai karir di TNI AL sejak tahun 1945 dan pernah menduduki beberapa posisi penting di Angkatan Laut. Pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Nigeria, Ghana dan Liberia, tahun 1975 –1979, menjabat sebagai Ketua Dewan di Bank Negara Indonesia 1946, tahun 1980 –1987, sebagai Ketua Dewan di PT. Nachi Tape Indonesia, sebagai Ketua Dewan di PT. Elang Laut, sebagai Ketua Dewan di PT. Kawanmitra Kitatama dan sebagai Direktur Utama di PT. Duta Pertiwi Sentosa.

Selain mengikuti berbagai jenjang pendidikan di Angkatan Laut, juga menyelesaikan pendidikannya pada Naval War College di Amerika Serikat.

Chris Jauri

31 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2008. dan menjabat sebagai Direktur di PT. Fotomatic Jaya Industries, sejak tahun 2008 sampai dengan saat ini.

Menyelesaikan pendidikan dalam bidang ilmu komputer di University of Melbourne, Australia.

Board of Commissioners’ Profile

Fachrul Abdul Rachman

68 years old, serves as President Commissioner since 2006. He had a career in the Ministry of Trade since 1977 until 2003, with the last position as the East Java Province’s Industry and Trade Office head. He once served as Trade Attache at the Embassy of the Republic of Indonesia in Bangkok, Thailand in 1986 – 1990 , and then in 1990 – 1995 as Trade Attache at the Embassy of the Republic of Indonesia in Tokyo, Japan. Since the year 1997 - 2000 served as Secretary of Foreign Trade Ditjend. Besides, he also serves as chairman of Advisory Board of Industry and Trade Integrated Development Agency (LPTINDAG) for small and medium scale enterprise (UKM) in the East Java Province.

He also finished education of economic in Gajah Mada University Yogyakarta.

Rachmat Sumengkar

87 years old, currently serves as Commissioner of the Company. Started career in the Indonesian Navy since 1945 and once occupied some important positions in Navy. He once occupied as the Ambassador of the Republic of Indonesia for Nigeria, Ghana and Liberia, year 1975 –1979, served as Chairman of the Board of Bank Negara Indonesia 1946, year 1980 –1987, as Chairman of the Board of PT. Nachi Tape Indonesia, as chairman of the Board of PT. Elang Laut, as chairman of the Board of PT. Kawanmitra Kitatama and as President Director in PT. Duta Pertiwi Santosa.

Chris Jauri

He finished education in the field of Computer Science at the University of Melbourne, Australia.

Other than attended series of education development in Navy, he also finished education in Naval War College in the United States of America.

31 years. Appointed as Independent Commissioner who since 2008. and served as Director of PT. Fotomatic Jaya Industries, since 2008 until today.

Laporan Tahunan Inter-Delta 201110

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Tak terasa satu tahun perjalanan perseroan telah kembali kita lalui bersama. Saat ini kita telah memasuki tahun 2012. Sepanjang tahun 2011 perekonomian Indonesia dalam kondisi cukup stabil dan menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi mampu melampaui target awal tahun, dan tingkat inflasi dapat ditekan jauh dibawah inflasi tahun lalu. Nilai tukar Rupiah juga bisa dibilang cukup stabil.

Sejalan dengan kondisi perekonomian domestik yang cukup kondusif untuk dunia usaha ini, perseroan juga mencatatkan kinerja yang cukup bagus dan dapat diharapkan menjadi pondasi yang baik untuk tahun-tahun mendatang.

Salah satu kendala yang dialami Perseroan dalam beberapa tahun terakhir adalah keterbatasan modal kerja terutama untuk menjamin ketersediaan barang dagangan. Sementara itu Perseroan kesulitan memperoleh kepercayaan dari pihak ketiga untuk mendapatkan pinjaman modal kerja mengingat saldo ekuitas Perseroan yang masih mengalami difisit.

Kepercayaan dari pihak ketiga ini mulai terbangun kembali setelah pada pertengahan tahun 2010 Perseroan melakukan konversi Utang menjadi Modal dalam perusahaan. Sehingga pada akhir tahun 2010 ekuitas perseroan menjadi positif.

Memasuki triwulan kedua tahun ini, Perseroan memperoleh pinjaman modal kerja berupa fasilitas overdraft (cerukan) dari salah satu Bank. Fasilitas cerukan ini telah perseroan manfaatkan untuk menjamin kesinambungan ketersediaan barang dagangan, sehingga perseroan mampu meningkatkan kinerjanya. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada Dewan Komisaris yang telah mendukung dan memberikan persetujuannya kapada kami untuk merealisasikan program-program kami.

Sepanjang tahun 2011 kami telah melakukan evaluasi berkesinambungan terhadap efektivitas program-program baik di bidang pemasaran maupun operasional. Program dibidang pemasaran ditujukan untuk dapat terus meningkatkan penjualan, sedang di bidang operasional ditujukan selain untuk dapat mendukung perseroan dalam hal pendanaan juga untuk melakukan kontrol terhadap ketaatan baik terhadap anggaran maupun terhadap system dan prosedur. Evaluasi ini akan terus kami tingkatkan di tahun-tahun mendatang.

Laporan Direktur UtamaReport from President Director

Dear Valued Shareholders,

We have just ended one year company business. Now, we have entered year 2012. In 2011, Indonesia’s economy was stable and showed positive growth. Economic growth successfully exceeded early year target and inflation rate can be forced down far below last year’s inflation. Rupiah exchange rate is also said stable.

One of obstacles faced by the Company in some years back is limited working capital particularly to guarantee available trade goods stock. Whereas, the Company has to work hard to get trust from any third parties for obtaining working capital because the Company’s equity that remain deficit.

In line with conducive domestic economy for this business, the company also recorded satisfactory performance and hopefully it would become good basis for coming years.

The trust from third party was rebuilt in the middle of 2010. The company converted bond becomes Capital in the company. So, the company’s equity became positive at the end of year 2010.

Entering the second quarter in this year, the Company received working capital loan in the form of overdraft facility from a Bank. The company used this facility to guarantee continuous trade goods stock, so the company is capable increasing its performance. Therefore, in this opportunity we would thank to the Board of Commissioners for their support and giving approval to realize our programs.

Within year of 2011 we conducted continuous evaluation towards programs effectiveness either in respect with marketing or operation. Marketing programs are designated to maintain increasing sales. Whereas, operational programs are designated to support the company in financial respects and to control compliance towards budget, system and procedure. We will make better this evaluation in coming years.

11Annual Report Inter-Delta 2011

Atas Nama DireksiOn behalf of the Board of Commissioners

Hasan Efendi LiemDirektur Utama

President Director

Pada tahun 2011 ini, penjualan perseroan mencapai Rp. 110 milyar atau naik sebesar 35,15% dibanding tahun lalu yang dibukukan sebesar Rp. 81,43 milyar. Peningkatan penjualan yang mencapai 35,15% ini adalah pencapaian yang jauh diatas ekspekatasi yang kami targetkan pada awal tahun yaitu sebesar 10% - 15%. Hal ini menunjukkan analisa dan strategi penjualan yang diterapkan sudah tepat. Jaminan ketersediaan barang dagangan telah mampu mengembalikan kepercayaan konsumen terhadap perseroan khususnya produk consumable yang perseroan pasarkan yaitu kertas cetak foto. Sehingga penjualan kertas cetak foto ini mengalami peningkatan yang paling berpengaruh terhadap penjualan secara keseluruhan.

Sedang dari sisi biaya, kenaikan biaya operasi tahun ini meningkat sebesar 3,12% dibanding tahun lalu. Kenaikan biaya ini dibawah kenaikan yang diperkirakan awal tahun yaitu sebesar 5% - 8%.

Pada tahun 2012 perseroan mentargetkan pertumbuhan sebesar 5%, mengingat beberapa kendala dan resiko yang dihadapi. Namun demikian Direksi yakin target ini dapat tercapai.

Selanjutnya pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada segenap staff dan karyawan atas kerja keras yang telah dilakukan selama ini. Semoga dapat terus kita tingkatkan guna memberikan hasil yang lebih maksimal bagi perseroan dan bagi kesejahteraan kita bersama. Selain itu tak lupa kami juga mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung kepada Ibu Jessica Lesmana sebagai salah satu anggota Direksi perseroan.

In year 2011, the company’s sales reached Rp. 110 billion or goes up by 35.15% compared to last year’s sales of Rp. 81.43 billion. This 35.15% increase in sales is an achievement which is far above our expectation targeted in beginning of the year, that is 10%-15%. This reflects analysis and strategy in sales have been proper. Guarantee of available trade goods stock has successfully returned the consumers’ trust to the company particularly the consumable products marketed by the company, that is photograph printing paper. So, this photograph printing paper sales enjoyed the most significant increase and gives important influence towards entire sales.

Whilst in expenses side, the company’s operating expenses in this year increased by 3.12% compared to a year ago. This increase is below expected increase in beginning of year, that is in the amount of 5%-8%.

In 2012, the company targets 5% growth with consideration of a number of problems and risks being faced. Nevertheless, the Board of Directors believes this target can be reached.

And then, in this opportunity we would address our special gratitude to all staffs and employees for their hard working so far. Hopefully, can be maintained and increased for better earnings to the company and our wellbeing. At last, we would say welcome to Mrs. Jessica Lesmana as a new member of the Board of Directors of the Company.

Laporan Tahunan Inter-Delta 201112

Directors Profile

Hasan Efendi Liem55 tahun. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2005 setelah sebelumnya memangku jabatan sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2001. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1999 dengan jabatan sebagai General Manager Keuangan dan Akunting. Pernah menjabat sebagai Direktur di PT. Tulip Estate, pada tahun 1996 – 1999, sebagai Direktur di PT.Marinemas Gunausaha, pada tahun 1995 – 1996, sebagai Direktur di Synergy Group, pada tahun 1993 – 1995, sebagai Manajer Keuangan dan Operasional di PT. Bumi Agung Perkasa, pada tahun 1986 – 1993, sebagai Manajer Akunting di PT. Jasatama Sarana Sakti, pada tahun 1983 – 1986.

Menyelesaikan pendidikan di Akademi Akuntansi YKPN, Yogyakarta.

Kevin Wong48 tahun, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2005, yang sebelumnya menjabat sebagai Sales & Marketing Manager Perseroan sejak tahun 1996. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1992 dengan jabatan sebagai Marketing Supervisor, kemudian diangkat sebagai Assisten Marketing Manager pada tahun 1994 – 1996.

Menyelesaikan pendidikannya pada Fakultas Teknik Elektro di Universitas Kristen Indonesia.

Satriani Ligatsyah39 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2006, yang sebelumnya menjabat sebagai Manajer Keuangan sejak tahun 2000 – 2006. Sebelum bergabung dengan Perseroan, pernah menjabat sebagai Kepala Cabang Batam di PT. Duta Pertiwi Sentosa, tahun 1998 – 2000.

Menyelesaikan pendidikannya pada Fakultas Ekonomi, Uni-versitas Katholik Santo Thomas, Sumatera Utara, Indonesia.

Jessica Lesmana25 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2011. Sebelum bergabung dengan Perseroan pernah bekerja di Stephenson Harwood Singapore, sebagai Intern, Corporate and Insurance Departmen, tahun 2010.

Menyelesaikan Pendidikannya sebagai Sarjana Bisnis dan Filsafat di Universitas Santa Clara, Amerika.

Profil Direksi

Hasan Efendi Liem55 years old, serves as the Company’s President Director since 2005 following completion of his office term as the Company’s Director since 2001. He joined with the company in 1999 with position as Finance and Accounting General Manager. He also served as Director in PT. Tulip Estate in 1996 – 1999, as Director in PT. Marinemas Gunausaha, in 1995 – 1996, as Director in Synergy Group, in 1993 – 1995, as Finance and Operational Manager in PT. Bumi Agung Perkasa, in 1986 – 1993, as Accounting Manager in PT. Jasatama Sarana Sakti, in 1983 – 1986.

He graduated from Accounting Academy of YKPN, Yogyakarta.

Kevin Wong48 years old, serves as the Company’s Director since 2005, formerly he served as the company’s Sales & Marketing Manager since 1996. He joined with the Company in 1992 with position as Marketing Supervisor, and then appointed as Marketing Manager Assistant in 1994 – 1996.

He graduated from the Christian University of Indonesia Jakarta majoring in Electronics Engineering.

Satriani Ligatsyah39 years old, serves as the Company’s Director since 2006, formerly she served as Finance Manager in 2000 – 2006. Before joined with the Company, she once served as head of Batam Branch of PT. Duta Pertiwi Santosa, in 1998 – 2000.

She graduated from Economics Faculty of Santo Thomas Catholic University, North Sumatera, Indonesia.

Jessica Lesmana25 years. Appointed as Director of the Company since 2011. Prior to joining the Company has worked in Stephenson Harwood Singapore, as an Intern, Corporate and Insurance Department, in 2010.

Completing schooling as a Bachelor of Business and Philosophy at the University of Santa Clara, USA.

13Annual Report Inter-Delta 2011

Analisis dan Pembahasan Umum Oleh ManajemenAnalysis and General Review By Management

Akselerasi pemulihan ekonomi nasional terus berlanjut di tahun 2011. Pertumbuhan diperkirakan mencapai 6,5% meningkat dari 6,1% pada tahun sebelumnya. Di sisi lain tingkat inflasi dapat ditekan hingga mencapai 3,7% atau lebih rendah dibanding inflasi tahun 2010 (6,96%). Sementara itu nilai tukar Rupiah mengalami sedikit tekanan terutama pada semester kedua di tahun 2011, sehingga pada akhir tahun nilai tukar Rupiah ditutup pada level Rp. 9.068 per 1 USD dan Rp. 118,60 per 1 JPY. sementara pada akhir tahun 2010 nilai tukar Rupiah berada pada posisi Rp. 8.991,- dan Rp. 110,27 per 1 JPY.

Kinerja Perseroan 2011Pada tahun 2010 manajemen telah mengambil langkah yang cukup strategis melalui konversi hutang menjadi saham dalam perusahaan yang telah disetujui oleh RUPSLB tanggal 28 Juni 2010. Keputusan melakukan konversi ini memberikan dampak sangat positif bagi kinerja Perseroan di tahun 2011. Pada tahun 2011 Perseroan membukukan penjualan sebesar Rp. 110,06 milyar atau naik Rp. 28,62 milyar dibanding penjualan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp. 81,43 milyar atau naik sebesar 35,15%.

Kontribusi terbesar dari penjualan pada tahun ini adalah penjualan kertas cetak foto, dimana penjualan pada segmen ini mencapai Rp. 64,34 milyar atau sebesar 58,46% dari total penjualan. Penjualan pada segmen ini meningkat cukup signifikan yaitu sebesar Rp. 41,8 milyar atau sebesar 185,49% dibanding tahun lalu. Kontinuitas ketersediaan barang dagangan menjadi kunci peningkatan penjualan pada segmen ini.

Segmen usaha yang memberikan kontribusi terbesar kedua adalah segmen usaha film. Segmen usaha ini membukukan penjualan sebesar Rp. 23,4 milyar atau memberikan kontribusi sebesar 21,27% dari total penjualan 2011. Penjualan segmen usaha ini mengalami penurunan sebesar Rp. 6 milyar atau sebesar 20,48% dibanding penjualan tahun lalu yang mencapai Rp. 29,4 milyar. Persaingan harga dan perkembangan teknologi mempunyai andil dalam penurunan penjualan segmen usaha ini.

Selanjutnya segmen usaha bahan kimia dan segmen lainnya memberikan kontribusi sebesar 9,23% dan 11% dari total penjualan tahun 2011.

Biaya – biayaPada tahun 2011 beban biaya penjualan, umum dan administrasi mengalami kenaikan sebesar Rp. 1,7 milyar atau sebesar 11,47%. Dampak dari peningkatan penjualan di tahun 2011 adalah naiknya biaya operasional yang menjadi beban perseroan. Pos-pos biaya yang mengalami peningkatan pada pokoknya adalah biaya gudang dan distribusi serta biaya telekomunikasi. Selain itu akun biaya operasi lainnya yang dibukukan sebesar Rp. 838 juta.

National economy recovery acceleration continues in 2011. The economic growth estimated to reach 6,5%, increased from on the other hand the inflation rate could be reduced up to 3.7% or lower than inflation in 2010 (6.96%). Meanwhile, Rupiah Exchange Rate experienced a light decrease especially in the second term of year 2011, so at year end Rupiah Exchange Rate was closed at level of Rp. 9,068 per 1 USD and Rp. 118.60 per 1 JPY. Meanwhile, at the end of 2010, Rupiah Exchange Rate was at level of Rp. 8.991,- and Rp. 110.27 per JPY.

Performance 2011In 2010, the Company’s management made strategic steps through conversion of bonds becomes shares in company which was approved by Extraordinary General Meeting of Shareholders (RUPSLB) dated June 28, 2010. This conversion gave very positive impact to Company’s performance in 2011.

In 2011, the Company recorded sales of Rp. 110.06 billion or was up of Rp. 28.62 billion compared to previous year of Rp. 81.43 billion or increased by 35.15%

The biggest contribution of this sale is selling of photograph printing paper, sales in this segment reached Rp. 64.34 billion or in the amount of 58,46% of the total sales. Sales in this segment increases significantly, that is in the amount of Rp. 41.8 billion or in the amount of 185,49% compared to last year. Continuous available trade goods becomes a key sales in this segment increased.

The second major contribution is given by film business segment. This segment recorded sales in the amount of Rp. 23.4 billion or gave contribution in the amount of 21,27% of total sales in 2011. Sales in this business segment declined in the amount of Rp. 6 billion or 20.48% compared to last year’s sales of Rp. 29.4 billion. Price competition and technology development have given contribution decrease of sales in this business segment.

And then, chemical business segment and other segments contributed respectively by 9,23% and 11% of the total sales in 2011.

Expenses In 2011 operating costs in sales, general and administrative costs, increased by Rp. 1.7 billion or in the amount of 11,47%. The impact of increasing sales in 2011 is the rising of operating costs that become the company’s expenses. Operating cost posts that increased mainly warehouse, distribution and telecommunication costs. Besides, another booked operating costs account are in the amount of Rp. 838 million.

Laporan Tahunan Inter-Delta 201114

Namun demikian perlu dicatat juga bahwa dengan naiknya penjualan perseroan yang berarti juga meningkatnya pembelian barang dagangan kepada principal, telah mengakibatkan naiknya pendapatan dalam bentuk rabat yang diterima perseroan dari principal. Rabat ini disajikan sebagai akun Pendapatan Operasi Lainnya yang naik sebesar Rp. 2,1 milyar atau sebesar 138% dari Rp. 1,54 milyar di tahun 2010 menjadi Rp. 3,67 milyar di tahun 2011.

Sehingga secara total biaya operasi tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar Rp. 415 juta atau sebesar 3,12%.

Lebih jauh, peningakatan penjualan dan laba kotor yang lebih besar dibanding kenaikan biaya yang menjadi beban tahun ini mengakibatkan kenaikkan laba komprehensif perseroan dari Rp. 1,99 milyar di tahun 2010 menjadi Rp. 6,28 milyar di tahun ini atau naik sebesar Rp. 4,28 milyar (214,46%).

NeracaAkun jumlah aset serta jumlah liabilitas dan ekuitas pada 31 Desember 2011 naik sebesar 34,62% dibanding 31 Desember 2010, atau naik sebesar Rp. 14,74 milyar yaitu dari Rp. 42.587.142.850 pada tahun 2010 menjadi Rp. 57.331.064.895 pada tahun 2011.

Kenaikan akun-akun ini pada dasarnya dipengaruhi oleh mambaiknya kinerja perseroan pada tahun 2011. Fasilitas cerukan yang diperoleh dan telah mengakibatkan naiknya Utang Bank sebesar Rp. 12,85 milyar. Selanjutnya fasilitas ini telah Perseroan manfaatkan untuk menjamin ketersediaan persediaan barang dagangan dan untuk melunasi sebagian Utang Usaha. Sehingga pada akhir tahun 2011 persediaan barang dagangan naik sebesar Rp. 5,5 milyar atau sebesar 23% dibanding dengan persediaan barang dagangan pada akhir tahun 2010, sementara Utang Usaha tahun 2011 turun sebesar 30,5% atau sebesar Rp. 6,95 milyar yaitu dari Rp. 22,79 milyar di tahun 2010 menjadi Rp. 15,84 milyar di tahun 2011.

Peningkatan penjualan sebesar Rp. 28,6 milyar mengakibatkan kenaikan pada pos Piutang Usaha sebesar Rp. 12,4 milyar. Selanjutnya peningkatan penjualan ini berdampak pada Laba Kotor, Laba Usaha dan Laba Bersih Perseroan. Kenaikan Ekuitas Perseroan bersumber dari Laba Bersih Perseroan tahun 2011 sebesar Rp. 6,28 milyar.

Dengan demikian rasio-rasio keuangan perseroan juga menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik seperti current ratio tahun 2011 meningkat menjadi 168,4% dibanding tahun sebelumnya 158,17%; Return on Asset ratio 10,95% dibanding tahun lalu sebesar 4,69%; debt to Equity ratio menjadi 272,5% dibanding tahun lalu sebesar 367,2%.

Nevertheless, it should be noted that with increasing sales of the company which means also increasing trade goods purchase to Principal, has triggered up income in rebate form received by the company from the principal. This rebate is presented as Another Operating Income account which was up of Rp. 2.1 billion or in the amount of 138% of Rp. 1.54 billion in 2010 become Rp. 3.67 billion in 2011.

So, total operating costs in 2011 increased by Rp. 415 million or in the amount of 3.12%.

In addition, increasing sales and gross earning which is higher than increasing costs that becomes this year’s expenses causes the company’s comprehensive earnings increased from Rp. 1.99 billion in 2010 become Rp. 6.28 billion in 2011 or up in the amount of Rp. 4.28 billion (214,46%).

Balance sheet Account of total assets and total liabilities and equity as of December 31, 2011 increased by 34,62% compared to December 31, 2010 or up in the amount of Rp. 14.74 billion, that is from Rp. 42.587.142.850 in 2010 become Rp. 57.331.064.895 in 2011.

Increasing these accounts are basically influenced by increasing the company’s performance in 2011. The Overdraft facility received has caused Bank Loan increased by Rp. 12,85 billion. And the company has used this facility to guarantee available trade goods stock and set off part of the company’s loan. So, at the end of 2011 the trade goods stock was up of Rp. 5.5 billion or in the amount of 23% compared to the trade goods stock at the end of last year. Whereas, the company loan in 2011 went down of 30,5% or in the amount of Rp. 6.95 billion that is from Rp. 22.79 billion in 2010 become Rp. 15.84 billion in 2011.

Increasing sales of Rp. 28.6 billion resulting increase at account receivable post in the amount of Rp.12.4 billion. Indeed, this sales increase cause gross profit, income from operation and net earnings of the company increased. The Company’s equity increase is attributed to the Company’s net earnings in 2011 in the amount of Rp. 6.28 billion.

Therefore, the company’s financial ratio also shows a change to positive trend e.g. current ratio year 2011 is up to 168,4% compared to previous year of 158,17%; Return on Asset ratio 10,95% compared to a year ago of 4,69%; debt to Equity ratio becomes 272,5% compared to last year of 367,2%.

15Annual Report Inter-Delta 2011

Namun demikian perlu dicatat meskipun selama dua tahun berturut-turut perseroan mampu membukukan laba bersih, namun sampai saat ini perseroan masih membukukan saldo laba negatif (deficit) sehingga sesuai peraturan perundang-undangan perseroan belum diperbolehkan untuk membagikan deviden.

Prospek 2012Peluang dan tantangan selalu terbuka di setiap tahun, begitu juga tahun 2012. Pertumbuhan ekonomi domestik tahun 2012 diperkirakan pada kisaran 6,3%-6,7% sedang inflasi ditargetkan sebesar 4,5% ± 1%.

Terjaganya stabilitas ekonomi sangat tergantung pada kondisi perekonomian global terutama imbas dari krisis keuangan di Eropa. Manajemen tetap berharap stabilitas perekonomian nasional dapat dijaga di tahun 2012 ini sehingga kondusif untuk pengembangan usaha.

Di tahun 2012 ini, perseroan akan tetap melanjutkan program-program yang telah dilakukan di tahun sebelumnya, baik untuk program pemasaran, operasional maupun program peningkatan kapabilitas karyawan melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan baik internal maupun eksternal.

Perseroan juga akan terus mencermati setiap perkembangan terutama dunia usaha yang berkaitan dengan usaha perseroan seperti perkembangan teknologi dan perubahan harga. Dengan demikian perseroan akan lebih siap dan lebih mempunyai daya saing yang semakin kuat.

However, it should be noted that despite the company successfully recorded net earnings in 2 years consecutively, but until now the company still book negative earnings balance (deficit) instead, so pursuant to prevailing law and regulation the company is not allowed to distribute the dividend.

Prospect 2012Chance and challenge always open in every year, the same with year 2012. Domestic economic growth in 2012 is estimated at 6,3%-6,7% range, whilst inflation is targeted at 4,5% ± 1%.

Economy stability establishment is very relied upon to global economy conditions particularly impact of financial crisis in Europe. Management remains hope that the national economy stability can be maintained in this year to establish conducive situation for developing business expansion.

In this year, the company will keep continuing the programs conducted in previous year e.g. marketing, operation or competency building of employee programs through delivering trainings held internally and externally.

The company also continues observing any business development particularly the one relating to the company’s business such as technology development and price change. Therefore, the company would be more ready and having stronger competitiveness.

Laporan Tahunan Inter-Delta 201116

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Dewan Komisaris

Berdasarkan Pasal 22 Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris harus terdiri paling sedikit 2 (dua) orang anggota. Saat ini Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari seorang Komisaris Utama dan 2 (dua) orang Komisaris termasuk Komisaris Independen. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 3 tahun dan dapat diangkat kembali untuk jangka waktu berikutnya. Namun demikian, dengan tidak mengurangi Hak dari Rapat Umum Pemegang Saham, dapat memberhentikan anggota Dewan Komisaris setiap saat dengan menyebutkan alasannya setelah anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam Rapat tersebut.

Berikut ini, susunan Dewan Komisaris per tanggal 31 Desember 2011 :

Komisaris Utama : Fachrul Abdul RachmanKomisaris : Rachmat SumengkarKomisaris Independen : Chris Jauri

Dewan Komisaris Perseroan mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan pengawasan atas setiap kebijakan Direksi dalam rangka menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi Perseroan. Frekuensi dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris, adalah rutin mengingat Dewan Komisaris berkantor di alamat yang sama dengan kantor pusat Perseroan.

Rapat Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh Komisaris Utama atau salah seorang anggota Komisaris lainnya atau oleh Rapat Direksi atau oleh Pemegang saham yang mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah. Pada tahun 2011 Rapat Komisaris Perseroan diadakan sebanyak satu kali dengan tingkat kehadiran 100% dari seluruh Dewan Komisaris.

Prosedur penetapan dan besarnya remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris ditentukan dan diputuskan oleh Rapat Dewan Komisaris dan Direksi.

Direksi

Dalam Anggaran Dasar Perseroan, Direksi Perseroan paling sedikit terdiri 2 (dua) orang anggota, seorang diantaranya diangkat sebagai Direktur Utama. Saat ini Direksi Perseroan terdiri dari seorang Direktur Utama dan 3 (tiga) orang Direktur. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 3 tahun dan dapat diangkat kembali untuk jangka waktu berikutnya.

Board of Commissioners

According to Article 22 of the Company’s Articles Association, Board of Commissioner composed at least 2 (two) member. Currently, the Company’s Board of Commissioners consists of 1 (one) President Director and 2 (two) Commissioners inclusive Independent Commissioner. Member of the Board of Commissioners appointed by Shareholders General Meeting for 3 years period and can be appointed for the next period. However, with not decreasing rights from Shareholder General Meeting, the meeting can dismissing Board of Commissioners member anytime by mentioning the reason after the member of the Board of Commissioners take the chance to make self- defence in the Board Meeting.

In the following Board of Commissioners per December 31st, 2011:

The company Commissioner has responsibility and authority to supervise the Board of Directors policy in the frame of running of the company as well as to give advice to the company’s board of director. In view that The Board of Commissioner are working at the same addresss as the head office the attendance frequency of board of commissioner is high.

Board of Directors

In Association Board of Directors composed at least 2 (two) member, one appointed as President Director. Currently, the Company’s Board of Directors consists of 1 (one) President Director and 3 (three) Directors. Member of Director will be appointed by Shareholder General Meeting for 3 years period and can be appointed for the next period.

Commissioner meeting can be held anytime when it is considered necessary by President Commissioner or ather member of Commissioner or by Director meeting or by Shareholder who represents 1/10 (one per ten)part from all the total shares with the legal right. In 2011 Commissioner Meetings are held as many as one-time attendance rate 100% of the entire Board of Commissioners.

Procedure of Stipulating and level of remuneration for the member of Board of Commissioner was determined and decided by Board of Commissioner and Director General Meeting.

President Commissioner : Fachrul Abdul RachmanCommissioner : Rachmat SumengkarIndependent Commissioner : Chris Jauri

17Annual Report Inter-Delta 2011

Namun demikian, dengan tidak mengurangi Hak dari Rapat Umum Pemegang Saham, dapat memberhentikan anggota Direksi tersebut setiap saat setelah anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk hadiri dalam Rapat tersebut guna membela diri.

Berikut ini, susunan Direksi per tanggal 31 Desember 2011 :

Direktur Utama : Hasan Efendi LiemDirektur : Kevin WongDirektur : Satriani LigatsyahDirektur : Jessica Lesmana

Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan.

Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan Direktur Utama atau anggota Direksi lainnya. Pada tahun 2011 Direksi telah mengadakan Rapat Direksi sebanyak 12 kali dengan tingkat kehadiran 100% dari seluruh anggota Direksi.

Prosedur penetapan dan besarnya remunerasi bagi anggota Direksi ditentukan dan diputuskan oleh Dewan Komisaris berdasarkan kuasa yang diberikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

Pelatihan untuk Direksi dilakukan dengan mengikuti seminar-seminar yang diadakan oleh pihak lain sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi bidangnya.

Komite Audit

Tugas utamanya adalah membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya pengurusan Perseroan. Saat ini Komite Audit Perseroan terdiri dari 3 (tiga) orang anggota, dengan susunannya per 31 Desember 2011, adalah sebagai berikut :

Ketua : Chris Jauri Anggota : Ir. Yongky Sutanto Anggota : Hendra Brata

Sebagai wujud dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris beserta Komite Audit dan Direksi dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing, maka diperlukan Rapat Koordinasi. Pelaksanaan Rapat Koordinasi Dewan Komisaris, Komite Audit dan Direksi mengacu pada ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, misalnya ketentuan mengenai waktu rapat, pengambilan suara/keputusan, undangan rapat, agenda rapat dan lain-lain.

However, with not decreasing Right from Shareholders General Meeting it can dismissing member of Board of Directors anytime by mentioning the reason after the member of the Board of Director’s take the chance to do self defence in the Board Meeting.

In the following Board of Directors as December 31st, 2011:

President Director : Hasan Efendi LiemDirector : Kevin WongDirector : Satriani LigatsyahDirector : Jessica Lesmana

Director meeting can be executed anytime when it is necessary by President Director or other member of Director. The year 2011 Directors had performed 12 times Director Meeting with 100% presence from all Board of Directors member.

As part of fullfiling the Board of Commissioner duty and responsibililty with the audit committee and the Board of Director’s. It is necessary doing each their duty and fuction so needed coordination meeting. Implementation Board of Commissioners meeting coordination. Audit committee and Board of Director’s relate at rule of the Articles of association, for example the rule about time of the meeting, voting, meeting invitation, meeting agenda and others.

Procedure of determining and level of remuneration member Board of Directors members determined and decided by Board of Commissioners based on the authority given by Shareholder General Meeting.

The Board of Directors training will be done by following semi-nars performed by other party in according to requirement and interest of the area .

The Board of Directors is full responsible upon the company’s management for interest and objective of the Company as well as to represent the company both inside and outside of the Court.

Audit Committee

The primary duties are to assist the Commissioners to supervise running the company’s management. Now, the audit committee with consists of 3 (three) members, with composition per December 31st, 2011 as follows:

Chairman : Chris JauriMember : Ir. Yongky SutantoMember : Hendra Brata

Laporan Tahunan Inter-Delta 201118

Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Satriani Ligatsyah sejak Desember 2006. Segala hal yang terkait dengan tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan telah sesuai dengan Peraturan Bapepam dan peraturan terkait lainnya. Saat ini fungsi Sekretaris Perusahaan telah berjalan dengan baik, dan setiap penyelenggaraan Rapat baik Rapat Umum Pemegang Saham maupun Rapat Direksi dan Dewan Komisaris telah terselenggara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sepanjang tahun 2011, Perseroan telah menyampaikan laporan periodik. Laporan Keuangan Konsolidasi baik untuk periode Tahunan maupun Kwartalan disajikan sesuai dengan SAK dan acuan yang ditetapkan oleh Bapepam.

Sistem pengendalian intern

Untuk mendukung kelancaran operasional kerja serta untuk meminimalisir adanya penyimpangan-penyimpangan yang dapat merugikan Perseroan dan pelanggaran, telah diterapkan Sistem Pengendalian intern yang didasarkan pada system prosedur operasional yang telah dimiliki Perseroan. Dalam pelaksanaannya, ketaatan atas prosedur ini diawasi oleh departemen internal audit Perseroan.

Disamping itu, departemen internal audit juga mempunyai tugas untuk senantiasa mengevaluasi dan memberikan masukan kepada manajemen apabila dipandang perlu dilakukan perubahan system / prosedur operasional agar dapat berjalan lebih baik.

Perkara penting yang dihadapi emiten

Selama tahun 2011 tidak ada perkara penting yang secara langsung sedang dihadapi baik oleh Perseroan maupun para pengurusnya.

Resiko Usaha Perseroan

Resiko-resiko Perseroan dalam menjalankan usahanya meliputi:

1. Perikatan Perjanjian Kerjasama

Corporate Secretary

The corporate secretary occupied by Satriani Ligatsyah since December 2006. All matters in connection with duties and responsibilities of the corporate Secretary’s are in accordance with regulation of the Capital Market Supervisory Board (Bapepam) and other relevant regulations. Currently, the corporate secretary duties has been performed well, and every meeting either General Meeting of Shareholders (RUPS) or the Board of Director’s and Commissioner’s meeting has been implemented. in accordance with prevailing provisions.

During the year 2011, The Company has submitted a periodic report. Financial Statement Consolidated for yearly or quarterly as according to SAK reference and specified by Capital Market Supervisory Board (Bapepam).

Internal Control System

To support the current operational works and to minimalizing deviations which can cause loss in the company and the customer’s. Internal Control System has been applied based on Operational Procedure System owned by the company. On the execution, loyalty on this procedure is always observed by the Company is internal Audit Department.

Besides that, internal audit department also have duties to evaluating and giving input to management if it is considered necessary to change the operational system/procedure in order to make it work better.

Important Matter by Listed Company

During year 2011 there is no important matter which directly being faced in the company or in the Company’s Board.

Company’s Business Risk

Company’s risks in running its business are including:

For that purpose the company made efforts to force down this risk by partnering-up with some principals who have different products.

1. Cooperation Agreement

The company engages distribution business that relies upon cooperation agreement with principal as producer of the products marketed by the company.

Perseroan bergerak dalam bidang usaha distribusi, yang dalam operasinya sangat tergantung dengan perjanjian kerjasama dengan prinsipal selaku produsen dari produk- produk yang dipasarkan perseroan.

Untuk itu perseroan berusaha memperkecil resiko ini dengan cara menjalin kerjasama dengan beberapa prinsipal yang mempunyai produk yang berbeda.

19Annual Report Inter-Delta 2011

2. Persaingan

3. Makro Ekonomi

The company continuously observes market development through market analysis and improves the company’s competitiveness with internal evaluations.

3. Macro Economy

Macro Economy condition will very much influence to any company where the company bases.

2. Competition

Competition Risk is competition with other competitors or companies that market similar products.

The company continuously observes to either global or national macro economy and performs prevention measures based on such economy review.

Corporate Social Responsibility

In running Company’s vision and mission and to execute Good Corporate Governance (GCG), the Company also commity to apply Corporate Social Responsibility / (CSR). The Company’s attention shown by giving social help to the employee whom suffered from flood disaster.

In every years the company always effort to participate on greeting national day by giving support on managing activities with public for example sport activities , art activities, etc.

Company Information

In the frame of dessemination and or unveiling of information, the Company continuously publicize information to public through letter of explanation to the Capital market Supervisory Board / ( Bapepam) or stock Exchange and printed media.

Address which can be contacted by holder or Public to get Company’s Information is in our Head Office Jl.Gaya Motor Barat, Sunter II, North Jakarta 14330, phone (021) 652 3333 or 651 1533

Fluctuation of Rupiah currency exchange rate against foreign currency strongly influences the company’s operation.

Resiko persaingan adalah persaingan dengan pihak kompetitor atau perusahaan lain yang memasarkan produk sejenis.

Perseroan senantiasa mencermati perkembangan pasarmelalui analisa-analisa pasar dan meningkatkan daya saing perseroan dengan evaluasi-evaluasi internal.

Kondisi Perekonomian makro akan sangat berpengaruh terhadap setiap perusahaan dimana perusahaan tersebut berada.

Pergerakan nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing sangat mempengaruhi jalannya usaha perseroan mengingat perseroan adalah distributor yang memasarkan produk-produk impor.

Perseroan senantiasa mencermati perkembangan perekonomian makro baik global maupun nasional. Dan melakukan tindakan-tindakan antisipatif berdasarkan penelaahan atas kondisi perekonomian tersebut.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Dalam menjalankan Visi dan Misi Perseroan serta untuk melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG), Perseroan juga berkomitmen untuk menerapkan bentuk Tanggung jawab Sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility/CSR). Bentuk kepedulian Perseroan tercermin dengan pemberian bantuan sosial kepada karyawan Perseroan yang terkena bencana banjir.

Perseroan pada setiap tahunnya tetap berupaya ikut serta berpartisipasi dalam rangka menyambut hari besar nasional dengan memberikan dukungan dalam penyelenggaraan kegiatannya bersama masyarakat, seperti kegiatan olah raga, seni, dll.

Memperoleh informasi mengenai perusahaan

Dalam rangka penyebaran dan atau keterbukaan informasi, Perseroan senantiasa mempublikasikan informasi kepada publik melalui surat penjelasan kepada Bapepam atau Bursa dan melalui media cetak.

Tempat dan alamat yang dapat dihubungi Pemegang Saham atau masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai Perseroan, yaitu di Kantor Pusat kami yang beralamat di Jl.Gaya Motor Barat, Sunter II, Jakarta Utara 14330, telepon (021) 652 3333 atau 651 1533.

Laporan Tahunan Inter-Delta 201120

Management’s Declaration on 2011 Annual ReportPernyataan Manajemen atas Laporan Keuangan Tahunan 2011

Fachrul Abdul RachmanKomisaris Utama

President Commissioner

Kevin WongDirekturDirector

Rachmat SumengkarKomisaris

Commissioner

Chris JauriKomisaris Independen

Independent Commissioner

Laporan Tahunan ini, berikut Laporan Keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT. Inter Delta, Tbk dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Direksi dan Dewan

Komisaris dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini.

This Annual Report, financial statement and other related information shall be the responsibility of management of PT. Inter Delta,tbk and their truth assured by The Board of Directors and The Board of Commissioneer by putting

their respective signature here in below

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of Directors

Hasan Efendi Liem Satriani Ligatsyah Jessica Lesmana Direktur Utama Direktur DirekturPresident Director Director Director

Kantor Akuntan Publik Richard Risambessy & Rekan Plaza Barat Lantai IX No. 10 A-ITC Cempaka Mas Jl. Letjen Suprapto Jakarta 10640

PT. Adimitra Transferindo Nusalanggeng Building Lantai 2 Jl. Perintis Kemerdekaan Komplek Pertokoan Pulo Mas Blok VIII No.1 Jakarta Timur 13210

21Annual Report Inter-Delta 2011

BIRO ADMINISTRASI EFEK STOCK ADMINISTRATION BUREAU

Lembaga dan Profesi PenunjangInstitutions and Supporting Professionals

Kantor Akuntan Publik Richard Risambessy & Rekan Plaza Barat Lantai IX No. 10 A-ITC Cempaka Mas Jl. Letjen Suprapto Jakarta 10640

PT. Adimitra Transferindo Nusalanggeng Building Lantai 2 Jl. Perintis Kemerdekaan Komplek Pertokoan Pulo Mas Blok VIII No.1 Jakarta Timur 13210

AKUNTAN PUBLIK PUBLIC ACCOUNTANT

BURSA SAHAM STOCK EXCHANGE

Bursa Efek Indonesia / Indonesia Stock ExchangeGedung Bursa Efek Jakarta, Lantai LLJl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta Selatan 12190

21Annual Report Inter-Delta 2011

Laporan Tahunan Inter-Delta 201122

Struktur OrganisasiOrganization Structure

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Komite AuditAudit Committee

Hasan Efendi LiemDirektur UtamaPresident Director

Sekretaris BODSecretary BOD

Kevin WongDirektur Penjualan

Sales Director

Satriani LigatsyahDirektur Keuangan & Operasional

Finance & Operational Director

Divisi CPICPI Division

Divisi PerlengkapanEquipment Division

Divisi PerfilmanMotion Picture Division

CabangBranch

Departemen Keuangan

Finance Department

Departemen Audit InternalInternal Audit

Department

Departemen Akunting

Accounting Department

Departemen Distribusi

Distribution Department

Departemen HRD & GAHRD & GA

Department

Departemen EDPEDP

Department

Jessica LesmanaDirektur Produk & PemasaranProduct & Marketing Director

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left bank

Laporan Tahunan Inter-Delta 201122

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1Januari 2010/31Desember 2009 dan

tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

years ended December 31, 2011 and 2010

Daftar Isi Halaman/Page

Table of Contents

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 - 2 Consolidated Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3Consolidated Statements of

Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 - 57 Consolidated Notes to the Financial Statements

***************************

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying consolidated notes to the financial

statements form an integral part of these consolidated financial statements.

1

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan

1Januari 2010/31Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1 Januari 2010 / 31 Desember 2009 / Catatan/ 31 Desember 2011 / 31 Desember 2010 / January 1, 2010 / Notes December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan bank 2c,4,22 3.574.405.228 5.517.412.414 2.411.680.868 Cash and banks Piutang usaha – pihak ketiga Trade receivable – third parties setelah dikurangi penyisihan net of provision penurunan nilai sejumlah for impairment Rp493.043.542 pada tanggal of Rp 493,043,542 as of 31 Desember 2011 December 31, 2011 (2010: Rp545.134.295; (2010: Rp545,134,295; 2009: Rp825.161.263) 2f,5 17.229.427.139 4.843.126.902 1.875.267.238 2009: Rp825,161,263) Piutang lain–lain 24.091.321 23.653.965 388.406.280 Other receivable Persediaan 2g,6,10 28.835.942.853 23.387.496.462 21.810.742.916 Inventories Aset lancar lainnya 2h,7,20 1.711.970.347 3.866.920.850 4.078.029.894 Prepaid taxes

JUMLAH ASET LANCAR 51.375.836.888 37.638.610.593 30.564.127.196 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset pajak tangguhan 2p,20 2.186.958.683 2.553.698.553 2.408.830.415 Deferred tax assets Aset tetap, setelah dikurangi Fixed assets, net of akumulasi penyusutan sejumlah accumulated depreciation of Rp18.106.584.069 pada tanggal Rp18,106,584,069 as of 31 Desember 2011 December 31, 2011 (2010: Rp18.244.698.294; (2010: Rp18,244,698,294; 2009: Rp17.951.807.754) 2i,8,14,19 2.495.795.409 1.062.729.417 1.317.532.992 2009: Rp17,951,807,754) Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 9 500.000.000 628.725.000 500.000.000 Restricted time deposits Aset tidak lancar lainnya 2h 772.473.915 703.379.287 278.713.673 Other non-current assets

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 5.955.228.007 4.948.532.257 4.505.077.080 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

JUMLAH ASET 57.331.064.895 42.587.142.850 35.069.204.276 TOTAL ASSETS

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying consolidated notes to the financial

statements form an integral part of these consolidated financial statements.

2

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1Januari 2010/31Desember 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1 Januari 2010 / 31 Desember 2009 / Catatan/ 31 Desember 2011 / 31 Desember 2010 / January 1, 2010 / Notes December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK SHORT-TERM LIABILITIES Utang bank jangka pendek 2l,6,10 12.851.680.654 - - Short-term bank loan Utang usaha – pihak ketiga 2c,2m,11,22 15.839.736.132 22.794.704.410 18.782.173.269 Trade payables – third parties Utang pajak 12,20 1.034.985.827 290.595.066 307.310.664 Taxes payable Beban masih harus dibayar 193.147.418 192.962.918 155.842.251 Accrued expenses Utang lain-lain 13,15 78.202.480 393.499.337 44.347.871.158 Other payables Pendapatan diterima di muka - bagian yang jatuh tempo dalam Unearned revenue - waktu satu tahun 67.500.000 29.333.317 61.333.321 current maturity Utang pembiayaan konsumen - bagian yang jatuh tempo dalam Consumer financing obligation - waktu satu tahun 8,14 434.137.205 105.136.500 - current maturity

JUMLAH LIABILITAS TOTAL SHORT-TERM JANGKA PENDEK 30.499.389.716 23.806.231.548 63.654.530.663 LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG LONG-TERM LIABILITIES Pendapatan diterima di muka - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo Unearned revenue - dalam waktu satu tahun 264.375.000 - - net of current maturity Utang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo Consumer financing obligation - dalam waktu satu tahun 8,14 701.227.766 96.375.126 - net of current maturity Liabilitas imbalan paska-kerja 2n,21 10.473.322.750 9.569.221.877 8.389.636.862 Liability for post-employment benefits

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LONG-TERM JANGKA PANJANG 11.438.925.516 9.665.597.003 8.389.636.862 LIABILITIES

JUMLAH LIABILITAS 41.938.315.232 33.471.828.551 72.044.167.525 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Equity attribuatable to equity holders pemilik entitas induk of the parent company Modal saham - nilai nominal Capital stock - par value of Rp500 per saham Rp500 per share Modal dasar – 120.710.400 saham Authorized – 120,710,400 shares Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid - 118.365.600 saham 118,365,600 shares (2010: 118.365.600 saham (2010: 118,365,600 shares 2009: 30.177.600 saham) 13,15 59.182.800.000 59.182.800.000 15.088.800.000 2009: 30,177,600 shares) Tambahan modal disetor 16 1.769.666.000 1.769.666.000 1.769.666.000 Additional paid-in capital Defisit ( 45.556.535.007) ( 51.837.151.701) ( 53.833.429.249) Deficit

15.395.930.993 9.115.314.299 ( 36.974.963.249) Kepentingan nonpengendali 2b ( 3.181.330) - - Non controlling interest

JUMLAH EKUITAS 15.392.749.663 9.115.314.299 ( 36.974.963.249) TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES AND DAN EKUITAS 57.331.064.895 42.587.142.850 35.069.204.276 EQUITY

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying consolidated notes to the financial

statements form an integral part of these consolidated financial statements.

3

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

For years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan / Notes 2011 2010

PENJUALAN BERSIH 2o,17 110.055.233.674 81.432.466.745 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 2o,18 87.085.534.238 65.800.793.401 COST OF GOODS SOLD

LABA BRUTO 22.969.699.436 15.631.673.344 GROSS PROFIT

Selling, general and Beban penjualan, umum dan administrasi 2o,8,19,21 ( 16.547.412.369) ( 14.844.796.841) administrative expenses Pendapatan operasi lainnya 2c 3.666.292.715 1.539.974.237 Other operating income Beban operasi lainnya 2c,8 ( 838.604.952) - Other operating expenses

LABA USAHA 9.249.974.830 2.326.850.740 INCOME FROM OPERATIONS

Pendapatan keuangan 70.119.904 61.864.696 Finance income Beban keuangan ( 606.722.100) ( 900.626) Finance charges

LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) INCOME BEFORE INCOME TAX PAJAK PENGHASILAN 8.713.372.634 2.387.814.810 BENEFIT (EXPENSE) MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2p,20 INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Kini ( 2.069.197.400) ( 536.405.400) Current Tangguhan ( 366.739.871) 144.868.138 Deferred

Jumlah beban pajak penghasilan ( 2.435.937.270) ( 391.537.262) Total income tax expense

LABA BERSIH 6.277.435.364 1.996.277.548 NET INCOME Pendapatan komprehensif lain - - Other comprehensive income

LABA KOMPREHENSIF 6.277.435.364 1.996.277.548 COMPREHENSIVE INCOME

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT TOTAL COMPREHENSIVE INCOME DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 6.280.616.694 1.996.277.548 Equity holders of the parent company Kepentingan non pengendali ( 3.181.330) - Non controlling interest

Jumlah 6.277.435.364 1.996.277.548 Total

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2r 53,03 26,49 BASIC EARNINGS PER SHARE

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.The accompanying consolidated notes to the financial statements form an integral part of

these consolidated financial statements.

4

PT INTER DELTA TbkDAN ENTITAS ANAK

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the years ended

December 31, 2011 and 2010 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)

Modal saham ditempatkan dan Tambahan Modal Kepentingan disetor penuh/ Disetor / Non Pengendali Catatan/ Issued and fully Additional Paid-in /Non controlling Defisit/ Jumlah Ekuitas/ Notes paid share capital Capital Interest Deficit Total Equity

Saldo 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 15.088.800.000 1.769.666.000 - ( 53.833.429.249) ( 36.974.963.249) Balance as of January 1, 2010/December 31, 2009 Setoran modal melalui Paid in capital through konversi utang lain-lain 13,15 44.094.000.000 - - - 44.094.000.000 conversion of other payables Laba komprehensif tahun 2010 - - - 1.996.277.548 1.996.277.548 Comprehensive income in 2010 Saldo 31 Desember 2010 59.182.800.000 1.769.666.000 - ( 51.837.151.701) 9.115.314.299 Balance as of December 31, 2010 Laba komprehensif tahun 2011 - - ( 3.181.330) 6.280.616.694 6.277.435.364 Comprehensive income in 2011 Saldo 31 Desember 2011 59.182.800.000 1.769.666.000 ( 3.181.330) ( 45.556.535.007) 15.392.749.663 Balance as of December 31, 2011

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

5

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For years ended

December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan / Notes 2011 2010

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING OPERASI ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 97.668.933.437 78.464.607.081 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok ( 99.359.440.771) ( 63.168.534.000) Payment to suppliers Payment for salaries, wages Pembayaran gaji, upah dan tunjangan ( 7.950.198.556) ( 6.722.601.101) and allowance

Kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) operasi ( 9.640.705.890) 8.573.471.980 Cash provided by (used in) operation Penerimaan sewa 355.500.000 14.400.000 Receipts of rent Penerimaan bunga 70.119.904 61.864.696 Receipts of interest Payments of operating expense Pembayaran beban usaha dan lainnya ( 2.203.240.070) ( 4.049.188.951) and other Pembayaran pajak penghasilan badan ( 2.066.446.146) ( 1.425.271.312) Payments of corporate income tax Pembayaran bunga ( 606.722.100) ( 900.626) Payments of interest

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Net cash provided by (used in) aktivitas operasi ( 14.091.494.302) 3.174.375.787 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Hasil penjualan aset tetap 8 112.727.272 36.818.181 Proceeds from sale of fixed assets Penambahan aset tetap 8 ( 647.551.767) ( 100.957.000) Acquisitions of fixed assets

Kas bersih yang digunakan untuk Net cash used in aktivitas investasi ( 534.824.495) ( 64.138.819) investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITIES Penambahan utang bank 12.851.680.654 - Addition in bank loan Payment of Pembayaran utang pembiayaan konsumen ( 186.146.655) ( 8.761.374) consumer financing obligation

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Net cash provided by (used in) aktivitas pendanaan 12.665.533.999 ( 8.761.374) financing activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN KAS DAN BANK (1.960.784.798) 3.101.475.594 CASH AND BANKS CASH AND BANKS KAS DAN BANK AWAL TAHUN 5.517.412.414 2.411.680.868 AT BEGINNING OF YEAR DAMPAK PERUBAHAN SELISIH KURS EFFECT OF EXCHANGE RATE TERHADAP KAS DAN BANK 17.777.612 4.255.952 CHANGES ON CASH AND BANKS

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 4 3.574.405.228 5.517.412.414 CASH AND BANKS AT END OF YEAR

SUPPLEMENTAL CASH FLOWS INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS INFORMATION Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Non-cash activities:

Penambahan aset tetap Acquisition of fixed assets through melalui utang pembiayaan konsumen 8 1.120.000.000 210.273.000 consumer financing obligation Konversi utang lain-lain Conversion of other payables to menjadi modal saham 13 - 44.094.000.000 capital stock

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

6

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s Establishment

PT Inter Delta Tbk (Perusahaan), didirikan berdasarkan akta notaris Kartini Muljadi, SH No. 119 tanggal 15 Nopember 1976 dengan nama PT Inter Delta. Akta pendirian Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/17/1 tanggal 10 Januari 1977 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 40 tanggal 20 Mei 1977, Tambahan No. 301. Pada tanggal 2 Desember 1996, Perusahaan melakukan perubahan nama menjadi PT Inter Delta Tbk. Perubahan nama tersebut memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1213.HT.01.14.Th.97 tanggal 21 Pebruari 1997.

PT Inter Delta Tbk (The Company), was established based on notarial deed No. 119 of Kartini Muljadi, SH, dated November 15, 1976 under the name of PT Inter Delta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/17/I dated January 10, 1977 and was published in Supplement No. 301 of State Gazette No. 40 dated May 20, 1977. On December 2, 1996, the Company changed its name to PT Inter Delta Tbk. This amendment was approved by the Minister of Justice of the Republic Indonesia in its Decision Letter No. C2-1213.HT.01.14.Th.97 dated February 21, 1997.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris Buntario Tigris, SH, SE, MH No. 38 tanggal 12 Juli 2010 sehubungan dengan peningkatan modal disetor Perusahaan melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Akta perubahan tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-20211 tanggal 9 Agustus 2010.

The Articles of Association have been amended several times, most recently by notarial deed Buntario Tigris, SH, SE, MH No. 38 dated July 12, 2010 concerning increasing of the Company’s paid in capital without preemptive right.This deed has been reported to Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-AH.01.10.20211 dated August 9, 2010.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup Perusahaan terutama menjalani industri yang erat hubungannya dengan perfilman termasuk pemrosesan film foto, industri pembuatan alat-alat percetakan dan menjalankan perdagangan umum dalam bidang alat-alat perfilman, micro film, bahan-bahan kimia untuk foto dan film serta alat-alat elektronik. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1976.

According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of the Company’s activities mainly comprises of industry related to film including film processing services, manufacturing of printing equipments and general trading of film equipment, micro film, chemicals for photography and electronic equipment. The Company started its commercial operations in 1976.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor di

Gaya Motor Barat, Sunter II, Jakarta 14330 dengan kantor-kantor perwakilan di Surabaya, Semarang, Makassar, Medan, Bandung, Denpasar, Palembang, Padang dan Pekanbaru.

The Company is domicile in Jakarta and the office is located at Gaya Motor Barat, Sunter II, Jakarta 14330 with several representative offices in Surabaya, Semarang, Makassar, Medan, Bandung, Denpasar, Palembang, Padang and Pekanbaru

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

7

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. The Company’s Public Offering of Shares

Pada tanggal 20 Oktober 1989, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dalam suratnya No. SI-063/SHM/MK.10/1989 untuk melakukan penawaran saham perdana sebanyak 1.250.000 saham dengan harga nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 7.200 per saham. Saham-saham tersebut tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) sejak tanggal 18 Desember 1989.

On October 20, 1989, the Company obtained an effective notice from the Chairman of the Capital Market Supervisory Board, through its letter No. SI-063/SHM/MK.10/1989 for its initial public offering of 1,250,000 shares with par value of Rp 1,000 per shares with an offering price of Rp 7,200 per share. The shares are registered in Jakarta Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) started from December 18, 1989.

Kronologis pencatatan saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:

The chronology of the Company’s shares registration on the Indonesia Stock Exchange are as follows:

Tanggal/ Date Keterangan/ Description Saham/ Shares

18 Desember 1989/ December 18, 1989 Penawaran Umum/ Public Offering 1.250.000 29 Nopember 1990/ November 29, 1990 Partial Listing/ Partial Listing 1.250.000 10 Juni 1992/ June 10, 1992 Company Listing/ Company Listing 3.787.000 15 Juli 1993/ July 15, 1993 Kapitalisasi Agio Saham/ Paid-in Capital Capitalized 6.287.000 14 Juli 1994/ July 14, 1994 Kapitalisasi Dividen Saham/ Stock Dividend Capitalized 2.514.800 1 April 1997/ April 1, 1997 Pemecahan Nilai Nominal Saham/ Stock Split 15.088.800 28 Juni 2010/ June 28, 2010 Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/ The Addition on Capital without Preemptive Right 88.188.000

Jumlah/ Total 118.365.600

c. Informasi mengenai Entitas Anak c. Subsidiary’s Information

Pada tahun 1979, Perusahaan mendirikan PT Fotomatic Jaya Industries (Entitas Anak), yang berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam bidang penjualan kamera dan film melalui gerai-gerai (counter) serta jasa pemprosesan film. Jumlah investasi dalam Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp 1.449.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 99,93%. Entitas Anak mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1980. Jumlah aset Entitas Anak sebelum eliminasi per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 418.357.140 dan Rp 505.931.361.

In 1979, the Company established PT Fotomatic Jaya Industries (a Subsidiary), domiciled in Jakarta, and its scope of activities comprises selling of cameras and films through counters and film processing services. The total investment in its Subsidiary as of December 31, 2011 and 2010 amounted Rp 1,449,000,000 which represents 99.93% ownership. The Subsidiary started its commercial operations in 1980. The Subsidiary’s total assets before elimination as of December 31, 2011 and 2010 amounted Rp 418,357,140 and Rp 505,931,361, respectively.

d. Entitas Induk dan Entitas Induk Terakhir d. Parent and Ultimate Parent

Peak Aim Development Ltd. dan Karna Brata Lesmana, masing-masing adalah entitas induk dan entitas induk terakhir dari Perusahaan.

Peak Aim Development Ltd. and Karna Brata Lesmana, are the parent and ultimate parent of the Company.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

8

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

e. Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Karyawan e. Board of Commissioners, Board of Directors

and Employees

Pada tanggal 31 Desember 2011, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan akta notaris Johny Dwikora Aron, SH No. 87 tanggal 23 Juni 2011 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2011, the members of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors based on the Annual Shareholders Meeting as stated in the notarial deed No.87 of Johny Dwikora Aron, SH, MH dated June 23, 2011 are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris Fachrul Abdul Rachman President Commissioner Komisaris Rachmat Sumengkar Commissioner Komisaris Independen Chris Jauri Independent Commissioner

Dewan Direksi Board of Directors Presidan Direktur Hasan Efendi Liem President Director Direktur Kevin Wong Director Direktur Satriani Ligatsyah Director

Direktur Jessica Lesmana Director

Pada tanggal 31 Desember 2010, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta notaris Buntario Tigris, SH, SE, MH No. 96 tanggal 20 Oktober 2009 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2010, the members of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors based on the Shareholders Meeting as stated in the notarial deed No.96 of Buntario Tigris, SH, SE, MH dated October 20, 2009 are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris Fachrul Abdul Rachman President Commissioner Komisaris Rachmat Sumengkar Commissioner Komisaris Independen Chris Jauri Independent Commissioner

Dewan Direksi Board of Directors Presidan Direktur Hasan Efendi Liem President Director Direktur Kevin Wong Director Direktur Satriani Ligatsyah Director

Gaji dan tunjangan lainnya yang dibayarkan

kepada dewan komisaris dan direksi Perusahaan dan Entitas Anak adalah Rp1.185.900.000 dan Rp1.063.500.000 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

The salaries and other compensation benefits paid to the Board of Commisioners and Directors of the Company and its Subsidiary amounted to Rp1,185,900,000 and Rp1,063,500,000 for years ended December 31, 2011 and 2010.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai karyawan tetap masing-masing sekitar 232 orang dan 243 orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2011 and 2010, the Company and its Subsidiary have a total of approximately 232 and 243 permanent employees, respectively (unaudited).

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

9

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan adalah sebagai berikut:

The significant accounting principles which were applied consistently in the preparation of the financial statements are as follows:

a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan

Keuangan Konsolidasian a. Basis of Measurements and Preparations of

Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan (Bapepam LK) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Bapepam bagi perusahaan perdagangan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikut di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards and the regulation imposed by the Indonesian Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam LK) No. VIII.G.7 regarding Guidelines for the Preparation of Financial Statements and Guidelines for Preparation of Financial Statements issued by Bapepam LK for trading companies which offer their shares to public. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011.

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), mengenai “Penyajian Laporan Keuangan”.

The consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011 have been prepared in accordance with SFAS No.1 (Revised 2009) regarding “Presentation of Financial Statements”.

PSAK No.1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas, agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.

SFAS No.1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information, consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgements, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statements of compliance.

Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

The adoption of SFAS No.1 (Revised 2009) has significant impact on the related disclosures in the consolidated financial statements.

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun

dengan dasar harga perolehan, kecuali dinyatakan lain, dan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.

The consolidated financial statements have been prepared under the historical cost, except otherwise state, and using the accruals basis, except in the consolidated statement of cash flows.

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam

Rupiah Indonesia. The consoidated financial statements are presented in Indonesian Rupiah.

Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flows is prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

10

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasi terdiri dari laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yaitu PT Fotomatic Jaya Industries yang dimiliki sebesar 99,93%.

The consolidated financial statements consist of the Company and its Subsidiary, PT Fotomatic Jaya Industries with ownership of 99.93%.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapakan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non pengendali; (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam dalam menentukan keberadaan pengendalian; (v) kondolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang. PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan akuntansi untuk investasi pada entitas-entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.

Effective January 1, 201, the Company and its Subsidiary retrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, has been applie retrospectively except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to noncontroling interest; (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction. PSAK No 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, provides for the preparation and presentation of the consolidated financial statements for a group of entities under the control of parents and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled, entities and associated entities when separate financial statements are prepared as additional information. As described (Revised 2009) has a significat impact on the financial reporting including for the related disclosures in the consolidated financial statements.

Seluruh transaksi dan saldo akun antar

perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Entitas anak yang dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.

All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated. Subsidiary is fully consolidated from the date on which the Company obtained control and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than a half of the voting power of an entity.

Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan non pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non pengendali mempunyai saldo defisit.

Losses of a non wholly owned subsidiary are attributed to the noncontrolling interest even if that results in a deficit balance.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

11

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan dan Entitas Anak: Menghentikan pengakuan aset (termasuk

setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; Menghentikan pengakuan jumlah tercatat

setiap kepentingan non pengendali; Menghentikan pengakuan akumulasi selisih

penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; Mengakui nilai wajar pembayaran yang

diterima; Mengakui setiap sisa investasi pada nilai

wajarnya; Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan

sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan

Mereklasifiasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

In case of loss of control over a subsidiary, the Company and its subsidiary: Derecognizes the assets (including goodwill)

and liabilities of the subsidiary; Derecognizes the carrying amount of any

noncontrolling interest; Derecognizes the cumlative translation

differences, recorded in equity, if any; Recognizes the fair value of the consideration

received; Recognizes the fair value of any investment

retained; Recognizes any surplus or deficit in profit or

loss; and

Reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.

Kepentingan non pengendali mencerminkan

bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Noncontrolling interest represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiary attributable to equity interests that are not owned directly or indiretly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.

Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang

menjadi bagian dari kepentingan non pengendali pada entitas anak tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor anak-anak tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat kepentingan non pengendali untuk menutupi kerugian tersebut. Laba entitas anak tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian kepentingan non pengendali yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup.

Prior to January 1, 2011, losses attributable to the noncontrolling interest in certain non wholy owned subsidiary that have exceeded the noncontrolling interest portion in the equity of the said subsidiaries were temporarily charged against the controlling shareholder unless the noncontroling interest has a binding obligation to cover these losses. Subsequent profits of the said subsidiaries shall be allocated to the controlling shareholder until the noncontrolling interest’s share of loss es previously absorbed by the controlling shareholder has been recovered.

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing c. Foreign Currency Transactions and Balance

Transaksi dalam mata uang asing dicatat

berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.

Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

12

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

Pada tanggal posisi keungan, aset dan liabilitas dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.

At financial position date, assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the prevailing rates of exchange on that date and any resulting gains and losses are credited or charged to current operations.

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan

liabilitas dalam mata uang asing adalah kurs tengah terakhir yang diumumkan oleh Bank Indonesia untuk tahun berjalan. Kurs pada tanggal posisi keuangan adalah sebagai berikut:

Exchange rates used to represent assets and liabilities denominated in foreign currencies were the closing middle rate published by Bank Indonesia for current year. At the financial position date, the exchange rates used are as follows:

2011 2010

US$ 1 9.068 8.991 US$ 1 JPY 1 118,60 110,27 JPY 1

d. Transaksi dengan Pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No.7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.

Effective January 1, 2011, the Company and its subsidiary applied SFAS No. 7 (Revised 2010) regarding “Related Party Disclosures”. The revised SFAS requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments. There is no significant impact of the adoption of the revised SFAS on the financial statements.

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika:

A party is considered to be related to the Company if:

a. Langsung atau tidak langsung melalui satu

atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan;

a. Directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with, the Company; (ii) has an interest in the Company that gives it significant influence over the Company; (iii) has joint control over the Company;

b. Suatu pihak yang berelasi dengan

Perusahaan; b. The party is an associate of the Company;

c. Suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venturer;

c. The party is a joint venture in which the Company is a venturer;

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

13

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

d. Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan atau induk;

d. The party is a member of the key management personnel of the Company or its parent;

e. Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat

dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);

e. The party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d);

f. Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan,

dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

f. The party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or

g. Suatu pihak adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.

g. The party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Company, or of any entity that is a related party of the Company.

Sebelum tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No.7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Pengertian pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sesuai dengan PSAK No. 7 adalah sebagai berikut:

Prior to January 1, 2011, the Company has applied SFAS No. 7, “Related Parties Disclosures”. Definition of parties who have a related parties, in accordance with SFAS No. 7 are as follows:

a. Perusahaan yang melalui satu atau lebih

perantara mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk perusahaan induk, Entitas Anak dan perusahaan rekanan);

a. Enterprises that through one or more intermediaries control, or are controlled by, or are under the common control of the reporting enterprise (this includes holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries);

b. Perorangan yang memiliki, baik secara

langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut;

b. Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individuals;

c. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang

mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajemen, serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut.

c. Key management personnel, which refers to those persons having authority and responsibility for the planning, directing, and controlling of the activities of the reporting enterprise, including commissioners, directors, management, and close members of the families of such individuals.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

14

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

d. Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (iii) atau (iv), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

d. Enterprises in which a substantial interest in the voting rights is owned, directly or indirectly, by a person described in (iii) or (iv), or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes enterprises owned by commissioners, directors or major shareholders of the reporting enterprise and enterprises that have a member of key management in common with the reporting enterprise.

Semua transaksi penting dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

All major transactions with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.

e. Instrumen Keuangan e. Financial Instruments

Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”.

The Company has applied SFAS No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and SFAS No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which supersede SFAS No. 50, “Accounting for Certain Investments in Securities” and SFAS No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”.

PSAK No. 50 (Revisi 2006) berisi syarat-syarat

untuk penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian berlaku untuk klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit menjadi aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen modal; klasifikasi suku bunga terkait, dividen, rugi dan laba; kondisi-kondisi dimana aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus.

The SFAS No. 50 (Revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset.

PSAK ini mengharuskan pengungkapan, antara lain informasi mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah, waktu dan kepastian dari arus kas entitas di masa mendatang yang berhubungan dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang berlaku bagi instrumen-instrumen tersebut.

This SFAS requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.

PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-

prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.

SFAS No. 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This SFAS provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

15

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Pengakuan awal Initial recognition

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

Financial assets within the scope of the SFAS No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases) are recognized on the trade date, i.e., the date that the companies commit to purchase or sell the assets.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:

• Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar

melalui laba atau rugi • Financial assets at fair value through profit

or loss

Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

16

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit and loss are carried in the statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

Derivatif melekat dalam kontrak utama

dihitung sebagai derivatif terpisah ketika risiko dan karakteristiknya tidak berkaitan dengan kontrak utama dan kontrak utama tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat diukur berdasarkan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penilaian kembali hanya timbul jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan oleh kontrak.

Derivatives embedded in host contracts are accounted for as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in the consolidated statement of comprehensive income. Reassessment only occurs if there is a change in the terms of the contract that significantly modifies the cash flows that would otherwise be required.

• Pinjaman yang diberikan dan piutang • Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo • Held-to-maturity (HTM) investments

Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

17

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensive ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the statement of comprehensive income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

• Aset keuangan tersedia untuk dijual • Available-for-sale (AFS) financial assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the shareholders’ equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the shareholders’ equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.

Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:

The investments classified as AFS are as follows:

- Investasi pada saham yang tidak tersedia

nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.

- Investments in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% and other long-term investments are carried at cost.

- Investasi dalam modal saham yang

tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat pada nilai wajar.

- Investments in equity shares that have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% are recorded at fair value.

ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial Liabilities

Pengakuan awal Initial recognition

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup

PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, utang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of the SFAS No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of their financial liabilities at initial recognition.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

18

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:

• Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laba atau rugi • Financial liabilities at fair value through

profit or loss.

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.

Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.

Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statement of comprehensive income.

• Utang dan pinjaman • Loans and borrowings

Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.

Gains and losses are recognized in the statement of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

19

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

iii. Saling hapus instrumen keuangan iii. Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

iv. Nilai wajar instrumen keuangan iv. Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang secara

aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.

Penyesuaian risiko kredit Credit risk adjustment

Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan.

The Company adjusts the price in the observable market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Company's own credit risk associated with the instrument is taken into account.

v. Biaya perolehan yang diamortisasi dari

instrumen keuangan v. Amortized cost of financial instruments

Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed using the effectiveinterest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

20

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

vi. Penurunan nilai aset keuangan vi. Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

The Company assesses at each statements of financial position date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.

• Aset keuangan dicatat sebesar biaya

perolehan yang diamortisasi. • Financial assets carried at amortized cost.

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment.

Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.

If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

21

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai.

The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account.

Jika di masa mendatang penghapusan

tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.

If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.

• Aset keuangan yang tersedia untuk dijual • Available-for-sale (AFS) financial assets

Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan

sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut.

In the case of equity investment classified as an AFS financial asset, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost.

Ketika terdapat bukti penurunan nilai,

kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui pada laba atau rugi direklasifikasikan dari ekuitas ke dalam laba atau rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba atau rugi; sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.

Where there is evidence of impairment, the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss - is reclassified from shareholders’ equity to profit or loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through the profit or loss; increases in their fair value after impairment are recognized in shareholders’ equity.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

22

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, indikasi penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi. Penghasilan bunga di masa mendatang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Penghasilan bunga yang masih harus dibayar tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan Keuangan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika pada tahun berikutnya, nilai wajar atas instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dapat dikaitkan dengan peristiwa yang timbul setelah pengakuan kerugian penurunan nilai melalui laba atau rugi, kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba atau rugi.

In the case of a debt instrument classified as an AFS financial asset, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Future interest income is based on the reduced carrying amount and is accrued based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Such accrual is recorded as part of the “Finance Income” account in the consolidated statement of comprehensive income. If, in a subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed through profit or loss.

vii. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan

vii. Derecognition of financial assets and liabilities

Aset Keuangan Financial Assets

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau

A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or

(b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.

(b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

23

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

f. Piutang Usaha f. Trade Receivables

Piutang usaha adalah jumlah piutang pelanggan sehubungan dengan kegiatan usaha. Bila pembayaran diharapkan akan diterima dalam jangka waktu satu tahun atau kurang, maka diklasifikasikan sebagai aset lancar. Bila tidak, disajikan sebagai aset tidak lancar.

Trade receivables are amounts due from customers in the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less, they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.

Piutang usaha pada awalnya diakui pada nilai

wajar dan kemudian diukur dengan menggunakan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai. Penyisihan penurunan nilai piutang usaha dibentuk apabila ada bukti nyata bahwa Perusahaan tidak mampu menagih jumlah piutang sesuai dengan jangka waktu asal. Nilai tercatat dikurangi dengan satu akun penyisihan, berdasarkan telaah dari manajemen terhadap status masing-masing saldo piutang pada akhir periode keuangan. Apabila suatu piutang usaha tidak dapat ditagih, piutang tersebut dihapusbukukan terhadap akun penyisihan tersebut. Pemulihan kemudian dari jumlah yang dihapusbukukan sebelumnya dikreditkan terhadap laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Trade receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less provision for impairment. A provision for impairment of trade receivables is established when there is objective evidence that the Company will not be able to collect the amounts due according to the original terms of the receivables. The carrying amount is reduced through the use of an allowance account, based on management’s review of the status of each account at the end of the financial period. When a trade receivable is uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the consolidated statements of comprehensive income.

Sebelum adopsi Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan ("PSAK") No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) di tahun 2010, piutang usaha diakui pada nilai perolehan dan disajikan pada nilai estimasi kolektibilitas saldo piutang berdasarkan telaah manajemen terhadap status masing-masing saldo piutang pada akhir periode.

Prior to the adoption of Statement of Financial Accounting Standards ("SFAS") No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) in 2010, trade receivables are recognised at historical cost and are presented at their estimated recoverable value based on management's review of the status of each account at the end of the period.

g. Persediaan g. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih

rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Harga perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama di Perusahaan dan metode rata-rata di Entitas Anak. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk memperoleh atau menjual persediaan tersebut.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the first in, first out method in the Company and the average method in its Subsidiary. Net realizable value is estimated based on the selling price in the ordinary course of business subtracting the estimated cost to sell the inventory.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

24

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

Penyisihan untuk persediaan usang dan persediaan yang perputarannya lambat ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.

Allowance for obsolete and slow moving inventories is determined based on a review of the inventory condition at the end of the year.

h. Biaya Dibayar di Muka h. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka (disajikan sebagai bagian dari “Aset Lancar Lainnya” dan “Aset Tidak Lancar Lainnya”) yang masih mempunyai masa manfaat diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses (presented as a part of “Other Current Assets” and “Other non-current Assets”), which still have useful life, are amortized over the periods benefited using straight-line method.

i. Aset Tetap i. Fixed Assets

Pemilikan Langsung Direct Ownership

Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai “Aset Tetap”, dimana Perusahaan telah memilih model biaya.

The Company applying SFAS No. 16 (Revised 2007) regarding “Fixed Assets”, in which the Company has chosen the cost model.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan

dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is perfomed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statement of comprehensive income as incurred.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan

metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method based on estimated useful lives of the related fixed assets as follows.

Tahun/ Years

Bangunan dan Prasarana 5 – 30 Buildings and Infrastructure Mesin dan Peralatan 3 – 5 Machinery and Equipment Kendaraan 4 – 5 Motor Vehicles Peralatan Kantor 3 – 5 Office Equipment Perabot 5 Furniture and Fixtures

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

25

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The carrying value of fixed assets is removed from the accounts at the time the fixed assets are released or when no future economic benefits expected from the use or release. Gains or losses arising from the termination of the assets (calculated as the difference between the net result of the release and the carrying value of the assets) included in the statements of income in the year when the assets are stop recognized.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur

manfaat dan metode penyusutan direview dan jika tidak sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

At the end of each fiscal year, the residual value, useful life and depreciation method is reviewed and if it is not in accordance with the state, will be adjusted prospectively.

j. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan j. Impairment of Non-Financial Assets

Pada tanggal laporan posisi keuangan,

Perusahaan dan Entitas Anak melakukan telaah untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai aset.

At the statements of financial position date, the Company and its subsidiary undertake a review to determine whether there is any indication of asset impairment.

Aset non keuangan ditelaah untuk mengetahui

apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai apabila terjadi kondisi atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset yang melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto atau nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset-aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.

Non financial assets are reviewed for impairment losses whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which an asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s net selling price or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.

Pemulihan penyisihan penurunan nilai diakui

sebagai pendapatan dalam periode dimana pemulihan tersebut terjadi.

Reversal of a provision for impairment is recorded as income in the period when the reversal occurs.

k. Beban Tangguhan k. Deferred Expense

Beban-beban yang memiliki masa manfaat lebih

dari satu tahun ditangguhkan. Beban tangguhan tersebut diamortisasi dengan mengunakan metode garis lurus (straight-line method)

Expenses which still have useful life more than one year will be deferred and amortized using straight-line method.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

26

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

l. Pinjaman l. Loans

Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Pinjaman selanjutnya dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Selisih antara jumlah uang yang diterima (dikurangi biaya transaksi) dan nilai penyelesaian utang diakui di dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Loans are recognised initially at fair value, net of transaction costs incurred. Loans are subsequently carried at amortised cost. Any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the statements of income over the period of the loans using the effective interest method.

Biaya-biaya yang dibayarkan untuk mendapatkan

fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan digunakan. Dalam hal ini, biaya tersebut ditangguhkan sampai penggunaan terjadi. Sepanjang tidak ada bukti bahwa besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan digunakan, biaya tersebut dikapitalisasi sebagai biaya jasa likuiditas dibayar di muka dan diamortisasi selama periode fasilitas.

Fees paid on the establishment of loan facilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. In this case, the fee is deferred until the drawdown occurs. To the extent there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawn down, the fee is capitalised as prepayment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates.

Sebelum adopsi PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) di tahun 2010, pinjaman diakui pada nilai perolehan.

Prior to the adoption of SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) in 2010, loans are recognised at historical cost.

m. Utang Usaha m. Trade Payables

Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai

wajar dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.

Trade payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.

Sebelum adopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan

PSAK No. 55 (Revisi 2006) di tahun 2010, utang usaha diakui pada nilai perolehan.

Prior to the adoption of SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) in 2010, trade payables are recognised at historical cost.

n. Liabilitas Imbalan Paska-Kerja n. Liability for Post-Employeement Benefit

Program pensiun imbalan pasti adalah program

pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja, atau kompensasi.

A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service or compensation.

Perusahaan dan Entitas Anak harus menyediakan

imbalan pensiun dengan jumlah minimal sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan tersebut adalah program imbalan pasti.

The Company and its subsidiary are required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labour Law No. 13/2003. Since the Labour Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance the pension plans under the Labour Law represent defined benefit plans.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

27

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan, serta disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan Perusahaan sehubungan dengan program imbalan pasti ini. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.

The liability recognised in the statements of financial position in respect of defined benefit pension plan is the present value of the defined benefit obligation at the statements of financial position date, as adjusted for unrecognised actuarial gains or losses and unrecognised past service costs. No funding has been made to the defined benefit plan. The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.

Beban yang diakui di laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian termasuk biaya jasa kini, biaya bunga, amortisasi biaya jasa lalu, dan keuntungan dan kerugian aktuaria. Liabilitas jasa lalu diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama estimasi rata-rata periode servis sampai imbalan menjadi vested.

Expenses charged to the consolidated statements of comprehensive income include the current service cost, interest expense, amortisation of past service cost and actuarial gains and losses. The past service liability is amortised using the straight-line method over the estimated average service period until the benefits become vested.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari

penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada program pension, apabila melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.

Actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to the pension plan, when exceeding 10% of the present value of the defined benefit at the consolidated statements of financial position, are charged or credited to consolidated statements of comprehensive income over the average remaining service lives of the related employees.

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban o. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan yang

diterima atau yang dapat diterima untuk penjualan barang sehubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan. Pendapatan disajikan bersih dari pajak pertambahan nilai, retur, rabat dan diskon

Revenue comprises the fair value of the consideration received or receivable for the sales of goods and services in the ordinary corse of the Company’s activities. Revenue is show net of value added tax, returns, rebates and discounts.

Perusahaan mengakui pendapatan ketika jumlah

pendapatan dapat diukur dengan andal, besar kemungkinan manfaat ekonomis sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh, tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal posisi keuangan dapat diukur dengan andal, dan biaya yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.

The Company recognized revenue when the amount of revenue can be reliably measured, it is probable that future economic benefits will flow to the entity, and the stage of completion of the transaction at the financial position date can be measured reliably, and costs incurred for the transaction and the costs to complete the transaction can be measured reliably.

Beban diakui pada saat terjadinya dengan basis

akrual. Expenses are recognised when incurred on an

accrual basis.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

28

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

p. Perpajakan p. Taxation

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan waktu antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak dimasa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Current tax expenses are determined based on the provision taxable income for the current year computed using prevailing tax rates. Deferred tax assets and liabilities are recognized on timing difference between assets and liabilities for commercial and taxation purpose each date of reporting. Tax benefit in the future as unused fiscal loss balance, is recognized at the possible realization of its tax benefit.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara subtansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perbedaan tarif pajak dibukukan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the assets are realized or the liabilities are settled, based on applicable tax rates that have been enacted or substantively enacted at the statements of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.

Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Changes in tax obligation are recognized when Tax Assessment Letter is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.

q. Pelaporan Segmen q. Segment Reporting

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan

menerapkan PSAK No.5 (Revisi 2009) mengenai Segmen Operasi. PSAK ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomis dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.

Effective January 1, 2011, the Company applied SFAS No.5 (Revised 2009) regarding Operating Segments. The revised SFAS requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. There is no significant impact on the adoption of the revised accounting standard on the financial statements.

Suatu segmen usaha adalah sekelompok aset dan

operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat imbalan yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat imbalan yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.

A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. A geographical segment is engaged in providing products or services within a particular economic environment that is subject to risks and returns that are different from those of segments operating in other economic environments.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

29

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

r. Laba Bersih Per Saham r. Earning Per Share

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode tersebut. Jumlah rata-rata tertimbang saham adalah sebanyak 118.365.600 saham.

Basic earning per share are computed by dividing net income with the weighted average number of shares outstanding during the period. The weighted average number of shares outstanding were totaling to 118,365,600 shares.

s. Penerapan Standar Akuntansi Revisi Lain s. Adoption of Other Revised Accounting Standards

Selain standar akuntasi revisi yang telah disebutkan

sebelumnya, Perusahaan juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan:

Other than the revised accounting standards previously mentioned, the Company also adopted the following revised accounting standards on January 1, 2011, which are considered relevant to the financial statements but did not have significant impact:

i. PSAK No.2 (Revisi 2009): Laporan arus kas i. SFAS No.2 (Revised 2009): Statements of cash

flows

ii. PSAK No.8 (Revisi 2009): Peristiwa setelah periode pelaporan

ii. SFAS No.8 (Revised 2009): Events After the Reporting Period

iii. PSAK No.25 (Revisi 2009): Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan

iii. SFAS No.25 (Revised 2009): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors

t. Standar Akuntansi Baru t. New Accounting Standards

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interprestasi SAK yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 adalah sebagai berikut:

The Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of SFAS issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (FASB) and effective on or after January 1, 2012 are as follows:

- PSAK No.10 (Revisi 2010) : Pengaruh

Perubahan Kurs Mata Uang Asing - SFAS No.10 (Revised 2010) : The Effects of

Changes in Foreign Exchange Rates

- PSAK No.13 (Revisi 2011) : Properti Investasi - SFAS No.13 (Revised 2011) : Investment Property

- PSAK No.16 (Revisi 2011) : Aset Tetap - SFAS No.16 (Revised 2011) : Fixed Assets

- PSAK No.18 (Revisi 2010) : Akuntansi dan

Pelaporan Program Manfaat Purnakarya - SFAS No.18 (Revised 2010) : Accounting and

Reporting by Retirement Benefit Plans

- PSAK No.24 (Revisi 2010) : Imbalan Kerja - SFAS No.24 (Revised 2010) : Employee Benefits

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

30

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

- PSAK No.26 (Revisi 2011) : Biaya Pinjaman - SFAS No.26 (Revised 2011) : Borrowing Costs

- PSAK No.28 (Revisi 2010) : Akuntansi untuk

Asuransi Kerugian - SFAS No.28 (Revised 2010) : Accounting for

Loss Insurance

- PSAK No.30 (Revisi 2011) : Akuntansi Guna Usaha

- SFAS No.30 (Revised 2011) : Leases

- PSAK No.33 (Revisi 2011) : Aktivitas

Pengupasan Lapisan Tanah Dan pengelolaan Lingkingan Hidup Pada Pertambangan Umum

- SFAS No.33 (Revised 2011) : Strippig Activities and Environmental Management in General Mining

- PSAK No.34 (Revisi 2010) : Kontrak

Konstruksi - SFAS No.34 (Revised 2010) : Construction

Contract

- PSAK No.36 (Revisi 2010) : Akuntansi untuk Asuransi Jiwa

- SFAS No.36 (Revised 2010) : Accounting for Life Insurance

- PSAK No.45 (Revisi 2011) : Pelaporan

Keuangan Entitas Nirlaba - SFAS No.45 (Revised 2011) : Financial

Reporting for Non-Profit Organizations

- PSAK No.46 (Revisi 2010) : Pajak Penghasilan

- SFAS No.46 (Revised 2010) : Income Taxes

- PSAK No.50 (Revisi 2010) : Instrumen

Keuangan: Penyajian - SFAS No.50 (Revised 2010) : Financial

Instruments: Presentation

- PSAK No.53 (Revisi 2010) : Pembayaran Berbasis Saham

- SFAS No.53 (Revised 2010) : Share-based Payment

- PSAK No.55 (Revisi 2011) : Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran - SFAS No.55 (Revised 2011) : Financial

Instruments: Recognation and Measurement

- PSAK No.56 (Revisi 2010) : Laba per Saham - SFAS No.56 (Revised 2010) : Earnings per Share

- PSAK No.60 : Instrumen Keuangan:

Pengungkapan - SFAS No.60 : Financial Instruments:

Disclosures

- PSAK No.61 : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah

- SFAS No.61 : Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance

- PSAK No.62 : Kontrak Asuransi - SFAS No.62 : Insurance Contracts

- PSAK No.63 : Pelaporan Keuangan dalam

Ekonomi Hiperinflasi - SFAS No.63 : Financial Reporting in

Hyperinflationary Economies

- PSAK No.64 : Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral

- SFAS No.64 : Exploration and Evaluation of Mineral Resources

- ISAK No.13 : Lindung Nilai Investasi Neto

dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri - Interpretation of SFAS No.13 : Hedges of a

Net Investment in a Foreign Operation

- ISAK No.15 : PSAK No.24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya

- Interpretation of SFAS No.15 : The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

31

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

- ISAK No.16 : Perjanjian Konsesi Jasa - Interpretation of SFAS No.16 : Service Concession Arrangements

- ISAK No.18 : Bantuan Pemerintah – Tidak

Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi - Interpretation of SFAS No.18 : Government

Assistance – No Specific Relation to Operating Activities

- ISAK No.19 : Aplikasi Pendekatan Penyajian

Kembali pada PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi

- Interpretation of SFAS No.19 : Applying the Restatement Approach under SFAS 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies

- ISAK No.20 : Perubahan dalam Status Pajak

Entitas atau Para Pemegang Sahamnya - Interpretation of SFAS No.20 : Changes in the

Tax Status of an Entity or its Shareholders

- ISAK No.22 : Perjanjian Konsesi Jasa:

Pengungkapan - Interpretation of SFAS No.22 : Service

Concession Arrangements: Disclosure

- ISAK No.23 : Sewa Operasi - Insentif - Interpretation of SFAS No.23 : Operating

Leases - Incentives

- ISAK No.24 : Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk legal Sewa

- Interpretation of SFAS No.24 : Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease

- ISAK No.25 : Hak Atas Tanah - Interpretation of SFAS No.25 : Rights Arising

from Land

- ISAK No.26 : Penilaian Ulang Derivatif Melekat

- Interpretation of SFAS No.26 : Reassessment of Embedded Derivatives

Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan.

The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these revised and new standards on the financial statements.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

Pertimbangan Judgements

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.

The preparation of financial statements, in comformity with Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

The following judgements are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

32

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (Lanjutan) 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

(Continued)

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Liabilities

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) di penuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan.

The Company determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.

Liabilitas Imbalan Paska-Kerja Liability for Post-Employment Benefit

Penentuan liabilitas imbalan paska kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan dan umur pensiun. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi imbalan paska-kerja dan beban imbalan paska-kerja bersih. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan paska-kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp10.473.322.750 (2010: Rp9.569.221.877). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 21.

The determination of the Company’s obligations and cost for employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used in calculating such amounts, Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate retirement age. Actual results that differ from the assumtions which effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company actual results or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for employee benefits and net employee benefits expense. The carrying amount of the Company’s estimated liabilities for employee benefits as of December 31, 2011 is Rp10,473,322,750 (2010: Rp9,569,221,877). Further details are discussed in Note 21.

Instrumen Keuangan Financial Instruments

Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan.

The Company carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Company utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Company’s profit or loss.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

33

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (Lanjutan) 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

(Continued)

Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar dalam laporan perubahan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 20.827.923.688 (31 Desember 2010: Rp10.384.193.281), sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan perubahan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp30.098.131.655 (31 Desember 2010: Rp23.582.678.291) (lihat Catatan 25).

The carrying amount of financial assets carried at fair values in the statements of financial position as of December 31, 2011 is Rp20,827,923,688 (December 31, 2010: Rp10,384,193,281), while the carrying amount of financial liabilities carried in the statements of financial position as of December 31, 2011 is Rp30,098,131,655 (December 31, 2010: Rp23,582,678,291) (see Note25).

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap selama 3 – 30 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp2.495.795.409 (2010: Rp1.062.729.417). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8.

The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line over their estimated useful lives. Management property estimates the useful lives of these fixed assets to be within 3 - 30 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its businesses. Change in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Company fixed asets as of December 31 2011 amounting to Rp2,495,795,409 (2010: Rp1,062,729,417). Further details are disclosed in Note 8.

Pajak Penghasilan Income Tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant judgement is invoiced in determining provision for coporate Income Tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.

4. KAS DAN BANK 4. CASH AND BANKS

Akun ini terdiri dari: This account consist of: 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

Kas: Cash: Rupiah 446.367.354 60.074.258 30.328.554 Rupiah Dolar Amerika Serikat 16.023.900 6.086.907 3.167.800 United States Dollar

Sub-jumlah 462.391.254 66.161.165 33.496.354 Sub-total

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

34

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

4. KAS DAN BANK (Lanjutan) 4. CASH AND BANKS (Continued) 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

Bank Cash in banks

Rupiah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 1.194.450.716 676.055.354 912.833.548 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 565.364.939 1.444.850.060 229.047.602 (Persero) Tbk PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk 125.369.983 38.415.786 162.151.885 Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 60.147.415 2.139.275.109 476.121.519 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank International PT Bank International Indonesia Tbk 7.120.587 - - Indonesia Tbk PT Bank Panin Indonesia Tbk 3.567.682 5.234.213 3.715.759 PT Bank Panin Indonesia Tbk PT Bank UOB Buana Tbk - 9.118.190 11.754.347 PT Bank UOB Buana Tbk

Dolar Amerika Serikat US Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk 940.208.139 1.010.442.835 127.381.374 PT Bank CIMB Niaga Tbk

Yen Jepang Japanese Yen PT Bank CIMB Niaga Tbk 215.784.513 127.859.702 455.178.480 PT Bank CIMB Niaga Tbk

Sub-jumlah 3.112.013.974 5.451.251.249 2.378.184.514 Sub -total

Jumlah kas dan bank 3.574.405.228 5.517.412.414 2.411.680.868 Total cash and banks

Tidak ada kas dan bank yang disimpan pada pihak berelasi.

There were no cash and banks held with the related parties.

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

Akun ini merupakan piutang usaha dari penjualan barang dagangan, mesin minilab, jasa pemrosesan film dan jasa perbaikan mesin minilab dari pihak ketiga dengan rincian berdasarkan wilayah pemasaran sebagai berikut:

This account represents trade receivables arising from the sale of merchandise, minilab machines, film processing services and minilab machines repairs services from third parties with details based on the market region as follows:

1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

Jakarta 9.232.030.535 4.821.380.722 2.049.587.079 Jakarta Surabaya 3.009.124.875 - - Surabaya Bandung 1.373.131.834 26.624.984 35.009.186 Bandung Pekanbaru 769.500.887 60.053.352 107.376.229 Pekanbaru Semarang 761.820.774 112.559.243 179.620.692 Semarang Padang 750.968.634 15.509.437 - Padang Palembang 747.316.376 39.039.721 78.727.236 Palembang Makasar 415.163.036 86.271.586 70.424.857 Makasar Medan 371.298.981 163.618.955 179.683.222 Medan Denpasar 292.114.749 63.203.197 - Denpasar

Jumlah 17.722.470.681 5.388.261.197 2.700.428.501 Total

Penyisihan penurunan Provision for impairment nilai piutang ( 493.043.542) ( 545.134.295) ( 825.161.263 ) value

Piutang usaha, bersih 17.229.427.139 4.843.126.902 1.875.267.238 Trade receivables, net

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

35

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (Continued)

Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang yang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

The aging schedule analysis based on invoice date are as follows:

1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

1 s.d 90 hari 16.454.087.057 4.537.981.675 1.872.836.127 1 to 90 days 91 s.d 180 hari 735.444.131 342.510.600 32.626.914 91 to 180 days >180 hari 532.939.493 507.768.922 794.965.460 >180 days

Jumlah 17.722.470.681 5.388.261.197 2.700.428.501 Total Penyisihan penurunan Provision for impairment nilai piutang ( 493.043.542) ( 545.134.295) ( 825.161.263 ) value

Piutang usaha, bersih 17.229.427.139 4.843.126.902 1.875.267.238 Trade receivables, net

Seluruh saldo piutang usaha dalam mata uang Rupiah. All of trade receivable balance in Rupiah currency.

Mutasi penyisihan penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Movement of the provision for impairment was as follows:

1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

Saldo awal 545.134.295 825.161.263 825.161.263 Beginning balance Pemulihan penyisihan ( 52.090.753) ( 280.026.968) - Recovery of allowance

Saldo akhir 493.043.542 545.134.295 825.161.263 Ending balance

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha.

Management believes that the provision for impairment value is adequate to cover possible losses from the non-collection of these accounts. Management also believes that there are no significant concentrations of credit in trade receivables.

6. PERSEDIAAN 6. INVENTORIES

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of account are as follows: 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

Barang dagang 22.972.784.196 17.314.479.692 15.702.265.598 Merchandise inventories Suku cadang dan peralatan 5.863.158.657 6.073.016.770 6.108.477.318 Spare parts and supplies

Jumlah 28.835.942.853 23.387.496.462 21.810.742.916 Total

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

36

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

6. PERSEDIAAN (Lanjutan) 6. INVENTORIES (Continued)

Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko akibat kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp40.700.000.000 dan Rp25.350.300.000 masing-masing pada tahun 2011 dan 2010, yang menurut pendapat manajemen jumlah pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.

Inventories are covered by insurance against losses from fire and other risks with total coverage amounting to Rp40,700,000,000 and Rp25,350,300,000 in 2011 and 2010, respectively, which in management’s opinions, is adequate to cover possible losses arising from such risk.

Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruh persediaan dijadikan jaminan atas utang bank jangka pendek yang diterima (lihat Catatan 10).

As of December 31, 2011, all inventories are pledged as collateral for short term bank loan received (see Note 10).

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan persediaan usang yang perlu dibentuk.

Based on the review of the condition of the inventories at the end of the year, management’s believes that there is no need for provision of inventory obsolescence.

7. ASET LANCAR LAINNYA 7. OTHER CURRENT ASSETS

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of account are as follows:

1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

Tagihan pajak: Claims for tax refund: Tahun 2010 (lihat Catatan 20) 888.865.912 888.865.912 - Year 2010 (see Note 20) Tahun 2009 - 1.532.299.479 1.532.299.479 Year 2009 Tahun 2008 - - 1.575.363.913 Year 2008 Biaya dibayar di muka 676.280.122 346.954.817 394.268.409 Prepaid expenses Uang muka 146.824.313 1.098.800.642 576.098.093 Advances

Jumlah 1.711.970.347 3.866.920.850 4.078.029.894 Total

Pada tahun 2011, Perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar sehubungan dengan pemeriksaan pajak penghasilan badan tahun 2009 di mana otoritas pajak menyetujui pengembalian pajak penghasilan Perusahaan sejumlah Rp1.532.299.479. Selain itu, Perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar yang mengakibatkan kekurangan pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp5.691.898. Perusahaan mencatat kekurangan pembayaran pajak tersebut sebagai beban operasi lainnya pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

In 2011, the Company received Tax Assessment Letter related to corporate income tax audit for year 2009 whereas the tax authorities approved the refund of the Company’s overpayment of corporate income tax amounted to Rp1,532,299,479. In addition, the Company also received several Tax Assessment Letter resulting underpayment of corporate income tax amounting to Rp5,691,898. The Company recorded the underpayment of tax as other operating expense in the consolidated statement of comprehensive income.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

37

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8. ASET TETAP 8. FIXED ASSETS

Akun ini terdiri dari: This account consists of the following: 2011 Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassifications Balance Biaya Perolehan Cost Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan dan prasarana 4.370.427.327 19.480.000 - - 4.389.907.327 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 4.632.683.581 - - - 4.632.683.581 Machinery and equipment Kendaraan 5.629.282.449 1.658.020.000 472.600.000 - 6.814.702.449 Vehicles

Peralatan kantor 4.143.638.478 90.051.767 - - 4.233.690.245 Office equipment Perabot 531.395.876 - - - 531.395.876 Furnitures and fixtures

Jumlah 19.307.427.711 1.767.551.767 472.600.000 - 20.602.379.478 Total Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan dan prasarana 4.028.658.769 29.185.744 - - 4.057.844.513 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 4.439.183.606 141.999.983 - - 4.581.183.589 Machinery and equipment Kendaraan 5.185.140.793 121.373.168 472.600.000 - 4.833.913.961 Vehicles

Peralatan kantor 4.061.932.764 41.009.379 - - 4.102.942.143 Office equipment Perabot 529.782.362 917.501 - - 530.699.863 Furnitures and fixtures

Jumlah 18.244.698.294 334.485.775 472.600.000 - 18.106.584.069 Total Nilai Buku 1.062.729.417 2.495.795.409 Net Book Value

2010 Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassifications Balance Biaya Perolehan Cost Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan dan prasarana 4.370.427.327 - - - 4.370.427.327 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 4.859.525.161 - 226.841.580 - 4.632.683.581 Machinery and equipment Kendaraan 5.385.226.904 284.482.000 40.426.455 - 5.629.282.449 Vehicles

Peralatan kantor 4.122.765.478 26.748.000 5.875.000 - 4.143.638.478 Office equipment Perabot 531.395.876 - - - 531.395.876 Furnitures and fixtures

Jumlah 19.269.340.746 311.230.000 273.143.035 - 19.307.427.711 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan dan prasarana 3.988.259.984 40.398.785 - - 4.028.658.769 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 4.459.319.318 206.705.868 226.841.580 - 4.439.183.606 Machinery and equipment Kendaraan 4.960.320.001 265.247.247 40.426.455 - 5.185.140.793 Vehicles

Peralatan kantor 4.015.748.923 52.058.841 5.875.000 - 4.061.932.764 Office equipment Perabot 528.159.528 1.622.834 - - 529.782.362 Furnitures and fixtures

Jumlah 17.951.807.754 566.033.575 273.143.035 - 18.244.698.294 Total Nilai Buku 1.317.532.992 1.062.729.417 Net Book Value

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

38

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8. ASET TETAP (Lanjutan) 8. FIXED ASSETS (Continued)

Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

The details of gain on sale in fixed asset are as follows:

2011 2010

Harga jual 112.727.272 36.818.181 Selling price Net book value on sale Nilai buku aset yang dijual - - of fixed assets Laba penjualan aset tetap 112.727.272 36.818.181 Gain on sale in fixed assets

Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:

Depreciation charged to consolidated statements of comprehensive income were as follows:

2011 2010

Beban pokok penjualan 129.508.136 196.481.806 Cost of goods sold Penjualan, umum dan administrasi Selling, general and administrative (lihat Catatan 19) 204.977.639 369.551.769 (see Note 19)

Jumlah 334.485.775 566.033.575 Total

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kendaraan dengan jumlah nilai buku masing-masing sebesar Rp1.625.795.063 dan Rp281.518.646 dijadikan jaminan atas utang pembiayaan konsumen yang diterima (lihat Catatan 14).

As of December 31, 2011 and 2010, vehicles with total book value of Rp1,625,795,063 and Rp281,518,646 are pledged as collateral to obligations under consumer financing (see Note 14).

Aset tetap telah diasuransikan terhadap kerugian akibat

kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan keseluruhan sebesar Rp16.596.700.000 dan Rp21.728.800.000 masing-masing pada tahun 2011 dan 2010, yang menurut pendapat manajemen jumlah pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.

Fixed assets were insured against losses from fire and other risks with total coverage amounting to Rp16,596,700,000 and Rp21,728,800,000 in 2011 and 2010, respectively, which in management’s opinion, are adequate to cover possible losses arising from such risks.

Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

Based on the Management’s review, there are no circumstances or changes, which may indicate the impairment in value of fixed asset as of December 31, 2011 and 2010.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

39

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9. DEPOSITO BERJANGKA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA

9. RESTRICTED TIME DEPOSITS

Akun ini merupakan deposito berjangka rupiah yang

ditempatkan pada bank sebagai berikut: This account consists of Rupiah time deposits in the

banks as follows:

1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 500.000.000 500.000.000 500.000.000 PT Bank Danamon Indonesi Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 128.725.000 - (Persero) Tbk

Jumlah 500.000.000 628.725.000 500.000.000 Total

Deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank

Danamon Indonesia Tbk dijadikan jaminan sehubungan dengan perolehan hak distribusi produk-produk cetak dan seni grafik dari PT Heidelberg Indonesia. Deposito tersebut berjangka waktu 1 bulan dengan tingkat suku bunga deposito per tahun sebesar 5,75%-6,75% untuk tahun 2011 dan 6,75% untuk tahun 2010.

Time deposit in PT Bank Danamon Indonesia Tbk is pledge as collateral for acquiring distribution rights of printing and graphic art products from PT Heidelberg Indonesia. The time deposit is one month period, earning annual interest of 5.75%-6.75% for year 2011 and 6.75% for year 2010.

Marginal deposit bank garansi yang ditempatkan pada

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk merupakan jaminan atas fasilitas bank garansi untuk menyelesaikan pembayaran bea masuk dan pungutan impor atas barang-barang yang di impor oleh Perusahaan. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2010.

Bank guarantee marginal deposit in PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk is a collateral for a bank guarantee facility to settle admission and import charges on goods imported by the Company. This facility is due on December 31, 2010.

10. UTANG BANK JANGKA PENDEK 10. SHORT-TERM BANK LOAN

Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:

1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

PT Bank CIMB Niaga Tbk 12.851.680.654 - - PT Bank CIMB Niaga Tbk

Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit jangka pendek dari PT Bank CIMB Niaga Tbk berupa kredit rekening koran dengan jumlah maksimum Rp 13.000.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga per tahun sebesar 8% dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 Maret 2012. Pinjaman tersebut dijamin dengan persediaan milik Perusahaan (lihat Catatan 6).

The Company obtained short-term credit facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk for working capital with maximum amount of Rp 13,000,000,000. The loan bears interest of 8% per annum and will be due on March 17, 2012. This loan secured by the Company’s inventories (see Note 6).

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

40

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. UTANG USAHA – PIHAK KETIGA 11. TRADE PAYABLES – THIRD PARTIES

Akun ini terdiri dari: This account consists of the following: 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

Hock Tong Ent, Pte. Ltd 12.118.210.234 20.144.378.656 17.655.204.270 Hock Tong Ent, Pte. Ltd Kodak Pte. Ltd 3.358.631.846 2.269.086.812 609.954.425 Kodak Pte. Ltd PT Heidelberg Indonesia 77.104.660 60.159.141 - PT Heidelberg Indonesia Noritsu Koki Co. Ltd 29.093.945 742.736 308.934.336 Noritsu Koki Co. Ltd PT Karya Kreasi Indotama - 188.236.119 - PT Karya Kreasi Indotama Lain - lain 256.695.447 132.100.946 208.080.238 Others

Jumlah 15.839.736.132 22.794.704.410 18.782.173.269 Total

Rincian utang usaha berdasarkan umur utang sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

The aging schedule analysis of trade payable based on the invoice date are as follows:

1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

1 s.d 90 hari 7.412.251.048 6.224.478.371 7.071.527.497 1 to 90 days 91 s.d 180 hari 4.151.364.677 7.063.618.816 4.012.904.086 91 to 180 days >180 hari 4.276.120.407 9.506.607.223 7.697.741.686 >180 days

Jumlah 15.839.736.132 22.794.704.410 18.782.173.269 Total

Rincian utang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:

The details of trade payables based on the currencies are as follows:

1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

Dolar Amerika Serikat 15.564.848.342 22.586.066.477 18.316.078.634 United States Dollar Rupiah 245.793.845 207.895.197 157.160.299 Rupiah Yen Jepang 29.093.945 742.736 308.934.336 Japanese Yen

Jumlah 15.839.736.132 22.794.704.410 18.782.173.269 Total

Tidak ada jaminan yang diberikan Perusahaan atas utang usaha tersebut.

There was no collateral pledged by the Company for trade payables.

12. UTANG PAJAK 12. TAXES PAYABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of: 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

Pajak Penghasilan Income Taxes Pasal 21 45.705.707 23.426.873 5.424.070 Article 21 Pasal 23 4.064.745 1.791.371 89.564.621 Article 23 Pasal 29 (lihat Catatan 20) 2.751.254 - - Article 29 (see Note 20) Pasal 4 (2) 26.666.667 - - Article 4 (2) Pajak Pertambahan Nilai 955.797.454 265.376.822 212.321.973 Value Added Tax

Jumlah 1.034.985.827 290.595.066 307.310.664 Total

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

41

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. UTANG LAIN - LAIN 13. OTHER PAYABLES 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

Dividen 19.908.790 19.908.790 19.908.790 Dividend Jaminan perbaikan mesin - 240.196.103 - Guarantee on machine repairs Peak Aim Development Limited - - 44.094.050.696 Peak Aim Development Limited Lain – lain 58.293.690 133.394.444 233.911.672 Others

Jumlah 78.202.480 393.499.337 44.347.871.158 Total

Pada tanggal 10 Desember 2003, Perusahaan telah menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan Peak Aim Development Limited sehubungan dengan program restrukturisasi utang Perusahaan. Dalam MOU tersebut disetujui utang Perusahaan kepada Peak Aim Development Limited sebesar Rp44.094.050.696 yang akan direstrukturisasi dengan pembayaran angsuran bertahap selama 3 tahun yang jatuh temponya berakhir pada tanggal 10 Desember 2005 dengan tingkat bunga sebesar 1% per tahun.

On December 10, 2003, the Company signed a Memorandum of Undestanding (MOU) with Peak Aim Development Ltd. relating to the Company’s loan restructuring program. In the MOU, both parties agreed that Company’s payable to Peak Aim Development Ltd. amounting to Rp44,094,050,696 was restructured to be settled in installments over a three year period, bearing annual interest at 1% and due on December 10, 2005.

Sejak tahun 2004, Perusahaan telah default melakukan pembayaran utang pokok yang telah jatuh tempo, sehingga pada tanggal 1 Maret 2004, berdasarkan surat dari Peak Aim Development Limited, menyatakan bahwa jika Perusahaan tidak dapat memenuhi pembayaran pokok pinjaman, maka Perusahaan diwajibkan untuk membayar bunga sebesar 1% per tahun.

Since 2004, the Company did not meet the loan principal payment, therefore on March 1, 2004, based on a letter from Peak Aim Development Limited, if the Company cannot fulfill the loan principal payment, then the Company should pay a 1% interest per annum.

Berdasarkan Settlement Agreement tanggal 9 Juni 2010 antara Perusahaan dengan Peak Aim Development Limited dimana Peak Aim Development Limited telah menyutujui utang pokok Perusahaan sebesar Rp44.094.050.696 akan dikonversi menjadi sejumlah 88.188.000 saham dengan harga konversi sebesar nilai nominal Rp500 dan sisanya sebesar Rp50.696 akan dibayar secara tunai oleh Perusahaan. Konversi utang menjadi modal saham tersebut telah direalisasikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 28 Juni 2010 yang diaktakan berdasarkan akta notaris Buntario Tigris, SH, SE., MH No. 198 pada tanggal yang sama (lihat Catatan 15).

Based on Settlement Agreement dated June 9, 2010 between the Company and Peak Aim Development Limited, whereas Peak Aim Development Limited had approved the principal loan of the Company amounting to Rp44,094,050,686 will be converted into 88,188,000 shares with a conversion price equal to the nominal value of Rp500 and the remaining of Rp50,696 will be paid in cash by the Company. The conversion of payable into capital stock was realized in Stockholders Extraordinary General Meeting on June 28, 2010 stated in Notarial deed of Public Notary Buntario Tigris, SH, SE, MH No. 198 on the same date (see Note 15).

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

42

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 14. CONSUMER FINANCING OBLIGATION Akun ini merupakan utang atas pembiayaan kendaraan kepada lembaga pembiayaan konsumen sebagai berikut:

This account represents obligation for financing of vehicle to consumer financing institution as follows:

1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

PT U Finance Indonesia 1.042.853.979 - - PT U Finance Indonesia PT Kencana Internusa Artha Finance 92.510.992 201.511.626 - PT Kencana Internusa Artha Finance

Jumlah 1.135.364.971 201.511.626 - Total Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 434.137.205 105.136.500 - Less current maturity

Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun 701.227.766 96.375.126 - Non current maturity

Utang pembiayaan konsumen ini dijamin dengan kendaraan yang diperoleh (lihat Catatan 8). Perjanjian utang lembaga pembiayaan ini membatasi Perusahaan untuk, antara lain, menjual dan mengalihkan kepemilikan aset.

The obligation under consumer financing secured by vehicles obtained (see Note 8). The obligation under consumer financing agreement restrict the Company to, such as, sell and transfer the assets ownership.

15. MODAL SAHAM 15. CAPITAL STOCK

Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Adimitra Transferindo, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:

The Company’s stockholders as of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 based on the report prepared by PT Adimitra Transferindo, a Securities Administration Agency, are as follows:

31 Desember 2011 dan 2010 / December 31, 2011 and 2010 Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Disetor Penuh/ Pemilikan/ Number of Percentage of Shares Issued Jumlah/ Pemegang saham Ownership and Fully Paid Amount Stockholders

Peak Aim Development Ltd 74,50 88.188.000 44.094.000.000 Peak Aim Development Ltd Karna Brata Lesmana 8,52 10.079.344 5.039.672.000 Karna Brata Lesmana Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 16,98 20.098.256 10.049.128.000 Public (each below 5%) Jumlah 100,00 118.365.600 59.182.800.000 Total

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

43

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15. MODAL SAHAM (Lanjutan) 15. CAPITAL STOCK (Continued)

1 Januari 2010 / 31 Desember 2009/ January 1, 2010 / December 31, 2009 Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Disetor Penuh/ Pemilikan/ Number of Percentage of Shares Issued Jumlah/ Pemegang saham Ownership and Fully Paid Amount Stockholders

Karna Brata Lesmana 15,88 4.791.844 2.395.922.000 Karna Brata Lesmana PT JJ NAB Capital Tbk 12,88 3.887.500 1.943.750.000 PT JJ NAB Capital Tbk Lisa Murniati Lesmana 9,11 2.750.000 1.375.000.000 Lisa Murniati Lesmana Anthony W. Utama 5,21 1.571.500 785.750.000 Anthony W Utama Lain – lain (masing-masing di bawah 5%) 56,92 17.176.756 8.588.378.000 Others (each below 5%) Jumlah 100,00 30.177.600 15.088.800.000 Total

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 28 Juni 2010 yang dinyatakan dalam akta notaris Buntario Tigris, SH, SE, MH, No. 198 pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan menyutujui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu melalui konversi utang pokok Perusahaan kepada Peak Aim Development Ltd. sebesar Rp44.094.000.000 menjadi 88.188.000 saham perusahaan dimiliki oleh Peak Aim Development Ltd (lihat Catatan 13).

Based on Stockholders Extraordinary General Meeting dated June 28, 2010 stated in deed No. 198 of public notary Buntario Tigris, SH, SE, MH on the same date, the Company’s stockholders approved the addition in capital without preemptive right through conversion of the Company’s principal loan to Peak Aim Development Ltd amounting to Rp44,094,000,000 into 88,188,000 shares owned by Peak Aim Development Ltd (see Note 13).

16. TAMBAHAN MODAL DISETOR 16. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Akun ini merupakan selisih antara nilai nominal dan harga jual saham sejumlah Rp8.056.666.000. Pada tahun 1993, agio saham sebesar Rp6.287.000.000 dikapitalisasi menjadi modal saham, yang dibagikan dalam bentuk saham bonus kepada pemegang saham, sehingga saldo agio saham menjadi sebesar Rp1.769.666.000.

This account represents the difference between the par value and stock selling price amounting to Rp8,056,666,000. In 1993, part of additional paid-in capital amounting to Rp6,287,000,000 was capitalized to capital stock, which was distributed as bonus shares to stockholders. Therefore, the balance of additional paid-in capital became Rp1,769,666,000.

17. PENJUALAN BERSIH 17. NET SALES

Rincian penjualan bersih berdasarkan kelompok kegiatan utama Perusahaan adalah sebagai berikut:

The details of net sales are classified based on the Company’s main activities, which are as follows:

2011 2010

Kertas cetak foto 64.340.884.120 22.536.765.835 Photo printing paper Film dan kamera 23.404.605.765 29.433.952.420 Films and cameras Bahan kimia pemrosesan foto dan kertas 10.155.913.693 12.699.733.025 Photo and paper processing chemicals Peralatan cetak foto 3.467.298.181 6.928.365.000 Photo processing equipments Jasa cetak foto dan studio 2.772.668.392 2.967.764.163 Photo printing service and studios Lain – lain 5.913.863.523 6.865.886.302 Others

Jumlah 110.055.233.674 81.432.466.745 Total

Seluruh penjualan yang dilakukan merupakan kepada pihak ketiga dengan jumlah masing – masing dibawah 10% dari jumlah penjualan bersih.

All of these sales were made to third parties with sales value below 10% from the total net sales each.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

44

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18. BEBAN POKOK PENJUALAN 18. COST OF GOODS SOLD

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: The details of cost of goods sold are as follows:

2011 2010

Persediaan awal barang dagang 23.387.496.462 21.810.742.916 Merchandise inventory – beginning Pembelian bersih 90.188.421.917 65.182.746.963 Net purchases

Barang dagang tersedia untuk dijual 113.575.918.379 86.993.489.879 Merchandise inventory available for sale Persediaan akhir barang dagang ( 28.835.942.853) ( 23.387.496.462) Merchandise inventory - ending

Beban pokok dan pemakaian persediaan 84.739.975.526 63.605.993.417 Cost of goods sold and usage of inventory Beban pokok tidak langsung 2.345.558.712 2.194.799.984 Indirect cost of goods sold

Beban pokok penjualan 87.085.534.238 65.800.793.401 Cost of goods sold

Rincian pemasok dengan transaksi melebihi 10% dari pembelian bersih selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

The detail of supplier with transaction exceeded 10% of the Company’s total net purchases while current year, which are as follows:

2011 2010

Kodak Pte. Ltd 69.345.204.696 35.733.378.337 Kodak Pte Ltd Hong Tong Ent. Pte. Ltd 12.365.827.672 23.192.962.795 Hong Tong Ent. Pte. Ltd

Jumlah 81.711.032.368 58.926.341.132 Total

Seluruh pembelian yang dilakukan merupakan pembelian dari pihak ketiga.

All of the purchases were made from third parties.

19. BEBAN PENJUALAN, UMUM DAN ADMINISTRASI 19. SELLING, GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

Rincian beban penjualan, umum dan administasi adalah sebagai berikut:

The details of selling, general and administrative expenses are as follows:

2011 2010

Gaji dan tunjangan 8.616.824.547 7.902.186.116 Salaries and allowances Imbalan paska-kerja (lihat Catatan 21) 1.482.052.339 1.179.585.015 Post employment benefits (see Note 21) Iklan dan promosi 1.173.523.181 670.100.750 Advertising and promotion Gudang dan distribusi 965.850.235 645.915.589 Warehouse and distribution Pos dan telekomunikasi 730.959.427 573,083.844 Postage and telecommunications Transportasi dan perjalanan dinas 686.671.544 578.793.815 Transportation and travelling Listrik dan air 644.088.898 840.227.035 Electricity and water Pemeliharaan dan perbaikan 371.237.498 376.216.238 Repairs and maintenance Asuransi dan pajak kendaraan 313.963.730 196.554.769 Vehicle insurance and tax Perlengkapan kantor 210.210.162 145.879.221 Office supplies Penyusutan (lihat Catatan 8) 204.977.639 369.551.769 Depreciation (see Note 8) Sewa 195.482.099 213.120.370 Rentals Jasa profesional 128.713.062 394.680.263 Professional fees Administrasi saham 121.181.517 253.023.300 Shares administration Lain – lain 701.676.491 505.878.747 Others

Jumlah 16.547.412.369 14.844.796.841 Total

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

45

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20. TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 20. PROVISION FOR INCOME TAX

Taksiran beban (manfaat) pajak penghasilan terdiri dari: Provision for income tax expenses (benefit) are as follows:

2011 2010

Kini 2.069.197.400 536.405.400 Current Tangguhan 366.739.870 ( 144.868.138 ) Deferred

Jumlah 2.435.937.270 391.537.262 Total

Kini Current

Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before income tax benefit (expense), as shown in the consolidated statements of comprehensive income and taxable income for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010

Laba sebelum manfaat (beban) pajak Income before income tax benefit (expense) penghasilan menurut laporan laba as per consolidated statements rugi komprehensif konsolidasian 8.713.372.634 2.387.814.810 of comprehensive income Rugi Entitas Anak sebelum taksiran Loss of Subsidiary before Pajak Penghasilan 829.686.914 746.283.051 provision for Income Tax

Laba Perusahaan sebelum taksiran Income of the Company before Pajak Penghasilan 9.543.059.548 3.134.097.861 provision for income tax Beda waktu: Temporary differences: Imbalan paska-kerja 678.474.283 1.005.968.135 Post employment benefits Pemulihan penyisihan penurunan Recovery of provision for nilai piutang - ( 332.117.721) impairment value Penyusutan aset tetap ( 204.139.985 ) ( 162.846.186) Depreciation

Beda tetap: Permanent differences: Representasi 136.825.429 92.262.091 Representation Beban pajak - 57.258.735 Tax expense Penghasilan bunga yang telah Interest income already subjected dikenakan pajak final ( 69.548.402) ( 61.218.037) to final tax Lain – lain 261.316.305 ( 28.800.000) Others

Laba fiskal 10.345.987.178 3.704.604.878 Fiscal income Akumulasi rugi fiskal Accumulated fiscal loss at awal tahun - ( 2.478.856.142) the beginning of year Penyesuaian rugi fiskal Adjustment of unutilized fiscal loss yang tidak dapat digunakan - 1.456.279.084 carry forward

Penghasilan kena pajak 10.345.987.178 2.682.027.820 Taxable income

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

46

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20. TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 20. PROVISION FOR INCOME TAX (Continued)

Perhitungan taksiran Pajak Penghasilan dan utang/ tagihan Pajak Penghasilan adalah sebagai berikut:

The computation of the provision for Income Tax and the tax payable/ estimated claim for tax refund are as follows:

2011 2010

Penghasilan kena pajak (dibulatkan) 10.345.987.000 2.682.027.000 Taxable income (rounded)

Taksiran Pajak Penghasilan 2.069.197.400 536.405.400 Provision for Income Tax Pajak Penghasilan dibayar di muka Prepayments of Income Tax Pasal 22 2.064.389.000 1.424.771.862 Article 22 Pasal 23 2.057.146 499.450 Article 23

Utang (tagihan) Pajak Tax payable (claim Penghasilan (lihat Catatan 7 dan 12) 2.751.254 ( 888.865.912) for tax refund) (see Notes 7 and 12)

Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) untuk tahun pajak 2011. Namun demikian, taksiran laba kena pajak tersebut di atas akan dilaporkan dalam SPT tahun 2011.

Until the date of this report, the Company has not submitted its annual tax return for 2011 fiscal year. However, the estimated taxable Income presented above will be reported in the 2011 annual tax return.

Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia,

Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terhutang. Direktorat Jendral Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu maksimal 10 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak atau sampai dengan tahun 2013, mana yang lebih dahulu (berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku sejak 2008, DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak).

Under the taxation laws of Indonesia, the Company calculate, assess and submits tax return on the basis of self-assessment. The Directorate General of Taxation (DGT) may assess or amend taxes within ten years from the date the tax becomes due or up to 2013, whichever is earlier (based on the taxation laws of Indonesia which will be effective since 2008, DGT may assess or amend taxes within five years from the date the tax becomes due).

Tangguhan Deferred

Perhitungan pajak tangguhan pada tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The computation of deferred tax for the years 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010

Perusahaan Company Imbalan paska-kerja 135.694.857 251.492.034 Post-employment benefits Aset tetap ( 40.827.997 ) ( 40.711.546 ) Fixed assets Piutang usaha - ( 83.029.430 ) Trade receivalbles Penyesuaian pajak tangguhan Adjustment to deferred tax as yang disebabkan perubahan a result of changes in perubahan tarif pajak dan lainnya ( 497.504.549 ) - tax rates and other

( 402.637.689 ) 127.751.058 Entitas Anak 35.897.819 17.117.080 Subsidiary

Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan ( 366.739.870 ) 144.868.138 Total Deferred Tax Benefit (Expense)

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

47

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20. TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 20. PROVISION FOR INCOME TAX (Continued)

Perusahaan dan Entitas Anak tidak menghitung rugi fiskal sebagai aset pajak tangguhan, karena menurut pendapat manajemen, rugi fiskal tersebut belum dapat ditentukan manfaatnya sebagai pengurang laba kena pajak pada masa datang.

The Company and its Subsidiary does not present fiscal loss as deferred tax asset, due to based on management’s opinon, the fiscal loss benefits cannot be determined to compensate with future taxable income.

Rekonsiliasi antara taksiran Pajak Penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba akuntansi sebelum taksiran penghasilan pajak dengan taksiran pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between provision for Income Tax, calculated by applying the applicable income tax rates to the income before provision for tax benefit and the estimated tax benefit as shown in the consolidated statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010

Laba sebelum manfaat (beban) pajak Income before provision for income tax penghasilan menurut laporan benefit (expense) as per consolidated laba rugi komprehensif konsolidasian 8.713.372.634 2.387.814.810 statement of comprehensive income Rugi Entitas Anak sebelum taksiran Loss of Subsidiary before Pajak Penghasilan 829.686.914 746.283.051 provision for Income Tax

Laba sebelum taksiran pajak Income before provision penghasilan 9.543.059.548 3.134.097.861 for income tax Taksiran Pajak Penghasilan dengan Provision for Income Tax calculated tarif pajak yang berlaku 1.908.611.910 783.524.260 by applying the applicable tax rates Pengaruh pajak atas: Tax effects of: Kompensasi rugi fiskal - ( 255.644.265 ) Compensation of fiscal loss Beda tetap 65.718.666 14.875.697 Permanent Differences Penyesuaian tarif pajak Adjustment tax rate dan lainnya 497.504.512 ( 134.101.350 ) and other

Beban pajak - Perusahaan 2.471.835.088 408.654.342 Tax expense – the Company Manfaat pajak - Entitas Anak ( 35.897.818 ) ( 17.117.080 ) Tax benefit - Subsidiary

Jumlah beban pajak 2.435.937.270 391.537.262 Total tax expenses

Rincian aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut: The details of deferred tax assets are as follows: 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

Perusahaan Company Imbalan paska-kerja 1.854.142.910 2.148.060.066 1.896.568.032 Post employment benefits Piutang usaha 98.608.708 123.260.886 206.290.316 Trade receivables Aset tetap 75.219.758 159.288.112 199.999.658 Fixed assets

2.027.971.376 2.430.609.064 2.302.858.006 Entitas Anak 158.987.307 123.089.489 105.972.409 Subsidiary

Jumlah 2.186.958.683 2.553.698.553 2.408.830.415 Total

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

48

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20. TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 20. PROVISION FOR INCOME TAX (Continued)

Jumlah beda waktu yang signifikan, untuk imbalan paska kerja atas mana aset pajak tangguhan dihitung, tidak dapat dikurangkan untuk tujuan pajak penghasilan sampai imbalan paska kerja tersebut dibayarkan kepada karyawan pada saat terjadi pemutusan hubungan kerja.

The amounts of significant temporary differences, for post employee benefits of which the deferred tax assets were calculated, can not be deducted for income tax purpose unless these benefits are paid to the employees in the event of dismissal from work.

Liabilitas pajak tangguhan atas penyusutan berasal dari

perbedaan dasar pencatatan aset tetap menurut pembukuan dan pelaporan pajak karena perbedaan periode yang digunakan untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak.

Deferred tax liabilities of depreciation arose from the differences in recording fixed assets between commercial reporting and fiscal reporting due to different useful life used in commercial and fiscal reporting.

Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan

yang terjadi dapat terpulihkan seluruhnya. Management believes that the deferred tax assets will

be fully recovered in the future.

21. LIABILITAS IMBALAN PASKA-KERJA 21. LIABILITIES FOR POST EMPLOYMENT BENEFITS Perusahaan mencatat liabilitas imbalan pasti atas imbalan pasca kerja (post employment benefit) pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Jasa Aktuaria Japa, aktuaris independen, dengan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut :

The Company provided a provision for post employment benefits as of December 31, 2011 and 2010 based on the actuary calculations, by PT Jasa Aktuaria Japa, independent actuary, using the “Projected Unit Credit” under the following assumptions:

1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

Usia pensiun normal 55 tahun/years 55 tahun/years 55 tahun/years Normal pension age Tingkat diskonto tahunan 7% 9,5% dan/and 10% 11% Annual discount rate Tingkat kenaikan gaji tahunan 8% 8% 8% Annual salary increment rate Tingkat mortalita Tabel mortalita Tabel mortalita Tabel mortalita Mortality rate Indonesia II Indonesia II Indonesia II tahun 2000/ tahun 2000/ tahun 2000/ Indonesian mortality Indonesian mortality Indonesian mortality table II year 2000 table II year 2000 table II year 2000 Tingkat cacat 10% dari angka 10% dari angka 10% dari angka Disability rate kematian/ kematian/ kematian/ 10% of mortality rate 10% of mortality rate 10% of mortality rate Tingkat pengunduran diri 0%-1% 0%-1% 0%-1% Resignation rate Metode perhitungan Proyeksi kredit unit/ Proyeksi kredit unit/ Proyeksi kredit unit/ Valuation method Projected unit credit Projected unit credit Projected unit credit

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

49

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21. LIABILITAS IMBALAN PASKA-KERJA ( Lanjutan) 21. LIABILITIES FOR POST EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)

Beban yang diakui di laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian adalah sebagai berikut: Expenses that are disclosed in the consolidated

statements of comprehensive income are as follows: 2011 2010

Biaya jasa kini 937.051.315 593.309.504 Current service costs Biaya bunga 688.089.000 685.508.858 Interest costs Penyesuaian biaya - ( 126.885 ) Cost adjustment Amortisasi atas Amortization of actuary

keuntungan aktuarial ( 143.087.976) ( 99.106.462 ) gains \

Beban yang diakui di laporan laba Expenses disclosed in the consolidated rugi komprehensif konsolidasian 1.482.052.339 1.179.585.015 statements of comprehensive income

Liabilitas imbalan paska kerja adalah sebagai berikut: Liabilities for post employment benefits are as follows:

1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

Nilai kini liabilitas imbalan pasti 10.846.128.327 7.289.663.482 6.232.016.596 Present value obligation Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui ( 372.805.577) 2.279.558.395 2.157.620.266 Unrealized actuarial gains (loss)

Liabilitas yang diakui di laporan Vested liabilities in the consolidated posisi keuangan konsolidasian 10.473.322.750 9.569.221.877 8.389.636.862 statements of financial position

Mutasi saldo liabilitas imbalan paska-kerja adalah sebagai berikut:

The change of liabilites for post employment benefits are as follows:

1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009

Saldo awal tahun 9.569.221.878 8.389.636.862 7.614.114.353 Beginning balance of the year Penambahan tahun berjalan 1.482.052.339 1.179.585.015 775.522.509 Addition in current year Pembayaran tahun berjalan ( 577.951.467) - - Payment in current year

Saldo akhir tahun 10.473.322.750 9.569.221.877 8.389.636.862 Ending balance of the year

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

50

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING 22. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, Perusahaan memiliki saldo aset dan liabilitas dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/ December 31, 2009, the Company’s assets and liabilities denominated in foreign currency are as follows:

1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 Dcember 31, 2009

Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen Asing/Foreign Rupiah/Rupiah Asing/Foreign Rupiah/Rupiah Asing/Foreign Rupiah/Rupiah Currency Equivalent Currency Equivalent Currency Equivalent

Aset: Asset: Kas dan bank US$ 105.451 956.232.039 US$ 113.061 1.016.529.742 US$ 13.888 130.549.174 Cash and banks JPY 1.847.470 215.784.513 JPY 1.159.410 127.859.702 JPY 4.475.509 455.178.480 Liabilitas: Liability: Utang usaha US$ 1.716.459 15.564.848.342 US$ 2.512.075 22.586.066.477 US$ 1.948.519 18.316.078.634 Trade payable JPY 249.092 29.093.945 JPY 6.735 742.736 JPY 3.037574 308.934.336 Liabilitas - Bersih ( 14.421.925.735 ) ( 21.442.419.769 ) ( 18.039.285.316 ) Liability - Net

23. INFORMASI SEGMEN USAHA 23. BUSINESS SEGMENT INFORMATION

Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut:

The Company’s business segment information are as follows:

2011

Bahan kimia pemrosesan Kertas Film dan foto dan kertas/ cetak foto/ kamera/ Photo and paper Photo Films and processing Lain-lain/ Jumlah/ printing paper cameras chemicals Others Total Penjualan bersih 64.340.884.120 23.404.605.765 10.155.913.693 12.153.830.096 110.055.233.674 Net sales Beban pokok penjualan 51.388.131.204 17.849.194.922 6.573.454.746 11.274.753.366 87.085.534.238 Cost of goods sold Laba bruto 12.952.752.916 5.555.410.843 3.582.458.947 879.076.730 22.969.699.436 Gross profit Beban penjualan, umum Selling, general and dan administrasi (9.646.194.399) (3.323.651.824) (2.201.441.806) (1.376.124.340) (16.547.412.369) administrative expenses Pendapatan operasi lainnya 1.926.487.450 975.982.324 519.349.680 244.473.261 3.666.292.715 Other operating income Beban operasi lainnya (421.539.125) (241.342.100) (91.829.471) (83.894.256) (838.604.952) Other operating expenses Laba (rugi) usaha 4.811.506.842 2.966.399.243 1.808.537.350 (336.468.605) 9.249.974.830 Income (loss) from operations

Pendapatan keuangan 41.427.461 19.847.190 6.516.242 2.329.011 70.119.904 Finance income Beban keuangan (314.612.421) (174.612.430) (83.134.124) (34.363.125) (606.722.100) Finance charges Laba (rugi) sebelum beban Income (loss) before income pajak penghasilan 4.538.321.882 2.811.634.003 1.731.919.468 (368.502.719) 8.713.372.634 tax expenses

Beban pajak penghasilan Income tax expense Kini (2.069.197.400) Current Tangguhan (366.739.870) Deferred Laba bersih 6.277.435.364 Net income

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

51

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 23. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (Continued)

2011

Bahan kimia pemrosesan Kertas Film dan foto dan kertas/ cetak foto/ kamera/ Photo and paper Photo Films and processing Lain-lain/ Jumlah/ printing paper cameras chemicals Others Total

Aset segmen 14.545.693.799 29.074.646.927 5.932.137.014 7.778.587.155 57.331.064.895 Segment assets

Liabilitas segmen 11.374.980.825 20.647.121.681 4.249.247.135 5.666.965.591 41.938.315.232 Segment liabilities

2010

Bahan kimia pemrosesan Kertas Film dan foto dan kertas/ cetak foto/ kamera/ Photo and paper Photo Films and processing Lain-lain/ Jumlah/ printing paper cameras chemicals Others Total Penjualan bersih 22.536.765.835 29.433.952.420 12.699.733.025 16.762.015.465 81.432.466.745 Net sales Beban pokok penjualan 17.984.719.240 22.849.194.922 8.236.126.301 16.730.752.938 65.800.793.401 Cost of goods sold Laba bruto 4.552.046.595 6.584.757.498 4.463.606.724 31.262.527 15.631.673.344 Gross profit Beban penjualan, umum Selling, general and dan administrasi (4.163.297.424) (6.348.921.374) (4.147.621.834) (184.956.209) (14.844.796.841) administrative expenses Pendapatan operasi lainnya 541.274.120 634.796.110 321.489.124 42.414.883 1.539.974.237 Other operating income Laba (rugi) usaha 930.023.291 870.632.234 637.474.014 (111.278.799) 2.326.850.740 Income (loss) from operations

Pendapatan keuangan 35.983.741 19.734.913 5.276.328 869.714 61.864.696 Finance income Beban keuangan (471.642) (174.613) (164.182) (90.189) (900.626) Finance charges Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) Income (loss) before income pajak penghasilan 965.535.390 890.192.534 642.586.160 (110.499.274) 2.387.814.810 tax benefit (expenses)

Manfaat (beban) pajak Income tax penghasilan expense (benefit) Kini (536.405.400) Current Tangguhan 144.868.138 Deferred Laba bersih 1.996.277.548 Net income

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

52

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 23. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (Continued)

2010

Bahan kimia pemrosesan Kertas Film dan foto dan kertas/ cetak foto/ kamera/ Photo and paper Photo Films and processing Lain-lain/ Jumlah/ printing paper cameras chemicals Others Total

Aset segmen 9.682.787.406 22.706.537.446 5.211.016.885 4.986.801.113 42.587.142.850 Segment assets

Liabilitas segmen 8.113.905.959 17.982.274.631 4.431.065.030 2.944.582.931 33.471.828.551 Segment liabilities

24. PERJANJIAN-PERJANJIAN 24. AGREEMENTS a. Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan

Kodak (Singapore) Pte. Ltd. yang mewakili Eastman Kodak Company, New York, Amerika Serikat (Kodak) sejak tahun 1976, dimana Perusahaan sebagai distributor tunggal dan perwakilan resmi produk Kodak di Indonesia, memperoleh hak untuk menjual, memproses dan melakukan jasa perbaikan atas peralatan fotografi, film dan kamera yang diproduksi oleh Kodak. Perusahaan mendapat bantuan dari Kodak untuk program promosi dan pengembangan produk Kodak, meliputi juga jasa manajemen, program pendidikan dan latihan.

Atas jasa yang diberikan tersebut, Perusahaan tidak dibebani tagihan apapun dari Kodak. Perjanjian distribusi ini akan diperpanjang setiap tahun secara otomatis sampai batas waktu yang tidak dapat ditentukan. Dalam perkembangannya, sejak pertengahan tahun 2005, prinsipal telah mengambil kebijakan multi distributor.

a. The Company has a distributorship agreement with Kodak (Singapore) Pte. Ltd., representative of Eastman Kodak Company, New York, USA (Kodak) since 1976, whereas the Company appointed as the sole distributor has the exclusive rights to sell, process and services any photographic, film and camera equipment produced by Kodak. Kodak shall also assist the Company in relation to promotional program and development of Kodak products, including management services, education and training program.

For such assistance, Kodak does not charge any fee to the Company. This agreement is extended annually for unlimited period. During its development, since midyear of 2005 the principal has taken the multi distributor policy.

b. Pada tanggal 10 Oktober 2008, Perusahaan

mengadakan perjanjian distribusi dengan PT Heidelberg Indonesia, dimana Perusahaan sebagai distributor untuk produk-produk cetak dan graphic art printing consumable untuk percetakan dan industri grafika di Indonesia untuk batas waktu yang tidak ditentukan. Untuk itu, Perusahaan diwajibkan memberikan jaminan berupa deposito atas nama Perusahaan sebesar Rp500.000.000.

b. On October 10, 2008, the Company entered into a distributorship agreement with PT Heidelberg Indonesia, whereas the Company appointed as the distributor for printing products and graphic art printing consumable for printing and graphic industries in Indonesia for unlimited period. Therefore the Company was required to provide collateral in the form of time deposit of Rp500,000,000 under the Company’s name.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

53

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25. INSTRUMEN KEUANGAN 25. FINANCIAL INSTRUMENT

Tabel berikut menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat pada laporan keuangan:

The following table is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instrument that are carried in the financial statements:

31 Desember 2011 / December 31, 2011

Nilai tercatat / Nilai wajar / Carrying value Fair value

Aset Keuangan Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivable Kas dan bank 3.574.405.228 3.574.405.228 Cash and banks Piutang usaha - bersih 17.229.427.139 17.229.427.139 Trade receivable - net Piutang lain-lain 24.091.321 24.091.321 Other receivables

Jumlah aset keuangan 20.827.923.688 20.827.923.688 Total financial assets

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Biaya perolehan diamortisasi Amortized cost Utang bank jangka pendek 12.851.680.654 12.851.680.654 Short-term bank loan Utang usaha 15.839.736.132 15.839.736.132 Trade payables Beban masih harus dibayar 193.147.418 193.147.418 Accrued expenses Utang lain-lain 78.202.480 78.202.480 Other payables Utang pembiayaan konsumen 1.135.364.971 1.135.364.971 Consumer financing obligation

Jumlah liabilitas keuangan 30.098.131.655 30.098.131.655 Total financial liabilities

31 Desember 2010 / December 31, 2010

Nilai tercatat / Nilai wajar / Carrying value Fair value

Aset Keuangan Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivable Kas dan bank 5.517.412.414 5.517.412.414 Cash and banks Piutang usaha - bersih 4.843.126.902 4.843.126.902 Trade receivable - net Piutang lain-lain 23.653.965 23.653.965 Other receivables

Jumlah aset keuangan 10.384.193.281 10.384.193.281 Total financial assets

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Biaya perolehan diamortisasi Amortized cost Utang usaha 22.794.704.410 22.794.704.410 Trade payables Beban masih harus dibayar 192.962.918 192.962.918 Accrued expenses Utang lain-lain 393.499.337 393.499.337 Other payables Utang pembiayaan konsumen 201.511.626 201.511.626 Consumer financing obligation

Jumlah liabilitas keuangan 23.582.678.291 23.582.678.291 Total financial liabilities

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

54

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 25. FINANCIAL INSTRUMENT (Continued)

Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat kas dan bank, piutang usaha – bersih, piutang lain-lain, utang bank jangka pendek, utang usaha, beban masih harus dibayar dan utang lain-lain kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek.

Management has determined that the carrying amounts of cash and banks, trade receivable – net, other receivables, short-term bank loan, trade payables, accrued expenses and other payables reasonably approximate their fair values because they are mostly short-term maturities.

Nilai tercatat utang pembiayaan konsumen mendekati nilai wajarnya karena suku bunga efektifnya mendekati suku bunga pasar.

The fair value of consumer financing obligation approximates its carrying amounts because the effective interest rate is approximately at market rate.

26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Perusahaan dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko perubahan kurs mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas.

The Company is exposed to interest rate risk, foreign exchange rate risk, credit risk and liquidity risk.

Risiko tingkat bunga Interest rate risk

Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko ini terutama terkait dengan pinjaman jangka pendek. Kebijakan Perusahaan terkait dengan risiko tingkat bunga yang berasal dari pinjaman jangka pendek adalah membebankan perubahan tingkat bunga yang terjadi ke pelanggan melalui harga jual.

Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate. This risk primarily related to short-term loan. The Company policies related to interest rate risk from short-term loan is to charge the change in the floating rate to customers through selling price.

Risiko perubahan kurs mata uang asing Foreign exchange rate risk

Risiko perubahan kurs mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko ini terutama terkait dengan pembelian impor yang dilakukan dalam mata uang asing. Perusahaan mengatasi risiko ini adalah dengan membebankan perubahan kurs mata uang asing ke pelanggan melalui harga jual.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. This risk primarily related to import purchases in foreign currency. The Company mitigated this risk by charge the foreign exchage rate fluctuation to customers through selling price.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

55

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Risiko kredit Credit risk

Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan berasal dari piutang yang diberikan kepada pelanggan. Risiko kredit dikendalikan melalui pemeriksaan yang mencukupi terhadap pelanggan. Pelanggan hanya diberikan kredit setelah melalui pemeriksaan yang teliti atas rekam jejak mereka, potensi bisnis, kekuatan keuangan mereka, reputasi di bidang industri dan evaluasi atas manajemen.

Credit risk is the risk that one party of financial instruments will fail to discharge its obligation and will incur a financial loss to other party. The Company is exposed to credit risk arising from the credit granted to customers. Credit risk is managed by proper due diligence about customer. Customer are given credit only after satisfactory scrutiny of their track record, business potential, their financial strength, perceived reputation in the industry and evaluation of customer’s board of management.

Batas kredit dimonitor berdasarkan parameter di atas. Meskipun demikian, tidak semua pelanggan diberikan kredit, dalam hal ini, penjualan dilakukan secara tunai. Pada penjualan tunai, pembayaran diterima didepan, misalnya: sebelum barang dikirim dan juga segera setelah barang dikirim seluruhnya.

The credit limits are monitored based on above parameters. However, not all customers require credit, in which case, sales are on cash basis. Under cash sales term, payment is received either in advance i.e before delivery and also immediately after completing delivery.

Risiko likuiditas Liquidity risk

Risiko likuiditas adalah risiko saat posisi arus kas Perusahaan menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek. Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan memantau dan menjaga tingkat kas dan bank yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Perusahaan juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo kewajiban lancar, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan fasilitas kredit.

The liquidity risk is the risk when the cash flow position of the Company indicates that the short-term revenue is not enough to cover the short-term expenditure. In managing liquidity risk, the Company monitor and maintain level of cash and banks deemed adequate to finance the Company’s operation and to mitigate the effect of fluctuation in cash flow. The Company also regularly evaluates cash flow projections and actual cash flows, including the maturity schedule of current liabilities, and continues to examine financial market conditions to maintain flexibility in funding by maintaining availability of credit facilities.

Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan.

The table below summarizes the maturity profile of the Company’s financial liabilities based on contractual undiscounted payments

31 Desember 2011 / December 31, 2011

1 tahun / 2-3 tahun / 1 year 2-3 years

Liabilitas Jangka Pendek Short-term Liabilities Utang bank jangka pendek 12.851.680.654 - Short-term bank loan Utang usaha 15.839.736.132 - Trade payables Beban masih harus dibayar 193.147.418 - Accrued expenses Utang lain-lain 78.202.480 - Other payables Utang pembiayaan konsumen 434.137.205 - Consumer financing obligation

Jumlah liabilitas keuangan 29.396.903.889 - Total financial liabilities

Liabilitas Jangka Panjang Long-term Liabilities Utang pembiayaan konsumen - 701.227.766 Consumer financing obligation

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

56

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

31 Desember 2011 / December 31, 2011

1 tahun / 2-3 tahun / 1 year 2-3 years

Liabilitas Jangka Pendek Short-term Liabilities Utang usaha 22.794.704.410 - Trade payables Beban masih harus dibayar 192.962.918 - Accrued expenses Utang lain-lain 393.499.337 - Other payables Utang pembiayaan konsumen 105.136.500 - Consumer financing obligation

Jumlah liabilitas keuangan 23.486.303.165 - Total financial liabilities

Liabilitas Jangka Panjang Long-term Liabilities Utang pembiayaan konsumen - 96.375.126 Consumer financing obligation

27. KELANGSUNGAN USAHA 27. KELANGSUNGAN USAHA

Saldo defisit Perusahaan dan Entitas Anak sampai dengan 31 Desember 2011 sebesar Rp45.556.535.007 atau 75% dari modal disetor dan agio saham. Laporan keuangan konsolidasin disusun berdasarkan asumsi bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan melanjutkan usahanya secara berkelanjutan dan tidak mencakup penyesuaian yang berasal dari ketidakpastian tentang kelangsungan hidup Perusahaan dan Entitas Anak.

The deficit balance of the Company and its Subsidiary until December 31, 2011 amounted to Rp45,556,535,007 or 75% from paid-in capital and additional paid-in capital. The consolidated financial statements are prepared based on assumption that the Company and its Subsidiary will continue to operate as a going concern and did not include any adjustments from the uncertainties regarding the going concern of the Company and its Subsidiary.

Rencana dan strategi Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya sebagai berikut:

The Company’s plans and strategies to maintain its going concern are as follows:

Perusahaan akan terus mempertahankan pinjaman

dari pihak ketiga (perbankan) dalam rangka meningkatkan modal kerja Perusahaan.

Perusahaan akan terus melakukan evaluasi kinerja setiap bagian untuk tercapainya efektivitas dan efisiensi kerja yang paling tepat.

Perusahaan akan mengembangkan sistem pelaporan keuangan yang lebih mutakhir sehingga kebiajakan akan dapat lebih cepat diambil.

Produk-produk baru akan terus diupayakan dalam rangka pengembangan usaha serta mengurangi ketergantungan terhadap industri tertentu.

The Company will maintain the loan from third party (banks) to increase its working capital.

The Company keeps evaluating each department’s performance to achieve the best work effectively and efficiency.

The Company will develp a more advanced financial reporting system to facilitate faster decision making.

New products will be created to develop the Company’s business and to reduce dependency on certain industries.

The original dated financial statements included herein are in the Indonesian language.

57

PT INTER DELTA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INTER DELTA TBK AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

As of December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and

for years ended December 31, 2011 and 2010

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28. REKLASIFIKASI AKUN 28. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian pada laporan keuangan tanggal 31 Desember 2011.

Certain account in consolidated financial statements as of December 31, 2010 has been reclassified to conform with the presentation of account in financial statements as of December 31, 2011.

Dilaporkan Setelah sebelumnya / Direklasifikasi / Reported After Previously Reclassification

Aset Lancar – deposito berjangka yang Current Assets - restricted dibatasi penggunaannya 628.725.000 - time deposits Aset Tidak Lancar – deposito berjangka Non-Current Assets - restricted yang dibatasi penggunaannya - 628.725.000 time deposits

29. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 29. APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENT

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 15 Maret 2012.

The financial statements has been approved by the Company’s board of Directors and authorized for issued on March 15, 2012.