divpenhmtmulm.files.wordpress.com · web viewstruktur organisasi author az created date 11/07/2016...

23

Click here to load reader

Upload: dinhnga

Post on 19-May-2018

219 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewSTRUKTUR ORGANISASI Author AZ Created Date 11/07/2016 18:34:00 Last modified by AZ

TUGAS MAKALAH

OPTIMASI PABRIK

Dosen Pembimbing :

Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp, ST, M.Kes.

Disusun Oleh:

Nama : Ahmad Zaini

NIM : H1F113004

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2016

Page 2: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewSTRUKTUR ORGANISASI Author AZ Created Date 11/07/2016 18:34:00 Last modified by AZ

STRUKTUR ORGANISASI

REKTOR UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc

WAKIL REKTOR UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Dr. Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si

DEKAN FAKULTAS TEKNIK

Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST., MT

WAKIL DEKAN III FAKULTAS TEKNIK

Nurhakim, ST., MT

WAKIL DEKAN II FAKULTAS TEKNIK

Maya Amalia, ST., M.Eng

WAKIL DEKAN I FAKULTAS TEKNIK

Dr. Chairul Irawan, ST., MT

DOSEN PENGAMPUH

Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp, ST, M.Kes.

KEPALA PRODI TEKNIK MESIN

Achmad Kusairi S, ST,. MT., MM.

DOSEN PENGAMPUH

Agustina Hotma Uli Tumanggor. ST., MM., M.Sc

MAHASISWA:

Ahmad Zaini H1F113004

Page 3: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewSTRUKTUR ORGANISASI Author AZ Created Date 11/07/2016 18:34:00 Last modified by AZ

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Optimasi Pabrik ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp, ST, M.Kes. dan Agustina Hotma Uli Tumanggor. ST., MM., M.Sc selaku dosen pengampuh dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Tidak lupa kami meminta maaf jika dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang menyinggung pihak-pihak tertentu. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan bagi pihak-pihak yang memerlukan.

Banjarbaru, Desember 2016

Penulis

Page 4: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewSTRUKTUR ORGANISASI Author AZ Created Date 11/07/2016 18:34:00 Last modified by AZ

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan pada umumnya ingin melakukan proses produksi

semaksimal mungkin agar bisa lebih ekonomis dan mencapai target sesuai dengan

apa telah direncanakan. Untuk itu, mesin-mesin produksi perlu dilakukan

perawatan dan usaha perbaikan dari segi peralatan dengan meningkatkan

efektivitas mesin/peralatan seoptimal mungkin. Mesin/peralatan yang digunakan

harus dalam kondisi yang baik agar dapat bekerja secara optimal.

Proses produksi yang berlangsung dalam suatu industri manufaktur hampir

semuanya menggunakan mesin dan peralatan. Menurut Siringoringo dan

Sudiyantoro (2004) semakin seringnya mesin bekerja untuk memenuhi target

produksi yang kadang melebihi kapasitas dapat menurunkan kemampuan mesin,

menurunkan umur mesin dan sering membutuhkan pergantian komponen yang

rusak. Apabila mesin atau peralatan yang digunakan mengalami kerusakan maka

proses produksi akan terhambat. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh

perusahaan manufaktur adalah bagaimana melaksanakan proses produksi seefisien

dan seefektif mungkin. Menurut Lazim dan Ramayah (2010) untuk beroperasi

secara efisien dan efektif, perusahaan manufaktur perlu memastikan bahwa tidak

terdapat gangguan produksi yang disebabkan oleh kerusakan, pemberhentian dan

kegagalan mesin. Pada umumnya penyebab gangguan produksi dapat

dikategorikan menjadi tiga, yaitu faktor manusia, mesin dan lingkungan. Faktor

terpenting dari kondisi tersebut adalah performance mesin yang digunakan

(Wahjudi et al., 2009).

Untuk itu perawatan diterapkan pada peralatan yang bermasalah.

Bermasalah disini berarti, terjadi penurunan dalam hal kualitas maupun kuantitas

dari produk. Beberapa aspek dari perawatan pencegahan biasanya merujuk pada

kegiatan perbaikan (repair), perkiraan (predictive), dan pemeriksaan menyeluruh

(overhaul). Hal ini juga disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya

sistem atau metode yang mampu mengukur kinerja sesungguhnya dari peralatan

Page 5: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewSTRUKTUR ORGANISASI Author AZ Created Date 11/07/2016 18:34:00 Last modified by AZ

dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang ditemui. Salah satu metode

pengukuran kinerja yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang

mampu mengatasi permasalahan-permasalahan machine/equipment adalah

Overall Equipment Effectiveness (OEE).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya, adapun

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah pengukuran Efektivitas Mesin

Produksi Mie Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE)

(Studi Kasus: PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang Banjarmasin

Kalimantan Selatan).

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah agar pelaksanaan serta

hasil yang diperoleh sesuai dengan pelaksanaannya. Adapun batasan masalahnya

adalah sebagai berikut:

a. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Cabang Banjarmasin Kalimantan Selatan.

b. Penelitian ini meneliti down time mesin produksi mie.

c. Penelitian ini meneliti penyebab terjadinya down time.

d. Penelitian ini tidak meneliti tentang mie.

e. Metode penelitian ini menggunakan metode Overall Equipment

Effectiveness (OEE).

1.4 Tujuan Penelitian

Page 6: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewSTRUKTUR ORGANISASI Author AZ Created Date 11/07/2016 18:34:00 Last modified by AZ

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk pengukuran efektivitas

mesin produksi mie instan di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang

Banjarmasin Kalimantan Selatan.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat bagi beberapa pihak yang terkait di

dalamnya, yaitu sebagai berikut:

a. Bagi Peneliti: Penelitian ini memberikan manfaat bagi Peneliti untuk

pengukuran efektivitas mesin produksi mie instan di PT. Indofood CBP

Sukses Makmur Tbk Cabang Banjarmasin Kalimantan Selatan.

b. Bagi Program Studi Teknik Mesin: Hasil penelitian ini dapat dijadikan

referensi tambahan bagi civitas akademik Program Studi Teknik Mesin

Universitas Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan dalam hal

pengukuran efektivitas mesin produksi mie instan di PT. Indofood CBP

Sukses Makmur Tbk Cabang Banjarmasin Kalimantan Selatan.

c. Bagi Perusahaan: Penelitian tentang analisis akar penyebab masalah yang

sering terjadi pada proses produksi mie instan dapat dijadikan bahan

pertimbangan atas masukan-masukan tentang hal di atas.

Page 7: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewSTRUKTUR ORGANISASI Author AZ Created Date 11/07/2016 18:34:00 Last modified by AZ

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Maintenance

Pemeliharaan atau perawatan dalam suatu industri merupakan salah satu

faktor penting dalam mendukung proses produksi. Oleh karena itu proses

produksi harus didukung oleh peralatan yang siap bekerja setiap saat dan handal.

Untuk mencapai hal itu maka peralatanperalatan penunjang proses produksi ini

harus mendapatkan perawatan yang teratur dan terencana (Daryus, 2007).

Al-Turki (2011) menyatakan bahwa pemeliharaan merupakan seluruh

aktivitas yang berhubungan untuk memelihara tingkat availability dan reability

sistem serta memelihara kemampuan komponen untuk bekerja sesuai standar

kualitas yang ditentukan. Simoes et al. (2011) menyatakan bahwa pemeliharaan

adalah fungsi logistik perusahaan, dimana biasanya diintegrasikan ke dalam

proses produksi.

Sedangkan tujuan dilakukannya pemeliharaan menurut Corder (1996) antara lain

adalah :

1. Memperpanjang kegunaan asset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat

kerja, bangunan dan isinya).

2. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi

atau jasa untuk mendapatkan laba investasi semaksimal mungkin.

3. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan

dalam keadaan darurat setiap waktu.

4. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.

2.2 Maintenance Performance Measurement

Parida dan Kumar (2006) menyatakan bahwa tingkat efisiensi dan

efektivitas sistem pemeliharaan memiliki peran yang penting dalam kesuksesan

Page 8: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewSTRUKTUR ORGANISASI Author AZ Created Date 11/07/2016 18:34:00 Last modified by AZ

dan keberlangsungan sebuah perusahaan. Sehingga performance dari sistem

tersebut perlu diukur menggunakan sebuah teknik pengukuran kinerja. Beberapa

alasan yang mendukung pentingnya MPM menurut Parida dan Kumar (2006)

yaitu :

1. Untuk mengukur nilai yang ditimbulkan oleh pemeliharaan.

2. Untuk menganalisis investasi yang dilakukan.

3. Untuk meninjau sumber daya yang dialokasikan.

4. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman.

5. Untuk berfokus pada knowledge management.

6. Untuk beradaptasi dengan tren baru pada strategi operasi dan

pemeliharaan.

7. Untuk perubahan organisasi secara struktural.

2.3 Teori Efektivitas dan Efisiensi

Menurut Cooper (2006), efisiensi adalah perbandingan atau rasio dari

keluaran (output) dengan masukan (input). Efisiensi mengacu pada bagaimana

baiknya sumber daya digunakan untuk menghasilkan output. Efektivitas adalah

derajat pencapaian tujuan dari sistem yang diukur dengan perbandingan atau rasio

dari keluaran (output aktual) yang dicapai dengan keluaran (output) standar yang

diharapkan.

Efisiensi dapat dikatakan sebagai penghematan sumber daya dalam

kegitan organisasi, dimana efisiensi pada ‘daya guna’. Dengan efisiensi

diharapkan pemakaian sumber daya yang lebih sedikit untuk mencapai hasil yang

sama. Efisiensi merupakan ukuran yang membandingkan rencana penggunaan

masukan (input) dengan realisasi penggunaannya. Efisiensi 100% sangat

diharapkan dan konsep ini lebih berorientasi pada input daripada output.

2.4 Overall Equipment Effectiveness

Borris (2006) menyatakan OEE merupakan pengukuran kritis yang

digunakan dalam penerapan Total Productive Maintenance (TPM) untuk

mengevaluasi kapabilitas sebuah peralatan dalam sebuah sistem produksi. OEE

terdiri dari tiga komponen utama yaitu availability, performance, dan quality.

Ketiga nilai komponen tersebut mencakup seluruh pokok permasalahan yang

Page 9: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewSTRUKTUR ORGANISASI Author AZ Created Date 11/07/2016 18:34:00 Last modified by AZ

dapat mempengaruhi seberapa banyak produk yang dapat dihasilkan oleh

peralatan dan operator sistem yang digunakan.

Nakajima dalam Amalia (2006) mendefinisikan Overall Equipment

Effectiveness (OEE) adalah metode yang digunakan sebagai alat ukur (metric)

dalam penerapan TPM guna menjaga peralatan pada kondisi ideal dengan

menghapuskan six big losses peralatan. Nakajima dalam Dal et al. (2000)

mendefinisikan six big losses sebagai berikut :

1. Equipment failure/breakdown losses, dikategorikan sebagai kerugian waktu

akibat penurunan produktivitas dan kerugian kualitas akibat adanya defect.

2. Set-up/adjustment time losses, merupakan hasil dari downtime dan defect yang

terjadi ketika produksi dari item yang terakhir dan peralatan ditentukan sebagai

prasyarat dari item yang lainnya.

3. Idling and minor stop losses, terjadi ketika produksi diinterupsi oleh temporary

malfunction atau mesin yang sedang berhenti.

4. Reduced speed losses, merupakan perbedaan antara design speed dengan actual

operating speed.

5. Reduced yield, merupakan losses yang terjadi selama tahap-tahap awal dari

produksi ketika start up mesin hingga mencapai kondisi stabil.

6. Quality defects and rework, merupakan losses di dalam kualitas yang

disebabkan oleh malfunctioning production equipment.

Six big losses yang pertama dan kedua dikenal sebagai downtime losses yang

digunakan untuk membantu dalam menghitung nilai availability sebuah mesin.

Availability (AV) merupakan suatu rasio yang menggambarkan pemanfaatan

waktu yang tersedia untuk kegiatan operasi mesin atau peralatan. Formula yang

digunakan untuk menghitung availaibility adalah :

Availaibility = LoadingTime−DownTime

Loading Time

Losses yang ketiga dan keempat merupakan kerugian kecepatan yang menentukan

performance efficiency (PE) dari sebuah mesin. Nakajima dalam Amalia (2006)

menyatakan PE merupakan suatu rasio yang menggambarkan kemampuan dari

Page 10: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewSTRUKTUR ORGANISASI Author AZ Created Date 11/07/2016 18:34:00 Last modified by AZ

peralatan dalam menghasilkan barang. Formula yang digunakan untuk

menghitung performance efficiency adalah :

PE = Speed operating rate × Net operating rate

Untuk losses yang kelima dan keenam dianggap sebagai kerugian akibat adanya defects. Menurut Susetyo (2009) 100% quality berarti tidak ada produk yang direject maupun rework. Formula yang digunakan untuk menghitung quality rate adalah :

Quality rate = Output produksi−Reject

Output produksi

Page 11: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewSTRUKTUR ORGANISASI Author AZ Created Date 11/07/2016 18:34:00 Last modified by AZ

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan Lokasi Peneletian

Objek penelitian ini adalah mesin produksi mie instan PT Indofood CBP

Sukses Makmur Tbk. Penelitian dilakukan di perusahaan PT. Indofood CBP

Sukses Makmur Tbk cabang Banjarmasin yang berlokasi di desa Liang Anggang,

Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

Adapun alat dan bahan penunjang penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data Down Time Mesin Produksi Mie Pada Tahun 2016

b. Kamera Xiaomi Redmi 3S Prime

c. Microsoft Excel 2013

d. Software Calculate Hiper Calc

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti mendapatkan data

bersumber secara langsung dan bersumber dari data perusahaan yang sudah ada.

Data-data yang dikumpulkan antara lain:

a. Data operasi mesin produksi mie.

Page 12: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewSTRUKTUR ORGANISASI Author AZ Created Date 11/07/2016 18:34:00 Last modified by AZ

b. Data down time yang terdapat di mesin produksi mie.

Data-data tersebut dikumpulkan melalui pengamatan peneliti secara

langsung dan melalui wawancara dengan pihak-pihak terkait dengan

permasalahan ini.

3.4 Contoh Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiveness

Setelah nilai availability ratio, performance ratio dan quality ratio

didapatkan, maka selanjutnya adalah menghitung nilai OEE.

Tabel 1. Perhitungan Nilai Overall Equipment Effectiveness

Contoh perhitungan periode 1:

Overall Equipment Effectiveness

Overall Equipment Effectiveness = availability × performance × quality

= 39,706% × 85,730% × 98,375%

= 33,487%

Page 13: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewSTRUKTUR ORGANISASI Author AZ Created Date 11/07/2016 18:34:00 Last modified by AZ

3.5 Diagram Aliran Penelitian

Adapun diagram alir penelitian seperti yang terlihat di bawah ini:

Start

Mempelajari Sistem Produksi

Identifikasi Masalah

Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data:

- Jumlah Mesin Produksi

- Jumlah Mesin Down Time

Analisis Data:

Metode OEE

Kesimpulan dan Saran

Analisis Hasil

Page 14: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewSTRUKTUR ORGANISASI Author AZ Created Date 11/07/2016 18:34:00 Last modified by AZ

Gambar 3.1 Diagram Aliran

3.6 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyelesaian proposal kali ini:

a. Mempelajari sistem produksi: Mempelajari sistem produksi yang

dimaksud adalah mengenali sistem-sistem yang ada di perusahaan seperti

sistem cara kerja mesin produksi mie.

b. Identifikasi masalah dan perumusan masalah: Penulis mencari apa saja

permasalahan yang terjadi pada perusahaan sehingga dapat menjadikan

bahan penelitian.

c. Penentuan tujuan penelitian: Mencari arah tujuan penelitian sehingga dapat

bermanfaat bagi peneliti, Universitas maupun perusahaan tersebut.

d. Pengumpulan Data: Pengumpulan data merupakan prosedur yang

sistematik untuk memperoleh data yang diperlukan. Data-data yang

diperlukan antara lain, seperti jumlah mesin produksi, jumlah jam kerja

mesin produksi dan down time pada mesin serta data-data lain yang

mendukung penyusunan.

e. Analisis Data:

1) Metode OEE

f. Analisis Hasil: Penyusunan laporan disertai data-data berupa gambar,

tabel, dan grafik yang dapat membantu dalam penyampaian informasi

hasil analisis data.

g. Kesimpulan dan Saran: Dari hasil pengolahan dan analisis data

sebelumnya maka dapat dilakukan kesimpulan dan saran-saran yang bisa

diusulkan kepada pihak perusahaan maupun untuk penelitian selanjutnya.

3.7 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Selesai

Page 15: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewSTRUKTUR ORGANISASI Author AZ Created Date 11/07/2016 18:34:00 Last modified by AZ

Pelaksanaan penelitian ini memiliki jadwal yang dilakukan agar

mendapatkan data-data yang di perlukan dalam menyelesaikan penelitian, jadwal

tesebut dapat di lihat pada Gambar 3.2 di bawah ini.

Gambar 3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Jadwal Kegiatan

Bulan

September Oktober November

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengambilan Data

2. Konsultasi Laporan

Page 16: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewSTRUKTUR ORGANISASI Author AZ Created Date 11/07/2016 18:34:00 Last modified by AZ

Daftar Pustaka

Al-Turki, U. (2011). A Framework For Strategic Planning in Maintenance.

Journal of Quality in Maintenance Engineering, 17(2).

Amalia, R. R. (2006). Pengukuran dan Perbaikan Overall Equipment

Effectiveness Handling Equipment (Studi Kasus TPK Tanjung Emas

Semarang). S-1 Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Borris, S. (2006). Total Productive Maintenance. United State of America:

McGraw-Hill Companies, Inc.

Cooper, dkk. (2006). Introduction to Data Envelopment Analysis and Its Uses

With DEA-Solver Software and References. Springer. Amerika.

Corder, A. S. (1996). Teknik Manajemen Pemeliharaan. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Daryus, A. (2007). Manajemen Pemeliharaan Mesin. Jakarta: Universitas Dharma

Persada.

Lazim, H. M., & Ramayah, T. (2010). Maintenance strategy in Malaysian

manufacturing companies: a total productive maintenance (TPM)

approach. Journal Quality in Maintenance Engineering, 11.

Parida, A., & Kumar, U. (2006). Maintenance Performance Measurement

(MPM) : issues and challenges. Journal of Quality in Maintenance

Engineering, 12(3).

Simoes, J. M., Gomes, C. F., & Yasin, M. M. (2011). A literature review of

maintenance performance measurement : A conceptual framework and

directions for future research. Journal of Quality in Maintenance

Engineering, 17(2).

Siringoringo, H., & Sudiyantoro. (2004). Analisis Pemeliharaan Produktif Total

Pada PT. Wahana Eka Paramitra GKD Group. Jurnal Teknologi &

Rekayasa, 9.

Page 17: divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewSTRUKTUR ORGANISASI Author AZ Created Date 11/07/2016 18:34:00 Last modified by AZ

Susetyo, J. (2009). Analisis pengendalian kualitas dan efektivitas dengan integrasi

konsep failure mode & effect analysis dan fault tree analysis serta overall

equipment effectiveness. Jurnal Teknologi Technoscientia, 2(1).

Wahjudi, D., Tjitro, S., & Soeyono, R. (2009). Studi Kasus Peningkatan Overall

Equipment Effectiveness (OEE) Melalui Implementasi Total Productive

Maintenance (TPM). Paper presented at the Seminar Nasional Teknik

Mesin IV, Surabaya, Indonesia.