use of oral fluconazole during pregnancy and the risk of birth defects

3
Use of Oral Fluconazole during Pregnancy and the Risk of Birth Defects (Penggunaan Obat Flukonazol Oral selama masa Kehamilan dan Resiko Terjadinya Cacat lahir) PENDAHULUAN Beberapa laporan kasus menyatakan bahwa penggunaan flukonazol oral dosis tinggi jangka panjang untuk pengobatan infeksi jamur selama kehamilan dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi. Namun, masih belum ada bukti yang jelas untuk penggunaan flukonazol oral dengan dosis yang lebih rendah dapat meningkatkan resiko terjadinya cacat lahir pada bayi. ULASAN JURNAL Wanita hamil beresiko mengalami infeksi jamur seperti infeksi jamur pada kulit dan candidiasis vagina, sehingga penggunaan obat anti jamur golongan azole diperlukan untuk mengobati penyakit infeksi tersebut. Pada tahun 2011, Food and Drug Administration (FDA) telah merubah kategori obat flukonazol oral untuk penggunaannya selama masa kehamilan, yaitu dari kategori C menjadi kategori D dikarenakan adanya pelaporan tentang kejadian terjadinya cacat lahir yang dicurigai disebabkan oleh penggunaan flukonazol oral. 1

Upload: haruno-rosydz

Post on 21-Nov-2015

221 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

jr

TRANSCRIPT

Use of Oral Fluconazole during Pregnancy and the Risk of Birth Defects

Use of Oral Fluconazole during Pregnancy and the Risk of Birth Defects

(Penggunaan Obat Flukonazol Oral selama masa Kehamilan dan Resiko Terjadinya Cacat lahir)

PENDAHULUAN

Beberapa laporan kasus menyatakan bahwa penggunaan flukonazol oral dosis tinggi jangka panjang untuk pengobatan infeksi jamur selama kehamilan dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi. Namun, masih belum ada bukti yang jelas untuk penggunaan flukonazol oral dengan dosis yang lebih rendah dapat meningkatkan resiko terjadinya cacat lahir pada bayi.

ULASAN JURNAL

Wanita hamil beresiko mengalami infeksi jamur seperti infeksi jamur pada kulit dan candidiasis vagina, sehingga penggunaan obat anti jamur golongan azole diperlukan untuk mengobati penyakit infeksi tersebut. Pada tahun 2011, Food and Drug Administration (FDA) telah merubah kategori obat flukonazol oral untuk penggunaannya selama masa kehamilan, yaitu dari kategori C menjadi kategori D dikarenakan adanya pelaporan tentang kejadian terjadinya cacat lahir yang dicurigai disebabkan oleh penggunaan flukonazol oral. Oleh karena itu, perlu adanya suatu penelitian yang dapat menyatakan hubungan terjadinya resiko cacat lahir terhadap penggunaan flukonazol selama masa kehamilan. PENELITIAN DALAM JURNAL

Penelitian dilakukan secara registry-based cohort study. Penelitian berlangsung selama 15 tahun, yaitu dari 1 Januari 1996 sampai 31 Maret 2011 di Denmark. Penelitian telah mendapatkan persetujuan dari Danish Data Protection Agency, suatu lembaga yang menjamin keabsahan identitas dan data subjek dalam penelitian ini.

Tujuan dari penelitian adalah untuk menilai potensi teratogenik obat anti jamur golongan azole yang dicurigai dapat menyebabkan terjadinya peningkatan resiko cacat lahir.Adapun penyakit cacat lahir yang dimaksudkan di sini adalah penyakit kongenital mayor berdasarkan klasifikasi dari EUROCAT (European Surveillance of Congenital Anomalies), yaitu Craniosynostosis, Cleft palate, Cleft lip, Other craniofacial defect, Middle ear defect, Limb defect, Limb-reduction defect, Polydactyly, Syndactyly, Diaphragmatic hernia, Heart defect, Tetralogy of Fallot, Pulmonary artery hypoplasia, Ventricular septal defect, dan Hypoplastic left heart.HASIL PENELITIAN

Jumlah bayi yang terpajan oleh flukonazol oral dari ibu yang mendapatkan terapi tersebut berjumlah 7.352 bayi dari 976.300 bayi. Perbandingan jumlah angka terjadinya cacat lahir pada bayi yang terpajan dan yang tidak terpajan obat flukonazol oral didapatkan hasil: tidak signifikan terhadap 14 dari 15 penyakit cacat lahir yang dicurigai disebabkan oleh obat flukonazol oral. Terjadi peningkatan yang signifikan terhadap resiko terjadinya cacat lahir tetralogy of fallot (0,10% berbanding 0,03%) dengan CI 95%

KESIMPULAN JURNAL

Pajanan obat flukonazol oral selama masa kehamilan tidak menyebabkan peningkatan yang signifikan terhadap angka kejadian 14 dari 15 penyakit cacat lahir pada bayi, tapi obat ini dapat membuat meningkatnya resiko terkena Tetralogy of Fallot.EVALUASI JURNAL Level of Evidence jurnal adalah 2a hal ini dikarenakan: Dilakukan dengan Registry-Based Cohort Study

Hasil penelitian kurang merepresentatif populasi secara keseluruhan karena subjek penelitian seluruhnya berada di 1 negara saja.

Penelitian hanya mengambil hasil dari bayi yang lahir hidup saja.

PAGE 2