upaya mat a kuliah freier vortrag ii - core.ac.uk · materi presentasi dalam bahasa jerman yang...

14
UPAYA PENINGKATAN PEMDELAJARAN MAT A KULIAH FREIER VORTRAG II Sulis Triyono dan Wening Sahayu FBS Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak This action research study attempts to (1) improve students' participation in Freier Vortrag II, (2) improve students' motivation, (3) improve students' initiatives to speak in German in front of public, and (4) improve students' achievement in Freier Vortrag II. The research subjects were students of semester seven first enrolled in the academic year of 2000/2001 attending Freier Vortrag II in the German Language Education Study Program, the Faculty of Languages and Arts, the Yogyakarta State University. The data were collected through observations, interviews, questionnaires, and a test of Freier Vortrag II. The study was conducted in the period of september-November 2004. The research steps included planning, action implementation, fact finding, and fact analysis. The study consisted of two cycles. Each cycle comprised planning, action, observation, and reflection. The first cycle included lecturers' intensive guidance to make students well equipped with the materials for Freier Vortrag II in German. The students made maximum use of the guidance; 100 % students used the guidance once, 76 % twice, 16 % three times, and 8 % four times. The second cycle included lecturers' intensive guidance and a psychologist's mental guidance and a public speaking practitioner's guidance to make students not nervous when they made presentations in German in front of public. The findings show that students' awareness to be actively involved in Freier Vortrag II improves. Their performance during the presentation on the tourism theme shows that they have a good motivation, their media are sufficient, and they master the materials to be presented in German. Therefore, it can be concluded that this action research study is successful. This can be seen from the process and product aspects. From the process aspect, the actions in the study are able to create an atmosphere conducive to the teaching-learning process, improve students' participation in the course, and enhance students' motivation in Freier Vortrag II. From the product aspect, the study is able to improve students' academic achievement. This is shown by the increase in their achievement. There are 24 % students obtaining A, 50 % obtaining B, and only 26 % obtaining 26 %. Key words: Learning motivation, Freier Vortrag A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Freier Vortrag atau presentasi/ pidato tanpa teks dalam bahasa Jerman merupakan mata kuliah yang memiliki kesulitan cukup tinggi. Oleh karena itu, mata kuliah tersebut ditempuh pada semester enam untuk Freier Vortrag 1 78

Upload: buithuy

Post on 13-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

UPAYAPENINGKATAN PEMDELAJARANMAT A KULIAH FREIER VORTRAG II

Sulis Triyono dan Wening SahayuFBS Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak

This action research study attempts to (1) improve students' participationin Freier Vortrag II, (2) improve students' motivation, (3) improve students'initiatives to speak in German in front of public, and (4) improve students'achievement in Freier Vortrag II.

The research subjects were students of semester seven first enrolled in theacademic year of 2000/2001 attending Freier Vortrag II in the German LanguageEducation Study Program, the Faculty of Languages and Arts, the Yogyakarta StateUniversity. The data were collected through observations, interviews,questionnaires, and a test of Freier Vortrag II. The study was conducted in theperiod of september-November 2004. The research steps included planning, actionimplementation, fact finding, and fact analysis. The study consisted of two cycles.Each cycle comprised planning, action, observation, and reflection. The first cycleincluded lecturers' intensive guidance to make students well equipped with thematerials for Freier Vortrag II in German. The students made maximum use of theguidance; 100 % students used the guidance once, 76 % twice, 16 % three times, and8 % four times. The second cycle included lecturers' intensive guidance and apsychologist's mental guidance and a public speaking practitioner's guidance tomake students not nervous when they made presentations in German in front ofpublic.

The findings show that students' awareness to be actively involved in FreierVortrag II improves. Their performance during the presentation on the tourismtheme shows that they have a good motivation, their media are sufficient, and theymaster the materials to be presented in German. Therefore, it can be concluded thatthis action research study is successful. This can be seen from the process andproduct aspects. From the process aspect, the actions in the study are able to createan atmosphere conducive to the teaching-learning process, improve students'participation in the course, and enhance students' motivation in Freier Vortrag II.From the product aspect, the study is able to improve students' academicachievement. This is shown by the increase in their achievement. There are 24 %students obtaining A, 50 % obtaining B, and only 26 % obtaining 26 %.

Key words: Learning motivation, Freier Vortrag

A. Pendahuluan

1. Latar BelakangFreier Vortrag atau presentasi/

pidato tanpa teks dalam bahasa Jerman

merupakan mata kuliah yang memilikikesulitan cukup tinggi. Oleh karena itu,mata kuliah tersebut ditempuh padasemester enam untuk Freier Vortrag 1

78

dan pad a semester tujuh untuk FreierVortrag II. Mata kuliah ini ditempuholeh mahasiswa setelah mereka mele-wati mata kuliah-mata kuliah dasar,seperti Horverstehen IV (menyimak),Sprechfertigkeit IV (berbicara), Lesever-stehen IV (membaca), dan Schreib-fertigkeit IV (menulis). Berdasarkanurutan penguasaan mated dasar ter-sebut, diharapkan mahasiswa sudahmempunyai bekal yang memadai untukmengekspresikan secara lisan bahasaJerman atas mated-mated yang disaji-kan mata kuliah FreierVortragII dengansebaik-baiknya.

Sesuai dengan Kurikulum 2002,mata kuliah Freier Vortrag II (KKL)memiliki bobot 2 SKS, diselenggarakansekali seminggu per kelas (ada 2 kelasparalel) dengan waktu penyeleng-garaan 100 menU. Mata kuliah FreierVortrag II menuntut kerja mandiri yangcukup tinggi. Dalam enam belas kalitatap muka, dosen memberikan per-kuliahan sebanyak tiga tatap muka.Dalam kesempatan tersebut, dosenmembahas seluruh tema objek wisata diluar DIY yang merupakan mated pokokyang akan dipresentasikan mahasiswasecara lisan dalam bahasa Jerman se-cara menyeluruh. Tatap muka selanjut-nya, digunakan mahasiswa untukmempresentasikan tema objek wisatayang menjadi tanggung jawabnya.Materi ini dibuat dalam bentuk maka-

lah dalam bahasa Jerman dan dipresen-tasikan secara lisan. Selama satu se-

mester mahasiswa mempresentasikanmakalah sebanyak dua kali, denganmateri yang berbeda yang ditentukansecara acak melalui undian. Oleh ka-

rena itu, banyaknya tatap muka atauperkuliahan bergantung pada jumlahmahasiswa yang mengikuti mata kuliahini.

79

Meskipun dosen hanya meng-gunakan tatap muka selama tiga kalipertemuan untuk membekali maha-siswa tentang materi yang akan dipre-sentasikan secara global, namun di luarkelas mahasiswa bebas berkonsultasidengan dosen. Meskipun demikian,pada kenyataannya mahasiswa tidakmenggunakan peluang ini dengansebaik-baiknya. Terbukti hanya seba-gian mahasiswa yang melakukan kon-sultasi secara intensif selama mereka

mempersiapkan makalah bahasa Jer-man yang akan dipresentasikannya. Se-bagian besar mahasiswa hanya me-lakukan konsultasi sebanyak sekali se-belum mereka mempresentasikantemanya.

Berdasarkan hasil evaluasi

tahun akademik 2002/2003, hanya 10%mahasiswa yang mampu mendapatnilai A pada matakuliah Freier VortragII. Kebanyakan mahasiswa hanya me-raih nilai C. Dad performa mahasiswasaat presentasi, terlihat kebanyakanmahasiswa merasa nervous saat presen-tasi di depan kelas. Selain itu, bahasayang digunakan mahasiswa terkesansangat text book,dan amat berbeda padasaat konsultasi. Hal ini disebabkan,mahasiswa menyadur mated yangdipresentasikan langsung dari bukuacuan atau referensi bahasa Jermantanpa diolah terlebih dahulu. Cara yangdilakukan ini justru akan menyulitkanmahasiswa sendiri. Pola gramatika,ungkapan-ungkapan dan kosa katayang digunakan pada buku tersebut di-mungkinkan masih asing bagi maha-siswa, sehingga kurang dipahaminya.Kenyataan tersebut menunjukkan bah-wa ada permasalahan yang harus se-gera dibenahi.

Melalui penelitian ini akan di-upayakan solusi untuk mengatasi

Upaya Peningkatan Pembelajaran Mata Kuliah Freier Vortrag II

- -- -----

---

80

masalah tersebut. Perasaan cemas dan

gugup saat pre.sentasi clan pemanfaatanwaktu konsultasi untuk tema pari-wisata yang kurang dimanfaatkanmahasiswa secara efektif, akan dicobadiatasi melalui dua siklus. Siklus per-tama berupa bimbingan intensif padamahasiswa untuk menyiapkan materipresentasi dalam bahasa Jerman. Me-lalui bimbingan intensif ini diharapkanmahasiswa akan Jerbantu menye-lesaikan kesulitannya untuk mengung-kapkan ide-idenya terkait denganmateri pariwisata yang akan dipre-sentasikan. Oengan persiapan yangmatang ini diharapkan dapat menum-buhkan rasa percaya diri. Siklus keduaberupa pemberian materi dan teknik-teknik praktis yang perlu dikuasaimahasiswa dalam Freier Vortrag II.Selain tetap mengadakan bimbinganintensif pada mahasiswa, langkah yangditempuh untuk merealisasi tujuan pe-nelitian ini adalah berdasarkan gagasanTripp (1990: 159) yaitu membuatperencanaan (planning), melaksanakankegiatan (acting),menemukan fakta (factfinding), dan menganalisis fakta(analyzing).

Indikator keberhasilan tindakan

tersebut adalah sikap positif mahasiswaterhadap mata kuliah ini, meningkatnyamotivasi belajar, partisipasi, dan pres-tasi akademik mahasiswa.

Perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah upaya apakahyang dapat dilakukan untuk mening-katkan kualitas pembelajaran matakuliah FreierVortrag II?

2.Tujuan PenelitianTujuan penelitian ini adalah

untuk: (1) meningkatkan partisipasimahasiswa dalam perkuliahan FreierVortrag II; (2) meningkatkan motivasi

belajar mahasiswa; (3) meningkatkansikap berani berbicara bahasa Jerman clidepan umum; dan (4) meningkatkanprestasi belajar Freier Vortrag II.

3. landasan Teori

Materi FreierVortrag II adalahtema objek-objek wisata yang terdapatdi seluruh wilayah Indonesia, khusus-nya daerah-daerah yang menjadi tujuandaerah wisata. Presentasi/pidato atauberbicara dalam bahasa Jerman tersebutmerupakan kegiatan berkomunikasiatau berbicara dalam bahasa Jermantanpa teks untuk tema pariwisata.

Menurut Savignon (1972: 8)berbicara merupakan proses komu-nikasi lisan. Komunikasi akan terjadijika terdapat kesepakatan mengenai artidalam konteks bahasa antara sipem-bicara dengan pendengar. Kesesuaianarti dalam konteks bahasa itulah yangpada akhimya menentukan efektif atautidaknya suatu informasi yang disam-paikan lewat komunikasi tersebut.Pembicaraan yang efektif tersebut da-pat terjadi, apabila pesan yang disam-paikan identik dengan pesan yangditerima (Hybel & Weaver, 1974: 3).Oengan demikian, walaupun pes anyang disampaikan itu baik dalamkaitannya dengan konteks bahasa,tetapi jika tidak dimengerti oleh pene-rima pesan, maka komunikasi tersebutmenjadi tidak efektif. Oleh karena itu,diperlukan adanya persamaan persepsidalam berkomunikasi agar kesepakatanmengenai arti itu dapat terjadi. Oalampengajaran bahasa, persamaan persepsiatau kesepakatan mengenai arti dalamkonteks bahasa, baik yang menyangkutaspek linguistik maupun aspek non-lingkuistik guna keberhasilan komu-nikasi tergantung dari tingkat kekom-pleksan bahan pembicaraan, tingkatan

Litera, Volume 6, Nomor 1, Januari 2007

-_. ----- - -------

bahasa, kecepatan, keluwesan, ke-akuratan, kecocokan bahasan pembi-caraan dengan situasi (Carroll, 1980:

.31).Howatt (dalam Yagang, 1988:

16) berpendapat bahwa keterampilankomunikasi dipengaruhi oleh keteram-pilan mendengar pesan yang disam-paikan oleh orang lain. Keterampilanmendengar pesan inilah yang menen-tukan berhasil tidaknya komunikasi,karena jika tidak mengerti pesan yangdisampaikan orang lain, maka akanterjadi kesalahpahaman. Apabila se-seorang tidak mengerti pesan yangdisampaikan orang lain tersebut komu-nikasi tidak akan efektif. Keterampilanmendengar pesan atau menyimak me-rupakan kemampuan dalam mengiden-tifikasi dan memahami apa yang di-katakan oleh orang lain. Pengertian inimencakup pemahaman terhadap unitbunyi-bunyi, tatabahasa, kosakata, danmakna. Terkait dengan pemahaman ter-hadap tatabahasa dan kosakata berartiketerampilan menyimak ini menuntutadanya kemampuan yang manyangkutaspek linguistik. Yang terkait denganpemahaman akan makna dan unit.bunyi-bunyi berarti menuntut adanyakemampuan di bidang nonlinguistik,yang meliputi pemahaman akan situasidan konteksnya serta pemahamanaspek suprasegmental.

Beile (1983: 7) mengemukakantiga proses dalam penguasaan keteram-pilan mendengarkan pesan yang disam-paikan oleh orang lain atau keteram-pilan menyimak, yaitu meliputi (1)penguasaan menangkap pesan yangdisampaikan oleh pembicara baikberupa penguasaan pelafalan katamaupun penguasaan intonasi, (2) me-lakukan identifikasi pada unsur lek-sikal, sintaksis, semantik dan supra-

81

segmental dan berusaha memahamimakna serta situasinya, dan (3) me-nyimpan semua informasi yang telahdiperoleh tersebut ke dalam memoriotaknya, sehingga dapat digunakanuntuk mempermudah pemahamannya.

Terkait dengan rasa cemasyang mendalam atau nervous saat mem-presentasikan materi di depan umum,baik di kelas maupun di luar kelas, adabeberapa strategi praktis yang dapatdigunakan untuk meminimalkan rasacemas itu. Menurut psikolog yang se-kaligus sebagai praktisi public speaking,yang diundang sebagai salah satukontributor dalam tindakan yang di-ambil dalam penelitian ini, bahwaadanya kesadaran untuk mengakui dirisendiri merasa gugup atau nervous saatakan tampil di depan umum merupa-kan salah satu cara untuk menghalaukegugupan yang dirasakan. Cara lainadalah mempersiapkan dengan sebaik-baiknya tema-tema pariwisata untukmateri presentasi dalam bahasa Jermanyang akan dipresentasikan. Oi sampingitu, menghirup udara sedalam-dalamsebelum presentasi juga merupakanteknik sederhana untuk mengatasi rasacemas tersebut.

B. Metode Penelitian Tindakan

1. Setting PenelitianPenelitian ini dilakukan di

Program Studi Pendidikan Jerman FBSUniversitas Negeri Yogyakarta. Sasaranpenelitian adalah mahasiswa semestersemester 7 tahun akademik 2003/2004,yang mengambil mata kuliah FreierVortrag II. Penelitian berlangsung sela-ma satu semester terhitung mulai bulanSeptember dan berakhir pada bulanNopember 2004.

Tindakan-tindakan yang di-lakukan dalam penelitian ini ditujukan

Upaya Peningkatan Pembelajaran Mata Kuliah Freier Vortrag IT

82

untuk meningkatkan kualitas pembel-ajaran mata kuliah Freier Vortrag II.Pada semester gasal 2003/2004, matakuliah Freier Vortrag II ini diikuti oleh42 mahasiswa, yang terbagi dalam 2kelas yaitu kelas regular sebanyak 14mahasiswa dan nonregular sebanyak 28mahasiswa.

2. Prosedur Penelitian Tindakan

Seperti telah disebutkan di atas,bahwa penelitian ini berlangsung sela-ma satu semester, yang dirnulai padabulan September dan diakhiri padabulan November 2004. Penelitian tin-dakan ini dilaksanakan dalam dua

siklus. Adapun prosedur penelitiannyameliputi hal-hal sebagai berikut: (a)Perencanaan: pad a tahap ini, penelitimelakukan observasi dan penyebaranangket untuk mengidentifikasi masalahyang muncul. Di sam ping itu, penelitimemilih masalah penelitian yangmuncul terbanyak dari angket yangditulis mahasiswa, dan dari observasi

yang dilakukan. Masalah-masalah yangdipilih adalah yang kemungkinan besardapat dicarikan solusinya. Merancangpemecahan masalah dengan melibatkandosen pengampu yang lain dan maha-siswa; (b) Tindakan: tindakan yangdilakukan berupa pemecahan masalahyang telah direncanakan dan dilaksana-kan pad a tindakan ini; (c) Observasi:peneliti melalukan observasi selamapenelitian berlangsung. Kegiatan inidilakukan untuk mengetahui kelan-caran proses tindakan yang diambil,akibat tindakan dan hasil dari tindakan

tersebut. Selain itu, observasi jugadilakukan untuk mengetahui seberapabesar tindakan yang dilakukan men-dukung tercapainya tujuan penelitianini; (d) Refleksi: refleksi dilakukandengan semua pihak yang terlibat

untuk mengevaluasi semua proses yangterjadi, masalah yang masih muncul,hasil penelitian tindakan, dan meren-canakan tindakan-tindakan selanjutnya.

3. Teknik Pengumpulan DataData yang diperlukan dalam

penelitian ini dijaring melalui observasi,angket, wawancara dan hasil presentasimahasiswa. Angket yang digunakandalam penelitian ini sebanyak 5 buah,yaitu (a) angket 1, diberikan di awalperkuliahan untuk mengetahui perma-salahan, (b) angket 2, diberikan setelahsemua mahasiswa selesai melaksanakan

presentasi tahap pertama, untuk me-ngetahui kemanfaatan tindakan yangdilakukan, (c) angket 3, untuk menilaipresentasi mahasiswa, sehingga dike-tahui perspektif dari diri mahasiswa,(d) angket 4, birnbingan dosen kepadamahasiswa, dan (e) angket 5, diisi olehmahasiswa untuk menilai temannyapada saat presentasi dilakukan.

Selama penelitian dilakukanobservasi atau pengamatan dan pen-catatan di lapangan mengenai segalahal yang terjadi dalam perkuliahanFreier Vortrag II. Hal-hal yang mendu-kung tujuan penelitian selalu ditingkat-kan, sedangkan faktor-faktor peng-hambat pencapaian tujuan akan dicarisolusinya. Kolaborator dalam pene-litian ini adalah dosen pengampu mata-kuliah Freier Vortrag I, Freier Vortrag II,dan mahasiswa.

4. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan untukmenganalisis data penelitian ini adalahdeskriptif kualitatif.

5. Indikator keberhasilan tindakan

Keberhasilan penelitian tindak-an ini akan dilihat dari dua jenis

Litera, Volume 6, Nomor 1, Januari 2007

indikator, yaitu indikator keberhasilanproses dan indikator keberhasilan 00-dakan. Indikator keberhasilan proses.antara lain: (1) sikap mahasiswa terha-dap perkuliahan, (2) motivasi maha-siswa terhadap kegiatan perkuliahan,dan (3) partipasi mahasiswa dalamperkuliahan FreierVortrag II.

Adapun jndikator keberhasilantindakan dapat dilihat antara lain dari:(1) kesadaran mahasiswa akan manfaatkonsultasi dan meningkatnya frekuensikonsuItasi; (2) kesiapan mahasiswadalam presentasi baik kesiapan mental,fisik, dan isi materi; dan (3) kesanpositif mahasiswa tentang upaya-upayameminimalkan ketidakpercayaan diri,cara menghilangkan perasaan nervos,mengurangi perasaan grogi atau de-mam panggung saat presentasi dalambahasa Jerman di depan kelas. Semuamateri yang terkait dengan aspek psi-kologi ini diberikan oleh psikolog yangsekaligus sebagai praktisi publicspeaking.

C. Hasi! Penelitian dan Pembahasan1. Hasi! Penelitian Tindakan

Penelitian OOdakan ini di-

arahkan pada upaya peningkatan pem-belajaran mata kuliah Freier Vortrag II.Adapun pelaksanaan tindakannya di-lakukan sebanyak dua siklus. Deskripsipelaksanaan tindakan pada keduasiklus tersebut dapat dijelaskan sebagaiberikut.

a. Siklus Pertama1) Perencanaan

Data yang diperlukan dalampenelitian ini dijaring melalui observasi,angket, wawancara, dan hasil presen-tasi mahasiswa. Dari hasil observasi,

wawancara, dan angket yang disebar-kan kepada mahasiswa pada awal

83

perkuliahan, ditemukan beberapa per-masalahan yang dihadapi mahasiswapada saat mengikuti kuliah FreierVortrag I di semester sebelumnya. Per-masalahan yang banyak dihadapimahasiswa adalah berkaitan denganpersiapan materi presentasi, mengolah,dan menyajikan materi presentasidalam bahasa jerman, rasa gugup dangrogi pada saat presentasi.

Persiapan materi yang akan di-presentasikan oleh mahasiswa munculmasalah karena mahasiswa belum me-

ngenal objek wisata yang harus diulassaat presentasi. Selain itu, mahasiswajuga belum memiliki referensi yangmemadai tentang objek wisata baikdalam bahasa Indonesia maupunJerman, yang dapat dijadikan acuanuntuk menyelesaikan isi materi ataumakalah yang akan dipresentasikan.Permasalahan yang berkaitan denganmengolah dan menyajikan terna wisatamuncul karena mahasiswa kurangberusaha memformulasikan ide melalui

kalimat-kalimat sederhana yang dibuatdengan bahasa mahasiswa sendiri. Se-baliknya, mahasiswa lebih suka me-rujuk langsung ungkapan dan kalimat-kalimat yang ditemuinya di bukuacuan. Sementara pola-pola ungkapanyang dipakai pada buku acuan belumsepenuhnya dikuasai mahasiswa, baikdari segi kosa kata, gramatika, maupunidiomatiknya. Seperti diketahui, bahasabuku cenderung memakai kosa katayang berlainan dengan kosa kata yangdipakai dalam bahasa sehari-hari yangselama ini dikenal mahasiswa. Hal yangsarna terjadi pad a ungkapan dangramatika yang dipakai yang cende-rung lebih kompleks, sehingga mem-butuhkan penguasaan yang cukuptinggi untuk memahaminya. Bahasayang terkesan textbook yang diambil

Upaya Peningkatan Pembelajaran Mata Kuliah Freier Vortrag II

---- --- -

84

mahasiswa langsung dari buku, justrumenyulitkan mahasiswa pada saatpresentasi, kar-ena kosa kata, gramatika,maupun ungkapan yang dipakai belumdikenal mahasiswa.

2) TindakanBerdasarkan hasH diskusi yang

dilakukan mahasiswa dengan dosenpengampu mata kuliah Freier Vortrag IIdan kolabolator, tindakan yang dilaku-kan pada siklus pertama dalam pe-nelitian tindakan ini adalah sebagaiberikut.a) Mahasiswa melakukan konsultasi

pertama pada dosen pengampumata kuliah Freier Vortrag II untukmenemukan buku acuan, mengolahbutir-butir materi yang akan dipre-sentasikan. Hal ini dilakukan agardiperoleh keruntutan dan keleng-kapan isi materi yang akan dipre-sentasikan. Pada dasamya kon-sultasi tidak terbatas pada isi materipresentasi, melainkan juga mengenaimedia yang bisa digunakan sebagaimedia pendukung presentasi.Waktu berkonsultasi dapat pula di-gunakan oleh dosen untuk memberisugesti dan nasehat sebagai penguatmental mahasiswa. Dengan sugestiini diharapkan dapat menumbuhkankeberanian mahasiswa untuk tampildi depan umum.

b) Setelah konsultasi pertama dilaku-kan, mahasiswa membuat makalah I

dalam bahasa Jerman ten tang temawisata yang telah diundi sebelum-nya. Makalah ini dikerjakan dirumah dan harus siap diketik de-ngan komputer. Adapun waktuyang disediakan selama satu ming-gu.

c) Makalah yang telah dibuat, laludikonsultasikan kembali kepada

dosen. Dosen mengoreksi makalahtersebut, baik dalam aspek keba-hasaan maupun isi materi. Dosenjuga memberikan saran mengenaimedia yang perlu dipersiapkanmahasiswa untuk presentasi. Jikadiperlukan, mahasiswa dapat ber-konsultasi berkali-kali sebelum

mahasiswa tampil mempresentasi-kan temanya.

d) Sehari sebelum presentasi, maha-siswa perlu menyerahkan makalahdalam bahasa Jerman kepada dosenpengampu.

e) Mahasiswa mempresentasikan ma-kalah mengenai salah satu objekwisata di Indonesia, di luar wilayahDIY. Setelah presentasi selesai,peserta atau mahasiswa lain diberikesempatan bertanya, memberisaran, atau menanggapi makalahyang dipresentasikan.

f) Dosen memberi kritik konstruktifdan saran mengenai isi makalahyang telah dipresentasikan maha-siswa. Selain dosen, mahasiswa lain

diberi kesempatan memberi pe-nilaian dan saran kepada presentermelalui angket. Presenter juga diberiangket sebagai refleksi atas unjukkerja dan performa yang telahdilakukantadi.

3) ObservasiSelama tindakan pada siklus

pertama berlangsung, peneliti selalumelakukan observasi/ pengamatan pa-da suatu hal yang mungkin dapat ter-jadi pada tindakan ini. Dari hasHobservasi mengenai frekuensi konsu\-tasi yang dilakukan mahasiswa ter-sebut, temyata ditemukan fakta bahwatidak semua mahasiswa menggunakankesempatan konsultasi secara maksi-mal. Hal ini terbukti adanya 9 (sem-

Litera, Volume 6, Nomor 1, Januari 2007

bilan} mahasiswa yang tidak melaku-kan konsultasi sebelum mahasiswa

tersebut tampil di depan kelas untuk~empresentasikan temanya. Sedang-kan jumlah mahasiswa yang telahmelakukan konsultasi kepada dosensebelum mahasiswa tampil di depankelas sebanyak 29 mahasiswa.

4) RefleksiTindakan pertama yang dilaku-

kan pada siklus kedua tidak dilakukansecara maksimal oleh mahasiswa, ter-utama dalam memanfaatkan waktukonsultasi kepada dosen, sehingga hasilpresentasi kurang optimal. Hal initerjadi pada 9 mahasiswa (24%). Me-lalui wawancara dengan para maha-siswa yang hanya melakukan kon-sultasi sekali saja, disepakati bahwamereka akan menggunakan waktukonsultasi dengan lebih baik. Paramahasiswa menyadari bahwa frekuensikonsultasi dengan dosen sangatberpengaruh terhadap hasil presentasimahasiswa. Hal ini terbukti bahwa

mahasiswa yang melakukan konsultasilebih dari dua kali, memperoleh pe-nilaian dari ternan-ternan sekelas sangatbagus. Sebaliknya, mahasiswa yanghanya melakukan konsultasi sekali saja,memperoleh penilaian yang kurangbagus dari teman sekelas. Mengingatpentingnya langkah konsultasi yangdilakukan mahasiswa pada dosen ini,maka tindakan pada siklus pertamaakan dilaksanakan lagi pada sikluskedua, terutama diberlakukan kepadamahasiswa yang hanya melakukankonsultasi sekali.

b. Siklus Kedua1) Perencanaan

Data penelitian tindakan inidijaring melalui observasi lanjutan,

85

angket kedua, wawancara lanjutan, danhasil presentasi mahasiswa yang kedua.Dari hasil o,bservasi lanjutan, wawan-cara lanjutan, dan angket kedua yangdisebarkan kepada mahasiswa masihditemukan adanya masalah. Masalahyang berkaitan dengan performamahasiswa yang masih merasa grogiatau nervous pad a saat presentasi diakuisendiri oleh mahasiswa. Hal ini di-sebabkan antara lain oleh kurangnyapersiapan dan belum terbiasanya ber-bicara dalam bahasa Jerman di depanumum, meskipun di depan ternansekelas sendiri. Hal ini menyebabkanmahasiswa tidak tampil percaya diri.Pada kenyataannya, hampir semuamahasiswa pada saat presentasi terlihatgrogi. Mereka berbicara dalam bahasaJerman secara tersendat-sendat, nafasterengah-engah, dan bodylanguage tidakterkontrol. Dari angket dan diskusidengan mahasiswa, diperoleh saran-saran yang dapat dijadikan masukandalam mengatasi masalah-masalah diatas. Sebagian besar mahasiswa me-nyarankan bahwa waktu untuk berkon-sultasi dengan dosen lebih diper-banyak. Selain itu, banyak pula maha-siswa yang menulis dalam angket ten-tang perlunya pengetahuan, teknik, danstrategi praktis untuk menghilangkanrasa gugup pad a saat berbicara dalambahasa Jerman di depan umum.

2) Tindakan

Tindakan yang dilakukan padasiklus kedua dalam penelitian tindakanini adalah sebagai berikut.a} Dosen memberikan bimbingan in-

tensif kedua, ketiga, dan keempatkepada mahasiswa yang masih me-miliki kesulitan dalam memper-siapkan materi presentasi kedua.Hal ini dilakukan agar kesulitan

Upaya Peningkatan Pembelajaran Mata Kuliah FreierVortrag II

- -- - -

--

86

yang dihadapi mahasiswa dapatterp~ahkan. Oi samping itu, agardiperoleh .keruntutan dan keleng-kapan isi materi yang akan dipre-sentasikan untuk tema kedua ter-

sebut. Konsultasi tidak terbatas pad aisi materi presentasi, melainkan jugahal-hal lain yang dapat membantumemecahkan kesulitan yang diha-dapi mahasiswa. Dosen memberinasehat perihal tema materi yangakan dipresentasikan mahasiswa.Dengan nasehat ini diharapkan da-pat menumbuhkan rasa keberaniandan rasa percaya diri mahasiswauntuk tampil di depan umum de-ngan menggunakan bahasa Jerman.

b) Setelah konsultasi kedua, ketiga, danbahkan keempat, mahasiswa mem-buat makalah dalam bahasa Jermanuntuk tema wisata yang telah diundisebelumnya. Makalah ini dikerjakandi rumah dalam waktu satu minggu.

c) Makalah yang telah siap, dikon-sultasikan kembali kepada dosen.Dosen mengoreksi isi makalah ter-sebut. Dosen juga memberikan saranmengenai media yang perlu diper-siapkan mahasiswa untuk presentasitema kedua.

d) Mahasiswa mempresentasikan temakedua dalam bahasa Jerman tentangtema pariwisata. Setelah presentasiselesai, dilanjutkan dengan forumdiskusi atau tanya-jawab antarmahasiswa dalam bahasa Jerman.

e) Dosen memberi saran mengenaimateri yang telah dipresentasikanoleh mahasiswa. Selain dosen mem-beri nilai dan saran, mahasiswa laindiberi kesempatan memberi pe-nilaian dan saran kepada presentermelalui angket.

3) Observasi

Tindakan pada siklus keduadapat dinyatakan bahwa seluruh maha-siswa yang akan melakukan presentasidalam bahasa Jerman telah melakukankonsultasi kepada dosen ten tang materiwisata yang menjadi tema presentasi-nya. Adapun rinciannya adalah sebagaiberikut: (1) Berjumlah 38 mahasiswa(100%) melakukan konsultasi sebanyaksekali; (2) 29 mahasiswa (76%) telahmelakukan konsultasi sebanyak duakali; (3) berjumlah 6 mahasiswa (16%)melakukan konsultasi sebanyak tigakali; dan (4) berjumlah 3 mahasiswa(8%) saja yang menggunakan waktukonsultasi secara maksimal sebanyakempat kali.

4) RefleksiPada siklus kedua ini telah

didatangkan praktisi public relations danpublic speaking. Tujuan mendatangkanpraktisi ini adalah untuk memberiwawasan, pengetahuan, teknik, danstrategi praktis kepada mahasiswadalam menghilangkan rasa neru6s padasaat melakukan presentasi dalambahasa JermiU' di depan umum. Teknik-teknik tersebut antara lain tentang hal-hal yang harus dilakukan mahasiswaagar presentasi dapat berjalan lancardan agar mahasiswa tidak merasagugup pada saat bicara dalam bahasaJerman di depan umum.

Tindakan pada siklus kedua ini,hasilnya lebih memuaskan. Semuamahasiswa memiliki kesadaran ten tangpentingnya melakukan konsultasi se-belum presentasi atau pidato tanpa teksdalam bahasa Jerman dilakukan. Hal inidiketahui dari hasil angket yang telahdiisi oleh mahasiswa. Mereka melaku-

kan konsultasi kepada dosen pengam-pu mata kuliah Freier Vortrag II se-

Litera, Volume 6, Nomor 1, Januari 2007

~-- -. - ..~ ~ _. .------ --. ~ -.---.-.--- ----_.--

banyak sekali berjumlah 100%. Se-dangkan yang melakukan dua kalikonsultasi sebanyak 76%. Mahasiswa.yang melakukan konsultasi sebanyaktiga kali berjumlah 16%. Mahasiswayang melakukan konsultasi sebanyakempat kali berjumlah 8%. Hal iniberdampak positif terhadap kesiapanmereka untuk melakukan presentasiyang kedua. Hampir semua mahasiswa(97%) memiliki performa penampilanfisik yang baik, berbicara dalam bahasaJerman lancar, rasa percaya diri mun-cuI, dan body language lebih harmonisdan terarah karena sesuai dengan temayang diceriterakan. Partisipasi maha-siswa dari segi kehadiran semakin baik.Oemikian pula pada diskusi denganmenggunakan bahasa Jerman berjalanlancar dan tanpa hambatan. Hampirsemua mahasiswa pemah mengajukanpertanyaan dalam forum diskusi meng-gunakan bahasa Jerman ten tang temapariwisata. Motivasi mahasiswa untuktampil lebih sempuma juga nampakjelas. Merekapun sangat terampil dalammenggunakan media pengajaran.Bahkan media pengajaran yang merekagunakan sangat bervariasi, ada yangmenggunakan OHP, Video, LCD danLaptop, Chart, papan selip, gambar-gambar, foto-foto, dan bahwa ada yangmenggungakan ~edia langsung seperti:keris, kain batik, jamu tradisional,kerajinan tangan, perhiasan, tumbuh-tumbuhan dsb. Mengenai pengetahuan,teknik, dan strategi praktis bicara didepan umum yang diberikan oleh prak-tisi public relations dan public speaking,memperoleh tanggapan positif darisemua mahasiswa. Hal ini dapat dilihatdari sikap positif mahasiswa melaluiangket yang telah mereka isi dan padasaat diskusi dengan praktisi berlang-sung.

87

2. Pembahasan

Hasil penelitian yang telahdilakukan pada siklus pertama dansiklus kedua menunjukkan bahwaupaya yang dilakukan untuk mening-katkan kualitas pembelajaran matakuliah Freier VortragII berhasil denganbaik. Hal ini dapat dibuktikan denganadanya pencapaian prestasi akademikmahasiswa yang meningkat. Ber-dasarkan hasil nilai yang diperolehmahasiswa dapat diketahui bahwasebanyak 24% dari total mahasiswayang mengikuti perkuliahan FreierVortrag JI ini telah berhasil memperolehnilai A. Sedangkan mahasiswa yangmemperoleh nilai B sebanyak 50%,sedangkan mahasiswa yang mem-peroleh nilai C hanya 26%.

Oari segi proses, terlihat sikappositif, motivasi tinggi, dan partisipasiaktif mahasiswa dalam mengikutiperkuliahan Freier Vortrag JI. Sikappositif dalam menyadari arti pentingkonsultasi dengan dosen dalam rangkamenyiapkan makalah presentasi dalambahasa Jerman cukup bagus. Selain itu,semua mahasiswa pada siklus keduamemanfaatkan waktu konsultasi lebih

dari dua kali. Beberapa refleksi yangditulis mahasiswa dalam angket adalahsebagai berH<ut. Mahasiswa yang me-lakukan konsultasi sekali, tanggapanpositif atas penelitian tindakan iniberupa layanan positif dari dosenpengampu mata kuliah Freier Vortrag II.Oi samping itu, bimbingan intensifyang dilakukan dosen dapat mengatasikekurangpenguasaan materi olehmahasiswa sebagai akibat dari ter-batasnya buku-buku referensi yangdimilikinya. Mahasiswa yang melaku-kan konsultasi dua kali, memiliki sikappositif seperti yang dituliskan dalamangket bimbingan. Mereka mengatakan

Upaya Peningkatan Pembelajaran Mata Kuliah Freier VortragII

88

bahwa semakin banyak bimbingan de-ngan dosen rnaka semakin bertambahpengetahuan dan wawasan mengenaitema pariwisata. Dengan demikian,rasa percaya diri semakin meningkat,rasa grogi sebelum tampil di depankelas semakin berkurang, serta pengu-asaan materi ditinjau dari aspek ke-bahasa Jermanan menjadi bervariasidengan menggunakan istilah-istilahyang lazim digunakan dalam duniapariwisata. Kekurangtahuan istilahyang dirasakan mahasiwa menjadiberkurang karena mahasiswa menjadilebih menguasai materi pemanduan,sehingga ungkapan-ungkapan umumyang lazim digunakan oleh orangJerman ketika berkunjung ke objekwisata di Indonesia dapat dipraktekanmelalui simulasi pemanduwisataan ini.Bahkan mahasiswa yang melakukankonsultasi lebih dari dua kali mengata-kan bahwa wawasan pengetahuantentang kebudayaan Jerman semakinlebih luas. Mereka merasakan semakin

lebih mengerti dan memahaminya. Disamping itu, penguasaan tentangungkapan bahasa Jerman (Redewendung,Stilworter, Stichworter) telah dikuasainyadengan baik. Demikian juga teknik-teknik menguasi diri seperti rasa per-caya diri dan sikap berani berbicaradalam bahasa Jerman dapat diprak-tekan dengan baik.

Motivasi untuk mengerjakantugas presentasi dengan baik dapat di-lihat dari kesiapan yang telah di-lakukan mahasiswa, baik dari segi ke-terampilan bicara bahasa Jerman mau-pun dari segi media pembelajaran yangdigunakan. Kehadiran mahasiswa dikelas pada siklus kedua sebanyak 100%.Hal ini berarti terdapat peningkat se-banyak 10% dibanding pada sikluspertama.

Faktor yang mempengaruhikeberhasilan mahasiswa dalam melaku-

kan presentasi atau pidato tanpa teksdalam bahasa Jerman, salah satunyaadalah penguasaan akan materi yangakan dipresentasikan, baik dari segitopik pembicaraan maupun aspek ke-bahasaan. Dengan penguasaan materiyang memadai, seseorang tidak akankebingungan mencari tema atau bahanpembicaraan yang akan dipresentasi-kan. Hal lain yang juga dapat ber-pengaruh adalah kesiapan mental.Kesiapan mental ini akan memun-culkan keberanian untuk menghadapisegala situasi yang terjadi. Dengankeberanian yang muncul, seorangpresenter atau orator tidak akan merasacanggung atau bahkan tidak merasanervous pada saat mempresentasikanmakalahnya. Dengan kesiapan mentaldan materi pr~sentasi yang cukup baik,maka rasa percaya diri akan muncul.

Tindakan-tindakan yang dila-kukan dalam penelitian ini, baik padasikIus pertama maupun pada sikluskedua, berhasil meningkatkan pembel-ajaran FreierVortrag II di Program StudiPendidikan Bahasa Jerman FBS UNY.Kesadaran mahasiswa untuk melaku-

kan konsultasi dengan dosen dalammempersiapkan makalah yang akandipresentasikan, merupakan salah satuhal penting. Hal ini dapat menciptakankeberhasilan dalam melaksanakan

tugas presentasi dalam bahasa Jermanyang menjadi tanggung jawab masing-masing mahasiswa. Hasil pemerolehanniIai mata kuliah Freier Vortrag II untukkelas reguler sangat baik. Semua maha-siswa berhasiI dinyatakan lulus. Ada-pun rinciannya adalah sebanyak 21%mahasiswa kelas reguler mendapatkannilai A; 58% memperoleh nilai B; dansebanyak 21% memperoleh niIai C. Se-

Litera, Volume 6, Nomor 1, Januari 2007

dangkan untuk kelas nonreguler masihada satu mahasiswa yang belum ber-hasil, karena tidak pemah hadir dalamperkuliahan. Nilai akhir mahasiswapada kelas nonreguler ini adalah seba-nyak 25% mahasiswa memperoleh nilaiA, dan 46% memperoleh nilai B, sertasebanyak 29% memperoleh nilai C.

Selain dari prestasi yangmeningkat, dibandingkan dengan hasilprestasi akademik untuk mata kuliahFreier VortragI semester lalu dan FreierVortrag II tahun lalu, semangat maha-siswa yang tinggi untuk berpartisipasiaktif dalam proses perkuliahan menjadibukti keberhasilan penelitian tindakanini. Tindakan penelitian yang selalumelibatkan mahasiswa sejak awal, baikdalam mencari solusi atas masalah yangmuncul, keterlibatan dalam diskusi danmemberikan saran, kritik, dan penilaianterhadap diri sendiri dan ternan setelahmelakukan presentasi, tampaknya da-pat menumbukan rasa tanggung jawab.Terbukti adanya semangat untuk selaluikut berpartisipasi dalam meningkatkankualitas pembelajaran, baik secaraumum maupun. yang menyangkuttugas individu. Salah satu tindakanyang dilakukan dalam penelitian ini,yaitu memberikan penilaian, saran, dankritik kepada diri sendiri dan ternansekelas. Diakui oleh mahasiswa bahwa

cari yang dilakukan pada tindakan inimerupakan cara baru yang diterapkanpada pembelajaran bahasa di ProgramStudi Pendidikan Bahasa Jerman. Da-lam kegiatan ini mahasiswa merasadiberi kesempatan yang baik untukmemahami kelebihan dan kelemahan

diri sendiri. J(ritik dan saran yangdiberikan ternan menjadi masukanyang bermakna untuk meningkatkankualitas diri dan kemajuan di masamendatang. Masukan dari ternan

89

sekelas tersebut justru memompa sema-ngat untuk melakukan tugas presentasiberikutnya dengan lebih baik. Hal inidibuktikan dengan lebih lengkapnyamedia yang digunakan oleh semuamahasiswa sebagai media pendukungpresentasi, sehingga presentasi menjadiiebih menarik. Selain itu, pada sikluskedua terlihat kepercayaan diri maha-siswa meningkat. Hanya sebagian kecilmahasiswa yang masih tampak merasagugup pada saat mempresentasikanmakalahnya dalam bahasa Jerman.

Tindakan-tindakan dalam pe-nelitian ini telah terbukti dapat me-ningkatkan kualitas pembelajaran FreierVortrag II. Dengan demikian, diharap-kan dapat menjadi inspirasi bagi dosenpengampu mata kuliah lainya dalamupaya meningkatkan kualitas pembel-ajarannya, khususnya pembelajaran diProgram Studi Pendidikan BahasaJerman FBS UNY.

D. Simpulan dan Saran1. Simpulan

Keberhasilan penelitian tin-dakan ini dapat dilihat dari segi prosespembelajaran, produk yang dihasilkan,dan prestasi akademik yang dicapaimahasiswa untuk mata kuliah ini.

Segi proses, tindakan-tidakanyang dilakukan dalam penelitian inimampu menciptakan suasana kondusifdalam proses belajar mengajar FreierVortrag II. Tindakan-tindakan peneliti-an yang sejak awal melibatkan maha-siswa, baik dalam mencari solusi ataspermasalahan yang muncul, memberi-kan penilaian, kritik, dan saran ter-hadap diri sendiri dan ternan sekelas,maupun dalam partisipasi tahap-tahappembelajaran yang lain, menumbuhkanmotivasi dan gairah untuk meningkat-kan tugas presentasi dengan lebih

Upaya Peningkatan Pembelajaran Mata Kuliah FreierVortragII

90

sempuma melalui kelengkapan mediadan kesiapan pad a saat presentasi. Halini dapat tercipta, salah satunya dise-babkan oleh kesadaran yang tumbuhdalam diri mahasiswa ten tang manfaatkonsultasi selama proses penyiapanmakalah bahasa Jerman yang akandipresentasikan.

Segi produk yang dihasilkan,mahasiswa berhasil membuat makalah

dalam bahasa Jerman untuk tema pari-wisata. Tema tersebut diberikan secara

acak kepada mahasiswa melalui teknikundian sebelum mahasiswa presentasi.

Segi prestasi yang dicapaimahasiswa terdapat peningkatan di-bandingkan dengan pemerolehan nilaipad a semester lalu, seperti terlihat se-bagai berikut. Peningkatan nilai terjadipada tahun 2004. Apabila dibandingkandengan nilai Freier Vortrag II pad atahun 2003, mahasiswa yang memper-oleh nilai A pada tahun 2003 sebanyak16% dan pada tahun 2004 sebanyak24% sehingga terdapat peningkatansebanyak 8%. Mahasiswa yang men-dapat nilai B tahun 2003 sebanyak 37%dan tahun 2004 sebanyak 50% sehinggaterdapat peningkatan sebesar 13%.Sedangkan yang mendapat nilai Ctahun 2003 sebanyak 47% dan tahun2004 sebanyak 26% sehingga terjadipeningkatan sebesar 21%. Terjadinyapeningkatan tidak hanya pada prosespenyadaran mahasiswa untuk memper-siapkan mat~ri kebahasaan yang akandipresentasikan dan kesadaran diriakan arti pentingnya belajar mandiri,melainkan juga secara psikologis maha-siswa mampu menghilangkan perasaanstres, dan rasa tidak percaya diri yangmenghinggapi perasaan mahasiswasebelum mahasiswa melakukan pre-sentasi dalam bahasa Jerman di depankelas.

2. Saran

Tindakan-tindakan yang di-lakukan dalam penelitian ini, besertatahapan-tahapan yang dilakukan, mam-pu meningkatkan kualitas pembelajaranFreier Vortrag II. Hal ini diharapkandapat menjadi altematif model pem-belajaran. Model pembelajaran yang se-derhana ini dapat dijadikan inspirasiuntuk mengembangkan pembelajaranuntuk mata kuliah lain, khususnya diProgram Studi Pendidikan BahasaJerman FBS UNY.

Di masa mendatang, penelitian-penelitian serupa perlu dilakukansebagai terobosan untuk menemukanmodel-model pembelajaran yang lebihefektif untuk meningkatkan kualitaspembelajaran suatu mata kuliah.

Daftar Pus taka

Arikunto, Suharsimi. 1996. PenyusunanProposal dalam Penelitian Ke-las (CAR). Yogyakarta: LemlitIKIP Yogyakarta.

Beile, Wermer. 198~. ZielspracheDeutsch. Bonn-Bad Godesberg:Inter Nationes.

Carroll, Brendon J. 1980.. TestingCommunicative Performance.Oxford: Pergamon Press.

Carson, Terry. 1990. What Kind ofKnowing is Critical ActionResearch. Theory into Practice.Colomb us: The Ohio State

University.

Hybel, Sandra and L. Weaver, Richard.1974. Speech Communication.New York: D. Van Nostrad

Company.

Litera, Volume 6, Nomor 1, Januari 2007

Mc Cutchen, Gail and Jung, Burga.1990. Alternative Perspectiveon Action Research, Theory intoPractice. Colombus: The Ohio

State University.

Oberg, Antoinette A. And Mc Cutchen,Gail. 1990. Teacher as Re-

searcher,. Theory into Practice.Columbus: The Ohio State

University.

Sukamto, dkk. 1995. Pedoman Pene-titian. Yogyakarta: Lemlit IKIPYogyakarta. .

91

Utomo, Tjipto. 1991. Peningkatan danPengembangan Pendidikan.Jakarta: PT Gramedia.

Winkel. 1991. Psikologi Pengajaran.Jakarta: PT Gransindo.

Yagang, Fan. 1988. "Listening: Problemsand Solutions". English Teach-ing Forum. A journal for theteacher of English outside theUnited States. Singapore: ETF.Edition: Januari 1988.

Upaya Peningkatan Pembelajaran Mata Kuliah Freier Vortrag II

- -