untitled
TRANSCRIPT
1
ARTIKEL ILMIAH
Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar PKN
Oleh: Budi Legowo
SDN Kedungjambe I Singgahan TubanLegowo _ budi @ yahoo.co.id HP.081217247245
Abstract :The purpose of this study was to want to know the effect of the use of
problem-based learning strategies and learning styles of student learning
achievement civics in VI class Elementary School district Singgahan Tuban. The
study was designed in the form of pseudo-experiments, consisting of the
experimental group and control group.
From the analysis it can be concluded that: (1) There is the influence of the use of problem-based learning strategies on student learning achievement civics VI class Elementary School Singgahan district Tuban regency, (2) There is the influence of learning style on student learning achievement civics VI class Elementary School Singgahan district Tuban regency, (3) There is the influence of the use of problem-based learning strategies and learning styles together towards achievement of students studying civics VI class Elementary School Singgahan district Tuban regency.
Key words: Problem-based Learning Strategy, Learning Style, Achievement Civic Education Study.
PENDAHULUAN
Peneliti menfokuskan salah satu mata pelajaran PKn yang termasuk di
dalam struktur kurikulum dan wajib diajarkan kepada seluruh siswa pada jenjang
pendidikan dasar maupun pendidikan menengah dan kejuruan, merupakan mata
pelajaran pada pembentukkan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia
2
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan
UUD 1945. Fakta lain yang terkait dengan hasil belajar mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menunjukkan hasil atau prestasi belajar
yang dicapai siswa rata-rata masih rendah di bawah kriteria ketuntasan minimal
(7,50). Berdasarkan pengamatan rendahnya prestasi tersebut karena kurang
efektif,variatif,inovatif.. Adapun hasil belajar untuk mata pelajaran PKn di kelas
VI SDN di Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban dari hasil Ujian Sekolah
selama tiga tahun terakhir menunjukkan yaitu pada tahun pelajaran 2008/2009
rata-rata hasil belajar PKn mencapai 6,80; pada tahun pelajaran 2009/2010
menunjukkan rata-rata hasil belajar adalah 6,85; dan pada tahun pelajaran
2010/2011 rata-rata hasil belajar mencapai 7,20 untuk mengembangkan
kemampuan siswa dalam belajar khususnya mata pelajaran PKn sehingga dapat
menunjang peningkatan hasil belajar, baik ranah kognitif, ranah afektif mupun
ranah psikomotriknya maka salah satu strategi pembelajaran yang dianggap
sesuai untuk mengimplementasikan pembelajaran mata pelajaran PKn adalah
dengan strategi pembelajaran berbasis masalah. Karena strategi pembelajaran
berbasis masalah ini dipandang lebih praktis, efektif, variatif dan inovatif, serta
dapat meningkatkan keterlibatan dan kreativitas siswa dalam proses
pembelajaran untuk memperoleh informasi, meningkatkan kemampuan
kepekaan sosial siswa, peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa sekolah
dasar. Sanjaya (2008:211) mengatakan “dalam penerapan strategi pembelajaran
berbasis masalah, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menetap-
kan topik masalah, walaupun sebenarnya guru sudah mempersiapkan apa yang
harus dibahas.
3
Hal ini dapat terlihat rumusan masalah sebagai berikut:Apakah ada pengaruh
penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah terhadap prestasi belajar PKn
siswa kelas VI SDN di Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban?Apakah ada
pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar PKn siswa kelas VI SDN di
Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban? Dan apakah ada pengaruh penggunaan
strategi pembelajaran berbasis masalah dan gaya belajar secara bersama-sama
terhadap prestasi belajar PKn siswa kelas VI SDN di Kecamatan Singgahan
Kabupaten Tuban? Hasil penelitian ini diharapkan ingin mengetahui apakah ada
penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah dan gaya belajar terhadap
prestasi belajar PKn siswa kelas VI SDN di Kecamatan Singgahan Kabupaten
Tuban. Masalah ini digunakan untuk mengikat siswa pada rasa ingin tahu
pada pembelajaran yang dimaksud (Duch J.B, 1995). Pembelajaran berbasis
masalah adalah strategi pembelajaran yang merangsang siswa aktif untuk
memecahkan permasalahan dalam situasi nyata (Glazer, 2001).Gaya Belajar
adalah kombinasi dari bagaimana menyerap, dan kemu-dian mengatur serta
mengolah informasi. Gaya belajar dibedakan menjadi tiga (1) gaya belajar visual,
(2) gaya belajar auditorial, dan (3) gaya belajar kinestetik. Pada dasarnya semua
individu memiliki ketiga gaya belajar itu, hanya saja biasannya satu gaya
mendominasi (Rose dan Nicholl, 1997). memfokuskan pada dua gaya belajar
yaitu gaya belajar visual dan gaya belajar auditorial. Hasil penelitian ini
diharapkan memberikan kontribusi/dukungan terhadap konsep dan teori berkaitan
dengan penerapan strategi dan metode-metode pembelajaran efektif untuk mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Sekolah Dasar. Pada sisi lain,
kegiatan belajar yang juga berupa perkembangan mental tersebut terdorong oleh
4
tindak pendidikan atau pembelajaran (Dimyati, 2006: 38). Belajar merupakan
perilaku yang kompleks. Skinner (dalam Dimyati, 2006:38) mengemukakan
bahwa belajar merupakan perilaku yang diamati. Oleh karena itu perlu adanya
program pembelajaran Perencanaan pengajaran yang baik akan menjadikan
pelaksanaan pengajaran menjadi baik dan efektif pula ke dalam era kesejagatan
(global). Dengan demikian, yang dimaksud kualitas pembelajaran dalam istilah
ini adalah terkait dengan tingkat baik-buruknya pembelajaran. Ada banyak faktor
yang menjadi syarat sebuah pembelajaran dapat dikategorikan memiliki kualitas
baik. Salah satu faktor penting yang saat ini sangat ramai diperbincangkan
sebagai isu utama dalam berbagai kesempatan adalah terkait dengan
profesionalisme guru. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis
masalah, siswa bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real
world) (Major, Claire, dan Palmer, Betsy. 2001). Proses pembelajaran
diarahkan agar siswa mampu menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis”
(Sanjaya, 2008:211).SPBM dirancang untuk meningkatkan kefasihan,
fleksibilitas, dan orisinilitas yang digunakan siswa untuk mendekati benda-benda,
peristiwa-peristiwa, konsep-konsep, dan perasaan-perasaan. pembelajaran tidak
lagi teacher centered. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa para siswa dapat dan
harus distimulasi kreativitas mereka. Ciri utama SPBM adalah: (1) SPBM
merupakan aktivitas pembela-jaran, artinya ada kegiatan yang harus dilakukan
siswa. (2) Aktivita pembe-lajaran diarahkan untuk memecahkan masalah. (3)
Pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah
mengimplementasikan SPBM. Gaya belajar adalah cara belajar yang dimiliki
siswa untuk memahami materi dengan cepat. Setiap manusia memiliki gaya
5
belajar yang unik dan kekuatan tersendiri. Tidak ada gaya belajar yang lebih baik
atau lebih buruk daripada gaya belajar yang lain. Secara umum gaya belajar dapat
dibedakan menjadi 3 macam, yakni: gaya belajar visual, gaya belajar auditorial,
dan gaya belajar kinestetik.Dalam gaya belajar visual, siswa lebih mudah
memahami materi dengan menggunakan gabar-gambar karena banyak
menggunakan indra penglihatan. Gaya belajar auditorial siswa lebih menekankan
pada pendengaran dalm memaami materi pembelajaran. Gaya belajar kinestetik
merupakan gaya belajar yang dengan mudah memahami suatu materi atau
menangkap informasi melalui gerakan dan paling baik menghafal informasi
dengan mengasosiasikan gerakan dengan setiap fakta.
Dengan mengetahui ciri-ciri tersebut , kita dapat menggunakan media yang
sesuai dan efektif bagi siswa sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai.
Penelitian ini membahas tentang pengaruh strategi pembe-lajaran berbasis
masalah dan gaya belajar terhadap prestasi belajar tersebut pada dasarnya
termasuk dalam ranah teknologi pembelajaran pada lingkup rancangan
pembelajaran dengan seluruh perangkatnya, yaitu menyangkut hal-hal terkait
dengan pembuatan rencana pembelajaran dan penyiapan bahan ajar, dan buku
siswa. Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas
pembelajaran, artinya dalam implementasinya ada sejumlah kegiatan yang harus
dilakukan siswa. Menurut Dewey (dalam Sudjana, 2005:19) Pemikiran yang
mendasari penggunaan pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran
yang efektif tidak hanya menekankan pada penguasaan materi secara hapalan.
Siswa harus terlibat secara psikologis dalam mencerna secara bermakna apa
6
yang dipelajari. Untuk merangsang siswa berfikir, mereka perlu diorientasikan
pada situasi bermasalah yang nyata, termasuk bagai-mana belajar dengan
menggunakan fenomena di dunia nyata sekitar. Gaya belajar mengacu pada cara
belajar yang lebih disukai pebelajar. Umumnya, dianggap bahwa gaya belajar
seseorang berasal dari variabel kepribadian, termasuk susunan kognitif dan
psikologis latar belakang sosio cultural, dan pengalaman pendidikan (Nurlaela,
2010:39). Orang visual akan sangat mudah melihat atau membayangkan apa
yang dibicarakan. Mereka sering melihat gambar yang berhu-bungan dengan
kata atau perasaan dan mereka akan mengerti informasi bila mereka melihat
kejadian, melihat informasi itu tertulis atau dalam bentuk gambar.Apabila anak
bertemu dengan kondisi atau lingkungan belajar yang tidak sesuai dengan gaya
belajarnya, maka anak akan menolak dengan lingkungan belajar tersebut (Kolb,
dan Robotham, dalam Nurlaela, 2010:39). Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa gaya belajar berpengaruh terhadap hasil belajar. Prestasi belajar pada
hakekatnya akan dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni faktor yang melekat
pada diri siswa itu sendiri (faktor internal) dan faktor yang berada di luar siswa
yang bersangkutan (faktor eksternal). Faktor internal utamanya menyangkut
masalah kecerdasan, motivasi, gaya belajar, minat dan kondisi fisik peserta
didik. Sedangkan faktor eksternal dalam penelitian ini antara lain adalah guru
selaku pendidik dengan berbagaiperannya, peran orang tua, fasilitas belajar,
peraturan sekolah dan lingkungan belajar. Dengan demikian faktor eksternal
terutama guru dalam proses pembelajaran perlu adanya variasi dalam
penyampaian materi pembelajaran, sehingga dapat menumbuhkan semangat
belajar dengan meningkatkan teknologi belajar. Berdasarkan penelitian ini maka
7
hipotesis penelitianya: Ada pengaruh penggunaan strategi pembelajaran berbasis
masalah terhadap prestasi belajar PKn siswa kelas VI SDN di Kecamatan
Singgahan Kabupaten Tuban.Ada pengaruh gaya belajar terhadap prestasi
belajar PKn siswa kelas VI SDN di Kecamatan Singgahan Tuban.
Ada pengaruh penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah dan gaya
belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar PKn siswa kelas VI SDN
di Kecamatan Singgahan ,Kabupaten Tuban.
BAHAN DAN METOE
Penelitian ini merupakan salah satu penelitian terapan berupa eksperimen yang
menggunakan kelompok kontrol. Karakteristik rancangan ini adalah subjek
penelitian terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sebelum
dilakukan perlakuan kedua kelompok ini dilakukan pretes, penetapan kelompok
subjek penelitian sesuai kondisi dan keterbatasan yang ada. Responden
diberikan angket yang mencerminkan adanya gaya belajar siswa yang berbeda,
sebagai kontrol dalam kegiatan pembelajaran.Pada kelompok eksperimen
diberikan perlakuan. Setelah perlakuan selesai, baik kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol diberikan pasca uji yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh strategi pembelajaran berbasis masalah dan gaya belajar terhadap
prestasi belajar PKn siswa kelas VI SDN Kedungjambe I SDN Tunggulrejo,
dan SDN Mulyorejo Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban.Dari pola di atas
dapat dijelaskan bahwa pretest-posttest control group design dengan satu
macam perlakuan. Untuk mengetahui prestasi belajar maka perlu diuji hipotesis
antara variabel X1 (strategi pembelajaran berbasis masalah), variabel X2 (gaya
8
belajar yang digunakan) dan variabel Y (diperoleh dari dari hasil nilai postes),
pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana pengaruh
pada suatu variabel dengan variabel lainnya yang berdasarkan pada suatu
koefisien, yang tercermin dalam desain penelitian. Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI SDN di Kecamatan
Singgahan Kabupaten Tuban yang berjumlah 360 siswa.Sampel adalah bagian
dari populasi, atau definisi lain sampel adalah sebagai sembarang himpunan
yang merupakan bagian dari suatu populasi (Riyanto, 2007:64). Karena
keterbatasan biaya, tenaga dan waktu, mengakibatkan tidak mungkin untuk
dilakukanya pengamatan terhadap keseluruhan populasi. Dari jumlah populasi
yang ada, maka dalam penelitian ini menggunakan sampling kuota (quota
sampling), yaitu menetapkan besar jumlah sampel yang diperlukan sesuai jatah
yang diinginkan dengan pertimbangan-pertimbangan keterbatasan biaya, tenaga
dan waktu. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian adalah:
Angket dan Test. Langkah awal dalam penyusunan instrumen penelitian adalah
menerapkan variabel-variabel yang akan diteliti selanjutnya menentukan
indikator yang akan diukur dalam proses olah data. Untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala
sosial penelitian ini menggunakan skala likert digunakan. Dengan skala likert
maka variabel yang akan diukur diberikan definisi operasionalnya dan
dijabarkan menjadi indikator-indikator variabel. Selanjutnya kisi-kisi tersebut
disusun sebagai pedoman pembuatan angket, yang menyajikan beberapa
pernyataan/pertanyaan, responden tinggal memberikan cecklist salah satu
kolom jawaban yang telah disediakan. Adapun jawaban yang di pakai dalam
9
angket ini di atas adalah: ”Ya” dan ”Tidak” Data yang diperoleh dalam
penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan tehnik analisis statistik
inferensial yaitu uji F atau Analisis Varians (Anova) 2 jalur. Data peningkatan
pemahaman yang telah diperoleh akan diuji menggunakan ANOVA 2 jalur
setelah memenuhi syarat uji normalitas dan homogenitas untuk melihat apakah
secara bersama-sama ada pengaruh antara strategi pembelajaran berbasis
masalah dan gaya belajar terhadap prestasi belajar. Sebelum langkah
pengumpulan data terkait dengan hasil belajar yang merupakan variabel terikat
dalam penelitian terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap instrumen
penelitian yaitu intrumen angket dan instrumen tes untuk mengetahui tingkat
validitas dan reliabilitasnya sehingga dapat dijadikan sebagai alat ukur yang
sahih. Dari tabulasi data yang mentah dari hasil uji coba instrumen angket dan
tes tersebut dilakukan analisis (uji) validitas dan reliabilitas. Uji validitas
instrumen angket penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah terdiri
dari 20 item yang ditryoutkan kepada 30 responden (N = 30) menggunakan uji
statistik dengan bantuan program SPSS Versi 19.0. Dari hasil uinstrumen
angket tersebut dapat diketahui terdapat 2 (dua) item yang dinyatakan tidak
valid yaitu item nomor 1 dan item nomor 5 sehingga item angket tersebut tidak
digunakan dalam penelitian (dibuang).
Berdasarkan reliabilitas Cronbach's Alpha menun-jukkan 0.966. Untuk
mencocokkan koefisien reliabilitas instrumen angket digunakan kriteria tolak
ukur interval koefisien r yaitu 0,70 < r 11 0,90 memiliki tingkat reliabilitas
tinggi, dan/atau 0,90 < r 11 1,00 memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi.
Tetapi dari hasil uji reliabilitas instrumen tes ini diperoleh rhitung berada pada
10
interval 0,90 < 0,966 1,00 maka dapat dikatakan instrumen angket memiliki
tingkat reliabilitas sangat tinggi, sehingga instrumen angket tersebut dapat
digunakan sebagai alat pengukuran untuk memperoleh data berkaitan dengan
variabel bebas dalam penelitian yaitu mengenai penggunaan strategi
pembelajaran berbasis masalah (PBM) Berdasarkan data kelompok
menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM) maupun
pembelajaran konvensional artinya tidak menggunakan strategi pembela-jaran
berbasis masalah serta hasil belajar kelompok gaya belajar baik visual maupun
auditorial menunjukkan distribusi normal yaitu nilai statistik Kolmogorov-
Smirnov dan Shapiro-Wilk menunjukkan sig. > 0,05. Oleh karena itu secara
keseluruhan data variabel terikat (dependen) dari kedua kelompok tersebut di
atas dapat dikatakan berdistribusi normal, sehingga untuk analisis data dengan
menggunakan teknik Anova dapat dilanjutkan. Dari hasil homogenitas varian
dapat dilihat pada output program SPSS Versi 19.0 yaitu Levene's Test of
Equality of Error Variances. Tes Levene's adalah merupakan tes hipotesis
kesamaan (null) varian error lintaskelompok. Hipotesis null diterima jika Sig. >
0,05. Dengan demikian hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan data variabel
terikat adalah homogen. Deskripsi mengenai data hasil belajar PKn dilihat dari
hasil analisis statistik dengan menggunakan program bantuan komputer SPSS
Versi 19.0 maka hasilnya dapat didistribusikan dalam ukuran tendensi sentral
dan variabilitas terdiri dari nilai rata-rata (mean), median, variansi, dan standar
deviasi. Berdasarkan hasil belajar PKn antar kelompok menggunakan strategi
pembela-jaran yaitu terlihat bahwa rata-rata (mean) hasil belajar siswa pada
kelompok menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM) (X1
11
SPBM = 80.3333 dengan standar deviasi yaitu 12.76335; dan X1 tidak SPBM =
62.0000 dengan standar deviasi yaitu 7.26351). Hal tersebut menunjukkan
adanya kecenderungan untuk mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa
ada perbedaan hasil belajar PKn untuk siswa pada kelompok yang
menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM) dengan siswa
kelompok yang tidak menggunakan strategi pembela-jaran berbasis masalah
(konvensional). Dari hasil belajar PKn untuk siswa pada kelompok yang
menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi daripada
hasil belajar siswa pada kelompok yang tidak menggunakan pembelajaran
berbasis masalah (konvensional).
Berdasarkan hasil belajar PKn dari siswa bergaya belajar visual berbeda
dengan rata-rata hasil belajar PKn bagi siswa bergaya auditorial (X Visual =
85.0000 dengan standar deviasi sebesar 3.65148; dan X Auditorial = 75.0000
dengan standar deviasi sebesar 4.38529). Demikian pula pada penerapan
pembelajaran yang tidak menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah
menunjukkan perbedaan rata-rata hasil belajar PKn dari siswa bergaya belajar
visual dan siswa bergaya belajar auditorial (X Visual = 63.0000 dengan standar
deviasi sebesar 8.19407; dan X Visual = 61.0000 dengan standar deviasi sebesar
6.32456). terkait dengan hal ini menun-jukkan adanya kecenderungan untuk
mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa hasil belajar PKn dari siswa
bergaya belajar visual berbeda dengan siswa bergaya belajar auditorial. Hasil uji
menggunakan teknik Anova dengan df = 1 dan taraf signifikansi = 0,05,
diperoleh nilai F = 6.877 dan angka sig.= 0,011 masih jauh di bawah 0,05.
Dengan demikian hasil pengujian terhadap hipotesis ke-3 dapat disimpulkan
12
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dalam penelitian ini dapat dikatakan
ada pengaruh penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah dan gaya
belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VI SDN di
Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis yang dideskripsikan
dapat diketahui bahwa hasil belajar PKn siswa yang diajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah secara signifikan
berbeda hasil belajarnya dengan siswa yang tidak diajar dengan strategi
pembelajaran konvensional. Dari hasil statistik dengan menggunakan teknik
Anova diperoleh nilai F = 139.258 dan angka sig.= 0,000 yang posisinya
sangat jauh di bawah 0,05. Dari kajian ini dapat dikatakan secara signifikan
ada pengaruh penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah terhadap
hasil belajar PKn siswa kelas VI SDN di Kecamatan Singgahan Kabupaten
Tuban . Dari hasil pengujian tersebut membuktikan bahwa dengan
menerapkan strategi pembelajaran berbasis masalah secara signifikan
berpengaruh lebih tinggi terhadap pencapaian hasil belajar PKn siswa kelas VI
SDN Kecamatan Singgahan, Tuban dibanding dengan penerapan dengan tidak
menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah. Dari berbagai temuan-
temuan penelitian tersebut di atas didasarkan atas kajian bahwa strategi
pembelajaran berbasis masalah, diterapkan karena: 1) guru menginginkan agar
siswa tidak hanya sekadar hanya dapat mengingat metri pelajaran,akan tetapi
menguasai dan memahaminya secara utuh; 2) guru bermak-sud untuk
13
mengembangkan keterampilan berpikir rasional siswa; 3) guru menginginkan
kemampuan siswa untuk memecahkan masalah serta membuat tantangan
intelektual siswa; 4) guru ingin mendorong siswa untuk lebih bertang-gung
jawab dalam pembelajarannya; dan 5) guru ingin agar siswa memahami
hubungan antara apa yang dipelajari dengan kenyataan dalam kehidupannya.
Selain itu penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah memiliki keung-
gulan di antaranya adalah: 1) pemecahan masalah merupakan teknik yang
cukup bagus untuk lebih memahami isi bacaan; 2) pemecahan masalah dapat
meman-tang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan utnuk menemukan
penge-tahuan baru bagi siswa; 3) pemecahan masalah dapat meningkatkan
aktivitas pembelajaran siswa. Dari uraian di atas didukung pendapat Barbara J
Duch (dalam Karim et al 2007) mengemukakan bahwa “in problem based
learning (PBL), students are presented with an interesting, relevant problem
”up front”. So that they can experience for them selves the process of doing
science”. Lebih jauh lagi, melalui model pembelajaran berbasis masalah
tersebut, siswa mengerti makna belajar, manfaatnya, dan bagaimana
mencapainya, sehingga muncul kesadaran siswa untuk belajar dan nanti akan
berguna bagi hidupnya.Berdasarkan pengujian terhadap hipotesis, diketahui
bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh adanya interaksi pembelajaran dengan
gaya belajar siswa. Selanjutnya dari analisis statistik diketahui nilai F =
15.473 dan angka sig. = 0,000 sangat jauh di bawah 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa secara signifikan gaya belajar mempengaruhi hasil
belajar PKn pada siswa kelas VI SDN di Kecamatan Singgahan Kabupaten
Tuban. Terkait dengan temuan kajian empirik tentang gaya belajar, Bradway
14
dan Hill (dalam Nurlaela, 2010:88) tentang krakteristik anak bergaya belajar
visual sangat bersandar pada pengli-hatan ketika menyerap informasi. Anak
visual juga unggul dalam semua aktivitas motorik halus, yaitu aktivitas-
aktivitas yang memerlukan mata dan otot-otot kecil seperti yang terdapat pada
jari-jari. Anak visual suka membaca dan tulisannya rapi serta tetap berada
pada garis. Bradway dan Hill (dalam Nurlaela, 2010:89) mengatakan anak
bergaya belajar auditorial mengutamakan suara dan kata-kata atas informasi
yang diberikan dibandingkan pandangan maupun sentuhan. Pada umumnya
anak bergaya belajar auditorial cenderung verbal dan banyak percakapan, serta
seringkali membuat gaduh ketika proses pembelajaran berlangsung di kelas.
Anak auditorial lebih suka dibacakan, jika mereka membaca sendiri suaranya
keras, dan dilihat dari bentuk tulisannya cenderung tidak rapi. Berdasarkan
hasil kajian secara empirik diketahui bahwa secara interaksi strategi
pembelajaran berbasis masalah dan gaya belajar berpengaruh positif terhadap
hasil belajar PKn pada siswa kelas VI di SDN di Kecamatan Singgahan
Kabupaten Tuban. Dari hasil uji statistik dengan teknik Anova diperoleh nilai
F = 6.877 dan angka sig.= 0,011 posisinya masih jauh di bawah 0,05
sehingga dalam kajian ini dikatakan secara signifikan ada pengaruh
penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah dan gaya belajar secara
bersama-sama terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VI SDN di Kecamatan
Singgahan Kabupaten Tuban. Oleh karena itu, dalam menerapkan strategi
pembelajaran lebih utama adalah mengetahui karakteristik dan gaya belajar
siswa, mempertimbangkan kesiapan siswa, kesiapan guru, dan ketersediaan
sumber belajar yang akan digunakan dalam implementasi strategi
15
pembelajaran berbasis masalah sehingga tujuan atau hasil belajar yang efektif
dan optimal. Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam
pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antarpribadi. Ketika menyadari
bahwa bagaimana seseorang menyerap dan mengolah informasi, belajar dan
berkomunikasi menjadi sesuatu yang mudah dan menyenangkan. Gaya belajar
mengacu pada cara belajar yang lebih disukai siswa. Umumnya, dianggap
bahwa gaya belajar seseorang berasal dari variabel kepribadian, termasuk
susunan kognitif dan psikologis latar belakang sosio kultural, dan pengalaman
pendidikan (Emirina, 2010). Keanekaragaman gaya belajar siswa perlu dike-
tahui pada awal permulaannya diterima pada satuan pendidikan yang akan
dijalani. Hal ini akan memudahkan bagi siswa untuk belajar maupun guru
untuk mengajar dalam proses pembelajaran. Siswa akan dapat belajar dengan
baik dan hasil belajarnya baik, apabila ia mengerti gaya belajarnya. Hal
tersebut memudahkan guru dapat menerapkan pembelajaran dengan mudah
dan tepat (Kolb, dalam Emirina, 2010). Apa pun gaya belajar yang dipilih pada
dasarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu agar yang bersangkutan bisa
menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya dan memberi hasil
optimal. Untuk itulah, guru perlu turun tangan mengamati gaya belajar
masing-masing siswa sehingga dapat membantu siswa memaksimalkan gaya
belajar mereka masing-masing.
SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilkukan maka dapat diperoleh
sebagai berikut:(a)Ada pengaruh secara signifikan penerapan strategi
16
pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VI SDN
di Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban. Dari hasil kajian empirik
menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar PKn dari siswa kelompok yang
menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah dengan siswa dari
kelompok yang tidak menggunakan strategi pembelajaran konvensional.
(b)Ada pengaruh gaya belajar siswa terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VI
SDN di Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban. Dari hasil kajian empirik
menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar PKn dari siswa yang memiliki
tipe gaya belajar visual dengan siswa bertipe gaya belajar auditorial. (c) Ada
pengaruh penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah dan gaya belajar
secara bersama-sama terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VI SDN di
Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban. Dari hasil kajian empirik
menunjukkan bahwa hasil belajar PKn bagi siswa kelas VI SDN Kecamatan
Singgahan Kabupaten Tuban dipengaruhi adanya interaksi antara penggunaan
strategi pembelajaran berbasis masalah dan gaya belajar.
DAFTAR PUSTAKA
BNSP. 2007. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dipediknas
Bobbi De Porter dan Mike Hernacki., 1992. Quantum learning. Dell Publishing. New York.
De Porter, Bobbi. Dan dan Mike Hernacki 2003. Quantum Teaching. Terjemahan: Ary Nilandari. Bandung: Kaifa.
Duch, J. Barbara. 1995. Problems: A Key Factor in PBL. [Online]. Tersedia http://www.udel.edu/pbl/cte/spr96-phys.html.[21 Juli 2010].
Emirina.2010.Gaya Belajar Pada Anak,http://emirina.wordpress.com/2010/
17
03/17/diakses tanggal 2 Maret 2012
Glazer, Evan. (2001). Problem Based Instruction. In M. Orey (Ed.), Emerging perspectives on learning, teaching, and technology [Online].Tersedia:http://www.coe.uga.edu/epltt/ProblemBasedInstruct.htm. [17 Juni 2005].
Major, Claire,H dan Palmer, Betsy. 2001. Assessing the Effectiveness of Problem-Based Learning in Higher Education: Lessons from the Literature. [Online]. Tersedia: www.rapidintellect.com/AE Qweb/ mop4spr01.htm (14 Juli 2010).
Nurlaela, Luthfiyah. 2010. Model Pembelajaran Gaya Belajar, Kemampuan Membaca dan hasil Belajar. Surabaya: Unesa Univercity Press.
Riyanto, Yatim. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan
Kuantitatif. Surabaya: Unesa University Press.
Rose, C dan Nicholl, M.J. 1977. Accelerated Learning For The 21 Century.
London: Judi Piatkus
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran (Berorientasi Standar Proses
Pendidikan). Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
…………….. 1998. Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Jakarta: Sekretariat Negara Republik
Indonesia
18
BIODATA PENULIS
1.Nama : BUDI LEGOWO
2.Tempat dan tanggal lahir : Tuban,1 April 1966
3.Jenis Kelamin : Laki-laki
4.Agama : Islam
5.Pendidikan Terakhir : Pascasarjana.
6.Prodi : Teknologi Pendidikan Universitas Negeri
Surabaya.
7.Alamat rumah :
a. Jalan : Jln.Ahmad Yani 212
b. Kelurahan/Desa : Kedungjambe RT.06, RW 01
c. Kecamatan : Singgahan
d. Kabupaten : Tuban
e. Propinsi : Jawa Timur
f. Kode Pos : 62361
g. Email : Legowo _ budi @ yahoo.co.id
h. No HP : 081217247245
8. Unit kerja : SDN Kedungjambe I, Kec. Singgahan
Kabupaten Tuban.
9. Alamat Kantor : Jl.Jend. Ahmad Yani no. 208 Kedungjambe
Kec. Singgahan Kabupaten Tuban.