untitled

31

Click here to load reader

Upload: alim-sumarno

Post on 05-Aug-2015

557 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Untitled

1

ARTIKEL ILMIAH

Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar PKN

Oleh: Budi Legowo

SDN Kedungjambe I Singgahan TubanLegowo _ budi @ yahoo.co.id HP.081217247245

Abstract :The purpose of this study was to want to know the effect of the use of

problem-based learning strategies and learning styles of student learning

achievement civics in VI class Elementary School district Singgahan Tuban. The

study was designed in the form of pseudo-experiments, consisting of the

experimental group and control group.

From the analysis it can be concluded that: (1) There is the influence of the use of problem-based learning strategies on student learning achievement civics VI class Elementary School Singgahan district Tuban regency, (2) There is the influence of learning style on student learning achievement civics VI class Elementary School Singgahan district Tuban regency, (3) There is the influence of the use of problem-based learning strategies and learning styles together towards achievement of students studying civics VI class Elementary School Singgahan district Tuban regency.

Key words: Problem-based Learning Strategy, Learning Style, Achievement Civic Education Study.

PENDAHULUAN

Peneliti menfokuskan salah satu mata pelajaran PKn yang termasuk di

dalam struktur kurikulum dan wajib diajarkan kepada seluruh siswa pada jenjang

pendidikan dasar maupun pendidikan menengah dan kejuruan, merupakan mata

pelajaran pada pembentukkan warga negara yang memahami dan mampu

melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia

Page 2: Untitled

2

yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan

UUD 1945. Fakta lain yang terkait dengan hasil belajar mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menunjukkan hasil atau prestasi belajar

yang dicapai siswa rata-rata masih rendah di bawah kriteria ketuntasan minimal

(7,50). Berdasarkan pengamatan rendahnya prestasi tersebut karena kurang

efektif,variatif,inovatif.. Adapun hasil belajar untuk mata pelajaran PKn di kelas

VI SDN di Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban dari hasil Ujian Sekolah

selama tiga tahun terakhir menunjukkan yaitu pada tahun pelajaran 2008/2009

rata-rata hasil belajar PKn mencapai 6,80; pada tahun pelajaran 2009/2010

menunjukkan rata-rata hasil belajar adalah 6,85; dan pada tahun pelajaran

2010/2011 rata-rata hasil belajar mencapai 7,20 untuk mengembangkan

kemampuan siswa dalam belajar khususnya mata pelajaran PKn sehingga dapat

menunjang peningkatan hasil belajar, baik ranah kognitif, ranah afektif mupun

ranah psikomotriknya maka salah satu strategi pembelajaran yang dianggap

sesuai untuk mengimplementasikan pembelajaran mata pelajaran PKn adalah

dengan strategi pembelajaran berbasis masalah. Karena strategi pembelajaran

berbasis masalah ini dipandang lebih praktis, efektif, variatif dan inovatif, serta

dapat meningkatkan keterlibatan dan kreativitas siswa dalam proses

pembelajaran untuk memperoleh informasi, meningkatkan kemampuan

kepekaan sosial siswa, peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa sekolah

dasar. Sanjaya (2008:211) mengatakan “dalam penerapan strategi pembelajaran

berbasis masalah, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menetap-

kan topik masalah, walaupun sebenarnya guru sudah mempersiapkan apa yang

harus dibahas.

Page 3: Untitled

3

Hal ini dapat terlihat rumusan masalah sebagai berikut:Apakah ada pengaruh

penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah terhadap prestasi belajar PKn

siswa kelas VI SDN di Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban?Apakah ada

pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar PKn siswa kelas VI SDN di

Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban? Dan apakah ada pengaruh penggunaan

strategi pembelajaran berbasis masalah dan gaya belajar secara bersama-sama

terhadap prestasi belajar PKn siswa kelas VI SDN di Kecamatan Singgahan

Kabupaten Tuban? Hasil penelitian ini diharapkan ingin mengetahui apakah ada

penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah dan gaya belajar terhadap

prestasi belajar PKn siswa kelas VI SDN di Kecamatan Singgahan Kabupaten

Tuban. Masalah ini digunakan untuk mengikat siswa pada rasa ingin tahu

pada pembelajaran yang dimaksud (Duch J.B, 1995). Pembelajaran berbasis

masalah adalah strategi pembelajaran yang merangsang siswa aktif untuk

memecahkan permasalahan dalam situasi nyata (Glazer, 2001).Gaya Belajar

adalah kombinasi dari bagaimana menyerap, dan kemu-dian mengatur serta

mengolah informasi. Gaya belajar dibedakan menjadi tiga (1) gaya belajar visual,

(2) gaya belajar auditorial, dan (3) gaya belajar kinestetik. Pada dasarnya semua

individu memiliki ketiga gaya belajar itu, hanya saja biasannya satu gaya

mendominasi (Rose dan Nicholl, 1997). memfokuskan pada dua gaya belajar

yaitu gaya belajar visual dan gaya belajar auditorial. Hasil penelitian ini

diharapkan memberikan kontribusi/dukungan terhadap konsep dan teori berkaitan

dengan penerapan strategi dan metode-metode pembelajaran efektif untuk mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Sekolah Dasar. Pada sisi lain,

kegiatan belajar yang juga berupa perkembangan mental tersebut terdorong oleh

Page 4: Untitled

4

tindak pendidikan atau pembelajaran (Dimyati, 2006: 38). Belajar merupakan

perilaku yang kompleks. Skinner (dalam Dimyati, 2006:38) mengemukakan

bahwa belajar merupakan perilaku yang diamati. Oleh karena itu perlu adanya

program pembelajaran Perencanaan pengajaran yang baik akan menjadikan

pelaksanaan pengajaran menjadi baik dan efektif pula ke dalam era kesejagatan

(global). Dengan demikian, yang dimaksud kualitas pembelajaran dalam istilah

ini adalah terkait dengan tingkat baik-buruknya pembelajaran. Ada banyak faktor

yang menjadi syarat sebuah pembelajaran dapat dikategorikan memiliki kualitas

baik. Salah satu faktor penting yang saat ini sangat ramai diperbincangkan

sebagai isu utama dalam berbagai kesempatan adalah terkait dengan

profesionalisme guru. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis

masalah, siswa bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real

world) (Major, Claire, dan Palmer, Betsy. 2001). Proses pembelajaran

diarahkan agar siswa mampu menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis”

(Sanjaya, 2008:211).SPBM dirancang untuk meningkatkan kefasihan,

fleksibilitas, dan orisinilitas yang digunakan siswa untuk mendekati benda-benda,

peristiwa-peristiwa, konsep-konsep, dan perasaan-perasaan. pembelajaran tidak

lagi teacher centered. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa para siswa dapat dan

harus distimulasi kreativitas mereka. Ciri utama SPBM adalah: (1) SPBM

merupakan aktivitas pembela-jaran, artinya ada kegiatan yang harus dilakukan

siswa. (2) Aktivita pembe-lajaran diarahkan untuk memecahkan masalah. (3)

Pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah

mengimplementasikan SPBM. Gaya belajar adalah cara belajar yang dimiliki

siswa untuk memahami materi dengan cepat. Setiap manusia memiliki gaya

Page 5: Untitled

5

belajar yang unik dan kekuatan tersendiri. Tidak ada gaya belajar yang lebih baik

atau lebih buruk daripada gaya belajar yang lain. Secara umum gaya belajar dapat

dibedakan menjadi 3 macam, yakni: gaya belajar visual, gaya belajar auditorial,

dan gaya belajar kinestetik.Dalam gaya belajar visual, siswa lebih mudah

memahami materi dengan menggunakan gabar-gambar karena banyak

menggunakan indra penglihatan. Gaya belajar auditorial siswa lebih menekankan

pada pendengaran dalm memaami materi pembelajaran. Gaya belajar kinestetik

merupakan gaya belajar yang dengan mudah memahami suatu materi atau

menangkap informasi melalui gerakan dan paling baik menghafal informasi

dengan mengasosiasikan gerakan dengan setiap fakta.

Dengan mengetahui ciri-ciri tersebut , kita dapat menggunakan media yang

sesuai dan efektif bagi siswa sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai.

Penelitian ini membahas tentang pengaruh strategi pembe-lajaran berbasis

masalah dan gaya belajar terhadap prestasi belajar tersebut pada dasarnya

termasuk dalam ranah teknologi pembelajaran pada lingkup rancangan

pembelajaran dengan seluruh perangkatnya, yaitu menyangkut hal-hal terkait

dengan pembuatan rencana pembelajaran dan penyiapan bahan ajar, dan buku

siswa. Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas

pembelajaran, artinya dalam implementasinya ada sejumlah kegiatan yang harus

dilakukan siswa. Menurut Dewey (dalam Sudjana, 2005:19) Pemikiran yang

mendasari penggunaan pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran

yang efektif tidak hanya menekankan pada penguasaan materi secara hapalan.

Siswa harus terlibat secara psikologis dalam mencerna secara bermakna apa

Page 6: Untitled

6

yang dipelajari. Untuk merangsang siswa berfikir, mereka perlu diorientasikan

pada situasi bermasalah yang nyata, termasuk bagai-mana belajar dengan

menggunakan fenomena di dunia nyata sekitar. Gaya belajar mengacu pada cara

belajar yang lebih disukai pebelajar. Umumnya, dianggap bahwa gaya belajar

seseorang berasal dari variabel kepribadian, termasuk susunan kognitif dan

psikologis latar belakang sosio cultural, dan pengalaman pendidikan (Nurlaela,

2010:39). Orang visual akan sangat mudah melihat atau membayangkan apa

yang dibicarakan. Mereka sering melihat gambar yang berhu-bungan dengan

kata atau perasaan dan mereka akan mengerti informasi bila mereka melihat

kejadian, melihat informasi itu tertulis atau dalam bentuk gambar.Apabila anak

bertemu dengan kondisi atau lingkungan belajar yang tidak sesuai dengan gaya

belajarnya, maka anak akan menolak dengan lingkungan belajar tersebut (Kolb,

dan Robotham, dalam Nurlaela, 2010:39). Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa gaya belajar berpengaruh terhadap hasil belajar. Prestasi belajar pada

hakekatnya akan dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni faktor yang melekat

pada diri siswa itu sendiri (faktor internal) dan faktor yang berada di luar siswa

yang bersangkutan (faktor eksternal). Faktor internal utamanya menyangkut

masalah kecerdasan, motivasi, gaya belajar, minat dan kondisi fisik peserta

didik. Sedangkan faktor eksternal dalam penelitian ini antara lain adalah guru

selaku pendidik dengan berbagaiperannya, peran orang tua, fasilitas belajar,

peraturan sekolah dan lingkungan belajar. Dengan demikian faktor eksternal

terutama guru dalam proses pembelajaran perlu adanya variasi dalam

penyampaian materi pembelajaran, sehingga dapat menumbuhkan semangat

belajar dengan meningkatkan teknologi belajar. Berdasarkan penelitian ini maka

Page 7: Untitled

7

hipotesis penelitianya: Ada pengaruh penggunaan strategi pembelajaran berbasis

masalah terhadap prestasi belajar PKn siswa kelas VI SDN di Kecamatan

Singgahan Kabupaten Tuban.Ada pengaruh gaya belajar terhadap prestasi

belajar PKn siswa kelas VI SDN di Kecamatan Singgahan Tuban.

Ada pengaruh penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah dan gaya

belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar PKn siswa kelas VI SDN

di Kecamatan Singgahan ,Kabupaten Tuban.

BAHAN DAN METOE

Penelitian ini merupakan salah satu penelitian terapan berupa eksperimen yang

menggunakan kelompok kontrol. Karakteristik rancangan ini adalah subjek

penelitian terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sebelum

dilakukan perlakuan kedua kelompok ini dilakukan pretes, penetapan kelompok

subjek penelitian sesuai kondisi dan keterbatasan yang ada. Responden

diberikan angket yang mencerminkan adanya gaya belajar siswa yang berbeda,

sebagai kontrol dalam kegiatan pembelajaran.Pada kelompok eksperimen

diberikan perlakuan. Setelah perlakuan selesai, baik kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol diberikan pasca uji yang bertujuan untuk mengetahui

pengaruh strategi pembelajaran berbasis masalah dan gaya belajar terhadap

prestasi belajar PKn siswa kelas VI SDN Kedungjambe I SDN Tunggulrejo,

dan SDN Mulyorejo Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban.Dari pola di atas

dapat dijelaskan bahwa pretest-posttest control group design dengan satu

macam perlakuan. Untuk mengetahui prestasi belajar maka perlu diuji hipotesis

antara variabel X1 (strategi pembelajaran berbasis masalah), variabel X2 (gaya

Page 8: Untitled

8

belajar yang digunakan) dan variabel Y (diperoleh dari dari hasil nilai postes),

pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana pengaruh

pada suatu variabel dengan variabel lainnya yang berdasarkan pada suatu

koefisien, yang tercermin dalam desain penelitian. Populasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI SDN di Kecamatan

Singgahan Kabupaten Tuban yang berjumlah 360 siswa.Sampel adalah bagian

dari populasi, atau definisi lain sampel adalah sebagai sembarang himpunan

yang merupakan bagian dari suatu populasi (Riyanto, 2007:64). Karena

keterbatasan biaya, tenaga dan waktu, mengakibatkan tidak mungkin untuk

dilakukanya pengamatan terhadap keseluruhan populasi. Dari jumlah populasi

yang ada, maka dalam penelitian ini menggunakan sampling kuota (quota

sampling), yaitu menetapkan besar jumlah sampel yang diperlukan sesuai jatah

yang diinginkan dengan pertimbangan-pertimbangan keterbatasan biaya, tenaga

dan waktu. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian adalah:

Angket dan Test. Langkah awal dalam penyusunan instrumen penelitian adalah

menerapkan variabel-variabel yang akan diteliti selanjutnya menentukan

indikator yang akan diukur dalam proses olah data. Untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala

sosial penelitian ini menggunakan skala likert digunakan. Dengan skala likert

maka variabel yang akan diukur diberikan definisi operasionalnya dan

dijabarkan menjadi indikator-indikator variabel. Selanjutnya kisi-kisi tersebut

disusun sebagai pedoman pembuatan angket, yang menyajikan beberapa

pernyataan/pertanyaan, responden tinggal memberikan cecklist salah satu

kolom jawaban yang telah disediakan. Adapun jawaban yang di pakai dalam

Page 9: Untitled

9

angket ini di atas adalah: ”Ya” dan ”Tidak” Data yang diperoleh dalam

penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan tehnik analisis statistik

inferensial yaitu uji F atau Analisis Varians (Anova) 2 jalur. Data peningkatan

pemahaman yang telah diperoleh akan diuji menggunakan ANOVA 2 jalur

setelah memenuhi syarat uji normalitas dan homogenitas untuk melihat apakah

secara bersama-sama ada pengaruh antara strategi pembelajaran berbasis

masalah dan gaya belajar terhadap prestasi belajar. Sebelum langkah

pengumpulan data terkait dengan hasil belajar yang merupakan variabel terikat

dalam penelitian terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap instrumen

penelitian yaitu intrumen angket dan instrumen tes untuk mengetahui tingkat

validitas dan reliabilitasnya sehingga dapat dijadikan sebagai alat ukur yang

sahih. Dari tabulasi data yang mentah dari hasil uji coba instrumen angket dan

tes tersebut dilakukan analisis (uji) validitas dan reliabilitas. Uji validitas

instrumen angket penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah terdiri

dari 20 item yang ditryoutkan kepada 30 responden (N = 30) menggunakan uji

statistik dengan bantuan program SPSS Versi 19.0. Dari hasil uinstrumen

angket tersebut dapat diketahui terdapat 2 (dua) item yang dinyatakan tidak

valid yaitu item nomor 1 dan item nomor 5 sehingga item angket tersebut tidak

digunakan dalam penelitian (dibuang).

Berdasarkan reliabilitas Cronbach's Alpha menun-jukkan 0.966. Untuk

mencocokkan koefisien reliabilitas instrumen angket digunakan kriteria tolak

ukur interval koefisien r yaitu 0,70 < r 11 0,90 memiliki tingkat reliabilitas

tinggi, dan/atau 0,90 < r 11 1,00 memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi.

Tetapi dari hasil uji reliabilitas instrumen tes ini diperoleh rhitung berada pada

Page 10: Untitled

10

interval 0,90 < 0,966 1,00 maka dapat dikatakan instrumen angket memiliki

tingkat reliabilitas sangat tinggi, sehingga instrumen angket tersebut dapat

digunakan sebagai alat pengukuran untuk memperoleh data berkaitan dengan

variabel bebas dalam penelitian yaitu mengenai penggunaan strategi

pembelajaran berbasis masalah (PBM) Berdasarkan data kelompok

menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM) maupun

pembelajaran konvensional artinya tidak menggunakan strategi pembela-jaran

berbasis masalah serta hasil belajar kelompok gaya belajar baik visual maupun

auditorial menunjukkan distribusi normal yaitu nilai statistik Kolmogorov-

Smirnov dan Shapiro-Wilk menunjukkan sig. > 0,05. Oleh karena itu secara

keseluruhan data variabel terikat (dependen) dari kedua kelompok tersebut di

atas dapat dikatakan berdistribusi normal, sehingga untuk analisis data dengan

menggunakan teknik Anova dapat dilanjutkan. Dari hasil homogenitas varian

dapat dilihat pada output program SPSS Versi 19.0 yaitu Levene's Test of

Equality of Error Variances. Tes Levene's adalah merupakan tes hipotesis

kesamaan (null) varian error lintaskelompok. Hipotesis null diterima jika Sig. >

0,05. Dengan demikian hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan data variabel

terikat adalah homogen. Deskripsi mengenai data hasil belajar PKn dilihat dari

hasil analisis statistik dengan menggunakan program bantuan komputer SPSS

Versi 19.0 maka hasilnya dapat didistribusikan dalam ukuran tendensi sentral

dan variabilitas terdiri dari nilai rata-rata (mean), median, variansi, dan standar

deviasi. Berdasarkan hasil belajar PKn antar kelompok menggunakan strategi

pembela-jaran yaitu terlihat bahwa rata-rata (mean) hasil belajar siswa pada

kelompok menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM) (X1

Page 11: Untitled

11

SPBM = 80.3333 dengan standar deviasi yaitu 12.76335; dan X1 tidak SPBM =

62.0000 dengan standar deviasi yaitu 7.26351). Hal tersebut menunjukkan

adanya kecenderungan untuk mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa

ada perbedaan hasil belajar PKn untuk siswa pada kelompok yang

menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM) dengan siswa

kelompok yang tidak menggunakan strategi pembela-jaran berbasis masalah

(konvensional). Dari hasil belajar PKn untuk siswa pada kelompok yang

menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi daripada

hasil belajar siswa pada kelompok yang tidak menggunakan pembelajaran

berbasis masalah (konvensional).

Berdasarkan hasil belajar PKn dari siswa bergaya belajar visual berbeda

dengan rata-rata hasil belajar PKn bagi siswa bergaya auditorial (X Visual =

85.0000 dengan standar deviasi sebesar 3.65148; dan X Auditorial = 75.0000

dengan standar deviasi sebesar 4.38529). Demikian pula pada penerapan

pembelajaran yang tidak menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah

menunjukkan perbedaan rata-rata hasil belajar PKn dari siswa bergaya belajar

visual dan siswa bergaya belajar auditorial (X Visual = 63.0000 dengan standar

deviasi sebesar 8.19407; dan X Visual = 61.0000 dengan standar deviasi sebesar

6.32456). terkait dengan hal ini menun-jukkan adanya kecenderungan untuk

mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa hasil belajar PKn dari siswa

bergaya belajar visual berbeda dengan siswa bergaya belajar auditorial. Hasil uji

menggunakan teknik Anova dengan df = 1 dan taraf signifikansi = 0,05,

diperoleh nilai F = 6.877 dan angka sig.= 0,011 masih jauh di bawah 0,05.

Dengan demikian hasil pengujian terhadap hipotesis ke-3 dapat disimpulkan

Page 12: Untitled

12

bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dalam penelitian ini dapat dikatakan

ada pengaruh penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah dan gaya

belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VI SDN di

Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis yang dideskripsikan

dapat diketahui bahwa hasil belajar PKn siswa yang diajar dengan

menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah secara signifikan

berbeda hasil belajarnya dengan siswa yang tidak diajar dengan strategi

pembelajaran konvensional. Dari hasil statistik dengan menggunakan teknik

Anova diperoleh nilai F = 139.258 dan angka sig.= 0,000 yang posisinya

sangat jauh di bawah 0,05. Dari kajian ini dapat dikatakan secara signifikan

ada pengaruh penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah terhadap

hasil belajar PKn siswa kelas VI SDN di Kecamatan Singgahan Kabupaten

Tuban . Dari hasil pengujian tersebut membuktikan bahwa dengan

menerapkan strategi pembelajaran berbasis masalah secara signifikan

berpengaruh lebih tinggi terhadap pencapaian hasil belajar PKn siswa kelas VI

SDN Kecamatan Singgahan, Tuban dibanding dengan penerapan dengan tidak

menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah. Dari berbagai temuan-

temuan penelitian tersebut di atas didasarkan atas kajian bahwa strategi

pembelajaran berbasis masalah, diterapkan karena: 1) guru menginginkan agar

siswa tidak hanya sekadar hanya dapat mengingat metri pelajaran,akan tetapi

menguasai dan memahaminya secara utuh; 2) guru bermak-sud untuk

Page 13: Untitled

13

mengembangkan keterampilan berpikir rasional siswa; 3) guru menginginkan

kemampuan siswa untuk memecahkan masalah serta membuat tantangan

intelektual siswa; 4) guru ingin mendorong siswa untuk lebih bertang-gung

jawab dalam pembelajarannya; dan 5) guru ingin agar siswa memahami

hubungan antara apa yang dipelajari dengan kenyataan dalam kehidupannya.

Selain itu penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah memiliki keung-

gulan di antaranya adalah: 1) pemecahan masalah merupakan teknik yang

cukup bagus untuk lebih memahami isi bacaan; 2) pemecahan masalah dapat

meman-tang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan utnuk menemukan

penge-tahuan baru bagi siswa; 3) pemecahan masalah dapat meningkatkan

aktivitas pembelajaran siswa. Dari uraian di atas didukung pendapat Barbara J

Duch (dalam Karim et al 2007) mengemukakan bahwa “in problem based

learning (PBL), students are presented with an interesting, relevant problem

”up front”. So that they can experience for them selves the process of doing

science”. Lebih jauh lagi, melalui model pembelajaran berbasis masalah

tersebut, siswa mengerti makna belajar, manfaatnya, dan bagaimana

mencapainya, sehingga muncul kesadaran siswa untuk belajar dan nanti akan

berguna bagi hidupnya.Berdasarkan pengujian terhadap hipotesis, diketahui

bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh adanya interaksi pembelajaran dengan

gaya belajar siswa. Selanjutnya dari analisis statistik diketahui nilai F =

15.473 dan angka sig. = 0,000 sangat jauh di bawah 0,05. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa secara signifikan gaya belajar mempengaruhi hasil

belajar PKn pada siswa kelas VI SDN di Kecamatan Singgahan Kabupaten

Tuban. Terkait dengan temuan kajian empirik tentang gaya belajar, Bradway

Page 14: Untitled

14

dan Hill (dalam Nurlaela, 2010:88) tentang krakteristik anak bergaya belajar

visual sangat bersandar pada pengli-hatan ketika menyerap informasi. Anak

visual juga unggul dalam semua aktivitas motorik halus, yaitu aktivitas-

aktivitas yang memerlukan mata dan otot-otot kecil seperti yang terdapat pada

jari-jari. Anak visual suka membaca dan tulisannya rapi serta tetap berada

pada garis. Bradway dan Hill (dalam Nurlaela, 2010:89) mengatakan anak

bergaya belajar auditorial mengutamakan suara dan kata-kata atas informasi

yang diberikan dibandingkan pandangan maupun sentuhan. Pada umumnya

anak bergaya belajar auditorial cenderung verbal dan banyak percakapan, serta

seringkali membuat gaduh ketika proses pembelajaran berlangsung di kelas.

Anak auditorial lebih suka dibacakan, jika mereka membaca sendiri suaranya

keras, dan dilihat dari bentuk tulisannya cenderung tidak rapi. Berdasarkan

hasil kajian secara empirik diketahui bahwa secara interaksi strategi

pembelajaran berbasis masalah dan gaya belajar berpengaruh positif terhadap

hasil belajar PKn pada siswa kelas VI di SDN di Kecamatan Singgahan

Kabupaten Tuban. Dari hasil uji statistik dengan teknik Anova diperoleh nilai

F = 6.877 dan angka sig.= 0,011 posisinya masih jauh di bawah 0,05

sehingga dalam kajian ini dikatakan secara signifikan ada pengaruh

penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah dan gaya belajar secara

bersama-sama terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VI SDN di Kecamatan

Singgahan Kabupaten Tuban. Oleh karena itu, dalam menerapkan strategi

pembelajaran lebih utama adalah mengetahui karakteristik dan gaya belajar

siswa, mempertimbangkan kesiapan siswa, kesiapan guru, dan ketersediaan

sumber belajar yang akan digunakan dalam implementasi strategi

Page 15: Untitled

15

pembelajaran berbasis masalah sehingga tujuan atau hasil belajar yang efektif

dan optimal. Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam

pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antarpribadi. Ketika menyadari

bahwa bagaimana seseorang menyerap dan mengolah informasi, belajar dan

berkomunikasi menjadi sesuatu yang mudah dan menyenangkan. Gaya belajar

mengacu pada cara belajar yang lebih disukai siswa. Umumnya, dianggap

bahwa gaya belajar seseorang berasal dari variabel kepribadian, termasuk

susunan kognitif dan psikologis latar belakang sosio kultural, dan pengalaman

pendidikan (Emirina, 2010). Keanekaragaman gaya belajar siswa perlu dike-

tahui pada awal permulaannya diterima pada satuan pendidikan yang akan

dijalani. Hal ini akan memudahkan bagi siswa untuk belajar maupun guru

untuk mengajar dalam proses pembelajaran. Siswa akan dapat belajar dengan

baik dan hasil belajarnya baik, apabila ia mengerti gaya belajarnya. Hal

tersebut memudahkan guru dapat menerapkan pembelajaran dengan mudah

dan tepat (Kolb, dalam Emirina, 2010). Apa pun gaya belajar yang dipilih pada

dasarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu agar yang bersangkutan bisa

menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya dan memberi hasil

optimal. Untuk itulah, guru perlu turun tangan mengamati gaya belajar

masing-masing siswa sehingga dapat membantu siswa memaksimalkan gaya

belajar mereka masing-masing.

SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilkukan maka dapat diperoleh

sebagai berikut:(a)Ada pengaruh secara signifikan penerapan strategi

Page 16: Untitled

16

pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VI SDN

di Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban. Dari hasil kajian empirik

menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar PKn dari siswa kelompok yang

menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah dengan siswa dari

kelompok yang tidak menggunakan strategi pembelajaran konvensional.

(b)Ada pengaruh gaya belajar siswa terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VI

SDN di Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban. Dari hasil kajian empirik

menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar PKn dari siswa yang memiliki

tipe gaya belajar visual dengan siswa bertipe gaya belajar auditorial. (c) Ada

pengaruh penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah dan gaya belajar

secara bersama-sama terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VI SDN di

Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban. Dari hasil kajian empirik

menunjukkan bahwa hasil belajar PKn bagi siswa kelas VI SDN Kecamatan

Singgahan Kabupaten Tuban dipengaruhi adanya interaksi antara penggunaan

strategi pembelajaran berbasis masalah dan gaya belajar.

DAFTAR PUSTAKA

BNSP. 2007. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dipediknas

Bobbi De Porter dan Mike Hernacki., 1992. Quantum learning. Dell Publishing. New York.

De Porter, Bobbi. Dan dan Mike Hernacki 2003. Quantum Teaching. Terjemahan: Ary Nilandari. Bandung: Kaifa.

Duch, J. Barbara. 1995. Problems: A Key Factor in PBL. [Online]. Tersedia http://www.udel.edu/pbl/cte/spr96-phys.html.[21 Juli 2010].

Emirina.2010.Gaya Belajar Pada Anak,http://emirina.wordpress.com/2010/

Page 17: Untitled

17

03/17/diakses tanggal 2 Maret 2012

Glazer, Evan. (2001). Problem Based Instruction. In M. Orey (Ed.), Emerging perspectives on learning, teaching, and technology [Online].Tersedia:http://www.coe.uga.edu/epltt/ProblemBasedInstruct.htm. [17 Juni 2005].

Major, Claire,H dan Palmer, Betsy. 2001. Assessing the Effectiveness of Problem-Based Learning in Higher Education: Lessons from the Literature. [Online]. Tersedia: www.rapidintellect.com/AE Qweb/ mop4spr01.htm (14 Juli 2010).

Nurlaela, Luthfiyah. 2010. Model Pembelajaran Gaya Belajar, Kemampuan Membaca dan hasil Belajar. Surabaya: Unesa Univercity Press.

Riyanto, Yatim. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan

Kuantitatif. Surabaya: Unesa University Press.

Rose, C dan Nicholl, M.J. 1977. Accelerated Learning For The 21 Century.

London: Judi Piatkus

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran (Berorientasi Standar Proses

Pendidikan). Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sudjana, Nana. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

…………….. 1998. Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Jakarta: Sekretariat Negara Republik

Indonesia

Page 18: Untitled

18

BIODATA PENULIS

1.Nama : BUDI LEGOWO

2.Tempat dan tanggal lahir : Tuban,1 April 1966

3.Jenis Kelamin : Laki-laki

4.Agama : Islam

5.Pendidikan Terakhir : Pascasarjana.

6.Prodi : Teknologi Pendidikan Universitas Negeri

Surabaya.

7.Alamat rumah :

a. Jalan : Jln.Ahmad Yani 212

b. Kelurahan/Desa : Kedungjambe RT.06, RW 01

c. Kecamatan : Singgahan

d. Kabupaten : Tuban

e. Propinsi : Jawa Timur

f. Kode Pos : 62361

g. Email : Legowo _ budi @ yahoo.co.id

h. No HP : 081217247245

8. Unit kerja : SDN Kedungjambe I, Kec. Singgahan

Kabupaten Tuban.

9. Alamat Kantor : Jl.Jend. Ahmad Yani no. 208 Kedungjambe

Kec. Singgahan Kabupaten Tuban.