ung gahan
DESCRIPTION
kkgaTRANSCRIPT
![Page 1: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/1.jpg)
Unggahan
Aqly Salafy
Lihat Profil Umum
Dokumen SayaKoleksi SayaUmpan Bacaan SayaStatistik Saya
Pesan-pesanPemberitahuanAkun | PengaturanHelp
Log keluar
Top of Form
Bottom of Form
Explore
Dokumen-Dokumen
Tugas SekolahKesehatan & Obat-obatanBrosur/KatalogMajalah/Surat KabarPanduan Cara/ManualResep/MenuBuku - FiksiBuku - Non-fiksiDokumen Pemerintah+ Semua kategori
RecentDitampilkan
Orang-orang
Penulis MuridPeneliti PenerbitPemerintahan & NirlabaBisnisPemusikSeniman & DesainerGuru+ Semua kategori
Paling DiikutiPopuler
×
Bahasa:
Bahasa indonesia
Pilih bahasa yang Anda ingin gunakan untuk Scribd:
English
中文
Cari buku, p
![Page 2: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/2.jpg)
Español
العربية
Português
日本語
Deutsch
Français
Turkce
Русский язык
Tiếng việt
Język polski
Bahasa indonesia
Download
0
KembaliKomentar
Tautan
Embed
Save for later
dari 31
Readcast
Readcasting…
Cancel, I do not want to Readcast this.
Not Readcasted
Note: You can always click on the Readcast button to share with your Scribd followers.
Top of Form
1
e46a1228ff50ef6
![Page 3: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/3.jpg)
Skip Comment
Bottom of Form
0inShare
Add a com
Kirim
![Page 4: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/4.jpg)
![Page 5: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/5.jpg)
1
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan gerak peluru yang bertujuan untuk mempelajari gerak peluru dari suatu benda. Percobaan ini menggunakan prinsipgerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, gerak parabola dan Hukum II Newton. Percobaan ini dilakukan dengan menembakkan peluru dariballistic missile yang dirangkai dengan stop clock dan switch off.
yangdigunakan adalah
dan
. Sudut yang digunakan adalah 25
,35
,45
,55
dan65
![Page 6: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/6.jpg)
. Sedangkan data yang didapat berupa
. Data ini kemudiandigunakan untuk menentukan
dan
. Berdasarkan grafik hubungan antara
sudut (θ) dan x
, maka dapat diketahui bahwa gerak peluru adalah parabola.Ketinggian maksimum dan jarak maksimum pada gerak peluru diperoleh padasudut 45°Faktor-faktor yang mempengaruhi gerak peluru adalah besarnyakecepatan awal (
) peluru pada saat lepas dari ballistic missile, besarnya sudut (
dan ketinggian awal (
) saat lepas dari ballistic missile.Keyword: ballistic missile,hokum II newton
2
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Pada praktikum gerak peluru (M6) ini akan mempelajari gerak bendadalam satu dimensi dengan membahas terlebih dahuli gerak dua dimensi yangkemudian akan beralih ke hal yang lebih khusus
![Page 7: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/7.jpg)
dengan hanya melibatkan satudimensi saja yang biasa ditinjau dari kecepatan, percepatan, dan perpindahan,serta gerak vertikal murni dari benda jatuh yang mendapat percepatan karenaadanya gaya gravitasi. Dapat dilihat pula gerak yang lebih umum dari benda-benda yang bergerak di udara dalam hal dua dimensi di permukaan bumi sepertibola yang dipukul atau dilemparkan pada permainan baseball. Peluru yangditembakkan, bola yang ditendang dan para atlit lompat jauh yang melakukansuatu lompat jauh. Peristiwa-peristiwa seperti diatas merupakan beberapa aplikasidari prinsip gerak peluru.Gerak parabola yang terjadi dikarenakan ketika benda dilemparkandiakibatkan oleh beberapa factor yang akan dipelajari dalam praktikum ini, dan juga hubungan antara faktor-faktor tersebut yang akan dibahas dalam praktikumini. Seperti jarak, tinggi yang dicapai, dan lain-lain.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dihadapi dalam praktikum gerak peluru(M6) ini adalah bagaimana cara untuk mempelajari gerak peluru dari suatu benda.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah yang akan di analisis dalam praktikum fisika dasar Ipercobaan gerak peluru (M6) ini adalah tinggi maksimum dan kecepatan awalbenda dengan variasi sudut 25
,35
,45
,55
dan 65
dengan sekat di dua dan sekatdi tiga.
3
1.4 Tujuan
Tujuan dari praktikum gerak peluru (M6) ini adalah untuk mempelajarigerak peluru dari suatu benda.
![Page 8: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/8.jpg)
1.5 Manfaat
Manfaat dari percobaan gerak peluru (M6) ini ialah mahasiswa dapatmempelajari dan memahami mengenai gerak peluru dan faktor-faktor yangmempengaruhinya.
1.6 Sistematika Penulisan Laporan Resmi
Laporan resmi ini terdiri dari lima bab. Bab I berisi pendahuluan yangmencakup latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat,dan sistematika penulisan laporan resmi. Bab II berisi dasar teori dan uraian yangmendukung percobaan gerak peluru ini. Bab III meliputi metodologi percobaanyang menjelaskan mengenai peralatan dan bahan, langkah-langkah kerja, dan setup alat. Bab IV berisi analisa data, perhitungan, grafik dan pembahasan mengenaipercobaan yang telah dilakukan. Bab V berisi kesimpulan dan saran dari apa yangtelah dikerjakan dalam laporan resmi ini. Pada bagian akhir disertakan daftarpustaka yang berisi referensi dari jurnal dan buku yang digunakan.
4
BAB IIDASAR TEORI2.1 Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasanberbentuk garis lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuanwaktu tetap baik besar maupun arahnya (Ganijanti Aby Sarojo, 2002 hal 37).
S = v . t
.................................................................................. (2.1)
2.2
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak benda titik yang membuatlintasan berbentuk garis lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satusatuan waktu tidak sama besar, sedangkan arah gerak tetap. Disini jarak yangditempuh tiap satu satuan waktu makin besar atau makin kecil, maka terjadi gerak dipercepat atau diperlambat. Jika perubahannya tetap disebut gerak lurus berubahberaturan (Ganijanti Aby Sarojo, 2002 hal 39).Pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB) berlaku :v = v
0
+ a t …………….
.............................................................. (2.2)dimana
![Page 9: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/9.jpg)
v
0
adalah kecepatan awal,
v
adalah kecepatan akhir,
a
adalah percepatandan
t
adalah waktu tempuh benda bergerak dari titik awal ke titik akhir.
Misalkan juga bahwa pada saat awal benda ada di
S
0
dan pada saat
t
benda ada di
S
, maka :S
–
S
0
= v
0
t + ½ a t
![Page 10: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/10.jpg)
2
………………
........................................... (2.3)Di sini, S tidak menyatakan jarak yang ditempuh melainkan menyatakanposisi benda pada saat
t
. Jarak yang ditempuh dalam hal ini adalah
x
–
x
0
.Selain rumus-rumus di atas juga terdapat suatu rumus lain untuk gerak lurusdengan percepatan tetap, yang menghubungkan kecepatan
v
dengan posisi
x
(Dosen-dosen fisika, 2009 hal 20-21).v
2
= v
02
+ 2a (S
–
S
0
) .......................................................................(2.4)
![Page 11: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/11.jpg)
5
gmmgmFyay
0
mFxax
2.3 Gerak Peluru
Setiap benda yang diberi kecepatan awal, lalu diteruskan untuk menempuhsuatu lintasan yang arahnya dipengaruhi oleh gaya gravitasi yang bekerja padanyadan juga dipengaruhi oleh gesekan udara, disebut peluru ( proyektil ). Danlintasan yang dilalui oleh peluru itu disebut trayektori.Gaya gravitasi terhadap peluru arahnya ke pusat bumi dan berbandingterbalik dengan kuadrat jarak dari pusat bumi. Pertama, gerak kita proyeksikanpada sumbu
–
sumbu yang melekat pada bumi. Karena sistemnya bukan suatusistem yang lembam, tidaklah tepat betul memberlakukan Hukum Newton keduauntuk menghubungkan gaya terhadap peluru itu dengan percepatannya. Tetapiuntuk trayektori yang jaraknya pendek, ketidaktepatan itu sangat kecil. Efek gesekan udara pun diabaikan, sehingga semua hasil perhitungan hanya berlakuuntuk gerak dalam vakum di bumi yang tidak berputar dan permukaannya datar.Karena satu
–
satunya gaya yang bekerja terhadap peluru dalam suatukondisi yang diidealkan ini hanyalah beratnya sendiri, yang besar dan arahnyadianggap konstan, maka geraknya diproyeksikan saja pada sepasang sumbukoordinat tegak lurus. Sumbu yang horisontal kita sebut sumbu
x
dan yangvertikal sumbu
y
, dan titik pangkal peluru mulai meluncur bebas. Maka komponen
x
gaya terhadap peluru adalah nol dan komponen y ialah berat peluru itu sendiri,
-mg
![Page 12: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/12.jpg)
. Jadi, berdasarkan hukum Newton kedua :Artinya, komponen horisontal percepatannya adalah nol dan komponenvertikalnya mengarah ke bawah dan sama seperti arah gerak benda jatuh bebas.
Komponen ke depan kecepatan tidak “membantu” peluru selama terbangnya.
Karena percepatan nol berarti kecepatannya konstan, maka geraknya dapatdianggap sebagai kombinasi gerak horisontal yang kecepatannya konstan dengangerak vertikal yang percepatannya konstan (Sears dan Zemansky, 1982 hal 126).
6
Gambar 2.1 Trayektori sebuah peluru dengan kecepatan awal
v
o
dan sudut
o
(http://www.mediabali.net/fisika_hypermedia/gerak_peluru.html)Sekarang perihal kecepatan peluru, sumbu
x
dan sumbu
y
dilukiskandengan titik pangkal koordinatnya pada titik di mana peluru itu mulai terbangbebas. Pada titik ini kita tetapkan
t
= 0. Kecepatan pada titik awal dilukiskan olehvektor
v
o
![Page 13: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/13.jpg)
, yang dinamakan kecepatan awal, atau kecepatan laras jika peluru ituditembakkan dari senapan. Sudut
o
adalah sudut elevasi ( angle of departure ).Kecepatn awal diuraikan menjadi komponen horisontal
v
ox
yang besarnya
v
o
Cos
o
, dan komponen vertikal
v
oy
yang besarnya
v
o
Sin
o
.Karena komponen kecepatan horisontal konstan, maka pada tiap saat t kitadapatkan :V
x
= V
![Page 14: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/14.jpg)
o
Cos
o
............................................................(2.5)Percepatan vertikal ialah
–
g
, sehingga komponen kecepatan vertikal padasaat
t
ialah :
V
y
= V
o
Sin
o
–
gt
......................................................(2.6)
![Page 15: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/15.jpg)
7
Komponen
–
komponen ini dapat dijumlahkan secara vektor untuk menentukan kecepatan resultan V. Besarnya ialah :
22
y x
V V V
..............................................................(2.7) dan sudut
yang dibentuk terhadap horisontal ialah :
x y
![Page 16: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/16.jpg)
V V Tan
...................................................................(2.8) Vektor kecepatan
v
tangen pada trayektori, sehingga arahnya sama denganarah trayektori.Koordinat peluru pada sembarang saat lalu dapat ditentukan berdasarkangerak dan kecepatan konstan serta percepatan konstan. Koordinat sumbu
x
ialah :X =
Vo Cos
t
..........................................................(2.9)dan koordinat sumbu y ialah:
Y = Vo Sin
t
–
½ gt
2
..........................................(2.10)Pada saat mencapai puncak (tinggi maksimum), maka kecepatan menurutsumbu
y
adalah nol, maka :...............................................................(2.11)dimana
t
![Page 17: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/17.jpg)
adalah waktu yang dibutuhkan peluru mencapai titik maksimum. Nilai
t
diperoleh dari persamaan di atas dan dapat disubstitusikan pada persamaan X danY sehingga diperoleh persamaan :.......................................................(2.12)Dimana nilai
X
= Jarak horisontal maksimal yang dapat ditempuh peluru.
goSinVot
.
gSinVo X
22
2
8
gSinVoY
2
22
..........................................................(2.13.) Dan nilai Y = Jarak vertikal maksimum yang dapat ditempuh peluru (Sears danZemansky, 1982 hal 127-128). Bukti dari suatu trayektori suatu gerak peluru berbentuk parabola dapatdilihat dari persamaan:Y = Tan
![Page 18: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/18.jpg)
o
x
–
X SinVog
22
.2
..........................(2.14)Bentuk ini sesuai dengan persamaan Y = BX
–
AX
2
, dimana persamaan ini adalahpersamaan parabola yang terbuka ke bawah karena koefisien dari X
2
bernilainegatif (Resnick dan Halliday, 1986 hal 80)
2.4 Gerak Lurus Berubah Tidak Beraturan
Gerak lurus berubah tidak beraturan adalah gerak benda titik yangmembuat lintasaan garis lurus dengan percepatan tidak tetap, baik besar atau arahatau juga kedua-duanya tidak tetap (Ganijanti Aby Sarojo,2002 hal 42).
2.5 Gerak Melingkar Beraturan
Gerak melingkar beraturan adalah gerak sebuah benda atau titik yangmembuat lintasan berbentuk lingkaran yang jari-jarinya R dengan sifat bahwapanjang busur yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap (Ganijanti Aby Sarojo,2002 hal 37).
2.6 Hukum II Newton
![Page 19: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/19.jpg)
Bunyi Hukum II Newton: “
Percepatan sebuah benda berbanding lurusdengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik denganmassanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya
”
(Giancoli, 2001 hal 95).
∑
.........................................................................(2.15)
9
BAB IIIPERALATAN DAN CARA KERJA3.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan pasa percobaan Gerak Peluru (M6) ini adalahcontact stop switch satu buah, digital stop clock satu buah, ballistic missile satubuah, bola logam dan kabel penghubung dua pasang.
3.2 Cara kerja
Cara kerja pada percobaan Gerak Peluru (M6) ini adalah pertama rangkaianalat diatur seperti gambar 3.3. Kedua, diatur sudut elevasi ballistic missile (
o
).Ketiga, peluru ditembakkan dengan jalan pelatuk tembak ditarik. Kempat, ketikapeluru ditembakkan, jarum stop clock mulai berjalan dan pada saat landasandikenai oleh peluru, saklar dimatikan. Dicatat waktu (t) dan jarak horizontal (s)yang ditempuh peluru. Kelima, diulangi empat langkah sebelumnya sebanyak lima kali. Keenam, percobaan pada lima langkah sebelumnya diulangi dengan V
o
yang berbeda dengan jalan pelatuk penembak ditarik pada jarak yang berbeda.Terakhir, percobaan pada langkah-langkah sebelumnya dilakukan dengan
o
![Page 20: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/20.jpg)
yangberbe
3.3 Set up Alat
Stop clock Ballistic missileSwitch on/off Gambar 3.1 Rangkaian alat percobaan gerak peluru
11
Tabel 4.1.4 Nilai t dan s pada Bola Kecil dengan
=3No
θ=25°
θ=35°
θ=45°
θ=55°
![Page 21: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/21.jpg)
θ=65°
t (s) x (cm) t (s) x (cm) t (s) x (cm) t (s) x (cm) t (s) x (cm)1 0,31 63,6 0,29 84 0,3 77,2 0,46 67,3 0,4 62,32 0,23 68,6 0,32 83,6 0,45 86,1 0,4 69,8 0,35 65,43 0,34 66,6 0,42 85,8 0,41 80,9 0,4 69,1 0,33 49,94 0,21 71,1 0,35 70,6 0,42 73,1 0,5 69,6 0,35 44,75 0,23 73,3 0,3 86,2 0,4 90,4 0,44 78,5 0,42 53,7Tabel 4.1.5 Nilai t dan s pada Bola Sedang dengan
=3No
θ=25°
θ=35°
θ=45°
θ=55°
θ=65°
t (s) x (cm) t (s) x (cm) t (s) x (cm) t (s) x (cm) t (s) x (cm)1 0,21 69,9 0,34 85,4 0,38 90,2 0,4 61,5 0,5 63,82 0,32 70 0,3 83,5 0,32 92,3 0,47 70,5 0,55 61,43 0,36 74,2 0,35 76,5 0,39 93,7 0,41 72,4 0,51 624 0,33 70,7 0,32 87,3 0,37 85,8 0,44 73,9 0,56 585 0,4 69,3 0,35 89,3 0,4 84,4 0,44 83,4 0,49 61Tabel 4.1.6 Nilai t dan x pada Bola Besar dengan
=3No
θ=25°
θ=35°
![Page 22: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/22.jpg)
θ=45°
θ=55°
θ=65°
t (s) s (cm) t (s) s (cm) t (s) s (cm) t (s) s (cm) t (s) s (cm)1 0,21 72,4 0,35 87,8 0,4 80,9 0,45 73 0,4 45,52 0,34 73,8 0,29 84,5 0,4 90,8 0,49 79,5 0,42 47,53 0,27 75,8 0,4 81,6 0,37 83,3 0,55 83,4 0,45 52,44 0,2 70 0,25 79,3 0,35 84,7 0,47 73,5 0,45 47,15 0,43 67,8 0,39 81,3 0,4 95,6 0,53 76,2 0,38 48
![Page 23: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/23.jpg)
![Page 24: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/24.jpg)
![Page 25: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/25.jpg)
12
4.2
Perhitungan4.2.1
![Page 26: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/26.jpg)
Perhitungan nilai kecepatan awal
Tabel 4.2.1.1 Nilai
dan
Bola Kecil, sekat 2
=
=
( (
=
⁄
=
⁄
Tabel 4.2.1.2 Nilai
![Page 27: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/27.jpg)
dan
Bola Kecil, sekat 2
=
=
( (
=
⁄
=
⁄
Tabel 4.2.1.3 Nilai
dan
Bola Kecil, sekat 2
=
![Page 28: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/28.jpg)
=
( (
=
⁄
=
⁄
No Bola
θ=25°
t (s) x (cm)1BolaKecil0,05 39,42 0,18 38,93 0,17 35,94 0,15 42,45 0,11 34,3
= 0,132
= 38,18No Bola
θ=35°
t (s) x (cm)1BolaKecil0,27 45,72 0,27 46,93 0,33 47,34 0,3 45,85 0,21 46,6
= 0,276
= 46,46No Bola
θ=45°
t (s) x (cm)1BolaKecil0,35 44,92 0,35 45,93 0,26 46,64 0,37 46,55 0,35 44,4
![Page 29: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/29.jpg)
= 0,336
= 45,66
![Page 30: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/30.jpg)
![Page 31: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/31.jpg)
![Page 32: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/32.jpg)
![Page 33: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/33.jpg)
13
Tabel 4.2.1.4 Nilai
dan
Bola Kecil, sekat 2
=
=
( (
=
⁄
=
⁄
Tabel 4.2.1.5 Nilai
dan
Bola Kecil, sekat 2
![Page 34: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/34.jpg)
=
=
( (
=
⁄
=
⁄
Jadi
pada bola kecil dengan sekat 2 adalah =
2,18
⁄
Tabel 4.2.1.6 Nilai
dan
![Page 35: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/35.jpg)
Bola Sedang, sekat 2
=
=
( (
=
⁄
=
⁄
No Bola
θ=55°
t (s) x (cm)1BolaKecil0,37 45,52 0,4 41,53 0,32 23,74 0,31 40,45 0,36 34,1
= 0,352
= 37,04No Bola
θ=65°
t (s) x (cm)1BolaKecil0,35 26,32 0,3 27,83 0,31 25,54 0,4 295 0,35 27,8
![Page 36: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/36.jpg)
= 0,342
= 27,28No Bola
θ=25°
t (s) x (cm)1BolaSedang0,11 37,82 0,13 373 0,23 37,44 0,2 38,85 0,25 36,7
= 0,184
= 37,54
![Page 37: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/37.jpg)
![Page 38: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/38.jpg)
![Page 39: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/39.jpg)
![Page 40: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/40.jpg)
![Page 41: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/41.jpg)
14
Tabel 4.2.1.7 Nilai
dan
Bola Sedang, sekat 2
=
=
( (
=
⁄
=
⁄
Tabel 4.2.1.8 Nilai
dan
![Page 42: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/42.jpg)
Bola Sedang, sekat 2
=
=
( (
=
⁄
=
⁄
Tabel 4.2.1.9 Nilai
dan
Bola Sedang, sekat 2
=
![Page 43: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/43.jpg)
=
( (
=
⁄
=
⁄
No Bola
θ=35°
t (s) x (cm)1BolaSedang0,25 40,32 0,22 44,73 0,31 47,34 0,25 46,35 0,26 50,8
= 0,258
= 45,88No Bola
θ=45°
t (s) x (cm)1BolaSedang0,33 48,42 0,37 47,23 0,29 41,34 0,3 48,25 0,34 45,4
= 0,326
= 46,1No Bola
θ=55°
t (s) x (cm)1BolaSedang0,35 42,22 0,45 373 0,25 33,34 0,36 40,35 0,32 47,3
= 0,346
![Page 44: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/44.jpg)
= 40,02
![Page 45: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/45.jpg)
![Page 46: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/46.jpg)
![Page 47: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/47.jpg)
![Page 48: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/48.jpg)
15
Tabel 4.2.1.10 Nilai
dan
Bola Sedang, sekat 2
=
=
( (
=
⁄
=
⁄
Jadi
pada bola sedang dengan sekat 2 adalah=
![Page 49: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/49.jpg)
1,97
⁄
Tabel 4.2.1.11 Nilai
dan
Bola Besar, sekat 2
=
=
( (
=
⁄
=
⁄
Tabel 4.2.1.12 Nilai
dan
![Page 50: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/50.jpg)
Bola Besar, sekat 2
=
=
( (
=
⁄
=
⁄
No Bola
θ=65°
t (s) x (cm)1BolaSedang0,42 29,92 0,45 21,73 0,42 274 0,44 22,85 0,42 26
=0,43
= 25,48No Bola
θ=25°
t (s) x (cm)1BolaBesar0,14 38,72 0,29 40,83 0,06 40,64 0,14 33,45 0,25 39,7
![Page 51: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/51.jpg)
=0,176
= 38,64NoBola
θ=35°
t (s) x (cm)1BolaBesar0,34 37,72 0,16 46,33 0,27 46,44 0,27 455 0,27 30,8
=0,262
= 41,24
![Page 52: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/52.jpg)
![Page 53: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/53.jpg)
![Page 54: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/54.jpg)
![Page 55: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/55.jpg)
![Page 56: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/56.jpg)
19
Tabel 4.2.1.22 Nilai
dan
Bola Sedang, sekat 3
=
=
( (
=
⁄
=
⁄
Tabel 4.2.1.23 Nilai
dan
Bola Sedang, sekat 3
![Page 57: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/57.jpg)
=
=
( (
=
⁄
=
⁄
Tabel 4.2.1.24 Nilai
dan
Bola Sedang, sekat 3
=
=
![Page 58: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/58.jpg)
( (
=
⁄
=2,92
m/s
No Bola
θ=35°
t (s) x (cm)1BolaSedang0,34 85,42 0,3 83,53 0,35 76,54 0,32 87,35 0,35 89,3
=0,332
=84,4No Bola
θ=45°
t (s) x (m)1BolaSedang0,38 90,22 0,32 92,33 0,39 93,74 0,37 85,85 0,4 84,4
=0,372
=89,28No Bola
θ=55°
t (s) x (m)1BolaSedang0,4 61,52 0,47 70,53 0,41 72,44 0,44 73,95 0,44 83,4
=0,432
=72,34
![Page 59: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/59.jpg)
![Page 60: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/60.jpg)
![Page 61: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/61.jpg)
![Page 62: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/62.jpg)
20
Tabel 4.2.1.25 Nilai
dan
Bola Sedang, sekat 3
=
=
( (
=
⁄
=
⁄
Jadi
pada bola kecil dengan sekat 3 adalah=
![Page 63: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/63.jpg)
2,92
⁄
Tabel 4.2.1.26 Nilai
dan
Bola Besar, sekat 3
=
=
( (
=
⁄
=
⁄
Tabel 4.2.1.27 Nilai
dan
![Page 64: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/64.jpg)
Bola Besar, sekat 3
=
=
( (
=
⁄
=
⁄
No Bola
θ=65°
t (s) x (m)1BolaSedang0,5 63,82 0,55 61,43 0,51 624 0,56 585 0,49 61
=0,522
=61,24No Bola
θ=25°
t (s) x (cm)1BolaBesar0,21 72,42 0,34 73,83 0,27 75,84 0,2 705 0,43 67,8
![Page 65: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/65.jpg)
=0,29
=71,96No Bola
θ=35°
t (s) x (cm)1BolaBesar0,35 87,82 0,29 84,53 0,4 81,64 0,25 79,35 0,39 81,3
=0,336
=82,9
![Page 66: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/66.jpg)
![Page 67: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/67.jpg)
![Page 68: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/68.jpg)
![Page 69: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/69.jpg)
![Page 70: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/70.jpg)
21
Tabel 4.2.1.28 Nilai
dan
Bola Besar, sekat 3
=
=
( (
=
⁄
=
⁄
Tabel 4.2.1.29 Nilai
dan
Bola Besar, sekat 3
![Page 71: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/71.jpg)
=
=
( (
=
⁄
=
⁄
Tabel 4.2.1.30 Nilai
dan
Bola Besar, sekat 3
=
=
![Page 72: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/72.jpg)
( (
=
⁄
=
⁄
Jadi
pada bola besar dengan sekat 3 adalah=
2,87
⁄
No Bola
θ=45°
t (s) x (cm)1BolaBesar0,4 80,92 0,4 90,83 0,37 83,34 0,35 84,75 0,4 95,6
=0,384
=87,06No Bola
θ=55°
t (s) x (cm)1BolaBesar0,45 732 0,49 79,53 0,55 83,44 0,47 73,55 0,53 76,2
![Page 73: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/73.jpg)
=0,498
=77,12No Bola
θ=65°
t (s) x (cm)1BolaBesar0,4 45,52 0,42 47,53 0,45 52,44 0,45 47,15 0,38 48
=0,42
=48,1
![Page 74: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/74.jpg)
![Page 75: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/75.jpg)
![Page 76: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/76.jpg)
![Page 77: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/77.jpg)
![Page 78: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/78.jpg)
22
Sehingga didapat :
=
⁄
4.2.2
Perhitungan Nilai Tinggi Maksimum
Nilai
![Page 79: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/79.jpg)
pada percobaan ini dapat dicari dengan menggunakanpersamaan sebagai berikut :
.Contoh perhitungan:pada bola kecil dengan sekat 2
![Page 80: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/80.jpg)
g = 9.8
⁄
(
(
![Page 81: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/81.jpg)
Dengan perhitungan yang sama, maka didapat data sebagai berikut:Tabel 4.2.2.1 Perhitungan Nilai
dengan
pada sekat 2, Bola KecilNo BolaSudut
(θ)
sin
(
⁄
![Page 82: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/82.jpg)
(
⁄
2g(
⁄
(m)
(m)1BolaKecil25° 0.423 0.179 2.09 4.368 19.6 0.08 0.1202 35° 0.574 0.329 2.09 4.368 19.6 0.081 0.1543 45° 0.707 0.500 2.09 4.368 19.6 0.082 0.1934 55° 0.819 0.671 2.09 4.368 19.6 0.082 0.2315 65° 0.906 0.821 2.09 4.368 19.6 0.08 0.263
![Page 83: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/83.jpg)
![Page 84: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/84.jpg)
23
Tabel 4.2.2.2 Perhitungan Nilai
dengan
pada sekat 2, Bola SedangNo BolaSudut
(θ)
![Page 85: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/85.jpg)
sin
(
⁄
(
⁄
2g(
⁄
![Page 86: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/86.jpg)
(m)
(m)1BolaSedang25° 0.423 0.179 2.09 4.368 19.6 0.085 0.1252 35° 0.574 0.329 2.09 4.368 19.6 0.087 0.1603 45° 0.707 0.500 2.09 4.368 19.6 0.09 0.2014 55° 0.819 0.671 2.09 4.368 19.6 0.086 0.2355 65° 0.906 0.821 2.09 4.368 19.6 0.084 0.267Tabel 4.2.2.3 Perhitungan Nilai
dengan
pada sekat 2, Bola BesarNoBolaSudut
(θ)
sin
(
![Page 87: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/87.jpg)
⁄
(
⁄
2g(
⁄
(m)
(m)1BolaBesar25°0,423 0,179 2,09 4,368 19,6 0,09 0,1302 35°0,574 0,329 2,09 4,368 19,60,093 0,1663 45°0,707 0,500 2,09 4,368 19,60,095 0,2064 55°0,819 0,671 2,09 4,368 19,60,094 0,2435 65°0,906 0,821 2,09 4,368 19,60,092 0,275Tabel 4.2.2.4 Perhitungan Nilai
dengan
![Page 88: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/88.jpg)
pada sekat 3, Bola KecilNo BolaSudut
(θ)
sin
(
⁄
(
⁄
2g(
⁄
![Page 89: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/89.jpg)
(m)
(m)1BolaKecil25° 0,423 0,179 2,94 8,644 19,6 0,08 0,1592 35° 0,574 0,329 2,94 8,644 19,6 0,081 0,2263 45° 0,707 0,500 2,94 8,644 19,6 0,082 0,3024 55° 0,819 0,671 2,94 8,644 19,6 0,082 0,3785 65° 0,906 0,821 2,94 8,644 19,6 0,08 0,442Tabel 4.2.2.5 Perhitungan Nilai
dengan
pada sekat 3, Bola SedangNo BolaSudut
(θ)
sin
![Page 90: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/90.jpg)
(
⁄
(
⁄
2g(
⁄
(m)
(m)1Bola25° 0,423 0,179 2,94 8,644 19,6 0,085 0,164
![Page 91: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/91.jpg)
![Page 92: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/92.jpg)
![Page 93: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/93.jpg)
25
![Page 94: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/94.jpg)
4.3 Grafik
Berdasarkan data yang diperoleh dalam perhitungan, maka didapat grafik sebagai berikut:Gambar 4.3.1 Hubungan antara Sudut (
θ
) dan
dengan sekat 2Gambar 4.3.2 Hubungan antara Sudut (
θ
) dan
dengan sekat 3
00.050.10.150.20.250.3010203040506070
y m a k s ( m )
Sudut (
θ)
0.0000.0500.1000.1500.2000.2500.3000.3500.4000.4500.500010203040506070
y m a k ( m )
Sudut (
θ)
![Page 95: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/95.jpg)
![Page 96: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/96.jpg)
26
1.751.81.851.91.9522.052.12.15020406080
Sudut (
θ)
![Page 97: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/97.jpg)
2.62.72.82.933.13.2020406080
sudut (
)
Gambar 4.3.3 Hubungan antara Sudut (
θ
) dan
dengan sekat 2Gambar 4.3.
4 Hubungan antara Sudut (θ) da
n
dengan sekat 3
( ⁄
)
![Page 98: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/98.jpg)
![Page 99: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/99.jpg)
![Page 100: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/100.jpg)
![Page 101: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/101.jpg)
![Page 102: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/102.jpg)
![Page 103: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/103.jpg)
27
Gambar 4.3.5
![Page 104: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/104.jpg)
Hubungan antara Sudut (θ) da
n
dengan sekat 2Gambar 4.3.6
Hubungan antara Sudut (θ) da
n
dengan sekat 3
4.4 Pembahasan
Pada percobaan gerak peluru yang bertujuan untuk mempelajari gerak peluru dari suatu benda ini digunakan beberapa variasi sudut yaitu25
,35
,45
,55
dan 65
, tiga macam variasi bola yaitu bola kecil,bola sedang danbola besar serta dua sekat yaitu sekat dua dan tiga.
05101520253035404550010203040506070
j a r a k t e m p u h
sudut
(θ)
![Page 105: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/105.jpg)
020406080100010203040506070
j a r a k t e m p u h
sudut
(θ)
![Page 106: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/106.jpg)
![Page 107: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/107.jpg)
28
Cara kerja pada percobaan Gerak Peluru (M6) ini adalah pertamarangkaian alat diatur seperti gambar 3.1. Kedua, diatur sudut elevasi ballisticmissile (
o
![Page 108: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/108.jpg)
). Ketiga, peluru ditembakkan dengan jalan pelatuk tembak ditarik.Kempat, ketika peluru ditembakkan, jarum stop clock mulai berjalan dan padasaat landasan dikenai oleh peluru, saklar dimatikan. Dicatat waktu (
t
) dan jarak horizontal (
x
) yang ditempuh peluru. Kelima, diulangi empat langkah sebelumnyasebanyak lima kali dan diulang dengan bola yang berbeda. Keenam, percobaanpada lima langkah sebelumnya diulangi dengan
v
o
yang berbeda dengan jalanpelatuk penembak ditarik pada jarak yang berbeda. Terakhir, percobaan padalangkah-langkah sebelumnya dilakukan dengan
yang berbeda. Data yangdidapat berupa nilai jarak (
x)
dan waktu (
t
). Kemudian dari data tersebut dihitungnilai
pada sekat 2 dan 3 sehingga didapat
sebesar 2,09
dan
![Page 109: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/109.jpg)
sebesar 2,94
, serta dihitung pula nilai
saat peluru ditembakkandengan
sehingga didapat
dengan
pada sudut 25
![Page 110: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/110.jpg)
sebesar0,125
m
, pada sudut 35
sebesar 0,160
m
, pada sudut 45
sebesar 0,200
m
, padasudut 55
sebesar 0,236
m
dan pada sudut 65
sebesar 0,268
m
. Sedangkan nilai
saat peluru ditembakkan dengan
![Page 111: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/111.jpg)
pada sudut 25
sebesar 0,164
m
, padasudut 35
sebesar 0,232
m
, pada sudut 45
sebesar 0,309
m
, pada sudut 55
sebesar0,383
m
dan pada sudut 65
sebesar 0,447
m
.Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
dan
![Page 112: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/112.jpg)
pada gerak peluru adalah
kecepatan awal
( V
o
),
sudut yang dibentuk
(
o
),
besarnya percepatandalam hal ini adalah percepatan gravitasi
( g )
.
Pada grafik 4.3.1 dan 4.3.2 dijelaskanbahwa semakin besar sudut (
yang digunakan maka nilai
yang didapatakan semakin besar,begitu juga sebaliknya semakin kecil sudut yang digunakanmaka nilai
![Page 113: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/113.jpg)
yang didapat juga akan semakin kecil. Kemudian pada grafik 4.3.3 dan 4.3.4 diketahui bahwa semakin tinggi nilai sudut
(θ)
maka nilai
yangdidapat akan semakin kecil, begitu juga sebaliknya jika semakin rendah nila sudut
(θ)
maka nilai yang didapat untuk
akan semakin tinggi. Sedangkan pada grafik 4.3.5 dan 4.3.6 dapat diketahui bahwa jarak tempuh terjauh pada proyektil adalahpada sudut 45
, hal ini dikarenakan gerak lintas parabola mendarat di landasanyang datar.
29
Pada perhitungan gerak peluru ini massa peluru diabaikan, karenahambatan atau gaya gesek udara diabaikan sehingga tidak mempengaruhi gerak peluru tersebut. Karena satu-satunya gaya yang bekerja terhadap peluru dalamsuatu kondisi yang diidealkan ini hanyalah beratnya sendiri, yang besar danarahnya dianggap konstan, maka geraknya diproyeksikan saja pada sepasangsumbu koordinat tegak lurus. Sumbu yang horisontal kita sebut sumbu
x
dan yangvertikal sumbu
y
. Maka komponen
x
gaya terhadap peluru adalah nol dankomponen
![Page 114: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/114.jpg)
y
ialah berat peluru itu sendiri, -mg. Ketika gaya berat tersebutdihubungkan dengan Hukum II Newton maka percepatan benda berlawanandengan gaya gravitasi.
30
BAB VKESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa data serta pembahasan dari data-data yangdiperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa:
Berdasarkan grafik hubungan antara sudut (
θ
) dan
x
, maka dapatdiketahui bahwa gerak peluru adalah parabola.
Faktor-faktor yang mempengaruhi gerak peluru adalah besarnyakecepatan awal peluru pada saat lepas dari ballistic, besarnya sudut danketinggian peluru saat lepas dari ballistic.
Ketinggian maksimum pada gerak peluru diperoleh pada sudut 65°.
Jarak maksimum pada gerak peluru diperoleh pada sudut 45°.
31
![Page 115: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/115.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Dosen-dosen fisika FMIPA ITS. 2009.
Fisika I Kinematika-Dinamika-Getaran-Panas.
Surabaya : YANASIKAGiancoli, Douglas C. 2001.
FISIKA Edisi Kelima Jilid 1
. Jakarta: ErlanggaResnick, R. and Halliday, D. 1986.
Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga
. Jakarta: ErlanggaSarojo, Ganijaty Aby. 2002.
Fisika Dasar Mekanika.
Jakarta: Salemba TeknikaSears dan Zemansky. 1982.
FISIKA untuk Universitas 1 Mekanika.Panas.Bunyi.
Bandung : Binaciptahttp://www.mediabali.net/fisika_hypermedia/gerak_peluru.html
Top of Form
Cari
Bottom of Form
Riwayat Pencarian:
Mencari...
Hasil00 dari00
00hasil untukhasil untuk
p.
laporan resmi gerak peluru (M6)
Unduh atau Cetak
Tambahkan ke Koleksi
![Page 116: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/116.jpg)
1.7K
Reads
33
Readcasts
0
Embed Views
Ini adalah dokumen pribadi.
Published by
Mentari Rachmatika Mukti
Ikuti:
Mengikuti
Top of Form
Cari
Bottom of Form
KIATTekanCtrl-F⌘F untuk mencari dengan cepat dibagian manapun dalam dokumen.
Info dan Peringkat
Kategori: Tugas Sekolah
Peringkat 0 5
![Page 117: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/117.jpg)
Tanggal diunggah: 12/16/2011
Hak Cipta: Attribution Non-commercial
Tag: Dokumen ini tidak memiliki tag.
Tandai dokumen karena berisi materi yang tidak pantas
Download and print this document
Read offline in your PDF viewer
Edit this document in Adobe Acrobat, Microsoft Word, Notepad
Keep a copy in case this version is deleted from Scribd
Read and print without ads
Email the file
Choose a format to download in
.DOCX
.TXT
Mengunduh
Lainnya Dari Pengguna Ini
false false
0
![Page 118: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/118.jpg)
Next
Previous | Next
Previous | Next
Previous
32 p.
Laporan Resmi Baru m6
Mentari Rachmatika Mukti
858 Reads
![Page 119: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/119.jpg)
3 p.
Atap Plasa Fisika Pemecah Kebekuan Masyarakat Surabaya
Mentari Rachmatika Mukti
75 Reads
28 p.
wujud zat
Mentari Rachmatika Mukti
80 Reads
![Page 120: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/120.jpg)
Next
19 p.
Bussiness Plan (Popeye Bunch)
Mentari Rachmatika Mukti
271 Reads
7 p.
artikel DETCON 2K9
Mentari Rachmatika Mukti
417 Reads
4 p.
BRYOPHYTA
Mentari Rachmatika Mukti
433 Reads
Previous| Next
4 p.
Kingdom Fungi
Mentari Rachmatika Mukti
![Page 121: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/121.jpg)
160 Reads
4 p.
Kingdom Fungi
Mentari Rachmatika Mukti
409 Reads
9 p.
Kingdom Animalia
Mentari Rachmatika Mukti
2404 Reads
Previous| Next
29 p.
pengaruh pemberian larutan teh dan larutan kopi terhadap tumbuhan
Mentari Rachmatika Mukti
6569 Reads
11 p.
praktikum fotosintesis
Mentari Rachmatika Mukti
![Page 122: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/122.jpg)
7603 Reads
Previous
Recommended
Next
Previous | Next
Previous | Next
Previous
36 p.
Laporan Praktikum Fisika Dasar Gerak Peluru
Fallo Susilo
3067 Reads
![Page 123: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/123.jpg)
32 p.
Laporan Resmi Baru m6
Mentari Rachmatika Mukti
875 Reads
22 p.
[M6] Gerak peluru
nurcahyo3892
1738 Reads
![Page 124: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/124.jpg)
Next
26 p.
[M8]Fletchers Trolley
bat.laugh
5733 Reads
5 p.
Gerak Parabola
Albertus Marvin Sanjaya
3688 Reads
15 p.
[M8]
Anggie Puteri Pertiwi
1415 Reads
Previous| Next
9 p.
RPP (1) Gerak Parabola
Ronny Wahyudhy
![Page 125: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/125.jpg)
1056 Reads
22 p.
LapResM6
apriliop
652 Reads
326 p.
Kelas11 Fisika Abdul Haris Humaidi
Syahril Siregar
3485 Reads
Previous| Next
20 p.
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA
Dauz_Melky_Hit_757
2483 Reads
11 p.
Modul Praktikum
Princess Puthree
![Page 126: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/126.jpg)
1202 Reads
Previous
Tinggalkan Komentar
Top of Form
Komentar tidak boleh kosong.
Kirim
Karakter:400
Bottom of Form
Top of Form
Komentar tidak boleh kosong.
Kirim
e46a1228ff50ef6
json
e46a1228ff50ef6
json
![Page 127: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/127.jpg)
Karakter:...
Bottom of Form
Tentang
Tentang Scribd
Blog
Bergabung dengan tim kami!
Hubungi Kami
Premium
Premium Reader
Scribd Store
Beriklan dengan kami
Memulai
AdChoices
Dukungan
Bantuan
FAQ
Tekan
Mitra
Penerbit
Pengembang / API
Legal
Terms
Privasi
Hak cipta
![Page 128: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/128.jpg)
© Copyright 2012 Scribd Inc.
Bahasa:
Bahasa indonesia
Pilih bahasa yang Anda ingin gunakan untuk Scribd:
English
中文
Español
العربية
Português
日本語
Deutsch
Français
Turkce
Русский язык
Tiếng việt
Język polski
Bahasa indonesia
scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd.
Share what you read.
Scribd lets you read interesting documents with friends. Your friends will instantly see what you read on Scribd and Facebook Timeline.
Feeling shy?
You can turn Auto Sharing off now or at a later time through your Sharing Settings under Account.
Turn off auto sharing
![Page 129: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/129.jpg)
![Page 130: Ung Gahan](https://reader031.vdocuments.us/reader031/viewer/2022013119/55cf96be550346d0338d81c8/html5/thumbnails/130.jpg)