uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa …digilib.unila.ac.id/54873/3/skripsi tanpa bab...

57
UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA BUAH, SAYUR DAN DAGING AYAM (Skripsi) Oleh TESA KHAIRUSYADDAD FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: doancong

Post on 02-Jul-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA

RASA BUAH, SAYUR DAN DAGING AYAM

(Skripsi)

Oleh

TESA KHAIRUSYADDAD

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

ABSTRACT

SENSOR AND CHEMICAL TEST OF BAKPAO WITH VARIOUS FRUIT,

VEGETABLE AND CHICKEN MEAT FLAVOR

BY

TESA KHAIRUSYADDAD

The purpose of this research was got a composition of bakpao containing various

fruit, vegetable and chicken meat preferred and some vitamins content.

The treatments were arranged in a randomized complete block design with five

replications5 type of bakpao, these were chicken meat filling without fruit and

vegetable, chicken meat mix guava, chicken meat mix tomato, chicken meat mix

carrot, chicken meat mix papaya. Organoleptic test of bakpao observed colour,

taste, aroma, texture, and overall acceptance used hedonic method. Data were

analyzed using ANOVA and least significant difference (LSD) test in 5 % level.

The best treatment was analyzed on proximate analysis, vitamin C and beta

carotene content.

The results showed that (1) mixing fruit and vegetable take effect to colour, taste,

flavour, overall acceptance on some treatment but there is no effect to texture, (2)

bakpao with chicken meat mix papaya contain carbohydrate 47,58 %, water 38,49

Page 3: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

%, fat 3,53 %, protein 8,29 %, fiber 0,72 %, Vitamin C 0,095 mg/g and beta

carotene 8,256 µg/g.

Keywords: Chinese Steamed Bread, Sensory, Fruit and Vegetable Mixed.

Page 4: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

ABSTRAK

UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA BUAH,

SAYUR DAN DAGING AYAM

Oleh

TESA KHAIRUSYADDAD

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi bakpao beraneka rasa buah,

sayur dan daging ayam yang mengandung beberapa vitamin yang paling disukai.

Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 5

ulangan. 5 formulasi bakpao, yaitu daging ayam tanpa campuran buah dan sayur,

daging ayam campur jambu biji, daging ayam campur tomat, daging ayam campur

wortel, daging ayam campur pepaya. Pengujian organoleptik bakpao meliputi warna,

rasa, aroma, tekstur, serta penerimaan keseluruhan menggunakanmetode hedonik.

Data dianalisis dengan Analisis ragam dan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf

5%. Formulasi bakpao yang paling disukai diuji proksimat, vitamin C dan beta

karoten.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pencampuran buah dan sayur memberikan

pengaruh nyata terhadap warna pada perlakuan penambahan jambu biji, rasa pada

semua perlakuan, namun tidak berpengaruh nyata terhadap tekstur pada semua

Page 5: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

perlakuan, serta aroma dan penerimaan keseluruhan pada perlakuan penambahan

pepaya, (2) formulasi bakpao yang berisi daging ayam campur pepaya mengandung

karbohidrat 47,58 %, air 38,49 %, abu 14,01 %, lemak 3,53 %, protein 8,29 %, serat

0,72 %, vitamin C 0,095 mg/g and beta karoten 8,256 µg/g.

Kata kunci :Bakpao, Sifat Sensori, Campuran Buah dan Sayur

Page 6: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA BUAH,

SAYUR DAN DAGING AYAM

Oleh

TESA KHAIRUSYADDAD

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2018

Page 7: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan
Page 8: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan
Page 9: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan
Page 10: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari keluarga Bapak Syaiful M.

dan Ibu Yurneti, dan dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 6 Februari 1994.

Penulis mulai menempuh jenjang pendidikan dari Taman Kanak-Kanak Pertiwi

Punggur Lampung Tengah pada tahun 1999-2000,; Sekolah Dasar Negeri 1Punggur

Lampung Tengah pada tahun 2000-2006; Sekolah Menengah Pertama Negeri 1

Punggur Lampung Tengah pada tahun 2006-2008;SekolahMenengah Atas Negeri 1

Kotagajah LampungTengah.Pada tahun 2011, penulis tercatat sebagai salah satu

mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian di Universitas

Lampungmelalui Jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Selama di perguruan tinggi, penulis aktif dalam kegiatan kewirausahaan yang ada di

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) di Desa Batu Ampar,Kecamatan Gedung Aji Baru, Kabupaten Tulang

Bawang pada Januari-Maret 2015 danmelaksanakan Praktik Umum di PT Indokom

Samudera PersadaLampung pada Juli-Agustus 2017 dengan judul “Mempelajari

Proses Pembekuan Udang serta Penerapan Sanitasi Industri di PT Indokom Samudra

Persada Tanjung Bintang Lampung Selatan”.

Page 11: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

xii

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’alamin,

Puji dan syukur Penulis haturkan kepada ALLAH SWT , Dzat yang Maha Besar,

Maha Memiliki Ilmu, karena atas izin dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsiyang berjudul “Uji Sensori dan Kimia dari Bakpao Beraneka

Rasa Buah, Sayur dan Daging Ayam” yang dilaksanakan pada bulan Maret–

Agustus 2018.

Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis haturkan kepada semua pihak

yangtelah berperan atas dorongan, bantuan, saran, kritik, dan bimbingannya

sehinggaskripsi ini dapat terselesaikan, antara lain kepada :

1. BapakProf. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

2. Ibu Ir. Susilawati, M.Si., selaku Ketua Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Lampung yang telah banyak memberikan

ilmu, bantuan, bimbingan, nasihat, motivasi, baik selama perkuliahan maupun

dalam penyusunan skripsi.

3. Ibu Ir. Sri Setyani, M.S., selaku Pembimbing Pertama yang telah banyak

memberikan ilmu,bantuan, bimbingan, nasihat, saran, dan pengarahan, baik

selama perkuliahanmaupun dalam penyusunan skripsi.

Page 12: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

xiii

4. Bapak Drs. Azhari Rangga, M.App.Sc., selaku Pembimbing Keduayang telah

banyak memberikan ilmu, bantuan, bimbingan, nasihat, saran, dan

pengarahan, baik selama perkuliahan maupun dalam penyusunan skripsi.

5. Bapak Wisnu Satyajaya, S.T.P. M.M., M.Si., selaku Pembahas yang telah

memberikan nasihat, saran, dan pengarahan, baik selama perkuliahan

maupunpenyusunan skripsi.

6. Ibu Dr. Sri Hidayati, S. T. P., M. P. selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikanarahan dan motivasi selama perkuliahan maupun dalam

penyusunan skripsi.

7. Ibu dan Ayahku tercinta atas segala kasih sayang yang telah diberikan, do’a

yang terus dipanjatkan, serta tak henti-hentinya memberikan nasihat, semangat

dan motivasi kepada penulis.

Semoga segala kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan kebaikan pula

dari Allah SWT. Aamiin.

Demikianlah, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan

baru kepada setiap orang yang membacanya.

Bandar Lampung, Agustus 2018

Tesa Khairusyaddad

Page 13: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar belakang masalah ................................................................. 1

1.2. Tujuan penelitian .......................................................................... 3

1.3. Kerangka pemikiran ...................................................................... 3

1.4. Hipotesis ........................................................................................ 5

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 6

2.1. Bakpao ........................................................................................... 6

2.2. Proses pembuatan .......................................................................... 7

2.2.1. Proses pembuatan bakpao ................................................... 7

2.2.2. Pencampuran (Mixing) ........................................................ 9

2.2.3. Peragian bakpao .................................................................. 9

2.2.4. Pencetakan ........................................................................... 10

2.2.5. Pengistirahatan (Proofing) .................................................. 10

2.2.6. Pengukusan.......................................................................... 11

2.3. Bahan baku bakpao ....................................................................... 11

2.3.1. Ragi roti ............................................................................... 11

2.3.2. Tepung terigu ...................................................................... 13

2.3.3. Shortening ........................................................................... 15

2.3.4. Air........................................................................................ 15

Page 14: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

2.3.5. Gula ..................................................................................... 16

2.3.6. Garam .................................................................................. 17

2.3.7. Baking powder .................................................................... 18

2.4. Bahan subtitusi .............................................................................. 19

2.4.1. Tomat .................................................................................. 19

2.4.2. Pepaya ................................................................................. 20

2.4.3. Jambu Biji ........................................................................... 21

2.4.4. Wortel .................................................................................. 22

2.4.5. Daging ayam ....................................................................... 24

III. BAHAN DAN METODE ................................................................... 25

3.1. Tempat dan waktu penelitian ........................................................ 25

3.2. Bahan dan alat ............................................................................... 25

3.3. Metode penelitian .......................................................................... 25

3.4. Pelaksanaan penelitian .................................................................. 26

3.4.1. Proses pembuatan kulit bakpao ........................................... 26

3.4.2. Proses pembuatan isian bakpao ........................................... 28

3.5. Pengamatan ................................................................................... 29

3.5.1. Uji sensori ........................................................................... 29

3.5.2. Analisis kimia ..................................................................... 31

3.5.2.1. Kadar air ................................................................. 31

3.5.2.2. Kadar abu ............................................................... 31

3.5.2.3. Kadar lemak ........................................................... 32

3.5.2.4. Kadar protein .......................................................... 32

3.5.2.5. Kadar serat kasar .................................................... 33

3.5.2.6. Kadar vitamin C ..................................................... 34

3.5.2.7. Kadar beta karoten ................................................. 34

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 36

4.1. Uji sensori ..................................................................................... 36

4.1.1. Warna ......................................................................................... 36

4.1.2. Rasa ............................................................................................ 38

4.1.3. Aroma ......................................................................................... 39

4.1.4. Tekstur ........................................................................................ 41

4.1.5. Penerimaan keseluruhan ...................................................... 42

4.2. Penentuan perlakuan terbaik ......................................................... 43

4.3. Analisis kimia ................................................................................ 44

Page 15: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

V. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 47

5.1. Simpulan ....................................................................................... 47

5.2. Saran .............................................................................................. 47

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Spesifikasi persyaratan tepung terigu................................................... 14

2. Kandungan komposisi kimia tepung terigu.......................................... 14

3. Komposisi kimia buah tomat per 100 gram bahan............................... 20

4. Komposisi kimia pepaya masak per 100 gram ................................... 21

5. Komposisi kimia jambu biji per 100 gram ........................................... 22

6. Komposisi kimia wortel per 100 gram berat basah .............................. 23

7. Komposisi kimia daging ayam per 100 gram ...................................... 24

8. Perbandingan buah/sayur dan daging ayam dalam pembuatan bakpao 26

9. Skala hedonik ....................................................................................... 30

10. Pengaruh perlakuan terhadap warna isian bakpao ............................... 36

11. Pengaruh perlakuan terhadap rasa isian bakpao................................... 38

12. Pengaruh perlakuan terhadap aroma isian bakpao ............................... 40

13. Pengaruh perlakuan terhadap tekstur isian bakpao .............................. 41

14. Pengaruh perlakuan terhadap penerimaan keseluruhan isian bakpao .. 42

15. Penentuan perlakuan terbaik bakpao isian daging ayam kombinasi

buah dan sayur...................................................................................... 43

Page 17: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

16. Perbandingan kadar air, abu, lemak, protein, serat kasar,

karbohidrat, vitamin C dan beta karoten .............................................. 45

Page 18: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bakpao.................................................................................................. 7

2. Diagram alir proses pembuatan bakpao ............................................... 8

3. Wortel ................................................................................................... 19

4. Pepaya .................................................................................................. 20

5. Jambu biji ............................................................................................. 22

6. Wortel ................................................................................................... 23

7. Daging ayam ........................................................................................ 24

8. Diagram alir proses pembuatan bakpao ............................................... 27

9. Proses pembuatan isian bakpao ............................................................ 29

Page 19: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Gandum merupakan salah satu hasil pertanian yang banyak dikembangkan dalam

program diversifikasi pangan sekaligus peningkatan pola konsumsi pangan yang

memenuhi kecukupan nutrisi dan mutu gizi. Gandum dapat dijadikan tepung yang

merupakan bahan setengah jadi dan nantinya dapat diolah kembali menjadi

pangan. Kecendrungan orang untuk mengkonsumsi makanan yang praktis,

terutama saat makan pagi (sarapan) membuat konsumsi tepung terigu terus

meningkat (Aini, 2013).

Menurut Wiyono (1980), gandum merupakan bahan baku tepung terigu yang

banyak digunakan untuk pembuatan berbagai jenis makanan seperti mie, roti,

biskuit dan makanan ringan lainnya. Salah satu keunggulan tepung terigu adalah

kandungan gluten yang tidak dimiliki oleh tepung lainnya. Hal inilah yang

menyebabkan kebutuhan tepung terigu semakin meningkat setiap tahunnya

(Azwar, dkk, 1989).Konsumsi rata-rata per kapita setahun untuk komoditas

tepung terigu pada 2012 mencapai 1,19 kg, naik menjadi 1,35 kg pada tahun 2014

dan terus meningkat sampai diangka 2,34 kg pada tahun 2016 (SUSENAS,

2017).Peningkatan konsumsi tepung terigu mencerminkan bahwa masih adanya

Page 20: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

2

diversifikasi pangan berbasis terigu. Salah satu jenis makanan ringan berbahan

dasar tepung terigu adalah bakpao (Chinese Steamed Bread).

Hou dan Popper (2007) menyatakan bahwa bakpao atau roti kukus merupakan

produk fermentasi berbahan dasar tepung terigu yang dimasak dengan cara

dikukus. Salah satu hal yang mempengaruhi rasa enak dari bakpao tersebut

adalah kombinasi antara kulit bakpao dengan isiannya. Secara umum terdapat dua

jenis pengisian yaitu gurih (isian tipe daging) dan manis. Bahan utama untuk tipe

gurih adalah daging babi cincang atau daging ayam yang dicampur bumbu (Hui

dan Evranuz, 2012). Bakpao isi daging ayam lebih banyak dijual di Indonesia jika

dibandingkan dengan bakpao isi daging babi. Daging ayam banyak digunakan

untuk isian bakpao karena halal, mudah didapat dan harga relatif lebih murah

dibandingkan dengan daging lainnya.

Diversivikasi bakpao dapat dilakukan dengan mengubah formulasi kulit dan isian

bakpao.Mustadir (2015) pernah melakukan penelitian terhadap bakpao abon ikan

kembung yang disubtitusi dengan rumput laut, dimana perbandingan 1 abon ikan :

3 rumput laut merupakan bakpao dengan tingkat kesukaan tertinggi. Pada

umumnya bakpao memiliki kandungan karbohidrat dan protein, tapi tidak

mengandung vitamin. Oleh karena itu, perlu dikombinasikan dengan buah dan

sayur seperti jambu biji, tomat, wortel dan pepaya (Padmiari, 2010).Diversifikasi

varian rasa bakpao dengan menggunakan campuran buah dan sayurdiharapkan

dapat meningkatkan nilai gizi dan kesukaan konsumen untuk mengkonsumsi

bakpao.

Page 21: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

3

1.2 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi bakpao aneka rasa buah

dan sayur yang paling disukai dan memiliki beberapa vitamin.

1.3 Kerangka pemikiran

Bakpao merupakan makanan olahan yang berasal dari negeri Cina , berbahan

dasar tepung terigu yang difermentasi dan dimasak dengan cara dikukus. Menurut

Hou dan Popper (2007), bakpao adalah produk fermentasi tepung terigu yang

dimasak dengan cara dikukus dalam sebuah alat pengukus, dan merupakan

makanan asli dari Cina pada masa Dinasti Han lebih dari 1500 tahun yang lalu.

Pada umumnya konsumen akan menilai kualitas bakpao secara visual berdasarkan

warna, permukaan kulit, bentuk dan rasa. Bakpao harus memiliki warna yang

menarik, tidak terlalu putih dan tidak terlalu kuning. Konsumen lebih memilih

bakpao dengan permukaan yang halus dan bentuk yang tidak keriput. Bakpao

memiliki aroma yang enak dan sedikit manis setelah dimakan (Huang dan

Miskelly, 2016).

Selain permukaan kulit yang terlihat baik, isian bakpao dapat menarik minat

konsumen untuk mengkonsumsi produk bakpao. Mustadir (2015) pernah

melakukan penelitian yakni dengan mengkombinasikan abon ikan kembung

dengan rumput laut merah sebagai isian bakpao. Berdasarkan hasil penelitian

Mustadir (2015), dapat diketahui bahwa bakpao subtitusi 1: 3 (5 g abon ikan

kembung : 15 g rumput laut) merupakan bakpao dengan tingkat kesukaan

tertinggi. Selain rumput laut, berbagai jenis buah dan sayur dapat dikombinasikan

Page 22: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

4

seperti jambu biji, tomat, wortel dan pepaya. Buah dan sayur tersebut

mengandung beberapa vitamin dan serat sehingga kandungan gizi pada bakpao

akan meningkat (Padmiari, 2010).

Pada umumnya, jambu biji, tomat, wortel dan pepaya hanya dijadikan jus buah

dan dimakan langsung. Padahal bahan pangan tersebut dapat diolah dan

dikombinasikan dengan bahan lain seperti daging ayam sebagai isian bakpao.

Buah dan sayur tersebut memiliki komposisi kimia yang berbeda, hal ini yang

menyebabkan sifat sensorik yang beberda pula.

Pada buah jambu biji merah, daging buahnya berwarna merah, rasanya manis,

buahnya berukuran besar (Cahyono, 2010). Jambu biji merah memiliki aroma

khas yang disebabkan oleh eugenol. Jambu biji sebanyak 100g mengandung 12,2

g karbohidrat, 0,90 g protein, 14 mg Ca dan 87 mg Vitamin C (Direktorat Gizi

Depkes RI, 1981). Kandungan gizi pada jambu biji sangat bermanfaat bagi tubuh.

Menurut Bambang (2010), jambu biji bermanfaat untuk memperlancar

pencernaan, menurunkan kolesterol, menghilangkan lelah dan lesu, sebagai

antioksidan, dan sariawan.

Tomat mengandung nutrisi yang cukup lengkap seperti karbohidrat, protein,

lemak, fosfor, dan vitamin. Jumlahnya yang cukup banyak serta harga yang

murah merupakan peluang untuk mengolah tomat supaya nilai jualnya meningkat.

Menurut Tugiyono (2005), 100 gram buah tomat mengandung 1 gram protein, 4,2

gram karbohidrat, 5 ml fosfor, vitamin A 1500 IU, 60 mg vitamin B serta 40 mg

vitamin C.

Page 23: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

5

Selain tomat dan jambu biji merah, buah pepaya juga termasuk buah yang

mengandung Vitamin A dan vitamin C yang tinggi. Menurut Direktorat Gizi

Depkes RI (1981), 100g buah pepaya masak mengandung 23 mg kalium, 23 mg

fosfor, 12,2 g karbohidrat, 78 mg vitamin C dan 365 SI vitamin A. Pada buah

masak, seluruh kulit buahnya telah berubah warna menjadi kuning atau kuning

kemerahan. daging buah seluruhnya telah lunak dan berwarna kuning atau merah

menyala. Rasanya manis, segar, beraroma dan berair banyak.

Sifat sensori pepaya masak sedikit berbeda dengan wortel. Wortel memiliki

tekstur yang keras dan warna kemerah-merahan serta rasa yang sedikit manis.

Komposisi wortel per 100 gram berat basah mengandung 9,58 mg karbohidrat,

88,29 g serat, 320 g kalium, 69 mg natrium. 5,9 mg vitamin C, 16706 IU vitamin

A, 2,8g serat (USDA National Nutrient Database for Standard Reference, 2007).

Menurut Muchtadi (2000), wortel merupakan sayuran yang mengandung serat

pangan tinggi yang dapat mengurangi terjadinya obesitas, penyakit jantung, dll.

1.4 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini yaitu terdapat komposisi isian bakpao

yang ditambahkan buah dan sayur yang paling disukai dan mengandung beberapa

vitamin

Page 24: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bakpao

Bakpao merupakan salah satu makanan tradisional yang berasal dari negara Cina.

Bakpao terdiri dari dua suku kata, yakni Bak yang artinya daging, dan pao yang

artinya bungkusan.Menurut Hou dan Popper (2007), Roti kukus Cina merupakan

produk tepung terigu yang difermentasi dan dimasak dengan cara dikukus

menggunakan kukusan. Roti kukus yang tidak memiliki isian disebut “Mantou”

dan roti kukus yang memiliki isian disebut “Baozi”, di Indonesia disebut Bakpao.

Daging babi adalah isian daging yang paling populer, tapi daging sapi,sading

domba dan daging ayam juga tetap digunakan (Huang dan Miskelly, 2016).

Seiring berkembangnya zaman dan keinginan konsumen, isian bakpao tidak hanya

daging saja, tetapi diisi dengan isian lain seperti kacang hijau, keju dan selai.

Bahan baku yang digunakan pada pembuatan bakpao antara lain terung terigu,

gula, air , dan lainnya yang pembuatannya melalui tahap pencampuran,

pengadonan, fermentasi, dan pengukusan. Karakteristik bakpao dipengaruhi oleh

penyerapan air pada adonan, kombinasi gula dan ragi, serta waktu fermentasi

(BIRT, 2010).Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Wijayanti

(2010) dengan menggunakan tepung suweg sebagai campuran tepung

terigu,ternyata kualitas bakpao dipengaruhi oleh perbandingan komposisi tepung

Page 25: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

7

terigu, tepung suweg, ragi dan mentega. Perbandingan terbaik yaitu tepung suweg

seberat 100 gram, tepung terigu 200 gram, ragi 2 sendok teh dan mentega 50

gram.

Penampakan bakpao dapat dilihat pada gambar 1:

Gambar 1. Bakpao

Sumber: Dokumentasi pribadi

2.2 Proses pembuatan

2.2.1 Proses pembuatan bakpao

Proses pembuatan bakpao diawali dengan mencampurkan 10 gram ragi instan, 80

gram gula dan 300 mL air hangat. Setelah terbentuk gas pada larutan, tepung dan

baking powder ditambahkan, kemudian diaduk sampai merata. Ditambahkan 20

gram shortening, adonan diuleni lagi hingga kalis. Adonan dibiarkan selama 2

jam pada tempat yang lembab. Setelah itu adonan diambil seberat 30 gram.

Adonan dipipihkan menjadi lingkaran dengan diameter sekitar 3 inci. Pemipihan

ini dapat dilakukan dengan bantuan alat. Bahan isian diletakkan pada bagian

tengah lingkaran, kemudian seluruh bagian tepi dilipat secara bersamaan.

Page 26: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

8

Adonan yang sudah diisi diistirahatkan lagi selama 1 jam dengan suhu ruangan

sekitar 300C. Adonan yang telah mengembang siap dikukus dengan lama

pengukusan antara 15-20 menit (Hui dan Evranuz, 2012). Berikut ini merupakan

diagram alir proses pembuatan bakpao :

Gambar 2. Diagram alir proses pembuatan bakpao

Sumber: Hui dan Evranuz (2012)

Ragi instan 10 g, gula 80 g, air hangat 300 mL

Ditambahkan tepung terigu 600 g, baking powder

10 g

Diambil seberat 30g

Dipipihkan menjadi bulatan dengan diameter 3 inchi

Diberikan isian pada bagian tengah lingkaran

Diistirahatkan t 60 menit, T 300C

Dikukus

Dilarutkan sampai terbentuk gas

Diuleni sampai tercampur merata

Ditambahkan shortening 20 g

Diuleni lagi sampai adonan kalis

Didiamkan pada tempat lembab, t 2 jam

Dilipat secara bersamaan bagian tepinya

Bakpao

Page 27: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

9

2.2.2Pencampuran (mixing)

Mixing adalah pencampuran bahan-bahan seperti tepung terigu, gula, air, ragi roti,

garam dan mentega. Mixing bertujuan agar semua bahan tercampur secara

homogen. Proses pencamuran bahan baku roti erat kaitannya dengan

pembentukan gluten, sehingga adonan siap menerima gas CO2 dari aktivitas

fermentasi (Hendrasti, 2013).Menurut Mudjajanto dan Yulianti (2004), mixing

harus berlangsung hingga tercapai perkembangan optimal dari glutein dan

penyerapan airnya. Apabila mixing terlalu lama maka adonan yang dihasilkan

menjadi kurang baik yang berakibat rusaknya susunan glutein , adonan menjadi

panas, serta peragian semakin lambat.Mixing dapat dilakukan menggunakan

tangan , namun hal ini kurang efektif karena membutuhkan waktu yang lebih

lama, tingkat kesulitan yang lebih tinggi dan resiko ketidakhomogenan yang

tinggi. Menurut Mudjajanto dan Yulianti (2004), proses mixing bergantung pada

alat yang digunakan kecepatan mixing, penyerapan dari glutein, formula dan masa

peragian.

2.2.3 Peragian bakpao

Proses ini sering disebut sebagai fermentasi, dimana proses ini merupakan proses

lanjutan setelah mixing selesai. Pada proses ini, ragi memiliki peranan yang sangat

penting dalam menghasilkan karbondioksida dan etanol agar terbentuknya rasa

dan meningkatnya volume. Winarno (1995) menjelaskan bahwa pati yang telah

dipecah menjadi maltosa oleh bantuan enzim β-amilase akan digunakan oleh ragi

untuk membentuk karbondioksida dan etanol. Selama peragian berlangsung,

ruang/tempat yang digunakan harus diatur agar proses ini berjalan optimal.

Page 28: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

10

Menurut Mudjajanto dan Yulianti (2004), proses peragian akan berlangsung

optimal pada suhu 350C dengan kelembaban udara 75%. Apabila suhu terlalu

tinggi, ragi akan mati. Sebaliknya, jika terlalu rendah, maka proses fermentasi

akan semakin lama.Aini (2013) juga menjelaskan bahwa kelembaban yang ideal

adalah 75% dengan suhu optimum fermentasi adalah 25-300C.Hendrasty (2013)

menjelaskan bahwa apabila kelembaban rendah, maka adonan ditutup dengan kain

atau diolesi dengan kuas di atas rotinya dengan minyak atau shortening. Jika

adonan sudah mencapai2x volume awal, dan adonan dapat direntangkan dengan 2

jari dengan tidak patah, maka fermentasi telah selesai.

2.2.4 Pencetakan

Pada tahap ini, adonan dibagi-bagi menjadi beberapa potongan-potongan,

biasanya masing-masing potongan memiliki berat 25-30 gram. Setelah dibagi,

adonan tersebut dipipihkan sehingga diameternya menjadi + 7,5cm. Setelah

terbentuk lingkaran, diletakkan isian bakpao pada bagian tengah, kemudian

adonan dibulatkan dengan melipat seluruh sisi luar ke bagian dalam.

2.2.5 Pengistirahatan (Proofing)

Adonan yang telah dibulatkan kemudian diistirahatkan/dibiarkan didalam rak

pengukus yang terbuat dari bambu ataupun alumunium. Ruangan yang digunakan

sebagai tempat proofing harus diatur agar suhunya berada pada 300C, dan

kelembaban relatif 85% selama 10-30 menit (BIRT, 2010). Hui dan Evranuz

(2012) juga menjelaskan bahwa sebelum pengukusan, bakpao diistirahatkan

terlebih dahulu pada suhu 300C selama 1 jam.

Page 29: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

11

2.2.6 Pengukusan

Setelah proses proofing selesai, rak dipindahkan ke mesin/tungku pengukus. Air

yang digunakan untuk mengukus bakpao harus dalam keadaan mendidih. Apabila

pengukusan dilakukan menggunakan tungku, maka api harus lebih sering

dikontrol agar air tetap mendidih. Tutup tungku tidak boleh dibuka selama proses

pengukusan karena perbedaan tekanan di dalam tungku dan diluar tungku akan

berakibat buruk pada permukaan bakpao. Waktu yang dibutuhkan untuk proses

pengukusan adalah 20 menit (BIRT, 2010). Setelah proses ini selesai, bakpao siap

dihidangkan atau didistribusikan

2.3 Bahan baku bakpao

2.3.1 Ragi roti

Ragi roti diperlukan agar adonan dapat mengembang dan memiliki tekstur yang

baik. Ragi roti akan mengubah gula menjadi gas karbondioksida serta senyawa

alkohol. Gas karbondioksida yang dihasilkan dari proses fermentasi akan ditahan

oleh adonan roti sehingga roti menjadi mengembang. Selain mengubah gula

menjadi gas karbondioksida dan alkohol, ragi roti juga berperan sebagai pemberi

rasa dan aroma. Menurut Buckle (1987), khamir yang ditambahkan dalam

campuran adonan roti yang menghasilkan gas serta mengasamkan adonan, atau

mengembangkan adonan untuk menghasilkan roti dengan tekstur yang lepas dan

porous. Pada saat yang sama, flavor yang khusus juga diperoleh pada roti. Ragi

roti sangat membutuhkan air dan oksigen yang cukup agar proses fermentasi dapat

Page 30: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

12

berjalan optimal. Hal ini dikarenakan ragi roti merupakan mikroorganisme yang

bersifat aerob (Mudjajanto dan Yulianti, 2004).

Terdapat dua jenis ragi yang dapat digunakan dala pembuatan bakpao yaitu ragi

instan dan ragi alami. Kristianto (2013) pernah melakukan uji organoleptik hasil

jadi bakpao dengan menggunakan ragi instan dan ragi alami. Berdasarkan hasil

penelitiannya, diketahui bahwa ragi alami membutuhkan waktu lebih lama untuk

fermentasi adonan dibandingkan dengan ragi instan, namun aroma yang

dihasilkan oleh ragi alami ternyata lebih disukai oleh panelis. Bakpao yang dibuat

dengan menggunakan ragi instan memiliki tekstur yang lebih halus, warna dan

rasa yang lebih disukai.

Pada pembuatan bakpao, ragi yang digunakan adalah ragi instan dengan merk

“Fermipan”. Menurut Subagjo (2007), ragi instan adalah ragi yang diproduksi

dalam bentuk tepung/powder. Penggunaan ragi instan sangat mudah, yakni

dengan cara dicampurkan langsung dengan bahan-bahan lain sehingga menjadi

suatu adonan. Hendrasty (2013) menjelaskan bahwa jumlah ragi instan yang

digunakan umumnya 2-4% dari berat terigu, bergantung pada jumlah gula yang

digunakan.Ragi instan akan bekerja sangat baik pada suhu 25-290C. Rentang suhu

tesebut merupakan suhu yang ideal, baik untuk adonan, maupun tempat dimana

adonan disimpan. Laju pertumbuhan ragi akan sangat rendah pada suhu kurang

dari 200C dan lebih besar dari 40

0C.

Page 31: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

13

2.3.2 Tepung terigu

Tepung terigu merukapan bahan yang paling utama dalam digunakan pada

pembuatan produk Bakery termasuk bakpao.Tepung terigu merupakan hasil

penepungan dari biji gandum , sehingga sering disebut sebagai tepung gandum

(Jones dan Amos, 1967).Gluten adalah protein yang terkandung di dalam tepung

yang apabila tercampur dengan air akan menggumpal dan menyebabkan adonan

menjadi kenyal atau elastis. Semakin banyak gluten yang terdapat pada tepung

maka adonan akan semakin kenyal dan tidak mudah putus-putustepung yang

mempunyai gluten yang tinggi sangat baik untuk membuat roti sebab dengan

mudah akan mengikat bahan-bahan yang lain (Arief dan Lamadlauw, 2004).

Berdasarkan kandungan protein, tepung terigu dapat diklasifikasikan kedalam 3

golongan, yaitu terigu protein tinggi (hard wheat) dengan kandungan protein 11-

13%, terigu protein sedang (medium wheat) dengan kandungan protien 10-11%

dan terigu protein rendah (soft wheat) dengan kandungan protein 8-9%. Tepung

terigu protein tinggi memiliki sifat mudah dicampur, difermentasi, daya serap air

tinggi, elastis dan mudah digilas. Terigu yang paling cocok untuk pembuatan

bakpao adalah terigu protein tinggi yang memiliki kandungan protein berkisar

antara 12-13%. Tepung ini sangat cocok digunakan untuk pembuatan roti karena

memiliki daya serap air yang baik serta tingginya kandungan glutein akan

mempengaruhi sifat elasisitas dan tekstur roti yang dihasilkan (Astawan, 1999)

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3751-2006), syarat mutu tepung

terigu sebagai bahan makanan dapat dilihat pada tabel 1

Page 32: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

14

Tabel 1. Spesifikasi Persyaratan Tepung Terigu

Jenis Uji Persyaratan

1. Keadaan: -bentuk

- Bau dan rasa

- Warna

2. Air

3. Abu

4. Protein

5. Besi

6. Seng (Zn)

7. Vitamin B1

8. Vitamin B2

9. Asam Folat

Serbuk

Normal

Putih khas terigu

Maksimum 14,5 %

Maksimum 0,6 %

Minimum 7 %b/b

Minimum 50 ppm

Minimum 30 mg/kg

Minimum 2,5 mg/kg

Minimum 4 mg/kg

Minimum 2 mg/kg

Sumber: SNI 01-3751-2006

Kandungan tepung terigu dapat dilihat pada tabel 2:

Tabel 2.Kandungan komposisi kimia tepung terigu

Komponen Persentase

Kadar air 12

Kadar protein 8 – 1360 – 68

Kadar abu 1,3

Kadar pati 60 – 68

Kadar serat 2 – 2,5

Kadar lemak 1,5 – 2,0

Sumber: Sunarsi (2011)

Page 33: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

15

2.3.3 Shortening

Shortening atau mentega putih merupakan lemak padat berwarna putih yang

didapat dari pencampuran dua atau lebih lemak. Lemak yang digunakan dapat

berasal dari lemak tumbuhan ataupun lemak hewan (Buckle, 1987). Menurut

Winarno (1989), shortening adalah lemak padat yang memiliki sifat plastis dan

kestabilan tertentu. Kadar lemak di dalam shortening mencapai 99%.Shortening

sangat cocok digunakan dalam pembuatan roti yang dipanggang, dan dikukus

seperti bakpao. Penggunaan shortening dalam pembuatan bakpao berfungsi

sebagai pendukung warna putih dan memperbaiki tekstur bakpao. Hal ini seperti

yang dijelaskan oleh Winarno (1997) bahwa mentega putih mampu memperbaiki

cita rasa, tekstur, keempukan dan memperbesar volume roti. Selain itu,

penyimpanan gas di dalam adonan dapat ditingkatkan dengan adanya bantuan dari

mentega putih.

2.3.4 Air

Air merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air

mempengaruhi penampakan, serta cita rasa (Winarno, 1997). Air memliki fungsi

penting dalam pembuatan roti karena air akan mengikat protein membentuk

glutein dengan adanya panas. Selain itu air berfungsi sebagai pelarut dari bahan

lainnya seperti gula, garam, susu. Gula, garam dan susu akan lebih mudah

terdispersi secara merata pada adonan apabila telah dilarutkan terlebih dahulu

(Subarna, 1992).Mudjajanto dan Yulianti (2004) menjelaskan bahwa penambahan

air berpengaruh pada proses pembentukan struktur glutein, mengontrol kepadaran

dan suhu adonan.

Page 34: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

16

Banyaknya air yang digunakan akan memberikan kualitas produk yang diinginkan

dan merupakan optimalisasi sebagai produk intermediate (adonan, batter dan

pasta) yang akan menentukan sifat produk akhirnya, struktur adonan roti dapat

diubah denga merubah kandungan airnya. Namun, air yang berlebihan akan

melemahkan ikatan gluten dan membuat adonan lengket.

2.3.5 Gula

Gula termasuk kedalam golongan senyawa yang disebut karbohidrat yang terdiri

dari tiga golongan, yaitu monosakarida, disakarida, polisakarida (Sugiyono,

2002). Pada pembuatan bakapo, gula yang digunakan adalah gula pasir.

Penambahan gula bertujuan meningkatkan cita rasa serta makanan bagi ragi.

Melalui proses fermentasi, gula akan diubah menjadi gas karbondioksida. Apabila

gula yang ditambahkan terlalu banyak dan tidak habis selama fermentasi, maka

gula tersebut menjadi sisa gula. Sisa gula akan mempengaruhi warna dan rasa,

serta memberi warna kecoklatan pada adonan. Selain mempengaruhi rasa, gula

akan mempengaruhi tekstur dan penampakan.

Mudjajanto dan Yulianti (2004) menjelaskan bahwa gula memiliki fungsi yang

sangat penting dalam pembuatan roti, diantaranya sebagai makanan ragi, memberi

rasa, mengatur fermentasi, memperpanjang umur roti, menambah kandungan

gizi,membuat roti menjadi lebih empuk, dan memberi warna coklat yang menarik

pada roti. Walaupun memiliki fungsi yang sangat penting, gula tidak termasuk

kedalam bahan utama, melainkan hanya bahan tambahan dalam pembuatan roti

(Pomeranz dan Shellenberger, 1971). Berbeda dengan roti tawar dan roti manis,

Page 35: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

17

gula yang ditambahkan dalam pembuatan bakpao sebaiknya tidak terlalu banyak

karena akan menjadikan kulit bakpao berwarna coklat. Hal ini tidak diinginkan

karena kulit bakpao identik dengan warna putih.

2.3.6. Garam

Setiap bahan makanan menggunakan konsentrasi garam yang berbeda, bergantung

pada jenis makanan. Pada pembuatan adonan bakpao, konsentrasi garam tidak

boleh terlalu tinggi karena dapat menghambat proses fermentasi. Hendrasty

(2013) menjelaskan bahwa sejumlah kecil garam dapat memperlambat laju

fermentasi dan aktivitas enzim. Hal ini disebabkan karena garam bersifat

higroskopis, yang berarti cendrung untuk menarik air disekelilingnya. Jika kristal

garam dan ragi bersaing untuk menarik air yang sama, maka garam akan

memperlambat proses hidup yeast.

Penambahan sejumlah kecil garam dapat berguna dalam menghindari fermentasi

berlanjut, karena tahap akhir kadar garam dalam adonan roti terbatas (sekitar 1,8-

2,2% dari berat tepung), yang secara normal adalah 2%. Namun kekurangan

garam dalam adonan dapat berpengaruh terhadap kelembutan adonan dan

berpengaruh pada pembentukan perisa, walaupun demikian, jika garam lebih dari

2,2% dari berat tepung maka akan menyebabkan rasa asin pada roti (Hendrasty,

2013).Menurut Buckle et al. (1987), garam akan mempengaruhi aktivitas air (aw)

dari bahan sehingga mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme.Supardi (1999)

menjelaskan bahwa garam dapat mengurangi kelarutan oksigen. Hal ini tidak

diinginkan karena ragi yang digunakan bersifat aerob.

Page 36: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

18

Arief dan Lamadlauw (2004) menyebutkan bahwa garam memiliki 7 manfaat

dalam pembuatan roti, yaitu:

1. Memberikan rasa pada adonan atau makanan

2. Menguatkan adonan

3. Mengontrol reaksi yeast

4. Membantu adonan menyimpan gas

5. Menambah bentuk dan susunan dari adonan

6. Sebagai bahan pengawet

2.3.7 Baking powder

Baking powder merupakan campuran dari satu bagian sodium bikarbonat yang

bersifat alkali dan dua bagian cream powder yangbersifat asam. Keduanya akan

memproduksi gas karbon dioksida jika dibasahi dan dipanaskan. Terdapat dua

jenis baking powder yaitu single acting dan double acting. Baking powder single

acting akan segera aktif ketika bercampur dengan cairan dan bereaksi hanya satu

tahap saja, sedangkan baking powder double acting bereaksi dalam dua tahap.

Reaksi pertama baking powder double acting adalah ketika baking powder

ditambahkan ke adonan, dan reaksi kedua adalah ketika terjadi proses pemanasan.

Penggunaan baking powder yang terlalu banyak akan menyebabkan adonan terasa

pahit, remahan kasar. Baking powder yang terlalu banyak akan membuat adonan

cepat membesar namun mengecil kembali karena gelembung udara dalam adonan

terlalu besar, kemudian pecah dan menyebabkan adonan mengecil, sedangkan

adonan yang dihasilkan akan keras dan tidak mengembang optimum apabila

Page 37: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

19

baking powder terlalu sedikit.Baking powder akan memproduksi volume paling

besar jika dicampur dengan air hangat (Hendrasty, 2013).

2.4 Bahan substitusi

Pembuatan bakpao umumnya menggunakan tepung terigu, air, ragi, mentega, gula

dan garam. Penelitian terkait subtitusi bahan sudah sering dilakukan seperti

subtitusi tepung suweg dengan tepung terigu, subtitusi tepung terigu dengan ubi

jalar ungu, subtitusi tepung terigu dengan tepung beras merah. Pada penelitian ini

akan dilakukan subtitusi daging dengan sari buah yang kaya akan vitamin A, C

dan serat. Berikut ini merupakan jenis buah-buahan yang akan digunakan:

2.4.1. Tomat

Buah tomat (Licopersicum Esculentum) merupakan salah satu produk hortikultura

yang bernilai gizi cukup lengkap. Tomat mengandung vitamin A, vitamin C,

vitamin K, kalium, sodium, dan lainnya.

Gambar 3. Tomat

Sumber: Dokumentasi pribadi

Page 38: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

20

Kandungan vitamin dan mineral yang terdapat pada buah tomat dapat dilihat pada

tabel 3:

Tabel 3. Komposisi kimia buah tomat per 100 gram bahan

Komposisi kimia Kadar

Vitamin A 1500 IU

Vitamin B 60 mg

Vitamin C 40mg

Protein 1 g

Karbohidrat 4,2 g

Lemak 0,3 g

Fosfor 5 mg

Sumber: Tugiyono (2005)

2.4.2 Pepaya

Pepaya (Caricca Papaya L.) merupakan tanaman buah berupa herba dari famili

Caricaceae. Seluruh bagian pepaya dapat dijadikan obat, termasuk bunga,

tangkau maupun akar pepaya. Daging pepaya matang banyak mengandung

vitamin A, B kompleks, C, kalium, zat besi, enzim.

Gambar 4. Pepaya

Sumber: Dokumentasi pribadi

Page 39: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

21

Kandungan buah pepaya matang per 100 gram dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Komposisi kimia pepaya masak per 100 gram

Komposisi kimia Kadar

Air 86,7 g

Kalium 23 mg

Fosfor 12 mg

Besi 1,7 mg

Protein 0,5 g

Karbohidrat 12,2 g

Vitamin C 78 mg

Vitamin A 365 SI

Vitamin B1 0,04 mg

Sumber: Direktorat Gizi, Depkes RI (1992)

2.4.3 Jambu biji

Jambu biji merupakan tanaman subtropis yang mudah ditemukan dan buahnya

banyak digemari oleh masyarakat karena buahnya manis dan segar. Buah jambu

biji berbentuk bulat, dimana daging buahnya ada yang berwarna merah dan putih

tergantung pada varietasnya. Buah jambu biji memiliki kulit tipis dan

permukaannya halus sampai kasar. Menurut Bambang (2010), jambu biji

1bermanfaat untuk memperlancar pencernaan, menurunkan kolesterol,

antioksidan, menghilangkan rasa lelah dan lesu, demam berdarah dan sariawan.

Page 40: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

22

Gambar 5. Jambu biji

Sumber: Dokumentasi pribadi

Kandungan kimia jambu biji per 100 gram dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Komposisi kimia jambu biji per 100 gram

Komposisi kimia Kadar

Air 86 g

Kalsium 14 mg

Fosfor 28 mg

Zat besi 1,10 mg

Protein 0,90 g

Lemak 0,30 g

Karbohidrat 12,20 g

Vitamin A 25,00 SI

Vitamin C 87,00 mg

Sumber: Direktorat Gizi Depkes RI (1981)

2.4.4 Wortel

Wortel (Daocus Carota L.) adalah tumbuhan jenis sayuran umbi yang biasanya

berwarna kuning kemerahan atau jingga kekuningan dengan tekstur serupa kayu.

Page 41: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

23

Bagian yang dapat dimakan adalah bagian umbi atau akarnya. Wortel kaya akan

vitamin A, B-6, C, , K dan serat (Pertiwi dan Ginting, 2007). Wortel dapat

dianjurkan sebagai bahan pangan potensial untuk mengentaskan masalah penyakit

kurang vitamin A karena kandungan karoten (pro vitamin A) pada wortel dapat

mencegah penyakit rabun senja, dan masalah kurang gizi.

Gambar 4. Wortel

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kandungan gizi wortel per 100 gram berat basah dapat dilihat pada tabel 6:

Tabel 6. Komposisi kimia wortel per 100 gram berat basah

Komposisi kimia Kadar

Air 88,29 g

Abu 0,97 g

Protein 0,93 g

Lemak 0,24 g

Karbohidrat 9,58 g

Vitamin C 5,9 mg

Vitamin A 16706 IU

Vitamin E 0,66 mg

Sumber: USDA National Nutrient Database for Standard Reference (2007)

Page 42: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

24

2.4.5Daging ayam

Daging secara umum didefinisikan sebagai otot pada hewan yang berubah setelah

pemotongan atau penyembelihan karena fungsi fisiologisnya telah berhenti.

Karkas ayam pedaging adalah bagian ayam pedaging setelah dipotong, dicabuti

bulunya, dikeluarkan jeroan dan lemak abdominalnya, dipotong kepala dan leher

serta kedua kakinya.

Gambar 7. Daging ayam

Sumber: Dokumentasi pribadi

Kandungan gizi daging ayam per 100 gram dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Komposisi kimia daging ayam per 100 gram

Komposisi kimia Kadar

Air 55,90 g

Fosfor 200,00 mg

Zat besi 1,50 mg

Protein 18,20 g

Lemak 25,00 g

Vitamin B1 0,08 mg

Kalsium 14,00 mg

Sumber: Ditjenak (2001)

Page 43: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian inidilaksanakan diLaboratorium Penjaminan Mutu Pangan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian

Politeknik Negeri Lampung, UPT Laboratorium Terpadu FMIPA Universitas

Lampung padabulanApril sampai dengan Juni 2018.

3.2 Bahan dan alat

Bahan-bahan yangdigunakan dalam penelitian ini adalahtepung terigu merk Cakra

kembar emas, gula merk Gulaku, garam halus, air, ragi instan merk Fermipan,

shorteningmerk Filma, daging ayam, tomat, jambu biji, wortel, pepaya yang

sudah matang (ripening).

Alat yang digunakanuntuk pembuatan bakpao adalah baskom, kompor, panci

pengukus, kain, sedangkan alat yang digunakan untuk survei tanggapan konsumen

adalah lembar penilaian dan alat tulis.

3.3 Metode penelitian

Perlakuan disusun secara tunggal dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap

(RAKL) dengan 5 ulangan. Formulasi pada penelitian ini adalah perbandingan

daging ayam dan buah/sayur, sebanyak 5 perlakuan, yaitu A1 (100% : 0); A2 (50 :

Page 44: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

26

50%); A3 (50 : 50%); A4 (50 : 50%);A5 (50 : 50%). Perbandingan buah/sayur

dan daging ayam dalam pembuatan bakpao disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Perbandingan buah/sayur dan daging ayam dalam pembuatan bakpao

Perlakuan Bahan utama Bahan subtitusi Presentase bahan utama

: bahan subtitusi

A1 Daging ayam - 100 : 0

A2 Daging ayam Mangga 50 : 50

A3 Daging ayam Jambu biji 50 : 50

A4 Daging ayam Wortel 50 : 50

A5 Daging ayam Pepaya 50 : 50

Kesamaan ragam diuji dengan uji Barlet dan kemenambahan data diuji dengan uji

Tuckey. Data dianalisis dengan sidik ragam untuk mendapatkan penduga ragam

galat dan uji signifikansi untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan, untuk

mengetahui perbedaan antar perlakuan data dianalisis lebih lanjut menggunakan

uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil perlakuan terbaik dilanjutkan

untuk dilakukan analisis proksimat, vitamin C dan beta karoten.

3.4Pelaksanaan penelitian

3.4.1Proses pembuatan kulit bakpao

Proses pembuatan bakpao diawali dengan mencampurkan 10 gram ragi instan, 80

gram gula dan 300 ml air hangat. Setelah itu ditambahkan 600 gram tepung terigu

dan 10 gram baking powder, kemudian diaduk sampai merata. Ditambahkan 20

gram shortening, adonan diuleni lagi hingga kalis. Adonan dibiarkan selama 2

jam pada tempat yang lembab. Setelah itu adonan diambil 30 gram. Adonan

dipipihkan menjadi lingkaran dengan diameter sekitar 3 inci. Bahan isian

diletakkan pada bagian tengah lingkaran, kemudian seluruh bagian tepi dilipat

Page 45: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

27

secara bersamaan. Adonan yang sudah diisi diistirahatkan lagi selama 1 jam

dengan suhu ruangan sekitar 300C. Adonan dikukus selama 15 menit. Berikut ini

merupakan diagram alir proses pembuatan bakpao

Gambar 8. Diagram alir proses pembuatan bakpao

Sumber: Hui dan Evranuz (2012)

Ragi instan 10 g, gula 80 g, air hangat 300 ml

Ditambahkan tepung terigu 600 g, baking powder

10 g

Diambil seberat 30g

Dipipihkan menjadi bulatan dengan diameter 3 inchi

Diletakkan isian 4 g daging ayam dan 4 g campuran

pada bagian tengah lingkaran

Diistirahatkan t 60 menit, T 300C

Dikukus t 15 menit

Diuleni sampai tercampur merata

Ditambahkan shortening 20 g

Diuleni lagi sampai adonan kalis

Didiamkan pada tempat lembab, t 2 jam

Dilipat secara bersamaan bagian tepinya

Bakpao

Page 46: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

28

3.4.2 Proses pembuatan isian bakpao

Isian bakpao dibuat dengan menggunakan 500 g daging ayam bagian dada dan

tanpa lemak dan kulit, 50 g bawang merah, 25 g bawang putih, 70 g gula pasir, 10

g garam, 1 sdt merica halus. Pada penelitian ini buah dan sayur akan

dicampurkan kedalam isian bakpao. Buah dan sayur tersebut yaitu tomat, pepaya,

wortel, dan jambu biji. .

Proses pembuatan isian bakpao dimulai dengan membersihkan daging ayam

dengan membuang lemak dan kulit. Daging direbus pada suhu 1000C selama 30

menit agar daging menjadi empuk dan mudah untuk dicabik-cabik. Setelah proses

perebusan selesai, daging dicabik-cabik dengan menggunakan garpu sampai

menjadi serat-serat yang halus.

Bumbu-bumbu yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, gula pasir, garam

dan merica bubuk digiling hingga halus, kemudian dimasak sebentar hingga

tercium bau wangi. Setelah itu dicampurkan daging ayam yang telah dihaluskan.

Proses pemasakan dilakukan selama 30 menit dengan api kecil supaya tidak

terlalu kering dan gosong.

Bahan subtitusi berupa buah dan sayur dicuci bersih dan dipisahkan antara

kulit,biji dan daging buah. Buah dan sayur masing-masing dipotong dadu

berukuran 1x1 mm. Setelah itu dicampurkan dengan daging ayam yang telah

disiapkan sebelumnya.

Page 47: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

29

Berikut ini merupakan diagram alir proses pembuatan isian bakpao:

Gambar 9. Diagram alir proses pembuatan isian bakpao

3.5 Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan terhadap bakpao yang dimodifikasi meliputi uji

sensori dengan metode hedonik, setelah didapat perlakuan terbaik, dilakukan

analisis proksimat, kadar vitamin C dan beta karoten terhadap kontrol dan

perlakuan terbaik.

3.5.1 Uji sensori

Penilaian sensori yang dilakukan meliputi tekstur, warna, rasa dan aroma serta

penerimaan keseluruhan dilakukan menggunakan uji hedonik. Pengujian bakpao

dilakukan dengan menyiapkan kelima sampel yang akan diuji dan air mineral.

Daging ayam

Perebusan T 1000C, t 30’

Pencabikan hingga

menjadi serat halus

Pencampuran I

T 500C, t 30’

Bawang merah,

ketumbar, bawang

putih, gula, garam

Pencampuran II

(4 g daging ayam yang

telah dibumbui dan 4 g

bahan pencampur

Bahan pencampur yang

telah dipotong dadu

ukuran 1x1 mm

Isian bakpao

Page 48: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

30

Sampel bakpao dibelah dengan sayatan membujur, kemudian diletakkan diatas

tatakan porselin. Panelis diminta mengamati dan mencicipi satu per satu sampel

bakpao yang disajikan. Setiap mencicipi satu sampel, panelis diwajibkan minum

air mineral yang disediakan untuk menetralisir rasa yang dihasilkan.

Metode penentuan panelis pada penelitian ini adalah metode purpose sampling,

yaitu menentukan secara sengaja panelis yang akan dipilih. Pengujian sensori

dilakukan oleh 25 orang panelis semi terlatih (mahasiswa yang sudah mengambil

mata kuliah uji sensori). Skala hedonik dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Skala hedonik

Parameter Kriteria Skor

Tekstur Sangat tidak suka

Tidak suka

Agak suka

Suka

Sangat suka

1

2

3

4

5

Rasa Sangat tidak suka

Tidak suka

Agak suka

Suka

Sangat suka

1

2

3

4

5

Aroma Sangat tidak suka

Tidak suka

Agak suka

Suka

Sangat suka

1

2

3

4

5

Penerimaan Keseluruhan Sangat tidak suka

Tidak suka

Agak suka

Suka

Sangat suka

1

2

3

4

5

Warna Sangat tidak suka

Tidak suka

Agak suka

Suka

Sangat suka

1

2

3

4

5

Page 49: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

31

3.5.2 Analisis kimia

3.5.2.1 Kadar air (AOAC, 1995)

Cawan porselen dikeringkan dalam oven selama 30 menit, lalu didinginkan di

dalam desikator dan ditimbang. Sebanyak 5 gram sampel ditimbang lalu

dimasukkan ke dalam cawan porselen dan dikeringkan di dalam oven pada suhu

105 – 110oC selama 3-5 jam. Setelah itu sampel didinginkan dalam desikator

selama 15 menit kemudian ditimbang. Setelah diperoleh hasil peimbangan

pertama, cawan yang berisi sampel tersebut dikeringkan kembali selama 30 menit,

setelah itu didinginkan dalam desikator selama 15 menit kemudian ditimbang.

Perlakuan ini diulang sampai tercapai berat konstan. Bila penimbangan kedua

mencapai pengurangan bobot tidak lebih dari 0,0002 gram dari penimbangan

pertama, maka dianggap konstan. Perhitungan kadar air =

Keterangan: W = Berat cawan (g)

W1 = Berat cawan dan sampel setelah dioven (g)

W2 = Berat sampel awal (g)

3.5.2.2 Kadar abu (AOAC, 1995)

Cawan porselen dipanaskan dalam oven selama 1 jam pada suhu 105oC lalu

didinginkan dalam desikator selama 15 menit kemudian ditimbang (A). Sebanyak

+ 3-5 gram sampel dimasukkan ke dalam cawan kemudian ditimbang (B). Cawan

yang berisi sampel dipijarkan di atas pembakaran bunsen sampai tidak berasap.

Sampel diabukan dengan tanur pada suhu 600oC selama 3 jam. Setelah

pengabuan, cawan didinginkan dalam desikator, setelah didinginkan cawan

ditimbang (C).

Page 50: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

32

Kadar abu dapat dihitung dengan rumus:

Kadar abu (%) =

Keterangan: A = Berat cawan kosong (g)

B = Berat cawan dan sampel (g)

C = Berat cawan dan abu (g)

3.5.2.3 Kadar lemak (AOAC,1995)

Labu lemak yang digunakan dikeringkan dalam oven bersuhu 100-110oC selama

30 menit, didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Sampel ditimbang

sebanyak 5 gram dan dimasukkan ke dalam alat ekstraksi soxhlet yang telah berisi

pelarut hexana. Refluks dilakukan selama 5 jam dan pelarut yang ada di dalam

labu lemak didestilasi. Selanjutnya labu lemak yang berisi lemak hasil ekstraksi

dipanaskan dalam oven pada suhu 100oC hingga beratnya konstan, didinginkan

dalam desikator dan ditimbang.

Kadar lemak (%) =

3.5.2.4 Kadar protein (AOAC, 1995)

Sampel yang telah dihaluskan, ditimbang 5g dan dimasukkan ke dalam labu

Kjeldahl, kemudian sampel dalam labu ditambahkan 1,9 +0,1 gram K2SO4, 40 mg

HgO, 6,7 + 0,1 ml H2SO4 Sampel dididihkan selama 1-1,5 jam sampai cairan

menjadi jernih, kemudian didinginkan dan ditambahkan sejumlah kecil air

perlahan-lahan. Isi labu dipindahkan ke dalam alat destilasi, kemudian labu

dicuci dan dibilas 5-6 kali dengan 1-2 ml air. Air cucian dipindahkan ke dalam

alat destilasi. Labu erlenmeyer 125ml yang berisi 5 ml H2SO4 dan 2-4 tetes

indikator MRB (Metilen Red Blue) diletakkan di bawah kondensor (ujung tabung

Page 51: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

33

harus terendam dalam larutan H2SO4). Sampel ditambahkan 8-10 ml NaOH-

Na2S2O3, kemudian dilakukan destilasi sampai tertampung kira-kira 15 ml dan

destilat berwarna hijau pada labu Erlenmeyer. Tabung kondensor dibilas dengan

air dan ditampung bilasannya dalam labu Erlenmeyer yang sama. Isi Erlenmeyer

diencerkan kira-kira 50 ml kemudian dititrasi dengan HCl 0,02 N sampai terjadi

perubahan warna dari hijau menjadi Ungu.

3.5.2.5 Kadar serat (Sudarmadji, 1984)

Serat kasar merupakan residu dari bahan makanan atau pertanian setelah

perlakuan dengan asam atau alkali mendidih, dan terdiri dari selulosa dengan

sedikit lignin dan pentosan. Sebanyak 2 gram bahan kering yang telah dihaluskan

dan diekstraksi lemaknya dengan soxhlet, bahan dipindahkan dalam labu

Erlenmeyer 600 ml, ditambahkan asbes 0,5 gram yang telah dipijarkan dan 3 tetes

zat anti buih. Selanjutnya ditambahkan 200 ml larutan H2SO4 mendidih, dan

ditutup dengan pendingin balik, didihkan selama 30 menit dengan beberapa kali

digoyang-goyangkan. Sampel disaring melalui kertas saring dan residu yang

tertinggal dalam Erlenmeyer dicuci dengan aquades mendidih. Residu dicuci

dalam kertas saring sampai air cucian tidak bersifat asam lagi. Residu

dipindahkan secara kuantitatif dari kertas saring kedalam Erlenmeyer kembali

dengan spatula, dan sisanya dicuci dengan larutan NaOH mendidih sebanyak 200

ml sampai semua residu masuk ke dalam Erlenmeyer. Sampel dididihkan dengan

pendingin balik sampai beberapa kali digoyang-goyangkan selama 30 menit.

Selanjutnya disaring melalui kertas saring yang telah diketahui beratnya atau kurs

Gooch yang telah dipijarkan dan diketahui beratnya, sambil dicuci dengan

Page 52: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

34

aquades mendidih kemudian dengan lebih kurang 15 ml alkohol 95%. Kertas

saring dikeringkan dengan isinya pada 110oC sampai berat konstan (1-2 jam),

dinginkan dalam desikator dan timbang. Berat residu = berat serat kasar.

% Serat Kasar =

Keterangan: A = Berat sampel (g)

B = Kertas saring + serat (g)

C = Kertas Saring (g)

3.5.2.6 Kadar vitamin C

Kadar vitamin C ditentukan secara titrasi. Sebanyak 10g sampel dihaluskan

kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 50g dan diencerkan sampai 50 ml,

disaring dengan corong menggunakan kertas saring untuk dipisahkan filtratnya.

Selanjutnya ambil 5 ml filtrat dengan menggunakan pipet volume, dimasukkan ke

dalam Erlenmeyer 125 ml, tambahkan 2 tetes larutan amilum, dan 20 ml aquades.

Sampel dititrasi dengan larutan Iodium 0,1 N dengan menggunakan indikator

kanji sampai terjadi perubahan warna menjadi biru, kemudian hitung kadarnya

dengan rumus:

Keterangan: V = Jumlah iod 0,01 N untuk titrasi (ml)

P = Jumlah Pengenceran

0,88 = miligram asam askorbat untuk 1 ml iod 0,01 N

3.5.2.7 Kadar beta karoten

Analisis betakaroten dilakukan menggunakan instrumen HPLC. Tahap pertama

yaitu preparasi sampel. Sampel bakpao dihaluskan kemudian ditimbang dengan

timbangan analitik sebanyak kurang lebih 1 gram. Sampel dimasukkan ke dalam

Page 53: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

35

Erlenmeyer 100 ml, ditambahkan etanol sebanyak 10 ml, n-Heksana sebanyak 10

ml. Diamkan selama kurang lebih 2 jam hingga terbentuk 2 fase. Apabila sampel

mengandung beta karoten, fase atas (n-Heksana) akan berwarna kuning. Tepatkan

fraksi n-Heksana yang terkumpul dengan n-Heksana hingga 20 ml menggunakan

labu ukur 25 ml. Saring dengan mikrofilter HPLC jenis kertas PTFE jenis kertas

pori 0,2 ul diameter 13 mm. Sampel siap diinjeksi.

Tahap kedua yaitu penyiapan larutan kerja standar (larutan stok beta karoten 500

ppm). Sebanyak 50 mg Standar Beda Karoten ditimbang, kemudian dilarutkan

dengan 10 ml n-heksana. Larutan sekunder 50 ppm dibuat dengan mengambil 1

ml larutan stok 500 ppm dengan pipet 1 ml dan dimasukkan ke dalam labu ukur

10 ml, tepatkan dengan n-heksana hingga tanda batas. Dibuat larutan kerja 2

ppm, 4 ppm, 8 ppm dan 10 ppm. Masing-masing larutan standar diinjeksi dan

dibuat kurva kalibrasi.

Page 54: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

V. SIMPULAN DAN SARAN

5. 1. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Penambahan buah dan sayur berpengaruh nyata terhadap warnapada perlakuan

penambahan jambu biji, rasa pada semua perlakuan, namun tidak berpengaruh

nyata terhadap tekstur pada semua perlakuan, serta aroma dan penerimaan

keseluruhan pada perlakuan penambahan pepaya.

2. Formulasi bakpao yang paling disukai yaitu isi daging ayam dengan

penambahanpepaya dengan kandungan karbohidrat 47,58 %, air 38,49%, abu

1,401%, lemak 3,53 %, protein 8,29%, serat kasar 0,72%, vitamin C 0,095mg/g

dan beta karoten 8,256 µg/g.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis mengajukan beberapa saran,

antara lain:

1. Perlu dilakukan penelitian mengenai analisis kelayakan usaha bakpao.

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai masa simpan bakpao isi daging

ayam campur pepaya.

2. Penyajian bakpao sebaiknya menggunakan bahan yang tidak lengket dengan

kulit bakpao.

Page 55: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Nur. 2013. Teknologi Fermentasi Pada Tepung Jagung. Graha Ilmu.

Yogyakarta

AKG. 2013. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa

Indonesia. Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 75 Tahun 2013

Andarwulan, N. & Faradilla, F., 2012, Pewarna Alami Untuk Pangan, 24,

SEAFAST Center, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

AOAC. 1995. Official Methods of the Association of Official Analytical Chemists.

North Nineteenth Street Suite 210. Virginia

Arief, A. R. dan Lamadlauw, F. N. 2004. Pastry & Bakery Production. Graha

Ilmu. Yogyakarta.

Astawan, Made. 1999. Membuat Mie dan Bihun. Penebar Swadaya. Jakarta.

Azwar, R., T. Danakusuma, dan A.A. Daradjat. 1988. Prospek pengembangan

terigu di Indonesia. Buku 1. Risalah Simposium Tanaman Pangan II.

Puslitbangtan. Bogor

Bambang, C. 2010. Sukses Budidaya Jambu Biji di Pekarangan dan Perkebunan.

Lily Publisher. Yogyakarta.

BIRT (Baking Industry Research Trust). 2010. Chinese Steamed Bread

Information Sheet v1.0. New Zealand.

Buckle, K. A., Edwards, R. A., Fleet, G. H., dan Wotton. 1987. Ilmu Pangan.

Penerjemah Hari Purnomo dan Adiono. Universitas Indonesia Press.

Jakarta

Cahyono, B. 2010. Mengenal Guava. Edisi Pertama. Lily Publisher.

Yogyakarta.

Christwardana, M., M. Nur., Hadiyanto. 2013. Spirulina platensis: Potensinya

sebagai Bahan Pangan Fungsional. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 2 :

1-3.

Page 56: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

Dani, I. 2009. Alat Otomatis Pengukur Kadar Vitamin C dengan Metode Titrasi

Asam Basa. Jurnal Neutrino, I(2), 163-178

Direktotar Gizi Depkes RI. 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta.

Ditjenak. 2001. Buku Statistik Peternakan. Direktorat Jendral Bina Produksi

Peternakan, Departemen Pertanian RI. Jakarta.

Hendrasti, H. K. 2013. Bahan Produk Bakery. Graha Ilmu. Yogyakarta

Hou, G. G., Popper, L., 2007. Chinese Steamed Bread. In: Popper, L., Schafer, S.,

Freund, W. (Eds.), Future of Flour – A Compendium of Flour

Improvement. Verlag Agrimedia GmbH, Clenze, pp. 309-318.

Hu, Xinzhong PhD, Sheng, Xialu MSc, Liu, Liu PhD, Ma, Zhen PhD, Li,

Xiaoping PhD, Zhao, Wuqi PhD. 2015. Food System Advances Towards

More Nutritious and Sustainable Mantou Production in China. College of

Food Engineering and Nutrition Science. Shaanxi Normal University

China

Huang, Sidi dan Miskelly, Diane. 2016. Steamed Bread, Ingredients, Processing,

and Quality. Woodhead Publishing. United Kingdom

Hui, Y. H., Evranuz, E. O. 2012. Handbook of Plant Based Fermented Food and

Beverage Technology, Second Edition. CRC Press. USA

Jones, D. W., Dan Amos, A. W. 1967. Modern Cereal Chemistry . 6th ed. Food

Trade Press Inc. London

Kumalaningsih. 2005. Membuat Makanan Cepat Saji. Trubus Agrisarana.

Surabaya

Koeswardhani, M. M. 2006. Pengantar Teknologi Pangan. Universitas Terbuka.

Jakarta.

Kristianto. 2013. Uji Organoleptik Hasil Jadi Bakpao dengan Menggunakan Ragi

Instan dan Ragi Alami. Universitas Bina Nusantara. Jakarta.

Mudjajanto, E. S. dan Yulianti, L. N., 2004. Membuat Aneka Roti. Penebar

Swadaya. Bogor.

Mustadir, Munjiyah. 2015. Analisis Kandungan Zat Gizi Bakpao Abon Ikan

Kembung Jantan (Rastrelliger Kanagurta) dengan Subtitusi Rumput Laut

Merah (Eucheuma Cottoni). UIN ALALUDDIN. MAKASSAR.

National Institute of Health (NIH). 2016. Vitamin C: Fact Sheet for Consumers.

Departement of Health and Human Services. USA

Page 57: UJI SENSORI DAN KIMIA DARI BAKPAO BERANEKA RASA …digilib.unila.ac.id/54873/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · uji sensori dan kimia dari bakpao beraneka rasa buah, sayur dan

Padmiari, Ida Ayu Eka. 2010. Manfaat Buah-buahan dan Sayur-sayuran.

Politeknik Kesehatan Depkes RI. Dempasar

Pertiwi, A. F., dan Ginting, A. L. 2007. Yuk, Makan Wortel!. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.

Pomeranz,Y. dan Shellenberger. 1971. Bread Science and Techonology. AVI

Publishing Co. Inc.Westport. Connecticut

Subagjo, Adjab. 2007. Manajemen Pengolahan Kue dan Roti. Graha Ilmu.

Yogyakarta

Sangadji, E. M. dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen. Andi Offset. Yogyakarta.

Schiffman, L. dan Kanuk, L. L. 2007. Perilaku Konsumen. PT Indeks. Jakarta.

Standar Nasional Indonesia. 2006. Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan.

SNI 01-3571-2006. Pusat Standarisasi Industri. Departemen Perindustrian.

Jakarta.

Subarna. 1992. Baking Technology. Pelatihan Singkat Prinsip-prinsip Teknologi

bagi Food Inspector. PAU Pangan dan Gizi. IPB Bogor.

Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhadi. 1984. Prosedur Analisis untuk Bahan

Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.

Sugiyono. 2002. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. PAU Pangan dan Gizi IPB.

Bogor. 128 hlm.

Supardi dan Sukamto. 1999. Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan

Produk Pangan. Penerbit Alumni. Bandung.

SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional). 2016. Konsumsi per Kapita dalam

Rumah Tangga Setahun Kelompok Pagi-padian

.

USDA (United States Department Of Agriculture). 2007. USDA National

Nutrient Database for Standard Reference. United States

Tugiyono. 2005. Tanaman Tomat. Agromedia Pustaka. Jakarta

Wijayanti, Meike. 2010. Studi Alternatif Pembuatan Bakpao dengan

Menggunakan Tepung Suweg Sebagai Pengganti Tepung Terigu. Teknik

Industri Universitas Katolik Widya Mandala. Surabaya

Winarno, F. G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.