tutorial respi raras.doc

Upload: anggia-rarasati-wardhana

Post on 06-Jul-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    1/55

    Bagian Ilmu Kesehatan Anak TUTORIAL KLINIK 

    Fakultas Kedokteran

    Universitas Mulawarman

    Asma Bronkiale dan Pneumonia Asirasi

    !isusun oleh

    Anggia Rarasati "ardhana

    #$#%%&'%#(

    Pem)im)ing

    dr* +,* -ukartini. -*A

    !IBA"AKAN !ALAM RAN/KA TU/A- K0PANIT0RAAN KLINIK 

    LABORATORIUM ILMU K0-0+ATAN ANAK 

    FAKULTA- K0!OKT0RANUNI10R-ITA- MULA"ARMAN

    -AMARIN!A

    &%#2

    2

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    2/55

    KATA P0N/ANTAR 

    Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

    SWT.karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

    menyelesaikan penulisan tutorial ini dengan judul “Asma Bronkiale dan

    Pneumonia Aspirasi. Penyusunan tutorial ini dimaksudkan sebagai salah satu

    syarat untuk menyelesaikan stase !"A Program Pro#esi $okter %ni&ersitas

    'ula(arman.

    $alam penulisan tutorial ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan

    serta bimbingan kepada penulis. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan

    terima kasih yang tulus kepada )

    *. dr. +j. Sukartini, Sp.A sebagai "a ab Anak S%$ AWS Samarinda sekaligus

    sebagai pembimbing klinik stase respirologi dan alergi

    . Seluruh dosen pengajar ab. !lmu "esehatan Anak /akultas "edokteran

    %ni&ersitas 'ula(arman atas ilmu yang telah diberikan.

    0. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak 

    membantu dalam penelitian sampai penyusunan tutorial ini berakhir.

    Semoga segala bantuan dan dorongan yang telah diberikan kepada penulis

    mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

    Penulis menyadari masih terdapat kesalahan dan kekurangan dalam

     penulisan tutorial ini. Namun harapan penulis semoga ini dapat berman#aat bagi

    masyarakat pada umumnya serta perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan

     pada khususnya.Amin.

    Samarinda, 'aret 1*2

    Penulis,

    Anggia arasati W.

    3

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    3/55

    !AFTAR I-I

    +ALAMAN 3U!UL .............................................................................................. *

    KATA P0N/ANTAR  .............................................................................................

    !AFTAR I-I ........................................................................................................... 0

    BAB # P0N!A+ULUAN  3

    LAPORAN KA-U- ..4

    BAB & -TATU- PA-I0N ..4

    BAB 4 TIN3AUAN PU-TAKA *1

    BAB ( P0MBA+A-AN 03

    BAB $ P0NUTUP 30

    !AFTAR PU-TAKA...........................................................................................33

    BAB I

    P0N!A+ULUAN

    4

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    4/55

    #*#* Latar Belakang

    Asma pada anak mempunyai berbagai aspek khusus yang umumnya

     berkaitan dengan proses tumbuh dan kembang seorang anak, baik pada masa bayi,

     balita, maupun anak besar. Asma merupakan penyakit kronik tersering pada anak 

    dan masih tetap merupakan masalah bagi pasien, keluarga, dan bahkan para klinisi

    dan peneliti asma. 'enga5u pada data epidemiologi Amerika Serikat pada saat ini

    diperkirakan terdapat 3-4 6 73,8 juta anak9 dari seluruh populasi asma. Selain

    karena jumlahnya banyak, pasien asma terdiri dari bayi, anak, dan emaja, serta

    mempunyai permasalahan masing-masing dengan implikasi khusus pada

     penatalaksanaannya.

    Pengetahuan dasar tentang masalah sensitisasi alergi dan in#lamasi,

    khususnya telah banyak mengubah sikap kita terhadap pengobatan asma anak,

    terutama tentang peran anti-in#lamasi sebagai salahs atu dasar pengobatan asma

    anak. :leh karena itu, pengertian yang lebih baik tentang peran #aktor genetik,

    sensitisasi dini oleh allergen dan polutan, in#eksi &irus, serta masalah lingkungan

    sosioekonomi dan psikologi anak dengan asma diharapkan dapat memba(a

     perbaikan dalam penatalaksanaan asma.

    Pneumonia merupakan penyakit in#eksi yang menyerang paru-paru dan

    mempunyai gejala batuk, sesak na#as, ronki dan in#iltrat pada #oto rontgen.

    Pneumonia yang terjadi pada anak ini seringkali bersamaan dengan terjadinya

     proses in#eksi akut pada bronkus yang disebut bron5hopneumonia 7$epkes !,

    11;9.

    !ndonesia merupakan salah satu diantara *< negara yang mengalami

    kejadian penyakit pneumonia yang tinggi di dunia dan !ndonesia menduduki peringkat keenam dengan jumlah kasus sebanyak 2 juta kasus. Pada penelitian

    kesehatan dasar 7iskesdas9 tahun 114, pneumonia menduduki tempat kedua

    sebagai penyebab kematian bayi dan balita setelah diare dan menduduki tempat

    ketiga sebagai penyebab kematian pada neonatus 7"emenkes, 1*19.

    Berdasarkan kemenkes, proporsi pneumonia balita di !ndonesia tahun

    118 adalah 3;,3

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    5/55

     pengamatan lebih intensi# dilakukan terutama penderita Pneumonia pada usia

     balita, karena penyakit ini se5ara nasional masih sering menimbulkan kematian.

    =umlah penderita yang ditemukan 5ukup tinggi (alaupun tidak setinggi perkiraan

    yang ditetapkan se5ara nasional. 'enurut perkiraan 7nasional9 *1 6 dari jumlah

     balita akan menderita pneumonia setiap tahunnya.

    #*&* Tu,uan Penulisan

    'enambah ilmu pengetahuan mengenai penyakit yang dilaporkan.

    'engkaji ketepatan penegakan diagnosis dan penatalakasanaan terhadap asma

     bronkiale dan pneumonia aspirasi

    6

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    6/55

    BAB II

    -TATU- PA-I0N

    Allonamnesis dan pemeriksaan #isik dilakukan pada hari =umat, < 'aret

    1*2 pukul **.11 W!TA di Panti Asuhan "asih Bunda %tari, >ayasan "harisma

    Perti(i. Alloanamnesis diberikan oleh ibu asuh pasien.

    &*# Anamnesis

    Identitas Pasien

     Nama ) an. NA

    %sia ) tahun 2 bulan=enis "elamin ) Perempuan

    Agama ) !slam

    Alamat ) oabakung Blok B:

    Anak ke ) * dari bersaudara

    Identitas Orangtua

     Nama Ayah ) Tn.A+

    %sia ) 03 tahun

    Pekerjaan ) buruh bangunan

    Pendidikan Terakhir ) S$

    Ayah perka(inan ke ) *

     Nama !bu ) Ny. P

    %sia ) 1 tahun

    Pekerjaan ) !T

    Pendidikan Terakhir ) S$

    !bu perka(inan ke ) *

    Tanggal 'S ) 'aret 1*2

    Tanggal pemeriksaan ) < 'aret 1*2

    Tanggal pulang ) 8 'aret 1*2

    7

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    7/55

    Keluhan Utama

    Sesak na#as

    Riwa5at Pen5akit -ekarang

    Pasien datang dengan keluhan sesak napas * jam sebelum masuk 

    rumah sakit. A(alnya pasien sedang tidur lalu sesak datang mendadak saat

     pasien bangun tidur. !bu asuh pasien mengaku pasien sempat bernapas dan

     berbunyi “ngik dan juga seperti “grok-grok terutama saat tidur, ujung-ujung

    tangan dan kaki teraba dingin dan kuku berubah (arna menjadi kebiruan.

    Siang harinya sebelum ke rumah sakit, ibu asuh pasien mengajak pasien ke

    a5ara dinas sosial, dan pasien terlihat duduk dan bermain di gudang yang

    sangat berdebu. Sesak napas bertambah bila pasien batuk dan bila berjalan,

    namun pasien masih bisa bernapas dalam posisi berbaring. Pasien sering

    merasa gelisah jika tidur saat malam hari. Pasien juga mengeluhkan batuk 

     berdahak dengan (arna bening kental. !bu asuh pasien juga mengeluhkan

     pasien muntah, terutama setelah minum susu atau makan yang manis.

    Biasanya muntah dia(ali batuk-batuk terlebih dahulu lalu seperti tersedak.

    'untah yang dikeluarkan seperti lendir atau makanan yang sebelumnya

    dimakan, dan jumlahnya banyak, serta #rekuensinya tidak menentu. !bu asuh

     pasien juga mengeluhkan pasien mengalami penurunan na#su makan dan

     berat badan pasien turun 0 kg sejak tanggal * minggu yang lalu. $emam 7-9,

    BAB dan BA" lan5ar.

    Sesak napas yang dirasakan semakin berat. Batuk juga dirasakan

    semakin menjadi-jadi. Pasien diba(a ke !?$ S%$ AW Sjahranie dan diberi

     pengasapan, namun keluhan sesak tidak berkurang sehingga pasien dira(at

    inap di uangan 'elati.

    Riwa5at Pen5akit !ahulu

    a. 'enurut ibu asuh pasien, sejak 0 minggu yang lalu, ibu asuh pasien

    mengatakan bah(a pasien merupakan korban kekerasan pada anak 

    sehingga kemungkinan sesak dirasakan sudah sejak lama sebelum

    diba(a ke Panti Asuhan. Sesak sebelumnya tidak diketahui datang

    8

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    8/55

     berulang atau mendadak. Pengakuan dari ibu asuh pasien, saat itu

     pasien datang tidak hanya dengan sesak napas, namun juga batuk 

     berdahak serta demam, juga terlihat sangat kurus.

     b. Pasien sudah berulang kali diba(a ke dokter, a(alnya pasien di5urigai

     bronkitis atau bronkopneumonia, namun masih perlu diobser&asi

    sesaknya, lalu keluhan dirasa tidak membaik, dan diba(a ke dokter 

    lagi, saat obat habis, pasien diba(a ke puskesmas.

    5. $i panti asuhan, pasien dilakukan 5hest physioptheraphy dengan

     berjemur saat pagi hari, lalu diminumkan obat tradisional seperti

    ken5ur, namun tidak juga ada perubahan yang signi#ikan.

    Riwa5at Pen5akit Keluarga

    a. i(ayat ayah seorang perokok 

     b. i(ayat ibu seorang perokok akti#, bahkan ibu pasien sering merokok 

    dalam kelambu bersama anak-anaknya yang sedang tidur. !bu pasien

    didiagnosa Ski@o#renia dan Pe5andu narkoba oleh dokter spesialis di

    umah Sakit Atma +usada.

    5. i(ayat alergi ayah 79 udang, setelah memakan udang, menjadi gatal-

    gatal.

    Riwa5at -osio6ekonomi

    a. Pasien tinggal bersama bapak, ibu serta adik perempuan yang berusia 2

     bulan. Pasien merupakan korban kekerasan dalam rumah tangga.

    Pasien datang ke T!P!" pada tanggal *8 /ebruari 1*2, diambil

    oleh petugas PPTA. pasien di5urigai sebagai korban karena terlihat

     bekas tutulan rokok pada kedua paha dan betis, serta terdapat luka-luka

     pada bagian badan. "ondisi keluarga pasien merupakan sosial

    menengah keba(ah. Pasien tinggal dirumah se(a. Ayah pasien hanya

    seorang buruh bangunan dan !bu pasien diba(a ke umah Sakit Atma

    +usada dan didiagnosa mengidap Ski@o#renia dan Pe5andu Narkoba

    7double dan sabu9 sejak bulan /ebruari, namun sekarang ibu pasien

    kabur dari umah Sakit dan tidak diketahui keberadaannya. Adik 

     pasien diba(a oleh saudara ayahnya untuk dira(at.

    9

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    9/55

     b. "eadaan rumah sering terpapar asap rokok dikarenakan ayah dan ibu

     pasien adalah seorang perokok berat.

    Riwa5at Pemeliharaan Kehamilan

    Tidak diketahui

    Riwa5at Persalinan

    !bu asuh pasien mengatakan kemungkinan pasien lahir se5ara spontan,

    namun dimana dan siapa yang menolong persalinan tidak diketahui.

    Riwa5at Pemeliharaan Postnatal

    a. Periksa di ) tidak diketahui

     b. "esehatan anak ) tidak diketahui

    5. "eluarga beren5ana ) tidak diketahui

    d. 'emakai sistem ) tidak diketahui

    Riwa5at Pertum)uhan dan Perkem)angan Anak 7

    a. Berat badan lahir ) tidak diketahui

     b. Panjang badan lahir ) tidak diketahui

    5. Berat badan sekarang ) *1 kg

    d. Panjang badan sekarang ) 8 5m

    e. ?igi keluar ) tidak diketahui

    #. Tersenyum ) tidak diketahui

    g. 'iring ) tidak diketahui

    h. Tengkurap ) tidak diketahuii. $uduk ) tidak diketahui

     j. 'erangkak ) tidak diketahui

    k. Berdiri ) tidak diketahui

    l. Berjalan ) tidak diketahui

    m. Berbi5ara dua suku kata ) tidak diketahui

    n. 'asuk T" ) belum

    o. 'asuk S$ ) belum

    10

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    10/55

    Riwa5at Makan dan Minum Anak 7

    a. AS! ) tidak diketahui

     b. Susu sapiCbuatan ) tidak diketahui

    /rekuensi ) tidak diketahui

    5. Buah ) tidak diketahui

    d. Bubur susu ) tidak diketahui

    e. 'akanan padat dan lauknya ) tidak diketahui

    Riwa5at Imunisasi !asar

    !munisasi %sia saat imunisasi

    ! !! !!! !D Booster ! Booster !!

    BE? tidak diketahui

    CCCCCCCCCCCC CCCCCCCCCCCC CCCCCCCCCCCC CCCCCCCCCCCC CCCCCCCCCCCC

    Polio tidak diketahui

    Eampak tidak diketahui

    CCCCCCCCCCCC CCCCCCCCCCCC CCCCCCCCCCCC CCCCCCCCCCCC

    $PT tidak diketahui

    CCCCCCCCCCCC

    +epatitis B tidak diketahui

    Riwa5at -audara6-audaran5a

    +ami

    l ke

    Kondisi

    saat Lahir

    3enis

    PersalinanUsia

    -ehat8

    Tidak 

    Umur

    Meninggal

    -e)a)

    Meninggal

    * tidak diketahui

    Spontan ,2 th tidak diketahui

    - -

    tidak diketahui

    - -

    0 - -

    3 - -

    < - -

    2 - -

    &*& Pemeriksaan Fisik

    Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 0 'aret 1*2

    Keadaan umum ) Sakit sedang

    11

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    11/55

    Kesadaran ) Eomposmentis, ?ES 3D

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    12/55

    1

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    13/55

    2

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    14/55

    Regio Keala8Leher

    3

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    15/55

    a. Bentuk kepala normal, rambut ber(arna hitam ke5oklatan

     b. %bun-ubun besar 5ekung 7-9,ubun-ubun besar 5embung 7-9

    5. dema palpebra 7-C-9, konjungti&a anemis 7-C-9, sklera ikterik 7-C-9,

    sianosis 7-9, pembesaran kelenjar getah bening 79 5oli dGs

    d. Pernapasasan 5uping hidung 7-9

    e. /aring hiperemis 7-9

    Regio Thora:

    Paru6aru

    a. !nspeksi ) Bentuk dada normal, pergerakan dinding dada simetris,

    retraksi sub5ostalis 79, pelebaran inter5ostalis 7-9.

     b. Palpasi ) Pergerakan dada simetris, raba #remitus simetris.

    5. Perkusi ) Sonor pada seluruh lapang parud. Auskultasi ) Suara napas simetris, rhonki 7C9, (hee@ing 7C9.

    3antung

    a. !nspeksi ) !5tus 5ordis tidak tampak 

     b. Palpasi ) !5tus 5ordis teraba pada mid5la&i5ula line !ES D sinistra

    5. Perkusi ) Batas jantung kanan ) parasternal line dekstra, batas

     jantung kiri ) mid5la&i5ula line !ES D sinistra

    d. Auskultasi ) S* S tunggal, regular, murmur 7-9, gallop 7-9

    Regio A)domen

    a. !nspeksi ) /lat

     b. Auskultasi ) Peristaltik 79 kesan normal

    5. Perkusi ) $istribusi timpani di keempat kuadran,  shifting dulness

    7-9

    d. Palpasi ) Soe#l, de#ans muskular 7-9, hepar dan lien dalam batas

    normal, nyeri tekan abdomen di empat kuadran 7-9

    Regio 0kstremitas

    a. !nspeksi ) dema 7-9, de#ormitas 7-9. Petekie 7-9

     b. Palpasi ) Akral hangat, edema 7-9, nyeri tekan 7-9, tonus dan

    kekuatan otot normal, re#leks #isiologis normal, re#leks

     patologis 7-9.

    2.3Pemeriksaan Penun,ang

    La)oratorium !arah

    Tabel .* +asil Pemeriksaan Penunjang

     C10C1*2 0C10C1*2

    4

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    16/55

    +) **,1 +) ;,3 **,1-*2,1 grCdl

    +;t 0

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    17/55

    Pemeriksaan Radiolo g is

    !nterpretasi )

    *. Eor bentuk, ukuran dan letak tampak normal

    . Sinus 5osto#renikus kanan dan kiri tajam

    0. Tampak in#iltrat pada perihiler deFtra dan sinistra

    3. +iperin#lasi pada inter5ostal

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    18/55

    &*( !iagnosis

    !iagnosis I/!

    - Bronkopneumonia

    !iagnosis Ker,a

    - Asma Bronkiale

    - Whee@ing Transient

    - Whee@ing Atopi

    - Aspirasi Pneumonia

    !iagnosis Lain

    - +iperklorida

    !iagnosis Komlikasi

    -

    !iagnosis Banding

    - Bronkopneumonia

    &*$ P0NATALAK-ANAAN

     I/!

    *. Terapi Suporti# )

    - !D/$ $< I NS *< tpm.

    .Terapi Simtomatik )

    - Nebuli@er &entolin 055 Na5l 1,;6

    Advi;e dokter sesialis anak7

    *. *. Terapi Suporti# )

    - !D/$ $< I NS *< tpm.

    .Terapi Simtomatik )

    - Nebuli@er 5ombi&ent * #lC2 jam- Sanmol syr 0 dd 5th !

    - ET' *, mg

    - Salbutamol *, mg

    - AmbroFol 2 mg

    0.Terapi Eausati# )

    - !nj. Ampisilin 3F 011 mgCi&

    - !nj. ?entami5in F 01 mg i&

    &*2 PRO/NO-I-

    7

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    19/55

    Prognosis pada pasien ini adalah dubia ad bonam

    &* FOLLO" UP

    0-10-*2

    BBG4,;

    kg

    7+-9

    - ) $emam 7-9 , batuk 79 pilek 7-9, sesak 7-9

    muntah 79 kali setelah minum susu didahului

    tersedak dulu, BA" 79 dbn,

    O  ) E'. BB) *1 kg N) 8; FCmenit, kuat angkat,

    02FCmenitJ T 04,*1E,

    An-C-, ikt-C-, h 7C9, Wh 7C9, #aring hiperemis

    7-9, retraksi inter5ostals 79, perna#asan 5uping

    hidung 7-9, Soe#l, B%79N, NT 7-9, Akral hangat,

    Skor TB 0A ) suspek Bronkopnemonia

    Non

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    20/55

    2-10-*2 - ) $emam 7-9 , batuk 79 pilek 7-9, sesak 7-9

    muntah 7-9 , BA" 79 dbn,

    O ) E'.

    BB) ** kg N) ;* FCmenit, kuat angkat,  

    4FCmenitJ T 02,

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    21/55

    BAB III

    TIN3AUAN PU-TAKA

    A-MA BRONKIAL0

    #* Pengertian

    Asma adalah penyakit in#lamasi kronik saluran na#as dimana banyak sel

     berperan terutama sel mast, eosino#il, limposit T, makro#ag, neutro#il dan sel

    epitel 7Slamet +ariadi dkk, 1*19. Asma merupakan sebuah penyakit kronik 

    saluran napas yang terdapat di seluruh dunia dengan kekerapan ber&ariasi

    yang berhubungan dengan dengan peningkatan kepekaan saluran napas

    10

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    22/55

    sehingga memi5u episode mengi berulang 7(hee@ing9, sesak napas

    7breathlessness9, dada rasa tertekan 75hest tightness9, dispnea, dan batuk 

    75ough9 terutama pada malam atau dini hari. 7P$P!, 112J ?!NA, 1129.

    'enurut National +eart, ung and Blood !nstitute 7N+B!, 1149, pada indi&idu

    yang rentan, gejala asma berhubungan dengan in#lamasi yang akan

    menyebabkan obstruksi dan hiperesponsi&itas dari saluran pernapasan yang

     ber&ariasi derajatnya.

    &* Pato

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    23/55

    /am)ar #* Pato

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    24/55

    tahun dengan ri(ayat asmaCmengi, akan terjadi serangan mengi dua kali

    lipat lebih banyak jika anak pernah mengalami hay #e&er, rhinitis alergi,

    atau eksema. Beberapa laporan menunjukkan bah(a sensitisasi alergi

    terhadap allergen inhalan, susu, telur, atau ka5ang pada tahun pertama

    kehidupan merupakan prediktor utama timbulnya asma 7!$A!,1*09.

    d. ingkungan

    Adanya alergen di lingkungan hidup anak meningkatkan risiko penyakit

    asma. Alergen yang paling sering men5etuskan penyakit asma antara lain

    adalah serpihan kulit, binatang piaraan, tungau debu rumah, jamur, dan

    ke5oa 7!$A!, 1*09.

    e. as

    'enurut laopran dari Amerika Serikat, didapatkan bah(a pre&alensasma dan kejadian serangan asma pada ras kulit hitam lebih tinggi

    daripada kulit putih. Selain pre&alens, kematian anak akibat asma pada

    ras kulit hitam juga lebih tinggi yaitu 0,03 per *111 berbanding 1,2< per 

    *111 pada anak kulit putih 7!$A!, 1*09.

    #. Asap rokok 

    Pre&alens asma pada anak yang terpajan asap rokok lebih tinggi daripada

    yang tidak terpajan asap rokok. isiko terhadap asap rokok sudah

    dimulai sejak dalam kandungan, umumnya berlangsung terus menerus

    setelah anak dilahirkan, dan menyebabkan meningkatnya risiko.Pada

    anak yang terpajan asap rokok, kejadian eksaserbasi lebih tinggi dan

    umumnyanya #aal parunya lebih buruk daripada yang tidak terpajan

    7!$A!, 1*09.

    g. :utdoor air pollution

    Beberapa partikel halus di udara seperti debu jalan raya, nitrat dioksida,

    karbon monoksida diduga berperan dalam kejadian asma, tetapi belum

    didapatkan bukti yang disepakati. Se5ara teoritis diduga bah(a adanya

     pajanan terhadap endotoksin sebagai komponen bakteri dalam jumlah

     banyak dan (aktu yang dini mengakibatkan sistem imun anak 

    terangsang melalui jejak T helper *, saat ini teori tersebut dikenal

    sebagai hygiene hypothesis 7!$A!, 1*09.

    h. !n#eksi respiratorik 

    Beberapa penelitian membuktikan bah(a terdapat hubungan terbalik 

    antara atopi dengan in#eksi respiratorik. Namun hal ini tidak berlaku

     pada in#eksi yang disebabkan oleh respiratory syncytial virus 7SD9 di

    13

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    25/55

    usia dini yang mengakibatkan in#eksi saluran pernapasan ba(ah. !n#eksi

    SD merupakan #a5tor risiko yang bermakna untuk terjadinya mengi di

    usia 2 tahun. !n#eksi &irus berulang yang tidak menyebabkan in#eksi

    respiratorik ba(ah dapat memberikan anak proteksi terhadap asma

    7!$A!, 1*09.

     (* Klasi

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    26/55

    ekspirasi dan

    inspirasi

    Penggunaan

    otot bantu

    respiratorik 

    Biasanya tidak biasanya ya >a

    gerakan

     paradoks

    torakoabdominal

    retraksi

    $angkal,

    retraksi

    interkostal

    sedang,

    ditambah

    retrakssi

    suprasternal

    dalam, ditambah

    napas 5uping

    hidung

    dangkalChilang

    #rekuensi napas Takipneu Takipneu takipneu bradipneu

    Pedoman nilai baku laju napas anak sadar) L bulan) L21FCmenit, -* bulan)L

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    27/55

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    28/55

    Tiga gejala yang sering mun5ul pada asma adalah sesak napas, napas bunyiC

    (hee@ing, batuk-batuk terutama malam hari. Tingkat keparahan serangan asma

    tergantung pada tingkat obstruksi saluran napas, kadar saturasi oksigen,

     pemba(aan pola napas, perubahan status mental, dan bagaimana tanggapan

     penderita terhadap status pernapasannya 7Smelt@er K Bare, 1129.

    #* !iagnosis

    - Anamnesis

    Anamnesis harus dilakukan dengan 5ermat agar didapatkan ri(ayat yang

    akurat mengenai gejala sulit bernapas, mengi, atau dadsa terasa berat yang

     bersi#at episodi5 dan berkaitan dengan musim, serta adanya ri(ayat asma

    atau penyakit atopi pada keluarga. Berikut pertanyaanpertanyaan yang

    sangat berguna dalam pertimbangan diagnosis asma 7!$A!, 1*09)*. Apakah anak mengalami serangan mengi atau serangan mengi

     berulangR

    . Apakah anak sering terganggu oleh batuk pada malam hariR

    0. Apakah anak mengalami mengi atau batuk sesudah berolahragaR

    3. Apakah anak mengalami mengi, dada terasa berat, atau batuk 

    setelah terpajana lergen atau polutanR

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    29/55

    *. Apakah anakCorangtua benar-benar dapat menjelaskan apa yang

    disebut dengan mengiR

    . Apakah terdapat gejala saluran napas atas seperti mendengkur,

    rhinitis, rinosinusitisR0. Apakah gejala timbul sejak hari pertama kehidupanR

    3. Apakah a(itan gejala sangat tiba-tiba atau mendadakR

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    30/55

    Alur diagnosis

    19

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    31/55

    /am)ar &* Alur diagnosis asma ada anak =I!AI. &%#4?

    2* Penatalaksanaan

    20

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    32/55

    /am)ar 4* Alur tatalaksana serangan asma ada anak =I!AI. &%#4?

    21

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    33/55

    /am)ar (* Algoritma tatalaksana ,angka an,ang asma ada anak 

    =I!AI. &%#4?

    Prinsip umum pengobatan asma adalah menghilangkan obstruksi jalan napas

    segeraJ mengenal dan menghindari #aktor-#aktor pen5etus serangan asmaJ

    memberi penjelasan pada penderita atau keluarga tentang penyakit asma, baik 

     pengobatannya maupun tanda gejalanya. Strategi pengobatan asma ditinjau dari

     berbagai hal, seperti mengurangi respon saluran napas, men5egah ikatan alergen

    dengan !g, dan merelaksasi otot polos bronkus 7Smelt@er K Bare, 1129.

    Terai medikamentosa

    #* Bronkodilator

    - Beta Adrenergik Ker,a Pendek 

    Beta adrenergi5 agonis merupakan terapi #undamental dan obat pilihan

     pada serangan asma. Stimulasi terhadap reseptor-reseptor beta adrenergi5

    menyebabkan perubahan ATP menjadi 5y5li5 A'P sehingga timbul

    relaksasi otot polos jalan napas yang menyebabkan terjadinya

     bronkodilatasi. #ek lain yang terjadi ialah peningkatan pembersihan

    22

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    34/55

    mu5us, penurunan permeabilitas &as5ular, dan berkurangnya pelepasan

    mediator dari sel mast. ?olongan obat ini terdiri dari epine#rin dan beta-

    agonis selekti#.

    o pine#rinCadrenalinEontoh obat adrenergi5 kerja pendek ialah epine#rin. Pada

    umumnya epine#rin tidak direkomendasikan untuk pengobatan

    asma, ke5uali tidak ada beta- agonis selekti#. pine#rin terutama

    diberika bila ada reaksi ana#ilaksis atau angioedema. :bat ini dapat

    diberikan se5ara subkutan atau inhalasi. Pemberian subkutan

    adalah larutan epine#rin *)*111 7*mgCml9 dengan dosis 1,1*

    mlCkgbb 7maks 1,0 ml, dapat diberikan sebanyak 0 kali dengan

    selang (aktu 1 menit. !nhalasi aerosol epine#rin ,

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    35/55

     peningkatan per#usi ke paru yang kurang. +al ini dapat

    menimbulkan hipoksemia dan hipokalemiaa. :leh karena itu

    sebaiknya dilakukan pemantauan kadar kalium darah dan

    elektrokardiogra#i.

    - Meth5l :antine =Teo

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    36/55

    agonis. $osis magnesium sul#at

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    37/55

    Pneumonia Asirasi

    !e

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    38/55

    ini se5ara langsung dihubungkan dengan kadar keasaman dan &olume bahan

    aspirat yang dinhalasi. Aspirasi massi# atau dalam jumlah besar bahan bahan

    material dari lambung disebut sebagai 'endelson Sindrom, yang bisa

    menimbulkan distress pernapasan akut dalam * jam.

    Pneumonia aspirasi terjadi ketika seorang pasien menghisap bahan

    material yang berasal dari dalam oropharynF yang merupakan hasil kolonisasi

     bakteri pada jalan napas bagian atas.

    Studi bakteriologis menunjukkan bah(a organisme anaerobik memainkan

     peran penting dalam patogenesis pneumonia aspirasi yang didapat 75ommunity-

    a5Vuired aspiration pneumonia9. Serta mengungkapkan bah(a Strepto5o55us

     pneumoniae, Staphylo5o55us aureus, +aemophilus in#luen@ae, dan

    nteroba5teria5eae menjadi organisme yang paling sering menyebabkan +ospital-

    A5Vuired Pneumonia, pada sisi lain, organisme gram-negati# seperti Pseudomonas

    aeruginosa, merupakan penyebab utama aspirasi pada pasien yang diintubasi.

    Sindrom ini paling umum terjadi pada indi&idu dengan mekanisme

     pertahanan jalan napas yang lemah. !ni meliputi gag re#leks, batuk, pergerakan

    silia, dan mekanisme kekebalan imun, yang kemudian memudahkan pemindahan

     bahan material 7hasil kolonisasi bakteri9 dengan 5epat ke jalan napas ba(ah.

    esiko lain berupa #aktor meliputi higienitas gigi dan mulut yang kurang baik.

    yang mana kedua-duanya dapat menyebabkan peningkatan sekresi oropharyngeal

    yang disertai oleh o&erload bakteri.

    Ada beberapa tipe aspirat yang bisa masuk ke dalam paru-paru yakni)

    *. Aspirasi benda asing 75orpus alienum9

    Aspirasi benda asing atau 5orpus alienum, merupakan penyebab yang

     paling umum obstruksi intraluminal jalan napas pada anak-anak.

    Eorpus alienum yang paling sering adalah makanan dan #ragmen gigi

    yang rusak, keduanya paling sering ditemukan pada daerah bronkus

    utama atau bronkus lobar. "ebanyakan pasien datang dengan

    mani#estasi klinis yang ber&ariasi tergantung besar dan dimana

    le&elClokasi korpus alienum tersebut berada. $alam banyak kasus,

     pen5itraan radiologis menunjukkan obstruksi lobar, segmental atau

    atelektasis. $iagnosis memerlukan pengintegrasian antara gejala klinis

    dan penemuan radiologis, (alaupun hasil diagnosa pasti pada

    27

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    39/55

    umumnya dibuat dengan radiogra#i dadaC#oto kon&ensional. Namun

    demikian CT Scan jauh lebih sensiti# dibanding radiogra#i dada dalam

    menunjukkan badan asing yang radiolusen.

    . Aspirasi 5airana. Aspirasi yang berhubungan dengan asam lambung (Mendelson

    Syndrome)

    'untah dengan aspirasi masi# bahan-bahan material yang

     berasal dari lambung merupakan peristi(a yang sangat sering

    terjadi dan mungkin salah satu penyebab paling umum

     penyakit aspirasi. "arakteristik lesi tergantung pada ukuran dan

    si#at aspirat. Asam lambung dengan p+ kurang dari .< dapat

    menyebabkan reaksi patologis yang berma5am-ma5am mulai

    dari bronkiolitis ringan hingga edema paru-paru hemorrhagik.

    Segmen posterior dari lobus superior dan segmen superior dari

    lobus in#erior merupakan tempat yang paling sering terkena

    ketika pasien berbaring pada posisi telentang. Eairan asam

    dengan 5epat masuk kedalam per5abangan bronkial dan

     parenkim paru-paru, menyebabkan pneumonitis kimia dalam

     beberapa menit. $erajat kerusakan jaringan se5ara langsung

    dihubungkan dengan p+ dan &olume dari aspirat. Tingkat

    kematian yang terjadi pada pasien dengan aspirasi asam

    lambung adalah kira-kira 016 dan lebih dari

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    40/55

     predisposisi kejadian aspirasi barium, yakni gangguan menelan

    dan pas5a operasi eso#agus. Tingkat kematian kira-kira 016

    dan lebih dari

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    41/55

    3. Pneumonia Aspirasi entil

    Pneumonia Aspirasi entil adalah suatu pneumonitis granulomatous

    yang disebabkan disebabkan oleh aspirasi bahan material yang berasal

    dari tanaman ka5ang-ka5angan seperti ka5ang tanah maupun ka5ang

     polong.

    ?angguan neurologis, kelainan struktural pharynF dan esophagus serta

    demensia sering dihubungkan dengan kondisi ini Se5ara khas nampak 

     pada pemerisaan radiogra#i atau ET-s5an dengan gambaran di##us atau

    nodul yang tidak tegas. Pada pemeriksaan patologi anatomi, hadir 

    dengan karakteristik granuloma epitelioid dengan atau tanpa nekrosis

    sentral sebagai representasi reaksi in#lamasi akibat masuknya bahantersebut kedalam paru-paru.

    /e,ala Klinis

    Anamnesis

    $itujukan untuk mengetahui kemungkinan kuman penyebab yang

     berhubungan dengan #aktor in#eksi, meliputi e&aluasi #aktor pasienCpredisposisi,

    membedakan lokasi in#eksi, usia pasien dan a(itan.

    Pemeriksaan

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    42/55

    ukuran sedang hingga besar dilibatkan9 bisa terjadi dari aspirat.

    'ani#estasi lain bisa dalam bentuk dispnea, takikardia, mengi, ronki,

    edema paru-paru, hemorrhagi5 tra5heobron5hitis, hipotensi, desaturasi

    oksigen atau 5ardiopulmonary arrest.

    • Aspirat in#eksius) "uman anaerob 7/lora normal oral9 menyebabkan

    in#eksiCperadangan pada pasien yang ra(at jalan, dan sedangkan kuman

    aerob 7yang merupakan #lora normal usus, kulit, jalan napas bagian atas,

    dan rumah sakit9 menyebabkan in#eksiCperadangan pada pasien yang

    dira(at di rumah sakit. Pasien yang memakai &entilator lebih dari 38 jam

     beresiko untuk mengalami radang paru paru, abses, empyema, dan A$S.

    39 Aspirat obstrukti#) gejala dan tanda tergantung pada ukuran dan tempat

    7le&el9 di mana aspirat berada. Pasien dapat mengalami atelektasis,

    mengi, stridor, dan hipoksia.

    Pemeriksaan enun,ang

    a* /am)aran Radiologis

      Pemeriksaan yang penting untuk pneumonia pada keadaan yang tidak jelas

    adalah #oto polos dada. /oto thoraks 7PAClateral9 merupakan pemeriksaan

     penunjang utama untuk menegakkan diagnosis. ?ambaran radiologis dapat berupa

    in#iltrat sampai konsolidasi dengan “air bronchogram&% penyebaran bronkogenik 

    dan interstitial dengan atau tanpa disertai gambaran ka&iti pada segmen paru

    yang terin#eksi. ?ambaran lusen disertai dengan in#iltrat menunjukkan nekrotik 

     pneumonia. Air #luid le&el mengindikasikan abses paru atau #istula bronkopleura.

    Sudut 5osto#reni5us yang blunting dan menis5us yang positi# menunjukkan para

     pneumoni5 pleural e##usion.

    )* Pemeriksaan La)oraturium

    Pemeriksaan darah lengkap mungkin menunjukkan jumlah leukosit yang

    meningkat 7lebih dari *1.111Cmm0, kadang- kadang men5apai 01.111Cmm09, yang

    mengindikasikan adanya in#eksi atau in#lamasi. Tapi pada 16 penderita tidak 

    terdapat leukositosis. +itung jenis leukosit “shi#t to the le#t. $ selalu naik.

    Billirubin dire5t atau indire5t dapat meningkat, oleh karena peme5ahan dari sel

    darah merah yang terkumpul dalam al&eoli dan dis#ungsi dari hepar oleh karena

    hipoksia. %ntuk menentukan diagnosa etiologi diperlukan pemeriksaan dahak,

    31

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    43/55

    kultur darah dan serologi. Analisis gas darah menunjukan hipoksemia dan

    hipokarbia, pada stadium lanjut dapat terjadi asidosis respiratorik.

    !iagnosis Banding

    • Atelektasis

    "olaps pada mengakibatkan pergeseran ke arah posterior dan

    in#erior. ?ambaran radiopak bentuk segitiga dapat mengaburkan

     penampakan arteri pulmonalis pada bagian . /issura mayor yang

    se5ara normal tidak tampak, dapat tampak pada keadaan ini. Struktur 

    mediastinum superior dapat bergeser ke kanan, membentuk suatu

    “superior triangle sign.

    • #usi Pleura

    ?ambaran radiologis dengan #oto thoraks adalah perselubungan homogen,

    sinus 5ostophreni5us yang tidak lan5ip, dan menis5us sign positi#.

    • Tumor Paru

    Tumor-tumor paru dapat dibedakan atas tumor primer dan tumor 

    sekunderCmatastase. Tumor primer bisa jinak atau ganas. ?ambaran

    radiologis pada tumor jinak bisa berupa bayangan massa dengan densitas

    tinggi, soliter dengan batas tegas, dan biasa tampak bintik-bintik kalsi#ikasi di dalamnya. Pada tumor ganas primer, gambaran

    radiologisnya bisa berupa hilus kanan terangkat, banyangan ganda pada

    knob aorta, terlihat ka&itas yang eksentris, dalam lesi  peripheral mass,

    Golden sign dan 'igler $otch Sign.

    Pengo)atan

    A. Terapi suporti# umum

    a. Terapi : untuk men5apai Pa: 81 U *11 mm+g atau saturasi ;<

     U ;26 berdasarkan pemeriksaan analisis gas darah.

     b. +umidi#ikasi dengan netribuli@er untuk pengen5eran dahak yang

    kental, dapat disertai nebuli@er untuk pemberian bronkodilator bila

    terdapat bronkospasme

    5. Pengaturan 5airan.

    d. Dentilasi mekanis.

    B. Antibiotik

    $imaksudkan sebagai terapi kausal terhadap kuman penyebabnya.

    a. Penisilin ? dosis tinggi 2 U * juta unitChari

    32

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    44/55

     b. Ampi5ilinCAmoFi5ilin 0 U 3 F 7

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    45/55

    BAB I1

    P0MBA+A-AN

    Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan #isik, Pasien An. NA usia tahun

    2 bulan ke !nstalasi ?a(at $arurat S% AWS Samarinda pada 'aret 1*2

    dengan keluhan utama sesak napas. $iagnosis masuk pasien saat di !?$ adalah

    Bronkopneumonia dan diagnosis kerja pasien di ruangan adalah  sma broniale

    esaserbasi aut dan pneumonia aspirasi. $iagnosa ini ditegakkan berdasarkan

    hasil dari anamnesa, pemeriksaan #isik, dan pemeriksaan laboratorium.

    T0ORI KA-U-

    ANAMN0-I-

    • Sesak napas

    •  Napas mengi

    • Batuk 

    • Pilek 

    • ?ejala mun5ul dipi5u)

    - Akti&itas

    - mosi

    - $ebu

    - Bulu binatang

    - Perubahan suhu

    lingkunganC5ua5a

    - AerosolCaroma yang tajam- Asap rokok  

    - Asap perapian

    • /aktor risiko) ri(ayat keluarga,

    tingkat sosial ekonomi rendah,

    etnis, daerah perkotaan, letak

    geogra#i tempat tinggal,

    memelihara anjing atau ku5ing

    dalam rumah, terpapar asap rokok.

    • Sesak napas

    • Napas mengi

    • Batuk 

    • ?ejala mun5ul dipi5u

    karena debu

    • ?ejala bertambah berat

     jika berjalan jauh.

    • /aktor risiko) ri(ayat

    keluarga dan terpapar

     perokok, tingkat sosial

    ekonomi rendah.

    34

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    46/55

    *. Pneumonia dapat disebabkan oleh )

    in#eksi maupun bahan kimia

    . Bahan "imia ) spirasi maanan*susu*isi

    lambung

    0. 7W+:9 usia bulan U < tahun)

    Pneumonia berat) bila ada sesak napas,harus dira(at dan diberi antibiotik

    3. ?ejala umum) demam, sakit kepala,

    gelisah, malaise, penurunan napsu

    makan, mual dan muntah.

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    47/55

    oPemanjangan ekspirasi

    Pneumonia pada balita ) Takipnea -*

     bulan ) M

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    48/55

    M216, pas5a bronkodilator M816

    -"asus sedang) pra bronkodilator 31-

    216, pas5a bronkodilator 21-816

    -"asus berat) pra bronkodilator

    L316, pas5a bronkodilator L216

    oSaturasi :ksigen)

    -"asus ringan) M;

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    49/55

    Whee@ing Transient)

    -terjadi pada 0 tahun pertama kehidupan,

    yang gejalanya timbul sesekali, dan tidak

    timbul lagi pada usia 2 tahun.-#aktor risiko utama) penurunan #ungsi

     paru sebelum terkena in#eksi saluran napas

     ba(ah, ibu merokok selama

    kehamilan,dan ibu usia muda.

    Whee@ing Atopi)

    -gejala pada usia 2 tahun pertama

    kehidupannya.

    -Tersensitisasi oleh aeroallergen

    Aspirasi Pneumonia)

    *9 demam, sesak napas, tanda-tanda

    konsolidasi paru 7perkusi paru

     pekak, ronki nyaring, suara napas

     bron5hial9. Bentuk klasik berupa

     bronkopneumonia, pneumonia

    9 lobaris, atau pleuropneumonia.

    . /oto thoraks 7PAClateral9 merupakan

     pemeriksaan penunjang utama untuk 

    menegakkan diagnosis. ?ambaran

    radiologis dapat berupa in#iltrat

    sampai konsolidasi dengan “air 

    bronchogram&%  penyebaran

     bronkogenik dan interstitial dengan

    atau tanpa disertai gambaran ka&iti

     pada segmen paru yang terin#eksi.

    ?ambaran lusen disertai dengan

    in#iltrat menunjukkan nekrotik 

     pneumonia.

    0. jumlah leukosit yang meningkat 7lebih

    dari *1.111Cmm0, kadang- kadang

    men5apai 01.111Cmm09, yang

    mengindikasikan adanya in#eksi atau

    %sia ,2 tahun

    i(ayat ayah perokok akti# dan

    ibu juga yang perokok akti#

    sehingga telah terpapar rokok

    sejak masa kehamilan.

    -ri(ayat ayah alergi 79 udang,

    gatal-gatal setelah makan.

    $emam, sesak napas.

    adiologis)

    *. Tampak in#iltrat

     pada perihiler deFtra

    dan sinistra

    . +iperin#lasi pada

    inter5ostal

    0. $ia#ragma tampak 

    mendatar 

    38

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    50/55

    in#lamasi.

    eukositosis 7*

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    51/55

    - :ksigen *- lpm

    - Antibiotik )

    Se#alosporin $osis pada anak )

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    52/55

    3. 'emberi dukungan kepada ibu melahirkan agar memberikan AS! saja pada

     bayi sampai umur 3 bulan.

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    53/55

     pneumonia paling banyak. Terapi empiris antibiotika tidak dapat ditunda bila

    diagnosis pneumonia telah ditegakkan meskipun se5ara mikrobiologis sulit

    ditentukan patogen penyebabnya.

    Se5ara umum, penegakan diagnosis, alur penatalaksanaan sudah sesuai

    dengan literatur yang ada. Prognosis pada pasien ini berdasarkan perjalanan

     penyakit dan penatalaksanaan yang telah didapatkan adalah bonam.

    42

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    54/55

    !AFTAR PU-TAKA

    Alsaga# +ood, dkk. 71*19 -asar!dasar ilmu penyait paru. Airlangga uni&ersity

     perss.

    Basyir. 711

  • 8/17/2019 tutorial respi raras.doc

    55/55

    $epartemen "esehatan epublik !ndonesia ) Buku Bagan Tata aksana Anak 

    ?i@i Buruk. $irektorat Bina ?i@i 'asyarakat. 112.