tutorial mg-1 2.6

Upload: ghearaudha

Post on 02-Mar-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    1/42

    LEARNING OBJECTIVES1. Defnisi, epidemiologi, etiologi, actor resiko inamasi saluran

    pernapasan atas.2. Patofsiologi dan pathogenesis inamasi saluran pernapasan

    atas.

    3. Maniestasi klinis, diagnosis, dd inamasi saluran pernapasanatas.

    4. Penatalaksanaan, komplikasi, prognosis inamasi saluranpernapasan atas.

    1. Sinusitis

    Pengertian

    Sinusitisadalah radang pada mukosa sinus paranasal.

    Peradangan ini meliputi sinus maksila (sinusitis maksila, sinus

    etmoid (sinusitis etmoid, sinus rontal (sinusitis rontal dan

    sinus sphenoid (sinusitis sphenoid. Peradangan !ang

    mengenai mukosa "e"erapa sinus paranasal dise"ut

    multisinusitis. Peradangan !ang mengenai mukosa semua

    sinus paranasal dise"utpansinusitis.

    #pidemiologi

    $inusitis merupakan pen!akit !ang sering ditemukan dalam

    praktek sehari%hari, "ahkan dianggap se"agai salah satu

    pen!e"a" gangguan kesehatan tersering di seluruh dunia.

    $inusitis men!erang 1 dari 7 orang dewasa di United

    States, dengan le"ih dari ! "uta indi#idu $ang

    didiagnosis tia% ta&unn$a. Indi#idu dengan riwa$at

    a'ergi atau as(a )erisi*o tinggi ter"adin$a

    r&inosinusitis.

    Pre&alensi sinusitis tertinggipada usia de'asa 1+,7- ta&undan *e(udiananak%anak "erusia 1- ta&un. Pada anak%anak

    "erusia %1) tahun. *neksi saluran pernaasan dihu"ungkan

    dengan sinusitis akut. $inusitis"arang pada ana*,ana*"erusia *urang dari 1 ta&un

    karena sinus )e'u( )er*e()angdengan "aik se"elum usia

    terse"ut.

    $inusitis maksila paling sering ter+adi daripada sinusitis

    paranasal lainn!a karena

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    2/42

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    3/42

    *neksi kronis pada sinusitis *ronisdise"a"kan

    1. Gangguan drainase. 6angguan drainase dapat

    dise"a"kan o"struksi mekanik dan kerusakan silia.

    2. eru)a&an (u*osa.Peru"ahan mukosa dapat dise"a"kanalergi, defsiensi imunologik, dan kerusakan silia.

    3. engo)atan.Pengo"atan ineksi akut !ang tidak

    sempurna. $e"alikn!a, kerusakan silia dapat dise"a"kan oleh

    gangguan drainase, peru"ahan mukosa, dan polusi "ahan

    kimia.

    /aktor predisposisi ter+adin!a sinusitis antara lain

    1. O)stru*si (e*ani*. Misaln!a de&iasi septum nasi.

    2. 2i%ertro3 *on*a nasi (edia.

    3. Benda asing da'a( rongga &idung.

    4. o'i% nasi.

    . Tu(or da'a( rongga &idung.

    . Rinitis.0initis kronis dan rinitis alergi men!e"a"kan

    o"struksi ostium sinus dan menghasilkan lendir !ang "an!ak

    sehingga men+adi media !ang "aik "agi pertum"uhan "akteri.

    . Ling*ungan.ingkungan !ang "erpolusi dan udara dingin

    kering dapat men!e"a"kan peru"ahan mukosa dan

    kerusakan silia.

    7lasifkasi

    4'asi3*asi sinusitis!ang tepat )erdasar*an %e(eri*saan

    &isto%ato'ogi*tetapi masalahn!a pemeriksaan ini tidak rutin

    diker+akan.

    $ecara klinis, sinusitis di"edakan atas

    1. Sinusitis a*ut. $inusitis !ang "erlangsung sampai 4

    minggu.

    2. Sinusitis su)a*ut. $inusitis !ang "erlangsung antara 4

    minggu sampai 3 "ulan.

    3. Sinusitis *ronis. $inusitis !ang "erlangsung le"ih 3 "ulan.

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    4/42

    Berdasar*an ge"a'an$a, sinusitis +uga di"edakan atas

    1. Sinusitis a*ut. $inusitis !ang memiliki tanda%tanda

    peradangan akut.2. Sinusitis su)a*ut. $inusitis !ang memiliki tanda%tanda

    peradangan akut !ang telah mereda. Peru"ahan histologik

    mukosa sinus paranasal masih re&ersi"el.

    3. Sinusitis *ronis. Peru"ahan histologik mukosa sinus

    paranasal sudah ire&ersi"el. Misaln!a "eru"ah men+adi

    +aringan granulasi dan polipoid.

    $edangkan "erdasarkan pen!e"a"n!a sinusitis

    1.R&inogeni* 5%en$e)a) *e'ainan atau (asa'a& di

    &idung, $egala sesuatu !ang men!e"a"kan sum"atan pada

    hidung dapat men!e"a"kan sinusitis

    6.0entogeni*Odontogeni* 5%en$e)a)n$a *e'ainan gigi8,

    !ang sering men!e"a"kan sinusitis ineksi pada gigi geraham

    atas (pre molar dan molar

    Patofsiologi

    7esehatan sinus dipengaruhi oleh patensi ostium%ostium

    sinus dan kelancaran klirens dari mukosiliar didalam komplek

    osteo meatal (78M. Disamping itu mukus +uga mengandung

    su"stansi antimikro"ial dan 9at%9at !ang "erungsi se"agai

    pertahanan terhadap kuman !ang masuk "ersama udarapernaasan.

    :ila terineksi organ !ang mem"entuk 78M mengalami

    oedem, sehingga mukosa !ang "erhadapan akan saling

    "ertemu. ;al ini men!e"a"kan silia tidak dapat "ergerak dan

    +uga men!e"a"kan tersum"atn!a ostium. ;al ini menim"ulkan

    tekanan negati didalam rongga sinus !ang men!e"a"kan

    ter+adin!a transudasi atau pengham"atan drainase sinus. #ek

    a'al !ang ditim"ulkan adalah keluarn!a cairan serous !ang

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    5/42

    dianggap se"agai sinusitis non "akterial !ang dapat sem"uh

    tanpa pengo"atan. :ila tidak sem"uh maka sekret !ang

    tertumpuk dalam sinus ini akan men+adi media !ang poten

    untuk tum"uh dan multiplikasi "akteri, dan sekret akan"eru"ah men+adi purulen !ang dise"ut sinusitis akut

    "akterialis !ang mem"utuhkan terapi anti"iotik. kan terasa makin sakit "ila pasien menggerakkan "ola

    matan!a. =!eri alih dapat terasa pada pelipis (parietal.

    6e+ala sinusitis rontal "erupa rasa n!eri !ang terlokalisir pada

    dahi atau seluruh kepala. 6e+ala sinusitis sphenoid "eruparasa n!eri pada &erteks, oksipital, "elakang "ola mata atau

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    6/42

    daerah mastoid.

    6e+ala o"+ekti sinusitis akut !aitu tampak "engkak pada muka

    pasien. 6e+ala sinusitis maksila "erupa pem"engkakan pada

    pipi dan kelopak mata "a'ah. 6e+ala sinusitis rontal "erupapem"engkakan pada dahi dan kelopak mata atas.

    Pem"engkakan +arang ter+adi pada sinusitis etmoid kecuali

    ada komplikasi.

    $ecara su"+ekti, sinusitis kronis mem"erikan ge+ala

    1. ;idung. ?erasa ada sekret dalam hidung.

    2. =asoaring. ?erasa ada sekret pasca nasal (post nasal drip.

    $ekret ini memicu ter+adin!a "atuk kronis.

    3. /aring. 0asa gatal dan tidak n!aman di tenggorok.

    4. ?elinga. 6angguan pendengaran karena sum"atan tu"a

    #ustachius.

    . 7epala. =!eri kepala - sakit kepala !ang "iasan!a terasa

    pada pagi hari dan "erkurang atau menghilang setelah siang

    hari. Pen!e"a"n!a "elum diketahui pasti. Mungkin karena

    malam hari ter+adi penim"unan ingus dalam sinus paranasal

    dan rongga hidung serta ter+adi stasis &ena.

    . Mata. ?er+adi ineksi mata melalui pen+alaran duktus

    nasolakrimalis.

    . $aluran napas. ?er+adi "atuk dan kadang%kadang ter+adi

    komplikasi pada paru seperti "ronkitis, "ronkiektasis, dan

    asma "ronkial.

    . $aluran cerna. ?er+adi gastroenteritis aki"at tertelann!a

    mukopus. $ering ter+adi pada anak%anak.

    $ecara o"+ekti, ge+ala sinusitis kronis tidak se"erat sinusitis

    akut. ?idak ter+adi pem"engkakan 'a+ah pada sinusitis kronis.

    Pada pemeriksaan rinoskopi anterior ditemukan sekret kental

    purulen di meatus nasi medius dan meatus nasi superior.

    $ekret purulen +uga ditemukan di nasoaring dan dapat turun

    ke tenggorok pada pemeriksaan rinoskopi posterior.

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    7/42

    Diagnosis Pemeriksaan

    0iagnosisditegakkan "erdasarkan ana(nesis,

    %e(eri*saan 3si*, dan %e(eri*saan %enun"ang.

    e(eri*saan 3si* dengan rinos*o%i anterior dan%osterior: %e(eri*saan nasoendos*o%i dian"ur*an

    untu* diagnosis $ang 'e)i& te%at dan dini.

    Pada sinusitis akut, pemeriksaan rinoskopi anterior

    menampakkan mukosa konka nasi hiperemis dan edema.

    ?erdapat mukopus (nanah di meatus nasi medius pada

    sinusitis maksila, sinusitis orntal, dan sinusitis etmoid

    anterior. =anah tampak keluar dari meatus nasi superior pada

    sinusitis etmoid posterior dan sinusitis senoid. Pemeriksaan

    rinoskopi posterior menampakkan adan!a mukopus (nanah di

    nasoaring (post nasal drip.

    Pemeriksaan penun+ang "erupa transiluminasi dan radiologik

    dapat kita gunakan untuk mem"antu diagnosa sinusitis akut.

    e(eri*saan transi'u(inasimenampakkan sinusparanasal !ang sakit le"ih suram - le"ih gelap daripada sinus

    paranasal !ang sehat.

    e(eri*saan radio'ogi*dapat menggunakan posisi @aters,

    P>, atau lateral. >kan tampak adan!a perselu"ungan,

    pene"alan mukosa, atau "atas cairan%udara (air uid le&el.

    $e"aikn!a kita mengam"il sekret dari meatus nasi medius

    atau meatus nasi superior pada pemeriksaan mikro"iologik.Mikro"iologi !ang mungkin kita temukan !aitu "akteri, &irus

    atau +amur. :akteri !ang "erungsi se"agai ora normal di

    hidung maupun "akteri patogen keduan!a "isa kita dapatkan.

    :akteri patogen seperti Pneumococcus, $treptococcus,

    $taph!loccus, dan ;aemophilus inuen9ae.

    $inusitis kronis didiagnosa "erdasarkan anamnesis,

    pemeriksaan rinoskopi (anterior posterior dan pemeriksaanpenun+ang. Pemeriksaan penun+ang !ang dapat kita gunakan

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    8/42

    antara lain pemeriksaan radiologik, pungsi sinus maksila,

    sinoskopi sinus maksila, pemeriksaan histopatologik (dari

    +aringan !ang diam"il saat melakukan sinoskopi,

    nasoendoskopi (meatus nasi medius superior dan A? scan.

    0i;erentia' 0iagnosis

    $inusitis perlu di"edakan dari "e"erapa pen!akit lain,

    seperti% 0initis >lergi 0hinitis alergi adalah suatu ge+ala !ang

    mempengaruhi hidung. 6e+ala ini ter+adi "ila kita

    "ernaas dekat dengan alergen, seperti de"u, "ulu,

    racun serangga, atau ser"uk sari. 7etika seseorang

    dengan rinitis alergi "ernaas dekat dengan alergen

    seperti ser"uk sari atau de"u, tu"uh melepaskan 9at

    kimia, termasuk histamin. ;al ini men!e"a"kan ge+ala

    alergi.4

    % :ronchitis :ronchitis adalah pen!akit pernapasan

    dimana selaput lendir di saluran "ronkial paru%paru

    men+adi meradang. Mem"ran mem"engkak dan tum"uh

    le"ih te"al, mempersempit atau menutup saluran udarakecil di paru%paru, sehingga men!e"a"kan "atuk !ang

    "isa disertai dengan dahak dan sesak napas.

    % Mucorm!osis Mucorm!cosis mengacu pada "er"agai

    pen!akit !ang dise"a"kan oleh ineksi +amur dalam

    urutan Mucorales. $pesies 0hi9opus adalah organisme

    pen!e"a" paling umum. Dalam urutan, genera lain

    dengan mucorm!cosis pen!e"a" spesies termasuk

    Mucor, Aunninghamella, >poph!som!ces, >"sidia,

    $aksenaea, 0hi9omucor, dan spesies lainn!a.

    % 0hino&irus 0hino&iruses (0B adalah anggota dari

    keluarga Picorna&iridae, !ang meliputi entero&irus

    patogen manusia dan hepato&irus (terutama, &irus

    hepatitis >. e"ih dari 1)) su"tipe !ang "er"eda ada di

    3 kelompok "esar, dikategorikan menurut reseptor

    spesifsitas antar molekul adhesi%1 (*A>M%1, lo'%

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    9/42

    densit! lipoprotein (D reseptor, dan reseptor sel

    sialoprotein. *neksi 0B terutama ter"atas pada saluran

    pernapasan "agian atas tetapi dapat men!e"a"kan

    otitis media dan sinusitis, mereka +uga dapatmemper"uruk asma, f"rosis kistik, "ronkitis kronis, dan

    serius pen!akit saluran pernapasan "a'ah pada "a!i,

    orang tua, dan orang dengan sistem keke"alan.

    Meskipun ineksi ter+adi sepan+ang tahun, insiden

    tertinggi pada musim gugur dan musim semi. Dari

    orang%orang !ang terkena &irus, )%)C memiliki ge+ala

    pen!akit. 7e"an!akan kasus !ang ringan.% *neksi saluran pernaasan atas *neksi saluran

    pernaasan atas (*$P> atau 0* adalah pen!akit !ang

    dise"a"kan oleh ineksi akut !ang meli"atkan saluran

    naas atas hidung, sinus, aring atau laring. ;al ini

    "iasan!a meliputi tonsilitis, aringitis, laringitis,

    sinusitis, otitis media, dan u "iasa.1)

    % @egenerEs granulomatosis 6ranulomatosis @egener

    adalah pen!akit langka. *ni adalah +enis &askulitis, atauperadangan pada pem"uluh darah. Peradangan

    mem"atasi aliran darah ke organ penting, men!e"a"kan

    kerusakan. ;al ini dapat mempengaruhi setiap organ,

    tetapi terutama mempengaruhi sinus, hidung, trakea

    (tenggorokan, paru%paru, dan gin+al.

    Penatalaksanaan?u+uan utama penatalaksanaan sinusitis adalah

    1. Mempercepat pen!em"uhan

    2. Mencegah komplikasi

    3. Mencegah peru"ahan men+adi kronik.

    Sinusitis a*ut dapat diterapi dengan pengo"atan

    (medikamentosa dan pem"edahan (operasi. >da 3+enis o"at !ang dapat di"erikan pada pasien sinusitis

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    10/42

    akut, !aitu

    1. >nti"iotik. :erikan golongan penisilin selama 1)%14

    hari meskipun ge+ala klinik sinusitis akut telah hilang.

    2. Dekongestan lokal. :erupa o"at tetes hidung untukmemperlancar drainase hidung.

    3. >nalgetik. ntuk menghilangkan rasa sakit.

    4. *rigasi >ntrum. *ndikasin!a adalah apa"ila terapi

    diatas gagal dan ostium sinus sedemikian edematosa

    sehingga ter"entuk a"ses se+ati. *rigasi antrum

    maksilaris dilakukan dengan mengalirkan larutan salin

    hangat melalui ossa incisi&us ke dalam antrum

    maksilaris. Aairan ini kemudian akan mendorong pus

    untuk keluar melalui ostium normal.

    . Menghilangkan aktor predisposisi

    Pem"edahan (operasi pada pasien sinusitis akut +arang

    dilakukan kecuali telah ter+adi komplikasi ke or"ita atau

    intrakranial. $elain itu n!eri !ang he"at aki"at sekret

    !ang tertahan oleh sum"atan dapat men+adi indikasi

    untuk melakukan pem"edahan.

    Sinusitis *ronisdapat ditangani dengan cara

    1. Medikamentosa. Pem"erian anti"iotik selama minimal

    2 minggu dan o"at simptomatik lainn!a.

    2. ?indakan. Meliputi diatermi, pungsi irigasi sinus

    (sinusitis maksila, pencucian Proet9 (sinusitis etmoid,

    sinusitis rontal sinusitis senoid, pem"edahan radikal

    tidak radikal. Diatermi menggunakan gelom"ang

    pendek di daerah sinus paranasal !ang sakit selama 1)

    hari.

    Pungsi irigasi sinus dan pencucian Proet9 dilakukan 2

    kali seminggu.

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    11/42

    kita anggap telah irre&ersi"el. >rtin!a mukosa sinus

    paranasal tidak dapat lagi kem"ali normal. ;al ini dapat

    diketahui dengan pemeriksaan sinoskopi dan dapat

    diatasi dengan tindakan operasi radikal. Pemeriksaansinoskopi melihat langsung antrum (sinus maksila

    menggunakan "antuan endoskopi.

    Operasi radikaldilakukan setelah pengo"atan

    konser&ati tidak "erhasil. ?indakan ini "ertu+uan

    mengangkat mukosa sinus paranasal !ang patologis

    atau melakukan drainase sinus paranasal !ang sakit.

    >da "e"erapa +enis operasi radikal pada sinusitis

    paranasal, !aitu

    1. 8perasi Aald'ell%uc. Pem"edahan untuk sinusitis

    maksila.

    2. #tmoidektomi. Pem"edahan untuk sinusitis etmoid.

    3. 8perasi 7illian. Pem"edahan untuk sinusitis rontal.

    :elakangan ini, para ahli mengem"angkan tindakan

    pem"edahan sinus paranasal !ang "ukan radikal

    dengan menggunakan "antuan endoskopi. Prinsipn!a

    mem"uka dan mem"ersihkan daerah kompleks

    osteomeatal se"agai sum"er sum"atan dan ineksi

    sehingga &entilasi dan drainase sinus paranasal lancar

    kem"ali melalui ostium alami. >khirn!a sinus paranasal

    diharapkan dapat normal kem"ali. ?indakan ini dise"ut

    :edah $inus #ndoskopik /ungsional (:$#/.

    7omplikasi

    $inusitis kronis dapat men!e"a"kan

    1. 8steomielitis.

    2. >"ses su"periosteal.

    3. 7elainan or"ita.

    4. 7elainan intrakranial.

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    12/42

    . 7elainan paru%paru.

    8steomielitis dan a"ses su"periosteal "iasan!a aki"at

    sinusitis rontal dan le"ih "an!ak ter+adi pada usia anak%

    anak. 8steomielitis aki"at sinusitis maksila dapatmen!e"a"kan fstula oroantral.

    7elainan or"ita paling "an!ak dise"a"kan oleh sinusitis

    etmoid kemudian "erturut%turut aki"at sinusitis rontal

    dan sinusitis maksila. Pen!e"aran ineksin!a melalui

    trom"oe"itis dan perkontinuitatum.

    7elainan or"ita terse"ut meliputi

    1. #dema palpe"ra.

    2. $elulitis or"ita.

    3. >"ses su"periosteal.

    4. >"ses or"ita.

    Prognosis

    Prognosis untuk sinusitis akut sangat "aik. :an!ak kasus

    !ang "er+alan dari 1 sampai 2 minggu, sering tanpa

    anti"iotik. $eseorang !ang mengalami sinusitis akut

    tanpa komplikasi "isa sem"uh dengan "aik dan "isa

    kem"ali "erakti&itas. 0ata%rata )C sinusitis akut

    karena "akteri "isa sem"uh kem"ali tanpa anti"iotik.

    Fang +arang adalah sinusitis dengan komplikasi dan

    ineksi !ang men!e"ar luas perlu pen!em"uhan !ang

    lama. $inusitis karena +amur +arang, tetapi men!e"ar

    dengan cepat dan dapat men!e"a"kan kematian pada

    seseorang !ang immunocompromised, contohn!a

    pasien kanker, ;*B->*D$ dan dia"etes !ang tidak

    terkontrol. Prognosis kronik sinusitis tergantung dari

    pen!e"a"n!a. $ering kali pengo"atan dan tindakan

    pem"edahan diperlukan untuk mengurangi inamasi.

    $eseorang !ang mengalami pem"edahan sinus "isa

    kem"ali ke akti&itas "iasa sekitar sampai hari setelah

    pem"edahan dan sem"uh total rata%rata 4 sampai

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    13/42

    minggu. Di "an!ak kasus inamasi harus ditangani

    dengan pengo"atan +angka pan+ang untuk mencegah

    kekam"uhan.

    6.0e#iasi Se%tu(

    1 0e3nisi

    De&iasi septum ialah suatu keadaan dimana ter+adi peralihan

    posisi dari septum nasi dari letakn!a !ang "erada di garis medial

    tu"uh.

    6 4'asi3*asi

    :entuk G "entuk deormitas dari de&iasi septum, ialah

    1 De&iasi "iasan!a "er"entuk huru A atau $.

    2 Dislokasi, !aitu "agian "a'ah septum kartilago keluar dari krista

    maksila danmasuk ke dalam rongga hidung.

    3 Penon+olan tulang atau tulang ra'an septu, "ila meman+ang dari

    depan ke "elakang dise"ut krista dan "ila sangat runcing dan pipihdise"ut spina.

    4 :ila de&iasi atau krista septum "ertemu dan melekat dekan

    konkadihadapann!a dise"ut sinekia. :entuk ini akan menam"ah

    "eratn!a o"struksi.

    Mladina mem"uat klasifkasi mengenai septum de&iasi se"agai

    "erikut H ?ipe * terdapatn!a unilateral crest !ang tidak mengganggu

    ungsi dari rongga hidung.

    H ?ipe ** terdapatn!a gangguan pada ungsi hidung dikarenakan

    unilateral crest

    H ?ipe *** satu unilateral crest pada u+ung atas konka media

    hidung

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    14/42

    H ?ipe *B terdapat dua crest, satu pada u+ung atas konka media,

    satu "erada pada sisi septum lainn!a, !ang dapat mengganggu

    ungsi hidung.

    H ?ipe B unilateral ridge pada dasar septum, sedang sisiseptum lainn!a lurus

    H ?ipe B* unilateral sulkus melalui "agian kaudal%&entral septum,

    sedangkan pada sisi lainn!a terdapat ridgedan asimetri dari rongga

    hidung.

    H ?ipe B** campuran tipe dari * sampai B*.

    $eptum de&iasi diklasifkasikan menurut dari "eratn!a gangguan

    pada hidung

    H $rade* septum de&iasi !ang tidak men!entuh struktur dinding

    lateral hidung

    H $rade** men!entuh struktur dinding lateral hidung, tetapi tidak

    men!entuh setelah di"eri dekongestan.

    H $rade *** men!entuh struktur dinding lateral hidung, tetap

    men!entuh setelah di"eri dekongestan.

    Etio'ogi

    Pen!e"a" paling sering adalah trauma. ?rauma dapat ter+adi

    sesudah lahir, pada 'aktu partus atau "ahkan pada masa +anin

    intruterine.

    Pen!e"a" lainn!a ialah ketidak%seim"angan pertum"uhan.

    ?ulang ra'an septum nasi terus tum"uh, meskipun "atas superior

    dan inerior telah menetap. Dengan demikian ter+adilah de&iasi

    pada septum nasi itu.

    Pada pasien dengan septum de&iasi, "an!ak !ang tidak

    teradapat adan!a ri'a!at trauma. 6ra! menerangkan hal ini

    dengan teori birth moulding. Postur a"normal intrauterin dapat

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    15/42

    men!e"a"kan ter+adin!a tekanan pada daerah hidung dan rahang

    atas. ;al ini dapat men!e"a"kan ter+adin!a pergeseran pada

    septum. ?ekanan ini dapat "ertam"ah pada saat kelahiran.

    < E%ide(io'ogi

    *nsiden septum de&iasi sangat "er&ariasi. 6ra! melakukan

    penelitian pada 2112 orang de'asa dan mendapatkan 3C

    mengalami septum de&iasi. 7'ang dkk, 2)) meneliti 35) pasien

    menggunakan pemeriksaan radiologi dan mendapatkan 54 pasien

    (24,1C mengalami septum de&iasi. ?um"el dkk, 2)) dalam

    penelitiann!a di makassar pada pasien sinusitis maksilaris kronik

    mendapatkan septum de&iasi pada 22 kasus (3).1C tanpa adan!a

    kelainan polip. Data *nstalasi :edah $entral menun+ukkan pada

    tahun 2)) se"an!ak 14 pasien (4.C septum de&iasi men+alani

    operasi septum reseksi dari seluruh pasien ?;? !ang dilakukan

    operasi.

    /aktor resiko de&iasi septum le"ih "esar ketika persalinan.

    $etelah lahir, resiko ter"esar ialah dari olahraga, misaln!a olahraga

    kontak langsung (tin+u, karate, +udo dan tidak menggunakan helm

    atau sa"uk pengaman ketika "erkendara.

    - ani9estasi 4'inis

    :ila septum de&iasi ringan, kadang tidak terdapat ge+ala. :ila

    septum de&iasi "erat maka dapat men!e"a"kan ge+ala%ge+ala

    seperti

    I $um"atan pada satu atau kedua rongga hidung

    $um"atan ini dapat ter+adi unilateral atau "ilateral, se"a" pada sisi

    !ang de&iasi mengalami konka hiportrof dan pada sisi se"elahn!a

    ter+adi konka !ang hipertrof.

    I 0asa =!eri di kepala dan sekitar mata

    I 6angguan penciuman

    I 7ongesti nasal

    I #pistaksis

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    16/42

    I *neksi sinus "erulang dan naas !ang "er"un!i se'aktu tidur

    = atogenesis

    7e+adian de&iasi dari septum nasal paling "an!ak diaki"atkanoleh adan!a trauma langsung maupun tidak langsung kepada

    septum terse"ut. ;al ini akan mengaki"atkan dorongan terhadap

    septum sehingga "eraki"at septum "erde&iasi "ahkan hingga raktur.

    =amun tidak semua de&iasi terse"ut akan menampakan ge+ala,

    sehingga penderita tidak akan sadar "ila ia mengalami de&iasi

    septum. Penderita akan datang "ila sudah ter+adin!a ge+ala atupun

    "ahkan komplikasi.

    7 enega*an 0iagnosa

    De&iasi septum "iasan!a sudah dapat dilihat melalui inspeksi

    langsung pada "atang hidungn!a. =amun, diperlukan +uga

    pemeriksaan radiologi untuk memastikan diagnosisn!a. Dari

    pemeriksaan rinoskopi anterior, dapat dilihat penon+olan septum ke

    arah de&iasi +ika terdapat de&iasi "erat, tapi pada de&iasi ringan,

    hasil pemeriksaan "isa normal.

    Pemeriksaan tam"ahan seperti pemeriksaan radiologi dan

    nasal endoskopi dapat dilakukan untuk konfrmasi atau e&aluasi

    terapi. Pemeriksaan 0adiologi seperti M0*, J%ra! >P dan A?% $can.

    + enata'a*sanaan

    :ila ?idak ada keluhan maka tidak perlu dilakukan tindakan

    koreksi septum. >nalgesik digunakan untuk mengurangi rasa sakit.

    Dekongestan digunakan untuk mengurangi sekresi cairan hidung.

    Penatalaksanaan "aku pada septum de&iasi adalah operasi

    reposisi dari septum. >da 2 +enis tindakan operati !ang dapat

    dilakukan pada penderita dengan keluhan !ang n!ata !aitu

    su"mukosa septum reseksi dan septoplasti.

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    17/42

    Reseksi Submukosa

    Pada operasi ini mukoperikondrium dan mukoperiostiumkedua

    sisi dilepaskan dari tulang ra'an dan tulang septum. :agian tulangatau tulang ra'an dari septum kemudian diangkat, sehingga

    mukoperikondrium dan mukoperiosteum sisi kiri dan kanan akan

    lansung "ertemu di garis tengah.

    0eseksi su"mukosa dapat menn!e"a"kan komplikasi seperti

    ter+adin!a hidung pelana %saddle nose& aki"at turunn!a puncak

    hidung, oleh karena "agian atas tulang ra'an septum terlalu

    "an!ak diangkat.

    Septoplasti/ Reposisi Septum

    Pada operasi ini tulang ra'an !ang "engkok direposisi. ;an!a

    "agian !ang "erle"ihan sa+a !ang dikeluarkan. Dengan cara operasi

    ini dapat dicegah komplikasi !ang mungkin tim"ul pada operasi

    reseksi su"mukosa, seperti ter+adin!a perorasi septum dan hidung

    pelana.

    $etelah septoplast! akan terdapat rasa tidak n!aman pada

    hidung, untuk diperlukan pereda n!eri (analgesik dalam "e"erapa

    hari pertama stelah tindakan. Dan ingatkan pasien untuk

    menhindari kontak langsung terhadap hidung. Pem"erian

    anti"iotik+uga dapat di"erikan untuk menghindari ineksi sekunder.

    > en?ega&an

    Menghindari aktor resiko de&iasi septum, !aitu

    % $elalu memakai helm atau memakai sa"uk pengaman saat

    "erkendaraan.% Pada saat "erolah raga +aga- hindari dari kontak langsung !ang

    dapat mengenai hidung terutama septum.

    % $aat mengandung, upa!akan +aga kehamilan dengan "aik untukmenghindari ter+adin!a trauma pada +anin.

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    18/42

    % Pada saat persalinan upa!akan dilakukan dengan prosedur !ang

    "enar sehingga terhindar dari ter+adin!a de&iasi atau trauma pada

    septum nasal.

    1! rognosis

    Prognosis dari de&iasi septum nasal akan "aik "ila cepat

    ditangani dengan tindakan !ang tepat dan "elum adan!a

    komplikasi. 7omplikasi akan men!ulitkan penatalaksanaan dari

    de&iasi terse"ut. Dan "ila sudah terdapat komplikasi maka +uga

    harus diterapi, seperti misaln!a sinusitis. =amun terapi sinusitis ini

    dilakukan setelah dilakukann!a rekonstruksi septum.

    11 4o(%'i*asi

    De&iasi septum dapat men!um"at ostium sinus, sehingga

    merupakan aktor predisposisi ter+adin!a sinusitis. $elain itu, de&iasi

    septum +uga men!e"a"kan ruang hidung sempit, !ang dapat

    mem"entuk polip.

    OLI NASI

    EN0A2ULUAN

    Polip nasi sudah dikenal se+ak 4))) tahun !ang lalu. Polip nasi

    digam"arkan se"agai "uah anggur !ang turun melalui hidung.

    *stilah polip nasi "erasal dari kata Funani 'poly-pous( !ang "erarti

    "erkaki "an!ak. Polip nasi adalah kelainan mukosa hidung dan sinus

    paranasal terutama kompleks osteomeatal di meatus nasi medius

    "erupa massa lunak !ang mengandung "an!ak cairan, "ertangkai,

    "entuk "ulat atau lon+ong, "er'arna putih kea"u%a"uan.

    Permukaann!a licin dan agak "ening karena "an!ak mengandung

    cairan. $ering "ilateral dan multiple. Polip nasi +uga merupakan

    kantung dari edema mukosa dan ke"an!akan "erasal dari mukosa

    sinus ethmoid.

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    19/42

    INSI0EN 0AN EI0EIOLOGI

    Polip nasi le"ih "an!ak ditemukan pada penderita asma nonalergi

    (13C di"anding penderita asma alergi (C. Polip nasi terutama

    ditemukan pada usia de'asa dan le"ih sering pada laki G laki,

    dimana rasio antara laki G laki dan perempuan 21 atau 31.

    Pen!akit ini ditemukan pada seluruh kelompok ras.

    ETIOATOGENESIS

    #tiologi polip nasi "elum diketahui secara pasti. =amun ada tiga

    actor !ang "erperan dalam ter+adin!a polip !aitu

    1. Peradangan mukosa hidung dan sinus paranasal !ang kronik

    dan "erulang

    2. 6angguan keseim"angan &asomotor

    3. #dema, dimana ter+adi peningkatan tekanan interstitial

    sehingga tim"ul edema mukosa hidung. ?er+adin!a edema ini

    dapat di+elaskan oleh enomena :ernoulli.

    /enomena :ernoulli men!atakan "ah'a udara !ang mengalir

    melalui tenpat !ang sempit akan menim"ulkan tekanan negati&e

    pada daerah sekitarn!a.

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    20/42

    Pem"entukan polip sering +uga dihu"ungkan dengan inamasi

    kronik, disungsi sara otonom serta predisposisi genetic. Menurut

    teori :ernsteis, ter+adi peru"ahan mukosa hidung aki"at

    peradangan atau aliran udara !ang "ertu"ulensi, terutama didaerah sempit di kompleks osteomeatal. ?er+adi prolaps su"mukosa

    !ang diikuti oleh reepitelisasi dan pem"entukan kelen+ar "aru.

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    21/42

    Pada pemeriksaan klinis tampak massa putih kea"u%a"uan atau

    kuning kemerahan di ca&um nasi. Pada rhinoskopi anterior polip nasi

    sering harus di"edakan dari konka hidung !ang men!erupai polip

    (konka polipoid. Per"edaann!a

    P8*P 78=7> P8*P8*D

    :ertangkai

    Mudah digerakkan

    7onsistensi lunak

    ?idak n!eri tekan

    ?idak mudah "erdarah

    Pada pemakaian &asokonstriktor

    tidak mengecil

    ?idak "ertangkai

    $ukar digerakkan

    =!eri "ila ditekan dengan pinset

    Mudah "erdarah

    Dapat mengecil dengan

    &asokonstriktor

    0IAGNOSA

    Diagnosa polip nasi dapat ditegakkan melalui anamnesis,

    pemeriksaan fsis dan pemeriksaan penun+ang.

    % Ana(nesis

    7eluhan utama penderita polip nasi adalah o"struksi nasi mulai

    dari !ang ringan sampai "erat, rhinore !ang +ernih sampai

    purulen, hiposmia dan anosmia. Dapat +uga disertai "ersin G

    "ersin, rasa n!eri pada hidung dan sakit kepala di daerah rontal.

    :ila disertai dengan ineksi sekunder, didapatkan post nasal drips

    dan rhinore purulen. 6e+ala lain !ang dapat tim"ul adalah

    "ernapas melalui mulut, rinolalia, gangguan tidur dan penurunan

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    22/42

    kualitas hidup. $elain itu harus ditan!akan ri'a!at rhinitis alergi,

    asma, intoleransi aspirin dan alergi o"at lainn!a.

    % e(eri*saan /isis

    Pada pemeriksaan rhinoskopi anterior, polip nasi terlihat se"agai

    massa !ang "er'arna pucat !ang "erasal dari meatus nasi

    medius dan mudah digerakkan.

    Macka! dan und (155 mem"agi stadium polip nasi men+adi 4

    !aitu

    $tadium ) ?idak ada polip, atau polip masih "erada dalam sinus

    $tadium 1 Polip masih ter"atas di meatus medius dan perlu

    endoskop untuk melihatn!a.

    $tadium 2 Polip sudah keluar dari meatus medius, tampak di

    rongga hidung tapi "elum memenuhi rongga

    hidung, dapat dilihat dengan speculum hidung

    $tadium 3 Polip !ang massi !ang mengisi hamper seluruh

    rongga hidung.

    % e(eri*saan %enun"ang

    )es Alergi

    Melalui tes ini dapat diketahui kemungkinan pasien memiliki

    ri'a!at alergi.

    Naso-endos#opi

    Polip nasi stadium 1 dan 2 kadang G kadang tidak terlihat pada

    pemeriksaan rhinoskopi anterior, tetapi tampak pada

    pemeriksaan nasoendoskopi.

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    23/42

    adiologi#

    0adiologi dengan posisi @aterKs dapat menun+ukkan opasitas

    sinus. A? scan potongan koronal merupakan pemeriksaan !ang

    ter"aik untuk menge&aluasi pasien dengan polip nasi. A? scan

    koronal dari sinus paranasal sangat "aik untuk mengetahui

    +aringan !ang mengalami kerusakan, luasn!a pen!akit dan

    kemungkinan adan!a destruksi tulang.

    ENATALA4SANAAN

    >da tiga macam penangana polip nasi !aitu

    % Aara konser&ati

    % Aara operati

    % 7om"inasi keduan!a.

    Aara konser&ati atau menggunakan o"at G o"atan !aitu

    menggunakan glukokortikoid !ang merupakan satu G satun!a

    kortikosteroid !ang eekti, ter"agi atas kortikosteroid topical dan

    kortikosteroid sistemik. 7ortikosteroid topical (long term topical

    treatment di"erikan dalam "entuk tetes atau semprot hidung tiak

    le"ih dari 2 minggu. 7ortikosteroid sistemik (short term s!stemic

    treatment dapat di"erikan secara oral maupun suntikan depot.

    ntuk preparat oral dapat di"erikan prednisolon atau prednisone

    dengan dosis ) mg untuk empat hari pertama, selan+utn!a

    ditappering oL mg-hr sampai hari ke%1 dengan dosis total )

    mg. $untikan depot !ang dapat di"erikan adalah meth!lprednisolon

    ) mg atau "etamethasone 14 mg setiap 3 "ulan.

    Aara operati dapat "erupa polipektomi intranasal, polipektomi

    intranasal dengan ethmoidektomi, transantral ethomiodektomi dan

    su"la"ial approach (Aald'eel%luc operation, rontho%ethmoido%

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    24/42

    sphenoidektomi eksternal dan endoskopik polipektomi dan "edah

    sinus.

    ROGNOSIS

    Prognosis dan per+alanan alamiah dari polip nasi sulit dipastikan.

    ?erapi medis untuk polip nasi "iasan!a di"erikan pada pasien !ang

    tidak memerlukan tindakan operasi atau !ang mem"utuhkan 'aktu

    lama untuk mengurangi ge+ala. Dengan terapi medikamentosa,

    +arang polip hilang sempurna. ?etapi han!a mengalami pengecilan

    !ang cukup sehingga dapat mengurangi keluhan. Polip !ang rekuren"iasan!a ter+adi setelah pengo"atan dengan terapi medikamentosa

    maupun pem"edahan.

    /aringitis

    1. engertiana. /aringitis dalam "ahasa latin phar!ngitis, adalah suatu pen!akit

    peradangan !ang men!erang tenggerokan atau aring !ang

    dise"a"kan oleh "akteri dan &irus tertentu. 7adang +uga dise"ut

    radang tenggerokan.". /aringitis adalah ineksi pada aring !ang dise"a"kan oleh &irus

    dan "akteri, !ang ditandai oleh adan!a n!eri tenggrokan, aring

    eksudat dan hiperemis, demam, pem"esaran limonodi leher dan

    malaise. (Bincent, 2))4

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    25/42

    c. /aringitis adalah imamasi e"ris !ang dise"a"kan oleh ineksi

    &irus !ang tak terkomplikasi "iasan!a akan menghilang dalam 3

    sampai 1) setelah a'itan.

    6. E%ide(io'ogi

    /aringitis ter+adi pada semua umur dan tidak dipengaruhi +enis

    kelamin, tetapi rekuensi !ang paling tinggi ter+adi pada anak%anak.

    /aringitis akut +arang ditemukan pada usia di"a'ah 1 tahun.

    *nsedensi meningkat dan mencapai puncakn!a pada usia 4% tahun,

    tetapi tetap "erlan+ut sepan+ang akhir masa nak%anak dan

    kehidupan de'asa. 7ematian aki"at aringitis +arang ter+adi, tetapi

    dapat ter+adi se"agai hasil dari komplikasi pen!akit ini.

    . Eti'ogi

    /aringitis "isa dise"a"kan oleh &irus maupun "akteri.

    7e"an!akan dise"a"kan oleh &irus, termasuk &irus pen!e"a"n!a

    common cold, u, adeno&irus. :akteri !ang men!e"a"kan aringitis

    adalah streptokokus grup >, pneumukokus, dan "asilus inuen9a.

    /aringitis +uga "isa tim"ul aki"at iritasi de"u kering, meroko,

    alergi, trauma tenggorok (misaln!a aki"at tindakan intu"si,

    pen!akit reuks asam lam"ung, +amur, menelan racun, tumor.

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    26/42

    -. ato3sio'ogi dan %en$i(%anan 40A. ato3sio'ogipenularan ter+adi melalui droplet, kuman menginfltrasi lapisan

    epitel kemudian "ila epitel terkikis maka +aringan limpoid superfcial

    "ereaksi ter+adi pem"endungan radang dengan infltrasi leukosit

    polimoronuklear. Pada stadium a'al terdapat hiperemi, kemudian

    oedem dan sekresi !ang meningkat. #ksudat mula%mula serosa tapi

    men+adi mene"al dan cenderung men+adi kering dan dapat melekat

    pada dinding aring. Dengan hiperemi pem"uluh diding darah

    men+adi le"ar. :entuk sum"atan !ang "er'arana kuning, putih,atau

    a"u%a"u terdapat pada olikel atau +aringanlimpoid. ?ampak "ah'a

    olikel limpoid dan "ercak%"ercak pada dinding aring posterior atau

    terletak le"ih kelateralmen+adi meradang dan

    mem"engkaksehingga tim"ul radang pada tenggorokan atau

    aringitis.

    =. 4'asi3*asi:erdasarkan lama "erlangsungn!a

    N /aringitis akut, adalah radang tenggorokan !ang dise"a"kan oleh

    &irus dan "akteri !aitu streptkokus grup > dengan tanda dan ge+ala

    mukosa dan tonsil masih "er'arna merah, malaise, n!eri

    tenggerokan dan kadang disertai demam dan "atuk. /aringitis ini

    ter+adi masih "aru, "elum "erlangsung lama.N /aringitis kronik, radang tenggorokan !ang sudah "erlangsung dalam

    'aktu !ang lama, "iasan!a tidak disertai n!eri menelan, cuma

    terasa ada sesuatu !ang men+anggal ditenggerokan. /aringitiskronik umumn!a ter+adi pada indi&idu de'asa !ang "eker+a atau

    tinggal dalam lingkunga !ang "erde"u, menggunakan suara !ang

    "erle"ihan, menderita "atuk kronik, dan ke"iasaaan mengkomsumsi

    alkohl dan tem"akau.aringitis kronik di"agi men+adi 3 !aitu

    1. /aringitis hipertropi ditandai dengan pene"alan umum dan

    kogesti mem"rane mukosa.

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    27/42

    2. /aringitis atrpi kemungkinan merupakan tahap lan+ut dari +enis

    pertama (mem"rane tipis, keputihan,licin, dan pada 'aktun!a

    "erkerut.3. /aringitis granular kronik ter+adi pem"engkakan olikel limpe pada

    dinding aring.

    :erdasarkan agen pen!e"a"

    N /aringitis &irus

    1. :iasan!a tidak ditemukan nanah ditenggorokan.2. Demam ringan tau tanpa demam.3.

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    28/42

    1) hari, pem"erian o"at ini "iasan!a akan menghasilkan respon

    klinis !ang cepat dengan ter+adin!a suhu "adan dalam 'aktu 24

    +am.. erritrimisisn atau klindamisin merupakan o"at alin dengan

    hasil memuaskan +ika penderita alergi terhadap penisilin.

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    29/42

    :erdasarkan hasil studi laringitis terutama men!erang pada usia 1%

    4) tahun untuk de'asa sedangkan pada anak%anak umumn!a

    terkena pada usia diatas 3 tahun.2

    Etio'ogi

    ;ampir setiap orang dapat terkena laringitis "aik akut maupun

    kronis. aringitis "iasan!a "erkaitan dengan ineksi &irus pada

    traktus respiratorius "agian atas. >kan tetapi inamasi tese"ut +uga

    dapat dise"a"kan oleh "er"agai macam se"a" diantaran!a adalah

    2.3

    ?a"el 1. aringitis akut dan kronis

    'aringitis a*ut Laringitis *ronis

    1. 0hino&irus

    2. Parainuen9a &irus

    3. >deno&irus

    4. Birus mumps

    . Barisella 9ooster &irus

    . Penggunaan asma inhaler

    . Penggunaan suara "erle"ih

    dalam peker+aan Men!an!i,

    :er"icara dimuka umum

    Menga+ar

    . >lergi

    5. $treptococcus grup >

    1. *neksi "akteri

    2. *neksi tu"erkulosis

    3. $iflis

    4. eprae

    . Birus

    . ctinom!cosis

    . Penggunaan suara "erle"ih

    5. >lergi

    1). /aktor lingkungan

    seperti asap, de"u

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    30/42

    1). MoraOella catarrhalis

    11. 6astroesophageal

    reuks

    11. Pen!akit sistemik

    'egener granulomatosis,

    amiloidosis

    12. >lkohol

    13. 6atroesophageal

    reuks

    >natomi $aluran Pernaasan

    $aluran penghantar udara !ang mem"a'a udara ke dalam paru

    adalah hidung, aring, laring, trakea, "ronkus, "ronkiolus. $aluran

    pernaasan dari hidung sampai "ronkiolus dilapisi oleh mem"ran

    mukosa "ersilia. 7etika masuk rongga hidung, udara disaring,

    dihangatkan, dan dilem"a"kan. dara lalu menu+u ke aring dan

    laring.4

    aring terdiri dari rangkaian cincin tulang ra'an !ang dihu"ungkan

    oleh otot%otot dan mengandung pita suara. 0uangan "er"entuk

    segitiga diantara pita suara (glotis "ermuara ke dalam trakea dan

    mem"entuk "agian antara saluran pernaasan atas dan "a'ah.

    6lotis merupakan pemisah antara saluran pernaasan "agian atas

    dan "a'ah. Meskipun laring terutama dianggap "erhu"ungan

    dengan onasi, tetapi ungsin!a se"agai organ pelindung tetap +auh

    le"ih penting.4

    Pada 'aktu menelan, gerakan laring ke atas, penutupan glotis, dan

    ungsi seperti pintu dari epiglotis !ang "er"entuk daun pada pintu

    masuk laring, "erperan untuk mengarahkan makanan dan cairan

    masuk ke dalam esoargus.

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    31/42

    atogenesis

    :ila +aringan cedera karena terineksi oleh kuman, maka pada

    +aringan ini akan ter+adi rangkaian reaksi !ang men!e"a"kan

    musnahn!a agen !ang mem"aha!akan +aringan atau !ang

    mencegah agen ini men!e"ar le"ih luas. 0ekasi%reaksi ini kemudian

    +uga men!e"a"kan +aringan !ang cedera diper"aiki.

    0angkaian reaksi !ang ter+adi pada tempat +aringan cedera ini

    dinamakan radang.

    aringitis akut merupakan proses inamasi pada mukosa pita

    suara dan laring !ang "erlangsung kurang dari 3 minggu. :ila

    etiologi dari laringitis akut dise"a"kan oleh adan!a suatu ineksi,

    maka sel darah putih akan "eker+a mem"unuh mikroorganisme

    selama proses pen!em"uhan. Pita suara kemudian akan men+adi

    tampak edema, dan proses &i"rasi +uga umumn!a ikut mengalami

    gangguan. ;al ini +uga dapat memicu tim"uln!a suara !ang parau

    dise"a"kan oleh gangguan onasi. Mem"ran !ang meliputi pita

    suara +uga terlihat "er'arna kemerahan dan mem"engkak.2

    laringitis kronis merupakan suatu proses inamasi !ang

    menun+ukkan adan!a peradangan pada mukosa laring !ang

    "erlangsung lama. Pada laringitis kronis proses peradangan dapat

    tetap ter+adi meskipun aktor pen!e"a"n!a sudah tidak ada. Proses

    inamasi akan men!e"a"kan kerusakan pada epitel "ersilia pada

    laring, terutama pada dinding "elakang laring. ;al ini akan

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    32/42

    men!e"a"kan gangguan dalam pengeluaran sekret dari traktus

    trakeo"ronkial. :ila hal ini ter+adi, sekret akan "erada tetap pada

    dinding posterior laring dan sekitar pita suara menim"ulkan reaksi

    tim"uln!a "atuk. >dan!a sekret pada daerah pita suara dapatmenim"ulkan laringospasme. Peru"ahan !ang "erarti +uga dapat

    ter+adi pada epitel dari pita suara "erupa hiperkeratosis,

    diskeratosis, parakeratosis dan akantosis.3

    LARINGITIS A4UT

    Pen!alahgunaan suara, inhalasi uap toksik, dan ineksi

    menim"ulkan laringitis akut. *neksi "iasan!a tidak ter"atas pada

    laring, namun merupakan suatu pan%ineksi !ang meli"atkan sinus,

    telinga, laring dan tu"a "ronkus. Birus inuen9a, adeno&irus dan

    streptokokus merupakan organisme pen!e"a" !ang tersering.

    Diteri harus selalu dicurigai pada laringitis, terutama "ila ditemukan

    suatu mem"ran atau tidak adan!a ri'a!at imunisasi. Pemeriksaan

    dengan cermin "iasann!a memperlihatkan suatu eritema laring

    !ang dius. :iakan tenggorokan se"aikn!a diam"il.

    LARINGITIS 4RONIS

    Laringitis *ronis ada'a& in@a(asi dari (e()ran

    (u*osa 'aring $ang )er'o*asi di sa'uran na9as atas: )i'a

    ter"adi *urang dari (inggu dina(a*an a*ut dan dise)ut

    *ronis )i'a ter"adi 'e)i& dari (inggu 6.

    :e"erapa pasien mungkin telah mengalami serangan laringitis akut

    "erulang, terpapar de"u atau asap iritati atau menggunakan suara

    tidak tepat dalam konteks neuromuskular. Merokok dapat

    men!e"a"kan edema dan eritema laring.

    Laringitis 4ronis S%esi3*

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    33/42

    Fang termasuk dalam laringitis kronis spesifk ialah laringitis

    tu"erkulosis dan laringitis luetika

    1. aringitis tu"erkulosis

    Pen!akit ini hampir selalu aki"at tu"erkulosis paru. :iasan!a

    pasca pengo"atan, tu"erkulosis paru sem"un tetapi laringitis

    tu"erkulosis menetap. ;al ini ter+adi karena struktur mukosa

    laring !ang melekat pada kartilago serta &askularisasin!a

    !ang tidak se"aik paru sehingga "ila ineksi sudah mengenai

    kartilago maka tatalaksanan!a dapat "erlangsung lama.

    $ecara klinis maniestasi laringitis tu"erkulosis terdiri dari 4

    stadium !aitu

    $tadium infltrasi, mukosa laring posterior mem"engkak dan

    hiperemis, dapat mengenai pita suara. ?er"entuk tu"erkel

    pada su"mukosa sehingga tampak "intik "er'arna

    ke"iruan. ?u"erkel mem"esar dan "e"erapa tu"erkel

    "erdekatan "ersatu sehingga mukosa diatasn!a meregang

    sehingga suatu saat akan pecah dan ter"entuk ulkus

    $tadium ulserasi, ulkus !ang tim"ul pada akhir stadium

    infltrasi mem"esar. lkus diangkat, dasarn!a ditutupi

    perki+uan dan dirasakan sangat n!eri.

    $tadium perikondritis, ulkus makin dalam sehingga

    mengenai kartuilago laring terutama kartilago aritenoid

    dan epiglotis sehingga ter+adi kerusakan tulang ra'an.

    $tadium pem"entukan tumor, ter"entuk f"rotu"erkulosis

    pada dinding posterior, pita suara dan su"glotik.

    2. aringitis luetika

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    34/42

    0adang menahun ini +arang di+umpai Dalam 4 stadium lues

    !ang paling "erhu"ungan dengan laringitis kronis ialah lues

    stadium tersier dimana ter+adi pem"entukan gumma !ang

    kadang men!erupai keganasan laring. >pa"ila guma pecahakan tim"ul ulkus !ang khas !aitu ulkus sangat dalam, "ertepi

    dengan dasar keras, merah tua dengan eksudat kekuningan.

    lkus ini tidak n!eri tetapi men+alar cepat

    0iagnosis

    Diagnosis laringitis akut dapat ditegakkan dengan anamnesis,

    pemeriksaan fsik dan pemerinksaan penun+ang. Pada anamnesis

    "iasan!a didapatkan ge+ala demam, malaise, "atuk, n!eri telan,

    ngorok saat tidur, !ang dapat "erlangsung selama 3 minggu, dan

    dapat keadaan "erat didapatkan sesak naas, dan anak dapat "iru%

    "iru. Pada pemeriksaan fsik, anak tampak sakit "erat, demam,

    terdapat stridor inspirasi, sianosis, sesak naas !ang ditandai

    dengan naas cuping hidung dan-atau retraksi dinding dada,rekuensi naas dapat meningkat, dan adan!a takikardi !ang tidak

    sesuai dengan peningkatan suhu "adan merupakan tanda hipoksia1

    Pemeriksaan dengan laringoskop direk atau indirek dapat

    mem"antu menegakkan diagnosis. Dari pemeriksaan ini plika

    &okalis "er'arna merah dan tampak edema terutama di"agian atas

    dan "a'ah glotis. Pemeriksaan darah rutin tidak mem"erikan hasil

    !ang khas, namun "iasan!a ditemui leukositosis. pemeriksaan

    usapan sekret tenggorok dan kultur dapat dilakukan untuk

    mengetahui kuman pen!e"a", namun pada anak seringkali tidak

    ditemukan kuman patogen pen!e"a"1

    Proses peradangan pada laring seringkali +uga meli"atkan

    seluruh saluran naas "aik hidung, sinus, aring, trakea dan "ronkus,

    sehingga perlu dilakukan pemeriksaan oto.1

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    35/42

    Pada laringitis kronis diagnosis dapat ditegakkan melalui

    anamnesis pemeriksaan fsik dan pemeriksaan penun+ang.3

    Pada anamnesis dapat ditan!akan 3

    1. 7apan pertama kali tim"ul serta aktor !ang memicu dan

    mengurangi ge+ala

    2. 7ondisi kesehatan secara umum

    3. 0i'a!at peker+aan, termasuk adan!a kontak dengan "ahan

    !ang dapat memicu tim"uln!a laringitis seperti de"u, asap.

    4. Penggunaan suara "erle"ih

    . Penggunaan o"at%o"atan seperti diuretik, antihipertensi,

    antihistamin !ang dapat menim"ulkan kekeringan pada

    mukosa dan lesi pada mukosa.

    . 0i'a!at merokok

    . 0i'a!at makan

    . $uara parau atau disonia

    5. :atuk kronis terutama pada malam hari

    1). $tridor karena adan!a laringospasme "ila sekret

    terdapat disekitar pita suara

    11. Disagia dan otalgia

    Pada gam"aran makroskopi nampak permukaan selaput lendir

    kering dan "er"en+ol%"enol sedangkan pada mikroskopik terdapat

    epitel permukaan mene"aldan opaQue, ser"ukan sel radang

    menahun pada lapisan su"mukosa.

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    36/42

    Pemeriksaan la"oratorium dilakukan pemeriksaan darah,

    kultur sputum, hapusan mukosa laring, serologik marker.3

    Pada laringitis kronis +uga dapat dilakukan oto radiologi untuk

    melihat apa"ila terdepat pem"engkakan. A? scanning dan M0* +uga

    dapat digunakan dan mem"erikan hasil !ang le"ih "aik. 3

    Pemeriksaan lain !ang dapat digunakan "erupa u+i tes alergi.3

    enata'a*sanaan

    ?erapi pada laringitis akut "erupa mengistirahatkan pita suara,

    anti"iotik, mnam"ah kelem"a"an, dan menekan "atuk. 8"at%o"atan

    dengan eek samping !ang men!e"a"kan kekeringan harus

    dihindari. Pen!a!i dan para proesional !ang mengandalkan suara

    perlu dinasehati agar mem"iarkan proses radang mereda se"elum

    melan+utkan karier mereka. saha "ern!a!i selama proses radang

    "erlangsung dapat mengaki"atkan perdarahan pada laring dan

    perkem"angan nodul korda &okalis selan+utn!a.

    ?erapi pada laringitis kronis terdiri dari menghilangkan

    pen!e"a", koreksi gangguan !ang dapat diatasi, dan latihan

    kem"ali ke"iasaan menggunakan &ocal dengan terapi "icara.

    >nti"iotik dan terapi singkat steroid dapat mengurangi proses

    radang untuk sementara 'aktu, namun tidak "ermanaat untuk

    reha"ilitasi +angka pan+ang. #liminasi o"at%o"at dengan eek

    samping +uga dapat mem"antu.

    Pada pasien dengan gastroenteriris reuks dapat di"erikan

    reseptor ;2 antagonis, pompa proton inhi"itor.

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    37/42

    aringitis kronis !ang "erlangsung le"ih dari "e"erapa minggu dan

    tidak "erhu"ungan dengan pen!akit sistemik, se"agian "esar

    "erhu"ungan dengan pema+anan rekuren dari iritan. >sap rokok

    merupakan iritan inhalasi !ang paling sering memicu laringitiskronis tetapi laringitis +uga dapat ter+adi aki"at menghisap kana"is

    atau inhalasi asap lainn!a. Pada kasus ini, pasien se"aikn!a

    di+auhkan dari aktor pemicun!a seperti dengan menghentikan

    ke"iasaan merokok.3

    rognosis

    aringitis akut umun!a "ersiat sel limited. "ila terapi dilakukan

    dengan "aik maka prognosisn!a sangat "aik. Pada laringitis kronis

    prognosis "ergantung kepada pen!e"a" dari laringitis kronis

    terse"ut. 2.3

    4ESIULAN

    *neksi pada laring dapat di"agi men+adi laringitis akut dan

    laringitis kronis, ineksi maupun non ineksi, inamasi lokal maupun

    sistemik !ang meli"atkan laring. aringitis akut "iasan!a ter+adi

    mendadak dan "erlangsung dalam kurun 'aktu kurang dari 3

    minggu dan "iasan!a muncul dengan ge+ala !ang le"ih dominan

    seperti gangguan pernaasan dan demam. aringitis kronis "iasan!a

    ter+adi "ertahap dan telah "ermaniestasi "e"erapa minggu

    se"elum pasien datang ke dokter dengan keluhan gangguan

    pernaasan dan n!eri.

    Maniestasi klinis laringitis sangat tergantung pada "e"erapa

    aktor seperti kausan!a, "esarn!a edema +aringan, regio laring !ang

    terli"at secara primer dan usia pasien. Pasien "iasan!a datang

    dengan keluhan satu ge+ala atau le"ih seperti rasa tidak n!aman

    pada tenggorok, "atuk, peru"ahan kualitas suara atau disonia,

    odinoonia, disagia, odinoagia, "atuk, dispneu atau stridor.Maniestasi laringitis kronis terutama pada laringitis kronis iritasi

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    38/42

    !ang paling "erat adalah ter+adin!a ulserasi epitelium laring dengan

    granulasi.

    Diagnosis laringitis ditegakkan melalui anamnesis,

    pemeriksaan fsik dan pemeriksaan penun+ang. Penatalaksanaan

    di"erikan sesuai dengan etiologi !ang mendasari..aringitis kronis

    ter"an!ak dise"a"kan oleh iritasi misaln!a asap rokok, sehingga

    pasien disarankan "eristirahat total dengan menghentikan

    ke"iasaan merokok dan demikian pula pada laringitis kronis aki"at

    pen!alahgunaan suara, pasien disarankan "eristirahat. Pada pasien

    non perokok, kemungkinan "esar laringitis kronis dipicu oleh iritasi

    RsilentR dari asam lam"ung, sehingga perlu di"erikan anti%reuks

    dari pen!ekat ;2hingga pen!ekat pompa proton, disertai modifkasi

    ga!a hidup.

    aringitis akut umun!a "ersiat sel limited. "ila terapi

    dilakukan dengan "aik maka prognosisn!a sangat "aik. Pada

    laringitis kronis proOgnosis "ergantung kepada pen!e"a" dari

    laringitis kronis terse"ut

    R2INITIS

    1 0e3nisi

    0hinitis adalah suatu inamasi (peradangan pada mem"ran

    mukosa di hidung. 0hinitis adalah peradangan selaput lendir hidung.

    0hinitis di kenal dengan istilah peradangan mukosa.

    6 Etio'ogi

    1 :elum

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    39/42

    H *nteraksi dengan he'anH ?emperatur

    4'asi3*asi

    1 Menurut siatn!a dapat di"edakan men+adi

    a. 0hinitis akut (cor!9a, commond cold merupakan peradangan

    mem"ran mukosa hidung dan sinus%sinus aksesoris !ang

    dise"a"kan oleh suatu &irus dan "akteri. Pen!akit ini dapat

    mengenai hampir setiap orang pada suatu 'aktu dan sering kali

    ter+adi pada musim dingin dengan insidensi tertinggi pada a'al

    musim hu+an dan musim semi.

    ". 0hinitis kronis adalah suatu peradangan kronis pada mem"ran

    mukosa !ang dise"a"kan oleh ineksi !ang "erulang, karena alergi,

    atau karena rinitis &asomotor.

    2 :erdasarkan pen!e"a"n!a, dapat di"edakan men+adi

    a. 0hinitis alergi

    Merupakan pen!akit umum !ang paling "an!ak di derita oleh

    perempuan dan laki%laki !ang "erusia 3) tahunan. Merupakaninamasi mukosa saluran hidung !ang dise"a"kan oleh alergi

    terhadap partikel, seperti de"u, asap, ser"uk-tepung sari !ang ada

    di udara.

    Macam%macam rhinitis alergi, !aitu

    1. 0initis alergi musiman%Hay *e!er&,

    :iasan!a ter+adi pada musim semi. mumn!a dise"a"kan kontak

    dengan allergen dari luar rumah, seperti "enang sari dari tum"uhan!ang menggunakan angin untuk pen!er"ukann!a, de"u dan polusi

    udara atau asap.

    2. 0initis alergi !ang ter+adi terus menerus %perennial&

    Dise"a"kan "ukan karena musim tertentu ( serangan !ang ter+adi

    sepan+ang masa (tahunan diaki"atkan karena kontak dengan

    allergen !ang sering "erada di rumah misaln!a kutu de"u rumah,

    "ulu "inatang peliharaan serta "au%"auan !ang men!engat3 0hinitis =on >lergi

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    40/42

    0hinitis non allergi dise"a"kan oleh ineksi saluran napas

    karena masukn!a "enda asing kedalam hidung, deormitas

    struktural, neoplasma, dan massa, penggunaan kronik dekongestan

    nasal, penggunaan kontrasepsi oral, kokain dan anti hipertensi.Macam%macam rhinitis non alergi, !aitu

    a. 0hinitis &asomotor

    0hinitis &asomotor adalah terdapatn!a gangguan fsiologik lapisan

    mukosa hidung !ang dise"a"kan oleh "ertam"ahn!a akti&itas

    parasimpatis.

    ". 0hinitis medikamentosa

    0hinitis medikamentosa adalah suatu kelainan hidung "erupa

    gangguan respon normal &asomotor se"agai aki"at pemakaian

    &asokonstriktor topical (o"at tetes hidung atau o"at semprot

    hidung dalam 'aktu lama dan "erle"ihan.

    c. 0hinitis atrof

    0hinitis >trof adalah satu pen!akit ineksi hidung kronik dengan

    tanda adan!a atrof progesi tulang dan mukosa konka.

    < ato3sio'ogi

    ?epung sari !ang dihirup, spora +amur, dan antigen he'an

    diendapkan pada mukosa hidung. >lergen !ang larut dalam air

    "erdiusi ke dalam epitel, dan pada indi&idu indi&idu !ang

    kecenderungan atopik secara genetik, memulai produksi

    imunoglo"ulin lokal (*g# . Pelepasan mediator sel mast !ang "aru,

    dan selan+utn!a, penarikan neutrofl, eosinofl, "asofl, serta limosit

    "ertanggung +a'a" atas ter+adin!a reaksi a'al dan reaksi ase

    lam"at terhadap alergen hirupan. 0eaksi ini menghasilkan mukus,

    edema, radang, gatal, dan &asodilatasi. Peradangan !ang lam"at

    dapat turut serta men!e"a"kan hiperresponsi&itas hidung terhadap

    rangsangan non spesifk suatu pengaruh persiapan.

    - an9estasi 4'inis

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    41/42

    a. :ersin "erulang%ulang, terutama setelah "angun tidur pada pagi

    hari (umumn!a "ersin le"ih dari kali.". ;idung tersum"at.c. ;idung meler. Aairan !ang keluar dari hidung meler !ang

    dise"a"kan alergi "iasan!a "ening dan encer, tetapi dapat men+adi

    kental dan putih keruh atau kekuning%kuningan +ika "erkem"ang

    men+adi ineksi hidung atau ineksi sinus.d. ;idung gatal dan +uga sering disertai gatal pada mata, telinga dan

    tenggorok.e. :adan men+adi lemah dan tak "ersemangat

    = e(eri*saan 0iagnosti*

    1. Pemeriksaan la"oratorium

    Pemeriksaan kadar *g# pada serum serta hitung +enis oesinofl pada

    spesimen sekret hidung.

    2. Pemeriksaan in &i&o

    Dilakukan dengan u+i kulit (skin test !aitu, prick test maupun patch

    test.

    7 enata'a*sanaan

    :elum adan!a !ang "aku. Penatalaksanaan ditun+ukkan untukmenghilangkan etiologi, selain ge+alan!a dapat dilakukan secara

    konser&ati atau operati. $ecara konser&ati dapat di"erikan

    H >nti"iotic presprektum luas atau sesuai u+i resistensi kuman

    sampai ge+ala hilang.

    H 8"at cuci hidung agar "ersih dari krusta dan "au "usuk hilang

    dengan larutan "etadine satu sendok makan dalam 1)) cc air

    hangat.H Preparat /e

    H Pil dan semprotan antihistamin

    H eukotriene antagonis

    H $emprotan kortikosteroid

    H Pil dan semprotan dekongestan

    H *munoterapi alergen

    H Pengo"atan sinusitis, "ila terdapat sinusitis.

  • 7/26/2019 TUTORIAL MG-1 2.6

    42/42

    + 4o(%'i*asiH Polip hidung

    0initis alergi dapat men!e"a"kan atau menim"ulkan kekam"uhan

    polip hidung.H 8titis media

    0initis alergi dapat men!e"a"kan otitis media !ang sering residi

    dan terutama kita temukan pada pasien anak%anak.H $inusitis kronik

    8titis media dan sinusitis kronik "ukanlah aki"at langsung dari

    rinitis alergi melainkan adan!a sum"atan pada hidung sehingga

    mengham"at drainase