tutorial klinik_dermatitis stasis
DESCRIPTION
dermatitis stasisTRANSCRIPT
TUTORIAL KLINIKDERMATITIS STASIS
HUSNAWATIPEMBIMBING : dr. Lucky H., SpKK
NAMA PASIEN : Ny. SS UMUR : 69 tahun JENIS KELAMIN : Perempuan PEKERJAAN : Ibu Rumah Tangga ALAMAT : perumsat karangpete 24,
Tingkir TANGGAL : 13 Oktober 2015
Problem
KELUHAN UTAMA : kedua kaki luka dan gatal
ANAMNESIS (Autoanamnesis)
Pasien mengeluh bercak kehitaman terasa gatal pada kedua tungkai. Awalnya hanya terlihat merah dan bintik2 saja, yang disertai dengan gatal. namun karena gatal pasien menggaruknya dengan tangan sampai kulit terlepas. Kemudian saat ini kulit menjadi lebih gelap dari kulit disekitarnya. Keluhan dirasakan sudah 1 minggu. Kehitaman di kulit lama-kelamaan meluas sampai ke punggung kaki. Terkadang bengkak (+) jika berdiri lama, nyeri (-), Tampak pelebaran pembuluh darah (-). Keluhan sudah diobati oleh dokter spesialis kulit, namun belum membaik sepenuhnya
o Kulit melepuh (-), penebalan (-)
RPS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : Riwayat varices 5 bulan yang lalu dan
sudah dioperasi Riwayat penyakit DM (-) Riwayat alergi (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : Tidak ada yang menderita keluhan yang sama
STATUS GENERALIS Keadaan Umum : Tampak sakit
ringan Kesadaran : Komposmentis Vital sign tak dilakukan Pemeriksaan thorax dan abdomen tak
dilakukan
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS DERMATOLOGIS Lokasi : superior maleolus medial lateral
dextra sinistra dan dorsum pedis. Efloresensi : , plakat eritem, skuama (+) ,
xerotik (+), edema (-), varises (+), vesikel (-), ulkus (-)
Penyebaran : regional
PEMERIKSAAN FISIK
Cetirizin 1 x 1 tablet Ardium HD 2x1 tablet Desoxymethasone cream 2x1 dioles
Terapi yang diberikan
Dermatitis stasis Dermatitis numularis Dermatitis kontak
Hipotesis
Timbul rasa sangat gatal Lesi kulit yang antara lain papul, vesikel,
atau plak: ◦ Bentuk numular (seperti koin). ◦ Terutama pada tangan dan kaki.◦ Umumnya melebar dan menyebar.◦ Lembab dengan permukaan yang keras.
Kulit bersisik atau ekskoriasi. Kulit yang kemerahan atau inflamasi. Lesi cenderung hilang timbul atau menetap
Dermatitis numularis
Dermatitis numularis
Dermatitis stasis
Merupakan peradangan kulit yang kronis dan residif, disertai gatal, umumnya terjadi pada masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita.
Patch test dan prick test dapat positif
Dermatitis Atopi
Dermatitis Kontak Alergi Dermatitis kontak alergi ini kausanya exogen, dan sel yang
berperan adalah sel langerhans/ sel yang disebut antigen presenting sel. Jadi untuk terjadinya suatu proses kontak alergi itu harus ada kontak awal kemudian adanya memori.
Sensitisasi Elasitasi The sensitization process requires 10-14 days Upon re-exposure, dermatitis appears within 12-48 hrs
Utama : GatalAkut : Bercak eritematosa, edema, papul, erosi, eksudasi.Kronik : Papul, skuama, likenifikasiReaksi : Hipersensitivitas IV
UKK dimulai sebagai erythematous macules yang berkembang menjadi papul atau plaque
Bullae sering terbentuk pada hari 1 – 2 setelah terpapar alergen.
Tujuan belajar-mengetahui penegakkan dermatitis stasis- mengetahui faktor resiko dermatitis stasis- mengetahui tatalaksana pasien dengan dermatitis stasis- mengetahui prognosis dan komplikasi dari dermatitis stasis
Pemecahan masalah
Dermatitis statis adalah dermatitis yang terjadi akibat adanya gangguan aliran darah vena ditungkai bawah.
DEFINISI
Dermatitis Stasis lebih banyak terjadi pada wanita usia pertengahan atau lanjut, kemungkinan karena efek hormonal serta kecenderungan terjadinya thrombosis vena dan hipertensi saat kehamilan.
Insidens pada wanita lebih banyak menderita dari pada pria. Dijumpai pada orang dewasa dan orang tua, tidak pada anak-anak. Banyak terjadi pada orang gemuk, banyak berdiri dan banyak melahirkan.
EPIDEMIOLOGI
Kondisi terkait penyakit ini : obesitas, gagal jantung kongestif, deep vein thrombosis, riwayat fraktur tungkai bawah, hipertensi vena, dan kelainan kongenital pada katup vena
Peningkatan tekanan hidrostatik dalam sistem vena
Hipoksia dalam hubungan arteri-vena
Growth factor trapping hypothesis White cell trapping hypothesis
Etiopatogenesis Dermatitis Stasis
Secara klinis biasanya terlihat kelainan di sisi medial yang dapat meluas ke seputar pergelangan kaki dalam berbagai gradasi. Awalnya dimulai dengan penebalan kulit dan skuamasi yang diikuti oleh likenifikasi. Saat penyembuhan seringkali kulit menjadi tipis, mengkilat dan hiperpigmentasi. Pada bagian proksimal lesi biasanya dijumpai adanya dilatasi dan varises vena-vena superfisialis.
Keluhan subjektif berupa rasa gatal. Efloresensi akibat garukan berupa skuama, hiperpigmentasi dan erosi. Apabila penderita mengobati sendiri dapat terjadi dermatitis kontak, dan lesi bertambah tergantung pada iritannya.
MANIFESTASI KLINIS
Klinis ditandai : Makula dan Papula Eritem denganSkuama dan Krusta pada pergelangan kaki sisi medial . Bottle neckPerhatikan : Lesi mengenai mata kaki.
Klinis ditandai : Lesi Pigmentasi.
Klinis ditandai : Ulkus sepanjang Lesi dengan Krusta dan Skuama.
Sering kali dermatitis stasis di awal perkembangan penyakit sulit dibedakan dengan infeksi jamur. Untuk dapat membedkannya dapat dilakukan pemeriksaan KOH pada daerah lesi. Dermatitis stasis tidak menunjukkan gambaran spora dan hifa
PEMERIKSAAN
Dermatitis stasis dapat didiagnosa melalui pengolahan informasi anamnesis dan pemeriksaan fisik. Meskipun tiap bagian dari anamnesis adalah penting, yang perlu diperhatikan adalah usia penderita, aktivitas penderita, dan penyakit penyerta seperti penyakit diabetes dan penyakit jantung-pembuluh darah. Pemeriksaan fisik dengan gambaran khas pada tungkai bawah menjadikan diagnosis dermatitis stasis dapat ditegakkan.
DIAGNOSIS
Prinsip pengobatannya adalah menghindarkan gangguan aliran vena dan edema. Harus dihindari banyak berdiri lama, kalau pasien gemuk, berat badannya harus diturunkan.
Pada dermatitis yang akut, dapat diberikan salep yang tidak menimbulkan iritasi dan sensitasi kulit, misalnya salep iktiol 2% dalam salep seng oksida. (Marwali Harahap, 2000)
PENATALAKSANAAN
Pada pasien pada kasus ini terapi yang diberikan diberikan :
- Cetirizin antihistamin golongan 1 (AH1) berperan sebagai antipruritus mempunyai efek sedatif
- Ardium HD tiap tablet 500 mg mengandung micronized flavanoid fraction 500 mg, diosmin 450 mg dan hesperidin 50 mg bekerja meningkatkan daya tahan/resistensi dan menurunkan permeabilitas dari pembuluh darah kapiler mengurangi bengkak/edema, rasa nyeri pada tungkai, dan gejala-gejala patologis lainnya yang berhubungan dengan insufisiensi vena yang kronis
- Desoxymethasone kortikosteroid steroid topikal antiinflamasi & antipruritus.
Kelainan lebih lanjut akan timbul infeksi sekunder dan terjadi kerusakan jaringan (nekrosis), timbul daerah iskemik yang dapat memacu ulkus yang disebut ulkus varikosum. (Purnawan Junadi dkk, 1992)
KOMPLIKASI
Dermatitis Stasis dengan Ulserasi
yang meluasPerhatikan :
Ulkus dengan dasar yang
bersih.
Dermatitis stasis sering merupakan penyakit dengan kondisi jangka panjang (kronis). Kita bisa meminimalkan gejala dengan mengendalikan kondisi dan pembengkakan.
PROGNOSIS
SEKIAN DAN TERIMA KASIH..^^