tumor cerebri
TRANSCRIPT
Tumor Cerebri
Pembimbing : dr. Rini Andriani, Sp.SOleh : lili juniarti (406127030)
• Tumor otak dapat berasal dari jaringan neuronal, jaringan otak penyokong, sistem retikuloendotelial, lapisan otak, dan jaringan perkembangan residual, atau dapat bermetastase dari karsinoma sistemik
• Paling sering pada usia dekade kelima dan keenam
Sifat-sifat keganasan tumor otak didasari oleh morfologi makroskopis dan histologis neoplasma,
dikelompokkan :
Benign (jinak) : • menunjukkan batas
yang jelas, tidak infiltratif, dan hanya mendesak organ-organ sekitarnya.
Maligna (ganas) : • infiltratif atau ekspansi
destruktif tanpa batas yang jelas, tumbuh cepat serta cenderung membentuk metastasis dan rekurensi pasca-pengangkatan total.
Major categories of primary brain tumors
Cell type of origin Tumor
Glial Tumor
Astrocytoma Benign astrocytomaPilocytic astrocytomaAnaplastic astrocytoma Glioblastoma multiformeOlogodendroglioma
Ependymal tumor Cellular ependymoma Anaplastic ependymoma Myxopapillary ependymoma
Choroid plexus tumor Choroid plexus papilloma Choroid plexus carcinoma
Nonglial Tumor
Neural progenitor origin Neuroblastoma Primitive neuroectodermal tumor (PNET)Pineocytoma, blastoma Ganglioneuroma
Meningeal or mesenchymal tumor Meningioma Hemangioblastoma Hemangiopericytoma
Pituitary adenoma Microadenoma Macroadenoma
Other tisue type CraniopharyngiomaHemartoma, teratomaGerm cell tumorEpidermoid or dermoid cystChordomaColloid cyst of third ventricleCentral nervous system lymphoma Hemangioblastoma, pericytomaVascular malformationCavernous malformation
Location Tumor
Cerebral (supratentorial) region Astrocytoma , Meningioma, oligodendroglioma, metastatic lesion, lymphoma
Cerebellar or brainstem (infratentorial) region Schwannoma, meningioma, primitive neuroectodermal tumor (PNET)
Pineal region Pineal cell tumor (pineocytoma, pineoblastoma), germ cell tumor (germinoma, teratoma), astrocytoma, meningioma, pineal cyst
Lateral ventricles Astrocytoma, ependymoma, central neurocytoma
Third ventricle Astrocytoma, colloid cyst, central neurocytoma
Fourth ventricle Brainstem glioma, PNET, ependymoma, hemangioblastoma
Cerebellopontine angle Accoustic schwannoma, meningioma, epidermoid tumor
Sellar region microadenoma and macroadenoma, meningioma, craniopharyngioma, glioma 9pilocytic optic nerve glioma), aneurysm
Tanda & Gejala
• Sakit kepala • Mual dan muntah• Papil edema• Perubahan status mental• Kejang• Defisit fokal neurologi• Perubahan personalitas & gangguan mental
Gangguan neurologik pada tumor otak ;• Ganguan fokal akibat tumor• Peningkatan TIK
Penekanan pada jaringan otak
Infiltrasi atau invasi langsung pada parenkim
otak
Gangguan fokal
Bertambahnya massa dlm tengkorak
Edema pada sekitar tumor
Perubahan sirkulasi CSS
ICP ↑
G3 neurologik
Kompensasi : M’↓ volume darah intracranial, volume
CSF, kandungan cairan intrasel
Lokalisasi gejala
• Tumor lobus frontalis perubahan mental, hemiparesis, ataksia, dan gangguan berbicara
• Tumor lobus oksipitalis kejang, hemianopsia homonim kontralateral, agnosia visual, dismetria
• Tumor lobus temporalis tinitus, halusinasi pendengaran, afasia sensorik
• Tumor lobus parietal (korteks sensorik) hilangnya fungsi sensorik korteks, g3 lokalisasi sensorik, diskriminasi 2 titik, dll.
Gangguan Gerak pada Tumor Serebelum
• Tremor intensional• Asinergia• Dekomposisi gerakan• Dismetria• Deviasi dari jalur gerakan• Adiadokinesia• Nistagmus
Diagnosis
• Diagnostik pilihan : MRI & CT scan tidak invasif
Tatalaksana Terapi farmakologi • kortikosteroid : dexamethasone untuk vasogenic general
edema, hidrocortison untuk efek mineralo dan glukocorticoid.• Furosemide dan mannitol : untuk menurunkan tekanan
rongga subarachnoid dengan membuat gradasi osmotic antara LCS di arachnoid dan plasma (tidak digunakan untuk penyakit kronik).
Terapi operatifTerapi konservatif
• Radioterapi• Kemoterapi
Presentasi Kasus
Identitas Pasien
• Nama : Ny. R• Jenis kelamin : peremuan • Umur : 52 tahun • Alamat : kp. Kali mati / 23 kali angke,
cengkareng
• Pekerjaan : karyawan PT. ABC• Status Perkawinan : menikah • Tanggal pindah : 9 april 2013 (pindahan dari
RN)• Tanggal pemeriksaan : 18 april 2013• Jam pemeriksaan : pukul 17.00 WIB
Anamnesa • Keluhan utama : lemas, bicara lambat dan makan sedikit • Riwayat perjalanan penyakit :
Badan lemas sejak 2 mgg SMRS dan memberat sejak 3 – 4 hari terakhir. ± 2 mgg os sulit bicara (respon lambat), berjalan diseret, banyak ditempat tidur. Os juga mengeluh sakit kepala yang sering dihilangkan dengan cara dipijat dan minum obat yang dibeli bebas di warung (bodrex), dan menurut os sakit berkurang setelah minum obat namun muncul kembali. Pada saat dirawat di RS SW os pernah mual, muntah 1x. Os mampu mengenali benda – benda namun secara lambat. Os memiliki riwayat kesemutan pada lengan dan tungkai yang muncul setelah aktivitas fisik berat yang biasanya dihilangkan dengan cara merendam ekstremitas di air hangat. Os juga sempat di rawat di RS SW tgl 9 oktober 2012 karena tiba- tiba jatuh terduduk, dan didapat kejang 3x selama 2-3 menit setiap serangan. Dan saat itu dilakukan pemeriksaan CT-scan otak yang menunjukkan kesan suspek aneurisma di regio frontal kiri superior DD/ perdarahan intracerebral (volume ± 12cc) dengan edema perifokal.
Anamnesa
Riwayat penyakit dahulu :• Hipertensi tidak terkontrol • Tuberkuloma ec. TB (sedang terapi sejak
November 2012)• TB paru aktif • Riwayat CVD Non hemoragik • Kencing manis : disangkal• Penyakit jantung : disangkal
Anamnesa
Riwayat penyakit keluarga :• Anak ke-2, meninggal umur 2 thn karena
kelainan saraf, sempat tidak sadar 40 hari • Darah tinggi : disangkal• Kencing manis : disangkal• Penyakit jantung : disangkal
Status Internis
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang• Tekanan Darah : 110/70 mmHg• Nadi : 78x/menit• RR : 20 x/ menit • Suhu : 37°C
Status Neurologis • Kesadaran : somnolen, GCS 13 (E3M6V4)• Rangsang meningeal : (-) • Peningkatan TIK : (-)• Pupil : bulat, isokor Ø 3mm, RC +/+• Nn cranialis :
– N. I : normosmia – N. II : visus baik, lapang pandang baik, melihat warna baik– N. III, IV, VI :
kedudukan bola mata : asimetris strabismus : strabismus divergen dekstraptosis : - pergerakan bola mata : baikakomodasi : baikRefleks cahaya : +/+
• N. V : – Motorik
• Membuka mulut : simetris • Menggerakkan rahang : dapat, sama kuat• Mengunyah : dapat, kontraksi M. masseter & M. temporalis sama kuat
– Sensorik : baik • N. VII :
– Mengangkat alis : simetris – Mengerutkan dahi : simetris– Memejamkan mata : dapat, sama kuat– Menyeringai : dapat, simetris– Mencucukan bibir : dapat, simetris– Mengembungkan pipi : dapat, tidak ada sisi yang bocor
• N VIII : belum dapat dinilai • N IX & X : – Volume suara : hipofoni – Nada bicara : baik – Artikulasi : baik – Menelan : baik – Mengejan : baik– Arcus pharynx : istirahat & fonasi baik
• N XI : baik • N XII ;– Kedudukan lidah : saat istirahat dan kontraksi tidak
ada deviasi – Pergerakan lidah : baik– Tremor : - – Atrofi : - – Fasikulasi : -
• Motorik : Hemiparese dupleks
• Sensorik : baik • Fs. Cerebelum & koordinasi : belum dapat
dinilai • Fs. Luhur : gangguan atensi • Rf. Fisiologis : +/+• Rf. Patologis : -
Resume • wanita berusia 52 tahun dengan keluhan lemas, bicara
lambat dan makan sedikit sejak 2mgg SMRS. • riwayat sakit kepala, mual muntah, dan kejang 6 bulan yang
lalu. • Sakit kepala sering diobati dengan obat yang dibeli bebas di
warung, yang menurut os setelah diminum sakit kepala berkurang namun kemudian muncul kembali.
• Os sebelumnya juga menderita hipertensi yang tidak terkontrol dan sedang dalam terapi tuberkuloma ec. Tb (sedang dalam terapi sejak november 2012), TB paru aktif.
• pemeriksaaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, hemiparese dupleks, terdapat gangguan atensi, strabismus divergen dekstra, dan spastik pada tungkai kiri.
Resume
Riwayata penyakit dahulu :• Hipertensi tidak terkontrol • Tuberkuloma ec. TB (sedang terapi sejak November
2012)• TB paru aktif
Riwayat penyakit keluarga :• Anak ke-2, meninggal umur 2 thn karena kelainan
saraf, sempat tidak sadar 40 hari
Status neurologis
• Kesadaran : somnolen, GCS13 (E3M6V4)• Nn. Cranialis : gangguan N. VI (stabismus
divergen dekstra • Motorik hemiparese dupleks • Gangguan atensi
Diagnosa
• Klinis : parese N. VI dekstra• Topik : hemisfer bilateral • Etiologi : SOL
DD :• Abses otak • Tuberkuloma
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan lab (darah lengkap)• CT-Scan otak • MRI otak • Foto toraks
Pemeriksaan penunjang pd kasus
• Ro thorax : cardiomegali, tidak ada bendungan paru • Lab : – D- dimer ↑– Analisa gas darah :
• pH ↑, HCo₃ ↑, base excess ↑– SGOT/SGPT ↑– Na ↓– Kalium ↓– Ca ↑
Ct – Scan :Mixed density mass/SOLEnchanced + kalsifikasi
difrontal kiriTerdapat midline shift ke
kananAsimetri dilatasi ventrikel
lateral kanan
• MRI brain :Memperlihatkan adanya tanda-
tanda giant cell astrositoma pada peri ventrikel lateralis terutama lateral kiri dengan lokal edema luas
• MRS brain : memperlihatkan tanda tumor primer pada intraaxial untuk astrocitoma giant cell
Terapi
• Kortikosteroid • Manitol • Craniotomi • Radioterapi
Prognosa
• At vitam : dubia ad malam • Ad functionam : dubia ad malam• Ad sanationam : dubia ad malam
TERIMA KASIH