tugas sewminar fn niko
DESCRIPTION
gbcfgyyTRANSCRIPT
BETTY NEUMAN
"The deepest expression of spirituality is
love."
OlehARUM MELATI SEKAR KINASIH 115070207113022AVIANA EKO WARDANI 115070207113002DEFIANA CIKAL QURRATA AYUN 115070207113014DUANDY SUKMA PRADEWA 115070207113030MELIDA NUR FAIZAH115070207113036NIKO YOHANDA PUTRA 115070207113001
BETTY NEUMAN lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya, beliau bermaksud untuk membangun desanya, Ohio. Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Kemudian beliau pindah ke Los Angeles untuk tinggal dengan keluarganya di California. Beliau memegang jabatan penting yaitu sebgai staf keperawatan rumah sakit di California. Beliau melanjutkan pendidikannya di University of California dengan jurusan psikologi. Beliau menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahu 1957. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di University of California, beliau melanjutkan program administrasi pendidikan tinggi di Ohio University.
A. Konsep Dasar
Meliputi: Stresor, Garis pertahanan dan perlawanan, Tingkatan pencegahan, Lima variabel sistem klien, Struktur dasar, Intervensi dan Rekonstitusi
1. STRESSOR
STRESSOR
adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil.
Stressor intrapersonal
Stressor interpersonal
Stressor ekstrapersonal
terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respons autoimmun
terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran
juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.
2. GARIS PERTAHANAN DAN PERLAWANAN
GARIS PERTAHANAN
garis pertahanan normal
garis pertahanan fleksibel
GARIS PERLAWANAN
digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien
berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor
serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar yang melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense)
3. TINGKATAN PENCEGAHAN
TINGKATAN PENCEGAHAN
membantu memelihara keseimbangan
PRIMER
TERSIER
SEKUNDER
terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan.
Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor.
Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan sekunder. Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal.
4. SISTEM KLIEN
SISTEM KLIEN
suatu pendekatan sistem yang terbuka dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus definisi masalah keperawatan dan pemahaman terbaik dari interaksi klien dengan lingkungannya.
5 VARIABEL YANG MEMPENGARUHI
FISIK
PSIKOLOGIS
SOSIOKULTUR
PERKEMBANGAN
SPIRITUAL
5. STRUKTUR DASAR
STRUKTUR DASAR
Berisi seluruh variabel untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik. Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.
6. INTERVENSI
INTERVENSI
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier.
7. REKONSTITUSI
REKONSTITUSI
sebagai peningkatan energi yang terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi stressor..Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal dan eksternal. Rekonstitusi bisa memperluas normal line defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya pada tingkat semula sebelum sakit.
INTERPERSONAL
INTRAPERSONAL
EKSTRAPERSONAL
LINGKUNGAN
FAKTOR-FAKTOR
KASUS
Tn. P ( 47 tahun ) didiagnosa terkena gejala penyakit diabetes. Tn. P dan keluarganya telah berusaha untuk mengobati penyakit tersebut. Setelah tiga tahun, penyakit Tn. P semakin parah. Hingga akhirnya, kaki kiri Tn. P harus diamputasi. Dia malu dengan kondisi fisiknya pasca diamputasi dan mengalami trauma berkepanjangan. Selain itu, Tn. P sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan setelah kejadian itu. Tn.P sudah tidak memiliki keinginan untuk sembuh, bahkan pasrah terhadap apa yang terjadi pada dirinya kini. Dan enggan untuk beribadah. Dia menolak segala bentuk perawatan yang diberikan oleh tenaga medis. Anggota keluarganya pun sudah membujuk tuan P untuk berjuang untuk sembuh. Namun, karena sifat tuan P yang keras kepala, keluarga menjadi sulit meyakinkan. Apalagi kini seluruh harta benda tuan P sudah dijual untuk biaya pengobatan dan perawatan di rumah sakit. Hal itu membuat tuan P semakin tertekan dan cemas sehingga membuatnya tidak ingin memiliki keinginan untuk hidup. Kemudian keluarga berupaya mendatangkan tokoh agama untuk menasehati Tn. P. Dengan anjuran dan nasehat yang diberikan tokoh agama tersebut, akhirnya Tn. P bersemangat untuk sembuh dari penyakitnya dan tidak malu untuk berinteraksi dengan lingkungan. Bahkan, Tn. P sudah mulai bekerja.
PENYELESAIAN
• Analisa Menurut Teori Betty Neuman
• Stressor : diabetes
– Intrapersonal : amputasi
– Ekstrapersonal : uang Tn. P habis untuk biaya pengobatan
• Garis Pertahanan dan Perlawanan
– Garis pertahanan : Tn. P tidak memiliki keinginan untuk sembuh
– Garis perlawanan : keluarga Tn. P mendukung pengobatan Tn.P
PENYELESAIAN
• Tingkat Pencegahan– Tersier : membangun mental karena malu pasca
pengamputasian kaki kiri pasien– Sistem Klien : pasien menolak semua perawatan yang
diberikan oleh tenaga medis
• Nilai terbuka : – Sosial : uang Tn. P habis karena digunakan untuk berobat– Keluarga : pendukung pengobatan penyakit Tn. P– Individu : Tn. P tidak mau berobat karena hartanya habis dan
minder dengan keadaannya pasca pengamputasian kaki kirinya
PENYELESAIAN
• Struktur Dasar
– Variabel Sistem • Individu : Tn. P
• Keluarga : keluarga membujuk Tn. P berjuang agar sembuh
• Kelompok : tokoh agama sebagai kelompok “Spiritual Support”
– Variabel Genetik : -
– Kekuatan/kelemahan • Kekuatan :
– Setelah diberi saran dan nasehat oleh tokoh agama, Tn. P bersemangat untuk sembuh dan tidak malu untuk berinteraksi dengan lingkungan.
• Kelemahan :– Tn. P semakin tertekan dan cemas. Hingga Tn. P tidak memiliki keinginan
untuk hidup.
PENYELESAIAN
• Intervensi
– Pencegahan Sekunder : pengobatan diabetes, amputasi.
– Pencegahan Tersier : adaptasi.
• Rekonstitusi
– Internal : semangat untuk sembuh.
– Eksternal : tidak minder dan mau berinteraksi dengan lingkungan, bahkan mau bekerja.
KESIMPULAN
• Secara garis besar teori Betty Neuman mengemukakan bahwa dalam memberikan tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang mengalami stress harus melaksanakan pendekatan – pendekatan perorangan secara total dengan memperhatikan faktor – faktor sebagai berikut :– Stressor– Garis Pertahanan dan Perlawanan– Tingkat Pencegahan– Sistem Klien– Struktur Dasar– Intervensi– Rekonstitusi
• Model Sistem Neuman bila diterapkan dalam praktek keperawatan membantu dalam mengidentifikasi stressor pribadi diinterpersonal dan intrapersonal dari berbagai aspek. Hal ini sangat membantu untuk memberikan perawatansecara komprehensif. Aplikasi teori ini mengungkapkan seberapa baik intervensi pencegahan primer, sekunder, dan tersier dapat digunakan untuk memecahkan masalah pada klien .
SARAN
Sebagai perawat ada baiknya kita harus mengetahui tindakan apa yang harus kita berikan jika menghadapi kondisi pasien atau klien yang memberikan respon atau tindakan yang diakibatkan adanya tekanan atau stressor terhadap pasien dan akibat yang mungkin bisa terjadi.