tuberkulosis kutis ashari
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 TUBERKULOSIS KUTIS Ashari
1/13
1
TUBERKULOSIS KUTIS
A. DEFINISITuberkulosis kutisadalah tuberculosis pada kulit yang di Indonesia disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis.(1)
Tuberkulosis kutisbanyak terdapat di negeri yang sedang berkembang. Pada
umumnya insidens di semua negeri menurun seiring dengan menurunnya
tuberkulosis paru. Faktor lain yang mempengaruhinya ialah keadaan ekonomi.
Bentuk-bentuk yang dahulu masih terdapat sekarang telah jarang terlihat, misalnya
tuberkulosis papulonekrotika, tuberkulosis gumosa, dan eritema nodosum.(1)
B. ETIOLOGI
Penyebab Tuberkulosiskutis adalah Mycobacterium obligate yang bersifat
patogen terhadap manusia:M. tuberculosis, Mycobacteriumbovis(M. bovis) , dan
kadang-kadang bisa juga sebabkan olehBacillus Calmette-Guerin (BCG). Penyebab
utama tuberkulosis kutis di Rumah Sakit dr. Ciptomangunkusumo (RSCM) ialah M.
tuberculosisberjumlah 91,5%, sisanya (8,5%) disebabkan oleh
Mycobacteriumatipikal(M. atipikal), yang terdiri atas golongan II atau
skotokromogen, yakni Mycobacteriumscrofulocaeum(M.scrofulocaeum) (80%) dan
golongan IV atau Rapid growers (20%). M. bovis dan Mycobacteriumavium(M.
avium) belum pernah ditemukan, demikian pulaM.atipikalgolongan lain.(1)
C. PATOGENESIS
Mycobacterium berkembang biak secara intraseluler dan pada awalnya
ditemukan dalam jumlah besar di dalam jaringan.M. tuberculosis dan M.bovis.
Dalam bentuk lain, jumlah mereka dalam lesi sangat kecil sehingga sulit untuk
menemukan mereka.M.tuberculosis bisa menjadi aktif dalam jaringan host.(2)
Adapun factor-faktor yang sangat berperan dalam penyebaran penyakit ini
adalah usia, keadaan kesehatan, faktor lingkungan dan khususnya sistem kekebalan
tubuh.(2)
Cara infeksiM. tuberculosis ada 6 macam :
a) Penjalaran langsung ke kulit dari organ di bawah kulit yang telah dikenaipenyakit tuberkulosis, misalnya skrofuloderma.
b) Inokulasi langsung pada kulit sekitar orifisium alat dalam yang dikenaipenyakit tuberkulosis, misalnya Tuberkulosis kutis orifisialis.
-
7/28/2019 TUBERKULOSIS KUTIS Ashari
2/13
2
c) Penjalaran secara hematogen, misalnya Tuberkulosis kutis miliarisd) Penjalaran secara limfogen, misalnya lupus vulgaris.e) Penjalaran langsung dari selaput lendir yang sudah diserang penyakit
tuberkulosis, misalnya lupus vulgaris.
f) Kuman langsung masuk ke kulit, jika ada kerusakan kulit dan resistensilokalnya telah menurun, contohnya Tuberkulosis kutis verukosa.
(1)
Hal-hal yang mempengaruhi timbulnya gejala klinik adalah sifat
kuman.Respon imun tubuh saat kuman ini masuk kedalam tubuh ataupun saat
kuman ini sudah berada didalam tubuh serta jumlah dari kuman tersebut.
Respon imun yang berperan pada infeksi M. tuberkulosis adalah respon
imunitas selular. Sedangkan peran antibodi tidak jelas atau tidak memberikan
imunitas.(2,3,4)
Bila terjadiinfeksi oleh kuman M. tuberkulosis ini, maka kuman ini
akan masuk ke jaringan dan mengadakan multiplikasi intraseluler. Hal ini
akan memicu terjadinya reaksi jaringan yang ditandai dengan datang dan
berkumpulnya sel-sel leukosit dan sel-sel mononuklear serta terbentuknya
granuloma epiteloid disertai dengan adanya nekrosis kaseasi ditengahnya.
Granuloma yang terbentuk pada tempat infeksi paru disebut ghonfocus dan
bersamaan kelenjar getah bening disebut kompleks primer adalah tuberculous
chancre. Bila kelenjar getah bening pecah timbul skrofuloderma.(3,4)
D. KLASIFIKASI
Klasifikasi tuberkulosis kutis bermacam-macam. Berikut ini klasifikasi
menurut Pillsburry dengan sedikit perubahan.(1)
1. Tuberkulosis kutis sejatiA.
Tuberkulosis kutis primerInokulasi tuberkulosis primer(tuberculosis chancre)
B. Tuberkulosis kutis sekunder1. Tuberkulosis kutis miliaris2. Skrofuloderma3. Tuberkulosis kutis verukosa4. Tuberkulosis kutis gumosa5. Tuberkulosis kutis orifisialis6. Lupur vulgaris
-
7/28/2019 TUBERKULOSIS KUTIS Ashari
3/13
3
2. TuberkulidA. Bentuk papul
1. Lupus miliaris diseminatus fasiei2. Tuberkulid papulonekrotika3. Liken skrofuloderma
B. Bentuk granuloma dan ulseronodulus1. Eritema nodosum2. Eritema induratum.(5)
Tuberkulosis kutis sejati berarti kuman penyebab terdapat pada kelainan kulit
disertai gambaran histopatologik yang khas.Tuberkulosiskutis primer berarti kuman
masuk pertama kali ke dalam tubuh.Tuberkulid merupakan reaksi id, yang berarti
kelainan kulit akibat alergi. Pada kelainan kulit tersebut tidak ditemukan kuman
penyebab, tetapi kuman tersebut terdapat pada tempat lain di dalam tubuh, biasanya
di paru.Pada tuberkulid tes tuberculin member hasil positif.(1)
E. GAMBARAN KLINIK
1. Inokulasi tuberculosis primer(Tuberculosis chancre)Afek primer dapat berbentuk papul, pustul atau ulkus indolen, berdinding
bergaung dan disekitarnya livid. Masa tunas 2-3 minggu, limfangitis dan
limfadenitis timbul beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah afek primer,
pada waktu tersebut reaksi tuberkulin menjadi positif. Keseluruhannya
merupakan kompleks primer. Pada ulkus tersebut dapat terjadi indurasi, karena
itu disebut tuberculous chancre. Makin muda usia penderita makin berat
gejalanya. Bagian yang sering terkena adalah wajah dan ekstremitas yang
berhubungan dengan limphadenopaty regional. Biasanya ditemukan pada daerah
kulit yang mudah terkena trauma.(1)
Gambar 1. Primary inoculation tuberkulosis, nodul ulserasi yang besar pada paha kanan disertai limfadenopati
inguinal. Tuberkulinpositifterlihatpadatangankiripenderita.(3)
-
7/28/2019 TUBERKULOSIS KUTIS Ashari
4/13
4
Gambar 2.Tuberculosis chancre(5)
2. SkrofulodermaTimbulnya skrofuloderma akibat penjalaran perkontinuitatum dari organ
di bawah kulit yang telah diserang penyakit tuberkulosis, yang tersering berasal
dari kelenjar getah bening, juga dapat berasal dari sendi dan tulang. Oleh karena
itu, tempat predileksinya pada tempat-tempat yang banyak didapati kelenjar
getah bening superfisialis, yang tersering ialah pada leher, kemudian disusul di
ketiak dan yang terjarang pada lipat paha.(1)
Gambaran kliniknya dimulai dengan satu atau beberapa nodul indolen,
keras dan dalam, dan melekat dengan kulit diatasnya. Setelah beberapa minggu
lesi menjadi kemerahan, melunak dan mengalamai supurasi. Bila pecah
terbentuk sinus atau ulkus yang tepinya tidak teratur, fistel, sikatriks,
danjembatankulit (skin bridges).
(1,3)
Gambar 3 Skrofulodermapada region klavikula(3)
3. Tuberkulosis kutis verukosaTuberkulosiskutisverukosamerupakanTuberkulosiskutissejatisekunder
yang terjadiakibatinokulasieksogenatauautoinokulasidari sputum
penderitaTuberkulosisparuaktifpadakulit yang
terkenatauma.Olehkarenaituseringpadadaerahterpajanbiasanyapadatungkaibawa
hdan kaki.(6)
Gambaran klinisnya khas sekali, biasanya berbentuk bulan sabit akibat
penjalaran serpiginosa, yang berarti penyakit menjalar ke satu jurusan diikuti
penyembuhan di jurusan yang lain. Ruam terdiri atas papul-papul lentikular di
-
7/28/2019 TUBERKULOSIS KUTIS Ashari
5/13
-
7/28/2019 TUBERKULOSIS KUTIS Ashari
6/13
6
terbentuk sikatriks. Bila mengenai muka tulang rawan hidung dapat mengalami
kerusakan. Penyembuhan spontan terjadi perlahan-lahan di suatu tempat, tetapi
terjadi perjalanan di tempat lain, yang dapat ke perifer atau serpiginosa.(1,3,7)
Gambar 6(A) Brownish-plaque pada lupus vulgaris, (B) plak lupus vulgaris yang luas menginvasi daerah
pipi, rahang, dan telinga.(3)
6. Tuberkulosis kutis gumosa (MTA/Metastase Tuberkulosis Abses)Tuberkulosis ini terjadi akibat penjalaran secara hematogen, biasanya
dari paru. Kelainan kulit berupa infiltrat subkutan, berbatas tegas yang menahun,
kemudian melunak dan bersifat destruktif. Pada awalnya kulit berwarna normal
dan lama-kelamaan menjadi merah kebiruan. Lesi tersebar berbentu makula dan
papul berukuran kecil atau lesi berwarna kemerahan. Kadang-kadang vesikuler
danterdapat krusta.(1,3)
7. Tuberkulosis kutis miliaris (AMT)Tipe ini biasanya terjadi pada bayi dan anak-anak dengan status
imunokompromise. Fokus infeksi terdapat secara khusus pada paru-paru atau
selaput otak. Terjadi karena penjalaran ke kulit dari fokus di badan. Reaksi
terhadap tuberkulin biasanya negatif (anergi). Ruam berupa eritema berbatas
tegas, papul, vesikel, pustul, skuama atau purpura yang menyeluruh. Pada
umumnya prognosisnya buruk.(1,3,6)
8. Lupus milliaris diseminatus fasialMengenai wajah, timbulnya secara bergelombang. Ruam berupa papul-
papul bulat, biasanya diameternya tidak melebihi 5 mm, eritematosa kemudian
meninggalkan sikatriks. Pada diaskopi memberi gambaran apple jelly colour
seperti pada lupus vulgaris.(1)
-
7/28/2019 TUBERKULOSIS KUTIS Ashari
7/13
7
9. Tuberkulosis papulonekrotikaLesi tipe ini terutama terjadi pada anak-anak dan dewasa yang menderita
tuberkulosis pada bagian tubuh lain. Keadaan ini terjadi karena adanya reaksi
alergi terhadap basil tuberkel. Basil menyebar secara hematogen pada orang
dengan satus imunitas sedang atau baik, akan tetapi fokus tuberkulosis secara
klinis tidak aktif pada saat terjadinya erupsi, dan pasien sedang berada dalam
keadaan sehat. Selain berbentuk papulonekrotika juga dapat berbentuk
papulopustul. Tempat predileksi pada muka, anggota badan bagian ekstensor, dan
badan. Mula-mula terdapat papul eritematosa yang timbul secara bergelombang,
membesar perlahan-lahan dan kemudian menjadi pustul, lalu memecah menjadi
krusta dan membentuk jaringan nekrotik dalam waktu 8 minggu, lalu
menyembuh dan meninggalkan sikatriks., kemudian timbul lesi-lesi baru. Lama
penyakit dapat bertahun-tahun.(1,6)
10. Liken skrofulosorumLesi biasanya terjadi di daerah leher pada anak yang menderita
tuberkulosis tulang atau nodus limfatikus. Kelainan kulit terdiri atas beberapa
papul miliar, warna dapat serupa dengan kulit atau eritematosa. Mula-mula
tersusun tersendiri, kemudian berkelompok tersusun sirsinar, kadang-kadang di
sekitarnya terdapat skuama halus. Tempat predileksi pada dada, perut, punggung
dan daerah sacrum. Perjalanan penyakitnya dapat berbulan-bulan dan residif, jika
sembuh tidak meninggalkan sikatriks(1,6)
11. Eritema nodusumKelainan kulit berupa nodus-nodus indolen terutama pada ekstremitas
bagian ekstensor. Diatasnya terdapat eritema. Banyak penyakit yang juga dapat
memberi gambaran klinis sebagai eritema nodusum., yang sering: lepra sebagai
eritema nodusum leprosum, reaksi yang terjadi karena Streptococcus B
Hemolyticus, alergi obat secara sistemik, dan demam reumatik.(1,6)
12. Eritema induratum (Basyns disease)Eritema induratum adalah suatu peradangan kronis dari pembuluh darah
arteri dan vena bersifat jinak, dan disertai nekrosis lemak. Kelainan kulit berupa
nodus-nodus indolen. Tempat predileksinya pada daerah fleksor. Terjadi supurasi
sehingga terbentuk ulkus-ulkus. Kadang-kadang tidak mengalami supurasi, tetapi
-
7/28/2019 TUBERKULOSIS KUTIS Ashari
8/13
8
regresi sehingga terjadi hipotrofi berupa lekukan-lekukan. Perjalanan penyakit
kronik residif.(1,6)
F. DIAGNOSIS
Unsur utama dalam diagnosis klinis beragam untuk tuberkulosis kulit adalah
sebagai berikut :
1. Klinis dan sejarah epidemiologi2. Bakterioskopi-basil tahan asam pada lesi
Bahan berupa pus, jaringan kulit dan jaringan kelenjar getah bening. Pada
pewarnaan dengan cara Ziehl Neelsen, atau modifikasinya, jika posistif kuman
tampak berwarna merah pada dasar yang biru. Kalau positif belum berarti kuman
tersebutM. tuberculosis, oleh karena ada kuman lain yang tahan asam, misalnya
Mycobacteriumleprae(M. leprae).(1)
3. Medium yang digunakan adalahLowenstein JensenMetode radiometrik menggunakan CO2 sebagai prinsip bakteri yang memiliki
C14 yang mengarah untuk memperpendek waktu yang dibutuhkan untuk
mengembangkan koloni mikobakterium tuberkulosis.Kultur dilakukan pada
media Lowenstein Jensen, pengeraman pada suhu 37oC. Jika positif koloni
tumbuh dalam waktu 8 minggu. Kalau hasil kultur positif, berarti pasti kuman
tuberkulosis.(1)
4. HistopatologiAwalnya perubahan dari peradangan neutrophilic akut dengan nekrosis
basil banyak yang hadir setelah 3-6 minggu yang menyusup menjadi
granulomatosa dan casetion muncul bertepatan dengan hilangnya basil.(4)
Pada Tuberculosis chancre didapatkan inflamasi nonspesifik, kemudian
setelah 3-6 minggu ditemukan sel epiteloid, sel datia langhans, limfosit, dan
nekrosis kaseosa. Pada tuberculosis kutisgumosaditemukan nonspesifik inflamasi
dan vaskulitis. Semua bentuk dari Tuberkulosiskutis menunjukkan gambaran
histopatologi tuberkulosis pada umumnya. Pada Tuberkulosis kutis verukosa
didapatkan karakteristik massive pseudoepitheliomatous hyperplasia dermis dan
abses.(7)
-
7/28/2019 TUBERKULOSIS KUTIS Ashari
9/13
9
Gambar 7. Dermatopathology pada tuberculosis kutisverukosadimana terlihat hyperkeratosis & acanthosis
dengan akut inflamasi dan disertai abses pada dermis
5. Tes tuberkulinPPD (Purufied Protein Derivatives) atau MantouxMempunyai arti pada usia 5 tahun ke bawah dan jika positif hanya berarti pernah
atau sedang menderita penyakit tuberkulosis Purufied Protein Derivatives
(tuberkulin human), juga dapat dites dengan tuberkulin berasal dari mikobakteria
atipikal. Hasil reaksi tuberkulin dipengaruhi oleh etiologi. Jika penyebabnya M.
tuberculosis, maka reaksi tuberkulin human kuat, sedangkan bila penyebabnya
mikobakteria atipikal, maka reaksi tersebut lemah. Jadi antigen yang homolog
akan memberikan reaksi yang lebih kuat daripada antigen yang heterolog.
Meskipun demikian karena dapat terjadi reaksi silang, maka nilai tes tersebut
kurang untuk menentukan etiologi.(1)
G. DIAGNOSIS BANDING(2)
1. Inokulasi tuberkulosis primer(tuberkulous chancre)Diagnosis banding dari penyakit inokulasi tuberkulosis primer, adalah:
Sporotrikosis adalah infeksi jamur kronis yang disebabkanSporotrichiumscheinkii dan ditandai dengan pembesaran kelenjar getah
bening. Kulit jaringan subkutis di atas nodus sering melunak dan pecah
membentuk ulkus yang indolen.(1)
Gambar 8 Sporotrikosis (4)
-
7/28/2019 TUBERKULOSIS KUTIS Ashari
10/13
10
2. SkrofulodermaDiagnosis banding dari penyakit skrofuloderma, adalah:
Hidraadenitis supurativa adalah infeksi kelenjar apokrin, biasanyaStaphylococcus aureus. Penyakit ini disertai gejalah konstitusi: demam,
malese. Ruam berupa nodus dengan kelima tanda radang akut. Kemudian
dapat melunak menjadi abses dan memecah membentuk fistel.(1)
Gambar 9 Hidraadenitis supurativa (4)
3. Lupus vulgarisDiagnosis banding dari penyakit lupus vulgaris, adalah:
Sifilis tersier merupakan lesi pertama umumnya terlihat antara tiga sampaisepuluh tahun setelah Sifilis primer. Kelainan yang khas adalah guma, yakni
infiltrat sirkumskrip, kronis, biasanya melunak, dan destruktif.(1)
Gambar 10 Sifilis tersier(4)
4. Tuberkulosis kutis verukosaDiagnosis banding dari penyakit Tuberkulosis kutis verukosa, adalah:
Kromomikosis atau kromoblastomikosis atau dermatitis verukosa adalahpenyakit jamur yang disebabkan oleh bermacam-macam jamus berwarna
(dermatiaceous). Penyakit ini ditandai dengan pembentukan nodus verukosa
kutan yang perlahan-lahan, sehingga akhirnya membentuk vegetasi
papilomatosa yang besar.(1)
Gambar 11 Kromomikosis (4)
-
7/28/2019 TUBERKULOSIS KUTIS Ashari
11/13
11
Liken planus hipertrofik timbul karena faktor imunitas seluler. Terdiri atasplak yang verukosa yang berwarna merah coklat atau ungu, terletak pada
daerah tulang kering.(1)
Gambar 12 Liken planus hipertrofik(4)
5. Tuberkulosis kutis orifisialisDiagnosis banding dari penyakit tuberkulosis kutis, adalah squamous cell
carsinoma.(1)
H. PENATALAKSANAANPrinsip pengobatan Tuberkulosiskutis sama dengan Tuberkulosisparu. Untuk
mencapai hasil yang baik hendaknya diperhatikan syarat-syarat yaitu pengobatan
harus dilakukan secara teratur tanpa terputus agar tidak cepat terjadi resistensi dan
pengobatan harus dalam kombinasi. Untuk semua bentuk Tuberkulosiskutis, multi
drugs yang terbaru direkomendasikan.Obat-obatan dan dosis yang digunakan adalah
sebagaiberikut:(3)
Obat
antituberkulosis
Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan
3
8
minggu
16
minggu
2
minggu
6
minggu
16
minggu
9
bulan
Rifampisin 10
mg/kg
Perhari 2-3x/mgg Perhari Perhari Perhari 3x/mgg
Izoniazid 5 mg/kg Perhari 2-3x/mgg Perhari Perhari Perhari 3x/mgg
Pyrazinamide 30
mg/kg
Perhari Perhari Perhari 3x/mgg
Ethambutol 15
mg/kg atau
Streptomycin 15
mg/kg
Perhari Perhari 2x/mgg 3x/mgg
Tabel 1 terapi infeksi mikobakterium tuberkulosis. (3)
(Lama pengobatan 6 bulan kecuali pasien mengalami infeksi virus humanimmunodeficiency, ini diobati
selama 9 bulan)
-
7/28/2019 TUBERKULOSIS KUTIS Ashari
12/13
-
7/28/2019 TUBERKULOSIS KUTIS Ashari
13/13
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda Adhi. TuberkulosisKutis.In: Mochtar H, Siti A, editors. Ilmu Penyakit Kulitdan Kelamin,5
thed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009. P:64-
72.
2. James WD. Berger TG, Elston DM. Mycobacterial diseases. In : Andrews Disseaseof The Skin Clinical Dermatology. 10
thed. Philadelphi; Saunders Company; 2006.
Chapter 16, P: 333-8.
3. Plewig G, Jansen T. Tuberculosis and Infection with Atypical Mycobacteria. In:Wolff K. Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Pallee AS, Lefffel DJ, editors.
Fitzpatricks Dermatology In General Medicine. 7th
ed. New York. McGraw-Hill
Companies; 2008. P : 1769-75.4. Burns DA. Diseases Caused by Tuberculosis of the skin. In: Burns Tony, Breathnach
Stephen, Cox Neil, Griffths Christoper, editors. Rooks Text Book of Dermatology.
7th
ed. Massachusets. Blackwell Publishing Company; 2004. P: 28.1-28.11
5. Bolognia, Jean L. Cutaneous Tuberculosis. In: Joseph L Jorizzo. Ronald P Rapini.Dermatology.2
thed. Volume 1. USA; 2008. Section: 12; Chapter :74.
6. Partogi D. Tuberkulosis kutis verukosa.Departemen Ilmu Kesehatan Kulit danKelamin FK USU. Medan; 2008. P: 2-5
7. Wolff K, Richard AJ. Cutaneous Tuberkulosis. Fitzpatricks : Color atlas &synopsis of clinical dermatology. New york. McGraw-Hill. P: 671-7
8. Priyanti Z Soepandi. Obat Anti Tuberkulosis Kombinasi Dosis Tetap.DepartemenPulmunologi & Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI, SMF Paru RSUP Persahabatan.
Jakarta; 2008