trauma thorax

19
TRAUMA THORAX Pembimbing dr MARIA LIM NIE Sp Rad Oleh: Anis,puspa,rike,tasmina,y unardi

Upload: boetik-alifia

Post on 09-Aug-2015

74 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Trauma Thorax

TRAUMA THORAXPembimbing

dr MARIA LIM NIE Sp Rad

Oleh:

Anis,puspa,rike,tasmina,yunardi

Page 2: Trauma Thorax

PEMBAGIAN

Trauma thorax

Page 3: Trauma Thorax

JALUR DAN SELANG YANG MALPOSISI TENSION PNEUMOTHORAX dan

HEMOPERICARDIUM PNEUMOTHORAX HEMOTHORAC CEDERA AORTA CEDERA VERTEBRA THORACAL RUPTUR DIAFRAGMA

Page 4: Trauma Thorax

Gambar 1. Radiografi thorax dari pasien dengan luka tusuk multipel pada parasternal kiri, laserasi ventrikel kiri, dan hemopericardium dengan cardiac tamponade. Ditandai dengan pembesaran dari cardiac silhouette. Cardiac silhouette kembali keukuran normal setelah dilakukan pericardial drainage dan operasi pembenahan dari laserasi cardiac.

Page 5: Trauma Thorax

Gambar 2. Radiografi thorax pada posisi terlentang menunjukkan gambaran chest tube (ditunjukkan dengan panah kecil) yang diletakkan dengan kurang hati – hati pada jaringan lunak di dinding thorax. Hiperlucency (ditunjukkan dengan panah besar) dan garis pleural visceral yang tampak sepanjang tepi atas jantung yang menunjukkan pneumothorax persisten kiri.

Page 6: Trauma Thorax

Gambar 3. Radiografi thorax dari anak perempuan 2 tahun yang menjadi korban kekerasan anak. Dia mendapat trauma tertutup pada kepala, thorax dan abdominal dan mendapatkan pertolongan pertama di ruang gawat darurat. Ujung dari endotracheal tube (tanda panah) berada didalam bronkus intermedius dan disana terjadi kolaps pada lobus kanan atas dan paru – paru sebelah kiri.

Page 7: Trauma Thorax

Gambar 4. Radiografi thorax yang

menunjukkan sulcus costofrenicus yang normal (tanda panah)

Radiografi thorax yang menunjukkan sulcus costofrenicus yang “dalam” dengan gambaran hiperlusent yang menunjukkan terjadinya pneumothorax pada pasien yang terlentang ini. Tekanan pneumothorax yang tepat terbentuk beberapa jam kemudian.

Page 8: Trauma Thorax

Gambar 5. Radiografi thorax menunjukkan penumothorax medial dan basiler (tanda panah) pada pasien yang terlentang.

Page 9: Trauma Thorax

Gambar 6. emphysema cutaneus

ekstensif pada radiografi thora, yang menbuat sulit ditemukan jika disitu terdapat pneumothorax sebelah kiri.

CT scan menunjukkan emphysema subcutaneus, pneumomediastinum, dan pneumothorax sebelah kiri. (ujung panah menunjukkan permukaan visceral pleural.

Page 10: Trauma Thorax

Gambar 7. Trauma tumpul thorakoabdominal; L = Liver

Tidak ada pneumothorax yang tampak pada foto radiografi frontal posisi terlentang. Dilakukan CT scan abdominal. Tidak terdapat gambaran dasar paru kerika dilihat dengan seting gambar jaringan lunak.

gambar yang sama pada seting gambar jaringan paru. Menandakan adanya pneumothorax sebelah kanan (tanda panah)

Page 11: Trauma Thorax

Gambar 8. Gambaran radiografi thorax pada posisi terlentang pada pasien dengan riwayat kecelakaan kendaraan bermotor. Gambaran ini menunjukkan ruptur aorta; mediastinum terlalu lebar, arcus aorta kabur, dan nasogastric tube pasien berpindah ke sebelah kanan dari T-4 processus spinosus. Hemidiafragma kiri tidak jelas, kemungkinan terdapat ruptur. Kedua cedera ini menjadi indikasi harus dilakukannya

operasi.

Page 12: Trauma Thorax

Gambar 9. “Pseudowidening” dari mediastinum.

Radiografi thorax AP posisi terlentang menunjukkan mediatenal yang melebar. Dan kehilangan bentuk arcus aorta.

Radiografi thorax AP posisi berdiri menunjukkan bentuk dan ukuran normal dari mediastenal.

Page 13: Trauma Thorax

Gambar 10. Gambaran dari pasien yang mengalami kecelakaan kendaraan bermotor. Dimana ada kecurigaan sedikit terjadi suatu cedera aorta.

radiografi thorax pada posisi berdiri menunjukkan volume paru yang menurun, ditandai dengan mediastenal yang membesar.

CT scan dari thorax menunjukkan mediastenal yang melebar diakibatkan kegemukan.

Page 14: Trauma Thorax

Gambar 11. Cedera hiperekstensi akibat jatuh.

9 = T-9, 10 = T-10. Abnormalitas pada T9-10

(panah) dapat dilihat dengan mudah pada radiografi thorax posisi terlentang.

radiografi vertebra thorax menunjukkan hilangnya disk space T9-10 dan berkurangnya jarak vertikal pedikel antara T-10 dan T-11 (“rule of two”) (panah) yang dihubungkan dengan fraktur – dislokasi pada T9-10

Page 15: Trauma Thorax

radiografi vertebra thorax menunjukkan hilangnya disk space T9-10 dan berkurangnya jarak vertikal pedikel antara T-10 dan T-11 (“rule of two”) yang dihubungkan dengan fraktur – dislokasi pada T9-10

CT scan axial menunjukkan hubungan antar tulang vertebra T-9 dan T-10. Udara paraspinal pada sebelah kanan menggambarkan adanya suatu hemopneumothorax. Pneumomediastinum juga tampak.

Page 16: Trauma Thorax

Gambar 12 gambaran dari pasien yang terjatuh dari

ketinggian 9 meter

Radiografi vertebra lumbal menunjukkan ada nya fraktur dari T-8 (8) dan T-9 (9) yang dihasilkan dari gerakan hiperfleksi dan aksial.

Page 17: Trauma Thorax

c. radiografi lumbal menunjukkan fraktur pada L-3 (3) (panah).

d. Radiografi servical menunjukkan frantur pada C-7 (7), garis putus – putus menunjukkan batas anterior dari tulang vertebra C-7.

Page 18: Trauma Thorax

Gambar 13. Gambaran dari anak perempuan umur 3 tahun yang mengalami kecelakaan kendaraan bermotor.

Fraktur L-3 (3) (panah) tampak pada plain radiografi. Tes neurologis menunjukan adanya defisit sensorik motorik dari T8-9. Plain radiografi dan CT scan tidak ditemukan apa –apa.

Tes MR memperlihatkan suatu area dengan penurunan intensitas pada thoracic cord pada T-8 (panah). Penemuan ini sesuai dengan diagnosis hematoma fokal.

Page 19: Trauma Thorax

Gambar 14. gambaran yang terlambat dari suatu ruptur hemidiafragma kiri

Fraktur costa multipel (ujung tanda panah) yang terlihat dari foto plain radiografi setelah terjadi kecelakaan. Satu hari kemudian opasitas retrokardiac kiri masih tampak. Ini terjadi secara spontan dan menjadi suatu atelektasis

lobus kiri bawah.