trauma pediatrik jurnalbedah

13
TRAUMA PEDIATRI: PENCEGAHAN TAK DAPAT DIHINDARI, APAKAH MUNGKIN !! (Pediatric Trauma: Prevention Of Inevitable, Is It Possible !!) Abd El-Fatah Saleh Abd El-Fatah Abo Zeid, Mohammed Ashraf Wagdy, Emad El-Deen Mohamed El-Sager Osman. Departemen Bedah Umum, Universitas Al-Minia. El-Minia Med. Bull. Vol. 22, No. 1, Jan.,2011 ABSTRAK Tujuan: Untuk menilai parameter berbeda yang mempengaruhi sebab-akibat serta morbiditas dan mortalitas trauma pediatri yang konsekuen, untuk membantu strategi pencegahan di masa depan. Pasien dan Metode: Sebuah studi dari 250 pasien usia kurang dari 18 tahun, dilakukan selama 5 tahun (dari Maret 2003 sampai Juni 2008), berkaitan dengan kelompok usia, jenis kelamin, modus trauma, jenis cedera, angka kematian secara keseluruhan dan kematian. Skor Trauma Pediatri (PTS) digunakan untuk penilaian cedera pada anak. Hasil: Anak usia sekolah adalah yang paling sering cedera (44%). Jumlah laki-laki lebih banyak dari perempuan (166/94) dalam rasio 1.7:1. Kebanyakan pada anak didapatkan cedera ringan sampai sedang karena (83,6%) memiliki PTS antara 7 dan 12. KLL (46%), jatuh dari ketinggian (32%), dan luka bakar (15%) adalah modus cedera yang paling umum. Sebagian besar anak menderita cedera ekstremitas (54,80%). Cedera maksimum

Upload: angelinasiauta

Post on 22-Nov-2015

27 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

trauma pediatrik jurnal

TRANSCRIPT

TRAUMA PEDIATRI: PENCEGAHAN TAK DAPAT DIHINDARI, APAKAH MUNGKIN !!(Pediatric Trauma: Prevention Of Inevitable, Is It Possible !!)Abd El-Fatah Saleh Abd El-Fatah Abo Zeid, Mohammed Ashraf Wagdy, Emad El-Deen Mohamed El-Sager Osman. Departemen Bedah Umum, Universitas Al-Minia. El-Minia Med. Bull. Vol. 22, No. 1, Jan.,2011

ABSTRAKTujuan: Untuk menilai parameter berbeda yang mempengaruhi sebab-akibat serta morbiditas dan mortalitas trauma pediatri yang konsekuen, untuk membantu strategi pencegahan di masa depan.Pasien dan Metode: Sebuah studi dari 250 pasien usia kurang dari 18 tahun, dilakukan selama 5 tahun (dari Maret 2003 sampai Juni 2008), berkaitan dengan kelompok usia, jenis kelamin, modus trauma, jenis cedera, angka kematian secara keseluruhan dan kematian. Skor Trauma Pediatri (PTS) digunakan untuk penilaian cedera pada anak.Hasil: Anak usia sekolah adalah yang paling sering cedera (44%). Jumlah laki-laki lebih banyak dari perempuan (166/94) dalam rasio 1.7:1. Kebanyakan pada anak didapatkan cedera ringan sampai sedang karena (83,6%) memiliki PTS antara 7 dan 12. KLL (46%), jatuh dari ketinggian (32%), dan luka bakar (15%) adalah modus cedera yang paling umum. Sebagian besar anak menderita cedera ekstremitas (54,80%). Cedera maksimum yang terjadi karena ketidaksengajaan (98%). Secara keseluruhan angka kematian menjadi 7,6% (n = 18).Kesimpulan: Pencegahan trauma pediatri harus dilakukan baik melalui pendidikan dan undang-undang. Juga, kebutuhan yang besar untuk meningkatkan keselamatan di jalan, perawatan medis pra-rumah sakit yang memadai, dan pelayanan transfer yang cepat bagi korban trauma.KATA KUNCITrauma pediatri Cedera Kecelakaan lalu lintasPencegahanPENDAHULUANTrauma masih diabaikan dan merupakan pembunuh terutama di negara berkembang; fasilitas terbatas dan pendidikan kurang1. Trauma Pediatri merupakan penyebab yang sangat signifikan dari kematian dan kecacatan, yang bertanggung jawab untuk banyak kematian daripada semua kombinasi penyakit2. Mekanisme cedera dapat berfungsi sebagai tambahan yang berguna untuk sistem penilaian cedera dalam hasil trauma pediatrik dan memiliki implikasi untuk pencegahan cedera, pementasan, dan prognosis dari cedera traumatik serta perencanaan posttreatment3. Jadi, banyak strategi pencegahan dan program pendidikan yang dikembangkan untuk identifikasi yang tepat dari jenis dan mekanisme cedera dalam upaya mencegah hasil yang tak terhindari4,5.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi jenis dan mode luka traumatis pada anak dalam jenis kelamin dan kelompok usia yang berbeda dan juga untuk menilai kematian relatif dalam berbagai jenis cedera kecil untuk membantu strategi pencegahan masa depan.PASIEN DAN METODEPenelitian ini melibatkan 250 anak selama periode 5 tahun dari Maret 2003 sampai Juni 2008, di dua pusat trauma yang berbeda, satu di Kairo (rumah sakit Al Helal) dan satu lagi di rumah sakit Universitas Al-Minia. Sebuah rincian riwayat trauma diambil (dari anak, orang tua, kerabat bahkan orang yang hadir) dan pemeriksaan dilakukan dan semua pasien dinilai berdasarkan usia, jenis kelamin, modus trauma/cedera, jenis cedera, lokasi trauma, tempat trauma, dan kematian. Para pasien diklasifikasikan menurut umur sebagai berikut: Bayi (diatas 1 tahun), balita (1-3 tahun), pra-sekolah (3-6 tahun), anak usia sekolah (6-12 tahun), dan remaja (13-17 tahun).Mode trauma dibagi sebagai berikut: Kecelakaan lalu lintas (KLL), jatuh dari ketinggian, menabrak pejalan kaki, cedera saat rekreasi, kekerasan, luka bakar, dan gigitan. Jenis-jenis cedera dibagi (menurut wilayah tubuh) menjadi subkelompok: Kepala, leher dan wajah, dada, perut dan panggul, dan ekstremitas. Skor Trauma Pediatri (PTS) [6] digunakan untuk penilaian cedera pediatri (Tabel 1).

Tabel 1: Elemen Skor Trauma Pediatri (PTS) yang digunakan dalam penelitian ini [6].SKOR TRAUMA PEDIATRI (PTS)

+2+1-1

Berat badan > 20 kg10-20 kg< 10 kg

Jalan napas PatenDapat dipertahankanTidak dapat dipertahankan

TD Sistolik > 90 mm Hg50-90 mm Hg< 50 mm Hg

SSP SadarObturansiTidak ada respon

Fraktur Tidak adaTertutupTertutup atau terbuka multipel

Luka terbuka Tidak adaMinorMayor atau penetrasi

HASILAnak usia sekolah adalah yang paling sering cedera (44%) [Tabel 2]. Jumlah laki-laki lebih banyak dari perempuan (166/94) dalam rasio 1.7:1 [Tabel 2]. Sebagian besar anak (83,6%) memiliki PTS antara 7 dan 12, yang menunjukkan bahwa kebanyakan dari mereka memiliki cedera ringan sampai sedang. Anak-anak sebagian besar menderita cedera ekstremitas (54,80%), diikuti dari kepala, leher dan cedera wajah (45,2%), serta cedera perut (11,2%) [Tabel 2]. Kepala dan cedera perut adalah yang paling umum terlihat pada anak usia sekolah. Sedangkan pada luka bakar, kelompok balita merupakan kelompok usia yang paling sering terkena. KLL (46%), jatuh dari ketinggian (32%), dan luka bakar (15%) adalah modus cedera yang paling umum menyebabkan trauma pediatri [Gambar 1]. Sebagian besar kasus (98%) cedera karena ketidaksengajaan. Lima kasus (2%) cedera karena kesengajaan. Dari 5 kasus, 3 cedera oleh benda tumpul dan 2 oleh benda tajam.Dari 250 pasien yang dirawat, 19 meninggal (7,6%). Anak kelompok umur 1-3 tahun memiliki angka kematian tertinggi (47,37%) pada kelompok usia masing-masing, diikuti oleh bayi (21,05%). Jumlah laki-laki (68,42%) lebih banyak dari perempuan (31,58%) [Tabel 3]. Penelitian kami juga mengungkapkan KLL sebagai salah satu penyebab utama cedera, menyebabkan kematian tertinggi (42,11%), diikuti oleh jatuh dari ketinggian (26,32%) [Tabel 3].Tabel 2: Parameter demografi dan skor trauma pediatri (PTS) tentang penerimaan semua populasi penelitian.ParameterJumlahPersentase (n = 250)

Usia:

Bayi (diatas 1 tahun)104

Balita (1-3 tahun) 156

Pra-sekolah (3-6 tahun)2510

Anak usia sekolah (6-12 tahun)11044

Remaja (13-18 tahun) 9036

Jenis Kelamin:

Laki-laki16666.40

Perempuan9437.60

PTS:

7 1220983.60

1 6239.20

-6 1187.20

Jenis cedera berdasarkan bagian tubuh:

Kepala, leher dan wajah11345.20

Dada156

Perut dan panggul2811.20

Ekstremitas13754.80

PTS: Skor Trauma Pediatri.

Gambar 1: Mode cedera traumatis dalam semua populasi penelitian.Tabel 3: Kematian di antara anak dari kelompok usia yang berbeda dan berkaitan dengan mode cedera.Cedera berdasarkan bagian tubuhJumlah KematianPersentase (n = 19)

Usia:

Bayi (diatas 1 tahun)421.05

Balita (1-3 tahun) 947.37

Pra-sekolah (3-6 tahun)210.53

Anak usia sekolah (6-12 tahun)315.79

Remaja (13-18 tahun) 15.26

Jenis Kelamin:

Laki-laki1368.42

Perempuan631.58

Mode cedera:

Kecelakaan Lalu Lintas (KLL) 842.11

Jatuh dari ketinggian526.32

Kekerasan, luka bakar, dan gigitan 421.05

Cedera saat rekreasi210.53

DISKUSIDalam penelitian kami, 66,4% anak laki-laki dan 44,6% anak perempuan. Hal ini sesuai dengan distribusi gender dalam penelitian lain, yang menyatakan dominan anak laki-laki, mulai dari 58,8% menjadi 78,4% 6-10, mungkin karena di negara kita, anak laki-laki diberi kebebasan untuk bekerja atau bermain di luar rumah.Anak usia sekolah (6-12 tahun) adalah kelompok umur yang ditemukan paling terpengaruh dalam penelitian kami, yang juga mirip dengan yang dilaporkan dalam studi lain sebelumnya11,12.Kecelakaan kendaraan bermotor adalah penyebab utama trauma (46%), diikuti oleh jatuh (32%). Meskipun beberapa studi mengidentifikasi jatuh sebagai penyebab paling sering10,13,14, hasil kami serupa dengan beberapa laporan lain9,15. Dueck dkk9 melaporkan tingkat kematian 8,6%. Dalam penelitian kami, tingkat kematian adalah 7,6%, sama dengan atau sedikit lebih rendah dari yang dilaporkan oleh peneliti lain10,13,15. Ini angka kematian yang relatif rendah dalam seri kami dan di negara-negara berkembang lainnya kemungkinan terkait dengan peningkatan kesadaran dan strategi pencegahan untuk trauma pediatri dan dewasa, di samping ketersediaan fasilitas pengelolaan trauma di negara-negara tersebut saat ini.Sebagian besar kematian dalam penelitian kami terjadi pada kelompok usia 1-3 tahun. Studi dari negara-negara berkembang yang dilakukan oleh Bener dkk16 dan Sharma dkk10 juga melaporkan hasil yang sama. Mortalitas lebih tinggi pada laki-laki. KLL adalah penyebab umum kematian, diikuti oleh jatuh dari ketinggian dan luka bakar. Hasil ini mirip dengan penelitian yang dilakukan oleh negara-negara berkembang10,17, sedangkan studi dari negara-negara maju mengungkapkan KLL menjadi penyebab umum kematian, diikuti oleh luka tembak18,19.Langkah penting yang dilakukan dalam penelitian kami adalah rincian riwayat dari trauma diambil dalam rangka untuk menemukan mekanisme cedera. Kemungkinan pelecehan anak harus dipertimbangkan ketika ada perbedaan dalam riwayat yang diambil dari anak dan yang diambil dari orang tua atau pengasuh dan ketika ada keterlambatan dalam mencari nasihat medis. Pelecehan dan penelantaran anak (CAN) didefinisikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia sebagai "Setiap jenis fisik, seksual, pelecehan emosional, penelantaran atau perlakuan lalai, eksploitasi komersial atau lainnya yang mengakibatkan kerugian aktual atau potensial terhadap kesehatan anak, kelangsungan hidup, pengembangan atau martabat dalam konteks hubungan, tanggung jawab kepercayaan atau kekuasaan"20.Sistem skoring trauma yang digunakan dalam penelitian kami adalah skor trauma pediatrik (PTS) yang digunakan oleh banyak pusat trauma pediatrik dan sangat berguna untuk penilaian cedera anak, 21,22.Kesimpulannya, pengobatan terbaik untuk cedera traumatis bagi anak adalah pencegahan melalui pendidikan dan undang-undang, orang tua dan anak harus didorong untuk menggunakan mobil anak dengan sistem pertahanan yang tepat dan helm untuk sepeda. Anak juga perlu diajarkan aturan dasar berlalu lintas dan keselamatan pejalan kaki. Orang tua harus tetap waspada dalam menjaga lingkungan rumah yang aman untuk mencegah cedera dan luka bakar karena korek api yang mudah diambil dan jatuh yang disebabkan oleh pengguna jalan.

REFERENSI1. Gupta DK. Childhood trauma: The neglected childhood killer disease. Afr J Paediatr Surg 2010;7:61-5.2. Krug EG, Sharma GK, Lozano R. The global burden of injuries. Am J Public Health. 2000;90:5236.3. Haider AH, Crompton JG, Oyetunji T, Risucci D, DiRusso S, Basdag H, Villegas CV, Syed ZU, Haut ER, Efron DT. Mechanism of injury predicts case fatality and functional outcomes in pediatric trauma patients: the case for its use in trauma outcomes studies. J Pediatr Surg. 2011;46(8):1557-63.4. Betz M, Li G. Injury prevention and control. Emerg Med Clin North Am. 2007 Aug;25(3):901-14, xi.5. Smithson J, Garside R, Pearson M. Barriers to, and facilitators of, the prevention of unintentional injury in children in the home: a systematic review and synthesis of qualitative research. Inj Prev. 2011;17(2):119-26.6. Gurses D, Sarioglu-Buke A, Baskan M, Kilic I. Cost factors in pediatric trauma. Can J Surg. 2003;46(6):441-5.7. Levy EN, Griffith JA, Carvajal HF. Pediatric trauma care is cost effective: a comparison of pediatric and adult trauma care reimbursement. J Trauma 1994;36:504-7. 8. Hartzog TH, Timerding BL, Alson RL. Pediatric trauma: enabling factors, social situations, and outcome. Acad Emerg Med 1996;3:213-20. 9. Dueck A, Poenaru D, Pichora DR. Cost factors in Canadian pediatric trauma. Can J Surg 2001;44:117-21.10. Sharma M, Lahoti BK, Khandelwal G, Mathur RK, Sharma SS, Laddha A. Epidemiological trends of pediatric trauma: A single-center study of 791 patients. J Indian Assoc Pediatr Surg. 2011;16(3):88-92.11. Karbakhsh M, Zargar M, Zarei MR, Khaji A. Childhood injuries in Tehran: A review of 1281 cases. Turk J Pediatr. 2008;50:31725.12. Verma S, Lal N, Lodha R, Murmu L. Childhood trauma profile at a tertiary care hospital in India. Indian Pediatr. 2009;46:16871.13. Chan BS, Walker PJ, Cass DT. Urban trauma: an analysis of 1,116 pediatric cases. J Trauma 1989; 29: 1540-7.14. MacKenzie EJ, Morris JA, Lissovoy GV, Smith G, Fahey M. Acute hospital costs of pediatric trauma in the United States: How much and who pays? J Pediatr Surg. 1990;25:970-6.15. Peclet MH, Newman KD, Eichelberger MR, Gotschall CS, Guzzetta PC, Anderson KD. Patterns of injury in children. J Pediatr Surg. 1990;25:85-91.16. Bener A, Al-Salman KM, Pugh RN. Injury mortality and morbidity among children in the United Arab Emirates. Eur J Epidemiol. 1998;14:1758.17. Adesunkanmi K, Oyelami A. The pattern and outcome of burn injuries at Wesley Guild Hospital, Ilesha, Nigeria: A review of 156 cases. J Trop Med Hyg. 1994;97:108.18. Vane DW, Shackford SR. Epidemiology of rural traumatic death: A population-based study. J Trauma. 1995;38:867.19. Dodge CC, Cogbill TH, Miller GJ, Lander-Casper J, Strutt PJ. Gunshot wounds: 10 year experience of a rural referral trauma center. Am Surg. 1994;60:401.20. World Health Organisation. Report of the consultation on Child Abuse Prevention (document WHO/HSC/PVI/99-1) 1999;(29-31 March); Geneva, Switzerland. WHO.21. Tepas JJ 3rd, Ramenofsky ML, Mollitt DL, Gans BM, DiScala C. J The SKOR TRAUMA PEDIATRI as a predictor of injury severity: an objective assessment. Trauma. 1988;28(4):425-9.22. Soyer T, Deniz T, Akman H, Hanerliogullari O, Turkmen F, Cesur O, Cakmak M. The impact of SKOR TRAUMA PEDIATRI on burden of trauma in emergency room care. Turk J Pediatr. 2009;51(4):367-70.