tm 7 implementasi strategi bag 1
TRANSCRIPT
Implementasi Strategi : Isu-isu Manajemen
Achmad Rozi El EROY, SE., MMmaster of human resources and strategic management.
Pendahuluan Proses manajemen strategis tidak berakhir ketika
perusahaan memutuskan strategi apa yang akan dilakukan
Harus ada penerjemahan pemikiran strategis menjadi tindakan strategis, Penerjemahan akan lebih mudah bila manajer dan karyawan perushaan memahami bisnis, merasa merupakan bagian dari bisnis.
Mengimplementasikan strategi mempengaruhi sebuah organisasi dari puncak sampai ke dasar; tindakan ini membrikan dampak semua fungsional dan bidang divisi dari suatu bisnis
Sifat dari Implementasi StrategiPerumusan strategi yang sukses
tidak menjamin Implementasi Strategi yang sukses.
Selalu lebih sulit melakukan sesuatu (Implementasi strategi) ketimbang melakukan perumusan strategi.
Walaupun mutlak berkaitan, Implementasi strategi secara mendasar berbeda dari perumusan strategi
Perumusan Vs Implementasi Strategi
Perumusan Strategi Implementasi Strategi
1. Memosisikan daya sebelum tindakan
2. Memfokuskan pada efektivitas
3. Menekankan pada proses intelektual
4. Memerlukan keterampilan intuitif dan analitis yang baik
5. Memerlukan koordinasi diantara beberapa individual
1. Mengelola daya selama tindakan
2. Memfokuskan pada efisiensi
3. Menekankan pada proses operasional
4. Memerlukan keterampilan memotivasi dan kepemimpinan yang khusus
5. Memerlukan koordinasi diantara banyak orang
Konsep dan alat perumusan strategi tidak berbeda banyak untuk ukuran organisasi kecil, besar, mencari laba atau nirlaba sekalipun. Akan tetapi, Implementasi startegi amat bervariasi menurut tipe dan ukuran organisasi.
Dalam semua organisasi, kecuali yang kecil, eralihan dari perumusan strategi menjadi implementasi strategi memerlukan pergeseran tanggung jawab dari ahli strategi kepada manajer divisi dan fungsional.
Perspektif ManajemenMasalah manajemen diseputar Implementasi
Strategi meliputi; menetapkan sasaran tahunan, melengkapi kebijakan, mengalokasikan sumberdaya, mengubah struktur organisasi, restrukturisasi dan rekayasa ulang, revisi rancangan penghargaan dan insentif, minimalisasi penolakan terhadap perubahan, menyesuaikan proses produksi/operasi, mengembangkan fungsi manajemen sumberdaya manusia yang efektif
Sasaran TahunanMenetapkan sasaran tahunan mrupakan
aktivitas yang secara langsung melibatkan semua manajer dalam sebuah organisasi.
Sasaran tahunan penting bagi Implementasi strategi karena; (1). Menggambarkan dasar untuk mengalokasikan sumber daya; (2). Merupakan mekanisme utama mengevaluasi manajer; (3). Merupakan instrumen utama untuk memonitor kemajuan kearah pencapaian sasaran jangka panjang, dan (4). Menetapkan prioritas organisasi, divisi dan departemen.
Tujuan sasaran tahunanSasaran tahunan berfungsi sebagai pedoman untuk
mengambil tindakan, mengarahkan dan menyalurkan usaha serta aktivitas dari anggota organisasi.
Sasaran tahunan menadi sumber legitimasi dalam perusahaan dengan mempertimbangkan aktivitas dengan pemercaya
Sasaran tahunan dipakai sebagai standar prestasi kerjaSasaran tahunan sebagai sumber motivasi karywan dan
identifikasi yang pentingSasaran tahunan memberikan insentif bagi manajer
dan karyawan untuk berkaryaSasaran tahunan menjadi dasar dsain organisasi
Sifat Sasaran tahunanSasaran tahunan dinyatakan dalam arti
profitabilitas, pertumbuhan, dan pangsa pasar oleh segmen bisnis, wilayah geografi, kelompok pelanggan dan produk yang dijumpai dalam organisasi.
Sasaran tahunan harus dapat diukur, konsisten, masuk akal, menantang, jelas, dikomunikasikan keseluruh bagian organisasi, mempunyai dimensi waktu yang memadai dan dilengkapi dengan reward and punishment yang sepadan
KebijakanPerubahan dalam arah strategis tidak terjadi secacar
otomatis. Setiap hari diperlukan kebijakan agar strategi dapat berfungsi.
Kebijakan mempermudah penyelesaian masalah yang terjadi berulang kali dan menjadi pedoman implementasi strategi
Kebijakan merujuk pada metode, prosedur, aturan, formulir dan praktek administratif spesifik yang ditetapkan untuk mendukung dan mendorong pekerjaan kearah sasaran yang dinyatakan.
Kebijakan memperjelas apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam mengejar sasaran organisasi
Alokasi SumberdayaAlokasi sumberdaya adalah aktivitas
manejemen sentral yang memungkinkan pelaksanaan strategi.
Dalam organiasi yang tidak menggunakan pendektan manajemen strategis untuk membuat keputusan, alokasi sumberdaya sering didasarkan pada faktor politik dan pribadi.
Mengelola KonflikSasaran yang saling tergantung dan persaingan
memperbutkan sumberdaya yang terbatas sering menyebabkan timbulnya konflik.
Konflik dapat didefinisikan sebagi ketidaksetujuan antara dua pihak atau lebih mengenai satu atau beberapa masalah.
Menetapkan sasaran tahunan dapat menyebabkan konflik karena individu mempunyai harapan dan persepsi, jadwal meyebabkan tekanan, kepribadian tidak cocok dan salah pengertian terjadi diantara bagian.
Mengelola Konflik (lanjutan)Konflik tidak mungkin dihindari dalam
organisasi, konflik harus ditangani dan diselesaikan sebelum konsekwensi yang merusak fungsi mempengaruhi prestasi kerja organisasi
Konflik tidak selalu jelek; konflik dapat berfungsi membangkitkan semangat pihak-pihak yang bertentangan dan dapat membantu manajer mengenali masalah
Mencocokkan STRUKTUR dengan STRATEGIPerubahan dalam strategi sering mengharuskan adanya perubahan dalam struktur organisasi dengan dua alasan;1. Struktur terutama menentukan bagaimana
sasaran dan kebijakan ditetapkan,2. Struktur adalah cara menentukan
sumberdaya akan dialokasikan
Relasi Struktur Strategi Alfred Chandler
Strategi di rumuskan
Timbul masalah administratif
Kinerja Organisasi
turun
Kinerja organisasi meningkat
Struktur organisasi baru
di bentuk
Restrukturisasi dan Rekayasa UlangRestrukturisasi dan Rekayasa Ulang menjadi
hal biasa yang dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa.
Restrukturisasi—juga disebut memperkecil ukuran perusahaan, menyesuaikan perusahaan atau mengurangi ukuran perusahaan dalam arti jumlah karyawan, jumlah divisi atau unit, jumlah tingkat hierarki dalam struktur organisasi perusahaan
Restrukturisasi terutama berkaitan dengan kesejahteraan pihak yang berkepentingan (pemegang saham) ketimbang kesejahteraan karyawan
Rekayasa UlangRekayasa ulang lebih berkaitan dengan
kesejahteraan karyawan dan pelanggan ketimbang kesejahteraan pemegang saham.
Rekayasa ulang juga sering disebut sebagai Manajemen Proses, Inovasi proses, atau redesain proses– yang mengankut rekonfigurasi atau redesain pekerjaan, tugas dan proses untuk tujuan memperbaiki biaya, mutu, jasa dan kecepatan.
Rekayasa ulang biasanya tidak mempengaruhi struktur atau bagian organisasi, tidak juga berarti kehilangan pekerjaan atau karyawan dikeluarkan
Prestasi kerja, gaji dan StrategiDalam beberapa kasus, kebanyakan
perusahaan dewasa ini memberikan beberapa bentuk pembayaran atas prestasi kerja untuk karyawan dan manajer ketimbang eksekutif puncak.
Berbagi laba adalah bentuk kompensasi insentif yang banyak digunakan.
Manajemen Kompensasi yang kompetitif, adil dan transparan merupakan “instrumen” dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan dalam tahap implementasi strategi.
Mengelola penolakan terhadap perubahanTidak ada organisasi atau individu yang
dapat menghindari perubahanPenolakan terhadap perubahan dapat
dipertimbangkan ancaman tunggal paling besar untuk mengimplementasikan strategi.
Penolakan dalam bentuk menyabot mesin produksi, absen, mengajukan keluhan yang tidak terbukti, dan tidak bersedia bekerja sama terjadi secara reguler dalam organisasi
Strategi Mengelola perubahanPenolakan terhadap perubahan dapat muncul pada
tahap atau tingkat dari proses implementasi strategi. Tiga strategi dalam mengelola perubahan;strategi perubahan yang dipaksakan; berupa
memebrikan perintah dan memaksakan perintah tersebut (konsekwensi implementasi cepat)
Strategi perubahan edukatif; adalah menyajikan informasi untuk meyakinkan orang akan perlunya perubahan (konsekwensi implementasi lambat)
Strategi perubahan rasional atau kehendak sendiri; adalah strategi yang berusaha meyakinkan individu bahwa perubahan adalah untuk keuntungan pribadi.
Persoalan Operasi/produksiKemampuan produksi/operasi, keterbatsan dan kebijakan
dapat meningkatkan atau menghambat pencapaian sasaran secara signifikan.
Proses produksi biasanya terdiri dari 70 persen aset total perusahaan.
Bagian terbesar proses mengimplementasikan strategi berlangsung ditempat produksi.
Keputusan mengenai besar pabrik, lokasi pabrik, desain strategi, pilihan peralatan, jenis perkakas, banyaknya sediaan, pengendalian sediaan, pengendalian mutu, pengendalian biaya, penggunaan standar dll dapat mempunyai dampak dramatis pada sukses atau gagalnya usaha mengimplementasikan strategi
Persoalan SDMTugas Manajer SDM berubah cepat ketika perusahaan
mengurangi jumlah karyawan dan melakukan reorganisasi.
Tanggung jawab strategis dari manajer SDM adalah termasuk menilai staf dan biaya untuk strategi alternatif yang diusulkan dalam perumusan strategi dan rencana penempatan staf untuk mengimplementasikan strategi secara efektif.
Aspek-aspek tentang pelatihan, pengembangan karyawan, PHK, reimunasi, Kesehatan karyawan, pemotivasian karyawan merupakan tugas dari MSDM yang akan menentukan kualitas Implementasi Strategi
KesimpulanPerumusan strategi yang sukses sama sekali
tidak menajmin keberhasilan implementasi strategi.
Merumuskan strategi yang tepat saja tidak cukup, karena karyawan dan manajer harus dimotivasi untuk mengimplementasikan strategi tersebut.