template rehab

10
LYMPHEDEMA Nurul Dwi Utami G99142001 Adya Sitaresmi G99142024 Gerry Febrian R G99142002 Jati Febriyanto G99142025 Antonius Setyo W G99142003 Annisa Susilowati G99142026

Upload: jati-fal-putra

Post on 05-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

lymphedemaNurul Dwi Utami G99142001Adya Sitaresmi G99142024Gerry Febrian R G99142002Jati Febriyanto G99142025Antonius Setyo W G99142003Annisa SusilowatiG99142026Dwiana Ardiani G99142004Silvia Putri K G99142027G Harldy Parendra G99142005Aninda Dwi A G99142028

LymphedemaPendahuluanEtiologiPatofisiologiGejala KlinisTerapiPenutupEdema merupakan penimbunan cairan yang berlebihan di antara sel sel tubuh atau dalam rongga tubuh Pemeriksaan PenunjangDiagnosis BandingPenyumbatan pada keluaran pembuluh limfe yang akan menyebabkan terkumpulnya cairan limfe disebut sebagai limfedema

Definisi2LymphedemaPendahuluanEtiologiPatofisiologiGejala KlinisTerapiPenutupPemeriksaan PenunjangDiagnosis BandingEpidemiologiDi Amerika Serikat limfadema paling banyak terjadi pada post operasi kanker payudara terutama yg mendapatkan radioterapiDi Seluruh dunia, kasus limfadema banyak ditemukan pada pasien filariasis

3LymphedemaPendahuluanEtiologiPatofisiologiGejala KlinisTerapiPenutupPemeriksaan PenunjangDiagnosis BandingEtiologiLimfedema primer mungkin disebabkan tidak adanya atau hipoplastik saluran atau kurangnya saluranLimfedema sekunder karena obstruksi yang disebabkan karena filariasis, malignansi, tindakan pembedahan pengambilan lympanodi, radiasi, infeksi kronis, dan trauma.4LymphedemaPendahuluanEtiologiPatofisiologiGejala KlinisTerapiPenutupPemeriksaan PenunjangDiagnosis BandingPatofisiologiCairan Interstitial90 % kembali ke sirkulasi lewat kapiler

10 % (Protein dan air) kembali ke sirkulasi lewat pembuluh limfe

Produksi cairan > tingkat pengembalian cairanAkumulasi cairan di interstitialEDEMA5LymphedemaPendahuluanEtiologiPatofisiologiGejala KlinisTerapiPenutupPemeriksaan PenunjangDiagnosis BandingPatofisiologiAkumulasi cairan interstitial menyebabkan berbagai kondisi: Dilatasi pembuluh limfe dan inkompetensi katupFibrosis pada dinding limfatikKerusakan saluran kelenjar getah beningKelenjar getah bening mengecil dan mengeras6LymphedemaPendahuluanEtiologiPatofisiologiGejala KlinisTerapiPenutupPemeriksaan PenunjangDiagnosis BandingGejala KlinisKlasifikasi klinis pembengkakan limfedematous telah didefinisikan oleh International Society of LymphologyTahap 0: Kondisi laten atau subklinis dimana tidak terlihat pembengkakan yang jelas meskipun telah terjadi gangguan transportasi limfatikTahap 1: Akumulasi awal cairan yang relatif tinggi kandungan protein. Pembengkakan akan menghilang dengan elevasi tungkai, mungkin terjadi pitting edema.7LymphedemaPendahuluanEtiologiPatofisiologiGejala KlinisTerapiPenutupPemeriksaan PenunjangDiagnosis BandingGejala KlinisTahap 2: Dapat atau tidak dapat terjadi pitting saat fibrosis jaringan berkembang. Pembengkakan tidak berkurang bila hanya dengan elevasi ekstremitas.Tahap 3: Limfostatik elefantiasis dimana tidak terjadi pitting (non pitting edema). Terlihat perubahan trofik kulit, seperti akantosis, timbunan lemak, dan papillomatosis..Bila sudah terjadi limfedema parah, akan menyebabkan gangguan dalam fungsi maupun secara estetika.

8LymphedemaPendahuluanEtiologiPatofisiologiGejala KlinisTerapiPenutupPemeriksaan PenunjangDiagnosis BandingPemeriksaan PenunjangPemeriksaan penunjang yang dapat digunakan untuk mendiagnosis limfedema antara lain :LaboratoriumDarah lengkapUrinalisisFungsi heparBlood Urea NitrogenAlbumin

9LymphedemaPendahuluanEtiologiPatofisiologiGejala KlinisTerapiPenutupPemeriksaan PenunjangDiagnosis BandingPemeriksaan PenunjangRadiologiCT Scan dan MRIUltrasonografiLimfangiografiLimfoskintigrafi

10