teknik reklamasi
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
1/163
FUAD HARWADI, ST., MT
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
2/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
3/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
4/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
5/163
REKLAMASI MENURUT DEFINISI adalah suatu
pekerjaan penimbunan tanah dengan skala
volume dan luasan yang sangat besar, pada suatu
kawasan atau lahan yang relatif masih kosong dan
berair, misalnya di kawasan pantai, daerah rawa-
rawa, suatu lokasi di laut, ditengah sungai yang
lebar, ataupun di danau.
PROBLEMA UTAMA DARI REKLAMASI
tersebut umumnya berkisar pada
permasalahan tanah, yaitu perlunya
perbaikan- tanah asli, perlunya pemakaianvertical drains, preloading dan juga
permasalahan settlement & sliding. Oleh
karena itu pembahasan disini akan lebih
ditekankan pada aspekmekanika tanah
atau geoteknik
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
6/163
Pekerjaan reklamasi ini sesungguhnya tidak
dapat dipisah-pisahkan dengan pekerjaan
pengerukan (dredging) dan AMDAL, terutama
bila sumber material (quarry) dari reklamasi ituterletak di dasar laut ataupun dipulau tertentu.
Namun untuk penjelasan detail tentang teknik
pengerukan tersebut dan juga tentang AMDAL,
akan disusun disiplin ilmu maupun Diktattersendiri oleh Penulis yang lain.
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
7/163
PANTAI INDAH KAPUK (PIK)
2700 Ha dan 1000 Ha
berada di lahan hutan
lindung/mangrov
Departemen Kehutanan
Untuk Reklamasi dibuat
Keppres 52 /1995 dan
dilakukan oleh 10
perusahaan
Baru dikeluarkan AMDAL
7 tahun kemudian
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
8/163
The PALM JUMAERAH
DUBAI
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
9/163
PULAU NIPAH
(KEP.RIAUINDONESIA)
Pulau Nipa ( nipah), pada awalnya tahun 2000an sudah
nyaris tenggelam, karena pasirnya di keruk dan di jual
ke Singapura. Bayangkan harga pasir yang satu
kubiknya setara dengan harga beras satu kilogram.
Maka pelan tapi pasti pulau Nipa kian sirna. Kemhan
melihat pulau ini sangat strategis karena lokasi dan
posisinya sebagai salah satu titik dasar perbatasan
Indonesia-Singaoura. Maka Kemhan mengusulkan dan
melakukan kampanye untuk segera mereklamasinya.
Pemerintah kemudian menyepakati agar Departemen
PU melakukan reklamasi. Maka mulai tahun 2004
proses reklamasi dimulai dan berahir tahun 2008. Akhir
2008, proses reklamasi selesai dikerjakan dengan
biaya reklamasi lebih dari 300 milyar rupiah.
Luas Pulau Nipa saat ini sekitar 60 hektar. Beberapa
fasilitas yang sudah dibangun, antara lain, pos TNI
Angkatan Laut, dermaga, dan mercusuar. Namun,
sarana listrik dan air bersih masih terbatas. Listrik
mengandalkan genset. Air bersih mengandalkan air
hujan.
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
10/163
PULAU SENTOSA
(SINGAPORE)
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
11/163
DOKUMEN YG HARUS DISIAPKANDALAM PROYEK REKLAMASI :
1. GAMBAR RENCANA, minimal berisikan :
* Layout dan lokasi proyek reklamasi (lengkap berkoordinat).
* Peta contour daratan dari rencana reklamasi, yang
menunjukkan elevasi-elevasi permukaan tanah timbunan.
* Potongan-potongan melintang dan memanjang, di beberapaposisi yang penting
* Typical cross section dari tanggul dan timbunan reklamasi.
* Layout posisi pemasangan vertical drains (bila memakai
PvD).
* Metoda atau tahapan pelaksanaan phisik reklamasi
* Layout posisi soil instruments untuk monitoring evolusi dari
parameter-parameter tanah selama dan setelah Penimbunan,
* Detail-detail untuk beberapa fasilrtas pelengkap lainnya,
yang ada di proyek reklamasi tersebut.
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
12/163
2. RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT, berisikanSyarat-syarat Pelelangan :
* Syarat-syarat Umum Pelaksanaan
* Syarat-syarat Administrasi (Umum dan Khusus)
* Syarat-syarat Teknis Pelaksanaan
3. RENCANA ANGGARAN BIAYA (Engineer ing Estimate)
4. DAFTAR VOLUME PEKERIAAN (Bil l of Quanti ty)
5. FINAL DESIGN REPORT.
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
13/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
14/163
1. SOIL INVESTIGATION
Langkah awal didalam melakukan proses perencanaan reklamasi(studi ataupun detailed engineering design), adalah melakukan
survey atau kegiatan sebagai berikut :
a. Survey pengenalan lokasi proyek.
b. Survey pasang-surut air laut, sungai, tinggi gelombang dan arus
c. Bathimetric survey (pengukuran kedalaman dasar laut).
d. Topographic survey (bila lokasi reklamasi bukan di laut)
e. Penyelidikan tanah
f. Survey quarry (sumber material reklamasi).
g. Survey harga satuan bahan dan upah kerja.
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
15/163
Beberapa tujuan terhadap hasil yang diperoleh dari survey tersebut
diatas, adalah :
Menentukan tinggi (elevasi) permukaan rencana timbunan
reklamasi (misal : + 4.00 m LWS).
Menentukan elevasi minimal permukaan tanggul sebagai shore
protection (misal ; + 4.50 m LWS).
Menentukan bentuk atau layout kawasan reklamasi
Menghitung besarnya tegangan atau beban yang bekerja pada
tanah asli, settlement dan sliding.
Menghitung volume timbunan reklamasi.
Menghitung rencana anggaran biaya pelaksanaan phisik
Dan lain-lain seperti fasilitas penunjang yang ada hubungannya
dengan reklamasi.
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
16/163
Khusus untuk soil investigation, ada beberapa test
lapangan dan laboratorium yang umum dilakukan yaitu .
1. Standard Penetration Test (SPT) .
2. Cone Penetration Test (Sondir).
3. Pressuremeter Test.
4. Vane ShearTest.5. Boring untuk Undisturbed Samples.
6. Volumetric & Gravimetric.
7. Atterberg Limits,
8. Analisa Ayakan dan Sedimentasi Hydrometer.9. Triaxial Test (UU, CU & CD).
10. Direct Shear Test.
11. Consolidation Oedometric Test.
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
17/163
2. SOIL IMPROVEMENT
Kondisi tanah asli yang akan direklamasi, umumnya tergolong jenis
tanah jelek yaitu lempung lunak (soft clay) yang "compressible",
walaupun di beberapa lokasi tidak tertutup kemungkinan berupa
tanah baik yaitu pasir.
Soil improvement (perbaikan tanah) itu sendiri, sesungguhnya
adalah merupakan bagian dari proses pelaksanaan suatu proyek
(misal : reklamasi pantai), yang perlu direalisir apabila ternyatatanah tersebut tidak memenuhi syarat ditinjau dari aspek daya
dukungnya, stabilitasnya ataupun perilakunya.
Untuk memilih metoda perbaikan tanah yang tepat dan juga
ekonomis, harus mempertimbangkan juga unsur-unsur lainnya,seperti :- Contractor qualification ( tingkat kemampuan dan bonafiditas
Kontraktor).
- Waktu pelaksanaan dan waktu aksinya (Tingkat kecepatan
berfungsinya).
- Pengaruh atau akibatnya terhadap lingkungan disekitarnya.- Biaya relatif.
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
18/163
Preloading
- Soil weight only
- With Vertical Drains
- With net of drainage
- With electro osmose
Electro Consolidation
Stone Column
Cement Column
Freezing
Piling
- Piling only
- With Horizontal Drainage
Explosive
Vibroflotation
Impregnation
Substitution
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/VIDEO%20PROYEK/Anchor%20Block%20Slope%20Stabilization%20-%20YouTube.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/VIDEO%20PROYEK/CeTeau%20Wick%20Drain%20Installation%20[animation]%20-%20YouTube.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/VIDEO%20PROYEK/CeTeau%20Vibro%20Replacement%20Stone%20Column%20Installation%20-%20YouTube.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/VIDEO%20PROYEK/CeTeau%20Vibro%20Cement%20Columns%20Installation%20-%20YouTube.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/VIDEO%20PROYEK/Diesel%20Pile%20Hammers%20-%20YouTube.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/VIDEO%20PROYEK/Explosive%20mining%20-%20YouTube.mp4http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/VIDEO%20PROYEK/Vibroflotation%20at%20Pegasus%20Town%20-%20YouTube.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/VIDEO%20PROYEK/Vibroflotation%20at%20Pegasus%20Town%20-%20YouTube.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/VIDEO%20PROYEK/Explosive%20mining%20-%20YouTube.mp4http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/VIDEO%20PROYEK/Diesel%20Pile%20Hammers%20-%20YouTube.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/VIDEO%20PROYEK/CeTeau%20Vibro%20Cement%20Columns%20Installation%20-%20YouTube.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/VIDEO%20PROYEK/CeTeau%20Vibro%20Replacement%20Stone%20Column%20Installation%20-%20YouTube.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/VIDEO%20PROYEK/CeTeau%20Wick%20Drain%20Installation%20[animation]%20-%20YouTube.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/VIDEO%20PROYEK/Anchor%20Block%20Slope%20Stabilization%20-%20YouTube.flv -
8/10/2019 Teknik Reklamasi
19/163
Untuk kasus reklamasi pantai diatas tanah
lempung, umumnya menggunakan jaringanvertical drains (kadangkala dikombinasikan
dengan metoda preloading) sebagai salah
satu cara untuk mempercepat proses
settlement tanah asli.
sedangkan pemadatan
terhadap timbunan reklamasi yang didominasi
oleh material pasir, dapat digunakan
vibroflotation (vibration deep compaction),
Dynamic Compaction, dsb
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/VIDEO%20PROYEK/RECLAMATION/PILIHAN%20UTK%20KULIAH/Dynamic%20Compaction%20-%20YouTube.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/VIDEO%20PROYEK/RECLAMATION/PILIHAN%20UTK%20KULIAH/Dynamic%20Compaction%20-%20YouTube.flv -
8/10/2019 Teknik Reklamasi
20/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
21/163
Material timbunan reklamasi ini tidak boleh berupa :
1. Pas ir hal us ber bu ti r homogen 100 %, atau
2. Mater ial yang kandu ngan lempu ngnya ter lalu banyak ( 20 %).
Material pasir halus berbutir homogen 100 % pada suatu timbunan reklamasi di laut atau di
kawasan yang tergenang air, dapat menderita "l iquefacf ion" apabila terjadi seismik (gempa).
Liquefaction pasir menurut definisi adalah naiknya harga tegangan air pori (u) hingga sama
dengan harga tegangan "overburden" nya (), sehingga harga tegangan efectifnya () dan
kekuatan geser dari pasir tersebut () menjadi NOL.
= C + ( u ) tg
C = 0 (untuk pasir)
= - u , bila = u ---- LIQUAFACTION
Apabila demikian maka tanah timbunan tersebut akan runtuh atau rupture.
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/VIDEO%20PROYEK/RECLAMATION/PILIHAN%20UTK%20KULIAH/Sand%20Liquefaction%20Video.flvhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/VIDEO%20PROYEK/RECLAMATION/PILIHAN%20UTK%20KULIAH/Sand%20Liquefaction%20Video.flv -
8/10/2019 Teknik Reklamasi
22/163
Sebaliknya, apabila pada material timbunan tersebut terlampau banyak
kandungan lempungya, maka dapat mengakibatkan instabilitas (akibat kembang
susut yang besar, settlement/pemampatan yang besar, mudah bergerak, dayadukung tanah rendah, dan lain-lain) didalam diri timbunan reklamasi itu sendiri.
Hal ini akan lebih diperparah lagi dengan adanya kasus atau perilaku yang
sama pada lapisan tanah aslinya yang soft clay.
Material untuk timbunan reklamasi itu sendiri, menurut SETRA &LCPC (1976) dapat diklasifikasikan menjadi 17 (tujuh belas) kelas,
yaitu dari Al s/d D4,
Material reklamasi yang umumnya dipakai adalah yang
berklasifikasi . B1, B2, B3 & B4
(Tabel 3.1 . Soil classification of the Reclamation Materials)
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
23/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
24/163
Dalam realisasi pelaksanaan penimbunan reklamasi,
biasanya persyaratan teknis tersebut disederhanakan atau
dibuat praktis, menjadi :
Berupa tanah pasir bercampur kerikil dan sedikit lanau
Harus bersih dan bebas dari bahan organis dan kotoran
Diameter butiran maksimum = 20 mm.
Porsentase material berdiameter halus yaitu yang lebih kecil
dari 0,08 mm, adalah lebih kecil dari 20 %.
Relative Density (Dr) timbunan minimum = 80 % untuk zone
diatas muka air pasang, dan minimum = 60 % pada zona
dibawah muka air pasang
Koefisien permeabilitas ( k) minimum = 1 x 10-5m/s
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
25/163
Sumber material (quarry)timbunan reklamasi ini dapat
diperoleh dari :
dasar laut pulau tertentu
daratan . bukit, gunung
dasar sungai
dasar danau.
Untuk itu diperlukan sekali survey quarry
pada tahap studi ataupun perencanaan. Yang
perlu diidentifikasi disini adalah :
Kwalitas material reklamasi
Jumlah atau volume material yang tersedia
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
26/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
27/163
Peralatan vanq digunakan Jenis dan jumlah peralatan untuk pelaksanaan
reklamasi tergantung sekali dari :
Sumber material (quarry), di laut atau di darat.
Lokasi reklamasi, di laut, di pantai. di rawa-rawa, dan sebagainya.
Apabila quarry tersebut terletak di darat (sungai, bukit) maka peralatan-
peralatan yang diperlukan lebih didominasioleh peralatan daratan, seperti :
Armada dump truck ( -- 6 ton ), untuk pengangkut.
Motor grader, crawler tractor, tire loader dan yang sejenis untuk
pemindah dan tanah/material. Tandem roller, vibrating roller, dan lain-lain untuk pemadatan.
Excavator dengan fungsi yang dapat diubah-ubah, misalnya : backhoe,
clamshell, shovel, dan lain-lain.
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
28/163
Apabila quarry tersebut terletak di dasar laut, atau di pulau yang harus
menyeberangi lautan, maka type-type peralatan yang umum dipakai adalah
sebagaimana yang tertera dalam Tabel 4.1 : "Type peralatan untuk
pekerjaan reklamasi dan pelindung pantai".
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
29/163
TYPICAL CROSS SECTION TIMBUNAN DAN TANGGUL
Timbunan reklamasi di laut atau di kawasan yang berair (apalagi yang
bergelombang), umumnya memakar tanggul dari susunan batu kosongan
sebagai shore protection. Batu-batu tersebut mempunyai persyaratan :
o Berat minimal (dihitung), baik untuk lapisan primer maupun lapisan inti (kg).
o Sifat batuannya harus keras,o Bersih,
o Permukaan tidak rata dan tidak licin (syarat interlocking yang baik),
o Berat volume lebih besar dari 2,3
o Serta sifat ketahanan terhadap sodium sulfat maximum 10 %.
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
30/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
31/163
JADWAL PELAKSANAAN RELATIF REKLAMASI
Pekerjaan reklamasi laut atau pantai, sebagian besar quarrynya berasal dari dasar
laut atau dari pulau tertentu yang menyeberangi laut. Walaupun quarry yang
berlokasi di daratan adakalanya tersedia, biasanya alternatif ini jarang direalisirkarena beberapa pertimbangan kerugian sebagai berikut :
Memerlukan armada angkutan darat (dump truck) yang sangat banyak.
Menganggu kebersihan kota atau desa yang dilewatinya (banyak tanah dan
pasir yang tumpah berceceran disepanjang jalan).
Menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Ongkos angkut material dengan dump truck, mudah dipermainkan oleh para
spekulan atau sindikat.
Menyebabkan kerusakan jalan-jalan yang dilaluinya.
Waktu pelaksanaan mulai dari transportasi darat hingga ke temporary dumping
area relatif lama.
Oleh karena alasan di atas, maka disini lebih diprioritaskan pemberian contoh untuk
suatu pekerlaan reklamasi yang sumber materialnya berasal dari dasar laut / sungai,
sehingga secara makro adalah merupakan kombinasi pekerjaan dredg ing &
reclamation.
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
32/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
33/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
34/163
a) PEKERJAAN PERSIAPAN ( Gambar 4.4 ).
Meliputi pekerjaan : perijinan lokasi Shunting Yard di darat, mobilisasi peralatan,pemasangan rambu-rambu dan patok batas areal reklamasi, rambu-rambu untuk
posisi areal quarry pengerukan.
Shunting Yard (= Plant Area) dapat dicari di sekitar pantai. Mobilisasi peralatan
dapat diawali dengan kapal keruknya.
Rambu-rambu dan tanda batas dapat berupa tiang kayu atau bambu yang
ditancapkan pada sisi luar areal reklamasi atau pengerukan dapat juga dipakai
bola-bola yang diikat dengan beton dan ditenggelamkan pada posisi tepat di
ujung-ujung bangunan atau tepi lokasi.
Penggunaan peralatan posisioning berupa EDM (Electronic Data Measurement)
atau Total Station merupakan keharusan agar setiap posisi dapat ditentukan
dengan tepat.
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
35/163
Rambu/Patok
Lebar Area Reklamasi ( 300 m)
Beton Pemberat
SEA BED
Jalan
+ 1.80 m LWS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
36/163
b) PEMBERSIHAN LAPANGAN ( Gambar 4.5 ).
Sebelum reklamasi dilaksanakan, perairan pantai perlu dibersihkan dari bahan-
bahan organik dan anorganik berupa sampah kota, bangkai pohon, kapal karamdan lain sebagainya.
+ 1.80 m LWS
- 1.50 m LWS
Pembersihan bahan-bahan organik
(bangkai pohon, kapal karam, dll)
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
37/163
c) PEMASANGAN TANGGUL BAWAH ( Gambar 4.6 dan Gambar 4.7 ).
Sand Bag (= karung pasir) berupa karung PVC kapasitas 50 kg diisi penuh dengan
pasir dan ditata sepanjang perairan yang ditentukan. Pemasangan awal adalah diarea stock Piling yang berukuran 50 m pada posisi sebagaimana ( Gambar 4.6 ).
Selanjutnya pemasangan sand bag adalah sepanjang seluruh areal tepi reklamasi.
Pemasukan pasir ke dalam karung harus dapat menggunakan mesin, sedang
penempatannya di laut hanya dapat dilakukan secara manual ( Gambar 4.7 ).
AREA
RENCANA
STOCK PILING
200 m
100 m
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
38/163
Sand bag
3.00+ 1.80 m LWS
- 1.50 m LWS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
39/163
d) PEKERJAAN PENGERUKAN ( Gambar 4.8 ).
Peralatan keruk paling sesuai adalah jenis Trailing Suction Hopper Dredger. Proses
pengerukan dimulai dengan mengeruk dan membuang lapisan tanah lunak. Setelahsampai pada tanah bergradasi baik dari jenis pasir halus dapat ditransportasikan ke
lokasi reklamasi. Penumpahannya dilakukan dengan menyemprotkan melalui pipa
apung yang tersedia.
Kapal
Keruk
Pipa penyalur
Stockpiling
Area
Lintasan Barge
Kapal Keruk
Barge
GOSONG
MALALEGA
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
40/163
Kapal Keruk Trail l ing Suct ion Hop per Dredger (TSHD)
Kapal Keruk (TSHD)
SPUT BARGE
KAPAL KERUK (TSHD)
SPUT BARGE
TAMPAK DEPANTAMPAK SAMPING
TAMPAK ATAS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
41/163
e. PENGADAAN SFOCK PILING AREA ( Gambar 4 9 ).
Stock Piling Area ini sangat penting diadakan agar pekerjaan pengerukan dapat
berlangsung kontinyu tanpa terhambat kecepatan pekerjaan lain, khususnyapemasangan sand bags. Seluruh material untuk reklamasi dapat dibuang pada
areal ini, selanjutnya dengan bantuan sejumlah Buldozer atau Motor Grader
diratakan ke areal sekelilingnya.
Overflow
Material
Reklamasi
BULDOZER
Sand Bag
LautLaut
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
42/163
f. PENGADAAN INSTRUMENT SOIL MONITORING ( Gambar 4.10 ).
Hal ini perlu dilakukan, karena untuk perhitungan volume reklamasi, untuk
mengetahui terjadinya settlement dan sliding. Dalam pelaksanaan pembuatantanggul dan reklamasi perlu diperhatikan kemiringan (slope) timbunan supaya tidak
terjadi sliding (kelongsoran).
Untuk soil monitoring selama reklamasi akan dipasang alafalat sebagai berikut :
- Settlement Plate
- Tassometermultipoint- lnclinometer
- Piezometer
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
43/163
g). PEKERJAAN PENGURUGAN REKLAMASI ( Gambar 4.11 ),
Merupakan kegiatan penuangan dan yang ditentukan dalam dokumen gambarrencana. Pengurugan dilakukan tanpa pemadatan sampai elevasi 1,80 m LWS
(sekedar contoh).
Pengurugan dilakukan dengan menggunakan barge atau disemprot yang langsung
menuangkan material reklamasi ke area reklamasi. Hal ini dilakukan terus menerus
sampai diatas muka air yang dilanjutkan dengan perataan serta pemadatan. Untuklapisan reklamasi dibawah muka air tidak perlu dipadatkan. Untuk perataan muka
tanah hasil reklamasi digunakan Buldozer, sedangkan pemadatannya dengan
temper/mesin gilas yang bergetar dan alat pemadat lainnya. Dalam pemadatan
tersebut harus mencapai nilai CBR yang disyaratkan.
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
44/163
h). PEMASANGAN VERTICAL DRAIN ( Gambar 4.12 ).
Pabricated Vertical Drain (PVD) dipasang untuk mempercepat penurunan.
Lembaran Vertical Drain ditanam ke dalam lapisan tanah dengan
menggunakan alat pancang dilengkapi dengan bentuk "mandref khusus.
Vertical Drain melekat pada alat pancang dalam bentuk rol, dan akan
dipotong per segmen bila selesai dipancang.
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
45/163
i). PEMASANGAN TANGGUL ATAS ( Gambar 4.13 ).
Untuk dapat memulai mereklamasi lapisan selanjutnya, tanggul karung pasir
(Sand bag) perlu dipertinggi sampai elevasi akhir.
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
46/163
j). PEMASANGAN SETTLEMENT PLATE ( Gambar 4.14 )
Pada pelapisan urugan diatas elevasi + 1,80 m LWS (pada contoh) setelah
dipasangi Vertical Drain perlu ditambah dengan settlement plate baru.
Pemasangannya diletakkan berseling jarak dengan settlement plate dibawahnya'
Meletakkan settlement plate harus pada lapisan yang rata, diusahakan agar dapat
berdiri tegak lurus dan harus dihindarkan dari digilas atau ditabrak peralatan
pemadatan.
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
47/163
k). PEMASANGAN HORIZONTAL DRAIN ( Gambar 4.15 )
Agar air dari limpahan Vertical Drain dapat keluar dengan cepat, maka diatas ujung
Vertical Drain dilapisi lapisan pasir kasar sebagai media drainage horizontal'Tebal lapisan pasir 50 cm, dari jenis kualitas pasir bergradasi baik dan
berkualitas baik.
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
48/163
l). REKLAMASI BAGIAN ATAS ( Gambar 4 .16 )
Diatas elevasi pasir drarnage lapisan tanah reklamasi ditimbun tiap lapis
setebal 50 cm dan diPadatkan'
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
49/163
m). PEKERIAAN PEMADATAN (Gambar 4.17 )
Peralatan pemadatan digunakan Pneumatic Tyred Ralter sebesar 5 ton Jumlah
Lintasan dan kecepatan alat bergantung hasil test lapangan.
Pemadatan harus hati-hati agar tidak menyebabkan rusaknya peralatan
pengamatan tanah (soil monitoring).
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
50/163
n). PEMASANGAN GEOTEXTILE ( Gambar 4.18 )
Dilakukan bila pekerjaan reklamasi mencapai + 3,00 m LWS (angka sekedar
contoh). Geotextile digelar mulai dari posisi Berm dari tanggul nantinya ditarik keatas hingga tepi timbunan sand baglalu dilipat ke atas, tanpa perlu meratakan
lerengnya Secara khusus. Kebutuhan panjang geotextile dapat disesuaikan
langsung di lapangan, demikian juga untuk arah melebarkannya harus langsung
dijahit di tempat.
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
51/163
o). PEMASANGAN BERM, SECONDARY LAYER & PRIMARY LAYER(Gambar 4.19)
Berm perlu dipasang secepatnya setelah geotextile bagian bawah sudah berada pada
posisi nya. Ditata berbentuk gundukan trapesium.
Secondary layer berupa batuan kecil sampai sedang seberat maksimum 20 kg ditata
secara random diatas geotextile sampai setebal t=50 cm.
Diikuti pemasangan lapisan primer (primary layer) dengan batu besar (max. 60 kg)Setebal t=90 cm sepanjang tepi,
Pemasangan batuan ini diusahakan serapi mungkin sehingga sela antar batuan terisi
seluruhnya.
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
52/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
53/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
54/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
55/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
56/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
57/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
58/163
PASIR URUG
CORE ( QUARRY 6 10 KG )
SECONDARY LAYER (BATU KALI 120 200 KG )
PRIMARY LAYER (BATU KALI 1,2 2 TON )
GEOTEXTILE
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
59/163
TINGGI TIMBUNAN PADA SAAT PELAKSANAAN
Tinggi timbunan reklamasi pada saat pelaksanaan phisik tidaklah sama dengan
tinggi timbunan rencana Jadi misalnya tinggi timbunan reklamasi menurut rencanaadalah + 3.50 m LWS, maka tinggi timbunan total pada saat pelaksanaan
penimbunan haruslah lebih tinggi lagi, yaitu dengan mempertimbangkan adanya
penurunan tanah asli (soil settlement) yang akan terjadi sebagai akibat adanya
timbunan reklamasi tersebut.
Apabila hal ini tidak dipatuhi, maka pasti dalam kurun waktu tertentu (bisabulanan, bisa tahunan) elevasi final dari permukaan tanah hasil reklamasi, akan
menjadi lebih kecil dari + 3.50 m LWS. Kejadian ini tentunya tidak dikehendaki.
Penentuan dari tinggi timbunan final pada saat pelaksanaan phisik (dengan
mempertimbangkan adanya settlement), dapat diiihat pada Gambar 4.28,cara ini adalah merupakan CARA GRAFIS.
yaitu dengan mencari titik potong antara : kurva S, versus Hn
dengan ku rva Hn - H versus Hn
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
60/163
Sc = besarnya consolidation settlement (variable). lmmediate setlement
apabila pengaruhnya kecil, dapat diabaikan.H = tinggi timbunan rencana (fixed)
HR = tinggi timbunan pada saat pelaksanaan (variable).
Hf = tinggi timbunan final pada saat pelaksanaan phisik.
Timbunan Reklamasi
Compressible Soil
Substratum
H
HR
SC
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
61/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
62/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
63/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
64/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
65/163
St= Si+ Scp+ Scs + Slat
St
Si
Scp
Scs
Slat
Scs
Slat
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
66/163
Giroud (1973), menyajikan metode perhitungan besarnya penurunan tanah segera
(short term condition)dari suatu timbunan tanah di atas lapisan compressible soil
(Gambar 5.1), dengan nilai koefisien POISSON sekitar 0,5.
Si =.H
E
a2
aa
[rH
a
a
2rH[
Si = Immediat settlement di titik M, sejarak x dari sumbu vertical symetris timbunan
reklamasi
a, a = Lihat Gambar 5.1
H = Tinggi timbunan reklamasi
= Berat volume material timbunan reklamasirH, rH = Koefisien yang diperoleh dari grafik pada Gambar 5.1, dengan langkah sbb :
rH --- diperoleh dari h/a dan x/a
rH --- diperoleh dari h/a dan x/a
E = Modulus elastis dari YOUNG
- Lempung lunak E = 1380 - 3450 kN/m2 = 0,15 - 0,25
- Lempung keras E = 5865 - 1380 kN/m2 = 0,20 - 0,50
- Pasir Lepas E = 10350 - 27600 kN/m2 = 0,20 - 0,40
- Pasir Padat E = 34500 - 69000 kN/m2 = 0,25 - 0,45
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
67/163
2,5
2
1,5
1
0,5
0
- 0,2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
rH & rH
x / a
x / a
SUBSTRATUM INCOMPRESSIBLE
xM
h
H
a a
aa
Soil Compressible
Gambar 5.1 : Grafik Perhitungan Immediate Settlement (Giroud, 1973)
CL
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
68/163
( Dm. h ) / Em = i( Di. Hi) / Ei
Dm = Harga rata-rata tegangan deviator ( qrata-rata) dalam lapisan
lempung total dibawah sumbu symetris timbunan.
Di = Tegangan deviator di lapisan i
h = Tebal total lapisan lempung
hi = Tebal lapisan I
Ei = Modulus elastis dari YOUNG di lapisan I
Tegangan deviator = 1 - 3 ) = Force / Section
Dimana 2 = 3 ( Triaxial Klasik )
Apabila tanahnya berlapis-lapis tidak homogen, makaharga E yang diambil adalah harga rata-ratanya
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
69/163
Selain Giroud (1973), penyajian suatu formula sederhana
untuk menghitung besarnya immediat settlement dari
tanah yang berlapis-lapis dikemukan juga oleh BIAREZ.
Si = q .ihi
Ei
q = Tegangan yang bekerja pada permukaan tanah (surcharge)
hi = Tebal lapisan I
Ei = Modulus elastis dari Oedometrik di lapisan i = 1/ 1( Gambar 5.3) diperoleh dari test konsolidasi
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
70/163
E = E
22
1-
Korelasi antara modulus YOUNG dengan modulus Oedometrik :
1-
Formula yang lain :
E = 2,3 cCc
1- e
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
71/163
Besarnya amplitudo penurunan tanah akibat
konsolidasi primer (SCP) dari tanah lempung ini,tergantung dari kondisi sejarah tanahnya yaitu :
NC OC
Scp =Cc.H
1+ e0log 1 +
0
SCP = Consolidation primair
settlementCc = Compression index
H = Depth of Clay layer
e0 = Initial void ratio
= Surcharge
0 = Overburden pressureefective
NORMALLY CONSOLIDATION
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
72/163
Scp =Cs.H
1+ e0log 1 +
0
SCP = Consolidation primair
settlement
Cc = Compression index
Cs = Swelling index
H = Depth of Clay layere0 = Initial void ratio
= Surcharge
0 = Overburden pressureefective
c = Preconsolidationpressure efective
OVER CONSOLIDATION
0 + cApabila
Scp =Cs.H
1+ e0log +
Cc .H
0 + > cApabila
C
0 1+ e0log
0 +
C
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
73/163
Apabila tanahnya berlapis-lapis tidak homogen, maka
formula SCP dapat dilakukan di setiap lapisan sehingga
totalnya adalah :
Scp =Cc.H11+ e0
log 1 +i0i[
[
SCP = Consolidation primair settlement
Cc = Compression indexHi = Depth sub layer i
e0 = Initial void ratio
i = Surcharge on sub layer i
0i = Overburden pressure efective on sub layer i
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
74/163
DEPTH of CLAY LAYER
Tebal lapisan lempung (H) yang diperhitungkan adalah yang masih bisa mengalami proses
konsolidasi primer.
Hard Clay ( N-SPT > 30 ), umumnya dapat dianggap sudah tidak mengalami proses
konsolidasi primer sehingga tidak perlu diperhitungkan sebagai bagian dari tebal
lapisan lempung lunak (H).
c.1
SURCHARGEc.2
Surcharge yang dimaksud adalah besarnya beban yang bekerja diatas permukaan tanahasli (Compressible soil ) dalam satuan tegangan.
= timbunan . htinggi timbunan
Bila Timbunannya terendam air, maka dipakai harga
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
75/163
Untuk memperhitungkan besarnya
tegangan vertikal () yangditerima oleh suatu titik tinjau
tertentu di dalam lapisan tanah
asli, OSTERBERGmenyajikannya
dalam suatu grafik dari koefisien
pengaruh I (Gambar 5.2).
Koefisien I tersebut dipengaruhi
oleh : a, b, dan z yang merupakan
karakteristik geoteknik dari bentuk
timbunan reklamasi dan kedalaman
titik tinjau.
Jadi = . h. 2 I
Note :
Koefisien I dikalikan dua, karena yang
disajikan oleh grafik OSTERBERG tersebut
adalah harga I untuk separuh dari lebar
timbunan total.
b/z =
a b
zA
LC
a/z
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
76/163
COMPRESSION & SWELLING INDEXc.3
Harga Compression Index (Cc) dan Sewlling index (Cs) diperoleh dari grafik hasil
Oedometer test, yaitu yang merupakan hubungan antara angka pori dengan teganganvertikal dalam skala logaritma ( log ).. Lihat Gambar 5.3.
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
77/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
78/163
Cs
atau Cg
= 1/5 -- 1/10 Cc
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
79/163
VOID RATIO
Angka Pori Inisial (e0) diperoleh dari hasil test laboratorium (Volumetric & Gravimetric)
c.4
Overburden Pressure
Overburden pressure efective ( 0) adalah merupakan tegangan vertikal efektif dari
tanah asli, yaitu :
c.5
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
80/163
PRECONSOLIDATION PRESSURE
Tegangan prakonsolidasi (C) efektif diperoleh dari hasil Oedometer test, yaitu dari
grafik hubungan e versus log v ( gambar 5.3)
c.6
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
81/163
Untuk kasus ini,
besarnyaconsolidation
settlement tetap
dihitung seperti
perumusan
sebelumnya, hanya
saja besarnya beban
yang bekerja ( ),
disesuaikan
sebagaimana metode
pentahapan
penimbunannya
tersebut.
Gambar 5.4.
menunjukan evolusibesarnya settlement
yang terjadi sebagai
akibat penimbunan
bertahap, dalam
fungsi waktu (bulan
atau tahun)
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
82/163
Besarnya penurunan tanah pada waktu tertentu, h (t), dapat dicari
sebagai berikut :
Dengan :
U(t) = Derajat konsolidasi pada waktu tertentu (%)
h = Besarnya settlement final (total)
h (t) = U(t)
. h
final
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
83/163
HR
14,27 m
15,32 m
22,4 m
Lapisan 1 ( very soft & soft clayey silt )
Lapisan 2 ( medium & dense Sandy Silt )
Lapisan 3 ( very dense Lime Stone)
H
+ 3,00 LWSHWL + 2,00 LWS
LWS
a = 345 m
a = 351 m
Sea bed -8,00
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
84/163
A. PRIMER SETTLEMENT(Scp)Elevasi Timbunan LWS HWL +3.0 LWS +4.0 LWS +5.0 LWS +6.0 LWS +7.0 LWS +8.0 LWS +9.0 LWS
(m) 8 10 11 12 13 14 15 16 17
H x Cc 'o+' Koreksi OSTERBERG (I) 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
(1+eo) 'o (Kpa) 64 80 98 116 134 152 170 188 206
42.84+'
42.84
154.56+'
154.56
PRIMER SETLEMENT (m) 1.136 1.322 1.507 1.672 1.822 1.959 2.085 2.202 2.310
'o pada titik A = 7.14 x (16-10) = 42.84 (Kpa)
'o pada titik B = 14.27 x (16-10)+7.66 (19-10) = 154.56 (Kpa)
2 h2 = 1.572 log
h1 = log1 2.267
LAPIS
h = log
(m) 0.237
(m) 0.900
0.506
1.491 1.5781.037 1.172 1.290 1.396
' = g' x H x 2 I
HR
Scp
SETTLEMENT
1.658
0.285 0.335 0.382 0.426 0.468
h1
h2 0.543
1.732
0.578
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
85/163
a = 351 m
B. IMMEDIATE SETTLEMENT (Si)Immediate se ttlement dapat dihitung menggunakan Formula dari GIROUD (1973) atau BIAREZ. Pada perhitungan ini, formula yang digunakan adalah Formula BIAREZ
Elevasi Timbunan LWS HWL +3.0 LWS +4.0 LWS +5.0 LWS +6.0 LWS +7.0 LWS +8.0 LWS +9.0 LWS
(m) 8 10 11 12 13 14 15 16 17
IMMEDIATE SETLEMENT (m) 0.682 0.784 0.882 0.967 1.040 1.104 1.161 1.211 1.257
17064 80
(m) 0.422 0.476
LAPIS
SETTLEMENTHR
h = 98 116 134 152
0.631 0.656
2 h2 = h2
1
h1 0.526 0.567 0.601=
h1
0.260 0.308 0.356 0.399 0.438
Si
0.473 0.505(m)
188
0.677
0.534
206
0.696
0.561
oed
i
E
h' timbtimb.Hg timbtimb.H'g
Cc
e1'3.2Eoed
oed
2
E
h' timbtimb.Hg
oed
1
E
h
' timbtimb.Hg
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
86/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
87/163
a = 351 m
0
1
2
3
4
5
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
TotalSettlement,St(m)
Tinggi Timbunan, HR (m)
Gambar 1
Kurava Korelasi Antara Htimb(HR) dengan Settlement (St)
D. BUAT GRAFIK KORELASI PADA TITIK A
Htimb(HR) vs Settlement (St)
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
88/163
a = 351 m
Gambar 2
Kurva Hubungan Antara Sc Vs Hr dan HR Vs HR-H
0
1
2
3
4
5
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
TotalSettlement,StdanHR-H
(m)
Tinggi Timbunan, HR (m)
St VS HR
HR-H VS HR Htimb=14.2 m
(St)(HR)
Vs(HR-H) - (HR)
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
89/163
a = 351 m
a). Lamanya Penurunan Tanah (Konsolidasi)
Menurut Terzaghi dalam Das (1990) Lama waktu konsolidasi dicari dng
persamaan :
t = Lamanya penurunan tanah
Tv = Faktor waktu, tergantung dari derajat konsolidasi (U)
Cv = Koefisien konsolidasi vertikal ( cm2/s atau m2/s )
Hd = Panjang aliran air drainage di dalam tanah
Lamanya penurunan (t) tersebut diatas dapat pula dicari berdasarkan cara grafis
pada Gambar yang disajikan oleh J.P BRU (1983) di buku Wahyudi (1997).
Catatan : mois = bulan
ans = tahun
H yang dimaksud adalah Hd atau Hdr
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
90/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
91/163
a = 351 m
b). Parameter Tanah Utk Lamanya Penurunan Konsolidasi
b.1). Faktor Waktu (Tv)
Faktor waktu adalah merupakan fungsi langsung dari derajat konsolidasi
(U %) dan bentuk dari distribusi tegangan air pori (u) di dalam tanah (aliran
satu arah atau dua arah). Gambar 5.6 menyajikan kurva U versus Tv guna
mencari faktor waktu secara grafis.
Apabila distribusi tegangan air porinya merata (homogen) maka hubungan
Tv dan U bisa digunakan seperti tabel dibawah ini.
U (%) 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Tv 0,008 0,031 0,071 0,126 0,197 0,287 0,403 0,567 0,848
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
92/163
a = 351 m
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
93/163
a = 351 m
b). Parameter Tanah Utk Lamanya Penurunan Konsolidasi
b.2). Panjang Aliran Drainage (Hd)
Jika tebal lapisan compressible adalah H, maka panjang aliran drainage
adalah Hd, dimana :
Hd = H bila arah aliran air selama proses konsolidasi adalah dua
arah (ke atas dan ke bawah)
Hd = H bila arah drainage adalah satu arah (ke atas atau ke bawah).
Hal ini terjadi bila di atas atau di bawah lapisan compressible
merupakan lapisan yang kedap air.
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
94/163
a = 351 m
b). Parameter Tanah Utk Lamanya Penurunan Konsolidasi
b.3). Koefesien Konsolidasi Vertikal (Cv)
Koefisien konsolidasi vertikal (Cv) diperoleh dari grafik korelasi antara
besarnya penurunan tanah dengan waktu (t) berdasarkan hasil konsolidasi
oedometric test (Gambar 5.7), yaitu :
= , /
Apabila lapisan tanah homogen dan mempunyai beberapa nilai Cv, maka
harga Cv yang digunakan dalam perencanaan adalah harga Cv rata-rata
(ABSI, 1965)
rata-rata = 11+22
+ .+
Dimana H = Tebal total lapisan compressible
Hi = Tebal lapisan compressible lapisan-i
Cvi = Harga Cv lapisan-i
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
95/163
a = 351 m
Example
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
96/163
a = 351 mPerhitungan Lama Waktu Konsolidasi
Example
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
97/163
a = 351 m
Example
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
98/163
a = 351 m
Poinconnement
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
99/163
a = 351 m
Poinconnement
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
100/163
Poinconnement
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
101/163
Sliding
Rotasional
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
102/163
Sliding
Rotasional
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
103/163
Sliding
Rotasional
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
104/163
Sliding
Rotasional
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
105/163
Untuk memperhitungkan stabilitaslereng terhadap RUPTURE SIRCULAIR
(Sliding rotasional) sekarang sudahbanyak program komputer sepertiSTABL, STABR, NIXEX, TROLLS dan
GEOSLOPE, dll :
WEIGHT of ROCK andDIKE DIMENSION
Armour Layer
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
106/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
107/163
WEIGHT of ROCK andDIKE DIMENSION
Depth of Layers
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
108/163
WEIGHT of ROCK andDIKE DIMENSION
Elevation ofTop Dike
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
109/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
110/163
PRELOADING& SURCHARGE
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
111/163
PRELOADING& SURCHARGE
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
112/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
113/163
PRELOADING& SURCHARGE
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
114/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
115/163
PRELOADING& SURCHARGE
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
116/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
117/163
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
118/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
119/163
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
120/163
Gambar 6.3. Typical vertcal drain installation for a highway embankment
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
121/163
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
122/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
123/163
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
124/163
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
125/163
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
126/163
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
127/163
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
128/163
Gambar 6.5. Derajat Konsolidasi Urdalam fungsi Trdan n = D/d(Barron)
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
129/163
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
130/163
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
131/163
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
132/163
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
133/163
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
134/163
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
135/163
Gambar 6.8. Disturbance factor
(Fs) for typical parameters.
Us Depart. Of Trans.,(1986)
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
136/163
Gambar 6.9. Typical values of
vertical discharge capacity.(US Depart. Of Trans., 1986)
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
137/163
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
138/163
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
139/163
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
140/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
141/163
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
142/163
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
143/163
VERTIAL DRAINS
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
144/163
TEKNIK PELAKSANAAN
GEOSYNTHETIC
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
145/163
GEOSYNTHETIC
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
146/163
GEOSYNTHETIC
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
147/163
Gambar 6.13. Sifat-sifat Utama dikaitkan dng type penggunaan geosynthetic
GEOSYNTHETIC
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
148/163
GEOSYNTHETIC
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
149/163
GEOSYNTHETIC
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
150/163
GEOTEXTILE
GEOSYNTHETIC
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
151/163
GEOMEMBRANE
GEOSYNTHETIC
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
152/163
GEOGRID
GEOSYNTHETIC
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
153/163
GEOCOMPOSITE
GEOSYNTHETIC
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
154/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
155/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
156/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
157/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
158/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
159/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
160/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
161/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
162/163
-
8/10/2019 Teknik Reklamasi
163/163