teknik pengambilan data spasialrama_ds.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/72381/4...teknik...
TRANSCRIPT
-
Teknik Pengambilan
Data Spasial
Sistem Informasi Geografis
Rama Dian Syah
-
Data Spasial SIG
• Sistem Informasi Geografi membutuhkan data masukan agar
dapat memberikan informasi, hasil dan analisis permukaan
bumi.
• Data masukan dalam sistem informasi geografis dapat diperoleh
dari berbagai sumber, antara lain data lapangan, GPS, peta
analog serta citra pengindraan jauh.
• Data masukan yang digunakan berupa data spasial yaitu data
yang memiliki referensi ruang kebumian/georeference dimana
data atribut terletak dalam berbagai unit spasial.
-
Teknik Memperoleh Data Spasial
1. Survei/Data Lapangan adalah Pengukuran fisik (landmarks),
pengambilan sampel (polusi air), pengumpulan data non-fisik
(data sosial, politik, ekonomi dan budaya). Teknik survei
dilakukan dengan menggunakan alat GPS (Global Positioning
System).
2. Sensus adalah Pendekatan kuisioner, wawancara dan
pengamatan, pengumpulan data secara nasional dan periodik
(sensus jumlah penduduk, sensus kepemilikan tanah).
3. Statistik adalah Pengumpulan data periodik/perinterval waktu
pada stasiun pengamatan dan analisis data geografi seperti
data curah hujan.
-
Teknik Memperoleh Data Spasial
4. Tracking adalah Cara pengumpulan data dalam periode
tertentu dengan tujuan pemantauan atau pengamatan
perubahan, seperti kebakaran hutan, gunung meletus, debit
air sungai
5. Pengindraan jauh (inderaja/remote sensing) adalah cara
untuk mendapatkan informasi suatu objek, wilayah atau
fenomena melalui analisis data yang diperoleh dari sensor
pengamatan tanpa kontak langsng dengan objek, wilayah
atau fenomena yang diamati.
-
Sumber Data Spasial
1. Peta analog
• Peta dalam bentuk cetakan dan dibuat dengan
menggunakan teknik kartografi.
• Peta analog mempunyai referensi spasial seperti koordinat,
skala, arah mata angin. Referensi spasial dalam peta
analog menampilkan koordinat sebenarnta di permukaan
bumi pada peta digital yang dihasilkan.
• Peta analog direpresentasikan dalam format vektor.
-
Sumber Data Spasial
2. Data Sistem Penginderaan Jauh
• Sumber data paling penting dalam SIG karena
ketersediaannya secara berkala.
• Data penginderaan jauh dapat direpresentasikan dalam format
raster seperti citra satelit, foto udara digital ataupun radar.
• Data foto udara diinterpretasi dahulu sebelum dikonversi
kedalam bentuk digital. Data citra satelit dapat langsung
digunakan kaena sudah dalam bentuk digital.
• Data yang belum bentu digital dapat diubah manual menjadi
bentuk digital dengan mengubah informasi geografis menjadi
data digital dengan sistem kisi-kisi (grid atau raster sistem)
-
Sumber Data Spasial
3. Data Hasil Pengukuran Lapangan
• Data yang diperoleh langsung dari pengukuran lapangan
seperti pH tanah, salinitas air, curah hujan serta jenis tanah.
• Data lapangan diperoleh dengan melalui cara sensus
ataupun survei (sampel).
• Data hasil pengukuran umumnya termasuk dalam data
atribut.
• Contoh data hasil pengukuran lapangan adalah data batas
administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas
hak pengusahaan hutan.
-
Sumber Data Spasial
4. Data GPS (Global Positioning System)
• Data GPS direpresentasikan dalam format vektor.
• Teknologi GPS memberikan akurasi yang tinggi, mudah dioperasikan, mudah
dibawa, pengukuran diintegrasikan dengan sistem koordinat, penyimpanan
informasi secara otomatis, menghemat waktu kerja proses.
5. Digitasi
• Proses memperoleh data spasial dengan mengubah objek titik, garis atau
poligon pada sebuah hardcopy menjadi bentuk data vektor digital.
• Proses digitasi digunakan dengan memanfaatkan perangkat lunak sistem
informasi geografis seperti Arc View, AutoCad Map, Arc Info.
• Data sumber yang didigitasi tidak ada dalam bentuk peta analog atau hardcopy
tetapi harus disimpan dahulu dengan menggunakan scanner.
• Latar belakang dalam proses digitasi adalah data raster/layer raster.
-
Sumber Data Spasial
6. Terestris
• Pengukuran data spasial terestris dengan menggunakan
theodolith.
• Pengukuran theodolith dengan menggunakan serangkaian data
spasial berupa jarak, sudut, ketinggian realtif serta posisi realtif dari
sebuah objek.
-
Penginderaan Jarak Jauh (Inderaja)-Remote Sensing
• Penginderaan Jauh: Merupakan ilmu dan seni untuk
mendapatkan informasi suatu obyek, wilayah atau fenomena
melalui analisis data yang diperoleh dari sensor pengamat tanpa
harus kontak langsung dengan obyek, wilayah atau fenomena
yang diamati (Lillesand & Kiefer, 1994).
• Inderaja: Pengambilan informasi, baik skala kecil maupun
besar, terhadap suatu objek atau fenomena, dengan
menggunakan rekaman atau divais real-time sensing nirkabel,
atau tidak mengadakan kontak fisik secara langsung dengan
objek (seperti menggunakan pesawat terbang, pesawat ulang
alik, satelit, pelampung, atau kapal).
-
Komponen Inderaja
• Sumber Energi:
▪ Pasif: Matahari, radiasi dari permukaan bumi
▪ Aktif: radiasi yang disengaja oleh sumber energi seperti radar
• Sensor: Divais untuk mendeteksi objek/area (kamera, scanner,
dll).
• Platform: Kendaraan untuk membawa sensor
• Pemroses: Menangani sinyal data (fotografi, digital, dll)
• Institusi: Organisasi yang menggunakan teknologi Inderaja
secara internasional, nasional, universitas, dll
-
Jenis Sensor Inderaja
1. Sensor Pasif
• Sensor Pasif mendeteksi alam
yang dipancarkan atau
direfleksikan oleh objek atau
area sekitar yang diamati.
• Refleksi sinar matahari adalah
sumber yang paling umum
yang diterima oleh sensor
pasif.
• Contoh:
• Fotografi,
• Inframerah,
• CCD(Charge Couple Device),
• Radiometer.
2. Sensor Aktif
• Sensor aktif memancarkan
energi melakukan scanning
objek dan area yang kemudian
sensor akan mendeteksi dan
mengukur radiasi yang
direfleksikan target.
• RADAR adalah salah satu
contoh sensor aktif inderaja
dimana waktu selang antara
pemancar dan pendeteksian
diukur, memberikan lokasi,
tinggi, kecepatan, dan arah
dari objek.
-
Sistem Inderaja &
Aplikasinya
(Oleh Purwadhi, 1997)
-
Aplikasi Inderaja
• Inderaja memungkinkan untuk mengumpulkan data pada area
yang berbahaya atau tidak dapat diakses. Aplikasinya
mencakup pemonitoran hutan di daerah Amazon, lapisan es di
daerah Artik dan Antartika, mengukur kedalaman perairan dan
samudera.
• Pihak militer menggunakan Inderaja saat perang dingin untuk
memberikan data dari area-area batas yang berbahaya.
• Inderaja juga dapat menggantikan pengumpulan data secara
langsung yang memakan biaya dan berjalan lambat, sekaligus
memastikan bahwa tidak ada campur tangan manusia pada
objek atau area yang diamati.
-
Aplikasi Inderaja
• Dengan menggunakan gambar dari satelit, pesawat terbang,
pesawat ulang-alik, pelampung, kapal, dan helikopter, data
dibuat untuk dianalisa dan dibandingkan seperti jumlah
vegetasi, erosi, polusi, kehutanan, cuaca, dan penggunaan
tanah.
• Hal ini dapat dipetakan, digambarkan, dicari, dan diamati.
Proses Inderaja ini yang kemudian berguna bagi perencanaan
kota, investigasi arkeologis, pengamatan untuk keperluan
militer, dan survey geomorfologis.
-
Aplikasi Data Hasil Inderaja• RADAR biasanya diasosiasikan dengan aerial traffic control, peringatan
bahaya, dan data meteorologis skala besar. Doppler radar digunakan olehpenegak hukum untuk memonitor batas kecepatan atau untuk mengukurkecepatan dan arah angin oleh ahli meteorologis. Contoh lainnya adalahRADARSAT, TerraSAR-X, Magellan.
• Altimeter laser dan radar pada satelit dapat memberikan range data yanglebar. Dengan mengukur tonjolan air yang diakibatkan gravitasi, merekadapat memetakan fitur-fitur pada dasar laut dalam radius 1 mil. Denganmengukur tinggi ombak di laut, altimeter dapat mengukur kecepatan danarah angin, juga arah dari arus laut.
• Light detection and ranging (LIDAR) adalah teknologi Inderaja optis yangdapat digunakan untuk mengukur jarak suatu objek dengan caramenyinarinya, yang umumnya menggunakan laser. LIDAR dapatmenggunakan sinar ultraviolet, sinar tampak, atau sinar dengan frekuensimendekati infra merah untuk mengamati berbagai objek. Penggunaan laserdapat memetakan objek dengan resolusi yang sangat tinggi.
-
Aplikasi Data Hasil Inderaja• Radiometer dan photometer adalah alat paling umum yang digunakan
untuk menerima pantulan dan pancaran radiasi dalam beragam frekuensi.Yang paling umum adalah sensor infra merah, diikuti dengan microwave,sinar gamma, dan yang cukup jarang ultraviolet. Alat ini dapat digunakanuntuk mendeteksi spektrum frekuensi dari zat-zat kimia yang ada diatmosfer sehingga dapat diukur konsentrasinya.
• Foto udara sering digunakan untuk membuat peta topografi oleh ahlipemetaan dan penentuan rute-rute jalan oleh departemen yang mengaturlalu lintas.
• Landsat mengambil gambar dengan radiasi elektromagnetik, denganpanjang gelombang yang beragam dalam satu waktu. Landsat sudahdigunakan sejak tahun 1970an dan biasanya ditemukan pada satelitpengamat bumi, contohnya IKONOS. Peta yang dibentuk mencakuppermukaan tanah, pemetaan prospek mineral, pendeteksi dan monitorpenggunaan tanah, penebangan hutan, area pertanian dan hutan.
• Seismograf untuk mengukur lokasi dan kekuatan dari gempa bumi.
-
Prinsip Identifikasi Objek• Untuk mengatasi kesulitan akan pendeteksian objek, professional image
interpreter menggunakan sejumlah karakteristik untuk membantu mereka
mengidentifikasi objek yang diamati dengan Inderaja. Beberapa
karakteristik tersebut mencakup:
▪ Bentuk: karakteristik ini sendiri dapat mengidentifikasi banyak objek. Misalnya garis
linear panjang pada jalan tol, persimpangan jalan, bentuk persegi pada bangunan,
atau bentuk lapangan baseball yang dapat unik.
▪ Ukuran: Ukuran dari suatu objek merupakan hal yang penting untuk melakukan
indentifikasi. Skala dari gambar menentukan ukuran sebenarnya dari objek, sehingga
sangat penting untuk mengetahui skala dari gambar yang akan dianalisa.
▪ Warna gambar: Semua objek memantulkan atau memancarkan radiasi
elektromagnetik yang berbeda-beda. Dalam kebanyakan kasus, jenis objek yang
hampir sama akan memantulkan atau memancarkan radiasi dengan panjang
gelombang yang hampir sama pula. Divais yang menerima kemudian akan
memproduksi gambar sesuai sensitivitasnya terhadap radiasi elektromagnetik. Oleh
karena itu interpreter harus mengetahui bagaimana suatu objek akan ditampilkan pada
gambar yang dianalisa. Contohnya pada gambar infra merah, kumpulan vegetasi akan
memiliki range warna pink hingga merah, bukan hijau seperti keadaan sebenarnya.
-
Prinsip Identifikasi Objek• Foto Lapangan Baseball dengan bentuk yang mudah dikenali
-
Prinsip Identifikasi Objek• Pola: Banyak objek yang memiliki posisi yang berbentuk suatu pola. Hal ini
biasanya terjadi pada objek/fenomena buatan manusia. Contohnyaperkebunan yang diatur secara sistematis oleh petani, sementara vegetasialami biasanya memiliki pola yang acak.
• Bayangan: Bayangan seringkali dapat digunakan untuk mendapatpandangan/bentuk lain dari suatu objek. Contohnya hasil foto menaratransimi radio yang diambil tegak lurus akan sulit untuk diidentifikasi. Hal inidapat diatasi dengan mengambil foto objek ini saat sudut mataharimenghasilkan bayangan yang jelas. Bayangan kemudian dapatmenampilkan bentuk yang lebih jelas dari objek. Akan tetapi bayangan jugadapat menyulitkan proses pendeteksian objek karena sering menutupiobjek di permukaan bumi.
• Tekstur: Gambar objek juga memiliki ukuran kasar/halus. Karakteristik inikadang berguna untuk menginterpretasikan objek. Contohnya, kita dapatmelihat perbedaan tekstur saat membandingkan area rumput denganladang jagung. Seperti ukuran, karakteristik ini juga bergantung pada skaladari gambar.
-
Inderaja Ideal• Sumber energi yang seragam. Sumber ini akan menyediakan energi untuk semua
panjang gelombang, secara konstan, tidak tergantung tempat dan waktu.
• Atmosfer yang tidak ikut serta dalam proses Inderaja. Dalam hal ini atmosfer tidakakan mengubah energi dari sumber sama sekali, baik energi yang mengarah kepermukaan bumi ataupun yang dipantulkan. Dan seperti sebelumnya, tidakbergantung tempat dan waktu.
• Objek yang ada di permukaan bumi memancarkan atau memantulkan radiasi yangsecara jelas berbeda untuk tiap objek sehingga data diperoleh dengan sangat detil.
• Super sensor. Sensor yang sangat sensitif terhadap semua panjang gelombang,menangkap data secara detil dengan pencahayaan yang mutlak sama dengan lokasisebenarnya. Sensor ini dapat diandalkan, tidak membutuhkan daya dan tidakmemakan ruang, menghasilkan data yang akurat, serta ekonomis untuk dioperasikan.
• Sistem penanganan data real-time. Data yang diperoleh diproses dalam waktu real-time sehingga mampu menyediakan informasi baru setiap saat.
• Beragam pengguna data. Orang-orang yang memiliki pengetahuan luas tentangperolehan data Inderaja dan teknik analisis. Kumpulan data yang sama dapat menjadibermacam-macam bentuk informasi untuk banyak pengguna.