tanaman suren

60
BIOAKTIVITAS ZAT EKSTRAKTIF KAYU TERAS SUREN (Toona sureni Merr.) PADA POSISI KAYU YANG BERBEDA DALAM BATANG POHON VEBRI RAHMAWANDI DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

Upload: muhammad-rizki

Post on 24-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Metabolit Sekunder Tanaman Suren

TRANSCRIPT

Page 1: Tanaman Suren

BIOAKTIVITAS ZAT EKSTRAKTIF KAYU TERAS SUREN

(Toona sureni Merr.) PADA POSISI KAYU YANG BERBEDA

DALAM BATANG POHON

VEBRI RAHMAWANDI

DEPARTEMEN HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 2: Tanaman Suren

ABSTRACT

Bioactivity of Suren (Toona sureni Merr.)

Heartwood at Different Wood Positions of Tree

By:

Vebri Rahmawandi1 and Rita Kartika Sari

2

INTRODUCTION: Medicinal plants belongs to the natural wealth of

biodiversity that is owned by Indonesia. Only 300 species that have been used as

traditional medicine (Hariana 2008). Suren (T. sureni) is a type of tree that has

been used in curing dysentery, fever, diabetes, and pengelat drugs (Heyne 1987).

It indicates that the substance of extractive content in Suren can be potentially

used as raw material of medicine. Levels and compositions of extractive

substances in the same tree can be affected by the position of timber in the trunk

tissue, especially on the heartwood that contains lots of extractives. This research

aimed to establish levels and bioactivity of extractive substances of Suren (T.

sureni) heartwood at various positions in the trunk with various kinds of solvents

on Artemia salina Leach shrimp larvae through the test probe Brine Shrimp

Lethality Test (BSLT) as anticancer properties.

MATERIALS AND METHOD: There were six positions of Suren heartwood,

consist of P1 (base 1), P2 (base 2), T (middle), U1 (tip 1), U2 (tip 2) and C

(branches) that used in this research. Extraction was continously done in

accordance with soxhletation method with different polarity of solvents (n-

hexane, ethyl acetate, and methanol). The results were dried and measured to

determine the levels of extractive substances, then the anti-cancer properties as a

bioactivity are tested based on BSLT method.

RESULT AND DISCUSSION: The results indicated that the positions of wood

in the trunk not significantly affect on the diversity of extractive substances of

Suren heartwood. Total extractive levels were fluctuate among the potitions, but

tend to decline from the base to the tip of trunk. The highest of extractives level

was produced from the P1 position by 12,6%. The highest Suren heartwood

bioactivity is showed by the ethyl acetate extract of the wood at the P1 position

with LC50 value of 28,01 µg/mL and classified as very toxic.

Key words: heartwood, Suren (T. sureni), BSLT, anticancer

DHH

Page 3: Tanaman Suren

RINGKASAN

VEBRI RAHMAWANDI. E24080018. Bioaktivitas Kayu Teras Suren (Toona

sureni Merr.) pada Posisi Kayu yang Berbeda dalam Batang Pohon. Dibawah

bimbingan Dr. Ir. Rita Kartika Sari, M.Si

Tumbuhan obat merupakan salah satu jenis kekayaan alam hayati yang

dimiliki oleh Indonesia namun baru 300 jenis yang telah dimanfaatkan sebagai

obat tradisional (Hariana 2008). Suren (T. sureni) merupakan salah satu jenis

pohon yang telah dimanfaatkan sebagai obat disentri, demam, diabetes, dan obat

pengelat (Heyne 1987). Hal ini menunjukkan bahwa kandungan zat ekstraktif

yang ada di dalam pohon Suren memiliki potensi sebagai bahan baku obat. Kadar

dan komposisi zat ekstraktif dalam pohon yang sama dapat dipengaruhi oleh

posisi jaringan kayu dalam batang pohon, terutama pada kayu teras yang

merupakan bagian kayu yang mengandung banyak ekstraktif. Penelitian ini

bertujuan untuk menetapkan kadar zat ekstraktif dan bioaktivitas zat ekstraktif

kayu teras Suren (T. sureni) pada berbagai posisi dalam batang pohon dengan

berbagai jenis pelarut terhadap larva udang Artemia salina Leach melalui

pengujian BSLT sebagai penduga sifat antikanker.

Penelitian ini menggunakan sampel kayu teras Suren pada posisi P1

(pangkal 1), P2 (pangkal 2), T (tengah), U1 (ujung 1), U2 (ujung 2), dan C

(cabang). Ekstraksi dilakukan secara bersinambungan menggunakan metode

sokletasi dengan pelarut yang memiliki kepolaran berbeda (n-heksana, etil asetat,

dan metanol). Hasil ekstraksi dikeringkan dan dihitung kadar zat ekstraktifnya,

kemudian diuji sifat bioaktifitas anti kankernya dengan metode BSLT.

Hasil Penelitian menunjukan bahwa posisi kayu dalam batang pohon tidak

mempengaruhi keberagaman kadar zat ekstraktif kayu teras Suren secara

signifikan. Kadar zat ekstraktif total berfluktuasi antar bagian pohon, namun

memiliki kecenderungan yang menurun dari pangkal hingga ujung batang. Kadar

total zat ekstraktif tertinggi dihasilkan dari posisi P1 sebesar 12,6%. Bioaktivitas

kayu teras Suren yang tertinggi ditunjukkan oleh ekstrak etil asetat dari kayu pada

posisi P1 dengan nilai LC50 sebesar 28,01 μg/mL dan tergolong sangat toksik.

Kata kunci: kayu teras, Suren (T. sureni), BSLT, antikanker

Page 4: Tanaman Suren

BIOAKTIVITAS KAYU TERAS SUREN (Toona sureni Merr.)

PADA POSISI KAYU YANG BERBEDA DALAM BATANG

POHON

VEBRI RAHMAWANDI

E24080018

Skripsi

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 5: Tanaman Suren

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Bioaktivitas Zat Ekstraktif Kayu Teras Pohon Suren (Toona

sureni Merr.) pada Posisi Kayu yang Berbeda dalam Batang

Pohon

Nama Mahasiswa : Vebri Rahmawandi

NRP : E24080018

Departemen : Hasil Hutan

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Rita Kartika Sari, M.Si

NIP. 19681124 199512 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Hasil Hutan IPB

Dr. Ir. Wayan Darmawan, M.Sc

NIP. 19660212 199103 1 002

Tanggal lulus:

Page 6: Tanaman Suren

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Bioaktivitas Zat

Ekstraktif Kayu Teras Pohon Suren (Toona sureni Merr.) pada Posisi Kayu

yang Berbeda dalam Batang Pohon adalah benar-benar hasil karya saya sendiri

dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya

ilmiah pada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian

akhir skripsi ini.

Bogor, Agustus 2012

Vebri Rahmawandi

NRP E24080018

Page 7: Tanaman Suren

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul

Bioaktivitas Zat Ekstraktif Kayu Teras Suren (Toona sureni Merr.) pada

Posisi Kayu yang Berbeda dalam Batang Pohon. Penelitian ini dilakukan

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada

Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan

demi kesempurnaan karya ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan pihak-pihak yang membutuhkan.

Bogor, Agustus 2012

Penulis

Page 8: Tanaman Suren

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor, provinsi Jawa Barat pada tanggal 25 Februari

1990. Penulis merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara keluarga pasangan

Bapak Rahmawan Paidi dan Ibu Enung Aisah.

Penulis menyelesaikan sekolah dasar di SD Negeri Taman Pagelaran,

Kabupaten Bogor pada tahun 2002. Penulis melanjutkan pendidikan ke SMP

Negeri 6 Bogor hingga tahun 2005, kemudian melanjutkan ke SMA Negeri 2

Bogor dan tamat pada tahun 2008.

Pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen

Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB

(USMI). Selain melaksanakan kegiatan perkuliahan, penulis juga aktif dalam

organisasi Himpunan Mahasiswa Hasil Hutan (HIMASILTAN) sebagai Wakil

Ketua Umum pada periode 2010-2011 dan sebagai Ketua Kelompok Minat Kimia

Hasil Hutan pada periode 2011-2012, serta aktif dalam berbagai kepanitiaan

kegiatan lainnya. Penulis juga menjadi Ketua kelompok Program Kreatifitas

Mahasiswa (PKM) yang lolos didanai Dikti pada tahun 2010.

Dalam penyelesaian studi di IPB, penulis melakukan penelitian yang

berjudul Bioaktivitas Zat Ekstraktif Kayu Teras Suren (Toona sureni Merr.)

pada Posisi Kayu yang Berbeda dalam Batang Pohon dibawah bimbingan

Dr. Ir. Rita Kartika Sari, M.Si.

Page 9: Tanaman Suren

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Ibu Dr. Ir. Rita Kartika Sari, M.Si yang telah memberikan bimbingan ilmu,

waktu, bantuan, arahan, dan nasehat kepada penulis.

2. Ibu Dr. Nining Puspaningsih, M.Si selaku dosen penguji dan Bapak

Ir. Deded Sarip Nawawi, M.Sc selaku ketua sidang.

3. Keluarga tercinta: Rahmawan Paidi (Ayah), Enung Aisah (Ibu), Yoga R

(Kakak), dan Bayu R (Adik) atas cinta, doa, pengertian, dan perhatian

yang diberikan kepada penulis.

4. Bapak Deded, Bapak Supriatin, Akang Gunawan, Kak Adi, serta seluruh

keluarga BKHH atas bantuannya selama melaksanakan penelitian.

5. Nadia Shaliha dan keluarga THH 45 (Rahma, Arip, Desi, Munawar,

Prabu, Ari, Mae, Putri, Mita, Kajol dan rekan-rekan yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu) atas cinta, semangat, motivasi, dan kebersamaan

yang hangat selama ini.

6. Seluruh pihak yang telah membantu namun tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Bogor, Agustus 2012

Vebri Rahmawandi

Page 10: Tanaman Suren

x

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ..................................................................................... ......... x

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv

I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2 Tujuan ........................................................................................ 2

1.3 Manfaat ...................................................................................... 2

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Suren (Toona sureni Merr.) ....................................................... 3

2.2 Kayu Teras ................................................................................. 4

2.3 Ekstraksi ..................................................................................... 5

2.4 Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) .......................................... 6

III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 8

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 8

3.2 Bahan dan Alat Penelitian ......................................................... 8

3.3 Metode Penelitian ...................................................................... 9

3.3.1 Penyiapan Serbuk ............................................................ 9

3.3.2 Ekstraksi .......................................................................... 10

3.3.3 Penentuan Kadar Ekstraktif ............................................ 11

3.3.4 Pengujian Bioaktivitas dengan Brine Shrimp

Lethality Test ................................................................... 12

3.4 Analisis Data ............................................................................. 13

IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 14

4.1 Kadar Zat Ekstraktif Kayu ....................................................... 14

4.2 Bioaktivitas Zat Ekstraktif Kayu Suren (T. sureni)

dengan Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) ............................. 17

Page 11: Tanaman Suren

xi

V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 21

5.1. Kesimpulan .............................................................................. 21

5.2. Saran ........................................................................................ 21

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 22

LAMPIRAN ............................................................................................. 24

Page 12: Tanaman Suren

xii

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Diameter sortimen batang Suren ................................................................ 9

2. Kadar zat ekstraktif kayu Suren pada posisi yang berbeda

dalam batang .............................................................................................. 14

3. Persentase mortalitas larva udang A. salina dan LC50

hasil uji BSLT............................................................................................. 18

Page 13: Tanaman Suren

xiii

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Kenampakan daun Suren (koleksi pribadi) ................................................. 4

2. Posisi sampel yang digunakan pada batang pohon Suren ........................... 8

3. Pengambilan contoh uji ................................................................................ 10

4. Bagan kerja proses ekstraksi dari berbagai posisi dalam

batang teras Suren (T. sureni Merr.) ............................................................ 11

5. Hubungan kadar ekstrak dengan posisi kayu dalam

batang pohon ................................................................................................ 16

6. Hubungan posisi kayu teras dalam pohon dengan nilai LC50 ...................... 19

Page 14: Tanaman Suren

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Hasil Analisis Statistik Kadar Ekstrak Kayu Teras Suren ...................... 25

2. Mortalitas Larva Kontrol BSLT Ekstrak Teras Suren ............................ 26

3. Hasil Analisis Statistik Mortalitas ........................................................... 27

4. Hasil Analisis Probit Ekstrak N-heksana ................................................ 29

5. Hasil Analisis Probit Ekstrak Etil Asetat ................................................ 35

6. Hasil Analisis Probit Ekstrak Metanol .................................................... 41

Page 15: Tanaman Suren

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan obat merupakan salah satu kekayaan hayati yang dimiliki oleh

Indonesia. Dari 20.000 jenis tumbuhan obat yang ada di Indonesia, baru sekitar

1.000 jenis tanaman yang terdata dan 300 jenis yang telah dimanfaatkan sebagai

obat tradisional oleh masyarakat. Berbagai macam tumbuhan obat yang ada di

Indonesia tersebut digunakan oleh masyarakat sebagai obat karena adanya zat

ekstraktif yang terkandung di dalamnya yang mampu secara aktif melawan

penyakit-penyakit tertentu (Hariana 2008).

Menurut Heyne (1987), Suren adalah salah satu jenis pohon yang telah

lama digunakan masyarakat umum sebagai obat disentri, demam, kencing manis

dan digunakan sebagai obat pengelat (obat kuat). Hal ini menunjukan bahwa zat

ekstraktif yang terdapat dalam pohon Suren memiliki potensi sebagai bahan baku

obat. Penelitian Laksana (2011) menunjukan bahwa hasil uji brine shrimp

lethality test (BSLT) menghasilkan ekstrak n-heksana kayu Suren memiliki

bioaktivitas yang tinggi dan dapat digunakan sebagai indikator karakteristik

antikanker.

Kadar dan komposisi senyawa ekstraktif dipengaruhi oleh banyak faktor,

antara lain jenis kayu, umur, tempat tumbuh, bagian atau posisi jaringan dalam

batang. Menurut Prayitno (1992), kayu pada bagian pangkal pohon cenderung

memiliki kadar zat ekstraksi yang tinggi dan menurun pada bagian tengah dan

ujung batang. Hasil penelitian Sari (2011) menunjukkan gejala yang berbeda,

dimana kadar zat ekstraksi tertinggi diperoleh pada ketinggian 50% (T) dari

pangkal. Komposisi maupun jumlah zat ekstraksi antar jenis pohon belum tentu

sama, karena dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Oleh karena itu penelitian

pengaruh perbedaan ketinggian posisi kayu dalam batang pohon pada jenis kayu

lainnya terhadap kadar dan bioaktivitas sangat menarik dan perlu dilakukan.

Page 16: Tanaman Suren

2

1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar dan menguji bioaktivitas

zat ekstraktif kayu teras Suren (T. sureni) berdasarkan posisi kayu dalam batang

pohon serta jenis pelarut yang berbeda melalui pengujian BSLT.

1.3 Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan rujukan

untuk para peneliti dalam melakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan

senyawa bioaktif antikanker dalam posisi kayu yang berbeda.

Page 17: Tanaman Suren

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Suren (Toona sureni Merr.)

Pohon Suren merupakan salah satu jenis pohon dari famili Meliaceae.

Pohon ini merupakan salah satu jenis yang berasal dari Indonesia. Daerah

penyebarannya sangat luas, penyebarannya yaitu di Sumatera, Jawa, Kalimantan,

Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Irian Jaya.

Ciri umum dari kayu Suren yaitu memiliki tinggi pohon yang dapat

mencapai 34-40 m dengan panjang batang bebas cabang 10-25 m. Diameter dapat

mencapai 85 cm. Pohon ini juga dapat memiliki banir dengan tinggi 0,9 m dan

lebar banir 0,6 m. warna kayu teras merah daging, warna gubal cokelat, dan

teksturnya agak kasar. Sementara daunnya majemuk, lanset, dan tepi daun agak

bergelombang dan tidak bergerigi (Gambar 2). Kayu Suren merupakan kayu

ringan dengan berat jenis 0,38-0,50 dengan kelas kuat III-IV dan kelas awet III-V.

Pohon Suren ini biasa tumbuh pada tanah kering dan tanah lembab yang subur,

umumnya di daerah yang memiliki ketinggian dibawah 1.200 m dari permukaan

laut. Kegunaan kayu Suren antara lain dapat digunakan untuk bahan bangunan,

peti, kotak, perahu, dan meja tulis yang indah, selain itu juga disukai untuk

membuat almari pakaian karena pada waktu dikerjakan kayunya berbau harum

(Hayne 1987).

Spesies ini menghasilkan kayu yang baik. Kulit kayunya dimanfaatkan

sebagai astringent dan sebagai obat pencahar. Di Indo-Cina, spesies ini digunakan

sebagai tonik, sebagai antiperiodik, dan anti rematik. Sementara di Indonesia jenis

ini digunakan sebagai tonik untuk mengatasi diare, disentri, dan infeksi usus

lainnya. Ekstrak daunnya memiliki aktivitas antibiotik terhadap Staphylococcus,

dengan cara melaburkan ramuan ujung daun pada luka bengkak (Hua et al..

2008). Hayne (1987) pun mengemukakan bahwa daun dan kulitnya dapat

dimanfaatkan sebagai obat disentri, demam, kencing manis dan sebagai obat

pengelat.

Page 18: Tanaman Suren

4

Gambar 1 Kenampakan daun Suren (koleksi pribadi).

2.2 Kayu Teras (Heartwood)

Kayu teras merupakan bagian dari batang kayu yang sudah tidak lagi

berfungsi secara fisiologis tetapi masih berfungsi untuk menunjang pohon secara

mekanis (Haygreen & Bowyer 1989). Mengacu pada penjelasan Rudman dalam

Haygreen dan Bowyer (1989) bahwa penyebab utama terbentuknya kayu teras

adalah penumpukan dan penguraian zat-zat makanan yang melebihi dari volume

kebutuhan pohon. Zat-zat makanan tersebut bergerak ke arah dalam sepanjang

jari-jari, menumpuk, dan hancur, kemudian mengakibatkan matinya sel-sel. Kayu

teras yang terbentuk berada pada bagian tengah penampang melintang kayu yang

pada umumnya mengalami perubahan warna menjadi lebih gelap.

Setelah pohon mencapai umur tertentu, kebanyakan kayu pada bagian

dalam batang pohon mulai berubah menjadi kayu teras dan proporsinya pun

semakin bertambah seiring dengan pertumbuhan pohon tersebut. Sel-sel parenkim

yang mati menghasilkan endapan-endapan organik seperti senyawa fenol, resin,

pigmen, dan lainnya (Sjostrom 1981). Berbagai macam endapan organik yang

terkandung di dalam kayu teras tersebut dikenal sebagai zat ekstraktif (Pandit &

Kurniawan 2008).

Pada umumnya kayu teras menjadi lebih keras dan mengandung zat

ekstraktif organik dari golongan polifenol. Polifenol ini merupakan ekstraktif

organik hasil konversi dari pati, gula, dan ekstraktif organik yang ada dalam

parenkim kayu gubal (Achmadi 1990).

Kayu teras seringkali lebih awet daripada kayu gubal, kayu teras lebih

tahan terhadap serangan jamur dan serangan serangga perusak kayu. Hal ini

Page 19: Tanaman Suren

5

disebabkan adanya zat-zat yang bersifat toksik dalam zat ekstraktif. Oleh karena

adanya endapan zat ekstraktif juga pada umumnya kayu teras berubah warna

menjadi lebih gelap. Suren memiliki kayu teras berwarna merah terang (Pandit &

Kurniawan 2008). Berdasarkan penelitian Rahmawan (2011) yang

membandingkan bioaktivitas antar bagian pohon, menunjukkan bahwa ekstrak

dari kayu teras memiliki bioaktivitas yang lebih tinggi daripada ranting, daun, dan

kayu gubalnya.

2.3 Ekstraksi

Ekstraksi merupakan suatu proses untuk memisahkan senyawa-senyawa

kimia yang terdapat pada jaringan tumbuhan atau hewan dengan menggunakan

pelarut air maupun pelarut organik tertentu. Sementara ekstrak adalah komponen-

komponen kimia kayu yang dipisahkan dari hasil ekstraksi. Ekstrak ini biasa

digunakan sebagai ciri-ciri spesifik suatu genus maupun spesies kayu (Lewin &

Goldstein 1991).

Metode ekstraksi terbagi menjadi dua macam cara, yaitu cara dingin dan

cara panas. Metode ekstraksi dengan cara dingin yaitu maserasi dan perkolasi,

sedangkan metode dengan cara panas yaitu refluks, digesti, infus, dekok, dan

sokletasi (Voigt 1994). Tahapan yang perlu diperhatikan dalam mengekstrak

jaringan tumbuhan adalah penyiapan bahan sebelum diekstrak, pemilihan pelarut,

kondisi proses ekstraksi, pengambilan pelarut, dan pengujian sebagai tahap

penyelesaian (Sabel & Warren 1973).

Sokletasi merupakan salah satu metode ekstraksi. Pada prinsipnya proses

sokletasi yaitu penyarian simplisia secara berkesinambungan, cairan penyari

dipanaskan sehingga menguap, uap cairan penyari terkondensasi menjadi

molekul-molekul air oleh pendingin balik dan turun menyari simplisia dalam

klongsong dan selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah

melewati pipa sifon. Keuntungan metode ini adalah penggunaan pelarut lebih

sedikit, proses pembaruan pelarut secara terus-menerus sehingga proses lebih

cepat, dan pemanasannya dapat diatur (Voigt 1994).

Dalam hal pemilihan larutan perlu diperhatikan bahwa proses isolasi suatu

jaringan atau zat-zat yang ada pada tumbuhan yang bersifat polar akan dapat

Page 20: Tanaman Suren

6

dilakukan dengan menggunakan pelarut polar, begitu pula dengan ekstrak non-

polar dapat diekstrak dengan pelarut non-polar (Lewin & Goldstein 1991).

Menurut Achmadi (1990), jenis zat ekstraktif yang terekstrak pada pelarut

n-heksana (turunan benzena) adalah jenis golongan utama terpena, fenol,

hidrokarbon melalui penyulingan uap, sedangkan zat ekstraktif yang terlarut

dalam fraksi metanol (alkohol) adalah flobafen, tanin, stilbena dan jenis zat warna

yaitu flavonoid, antosianin. Kemudian Hillis (1987) menyatakan bahwa flavonoid

merupakan senyawa yang menyebabkan kayu teras berwarna merah, seperti pada

sampel kayu Suren yang digunakan. Sjostrom (1981) menjelaskan bahwa fenolik

yang terdapat pada kayu teras, kulit, dan sedikit di dalam xilem berfungsi sebagai

fungisida dan juga meningkatkan warna kayu.

Zat ekstraktif terdapat di dalam rongga sel namun bukan merupakan

bagian dari struktur dinding sel kayu (Tsoumis 1991). Zat ekstraktif memiliki arti

yang penting dalam kayu. Beberapa tanaman diketahui dapat menghasilkan zat

ekstraktif sebagai senyawa bioaktif, termasuk antikanker, yang pada umumnya

berupa senyawa-senyawa flavonoid, glikosida, steroid alkaloid dan terpenoid

(Kurz & Constabel 1998). Berdasarkan penelitian sebelumnya, Suren memiliki

kandungan bahan Surenon, Surenin dan Surenolakton yang berperan sebagai

penghambat pertumbuhan insektisida dan antifeedant (menghambat daya makan)

terhadap larva serangga uji ulat sutera. Bahan-bahan tersebut juga terbukti

merupakan pengusir atau penolak (repellant) serangga, termasuk nyamuk

(Sunarto 1998). Aktivitas biologis terhadap A.salina juga ditemukan pada ekstrak

n-heksana (Yuhernita & Juniarti 2009). Senyawa non-polar yang terkandung

dalam Suren didominasi oleh senyawa fitol yang berfungsi sebagai senyawa

antidiabetes dan juga sebagai senyawa obat hepatitis (Hsieh et al. 2011 dan Yu et

al. 2012).

2.4 Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

Metode uji toksisitas larva udang (Brine Shrimp Lethality Test/BSLT)

terhadap A. salina merupakan metode bioassay konvensional yang umum

digunakan untuk menguji komponen aktif tumbuhan. Metode ini juga dianggap

memiliki korelasi dengan daya sitotoksik senyawa-senyawa antikanker, sehingga

Page 21: Tanaman Suren

7

sering digunakan untuk skrinning awal pencarian senyawa antikanker.

Penggunaan BSLT sebagai uji bioaktivitas memiliki beberapa keuntungan yaitu

mudah, cepat, murah, sederhana (tidak memerlukan keterampilan dan peralatan

khusus), dan hasilnya dapat dipercaya (Meyer et al. 1982).

Larva udang A. salina merupakan kelompok udang-udangan dari phylum

arthropoda. Keunggulan penggunaan larva udang untuk uji BSLT adalah sifatnya

yang peka terhadap bahan uji, waktu siklus hidup yang lebih cepat, mudah

dibiakkan, dan harganya yang murah. Kepekaan yang dimiliki oleh larva udang

ini kemungkinan disebabkan oleh keadaan membran kulitnya yang sangat tipis

sehingga memungkinkan terjadinya difusi zat dari lingkungan yang

mempengaruhi metabolisme dalam tubuhnya (Sofyan 2008). A. salina ditemukan

hampir di semua perairan di bumi yang memiliki kisaran salinitas sebesar 10-220

g/L, hal inilah yang menyebabkannya mudah dibiakkan. Penggunaannya dalam

uji BSLT yaitu dengan menetaskan terlebih dahulu telur udang tersebut. Udang

akan menetas dalam waktu 24 jam dan yang baik digunakan yaitu larva udang

dengan umur 48 jam karena jika melebihi 48 jam dikhawatirkan nilai mortalitas

bukan dipengaruhi oleh toksisitas bahan uji melainkan karena keterbatasan

persediaan makanannya (Meyer et al. 1982).

Dalam uji ini diamati tingkat mortalitas larva udang A. salina yang

disebabkan oleh ekstrak tumbuhan dengan konsentrasi tertentu. Senyawa

tumbuhan yang aktif akan menghasilkan tingkat mortalitas yang tinggi. Data

besarnya mortalitas yang diperoleh akan diolah untuk mendapatkan LC50 (Lethal

Concentration 50%) pada tingkat kepercayaan 95% dengan menggunakan Probit

Analysis Method sebagai perbandingan potensi signifikan secara statistik. LC50

merupakan besarnya konsentrasi (µg/mL) ekstrak yang diuji untuk dapat

mematikan 50% dari hewan uji. Hasil uji BSLT dapat dikategorikan aktif secara

biologis dan potensial untuk diteliti lebh lanjut apabila hasil tersebut menunjukkan

nilai LC50 dibawah dari 250 µg/mL (Rieser et al. 1998 dalam Pissutthanan et al.

2004).

Page 22: Tanaman Suren

III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Mei 2012 di

Laboratorium Kimia Kayu Bagian Kimia Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor.

3.2 Bahan dan Alat Penelitian

Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah kayu teras dari

tiga batang pohon Suren (T. Sureni Merr.) yang berasal dari Kuningan, Jawa

Barat. Sampel kayu yang digunakan yaitu posisi batang teras (P1, P2, T, U1, U2

dan C) (Gambar 2) dengan diameter batang yang tertera pada Tabel 1. Bahan lain

yang digunakan adalah kertas saring, aluminium foil, larva udang (A. salina

Leach), air laut, dimetil sulfoksida (DMSO) dan pelarut seperti n-heksana, etil

asetat, dan metanol teknis yang sudah disuling. Peralatan yang digunakan yaitu

bor, Willey mill, alat sortasi serbuk bertingkat, soxlet extractor, gelas ukur,

erlenmeyer, rotary vacuum evaporator, dan tabung reaksi.

U2

U1

T

P2

P1

Gambar 2 Posisi sampel yang digunakan pada batang pohon Suren (P1: pangkal;

P2: ketinggian 25% dari bagian pangkal; T: tengah; U1: Ketinggian

75% dari bagian pangkal; U2: ujung; C: cabang).

Page 23: Tanaman Suren

9

Tabel 1 Diameter sortimen batang Suren

Bagian Pohon Diameter Teras Tebal Gubal Diameter Total

(cm) (cm) (cm)

P1

A 16,0 7,5 23,5

B 16,5 8,0 24,5

C 15,0 7,5 22,5

P2

A 12,0 6,0 17,0

B 12,7 6,3 19,0

C 13,7 7,3 21,0

T

A 11,8 5,2 17,0

B 13,0 6,0 19,0

C 12,8 7,2 20,0

U1

A 10,0 5,5 15,5

B 10,6 5,9 16,5

C 11,4 6,6 18,0

U2

A 7,5 5,0 12,5

B 8,8 5,7 14,5

C 10,6 6,4 17,0

Cabang

A 5,5 4,5 10,0

B 6,0 6,0 12,0

C 4,9 4,1 9,0

3.3 Metode Penelitian

Metode penelitian ini meliputi beberapa tahap. Tahapan penelitian ini

yaitu penyiapan serbuk, ekstraksi, penentuan kadar ekstraktif, dan pengujian

bioaktivitas dengan Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) (Gambar 4).

3.3.1 Penyiapan Serbuk

Contoh uji berupa batang teras Suren pada posisi dalam pohon (P1, P2, T,

U1, U2 dan C) teras dibor (Gambar 3). Limbah pengeboran kemudian dikering

udarakan. Setelah itu, contoh uji digiling dengan alat giling serbuk dan disaring

dengan alat sortasi serbuk bertingkat hingga berbentuk serbuk dengan ukuran 40-

60 mesh. Contoh uji yang digunakan sebanyak 20 g.

Page 24: Tanaman Suren

10

Gambar 3 Pengambilan contoh uji (TG: Tebal Gubal; DT: Diameter Teras).

3.3.2 Ekstraksi

Serbuk kayu teras dari masing-masing bagian diekstraksi dengan

menggunakan metode sokletasi bersinambung dalam tiga jenis pelarut yaitu n-

heksana, etil asetat, dan metanol. Pemilihan ketiga jenis pelarut ini mewakili

polaritas jenis pelarut.

Serbuk sebanyak ± 20 g berat basah yang telah dijadikan timbel dimasukkan

ke dalam alat soklet yang berisi 350 mL pelarut n-heksana dan dilakukan hingga

pelarut tidak berwarna. Setelah bening, serbuk kayu yang telah diekstrak,

dikeringkan dalam oven dengan suhu 40 °C untuk menghilangkan sisa pelarut

yang terdapat dalam serbuk kayu. Timbel kemudian diekstraksi dengan pelarut

etil asetat dan metanol dengan proses yang sama.

Selanjutnya, larutan ekstrak dipekatkan menggunakan vaccum rotary

evaporator dengan suhu 40 °C. Ekstrak yang telah dipekatkan, diambil ± 5 mL

dan dikeringkan dalam oven pada suhu 103±2 °C untuk menentukan kadar ekstrak

kasar dan sisanya dilakukan pengeringan dalam oven pada suhu 40 °C untuk

dilakukan pengujian BSLT.

Page 25: Tanaman Suren

11

Gambar 4 Bagan kerja proses ekstraksi dari berbagai posisi dalam batang teras

.Suren (T. sureni Merr.)

.

3.3.3 Penentuan Kadar Ekstraktif

Kadar zat ekstraktif pada setiap contoh uji dihitung terhadap bobot kering

tanur serbuk. Penentuan zat ekstraktif dilakukan pada hasil ekstraksi berupa

ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol. Semua ekstrak tersebut diambil ± 5 mL

dan dikeringkan dalam oven pada suhu 103±2 °C untuk mendapatkan berat

padatan ekstraktif. Berat kering tanur setiap contoh uji diperoleh berdasarkan

kadar air serbuk.

Kadar zat ekstraktif dari hasil akstraksi dihitung terhadap kering tanur

serbuk dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

Wa = Berat padatan ekstraktif (g)

Wb = Berat kering tanur (g)

Serbuk dari posisi batang (P1, P2, T, U1, U2 dan C)

(40-60 mesh)

Ekstrak n-heksana Residu

Ekstrak etil asetat Residu

Ekstrak metanol Residu

Uji Bioaktivitas

(Brine Shrimp Lethality Test)

9

Sokletasi n-heksan hingga pelarut bening

Sokletasi etil asetat hingga pelarut bening

Oven 40°C hingga sisa pelarut hilang

Oven 40°C hingga sisa

pelarut hilang

Page 26: Tanaman Suren

12

3.3.4 Pengujian Bioaktivitas dengan Brine Shrimp Lethality Test

Mengacu pada metode bioassay yang dilakukan oleh Meyer (1982),

pengujian ini diawali dengan penetasan larva yaitu menempatkan telur dalam

kotak penetasan yang berisi air laut dilengkapi aerator dan lampu penerangan

selama 2 hari. Pengujian dilakukan dengan 4 variasi konsentrasi yaitu 1.000

µg/mL, 500 µg/mL, 100 µg/mL, dan 10 µg/mL. Dalam membuat berbagai

konsentrasi ekstrak, diawali dengan pembuatan larutan uji dengan konsentrasi

2.000 µg/mL yaitu dengan cara melarutkan 20 mg ekstrak kering dengan

menggunakan 4 sampai 5 tetes DMSO. Ekstrak yang telah larut kemudian

dimasukkan ke dalam 10 mL air laut. Dari larutan 2000 µg/mL akan dibuat

larutan uji dengan konsenterasi 1.000 µg/mL, 500 µg/mL, 100 µg/mL, dan 10

µg/mL.

Pengujian ini dilakukan dengan memasukkan 20 ekor larva udang berusia

2 hari ke dalam tabung reaksi yang sudah berisi 2,5 mL larutan ekstrak dan 2,5

mL air laut. Setelah 1 hari (24 jam) dilakukan pengamatan dengan cara

menghitung larva udang yang mati. Hasil pengamatan jumlah larva udang yang

mati digunakan untuk menghitung mortalitas, yaitu dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

MA = Mortalitas teramati (%)

N1 = Jumlah larva udang yang mati setelah pengujian

N2 = Jumlah larva udang awal

Data mortalitas larva udang hasil uji BSLT dianalisis dengan

metode analisis probit untuk mencari konsenterasi kematian (Lethality

Consentration) pada tingkat 50% (LC50) dengan asumsi distribusi weibull dan

selang kepercayaan 95%. Pengolahan data menggunakan bantuan perangkat lunak

Minitab 14 for Windows.

Page 27: Tanaman Suren

13

3.4 Analisis Data

Pengolahan data pada penentuan kadar zat ekstraktif dan hasil uji BSLT

dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0 for

windows. Model rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah

faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, yaitu faktor A

(posisi kayu teras dalam batang pohon yaitu P1, P2, T, U1, U2 dan C) dan faktor

B (jenis pelarut yaitu n-heksana, etil asetat, dan metanol) yang masing-masing

menggunakan 3 kali ulangan. Model rancangan percobaan statistik yang akan

digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

Yijk = µ + αi + βj + (αβ)ij + εijk

Dimana :

Yijk = Nilai pengamatan pada faktor posisi batang Suren dalam pohon taraf ke-i

dan faktor pelarut taraf ke-j pada ulangan ke-k

µ = Nilai rataan pengamatan

αi = Pengaruh utama posisi batang teras Suren pada taraf ke-i

βj = Pengaruh utama pelarut pada taraf ke-j

(αβ)ij = Pengaruh utama interaksi antara posisi batang teras Suren dengan pelarut

εijk = Pengaruh acak pada perlakuan posisi batang teras Suren taraf ke-i dan

pelarut taraf ke-j

i = Batang (P1, P2, T, U1, U2, dan Cabang) teras Suren

j = Pelarut (n-heksana, etil asetat, dan metanol)

k = Ulangan (1,2,3)

Apabila perlakuan dinyatakan berpengaruh terhadap respon dalam analisis

sidik ragam, dilakukan uji lanjut dengan menggunakan Duncan Multiple Range

Test (DMRT). Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan program

komputer SPSS 16.

Page 28: Tanaman Suren

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kadar Zat Ekstraktif Kayu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi berkesinambungan

terhadap kayu teras Suren pada berbagai posisi kayu dalam batang menghasilkan

kadar zat ekstraktif yang beragam (Tabel 1). Selain itu, jenis pelarut dengan

kepolaran yang berbeda (pelarut n-heksana sebagai pelarut non-polar, etil asetat

sebagai pelarut semi-polar, dan metanol sebagai pelarut polar) juga memiliki

kemampuan mengekstrak yang berbeda pula. Polaritas dapat diartikan sebagai

adanya kutub muatan positif dan negatif akibat terbentuknya konfigurasi tertentu

dari atom-atom penyusunnya sehingga dapat saling tarik-menarik dengan molekul

lain yang memiliki persamaan tingkat polaritasnya (Hostettman & Hamburger

dalam Sari 2011).

Tabel 2 Kadar zat ekstraktif kayu Suren pada posisi yang berbeda dalam batang1)

Posisi kayu Pelarut

Total ekstraktif N-heksana Etil asetat Metanol

P1 0,83 1,41 10,36 12,59

P2 0,75 0,46 6,32 7,53

T 0,27 1,45 8,22 9,94

U1 0,51 1,61 5,78 7,90

U2 0,48 3,57 4,87 8,92

C 0,37 2,76 6,31 9,45

Rata-rata 0,54 (A) 1,88 (A) 6,98 (B) 9,39 1)

Rataan dari 3 kali ulangan 2)

A, B menunjukkan perbedaan yang nyata berdasarkan hasil uji lanjut Duncan pada berbagai

pelarut dengan selang kepercayaan 95% (α=0,05).

Total kadar zat ekstraktif yang dihasilkan pada berbagai posisi kayu teras

dalam batang pohon Suren berkisar antara 7,53-12,59% (Tabel 2). Berdasarkan

Lestari dan Pari (1990), nilai kadar estrak ini termasuk ke dalam kelas kadar

ekstrak tinggi karena kadar ekstraktifnya lebih besar dari 4%, sedangkan jika

kadar ekstraktifnya berkisar antara 2-4% termasuk ke dalam kelas sedang, dan

jika kurang dari 2% termasuk ke dalam kelas rendah. Hasil ini lebih besar

dibandingkan dengan penelitian Laksana (2011) yang menghasilkan kadar zat

ekstraktif kayu Suren dengan metode maserasi (4,24%). Perbedaan

Page 29: Tanaman Suren

15

menunjukkan bahwa ekstraksi bersinambung dengan metode sokletasi dapat

mengekstrak lebih banyak dibandingkan dengan metode maserasi. Hal ini

disebabkan oleh metode sokletasi memiliki keunggulan secara teknis dalam

proses pelarutan zat ekstraktif yang terkandung dalam kayu teras Suren. Secara

teknis, pemanasan yang dilakukan pada proses sokletasi akan membuat pemurnian

pelarut secara berulang sehingga lebih cepat dan mudah zat ekstraktif terlarut.

Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi

antara posisi kayu dalam batang pohon Suren dan jenis pelarut terhadap kadar zat

ekstraktif yang dihasilkan. Namun, hanya faktor jenis pelarut saja yang

berpengaruh secara signifikan terhadap kadar zat ekstraktif yang dihasilkan

(Lampiran 3). Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa kadar ekstrak n-

heksana tidak berbeda nyata dengan etil asetat, tetapi keduanya berbeda nyata

dengan kadar ekstrak metanol. Ekstrak metanol rata-rata (6,98%) merupakan

kadar zat ekstraktif yang tertinggi diikuti etil asetat (1,88%) dan n-heksana

(0,54%) (Tabel 2). Hal ini menunjukkan bahwa zat ekstraktif pada berbagai posisi

kayu dalam batang pohon Suren didominasi oleh kelompok senyawa yang bersifat

polar. Dominasi senyawa polar juga ditemukan pada penelitian Laksana (2011)

dan Meilani (2006) yang menyatakan bahwa ekstraksi menggunakan pelarut

metanol menghasilkan kadar ekstrak yang tinggi dibandingkan dengan pelarut

lainnya. Fenomena dominasi dari ekstrak metanol juga ditemukan pada hasil

penelitian Pissuthanan et al. (2004) terhadap kayu Mindi dan juga penelitian Sari

(2011) terhadap kayu Surian.

Jenis ekstraktif kedua terbanyak dalam kayu Suren adalah ekstraktif

bersifat semi polar yang ditunjukkan oleh kadar ekstrak terlarut etil asetat. Kadar

ekstrak yang dihasilkan berkisar antara 0,46-3,57%. Kadar ekstraktif ini termasuk

ke dalam kelas rendah hingga sedang.

Pelarut n-heksana menghasilkan kadar ekstrak yang paling kecil

dibandingkan dengan pelarut lainnya. Kadar ekstrak yang dihasilkan berkisar

antara 0,27-0,83%. Sejalan dengan penelitian Meilani (2006) dan Laksana (2011),

hasil ini menunjukkan bahwa komponen non-polar yang terkandung dalam kayu

teras Suren ini lebih sedikit dibandingkan dengan komponen senyawa polar dan

semi-polar.

Page 30: Tanaman Suren

16

Gambar 5 Hubungan kadar ekstrak dengan posisi kayu dalam batang pohon.

Berdasarkan posisi kayu teras dalam batang pohon, besarnya total kadar

zat ekstraktif bervariasi mulai dari posisi pangkal hingga posisi cabang (Gambar

5). Posisi P1 (12,59%) merupakan kadar zat ekstraktif tertinggi diikuti dengan

posisi T (9,94%), posisi C (9,45%), posisi U2 (8,92%), posisi U1 (7,90%), dan

posisi P2 (7,53%) (Tabel 2). Variasi kadar zat ekstraktif dalam pohon dapat

dipengaruhi oleh letak sampel yang digunakan dan tempat tumbuhnya (Hillis

1987).

Berdasarkan garis linier pada masing-masing jenis pelarut (Gambar 5)

yang menunjukkan trend dari nilai kadar zat ekstraktifnya, secara umum terdapat

kecenderungan total kadar ekstrak semakin rendah dari pangkal, tengah, hingga

ujung dan cabang batang pohon. Besarnya kadar zat ekstraktif yang semakin

menurun dari pangkal, tengah, hingga ujung juga ditemukan pada penelitian

Prayitno (1981). Hal ini disebabkan karena bagian pangkal mempunyai persentase

sel yang telah mati (kayu teras) yang lebih besar daripada bagian lainnya dan juga

disebabkan endapan-endapan zat ekstraktif yang terbentuk di dalam kayu teras

pada posisi pangkal pohon lebih banyak dan kompleks. Namun, fenomena lainnya

terjadi pada penelitian Sari (2011) yang menghasilkan kadar zat ekstraktif

tertinggi pada bagian tengah kayu teras pohon Surian. Perbedaan ini diduga

karena perbedaan jenis pohon yang diuji, sehingga faktor genetik dari masing-

Page 31: Tanaman Suren

17

masing jenis pohon dapat mempengaruhi kadar zat ekstraktif yang terkandung di

dalamnya.

Pada Gambar 5 terlihat pula kecenderungan kadar zat ekstraktif yang

semakin menurun dari pangkal hingga ujung dan cabang pada kadar ekstrak

metanol dan kadar ekstrak n-heksana. Hal ini menunjukkan bahwa komposisi

terbesar yang terkandung pada pangkal yaitu senyawa yang bersifat polar dan

semi-polar. Sedangkan kadar zat ekstraktif terlarut etil asetat berkecenderungan

meningkat dari posisi pangkal hingga ujung dan cabang. Variasi kadar zat

ekstraktif dan komposisinya dapat dipengaruhi oleh jenis senyawa yang terdapat

dalam contoh uji dan kelarutan senyawa tersebut dalam pelarut yang digunakan

(Achmadi 1990).

4.2 Bioaktivitas Zat Ekstraktif Kayu Teras Suren (T. sureni) dengan

Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

Pengujian BSLT merupakan pengujian bioassay senyawa aktif yang ada

dalam ekstrak tanaman terhadap larva udang A. salina yang memiliki spektrum

farmakologi yang luas, sederhana prosedurnya, cepat, tidak memerlukan biaya

yang besar dan hasilnya dapat dipercaya (Meyer et al. 1982). Pengujian metode

BSLT ini berdasarkan pada persentase mortalitas larva udang yang telah

terkoreksi dan dinyatakan sebagai nilai LC50 dari suatu ekstrak terhadap respon

kematian larva udang akibat toksisitas ekstrak tersebut. Semakin tinggi persentase

mortalitasnya, maka semakin tinggi pula tingkat keaktifan biologisnya suatu

senyawa di dalam ekstrak yang ditunjukkan oleh semakin kecilnya nilai LC50.

Hasil uji BSLT menunjukkan persentase mortalitas larva udang yang

beragam berdasarkan faktor pelarut, posisi kayu dalam batang dan konsentrasi

larutan yang berbeda. Nilai mortalitas secara keseluruhan berkisar antara 5-100%,

dan terdapat kecenderungan semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka akan

semakin tinggi pula tingkat mortalitas (Tabel 3). Hal ini menunjukkan

bertambahnya konsentrasi berkorelasi positif dengan tingkat toksisitasnya.

Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi

antara posisi kayu dalam batang pohon Suren dan konsentrasi larutan terhadap

mortalitas yang dihasilkan. Namun, setiap faktor berpengaruh signifikan terhadap

mortalitas yang dihasilkan (Lampiran 8). Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan

Page 32: Tanaman Suren

18

bahwa terdapat perbedaan yang nyata satu sama lain antar parameter pada faktor

jenis pelarut dan faktor konsentrasi. Sedangkan berdasarkan faktor posisi kayu

dalam batang, pengaruh posisi U1, U2, dan C tidak berbeda nyata dengan posisi

P1, P2, dan T.

Tabel 3 Persentase mortalitas larva udang A. Salina dan LC50 hasil uji BSLT

1000 (µg/mL) 500 (µg/mL) 100 (µg/mL) 10 (µg/mL)

P1 100,00 80,83 44,17 20,83 95,49 Toksik

P2 100,00 80,83 41,67 17,50 110,28 Toksik

T 98,33 74,17 40,00 16,67 128,47 Toksik

U1 90,00 70,00 37,50 15,00 160,31 Toksik

U2 92,50 68,33 36,67 10,83 182,23 Toksik

C 88,33 66,67 34,17 8,33 216,04 Toksik

P1 100,00 100,00 65,83 38,33 28,01 Toksik

P2 100,00 100,00 64,17 35,83 32,12 Toksik

T 100,00 98,33 62,50 34,17 35,48 Toksik

U1 100,00 95,00 57,50 29,17 47,77 Toksik

U2 100,00 90,83 50,00 33,33 50,88 Toksik

C 100,00 92,50 51,67 33,33 49,26 Toksik

P1 89,17 60,83 30,83 10,00 233,34 Toksik

P2 80,83 53,33 30,00 10,00 300,77 Tidak Toksik

T 74,17 51,67 27,50 6,67 378,32 Tidak Toksik

U1 71,67 50,83 27,50 5,00 407,78 Tidak Toksik

U2 75,00 51,67 26,67 10,00 357,21 Tidak Toksik

C 73,33 50,83 35,83 9,17 367,82 Tidak Toksik

1) Rataan dari 2 kali ulangan dikoreksi dengan mortalitas kontrol

2) Menurut standar Rieser dalam Pissuthanan (2004)

Kategori 2)

Metanol

Mortalitas (%) 1)

LC50 (µg/mL)Pelarut Bagian

N-Heksan

Etil Asetat

Berdasarkan Tabel 3, nilai LC50 pada ekstrak n-heksana dan etil asetat

kayu teras Suren tergolong toksik atau dikategorikan sebagai ekstrak yang aktif.

Sementara itu, ekstrak yang terlarut metanol hanya pada posisi pangkal P1 saja

yang dapat dikategorikan toksik, sedangkan pada posisi lainnya tergolong tidak

toksik karena melebihi batas kategori toksisitas diatas 250 µg/mL (Rieser et al.

1998 dalam Pissutthanan et al. 2004).

Nilai LC50 dari ekstrak etil asetat kayu teras Suren adalah yang paling

tinggi (28,01-50,88 µg/mL), diikuti ekstrak n-heksana ( 95,49-216,04 µg/mL), dan

ekstrak metanol pada posisi P1 (233,34 µg/mL). Hal ini menunjukkan bahwa

senyawa yang paling aktif yang terkandung dalam kayu teras Suren yaitu senyawa

yang terlarut dalam pelarut semi-polar. Aktivitas biologis ekstrak bersifat semi-

polar yang tinggi juga ditemukan pada ekstrak kayu Surian (Purba 2011 dan Sari

Page 33: Tanaman Suren

19

2011) dan Suren (Laksana 2011). Hasil penelitian Laksana (2011) juga

menunjukkan bahwa kayu teras Suren menghasilkan senyawa katekin dan asam

linoleat sebagai senyawa antikanker. Berbagai macam komponen zat ekstraktif

terkandung di dalam kayu, diantaranya yaitu komponen alkaloid, asam lemak,

fenol seperti flavonoid, tanin, dan lainnya merupakan salah satu komponen

terbesar dan juga memiliki aktivitas biologis yang baik sebagai antikanker

(Achmadi 1990; Sjostrom 1981; Lewin & Goldstein 1991).

Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian Laksana (2011) yang

menemukan bahwa ekstrak dari n-heksana memiliki aktivitas biologis yang paling

tinggi dibandingkan ekstrak etil asetat dan metanol. Perbedaan ini diduga akibat

dari perbedaan proses ekstraksi yang digunakan. Pada penelitian ini digunakan

metode sokletasi, yang dilakukan pada suhu panas dengan tujuan untuk

menguapkan pelarut dalam aliran ekstraksinya (Voigt 1994), sehingga

kemungkinan dapat merusak atau menguapkan senyawa aktif yang terlarut dalam

n-heksana. Hal ini juga merupakan salah satu kekurangan dari metode sokletasi.

Berdasarkan uji BSLT, ekstrak n-heksana dapat dikategorikan sebagai

ekstrak yang aktif secara biologis karena memiliki nilai LC50 yang rendah berkisar

95,49-216,04 µg/mL. Hasil penelitian Laksana (2011) menunjukkan bahwa

senyawa dalam ekstrak n-heksana yang terdapat pada kayu teras Suren dan

berfungsi sebagai senyawa antikanker yaitu fenol, asam linoleat, dan ᵞ-terpena

Menurut Wiryowidagdo dalam Purba (2011), golongan senyawa yang dapat

terlarut dalam pelarut non-polar yaitu minyak atsiri, asam lemak, lilin, steroid, dan

triterpenoid.

Gambar 6 Hubungan posisi kayu teras dalam pohon dengan nilai LC50.

Page 34: Tanaman Suren

20

Berdasarkan Gambar 6, nilai LC50 pada ekstrak metanol meningkat dari

posisi P1 hingga U1, menurun pada posisi U2, dan kembali naik pada posisi C.

Pada ekstrak n-heksana meningkat dari posisi hingga posisi C, sedangkan nilai

LC50 ekstrak etil asetat hanya terjadi penurunan kecil pada posisi C. Secara umum

nilai LC50 pada seluruh ekstrak menghasilkan nilai LC50 yang semakin meningkat

seiring dengan peningkatan ketinggian posisi kayu dalam batang, mulai dari P1,

P2, T, U1, U2, hingga C. Hal ini menunjukkan bahwa bagian pangkal merupakan

bagian yang mengandung senyawa paling toksik dibandingkan pada posisi

lainnya. Bagian pangkal kayu mengandung kadar ekstraktif yang telah diendapkan

dalam waktu lebih lama dan lebih kompleks dibandingkan dengan posisi kayu

lainnya (Prayitno 1981). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa

keberagaman kadar ekstraksi pada kayu teras tidak mempengaruhi tingkat

toksisitas yang dimiliki kayu pada posisi yang berbeda.

Page 35: Tanaman Suren

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kadar zat ekstraktif kayu teras Suren pada posisi kayu yang berbeda dalam

batang pohon menghasilkan nilai yang beragam dan secara signifikan, hanya

dipengaruhi oleh jenis pelarut. Kadar ekstrak tertinggi dihasilkan dari ekstraksi

menggunakan pelarut metanol (6,98%), diikuti ekstrak etil asetat (1,88%) dan

ekstrak n-heksana (0,54%). Berdasarkan posisi kayu dalam batang pohon, kadar

ekstraktif tertinggi dihasilkan dari posisi pangkal (12,59%) dan posisi lainnya

menghasilkan kadar zat ekstraktif yang hampir seragam (7,53-9,94%).

Kayu teras Suren pada posisi kayu yang berbeda dalam batang pohon

menghasilkan ekstrak etil asetat yang memiliki bioaktivitas tertinggi (LC50 28,01-

50,88 µg/mL), diikuti ekstrak n-heksana (LC50 95,49-216,04 µg/mL) dan ekstrak

metanol pada posisi P1 (LC50 233,34 µg/mL). Berdasarkan posisi kayu dalam

batang, bagian pangkal (P1) dari ekstraksi dengan pelarut n-heksana, etil asetat,

dan metanol memiliki bioaktivitas tertinggi dibandingkan ekstrak yang dihasilkan

dari posisi kayu lainnya.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian ini disarankan mengisolasi dan mengidentifikasi

lebih lanjut senyawa bioaktif yang memiliki aktivitas antikanker dari ekstrak etil

asetat kayu Suren pada bagian pangkal pohon serta uji klinis lebih lanjut agar

dapat diapklikasikan kepada penderita kanker.

Page 36: Tanaman Suren

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi SS. 1990. Kimia Kayu. Bogor: IPB Press.

Hariana A. 2008. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Niaga Swadaya.

Haygreen JG, Bowyer JL. 1989. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu : Suatu Pengantar.

Hadikusumo SA, penerjemah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Terjemahan dari: Forest Product and Wood Science: Introduction.

Hayne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indoensia Jilid I. Jakarta: Badan Penelitian

dan Pengembangan Departemen Kehutanan RI.

Hillis WE. 1987. Heartwood and Tree Exudates. Berlin: Springer-Verlag.

Hsieh TJ, Tsai YH, Liao MC, Du YC, Lien PJ, Sun CC, Chang FR, Wu YC.

2011. Anti-diabetic properties of non-polar Toona sinensis Roem extract

prepared by supercritical-CO2 fluid. J Food Chemi Toxicol 50: 779-789

Hua P, Edmonds JM. 2008. Toona. Meliaceae.

http://hua.huh.harvard.edu/china/mss/volume11/Meliaceae.pdf. 11:114 [27

Agustus 2012].

Kurz WGW, Constabel F. 1998. Production of Secondary Metabolite dalam

Altman A, editor. Agriculture Biotechnology. (Ed). New York: Marcel

Dekker Inc.

Laksana YT. 2011. Bioaktivitas zat ekstraktif kayu teras Surian (Toona sureni

Merr.) terhadap Artemia salina Leach [skripsi]. Bogor: Fakultas

Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Lestari SB, Pari G. 1990. Analisis Kimia Beberapa Jenis Kayu Indonesia. J Pen Hasil

Hutan 7 (3):96-100.

Lewin M, Goldstein IS. 1991. Wood Structure and Composition. New York:

Marcel Dekker, Inc.

Meilani SW. 2006. Uji bioaktivitas zat ekstraktif kayu Suren (Toona sureni Merr.)

dan ki bonteng (Platea latifolia BL.) menggunakan brine shrimp lethality

test (BSLT) [skripsi]: Bogor: Departemen Hasil Hutan, Fakultas

Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Meyer BN, Ferrigni NR, Putnam JE, Jacobsen LB, Nichols DE, McLaughin JL.

1982. Brine shrimp: a convenient general bioassay for active plant

constituent. J Planta Medica 45:31-32.

Pandit IKN, Kurniawan D. 2008. Struktur Kayu; Sifat Kayu Sebagai Bahan Baku

dan Ciri Diagnostik Kayu Perdagangan Indonesia. Bogor: Centium.

Page 37: Tanaman Suren

23

Pissutthanan S, Plianbangchang P, Pissutthanan N, Ruanruay S, Muanrit O. 2004.

Brine shrimp lethality activity of thai medicinal plantsin the family

Meliaceae. J Naresuan Univ 12(2): 13-18.

Prayitno TA. 1981. Variasi Sifat-sifat Anatomi, Kimia, dan Fisika Beberapa Kayu

Cepat Tumbuh Sehubungan Penggunaannya. Yogyakarta: Fakultas

Kehutanan, Universitas Gajah Mada.

Purba CYC. 2011. Bioaktivitas ekstrak kayu teras Suren (Toona sinensis Roemor)

dan profil kromatografi lapis tipis fraksi aktifnya [skripsi]. Bogor: Fakultas

Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Rahmawan AJ. 2011. Bioaktivitas ekstrak etanol suren beureum (Toona sinensis

Roemor) terhadap larva udang Artemia salina Leach [skripsi]. Bogor:

Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Sabel W, Warren JDF. 1973. Theory and Practise of Oleoresin Extraction.

London: Tropipcal Products Institute.

Sari Y. 2011. Bioaktivitas zat ekstraktif kayu teras Suren (Toona sinensis

Roemor) pada berbagai posisi dalam batang pohon [skripsi]. Bogor:

Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Sjostrom E. 1981. Wood Chemistry, Fundamental and Applications. California:

Academic Press, Inc.

Sofyan D. 2008. Inhibisi fraksi aktif daun Dandang Gendis (Clinacanthus nutans)

pada pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae sebagai uji potensi

antikanker [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Institut Pertanian Bogor.

Sunarto T, Purnama A, Nasahi HC, Suganda T. 1998. Pengujian potensi kulit

kayu albasia, mahoni, pinus, dan Suren dalam mengendalikan nematode

bengkak akar. J Agrikultura 9:54-59.

Tsoumis G. 1991. Science and Technology of Wood : Structure,

Properties,Utilization. New York: Van Nostrand.

Voigt R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta: Gadjah Mada

Press. Noerono S, Penerjemah. Terjemahan dari: Lehburch Der

Pharmazeutischen Technologie.

Yu WJ, Chang CC, Kuo TF, Tsai TC, Chang SJ. 2012. Toona sinensis Roem leaf

extracts improve antioxidant activity in the liver of rats under oxidative

stress. J Food Chemi Toxicol 50: 1860-1865.

Yuhernita, Juniarti. 2009. Skrining awal aktivitas daun surian (Toona Sureni (BI.)

Merr.) dengan metoda Brine Shrimp Lethaloty Test (BSLT) dan

perendaman 2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazhyl (DPPH). J Kim Mulawarman

6 (2): 33-36.

Page 38: Tanaman Suren

LAMPIRAN

Page 39: Tanaman Suren

25

Lampiran 1. Hasil Analisis Statistik Kadar Ekstrak Kayu Teras Suren

Between-Subjects Factors

Value label N

Posisi_Batang 1 P1 9

2 P2 9

3 T 9

4 U1 9

5 U2 9

6 C 9

Pelarut 1 N-Heksan 18

2 Etil Asetat 18

3 Metanol 18

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:Kadar_Ekstrak

Source Type III Sum

of Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 494.225a 17 29.072 4.891 .000

Intercept 528.845 1 528.845 88.979 .000

Posisi_Batang 16.478 5 3.296 .554 .734

Pelarut 415.915 2 207.958 34.989 .000

Posisi_Batang * Pelarut 61.833 10 6.183 1.040 .431

Error 213.966 36 5.944

Total 1237.036 54

Corrected Total 708.191 53

a. R Squared = ,698 (Adjusted R Squared = ,555)

Hasil Uji Lanjut Duncan : Faktor Jenis Pelarut

Kadar_Ekstrak

Duncan

Pelarut N

Subset

1 2

N-Heksan 18 .53494

Etil Asetat 18 1.87628

Metanol 18 6.97711

Sig. .108 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 5,944.

Page 40: Tanaman Suren

26

Lampiran 2. Mortalitas Larva Kontrol BSLT Ekstrak Teras Suren

N-heksana Etil Asetat

Konsentrasi

(ppm) Ulangan

Mortalitas

(ekor)

n

(ekor)

1000 1 0 20

2 0 20

500 1 0 20

2 0 20

100 1 0 20

2 0 20

10 1 0 20

2 0 20

Metanol

Konsentrasi

( ppm) Ulangan

Mortalitas

(ekor)

n

(ekor)

1000 1 0 20

2 0 20

500 1 0 20

2 0 20

100 1 0 20

2 0 20

10 1 0 20

2 0 20

Konsentrasi

(ppm) Ulangan

Mortalitas

(ekor)

n

(ekor)

1000 1 0 20

2 0 20

500 1 0 20

2 0 20

100 1 0 20

2 0 20

10 1 0 20

2 0 20

Page 41: Tanaman Suren

27

Lampiran 3. Hasil Analisis Statistik Mortalitas

A. Hasil sidik ragam

Between-Subjects Factors

Value Label N

Pelarut 1 N_Heksana 72

2 Etil_asetat 72

3 Metanol 72

Posisi 1 P1 36

2 P2 36

3 T 36

4 U1 36

5 U2 36

6 C 36

Konsentrasi 1 10 54

2 100 54

3 500 54

4 1000 54

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:Mortalitas

Source Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 206163.021a 41 5028.366 246.120 .000

Intercept 690769.560 1 690769.560 3.381E4 .000

Pelarut 33109.780 2 16554.890 810.300 .000

Posisi 2199.537 5 439.907 21.532 .000

Konsentrasi 167015.856 3 55671.952 2.725E3 .000

Pelarut * Posisi 392.998 10 39.300 1.924 .045

Posisi * Konsentrasi 170.602 15 11.373 .557 .904

Pelarut * Konsentrasi 3274.248 6 545.708 26.710 .000

Error 3554.919 174 20.431

Total 900487.500 216

Corrected Total 209717.940 215

a. R Squared = ,983 (Adjusted R Squared = ,979)

B. Hasil Uji Lanjut Duncan

Mortalitas

Pelarut N Subset

1 2 3

Metanol 72 41.9097

N_Heksana 72 55.5556

Etil_asetat 72 72.1875

Sig. 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 38,011.

Page 42: Tanaman Suren

28

Mortalitas

Duncan

Posisi N Subset

1 2 3

C 36 53.1250

U2 36 53.8194

U1 36 54.0972

T 36 57.0139

P2 36 59.5139 59.5139

P1 36 61.7361

Sig. .533 .087 .128

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 38,011.

Mortalitas

Duncan

Konsentras

i N

Subset

1 2 3 4

10 54 19.1204

100 54 42.0833

500 54 74.2593

1000 54 90.7407

Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 38,011.

Page 43: Tanaman Suren

29

Lampiran 4. Hasil Analisis Probit Ekstrak N-heksana

Probit Analysis: mortalitas (%); n (%) versus konsenterasi (ppm) ekstrak n-heksana Suren

pada posisi P1

Distribution: Weibull

Response Information

Variable Value Count

Mortalitas Success 740

Failure 460

n Total 1200

Estimation Method: Maximum Likelihood

Regression Table

Standard

Variable Coef Error Z P

Constant -3,26559 0,191469 -17,06 0,000

Konsentrasi 0,635895 0,0337266 18,85 0,000

Natural

Response 0

Log-Likelihood = -529,498

Goodness-of-Fit Tests

Method Chi-Square DF P

Pearson 34,0423 2 0,000

Deviance 46,4200 2 0,000

Tolerance Distribution

Parameter Estimates

Standard 95,0% Normal CI

Parameter Estimate Error Lower Upper

Shape 0,635895 0,0337266 0,573111 0,705555

Scale 169,937 12,3255 147,418 195,896

Table of Percentiles

Standard 95,0% Fiducial CI

Percent Percentile Error Lower Upper

1 0,122614 0,0502976 0,0500549 0,254278

2 0,367616 0,129752 0,170132 0,688805

3 0,701134 0,223980 0,349214 1,23803

4 1,11121 0,328544 0,583107 1,88119

5 1,59127 0,441083 0,869565 2,60725

6 2,13719 0,560103 1,20729 3,40934

7 2,74621 0,684571 1,59554 4,28287

8 3,41645 0,813722 2,03395 5,22463

9 4,14662 0,946972 2,52244 6,23235

10 4,93585 1,08385 3,06110 7,30439

20 16,0649 2,59354 11,3257 21,4599

30 33,5889 4,27450 25,5466 42,2661

40 59,0908 6,11427 47,4074 71,3653

50 95,4929 8,24443 79,6827 112,054

60 148,109 11,0973 127,032 170,711

70 227,543 15,8674 198,118 260,789

80 359,170 25,9044 312,795 415,679

90 630,816 53,6579 538,708 753,727

91 676,799 59,0596 575,894 812,843

92 729,584 65,4620 618,285 881,260

93 791,153 73,1818 667,365 961,765

94 864,461 82,6980 725,334 1058,53

95 954,179 94,7818 795,654 1178,21

96 1068,31 110,780 884,225 1332,27

97 1222,25 133,345 1002,32 1542,95

98 1451,74 168,802 1175,88 1862,46

99 1876,29 239,112 1490,62 2467,95

Page 44: Tanaman Suren

30

Probit Analysis: mortalitas (%); n (%) versus konsenterasi (ppm) ekstrak n-heksana Suren

pada posisi P2

Distribution: Weibull

Response Information

Variable Value Count

Mortalitas Success 722

Failure 478

n Total 1200

Estimation Method: Maximum Likelihood

Regression Table

Standard

Variable Coef Error Z P

Constant -3,63215 0,205800 -17,65 0,000

Konsentrasi 0,694366 0,0359499 19,31 0,000

Natural

Response 0

Log-Likelihood = -509,036

Goodness-of-Fit Tests

Method Chi-Square DF P

Pearson 31,1009 2 0,000

Deviance 41,9632 2 0,000

Tolerance Distribution

Parameter Estimates

Standard 95,0% Normal CI

Parameter Estimate Error Lower Upper

Shape 0,694366 0,0359499 0,627363 0,768526

Scale 186,957 12,6678 163,707 213,510

Table of Percentiles

Standard 95,0% Fiducial CI

Percent Percentile Error Lower Upper

1 0,248061 0,0910719 0,111512 0,477236

2 0,678042 0,214288 0,340813 1,19130

3 1,22476 0,350471 0,657189 2,04070

4 1,86726 0,494716 1,04954 2,99632

5 2,59430 0,644623 1,51170 4,04319

6 3,39885 0,798767 2,03979 5,17214

7 4,27615 0,956211 2,63117 6,37711

8 5,22286 1,11629 3,28406 7,65383

9 6,23653 1,27853 3,99721 8,99926

10 7,31543 1,44254 4,76978 10,4112

20 21,5575 3,13815 15,7460 28,0099

30 42,3586 4,88730 33,0802 52,2043

40 71,0571 6,71563 58,1507 84,4743

50 110,282 8,77960 93,3880 127,866

60 164,841 11,5060 142,934 188,218

70 244,255 15,9727 214,537 277,593

80 371,011 25,0315 325,942 425,239

90 621,429 48,8650 536,826 732,169

91 662,789 53,3831 570,769 784,395

92 709,977 58,7019 609,249 844,422

93 764,657 65,0686 653,536 914,534

94 829,298 72,8553 705,509 998,133

95 907,787 82,6572 768,109 1100,60

96 1006,74 95,5077 846,324 1231,18

97 1138,83 113,426 949,634 1407,66

98 1333,20 141,184 1099,70 1671,39

99 1686,26 195,136 1367,42 2160,87

Page 45: Tanaman Suren

31

Probit Analysis: mortalitas (%); n (%) versus konsenterasi (ppm) ekstrak n-heksana Suren

pada posisi T

Distribution: Weibull

Response Information

Variable Value Count

Mortalitas Success 690

Failure 510

n Total 1200

Estimation Method: Maximum Likelihood

Regression Table

Standard

Variable Coef Error Z P

Constant -3,56613 0,205615 -17,34 0,000

Konsentrasi 0,658938 0,0353139 18,66 0,000

Natural

Response 0

Log-Likelihood = -550,503

Goodness-of-Fit Tests

Method Chi-Square DF P

Pearson 34,3444 2 0,000

Deviance 39,4552 2 0,000

Tolerance Distribution

Parameter Estimates

Standard 95,0% Normal CI

Parameter Estimate Error Lower Upper

Shape 0,658938 0,0353139 0,593235 0,731918

Scale 224,066 15,3855 195,852 256,344

Table of Percentiles

Standard 95,0% Fiducial CI

Percent Percentile Error Lower Upper

1 0,208208 0,0821561 0,0878574 0,419671

2 0,600726 0,203504 0,286514 1,09690

3 1,12015 0,342883 0,573961 1,93050

4 1,74694 0,494234 0,941893 2,88973

5 2,47043 0,654439 1,38572 3,95849

6 3,28391 0,821574 1,90264 5,12680

7 4,18287 0,994328 2,49084 6,38803

8 5,16415 1,17175 3,14922 7,73752

9 6,22553 1,35313 3,87712 9,17193

10 7,36543 1,53790 4,67424 10,6889

20 23,0034 3,50268 16,5393 30,2238

30 46,8714 5,58767 36,2719 58,1332

40 80,8449 7,79920 65,8526 96,4261

50 128,474 10,3422 108,585 149,214

60 196,227 13,8400 169,974 224,485

70 296,975 19,9187 260,223 338,972

80 461,343 32,8634 402,886 533,585

90 794,460 67,9750 678,395 951,190

91 850,277 74,7112 723,284 1023,47

92 914,188 82,6651 774,331 1106,90

93 988,531 92,2167 833,278 1204,80

94 1076,79 103,940 902,704 1322,10

95 1184,44 118,757 986,662 1466,68

96 1320,88 138,270 1092,04 1652,05

97 1504,13 165,628 1231,96 1904,41

98 1775,83 208,303 1436,56 2284,95

99 2274,64 292,081 1804,93 3000,31

Page 46: Tanaman Suren

32

Probit Analysis: mortalitas (%); n (%) versus konsenterasi (ppm) ekstrak n-heksana Suren

pada posisi U1

Distribution: Weibull

Response Information

Variable Value Count

Mortalitas Success 642

Failure 558

n Total 1200

Estimation Method: Maximum Likelihood

Regression Table

Standard

Variable Coef Error Z P

Constant -3,35949 0,200645 -16,74 0,000

Konsentrasi 0,589503 0,0338197 17,43 0,000

Natural

Response 0

Log-Likelihood = -609,657

Goodness-of-Fit Tests

Method Chi-Square DF P

Pearson 8,30343 2 0,016

Deviance 8,38100 2 0,015

Tolerance Distribution

Parameter Estimates

Standard 95,0% Normal CI

Parameter Estimate Error Lower Upper

Shape 0,589503 0,0338197 0,526809 0,659659

Scale 298,525 22,0016 258,373 344,918

Table of Percentiles

Standard 95,0% Fiducial CI

Percent Percentile Error Lower Upper

1 0,121897 0,0559500 0,0443036 0,273974

2 0,398450 0,156221 0,167923 0,796109

3 0,799553 0,282166 0,367479 1,49123

4 1,31396 0,427148 0,642271 2,33373

5 1,93553 0,587397 0,992486 3,30973

6 2,66061 0,760415 1,41879 4,41060

7 3,48691 0,944395 1,92216 5,63060

8 4,41312 1,13796 2,50381 6,96583

9 5,43856 1,34003 3,16512 8,41363

10 6,56307 1,54970 3,90767 9,97225

20 23,4399 3,94411 16,2330 31,6352

30 51,9376 6,68745 39,3060 65,4649

40 95,5238 9,74613 76,8392 115,059

50 160,312 13,4972 134,510 187,594

60 257,381 19,2536 221,378 297,389

70 409,011 30,5077 354,044 475,194

80 669,225 56,3009 571,956 797,472

90 1228,64 129,709 1013,99 1539,94

91 1325,52 144,135 1088,13 1673,50

92 1437,37 161,284 1173,04 1829,19

93 1568,63 182,028 1271,86 2013,78

94 1725,98 207,698 1389,23 2237,53

95 1919,97 240,438 1532,49 2516,80

96 2168,81 284,017 1714,18 2880,05

97 2507,77 345,894 1958,42 3382,95

98 3019,24 443,977 2320,99 4157,33

99 3981,75 641,040 2987,78 5656,78

Page 47: Tanaman Suren

33

Probit Analysis: mortalitas (%); n (%) versus konsenterasi (ppm) ekstrak n-heksana Suren

pada posisi U2

Distribution: Weibull

Response Information

Variable Value Count

Mortalitas Success 627

Failure 573

n Total 1200

Estimation Method: Maximum Likelihood

Regression Table

Standard

Variable Coef Error Z P

Constant -3,87303 0,222502 -17,41 0,000

Konsentrasi 0,673649 0,0371194 18,15 0,000

Natural

Response 0

Log-Likelihood = -573,585

Goodness-of-Fit Tests

Method Chi-Square DF P

Pearson 11,7312 2 0,003

Deviance 11,9817 2 0,003

Tolerance Distribution

Parameter Estimates

Standard 95,0% Normal CI

Parameter Estimate Error Lower Upper

Shape 0,673649 0,0371194 0,604687 0,750475

Scale 313,980 20,8008 275,747 357,515

Table of Percentiles

Standard 95,0% Fiducial CI

Percent Percentile Error Lower Upper

1 0,339807 0,132102 0,144823 0,676635

2 0,957992 0,318639 0,462001 1,72756

3 1,76219 0,528248 0,913592 2,99885

4 2,72170 0,752415 1,48544 4,44509

5 3,81986 0,986862 2,16967 6,04270

6 5,04623 1,22900 2,96138 7,77721

7 6,39375 1,47708 3,85736 9,63897

8 7,85745 1,72986 4,85550 11,6212

9 9,43379 1,98642 5,95443 13,7192

10 11,1202 2,24603 7,15337 15,9294

20 33,8771 4,92369 24,7078 43,9421

30 67,9629 7,64572 53,3453 83,2695

40 115,837 10,4646 95,6173 136,666

50 182,228 13,7563 155,763 209,853

60 275,767 18,5771 240,739 314,003

70 413,594 27,4699 363,477 472,304

80 636,357 46,6345 554,456 740,459

90 1082,92 97,5090 918,325 1311,02

91 1157,28 107,136 977,221 1409,23

92 1242,30 118,466 1044,09 1522,43

93 1341,04 132,024 1121,18 1655,05

94 1458,04 148,604 1211,81 1813,70

95 1600,48 169,476 1321,20 2008,87

96 1780,60 196,848 1458,17 2258,59

97 2021,87 235,040 1639,57 2597,72

98 2378,46 294,278 1903,94 3107,55

99 3030,12 409,692 2377,70 4061,87

Page 48: Tanaman Suren

34

Probit Analysis: mortalitas (%); n (%) versus konsenterasi (ppm) ekstrak n-heksana Suren

pada posisi C

Distribution: Weibull

Response Information

Variable Value Count

Mortalitas Success 595

Failure 605

n Total 1200

Estimation Method: Maximum Likelihood

Regression Table

Standard

Variable Coef Error Z P

Constant -4,03769 0,232555 -17,36 0,000

Konsentrasi 0,682952 0,0383419 17,81 0,000

Natural

Response 0

Log-Likelihood = -581,455

Goodness-of-Fit Tests

Method Chi-Square DF P

Pearson 3,46541 2 0,177

Deviance 3,47651 2 0,176

Tolerance Distribution

Parameter Estimates

Standard 95,0% Normal CI

Parameter Estimate Error Lower Upper

Shape 0,682952 0,0383419 0,611790 0,762391

Scale 369,485 24,2454 324,894 420,196

Table of Percentiles

Standard 95,0% Fiducial CI

Percent Percentile Error Lower Upper

1 0,438861 0,169395 0,187820 0,868530

2 1,21990 0,402043 0,591291 2,18576

3 2,22541 0,659992 1,16019 3,76225

4 3,41684 0,933298 1,87592 5,54313

5 4,77339 1,21705 2,72815 7,50007

6 6,28202 1,50830 3,71037 9,61578

7 7,93391 1,80511 4,81829 11,8788

8 9,72285 2,10609 6,04900 14,2810

9 11,6444 2,41022 7,40058 16,8167

10 13,6953 2,71671 8,87183 19,4818

20 41,0935 5,81987 30,1996 52,9350

30 81,6620 8,89515 64,5841 99,4083

40 138,178 12,0467 114,851 162,127

50 216,037 15,7984 185,677 247,835

60 325,091 21,5384 284,686 369,708

70 484,884 32,4216 426,185 554,818

80 741,678 55,8096 644,431 867,462

90 1253,04 116,885 1057,11 1528,93

91 1337,88 128,345 1123,65 1642,40

92 1434,78 141,804 1199,12 1773,07

93 1547,19 157,877 1286,04 1926,01

94 1680,27 177,489 1388,12 2108,78

95 1842,08 202,121 1511,16 2333,38

96 2046,41 234,342 1665,02 2620,39

97 2319,68 279,173 1868,47 3009,59

98 2722,76 348,474 2164,35 3593,61

99 3457,34 482,887 2693,08 4684,00

Page 49: Tanaman Suren

35

Lampiran 5. Hasil Analisis Probit Ekstrak Etil Asetat

Probit Analysis: mortalitas (%); n (%) versus konsenterasi (ppm) ekstrak Etil Asetat

Suren pada posisi P1

Distribution: Weibull

Response Information

Variable Value Count

Mortalitas Success 915

Failure 285

n Total 1200

Estimation Method: Maximum Likelihood

Regression Table

Standard

Variable Coef Error Z P

Constant -2,31286 0,166334 -13,90 0,000

Konsentrasi 0,584059 0,0347853 16,79 0,000

Natural

Response 0

Log-Likelihood = -411,861

Goodness-of-Fit Tests

Method Chi-Square DF P

Pearson 33,5374 2 0,000

Deviance 40,1013 2 0,000

Tolerance Distribution

Parameter Estimates

Standard 95,0% Normal CI

Parameter Estimate Error Lower Upper

Shape 0,584059 0,0347853 0,519710 0,656376

Scale 52,4561 4,77208 43,8894 62,6949

Table of Percentiles

Standard 95,0% Fiducial CI

Percent Percentile Error Lower Upper

1 0,0199167 0,0102050 0,0064003 0,0490207

2 0,0658254 0,0291137 0,0247203 0,143292

3 0,132949 0,0533456 0,0547002 0,269344

4 0,219498 0,0816730 0,0963632 0,422561

5 0,324503 0,113393 0,149831 0,600436

6 0,447390 0,148038 0,215280 0,801407

7 0,587817 0,185271 0,292926 1,02444

8 0,745590 0,224835 0,383014 1,26882

9 0,920629 0,266525 0,485811 1,53407

10 1,11293 0,310176 0,601611 1,81987

20 4,02227 0,832407 2,55268 5,80472

30 8,97877 1,47527 6,27209 12,0363

40 16,6079 2,22600 12,4274 21,1397

50 28,0069 3,11862 22,0852 34,3203

60 45,1639 4,28601 37,0473 53,9115

70 72,0816 6,13902 60,6795 84,9322

80 118,483 9,97716 100,621 140,298

90 218,759 21,1021 182,827 267,718

91 236,175 23,3433 196,656 290,715

92 256,298 26,0245 212,504 317,549

93 279,932 29,2893 230,954 349,402

94 308,286 33,3568 252,877 388,061

95 343,276 38,5818 279,649 436,381

96 388,208 45,5888 313,622 499,334

97 449,487 55,6190 359,319 586,654

98 542,100 71,6657 427,212 721,425

99 716,764 104,283 552,227 983,244

Page 50: Tanaman Suren

36

Probit Analysis: mortalitas (%); n (%) versus konsenterasi (ppm) ekstrak Etil Asetat

Suren pada posisi P2

Distribution: Weibull

Response Information

Variable Value Count

Mortalitas Success 901

Failure 299

n Total 1200

Estimation Method: Maximum Likelihood

Regfression Table

Standard

Variable Coef Error Z P

Constant -2,48627 0,172086 -14,45 0,000

Konsentrasi 0,610976 0,0357624 17,08 0,000

Natural

Response 0

Log-Likelihood = -412,034

Goodness-of-Fit Tests

Method Chi-Square DF P

Pearson 34,4529 2 0,000

Deviance 41,1310 2 0,000

Tolerance Distribution

Parameter Estimates

Standard 95,0% Normal CI

Parameter Estimate Error Lower Upper

Shape 0,610976 0,0357624 0,544754 0,685248

Scale 58,5185 5,07130 49,3772 69,3520

Table of Percentiles

Standard 95,0% Fiducial CI

Percent Percentile Error Lower Upper

1 0,0314349 0,0150640 0,0108993 0,0731034

2 0,0985632 0,0407489 0,0395435 0,204224

3 0,193000 0,0723615 0,0843387 0,373787

4 0,311680 0,108335 0,144727 0,575384

5 0,452916 0,147807 0,220469 0,805571

6 0,615660 0,190218 0,311492 1,06220

7 0,799232 0,235173 0,417822 1,34385

8 1,00319 0,282376 0,539557 1,64951

9 1,22725 0,331595 0,676851 1,97849

10 1,47125 0,382648 0,829897 2,33030

20 5,02464 0,969900 3,29189 7,08040

30 10,8265 1,66037 7,75421 14,2437

40 19,4902 2,44422 14,8743 24,4450

50 32,1194 3,36364 25,7149 38,9167

60 50,7168 4,56755 42,0648 60,0426

70 79,2940 6,49059 67,2535 92,9005

80 127,515 10,4387 108,838 150,348

90 229,161 21,5390 192,413 278,992

91 246,572 23,7353 206,298 301,847

92 266,618 26,3503 222,160 328,407

93 290,074 29,5188 240,567 359,799

94 318,100 33,4454 262,361 397,717

95 352,531 38,4600 288,870 444,864

96 396,520 45,1415 322,361 505,925

97 456,156 54,6347 367,175 590,031

98 545,621 69,6845 433,328 718,722

99 712,596 99,8915 554,037 965,688

Page 51: Tanaman Suren

37

Probit Analysis: mortalitas (%); n (%) versus konsenterasi (ppm) ekstrak Etil Asetat

Suren pada posisi T

Distribution: Weibull

Response Information

Variable Value Count

Mortalitas Success 886

Failure 314

n Total 1200

Estimation Method: Maximum Likelihood

Regression Table

Standard

Variable Coef Error Z P

Constant -2,49351 0,167438 -14,89 0,000

Konsentrasi 0,595977 0,0335565 17,76 0,000

Natural

Response 0

Log-Likelihood = -429,986

Goodness-of-Fit Tests

Method Chi-Square DF P

Pearson 25,2708 2 0,000

Deviance 26,7551 2 0,000

Tolerance Distribution

Parameter Estimates

Standard 95,0% Normal CI

Parameter Estimate Error Lower Upper

Shape 0,595977 0,0335565 0,533707 0,665513

Scale 65,6219 5,69826 55,3522 77,7970

Table of Percentiles

Standard 95,0% Fiducial CI

Percent Percentile Error Lower Upper

1 0,0291658 0,0138573 0,0102564 0,0675584

2 0,0941167 0,0386116 0,0381920 0,194462

3 0,187437 0,0697799 0,0827130 0,362232

4 0,306369 0,105795 0,143496 0,564628

5 0,449405 0,145774 0,220465 0,798272

6 0,615625 0,189138 0,313675 1,06106

7 0,804453 0,235474 0,423264 1,35158

8 1,01553 0,284467 0,549430 1,66887

9 1,24867 0,335873 0,692418 2,01226

10 1,50378 0,389494 0,852511 2,38131

20 5,29697 1,02141 3,47823 7,47015

30 11,6359 1,78748 8,34020 15,3279

40 21,2596 2,67649 16,2216 26,7011

50 35,4787 3,73382 28,3857 43,0360

60 56,6688 5,12086 46,9738 67,1189

70 89,6019 7,31476 76,0052 104,884

80 145,825 11,7820 124,651 171,436

90 265,960 24,4223 224,048 322,004

91 286,695 26,9416 240,707 348,919

92 310,614 29,9480 259,779 380,249

93 338,659 33,5996 281,960 417,343

94 372,242 38,1367 308,288 462,235

95 413,601 43,9482 340,397 518,173

96 466,589 51,7175 381,084 590,795

97 538,659 62,7994 435,718 691,113

98 647,216 80,4527 516,717 845,160

99 850,982 116,126 665,412 1142,28

Page 52: Tanaman Suren

38

Probit Analysis: mortalitas (%); n (%) versus konsenterasi (ppm) ekstrak Etil Asetat

Suren pada posisi U1

Distribution: Weibull

Response Information

Variable Value Count

Mortalitas Success 847

Failure 353

n Total 1200

Estimation Method: Maximum Likelihood

Regression Table

Standard

Variable Coef Error Z P

Constant -2,73345 0,171854 -15,91 0,000

Konsentrasi 0,612186 0,0328690 18,63 0,000

Natural

Response 0

Log-Likelihood = -453,896

Goodness-of-Fit Tests

Method Chi-Square DF P

Pearson 19,9566 2 0,000

Deviance 22,7713 2 0,000

Tolerance Distribution

Parameter Estimates

Standard 95,0% Normal CI

Parameter Estimate Error Lower Upper

Shape 0,612186 0,0328690 0,551038 0,680120

Scale 86,9261 7,11868 74,0359 102,061

Table of Percentiles

Standard 95,0% Fiducial CI

Percent Percentile Error Lower Upper

1 0,0473950 0,0208804 0,0180835 0,103650

2 0,148270 0,0564004 0,0645583 0,291498

3 0,289948 0,100085 0,136393 0,535613

4 0,467800 0,149780 0,232480 0,826781

5 0,679277 0,204302 0,352293 1,16004

6 0,922799 0,262884 0,495601 1,53231

7 1,19733 0,324988 0,662353 1,94150

8 1,50221 0,390208 0,852620 2,38620

9 1,83699 0,458231 1,06657 2,86538

10 2,20143 0,528806 1,30443 3,37837

20 7,50014 1,34246 5,08722 10,3348

30 16,1359 2,30454 11,8604 20,8726

40 29,0146 3,40492 22,5810 35,9163

50 47,7683 4,70486 38,8123 57,2746

60 75,3584 6,40906 63,2114 88,4206

70 117,716 9,10181 100,775 136,692

80 189,126 14,5297 162,930 220,564

90 339,489 29,5853 288,400 406,801

91 365,230 32,5538 309,296 439,738

92 394,861 36,0866 333,182 477,973

93 429,529 40,3650 360,915 523,110

94 470,943 45,6646 393,773 577,562

95 521,811 52,4300 433,767 645,172

96 586,786 61,4407 484,331 732,597

97 674,851 74,2380 552,047 852,800

98 806,923 94,5168 652,109 1036,31

99 1053,31 135,197 834,948 1387,36

Page 53: Tanaman Suren

39

Probit Analysis: mortalitas (%); n (%) versus konsenterasi (ppm) ekstrak Etil Asetat

Suren pada posisi U2

Distribution: Weibull

Response Information

Variable Value Count

Mortalitas Success 826

Failure 374

n Total 1200

Estimation Method: Maximum Likelihood

Regression Table

Standard

Variable Coef Error Z P

Constant -2,53133 0,164598 -15,38 0,000

Konsentrasi 0,550933 0,0305871 18,01 0,000

Natural

Response 0

Log-Likelihood = -513,337

Goodness-of-Fit Tests

Method Chi-Square DF P

Pearson 43,9714 2 0,000

Deviance 50,6640 2 0,000

Tolerance Distribution

Parameter Estimates

Standard 95,0% Normal CI

Parameter Estimate Error Lower Upper

Shape 0,550933 0,0305871 0,494130 0,614266

Scale 98,9519 8,50082 83,6178 117,098

Table of Percentiles

Standard 95,0% Fiducial CI

Percent Percentile Error Lower Upper

1 0,0233978 0,0117648 0,0077549 0,0569766

2 0,0830936 0,0360192 0,0320848 0,179039

3 0,175072 0,0687814 0,0739280 0,351149

4 0,297888 0,108438 0,134052 0,567851

5 0,450870 0,154018 0,213179 0,826170

6 0,633730 0,204852 0,312022 1,12429

7 0,846424 0,260443 0,431296 1,46106

8 1,08907 0,320403 0,571724 1,83576

9 1,36190 0,384420 0,734047 2,24795

10 1,66527 0,452237 0,919023 2,69744

20 6,50186 1,30342 4,20008 9,29618

30 15,2318 2,40928 10,8113 20,2290

40 29,2354 3,74658 22,1991 36,8651

50 50,8752 5,37889 40,6618 61,7625

60 84,4327 7,57000 70,1011 99,8777

70 138,596 11,1719 117,864 161,977

80 234,725 18,9532 200,821 276,136

90 449,659 42,4348 377,331 547,802

91 487,699 47,2516 407,604 597,711

92 531,860 53,0407 442,465 656,211

93 583,995 60,1252 483,265 725,993

94 646,887 68,9994 532,025 811,129

95 724,980 80,4676 591,946 918,166

96 825,961 95,9527 668,530 1058,54

97 964,805 118,298 772,404 1254,76

98 1176,78 154,411 928,338 1560,54

99 1582,28 228,877 1219,67 2162,72

Page 54: Tanaman Suren

40

Probit Analysis: mortalitas (%); n (%) versus konsenterasi (ppm) ekstrak Etil Asetat

Suren pada posisi C

Distribution: Weibull

Response Information

Variable Value Count

Mortalitas Success 833

Failure 367

n Total 1200

Estimation Method: Maximum Likelihood

Regression Table

Standard

Variable Coef Error Z P

Constant -2,55435 0,165341 -15,45 0,000

Konsentrasi 0,561406 0,0309460 18,14 0,000

Natural

Response 0

Log-Likelihood = -500,313

Goodness-of-Fit Tests

Method Chi-Square DF P

Pearson 40,4667 2 0,000

Deviance 45,8554 2 0,000

Tolerance Distribution

Parameter Estimates

Standard 95,0% Normal CI

Parameter Estimate Error Lower Upper

Shape 0,561406 0,0309460 0,503914 0,625457

Scale 94,6245 8,08106 80,0406 111,866

Table of Percentiles

Standard 95,0% Fiducial CI

Percent Percentile Error Lower Upper

1 0,0261459 0,0128379 0,0089020 0,0623921

2 0,0906834 0,0384033 0,0358224 0,192074

3 0,188425 0,0723462 0,0812035 0,372196

4 0,317446 0,112966 0,145540 0,596730

5 0,476770 0,159257 0,229356 0,862381

6 0,665894 0,210533 0,333206 1,16712

7 0,884593 0,266290 0,457666 1,50963

8 1,13284 0,326137 0,603340 1,88905

9 1,41074 0,389763 0,770855 2,30486

10 1,71853 0,456910 0,960863 2,75674

20 6,54146 1,28680 4,26226 9,29321

30 15,0832 2,34717 10,7692 19,9448

40 28,6001 3,61693 21,8016 35,9611

50 49,2578 5,15728 39,4624 59,6943

60 80,9797 7,21275 67,3207 95,6904

70 131,705 10,5556 112,097 153,768

80 220,872 17,6625 189,208 259,358

90 418,021 38,7613 351,743 507,308

91 452,698 43,0590 379,471 552,535

92 492,892 48,2152 411,357 605,449

93 540,264 54,5138 448,621 668,444

94 597,306 62,3879 493,084 745,137

95 667,992 72,5417 547,627 841,333

96 759,186 86,2188 617,198 967,153

97 884,237 105,900 711,339 1142,48

98 1074,52 137,593 852,250 1414,65

99 1436,83 202,626 1114,43 1947,71

Page 55: Tanaman Suren

41

Lampiran 6. Hasil Analisis Probit Ekstrak Metanol

Probit Analysis: mortalitas (%); n (%) versus konsenterasi (ppm) ekstrak metanol Suren

pada posisi P1

Distribution: Weibull

Response Information

Variable Value Count

Mortalitas Success 577

Failure 623

n Total 1200

Estimation Method: Maximum Likelihood

Regression Table

Standard

Variable Coef Error Z P

Constant -4,04503 0,236418 -17,11 0,000

Konsentrasi 0,674648 0,0390011 17,30 0,000

Natural

Response 0

Log-Likelihood = -596,162

Goodness-of-Fit Tests

Method Chi-Square DF P

Pearson 15,6814 2 0,000

Deviance 15,8386 2 0,000

Tolerance Distribution

Parameter Estimates

Standard 95,0% Normal CI

Parameter Estimate Error Lower Upper

Shape 0,674648 0,0390011 0,602379 0,755588

Scale 401,720 26,8778 352,349 458,010

Table of Percentiles

Standard 95,0% Fiducial CI

Percent Percentile Error Lower Upper

1 0,439186 0,174457 0,182783 0,884808

2 1,23626 0,418355 0,586109 2,24607

3 2,27201 0,690678 1,16250 3,88581

4 3,50684 0,980412 1,89416 5,74609

5 4,91933 1,28205 2,77122 7,79690

6 6,49601 1,59227 3,78749 10,0199

7 8,22778 1,90886 4,93897 12,4028

8 10,1082 2,23022 6,22300 14,9371

9 12,1328 2,55518 7,63791 17,6169

10 14,2983 2,88282 9,18274 20,4376

20 43,4871 6,19947 31,8646 56,0802

30 87,1522 9,47430 68,9277 106,026

40 148,426 12,8440 123,541 173,969

50 233,339 16,9848 200,794 267,669

60 352,897 23,6557 308,845 402,348

70 528,954 36,6958 463,198 609,101

80 813,331 64,8261 701,603 961,442

90 1382,99 138,009 1154,14 1713,39

91 1477,82 151,726 1227,29 1842,98

92 1586,22 167,834 1310,31 1992,40

93 1712,09 187,072 1405,99 2167,51

94 1861,24 210,548 1518,42 2377,06

95 2042,78 240,040 1654,06 2634,96

96 2272,33 278,630 1823,83 2965,12

97 2579,74 332,348 2048,52 3413,73

98 3033,98 415,446 2375,73 4088,64

99 3863,87 576,820 2961,45 5353,31

Page 56: Tanaman Suren

42

Probit Analysis: mortalitas (%); n (%) versus konsenterasi (ppm) ekstrak metanol Suren

pada posisi P2

Distribution: Weibull

Response Information

Variable Value Count

Mortalitas Success 525

Failure 675

n Total 1200

Estimation Method: Maximum Likelihood

Regression Table

Standard

Variable Coef Error Z P

Constant -3,76424 0,232592 -16,18 0,000

Konsentrasi 0,595428 0,0382879 15,55 0,000

Natural

Response 0

Log-Likelihood = -643,275

Goodness-of-Fit Tests

Method Chi-Square DF P

Pearson 12,5886 2 0,002

Deviance 12,6580 2 0,002

Tolerance Distribution

Parameter Estimates

Standard 95,0% Normal CI

Parameter Estimate Error Lower Upper

Shape 0,595428 0,0382879 0,524922 0,675405

Scale 556,628 44,8141 475,373 651,771

Table of Percentiles

Standard 95,0% Fiducial CI

Percent Percentile Error Lower Upper

1 0,245641 0,117776 0,0839634 0,566676

2 0,793529 0,321554 0,320482 1,60911

3 1,58134 0,572108 0,704174 2,97373

4 2,58591 0,855817 1,23422 4,60955

5 3,79454 1,16502 1,91132 6,48911

6 5,19953 1,49466 2,73702 8,59543

7 6,79603 1,84112 3,71338 10,9172

8 8,58108 2,20163 4,84290 13,4468

9 10,5530 2,57402 6,12838 16,1790

10 12,7113 2,95651 7,57290 19,1101

20 44,8267 7,10072 31,6004 59,3196

30 98,5424 11,5061 76,4558 121,534

40 180,144 16,4392 148,524 213,188

50 300,772 23,6528 256,443 349,936

60 480,619 37,6185 413,201 563,011

70 760,252 67,2637 645,128 915,745

80 1237,85 132,996 1019,26 1560,94

90 2258,88 310,026 1769,56 3052,76

91 2435,15 344,024 1894,67 3321,57

92 2638,51 384,233 2037,77 3635,05

93 2876,97 432,629 2204,05 4006,93

94 3162,54 492,202 2401,19 4457,93

95 3514,26 567,776 2641,36 5021,21

96 3964,93 667,794 2945,30 5754,41

97 4577,97 808,917 3352,80 6770,37

98 5501,50 1031,01 3955,76 8336,49

99 7235,39 1473,09 5059,53 11373,8

Page 57: Tanaman Suren

43

Probit Analysis: mortalitas (%); n (%) versus konsenterasi (ppm) ekstrak metanol Suren

pada posisi T

Distribution: Weibull

Response Information

Variable Value Count

Mortalitas Success 483

Failure 717

n Total 1200

Estimation Method: Maximum Likelihood

Regression Table

Standard

Variable Coef Error Z P

Constant -4,08265 0,253460 -16,11 0,000

Konsentrasi 0,626062 0,0412133 15,19 0,000

Natural

Response 0

Log-Likelihood = -631,713

Goodness-of-Fit Tests

Method Chi-Square DF P

Pearson 3,57039 2 0,168

Deviance 3,56261 2 0,168

Tolerance Distribution

Parameter Estimates

Standard 95,0% Normal CI

Parameter Estimate Error Lower Upper

Shape 0,626062 0,0412133 0,550279 0,712281

Scale 679,362 55,6808 578,544 797,749

Table of Percentiles

Standard 95,0% Fiducial CI

Percent Percentile Error Lower Upper

1 0,437534 0,200573 0,156241 0,971040

2 1,33461 0,515425 0,560877 2,61366

3 2,57138 0,884470 1,18869 4,68072

4 4,10489 1,28895 2,03045 7,09477

5 5,91151 1,71882 3,08178 9,81489

6 7,97645 2,16771 4,34077 12,8158

7 10,2899 2,63117 5,80700 16,0809

8 12,8452 3,10590 7,48105 19,5985

9 15,6380 3,58938 9,36429 23,3605

10 18,6654 4,07959 11,4586 27,3615

20 61,8876 9,10309 44,7169 80,2708

30 130,904 14,1140 103,615 158,971

40 232,343 19,7798 194,339 272,252

50 378,315 28,7367 324,989 438,815

60 590,823 46,6029 508,397 694,559

70 913,838 83,4081 772,717 1109,50

80 1452,84 161,653 1189,57 1850,44

90 2574,32 363,559 2004,61 3515,09

91 2765,03 401,537 2138,58 3810,35

92 2984,20 446,224 2291,27 4153,28

93 3240,15 499,717 2467,99 4558,36

94 3545,32 565,181 2676,66 5047,33

95 3919,34 647,702 2929,70 5654,86

96 4395,92 756,139 3248,26 6441,05

97 5040,02 907,892 3672,75 7522,99

98 6002,55 1144,32 4296,12 9176,63

99 7789,23 1608,45 5425,10 12345,2

Page 58: Tanaman Suren

44

Probit Analysis: mortalitas (%); n (%) versus konsenterasi (ppm) ekstrak metanol Suren

pada posisi U1

Distribution: Weibull

Response Information

Variable Value Count

Mortalitas Success 469

Failure 731

n Total 1200

Estimation Method: Maximum Likelihood

Regression Table

Standard

Variable Coef Error Z P

Constant -4,19558 0,261471 -16,05 0,000

Konsentrasi 0,637041 0,0423469 15,04 0,000

Natural

Response 0

Log-Likelihood = -626,856

Goodness-of-Fit Tests

Method Chi-Square DF P

Pearson 3,48207 2 0,175

Deviance 3,46879 2 0,177

Tolerance Distribution

Parameter Estimates

Standard 95,0% Normal CI

Parameter Estimate Error Lower Upper

Shape 0,637041 0,0423469 0,559222 0,725689

Scale 724,914 59,9330 616,471 852,433

Table of Percentiles

Standard 95,0% Fiducial CI

Percent Percentile Error Lower Upper

1 0,529899 0,239522 0,191691 1,16203

2 1,58558 0,603102 0,674335 3,07167

3 3,02059 1,02239 1,41220 5,44281

4 4,78328 1,47687 2,39180 8,18769

5 6,84531 1,95576 3,60620 11,2602

6 9,18887 2,45228 5,05176 14,6321

7 11,8020 2,96180 6,72681 18,2846

8 14,6767 3,48090 8,63098 22,2047

9 17,8072 4,00698 10,7649 26,3833

10 21,1898 4,53799 13,1298 30,8143

20 68,8210 9,87600 50,1147 88,6958

30 143,702 15,0896 114,464 173,670

40 252,549 21,0371 212,168 295,077

50 407,775 30,7153 351,001 472,765

60 631,957 50,1305 543,710 744,203

70 970,141 89,6509 819,076 1181,56

80 1530,08 172,490 1250,09 1956,29

90 2684,59 383,261 2085,64 3680,39

91 2879,91 422,634 2222,32 3984,59

92 3104,10 468,883 2377,90 4337,45

93 3365,57 524,145 2557,74 4753,66

94 3676,83 591,644 2769,79 5255,28

95 4057,71 676,548 3026,53 5877,48

96 4542,13 787,855 3349,17 6681,08

97 5195,38 943,198 3778,22 7784,47

98 6168,98 1184,41 4406,66 9466,16

99 7969,33 1655,73 5540,75 12675,7

Page 59: Tanaman Suren

45

Probit Analysis: mortalitas (%); n (%) versus konsenterasi (ppm) ekstrak metanol Suren

pada posisi U2

Distribution: Weibull

Response Information

Variable Value Count

Mortalitas Success 494

Failure 706

n Total 1200

Estimation Method: Maximum Likelihood

Regression Table

Standard

Variable Coef Error Z P

Constant -3,73979 0,236050 -15,84 0,000

Konsentrasi 0,573849 0,0387673 14,80 0,000

Natural

Response 0

Log-Likelihood = -653,327

Goodness-of-Fit Tests

Method Chi-Square DF P

Pearson 6,71936 2 0,035

Deviance 6,69630 2 0,035

Tolerance Distribution

Parameter Estimates

Standard 95,0% Normal CI

Parameter Estimate Error Lower Upper

Shape 0,573849 0,0387673 0,502682 0,655092

Scale 676,560 60,5857 567,651 806,364

Table of Percentiles

Standard 95,0% Fiducial CI

Percent Percentile Error Lower Upper

1 0,223291 0,114106 0,0705272 0,541553

2 0,753847 0,324209 0,285987 1,58977

3 1,54173 0,590056 0,651108 2,99617

4 2,56818 0,896600 1,17046 4,70990

5 3,82327 1,23507 1,84864 6,70347

6 5,30132 1,59955 2,69037 8,95991

7 6,99921 1,98567 3,70049 11,4681

8 8,91547 2,39008 4,88395 14,2207

9 11,0499 2,81006 6,24588 17,2129

10 13,4032 3,24340 7,79152 20,4417

20 49,5608 8,00755 34,6309 65,8878

30 112,225 13,1589 86,9485 138,540

40 209,864 19,2438 173,072 248,893

50 357,212 29,1978 303,412 419,205

60 580,958 49,8469 493,709 693,370

70 934,954 94,0421 777,872 1159,29

80 1550,46 191,859 1242,62 2032,09

90 2894,07 457,054 2190,38 4107,09

91 3128,75 508,302 2349,89 4486,80

92 3400,26 569,029 2532,74 4931,36

93 3719,65 642,275 2745,72 5461,00

94 4103,44 732,654 2998,91 6106,32

95 4577,93 847,621 3308,24 6916,45

96 5188,48 1000,26 3700,99 7977,13

97 6023,17 1216,45 4229,56 9456,94

98 7288,45 1558,35 5015,38 11757,6

99 9684,78 2243,77 6463,40 16273,3

Page 60: Tanaman Suren

46

Probit Analysis: mortalitas (%); n (%) versus konsenterasi (ppm) ekstrak n-heksana Suren

pada posisi C

Distribution: Weibull

Response Information

Variable Value Count

Mortalitas Success 490

Failure 710

n Total 1200

Estimation Method: Maximum Likelihood

Regression Table

Standard

Variable Coef Error Z P

Constant -3,67732 0,234110 -15,71 0,000

Konsentrasi 0,560432 0,0384588 14,57 0,000

Natural

Response 0

Log-Likelihood = -657,953

Goodness-of-Fit Tests

Method Chi-Square DF P

Pearson 5,03892 2 0,081

Deviance 5,05333 2 0,080

Tolerance Distribution

Parameter Estimates

Standard 95,0% Normal CI

Parameter Estimate Error Lower Upper

Shape 0,560432 0,0384588 0,489904 0,641114

Scale 707,386 65,8662 589,385 849,012

Table of Percentiles

Standard 95,0% Fiducial CI

Percent Percentile Error Lower Upper

1 0,192696 0,101922 0,0582860 0,481274

2 0,669787 0,297862 0,245255 1,44677

3 1,39348 0,551048 0,570644 2,76505

4 2,34976 0,847047 1,04183 4,39019

5 3,53159 1,17725 1,66547 6,29730

6 4,93535 1,53572 2,44794 8,47113

7 6,55950 1,91807 3,39549 10,9018

8 8,40393 2,32082 4,51435 13,5829

9 10,4695 2,74119 5,81080 16,5105

10 12,7581 3,17684 7,29117 19,6823

20 48,6756 8,04878 33,7027 65,1163

30 112,398 13,4194 86,6530 139,271

40 213,362 19,8906 175,421 253,823

50 367,820 30,7830 311,380 433,586

60 605,217 53,8157 511,657 727,625

70 985,153 103,559 813,449 1234,63

80 1653,61 214,609 1311,97 2198,32

90 3133,08 519,310 2340,47 4529,13

91 3393,46 578,598 2514,69 4959,69

92 3695,30 648,982 2714,72 5465,01

93 4051,10 734,044 2948,11 6068,62

94 4479,61 839,231 3226,08 6806,15

95 5010,70 973,357 3566,38 7734,95

96 5696,02 1151,92 3999,46 8955,35

97 6636,02 1405,65 4583,90 10665,1

98 8066,78 1808,52 5455,69 13337,0

99 10792,2 2620,79 7069,76 18620,1